study jenis rempah rempah dan ...repository.uinjambi.ac.id/1001/1/tb140537 yana...
TRANSCRIPT
STUDY JENIS REMPAH – REMPAH DAN PEMANFAATANNYADI PASAR TRADISIONAL ANGSO DUO
SKRIPSI
Oleh
YANANIM. TB 140537
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2018
2
STUDY JENIS REMPAH – REMPAH DAN PEMANFAATANNYADI PASAR TRADISIONAL ANGSO DUO
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana StrataSatu (S1) dalam Prodi Tadris Pendidikan Biologi
Oleh
YANANIM. TB 140537
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2018
3
4
5
6
7
PERSEMBAHAN
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang dan Maha
Segala-galanya yang memberikan seluruh makhluk di bumi ini kehidupan,
Dia juga yang mengatur dan memberikan rizki kepada seluruh makhluknya.
Sejenak merenungi perjalanan hidup yang telah dilalui dengan segala perjuangan. Meski
dengan berbagai keluh kesah yang telah dihadapi dengan segenap rindu yang tak bertepi
yang membekas di jiwa, mendamaikan kalbu, dan tak mungkin kutemui lembut
sentuhan lainnya walau ke ujung dunia mencari.
Izinkan karya tulis ini Ananda persembahkan untuk yang tercinta Ayahanda Nasri dan
Ibunda Sumiati sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan,
dan cinta kasih yang tiada mungkin dapat Ananda balas hanya dengan selembar kertas.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ayahanda dan Ibunda bahagia.
Semoga semangat juang serta ketegaran dan kesabaran Ayahanda dan Ibunda yang
selalu sabar dan tabah dalam mengasuh, membimbing, dan membesarkan Ananda dan
menyekolahkan Ananda sampai keperguruan tinggi mendapat balasan dari Allah SWT.
Tak lupa pula Ananda persembahkan untuk Dosen Pembimbing Skripsi Ananda
Bapak Dr. Abd Malik, M.Si dan Bapak Fery Kurniawan, M.Si
Dan keluarga besarku yang Ananda Cinta
Yang selalu mendoakan serta memberi motivasi kepada Ananda
Sesungguhnya itu hikmah terindah yang membuat dikuatkan hati ini dalam
menghadapi setiap perjuangan
8
MOTTO
مْ وَبَثَّ مَاوَاتِ بِغَیْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَھَا وَألَْقَى فِي الأْرَْضِ رَوَاسِيَ أنَْ تَمِیدَ بِكُ خَلَقَ السَّ ...مَاءِ مَاءً فَأنَْبَتْنَا فِیھَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِیمٍ فِیھَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَأنَْزَلْنَا مِنَ السَّ
( ٠١ : لقمان )
Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; danmemperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan airhujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yangbaik. (Q.S. Luqman, 10) (Bintang Indonesia, 2011 : 328)
9
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah serta nikmat
yang selalu diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Shalawat beriring salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Yang Mulia Kekasih
Allah Nabi Muhammad SAW.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapat gelar sarjana pada program studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan
motivasi, baik moril maupun materi. Untuk itu, melalui kolom ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Dr. H.Hadri Hasan selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Beserta Jajarannya (WR1,WR2 dan WR3)
2. Ibu Dr.Hj.Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Beserta Jajarannya (WD1, WD2, dan WD3)
3. Ibu Reny Safita, M.Pd Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan Sekretaris Beserta Stap di Prodi Pendidikan
Biologi.
4. Bapak Dr. Abd Malik, M.Si dan bapak Fery Kurniawan M.Si sebagai Dosen
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak membantu dan
memberikan pengarahan serta petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Ariansyah, ME, selaku kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
6. Arsyad Nuzul Hikmat selaku motivator dan tempat bertukar pikiran untuk
menyelesaikan skripsi ini.
10
11
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang jenis rempah dan manfaat rempah-rempah yangdiperjual belikan di Pasar Tradisional Angso Duo. Adapun tujuan penelitian ini inginmengetahui jenis rempah yang ada di Pasar tadisional Angso Duo, manfaat rempah-rempah, cara mengolah rempah-rempah sebagai bahan masakan serta cara pengolahanrempah-rempah sebagai obat-obatan. Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode “Deskriptif Kualitatif “. Responden dalam penelitian diambil denganpertimbangan tertentu dan “key informannya” ditentukan secara “Purposive sampling”Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 32 jenis rempah-rempah yang diperjualbelikan di Pasar Tradisional Angso Duo yaitu 8 jenis rempah yang dimanfaatkan bagianrimpangnya, 3 jenis rempah yang dimanfaatkan bagian umbinya, 4 jenis rempah yangdimanfaatkan bagian batang atau kulit batangnya, 6 jenis rempah yang dimanfaatkanbagian daunnya, 1 jenis rempah yang dimanfaatkan bagian bunganya, 3 jenis rempahyang dimanfaatkan bagian buahnya, 5 jenis rempah yang dimanfaatkan bagian bijinyadan 2 jenis rempah yang dimanfaatkan bagian akarnya. Rempah-rempah yangdimanfaatkan sebagai bahan makanan berjumlah 13 jenis, rempah-rempah yangdigunakan sebagai bahan obat-obatan berjumlah 9 jenis dan rempah-rempah yangdimanfaatkan sebagai bahan masakan dan bahan obat-obatan berjumlah 10 jenis. Parapenjual mendapatkan stock rempah-rempah dari para agen yang berasal dari SumateraBarat (Padang) dan Bengkulu. Rempah-rempah tersebut dijual dalam berbagai bentukyaitu berupa bentuk aslinya, dihaluskan dijual dalam plastik kiloan dan bentuk kemasan.
Kata Kunci : Rempah-rempah, Pasar Tradisional, Angso Duo
Nama : Yana
Program Studi : Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Study Jenis Rempah-rempah Dan Pemanfaatannya DiPasar Tradisional Angso Duo
12
ABSTRACT
Name : Yana
Study Program : Biological Education
Thesis Title : Study of Spices and Their Utilization in Angso DuoTraditional Markets
This study discusses the types of herbs and the benefits of spices that are traded in theAngso Duo Traditional Market. The purpose of this study is to find out the types ofspices in the traditional Angso Duo market, the benefits of spices, how to process spicesas a cooking ingredient and how to process spices as medicines. The method used inthis study is a "Qualitative Descriptive" method. Respondents in the study were takenwith certain considerations and the "key informant" was determined by "purposivesampling". The results showed that there were 32 types of spices traded in the AngsoDuo Traditional Market, namely 8 types of spices used by the rhizome, 3 types of spicesused part of the tuber, 4 types of spices which were used in the stem or bark, 6 types ofspices used in the leaves, 1 type of spices used in the flowers, 3 types of spices used inthe fruit, 5 herbs used in the seeds and 2 types of spices used the roots. Spices that areused as food are 13 types, spices used as medicinal ingredients are 9 types and spicesthat are used as food ingredients and medicinal ingredients are 10 types. The sellers getstock of spices from agents from West Sumatra (Padang) and Bengkulu. The spices aresold in various forms, namely in the form of the original form, mashed up in kilo plasticand packaged.
Keywords: Spices, Traditional Markets, Angso Duo
13
DAFTAR ISI
Isi Judul Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................. 2
NOTA DINAS……………………………………………………………………………… 3
NOTA DINAS……………………………………………………………………………… 4
PENGESAHAN……………………………………………………………………………. 5
PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………………………………… 6
PERSEMBAHAN………………………………………………………………………….. 7
MOTTO…………………………………………………………………………………….. 8
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… 9
ABSTRAK………………………………………………………....……………………….. 11
ABSTRACT………………………………………………………………………………… 12
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. 13
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………….. 15
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................
16
18
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 19
B. Identifikasi Masalah….…………………....……............................................ 22
C. Batasan Masalah.…………………………………....……………………….. 22
D. Rumusan Masalah…………………………………………………………..... 23
E. Tujuan Penelitian…………………………………………………………..... 23
F. Manfaat Penelitian……..…………………………………………………….. 23
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik………………………………...…………………………….. 24
B. Studi Relevan……………….……………………………………………….. 33
C. Kerangka Fikir……………………………………………………………….. 36
14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian ……….…………………………………….... 37
B. Setting Dan Subjek Penelitian……………………………………………...... 37
C. Jenis Dan Sumber Data…………………………………………………….... 38
D. Teknik Pengumpulan Data..……………………………………………….... 40
E. Teknik Analisis Data……….……………………………………………...... 42
F. Triangulasi Data…………………………………………………………...... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Rempah-rempah yang terdapat di Pasar Tradisional Angso Duo………….… 44
B. Manfaat Rempah-rempah yang ada di Pasar Tradisional Angso Duo.......… 78
C. Cara Mengolah Rempah Sebagai Bahan Masakan......………………………. 81
D. Cara Mengolah Rempah Sebagai Bahan Obat-Obatan.............................…… 86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………… ........………………………………………….. 95
B. Saran………………………………………………………………………… 98
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..………. 99
15
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel I1.1 Bagian Tumbuhan Yang Menjadi Rempah…................................................... 28
Tabel 1I.2 Rempah – rempah di Pasar Angso Duo….…...………………....…..……… 28
Tabel 1I.3 Perbedaan dan persamaan Study Relevan Yang Peneliti Ambil….………...... 35
Tabel IV.2 Rempah-rempah sebagai bahan masakan.........................……………………. 78
Tabel IV.3 Rempah-rempah sebagai bahan obat-obatan...................……………………. 79
Tabel IV.4 Rempah-rempah sebagai bahan masakan dan obat-obatan………………….. 79
Tabel IV.5 Kegunaan dan cara pengolahan rempah-rempah............................................... 90
16
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
Gambar 4.1 Temu Mangga…………………………………………………………….. 61
Gambar 4.2 Tanaman Temu Mangga………………………………………………….. 61
Gambar 4.3 Daun Jeruk Purut…………………………………………………………. 61
Gambar 4.4 Tanaman Jeruk purut……………………………………………………... 61
Gambar 4.5 Daun Kunyit……………………………………………………………… 62
Gambar 4.6 Tanaman Kunyit………………………………………………………….. 6
Gambar 4.7 Daun Ruku-ruku………………………………………………………….. 62
Gambar 4.8 Ketumbar…………………………………………………………………. 63
Gambar 4.9 Tanaman Ketumbar………………………………………………………. 63
Gambar 5.0 Kemiri………………………………………………………………………. 63
Gambar 5.1 Tanamanan Kemiri…………………………………………………………. 63
Gambar 5.2 Kayu Manis…………………………………………………………………. 64
Gambar 5.3 Tanaman Kayu Manis………………………………………………………. 64
Gambar 5.4 Pala……………………………………………………………………….. 64
Gambar 5.5 Tanaman Pala……………………………………………………………….. 64
Gambar 5.6 Kapulaga………………………………………………………………...…. 65
Gambar 5.7 Tanaman Kapulaga……………………………………………….....…….... 65
Gambar 5.8 Daun Pandan………………………………….....………………………… 65
Gambar 5.9 Tanaman Daun Pandan……………………………………………………... 65
Gambar 6.0 Cengkeh…………………………………………………………………….. 66
Gambar 6.1 Tanaman Cengkeh………………………………………………………….. 66
Gambar 6.2 Merica/lada……………………………....…………………………………. 66
Gambar 6.3 Tanaman Merica/lada………………………………………………………. 66
Gambar 6.4 Temulawak…………………………………………………………………. 67
Gambar 6.5 Tanaman Temulawak……………………………………………………….. 67
Gambar 6.6 Jahe Merah………………………………………………………………….. 67
Gambar 6.7 Tanaman Jahe Merah………………………………………………………. 67
Gambar 6.8 Kayu Secang……………………………………………………………… 68
17
Gambar 6.9 Tanaman Kayu Secang………………………………………………….... 68
Gambar 7.0 Pasak Bumi………………………………………………………………..... 68
Gambar 7.1 Tanaman Pasak Bumi………………………………………………………. 68
Gambar 7.2 Tanaman Kecubung………………………………………………………… 69
Gambar 7.3 Tanaman Kina………………………………………………………………. 69
Gambar 7.4 Bawang Dayak……………………………………………………………… 70
Gambar 7.5 Letup-letup………………………………………………………………….. 70
Gambar 7.6 Kunyit Putih………………………………………………………………. 71
Gambar 7.7 Kunyit………………………………………………………………………. 71
Gambar 7.8 Tanaman Kunyit…………………………………..………………………. 71
Gambar 7.9 Rimpang Lengkuas…………………………………………………………. 72
Gambar 8.0 Tanaman Lengkuas…………………………………………………………. 72
Gambar 8.1 Rimpang Jahe………………………………………………………………. 72
Gambar 8.2 Tanaman Jahe………………………………………………………………. 72
Gambar 8.3 Asam Kandis……………………………………………………………… 73
Gambar 8.4 Tanaman Asam Kandis…………………………………………………… 73
Gambar 8.5 Daun Salam…………………………………………………………………. 73
Gambar 8.6 Tanaman Daun Salam……………………………………………………… 73
Gambar 8.7 Adas………………………………………………………………………… 74
Gambar 8.8 Tanaman Adas……………………………………………………………… 74
Gambar 8.9 Kencur……………………………………………………………………… 74
Gambar 9.0 Tanaman Kencur…………………………………………………………… 74
Gambar 9.1 Bawang merah……………………………………………………………… 75
Gambar 9.2 Tanaman Bawang merah…………………………………………………... 75
Gambar 9.3 Bawang Putih………………………………………………………………. 75
Gambar 9.4 Tanaman Bawang Putih…………………………………………………….. 75
Gambar 9.5 Jeruk Nipis………………………………………………………………….. 76
Gambar 9.6 Serai………………………………………………………………………… 76
Gambar 9.7 Tanaman Serai……………………………………………………………. 76
18
DAFTAR LAMPIRAN
Isi Judul Halaman
Lampiran I Morfologi dan Komposisi Kimia Rempah rempah yang ada di PasarTradisional Angso Duo
Lampiran II Dokumentasi Saat Pengumpulan Data
Lampiran III Denah Lokasi Penelitian
Lampiran IV Rempah-Rempah Yang Dijual Oleh Masing-Masing Pedagang
19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara penghasil rempah – rempah terbesar didunia.
Sejarah mencatat bahwa beberapa negara Eropa datang ke bumi nusantara hanya untuk
menguasai rempah – rempah yang pada saat itu harga jualnya sangat tinggi di pasaran. Saat
ini, Indonesia masih tetap merupakan salah satu negara produsen dan eksportir rempah
terpenting di dunia. Rata-rata rempah Indonesia menyumbang 21,06 % dari total pasar
rempah dunia pada tahun 2013 (Anonim, 2013). Hal ini menandakan betapa aktifnya
penduduk Indonesia dalam memanfaatkan rempah – rempah yang bisa diolah menjadi
bahan masakan, obat – obatan dan sebagainya
Rempah - rempah di Indonesia dapat dengan mudah ditemukan di pasar – pasar
tradisional. Di tempat inilah terjadi transaksi perdagangan rempah – rempah. Pasar
tradisional merupakan pasar yang berperan penting dalam memajukan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia dan memiliki keunggulan bersaing secara alamiah. Keberadaan pasar
tradisional ini sangat membantu, tidak hanya bagi pemerintah daerah ataupun pusat tetapi
juga para masyarakat yang menggantungkan hidupnya dalam kegiatan berdagang, karena
didalam pasar tradisional terdapat banyak aktor yang memiliki arti penting dan berusaha
untuk mensejahterakan kehidupannya baik itu pedagang, pembeli, pekerja panggul dan
sebagainya. Mereka semua adalah aktor yang berperan penting dalam mempertahankan
eksistensi pasar tradisional di Indonesia.
Pasar tradisional memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah dimana para
pembeli dan penjual bertemu langsung untuk melakukan suatu transaksi jual beli. Didorong
pula dengan defenisi dari pasar itu sendiri dimana pasar adalah suatu tempat bertemunya
penjual dan pembeli dalam satu lokasi dan melakukan transaksi jual beli baik itu barang
ataupun jasa. Sedangkan pada pasar modern tidak ditemukan pembeli dan penjual yang
melakukan transaksi jual beli secara langsung, yang ada hanyalah para pembeli melakukan
pembelian suatu barang dengan hanya memperhatikan harga yang telah tertempel dalam
kemasan atau label yang ada dari jenis barang yang telah ditentukan dan membawanya
langsung ketempat pembayaran dan membayar harga seperti yang telah tertera pada
kemasan, tidak ditemukan adanya proses tawar menawar dalam transaksi jual beli seperti
pada pasar tradisional. Tindakan ini merupakan suatu nilai lebih untuk pasar tradisional
20
dimana pembeli dan penjual dapat melakukan proses tawar menawar barang yang akan
dibeli oleh pembeli, mutu dari barang yang akan dibeli dan yang terpenting menumbuhkan
kesan akrab antara pembeli dan penjual.
Pasar tradisional telah ada sejak puluhan abad yang lalu, diperkirakan sudah muncul
sejak jaman kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke -5 Masehi, dimulai dari barter (tukar-
menukar) barang kebutuhan sehari-hari dengan para pelaut dari Cina. Masyarakat mulai
menyusun barang dagangannya pada tikar-tikar kemudian terjadilah transaksi jual beli tanpa
mata uang. Selain itu dapat dilihat juga bahwa pasar pada jaman kerajaan dijadikan tempat
bertemunya masyarakat atau kaum bangsawan dari penjuru desa bahkan dijadikan sebagai
alat politik untuk menukar informasi penting dijamannya. Bahkan saat masuknya peradaban
Islam ditanah air pada abad 12 Masehi, pasar digunakan sebagai alat untuk berdakwah
dimana para wali mengajarkan masyarakat mengenai cara-cara berdagang yang benar
menurut ajaran Islam. Hal ini menjadi contoh bahwa eksistensi pasar tradisional dapat
dirasakan sampai saat ini.
Pasar tradisional Angso Duo merupakan pusat perbelanjaan bagi masyarakat kota
Jambi yang memiliki letak strategis. Diliat dari aplikasi google maps, pasar angso duo dapat
ditemukan dengan koordinat -1.590922, 103.611734. secara nyata, wilayah tersebut sangat
mudah terjamah oleh masyarakat karna berada dipertengahan kota jambi dan didekat salah
satu ikon provinsi jambi, yaitu menara Gentala Arasy. Berdiri dengan luas , 92.071 m2,
51.163 m2, diatas tanah hak milik pemerintah provinsi jambi. Dengan sertifikat HPL No 09
Tahun 2007, HPL No 10 Tahun 2007, pasar ini terkenal didaerah sumatera dan jawa. Sebab
menjadi salah satu tujuan para pemasok produk – produk yang berasal dari wilayah
tersebut. Pasar ini terdapat aneka ragam barang dagangan mulai dari sayu-mayur, lauk-
pauk, pakaian, perabot rumah tangga dan masih banyak lagi. Pasar tradisional ini telah
menjadi sandaran hidup lebih dari 5.000 pedagang dan punya sejarah Panjang sebagai
pasar yang berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain (Nomaden)
Sejarah panjang telah terjadi di pasar ini, mulai berdiri pada abad ke-18 di kawasan
muara jambi, tepatnya di Dermaga Bom Batu yang kini telah berubah menjadi WTC
Batanghari. Namun hancur pada zaman penjajahan jepang hingga bergeser sekitar 500
meter ke arah tenggara, dan saat ini masyarakat kota jambi menyebutnya dengan sebutan
gang siku. Pasar yang telah berpindah dibangun dengan sangat sederhana berupa deretan
meja-meja dari batu, hingga masyarakat menyebutnya pasar Meja Batu. Lambat laun
21
perkembangan pasar ini maju dengan pesat ditandai dengan banyaknya barang-barang
impor baik dari luar provinsi maupun dari luar negeri. Hal ini mengakibatkan Gang Siku
semakin sesak dan membuat para pembeli merasa tidak nyaman.
Tahun 1970, sedimentasi sungai batanghari kian parah, pemerintah daerah pun
melakukan pengerukan. Tanah dan pasir hasil pengerukan digunakan untuk menimbun
disekitar sungai sehingga terbentuklah daratan baru. Pada daratan baru inilah pemerintah
akhirnya memindahkan kembali pusat pasar tradisional dari pasar Meja Batu. Pasar yang
baru ini diresmikan berdiri pada tahun 1974 dengan nama Pasar Tradisional Angso Duo.
Pasar tradisional Angso Duo tampak masih tetap kokoh dengan keramaian dan
kesembrautannya walaupun setelah 35 tahun berdiri,mulai dari waktu subuh telah terlihat
para pedagang yang sibuk menggelar dagangan dan para pembeli yang sibuk mencari
barang. Terlebih para kaum wanita yang mencari bahan untuk memasak. Tentu akan
mencari pada pedagang rempah-rempah.
Pasar tradisional Angso Duo terkenal dengan kelengkapannya, terutama rempah-
rempah. Berbagai macam jenis rempah diperjual belikan di pasar tradisional ini. Hal ini
senada dengan tradisi pemanfaatan rempah-rempah oleh masyrakat jambi, yang telah
berlangsung sejak dulu kala. Oleh karena itu, Pemanfaatan rempah-rempah sebagai bahan
masakan dan sebagai bahan obat – obatan perlu untuk dibukukan agar tidak hilang ditelan
oleh modernisasi zaman, perlu dilakukan sebuah kajian khusus atau penelitian agar tradisi
ini tidak hilang dan punah. Sebab tradisi pemanfaatan ini masih dipertahankan oleh
masyarakat baik mereka pelajari sendiri melalui buku atau diwariskan secara langsung dari
keluarga sehingga pemahaman yang didapatkan tidak jauh berbeda dari penjual maupun
konsumen yang berada dipasar tradisional Angso Duo.
Berdasarkan pra survey melalui pedagang di pasar tradisional Angso Duo,
masyarakat kota jambi secara umum mengenal dengan baik jenis rempah – rempah dan
memanfaatkan rempah – rempah sebagai bahan masakan dan obat – obatan. Selain itu,
berdasarkan hasil wawancara awal peneliti, para pedagang di Angso Duo khususnya yang
berjualan rempah – rempah mendapatkan barang tersebut melalui agen yang terletak di kota
jambi. Pasokan barang rempah – rempah disuplai dari daerah curup (Bengkulu) dan padang.
lalu dipasarkan dengan harga yang bervariasi dan berbabagai macam bentuk, seperti
dikemas dalam plastik kiloan, dibuat menjadi bumbu halus, atau dijual dengan cara
22
dipajang dan konsumen tinggal memilih dan mengambil sendiri rempah – rempah yang
ingin dibeli
Dari latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk menggali lebih lanjut tentang
jenis rempah dan bagaimana pemanfaatannya oleh masyarakat kota jambi. Yang dituangkan
dalam tema “Study Jenis Rempah - rempah Dan Pemanfaatannya Di Pasar Tradisional
Angso Duo’’
B. Identifikasi Masalah
1. Belum adanya penelitian yang meneliti tentang Jenis rempah – rempah yang
diperjual belikan di pasar tradisional Angso Duo
2. Belum adanya buku atau tulisan yang memuat tentang data rempah – rempah yang
terdapat di pasar tradisional Angso Duo
3. Pemanfaatan rempah – rempah oleh masyarakat di Pasar Tradisional Angso Duo
sebagai bahan masakan
4. Pemanfaatan rempah – rempah oleh masyarakat di Pasar Tradisional Angso Duo
sebagai bahan obat – obatan
C. Batasan Masalah
Terbatasnya kemampuan dan terbatasnya biaya, tenaga, maka penulis hanya
melakukan penelitian pada :
1. Rempah – rempah yang diidentifikasi adalah rempah – rempah yang diperjual
belikan di pasar tradisional Angso Duo
2. Pemanfaatan oleh masyarakat yang diteliti / diamati adalah pemanfaatan sebagai
bahan masakan dan obat-obatan
3. Lokasi penelitian hanya di pasar tradisional Angso Duo dan hanya mengamati para
pedagang rempah – rempah
23
D. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis rempah – rempah yang diperjual belikan di pasar tradisional Angso
Duo
2. Apa saja manfaat rempah-rempah di Pasar Tradisional Angso Duo
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui jenis rempah – rempah yang diperjual belikan di pasar tradisional
Angso Duo
2. Mengetahui apa manfaat rempah-rempah sebagai bahan masakan dan bahan obat-
obatan
F. Manfaat Penelitian
1. Menambah Khasanah ilmu pengetahuan dibidang Biologi khususnya dibidang
Etnobotani atau dibidang yang mengenai rempah - rempah.
2. Melestarikan pengetahuan tentang warisan budaya mengenai bahan masakan yang
biasa digunakan oleh masyarakat Kota Jambi.
3. Mendata pengetahuan masyarakat kota Jambi tentang rempah-rempah yang
digunakan sebagai bahan masakan.
4. Sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Prodi Pendidikan Biologi Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
24
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Pengertian Pemanfaatan
Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, pemanfaatan berarti proses,
cara, perbuatan memanfaatkan, menjadikan ada manfaatnya (Abdullah, 2010) diberi
tambahan awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti proses, cara perbuatan
memanfaatkan.
Menurut Badudu (1994) dalam Anonim (2001), mengatakan bahwa
: ”Pemanfaatan adalah hal, cara, hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu yang
berguna.”
Suatu rempah – rempah apabila dipakai dan bermanfaat bagi
masyarakat, maka rempah – rempah tersebut berdayaguna dan sesuai dengan
yang dibutuhkan masyarakat. Permaslahannya adalah bagaimana rempah –
rempah tersebut bisa berguna dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dari
pengertian di atas, maka dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa pengertian
pemanfaatan di dalam penelitian ini adalah menggunakan atau memakai rempah
– rempah sebagai media untuk pembuatan bahan obat – obatan atau bahan
masakan.
2. Rempah-rempah
a. Pengertian Rempah – rempah
Rempah-rempah adalah sumber daya hayati yang sejak lama telah
memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Rempah-rempah adalah
bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bumbu, penguat cita rasa, pengharum,
dan pengawet makanan yang digunakan secara terbatas (FAO, 2005). Rempah
adalah tanaman atau bagian tanaman yang bersifat aromatik dan digunakan
dalam makanan dengan fungsi utama sebagai pemberi cita rasa. Penggunaan
rempah-rempah dalam seni kuliner telah diketahui secara luas (Duke et al,
2002). Selain terkait makanan, rempah-rempah sejak lama juga digunakan
sebagai jamu, kosmetik dan antimikroba. Semakin meningkatnya kesadaran
manusia akan kesehatan dan peran penting kesehatan berbasis tanaman,
25
konsumsi makanan dan minuman berbasis rempah-rempah saat ini mulai muncul
dan menjadi hidangan dalam wisata kuliner antara lain adalah bandrek hanjuang,
bajigur hanjuang, sekoteng dan lainnya (Marliyati et al, 2013).
Rempah-rempah adalah bagian tanaman yang berasal dari bagian
batang, daun, kulit kayu, umbi, rimpang (rhizome), akar, biji, bunga atau bagian-
bagian tubuh tumbuhan lainnya. Bagian-bagian tubuh tanaman tersebut
mengandung senyawa fitokimia yang dihasilkan tanaman sebagai bagian dari
proses metabolisme tanaman. Contoh dari rempah-rempah yang merupakan biji
dari tanaman antara lain adalah biji adas, jinten dan ketumbar. Rempah-rempah
berbahan baku rimpang, antara lain diperoleh dari tanaman jahe, kunyit,
lengkuas, temulawak, dan kapulaga. Daun adalah bagian tanaman yang sering
dimanfaatkan sebagai rempah-rempah, terutama sebagai penguat cita rasa dan
aroma makanan. Daun-daun yang sering dipakai antara lain adalah daun jeruk,
daun salam, seledri, dan daun pandan (Guzman dan Siemonsma, 1999).
Hingga saat ini diperkirakan terdapat 400-500 rempah-rempah di dunia
dengan Asia Tenggara sebagai pusat rempah-rempah dunia. Di Asia Tenggara
terdapat setidaknya 275 spesies rempah. Rempah-rempah penting dari Asia
Tenggara adalah kapulaga Jawa, kayu manis, cengkeh, jahe, pala, lada hitam dan
lainnya. Beberapa spesies rempah Indonesia adalah tanaman introduksi dari
belahan dunia lain, meliputi antara lain Eropa, Amerika, India dan Cina. Peran
bangsa Eropa dalam introduksi rempah-rempah asing ke wilayah Indonesia
sangat penting. Rempah-rempah banyak ditanam di sekitar rumah dan lahan-
lahan budidaya, namun demikian banyak diantaranya masih diambil dari habitat
alamiahnya di hutan tropis (Haryati,2013:1)
26
b. Klasifikasi Jenis Rempah – rempah
1) Klasifikasi Jenis Rempah Berdasarkan Keunikan
a) Rempah pedas, kepedasan cabai berbeda dengan merica kepedasan
cabai disebabkan oleh senyawa capsaicin yang kadarnya berbeda
tergantung varietasnya. Kepedasan lada disebabkan oleh senyawa
piperine yang berbentuk kristal. Sedang kepedasan yang terdapat
pada jahe disebabkan oleh senyawa tak teruapkan yaitu zingerone,
gingerol dan shogoal. Disamping memberikan efek pedas, rempah
pedas juga memiliki minyak atsiri yang memberikan bau sangat
aromatic.
b) Buah aromatic, komponen terpentingnya adalah minyak atsiri yang
berkisar 16-17% dalam biji pala dan 4-15% dalam puli palanya.
Karakter rasa pala adalah segar, pahit, hangat, pedas, manis, sedang
aromanya tajam. Pala dan puli pala banyak ditambahkan dalam
biscuit, roti, sup dan lain-lain. Kapulaga berupa biji dari keluarga
jahe-jahean memiliki aroma yang unik dan eksotik, pedas, spicy
(khas rempah-rempah) disertai rasa manis. Komponen utama
pembawa aroma spesifik tersebut adalah cineole dan a- terpinyl
acetat. Banyak digunakan dalam sup dan campuran kopi atau teh.
c) Rempah umbelliferons, bunga lawang (diperoleh dari buah yang
berbentuk bintang dengan biji didalamnya, aroma spesifik berasal
dari a-pinene, anethole, methyl cavicol, dan anisketon. Banyak
digunakan dalam biscuit dan saus), ketumbar (mengandung pinene,
dipentene cymene, a-terpinene, geremol), jinten (kaya senyawa
aroma disamping a-cymene juga mengandung (cuminyl alcohol).
d) Rempah yang mengandung senyawa cinamic aldehyde, kayu manis
diperoleh dari pohon kayu Cinnamomum zeynalicum yang
mengelupas, mengering, dan menggulung. Minyak atsiri yang
terkandung berkisar antara 1.5-2.5% dengan komponen utama
frefural, caryophyllene dan cumin aldehyde. Banyak digunakan
dalam permen, sirup, kue, kari, dan buah-buahan yang diolah.
27
e) Rempah yang kaya senyawa-senyawa fenolik, kuncup bunga
cengkeh dan daun salam tinggi kandungan eugenolnya. Daun salam
mengandung sekitar 1-3.5% dengan komponen utama cineole,
eugenol, geraniol, terpinol, pinene. Disamping untuk bahan masakan
daun salam digunakan sebagai obat-obatan.
f) Rempah yang memberi efek warna, kunyit memberi efek warna yang
disebabkan oleh senyawa curcumin dan bis-desmethoxy curcumin.
Efek warna pada kunyit sangat sensitive terhadap pH warna kuning
akan semakin cemerlang pada pH asam sedang dalam pH basa warna
kuning akan berubah menjadi merah. Banyak digunakan untuk
olahan daging dan kare serta olahan lainnya. Paprika tidak pedas
sebagaimana cabai tetapi paprika memiliki zat warna seperti
capsanthin, capsarumbin, b-carotene, cryptoxiantin yang sangat peka
terhadap cahaya (Haryati,2013:2)
2) Klasifikasi Jenis Rempah Berdasarkan Bentuk
a) Biji : pala, kemiri, kapulaga, adas, jinten, ketumbar
b) Rimpang : Jahe, temulawak, temukunci, lengkuas, kunyit
c) Buah : Kluek, merica
d) Bunga : Comrang/honje, cengkeh, saffron (kuma)
e) Kulit batang : Kayu manis, secang
f) Batang : Serai (Haryati,2013:2)
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel II.1 yang berisikan bagian
tumbuhan yang dijadikan sebagai rempah - rempah berikut ini :
28
Tabel II.1 Bagian Tumbuhan Yang Menjadi Rempah (Haryati,2013)
Bagian Tumbuhan yangdimanfaatkan
Nama Tumbuhan
RimpangKunyit, kencur, jahe, lengkuas, temulawak,jahe merah, temu mangga, kunyit putih
UmbiBawang Merah, Bawang Putih, Bawangdayak
Batang/Kulit Batang Kayu Manis, Secang, kina, serai
DaunDaun Jeruk nipis, daun pandan, daun Salam,daun ruku-ruku, daun kecubung, daunkunyit
Bunga CengkehBuah Merica, Jeruk Nipis, asam kandisBiji pala, kemiri, kapulaga, adas, ketumbarAkar Pasak bumi, ciplukan
c. Rempah – rempah di pasar Angso Duo
Berdasarkan observasi awal peneliti, setidaknya satu pedagang
terdapat 10 jenis rempah – rempah yang ada dan dijual di setiap pedagang
rempah – rempah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel II.2 yang
berisi penjelasan morfologi dan komposisi rempah – rempah yang banyak
diperjual belikan di pasar Angso Duo
Tabel II.2, Jenis Rempah Yang Diperjual Belikan Di Pasar Angso Duo
No Nama Daerah Nama Ilmiah
1 Kunyit Curcuma domestica Val.
2 Lengkuas Alpinie Galanga (L.)
3 Temulawak Curcuma Xanthorhiza Roxb.
4 Jahe Zingiber Officinale rosc
5 Asam Kandis Garcinia Parvifolia (Miq.) Miqq
6 Jahe merah Zingiber officinalle Rosc.Var.rubrum
7 Temu Mangga/paoh Curcuma mangga Vall.Et.Zyp
8 Daun jeruk nipis Citrus aurantifolia (Christm. &Panzer) Swingle
9 Daun Salam Eugenia polyantha Wight
10 Daun kunyit Curcuma domestica Val.
12 Ketumbar Coriandrum sativum L.
13 Kemiri Aleurites Moluccana (L.) Willd
14 Kayu manis Cinnamomum Burmanii Ness & Th.Nees
29
15 Adas Foeniculum vulgare Mill
16 Buah palo Myristica Fragans Houtt
18 Kencur Kaempferia Galanga L.
19 Bawang merah Allium cepa L.
20 Bawang putih Allium sativum Linn.
21 Kapulaga Amomum compactum Sol. Ex Maton
22 Daun pandan Pandanus Amaryllifolius Roxb.
23 Cengkeh Syzygium aromaticum (L.) Merr &Petty
24 Merica/lada Piper nigrum L.
25 Jeruk nipis Citrus aurantifolia (Christm. &Panzer) Swingle
26 Serai Cymbopongon citratus (DC.) stapf
3. Pasar Tradisional
a. Pengertian pasar
Menurut ahli di bidang pemasaran, Kotler (1997) menyatakan bahwa
pasar merupakan “terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki
kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan
mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
itu”.
Dalam arti luas, pasar adalah tempat perjumpaan antara pembeli dan
penjual, ukuran kerelaan dalam pertukaran tersebut biasanya akan muncul suatu
tingkat harga atas barang dan jasa yang dipertukarkan tersebut (Ehrenberg dan
smith:anonym 2003). Pasar terbentuk dari proses pertemuan sampai terjadinya
kesepakatan, pasar tersebut tidak memperudlikan tempat dan jenis barang,
sehingga pasar tidak tebatas pada suatu lokasi saja (Rasyaf, Anonim:1996)
30
b. Pengertian pasar tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi, dalam hal organisasi, pasar yang ada masih sangat
sederhana, tingkat efisiensi dan spesialisasi yang rendah, lingkungan fisik yang
kotor dan pola bangunan yang sempit (Agustiar dalam fitri, 1999)
Kekuatan pasar tradisional dapat dilihat dari berbagai aspek. Aspek –
aspek tersebut diantaranya adalah : Harganya yang lebih murah dan bisa ditawar,
dekat dengan pemukiman, memberikan banyak pilihan produk yang segar,
terlebih kekuatan lainnya adalah pengalaman berbelanja yang luar biasa sebab
kita bisa melihat, dan memegang secara langsung produk yang umumnya masih
sangat segar. Akan tetapi dengan adanya hal tersebut bukan berarti pasar
tradisional bukan tanpa kelemahan. Selama ini justru pasar tradisional lebih
dikenal dengan kelemahannya. Kelemahan itu antara lain : kesan bahwa pasar
tradisional itu kotor, becek, bau, terlalu padat lalu lintas pembelinya, ditambah
dengan ancaman bahwa keadaan sosia masyarakat telah berubah, di mana wanita
di perkotaan umumnya berkarir sehingga tidak memiliki waktu untuk berbelanja
ke pasar tradisional (Esther dan Didik, 2003)
Selain kelemahan diatas, faktor desain dan tampilan pasar, atmosfir, tata
ruang, tata letak, keragaman dan kualitas barang, promosi pengeluaran, jam
operasional yang terbatas, serta optimalisasi pemanfaatan ruang jual merupakan
kelemahan terbesar pasar tradisional dalam menghadapi tantangan dari pasar
modern (Ekapribadi W, 2007). Dalam hal mata rantai pasokan, 40% pedagang
menggunakan pemasok professional, sementara 60% lainnya mendapatkan
barangnya dari pusat – pusat perkulakan. Hampir 90% pedagang membayar
tunai kepada pemasok.
Keadaan ini berarti bahwa pedagang di pasar tradisional sepenuhnya
menanggung resiko kerugian dari usaha dagangnya. Ini berbeda dengan
supermarket yang umumnya menggunakan metode konsinyasi atau kredit.
Terkait dengan modal usaha, 88% pedagang menggunakan modal sendiri yang
berarti minimnya akses atau keinginan untuk memanfaatkan pinjaman komersial
untuk mendanai bisnisnya. Hal ini bisa menjadi hambatan terbesar daam
meperluas kegiatan bisnis mereka (Suryadarma et al., 2007)
31
Pasar tradisional dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah
daerah, swasta, Badan Usaha Milik Negara ataua Badan Usaha Milik Daerah.
Pemerintah daerah indonesia umumnya memiliki Dinas pasar yang menangani
dan mengelola pasar tradisional. Dinas ini mengelola pasar miliknya sendiri atau
bekerja sama dengan swasta. Metode kerja sama umumnya melibatkan
pemberian izin kepada pihak swasta untuk membangun dan mengoperasikan
pasar tradisional di bawah skema Bangun, Operasi, dan Transfer (BOT), dengan
pembayaran oleh pihak swasta kepada Dinas pasar setiap tahun (Keputusan
menteri Perindustrian dan Perdagangan RI, 1997)
c. Pasar Tradisional Angso Duo
Pasar Angso duo adalah pasar tradisional terbesar di provinsi Jambi. Di
pasar ini terdapat aneka ragam barang dagangan mulai dari sayu-mayur, lauk-
pauk, pakaian, perabot rumah tangga dan masih banyak lagi. Pasar tradisional
ini telah menjadi sandaran hidup lebih dari 5.000 pedagang dan punya sejarah
Panjang sebagai pasar yang berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain
(Nomaden). Dahulu kala pada awal abad ke-18, kawasan muara jambi berada
di Dermaga Bom Batu. kini kawasan tersebut telah berubah menjadi Mall WTC
Batanghari, dahulu di lokasi ini ada sebuah pasar tradisional kecil. orang
menyebutnya Pasar Tanah Pilih. Pasar ini lah yang menjadi cikal bakal Pasar
Angso duo walaupun letaknya tidak sama dengan yang sekarang berdiri. Tokoh
masyarkat Jambi mengatakan pada zaman penjajahan Jepang pasar tersebut
hancur. Akhirnya pasar pun pindah sekitar 500 meter ke arah tenggara,
masyarakat Jambi menyebut lokasi pasar yang baru ini dengan sebutan Gang
Siku.
Pasar yang baru tersebut di bangun sangat sederhana, hanya berupa
deretan meja-meja dari batu. masyarakat jambi pada saat ini menyebutnya Pasar
Meja Batu. Di pasar yang baru ini, tidak hanya terhampar ikan, daging dan
sayur-mayur yang dijual di atas meja batu, melainkan juga sebagai tempat
orang-orang duduk mengobrol, bersantai sambil minum kopi sembari menikmati
pemandangan sungai batanghari. Pada masa itu barang-barang impor dari
singapura sudah banyak masuk ke Jambi berupa pakaian, kasur dan
32
perlengkapan rumah tangga. Semua barang di kirim dari Muara menuju sungai
Batanghari menggunakan Kapal. Dilokasi Pasar Angso Duo yang kini berdiri,
dulunya hanyalah tempat kapal bersandar dan menurunkan barang-barang
dagangan, dari situ barang-barang di angkut para kuli menuju Pasar Meja batu.
Dalam perkembangannya, Pasar Meja Batu semakin ramai oleh pedagang
dengan berbagai jenis barang dagangannya, gang siku menjadi sesak sepanjang
jalan itu becek dan tidak nyaman lagi bagi para pembeli.
Tahun 1970, sedimentasi sungai kian parah. Pemerintah daerah pun
melakukan pengerukan. Tanah dan pasir hasil pengerukan di gunakan untuk
menimbun di sekitar sungai sehingga terbentuklah daratan baru. Pada daratan
itulah pemerintah akhirnya memindahkan kembali pusat pasar tradisional
dari Pasar Meja Batu. Pasar yang baru ini bernama Pasar Angso Duo resmi
berdiri pada Tahun 1974, tepat di tepi sungai Batanghari. Pasar ini di bangun
atas reklamasi sungai. Seiring dengan waktu Pasar Meja Batu berubah menjadi
pertokoan dan disepanjang jalan penuh dengan pedagang kaki lima. Seperti pada
umumnya pasar-pasar tradisional, keberadaan Pasar Angso Duo belakangan ini
mulai menimbulkan masalah. Pasar menjadi sangat kumuh, bukan lagi becek
tetapi banjir ketika musim penghujan tiba. Air limpahan dari sungai Batanghari
kerap naik dan merendam ke bagian belakang Pasar. Akibatnya, pasar tidak lagi
nyaman bagi para pembeli. Pedagang-pedagang yang menggelar lapak di
belakang pasar mulai meninggalkan lapaknya, mereka pindah ke depan pasar
dan mulai menggelar dagangannya di bagian luar, memakan sebagian badan
jalan umum. Pada pagi hari, jalan raya menjadi macet karena aktivitas jual-beli
memenuhi sebagian jalan ditambah lagi mobil-mobil angkutan kota kerap
berkerumun menunggu calon penumpang di badan jalan. Akhirnya terciptalah
kesan sembrautnya Pasar Angso Duo..
Pemerintah Kota Jambi, saat ini telah menerbitkan wacana untuk
memindahkan Pasar Angso Duo ini ke tempat lain. Rencana lokasi baru yang
dipilih hanya berjarak kurang lebih 100 meter lokasi yang lama. Lokasi ini juga
berada di tepi sungai Batanghari, tetapi posisinya agak lebih tinggi daripada
sungai itu. Rencana pemerintah kota Jambi akan menjadikan pasar ini menjadi
pasar yang semimodern, Pasar ini tidak hanya akan menampung pedagang
33
dalam kios dan lapak tetapi juga akan menyediakan ruko dan ruang-ruang
pameran, serta tempat parkir yang lebih luas. Sedangkan Eks Pasar Angso
Duo nantinya akan dijadikan ruang hijau atau taman kota, untuk memberi
kenyamanan bagi masyarakat Jambi.
B. Studi Relevan
1. Penelitian Ambiadianda pada tahun 2014, dengan judul “Studi Etnobotani
Tumbuhan Sebagai Rempah Pada Masyarakat Aceh Besar” yang terletak di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam. Ditemukan 52 jenis tumbuhan yang termasuk kedalam
23 suku yang digunakan sebagai rempah pada masakan di Aceh Besar. Terdapat
delapan bagian/organ tumbuhan yang digunakan sebagai rempah yaitu daun, buah,
biji, umbi, bunga, rimpang, kulit kayu, maupun batang. Terdapat lima cara
penggunaan tumbuhan rempah dalam masakan yaitu ditumbuk, digiling, dirajang,
dipakai utuh, dan diremas. Didapatkan 36 jenis masakan yang dimasak pada
masyarakat Aceh Besar dengan jumlah jenis tumbuhan rempah yang digunakan
berkisar antara 4-18 jenis tumbuhan
2. Penelitian yang dilakukan oleh luchman hakim, jati batoro, dan kurniasih sukenti
pada tahun 2015. Dengan judul Ethnobotani rempah-rempah di dusun Kopen
Dukuh, Kabupaten Banyuwangi. Hasilnya adaalah lengkuas, jahe, kunyit, cabai,
kencur, dan sereh adalah jenis – jenis yang umum yang digunakan dalam penyiapan
makanan. Kesimpulan penelitian Kebun masyarakat di Dusun Kopen Dukuh adalah
habitat bagi beragam rempah potensial. Terdapat 18 jenis tanaman dijumpai tumbuh
di kebun dan lingkungan perumahan penduduk, dan sejumlah 9 spesies tidak
tumbuh di kebun. Bawang merah, bawang putih dan kemiri adalah tiga besar spesies
yang sering dimanfaatakan oleh masyarakat. Pemanfaatan aneka ragam herba dan
rempah dapat diklasifikasikan dalam kategori bumbu basah dan kategori bumbu
kering. Bumbu dapat diklasifiaksikan dalam bumbu merah, bumbu putih dan bumbu
kuning. Strategi konservasi rempah-rempah dapat dilakukan secara terintegratif
dengan system agroforestry yang telah dikembangkan, merubah sudup pandang
petani tentang potensi penanaman rempah, menanam rempah dengan konsep
berkelanjutan, serta memproduksi rempah dengan mempertimbangkan kebutuhan
dan standart produk pasar
34
3. Penelitian Novi Harnida Harahap pada tahun 2017, dengan judul “ Rempah Kuliner
Etnis Angkola : Studi Etnobotani Di Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas
Utara. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima belas koleksi tumbuhan rempah
yaitu: asam riang-riang, balakka, kunyit, belimbing wuluh, kayu manis, kemiri,
bawang merah, jahe, siasur, serai, lengkuas, bawang batak, bawang putih, daun
salam dan cabai merah. Kebanyakan tumbuhan rempah ini bermanfaat pada kuliner
untuk menghilangkan bau anyir serta membuat kuah masakan kental dan pekat,
mempunyai bau yang khas sehingga mengundang selera makan. Tanaman tumbuhan
rempah digunakan masyarakat pada kuliner etnis Angkola masih menggunakan cara
yang tradisional dibeberapa desa Kecamatan Portibi. Berdasarkan hasil penelitian,
kuliner etnis Angkola memiliki lima jenis masakan, diantaranya: holat, sayur rebung
(Ikkayu robung), parira di sattan, daun pepaya (bulung botik), sambal padati.
Beberapa cara pengolahan rempah kuliner etnis Angkola diantaranya: dengan cara
digulai seperti masakan holat santan, sayur rebung, batang pepaya yang muda, yang
tidak digulai seperti holat mentah, parira disattan dan sambal padati hanya kelapa
yang di sangrai dan di tumbuk dengan rempahnya sampai halus.
Berdasarkan data dari informan ada beberapa manfaat kuliner etnis Angkola
bagi kesehatan antara lain: menyembuhkan sakit perut, maag, mempelancar
gangguan pencernaan, stroke, rematik, malaria, penyakit gula, memperkuat stamina
tubuh dan mencegah hipertensi. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel perbedaan
dan persamaan studi relevan yang peneliti ambil pada Tabel II.3 :
35
Tabel II.3 Perbedaan dan Persamaan Study Relevan Yang Peneliti ambil
No Nama Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Ambiadianda
(2014)
StudiEtnobotaniTumbuhanSebagaiRempahPadaMasyarakatAceh Besar
Ditemukan 52 jenistumbuhan yang termasukkedalam 23 suku yangdigunakan sebagai rempahpada masakan di AcehBesar. Terdapat 8 bagianorgan tumbuhan yangdimanfaatkan yaitu daun,buah, biji, umbi, bunga,rimpang, kulit
Sama –samamenelititentangRempah -rempah
Meneliti tentangmacam –macamtumbuhan yangdigunakansebagai rempaholeh masyarakatAceh Besar,sedangkan sayastudi di pasartradisionalAngso Duo
2 LuchmanHakim,
Jati Batoro,
KurniasihSukenti
(2015)
EtnobotaniRempah –rempah diDusunKopenDukuh,KabupatenBanyuwangi
Ditemukan 27 spesiestumbuhan rempah yangdigunakan dalamkeseharian masyarakatOsing di Kopen Dukuh.
18 jenis hidup dan tumbuhdi kebun dan 9 sepesiestidak tumbuh di kebun.
Sama –samamenelititentangrempah -rempah
Lokasi danidentifikasiyang berbeda .penelitian inidilakukan disebuah desasedangkan sayameneliti dipasar tradisional
3 NoviHarnidaHarahap
(2017)
RempahKulinerEtnisAngkola :StudiEtnobotanidiKecamatanPortibiKabupatenPadangLawasUdara
Hasil penelitianmenunjukkan terdapat limabelas koleksi tumbuhanrempah yaitu: asam riang-riang, balakka, kunyit,belimbing wuluh, kayumanis, kemiri, bawangmerah, jahe, siasur, serai,lengkuas, bawang batak,bawang putih, daun salamdan cabai merah.Kebanyakan tumbuhanrempah ini bermanfaatpada kuliner untukmenghilangkan bau anyirserta membuat kuahmasakan kental dan pekat,mempunyai bau yang khassehingga mengundangselera makan.
Sama –samamenelititentangRempah -rempah
Lokasi yangberbeda sertaidentifikasipada penelitianini khususkepada rempahyang menjadibahan kulineretnis sementarapenelitian sayaberfokus padarempah –rempah yangdiperjualbelikan di pasartradisionalAngso Duo
36
C. Kerangka Pikir
Keterangan : Bagian yang diteliti
Ruang lingkup keseluruhan
Gambar 2.1 Kerangka pikir
PASAR TRADISIONALANGSO DUO
Daging
Pakaian
Tumbuhan
Ayam, ikan, kambing dll
Baju, alat sholat, dll
rempah
Sayuran, obat, dll
biji
buah
rimpang
batang
daun
umbi
bunga
Pala, kemiri, kapulaga dll
Merica, jeruk nipi, dll
Kunyit, kencur, jahe, dll
Kayu manis, secang, dll
Daun jeruk, daun pandan
Bawang merah dll
cengkeh
pemanfaatannya
Obat-obatan Bahan masakan
Pembukuan tentang rempah-rempah
Terciptanya masyarakat yang pahamtentang rempah-rempah
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode “Deskripsi
Kualitatif”, karena digunakan untuk menggambarkan atau mengeksplorasi tentang
jenis rempah – rempah serta pemanfataannya di pasar Angso Duo
B. Setting Dan Subjek Penelitian
1. Setting Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan awal yaitu observasi yang
dilakukan peneliti pada tanggal 18 Januari 2018, di Pasar Angso Duo Kota
Jambi yang beralamat di Jl. Sultan Thaha, Beringin, Ps. Jambi, Kota Jambi,
Jambi, dengan kode pos 36124. Jika dilihat dari aplikasi Google Maps, maka
jarak tempuh dari Universitas Islam Negeri STS Jambi ke PasarAngso Duo
dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat adalah 16 km dengan
waktu jarak tempuh sekitar 33 menit
Peneliti memilih Pasar Angso Duo sebagai tempat penelitian dengan
alasan Pasar Angso Duo merupakan Pasar Tradisional yang terkenal di Provinsi
Jambi bahkan sampai keluar provinsi sumatera, dapat dipastikan terdapat banyak
rempah – rempah yang diperjual belikan di Pasar Angso Duo. Dan juga jarak
tempuh yang tidak terlalu jauh bagi peneliti sehingga memudahkan peneliti
untuk melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Subjek penelitian adalah para pedagang rempah – rempah yang berjualan
di pasar Angso Duo dan beberapa Konsumen yang membeli rempah – rempah
ketika peneliti melakukan observasi
38
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak – pihak yang dijadikan sumber data
dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian terdiri atas tiga level yaitu :
a. Makro
Merupakan level subyek penelitian dengan anggota yang sangat
banyak, misalnya masyarakat atau komunitas luas
b. Meso
Merupakan level subjek penelitian yang jumlah anggotanya cukup
banyak, misalnya keluarga atau kelompok
c. Mikro
Merupakan level terkecil dari subjek penelitian misalnya individu
Level yang digunakan dalam penelitian ini adalah level Meso dengan
subjek penelitian adalah para kelompok pedagang penjual rempah – rempah di
Pasar Tradisional Angso Duo. Dari penelitian ini nantinya yang menjadi
informan adalah para pedagang dan konsumen yang membeli rempah – rempah.
Pedagang berjumlah 8 orang dan pembeli berjumlah 15 orang. Untuk informasi
kunci (key informants) peneliti menggunakan sistem Purposive Sampling
dimana peneliti akan menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan yang dimaksud adalah peneliti melihat penjual mana yang paling
banyak menjual rempah-rempah. Sedangkan untuk pembeli dikondisikan yang
dijadikan responden adalah pembeli yang ada ketika peneliti sedang
mewawancarai responden.
C. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data atau informasi yang menjadi bahan baku penelitian untuk diolah
berwujud data primer dan data sekunder
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh melalui serangkaian
kegiatan yaitu, data hasil observasi, data hasil wawancara, dokumentasi
lapangan, koleksi sampel, dan keterangan – keterangan yang bertujuan
39
dengan tujuan penelitian pada saat peneliti melakuakan penelitian
dilapangan (Iskandar, 2008:252)
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan adalah data
hasil wawancara dengan para pedagang dan beberapa konsumen, hasil
observasi di lapangan, hasil dokumentasi dilapangan
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan penunjang data primer yaitu data yang
diperoleh dari pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi (analisis
dokumen) berupa dokumen pribadi, dokumen kelembagaan, referensi –
referensi, koran, buku, internet dan lain – lain
Data sekunder yang diambil saat penelitian yaitu dokumen
tentang sejarah berdirinya pasar angso duo berupa referensi dari jurnal,
internet, kemudian foto dokumentasi rempah – rempah yang diperjual
belikan, foto dokumentasi para konsumen yang sedang membeli rempah
– rempah dan lain-lainnya yang berkaitan dengan tema penelitian
2. Sumber Data
Sumber data terbagi atas dua yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder :
a. Sumber data primer
1) Survey langsung ke lapangan (Kondisi Pasar)
2) Wawancara dengan Penjual rempah – rempah (Pedagang)
3) Wawancara dengan konsumen yang membeli rempah – rempah
(Pembeli)
b. Sumber data sekunder
1) Koran
2) Buku
3) Jurnal
4) Internet
5) Artikel
40
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Alat dan bahan
a. Alat
Alat yang digunakan meliputi : Perekam suara sebagai alat
untuk merekam wawancara, kamera untuk mendokumentasikan objek,
lokasi penelitian, dan jalannya proses penelitian, alat tulis, dan daftar
pertanyaan wawancara yang telah dipersiapkan terlebih dahulu
b. Bahan
Bahan yang digunakan meliputi formalin untuk mengawetkan
specimen, alcohol 70 %, kumpulan jenis rempah – rempah yang
diperjual belikan di pasar angso duo
2. Pengumpulan Data
a. Observasi
Menurut para ahli, observasi diartikan sebagai berikut :
1) Alwasilah C. (2003:211) menyatakan bahwa observasi adalah
penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana yang diniati
untuk memperoleh data yang terkontrol validitas dan reliabilitasnya
2) Nasution (2003:56) mengungkapkan bahwa observasi adalah dasar
semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya bisa bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui onservasi.(Jaman dan Aan, 2009: 104-105)
Observasi yang diamati adalah jenis rempah – rempah yang dijual
di pasar angso duo, serta pemanfaatannya sebagai bahan masakan dan
obat - obatan
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal – hal dari respondennya sedikit/kecil, adapun yang
menjadi focus wawancara adalah pedagang yang menjual rempah –
rempah dan beberapa konsumen yang membeli rempah – rempah
41
Untuk memproleh data yang memadai, peneliti menggunakan
teknik wawancara secara mendalam dengan subjek
yang terlibat dalam interaksi sosial yang dianggap memiliki pengetahuan
untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan focus penelitian
Wawancara secara mendalam merupakan bentuk komunikasi
peneliti dengan subjek yang diteliti, menggunakan beberpa pertanyaan
guna mencari informasi. Wawancara dapat dilakukan secara formal dan
informal, terjadwal dan tidak terjadwal, ditempat resmi dan umum
(Iskandar, 2008:253)
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah berupa foto – foto atau catatan – catatan
penting yang didapat pada saat penelitian berlangsung dengan tujuan
untuk penunjang dan pengingat agar penelitian tidak keliru dari tujuan
penelitian
Teknik ini merupakan penela’ahan terhadap referensi – referensi
yang berhubungan dengan focus permasalahan penelitian. Dokumen –
dokumen yang dimaksud berupa dokumen pribadi, dokumen resmi, foto
– foto, rekaman kaset. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk
menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan jawaban dari focus
permasalahan penelitian (Iskandar,2008:217)
Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini berupa foto
saat wawancara dengan para pedagang penjual rempah – rempah,
konsumen yang membeli rempah – rempah, foto lokasi penelitian, foto
sampel yang akan digunakan untuk identifikasi
42
E. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari atau menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit – unit,
melakukan sintesa membuat kesimpulan hingga mudah dipahami diri sendiri dan
orang lain
Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2014:246) analisis
data meliputi :
1. Reduksi Data
Reduksi data akan menentukan hal – hal pokok yang sesuai dengan focus
penelitian. Reduksi data adalah suatu analisis yang menggolognkan,
mengurutkan, dan membuang yang dianggap tidak perlu sehingga data lebih
tepat dan tajam
2. Penyajian Data
Penyajian data adalah informasi tersusun yang memungk inkan akan
adanya penarikan kesimpulan dan tindakan. Penyajian data ini dapat matriks,
cart, atau grafik sehingga dapat dikuasai
3. Penarikan kesimpulan / verifikasi
Setelah data dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah melakukan
penarikan kesimpulan atau verifikasi, jadi dari data tersebut akan diambil sebuah
kesimpulan.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitatif dimana data dari informasi diperoleh dari lapangan
F. Triangulasi Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain. Di luar data itu diperlukan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu. Teknik pengecekan yang sering digunakan adalah pemeriksaan
melalui sumber lainnya (Moleong. 2005).
43
Menurut William Wiersma Triangulasi dalam pengujian kredibilitas
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan triangulasi waktu (Sugiono. 2008)
Patton mengemukakan cara dalam proses pengecekan keabsahan data
antara lain:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data yang diperoleh melalui
wawancara.
2. Membandingkan data apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat
dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah
atau tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang berkaitan (Moleong.
2005)
Dalam penelitian kualitatif, teknik triangulasi dimanfaatkan sebagai
pengecekan keabsahan data yang ditemukan dari hasil wawancara dengan informan,
kemudian penulis mengkonfirmasi dengan studi dokumentasi yang berhubungan
dengan penelitian serta dari hasil pengamatan yang penulis lakukan dilapangan,
sehingga kemurnian dan keabsahan data terjamin.
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Rempah – rempah Yang Terdapat di Pasar Tradisional Angso Duo
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada pedagang rempah di
pasar tradisional Angso Duo. Ditemukan hasil terdapat 32 jenis rempah yang
diperjual belikan di pasar tersebut. rempah-rempah tersebut memiliki fungsi dan
manfaat yang berbeda satu sama lainnya. Pengetahuan mengenai nrempah-
rempah ini diketahui melalui keturunan, buku dan lingkungan sekitar sehinnga
penjual maupun pembeli mengetahui fungsi dan manfaat rempah-rempah
tersebut.
1. Deskripsi Rempah yang diperjual belikan di Pasar Tradisional Angso Duo
a. Curcuma domestica Vall. yang biasanya dikenal dengan sebutan kunyit
merupakan tanaman herba yang berasal dari famili Zingiberaceae.
Kunyit merupakan tanaman herba yang berupa semak dengan tinggi
mencapai 70 cm. Bentuk batang semu, tegak dan berwarna hijau
kekuningan. Daun berbentuk tunggal lanset memanjang, pertulangan
daun menyirip, dan berwarna hijau pucat. Bunga majemuk dan berwarna
putih kekuningan dan sedikit berwarna hijau muda ketika baru mucul.
Rimpang kunyit berwarna jingga kecoklatan di bagian luar dan jingga
terang agak kekuningan terletak di bagian dalamnya. Bagian tanaman
yang digunakan sebagai rempah adalah rimpang dan daunnya. (Prapti
Utami, 2013:114) Kandungan senyawa bermanfaat yang terdapat
didalam rimpang kunyit, diantaranya adalah minyak asiri, pati, zat pahit,
resin, selulosa, dan beberapa mineral. Kandungan minyak asiri kunyit
berkisar 3% hingga 5% yang terdiri dari golongan senyawa Monoterpen
dan Sesquiterpen. Komponen utama yang paling penting dari si rimpang
ini adalah Kurkumin, Desmetoksikurkumin, dan Bisdes-
Metoksikurkumin. (Prapti Utami,2013:115)
b. Alpinia Galanga (L.) yang biasa disebut dengan lengkuas atau laos ini
merupakan famili dari Zingiberaceae. Lengkuas merupakan terna
berbatang semu, tinggi sekitar 1 sampai 2 meter. Biasanya tumbuh dalam
rumpun yang rapat.
45
Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang bersatu
membentuk batang semu, berwarna hijau agak keputih-putihan. Batang
muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Daun tunggal,
berwarna hijau, bertangkai pendek, tersusun berseling. Daun disebelah
atas dan bawah biasanya lebih kecil dari pada yang ditengah. Bentuk
daun lanset memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, dengan tepi
daun rata. Pertulangan daun menyirip, panjang daun sekitar 20-60 cm,
dan lebarnya 4-15 cm. Pelepah daun lebih kurang 15-30 cm, beralur,
warnanya hijau. Pelepah daun ini saling menutup membentuk batang
semu berwarna hijau. Bunga lengkuas merupakan bunga majemuk
berbentuk lonceng, berbau harum, berwarna putih kehijauan atau putih
kekuningan, terdapat dalam tandan bergagang panjang dan ramping,
yang terletak tegak diujung batang (Sinaga,2009). Sebuah Penelitian
menemukan bahwa rimpang lengkuas mengandung zat-zat yang dapat
menghambat enzim xanthin oksidase sehingga bersifat sebagai antitumor,
yaitu trans-p-kumari diasetat, transkoniferil diasetat, asetoksi chavikol
asetat, asetoksi eugenol asetat, dan 4-hidroksi benzaidehida , Juga
mengandung suatu senyawa diarilheptanoid yang dinamakan 1-(4-
hidroksifenil)-7-fenilheptan-3,5-diol. (Noro, et al., 1988).
c. Curcuma Xanthorhiza Roxb. yang biasa dikenal dengan temulawak
merupakan famili dari Zingiberaceae. Temulawak merupakan tumbuhan
rumpun berbatang semu dengan tinggi 50-200 cm. tumbuh tegak lurus
dengan permukaan daun berwarna hijau tua, bergaris-garis cokelat, dan
berbintik jernih hijau muda. Daunnya semu, berbentuk seperti mata
lembing memanjang. Punggung daun berwarna pudar dan mengilap.
Bunganya pendek, lebar, berkembang secara teratur, dan berwarna putih
atau kuning muda bercampur warna merah. Umbi batang berbentuk bulat
telur, penampang rimpang berwarna kuning muda sampai kuning tua,
beraroma tajam dan rasanya pahit (Prapti Utami, 2013:117)
46
Kandungan kimia didalam temulawak meliputi Kurkumin,
Desmetoksikurkumin, Glukosida, Foluymetik, Karbinol, Fellandrean,
Turmerol, Xanthorrihizol, Myrcene, dan Seskuiterpen. Beberapa
referensi lain menyebutkan bahwa rimpang temulawak mengandung 48-
59,64% zat tepung, 1,6-2,2% Kurkumin, dan 1,48-1,63 Minyak Atsiri
(Prapti Utami,2013:178)
d. Zingiber Officinale rosc. atau yang sering disebut Jahe termasuk ke
dalam family Zingiberaceae. Memiliki bentuk rimpang yang bercabang-
cabang, berwarna putih kekuningan dan berserat. Bentuk rimpang jahe
pada umumnya gemuk agak pipih dan kulitnya mudah dikelupas.
Rimpang jahe berbau harum dan berasa pedas. Jahe dibagi kepada 3
jenis, yaitu jahe kuning besar, jahe kuning kecil dan jahe merah. Bagian
yang dimanfaatkan sebagai rempah adalah rimpangnya (Prapti Utami,
2013:81) Manfaat yang terkandung didalam jahe, disebabkan adanya
kandungan berbagai senyawa aktif, seperti minyak atsiri, Zingiberena,
Zingiberol, Kamfena, Lemonin, Bisabolena, Kurkumen, Gingerol,
Filandrena, dan resin pahit. Kandungan senyawa lainnya yakni senyawa
Flavonoid, Fenolik Utama, Asam Organik, Alkaloid, dan Terpenoid.
Rasa pedas pada jahe ditimbulkan oleh kandungan minyak atsiri dan
Oleoresin, senyawa lain yang turut memberikan rasa pedas yaitu
Gingerol (Prapti Utami,2013:82)
e. Garcinia parvifolia (Miq.) Miqq atau disebut dengan asam kandis
merupakan tanaman berpohon tinggi 12-15 m dan besar batangnya 45
cm. Kayu berwarna kekuning-kuningan, agak keras dan awet, tetapi
mudah rapuh dan hanya dapat diperoleh dalam ukuran kecil-kecil jika
ditoreh eksudat yang berwarna kuning buram, kulit kayu berwarna coklat
tua, tebal 1-2 cm. Getah kayunya mengandung getah kuning yang sangat
banyak yang mengeras menjadi gumpalan-gumpalan kecil pada batang.
Buahnya berwarna kuning jingga agak bulat atau panjang. Permukaan
daun kasar, dari dasar daun sampai ujung daun meruncing. Bunga jantan,
panjang 4-10 mm, luas lingkar tangkai 7-10 mm. (jurnal).
47
Ekstrak asam kandis memiliki kandungan kimia berupa alkaloid,
saponin, tanin, kuinon, steroid, minyak atsiri dan kumarin (Suci Fitriyani,
2010:41 )
f. Jahe merah memiliki nama latin Zingiber officinalle Rosc. Var. Rubrum.
merupakan tanaman terna dengan rimpang kuat dan menjalar. Jahe merah
berbatang semu dan berwarna hijau kemerahan. Batang terdiri atas
pelepah daun di pinggir dan posisinya berhadapan. Jahe merah
mempunyai rimpang kecil berlapis-lapis dengan aroma yang sangat
tajam, berwarna jingga muda sampai merah.. rimpang berdiameter 4-4,5
cm, tinggi 5-11 cm, dan panjang 12-13 c. (Ersi Herliana, 2013:48)
Secara umum komponen senyawa kimia yang terkandung dalam jahe
terdiri dari minyak menguap (volatile oil), minyak tidak menguap (non
volatile oil) dan pati. Minyak atsiri termasuk jenis minyak menguap dan
merupakan suatu komponen yang memberi bau khas. Kandungan minyak
tidak menguap disebut oleoresin, yakni suatu komponen yang
memberikan rasa pahit dan pedas. Rimpang jahe merah selain
mengandung senyawa-senyawa kimia tersebut, juga mengandung
gingerol, 1,8-cineol, 10-dehydrogingerdion, 6-gingerdion, arginin, a-
linolenic acid, aspartic, B-sitosterol, caprylic acid, capaicin, chlhorogenis
acid, fanesal, farnesen, farnesol, dan unsur pati seperti tepung kanji, serta
serat-serat resin dalam jumlah sedikit. Kandungan oleoresin jahe
berbeda-beda. Oleoresin jahe bisa mencapai 3% tergantung jenis jahe
bersangkutan. Jahe merah rasa pedasnya tinggi disebabkan kandungan
oleoresinnya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jahe lainnya (Dea
Alvicha Putri, 2014:10 )
g. Curcuma mangga Vall. Et. Zyp atau yang sering disebut dengan temu
mangga atau temu paoh berupa semak dengan tinggi mencapai 1-2 meter.
Batang semu, tegak, lunak, berwarna hijau. Batang bawah tabah
membentuk rimpang dengan bagian dalam berwarna kuning muda.
48
h. Daun tunggal, berpelepah, bentuk lonjong, tepi rata, ujung dan pangkal
meruncing dengan panjang bisa mencapai 1 meter, lebar 12-20 cm,
pertulangan menyirip, berwarna hijau. Bunga majemuk pada ketiak daun,
bentuk tabung, ujung terbelah, benang sari menempel pada mahkota,
putik silindris, kepala putik bulat, mahkota lonjong. Buah kotak, bulat,
hijau kekuningan. Biji bulat, coklat. Akar serabut berwarna putih.
Rimpang temu mangga adalah rempah-rempah yang dibudidayakan
secara komersial oleh masyarakat atau petani. Rimpang ini hampir mirip
dengan rimpang temulawak. (Retno Evi Astuti, 2016:12 ) Temu mangga
kaya kandungan kimia seperti tanin, kurkominoid, minyak atsiri dan
protein yang toksis yang dapat menhambat biakan sel kanker. Temu
mangga juga mengandung saponin, polifenol, 2-norbomane, 3-methylene
cariophylen oxide, dan Cynamiltiglate. Selain itu temu mangga
mengandung senyawa diterpen labdan glukosida, kurkumangosida,
kalkaratin A, Zerumin B, skopoletin, kurkumin, minyak atsiri dengan
komponen antara lain alfa pinen, linalool, linalil asetat, safrol. (Faiqotul
Himmah, 2015:11 )
i. Eugenia polyantha wight atau sering disebut dengan daun salam
merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan. Namun saat ini banyak
juga ditanam di pekarangan. Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah
dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m dpl dengan suhu 22-300 C
dengan tinggi batang mencapai 25 m dan lebar 1,3 m. Tanaman ini
berakar tunggang, batang bulat, dan permukaan licin. Daun tanaman
salam merupakan daun tunggal dan letaknya berhadapan. Helaian daun
berbentuk lonjong sampai bulat telur dengan ujung merucing. Tepi daun
rata, panjang daun berkisar 5-15 cm dan lebarnya 3-8 cm, serta bentuk
pertulangan daun menyirip. Permukaan atas daun licin berwarna hijau
muda. Yang dimanfaatkan sebagai rempah adalah daunnya (Ersi
Herliana, 2013:78) Kandungan senyawa aktif didalam daun salam yaitu
senyawa antioksidan yang terdiri dari Tanin, Flavonoid, Saponin,
Triterpen, Polifenol, Alkaloid, dan minyak atsiri yang terdiri dari Sitral,
Seskuitepen, Lakton, Fenol dan Eugenol (Ersi Herliana,2013:80)
49
j. Hytis sanctum L. atau disebut ruku-ruku yang biasa dimanfaatkan adalah
daunnya. Tanaman ini merupakan tanaman yang tegak, tinggi mencapai
1,5 m. Batangnya bulat, kasar, berbulu, dan berwarna coklat. Daun
tunggal, bersilang, berhadapan, tangkai berbulu, panjang 2-5 cm, helaian
daun berbentuk bulat telur oval, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi daun
bergerigi, panjang daun hingga 2-4 cm, lebar 1-3 cm, pertulangan daun
menyirip menjalar, permukaannya berbulu halus, hijau. Bunganya
majemuk di ketiak daun, buah keras, bentuk kapsul, permukaan berbulu,
hijau atau coklat. Memiliki biji bulat, kecil, berwarna coklat kehitaman,
akarnya serabut berwarna kuning kecoklatan. Ruku-ruku memiliki
kandungan kimia berupa alkaloid (14,32%), flavonoid (12,54%), saponin
(0,30%), dan tanin (6,52%) dan minyak atsiri (Fahmil Ilmi, 2013:7)
k. Coriandrum sativum L. atau sering disebut dengan ketumbar. Tanaman
ketumbar berupa semak semusim, dengan tinggi sekitar satu meter.
Akarnya tunggang bulat, bercabang dan berwarna putih. Batangnya
berkayu lunak, beralur, dan berlubang dengan percabangan dichotom
berwarna hijau. Tangkainya berukuran sekitar 5-10 cm. Daunnya
majemuk, menyirip, berselundang dengan tepi hijau keputihan. Buahnya
berbentuk bulat, waktu masih muda berwarna hijau dan setelah tua
berwarna kuning kecokelatan. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna
kuning kecokelatan (Hadipoentyani dan Wahyuni, 2004; Astawan, 2009)
Ketumbar dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi
hingga ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini
dipanen setelah berumur tiga bulan, kemudian dijemur dan buahnya yang
berwarna kecoklatan dipisahkan dari tanaman kecokelatan
(Hadipoentyani dan Wahyuni, 2004; Astawan, 2009). Ketumbar
mempunyai kandungan berupa Sabinene, Myrcene, A-Terpinene,
Ocimene, Linalool, Geraniol, Dekanal, Desilaldehida, Oktadasenat, D-
Mannite, Skopoletin, P-Simena, Kamfena dan Felandren (Vivan
Sisilia,2014:80)
50
l. Aleurites Moluccana (L.) Willd. atau sering disebut dengan kemiri
merupakan suatu tanaman yang berasal dari famili Euphorbiceae. Kemiri
tumbuh secara alami di hutam campuran dan hutan jati pada ketinggian
150-1000 meter Dpl. Ketinggian tanaman dapat mencapai 40 meter.
Daunnya berwarna hijau pucat, kacangnya memiliki diameter sekitar 4-6
meter. Biji yang terdapat didalamnya memiliki lapisan pelindung yang
sangat keras dan mengandung minyak yang cukup banyak, yang
memungkinkan untuk digunakan sebagai lilin. (Ariestya Arlene, 2010).
Kemiri mengandung energy, fosfor, kalsium dan karbohidrat. (Suparni,
2017:95)
m. Cinnamomum Burmanii (Ness & Th. Ness) atau sering disebut dengan
kayu manis merupakan tanaman herba dengan ciri khas beraroma tajam,
manis dan pedas. Kayu manis merupakan tanaman dari keluarga. Kayu
manis merupakan tanamana herba berupa pohon-poho dengan tinggi
mencapai 15 m. batangnya berkayu dan bercabang-cabang. Memiliki
daun tunggal, berbentuk lanset, berwarna merah pucat ketika muda dan
berwarna hijau ketika tua. Bunganya berbentuk malai, tumbuh di ketiak
daun dan berwarna kuning. Jenis buahnya berupa buah buni dengan
warna hijau ketika muda dan berwarna hitam setelah tua (Prapti
Utami,2013:93-94) Kayu manis mengandung minyak atsiri, Tanin,
Dammar, Kalsium Oksalat, Flavonoid, Triterpenoid, Saponin, Safrole,
Sinamaldehide. Secara umum, komposisi kayu manis terdiri dari
Sinamaldehide, Sinamilasetat, Salisaldehida, Asam Sinamat, Asam
Salisilat, Asam Benzoat, Eugenol dan Metilsalisadelhida dengan
komponen Sinamaldehida sebagai komponen utama minyak kayu manis
(Prapti Utami,2013:94)
n. Foeniculum vulgare Mill. yang biasa dikenal dengan sebuatan adas
merupakan salah satu tanaman herba yang dipercaya mendatangkan
manfaat kesehatan. Tanaman ini memiliki tinggi rata-rata 50-200 cm.
Adas merupakan tanaman terna yang berumur panjang.
51
Seperti sebutannya, adas merupakan tanaman terna yang tumbuh
merumpun dan memiliki batang yang lunak. Batang berwarna hijau
kebiruan, beralur, beruas, berlubang, dan ketika dimemarkan akan
mengeluarkan bau wangi. (Prapti Utami, 2013). Kandungan kimia yang
terdapat pada adas berupa minyak atsiri, flavonoid, saponin,
glikosidastilben funikulosida I, II, III, IV, stigmasterin, minyak lemak,
protein, asam-asam organik, pentosan, pectin, trigonelin, kolin, dan iodine
(NI KD Fiora Rena Pertiwi, 2015:37)
o. Pala atau buah palo (Myristica Fragans Houtt) termasuk tumbuhan dari
famili Myristicaceae (pala-palaan). Tumbuhan ini berumah dua
(dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina. Daunnya
berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon,
berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung
minyak atsiri pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah
membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah.
Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat. Pohon pala dapat
tumbuh di daerah tropis pada ketinggian di bawah 700 m dari permukaan
laut, beriklim lembab dan panas, curah hujan 2.000 - 3.500 mm tanpa
mengalami periode musim kering secara nyata. Tanaman pala umumnya
dibudidayakan di Kepulauan Maluku, khususnya Ambon dan Banda.
Ditanam dalam skala kecil di kepulauan lainnya sekitar Banda, Manado,
Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Papua (Dhimas,2009:17-18) Daging
buah pala seberat 100 g kira-kira terkandung air 10 g, protein 7 g, lemak
33g, minyak yang menguap dengan komponen utama mono terpene
hydrocarbons (61-88% seperti alpha pinene, beta pinene, sabinene), asam
monoterpenes (5 - 15%), aromatik eter (2 - 18% seperti myristicin,
elemicin). Pada arillus terdapat minyak atsiri, minyak lemak, zat samak,
dan zat pati. Pada bijinya terdapat minyak atsiri, minyak lemak, saponin,
miristisin, elemisi, enzim lipase, pektin, hars, zat samak, lemonena, dan
asam oleanolat.
52
Kulit buah mengandung minyak atsiri dan zat samak. Setiap 100 g bunga
kira-kira mengandung air 16 g, lemak 22 g, minyak yang menguap 10 g,
karbohidrat 48 g, fosfor 0,1 g, zat besi 13 mg. Warna merah dari fulinya
adalah lycopene yang sama dengan warna merah pada tomat
(Dhimas,2009:18-19)
p. Caesalpinia Sappan L. atau yang biasa disebut dengan kayu secang
merupakan tumbuhan yang umumnya tumbuh di tempat terbuka sampai
ketinggian 1000 m di atas permukaan laut seperti di daerah pegunungan
yang berbatu tapi tidak terlalu dingin (Sari,2012:8). Tingginya 5-10 m.
Batangnya berkayu, bulat dan berwarna hijau kecoklatan. Batang dan
percabangan terdapat duri-duri tempel yang bentuknya bengkok dan
letaknya tersebar. Daun secang merupakan daun majemuk menyirip
ganda dengan panjang 25-40 cm, jumlah anak daunya 10- 20 pasang
yang letaknya behadapan. Bunga secang adalah bunga majemuk
berbentuk malai, bunganya keluar dari ujung tangkai dengan panjang 10-
40 cm, mahkota bungan berbentuk tabung berwarna kuning. Buah secang
adalah buah polong, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, ujung seperti paruh
berisi 3-4 biji, jika masak berwarna hitam. Bijinya bulat memanjang
dengan panjang 15-18 mm dan lebar 8-11 mm, tebalnya 5-7 mm,
warnanya kuning kecoklatan. Akar secang adalah akar tunggang
berwarna coklat kotor (Hariana, 2006) Ekstrak kayu secang (Caesalpinia
sappan L.) hasil penapisan mengandung lima senyawa aktif yang terkait
dengan flavonoid baik sebagai antioksidan primer maupun antioksidan
sekunder (Safitri, 2002). Menurut Hariana (2006) kandungan kimia kayu
secang adalah salah satunya adalah Brazilin. Brazilin adalah golongan
senyawa yang memberi warna merah pada secang dengan struktur
C6H14O5 dalam bentuk kristal.
53
q. Eurycoma longifolia Jack dengan nama lokal Pasak bumi merupakan
sebuah tanaman yang umumnya berbentuk semak atau pohon kecil yang
pohonnya mencapai tinggi 10 meter, namun ada juga yang tingginya
lebih dari 15 meter (Siburiandan marlinza, 2009) Akar tanaman pasak
bumi mengandung berbagai senyawa yang diyakini dapat meningkatkan
libido. Komponen fitokimia yang diekstrak dari akar pasakbumi dalam
berbagai pelarut seperti metanol, diklorometan, atau kloroform, dan air
mengandung terpenoid, stigmasterol, sitosterol, sterol, saponin,
kuassinoid, campesterol, benzokoinpon, alkaloid, skopoletin, piskidinol,
nilositin, metoksisantin-monooksida. (Pratomo, 2012)
r. Kecubung (Datura metel L.) merupakan tumbuhan perdu yang
mempunyai tinggi tidak lebih dari 2 meter dan memiliki batang kayu
yang tebal dengan cabang mengembang ke sisi kanan dan kiri. Daun
Kecubung berwarna hijau, berbentuk bulat telur dan pada bagian
tepiannya berlekuk-lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan. Bagian
ujung daun meruncing dengan pertulangan menyirip. Ciri Bunga
Kecubung menyerupai terompet dengan warna putih atau ungu. Namun
pada Kecubung hias bisa mempunyai warna bunga yang beraneka ragam.
Mahkota bunga berwarna ungu. Panjang bunga sekitar 12-18 cm. Bunga
Kecubung biasanya mulai mekar pada sore hari menjelang malam. Ciri
Buah Kecubung berbentuk bulat berwarna hijau dengan salah satu
ujungnya bertangkai pendek dan melekat kuat berukuran diameter 4-5
cm. Pada bagian luar buah kecubung, dihiasi duri-duri, bila dikupas akan
ditemukan bijibiji didalamnya sebesar biji kopi berwarna kuning
kecoklatan dan berbentuk gepeng. Seluruh bagian tumbuhan
mengandung alkaoida astropin (Eriawati, 2015:426)
s. Cinchona pubescens Vahl. (Daun kina) merupakan tanaman obat berupa
pohon dengan tinggi ± 17 m. Batang berkayu berwarna coklat kehijauan,
daun tunggal, lonjong hampir bulat, tepi rata ujung, dan pangkal tumpul.
Panjang 15-35 cm, lebar 9-23 cm, pertulangan menyirip, daun muda
berwarna hijau setelah tua berwarna merah.
54
Bunga majemuk bentuk bintang, tangkai 5-11 cm, berwarna putih
kekuningan, kelopak bertaju lima, bagian pangkal menyatu berwarna
hijau, benang sari berjumlah lima, tangkai sari berwarna putih, kepala
sari coklat, mahkota bentuk tabung dengan ujung membesar dan
berwarna coklat muda. Buah lonjong keras berwarna coklat muda dengan
biji berukuran kecil, akar tunggang keputih-putihan. Yang digunakan
sebagai obat adalah batang dan daun kina. Kulit batang kina mengandung
alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol (Nurul,2013:4-6)
t. Eleutherine Palmifolia (L) Merr atau yang lebih dikenal dengan Bawang
Dayak merupakan tanaman khas kalimantan tengah yang berasal dari
amerika tropis. Secara empiris, umbinya bersifat diuretik, astringen,
pencahar, dan analgetik. (Ririn Puspadewi, dkk, 2013:2) Bawang dayak
mengandung senyawa-senyawa kimia seperti: alkaloid, glikosid,
flavanmoid, fenolik, steroid, dan tanin yang merupakansumber potensial
untuk dikembangkan sebagai tanaman obat. Alkaloid memiliki fungsi
sebagai antimikroba. Selain itu, alkaloid, glikosid, dan flavonoid juga
memiliki fungsi sebagaio hipoglikemik sedangkan tanin biasa digunakan
sebagai obat sakit perut (Tazkiyatul Firdaus,2014:5)
u. Physalis angulata L. atau yang lebih dikenal dengan Ciplukan atau
Letup-letup, merupakan tanaman buah yang memiliki tomat ceri yang
bisa dimakan ketika masak dan berasa manis. Kandungan kimia yang
terdapat dalam buah ini diantaranya Saponin, Flavonoid, Polifenol,
Asam, klorogenat, zat gula, elaic acid dan fisalin. (Fathul, 2008: 4)
Ciplukan merupakan tumbuhan dengan bentuk akar bulat, memanjang
dan berwarna putih. Dari akar utama tumbuh akar cabang dan dari akar
ini tumbuh akar serabut. Batangya tegak, dengan tinggi dapat mencapai 3
cm. batang bawah bulat, beralur kecoklatan, batang yang tua berkayu,
berongga atau bersegi panjang. Kulit berwarna hijau ada yang berbulu
ada juga yang gundul. Percabangan muncul pada ketiak daun ketiga
dekat dengan tanah, biasanya tumbuh kuat, tunas di ketiak daun di
bawahnya dan tumbuhnya tidak begitu kuat. Daun berbentuk oval,
berurat jelas, tepi polos, tidak berlekuk atau berigi. Panjang daun 5-15
55
cm dan lebar 2,5-10,5 cm. Helaian daun tipis dan tampak kaku. Ibu
tulang daun berwarna keunguan, tangkai daun berwarna hijau dan berurat
keputihan, panjangnya sekitar 2 cm, namun tangkai daun muda kadang-
kadang mencapai 9 cm (Eriawati, 2015:423)
v. Curcuma zedoarea (Christ) Rosc. (Kunyit putih) tumbuh liar di
Sumatera, tanaman ini merupakan tanaman terna tahunan, tinggi
mencapai 1 meter, tumbuh membentuk rumpun, batang semu tegak, umbi
dan cabang silindris dan rimpang. Tunas umbi dan tunas rimpang muncul
diatas tanah sebagai pembungaan. Daun memanjang berwarna merah
disepanjang tulang tengahnya, tidak ada bunga tambahan tetapi tunas
vegetatif yang lebih berkembang menjelang ke atas membentuk bongkol
bunga yang besar, mahkota bunga berwarna putih, dengan tepi bergaris
merah tipis , rimpang berwarna putih, rasa sangat pahit. Kandungan yang
terdapat didalam rimpang kunyit putih ialah minyak atsiri, polisakarida,
kurkuminoid yang telah diidentifikasi dan diisolasi meliputi kurkumin,
demetoksikurkumin. Minyak atsiri memiliki senyawa aktif polifenol
berupa pigmen yang berasal dari rimpang kunyit putih yang mengandung
monoterpen dan sesquitepen. Kandungan kurkuminoid pada kunyit putih
berupa kurkumin. Aktivitas kurkumin sangat potensial sebagai senyawa
utama antikarsinogenesis yang dibuktikan dengan kemampuannya
menekan aktivitas enzim sitikrom. Kurkumin juga memiliki kemampuan
sebagai aktioksidan, antiimplamasi, antiangiogenesis dan
antikarsinogenesis (Rizka, 2014: 10)
w. Kaempferia Galanga L. atau sering disebut kencur termasuk ke dalam
terna kecil yang siklus hidupnya semusim atau beberapa musim. Kencur
mempunyai akar tinggal yang bercabang halus dan menempel pada umbi
akar yang disebut rimpang. Sebagian terletak diatas tanah dan umumnya
berbentuk bulat dan sebagian tumbuh secara bergerombol dan bercabang-
cabang dengan induk rimpang di bawah tanah. Batangnya berbentuk
semu yang sangat pendek, terbentuk dari pelepah daun yang saling
menutupi, daunnya tumbuh tunggal, melebar, dan mendatar hamper rata
dengan permukaan tanah. Bunga kencur keluar dalam bentuk buliran
56
setengah duduk dari ujung tanaman di sela-sela, berwarna putih, ungu
hingga lembayung dan tiap tangkai berjumlah 4-12 kuntum bunga.
Buahnya termasuk buah kotak beruang 3 dengan bakal buah yang
letaknya tenggelam (Muhlisah,1999). Kandungan kimia yang terdapat di
dalam rimpang kencur Alkoid, Asam Cinnamic, Asam Metal kanil,
Borneol, Ethyl Aster, Gom, Kamphane, Mineral dan zat besi
(Suparni,2017:98)
x. Allium cepa L. atau sering disebut bawang merah merupakan salah satu
dari sekian banyak jenis bawang yang ada didunia. Bawang merah
(Allium cepa L.) merupakan tanaman semusim yang membentuk rumpun
dan tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15-40 cm (Jecklin,2014).
Bawang merah sangat familiar untuk kehidupan manusia, bawang merah
digunakan untuk berbagai ramuan masakan selain itu juga dimanfaatkan
untuk pengobatan. (Suparni, 2017:24). Menurut Sudirja (2007), daun
bawang merah berbentuk silindris kecil memanjang antara 50-70 cm,
berlubang dan bagian ujungnya runcing berwarna hijau muda sampai tua,
dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek,
sedangkan bunga bawang merah keluar dari ujung tanaman (titik
tumbuh) yang panjangnya antara 30-90 cm, dan diujungnya terdapat 50-
200 kuntum bunga yang tersusun melingkar seolah berbentuk payung.
Tiap kuntum bunga terdiri atas 5-6 helai daun bunga berwarna putih, 6
benang sari berwarna hijau atau kekuningkuningan, 1 putik dan bakal
buah berbentuk hampir segitga (Sudirja, 2007). Buah bawang merah
berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2-
3 butir. Biji bawang merah berbentuk pipih, berwarna putih, tetapi akan
berubah menjadi hitam setelah tua (Rukmana, 1995). Bawang merah
mengandung anti oksidan, asam folat. Flavonoid, fosfor, kalsium, minyak
atsiri, peptida, protein, quercetin, safonin, serat, sikloalin, vitamin B.
(Suparni, 2017:24)
57
y. Allium sativum Linn. atau biasa disebut dengan bawang putih merupakan
tanaman terna berbentuk rumput. Tumbuh secara berumpun dan bediri
tegak mencapai 30 – 75 cm. cocok ditanam di dataran tinggi dengan
ketinggian lebih dari 600 m dpl dan curah hujan antara 100 – 200
mm/bulan. Bawang putih merupakan tanaman umbi yang setiap umbinya
terdiri dari suing-siung kecil. Suing ini terbentuk dari tunas-tunas yang di
antara daun-daun muda dekat pusat tajuk. Jumlah suing yang membentuk
umbi ini dapat mencapai 13 buah. (Ersi Herliana, 2013:44) Bawang putih
mengandung minyak atsiri yang bersifat antibakteri dan antiseptik. Pada
100 gram bawang putih terdapat 4,5 gram protein, 0.20 gram lemak,
23,10 gram hidrat arang, 0,22 mg vitamin B1, 15 mg vitamin C, 95 kal
kalori, 134 mg fosfor, 42 mg kalsium, 1 mg besi dan 71 gram air. Selain
itu bawang putih juga mengandung zataktif alliin, allicin, germanium,
sugar, regulating factor, antihemollytic factor, gurwithrays, saltivine,
sinistrine, selenium, scordinin, vinydithiin, dan nicotinic acid. (Ersi
Herliana, 2013:44)
z. Amomum compactum sol Ex. Maton atau sering di sebut kapulaga
merupakan tanaman semak dengan batang semu yang tingginya
mencapai 1,5 meter. Rimpangnya berdaging, agak keras dan bercabang-
cabang. Daunnya berbentuk lanset, pangkal dan ujungnya lancip serta
tepi daun rata dan berwarna hijau tua. Bunganya berupa bulir atau
bongkol yang kecil dan terletak di ujung batang. Kelopak bunga memiliki
panjang 1-1,5 cm, berbulu dan berwarna putih atau putih kekuningan
(Ersi Herliana, 2013:54) Buah kapulaga mengandung minyak atsiri yang
berisikan sineol, terpineol dan borneol. Kadar sineol mencapai 12%.
Selain itu buah kapulaga juga mengandung saponin, flavonoid, senyawa
polifenol, mangan, pati, gula, lemak, protein, silikat. Biji kapulaga
mengandung 3-7% minyak atsiri, juga mengandung minyak lemak,
protein, kalsium, oksalat, dan asam kersik (Ersi Herliana, 2013:54)
aa. Pandanus Amaryllifolius Roxb. atau yang biasa disebut dengan daun
pandan wangi merupakan jenis tanaman monokotil dari famili
Pandanaceae.
58
Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia
dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pandanus umumnya
merupakan pohon atau semak yang tegak, tinggi 3–7 meter, bercabang,
kadang-kadang batang berduri, dengan akar tunjang sekitar pangkal
batang. Daun umumnya besar, panjang 1–3 m, lebar 8–12cm; ujung daun
segitiga lancip-lancip; 10 tepi daun dan ibu tulang daun bagian bawah
berduri, tekstur daun berlilin, berwarna hijau muda–hijau tua. Buah
letaknya terminal atau lateral, soliter atau berbentuk bulir atau malai yang
besar (Rahayu SE dan S Handayani, 2008). Pandan wangi memiliki
aroma yang khas pada daunnya. Komponen aroma dasar dari daun
pandan wangi itu berasal dari senyawa kimia 2-acetyl-1-pyrroline
(ACPY) yang terdapat juga pada tanaman jasmin, hanya saja konsentrasi
ACPY pada pandan wangi lebih tinggi dibandingkan dengan jasmin
(Cheetangdee dan Sinee, 2006).
bb. Cengkeh dengan nama latin Syzygium aromaticum (L.)Merr & Perry
termasuk ke dalam family Myrtaceae. Bagian yang digunakan sebagai
herbal adalah bunga cengkeh. Tanaman ini merupakan perdu yang
memiliki batang besar dan berkayu keras, tingginya mencapai 20-30
meter, bercabang lebat, panjang, dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil
yang mudah patah. Daunnya berbentuk bulat telur, memanjang, ujung
dan pangkalnya menyudut. Lebar 2-3 cm. panjang daun tanpa tangkai
sekitar 7,5-12,5 cm berwarna hijau. Bunga dan buah muncul di ujung
ranting, tangkai pendek dan bertandan. Bunga muda berwarna keunguan,
lalu berubah menjadi kuning kehijauan, dan berubah kembali menjadi
merah muda jika sudah tua. Bunga kering berwarna coklat kehitaman dan
berasa pedas. (Prapti utami, 2013:51) Senyawa aktif dalam tanaman
cengkih yang memiliki manfaat kesehatan adalah minyak atsiri, eugeno,
asam aleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom.
Kandungan utama cengkih yang memiliki manfaat kesehatan adalah
minyak cengkih dengan komposisi utama antara lain eugenol,
caryophyllence, eugenol acetate dan alpha-humelene. (Prapti utami,
2013:52)
59
cc. Merica atau lada merupakan sebutan daerah untuk tanaman yang
bernama latin Piper nigrum L. Tanaman ini adalah batang pokok
berkayu, beruas-ruas dan tumbuh merambat dengan menggunakan akar
pelekat pada tiang panjat atau menjalar di atas permukaan tanah.
Tanaman lada merupakan akar tunggang dan memiliki daun tunggal,
berseling dan tersebar (Tjitrosoepomo, 2004). Daun berbentuk bulat telur
sampai memanjang dengan ujung meruncing (Rismunandar, 2007). Buah
merupakan produksi pokok daripada hasil tanaman lada. Buah lada
berbentuk bulat, berbiji keras dan berkulit buah yang lunak. Kulit buah
yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang tua berwarna kuning.
Buah yang sudah masak berwarna merah, berlendir dengan rasa manis.
Sesudah dikeringkan lada berwarna hitam. buah lada merupakan buah
duduk, yang melekat pada malai. Besar kulit dan bijinya 4-6 mm,
sedangkan besarnya biji 3-4 mm. Berat 100 biji kurang lebih 38 gram
atau rata-rata 4,5 gram. Kulit buah atau pericarp terdiri dari 3 bagian,
yaitu epicarp (kulit luar), mesocarp (kulit tengah), endocarp (kulit dalam)
(Rismunandar, 2007) Merica memiliki kandungan di dalamnya seperti
ekstrak aquoeous, ekstrak metanol dan ekstrak etanol positif mengandung
karbohidrat, protein, tannin, fenol, kumarin, alkaloid dan antrakuinon.
Kandungan alkaloid Piper nigrum Linn. sebanyak 5-9% mengandung
senyawa utama piperin, piperidin, piperetin, dan piperenin (Kadam et al,
2013). Penelitian mengenai alkaloid mendapat perhatian khusus karena
memberikan aktivitas yang menjanjikan seperti antiinflamasi, antibakteri,
anti-asma, dll. (Khusbhu et al, 2011).
dd. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panzer) Swingle) termasuk
salah jenis citrus geruk. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang.
Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang memiliki dahan dan
ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras, sedangkan permukaan
kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya majemuk, berbentuk
elips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit.
Panjang daunnya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Tulang
daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm.
60
daun jeruk nipis juga sering digunakan untuk memasak. (Sarwono
didalam Firdhany Armanda.2009:4) Banyak unsur kimia yang
bermanfaat dalam jeruk nipis, seperti linalin asetat, limonene, geranil
asetat, sitral dan felladren. Jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam
amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon
kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linalil asetat, aktilaldehid, nnildehid)
damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang
vitamin B1 dan C. Didalam 100 gram buah jeruk nipis mengandung:
vitamin C 27 mg kalsium 40 mg, fosfor 22 mg, hidrat arang 12,4 g,
vitamin B1 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,1 g, kalori 37 kkal, protein
0,8 g dan air 86 g. (Sarwono didalam Firdhany Armanda.2009:34)
ee. Cymbopongon citratus (DC.) Stapf atau sering disebut serai merupakan
tumbuhan monokotil dengan daun hijau kasar yang meruncing pada
ujungnya, tinggi dengan rimpang dan akar serabut dengan panjang 5,0-
7,0 cm dan lebar 5,0-15,0 mm berwarna merah kecoklatan. Tumbuhan ini
bisa tumbuh tinggi hingga 1-1,5 meter. Kandungan yang terdapat pada
serai yaitu karbohidrat( (55%), protein (4,56%), serat (9,28%), , fosfor,
magnesium, kalsium, besi, mangan, zinc, alkoloid, saponin, tanin,
steroid, asam fenol dan plafon glikosida. (Apriangga Sastriawan,
2014:16)
Berdasarkan penjelasan di atas terdapat 32 jenis rempah yang diperjual
belikan di pasar tradisional Angso Duo, baik dalam kuantitas banyak, sedikit
ataupun satuan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel IV.I pada Lampiran
61
2. Klasifikasi Rempah yang diperjual belikan di Pasar Tradisional Angso Duo
a. Curcuma mangga vall. Et. zyp (Temu mangga atau temu paoh)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : CurcumaSpecies : Curcuma mangga vall. Et. zyp (Faiqot Himmah,
2015:10)
Gambar 4.1 Temu mangga Gambar 4.2 Tanaman Temu manggaSumber:Dokumen pribadi Sumber:bibitbunga.com/temu-
mangga/
b. Daun jeruk purut (Citrus Hystrix D.C)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : SapindalesFamili : RutaceaeGenus : CitrusSpecies : Citrus Hystrix D.C ( Vika Dhavesia, 2017:7)
Gambar 4.3 Daun jeruk purut Gambar 4.4 Tanaman jeruk purutSumber : Dokumen pribadi Sumber :
pakarbudidaya.blogspot.com
62
c. Daun kunyit (Curcuma domestica Val.)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophyteKelas : MonocotyledonaeOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : CurcumaSpecies : Curcuma domestica Val. ( Nurhabiba Edriana, 2014:4)
Gambar 4.5 Daun kunyit Gambar 4.6 Tanaman kunyitSumber : Dokumen pribadi Sumber : http://www.ruangtani.com
d. Daun ruku-ruku (Ocimum sanctum L.)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : DicotyledonaeOrdo : LamialesFamili : LamiaceaeGenus : HyptisSpecies : Ocimum sanctum L. (Fahmi Ilmi,2013:6)
Gambar 4.7 Daun ruku-rukuSumber : https://resepkoki.id
63
e. Coriandrum sativum L. (Ketumbar)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledonaeOrdo : ApilesFamili : ApiaceaeGenus : CoriandrumSpecies : Coriandrum sativum L. (Agista puspa
ulandaputri,2012:3)
Gambar 4.8 Ketumbar Gambar 4.9 Tanaman KetumbarSumber : Dokumen pribadi Sumber : bibitbunga.com//
f. Aleurites Moluccana (L.) Willd. (Kemiri)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : MalphigialesFamili : EurphorbiaceaeGenus : AleuritesSpecies : Aleurites Moluccana (L.) Willd. (Tanthowi Hibatul
wafi, 2016:9)
Gambar 5.0 Kemiri Gambar 5.1 Tanaman kemiriSumber : Dokumen pribadi Sumber : https://ekbis.sindonews.com
64
g. Cinnamomum burmanii (Ness & Th. Nees) (Kayu manis)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : TracheophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : LauralesFamili : LauraceaeGenus : CinnamomunSpecies : Cinnamomun burmanii (Ness & Th. Nees) (Elza Amelia
Firdaus,2014:19)
Gambar 5.2 Kayu manis Gambar 5.3Tanaman Kayu manisSumber : Dolumen pribadi Sumber : http://www.agrowindo.com
h. Myristica fragans Houtt (pala)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliphytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : MagnolialesFamili : MyiristicaceaeGenus : Myristica fragansSpecies : Myristica fragans Houtt (Diah Permatasari, et al.,2011:51)
Gambar 5.4 Pala Gambar 5.5 Tanaman PalaSumber : Dokumen pribadi Sumber : https://ilmubudidaya.com/
65
i. Amomum compactum sol. Ex. Maton (Kapulaga)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : LiliopsidaOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : AmomumSpecies : Amomum compactum sol. Ex. Maton (Dian Tri Utami
2013:11)
Gambar 5.6 Kapulaga Gambar 5.7 Tanaman KapulagaSumber : Dokumen pribadi Sumber : agroteknologi.web.id/
j. Pandanus Amaryllifolius Roxb. (Daun pandan)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : PandanalesFamili : PandanaceaeGenus : PandanusSpecies :Pandanus amaryllifolius Roxb (Ery Weni Asworo
Dewi,2009:17)
Gambar 5.8 Daun pandan Gambar 5.9 Tanaman pandanSumber : Dokumen pribadi Sumber : http://www.agroloka.com//
66
k. Syzygium aromaticum (L.) Merr & Perry (Cengkeh)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : MyrtalesFamili : MyrtaceaeGenus : SyzygiumSpecies : Syzygium aromaticum (L.) Merr & Perry (Mifta Sugianti, 2017)
Gambar 6.0 Cengkeh Gambar 6.1 Tanaman CengkehSumber : Dokumen pribadi Sumber : http://www.agroloka.com//
l. Piper nigrum L. (Merica/lada)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : MagnoliophytaOrdo : PiperalesFamili : PiperaceaeGenus : PiperSpecies : Piper nigrum L. (Dely Yuhan,2017:7)
Gambar 6.2 Merica/lada Gambar 6.3 Tanaman Merica/ladaSumber : Dokumen pribadi Sumber : https://www.sipendik.com//
67
m. Curcuma Xanthorhiza Roxb. (Temulawak)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophyteKelas : MonocotyledonaeOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : CurcumaSpecies : Curcuma xanthorhiza Roxb (Retno Evi Astuti,2016:11)
Gambar 6.4 Temulawak Gambar 6.5 Tanaman TemulawakSumber : Dokumen pribadi Sumber : www.bibitbunga.com//
n. Zingiber officinalle Rosc.var. rubrum (Jahe merah)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophyteKelas : MonocotyledonaeOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : ZingiberSpecies : Curcuma officinale Rosc.var. rubrum (Dea Alvicha Putri,
2014:7)
Gambar 6.6 Jahe merah Gambar 6.7 Tanaman Jahe merahSumber : Dokumen pribadi Sumber: http://www.pertanianku.com/
68
o. Caesalpinia Sappan L. (Kayu secang)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophyteKelas : DicolyledonaeOrdo : ResalesFamili : CesalpiniaceaeGenus : CaesalpiniaSpecies : Caesalpinia sappan L. (Novi Dianasari,2009:5)
Gambar 6.8 Kayu secang Gambar 6.9 Tanaman secangSumber : Dokumen pribadi Sumber : https:wordpress.com//kayu
secang/
p. Eurycoma longifolio Jack (Pasak Bumi)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : SapindalesFamili : SimoroubaceaeGenus : EurycomaSpecies : Eurycoma longifolio Jack (Nelawati, 2015: 4)
Gambar 7.0 Batang Pasak Bumi Gambar 7.1 Tanaman Pasak BumiSumber : Dokumen pribadi Sumber : www.genesisbengkulu.org
69
q. Datura metel L. (Kecubung)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : SolanalesFamili : SolanaceaeGenus : DaturaSpecies : Datura metel L. (Eriawati, 2015:426)
Gambar 7.2 Tanaman KecubungSumber : www.merdeka.com
r. Cinhcona pubescens Vahl. (Kina)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : GentianalesFamili : RubiaceaeGenus : CinchonaSpecies : Cinhcona pubescens Vahl. (Nurul, 2013:5)
Gambar 7.3 Tanaman KinaSumber : https://www.petanihebat.com//
70
s. Eluetherine palmifolia (L.) Merr (Bawang dayak)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : MonokotiledonaeOrdo : LilialesFamili : IridaceaGenus : EleutherineSpecies : Eluetherine palmifolia (L.) Merr (Ririn, 2013:2)
Gambar 7.4 Bawang dayakSumber : birdbody.blogspot.com/2016/01//
t. Physalis angulata L. (Ciplukan/Letup-letup)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : AngiospermaeKelas : MagnoliopsidaOrdo : SolanalesFamili : PhysalisGenus : PhysalisSpecies : Physalis angulata L. (Eriawati, 2015:423)
Gambar 7.5 Letup-letupSumber : http://www.putramelayu.web.id/2014/12//
71
u. Kunyit putih (Curcuma zedoaria (Christ) Rosc.)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : AngiospermaeKelas : MonocotyledonaeOrdo : ZingiberalesFamili : zingiberaceaeGenus : CurcumaSpecies : (Curcuma zedoaria (Christ) Rosc.) (Rizka, 2014:9)
Gambar 7.6 Kunyit PutihSumber : lpkmim.blogspot.com/
v. Curcuma domestica Vall (Kunyit)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophyteKelas : MonocotyledonaeOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : CurcumaSpecies : Curcuma Domestica Vall. (Nurhabiba Edriana, 2014:4)
Gambar 7.7 Rimpang Kunyit Gambar 7.8 Tanaman KunyitSumber : Dokumen pribadi Sumber : www.agropustaka.com//
72
w. Alpinie Galanga (L.) (Lengkuas)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : ZingiberalesFamily : ZingiberaceaGenus : AlpiniaSpesies : Alpinia Galanga (L.) (Nani Widjaja Budi Hartono,
2009: 27)
Gambar 7.9 Rimpang Lengkuas Gambar 8.0 Tanaman LengkuasSumber : Dokumen pribadi Sumber : www.ruangtani.com//
x. Zingiber Officinale rosc (Jahe)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophyteKelas : MonocotyledonaeOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : ZingiberSpecies : Zingiber officinale Rosc (M. Djoni Bustan, et
al,2008:19)
Gambar 8.1 Rimpang Jahe Gambar 8.2 Tanaman JaheSumber : Dokumen pribadi Sumber : http://www.ruangtani.com/
73
y. Garcinia Parvifolia (Miq.) Miq (Asam kandis)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophyteKelas : MonocotyledonaeOrdo : ParietalesFamili : GuttiferaeGenus : GarciniaSpecies : Garcinia Parvifolia (Miq.) Miq (Suci Pitriyani,2010:19)
Gambar 8.3 Asam Kandis Gambar 8.4 Tanaman Asam KandisSumber : Dokumen pribadi Sumber:sungaikuantan.blogspot.com
z. Eugenia polyantha wight (Daun salam)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophyteKelas : ConiferopsidaOrdo : MyricalesFamili : MyrtaceaeGenus : EugeniaSpecies : Eugenia polyantha wight (Vebri Geovani,2012:4)
Gambar 8.5 Daun salam Gambar 8.6 Tanaman Daun salamSumber : Dokumen pribadi Sumber:https://diavril12.wordpress.com
74
aa. Foeniculum vulgare Mill. (Adas)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : ApialesFamili : ApiaceaceGenus : FoeniculumSpecies : Foeniculum vulgare Mill. (Mimica dkk, 2003)
Gambar 8.7 Adas Gambar 8.8 Tanaman AdasSumber : Dokumen pribadi Sumber : berkhasiat.web.id/397//
bb. Kaempferia Galanga L. (Kencur)klasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MonocotyledonaeOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : KaemferiaSpecies : Kaemferia galanga L. (Lisa Miranti,2009:2)
Gambar 8.9 Kencur Gambar 9.0 Tanaman KencurSumber : Dokumen pribadi Sumber : bibitbunga.com/blog/
75
cc. Allium cepa L. (Bawang merah)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : MonocotyledonaeOrdo : LilialesFamili : LiliaceaeGenus : AlliumSpecies : Allium cepa L. (Jecklin Anggelina Manoppo,2015:12)
Gambar 9.1 Bawang merah Gambar 9.2 Tananaman BawangmerahSumber : Dokumen pribadi Sumber : 8villages.com/full/petani//
dd. Allium sativum Linn. (bawang putih)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : MonocotyledonaeOrdo : LilialesFamili : LiliaceaeGenus : AlliumSpecies : Allium sativum Linn. (Maria Priskila,2008:28)
Gambar 9.3 Bawang putih Gambar 9.4 Tanaman Bawang putihSumber : Dokumen pribadi Sumber : http://infoagribisnis.com//
76
ee. Citrus aurantifolia (Christm. & Panzer) Swingle (Jeruk Nipis)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : SapindalesFamili : RutaceaeGenus : CitrusSpecies : Citrus aurantifolia (Christm. & Panzer) Swingle (Dicky
Muhamad Zain,2012:10)
Gambar 9.5 Jeruk NipisSumber : Dokumen pribadi
ff. Cymbopongon citratus (DC.) Stapf (Serai)KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : CiperalesFamili : PoaceaeGenus : Cymbopogon sprengSpecies :Cymbopogon citratus (DC.) Stapf (Apriangga Satriawan,
2014:15)
Gambar 9.6 Serai Gambar 9.7 SeraiSumber : Dokumen pribadi Sumber : s
77
3. Bagian Rempah Yang Di Gunakan
Rempah-rempah memiliki beberapa bagian dan memiliki manfaatnya
masing-masing. Adapun bagian rempah yang digunakan yaitu akar, batang,
daun, umbi, buah, biji, bunga dan rimpang. Berikut adalah presentase rata-
rata bagian rempah yang digunakan di Pasar Tradisional Angso Duo
6%13%
19%
9%9%16%
3%
25%Akar
Batang
Daun
Umbi
Buah
Biji
Bunga
Rimpang
Gambar 9.7 presentase rata-rata bagian rempah yang digunakan
78
B. Manfaat Rempah-rempah Yang Ada Di Pasar Tradisional Angso Duo
Terdapat beberapa manfaat dari rempah yang dapat digunakan untuk bahan
masakan, obat serta bahan masakan dan obat. untuk lebih jelasnya perhatikan
tabel IV.2, IV.3 dan IV.4
Tabel IV.2. Rempah-rempah sebagai bahan masakan
No Nama Manfaat
1 Temu Mangga/paoh(Curcuma mangga Vall. Et.Maton)
Bahan masakan
2 Daun jeruk purut(Citrus Hystrix D.C) Bahan masakan
3 Daun Salam(Eugenia polyantha Wight) Bahan masakan
4 Daun kunyit(Curcuma domestica Val.) Bahan masakan
5 Daun ruku-ruku (Hyptis sanctum L.) Bahan masakan
6 Ketumbar (Coriandrum sativum L) Bahan masakan
7 Kemiri (Aleurites Moluccana (L.) Milld.) Bahan masakan
8 Kayu manis(Cinnamomum Burmanii (Ness & Th.Nees)
Bahan masakan
9 Buah palo(Myristica Fragans Houtt) Bahan masakan
10 Kapulaga (Amomum compactum Sol. Ex Maton.) Bahan masakan
11 Daun pandan(Pandanus Amaryllifolius Roxb) Bahan masakan
12 Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr &Perry)
Bahan masakan
13 Merica/lada(Piper nigrum L.) Bahan masakan
79
Tabel IV.3. Rempah-rempah sebagai obat
No Nama Manfaat
1 Temulawak(Curcuma Xanthorhiza Roxb.) Obat
2 Jahe merah(Zingiber officinalle Rosc. Var.Rubrum)
Obat
3 Kayu secang(Caesalpinia Sappan L.) Obat
4 Pasak bumi(Eurycoma longifolia Jack.) Obat
5 Kecubung (Datura metel L.) Obat
6 Kina (Cinchona pubescens Vahl.) Obat
7 Bawang dayak(Eleutherine Palmifolia (L.) Merr. Obat
8 Ciplukan/letup-letup(Physalis angulata L.) Obat
9 Kunyit putih(Curcuma zedoarea (Christ) Rosc.) Obat
Tabel IV.4. Rempah-rempah sebagai bahan masakan dan obat
No Nama Manfaat
1 Kunyit(Curcuma domestica Vall) .Bahan masakan dan obat
2 Lengkuas(Alpinie Galanga (L.)) Bahan masakan dan obat
3 Jahe(Zingiber Officinale rosc Bahan masakan dan obat
4 Asam Kandis(Garcinia Parvifolia (Miq.) Miqq) Bahan masakan dan obat
5 Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Bahan masakan dan obat
6 Kencur (Kaempferia Galanga L.) Bahan masakan dan obat
7 Bawang merah (Allium cepa L.) Bahan masakan dan obat
8 Bawang putih (Allium sativum Linn.) Bahan masakan dan obat
9 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. &Panzer) Swingle
Bahan masakan dan obat
10 Serai (Cymbopongon citratus (DC.) Stapf) Bahan masakan dan obat
80
Untuk lebih jelasnya perhatikan presentase rata-rata rempah yang
digunakan sebagai bahan masakan, obat serta masakan dan obat.
Keterangan :
A. Bahan masakan
B. Bahan masakan dan obat
C. obat
56% 6% 38%
AB
C
81
C. Cara mengolah rempah sebagai bahan masakan
a) Kunyit
Menurut pedangan maupun pembeli sebagai bahan masakan kunyit
dimanfaat untuk berbagai jenis bahan masakan seperti berbagai jenis gulai,
tempoyak, dan pindang.
(1) Gulai
Cara pengolahannya :
(a) Kupas kulitnya
(b) Bersihkan kunyit
(c) Haluskan kunyit menggunakan blender atau ulekan
(d) Campurkan kunyit dengan bahan masak lainnya lalu tumis menggunakan
sedikit minyak
(e) Tambahkan santan secukupnya
(f) Masukkkan bahan masakan seperti ikan, ayam, daging dan lain
sebagainya
(g) Tunggu beberapa menit hingga matang
(2) Tempoyak
Cara pengolahannya :
(a) Kupas kulitnya terlebih dahulu
(b) Bersihkan kunyit
(c) Haluskan kunyit dengan bumbu lainnya
(d) Tambahkan tempoyak
(e) Tambahkan sedikit air
(f) Campurkan dengan bahan masakan seperti ikan, ayam, daging dan lain
sebagainya.
(g) Tunggu beberapa menit hingga matang
82
(3) Pindang ikan
Cara pengolahannya :
(a) Bersihkan kunyit dan bumbu lainnya
(b) Iris kunyit dan bumbu lainnya berbentuk balok kecil-kecil
(c) Tumis dengan sedikit minyak
(d)Tambahkan air secukupnya
(e) Setelah air mendidih masukkan ikan
(f) Tunggu beberapa menit hingga matang
b) Lengkuas
Lengkuas dimanfaatkan untuk rendang adapun cara pengolahannya ialah
(a) Bersihkan lengkuas terlebih dahulu
(b) Iris lengkuas dan bumbu lainnya terlebih dahulu
(c) sHaluskan lengkuas dan bumbu lainnya
(d) Tumis menggunakan sedikit minyak
(e) Campurkan dengan santan yang sudah dimasak terlebih dahulu
(f) Masukkan daging
(g) Atur api dengan ukuran kecil
(h) Tunggu hingga santan sampai mengering
c) Jahe
Jahe juga digunakan untuk memasak pindang dan rendang, cara
pengolahannya sama dengan pengolahan kunyit dan lengkuas yang
digunakan untuk pindang dan rendang.
d) Asam kandis
Asam kandis digunakan untuk campuran masakan gulai, rendang
dan lainnya sebagainya yang dimanfaatkan untuk menghilangkan bau amis
pada bahan masakan.
83
e) Temu mangga
Temu mangga digunakan untuk memasak acar timun, adapun cara
pengolahannya yaitu :
(a) Bersihkan temu mangga terlebih dahulu
(b) Haluskan menggunakan blender maupun ulekan
(c) Campurkan dengan timun dan bumbu lainnya
(d) Aduk hingga rata
(e) Apabila sudah tercampu semua acar timun sudah bisa di nikmati
f) Daun jeruk purut
Daun jeruk purut digunakan untuk menambahkan aroma pada
masakan dan juga bisa digunakan untuk menghilangkan bau amis pada
masakan dengan cara langsung dimasukkan ke dalam masakan, biasanya
digunakan pada saat memasak gulai. Selain itu daun jeruk purut juga
digunakan sebagai campuran untuk membuat keripik dan peyek (kue saat
lebaran) dengan cara di iris kecil-kecil dan dicampur ke keripik maupun
adonan peyek.
g) Daun salam
Daun salam juga sama dengan daun jeruk purut, digunakan untuk
gulai dan langsung dimasukkan ke dalam bahan masakan.
h) Daun kunyit
Daun kunyit biasanya juga digunakan untuk campuran gulai dan
keripik singkong. Caranya untuk gulai langsung dimasukkan sedangkan
untuk keripik daun kunyit di iris kecil-kecil.
i) Daun ruku-ruku
Daun ruku-ruku juga digunkan untuk campuran gulai dengan cara
dicuci besih dan dimasukkan langsung ke gulai.
84
j) Ketumbar
Ketumbar juga digunakan untuk gulai, cara pengolahannya yaitu di
bersihkan terlebih dahulu, haluskan dan tumis menggunakan sedikit minyak,
lalu campurkan dengan ayam atau bahan lain yang diinginkan.
k) Kemiri
Kemiri juga digunakan untuk gulai dengan cara dihaluskan dan
ditumis terlebih dahulu. selain itu juga digunakan untuk adonan peyek (kue
lebaran) agar peyek tetap putih saat di goreng.
l) Kayu manis
Kayu manis digunakan untuk memasak gulai dan caranya sama
yaitu dibersihkan dan dihaluskan setelah itu ditumis dan campur dengan
bumbu lainnya. Selain itu kayu manis juga digunakan untuk membuat dodol
dan tampang keladi dengan cara langsung dimasukkan ke dalam adonan.
m) Adas
Adas biasanya digunakan untuk gulai, tetapi yang biasa
menggunakan adas hanya saat akan memasak gulai kambing dengan cara
dibersihkan, ditumis dan dicampur dengan bumbu lainnya lalu masukkan
santan aduk hingga mendidih dan masukkan kambing, setelah itu tunggu
beberapa menit hingga matang
n) Buah palo
Buah palo juga digunakan sebagai bumbu gulai dengan cara
bersihkan, dihaluskan dan ditumis menggunakan sedikit minyak dengan
bumbu lainnya lalu masukkan bahan gulai sesuai keinginan.
o) Kencur
Kencur biasa digunakan untuk berbagai bahan masakan seperti
pecal dan peyek. Caranya sama dengan cara dibersihkan dan dihaluskan lalu
dicampur dengan bahan lainnya.
85
p) Bawang merah
Bawang merah digunakan untuk memasak gulai, sambal dan
masakan lainnya. Caranya sama dihaluskan terlebih dahulu dan tumis
dengan minyak lalu campurkan dengan bahan lainnya.
q) Bawang putih
Bawang putih sering kali digunakan bersamaan dengan bawang
merah, sama halnya dengan bawang merah bawang putih juga digunakan
untuk memasak gulai, sambal dan masakan lainnya. Cara pengolahannya
dihaluskan terlebih dahulu, tumis dengan sedikit minyak lalu campurkan
dengan bahan lainnya. Untuk memasak sayur biasanya bawang putih hanya
di iris.
r) Kapulaga
Kapulaga biasanya dibuat untuk campuran semur, cara
pengolahannya yaitu dengan cara dibersihkan terlebih dahulu setelah itu
baru dihaluskan dan dicampurkan dengan bahan lainnya.
s) Daun pandan
Daun pandan biasanya digunakan untuk campuran bubur dan kue.
Untuk campuran bubur daun pandan di ikat dan dimasukkan ke dalam
bubur. Sedangkan untuk membuat kue biasanya digunakan untuk membuat
kue bolu dengan cara daun pandan diblender dengan air lalu disaring dan air
daun pandan dicampurkan dengan adonan kue bolu.
t) Cengkeh
Cengkeh biasanya digunakan untuk bahan gulai, cara
pengolahannya yaitu dihaluskan dan dicampurkan dengan bahan lainnya.
86
u) Merica/lada
Merica/lada juga digunakan sebagai bahan untuk memasak gulai
dan sop. Cara pengolahannya yaitu dengan cara dihaluskan, ditumis dengan
sedikit minyak dan campurkan dengan bahan lainnya.
v) Jeruk Nipis
Jeruk nipis biasanya digunakan untuk menghilangkan bau amis,
cara pengolahan biasanya dibeleh dan diperas airnya untuk dicampurkan ke
bahan masakan yang berbau amis. Selain itu jeruk nipis juga biasanya
digunakan sebagai campuran untuk memakan soto maupun tekwan dengan
cara dibelah dan dimasukkan kedalam soto dan tekwan.
w) Serai
Serai biasanya digunakan juga untuk memasak rendang, gulai dan
tempoyak. Untuk memasak rendang serai dihaluskan terlebih dahulu lalu
dicampur dengan bumbu lain dan ditumis terlebih dahulu. Sedangkan untuk
memasak gulai dan tempoyak serai hanya ditumbuk sedikit, diikat dan
dimasukkan kedalam gulai dan tempoyak.
D. Cara mengolah rempah sebagai bahan obat-obatan
a) Kunyit
Kunyit bisa dimanfaatkan sebagai obat magh, diare, gatal- gatal dan
digunakan juga untuk membuat jamu. Untuk obat magh dan diare cara
pengolahan kunyit yaitu kunyit dihaluskan atau diblender dengan sedikit air,
setelah itu saring airnya dan minum. Sebagai obat gatal kunyit di haluskan,
setelah itu kunyit ditumis dengan sedikit minyak, oleskan pada kulit yang
gatal. Sedangkan untuk membuat jamu kunyit dihaluskan, direbus, disaring
dan di dinginkan.
b) Lengkuas
Lengkuas bisa digunakan sebagai obat panau dengan cara dikupas
kulisnya dan oleskan pada kulit yang terdapat panau.
87
c) Temulawak
Temulawak digunakan untuk membuat jamu dengan cara
dihaluskan, direbus, disaring dan didinginkan.
d) Jahe
Jahe juga digunakan untuk membuat jamu dengan cara direbus,
disaring dan didinginkan. Selain itu jahe juga digunakan menghilangkan
masuk angin dan dijadikan untuk menghilangkan sakit dibadan. Cara
pengolahannya untuk mengilangkan masuk angin jahe direbus dengan
campuran gula merah setelah mendidih minum airnya, sedangkan untuk
menghilangkan sakit dibadan jahe dihaluskan dan digosok ke bagian badan
yang sakit.
e) Asam kandis
Asam kandis biasanya sebagai obat untuk orang melahirkan yang
digunakan untuk menghilangkan bengkak pada vagina. Dengan cara direbus
menggunakan air, tunggu hingga air menjadi sedikit hangat dan siram ke
vagina.
f) Jahe merah
Jahe merah biasanya digunakan sebagai obat masuk angin dengan
cara jahe merah direbus dengan air dan dicampur gula merah setelah itu
diminum.
g) Daun salam
Daun salam biasanya digunakan sebagai obat darah tinggi, cara
pengolahannya yaitu daun salam direbus setelah itu disaring dan diminum
airnya. Selain itu daun salam juga digunakan untuk mengobati asam urat
dengan cara direbus, disaring dan diminum airnya.
88
h) Adas
Adas juga bisa digunakan untuk menghilangkan masuk angin dan
dicampur dengan pala dengan cara direbus, disaring dan diminum airnya.
i) Kayu secang
Kayu secang digunakan juga sebagai bahan untuk membuat jamu.
Caranya kayu secang direbus, disaring dan dinginkan.
j) Pasak bumi
Pasak bumi digunakan untuk menghilangkan sakit pada tubuh
dengan cara direbus kemudian disaring dan diminum airnya.
k) Kecubung
Kecubung digunakan untuk menghilangkan memar pada kulit dengan
cara di panaskan hingga daun berubah menjadi layu dan diolesi dengan
minyak sayur lalu tempelkan pada kulit yang memar.
l) Kina
Daun kina digunakan untuk mengobati malaria, pegal-pegal dan nyeri
tulang dengan cara daunnya direbus lalu diminum.
m) Bawang dayak
Bawang dayak digunakan untuk mengobati kadar kolesterol dengan
cara direbus kemudian disaring dan diminum airnya.
n) Ciplukan/Letup-letup
Letup-letup digunakan untuk mengobati darah tinggi, penyakit gula,
dengan cara akarnya direbus, kemudian disaring lalu di minum. Selain itu
juga bisa untuk mengobati cacar air dengan cara mencampurkan akar dan
daunnya dengan air kemudian digunakan untuk mandi.
89
o) Kunyit putih
Kunyit putih digunakan untuk mengobati kanker dengan cara
direndam, bersihkan, di iris, jemur selama 3 jam tidak boleh lebih setelah
kering haluskan lalu diminum. Selain itu juga bisa digunakan untuk
membuat jamu.
p) Kencur
Kencur juga digunakan untuk membuat jamu dengan cara direbus,
disaring dan didinginkan. Selain bahan untuk membuat jamu kencur juga
digunakan untuk menghilangkan sakit-sakit pada badan dan sebagai bahan
urut dengan cara dihaluskan, dicampurkan dengan beras dan gunakan
sedikit asam seperti jeruk nipis.
q) Bawang merah
Bawang merah digunakan untuk menghilangkan masuk angin, bisa
dengan cara dimakan langsung ataupun direbus terlebih dahulu baru
dimakan. Selain itu juga bisa dengan cara bawang diiris kecil-kecil dan
campuir dengan minyak tanah atau minyak sayur, setelah itu gosokkan pada
bagian tubuh yang masuk angin.
r) Bawang putih
Bawang putih juga digunakan untuk menghilangklan masuk angin,
bisa dimakan langsung atau direbus dulu baru dimakan. Selain itu bawang
putih juga bisa digunakan sebagai obat sakit kepala dan sakit gigi. Cara
pengolahannya bawang putih dipukul, disiram air panas setelah itu
diminum, bisa juga ditempel ke jidat untuk obat sakit kepala, ditempel ke
pipi untuk obat sakit gigi.
90
s) Jeruk nipis
Jeruk nipis bisa digunakan sebagai obat gembung, tetapi dicampur
juga dengan kapur dengan cara diperas airnya digosok ke perut. Selain itu
jeruk nipis juga digunakan untuk obat batuk dan obat panas dalam dengan
cara siapkan air hangat, beleha jeruk nipis menjadi 2 bagaian, perah airnya,
aduk hingga rata dan minum. Selain itu jeruk nipis juga bisa dicampur
dengan kecap dan diminum.
t) Serai
Serai bisa digunakan untuk obat sakit kepala dengan cara ditutus
direndam dengan air dan diusap ke kepala. Selain itu juga bisa digunakan
untuk obat sakit gigi dengan cara serai dihaluskan digosok ke pipi. Untuk
lebih jelasnya perhatikan tabel IV.5 berikut
Tabel IV.5 Kegunaan dan Cara Pengolahan Rempah-Rempah
No Nama daerah Nama ilmiah Kegunaan Cara pengolahan
1 Kunyit Curcuma domestica Val. Bahanmasakan danobat
Memasak Gulai,tempoyak dan pindang.Diolah dengan caradihaluskan dan diiriskecil-kecil. Kunyituntuk obat magh, diare,alergi. Diolah dengancara direbus laludiminum, ditumis laludioleskan.
2 Lengkuas Alpinie Galanga (L.) Bahanmasakan danobat
Memasak rendang.Diolah dengan caradihaluskan. Lengkuasuntuk obat panaudioleskan langsung.
3 Temulawak Curcuma XanthorhizaRoxb.
Obat Untuk menambahtenaga diolah menjadijamu dengan caradirebus.
4 Jahe Zingiber Officinale rosc Bahanmasakan danobat
Memasak pindang danrendang. Diolehdengan cara diiriskecil-kecil danlangsung dihaluskan.Jahe untuk obat masukangin, menguatkan
91
tubuh diolah dengancara direbus dandiminum airnya.
5 Asam Kandis Garcinia Parvifolia(Miqq.) Miqq
Bahanmasakan danobat
Memasak rendang,gulai dan lainnya.Dioleh dengan caralangsung dimasukkanke masakan. Asamkandis untuk obatmenghilangkanbengkak pada vagina.Diolah dengan caradirebus dan digunakanuntuk mencuci vagina.
6 Jahe merah Zingiber officinalle Rosc.Var. rubrum
Obat Jahe untuk obat masukangin. Diolah dengancara direbus dandiminum airnya.
7 Temu Mangga/paoh Curcuma mangga Vall. Et.Zyp.
Bahanmasakan
Memasak acar timun.Diolah dengan caradihaluskan.
8 Daun jeruk purut Citrus Hystrix D.C Bahanmasakan
Campuran gulai,rendang dan lainnya.Dioleh dengan caralangsung dimasukkanke masakan.
9 Daun Salam Eugenia polyantha Wight Bahanmasakan danobat
Campuran gulai.Diolah dengan caralangsung dimasukkanke masakan. Daunsalam untuk obat darahtinggi diolah dengancara direbus danminum airnya.
10 Daun kunyit Curcuma domestica Val. Bahanmasakan
Campuran gulai dankeripik. Diolah dengancara dimasukkanlangsung dan diiriskecil-kecil.
11 Daun ruku-ruku Hyptis sanctum L. Bahanmasakan
Campuran gulai.Diolah dengan caradimasukkan langsung.
12 Ketumbar Coriandrum sativum L. Bahanmasakan
Memasak gulai. Diolahdengan caradihaluskan.
13 Kemiri Aleurites Moluccana (L.)Willd.
Bahanmasakan
Memasak gulai danpeyek. Diolah dengancara dihaluskan.
14 Kayu manis Cinnamomum Burmanii(Ness & Th. Nees)
Bahanmasakan
Memasak gulai dandodol. Diolah dengan
92
cara dihaluskan dandimasukkan langsung.
15 Adas Foeniculum vulgare Mill. Bahanmasakan danobat
Memasak gulai. Diolahdengan caradihaluskan. Adas untukmenghilangkan masukangin. Diolah dengancara direbus dandiminum airnya.
16 Buah palo Myristica Fragans Houtt Bahanmasakan
Memasak gulai. Diolahdengan caradihaluskan.
17 Kayu secang Caesalpinia Sappan L. Obat Untuk menambahtenaga diolah menjadijamu. Direbus dandiminum.
18 Pasak bumi Eurycoma longifolia Jack. Obat untuk menghilangkansakit pada tubuhdengan cara direbuskemudian disaring dandiminum airnya
19 Kecubung Datura metel L. Obat untuk menghilangkanmemar pada kulitdengan cara dipanaskan hingga daunberubah menjadi layudan diolesi denganminyak sayur lalutempelkan pada kulityang memar.
20 Kina Cinchona pubescens Vahl. Obat untuk mengobatimalaria, pegal-pegaldan nyeri tulangdengan cara daunnyadirebus lalu diminum
21 Bawang dayak Eleutherine Palmifolia (L.)Merr
Obat untuk mengobati kadarkolesterol dengan caradirebus kemudiandisaring dan diminumairnya
22 Ciplukan/letup-letup Physalis angulata L. Obat untuk mengobati darahtinggi, penyakit gula,dengan cara akarnyadirebus, kemudiandisaring lalu di minum.Selain itu juga bisauntuk mengobati cacarair dengan caramencampurkan akardan daunnya dengan
93
air kemudiandigunakan untukmandi.
23 Kunyit putih Curcuma zedoarea(Christ) Rosc
Obat untuk mengobatikanker dengan caradirendam, bersihkan, diiris, jemur selama 3jam tidak boleh lebihsetelah kering haluskanlalu diminum. Selainitu juga bisa digunakanuntuk membuat jamu.
24 Kencur Kaempferia Galanga L. Bahanmasakan danobat
Memasak pecal danpeyek. diolah dengancara dihaluskan.Kuencur untukmenambah staminatubuh dengan caradiolah menjadi jamu.
25 Bawang merah Allium cepa L. Bahanmasakan danobat
Memasak gulai,sambal, pindang, danlain-lain. Diolahdengan cara dihaluskandan di iris kecil-kecil.Bawang merah untukobat masuk angin dandiolah dioleskan dandimakan.
26 Bawang putih Allium sativum Linn. Bahanmasakan danobat
Memasak gulai, sambaldan lain-lain. Diolahdengan caradihaluskan. Bawangputih untuk obat masukangin dioleskan dandimakan langsung.
27 Kapulaga Amomum compactum solEx Maton.
Bahanmasakan
Memasak semur.Diolah dengan caradihaluskan.
28 Daun pandan Pandanus AmaryllifoliusRoxb.
Bahanmasakan
Campuran bubur dankue. Dioleh dengancara dihaluskan dandimasukkan langsung.
29 Cengkeh Syzygium aromaticum (L.)Merr & Perry
Bahanmasakan
Memasak gulai. Diolahdengan caradihaluskan.
30 Merica/lada Piper nigrum L. Bahanmasakan
Memasak gulai dansop. Diolah dengancara dihaluskan.
31 Jeruk Nipis Citrus aurantifolia(Christm. & Panzer)
Bahanmasakan dan
Campuran untuk soto,soto dan masakan lainnya.Diolah dengan cara
94
Swingle obat dibelah dan diperasairnya. Jeruk nipis untukobat batuk, panas dalamdan obat masuk angin.Diminum dan dioleskan.
32 Serai Cymbopongon citratus(DC.) stapf
Bahanmasakan danobat
Memasak rendang, gulaidan tempoyak. Di olahdengan cara dihaluskandan ditumbuk sedikit.
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian study jenis rempah-rempah
dan pemanfaatannya di pasar tradisional angso duo sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil riset di lapangan menunjukkan bahwa terdapat 32 jenis
rempah-rempah yang diperjual belikan di pasar tradisional angso duo.
Rempah-rempah tersebut yaitu kunyit, lengkuas, temulawak, jahe, asam
kandis, jahe merah, temu mangga, daun jeruk nipis, daun salam, daun
kunyit, daun ruku-ruku, ketumbar, kemiri, kayu manis, adas, buah palo,
kayu secang, pasak bumi, daun kecubung, daun kina, bawang dayak,
ciplukan, kunyit putih, kencur, bawang merah, bawang putih, kapulaga,
daun pandan, cengkeh, merica/lada, jeruk nipis dan serai. Rempah-rempah
tersebut diperjual belikan dalam beberapa bentuk yaitu sesuai dengan
bentuk aslinya tanpa diolah, dihaluskan dalam bentuk bumbu basah, dan
dalam bentuk kemasan.
2. Rempah-rempah bisa dimanfaatkan sebagai bahan masakan, obat-obatan
maupun masakan dan obat-obatan. adapun rempah-rempah yang
dimanfaatkan sebagai bahan masakan yaitu kunyit, lengkuas, jahe, asam
kandis, temu mangga, daun jeruk nipis, daun salam, daun kunyit, daun ruku-
ruku, ketumbar, kemiri, kayu manis, ada, pala, kencur, bawang merah,
bawang putih, kapulaga, daun pandan, cengkeh, merica, jeruk nipis dan
serai. Rempah yang digunakan sebagai obat-obatan yaitu kunyit, lengkuas,
temulawak, jahe, asam kandis, jahe merah, daun salam, adas, kayu secang,
pasak bumi, daun kecubung, daun kina, bawang dayak, ciplukan, kunyit
putih kencur, bawang merah, bawang putih, jeruk nipis dan serai.
Sedangkan rempah-rempah yang bisa digunakan sebagai masakan dan obat-
obatan yaitu kunyit, lengkuas, jahe, asam kandis, daun salam, adas, kencur,
bawang merah, bawang putih, jeruk nipis dan serai.
96
3. Rempah-rempah yang diperjual belikan di pasar tradisional angso duo
dimanfaatkan sebagai bahan masakan, adapun rempah-rempah tersebut
dapat diolah menjadi beberapa bahan masakan yaitu:
a) kunyit dimanfaatkan untuk memasak gulai, tempoyak dan pindang ikan.
b) Lengkuas dimanfaatkan untuk membuat rendang.
c) Jahe dimanfaatkan untuk memasak pindang ikan dan rendang
d) Asam kandis dimanfaatkan untuk menghilangkan bau amis pada
masakan dengan cara dicampurkan pada gulai, pindang dan lain-lain.
e) Temu mangga dimanfaatkan untuk memasak acar timun
f) Daun jeruk nipis manfaatkan untuk menambahkan aroma pada masakan
dan juga bisa digunakan untuk menghilangkan bau amis pada masakan.
Selain itu jeruk nipis juga digunakan untuk membuat keripik dan peyek.
g) Daun salam digunakan untuk campuran gulai dan dimanfaatkan untuk
menghilangkan bau amis.
h) Daun kunyit dimanfaatkan untuk campuran gulai dan membuat keripik
singkong
i) Daun ruku-ruku dimanfaatkan untuk campuran gulai.
j) Ketumbar dimanfaatkan untuk memasak gulai.
k) Kemiri digunakan untuk memasak gulai
l) Kayu manis digunakan untuk memasak gulai
m) Adas dimanfaatkan untuk memasak gulai kambing
n) Pala dimanfaatkan untuk memasak gulai.
o) Kencur digunkan untuk memasak pecal dan peyek.
p) Bawang merah digunakan untuk memasak gulai, sambal dan masakan
lainnya.
q) Bawang putih juga digunakan untuk memasak gulai, sambal dan
masakan lainnya.
r) Kapulaga digunakan untuk memasak semur.
s) Daun pandan digunakan untuk campuran bubur dan kue.
t) Cengkeh digunakan untuk memasak gulai
u) Merica digunakan untuk memasak gulai dan sop.
97
v) Jeruk nipis digunakan untuk menghilangkan bau amis dan biasa
digunakan sebagai campuran untuk soto maupun tekwan.
w) Serai digunakan untuk memasak rendang.
4. Rempah-rempah yang diperjual belikan di pasar tradisional angso duo juga
dimanfaatkan sebagai obat-obatan, adapun rempah-rempah tersebut dapat
diolah menjadi beberapa bahan obat-obatan yaitu :
a) Kunyit digunakan untuk obat magh, diare, gatal-gatal dan juga digunakan
untuk membuat jamu.
b) Lengkuas digunakan untuk obat panau.
c) Temulawak digunakan untuk membuat jamu.
d) Jahe digunakan untuk membuat jamu, menghilangkan masuk angin dan
menghilangkan sakit-sakit pada tubuh.
e) Asam kandis digunakan untuk menghilangkan bengkak pada vagina.
f) Jahe merah digunakan untuk menghilangkan masuk angin.
g) Daun salam digunakan untuk obat darah tinggi.
h) Adas digunakan untuk menghilangkan masuk angin.
i) Kayu secang digunakan untuk membuat jamu.
j) Pasak bumi untuk menghilangkan sakit Pada tubuh
k) Kecubung untuk menghilangkan memar pada kulit
l) Kina untuk mengobati malaria dan nyeri sendi
m) Bawang dayak untuk mengobati kadar kolesterol
n) Ciplukan untuk mengobati darah tinggi dan cacar air
o) Kencur digunakan untuk membuat jamu, selain itu juga untuk
menghilangkan sakit-sakit pada badan dan juga digunakan untuk bahan
urut.
p) Bawang merah digunakan untuk menghilangkan masuk angin.
q) Bawang putih digunakan untuk menghilangkan masuk angin, obat sakit
kepala, dan sakit gigi.
r) Jeruk nipis digunakan untuk obat gembung.
s) Serai digunakan untuk obat sakit kepala.
98
B. Saran
Peneliti merasa perlu diadakannya sebuah pendokumentasian atau
pembukuan tentang pengetahuan masyarakat jambi dalam memanfaatkan
rempah-rempah. Sebab peneliti mendapatkan kenyataan bahwa banyaknya
olahan makanan dan obat-obatan yang menggunakan bagian dari pada rempah.
Selain untuk pengetahuan, nantinya buku tersebut dapat diwariskan secara turun
temurun sebagai warisan budaya dari masyarakat jambi kepada para generasi
selanjutnya. Dan sebagai ciri khas dari pada masyarakat jambi dalam hal
pemanfaatan rempah terlebih yang digunakan dalam pembuatan masakan
tradisonal dan obat tradisonal khas jambi.
99
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Sandro Jaya.
Agista Puspa Wulandaputri. 2012. Pengaruh Penambahan Biji Ketumbar (Coriander
sativum linn) Dalam Ransum terhadap Performa Ayam Broiler Di Daerah
Tropis. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Ahmad Muslim, 2017, Studi Pengetahuan Masyarakat Lokal Desa Rantau Macang
Tentang Jamur Maskorkopis Beracun dan Tidak Beracun. Jambi: UIN STS
Jambi
Apriangga Sastriawan. 2014. Efektivitas Serai Dapur (Cymbopogon Citrartus) Sebagai
Larvasida Pada Larva Nyamuk Aedes sp Instar III/IV. Jakarta: Universitas Islam
negeri Syarif Hidayatullah
Ariestya Arlene, Ign Suharto, Jessica. 2010, Pengaruh Temperatur dan Ukuran Biji
Terhadap Perolehan Minyak Kemiri Pada Ekstraksi Biji Kemiri dengan
Penekanan Mekanis. Prosiding seminar nasional teknik kimia.
Dea Alvicha Putri, 2014, Pengaruh Metode Ekstraksi Dan Konsentrasi Terhadap
Aktivitas Jahe Merah (Zingiber Officinale Var Rubrum) Sebagai Antibakteri
Escherichia Coli. Bengkulu: Universitas Bengkulu
Dely Yuhan. 2017. Analisis Faktor-faktor Produktivitas Tanaman Dan Kelayakan
Ekonomi Lada(Piper Nigrum L) Di Kabupaten Belitung Timur. Yogyakarta:
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dhimas Dita Rahadia, 2009, Skripsi Pengaruh Ekstra Biji Pala Dosis 7,5 mg Terhadap
Waktu Induksi Tidur dan lama Waktu Tidur Mencit BALB yang Diinduksi
Thiopental. Semarang: Universitas Diponegoro.
Diah Permatasari, Diniatik, Dwi Hartanti, 2011, Studi Etnofarmakologi Tradisional
Sebagai Anti Diare Di Kecamatan Baturaden kabupatenm Banyumas,.
Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Dian Tri Utami. 2013. Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak Buah Kapulaga (Amomum
compactum soland.ex maton) Terhadap Escherichia coli Dan Streptococcus
pyogenes. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Dicky Muhamad Zain, 2012, Formulasi Krim Antibakteri Dengan Kombinasi Ekstrak
Propolis Lebah Lokal Dan Jeruk Nipis. Bandung:Universitas Islam Bandung
100
Elza Amelia, 2014, Efek Ekstrak Kayu Manis Cinnamomum Cassia Terhadap Kadar
Glukosa Darah, Berat Badan Dan Trigliserida Pada Tikus Jantan Strain
Sparague Dawley Yang Diinduksi Aloksan. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
Eriawati. 2015. Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Dari Famili Solanaceae Sebagai Media
Pembelajaran Biologi Pada Sub Konsep Klasifikasi Tumbuhan di SMP Negeri 1
SImpang 3 Kab. Aceh Besar. Aceh: Prosidding seminar nasional biotik 2015.
Erma suryani, Nurmansyah, Susi Purwiyanti, Otih Rostiana, Pertumbuhan,
Produktivitas, dan Kualitas Lima Belas Aksesi Kayumanis Ceylon pada Dataran
Sedang Solok Sumatera Barat. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat,
Vol. 28. No. 2, 2017
Ermiati, Analisis Finansial Penggunaan Pestisida Nabati pada Usaha Tani Jahe Puih
Besar (Studi Kasus Kecamatan Tanjungkerta, Sumedang). Buletin Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat, Vol. 28, No. 2, 2017
Ersi Herliana, 2013, Penyakit Asam Urat Kandas Berkat Herbal. Jakarta: FMedia.
Ersi Herliana, 2013, Diabetes Kandas Berkat Herbal. Jakarta: FMedia.
Ery Weni Asworo Dewi, 2009, Pengaruh Ekstrak Pandan Wangi (pandanus
amaryllifolius roxb.) 6 mg/grbb Terhadap Waktu Induksi Tidur Dan Lama
Waktu Tidur Mencit balb/c Yang Diinduksi Thiopental 0,546 mg/20mgbb.
Semarang: Universitas Diponegoro
Fahmi Ilmi, 2013, Uji Antimikroba Ekstraks Hyptis Suaveolens Terhadap Pertumbuhan
Jamur Colletotrichum Gloesporoides Secara In-Vitro. Padang: Universitas
Negeri Padang
Farah Rizki, 2013, The Miracle Of Vegetables. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Faiqotul Hikmah, 2015, Aktivitas Antibakteri Fraksi Aktif Temu Mangga Terhadap
Pertumbuhan Staphylococcus Aurens. Malang: Akademi Analis Farmasi dan
Makanan Putri Indonesia Malang
Fathul Fallah Hadi Saputra. 2008. Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kultur Akar Ceplukan
(Physalis angulate L) Yang di Tumbuhkan Pada Media Muras Hige-SKOOG
dengan Peningkatan Konsentrasi Sukrosa Terhadap Sel Myloma. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
101
Firdhany Armanda, 2009 Studi Pemanfaatan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia
Swingle) sebagai Chelator Logam Pb dan Cd dalam Udang Windu (Penaeus
Monodon), Bahan Skripsi Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.
Hakim Luchman, 2015, Rempah dan Herba. Yogyakarta: Diandra Creative.
Haryati, 2013, media pembelajaran rempah-rempah dan bahan penyegar. Bandung.
Haruni Krisnawati, Maarit Kallio, Markku Kanninen, Aleurites Moluccana (L.)
Willd:Ekologi, Silvikultur, dan Produktivitas. ICIFOR
Indah Mutiara, 2016, Uji Aktifitas Antagonisme Isolat Alkaloid Lada Pada Reseptor
Asetilkolin Otot Polos Ileum Marmut Terisolasi:Studi In Vitro dan In Silico.
Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jecklin Angelina Manoppo, 2015, Pengaruh Pupuk Kandang dan Takaran NPK
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.).
Lampung: Universitas Lampung.
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 6 (3) 2017, Indonesian Food Technologist
Jurnal Biodiversitas, Vol. 9, No. 3. Aktivitas Ekstrak Rimpang Lengkuas Terhadap
Pertumbuhan Jamur Aspergillus Spp, Penghasil Aflatoksin dan Fusarium
Monuliforme
Jurnal Dina Mardhatilah, Pengaruh Penambahan Konsentrasi Jahe Dan Rempah Pada
Pembuatan Sirup Kopi. Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2013. Kamus Besar Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Lexy J. Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya
Lisa Miranti. 2009. Pengaruh Konsentrasi Minyak Atsiri Kencur (Kaempferia Galanga
L.)Dengan Basis Salep Larut Air Terhadap Sifat Fisik Salep Dan Daya Hambat
Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In Vitro. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Luchman Hakim. 2015. Rempah dan herba, Yogyakarta: Diandra
Maria Priskila. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum,
Linn.) Terhadap Penurunan Rasio Antara Kolesterol Total Dengan Kolesterol
Hdl Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Hiperkolesterolemik. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret
102
M. Djoni Bustan, Ria Febriyani dan Halomoan Pakpahan. 2008. Pengaruh Waktu
Ekstraksi Dan Ukuran Partikel Terhadap Berat Oleoresin Jahe Yang Diperoleh
Dalam Berbagai Jumlah Pelarut Organik (Methanol). Palembang: Universitas
Sriwijaya
Mifta Sugianti. 2017. Optimasi Peningkatan Kadar Eugenol Dalam Minyak Atsiri Daun
Cengkeh Menggunakan Metode Saponifikasi-Distilasi Vakum Dengan Variasi
Refluk. Semarang: Universitas Dipenogoro Semarang
Muhlisah, Fauziah. 1999. Temu – Temuan dan Empon –Empon. Yogyakarta: Kanisius
Nani Widjaja Budi Hartono. 2009. Pengaruh Alpinia Galanga (Lengkuas) Terhadap
Aktivitas Proliferasi Sel Dan Indeks Apoptosis Pada Adenokarsinoma Mamma
Mencit C3h. Semarang: Universitas Diponegoro
Narbuko, Cholid dan Achmadi Abu. 2012. Metode Peneltiian. Cet. 12. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nelawati. 2015.Kepadatan dan Pola Penyebaran Pasak Bumi (Eurycomalongi Folia
jeck) di Beberapa Lokasi Hutan Larangan Adat Kenegerian Rumbio. Riau:UIN
SUKSA Riau
Nurhabiba Edriana. 2014. Uji Aktivitas Antioksidan Pada Ekstrak Daun Kunyit Dengan
Menggunakan Metode DPPH. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Nurul Rabiatul Adawiyah. 2014. Skrining, Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri
Metabolik Bioaktif Jamur Endofit Dari Tanaman Kina. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Novi Dianasari. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang
(Caesalpinia Sappan L.) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Shigella
Dysentriae Serta Bioautografinya. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta
NI KD fiora Rena Pertiwi. 2015. Pemberian Topikal Ekstrak Etanol Buah Adas
(Foeniculum Vulgare Mill.) Konsentrasi 50% Lebih Meningkatkan Angiogenesis
Dan Reepitelialisasi Daripada Povidone Iodine Untuk Penyembuhan Ulkus
Traumatikus Mukosa Mulut Tikus Putih Jantan. Denpasar : Universitas Udayana
Denpasar
Prapti Utami, Desty Ervira Pupaningtyas. 2013. The Miracle Of Herbs. Jakarta:
AgroMedia Pustaka.
103
Retno Evi Astuti. 2016. Penggunaan Filtrat Rimpang Temulawak (curcuma anthorrhiza
l.) Sebagai Pewarna Preparat Maserasi Batang Iler (coleus scutellarioides l.)
Sebagai Media Pembelajaran Biologi. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang
Ririn Puspa Dewi dkk. 2013. Khasiat Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia)
Sebagai Herbal Anti mikroba Kulit. Bandung:Universitas Jendral Ahmad Yani
Rizka Fidyah Ayunda. 2014. Pola Waktu Pemberian Ekstrak Rimpang Kunyit Putih
(Curcuma zedoaria) Terhadap Histopatologi Paru Mencit (Musculus) yang di
induksi Benzo [a]piren. Surabaya: Universitas Airlangga.
Rukmana, Rahmat. 1994. Kencur.Yogyakarta: Kanisius
Sari Cahyo Indah Permata, Kualitas Minuman Serbuk Kersen Dengan Konsentrasi
Maltodekstrin dan Ekstrak Kayu Secang
Suci Fitriyani. 2010. Uji Aktivitas Antiplasmodium Secara Vitro Terhadap (Garcinia
Parvifolia Plasmodium Falcifarum Ekstrak Daun Asam Kandis (Miq)Miq) Pada
Kultur Strain D6 Dan Strain. Jakarta: Universitas Pancasila
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan P&D. Bandung: Alfabeta
Suparni. 2017. Seri Herbal Nusantara:Herbal Kalimantan.Yogyakarta: Rapha
Publishing
Tanthowi Hibatul Wafi. 2016. Pengaruh Berat Bahan Dan Tekanan Terhadap
Perolehan Minyak Kemiri Dari Biji Kemiri Dengan Penekanan Mekanis
(Hydraulic Press). Semarang : Universitas Diponegoro Semarang
Trubus Info Kit. 2013. 100 Plus Herbal Indonesia Bukti Ilmiah dan Racikan. Depok
Vebri Geovani. 2012. Pengaruh Perasan Daun Salam (Eugenia POLYANTHA Wight)
80% Sebagai Pembersih Gigi Tiruan Terhadap Kekuatan Tekan Resin Akrilik
Tipe Heat-Cured Dengan Variasi Lama Perendaman. Jember: Universitas
Jember
Vivan Sisilia Hendrawati, I Nyoman Gede Suyasa, I Nyoman Sujaya, Efektivitas
Larutan Bawang Putih Dan Ketumbar Terhadap Daya Awet Tahu Lombok.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 1 Mei 2014
104
Widaningrum, Christina Winarti, Kajian Pemanfaatan Rempah-rempah Sebagai
Pengawet Alami Pada Daging. Jurnal Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia
XXVII
Wina Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Zulfahmi, Bakhendri solfhan. 2010. Eksplorasi Tanaman Obat Potensial di Kabupaten
Kampar. Riau: UIN Suska Riau
105
LAMPIRAN I
Tabel IV.I Morfologi dan Komposisi Kimia Rempah-Rempah Yang Ada di PasarTradisional Angso Duo
No
1
Nama Daerah /Nama ilmiah
2
Penjelasan TentangRempah / Bagian yang
dimanfaatkan
3
Morfologi
4
Komposisi Kimia
5
1. Kunyit (CurcumaDomestica Vall.)
Kunyit merupakantanaman herba yangmasih satu keluargadengan jahe (PraptiUtami,2013)
Bagian yangdimanfaatkan adalahRimpang dan daunnya
Kunyit merupakan tanamanherba yang berupa semaktinggi dengan tinggimencapai 70 cm, berbentukbatang semu, tegak, danberwarna hijau kekuningan.Daun berbentuk tunggalRimpang kunyit berwarnajingga kecoklatan (PraptiUtami,2013)
Kandungan senyawabermanfaat yangterdapat didalamrimpang kunyit,diantaranya adalahminyak asiri, pati, zatpahit, resin, selulosa,dan beberapa mineral.Komponen utama yangpaling penting dari sirimpang ini adalahKurkumin,Desmetoksikurkumin,dan Bisdes-Metoksikurkumi (PraptiUtami,2013)
2. Lengkuas AtauLaos (AlpinieGalanga L.)
Lengkuas (Alpiniagalanga L.) merupakananggota familiaZingiberaceae.Rimpang lengkuasmemiliki berbagaikhasiat di antaranyasebagai antijamur danantibakteri (NoorSoesanti,2008)
Bagian yangdimanfaatkan yaituRimpang
Merupakan terna berbatangsemu, tinggi sekitar 1sampai 2 meter. Biasanyatumbuh dalam rumpun yangrapat. Batangnya tegak,berwarna hijau agakkeputih-putihan. Dauntunggal, berwarna hijau,(Sinaga,2009)
trans-p-kumari diasetat,transkoniferil diasetat,asetoksi chavikol asetat,asetoksi eugenol asetat,dan 4-hidroksibenzaidehida , Jugamengandung suatusenyawa diarilheptanoidyang dinamakan 1-(4-hidroksifenil)-7-fenilheptan-3,5-diol.(Noro, et al., 1988).
106
1 2 3 4 5
3. Temulawak(Curcuma Xanthorhiza
Roxb)
Temulawak adalahsalah satu tanamanrempah yang banyakditemukan di Indonesia.Di daerah jawa baratdikenal dengan sebutankoneng gedeTemulawaktermasuk dalam familyzingiberaceae, genuscurcuma dan spesiesCurcuma xanthorhizaRoxb.
Bagian yangdimanfaatkan adalahRimpang
Tanaman ini merupakantumbuhan rumpunberbatang semu dengantinggi 50-200 cm. Daunnyasemu, berbentuk sepertimata lembing memanjang..Bunganya pendek, lebar danberwarna putih atau kuningmuda bercampur warnamerah. Umbi batangberbentuk bulat telur,penampang rimpangberwarna kuning beraromatajam dan rasanya pahit(Prapti Utami,2013)
Kandungan kimiadidalam temulawakmeliputi Kurkumin,Desmetoksikurkumin,Glukosida, Foluymetik,Karbinol, Fellandrean,Turmerol,Xanthorrihizol,Myrcene, danSeskuiterpen. Selain iturimpang temulawakmengandung 48-59,64% zat tepung, 1,6-2,2% Kurkumin, dan1,48-1,63 Minyak Atsiri(Prapti Utami,2013)
4. Jahe (ZingiberOfficinale)
Merupakan salah satutanaman multi fungsi,disamping sebagaikomoditas eskpor jugadigunakan sebagaibahan baku obat danrempah. (Ermiati, 2017)
Bagian yangdimanfaatkan daritumbuhan ini adalahRimpangnya
Jahe (Zingiber Officianale)termasuk kedalam familyzingiberaceae. Memilikibentuk rimpang yangbercabang-cabang,berwarna putih kekuningandan berserat. Rimpang jaheberbau harum dan berasapedas.(Prapti Utami,2013)
Berbagai manfaat yangterkandung didalanjahe, disebabkan adanyakandungan berbagaisenyawa aktif, sepertiminyak atsiri,Zingiberena,Zingiberol, Kamfena,Lemonin, Bisabolena,Kurkumen, Gingerol,Filandrena, dan resinpahit. Kandungansenyawa lainnya yaknisenyawa Flavonoid,Fenolik Utama, AsamOrganik, Alkaloid, danTerpenoid.Rasa pedaspada jahe ditimbulkanoleh kandungan minyakatsiri dan Oleoresin,(Prapti Utami,2013)
107
1 2 3 4 5
5. Asam kandis(Garciniaparvifolia(Miqq.)Miqq)
Salah satu tanamanyang dimanfaatkansebagai campuranbahan makanan. Yangdimanfaatkan adalahbuahnya
asam kandis merupakantanaman berpohontinggi 12-15 m danbesar batangnya 45 cm.Kayu berwarnakekuning-kuningan,Buahnyaberwarna kuning jinggaagak bulat atau panjang.Permukaan daun kasar,dari dasar daun sampaiujung daun meruncing.Bunga jantan, panjang4-10 mm, luas lingkartangkai 7-10 mm.
Ekstrak asam kandismemiliki kandungankimia berupa alkaloid,flavonoid, saponin,tanin, kuinon, steroid,minyak atsiri dankumarin (SuciFitriyani, 2010:41 )
6. Zingiber officinalleRosc. Var. rubrum(Jahe merah)
Jahe merah memilikinama latin Zingiberofficinalle Rosc. Var.rubrum merupakantanaman terna denganrimpang kuat danmenjalar. Bagian yangdigunakan adalahrimpangnya.
Jahe merahberbatangsemu dan berwarnahijau kemerahan.Batang terdiri ataspelepah daun. Jahemerah mempunyairimpang kecil berlapis-lapis dengan aromayang sangat tajam,berwarna jingga mudasampai merah..
Secara umumkomponen senyawakimia yangterkandung dalamjahe Minyak atsiritermasuk jenisminyak menguap danmerupakan suatukomponen yangmemberi bau khas(Ersi Herliana,2013:48)
7. Curcuma manggaVall. Et. Zyp (TemuMangga/paoh)
Curcuma manggaVall. Et. Zyp atauyang sering disebutdengan temu manggaatau temu paoh berupasemak dengan tinggimencapai 1-2 meter.Rimpang ini hampirmirip dengan rimpangtemulawak. Bagianyang dimanfaatkanadalah rimpangnya.
Batang semu, tegak,lunak, berwarna hijau.Daun tunggal,berpelepah, bentuklonjong, tepi rata, ujungdan pangkal meruncingdengan panjang bisamencapai 1 meter, lebar12-20 cm, pertulanganmenyirip, berwarnahijau. Bunga majemukpada ketiak daun,kekuningan. Biji bulat,coklat. Akar serabutberwarna putih.
Tanin, kurkominoid,minyak atsiri danprotein yang toksisyang dapatmenhambat biakan selkanker. Temu manggajuga mengandungsaponin, polifenol, 2-norbomane, 3-methylenecariophylen oxide,dan Cynamiltiglate(Retno Evi Astuti,2016:12 )
108
1 2 3 4 5
8. Daun Salam(SyzigiumPolyanthum Wight)
Daun salam umumnyadigunakan sebagaibumbu dapur olehmasyarakat,Tanamanan ini jugadapat tumbuh liar dihutan, pegunungan,atau ditanama dipekarangan sekitarrumah. Salam dapattumbuh di dataranrendah sampai datarantinggi denganketinggian 1.800 mdpl (ErsiHerliana,2013)
Bagian yangdimanfaatkan adalahdaunnya.
Tanaman salambertajuk rimbun,berbatang bulat dantingginya dapatmencapai 25 m.daunnya tunggal danletaknya berhadapan.Helaian daunnyaberbentuk lonjongsampai elips atau bulattelur. Permukaan daunbagian atas licin danberwarna hijau tua,sedangkan Bunganyamajemuk berwarnaputih dan berbau harum.Buahnya merupakanbuni, berbentuk bulat,dengan diameter 8-9mm. berwarna hijaupada saat masih mudadan berwarna gelapsetelah matang. (ErsiHerliana,2013)
Kandungan senyawaaktif didalam daunsalam yaitu senyawaantioksidan yangterdiri dari Tanin,Flavonoid, Saponin,Triterpen, Polifenol,Alkaloid, dan minyakatsiri yang terdiri dariSitral, Seskuitepen,Lakton, Fenol danEugenol (ErsiHerliana,2013)
9. Hytis sancnum L.(ruku-ruku)
Hytis sancnum L. ataudisebut ruku-rukuyang biasadimanfaatkan adalahdaunnya.
Tanaman ini merupakantanaman yang tegak,tinggi mencapai 1,5 m.Batangnya bulat, kasar,berbulu, dan berwarnacoklat. Daun tunggal,bersilang, berhadapan,tangkai berbulu,panjang 2-5 cm, helaiandaun berbentuk bulattelur oval, ujungruncing, pangkaltumpul, tepi daunbergerigi, pertulangandaun menyirip menjalar,permukaannya berbuluhalus, hijau. Bunganyamajemuk
Ruku-ruku memilikikandungan kimiaberupa alkaloid(14,32%), flavonoid(12,54%), saponin(0,30%), dan tanin(6,52%) dan minyakatsiri (Fahmil Ilmi,2013:7)
109
1 2 3 4 5
10. Ketumbar(Coriandrumsativum L.)
Tanaman ketumbar diIndonesia dikenaldengan sebutankatuncar (Sunda),ketumbar (Jawa &Gayo), katumbare(Makassar dan Bugis),katombar (Madura),ketumba (Aceh),hatumbar (Medan),katumba (Padang),dan katumba (NusaTenggara)(Hadipoentyani danWahyuni, 2004
Bagian yangdigunakan adalahbijinya
Tanaman ketumbarberupa semak semusim,dengan tinggi sekitarsatu meter. Akarnyatunggang bulat,bercabang dan berwarnaputih. Batangnyaberkayu Daunnyamajemuk, menyirip,Buahnya berbentukbulat, Bijinya berbentukbulat dan berwarnakuning kecokelatan(Hadipoentyani danWahyuni, 2004;Astawan, 2009)
ketumbar mempunyaikandungan berupaSabinene, Myrcene,A-Terpinene,Ocimene, Linalool,Geraniol, Dekanal,Desilaldehida,Oktadasenat, D-Mannite, Skopoletin,P-Simena, Kamfenadan Felandren (VivanSisilia,2014)
11. Kemiri (AleuritesMoluccana L.Willd.)
Tanaman kemiriadalah suatu tanamanyang berasal darifamili Euphorbiceae.Kemiri pada mulanyaberasal dari Hawaikemudian tersebarsampai ke PolinesiaBarat lalu keIndonesia danMalaysia. Produksikemiri di Indonesiasemakin meningkatdari tahun ke tahunsehingga kemirimenjadi komuditasdalam negeri danekspor di Indonesia.(Ariestya Arlene,2010)
Kemiri tumbuh secaraalami di hutancampuran dan hutan jatipada ketinggian 150-1000 meter Dpl.Ketinggian tanamandapat mencapai 40meter. Daunnyaberwarna hijau pucat,kacangnya memilikidiameter sekitar 4-6meter. Biji yangterdapat didalamnyamemiliki lapisanpelindung yang sangatkeras dan mengandungminyak yang cukupbanyak, yangmemungkinkan untukdigunakan sebagai lilin.(Ariestya Arlene, 2010)
Kemiri mengandungenergy, fosfor,kalsium dankarbohidrat. (Suparni,2017)
110
1 2 3 4 5
12. Kayu Manis(CinnamomumBurmanii (Nees&Th. Nees)
Tanaman kayu manismerupakan tanamanherba dengan ciri khasberaroma tajam, manisdan pedas. Kayumanis merupakantanaman dari keluargaLauraceae dengannama latinCinnamomumBurmani. Di pasarankayu manis dikenaldengan sebutanCasiavera atauCinnamon(PraptiUtami,2013)
Bagian yangdimanfaatkan yaitubatang
Kayu manis merupakantanamana herba berupapohon-pohondengantinggi mencapai 15 m.batangnya berkayu danbercabang-cabang.Memiliki daun tunggal,berbentuk lanset,berwarna merah pucatketika muda danberwarna hijau ketikatua. Bunganyaberbentuk malai,tumbuh di ketiak daundan berwarna kuning.Jenis buahnya berupabuah buni dengan warnahijau ketika muda danberwarna hitam setelahtua (Prapti Utami,2013)
kayu manismengandung minyakatsiri, Tanin,Dammar, KalsiumOksalat, Flavonoid,Triterpenoid,Saponin, Safrole,Sinamaldehide Dansecara umum,komposisi kayu manisterdiri dariSinamaldehide,Sinamilasetat,Salisaldehida, AsamSinamat, AsamSalisilat, AsamBenzoat, Eugenol danMetilsalisadelhidadengan komponenSinamaldehidasebagai komponenutama minyak kayumanis (PraptiUtami,2013)
13. Foeniculum vulgareMill (Adas)
Foeniculum vulgareMill. yang biasadikenal dengansebuatan adasmerupakan salah satutanaman herba yangdipercayamendatangkanmanfaat kesehatan.Bagian yangdimanfaatkan adalahbuah dan daun.
Tanaman ini memilikitinggi rata-rata 50-200cm. Adas merupakantanaman terna yangberumur panjang.Seperti sebutannya,adas merupakantanaman terna yangtumbuh merumpun danmemiliki batang yanglunak. Batang berwarnahijau kebiruan, beralur,beruas, berlubang, danketika dimemarkanakan mengeluarkan bauwangi. (Prapti Utami,2013).
Kandungan kimiayang terdapat padaadas berupa minyakatsiri, flavonoid,saponin,glikosidastilbenfunikulosida I, II, III,IV, stigmasterin,minyak lemak,protein, asam-asamorganik, pentosan,pectin, trigonelin,kolin, dan iodine (NIKD Fiora RenaPertiwi, 2015:37)
111
1 2 3 4 5
14. Pala (MyristicaFragans Houtt)
Pala (Myristicafragrans Houtt)merupakan tumbuhanberupa pohon yangberasal dari kepulauanBanda, Maluku. Paladipanen bijinya, salutbijinya (Dhimas,2009)
Bagian yangdimanfaatkan adalahbijinya.
Pala termasuktumbuhan dari familiMyristicaceae (pala-palaan). Tumbuhan iniberumah dua(dioecious) sehinggadikenal pohon jantandan pohon betina.Daunnya berbentukelips langsing. Buahnyaberbentuk Pohon paladapat tumbuh di daerahtropis pada ketinggiandi bawah 700 m daripermukaan laut.(Dhimas,2009)
Pada arillus terdapatminyak atsiri, minyaklemak, zat samak, danzat pati. Pada bijinyaterdapat minyak atsiri,minyak lemak,saponin, miristisin,elemisi, enzim lipase,pektin, hars, zatsamak, lemonena, danasam oleanolat. Kulitbuah mengandungminyak atsiri dan zatsamak. Setiap 100 gbunga (Dhimas,2009)
15. Kayu Secang(CaesalpiniaSappan L.)
Kayu secangmerupakan tumbuhanyang umumnyatumbuh di tempatterbuka sampaiketinggian 1000 m diatas permukaan lautseperti di daerahpegunungan yangberbatu tapi tidakterlalu dingin(Sari,2012)
Bagian yangdigunakan adalahbatangnya.
Tingginya 5-10 m.Batangnya berkayu,bulat dan berwarnahijau kecoklatan.Batang danpercabangan terdapatduri-duri tempel yangbentuknya bengkok danletaknya tersebar. Daunsecang merupakan daunmajemuk menyiripganda. Bunga secangadalah bunga majemuk.Buah secang adalahbuah polong, jika masakberwarna hitam. Bijinyabulat memanjang.Akarsecang adalah akartunggang berwarnacoklat kotor (Hariana,2006)
Ekstrak kayu secang(Caesalpinia sappanL.) hasil penapisanmengandung limasenyawa aktif yangterkait denganflavonoid baiksebagai antioksidanprimer maupunantioksidan sekunder(Safitri, 2002).Menurut Hariana(2006) kandungankimia kayu secangadalah salah satunyaadalah Brazilin.Brazilin adalahgolongan senyawayang memberi warnamerah padadanEscherichia coli).
112
1 2 3 4 5
16. Eurycomalongifolia Jack(pasak bumi)
Eurycoma longifoliaJack dengan namalokal Pasak bumimerupakan sebuahtanaman yangumumnya berbentuksemak atau pohonkecil yang pohonnyamencapai tinggi 10meter, namun ada jugayang tingginya lebihdari 15 meter(Siburiandan marlinza,2009) bagian yangdimanfaatkan adalahakarnya
Daun menyirip,memiliki bunga jantandan betina pada pohonyang berbeda, kelopakbunga sangat kecil,buah berwarna hijautetpi saat matangberubah menjadi merahgelap.
Akar tanaman pasakbumi mengandungberbagai senyawayang diyakini dapatmeningkatkan libido.Komponen fitokimiayang diekstrak dariakar pasakbumi dalamberbagai pelarutseperti metanol,diklorometan, ataukloroform, dan airmengandungterpenoid,stigmasterol,sitosterol, sterol,saponin, kuassinoid,campesterol,benzokoinpon,alkaloid, skopoletin,piskidinol, nilositin,metoksisantin-monooksida.(Nelawati:2015: 4)
17. Datura metel L.(kecubung)
Kecubung (Daturametel L.) merupakantumbuhan perdu yangmempunyai tinggitidak lebih dari 2meter dan memilikibatang kayu yangtebal dengan cabangmengembang ke sisikanan dan kiri. Bagianyang dimanfaatkanadalah daunnya
Daun Kecubungberwarna hijau,berbentuk bulat telurdan pada bagiantepiannya berlekuk-lekuk tajam danletaknya berhadap-hadapan. BungaKecubung menyerupaiterompet dengan warnaputih atau ungu.Mahkota bungaberwarna ungu. BuahKecubung berbentukbulat berwarna hijau 4-5cm.
Seluruh bagiantumbuhanmengandung alkaoidaastropin (Eriawati,2015:426)
113
1 2 3 4 5
18. Cinchonapubescens Vahl.(Kina)
Cinchona pubescensVahl. (Daun kina)merupakan tanamanobat berupa pohondengan tinggi ± 17 mbagian yangdimanfaatkan adalahbatang dan daunnya.
Batang berkayuberwarna coklatkehijauan, dauntunggal, lonjong hampirbulat, tepi rata ujung,dan pangkal tumpul.Panjang 15-35 cm, lebar9-23 cm, pertulanganmenyirip, daun mudaberwarna hijau setelahtua berwarna merah.Bunga majemuk bentukbintang, Buah lonjong
Kulit batang kinamengandung alkaloid,saponin, flavonoid,polifenol(Nurul,2013:4-6)
19. EleutherinePalmifolia L. Merr.(Bawang dayak)
Eleutherine PalmifoliaL. Merr. atau yanglebih dikenal denganBawang Dayak.Secara empiris,umbinya bersifatdiuretik2013:2)
bagian yangdimanfaatkan adalahumbinya
Tinggi batang dapatmencapai 60 cm.Batang semumembentuk lapisanbulbus dibagian bawahpermukaan tanah. Daunberwarna hijau denganbentuk seperti pitadengan lekukanvertikal, bungamajemuk tumbuhdisekitar ujung batang.
alkaloid, glikosid,flavanmoid, fenolik,steroid, dan taninyangmerupakansumberpotensial untukdikembangkansebagai tanaman obat(TazkiyatulFirdaus,2014:5)
20. Physalis angulataL. letup-letup/ciplukan)
Physalis angulata L.atau yang lebihdikenal denganCiplukan atau Letup-letup, merupakantanaman buah yangmemiliki tomat ceriyang bisa dimakanketika masak danberasa manis. Bagianyang dimanfaatkanadalah akar dandaunnya
Ciplukan merupakantumbuhan denganbentuk akar bulat,memanjang danberwarna putih. Dariakar utama tumbuh akarcabang dan dari akar initumbuh akar serabut.Batangya tegak, Kulitberwarna hijau ada yangberbulu ada juga yanggundul. daun tipis dantampak kaku (Eriawati,2015:423)
Kandungan kimiayang terdapat dalambuah ini diantaranyaSaponin, Flavonoid,Polifenol, Asam,klorogenat, zat gula,elaic acid dan fisalin.(Fathul, 2008: 4)
114
1 2 3 4 5
21. Curcuma zedoarea(Christ) Rosc.(Kunyit putih)
Curcuma zedoarea(Christ Rosc.) (Kunyitputih) tumbuh liar diSumatera, tanaman inimerupakan tanamanterna tahunan, tinggimencapai 1 meter,tumbuh membentukrumpun. Bagian yangdimanfaatkan adalahrimpangnya
batang semu tegak,umbi dan cabangsilindris dan rimpang.Tunas umbi dan tunasrimpang muncul diatastanah sebagaipembungaan. Daunmemanjang berwarnamerah disepanjangtulang tengahnya, tidakada bunga tambahantetapi tunas vegetatifyang lebih berkembang.rimpang berwarnaputih, rasa sangat pahit.
Kandungan yangterdapat didalamrimpang kunyit putihialah minyak atsiri,polisakarida,kurkuminoid yangtelah diidentifikasidan diisolasi meliputikurkumin,demetoksikurkumin.(Rizka, 2014:9)
22. Kencur(KaempferiaGalanga L.)
Kencur (Kaempferiagalangal L.) sudahsejak lama dikenal danditanam di Indonesia.Tanaman inidiperkirakan berasaldari daerah AsiaTropika.Sebagiankalangan mendugabahwa asal usulkencur adalahkawasan Indo-Malaysia. Tetapisumber literaturlainnya memastikanbahwa asal tanamankencur adalah dariIndia (Rukmana,1994)
Bagian yangdimanfaatkan yaituRimpang
Kencur termasuk kedalam terna kecil yangsiklus hidupnyasemusim atau beberapamusim. Kencurmempunyai akartunggal yang bercabanghalus dan menempelpada umbi akar yangdisebut rimpang.dengan induk rimpangdi bawahtanah.Batangnyaberbentuk semu yangsangat pendek,terbentuk dari pelepahdaun yang salingmenutupi, daunnyatumbuh tunggal,melebar, dan mendatarhamper rata denganpermukaan tanah.Bunga berwarna putih,ungu hingga lembayungdan tiap tangkaiberjumlah 4-12 kuntumbunga. (Muhlisah,1999)
Alkoid, AsamCinnamic, AsamMetal kanil, Borneol,Ethyl Aster, Gom,Kamphane, Mineraldan zat besi(Suparni,2017)
115
1 2 3 4 5
23. Bawang Merah(Allium cepa L.)
Bawang merahmerupakan salah satudari sekian banyakjenis bawang yang adadidunia. Bawangmerah (Allium cepaL.) merupakantanaman semusimyang membentukrumpun dan tumbuhtegak dengan tinggimencapai 15-40 cm(Jecklin,2014).(Suparni, 2017)
Bagian yangdigunakan adalahumbinya
Menurut Sudirja (2007),daun bawang merahberbentuk silindris kecilmemanjang antara 50-70 cm, berlubang danbagian ujungnyaruncing berwarna hijaumuda sampai tua, danletak daun melekat padatangkai yang ukurannyarelatif pendek , Buahbawang merahberbentuk bulat denganujungnya tumpulmembungkus bijiberjumlah 2-3 butir. Bijibawang merahberbentuk pipih,berwarna putih,tetapiakan berubahmenjadi hitam setelahtua (Rukmana, 1995).
Anti oksidan, asamfolat. Flavonoid,fosfor, kalsium,minyak atsiri, peptida,protein, quercetin,safonin, serat,sikloalin, vitamin B.(Suparni, 2017)
24. Bawang Putih(Allium sativumLinn.)
Bawang putih tidakhanya terkenal sebagaibumbu dapur, bawangputih sudah terkenal didunia kesehatan.Dalam keseharianmasyarakat Indonesia,bawang putih seringkali digunakan sebagaipenyedap masakan. Disisi lain, bawang putihjuga banyakdigunakan sebagaisarana pengobatanalternative. (ErsiHerliana, 2013)
Bagian yangdigunakan adalahumbinya
Bawang putihmerupakan tanamanterna berbentuk rumput.Tumbuh secaraberumpun dan bediritegak mencapai 30 – 75cm. cocok ditanam didataran tinggi denganketinggian lebih dari600 m dpl dan curahhujan antara 100 – 200mm/bulan. Bawangputih merupakantanaman umbi yangsetiap umbinya terdiridari suing-siung kecil.Suing ini terbentuk daritunas-tunas yang diantara daun-daun mudadekat pusat tajuk. (ErsiHerliana, 2013)
Bawang putihmengandung minyakatsiri yang bersifatantibakteri danantiseptikSelain itubawang putih jugamengandung zataktifalliin, allicin,germanium, sugar,regulating factor,antihemollytic factor,gurwithrays, saltivine,sinistrine, selenium,scordinin, vinydithiin,dan nicotinicacid.(Ersi Herliana,2013)
116
1 2 3 4 5
25. Kapulaga (Amomumcompactum sol. ExMaton)
Kapulaga berbentukseperti kelapa atauaren yang dapatdigunakan sebagaipelindung. Bijikapulaga memilikirasa pedas sepertijahe. Buah kapulagaberbentuk bulatmemanjang, berlekukdan bersegi tigaberwarna putihkekuningan. Kapulagamemiliki akar serabut.Bagian yangdimanfaatkan darikapulaga adalahbuahnya. (ErsiHerliana,2013)
Kapulaga merupakantanaman semak denganbatang semu yangtingginya mampumencapai 1,5 meter.Rimpangnya berdagingagak keras danbercabang-cabang.Daunnya berbentuklanset. Tepi daun rataberwarna hijau tua.Bunganya berwarnaputih atau putihkekuningan (ErsiHerliana,2013
Buah kapulagamengandung minyakatsiri yang berisikansineol, terpineol, danborneol. Biji kapulagamengandung jugamengandung minyaklemak, protein,kalsium, oksalat danasam kersik(ErsiHerliana,2013)
26. Daun Pandan(PandanusAmaryllifoliusRoxb.)
Pandan wangi adalahjenis tanamanmonokotil dari familiPandanaceae.Daunnya merupakankomponen pentingdalam tradisi masakanIndonesia dan negara-negara Asia Tenggaralainnya.
Bagian yangdigunakan adalahdaunnya
Pandanus umumnyamerupakan pohon atausemak yang tegak,tinggi 3–7 meter,bercabang, kadang-kadang batang berduri,dengan akar tunjangsekitar pangkal batang.Daun umumnya besar,panjang 1–3 m, lebar 8–12cm; ujung daunsegitiga lancip-lancip;10 tepi daun dan ibutulang daun bagianbawah berduri, teksturdaun berlilin, berwarnahijau muda–hijau tua.Buah letaknya terminalatau lateral, soliter atauberbentuk bulir ataumalai yang besar(Rahayu SE dan SHandayani, 2008).
Pandan wangimemiliki aroma yangkhas pada daunnya.Komponen aromadasar dari daunpandan wangi ituberasal dari senyawakimia 2-acetyl-1-pyrroline (ACPY)yang terdapat jugapada tanaman jasmin,hanya saja konsentrasiACPY pada pandanwangi lebih tinggidibandingkan denganjasmin (Cheetangdeedan Sinee, 2006).
117
1 2 3 4 5
27. Cengkih (Syzygiumaromaticum (L.)Merr & Perry )
Cengkih dengan namalatin Syzygiumaromaticum (L.) Merr& Perry ) termasuk kedalam familyMyrtaceae. Bagianyang digunakansebagai herbal adalahbunga cengkeh.Biasanya bungacengkeh inidikeringkan terlebihdahulu sebelumdigunakan (Praptiutami, 2013)
Bagian yangdigunakan adalahbunganya
Tanaman ini merupakanperdu yang memilikibatang besar danberkayu keras Daunnyaberbentuk bulat telur,memanjang, ujung danpangkalnya menyudut.Bunga muda berwarnakeunguan, lalu berubahmenjadi kuningkehijauan, dan berubahkembali menjadi merahmuda jika sudah tua.Bunga kering berwarnacoklat kehitaman danberasa pedas. (Praptiutami, 2013)
Senyawa aktif dalamtanaman cengkih yangmemiliki manfaatkesehatan adalahminyak atsiri, eugeno,asam aleanolat, asamgalotanat, fenilin,karyofilin, resin dangom. Kandunganutama cengkih yangmemiliki manfaatkesehatan adalahminyak cengkihdengan komposisiutama antara laineugenol,caryophyllence,(Prapti utami, 2013)
28. Merica / Lada(Piper Nigrum L.)
Merica atau ladamerupakannama/sebutan daerahuntuk tanaman yangbernama latin Pipernigrum L. yangberasal dari India. Saatitu daerah penghasilutama merica adalahLampung yangmemproduksi mericahitam. (Balittro,2013)
Tanaman ini adalahbatang pokok berkayu,beruas-ruas dan tumbuhmerambat denganmenggunakan akarpelekat pada tiangpanjat atau menjalar diatas permukaan tanah.(Tjitrosoepomo, 2004).Daun berbentuk bulattelur sampaimemanjang denganujung meruncing(Rismunandar, 2007).Kulit buah yang masihmuda berwarna hijau,sedangkan yang tuaberwarna kuning. Buahyang sudah masakberwarna merah,(Rismunandar, 2007).
Piper nigrum Linn.dalam ekstrakaquoeous, ekstrakmetanol dan ekstraketanol positifmengandungkarbohidrat, protein,tannin, fenol,kumarin, alkaloid danantrakuinon.Kandungan alkaloidPiper nigrum Linn.sebanyak 5-9%mengandung senyawautama piperin,piperidin, piperetin,dan piperenin (Kadamet al, 2013).
118
1 2 3 4 5
29. Jeruk nipis (Citrusaurantifolia(Christm. & Panzer)Swingle
Jeruk nipis termasuksalah satu tanamanherbal penting dalampengobatan tradisionaldi Nusantara. Hampirseluruh masyarakat diIndonesia mengenaljeruk nipis. Buah inibanyak digunakandalam kulinerNusantara, sepertisoto, rawon, gulai danlain-lain. (Suparni,2017)
Jeruk nipis (Citrusaurantifolia (Christm.& Panzer)Swingle)mempunyaiakar tunggang. Jeruknipis termasuk jenistumbuhan perdu yangmemiliki dahan danranting. Batangpohonnya berkayu uletdan keras, sedangkanpermukaan kulit luarnyaberwarna tua dankusam. Daunnyamajemuk, berbentukelips denganpangkalmembulat, ujungtumpul, dan tepiberinggit. (Sarwonodidalam FirdhanyArmanda.2009)
linalin asetat,limonene, geranilasetat, sitral danfelladren. Jeruk nipismengandung asamsitrat, asam amino(triptofan, lisin),minyak atsiri (sitral,limonen, felandren,lemon kamfer,kadinen, gerani-lasetat, linalil asetat,aktilaldehid,nnildehid) damar,glikosida, asam sitrun,lemak, kalsium,fosfor, besi, belerangvitamin B1 dan C.Didalam 100 grambuah jeruk nipismengandung: vitaminC 27 mg kalsium 40mg, fosfor 22 mg,hidrat arang 12,4 g,vitamin B1 0,04 mg,zat besi 0,6 mg, lemak0,1 g,kalori 37 kkal,protein 0,8 g dan air86 g. (Sa rwonodidalam FirdhanyArmanda.2009)
30. Cymbopongoncitratus (DC.) Stapf(Serai)
Cymbopongon citratus(DC.) Stapf atausering disebut seraimerupakan tumbuhanmonokotil. Bagianyang dimanfaatkanadalah batangnya.
daun hijau kasar yangmeruncing padaujungnya, tinggi denganrimpang dan akarserabut dengan panjang5,0-7,0 cm dan lebar5,0-15,0 mm berwarnamerah kecoklatan.Tumbuhan ini bisatumbuh tinggi hingga 1-1,5 meter.
Kandungan yangterdapat pada seraiyaitu karbohidrat((55%), protein(4,56%), serat(9,28%), , fosfor,magnesium, kalsium,besi, mangan, zinc,alkoloid, saponin,tanin, steroid, asamfenol dan plafonglikosida. (AprianggaSastriawan, 2014:16)
119
LAMPIRAN II
DOKUMENTASI SAAT PENGUMPULAN DATA
Gambar II.I Membantu pedagang melayani pembeli
Gambar II.2 wawancara dengan pedagang
120
Gambar II.3 Wawancara dengan pembeli
Gambar II.4 Pemilihan sampel rempah-rempah
121
Gambar II.5 Identifikasi dengan dosen Taksonomi Tumbuhan
122
LAMPIRAN III
DENAH LOKASI PENELITIAN
123
124
125
LAMPIRAN IV
REMPAH-REMPAH YANG DIJUAL OLEH MASING-MASINGPEDAGANG
Tabel IV.5 Rempah-rempah yang dijual oleh masing-masing pedagang
No Nama Pedagang Nama Rempah
1. Nur Temu Mangga/paoh, Daun jeruk purut, DaunSalam, Daun kunyit, Daun ruku-ruku,Ketumbar, Kemiri
2. Nabila Kencur, Bawang merah, Bawang putih, ketumbar,kemiri, jahe, Jeruk Nipis, Serai, daun salam, daunjeruk purut, daun kunyit.
3. Siti Kunyit, Lengkuas, Jahe, Asam Kandis, Adas,Kencur, ketumbar, bawang mera, bawang putih,daun salam, daun kunyit, temu mangga.
4. Mira Temulawak, Jahe merah, Kayu secang, Pasakbumi, Kecubung, Kina, bawang dayak, letup-letup, kunyit putih, kayu secang, asam kandis,jeruk nipis, Daun pandan, Cengkeh, Merica/lada
5. Laila Daun ruku-ruku, Ketumbar, Kemiri, Kayu manis,Buah palo, Kapulaga, Daun pandan, Cengkeh,Merica/lada
6. Lili Kecubung, Kina, bawang dayak, letup-letup,kunyit putih, kayu secang, asam kandis, jeruknipis, Daun pandan, Daun ruku-ruku, Ketumbar,Kemiri, Kayu manis, Buah palo, Kapulaga, Daunpandan, Cengkeh, Merica/lada
7. Siti A Kayu manis, Kencur, Bawang merah, Bawangputih, ketumbar, kemiri, jahe, asam kandis, jeruknipis, Daun pandan, Daun ruku-ruku, Ketumbar,Kemiri, Kayu manis, Buah palo, Jeruk Nipis,Serai.
8. Ita Kayu manis, Buah palo, Kapulaga, Daun pandan,Cengkeh, Merica/lada, kunyit putih, kayu secang,asam kandis, jeruk nipis, Daun pandan, Daunruku-ruku, Ketumbar, Kemiri, Kayu manis, Buahpalo, Kapulaga,