studi kelayakan pengembangan jalan lingkar lintas barat sumatera ruas jalan...
TRANSCRIPT
-
1 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS
BARAT SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN
Reza Asriandi Eka Putra1, Muhammad Alfat Rizki Pratama2
Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 1)
Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Kec. Jatigung, Lampung Selatan 35365 2)
Email : [email protected]), [email protected])
ABSTRAK Mobilitas atau pergerakan merupakan hal yang lazim terjadi pada semua kalangan masyarakat, baik dulu, sekarang,
ataupun nanti. Terkecuali Lampung, Wilayah selatan bagian Pulau Sumatera ini merupakan masuk Pulau Sumatera
yanmenghubungkan provinsi yang dilintasi oleh jalan, salah satunya Jalan Lintas Barat Sumatera. Bercermin pada
jumlah kendaraan tentu dibutuhkan pengembangan jalan untuk menampung kapasitas dan menjamin mobilitas di Jalan
Lintas barat Sumatera tetap stabil baik untuk sekaang ataupun yang akan datang.
Melalui pengembangan inilah diharapkan dapat meoptimalisasi fungsi dari jalan seperti kemacetan, dan berbagai
penghematan seperti biaya operasional kendaraan, nilai waktu, dan tingkat kecelakaan lalu-lintas. Maka dari itu
dibutuhkanlah kajian untuk menyatakan kelayakan dari pengembangan Jalan Lintas Barat Sumatera terkhususnya
Ruas Jalan Gedong Tataan.
Metodologi yang digunakan diawali dengan menganalisa kondisi jalan eksisting baik geometrik maupun lalu lintas,
lalu menentukan opsi yang akan di lakukan, dilanjutkan dengan analisa opsi sampai akhirnya terpilihlah alternatif.
Melalui analisa yang telah dilakukan didapatkanlah opsi terpilih sebagai berikut, skenario 1 : Panjang jalan sepanjang
7.649 m, biaya pengadaan lahan Rp545.278.560,00, jumlah tikungan 13, konflik lalu lintas 1 simpang. Hasil analisis
kelayakan ekonomi menyatakan bahwa skenario 1 pelebaran jalan layak secara ekonomi, dengan nilai BCR sebesar
26,84 dan nilai NPV sebesar Rp2.655.581.773.435,47.
Kata Kunci : Pengembangan Jalan, Analisa Multi Kriteria, Analisa Ekonomi, BOK, Nilai Waktu
ABSTRACT Mobility or movement is common in all circles of society, past, present, or later. With the exception of Lampung, this
southern part of the island of Sumatra is part of the island of Sumatra, which connects the provinces that are crossed
by roads, one of which is Lintas Barat Sumatra Road. Reflecting on the number of vehicles, of course, it is necessary
to develop roads to accommodate capacity and ensure mobility on Lintas Barat Sumatra Road remains stable both
for now and in the future.
Through this development, it is hoped that the function of roads can be optimized, such as congestion, and various
savings such as vehicle operating costs, time value, and traffic accident rates. Therefore, a study is needed to state
the feasibility of developing Lintas Barat Sumatra Road, especially the Gedong Tataan Road.
The methodology used begins with analyzing the existing road conditions, both geometric and traffic, then determining
the options to be carried out, followed by an analysis of options until an alternative is finally selected.
Through the analysis that has been carried out, the following selected options are obtained, scenario 1: 7.649 m long
road length, land acquisition cost of IDR545,278,560.00, number of turns 13, traffic conflict 1 intersection. The results
of the economic feasibility analysis state that the road widening scenario 1 is economically feasible, with a BCR value
of 26.84 and an NPV value of IDR2,655,581,773,435.47.
Keywords: Road Development, Feasibility Analysis, Multi Criteria Analysis, BOK, Time Value.
-
2 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN
1. PENDAHULUAN
Mobilitas atau pergerakan merupakan hal
yang lazim terjadi pada semua kalangan
masyarakat, baik dulu, sekarang, ataupun
nanti. Seiring berkembangnya zaman, begitu
pula pergerakan perkembang. Maka dari itu
dibutuhkan pula prasarana transportasi yang
menunjang.
Jalan merupakan salah satu sarana
transportasi yang dapat dikatakan paling
dominan dalam perkembangan sistem
transportasi, baik itu jalan dalam kota, antar
kota, maupun jalan bebas hambatan. Gedong
Tataan merupakan salah satu daerah yang
dilintasi oleh Jalan Lintas Barat Sumatera
dan sekaligus menjadi pintu utama untuk
mengakses Jalan Lintas Barat Sumatera, baik
sebagai akses antar kabupaten/kota, maupun
antar provinsi di Sumatera. Maka dari itu
koridor ini dapat dikatakan sebagai titik awal
dan titik akhir dari Jalan Lintas Barat
Sumatera.
Dengan karakteristik lalu lintas yang ada
sekarang, kondisi dari Jalan Lintas Barat
Sumatera khususnya pada segmen Gedong
Tataan cukup padat, hal ini didasari pada
kondisi geografis dari Gedong Tataan yang
berbatasan langsung dengan Kota Bandar
Lampung dan merupakan Ibukota dari
Kabupaten Pesawaran yang tentu menjadikan
kawasan Gedong Tataan sebagai pusat dari
Kabupaten Pesawaran.
Dengan kondisi tersebut, diperlukanlah Studi
Kelayakan Pengembangan Jalan Lingkar
Lintas Barat Sumatera Ruas Gedong Tataan,
Kabupaten Pesawaran sebagai kajian dasar di
dalam proses pengembangan untuk
menunjang mobilitas yang sedang dan akan
terjadi.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan
Gedong Tataan, kabupaten Pesawaran,
Lampung.
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
-
3 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN
2.1 Melakukan pengambilan data baik data
primer maupun data sekunder yang mana
terdiri dari:
a. Data Primer: Kondisi geometrik jalan eksisting, dan data lalu lintas jalan.
b. Data Sekunder: Kondisi sosio-ekonomi, data tingkat kecelakaan, data daya
dukung tanah, data harga lahan dan data
topografi.
2.2 Melakukan analisa menggunakan data
yang telah dikumpulkan sebelumnya
yang mana proses ini terdiri dari:
1. Analisa data statistik. 2. Analisa lalu lintas. 3. Analisa geometrik.
2.3 Melakukan pemilihan opsi antara
“Without Project” dan “With Project”.
Maksud dari proses “With Project” disini
yaitu perlu dilakukannya opsi
pengembangan untuk meningkatkan
kualitas lalu lintas jalan yang ada, yang
mana terdiri dari dua opsi yaitu
pelebaran jalan eksisting atau
perancangan ulang trase baru jalan
lingkar.
2.4 Memperkirakan biaya kontruksi dari
opsi yang dipilih pada “With Project”
dengan melakukan penyusunan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) dari konstruksi
yang akan di rencanakan.
2.5 Melakukan studi kelayakan ekonomi yang mana terdiri dari analisa net present
value (NPV), benefit cost ratio (BCR)
dan internal rate of return (IRR) dari opsi
“With Project”.
2.6 Melakukan analisa multi kriteria untuk
menentukan opsi prioritas berdasarkan
analisa yang telah dilakukan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisa dan Penyajian Data Sosio
Ekonomi
Dari persentase pertumbuhan sosio-
ekonomi yang terdiri dari pertumbuhan
penduduk sebesar 1,72%, pertumbuhan
PDRB sebesar 5,36% dan pertumbuhan
kepemilikan kendaraan sebesar 6,95%
didapatkan nilai pertumbuhan 4,68%
yang nantinya akan digunakan untuk
menghitung pertumbuhan lalu lintas
pada analisis selanjutnya.
3.2. Analisa dan Penyajian Data Lalu Lintas
a. Kendaraan dalam Satuan Mobil Penumpang
Tabel 1. Distribusi Golongan Kendaraan saat
Kondisi Maksimum Bandar Lampung –
Gedong Tataan (smp/jam)
Tabel 2. Distribusi Golongan Kendaraan saat
Kondisi Maksimum Gedong Tataan - Bandar
Lampung (smp/jam)
b. Volume Jam Puncak Tabel 3. Volume Jam Puncak Perarah
Perhari
MHV BB TB SM
Tanggal
10 Juli
2020557 0 101 1104 1762
11 Juli
2020507 0 66 1240 1813
ArahBandar Lampung - Gedong Tataan Jumlah
Total
Kendaraan/jam
MHV BB TB SM
Tanggal
10 Juli
2020256 0 42 1440 1738
11 Juli
2020570 0 95 899 1564
ArahBandar Lampung - Gedong Tataan Jumlah
Total
Kendaraan/jam
Jumlah
Total
3159
3208
1862
1815
Gedong Tataan -
Bandar LampungHari Ke- Jam
Bandar Lampung -
Gedong Tataan
10 Juli
2020
11 Juli
2020
08.30 -
09.30
16.30 -
17.30
1298
1393
-
4 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN
c. Kapasitas C = C0 × FCW × FCSP × FCSF = (3.100) × 0,91 × 1 × 0,93 = 2.568 smp/jam
d. Derajat Kejenuhan DStahun 2020 = V/C
= (3208)/2.568 = 1,25
Hasil perhitungan DS ruas Jalan Raya
Gedong Tataan pada tahun 2020 berada pada
angka 1,25 yang artinya kondisi jalan ini
menurut LOS sudah berada pada Kondisi F
yang jenuh, sehingga diperlukan
pengembangan pada ruas jalan ini.
e. Kecepatan Tabel 4. Kecepatan rata-rata Kendaraan
berdasarkan Golongan di Jalan Raya Gedong
Tataan
3.3. Analisa Geometrik Tabel 5. Hasil Pengukuran Geometrik Jalan
Titik Survey
3.4. Analisa Perancangan Prioritas a. Perencanaan Pengembangan with
project Pelebaran Alternatif 3 merupakan pelebaran jalur lalu
lintas pada jalan eksisting yang semula 2 lajur
2 arah tidak bermedian dengan lebar tiap
lajurnya 3 meter menjadi 6 lajur 2 arah tidak
bermedian dengan lebar setiap lajurnya 3,5
meter. Pelebaran ini dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi derajat
kejenuhan jalan eksisting (2020) pada
perhitungan sebelumya sebesar 1,25 dan
proyeksi ke 2040 sebesar 3,12 yang
menunjukkan jalan ini berada pada kondisi
mendekati jenuh dan akan mengalami
peningkatan di tahun-tahun berikutnya.
Untuk itu pelebaran jalan menjadi salah satu
alternatif yang dapat dilakukan untuk
menekan nilai derajat kejenuhan pada jalan
eksisting. Untuk tebal perkerasan pelebaran
jalan ini digunakan LHR pada jalan eksisting.
b. Perencanaan Pengembangan with project Alternatif 1
Alternatif 1 merupakan perancangan jalan
lingkar baru dengan trase sepanjang 7,84
Km.
Gambar 2. Trase Rencana Jalan Lingkar
Alternatif 1
c. Perencanaan Pengembangan with project Alternatif 2
Alternatif 2 merupakan perancangan jalan
lingkar baru dengan trase sepanjang 8,61
Km.
Gambar 3. Trase Rencana Jalan Lingkar
Alternatif 2
3.5. Analisa Ekonomi
MC LV TB BB
37,34 32,38 25,01 22,96
35,62 31,45 20,90 22,91
36,48 31,91 22,94 22,93
Jum'at, 10 Juli 2020
Sabtu, 11 Juli 2020
Rata-Rata
Hari, Tanggal
No Keterangan Jalan Raya Kurungan Nyawa
1 Jenis Jalan 2/2 UD2 Lebar Lajur 3 meter3 Lebar Jalan 6 meter4 Lebar Bahu 1,2 meter5 Lebar Drainase 0,7 meter6 Lebar Median -
-
5 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN
a. BCR
BCR = Present Value Benefit
Present Value Cost
Perhitungan nilai BCR untuk setiap alternatif
pengembangan :
BCRAlternatif 1 = Rp2.656.681.606.279,22
Rp98.963.732.381,37
= 26,845
BCRAlternatif 2 = Rp3.141.244.471.615,47
Rp424.205.830.945,32
= 7,40
BCRAlternatif 3 = Rp3.088.852.043.925,20
Rp625.732.446.429,76
= 4,93
b. NPV NPV = Present Value Benefit - Present
Value Cost Perhitungan nilai NPV untuk setiap alternatif
pengembangan :
NPVSkenario 1 = Rp2.656.681.606.279,22
– Rp98.963.732.381,37
= Rp2.655.581.773.435,47
NPVSkenario 2 = Rp3.141.244.471.615,47
- Rp42.420.5830.945,32
= Rp2.717.038.640.670,15
NPVSkenario 3 = Rp3.088.852.043.925,2
– Rp625.732.446.429,76
= Rp2.463.119.597.495,43
c. IRR = i1 +𝑁𝑃𝑉1
𝑁𝑃𝑉1−𝑁𝑃𝑉2 (i2-i1)
Perhitungan nilai IRR untuk setiap alternatif
pengembangan :
IRRS. 1 = 10% +Rp2.655.581.773.435,47
Rp2.655.581.773.435,47 - Rp56.524.109,45
× (76,7% ‒ 10%)
= 76,70%
IRRS. 2 = 10% +Rp2.717.038.640.670,15
Rp2.717.038.640.670,15 - Rp2.337.411.264,072
× (36,00% ‒ 10%)
= 36,02%
IRRS. 3 = 10% +Rp2.463.119.597.495,43
Rp2.463.119.597.495,43 - Rp473.867.760,13
× (28,7% ‒ 10%)
= 28,7%
d. Analisis Multi Kriteria Tabel 6. Hasil skoring dan total penilaian
tiap alternatif pengembangan
Berdasarkan nilai hasil perkalian skor dengan
bobot masing-masing kriteria pada Tabel 6.
di atas, maka didapatkan nilai tertinggi jatuh
pada alternatif 1 dengan nilai 51,25.
Sehingga dapat dikatakan bahwa Alternatif 1
memiliki kondisi trase jalan yang terefektif
dan terefisien dalam hal pembangunan dan
penggunaan jalan.
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diambil
kesimpulan:
1. Kondisi dan karakteristik geometrik jalan di Jalan Lintas Barat Sumatera
pada ruas jalan Kecamatan Gedong
Tataan Ksabupaten Pesawaran
merupakan jalan arteri dengan tipe
jalan 2/2 UD yang berada pada medan
datar dengan lebar jalur lalu lintas 3 m
Skor Skor Skor
30% 3 0,9 3 0,9 1 0,3
15% 4 0,6 2 0,3 2 0,3
15% 4 0,6 4 0,6 3 0,45
15% 4 0,6 2 0,3 2 0,3
12,5% 1 0,125 3 0,375 3 0,375
12,5% 2 0,25 3 0,375 3 0,375
100% 3,075 2,85 2,1
51,25 47,5 35
Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
Total
Prioritas
Simpang
Indikator
Waktu Tempuh
Benefit Cost Ratio
Net Present Value
Internal Rate of Return
Tikungan
Bobot
-
6 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN
pada setiap arah, lebar bahu 1,2 m dan
lebar drainase 1 m.
2. Kondisi Jalan Lintas Barat Sumatera pada ruas jalan Kecamatan Gedong
Tataan Kabupaten Pesawaran
mendekati kondisi jenuh dibuktikan
dengan nilai derajat kejenuhan pada
ruas jalan ini yang mencapai 1,25 pada
tahun 2020, 1,57 pada tahun 2025, 1,97
pada tahu 2030, 2,48 pada tahun 2035,
dan 3,12 pada tahun 2030 yang berada
pada katagori F menurut sehingga
dapat disimpulkan bahwa karakteristik
lalu lintas dengan arus yang tertahan
dan terjadi antrian kendaraan yang
panjang, kepadatan lalu lintas sangat
tinggi dan volume sama dengan
kapasitas jalan serta terjadi kemacetan
untuk durasi yang cukup lama, lalu
dalam keadaan antrian, kecepatan
maupun arus turun sampai 0.
3. Opsi-opsi skema pengembangan pada ruas jalan Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran didapatkan yaitu
dengan pengembangan Alternatif 1
yaitu pembangunan jalan lingkar
dengan panjang 7,84 km,
pengembangan Alternatif 2 yaitu
pembangunan jalan lingkar dengan
panjang 8,61 km, dan pelebaran jalan
eksisting dengan penambahan lajur
yang pada mula nya 2 lajur dengan
lebar 3 m pada masing-masing lajur
menjadi 6 lajur dengan lebar 3,5 m
pada masing- masing lajurnya.
4. Pengaruh biaya dan manfaat dari opsi-opsi skema pengembangan Jalan Lintas
Barat Sumatera pada ruas jalan
Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten
Pesawaran dilihat dari total biaya
pembangunan dan biaya pembebasan
lahan sedangkan total manfaat dilihat
dari total penghematan biaya,
penghematan nilai waktu, dan
pengurangan biaya kecelakaan dari
masing masing alternatif. Hasil dari
kelayakan ekonomi dari masing-
masing kriteria yaitu sebagai berikut:
BCR Skenario 1 adalah sebesar 26,84,
BCR Skenario 2 adalah sebesar 7,40,
BCR Skenario 3 adalah sebesar 4,93,
NVP Skenario 1 adalah sebesar
Rp2.655.581.773.435,47, Skenario 2
adalah sebesar
Rp2.717.038.640.670,15 Skenario 3
adalah sebesar
Rp2.463.119.597.495,43, IRR
Skenario 1 adalah sebesar 76,70%, IRR
Skenario 2 adalah sebesar 36,02%, IRR
Skenario 3 adalah sebesar 28,27%.
5. Dari analisa tingkat prioritas pengembangan Jalan Lintas Barat
Sumatera pada ruas jalan Kecamatan
Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran
dipilih prioritas pengembangan
skenario 1 yaitu pengembangan
pelebaran jalan yang mana mendapat
skor sebesar 51,25. Berikut kondisi
kriteria skenario 1: Panjang jalan
sepanjang 7649 m, biaya pengadaan
lahan Rp545.278.560,00, jumlah
tikungan 13, konflik lalu lintas 1
simpang. Hasil analisis kelayakan
ekonomi menyatakan bahwa skenario 1
pelebaran jalan layak secara ekonomi,
dengan nilai BCR sebesar 26,84 dan
nilai NPV sebesar
Rp2.655.581.773.435,47.
4.2 Saran
Setelah melakukan penelitian, ada beberapa
saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1. Sebaiknya dilakukan traffic counting
seoptimal mungkin selama 24/7 untuk
mendapatkan data yang
menggambarkan lapangan.
2. Sebaiknya dalam menentukan trase
rencana yang akan direncanakan
-
7 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN
dilakukan trial and repeat sehingga
menghasilkan trase yang optimal.
3. Sebaiknya untuk cut & fill diusahakan
ada keseimbangan, sehingga tidak
menyebabkan overbudget.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, D. A., Irfansyah, S., &
Dewandari, M. P. (2018).
Analisis Kelayakan
Perencanaan Pembangunan
Jalan Penghubung (Missing
Link) Antara Desa Sikur
Sampai Desa Paokmotong
Kabupaten Lombok Timur.
Jurnal Forum Mekanika Vol. 7
No. 1 , 50-58.
Akmaludin. (2016). Penetapan
Matriks Berpasangan dalam
Analytic Hierarchical Process
(AHP) dengan Pendekatan
Metode Nilai Skala Banding
(NSB) . BINA INSANI ICT
JOURNAL , Vol.3, No.1, 243-
252.
Aris, M. N., Simbola, G., Setiadji, B.
H., & Supriyono. (2015).
Analisis Perbandingan
Perencanaan Tebal Perkerasan
Jalan Lentur Menggunakan
Beberapa Metode Bina Marga
Studi Kasus: (Ruas Jalan
Piringsurat - Batas Kedu
Timur). JURNAL KARYA
TEKNIK SIPIL, Volume 4,
Nomor 4, 380-393.
Azikin, M. T., Welendo, L., &
Tawaqqal, M. (2018). Analisa
Teknis Perbaikan Perkerasan
Lentur pada RUas Jalan
Haluoleo di Kota Kendari.
Jurnal STABILITA Vol. 6 No.
2, 1-8.
Bahri, S., & Madlazim. (2012).
Pemetaan Topografi,
Geofisika dan Geologi Kota
Surabaya. Jurnal Penelitian
Fisika dan Aplikasinya (JPFA)
Vol 2 No 2, 23-28.
Chasanah, K., Purwanto, M. Y., &
Sudibyo, T. (2018). Evaluasi
Alinyemen Vertikal Dan
Horizontal, Studi Kasus: Di
Depan Gedung Perpustakaan
Kampus Dramaga Institut
Pertanian Bogor. JURNAL
TEKNIK SIPIL DAN
LINGKUNGAN Vol. 03 No. 02
, 59-68.
Hendarsin, S. L. (2000). Perencanaan
Teknik Jalan Raya. Bandung: Poltek
Negeri. Isnaini, A. Y., Suparma, L. B.,
& Utomo, S. H. (2019). Perancangan
Perkerasan Jalan
Lingkar Kota Kabupaten Wonogiri. Jurnal HPJI Vol. 5 No. 2, 119-128.
Julianto, E. N. (2010). Hubungan
Antara Kecepatan, Volume
dan Kepadatan Lalu Lintas
Ruas Jalan Siliwangi
Semarang. Jurnal Teknik Sipil
& Perencanaan, Nomor 2
Volume 12, 151-160.
Kasmir, & Jakfar. (2007). Studi
Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana.
-
8 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN
Manual Desain Perkerasan Jalan.
(2017). Jakarta: Kementerian
Pekerjaan Umum RI :
Direktorat Jendral Bina
Marga.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia.
(1997). Jakarta: Kementerian
Pekerjaan Umum RI :
Direktorat Jendral Bina
Marga.
Musthofa, & Binatari, N. (2013).
Sifat-sifat Nilai Eigen dan
Vektir Eigen Matriks atas
Aljabar Maxplus. J. Sains
Dasar , 25-31.
Perhitungan besaran biaya
kecelakaan lalu lintas dengan
menggunakan metode the
gross output (human capital).
(2005). Kementerian PU.
Pesawaran, B. K. (2013). Gedung
Tataan Dalam Angka 2013.
Kabupaten Pesawaran: BPS
Kabupaten Pesawaran.
Pesawaran, B. K. (2014). Gedung
Tataan Dalam Angka 2014.
Kabupaten Gedung Tataan:
BPS Kabupaten Pesawaran.
Pesawaran, B. K. (2015). Gedung
Tataan Dalam Angka 2015.
Kabupaten Pesawaran: BPS
Kabupaten Pesawaran.
Pesawaran, B. K. (2016). Gedung
Tataan Dalam Angka 2016.
Kabupaten Pesawaran: BPS
Kabupaten Pesawaran.
Pesawaran, B. K. (2017). Gedung
Tataan Dalam Angka 2017.
Kabupaten Pesawaran: BPS
Kabupaten Pesawaran.
Pesawaran, B. K. (2018). Gedung
Tataan Dalam Angka 2018.
Kabupaten Pesawaran: BPS
Kabupaten Pesawaran.
Pesawaran, B. K. (2019). Gedung
Tataan Dalam Angka 2019.
Kabupaten Pesawaran: BPS
Kabupaten Pesawaran.
Pradani, N., Sadli, M., & Fithriayuni,
D. (2016). Analisis
Perancangan Tebal Perkerasan
Lentur Menggunakan Metode
PD T-01-2002-B, Metode
Manual Desain Perkerasan
(MDP) dan Metode
Nottingham pada Ruas Jalan I
Gusti Ngurah Rai Palu. Jurnal
Fropil Vol 4 Nomor 2, 140-
155.
Pratama, Anggi. A. (2019).
Perencanaan Tebal
Perkerasan Jalan
Menggunakan Metode Manual
Desain Perkerasan Jalan 2017
(Studi Kasus : Tol Trans
Sumatera Bahkauheni
Terbanggi Besar Seksi 2
Sidomulyo - Kota Baru pada
STA 58+450 - STA 73+800).
Jati Agung: Institut Teknologi
Sumatera.
S., B. H. (2018). Analisis Daya
Dukung Tanah pada
Perencanaan Sarana dan
Prasarana Umum. Jurnal
Geocelebes Vol. 2 No. 1, 42-
46.
-
9 | STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR LINTAS BARAT
SUMATERA RUAS JALAN GEDONG TATAAN
Saputra, A. D. (2017). Studi Tingkat
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
di Indonesia Berdasarkan Data
KNKT (Komite Nasional
Keselamatan Transportasi)
Dari Tahun 2007-2016 . Warta
Penelitian Perhubungan,
Volume 29, Nomor 2, 179-189.
Setiyadi, D., & Sestri, E. (2012).
Penilaian Kinerja Dosen
dengan Menggunakan Metode
Analytic Hierarcy Process
(AHP) pada STIE Ahmad
Dahlan Jakarta. Jurnal
Teknologi Informasi ESIT Vol.
VIII No. 02, 1-17.
Shega, H. N., Rahmawati, R., &
Yasin, H. (2012). Penentuan
Faktor Prioritas Mahasiswa
dalam Memilih Telepon
Seluler Merk Blackberry
dengan Fuzzy AHP. JURNAL
GAUSSIAN, Volume 1, Nomor
1, 73-82.
Sulaeman, U., Rulhendri, & Syaiful.
(2015). Kajian Tentang
Hubungan Kecepatan,
Volume dan Kepadatan
Menggunakan Metode Bell
(Studi Kasus Jalan Pajajaran,
Sukasari-Baranang Siang).
Jurnal Rekayasa Sipil
Astonjadro, 36-47.
Sulistyorini, R., & Herianto, D.
(2010). Analisis Multi Kriteria
Sebagai Metode Pemilihan
Suatu Alternatif Ruas Jalan di
Propinsi Lampung. Jurnal
Rekayasa Vol. 14 No. 3, 148-
156.
Syahrul, & Hari Nugraha Nurjaman,
F. S. (2016). Analisis Teknis
dan Evaluasi Kelayakan
Pembangunan Jalan
Penghubung Kabupaten Kaur-
Provinsi Bengkulu Ruas Jalan
Tanjung Kemuning. Jurnal
Inersia Vol. 8 No. 2 , 25-41.
Tamin, Ofyar. Z. (2000).
Perencanaan dan Permodelan
Transportasi. Bandung:
Penerbit ITB.
W, A. Y. (2015). Analisis Kelayakan
Ekonomi Jalan Tembus Lawang -
Batu.
EXTRAPOLASI Jurnal Teknik
Sipil Untag Surabaya Vol. 8
No. 2, 235-252.
Wicaksono, D., Fathurochman, R. A.,
Riyanto, B., & Wicaksono, Y.
(2014). Analisis Kecelakaan
Lalu Lintas (Studi Kasus -
Jalan Raya Ungaran - Bawen).
JURNAL KARYA TEKNIK
SIPIL, Volume 3, Nomor 1,
203-213.
Yuliardi, H., Apwiddhal, & Utama, L.
(n.d.). Analisa Geometrik
jalan Raya pada Proyek
Geothermal Muara Labuh.
Zanuardi, A., & Suprayitno, H.
(2018). Analisa Karakteristik
Kecelakaan Lalu Lintas di
Jalan Ahmad Yani Surabaya
melalui Pendekatan
Knowledge Discovery in
Database. Jurnal Manajemen
Aset Infrastruktur & Fasilitas
– Vol. 2, No. 1, 45- 55.