studi tentang manajemen kurikulum terpadu mata...

77
STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AL-ISLAM KUDUS S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam Disusun Oleh: ASRI ADRIYATI NIM : 3103187 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008

Upload: nguyennhu

Post on 08-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AL-ISLAM KUDUS

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)

Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam

Disusun Oleh:

ASRI ADRIYATI

NIM : 3103187

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2008

Page 2: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

ب

Drs. Abdul Kholiq, M.Ag

Jl. Jatisari Baru 1 RT.03/I

Mijen Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 4 (empat) eks.

Hal : Naskah Skripsi

a.n Sdri. Nur Farida

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini

saya kirim naskah Skripsi saudari:

Nama : Asri Adriyati

NIM : 3103187

Judul : STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM

TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AL-

ISLAM KUDUS

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadi maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, Juli 2007

Pembimbing,

Drs. Abdul Kholiq, M.Ag NIP : 150 279 726

Page 3: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

ج

PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda Tangan

Drs. Saefudin Zuhri, M.Ag. _______________ ________________ Ketua Syamsul Ma’arif, M.Ag _______________ ________________ Sekretaris Drs. Fatah Syukur, M.Ag. _______________ ________________ Anggota I Drs. Wahyudi, M.Pd. _______________ ________________ Anggota II

ii

Page 4: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

د

ABSTRAK

Asri Adriyati (NIM: 3103187). Studi tentang Manajemen Kurikulum Terpadu Mata Pelajaran Kepanduan Di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Islam Kudus. Semarang: Program Strata S1 Jurusan Kependidikan Islam IAIN Walisongo 2008.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) konsep dasar mengenai manajemen kurikulum terpadu kepanduan; 2) sejauh mana implementasi manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan yang ada di SDIT Al-Islam Kudus.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisa data secara induktif. Data-data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, interview dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan menggunakan tehnik analisa induktif. Dari implementasi manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan itu dapat diketahui : 1) pengertian dan pola pengembangan manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan; 2) implementasi manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan dengan menggunakan fungsi-fungsinya.

Kemudian dari kajian dan temuan diatas, kiranya dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyusun dan merumuskan suatu kurikulum kepanduan dengan keterpaduannya terhadap kurikulum sekolah tanpa meninggalkan dasar-dasar pendidikan Islam.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan pemikiran, informasi, pengetahuan serta sumbangsih masukan bagi para praktisi pendidikan, lembaga-lembaga pendidikan, para pemikir pendidikan, mahasiswa dan seluruh pihak yang membutuhkannya di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Page 5: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

ه

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak

berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga

skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat

dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 17 Januari 2008

Deklarator

Asri Adriyati NIM : 3103187

Page 6: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

و

MOTTO

الد من كصيبن سنال تة واآلخر ارالد الله اكا آتغ فيمتاباوين…

“Dan cari lah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan)

duniawi...” (QS. Al-Qashas: 77)1

1 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, (Bandung: Jumanatul ‘Ali-ART, 2004), hlm. 395.

Page 7: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

ز

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

• Ibunda Siti Fatimah tercinta yang dengan penuh kasih sayang dan tetesan

air mata serta doa yang tulus nan suci ananda harapkan dapat terus

menyongsong masa depan dalam menghadapi tantangan hidup, rasa terima

kasih tidak dapat ananda ucapkan walaupun dengan kata-kata yang paling

manis sekalipun dan juga ayahanda Sadeli yang dengan iringan doa selalu

menyertai langkah ananda dalam menghadapi kehidupan, semoga Allah

selalu memberikan kasih sayang dan ridloNya.

• Kakak- kakakku & keponakan kecilku tersayang, terima kasih atas motivasi,

perhatian dan dukungannya serta menghibur penulis dalam suka maupun

duka selama ini.

• Semua sahabatku terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya.

• Segenap para pembaca yang budiman.

Page 8: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

ح

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Shalawat

dan salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad SAW yang selalu penulis harapkan syafaahnya.

Berkat rahmat, nikmat serta kasih sayang Allah SWT, penulis dapat

menyelesaikan dan menyajikan skripsi ini guna memenuhi syarat untuk

memperoleh gelar sarjana dalam ilmu pendidikan Islam (Tarbiyah).

Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak terselesaikan jika tanpa

uluran tangan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak baik bersifat materiil

maupun spirituil. Dengan teriring rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih

kepada mereka yang berjasa, khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M.Ed., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang

2. Ibu Dra. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd. dan Bapak Ismail SM, M.Ag., selaku dosen

dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan

fikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan

skripsi ini.

3. Para dosen pengajar sekaligus sebagai penguji dan staf karyawan di lingkungan

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

4. Ibu Istifaizah, S.Ag., selaku Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Islam

Kudus beserta segenap guru khususnya pengajar kepanduan dan seluruh

karyawan yang telah memberikan ijin dan membantu dalam penelitian skripsi

ini.

5. Ibunda tercinta Siti Fatimah yang tak pernah lelah memberikan motivasi dan

doa yang tulus bagi penulis selama menyelesaikan studi serta penyusunan

skripsi dan juga ayahanda Sadeli yang turut serta mendampingi dengan doanya

kepada penulis.

6. Kepada kakak-kakakku tercinta mbak Zaenab dan suaminya, mas Wan, mas

Dullah dan istrinya, mas Fauzi, mas Wahib yang telah memberikan dukungan

Page 9: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

ط

serta semangat juga keponakan kecilku tersayang Fia dan Ardi yang selalu

menghibur penulis saat suka maupun duka selama penyusunan skripsi.

7. Kepada kakak seperjuanganku (mbak Fadhil dan mbak Nur) yang juga telah

memberikan support dan bantuannya.

8. Teman-teman seperjuanganku (Isun, Ipeh, Lulu’ & Anita) terima kasih atas

kebersamaan suka dan duka juga semangat yang kalian berikan. Serta teman-

teman di Metamorfosa House (mpok atie, suidhoh dan Icoh) yang telah

memberikan perhatian, kebersamaan serta motivasinya.

9. Teman-teman seperjuanganku di HMI MPO Fakultas Tarbiyah, sekaligus

seluruh warga Assalam (mbak naning, mbak Um, ninok, iik, devi, cuplis,

cimus dan umpling) yang telah memberi tempat, motivasi, bantuan serta

menghibur penulis dengan canda, kebersamaan, tangis dan tawa kalian disaat

suka maupun duka selama menyelesaikan skripsi. Dan juga tak lupa seluruh

warga waalaikum yang turut membantu.

10. Mas Ipung yang telah menyediakan tempat, tenaga dan waktunya dalam proses

pengetikan skripsi.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Atas jasa-jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal

mereka diterima disisi Allah SWT. dan mendapat balasan pahala yang lebih serta

mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Kemudian penyusun mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan

dalam menyusun skripsi ini, maka diharapkan kritik dan saran yang konstruktif

dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan

bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, 17 Januari 2008

Penulis

Page 10: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

ي

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

NOTA PEMBIMBING .............................................................................. ii

PENGESAHAN ......................................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

DEKLARASI ............................................................................................. v

MOTTO ..................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar belakang masalah .................................................................. 1

B. Penegasan istilah ........................................................................... 6

C. Rumusan masalah .......................................................................... 8

D. Tujuan penelitian............................................................................. 8

E. Telaah pustaka ................................................................................ 8

F. Metode penelitian ........................................................................... 10

BAB II MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU KEPANDUAN ...... 14

A. Konsep dasar manajemen................................................................ 14

1. Pengertian manajemen ............................................................. 14

2. Tujuan manajemen .................................................................. 15

3. Fungsi manajemen .................................................................... 17

B. Kurikulum terpadu ........................................................................ 19

1. Pengertian kurikulum terpadu ................................................. 19

2. Karakteristik kurikulum terpadu ............................................. 22

3. Komponen-komponen kurikulum terpadu ............................... 24

Page 11: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

ك

C. Kepanduan ...................................................................................... 28

1. Pengertian dan sejarah perkembangan kepanduan .................. 28

2. Eksistensi kepanduan dalam pendidikan................................... 30

D. Manajemen kurikulum terpadu kepanduan..................................... 32

1. Perencanaan kurikulum terpadu kepanduan ............................ 32

2. Pengorganisasian kurikulum terpadu kepanduan...................... 34

3. Pengarahan kurikulum terpadu kepanduan ............................... 35

4. Evaluasi kurikulum terpadu kepanduan .................................... 35

BAB III MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA

PELAJARAN KEPANDUAN DAN PELAKSANAANNYA DI

SDIT AL-ISLAM KUDUS ................................................................. 37

A. Kondisi umum SDIT Al-Islam Kudus ........................................... 37

B. Implementasi manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran

kepanduan ...................................................................................... 44

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM

TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN.............................. 53

A. Analisis terhadap perencanaan kurikulum terpadu mata

pelajaran kepanduan ....................................................................... 53

B. Analisis terhadap pengorganisasian kurikulum terpadu mata

pelajaran kepanduan........................................................................ 55

C. Analisis terhadap pengarahan kurikulum terpadu mata pelajaran

kepanduan ....................................................................................... 57

D. Analisis terhadap evaluasi kurikulum terpadu mata pelajaran

kepanduan ....................................................................................... 58

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 60

A. Kesimpulan .................................................................................... 60

B. Saran - saran ................................................................................... 60

C. Kata penutup .................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

ل

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Keadaan Siswa SDIT Al-Islam Kudus .............................. 42

Tabel 2 Daftar Guru dan Karyawan SDIT Al-Islam Kudus ...................... 43

Page 13: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Format pendidikan nasional yang sudah bergulir puluhan tahun,

ternyata belum juga mampu melahirkan manusia-manusia Indonesia yang

bertanggung jawab, jujur dan memiliki integritas yang tinggi. Yang terjadi

justru sebaliknya, moral bangsa semakin terperosok kedalam kubangan

lumpur yang menjijikkan. Indonesia kini telah menjadi bangsa yang dikenal

sebagai negara dengan tingkat korupsi, tingkat kerusakan lingkungan, tingkat

kriminalitas, penggunaan narkoba dan penghutang tinggi di dunia. Semua itu

terjadi karena format pendidikan yang diterapkan mengalami ketimpangan

kurikulum. Pada sektor pendidikan umum terjadi “sekularisasi pendidikan”,

yang memisahkan pendidikan umum dari pendidikan agama yang

sesungguhnya sarat dengan pesan-pesan moral, sementara di sektor

pendidikan agama yang banyak diselenggarakan dalam institusi madrasah atau

pesantren terjadi “sakralisasi” yakni, muatan-muatan agama yang seolah

“tidak peduli” dengan apa yang terjadi dan berkembang di dunia.

Oleh karena itu, terlebih dahulu perlu untuk mengetahui lebih lanjut

tentang hakikat tujuan pendidikan islam yang sebenarnya. Pada dasarnya

islam merupakan agama yang sempurna, memberikan pijakan yang jelas

tentang tujuan dan hakikat pendidikan yakni memberdayakan potensi fitrah

manusia yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan, sehingga

manusia dapat memfungsikan dirinya sebagai hamba. Dalam firman Allah QS.

Adz Dzariyat : 56

)56: الذريات . (وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”1 (QS. Adz-Dzariyat; 56)

1 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Al Jumanatul Ali,

2004), hlm. 524.

Page 14: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

2

Disamping itu manusia juga mempunyai peran menjalankan risalah

yang dibebankan kepadanya sebagai khalifah dimuka bumi. Hal ini

sebagaimana dalam firman Allah QS. Al Baqarah : 30

)30: البقرة (...وإذ قال ربك للملائكة إني جاعل في الأرض خليفة

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi.”2 (QS. Al-Baqarah : 30)

Dengan demikian pendidikan berarti merupakan suatu proses membina

seluruh potensi manusia sebagai makhluk yang beriman dan bertaqwa, berfikir

dan berkarya untuk kemaslahatan diri dan lingkungannya.

Tujuan pendidikan seharusnya mengajarkan, mengasuh, melatih,

mengarahkan, membina dan mengembangkan seluruh potensi peserta didik

dalam rangka menyiapkan untuk merealisasikan fungsi dan risalah

kemanusiaannya dihadapan Allah SWT : yaitu mengabdi sepenuhnya kepada

Allah SWT dan menjalankan misi kekhilafahannya dimuka bumi sebagai

makhluk yang berupaya memakmurkan kehidupan dalam tatanan hidup

bersama dengan aman, damai dan sejahtera.3

Dengan landasan filosofis seperti itulah, sepanjang sejarah pendidikan

Islam sejak awal abad 7-11 M telah membuktikan diri sebagai umat yang

memiliki peradaban gemilang dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, yakni tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

kebudayaan Islam merupakan akibat dari berpadunya unsur-unsur pembawaan

ajaran Islam dengan unsur-unsur yang berasal dari luar.4

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam sejarah pendidikan

Islam tidak dikenal istilah pendikotomian ilmu yaitu dikotomi antara ilmu-

ilmu agama dan ilmu-ilmu umum. Secara teoritis, ajaran dasar Islam

2 Ibid., hlm. 7. 3 Abdur Rahman Shalih Abdullah, Landasan dan Tujuan Pendidikan menurut Al Quran

dan Implementasinya, (Bandung: CV. Diponegoro), hlm. 151. 4 Zuhairini, dkk., Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,2004), cet.7, hlm.106.

Page 15: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

3

tidak memberikan tempat pada pola pikir dikotomis dalam pendidikan dan

keilmuan Islam.5

Sedangkan menurut Abdurrahman Saleh Abdullah menyatakan bahwa

didalam pendidikan Islam memiliki tiga tujuan pokok yakni tujuan jasmaniah

(ahdaf al-jismiyyah), tujuan ruhani (ahdaf al-ruhiyyah) dan tujuan mental

(ahdaf al-aqliyyah). Ketiga tujuan tersebut merupakan keterpaduan utuh dari

tubuh, ruh dan akal yang masing-masing tidak terpisah.6

Sehingga membangun suatu sistem pendidikan yang baik berarti

menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang mampu membentuk kepribadian

peserta didik, sebagaimana ungkapan Ahmad D. Marimba, yang dikutip oleh

Abudin Nata bahwa pendidikan itu sendiri diartikan sebagai bimbingan atau

pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan-perkembangan

jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.7

Tentu saja dalam prosesnya tidak menyimpang pada pedoman umat Islam

yakni al Qur’an dan al Hadits.

Dalam kepribadian seseorang ditentukan oleh kualitas dan kuantitas

pengalaman belajarnya. Sehingga kegiatan pendidikan yang baik menuntut

konsekwensi dengan menciptakan lingkungan belajar dalam suatu arena (area)

belajar yang secara sengaja direkayasa sedemikian rupa. Dengan demikian

kegiatan pramuka merupakan salah satu alternatif jalan keluar agar dapat

mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, hal ini sebagaimana sejarah

munculnya kegiatan pramuka yang diselenggarakan oleh Lord Robert Boden

Powell of Giwell8 dengan bermula dari pengalaman hidup beliau yang

kemudian tergugah untuk mengeluarkan gagasan mengenai pembinaan remaja

di negeri Inggris. Pembinaan remaja inilah yang terus tumbuh berkembang

sehingga menjadi gerakan pendidikan kepramukaan sekarang.

5 Abdurrahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik; Humanisme

Religius sebagai Paradigma Pendidikan Islam,(Yogyakarta: Gama Media, 2002), hlm.7. 6 Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al Quran,(Jakarta :

PT.Rineka Cipta,2005), hlm. 137. 7 Abudin Nata, Filsafat pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm.

49. 8 M. Amin Abbas, dkk., Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, (Semarang: Beringin Jaya,

1994), hlm. 19.

Page 16: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

4

Dalam konteks itulah sekolah Islam terpadu mencoba meretas jalan

membangun pendidikan berkualitas dengan berupaya menciptakan pendidikan

kepanduan yang mengintegrasikan berbagai komponen dan kekuatan yang

diharapkan mampu membentuk pendidikan yang kokoh dan efektif.

Sehingga pandu sekolah Islam terpadu merupakan bagian dari sistem

pendidikan Islam yang melengkapi kekurangan pada proses KBM formal dan

bagian-bagian lain, dengan demikian penyelenggaraan pendidikan bear-benar

utuh dan menyeluruh mengarah kepada tercapainya tujuan pendidikan Islam.

Dalam pendidikan umum (baca: sekolah) ataupun madrasah biasa menyebut

pandu dengan istilah pramuka, namun sekolah Islam terpadu

menyelenggarakan kepanduan dengan memiliki format yang lebih jelas,

terarah serta terkoordinasi yang sudah pasti berbeda dengan format kegiatan

pramuka pada umumnya yaitu penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan diluar

KBM formal atau ekstrakurikuler.

Oleh karena itu kurikulum menjadi salah satu aspek penting dari

sistem dan penyelenggaraan pandu sekolah Islam terpadu. Hal ini

sebagaimana ungkapan Zamroni bahwa kurikulum diibaratkan dengan tubuh,

kurikulum merupakan jantungnya pendidikan 9 kurikulum adalah seperangkat

rancangan nilai, pengetahuan dan ketrampilan yang harus ditransfer kepada

peserta didik dan bagaimana proses transfer tersebut harus dilaksanakan.

Jadi, pandu sekolah Islam terpadu muncul dengan kurikulum yang

tentunya akan berbeda bahkan tidak ada pada kegiatan pramuka. Di sekolah

ini kurikulum kepanduan menjadi bagian bentuk ciri khusus dalam kegiatan

pramuka yakni dengan membentuk kurikulum yang integrated, hal ini

sebagaimana dijelaskan oleh Nasution10 dengan membagi jenis-jenis

kurikulum menjadi 3 bentuk; yang salah satunya adalah Integrated

Curriculum. Integral berasal dari kata “Integer” yang berarti unit. Dengan

integrasi dimaksud perpaduan, koordinasi, harmoni, kebulatan keseluruhan.

Jadi, yang dimaksud bukan hanya segi penyajian bahan pelajaran dalam

9 Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, (Yogyakarta: Bigraf, 2000), hlm. 128. 10 S. Nasution, M.A., Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Ed. 2, Cet. 4,

hlm.195-196.

Page 17: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

5

bentuk kurikulum, akan tetapi juga berorientasi pada tujuannya. Dengan

kebulatan bahan pelajaran diharapkan membentuk anak-anak menjadi pribadi

yang “integrated” yakni manusia yang sesuai atau selaras hidupnya dengan

sekitarnya.

Disamping itu, lembaga pendidikan merupakan suatu organisasi yang

berupaya mencapai tujuan pendidikan yang dicanangkan. Menurut Tilaar yang

dikutip oleh Jasa Ungguh Muliawan11 memaparkan bahwa; efektivitas dan

efisiensi mekanisme kerja operasional lembaga pendidikan dalam membantu

keterselenggaraan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor

kualitas manajemen pendidikan, sehingga kurikulum sendiri tentunya

memerlukan manajemen yang baik. Manajemen pada hakikatnya berkenaan

dengan cara-cara pengelolaan suatu lembaga agar supaya tujuan lembaga

tersebut tercapai secara efisien dan efektif.12 Sedangkan

pengelolaan/manajemen pendidikan fokus dari segala usahanya adalah terletak

pada PBM yang di dalamnya tak terlepas dengan kurikulum. Jadi, manajemen

kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan

diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara

kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi

membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.13

Sesuai dengan penjabaran diatas bahwa pandu sekolah Islam terpadu

merupakan wujud bentuk kegiatan pendidikan dengan orientasi yang berbeda

dengan kegiatan pramuka pada sekolah umum, maka tentunya manajemen

kurikulum kepanduan yang telah mengintegral atau menjadi bagian dari

kurikulum sekolah tersebut akan sangat berpengaruh terhadap proses serta

prospek kegiatan pendidikan tersebut. Sehingga bagaimana manajemen

kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan yang diterapkan perlu diteliti

sebagai salah satu model dalam mengembangkan kualitas kegiatan

11 Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif; Upaya Mengintegrasikan

Kembali Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 190. 12 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2000), Cet. 3, hlm. 1. 13 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), (Jakarta:

Rineka Cipta, 1996), hlm.80.

Page 18: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

6

kepanduan/pramuka pada sekolah-sekolah di Indonesia. Sehubungan dengan

hal tersebut penulis memberanikan diri untuk menulis skripsi yang berkaitan

dengan manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan. Sedangkan

judul yang dapat penulis ajukan untuk permasalahan diatas adalah “STUDI

TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA

PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

(SDIT) AL ISLAM KUDUS”.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah pemahaman dalam judul penelitian ini, maka

penulis perlu memberi pengertian dan batasan dari istilah-istilah yang

digunakan dalam judul penelitian ini.

1. Studi

Kata “studi” berasal dari bahasa inggris “study” yang berarti

penelitian ilmiah; kajian, telaahan.14

2. Manajemen

Manajemen diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi,

memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspek nya

agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.15

Manajemen yang dimaksud disini adalah manajemen yang

terorganisasi dalam suatu lembaga pendidikan.

3. Kurikulum Terpadu

Kurikulum terpadu terdiri dari 2 kata yaitu kurikulum dan terpadu.

Dalam kamus besar bahasa indonesia, kurikulum berarti perangkat mata

pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan.16

Kurikulum disini tidak hanya meliputi bahan pelajaran tetapi

meliputi seluruh kehidupan dalam kelas. Sebagaimana definisi William B

Ragan yang dikutip oleh Nasution yang menjelaskan arti kurikulum

14 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2003), Edisi ketiga, hlm. 1093. 15 Nanang Fattah, Op. Cit., hlm. 1. 16 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit., hlm. 617.

Page 19: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

7

sebagai berikut : “ The tendency Indonesia recent decades has been to use

the term Indonesia a broader sense to refer to the whole life and program

of the school. The term Islam used….to include all the experiences of

children for which the school accepts responsibility.”

Bahwa Ragan menggunakan kurikulum dalam arti yang luas, yang

meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah, yakni segala

pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah.

Terpadu 17 berarti: sudah dipadu (disatukan, dilebur menjadi satu).

Yang dimaksud terpadu dalam penulisan ini adalah perpaduan dalam ilmu

pengetahuan antara ilmu agama dan ilmu umum, perpaduan kurikulum

kepanduan dan sekolah juga perpaduan skill dan tujuan pendidikan..

4. Mata Pelajaran

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pelajaran diartikan yang

dipelajari atau diajarkan.18 Sedangkan mata pelajaran berarti pelajaran

yang harus diajarkan (dipelajari) untuk sekolah dasar atau sekolah

lanjutan.19 Adapun maksud mata pelajaran dalam penulisan ini adalah

materi/ pelajaran yang diajarkan untuk sekolah dasar.

5. Kepanduan

Kepanduan berasal dari kata dasar pandu yang berarti anggota

perkumpulan pemuda yang berpakaian seragam khusus, bertujuan

mendidik anggotanya supaya menjadi orang yang berjiwa ksatria, gagah

berani dan suka menolong sesama makhluk;20 sedangkan kata kepanduan

diartikan perihal pandu, urusan (gerakan dsb) pandu.21 Jadi kata

kepanduan erat sekali hubungannya dengan pramuka, yang dimaksud

kepanduan dalam penulisan ini adalah suatu pendidikan kepramukaan

dengan bentuk atau format yang lebih berbeda dengan pramuka pada

umumnya.

17 Ibid., hlm. 810. 18 Ibid., hlm.17. 19 Ibid., hlm.722. 20 Ibid., hlm.821. 21 Ibid., hlm. 822.

Page 20: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

8

C. Rumusan Masalah

Berawal dari alasan pemilihan judul diatas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan di

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Islam Kudus?

2. Bagaimana implementasi manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran

kepanduan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Islam Kudus?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan dan menganalisa manajemen kurikulum terpadu mata

pelajaran kepanduan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Islam

Kudus.

2. Menganalisa implementasi manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran

kepanduan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Islam Kudus.

E. Telaah Pustaka

Manajemen dalam lingkup pendidikan menjadi suatu hal yang penting.

Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan suatu organisasi yang

didalamnya terdapat beberapa komponen yang perlu diatur dan ditata.

Diantara komponen tersebut adalah kurikulum yang merupakan sentral dalam

seluruh proses pendidikan. Dalam pendidikan Islam pada dasarnya harus

mengacu pada ajaran Islam yang tidak memilah - milah antara ilmu agama dan

ilmu umum.

Adapun sejauh pengetahuan peneliti dari beberapa literature yang

sudah dibaca, terdapat beberapa skripsi yang telah membahas secara sistematis

tema seputar manajemen, kurikulum, dan pendidikan Islam, diantaranya

adalah karya dari Marfu’ah (3102077)22 dengan judul skripsi “Kurikulum

22 Marfu’ah , “ Kurikulum Pendidikan Pra Sekolah (Studi tentang Manajemen Kurikulum

di TK Islam Terpadu “Harapan Bunda” Pedurungan kota Semarang”, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam IAIN Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007).

Page 21: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

9

Pendidikan Pra Sekolah (Studi tentang Manajemen Kurikulum di TK Islam

Terpadu Harapan Bunda Pedurungan kota Semarang)”. Didalamnya

dikemukakan bagaimana manajemen kurikulum dengan planning, organizing,

actuating dan controlling.

Karyanya Ahmad Musthofa (3603002)23 dengan judul skripsi

“Kurikulum Pendidikan Agama Islam (kajian Al Quran surat Al ‘Asr)” yang

didalamnya membahas mengenai ruang lingkup kurikulum Pendidikan Agama

Islam dari sudut pandang Al Quran dalam surat Al ‘Asr.

Kajian lainnya dilakukan oleh Dakhori (3100082)24 dengan judul

skripsi “Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SD Islam

Terpadu Permata Bunda Fullday School Bawen kab. Semarang dan

Implikasinya terhadap Kebiasaan Belajar Siswa”, didalamnya

mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum Pendidikan Agama Islam dan tingkat

kebiasaan belajar siswa berkaitan dengan program fullday school.

Selanjutnya berkaitan dengan pembahasan pendidikan Islam

nondikotomik penulis mengacu dari salah satu skripsi dalam karyanya Misiam

Siti Nurkhasanah (3100072)25 dengan judul “Ide-ide Pendidikan

Nondikotomik (Telaah Sosio Historis atas Pemikiran Prof. K. H. Saifuddin

Zuhri tahun 1919-1985)” memaparkan tentang bagaimana pemikiran

Saifuddin Zuhri mengenai pendidikan nondikotomik.

Diantara beberapa penelitian diatas, Marfu’ah mengemukakan

bagaimana manajemen kurikulum di TKIT Harapan Bunda, sementara itu

Ahmad Musthofa membahas mengenai ruang lingkup kurikulum Pendidikan

Agama Islam dari sudut pandang Al Quran dalam surat Al ‘Asr, sedangkan

23Ahmad Musthofa, “Kurikulum Pendidikan Agama Islam (kajian Al Quran surat Al

‘Asr)”, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2006).

24Dakhori, “Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SD Islam Terpadu Permata Bunda Fullday School Bawen kab. Semarang dan Implikasinya terhadap Kebiasaan Belajar Siswa” Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2005).

25 Misiam Siti Nurkhasanah , “ Ide-ide Pendidikan Nondikotomik (Telaah Sosio historis atas Pemikiran Prof. K.H. Saifuddin Zuhri tahun 1919-1985)”, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2004).

Page 22: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

10

Dakhori meneliti tentang pelaksanaan kurikulum PAI di SDIT Permata Bunda

Bawen, lain halnya Siti Nurkhasanah meneliti tentang bagaimana pemikiran

Saifuddin Zuhri mengenai pendidikan nondikotomik. Namun dalam penelitian

ini, dititiktekankan pada bagaimana manajemen kurikulum terpadu mata

pelajaran kepanduan dan implementasinya di SDIT Al-Islam Kudus.

F. Metode Penelitian

Pada dasarnya penelitian adalah kegiatan untuk menemukan,

mengembangkan, atau mengkaji suatu pengetahuan, oleh karena itu penelitian

harus didasarkan pada penyelidikan dan pengumpulan data dengan analisa

yang logis untuk tujuan tertentu.

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif

dengan rancangan fenomenologis.26 Penelitian ini memiliki karakteristik

natural dan merupakan kerja lapangan yang bersifat deskriptif.27

Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui bagaimana manajemen

kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan di SDIT Al Islam Kudus

dengan pelaksanaannya yang kemudian digambarkan secara rinci

berdasarkan data-data yang ada berlandaskan teori-teori.

2. Data dan Sumber Data

Pada penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan umumnya

berbentuk kata-kata, gambar-gambar, dan kebanyakan bukan angka-angka,

kalaupun ada angka-angka, sifatnya hanya sebagai penunjang, data

dimaksud meliputi transkip wawancara, catatan data lapangan, foto-foto,

dokumen pribadi, nota dan catatan lainnya.28

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berusaha mengumpulkan data-

data yang diperlukan melalui sumber data. Sumber data ini dibagi menjadi

2 macam, yaitu :

26 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 9.

27 Julia Brannen, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), cet. IV, hlm. 69.

28 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm. 61.

Page 23: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

11

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-

sumber primer, yakni sumber asli yang memuat informasi (khususnya

perihal kepanduan) atau data tersebut.29 Dalam penelitian ini, sumber

primernya adalah wakil kepala sekolah bagian kurikulum, dan guru

kepanduan SDIT Al Islam Kudus.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

yang bukan asli memuat informasi atau data tersebut.30 Dalam

penelitian ini diperoleh melalui kepala sekolah dan guru mentoring

SDIT Al-Islam Kudus beserta arsip-arsipnya.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Adapun tehnik pengumpulan datanya 31 adalah sebagai berikut:

a. Interview (wawancara)

Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau

kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara. Metode ini digunakan untuk mengadakan wawancara

kepada Waka kurikulum, guru kepanduan, guru kelas dan orang tua

peserta didik yang dapat dijadikan sebagai sumber data

b. Observasi atau pengamatan

Observasi diartikan sebagai suatu aktiva yang sempit, yakni

memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Metode ini

digunakan secara langsung untuk mengamati keadaan pembelajaran

pandu di SDIT Al- Islam Kudus.

29 Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: CV. Rajawali, 1990), Ed.

1, cet. 2, hlm. 132. 30 Tatang A. Amirin, Op. Cit., hlm. 132. 31 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1998), cet. 11, hlm.145-149.

Page 24: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

12

c. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-

barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis yakni buku pedoman kepanduan

SDIT, arsip-arsip dan buku sejarah tentang Al-Islam.

4. Analisis Data

Metode analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara

sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk

meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan

menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.32

Dalam menganalisa data penulis menggunakan tehnik analisis

kualitatif dengan menggunakan pola berfikir induktif yakni berangkat dari

fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang bersifat empiris kemudian

temuan tersebut dipelajari dan dianalisis sehingga bisa dibuat suatu

kesimpulan dan generalisasi yang bersifat umum.33 Disamping itu juga

digunakan tehnik Triangulasi34 yang berguna untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data-data yang ada.

Analisis data dalam penelitian ini tidak diwujudkan dalam bentuk

angka melainkan berupa laporan dan uraian deskriptif mengenai

manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan yang diterapkan

di SDIT Al-Islam Kudus, kemudian dianalisis melalui tehnik triangulasi

dengan data yang ada. Selanjutnya dengan analisis seperti ini akan

diketahui apakah manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan

yang diterapkan di lembaga tersebut sesuai dengan konsepnya ataukah

belum. Kemudian strategi apa yang ditempuh sekolah dalam menghadapi

kendala-kendala berkaitan dengan implementasi kurikulum terpadu mata

pelajaran kepanduan.

32 Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif, Ed. III, (Yogyakarta: Rake Saras, 1996),

hlm. 104. 33 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid I, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 42. 34 Lexy J. Moleong, Op. Cit., hlm. 330.

Page 25: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

13

BAB II

MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU KEPANDUAN

A. Konsep Dasar Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Istilah pengelolaan atau manajemen berdasarkan tujuan untuk pertama

kali digunakan Peter Ducker pada tahun 1954 dan sejak itu prinsip ini

terkenal luas dan digunakan sebagai suatu sistem manajemen dalam

industri dan perdagangan. Menurut Ducker, manajemen merupakan suatu

ramalan bahwa dengan menggunakannya seseorang manajer pada waktu

yang akan datang akan dapat mempertanggungjawabkan baik hasil

maupun kualitas hubungan kemanusiaan yang berlaku di dalam

organisasinya.1

Dalam kamus besar bahasa Indonesia manajemen diartikan

penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran, pimpinan

yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.2

Sedangkan menurut James A. F. Stonner; manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha

para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya lain yang ada dalam

organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan3

Di dalam bukunya Henry L. Sisk mengatakan bahwa management is

the coordination off all resources through the processes of planning,

organizing, directing and controlling in order to attain stated objectives4

(Managemen adalah proses Pengkoordinasian seluruh sumber daya

melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengendalian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan)

1 Ivor, K. Devies, Pengelolaan Belajar, (Jakarta: Gramedia Widia Sarana, 1996),

hlm.328. 2 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm.708. 3 Heidjrachman Ranu Pandojo, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta: UPP YKPN,

1996), hlm. 3. 4 Henry L. Sisk, Principles of Management, (ohro : south western publishing company,

1969), hlm.10.

Page 26: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

14

Menurut Mahmud Sayyid Sulton mengemukakan: 5

إن اإلدارة يف أوسع معانيها هي اجتاه خمطط إىل حل مجيع أنواع املشكالت . نشاط فردي أو مجاعي تقريبايف كل

“Manajemen merupakan proses pengarahan dalam menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada dalam kegiatan setiap individu ataupun masyarakat”.

Dengan demikian, dari beberapa pengertian manajemen di atas dapat

diambil suatu pengertian bahwa pada dasarnya dari pengertian-pengertian

tersebut memberikan arti yang sama dimana dalam pengertiannya

manajemen merupakan sebuah proses, aktivitas, pemanfaatan dari semua

faktor serta sumberdaya dengan menggunakan fungsi-fungsinya yaitu

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan juga pengendalian untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Tujuan Manajemen

Manajemen yang baik ialah manajemen yang tidak jauh menyimpang

dari konsep, dan yang sesuai dengan obyek yang ditanganinya serta

tempat organisasi itu berada, yang dalam hal ini tidak lain adalah tujuan

manajemen. Yang dimaksud tujuannya di sini tidak lain adalah agar

semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan

kata lain manajemen digunakan di dalam dunia pendidikan adalah agar

tujuan pendidikan tercapai.

Menurut Shrode dan Voich,6 tujuan utama manajemen adalah

produktivitas dan kepuasan. Sedangkan menurut Sergio Vanni dan

Carver7 ada empat tujuan manajemen, yaitu efektifitas produksi, efisiensi,

kemampuan menyesuaikan diri (adaptiveness), dan kepuasan kerja.

5 Mahmud Sayyid Sulton, Dirasat fi at-Tarbiyah wa Mujtama’, (t.tm.: Daarul Ma’arif,

1979), hlm. 175. 6 Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2000), hlm. 15. 7 Tim Pengembangan MKDK IKIP, Administrasi Pendidikan, (Semarang: IKIP Semarang

Press, 1991), hlm. 11.

Page 27: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

15

Adapun manajemen yang efisien dapat diperoleh dengan beberapa

cara, diantaranya:

a. mengerjakan segala sesuatu dengan benar; artinya prosedur yang

ditempuh, sarana, media, material yang dipakai, dan metode yang

diterapkan harus sesuai atau cocok dengan apa yang dikerjakan.

b. Dalam menyelesaikan permasalahan hendaklah secara ilmiah, yaitu

berdasarkan data yang dikumpulkan dan melalui alternatif-alternatif.

c. Mengamankan sumber-sumber pendidikan8 dengan cara

mengkoordinasi sumber-sumber itu dengan sebaik-baiknya.

d. Setiap petugas baik pegawai maupun guru diharuskan mengikuti

tugas-tugas pekerjaan.

e. Setiap manajer diharapkan dapat menekan biaya pendidikan dengan

tidak mengorbankan produksi.

Dari tujuan-tujuan manajemen tersebut di atas, pada hakikatnya

memiliki orientasi yang sama yakni apabila manajemen semakin baik,

maka semakin yakin pula tujuan yang diinginkan akan tercapai dengan

baik. Dengan demikian, tujuan-tujuan tersebut digunakan sebagai kriteria

untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan instansi atau

lembaga yang dalam dunia pendidikan adalah sekolah.

3. Fungsi-fungsi Manajemen

Dalam manajemen, yang dimaksud dengan fungsi adalah tugas-tugas

tertentu yang harus dilaksanakan sendiri. Manajemen berlangsung dalam

suatu proses berkesinambungan secara sistemik. Beberapa kepustakaan

terdapat sejumlah pendapat dari para ahli mengenai langkah-langkah

dalam proses manajemen. Adapun pada suatu konsensus sejumlah ahli

yang paling banyak diterima menyebutkan 4 unsur/langkah pokok dalam

proses manajemen, yang akan diuraikan sebagai berikut.

8 Yang dimaksud dengan sumber-sumber pendidikan ialah orang, uang, materi, media,

dan sarana.

Page 28: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

16

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap

kegiatan manajemen. Tanpa perencanaan atau planning, pelaksanaan

suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam

mencapai tujuan yang diinginkan.

Untuk mengembangkan suatu rencana, seseorang harus mengacu

ke masa depan (forecast) atau menentukan pengaruh pengeluaran

biaya atau keuntungan, menetapkan perangkat tujuan atau hasil akhir,

mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan akhir; menyusun

program yakni menetapkan prioritas atau urutan strategi; anggaran

biaya atau alokasi sumber-sumber; menetapkan prosedur kerja dengan

metode yang baru dan mengembangkan kebijakan-kebijakan berupa

aturan dan ketentuan.9

Adapun tahap pertama yang harus dilakukan dalam perencanaan

adalah menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan

organisasi. Di antara fungsi perencanaan yang dimaksud meliputi:

penetapan tujuan dan standar, penentuan aturan dan prosedur,

pembuatan rencana, dan peramalan apa yang akan terjadi dimasa

datang.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk

hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu

kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Gibson,10 pengorganisasian meliputi semua kegiatan

manajerial yang dilakukan untuk mewujudkan kegiatan yang

merencanakan menjadi suatu struktur tugas, wewenang, dan

menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas tertentu untuk

9 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), hlm. 33. 10 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, t. th.), hlm.

49-50.

Page 29: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

17

mencapai tugas yang diinginkan organisasi. Sebagaimana sabda Nabi

SAW:

اذا : هللا عليه وسلمقال رسول اهللا صلى ا: عن اىب هريرة رضى اهللا عنه قال )رواه البحارى. (وسد األمر اىل غري اهله فانتظر الساعة

“Dari Abi Hurairah ra. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: apabila suatu urusan diserahkan pada seseorang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancuran”. (HR.Bukhori Muslim).11

c. Pengarahan (Directing)

Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap

melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang

dapat menimbulkan terjadinya pemborosan. Nawawi yang dikutip oleh

Syaiful12 mengemukakan bahwa pengarahan adalah memelihara,

menjaga, dan memajukan organisasi melalui setiap personal, baik

secara struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatannya tidak

terlepas dari usaha mencapai tujuan.

Di dalam pengarahan, pelaksanaan kegiatan merupakan langkah-

langkah pendelegasian atau pelimpahan tanggung jawab dan

akuntabilitas, memotivasi, dan mengkoordinasikan agar usaha-usaha

kelompok serasi dengan usaha-usaha lainnya, merangsang perubahan

bila terjadi perbedaan/pertentangan untuk mencari pemecahan/

penyelesaian sebelum mengerjakan tugas-tugas berikutnya.13

d. Evaluasi (Control)

Evaluasi atau disebut juga pengendalian merupakan kegiatan

pengadaan sistem pelaporan yang serasi dengan struktur pelaporan

keseluruhan, mengembangkan standar perilaku, mengukur hasil

berdasarkan kualitas yang diinginkan dalam kaitannya dengan tujuan,

melakukan tindakan koreksi, dan memberikan ganjaran.14

11 Imam Bukhori, Sokhih Bukhori, Juz I, (Beirut: Daar al Kutub, 1992), hlm. 26. 12 Syaiful Sagala, Op. cit., hlm. 58. 13 Oemar Hamalik, Loc. cit. 14 Ibid., hlm. 34.

Page 30: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

18

B. Kurikulum Terpadu

1. Pengertian Kurikulum Terpadu

Secara etimologi, kurikulum terpadu terdiri dari 2 kata, yaitu

kurikulum dan terpadu. Kurikulum diartikan rencana pendidikan yang

memberi pedoman tentang jenis, lingkup dan urutan isi, serta proses

pendidikan.15 Dalam pengertian lama, istilah curriculum berasal dari

bahasa Yunani yang terdiri dari kata “curir” yang berarti “ pelari” dan

“curere” yang berarti “ tempat berpacu”, sehingga kurikulum berarti jarak

yang harus ditempuh oleh pelari. Kemudian dalam dunia pendidikan,

menurut David Pratt : “a curriculum Islam an organized set of formal

educational and/ or training intention” 16 (bahwa kurikulum diartikan

sebagai kumpulan mata pelajaran yang harus ditempuh anak atau peserta

didik guna memperoleh ijazah atau menyelesaikan pendidikan).

Menurut M. Arifin, kurikulum adalah segala mata pelajaran yang

dipelajari dan juga semua pengalaman yang harus diperoleh serta semua

kegiatan yang dilakukan oleh anak didik. Dengan demikian, kurikulum

harus didesain berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan manusia didik dan

isinya terdiri dari pengalaman yang sudah teruji kebenaran, pengalaman

yang edukatif, eksperimental, dan adanya rencana dan susunan yang

teratur.17

Sedangkan Lewis and Miel mendefinisikan kurikulum :

A set of intentions about opportunities for engagement of persons and with things (all bearers of information, processes, techniques, and values) in certain arrangements of time and space.18(sekumpulan tujuan mengenai kesempatan untuk menjalin perjanjian pada seorang berpendidikan dengan seseorang yang lain dan dengan sesuatu (pengetahuan, proses, metode dan nilai) dalam rencana-rencana pada waktu dan tempat tertentu.

15 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999), Cet. II, hlm. 161. 16 David Pratt, Curriculum Design and Development, (New York: Harcourt Grace

Javanovich Publisher, 1980), hlm. 4. 17 Depag RI, Kendali Mutu PAI, (Jakarta: Direktoral Jendral Pembinaan Kelembagaan

Agama Islam, 2001), hlm. 15. 18 John Galen Saylor, Curriculum Planning for Better Teaching and Learning, (Canada:

the United States of America, 1981), hlm. 3.

Page 31: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

19

Yang kemudian dalam dunia pendidikan Islam kurikulum

mengandung makna sebagai suatu rangkaian program yang mengarahkan

kegiatan belajar mengajar yang terencana secara sistematis dan berarah

tujuan yang mencerminkan cita-cita dari para pendidik sebagai norma

droger (pembawa norma) Islami.

Adapun maksud norma droger disini, menurut pandangan Prof. Dr.

Mohammad Fadhil al-Djamaly, semua jenis ilmu yang terkandung di

dalam al-Qur’an harus diajarkan kepada manusia didik. Oleh karena itu

kurikulum pendidikan Islam, harus tercermin idealitas Qur’an, yang tidak

memilih-milih jenis-jenis disiplin ilmu secara taksonomis, dichotomik,

menjadi ilmu-ilmu agama terpisah dari ilmu-ilmu duniawi yang lazim di

kalangan umat Islam Indonesia disebut ilmu-ilmu pengetahuan umum.19

Sedangkan Hasan Langgulung mengemukakan bahwa kurikulum

pendidikan Islam bersifat fungsional, tujuannya mengeluarkan dan

membentuk manusia muslim, kenal agama dan Tuhannya, berakhlak Al-

Qur’an, tetapi juga mengeluarkan manusia yang mengenal kehidupan,

sanggup menikmati kehidupan yang mulia, dalam masyarakat yang bebas

dan mulia, sanggup memberi dan membina masyarakat dan mendorong

serta mengembangkan kehidupan dalam masyarakat tersebut, melalui

pekerjaan tertentu yang dikuasainya.20 Hal ini sebagaimana difirmankan

Allah SWT:

…وابتغ فيما آتاك الله الدار اآلخرة وال تنس نصيبك من الدنيا

“Dan cari lah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi...”(QS. Al-Qashas: 77)21

19 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 186. 20 Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka al Husna, 1992),

hlm. 118. 21 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, (Bandung: Jumanatul ‘Ali-ART,

2004), hlm. 395.

Page 32: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

20

Untuk istilah terpadu atau dengan kata lain integrasi memiliki sinonim

dengan perpaduan, penyatuan, atau penggabungan dari dua obyek atau

lebih. Hal ini sejalan dengan pengertian Poerwadarminta yang dikutip oleh

Trianto,22 yakni integrasi adalah penyatuan supaya menjadi suatu

kebulatan atau menjadi utuh.

Sehingga dengan demikian, kurikulum terpadu dalam pengertian

umum merupakan usaha mengintegrasikan bahan pelajaran dari berbagai

mata pelajaran yang menghasilkan kurikulum integrated atau terpadu.

Integrasi ini tercapai dengan memusatkan pelajaran pada masalah tertentu

yang memerlukan pemecahannya dengan bahan dari segala macam

disiplin atau mata pelajaran yang diperlukan. Bahan mata pelajaran

menjadi instrumental dan fungsional untuk memecahkan masalah itu.

Batas-batas antara mata pelajaran ditiadakan.23

Menurut Nasution, dalam bukunya Asas-Asas Kurikulum

mengemukakan bahwa dalam kurikulum terpadu; meniadakan batas-batas

antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam

bentuk unit atau keseluruhan. Yang dalam hal ini kebulatan bahan

pelajaran dimaksudkan agar membentuk anak-anak menjadi pribadi yang

integrated, yakni manusia yang sesuai atau selaras hidupnya dengan

sekitarnya.

Dengan demikian, dalam pendidikan Islam, kurikulum terpadu

menjadi salah satu alat yang sesuai untuk mewujudkan tujuan pendidikan

Islam. Sebagaimana dikemukakan an-Nahlawy24 bahwa kurikulum

terpusat dan terikat memiliki makna yang sama dengan kurikulum terpadu

yakni keterikatan, variasi, dan materi kurikulum harus sesuai dengan

syarat-syarat kurikulum pendidikan Islam dengan pengertian lain bahwa

materi pelajaran sangat berhubungan dan menyatu. Seluruh materi dan

22 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007), hlm. 38. 23 S. Nasution, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993), hlm.

111. 24 Abdurrahman an-Nahlawy, Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalibiha fil Baiti wal

Madrasati wal Mujtama’, (Beirut – Libanon: Dar al Fikr al Mu’asyir, 1983), hlm.195-203.

Page 33: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

21

pengetahuan yang hendak diberikan kepada siswa harus saling terkait dan

menyatu pada pusat atau topik bahasan yang diminati oleh para siswa.

2. Karakteristik Kurikulum Terpadu

Untuk memahami lebih jelas, bahwa pada dasarnya pendidikan Islam

menuntut hadirnya kurikulum yang dibangun di atas landasan konsep

Islam tentang alam semesta, kehidupan, dan manusia. Sehingga kurikulum

terpadu sebagai salah satu bentuk yang menjadi alternatif dalam

pendidikan Islam, harus memenuhi beberapa ketentuan/karakteristik yang

akan dikemukakan sebagai berikut.25

a. Kurikulum ini harus memiliki sistem pengajaran dan materi yang

selaras dengan fitrah manusia serta bertujuan untuk menyucikan

manusia, memeliharanya dari penyimpangan, dan menjaga

keselamatan fitrah manusia. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

حدثنا حاجب بن الواليد حدثنا حممد بن حرب عن الزبيدى عن الزهرى اخربىن سعيدبن املسيب عن اىب هريرة انه كان يقول قال رسول اهللا صلى

مامن مولود اال يولد على الفطرة فابواه يهو دانه : اهللا عليه وسلم 26 )رواه مسلم(.اوينصرانه اوميجسانه

“Hajib bin Walid bercerita kepadaku bahwa Muhammad bin Harib bercerita dari Zuhri memberiku kabar Said bin Musaib dari Abi Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:Tidak setiap anak dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani dan Majusi”. (HR. Muslim)

b. Kurikulum ini harus dapat mewujudkan tujuan pendidikan Islam yang

fundamental: memurnikan ketaatan dan peribadatan hanya kepada

Allah, artinya kurikulum yang diarahkan untuk meluruskan dan

mengarahkan kehidupan sehingga tujuan fundamental pendidikan

Islam terwujud.

25 Ibid. 26 Sahih Muslim, Juz III, (Beirut : Daarul Kutub Ilmiyyah, t.th), hlm.458.

Page 34: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

22

c. Tingkatan setiap kurikulum ini harus sesuai dengan tingkatan

pendidikan baik dalam hal karakteristik, usia, tingkat pemahaman,

jenis kelamin, serta tugas-tugas kemasyarakatan yang telah

dicanangkan dalam kurikulum.

d. Aplikasi, kegiatan, contoh, atau teks kurikulum harus memperhatikan

tujuan-tujuan masyarakat yang realistis. Sebagaimana dalam salah satu

prinsip kurikulum pendidikan Islam, yaitu kurikulum pendidikan Islam

haruslah sejalan dengan idealitas Islam, artinya bahwa kurikulum

mengandung materi (bahan) ilmu pengetahuan yang mampu berfungsi

sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup Islami.27

e. Sistem kurikulum ini harus terbebas dari kontradiksi, mengacu pada

kesatuan Islam dan selaras dengan integritas psikologis, serta selaras

dengan kesatuan pengalaman yang hendak diberikan kepada anak

didik, baik yang berhubungan dengan sunnah, kaidah, system, maupun

realitas alam semesta.

f. Kurikulum ini harus realistis sehingga dapat diterapkan selaras dengan

kesanggupan negara yang hendak menerapkannya serta sesuai dengan

kondisi dan tuntutan negara itu sendiri.

g. Kurikulum ini harus memilih metode yang elastis sehingga dapat

diadaptasikan kedalam berbagai kondisi, lingkungan, dan keadaan

tempat ketika kurikulum itu diterapkan.

h. Kurikulum ini harus efektif, dapat memberikan hasil pendidikan yang

bersifat behavioristik, dan tidak meninggalkan dampak emosional yang

meledak-ledak dalam diri generasi muda.

i. Setiap unsur kurikulum ini harus sesuai dengan berbagai tingkatan usia

anak didik.

j. Kurikulum ini harus memperhatikan pendidikan tentang segi-segi

perilaku Islami yang bersifat aktivitas langsung.

27 M. Arifin, Op. cit., hlm. 141.

Page 35: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

23

3. Komponen-komponen Kurikulum Terpadu

Kurikulum adalah sebagai suatu sistem, dimana antara komponen

yang satu dengan yang lainnya adalah saling mengisi, mempengaruhi, dan

berkaitan. Menurut Hilda Taba28 yang dikutip oleh Rosyadi, membagi isi

kurikulum menjadi 4 komponen, yaitu tujuan, isi (materi), pola belajar

mengajar, dan evaluasi. Komponen-komponen tersebut, baik secara

sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama menjadi dasar utama dalam

upaya mengembangkan sistem pembelajaran. Adapun kesalingterkaitan di

antara komponen dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut.

Tujuan

Evaluasi Materi (isi)

Proses

Belajar mengajar

a. Tujuan Kurikulum

Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah

pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan

dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, yakni:”…bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab”.29

Menurut David Pratt30 mengemukakan, “Six main criterias may be

applied to curriculum aim. Aim should : 1) Specify an intention; 2)

Identify a significant intended charge in the learner; 3) be concise; 4)

28 Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 271. 29 Undang-undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Bandung: Citra Umbara, 2003), hlm. 7. 30 David Pratt, Op. cit., hlm. 147.

Page 36: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

24

be exact; 5) be complete; 6) be acceptable. Menurut David Pratt

bahwa ada 6 kriteria yang harus dipenuhi dalam menetapkan tujuan

kurikulum, antara lain:

1) Mempunyai tujuan yang jelas.

2) Mengidentifikasi terhadap perubahan-perubahan yang dibutuhkan

oleh pengajar.

3) Ringkas dan jelas.

4) Tepat sasaran.

5) Menyeluruh.

6) Dapat diterima.

Komponen tujuan menunjukkan sesuatu yang hendak dituju dalam

proses belajar mengajar. Ada dua jenis tujuan yang terkandung di

dalam kurikulum suatu sekolah31, yaitu:

1) Tujuan yang ingin dicapai secara keseluruhan oleh suatu lembaga

pendidikan, yang harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

yang oleh Nasution disebut tujuan Institusional32 atau disebut juga

tujuan kurikuler dalam keseluruhannya.

2) Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi. Tujuan-

tujuan setiap bidang studi dalam kurikulum suatu sekolah tertentu

ada yang disebut tujuan kurikuler dan instruksional, dimana tujuan

instruksional merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan

kurikuler. Atas dasar tujuan kurikuler dan instruksional itulah

kemudian ditetapkan bahan pengajaran yang diajarkan dalam

setiap bidang studi pada suatu sekolah tertentu.

b. Materi

Memilih materi yang sebaiknya diajarkan senantiasa merupakan

masalah yang berat. Kesulitannya ialah menentukan kriteria yang

dapat disetujui bersama. Untuk menentukan materi pada hakikatnya

31 Khoiron Rosyadi, Op. cit., hlm. 276. 32 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), Cet. 3, hlm.

60.

Page 37: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

25

ada 3 sumber33 yang perlu dipertimbangkan, yakni (1) masyarakat dan

kebudayaanya, (2) anak dengan minat serta kebutuhannya, dan (3)

pengetahuan yang telah dikumpulkan oleh umat manusia. Ketiga

sumber itu harus digunakan dalam proporsi yang seimbang. Namun

selalu ada kemungkinan bahwa salah satu sumber lebih diutamakan,

bergantung pada tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

Selain itu, untuk menentukan materi dalam kurikulum pendidikan

Islam ada tiga desain yang harus dikembangkan, yaitu:34

1) Correlated curriculum

Kurikulum ini berikhtiar untuk memberikan kepada siswa

pengalaman-pengalaman yang ada hubungannya antara pelajaran

satu dengan yang lainnya.

2) Integrated curriculum

Kurikulum ini meniadakan batas-batas antara berbagai mata

pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau

keseluruhan.

3) Core curriculum

Kurikulum ini menyeleksi disiplin ilmu yang semakin luas,

mana ilmu-ilmu pokok yang sangat dibutuhkan untuk

memperbaiki umat dan manusia secara keseluruhan dan mana pula

ilmu penunjang.

Jadi, komponen materi memiliki hal-hal yang bersifat penting

yang harus diperhatikan secara keseluruhan, baik sumber maupun pola

pengembangan kurikulumnya. Salah satu terlupakan maka terjadi

ketimpangan dalam komponen-komponen kurikulum khususnya pada

komponen materi.

33 S. Nasution, Pengembangan Kurikulum, Op. cit., hlm 54. 34 Khoiron Rosyadi, Op. cit., hlm. 277-280.

Page 38: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

26

c. Pola Belajar-Mengajar

Komponen pola belajar mengajar mempertimbangkan kegiatan

anak didik dan pendidikan dalam proses belajar mengajar. Proses

belajar mengajar merupakan gabungan kegiatan anak belajar dan guru

mengajar yang tidak terpisah. Mutu proses itu banyak bergantung pada

kemampuan pendidik dalam menguasai dan mengaplikasikan teori-

teori keilmuan, yaitu teori psikologis, khususnya psikologi pendidikan,

metode belajar, penggunaan alat mengajar, dan lain sebagainya.35

1) Dalam proses belajar mengajar, diperlukan adanya strategi

mengajar,36 yakni pendekatan umum dalam mengajar dan tak

begitu terinci dan bervariasi dibanding dengan kegiatan belajar

siswa. Jumlah strategi mengajar terbatas, akan tetapi dalam satu

pelajaran dapat digunakan bermacam-macam.

Dengan demikian, agar dapat memilih strategi mengajar yang

serasi, harus diperhatikan tujuan yang ingin dicapai, karena sering

terjadi bahwa pengajar telah merumuskan tujuan yang baik, akan

tetapi menggunakan strategi mengajar yang tidak serasi dengan hasil

belajar yang diharapkan.

d. Evaluasi

Komponen evaluasi merupakan sebagai penentu akhir dalam

mengembangkan kurikulum. Meskipun demikian, penilaian (evaluasi)

hasil-hasil pendidikan (baca: kurikulum) tidak dapat dipisah-pisahkan

dari usaha atau proses pendidikan itu sendiri. Evaluasi merupakan

salah satu aspek yang hakiki dari usaha itu sendiri.

Menurut Rosyadi,37 ada beberapa pengertian yang dapat

dikemukakan, bahwa evaluasi adalah: (1) sebagai suatu tindakan atau

proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan

atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan;

35 Ibid., hlm.283. 36 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Op. cit., hlm. 79-83. 37 Khoiron Rosyadi, Loc. cit.

Page 39: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

27

(2) sebagai kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan;

dan (3) sebagai alat untuk mengukur sampai dimana penguasaan anak

didik terhadap bahan pendidikan yang telah diberikan.

Sedangkan Scriven memberikan sumbangan besar kepada evaluasi

kurikulum dengan mengemukakan betapa pentingnya saat evaluasi itu

diadakan, apakah sepanjang program itu berjalan (yaitu evaluasi

formatif) ataukah pada akhirnya (yaitu evaluasi sumatif). Evaluasi

formatif yaitu evaluasi yang dilakukan sepanjang pelaksanaan

kurikulum. Data dikumpulkan dan dianalisis untuk menemukan

masalah serta mengadakan perbaikan sedini mungkin. Evaluasi

sumatif yaitu proses evaluasi yang dilakukan pada akhir jangka waktu

tertentu untuk mengetahui efektifitas kurikulum dengan menggunakan

semua data yang dikumpulkan selama pelaksanaan dan akhir proses

implementasi kurikulum.38

C. Kepanduan

1. Pengertian dan Sejarah Perkembangannya

Istilah kepanduan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal

dari kata dasar pandu39 yang berarti anggota perkumpulan pemuda yang

berpakaian seragam khusus, bertujuan mendidik anggotanya supaya

menjadi orang berjiwa ksatria, gagah berani, dan suka menolong sesama

makhluk.

Dalam pengertian lain, pandu juga bisa berarti sebagai wadah

pembinaan aktivitas peserta didik dalam mengembangkan kepribadian dan

ketrampilan hidup. Akan tetapi menurut sejarah perkembangannya

kepanduan merupakan awal munculnya pendidikan kepramukaan di

Indonesia. Hal ini sebagaimana terlihat dalam sejarah perkembangan

38 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Op. cit., hlm.91. 39 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), edisi ketiga, hlm. 821.

Page 40: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

28

pramuka; bahwa asal mula berdirinya gerakan pendidikan kepramukaan40

adalah ide gagasan pembinaan para remaja di negeri Inggris dengan

dimulai dari pengalaman hidup seorang pendirinya, yakni Lord Robert

Baden Powell of Gilwell,41 yang lahir tanggal 22 Pebruari 1857, dimana

beliau bukanlah seorang ningrat. Namun dengan semangat perjuangannya

untuk mendidik anak dan remaja inilah yang kemudian beliau diakui

sebagai Bapak Pandu Sedunia.

Sedangkan pendidikan kepramukaan di Indonesia merupakan salah

satu segi pendidikan nasional yang penting. Yang merupakan bagian dari

sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada tahun 1916 berdiri JPO

(perkumpulan kepanduan orang Jawa) sebagai organisasi kepanduan

nasional yang pertama di Indonesia.42 Kemudian lahirlah Sumpah Pemuda

pada tanggal 28 Oktober 1928 yang pada saat ini kepanduan bergerak

lebih maju. Namun setelah itu, tepatnya pada tanggal 16 September 1951

didirikan Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) yang mendapat pengakuan

pemerintah sebagai satu-satunya organisasi yang diserahi penyelenggaraan

kepanduan bahagian putera Indonesia oleh kementrian pengajaran,

pendidikan, dan kebudayaan.43

Namun pada masa selanjutnya, yakni dengan dikeluarkannya

Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 yang menyatakan bahwa gerakan

pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di

wilayah RI yang diperbolehkan menyelenggarakan pendidikan

kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda di Indonesia,

organisasi lain yang menyerupai, yang sama, dan yang sama sifatnya

dengan gerakan pramuka dilarang adanya.44 Hal ini berlanjut sampai

dengan masa orde lama dan orde baru, maka pada masa reformasi sampai

40 M. Amin Abbas, d.k.k., Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, (Semarang: Beringin

Jaya, 1994), hlm. 19. 41 Wakhudin, Mengenal Sejarah Berdirinya Gerakan Pramuka, www.pikiran-rakyat.com,

tanggal 31 Desember 2007. 42 Ibid. 43 Soemardjo, d.k.k., Petunjuk Permainan untuk Pandu Putera, (Jakarta: YPM, 1952),

hlm. 14. 44 M. Amin Abbas, d.k.k., Op. cit., hlm. 30.

Page 41: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

29

sekarang keputusan presiden di atas mengalami perubahan dengan

diperbolehkannya pendirian kepanduan selain pramuka.

2. Eksistensi Kepanduan dalam Pendidikan

a). Sistem Pendidikan Nasional

Dalam Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan kepanduan masuk

dalam isi kurikulum KTSP; yakni pada kegiatan pengembangan diri.

Kegiatan pengembangan diri45 diartikan kegiatan yang bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

dan mengekspresikan diri sesuai kebutuhan, bakat, minat setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Pengembangan diri

merupakan kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran sebagai bagian

integral dari kurikulum sekolah/ madrasah. Untuk satuan pendidikan

pengembangan diri menekankan pada peningkatan kecakapan hidup

sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Yang dimaksud dengan

pendidikan kecakapan hidup disini bagian integral dari pendidikan

semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan

secara khusus. Dari beberapa uraian tersebut sebagaimana dapat

dilihat pada :46

1. Undang - undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, pasal 12 ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta

didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan

pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya.

2. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tantang standar

nasional pendidikan, pasal 6 ayat 3 dan pasal 13 yang menyatakan

mengenai pendidikan kecakapan hidup.

3. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006

tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah,

45 Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); SD/MI,SMP dan SMA/SMK, (Yogayakarta : Pustaka Yustisia, 2007), hlm. 149.

46 Ibid., hlm. 207.

Page 42: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

30

yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur

kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan/ atau

dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.

Selain itu pendidikan kepanduan juga merupakan jalur pendidikan

non formal, yang dalam pengertiannya pendidikan yang

diselenggarakan untuk mempersiapkan kader pemimpin bangsa. Hal

ini sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 26 Ayat 3, yakni47

“Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup,

pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan

pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan

keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta

pendidikan lain yang ditunjuk untuk mengembangkan kemampuan

peserta didik.

Dengan demikian, pendidikan kepanduan dalam Sistem

Pendidikan Nasional diakui keberadaannya, namun banyak dijumpai

di sekolah, bahwa pendidikan kepanduan masuk dalam mata pelajaran,

baik dari segi intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

b). Program Sekolah

Pada pendidikan formal (baca: sekolah), pada umumnya

kepanduan atau dengan kata lain pramuka dalam program sekolah

dimasukkan pada kegiatan ekstrakurikuler yang dalam pengertiannya

bahwa pendidikan kepanduan/pramuka merupakan kegiatan yang

bernilai tambah yang diberikan sebagai pendamping pelajaran yang

diberikan secara intrakurikuler.48 Akan tetapi, berbeda pada

pendidikan kepanduan di sekolah-sekolah dasar Islam Terpadu (SDIT)

yang telah diintegrasikan pada kurikulum dan menjadi mata pelajaran

intrakurikuler.

47 Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, (Bandung: Citra Umbara, 2003), hlm. 17.

48 Copyright@sriwijaya post 2002, pada tanggal 31 Desember 2003.

Page 43: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

31

D. Manajemen Kurikulum Terpadu Kepanduan

1. Perencanaan Kurikulum Terpadu Kepanduan

Di dalam perencanaan kurikulum secara umum yang dilakukan

melalui tahapan pengkajian kurikulum secara menyeluruh adalah

penyusunan program kurikulum selama satu tahun pelajaran, penyusunan

analisis materi pelajaran yang dilakukan oleh para guru, pembuatan satuan

pelajaran, dan perencanaan pengajaran. Hal ini sebagaimana terlihat pada

peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005, pasal 6 ayat 3; yakni :49

satuan pendidikan nonformal dalam bentuk kursus dan lembaga pelatihan

menggunakan kurikulum berbasis kompetensi yang memuat pendidikan

kecakapan hidup dan ketrampilan.

Program Kurikulum Kepanduan

Secara umum, kepanduan dalam sekolah umum dapat diartikan juga

dengan pramuka, sehingga dapat dikatakan dalam program kurikulum

kepanduan sama dengan program kurikulum pada pramuka. Akan tetapi,

pada umumnya kegiatan pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah. Meskipun demikian, di dalam pramuka tersebut tak lepas dengan

istilah kepanduan yang memiliki makna sebagai suatu metode

pendidikan.50 Dengan demikian, untuk merealisasikan penyusunan

kurikulum dalam kepanduan maka ada beberapa langkah yang harus

dilakukan, yaitu:

a). Penelaahan Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan diterbitkan oleh Depdiknas, kalender

pendidikan tersebut dibahas oleh kepala sekolah dan para guru dimana

pembahasan tersebut meliputi:

- jumlah hari dalam setia semester.

- Perhitungan jumlah hari belajar efektif.

- Penetapan hari-hari untuk evaluasi.

49 Tim Pustaka Yustisia, Op. Cit., hlm. 5. 50 Dadi Pakar, Kepanduan sebagai Metode Pendidikan, Pikiran Rakyat Cyber Media,

tanggal 31 Desember 2007.

Page 44: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

32

- Perencanaan hari-hari ekstra kurikuler di luar jam pelajaran tatap

muka selama hari libur.

b). Penelaahan Realitas Kepanduan

Penelaahan realitas kepanduan dilakukan secara bersama oleh

pihak yayasan/organisasi, kepala sekolah, dan guru-guru. Realitas

yang ditelaah adalah hasil dari pemberian materi kepanduan, dalam

hal ini pramuka pada setiap sekolah.

c). Analisis Materi Kepanduan

Analisis materi pelajaran (baca: kepanduan) identik dengan

kegiatan penjabaran dan penyusunan bahan pelajaran yang dapat

dikembangkan menjadi lebih rinci, antara lain mencakup metode/

pendekatan/strategi, alat, sumber, dan alokasi waktu, serta cara

penilaian.51

d). Program Tahunan

Program tahunan merupakan acuan bagi guru untuk merumuskan

waktu pada setiap konsep/topik/pokok bahasan/nilai/sub konsep/sub

topik/sub pokok bahasan yang disesuaikan dengan materi esensial.

e). Program Semesteran

Program semesteran adalah acuan untuk diikuti selama semesteran

dengan sedikit lebih rinci dan digunakan untuk menyusun program

satuan pelajaran (PSP) dan rencana pelajaran (RP). Program tahunan

memuat alokasi waktu untuk setiap satuan pembahasan setiap

semester.52

f). Program Satuan Pelajaran

Program satuan pelajaran merupakan salah satu dari rencana

KBM, khususnya berhubungan dengan penyajian bahan dalam satu

pokok bahasan/konsep/topik/nilai/norma.

51 B. Suryosubroto, Proses Belajar-Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT. Rinneka Cipta, 2002), Cet. I, hlm. 29.

52 Ibid., hlm. 29-30.

Page 45: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

33

g). Perencanaan Pengajaran

Perencanaan pengajaran adalah salah satu bagian dari rencana

KBM untuk setiap tatap muka/pertemuan. Dala menyusun kurikulum

RP perlu diperhatikan prinsip keterlaksanaan, keterbacaan, dan

ringkas, dimana dalam pelaksanaannya RP ini sangat penting bagi

guru untuk meningkatkan mutu KBM.

2. Pengorganisasian Kurikulum Terpadu Kepanduan

Di dalam fungsi ini manajemen dititikberatkan pada usaha-usaha

pembinaan situasi belajar-mengajar kepanduan agar selalu terjamin

kelancarannya. Ada dua hal terpenting dalam pengorganisasian

kurikulum53, yakni:

a). Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru yaitu pembagian tugas

mengajar.

Pembagian tugas mengajar biasanya dibicarakan dalam rapat guru

menjelang permulaan pelaksanaan program baru. Pembagian tugas

tersebut disesuaikan dengan penempatan guru sehubungan dengan

pembagian tugas mengajar sesuai dengan kurikulum kepanduan yang

berlaku.

b). Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar-

mengajar yaitu penyusunan jadwal pelajaran kepanduan.

Jadwal pelajaran kepanduan berguna untuk mengetahui apa yang

akan diajarkan dalam suatu waktu.

3. Pengarahan Kurikulum Terpadu Kepanduan

Fungsi manajemen ini merupakan pemantauan dan pemberian

motivasi pada kurikulum kepanduan yang dilakukan oleh pihak

berwenang yang dalam lingkungan sekolah adalah kepala sekolah.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam pengarahan diantaranya adalah

53 Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT Rinneka Cipta, 2004),

Cet. I, hlm. 42.

Page 46: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

34

dengan supervisi. Menurut Likert dalam studinya tentang kebijaksanaan

mengidentifikasi adanya empat supervisi yang mempunyai produktivitas

yang tinggi.54

a). Berorientasi kepada bawahan, yang dalam lingkungan sekolah kepala

sekolah terhadap guru kepanduan khususnya.

b). Menyediakan waktu yang lebih lama untuk tugasnya, yang sebagian

besar waktunya untuk mensupervisi bawahan.

c). Menerima supervisi umum dari atasan, dalam hal ini pihak yayasan/

organisasi.

d). Menyukai kewenangan dan tanggung jawab atas tugasnya.

Untuk kegiatan yang dapat menunjang kegiatan pengarahan adalah

pengisian daftar kemajuan peserta didik. Dengan kegiatan tersebut akan

memudahkan supervisi bagi kepala sekolah dalam tugasnya mengontrol

perkembangan/kemajuan peserta didik dilihat dari kesesuaiannya dengan

ketentuan kurikulum (khususnya kepanduan). Disamping itu, apabila

terjadi mutasi guru daftar kemajuan pendidik dapat membantu

memperjelas bagi guru pengganti agar pelajaran (baca: kepanduan) dapat

berjalan terus dengan lancar.55

4. Evaluasi Kurikulum Terpadu Kepanduan

Evaluasi kurikulum ini merupakan proses akhir dalam fungsi

manajemen dengan adanya sistem pantauan atau pelaporan/penilaian

mengenai hasil pelaksanaan kurikulum tersebut. Pengawasan yang

dilakukan melalui 2 cara:

a. Intern, oleh kepala sekolah/madrasah.

b. Ekstern, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki

kewenangan membina kegiatan tersebut.

Sedangkan dalam pelaporan/penilaian kurikulum adalah sebagai

pengumpulan bukti atau data yang dilakukan secara sistematis untuk

54 Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Arda Dizya Jaya, 2000), hlm. 154.

55 Suryo Subroto, Op. cit., hlm. 47.

Page 47: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

35

menentukan tingkat pencapaian kurikulum. Penilaian kurikulum

difokuskan bukan hanya pada hasil kegiatan peserta didik saja, tetapi juga

pada proses belajar siswa. Adapun kegiatan yang perlu dilakukan yakni:56

a). Penyelenggaraan Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi (penilaian) hasil belajar peserta didik berguna dan

bertujuan untuk mendapatkan umpan balik (feed back) bagi guru

tentang sejauh mana tujuan instruksional (pengajaran) telah tercapai,

sehingga dapat diketahui apakah guru masih harus memperbaiki

langkah-langkah yang telah ditempuh dalam KBM.

b). Laporan Hasil Evaluasi

Dalam pelaporan ini diberikan kepada pihak yang membutuhkan

diantaranya ialah kepala sekolah yang kemudian laporan ini

dilaporkan kembali kepada pihak atasan (yayasan/organisasi yang

menangani kepanduan), sehingga dengan demikian akan bermanfaat

untuk kepentingan pendidikan serta tugas supervisi dalam

pembenahan kurikulum tersebut menuju kepada peningkatan efisiensi

dan mutu pendidikan khususnya kepanduan.

c). Kegiatan Pencatatan yang Berhubungan dengan Masalah Perbaikan

Proses Belajar-Mengajar dan Kurikulum yang Ada.

56 Ibid., hlm. 48-52.

Page 48: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

36

BAB III

MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA PELAJARAN

KEPANDUAN DAN PELAKSANAANNYA DI SDIT AL-ISLAM KUDUS

A. Gambaran Umum SDIT Al-Islam Dema’an Kudus

1. Sejarah Berdirinya

Asal mulanya pada sekitar tahun 1930-an di Kabupaten Kudus sudah

berdiri madrasah Al-Arabiyyah Assalafiyah yang terletak di Dukuh

Kauman wetan Desa Dema’an Kecamatan Kota Kudus atau tepatnya di

belakang Masjid Agung Alun-alun Simpang Tujuh. Madrasah ini dipimpin

oleh Sayyid Zain bin Abdullah Alkaf, kelahiran Saudi Arabia. Sementara

itu dikampung Tepasan Desa Demangan Kecamatan Kota Kudus juga

berdiri Al-Madrasah Sa’adah yang dipimpin oleh KH. Sofwan Durri.1

Oleh karena tujuan dan sistem pendidikannya sama demi menempuh

kemajuan di masa depan yang lebih baik, maka tepat pada tanggal 6 juni

1938 bergabunglah kedua madrasah tersebut menjadi Al-Madrasah Darul

Islam ditulis dengan bahasa Belanda tulisan latin). Madrasah inilah yang

berkembang hingga sekarang dengan nama Yayasan Perguruan Al-Islam.2

Proses belajar mengajar bagi siswa putra dilakukan di sebuah gedung

milik “raja kretek” M Niti Semito yang terletak di sebelah barat Kaligelis

berdekatan dengan rumah tempat tinggal M Niti Semito sendiri. Sedangkan

proses belajar mengajar bagi siswa putrid dilakukan di gedung yang lain,

yang disewa atas tanggungan seorang donator H Ali Asikin, Direktor Pabrik

Rokok cap ”Djangkar”.3

Susunan pengurus dan Majelis guru saat itu yaitu Ketua dan Kepala

Majelis Sayyid Zaid bin Abdullah Alkaf, sekretaris Abdullah Sa’id dan

Muhammad Marwi. Bendahara KH. Sofwan Durri, H Nasucha dan R Resi

Hidayat. Anggota pengurus lainnya adalah para guru dari Madrasah Al-

Arabiyyah Salafiyah dan Madrasatus Sa’adah antara lain: Abdurrahman

1 Alex Achlish, Al-Islam Dalam Lintasan Pendidikan, Panitia Peringatan 62 Tahun Al-Islam Kudus, 2000, hlm. 50.

2 Ibid 3 Ibid, hlm. 51.

Page 49: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

37

Sa’id, Muhammad Marwi, Jufri Edris, Juminah, Alawiyah, Margono, KH.

Sofwan Durri, Anifah.

Tekad para pengurus pada waktu itu yang ingin segera meraih

kemajuan, terkadang belum bisa diterima alam pikiran masyarakat Kudus

pada waktu itu. Terhadap segala kegiatan yang oleh banyak pihak dirasakan

sebagai sangat “radikal” seperti para pemuda memakai celana, giat dalam

kepanduan, laki-laki dan perempuan belajar dalam satu ruangan kelas dan

lain-lain. Menyebabkan munculnya berbagai pihak khususnya dari orang-

orang tua. Makin lama tekanan itu semakin kuat sehingga pada tahun 1940

dua tokoh pendiri Al-Islam masing-masing KH. Sofwan Durri dan Zaid bin

Abdullah Alkaf menyatakan keluar dari Al-Islam School. Mereka ini

merasa tidak tahan mendengar “serangan” yang semakin gencar itu

terhadap berbagai kegiatannya.4

Payahnya para donatur Al-Islam juga ikut mengundurkan diri, gedung

yang dipakai belajar diminta kembali oleh M Niti Semito, guna melanjutkan

proses belajar mengajar, terpaksa Al-Islam menyewa sendiri gedung yang

lebih kecil dan selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang

lain. Pada tahun 1940 itu pula pimpinan diambil alih oleh Abdurrahman

Sa’id dibantu oleh guru-guru. Pada saat itu nama Darul Islam atau Al-Islam

School dirubah menjadi Perguruan Al-Islam.5

Ternyata makin lama tekanan semakin keras. Mula-mula jumlah murid

dan gurunya menyusut drastis sehingga tinggal beberapa orang saja. Para

penyandang dana atau donatur juga menyusut karena takut mendapat

tantangan dari sebagian masyarakat. Pada tanggal 8 Desember 1940 pecah

perang Asia Timur Raya dimana jepang memaklumkan perang melawan

Negara ABCD yaitu Amerika, British, Cina dan Dutch (Belanda). Bulan

Maret 1942 Jepang mendadak mendarat di Indonesia dan Belanda

menyerah kalah tidak bersyarat kepada jepang.6

4 Ibid 5 Ibid, hlm. 52. 6 Ibid

Page 50: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

38

Sejak itu pula semua partai dan kepanduan dibubarkan oleh Jepang.

Organisasi Islam terbesar MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) diganti

dengan MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia). Sekolah

Madrasah yang mengajarkan huruf dan bahasa Indonesia dengan huruf latin

diwajibkan mengajarkan huruf dan bahasa Jepang dan diwajibkan pula

melakukan taisho serta menghormati dengan membungkuk ke arah Istana

Tenno Haika. Adanya berbagai kewajiban itu kemudian menyebabkan Al-

Islam mengubah semua pelajaran agama dan umum dengan bahasa Arab

sehingga menjadi semacam pesantren dengan demikian terbatas dari segala

kewajiban yang diperintahkan Jepang tersebut.7

Pada awal tahun 1944 perlawanan para pemuda kita terdapat penjajah

kolonialis semakin tajam dan gerilya dilakukan setiap memasuki bulan

Ramadhan ketika Al-Islam masih menempati gedung Jl. Masjid No. 35

tepat di samping kanan Kabupaten Kudus. Malam hari digunakan kegiatan

pengajian dan salat tarawih. Namun di ruang belakang sejumlah pemuda

berkumpul mengadakan rapat untuk mengatur siasat melawan penjajah.

Para pemuda itu pula yang pada tanggal 18 Agustus 1945 mempelopori dan

menggerakkan pemuda-pemuda lain di Kabupaten Kudus untuk merebut

kekuasaan pemerintah Jepang pada Sabtu siang dan hari Minggu dengan

pusat markasnya untuk sementara di gedung Al-Islam. Setelah kekuasaan

Jepang berhasil direbut, kemudian markas Jepang yang terletak di Jl.

Pungkuran 181, dipakai sebagai gedung Al-Islam sampai sekarang.8

Setelah Indonesia merdeka, maka Al-Islam mengubah seluruh sistem

pendidikannya dengan mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh

pemerintahan yaitu Kementerian Pendidikan dan Pengajaran RI. Dua tahun

kemudian yaitu pada tahun 1947 Al-Islam membuka sekolah kejuruan

berupa sekolah guru Al-Islam (SGAI).

Selanjutnya berdasarkan keputusan rapat pengurus pada tanggal 2

februari 1958 Al-Islam dijadikan Yayasan Perguruan Al-Islam dengan Akte

7 Ibid 8 Ibid

Page 51: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

39

Notaries K. Gondodiwirjo Nomor 1/1-2 1958. SD Al-Islam kini berstatus

“swasta berbantuan” adapun kepala sekolahnya yaitu Dra. Sri Sudarwati.9

Berkat dorongan masyarakat, orang tua murid serta mengingat tuntutan

zaman, maka pada tanggal 1 Agustus 1986 didirikanlah SMP (SLTP) Al-

Islam. Setelah tahun 2000 murid SD Al-Islam semakin surut tinggal kelas

enam saja, sehingga pada tahun 2001/2002 berdirilah SDIT Al-Islam yang

dikepalai oleh Istifaizah S.Ag. perkembangannya semakin pesat.10

2. Visi Dan Misi SDIT Al-Islam

Visi SDIT Al-Islam adalah menyiapkan generasi masa depan menuju

kejayaan ummat.

Sedangkan Misi SDIT Al-Islam adalah:

a. Membekali siswa menuju terwujudnya insane yang lurus aqidahnya,

berakhlak mulia, cerdas dan sehat serta siap melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

b. Mewujudkan sekolah sebagai komunitas belajar yang efektif dengan

memberdayakan seluruh komponen sekolah.11

3. Keadaan Geografis

SDIT Al-Islam merupakan lembaga pendidikan Islam tingkat dasar

yang terletak di Jl. Veteran No 8 Kudus. Lokasi gedung merupakan gedung

lama dari SDIT Al-Islam yang menempati tanah seluas ± 2550 M.

Mengenai letak geografis SDIT Al-Islam dapat dijelaskan batas-

batasnya yaitu:

a. Sebelah Utara : Desa Glantengan.

b. Sebelah Timur : PPRK.

c. Sebelah Selatan : Desa Demaan.

d. Sebelah Barat : Yayasan Taman Siswa.12

4. Struktur Organisasi

Untuk memudahkan kerja dan memperlancar administrasi sekolah

dibuat struktur organisasi SDIT Al-Islam sebagai berikut:

9 Ibid, hlm. 51. 10 Ibid 11 Dokumentasi SDIT Al-Islam Kudus, dikutip tanggal 17-11-07 12 Ibid

Page 52: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

40

Page 53: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

41

5. Keadaan Siswa, Guru Dan Karyawan

a. Data Siswa SDIT Al-Islam Kudus

Siswa atau anak didik adalah setiap orang yang menerima

pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan

kegiatan pendidikan. Sebagai pokok persoalan anak didik memiliki

kedudukan yang menempati posisi menentukan dalam sebuah

interaksi.

Sedangkan SDIT Al-Islam Kudus pada tahun 2007/2008

mempunyai siswa sebanyak 296 siswa dengan perincian sebagai

berikut:

TABEL 1

DAFTAR KEADAN SISWA SDITAL-ISLAM KUDUS13

No Kelas L P Jumlah

1 IA 17 17 34

2 IB 12 22 34

3 IC 13 20 33

4 IIA 11 24 35

5 IIB 18 16 34

6 IIC 16 15 31

7 IIIA 15 23 38

8 IIIB 17 16 33

9 IVA 18 14 32

10 IVB 16 19 35

11 VA 17 13 30

12 VB 18 13 31

13 VIA 14 12 26

14 VIB 14 14 28

Jumlah 216 238 454

13 Ibid

Page 54: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

42

b. Data Guru Dan Karyawan SDIT Al-Islam Kudus

Guru dan karyawan yang dimiliki oleh SDIT Al-Islam Kudus

ada 38 orang. Gurunya 32 orang dan karyawan 6 orang. Berikut table

guru dan karyawan SDIT Al-Islam Kudus.

TABEL 2

DAFTAR GURU DAN KARYAWAN SDIT AL-ISLAM KUDUS

No Nama Pendidikan Tugas/Jabatan

1 Istifaizah, S.Ag Sarjana ‘97 Kep. Sek

2 Drs. Sri Sudarwati Sarjana ‘88 Guru

3 Dra. Noor Malikhah Sarjana ‘88 Guru

4 Susi Utami, S.Ag. Sarjana ‘98 Guru

5 Muhdi Nurfita PGSLP ‘87 Guru

6 Novita Kristiyanti, A.Md. D3 ‘01 Guru

7 Anik Suprobowati, S.Ag. Sarjana ‘01 Guru

8 Zulfa Mualifah, S.Ag. Sarjana ‘01 Guru

9 Imama Syaidha F.H.,SS. Sarjana ‘02 Guru

10 Farida Nur H., SE Sarjana ‘99 Bendahara

11 Heni Kristiana, S.S Sarjana ‘02 Guru

12 Noor Fahrida D2 ‘03 Guru

13 Musmiroh SLTA ‘96 Bendahara

14 Agustina Lilik R., S.Sos Sarjana ‘02 Guru

15 Dra. Al-Munafaroh Sarjana ‘93 Guru

16 Agus Zainuddin, S.HI Sarjana ‘04 Guru

17 Amin Ispriyo D1 ‘98 Guru

18 Budi Harnoto, S.Pd.I. Sarjana ‘04 Guru

19 Feni Faristin, S.Pd. Sarjana ‘94 Guru

20 Narto STM ‘90 TU

21 Neti Farida, S. Pd.I. Sarjana ‘04 Guru

22 Noor Afifah R, S. Pd. Sarjana ‘03 Guru

23 Nurmah Zakiyah, S.SI. Sarjana ‘98 Guru

24 Nor Ristiyanti, S.P Sarjana ‘03 Guru

25 Sumarsih, S.Pada.I Sarjana ‘04 Guru

26 Intan Setyaningrum, S.Pt Sarjana ‘00 Guru

Page 55: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

43

27 Ulit Damayanti, S. Pd Sarjana ‘04 Guru

28 Innatul Khoiriyah, S. S. Sarjana ‘05 Guru

29 Puji Akhiriani, S. Si. Sarjana ‘05 Guru

30 R. M. Nurul Jihan, S.Pd.I Sarjana ‘06 Guru

31 Faiz Burhanuddin, S.Pd.I Sarjana ‘06 Guru

32 Dyah Nur Aini, S.Pd. Sarjana ‘06 Guru

33 Zuliana, S.Pd.I Sarjana ‘05 Guru

34 Novi Teja Sagitarini, S.Psi. Sarjana ‘05 Guru BK

35 Hilda Dwi Handayani, S.Tp. Sarjana ‘07 Guru

36 Bahar Widyatmoko D1 ‘07 Staf TU

37 Rin Sutrisno - Penjaga

38 Supriyanto SMK ‘97 Satpam

6. Sarana dan Prasarana

Sebuah lembaga pendidikan formal barang tentu memerlukan fasilitas-

fasilitas yang memadahi demi pendidikan dan pengajaran dapat berjalan

dengan baik.

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai berikut:

a. Gedung SD 1 buah

b. Rumah Dinas Penjaga Sek 1 buah

c. Ruangan Kasda 1 buah

d. Kantor SD 1 buah

e. Ruang UKS 1 buah

f. Ruang Perpustakaan 1 buah

g. Sumur Biasa / pompa 1 buah

h. Kamar Mandi 5 buah

i. WC 6 buah

j. Meja Guru 35 buah

k. Kursi Guru 35 buah

l. Meja Murid 230 buah

m. Tempat Duduk 402 buah

n. Papan Tulis 14 buah

Page 56: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

44

o. Almari 14 buah

p. Almari Perpustakaan 2 buah

q. Rak Buku 1 buah

r. Timbangan Badan 1 buah

s. Mesin Tulis 1 buah

t. Komputer 20 buah

u. Pesawat Telephone 1 buah

v. Tape Recorder 1 buah

w. Kalkulator 3 buah

x. Jam 18 buah

y. Meja Kursi Tamu 1 set

z. Pengeras Suara 1 buah

aa. OHP 1 buah

bb. Digital Projector 1 buah

B. Implementasi Manajemen Kurikulum Terpadu Mata Pelajaran

Kepanduan

SDIT Al-Islam adalah sebuah lembaga yang diselenggarakan oleh

yayasan perguruan Al-Islam Kudus yang dirancang sebagai sekolah dasar

unggulan yang memelopori penerapan pendidikan dasar terpadu yang bertekad

untuk membina peserta didik menjadi generasi masa depan dengan bekal

IPTEK dan IMTAQ menuju kejayaan ummat dan berusaha tidak hanya

mengedepankan kecerdasan otak tetapi juga kecerdasan ruhiyah, sehat dan kuat

badannya, luas wawasannya serta berakhlakul karimah.14

Kepanduan sebagai salah satu mata pelajaran yang ada dalam

pendidikannya dengan tujuannya yakni pembentukan karakter peserta didik

yang berkepribadian. Sehingga dalam hal ini, pengajarannya harus memiliki

kompetensi standar oleh karena itu maka disusunlah kurikulum kepanduan. Di

dalam kurikulum kepanduan mendidik, melatih dan mengarahkan siswa agar

memiliki jiwa dan kemampuan memimpin yang tinggi, disiplin, keberanian,

14 Dikutip dari profil SDIT Al-Islam Kudus, pada tanggal 19 Nopember 2007.

Page 57: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

45

tanggung jawab serta mengajarkan ketrampilan yang diperlukan sepanjang

hayat, membentuk kepribadian yang islami dan membekali ketrampilan hidup,

membangun sifat peduli peserta didik terhadap lingkungan.

Berkaitan dengan penyelenggaraan kurikulum kepanduan tersebut,

kurikulum kepanduan yang digunakan di SDIT Al-Islam kudus adalah

kurikulum integrative yaitu bahan pengajaran yang diberikan merupakan suatu

kesatuan yang bulat, dengan maksud bahwa pandu sekolah Islam Terpadu

merupakan bagian dari sistem pendidikan Islam yang melengkapi proses

kegiatan belajar mengajar formal dan bagian-bagian lain, sehingga

penyelenggaraan pendidikan benar-benar utuh dan menyeluruh mengarah

kepada tercapainya pendidikan Islam.15

1. Perencanaan Kurikulum Terpadu Mata Pelajaran Kepanduan

a. Program kurikulum mata pelajaran kepanduan

Secara umum program kurikulum mata pelajaran kepanduan di

SDIT Al- Islam Kudus hampir sama dengan program kurikulum standar

nasional pada umumnya. Namun kurikulum kepanduan ini dalam

pelaksanaannya merupakan pengintegrasian pada kurikulum sekolah

dalam mata pelajaran intrakurikulernya yang dalam penyusunannya

bertujuan memberikan pijakan penyelenggaraan kegiatan kepanduan di

sekolah Islam terpadu, dengan demikian maka dalam perencanaan

kurikulum perlu untuk mengkaji lebih jelas mengenai beberapa langkah

yang perlu dilakukan dalam perealisasian program kurikulum, yakni

sebagai berikut :

1) Penelaahan kalender pendidikan

Kalender pendidikan yang digunakan dalam mata pelajaran

kepanduan di SDIT Al-Islam Kudus pada dasarnya disesuaikan

dengan kalender pendidikan yang diterbitkan oleh departemen

pendidikan nasional, namun setelah dimusyawarahkan dalam forum

pengambilan kebijakan oleh semua elemen struktural pandu SIT

15 Dikutip dari anggaran dasar pandu SIT

Page 58: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

46

diadakan minimal 10 x pertemuan setiap semester dengan masing-

masing 2 jam (120 menit).

2) Penelaahan realitas mata pelajaran kepanduan

Penelaahan realitas dilakukan secara bersama oleh majelis

pembimbing, kepala sekolah, dan guru pengampu kepanduan di

dalam musyawarah. Hal ini dilaksanakan karena pada realitas

disetiap sekolah berbeda dalam pemberian materi tentang

kepanduan, maka perlu adanya standarisasi disamping itu juga

diperlukannya pedoman aktivitas kepanduan dalam

mengembangkan potensi diri dalam hal kekuatan fisik, kecerdasan

dan ketrampilan hidup, oleh karena itu dalam telaahan ini yang

menjadi sasaran adalah ruang lingkup dan muatan materi pokok

yang disesuaikan dengan jenis perjenjangannya. Mengenai ruang

lingkup kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan di SDIT Al-

Islam; meliputi : ruhiyah (kerohanian), jasadiyah (fisik), fanniyah

(skill), tsaqafiyah (wawasan), qiyadah wa jundiyah

(kepemimpinan), dan ukhuwah (persaudaraan)

Dari beberapa ruang lingkup tersebut kemudian diturunkan

kedalam beberapa materi pokok pada jenjang yang sesuai dengan

tahap perkembangan peserta didik. Materi pokok yang ada dalam

muatan kurikulum mata pelajaran kepanduan dapat dijabarkan

sebagai berikut :

(a) Ruhiyah memuat materi pokok, yakni:

• Kalimat thoyyibah

• Tafakur alam

• Do’a

• Ibadah

• Rukun iman

(b) Jasadiyah memuat materi pokok, yakni:

• Lari

• Memanjat

Page 59: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

47

• Melompat

• Senam

• Meloncat

• Renang

• Keseimbangan

• Merayap

(c) Fanniyah memuat materi pokok, yakni:

• PBB

• Tali temali

• P3M

• Pengenalan arah mata angina

• Panca indra

• Pengenalan dan peduli lingkungan

• Life skill

(d) Tsaqafah memuat materi pokok, yakni:

• Sirah nabi

• Akidah

• Fenomena alam

• Toga

• Sandi dasar

(e) Qiyadah wa jundiyah memuat materi pokok, yakni:

• Konsep diri

• Komunikasi, adab mendengar

• Mengikuti aba-aba

• Kejujuran

• Belajar

• Musyawarah

• Kerja kelompok

• Pohon harapan

• Wawancara

Page 60: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

48

(f) Ukhuwah memuat materi pokok, yakni:

• Perkenalan

• Praktek tolong menolong

Dari penjabaran diatas masing-masing muatan materi

pokok memiliki kesamaan dalam setiap jenjangnya, akan tetapi

berbeda dalam kompetensi dasar yang diberikan untuk pelaksanaan

pembelajaran di SDIT Al-Islam dimulai pada peserta didik yang

duduk dibangku kelas 3, sehingga kompetensi dasar yang

seharusnya diberikan untuk peserta didik dibangku kelas 1 dan 2

dipadatkan ke jenjang berikutnya. Dengan demikian guru pengampu

harus lebih terkoordinasi terutama dalam melaksanakan

pembelajaran dengan guru lainnya antar perjenjangan.16

2. Pengorganisasian Kurikulum Terpadu Mata Pelajaran Kepanduan

Pada fungsi manajemen ini ada 2 hal kegiatan yang dapat

dilaksanakan; yaitu :

a. Kegiatan yang berkaitan dengan pembagian tugas guru

Dalam pembagian tugas guru ini lebih bersifat umum dan sama

yang dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru melalui musyawarah guru

pendidikan kepanduan di SDIT Al-Islam Kudus dilaksanakan dengan

sistem satuan terpisah, yakni :17

- Peserta didik dibagi dalam regu ikhwan dan regu akhwat

Dalam pembagian ini SDIT Al-Islam membagi peserta

didik dalam setiap regu terdapat 10 anak.

- Masing-masing regu dibina oleh pembina ikhwan untuk regu

ikhwan dan pembina akhwat untuk regu akhwat

Adapun guru pembina kepanduan di SDIT Al-Islam ini

terdapat enam guru, yang masing-masing pembina memegang 3

regu. Adapun 6 guru tersebut dapat disebutkan sebagai berikut :

16 Hasil wawancara dengan Bp. Muhdi Nurfinta, pada tanggal 2 Januari 2008. 17 Dikutip dari buku pedoman pandu SIT, hlm. 57.

Page 61: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

49

1) Muhdi Nurfinta membina peserta didik putra kelas 5 dan 6

2) Agus Zainuddin, S.HI membina peserta didik putra kelas 4

3) Budi Harnoto, S.Pd.I membina peserta didik putra kelas 3

4) Noor Afifah R.,S.Pd. membina peserta didik putri kelas 5 dan 6

5) Inayatul Khoiriyyah, S.S membina peserta didik putri kelas 4

6) Noor Fahrida membina peserta didik putri kelas 3

- jika pembagian tersebut belum memungkinkan, dipersilahkan diatur

sesuai dengan situasi dan kondisi, yang dimaksud disini adalah jika

berada dalam kondisi darurat dapat diadakan kegiatan bersama putra

putri dengan pembina putra dan atau putri dengan jaminan tetap

terjaga akhlak pergaulan putra putri.

Akan tetapi dalam pembagian tugas guru kepanduan di

SDIT Al-Islam ini juga mengalami kendala diantaranya adalah

pengampu mata pelajaran kepanduan yang belum belum begitu

kompeten. Sehingga hal ini perlu diadakan pembinaan tersendiri

bagi guru-guru tersebut.

b. Kegiatan yang berhubungan dengan pengaturan jadwal pelajaran

Pengaturan jadwal pelajaran kepanduan di SDIT Al-Islam

dilaksanakan pada hari sabtu untuk semua jenjang, hal ini disesuaikan

dengan seragam yang dipakai oleh peserta didik. Waktu pelaksanaan

dimulai pada pukul 12.15 sampai dengan 13.30, akan tetapi dalam

pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan sehingga bisa terjadi

penambahan jam. Pada kondisi tersebut merupakan akibat dari salah

satu kendala di SDIT Al-Islam yaitu kurangnya tempat yang memadai

untuk melaksanakan kegiatan kepanduan tersebut. Dengan demikian

guru pembina dituntut untuk dapat berkreasi dalam proses pembelajaran

yang dapat menarik peserta didik untuk belajar. Adapun kegiatan-

kegiatan tersebut diantaranya bisa berupa permainan-permainan dan

juga quis sebagai penyemangat bagi peserta didik.

Page 62: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

50

3. Pengarahan Kurikulum Terpadu Mata Pelajaran Kepanduan

Pada fungsi manajemen ini SDIT Al-Islam menggunakan sistem

organisasi, yang dalam langkah ini dilaksanakan oleh majelis pembimbing

yakni lembaga tertinggi pandu SIT yang berfungsi membimbing, membina

dan mengarahkan pengurus dan anggota pandu SIT dalam pelaksanaan

kurikulumnya.

Disamping itu dalam lingkup sekolah sendiri pengarahan ditangani

secara langsung oleh kepala sekolah dengan supervisi terhadap guru

pengampu kepanduan maupun dengan memantau pelaksanaan

kurikulumnya yakni dengan melihat tingkat penguasaan kemampuan dan

kecakapan peserta didik dalam kegiatan pandu SIT dengan ditunjukkannya

tanda kecakapan diantaranya atau bisa juga dengan daftar hadir serta daftar

kemajuan peserta didik, sehingga dengan demikian dapat menjadi lebih

mudah untuk melihat seberapa jauh pelaksanaan tersebut dapat berjalan

dengan baik dan lancar.

Selain itu juga di SDIT Al-Islam diadakan kegiatan yang bersifat

menunjang kegiatan kepanduan yakni mentoring.18 Yang dimaksud dengan

kegiatan mentoring adalah program pembinaan berkelompok (3-12 peserta

didik/kelompok), didampingi mentor yang berasal dari guru kelas masing-

masing.

Jadi, dengan demikian dapat terlihat bahwa kegiatan kepanduan

tidak hanya berjalan sendiri akan tetapi juga berdampingan dengan mata

pelajaran yang lain, sehingga inilah salah satu bidikan letak keterpaduan

kurikulumnya Selanjutnya kembali dalam perihal pengarahan mengenai

keterkaitan antara kegiatan mentoring dengan pendidikan kepanduan adalah

dengan adanya pantauan dari banyak guru tentang mata pelajaran

kepanduan dengan melalui pendidikan pada kegiatan mentoring. Sehingga

kepala sekolah bersama dengan guru mentoring dapat berkoordinasi untuk

pembinaan dan memberikan motivasi mengenai hal tersebut terutama dalam

kesulitan-kesulitan yang dialami.

18 Hasil wawancara dengan ibu Susi Utami, pada tanggal 3 Desember 2007.

Page 63: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

51

4. Evaluasi Kurikulum Terpadu Mata Pelajaran Kepanduan

Dalam tahap manajemen ini merupakan proses akhir dalam fungsi

manajemen dengan melaksanakan pengawasan dan juga adanya sistem

pelaporan atau penilaian mengenai hasil pelaksanaan kurikulum tersebut.

Adapun kegiatan evaluasi yang dilaksanakan oleh SDIT Al-Islam, meliputi:

a. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar

Pengadaan evaluasi hasil belajar mata pelajaran kepanduan

di SDIT Al-Islam dilakukan dengan penilaian kelas. Dalam penilaian

kelas ini meliputi ulangan harian, ulangan umum serta ujian akhir.

Ulangan harian dilaksanakan pada setiap selesai proses pembelajaran

ataupun dalam proses pembelajarannya. Sedangkan untuk ulangan

umum dilaksanakan setiap akhir semester secara bersama-sama dari

semua kelas. Untuk ujian akhir dilakukan pada akhir program

pendidikan, pada evaluasi ujian akhir ini digunakan untuk menentukan

kelulusan bagi peserta didik dan layak tidaknya untuk melanjutkan

pendidikan pada tingkat diatasnya. Pada pendidikan kepanduan

khususnya evaluasi juga dapat dilakukan dalam kegiatan perkemahan

minimal 1 x tiap jenjang kelas, sekaligus mengadakan pelantikan untuk

kenaikan jenjang atau yang lainnya.

Sedangkan dalam penilaian kelas dilakukan oleh guru untuk

mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa

kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk perbaikan proses

pembelajaran dan penentuan kenaikan kelas.

b. Laporan hasil evaluasi

Dalam pelaporan hasil evaluasi kurikulum di SDIT Al-Islam

dilaksanakan oleh masing-masing guru pengampu dengan diketahui

oleh kepala sekolah dan orang tua murid, yang selanjutnya dibahas

kembali pada forum pengambilan kebijakan yang dihadiri oleh semua

elemen struktural pandu SIT. Adapun waktu pelaksanaan forum

pengambilan kebijakan disesuaikan dengan jenis dan jenjangnya, untuk

musyawarah pada jenjang satuan sekolah diadakan satu tahun sekali,

Page 64: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

52

dimana dalam hal ini dilaksanakan oleh unit (satuan pandu SIT di

tingkat sekolah). Pada jenjang berikutnya yakni tingkat daerah dengan

pelaksanaannya setiap 2 tahun sekali begitu juga untuk tingkatan

berikutnya memiliki selisih satu tahun. Jadi, pengawasan serta penilaian

pada kegiatan kepanduan di SDIT Al-Islam dilaksanakan sebagaimana

dalam pengambilan kebijakan pada organisasi

Demikian implementasi manajemen kurikulum terpadu mata

pelajaran kepanduan yang telah dilaksanakan di SDIT Al-Islam Kudus.

Namun hal ini juga perlu dikonfirmasi kembali terhadap orang tua

murid agar mengetahui kesesuaian hasil dengan implementasi

kurikulum yang dilaksanakan. Menurut salah satu dari beberapa orang

tua murid19 mengatakan bahwa kurikulum kepanduan telah memberikan

pengaruh positif yang sangat besar terhadap perkembangan putra putri

mereka, diantaranya yakni mengenai kemandirian peserta didik dengan

perubahan yang dialaminya setelah berpendidikan kepanduan misalkan

peserta didik dapat menyelesaikan masalahnya, meskipun hal ini orang

tua tidak harus lepas tangan saja tapi perlu pemberian masukan terhadap

masalah yang sedang dihadapinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa

tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan kurikulum kepanduan cukup

baik dengan adanya pengaruh tersebut.

19 Hasil wawancara dengan ibu Sri Sudarwati sebagai orang tua murid dari ananda Zulfikar

Nur Fauzi kelas IV, pada tanggal 12 Januari 2008.

Page 65: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

53

BAB IV

ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI MANAJEMEN KURIKULUM

TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN

A. Analisis terhadap Perencanaan Kurikulum Terpadu Mata Pelajaran

Kepanduan

Dalam kerangka mengembangkan suatu pengelolaan di dalam

pendidikan pada dasarnya harus mampu menganalisa setiap aspek yang terkait

dengan lembaga pendidikannya, dalam hal ini perencanaan merupakan

kegiatan permulaan dalam pengelolaan tersebut.1

Perencanaan ini juga akan sangat berkaitan dengan tujuan yang

ingin dicapainya sehingga dalam berbagai perencanaan yang telah dipaparkan

sebelumnya perlu menjadi sorotan agar dalam perencanaan berikutnya dapat

dilaksanakan dengan lebih baik dan memiliki acuan dalam memprediksi

sesuatu di masa yang akan datang.

1. Realitas kepanduan dalam pendidikan

Sedangkan pada pendidikan kepanduan dalam melaksanakan

perencanaannya dibutuhkan analisa yang tajam terhadap realitas yang ada

karena pada umumnya pendidikan kepanduan di tiap-tiap sekolah berbeda

dalam pemberian materi, sehingga diperlukan adanya standardisasi yang

matang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, dengan disusunnya

kurikulum pandu SIT di SDIT Al-Islam telah dapat memberikan pedoman

bagi pelaksanaan pendidikannya. Meskipun demikian antara tujuan

kurikulum kepanduan dengan tujuan institusional perlu adanya persepsi

yang sama, sehingga kurikulum kepanduan ini dalam pelaksanaannya

dapat diintegrasikan pada kurikulum sekolah.

Selain itu untuk menunjang program kurikulum sekolah, pada

pendidikan kepanduan diterapkan sistem terpadu dengan maksud bahwa

dalam materi-materi yang ada tidak terlepas dengan materi kurikulum

1 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), hlm. 33.

Page 66: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

54

sekolah. Disisi lain kegiatan belajar mengajar juga dibingkai dengan

nuansa islami, maka dengan suasana pendidikan seperti itulah SDIT Al-

Islam dapat berkembang menjadi pendidikan yang banyak dibutuhkan

masyarakat umum, karena pada hakikat pendidikannya tidak terlepas

dengan tujuan pendidikan Islam.

2. Pendidikan kepanduan dalam masyarakat

Mengingat bahwa pendidikan kepanduan merupakan bagian dari

pendidikan masyarakat maka dalam merencanakan kurikulumnya juga

disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Karena pada hakikatnya

dimasa yang akan datang peserta didik akan dihadapkan pada kondisi

masyarakat yang berbeda. Sehingga dalam perencanaan kurikulum perlu

untuk memprediksi bagaimana kurikulum kepanduan dapat berguna serta

bermanfaat bagi masyarakat.

Sebagai sekolah yang bertujuan membina peserta didik untuk

menjadi insan muttaqin yang cerdas, berakhlak mulia dan memiliki

ketrampilan yang memberi manfaat dan maslahat bagi umat manusia,

SDIT Al-Islam telah memiliki pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Hal ini dapat terlihat diantaranya yaitu melalui pendidikan

kepanduan tersebut, yang dalam ruang lingkup kegiatan belajar

mengajarnya meliputi :

a. Ruhiyah

Mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai ruhiyah dalam setiap

aktivitasnya

b. Jasadiyah

Mampu meningkatkan kekuatan, daya tahan dan keseimbangan yang

baik dan memiliki pengetahuan serta nilai-nilai yang terkandung

didalamnya

c. Fanniyah

Menguasai berbagai bentuk ketrampilan disertai dengan pengetahuan

tentang nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Page 67: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

55

d. Tsaqafiyah

Mampu memahami pengetahuan umum dan wawasan keislaman

e. Qiyadah wa jundiyah

Mampu menerapkan kedisiplinan, ketaatan, kesiap siagaan, kerja sama

dan kepemimpinan dalam segala kondisi dan memiliki pengetahuan

serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya

f. Ukhuwah

Mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai persaudaraan dan kerja

sama dalam hal kebaikan

demikian perencanaan dalam penyusunan kurikulum terpadu mata

pelajaran kepanduan dapat penulis analisis bahwa dalam perencanaan

kurikulum tersebut harus melalui dengan melihat prediksi yang akan datang,

serta realitas yang dibutuhkan oleh masyarakat

B. Analisis terhadap Pengorganisasian Kurikulum Terpadu Mata Pelajaran

Kepanduan

Tahap selanjutnya setelah perencanaan adalah pengorganisasian,

dimana pada fungsi ini semua yang menjadi perencanaan dibagikan kepada

penanggung jawab masing-masing yang berkompeten ataupun pada

pembagian aktivitas pelaksanaan kurikulum tersebut. Adapun

pengorganisasian yang ada di SDIT Al-Islam yang telah melalui prosedur

dalam manajemen yakni seperti pembagian tugas yang berkaitan dengan

tanggung jawab guru dan pembagian yang berhubungan dengan proses

kegiatan belajar mengajar.

1. Pembagian tugas berkaitan dengan tanggung jawab guru

Hal ini sebagaimana terlihat pada hakikat esensi dari

pengorganisasian yakni terletak pada pengelompokan semua tugas,

tanggung jawab, wewenang dan komponen dalam proses kerja sama

Page 68: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

56

sehingga tercipta suatu sistem kerja yang baik dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.2

Maka dalam pengorganisasian kurikulum kepanduan ini dapat

dilaksanakan sesuai dengan pengorganisasian pada kurikulum sekolah

yaitu dengan pembagian tugas guru kepada pengampu yang kompeten

serta pengelompokan mengenai aktivitas yang berkaitan dengan proses

belajar mengajar. Pada pembagian tugas guru di SDIT Al-Islam telah

berjalan dengan baik melalui musyawarah bersama, akan tetapi dalam

pembagian tugas guru ini mengalami kendala yakni kurangnya guru yang

berkompeten mengenai kepanduan. Maka dalam pembagian tugas tetap

diberikan kepada guru dengan tambahan pembinaan mengenai kepanduan.

Meskipun demikian di dalam pelaksanaan kurikulum ini kurang dapat

berjalan dengan maksimal.

2. Pembagian tugas berhubungan dengan proses KBM

Implementasi pengorganisasian yang berkaitan dengan aktivitas

belajar mengajar diantaranya adalah dengan adanya pengaturan jadwal

pelajaran. Adapun pelaksanaannya di SDIT Al-Islam tidak semulus yang

diperkirakan, hal ini dikarenakan dalam pengaturan jadwal dari semua

kelas kepanduan dilaksanakan pada waktu yang bersamaan, sehingga hal

ini berpengaruh pada kurangnya tempat yang memadai untuk

melaksanakan proses pembelajaran.

Dengan demikian dalam pengorganisasian yang dilaksanakan

oleh SDIT Al-Islam belumlah dapat berjalan dengan mulus yang sesuai

dengan konsep pengorganisasian. Untuk itu maka dalam pelaksanaan

pengorganisasian ini harus dilengkapi dengan fungsi selanjutnya yakni

fungsi pengarahan.

2 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, t. th.), hlm.

49-50.

Page 69: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

57

C. Analisis terhadap Pengarahan Kurikulum Terpadu Mata Pelajaran

Kepanduan

Pada fungsi pengarahan ini merupakan tindak lanjut dari fungsi

manajemen sebelumnya, yakni dengan melaksanakan pemantauan dan

pemberian motivasi terhadap jalannya kurikulum terpadu mata pelajaran

kepanduan. Dalam pelaksanaan pengarahan ini dilaksanakan oleh kepala

sekolah bersama dengan pihak berwenang lainnya.3

Terkait dengan pengarahan, hendaknya para penanggung jawab

mampu memberikan pembinaan serta motivasi terhadap pelaksanaan

kurikulum kepanduan dengan baik, agar para pelaksana kurikulum dapat

menjalankan tugasnya dengan terarah sampai dengan akhir pelaksanaan.

Dengan demikian maka dalam pengarahan hendaklah dilakukan tidak hanya

satu atau dua kali , akan tetapi pengarahan hendaklah dilakukan secara terus

menerus (intens) selama proses pelaksanaannya.

Pemantauan Melalui Kegiatan Mentoring

Adapun pengarahan yang dilakukan di SDIT Al-Islam yakni dengan

melalui pemantauan pada kegiatan mentoring oleh masing-masing guru kelas.

Sedangkan kepala sekolah dalam pengarahannya terhadap kurikulum

kepanduan dilakukan dengan cara bekerja sama dengan guru-guru mentoring

yang ikut serta dalam memantau proses jalannya kurikulum kepanduan. Hal

ini dilakukan agar kepala sekolah lebih mudah memperoleh informasi

mengenai kondisi pelaksanaan kurikulum kepanduan, karena sesuai dengan

posisinya sebagai kepala sekolah maka kegiatan pengarahan dilaksanakan

lebih bersifat menyeluruh. Jadi, kedekatan dalam kegiatan pemantauan

dengan proses pelaksanaan tidak dirasakan secara langsung. Meskipun

demikian, dengan adanya pengorganisasian atau pembagian tugas itulah maka

proses pengarahan oleh kepala sekolah dapat terus berjalan dengan baik tanpa

harus meninggalkan proses pengarahan pada kegiatan lainnya.

3 Soebagio Atmo Diwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Arda Dizya Jaya,

2000), hlm. 154.

Page 70: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

58

D. Analisis terhadap Evaluasi Kurikulum Terpadu Mata Pelajaran

Kepanduan

Pada fungsi evaluasi ada dua hal yang hendak dilakukan yakni

proses pengawasan dan evaluasi sendiri.

1. Proses pengawasan

Pengawasan terhadap kurikulum sekolah dilaksanakan oleh

DEPDIKNAS, sedangkan untuk pengawasan pada kurikulum terpadu

mata pelajaran kepanduan dilaksanakan seperti pada pendidikan

kepramukaan yaitu bersifat organisasi, maka dalam pengawasanya

dilaksanakan oleh pihak pengawas pada struktur organisasi diatas

tingkatan sekolah, maka pada pendidikan kepanduan SIT pengawasan

dilaksanakan oleh majelis pembimbing.

2. Proses evaluasi

Sedangkan untuk proses evaluasi4 secara garis besar ada dua

pembagian dalam pelaksanaannya yakni : evaluasi terhadap hasil belajar

dan laporan hasil evaluasi. Dalam evaluasi terhadap hasil belajar

dilaksanakan berkaitan dengan hasil belajar peserta didik atau dengan kata

lain hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dari adanya kegiatan

belajar mengajar. Sedangkan untuk laporan hasil evaluasi dilakukan

sebagai acuan dalam melihat kelebihan serta kekurangan kurikulum yang

telah dilaksanakan agar bisa diperbaiki untuk pelaksanaan kurikulum pada

tahun berikutnya.

Di SDIT Al-Islam evaluasi yang dilakukan juga demikian yakni

adanya evaluasi untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yang

kemudian dengan hasil tersebut dibuat laporan untuk pembenahan

kurikulum tahun ajaran baru khususnya pada kurikulum pandu SIT, akan

tetapi dari hasil laporan evaluasi ini tidak hanya diserahkan pada

koordinator daerah diatas tingkatan sekolah tetapi juga dimusyawarahkan

bersama dengan pihak sekolah, sehingga dalam pengevaluasian ini benar-

4 Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT Rinneka Cipta, 2004),

Cet. I, hlm. 48.

Page 71: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

59

benar mengerti kondisi dalam pelaksanaan kurikulum tersebut pada saat

sebelumnya. Jadi kurikulum kepanduan yang dihasilkan akan lebih sesuai

dengan kebutuhan peserta didik.

Dengan demikian, maka dalam evaluasi kurikulum terpadu mata

pelajaran kepanduan ada dua garis besar yakni pengawasan dan evaluasi,

dimana antara keduanya memiliki keterkaitan erat yaitu di dalam sebuah

evaluasi harus ada pengawasan, sehingga dalam pengevaluasian tidak

dilaksanakan secara acak-acakan dan tak beraturan. Dengan adanya

pengawasan dan evaluasi yang berjalan secara berdampingan dapat

menghasilkan suatu kurikulum kepanduan yang lebih baik.

Page 72: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah memperhatikan deskripsi yang telah diuraikan pada bab I

sampai dengan bab IV, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Manajemen kurikulum terpadu merupakan suatu pengelolaan terhadap

usaha mengintegrasikan bahan pelajaran dari berbagai mata pelajaran yang

menghasilkan kurikulum integrated dengan menggunakan fungsi-fungsinya

yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan juga pengendalian

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun Mengenai manajemen

kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan di SDIT Al- Islam Kudus

dalam pelaksanaannya berbeda dengan manajemen kurikulum sekolah, hal

ini dikarenakan dalam struktur manajemen kepanduan bersifat organisasi,

sehingga dalam pengambilan segala keputusan khususnya pada penyusunan

kurikulum pandu SIT dilaksanakan melalui forum pengambilan kebijakan.

2. Implementasi manajemen kurikulum terpadu mata pelajaran kepanduan

yang berlangsung di SDIT Al-Islam Kudus tergolong cukup baik, dimana

dalam pelaksanaan manajemen kurikulumnya sudah dapat diterapkan sesuai

dengan fungsi-fungsi manajemen. Namun dalam implementasinya sudah

tentu tidak semulus dengan yang diperkirakan karena adanya kendala-

kendala yang harus dialami pada sekolah ini. Selain itu perihal keterpaduan

dalam kurikulum kepanduan ini adalah terletak pada tujuan yang ingin

dicapai dengan beberapa skill yang kemudian dituangkan dalam materi-

materi yang ada, dimana dalam materi ini merupakan keterpaduan dengan

materi pada kurikulum sekolah, selain itu juga dalam pelaksanaan proses

pembelajarannya.

B. Saran-saran

Saran ini merupakan bahan masukan dan pertimbangan yang ditujukan

kepada semua pihak yang turut bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan

pendidikan, pengelola, dan para konsumen (pengguna) pendidikan

Page 73: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

61

1. Pengurus pandu SDIT Al-Islam Kudus serta para pengelola sekolah

khususnya dalam bidang kepanduan hendaknya mengatur dan mengelola

pendidikan ( baca: kepanduan) serta secara profesional dengan mengacu

pada sistem manajemen dengan melaksanakan fungsi manajemen secara

utuh, serta mencarikan guru yang benar-benar kompeten di dalam

kepanduan meskipun sudah ada pembinaan bagi guru-guru yang kurang

kompeten akan tetapi lebih baik jika pengampu sudah benar-benar memiliki

kompeten di bidangnya apalagi jika ditambah dengan adanya pembinaan

selain itu untuk proses pembelajaran dengan adanya tempat yang kurang

memadai hendaklah bisa menggunakan sistem bergantian, jadi proses

pembelajaran dilaksanakan tidak secara bersama dari semua kelas.

2. Pengelola pendidikan pada sekolah-sekolah hendaknya bisa menyusun

kurikulum pramuka sebagai pedoman dan standardisasi materi dalam

pelaksanaan pembelajaran

3. Para pengguna jasa pendidikan (orang tua, peserta didik dan masyarakat)

agar ikut memperhatikan dan mensukseskan jalannya program pendidikan

khususnya pada pendidikan kepanduan serta berpartisipasi dalam

mengembangkan pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan

C. Kata Penutup

Demikianlah akhir dari penulisan ini dan dengan mengucap syukur

alhamdulillah penulis memohon kepada Allah SWT. Mudah-mudahan tulisan

ini memberikan manfaat dan kontribusi positif penulis maupun siapa saja yang

mau memetik ilmu, hikmah dan pengalaman dari tulisan ini.

“Tiada gading yang tak retak” oleh karena itu kritik dan saran serta

masukan para pembaca tetap kami harapkan demi kelengkapan dan

kesempurnaan skripsi ini. Teriring do’a semoga amal perbuatan kita selalu

mendapatkan ridho dari-Nya Amin.

Page 74: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, M. Amin, dkk., Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, Semarang : Beringin Jaya, 1994.

Abdullah, Abdur Rahman Shahih, Landasan dan Tujuan Pendidikan menurut Al Quran dan Implementasinya, Bandung : CV. Diponegoro.

Abdullah, Abdurrahman Saleh, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al Quran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.

Achlish, Alex, Al-Islam Dalam Lintasan Pendidikan, Panitia Peringatan 62 Tahun Al-Islam Kudus, 2000.

Al Bukhori, Abi Abdillah Muhammad bin Ismail, Matan al Bukhori, Juz IV, Singapura: Maktabah wa Matba’ah, t.th.

Aly, Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 1999, Cet. II.

Amirin, Tatang M., Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta : CV. Rajawali, 1990, Ed. 1, cet. 2.

Anggaran dasar pandu SIT

An-Nahlawy, Abdurrahman, Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalibiha fil Baiti wal Madrasati wal Mujtama’, Beirut – Libanon: Dar al Fikr al Mu’asyir, 1983.

Arifin, M., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998, cet. 11.

Atmodiwirio, Soebagio, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Arda Dizya Jaya, 2000.

Bukhori, Sokhih Bukhori, Juz I, Beirut: Daar al Kutub, 1992.

Buku pedoman pandu SIT

Copyright@sriwijaya post 2002, pada tanggal 31 Desember 2003.

Dakhori, “Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SD Islam Terpadu Permata Bunda Fullday School Bawen kab. Semarang dan Implikasinya terhadap Kebiasaan Belajar Siswa” Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam IAIN Walisongo Semarang, Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2005.

Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung : Pustaka Setia, 2002.

Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, Bandung: Al Jumanatul Ali, 2004.

__________, Kendali Mutu PAI, Jakarta: Direktoral Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2001.

Page 75: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

Devies, Ivor K., Pengelolaan Belajar, Jakarta: Gramedia Widia Sarana, 1996.

Fatah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Gunawan, Ary H., Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: Rineka Cipta, 1996.

Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Langgulung, Hasan, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka al Husna, 1992.

Marfu’ah, “Kurikulum Pendidikan Pra Sekolah Studi tentang Manajemen Kurikulum di TK Islam Terpadu “Harapan Bunda” Pedurungan kota Semarang”, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam IAIN Walisongo Semarang, Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007.

Mas’ud, Abdurrahman, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik; Humanisme Religius sebagai Paradigma Pendidikan Islam,Yogyakarta: Gama Media, 2002.

Muhajir, Noeng, Metode Penelitian Kualitatif, Ed. III, Yogyakarta : Rake Saras, 1996.

Muliawan, Jasa Ungguh, Pendidikan Islam Integratif; Upaya Mengintegrasikan Kembali Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005.

Musthofa, Ahmad, “Kurikulum Pendidikan Agama Islam kajian Al Quran surat Al ‘Asr”, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam IAIN Walisongo Semarang, Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2006.

Nasution, S., Asas-asas Kurikulum, Jakarta : Bumi Aksara, 2001, Ed. 2, Cet. 4.

__________, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, Cet. 3.

__________, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993.

Nata, Abudin, Filsafat pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1997.

Nurkhasanah, Misiam Siti, “Ide-ide Pendidikan Nondikotomik Telaah Sosio historis atas Pemikiran Prof. K.H. Saifuddin Zuhri tahun 1919-1985”, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang, Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2004.

Pakar, Dadi, Kepanduan sebagai Metode Pendidikan, Pikiran Rakyat Cyber Media, tanggal 31 Desember 2007.

Pandojo, Heidjrachman Ranu, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: UPP YKPN, 1996.

Page 76: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

Pratt, David, Curriculum Design and Development, New York: Harcourt Grace Javanovich Publisher, 1980.

Profil SDIT Al-Islam Kudus, pada tanggal 19 Nopember 2007.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, Edisi ketiga.

Rosyadi, Khoiron, Pendidikan Profetik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Sagala, Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, t.th..

Saylor, John Galen, Curriculum Planning for Better Teaching and Learning, Canada: the United States of America, 1981.

Sisk, Henry L., Principles of Management, Ohro : south western publishing company, 1969.

Soemardjo, d.k.k., Petunjuk Permainan untuk Pandu Putera, Jakarta: YPM, 1952.

Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1989.

Sulton, Mahmud Sayyid, Dirasat fi at-Tarbiyah wa Mujtama’, t.tm.: Daarul Ma’arif, 1979.

Suryosubroto, B., Proses Belajar-Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT. Rinneka Cipta, 2002, Cet. I, 29.

__________, Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: PT Rinneka Cipta, 2004, Cet. I.

Tim Pengembangan MKDK IKIP, Administrasi Pendidikan, Semarang: IKIP Semarang Press, 1991.

Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP; SD/MI,SMP dan SMA/SMK, Yogayakarta : Pustaka Yustisia, 2007, 149.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Undang-undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Umbara, 2003.

Wakhudin, Mengenal Sejarah Berdirinya Gerakan Pramuka, www.pikiran-rakyat.com, tanggal 31 Desember 2007.

Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, Yogyakarta : Bigraf, 2000.

Zuhairini, dkk., Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,2004, cet.7.

Page 77: STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM TERPADU MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · TERPADU MATA PELAJARAN KEPANDUAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

Peserta didik SDIT Al-Islam sedang melakukan kegiatan pembelajaran PBB

Peserta didik SDIT Al-Islam sedang mendengarkan ceramah pada saat kemah

Peserta didik SDIT Al-Islam mendapatkan pembelajaran tentang wawasan keagamaan

Peserta didik SDIT Al-Islam melaksanakan shalat dhuhur berjamaah pada saat

perkemahan

Peserta didik SDIT Al-Islam sedang makan bersama untuk mempererat ukhuwah

Peserta didik SDIT Al-Islam sedang bersantai bersama guru sambil

mendengarkan cerita

FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEL KEPANDUAN