studi kasus asuhan keperawatan pemenuhan … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri...

39
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI PADA An. R DENGAN THYPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO DI SUSUN OLEH: INTIYAS DIAN KARYAWATI NIM. P.09027 PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: lythuan

Post on 13-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI

PADA An. R DENGAN THYPOID DI RUANG

FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

DI SUSUN OLEH:

INTIYAS DIAN KARYAWATI

NIM. P.09027

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI

PADA An. R DENGAN THYPOID DI RUANG

FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH:

INTIYAS DIAN KARYAWATI

NIM. P.09027

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : INTIYAS DIAN KARYAWATI

Nim : P. 09027

Program studi : D III KEPERAWATAN

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN KEAMANAN ATAU

PERLINDUNGAN : HIPERTERMI PADA An. R

DENGAN THYPOID DI RUANG FLAMBOYAN

RSUD SUKOHARJO

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari dapat di buktikan bahwa tugas akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, April 2012

Yang membuat pernyataan

INTIYAS DIAN KARYAWATI P.09027

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah ini di ajukan oleh :

Nama : INTIYAS DIAN KARYAWATI

Nim : P. 09027

Program studi : D III KEPERAWATAN

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI

PADA AN. R DENGAN THYPOID DI RUANG

FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/ Tanggal : Sabtu / 28 April 2012

Pembimbing : Siti Mardiyah, S. Kep., Ns (.....................................) NIK. 201183063

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

iv

LEMBAR PENGESAHAN Karya tulis ilmiah ini di ajukan oleh :

Nama : Intiyas Dian Karyawati

Nim : P. 09027

Program studi : D III KEPERAWATAN

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI

PADA An. R DENGAN THYPOID DI RUANG

FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/Tanggal : Senin / 30 April 2012

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Siti Mardiyah, S.Kep., Ns. (.....................................) NIK. 201183063

Penguji II : Erlina Windyastuti, S.Kep,. Ns (.....................................) NIK. 201187065

Penguji III : Mushlihah Muliana Utami, S.Kep., Ns (.....................................) NIK. 201187086

Mengetahui

Ketua Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep., Ns.

NIK. 201084050

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya tulis ilmiah

dengan judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Keamanan Atau

Perlindungan : Pada An. R Dengan Thyoid Di Ruang Flamboyan RSUD

Sukoharjo.”

Dalam penyussunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan dukunga dari berbagai pihak. Oleh karena iti pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat :

1. Bapak Setiyawan, S.Kep.,Ns selaku ketua Program Studi DIII Keperawatan

yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns selaku sekretaris ketua Program Studi DIII

Keperawatan sekaligus sebagai penguji II yang telah membimbing dengan

cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam

bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

3. Ibu Siti Mardiyah, S.Kep.,Ns selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan,

inspirasi kepada penulis.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

vi

4. Muslihah Muliana Utami, S.Kep., Ns, selaku penguji III yang telah membing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat, perhatian, kasih sayang,

dukungan pada penulis serta bantuan baik secara moril, materi maupun

spiritual sehingga laporan karya tulis ilmiah dapat terselesaikan.

6. Seseorang yang telah memberikan semangat, perhatian, dukungan, kasih

sayang, serta senantiasa setia menemani dan membantu dalam penyusunan

karya tulis ilmiah ini.

7. Kepada kakak-kakak tercinta, kedua adik tercinta dan saudara terdekat yang

senantiasa selalu memeberikan dukungan, perhatian pada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

8. Kepada teman-teman mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta yang

saya sayangi, yang telah memberikan dukungan, semangat dan membantu

dalam penyusunan karya tulis ilmiah guna memenuhi tugas akhir.

Pada penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menyadari bahwa masih

banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis,

maka dari itu penulis mohon saran dan kritik yang bersifat membangun penulis

harapkan guna kebaikan dalam penulisan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat

bagi pembaca khususnya mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Surakarta, April 2012

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................. 3

C. Manfaat Penulisan ............................................................... 4

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien .................................................................... 6

B. Pengkajian ........................................................................... 6

C. Perumusan Masalah Keperwatan ......................................... 11

D. Tujuan dan Kriteria Hasil ..................................................... 12

E. Perencanaan Keperawatan ................................................... 13

F. Implementasi Keperawatan .................................................. 13

G. Evaluasi Keperawatan .......................................................... 15

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

viii

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ......................................................................... 17

B. Simpulan dan Saran ............................................................. 22

Daftar Pustaka

Lampiran

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 Log Book

Lampiran 2 Format Pendelegasian Pasien

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 4 Asuhan Keperawatan

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang

disebabkan oleh salmonella thypi. Demam thypoid dijumpai secara luas di

berbagai Negara berkembang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis.

Data world health organization (WHO) tahun 2003 memperkirakan terdapat

sekitar 17 juta kasus demam thypoid di seluruh dunia dengan insidensi

600.000 kasus kematian tiap tahun (Riyatno, Sutrisna, 2011).

Kasus demam thypoid dilaporkan sebagai penyakit endemis di Negara

berkembang, yaitu 95% merupakan kasus rawat jalan sehingga insidensi yang

sebenarnya adalah 15-25 kali lebih besar dari laporan rawat inap dirumah

sakit. Kasus ini tersebar secara merata di seluruh propinsi di Indonesia dengan

insidensi di daerah pedesaan 358/100.000 penduduk per tahun dan di daerah

perkotaan 760/100.000 penduduk per tahun atau sekitar 600.000 dan 1,5 juta

kasus per tahun. Umur penderita yang terkena di Indonesia dilaporkan antara

3-19 pada 91% kasus. Insidensi tertinggi demam tifoid terdapat pada anak-

anak. Demam tifoid pada anak terbanyak terjadi pada kelompok umur 5 tahun

(Riyatno, Sutrisna, 2011).

Demam thypoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut

yang disebabkan oleh salmonella thypi. Penyakit ini ditandai oleh panas

berkepanjangan, ditopang dengan bakteremia tanpa keterlibatan sruktur

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

2

endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke

dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar limfe usus, dan

payer’s patch (Soedarmo, Garna, Hadinegoro, 2002: 367).

Demam merupakan salah satu keluhan utama tersering yang

disampaikan orangtua pada waktu membawa anaknya ke dokter atau ketempat

pelayanan kesehatan. Berbagai penyakit memang dimulai dengan manifestasi

demam, terutama penyakit infeksi pada umumnya, juga dehidrasi, gangguan

pusat pengatur panas, keracunan termasuk oleh obat, proses imun dan

sebagainya. Sebanyak 10-15 % anak yang dibawa kedokter adalah karena

demam. Demam pada umumnya tidak berbahaya tetapi demam tinggi dapat

membahayakan anak. Penelitian diluar negeri menunjukkan bahwa 95% ibu

merasa khawatir bila anaknya demam.

Pemenuhan kebutuhan dasar manusia ada beberapa macam,

diantaranya yaitu kebutuhan kemanan atau perlindungan salah satunya yaitu

hipertermi atau demam. Hipertermi dalah peningkatan suhu tubuh diatas

kisaran normal (NANDA International, 2009-2011:400).

Salah satu tanda dan gejala dari thypoid pada anak adalah demam,

periode inkubasi demam tifoid antara 5-40 hari dengan rata-rata antara 10-14

hari. Biasanya demam bersifat febris remiten dan suhu tidak terlalu tinggi.

Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur meningkat setiap hari,

biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam

hari. Dalam minggu kedua, penderita terus dalam keadaan demam. Dalam

minggu ketiga suhu badan berangsur-angsur turun dan kembali normal pada

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

3

akhir minggu ketiga (Soedarmo, Garna, Hadinegoro Dan Staf Pengajar

FKUI,2002,2005:370-371, 594).

Berdasarkan masalah di atas hipertermi adalah suatu masalah yang

harus dipenuhi, maka apabila terjadi demam harus segera di atasi. Demam

yang tidak segera di atasi atau berkepanjangan akan berakibat fatal, seperti hal

nya bisa menyebabkan kejang demam pada anak, dehidrasi bahkan terjadi

syok, dan gangguan tumbuh kembang pada anak.

Berdasarkan studi kasus diatas penulis tertarik menyusun suatu karya

tulis ilmiah tentang hipertermi atau demam pada anak dengan thypoid di

Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis dapat melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan keamanan atau

perlindungan : hipertermi pada An. R dengan thypoid di RSUD Sukoharjo.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis dapat melakukan pengkajian pada pasien anak dengan

pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi di

Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo.

b. Penulis dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien

pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi di

Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo.

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

4

c. Penulis dapat menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan :

hipertermi di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo.

d. Penulis dapat melakukan tindakan keperawatan pada anak dengan

pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi di

Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo.

e. Penulis dapat melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada anak

dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan :

hipertermi di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo.

f. Penulis mampu menggambarkan rasa aman yang terjadi pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan keamanan dan perlindungan :

hipertermi di Ruang Flamboyan RSUD Suukoharjo.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi institusi pendidikan.

Menjadi wacana dan bahan masukan dalam proses belajar

mengajar terhadap pemberian asuhan keperawatan pada pasien suhu tubuh

meningkat pada thypoid.

2. Bagi instansi Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

Sebagai bahan masukan dan menambah referensi untuk lebih

meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan pada pasien dengan

pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi di RSUD

Sukoharjo.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

5

3. Bagi pembaca dan perawat

Meningkatkan pengetahuan kepada pembaca tentang gangguan

kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi dengan thypoid dan

perawatan pada pasien serta dapat digunakan sebagai alat bantu bagi

perawat untuk mengevaluasi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan

bagi pasien dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan :

hipertermi dengan thypoid.

4. Bagi penulis

Diharapkan penulis dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

yang lebih mendalam dan upaya dalam memberikan asuhan keperawatan

khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau

perlindungan : hipertermi dengan thypoid.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

6

BAB II

LAPORAN KASUS

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang studi kasus yang dilakukan pada

An. R dengan thypoid, pada pengkajian yang dilakukan tanggal 3 April 2012 di

Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. Studi kasus ini dimulai dari tahap

pengkajian, penegakan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan

evaluasi.

A. Identitas Pasien

Nama pasien An. R berumur 4 tahun , pasien berjenis kelamin

perempuan, An. R adalah seorang pelajar TK, beragama islam, tempat tinggal

sekarang di Sukoharjo. Diagnosa medis Thypoid. Yang bertanggung jawab

adalah Tn. MS bertempat tinggal di Sukoharjo, Tn. MS adalah ayah pasien,

beragama islam. Penulis mendapatkan informasi dari Ny. A yaitu ibu pasien.

B. Pengkajian

1. Riwayat kesehatan pasien

Dari pengkajian An. R ditemukan hasil riwayat kesehatan yaitu

Keluhan utama pasien adalah, ibu pasien mengatakan An. R panas kurang

lebih 5 hari yang lalu, muntah dan nyeri perut. Riwayat kesehatan

sekarang ibu pasien mengatakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit

An. R mengalami badannya panas, disertai muntah dan nyeri perut. Oleh

keluarga pasien dibawa ke dokter terdekat, dari dokter pasien diberi obat

dan di anjurkan untuk istirahat di rumah. Selang beberapa hari kemudian

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

7

panas tidak turun, oleh keluarga An. R dibawa ke IGD RSUD Sukoharjo,

di IGD An. R di cek darah, dan dokter mendiagnosa bahwa An. R

menderita gejala thypoid. Setalah itu An. R dibawa pulang untuk istirahat

di rumah, tetapi saat malam hari panasnya juga tidak turun dan muntah-

muntah, lalu An. R dibawa ke IGD RSUD Sukoharjo untuk untuk di rawat

inap.

Selama dirawat di rumah sakit An. R masih mengalami panas,

tetapi panasnya naik turun, dengan suhu 38,5˚C, saat siang hari turun

menjadi 36,7˚C, saat malam naik lagi. Demam yang dialami An. R terjadi

saat malam dan pagi hari. Riwayat kesehatan masa lalu: ibu An. R

mengatakan dulu ketika masih berumur kurang lebih 1 tahun An. R pernah

dirawat di RS. Dr. Oen karena mengalami panas.

An. R merupakan anak pertama dari dua bersaudara. An. R lahir

pada tanggal 20 Maret 2009, lahir belum cukup umur, yaitu umur

kehamilan 33 minggu. Ibu An. R mengatakan An. R lahir dalam persalinan

normal di bidan terdekat. An. R lahir dengan berat 2300 gram.

Ibu pasien mengatakan, pasien belum pernah di operasi atau cedera

apapun. Dan tidak mempunyai penyakit keturunan dan penyakit menular.

Pasien juga tidak alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan.

Ibu An. R mengatakan An. R sudah mendapatkan imunisasi dasar

lengkap, yaitu BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis sesuai dengan

umur dan jadwal imunisasi. Pertumbuhan dan perkembangan An. R: berat

badan waktu lahir yaitu 2300 gram, ketika uumur 6 bulan kurang lebih

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

8

5000 gram, ketika umur 1 tahun kurang lebih 7500 gram dan berat badan

saat ini adalah 11000 gram. Usia tumbuh gigi An. R ketika umur kurang

lebih 10 bulan, tidak mengalami masalah pada gigi. Ibu pasien

mengatakan An. R bisa berjalan ketika umur 14 bulan. Saat ini An. R

sudah bersekolah TK Kecil. Interaksi dengan orang lain dan teman sebaya

cukup baik, cepat mengenal, mudah bergaul dengan siapapun. An. R tidak

mempunyai kebiasaan seperti menghisap jari, latah dan lain-lain. Aktivitas

sehari-hari An. R tidur sehabis pulang sekolah kurang lebih 1-2 jam, tidur

malam kurang lebih 10 jam. An. R sudah tidak ngompol lagi.

Pemeriksan fisik yang dilakukan penulis pada An. R adalah, Pada

pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis pada tanggal 3 April 2012

penulis mendapatkan data yaitu; keadaan umum pasien lemah. Pengukuran

pertumbuhan : berat badan : 11 kg, lingkar kepala : 46 cm, lingkar dada :

57 cm, lingkar lengan : 15 cm. Pengukuran tanda vital : suhu tubuh :

38,5oC, pernafasan : 20 kali permenit, nadi : 80 kali permenit. Pada

penampilan umum pasien : Keadaan umum pasien lemah, Tingkah laku:

An. R tidak rewel, Keadaan nutrisi : sejak kecil An. R susah makan, Z

score = = -2,9 (dikategorikan dalam berat badan rendah atau gizi

kurang).

Perkembangan : tidak terdapat keterlambatan mental. Ditandai

dengan pada pemeriksaan personal sosial, seperti mengambil makanan,

menggosok gigi tanpa bantuan, bermain ular tangga, berpakaian tanpa

bantuan pasien sudah mampu melakukannya secara mandiri. Pada

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

9

pemeriksaan adaptif-motorik halus, seperti memilih garis lebih panjang,

mencontoh, menggambar orang tiga bagian, pasien sudah mampu

melakukannya dengan mandiri. Pada perkembangan bahasa, seperti

mengetahui tiga kata sifat, mengartikan lima kata, menyebut empat kata

depan, bicara semua dimengerti, mengetahui empat kegiatan, kegunaan

tujuh benda, pasien sudah bisa melakukannya. Pada motorik kasar, seperti

berjalan tumit ke jari kaki, berdiri satu kaki lima detik, berdiri satu kaki

tiga detik, melompat dengan satu kaki, pasien bisa melakukannya.

Kulit : Warna : Coklat sawo matang, Rambut : warna : hitam,

bersih, sedikit lembab, Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran, Kepala :

simetris, mesochepal, Mata : simetris kanan-kiri, sklera tidak ikterik,

konjungtiva anemis, tidak ada oedema palpebra, isokor, Telinga : bersih,

tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik, simetris, Hidung : simetris,

tidak ada secret, Mulut : warna bibir : cokelat kemerahan, Tekstur : cukup,

membran mukosa : kering, Warna gusi : kemerahan, warna gigi : putih,

Tekstur lidah : terlihat putih kotor, Leher : simetris, tidak terdapat

pembesaran kelenjar tiroid, teraba arteri carotis, tidak terdapat distensi

vena leher, Dada : tampak terdapat retraksi dada, simetris, Paru-Paru :

Inspeksi : ekspansi dada simetris kanan-kiri, Palpasi : vocal fremitus

kanan-kiri, Perkusi: sonor, Auskultasi : bunyi nafas vesikuler tidak ada

suara tambahan, Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, Palpasi :

Ictus cordis teraba kuat di SIC V, Perkusi : Suara pekak, Auskultasi : tidak

terdapat bunyi atau suara tambahan, Abdomen : Inspeksi : perut datar,

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

10

umbilicus tidak menonjol, Auskultasi : bising usus 30 kali per menit,

Palpasi : nyeri tekan pada perut kuadran kiri bagian bawah, Perkusi :

tympani, Genetalia : An. R berjenis kelamin perempuan, tidak terdapat

gangguan pada genetalia.

2. Pengkajian Nutrisi

Riwayat nutrisi: ibu An. R mengatakan An. R diberikan susu

formula untuk pendamping ASI, karena ibu An. R bekerja. Sejak bayi

sampai sekarang susu yang diberikan nutrilon. Pasien juga diberi makanan

sereal, instan dan buatan sendiri sejak umur kurang lebih 6 bulan. Pasien

jarang sarapan pagi, makan hanya 2 kali sehari, 3 kali sehari sangat jarang

sekali. Pasien makan dengan porsi sedikit. Ibu An. R memberikan vitamin

rutin, pasien suka makan chiki atau makanan ringan. Saat sakit, pasien

tidak mau makan, makan hanya 1 buah biskuit dan sedikit pisang, itupun

harus dipaksa.

Pola eliminasi An. R ibu pasien mengatakan An. R buang air besar

sehari satu kali, pada pagi hari jumlah kurang lebih 100 cc. Dengan

konsistensi lembek, warna kuning, bau khas feses. Buang air kecil kurang

lebih 5 kali dalam sehari dengan jumlah kurang lebih 500 cc, warna

kuning jernih, bau amoniak. Saat sakit An. R buang air besar sehari kurang

lebih 2 kali sehari, dengan konsistensi cair, warna kuning, bau khas feses.

Buang air kecil kurang lebih 5 sampai 6 kali sehari dengan jumlah kurang

lebih 500 cc, warna kuning jernih, bau amoniak.

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

11

Terapi yang didapatkan oleh An. R pada tanggal 3 April 2012

yaitu, infuse Ringer Laktat 12 tetes per menit makro, Visebads 1X1 tablet,

Cefotaxim 3x250 mg, Ranitidine 3x25 mg, Paracetamol syirup 1 sendok

teh 3 kali per hari. Tanggal 4 April, infus Ringer Laktat 12 tetes per menit

makro, Cefotaxim 3x250 mg, Ranitidine 3x25 mg, Visebads 1X1 tablet,

Paracetamol syirup 1 sendok teh 3 kali per hari.

Pemeriksaan penunjang tanggal 1 April 2012 yaitu: WBC 10,5

103/UL nilai normal (4,5 - 11,0), RBC 4,54juta/mm3 nilai normal (3,9 -

5,9), HGB 11,2 gram/dl nilai normal (11,5 - 13,5), HCT 32,1% nilai

normal (37,0 - 50,0), MCV 70,7 fl nilai normal (80 – 96), MCH 24,7 pg

nilai normal (28 – 33), MCHC 34,9 % nilai normal (32 – 36), PLT 179

103/ul nilai normal (150 – 450), lymfosit 39,2 % nilai normal (22 – 40),

monosit 3,0 % nilai normal (4 – 8).

Dari hasil uji widal pada tanggal 1 april 2012 yaitu: Salmonella

thypi O didapatkan hasil 1/80 dengan nilai normal (negatif), S. Parathypi

AO 1/160 nilai normal (negatif), S. Parathypi BO 1/160 nilai normal

(negatif), S. Parathypi CO dengan hasil negatif dan nilai normal (negatif),

S. Thypi H 1/80 nilai normal (negatif), S. Parathypi AH 1/80 nilai normal

(negatif), S. Parathypi BH 1/320 nilai normal (negatif), S. Parathypi CH

negatif dengan nilai normal negatif.

C. Perumusan Masalah

Dari data yang sudah penulis dapatkan dari hasil pengkajian maka

penulis dapat menegakkan diagnosa keperawatan hipertermi berhubungan

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

12

dengan proses perjalanan penyakit. Diagnosa tersebut ditunjang oleh data

subyektif ibu pasien mengatakan anaknya panas. Data yang dilihat atau

diobservasi oleh penulis yaitu kulit teraba hangat, kulit tampak kemerahan,

suhu 38,5˚C, mukosa bibir kering, turgor kulit cukup, pasien tampak lemah.

Disini penulis hanya mencantumkan diagnosa keperawatan utama,

karena pada dasarnya hipertermi merupakan masalah yang harus segera

diatasi. Jika hipertermi tidak segera diatasi maka akan berakibat fatal, seperti

halnya bisa menyebabkan kejang pada anak, dehidrasi, syok, dan gangguan

tumbuh kembang pada anak.

D. Tujuan Dan Kriteria Hasil

Dalam penyusunan kriteria hasil, penulis berpedoman pada

SMART yaitu S (specific) dimana tujuan harus spesifik dan tidak

menimbulkan arti ganda, M (measurable) dimana tujuan keperawatan harus

dapat diukur, khususnya tentang perilaku pasien : dapat dilihat, didengar,

diraba, dirasakan, dan dibau. A (achievable) dimana harus dapat dicapai, R

(reasonable) dimana tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,

T (time) dimana harus mempunyai batasan waktu yang jelas (Nursalam,

2008:81).

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan

suhu tubuh dalam rentang normal dan stabil, dengan suhu tubuh rentang

normal 37˚C, nadi dalam rentang normal 80 sampai 100 kali per menit,

respirasi dalam rentang normal 20 kali per menit, temperatur kulit sesuai

dengan rentang yang diharapkan : kulit tidak teraba hangat, tidak ada sakit

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

13

kepala, tidak ada nyeri otot, tidak ada perubahan warna kulit, tidak ada tremor,

berkeringat saat kepanasan dan melaporkan kenyamanan suhu tubuh

(NANDA NIC NOC PSIK FIKES, 2011).

E. Perencanaan

Setelah dilakukan penegakan diagnosa keperawatan maka rencana

keperawatan yang dilakukan penulis yaitu observasi Tanda-tanda vital tiap 4

jam sekali dengan rasional tanda-tanda vital merupakan acuan untuk

mengetahui keadaan umum pasien ; berikan penjelasan kepada pasien dan

keluarga tentang peningkatan suhu tubuh dengan rasional agar pasien dan

keluarga mengetahui suhu dan membantu mengurangi kecemasan yang

timbul; anjurkan pasien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat

dengan rasional untuk menjaga agar pasien merasa nyaman pakaian tipis akan

membantu mengurangi penguapan tubuh ; anjurkkan pasien minum banyak

kurang lebih 1,5 liter per hari dengan rasional peningkatan suhu tubuh

mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan

asupan cairan banyak ; berikan kompres hangat dengan rasional untuk

membantu menurunkan suhu tubuh ; kolaborasi dengan dokter pemberian

terapi antibiotik dan antipiretik dengan rasional antibiotik untuk mengurangi

atau mencegah terjadinya infeksi dan anpiretik untuk menurunkan panas.

F. Tindakan Keperawatan

Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis pada hari selasa, 3 April

2012 jam 09.00 WIB: memonitor suhu tubuh, respon subyektif pasien yaitu

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

14

keluarga pasien mengatakan suhu tubuh masih panas, obyektifnya yaitu badan

teraba panas dengan suhu 38˚C; memberikan kompres hangat, respon

subyektif dari pasien yaitu pasien bersedia, respon obyektifnya suhu 38,5˚C,

teraba hangat; menganjurkan keluarga untuk anaknya memakai pakaian tipis

menyerap keringat respon subyektif ibu pasien mengerti dan pasien bersedia,

respon obyektifnya pasien bersedia memakainya; memberikan penjelasan

kepada pasien dan keluarga tentang peningkatan suhu respon subyektifnya ibu

pasien mau mendengarkan, respon obyektifnya peningkatan suhu dari 37,5˚C

sampai 38,5˚C; berkolaborasi dengan dokter pemberian antipiretik

(paracetamol syr, 1 sendok teh) respon subyektifnya pasien bersedia minum

obat, respon obyektifnya paracetamol masuk satu sendok makan melalui oral;

Hari rabu, 4 April 2012 jam 15.30 WIB tindakan keperawatan yang

dilakukan: memonitor suhu sesering mungkin respon subyektif pasien yaitu

keluarga pasien mengatakan suhu tubuh masih panas, obyektifnya yaitu badan

teraba panas dengan suhu 37˚C, menganjurkan ibu pasien memberi pasien

minum banyak respon subyektif pasien bersedia, respon obyektifnya pasien

tampak minum kurang lebih 2 gelas belimbing ; menganjurkan ibu pasien

untuk memberikan kompres hangat pada An. R respon subyektifnya ibu

pasien bersedia, dan respon obyektifnya pasien tampak di kompres hangat

pada dahi ; berkolaborasi dengan dokter pemberian terapi antipiretik, respon

subyektifnya pasien bersedia minum obat, respon obyektifnya paracetamol

masuk satu sendok teh melalui oral.

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

15

Pada hari kamis, 5 April 2012 tidak dilakukan tindakan keperawatan

karena pasien sudah diperbolehkan pulang, tetapi keadaan masih belum

sembuh total.

G. Evaluasi

Setelah dilakukan rencana keperawatan dan tindakan keperawatan,

evaluasi hasil pada hari selasa, 3 April 2012 adalah : subyektif : keluarga

pasien mengatakan, suhu tubuh pasien masih panas ; obyektif : tanda-tanda

vital : suhu : 38˚C ; nadi : 84 kali per menit ; pernafasan : 20 kali per menit ;

Analisis : masalah belum teratasi ; perencanaan : intervensi dilanjutkan :

monitor tanda-tanda vital, anjurkan pasien banyak minum, berikan kompres

hangat, anjurkan memakai pakaian tipis dan menyerap keringat, kolaborasi

dengan dokter pemberian terapi.

Evaluasi hari kedua, rabu, 4 April 2012 : subyektif : keluarga pasien

mengatakan, suhu tubuh pasien sudah mulai turun ; obyektif : tanda-tanda

vital : suhu 37˚C ; nadi : 84 kali per menit ; pernafasan : 20 kali per menit ;

analisis : masalah teratasi ; perencanaan : intervensi dilanjutkan.

Pada hari ketiga evaluasi tidak dilakukan karena pasien sudah pulang

tetapi keadaan masih belum sembuh total. Penulis menganjurkan untuk

perawatan dirumah dengan cara pasien harus istirahat total dirumah agar tidak

terjadi relaps atau kambuh.

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

16

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Bab ini penulis akan membahas tentang studi kasus asuhan

keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan

: hipertermi pada An. R dengan Thypoid di ruang Flamboyan RSUD

Sukoharjo. Di sini penulis hanya akan membahas diagnosa prioritas utama

yaitu hipertermi berhubungan dengan proses terjadinya penyakit dengan

alasan, bahwa hipertermi merupakan masalah utama yang harus segera diatasi.

Ruang lingkup pembahasan ini meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan,

rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi.

Hipertermi merupakan peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal

(NANDA, 2009-2011). Demam merupakan kenaikan suhu tubuh diatas

normal, meskipun tak semua kenaikan suhu disebut sebagai demam, kanaikan

suhu tubuh merupakan bagian dari biologis kompleks, yang diatur dan

dikontrol oleh susunan saraf pusat. (Sarasvati, 2010)

An. R kurang lebih 5 hari sebelum masuk rumah sakit mengeluh

badannya panas. Oleh keluarga An. R diperikasakan ke dokter terdekat.

Setelah minum obat, An. R tidak mengalami penurunan suhu. Kemudian pada

tanggal 1 april 2012 orangtua An. R membawa An. R ke IGD RSUD

Sukoharjo. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata An. R menderita gejala

thypoid. Oleh orangtua, An. R dibawa pulang untuk istirahat dirumah. Setelah

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

17

minum obat dari Rumah Sakit tidak ada penurunan suhu tubuh pada An. R,

tetapi suhu pada An. R semakin meningkat. Peningkatan suhu mencapai 39˚C.

Oleh orangtua An. R kemudian membawanya kembali ke RSUD

Sukoharjo untuk di rawat inap. Di IGD An. R mendapatkan terapi Infuse

Ringer Laktat 12 tetes per menit makro, Cefotaxim 200 mg, Ranitidine 1/3

ampul. Kemudian An. R dipindahkan ke ruang flamboyan untuk dilakukan

perawatan lebih lanjut.

Dari hasil pengkajian yang didapatkan penulis pada An. R, saat

dilakukan pemeriksaan fisik keadaan umum An. R lemah, pada pemeriksaan

kulit, kulit An. R teraba hangat, membran mukosa kering, tekstur lidah tampak

putih kotor (coated tongue). Pada pengukuran tanda-tanda vital didapatkan

suhu 38,5˚C, respirasi 20 kali per menit, nadi 84 kali per menit.

Penulis juga mendapatkan uji widal dari An. R yang dilakukan pada

tanggal 1 april 2012 dengan hasil, S. Thypi O 1/80, S. Parathypi AO 1/160, S.

Parathypi BO 1/160, S. Parathypi CO negatif, S. Thypi H 1/80, S. Parathypi

AH 1/80, S. Parathypi BH 1/320, S. Parathypi CH negatif.

Hal ini sesuai dengan Ngastiyah (2005:236) bahwa Thypoid adalah

penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan

gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan, dan

gangguan kesadaran.

Hipertermi pada anak khususnya, merupakan kebutuhan yang harus

segera dipenuhi. Jika tidak segera diatasi, maka hipertermi akan menyebabkan

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

18

kejang demam pada anak, dehidrasi, syok, gangguan tumbuh kembang pada

anak.

Berdasarkan dengan data tersebut dapat ditegakkan prioritas diagnosa

keperawatan hipertermi berhubungan proses terjadinya penyakit : Thypoid.

Penulis mengangkat diagnosa hipertermi berhubungan dengan proses

terjadinya penyakit dengan alasan karena pada saat dilakukan pengkajian

didapatkan data subyektif ibu pasien mengatakan anaknya panas. Dan data

yang dapat diobservasi atau data obyektifnya yaitu kulit teraba hangat, kulit

tampak kemerahan, suhu 38,5˚C, turgor kulit cukup, mukosa bibir kering,

pasien tampak lemah.

Data pengkajian dan pemeriksaan fisik diatas sesuai dengan referensi

yang menyatakan bahwa hipertermi adalah keadaan dimana suhu tubuh

melebhi titik set yang biasanya diakibatkan oleh kondisi tubuh atau eksternal

yang menciptakan lebih banyak panas yang dikeluarkan oleh tubuh seperti

sengatan panas, kejang atau hipertiroidisme (Brunner & Suddart, 2002).

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang sudah dirumuskan, penulis

menyusun kriteria hasil yang berpedoman pada SMART yaitu S (specific)

dimana tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda, M

(measurable) dimana tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya

tentang perilaku pasien : dapat dilihat, didengar, diraba, dirasakan, dan dibau.

A (achievable) dimana harus dapat dicapai, R (reasonable) dimana tujuan

harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, T (time) mempunyai

batasan waktu yang jelas (Nursalam, 2008:81).

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

19

Tujuan dan kriteria hasil adalah setelah dilakukan tindakan selama

2x24 jam diharapkan suhu tubuh dalam rentang normal dan stabil, dengan

suhu tubuh rentang normal, nadi dan respirasi dalam rentang normal,

temperatur kulit sesuai dengan rentang yang diharapkan, tidak ada sakit

kepala, tidak ada nyeri otot, tidak ada perubahan warna kulit, tidak ada tremor,

berkeringat saat kepanasan dan melaporkan kenyamanan suhu tubuh.

Rencana keperawatan yang dilakukan oleh penulis berdasarkan NIC

(Nursing Intervension Clasification) dan NOC (Nursing Outcome

Clasification) antara lain yaitu, observasi tanda-tanda vital setiap jam sekali

dengan rasional tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan

umum pasien ; berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang

peningkatan suhu dengan rasional agar pasien dan keluarga mengetahui suhu

dan mengurangi kecemasan yang timbul ; anjurkan pasien menggunakan

pakaian tipis dan menyerap keringat dengan rasional untuk menjaga agar

pasien merasa nyaman dan pakaian tipis akan membantu mengurangi

penguapan tubuh; anjurkan pasien minum banyak kurang lebih 1,5 liter

dengan rasional peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh

meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan banyak ; berikan

kompres hangat dengan rasional membantu menurunkan suhu tubuh ;

kolaborasi dengan dokter pemberian terapi antibiotik dan antipiretik dengan

rasional antibiotik untuk mengurangi atau mencegah terjadinya infeksi dan

antipiretik untuk menurunkan panas.

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

20

Implementasi yang dilakukan berdasarkan intervensi keperawatan

yang sudah tetapkan selama dua hari adalah, memonitor suhu tubuh pasien.

Memonitor suhu tubuh pasien yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui tanda-tanda vital dan keadaan pasien.

Memberikan kompres hangat pada pasien. Bertujuan untuk membantu

menurunkan panas. Menurut penelitian (Purwanti, Ambarwati, 2005) bahwa

kompres hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi.

Evaporasi itu sendiri merupakan hilangnya panas dengan proses keluarnya

keringat terjadi karena keringat di bagian kulit tersebut menguap. Kompres

hangat bisa dilakukan di dahi, lipatan paha, axilla, bahkan di usapkan di

seluruh tubuh dengan menggunakan handuk. Ini bertujuan agar mempecepat

penguapan, karena terdapat pembuluh darah besar.

Menganjurkan memakai pakaian tipis dan menyerap keringat. Hal ini

didukung oleh jurnal penelitian Purwanti, Ambarwati (2005) yang menyatakan

bahwa tindakan yang penulis lakukan menganjurkan pasien memakai pakaian

tipis menyerap keringat, karena dengan memakai pakaian tipis bisa

mengurangi penguapan dan melindungi permukaan tubuh terhadap lingkungan

panas.

Memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang peningkatan

suhu. Memberikan penjelasan merupakan satu cara untuk meningkatkan

pengetahuan pada pasien maupun keluarga. Menurut Notoatmodjo (2003)

faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah memberikan informasi.

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

21

dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga

menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Dengan ini orang

yang mempunyai pengetahuan baik akan mampu bersikap lebih baik terhadap

penyakitnya.

Menganjurkan ibu pasien memberi minum banyak pada An. R. Pada

tindakan keperawatan menganjurkan ibu pasien memberikan minum banyak

pada An. R bertujuan untuk membantu menurunkan panas dengan alasan

karena air minum merupakan unsur pendingin tubuh yang penting dalam

lingkungan panas dan air sendiri diperlukan untuk mencegah terjadinya

dehidrasi akibat berkeringat (Purwanti, Ambarwati, 2005).

Berkolaborasi dengan dokter pemberian terapi antipiretik (Paracetamol

syirup 1 sendok teh). Menurut (ISO, 2012) bahwa Antipiretik merupakan obat

penurun panas. Indikasi Paracetamol yaitu sebagai penghilang rasa sakit dan

penurun panas.

Dalam penatalaksanaan keperawatan berdasarkan intervensi yang

sudah ditetapkan, intervensi semua dapat di implementasikan.

Setelah penulis melakukan tindakan keperawatan selama dua hari,

maka penulis melakukan evaluasi. Evaluasi ini penulis menggunakan metode

sesuai teori yaitu SOAP (Subyektif, Obyektif, Assessment, Planning)

Pada tanggal 3 april 2012 keluarga mengatakan suhu tubuh An. R

masih panas yaitu suhunya 38˚C. Masalah belum teratasi dan intervensi

dilanjutkan dengan memonitor tana-tanda vital, anjurkan pasien minum

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

22

banyak, berikan kompres hangat, anjurkan memakai pakaian tipis menyerap

keringat, kolaborasi dengan dokter.

Pada hari kedua tanggal 4 april 2012, keluarga pasien mengatakan

suhu An. R sudah mulai menurun dengan ditunjukkan oleh suhu 37˚C, dan

masalah teratasi. Intervensi dihentikan karena pasien sudah diperbolehkan

pulang oleh dokter.

B. Simpulan dan saran

1. Simpulan

a. Hasil pengkajian yang didapatkan antara lain data subyektif ibu pasien

mengatakan anaknya panas. Data yang dilihat atau diobservasi oleh

penulis yaitu kulit teraba hangat, kulit tampak kemerahan, suhu

38,5˚C, mukosa bibir kering, turgor kulit cukup, pasien tampak lemah.

b. Diagnosa keperawatan yang muncul saat dilakukan pengkajian pada

An. R adalah hipertermi berhubungan dengan proses terjadinya

penyakit.

c. Rencana keperawatan yang dilakukan penulis yaitu observasi tanda-

tanda vital tiap 4 jam sekali ; berikan penjelasan kepada pasien dan

keluarga tentang peningkatan suhu tubuh ; anjurkan pasien

menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat ; anjurkkan pasien

minum banyak kurang lebih 1,5 liter per hari ; berikan kompres hangat

dengan rasional untuk membantu menurunkan suhu tubuh ; kolaborasi

dengan dokter pemberian terapi antibiotik dan antipiretik.

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

23

d. Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis selama dua hari yaitu :

memonitor suhu tubuh ; memberikan kompres hangat ; menganjurkan

keluarga untuk anaknya memakai pakaian tipis menyerap keringat ;

memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang

peningkatan suhu ; berkolaborasi dengan dokter pemberian Antipiretik

(paracetamol syirup, 1 sendok teh). Pada hari kamis, 5 April 2012

tidak dilakukan tindakan keperawatan karena pasien sudah

diperbolehkan pulang, tetapi keadaan masih belum sembuh total.

e. Evaluasi tindakan yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode

SOAP (Subyektif, Obyektif, Assesment, Planning). Evaluasi dilakukan

selama dua hari yaitu masalah teratasi, intervensi dihentikan karena

pasien sudah diperbolehkan pulang tetapi kondisi belum sembuh total.

2. Saran

a. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan memberikan pelayanan kepada pasien seoptimal mungkin

dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana prasarana yang

merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek klinik dan

pembuatan laporan.

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

24

c. Bagi Penulis

Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu

seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan

pada pasien secara optimal.

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Alih Bahasa: Waluyo Agung, Yasmin Asih, Juli, Kuncoro, I Made Karyasa. Jakarta: EGC.

Doenges, ME., Moorhouse dan M.F., Geisster A. (2000). Rencana Asuhan

Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Hermalinda. (2010). Pemanfaatan Teknologi dalam Pengukuran Suhu. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Jakarta. http://edprint. FKUI.ac.id_pdf.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. (2009). Informasi Spesialite Obat (ISO)

Indonesia. Jakarta: PT. ISFI.

Iqbal Wahid Mubarak. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan

Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Herdman, Heather. (2009). Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan Definisi

dan Klasifikasi. Alih Bahasa: Sumarwati Made, Widiarti Dwi, Tiar Estu, Translate: Ester Monica. Jakarta: EGC.

Nursalam. (2003). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi II. Jakarta: Salemba Medika

Poerwo Soedarmo, dkk. (2002). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Infeksi dan

Penyakit Tropis. Edisi I. Jakarta: IDAI.

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses

dan Praktik. Edisi 4. Volume 1. Jakarta: EGC.

Purwanti, Sri, Ambarwati Nur W. (2008). Pengaruh Kompres Hangat terhadap

Perubahan Suhu Tubuh pada Pasien Anak Hipertermi di Ruang Rawat

Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. UMS Surakarta. http://journalanak.org/pdf. Di akses pada tanggal 10 April 2012.

Purwoko, Jauhari Ismail, Soetaryo. (2003). Demam pada Anak: Perabaan Kulit,

Pemahaman dan Tindakan Ibu. Volume 35 No. 2. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RS Dr. Sardjito. Yogyakarta. Diakses pada tanggl 16 April 2012. http://www.pediatric.com/pkb/061022023336 .xvm.7143

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

Riyatno, Puspitasari Ine, Sutrisna Eman. (2011). Cost Effectiveness Analysis

Pengobatan

Demam Thypoid Anak Menggunakan Sefotaksim dan Kloramfenikol. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal soedirman: RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Diakses pada tanggal 13 April 2012. http://www.pediatric.com/pkb/06102202336.xvm.7143

Saleh, Julianto. (2003). Hierarki Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham

Maslow: Aplikasi Terhadap Klasifikasi Mad’u dalam Proses Dakwah.

Diakses pada tanggal 16 April 2012. http://garuda.dikti.go.id/jurnal/ detil/id/24:112598/q/pengarang:%20julianto%20/offset/0/limit

Sarasvati, Yuliani. (2010). Menjadi Dokter bagi Anak Anda. Kalibayem. Yogyakarta. Bahtera Buku.

Suriadi, Yuliani. (2010). Buku Pegangan Praktis Klinik Asuhan Keperawatan

pada Anak. Edisi 2. Jakarta. Sagung Seto.

Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan

Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

LAMPIRAN �

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Intiyas Dian Karyawati

Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 19 Juli 1990

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Dawung Rt. 02/I Godog, Polokarto, Sukoharjo

Riwayat Pendidikan : TK Godog I

SD Negeri Godog I

SMP Negeri I Polokarto

SMA Negeri I Polokarto

Riwayat Organisasi : OSIS

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN … · endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar