bab iii analisis - repo.itera.ac.id

10
11 BAB III ANALISIS 3.1 Analisis Fungsi 3.1.1 Kegiatan dan Pengguna Islamic Center nantinya akan digunakan oleh beberapa jenis klasifikasi pengguna, yaitu pengelola dan pengunjung. Pihak pengelola merupakan suatu bagian khusus dari pemerintah Kota Metro yang mengatur setiap teknis pemanfaatan ruang pertemuan untuk disewakan dan mengelola seluruh Islamic Center. Pengelola terbagi menjadi dua yakni administrasi dan operasional. Klasifikasi kedua adalah pengunjung, pengunjung merupakan orang yang datang ke masjid bukan hanya untuk salat tetapi juga untuk berwisata atau melakukan aktivitas atau kegiatan lainnya. Sirkulasi pada pemisahan ruang yang ada di proyek Islamic Center untuk ibadah dan penunjang dibuat dengan memisahkan antar gedung kelompok ruang sesuai dengan fungsinya masing-masing, yang tidak bercampur antara aktivitas pengunjung untuk beribadah dan aktivitas pengunjung untuk di bangunan penunjang ibadah. Pengunjung terdiri dari berbagai macam golongan umur dan kelompok sosial, dikarenakan area Islamic Center ini bersifat umum dan juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis acara dengan tingkatan yang berbeda-beda. Ada beberapa jenis aktivitas yang dilakukan oleh pengelola dan pengunjung Islamic Center diantaranya; Pengunjung yang sengaja datang untuk berwisata dan beribadah. Biasanya mereka datang pada waktu kapan saja dan pada jam mendekati waktu salat. Pengunjung yang hanya datang untuk beribadah. Biasanya mereka datang dari wilayah yang jauh dari Islamic Center jadi mereka sudah memperkirakan kira-kira sampai disana sudah mendekati waktu salat. Pengunjung yang datang untuk berwisata. Biasanya mereka datang pada waktu kapan saja. Pengunjung yang beribadah tetap (warga sekitar). Biasanya mereka datang pada saat mendekati waktu salat ataupun setelah terdengar kumandang azan. Pengunjung yang datang untuk mengikuti kajian. Pengunjung tersebut biasanya datang bersama rombongan yang berasal dari luar daerah maupun warga sekitar untuk mengikuti kajian tertentu.

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

11

BAB III

ANALISIS

3.1 Analisis Fungsi

3.1.1 Kegiatan dan Pengguna

Islamic Center nantinya akan digunakan oleh beberapa jenis klasifikasi pengguna,

yaitu pengelola dan pengunjung. Pihak pengelola merupakan suatu bagian khusus dari

pemerintah Kota Metro yang mengatur setiap teknis pemanfaatan ruang pertemuan untuk

disewakan dan mengelola seluruh Islamic Center. Pengelola terbagi menjadi dua yakni

administrasi dan operasional. Klasifikasi kedua adalah pengunjung, pengunjung merupakan

orang yang datang ke masjid bukan hanya untuk salat tetapi juga untuk berwisata atau

melakukan aktivitas atau kegiatan lainnya. Sirkulasi pada pemisahan ruang yang ada di

proyek Islamic Center untuk ibadah dan penunjang dibuat dengan memisahkan antar gedung

kelompok ruang sesuai dengan fungsinya masing-masing, yang tidak bercampur antara

aktivitas pengunjung untuk beribadah dan aktivitas pengunjung untuk di bangunan

penunjang ibadah. Pengunjung terdiri dari berbagai macam golongan umur dan kelompok

sosial, dikarenakan area Islamic Center ini bersifat umum dan juga dapat dimanfaatkan untuk

berbagai jenis acara dengan tingkatan yang berbeda-beda.

Ada beberapa jenis aktivitas yang dilakukan oleh pengelola dan pengunjung Islamic

Center diantaranya;

Pengunjung yang sengaja datang untuk berwisata dan beribadah. Biasanya mereka

datang pada waktu kapan saja dan pada jam mendekati waktu salat.

Pengunjung yang hanya datang untuk beribadah. Biasanya mereka datang dari wilayah

yang jauh dari Islamic Center jadi mereka sudah memperkirakan kira-kira sampai disana

sudah mendekati waktu salat.

Pengunjung yang datang untuk berwisata. Biasanya mereka datang pada waktu kapan

saja.

Pengunjung yang beribadah tetap (warga sekitar). Biasanya mereka datang pada saat

mendekati waktu salat ataupun setelah terdengar kumandang azan.

Pengunjung yang datang untuk mengikuti kajian. Pengunjung tersebut biasanya datang

bersama rombongan yang berasal dari luar daerah maupun warga sekitar untuk

mengikuti kajian tertentu.

12

Pengunjung yang datang untuk menyewa gedung serbaguna. Ada beberapa pengunjung

yang memanfaatkan bangunan gedung serbaguna sebagai acara pernikahan ataupun

acara lainnya, biasanya digunakan pada waktu tertentu.

Pengunjung yang datang untuk pergi ke bank. Karena adanya bank Syariah di area Islamic

Center menjadikan pengunjung yang memiliki masalah pada kartu ATM ataupun

tabungan lainnya terkait dana bisa dikonsultasikan ke bank Syariah, biasanya pengunjung

bisa datang kapan saja.

Pengunjung yang datang untuk belajar di TPA. Dibukanya Tempat Pembelajaran Alquran

sebagai wadah pembelajaran Agama bagi anak-anak maupun orang dewasa, biasanya

datang pada sore hari(waktu asar).

Pengunjung yang datang untuk belajar di sekolah TK. Dibukanya juga sekolah taman

kanak-kanak sebagai tempat pembelajaran dini, biasanya mereka datang pada pagi hari

saat hari kerja.

Pengunjung yang datang untuk mengunjungi perpustakaan biasanya pada waktu kapan

saja karena perpustakaan buka setiap hari.

Pengunjung yang hanya ingin bersantai atau beristirahat saja. Beberapa pengunjung ada

yang datang hanya untuk bersantai atau beristirahat dengan datang ke kantin ataupun

duduk-duduk di plaza pada saat kapanpun.

Pengunjung yang datang saat mengikuti perlombaan. Perlombaan tidak terjadi setiap

saat melainkan pada waktu-waktu tertentu apabila ada suatu acara.

Pengunjung yang datang saat mengikuti salat di hari raya. Hari raya tidak hanya Idulfitri

melainkan hari raya Iduladha, Maulid Nabi, Isra Mikraj dan lain-lain.

Pengunjung yang datang untuk olahraga memanah. Olahraga ini dalam Islam termasuk

olahraga yang sunah untuk dilakukan. Biasanya pengunjung datang untuk olahraga

memanah setiap akhir pekan dari pagi hingga sore hari.

Pengunjung yang datang untuk olahraga berkuda. Olahraga ini dalam Islam termasuk

olahraga yang sunah untuk dilakukan. Biasanya pengunjung datang untuk olahraga

memanah setiap akhir pekan dari pagi hingga sore hari.

Pengunjung yang datang untuk olahraga basket atau futsal. Biasanya pengunjung datang

saat sore hari dari asar hingga menjelang magrib untuk bermain serta berolahraga.

Pengunjung yang datang untuk belanja kuliner ramadan. Biasanya kuliner dadakan ini

hanya ada dibulan ramadan dan pengunjung biasanya datang setelah waktu asar sampai

azan magrib berkumandang.

13

3.1.2 Isu Terkait Fungsi

Permasalahan atau isu yang terkait dengan fungsi dari Islamic Center itu terfokus

pada sirkulasi ruangan masjid untuk salat harus pas. Seperti halnya pada arah kiblat masjid

sebaiknya tidak terdapat bangunan ataupun digunakan sebagai jalur sirkulasi. Untuk

mengatasi hal tersebut dibuat ruang terbuka hijau atau danau buatan pada area depan

masjid terkhusus area depan mimbar imam. Hal ini berhubungan dengan privasi dari masjid,

sebab jangan sampai orang yang sedang salat terganggu dengan keramaian yang ada

disekitar. Beberapa ruangan yang ada di Islamic Center dibuat fleksibel dan efisien ini

berkaitan dengan rentan waktu. Fleksibel yang dimaksudkan yakni masjid selain digunakan

untuk salat juga bisa digunakan untuk pengajian ataupun acara pernikahan pada waktu-

waktu tertentu. Efisiensi seperti pemanfaatan ruang yang bersifat multifungsi dengan pilihan

kapasitas dan spesifikasi ruang dapat disesuaikan, contoh ruang aula yang luas dan

berkapasitas besar bisa diberi sekat-sekat sehingga berubah menjadi ruangan yang lebih kecil

dan berkapasitas sedikit.

Selain area depan masjid yang membutuhkan privasi ada juga beberapa ruangan

yang membutuhkan keprivasian. Pengelompokan keprivasian ditentukan lewat zonasi

ataupun program ruang yang menentukan dimana sebaiknya letak bangunan tersebut,

dengan ini kenyamanan bagi orang yang menggunakan ruangan tersebut terjaga. Salah satu

contoh, memisahkan jalur sirkulasi bagi pria dan wanita dengan merancang kamar wanita

berada di lantai 2 sedangkan kamar pria berada di lantai 1. Penerapan prinsip Islam juga

penting bagi dasar desain masjid. Salah satunya, desain toilet boleh atau tidak menghadap ke

arah kiblat. Ada beberapa ulama yang memperbolehkan dan ada juga yang tidak

memperbolehkan. Pada akhirnya tergantung dari perancang ingin mengikuti dan

mempercayai yang mana. Pada desain ini toilet didesain membelakangi arah kiblat.

Menurut tipologi masjid, interior dibuat megah dan besar agar jamaah yang salat di

dalamnya merasa kecil dihadapan Allah SWT dan lebih membuat jamaah fokus dalam

beribadah. Pada hari besar atau hari raya area parkir penuh dengan kendaraan karena

jumlah jamaah banyak namun pada hari biasa jumlah jamaah tidak sebanyak pada hari raya.

Dibuatlah pengalih fungsi sebagian lahan parkir, yakni sebagian lahan parkir digunakan

sebagai ruang terbuka perkerasan yang bisa digunakan untuk area olahraga. Pada bulan

ramadan berkemungkinan adanya pedagang dadakan yang diatasi dengan disediakannya

lahan kosong, dimana pada hari- hari biasa digunakan untuk area olahraga.

14

Islamic Center juga harus ramah bagi semua orang (anak-anak, orang tua, pemuda-

pemudi, dan difabel). Area yang mendukung desain ramah anak-anak yakni dengan adanya

playground yang letaknya dekat dengan gedung perpustakaan yang mana di dalamnya

terdapat ruang kelas TK. Didesain juga dekat dengan parkir, ini bertujuan agar anak-anak

yang menunggu dijemput orang tuanya bisa sambil bermain di playground dan

mempermudah orang tua yang menjemput anaknya. Untuk mendukung desain ramah orang

tua dan difabel, letak masjid didesain tidak jauh dari gerbang masuk dan parkir. Ini agar

orang tua dan difabel tidak perlu berjalan jauh, dan khusus untuk difabel di setiap gedung

disediakan ramp. Untuk mendukung ramah pemuda-pemudi pada Islamic Center terdapat

plaza yang bisa digunakan sebagai tempat berkumpul.

3.2 Analisis Tapak

3.2.1 Lokasi

Dilihat dari peta kota metro, lokasi lahan berada di ujung kota metro, yang

berbatasan langsung dengan lampung timur. Ini adalah letak yang strategis sebab berada

dipinggir jalan utama yang menghubungkan 2 kota, dimana jalan ini selalu ramai dilewati

banyak orang. Jadi saat orang yang melakukan perjalanan jauh, mereka bisa mampir untuk

beribadah ataupun beristirahat. Luas lahan ini adalah 7 Ha atau 70.968,51 m2.

Gambar 3. 1 Lokasi Lahan Proyek

15

Kondisi eksisting lahan tidak rata sebab lahan merupakan area persawahan dan

banyak ditumbuhi pohon kelapa dan tanaman padi, tanpa ada bangunan existing yang

berada di area proyek. Dengan kondisi area yang tidak rata maka diperlukan proses cut and

fill dalam pembangunan.

3.2.2 Saran Umum, Utilitas dan Aksesibilitas

Sarana Umum

Sarana umum terdekat dari lokasi yaitu Rumah Sakit Islam yang berjarak 1,1 km,

sehingga pada Islamic Center tidak perlu mendesain klinik. Dan di sekitar lahan juga terdapat

rumah warga, inilah yang mendukung adanya TK dan TPA. Disekitar lahan juga terdapat

sekolahan sehingga ini yang mendukung adanya perpustakan, dimana bisa menjadi

perpustakaan kota.

Utilitas

Utilitas yang tersedia pada lahan ini yaitu salah satunya adalah utilitas listrik.

Keberadaan jaringan listrik pada lahan ini mempermudah dalam pertimbangan proses

perancangan desain. Selain itu keberadaan utilitas air, telekomunikasi, dan lain-lainnya cukup

tersedia dikarenakan lokasi yang berdekatan dengan pemukiman warga.

Aksesibilitas

Lahan ini memiliki aksesibilitas yang cukup strategis. Lahan Islamic Center berada

tepat di pinggir jalan utama yang menghubungkan Metro dengan Lampung Timur, sehingga

membuat jalan tersebut ramai dilewati kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Merupakan pilihan yang tepat jika lahan ini direncanakannya pembangunan Islamic Center.

16

3.2.3 Aspek Visual

Lahan merupakan lahan hijau dan dipergunakan untuk sawah sehingga harus dipikirkan

agar tidak merusak lingkungan.

Lahan hanya memiliki satu jalur masuk yakni pada bagian depan lahan dan dibagian

depan lahan terdapat irigasi.

Ketinggian lahan lebih rendah dari jalan raya yang sehingga lahan rawan banjir.

Lahan sedikit masuk ke dalam sehingga tidak begitu terlihat dari pinggir jalan.

Batas-batas dari luar ke dalam tapak

Sisi Utara : Daerah persawahan

Sisi Timur : Daerah persawahan

Sisi Selatan : Daerah persawahan

Sisi Barat : Daerah kebun sawit

Gambar 3. 2 Aspek Visual Dalam Tapak

17

Gambar 3. 2 Aspek Visual Luar Tapak

Batas-batas dari dalam ke luar lahan

Batas Utara : Daerah persawahan

Batas Timur : Daerah persawahan

Batas Selatan : Permukiman Warga

Batas Barat : Irigasi kota, Akses jalan depan

3.2.4 Peraturan Setempat

Untuk pembangunan Islamic Centre Kota Metro bagian timur termasuk ke dalam KDB

60% - 80%, Dari Perda Kota Metro No 1 Thn 2012 tentang RTRW Kota Metro didapat

bahwasannya KDB maksimum = 70% untuk kepadatan sedang dan rendah, jadi KDB untuk

lahan Islamic Center ini menggunakan 60%. Dan sisanya adalah KDH.

LAHAN = 7,0000 Ha

KDB = 60% x 7,0000 Ha

= 4,2000 Ha

KDH = 40% x 7,0000 Ha

= 2,8000 Ha

18

Sumber : Perda Kota Metro no 1 thn 2012 tentang rtrw Kota Metro

a. Menurut Perda kota metro no 1 thn 2012 tentang rtrw kota metro, Satuan Wilayah

Pengembangan Kota Metro Timur adalah :

Pusat Pemerintahan skala kecamatan

Pusat pelayanan fasilitas umum

Pusat kegiatan perdagangan skala regional

Pusat kegiatan pendidikan skala regional

Wilayah pengembangan permukiman dengan KDB 60% - 80%

b. Menurut Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan bagian Pelestarian

Ekologis Kawasan melalui :

(i) Penetapan ambang intensitas Pemanfaatan lahan secara merata (terutama KLB rata-

rata) dapat memakai sistem deposit, yaitu lebih rendah daripada kapasitas

maksimumnya berdasarkan pertimbangan ekologis, dimana kelebihan kapasitas

Gambar 3. 3KDB

19

tersebut disimpan sebagai cadangan perkembangan masa mendatang, ataupun

dialihkan ke bagian yang lain dengan kawasan perencanaan yang sama.

(ii) Pembatasan besaran beberapa elemen yang terkait dengan pembentukan ruang

terbuka dan penghijauan, seperti KDB dan KDH yang tepat, untuk membatasi luas

lahan yang terbangun atau tertutup perkerasan sebagai upaya melestarikan

ekosistem, sehingga lingkungan yang bersangkutan masih memiliki sisa tanah

sebanyak banyaknya, yang diperuntukan bagi penghijauan atau ruang terbuka dan

dapat menyerap/mengalirkan air hujan ke dalam tanah.

(iii) Penetapan distribusi daerah hijau yang menyeluruh, termasuk dan tidak terkecuali,

bangunan berlantai sedang atau tinggi dalam hal penyediaan ruang terbuka hijau

pada daerah podium atau daerah atap bangunan tersebut.

c. Menurut Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 01 Tahun 2012 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah (Rtrw) Tahun 2011 – 2031 menjelaskan bahwa koefisien dasar bangunan

(KDB) perumahan pada tingkat kepadatan lingkungan tinggi maksimum untuk pusat

perdagangan sebesar 70% dan diluar pusat perdagangan sebesar 60%. Sedangkan di

Kota Metro bagian timur sudah ditentukan oleh Rencana Alokasi dan Struktur Tata

Ruang Kota Metro sebesar 60 – 80%. Kota Metro Timur termasuk ke dalam kepadatan

yang tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah jadi diambil KDB sebesar 60%.

d. Menurut Peraturan Daerah tentang penataan Ruang Terbuka Hijau Kota Metro pasal 10

Nomor 05 Tahun 2016 tentang penetapan dan pelaksanaan RTH menjelaskan bahwa

RTH ditetapkan paling sedikit 30% dari luas daerah.

3.2.5 Isu Terkait Tapak

Lokasi tapak merupakan lokasi yang sangat berpotensi, karena lahan tapak berada di

tempat yang strategis diantara Kota Metro dan Lampung Timur, serta berada dipinggir jalan

arteri primer AH Nasution, Yosodadi kecamatan Metro Timur. Bangunan terdekat seperti

rumah sakit, sekolah, SPBU, bank serta tempat-tempat makan dekat dengan lahan dan

mudah di akses oleh kendaraan bermotor . Dengan luas tapak sebesar 7 Ha dapat

memaksimalkan fungsi bangunan dan potensi-potensi lahan yang ada. Dari peraturan daerah

diperbolehkan GSB adalah 5 m dengan KDB = 70%, serta garis sempadan irigasi sebesar 1-2

m. Bentuk lahan memanjang dari arah utara ke selatan, sehingga arah matahari memotong

tengah lahan. Sedangkan untuk arah yang paling penting saat mendesain masjid adalah arah

kiblat. Jalur akses masuk lahan berada di arah kiblat sehingga ini mempengaruhi peletakan

20

masjid pada lahan. Untuk arah datangnya angin pertahun rata-rata berasal dari arah

tenggara ataupun sedikit ke timur.

Akses masuk ke lahan proyek dimulai dari jalan AH Nasution. Kebisingan lahan juga

berasal dari arah jalan masuk lahan bagian depan karena dekat dengan jalur primer AH

Nasution. Selain itu, adanya saluran irigasi dengan lebar 5 meter pada jalur masuk lahan.

Listrik berasal dari sambungan tiang listrik yang terdapat di sepanjang jalan AH Nasution.

Vegetasi pada tapak mayoritasnya adalah taman padi akan tetapi ada beberapa tanaman

yang lain seperti pohon sawit, pohon jati, dan pohon randu, serta pohon-pohon yang besar

yang akan dipertahankan sebagai pohon teduh dan berguna untuk resapan air. Akses jalan

masuk utama terdapat di sebelah barat yaitu dari jalan AH Nasution. Yang perlu diperhatikan

dalam mendesain adalah mudah terjangkaunya fasilitas dan aksesibilitas bagi semua usia dan

kalangan.