studi kelayakan pengembangan jalan lingkar lintas barat

7
1 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT SUMATERA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT SUMATERA RUAS JALAN KECAMATAN GISTING, KABUPATEN TANGGAMUS Reza Asriandi Eka Putra 1 , Denara Putri Sinajam 2 Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 1) Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 2) Email : [email protected] 1) , [email protected] 2) ABSTRAK Wilayah Provinsi Lampung yang posisinya berada di ujung pulau Sumatera dilalui Jalan Lintas Barat Sumatera. Apabila dilakukan proyeksi untuk mengetahui besarnya pergerakan di jalan ini pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan terjadi lonjakan pergerakan yang besar yang menyebabkan diperlukannya pengembangan pada Jalan Lintas Barat Sumatera. Untuk itu dibutuhkan suatu kajian mengenai dari rencana pengembangan Jalan Lintas Barat Sumatera ruas jalan Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus ini apakah layak atau tidak untuk dilaksanakan. Metodologi dalam penelitian tugas akhir ini dimulai dengan menganalisis kondisi karakteristik jalan eksisting, menentukan opsi-opsi pengembangan jalan, melakukan analisa kelayakan dan pemilihan opsi pengembangan terpilih yang menjadi alternatif prioritas pengembangan. Dari hasil penelitian didapatkan opsi pengembangan terpilih dari pemilihan analisis multikritera yaitu Alternatif 3. Dengan kriteria panjang jalan 2,48 Km, tipe 4/2 UD, biaya pembebasan lahan Rp1.166.625.689,00, tidak terdapat tikungan, dan terdapat 3 persimpangan. Hasil analisis kelayakan ekonomi menyatakan bahwa alternatif 3 pelebaran jalan layak, dengan nilai BCR sebesar 7 dan nilai NPV sebesar Rp139.485.546.561,43. Kata Kunci : Pengembangan Jalan, Analisa Kelayakan, Analisa Multi Kriteria, BOK, Nilai Waktu. ABSTRACT Lampung Province, which is located at the tip of the island of Sumatra, is traversed by the Lintas Barat Sumatra Road. If a projection is carried out to determine the amount of movement on this road in the following years, it is predicted that a large spike in movement will occur which requires the development of Jalan Lintas Barat Sumatra. For this reason, a study is needed regarding the development plan for the Jalan Lintas Barat Sumatra road section of Gisting District, Tanggamus Regency, whether it is feasible or not to be implemented. The methodology in this final project research begins by analyzing the condition of the existing road characteristics, determining road development options, conducting a feasibility analysis and selecting the selected development options that are alternative development priorities. From the research results, it is found that the selected development option from the selection of multicritical analysis is Alternative 3. With the criteria of road length of 2.48 km, type 4/2 UD, land acquisition costs Rp1,166,625,689.00, there are no bends, and there are 3 intersections. The results of the economic feasibility analysis state that the alternative 3 road widening is feasible, with a BCR value of 7 and an NPV value of Rp139.485.546.561,43. Keywords: Road Development, Feasibility Analysis, Multi Criteria Analysis, BOK, Time Value.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

1 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

SUMATERA

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS

BARAT SUMATERA RUAS JALAN KECAMATAN GISTING,

KABUPATEN TANGGAMUS

Reza Asriandi Eka Putra1, Denara Putri Sinajam

2

Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 1)

Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 2)

Email : [email protected])

, [email protected])

ABSTRAK

Wilayah Provinsi Lampung yang posisinya berada di ujung pulau Sumatera dilalui Jalan Lintas

Barat Sumatera. Apabila dilakukan proyeksi untuk mengetahui besarnya pergerakan di jalan ini

pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan terjadi lonjakan pergerakan yang besar yang

menyebabkan diperlukannya pengembangan pada Jalan Lintas Barat Sumatera. Untuk itu

dibutuhkan suatu kajian mengenai dari rencana pengembangan Jalan Lintas Barat Sumatera ruas

jalan Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus ini apakah layak atau tidak untuk dilaksanakan.

Metodologi dalam penelitian tugas akhir ini dimulai dengan menganalisis kondisi karakteristik

jalan eksisting, menentukan opsi-opsi pengembangan jalan, melakukan analisa kelayakan dan

pemilihan opsi pengembangan terpilih yang menjadi alternatif prioritas pengembangan.

Dari hasil penelitian didapatkan opsi pengembangan terpilih dari pemilihan analisis multikritera

yaitu Alternatif 3. Dengan kriteria panjang jalan 2,48 Km, tipe 4/2 UD, biaya pembebasan lahan

Rp1.166.625.689,00, tidak terdapat tikungan, dan terdapat 3 persimpangan. Hasil analisis

kelayakan ekonomi menyatakan bahwa alternatif 3 pelebaran jalan layak, dengan nilai BCR

sebesar 7 dan nilai NPV sebesar Rp139.485.546.561,43.

Kata Kunci : Pengembangan Jalan, Analisa Kelayakan, Analisa Multi Kriteria, BOK, Nilai

Waktu.

ABSTRACT

Lampung Province, which is located at the tip of the island of Sumatra, is traversed by the Lintas

Barat Sumatra Road. If a projection is carried out to determine the amount of movement on this

road in the following years, it is predicted that a large spike in movement will occur which

requires the development of Jalan Lintas Barat Sumatra. For this reason, a study is needed

regarding the development plan for the Jalan Lintas Barat Sumatra road section of Gisting

District, Tanggamus Regency, whether it is feasible or not to be implemented. The methodology

in this final project research begins by analyzing the condition of the existing road

characteristics, determining road development options, conducting a feasibility analysis and

selecting the selected development options that are alternative development priorities.

From the research results, it is found that the selected development option from the selection of

multicritical analysis is Alternative 3. With the criteria of road length of 2.48 km, type 4/2 UD,

land acquisition costs Rp1,166,625,689.00, there are no bends, and there are 3 intersections.

The results of the economic feasibility analysis state that the alternative 3 road widening is

feasible, with a BCR value of 7 and an NPV value of Rp139.485.546.561,43.

Keywords: Road Development, Feasibility Analysis, Multi Criteria Analysis, BOK, Time Value.

Page 2: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

2 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

SUMATERA

1. PENDAHULUAN

Pergerakan perpindahan orang dan barang di

Provinsi Lampung dewasa ini semakin

tinggi, baik itu pergerakan antar kota-

kabupaten dalam Provinsi ataupun

pergerakan dari dan keluar Provinsi

Lampung.

Hal ini salah satunya dipengaruhi karena

peningkatan pesat jumlah penduduk yang

terjadi pada daerah ibukota Provinsi yaitu

Kota Bandar Lampung dan banyaknya

perkembangan sumber daya alam terutama

pada daerah bagian barat Provinsi Lampung

seperti di Kabupaten Tanggamus.

Dengan perkembangan sumber daya alam

terutama pada potensi pariwisata yang

terjadi di Kabupaten Tanggamus

menyebabkan terjadinya peningkatan

pergerakan orang menuju lokasi tersebut,

maka Jalan Lintas Barat Sumatera yang

merupakan akses utama untuk pergerakan

ini akan semakin padat.

Wilayah Provinsi Lampung yang posisinya

berada di ujung pulau Sumatera yang

berbatasan langsung dengan Selat Sunda

penghubung Pulau Jawa dan Sumatera

sehingga menyebabkan Provinsi ini dilalui

Jalan Lintas Barat Sumatera. Apabila

dilakukan proyeksi untuk mengetahui

besarnya pergerakan di jalan ini pada tahun-

tahun berikutnya diperkirakan akan terjadi

lonjakan pergerakan yang besar, oleh karena

itu perlu adanya analisis studi kelayakan

pada Jalan Lintas Barat Sumatera ini

khususnya di ruas jalan Kecamatan Gisting

Kabupaten Tanggamus guna melihat

manfaat yang ditimbulkan dari pelaksanaan

proyek tersebut .

Studi kelayakan proyek (Project Feasibility

Study) diartikan sebagai "Penelitian tentang

dapat tidaknya suatu proyek (biasanya

merupakan proyek investasi) dilaksanakan

dengan berhasil" (Husnan dan

Suwarsono,1994:4). Secara umum, suatu

studi seperti ini menyangkut tiga aspek,

yaitu:

1. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi

proyek itu sendiri, dalam arti apakah

keuntungannya lebih besar daripada

biaya atau resikonya;

2. Manfaat ekonomis proyek tersebut dilihat

dari kepentingan nasional (ekonomi

makro);

3. Manfaat sosial proyek tersebut dilihat

dari kepentingan masyarakat sekitar

proyek.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di daerah Kecamatan

Gisting, Kabupaten Tanggamus Provinsi

lampung.

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Page 3: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

3 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

SUMATERA

2.1 Melakukan pengambilan data baik data

primer maupun data sekunder yang

mana terdiri dari:

a. Data Primer: Kondisi geometrik jalan

eksisting, dan data lalu lintas jalan.

b. Data Sekunder: Kondisi sosio-

ekonomi, data tingkat kecelakaan, data

daya dukung tanah, data harga lahan

dan data topografi.

2.2 Melakukan analisa menggunakan data

yang telah dikumpulkan sebelumnya

yang mana proses ini terdiri dari:

1. Analisa data statistik.

2. Analisa lalu lintas.

3. Analisa geometrik.

2.3 Melakukan pemilihan opsi antara

“Without Project” dan “With Project”.

Maksud dari proses “With Project”

disini yaitu perlu dilakukannya opsi

pengembangan untuk meningkatkan

kualitas lalu lintas jalan yang ada, yang

mana terdiri dari dua opsi yaitu

pelebaran jalan eksisting atau

perancangan ulang trase baru jalan

lingkar.

2.4 Memperkirakan biaya kontruksi dari

opsi yang dipilih pada “With Project”

dengan melakukan penyusunan

Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari

konstruksi yang akan di rencanakan.

2.5 Melakukan studi kelayakan ekonomi

yang mana terdiri dari analisa net

present value (NPV), benefit cost ratio

(BCR) dan internal rate of return (IRR)

dari opsi “With Project”.

2.6 Melakukan analisa multi kriteria untuk

menentukan opsi prioritas berdasarkan

analisa yang telah dilakukan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisa dan Penyajian Data Sosio

Ekonomi

Dari persentase pertumbuhan sosio-

ekonomi yang terdiri dari pertumbuhan

penduduk sebesar 2,12%, pertumbuhan

PDRB sebesar 5,54% dan

pertumbuhan kepemilikan kendaraan

sebesar 8,05% didapatkan nilai

pertumbuhan 5,24% yang nantinya

akan digunakan untuk menghitung

pertumbuhan lalu lintas pada analisis

selanjutnya.

3.2. Analisa dan Penyajian Data Lalu

Lintas

a. Kendaraan dalam Satuan Mobil

Penumpang

Tabel 1. Distribusi Golongan Kendaraan

saat Kondisi Maksimum Kota Agung -

Talang Padang (smp/jam)

Tabel 2. Distribusi Golongan Kendaraan

saat Kondisi Maksimum Talang Padang -

Kota Agung (smp/jam)

b. Volume Jam Puncak Tabel 3. Volume Jam Puncak Perarah

Perhari

c. Kapasitas

=

=

= 2.538,9 smp/jam

Page 4: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

4 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

SUMATERA

d. Derajat Kejenuhan tahun 2020 =

=

= 0,92

Hasil perhitungan DS ruas Jalan Raya

Kecamatan Gisting pada tahun 2020

mendekati 1 yaitu sebesar 0,92 yang artinya

kondisi jalan ini mendekati jenuh, sehingga

diperlukan pengembangan pada ruas jalan

ini.

e. Kecepatan Tabel 4. Kecepatan rata-rata Kendaraan

berdasarkan Golongan di Jalan Raya Gisting

3.3. Analisa Geometrik Tabel 5. Hasil Pengukuran Geometrik Jalan

Titik Survey

3.4. Analisa Perancangan Prioritas

a. Perencanaan Pengembangan with

project Alternatif 1 Alternatif 1 merupakan perancangan jalan

lingkar baru dengan trase sepanjang 3,31

Km.

Gambar 2. Trase Rencana Jalan Lingkar

Alternatif 1

b. Perencanaan Pengembangan with

project Alternatif 2 Alternatif 2 merupakan perancangan

jalan lingkar baru dengan trase

sepanjang 3,82 Km.

Gambar 3. Trase Rencana Jalan

Lingkar Alternatif 2

c. Perencanaan Pengembangan with

project Alternatif 3 Alternatif 3 merupakan pelebaran jalur lalu

lintas pada jalan eksisting yang semula 2

lajur 2 arah tidak bermedian dengan lebar

tiap lajurnya 3 meter menjadi 4 lajur 2 arah

tidak bermedian dengan lebar setiap lajurnya

3,5 meter. Pelebaran ini dilakukan dengan

mempertimbangkan kondisi derajat

kejenuhan jalan eksisting (2020) pada

perhitungan sebelumya sebesar 0,92 yang

menunjukkan jalan ini berada pada kondisi

mendekati jenuh dan akan mengalami

peningkatan di tahun-tahun berikutnya.

Untuk itu pelebaran jalan menjadi salah satu

alternatif yang dapat dilakukan untuk

menekan nilai derajat kejenuhan pada jalan

eksisting. Untuk tebal perkerasan pelebaran

jalan ini digunakan LHR pada jalan

eksisting.

3.5. Analisa Ekonomi

a. BCR

BCR =

Perhitungan nilai BCR untuk setiap

alternatif pengembangan :

Page 5: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

5 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

SUMATERA

BCRAlternatif 1 = p . . .

p . . .

= 1,26

BCRAlternatif 2 = p . . .

p . . .

= 1,22

BCRAlternatif 3 = p . . .

= 7

b. NPV

NPV = Present Value Benefit - Present

Value Cost Perhitungan nilai NPV untuk setiap

alternatif pengembangan :

NPVAlternatif 1 = Rp154.856.021.960,71 –

Rp123.078.451.691,15

= Rp31.777.570.269,56

NPVAlternatif 2 = Rp122.516.967.367,22 -

Rp100.183.990.529,98

= Rp22.332.976.837,24

NPVAlternatif 3 = Rp161.157.918.935,91 –

Rp21.672.372.374,48

= Rp139.485.546.561,43

c. IRR = i1 +

(i2-i1)

Perhitungan nilai NPV untuk setiap

alternatif pengembangan :

IRRAlternatif 1 =10% +

(12,32% ‒ %)

= 12,31%

IRRAlternatif 2=10% +

(11,95% ‒ %)

= 11,96%

IRRAlternatif3 =10%+

- -

(44,85% ‒ %)

= 44,85% 3.6. Analisis Multi Kriteria Tabel 6. Hasil skoring dan total penilaian

tiap alternatif pengembangan

Berdasarkan nilai hasil perkalian skor

dengan bobot masing-masing kriteria pada

Tabel 6. di atas, maka didapatkan nilai

tertinggi jatuh pada alternatif 3 dengan nilai

88. Sehingga dapat dikatakan bahwa

Alternatif 3 memiliki kondisi trase jalan

yang terefektif dan terefisien dalam hal

pembangunan dan penggunaan jalan.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diambil

kesimpulan:

1. Kondisi dan karakteristik geometrik jalan

di Jalan Lintas Barat Sumatera pada ruas

jalan Kecamatan Gisting Kabupaten

Tanggamus merupakan jalan arteri

dengan tipe jalan 2/2 UD yang berada

pada medan berbukit dengan lebar jalur

lalu lintas 3 m pada setiap arah, lebar

bahu 2,5 m dan lebar drainase 1 m.

2. Kondisi Jalan Lintas Barat Sumatera

pada ruas jalan Kecamatan Gisting

Kabupaten Tanggamus mendekati

kondisi jenuh dibuktikan dengan nilai

derajat kejenuhan pada ruas jalan ini

yang mencapai 0,92 pada tahun 2020

dan akan terus meningkat pada tahun-

tahun berikutnya sehingga dapat

disimpulkan karakteristik lalu lintas Arus

mendekati tidak stabil.

3. Opsi-opsi skema pengembangan Jalan

Lintas Barat Sumatera pada ruas jalan

Kecamatan Gisting Kabupaten

Page 6: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

6 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

SUMATERA

Tanggamus didapatkan yaitu dengan

pengembangan Alternatif 1 yaitu

pembangunan jalan lingkar dengan

panjang 3,31 Km, pengembangan

Alternatif 2 yaitu pembangunan jalan

lingkar dengan panjang 3,82 Km, dan

Alternatif 3 yaitu pelebaran jalan

eksisting dengan penambahan lajur yang

pada mula nya 2 lajur lebar 3 m pada

masing-masing lajur menjadi 4 lajur

lebar 3,5 m pada masing- masing

lajurnya.

4. Pengaruh biaya dan manfaat dari opsi-

opsi skema pengembangan Jalan Lintas

Barat Sumatera pada ruas jalan

Kecamatan Gisting Kabupaten

Tanggamus dilihat dari total biaya

pembangunan dan biaya pembebasan

lahan sedangkan total manfaat dilihat

dari total penghematan biaya,

penghematan nilai waktu, dan

pengurangan biaya kecelakaan dari

masing masing alternatif. Hasil dari

kelayakan ekonomi dari masing-masing

kriteria yaitu untuk nilai BCR Alternatif

1: 1,26; Alternatif 2 : 1,22; dan Alternatif

3 : 7. Untuk nilai NPV Alternatif 1 :

Rp31.777.570.269,56; Alternatif 2 :

Rp22.332.976.837,24; dan Alternatif 3 :

Rp139.485.546.561,43. Dan untuk nilai

IRR Alternatif 1: 12,31% ; Alternatif 2:

11,96% ; dan Alternatif 3 : 44,85%.

5. Dari analisa tingkat prioritas

pengembangan Jalan Lintas Barat

Sumatera pada ruas jalan Kecamatan

Gisting Kabupaten Tanggamus dipilih

prioritas pengembangan alternatif 3 yaitu

pelebaran jalan karena dilihat dari hasil

analisis multi kriteria mendapatkan

bahwa Alternatif 3 adalah alternatif

terbaik sesuai dengan prinsip pemilihan

menggunakan metode analisis multi

kriteria dengan skor 88. Berikut kondisi

kriteria alternatif 3 dengan panjang jalan

2,48 Km, biaya pembebasan lahan

Rp1.166.625.689,03, tidak terdapat

tikungan, dan terdapat 3 persimpangan.

Hasil analisis kelayakan ekonomi

menyatakan bahwa alternatif 3 pelebaran

jalan layak secara ekonomi , dengan nilai

BCR sebesar 7 dan nilai NPV sebesar

Rp139.485.546.561,43.

4.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, ada beberapa

saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Sebaiknya untuk mendapatkan hasil yang

lebih baik dilakukan survey traffic

counting selama satu minggu penuh 24

jam, agar data yang didapatkan lebih

menggambarkan kondisi asli di

lapangan.

2. Sebaiknya dalam penentuan trase jalan

dipilih jalur yang tidak banyak terdapat

perbedaan elevasi sehingga dapat

menekan biaya dalam pekerjaan galian

dan timbunan saat pembangunan.

3. Sebaiknya dalam menentukan kriteria

dalam proses analisis multikriteria

dilakukan dengan melibatkan pendapat

orang-orang yang ahli.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten

Tanggamus, 2018. Kecamatan Gisting

Dalam Angka 2018.

https://tanggamuskab.bps.go.id/publicati

on/2018/09/26/ kecamatan-gisting-

dalam-angka-2018.html . Diakses pada

tanggal 9 Maret 2020.

Badan Pusat Statistik Kabupaten

Tanggamus, 2020. Kabupaten

Tanggamus Dalam Angka 2020,

Penyediaan Data Untuk Perencanaan

Pembangunan.

https://tanggamuskab.bps.go.id/publicati

on/2020/02/28/e60dbb721b9ec4add4303

be0/kabupaten-tanggamus-dalam-angka-

2020--penyediaan-data-untuk-

perencanaan-pembangunan.html.

Diakses pada 27 Juni 2020.

Page 7: STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

7 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

SUMATERA

BSN, 2004. RSNI Standar Geometrik Jalan

Perkotaan.

Dinas Perhubungan Provinsi

Lampung,2020. Buku Perhubungan

Dalam Angka.

https://dishub.lampungprov.go.id/katego

ridownload-17-perhubungan-dalam-

angka.html. Diakses pada tanggal 21

Agustus 2020.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 2017.

Manual Desain Perkerasan Jalan.

Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum

RI.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997.

MKJI (Manual Kapasitas Jalan

Indonesia). Jakarta: Kementerian

Pekerjaan Umum RI.

Indonesia, M.B.K.N.R. and Lintas, K.L.,

2014. Polantas dalam angka tahun 2013.

Jakarta: Markas Besar Kepolisian

Negara Republik Indonesia Korps Lalu

Lintas.

Istiyawan, A. and ISTIAR, M., 2010. Studi

Kelayakan Pembangunan Jalan Lingkar

Timur Mojosari Kabupaten Mojokerto.

urabaya”: IT .

Kabupaten Tanggamus. Peraturan Bupati

Nomor 36 Tahun 2018 tentang Zona

Nilai Tanah (Zonita) Kabupaten

Tanggamus.

Pattipeilohy, J., Sapulette, W. and

Lewaherilla, N.M.Y., 2019, Perencanaan

Tebal Perkerasan Lentur Pada Ruas

Jalan Desa Waisarisa–Kaibobu,

Manumata: Jurnal Ilmu Teknik, 5(2),

pp.56-64.

Putranto, L.S., 2013. Diktat Mata Kuliah

Statistika dan Probabilitas.

Pratama, A. A., 2019. Perencanaan Tebal

Perkerasan Jalan Menggunakan Metode

Manual Desain Perkerasan Jalan 2017

(Studi Kasus : Tol Trans Sumatera

Bakauheni Terbanggi Besar Seksi 2

Sidomulyo – Kota Baru pada STA

58+450 – STA 73+800). Jati Agung,

Institut Teknologi Sumatera.

Presiden Republik Indonesia,.Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor

43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan

Lalu Lintas Jalan.

Presiden Republik Indonesia, 27 Desember

1980. Undang Undang No. 13 Tahun

1980 Tentang Jalan.

Republik Indonesia. Undang-Undang No 38

tahun 2004 tentang jalan.

Sukirman, S., 1999. Dasar-Dasar

Perencanaan Geometrik Jalan, Bandung:

201.

Sulistyorini, R., 2010. Analisis Multi

Kriteria Sebagai Metode Pemilihan

Suatu Alternatif Ruas Jalan di Provinsi

Lampung. Rekayasa: Jurnal Ilmiah

Fakultas Teknik Universitas Lampung,

14(3), pp.147-156.

Tamin,Ofyar Z, 2000. Perencanaan dan

Pemodelan Transportasi, Edisikedua,

Penerbit ITB,Bandung.

Vikannanda, I.M., 2017. Analisis Kelayakan

Ekonomi Pembangunan

Jalan Lingkar Barat Gresik. Tugas Akhir

ITS.

Wulandari, Y.A. and Kartika, A.A.G., 2013.

Studi Kelayakan Jalan Arteri Lingkar

Luar Barat Surabaya. Jurnal Teknik ITS,

2(1), pp.E1-E5.

Yudhanto, A., 2015. Analisis Kelayakan

Ekonomi Pembangunan Jalan Tembus

Lawang-Batu. EXTRAPOLASI: Jurnal

Teknik Sipil, 8(02).