studi kelayakan pengembangan model multimedia …

13
265 STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA TEACHING AIDS PAUD THE FEASIBILITY ON THE DEVELOPMENT OF EARLY CHILDHOOD MEDIA TEACHING AIDS Manikowati Balai Pengembangan Multimedia, Pustekkom Kemdikbud Jl. Lamongan Tengah, Bendan Ngisor, Semarang [email protected] Abstrak: Studi kelayakan ini bertujuan untuk mengkaji layak tidaknya model multimedia teaching aids PAUD dikembangkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dan informasi dikumpulkan melalui petikan hasil evaluasi program teaching aids yang telah dikembangkan pada periode sebelumnya dan dokumen hasil analisis kebutuhan teaching aids yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Kedua hasil kajian tersebut selanjutnya dikomparasikan untuk mendapatkan simpulan. Dari hasil studi yang dilakukan diperoleh bahwa pada pengembangan model multimedia teaching aids yang dikembangkan pada periode sebelumnya, kelemahan yang signifikan terdapat pada format sajian. Sedang dari studi hasil analisis didapatkan bahwa multimedia teaching aids dibutuhkan oleh sekolah- sekolah PAUD dan dibutuhkan oleh pengguna untuk memotivasi dalam proses pembelajaran, untuk mewakili konten materi yang diajarkan, serta dibutuhkan untuk melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran (learning sources). Dari hasil komparasi disimpulkan bahwa model multimedia teaching aids untuk PAUD dengan format sajian yang berbeda dari sebelumnya layak dikembangkan. Kata kunci: studi kelayakan, pengembangan, multimedia teaching aids, PAUD Abstract: This feasibility study is to analyze whether the multimedia teaching aids model for learning of the early chilhoods is feasible or not. This reasearch used a qualitative method. Data and information were gathered from picking out a small portion of previous teaching aid programs evaluation result and of needs analysis result before. Those, then, were compared to get the decision. From the study, it was gained that in the previous development of multimedia teaching aids, the most significant weakness was on the form used. Meanwhile, the needs analysis showed that teaching aids model was really needed for the schools of learning of the early childhoods and for the users to motivate the learning process, to aid the material contents taught, and to complete the learning facilities (learning resources). By the comparison, it was obtained that the multimedia teaching aids model for learning of the early chilhoods was feasible to develop. Keywords: feasibility study, development, multimedia teaching aids, learning of the early childhood. Diterima tanggal: 31/08/2012, Dikembalikan untuk direvisi tanggal: 08/08/2012; Disetujui tanggal: 16/08/2012

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

265

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODELMULTIMEDIA TEACHING AIDS PAUD

THE FEASIBILITY ON THE DEVELOPMENT OF EARLY CHILDHOODMEDIA TEACHING AIDS

ManikowatiBalai Pengembangan Multimedia, Pustekkom Kemdikbud

Jl. Lamongan Tengah, Bendan Ngisor, [email protected]

Abstrak: Studi kelayakan ini bertujuan untuk mengkaji layak tidaknya model multimedia teaching aidsPAUD dikembangkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dan informasi dikumpulkanmelalui petikan hasil evaluasi program teaching aids yang telah dikembangkan pada periode sebelumnyadan dokumen hasil analisis kebutuhan teaching aids yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya.Kedua hasil kajian tersebut selanjutnya dikomparasikan untuk mendapatkan simpulan. Dari hasil studiyang dilakukan diperoleh bahwa pada pengembangan model multimedia teaching aids yangdikembangkan pada periode sebelumnya, kelemahan yang signifikan terdapat pada format sajian.Sedang dari studi hasil analisis didapatkan bahwa multimedia teaching aids dibutuhkan oleh sekolah-sekolah PAUD dan dibutuhkan oleh pengguna untuk memotivasi dalam proses pembelajaran, untukmewakili konten materi yang diajarkan, serta dibutuhkan untuk melengkapi sarana dan prasaranapembelajaran (learning sources). Dari hasil komparasi disimpulkan bahwa model multimedia teachingaids untuk PAUD dengan format sajian yang berbeda dari sebelumnya layak dikembangkan.

Kata kunci: studi kelayakan, pengembangan, multimedia teaching aids, PAUD

Abstract: This feasibility study is to analyze whether the multimedia teaching aids model for learning ofthe early chilhoods is feasible or not. This reasearch used a qualitative method. Data and informationwere gathered from picking out a small portion of previous teaching aid programs evaluation result andof needs analysis result before. Those, then, were compared to get the decision. From the study, it wasgained that in the previous development of multimedia teaching aids, the most significant weaknesswas on the form used. Meanwhile, the needs analysis showed that teaching aids model was reallyneeded for the schools of learning of the early childhoods and for the users to motivate the learningprocess, to aid the material contents taught, and to complete the learning facilities (learning resources).By the comparison, it was obtained that the multimedia teaching aids model for learning of the earlychilhoods was feasible to develop.

Keywords: feasibility study, development, multimedia teaching aids, learning of the early childhood.

Diterima tanggal: 31/08/2012, Dikembalikan untuk direvisi tanggal: 08/08/2012; Disetujui tanggal: 16/08/2012

Page 2: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

266

Jurnal Teknodik Vol. XVI - Nomor 3, September 2012

PendahuluanBalai Pengembangan Multimedia Pendidikan(BPMP) sebagai institusi yang berbasis teknologiinformasi dan komunikasi yang mempunyai tugasdan fungsi diantaranya mengembangkan multime-dia pembelajaran interaktif, memandang perluuntuk melakukan inovasi terhadap teknologipembelajaran sebagai piranti pendukung untukmeningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Teknologi pembelajaran yang akandikembangkan tersebut akan mampumeningkatkan kualitas pendidikan jika mampumemberikan efekt iv i tas dan efesiensi bagipembelajaran di Indonesia. Teknologipembelajaran tersebut hadir sebagai saranapenunjang proses pembelajaran yang sedangberlangsung. Multimedia pembelajaran interaktifsebagai salah satu teknologi pembelajaran,kehadirannya diharapkan mampu menghidupkansuasana belajar mengajar yang lebih edukatif daninteraktif.

Dengan menimbang besarnya peran kehadiranmultimedia maka perlu kiranya pihak-pihak yangterkait dalam pembelajaran mengembangkannyasehingga mampu membantu keberhasilan prosesbelajar-mengajar.

Guru merupakan komponen penting dalampembelajaran. Meskipun, bukan satu-satunyakomponen sebagai sumber belajar. Akan tetapi,peranannya sebagai fasilitator dan dinamisatorkegiatan pembelajaran di kelas secara langsungmaupun tak langsung akan berdampak padakesuksesan belajar anak. Hal inilah yang menuntutperforma guru lebih baik saat memberikanpembelajaran. Kemampuan guru dalammenyalurkan i lmu dan pengetahuan sertamengelola kelas menjadi hal yang sangat penting.Agar tercipta suasana yang kondusif, kehadiranmedia terutama multimedia pembelajaran interaktifdiasumsikan akan mampu meningkatkan peranguru dalam mengajar. Guru membutuhkan alatbantu tersebut untuk memfasilitasi pembelajaranyang sedang dilakukannya bersama anak-anaksehingga suasana kelas menjadi lebih dinamis.

Peserta didik juga merupakan salah satukomponen penting dalam pembelajaran. Bersamadengan guru, peserta didik adalah pencipta kondisilingkungan belajar. Guru sebagai encoder danpeserta didik sebagai decoder i lmu danpengetahuan. Kedua subyek pembelajaran inimemiliki pertalian yang sangat kuat.

Anak-anak usia dini merupakan salah satupeserta didik. Dengan usianya yang berada padarentang empat sampai dengan enam tahun(menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14) ,anak usia dini memiliki karakteristik yang unikdalam proses pembelajarannya. Dunia bermaindengan mencakup segala potensi fisik dan psikisserta nilai-nilai kehidupan yang harus diterima,merupakan tantangan tersendir i dalammenciptakan kondisi belajar yang aktif dandinamis.

Teaching aids adalah salah satu model darimultimedia pembelajaran interaktif. Model ini telahdikembangkan pada tahun sebelumnya. Akantetapi, pemanfaatannya dirasakan kurang efektifdan efisien bagi guru. Masih ada beberapakekurangan di dalam model teaching aids tersebut.Sebagai komparasi, dilaksanakan pula analisiskebutuhan. Dari pengkajian yang dilakukanterhadap kedua hal- tingkat kelemahan padamodel multimedia teaching aids sebelumnya dantingkat kebutuhan pengembangannya, diharapkanakan mendapatkan pertimbangan mengenai layaktidaknya model multimedia teaching aids untukPAUD ini dikembangkan.

Permasalahan dalam studi ini adalah sebagaiberikut: a) bagaimanakah tingkat kebutuhanpengembangan model multimedia teaching aidsPAUD? b) bagaimanakah tingkat kelayakan modelmult imedia teaching aids PAUD yangdikembangkan BPMP?

Mengacu pada rumusan masalah, tujuan studiini dimaksudkan untuk: a) Mengetahui tingkatkebutuhan pengembangan model multimediateaching aids untuk PAUD. b)Merumuskan tingkatkelayakan pengembangan model multimediateaching aids untuk PAUD.

Page 3: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

267

Kajian Literatur

Karakteristik Anak Usia Dini Usia 4 – 6 tahundan Pembelajarannya

Anak usia dini merupakan anak yang baru lahirsampai dengan usia enam tahun. Pada masarentang usia ini pertumbuhan dan perkembanganf is ik maupun psik is anak mengalamiperkembangan yang sangat pesat. Volume otakberkembang sangat pesat hingga membentukjaringan-jaringan yang kuat. Selain itu, organ-or-gan sensor motorik seperti organ penciuman,pendengaran, pengl ihatan, pengecap, danperabaan pun berkembang dengan dengan pesat.Masa ini selanjutnya disebut masa keemasan(golden age), sebuah masa yang akanmenentukan pembentukan karakter dankepribadian anak.

Anak usia dini merupakan individu yangpertumbuhan dan perkembangannya meningkatsecara khusus sesuai tahapan usianya. Berikutadalah beberapa karakteristik anak usia dini yangperlu diperhatikan. Richard D Kellough (1996)dalam sebuah situs menuturkan bahwa anak usiadini memiliki beberapa sifat sebagai berikut. a)Bersifat egosentris: Anak usia dini cenderungmemahami sesuatu dari sudut pandangannyasendir i . Untuk i tu pada set iap tahapanperkembangannya dibutuhkan pendampingan danstimulus yang sesuai dengan usianya. b). Memilikikecurigaan (curiousity) yang cukup tinggi. Anakberanggapan bahwa apa yang dijumpainya dalamkehidupan merupakan sesuatu yang menarik danmenakjubkan sehingga apapun yang dijumpai atautemukan merupakan sesuatu yang istimewa.Dengan karakteristik anak yang demikian, orangtua bisa memberikan rangsangan yang akanmembantu perkembangan jaringan otaknya. c)

Merupakan makhluk sosial: Sesuai denganpertumbuhannya, perkembangan anak untukmembangun konsep diri terhadap lingkungan pundilakukan. Bersama teman-teman sebaya, iamencoba mencari kepuasan dan penghargaan diri.Dalam hal ini diperlukan arahan dan bimbingan dariorang tua untuk mengoptimalkan perannya dalamlingkungannya. d) Merupakan individu yang unik:Bahwasanya anak yang satu akan berbeda dengananak lainnya. Setiap anak memiliki bawaan, bakat,minat, kapabilitas, dan lingkungan yang berbeda.Untuk itu setiap anak pun harus diperlakukansecara unik, ditangani berbeda antara satu denganlainnya. e) Kaya akan fantasi: Anak sering kalimemiliki kemampuan berceloteh atau berceritamelebihi pengalaman aktualnya. Bahkan, anaksering bercerita tentang sesuatu yang bersifatghaib. Anak, dalam hal ini, memiliki kemampuanimaginat i f yang sangat t inggi . Apabi lamendapatkan stimulus yang optimal, anak akanmampu mengembangkan kemampuan bahasa dankomunikasinya secara optimal pula. f) Memilikidaya konsentrasi yang pendek: Berg (1988)mengungkapkan bahwa anak usia dini, terutamasekitar 5 tahun, akan duduk secara sadar dannyaman hanya sekitar 10 menit. Selebihnya, anaktidak akan kuat duduk berlama-lama kecualidisajikan dengan hal-hal yang menarik.

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan danperkembangan anak usia dini maka diperlukan giziyang seimbang dan stimulus yang intensif dari or-ang-orang terdekat dengan tetap memperhatikankarakteristik mereka.

Sumantr i (2012) dalam salah satupresentasinya menggambarkan prosespembelajaran sebagai berikut:

Manikowati: Studi Kepalayakan Pengembangan Model Multimedia Teaching Aids PAUD

Page 4: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

268

Jurnal Teknodik Vol. XVI - Nomor 3, September 2012

Dari skema di atas, dapat dil ihat bahwapembelajaran itu dipengaruhi oleh beberapa hal,seperti kondisi bawaan anak, hubungan dengan or-ang-orang sekitar, strategi pembelajarannya, kontenmaterinya, atribut budaya, dan penggunaan bahasa.

Menurut Sri Maryati Deliana (2012), terdapatdelapan tanda esensial perkembangan anak usiarentang empat sampat delapan tahun. Kedelapantanda tersebut adalah: 1) kemampuan motorik anaksudah berkembang dengan baik; 2) koordinasi matadan tangan juga berjalan dengan baik; 3) anak telahdapat berbahasa dan mampu menyatakankeinginannya; 4) anak mengenal, membedakanserta memiliki rasa ingin tahu terhadap benda yang

dilihat dan atau suara yang didengar; 5) anak mulaimengert i ruang dan waktu; 6) anak mulaimemahami norma; 7) anak mempunyai kebutuhanuntuk aktif dan berperspektif terhadap masa depan;8) anak memiliki keinginan untuk bergaul denganteman-temannya.

Berdasarkan delapan tanda perkembangantersebut, hal-hal yang perlu diperhatikan dalammembelajarkan anak adalah: 1) pembelajarandilakukan dengan cara bermain; 2) pembelajaranberpusat pada kepada anak; 3) pembelajarandilakukan secara terpadu untuk mengembangkanmultiple intelegensi anak; 4) pembelajaran bersifatfleksibel dan tidak terstruktur; 5) memberikan

Gambar 1. Proses Pembelajaran Anak Usia Dini

Page 5: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

269

kesempatan untuk memil ih kegiatanpembelajarannya; 6) memberikan kesempatankepada anak untuk berinteraksi dengan lingkunganbelajarnya.

Media Pembelajaran untuk Anak Usia DiniPembelajaran merupakan sebuah aktivitas interaktifantara pendidik/pengajar/guru dan siswa/ pesertadidik, pendidik dan bahan ajar, peserta didik dan bahanbelajar yang berada pada suasana interaktivitasbelajar yang edukatif, yaitu interaktivitas yang sadarakan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.Pembelajaran tersebut juga akan menjadi efektif danefisien jika didukung oleh strategi pembelajaran yangbenar dan media yang tepat. Seperti diungkapkan olehSumantri (2012) bahwa ada beberapa komponen yangperlu diperhatikan dalam sebuah pembelajaran.Komponen-komponen tersebut yaitu terdapatnyatujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, mediapembelajaran, strategi pembelajaran, dan evaluasipembelajaran.

Memperhatikan komponen tersebut, mediapembelajaran menjadi salah satu unsur utamakesuksesan pembelajaran yang diselengggarakan,termasuk pembelajaran untuk anak usia dini. Mediapembelajaran yang digunakan untuk anak usia diniharuslah media yang memiliki nilai efektivitas danefisiensi serta memiliki relevansi yang tinggi danbersifat kontekstual. Media pembelajaran yangdigunakan hendaknya lebih bisa memudahkan anakuntuk memahami sesuatu yang dipelajarinya,mengurangi biaya, jarak, dan waktu untukmembelajarkan sesuatu, memiliki kebermanfaatansesudah menggunakannya, dan tetap padakonteksnya.

Media pembelajaran sangat berguna sekali,terutama untuk anak usia dini. Dengan mediapembelajaran guru akan terbantukan dalammenjelaskan sesuatu kepada anak-anak, perhatiandan motivasi anak untuk mempelajari sesuatu punakan timbul. Di samping itu, media pembelajarandapat mengurangi verbalisme, semakin berkurangverbalisme dalam pembelajaran semakin berkurangkesempatan kepada anak untuk menginterpretasikansesuatu sesuai imajinasinya. Lebih lanjut, dengan

media pembelajaran proses dan hasil belajardiharapkan akan meningkat. Hal ini sepertidiungkapkan oleh Sumantri (2012) mengenai fungsimedia dalam pembelajaran anak usia dini. Dikatakanbahwa fungsi media adalah: 1) sebagai alat bantu,2) sebagai sub sistem komponen pembelajaran, 3)sebagai pengarah dalam pembelajaran, 4) sebagaipermainan membangkitkan perhatian dan motivasi,5) meningkatkan hasil dan proses belajar, 6)mengurangi verbalisme, 7) mengatasi keterbatasanruang, waktu, tenaga, dan daya indera.

Multimedia Pembelajaran InteraktifMultimedia pembelajaran interaktif merupakan me-dia pembelajaran yang terdiri dari gabungan duamedia atau lebih dan terdapat interaktivitas didalamnya dengan menggunakan komputer sebagaipirantinya. Sebagaimana dikatakan oleh Vaugan(2006, dalam Haryanto, 2011) bahwa multimediamerupakan kombinasi teks, seni, suara, animasi, danvideo yang disampaikan dengan menggunakankomputer atau peralatan manipulasi elektronik ataudigital yang lain.

Dari pengertian tersebut dapat dinyatakan bahwamultimedia pembelajaran interaktif dapat:1)Menggabungkan dua atau lebih media: Sepertidiketahui bahwa dalam multimedia terdapat beberapamedia yang dapat dikembangkan. Media-mediatersebut antara lain adalah media gambar yang berupasketsa, still picture atau pun foto, animasi, suara,video, dan teks. Masing-masing media tersebut tidakharus berdiri sendiri. Dalam pengembangannya,materi tertentu mungkin akan membutuhkangabungan media teks dan animasi, animasi dan suara,atau bahkan animasi, teks, dan suara. 2) Bersifatinteraktif: Interaktif berarti saling berhubungan.Interaktif yang baik yaitu terdapat hubungan dua arah.Apabila diberikan stimulus maka akan terdapatrespon. Hal inilah yang terjadi pada multimediapembelajaran interaktif, yaitu adanya hubungan timbalbalik antara pengguna dan program yang digunakan.Apabila pengguna memberikan stimulus maka pro-gram akan meresponnya, dan sebaliknya.3) Berisipembelajaran: Hal yang mendasar dari multimediapembelajaran interaktif ini adalah bahwa program

Manikowati: Studi Kepalayakan Pengembangan Model Multimedia Teaching Aids PAUD

Page 6: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

270

Jurnal Teknodik Vol. XVI - Nomor 3, September 2012

berisi pembelajaran, bukan bisnis atau infotaintmentlainnya. Program-program yang dikembangkandigunakan untuk pembelajaran, belajar-mengajar.Karena digunakan untuk pembelajaran maka pro-gram-program tersebut tidak dapat terlepas dariunsur-unsur pembelajaran. Program-programtersebut berisi materi pembelajaran yang dibutuhkandan butuh dimultimediakan, disajikan dengan formatdan susunan yang tepat sehingga mudah diterimaoleh pengguna, menggunakan media yang tepatyang sesuai dengan karakter materinya. 4)Dikembangkan dengan menggunakan pirantikomputer: Multimedia pembelajaran interaktif inidikembangkan dengan piranti komputer. Maksudnya,untuk mengembangkan program-program tersebutkomputer merupakan alat dasar yang digunakan,terutama untuk memproduksinya. Sedang untukmenggunakan program, pengguna bisamempergunakan komputer, laptop, CD, handphone,flashdisk, atau hardware lainnya. Keempat hal itulahyang menjadi karakteristik dari program-programmultimedia pembelajaran interaktif.

Multimedia Teaching AidsTeaching aids yang berbasis multimedia dalampengembangannya harus memiliki karakteristik yangakan mempermudah dan meningkatkan atmosferproses belajar mengajar. Karakteristik tersebut dapatdikembangkan dari unsur-unsur kandungan dalampembelajaran, ketepatan dan estetika media,interaktivitas pembelajaran yang kondusif, bentuknavigasi yang sesuai dan baik, dan intergritasketerampilan hidup. Sebagai mana disampaikan olehHaryanto (2011) bahwa pengembangan TeachingAids (yang dalam hal ini Multimedia) perlumemperhatikan kelayakan dan kualitas. Beberapaahli mutimedia berpendapat tentang kelayakan dankualitas multimedia. Yuhdi Munadi (2008)mengatakan bahwa dalam merancang danmemproduksi program multimedia, perlumemperhatikan kriteria untuk menilai program mul-timedia tersebut yaitu: 1) kriteria kemudahannavigasi; 2) kriteria kandungan kognisi; 3) kriteriaintegrasi yaitu dengan mengintegrasikan beberapaaspek dan keterampilan lainnya seperti keterampilan

berbahasa, mendengarkan, dan menulis; 4) estetika,untuk menarik minat minat user (peserta didik)dengan tampilan yang artistic; dan 5) penilaian fungsisecara keseluruhan. Dengan mempertimbangkankarakteristik-karakteristik tersebut diharapkan teach-ing aids berbasis multimedia menjadi mediapengajaran yang berkualitas. Haryanto (2011) mengutip pernyataan dari Chee& Wong (2003) mengatakan bahwa untukmengetahui kualitas multimedia berbasis komputerdapat ditinjau dari tiga hal yaitu: 1) Appropriateness,yaitu kesesuaian antara materi dengan karakterisiksiswa, sekolah, dan kurikulum. Oleh karena itu,materi yang terkandung dalam multimediapembelajaran harus sesuai dengan karakteristikpeserta didik, lembaga pendidikan, dan kurikulumsetempat, sehingga multimedia pembelajaran yangdikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna;2) Accuracy, Currency, and Clarity, yaitu keakuratan,kemutakhiran, dan kejelasan materi yang disajikandalam multimedia pembelajaran. Oleh karena itu,materi yang disajikan dalam multimediapembelajaran harus akurat, mutakhir, dan jelas,sehinga multimedia pembelajaran yangdikembangkan dapat memberikan penjelasan materidengan valid, jelas, dan sesuai dengan tingkatkesulitan siswa; 3) Screen Presentation and Design,yaitu kesesuaian antara rancangan layar denganukuran fontasi dan media yang digunakan berikutdengan unsur pewarnaan yang berimbang.Rancangan tampilan yang baik akan meningkatkanmotivasi dalam pembelajaran.

Studi KelayakanStudi kelayakan dilaksanakan agar diperolehgambaran solusi suatu proyek yang dikembangkansehingga dapat mengantisipasi kegagalan. Denganmelakukan studi kelayakan diharapkan solusi yangdiusulkan dapat tercapai. Alam Santosa (2010)mendefinisikan studi kelayakan sebagai penelitianmengenai dapat tidaknya sebuah proyek dapatdilaksanakan dengan berhasil.

Peningkatan kualitas terhadap produk-produkyang telah dikembangkan dan permintaan pasarmerupakan beberapa hal yang memotivasi

Page 7: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

271

dilaksanakan studi kelayakan (Alam Santosa,2010). Mengevaluasi produk-produk multimediateaching aids yang telah dikembangkan akanmendapatkan gambaran kelemahan dan kelebihanproduk. Dari kelemahan-kelemahan tersebut akandilakukan peningkatan kualitas produk pada proyekyang baru. Sementara itu, permintaan pasarberupa kebutuhan akan produk multimedia teach-ing aids akan menjadi pelengkap sebuah proyekbaru dikembangkan. Dari gambaran kaj iantersebut, diharapkan adanya solusi yang lebih baik.

Metode PenelitianMetodologi yang digunakan dalam studi kelayakanpengembangan model multimedia teaching aids iniadalah metode kual i tat i f . Metode kual i tat i fdigunakan untuk mengumpulkan, mengolah danmenganalisa data hasil evaluasi program padamodel teaching aids yang telah dikembangkan dandata analisis kebutuhan teaching aids yang telahdilakukan.

Data dan informasi yang dikumpulkan berasaldari dua dokumen, yaitu hasil evaluasi programpada model teaching aids yang telahdikembangkan dan hasil analisis kebutuhan modelteaching aid PAUD yang telah dilaksanakan. Hasilevaluasi program pada sepuluh prototipe modelteaching aids yang telah dikembangkanmerupakan subjek kajian yang ditelaah. Demikianjuga dokumen hasil analisis kebutuhan teachingaids PAUD. Kebutuhan dari beberapa perspektif-pasar, pengguna, konten, dan sarana dan prasanadikumpulkan dan dikaj i untuk menunjangkesimpulan yang dihasilkan.

Instrumen yang digunakan untuk menjaringdata hasil evaluasi terhadap model teaching aidsyang telah dikembangkan adalah denganmenggunakan dokumen hasil. Dari dokumentersebut diharapkan kekurangefektifan model yangtelah dikembangkan dapat dikaji lagi sehinggadiperoleh kemungkinan layak t idaknyadikembangkan menjadi model dengan format yangberbeda. Begitu pula dengan penjaringan dataanalisis kebutuhan. Studi ini akan menggunakandokumen hasi l untuk menunjukkan t ingkat

kebutuhan model multimedia teaching aids bagipembelajaran anak usia dini.

Data kualitatif berupa deskriptif, yaitu berupakata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah lakumanusia yang diamati. Demikian yang dikatakanoleh Taylor dan Bogdan (1984). Lebih lanjut,Patton (1990) membagi data kualitatif menjadi tiga,yaitu: a) hasil pengamatan, berupa uraian rincitentang situasi, kejadian, interaksi, dan tingkahlaku yang diamat i d i lapangan; b) hasi lpembicaraan, berupa kutipan langsung ataupernyataan dari orang-orang tentang pengalaman,sikap, keyakinan, dan pemikiran mereka pada saatwawancara; c) bahan tertulis, berupa petikan ataukeseluruhan dokumen, surat-menyurat, rekaman,dan kasus sejarah.

Dalam hal ini, data yang dikumpulkan adalahbahan tertulis yang berupa petikan dokumen danhasil pembicaraan. Adapun analisis data akandilakukan dengan tiga jalur, yaitu mereduksi data,menyajikan, dan kemudian menarik kesimpulan(Miles dan Huberman, 1992). Reduksi datamerupakan upaya pemilihan, pemusatan perhatianpada penyederhanaan, pengabstrakan, dantransformasi data kasar dari catatan dokumen.Penyajian data merupakan kegiatan memberikankemungkinan penar ikan kesimpulan danpengambilan tindakan setelah informasi selesaidisusun. Data dapat disajikan berupa teks naratif,matrik, bagan, grafik, dan atau jaringan.

Penelitian terhadap dokumen ini dilakukandalam kurun waktu seminggu, antara tanggal 9sampai dengan 16 Maret 2012 di BalaiPengembangan Multimedia Pendidikan.

Penelitian ini didasari oleh alur atau kerangkaberpikir berikut ini.

Manikowati: Studi Kepalayakan Pengembangan Model Multimedia Teaching Aids PAUD

Page 8: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

272

Jurnal Teknodik Vol. XVI - Nomor 3, September 2012

Hasil evaluasi program multimedia teaching aids yangtelah dikembangkan akan dikaji lebih lanjut untukmendapatkan kelemahan-kelemahan yang terdapatpada model sebelumnya sehingga diperoleh tingkatkebutuhan pengembangan teaching aids untuk saatsekarang ini. Hasil kajian model tersebut akan dikomparasikandengan hasil analisis kebutuhan yang telahdilaksanakan. Dari petikan data analisis kebutuhan,kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan selanjutnyadikaji sehingga mendapatkan simpulan mengenaitingkat kebutuhan pengembangan teaching aidsPAUD saat ini.

Berdasarkan hasil komparasi tingkat kebutuhanpengembangan model dari hasil pengkajian modelyang telah dikembangkan dengan hasil analisiskebutuhan, akan disimpulkan tingkat kelayakanpengembangan model multimedia teaching aidssekarang ini.

Hasil dan Pembahasan

Pengkajian Hasil Evaluasi Program MultimediaTeaching Aids yang telah Dikembangkanm-Kit guru merupakan nama model multimedia teach-ing aids yang telah dikembangkan oleh Balai

pengembangan Multimedia Pendidikan. Model yangtelah dikembangkan tersebut telah diunggah di Berikutini merupakan hasil ujicoba m-Kit Guru untuk PAUD/TK per satu judul program ditinjau dari tiga aspekpenilaian tersebut.

Judul Program: Ayamku yang LucuDitinjau dari aspek pembelajaran, program m-Kit Gurudinilai sesuai dengan kebutuhan pembelajaran anak(TK), kompetensi/tujuan pembelajaran yang disajikandengan jelas, contoh pendukung materi nilai tepat, materisesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhanbelajar anak, serta pemberian latihan/tes dan umpanbalik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Mediauntuk penunjang materi sesuai, bahasa yang digunakanefektif serta ejaan teks yang digunakan tepat.

Dilihat dari aspek tampilan, tata letak, daya tariktampilan, dan kemudahan penggunaan navigasi dinilaisudah tepat, memberikan pengalaman yang berbedabagi anak sehingga program dinilai mampumenyajikan informasi. Dengan belajar menggunakanm-Kit Guru anak-anak tertarik untuk menyimak materiyang disajikan karena tampilan menarik. Selain itu,untuk menuju materi yang diinginkan anak-anak, guruharus mengingat-ingat letaknya.

Gambar 2. Kerangka Berpikir Penelitian

1. Tingkat Kebutuhan Pengembangan TA2. Tingkat Kelayakan Pengembangan TA

Studi KelayakanPengembangan TA

Kebutuhan Model Multimedia TeachingAids dari Beberapa Perspektif

Kelemahan-kelemahan programMultimedia Teaching Aids yang telah ada

Kajian Hasil EvaluasiProgram Teaching Aids

yang Telah dikembangkanKajian Hasil Analis

Kebutuhan Teaching Aids

Page 9: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

273

Judul Program: Sapi Sahabat ManusiaJudul dengan isi program sesuai dan materi sesuaidengan perkembangan mutakhir, serta milikikompetensi/tujuan pembelajaran jelas dan mencukupikebutuhan materi. Materi yang disajikan dalam pro-gram ini sesuai dengan tingkat kemampuan anak jugasesuai dengan kebutuhan belajarnya.

Media yang ditampilkan dalam program jelas dansangat menunjang materi, bahasa yang digunakanefektif dan menggunakan ejaan teks yang tepatsehingga mampu memberikan motivasi belajar anak.Ketepatan tata letak, kualitas gambar, daya tariktampilan dan kemudahan penggunaan navigasi dinilaibaik. Program ini juga dapat memberikan pengalamanbelajar yang berbeda dari biasanya dan memudahkananak untuk memahami materi yang diberikan. Akantetapi, materi yang terdapat pada program seolah-olahmenuntut untuk diselesaikan.

Judul Program: RadioJudul sesuai dengan isi program, kompetensi/tujuanpembelajaran terpapar dengan jelas dan sesuaidengan isi, serta memiliki kecukupan materi sesuaikebutuhan. Latihan yang diberikan sesuai dengantujuan pembelajaran, materi dinilai sesuai dengantingkat kemampuan dan kebutuhan belajar siswa.

Tata letak tampilan dan aspek kreativitas programini sudah baik. Adapun masukan terdapat padakeserasian pewarnaan. Disampaikan oleh respondenagar tampilan menggunakan latar belakang (back-ground) dengan warna-warna yang menarik(disesuaikan dengan jiwa anak TK). Respondenmenilai program ini sangat bermanfaat dalammemberikan pengalaman belajar yang berbeda daribiasanya serta mampu menyajikan informasi yangmempermudah pemahaman anak. Program inisebenarnya mudah dijelajahi tetapi membuat anakingin menyelesaikan semua bahasan.

Judul Program: Mobil KendaraankuTerdapat kesesuaian antara judul dengan isi program,kejelasan kompetensi/tujuan pembelajaran, danketepatan ejaan teks yang digunakan. Kecukupanmateri, kejelasan media yang digunakan, dankesesuaian umpan balik dinilai cukup. Media yang

ditampilkan, terutama gambar, beberapa terlihatsamar-samar (blur) sehingga anak kurang dapatmelihat jelas. Selain itu audio (musik) yang mengiringiprogram tidak sesuai dengan usia anak TK sehinggaterdengar menakutkan bagi anak.

Tata letak program ini sudah sesuai, navigasimudah dijalankan. Aspek kreativitas program sangatbaik. Responden menyatakan program ini dapatmemberikan pengalaman belajar yang berbeda daribiasanya dan mampu menyajikan informasi yangmempermudah pemahaman anak. Akan tetapi,dengan bentuk program yang terpaket menjadikanseolah program ini harus selesai dalam satu kalipertemuan pembelajaran.

Judul Program: Desaku yang KucintaJudul dengan isi program dan kejelasan kompetensi/tujuan pembelajaran sudah tepat. Ketepatan contohdengan materi mendapat nilai rendah karena mediayang digunakan dalam program kurang mendukung.Bahasa yang digunakan dalam program dinilai kurangefektif, kemampuan motivasi dalam belajar pun dinilaikurang. Selama digunakan, program ini kurangmemuaskan anak dalam belajarnya.

Responden menilai tata letak, pewarnaan, kualitasgambar, dan daya tarik tampilan kurang menarik untukanak TK. Warna yang disajikan dinilai terlalu lembutkurang menarik perhatian anak TK yang menyukaiwarna-warna cerah. Selain itu terdapat gambar yangbermakna ganda bagi anak TK, gambar yang disajikansapi atau kerbau menadi perdebatan diantara mereka.Begitu juga untuk penilaian aspek kreativitas, programini dikatakan kurang variatif. Selain itu, untuk kembalike materi yang diinginkan, guru pun harus mencari dululetaknya.

Judul Program: Yuk ke Kebun BinatangAspek pembelajaran pada program ini sebenarnyacukup baik. Akan tetapi, pada aspek ketepatan contohdengan materi dikatakan kurang sesuai. Hal inidikarenakan responden melihat gambar/tampilan padaprogram yang tidak sesuai dengan keadaan nyata.

Dari aspek tampilan, banyak tampilan yang belumberjalan dengan baik. Sedangkan untuk aspekkreativitas, program ini memberikan pengalaman yang

Manikowati: Studi Kepalayakan Pengembangan Model Multimedia Teaching Aids PAUD

Page 10: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

274

Jurnal Teknodik Vol. XVI - Nomor 3, September 2012

berbeda dari biasanya. Program ini menyajikaninformasi yang mempermudah pemahaman siswa.Disampaikan akan lebih baik jika materi-materi padaprogram ini dibuat sendiri-sendiri sehinggamemudahkan guru untuk menjelaskannya.

Judul Program: Aku Suka Sayur dan BuahProgram ini dini lai memil iki kemampuanmemberikan motivasi belajar, materi yang diberikansesuai dengan tingkat kemampuan siswa, danmateri yang disajikan sesuai dengan perkembanganmutakhir yang. Keefektifan bahasa yang digunakan,kesesuaian pemberian latihan/tes dengan tujuanpembelajaran, dan kecukupan materi dalam pro-gram merupakan hal-hal yang perlu diperbaiki.

Dari aspek tampilan ketepatan tata letak dinilaikurang menarik untuk anak TK. Sound effect pro-gram juga dinilai kurang menarik perhatian anak.Selain itu, guru cukup menyita waktu saat harusmencarikan materi yang dikehendaki oleh anak.Aspek kreativi tas program ini dini lai dapatmemberikan pengalaman belajar yang berbeda daribiasanya dan mampu menyajikan informasi yangmempermudah pemahaman anak.

Judul Program: Sayur dan Buah yang BukanTemankuPada aspek pembelajaran, kesesuaian juduldengan isi program, kecukupan materi, ketepatancontoh dengan materi, kesesuaian latihan dengantujuan pembelajaran pada program, serta ketepatanejaan teks yang digunakan dirasa kurang sesuai.

Kualitas gambar dan daya tarik tampilan pro-gram ini dinilai kurang mampu menarik perhatiananak. Program ini dinilai mampu memberikanpengalaman belajar yang berbeda dari biasanya danmenyajikan informasi yang mempermudahpemahaman anak. Dikatakan bahwa jika programini digunakan sebagian maka anak ingin melihatmateri yang lainnya karena programnya terpaket.

Judul Program: Lingkungan SekitarPada aspek pembelajaran, kesesuaian materidengan tingkat kemampuan siswa sudah tepat.Judul sesuai dengan isi program, kompetensi/tujuan

pembelajaran dalam program jelas, ejaan teks yangdigunakan tepat sesuai dengan karakteristik anakTK. Media yang digunakan jelas dan mendukungmateri serta mampu memberikan motivasi belajar.

Dari aspek tampilan, responden mengatakan pro-gram ini cukup baik. Meskipun demikian, komposisiwarna dan tata letak dinilai kurang sesuai sehinggakurang menarik perhatian anak. Untuk aspekkreativitas, responden menilai program ini sudah baik.Program ini dinilai dapat memberikan pengalamanbelajar yang berbeda dari biasanya, juga mampumenyajikan informasi yang mempermudahpemahaman anak. Akan tetapi, anak dihentikan ketigamelihat materi-materi yang lainnya.

Judul Program: Matahari, Bulan, Bintang,BumiDari aspek pembelajaran program ini sebenarnyasudah baik. Namun, beberapa pernyataanmengatakan bahwa keefektifan bahasa dan ejaanteks yang digunakan kurang.

Penggunaan navigasi pada program ini, mudah.Namun, keserasian pewarnaannya dinilai kurang.Dari aspek kreativitas, responden menyatakanbahwa program dapat memberikan pengalamanbelajar yang berbeda dari biasanya dan mampumenyajikan informasi yang mempermudahpemahaman anak TK. Akan tetapi, anak sulitdiarahkan kemauannya untuk hanya mempelajarisalah satu materi saja. Hal ini dikatakan karena anakpenasaran dengan pull up/ pull down lainnya.

Dari paparan tersebut, jika disajikan ke dalammatriks, kelebihan dan kekurangan model multime-dia teaching aids (m-Kit Guru) yang telahdikembangkan dapat terlihat pada lampiran.

Dari matrik pada lampiran dapat kita cermatibahwa persoalan yang dominan yaitu pada bentukatau format sajian program. Dengan bentuknya yangterpaket, guru kesulitan untuk mengingat letak materisehingga membutuhkan cukup waktu untuk mencarimateri yang diinginkan. Belum lagi persoalan padaanak yang memiliki motivasi yang tinggi. Denganbentuknya yang terpaket, anak sulit diarahkan untukmempelajari materi tertentu. Mereka inginmempelajari materi dalam program secara

Page 11: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

275

keseluruhan. Padahal, guru mungkin hanyamerencanakan untuk membahas materi tertentu sajadari tema yang diajarkan. Program seolah-olah harusdiselesaikan dalam satu kali pertemuan.

Kekekurangan yang lain yaitu terletak padatampilan. Hampir sebagian besar program lemah dipewarnaan, background, keefektifan bahasa,kejelasan ejaan. Adapun kelemahan pada aspekpembelajaran terletak pada ketidaksinkronan antaramateri dengan media yang mewakili.

Kelebihan dari model ini adalah bahwasanya pro-gram sesuai dengan kebutuhan belajar anak. Merekasangat antusias dan tertarik ketika belajarmenggunakan multimedia teaching aids. Berdasarkan hal-hal tersebut maka model mul-timedia teaching aids PAUD perlu untukdikembangkan karena sesuai dengan kebutuhanbelajar anak. Di samping itu, dengan kelemahan ataukekurangan yang ada, diperlukan adanya inovasimodel multimedia teaching aids untuk PAUD yanglebih baik, terutama perubahan pada format sajian.

Pengkajian Hasil Analisis kebutuhan ModelTeaching AidsGambaran mengenai kebutuhan multimedia sebagaialat bantu mengajar guru anak usia dini denganrentang antara empat sampai enam tahun telahdiperoleh. Berikut gambaran tingkat kebutuhanpengembangan model multimedia teaching aids daribeberapa perspektif.

Pasar MultimediaSekolah merupakan segmen pasar untukmengimplementasikan program multimediapembelajaran. Saat ini, sekolah yang dapatmengimplementasikan program multimedia adalahsekolah-sekolah dengan kategori sosial menengah keatas. Sampel sekolah yang dapat dikumpulkanmemang belum mewakili daerah-daerah lain selainSemarang, Yogyakarta, dan sekitarnya. Akan tetapiberdasar informasi yang terkumpul, dari ketiga daerahyang telah memanfaatkan multimedia pembelajaran,ternyata cukup banyak sekolah-sekolah yang siapmenjadi pangsa pasar multimedia.

Pengguna MultimediaAnak-anak PAUD pada hakikatnya sangatmembutuhkan multimedia pembelajaran. Hal inidimaksudkan agar: 1) anak mengenal teknologi yangberkembang saat ini; 2) anak fokus terhadap materipembelajaran yang disampaikan; 3) anak memahamisecara konkret benda atau obyek yang tetapi sulitdiamati atau dihadirkan ke dalam kelas; 4) prosespembelajaran di kelas lebih efektif dan efisien; 5)guru dapat mengefisiensikan jarak, waktu, dan biaya;6) anak terstimulus untuk masuk dalam rangkaiankegiatan pembelajaran; 7) bakat &minat anakberkembang; 8) anak dapat mengasah kemampuanproblem solving; 9) anak terstimulus aspek-aspekperkembangannya; dan 10) agar anak dapatbekerjasama dalam sebuah tim.

Konten MultimediaSecara umum, semua area atau sentra pembelajarananak PAUD membutuhkan multimedia pembelajaransebagai alat bantu. Area atau sentra-sentra tersebutmembutuhkan multimedia pembelajaran karenamateri tersebut: a) sulit untuk diamati (mis. Prosesgunung meletus); b) sulit untuk dihadirkan di dalamkelas (mis. Transportasi); c) jaraknya jauh (mis.Lingkungan pedesaan, kota, pantai); dan d)membutuhkan rangsangan untuk masuk ke dalampembelajaran secara keseluruhan.

Sarana dan Prasarana PenunjangSebenarnya kondisi sarana dan prasarana yangmenunjang pembelajaran menggunakan multimediasangat diperlukan. Idealnya, yang dibutuhkan oleh gurusalah satunya adalah terdapatnya software-softwareyang bisa mengakomodir semua area pembelajaransesuai dengan usia dan aspek-aspek perkembangananak dan karakter bangsa.

Dari hasil analisis tersebut, secara ringkas dapatdiungkapkan dalam artikel ini sebagai berikut: 1)Kebutuhan pasar multimedia: Guru-guru di sekolahdengan status sekolah pinggiran sampai dengan sekolahmahal membutuhkan multimedia sebagai alat bantupembelajaran. 2) Kebutuhan pengguna: Baik gurumaupun anak usia dini membutuhkan multimedia dalam

Manikowati: Studi Kepalayakan Pengembangan Model Multimedia Teaching Aids PAUD

Page 12: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

276

Jurnal Teknodik Vol. XVI - Nomor 3, September 2012

proses pembelajaran. Bagi guru, kehadiran multime-dia sebagai alat bantu sangat bermanfaat, diantaranyauntuk mengefisiensikan waktu, jarak, dan biaya sertauntuk mengefektifkan pembelajaran yang disampaikan.Sementara bagi anak, kehadiran multimedia dalampembelajaran sangat memotivasi mereka danmembantu penerimaan informasi yang sedang merekapelajari. 3) Kebutuhan konten: Pada hakikatnya semuaarea atau sentra pembelajaran membutuhkan multi-media. Hal ini dikarenakan ada beberapa materi dalamarea atau sentra tersebut akan lebih efektif jikadisampaikan dengan menggunakan multimedia. Materi-materi tersebut terkadang sulit diamati, dihadirkan dikelas, jaraknya yang jauh, dan lain-lain. 4) Kebutuhansarana dan prasarana: Guru-guru pada setiap sekolahmembutuhkan multimedia alat bantu pembelajaransebagai pelengkap pada proses pembelajaran. Multi-media teaching aids merupakan sarana penunjangketersediaan materi pembelajaran atau learning source.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwaberdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan,baik dari perspektif pasar, pengguna, konten, maupunsarana dan prasarana membutuhkan multimediasebagai alat bantu guru pada proses pembelajaran.

Tingkat Kelayakan Pengembangan ModelTeaching Aids PAUDDisimpulkan dari hasil pengkajian tentang evaluasimodel teaching aids yang telah dikembangkan bahwamodel ini memiliki tingkat kebutuhan yang sangat tinggi.Hal ini terlihat dari pernyataan yang menyebutkanbahwa model teaching aids tersebut sesuai kebutuhanbelajar anak. Alasan lainnya adalah untukmeningkatkan kualitas performa model teaching aidsyang telah dikembangkan.

Disimpulkan pula dari pengkajian hasil analisiskebutuhan model teaching aids yang dilakukansebelumnya bahwa tingkat kebutuhan yang sangattinggi. Sekolah, para pelaku pembelajaran (guru dananak didik), materi/informasi sebagai kontenpembelajaran membutuhkan model teaching aids untukmelengkapi dan menunjang (sarana dan prasarana)pembelajaran untuk anak usia dini.

Berdasarkan komparasi tingkat kebutuhantersebut, dapat disimpulkan bahwa model teaching aids

untuk pembelajaran anak usia dini ini layak untukdikembangkan.

Simpulan dan SaranSimpulanAnak usia dini adalah pribadi yang unik dengankemampuan multiple intelegencies yang berkembangdengan pesat. Untuk itu, pendekatan pembelajaranyang digunakan untuk PAUD harus sesuai dengankarakteristik peserta didiknya. Adapun karakteristikpembelajaran anak usia dini adalah belajar melaluibermain, berbuat/learning by doing, panca indera,bahasa, gerakan, dan imitasi. Dengan karakteristikyang demikian maka pendekatan yang dilakukan adalahmemberikan pembelajaran dengan suasana yangmenyenangkan (joyful learning), memperhatikan aspek-aspek perkembangan/ DAP (Developmentally Appro-priate Practices), menerapkan intergrated learning, co-operative learning, student active learning, dan con-textual learning, menggunakan metode inquiry, danbekerjasama dengan orang tua.

Dengan karakteristik pembelajaran anak usia diniyang demikian, media yang digunakan pun, termasukmodel multimedia teaching aids harus dapat digunakansecara efektif dan efisien. Model tersebut hendaknyamudah digunakan oleh para guru untuk memotivasianak selama proses belajar mengajar sehingga dapatmeningkatkan kualitas pembelajaran anak usia dini.Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pembelajarananak usia dini tersebut multimedia yang digunakansebagai teaching aids haruslah komunikatif danmenarik. Melalui media itu diharapkan ada interaktivitasatau hubungan timbal balik antara guru dengan pro-gram, guru dengan anak, atau antara anak dengan pro-gram. Di samping itu, desain tampilan yang dibuatharus menarik dan disesuaikan dengan karakteristikanak usia dini untuk memfokuskan perhatian anakterhadap pembelajaran yang sedang dilalui.

Faktanya, dari hasil kajian terhadap program mul-timedia teaching aids yang telah dikembangkanternyata format sajian program terutama, kurangmemudahkan guru berinteraksi dengan program.Akibatnya, interaksi kepada anak pun menjaditerhambat. Dengan kata lain, telah didapatkankelemahan yang signifikan dalam penggunaan model

Page 13: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA …

277

multimedia teaching aids yang telah dikembangkan.Berdasarkan hasil pengkajian ini disimpulkan bahwamodel multimedia teaching aids PAUD sangat butuhdikembangkan untuk memperoleh inovasi model baruyang lebih baik.

Sementara itu, dari pengkajian hasil analisiskebutuhan model teaching aids yang dilakukansebelumnya. Disimpulkan bahwa tingkat kebutuhanakan model teaching aids sangat tinggi. Sekolah, parapelaku pembelajaran (guru dan anak didik), materi/informasi sebagai konten pembelajaran membutuhkanmodel teaching aids untuk melengkapi dan menunjang(sarana dan prasarana) pembelajaran untuk anak usiadini.

Berdasarkan komparasi bahwa kelemahan yangterdapat pada model multimedia teaching aidssebelumnya merupakan inovasi yang perlu diperbaiki

pada pengembangan model multimedia teaching aidsPAUD saat ini dan bahwa model multimedia teachingaids sangat dibutuhkan peranannya untukpembelajaran anak usia dini, maka dapat disimpulkanbahwa model multimedia teaching aids PAUD layakuntuk dikembangkan.

SaranStudi kelayakan dilakukan agar pengembangan modelmultimedia teaching aids sesuai dengan tingkatkebutuhan, baik kebutuhan untuk melakukan inovasipengembangan model teaching aids yang lebih baikmaupun yang sesuai dengan kebutuhan lapangan.Untuk itu, kesimpulan yang dihasilkan dari studikelayakan ini agar bisa dijadikan sebagai pijakan untukmengembangan model multimedia teaching aids yangsesuai dengan kebutuhan pembelajaran anak usia dini.

Pustaka AcuanAlam Santosa. 2010. Studi Kelayakan (Feasibility Study): Pendahuluan. Persentasi.Berg. 1988. Karakteristik Anak Usia Dini. Diambil dalam www.infoini.com. Diunduh tanggal 19 Juni 2012.Haryanto. 2011. Karakteristik Teaching Aids. Makalah.Miles, MB dan AM Huberman. 1992. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. SAGE. Baverly

Hills.Patton, MQ. 1990. Qualitative Evaluation Methods. SAGE. Baverly Hills.Richard D Kellough. 1996. Karakter Anak Usia Dini. Diunduh dari situs www.infoini.com. tanggal 19 Juni 2012Sri Maryati Deliana. 2012. Efektivitas dan Efisiensi Pembelajaran Anak Usia Dini. Persentasi.Sumantri. 2012. Karakteristik Pembelajaran Anak Usia Dini. PresentasiTaylor, SJ dan R. Bogdan. 1984. Introduction to Qualitative Research Methods: The Search for Meanings. Second

Edition. John Wiley and Sons. Toronto.Vaugan, T. 2006. Multimedia: Making It Work. Ed.6. Yogyakarta: Penerbit Andi.Yuhdi, M. 2008. Media Pembelajaran sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada.

UU 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional.2012. Anak Usia Dini. www.docstock.com. Diunduh tanggal 19 Juni 2012.

Manikowati: Studi Kepalayakan Pengembangan Model Multimedia Teaching Aids PAUD

*******