studi kasus perilaku konsumen
DESCRIPTION
.TRANSCRIPT
STUDI KASUS PERILAKU KONSUMENPENGARUH INDIVIDU TERHADAP PERILAKU
KONSUMEN
Disusun Oleh :
Niken Laras Utami
Fakultas Ekonomi
Program Sarjana Manajemen Bisnis
Universitas Gunadarma
2014
Kata pengantar
Segala puji kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan
kerunianya kepada saya, yang senantiasa diberi kekuatan untuk menyelesaikan tugas saya. Salah satunya
adalah saya bisa menyelesaikan tugas membuat tulisan dalam mata kuliah Perilaku Konsumen ini selesai
pada tepat waktunya.
Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan tugas makalah ini. Khususnya saya ucapkan kepada dosen saya Bpk. Tomy Adi Sumiarso,
SE selaku dosen mata kuliah Perilaku Konsumen, yang telah memberi tugas ini sehingga memberi saya
pelajaran akan hal-hal yang baru buat saya dalam penyusunan sebuah tulisan. Juga saya ucapkan kepada
Orang tua dan teman-teman saya yang senantiasa mendukung dan memotivasi saya, serta memberi
masukan-masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Oleh karena itu saya berharap dari pembaca mampu mengambil pelajaran yang bermanfaat, dan mau
melakukan akan hal-hal positif yang mampu kita lakukan yang disampaikan di dalam tulisan saya ini.
Adapun bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan ataupun ada kata-kata yang tidak
patut disampaikan, mohon diberi maaf. Melihat ini adalah suatu pembelajaran dari saya, dan harap pembaca
memakluminya. Dan saya sangat mengharapkan saran dan pendapat dari pembaca sekalian yang mungkin
akan saya perbaiki pada tugas-tugas saya kemudian..
Bekasi , 17 Januari 2014
Niken Laras Utami
Bab IPendahuluan
I.I Latar BelakangDalam perilaku konsumen banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah
individu itu sendiri. Setiap individu yang satu dengan individu yang lain dalam mengkonsumsi suatu barang
dan jasa pasti berbeda. Tetapi ada kalanya seorang individu dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa
dipengaruhi oleh individu lain sehingga individu tersebut mengikuti individu yang mempengaruhinya. Oleh
karena itu, pengaruh individu sangat menentukan dalam perilaku konsumsi. Konsumen yang selektif akan
aktif melibatkan diri mereka dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Hal ini dapat menghindari
resiko yang dapat ditimbulkan oleh produk. Jika tingkat keterlibatan tinggi secara pribadi maka konsumen
tersebut sebagai pemimpin opini.
Suatu perilaku konsumen pun tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya.
Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang empengaruhi perilaku individu secara
signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-
lain. Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan
sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi
konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk
mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok social.
I.II Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui pengaruh pribadi dalam keputusan pembelian produk.
2. Mengetahui variasi antara pengaruh pribadi pada pilihan produk dan merk produk.
I.II Tujuan Penulisan
1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Perilku Konsumen
2. Sebagai bahan pembahasan dalam rangka menambah pengetahuan mahasiswa yang nantinya akan
membantu pada proses pembuatan skripsi atau karya ilmiah lainnya.
Bab IILandasan Teori
menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
a) Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh sesorang dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang
diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.
b) Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat secara langsung dalam memperoleh,
mengkonsumsi dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului
dan mengikuti tindakan tersebut.
c) Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi dan
membuang barang atau jasa.
d) The American Marketing Association
Perilaku konsumen membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan
lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
Bab IIIPENELITIAN
Produk yang mengharapkan pengaruh pribadi diantaranya yaitu :
Oli motor karena merk biasanya akan cenderung mengikuti perkataan orang yang tau mengenai oli.
Misalnya saja montir di bengkel, yang memang lebih tau oli mana yang bagus untuk merk motor tertentu.
Penggunaan oleh teman juga biasanya menjadi faktor pendorong.
Cat rumah karena biasanya dalam membeli cat rumah konsumen akan dipengaruhi oleh pendapat
orang lain. Individu cenderung akan bertanya pendapat orang lain mengenai cat warna dan merk apa yang
bagus.
Mesin cuci karena mesin cuci merupakan barang elektronik yang cukup mahal sehingga konsumen selektiv
dalam pemilihan merk mesin cuci. Banyak pengaruh individu untuk memutuskan merk apa yang akan dibeli
oleh konsumen karena kualitas sangat berpengaruh terhadap penentuan pembelian.
Handphone karena handphone merupakan produk yang memiliki banyak tipe dan tentunya masing
masing orang memiliki tipe kesukaannya masing-masing. Namun beberapa konsumen biasnya membeli
handphone yang memang sedang banyak digunakan oleh orang, misalnya jenis handphone apa yang banyak
digunakan oleh teman bermain, rekan kerja, keluarga. Hal ini tentu akan menjadi pengaruh suatu individu
dalam memutuskan handphone apa yang akan dibeli. Begitupun dengan merk, biasanya merk tertentu juga
menjadi acuan bagi individu, seperti merk apa yang sedang banyak dibeli oleh orang disekitar individu itu
sendri.
Kamera digital karena memang kebanyakan membeli karena memang atas sugesti seseorang
terhadap suatu merk tersebut. Bisa dari teman dekat, keluarga, atau mungkin dari penjual. Jadi berdasarkan
informasi yang konsumen dapat dari orang-orang mengenai keunggulan produk tersebut, atau memang
banyak dari orang disekitar konsumen yang memakai produk tersebut membuat konsumen percaya bahwa
produk itu memang bagus dan akahirnya membelinya.
Minuman ringan dan sabun pembersih muka dan karpet tidak termasuk, karena produk-produk
tersebut merupakan produk yang dapat dirasakan manfaatnya secara pribadi langsung. Jadi sesuai dengan
apa yang dirasakan oleh individu masing-masing. Untuk minuman jika memang individu nya tidak
menyukai, maka individu cenderung akan membeli produk yang lain. Meskipun teman atau keluarga
menyukain minuman tersebut. Begitu juga dengan pembersih muka, jika pembersih muka cocok bagi
konsumen maka konsumen akan membeli tanpa pertimbangan apakah orang terdekatnya beli merk tersebut
atau tidak. Begitupun jika ternyata pembersih muka tersebut tidak cocok dan malah berddampak negatif bagi
individu itu sendiri, maka konsumen akan langsung memberhentikan pemakaian dan memilih produk lain
walaupun orang sekitarnya banyak yang memakai produk tersebut. Begitupun dengan karpet, individu dalam
pembelian karpet cenderung lebih mengikuti selera pribadi individu itu sediri bukan saran dari orang lain.
a) Minuman Ringan
Pembelian minuman ringan biasanya didasarkan pada produk dan merek. Ada sebagian individu
yang membeli produk minuman ringan tertentu karena merek minuman ringannya yang sudah terkenal,
misalnya Aqua. Banyak dari konsumen yang akan membeli air mineral bilang membeli Aqua, padahal
produk yang diberikan oleh penjual belum tentu produk Aqua.
Contoh lain adalah untuk minuman ringan teh botol, orang orang akan cenderung lebih memilih teh botol
sosro dari pada es tea. Hal ini memang teh botol sosro lebih berkualitas dari pada es tea.
b) Oli Motor
Pembelian oli motor pada umumnya dipengaruhi oleh merek oli motor tertentu (brand oriented) yang
telah banyak digunakan oleh konsumen otomotif.
Contohnya merek oli motor “Castrol”, banyak individu yang yakin akan merek Castrol karena iklannya yang
berhasil memposisikan merek tersebut dikenal oleh banyak masyarakat. Selain itu dengan banyaknya
pengguna oli tersebut dan konsumen juga merasa puas sehingga lebih memilih untuk menjadi pengguna
setia Oli ini.
c) Sabun Pembersih Muka
Pembelian sabun pembersih muka tergantung kepada individu itu sendiri, dan cenderung tidah berpengaruh
dari orang lain. Hal ini karena produk pembersih muka langsung dilaksanakan manfaatnya oleh konsumen
itu sendiri. jika konsumen merasa puas dan cocok di kulit maka konsumen akan terus memakai produk
tersebut begitupun sebaliknya tanpa memperhatikan apakan itu produk terkenal atau tidak.
d) Cat Rumah
Keputusan pembelian cat rumah biasanya dipengaruhi berdasarkan merek cat rumah yang ada di pasaran.
Contohnya saja merek cat Dulux, kebanyakan individu akan lebih memilih cat bermerek Dulux yang telah
komersil di pasaran daripada cat dengan merek lain yang kurang terkenal.
e) Karpet
Keputusan pembelian karpet dapat dikaitkan dengan status dan kelas sosial. Hal ini menunjukkan bahwa
untuk kalangan menengah ke atas, keputusan pembelian produk karpet didasarkan pada produk dan merek .
Beda halnya dengan individu kalangan bawah, individu ini pada umumnya kurang memperhatikan merek.
Individu tersebut lebih memperhatikan produk dan harga produk yang ditawarkan
f) Mesin Cuci
Keputusan pembelian mesin cuci didasarkan pada merek tertentu yang terkenal. Contohnya mesin cuci
dengan merek Panasonic. Banyak individu yang hanya dengan melihat merek saja mereka akan langsung
membeli karena percaya bahwa kualitas yang ditawarkan pun akan sesuai dengan popularitas merek mesin
cuci yang terkenal di pasaran.
g) Handphone
Keputusan pembelian handphone akan didasarkan pada merek yang sedang tren atau terkenal di pasaran.
Contohnya handphone merek Samsung dengan Android yang ditawarkan saat ini sedang menjadi tren dan
digemari oleh masyarakat.
Bab VIPENUTUPAN
1. KESIMPULAN
Keputusan pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh pengaruh pribadi atau pengaruh dari individu
lain. Individu lain yang dimaksud adalah teman dekat, keluarga, pacar atau yang lain. Hal ini bisa
menjadi pengaruh besar yang mendorong konsumen untuk membeli suatu produk. Selain itu, merk dari
suatu produk juga mempengaruhi. Misalnya saja untuk produk handphone, dalam pembelian handphone
konsumen pasti mendapatkan pengaruh dari orang lain. Selain itu merk juga pasti mempengaruhi
pembelian produk yang dilakukan oleh konsumen.