studi kasus variable length subnetmask (vlsm) 3

5
Copyright © 2016 www.iputuhariyadi.net Page 1 Studi Kasus Variable Length SubnetMask (VLSM) 3 Oleh I Putu Hariyadi [email protected] Buat alokasi VLSM dari desain jaringan seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini menggunakan alamat network 192.168.1.0/24, dengan ketentuan sebagai berikut: a) 6 jaringan LAN dengan masing‐masing 12 hosts. b) 6 jaringan untuk koneksi WAN Point‐to‐Point dengan masing‐masing 2 hosts. Solusi: Alamat network 192.168.1.0/24 menyediakan 8 bit host id yang dapat digunakan untuk subnetting.. Perhitungan subnetting dimulai dari kebutuhan host terbanyak yaitu 12 hosts. A. 6 jaringan @ 12 hosts

Upload: i-putu-hariyadi

Post on 09-Jan-2017

119 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Kasus Variable Length SubnetMask (VLSM) 3

Copyright © 2016 www.iputuhariyadi.net Page 1

Studi Kasus Variable Length SubnetMask (VLSM) 3

Oleh I Putu Hariyadi

[email protected]

Buat alokasi VLSM dari desain jaringan seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini menggunakan

alamat network 192.168.1.0/24, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) 6 jaringan LAN dengan masing‐masing 12 hosts.

b) 6 jaringan untuk koneksi WAN Point‐to‐Point dengan masing‐masing 2 hosts.

Solusi:

Alamat network 192.168.1.0/24 menyediakan 8 bit host id yang dapat digunakan untuk

subnetting..

Perhitungan subnetting dimulai dari kebutuhan host terbanyak yaitu 12 hosts.

A. 6 jaringan @ 12 hosts

Page 2: Studi Kasus Variable Length SubnetMask (VLSM) 3

Copyright © 2016 www.iputuhariyadi.net Page 2

2^? - 2 >= 12 hosts (2 pangkat berapa lebih besar sama dengan 12 hosts).

2^4 – 2 >= 12 hosts yaitu menghasilkan 14 hosts per subnet.

Dibutuhkan 4 bit hostid sisa untuk membentuk 12 host per subnet, sehingga sisa bit host id yang

bisa digunakan untuk subnetting adalah 8-4 = 4 bit hostid.

1. Akan terbentuk berapa subnet baru? 2^4 = 16 subnet baru.

2. Ada berapa host per subnet? 2^4-2 = 14 host per subnet.

3. Subnet-subnet yang valid:

Default subnetmask : 255.255.255.0

00000000

↓ disubnet 4 bit

11110000

128+64+32+16=240

Subnetmask baru : 255.255.255.240.

Block size/kelipatan : 256 – subnetmask baru = 256-240=16.

Subnet 1 : 192.168.1.0/28

Subnet 2 : 192.168.1.16/28

Subnet 3 : 192.168.1.32/28

Subnet 4 : 192.168.1.48/28

Subnet 5 : 192.168.1.64/28

Subnet 6 : 192.168.1.80/28

Subnet 7 : 192.168.1.96/28

Subnet 8 : 192.168.1.112/28

Subnet 9 : 192.168.1.128/28

Subnet 10 : 192.168.1.144/28

Subnet 11 : 192.168.1.160/28

Subnet 12 : 192.168.1.176/28

Subnet 13 : 192.168.1.192/28

Subnet 14 : 192.168.1.208/28

Subnet 15 : 192.168.1.224/28

Page 3: Studi Kasus Variable Length SubnetMask (VLSM) 3

Copyright © 2016 www.iputuhariyadi.net Page 3

Subnet 16 : 192.168.1.240/28

Subnet 1-6 dialokasikan untuk 6 jaringan @ 12 hosts. Subnet 7-16 sisa.

B. 6 jaringan @ 2 hosts

Alamat subnet 7 yang tersisa yaitu 192.168.1.96/28 disubnet lagi (VLSM) untuk memenuhi 6

jaringan @ 2 hosts. Subnet ini menyediakan 4 bit hostid yang tersisa untuk dapat digunakan untuk

subnetting.

2^? - 2 >= 2 hosts (2 pangkat berapa lebih besar sama dengan 2 hosts)

2^2 - 2 >= 2 hosts per subnet.

Dibutuhkan 2 bit host id sisa untuk membentuk 2 host per subnet. Sehingga sisa bit host id yang

bisa digunakan untuk subneting adalah 4-2 = 2 bit host id.

1. Akan terbentuk berapa subnet baru? 2^2 = 4 subnet baru.

2. Ada berapa host per subnet? 2^2-2 = 2 host per subnet.

3. Subnet apa saja yang valid:

Default subnetmask: 255.255.255.240.

11110000

↓ disubnet 2 bit

11111100

128+64+32+16+8+4=252

Subnetmask baru : 255.255.255.252.

Block size/kelipatan : 256 –subnetmask baru = 256-252=4.

Subnet 1 : 192.168.1.96/30

Subnet 2 : 192.168.1.100/30

Subnet 3 : 192.168.1.104/30

Subnet 4 : 192.168.1.108/30

Subnet 1-4 dialokasikan untuk memenuhi 4 dari 6 jaringan dengan masing-masing 2 host

didalamnya. Kurang 2 subnet lagi untuk memenuhi 6 jaringan dengan 2 hosts.

Alamat subnet 8 yang tersisa yaitu 192.168.1.112/28 disubnet lagi (VLSM) untuk memenuhi

kekurangan 2 subnet lagi dari keseluruhan 6 jaringan dengan masing-masing 2 hosts yang

dibutuhkan untuk koneksi WAN point-to-point. Subnet ini menyediakan 4 bit hostid yang tersisa

untuk dapat digunakan untuk subnetting.

2^? – 2 >= 2 hosts (2 pangkat berapa lebih besar sama dengan 2 hosts)

Page 4: Studi Kasus Variable Length SubnetMask (VLSM) 3

Copyright © 2016 www.iputuhariyadi.net Page 4

2^2 -2 >= 2 hosts per subnet.

Dibutuhkan 2 bit host id sisa untuk membentuk 2 host per subnet. Sehingga sisa bit host id yang

bisa digunakan untuk subneting adalah 4-2 = 2 bit host id.

1. Akan terbentuk berapa subnet baru? 2^2 = 4 subnet baru.

2. Ada berapa host per subnet? 2^2-2 = 2 host per subnet.

3. Subnet apa saja yang valid:

Default subnetmask: 255.255.255.240.

11110000

↓ disubnet 2 bit

11111100

128+64+32+16+8+4=252

Subnetmask baru : 255.255.255.252.

Block size/kelipatan : 256 –subnetmask baru = 256-252=4.

Subnet 1 : 192.168.1.112/30

Subnet 2 : 192.168.1.116/30

Subnet 3 : 192.168.1.120/30

Subnet 4 : 192.168.1.124/30

Subnet 1-2 dialokasi untuk memenuhi 2 jaringan yang kurang dari total 6 jaringan dengan

masing2 2 host didalamnya. Subnet 3-4 sisa.

Subnet-subnet yang masih tersisa adalah sebagai berikut:

a) Subnet 9 : 192.168.1.128/28

b) Subnet 10 : 192.168.1.144/28

c) Subnet 11 : 192.168.1.160/28

d) Subnet 12 : 192.168.1.176/28

e) Subnet 13 : 192.168.1.192/28

f) Subnet 14 : 192.168.1.208/28

g) Subnet 3 : 192.168.1.120/30

h) Subnet 4 : 192.168.1.124/30

Alokasi alamat-alamat subnet sesuai dengan desain jaringan, ditunjukkan seperti pada gambar berikut:

Page 5: Studi Kasus Variable Length SubnetMask (VLSM) 3

Copyright © 2016 www.iputuhariyadi.net Page 5