studi_komparasi_metode_pembelajaran_kooperatif_tipe_jigsaw_dan_

Upload: -han-basten-

Post on 10-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    1/92

    STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

    TIPE JIGSAW DAN METODE KONVENSIONAL POKOKBAHASAN JURNAL KHUSUS SEBAGAI UPAYA

    MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA

    SISWA KELAS II MAN SURUH

    SKRIPSI

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    pada Universitas Negeri Semarang

    Oleh :

    BAHRIYATUL AZIZAHNIM. 3301401176

    FAKULTAS EKONOMI

    JURUSAN AKUNTANSI

    2006

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    2/92

    ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

    panitia ujian skripsi pada :

    Hari :

    Tanggal :

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. Bambang Prishardoyo, M. Si

    Drs.Hartoyo B.Sc

    NIP. 130818769 NIP.13200370

    Mengetahui :

    Ketua Jurusan Akuntansi

    Drs.Sukirman, M.Si

    NIP.131404309

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    3/92

    iii

    PENGESAHAN KELULUSAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

    Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada :

    Hari :

    Tanggal :

    Penguji Skripsi

    Drs.katut sudarma, M.M

    NIP.131813667

    Anggota I Anggota II

    Drs.Bambang Prishardoyo, M.Si Drs.hartoyo,B.Sc

    NIP. 130818769 NIP.13200370

    Mengetahui :

    Dekan,

    Drs. Agus wahyudin, M.Si

    NIP. 130367998

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    4/92

    iv

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

    hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

    atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

    dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

    Semarang, September 2006

    Bahriyatul Azizah

    NIM. 3301401176

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    5/92

    v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami

    mohon pertolongan.

    (Q.S Al Fatihah : 5)

    Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu, ada kemudahan. Maka apabila kamu

    telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

    yang lain.(Q.S Alam Nasyrah : 6-7)

    Ketulusan akan membuat kita belajar dan bisa melupakan banyak hal.

    (Madame Swetchine)

    PERSEMBAHAN :

    Karya tulis ini aku persembahkan buat :

    1. Bapak dan Ibu terima kasih atas jerih payah dankasih sayangmu

    2. kakakku mba evi, mas mujib, mas guno sertakeponakanku hendra da fiky

    3. Sahabat Sejatiku pendengar setiaku4. temenku mba lusi, rizky, rina dan adikku hani,

    fafa, ari sert seluruh keluarga besar kost khasanah

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    6/92

    vi

    PRAKATA

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat

    dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

    Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Metode

    Konvensional Pokok Bahasan Jurnal Khusus Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil

    Belajar pada Siswa Kelas II MAN Suruh.

    Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi jenjang Strata

    1 (satu) guna meraih gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

    Atas selesainya skripsi ini penyusun bermaksud mengucapkan terima kasih

    kepada :

    1. Drs. Agus Wahyudin, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang telah berkenanmemberikan ijin penelitian.

    2. Drs. Sukirman, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi yang telah berkenanmemberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

    3. Drs. Bambang Prishardoyo, M.Si, Dosen pembimbing I yang telahmemberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.

    4. Drs. Hartoyo, B.Sc., Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingandan arahan untuk penyusunan skripsi.

    5. Drs. Ketut Sudarma, M.M dosen penguji yang telah memberikan bimbingandan arahan untuk penyusunan skripsi

    6. Drs. Suharto, M. Ag Kepala MAN Suruh Kabupaten Semarang yang telahberkenan memberikan iji penelitian.

    7. Guru dan staff karyawan MAN Suruh Kabupaten Semarang yang telahmembatu peneliti selama melaksanakan penelitian.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    7/92

    vii

    8. Seluruh siswa kelas II MAN Suruh Kabupaten Semarang yang telah berkenanmenjadi sampel dalam penelitian ini.

    9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantubaik moril maupun materiil kepada penulis.

    Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah

    diberikan selama menyusun skripsi. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi semua pihak.

    Semarang, September 2006

    Penyusun

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    8/92

    viii

    SARI

    Bahriyatul Azizah, 2006. Studi Komparasi Metode Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw dan Metode Konvensional Pokok Bahasan Jurnal Khusus Sebagai

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas II MAN Suruh. Skripsi.

    Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

    Pembimbing I : Drs. Bambang Prishardoyo, M.Si., Pembimbing II : Drs. Hartoyo,

    B.Sc. hal.

    Kata Kunci : Kooperatif Tipe Jigsaw, Konvensional, Hasil Belajar

    Pembelajaran akuntansi yang berjalan selama ini cenderung ditunjukkan

    pada ketrampilan siswa dalam menyelesaikan soal-soal akuntansi secarakonsepsional yang diajarkan oleh guru. Masalah yang timbul adalah siswa belum

    mampu menguasai dan terampil dalam menyeledsaikan soal-soal akuntansi yang

    bervariasi dari konsep yang diberikan guru. Untuk mengatasi kesulitan belajar

    siswa dalam rangka mencapai tujuan pengajaran maka akan diterapkan

    pembelajaran kooperatif learning jigsaw, karena pembelajaran ini memiliki

    konsep pada penekanan interaksi antar siswa. Dalam interaksi ini siswa akan

    membentuk komunitas yang memungkinkan mereka mencintai proses dan

    mencintai satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan

    hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal khusus antara metode pembelajaran

    konvensional, metode pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW pada siswa kelas II

    MAN Suruh tahun pelajaran 2006/2007.

    Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas II semeter II MAN Suruh

    yang terdiri dari 3 kelas. Sampel yang digunakan adalah kelas 2 IPS 2 sebagai

    kelompok eksperimen dan kelas kelas 2 IPS I sebagai kelompok kontrol. Variabel

    dalam penelitian ini terdiri dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan

    model pembelajaran konvensional sebagai variabel bebas dan hasil belajar siswa

    sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan metode

    dokumentasi, tes dan wawancara. Analisis data menggunakan t test.

    Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata hasil pre test

    kelompok eksperimen sebesar 4,23 dan kelompok kontrol sebesar 4,11. Hasil uji t

    diperoleh diperoleh thitung = 0,595 < ttabel = 1.99. Hal ini berarti bahwa antarakelompok eksperimen dan kontrol mempunyai kemampuan awal yang relatif sama

    dalam memahami materi pokok bahasan jurnal khusus sebelum mengikuti

    pembelajaran. Rata-rata hasil post test kelompok eksperikem sebesar 6,84 dan

    kelompok kontrol sebesar 6,04. hasil uji t data post test diperoleh thitung = 4,639 >

    ttabel = 1,99. hal ini berarti ada perbedaan hasil belajar akuntansi pokok bahasan

    jurnal khusus antara metode kooperatif tipe jigsaw dengan pembelajaran

    konfensional. Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen yang lebih tinggi

    menunjukkan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

    lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional.

    Beberapa saran yang dapat penulis ajukan berkenaan dengan hasil

    penelitian ini yaitu dalam kaitannya dengan pembelajaran akuntansi pokok

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    9/92

    ix

    bahasan jurnal khusus di tingkat SMA dapat digunakan metode pembelajaran

    kooperatif tipe jigsaw karena terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa,

    oleh karena itu guru hendaknya mempertimbangkan penggunaan metode ini saatakan melaksanakan pembelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal khusus.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    10/92

    x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

    PERNYATAAN............................................................................................... iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................... iv

    PRAKATA....................................................................................................... vi

    SARI................................................................................................................. vii

    DAFTAR ISI.................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL............................................................................................ xi

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

    1.1Latar Belakang Masalah................................................................. 11.2Penegasan Istilah............................................................................ 41.3Perumusan Masalah ....................................................................... 71.4Tujuan Penelitian ........................................................................... 81.5Kegunaan Penelitian ...................................................................... 8

    BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS .......................................... 10

    2.1Tinjauan Tentang Belajar............................................................... 102.1.1Teori Belajar ......................................................................... 102.1.2Faktor-faktor Belajar............................................................. 142.1.3

    Tinjauan Tentang Metode Pengajaran .................................. 17

    2.2Jurnal.............................................................................................. 362.3Hasil Belajar................................................................................... 422.4Kerangka Berpikir.......................................................................... 422.5Hipotesis Penelitian........................................................................ 45

    BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 46

    3.1Metode Penentuan Obyek Penelitian ............................................. 463.1.1 Populasi Penelitian................................................................ 46

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    11/92

    xi

    3.1.2 Sampel Penelitian.................................................................. 46

    3.1.3 Variabel Penelitian................................................................ 473.2Rancangan Penelitian..................................................................... 473.3Prosedur Penelitian ........................................................................ 503.4Metode Pengumpulan data............................................................. 523.5Instrumen Penelitian ...................................................................... 533.6Metode Analisis Data..................................................................... 58

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 63

    4.1Hasil Penelitian .............................................................................. 634.2Pembahasan.................................................................................... 69

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN................................................................ 72

    5.1Simpulan ....................................................................................... 725.2Saran............................................................................................... 72

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 74

    LAMPIRAN..................................................................................................... 76

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    12/92

    xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel Hal

    3.1Ringkasan Validitas Soal Uji Coba............................................................ 553.2Ringkasan Daya Pembeda Soal Ujicoba.................................................... 573.3Ringkasan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba............................................ 584.1Kemampuan Awal Siswa Sebelum Pembelajaran ..................................... 644.2Hasil Uji Normalitas Data Awal ................................................................ 654.3Hasil Uji Kesamaan Varians Data Pre Test ............................................... 654.4Uji Kesamaan Rata-rata Data Pre Test....................................................... 664.5Deskripsi Data Hasil Belajar Setelah Pembelajaran .................................. 664.6Hasil Uji Normalitas data Akhir ................................................................ 674.7Hasil Uji Kesamaan Varians Data Post Test.............................................. 674.8Uji Perbedaan Rata-rata Data Post Test..................................................... 68

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    13/92

    xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Hal

    2.1Ilustrasi Kelompok Jigsaw......................................................................... 312.2Kerangka Berpikir...................................................................................... 453.1Skema Tahap Pembelajaran Kelompok Eksperimen................................. 483.2Skema Tahap Pembelajaran Kelompok Eksperimen................................. 493.3Skema Prosedur Penelitian......................................................................... 52

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    14/92

    xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Hal

    1. Satuan Pembelajaran.................................................................................. 762. Rencana Pembelajaran I............................................................................. 813. Rencana Pembelajaran II............................................................................ 834. Rencana Pembelajaran III .......................................................................... 855. Kisi-kisi Soal Uji Coba .............................................................................. 876. Soal Uji Coba ............................................................................................. 887. Soal Ulangan.............................................................................................. 928. Kunci Jawaban Soal Uji Coba dan Soal Ulangan...................................... 969. Lembar Observasi Kinerja Guru ................................................................ 9710.Hasil Observasi Kinerja Guru .................................................................... 9811.Jurnal Guru................................................................................................. 10012.Hasil Jurnal Guru ....................................................................................... 10113.Analisis Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

    Soal............................................................................................................. 102

    14.Perhitungan Daya Pembeda Soal ............................................................... 10515.Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal......................................................... 10616.Perhitungan Reliabilitas Instrumen............................................................ 10717.Perhitungan Validitas Butir........................................................................ 10818.Data Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................. 10919.Deskripsi Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ........................................ 11020.Uji Normalitas Data Hasil Pre Test Kelompok Eksperimen...................... 11121.Uji Normalitas Data Hasil Pre Test Kelompok Kontrol ............................ 11222.Uji Normalitas Data Hasil Post Test Kelompok Eksperimen.................... 11323.Uji Normalitas Data Hasil Post Test Kelompok Kontrol........................... 11424.Uji Kesamaan Varians Data Hasil Pre Test Antara Kelompok

    Eksperimen Dan Kelompo Kontrol............................................................ 115

    25.Uji Kesamaan Varians Data Hasil Post Test Antara KelompokEksperimen Dan Kelompo Kontrol............................................................ 116

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    15/92

    xv

    26.Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Hasil Post Test Antara KelompokEksperimen Dan Kelompok Kontrol.......................................................... 117

    27.Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Hasil Pre Test Antara KelompokEksperimen Dan Kelompok Kontrol.......................................................... 118

    28.Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 11829.Surat Ijin Penelitian.................................................................................... 121

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    16/92

    xvi

    PENGESAHAN KELULUSAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

    Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada :

    Hari :

    Tanggal :

    Penguji Skripsi

    Drs. Fachrurrozie, M.Si

    NIP.131813667

    Anggota I Anggota II

    Drs. Marimin Drs.Ade Rustiana, M.Si

    NIP. 130818769 NIP.13200370

    Mengetahui :

    Dekan,

    Drs. Sunardi,M.Pd

    NIP. 130367998

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    17/92

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.I Latar Belakang Masalah

    Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan

    belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu

    keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Siswa yang belajar

    diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan,

    pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Perubahan tersebut dapat tercapai

    bila ditunjang berbagai macam faktor. Faktor yang dapat menghasilkan

    perubahan juga berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar

    merupakan alat untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang

    telah diajarkan guru. Oleh karena itu, hasil belajar merupakan faktor yang

    paling penting dalam proses belajar mengajar.

    Berdasarkan observasi awal hasil belajar akuntansi tahun ajaran

    2005/2006 khususnya pada pokok bahasan jurnal khusus belum mendapatkan

    hasil yang optimal dengan nilai rata-rata 5.5. Dalam pencapaian hasil yang

    optimal diperlukan suasana , lingkungan belajar yang menunjang, proses

    belajar yang menarik sehingga dimungkinkan perlu adanya paradigma baru

    dalam dunia pendidikan.

    Di MAN Suruh meskipun sudah mulai menerapkan kurikulum baru

    namun masih menitik beratkan metode pengajaran pada paradigma lama yaitu

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    18/92

    2

    metode konvensional yang inti kegiatannya yaitu ceramah, latihan soal, dan

    penugasan , terkait langsung dengan hasil belajar siswa.

    Dalam dunia pendidikan pada saat ini sudah banyak berubah dengan

    adanya penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sebagai upaya

    meningkatkan kualitas belajar siswa, agar sesuai dengan tuntutan zaman.

    Dengan kurikulum berbasis kompetensi ( KBK ) diharapkan dapat membawa

    perubahan dari paradigma lama kearah paradigma baru yang lebih baik.

    Paradigma lama tersebut tidak bisa lagi dipergunakan. Teori, penelitian, dan

    pelaksanaan kegiatan belajar mengajar membuktikan bahwa guru sudah

    harus mengubah paradigma pengajaran.

    Dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran

    akuntansi adalah pembentukan sifat yaitu pola yang berfikir kritis dan kreatif.

    Untuk itu suasana kelas perlu didesain sedemikian rupa sehingga siswa

    mendapat kesempatan untuk saling berinteraksi.dalam interaksi ini siswa akan

    membentuk komunitas yang memungkinkan mereka mencintai proses dan

    mencintai satu sama lain.Suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan

    pengisolasian akan membentuk hubungan yang negatif dan mematikan

    semangat siswa. Hal ini akan menghambat pembentukan pengetahuan secara

    aktif . Oleh karena itu, pengajar perlu menciptakan suasana belajar

    sedemikian rupa sehingga siswa perlu bekerjasama secara gotong-royong.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    19/92

    3

    Melalui metode pembelajaran jigsaw diharapkan dapat memberikan

    solusi dan suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga

    memberikan dengan konsep baru. Pembelajaran jigsaw membawa konsep

    pemahaman inovatif, dan menekankan keaktifan siswa, diharapkan dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa bekerja dengan sesama siswa dalam

    suasan gotong-royong dan memiliki banyak kesempatan untuk mengolah

    informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.

    Beberapa alasan lain yang menyebabkan metode jigsaw perlu

    diterapkan sebagai metode pembelajaran yaitu tidak adanya persaingan antar

    siswa atau kelompok. Mereka bekerjasama untuk menyelesaikan masalah

    dalam mengatasi cara pikiran yang berbeda. Siswa dalam kelompok

    bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan padanya

    lalu mengajarkan bagian tersebut pada anggota yang lain. Siswa juga

    senantiasa tidak hanya mengharapkan bantuan dari guru serta siswa

    termotivasi untuk belajar cepat dan akurat seluruh materi. Selama ini metode

    kooperatif jigsaw hanya sering diteliti dan diterapkan di jurusan IPA tetapi

    pada Ilmu Sosial sebenarnya juga bisa untuk diterapkan, terbukti dari jurnal

    judul skripsi ada peneliti yang menerapkan metode jigsaw pada Ilmu Sosial.

    Dalam penelitian ini penerapan metode kooperatif jigsaw untuk pokok

    bahasan jurnal khusus dirasakan sesuai. Hal ini dikarenakan pokok bahasan

    jurnal khusus memerlukan analisis dan pemahaman siswa serta sub-sub

    pokok bahasan jurnal khusus tidak saling terkait.

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti akan meneliti

    lebih lanjut mengenai perbedaan hasil belajar akuntansi penggunaan metode

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan metode konvensional dengan

    judul: Studi Komparasi Metode Pembelajaran Tipe jigsaw dan Metode

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    20/92

    4

    Konvensional Pokok Bahasan Jurnal Khusus Sebagai Upaya Meningkatkan

    Hasil Belajar Pada Siswa Kelas II MAN Suruh.

    I.2 Penegasan Istilah

    1. Studi Komparasi

    Studi komparasi adalah Suatu penyelidikan untuk membandingkan dua

    perkara /fenomena atau lebih (Arikunto, 1991:20 )

    Penelitian ilmiah tentang perbandingan obyek-obyek penelitian.

    Dalam hal ini adalah untuk mengetahui mana yang lebih baik dengan

    membandingkan hasil belajar siswa melalui metode konvensional dan

    metode kooperatif tipe jigsaw

    2. Metode

    Merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu

    pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, atau cara yang

    bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai

    suatu tujuan yang ditentukan (KBBI, 2001 : 740 ).Mengajar menurut

    Ign.S.Ulih adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang

    lain agar orang lain menerima, menguasai dan mengembangkannya.

    Metode mengajar adalah suatu jalan/cara yang harus dilalui

    didalam mengajar ( Slameto, 2003:65)

    Metode juga memiliki pengertian cara-cara untuk menyampaikan

    materi pada siswa (Arikunto, 2003:301 ). Jadi metode mengajar

    merupakan cara-cara yang digunakan guru dalam mengajar siswa untuk

    mencapai tujuan belajar dimana metode mengajar ini sangat

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    21/92

    5

    mempengaruhi belajar siswa. Metode belajar diantaranya adalah metode

    konvensional dalam hal ini metode ceramah, latihan dan penugasan dan

    untuk metode kooperatif yaitu metode yang akan dikaji mengenai metode

    kooperatif jigsaw.

    a. Metode Pembelajaran Konvensional

    Menurut Oemar Hamalik ( 1990:27) pendekatan yang

    berdasarkan tradisional yang menitik beratkan keterlibatan siswa

    dalam kegiatan yang berpusat pada guru ( yang dikenal dengan techer

    directed, tradisional textbook activity). Jadi metode pembelajaran

    konvensional merupakan pembelajaran dimana guru memegang

    peranan penting dalam menentukan isi dan proses belajar termasuk

    dalam menilai kemajuan belajar siswa. Metode ceramah adalah metode

    mengajar dalam menyampaikan materi secara lisan. Metode latihan

    adalah metode mengajar dengan memberi latihan secara berulang-

    ulang untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Metode

    penugasan tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas

    dari itu. Tugas

    biasa dilaksanakan dirumah, disekolah, di perpustakaan, dan ditempat

    lainnya.

    b. Metode Pembelajaran Kooperatif jigsaw

    Darsono (2000: 24), pengertian pembelajaran secara umum adalah

    suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga

    tingkah laku siswa kearah yang lebih baik. Metode pembelajaran

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    22/92

    6

    kooperatif tipe jigsaw adalah pembelajran dimana siswa belajar dalam

    kelompok bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar yang

    ditugaskan kepadanya lalu mengajarkan bagian tersebut pada anggota

    kelompok lain ( Lembar Ilmu Pendidikan:1999). Jadi pembelajaran tipe

    jigsaw ini merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif yang

    merupakan pembelajaran kelompok dimana setiap anggota bertanggung

    jawab atas penguasaan materi tertentu dan mengajarkannya kepada

    anggota kelompoknya setelah adanya mempelajari dengan kelompok ahli

    masing-masing.

    c. Jurnal Khusus

    Jurnal yaitu catatan harian (KBBI, 2002:202). Jurnal khusus

    adalah tempat mencatat transaksi-transaksi yang sejenis yang sering

    terjadi selama operasi perusahaan. Dalam pencatatan jurnal khusus ini

    diperlukan karyawan yang banyak. Apabila transaksi semakin banyak

    dan frekuensinya semakin tinggi, jurnal khusus perlu diperluas lagi

    dengan membuat kolom-kolom. Jurnal khusus dapat untuk

    mengurangi

    pekerjaan memposting kebuku besar, dan untuk menciptakan

    pengendalian intern perusahaan.

    d. Meningkatkan Hasil Belajar

    Meningkatkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu

    menaikan ( derajat, kelas, dsb), mempertinggi (KBBI,2002:1077),hasil

    adalah suatu yang diadakan ( dibuat, dijadikan ) oleh usaha.Sedangkan

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    23/92

    7

    belajar adalah berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu

    (KBBI, 1991:14).Jadi hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa

    melalui usaha (pengalaman dan latihan )dalam mempelajari pokok

    bahasan tertentu yang dialami atau dirancang.

    1.3 Perumusan Masalah

    Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

    1. Diantara metode kooperatif tipe jigsaw dan metode konvensional manakah

    yang lebih efektif dan tepat diterapkan dalam pokok bahasan jurnal khusus

    pada siswa kelas II semester II Man Suruh Tahun pelajaran 2006/2007

    2. Apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi pada siswa, poko bahasan

    jurnal khusus antara metode pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dan

    metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas II semester II MAN

    Suruh Tahun pelajaran 2006/2007

    I.4 Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk :

    a. Untuk mengetahui apakah pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW atau

    pembelajaran konvensional yang paling sesuai, sehingga dapat

    memberikan hasil belajar akuntansi yang lebih baik untuk pokok

    bahasan jurnal khusus pada siswa kelas II MAN Suruh tahun pelajaran

    2006/2007

    b. Mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi pokok

    bahasan jurnal khusus antara metode pembelajaran konvensional,

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    24/92

    8

    metode pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW pada siswa kelas II

    MAN Suruh tahun pelajaran 2006/2007?

    I.5 Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat terutama:

    a. Manfaat secara praktis

    1. Bagi Siswa

    a) Siswa dapat belajar bersosialisasi dengan cara memahami

    perbedaan-perbedaan yang tumbuh dalam kelompok

    b) Siswa dapat saling bertukar pikiran antara sesama anggota

    kelompok sehingga setiap siswa dapat memperoleh ilmu

    pengetahuan yang lebih banyak

    c) Siswa dapat belajar untuk mau mendengarkan dan saling

    menghargai pendapat orang lain

    2. Bagi Pihak sekolah

    Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengadakan variasi

    metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa

    3. Bagi Pihak Lembaga Terkait

    Sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan kebijaksanaan-

    kebijaksanaan baru tentang pendidikan

    b. Manfaat Secara teoritis

    1. Pembaca

    Menambah pengetahuan pembaca

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    25/92

    9

    2. Peneliti Berikutnya

    Dapat dijadikan masukan bagi peneliti-peneliti lain yang melakukan

    penelitian serupa dimasa yang akan datang

    3. Peneliti Yang Bersangkutan

    Menambah ilmu pengetahuan yang telah dimiliki peneliti dan

    merupakan wahana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah di

    dapat di bangku kuliah

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    26/92

    10

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.I TinjauanTentang Belajar

    2.I.I Pengertian Belajar

    Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

    memperoleh suatu perubahan. Tingkah laku yang baru secara keseluruhan ,

    sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

    (Slameto:2003:2).

    Menurut Winkel ( dalam Darsono , dkk. 2000) belajar adalah aktivitas

    mental atau psiskis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,

    yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan

    nilai sikap.

    Jadi belajar merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan perubahan,

    dimana perubahan ini tidak lepas dari peran guru sebagai pengajar.

    2.I.2 Teori Belajar

    Beberapa teori belajar antara lain:

    1. Teori belajar menurut J.Bruner

    Didalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasii aktif

    dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan

    kemampuan.Untuk meningkatan proses belajar perlu lingkungan yang

    dinamakan discovery learning environment, ialah lingkungan

    dimana siswa dapat melakuakan eksplorasi, penemuan-penemuan baru

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    27/92

    11

    yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah

    diketahui. Dalam tiap lingkungan selalu ada bermacam-macam

    masalah, hubungan-hubungan dan hambatan yang dihayati oleh siswa

    secara berbeda beda pada usia yang berbeda pula.

    2. Teori belajar Vygotsky

    Tokoh konstruktivis lain adalah Vygotsky. Sumbangan penting

    teorinya adalah penekanan pada hakekat pembelajaran sosiokultur. Inti

    dari teorinya yaitu menekankan pada interaksi antara aspek internal

    dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan

    sosial pembelajaran.

    Vygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya

    sebagai berikut:

    a. Menghendaki seting kelas bebentuk kooperatif, sehingga siswa

    dapat saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah

    yang efektif dalam masing-masing zone of proximal development

    mereka. Zone of proximal development adalah jarak tingkat

    perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai

    kemampuan pemecah masalah secara mandiri dan tingkat

    kemampuan perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai

    kemampuan pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa

    atau teman sebaya yang lebih mampu.

    b. Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran menekankan

    scalfolding.Scalfolding berarti memberikan seorang anak sejumlah

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    28/92

    12

    besar bantuan tersebut dan memberikan kesempatan pada anak

    tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar

    segera setelah ia mampu mengerjakan.

    Teori yang Melandasi Pembelajaran Kooperatif

    Dua aspek yang penting yang mendasari keberhasilan

    cooperative learning yaitu teori motivasi dan teori kognitif (

    Slavin:1995:16 ).

    1. Teori motivasi

    Menurut teori motivasi, motivasi siswa dalam pembelajaran

    kooperatif terutama terletak dalam bagaimana bentuk hadiah atau

    struktur pencapaian tujuan saat siawa melaksanakan kegiatan.

    Diidentifikasi ada tiga macam struktur pencapaian tujuan yaitu

    sebagai berikut:

    a) Kooperatif dimana orientasi tujuan masing-masing siswa turut

    membantu pencapaian tujuan siswa lain.

    b) Kompetitif dimana uapaya siswa untuk mencapai tujuan akan

    menghalagi siswa lain dalam pencapaian tujuan.

    c) Individualistik dimana upaya siswa untuk mencapai tujuan

    tidak ada hubungannya dengan siswa lain dalam mencapai

    tujuan tersebut.

    Metode mengajar adalah suatu jalan/cara yag harus dilalui

    di dalam mengajar ( Slameto: 65 ). Berdasar pandangan teori

    motivasi, struktur tujuan kooperatif menciptakan situasi dimana

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    29/92

    13

    satu-satunya cara agar tujuan tiap anggota kelompok tercapai

    adalah jika kelompok tersebut berhasil. Oleh karena itu untuk

    mencapai tujuan pribadi mereka, anggota kelompok harus

    membantu teman kelompoknya yang dapat membuat pencapaian

    tujuan belajar seperti membuat variasi dalam metode mengajar. Hal

    apa saja yang dapat membuat kelompok berhasil , dan yang lebih

    penting mendorong teman kelompoknya untuk berusaha secara

    maksimal. Dengan kata lain , penghargaan kepada kelompok

    berdasarkan pada kemampuan kelompok dalam menciptakan

    struktur penghargaan antar perorangan sedemikian rupa sehingga

    anggota kelompok akan saling memberi penguatan sosial sebagai

    respon terhadap upaya-upaya pengerjaan tugas teman

    sekelompoknya.

    2. Teori Kognitif

    Teori ini mengukur efek-efek dari bekerjasama dalam diri

    individu. Teori ini dikelompokkan dalam dua kategori:

    a). Teori Perkembangan: Asumsi dasar dari teoti perkembangan

    adalah interaksi siswa diantara tugas-tugas yang sesuai

    meningkatkan penguasaan mereka terhadap konsep-konsep

    yang sulit. Vygotsky mendefinisikan zone of proximal

    development sebagai jarak antara tingkat perkembangan

    sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    30/92

    14

    pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa atau

    melaui kerjasama dengan teman sebaya yang lebih mampu

    b). Teori Elaborasi Kognitif: Teori ini memiliki pandangan yang

    berbeda .Penelitian dalam psikologi kognitif telah menemukan

    bahwa supaya informasi dapat disimpan didalam memori dan

    terkait dengan informasi yang sudah ada dalam memori itu,

    maka siswa harus terlibat dalam kegiatan restruktur atau

    elaborasi kognitif atas suatu materi .Sebagai misal membuat

    ikhtisar dari suatu kuliah merupakan kegiatan yang lebih baik

    dari pada sekedar membuat catatan, karena membuat ikhtisar

    menghendaki siswa mereorganisasi dan memilih materi yang

    penting. Salah satu elaborasi kognitif yang paling efektif ialah

    menjelaskan materi itu pada orang lain.

    a Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajarFaktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan

    menjadi dua faktor yang ada dari dalam individu ( intern )dan luar

    individu ( ekstern ).

    1. Faktor-faktor internfaktor intern adalah faktor yang berasal dari diri individu

    yang sedang mengalami proses belajar.Faktor intern disini meliputi

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    31/92

    15

    a. Faktor jasmani : kesehatan tubuh dalam kesiapan menerima

    pelajaran, cacat tubuh yang mempengaruhi secara langsung

    atau tidaknya dalam proses belajar

    b. Faktor psikologis : intelegesi, perhatian, minat, bakat, motif,

    kematangan, kesiapan

    c. Faktor kelelahan

    Faktor kelelahan disini dibagi menjadi dua yaitu

    kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan itu

    mempengaruhi belajar, agar siswa dapat belajar dengan baik

    haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam

    belajar, dan diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.

    2. Faktor-faktor eksternFaktor-faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar terdiri

    dari:

    a. Faktor Keluarga

    Cara orang tua mendidik anaknya, relasi antar anak

    dan anggota keluarga yang lain, kemudian suasan rumah

    terkait dengan kejadian yang sering terjadi didalam keluarga

    dimana anak berada dan belajar, serta keadaan ekonomi

    keluarga.

    b. Faktor Sekolah

    1. Kurikulum,

    2. Relasi siswa dengan guru dan siswa lain.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    32/92

    16

    3. Disiplin Sekolah

    4. Kondisi dan fasilitas belajar

    5. Metode adalah cara yang harus dilalui didalam mengajar.

    Metode mengajar sangat mempengaruhi belajar. Metode

    mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi

    belajar siswa yang kurang baik pula

    c. Faktor Masyarakat

    Masyarakat merupakan faktor ektern yang juga

    berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi

    karena keberadaanya siswa dalam masyarakat, dan pergaulan

    siswa dalam masyarakat.

    Selain faktor-faktor diatas, menurut Sudjana ( 2000:

    67) ada tiga unsur dalam kualitas pengajaran yang

    berpengaruh pada hasil belajar siswa, yakni kompetensi guru,

    karakteristik kelas dan karakteristik sekolah.berkaitan dengan

    kompetensi guru, yang merupakan salah satu unsur yang

    mempengaruhi kualitas belajar, maka dalam pembelajaran

    guru harus pandai-pandai memilih pendekatan dan metode

    mengajar yang sesuai dengan isi materi pelajaran. Metode

    tersebut harus benar-benar sesuai dengan materi , efektif dan

    efisien. Terkait dengan masalah ini peneliti akan menkaji lebih

    jauh tentang metode dalam mengajar

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    33/92

    17

    2.I.4 Tinjauan Tentang Metode Pengajaran

    Metode adalah Suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

    dipergunakan untk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar

    mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai

    dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak

    akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode

    mengajar yang telah dirumuskan yang telah dirumuskan dan dikemukakan para

    ahli psikologi dan pendidikan

    (Djamarah, 2002:53)

    Metode mengajar ialah cara yang digunakan guru dalam mengadakan

    hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. (Sudjana, 2000: 76

    )

    Metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan dari proses atau

    bagaimana tekniknya suatu bahan pelajaran diberikan

    Jadi, tercapai tidaknya tujuan belajar salah satu faktornya adalah

    ketepatan memilih metode dalam proses belajar tersebut. Macam/jenis metode

    dalam belajar antara lain:

    a) Metode proyek adalah cara menyajikan pelajaran yang bertitik tolak dari suatu

    masalah kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga

    dapat ditemukan pemecahan secara keseluruhan.

    b) Metode eksperimen adalah cara menyajikan pelajaran dimana siswa

    melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu

    yang dipelajari.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    34/92

    18

    c) Metode tugas dan resitasi ( penugasan ) adalah metode pengajaran dimana

    guru memberikan tugas-tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar

    di sekolah dan di luar sekolah.

    d) Metode problem solving ( pemecahan masalah ) adalah metode mengajar

    dengan memecahkan masalah sehingga didapat suatu kesimpulan.

    e) Metode siodarama adalah metode mengajar dengan mendramatisasikan

    tingkah laku dalam hubungannya masalah sosial.

    f) Metode tanya jawab adalah cara menyajikan pelajaran dengan bentuk

    pernyataan yang harus dijawab baik itu dari guru kepada siswa atau siswa

    kepada guru

    g) Metode Ceramah adalah metode megajar dalam menyampaikan materi secara

    lisan

    h) Metode demontrasi adalah cara penyajian bahn pelajaran dengan

    memperagakan atau mempertunjukkan suatu proses, situasi atau benda

    tertentu yang sedang dipelajari baik yang sebenarnya maupun tiruan yang

    disertai dengan pelajaran lisan.

    i) Metode Karyawisata adalah cara mengajar siswa diajak keluar sekolah

    meninjau tempat tertentu atau obyek tertentu untuk memperdalam pelajaran

    dengan melihat kenyataan

    j) Metode latihan adalah metode mengajar dengan memberikan latihan secara

    berulang-ulang untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.

    ( Syaiful bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002:94-109 )

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    35/92

    19

    Menurut Winarno Surakhmad ( dalam Syaiful Bahri Djamarah&Aswan

    Zain,2002:89) mengatakan, bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi

    oleh beberapa faktor, sebagai berikut:

    1. Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan.Dalam

    hal ini terdapat berbagai macam perbedaan, baik dari aspek intelektual, status

    sosial, latar belakang kehidupan, kemampuan dalm memgolah kesan dari

    bahan pelajaran yang baru disampaikan.

    2. Tujuan adalah Sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar

    mengajar.metode pengajar harus sejalan dengan taraf kemampuan yang

    hendak diisi kedalam diri setiap anak didik.

    3. Situasi, dalam kegiatan belajar mengajar yag harus guru ciptakan tidak

    selamanya sama dari hari kehari dan waktu yang tersedia cukup untuk bahan

    pengajaran yang ditentukan

    4. fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik disekolah.

    5. Guru, dalam hal ini adalah permasalahan intern guru yang dapat

    mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar misalnya;

    kepribadian, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar.

    Melalui penelitian ini akan dibandingkan antara hasil belajar dengan

    menggunakan metode ceramah, latihan soal dan penugasan yang sering disebut

    sebagai metode konvensional dengan hasil belajar melalui metode kooperatif tipe

    JIGSAW .Maka disini akan dikaji lebih lanjut mengenai metode konvensional (

    ceramah, latihan soal, dan penugasan ) serta metode kooperatif , khususnya

    metode kooperatif tipe JIGSAW.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    36/92

    20

    A. Metode Konvensional

    Metode konvensional merupakan metode pembelajaran yang berpusat

    pada guru dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh

    guru.jadi guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan proses

    belajar termasuk dalam menilai kemajuan siswa ( Oemar hamalik, 1991 )

    Sedangkan menurut Nurhadi ( 2002 ) metode konvensional terlihat

    pada proses siswa penerima informasi secara pasif, siswa belajar secara

    individual, hadiah/penghargaan untuk perilaku baik adalah pujian atau nilai

    angka/raport saja, pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa , dan

    hasil belajar diukur hanya dengan tes.Metode yang digunakan dalam

    pembelajaran konvensional adalah metode ceramah, tanya jawab dan

    pemberian tugas.Karena menggunakan metode tersebut maka siswa kurang

    terlihat aktif dalam proses belajar.

    a. Metode ceramah

    Metode ceramah yaitu: Metode yang boleh dikatakan metode

    tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat

    komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar

    mengajar.Penyampaian materi pelajaran secara lisan sangat berbeda

    dengan penyampaian secara tertulis , karena dalam cara ini siswa sangat

    tergantung pada cara guru mengajar . Kecepatan biasanya serta volume

    bicara atau suara yang diucapkan guru .Oleh karena itu menyampaikan

    materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah harus dengan

    prosedur.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    37/92

    21

    Menurut Jusuf Djajadisastra ( dalam Strategi belajar mengajar I,

    1990:29), prosedur penggunaan ceramah antara lain:

    1.Merumuskan tujuan khusus pemgajaran yang akan

    dipelajarisiswa.Dengan tujuan tersebut dapat ditetapkan apakah metode

    ceramah benar-benar merupakan metode yang tepat.

    2.Menyususn bahan ceramah secara sistematis

    3.Mengidentifikasi istila-istilah yang sukar dan perlu diberi penjelasan

    dalam ceramah.

    4.Melaksanakan ceramah dengan memperhatikan

    a. Sajikan kerangka materi dan pokok-pokok yang akan diuraikan

    dalam ceramah

    b. Uraikan pokok-pokok tersebut dengan jelas dan usahakan istilah

    yang sukar dijelaskan secara khusus.

    c. Diupayakan bahan pengait atau advance organizer agar pemgajaran

    lebih bermakna.

    d. Dapat dilakukan dengan pendikator deduktif atau induktif.

    e. Gunakan multi metode dan multi media.

    5.Menyimpilkan pokok-pokok isi materi yang diceramahkan dikaitkan

    dengan tujuan pengajaran.

    Kelebihan Metode Ceramah

    1. Guru mudah menguasai kelas

    2. Mudah mengorganisasikantempat duduk/kelas

    3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    38/92

    22

    4. Mudah mempersiapkan dan melaksanaknnya

    5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.

    Kelemahan Metode Ceramah

    1. Mudah menjadi verbalisme ( pengertian kata-kata )

    2. Yang visual menjadi rugi, yang auditif ( Mendengar ) lebih besar

    menerimanya.

    3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.

    4. Guru menyimpulkan bahawa siswa mengerti dan tertarik pada

    ceramahnya, ini sukar sekali.

    5. Menyebabkan siswa menjadi pasif.

    ( Syaiful Bahri Djamarah&Aswan zain, 2002:110 )

    b. Metode Penugasan

    Metode penugasan adalah Metode penyajian bahan diman guru

    memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar ( Syaiful

    bahri Djamarah&Aswan Zain, 2002:96).

    Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam pemggunaan metode tugas,

    yaitu:

    1. Fase pemberian tugas

    Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:

    a. Tujuan yang akan dicapai

    b. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang

    ditugaskan tersebut

    c. Sesuai dengan kemampuan siswa

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    39/92

    23

    d. Ada petunjuk / sunber yang dapat membantu pekerjaan siswa

    e. Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut

    2. Langkah Pelaksanaan Tugas

    a. Diberikan bimbingan /pengawasan oleh guru

    b. Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.

    c. Diusahakan /dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang

    lain.

    d. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan

    baik dan sistematik.

    3. Fase mempertanggungjawabkan Tugas

    a. Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakannya.

    b. Ada tanya jawab/diskusi kelas

    c. Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupaun nontes

    atau cara lain.

    Metode penugasan ini mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan,

    antar lain:

    Kekurangan Metode Penugasan

    a. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah

    orang lain

    b. Khusus untuk tugas kelompok , tidk jarang aktif mengerjakan dan

    menyelesaikannya adalah anggota tertentu sajka, sedangkan anggota

    lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    40/92

    24

    c. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan

    individu siswa

    d. Sering memberikan tugas yang monoton ( tak bervariasi ) Dapat

    menimbulkan kebosanan siswa.

    Kelebihan Metode Penugasan

    a. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual

    ataupun kelompok

    b. Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru

    c. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa

    d. Dapat mengembangkan kreativitas siswa.

    c. Metode Latihan

    Metode Latihan adalah Suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan

    kebiasaan-kebiasaan tertentu (Syaiful Bahri Djamarah& Aswan Zain,

    2002:108).

    Kelebihan Metode Latihan

    a. Untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan

    huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-

    alat dan terampil menggunakan peralatan olah raga.

    b. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,

    menjumlah, pengurangan, pembagian, tanda-tanda (simbol )

    c. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat,

    seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol,

    membaca peta dan sebagainya.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    41/92

    25

    d. Pembentukan kebiasaan yang dilakukandan menambah ketepatan serta

    kecepatan pelaksanaan

    e. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi

    dalam pelaksanannnya.

    f. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan gerakan yang

    kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.

    Kelemahan Metode Latihan

    a. Menghambat bakat dan iisiatif siswa , karena siswa lebih banyak

    dibawa kepada penyesuaia dan diarahkan jauh dari pengertian.

    b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan

    c. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang

    merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.

    d. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.

    e. Dapat menimbulkan verbalisme.

    (Djamarah&Aswan, 2002: 108-109).

    Tahap kerangka menurut Sujarwo adalah sebagai berikut:

    KERANGAKA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

    Tahap 1 : Guru memberikan informasi atau mendiskusikan bersama

    siswa dari materi pelajaran yang disampaikan

    Tahap 2 : Guru memberi latihan soal yang dikerjaka secra individu oleh

    siswa

    Tahap 3 : Guru bersama siswa membahas latihan soal dengan cara

    beberapa siswa disuruh mengerjakan di papan tulis.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    42/92

    26

    Tahap 4 : Guru memberi tugas kepada siswa sebagai pekerjaan rumah.

    Menurut Oemar Hamalik kelebihan dari metode konvensional

    yaitu murah, tidak perlu banyak waktu, dan guru dapat menyajikan materi

    dengan cara di ulang-ulang. Sedangkan kekurangan dari metode

    konvensioanal yaitu terdapat individu kurang mendapat perhatian, siswa

    jadi pasif, pengembangan potensi anak tidak dapat dilakuakan secara

    maksimal.

    B. Metode Kooperatif

    1. Tinjauan Pembelajaran kooperatif

    Suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-

    kelompok kecil yang mempunyai tingkat kemampuan bebeda-beda.

    Pengajaran ini dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif

    kontruktivisme. Salah satu teori Vigotsky, penekanan pada hakekat

    sosiokultural pembelajaran. Vygotsky yakin bahwa fungsi-funsi mental

    yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan atau kerja

    sama antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap

    kedalam individu tersebut. Pnerapan ini berimplikasi dikehendakinya

    susunan kelas berbentuk pembelajaran kooperatif.

    Pendekatan konstruktivis dalam pengajaran menerapkan

    pembelajaran kooperatifsecara ekstensif atas dasar teori bahwa siswa akan

    lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila

    mereka dapat saling mendiskusikan konsep-konsep ini dengan temannya (

    slavin, 1995 ).Didalam pembelajaran koopertif siswa belajar bersama

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    43/92

    27

    dalam kelompok-kelompok kecil, saling membantu satu sama lain. Kelas

    disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa dengan

    kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen dari campuran

    siswa, jenis kelamin, dan suku.hal ini bermanfaat untuk melatih siswa

    menerima perbedaan pendapat dan bekerjasama dengan teman yang

    berbeda latar belakangnya.

    Pada pembelajaran kooperatif diajarkan ketrampilan-ketrampilan

    khusus agar dapat bekerjasama didalam kelompoknya. keterampilan

    kooperatif dibedakan 3 tingkatan, yaitu:

    a. Keterampilan kooperatif tingkat awal

    1. Menggunakan kesepakatan

    2. Melengkapi kontribusi

    3. Mengambil giliran dan berbagi tugas

    4. Berada dalam kelompok

    5. Mendorong partisipasi

    6. Mengundang orang lain untuk berbicara

    7. Menyelesaikan tugas untuk berbicara

    8. Menyelesaikan tugas pada waktunya

    9. Menghormati perbedaan individu

    b. Keterampilan kooperatif tingkat menengah

    1. Menunjukkan penghargaan dan simpati

    2. Mengungkapkan ketidak setujuan dengan cara yang dapat diterima

    3. Mendengarkan dengan aktif

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    44/92

    28

    4. Bertanya

    5. Membuat ringkasan

    6. Menafsirkan

    7. Mengatur dan mengorganisisr

    8. Menerima tanggung jawab

    9. Mengurangi ketegangan

    c. Keterampilan kooperatif tingkat mahir

    1. Mengelaborasi

    2. Memeriksa dengan cermat

    3. Menanyakan kebenaran

    4. Menetapkan tujuan

    5. Berkompromi

    Ada unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif yang

    membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan,

    ( dalam Pembelajaran kooperatif, 2001:6) adalah sebagai berikut:

    1) Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka

    sehidup sepenanggungan bersama

    2) Siswa bertanggung jawab atas segaka sesuatu didalam kelompoknya,

    seperti milik mereka sendiri

    3) Siswa haruslah melihat mereka bahwa semua anggota didalam

    kelompoknya memiliki tujuan yang sama

    4) Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama

    diantara anggota kelompoknya

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    45/92

    29

    5) Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/ penghargaan

    yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok

    6) Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan ketrampilan

    untuk belajar bersama selama proses belajarnya

    7) Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual

    materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

    2. Jenis-jenis Metode Pembelajaran Kooperatif

    Metode-metode yang ada dalam metode kooperatif diantaranya

    a. Metode TGT ( Teams Games Tournament) yaitu metode pembelajaran

    dalam bentuk perbandingan ( tournament) antara kelompok yang satu

    dengan yang lain.

    b. Metode STAD ( Student Teams achievement Divisions ) merupakan

    metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana yaitu

    pendekatan dengan pembagian siswa melalui kelompok-kelompok

    untuk belajar bersama

    c. Metode TAI ( Team assisted Individualization ) merupakan metode

    pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang diterapkan

    bimbingan antar teman, yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab

    terhadap siswa yang lemah.

    d. Metode pembelajaran jigsaw yang menjadi kajian dan penelitian ini

    akan dibahas lebih jauh.

    ( Setyowati, 2005)

    Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw

    Ibrahim (2001:21) jigsaw telah dikembangkan dan diuji cobakan

    oleh Ellot Aronson dan kemudian diadaptasi oleh slavin. Dalam penerapan

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    46/92

    30

    jigsaw, siswa dibagi berkelompok dengan lima atau enam anggota

    kelompok belajar heterogen. Setiap anggota bertanggung jawab untuk

    mempelajari, menguasai bagian tertentu bahan yang diberikan

    kemudian menjelaskan pada anggota kelompoknya. Dengan

    demikian terdapat rasa saling membutuhkan dan harus bekerjasama secara

    kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

    Para anggota dari kelompok lain yang bertugas mendapat topik

    yang sama berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut. Kelompok ini

    disebut kelompok ahli. Kemudian anggota tim ahli kembali ke kelompok

    asal dan mengajarkan apa yang telah dipelajarinya dan didiskusikan

    didalam klompok ahlinya untuk diajarkan kepada teman kelompoknya

    sendiri.

    Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan

    sebagai berikut:

    Kelompok Asal

    Kelompok Ahli

    # &

    @ *# &

    @ *# &

    @ *# &

    @ *# &

    @ *

    & & &

    &&

    ( tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim asal )

    Gambar 1. Ilustrasi kelompok JIGSAW

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    47/92

    31

    Keterangan

    Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan

    topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas

    materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta

    membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut.setelah

    pembahasan selesai , para anggota kelompok kemudian kembali pada

    kelompok semula ( asal ) dan berusaha mengajarkan pada teman

    sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan

    dikelompok ahli. Selanjutnya diakhir pembelajaran, siswa diberi kuis

    secara individu yang mencakup topik materi yang telah dibahas.Kunci tipe

    JIGSAW ini adalah interdependensi yang diperlukan dengan tujuan agar

    dapat mengerjakan kuis dengan baik.

    KERANGKA METODE JIGSAW

    I. Tahap Pendahuluan

    1. Review, apersepsi, motivasi

    2. Menjelaskan pada siswa tentang model pembelajaran yang

    dipakai dan menjelaskan manfaatnya.

    3. Pembentukan kelompok

    4. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan yang

    heterogen

    5. Pembagian materi/soal pada setiap anggota kelompok

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    48/92

    32

    II. Tahap Penguasaan

    1. Siswa dengan materi /soal sama bergabung dalam kelompok ahli

    dan berusaha manguasai materi sesuai dengan soal yang diterima

    2. Guru memberikan bantuan sepenuhnya

    III. Tahap Penularan

    1. Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya

    2. Tiap siswa dalam kelompok saling menularkan dan menerima

    materi dari siswa lain

    3. Terjadi diskusi antar siswa dalam kelompok asal

    4. Dari diskusi, siswa memperoleh jawaban soal

    IV. Penutup

    1. Guru bersama siswa membahas soal

    2. Kuis/Evaluasi

    Evaluasi adalah menilai, membandingkan, menyimpilkan,

    mempertentangkan, mengkritik, mendeskripsikan, membedakan,

    menerangkan, memutuskan, menafsirkan, menghubungkan,

    membantu. ( Suharsimi Arikunto, 2002:138).

    Penilaian dalam pembelajaran kooperatif dilakukan

    dengan tes atau kuis tentang bhan pembelajaran. Dalam banyak

    hal, butir-butir tes pada kuis ini harus merupakan satu jenis tes

    obyektifpaper and pencil, sehingga butir-butir itu dapat diskor di

    kelas atau segera setelah tes diberikan.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    49/92

    33

    Cara menentukan skor individual menurut Slavin(dalam

    Pembelajaran Kooperatif, 2001:56)

    Langkah 1 Setiap siswa diberikan skor

    bedasarkan skor kuis yang

    lalu

    Menetapkan skor dasar

    Langkah 2 Siswa memperoleh poinuntuk kuis yang berkaitan

    Menghitung skor kuis terkini

    Langkah 3 Siswa mendapatkan poin

    perkembangan yang besarnya

    ditentukan apakah skor kuis

    terkini mereka menyamai

    atau melampaui skor dasar

    mereka, dengan

    menggunakan skala yang

    diberikan dibawah ini.

    Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar..0 poin

    10-1 poin di bawah skor dasar 10 poin

    Skor dasar sampai 10 poin diatas skor dasar20 poin

    Lebih dari 10 poin diatas skor dasar 30 poin

    Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatika skor dasar).30 poin

    3. Penghargaan

    Skor kuis dari masing masing kelompok asal saling

    diperbandingkan untuk menentukan kelompok asal mana yang

    paling berhasil selanjutnya diberikan penghargaan atas

    keberhasilan.

    Menghitung skor perkembangan

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    50/92

    34

    Jadi perbedaan antara pembelajaran konvensional dan metode

    kooperatif jigsaw terdapat dalam tahap dan metode dalam

    penyampaian materi, disamping itu terdapat perbedaan keaktifan

    siswa.

    1. Kelebihan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw:

    Dapat mengembangkan hubungan antar pribadi posistif diantara

    siswa yang memiliki kemampuan belajar berbeda

    2. Menerapka bimbingan sesama teman

    3. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi

    4. Memperbaiki kehadiran

    5. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar

    6. Sikap apatis berkurang

    7. Pemahaman materi lebih mendalam

    8. Meningkatkan motivasi belajar

    Kelemahan metode kooperatif jigsaw

    1. Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan

    ketrampilan-ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-

    masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet

    2. Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan

    masalah, misal jika ada anggota yang hanya membonceng

    dalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi

    3. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan

    ruang belum terkondisi dengan baik , sehingga perlu waktu

    merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh.

    2.2 Jurnal

    1. Pengertian

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    51/92

    35

    Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang

    dilakukan secara kronologis ( berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan

    menunjukkan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah

    rupiahnya masing-masing ( jusup, 2001: 120).

    2. Fungsi jurnal

    a) Mencatat, artinya semua transaksi harus dicatat dalam buku jurnal.

    b) Historis, artinya jurnal mencatat setiap transaksi keuangan perusahaan

    secara kronologis.

    c) Analisa, pencatatan hasil analisa suatu transaksi keuangan perusahaan.

    d) Instruktif, perintah untuk mencatat ke dalam perkiraan tertentu dengan

    jumlah uang dan sisi tertentu pula.

    e) Informatif, memberi informasi tentang transaksi keuangan yang

    terjadi

    2. Macam-macam jurnal khusus

    Merupakan jurnal yang digunakan sebagai pencatatan transaksi

    sejenis, penggunaannya biasanya pada perusahaan besar dimana transaksi

    sejenis sering dilakukan, pemindah bukuan ke buku besar dapat di lakukan

    secara periodik. Jurnal khusus yang diperlukan untuk pencatat dari

    berbagai jenis transaksi sebagai berikut:

    a. Jurnal Pembelian

    b. Jurnal pengeluaran kas

    c. Jurnal penjualan

    d. Jurnal penerimaan kas

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    52/92

    36

    Selain jurnal khusus masih diperlukan adanya jurnal umum, yang

    digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal

    khusus.

    3. Jurnal Pembelian

    a. Pengertian jurnal pembelian

    Jurnal pembelian adalah Jurnal khusus tempat mencatat semua

    transaksi pembelian barang dagangan maupun harta lainnya yang

    sering terjadi secara kredit.

    Untuk mencatat transaksi transaksi pembelian secra kredit

    dapat dilakukan sebagai berikut:

    1. Jika transaksi hanya terdiri pembelian barang dagangan yang

    pencatatannya dilakukan didalam jurnal pembelian satu lajur

    jumlah atau tidak tabelaris. Jika terjadi pembelian barang lain

    dicatat dalam jurnal umum/jurnal memorial.

    2. Jika transaksi terjadi dari pembelian barang dagangan dan barang

    lain, pencatatan dapat dilakukan dalam jurnal pembelian.

    Bentuk jurnal khusus pembelian adalah sebagai berikut:

    No akun:.

    Tgl Akun yang dikredit

    (keterangan)

    Ref Syarat

    pembayaran

    Jumlah

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    53/92

    37

    Dalam bentuk Tabelaris adalah sebagai berikut:

    No akun:.

    Debet Kredit

    Serba-serbi

    Tgl Akun

    yang

    dikredit

    Ref

    Pembelian Perlengkapan

    kantor

    Ref

    Akun jumlah

    Utang

    usaha

    4. Jurnal Pengeluaran Kas

    a. Pengertian jurnal pengeluaran kas

    Jurnal penegluaran kas adalah Jurnal khusus tempat mencatat

    transaksi-transaksi pembayaran tunai atau pengeluaran kas. Transaksi

    pengeluaran kas yang sering terjadi dalam perusahaan yang meliputi

    pembelian barang dagangan secara tunai, pembayaran utang, dan

    pembayaran beban usaha.

    b. Mencatat transaksi kedala jurnal pengeluaran kas

    Pencatatan transaksi pembelian barang dagangan di catat pada akun

    pembelian (D) da kas (K). Jika digunakan untuk pembayaran utang

    dicatat pada akun utang (D) dan akun kas (K), bila digunakan

    pembayaran beban dicatat pada akun beban dicatat pada akun beban

    (D) dan (K).

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    54/92

    38

    Bentuk jurnal pengeluaran kas adalah sebagai berikut:

    No Akun

    Debet Kredit

    Serba-serbi

    Tgl Keterangan Ref

    Utang

    usaha

    Pembelian ref

    Akun jumlah

    Potongan

    pembelian

    Kas

    5. Jurnal Penjualan

    b. Pengertian jurnal penjualan

    Jurnal penjualan adalah Jurnal khusus tempat mencatat

    transaksi-transaksi penjualan barang dagangan maupun harta lainnya

    secara kredit.

    c. Mencatat transaksi dalam jurnal penjualan

    Untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan secara kredit

    dapat dialakuakan sebagai berikur:

    1. Jika transaksi hanya terdiri drai penjualan barang dagangan,

    pencatatannya dapat dilakukan kedalam jurnal penjualan dengan

    bentuk satu lajur jumlah atau tidak tabelaris.

    2. Jika transaksinya terdiri dari penjualan barang dagangan dan barang

    lainnya, pencatatannya dapat dilakukan dalam jurnal penjualan dalam

    bentuk tabelaris.

    Bentuk jurnal penjualan dalam bentuk tidak tabelaris adalah sebagai berikut:

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    55/92

    39

    No akun:.

    Tgl No fak Akun yang

    dikredit

    (keterangan

    Ref

    Syaratpembayaran

    Jumlah

    Sedangkan bentuk jurnal penjualan dalam bentuk tabelaris adalah

    sebagai berikut:

    No akun:

    Debet Kredit

    Serba-serbiTgl

    No fak Akun

    yang

    didebet

    Ref

    piutang Penjualan

    Akun Jumlah

    6. Jurnal Penerimaan Kas

    a. Pengertian jurnal penerimaan kas

    Jurnal penerimaan kas adalah Jurnal khusus untuk mencatat

    semua transaksi penerimaan uang tunai/kas.Penerimaan kas yang

    sering terjadi dalam perusahaan dagang meliputi penjualan barang

    dagangan secara tunai, penerimaan dari piutang, penerimaan dari

    bunga.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    56/92

    40

    b. Mencatat transaksi ke dalam jurnal penerimaan kas

    Untuk pencatatan penerimaan hasil penjualan dicatat pada

    akun kas (D) dan penjulan (K). Jika digunakan untuk penerimaan

    hasil penjualan dicatat pada akun kas (D) da penjualan (K), untuk

    penerimaan piutanga dicatat pada akun kas (D) dan piutang (K) dan

    untuk pencatatan penerimaan bunga dicatat pada akun kas (D) dan

    bunga (K).

    Bentuk jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut:

    No Akun : ..

    Debet Kredit

    Serba-serbi

    Tgl Akun

    yang

    dikredit

    Ref

    Kas Potongan Piutang

    usaha

    Penjualan Ref

    Akun Jumlah

    2.2Hasil BelajarMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu (KBBI,1991 : 342),

    hasil belajar adalah suatu yang diadakan ( dibuat, dijadikan ) oleh

    usaha.Sedangkan belajar adalah berusaha untuk memperoleh kepandaian atau

    ilmu (KBBI, 1991:14).

    Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa melalui usaha

    (pengalaman dan latihan) dalam mempelajari pokok bahasan tertentu yang

    dialami atau dirancang. Keberhasilan dalam proses belajar pengajaran banyak

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    57/92

    41

    dipengaruhi oleh variabel yang datang dari pribadi siswa sendiri, usaha guru

    dalam menyediakan dan menciptakan kondisi pengajaran, dan variabel

    lingkungan sarana yang memadai untuk tumbuhnya proses pengajaran.

    Disamping tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari

    segi hasil. Asumsi dasar ialah proses pengajaran yang optimal memungkinkan

    hasil belajar yang optimal pula. Hasil belajar yang dilakukan dalam penerapan

    metode konvensional dan metode kooperatif jigsaw dapat dilihat dari nilai

    evaluasi hasil pretest, LKS, penugasan, dan tes akhir.Teknik evaluasi yang

    dilakukan pada evaluasi hasil belajar dengan menggunakan tes obyektif.

    Dengan evaluasi hasil belajar, guru akan mendapat manfaat yang besar untuk

    melakukan program perbaikan yang tepat.

    2.4 Kerangka BerpikirProses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan penting untuk

    menambah ilmu pengetahuan, ketrampilan dan penerapan konsep diri.

    Kberhasilan proses pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat tercermin dari

    peningkatan mutu lulusan yang dihasilkannya. Untuk itu perlu adanya peran aktif

    seluruh komponen pendidikan terutama siswa yang berfungsi sebagai input

    sekaligus calon outputdan guru sebagai fasilitator. Dalam proses belajar mengajar

    guru diharapkan mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh siswa untuk

    dapat digunakan dalam belajar. Fungsi fasilitator akan berhasil jika dalam

    merancang proses belajar mengajar dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang

    sistematis dan baik yang memungkinkan terjadinya penyempurnaan terhadap

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    58/92

    42

    tujuan, bahan, ataupun strategi belajar mengajar melalui proses umpan balik yang

    diperoleh dari hasil evaluasi.

    Metode mengajar adalah sebuah teknik yang digunakan guru dalam

    mengadakan hubungan dengan siswa pada saat proses belajar mengajar. Untuk

    mencapai proses belajar yang ideal, hendaknya digunakan variasi dalam

    menggunakan metode pembelajaran. Melalui metode pembelajaran tipe Jigsaw

    diharapkan dapat memberikan cara dan suasana baru yang menarik dalam

    pengajaran khususnya pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal

    khusus. Hal ini disebabkan karena jika pada tahap ini siswa tidak bisa melakukan

    pencatatan transaksi kedalam jurnal dengan baik, maka siswa akan mengalami

    kesulitan pada tahap Akuntansi maka pencatatan dalam jurnal diharapkan

    dirancang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi suatu transaksi yang lupa

    tercatat. Jika suatu perusahaan bertambah besar dan jenis transaksinya menjadi

    lebih banyak, jurnal umum tidak lagi mampu menampung berbagai transaksi yang

    timbul. Untuk itu diperlukan adanya tambahan jurnal khusus yang terdiri dari

    jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal penjualan. Setiap jurnal

    tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

    Pembelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal khusus di kelas II MAN

    Suruh diharapkan dapat menjadikan siswa mampu menganalisa transaksi dan

    mampu mengelompokkan kedalam masing-masing jurnal khusus. Pembelajaran

    kooperatif tipe Jigsaw untuk akuntansi ada beberapa pokok bahasan yanga cocok

    untuk diterapkan. Melalui metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini siswa

    kelas 2 MAN Suruh diharapkan untuk dapat berfikir kritis karena diberikan

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    59/92

    43

    tanggung jawab penugasan materi yang menjadi bagiannya dan melalui

    pembelajaran ini dapat memberikan konsep baru. Karena pembelajaran kooperatif

    tipe jigsaw menekankan keaktifan siswa sehingga mampu menumbuhkan untuk

    berfikir krtitis dan memupuk sikap untuk membantu kelompoknya dalam belajar

    sehingga tercipta suasana yang kondusif dan menyenangkan dan konsep

    pemahaman inovatif yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal

    ini karena mereka dituntut harus bertanggung jawab atas kelompoknya terhadap

    pengusaan materi yang ditugaskan kepadanya lalu mengajarkan bagian tersebut

    kepada anggota kelompok lain, sehingga dalam menyelesaikan tugasny setiap

    anggota saling bekerja sama dan membantu ketika mengalami kesulitan dalam

    memasukkan setiap transaksi ke kolom-kolom jurnal khusus. Melalui penelitian

    ini akan dibandingkan apakah ada perbedaan hasil belajar antara model

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran konvensional

    Dari uraian diatas untuk mempermudah pemikiran tersebut digunakan ilustrasi

    kerangka berfikir sebagai berikut:

    Siswa

    M. Kooperatif

    Jigsaw

    M.Konvensional

    Hasil belajar M.

    kooperatif jigsaw

    Hasil belajar M.

    konvensional

    Dibandingkan

    Metode pembelajaran

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    60/92

    44

    2.5 HIPOTESIS PENELITIANHipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

    masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

    Hipotesis dalam penelitian adalah:

    Adanya perbedaan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal

    khusus antara metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran

    kooperatif tipe JIGSAW pada siswa kelas II MAN Suruh tahun pelajaran

    2005/2006.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    61/92

    45

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Dalam penelitian ini akan dibahas metode penentuan objek, penelitian

    metode pengumpulan data serta analisis data.

    3.1Metode Penentuan Objek Penelitian3.1.1 Populasi

    Populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi subjek penelitian

    (Arikunto 2002: 109)

    Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas II semeter II MAN Suruh

    yang terdiri dari 3 kelas yaitu II IPS I dengan jumlah 40 Siswa, kelas II IPS2

    dengan jumlah 40 siswa, dan kelas II IPS3 dengan jumlah 38 siswa. Jadi jumlah

    seluruh siswa MAN Suruh untuk kelas II IPS adala 118 siswa.

    3.1.2 Sampel

    Sampel adalah Sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto

    2002:109), sebagai wakil dari populasi maka sampel harus benar-benar dapat

    diwakili.

    Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Cluster Random

    Sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain:

    1. Siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama

    2. Siswa diampu oleh guru yang sama

    3. Siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama dan

    pembagian kelas tidak ada yang kelas unggulan.

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    62/92

    46

    Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menentukan sampel

    adalah dengan cara undian. Sampel yang digunakan adalah kelas 2 IPS 2 sebagai

    kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

    dan kelas 2 IPS I sebagai kelompok control yang menggunakan pembelajaran

    konvensional.

    3.1.3 Variabel Penelitian

    Variabel adalah objek penelitian atau menjadi perhatian (Arikunto

    2002:99)

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    1. Variabel bebas

    Dalam penelitian ini variabel yang menjadi variabel bebas adalah model

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (eksperimen) dan model pembelajaran

    konvensional (kontrol).

    2. Variabel terikat

    Variabel terikatnya adalah hasil belajar akuntansi siswa pokok bahasan

    jurnal khusus.

    3.2 Rancangan PenelitianMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

    eksperimen.

    Metode eksperimen adalah merupakan salah satu metode yang paling tepat

    untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkannya ( Arikunto 2002:82 ).

    Desain perlakuan yang akan dilakukan dalam penelitian adalah sebagai

    berikut

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    63/92

    47

    Kelompok eksperimen

    Guru menerangkan konsep pembelajaran

    Guru membagi siswa dalam kelompok asal dan kelompok ahli

    Siswa telah bergabung bersama kelompok ahli masing-masing untuk membahasdan mengerjakan latihan sub pokok bahasan yang menjadi bagiannya

    Klm Ahli 1 Klm Ahli 2 Klm Ahli 3 Klm Ahli 4 Klm Ahli 5

    Setelah selesai melakukan pembahasan maka kembali kelompok asal danbergantian mengajarkan kepada anggota kelompoknya sesuai dengan pokok

    bahasan yang dipelajari

    Guru memberi tugas dan latihan soal untuk dibahas dalam kelompok

    Klm Asal 1 Klm Asal 2 Klm Asal 3 Klm Asal 4 Klm Asal 5

    Guru mengumpulkan tugas siswa dan memberi kunci jawaban soal latihan

    Guru memberikan soal mandiri

    Guru melakukan evaluasi

    Guru menghitung skor individu

    Skema tahap pembelajaran kelompok eksperimen

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    64/92

    48

    Kelompok Kontrol

    Skema tahapan pembelajaran kelompok kontrol

    Langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan dengan tahap-tahap :

    6. Perencanaan

    a. Merancang konsep kegiatan bersama guru dengan menjelaskan tahapan

    pelaksanaan dalam metode jigsaw

    b. Menjelaskan sarana, keadaan pembelajaran untuk pelaksanaan metode

    jigsaw

    c. Melihat kesiapan guru dalam menyiapkan pembelajaran baik pembelajaran

    yang menggunakan metode konvensional maupun metode jigsaw

    d. Menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa

    7. Pelaksanaan

    d. Peneliti mengamati guru dan siswa dalam melakukan tahap-tahap aktivitas

    dalam proses pembelajaran sub konsep jurnal penyesuaian dengan

    menggunakan metode konvensional dan metode jigsaw

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    65/92

    49

    e. Peneliti melakukan wawancara pelaksanaan metode baru terhadap siswa

    dan guru

    8. Observasi

    Menganalisis hasil tes, wawancara, hasil observasi, dan tugas

    9. Refleksi

    a. Setelah analisis data didapatkan indikator kinerja ketuntasan belajar dan

    indikator tingkat keaktifan siswa dapat diketahui apakah sudah tercapai

    atau belum dan faktor-faktor kendala yang terjadi baik dari faktor guru

    ataupun siswanya.

    b. Pengambilan data diperoleh dengan metode tes/evaluasi , wawancara, dan

    observasi.

    c. Data yang diperoleh dengan metode tes adalah hasil belajar siswa setelah

    pembelajaran dilakukan.

    d. Data yang diperoleh dengan metode wawancara adalah tanggapan guru

    dalam menggunakan metode jigsaw dan tanggapan siswa setelah

    pembelajaran dengan metode jigsaw

    e. Data yang diambil dengan metode observasi adalah aktivitas guru dan

    aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

    3.3Prosedur Pengumpulan Data1. Pengambilan data diperoleh dengan metode tes/evaluasi, wawancara, dan

    observasi. Data yang diperoleh dengan metode tes adalah hasil belajar siswa

    setelah pembelajaran dilakukan, pengambilan data nilai tes awal untuk uji

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    66/92

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    67/92

    51

    Skema prosedur penelitian diperlihatkan oleh gambar di bawah ini.

    Gambar 3. Skema prosedur penelitian

    3.4Metode Pengumpulan DataMetode yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini

    adalah:

    3.4.1

    Metode Dokumentasi

    Metode ini digunakan untuk memperoleh daftar nilai siswa MAN Suruh

    Kelas 2, juga untuk memperoleh daftar nama siswa yang menjadi sampel dalam

    penelitian ini. Nilai awal ini digunakan sebagai uji homogenitas. Metode ini juga

    mengambil gambar/foto ketika guru sedang melakukan uji coba pengajaran

    dengan metode jigsaw.

    Data tes awal siswa kelas II semester II

    MAN Suruh

    Kelas JIGSAW

    (2 IPS 2)

    Kelas Konvensional

    (2 IPS 1)

    Kelas Uji Coba

    (2 IPS 3)

    Perangkat tes(tes hasil belajar)

    Uji coba instrumen

    Analisis untuk menentukan

    instrumen tes

    Menganalisis hasil dari

    tes hasil belajar

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    68/92

    52

    3.4.2 Metode Pemberian TesMetode yang digunakan adalah metode tes. Tes awal digunakan untuk

    mengetahui normalitas dan homogenitas populasi sedang tes hasil belajar

    digunakan utuk memperoleh data tentang hasil belajar akuntansi pokok bahasan

    jurnal khusus siswa kelas 2 MAN Suruh pada kelas metode pembelajaran

    kooperatif tipe jigsaw, dan kelas metode pembelajaran konvensional

    3.4.3 Metode WawancaraMetode ini dilakukan setelah pembelajaran dengan metode jigsaw

    dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kendala dan tanggapan siswa dan guru

    terhadap metode baru tersebut.

    3.5Instrumen PenelitianPenelitian ini menggunakan instrumen tes berbentuk soal obyektif. Dalam

    menyusun perangkat tes, langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:

    1. Materi yang akan diteskan dibatasi pada pokok bahasan jurnal khusus.

    2. Menyusun jumlah uji coba soal sebanyak 25 butir soal. Setelah soal disusun

    dilakukan uji coba terlebih dahulu kekelas II IPS 3 dengan asumsi anak-anak

    di kelas tersebut telah mendapat materi sehingga pengukuran dan penelitian

    dapat menghasilkan data yang benar-benar mencerminkan keadaan yang

    diukur. Hal tersebut untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat

    kesukaran, dan daya pembeda soal.

    3. Uji coba tes hasil belajar akuntansi

    a. Validitas

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    69/92

    53

    Validitas adalah Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

    kevalidan suatu instrumen (Arikunto 2001: 144). Menurut Arikunto (2001:65)

    bahwa suatu tes dikatakan Valid apabila mampu mengukur apa yang hendak

    diukur. Cara menghitung validitas soal tes dala penelitian ini dilakukan

    dengan cara mengkorelasikan skor total dengan menggunakan rumus product

    moment yang dikemukakan oleh pearson yaitu :

    ( )( )

    ( ) } ( ){ }{2222

    xy

    YY.NXX.N

    YXXY.Nr

    =

    Keterangan :

    rxy = koefesian korelasi

    N = Jumlah subyek atau responden

    X = Nilai skor butir

    Y = Nilai skor total

    X2 = Jumlah kuadrat nilai X

    Y2 = Jumlah kuadrat nilai Y

    (Suharsimi Arikunto, 2002 : 162)

    Butir angket dikatan valid jika hasil perhitngan memperoleh koefisien

    korelasi rxys > rtabel

    Berdasarkan hasil ujicoba terhadap 38 siswa diperoleh 4 soal yang

    tidak valid dari 25 soal yang diujicobakan. Hasil perhitungan selengkapnya

    dapat dilihat pada lampiran dan terangkum seperti pada tabel berikut.

    Tabel 3.1 Ringkasan Validitas Soal Uji Coba

    No Kriteria No soal Jumlah

    1 Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15,

    18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25

    21 soal

    2 Tidak valid 6, 9, 14, 17 4 soal

    Sumber : Data penelitian 2006, diolah

  • 8/8/2019 STUDI_KOMPARASI_METODE_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_TIPE_JIGSAW_DAN_...

    70/92

    54

    b. Reliabilitas Tes

    Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

    cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

    instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2002 : 154).

    Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

    instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan

    data. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan

    data yang dapat dipercaya juga. Mencari reliabili