studi kasus asuhan keperawatan pemenuhan...

38

Upload: duongkiet

Post on 23-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti
Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

KEAMANANDAN KESELAMATAN PADA Sdr.L

DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

DIRUANG ABIMANYU RUMAH

SAKIT JIWA DAERAH

SURAKARTA

DI SUSUN OLEH:

DODY SAKTI OKTAVIANTO

P.09013

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

KEAMANANDAN KESELAMATAN PADA Sdr.L

DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

DIRUANG ABIMANYU RUMAH

SAKIT JIWA DAERAH

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH:

DODY SAKTI OKTAVIANTO

P.09013

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan da bawah ini:

Nama : Dody Sakti Oktavianto

Nim : P 09013

Program Studi : D III Keperawatan

Judul karya tulis Ilmiah: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN

KESELAMATAN PADA Sdr.L DENGAN

HALUSINASI PENDENGARAN DIRUANG

ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

SURAKARTA.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, 10 April 2012

Dody Sakti Oktavianto

P09013

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

����

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis ilmiah ini di ajukan oleh:

Nama : Dody Sakti Oktavianto

NIM : P 09013

Program Studi : D III Keperawatan.

Judul :STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA

Sdr.L DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DIRUANG

ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

Telah disetujui untuk diajukan diuhadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/Tanggal : Kamis,26 April 2012

Pembimbing: Fakhrudin Nasrul Sani,Skep.,Ns. ( )

NIK. 201185071

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Dody Sakti Oktavianto

NIM : P 09013

Program Studi : D III Keperawatan.

Judul :STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA

Sdr.L DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DIRUANG

ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

Telah disetujui untuk diajukan diuhadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/Tanggal : Kamis, 10 Mei 2012

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Fakhrudin Nasrul Sani, Skep., Ns, (……………………. ..)

NIK. 201185071

Penguji II : Erlina Widyastuti, Skep., Ns (……………………… )

NIK. 201187065

Penguji III : Siti Mardiyah, S.Kep., Ns (………………………)

NIK. 201183063

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKES Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep.,Ns NIK. 201084050

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa

karena berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA Sdr.L DENGAN

HALUSINASI PENDENGARAN DIRUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA

DAERAH SURAKARTA”

. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat :

1. Setiyawan, S.Kep., Ns , selaku Ketua program studi DIII Keperawatan

yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi

DIII Keperawatan yang telah memberi kesempatan untuk dapat menimba

ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep., Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

4. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns, selaku penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

5. Siti Mardiyah, S.Kep., Ns selaku penguji yang telah membimbing dengan

cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam

bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program studi D III Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Stikes kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, 10 April 2012

Dody Sakti Oktavianto

P09013

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

����

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ........................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAAN.............................................................................. iv

KATA PENGANTAR......................................................................................... v

DAFTAR ISI........................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… ix

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................... 1

B. Tujuan Penulisan.................................................. 3

C. Manfaat Penulisan................................................ 4

BAB II LAPORAN KASUS

A. Pengkajian............................................................... 6

B. Diagnosa Keperawatan.......................................... 11

C. Intervensi Keperawatan......................................... 12

D. Implementasi Keperawatan................................... 14

E. Evaluasi Keperawatan........................................... 15

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan........................................................... 17

B. Simpulan................................................................ 23

C. Saran ……………………………………………. 25

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

�����

Daftar Pustaka

Daftar Riwayat Hidup

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Gambar 2. 1 Genogram………………………… 7

2 Gambar 2. 2 Pohon Masalah…………………… 12

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup.

Lampiran 2. Log Book.

Lampiran 3. Format Pendelegasian Pasien.

Lampiran 4. Asuhan Kepeperawatan.

Lampiran 5. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah.

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dody Sakti Oktavianto

Tempat, tanggal lahir : Klaten, 31 Oktober 1987

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Rumah : Bajangan, 10/02 Kayen, Juwangi, Boyolali.

Riwayat Pendidikan : SDN 2 KAYEN (Lulus tahun 1999)

SMPN 2 JUWANGI (Lulus tahun 2002)

SMK SAKTI GEMOLONG (Lulus tahun 2005)

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

Riwayat Pekerjaan : -

Riwayat Organisasi : -

Publikasi : -

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

WHO mendefinisikan kesehatan sebagai “keadaan sehat fisik, mental, dan

sosial, bukan hanya keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi ini menekankan

kesehatan sebagai suatu keadaan sejahtera yang positif, bukan sekedar keadaan tanpa

penyakit. Orang yang memiliki kesehatan emosional, fisik, dan sosial dapat

memenuhi tanggung jawab kehidupan, berfungsi dengan efektif dalam kehidupan

sehari- hari, dan puas dengan hubungan interpersonal dan diri sendiri. Tidak ada

satupun definisi universal kesehatan jiwa, tetapi kita dapat menyimpulkan kesehatan

jiwa seseorang dari perilakunya. Karena perilaku seseorang dapat dilihat atau

ditafsirkan berbeda oleh orang lain, yang bergantung kepada nilai dan keyakinan,

maka penentuan kesehatan jiwa menjadi sulit. Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi

sehat emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang

memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan

kestabilan emosional (Videbeck, 2008).

Skizofrenia menggambarkan suatu kondisi psikotik yang kadang - kadang

ditandai dengan apatis, tidak mempunyai hasrat, asosial, afek tumpul, dan alogika.

Klien mengalami gangguan pada pikiran, persepsi, dan perilaku. Pengalaman

subjektif dari pikiran yang terganggu dimanifestasikan pada gangguan bentuk konsep

yang sewaktu - waktu dapat mengarah kesalah mengartikan kenyataan, dan

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

halusinasi. Perubahan alam perasaan ambivalen, perasaan konstriksi atau tidak sesuai,

dan hilangnya empati kepada orang lain. Perilaku dapat berupa menarik diri, regresif,

atau aneh (Doenges, 2006).

Seorang psikolog dari Amerika Abraham Maslow mengembangkan teori

tentang kebutuhan dasar manusia yang dikenal dengan istilah Hirarki Kebutuhan

Dasar Manusia Maslow yang meliputi lima kategori kebutuhan dasar yaitu:

Kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan rasa cinta,

memiliki dan dimiliki, kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri. Dan salah

satunya yang telah digambarkan dalam teori Maslow adalah Kebutuhan Keselamatan

dan Rasa Aman (Safety and Security Needs), yaitu aman dari berbagai aspek, baik

fisiologis, maupun psikologis dan meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara

dingin, panas, kecelakaan, infeksi, bebas dari rasa takut dan kecemasan, serta bebas

dari perasaan terancam karena pengalaman yang baru atau asing (Mubarak, 2007).

Definisi halusinasi adalah suatu kondisi dimana individu mengalami perubahan

dalam jumlah atau pola dari stimulasi yang datang dikaitkan dengan penurunan,

berlebihan distorsi atau kerusakan respon terhadap stimulasi (Nurjannah, 2005).

WHO pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa 26 juta penduduk Indonesia

mengalami gangguan jiwa, panik dan cemas merupakan gejala paling ringan. Dari

total populasi 26 juta gangguan jiwa, terdapat 12-16% yang mengalami gangguan

jiwa serius. Ditahun 2006 status kesehatan jiwa dikota semarang menunjukkan bahwa

angka penduduknya yang mengalami gangguan jiwa serius sebanyak 4.096 klien atau

sekitar 0,29% dari total penduduk kota semarang (Mubin dkk, 2009).

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

Angka penderita gangguan jiwa di RSJD Surakarta pada periode April 2012,

pasien yang dirawat di ruang Abimanyu didapatkan dari 32 pasien yang mengalami

gangguan jiwa terdapat 16 pasien yang mengalami gangguan persepsi halusinasi,

berarti prosentasi pasie 50% dari jumlah keseluruhan pasien yang ada di ruang

abimanyu mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi, dan sisanya merupakan

pasien perilaku kekerasan, menarik diri. Rata - rata pasien berumur antara 23 - 46

tahun. Berdasarkan hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan penulis tertarik

untuk mengangkat judul, “Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan

Keamanan dan Keselamatan Pada Sdr.L dengan Halusinasi di Ruang Abimanyu

RSJD Surakarta”.

B. Tujuan Penulisan.

1. Tujuan Umum.

Melaporkan kasus keperawatan jiwa pada Sdr.L dengan gangguan pemenuhan

kebutuhan keamanan dan keselamatan: halusinasi di ruang Abimanyu RSJD

Surakarta.

2. Tujuan Khusus.

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Sdr.L dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan: halusinasi.

b. Penulis mampu merumuskan diagnose keperawatan pada Sdr.L dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan: halusinasi.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Sdr.L dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan: halusinasi

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan pada Sdr.L dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan: halusinasi.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Sdr.L dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan: halusinasi.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi kejiwaan pada Sdr.L dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan: halusinasi.

C. Manfaat Penulisan.

Penulis berharap semoga karya tulis ilmiahnya dapat berguna bagi :

1. Bagi Penulis.

Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penulis dalam menerapkan

asuhan keperawatan jiwa pada Sdr.L dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

keamanan dan keselamatan: halusinasi.

2. Bagi Profesi.

Sebagai salah satu tambahan ilmu pengetahuaan bagi organisasi profesi

keperawatan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standar

asuhan keperawatan jiwa pada Sdr.L dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

keamanan dan keselamatan: halusinasi.

3. Bagi Institusi.

a. Rumah Sakit.

Sebagai toloukur dalam meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan

standar asuhan keperawatan jiwa pada Sdr.L dengan gangguan pemenuhan

kebutuhan keamanan dan keselamatan: halusinasi.

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

b. Pendidikan.

Menambah referensi dan sebagai sumber bacaan tentang asuhan keperawatan

jiwa pada Sdr.L dengan gangguan pemenuhan kebutuhan keamanan dan

keselamatan: halusinasi.

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

BAB II

LAPORAN KASUS

A. Pengkajian.

Penulis melakukan pengkajian pada tanggal 5 April 2012. Jam 10.00 wib di

ruang Abimanyu RSJD Surakarta, dengan metode alloamamnesa dan autoanamnesa

dan hasil pengkajian didapatkan;

Klien berinisial Sdr.L umur 24 tahun, lulusan SMA, pekerjaan kuli bangunan

dan tanggal di Kebon Agung, Bandung, Wonosegoro, Boyolali. Berjenis kelamin laki

- laki,belum penah menikah. Klien dirawat di RSJD Surakarta sejak tanggal 14

Maret, penanggung jawab Sdr.L adalah Tn.K, umur 48 tahun, berjenis kelamin laki –

laki pekerjaan petani dan hubungannya Tn.K sebagai ayah dari Sdr.L alamatnya

Kebon Agung, Bandung, Wonosegoro, Boyolali.

Alasan masuk Sdr.L dibawa ke RSJD Surakarta karena mendengar bisikan –

bisikan yang menyuruh Sdr.L untuk mengamuk orang tuanya, dan lingkungan

rumahnya. Sdr.L juga melihat orang sebagai setan dan membuat Sdr.L takut, gelisah,

mondar – mandir, berteriak – teriak, nyanyi sendiri.

Sdr.L mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun 2009 yang

lalu dan dirawat di RSJD Surakarta. Pengobatan sebelunya tidak berhasil karena

Sdr.L tidak minum obat secara teratur, Sdr.L mengatakan pernah melakukan aniaya

fisik, mengamuk orang tuanya dan lingkungan rumahnya. Sdr.L mengatakan anggota

keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Sdr.L mengatakan pernah

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu putus cinta dengan kekasihnya

pada tahun 2009.

Hasil pemeriksaan fisik Sdr.L diperoleh data sebagai berikut: TD = 120/80

mmHg, Nadi: 76x/ menit, respirasi: 22x/ menit, suhu tubuhnya: 36, 6˚C, tinggi badan

Sdr.L 162 cm, berat badannya 57 kg, sedangkan hasil pemeriksaan head to toe

didapat data sebagai berikut: kepala Sdr.L bentuknya mesocepal, bersih, rambut

warna hitam bergelombang, kulit kepala tidak ada ketombe. untuk bagian mata Sdr.L

tidak mengunakan alat bantu penglihatan, simetris antara kanan - kiri, konjungtiva

tidak anemis, sklera tidak ikterik. Mulut Sdr.L tidak ada stomatitis, gigi tidak rata,

tidak ada keries gigi, lidah bersih. Hidung Sdr.L bersih tidak ada secret, tidak ada

polip, tidak ada gangguan penciuman. Telinga Sdr.L simetris antara kanan - kiri,

bersih tidak ada penumpukan serumen. Pada bagian ekstremitas Sdr.L tidak

mengalami gangguan semuanya normal berfungsi dengan baik. kesimpulannya pada

Sdr.L tidak mengalami gangguan dengan fisik.

����������������������������������������������������������������������������������������

��� �������������

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

Keteranagan genogram.

: Laki – laki.

: Perempuan.

: Garis Keturunan.

: Sdr.L

: Meninggal

: Tinggal Serumah.

Sdr.L merupakan anak sulung dari dua bersaudara, tinggal serumah dengan

kedua orangtua dan adiknya. Dikeluarganya tidak ada yang mengalami ganguan jiwa.

Hasil pengkajian dari konsep diri diperoleh data gambaran diri Sdr.L

mengatakan bahwa bagian tubuh yang disukainya adalah badannya yang kekar,

sedangkan bagian yang tidak disukai oleh Sdr.L adalah giginya karena tidak rata.

Sdr.L statusnya masih lajang belum menikah, seorang laki - laki berusia 24 tahun.

Peran Sdr.L sebagai anak pertama dari dua bersaudara, sedangkan didalam

keluarganya bertugas membantu pekerjaan orang tuanya dan didalam masyarakat

sebagai anggota karang taruna. Ideal diri Sdr.L mengatakan ingin cepat sembuh dan

kembali pulang kerumah untuk menjalankan tugasnya seperti sedia kala. Harga diri:

Sdr.L mengatakan bahwa hubungan dengan orang lain saling menghargai satu sama

lain.

Hubungan sosial Sdr.L diperoleh data yaitu Sdr.L mengatakan orang yang

paling berarti dalam kehidupanya adalah kedua orang tuanya. Peran serta dalam

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

kegiatan masyarakat adalah sebagai anggota karang taruna, dan tidak ada hambatan

dalam berhubungan dengan orang lain. Sedangkan pengkajian spiritual Sdr. L di

peroleh data: nilai dan keyakinan Sdr.L tentang gangguan kejiwaan adalah sangat

menyedihkan. Kegiatan ibadah klien beragama islam dan rajin sholat 5 waktu.

Hasil pengkajian status mental Sdr.L sebagai berikut penampilan klien terlihat

rapi sesuai tempat dan kondisi, setiap hari ganti dengan pakaian bersih, kancing baju

tepat ditempatnya. Pembicaraan Sdr.L berbicara tidak terlalu cepat jelas tetapi dapat

dipahami. Aktifitas motorik Sdr.L tampak gelisah. Alam perasaan Sdr.L ingin cepat

pulang kerumahnya. Afek dari Sdr.L terlihat labil. Interaksi selama wawancara pada

Sdr.L kooperatif selalu menjawab pertanyaan dalam wawancara. Perspsi Sdr.L

mengatakan mendengar bisikan - bisikan yang menyuruh mengamuk, frekuensi 3x

dalam sehari, saat tidur, ±5 menit, respon takut, saat mendengar bisikan yang

dilakukan Sdr.L menutup telinganya.

Hasil pengkajian proses pikir Sdr.L jika ditanya jawabanya jelas sesuai

dengan pertanyaan yang di berikan. Waham curiga Sdr. L mengatakan yakin jika ada

beberapa orang yang sedang bercakap - cakap beranggapan sedang membicarakan

tentang dirinya. Tingkat kesadaran Sdr.L adalah compos mentis, tidak mengalami

disorientasi waktu dan tempat. Memori Sdr.L mengatakan tidak ada gangguan dengan

daya ingatnya. Tingkat konsentrasi dan berhitung Sdr.L mampu berkonsentrasi dan

berhitung secara sederhana. Kemampuan penilaian Sdr.L dapat membedakan

perbuatan baik dan yang tidak baik. Daya tilik diri Sdr.L menyadari tentang penyakit

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

yang sedang diderita saat ini dan menyalahkan ayahnya yang membuatnya tertekan

karena setiap hari di marahi oleh ayahnya dengan kata - kata kasar.

Hasil pengkajian pada kebutuhan persiapan pulang diperoleh data sebagai

berikut selama di RSJD Surakarta makan 3x sehari dengan menu nasi, sayur, lauk dan

buah tanpa bantuan orang lain, untuk BAB juga mandiri frekuensinya 1x sehari

dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau khas. Dan kebutuhan BAK nya juga

dilakukan secara mandiri frekuensinya 7 – 9x sehari, warna kuning jernih, bau

amoniak, tidak terdapat darah dan nanah dalam urin. Sdr.L mandi, gosok gigi 2x

dalam sehari pagi dan sore tanpa di bantu. Berhias Sdr.L dapat melakukannya sendiri

tanpa bantuan. Istirahat tidur Sdr.L mengatakan saat di bangsal tidur siang ±1 jam

dari pukul 13.00 wib sampai pukul 14.00 wib, tidur malam selama ±8 jam mulai

pukul 20.00 wib sampai pukul 04.00 wib. Penggunaan obat selalu diingatkan oleh

perawat. Pemeliharaan kesehatan Sdr.L membutuhkan perawatan lanjutan, di RSJD

Surakarta dan memerlukan perawatan dukungan oleh keluarga. Sdr.L mempunyai

kegiatan dalam rumah yaitu menjaga kerapian rumah, mencuci piring dan pakaian.

Sedangkan kegiatan di luar rumah membantu pekerjaan orang tua di sawah.

Hasil pengkajian mekanisme koping pada Sdr.L didapatkan data: adaptif

Sdr.L mengatakan mampu memulai pembicaraan dengan orang lain, klien suka

berolahraga, sedangkan maladaptif Sdr.L mengatakan pernah minum alkohol, pernah

mengamuk memukul orang lain. Hasil pengkajian masalah psikososial dan

lingkungan didapatkan data: Sdr.L mengatakan tidak mendapat dukungan untuk

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

segera sembuh dan Sdr.L merasa tertekan karena ayahnya selalu memarahi Sdr.L

dengan kata - kata yang keras dan kasar.

Hasil pengkajian pengetahuan Sdr.L yang kurang tentang penggunaan obat:

Sdr.L mengatakan tidak jelas dengan kegunaan obat yang diberikan di RSJD

Surakarta dan sampai kapan Sdr.L harus minum obatnya, sehingga saat dirumah

Sdr.L tidak minum obat secara teratur dan menyebabkan gangguan jiwanya kambuh

lagi.

Sdr.L mendapatkan terapi medis Trihexsipenidil (THP) untuk rileks dan badan

tidak kaku dengan dosis 3X1 @ 2mg, Halloperidol (HLP) untuk membuat pikiran

Sdr.L tenang dengan dosis 3X1 @ 5 mg, Chlorpromasine (CPZ) untuk

menghilangkan suara bisikan yang didengar Sdr.L dengan dosis 2X1 @ 100mg.

Hasil pemeriksaan laboratorium GDS : 142 mg/dl, SGOT : 37 U/L, SGPT : 19

U/L, Hb : 14,9 g/dl, Ht : 42,2%.

B. Diagnosa Keperawatan.

Berdasarkan pengkajian diatas diperoleh data sebagai berikut: Data subjektif:

Sdr.L mengatakan dirumah mengamuk, memukul orang lain saat mendengar bisikan.

Data objektif: klien bicara dengan nada keras dan kasar, tangan mengepal, badan

tegang, dari data tersebut diperoleh masalah keperawatan perilaku kekerasan.

Data subjektif: Sdr.L mengatakan bisikan suara yang menyuruhnya

mengamuk, memukul, frekuensi 3x, saat mau tidur. Data objektif: klien tampak takut,

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

gelisah, menutup telinga, nyanyi sendiri, mondar – mandir diperoleh masalah

keperawatan gangguan persepsi sensori: halusinasi.

Data subjektif: Sdr.L mengatakan jika dirumah tidak ada yang mengingatkan

untuk minum obat. Data objektif: klien tidak teratur minum obat, Sehingga diperoleh

masalah keperawatan ketidak efektifan koping keluarga.

Uraian analisa data diatas, dapat digambarkan dalam pohon masalah yang

terjadi pada Sdr.L sebagai berikut:

PK (akibat)

gangguan persepsi sensori: halusinasi (problem)

Ketidak efektifan koping keluarga (penyebab)

Gambar, 2.2 Pohon Masalah.

C. Intervensi Keperawatan.

Didapat dari hasil pengkajian rencana keperawatan gangguan persepsi

sensori: halusinasi. TUM: Sdr.L dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya.

TUK 1: Sdr.L dapat membina hubungan saling percaya dengan kriteria

evaluasi: ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa tenang, ada kontak mata, mau

berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

berdampingan dengan perawat, bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.

Intervensi: bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi

terapeutik: sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal, perkenalkan

nama, nama panggilan perawat, jelaskan tujuan berkenalan, tanyakan nama panggilan

yang disukai, buat kontrak yang jelas, tunjukan sikap jujur dan memepati janji setiap

kali interaksi, tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya, beri perhatian kepada

klien dan kebutuhan dasar klien, tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi

klien, dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi klien.

TUK 2: Sdr.L dapat mengenal halusinasinya dengan kriteria evaluasi: klien

menyebutkan isi, waktu, frekuensi, situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi.

Intervensi: observasi tingkah laku klien terkaid dengan halusinasinya, tanyakan

apakah klien mengalami sesuatu (halusinasi dengar), jika klien menjawabnya,

tanyakan apa yang sedang dialami, katakan bahwa perawat percaya klien mengalami

halusinasi namun perawat tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat), katakan

bahwa ada klien yang mengalami hal yang sama namun perawat akan membantu

klien, diskusikan dengan klien isi, waktu, frekuensi, situasi dan kondisi yang

menimbulkan halusinasi.

TUK 3: Sdr.L dapat mengontrol halusinasinya dengan kriteria hasil: klien

dapat menyebutkan tindakan untuk mengendalikan halusinasinya, klien mampu

menyebutkan cara baru mengontrol halusinasinya, klien dapat memilih dan

memperagakan cara mengatasi halusinasinya. Intervensi: identivikasi bersama klien

cara atau tindakan yang dilakukan saat terjadi halusinasi, diskusikan cara yang

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

digunakan klien saat halusinasi muncul, jika cara yang digunakan maladaptif

diskusikan kerugian cara tersebut, jika cara yang digunakan adaptif beri pujian,

diskusikan cara baru untuk mengontrol halusinasi: menghardik, menemui orang lain,

melakukan kegiatan harian, minum obat sesuai resep dokter. Beri kesempatan klien

mempraktekan cara yang telah dipilih, jika berhasil beri pujian.

TUK 4: Sdr.L dapat dukungan dari keluarga dalam mengontol halusinasinya.

Kriteria evaluasi: keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan gejala

halusinasi. Intervensi: buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan, diskusikan

dengan keluarga pada saat pertemuan (pengertian halusinasi, tanda dan gejala

halusinasi, cara memutuskan halusunasi).

TUK 5: Kriteria evaluasi: Sdr.L mengikuti terapi aktifitas kelompok stimulasi

persepsi atau orientasi realitas. Intervensi: Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi

persepsi sessi 1: menonton TV. Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi persepsi

sessi 2: membaca majalah, koran. Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi persepsi

sessi 3: Gambar.

D. Implementasi Keperawatan.

Penulis melakukan implementasi pada tanggal 5 April 2012 jam 10.00 wib

untuk diagnosa gangguan persepsi sensori: halusinasi pada Sdr.L dibangsal

Abimanyu RSJD Surakarta, yaitu SP 1: memberi salam, membina hubungan saling

percaya, membantu Sdr.L dalam mengenal halusinasi, menjelaskan cara mengontrol

halusinasi, mengajarkan Sdr.L mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Dan

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

cara yang ke 2: mengajarkan Sdr.L untuk mengontrol halusinasinya dengan metode

SP2, yaitu bercakap - cakap dengan orang lain dan pukul 12.10 wib memberikan

terapi medis minum obat Trihexsipenidil 2 mg, dan Haloperidol 5 mg. Tanggal 6

April pukul 10.45 penulis memberikan SP3: melatih Sdr.L untuk mengontrol

halusinasi dengan cara ketiga, yaitu melakukan aktifitas terjadwal dan pukul 12.15

wib, memberikan terapi medis minum obat yaitu Trihexsipenidil 2 mg, dan

halloperidol 5 mg. Selanjutnya tanggal 7 April 2012 penulis memberikan cara

mengontrol halusinasi yang terakhir yaitu SP 4: melatih Sdr.L minum obat secara

teratur, menjelaskan nama, warna obat yang harus berapa kali diminum dalam 1 hari

dan manfaatnya untuk Sdr.L, dan memberikan terapi obat pada pukul 12.15 wib

Trihexsipenidil 2 mg, dan Halloperidol 5 mg.

E. Evaluasi Keperawatan.

Hasil evaluasi setelah penulis memberikan implementasi pada tanggal 5 April

2012 dari SP 1 diperoleh data subjektif: Sdr.L mengatakan mendengar bisikan yang

menyuruh mengamuk, 3x dalam sehari, muncul saat mau tidur, ±5 menit, Sdr. L

mondar - mandir. Dan data objektif: Sdr.L kooperatif memperhatikan yang sedang

diajarkan oleh penulis, kontak mata ada, klien mampu mendemonstrasikan cara

menghardik, tampak meminum obat yang diberikan. Data assessment: Sdr.L mampu

menyebutkan jenis, waktu, frekuensi halusinasinya. Planing klien: anjurkan Sdr.L

memasukkan dalam jadwal harian, planing untuk penulis pertahankan SP 2, lanjutkan

SP 3.

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

Hasil evaluasi pada tanggal 6 April diperoleh data subjektif: Sdr.L

mengatakan masih mendengar bisikan tadi pagi, data objektif: Sdr.L mampu

mengulang SP 1 dan SP 2, Sdr.L memperhatikan, dan mengisi kesibukan untuk

mengontrol halusinasinya, Sdr.L meminum obat terapi. Data assessment: Sdr.L

mampu menyebutkan kegiatan yang dapat mengontrol halusinasi. Planing untuk

Sdr.L anjurkan untuk menggunakan SP 3 jika bisikan terdengar, planing untuk

penulis: lanjutkan SP 4.

Hasil evaluasi pada tanggal 7 April 2012 diperoleh data subjektif: Sdr.L

mengatakan suara bisikan muncul menjelang tidur malam. Data objektif: Sdr.L

mampu mengulang SP 1, SP 2, dan SP 3 dengan baik, Sdr.L tampak memperhatikan

cara menggontrol halusinasi SP 4 menggunakan obat secara teratur, Sdr.L tampak

meminum terapi obat. Data assessment: Sdr.L mampu menjelaskan nama, warna,

dosis, dan kegunaan obat. Planing untuk Sdr.L anjurkan untuk disiplin minum obat,

planing untuk perawat pertahankan SP 4.��

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

BAB III

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan

Menurut Direja,(2011) definisi halusinasi adalah salah satu gejala gangguan

jiwa dimana pasien mengalami perubahan sensori persepsi: merasakan sensori palsu

berupa suara, pengecapan, perabaan atau pembau. Halusinasi adalah gangguan

pencerapan (persepsi) panca indra tanpa adanya rangasangan dari luar yang didapat

meliputi semua system pengindraan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu

penuh atau baik (Stuart & sudden, 2005). Menurut Saidah (2003), halusinasi adalah

ganguan penyerapan atau persepsi panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar

yang dapat terjadi pada sistem pengindraan pada saat kesadaran penuh dan baik.

Masuknya rangsangan tersebut terjadi pada saat klien dapat menerima rangsang dari

luar dan dari individu. Dengan kata lain klien berespon terhadap rangsangan yang

tidak nyata, yang hanya dirasakan oleh klien dan tidak dapat dibuktikan.

Manifestasi klinis halusinasi antara lain yaitu bingung, apatis terhadap

lingkungan, pasien tidak dapat membedakan anttara realita dan khayalan. Sulit tidur

dan konsentrasi menurun, gelisah, agitasi, agresif, destruktif, ekspresi wajah tenang,

perasaan tidak aman, curiga, tersinggung, bicara sendiri, berkeringat, nadi cepat,

tekanan darah meningkat, halusinasi dengar, klien menyumbat telinga, sikap seperti

mendengar sesuatu, tertawa sendiri, terdiam, terengah - engah dalam pembicaraan

sulit membuat keputusan (Kusumawati, 2010).

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan,

tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan masalah klien. Data

yang dikumpulkan meliputi data biologis, data psikologis, sosial dan spiritual. Data

pada pengkajian kesehatan jiwa dapat dikelompokkan menjadi faktor predisposisi,

faktor presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping dan kemampuan koping

yang dimiliki klien (Keliat, 2005).

Pengkajian merupakan elemen penting untuk pembuatan rencana asuhan

keperawatan yang efektif yang relevensinya teridentifikasi pada pengkajian klien.

Maka dari itu pembuatan rencana dimulai dari pengkajian format pengkajian dapat

digunakan sebagai pedoman agar informasi yang diperoleh sistematis dan sebagai

bagian dokumentasi (Towsend M.C,2006).

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap

Sdr.L dengan metode auto anamnesa dan allo anamnesa, diperoleh data subjektif dan

data objektif yang sesuai dengan prioritas masalah keperawatan yang dialami Sdr. L

yaitu gangguan persepsi sensori: halusinasi didukung dengan data subjektif: Sdr.L

mendengar bisikan – bisikan yang menyuruhnya untuk mengamuk orang tuanya, dan

linkungan rumahnya, dan data objektif: Sdr.L takut, gelisah, mondar – mandir,

berteriak – teriak, nyanyi sendiri, dalam hal ini dapat simpulkan bahwa manifestasi

klinis yang dialami Sdr. L sesuai dengan manifestasi klinis yang terdapat dalam teori

yaitu gelisah, curiga, halusi dengar, menyumbat telinga.

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

Diagnosa keperawatan adalah suatu pertimbangan klinis tentang respon

individu,keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang

actual dan potensial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar bagi pemilihan

intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung gugat perawat

(Townsend.M.C 2006).

Diagnosa keperawatan adalah merupakan suatau pernyataan yang

menjelaskan respon manusia terhadap status kesehatan atau resiko perubahan dari

kelompok dimana perawat secara accountabilitas dapat mengidentifikasi dan

memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan, menurun,

membatasi, mencegah, merubah. Terdapat 4 diagnosa keperawatan yaitu, resiko

menciderai diri, orang lain dan lingkungan sebagai akibat, gangguan persepsi sensori

halusinasi sebagai core problem, dan menarik diri sebagai etiologi. (Keliat, 2005).

Penulis menyimpulkan masalah keperawatan yang utama yang dialami Sdr. L

adalah halusinasi pendengaran yang didukung dengan data subjektif: Sdr.L

mendengar bisikan – bisikan yang menyuruhnya untuk mengamuk orang tuanya, dan

linkungan rumahnya, dan data objektif: Sdr.L takut, gelisah, mondar – mandir,

berteriak – teriak, nyanyi sendiri, Masalah keperawatan sebagai penyebab dari

halusinasi yang terdapat pada Sdr.L diperoleh diagnosa ketidak efektifan koping

keluarga hal ini didukung dengan data subjektif: Sdr.L mengatakan jika dirumah

tidak ada yang mengingatkan untuk minum obat. Data objektif: tidak ada dukungan

dari keluarga dalam mengingatkan klien untuk minum obat secara teratur. Akibat dari

masalah keperawatan halusinasi pada Sdr.L adalah perilaku kekerasan hal tersebut

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

didukung dengan data subjektif: Sdr.L mengatakan bisikan suara yang menyuruhnya

mengamuk, memukul, frekuensi 3x, saat mau tidur. Data objektif: klien tampak takut,

gelisah.

Berdasarkan pohon masalah yang dialami Sdr. L dapat disimpulkan ada

kesenjangan antara pohon masalah yang dialami Sdr. L dengan pohon masalah yang

terdapat pada Sdr. L dimana masalah keperawatan yang menjadi penyebab halusinasi

dalam teori adalah menarik diri: isolasi sosial. Tetapi yang menjadi penyebab

halusinasi pada Sdr. L adalah ketidakefektifan koping keluarga.

Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan dalam membantu pemilihan

perencanaan untuk memberikan petunjuk terhadap pemberian asuahan keperawatan

kepada klien (Townsend.M.C 2006). Intervensi keperawatan terdiri dari tiga aspek

yaitu tujuan umum, tujuan khusus dan rencana tindakan keperawatan. Tujuan umum

berfokus pada penyelesaian permasalahan (P) dari diagnosa tertentu. Tujuan umum

dapat dicapai jika serangkaian tujuan khusus telah dicapai.Tujuan khusus berfokus

pada penyelesaian etiologi (E) dari diagnosa tersebut. Tujuan khusus merupakan

rumusan kemampuan yang perlu dicapai atau dimiliki klien. Kemampuan ini dapat

bervariasi sesuai dengan masalah kebutuhan klien. Umumnya, kemampuan klien pada

tujuan khusus dapat menjadi tiga aspek yaitu kemampuan kognitif yang diperlukan

untuk menyelesaikan etiologi dari diagnosa keperawatan, kemampuan psikomotor

yang diperlukan agar etiologi dapat teratasi dan kemampuan afektif yang perlu

dimiliki agar klien percaya pada kemampuan menyelesaikan masalah (Stuart dan

Laria, 2005).

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

Tujuan umum dilakukan tindakan keperawatan pada permasalahan yang

dihadapi klien yaitu agar klien dapat mengontrol halusinasinya yang di alami. TUK 1:

Sdr.L dapat membina hubungan saling percaya dengan kriteria evaluasi: ekspresi

wajah bersahabatan, menunjukan rasa tenang, ada kontak mata, mau berjabat tangan,

mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan dengan

perawat, bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi. Intervensi: bina hubungan

saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: sapa klien

dengan ramah baik verbal maupun non verbal, perkenalkan nama, nama panggilan

perawat, jelaskan tujuan berkenalan, tanyakan nama panggilan yang disukai, buat

kontrak yang jelas, tunjukan sikap jujur dan memepati janji setiap kali interaksi,

tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya, beri perhatian kepada klien dan

kebutuhan dasar klien, tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien,

dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi klien.

TUK 2: Sdr.L dapat mengenal halusinasinya dengan kriteria evaluasi: klien

menyebutkan isi, waktu, frekuensi, situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi.

Intervensi: observasi tingkah laku klien terkaid dengan halusinasinya, tanyakan

apakah klien mengalami sesuatu (halusinasi dengar), jika klien menjawabnya,

tanyakan apa yang sedang dialami, katakan bahwa perawat percaya klien mengalami

halusinasi namun perawat tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat). Katakan

bahwa ada klien yang mengalami hal yang sama namun perawat akan membantu

klien, diskusikan dengan klien isi, waktu, frekuensi, situasi dan kondisi yang

menimbulkan halusinasi.

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

TUK 3: Sdr.L dapat mengontrol halusinasinya dengan kriteria hasil: klien

dapat menyebutkan tindakan untuk mengendalikan halusinasinya, klien mampu

menyebutkan cara baru mengontrol halusinasinya, klien dapat memilih dan

memperagakan cara mengatasi halusinasinya. Intervensi: identivikasi bersama klien

cara atau tindakan yang dilakukan saat terjadi halusinasi, diskusikan cara yang

digunakan klien saat halusinasi muncul, jika cara yang digunakan maladaptif

diskusikan kerugian cara tersebut, jika cara yang digunakan adaptif beri pujian,

diskusikan cara baru untuk mengontrol halusinasi: menghardik, menemui orang lain,

melakukan kegiatan harian, minum obat sesuai resep dokter. Beri kesempatan klien

mempraktekan cara yang telah dipilih, jika berhasil beri pujian.

TUK 4: Sdr.L dapat dukungan dari keluarga dalam mengontol halusinasinya.

Kriteria evaluasi: keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan gejala

halusinasi. Intervensi: buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan, diskusikan

dengan keluarga pada saat pertemuan (pengertian halusinasi, tanda dan gejala

halusinasi, cara memutuskan halusunasi).

TUK 5: Kriteria evaluasi: Sdr.L mengikuti terapi aktifitas kelompok stimulasi

persepsi atau orientasi realitas. Intervensi: Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi

persepsi sessi 1: menonton TV. Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi persepsi

sessi 2: membaca majalah, koran. Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi persepsi

sessi 3: Gambar.

Implementasi kepeawatan adalah apabila tujuan, hasil dan intervensi telah

diidentifikasi perawat siap untuk melakukan aktivitas pencatatan pada rencana

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

���

keperawatan klien (Towsend.M.C 2006). Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh

penulis untuk Sdr.L pada saat diruang Abimanyu yaitu melakukan bina hubungan

saling percaya, menanyakan apakah masih mendengar bisikan suara yang

menyuruhnya mengamuk, memukul, meyakinkan bahwa klien saja yang

mendengarkan suara tersebut, mengatakan perawat akan membantu menghilangkan

bisikan yang dialaminya, menanyakan pada saat apa halusinasi itu muncul, membantu

mengenal halusinasinya, mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan

menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan aktifitas harian, dan

minum obat dengan benar.

Evaluasi keperawatan adalah proses berkesinambungan yang perlu dilakukan

untuk menentukan seberapa baik rencana keperawatan dilakukan (Towsend. 2006).

Penulis melakukan implementsai dan selanjutnya mendapatkan hasil evaluasi dengan

data subjektif: Sdr.L mengatakan suara bisikan muncul menjelang tidur malam, data

objektif: Sdr.L mampu mengulang SP 1, SP 2, dan SP 3 dengan baik, Sdr.L tampak

memperhatikan cara menggontrol halusinasi SP 4 menggunakan obat secara teratur,

Sdr.L tampak meminum terapi obat, data assessment: Sdr.L mampu menjelaskan

nama, warna, dosis, dan kegunaan obat, Planing untuk Sdr.L anjurkan untuk disiplin

minum obat, planing untuk perawat pertahankan SP 4.

B. Simpulan

1. Dari pembahasan diatas penulis menyimpulkan bahwa halusinasi adalah keadaan

dimana individu atau kelompok mengalami atau beresiko mengalami suatu

perubahan dalam jumlah, pola atau interpretasi stimulus yang datang. Dengan

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

tanda dan gejala dari pemenuhan kebutuha keamanan dan keselamtan : halusinasi

yang menunjukkan sikap seperti takut, gelisah, menutup telinga, nyanyi sendiri,

mondar – mandir.

2. Diagnosa keperawatan yang terdapat pada Sdr. L penulis mendapatkan masalah

keperawata ketidak efektifan koping keluarga sebagai penyebab. Perilaku

kekerasan sebagai akibat, dan penulis mengangkat gangguan persepsi sensori:

halusinasi sebagai masalah utama dalam kasus Sdr.L yang didukung data subjektif

dan data objektif.

3. Implementasi yang dilaksanakan oleh penulis pada Sdr.L diruang Abimanyu RSJD

Surakarta yaitu melakukan bina hubungan saling percaya, menanyakan apakah

masih mendengar bisikan suara yang menyuruhnya mengamuk, memukul.

Meyakinkan bahwa klien saja yang mendengarkan suara tersebut, mengatakan

perawat akan membantu menghilangkan bisikan yang dialaminya, menanyakan

pada saat apa halusinasi itu muncul, membantu mengenal halusinasinya,

mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, bercakap-cakap

dengan orang lain, melakukan aktifitas harian, dan minum obat dengan benar.

4. Evaluasi yang telah dilaksanakan oleh penulis pada kasus halusinasi Sdr.L diruang

Abimanyu RSJD Surakarta yaitu diperoleh data:

Subjektif: Sdr.L mengatakan suara bisikan muncul menjelang tidur malam.

Objektif: Sdr.L mampu mengulang SP 1, SP 2, dan SP 3 dengan baik, Sdr.L

tampak memperhatikan cara menggontrol halusinasi SP 4 menggunakan obat

secara teratur, Sdr.L tampak meminum terapi obat.

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-dodysaktio... · keperawatan dan kesehatan. Amin. Surakarta, 10 April 2012 Dody Sakti

��

Assessment: Sdr.L mampu menjelaskan nama, warna, dosis, dan kegunaan obat.

Plan untuk Sdr.L anjurkan untuk disiplin minum obat,

planing untuk perawat pertahankan SP 4.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yang diharapkan

bermanfaat, sebagai berikut:

1. Bagi rumah sakit, hendaknya menyediakan dan memfasilitasi apa yang

dibutuhkan oleh klien untuk penyembuhan, rumah sakit selalu meningkatkan

kemampuan tenaga kesehatan guna membantu penyembuhan pasien gangguan

jiwa.

2. Bagi institusi untuk selalu memberikan motivasi dorongan kepada mahasiswa

untuk penyelesaian tugas karya tulis ilmiah.

3. Bagi keluarga berikan motivasi kepada klien dan konsultasi secara rutin, belajar

cara merawat klien dengan sabar pada anggota keluarga yang menderita gangguan

jiwa.

4. Bagi perawat untuk selalu meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan

keperawatan supaya lebih profesional dalam merawat pasien dan lebih sabar

dalam memberikan pelayanan guna peningkatan keadaan pasien.