studi kasus

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu lambang bunyi yang orbitrer yang digunakan oleh Manusia untuk berkomunikasi. Oleh sebab itu, penerapan bahasa individu sebagai mata pelajaran pokok di lembaga pendidikan formal, misalnya di sekolah SMKN 3 Kota Solok, sebagai mata pelajaran pokok, pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa mampu berbahasa Indonesia yang baik dan mampu menerapkan kaidah telah dilakukan bahasa Indonesia. Berbagai cara lakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan bahasa Indonesia, tidak hanya seperti dibentuknya program khusus latihan untuk guru-guru bahasa Indonesia maupun program umum. Tidak hanya pemerintah saja dari guru bahasa Indonesia melalui peralihan metode yang tepat agar motivasi dan minat siswa dapat dipercaya. 1

Upload: putra-data

Post on 08-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bagus di baca

TRANSCRIPT

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu lambang bunyi yang orbitrer yang digunakan oleh Manusia untuk berkomunikasi. Oleh sebab itu, penerapan bahasa individu sebagai mata pelajaran pokok di lembaga pendidikan formal, misalnya di sekolah SMKN 3 Kota Solok, sebagai mata pelajaran pokok, pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa mampu berbahasa Indonesia yang baik dan mampu menerapkan kaidah telah dilakukan bahasa Indonesia.

Berbagai cara lakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan bahasa Indonesia, tidak hanya seperti dibentuknya program khusus latihan untuk guru-guru bahasa Indonesia maupun program umum. Tidak hanya pemerintah saja dari guru bahasa Indonesia melalui peralihan metode yang tepat agar motivasi dan minat siswa dapat dipercaya.

Dalam sikap dapat dibedakan menjadi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, aspek konatif. Dalam ketiga aspek tersebut maka, aspek konatif inilah yang paling berperan dalam mengambil tindakan atau menentukan pikiran berdasarkan sikap tertentu.

Melalui pendidikan dalam keluarga dan sekolah, ditanamkan dan dikembangkan sikap terhadap banyak hal. Di sekolah, terutama dikembangkan sikap-sikap yang berkaitan dengan kehidupan sekolah itu sendiri, seperti sikap disiplin dan bekerja dengan jujur, juga diusahakan supaya berkembang sikap-sikap yang dipandang penting dalam kehidupan masyarakat.

Selama penulis menjalani PLK di Kelas X, penulis dapat melihat secara langsung bagaimana sikap siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia. Sikap siswa yang satu berbeda dengan sikap yang lain. mereka mempunyai perbedaan dalam berbagai hal seperti perbedaan latar belakang dan lingkungan rumah tangganya, perbedaan kondisi makanan dan kesehatan, berbeda kecerdasan dan kemampuannya dan berbeda minatnya.

Berdasarkan keterangan diatas maka penulis tertarik untuk membuat laporan studi kasus yang berjudul Sikap Siswa Terhadap Bahasa dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMKN 3 KOTA SOLOK, terutama dalam materi Membuat Laporan Perjalanan dan Menyampaikan Laporan Perjalanan B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan mengungkapkan kasus yang dijumpai selama praktek Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMKN 3 Kota Solok adalah untuk :

1. Menyikapi siswa selama belajar bahasa indonesia

2. Sebagai bahan informasi bagi guru bidang studi bahasa Indonesia untuk dapat membangkitkan minat belajar bahasa Indonesia.

3. Sebagai masukan bagi jajaaran pimpinan sekolah atau dapat mengevaluasi kembali hasil belajar bahasa Indonesia.

4. Sebagai bahan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia untuk mencari solusi tentang masalah yang dihadapi siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia.

C. Ruang Lingkup Studi Kasus

Karena keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan yang penulis miliki, maka penulis membatasi permasalahan dalam ruang lingkup.

1. Studi kasus ini dilakukan pada siswa kelas X SMKN 3 Kota Solok.

2. Membahas sikap siswa terhadap bahasa Indonesia dan hubungannya dengan hasil belajar siswa siswa Kelas X SMKN 3 Kota Solok.

D. Perumusan Masalah dan Studi Kasus

Kompleksnya sikap siswa dalam belajar bahasa Indonesia perlu dicarikan solusinya penulisan ini hanya bertujuan untuk meneliti, Bagaimana sikap siswa terhadap bahasa Indonesia dan hubungannya dengan hasil belajar siswa itu sendiri, yang meliputi :

1. Bagaimana sikap siswa terhadap bahasa Indonesia dan bagaimana mengatasinya

2. Sikap siswa terhadap bahasa dan hubungannya dengan hasil belajar bahasa Indonesia.

E. Kegunaan Studi Kasus

Kegunaan dengan rumusan masalah dalam studi kasus ini, diharapkan hasilnya dapat memberikan kontribusi kepada :

1. Guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan Bahasa Indonesia dengan menumbuhkan motivasi dan minat belajar Bahasa Indonesia siswa

2. Penulis sendiri, sebagai pengembangan pengetahuan dan pengembangan diri dalam perkembangan pengetahuan dan ilmu pendidikan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk studi kasus penulis lakukan dengan beberapa cara :

1. Secara tidak langsung, penulis mendapat informasi dari majelis guru, kepala sekolah dan tata usaha

2. Secara langsung, penulis melakukan observasi di Kelas X SMKN 3 Kota Solok melihat dan merasakan langsung masalah-masalah yang timbul selama PLK

3. Dengan wawancara, dengan beberapa orang siswa untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A. Tinjaun tentang Sikap

Istilah tentang sikap sering digunakan untuk menunjukkan seseorang dan tingkah laku yang ada sangkut pautnya dengan perbuatan. Sikap juga merupakan perasaan dari dalam diri seseorang baik rasa senang, tertarik yang tercermin pada semua tindakannya. Prayitno (1973, hal 78) berpendapat bahwa : cara-cara belajar (yang meliputi berbagai kebiasaan dan sikap dalam belajar) akan sangat mempengaruhi hasil belajar yang akan dicapai. Bila sikap seseorang merupakan sikap negatif dengan kata lain dia tidak menyenangi suatu objek maka diperkirakan hasil belajarnya tidak sebaik siswa yang bersikap positif terhadap suatu objek.

Sementara itu menurut pendapat W.S Winkel ( 1987 : hal 77) mengatakan bahwa orang yang bersikap tertentu cendurng menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek itu, berguna atau berharga baginya atau tidak, bila objek dinilai baik untuk saya maka dia mempunyai sikap positif, bila objek dinilai jelek untuk saya maka dia mempunyai sifat negatif.

Dapat diambil kesimpulan bahwa sikap adalah kesiapan respon yang sifatnya positif atau negatif terhadap objek atau situasi secara konsisten.

B. Sikap Siswa terhadap bahasa Indonesia

Aktifitas mental dalam belajar adalah kompleks. Salah satu aspek yang dapat menimbulkan pola berpikir tertentu pada setiap individu adalah sikap pada pikir itu selanjutnya mempengaruhi terhadap tindakan-tindakan yang akan dilakukan baik dalam kehidupannya sehari-hari.

Sikap seseorang terhadap suatu objek dapat diketahui dari kesedian merespon yaitu kerja sama dengan teman, cara menyelesaikan tugas, mengulangi pelajaran, juga kepuasan dalam memberikan respon yaitu kegiatan membaca, keaktifan dalam kelas, study kelompok, serta penerimaan sebuah nilai yaitu mengikuti dalam pelajaran secara teratur, menerima bahasa Indonesia, pemilihan sebuah nilai yaitu aktif mempelajari objek tertentu.

C. Sikap Siswa terhadap Bahasa dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia terutama dalam Bahasa Tulis dan Bahasa Lisan

Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami sesuatu mata pelajaran. Disamping itu hasil belajar dapat juga berupa ketrampilan, nilai dan sikap setelah siswa itu mengalami proses belajar. Prayitno (1973, hal 35) mengemukakan pengertin hasil belajar yaitu Suatu yang diperhatikan, dikuasai atau merupakan hasil dari adanya proses belajar Diharapkan hasil belajar yang dicapai hendaknya mempunyai efek terhadap peningkatan minta siswa untuk mempelajari beberapa hal, mempunyai sikap positif terhadap proses belajar mengajar. Menurut Oemar Hamalik (1989, hal 21) hasil belajar merupakan Suatu perubahan tingkah laku yang timbul dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap dan kebiasaan, ketrampilan menghargai perkembangan sikap-sikap sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani.

D. Sikap Siswa Terhadap Bahasa dan Hubungannya

1. Bahasa tulis dan bahasa lisan

Menulis dapat dianggap sebagai proses ataupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan.

Menurut seorang penulis memahami betul arti kata menulis, seorang penulis yang paham akan konsekuensi sebuah tulisan pasti mempertimbangkan respon yang akan diperolehnya jika tulisan dibaca orang lain.

Begitu juga halnya dengan keterampilan berbahasa lisan terdiri dri keterampilan menyimak dan berbicara. Hakikat menyimak dapat dilihat dari berbagai segi (logan, 1972) menyimak dapat dipandang sebagai suatu sarana, sebagai suatu keterampilan, sebagai seni, sebagai suatu sarana, sebagai suatu keterampilan, sebagai seni, sebagai suatu proses, sebagai suatu respon atau sebagai suatu pengalaman kreatif, jadi tujuan utama pembelajaran menyimak, melatih siswa SMKN 3 Kota Solok memahami bahasa lisan, oleh sebab itu, pemilihan bahan pembelajaran menyimak harus disesuaikan dengan karakteristik siswa SMKN 3 Kota Solok.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bahasa Indonesia merupakan suatu ilmu/pelajaran yang kurang disukai oleh siswa.

2. Guru/pendidik, orang tua dan lingkungan harus bersama-sama membimbing siswa belajar dan berupaya menumbuhkan minat dan motivasi siswa.

3. Kondisi kelas memberikan pengaruh yang cukup besar dalam minat belajar siswa.

4. Metode pengajaran harus dievaluasi lagi atau dipilih yang dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa, salah satunya dengan mengusahakan metode belajar yang menyenangkan.

5. Pendekatan dari guru pada siswa perlu untuk menumbuhkan minat belajar siswa, karena antara guru dan siswa sudah dekat, maka siswa akan menyukai pelajaran sehingga akan berusaha menjadi yang terbaik dengan mendalami ilmu yang diberikan guru tersebut.

B. Saran-saran

1. Buku penunjang membantu siswa dalam memahami pelajaran di rumah, belajar sendiri atau kelompok jadi hendaknya setiap siswa harus memiliki 1 buku pegangan.

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa keberhasilan seseorang sangat dipengaruhi oleh sikap individu itu terhadap apa yang dipelajarinya. Sikap yang ditunjukkan itu menyatu pada hari individu dalam menghayati suatu objek yang dipelajarinya. Sikap itu ada dua yaitu sikap positif dan sikap negatif. Apabila siswa memiliki sikap positif terhadap bahasa, maka hasil belajar akan baik, sebaliknya apabila siswa memiliki sikap negatif terhadap bahasa Indonesia maka hasil belajar bahasa akan buruk.

Melalui wawancara yang penulis lakukan kepada sebagian siswa, penulis menanyakan alasan mereka bersikap negatif terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari jawaban siswa tersebut yaitu :

1. Bangga apabila bisa memberikan bantuan saat ujian

2. Terpaksa berdiskusi karena tidak mengerti

3. PR dikerjakan berkelompok/malas mengerjakan PR

4. Tidak pedul terhadap tugas yang diberikan5. Tugas dikerjakan apabila wajib dikumpulkan

6. Sering menunda-nunda tugas, dan menilai tugas yang lain lebih penting

7. Menganggap soal sulit.

8. Malas mengulang pelajaran

9. Acuh tak acuh dalam diskusi bahasa Indonesia

10. Bosan membaca

11. Tidur di kelas

12. Suka menyanggah guru13. Senang berada di luar kelas.

14. Suka mengomentari tugas yang telah diberikan15. Suka mengatur guru ketika memberikan tugas.

2. Hendaknya guru dan calon guru selalu menumbuhkan minat belajar siswa dengan metode belajar menyenangkan.

3. Hendaknya guru dan calon guru selalu meningkatkan penguasaannya terhadap materi bahasa Indonesia dan metode pengajaran yang mudah dan cepat dipahami.

4. Hendaknya sarana dan prasarana yang dibutuhkan siswa berada di dalam lingkungan sekolah, sehingga tidak ada alasan siswa untuk keluar.

LAPORAN STUDI KASUS

SIKAP SISWA TERHADAP BAHASA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMKN 3 KOTA SOLOK

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Penyelesaian

Mata Kuliah PL Kependidikan

ELSA FEBRI YANITA1210004888201059Dosen Pembimbing RINI WIRASTY B, S.S., MP.dJURUSAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

SOLOK

2014HALAMAN PENGESAHAN

Diajukan Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah

Pengalaman Laporan Kependidikan STUDI KASUS

SIKAP SISWA TERHADAP BAHASA DENGAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS X SMKN 3 KOTA SOLOK Mengetahui,

Solok, Desember 2014 Dekan FKIP UMMY Dosen Pembimbing

Dra. ROSMYATI MP.d

RINI WIRASTY B, S.S., MP.d

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat membantu dan menyelesaikan laporan studi kasus ini yang berjudul SIKAP SISWA TERHADAP BAHASA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X Membuat laporan dan menyampaikan laporan di SMkN 3 KOTA SOLOK.

Laporan studi kasus ini penulis susun berdasarkan pengalaman-pengalaman yang penulis dapatkan selama menjadi Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK) yang dilaksanakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP) UMMY di SMKN 3 KOTA SOLOK Dalam penyusunan laporan studi kasus ini, penulis banyak menemui kesulitan, namun semua dapat diatasi dengan adanya bantuan dari berbagai pihak.

1. Ibuk Mila Purnama Sari SP.d pembimbing dalam menjalani pengalaman lapangan kependidikan.2. Bapak/ibu staf pengajar di SMKN 3 KOTA SOLOK Semua pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan pengalaman lapangan kependidikan dan penulisan laporan.

Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan pada penulis, semoga mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT yang maha segalanya.

Dalam menyusun laporan penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis dengan segala kelapangan hati menerima kritikan dan saran-saran demi terciptanya sebuah laporan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mohon maaf bila ada sesuatu yang tidak semestinya baik selama pengalaman lapangan kependidikan berlangsung maupun dalam penyelesaian laporan ini.

Solok, Desember 2015Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1

B. Tujuan Penulisan

2

C. Ruang Lingkup Studi Kasus

3

D. Perumusan Masalah Dalam Studi Kasus

3

E. Kegunaan Studi Kasus

4

F. Teknik Pengumpulan Data

4

BAB II PEMBAHASAN STUDI KASUS

A. Tinjauan Tentang Sikap

5

B. Sikap Siswa Terhadap Bahasa Indonesia

6

C. Hasil Belajar Bahasa Indonesia

6

D. Sikap Siswa Terhadap dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Terutama Dalam Bahasa Tulis dan Bahasa Lisan

7

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

8

B. Saran

8

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1982. Teknik Belajar yang Tepat. Semarang: Mutiara.Hamalik, Oemar. 1980 Metode Mengajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito.

Handoko, Martin. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku, Jakarta: Kanisius.

i

ii

iii

iv

ii

PAGE 10