(studi di smp islam hidayatullah banyumanik...

93
MANAJEMEN HUMAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.I) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam Disusun oleh : M. SYAIFUDDIN JAZULI NIM : 3 1 0 4 2 7 5 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

Upload: hoangtram

Post on 06-Feb-2018

270 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

MANAJEMEN HUMAS

PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

(Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.I)

dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam

Disusun oleh :

M. SYAIFUDDIN JAZULI NIM : 3 1 0 4 2 7 5

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2009

Page 2: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

ii

DEPATEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI “WALISONGO”

FAKULTAS TARBIYAH SEMARANG Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185

P E N G E S A H A N Skripsi Saudara/i : M. Syaifuddin Jazuli

N I M : 3104275

J u r u s a n : Kependidikan Islam (KI)

Dengan Judul : Manajemen Humas Pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi

di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)

telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang pada tanggal :

2 Januari 2009

dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan

studi Program Sarjana Strata (S.1) guna memperoleh gelar Sarjana dalam ilmu

Tarbiyah

Semarang, 25 Maret 2009 Penguji, Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Drs. H. Mustaqim Drs. Widodo Supriyono, M.A.

NIP 150215811 NIP 150231367

Penguji I Penguji II

Drs. H. Syamsuddin Yahya, Drs. Abdul Wahid, M.Ag.

NIP 150170121 NIP 150268214

Pembimbing

Page 3: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

iii

NOTA PEMBIMBING Lamp. : 7 (tujuh) Eksemplar Kepada :

H a l. : Naskah Skripsi Yth.Dekan Fakultas

a.n. Sdr/I : M. Syaifuddin Jazuli Tarbiyah IAIN “Walisongo”

Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini saya kirimkan Naskah Skripsi Sdr/i :

N a m a : M. Syaifuddin Jazuli

N I M : 3104275

J u r u s a n : Kependidikan Islam (KI)

Judul Skripsi : Manajemen Humas Pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi di

SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)

Dengan ini saya mohon agar Skripsi Saudara/i. tersebut dapat

dimunaqosahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I, Pembimbing II

Fahrurrozi, M.Ag Isama’il SM. M.Ag NIP. 150 NIP. 150

Page 4: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

iv

M O T T O

لحق من ربك فال تكونن من الممترينا ﴾١۴٧:البقراة﴿

Artinya: “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu

termasuk orang-orang yang ragu”. (Q.S. Al-Baqarah : 147).∗

∗Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989. hlm. 37.

Page 5: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

v

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, karya ini kupersembahkan kepada:

Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa dengan tulus

memberikan do’a restu, mencurahkan segala kasih sayang, bimbingan,

perhatian, dan dukungan untukku.

Kakak-kakakku, kalianlah yang menjadi semangat hidupku tuk

mewujudkan sebuah harapan.

Sahabat-sahabat seperjuangan yang segalanya begitu indah dengan

kasih sayang serta persahabatan kalian. Serta teman-teman mahasiswa

IAIN Walisongo Semarang yang selalu memberikan motivasi

kepadaku tuk segera menyelesaikan skripsi ini.

Seseorang yang selama ini telah mengisi kehidupanku.Terima kasih

atas do’a dan dukungannya, tetaplah menjadi bagian dalam hidupku.

Page 6: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis

menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah

ditulis oleh orang lain atau diterbitkan oleh orang lain.

Demikian pula skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran

orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi

yang dijadikan sebagai bahan rujukan.

Semarang, 15 Januari 2009

Deklarator,

M. Syaifuddin Jazuli NIM. 3104275

Page 7: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

vii

ABSTRAK M. Syaifuddin Jazuli (NIM. 3104275). Manajemen Humas pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang). Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam IAIN Walisongo Semarang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Strategi Humas di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang. (2) Pengelolaan Humas di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. yaitu data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-angka. Sedangkan metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu metode observasi (pengamatan), interview (wawancara) dan dokumentasi. Sehingga data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yang dilakukan secara induktif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan Humas, SMP

Islam Hidayatullah Semarang dalam menjalin hubungan masyarakat, baik masyarakat sekolah maupun masyarakat umum menggunakan beberapa strategi diantaranya yaitu dengan koordinasi, mempresentasikan materi kegiatan, melalui surat tugas dan fasilitas atau sarana prasarana. Kemudian dalam menjalankan kegiatan humas terdapat dua bentuk kegiatan untuk menjalin keharmonisan antara warga SMP Islam Hidayatullah sendiri (internal public) yaitu dengan mengadakan beberapa kegiatan diantaranya; Home visit, gerakan Infaq dan Shodaqoh (Jum’at beramal), kunjungan sosial dan baksos, kunjungan (silaturrahmi) ke rumah guru, Subuh call dan lain-lain. Selain itu, dalam maenjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat umum (external public) adalah dengan PGOTW, brosur, pekan olah raga dan seni, seminar lokakarya dan training, layanan internet, komite sekolah, lembaga bimbingan belajar dan lain-lain. Sedangkan dalam pengelolaan humas di SMP Islam Hidayatullah, yaitu dengan menggunakan beberapa instrumen manajemen, yaitu mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Yang secara langsung melibatkan semua komponen-komponen di sekolah (guru, siswa, Kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan Nasional.

SMP Islam Hidayatullah merupakan lembaga pendidikan Islam yang

bernuansa Islami, maka segala bentuk strategi dan pengelolaan yang dikembangkan selalu diwarnai dengan nilai-nilai Islam, sebagaimana simbol yang melekat pada sekolah ini adalah “Membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. yang disertai dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang tinggi dan kukuh berikhtiar”.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi,

bagi komponen sekolah terutama bagi Humas di lingkungan sekolah, sehingga dapat dijadikan bahan informasi dan masukan untuk meningkatkan program dan pengelolaan Humas dalam pendidikan islam.

Page 8: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

viii

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرحمن الرحيم

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah (Rab al-Alamin), yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Manajemen Humas Pada Lembaga

Pendidikan Islam (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)”.

Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad

Saw. pembawa risalah kenabian yang telah menuntun ummat manusia menuju

jalan yang diridhai Allah SWT.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini

bukanlah hasil jerih payah penulis sendiri, melainkan atas pertolongan Allah yang

dijelmakan melalui makhluk-Nya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ibnu Hadjar, M. Ed., selaku Dekan fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang beserta segenap stafnya.

2. Ismail SM, M. Ag., selaku ketua Jurusan Kependidikan Islam (KI) dan

Mustofa Rahman, M. Ag., selaku Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam (KI).

3. Fatah Syukur NC, M. Ag., selaku dosen wali studi yang selalu membimbing

dan mengarahkan selama kuliah.

4. Fahrurrozi, M. Ag., selaku dosen pembimbing I dan Ismail SM, M.Ag. selaku

dosen pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan

pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan

skripsi ini di tengah kesibukannya.

5. Para dosen pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis

mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Adi Suipto, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Islam Hidayatullah

Banyumanik Semarang yang telah memberikan waktu, izin, dan data guna

penyusunan skripsi ini.

Page 9: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

ix

7. Drs. Darso, Sutasmin S. Pd, Sigit K, A. Md, Andrei Hartoyo dan segenap

dewan guru SMP Islam Hidayatullah, yang telah membantu memberikan

waktu guna menyelesaikan penelitian ini.

8. Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moral maupun

material kepada penulis, kakak-kakakku tersayang serta segenap keluarga

yang dengan tulus mendoakan dan memberikan bantuan secara moril maupun

materiil kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan di Jurusan KI 2004 Fakultas Tarbiyah yang

memberikan motivasi kepada penulis agar menyelesaikan studi ini segera,

dengan slogan “seng penting lulus”. Tetap semangat dan semoga cepat lulus.

10. Tim PPL SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang, kawan-kawan

KKN Desa Kediten Plantungan Kendal dan kawan-kawan Bim-Bim Kos, yang

selalu berbagi pengalaman baik suka maupun duka. Kalian adalah teman yang

hebat dan pasti akan menjadi orang hebat.

11. Semua pihak yang tidak bisa saya sebut satu per satu yang telah membantu

penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan dan budi mereka selalu mendapat ridho dan rahmat

dari Allah SWT. Seiring do’a dan ucapan terima kasih penulis mengharapkan

tegur sapa, kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat membawa manfaat

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca yang budiman. Penulis hanya

bertawakkal kepada Allah, karena penulis sadar bahwa hanya kepada Allah-lah

semuanya akan kembali. Wallahu A’lam bis Showab.

Semarang, 15 Januari 2009

Penulis,

M. Syaifuddin Jazuli NIM : 3 1 0 4 2 7 5

Page 10: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

x

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

HALAMAN DEKLARASI ............................................................................. vi

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 6

D. Penegasan Istilah ....................................................................... 6

E. Telaah Pustaka............................................................................ 7

F. Metode Penelitian ...................................................................... 9

BAB II : MANAJEMEN HUMAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN

ISLAM

A. Pengertian, Fungsi, Prinsip, Tujuan dan Strategi Manajemen

Humas ........................................................................................ 13

a. Pengertian Manajemen Humas ............................................. 13

b. Fungsi Manajemen Humas.................................................... 18

1. Perencanaan (Planning) ................................................. 18

2. Pengorganisasian (Organizing)....................................... 20

3. Penggerakan (Actuating) ................................................ 22

4. Evaluasi (Evaluating) ..................................................... 23

c. Prinsip Manajemen Humas ................................................... 24

d. Tujuan Humas pada Lembaga Pendidikan Islam.................. 25

Page 11: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

xi

e. Strategi Humas Pada Lembaga Pendidika Islam ................. 27

B. Lembaga Pendidikan Islam ....................................................... 34

1. Pesantren atau Pondok Pesantren......................................... 35

2. Madrasah atau Sekolah Islam .............................................. 36

3. Pendidikan Nonformal/Informal .......................................... 36

BAB III: MANAJEMEN HUMAS DI SMP ISLAM HIDAYATULLAH

BANYUMANIK SEMARANG.

A. Kondisi Umum SMP islam Hidayatullah Banyumanik

Semarang .............................................................................. 39

1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan SMP Islam

Hidayatullah ...................................................................

2. Letak Geografis SMP Islam Hidayatullah ...................... 41

3. Sarana dan Prasarana SMP Islam Hidayatullah .............. 41

4. Struktur Organisasi SMP Islam Hidayatullah ................ 42

5. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan SMP Islam

Hidayatulllah .................................................................. 43

6. Visi, Misi, Tujuan dan Indikator Keberhasilan SMP

Islam Hidayatullah ......................................................... 45

B. Strategi Humas di SMP Islam Hidayatullah ........................ 48

C. Pengelolaan Humas di SMP Islam Hidayatullah .................. 49

1. Perencanaan (Planning) Program Humas ...................... 49

a. Program Kompetensi (Ekstrakurikuler) ................... 51

b. Program Insidental ................................................... 51

c. Program Ibadah Praktis ............................................ 51

d. Program Khusus Kelas 3 .......................................... 51

2. Pengorganisasian (Organizing)....................................... 53

3. Penggerakan (Actuating) ................................................ 54

4. Evaluasi (Evaluating)...................................................... 55

Page 12: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

xii

BAB IV : ANALISIS TENTANG MANAJEMEN HUMAS DI SMP

ISLAM HIDAYATULLAH BANYUMANI SEMARANG.

A. Analisis tentang Strategi SMP Islam Hidayatullah dalam

Mengembangkan Humas.......................................................... 61

B. Analisis tentang Manajemen Humas di SMP Islam

Hidayatullah ............................................................................. 62

1. Perencanaan (Planning) .................................................... 62

2. Pengorganisasian (Organizing).......................................... 63

3. Penggerakan (Actuating) ................................................... 64

4. Evaluasi (Evaluating) ........................................................ 65

C. Analisis tentang Keberhasilan Humas dan Kritik di SMP

Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang ) ......................... 66

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 69

B. Saran-saran ................................................................................ 70

C. Penutup ...................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Riwayat Pendidikan Penuliss

Lampiran II : Penunjukan Pembimbing Skripsi

Lampiran III : Daftar Interview

Lampiran IV : Mohon Izin Riset

Lampiran V : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran VI : Struktur Organisasi SMP Islam Hidayatullah

Lampiran VII : Dokumen SOP (Standard Operation Procedur) Bidang Humas

Tahun 2007/2008 SMP Islam Hidayatullah semarang.

Lampiran VIII : Piagam PASSKA Institut

Lampiran IX : Piagam PASSKA Fakultas

Lampiran X : Piagam KKN

Lampiran XI : Surat Keterangan Ko Kurikuler

Lampiran XI : Transkip Ko Kurikuler

Page 14: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Lembaga pendidikan utamanya sekolah, tidak bisa terlepas dari

manajemen, karena manajemen marupakan komponen integral yang tidak

dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tanpa adanya

manajemen, tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara

optimal, efektif dan efisien.1 Pada kerangka inilah tumbuh kesadaran akan

pentingnya memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah. Hal

ini diharapkan agar tercapai tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat,

yaitu meningkatnya kinerja sekolah dan terlaksananya proses pendidikan di

sekolah secara produktif, efektif dan efisien, sehingga menghasilkan lulusan

yang produktif dan berkualitas.2

Hubungan Sekolah dengan Masyarakat pada hakikatnya merupakan

sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan

pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Dalam hal ini, sekolah sebagai

sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar,

yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat

erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif dan efisien.

Selain itu, sekolah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan

kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan.

Untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara lembaga pendidikan

dengan masyarakat, maka diperlukan manajemen humas, yang akan dikelola

secara serius dan professional oleh setiap lembaga pendidikan, khususnya

lembaga pendidikan Islam. Sehingga dapat berjalan lebih efektif dan efisien

serta membuahkan hasil yang maksimal.

1 E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan Implementasi, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 20. 2 E.Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), Cet.3, hlm. 166.

1

Page 15: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

2

Dengan adanya Humas dalam pendidikan, maka akan terjalin kerjasama

antar semua pihak, baik warga sendiri (internal public) dan masyarakat umum

(eksternal public). Sehingga hubungan yang harmonis ini akan membentuk,

(1) saling pengertian antar sekolah, orang tua, masyarakat dan lembaga-

lembaga lain yang ada di masyarakat, termasuk dunia kerja, (2) saling

membantu antar sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat, arti dan

pentignya peran masing-masing, (3) kerjasama yang erat antara sekolah

dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan mereka merasa bangga dan

ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan disekolah.3

Oleh karena itu, sekolah berkewajiban memberi penerangan tentang

tujuan- tujuan, program-program, kebutuhan, serta keadaan masyarakat. Dan

disamping itu, sekolah juga harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan,

harapan dan tuntutan masyarakat, terutama terhadap sekolah. Dengan kata

lain, antara sekolah dan masyarakat harus dibina dan dikembangkan suatu

hubungan yang harmonis.4 Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari masyarakat. Hubungan serasi, terpadu, serta timbal

balik yang diciptakan dan dilaksanakan agar peningkatan mutu pendidikan dan

pembangunan dapat saling menunjang.5

Pentingnya Humas pendidikan dapat diterangkan sebagai berikut; (1)

Humas merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam semua

pelaksanaan pekerjaan agar sekolah atau lembaga pendidikan tersebut

mempunyai wahana yang resmi untuk dapat berhubungan dengan masyarakat

luas serta menunjukkan kepada masyarakat tersebut mengenai kegiatan yang

sudah, sedang, dan apa yang akan dikerjakan, (2) Dengan Humas, sebuah

orgaisasi mempunyai berbagai alat untuk menyebarkan ide atau gagasannya

kepada organisasi atau badan lain, (3) Dengan kegiatan Humas, sebuah

organisasi dapat minta bantuan yang diperlukan dari organisasi atau badan

lain, (4) Humas mendorong usaha seseorang atau suatu organisasi pendidikan

3 Ibid. hlm, hlm.166. 4 Ibid. hlm. 165. 5 Ary H.Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1996), hlm. 187.

Page 16: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

3

untuk memperkenalkan dan membiarkan diri berhubungan dengan orang atau

organisasi lain, (5) Humas memberi kemungkinan bagi seseorang untuk

memenuhi kebutuhan di dalam mengembangkan diri.6

Selain itu juga, pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat dapat pula

dikaitkan dengan semakin banyaknya isu yang berupa kritik-kritik dari

masyarakat tentang tidak sesuainya produk sekolah dengan kebutuhan

pembangunan, bahwa lulusan sekolah merupakan produk yang tidak siap

pakai, semakin membengkaknya jumlah anak putus sekolah (drop outs),

makin banyaknya pengangguran, dan sebagainya. Meskipun hal-hal tersebut

merupakan masalah yang kompleks, dan untuk memecahkan masalah-masalah

itu bukan semata-mata merupakan tanggung jawab sekolah, dengan

meningkatkan keefektifan hubungan sekolah dan masyarakat beberapa

masalah tersebut dapat dikurangi.7

Dari sini dapat diukur bahwa kemajuan suatu lembaga pendidikan

terutamanya lembaga pendidikan Islam tidak akan pernah terlepas dari

dukungan masyarakat terhadap lembaga pendidikan. Hanya lembaga

pendidikan Islam yang didukung masyarakat pada akhirnya dapat bersaing

secara kompetitif dengan lembaga lainnya. Karena itu, Humas dalam suatu

lembaga pendidikan Islam diharapkan menjadi ujung tombak keberhasilan

lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan dunia pendidikan Islam.

Dengan demikian untuk mencapai suatu keberhasilan dalam proses

pendidikan maka perlu adanya manajemen Humas, karena manajemen

memiliki arti yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pendidikan

Islam, yaitu untuk melahirkan manusia muslim yang shalih sekaligus sebagai

kader pembangunan yang taat dan bertakwa kepada Allah SWT. serta

memiliki kepribadian yang luhur berakhlakul karimah dan bertanggung jawab.

Maka, untuk mencapai tujuan itu diperlukan sistem manajemen atau

pengelolaan lembaga pendidikan yang baik.

6 Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

(Jakarta: CV. Rajawali, 1990), hlm.100. 7 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,1995), Cet.7, hlm.189

Page 17: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

4

Salah satu bentuk lembaga pendidikan Islam formal tingkat menengah

pertama adalah sekolah yang terletak di Jalan Cemara Raya No. 290

Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Yang tetap

berkembang ditengah persaingan zaman di era Global ini. SMP Islam

Hidayatullah dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan Islam tingkat

pertama yang cukup ideal, hal ini terbukti bahwa SMP Islam Hidayatullah

tetap mengusung cita dan citra yang selama ini masyarakat masih

mempercayai dan membutuhkannya. Hal ini dibuktikan dengan tidak sedikit

orang tua di sekitar lingkungan SMP Islam Hidayatullah yang mendaftarkan

anak-anaknya kelembaga tersebut. Kemudian dalam pelaksanaannya, kegiatan

Humas di SMP Islam Hidayatullah ini dapat dikatakan cukup baik, karena

mereka menyadari pentingnya dukungan masyarakat dalam mengembagkan

pendidikan Islam di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin pesat

dan persaingan yang semakin meningkat.

Tidak hanya itu, yang lebih penting sebagai sikap yang harus yang

dikembangkan adalah membangun persepsi dan citra positif (positive image)

terlebih dahulu, mempunyai tujuan yang baik, saling mempercayai satu sama

lain (mutual confidence), saling menghargai (mutual appreaciation), saling

pengertian antar kedua belah pihak (mutual understanding), dan memiliki rasa

toleransi (tolerance).8

SMP Islam Hidayatullah memiliki perencanaan program kerja semesteran

(promes) dan program kerja tahunan (prota) yang jelas tentang pengelolaan

hubungan masyarakat, dalam program kerja semesteran dan tahunan tersebut

dijelaskan tentang jadwal pelaksanaan dan juga orang-orang yang

melaksanakannya serta sumber dana yang digunakan untuk kegiatan humas

tersebut. Sebagai contoh, kegiatan humas antar warga sendiri (Internal Public)

di SMP Islam Hidayatullah adalah adanya kegiatan halaqah dzikir pagi dan

Shalat dhuha, PGOTW (Pertemuan Guru Orang tua Wali murid), temu pakar,

8 Rosady Ruslan, Aspek-Aspek Hukum dan Etika Dalam Aktifitas Public Relations

Kehumasan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995), hlm. 33.

Page 18: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

5

home visit, penerbitan bulletin jum’at, bulletin bulanan, subuh call, dan lain-

lain.9

Adanya semangat untuk lebih akomodatif dan responsif membuat SMP

Islam Hidayatullah mampu bersaing dengan lembaga-lembaga lain, hal ini

ditindak lanjuti dengan menambah beberapa muatan lokal, seperti PAI

(Pendidikan Agama Islam), Bahasa Arab, tahfidz juz ‘Amma dan hafalan

hadist-hadist serta berbagai macam kegiatan ekstra kurikuler. Harus diakui

bahwa sistem pendidikan yang diterapkan oleh SMP Islam Hidayatullah tidak

dapat dipisahkan dari dukungan dan pertisipasi masyarakat dan dukungan

pemerintah. Untuk mewujudkan lembaga yang sesuai dengan harapan, maka

praktisi pendidikan dituntut untuk memiliki kemampuan profesional dalam

melaksanakan tugasnya.

Berangkat dari fenomena yang ada, maka penulis mencoba

mengetengahkan bagaimana konsep dan strategi humas yang dilakukan SMP

Islam Hidayatullah, dan seberapa jauh pengelolaan humas di SMP Islam

Hidayatullah.

Atas dasar inilah, penulis mengangkat judul proposal dalam peneletian ini,

dengan mengambil judul: MANAJEMEN HUMAS PADA LEMBAGA

PENDIDIKAN ISLAM (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik

Semarang).

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah di atas, dapat diambil beberapa rumusan

masalah, antara lain:

1. Bagaimana Strategi Humas di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik

Semarang?

2. Bagaimana Pengelolaan Humas di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik

Semarang?

9 Dokumen SMP Islam Hidayatullah, Waka Humas tahun 2007/2008.

Page 19: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

6

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Dari latar belakang permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Ingin mengetahui Strategi Humas di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik

Semarang.

2. Ingin mengetahui Pengelolaan Humas di SMP Islam Hidayatullah

Banyumanik Semarang.

Sedangkan manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk pengembangan bagi lembaga atau institutisi terkait, dalam hal ini

sekolah untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat,

serta dapat menambah khasanah dan cakrawala Manajemen Operasional

dalam pendidikan, khususnya pendidikan Islam.

2. Sebagai pengembangan ilmu manajemen dalam pendidikan Islam sehingga

dapat diapresiasi dan dijadikan masukan bagi umat Islam dalam

menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan pengelolaan Humas,

khususnya pengelolan humas dalam pendidikan Islam.

D. PENEGASAN ISTILAH

Untuk memberi gambaran yang jelas agar tidak terjadi salah tafsir, maka

penulis menjelaskan beberapa istilah atau kata-kata yang terdapat dalam judul

“Manajemen Humas Pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi di SMP Islam

Hidayatullah Banyumanik Semarang)” sebagai berikut:

1. Manajemen

Manajemen adalah proses penyelengaraan berbagai kegiatan dalam rangka

penerapan tujuan.10 Adapun yang dimaksud manajemen di sini adalah

proses atau cara mengelola suatu kearah yang lebih baik untuk mencapai

tujuan yang telah di tetapkan.

2. Humas

Humas (Hubungan Masyarakat) adalah suatu rangkaian kegiatan yang di

organisasi sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau

10 Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 5.

Page 20: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

7

program terpadu dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan

dan teratur.11 Sedangkan Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah

suatu proses komunikasi untuk meningkatkan pengertian warga

masyarakat tentang kebutuhan dan praktek, serta ,mendorong minat, dan

kerjasama dalam usaha memperbaiki sekolah, karena komunikasi itu

merupakan lintasan dua arah, yaitu dari arah sekolah ke masyarakat dan

sebaliknya.12

3. Lembaga Pendidikan Islam

Lembaga pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan yang dikelola,

dilaksanakan, dan diperuntukkan bagi umat Islam. Oleh sebab itu, lembaga

pendidikan Islam menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

lembaga pendidikan Islam di luar sekolah dan lembaga pendidikan Islam

di dalam sekolah.13

4. SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang.

SMP Islam Hidayatullah adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan

Islam formal tingkat menengah pertama, yang terletak di Jalan Cemara

Raya No. 290 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik Kota

Semarang.14

Jadi, yang dimaksud dengan judul “Manajemen Humas Pada

Lembaga Pendidikan Islam (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik

Semarang)” adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

pengelolaan humas dan problematika yang dihadapi oleh sekolah tersebut.

E. TELAAH PUSTAKA

Untuk memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan

tema“Manajemen Humas Pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi di SMP

Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)”ini, maka penulis melakukan

11 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), cet.3,

hlm. 2. 12 E.Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Prfesional. Op.Cit, hlm. 173. 13 Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2005), hlm. 154. 14http://lpi-hidayatullah.com/ selasa 09 Juni 2008.

Page 21: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

8

penelaahan terhadap karya-karya ilmiah, karena terbukti dari beragai

penelitian mengatakan bahwa suatu sekolah yang mampu mengelola Humas

secara fungsional, maka secara periodik maupun insidental, sekolah tersebut

mampu meraih kamajuan yang signifikan. Adapun referensi yang dipakai

dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Khasan, (2006)15 dalam skripsinya Pelaksanaan Humas dilembaga

Pendidikan Islam MTs Tanwirudl Dholam Desa Kali Kondang Demak.

Dari hasil temuannya dipaparkan tentang bagaimana prinsip dan strategi

dalam mengembangkan Humas. Selain mengembangkan prinsip dan

strategi Humas, di MTs Tanwirudl Dholam juga mengembangkan karakter

pribadi sebagai salah satu lembaga pendidikan unggulan diantara lembaga

pendidikan Islam lain.

2. Edi Hartono, (2006)16 Dalam skripsinya yang berjudul “Studi tentang

Pelaksanaan Manajemen Operatif Pendidikan di Madrasah Aliyah

Mualimin Mualimat Rembang” dipaparkan tentang bagaimana

peelaksanaan Manajemen Operatif Pendidikan yang meliputi Manajemen

Tata Usaha, Perbekalan, Kepegawaian, Keuangan dan Hubungan

Masyarakat (Humas) yang mana dalam Manajemen Hubungan Masyarakat

dipaparkan tentang prinsip dan tekhnik hubungan antara sekolah dengan

masyarakat.

Meskipun ada kemiripan hasil penelitian di atas, namun penelitian dan

skripsi ini berbeda dengan yang sudah ada dan dari tulisan-tulisan tersebut

penulis belum menemukan suatu pembahasan khusus tentang Manajemen

Humas pada Lembaga Pendidikan Islam. Oleh karena itu, penulis mencoba

untuk membahas permasalahan ini dengan mengambil studi di SMP Islam

Hidayatullah Banyumanik Semarang.

15 Khasan, Pelaksanaan Humas dilembaga Pendidikan Islam MTs Tanwirudl Dholam Desa

Kali Kondang Demak,Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Semarang: IAIN Walisongo, 2006). 16 Edi Hartono, Studi tentang Pelaksanaan Manajemen Operatif Pendidikan di Madrasah

Aliyah Mualimin Mualimat Rembang, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Semarang: IAIN Walisongo, 2006)

Page 22: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

9

F. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data

yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka.17

Menurut Bagda dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J.

Moleong, Penelitian kualitatf adalah prosedur peelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati.18

2. Metode Pengumpuan Data

Untuk mempermudah dalam melaksanakan studi lapangan, penulis

menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data-data yang

diperlukan. Adapun metode yang digunakan yaitu:

a. Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.19 Metode ini

digunakan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan Humas

di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang.

b. Metode Interview (Wawancara)

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih

bertatap muka dengan mendengarkan langsung dari informasi-

informasi dari yang diwawancarai.20 Metode ini digunakan untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan keadaan umum di SMP Islam

Hidayatullah Banyumanik Semarang. Selain itu, metode wawancara ini

17 Sudarwan Denim, Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, presentasi, dan

publikasi hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), Cet.I, hlm.51.

18 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002). Cet.XVII, hlm.3.

19 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet.4, hlm.158.

20 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1999), Cet.2, hlm.83.

Page 23: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

10

digunakan untuk memperoleh data mengenai tangapan-tangapan yang

berhubungan dengan Humas yang ada di sekolah tersebut.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.21Metode ini

digunakan untuk mengungkap masalah atau hasil dari aktifitas

kehumasan yang ada di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik

Semarang, serta data-data lain yang bersifat dokumen.

3. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis

catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan

pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya

sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan

pemahaman tersebut, analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari

makna (meaning).22

Untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil penelitian,

penulis menggunakan analisa deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang

mewujudkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk

lapangan dan uraian deskriptif. Adapun cara pembahasan yang digunakan

untuk menganalisa data dalam hal ini, yaitu dengan mengunakan pola pikir

induktif. Yaitu berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang

bersifat empiris kemudian temuan tersebut dipelajari dan dianalisis

sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan dan generalisasi yang bersifat

umum.23 Kemudian dianalisis dengan data yang ada, selanjutnya dengan

analisis seperti ini akan diketahui apakah manajemen yang diterapkan di

lembaga tersebut sesuai dengan konsep manajemen Humas ataukah belum,

21 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hlm.231. 22 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996),

hlm.104. 23 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid 1 (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), Cet.

XXXII, hlm.42.

Page 24: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

11

kemudian strategi apa yang ditempuh SMP Islam Hidayatullah

Banyumanik Semarang, kaitannya dengan pengelolaan humas untuk

mencapai tujuan pendidikan dan kualitas atau mutu dari pendidikan sesuai

dengan tuntutan masyarakat dan juga sejalan dengan perkembengan

zaman.

Page 25: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

BAB II

MANAJEMEN HUMAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN

ISLAM

A. PENGERTIAN, FUNGSI, PRINSIP, TUJUAN DAN STRATEGI

MANAJEMEN HUMAS

1. Pengertian Manajemen Humas

Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus

yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu

digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani.

Managere diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dalam bentuk kata

kerja to manage, dengan kata benda managemen dan manager untuk

orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, managemen

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau

pengelolaan.1

Namun untuk menjelaskan arti manajemen, tidak dapat terlepas

dari pengertian ilmu administrasi pendidikan, yaitu penggunaan atau

aplikasi ilmu administrasi ke dalam pendidikan. Oleh karena itu ada

baiknya terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan

“administrasi”.

Menurut Sondang P. Siagian dalam bukunya Filsafat

Administrasi mendifinsikan administrasi yaitu merupakan keseluruhan

proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan

atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.2 Sedangkan administrasi dapat juga diartikan sebagai suatu

kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau

mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.3

1 Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), hlm. 3. 2 Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 2. 3 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 1995), hlm. 1.

12

Page 26: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

13

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Arifin

Abdurrahman dalam Ngalim Purwanto bahwa manajemen merupakan

salah satu aspek dari administrasi. Namun ia juga menjelaskan bahwa di

dalam kegiatan administrasi pada umumnya kegiatan manajemen

menentukan. Sehingga, dikatakan juga bahwa manajemen adalah inti

dari administrasi. Ini berarti bahwa setiap kegiatan manajemen adalah

kegiatan administrasi meskipun tidak semua kegiatan administrasi adalah

manajemen.4

Adapun pengertian manajemen menurut Miller, sebagaimana

yang dikutip oleh Sufyarma. M, mengemukakan tentang manajemen

sebagai berikut: “Management is the prosess of directing and facilitating

the work of people organized in formal group to achieve a desired goal”.

Berdasarkan definisi tersebut di atas, dapat dirumuskan bahwa

manajemen pendidikan sebagai seluruh proses kegiatan bersama dan

dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang

ada, baik personal, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan

pendidikan.5

Sedangkan pengertian manajemen menurut Henry L. Sisk

mengemukakan definisi manajemen sebagai berikut:

“Management is the coordination of all resources through the processes

of planning, organizing, directing, and controlling in order to attain

stated objectives.6 Artinya, manajemen adalah mengkoordinasikan semua

sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan kontrol guna mencapai tujuan secara obyektif.

Adapun rumusan manajemen menurut Houghton sebagaimana

dikutip oleh Mutthawi’ (1996) yaitu sebagai berikut:

4 Ib. Id. hlm. 7 5 H. Sufyarma. M, Kapita Selekta ManajemenPendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2003),

hlm. 189. 6 Henry L. Sisk, Principles of Management (South-Western Publishing Company, 1969),

hlm. 10.

Page 27: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

14

والرقابه ودفع القوي هي االصطالح الذى يطلق على التوجيه ان اإلدارة

7.العاملةإىل العمل فى المنشـأة

Artinya: “Manajemen menurut istilah adalah suatu aktivitas yang melibatkan proses pengarahan, pengawasan dan pengarahan segenap kemampuan untuk melakukan suatu aktivitas dalam suatu organisasi.

Pandangan agama Islam mengutarakan bahwa, segala sesuatu

harus dilakukan secara rapi, benar, tertib dan teratur. Proses-prosesnya

harus diikuti dengan baik, sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-

asalan. Hal ini merupakan prinsip utama pada ajaran Islam yang sesuai

dengan unsur-unsur manajemen.

Berikut ini dapat kita lihat mengenai manajemen dan kewajiban

untuk bertanggung jawab. Firman Allah SWT dalam surat Al-Mudatsir

ayat 38 yang berbunyi:

‘≅ä. ¤§ø tΡ $ yϑÎ/ ôM t6|¡ x. îπoΨ‹ Ïδu‘ ∩⊂∇∪

Artinya : Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah

diperbuatnya. (Qs. Al-Mudasir: 38).8

Sedangkan Rosulullah memberikan arahan terhadap suatu

kegiatan yang memiliki bagian unsur manajemen adalah menempatkan

orang pada posisinya yang tepat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad

SAW yang berbunyi:

نة ابى عريره ضياهللا ر هنل قال : قال عوسلى هللا ره اهللا صليع لمسو :

سإذاوراألمر إىل دله غيظر اهتة فانـاع9)البخارى رواه (الس

7 Ibrahim Ishmat Muthowi’, Al-Ushul Al-Idariyah Al-Tarbiyah, (Riad: Daral-Syuruq, 1996), hlm. 13.

8 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989. hlm. 995.

Page 28: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

15

Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Apabila suatu urusan diserahkan pada seseorang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancuran.” (H.R. Bukhori).

Hal ini misalnya dapat dilihat bagaimana Abu Hurairah

ditempatkan oleh Rasulullah saw sebagai penulis hadits atau dapat

dilihat bagaimana Rasulullah menempatkan orang-orang yang kuat

setiap pekerjaan dan tugas sehingga posisinya benar-benar sesuai dengan

keahliannya.

Sedangkan definisi humas (hubungan masyarakat) adalah suatu

seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai

kecenderungan, memprediksi setiap kemungkinan konskuensi dari setiap

kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin

organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang

terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan

publik.10

Menurut Hadari Nawawi, mengartikan humas sebagai rangkaian

kegiatan organisasi/instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis

dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut,

agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas

pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela. Hubungan yang harmonis

sebagai hasil kerja humas tampak sebagai berikut:

a. Adanya saling pengertian antara organisasi/instansi dengan pihak

luar.

b. Adanya kegiatan saling membantu karena mengetahui manfaat, arti

dan pentingnya peranan masing-masing.

c. Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan

merasa ikut bertanggung jawab atas susesnya usaha pihak yang lain.11

9 Imam Bukhori, Shohih Bukhori, Juz I, (Beirut: Daar Al Kutub, 1992), hlm. 26. 10 Frida Kusumastuti, Dasar Dasar Humas, (Jakarta: Ghalia, 2002), hlm. 15. 11 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1996) Cet.

Ke-13. hlm. 73.

Page 29: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

16

2. Fungsi Manajemen Humas

Fungsi atau aktifitas atau suatu kegiatan dari organisasi adalah

menyesuaikan diri dengan lingkungannya, menentukan struktur kerjanya

atas dasar kebutuhan-kebutuhan dalam mencapai tujuan.12 Pada dasarnya

fungsi manajemen humas, tidak jauh berbeda dengan fungsi-fungsi

manajemen secara umum. Fungsi-fungsi ini sangat mengait dengan

tujuan manajemen humas, dimana tujuan itu sendiri adalah suatu hasil

akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai. Oleh karena itu,

perlu adanya langkah-langkah yang harus ditempuh melalui manajemen

humas, yaitu melalui fungsi manajemen humas yang secara garis besar

meliputi: perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),

penggerakan (Actuating) dan evaluasi (Evaluating). Beberapa fungsi

manajemen humas ini akan sangat membantu sekali dalam upaya

pencapaian tujuan. Adapun fungsi manajemen humas tersebut meliputi:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan

sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam

rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.13

Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap

kegiatan manajemen atau administrasi. Tanpa adanya perencanaan

atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan

dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.14

Oleh karena itu, perencanaan dalam sebuah pendidikan menempati

posisi yang strategis dalam keseluruhan proses pendidikan.

Perencanaan pendidikan itu memberikan kejelasan arah dalam usaha

proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga perencanaan dalam

sebuah pendidikan akan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan

efisien. Dengan demikian seorang perencana pendidikan dituntut

12 H. Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2000),

hlm. 46 13 Husaini Usman, Op. Cit. hlm. 48. 14 M. Ngalim Purwanto, Op. Cit. hlm. 15.

Page 30: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

17

untuik memiliki kemampuan dan wawasan yang luas agar dapat

menyusun sebuah rancagan yang dapat dijadikan pegangan dalam

pelaksanaan proses pendidikan selanjutnya.15

Ada empat langkah atau tahapan dasar perencanaan, yaitu:

1. Tahap menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan

dimulai dengan keputusan-keputusan. Tanpa rumusan tujan yang

jelas, sebuah lembaga akan menggunakan sumber daya-sumber

daya yang secara tidak efektif.

2. Merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan kondisi

sekarang dari tujuan yang hendak dicapai sangat penting, karena

tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.

3. Mengidentifikasikan segala kemudahan, kekuatan, kelemahan

serta hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur

kemampuan dalam mencapai tujuan, oleh karena itu perlu

dipahami faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang

dapat membantu mencapai tujuan, atau mungkin menimbulkan

masalah.

4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk

mencapai tujuan tahap akhir dalam proses perencanaan meliputi

pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai

tujuan.

Perencanaan program humas harus memperhatikan dana

yang tersedia, ciri masyarakat, daerah jangkauan sarana atau media,

dan teknik yang akan digunakan dalam mengadakan hubungan

dengan masyarakat. Kalau perencanaan tidak memperhatikan hal-hal

di atas, dikhawatirkan kegiatan tersebut tidak akan mencapai sasaran

yang diinginkan.16

15 Udin Syaefudin Sa’ud, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu

Pendekatan Komprehensif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 46. 16 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), hlm.

195.

Page 31: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

18

b. Pengorganisasian (Organizing)

Organzing dimaksudkan mengelompokkan kegiatan yang

diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan

fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi serta

menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing

unit tersebut. Organisasi atau pengorganisasian dapat pula

dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam

mengelompokan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi,

wewenang, serta tanggungjawab masing-masing dengan tujuan

terciptanya aktifitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam

mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.17

Menurut Syaiful Sagala, pengorganisasian dapat diartikan

sebagai kegiatan membagi tugas-tugas pada orang yang terlibat

dalam kerjasama pendidikan. Karena tugas-tugas ini demikian

banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka

tugas-tugas ini dibagi untuk dikerjakan oleh masing-masing

organisasi. Kegiatan pengorganisasian adalah untuk menentukan

siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip

pengorganisasian.18 Adapun prinsip-prinsip pengorganisasian

meliputi:

1. Memiliki tujuan yang jelas.

2. Adanya kesatuan arah sehingga dapat terwujud kesatuan tindakan

dan pikiran.

3. Adanya keseimbangan antara wewenang dengan tanggungjawab.

4. Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan

kemampuan, keahlian dan bakat masing-masing, sehingga dapat

menimbulkan kerjasama yang harmonis dan kooperatif.

5. Bersifat relatif permanen, dan terstruktur sesederhana mungkin,

sesuai kebutuhan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian.

17 http://darwito.diinoweb.com/ Jum’at 05 September 2008.. 18 H. Syaiful Sagala, Op. Cit. hlm. 49.

Page 32: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

19

6. Adanya jaminan keamanan pada anggota.

7. Adanya tanggung jawab serta tata kerja yang jelas dalam struktur

organisasi.19

Disamping itu, perlu adanya struktur organisasi yang

merupakan cerminan semua pekerjaan yang dapat terbagi sesuai

dengan kompetensi yang dimiliki dan dapat dikerjakan sesuai dengan

keahlian masing-masing. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.

Al An’am ayat 132,

لكل و ردم تجملماعاو وام ربب كلافغ عمايعلم١٣٢: االنعام( نو(

Artinya: Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. ( QS. Al An’am: 132).20

Pengorganisasian pada dasarnya semua komponen sekolah

adalah pelaksana hubungan sekolah dengan masyarakat. Oleh karena

itu, tugas-tugas mereka perlu dipahami dan ditata, sehingga

penyelenggaraan hubungan sekolah dengan masyarakat dapat

berjalan efektif dan efisien.21

c. Penggerakan (Actuating)

Penggerakan (Actuating) dapat didefinisikan sebagai

keseluruahan proses pemberian dorongan bekerja kepada para

bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan

ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan

ekonomis.

Sedangkan menurut Terry sebagaimana yang dikutip Syaiful

sagala, menefinisikan penggerakan (actuating) berarti merangsang

anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan

antusias dan kemauan yang baik. Tugas mengerakan dilakukan oleh

pemimpin, oleh karena itu kepemimpinan kepala sekolah

19 Ngalim Purwanto, Op. Cit. hlm. 17. 20 Departemen Agama RI, Op. Cit. hlm. 210. 21 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Op. Cit. hlm.195.

Page 33: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

20

mempunyai peran yang sangat penting menggerakan personelnya

melaksanakan program kerja sekolah. Menggerakan adalah tugas

pemimpin, dan kepemimpinan. Kemudian menurut Keith Davis

menggerakan adalah kemampuan pemimpin membujuk orang-orang

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh

semangat. Jadi, pemimpin menggerakan dengan penuh semangat,

dan pengikut juga bekerja dengan penuh semangat.22

Adapun dalam pelaksanaan/penggerakan hubungan sekolah

dengan masyarakat perlu diperhatikan koordinasi antara berbagai

bagian dan kegiatan, dan di dalam penggunaan waktu perlu adanya

sinkronisasi.23

d. Evaluasi (Evaluating)

Humas dapat dievaluasi atas dua criteria: pertama

efektivitasnya, yaitu sampai seberapa jauh tujuan telah tercapai,

misalnya apakah memang masyarakat sudah merasa terlibat dalam

masalah yang dihadapi sekolah, apakah ada perhatian terhadap

kemajuan anaknya di sekolah, apakah mereka sudah menunjukkan

perhatian terhadap keberhasilan sekolah, apakah mereka telah mau

memberikan masukan untuk perbaikan sekolah, dan sebagainya.

Kedua efisiensinya, yaitu sampai seberapa jauh sumber yang ada

atau yang potensial yang telah digunakan secara baik untuk

kepentingan kegiatan hubungan masyarakat.

Evaluasi ini dapat dilakukan pada waktu proses kegiatan

sedang berlangsung atau pada akhir suatu program itu untuk melihat

sampai seberapa jauh keberhasilannya.24

Sedangkan fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat sendiri

tidak jauh berbeda dengan fungsi hubungan masyarakat secara umum.

Menurut Cultip & Center dalam Frida Kusumastuti mengatakan bahwa

fungsi humas meliputi hal-hal berikut:

22 H. Syaiful Sagala, Op. Cit. hlm. 52. 23 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Op. Cit. hlm.195 24 Ib id. hlm. 196.

Page 34: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

21

1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.

2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari lembaga pendidikan atau perusahaan

kepada publik dan menyalurkan opini publik pada lembaga

pendidikan atau perusahaan.

3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan

organisasi untuk kepentingan umum.

4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik,

baik internal maupun eksternal.

Sedangkan menurut The British Institut of Public Relations,

mendifinisikan fungsi Public relations sebagai berikut, “The deliberate,

planned and sustained effort establish maintain mutual understanding

between an organization ant its publics” 25

3. Prinsip Manajemen Humas

Pentingnya prinsip-prinsip dasar pada praktik manajemen antara

lain menentukan metode kerja, pemilihan pekerjaan dan pengembangan

keahlian, pemilihan prosedur kerja, menentukan batas-batas tugas,

mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas, melakukan pendidikan,

latihan. Melakukan sistem dan besarnya imbalan itu dimaksudkan untuk

meningkat efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja.26

Kaitannya dengan prinsip dasar manajemen Humas, Fayol

mengemukakan sejumlah prinsip manajemen, yaitu:27

a. Pembagian kerja

Semakin seseorang menjadi spesialis, maka pekerjaannya juga

semakain efisien.

b. Otoritas

25 Ibid. hlm. 23-24.

26 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 12.

27 Kadarmansi dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992), hlm. 32.

Page 35: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

22

Manajer harus memberi perintah/tugas supaya orang lain dapat

bekerja.

c. Disiplin

Setiap anggota organisasi harus menghormati peraturan-peraturan

dalam organisasi.

d. Kesatuan perintah

Setiap anggota harus menerima perintah dari satu orang saja, agar

tidak terjadi konflik perintah dan kekaburan otoritas.

e. Kesatuan arah

Pengarahan pencapaian organisasi harus diberikan oleh satu orang

berdasarkan satu rencana.

f. Pengutamaan kepentingan umum/organisasi dari pada kepentingan

pribadi.

g. Pemberian kontra prestasi

h. Sentralisasi/pemusatan

Manajer adalah penanggung jawab terakhir dari keputusan yang

diambil.

i. Hierarki

Otoritas wewenang dalam organisasi bergerak dari atas ke bawah.

j. Teratur

Material dan manusia harus diletakkan pada waktu dan tempat yang

serasi.

k. Keadilan

Manajer harus adil dan akrab dengan bawahannya.

l. Kestabilan staf

Perputaran karyawan yang terlalu tinggi menunjukkan tidak

efisiennya fungsi organisasi.

m. Inisiatif

Anggota harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan

rencana.

n. Semangat kelompok

Page 36: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

23

Peningkatan semangat kelompok akan menimbulkan rasa kesatuan.

4. Tujuan Humas pada Lembaga Pendidikan Islam

Menurut Frida Kusumastuti bahwa tujuan humas adalah terpelihara

dan terbentuknya saling pengertian (aspek kognisi), menjaga dan

membentuk saling percaya (aspek afeksi), memelihara dan menciptakan

kerjasama (aspek psikomotoris).28

Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaran

hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk:

a. Memelihara kelangsungan hidup sekolah.

b. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.

c. Memperlancar proses belajar mengajar.

d. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan

dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.

Sedangkan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu sendiri,

tujuan hubungannya dengan sekolah adalah untuk:

a. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama

dalam bidang mental-spiritual.

b. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah

yang dihadapi oleh masyarakat.

c. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat.

d. Memperoleh kembali anggota-anggota msyarakat yang makin

meningkat kemampuannya.29

Dengan adanya hubungan masyarakat diharapkan terjadi saling

pengertian, akibatnya memunculkan sikap kerjasama yang baik antara

masyarakat dengan pihak sekolah untuk menanggulangi masalah-

masalah pendidikan yang dihadapi oleh kedua belah pihak.

Sehingga lebih kongkrit lagi, tujuan diselengarakannya hubunga

sekolah dengan masyarakat adalah: (1) mencegah kesalahpahaman (to

28 Frida Kusumastuti, Op. Cit. hlm. 20-22. 29 Ngalim Purwanto, Op. Cit. hlm.189-190.

Page 37: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

24

prevent misunderstanding); (2) mendapatkan hubungan dan bantuan

moral maupun finansial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah (to

secure financial support); (3) menjalin kerjasama dalam pembuatan-

pembuatan kebijaksanaan-kebijaksanaan baru (to secure copparation in

policy making) 30

5. Strategi Humas pada Lembaga Pendidikan Islam

Strategi dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti ilmu siasat

perang, akal (tipu muslihat) untuk mencapai tujuan.31 Strategi biasa

diartikan sebagai rencana menyeluruh dalam mencapai target meskipun

tidak ada jaminan akan keberhasilannya. Strategi banyak dikaitkan

dengan istilah taktik, teknik, dan metode, ketiga istilah ini sebenarnya

hanya masih dalam lingkungan strategi, hanya mempunyai garapan yang

lebih praktis, sempit dan rinci. Misalnya komunikasi dibagi menjadi dua,

yaitu oral dan visual, maka komunikasi oral menjadi permasalahan

teknik dan taktik. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan

(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan,

dan untuk mencapai suatu tujuan tersebut strategi tidak hanya berfungsi

sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus

mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.32

Sedangkan menurut Anita E. Woolfalk mendefinisikan strategi

yaitu, strategies are ideas for accomplishing a goals or general plans for

approaching problems.33 Artinya strategi adalah ide untuk mendapatkan

sebuah tujuan atau perencanaan secara umum dalam pendekatan sebuah

masalah.

Menurut Ahmad S. Adnan Putra dalam Rosady Ruslan, batasan

pengertian tentang strategi humas (public relation) adalah alternatif

30 M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2001), cet.2, hlm. 75. 31Trisno Yuono, Kamus lengkap Bahasa Indonesia,( Surabaya: Arloka, 19994), hlm.395. 32 Pawit M. Yusup, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 73. 33 Anita E. Woolfalk, Educational Psycology, (United State of America: A Simon and

Schuster Company,1995), hlm. 271.

Page 38: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

25

optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan humas dalam

kerangka suatu rencana humas.34

Adapun bentuk strategi hubungan masyarakat sendiri diantaranya

berupa laporan orang tua murid, bulletin bulanan, surat kabar, pameran

sekolah, kunjungan kerumah wali murid, penjelasan oleh staf sekolah,

radio serta laporan tahunan.35Adapun strategi dalam menjalin hubungan

dengan masyarakat, meliputi:

1. Strategi sekolah dalam menjalin hubungan antar warga sendiri

(internal public).

a. Kegiatan ekstra kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler ini bertujuan untuk

mendapatkan opini masyarakat (public opini) dengan melihat

beberapa program sekolah yang mendukung kegiatan siswa, baik

program yang menunjang pelajaran sekolah, juga program yang

berkonsentrasi untuk ketrampilan siswa. Misalnya pramuka,

PMR dan sebagainya.36

b. Karya wisata

Karya wisata atau field trip dalam pengertian pendidikan

adalah kunjungan siswa keluar sekolah untuk mempelajar obyek

tertenu sebagai bagian integral dari kegiatan kurikulum di

sekolah.37 Atau dengan kata lain karya wista adalah suatu

kunjungan kesuatu tempat di luar kelas yang dilaksanakan

sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan akademis dan

terutama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Karya

wisata merupakan kegiatan pendidikan yang realistis dan

bermanfaat untuk memperoleh pengalaman langsung. Sedangkan

manfaat yang dapat dipetik adalah mendorong belajar dengan

34 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2003), hlm. 110. 35 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Op. Cit. hlm. 51. 36 Fatah Syukur, Op. Cit. hlm. 119.

37Nana sudjana dan Ahmad Rifdi, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1990), hlm. 210.

Page 39: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

26

pengamatan sendiri terhadap benda, memberikan pemahaman

(insight) terhadap lingkungan terdekat, mengadakan integrasi

pelajaran di kelas dengan realitas di masyarakat, memotifasi

untuk melakukan penyelidikan dan penemuan baru, mengajarkan

kebersamaan, memupuk dan menanamkan cinta pada alam

sekitarnya.38

c. Berkemah

Berkemah adalah termasuk kegiatan sekolah. Program ini

dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan siswa

dalam mengikuti perkembangan masyarakat yang berubah secara

cepat. Berkemah akan mengembangkan pemahaman atas benda-

benda, peristiwa-peristiwa, lingkungan sosial dan lingkungan

alam yang realistis dan konkrit. Dalam perkemahan ini siswa

dilatih kemandirian, kreatif, kedisiplinan, kekuatan fisik,

keberanian dan lain-lain.39

d. Kerja atau praktik lapangan

Kerja atau Praktik lapangan bertujuan untuk melatih dan

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan

pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Kegiatan ini

dilakukan di ‘lapangan’, yang bisa berarti di tempat kerja,

maupun di masyarakat. Keunggulan dari strategi ini adalah

pengalaman nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan oleh

peserta didik, sehingga dapat memicu kemampuan peserta didik

dalam mengembangkan kemampuannya.40

e. Musyawarah dengan para guru dan karyawan

Face to face communication adalah komunikasi untuk

membina hubungan yang harmonis, memelihara pengertian bersama

dan meningkatkan kepercayaan. Ini bisa dilakukan dengan obrolan

38 Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: RaSAIL, 2005), hlm. 114-115. 39 Ibid. hlm. 118. 40 http://apadefinisinya.blogspot.com/ 05/ 09/ 2008/ 10. 47 WIB.

Page 40: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

27

biasa melainkan bisa seluruh guru dan karyawan untuk membahas

satu permaslahan yang berhubungan dengan pendidikan.41

f. Proyek pelayanan terhadap masyarakat

Service project berarti memberikan pelayanan atau

pengabdian kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

sekolah.masyarakat dapat merasakan manfaat, keuntungan

tertentu, masyarakat bukan hanya memperbaiki dan membantu

program sekolah tetapi diperbaiki dan dibantu oleh sekolah.

Sebagai contoh adanya pelayanan kesehatan (puskesmas sekolah

untuk umum), mengadakan kerja bakti lingkungan sekitar, dan

lain-lain.42

2. Strategi sekolah dalam menjalin hubungan masyarakat luar (external

public).

a. Hubungan masyarakat sekolah dengan orang tua

1) Laporan kepada orang tua siswa

Laporan tentang kemajuan anak yang merupakan hubungan

antara sekolah dengan orang tua murid (masyarakat) secara

tertulis, laporan tersebut diberikan kepada orang tua dalam

setiap ahir semester. Laporan itu hendaknya menjelaskan

tentang hasil pekerjaan anak dengan jelas kepada orang tuanya.

Tidak hanya sekedar angka-angka, tetapi laporan itu harus

berfungsi sebagai diagnosa, memperlihatkan kekuatan-kekuatan

anak, memberi saran-saran tentang prosedur memperbaiki

kelemahan-kelemahan anak dan mungkin termasuk kesan umum

tentang anak tersebut.

2) Majalah sekolah

Majalah sekolah ini diusahakan oleh orang tua dan guru-guru di

sekolah yang diterbitkan setiap bulan sekali, seharusnya tidak

hanya mengenai petunjuk-petunjuk pemeliharaan anak dan

pendidikan, tetapi juga didalamnya tercantum penjelasan-

41 Bambang Siswanto, Humas, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), cet.1. hlm.19. 42 Fatah Syukur, Op. Cit. hlm. 117.

Page 41: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

28

penjelasan tentang segala kegiatan dan keadaan sekolah,

kebijakan-kebijakan baru bahkan informasi yang berupa iklan

komersil demi penambahan biaya operasional majalah tersebut.

3) Pameran sekolah

Pameran sekolah dapat dilakukan pada akhir tahun ajaran,

sekolah dapat memprogramkanya secara kontinyu untuk

memamerkan hasil-hasil karya peserta didik termasuk

pementasan karya tulis, seni, ketrampilan dan sebagainya.

Pameran ini dapat digunakan sebagai arena untuk

menciptakan hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar,

sekaligus mencari dana untuk kepentingan perkembangan dan

kelancaran pendidikan di sekolah.43

4) Open house

Dengan open house ini diharapkan dapat memberi

kesempatan kepada masyarakat luas untuk mengetahui

program dan kegiatan sekolah. Tentu saja dalam kesempatan

semacam itu sekolah perlu menonjolkan program-program

yang menarik masyarakat.44

5) Kunjungan sekolah (School visitation)

Kunjungan ke sekolah oleh orang tua murid yang dilakukan

pada waktu pelajaran diberikan. Kepada orang itu diberikan

kesempatan kepada anaknya untuk melihat anak mereka pada

waktu belajar di kelas, juga melihat laboratorium dan beberapa

perlengkapan yang ada di sekolah. Sehingga mereka

memperoleh gambaran yang jelas tentang segala kehidupan dan

aktifitas anak mereka di sekolah tersebut45

43 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2004). Cet. Ke-4. hlm. 176. 44 IbId. hlm.175. 45 Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang Op. Cit. hlm. 237-240

Page 42: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

29

6) Radio dan Televisi

Pada umumnya masyarakat sekarang sudah sangat

terbiasa dengan radio dan televisi. Kebiasaan ini dapat

digunakan untuk menjalin kerja sama antara masyarakat dan

sekolah, artinya sekolah dapat menyampaikan masalah-

masalah yang dihadapi di sekolah melalui program radio dan

televisi masyarakat dapat memberi tanggapan atau bantuan

langsung ke sekolah yang bersangkutan atau melalu lembaga

lain yang ditunjuk.

7) Melalui surat dan telepon

Dengan melalui surat dan telepon ini, pihak sekolah dapat

menayakan cara penaganan peserta didik yang nakal atau

sering melakukan pelanggaran disiplin di sekolah kepada

ahli ilmu jiwa atau konsultan pendidikan yang ada di

masyarakat (seperti di media massa). Hasil konsultasi

tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam membina

peserta didik di sekolah.46

b. Hubungan masyarakat sekolah dengan pihak luar

1) Case Conference

Case Conference adalah rapat tentang suatu kasus, biasanya

digunakan dalam bimbingan dan penyuluhan orang tua, BP dan

guru.

2) Badan pembantu sekolah

Badan pembantu ini berfungsi untuk membantu dan memelihara

sekolah supaya sekolah itu hidup subur dan lebih sanggup

memenuhi tugasnya sebagai tempat membentuk manusia yang

bersusila, yang cakap. Misalnya POMG (Perkumpulan Orang

Tua Murid dan Guru).47

46 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Op. Cit. hlm. 176. 47 Zahara Idris, Dasar-dasar Kependidikan I, (Padang: Angkasa Raya, 1992), hlm 99-

101.

Page 43: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

30

3) Laporan tahunan

Laporan tahunan ini disusun oleh kepala sekolah, dan laporan

ini diberikan kepada aparat yang lebih atas; misalnya sub rayon

ma’rif, pemerintah. Laporan ini berisi masalah-masalah kegiatan

yang dilakukan sekolah termasuk kurikulum, personalia,

anggaran biaya dan sebaginya. Ini sebagai pembinaan hubungan

yang harmonis serta sebagai usaha menanamkan kepercayaan

mayarakat luar terhadap lembaga pendidikan.48

Untuk mendapatkan kesan yang baik dalam masyarakat hendaknya

syarat pesan yang diemban sebagai berikut :

1. Pesan yang di sebarkan haruslah disusun secara jelas, mantap dan

singkat agar mudah di tangkap. Perlu dipahami bahwa setiap orang

mempunyai daya tangkap yang berbeda, sehingga pesan yang

disampaikan hendaknya bisa ditangkap oleh sebanyak orang atau

sebagaian terbesar orang yang berkepentingan.

2. Ketika harus menggunakan lambang hendaknya yang mudah dipahami,

dapat dimengerti oleh mereka yang menjadi sasaran, artinya kalau anda

menggunakan bahasa gunakanlah bahasa yang mudah dipahami;

3. Pesan-pesan yang disebarkan hendaknya dapat menimbulkan minat,

perhatian, dan keinginan pada masyarakat untuk melakukan sesuatu

kepada lembaga;

4. Pesan-pesan yang disebarkan hendaknya dapat menimbulkan

rangsangan untuk menerima pengaruh yang positif.49

Anggapan bahwa sekolah sudah tidak dapat lagi menyesuaikan diri

pada perubahan-perubahan sosial masyarakat, juga sekolah telalu

progresif atau terlalu maju sehingga tidak dapat di mengerti masyarakat,

menjadi anggapan yang kabur. Dengan adanya hubungan masayarakat

segala aktifitas dan kebijakan sekolah masyarakat ikut andil bagian,

48 Bambang, Op.cit, hlm.20. 49 Santoso Sastro Poetro, Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam

Pembangunan Nasional, (Bandung : Alumni, 1998) hlm.214

Page 44: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

31

produk dan hasil dari sekolah tidak ada yang tak berguna. Semua pasti

bisa diterima oleh masyarakat.

Kegiatan humas bisa dilihat jika antara masyarakat dan sekolah

menjadi kesatuan yang saling memberi masukan dan saling mempengaruhi,

diantaranya selalu berkoordinasi dalam setiap permasalahan, segala

kebijakan yang diambil sekolah bermuara pada kepentingan sekolah dan

masyarakat.50

Dari beberapa penjelasan tersebut mengindikasikan bahwa segala

program dan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi kesan kepada

masyarakat dengan menampilkan beberapa kegiatan yang disekolah.

Banyak jalan yang di tempuh untuk memperkenalkan keberadaan sekolah

kepada masyarakat. Semua ini bertujuan untuk membuat kerjasama yang

baik dan harmonis antara sekolah dengan masyarakat demi mencapai suatu

tujuan. Tidak mungkin sekolah akan berdiri tanpa ada dukungan sedikitpun

dari masyarakat, karena sekolah adalah lembaga struktural di masyarakat

sebagai sistem alternatif yang selalu terbuka kapanpun dalam

mengembangkan kreatifitas manusia.

B. LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Lembaga pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan yang dikelola,

dilaksanakan, dan diperuntukkan bagi umat Islam. Oleh sebab itu, lembaga

pendidikan Islam menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

lembaga pendidikan Islam di luar sekolah dan lembaga pendidikan Islam di

dalam sekolah.

Pendidikan Islam memandang keluarga, masyarakat, dan tempat-

tempat peribadahan ataupun lembaga-lembaga pendidikan di luar sekolah

(informal dan non formal), seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

sebagai bentuk pendidikan, dan ini dalam sistem pendidikan nasional disebut

pendidikan diluar sekolah (informal). Sedangkan bentuk-bentuk lembaga

pendidikan Islam di dalam sekolah kita kenal dengan sekolah Islam,

50 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm.134.

Page 45: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

32

Madrasah, Lembaga Pendidikan Kejuruan (LPK) Islam, Balai Latihan Kerja

(BLK) Islam, Perguruan Tinggi Islam dan seterusnya.

Keberadaan lembaga/institusi pendidikan Islam di Indonesia dapat

dibedakan dalam tiga kelompok besar: (a) pesantren, (b) sekolah Islam atau

madrasah, dan (c) pendidikan Nonformal/Informal, seperti pendidikan dalam

keluarga, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), ataupun Majlis Taklim.51

1. Pesantren atau pondok pesantren

Sebagai suatu lembaga pendidikan jelas sekali bahwa pesantren

adalah lembaga pendidikan Islam yang berada di luar sistem

persekolahan (pendidikan di luar sekolah). Pesantren tidak terikat oleh

kurikulum, perjenjangan, kelas-kelas atau jadwal pembelajaran terencana

secara ketat. Pesantren merupakan suatu sistem pendidikan di luar

sekolah yang berkembang di dalam masyarakat. Oleh sebab itu, dalam

banyak hal lembaga pendidikan ini bersifat merakyat.52

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan mempunyai ciri-ciri

umum dan khusus.53 Adapun ciri-ciri umumnya ditandai dengan adanya:

a. Kyai (abunya, encik, tuan guru) sebagai sentral figur, yang biasanya

juga disebut pemilik.

b. Asrama (kampus atau pondok) sebagai tempat tinggal para santri, di

mana masjid sebagai pusarnya.

c. Adanya pendidikan dan pengajaran agama melalui sistem pengajian

(weton, sorogan, dan bandongan), yang sekarang sebagian sudah

berkembang dengan sistem klasikal atau madrasah. Pada umumnya

kegiatan tersebut sepenuhnya di bawah kedaulatan dan leadership

seorang atau beberapa orang kyai.

Sedangkan ciri khususnya ditandai dengan sifat karismatik dan

suasana kehidupan keagamaan yang mendalam. Ciri-ciri tersebut itulah

51Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2005), hlm. 154. 52 IbId. hlm. 156. 53 M. Ridwan Nasir, Op. Cit, hlm. 82.

Page 46: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

33

yang membedakan antara pendidikan pondok pesantren dengan

pendidikan lainnya.

2. Madrasah atau sekolah Islam

Madrasah adalah tempat pendidikan yang memberikan pendidikan

dan pengajaran yang berbeda di bawah naungan Departemen Agama

(Depag). Yang dalam ketegori Madrasah ini adalah lembaga pendidikan

Ibtida’iyah, Tsanawiyah, Aliyah, Mualimin, Mualimat serta Diniyah.

Lahirnya lembaga ini merupakan kelanjutan sistem di dunia

pendidikan pesantren yang di dalamnya terdapat unsur-unsur pokok dari

suatu pesantren. Unsur-unsur tersebut adalah kyai, santri, pondok, masjid

dan pengajaran mata pelajaran agama Islam. Sedangkan pada sistem

madrasah, tidak harus ada pondok, masjid dan pengajian kitab-kitab

klasik. Atau dengan kata lain lahirnya lembaga ini merupakan kelanjutan

sistem pendidikan pesantren gaya lama, yang dimodifikasikan menurut

model penyelenggaraan sekolah-sekolah umum dengan sistem klasikal.

Di samping memberikan pengetahuan agama, diberikan pengetahuan

umum sebagai pelengkap. Inilah ciri madrasah pada mula berdirinya di

Indonesia sekitar abad ke-19 atau awal abad ke-20. sesuai dengan

falsafah negara Indonesia, maka dasar pendidikan madrasah adalah

ajaran agama Islam falsafah negara Pancasila dan UUD 45.54

Bertitik tolak dari prinsip madrasah ini, maka pendidikan dan

pengajarannya diarahkan untuk membentuk manusia pembangunan yang

pancasilais yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan

ketrampilan, dapat menyuburkan sikap demokrasi, dapat

mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang

luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai

dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.

3. Pendidikan Nonformal/Informal

Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan

formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, seperti

54 IbId. hlm. 90.

Page 47: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

34

pendidikan: kecakapan hidup, anak usia dini, kepemudaan,

pemberdayaan perempuan, keaksaraan, ketrampilan dan pelatihan kerja,

kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik.

Sedangkan pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan

lingkungan.55 Pendidikan Nonformal/Informal yang dimaksud adalah

seperti pendidikan dalam keluarga, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ),

ataupun majlis taklim.56

- Keluarga

Keluarga secara normatif termasuk ke dalam kelompok lembaga

pendidikan di luar sekolah. Islam memandang keluarga sebagai salah

satu bentuk lembaga pendidikan karena di dalam keluarga

berlangsung pula proses kependidikan. Anak berperan sebagai

peserta didik, orangtua sebagai pendidik. Hubungan interaksi anak

dan orang tua inilah proses kependidikan Islam yang berlangsung.

Perlakuan orang tua terhadap anak-anaknya ikut mempengaruhi

pembentukan kepribadian maupun kecerdasan anak.

- Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

TPQ adalah lembaga pendidikan di luar sekolah yang berfungsi

sebagai pengajaran dasar-dasar pelaksanaan ibadah dalam agama

Islam, oleh sebab itu bersifat alamiah.

- Majlis taklim.

Majlis taklim adalah salah satu sarana pendidikan dalam Islam.

Majlis taklim lebih kita kenal dengan istilah pengajian-pengajian

atau sering pula berbentuk halaqah. Umumnya berisi ceramah atau

khutbah-khutbah keagamaan Islam. Tetapi dalam perkembangannya,

majlis taklim sering juga digunakan sebagai wahana diskusi ilmiah,

sosiologis, politik, hukum dan seterusnya. Ini sangat terlihat pada

masjid-masjid di lingkungan perguruan tinggi.

55 Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Semarang: CV. Aneka Ilmu, 2003), hlm.5.

56 Jasa Ungguh Muliawan. Op. Cit, hlm.

Page 48: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

35

Dengan corak dan isi pendidikan dan pengajaran sebagaimana

tersebut di atas, dapatlah diharapkan bahwa keberadaan lembaga/institusi

pendidikan itu terhimpun suatu seni, ilmu dan agama, yang merupakan

tiga komponen pendidikan yang harus terkumpul dalam diri seseorang,

baik secara pribadi maupun sebagai kelompok masyarakat.

C. MANAJEMEN HUMAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Dalam Islam, istilah humas belum ada pengertian secara spesifik.

Hubungan masyarakat masih merupakan bangunan yang belum mendapat

proporsi kajian yang menggembirakan, sehingga definisi humas dalam Islam

secara spesifik belum ditemukan. Namun demikian bukan berarti Islam tidak

menyadari pentingnya humas, Islam menyadari bahwa usaha untuk

mencapai kebahagiaan (al sa’adah) tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi

harus bersama dengan yang lain atas dasar salin menolong (al ta’awun) dan

saling melengkapi. Kondisi demikian menurut Masykawih akan tercipta

apabila sesama manusia saling mencintai. Setiap pribadi merasa bahwa

kesempurnaan dirinya akan terwujud karena kesempurnaan yang lain.

Agama Islam mengatur bukan saja amalan-amalan peribadatan

apalagi sekedar orang dengan Tuhan-nya, melainkan juga perilaku orang

dalam berhubungan dengan sesama dan dunianya.57 Dalam al-Qur’an al-

Karim, istilah tersebut ditegaskan dengan hablun min Allah dan hablun min

al-nas, yang tercantum pada surat Ali Imron ayat 112, yang berbunyi:

تربض همليةلالذ ع نا ايااال مل ثـقفوببح ل اهللا منبوح اس مناء النوب

)١١٢ : عمران ال....... (كنةاملس عليهم ضربت و اهللا من بغضب

Artinya: ”Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan sesama manusia.. (Qs. Ali Imron ayat 112).58

57 M. Ridwan Nasir, Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2005), hlm. 82. 58 Departemen Agama RI, Op. Cit. hlm. 94.

Page 49: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

36

Sedangkan dalam sebuah Hadits Rosulullah saw.

menggambarkan bahwa hubungan antar sesama muslim adalah bagaikan

suatu bangunan yang satu komponen dengan yang lainnya saling

memperkokoh, dalam sabdanya yang berbunyi:

نابى ع سىوم ضياهللا ر هنل قال : قال عوسلى اهللا ره اهللا صليع لمسو

59.عليهمتفق. بعضا بعضه يشد كالبنيان نمؤلمل لمؤمنا :

Artinya: ”Dari Abi Musa r.a., Rosulluah saw. Bersabda: Hubungan orang mu’min dengan mu’min yang lain bagaikan bangunan yang saling memperkokoh/menguatkan satu sama lain.” (Muttafaq ‘alaih).

Orang Islam adalah seperti sebuah bangunan yang saling

melengkapi/menguatkan. Atas dasar itu maka setiap individu menjadi

salah satu bagian dari yang lainnya. Manusia menjadi kuat karena

kesempurnaan anggota-anggota badanya. Sebagai makhluk sosial,

manusia memerlukan kondisi yang baik dari luar dirinya. Sebaik-baiknya

manusia adalah orang yang berbuat baik kepada keluarga dan orang-

orang yang masih ada kaitan dengannya, mulai dari saudara, anak yatim

atau orang lain yang ada hubungannya.

Jadi, manajemen humas pada lembaga pendidikan Islam adalah

suatu proses pengelolaan tentang komunikasi antara sekolah dengan

masyarakat dengan tujuan menambah pengertian kepada masyarakat

tentang proses, kebutuhan pendidikan, mendorong minat warga dan

kerjasama untuk meningkatkan mutu sekolah dengan berlandaskan nilai-

nilai Islam.

59 Abi Abbas Zainuddin, Tajridus Shorih Li Ahadits al Jami’ al Shohih, (Semarang:

Maktabah Al Alawiyah), Juz 1. hlm. 46.

Page 50: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

BAB III

DATA PENELITIAN TENTANG MANAJEMEN HUMAS

DI SMP ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

A. Kondisi umum SMP Islam Hidayatullah

1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan SMP Islam Hidayatullah

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Hidayatullah Semarang

merupakan sekolah yang berstatus swasta dengan bernuansakan Islami di

bawah naungan Lembaga Pendidikan Islam Hidayatulah, yaitu yayasan

Abul Yatama yang diprakarsai oleh Hasan Toha Putra yang sekaligus

menjadi ketua yayasan tersebut hingga sampai sekarang.

Yayasan ini di dirikan di Semarang pada tanggal 27 Juli 1984 yang di

awali dengan memberikan santunan kepada anak-anak yatim muslim.

Dalam perkembagannya, pada tanggal 15 mei 1988, yayasan Abul Yatama

secara musyawarah mufakat serta adanya dukungan dan kepercayaan umat

Islam, Yayasan Abul Yatama ini mendirikan Lembaga Pendidikan Islam

yang berkedudukan di Jl. Durian Selatan 1/6 Srondol Semarang, hingga

saat ini lembaga pendidikan Islam Hidayatullah telah memiliki satuan

pendidikan/institusi pendidikan yang cukup lengkap, yaitu mulai dari KB

(Kelompok Bermain), TK (Taman Kanak-Kanak), SD, SMP dan SMA,

yang kesemuanya berbasis Islami.

Secara umum Lembaga Pendidikan Islam Hidayatullah didirikan

dengan dorongan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, sehingga

SMP Islam Hidayatullah Semarang secara legal formal berdiri sejak di

keluarkannya SK (Surat Keputusan) Kakanwil Depdiknas Provinsi Jawa

Tengah No. 903/I.03/I/1996 tertanggal 2 Juli 1996. SMP Islam

Hidayatullah ini mulai menerima siswa baru pada awal tahun pelajaran

1996/1997. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Sekolah ini

mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dimulai pada saat

penerimaan siswa tahun I (pertama) diterima 20 siswa kelas 1. Mereka

37

Page 51: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

38

38

dibimbing oleh 5 orang guru dibantu 3 orang karyawan (terdiri dari 1 TU

dan 2 tenaga kebersihan). Hingga saat ini SMP Islam Hidayatullah sudah

memiliki 340 siswa yang terbagi atas 11 kelas dan dibimbing oleh 48

orang guru, dibantu 13 karyawan yang terdiri atas: 4 karyawan TU, 4

karyawan kebersihan, 1 pustakawan, 1 laboran dan 3 personil keamanan.1

SMP Islam Hidayatullah ini bertujuan merletakkan dasar-dasar

pendidiakan secara menyeluruh dan seimbang antara aspek ruhiyyah,

aqliyyah dan jasadiyyah yang meliputi dzikir, fikir dan ikhtiyar; kognitif,

afektif, dan psikomotorik; individu, keluarga, dan masyarakat; imtak dan

iptek; ayat qauliyah dan kauniyah; kepentingan dunia dan akhirat; serta

berusaha mendidik tunas-tunas agama, bangsa dan Negara untuk menjadi

kader yang memiliki kriteria: lurus akidahnya, benar ibadahnya, baik

akhlaknya, sehat badannya, optimal daya pikirnya, mandiri dalam

hidupnya, terstruktur aktivitasnya, serius dalam beramal, menghargai

waktu, dan bermanfaat bagi sesama.2

Sebagai sekolah yang berciri khas Islam terpadu, SMP Islam

Hidayatullah menawarkan program pendidikan yang pada umumnya

sangat diperlukan dalam membentuk peserta didik berakhlak mulia sesuai

dengan ajaran agama Islam.

Dalam proses belajar mengajar, SMP Islam Hidayatullah Semarang di

dukung dengan fasilitas ruang kelas yang representatif, aula, laboratorium

matematika, komputer, sains, ruang media, perpustakaan, kantin, masjid

dan lapangan olah raga yang semuanya berfungsi untuk memperlancar

pembelajaran di sekolah.

Untuk pengembangan pendidikan dan berjalannya proses

pembelajaran, SMP Islam Hidayatullah menggunakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dari Departemen Pendidikan Nasional

(Diknas) dan kurikulum PAI, yang materinya menggunakan kurikulum

dari Diknas dan proses pengamalannya mengacu pada kurikulum

1 http://lpi-hidayatullah.com, Rabu/17/12/2008. 2 Dokumen tentang profil SMP Islam Hidayatullah Semarang yang berisi identitas

Sekolah dalam lampiran 1, hlm. 1.

Page 52: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

39

39

Departemen Agama, artinya sekolah bermaksud menyedikitkan materi dan

memperbanyak pengamalan.

SMP Islam hidayatullah mulai awal berdiri sampai sekarang telah

dipimpin oleh tiga orang kepala sekolah yaitu; Drs. Kastori, Suprapto

Haris Setiawan, S.Ag dan Adi Suipto, S.Pd (Kepala Sekolah sekarang). Di

bawah kepemimpinan Adi Suipto S.Pd, SMP Islam Hidayatullah

Semarang mengalami peerkembangan yang cukup pesat, hal ini terbukti

bahwa SMP tersebut merupakan salah satu sekolah swasta unggulan yang

bernuansa Islami di kota Semarang.

2. Letak Geografis SMP Islam Hidayatullah

SMP Islam Hidayatullah menempati gedung mandiri yang secara

geografis terletak di Jalan Cemara Raya No. 290 Kelurahan Padangsari

Kecamatan Banyumanik Kota Semarang (50267) Telp. (024) 7470194;

Fak. (027) 7475606.

3. Sarana dan Prasarana SMP Islam Hidayatullah

Disamping sarana pendidikan yang rutin, seperti keperluan

administrasi kantor dan alat-alat pengajaran yang harus dipenuhi. Juga

pengadaan dan penyempurnaan sarana fisik sekolah mendapat perhatian

serius seperti ruang belajar, ruang kantor dan lain sebagainya. Dengan luas

tanah : 2,982 m2. No. No. 903/I.03/I/1996. Adapun fasilitas yang ada di

SMP Islam Hidayatullah, antara lain sebagai berikut:

a. Ruang Kelas yang representatif

b. Ruang Serbaguna

c. Laboratorium Fisika dan Matematika

d. Laboratorium Biologi dan Kimia

e. Laboratorium Akhlak (Kantin & Catering)

f. Laboratorium Komputer dan Teknologi Informasi (IT)

g. Perpustakaan, ruang baca dan buku-buku yang lengkap dan aktual

guna menunjang kegiatan belajar mengajar

Page 53: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

40

40

h. Ruang Ketrampilan

i. Ruang Media

j. Lapangan Volley, lompat jauh dan futsal

k. Lapangan Tenis Meja

l. Mushola

m. Wartel

n. Toko buku, ATK dan foto copy

o. Ruang UKS

p. Ruang OSIS

q. Ruang BP/BK

Semua biaya pengadaan sarana dan prasarana pendidikan tersebut

berasal dari uang pangkal dan infaq dari wali murid, dan sebagian dari SPP

dan dari Yayasan.

4. Struktur organisasi SMP Islam Hidayatullah

Adapun struktur organisasi SMP Islam Hidayatullah Semarang,

sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

SMP ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

TAHUN 2007/2008

a. Kepala Sekolah : Adi Suipto, S.Pd.

b. Waka Bidang Kurikulum : Drs. Purnadi.

c. PP. Kurikulum PAI : Hamzah Muzakar, S.T

d. Waka. Bidang Kesiswaan : Sutasmin, S.Pd.

e. Waka. Humas dan Sarpras : Drs. Darso

f. Kepala Tata Usaha : M. Sigit K, A.Md

g. Administrasi dan persuratan : Andrei Hartoyo,A.Md.

h. BP : Anis Andani:, S.Psi.

i. Administrasi Keuangan : Siwi Lestari

j. Administrasi Sarpra dan BRT : Haryanto

k. Kepustakaan : Nur Laili Hidayati, A.Md.

Page 54: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

41

41

l. Bag. Perawatan dan Kebersihan : Arifin Hasyim dan Masduki

m. Satpam : Taufiq Teguh P dan Yuwandra F.

n. Wali Kelas, antara lain :

1. Kelas VII Hasan : Yahya Imron, S.Ag.

2. Kelas VII Husein : Rita Yuli Lestari, S.Pd.

3. Kelas VII Ummi Kultsum : Lucky Wirasati, S.Pd.

4. Kelas VII Zaenab : Any Setyawati, P, S.Pd

5. Kelas VIII Muslim : Arif Qomaruddin, A.Md.

6. Kelas VIII Abu Dawud : Ahmad faris Maulana, S.Kom.

7. Kelas VIII Hafshah : Rias Nur diana, S.Si.

8. Kelas VIII Asma’ : Linarti, S.Pd.

9. Kelas IX Bukhori : Muhammad Fatoni, S.Pd.

10. Kelas IX Tirmidzi : Rusmi, S.Pd.

11. Kelas IX Atikah : Maghfiroh, S.Pd.

12. Kelas IX Nasa’i : Nunung Kusumawati, S.S.

Adapun bagan struktur organisasi sekolah sebagaimana terlampir.*

5. Keadaan Guru, siswa, dan karyawan SMP Islam Hidayatullah

a. Keadaan Guru dan karyawan

Guru selain sebagai pengajar dan pendidik, juga menjadi wali kelas

yang melaksanakan pengelolaan kelas dan penyelenggaraan

administrasi di kelas. Adapun jumlah tenaga pendidik di SMP Islam

Hidayatullah Semarang hingga saat ini berjumlah 43 orang guru dan

karyawan, yang terbagi dalam tiga golongan yaitu : Guru tetap yayasan

(GT) berjumlah 21 orang, Guru kontrak/Guru Tidak Tetap (GTT)

sebanyak 11 orang, dan calon guru tetap. Sedangkan jumlah karyawan

sebanyak 11 karyawan yang terdiri atas: 3 karyawan TU, 4 karyawan

kebersihan, 1 pustakawan, 1 laboran dan 2 personil keamanan.

b. Keadaan Siswa

Siswa yang diterima di SMP Islam Hidayatullah adalah siswa yang

memiliki Ijazah/STTB SD Negeri atau yang sederajat yang

Page 55: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

42

42

dipersamakan oleh Kanwil P dan K. Sampai saat ini jumlah siswa dan

siswi SMP Islam Hidayatullah tahun 2008/2009 adalah sebanyak 267

siswa, adapun pembagiannya dalam kelas sebagai berikut;

Jumlah Siswa KELAS

Laki-laki PerempuanJumlah

Kelas VII Hasan

VII Husein

VII Umi Kultsum

VII Zaenab

22

23

9

9

-

-

13

14

22

23

22

23

Kelas VIII Muslim

VIII Abu Dawud

VIII Hafshah

VIII Asma’

26

24

-

-

-

-

20

20

26

24

20

20

Kelas IX Bukhori

IX Tirmidzi

IX Atikah

IX Nasa’i

22

21

-

9

-

-

22

13

22

21

22

22

Jumlah 267 siswa

Sedangkan prestasi yang diraih dalam kurun waktu 5 tahun

terakhir, antara lain;3

Tahun 2003 juara II Festival Anak Islam Tingkat Kota Semarang

Tahun 2003 juara II MTQ Tingkat Kota Semarang

Tahun 2003 juara I dan II Pemilihan Generasi Imtaq-Iptek tingkat

Kota Semarang

Tahun 2004 juara III Bola Volley Smart Education Tingkat Kota

Semarang

Tahun 2004 juara III Festival Anak Islam Tingkat Kota Semarang

Tahun 2004 juara terbaik III Tartil AL-Qur’an se-Kota Semarang

3 http://lpi-hidayatullah.com, Rabu/17/12/2008.

Page 56: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

43

43

Tahun 2004 juara I, II, dan III Smart Education se-Kota Semarang

Tahun 2004 juara I, II dan III Try Out SMP Smart Education se-

Kota Semarang

Tahun 2005 juara terbaik III Tartil AL-Qur’an se-Kota Semarang

Tahun 2005 juara I Pidato Bahasa Jawa Tingkat Provinsi Jawa

Tengah

Tahun 2005 juara I Guritan Jawa Tingat Provinsi

Tahun 2005 juara I dan II Matematika Tingkat se-Kota Semarang

Tahun 2005 juara I dan II Speech Contest se-Kota Semarang

Tahun 2006 juara I dan III Murotal Al-Qur’an MGMP PAI

Tahun 2006 juara I Tartil Pelajar tingkat kota Semarang

Tahun 2007 juara I, II dan III Nasyid se-Kota Semarang

6. Visi, misi dan tujuan serta Indikator Keberhasilan SMP Islam

Hidayatullah

a. Visi SMP Islam Hidayatullah

“Membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah

SWT. yang disertai dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang

tinggi dan kukuh berikhtiar”

b. Misi SMP Islam Hidayatullah

1. Memberikan fasilitas yg memadahi bagi usaha pengembangan

SDM (guru, siswa, karyawan dan pengurus yayasan) sebagai

pengamalan ajaran agama Islam, khususnya dalam hal

keimanan , ketakwaan dan ikhtiar yang mendasari penguasaan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

2. Meningkatkan pengetahuan dan kreativitas sehingga mencapai

derajat pengetahuan yang tinggi dan dapat membentuk SDM

yang unggul, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Allah Subhanahu wa ta’ala, yang selalu berorientasi kepada-

Nya dalam setiap aktivitasnya.

Page 57: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

44

44

3. Mendorong kebersamaan antara masyarakat, orangtua murid,

siswa, guru, karyawan dan pengurus yayasan.

4. Mendorong perbaikan berkelanjutan (continuous improvement)

sebagai manifestasi dari pengamalan iman dan takwa,

penguasaan iptek dan ikhtiar sehingga menjadi pelopor dalam

berbagai bidang.4

c. Tujuan SMP Islam Hidayatullah

1. Meletakkan dasar-dasar pendidikan secara proporsional, utuh,

menyeluruh, dan seimbang antara aspek: ruhiyah, akliyah, dan

jasadiyah; dzikir, fakir dan ikhtiar; kognitif, afektif dan

psikomotorik; individu, keluarga, dan masyarakat; imtaq dan

iptek; ayat qauliyah dan khauniyah; kepentingan dunia dan

akhirat.

2. Berusaha mendidik tunas-tunas agama, bangsa dan Negara

untuk menjadi kader yang memiliki kriteria: (1) lurus

akidahnya, (2) benar ibadahnya, (3) baik akhlaknya, (4) sehat

badannya, (5) optimal daya pikirnya, (6) mandiri dalam

hidupnya, (7) terstruktur aktivitasnya, (8) serius dalam beramal,

(9) menghargai waktu, dan (10) bermanfaat bagi sesama.

d. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan harus ditetapkan agar tahapan

menuju pencapaian visi, misi dan tujuan dapat dikontrol dan

dimonitor keberhasilannya.

Indikator terwujudnya visi, misi dan tujuan sekolah

diantaranya adalah:

1. Iman dan taqwa

a. Berasas/berakidah Ahli Sunnah Wal jama’ah

b. Mengerjakan ibadah-ibadah wajib dengan ikhlas dan sesuai

dengan syari’at yang telah ditentukan serta dapat menjadi

teladan bagi orang-orang di lingkungannya.

4 Dokumen SMP Islam Hidayatullah Semarang tentang Visi dan Misi.

Page 58: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

45

45

c. Menjalankan ibadah sunnah yang mudah dilaksanakan

dengan ikhlas dan sesuai dengan syari’at.

d. Dapat membaca Al-Qura’an dengan tartil.

e. Dapat menghafal dan menterjemahkan beberapa ayat Al-

Qur’an dan Hadis.

f. Patuh terhadap orang tua dan guru.

g. Hormat terhadap yang lebih besar (tua) dan sayang

terhadap yang lebih kecil.

h. Tidak menimbulkan keresahan sosial di manapun ia berada.

i. Lain-lain dirumuskan kemudian.

2. Ilmu yang tinggi

a. Dengan menapaktilasi pendidikan Islam murni yang telah

dimulai sejak risalah pertama (Nabi Adam) hingga risalah

terakhir (Nabi Muhammad SAW), siswa, guru, karyawan

dan pengurus yayasan yang memiliki pemahanman agama

Islam dengan baik (Tafaquh Fiddin)

b. Proses belajar mengajar (PBM) berjalan sesuai standar atau

bahkan di atas standar.

c. Sering menjadi juara dalam hal penunjukan pengetahuan

dan ketrampilan.

d. Siswa lulus 100% dengan nilai rata-rata 7,5 ke atas.

e. Memiliki sarana belajar yang memadahi.

f. Alumni melanjutkan ke SMA favorit atau yang sederajat

atau melanjutkan ke SMA Hidayatullah.

g. Lain-lain ditentukan kemudian.

3. Kukuh Berikhtiar/Etos Kerja

a. Istiqomah dalam beriman, bertaqwa dan bertawakal kepada

Allah SWT. dan selalu berorientasi kepadanya.

b. Sekolah sebagai lembaga pendidikan fitrah yang

mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

Page 59: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

46

46

c. Memberikan pelayanan kepada pihak lain dengan sebaik-

baiknya dan adil, seperti informasi, konsultasi dan lain-lain.

d. Tingkat absensi siswa, guru dan karyawan rendah.

e. Tugas/PR dikerjakan dengan lebih baik.

f. Senang melakukan kegiatan dan bekerja.

g. Menghargai budaya/tradisi kerja dengan tidak membedakan

macam pekerjaan tetapi lebih menekankan pada kemauan

bekerja dan penghargaan terhadap waktunya.

h. Menjadi partner bahkan parameter bagi sekolah-sekolah

Islam di kota Semarang, Jawa Tengah bahkan di Indonesia.

i. Menjadi sekolah alternative masa kini dan dambaan umat

untuk membangun kembali kebesaran peradaban Islam di

masa silam.

B. Strategi Humas di SMP Islam Hidayatullah

Strategi Humas di SMP Islam Hidayatullah dalam melakasanakan

sebuah kegiatan memperhatikan unsur-unsur yang berkaitan dengan

lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang

menjadi ketetapan sebuah instansi harus terpenuhi. Unsur-unsur tersebut

meliputi 2 hal, yaitu:

1. Secara makro dipengaruhi oleh unsur kebijakan umum (public policy),

budaya (culture) yang dianut.

2. Secara mikro tergantung dari misi sebuah lembaga tertentu dengan

sumber-sumber yang dimiliki (SDM atau SDA), rencana atau program

yang ada, serta tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.

Strategi SMP Islam dalam dalam menjalin hubungan masyarakat, baik

masyarakat sekolah (internal public) maupun masyarakat umum (eksternal

public) diantaranya yaitu dengan menggunakan:5

5 Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Darso (Waka Humas & Sarpras SMP Islam

Hidayatullah) pada tanggal 13 Januari 2009

Page 60: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

47

47

1. Koordinasi.

Koordinasi merupakan rapat insidental yang diadakan ketika akan

melakukan sebuah kegiatan yang terkait dengan kehumasan.

2. Mempresentasikan Materi Kegiatan

Mempresentasikan materi yaitu dengan menyampaikan urgensi materi

yang akan menjadi pembahasan dalam sebuah kegiatan. Presentasi materi

kegiatan ini diadakan sebagai visualisasi atau gambaran umum tentang

kegaiatan yang akan diadakan, sehingga akan jelas jalannya kegiatan itu.

3. Sarana atau fasilitas yang dibutuhkan harus terpenuhi. Diantaranya yaitu:

biaya, perlengkapa, personil/petugas yang terlibat dalam kegiatan di luar

kepanitiaan.

4. Surat tugas

Diberikan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan humas.

C. Pengelolaan Humas di SMP Islam Hidayatullah

1. Perencanaan (Planning)

Dalam sebuah organisasi atau lembaga apapun bentuk dan

namanya, sebelum melangkah untuk mencapai tujuan, maka terlebih

dahulu adanya perencanaan. Perencanaan dalam sebuah lembaga adalah

sangat esensial, karena dalam kenyataannya perencanaan memegang

peranan yang lebih penting dibandingkan dengan fungsi-fungsi lainnya.

Tanpa adanya perencanaan, maka akan sulit mencapai tujuan. Adapun

secara garis besar, perencanaan program Humas yang ada di SMP Islam

Hidayatullah Semarang, meliputi:6

RENCANA PROGRAM HUMAS

Tahun Pelajaran 2007/2008

No

PROGRAM TUJUAN TARGET WAKTU BIAYA SDM KET.

A 1

PROGRAM INTERN

PGOTW

1. Mempererat

Terlaksana

Awal

Rp.3.130.000;

Humas,

‐ Beli

6 Dokumen Waka Humas SMP Islam Hidayatullah, Tahun 2007/2008

Page 61: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

48

48

2 3 4 5

6

Home Visit Pembuatan Buletin Buletin Jum’at

Pengajian dan Pembinaan

Pertemuan Wali kelas

silaturrahmi sekolah dengan orang Tua wali murid

2. Tersosialisasikan informasi sekolah dengan siswa (Tatib, HUH, HUS)

1. Menyambung silaturrohmi sekolah dengan orang Tua wali

2. Menyampaikan informasi permasalahan dan reward bagi siswa

1. Menumbuhkembangkan kreativitas siswa

2. Menyalurkan bakat bagi siswa

Mewujudkan sarana Dakwah bagi siswa

1. Menambah wawasan Dien bagi siswa

2. Sarana komunikasi sekolah dengan lembaga.

1. Sarana komunikasi Wali kelas dengan

6x dalam 1 tahun 2X1 smt 2X1 smt 12X/smt 6X/smt 6X/smt

Semester 1 Mid smt Hasil smesteran Pekan II Pekan I Pekan II dan IV Pekan I Pekan III

Rp.1.565.000Per semester

Rp. 810.000 Rp. 400.000 Rp. 600.000 Rp.900.000

Wali kelas

Humas, Walikelas/Guru Ibadah

Humas, Kesiswaan

Humas, Rohis Humas, Guru Humas dan

Aqua @Rp.1500 X 270 siswa ‐ Pembicar 2X@ Rp.350000

‐ Wali kelas mengidentifikasi siswa yang akan dikunjungi ‐ Wali kelas meloporkan data yang akan dikunjungi ke humas

‐ Diterbitkan

oleh anak-anak ekstra Jurnalistik

‐ Diterbitkan untuk kalangan intern dan lingkungan sekitar (Al- amin dan Munir) Pembinaan baik dari intern maupun ekstern 

Page 62: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

49

49

7 8 9

10 B 1 2

Jum’at Beramal Arisan Guru/karyawan

Silaturohim

Paguyuban

PROGRAM EKSTERN

Liputan Kegiatan

Penyuluhan

Sekolah 2. Terselesaikam

masalah anak di kelas

1. Sarana latihan berinfaq bagi civitas sekolah

2. Melatih kepedulian terhadap sesama

Sarana menabung bagi Guru/karayawan Mempererat persaudaraan antar civitas sekolah Mempererat persaudaraan antar keluarga besar Menjalin kerjasama dengan media elektronik dan media masa

‐ Menjalin kerjasama dengan badan Hukum, LSM

‐ Adanya pembinaan atau penyuluhan yang menyangkuit bidang

12x/tahun 1X/tahun

‐ 1X media elektronik

‐ 3X dimuat di media massa

3X/tahun

Jumat tiap pekan Pekan I Insidental Pasca Ramadhan Akhir semester 1 Akhir semester I dan II

Rp. 750.000

Rp.2.500.000

Rp. 150.000 Rp.1000.000

Wali kelas Humas dan Rohis Humas Humas Humas Humas Humas

‐ Hasil infaq beramal di laporkan tiap pekan

‐ Hasil infaq digunakan seperlunya untuk civitas skl

Kesepakatan diserahkan keforum Guru

‐ Menjalin kerjasama dengan TV BOROBUDUR untuk meliput kegiatan sekolah

‐ Liputan kegiataqn

‐ temu pakar oleh Suara Merdeka

Page 63: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

50

50

3

Menjalin Sponsor

Menjalin dengan sponsor tetap dan tidak tetap untuk kegiatan sekolah

Insidental

Awal semester II

Rp. 500.000

RENCANA PROGRAM DAN ALOKASI DANA HUMAS

TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SMP ISLAM HIDAYATULLAH

No Kegiatan Tujuan dan Target Waktu Uraian

Kegitan Jumlah

1.

2.

Dokumentasi Sekolah a. Liputan Kegiatan

b. Beli film & cuci

c. VCD

d. Kaset Handycam

Komunikasi dan Pertisipasi Lingkungan. a. PGOTW

b. Temu Pakar

Memiliki dokumentasi setiap kegiatan sekolah. Menjalin komunikasi sekolah dengan OTWM Motivasi kepada sel civitas sekolah

Insidental Awal, tengah dan Akhir semester Persiapan U K 1X

3 X 100.000 3 X 75.000 5 X 5.000 5 X 25.000 Beli aqua 1500 X 270 X 6 2 X 400.000

Rp.300.000 Rp.225.000 Rp.25.000 Rp.125.000 Rp.2.430.000 Rp.800.000

3. Sosial Work

a. Penyuluhan

b. Silaturahmi

c. Home Visit

Menumbuhkan kesadaran terhadap kesehatan, ketertiban, dan kesadaran hukum. Mempererat silaturahmi guru/karyawan ‐ Silaturahmi ke

siswa

Marat Insidental Pekan II

2 X 500.000 10X100.000 3 X 12 X 50.000 125 siswaX 3.500

Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Rp.1.800.000 Rp.500.000

4. Penyambutan tamu Temu terlayani dengan baik

Insidental 1500 x 4 x 10 Bln

Rp.600.000

5 Gerakan Infaq Shodaqoh Membiasakan civitas akademik untuk berinfaq dan bershodaqoh

Rutin pekanan

12 x 15.000 Rp.180.000

6. Penerbitan buletin bulanan

Terbitnya bulletin pada setiap bulan

Rutin bulanan

12 x 50.000 Rp.600.000

7 Kerjasama dengan Terjalinnya Insidental 100 x 25.000 Rp.2.500.000

Page 64: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

51

51

sponsor untuk membackup kegiatan

kerjasama dengan sponsor

8 Baksos & Kunjungan sosial

Terlaksananya kegiatan bakti sosial dan kunjunagan sosial

Insidental 2 x 500.000 Rp.1.000.000

9 Pertemuan wali kelas Terlaksananya pertemuan wali kelas tiap bulan

Rutin - -

Selain itu adanya program internal yang bersifat insidental yang

diadakan sekolah, yang terdiri dari:7

a. Program Kompetensi (Ekstrakurikuler), meliputi : 1. Komputer 2. Jurnalistik 3. Olahraga Prestasi 4. Karya Ilmiah Remaja (KIR) 5. Prakarya

b. Program Insidental, meliputi :

1. Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) 2. Pengajaran Luar Kelas (PLK) 3. Ishlahul Qulub 4. Kegiatan Romadhan 5. Class Meeting

c. Program Ibadah Praktis, meliputi:

1. Sholat Jama'ah 2. Tilawah Al Qur'an 3. Sholat Dhuha 4. Qiyamullail

d. Program Khusus Kelas 3, meliputi :

1. Study Tour 2. Bimbingan Unas 3. Tes Kendali Mutu 4. Try Out Unas

Selain program-program perencanaan dan kerjasama di atas, SMP

Islam Hidayatullah dalam mempromosikan sekolah dan dalam menjalin

kerja sama dengan lembaga lain, terdapat program eksternal yang bersifat

permanen, diantaranya taitu:

7 http://lpi-hidayatullah.com..

Page 65: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

52

52

a. Internet

Dalam era informasi dewasa ini, yang kian deras tuntutannya

kita dituntut untuk menguasai teknologi. Salah satunya internet, yang

merupakan jaringan komputer yang saling terhubung keseluruh dunia

tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Secara fisik

dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti

bola dunia dan terdiri dari titik-titik (Node) yang saling berhubungan.

Sebagaimana dalam mempromosikan sekolah, SMP Islam

Hidayatullah juga menggunakan teknologi ini yaitu mulai pada tahun

2007 an. Promosi sekolah di internet ini sebagai media pendidikan

yang tergolong modern, yang hadir karena adanya perkembangan

zaman dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Disamping itu juga untuk memerkenalkan lebih jauh keberadaan SMP

Islam Hidayatullah kepada masyarakat luas.

b. Komite Sekolah

Komite ini bernama Komite SMP Islam Hidayatullah. Komite

SMP Islam Hidayatullah adalah sebuah badan mandiri yang mewadahi

peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan,

dan efisiensi pengelolaan pendidikan di SMP Islam Hidayatullah.

Komite ini bersifat mandiri, tidak memiliki hubungan hierarkis dengan

lembaga pemerintahan.

Adapun tujuan dari Komite SMP Islam Hidayatullah ini tidak

lain adalah untuk :

1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat

dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan

di SMP Islam hidayatullah.

2. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidikan di SMP Islam Hidayatullah.

3. Menciptakan suasana dan kondisi transparansi , akuntabel, dan

profesional dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan

yang bermutu di SMP Islam Hidayatullah.

Page 66: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

53

53

4. Membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan di SMP Islam

hidayatullah dalam rangka ikut memelihara, menumbuhkan ,

meningkatkan, dan mengembangkan kualitas pendidikan dengan

mendayagunakan kemampuan yang ada pada sebagian orang tua

dan masyarakat sekitar.

Selain itu juga dalam bidang Humas, Komite SMP Islam

Hidayatullah memiliki peran sebagai berikut:

1. Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan

pelaksanaan kebijakan pendidikan.

2. Pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finansial,

pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan.

3. Pengontrol (Controlling agency) dalam rangka transparansi dan

akuntabilitas penyelengaraan pendidikan.

4. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di SMP

Islam Hidayatullah.

Komite SMP Islam Hidayatullah mempunyai tugas dan

tanggung jawab membantu meningkatkan kualitas

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di sekolah serta ikut

memelihara, menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan

sekolah sebagai wawasan wiyata mandala.8

c. Lembaga Pendidikan (Bimbingan belajar)

Dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa, SMP

Islam Hidayatullah juga menjalin hubungan dengan instansi lain,

seperti Lembaga Pendidikan (Primagama, Ipiems, Neutron dan lain-

lain) kerjasama ini biasanya dilakukan ketika siswa akan menghadapi

ujian akhir Nasional, disamping itu juga bidang kerjasama ini dapat

meliputi pembinaan moral, bakat, pengajaran, dan budaya.

2. Pengorganisasian (Organizing)

SMP Islam Hidayatullah Semarang senantiasa mengorganisir seluruh

kegiatan yang telah direncanakan. Pelaksanaan pengorganisasian secara

8 Dokumen Komite SMP Islam Hidayatullah. Tahun 2007/2008.

Page 67: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

54

54

lengkap termuat dalam program kerja semester (promes) dan program

kerja tahunan (prota). Menurut kepala sekolah SMP Islam Hidayatullah,

dari beberapa program yang telah direncanakan dilengkapi dengan

kordinator pelaksana, sehingga kegiatan pengorganisasian telah tercantum

dalam program kerja semester (promes) dan program kerja tahunan

(prota).

Lebih lanjut lagi, kepala sekolah mengatakan bahwa demi lancarnya

seluruh pelaksanaan program yang di laksanakan oleh SMP Islam

Hidayatullah tersebut, maka selain pembagian tugas sebagai koordinator

program, masing-masing guru dan karyawan mempunyai kewajiban untuk

mensukseskan program-program humas yang telah direncanakan.

Kordinator program yang telah ditentukan harus bertanggung jawab

dengan tugas yang di embannya. Hal ini dilakukan dengan mengadakan

rapat atau pertemuan tiap pekan dan tiap bulanan untuk mengadakan

struktur kepanitiaan atau seperti tim sukses yang dilakukan oleh masing-

masing kordinator program.9

3. Penggerakan (Actuating)

Dalam penggerakan hubungan sekolah dengan masyarakat perlu

diperhatikan adanya koordinasi antara berbagai bagian dan jenis kegiatan,

serta di dalam penggunaan waktu perlu adanya sinkronisasi antara

berbagai bagian tersebut.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Drs. Darso selaku

Waka Humas SMP Islam Hidayatullah Semarang, mengatakan bahwa

penggerakan (actuating) yang dilakukan Humas SMP Islam Hidayatullah,

tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi

kenyataan, dengan melalui berbagai koordinasi dengan pihak-pihak terkait

yaitu dengan membentuk sebuah Tim/kepanitiaan yang disesuaikan

dengan jenis kegiatannya.

9 Hasil wawancara dengan Bapak Adi Suipto, S.Pd. (Kepala Sekolah SMP Islam

Hidayatullah) pada tanggal 17 Desember 2008.

Page 68: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

55

55

Misalnya jika sekolah akan melaksanakan sebuah kegiatan yang

jenisnya dan sifatnya besar, yaitu kegiatan Bazar sekolah atau kegaiatan-

kegiatan yang menyangkut masyarakat luas, maka pembentukan

kepanitian jauh-jauh hari dilakukan dan koordinasi sebelum pelaksanaan

kegiatan sering dilakukan. Sedangkan sebaliknya jika jenis kegiatannya

relatif kecil dan sederhana, misalnya Pertemuan Guru dan Orang Tua Wali

Murid (PGOTW) maka pembentukan kepanitiaannya bersifat insidental

dan koordinasi jarang dilakukan.10

4. Evaluasi (Evaluating)

Evaluasi merupakan suatu aktivitas untuk meneliti dan mengetahui

sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan

kegiatan, untuk mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang

telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Adapun

evaluasi kegiatan/program Humas di SMP Islam Hidayatullah, dilakukan

tiap akhir pekan, akhir bulan, akhir semester dan akhir tahun.

Sebagai contoh, evaluasi program kerja Humas pada bulan

November 2007 dan evaluasi pelaksanaan program Humas tahun 2007,

yaitu sebagai berikut:11

EVALUASI DAN PROGRAM KERJA HUMAS SMP ISLAM HIDAYATULLAH TAHUN 2007/2008

NO AGENDA KEGIATAN TARGET PELAKSANA EVALUASI

1.

2.

Jumat Beramal Home Visit

Terkumpulnya dana infaq siswa , guru , dan karyawan.

-Terjalinnya komunikasi sekolah, dengan orang tua

-Tersosialisinya prestasi dan

Humas

Humas

- Terlaksana pada tiap

pekan

- Pendapatan hingga

Bulan November Rp.

- Tidak terjadinya

10 Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Darso (Waka Humas & Sarpras SMP Islam

Hidayatullah) pada tanggal 13 Januari 2009 11 Dokumen Waka Humas SMP Islam Hidayatullah, Tahun 2007/2008

Page 69: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

56

56

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Olahraga Guru/karyawan Temu guru team teaching

Kajian dan Evaluasi program sekalah Silaturahmi Temu guru team teaching Pembuatan Buletin Silaturahmi

masalah beberapa siswa

- Terjaganya kondisi fisik yang sehat bagi guru karyawan Terjalinnya komunikasi guru mapel Mengetahui kendala guru dalam pengajaran

-Bertambahnya pemahaman Dien bagi guru dan karyawan

-Mengetahui program sekolah yang sudah dan belum berjalan

-Terjalinnya silaturahmi antar keluarga besar SMP

-Terjalinnya komunikasi guru mapel

- Mengetahui kendala guru dalam pengajaran

- Terbitnya Buletin tiap 2 pekan sekali

- Mengetahui program sekolah yang sudah dan belum berjalan

- Terjalinnya silaturahmi antar keluarga besar SMP

Humas

Kurikulum dan

humas

Humas

Humas

Kurikulum dan

humas

Humas

Humas

kebijakan nyang

tumpang tindih

- Tidak terlaksana

optimal karena

adanya kebijakan

/kegiatan yang

sifatnya mendadak

- Belum konsisten

terhadapa kebijakan

yang telah disepakati

- Belum terlaksana

karena ada kegiatan

PLK I

-

- Terlaksana oleh

Bapak Sutasmin dan

Ibu siwi

- Belum terlaksana

-

- Terlaksana sesuai

rencana

- Penerbitan yang

kedua menemui

kendala

- Terlaksana

silaturahmi ke

Page 70: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

57

57

10.

11.

Kegitan Sosial

Temu Wali kelas

- Adanya

komunikasi efektif antara walikelas dengan sekolah

Humas

Sekolah

tempat ibu Luky.

-Terlaksana dengan

tujuan pemberian

bantuan ke lokasi

bencana karanganyar

4 kds Mie & P Pantas

pakai

- Terlaksana

Sedangkan evaluasi pelaksanaan program Humas tahun 2007, yaitu

sebagai berikut:

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM HUMAS TAHUN 2007

NO Y / B PROGRAM KEGIATAN WAKTU

1. Bedah Buku Bersama

Afifah

September ‘07

2. Penyuluhan Narkoba November ‘07

1. Y Mengkordinasikan

kegiatan . Sekolah

dengan pihak luar

3. Pengajian Tiap bulan, 2

minggu sekali

2. Y Mengatur dan

menyelenggarakan

hubungan sekolah

dengan orang tua

1. PGOTW I : Sosialisasi P

Kesiswaan & Kurikulum

awal Pelajaran Baru !X

2. PGOTW II : Halal Bi Halal

& Laporan Mid Semester I

3. PGOTW III : Pembagian

Hasil SMT I

4. Home Visit

Sabtu, 15 Sep

2007

27 Oktober ‘07

26 Januari ‘07

November

‘07

3. Y B Membina

pengembangan

hubungan antar sekolah

dengan lemembaga

1. Lem. pemerintah : Belum

2. Lem. Sosial : Rumah

Zakat, Penyaluran bantuan

3. Pendidikan : LBB belum

November ‘07

Oktober 2007

Page 71: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

58

58

Pemerinah, sosial,

dunia usaha, pendidikan

optimal

4. Jumat Beramal :Terlaksana

5. Penggalangan Infaq/

Shodaqoh : Terlaksana

6. Pemanfaatan buku

Perpustakaan yang tidak

terpakai

Tiap Jumat

Oktober 2007

Oktober 2007

4. B Mengadakan Kerja

sama dengan pihak luar

atau sponshorship

1. Kegiatan pembuatan

Buletin : Toko SS

2. Sponsorship PSB Smtr II

3. Menjalin Indonesia Touris

untuk kegiatan Study

Banding

Desember2007

5. Y Menyipakan Kegiatan

Kehumasan seperti

silaturahmi, study

banding

1. Silaturahmi ke keluarga

besar SMP IH

2. Silaturahmi ke siswa

Insidental 2007

Insidental 2007

6. Y Menyiapkan laporan

Kegiatan Humas secara

berkala

1. Menyusun agenda

mingguan

2. Melakukan Evaluasi

Bulanan

Tiap Pekan

Tiap Bulan

7. Y Dalam menjalankan

tugas, PP Humas

bertanggung jawab

kepada Wakil Kepala

Sekoalah Bidang

Humas

1. Setiap mengadakan

silaturahmi atau kunjungan,

memberitahu terlebih dahulu

kepada wakil kep. Bid.

Humas

2. Masukan dan pertimbangan

dalam menalankan tugas

3. kehumasan

Insidental

Insidental

Beberapa bentuk strategi dan pengelolaan Humas di atas, semuanya

mengarah kepada opini dan kesan dari masyarakat, baik masyarakat dalam

sekolah (internal public) maupun masyarakat luar sekolah/umum

(eksternal public) dengan berbagai aktivitas dan keunggulan yang dimiliki

SMP Islam Hidayatullah.

Page 72: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

BAB IV

ANALISIS TENTANG MANAJEMEN HUMAS DI SMP

ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

Manajemen Humas pada lembaga pendidikan sebagai manajemen

peningkatan mutu, konsep pengelolaan ini menekankan kepada kemandiriaan dan

kreatifitas sekolah didalam pengelolaan potensi sumber daya pendidikan melalui

kerja sama dengan masyarakat (internal dan eksternal) di dalam pengambilan

keputusan untuk memenuhi tujuan terciptanya hubungan yang harmonis dalam

sebuah pendidikan.

Konsep manajemen ini didesain untuk meningkatkan kemampuan sekolah

dan masyarakat dalam mengelola perubahan pendidikan kaitannya dengan tujuan

keseluruhan, kebijakan, strategi perencanaan yang telah ditentukan oleh

pemerintah dan otoritas pendidikan. Pendekatan ini menurut adanya perubahan

sikap dan tingkah laku seluruh komponen, yang meliputi; kepala sekolah, guru

dan tenaga atau staf administrasi termasuk orang tua dan masyarakat dalam

memandang, memahami, membantu sekaligus sebagai pemantau yang

melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan sekolah yang

bersangkutan dengan didukung oleh pengelolaan sistem informasi yang

presentatif dan aktif.

Manajemen humas pada lembaga pendidikan Islam merupakan suatu

proses pengelolaan tentang komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dengan

tujuan menambah pengertian kepada masyarakat tentang proses, kebutuhan

pendidikan, mendorong minat warga dan kerjasama untuk meningkatkan mutu

sekolah dengan berlandaskan nilai-nilai Islam. Pengelolaan tersebut dilakukan

dengan menggunakan beberapa instrumen manajemen, yakni perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan evaluasi

(evaluating).

59

Page 73: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

60

Dalam rangka mengimplementasikan manajemen Humas pada lembaga

pendidikan Islam, perlu dilakukan pengelompokan berdasarkan kemampuan,

dengan mempertimbangkan kondisi, lokasi dan kualitas sekolah. Dalam hal ini

sedikitnya akan ditemui tiga kategori sekolah yaitu baik, sedang dan kurang yang

terbesar di lokasi-lokasi maju, sedang dan ketinggalan. Tiga katagori tersebut

antara lain:

a. Sekolah dengan kemampuan manajemen tinggi, dengan ciri-ciri:

- Kepala sekolah dan guru berkompetensi tinggi (termasuk kepemimpinan)

- Partisipasi masyarakat tinggi (termasuk dukungan dana)

- Pendapatan daerah dan orang tua tinggi.

- Anggaran sekolah diluar anggaran pemerintah besar

b. Sekolah dengan kemampuan manajemen sedang

- Kepala sekolah dan guru berkompetensi sedang (termasuk kepemimpinan)

- Partisipasi masyarakat sedang (termasuk dukungan dana).

- Pendapatan daerah dan orang tua sedang.

- Anggaran sekolah (di luar anggaran pemerintah) sedang.

c. Sekolah dengan kemampuan manajemen rendah yang indikator:

- Kepala sekolah dan guru berkompetensi rendah (termasuk kepemimpinan).

- Partisipasi masyarakat rendah (termasuk dukungan dana)

- Pendapatan daerah dan orang tua rendah

- Anggaran sekolah diluar anggaran pemerintah kecil.

Dari penjelasan dan gambaran diatas, maka nantinya akan dapat

disimpulkan sebagaimana pengelolaan Humas pada lembaga pendidikan Islam di

SMP Islam Hidayatullah dapat diketahui secara lebih mendalam tentang konsep

manajemen Humas dengan apa yang ada dilapangan, dan termasuk pada katagori

mana yang termasuk dalam kegiatan Humas tersebut.

Adapun bentuk-bentuk peran serta atau kepedulian masyarakat terhadap

SMP Islam Hidayatullah, yaitu berupa peran serta atau partisipasi dalam bentuk

pikiran, tenaga, materi, dan sarana atau prasarana. Partisipasi masyarakat dalam

bentuk pikiran tersebut dapat diwujudkan dengan ikut merasa bertanggung jawab

dan merasa memiliki terhadap SMP Islam Hidayatullah, dengan cara memberikan

Page 74: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

61

masukan yang kondusif, ikut menjadi pengurus atau komite sekolah, dan

memasukan anak ke sekolah tersebut agar sekolah dapat bertahan dan dapat lebih

maju dimasa yang akan datang. Partisipasi dalam bentuk materi dan sarana dan

prasarana dapat diwujudkan dengan memberikan barang atau uang untuk

kepentingan sekolah. Partisipasi dalam bentuk uang dengan memberikan bantuan

pembayaran uang SPP dan lain-lain.

Dengan berbagai bentuk partisipasi di atas diharapkan dapat meningkatkan

mutu sekolah. Dan setidaknya sudah mengarah atau sesuai dengan keinginan

dengan pola manajemen Humas pada lembaga pendidikan Islam.

A. Analisis tentang Strategi SMP Islam Hidayatullah dalam

Mengembangkan Humas

Dalam menempuh sebuah strategi, terdapat landasan yang digunakan

sebagai pedoman dalam proses penyusunan strategi humas. Adapun landasan

umum dalam proses penyusunan strategi humas antara lain;

1. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul.

2. Identifikasi unit-unit sasaranya.

3. Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak sebagai sasaranya.

4. Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan unit pada sasaran.

5. Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi humas.

6. Mengidentifikasi dan mengevaluasi terhadap seluruh perubahan kebijakan

atau peraturan yang ada.

7. Langkah terahir adalah menerapkan langkah-langkah program yang telah

direncanakan, mengkomunikasikan dan penilaian hasil kerja.

Setelah mengetahui beberapa landasan umum maka dalam strategi juga

dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan,

kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi

ketetapan sebuah instansi

1. Secara makro di pengaruhi oleh unsur kebijakan umum (public policy),

budaya (culture) yang dianut.

Page 75: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

62

2. Secara mikro tergantung dari misi sebuah lembaga tertentu dengan

sumber-sumber yang dimiliki (SDM atau SDA), rencana atau program

yang ada, serta tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.

Secara tidak langsung strategi humas di SMP Islam Hidayatullah

mempunyai kemampuan untuk memahamkan baik secara persepsi, opini dan

sikap tindak dari kedua belah pihak yakni lembaga pendidikan, para guru,

siswa dan karyawan serta masyarakat, untuk mengadakan perundingan secara

persuasif, akomodatif dan normatif dengan menghindarkan hal-hal yang

bersifat kotroversial dan emosional.

B. Analisis tentang Manajemen Humas di SMP Islam Hidayatullah

Pelaksanaan kegiatan humas ditilik dari jenis sasarannya terdiri atas

dua bagian, yakni humas dengan masyarakat internal dan dengan masyarakat

eksternal lembaga pendidikan. Masyarakat internal terdiri atas guru, pegawai

keseluruhan, dan peserta didik. Adapun masyarakat eksternal yakni orangtua,

Komite Sekolah, masyarakat sekitar, sekolah lain, dunia kerja, dan instansi

lainnya.

Humas yang ditujukan kepada masyarakat internal bertujuan

menjelaskan kebijakan sekolah, menampung saran, dan memelihara hubungan

harmonis atau kerjasama antar warga. Humas yang ditujukan masyarakat

eksternal bertujuan untuk memperoleh pengertian atau simpati masyarakat,

memperoleh bantuan dalam penyelenggaraan program pendidikan, bantuan

material, atau fasilitas pendidikan, serta dukungan moral dalam melaksanakan

kegiatan pendidikan.

Jenis kerjasama dalam humas pada lembaga pendidikan terdiri atas 2,

yaitu :

a. Jenis kerjasama formal. Diwujudkan dengan pertemuan formal seperti

rapat, upacara sekolah, penerbitan brosur atau pamflet, surat dinas, dan

lain-lain.

Page 76: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

63

b. Jenis kerjasama informal. Diwujudkan dengan pertemuan informal

seperti pembicaraan biasa, pertemuan yang sifatnya kekeluargaan,

informasi lisan, dan lain-lain.

Dalam penyelenggaraannya, kegiatan humas memerlukan media

pendukung, baik visual, audio, maupun audio visual.

Berbagai bentuk humas dalam lingkup lembaga pendidikan dapat

dikelompokkan lagi menjadi bentuk langsung dan tidak langsung. Bentuk

langsung anatara lain pertemuan formal (rapat) antara guru, pertemuan dengan

orangtua/wali murid, pertemuan sekolah dengan masyarakat atau instansi

terkait lainnya. Bentuk tidak langsung misalnya melalui media cetak (majalah

dinding, majalah pendidikan, pamflet), media elektronik (iklan pada televisi

dan radio), dan media pameran sekolah.

Beberapa bentuk kerjasama hubungan lembaga pendidikan dengan

masyarakat sebagaimana telah disebutkan di atas adalah majalah dinding dan

media pendidikan. Dalam membuat media publisitas tersebut, ada beberapa

asas publisitas yang seharusnya diperhatikan, yaitu :

a. Materi obyektif dan resmi

b. Penyelenggara mading terorganisir

c. Mendorong partisipasi warga sekolah

d. Mempertahankan kontinyuitas

e. Memperhatikan respons / tanggapan

Dalam menjalin kerjasama dengan masyarakat hendaknya dilandasi

dengan kesamaan tanggungjawab dan tujuan di antara lembaga pendidikan

dan pihak masyarakat bersangkutan. Bagaimanapun sekolah adalah milik

masyarakat, karena raw input sekolah itu sendiri berasal dari masyarakat, dan

output sekolah nantinya akan kembali kepada masyarakat. Jadi, masyarakat

ikut menaruh kepentingan dan bertanggungjawab terhadap kelangsungan

penyelenggaraan pendidikan di satuan-satuan pendidikan baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Page 77: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

64

Beberapa bentuk hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat

antara lain yaitu :

a. Mengikutsertakan warga sekolah dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti

kesenian, perayaan hari nasional dan keagamaan, pelestarian lingkungan

hidup, dan lain sebagainya. Dengan melakukan kegiatan ini, ada banyak

manfaat yang dapat dipetik, selain mengembangkan semangat pembinaan

bagi peserta didik, aktivititas sekolah dan masyarakat juga mampu

menyatu. Jadi masyarakat sekitar sekolah merasa ikut memiliki sekolah,

sehingga sewaktu-waktu sekolah membutuhkan bantuan, masyarakat

sekitar pun tidak segan-segan menolong. Contohnya peran keamanan

sekolah yang turut dibantu masyarakat sekitar.

b. Penyediaan fasilitas sekolah untuk keperluan masyarakat, contohnya

penggunaan aula, lapangan olahraga, dan lain-lain. Dengan mempersilakan

masyarakat sekolah menggunakan fasilitas sekolah (dengan tetap

memperhatikan pertimbangan-pertimbangan tertentu), nantinya selain

menumbuhkan kerukunan antara sekolah dengan masyarakt sekitar juga

dapat diambil manfaat lainnya. Misalnya, pembinaan olahraga, dapat

dibantu oleh masyarakat sekitar (tidak hanya oleh guru olahraga).

c. Mendayagunakan tokoh-tokoh potensial dalam masyarakat guna

menunjang pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung

d. Mengikutsertakan POMG / komite sekolah dalam menunjang pelaksanaan

pendidikan tanpa menambah beban yang memberatkan. Contohnya jika

ada seorang wali murid yang memiliki kemampuan lebih di bidang

kesenian, ia dapat membantu guru kesenian mengajar di kelas maupun di

luar kelas (ekstrakurikuler).

e. Menjalin hubungan dengan instansi lain, seperti Lembaga Pendidikan

(Primagama, Ipiems, Neutron dan lain-lain), instansi pemerintah terkait

(dinas pendidikan, dinas kesehatan dan lain-lain), instansi swasta ;

perusahaan komersil. Ada banyak manfaat yang dapat diambil sekolah

dengan menjalin hubungan dengan instansi pemerintah terkait, seperti

dinas kesehatan. Misalnya dalam bentuk penyuluhan-penyuluhan,

Page 78: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

65

pemberian obat-obatan, dan lain sebagainya. Adapun jika dengan instansi

swasta, misalnya memberikan informasi lowongan kerja bagi sekolah, dan

lain sebagainya.

Mengacu pada berbagai bentuk hubungan lembaga pendidikan dengan

masyarakat sekitar, dapat ditarik garis besar bahwa bidang kerjasama dapat

meliputi pembinaan moral, bakat, pengajaran, dan budaya.

Diantara kesemua bentuk hubungan kerjasama di atas, menurut hemat

penulis akan lebih baik jika sekolah sangat memperhatikan pada hubungan

kerjasama sekolah dengan orangtua/wali peserta didik. Hal ini dikarenakan

wali peserta didik yang paling memiliki kesamaan tanggungjawab dan tujuan

dengan sekolah. Contoh pelaksanaan misalnya komunikasi mendalam ketika

pembagian raport.

Sedangkan analisis tentang langkah-langkah manajemen yang

meliputi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan evaluasi, yaitu

sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan (planning) selalu terkait dengan masa depan, dan

masa depan selalu tidak pasti.1 Banyak faktor yang berubah dengan cepat.

Tanpa adanya perencanaan, lembaga pendidikan Islam akan kehilangan

kesempatan dan tidak dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang ingin

dicapai, dan bagaimana mencapainya. Karena seringkali dilakukan suatu

kegiatan akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan tanpa adanya

suatu perencanaan. Kesulitan tersebut dapat berupa penyimpangan arah

dari tujuan, pemborosan dana yang mengakibatkan gagalnya semua

kegiatan dalam mencapai suatu tujuan.

Perencanaan program Humas di SMP Islam Hidayatullah pada

umumnya meliputi kegiatan perumusan tujuan, pemilihan program untuk

mencapai tujuan, dan identifikasi serta pengarahan sumber yang jumlahnya

selalu terbatas.

1 Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2006), hlm. 49.

Page 79: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

66

Dengan adanya perencanaan yang baik, diharapkan pelaksanaan

manajemen Humas pada lembaga pendidikan Islam yang diterapkan di

SMP Islam Hidayatullah dapat berjalan sesuai tujuan dan program-

program yang direncanakan sesuai dengan harapan serta membuahkan

hasil yang positif demi perkembangan SMP Islam Hidayatullah.

Berdasarkan urain di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

a. Bahwa keberhasilan pelaksanaan suatu kegitan sangat ditentukan oleh

baik buruknya perencanaan.

b. Perencanaan harus memandang atau meramalkan kejadian dimasa

yang akan mendatang, berdasarkan kenyatan objektif yang ada pada

masa sekarang dan masa lalu;

c. Perencanaan harus diarahkan pada tercapaianya suatu tujuan sehingga

bila terjadi kegagalan dalam pelaksanaan, maka kemungkinan besar

penyebabnya adalah kurang sempurnanya perencanaan;

d. Perencanaan juga harus memikirkan anggaran, kebijakan, prosedur,

metode, dan kreteria-kreteria untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Penempatan fungsi pengorganisasian setelah fungsi perencanaan

merupakan hal yang harus dilakukan, karena pengorganisasian

menjembatani kegiatan perencanaan dengan pelaksanaannya. Suatu

perencanaan yang telah tersusun secara matang dan ditetapkan

berdasarkan perhitungan tertentu, tentunya tidak dengan sendirinya

mendekatkan pada tujuan yang hendak dicapai. Untuk merealisasikan

suatu rencana ke arah tujuan, memerlukan pengaturan-pengaturan yang

tidak saja menyangkut wadah dimana kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan

namun juga aturan main yang harus ditaati oleh setiap orang dalam

organisasi dalam kerjasama mencapai tujuan.

Di SMP Islam Hidayatullah, pengorganisasian sementara ini

cenderung terpusat pada beberapa personal, yang biasanya dilakukan oleh

Page 80: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

67

Kepala Sekolah dan Waka Humas saja. Akan tetapi, demi lancarnya

seluruh pelaksanaan program-program humas yang telah direnanakan

tersebut, maka selain pembagian tugas sebagai koordinator program,

masing-masing guru dan karyawan secara tidak langsung mempunyai

kewajiban untuk mensukseskan program-program humas yang telah

direncanakan. Kordinator program harus bertanggung jawab dengan tugas

yang di embannya. Hal ini dilakukan dengan mengadakan rapat atau

pertemuan untuk mengadakan kepanitiaan atau seperti tim sukses yang

dilakukan oleh masing-masing kordinator program.

3. Penggerakan (Actuating)

Penggerakan Humas pada lembaga pendidikan Islam terkait

langsung dengan perilaku manusia, motivasi, kepemimpinan, dan

komunikasi. Dalam membina kerjasama, mengarahkan dan mendorong

kegairahan kerja, pemimpin perlu memahami perilaku personal yang

diberi tugas.

Oleh karena itu, dalam pengerakan ini perlu diperhatikan adanya

koordinasi antara berbagai bagian dan jenis kegiatan.2 Koordinasi ini harus

menghasilkan penyatuan dari tiap-tiap bagian maupun personel dalam

keseluruhan agar ada sinkronisasi yang baik. Segala sesuatu berjalan

menurut rencana pada waktu yang tepat.

4. Evaluasi (Evaluating)

Untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu program, maka

diperlukan adanya evaluasi. Setiap evaluasi berpegang pada renta tujuan

yang hendak dicapai. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai

dimana pelaksanaan rencana kerja yang telah dirumuskan sebelumnya.

Jika ditemukan kekurangan atau hambatan dapat dilakukan perbaikan-

perbaikan.

Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan oleh pengelola humas di

SMP Islam hidayatullah tidak hanya diakhir periode saja, melainkan juga

2 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2000), hlm.

55.

Page 81: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

68

dalam prosesnya, yaitu pada tiap mingguan, bulanan, tengah semester,

akhir semester dan akhir tahun. Namun sangat disayangkan sekali evaluasi

kegiatan-kegiatan humas tidak melibatkan siswa dan juga tidak

tersedianya kotak saran sebagai sarana penyampaian aspirasi masyarakat

sekolah dan pengunjung secara langsung.

Dalam pengevaluasian masih banyak terdapat kendala-kendala

yang dihadapi pengelola Humas di SMP Islam Hidayatullah, diantaranya

yaitu dikarenakan:

a. Adanya pergantian Waka Humas yang baru sehingga program-

program yang dijalankan masih mengacu pada program Humas yang

terdahulu.

b. Waka Humas dipilih berdasarkan umur (yang lebih tua diutamakan)

dan tidak melihat kompetensi yang dimiliki.

c. Masih terbatasnya tenaga pengelola yang mempunyai keahlian

dibidang ilmu kehumasan.

d. Minimnya dana operasional untuk menunjang program-program

Humas.

e. Kurangnya koordinasi dalam setiap diadakannya kegiatan, sehingga

alokasi untuk waktu kegiatan sering tidak sesuai dengan jadwal yang

telah direncanakan sebelumnya.

C. Analisis Tentang Keberhasilan Humas dan Kritik di SMP Islam

Hidayatullah Banyumanik Semarang

Bukan hal yang asing, bila kita seringkali mendengar semboyan

ini: “Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah,

orang tua, dan masyarakat” dan begitu juga adanya sebuah slogan “tak

kenal maka tak sayang”, itulah pepatah yang harus dijadikan dorongan

bagi SMP Islam Hidayatullah untuk memperkenalkan program dan

kegiatan sekolah kepada masyarakat. SMP Islam Hidayatullah dalam

mempromosikan sekolah tidak terlepas dari peran Humas, yaitu sejak

mulai berdirinya sekolah sampai sekarangpun sangat menentukan

perkembangan yang signifikan bagi sekolah, ini terlihat sejak berdirinya

Page 82: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

69

SMP Islam Hidayatullah secara legal dan dikeluarkannya SK dari

Kakanwil Depdiknas Provinsi Jawa Tengah No. 903/I.03/I/1996 yaitu

tertanggal 2 Juli 1996, SMP ini mulai mendapat perhatian dari masyarakat

sekitar sekolah, itu dapat terlihat ketika dibukanya sekolah tersebut

mendapat/memperoleh siswa sebanyak 20 orang.

Diantara kegiatan-kegiatan Humas yang terlaksana dengan baik

meliputi: Home Visit, olah raga guru/karyawan, temu guru team teaching,

kajian dan evaluasi program sekalah, silaturahmi, pembuatan buletin,

silaturahmi, kegitan sosial dan lain-lain.

Menurut hemat penulis, dari serangkaian kegiatan yang telah

terlaksana dengan baik itu, tentunya masih ada kekurangan-kekurangan

yang mungkin saja tidak diketahui oleh internal atau kepanitiaan, sehingga

dalam evaluasi kegiatan perlu diadakan kordinasi untuk kegiatan-kegiatan

selanjutnya.

Dari hasil penelitian dapat diketahui juga pihak humas telah

melakukan aktifitas internal dengan baik melalui pelaksanaan komunikasi

secara lisan atau langsung baik formal maupun informal. Adapun secara

formal dilakukan dengan menerbitkan buletin internal, kunjungan kerumah

wali murid, training, work shop, diskusi, rapat/pertemuan dan briefing.

Sedangkan secara informal dilakukan dengan menghadiri atau

beranjangsana dengan guru dan karyawan, dan juga berpartisipasi pada

acara yang diadakan siswa di sekolah.

Bagi humas, aktifitas internal yang dilakukan bertujuan untuk

mengetahui keadaan atau kondisi para petugas humas, sehingga nantinya

akan diperoleh informasi tentang keadaan para guru, siswa dan karyawan,

informasi ini berguna bagi bagi humas untuk dapat memecahkan kendala

atau problem yang berpeluang muncul dikemudian hari, juga bermanfaat

dalam menciptakn kebersaman, silahturahmi, dan pembinaan kerjasama

bagi guru, siswa dan karyawan. Hal ini juga secara tidak langsung tentu

akan menimbulkan rasa memiliki/loyalitas pada sekolah. Selain itu juga,

dapat diketahui pula bahwa hasil dari aktifitas internal humas ini

Page 83: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

70

digunakan sebagai input dalam menentukan program kebijakan yang akan

dijalankan dikemudian hari.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala yang ada,

sehingga dari hasil aktifitas internal yang dilakukan maka humas dapat

menentukan fokus (step by step) sebagai sasaran utama pembangun citra

sekolah, dapat menyusun strategi dan kebijakan pada setiap pernyataan

sekolah, dapat mengetahui setiap informasi internal yang sekiranya

berpeluang menjadi problem dikemudian hari, dan dapat menentukan

bentuk activity and action dalam program pembangun citra sekolah.

Penulis memberikan kritik atau saran agar strategi dan pengelolaan

hubungan mayarakat di SMP Islam hidayatullah mudah dikontrol dan

dievaluasi, maka diperlukan adanya:

1. Pembentukan struktur humas yang bersifat permanen, sehingga

memudahkan pengkoordinasian diantara atasan dan bawahan, sehingga

tidak terjadi adanya kesenjangan diantara pelaku humas.

2. Adanya pemikiran atau ide-ide kreatif dalam rangka memunculkan

program-program baru yang sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Karena dunia humas saat ini sudah

memasuki era yang disebut era kompetisi, di mana pembentukan,

pemeliharan dan peningkatan citra (termasuk reputasi) menjadi sangat

penting (krusial).

3. Praktisi humas secara mikro, hendaknya ditentukan oleh kualifikasi

kemampuan “generalist” dan lebih ideal lagi jika memiliki

kemampuan ahli komunikasi plus.

4. Para alumni diharapkan membentuk wadah mantan-mantan peserta

didik SMP Islam Hidayatullah yang ada nama keluarga alumni,

termasuk keikutsertaannya, sehingga diharapkan alumni bisa aktif

dalam memberikan bantuan kepada adik-adiknya yang masih aktif

bersekolah di SMP Islam Hidayatullah. Bantuan materiil yang

diwujudkan dalam bentuk perangkat apa saja, serta bisa memberikan

pengarahan adik-adiknya di dalam memilih jurusan di perguruan tinggi

Page 84: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

71

Negeri dengan melalui kegiatan Open House jurusan setiap tahun atau

dua tahun sekali.

Page 85: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

69

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, yang berjudul

"Manajemen Humas pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi di SMP Islam

Hidayatullah Banyumanik Semarang)" dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, yang berjudul

"Manajemen Humas pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi di SMP Islam

Hidayatullah Banyumanik Semarang)" dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

Manajemen Humas pada Lembaga Pendidikan Islam yang

dimaksudkan oleh penulis dalam penelitian ini adalah merupakan suatu proses

pengelolaan tentang komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dengan

tujuan menambah pengertian kepada masyarakat tentang proses, kebutuhan

pendidikan, mendorong minat warga dan kerjasama untuk meningkatkan mutu

sekolah dengan berlandaskan nilai-nilai Islam.

1. Strategi SMP Islam Hidayatullah dalam dalam menjalin hubungan

masyarakat, baik masyarakat sekolah (internal public) maupun masyarakat

umum (eksternal public) diantaranya yaitu dengan menggunakan:

koordinasi, mempresentasikan materi kegiatan, sarana atau fasilitas yang

dibutuhkan yang terpenuhi dan surat tugas.

Kemudian dalam menjalankan kegiatan humas terdapat dua bentuk

kegiatan untuk menjalin keharmonisan antara warga SMP Islam

Hidayatullah sendiri (internal public) yaitu dengan mengadakan beberapa

kegiatan ekstrakurikuler diantaranya; Home visit, gerakan Infaq dan

Shodaqoh (Jum’at beramal), kunjungan sosial dan baksos, kunjungan

(silaturrahmi) ke rumah guru, Subuh call dan lain-lain. Selain itu, dalam

Page 86: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

70

maenjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat umum (external

public) adalah dengan pertemuan guru orang tua atau wali murid, brosur,

pekan olah raga dan seni, seminar lokakarya dan training dan lain-lain.

2. Pengelolaan humas yang dilakukan SMP Islam Hidayatullah, yaitu dengan

menggunakan beberapa instrumen manajemen, yaitu mulai dari

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

(actuating), dan evaluasi (evaluating). Yang secara langsung melibatkan

semua komponen-komponen di sekolah (Guru, Siswa, Kepala Sekolah,

Karyawan, Orang tua siswa dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu

sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan Nasional. Sekolah memiliki

kewenangan lebih besar dalam mengelola sekolah, sehingga sekolah lebih

mandiri. Dengan kemandiriannya, sekolah lebih dapat mengembangkan

program-program tertentu yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi

yang dimilikinya.

B. SARAN-SARAN

Dari rangkaian tema serta kesimpulan dari peneliti dan dengan segala

kerendahan hati, penulis akan mengajukan beberapa saran yang sekiranya

dapat dijadikan bahan pertimbangan. Adapaun saran-saran tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Diharapkan segenap masyarakat, utamanya masyarakat sekitar sekolah

lebih meningkatkan dan memberikan peran serta aktif terhadap SMP Islam

Hidayatullah dan lebih optimal atau maksimal terhadap perkembangan

serta kemajuan sekolah. Agar sekolah tetap eksis, sumber daya sekolah

yang ada dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan harus lebih

berkembang di era modern seperti sekarang ini. Oleh karena itu, demi

keberhasilan sekolah semua pihak ikut berperan demi kesuksesan

nantinya, bukan hanya oleh pihak sekolah yang akan dipetik, melainkan

juga masyarakat disekitarnya.

2. Hendaknya SMP Islam Hidayatullah lebih meningkatkan segala kinerja

sekolah dan memberdayakan seluruh komponen sekolah dengan tanggung

Page 87: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

71

jawab masing-masing, serta meningkatkan hubungan yang harmonis

dengan masyarakat, lembaga lain yang terkait dan lebih transparan atas

segala sesuatu demi kesuksesan dan kejayaan sekolah.

C. PENUTUP

Alhamdulillah, berkat karunia dan pertolongan Allah SWT yang

didasari dengan niat dan kesungguhan hati akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul "Manajemen Humas pada

Lembaga Pendidikan Islam (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik

Semarang)" dengan harapan semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa didalam penyusunan skripsi ini masih terlampau jauh dari

kesempurnaan tiada gading yang tak retak.

Untuk itu demi kesempurnaan dan perbaikan dalam penelitian ini

kritik dan saran yang bersifat konstruktif, sangatlah penulis harapkan.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang berganda laksa kepada

semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan serta materi

dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, semoga senantiasa mendapatkan

pahala dari Allah SWT. Amin Ya Robbal 'alamin, Jazakumullah ahsanal jaza'.

Page 88: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

DAFTAR KEPUSTAKAAN Ahmadi, Abu, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991). Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2002), cet.3. Arikunto, Suharsimi, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1990). _______, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006). Bukhori, Imam, Shohih Bukhori, Juz I, (Beirut: Daar Al Kutub, 1992). Daryanto, M., Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2001), cet.2. Denim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, presentasi,

dan publikasi hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), Cet.I.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Toha

Putra, 1989. Dokumen SMP Islam Hidayatullah Semarang tentang Visi dan Misi. Dokumen tentang profil SMP Islam Hidayatullah Semarang yang berisi identitas

Sekolah dalam lampiran 1. Dokumen Waka Humas SMP Islam Hidayatullah, Tahun 2007/2008 Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001). Gunawan, Ary H., Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 1996). Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, jilid 1 (Yogyakarta: Andi Offset, 2001),

Cet. XXXII. http://apadefinisinya.blogspot.com/ 05/ 09/ 2008/ 10. 47 WIB. http://darwito.diinoweb.com/ Jum’at 05 September 2008.

Page 89: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

http://lpi-hidayatullah.com, Rabu/17/12/2008. Idris, Zahara, Dasar-dasar Kependidikan I, (Padang: Angkasa Raya, 1992). Kadarmansi dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 1992). Kusumastuti, Frida, Dasar Dasar Humas, (Jakarta: Ghalia, 2002). Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),

Cet.4. Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002). Cet.XVII. Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin,

1996). Muliawan, Jasa Ungguh, Pendidikan Islam Integratif, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2005). Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan Implementasi,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003). _______, E., Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), Cet.3. Mulyasa, E., Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2004). Cet. Ke-4. Muthowi’, Ibrahim Ishmat, Al-Ushul Al-Idariyah Al-Tarbiyah, (Riad: Daral-

Syuruq, 1996). Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 1999), Cet.2. Nasir, M. Ridwan, Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2005). Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1996)

Cet. Ke-13. Poetro, Santoso Sastro, Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam

Pembangunan Nasional, (Bandung : Alumni, 1998). Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya,1995), Cet.7.

Page 90: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003).

______, Rosady, Aspek-Aspek Hukum dan Etika Dalam Aktifitas Public Relations

Kehumasan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995). Sa’ud, Udin Syaefudin, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan

Suatu Pendekatan Komprehensif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005). Sagala, H. Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta,

2000). Siagian, Sondang P., Filsafat Administrasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003). Sisk, Henry L., Principles of Management (South-Western Publishing Company,

1969). Siswanto, Bambang, Humas, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), cet.1. Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004). Sudjana, Nana dan Ahmad Rifdi, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru,

1990). Sufyarma, H., Kapita Selekta ManajemenPendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2003). Syukur, Fatah, Teknologi Pendidikan, (Semarang: RaSAIL, 2005). Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,

(Semarang: CV. Aneka Ilmu, 2003). Usman, Husaini, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006). Woolfalk, Anita E., Educational Psycology, (United State of America: A Simon

and Schuster Company,1995). Yuono, Trisno, Kamus lengkap Bahasa Indonesia,( Surabaya: Arloka, 19994). Yusup, Pawit M., Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990). Zainuddin, Abi Abbas, Tajridus Shorih Li Ahadits al Jami’ al Shohih, (Semarang:

Maktabah Al Alawiyah), Juz 1.

Page 91: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS

BIODATA DIRI :

Nama Lengkap : M. SYAIFUDDIN JAZULI

Tempat/Tgl Lahir : Pati, 27 September 1985

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia

Alamat : Jl. Raya Pati - Purwodadi Km. 20, Dk. Dermoyo Ds.

Cengkal Sewu Rt.01/Rw.01 Kec. Sukolilo Kab. Pati

(59172) Jawa Tengah.

JENJANG PENDIDIKAN :

1. MI. Ianatul Athfal Cengkalsewu Sukolilo Pati, Lulus Tahun 1998

2. MTs. Miftahut Thullab Cengkalsewu Sukolilo Pati, Lulus Tahun 2001

3. MA. Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati, Lulus Tahun 2004

4. Institut Agama Islam Negeri Walisongo (IAIN) Semarang, Angkatan 2004

Demikian daftar riwayat pendidikan penulis yang dibuat dengan data yang

sebenarnya dan semoga menjadi keterangan yang lebih jelas.

Semarang, 15 Januari 2009

Penulis,

M. Syaifuddin Jazuli NIM : 3 1 0 4 2 7 5

Page 92: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH

ATAU WAKIL KEPALA SEKOLAH

I. Yang berkenaan dengan sejarah berdirinya SMP Islam Hidayatullah

Banyumanik Semarang:

a. Bagaimanakah sejarah pertumbuhan dan perkembangan SMP Islam

Hidayatullah Banyumanik Semarang ini, mulai sejak berdirinya sampai

dengan tahun ajaran 2007/2008 ?

b. Prakarsa dari siapakah SMP Islam Hidayatullah ini berdiri ?

c. Bagaimanakah status SMP Islam Hidayatullah ini berdiri ?

II. Apa Visi, Misi dan Tujuan SMP Islam Hidayatullah?

III. Yang berkenaan dengan guru:

a. Berapakah guru SMP Islam Hidayatullah yang tetap dan yang tidak tetap ?

b. Bagaimana kepangkatan guru SMP Islam Hidayatullah dan mata pelajaran

apa yang diajarkan ?

c. Bagaimana usaha yang ditempuh SMP Islam Hidayatullah untuk

meningkatkan segi kuantitas dan kualitas guru-gurunya ?

IV. Yang berkenaan dengan siswa:

a. Bagaimanakah usaha yang ditempuh SMP Islam Hidayatullah untuk

meningkatkan mutu siswa-siswinya ?

b. Siapakah siswa yang berhak mendapat beasiswa dari SMP Islam

Hidayatullah?

V. Yang berkenaan dengan staf tata usaha:

a. Berapakah jumlah tata usaha SMP Islam Hidayatullah ?

b. Bagaimanakah pembagian tugas tata usaha SMP Islam Hidayatullah ?

c. Bagaimanakah usaha yang ditempuh SMP Islam Hidayatullah untuk

meningkatkan segi kuantitas dan kualitas staf tata usahanya ?

VI. Yang berkenaan dengan sarana-prasarana:

a. Berapakah ruangan kelas yang dipunyai SMP Islam Hidayatullah ?

b. Bagaimanakah pembagian ruang kantor SMP Islam Hidayatullah?

Page 93: (Studi di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang)library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-msyaifuddi-4459-1-skripsi-p.pdf · PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ... J u r u s a n : Kependidikan

c. Untuk menunjang kegiatan siswa, sarana apakah yang dimiliki SMP Islam

Hidayatullah ?

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK WAKA HUMAS

1. Apa prinsip-prinsip SMP Islam Hidayatullah dalam mengembangkan Humas?

2. Apa bentuk strategi Humas di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik

Semarang?

a. Strategi sekolah dalam menjalin hubungan antar warga sendiri (internal

public).

b. Strategi sekolah dalam menjalin hubungan masyarakat luar (external

public).

1) Hubungan masyarakat sekolah dengan orang tua

2) Hubungan masyarakat sekolah dengan pihak luar

3. Bagaimana pengelolaan Humas di SMP Islam Hidayatullah Banyumanik

Semarang?

Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan evaluasi?

PEDOMAN OBSERVASI

I. Tentang letak geografis

a. Mengenai lokasi SMP Islam Hidayatullah.

b. Mengenai luasnya.

II. Yang berkenaan dengan struktur organisasi

a. Mencatat bagan struktur organisasi SMP Islam Hidayatullah

b. Mengamati dan mencatat keterangan bagan yaitu tentang personalia yang

menduduki jabatan dalam struktur tersebut.