studi evaluasi dan perencanaan sistem saluran...

9
STUDI EVALUASI DAN PERENCANAAN SISTEM SALURAN DRAINASI UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KOTA PURUK CAHU KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Ardian Suwindra 1 , Ussy Andawayanti 2 , Prima Hadi Wicaksono 2 1 Mahasiswa Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya email : [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir diketahui terjadi genangan di Kota Puruk Cahu yang mengganggu aktifitas mansyarakat. Evaluasi saluran drainasi dan simulasi banjir diperlukan untuk mengetahui faktor penyebabnya. Luapan Sungai Barito mencapai ketinggian +41,00. Hasil analisa debit banjir historis didapatkan besarnya debit adalah 6.821,12 m 3 /dt dengan kala ulang 6 tahunan. Evaluasi kapasitas saluran drainasi dilakukan dengan metode perbandingan antara debit rencana dengan kala ulang 10 tahun dan kapasitas saluran. Sedangkan simulasi banjir menggunakan RAS Mapper pada software HEC-RAS 5.0.3 dengan debit banjir rancangan 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun dengan alternatif solusi pembuatan tanggul dan kolam penampungan sementara dengan memanfaatkan lahan kosong di lokasi tersebut. Hasil evaluasi saluran didapatkan sebagian besar saluran tidak dapat menampung debit banjir rancangan, sehingga dilakukan perencanaan dimensi saluran baru. Besarnya dimensi saluran rencana dikelompokkan menjadi tiga tipe. Tipe I (b=1m dan h=1m), tipe II (b=1,5m dan h=1,5m) dan tipe III (b=1m dan h=1,5m). Besarnya biaya yang diperlukan untuk perencanaan saluran baru adalah Rp76.753.687.506,00. Alternatif pemecahan masalah banjir Sungai Barito adalah dengan menggali potensi lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk kolam penampungan sementara seluas 0,95 km 2 dan pembuatan tanggul dengan tinggi 4,00 m. Hasil simulasi banjir dengan alternatif penambahan tanggul dan pembuatan kolam penampungan sementara dapat mengurangi luas genangan banjir hingga 42%. Kata kunci: Drainasi, evaluasi, rehabilitasi, banjir. ABSRTACT A few years ago there was a runoff in the Puruk Cahu City and disturbing social activity. Evaluation of drainage and flood simulation is needed to determine the factors cause it. Flood of Barito River reaches a height of +41,00. From the analysis of historical flood discharge, discharge of history flood obtained magnitude is 6.821,12 m 3 / sec and estimated return period is 6 th . Evaluation of the capacity of drainage channels carried by the method of comparison between the discharge design with a return period of 10 years and the channel capacity. Flood simulation using RAS Mapper on HEC-RAS software version 5.0.3 with the design flood discharge are 1 year, 2 years, 5 years, 10 years, and 20 years with the alternative solution is flood wall and retarding by utilizing vacant land in the city of Puruk Cahu. The results of the evaluation channel obtained that most existing channels cannot accommodate the flood discharge design 10 years, so that should be planning a new channel dimensions according it. The magnitude of the dimensions of the channel design are grouped into three types. Type I (b=1m ; h=1m), type II (b=1,5m ; h=1,5m) and type III (b=1m ; h=1,5m). The cost required to plan a new channel of drainage is much Rp76.753.687.506,00 Alternative solutions Flood of Barito River is to explore the potential of vacant land that can be used for Retarding an area of 0,95 km 2 and manufacture of high flood wall to 4,00 m. The simulation results with an alternative flood walls and manufacturing retarding effectively to reduce the impact of Barito River flooding until 42%. Keywords: Drainage, evaluation, rehabilitation, flood

Upload: trinhthien

Post on 13-Jun-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STUDI EVALUASI DAN PERENCANAAN SISTEM SALURAN DRAINASI

UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KOTA PURUK CAHU

KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Ardian Suwindra1, Ussy Andawayanti2, Prima Hadi Wicaksono2

1Mahasiswa Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

email : [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir diketahui terjadi genangan di Kota Puruk Cahu yang

mengganggu aktifitas mansyarakat. Evaluasi saluran drainasi dan simulasi banjir diperlukan untuk

mengetahui faktor penyebabnya. Luapan Sungai Barito mencapai ketinggian +41,00. Hasil analisa

debit banjir historis didapatkan besarnya debit adalah 6.821,12 m3/dt dengan kala ulang 6 tahunan.

Evaluasi kapasitas saluran drainasi dilakukan dengan metode perbandingan antara debit rencana

dengan kala ulang 10 tahun dan kapasitas saluran. Sedangkan simulasi banjir menggunakan RAS

Mapper pada software HEC-RAS 5.0.3 dengan debit banjir rancangan 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, 10

tahun, dan 20 tahun dengan alternatif solusi pembuatan tanggul dan kolam penampungan sementara

dengan memanfaatkan lahan kosong di lokasi tersebut.

Hasil evaluasi saluran didapatkan sebagian besar saluran tidak dapat menampung debit banjir

rancangan, sehingga dilakukan perencanaan dimensi saluran baru. Besarnya dimensi saluran

rencana dikelompokkan menjadi tiga tipe. Tipe I (b=1m dan h=1m), tipe II (b=1,5m dan h=1,5m)

dan tipe III (b=1m dan h=1,5m). Besarnya biaya yang diperlukan untuk perencanaan saluran baru

adalah Rp76.753.687.506,00.

Alternatif pemecahan masalah banjir Sungai Barito adalah dengan menggali potensi lahan

kosong yang dapat dimanfaatkan untuk kolam penampungan sementara seluas 0,95 km2 dan

pembuatan tanggul dengan tinggi 4,00 m. Hasil simulasi banjir dengan alternatif penambahan

tanggul dan pembuatan kolam penampungan sementara dapat mengurangi luas genangan banjir

hingga 42%.

Kata kunci: Drainasi, evaluasi, rehabilitasi, banjir.

ABSRTACT A few years ago there was a runoff in the Puruk Cahu City and disturbing social activity.

Evaluation of drainage and flood simulation is needed to determine the factors cause it. Flood of

Barito River reaches a height of +41,00. From the analysis of historical flood discharge, discharge

of history flood obtained magnitude is 6.821,12 m3 / sec and estimated return period is 6th.

Evaluation of the capacity of drainage channels carried by the method of comparison between

the discharge design with a return period of 10 years and the channel capacity. Flood simulation

using RAS Mapper on HEC-RAS software version 5.0.3 with the design flood discharge are 1 year,

2 years, 5 years, 10 years, and 20 years with the alternative solution is flood wall and retarding by

utilizing vacant land in the city of Puruk Cahu.

The results of the evaluation channel obtained that most existing channels cannot accommodate

the flood discharge design 10 years, so that should be planning a new channel dimensions according

it. The magnitude of the dimensions of the channel design are grouped into three types. Type I (b=1m

; h=1m), type II (b=1,5m ; h=1,5m) and type III (b=1m ; h=1,5m). The cost required to plan a new

channel of drainage is much Rp76.753.687.506,00

Alternative solutions Flood of Barito River is to explore the potential of vacant land that can

be used for Retarding an area of 0,95 km2 and manufacture of high flood wall to 4,00 m. The

simulation results with an alternative flood walls and manufacturing retarding effectively to reduce

the impact of Barito River flooding until 42%.

Keywords: Drainage, evaluation, rehabilitation, flood

1. PENDAHULUAN

Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

genangan air di beberapa titik di Kota

Puruk Cahu akibat belum adanya saluran

drainasi yang memadai.

Mengingat bahwa lokasi genangan

yang terjadi merupakan daerah pusat kota

yang menjadi sentral dari berbagai

kegiatan perekonomian, maka harus ada

sistem drainasi yang baik. Dengan adanya

drainasi yang baik maka genangan air

hujan dapat disalurkan ke badan air

sehingga genangan dapat dihindari dan

aktifitas masyarakat tidak akan terganggu.

Terlepas dari permasalahan saluran

darinasi, Kota Puruk Cahu merupakan kota

yang dilalui sungai besar yaitu Sungai

Barito. Pada tahun 2014 tinggi muka air

banjir Sungai Barito mencapai elevasi

+41,00 dan menggenangi daerah di sekitar

Jembatan Dirung Bajo dengan ketinggian

mencapai 1m. Tingginya muka air banjir

Sungai Barito mengakibatkan aliran pada

sungai-sungai kecil di Kota Puruk Cahu

menjadi tertahan. Kondisi topografi Kota

Puruk Cahu yang banyak cekungan

menjadi tempat genangan akibat luapan

sungai ini. Oleh karena itu perlu dilakukan

analisa sebaran banjir untuk mengetahui

pengaruh banjir akibat meluapnya Sungai

Barito.

Tujuan dari studi ini adalah untuk

mengetahui besar dan kala ulang debit

banjir historis Sungai Barito, mengetahui

besarnya debit banjir untuk evaluasi

saluran drainasi, mengetahui besarnya

kapasitas saluran eksisting, mendapatkan

dimensi saluran baru sesuai dengan debit

banjir rancangan, mendapatkan Rencana

Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan,

mengetahui sebaran banjir dari luapan

Sungai Barito di Kota Puruk Cahu.

mengetahui efek penambahan tanggul dan

tampungan banjir sementra untuk

menanggulangi banjir Sungai Barito.

Manfaat dari studi ini adalah

didapatkan gambaran mengenai kondisi

saluran drainasi di Kota Puruk Cahu,

didapatkan hasil evaluasi kapasitas saluran

drainasi yang belum berfungsi secara

maksimal, didapatkan estimasi biaya yang

diperlukan untuk perencanaan saluran

drainasi sesuai dengan debit banjir

rancangan, didapatkan pula gambaran

mengenai sebaran banjir akibat luapan

Sungai Barito serta alternatif pemecahan

masalah untuk mengurangi dampak akibat

kejadian banjir tersebut.

2. METODOLOGI

Pada studi ini, digunakan metode

evaluasi perbandingan antara debit hujan

rencana dan kapasitas saluran eksisting

yang tersedia untuk analisa drainasi.

Sedangkan untuk penanganan banjir

Sungai Barito disimulasikan dengan RAS

Mapper pada Software HEC-RAS 5.0.3.

Lokasi Studi

Lokasi studi ini adalah di Kota Puruk

Cahu Kabupaten Murung Raya Provinsi

Kalimantan Tengah.

Gambar 1. Lokasi Kota Puruk Cahu di

Peta Administrasi Kabupaten

Murung Raya

Data yang Digunakan

1. Peta lokasi studi untuk mengetahui

kondisi lokasi secara lebih detail.

2. Data Hujan. Data ini digunaka nuntuk

analisa debit banjir rencana.

3. Peta Topografi daerah lokasi studi. Peta

ini digunakan untuk sebaran dan pola

aliran permukaan di lokasi studi.

4. Peta Tata Guna Lahan. Peta ini

digunakan untuk mencari koefisien

pengaliran dari masing masing zona

perencanaan.

5. Data Penduduk. Digunakan untuk

analisa debit air kotor pemukiman.

6. Data Harga Satuan Dasar Kota Puruk

Cahu. Data ini digunakan untuk

menganalisa biaya yang dibutuhkan

untuk perencanaan.

7. Peta Citra Satelit. Digunakan untuk

simulasi sebaran banjir Sungai Barito.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil pembahasan dalam studi

ini adalah sebagai berikut.

Debit Banjir Histori Sungai Barito

Berikut ini adalah peta sebaran banjir

histori Sungai Barito di Kota Puruk Cahu

pada peta topografi.

Gambar 2. Sebaran Banjir Histori pada

Peta Topografi

Analisa debit banjir Sungai Barito

digunakan metode Hidrograf Satuan

Sintetis (HSS) Nakayasu. Adapun

parameter yang dibutuhkan adalah luas

DAS, panjang sungai utama dan koefisien

pengaliran. Besarnya debit puncak metode

HSS Nakayasu adalah:

)TTp

RoACQp

3,0*3.0(*68,3

**

Keterangan:

Qp : debit puncak banjir (m3 /dt)

R0 : hujan satuan (mm)

Tp : tenggang waktu dari permulaan

hujan sampai puncak banjir (jam)

T0.3 : waktu yang diperlukan oleh

penurunan debit, dari debit puncak

sampai menjadi 30 % dari jam

puncak (jam)

Berikut ini merupakan batas DAS

Barito yang berpengaruh terhadap debit

banjir di Kota Puruk Cahu.

Gambar 3. DAS Barito yang berpengaruh

di Kota Puruk Cahu

Luas DAS yang berpengaruh adalah

21.022 km2 dengan panjang sungai utama

324 km. Berdasarkan analisa debit banjir

metode HSS Nakayasu didapatkan

besarnya debit dengan kala ulang 1 tahun,

2 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun

sebagai berikut.

Gambar 4. Hidrograf Banjir Sungai Barito

Metode HSS Nakayasu

Berdasarkan analisa daya tampung

berdasarkan penampang Sungai Barito

didapatkan hasil untuk setiap kenaikan

muka air adalah seperti pada tabel berikut

ini.

35,00 2.453,36 5.012,36 6.629,35 7.709,66 8.841,78 10.122,88

(m3/dt) (m

3/dt) (m

3/dt) (m

3/dt)

TR 5 TH TR 10 TH

(m3/dt) (m

3/dt)

JAM

TR 1 TH TR 2 TH TR 20 TH TR 50 TH

0,000

2000,000

4000,000

6000,000

8000,000

10000,000

12000,000

0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00

De

bit

(m3/

dt)

waktu (Jam)

HIDROGRAFT BANJIR SUNGAI BARITO

Q 1 Tahun

Q 2 Tahun

Q 5 Tahun

Q 10 Tahun

Q 20 Tahun

Q 50 Tahun

Tabel 1. Hubungan antara Elevasi Muka

Air dan Debit Sungai Barito

Elevasi Muka Air Debit (m3/detik

28

30

32 34

36

38 40

41

42

0,00

238,26

790,95 1.630,37

2.746,41

4.191,40 5.986,94

6.821,12

7.723,94

Gambar 5. Grafik Hubungan Debit dan

Kala Ulang Debit Banjir

Sungai Barito Metode HSS

Nakayasu

Hasil analisa kapasitas tampungan

Sungai Barito pada elevasi +41,00 adalah

sebesar 6.821,12 m3/detik. Dari grafik

hubungan antara debit dan kala ulang

banjir rancangan Sungai Barito yang

diperoleh dengan metode HSS Nakayasu

diketahui kala ulang banjir histori Sungai

Barito adalah 6 tahunan.

Analisa Debit Rencana Sluran Drainasi

Metode Rasional

Metode rasional adalah metode untuk

menghitung debit banjir maksimum dari

curah hujan. Metode ini dapat

menggambarkan hubungan antara debit

limpasan dengan besar curah hujan secara

praktis untuk luas DAS hingga 300 ha.

Rumus yang digunakan:

Qp = 0,00278. C. I. A

Keterangan:

Qp : debit puncak (m3/dtk)

C : koefisien pengaliran

I : intensitas hujan rerata selama waktu

tiba banjir (mm/jam)

A : luas daerah tangkapan (ha)

Mengacu pada kejadian banjir histori

yang pernah terjadi maka untuk

perencanaan drainasi digunakan kala ulang

10 tahun untuk mengantisipasi kejadian

serupa terlampaui kembali. Berikut ini

merupakan skematisasi saluran drainasi

yang ada di Kota Puruk Cahu, Kabupaten

Murung Raya, Provinsi Kalimantan

Tengah.

Gambar 6. Skema Saluran Drainasi Kota

Puruk Cahu.

Berdasarkan analisa debit rencana

metode rasional didapatkan debit

persaluran sebagai berikut.

Tabel 2. Debit Rencana Saluran Drainasi

Metode Rasional Nama

Saluran Jalan C Rerata

I A Q

mm ha m3/dt

Saluran 1 Jl.Veteran 0,405 169,23 16,36 3,11

Saluran 2 Kh. Dewantara 0,416 124,49 23,25 3,35

Saluran 3 A.Yani 1 0,494 78,21 15,19 1,63

Saluran 4 A.Yani 2 0,490 78,02 15,41 1,64

Saluran 5 A.Yani 3 0,419 129,16 36,25 5,45

Saluran 6 P.Basan 1 0,459 169,90 1,80 0,39

Saluran 7 P.Basan 2 0,404 73,88 1,95 0,16

Saluran 8 P.Basan 3 0,417 123,75 2,12 0,30

Saluran 9 P.Basan 4 0,448 123,75 2,53 0,39

Saluran 10 Cilik Riwut 1 0,381 157,29 4,03 0,67

Saluran 11 Cilik Riwut 2 0,359 116,32 5,10 0,59

Saluran 12 Cilik Riwut 3 0,463 186,06 2,14 0,51

Saluran 13 B.Utomo 1 0,348 260,73 0,35 6,22

Saluran 14 B.Utomo 2 0,457 298,76 0,37 0,14

Saluran 15 B.Utomo 3 0,451 76,26 7,74 0,74

Saluran 16 B.Utomo 4 0,440 77,14 7,03 0,66

Saluran 17 Jend. Sudirman 1 0,415 135,37 1,94 0,30

Saluran 18 Jend. Sudirman 2 0,457 99,88 8,86 1,12

Saluran 19 Jend. Sudirman 3 0,472 98,69 6,29 1,12

Saluran 20 Jend. Sudirman 4 0,429 81,50 10,58 1,03

Saluran 21 Jend. Sudirman 5 0,445 85,54 8,65 0,92

Analisa Debit Air Kotor Pemukiman

Buangan air kotor setiap km2 dapat

dihitung sebagai berikut:

Qk = (Pn.q)/A

Maka debit air kotor untuk masing-

masing saluran drainasi dihitung sebagai

berikut :

Qki = Qk x Ai

Keterangan :

Qk : debit air kotor rata-rata (m3/dt/km2)

Pn : jumlah penduduk

q : debit air buangan (lt/dt/orang)

A : luas total wilayah (km2)

Qki : debit air kotor per saluran (m3/dt)

Ai : luas tiap daerah pengaliran (km2)

Berikut ini adalah hasil perhitungan

debit air kotor buangan dari pemukiman.

Tabel 3. Debit Air Kotor Pemukiman

Nama

Saluran Jalan

Luas

Pemukiman Qk Qki

km2 (m3/dt/km2) (m3/dt)

Saluran 1 Jl.Veteran 0,062 0,0815 0,0051

Saluran 2 Kh. Dewantara 0,091 0,0815 0,0074

Saluran 3 A.Yani 1 0,067 0,0815 0,0054

Saluran 4 A.Yani 2 0,059 0,0815 0,0048

Saluran 5 A.Yani 3 0,120 0,0815 0,0097

Saluran 6 P.Basan 1 0,007 0,0815 0,0006

Saluran 7 P.Basan 2 0,007 0,0815 0,0006

Saluran 8 P.Basan 3 0,009 0,0815 0,0007

Saluran 9 P.Basan 4 0,011 0,0815 0,0009

Saluran 10 Cilik Riwut 1 0,015 0,0815 0,0012

Saluran 11 Cilik Riwut 2 0,017 0,0815 0,0014

Saluran 12 Cilik Riwut 3 0,007 0,0815 0,0006

Saluran 13 B.Utomo 1 0,001 0,0815 0,0001

Saluran 14 B.Utomo 2 0,002 0,0815 0,0001

Saluran 15 B.Utomo 3 0,030 0,0815 0,0025

Saluran 16 B.Utomo 4 0,025 0,0815 0,0021

Saluran 17 Jend. Sudirman 1 0,005 0,0815 0,0004

Saluran 18 Jend. Sudirman 2 0,036 0,0815 0,0030

Saluran 19 Jend. Sudirman 3 0,025 0,0815 0,0021

Saluran 20 Jend. Sudirman 4 0,034 0,0815 0,0028

Saluran 21 Jend. Sudirman 5 0,022 0,0815 0,0018

Besarnya debit air kotor buangan dari

pemukiman sebesar 85% dari jumlah

kebutuhan air bersih penduduk untuk

katagori kota kecil yaitu 100 l/or/hr dengan

jumlah penduduk Kota Puruk Cahu hasil

dari proyeksi menggunakan metode

aritmatik sebesar 53.871 jiwa.

Evaluasi Kapasitas Saluran Drainasi

Debit banjir rancangan untuk kawasan

pemukiman dihitung berdasarkan besarnya

debit air hujan (Qah) ditambah dengan debit

air kotor (Qak). Bentuk perumusan debit

banjir rancangan adalah sebagai berikut :

Q = Qah + Qak

Keterangan :

Q : debit banjir rancangan (m3/dtk)

Qah : debit banjir akibat air hujan (m3/dtk)

Qak : debit banjir akibat air kotor (m3/dtk)

Evaluasi kapasitas saluran drainasi

dilakukan dengan membandingkan antara

debit banjir rencana total dari debit akibat

hujan dan debit air kotor dibandingkan

dengan kapasitas saluran bedasarkan

pendekatan hidrolika.

Tabel 4. Hasil Evaluasi Saluran Drainasi Nama

Saluran Jalan

Q Rencana Kapasitas Keterangan

m3/dt m3/dt

Saluran 1 Jl.Veteran 3,118 3,524 AMAN

Saluran 2 Kh. Dewantara 3,357 2,623 TIDAK AMAN

Saluran 3 A.Yani 1 1,638 1,858 AMAN

Saluran 4 A.Yani 2 1,643 1,871 AMAN

Saluran 5 A.Yani 3 5,464 2,583 TIDAK AMAN

Saluran 6 P.Basan 1 0,390 0,306 TIDAK AMAN

Saluran 7 P.Basan 2 0,162 0,089 TIDAK AMAN

Saluran 8 P.Basan 3 0,305 0,327 AMAN

Saluran 9 P.Basan 4 0,391 0,327 TIDAK AMAN

Saluran 10 Cilik Riwut 1 0,674 0,183 TIDAK AMAN

Saluran 11 Cilik Riwut 2 0,593 0,151 TIDAK AMAN

Saluran 12 Cilik Riwut 3 0,514 0,205 TIDAK AMAN

Saluran 13 B.Utomo 1 6,137 1,618 TIDAK AMAN

Saluran 14 B.Utomo 2 0,139 0,729 AMAN

Saluran 15 B.Utomo 3 0,743 0,728 TIDAK AMAN

Saluran 16 B.Utomo 4 0,665 0,734 AMAN

Saluran 17 Jend. Sudirman 1 0,304 0,166 TIDAK AMAN

Saluran 18 Jend. Sudirman 2 1,128 0,248 TIDAK AMAN

Saluran 19 Jend. Sudirman 3 1,424 0,246 TIDAK AMAN

Saluran 20 Jend. Sudirman 4 1,031 0,151 TIDAK AMAN

Saluran 21 Jend. Sudirman 5 0,918 0,156 TIDAK AMAN

Dari hasil evauasi diketahui bahwa

banyak saluran yang tidak memenuhi

sehingga perlu direncanakan dimensi

saluran baru yang sesuai dengan debit

rencana.

Rencana Dimensi Saluran Baru

Dimensi saluran baru yang sesuai

dengan debit limpasan kala ulang 10 tahun

untuk masing-masing saluran di

kelompokkan menjadi tiga tipe saluran.

Tipe 1 dengan dimensi (b = 1m dan h =

1m) pada ruas Jl.veteran, Jl.Kh.Dewantara,

Jl.Ahmad Yani, dan Jl.Budi Utomo. Tipe 2

dengan (b = 1,5m dan h = 1,5m) pada ruas

Jl.Cilik Riwut dan Jl.Pulo Basan. Tipe 3

dengan (b = 1m dan h = 1,5m) pada ruas

jalan Jendral Sudirman. Berikut ini

merupakan tipikal penampang rencana

saluran baru.

Gambar 7. Tipikal Rencana Penampang

Saluran Baru

Rencana Anggaran Biara (RAB)

Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang

diperlukan untuk perencanaan dimensi

saluran drainasi baru untuk masing masing

ruas jalan adalah:

1. Jl. Veteran, ruas kanan sepanjang 714,5

m total biaya Rp4.622.431.521,00

2. Jl. Dewantara, ruas kiri sepanjang 967,3

m total biaya Rp6.257.205.305,00

3. Jl. A.Yani, ruas kanan sepanjang 1.694,4

dan ruas kiri sepanjang 2.600,7 m

total biaya Rp27.782.273.600,00

4. Jl. Pulo Basan, ruas kanan sepanjang

686,4 m dan ruas kiri sepanjang 872,0m

total biaya Rp6.191.032.470,00

5. Jl. Cilik Riwut, ruas kanan sepanjang

219,0m dan ruas kiri sepanjang 675,5m

total biaya Rp3.553.923.602,00

6. Jl. Budi Utomo, ruas kanan sepanjang

815,8m dan ruas kiri sepanjang 828,4m

total biaya Rp10.635.854.262,00

7. Jl.Jend.Sudirman, ruas kanan sepanjang

1.698,8 m dan ruas kiri sepanjang 1.994,7

m total biaya Rp17.740.027.820,00

Jumlah biaya keseluruhan adalah sebesar

Rp76.753.687.506,00

Analisa Sebaran Banjir Sungai Barito

dengan RAS Mapper pada Software

HEC-RAS 5.0.3

Berikut ini tampilan HEC-RAS 5.0.3.

Gambar 8. Software HEC-RAS 5.0.3

Analisa sebaran banjir Sungai Barito

dilakukan berdasarkan debit banjir metode

HSS Nakayasu untuk kala ulang 5 tahun,

10 tahun, dan 20 tahun dengan dua kondisi

yaitu kondisi eksisting dan rencana.

Pada kondisi rencana ditambahkan

alternatif tanggul dan kolam penampungan

banjir sementara dengan memanfaatkan

dataran rendah pada lokasi studi.

Potensi area yang memungkinkan

untuk dijadikan sebagai kolam

penampungan banjir sementara adalah

seluas 0,95 km2 dengan kedalaman 4,00 m,

sedangkan untuk tanggul adalah sepanjang

1,50 km dengan tinggi tanggul 4,00 m

dengan elevasi puncak tanggul pada

+44,00.

Gambar 9. Layout Kolam Penampungan

Banjir Sementara

Gambar 10. Potongan Melintang Kolam

Tampungan Banjir Sementara

Gambar 11. Rencana Bentuk Tanggul

Penahan Banjir

Berikut ini merupakan hasil simulasi

banjir dengan menggunakan RAS Mapper

pada HEC-RAS 5.0.3 untuk kala ulang

debit banjir 5 tahun,10 tahun dan 20 tahun

Sungai Barito.

Gambar 12. Layout Eksisting Kota

Puruk Cahu

Gambar 13. Sebaran Banjir Q 5 Tahun

Kondisi Eksisting

Gambar 14. Sebaran Banjir Q 10 Tahun

Kondisi Eksisting

Gambar 15. Sebaran Banjir Q 20 Tahun

Kondisi Eksisting

Gambar 16. Layout Rencana Penempatan

Tanggul dan Penampungan

Banjir Sementara

Gambar 17. Sebaran Banjir Q 5 Tahun

Kondisi Rencana

Gambar 18. Sebaran Banjir Q 10 Tahun

Kondisi Rencana

Gambar 19. Sebaran Banjir Q 20 Tahun

Kondisi Rencana

Berdasarkan analisa sebelumnya,

diketahui bahwa debit banjir histori yang

pernah terjadi memiliki kala ulang 6 tahun,

sehingga dalam studi ini dilakukan analisa

sebaran banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10

tahun dan 20 tahun dimaksudkan untuk

melihat bagaimana sebaran banjir secara

lebih terinci berdasarkan kala ulang

tersebut.

Berikut ini disajikan tabel rekapitulasi

hasil simulasi yang diperoleh dari analisa

luas sebaran banjir pada kondisi eksisting

dan kondisi rencana dengan penambahan

alternatif tanggul dan kolam penampungan

banjir sementara.

Tabel 5. Tabel Reduksi Banjir Untuk

Setiap Kala Ulang Banjir

Kala

Ulang

Banjir

(Tr)

Luas Luapan Banjir

(km2) Reduksi

Luas

Daerah

Banjir

(km2)

Persentase

Reduksi Luas

Daerah Bajir Tanpa

Tanggul

Dengan

Tanggul

5 tahun 9,59 5,55 4,03 42%

10 tahun 13,22 9,04 4,18 32%

20 tahun 19,17 12,53 6,65 35%

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari pembahasan studi

ini adalah sebagai berikut:

1. Besarnya debit banjir histori Sungai

Barito pada ketinggian muka air +41,00

adalah 6.821,12 m3/detik dengan kala

ulang kejadian banjir adalah 6 tahunan.

2. Besarnya debit rancangan drainasi rata-

rata dengan kala ulang 10 tahun adalah

sebasar 1,45 m3/detik.

3. Dari hasil analisa kapasitas saluran

drainasi didapatkan besarnya kapasitas

rata-rata saluran sebesar 0,896 m3/detik.

Sehingga perlu dilakukan perencanaan

dimensi saluran baru karena kapasitas

eksisting saat ini tidak dapat

menampung debit banjir rencana.

4. Dimensi saluran baru dikelompokkan

menjadi tiga tipe saluran. Tipe 1 dengan

dimensi (b = 1m dan h = 1m) pada ruas

Jl.veteran, Jl.Kh.Dewantara, Jl.Ahmad

Yani, dan Jl.Budi Utomo. Tipe 2

dengan (b = 1,5m dan h = 1,5m) pada

ruas Jl.Cilik Riwut dan Jl.Pulo Basan.

Tipe 3 dengan (b = 1m dan h = 1,5m)

pada ruas jalan Jendral Sudirman.

5. Jumlah biaya keseluruhan yang

diperlukan untuk perencanaan saluran

baru adalah Rp76.753.687.506,00

6. Berdasarkan hasil simulasi banjir

dengan menggunakan RAS Mapper

didapatkan luasan sebaran banjir untuk

kala ulang 5 tahun, 10 tahun dan 20

tahun.

7. Besarnya reduksi daerah genangan

banjir dengan alternatif tanggul dan

kolam tampungan sementara untuk kala

ulang banjir 5 tahun adalah 42%, 10

tahun adalah 32% dan 20 tahun adalah

35%.

Saran berdasarkan hasil pembahasan

dalam studi ini adalah:

Permasalahan banjir Kota Puruk Cahu

diakibatkan oleh minimnya sarana dan

prasarana drainasi kota serta luapan banjir

dari Sungai Barito. Penanganan terhadap

masalah banjir di Kota Puruk Cahu harus

membahas semua aspek yang berkaitan

dengan sistim dan jaringan lalu lintas air,

baik dari sistem drainasinya maupun dari

sistem sungainya.

Perencanaan drainasi yang sesuai

karakteristik hidrologi Kota Puruk Cahu

perlu untuk menanggulangi permasalahan

genangan akibat terjadinya hujan lokal.

Perencanaan tanggul dan kolam

tampungan banjir sementara bisa dijadikan

alternatif untuk penanganan banjir akibat

meluapnya Sungai Barito. Banyaknya

lahan kosong di Kota Puruk Cahu

memungkinkan untuk dibuat sebagai

tempungan banjir untuk menampung

akumulasi debit banjir dari sungai-sungai

kecil yang ada di Kota Puruk Cahu.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum. 1999.

Perencanaan Sistem Drainasi Jalan.

Jakarta

Departemen Pekerjaan Umum. 2012.

Perencanaan Drainasi Kota. Jakarta

Direktorat Jenderal Bina Marga. 1990.

Petunjuk Desain Drainasi Permukaan

Jalan. 1990. Jakarta.

Hadisusanto, Nugroho. 2010. Aplikasi

Hidrologi. Malang. Jogja

Mediautama.

Suhardjono. 1984. Drainase. Fakultas

Teknik Universitas Brawijaya,

Malang.

US Army Corp. HEC-RAS River Analysis

System. 2016. US Army Corp of

Engineers.