studi kasus diagnostik holistik
DESCRIPTION
Studi Kasus Diagnostik Holistik PKM Cempaka PutihHipertensi gr IITRANSCRIPT
STUDI KASUS PASIEN
HIPERTENSI GRADE II DAN GOUT ARTRITIS PADA PASIEN USIA LANJUT
DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN CEMPAKA PUTIH AGUSTUS 2014
Disusun oleh :
Izza Ayudia Hakim (1102009150)
Pembimbing:
Dr. Erlina Wijayanti, MPH
Dr. Sugma Agung P, MARS
MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA 2014
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan studi kasus Hipertensi Grade II dan Gout Artritis pada Tn. D dengan
pendekatan kedokteran keluarga di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih pada periode 11
Agustus-22 Agustus 2014 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam
rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI bagian Kedokteran Keluarga.
Jakarta, Agustus
Pembimbing
Dr. Erlina Wijayanti, MPH
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur Saya panjatkan Kehadirat Allah SWT atas Karunia dan Hidayah-Nya
sehingga tugas Studi Kasus Pasien dengan menggunakan penerapan pendekatan Ilmu
Kedokteran Keluarga dengan judul Hipertensi Grade II pada Tn. D di Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode 11 Agustus-22 Agustus 2014 dapat diselesaikan.
Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan pendekatan Kedokteran
Keluarga ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI untuk periode 11 Agustus-22 Agustus
2014.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku dosen pembimbing kelompok 5
2. dr. Budi Prayudhi selaku Kepala Puskesmas Cempaka Putih
3. DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, M. Kes Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi dan staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.
4. Dr. Sugma Agung P, MARS sebagai Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
5. Dr. Citra Dewi, M. Kes, sekretaris dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
6. Dr. Taufit Wirawan selaku Kepala Puskesmas Tegal Angus yang telah
memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk kelancaran kegiatan
ini.
7. Dr. Yustina, M.Kes selaku Koordinator kedokteran komunitas Tegal Angus
dan seluruh staf Puskesmas Tegal Angus Kecamatan Teluk Naga Kabupaten
Tanggerang Provinsi Banten yang telah memberikan bimbingan dan data
kepada penulis untuk kelancaran kegiatan ini.
8. Rifda Wulansari, SP, M. Kes, selaku Koordinator Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
3
9. Dr. Dian Mardiyah, M. KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
10. Dr. Sukma Agung P, MARS selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
11. Dr. Fathul Jannah, M. Si selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
12. Rifqatussa’adah, SKM, M. Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
13. Kholis Ernawati, S. Si, M. Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
14. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Teluk Naga,
Tangerang.
15. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
16. Seluruh teman sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, Agustus 2014
Penulis
4
IDENTITAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 68 tahun
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Jln. Rawasari Timur I RT 011/RW 02
Tanggal Berobat : 18 Agustus 2014
No. RM : 239/14
B. Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 18 Agustus pukul 10.30 WIB di BPG
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
1. Keluhan Utama: Pegal-pegal di pergelangan tangan
2. Keluhan Tambahan: Nyeri kepala dan leher terasa kaku
3. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih datang dengan keluhan nyeri
dipergelangan tanan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan dirasakan terus menerus namun tidak
sampai membuat aktivitas pasien sehari-hari terganggu. Mula-mula nyeri pada
pergelangan tangan kanan yang semakin lama semakin berat. Nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk jarum. Satu hari kemudian timbul bengkak kemerahan pada sendi
pergelangan tersebut. Disamping itu pasien juga mengeluh tidak enak badan dan sedikit
demam. Pasien mengakui tidak ada riwayat cedera sebelumnya. Nyeri seperti ini
dirasakan pada awalnya sejak tiga tahun yang lalu. Keluhan ini dirasakan hilang timbul.
Pasien sebelumnya sudah didiagnosa asam urat oleh dokter.
Selain itu pasien juga merasakan keluhan lain yaitu nyeri kepala terasa seperti
berdenyut dan seringkali dirasakan pada kepala bagian belakang. Keluhan adanya mual
dan muntah disangkal oleh pasien. Keluhan adanya penglihatan mendadak kabur tidak
ada. Keluhan adanya pilek berulang disetai nyeri pada tulang-tulang wajah khususnya
daerah pipi, dahi dan pangkal hidung disangkal oleh pasien.
5
Pasien juga mengeluhkan lehernya terasa kaku dan sakit sejak 3 hari yang lalu, namun
pasien masih bisa menggerakkan lehernya secara bebas. Riwayat adanya trauma daerah
kepala dan leher disangkal oleh pasien. Riwayat keluhan serupa sering dialami pasien
sejak 5 tahun terakhir, dan biasanya muncul bila pasien kelelahan atau bila pasien banyak
pikiran.
Pasien mengatakan dirinya mempunyai riwayat tekanan darah tinggi yang telah
diketahuinya sejak ± 5 tahun yang lalu. Pertama kali dirinya mengetahui dirinya menderita
tekanan darah tinggi saat berobat ke Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih dengan
keluhan nyeri kepala. Pada saat itu dilakukan pemeriksaan tekanan darah, dan hasilnya
tinggi, yaitu 150/90 mmHg. Namun pasien tidak berobat rutin semenjak didiagnosis
dengan tekanan darah tinggi. Hal dikarenakan pasien sudah merasa keadaannya membaik
setelah minum obat tekanan darah yang didapat selama 5 hari, sehingga dirinya berobat
hanya bila ada keluhan saja. Dari keterangan pasien, dokter yang memeriksa dirinya
pertama kali sudah memberitahukan bahwa pasien harus kembali kontrol bila obat mau
habis.
Dengan mengetahui bahwa pasien menderita penyakit hipertensi dan asam urat
harapan terhadap penyakitya tersebut bisa sembuh dan tidak sering kambuh.
Kekhawatiran yang dirasakan oleh pasien adalah pasien merasa takut akan meninggal
ketika anak-anak pasien belum sukses. Persepsi pasien terhadap penyakitnya adalah
penyakit ini tidak berbahaya karena yang dia keluhkan hanya berupa sakit kepala dan
nyeri pada sendi tangannya. Pasien tidak mengetahui secara jelas dan paam mengenai
penyakitnya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien mengatakan dirinya mempunyai riwayat asam urat sejak 3 tahun yang lalu.
Dan penyakit tekanan darah tinggi sejak ± 5 tahun yang lalu, namun tidak rutin
berobat. Pasien hanya berobat bila ada keluhan.
Riwayat asma, diabetes mellitus, TB paru disangkal oleh pasien
5. Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat hipertensi ada pada ibu pasien, asma, diabetes melitus dan TB paru dalam
keluarga disangkal.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
6
Pasien tinggal di rumah milik sendiri bersama anaknya yang ketiga. Pasien
tidak bekerja. Istri pasien sudah lima tahun yang lalu meninggal akibat tekanan darah
tinggi. Uang untuk memenuhi kegiatan sehari-hari didapat dari anaknya yang ketiga
yang tinggal satu rumah dengan pasien yang bekerja sebagai pegawai di Bank BPR.
Kebutuhan sehari-hari didapat dari penghasilan anaknya yang bekerja di Bank BPR.
Dalam sebulan berkisar antara Rp.3.000.000 hingga Rp.4.000.000. Dengan
penghasilan ini, anak pasien dapat menabung dari uang gajinya setiap bulannya.
Menurut pasien, dirinya menjadi kurang aktif dalam kegiatan lingkungan
tempat tinggalnya semenjak dia terkena darah tinggi 5 tahun yang lalu.
7. Riwayat Kebiasaan:
Pasien dan anaknya yang ketiga memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari, dan
dimakanan di masak oleh anaknya yang ketiga. Pasien memiliki kebiasaan
mengkonsumsi makanan yang mengandung jeroan seperti usus ayam, hati dan ampela
ayam, garam dan penyedap rasa, seperti ikan asin, telor asin, sayur lodeh dan sayur
asam yang diberi garam dan penyedap rasa. Dan pasien sering makan sayur melinjo
karena makanan tersebut merupakan makanan kesukaan anaknya.
Pasien mengatakan tidaka ada mengkonsumsi minum-minuman beralkohol.
Tn.D yang memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus perhari nya. Untuk pekerjaan
rumah tangga seperti mencuci, menyapu, memasak dikerjakan oleh anak ketiga pasien.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis
2. Vital sign:
Tek. Darah : 160/100 mmHg
Frek. Nadi : 90 x/menit
Frek Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 37,1 0C
3. Status Generalis:
Kepala : Normal, rambut lurus, tidak mudah dicabut, sudah beruban
Mata : Konjungitva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya
kedua pupil +
7
Leher : Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid. JVP 5±2
cmH2O
Thoraks : Cor : BJ I – BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Tampak datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar dan lien
tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), kekuatan otot normal
BB : 57 kg
TB : 160 cm
BB Ideal : (160-100) – (10 % x 60) = 58,4 kg
Status Gizi : (BB aktual : BB ideal) x 100 % = 57 : 58,4 x 100 %
= 97 % (BB normal)
IMT : (BB : TB (m2)) = 57 : 2,560 = 22,26
D. Pemeriksaan Penunjang
Akan dilakukan rencana pemeriksaan : - R/foto rontgen thoraks
- R/ profil lipid
- R/ureum dan kreatinin
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga: Pasien bernama Tn. D berusia 68 tahun
b. Identitas Pasangan: Pasien bernama Ny.K sudah meninggal
c. Struktur Komposisi Keluarga:
Tabel 1 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
Kedudukan Keterangan
8
No Nama dalam Keluarga Gender Umur Pendi-
dikan
Pekerjaan Tambahan
1. Tn. D Kepala Keluarga L 68 th SD Tidak bekerja Pasien,kepala
keluarga
2. Ny.. S Anak ke-3 P 33 th S1 Bank BPR Pencari nafkah,
juru masak,
d.Fungsi Keluarga
1) Biologis : Didalam keluarga dapat menghasilkan keturunan
yang dapat melanjutkan silsilah keluarga. Pasien dan almarhum istri pasien
dapat mebesarkan anak-anaknya sampai usia dewasa serta memelihara anggota
kelurga.
2) Psikologis : Didalam keluarga ini kurang adanya sebuah
komunikasi untuk memecahkan suatu masalah, dan kurangnya perhatian
terhadap anggota keluarga yang sakit.
3) Sosial : Jarang mengikuti kegiatan yang diadakan oleh
RT/RW setempat.
4) Ekonomi : Tidak ada masalah dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Dan didalam keluarga dibiasakan untuk menabung setiap
mendapatkan penghasilan.
5) Pendidikan : Untuk menempuh pendidikan yang lebih lanjut ke
jenjang yang lebih tinggi sesuai denga usia di dalam keluarga ini sudah
dialakukan.
9
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal : Padat bersih
Tabel 2 Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah: menumpang/ kontrak /hibah /milik sendiri
Daerah perumahan: kumuh /padat bersih /berjauhan /mewah
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 6 x 10 m2 Keluarga Tn. D tinggal di rumah milik
sendiri dengan lingkungan sekitar yang
padat bersih. Ketersediaan air bersih,
jamban keluarga serta tempat
pembuangan sampah cukup baik.
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 2 orang
( terdiri dari pasien dan anak pasien yang ketiga).
Luas halaman rumah: Tidak ada halaman
Tidak bertingkat
Lantai rumah dari: Keramik
Dinding rumah dari: Tembok
Jamban keluarga: Ada
Tempat bermain: Tidak ada
Penerangan listrik: 1300 watt
Ketersediaan air bersih: Ada, PAM
Tempat pembuangan sampah : Ada
Gambar Denah Rumah Keluarga Tn. D
10
b. Kepemilikan barang-barang berharga: ( Kendaraan, elektronik, peralatan RT )
- 1 buah televisi
- 2 buah kipas angin
- 1 buah handphone
- 1 buah kompor gas (tabung 3 kg)
- 1 buah lemari pendingin
- 1 buah mesin cuci
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:
a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Balita: KMS (-)
c. Asuransi/Jaminan kesehatan: BPJS
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
11
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat pelayanan
kesehatan
Jalan kaki Pasien jika mengalami sakit
dirinya langsung berobat ke
Puskesmas. Karena biayanya
yang murah dan jarak yang tidak
terlalu jauh dari rumah pasien,
sehingga dapat ditempuh dengan
jalan kaki. Dan pasien juga
merasa cukup puas dengan
pelayanan yang ada di Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih.
Tarif pelayanan kesehatan Gratis
Kualitas pelayanan kesehatan Memuaskan
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan makan:
Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. D tidak menentu. Menu makanan
yang paling disukai adalah seperti usus ayam, hati dan ampela tahu, telor, sayur
berkuah (melinjo, kangkung) dan jarang mengkonsumsi buah-buahan. Pasien juga
masih suka mengkonsumsi ikan asin namun tidak sesering dulu. Sekarang pasien
makan ikan asin kurang lebih 2x tiap minggunya. Pasien mempunyai kebiasaan
meminum kopi di pagi hari dan merokok walaupun kini jumlahnya sudah
berkurang dari 2 bungkus perharinya menjadi 1 bungkus perhari.
b. Menerapkan pola gizi seimbang:
Keluarga Tn. D dan anaknya Ny.S tidak terlalu memperhatikan pola makan
gizi seimbang dari menu makanan sehari-hari, karena pengetahuan mengenai pola
makan gizi seimbang kurang. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai
berikut:
Tabel 4. Food Recall
12
Hari Waktu Menu Jumlah Kalori
Karbohidrat :
15
Agustus
2014
Pagi Bubur, kopi 122.8 g
Protein:
99,66 g
Siang
Malam
Nasi, ikan asin, sayur melinjo
Nasi, hati ampela ayam, sayur melinjo
Lemak:
14,99 g
Kalori Total :
1595kalori
16
Agustus
2014
Pagi
Siang
Malam
Bubur, kopi
Nasi, sayur asam, ikan asin
Nasi, usus ayam, sayur asam
Karbohidrat:
64,9 g
Protein:
59,59
Lemak:
9,59 g
Kalori Total:1143
kalori
Karbohidrat:
17
Agustus
2014
Pagi
Siang
Malam
Bubur, kopi
Nasi, tempe, sayur lodeh
Nasi, usus ayam, telur dadar, saur
lodeh
78.15
Protein:
61,87
Lemak:
65,94 g
Kalori Total:
1672 kalori
Perhitungan Kebutuhan Asupan Gizi :
BB Ideal : 0,9 x (TB-100) = 0,9 x (160-100) = 54 kg
Kebutuhan Kalori Basal (laki-laki) :
BB Ideal x 30 Kkal = 54kg x 30 Kkal = 1620 Kkal
Kebutuhan untuk aktivitas sehari-hari (sedang):
20% x Kebutuhan Basal = 20% x 1620 = 1944 Kkal
13
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Pasien selalu didukung untuk berobat oleh istrinya ketika istrinya masih ada.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Dalam penatalaksanaan penyakit pada Tn.D ini peran serta aktif dari seluruh
anggota keluarga kurang, terutama dalam mengawasi pola makan pasien sehari-
hari. Keluarga selalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga pasien
hanya diingatkan minum obat ketika anaknya inga saja. Dan Ny. S anaknya yang
ke tiga, hanya memasak sesuai yang dia sukai tanpa mengingat menu makanan apa
saja yang tidak boleh dikonsumsi oleh pasien unuk penyakitnya. Pasien malas
kontrol dan minum obat karena ketika gejaa sudah berkurang atau tidak muncul itu
tandanya dia sehat sehingga tidak membutuhkan obat.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga:
Keluarga terdiri atas 2 generasi dengan kepala keluarga (KK) bernama Tn.
D berusia 68 tahun sekaligus pasien. Bentuk keluarga adalah single parents karena
istri pasien sudah meninggal.
2. Tahapan siklus keluarga:
Tahapan siklus keluarga Tn. D dan Alm. Ny. K termasuk ke dalam beberapa
tahap diantaranya :
- Tahap keluarga dengan anak-anak yang dewasa (The Family with adolescent)
- Tahap keluarga dengan usia lanjut yang mana pasien sudah pensiun dan salah satu
pasangannya sudah meninggal
Tn. D (pasien) sebagai kepala keluarga menikah dengan Ny.K, dan memiliki 3
orang anak. Anak pertama bernama Tn. S belum menikah menikah dan bekerja di Bali
menikah degan anak yang kedua bernama Ny. S dengan Tn.M dan telah mempunyai
satu orang anak yang bernama An. F berusia 8 tahun dan tinggal di jawa tengah. Anak
ketiga bernama Nn. S dan saat ini tinggal bersama pasien dan bekerja sebagai
pegawai di Bank BPR dan belum menikah tinggal di Rawasari bersama pasien.
14
3. Family Map (gambar)
C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
Masalah yang dimiliki didalam keluarga ini adalah bahwa kurangnya waktu untuk
berkumpul dan bercerita tentang masalah apa yang didalam keluarga harus
diselesaikan. Perhatian yang diberikan kepada pasien mengenai untuk meminum obat
secara teratr dan kontrol sesuai jadwal sangat kurang. Sehingga pasien jadi kurang
perduli dengan panyakit yang dia derita karena kurangnya dukungan dari anak-
anaknya.
D. Diagnosis Holistik (Multiaksial)
15
1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien datang berobat ke Puskesmas datang sendiri, karena jarak yang dekat
dan biaya yang gratis serta kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan cukup
memuaskan. Pasien tidak rutin berobat, dirinya hanya berobat bila merasa ada
keluhan. Pasien sangat mengharapkan dirinya dapat sembuh dari penyakit asam urat
dan tekanan darah tingginya dengan mengkonsumsi obat-obatan yang didapat dari
dokter di Puskesmas. Kekhawatiran pasien saat ini adalah bahwa pasien takut
meninggal ketika anak-anaknya belum sukses.
2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja : Hipertensi Grade II dan Gout Atritis
3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien)
- Didalam keluarga pasien tidak mnegetahui adanya riwayat darah tinggi atau tidak.
- Pasien adalah seorang laki-laki yang saat ini adalah 68 tahun. Pasien adalah seorang
muslim dan tidak pernah melewatkan sholat lima waktu, walaupun terkadang
sholatnya tidak tepat waktu. Yang aslinya suku jawa dan lahir di wonogiri.
- Pasien saat ini sudah tidak bekerja dan hanya melakukan kegiatan seperti mengecat
rumah dan memperbaiki bagian rumah yang rusak.
- Pasien mempunyai kebiasaan merokok 2 bungkus setiap harinya namun saat ini
menjadi 1 bungkus setiap harinya semenjak pasien menderita darah tinggi. Untuk
kesehariannya pasien sering lupa untuk kontrol makanan yang dikonsumsinya. Pasien
masih suka makanan yang mengandung jeroan dan kadar garam yang tinggi. Hal yang
sering menimbulkan stress pada pasien adalah bila sang anak yang pulang larut malam
sehingga pasien menjadi susah tidur, dan memikirkan tentang anak-anaknya yang
belum sukses. Selain itu, pasien jarang untuk berobat ke dokter dan kontrol asam urat
dan tekanan darahnya. Pasien hanya pergi berobat bila ada keluhan. Pasien
mengatakan sangat jarang melakukan kegiatan olahraga.
4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
16
Pasien tinggal dengan anaknya yang ketiga dilingkungan padat bersih, dengan
kondisi rumah yang kurang tertata dengan rapih. Keluarga ini adalah “The single
parent family”. Keluarga pasien kurang memperhatikan kondisi penyakit pasien,
jarang mengingatkan untuk menjaga pola makan dan jarang untuk mengingatkn pasien
untuk minum obat dan kontrol secara teratur. Selain itu keluarga ini masih memiliki
kesadaran yang kurang akan pentingnya kesehatan yaitu keluarga ini belum
menerapkan hidup sehat seperti olahraga yang teratur selama 30 menit perhari dan
sebanyak 3-4 x/minggu, keluarga ini terbiasa dengan pola merokok terutama pasien
dan anak pertamanya dan setiap pagi selalu minum kopi pada saat sarapan.
5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di
dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Aktivitas menjalankan fungsi sosial dalam kehidupan dapat dijalankan sendiri
oleh pasien dan pasien berada di derajat 4.
E. Rencana Pelaksanaan
17
Tabel 4 Rencana Penatalaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek
Personal
-Menjelaskan
kepada pasien
mengenai
penyakit asam
urat dan darah
tingginya dan
komplikasi dari
penyakit tersebut
jika tidak
diperiksa secara
teratur.
-Mengatakan
bahwa pasien saat
ini harus fokus
dalam meminum
obatnya dan
jangan terlalu
memikirkan
bagaimana
kesuksesan
anaknya kelak
jika pasien
meninggal,
karena umur
ALLAH SWT
yang mengatur
kita sebagai
manusia hanya
berdoa dan
berikhtiar serta
Pasien Pada saat di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
-Dapat mengurangi
kekhawatiran atas
pemikiran terhdapa
penyakitnya selama ini.
-Supaya pasien menjadi
patuh minum obat dan rajin
kontrol ke Puskesmas.
-Supaya pasien menjadi
tenang dalam kehidupan
yang tidak harus selalu
memikirkan kesuksesan
anak-anaknya kelak.
18
mengatakan
bahwa anak
pasien sudah
dewasa dalam
segi umur dan
pikiran sehingga
mereka tahu apa
yang harus
mereka lakukan
terhadap masa
depan mereka,
agar pasien tidak
terlalu banyak
pikiran yang
dapat
meningkatkan
tekanan darah
tingginya.
-Memberitahukan
kepada pasien
bahwa penyakit
darah tinggi tidak
dapat
disembuhkan,
namun dapat
dikontrol dengan
cara meminum
obat dan kontrol
secara teratur
sedangkan untuk
asam urat harus
menjaga kadar
asam urat dibatas
normal dengan
19
jika mengatur
pola makan
mengurangi
makan jeroan dan
kacang-kacangan.
Aspek
Klinik
-Pasien datang
dengan keluhan
nyeri pada
pergelangan
tangan sejak 4
hari SMRS.
Keluhan ini
sering dirasakan
hilang timbul.
Selain itu pasien
juga merasakan
nyeri keoala
berdenyut pada
daerah belakang
kepala dan kuduk
terasa kaku.
-Pasien dalam
keadaan sakit dan
kesadaran penuh.
TD: 160/100.
Nadi :90x/menit.
RR: 22x/menit
Suhu:37,1 0 C.
Status Gizi: 22,26
(normoweight).
Pasien Pada saat
dirumah
pasien
-Menjadi lebih mengetahui
permasalahan penyakit
pasien dan tepat pemberian
terapi yang kita berikan
serta mengetahui riwayat
penyakit pasien dan
pengobatannya.
20
Skelera : tidak
ikterik dan
conjungtiva tidak
anemis. Cardio:
BJI-II murni
reguler
Murmur(-)Gallop
(-). Pulmo: VBS
kanan=kiri
ronkhi-/-,
wheezing -/-.
Abdomen :
Bu(+)normal.
Ekstremitas :
tidak ada
krepitasi dan
tidak ada edema
pada kedua
tungkai.
Rencana
Pemeriksaan
Penunjang:
R/Foto rontgen
thoraks . R/
pemeriksaan
ureum kreatinin.
R/ cek kimia
darah.
Terapi Gout
Atritis :
Non
medikamentosa
1. Gout tidak
21
dapat
disembuhkan,
namun dapat
diobati dan
dikontrol.
2.Dengan tidak
mengonsumsi
bahan makanan
golongan A dan
membatasi diri
untuk
mengonsumsi
bahan makanan
golongan B. Juga
membatasi diri
mengonsumsi
lemak serta
disarankan untuk
banyak minum
air putih.
Medikamentosa
1.Allupurinol
1x100mg perhari
2.Indometasi
1x50mg selama 1
minggu
Terapi
22
Hipertensi:
Non
Medikamentosa
1.Mengurangi
asupan garam ke
dalam tubuh.
Harus
memperhatikan
kebiasaan makan
penderita
hipertensi.
2.Menghindari
stress.Ciptakan
suasana yang
menenangkan
bagi pasien
penderita
hipertensi.
3.Olahraga 3-
4x/minggu
selama 30 menit
perhari.
Medikamentosa
1.Amlodipin
1x5mg perhari.
2.Captopril
2x12,5mg
perhari.
3.Kontrol setiap 1
bulan sekali dan
ada keluhan.
23
Aspek
Risiko
Internal
-Pasien dapat
dianjurkan untuk
mengikuti
perkumpulan
hipertensi dan
mengikuti
kegiatannya.
Agar tidak terlalu
merasa sepi
dengan anak-
anaknya yang
sibuk bekerja.
-Menganjurkan
pasien untuk
memberhentikan
kebiasaan
merokok 1
bungkus perhari
dengan cara
mengurangi
rokok tiga batang
setiap minggunya
dan diganti
dengan
mengunyah
permen karet
ketika ada
keinginan untuk
merokok. Dan
mengurangi
konsumsi kopi
menjadi 3x
seminggu.
-Menyarankan
Pasien Pada saat
melakukan
kunjungan
rumah
-Agar pasien tidak merasa
sepii dirumah dan dapat
mengikuti kegiatan untuk
membantu dalam
mengkontrol tekanan
darahya.
-Supaya pasien dapat
berhenti total dalam hal
kebiasaan merokok.
-Supaya waktu tidur pasien
tidak terganggu dan dapat
tidur dengan cukup dan
tidak menimbulkan
peningkatan tekanan darah.
-Pasien dapat mengontrol
kadar asam urat yang
menjadi keluhan utama
pasien.
24
agar tidak
menunggu anak
pulang kerja
hingga larut
malam dengan
cara
menduplikatkan
kunci rumah
sehingga waktu
tidur malam
pasien tidak
terganggu.
-Pasien untuk
berhenti makanan
golongan A yang
dapat
meningkatkan
asam urat dan
mengurangi
makanan
golongan B dan
C.
Aspek
Psikososial
Keluarga
-Mengajak
diskusi bersama
anggota keluarga
yang lainnya
bahwa pasien
membutuhkan
dukungan dalam
hal pengobatan
dan diperhatikan
Pasien dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
dirumah
-Agar masalah kurangnya
waktu untuk berkumpul
dengan anggota keuarga
lainnya dapat diatasi dan
dapat menceritakan
masalah agar dapat
dipecahkan bersama.
25
ketika memasak
makanan untuk
pasien yang dapat
meningkatkan
kadar asam urat
dan tekanan
darahnya.
-Mengatakan
bahwa pasien
juga
membutuhkan
perhatian dari
anak-anaknya
ketika berada
dirumah dengan
cara berkumpul
untuk
menceritakan
masalah apa saja
yang dapat
dipecahkan
bersama.
Aspek
Fungsional
-Menyarankan
pasien untuk
tidak melakukan
aktivitas
berlebihan seperti
mengecat rumah
dan memperbaiki
kondisi rumah
Pasien dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
dirumah
pasien
-Agar pasien dapat
meningkatkan kualitas
hidupnya walaupun ada
penyakit hipertensi dan
gout atritis.
26
yang rusak.
-Menjaga
kebugaran tubuh
dengan cara
olahraga, pola
makan yang
seimbang dan
pola tidur yang
cukup.
F. Prognosis
1. Ad Vitam : Ad bonam
2. Ad Sanasionam : Dunia ad bonam
3. Ad Fungsionam : Dunia ad bonam
27