makalah pencak silat
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
1. Latar BelakangPencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian
yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia
Tenggara, yakni kelompok masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-
negara di kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat
pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di
wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta
di Thailand (bagian Selatan), badan Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat
menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu
organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang
diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-
perguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara
kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat
menjadi istilah resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi
nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada
tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih
digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa
hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar pencak
silat, dan beberapa hal lainnya.
2. Tujuan Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan
pembaca
Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang
materi pencak silat
3. Rumusan Masalah Apa definisi pencak silat menurut istilah dan etimologi?
Bagimana sejarah singkat pencak silat?
Aspek dan bentuk apa saja dalam pencak silat?
Nilai Postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
Jenis-jenis organsisasi pencak silat
BAB IIPEMBAHASAN
1. Pencak Silat· Definisi Pencak Silat
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti:
Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri
terdapat induk organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia
atau yang lebih dikenal dengan IPSI. Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan
memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan
Pencak Silat Antara Bangsa atau PERSILAT yang merupakan bentukan dari
Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sedangkan menurut versi
lain, pencak silat adalah olahraga be;a diri yang memerlukan banyak konsentrasi.
Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga tiap daerah
memiliki cirri khas dan aliran pencak silat. Misalnya pencak silat dari daerah Jawa
Barat yang terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal
dengan aliran Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan
tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini
digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang
berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat
digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri
khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsure
seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri
dalam pertarungan.
2. Sejarah Pencak SilatBerawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam
melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka
menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam
sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri juga
berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang
dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah ada sejak
zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana
memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri
dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk
mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak
senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief
yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara
itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri
dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah
mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau
dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak
dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu
pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren.
Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian
dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah
perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat
senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku
Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai
Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu
adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat
aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948,
terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai
organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan
pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk
sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya
dipertandingkan dalam SEA Games.
3. Aspek dan Bentuk Pencak Silat
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
· Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan
kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat
zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan
lain
Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah
satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan
bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam
menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada
aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah
penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga
meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal,
ganda atau regu.
4. Nilai Positif Adanya Pencak SilatBeberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat
adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi
5. Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional
1. PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa
2. IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
3. FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
4. PESAKA Malaysia : Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
5. PERSISI : Persekutuan Silat Singapore
6. EPSF : European Pencak Silat Federation
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun
Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh
dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya
berdiri pencak silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha
untuk mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan
besar yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan
nasional bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah,
sampai pada akhirnya bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.
3.2. Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan
dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya
pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari
nasional maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus
dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang
sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara,
yakni kelompok masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di
kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa,
Madura, dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah
Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di
Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat
menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu
organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang
diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia.perguruan-perguruan
yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga
menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah
resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama
Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun
1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan
secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar
Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan
beberapa hal lainnya
Rumusan masalah
a) Bagaimana sejarah dan perkembangan pencak silat?
b) Bagaimana nilai positif pencak silat?
BAB II PEMBAHASAN
A. SEJARAH PENCAK SILAT
Sejarah Bela diri yang berkembang di Nusantara didasarkan pada upaya pertahanan
suku menghadapi musuh, seperti tari perang Nias. Nenek moyang bangsa Indonesia
telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan
mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam. Mereka
menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam
sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang.
Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari
keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias
yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar. Silat diperkirakan
menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal
mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti
Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang
menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya
dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat
bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang
ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang
berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Dalam
bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak
terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan
spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia.
Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005). berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu
bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan
Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang
maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya. Pencak silat telah
dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama. Di
semenanjungMalaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu
gayong dan cekak Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di
Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa
istilah "silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini
menyebar dari Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara. Tradisi silat
diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke
murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah
silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain.
Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri
Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11.
Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh
Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande,
yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara
harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar)
yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda
Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka,Gajah Mada mahapatih Majapahit dan Si
Pitung dari Betawi. Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika
penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-
14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran
agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Dalam
budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan bagian tak
terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain
adalah gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan
acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat tradisi
"palang pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara
kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang
menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah
pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang
dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan
silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar
pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para pengawal pengantin
pria. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan
melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti
Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro,
Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut
Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku
Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah pesisir pulau
Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang
menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga mengembangkan
beladiri ini. Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa
perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat
aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia.
B. Teknik Dasar Pencak Silat
a) Sikap Pasang
Sikap pasang adalah teknik berposisi siap tempur optimal dalam menghadapi lawan
yg dilaksanakan secara teknis dan efektif.Sikap pasang dapat berpola serangan atau
belaan.Dalam pelaksanaanya sikap pasang merupakan kombinasi dan koordinasi
kreatif dari kuda-kuda,sikap tubuh,dan sikap tangan.ditinjau dari taktik penggunaanya
terdiri dari
ü Sikap pasang Terbuka
Yakni sikap pasang dengan posisi tangan dan lengan yg tidak melindungi tubuh
Sikap Pasang Terbuka
ü Sikap pasang tertutup
Yakni Sikap Pasang dengan posisi tangan dan lengan yg melindungi tubuh. Sikap
pasang dalam kombinasi dan koordinasi dengan kuda-kuda meliputi.
Ø Sikap pasang dengan kuda-kuda depan sejajar
Sikap pasang dengan kuda-kuda depan sejajar
Ø Sikap Pasang dengan kuda-kuda badan berputar
Sikap Pasang dengan kuda-kuda badan berputar
Ø Sikap pasang dengan kuda-kuda serong depan
Sikap pasang dengan kuda-kuda serong depan
Ø Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
sikap pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
Ø Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
Ø Sikap pasang dengan kuda-kuda tengah menyamping
Sikap pasang dengan kuda-kuda tengah menyamping
Ø sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan
Sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan
Ø Sikap pasang dengan satu kaki diangkat
Sikap Pasang dengan satu kaki di angkat.
b) Gerak Langka
Gerak langkah adalah teknik berpindah atau mengubah posisi di sertai dengan
kewaspadaan mental dan indera secara optimal untuk mendapatkan posisi yang
menguntungkan (Favourable/condusive) dalam rangka mendekati atau menjauhi
lawan bagi kepentingan serangan dan belaan yang dilaksanakan secara taktis dan
dalam pelaksanaannya selalu di kombinasikan dan di koordinasikan dengan sikap
tangan
ü Gerak Langkah dilihat dari beberapa segi yaitu :
1. Gerak langkah dari arahnya meliputi :
a. Gerak Langkah ke belakang
b. Gerak langkah serong kebelakang
c. Gerak langkah ke kiri
d. Gerak langkah serong kiri depan
e. Gerak langkah kedepan
f. Gerak Langkah serong kanan depan
g. Gerak langkah ke kanan
h. Gerak langkah seronh kanan belakang
2. Gerak Langkah ditinjau dari cara melaksanakannya, meliputi
a. Gerak langkah angkatan
b. Gerak langkah geseran
c. Gerak langkah ingsutan (seseran)
d. Gerak Langkah putaran
3. Gerak Langkah ditinjau dari pola taktiknya, meliputi
a. Gerak langkah lurus
b. Gerak langkahzig-zag(gergaji)
c. Gerak langkah Segitiga
d. Gerak langkah ladam (tapal Kuda)
e. Gerak langkah Liuk (meander)
f. Gerak Langkah ganda
c.) Tangkisan
Adalah suatu teknik untuk menggagalkan serangan lawan dengan melakukan
tindakan menahan serangan lawan dengan tangan,kaki dan tubuh. Contoh tangkisan
antara lain Tepis,Gedik,Kelit,Siku dan Potong.
1) Tangkisan Tepis
Yakni tangkisan dengan menggunakan satu atau ke dua telapak tangan terbuka
dengan kenaannya telapak dalam,arah gerakannya dari dalam keluar dan atas
kebawah.
Tangkisan Tepis
2) Tangkisan Gedik
Yakni tangkisan yang kenaanya lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas
kebawah
Tangkisan Gedik , Tangkisan Gedik
3) Tangkisan kelit
Yakni tangkisan yg menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka yang
kenaanya telapak tangan luar dan arah dari dalam keluar
4) Tangkisan siku
Yakni tangkisan yang menggunakan siku dengan lintasan dari luar ke dalam.
Tangkisan Siku, Tangkisan Siku
5) Tangkisan potong
Yakni tangkisan yang menggunakan satu tangan dan lengan di gerakkan ke samping
seperti gerakan memotong dengan kenaannya lengan bawah luar dengan posisi
tangan terbuka.
Tangkisan Potong, Tangkisan Potong
d.) Pukulan
Dalam Pencak Silat Olah Raga sesuai dengan peraturan yang ada,disebutkan bahwa
yang dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yg di
lakukan dengan mempergunakan tangan sebagai komponennya.
Jadi secara singkat dapat di jelaskan bahwa dalam Pencak Silat segala teknik pukulan
yang terdapat dalam Pencak Silat (dalam bentuk apaun) boleh dipergunakan untuk
menyerang yang disahkan dalam upaya memperoleh angka
Dari Sekian banyak teknik yang terdapat dalam pencak silat,dalam pelaksanannya
Pencak Silat Olah Raga ternyata tidak dapat dipergunakan,denagn pertimbangan
efesiensi dan efektivitas serta keselamatan pesilat.Dalam pertandingan Pencak Silat
Olah Raga,teknik pukulan yang sering dipergunakan adalah : pukulan depan,pukulan
sangkol/bandul , pukulan samping dan pukulan lingkar.
Ø Pukulan Depan
Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus kedepan,yang
mencapai hasil optimal dapat dilakukan dengan dibantu oleh pergerakan bahu putaran
pinggang yang mendukung untuk pemindahan beraat badan kedepan (tangan yang
menyerang).Pukulan ini dapat dilakukan dalam dua sikap tubuh yang berbeda,yaitu\
Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,sejajar
dengan posisi kaki yang berada didepan (jab)
Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,tidak
sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (Straight)
Ø Pukulan Sangkol
Yaitu Pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (90 %).Lintasan pukulan
adalah diayun dari bawah ke atas.Pukulan ini dapat dilaksanakan dengan posisi kaki
yg bervariasi,baik dengan posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang dipergunakan
yuntuk menyerang maupun tidak.
Ø Pukulan Lingkar
Yaitu pukulan yang dilakukan denagn lintasan pukulan dari arah samping luat tubuh
pesilat menuju ke arah dalam tubuh pesilat.Untuk mendukung tercapainya hasil
optimal dari pukulan lingkar ini,harus di dukung dengan pergerakan bahu dan
pinggang yang searah dengan arah pukulan.hal ini akan menambah bobot dengan
adanya dorongan berat badan pesilat ke tangannya.
Ø Pukulan Samping
Perkiraan dari teknik pukulan samping ini adalah punggung tangan.Adapun lintasan
dari samping dalam tubuh pesilat ke arah luar tubuh pesilat.
e.) Tendangan
Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang mempergunakan
untuk jarak jangkau jauh dan sedang mempergunakan tungkai sebagai komponen
penyerang. Dalam Pencak Silat Olah raga ,teknik tendangan yang masuk sasaran
mendapat nilai 2
Teknik-teknik tendangan yang terdapat dalam Pencak Silat pada prinsipnya dapat
dipergunakan untuk menyerang dalam pertandingan pencak silat olah raga. namun
sebagaimana halnya dengan pukulan, tidak semua teknik tendangan dapat
dipergunakan dan pertandingan,berdasarkan efesiensi pelaksanaan teknik tendangan
dan efektifitas untuk memperoleh angka serta keselamatan yang melakukan
tendangan tersebut. Teknik tendangan pada pertandingan Olah Raga adalah
tendangan :lurus, Sabit "T",belakang ,jejag dan gajul.
1. Tendangan depan/lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintas lurus ke
depan,dengan perkenaan pada pangkal jari-jari kaki.Variasi dalam pelaksanaa teknik
in i antaralain dengan lompatan
2. Tendangan Sabit
Tendangan Sabit adalah tendangan yang di lakukan dengan lintasan dari samping
(melengkung seperti sabit/arit),perkenaannya pada punggung kaki. Tendangan ini
dapat di laksanakan dalam posisi kaki berada di depan maupun di belakang dan dapat
pula di variasikan dengan lompatan
3. Tendangan " T "
Tendangan T adalah tendangan yang dilakukan dengan posisi tubuh menyamping dan
lintasan tendangan lurus ke samping.Perkenaannya adalah bagian tajam telapak kaki
dan tumit. Banyak Variasi dalam pelaksanaanya antara lain : T jepret,T gantung,T
lompat
4. Tendangan Jejag
Tendangan Jejag adalah tendangan yang dilaksanakan dengan posisi tubuh tegak dan
lintasan lurus kedepn,perkenaannya adalah tumit.Selintas tendangan ini mirip dengan
tendangan lurus,namun terdapat perbedaan prinsipil dalam pelaksanannya,Jika
tendangan lurus dengan melecutkan tungkai kedepan (seperti gerakan
menusuk)sedangkan tendangan gejos dilakukan denagn terlebih dahulu mengangkat
lutut setinggi mungkin dan kemudian mendorong tungkai kedepan sasaran
5. Tendangan belakang
Tendangan belakang yaitu tendangan yang dilakukan dengan terlebih dahulu
memutar tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan,dengan perkenaan pada telapak
kaki atau tumit
6. Tendangan Gajul
Tendangan gajul perkenaannya pada tumit se4dang lintasannya adalah dari arah
bawah ke atas Tendangan Gajul
e.) Tangkapan
Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan
sedang yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan
untuk dilanjutkan dengan bantingan,jatuhan atau kuncian
Dari segi teknik, tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam yang masing-
masing disebut tangkapan luar dan dalam
ü Tangkapan luar adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah luar tubuh pesilat
yang melakukan teknik tangkapan,sedangkan tangkapan dalam adalah teknik
tangkapan yang dilaksanakan dari arah dalam tubuh pesilat yang melakukan teknik
tangkapan
f.) Bantingan
Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan jarak jangkau dekat yang
dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan
untuk selanjutnya,melalui proses mendorong atau menarik, di hempaskan dilihat dari
titik tumpu penyangganya bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang-kurangnya
4 macam teknik yaitu : bantingan tungkai,bantingan pinggul,bantingan punggung
dan bantingan kaki.
g.) Jatuhan
Pengertian jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan
sedang yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk
menjatuhkan lawan
v Teknik jatuhan ini dalam pencak silat lazim disebut teknik sapuan yang dapat di
bedakan menjadi 1 macam yaitu :
a) Sapuan Tegak, Yaiyu menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan
tungkai yang disapukan dalam posisi tegak kekaki lawan
b) Sapuan rebah yaitu teknk menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan
menggunakan tungkai yang disapukan dalam posisi rebah ke kaki lawan.
c) Besetan yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan
kaki dan tungkai yang dikaitkan ke kaki lawan
d) Guntingan yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menjepitkan
kedua tungkai pada bagian tubuh untuk diserang
e) Sabetan yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan kenaan tulang kering kesasaran
betis dengan lintasan dari luar kedalam
Sumber : Bahan Penataran Pelatih Pencak Silat DKI Jakarta,2001
Dinas Pemuda dan Olah Raga DKI Jakarta & IPSI DKI Jakarta.
Saat Menerima Piala Pesilat Terbaik Putra Kabupaten Tangerang 1996
C. NILAI POSITIF
1. Kesehatan dan kebugaran;
2. Membangkitkan rasa percaya diri;
3. Melatih ketahanan mental;
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi;
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria;
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun
Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh
dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri
pencak silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk
mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar
yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan
nasional bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah,
sampai pada akhirnya bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta : Depdikbud.
Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta
: Depdikbud.
Carr, Gerry. 2000. Atletik (Edisi Terjemahan). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Suharno H. P, Alat-Alat Tes Pengukuran Kesegaran Jasmani, Jakarta, 1985