studi kelayakan pengembangan jalan lingkar lintas barat sumatera ruas jalan...

9
1 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN Reza Asriandi Eka Putra 1 , Muhammad Alfat Rizki Pratama 2 Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 1) Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 2) Email : [email protected] 1) , [email protected] 2) ABSTRAK Mobilitas atau pergerakan merupakan hal yang lazim terjadi pada semua kalangan masyarakat, baik dulu, sekarang, ataupun nanti. Terkecuali Lampung, Wilayah selatan bagian Pulau Sumatera ini merupakan masuk Pulau Sumatera yanmenghubungkan provinsi yang dilintasi oleh jalan, salah satunya Jalan Lintas Barat Sumatera. Bercermin pada jumlah kendaraan tentu dibutuhkan pengembangan jalan untuk menampung kapasitas dan menjamin mobilitas di Jalan Lintas barat Sumatera tetap stabil baik untuk sekaang ataupun yang akan datang. Melalui pengembangan inilah diharapkan dapat meoptimalisasi fungsi dari jalan seperti kemacetan, dan berbagai penghematan seperti biaya operasional kendaraan, nilai waktu, dan tingkat kecelakaan lalu-lintas. Maka dari itu dibutuhkanlah kajian untuk menyatakan kelayakan dari pengembangan Jalan Lintas Barat Sumatera terkhususnya Ruas Jalan Gedong Tataan. Metodologi yang digunakan diawali dengan menganalisa kondisi jalan eksisting baik geometrik maupun lalu lintas, lalu menentukan opsi yang akan di lakukan, dilanjutkan dengan analisa opsi sampai akhirnya terpilihlah alternatif. Melalui analisa yang telah dilakukan didapatkanlah opsi terpilih sebagai berikut, skenario 1 : Panjang jalan sepanjang 7.649 m, biaya pengadaan lahan Rp545.278.560,00, jumlah tikungan 13, konflik lalu lintas 1 simpang. Hasil analisis kelayakan ekonomi menyatakan bahwa skenario 1 pelebaran jalan layak secara ekonomi, dengan nilai BCR sebesar 26,84 dan nilai NPV sebesar Rp2.655.581.773.435,47. Kata Kunci : Pengembangan Jalan, Analisa Multi Kriteria, Analisa Ekonomi, BOK, Nilai Waktu ABSTRACT Mobility or movement is common in all circles of society, past, present, or later. With the exception of Lampung, this southern part of the island of Sumatra is part of the island of Sumatra, which connects the provinces that are crossed by roads, one of which is Lintas Barat Sumatra Road. Reflecting on the number of vehicles, of course, it is necessary to develop roads to accommodate capacity and ensure mobility on Lintas Barat Sumatra Road remains stable both for now and in the future. Through this development, it is hoped that the function of roads can be optimized, such as congestion, and various savings such as vehicle operating costs, time value, and traffic accident rates. Therefore, a study is needed to state the feasibility of developing Lintas Barat Sumatra Road, especially the Gedong Tataan Road. The methodology used begins with analyzing the existing road conditions, both geometric and traffic, then determining the options to be carried out, followed by an analysis of options until an alternative is finally selected. Through the analysis that has been carried out, the following selected options are obtained, scenario 1: 7.649 m long road length, land acquisition cost of IDR545,278,560.00, number of turns 13, traffic conflict 1 intersection. The results of the economic feasibility analysis state that the road widening scenario 1 is economically feasible, with a BCR value of 26.84 and an NPV value of IDR2,655,581,773,435.47. Keywords: Road Development, Feasibility Analysis, Multi Criteria Analysis, BOK, Time Value.

Upload: others

Post on 31-Jan-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

    SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN

    STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS

    BARAT SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN

    Reza Asriandi Eka Putra1, Muhammad Alfat Rizki Pratama2

    Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 1)

    Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 2)

    Email : [email protected]), [email protected])

    ABSTRAK Mobilitas atau pergerakan merupakan hal yang lazim terjadi pada semua kalangan masyarakat, baik dulu, sekarang,

    ataupun nanti. Terkecuali Lampung, Wilayah selatan bagian Pulau Sumatera ini merupakan masuk Pulau Sumatera

    yanmenghubungkan provinsi yang dilintasi oleh jalan, salah satunya Jalan Lintas Barat Sumatera. Bercermin pada

    jumlah kendaraan tentu dibutuhkan pengembangan jalan untuk menampung kapasitas dan menjamin mobilitas di Jalan

    Lintas barat Sumatera tetap stabil baik untuk sekaang ataupun yang akan datang.

    Melalui pengembangan inilah diharapkan dapat meoptimalisasi fungsi dari jalan seperti kemacetan, dan berbagai

    penghematan seperti biaya operasional kendaraan, nilai waktu, dan tingkat kecelakaan lalu-lintas. Maka dari itu

    dibutuhkanlah kajian untuk menyatakan kelayakan dari pengembangan Jalan Lintas Barat Sumatera terkhususnya

    Ruas Jalan Gedong Tataan.

    Metodologi yang digunakan diawali dengan menganalisa kondisi jalan eksisting baik geometrik maupun lalu lintas,

    lalu menentukan opsi yang akan di lakukan, dilanjutkan dengan analisa opsi sampai akhirnya terpilihlah alternatif.

    Melalui analisa yang telah dilakukan didapatkanlah opsi terpilih sebagai berikut, skenario 1 : Panjang jalan sepanjang

    7.649 m, biaya pengadaan lahan Rp545.278.560,00, jumlah tikungan 13, konflik lalu lintas 1 simpang. Hasil analisis

    kelayakan ekonomi menyatakan bahwa skenario 1 pelebaran jalan layak secara ekonomi, dengan nilai BCR sebesar

    26,84 dan nilai NPV sebesar Rp2.655.581.773.435,47.

    Kata Kunci : Pengembangan Jalan, Analisa Multi Kriteria, Analisa Ekonomi, BOK, Nilai Waktu

    ABSTRACT Mobility or movement is common in all circles of society, past, present, or later. With the exception of Lampung, this

    southern part of the island of Sumatra is part of the island of Sumatra, which connects the provinces that are crossed

    by roads, one of which is Lintas Barat Sumatra Road. Reflecting on the number of vehicles, of course, it is necessary

    to develop roads to accommodate capacity and ensure mobility on Lintas Barat Sumatra Road remains stable both

    for now and in the future.

    Through this development, it is hoped that the function of roads can be optimized, such as congestion, and various

    savings such as vehicle operating costs, time value, and traffic accident rates. Therefore, a study is needed to state

    the feasibility of developing Lintas Barat Sumatra Road, especially the Gedong Tataan Road.

    The methodology used begins with analyzing the existing road conditions, both geometric and traffic, then determining

    the options to be carried out, followed by an analysis of options until an alternative is finally selected.

    Through the analysis that has been carried out, the following selected options are obtained, scenario 1: 7.649 m long

    road length, land acquisition cost of IDR545,278,560.00, number of turns 13, traffic conflict 1 intersection. The results

    of the economic feasibility analysis state that the road widening scenario 1 is economically feasible, with a BCR value

    of 26.84 and an NPV value of IDR2,655,581,773,435.47.

    Keywords: Road Development, Feasibility Analysis, Multi Criteria Analysis, BOK, Time Value.

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 2 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

    SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN

    1. PENDAHULUAN

    Mobilitas atau pergerakan merupakan hal

    yang lazim terjadi pada semua kalangan

    masyarakat, baik dulu, sekarang, ataupun

    nanti. Seiring berkembangnya zaman, begitu

    pula pergerakan perkembang. Maka dari itu

    dibutuhkan pula prasarana transportasi yang

    menunjang.

    Jalan merupakan salah satu sarana

    transportasi yang dapat dikatakan paling

    dominan dalam perkembangan sistem

    transportasi, baik itu jalan dalam kota, antar

    kota, maupun jalan bebas hambatan. Gedong

    Tataan merupakan salah satu daerah yang

    dilintasi oleh Jalan Lintas Barat Sumatera

    dan sekaligus menjadi pintu utama untuk

    mengakses Jalan Lintas Barat Sumatera, baik

    sebagai akses antar kabupaten/kota, maupun

    antar provinsi di Sumatera. Maka dari itu

    koridor ini dapat dikatakan sebagai titik awal

    dan titik akhir dari Jalan Lintas Barat

    Sumatera.

    Dengan karakteristik lalu lintas yang ada

    sekarang, kondisi dari Jalan Lintas Barat

    Sumatera khususnya pada segmen Gedong

    Tataan cukup padat, hal ini didasari pada

    kondisi geografis dari Gedong Tataan yang

    berbatasan langsung dengan Kota Bandar

    Lampung dan merupakan Ibukota dari

    Kabupaten Pesawaran yang tentu menjadikan

    kawasan Gedong Tataan sebagai pusat dari

    Kabupaten Pesawaran.

    Dengan kondisi tersebut, diperlukanlah Studi

    Kelayakan Pengembangan Jalan Lingkar

    Lintas Barat Sumatera Ruas Gedong Tataan,

    Kabupaten Pesawaran sebagai kajian dasar di

    dalam proses pengembangan untuk

    menunjang mobilitas yang sedang dan akan

    terjadi.

    2. METODE PENELITIAN

    Penelitian ini dilakukan di Kecamatan

    Gedong Tataan, kabupaten Pesawaran,

    Lampung.

    Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

  • 3 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

    SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN

    2.1 Melakukan pengambilan data baik data

    primer maupun data sekunder yang mana

    terdiri dari:

    a. Data Primer: Kondisi geometrik jalan eksisting, dan data lalu lintas jalan.

    b. Data Sekunder: Kondisi sosio-ekonomi, data tingkat kecelakaan, data daya

    dukung tanah, data harga lahan dan data

    topografi.

    2.2 Melakukan analisa menggunakan data

    yang telah dikumpulkan sebelumnya

    yang mana proses ini terdiri dari:

    1. Analisa data statistik. 2. Analisa lalu lintas. 3. Analisa geometrik.

    2.3 Melakukan pemilihan opsi antara

    “Without Project” dan “With Project”.

    Maksud dari proses “With Project” disini

    yaitu perlu dilakukannya opsi

    pengembangan untuk meningkatkan

    kualitas lalu lintas jalan yang ada, yang

    mana terdiri dari dua opsi yaitu

    pelebaran jalan eksisting atau

    perancangan ulang trase baru jalan

    lingkar.

    2.4 Memperkirakan biaya kontruksi dari

    opsi yang dipilih pada “With Project”

    dengan melakukan penyusunan Rencana

    Anggaran Biaya (RAB) dari konstruksi

    yang akan di rencanakan.

    2.5 Melakukan studi kelayakan ekonomi yang mana terdiri dari analisa net present

    value (NPV), benefit cost ratio (BCR)

    dan internal rate of return (IRR) dari opsi

    “With Project”.

    2.6 Melakukan analisa multi kriteria untuk

    menentukan opsi prioritas berdasarkan

    analisa yang telah dilakukan.

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisa dan Penyajian Data Sosio

    Ekonomi

    Dari persentase pertumbuhan sosio-

    ekonomi yang terdiri dari pertumbuhan

    penduduk sebesar 1,72%, pertumbuhan

    PDRB sebesar 5,36% dan pertumbuhan

    kepemilikan kendaraan sebesar 6,95%

    didapatkan nilai pertumbuhan 4,68%

    yang nantinya akan digunakan untuk

    menghitung pertumbuhan lalu lintas

    pada analisis selanjutnya.

    3.2. Analisa dan Penyajian Data Lalu Lintas

    a. Kendaraan dalam Satuan Mobil Penumpang

    Tabel 1. Distribusi Golongan Kendaraan saat

    Kondisi Maksimum Bandar Lampung –

    Gedong Tataan (smp/jam)

    Tabel 2. Distribusi Golongan Kendaraan saat

    Kondisi Maksimum Gedong Tataan - Bandar

    Lampung (smp/jam)

    b. Volume Jam Puncak Tabel 3. Volume Jam Puncak Perarah

    Perhari

    MHV BB TB SM

    Tanggal

    10 Juli

    2020557 0 101 1104 1762

    11 Juli

    2020507 0 66 1240 1813

    ArahBandar Lampung - Gedong Tataan Jumlah

    Total

    Kendaraan/jam

    MHV BB TB SM

    Tanggal

    10 Juli

    2020256 0 42 1440 1738

    11 Juli

    2020570 0 95 899 1564

    ArahBandar Lampung - Gedong Tataan Jumlah

    Total

    Kendaraan/jam

    Jumlah

    Total

    3159

    3208

    1862

    1815

    Gedong Tataan -

    Bandar LampungHari Ke- Jam

    Bandar Lampung -

    Gedong Tataan

    10 Juli

    2020

    11 Juli

    2020

    08.30 -

    09.30

    16.30 -

    17.30

    1298

    1393

  • 4 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

    SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN

    c. Kapasitas C = C0 × FCW × FCSP × FCSF = (3.100) × 0,91 × 1 × 0,93 = 2.568 smp/jam

    d. Derajat Kejenuhan DStahun 2020 = V/C

    = (3208)/2.568 = 1,25

    Hasil perhitungan DS ruas Jalan Raya

    Gedong Tataan pada tahun 2020 berada pada

    angka 1,25 yang artinya kondisi jalan ini

    menurut LOS sudah berada pada Kondisi F

    yang jenuh, sehingga diperlukan

    pengembangan pada ruas jalan ini.

    e. Kecepatan Tabel 4. Kecepatan rata-rata Kendaraan

    berdasarkan Golongan di Jalan Raya Gedong

    Tataan

    3.3. Analisa Geometrik Tabel 5. Hasil Pengukuran Geometrik Jalan

    Titik Survey

    3.4. Analisa Perancangan Prioritas a. Perencanaan Pengembangan with

    project Pelebaran Alternatif 3 merupakan pelebaran jalur lalu

    lintas pada jalan eksisting yang semula 2 lajur

    2 arah tidak bermedian dengan lebar tiap

    lajurnya 3 meter menjadi 6 lajur 2 arah tidak

    bermedian dengan lebar setiap lajurnya 3,5

    meter. Pelebaran ini dilakukan dengan

    mempertimbangkan kondisi derajat

    kejenuhan jalan eksisting (2020) pada

    perhitungan sebelumya sebesar 1,25 dan

    proyeksi ke 2040 sebesar 3,12 yang

    menunjukkan jalan ini berada pada kondisi

    mendekati jenuh dan akan mengalami

    peningkatan di tahun-tahun berikutnya.

    Untuk itu pelebaran jalan menjadi salah satu

    alternatif yang dapat dilakukan untuk

    menekan nilai derajat kejenuhan pada jalan

    eksisting. Untuk tebal perkerasan pelebaran

    jalan ini digunakan LHR pada jalan eksisting.

    b. Perencanaan Pengembangan with project Alternatif 1

    Alternatif 1 merupakan perancangan jalan

    lingkar baru dengan trase sepanjang 7,84

    Km.

    Gambar 2. Trase Rencana Jalan Lingkar

    Alternatif 1

    c. Perencanaan Pengembangan with project Alternatif 2

    Alternatif 2 merupakan perancangan jalan

    lingkar baru dengan trase sepanjang 8,61

    Km.

    Gambar 3. Trase Rencana Jalan Lingkar

    Alternatif 2

    3.5. Analisa Ekonomi

    MC LV TB BB

    37,34 32,38 25,01 22,96

    35,62 31,45 20,90 22,91

    36,48 31,91 22,94 22,93

    Jum'at, 10 Juli 2020

    Sabtu, 11 Juli 2020

    Rata-Rata

    Hari, Tanggal

    No Keterangan Jalan Raya Kurungan Nyawa

    1 Jenis Jalan 2/2 UD2 Lebar Lajur 3 meter3 Lebar Jalan 6 meter4 Lebar Bahu 1,2 meter5 Lebar Drainase 0,7 meter6 Lebar Median -

  • 5 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

    SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN

    a. BCR

    BCR = Present Value Benefit

    Present Value Cost

    Perhitungan nilai BCR untuk setiap alternatif

    pengembangan :

    BCRAlternatif 1 = Rp2.656.681.606.279,22

    Rp98.963.732.381,37

    = 26,845

    BCRAlternatif 2 = Rp3.141.244.471.615,47

    Rp424.205.830.945,32

    = 7,40

    BCRAlternatif 3 = Rp3.088.852.043.925,20

    Rp625.732.446.429,76

    = 4,93

    b. NPV NPV = Present Value Benefit - Present

    Value Cost Perhitungan nilai NPV untuk setiap alternatif

    pengembangan :

    NPVSkenario 1 = Rp2.656.681.606.279,22

    – Rp98.963.732.381,37

    = Rp2.655.581.773.435,47

    NPVSkenario 2 = Rp3.141.244.471.615,47

    - Rp42.420.5830.945,32

    = Rp2.717.038.640.670,15

    NPVSkenario 3 = Rp3.088.852.043.925,2

    – Rp625.732.446.429,76

    = Rp2.463.119.597.495,43

    c. IRR = i1 +𝑁𝑃𝑉1

    𝑁𝑃𝑉1−𝑁𝑃𝑉2 (i2-i1)

    Perhitungan nilai IRR untuk setiap alternatif

    pengembangan :

    IRRS. 1 = 10% +Rp2.655.581.773.435,47

    Rp2.655.581.773.435,47 - Rp56.524.109,45

    × (76,7% ‒ 10%)

    = 76,70%

    IRRS. 2 = 10% +Rp2.717.038.640.670,15

    Rp2.717.038.640.670,15 - Rp2.337.411.264,072

    × (36,00% ‒ 10%)

    = 36,02%

    IRRS. 3 = 10% +Rp2.463.119.597.495,43

    Rp2.463.119.597.495,43 - Rp473.867.760,13

    × (28,7% ‒ 10%)

    = 28,7%

    d. Analisis Multi Kriteria Tabel 6. Hasil skoring dan total penilaian

    tiap alternatif pengembangan

    Berdasarkan nilai hasil perkalian skor dengan

    bobot masing-masing kriteria pada Tabel 6.

    di atas, maka didapatkan nilai tertinggi jatuh

    pada alternatif 1 dengan nilai 51,25.

    Sehingga dapat dikatakan bahwa Alternatif 1

    memiliki kondisi trase jalan yang terefektif

    dan terefisien dalam hal pembangunan dan

    penggunaan jalan.

    4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

    Dari hasil penelitian dapat diambil

    kesimpulan:

    1. Kondisi dan karakteristik geometrik jalan di Jalan Lintas Barat Sumatera

    pada ruas jalan Kecamatan Gedong

    Tataan Ksabupaten Pesawaran

    merupakan jalan arteri dengan tipe

    jalan 2/2 UD yang berada pada medan

    datar dengan lebar jalur lalu lintas 3 m

    Skor Skor Skor

    30% 3 0,9 3 0,9 1 0,3

    15% 4 0,6 2 0,3 2 0,3

    15% 4 0,6 4 0,6 3 0,45

    15% 4 0,6 2 0,3 2 0,3

    12,5% 1 0,125 3 0,375 3 0,375

    12,5% 2 0,25 3 0,375 3 0,375

    100% 3,075 2,85 2,1

    51,25 47,5 35

    Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3

    Total

    Prioritas

    Simpang

    Indikator

    Waktu Tempuh

    Benefit Cost Ratio

    Net Present Value

    Internal Rate of Return

    Tikungan

    Bobot

  • 6 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

    SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN

    pada setiap arah, lebar bahu 1,2 m dan

    lebar drainase 1 m.

    2. Kondisi Jalan Lintas Barat Sumatera pada ruas jalan Kecamatan Gedong

    Tataan Kabupaten Pesawaran

    mendekati kondisi jenuh dibuktikan

    dengan nilai derajat kejenuhan pada

    ruas jalan ini yang mencapai 1,25 pada

    tahun 2020, 1,57 pada tahun 2025, 1,97

    pada tahu 2030, 2,48 pada tahun 2035,

    dan 3,12 pada tahun 2030 yang berada

    pada katagori F menurut sehingga

    dapat disimpulkan bahwa karakteristik

    lalu lintas dengan arus yang tertahan

    dan terjadi antrian kendaraan yang

    panjang, kepadatan lalu lintas sangat

    tinggi dan volume sama dengan

    kapasitas jalan serta terjadi kemacetan

    untuk durasi yang cukup lama, lalu

    dalam keadaan antrian, kecepatan

    maupun arus turun sampai 0.

    3. Opsi-opsi skema pengembangan pada ruas jalan Kecamatan Gedong Tataan

    Kabupaten Pesawaran didapatkan yaitu

    dengan pengembangan Alternatif 1

    yaitu pembangunan jalan lingkar

    dengan panjang 7,84 km,

    pengembangan Alternatif 2 yaitu

    pembangunan jalan lingkar dengan

    panjang 8,61 km, dan pelebaran jalan

    eksisting dengan penambahan lajur

    yang pada mula nya 2 lajur dengan

    lebar 3 m pada masing-masing lajur

    menjadi 6 lajur dengan lebar 3,5 m

    pada masing- masing lajurnya.

    4. Pengaruh biaya dan manfaat dari opsi-opsi skema pengembangan Jalan Lintas

    Barat Sumatera pada ruas jalan

    Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

    Pesawaran dilihat dari total biaya

    pembangunan dan biaya pembebasan

    lahan sedangkan total manfaat dilihat

    dari total penghematan biaya,

    penghematan nilai waktu, dan

    pengurangan biaya kecelakaan dari

    masing masing alternatif. Hasil dari

    kelayakan ekonomi dari masing-

    masing kriteria yaitu sebagai berikut:

    BCR Skenario 1 adalah sebesar 26,84,

    BCR Skenario 2 adalah sebesar 7,40,

    BCR Skenario 3 adalah sebesar 4,93,

    NVP Skenario 1 adalah sebesar

    Rp2.655.581.773.435,47, Skenario 2

    adalah sebesar

    Rp2.717.038.640.670,15 Skenario 3

    adalah sebesar

    Rp2.463.119.597.495,43, IRR

    Skenario 1 adalah sebesar 76,70%, IRR

    Skenario 2 adalah sebesar 36,02%, IRR

    Skenario 3 adalah sebesar 28,27%.

    5. Dari analisa tingkat prioritas pengembangan Jalan Lintas Barat

    Sumatera pada ruas jalan Kecamatan

    Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran

    dipilih prioritas pengembangan

    skenario 1 yaitu pengembangan

    pelebaran jalan yang mana mendapat

    skor sebesar 51,25. Berikut kondisi

    kriteria skenario 1: Panjang jalan

    sepanjang 7649 m, biaya pengadaan

    lahan Rp545.278.560,00, jumlah

    tikungan 13, konflik lalu lintas 1

    simpang. Hasil analisis kelayakan

    ekonomi menyatakan bahwa skenario 1

    pelebaran jalan layak secara ekonomi,

    dengan nilai BCR sebesar 26,84 dan

    nilai NPV sebesar

    Rp2.655.581.773.435,47.

    4.2 Saran

    Setelah melakukan penelitian, ada beberapa

    saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

    1. Sebaiknya dilakukan traffic counting

    seoptimal mungkin selama 24/7 untuk

    mendapatkan data yang

    menggambarkan lapangan.

    2. Sebaiknya dalam menentukan trase

    rencana yang akan direncanakan

  • 7 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

    SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN

    dilakukan trial and repeat sehingga

    menghasilkan trase yang optimal.

    3. Sebaiknya untuk cut & fill diusahakan

    ada keseimbangan, sehingga tidak

    menyebabkan overbudget.

    DAFTAR PUSTAKA

    Afrianti, D. A., Irfansyah, S., &

    Dewandari, M. P. (2018).

    Analisis Kelayakan

    Perencanaan Pembangunan

    Jalan Penghubung (Missing

    Link) Antara Desa Sikur

    Sampai Desa Paokmotong

    Kabupaten Lombok Timur.

    Jurnal Forum Mekanika Vol. 7

    No. 1 , 50-58.

    Akmaludin. (2016). Penetapan

    Matriks Berpasangan dalam

    Analytic Hierarchical Process

    (AHP) dengan Pendekatan

    Metode Nilai Skala Banding

    (NSB) . BINA INSANI ICT

    JOURNAL , Vol.3, No.1, 243-

    252.

    Aris, M. N., Simbola, G., Setiadji, B.

    H., & Supriyono. (2015).

    Analisis Perbandingan

    Perencanaan Tebal Perkerasan

    Jalan Lentur Menggunakan

    Beberapa Metode Bina Marga

    Studi Kasus: (Ruas Jalan

    Piringsurat - Batas Kedu

    Timur). JURNAL KARYA

    TEKNIK SIPIL, Volume 4,

    Nomor 4, 380-393.

    Azikin, M. T., Welendo, L., &

    Tawaqqal, M. (2018). Analisa

    Teknis Perbaikan Perkerasan

    Lentur pada RUas Jalan

    Haluoleo di Kota Kendari.

    Jurnal STABILITA Vol. 6 No.

    2, 1-8.

    Bahri, S., & Madlazim. (2012).

    Pemetaan Topografi,

    Geofisika dan Geologi Kota

    Surabaya. Jurnal Penelitian

    Fisika dan Aplikasinya (JPFA)

    Vol 2 No 2, 23-28.

    Chasanah, K., Purwanto, M. Y., &

    Sudibyo, T. (2018). Evaluasi

    Alinyemen Vertikal Dan

    Horizontal, Studi Kasus: Di

    Depan Gedung Perpustakaan

    Kampus Dramaga Institut

    Pertanian Bogor. JURNAL

    TEKNIK SIPIL DAN

    LINGKUNGAN Vol. 03 No. 02

    , 59-68.

    Hendarsin, S. L. (2000). Perencanaan

    Teknik Jalan Raya. Bandung: Poltek

    Negeri. Isnaini, A. Y., Suparma, L. B.,

    & Utomo, S. H. (2019). Perancangan

    Perkerasan Jalan

    Lingkar Kota Kabupaten Wonogiri. Jurnal HPJI Vol. 5 No. 2, 119-128.

    Julianto, E. N. (2010). Hubungan

    Antara Kecepatan, Volume

    dan Kepadatan Lalu Lintas

    Ruas Jalan Siliwangi

    Semarang. Jurnal Teknik Sipil

    & Perencanaan, Nomor 2

    Volume 12, 151-160.

    Kasmir, & Jakfar. (2007). Studi

    Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana.

  • 8 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

    SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN

    Manual Desain Perkerasan Jalan.

    (2017). Jakarta: Kementerian

    Pekerjaan Umum RI :

    Direktorat Jendral Bina

    Marga.

    Manual Kapasitas Jalan Indonesia.

    (1997). Jakarta: Kementerian

    Pekerjaan Umum RI :

    Direktorat Jendral Bina

    Marga.

    Musthofa, & Binatari, N. (2013).

    Sifat-sifat Nilai Eigen dan

    Vektir Eigen Matriks atas

    Aljabar Maxplus. J. Sains

    Dasar , 25-31.

    Perhitungan besaran biaya

    kecelakaan lalu lintas dengan

    menggunakan metode the

    gross output (human capital).

    (2005). Kementerian PU.

    Pesawaran, B. K. (2013). Gedung

    Tataan Dalam Angka 2013.

    Kabupaten Pesawaran: BPS

    Kabupaten Pesawaran.

    Pesawaran, B. K. (2014). Gedung

    Tataan Dalam Angka 2014.

    Kabupaten Gedung Tataan:

    BPS Kabupaten Pesawaran.

    Pesawaran, B. K. (2015). Gedung

    Tataan Dalam Angka 2015.

    Kabupaten Pesawaran: BPS

    Kabupaten Pesawaran.

    Pesawaran, B. K. (2016). Gedung

    Tataan Dalam Angka 2016.

    Kabupaten Pesawaran: BPS

    Kabupaten Pesawaran.

    Pesawaran, B. K. (2017). Gedung

    Tataan Dalam Angka 2017.

    Kabupaten Pesawaran: BPS

    Kabupaten Pesawaran.

    Pesawaran, B. K. (2018). Gedung

    Tataan Dalam Angka 2018.

    Kabupaten Pesawaran: BPS

    Kabupaten Pesawaran.

    Pesawaran, B. K. (2019). Gedung

    Tataan Dalam Angka 2019.

    Kabupaten Pesawaran: BPS

    Kabupaten Pesawaran.

    Pradani, N., Sadli, M., & Fithriayuni,

    D. (2016). Analisis

    Perancangan Tebal Perkerasan

    Lentur Menggunakan Metode

    PD T-01-2002-B, Metode

    Manual Desain Perkerasan

    (MDP) dan Metode

    Nottingham pada Ruas Jalan I

    Gusti Ngurah Rai Palu. Jurnal

    Fropil Vol 4 Nomor 2, 140-

    155.

    Pratama, Anggi. A. (2019).

    Perencanaan Tebal

    Perkerasan Jalan

    Menggunakan Metode Manual

    Desain Perkerasan Jalan 2017

    (Studi Kasus : Tol Trans

    Sumatera Bahkauheni

    Terbanggi Besar Seksi 2

    Sidomulyo - Kota Baru pada

    STA 58+450 - STA 73+800).

    Jati Agung: Institut Teknologi

    Sumatera.

    S., B. H. (2018). Analisis Daya

    Dukung Tanah pada

    Perencanaan Sarana dan

    Prasarana Umum. Jurnal

    Geocelebes Vol. 2 No. 1, 42-

    46.

  • 9 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT

    SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN

    Saputra, A. D. (2017). Studi Tingkat

    Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

    di Indonesia Berdasarkan Data

    KNKT (Komite Nasional

    Keselamatan Transportasi)

    Dari Tahun 2007-2016 . Warta

    Penelitian Perhubungan,

    Volume 29, Nomor 2, 179-189.

    Setiyadi, D., & Sestri, E. (2012).

    Penilaian Kinerja Dosen

    dengan Menggunakan Metode

    Analytic Hierarcy Process

    (AHP) pada STIE Ahmad

    Dahlan Jakarta. Jurnal

    Teknologi Informasi ESIT Vol.

    VIII No. 02, 1-17.

    Shega, H. N., Rahmawati, R., &

    Yasin, H. (2012). Penentuan

    Faktor Prioritas Mahasiswa

    dalam Memilih Telepon

    Seluler Merk Blackberry

    dengan Fuzzy AHP. JURNAL

    GAUSSIAN, Volume 1, Nomor

    1, 73-82.

    Sulaeman, U., Rulhendri, & Syaiful.

    (2015). Kajian Tentang

    Hubungan Kecepatan,

    Volume dan Kepadatan

    Menggunakan Metode Bell

    (Studi Kasus Jalan Pajajaran,

    Sukasari-Baranang Siang).

    Jurnal Rekayasa Sipil

    Astonjadro, 36-47.

    Sulistyorini, R., & Herianto, D.

    (2010). Analisis Multi Kriteria

    Sebagai Metode Pemilihan

    Suatu Alternatif Ruas Jalan di

    Propinsi Lampung. Jurnal

    Rekayasa Vol. 14 No. 3, 148-

    156.

    Syahrul, & Hari Nugraha Nurjaman,

    F. S. (2016). Analisis Teknis

    dan Evaluasi Kelayakan

    Pembangunan Jalan

    Penghubung Kabupaten Kaur-

    Provinsi Bengkulu Ruas Jalan

    Tanjung Kemuning. Jurnal

    Inersia Vol. 8 No. 2 , 25-41.

    Tamin, Ofyar. Z. (2000).

    Perencanaan dan Permodelan

    Transportasi. Bandung:

    Penerbit ITB.

    W, A. Y. (2015). Analisis Kelayakan

    Ekonomi Jalan Tembus Lawang -

    Batu.

    EXTRAPOLASI Jurnal Teknik

    Sipil Untag Surabaya Vol. 8

    No. 2, 235-252.

    Wicaksono, D., Fathurochman, R. A.,

    Riyanto, B., & Wicaksono, Y.

    (2014). Analisis Kecelakaan

    Lalu Lintas (Studi Kasus -

    Jalan Raya Ungaran - Bawen).

    JURNAL KARYA TEKNIK

    SIPIL, Volume 3, Nomor 1,

    203-213.

    Yuliardi, H., Apwiddhal, & Utama, L.

    (n.d.). Analisa Geometrik

    jalan Raya pada Proyek

    Geothermal Muara Labuh.

    Zanuardi, A., & Suprayitno, H.

    (2018). Analisa Karakteristik

    Kecelakaan Lalu Lintas di

    Jalan Ahmad Yani Surabaya

    melalui Pendekatan

    Knowledge Discovery in

    Database. Jurnal Manajemen

    Aset Infrastruktur & Fasilitas

    – Vol. 2, No. 1, 45- 55.