studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat …digilib.unila.ac.id/26465/20/skripsi tanpa bab...

67
STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT DI IPSI KOTA BANDAR LAMPUNG Skripsi Oleh Rafiqah Heryas FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 i

Upload: dinhkhuong

Post on 08-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT

DI IPSI KOTA BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Oleh

Rafiqah Heryas

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2017

i

Page 2: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

ABSTRAK

STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT

DI IPSI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Rafiqah Heryas

Masalah dalam penelitian ini yaitu masih belum terlaksana dengan benar pelaksanaan olahraga pencak silat di IPSI Kota Bandar Lampung serta masih

rendahnya ketertarikan masyarakat khususnya remaja terhadap olahraga pencak silat. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena penelitian kualitatif merupakan metode yang alamiah dan natural, informan

dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 12 orang, sementara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan diperkuat dengan observasi serta dokumentasi. Teknik Analisis

data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, secara keseluruhan organisasi IPSI Kota Bandar Lampung periode ini sudah berjalan dengan baik dibandingkan kepengurusan pada periode sebelumnya dan pelaksanaan olahraga

pencak silat pada IPSI Kota Bandar Lampung belum terlaksana secara maksimal karena keterbatasan tempat/padepokan sebagai tempat berlatih atlet-atlet Kota Bandar Lampung, minat remaja terhadap pencak silat masih rendah, serta

praktisi pencak silat yang belum mampu mengemas pencak silat menjadi olahraga bela diri yang populer dan diterima seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Menyikapi hal tersebut IPSI Kota Bandar Lampung akan berupaya

mewujudkan bentuk kepeduliannya yaitu berencana bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk menghimbau seluruh kepala sekolah agar memiliki ekstrakulikuler pencak silat di sekolah.

Kata kunci : IPSI, Olahraga, Pencak Silat

ii

Page 3: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

ABSTRACT

STUDY ABOUT IMPLEMENTATION OF SPORTS PENCAK SILAT

IN IPSI BANDAR LAMPUNG

By

Rafiqah Heryas

Problems in this research is still not done correctly the implementation of martial

arts sports in IPSI Bandar Lampung city and the low public interest, especially

adolescents to the sport of pencak silat. The Methode in this research using

qualitative methods because qualitative research is a natural methods, informants

in this study was determined by purposive sampling technique which amounted

to 12 people, while the data collection was done by in-depth interview and

reinforced by observation and documentation. Technique Data analysis in this

research is data reduction, data presentation and conclusion. The results obtained

are, overall the organization of IPSI Kota Bandar Lampung this period has been

running well compared to the stewardship in the previous period and the

implementation of martial arts sports at IPSI Bandar Lampung City has not been

implemented maximally because of the limitations of place as a place to train

urban athletes Bandar Lampung, teenagers' interest towards pencak silat is still

low, and pencak silat practitioners who have not been able to pack pencak silat

into a popular martial arts and accepted by all levels of society in general. To

overcome this, IPSI Bandar Lampung embodies its concern by planning to

cooperate with education authorities to urge all school principals to have

extracurricular pencak silat in school.

Keywords: IPSI, Pencak Silat, Sports

iii

Page 4: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT DI IPSI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Rafiqah Heryas

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

2017

iv

Page 5: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

vii

Page 6: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

viii

Page 7: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

ix

Page 8: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Rafiqah Heryas, lahir di

Bandar Lampung pada tanggal 20 Mei 1995 sebagai

anak ke dua dari tiga bersaudara. Penulis dilahirkan

dari pasangan Bapak Yasuharudin dan Ibu Herlina.

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis antara

lain:

Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 01 Sawah Lama dan selesai pada tahun 2007.

Kemudian masuk (SMP) di SMP Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2007 dan

lulus pada tahun 2010. Kemudian masuk Sekolah Menengah Atas SMA Perintis 2

Bandar Lampung pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2013. Pada tahun 2013,

penulis diterima sebagai mahasiswa pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

melalui jalur Undangan (SNMPTN).

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam kegiatan pencak silat baik di

dalam kampus maupun luar kampus. Penulis mengikuti Program Pengalaman

Lapangan di SMP Muhammadiyah Kalirejo serta Kuliah Kerja Nyata di Desa

Poncowarno Kec. Kalirejo Lampung Tengah.

Demikianlah riwayat hidup penulis, semoga apa yang disampaikan dapat

memberikan manfaat bagi pembaca.

x

Page 9: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

MOTO

“Maka Nikmat Tuhan Manakah yang kamu dustakan?” (Qs. Ar-Rahman:55).

“”Lakukanlah hal yang benar, karena benar sudah pasti baik. Tapi baik belum tentu benar” (Yuliana)

“Kita tak pernah tahu usaha keberapa yang akan berhasil, sama dengan kita tak pernah tahu doa

keberapa yang akan dikabulkan. keduanya sama, Perbanyaklah” “Semakin besar cita-citamu, semakin sedikit pula waktu santaimu”

“Hapus kata nanti dan tapi dalam kehidupan, karna penyesalan yang akan mengikuti dua

kata tersebut” (Rafiqah Heryas)

“Jangan pernah berharap jadi orang Sukses, tapi berusahalah untuk menjadi orang yang berNilai” (Albert Einsten)

viii

Page 10: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya ku ini Kepada :

Mamaku tercinta Herlina,terkasih,tersayang dan Tersegalanya, Bapakku Yuliadi sosok Ayah yang selalu membimbing dan menyuportku hingga saat ini,

Ayahandaku Yasuharudin yang telah tenang bersama Allah SWT, serta

Kakak Perempuanku sekaligus pelatihku tercinta Yuliana, Nenekku tersayang Ida Lina yang telah mengasuhku dan memberikan kasih sayangnya

Kakak Laki-laki ku Yusuf Heryas Adikku Rahma Rani yang senantiasa berada disampingku kapanpun membutuhkannnya

Seluruh Keluarga Besarku

Saudariku Anisa Damayanti, Sonia Saraswati.M dan Mega Puspita. H yang tak pernah

henti membantu dan menyupport segala hal yang sedang ku hadapi

Sahabatku Tika Auliatami, Nurlaila Novliza dan Nurul Hasanah

Adik-Adikku di Satria Sejati yang sangat kusayangi

Seluruh guru dan dosen yang pernah mengajariku dari TK hingga Universitas Almamater Tercinta Universitas Lampung

ix

Page 11: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

SANWACANA

Alhamdulillahirabbilalamin, Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini

dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis banyak menuai hambatan baik yang

datang dari luar dan dari dalam diri penulis. Penulisan skripsi ini pun tidak lepas

dari dukungan, bimbingan dan bantuan serta petunjuk dari berbagai pihak yang

telah memberikan kontribusi, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd selaku ketua Program Studi Penjaskesrek

Universitas Lampung, Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd selaku pembimbing I,

Bapak Drs. Sudirman Husin, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan kepada penulis serta Bapak Drs. Suranto, M. Kes

selaku pembahas, dan tak lupa pula ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung. 2. Dr. Riswanti Rini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap

dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung. 3. Bapak dan ibu dosen Penjaskes terimakasih atas segala ilmu yang telah

diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ketua IPSI Kota Bandar Lampung beserta pengurus dan pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

x

Page 12: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

5. Kakak perempuanku sekaligus pelatihku Yuliana yang sangat kusayangi dan

tak pernah berhenti memberikanku bimbingan & pelajarannya tentang segala

hal apapun.

6. Kakak laki-lakiku Yusuf Heryas dan Adikku Rahma Rani yang selalu

mendukung dan membantu selama proses penyelesaian skripsiku ini.

7. Saudariku Nisa (Anisa.D),Ncon (Sonia.SM), dan Sumeg (Mega.PH) terima

kasih banyak atas kegilaannya, dan persaudaraannya serta dukungan yang

besar dari kalian.

8. Sahabatku Caca,Nurul dan Tika terima kasih selalu menerima kekuranganku

selama 9 tahun perjalanan kita bersahabat.

9. Adik-adikku di Satria Sejati terima kasih telah memberi arti dalam kehidupan

ini.

10. Kepada Seluruh keluarga besar angkatan 2013, khususnya Ketua angkatan

kami Rama dan Ketua Kelas A Rizki AW Terimakasih pengabdian kalian

kepada kami, untuk kalian Hany,Arin,Rena thanks a lot for everything.

11. Bapak Suprapto beserta Ibu yang selalu membimbing selama penulis

melaksanakan KKN serta Teman-teman KKN dan PPL desa Poncowarno,

terim kasih untuk kebersamaannya.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

akan tetapi penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 19 April 2017

Penulis

Rafiqah Heryas

NPM : 1313051057

xi

Page 13: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ...................................................................... 5

B. Rumusan Masalah .................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 8

A. Pencak Silat .............................................................................. 8

1. Pengertian ............................................................................. 9

2. Sarana & Prasarana ............................................................. 9

3. Kelas yang dipertandingakan .......................................... 11

4. Keterampilan Pencak Silat ................................................ 13

B. Hakikat Organisasi ..................................................................... 19

C. Program Kerja ........................................................................ 21

1. Pengertian ............................................................................ 21

2. Jenis-Jenis Program Kerja ................................................ 23

D. Minat .......................................................................................... 25

1. Jenis-Jenis Minat ................................................................ 27

2. Faktor Yang Mempengaruhi Minat ................................ 28

3. Cara Mengukur Minat ........................................................ 29

E. Olahraga Prestasi ..................................................................... 30

F. Penelitian Yang Relevan ........................................................ 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 37

A.Metode Penelitian ..................................................................... 37

B.Tempat Penelitian ..................................................................... 37

C.Data dan Sumber Data ............................................................. 38

D.Prosedur Pengumpulan Data .................................................. 38

E.Analisis Data .............................................................................. 40

F. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................... 43

xii

Page 14: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 44

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 44

1. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................. 44

2. Deskripsi Hasil Analisis Data ........................................... 46

a. Struktural kepengurusan IPSI

Kota Bandar Lampung ................................................ 46

b. Program Kerja IPSI Kota Bandar Lampung ............ 49

c. Managemen Pertandingan IPSI

Kota Bandar Lampung .................................................. 54

d. Penyebab Rendahnya daya ketertarikan Pencak

Silat terhadap remaja di Kota Bandar Lampung .... 59

e. Kepedulian IPSI Kota Bandar Lampung ................. 67

B. Pembahasan ............................................................................. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 77

A. Kesimpulan ............................................................................... 77

B. Saran ........................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 81

LAMPIRAN .......................................................................................................... 84

xiii

Page 15: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria Keabsahan Data ............................................................................................ 43

2. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................................................... 44

xiv

Page 16: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gelanggang Pertandingan ........................................................................................... 10

2. Pelindung Badan ........................................................................................................... 11 3. Pelindung Kaki dan Kemaluan ................................................................................... 11

4. Kuda-Kuda Belakang ................................................................................................... 14

5. Kuda-Kuda Tengah ....................................................................................................... 14

6. Sikap Pasang ................................................................................................... . ............ 15

7. Tangkisan ........................................................................................................................ 16

8. Egos.................................................................................................................................. 16

9. Dobrakan ......................................................................................................................... 17

10. Pukulan Lurus ............................................................................................................... 17

11. Tendangan T. ................................................................................................................. 19

12. Guntingan ....................................................................................................................... 19

13. Triangulasi Menurut Denzin ...................................................................................... 43

14. Siklus Managemen Pertandingan IPSI Kota Bandar Lampung .......................... 73

xv

Page 17: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. AD/ART Ikatan Pencak Silat Indonesia Kota Bandar Lampung ......................... 84 2. Surat Keputusan Kepengurusan IPSI Kota Bandar Lampung ........................... 102

3. Lembar Program Kerja IPSI Kota Bandar Lampung ........................................... 105

4. Laporan Pelaksanaan Seleksi Provinsi Kejurnas Tim

IPSI Kota Bandar Lampung...................................................................................... 117

5. Lembar Pengesahan Program Kerja IPSI Kota Bandar Lampung .................... 120

6. Surat Izin Penelitian .................................................................................................... 123

7. Surat Balasan Penelitian ............................................................................................ 124

8. Lampiran Foto Penelitian .......................................................................................... 125

xvi

Page 18: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga dapat membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta

mempunyai kepribadian, disiplin, sportivitas yang tinggi sehingga pada

akhirnya akan terbentuk manusia yang berkualitas, dalam olahraga

terdapat berbagai aspek yang bisa mewujudkan sumber daya manusia

yang berkualitas, maju dan mandiri serta mengangkat harkat dan martabat

bangsa. Olahraga kini menjadi suatu kebutuhan tidak hanya untuk

mencapai kebugaran jasmani tetapi juga dikembangkan untuk pencapaian

prestasi masing-masing cabang olahraga yang dibina dan dikembangkan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak menghasilkan

penemuan-penemuan baru, baik dari segi teori-teori olahraga, teknik-

teknik latihan maupun penemuan peralatan yang sangat menunjang untuk

meningkatkan prestasi olahraga.

Sehubungan dengan hal di atas, pemerintah mengeluarkan Undang– Undang

Sistem Keolahragaan Nasional No. 3 tahun 2005 pada pasal 27 ayat 2

“Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilakukan dengan

memberdayakan perkumpulan olahraga, menumbuhkembangkan sentra

Page 19: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

2

pembinaan olahraga yang bersifat nasional dan daerah, serta

menyelengarakan kompetisi secara berjenjang dan berkelanjutan”, untuk

mencapai tujuan tersebut maka perlu ditingkatkan usaha-usaha seperti

mengadakan latihan secara kontinu dan pertandingan olahraga yang dapat di

ikuti oleh seluruh lapisan masyarakat.

Salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan sampai tingkat dunia yaitu

cabang olahraga bela diri. Setiap negara yang memiliki khas bela diri asli

negaranya tidak hanya mengembangkan beladiri asli negaranya di dalam

negaranya saja, tetapi mereka mengembangkan bela diri tersebut sampai ke

seluruh penjuru dunia itulah mengapa olahraga bela diri kini menjadi salah

satu cabang olahraga yang dipertandingkan baik di event nasional maupun

internasional. Mengembangkan bela diri tersebut ke luar negaranya dan

menjadikan bela diri tersebut sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di

event internasional bukanlah hal yang mudah, seperti hal nya dalam pencak

silat yang harus merintis semuanya dari awal yaitu dari pertandingan hanya

diantar sesama anggota kemudian ke dalam tingkat Nasional yaitu PON,

kemudian antar negara yaitu SEA Games, dan tahun 2018 nanti pencak silat

sudah dapat dipertandingkan di Asian Games.

Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga beladiri yang merupakan budaya

asli Indonesia yang di dalamnya memiliki banyak perguruan. Perguruan itu ialah

tempat berlatih atau perkumpulan insan atau atlet pencak silat di Indoenesia.

Perguruan pencak silat itu sendiri adalah lembaga pendidikan yang mendidik dan

mengajar pengetahuan dan praktek pencak silat.

Page 20: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

3

Oleh karena itu, untuk mempersatukan berbagai perguruan tersebut maka

pada tahun 1948 dibentuk wadah organisasi Ikatan Pencak Silat Indonesia

(IPSI), Nugroho (2004: 4).

Seiring perkembangan zaman dan usaha para petinggi pencak silat dalam

mengembangkan pencak silat di luar Indonesia , kini pencak silat telah menjadi

salah satu olahraga prestasi yang telah dipertandingkan dengan peraturan

secara resmi. Progres pencak silat selama ini menunjukkan perkembangan

yang pesat, hal ini terlihat dari maraknya event-event pertandingan yang sering

diselenggarakan dalam tingkat regional, nasional maupun internasional.

Organisasi pencak silat yang dibentuk dengan nama Ikatan Pencak Silat

Indonesia memiliki tanggung jawab untuk mewadahi seluruh aspek dan

pelaksanaan olahraga pencak silat ini, baik tinggi rendahnya peminatnya,

prestasinya dan intensitas pengadaan pertandingan sebagai upaya

mengembangkan pencak silat secara continue. Peraturan organisasi pencak

silat yang dimuat dalam AD/ART berisi fungsi dari organisasi IPSI itu sendiri,

yaitu untuk mempermudah koordinasi dan administrasi. Oleh karna itulah

maka disetiap provinsi dan kabupaten/kota harus memiliki organisasi pengurus

cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia masing-masing, seperti di Kota Bandar

Lampung yang memiliki kepengurusan/ organisasi pencak silat yaitu Ikatan

Pencak Silat Indonesia cabang Kota Bandar Lampung. Pencak silat kini juga

sudah ikut masuk ke dalam dunia pendidikan di sekolah guna untuk terus

melestarikan salah satu budaya bangsa ini dan yang jadi permasalahan di sini

walaupun pencak silat sudah mulai masuk kedalam dunia pendidikan

sekalipun, banyak ditemukan fakta di lapangan bahwa minat masyarakat

Page 21: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

4

terutama pemuda Indonesia yang masih kurang antusias untuk ikut

berkecimpung dalam bela diri satu ini khususnya di Kota Bandar Lampung,

padahal minat adalah hal utama dalam unsur pengembangan suatu prestasi

dibidang apapun, tanpa adanya minat dan keinginan dalam suatu hal tidak

akan bisa berjalan dengan baik apalagi sampai menghasilkan sebuah prestasi.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di kepengurusan organisasi IPSI

cabang Kota Bandar Lampung, diperoleh bahwa prestasi pencak silat di Kota

Bandar Lampung terutama remaja belakangan ini menurun, terbukti dari hasil

keikutsertaan atlet pencak silat Kota Bandar Lampung yang berasal dari

berbagai perguruan yang telah diseleksi sebelumnya dalam ajang Seleksi

Provinsi menuju Kejuaraan Nasional IPSI 2016 hanya mengantongi 2 emas

dari 20 atlet yang dikirimkan mewakili IPSI Kota Bandar Lampung. Melihat

perkembangan pencak silat di Kota Bandar Lampung yang dominannya

dimulai dari sekolah-sekolah, ternyata banyak ekstrakulikuler pencak silat di

sekolah-sekolah di Kota Bandar Lampung yang tidak aktif bahkan tidak

memiliki ekstrakurikuler itu sendiri, seperti di SMPN 29 Bandar Lampung

salah satu SMP Favorit di Bandar Lampung yang tidak memiliki

ekstrakurikuler pencak silat. Intensitas adanya pertandingan pencak silat di

Kota Bandar Lampung yang sangat jarang diadakan, terbukti pada tahun 2016

IPSI Kota Bandar Lampung hanya baru melaksanakan pertandingan seleksi

kota untuk keikutsertaan pada seleksi provinsi dalam rangkaian Kejurnas IPSI

2016, sampai saat ini tidak ada lagi pertandingan yang diadakan oleh IPSI

Kota Bandar Lampung.

Page 22: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

5

Manajemen pertandingan yang kurang menyebabkan pada saat pertandingan

berlangsung antusias penonton sangat kurang. Berdasarkan pengamatan awal

peneliti dibeberapa pertandingan pencak silat di Kota Bandar Lampung hanya

diisi oleh penonton yang memang sudah menekuni olahraga ini, jauh berbeda

dengan pelaksanaan olahraga bela diri lain seperti karate yang penontonnya

juga berasal dari kalangan yang bukan menekuni olahraga tersebut.

Berdasrakan hasil tersebut maka peneliti memilih fokus kajian didasarkan

pada pemikiran bahwa kurangnya ketertarikan remaja di Kota Bandar

Lampung akan olahraga pencak silat.

Oleh karena uraian di atas, peneliti ingin mengadakan penelitian yang

berjudul “Studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di IPSI Kota

Bandar Lampung”

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan olahraga pencak silat di IPSI

Kota Bandar Lampung, dengan tujuan menjawab pertanyaan bagaimana

pelaksanaan olahraga pencak silat di Kota Bandar Lampung dengan mencari

informasi tentang struktur kepengurusan, program kerja serta tujuannya,

managemen dan penyebab kurangnya ketertarikan remaja terhadap pencak

silat. Alasan peneliti memilih fokus kajian di atas didasarkan pada pemikiran

bahwa olahraga pencak silat belum menjadi olahraga yang populer dan

diterima masyarakat terutama kalangan remaja.

Page 23: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

6

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian di atas, selanjutnya penulis

mengembangkan beberapa masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah struktural kepengurusan diorganisasi Ikatan

Pencak Silat Indonesia cabang Kota Bandar Lampung?

2. Bagaimanakah Program Kerja Ikatan Pencak Silat Indonesia cabang

Kota Bandar Lampung dan apa yang ingin dicapai dari program kerja

tersebut?

3. Bagimanakah managemen kompetisi yang diadakan IPSI Kota

Bandar Lampung?

4. Apakah yang menjadi penyebab rendahnya daya ketertarikan

olahraga pencak silat ini di kalangan remaja?

5. Bagaimana kepedulian pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia cabang

Kota Bandar Lampung terhadap rendahnya daya ketertarikan olahraga

pencak silat ini di kalangan remaja?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah organisasi IPSI Kota Bandar Lampung

telah beroperasi sebagaimana mestinya.

2. Untuk mengetahui apakah Program Kerja Ikatan Pencak Silat Indonesia

cabang Kota Bandar Lampung telah berjalan sebagaimana mestinya

Page 24: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

7

(sesuai dengan AD/ART) dan mengetahui tujuan yang ingin dicapai

dari program kerja yang dibuat.

3. Untuk mengetahui apakah berjalan sesuai dengan program

manajemen pertandingan IPSI Kota Bandar Lampung.

4. Untuk mengetahui penyebab rendahnya daya ketertarikan

olahraga pencak silat ini di kalangan remaja.

5. Untuk mengetahui kepedulian pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia

cabang Kota Bandar Lampung terhadap fenomena rendahnya prestasi

pencak silat di Kota Bandar Lampung serta rendahnya daya ketertarikan

olahraga pencak silat ini di kalangan remaja.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Lembaga atau Program studi sebagai bahan informasi hal yang

menyebabkan permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan olahraga

pencak silat di Kota Bandar Lampung.

2. Sebagai bahan informasi dan evaluasi bagi para insan pencak silat

khususnya di Kota Bandar Lampung.

3. Sebagai acuan pelatih pelatih perguruan pencak silat se- Kota Bandar

Lampung agar lebih termotivasi dalam melatih setelah mengetahui

penyebab permasalahan yang terjadi.

4. Untuk memberikan pengetahuan bagi diri sendiri dan pelatih-

pelatih yang lain tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di Kota

Bandar Lampung.

Page 25: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pencak Silat

1. Pengertian

Menurut Nugroho (2008:24) Pencak silat adalah sistem bela diri yang

mempunyai empat nilai sebagai satu kesatuan, yakni nilai etis, teknik,

estetis, dan atletis. Nilai-nilai tersebut selain merupakan nilai-nilai pencak

silat juga merupakan corak khas dan keistimewaan pencak silat yang

bersumber dari budaya masyarakat rumpun melayu. Pencak silat diartikan

permainan atau keahlian dalam mempertahankan diri dengan kepandaian

menangkis, menyerang dan membela diri dengan atau tanpa senjata.

Beberapa tokoh pencak silat yang memberikan pendapatnya tentang

pencak silat diantaranya : Pencak silat adalah beladiri tradisional

Indonesia yang berakar dari budaya melayu dan bisa ditemukan hampir

di seluruh wilayah Indonesia. Setiap daerah memiliki kekhasan ciri

gerakannya sendiri-sendiri (Gunawan, 2007:8). Menurut Mukholid

(2004:126) “Pencak silat adalah cabang olahraga yang berupa

hasil budaya manusia Indonesia untuk mempertahankan eksistensi

(kemandirian) dan integritasnya terhadap lingkungan hidup,

meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”.

Page 26: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

9

Selanjutnya diungkapkan oleh Lubis (2004:1) “Pencak silat merupakan

salah satu budaya dari bangsa Indonesia”. Nugroho (2008:24) mengatakan

jati diri pencak silat adalah totalitas diri, corak, jiwa, sifat dan watak sejati

yang melekat pada pencak silat serta memberikan keunikan.

Jati diri atau identitas pencak silat meliputi tiga hal pokok, yakni :

1. Budaya bangsa Indonesia termasuk rumpun melayu sebagai

landasan (basis) asal dan corak pencak silat.

2. Falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan motivasi penggunaan

pencak silat.

3. Substansi pencak silat yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan,

terdiri dari ; aspek mental-spiritual, beladiri, seni, dan olahraga.

Seiring berjalannya waktu, kini pencak silat sudah semakin besar dan telah

dipertandingkan dalam event di dunia. Pertandingan pencak silat memiliki

kelas yang ditentukan oleh berat badan dan juga kelas seni tanpa ketentuan

berat badan dan aturan-aturan pertandingan lainnya, selain peraturan banyak

hal yang harus dipersiapkan dalam sebuah pertandingan pencak silat salah

satunya perlengkapan pertandingan (Lubis, 2014:46).

2. Sarana & Prasarana Pencak Silat

Perlengkapan pertandingan dalam pencak silat tidak jauh berbeda dengan

bela diri lainnya, hal yang paling penting dalam pertandingan pencak silat

yaitu sarana prasarana untuk keselamatan para atlet seperti: Matras, Body

Protector, pelindung kemaluan dan tulang kering serta pelindung gigi

(Peraturan Pertandingan IPSI, 2012:9).

Page 27: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

10

Matras dalam pencak silat dijadikan sebagai arena pertandingan, dengan ukuran

standar Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia matras memiliki ketebalan

antara 3-5 cm, permukaan rata dan tidak memantul, berukuran 10 m x 10 m dengan

warna dasar hijau terang dan garis berwarna putih dengan bidang tanding berbentuk

lingkaran dalam bidang gelanggang dengan garis tengah 8 m, garis putih itu sendiri

lebarnya 5 cm. Tengah bidang tanding dibuat lingkaran dengan garis tengah 3 m,

lebar garis 5 cm berwarna putih sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai

pertandingan, dan di dalam gelanggang tersebut terdapat sudut-sudut, yaitu sudut

biru yang letaknya di sebelah ujung kanan meja pertandingan, sudut merah berada

diarah diagonal sudut biru dan sudut berwarna putih yaitu kedua sudut lainnya

sebagai sudut netral (Peraturan Pertandingan IPSI, 2012:7).

Gambar 1. Arena Pertandingan (www.terateemas.com)

Sarana yang penting juga yaitu body protector dengan ketentuan ukuran

disesuaikan dengan badan pesilat serta koteka sebagai pelindung kemaluan

Page 28: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

11

dan deker sebagai pelindung tungkai yang tebalnya tidak boleh lebih dari 1

cm (Peraturan Pertandingan IPSI, 2012:7).

3. Kelas yang dipertandingkan

Olahraga pencak silat mempertandingan beberapa kategori yang

dipertandingkan, yaitu laga kemudian seni tunggal, seni beregu dan seni

ganda. Hasil MUNAS IPSI tahun 2012 kategori tersebut dibagi atas dasar

usia, yaitu usia dini, pra remaja, remaja, dewasa dan pendekar. Pertandingan

pada kategori laga sangat ditentukan oleh berat badan yang dibagi dalam

rentan kelas.

Kategori usia dini (10 s/d 12 tahun) baik putra maupun putri, rentang berat

badan di satu kelas yaitu 2 kg (Peraturan Pertandingan IPSI.2012:3) kelas A :

26 s/d 28 kg, kelas B: 28 s/d 30 kg, kelas C: 30 s/d 32 kg dan begitu

seterusnya sampai dengan kelas L untuk putra dan kelas J untuk putri,

ditambah dengan 1 kelas terakhir yaitu kelas bebas.

Kategori usia pra remaja (di atas 12 s/d 14 tahun) baik putra maupun putri

rentang berat badan disatu kelasnya yaitu 3 kg (Peraturan Pertandingan

IPSI.2012:4) kelas A: 34 s/d 37 kg, kelas B : 37 s/d 40 kg, kelas C : 40 s/d 43

Page 29: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

12

kg dan begitu seterusnya sampai dengan kelas L untuk putra dan kelas

J untuk putri, ditambah dengan 1 kelas terakhir yaitu kelas bebas.

Kategori usia remaja (di atas 14 s/d 17 tahun) baik putra maupun putri

rentang berat badan disatu kelasnya yaitu 4 kg (Peraturan Pertandingan

IPSI.2012:5) kelas A: 39 s/d 43 kg, kelas B: 43 s/d 47 kg, kelas C: 47 s/d

51 kg dan begitu seterusnya sampai dengan kelas L untuk putra dan kelas J

untuk putri, ditambah dengan 1 kelas terakhir yaitu kelas bebas.

Kategori usia dewasa (di atas 17 s/d 35 tahun) baik putra maupun putri

rentang berat badan disatu kelasnya yaitu 5 kg (Peraturan Pertandingan

IPSI.2012:6) kelas A: 40 s/d 45 kg, kelas B: 45 s/d 50 kg, kelas C: 55 s/d 60

kg dan begitu seterusnya sampai dengan kelas J untuk putra dan kelas F

untuk putri, ditambah dengan 1 kelas terakhir yaitu kelas bebas.

Kategori master/pendekar (di atas 35 tahun) baik putra maupun putri rentang

berat badan disatu kelasnya yaitu 5 kg (Peraturan Pertandingan IPSI.2012:7)

kelas A: 40 s/d 45 kg, kelas B: 45 s/d 50 kg, kelas C: 55 s/d 60 kg dan begitu

seterusnya sampai dengan kelas J untuk putra dan kelas F untuk putri,

ditambah dengan 1 kelas terakhir yaitu kelas bebas.

4. Keterampilan Pencak Silat

Pencak silat memiliki banyak sekali gerakan yang bisa dipelajari, tetapi tidak

semua gerakan tersebut digunakan di dalam pertandingan. Gerakan yang

digunakan dalam pertandingan hanyalah yang sudah ditentukan dan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dalam kategori yang dipertandingkan (Lubis,

Page 30: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

13

2014:17). Kategori tersebut adalah kategori tanding, tunggal, ganda dan regu.

Gerakan yang akan diterangkan ialah gerakan yang sesuai dan standar dari

Pengurus Besar IPSI Nasional (Lubis.2014:17) sebagai berikut:

a) Kuda-kuda

Istilah kuda-kuda sangat akrab digunakan dalam bela diri pencak silat

karena kuda-kuda merupakan posisi dasar dalam melakukan teknik

pencak silat selanjutnya. Kuda-kuda adalah teknik yang memperlihatkan

sikap dari kedua kaki dalam keadaan statis. Teknik ini digunakan untuk

mendukung sikap pencak silat, selain itu juga digunakan sebagai latihan

dasar pencak silat untuk memperkuat otot-otot kaki. Otot yang dominan

dalam melakukan kuda-kuda adalah quadriceps femoris dan hamstring

(Lubis, 2014:18). Kuda-kuda dapat dibagi menjadi empat jenis

ditinjau dari bentuknya, yaitu:

1. Kuda-kuda depan, yakni sikap salah satu kaki berada di depan,

sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan ditopang oleh

kaki depan.

2. Kuda-kuda belakang, yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki

berada di depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan

berat badan ditopang oleh kaki belakang.

3. Kuda-kuda tengah, yakni kuda-kuda dengan sikap kedua kaki melebar

sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh

kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong.

Page 31: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

14

4. Kuda-kuda samping, yakni kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar

sejajar dengan tubuh dan berat badan ditopang oleh salah satu kaki yang

menekuk ke kiri dan ke kanan.

b) Sikap pasang

Sikap pasang mempunyai pengertian sikap taktik untuk menghadapi lawan

yang berpola menyerang atau menyambut. Apabila ditinjau dari sistem bela

diri, sikap pasang berarti kondisi siap tempur yang optimal. Dalam

pelaksanaan nya, sikap pasang merupakan kombinasi dan koordinasi

kreatif dari kuda-kuda, sikap tubuh, dan sikap tangan (Johansyah

Lubis.2014:20). Sikap pasang secara nasional yang diakui IPSI yaitu ada

dua belas sikap pasang.

Gambar 6. Sikap Pasang ( Lubis, 2014:20)

Page 32: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

15

c) Tangkisan

Tangkisan adalah suatu teknik belaan untuk menggagalkan serangan lawan

dengan melakukan tindakan menahan serangan lawan dengan tangan, kaki

dan tubuh (Lubis, 2014:28). Berikut ini adalah jenis-jenis tangkisan:

a. Tangkisan gedik, tangkisan yang menggunakan satu lengan dengan

tangan mengepal yang kenaannya lengan bawah .

b. Tangkisan kelit, telapak tangan terbuka yang kenaannya telapak

tangan luar dan arah gerakan dari dalam keluar atau sebaliknya.

c. Tangkisan siku, tangkisan yang menggunakan siku, dengan lintasan

dari luar ke dalam.

d. Tangkisan jepit atas, tangkisan yang menggunakan kedua lengan

yang menyilang dengan kenaannya sudut persilangan lengan.

e. Tangkisan potong, lengan digerakkan ke samping bawah seperti gerakan

memotong posisi tangan terbuka.

f. Tangkisan kepruk, tangkisan yang menggunakan kedua tanagn

mengepal dan lengan berbentuk siku-siku.

g. Tangkisan kibas, tangkisan yang menggunakan kaki dan tungkai

yang dikibaskan ke atau dari samping dengan kenaannya telapak kaki

Gambar 7. Tangkisan (Lubis, 2014:28)

Page 33: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

16

d) Hindaran

Hindaran adalah suatu teknik mengagalkan serangan lawan yang

dilakukan tanpa menyentuh tubuh lawan (Lubis, 2014:31). Hindaran

terdiri dari tiga macam berikut ini.

1) Elakan, yaitu teknik hindaran yang dilakukan dengan memindahkan salah

satu kaki (ke belakang atau ke samping untuk mengubah posisi tubuh.

2) Egos, yaitu teknik hindaran yang dilakukan dengan memindahkan kedua

belah kaki untuk mengubah posisi tubuh.

3) Kelit, yaitu teknik hindaran tanpa memindahkan posisi kaki.

Gambar 8. Egos (Lubis, 2014:31)

e) Serangan

Serangan terdiri dari dua jenis, yaitu serangan tangan dan serangan kaki

(Lubis, 2014:32). Serangan tangan terdiri dari:

1. Pukulan depan, serangan yang menggunakan lengan dengan tangan

mengepal, lintasannya lurus ke depan.

2. Pukulan samping, serangan yang menggunakan lengan dengan tangan

mengepal, lintasannya ke arah samping badan.

3. Pukulan lingkar, serangan yang menggunakan lengan dengan

tangan mengepal, lintasannya melingkar dari luar ke dalam.

Page 34: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

17

4. Tebasan, serangan satu atau dua telapak tangan terbuka

dengan kenaannya sisi luar telapak tangan.

5. Tebangan, serangan telapak tangan terbuka kenaan sisi telapak

tangan dalam, lintasannya dari dalam ke luar sasarannya leher.

6. Sangga, serangan dengan satu atau dua telapak tangan terbuka,

lintasan dari bawah ke atas.

7. Tusukan, serangan dengan menggunkan jari tangan, dengan posisi

jari merapat, arahnya lurus ke depan.

8. Totokan, serangan dengan tangan setengah menggenggam yang

kenaannya ruas kedua dari buku jari-jari, arahnya lurus ke

depan, dengan sasaran mata dan tenggorokan.

9. Sikuan, serangan yang menggunakan siku tangan, macamnya siku

atas, siku dalam, siku luar dan siku tusuk.

10. Dobrakan, serangan dengan menggunakan kedua telapak tangan dengan

sasaran dada.

Page 35: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

18

Sedangkan serangan tungkai terdiri dari :

a) Tendangan lurus, serangan yang lintasannya ke arah depan dengan,

kenaannya pangkal jari-jari kaki bagian dalam, dengan sasaran ulu hati.

b) Tendangan T, serangan yang lintasannya lurus ke depan dan kenaannya

pada tumit, telapak kaki dan sisi luar telapak kaki.

c) Tendangan celorong, yakni tendangan T dengan posisi merebah, sasaran

lutut dan kemaluan.

d) Tendangan belakang, yakni tendangan dengan lintasan lurus ke belakang

tubuh (membelakangi lawan).

e) Tendangan kuda, tendnagan dengan dua kaki menutup atau membuka,

lintasannya lurus ke belakang tubuh, dengan sasaran seluruh bagian tubuh.

f) Tendangan sabit, tendangan yang lintasannya setengah lingkaran ke

dalam, dengan punggung telapak kaki.

g) Hentak bawah, serangan yang menggunakan telapak kaki menghadap

keluar, yang dilaksanakan dengan posisi badan direbahkan, bertujuan untuk

mematahkan persendian kaki.

h) Gejig, serangan yang lintasannya lurus ke samping ke arah persendian

kaki/ dengkul, dengan tujuan mematahkan.

i) Sapuan tegak, serangan menyapu kaki dengan kenaannya telapak kaki ke

arah bawah mata kaki

j) Sapuan rebah, serangan menyapu kaki dengan cara merebahkan diri

dengan tujuan menjatuhkan.

k) Serangan lutut , lintasannya seperti busur dari arah luar ke dalam dengan

arah sasaran dada.

Page 36: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

19

l) Guntingan, teknik menjatuhkan lawan dengan menjepit kedua tungkai

kaki pada sasaran sehingga lawan jatuh.

Gambar 11. Tendangan T (Lubis, 2014:38)

Gambar 12. Guntingan (Lubis, 2014:42)

B. Hakikat Organisasi

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.

Menurut Pabundu (2010: 3) organisasi adalah suatu kelompok orang yang

bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan dari sebuah organisasi

sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk

mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi

dan untuk menjaga kaderisasi anggota . Kaderisasi bertujuan untuk menjaga

sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang

panjang.

Page 37: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

20

Pengertian organisasi telah banyak disampaikan oleh para ahli, tetapi pada

dasarnya tidak ada perbedaan prinsip, sebagai bahan perbandingan ada

beberapa pendapat mengenai organisasi dari beberapa pakar organisasi,

diantaranya: Menurut Oliver Sheldon dalam Sutarto (2006: 22) organisasi

adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok

harus melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk melakukan

tugas-tugas sedemikian rupa, memberikan seluruh kemampuan terbaik

untuk pemikiran yang efisien, sistematis, positif dan terkordinasi.

Menurut Hearleigh Trecker dalam Sutarto (2006: 24) organisasi adalah

perbuatan atau proses penghimpunan atau mengatur kelompok yang sedang

berhubungan dari instansi menjadi suatu keseluruhan yang bekerja. Menurut

beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa organisasi adalah

kumpulan satu orang atau lebih yang diatur dengan baik yang saling

berinteraksi dan bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Organisasi sengaja didirikan untuk jangka waktu tertentu dan terkordinasi

dengan baik pola kerja yang terstruktur dengan tujuan bersama.

Sobirin (2002: 7) mendefinisikan organisasi sebagai unit sosial atau entitas

yang didirikan oleh manusia dalam jangka waktu yang relatif lama,

beranggotakan sekelompok manusia-manusia minimal dua orang,

mempunyai kegiatan yang terkoordinir, teratur dan terstruktur, didirikan

untuk mencapai tujuan tertentu mempunyai identitas diri yang

membedakan satu entitas dengan entitas lainnya.

Page 38: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

21

C. Program Kerja

1. Pengertian

Program menurut Arikunto (2004: 3) adalah suatu unit atau atau kesatuan

kegiatan yang merupakan realisasi atau implentasi dari suatu kebijakan,

berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam

suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Jadi, program kerja

adalah program-program nyata yang diimplementasikan untuk mencapai

misi suatu organisasi. Menurut Widoyoko (2009: 8) mendefinisikan

program sebagai serangkaian kegiatan yang direncanakan dengan seksama

dalam pelaksanaannya berlangsung dalam proses berkesinambungan dan

terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak orang.

Menurut Affan (2009:22) program kerja dapat diartikan sebagai suatu

rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan

tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh

suatu organisasi. Pembuatan Program kerja adalah suatu proses yang

sangat penting dalam kegiatan berorganisasi, karena program kerja ini

akan menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas

roda organisasi. Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk

mewujudkan cita cita organisasi. Hal-hal yang mendasaari disusunnya

suatu program di dalam sebuah organisasi yaitu:

1) Efisiensi organisasi

Penyusunan program kerja yang dilakukan oleh suatu organisasi dapat

membantu dalam pengehematan waktu, dimana waktu yang

digunakan tidak terlalu banyak.

Page 39: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

22

2) Efektivitas organisasi

Keefektifan organisasi juga dapat dilihat dari sisi ini, dimana dengan

membuat program kerja oleh suatu organisasi maka selama itu telah

direncanakan sinkronisasi kegiatan organisasi antara bagian kepengurusan

yang satu dengan bagian kepengurusan yang lainnya. Suatu organisasi

pada dasarnya akan selalu memerlukan pedoman dalam setiap gerak

langkahnya termasuk dalam melaksanakan roda organisasi tersebut.

Mewujudkan cita-cita suatu organisasi diperlukan pematangan konsep

organisasi tersebut. Pematangan konsep tersebut dapat dilakukan dengan

mempertimbangkan segala hal yang menjadi faktor pendukung dan

penghambat kinerja organisasi sebelum menetapkan suatu kegiatan yang

tepat bagi organisasi, keinginan serta tata cara membangun organisasi

tentunya berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya, dan cara

untuk mencapai cita cita organisasi sebaiknya terjabarkan dalam suatu

program kerja yang disahkan secara bersama, sesuai dengan perjanjian

yang tercantum didalam Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, yang

nantinya akan berlanjut setiap tahunnya dalam pelaporan Rapat Anggota

Tahunan (RAT).

Program kerja di dalam sebuah organisasi akan menjadi suatu kebutuhan

primer, karena organisasi tanpa memiliki suatu program kerja yang terarah

dan terpadu maka organisasi tersebut tidak dapat menjalankan roda

organisasinya. Program yang disiapkan meliputi bidang-bidang organisasi,

bidang usaha, bidang peromodalan dan lain-lain yang merupakan

Page 40: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

23

penjabaran dari perencanaan, maka dari itu program dapat disusun secara

lebih realistis, praktis dan pragmatis. Setiap program kerja yang ada dalam

sebuah organisasi tidak terlepas dari penganggaran, dimana penganggaran ini

yang dapat menunjang program kerja yang ada dalam sebuah organisasi

(Sukamdiyo, 1999: 59-60).

2. Jenis-jenis program kerja

Menurut Affan (2009:24) program kerja akan dibuat oleh suatu organisasi

sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh organisasi yang

bersangkutan, jenis-jenis program kerja dapat dibedakan antara lain:

1) Menurut rentang waktu perencanaan, rentang waktu perencanaan

dapat dibagi menjadi:

» Program kerja untuk satu periode kepengurusan, jenis program kerja

ini biasanya dibuat oleh organisasi untuk satu periode

kepengurusan, sehingga kegiatan rapat kerja (raker) organisasi

hanya dilakukan sekali dalam satu periode kepengurusan dan untuk

tahap selanjutnya akan diadakan evaluasi dan koordinasi dari

program kerja yang telah ditetapkan

» Program kerja untuk waktu tertentu, Jenis program kerja seperti ini

disusun untuk suatu jangka waktu tertentu biasanya triwulan,

caturwulan, semester dan lain lain. Pembuatan metode program kerja

seperti ini maka akan ditemui bahwa suatu organisasi akan

mengadakan rapat kerja (raker) organisasi lebih dari sekali dalam

satu periode kepengurusan.

Page 41: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

24

2) Menurut sifat program kerja

» Program kerja yang bersifat terus menerus

Program kerja seperti ini akan dilakukan secara terus menerus (tidak

hanya sekali) oleh suatu organisasi, kesulitan pengimplementasian

program kerja umumnya akan dihadapi saat pertama kali melaksanakan

jenis program kerja ini.

» Program kerja yang bersifat insidental

Program kerja seperti ini umumnya hanya dilakukan pada suatu

waktu tertentu oleh suatu organisasi biasanya mengambil momentum-

momentum waktu yang penting.

» Program kerja yang bersifat tentatif

Program kerja ini sifatnya akan dilakukan sesuai dengan kondisi yang

akan datang dan alasan dibuatnya program kerja jenis ini adalah

karena kurang terjaminnya faktor-faktor pendukung ketika

diadakannya perencanaan mengenai suatu program kerja lain.

3) Menurut targetan organisasi

» Program kerja jangka panjang

Program kerja jangka panjang harus sesuai dengan cita-cita/tujuan

pembentukan organisasi, serta visi dan misi dari organisasi. Program

kerja model ini dibuat karena kemungkinan untuk merealisasikan dalam

waktu yang pendek tidak memungkinkan.

» Program kerja jangka pendek

Program kerja jangka pendek adalah program kerja organisasi dalam

suatu periode tertentu, yang jangka waktunya berkisar antara 1-3 tahun,

Page 42: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

25

yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan organisasi pada masa

tersebut. Hubungannya dengan program kerja jangka panjang, dalam

program kerja jangka pendek ini, dibuat bagian-bagian program kerja yang

dapat direalisasikan dalam jangka waktu dekat.

D. Minat

Menurut Effendi (1985:122-123), minat adalah kecenderungan yang timbul

apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya

atau merasa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya.

Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari campuran-campuran

perasaan, harapan, pendidikan, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan

lain yang menggerakan individu kepada suatu pilihan tertentu (Andi

Mappiare, 1982:62).

Minat merupakan salah satu unsur kepribadian yang memegang peranan

penting dalam mengambil keputusan masa depan. Minat mengarahkan

individu terhadap suatu obyek atas dasar rasa senang atau rasa tidak senang.

Perasaan senang atau tidak senang merupakan dasar suatu minat . Minat

seseorang dapat diketahui dari pernyataan senang atau tidak senang terhadap

suatu obyek tertentu (Sukardi, 1994:83). Agus (1992:101) juga

mendefinisikan minat sebagai suatu pemusatan perhatian yang tidak

disengaja yang terlahir dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan

lingkungan.

Pemusatan perhatian menurut pendapat di atas merupakan tanda seseorang

yang mempunyai minat terhadap sesuatu yang muncul dengan tidak sengaja

Page 43: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

26

yang menyertai sesuatu aktivitas tertentu. Minat berkaitan dengan perasaan

suka atau senang dari seseorang terhadap suatu objek. Hal ini seperti

dikemukakan oleh Slameto (2003:180) yang menyatakan bahwa minat

sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, minat pada dasarnya adalah penerimaan

akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri. Semakin

kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Menurut Kartono

(1996:12) minat merupakan momen dan kecenderungan yang searah secara

intensif kepada suatu objek yang di anggap penting.

Menurut Crow dan Crow dalam Abrar.A (1993:112) , minat adalah sesuatu

yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau

merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa

pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatn itu sendiri. Menurut

Rast Harmin dan Simon dalam Mulyati (2004: 46) menyatakan bahwa

dalam minat itu terdapat hal-hal pokok diantaranya:

1) adanya perasaan senang dalam diri yang memberikan perhatian pada objek

tertentu, 2) adanya ketertarikan terhadap objek tertentu, 3) adanya aktivitas

objek tertentu, 4) adanya kecenderungan berusaha lebih aktif, 5) objek atau

aktivitas tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan, 6) kecenderungan

bersifat mengarahkan dan mempengaruhi tingkah laku individu.

Page 44: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

27

1. Jenis-Jenis Minat

Banyak ahli yang mengemukakan mengenai jenis-jenis minat,

diantaranya Carl Safran dalam Sukardi ( 2003: 46) mengklasifikasikan

minat menjadi empat jenis yaitu :

1. Expresesed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang

menunjukan apakah seseorang itu menyukai dan tidak menyukai

suatu objek atau aktivitas.

2. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan

individu pada suatu kegiatan tertentu.

3. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau

keterampilan dalam suatu kegiatan.

4. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat

atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan.

Sedangkan menurut Surya (2004:76) mengenai jenis minat, menurutnya

minat dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu:

1. Minat Volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa

tanpa pengaruh luar.

2. Minat Involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan

pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru.

3. Minat Nonvolunter adalah minat yang ditimbulkan dari dalam diri siswa

secara dipaksa atau dihapuskan.

Page 45: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

28

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

Minat dapat didefinisikan secara sederhana yaitu kecenderungan individu

(siswa) untuk memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa ketertarikan

terhadap suatu objek atau situasi tertentu. Faktor- faktor yang

mempengaruhi minat menurut Surya (1999:85) adalah sebagai berikut :

1. Faktor yang bersumber pada siswa itu sendiri.

2. Tidak mempunyai tujuan yang jelas, jika tujuannya belajar sudah jelas

maka siswa cenderung menaruh minat terhadap belajar sebab belajar

akan merupakan suatu kebutuhan dan cenderung menaruh minat terhadap

belajar. Oleh karena itu, besar kecilnya minat siswa dalam belajar

tergantung pada tujuan belajar yang jelas dari siswa.

3. Bermanfaat atau tidaknya sesuatu yang dipelajari bagi individu

siswa. Apabila pelajaran kurang dirasakan bermanfaat bagi

perkembangan dirinya, siswa cenderung untuk menghindar.

4. Suasana lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap minat belajar

siswa. Suasana lingkungan disini termasuk iklim disekolah, iklim belajar,

suasana, tempat dan fasilitas yang semuanya menimbulkan seseorang betah

dan tertuju perhatiannya kepada kegiatan belajar mengajar.

5. Faktor-faktor bersumber dari lingkungan keluarga dan masyarakat.

6. Perhatian utama siswa dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan

diluar sekolah.

Menurut Slameto (2010:54) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi minat yaitu:

Page 46: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

29

a) Faktor Intern

1) Faktor Jasmaniah seperti kesehatan dan cacat tubuh

2) Faktor psikologis seperti perhatian, tertarik, aktivitas

b) Faktor Ekstern

1) Faktor keluarga seperti cara orangtua mendidik, relasi antar anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluaraga, pengertian

orang tua dan latar belakang kebudayaan

2) Faktor sekolah seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, keadaan gedung.

3. Cara mengukur minat

Sumardi Suryabrata (2008:46) mengemukakan bahwa pengukuran minat

merupakan hal yang penting karena terbukti minat mempunyai peran yang

penting dalam hal berhasil tidaknya seseorang dalam berbagai bidang, terutama

dalam studi dan kerja. Menurut Super dan Crities dalam John Killis (1998: 23-

24), ada empat cara untuk menjaring minat dari subjek yaitu:

1) Melalui pernyataan senang atau tidak senang terhadap aktivitas

(expressed interest) pada subjek yang diajukan sejumlah pilihan yang

menyangkut berbagai hal atau subjek yang bersangkutan diminta

menyatakan pilihan yang paling disukai dari sejumlah pilihan.

2) Melalui pengamatan langsung kegiatan-kegiatan yang paling sering

dilakukan (manitest interst), cara ini disadari mengandung kelemahan

karena tidak semua kegiatan yang sering dilakukan merupakan kegiatan

yang disenangi sebagaimana kegiatan yang sering dilakukan mungkin

Page 47: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

30

karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan atau maksud-maksud

tertentu.

3) Melalui pelaksanaan tes objektif (tested interst) dengan coretan

atau gambar yang dibuat.

4) Dengan menggunakan tes bidang minat yang lebih dipersiapkan

secara baku (inventory interst).

E. Olahraga Prestasi

Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan

olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui

kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan

teknologi olahraga (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional Bab I pasal 1). Olahraga prestasi dimaksudkan

sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan

dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa yang dilakukan

setiap orang yang memiliki bakat, kemampuan, dan potensi untuk mencapai

prestasi (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan

Nasional Bab VI pasal 20).

Pembinaan dan pengembangan keolahragaan meliputi pengolahraga,

ketenagaan, pengorganisasian, pendanaan, metode, prasarana dan sarana,

serta penghargaan keolahragaan yang dilaksanakan melalui tahap

pengenalan olahraga, pemantauan, pemanduan, serta pengembangan bakat

dan peningkatan prestasi (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional Bab VII pasal 21 ayat 2 dan 3).

Page 48: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

31

Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan

untuk mencapai prestasi olahraga pada tingkat daerah, nasional, dan internasional

yang dilakukan oleh induk organisasi cabang olahraga tingkat pusat maupun pada

tingkat daerah (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan

Nasional Bab VII pasal 27 pasal 1 dan 2).

Menurut Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

(Kemenegpora RI) (2006: 18), Prestasi bisa tercapai apabila memenuhi beberapa

komponen seperti: atlet potensial, selanjutnya dibina dan diarahkan oleh sang

pelatih untuk memenuhi sarana dan prasarana latihan dan kebutuhan kesejahteraan

pelatih dan atlet perlu perhatian dari pembina/pengurus induk cabang olahraga.

Melihat dan mengevaluasi hasil pembinaan dirasa perlu untuk melihat sejauh

mana perkembangan dan juga memberikan uji coba dengan melakukan kompetisi

dan try out baik di dalam negeri maupun di luar negeri dengan tujuan mengukur

kemampuan bertanding/berlomba dan kematangan sebagai pembentukan teknik,

fisik, dan mental bertanding. Perlu diingat bahwa aktivitas komponen-komponen

di atas bisa berjalan apabila ditunjang oleh pendanaan yang profesional serta

penggunaannya harus dengan penuh tanggung jawab.

a) Olahragawan (Atlet)

Olahragawan adalah orang yang berolahraga dalam usaha mengembangkan

potensi jasmani, rohani, dan sosial (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang

Sistem Keolahragaan Nasional Bab I pasal 1 ayat 6). Olahragawan yang

mengikuti pelatihan secara teratur dan kejuaraan dengan penuh dedikasi untuk

mencapai prestasi disebut atlet. Atlet adalah orang yang menjadi

Page 49: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

32

objek/sasaran dalam kegiatan pelatihan pada cabang olahraga yang ditekuni

(Widijoto, 2007: 25).

b) Tenaga Keolahragaan

Tenaga keolahragaan adalah setiap orang yang memiliki kualifikasi dan

sertifikat kompetensi dalam bidang olahraga (UU RI Nomor 3 Tahun 2005

tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab I pasal 1 ayat 9) yang di

dalamnya terdapat pelatih, wasit, guru, manajer, instruktur dan sebutan

lain yang sesuai dengan kekhususannya .

Pelatih adalah seorang yang profesional yang bertugas membantu,

membimbing, membina, dan mengarahkan atlet terpilih berbakat untuk

merealisasi prestasi maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (KONI

tentang Proyek garuda Emas, 1998: B-16). Pelatih adalah orang yang

berperan untuk membantu atlet memantapkan penampilan serta

meningkatkan seluruh potensinya, sehingga mampu berprestasi tinggi dalam

cabang olahraganya (Harsuki, 2003:374).

Wasit adalah seorang pengadil di lapangan pada setiap pertandingan

olahraga. Setiap pertandingan olahraga dipimpin oleh seorang wasit yang

memiliki wewenang penuh untuk memimpin suatu pertandingan olahraga dan

memegang teguh peraturan permainan pertandingan olahraga, terhitung mulai

dari saat masuk sampai dengan meninggalkan lapangan tersebut. Wasit

adalah seorang yang memiliki wewenang untuk mengatur jalannya suatu

pertandingan olahraga. Ada bermacam-macam istilah wasit. Dalam bahasa

Inggris dikenal referee, umpire, judge atau linesman .

Page 50: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

33

c) Pengorganisasian

Meningkatkan pembinaan dan pengembangan olahraga, khususnya olahraga

prestasi tidak lepas dari peran serta pengurus dan organisasi. Organisasi

adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan organisasi; dan unsur atau unit

yang ada dalam suatu organisasi harus dapat menampung berbagai program

dan kegiatan yang telah dirancang untuk mencapai tujuan organisasi (KONI

tentang Proyek garuda Emas, 1998: 43). UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang

Sistem Keolahragaan Nasional Bab I pasal 1 ayat 24 menyebutkan bahwa

organisasi olahraga adalah sekumpulan orang yang menjalin kerjasama

dengan membentuk organisasi untuk penyelenggaraan olahraga sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peningkatan prestasi

dalam pembinaan dan pengembangan olahraga tergantung bagaimana

pengurus organisasi menjalankan fungsi-fungsi keorganisasiannya.

Pengurus organisasi dapat menyusun porgram-program kerja yang dapat

mendukung tercapainya prestasi yang maksimal dalam pembinaan dan

pengembangan olahraga. Program-program tersebut diantaraya adalah

perekrutan atau pengadaan pelatih, pengadaan sarana dan prasarana, perekrutan

atlet, menentukan perencanaan dan pelaksanaan pembinaan atlet melalui

pemusatan latihan cabang olahraga, mengadakan atau menyelenggarakan even

olahraga, mengikuti berbagai even olahraga sesuai dengan cabang olahraga

yang dapat dijadikan sebagai tambahan pengalaman bagi atlet, mencarikan

dana untuk pembinaan, dan lain sebagainya.

Page 51: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

34

d) Pendanaan

Salah satu faktor pendukung terpenting dalam upaya mensukseskan

program pembinaan prestasi olahraga adalah tersedianya dana yang

memadai/representatif.

Sumber dana alternatif dirasa juga perlu digali dalam upaya memenuhi

kebutuhan dana untuk pembinaan cabang-cabang olahraga prestasi.

Pendanaan mempunyai peranan yang sangat penting bagi pembinaan dan

pengembangan olahraga. Berbagai kebutuhan/hal yang berhubungan dengan

pembinaan dan pengembangan olahraga dapat dipenuhi dengan baik jika

adana pendanaan yang mencukupi, diantaranya adalah: pengadaan sarana

dan prasarana olahraga yang baru untuk melengkapi/mengganti fasilitas yang

ada/rusak; pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga

termasuk alat dan fasilitas lapangan; pendanaan pembinaan dan

pengembangan atlet mulai dari perekrutan sampai dengan pemusatan latihan

dan ikut serta dalam even kejuaraan; kesejahteraan atlet, pelatih, dan

pengurus organisasi.

e) Metode

Metode merupakan cara-cara yang dilakukan untuk mendukung

terlaksananya pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi. Metode yang

digunakan tersebut antara lain melalui pemusatan latihan yang didalamnya

terdapat sistem-sistem pembinaan kepada atlet dan juga program-program

latihan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan atlet baik dari segi

fisik, teknik, taktik, dan mental.

Page 52: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

35

f) Prasarana dan sarana

Menurut UU RI No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional

dalam pasal 1 ayat 20 dan 21 dijelaskan apa yang dimaksud dengan

sarana dan prasarana olahraga. Prasarana olahraga adalah tempat atau

ruang termasuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga

dan/atau penyelenggaraan olahraga. Sarana olahraga adalah peralatan atau

perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan olahraga.

Prasarana dan sarana olahraga sangat penting keberadaannya untuk

menunjang pembinaan dan pengembangan olahraga, khususnya olahraga

prestasi. Prasarana dan sarana olahraga yang diperlukan untuk pembinaan

dan pengembangan olahraga sebaiknya memenuhi standar nasional atau

bahkan Internasional. Harsuki (2003:384), guna menampung kegiatan

olahraga prestasi prasarana olahraga yang disiapkan perlu memenuhi kualitas

sesuai dengan syarat dan ketentuan masing-masing cabang olahraga, yaitu:

Memenuhi standard ukuran Internasional dan Kualitas bahan/material yang

dipakai harus memenuhi syarat Internasional.

g) Penghargaan Keolahragaan

Penghargaan olahraga adalah pengakuan atas prestasi dibidang olahraga yang

diwujudkan dalam bentuk material dan /atau nonmaterial (UU RI No.3

Tahun 2005 tentang SKN pasal 1 ayat 19). UU RI No. 3 tahun 2005 tentang

SKN pasal 86 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap pelaku olahraga, organisasi

olahraga, lembaga pemerintah/swasta, dan perseorangan yang berprestasi

dan/atau berjasa dalam memajukan olahraga diberi penghargaan.

Page 53: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

36

Penghargaan dapat berbentuk pemberian kemudahan, beasiswa, asuransi,

pekerjaan, kenaikan pangkat luar biasa, tanda kehormatan, kewarganegaraan,

warga kehormatan jaminan hari tua, kesejahteraan, atau bentuk penghargaan

lain yang bermanfaat bagi penerima penghargaan (UU RI No.3 Tahun 2005

tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal 86 ayat 3).

F. Penelitian yang relevan

a. Analisis Manajemen Pelaksanaan Olahraga Lembah Fitness Center

di Yogyakarta (Yusvestia Resa Indriana:2012)

b. Analisis pelaksanaan manajemen Pusat Pembinaan dan Latihan

Olahraga pelajar (PPLP) pencak silat Jawa Tengah tahun 2012

(Mohammad Ali Mashar:2012)

Page 54: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono

(2016:3). Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian,

penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu,

untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan

untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikan tingkat ilmu serta

teknologi, Margono S. (2005:12). Metode yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bodgan dan Taylor dalam

Moleong (2006:25) mengatakan metodologi kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini umumnya akan dilakukan disekitar Kota Bandar Lampung,

lebih rinci lagi akan dibagi di beberapa tempat yaitu di kantor IPSI Kota

Bandar Lampung serta beberapa sekolah di Kota Bandar Lampung.

Page 55: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

38

C. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam metode ini yaitu berupa hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi dari berbagai pihak. Sumber data dalam

penelitian ini yaitu pengurus IPSI Kota Bandar Lampung, Pelatih dan

atlet pencak silat di Kota Bandar Lampung dari beberapa perguruan serta

beberapa siswa/i yang tidak ada hubungannya dengan olahraga pencak

silat.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik. Fenomena ini

disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2016:222). Langkah awal dalam

memulai penelitian, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan instrumen

penelitian yang akan digunakan. Instrumen penelitian dalam penelitian

kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Kedudukan peneliti dalam penelitian

kualitatif cukup rumit, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana

pengumpulan data, anlisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi

pelapor hasil penelitiannya (Moleong,2006:168). Faktor penting yang

berhubungan dengan data adalah metode pengumpulan data dan untuk

mengumpulkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian terlebih dahulu

memilih metode pemilihan data yang tepat, dan yang akan digunakan

peneliti adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Nasution dalam Sugiyono (2016:310) menyatakan bahwa observasi

adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat

Page 56: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

39

bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang

diperoleh melalui observasi. Marshal dalam Sugiyono (2016:310)

menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang

perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

2. Wawancara

Sugiyono (2016:317) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan

data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah responden sedikit atau kecil. Esterberg dalam Sugiyono

(2016:317) mendefinisikan wawancara adalah merupakan pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga

dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

3. Dokumentasi

Sugiyono (2016:329) dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-

karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera biografi,

peraturan, dan kebijakan. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

E. Analisis Data

Pengolahan data dan analisis data merupakan suatu langkah penting

dalam penelitian, karena dapat memberikan makna terhadap data yang

Page 57: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

40

dikumpulkan oleh peneliti. Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari

responden melalui hasil obeservasi, wawancara, dokumentasi dan angket

untuk selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk laporan. Nasution dalam

Sugiyono (2016: 336) mengemukakan dalam penelitian kualitatif analisis

data harus dimulai sejak awal sejak merumuskan dan menjelaskan

masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai

penulisan hasil penelitian. Data yang diperoleh dalam lapangan segera

harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis. Aktivitas tahapan

analisis data menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2016:337)

adalah sebagai berikut: “yaitu reduksi data, display data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi”. Pengolahan data dan menganalisis data dilakukan

melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan untuk

mereduksi dan merangkum hasil-hasil penelitian dengan menitik

beratkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Reduksi

data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang

terkumpul sehingga data yang direduksi memberikan gambaran lebih

rinci.

2. Display Data

Display adalah data-data hasil penelitian yang sudah tersusun secara

terperinci untuk memberikan gambaran penelitian secara utuh. Data yang

terkumpul secara terperinci dan menyeluruh selanjutya dicari pola

hubungannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Penyajian data

Page 58: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

41

selanjutnya disusun dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil

penelitian yang diperoleh.

3. Kesimpulan /Verifikasi

Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam penelitian untuk memberikan

makna terhadap data yang telah dianalisis. Proses pengolahan data dimulai

dengan pencatatan data lapangan (data mentah), kemudian direduksi

dalam bentuk unifiksi dan kategorisasi data. Setelah data yang terkempul

direduksi, selanjutnya data dianalisa dan diverifikasi melalui beberapa

teknik, seperti yang dikemukakan oleh Moleong (2006: 192), yaitu:

a. Wawancara yang dilakukan peneliti dengan responden dilakukan dalam

kondisi tenang agar informasi yang diperoleh dapat sedalam mungkin

b. Wawancara yang diupayakan mengarah pada fokus masalah

penelitian sehingga tercapai kedalaman bahasan yang diajukan.

c. Data yang diperoleh melalui wawancara atau studi dokumentasi dicek

keabsahanya dengan memanfaatkan pembanding yang bukan berasal

dari data yang terungkap dengan hasil dokumen.

d. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan,

dikritk ataupun dibandingkan dengan pendapat oranglain.

e. Data yang kemudian difokuskan pada subtantif fokus penelitian.

4. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu (Moleong, 2006: 178). Triangulasi dengan

sumber berarti membandingkan data mengecek balik derajat kepercayaan

Page 59: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

42

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam metode kualitatif, Patton dalam buku (Moleong, 2006: 178). Hal ini

dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakannya secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang- orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakanya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang sebagai rakyat biasa, orang

yang berpendidikan menegah atau tinggi.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Demikian prosedur pengolahan data dan analisis yang dilakukan penulis

dalam melakukan penelitian ini, dengan tahap-tahap ini diharapkan

penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat memperoleh data yang

memenuhi kriteria keabsahan suatu penelitian (Valid). Untuk menguji

Validitas data yang didapatkan, peneliti menggunakan triangulasi

sebagai berikut:

OBSERVASI WAWANCARA

DOKUMENTASI

Gambar 13. Triangulasi Menurut Denzin

Page 60: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

43

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Moleong (2006:321), keabsahan data merupakan konsep penting yang

diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas)

menurut versi „positivisme‟ dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan.

Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility),

keteralihan (transferbility), kebergantungan (dependability), dan kepastian

(confirmability).

Tabel 1. Kriteria Keabsahan Data

KRITERIA TEKNIK PEMERIKSAAN

Kredibilitas 1. Perpanjangan keikut sertaan

2. Ketekunan pengamatan

3. Triangulasi

4. Pengecekan sejawat

5. Kecukupan refrensial

6. Kajian kasus negatif

7. Pengecekan anggota

Keteralihan 8. Uraian rinci

Kebergantungan 9. Audit kebergantungan

Kepastian 10. Audit kepastian

Page 61: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pelaksanaan

olahraga pencak silat di IPSI Kota Bandar Lampung, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Struktur kepengurusan IPSI Kota Bandar Lampung terbentuk dari hasil

Musyawarah Cabang IPSI Kota Bandar Lampung pada bulan April

2016 dengan ketua terpilih yaitu H. Deddy Amarullah, MH.

Kepengurusan IPSI Kota Bandar Lampung telah sesuai dengan standar

organisasi yaitu kepengurusan dibagi menjadi beberapa bagian sesuai

dengan bidang yang dibutuhkan, dan 80% dari seluruh pengurus aktif

dalam segala kegiatan. Pendanaan pada organisasi IPSI Kota Bandar

Lampung berasal dari APBD di KONI Kota Bandar Lampung serta

bantuan yang tidak mengikat dan iuran para anggota.

2. IPSI Kota Bandar Lampung telah menyusun program kerja pada

rapat kerja di Bulan Oktober tahun 2016 yang menghasilkan program

dibidang prestasi,seni budaya dan organisasi dengan lebih dominan

program untuk prestasi dengan tujuan dari keseluruhan program kerja

untuk mengembalikan prestasi IPSI Kota Bandar Lampung yang

Page 62: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

78

sempat menurun terutama golongan remajanya serta menjadikan Bandar

Lampung barometer pencak silat di Provinsi Lampung.

3. Managemen pertandingan pencak silat di Kota Bandar Lampung masih

belum maksimal karena pelaksanaan pertandingan hanya menunggu dana

APBD dari KONI Kota Bandar Lampung yang menyebabkan sangat

minim pertandingan dikarenakan terhalang oleh dana serta saat

pelaksanaan managemennya kurang baik sehingga penonton di

pertandingan tersebut tidak seramai cabang olahraga lain karena kemasan

pertandingan belum dikemas serapi cabang olahraga lain selain karena

pertandingan mewakili perguruan bukan sekolah.

4. Penyebab rendahnya daya ketertarikan remaja terhadap pencak silat yaitu

dampak dari globalisasi, kurangnya sosialisasi tentang pencak silat, masih

sedikitnya pertandingan pencak silat di Kota Bandar Lampung,

kurangnya kesadaran pemerintah dan praktisi pencak silat itu sendiri.

5. Bentuk kepedulian IPSI Kota Bandar Lampung terhadap rendahnya daya

ketertarikan remaja terhadap pencak silat IPSI Kota Bandar Lampung

akan menyanding Dinas Pendidikan agar menjadikan pencak silat sebagai

kurikulum ekstrakulikuler, paling tidak di setiap sekolah ada siswa yang

mengikuti ekstrakulikuler silat walaupun tidak semua.

Page 63: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

79

B. Saran

1. Bagi pengurus IPSI Kota Bandar Lampung, agar lebih tanggap terhadap

fenomena yang berhubungan dengan pencak silat khususnya di wilayah

Kota Bandar Lampung serta lebih aktif dan bersatu untuk terus

berkoordinasi dengan pengurus-pengurus perguruan yang ada di Kota

Bandar Lampung demi memajukan pencak silat agar tidak kalah

dengan bela diri dari negara lain, karena kalau bukan IPSI sebagai

wadah dari olaharaga pencak silat itu sendiri siapa lagi yang akan

peduli dengan permasalahan yang terjadi.

2. Bagi pemerintah Kota Bandar Lampung, khususnya dinas yang

terkait agar lebih tanggap dan dapat berperan serta untuk melestarikan

kebudayaan asli Indonesia yang kebetulan sekaligus cabang olahraga

beladiri yaitu pencak silat, karena bagaimanapun usaha para praktisi

pencak silat tanpa adanya dukungan dari pemerintah setempat tetap

tidak akan berjalan dengan maksimal.

3. Bagi perguruan-perguruan pencak silat yang ada di Kota Bandar Lampung

agar kiranya dapat menerima perkembangan zaman dan mengombinasikan

silat antara kebudayaan dan modernisasi agar remaja sekarang dapat

tertarik serta terus memperbaharui pengetahuanya tentang ilmu

keolahragaan, karena di dalam Pencak Silat juga terdapat unsur olahraga

yang tujuannya ke prestasi, agar prestasi pencak silat di Bandar Lampung

bisa kembali lagi dengan binaan yang maksimal dari perguruan tempat asal

seorang atlet sebelum menuju ke pertandingan. dan yang tidak kalah

penting agar kiranya para perguruan memunculkan

Page 64: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

80

rasa persatuan antar seluruh perguruan untuk memajukan pencak silat

bersama khususnya di Kota Bandar Lampung dengan mengurangi

ego untuk memajukan perguruannya sendiri.

4. Bagi para remaja di Kota Bandar Lampung agar dapat mencoba untuk

melihat pencak silat dari berbagai sisi agar tidak terjadi suatu kesalah

pahaman dan mulailah tumbuhkan kesadaran kalian sebagai generasi

penerus bangsa ini untuk ikut serta dalam melestarikan budaya sendiri

tidak harus selalu budaya negara lain yang dikembangkan.

Page 65: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

DAFTAR PUSTAKA

Abrar, Abdurrahman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiarawacana Yogya

Agus, Suyanto.1981. Psikologi Perkembangan..Jakarta: Aksara Baru,

cetakan pertama

Andi, Mappiare. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional

Arikunto, Suharsimi. 2004. Evaluasi program Pendidikan Pedoman Teoritis

Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

_________________.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta:Rineka Cipta

Affan, Aziz Dwi. 2009. Program Kerja Panitia Pengesahan 2009-2010

dan Proker UKM PSHT UM. Malang:UM

Effendi. 1985. Pengantar Psikologi. Bandung: Pn Tarsip

Gunawan Arief, Gugun. 2007. Beladiri. Yogyakarta: PT Insan Madani

Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: Raja Grafindo Persada

John, Killis. 1988. Hubungan Minat Kerja, Motivasi Ekstrinsik dan Bimbingan dalam Pelajaran dengan Kecakapan Kerja Teknik Listrik

Lulusan STM pada Industri-industri DIY.Tesis.Jakarta: Fakultas Pasca

Sarsana IKIP Jakarta

Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum.Bandung: Mandar Maju

Lubis, Johansyah.2014.Pencak Silat Edisi Revisi.Jakarta:Raja Grafindo Persada

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta

Moleong J, Lexy.2006.Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi.Bandung: Remaja Rosda Karya

Mukholid, Agus.2004. Pendidikan Jasmani Kelas 1 SMA. Surakarta: Yudistira.

Page 66: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

82

Mulyana. 2014. Pendidikan Pencak Silat Membangun Jati Diri dan Karakter Bangsa. Bandung: Remaja Rosda Karya

Mulyati. 1998. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Publiser

Nugroho, Agung.2008. Pembelajaran dan Manajemen Pencak Silat.Yogyakarta:

FIK UNY

Pabundu. 2010. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Karyawan. Jakarta: Bumi Aksara

Rostini, Atin. 1999. Psikologi Umum.Bandung: Remaja Rosda Karya

Sobirin. 2002. Budaya Organisasi: Pengertian, Makna dan Aplikasinya dalam

Kehidupan Organisasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

_______.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukamdiyo.1999. Manajemen Koperasi. Jakarta: Erlangga

Sukardi Dewa,K.1994. Psikologi Remaja. Jakarta : Aksara Baru

______________.2003. Psikologi Remaja. Jakarta : Aksara Baru

Sumadi, Suryabrata. 1982. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo

Raya

________________.2008.Psikologi Kepribadian.Jakarta: PT Raja Grafindo Raya

Sutarto. 2006. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press

Surya, Muhmmad. 1999. Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja

Rosda karya

______________. 2004. Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosda karya

Tim.2012.Peraturan Pertandingan Pencak Silat Ikatan Pencak Silat Indonesia

hasil MUNAS IPSI 2012 dengan revisi tahun 2013. Jakarta: IPSI

Page 67: STUDI TENTANG PELAKSANAAN OLAHRAGA PENCAK SILAT …digilib.unila.ac.id/26465/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi tentang pelaksanaan olahraga pencak silat di ipsi kota bandar

83

Undang–Undang No. 3.tahun 2005. Sistem Keolahragaan Nasional

Widijoto, H. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Malang: UM

Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran panduan praktis

bagi pendidik dan calon pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar