studio perencanaan wilayah kabupaten sragen

3
 Pengembangan Kawasan Andalan merupakan salah satu upaya dukungan pemerintah dalam mengatasi pemerataan pembangunan dengan mengandalkan potensi di suatu wilayah. Konsep Agropolitan merupakan salah satu alternatif bagi Pemerintah Daerah untuk mengembangkan perekonomian wilayahnya. Menurut Departemen Pertanian (2002). Menurut RTRWN salah satu kawasan andalan yang telah ditetapkan yaitu kawasan Subosuko- Wonosraten yang memiliki sektor unggulan pertanian, industri, pariwisata dan perikanan yang termasuk dalam tahapan pengembangan pertama dan kedua. Kabupaten Sragen merupakan bagian dari kawasan andalan Subosuko-Wonosraten yang memiliki potensi untuk dikembangkan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perkembangan dan pertumbuhan Kabupaten Sragen pasti tidak akan terlepas dari kegiatan yang terjadi dalam wilayah tersebut. Dibutuhkan suatu konsep perencanaan pembangunan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi baik dengan wilayah di dalamnya maupun dengan wilayah dengan sekitarnya dengan mengutamakan pengembangan sektor unggulan. Salah satu sektor unggulan dari Kabupaten Sragen adalah sektor pertanian, dengan begitu dibutuhkan rencana pengembangan wilayah khusus kegiatan sektor pertanian dengan konsep Agropolitan. Ruang lingkup kawasan andalan agropolitan Kabupaten Sragen adalah Kecamatan Masaran dan Kecamatan Plupuh. RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2016-2035 1. PENDAHULUAN 3. SUB ISU & ISU STRATEGIS TUJUAN “Terwujudnya Kawasan Andalan Agropolitan Kabupaten Sragen dengan penguatan sistem kegiatan agribisnis dari hulu ke hilir berbasis pemberdayaan masyarakat” STRATEGI 1. Pemerataan sarana dan prasarana penunjang kegiatan perekenomian dengan perbaikan kondisi dan penambahan kuantit as sarana dan prasarana yang layak 2. Penguatan kapasitas peran kelembagaan tani yang mengarah kepada pengembang an koperasi 3. Pemberian insentif kepada pelak u agribisnis untuk mengembangkan produksi dan produk komoditi unggulan 4. Peningkatan produksi komodit as tanaman pangan d an holtikultura melalui mod ernisasi pertanian 5. Pengelolaan dan penguatan sistem agribisnis sebagai pengembangan kawasan agropolitasn di sektor primer SUB ISU 1. Aksesbilitas belum opti mal dalam pemasaran produk 2. Adanya dukungan pemerintah yang memudahkan berinvestasi di bidang pertanian 3. Kurangnya pengelolaan SDM yang berkompeten dan kompe titif 4. Manajemen rekayasa pemanfaatan lahan pertanian ISU STRATEGIS “Belum optimalnya penanganan investasi dan pemberdayaan SDM sehingga kemampuan distribusi, pemasaran produk serta daya saing produk masih lemah.” 2. SUB ISU & ISU STRATEGIS A. RENCANA PRA-PRODUKSI (1) RENCANA INTENSIFIKASI LAHAN PERTANIAN Arahan Kebijakan dari rencana ini yaitu untuk mengembangkan dan melestarikan kawasan budi daya pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan daerah dan/atau nasional. Tujuan rencana intensifikasi lahan yaitu mengembangkan kegiatan optimalisasi lahan untuk meningkatkan kualitas permukiman Peta Rencana Intensifikasi Lahan (2) PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI Prasarana pengairan harus terus ditingkat kembangkan fungsi dan perannya pertanian, baik pertanian tanaman pangan lahan basah maupun lahan kering, terutama untuk mendukung swasembada pangan. Hasil analisis yang digunakan yaitu terdapat daerah perbatasan Kecamatan Plupuh dengan Tanon terjadi kerusakan membuat kapasitas air menurun sehingga beberapa daerah sekitar tidak mendaparkan pengairan untuk irigasi. (3) PENINGKATAN TEKNOLOGI PRODUKSI Menerapkan berbagai teknologi produksi pertanian memudahkan proses produksi hasil-hasil pert anian guna mencapai hasil panen yang berkualitas. Arahan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan melalui penyuluhan dan pengenalan teknologi pertanian, peningkatan produksi pertanian. (4) PENGEMBANGAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU Rencana ini bertujuan meningkatkan pengolahan bahan baku secara mandiri dan berkualitas dalam kawas an sehingga mengurangi pengeluaran dan meningkatkan produksi. Arahan kebijakan yang ada yaitu Peraturan Bupati No.49 Tahun 2013 yang menyebutkan bahwa peningkatan hasil produksi dengan peningkatan penggunaan b ahan baku (pupuk, alat pertanian, pembibitan) lokal diharapkan meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Sragen Peta Rencana Pengembangan Pengolahan Bahan Baku B. RENCANA PENGOLAHAN HASIL PRODUKSI (1) PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL PERTANIAN Upaya untuk meningkatkan nilai komoditas unggulan dengan bertumpu pada pemberdayaan masyarakat. Pengembangan industri kecil akan diarahkan pada wilayah permukiman yang memiliki sentra-sentra produksi komoditas unggulan. Berikut merupakan tabel rencana wilayah pengembangan industri kecil berdasarkan hasil produksi komoditas unggulan Peta Rencana Pengembangan Industri (2) PENINGKATAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN Masyarakat sebagai pelaku utama pengembangan industri diarahkan agar mampu menguasai tata cara pengolahan hasil pertanian tersebut, sehingga dapat menghasilkan produk olahan yang diinginkan. Teknologi berperan dalam pengolahan bahan baku secara efisien sehingga dapat menghasilkan produk olahan yang maksimal, menekan harga produksi agar didapatkan keuntungan ekonomi yang maksimal untuk masyarakat.Teknologi yang dimaksud berupa peralatan pengolahan untuk masing-masing komoditas unggulan, terutama untuk industri tepung beras yang akan dibangun pabrik secara khusus, sehingga memerlukan peralatan yang lebih rumit dibandingkan industri kecil lainnya. (3) PENGEMBANGAN IPAL KOMUNAL IPAL direncanakan untuk melayani industri kecil yang berada di permukiman masyarakat. Pengelolaan IPAL tersebut akan diserahkan kepada masyarakat, didampingi oleh dinas pemerintahan terkait. Untuk industri tepung beras, IPAL yang dibangun akan langsung terintegrasi dengan pabriknya sedangkan untuk industri kecil lainnya akan dibangun secara komunal. Air limbah yang telah diolah kemudian akan dibuang ke sungai ataupun saluran pembuangan lainnya. Peta Rencana Pengembangan IPAL Komunal Peta Administrasi Kawasan Andalan Agropolitan Kabupaten Sragen C. RENCANA PEMASARAN AGROPOLITAN (1) SISTEM PEMASARAN Pengembangan sistem pemasaran melalui sarana pasar ini dilakukan dengan meningkatkan kelas pasar dari lingkungan menjadi lokal dan dari lokal menjadi regional. Hal ini dilakukan agar fungsi dan peran pasar sebagai pusat pemasaran hasil pertanian di kawasan andalan agropolitan dapat berjalan sesuai dengan sistem agribisnis dan berjalan secara massif untuk membentuk sistem hulu hilir yang workable. Berikut ini merupakan daftar peningkatan kelas pasar yang di kecamatan Masaran dan kecamatan Plupuh Sistem pemasaran yang direncanakan pada terminal barang adalah sistem pemasaran satu pintu, dimana semua hasil pertanian yang akan dipasarkan keluar kawasan harus melalui terminal barang. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya kecurangan harga jual. Selain itu, dengan adanya terminal barang dimaksudkan akan memudahkan dalam pendataan dan proses admnistrasi sehingga akan mengendalikan harga pasar. Rencana pelebaran jalan berada di Jalan Solo-Sragen yang merupakan jalur pergerakan utama bagi pergerakan barang maupun orang dari dalam dan dari luar. Pelebaran jalan tersebut bertujuan untuk memperlancar pergerakan barang maupun oarang. Pengembangan sarana transportasi yang ada berupa pembangunan terminal tipe C. Peta Rencana Pengembangan Industri (2) PENGEMBANGANWISATA HOLTIKULTU RA Perencanaan pengembangan agrowisata ini sebagai salah satu alternatif dan cara membina masyarakat dalam mewujudkan sinergitas pariwisata dengan pertanian yang dapat menghasilkan pertumbuhan sosial, ekonomi, dan organisasimasyarakat. Peta Rencana Pengembangan Industri KONSEP STRUKTUR RUANG Berdasarkan konsep pola ruang diatas dapat dikethui bahwa konsep hulu-hilir membentuk lima sub, yaitu: Sub-Sistem Hulu --> Interaksi yang terjadi yaitu untuk menghasilkan produk-produk pertanian membutuhkan 4. RENCANA KOMODITAS UNGGULAN 5. RENCANA STRUKTUR RUANG

Upload: nurul-handayani

Post on 07-Jan-2016

55 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Sragen

TRANSCRIPT

7/17/2019 Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Sragen

http://slidepdf.com/reader/full/studio-perencanaan-wilayah-kabupaten-sragen 1/1

  Pengembangan Kawasan Andalan merupakan salah satu upaya dukungan pemerintahdalam mengatasi pemerataan pembangunan dengan mengandalkan potensi di suatu wilayah.Konsep Agropolitan merupakan salah satu alternatif bagi Pemerintah Daerah untukmengembangkan perekonomian wilayahnya. Menurut Departemen Pertanian (2002). MenurutRTRWN salah satu kawasan andalan yang telah ditetapkan yaitu kawasan Subosuko-Wonosraten yang memiliki sektor unggulan pertanian, industri, pariwisata dan perikanan yang

termasuk dalam tahapan pengembangan pertama dan kedua. Kabupaten Sragen merupakanbagian dari kawasan andalan Subosuko-Wonosraten yang memiliki potensi untukdikembangkan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perkembangan dan pertumbuhanKabupaten Sragen pasti tidak akan terlepas dari kegiatan yang terjadi dalam wilayah tersebut.Dibutuhkan suatu konsep perencanaan pembangunan untuk meningkatkan pertumbuhanekonomi baik dengan wilayah di dalamnya maupun dengan wilayah dengan sekitarnya denganmengutamakan pengembangan sektor unggulan. Salah satu sektor unggulan dari KabupatenSragen adalah sektor pertanian, dengan begitu dibutuhkan rencana pengembangan wilayahkhusus kegiatan sektor pertanian dengan konsep Agropolitan. Ruang lingkup kawasan andalanagropolitan Kabupaten Sragen adalah Kecamatan Masaran dan Kecamatan Plupuh.

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITANKABUPATEN SRAGEN TAHUN 2016-2035

1. PENDAHULUAN

3. SUB ISU & ISU STRATEGISTUJUAN“Terwujudnya Kawasan Andalan Agropolitan Kabupaten Sragen dengan penguatan sistemkegiatan agribisnis dari hulu ke hilir berbasis pemberdayaan masyarakat”

STRATEGI1. Pemerataan sarana dan prasarana penunjang kegiatan perekenomian dengan perbaikan

kondisi dan penambahan kuantitas sarana dan prasarana yang layak2. Penguatan kapasitas peran kelembagaan tani yang mengarah kepada pengembangan koperasi3. Pemberian insentif kepada pelaku agribisnis untuk mengembangkan produksi dan produk

komoditi unggulan4. Peningkatan produksi komoditas tanaman pangan dan holtikultura melalui modernisasipertanian

5. Pengelolaan dan penguatan sistem agribisnis sebagai pengembangan kawasan agropolitasn disektor primer

SUB ISU1. Aksesbilitas belum optimal dalam pemasaran produk2. Adanya dukungan pemerintah yang memudahkan berinvestasi di bidang pertanian3. Kurangnya pengelolaan SDM yang berkompeten dan kompetitif4. Manajemen rekayasa pemanfaatan lahan pertanian

ISU STRATEGIS“Belum optimalnya penanganan investasi dan pemberdayaan SDM sehingga kemampuandistribusi, pemasaran produk serta daya saing produk masih lemah.”

2. SUB ISU & ISU STRATEGIS

A. RENCANA PRA-PRODUKSI(1) RENCANA INTENSIFIKASI LAHAN PERTANIAN

Arahan Kebijakan dari rencana ini yaitu untukmengembangkan dan melestarikan kawasan budi dayapertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan daerahdan/atau nasional. Tujuan rencana intensifikasi lahan yaitumengembangkan kegiatan optimalisasi lahan untukmeningkatkan kualitas permukiman

Peta Rencana Intensifikasi Lahan(2) PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI

Prasarana pengairan harus terus ditingkat kembangkanfungsi dan perannya pertanian, baik pertanian tanamanpangan lahan basah maupun lahan kering, terutama untukmendukung swasembada pangan. Hasil analisis yangdigunakan yaitu terdapat daerah perbatasan KecamatanPlupuh dengan Tanon terjadi kerusakan membuat kapasitas airmenurun sehingga beberapa daerah sekitar t idakmendaparkan pengairan untuk irigasi.(3) PENINGKATAN TEKNOLOGI PRODUKSI

Menerapkan berbagai teknologi produksi pertanianmemudahkan proses produksi hasil-hasil pertanian gunamencapai hasil panen yang berkualitas. Arahan untukmeningkatkan produksi dan produktivitas tanaman panganmelalui penyuluhan dan pengenalan teknologi pertanian,peningkatan produksi pertanian.(4) PENGEMBANGAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU

Rencana ini bertujuan meningkatkan pengolahan bahanbaku secara mandiri dan berkualitas dalam kawasan sehinggamengurangi pengeluaran dan meningkatkan produksi. Arahankebijakan yang ada yaitu Peraturan Bupati No.49 Tahun 2013yang menyebutkan bahwa peningkatan hasil produksi denganpeningkatan penggunaan bahan baku (pupuk, alat pertanian,pembibitan) lokal diharapkan meningkatkan produksipertanian di Kabupaten Sragen

Peta Rencana Pengembangan Pengolahan Bahan Baku

B. RENCANA PENGOLAHAN HASIL PRODUKSI(1) PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL PERTANIAN

Upaya untuk meningkatkan nilai komoditas unggulandengan bertumpu pada pemberdayaan masyarakat.Pengembangan industri kecil akan diarahkan pada wilayahpermukiman yang memiliki sentra-sentra produksi komoditasunggulan. Berikut merupakan tabel rencana wilayahpengembangan industri kecil berdasarkan hasil produksikomoditas unggulan

Peta Rencana Pengembangan Industri(2) PENINGKATAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Masyarakat sebagai pelaku utama pengembanganindustri diarahkan agar mampu menguasai tata carapengolahan hasil pertanian tersebut, sehingga dapatmenghasilkan produk olahan yang diinginkan. Teknologiberperan dalam pengolahan bahan baku secara efisiensehingga dapat menghasilkan produk olahan yang maksimal,menekan harga produksi agar didapatkan keuntunganekonomi yang maksimal untuk masyarakat.Teknologi yang

dimaksud berupa peralatan pengolahan untuk masing-masingkomoditas unggulan, terutama untuk industri tepung berasyang akan dibangun pabrik secara khusus, sehinggamemerlukan peralatan yang lebih rumit dibandingkan industrikecil lainnya.(3) PENGEMBANGAN IPAL KOMUNAL

IPAL direncanakan untuk melayani industri kecil yangberada di permukiman masyarakat. Pengelolaan IPAL tersebutakan diserahkan kepada masyarakat, didampingi oleh dinaspemerintahan terkait. Untuk industri tepung beras, IPAL yangdibangun akan langsung terintegrasi dengan pabriknyasedangkan untuk industri kecil lainnya akan dibangun secarakomunal. Air limbah yang telah diolah kemudian akan dibuangke sungai ataupun saluran pembuangan lainnya.

Peta Rencana Pengembangan IPAL Komunal

Peta Administrasi Kawasan Andalan Agropolitan Kabupaten Sragen

C. RENCANA PEMASARAN AGROPOLITAN(1) SISTEM PEMASARAN

Pengembangan sistem pemasaran melalui sarana pasar inidilakukan dengan meningkatkan kelas pasar dari lingkunganmenjadi lokal dan dari lokal menjadi regional. Hal inidilakukan agar fungsi dan peran pasar sebagai pusatpemasaran hasil pertanian di kawasan andalan agropolitandapat berjalan sesuai dengan sistem agribisnis dan berjalansecara massif untuk membentuk sistem hulu hilir yangworkable. Berikut ini merupakan daftar peningkatan kelas pasaryang di kecamatan Masaran dan kecamatan Plupuh

Sistem pemasaran yang direncanakan pada terminalbarang adalah sistem pemasaran satu pintu, dimana semua

hasil pertanian yang akan dipasarkan keluar kawasan harusmelalui terminal barang. Hal ini dilakukan untukmeminimalisir adanya kecurangan harga jual. Selain itu,dengan adanya terminal barang dimaksudkan akanmemudahkan dalam pendataan dan proses admnistrasisehingga akan mengendalikan harga pasar.

Rencana pelebaran jalan berada di Jalan Solo-Sragen yangmerupakan jalur pergerakan utama bagi pergerakan barangmaupun orang dari dalam dan dari luar. Pelebaran jalantersebut bertujuan untuk memperlancar pergerakan barangmaupun oarang. Pengembangan sarana transportasi yang adaberupa pembangunan terminal tipe C.

Peta Rencana Pengembangan Industri(2) PENGEMBANGAN WISATA HOLTIKULTURA

Perencanaan pengembangan agrowisata ini sebagai salahsatu alternatif dan cara membina masyarakat dalammewujudkan sinergitas pariwisata dengan pertanian yangdapat menghasilkan pertumbuhan sosial, ekonomi, danorganisasi masyarakat.

Peta Rencana Pengembangan Industri

Peta Hirarki

Peta Rencana Struktur Ruang 

Peta Rencana Pola RuangPOLA RUANG

Pola ruang merupakan komposisi pembagianperuntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputiperuntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya, dimana setiap peruntukan memiliki proporsi danfungi tertentu. Pola ruang Kawasan AndalanAgropolitan Kabupaten Sragen direncanakanberdasarkan kesesusian lahan, Rekomendasi Lahan,kebutuhana sarana pertanian dan kebutuhanpermukiman, selain itu juga memperhatiakan target dankonsep pengembangan kawasan itu sendiri. DimanaKawasan Andalan Agropolitan Kabupaten SragenMenggunakan konsep Pengembangan Hulu- Hilir.

Rencana pola Ruang Kawasan Andalan AgropolitanKabupaten Sragen secara umum dibedakan menjadi 2 jenis yaitu kawasan Lindung dan kawasan Budi daya.

Dimana dalam setiap kawasan memiliki peruntukan lahan yang bermacam- macam, tetapiperuntukan lahan kawasan direncanakan menjadi kawasan Agropolitan sehingga dalam

rencana pola ruang yang ada memaksimalkan fungsi Agropolitan dan meminimalisir fungsilain yang kurang mendukung pengembangan kawasan sebagai Kawasan Andalan KabupatenSragen

SUB SWP PRIORITASClustering kawasan menurut kegiatan prioritas merupakan perumusan Rencana

Pengembangan Kawasan Andalan Agropolitan Kabupaten Sragen yang terinci dalam beberapakawasan prioritas. Pengembangan cluster pada wilayah perencanaan ini untuk mempermudahpengorganisasian dalam pengembangan wilayah khususnya sektor pertanian.Mengidentifikasi kelompok (Cluster) kawasan prioritas berdasarkan kesamaan karakteristikkegiatan dan komoditas unggulan yang dihasilkan. Untuk menentukan klastering kawasandibutuhkan keterkaitan antar kegiatan yang ada di Kawasan Andalan Agropolitan KabupatenSragen. Dalam sistem agropolitan untuk pengembangan dalam konsep hulu-hilir keterkaitanantar kegiatan berdasarkan kesamaan karakteristik dibagi menjadi kawasan produksipertanian, kawasan pengolahan hasil pertanian dan kawasan distribusi/pemasaran. Berikutmerupakan keterkaitan antar kegiatan yang ada.

Keterkaitan antar kawasan tidak terlepas dari konsep pengembangan agropolitan yangberbasis hulu-hilir. Ketergantungan antar kegiatan tersebut menjadi faktor utama yangmendukung berkembangnya kawasan agropolitan. Dalam hal ini mereduksi faktorberdasarkan kegiatan yang ada menjadi penentu selanjutnya dalam menentukan kawasankegiatan prioritas. Untuk menentukan kawasan prioritas dibutuhkan analisis faktor untukmereduksi dalam menentukan ketergantungan pengembangan Kawasan Andalan

Agropolitan Kabupaten Sragen. Dari hasil pereduksian faktor yang ada berdasarkanketerkaitan untuk mengembangkan Kawasan Andalan Agropolitan Kabupaten Sragenterdapat 6 faktor yang dipilih dengan pertimbangan sistem hulu-hilir menjadi penentu dalampengelompokkan. Berikut merupakan hasil penentuan faktor-faktor pembentukan klastering.

KONSEP STRUKTUR RUANGBerdasarkan konsep pola ruang diatas dapat dikethui bahwa konsep hulu-hilir membentuk lima sub, yaitu:Sub-Sistem Hulu --> Interaksi yang terjadi yaitu untuk menghasilkan produk-produk pertanian membutuhkan

bahan-bahan yang menunjang produksi pertanian. Sub-sistem hilir mengakomodir ketersediaan bahan-bahan pra-penanaman berupa toko bibit, toko pupuk, dan toko alat pertanian yang tersebar merata

Sub-Sistem Usaha Tani --> Pada nodal sub-sistem usaha tani memiliki fungsi sebagai lokasi produksi hasil pertaniandan hasil pengolahan pertanian yang setengah jadi. Lokasi hasil pertanian berada di persawahan yangmenghasilkan produk-produk pertnian seperti padi, jagung, kedelai serta buah-buah. Sementara pengolahan hasilpertanian menghasilkan bahan setengah jad seperti pengolahan padi menjadi beras. Lokasi nodal sub-sistem usahatani tersebar di Kawasan Andalan Agropolitan Kabupaten Sragen.

Sub-Sistem Pertanian --> Nodal sub-sistem petanian berfungsi menghimpun produk-produk pertanian maupunbahan setengah jadi yang di hasilkan. Pada nodal ini produk-produk pertanian diolah di industri pengolahan.Sub-Sistem Pemasaran --> Nodal sub-sistem pemasaran berfungsi mengakomodir produk-produk pertanianmaupun bahan setengah jadi yang di hasilkan sebelum dipasarkan. Nodal ini juga dapat digunakan sebagaipengendali harga untuk mencegah adanya perbedaan harga di kalangan industri pengolahan.

Sub-Sistem Hilir --> Sub-sistem hilir merupakan jaringan jalan untuk memasarkan produk-produk industripengolahan dari dalam kawasan studi menuju pasar-pasar utama di Kabupaten Sragen dan Kota Surakarta. Sub-sistem ini jalur pergerakan barang dibutuhkan dalam memindahkan barang dari pasar regional ke pasar luarkawasan studi.

B. Rencana Sistem PergerakanTerdapat tiga konsep pengembangan yang ada dalam sistem

pergerakan.- Rencana peningkatan fungsi jalan- Rencana penambahan moda transportasi pemasaran- Rencana pola pemasaran

Peta Sistem Pergerakan

Sub-BWP

PusatSub-SWP

Fungsi UtamaFungsi

PendukungKawasan Pelayanan

(Desa)

IDesa

Sambirejo

Produksi Pertanian

Bahan Setengah Jadi

Industri Pengolahan

Permukiman

Perdagangan

Pariwisata

Transportasi

Samomoro Dukuh,

 Ngrombo,

Karangwaru,Karungan,

Gentanbanaran,

Dari, Plupuh danGendongan

II Desa Pungsari Produksi PertanianPermukiman

Perdagangan

Jabung, Jembangan,

Mayarejo, Cangkol,

Sidokerto

III Desa SepatProduksi Pertanian

Bahan Setengah Jadi

Permukiman

Perdagangan

Gebang, Dawungan,

Krebet, Jirapan

IV Desa Masaran

Industri Pengolahan

Pemasaran

Transportasi

Permukiman

Perdagangan

KarangMalang, Jati,Pringanom, Pilang,

Karanganyar,Kliwonan, Sidodadi,

Krikilan

4. RENCANA KOMODITAS UNGGULAN

5. RENCANA STRUKTUR RUANG

6. RENCANA POLA RUANG

No Peruntukan Lahan Luas(Ha)

1 Sawah Irigasi 3674,93

2 Sawah Tadah Hujan 1153,24

3 Permukiman 3572,07

4 Sawah Lestari 867,48

5 Sentra Produksi Jagung 53,33

6 Wisata Holikultura 42,34

7 Pasar 19,95

8 KUD 2,32

9 Toko Bibit 2,87

10 Sekolah Lapang 1,29

11 Pembibitan 0,31

12 Toko Pupuk 8,52

13 Stasiun Kereta Api 8,54

14 Terminal Agropolitan 4,47

15 Terminal Orang 5,88

16 Toko Alat Pertanian 2,47

Jumlah 9420

Peta Sub SWP Prioritas

Cut Khusnul KhotimahEkko Cahya GumelarErlana Citra P KarismaFachrul FadillaFitri Nur Cahyani

I0612010I0612015I0612016I0612017I0612019

Hafiza Jasmine Az-zahraNofa YuniaryNur Lutfi Rizky TantowiNurul HandayaniRidho Wicaksono

I0612021I0612032I0612034I0612035I0612039

ANGGOTA KELOMPOK

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA