studi awal karakteristik batuan beku vulkanik di …digilib.unila.ac.id/54942/3/skripsi tanpa bab...

57
STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI KABUPATEN PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG Skripsi Oleh Ipruddin Ependi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: nguyennga

Post on 25-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI

KABUPATEN PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG

Skripsi

Oleh

Ipruddin Ependi

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

i

ABSTRAK

STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK

DIKABUPATEN PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG

Oleh

IPRUDDIN EPENDI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik batuan beku vulkanik dan

mengetahui karakteristik struktur komposisi kimia, fasa dari batuan beku vulkanik

dikabupaten pesisir barat provinsi lampung. Untuk mengetahui hasil penelitian

yang dilakukan untuk perlakuan batuan beku vulkanik dilakukan karakterisasi

secara mikro dengan XRD, XRF, sedangkan karakterisasi uji makro dilakukan uji

petrografi, kuat tekan uniaxial, Bulk density dari batuan beku vulkanik

dikabupaten pesisir barat provinsi lampung, di dapat hasil petrografi menujukan

hasil analisis pada sampel A batuan trakkit , sampel B batuan Andesit, sampel C

batuan trakkit, selanjutnya hasil dari analisis XRF didapat memiliki masing-

masing unsur yang terdapat yaitu pada sampel A terdapat unsur tertinggi SiO2

61,403 %, pada sampel B terdapat unsur tertinggi SiO2 59,573 %, pada sampel C

terdapat unsur tertinggi SiO2 61,287 %, karakterisasi XRD menunjukkan bahwa

hasil dari sampel A,B,C semua sampel terdeteksi beberapa puncak yang

merupakan fasa, sedangkan pada uji makro uji kuat tekan didapat hasil kuat tekan

terbesar terdapat pada sampel kode C, yaitu sebesar 84,68 Mpa, pada uji Bulk

Density terlihat pada sampel A di dapat hasil density 1,98 gr/cm3, pada sampel B

didapat hasil density 2.01 gram, pada sampel C di dapat hasil density 2.80 gram.

Kata kunci: batuan beku vulkanik, XRD, XRF.

Page 3: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

ABSTRACT

STUDY OF THE CHARACTERISTICS OF VOLCANIC IGNEOUS ROCKS IN THE

COASTAL DISTRICT WEST OF LAMPUNG PROVINCE

BY

IPRUDDIN EPENDI

This study aims to determine the characteristics of trakkit and andesite volcanic igneous

rocks and determine the structural characteristics of chemical composition, the phase of the

trakkit and andesite volcanic igneous rocks in the coastal district west of Lampung province.

To find out the results of the research conducted for the treatment of volcanic igneous rock

trakkit and andesite micro-characterization with XRD, XRF, Petrography while the macro

test characterization carried out unxial compressive strength test, Bulk density of volcanic

igneous rock trachings and andesites in the coastal district west of Lampung province, in can

the petrographic results address the results of analysis on the A sample of trakkit rocks,

samples of Andesite rocks, samples C trakkit rocks, then the results of XRF analysis obtained

have each element contained, namely in sample A there is the highest element SiO2 61.403%,

in sample B there are the highest element SiO2 59.573%, in sample C there is the highest

element SiO2 61.287%, XRD characterization shows that the results of samples A, B, C all

samples detected several peaks which are phases, while in the macro test compressive

strength test results obtained the largest compressive strength in the C code sample, which is

84.68 Mpa, in the Bulk Densit test y, it can be seen in sample A that the density of 1.98 gr/

cm3 can be obtained, in sample B the results of the density are 2.01 gr/cm

3, in sample C the

density is 2.80 gr/cm3

Keywords: volcanic igneous rocks, trakkit and andesite, SiO2, petrography, XRD, XRF.

Page 4: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI

KABUPATEN PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG

Oleh

IPRUDDIN EPENDI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar
Page 6: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar
Page 7: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar
Page 8: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di pesawaran, pada tanggal 25 Januari

1996. Penulis merupakan anak dari tujuh bersaudara oleh

pasangan Bapak Asmawi dan Ibu Nur Halimah. Penulis

menyelesaikan pendidikan di SDN 1 Kedondong pada

tahun 2006, Mts Negri 1 Kedondong pada tahun 2011 dan

pada tahun 2011 melanjutkan di SMAN 1 kedondong

dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2014.

Selanjutnya pada tahun 2014 penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui jalur PMPAP . Selama

menjadi mahasiswa, penulis pernah mengikuti Pusat Informasi Konseling

Universitas Lampung dan menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Fisika sebagai

Anggota Bidang Saintek tahun 2014-2015. Penulis juga pernah menjadi asisten

praktikum Sains Dasar Fisika. Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan

(PKL)di BATAN Badan Teknologi Nuklir di serpong tanggerang dengan judul

“Identifikasa Fasa Yitrium iron garnet Y3Fe5O12”. Kemudian penulis melakukan

penelitian tentang batuan yang berjudul “Studi Awal Karakteristik Batuan Beku

Vulkanik Dipesisir Barat Provinsi Lampung” sebagai tugas akhir di Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Page 9: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

X

Motto

“Dimana ada kemauan disitu ada jalan ”

“Minta lah Restu kepada kedua orang tua,

janganlupaberibadahsolat 5

waktudanberdoamemohonhanyakepada ALLAH SWT”

Page 10: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukurkepadaTuhan yang mahakuasa ALLAH SWT,

kupersembahkankaryakecilinikepada

IbuTercintaNurHalimah

dan

Ayah tercintaAsmawi

Keluargabesar yang selalumemberidukungandoadansemangat

Rekan-rekanseperjuangan FISIKA FMIPA UNILA 2014

Serta AlmamaterTercinta

“UNIVERSITAS LAMPUNG”

ix

Page 11: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

xii

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kuasa-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Karakteristik Batuan

Beku Vulkanik Dikabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung” bersyukur masih

diberikan kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian penelitian dan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Drs. Pulung Karo-Karo, M.Si., sebagai Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan arahan yang mendukung dari awal sampai akhir

penulisan.

2. Bapak Slamet Sumardi, S.Si., M.T sebagai Pembimbing II yang senantiasa

sabar dalam mengoreksi skripsi dan memberikan masukan-masukan serta

nasehat untuk menyelesaikan skripsi ini dari awal sampai akhir penulisan.

3. Bapak Prof Drs Simon Sembiring P.hd., sebagai Penguji yang telah

mengoreksi kekurangan, memberi kritik dan saran selama penulisan skripsi.

4. Kedua orangtuaku Bapak Asmawi dan Ibu Nur Halimah, serta Kakak-kakak

ku dan seluruh keluarga besarku yang luar biasa selalu menyemangatiku.

Terimakasih untuk kehadirannya dalam hidupku yang senantiasa memberikan

dukungan, do’a dan semangat yang begitu besar.

Page 12: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

5. Ibu Dr. Yanti Yulianti, S.Si., M.Si. sebagai Pembimbing Akademik yang

telah memberikan bimbingan serta nasehat dari awal perkuliahan sampai

menyelesaikan tugas akhir.

6. Bapak Arif Surtono, S.Si., M.Si., M.Eng, selaku Ketua Jurusan di Jurusan

Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lampung.

7. Bapak Gurum Ahmad Pauzi, S.Si., M.T. selaku Sekretaris Jurusan dan para

dosen serta karyawan di Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

8. Prof. Warsito, D.E.A. Selaku Dekan FMIPA Universitas Lampung

9. Teman-teman seperjuangan septa ario, santi komala Dewi, Eka Himmatus

sururiah dan teman-teman Fisika angkatan 2014 yang selama ini memberikan

semangat.

10. Kakak-kakak tingkat yang selalu memberikan motivasi dan saran dalam

menyelesaikan tugas akhir.

Semoga Allah SWT memberikan nikmat sehat kepada kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 13 Desember 2018

Penulis

Ipruddin Ependi

Page 13: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ........................................................................................................ i

ABSTRACT ....................................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v

PERNYATAAN ................................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. x

MOTTO ............................................................................................................. xi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xii

SANWACANA .................................................................................................. xiii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

DAFTARTABEL……………………………………………….......………. xviii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C.Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

E.Batasan Masalah ....................................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Batuan dan Batuan Beku Vulkanik............................……………....... 7

B. Siklus batuan dan pebentukan batuan beku vulkanik ........................... 9

Page 14: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

C. Karakteristik batuan beku andesit...................………………….......... 11

D. Karakteristik batuan beku trakkit...................……………………....... 13

E. proses pengkristalan batuan bekuvulkanik...................…………....... 15

F. Lokasi Pengambilan Batuan Vulkanik di Kabupaten Pesisir Barat….. 17

G. Analisis petrografi..........................................……………………........ 20

H. Pengujian kuat tekan......................................……………………....... 21

I. X-Ray Diffraction(XRD)……………………….....…… ……….... ..... 23

1. Pengertian XRD ........................................................................ ….. 23

2. Prinsip Analisis XRD ................................................................ ….. 24

3. Mekanisme Analisis XRD ........................................................ ….. 24

J. X-RayFluoresensi(XRF)………………........….…………………......... 26

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... ...... 29

B. Alatdan Bahan ................................................................................. ….. 29

1. Alat .............................................................................................. ….. 29

2. Bahan ........................................................................................... ….. 29

C. Analisis Bahan Baku ....................................................................... ….. 30

1.Analisis Batuan Vulkanik Menggunakan XRF ............................ ….. 30

2. Uji Bulk Density .......................................................................... ….. 31

3. Analisis Kuat Tekan .................................................................... ….. 31

4. Analisis Batuan Vulkanik Menggunakan XRD .......................... ….. 32

D. Analisis Sampel Batuan Vulkanik ................................................... ….. 32

1. Analisis Petrografi ....................................................................... ….. 33

2. Analisis XRD .............................................................................. ….. 33

3. Analisis Ketekanan ...................................................................... ….. 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Petrografi Pada Batuan Beku Vulkanik ...........................36

B. Hasil Analisis XRF Pada Batuan Beku Vulkanik ...................................43

C. Hasil Analisis XRD .................................................................................47

1. Hasil XRD Pada Sampel A .................................................................47

2. Hasil XRD Pada Sampel B ..................................................................49

3. Hasil XRD Pada Sampel C ..................................................................50

4. Hasil Penggabungan XRD Pada sampel A, B, dan C ........................51

D. Hasil Analisis Uji Kuat Tekan Uniaxial Pada Batuan ............................52

E. Hasil Analisis Uji Bulk Density Pada Batuan Beku Vulkanik ................54

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... ...... 57

B. Saran ................................................................................................ ...... 58

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN

49

xv

Page 15: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. (A).batuansampel a (B).batuansampel b (C).batuansampel

c BatuanVulkanik di Daerah KabupatenPesisir Barat ...................................... 8

Gambar2. Siklus Batuan .................................................................................... 9

Gambar 3. Batuan Andesit................................................................................. 12

Gambar 4. Deret Bawen .................................................................................... 16

Gambar 5.Peta Lokasi Kabupaten Pesisir Barat ................................................17

Gambar 6. LokasiKabupatenPesisir Barat Provinsi Lampung........................ 18

Gambar 7.Lokasi pengambilan batuan beku vulkanik dikecamatan

tembakak karya pengawa kabupaten pesisir barat sampel A ............................. 19

Gambar 8. Lokasi pengambilan batuan beku vulkanik dikecamatan pesisir

barat kabupaten pesisir baratsampel B ............................................. 19

Gambar 9. Lokasi pengambilan batuan beku vulkanik dikecamatan

tembakak karya pengawa kabupaten pesisir barat sampel C ........... 20

Gambar 10. Mesin Pengujian Kuat Tekan ............................................................ 22

Gambar 11. Skema Difraksi Sinar-X .................................................................... 25

Gambar 12. Prinsip XRF ..................................................................................... 27

Gambar 13. Diagram alir proses preparasi bubuk batuan beku vulkanik. ......... 34

Gambar 14. Diagram alir proses pembuatan benda uji kuat tekan .................... 34

Gambar 15. Diagram alir proses pembuatan benda uji petrografi ..................... 35

Gambar 16. Diagram alir proses pembuatan benda uji bulk density ................. 35

Page 16: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

xvi

Gambar 17. Hasil petrografi sampel batuan beku vulkanik sampel A .............. 37

Gambar 18. Hasil petrografi sampel batuan beku vulkanik sampel B .............. 39

Gambar 19. Hasil petrografi sampel batuan beku vulkanik sampel C .............. 41

Gambar 20. Pola difaktogram XRD sampel A serbuk batuan vulkanik

(simbol: = Microcline, =Anorthite,). ........................................48

Gambar 21. Pola difaktogram XRD sampel B serbuk batuan vulkanik

(simbol: =Anorthite,= Quartz, = Hedenbergite ) .................. 49

Gambar 22. Pola difaktogram XRD sampel C serbuk batuan vulkanik

(simbol: = Microcline=Anorthite, =Cristobalite).................. 50

Gambar 23. Pola difaktogram Penggabungan XRD sampel A, B, C batuan

trakkit dan andesit........................................................................ 52

xvii

Page 17: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Komposisi unsur senyawa batuan andesit ............................................ 12

Tabel 2. Komposisi unsur senyawa batuan trakkit ............................................. 14

Tabel 3. Syarat mutu batu alam bahan bangunan ............................................... 22

Tabel 4. Hasil Komposisi Mineral Batuan Sampel A ........................................ 38

Tabel 5. Hasil Komposisi Mineral Batuan Sampel B ........................................ 40

Tabel 6. Hasil Komposisi Mineral Batuan Sampel C ........................................ 42

Tabel 7. Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel A..................................... 43

Tabel 8. Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel B..................................... 44

Tabel 9. Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C..................................... 45

Tabel 10. Hasil Pengujian Kuat Tekan.............................................................. 51

Tabel 11. Hasil Komposisi Mineral Batuan Sampel B....................................... 53

Page 18: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Pesisir Barat merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

wilayah pesisir Indonesia tepatnya di Provinsi Lampung. Kabupaten ini resmi

menjadi daerah otonom pada tanggal 25 oktober 2012 yang merupakan hasil

pemekaran dari Kabupaten Lampung Barat Pembangunan suatu wilayah dapat

diupayakan dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada pada wilayah yang

direncanakan. Pesisir Barat merupakan wilayah pesisir dengan berbagai sektor

kegiatan utama yang dapat dikembangkan di antaranya yaitu sektor

pertambangan, lingkungan hidup, kehutanan, pariwisata, kepelabuhanan, dan

penegakan hukum (Natabaya, 2001).

Beberapa daerah di Indonesia memiliki gunung berapi aktif dan pernah

meletus sebelumnya, salah satunya adalah gunung Krakatau yang berada diantara

pulau Sumatra dan pulau Jawa tepatnya di Selat Sunda. Salah satu letusan terbesar

sepanjang sejarah letusan Gunung berapi adalah gunung Krakatau yanletusannya

terjadi pada tahun 1883 dan dapat terdengar sampai jarak 4600 km dari pusat

letusan (Keys, 1999).

Berdasarkan peta geologi Provinsi Lampung skala 1 : 250.000 yang

disusun oleh S. Gafoer, TC Amin, Andi Mangga (1989) dalam Bakosurtanal

Page 19: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

(2004), Pesisir Barat terdiri dari batuan Vulkan Tua (Old Quarternary Young),

Formasi Simpang Aur, Formasi Ranau, Formasi Bal, dan Batuan Intrusive.

Litologi yang dominan adalah jenis vulkanik, seperti Andesit – Basaltik. Jenis

batuan ini menyebar hampir di semua kecamatan, kecuali di kecamatan Karya

Penggawa yang mempunyai jenis batuan gamping. Batuan sedimen (alluvium)

menyebar di sepanjang pantai Barat, yaitu di kaki lereng Bukit Barisan.

Batuan beku vulkanik atau batuan ekstrusi merupakan batuan yang terbentuk

pada permukaan bumi (Lopresto et al., 2011) (Sudarmi, 2016). Batuan beku

vulkanik, umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat

(misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.

Batuan vulkanik dapat dikenal melalui tekstur, struktur dan komposisi mineral.

Tekstur batuan vulkanik memberikan informasi mengenai proses pembekuan

magma dan struktur batuan vulkanik mencirikan batuan tersebut intrusi atau

ekstrusi, sedangkan komposisi mineral pada batuan vulkanik berkaitan dengan

warna batuan dan asal magma batuan (Mulyaningsih, 2013). Beberapa batuan

yang tergolong dalam batuan beku vulkanik antara lain batuan basalt, dasit dan

andesit (Wang, 2010) (Sariisik et al., 2011). Batuan andesit bersifat masif, keras

dan tahan terhadap hujan (Rinawan, 2000).

2

Page 20: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari

lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah

bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak

hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya

adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda

satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3

jenis golongan adalah: batuan beku (igneous rocks), batuan sediment

(sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks).

Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula

proses terbentuknya.

Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang

terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari

magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi

batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari

besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari

pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral

penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite,

dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik

umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat

letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah

basalt, trakkit, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.

Batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang

terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan

erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sedimen

3

Page 21: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

ini digolongkan menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sedimen klastik,

batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen organik. Batuan sedimen klastik

terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami

proses transportasi.

Batuan vulkanik atau Batuan Beku adalah batuan yang terbentuk sebagai

hasil dari kegiatan gunung api. Kegiatan gunung api diartikan sebagai proses

keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan. Batuan beku vulkanik dapat

dikenal melalui tekstur, struktur dan komposisi mineral. Tekstur batuan beku

vulkanik memberikan informasi mengenai proses pembekuan magma dan struktur

batuan beku vulkanik mencirikan batuan tersebut intrusi atau ekstrusi, sedangkan

komposisi mineral pada batuan beku vulkanik berkaitan dengan warna batuan dan

asal magma batuan (Mulyaningsih, 2013).

Batuan Andesit memiliki kandungan silikat (SiO2) yang cukup tinggi

(Purnomo, 2000) (Basyuni, 2009). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Suparno (2009) menunjukan bahwa batu andesit memiliki karakteristik dengan

kandungan senyawa silika (SiO2) 52 hingga 66%. Sedangkan menurut Sariisik et

al (2011) batu andesit mengandung komposisi kimia Silika (SiO2) sebesar

62,30%. Andesit dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, yaitu pondasi

jalan, batu belah dan bangunan dengan syarat mutu dari batuan tersebut

(Raymond, 2000). Namun, sejauh ini untuk batuan beku andesit yang ada di

Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung belum diketahui karakteristiknya.

Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan studi awal karakteristik

pada batuan brku vulkanik untuk mengetahui jenis batuan beku vulkanik dan

pemanfataan batuan beku vulkanik sebagai bahan material lanjut menggunakan

4

Page 22: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Petrografi, X-Ray Fluoroscence (XRF) dan X-Ray Difraction (XRD). Analisis

Petrografi, XRF berfungsi untuk mengetahui unsur-unsur kimia yang terdapat

pada sampel dan analisa XRD berfungsi untuk mengetahui fasa yang dominan

pada batuan beku vulkanik. XRF berfungsi untuk mengetahui unsur kimia yang

terdapat pada batuan beku vulkanik. Selain itu juga dilakukan analisis Uji Kuat

Tekan Batuan , Uji Bulk Density Batuan, pada penelitian ini.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik fisis batuan beku vulkanik di Pesisir Barat?

2. Bagaimana karakteristik struktur komposisi kimia, fasa, dari batuan beku

vulkanik di Pesisir Barat.

C. Tujuan

Adapun tujuan dilakukan nya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui karakteristik fisis batuan beku vulkanik di Pesisir Barat.

2. Mengetahui karakterisitik struktur komposisi kimia, fasa dari batuan beku

vulkanik di Pesisir Barat.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi karakteristik fisis batuan vulkanik trakit dan andesit di

Pesisir Barat.

2. Mengetahui karakterisitik struktur komposisi kimia, fasa, dari batuan beku

vulkanik di Pesisir Barat.

5

Page 23: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

E. Batasan Masalah

Batasan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pada sampel batuan beku vulkanik yang diteliti secara mikro menggunakan

karakterisasi yaitu XRD, XRF.

2. Pada sampel batuan beku vulkanik yang diteliti secara makro menggunakan

karakterisasi yaitu Petrografi, Uji Bulk Density, Uji Kuat Tekan Uniaxial.

6

Page 24: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Batuan dan Batu Beku Vulkanik

Batuan adalah kumpulan dari mineral sejenis atau tak sejenis yang terikat

secara gembur ataupun padat. Bedanya dengan mineral, batuan tidak memiliki

susunan kimiawi yang tetap, biasanya tidak homogen. Lebih dari 700 tipe batuan

beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan

kerak bumi (Wang, 2010). Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik,

dan umur yang beraneka ragam. Jarang sekali batuan yang terdiri dari satu

mineral, namun umumnya merupakan gabungan dari dua mineral atau

lebih.Batuan tidak perlu padat dan keras dan biasanya merupakan agregat-agregat

yang berukuran cukup besar, tetapi dapat pula dalam ukuran yang cukup kecil

atau tersusun oleh benda gelas saja (Noor, 2009).

Batuan dari segi asal dan keterdapatan di lapangan dapat digolongkan

menjadi 3 golongan besar, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan

metamorf. Perkembangan batuan mengikuti suatu siklus/daur batuan. Siklus

batuan adalah satu set proses dimana material bumi berubah dari satu bentuk ke

bentuk lainnya dan terjadi akibat interaksi antara lempengan tektonik dan siklus

hidrologi (Das, 2010).

Page 25: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Batuan beku vulkanik adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil dari

kegiatan gunung api. Kegiatan gunung api diartikan sebagai proses keluarnya

magma dari dalam bumi kepermukaan. Batuan beku vulkanik dapat dikenal

melalui dari tekstur, struktur dan komposisi mineral. Tekstur batuan vulkanik

memberikan informasi mengenai proses pembekuan magma dan struktur batuan

vulkanik mencirikan batuan tersebut intrusi atau ekstrusi, sedangkan komposisi

mineral pada batuan beku vulkanik berkaitan dengan warna batuan dan asal

magma batuan. (Mulyaningsih, 2013).

Bentuk batuan beku vulkanik dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. (A).batuan sampel a (B).batuan sampel b (C).batuan sampel c Batuan

Vulkanik di Daerah Kabupaten Pesisir Barat. (Sumber: Laboratorium

Non-Logam Balai Penelitian Teknologi Mineral - LIPI).

Pada sampel a merupakan batuan beku vulkanik yang diambil didaerah

tembakak karya penggawa Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung, pada

sampel b batuan beku vulkanik yang diambil di Pekon Baturaja Kabupaten Pesisir

Barat Provinsi Lampung , pada sampel c batuan beku vulkanik yang diambil

didaerah tembakak karya penggawa Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung

foto diambil dari penelitian.

8

A B

A

C

A

Page 26: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

B. Siklus Batuan dan Pembentukan Batuan Beku Vulkanik

Siklus batuan dan pebentukan batuan dapat dilihat dalam Gambar 2.

Gambar 2. Siklus batuan (Noor, 2009).

Gambar 2 merupakan gambar siklus dari batuan, dalam siklus tersebut,

batuan beku terbentuk sebagai akibat dari pendinginan dan pembekuan magma.

Pendinginan magma yang berupa pelelehan silikat, akan diikuti oleh proses

penghabluran (perubahan wujud zat, dari gas menjadi padat) yang dapat

berlangsung dibawah atau diatas permukaan bumi melalui erupsi gunung berapi.

Kelompok batuan beku tersebut, apabila kemudian tersingkap dipermukaan, maka

ia akan bersentuhan dengan atmosfir dan hidrosfir, yang menyebabkan

berlangsungnya proses pelapukan (Noor, 2009).

Melalui proses ini batuan akan mengalami penghancuran. Selanjutnya,

batuan yang telah dihancurkan ini akan berpindah dari tempatnya terkumpul

karena adanya gaya berat yang dibantu dengan adanya air yang mengalir diatas

9

Page 27: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

dan dibawah permukaan, angin yang bertiup, gelombang dipantai dan gletser

dipegunungan-pegunungan yang tinggi. Media pengangkut tersebut juga dikenal

sebagai alat pengikis, yang dalam prosesnya berupaya untuk meratakan

permukaan bumi. Bahan-bahan yang diangkutnya baik itu berupa fragmen-

fragmen atau bahan yang larut, kemudian akan diendapkan ditempat-tempat

tertentu sebagai sedimen (Noor, 2009).

Proses berikutnya adalah terjadinya ubahan dari sedimen yang bersifat

lepas, menjadi batuan yang keras, melalui pembebanan dan perekatan oleh

senyawa mineral dalam larutan, dan kemudian disebut batuan sedimen. Apabila

terhadap batuan sedimen ini terjadi peningkatan tekanan dan suhu sebagai akibat

dari penimbunan dan atau terlibat dalam proses pembentukan pegunungan, maka

batuan sedimen tersebut akan mengalami ubahan untuk menyesuaikan dengan

lingkungan yang baru, dan terbentuk batuan malihan atau batuan metamorfis.

Apabila batuan metamorfis ini masih mengalami peningkatan tekanan dan suhu,

maka ia akan kembali leleh dan berubah menjadi magma.

Panah-panah dalam Gambar 2, menunjukan bahwa jalannya siklus dapat

terganggu dengan adanya jalan-jalan pintas yang dapat ditempuh, seperti dari

batuan beku menjadi batuan metamorfis, atau batuan metamorfis menjadi sedimen

tanpa melalui pembentukan magma dan batuan beku. Batuan sedimen dilain pihak

dapat kembali menjadi sedimen akibat tersingkap ke permukaan dan mengalami

proses pelapukan (Noor, 2009).

10

Page 28: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

C. Karakteristik Batuan Beku Andesit

Andesit merupakan salah satu batuan beku vulkanik yang memiliki unsur

mineral yang kaya akan kandungan mineralnya setelah basalt (Fisher dan

Schmincke, 1984). Batuan andesit merupakan batuan intermediate yang terjadi

hasil pendinginan magma pada permukaan bumi ataupun aktivitas gunung api.

Akibat perbedaan suhu pada saat pendinginan batuan andesit secara umum terdiri

dari batuan padat, pori dan antara (Khosama, 2012). Batuan andesit atau batuan

ekstrusi merupakan batuan yang terbentuk pada permukaan (Lopresto et al., 2011)

(Sudarmi, 2016). Batuan andesit ini bersifat masif, keras dan tahan terhadap hujan

(Rinawan, 2000).

Andesit merupakan batuan yang menunjukkan tekstur kasar yang memiliki

kandungan mineral terdiri dari olivin, piroksen, hornblend dan plagioklas.

Kandungan utama andesit ialah kandungan silikat yang tinggi atau SiO2, alkali

feldspar hadir dalam jumlah yang kecil, sedangkan kuarsa hadir sebagai

pembentuk mineral gelas. Batuan andesit yang merupakan jenis aliran lava

berbutir kasar dan merupakan batuan yang tertua di kawasan pegunungan. Batuan

andesit memiliki kandungan mineral silika yang tinggi (SiO2), sehingga mampu

dijadikan sebagai tambahan dalam infrastuktur material bangunan (Richardson,

1939). Batuan andesit yang digunakan pada penelitian ini ditunjukan pada

Gambar 3.

11

Page 29: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Gambar 3. Batu Andesit

Batu andesit pada Gambar 3 merupakan batuan andesit yang berasal dari

Lampung Barat. Batu andesit mengandung 52 hingga 66% senyawa silika (SiO2).

Mineral-mineral penyusun batu andesit terdiri dari plagioclase feldspar dan juga

terdapat mineral pyroxene (clinopyroxene dan orthopyroxene) dan hornblende

dalam jumlah yang kecil (Suparno, 2009). Secara umum kandungan senyawa

batuan andesit dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi unsur senyawa batuan andesit (Suparno, 2009).

Senyawa Komposisi (%)

SiO2 47,55

Al2O3 18,37

Fe2O3 8,19

CaO 7,11

MgO 2,25

Na2O 1,70

K2O 2,16

TiO2 0,59

MnO 0,22

P2O5 0,30

H2O 0,52

12

Page 30: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Penelitian yang dilakukan oleh Sucipto dan Sadisun pada tahun 2000

melalui analisis XRF menghasilkan SiO2 berkisar 48,03%-50,24%, Fe2O3 berkisar

diantara 11,48%-12,69%; Al2O3 diantara 13,66-17%, CaO diantara 5,96-11,64%,

MgO berkisar 5,3-7,53%, K2O diantara 1-1,46%, dan TiO2 diantara 0,85- 1,25%.

Sedangkan MnO, P2O5 masing-masing mempunyai persentase yang sangat rendah

yaitu kurang dari 1% (Sucipto dan Sadisun, 2000). Dan berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Sariisik et al pada tahun 2011, batu andesit mengandung

komposisi kimia SiO2 sebesar 62,30%, Al2O3 sebesar 14,70%, Fe2O3 sebesar

4,04%, MgO sebesar 2,78%, CaO sebesar 4,26%, Na2O sebesar 2,95%, K2O

sebesar 6,06%, TiO2 sebesar 0,98, P2O5 sebesar 0,81%, MnO sebesar 0,07% dan

Cr2O3 sebesar 0,014%.

D. Karakteristik Batuan Beku Trakkit

Batuan trakkit terjadi sebagai aliran lava yang meliputi daerah yang luas, juga

terdapat sebagai korok vulkanik yang bertekstur porpiritik, tekstur batuan trakkit

seperti tekstur porpiritik dengan fenokris berjumlah lebih banyak dari pada massa

dasar. Sebagai massa dasar dari mikrokristalin yang sulit untuk diidentifikasi.

Tekstur lain yang biasa terdapat adalah tekstur aliran. Komposisi mineral dari

mineral utama trakkit terdiri dari potasium felspar dari jenis sanidin ,ortoklas,

mikroklin, anorthite, plagioklas, biotit, hornblende dan augit (Nockolds, 1954).

Variasi senyawa kimia dari batuan trakkit dapat dilihat pada tabel 2, yaitu terdiri

dari alkali trakkit dan calc-alkali trakkit.

13

Page 31: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Tabel 2. Komposisi unsur senyawa batuan trakkit (Nockolds, 1954).

Senyawa

Kandungan

Alkali Calk-Alkali

SiO2 61,95 58,31

Al2O3 18,03 18,05

Fe2O3 2,33 2,54

CaO 1,89 4,25

MgO 0,63 2,07

Na2O 6,55 3,85

K2O 5,53 7,38

TiO2 0,73 0,66

MnO 0,13 0,14

FeO 1,51 2,02

H2O 0,54 0,53

P2O5 0,18 0,2

Penelitian menganalisis unsur yang terkandung dalam batuan beku trakkit

berdasarkan penelitian yang dilakukan nockolds 1954 dengan hasil alkali trakkit

dan calc-alkali trakkit nockolds, 1954 terlihat pada tabel 3, alkali trakkit

merupakan jenis mineral batuan yang tersusun dari logam-logam golongan 1A

yaitu Li, Na, K, Rb, Cs, Fr untuk calc-alkali merupakan sub bagian dari mineral

alkali sejenis batuan yang tersusun dari alkali tanah dan beberapa logam yang

punya sifat magnet seperti Fe, Al, dan Ti (Nockolds, 1954).

14

Page 32: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

E. Proses Pengkristalan Batuan Beku Vulkanik

Pada tahun 1922, Novan Levi Bowen mengemukakan sebuah teori mengenai

proses urutan pengkristalan magma atau yang biasa disebut “deret bowen”. Beliau

mengemukakan bahwa deret bowen menjelaskan bagaimana proses pembentukan

mineral, khususnya mineral pada batuan beku, yaitu mineral yang mengandung

silikat yang kemudian mengkrsital langsung dari magma berdasarkan penurunan

temperatur. Riset ini dilakukan dengan cara mengambil sampel magma cair dan

memasukkannya ke dalam suatu alat yang fungsinya memberi tekanan dan suhu

yang dianggap sama dengan keadaan di bumi. Dengan berjalannya waktu serta

dengan diturunkannya suhu dan tekanannya dengan perumpamaan seperti

penurunan magma itu seperti magma yang sudah keluar ke permukaan bumi,

maka didapat suatu hasil dari eksperimen ini yaitu ternyata magma itu mulai

membeku dan terus berubah membentuk suatu urutan mineral. Sehingga dari riset

ini dibuatlah deret bowen yang sampai sekarang digunakan tabel untuk

menjelaskan tentang urutan pembekuan magma. Mineral silikat merupakan

mineral utama pembentuk batuan atau juga disebut RFM (Rock Forming

Mineral). Unsur-unsur utamanya adalah O (oksigen), Si (silikat), Al (aluminium),

Fe (besi), Ca (Kalsium), Na (natrium), K (kalium) dan Mg (magnesium).

Sehingga batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari magma melalui

proses pengkristalan magma.

Dalam deret bowen terdapat dua deret pembentukan mineral-mineral ini dari

yang terbentuk pada suhu tinggi yang bersifat ultrabasa hingga ke bawah menjadi

mineral asam, yaitu deret kontinyu dan deret diskontinyu. Derek kontinyu

digambarkan pada reaksi pada bagian kanan deret reaksi bowen dan deret

15

Page 33: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

diskontinyu pada bagian kiri deret reaksi bowen. Deret kontinyu menggambarkan

pembentukan feldspar plagioklas yang dimulai dari anorthite yang kaya akan Ca

(kalsium) menjadi Oligoklas yang kaya akan Na (natrium). Disebut deret kontinyu

karena pembentukan mineral yang satu dengan mineral yang lain dalam satu deret

memiliki hubungan yang dekat. Pada deret diskontinyu menggambarkan

pembentukan mineral-mineral seperti olivine, piroksen, amfibol dan biotit.

Disebut deret diskontinyu dikarenakan tidak terdapat hubungan dalam

pembentukan mineral-mineral ini. Akan tapi kedua deret ini bertemu pada satu

titik dimana dalam deret ini membentuk huruf seperti (Y). Kedua deret ini

bertemu pada pembentukan K-Feldspar, kemudian berlanjut ke pembentukan

muscovite, dan kuarsa. Susunan deret bowen ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4. Deret bowen (Novan, 1992).

16

Page 34: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

F. Lokasi Pengambilan Batuan Vulkanik di Kabupaten Pesisir Barat

Kabupaten Pesisir Barat dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 22

tahun 2012 tentang pembentukan Kabupaten Pesisir Barat, yang disahkan pada

tanggal 22 April 2013. Secara geografis, Pesisir Barat terletak pada koordinat

5°21’52”-5°28’62 Lintang Selatan dan : 105°48’20”- 105°48’24” Bujur Timur

yang memiliki luas wilayah kurang lebih 2.9087,23 km². Morfologi Kabupaten

Pesisir Barat secara umum terbagi menjadi tiga, yaitu morfologi dataran rendah,

perbukitan dan daerah pegunungan. Pesisir Barat terdiri dari Formasi Simpang

Aur, Formasi hulusimpang, Formasi lakitan dan formasi gunung api tua. Litologi

yang dominan adalah batuan beku jenis vulkanik (Gafoer dkk, 1994). Litologi

yang dominan adalah batu pasir tupan, tuf-pasiran, batu lempung tufan, sedikit

batu gamping, lava, breksi vulkanik berandesit basah terkloritkan dan

terpropilitkan.

Gambar 5. Peta Lokasi Kabupaten Pesisir Barat

17

Page 35: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Gambar 5 merupakan peta lokasi Kabupaten Pesisir Barat yang dalam hal

ini merupakan tempat lokasi penelitian tentang batuan beku vulkanik, terlihat

pada gambar peta berwarna merah muda yang menunjukan letak Kabupaten

Pesisir Barat Provinsi Lampung yang memiliki 11 Kecamatan Yaitu Kecamatan

Pesisir Tengah, Kecamatan Pesisir Selatan, Kecamatan Lemong, Kecamatan

Pesisir Utara, Kecamatan Karya Penggawa, Kecamatan Pulau Pisang, Kecamatan

Way Krui, Kecamatan Krui Selatan, Kecamatan Bengkunat, Kecamatan

Bengkunat Belimbing, dan berikut pada gambar 5 merupakan letak peta pada

okasi batuan beku yang diambil di kabupaten pesisir barat .

Gambar 6. Lokasi Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung (Suber: Peta

RT/RW yang dikeluarkan BAPPEDA Provinsi Lampung).

Gambar 6 peta kabupaten sekitaran Kabupaten Pesisir Barat, pada

Kabupaten Pesisir Barat terdapat sekitaran kabupaten taman nasional bukit

18

Page 36: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Barisan, Kota Agung, Tanggamus, Peringsewu, Lampung Utara, Way Kanan.

Pada gambar peta ini diambil dari sumber peta rt/rw yang dikeluarkan bapeda

provinsi lampung. Pada penelitian ini terdapat beberapa daerah yang di ambil batu

beku vulkanik nya yaitu, di Jl. Lintas Bar. No.16, Tembakak Way Sindi,

Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat, Lampung (SAMPEL A DAN C),

sedangkan untuk sampel B di desa pekon baturaja kecamatan pesisir utara, berikut

tempat titik koordinat lintang dan bujur tempat penelitian pada Gambar 7 sampai

dengan Gambar 9.

Gambar 7. Lokasi Pengambilan Batuan Beku Vulkanik Di Kecamatan

Tembakak Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat Sampel A.

Gambar 8. Lokasi Pengambilan Batuan Beku Vulkanik Di Kecamatan Pesisir

Utara Kabupaten Pesisir Barat Sampel B.

19

Page 37: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Gambar 9. Lokasi Pengambilan Batuan Beku Vulkanik Di Kecamatan

Tembakak Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat Sampel C.

G. Analisis Petrografi

Berdasarkan hasil analisis petrografi pada percobaan Erzagian, 2006,

komposisi mineral yang menyusun batuan beku di daerah penelitian percobaan

Erzagian, 2006 terdiri dari berbagai jenis mineral, seperti kuarsa, plagioklas,

ortoklas, hornblenda, biotit, muskovit, piroksen. Setiap sampel memiliki

komposisi mineral yang berbeda-beda dengan kelimpahan yang berbeda-beda

pula. Pada periode magmatik Perm –Trias, batuan plutonik yang diwakili oleh

Kompleks Embuoi memiliki komposisi mineral kuarsa, plagioklas, ortoklas dan

biotit. Jenis batuan merupakan granitoid yang kaya akan biotit. Sedangkan batuan

volkanik yang diwakili oleh Vulkanik Sekadau memiliki komposisi mineral

plagioklas, piroksen dan mineral mafik berukuran sangat halus.

Pada periode magmatik Kapur, batuan plutonik yang diwakili oleh

Granodiorit Mensibau secara umum memiliki komposisi kuarsa, plagioklas,

ortoklas, hornblenda, piroksen, biotit dan mineral opak. Kehadiran hornblenda

pada Granodiorit Mensibau cenderung lebih melimpah apabila dibandingkan

dengan biotit,Kehadiran mineral hornblenda yang melimpah ini dapat

diinterpretasikan bahwa batuan granitoid termasuk ke dalam tipe-I. Batuan beku

20

Page 38: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

dari Granit Laur memiliki komposisi yang hampir sama dengan Granodiorit

Mensibau. Batuan beku dari Granit Pueh yang memiliki komposisi mineral yaitu

kuarsa, plagioklas, ortoklas, biotit dan muskovit. Batuan beku dari Granit Pueh

diinterpretasikan tergolong ke dalam granitoid tipe-S karena berdasarkan

karakteristik mineraloginya memiliki kandungan biotit yang lebih melimpah.

Batuan volkanik pada periode magmatik Kapur yang diwakili oleh Volkanik Raya

memiliki komposisi mineral plagioklas, kuarsa, hornblenda, piroksen dan mineral

mafik berukuran sangat halus.

Pada periode magmatik Eosen –Miosen, batuan plutonik yang diwakili

oleh Intrusi Sintang memiliki komposisi kuarsa, plagioklas, ortoklas, hornblenda

dan biotit. Berdasarkan karakteristik mineraloginya, jenis batuan granitoid dari

Intrusi Sintang merupakan granitoid yang kaya akan hornblenda, sehingga dapat

diinterpretasikan tergolong ke dalam granitoid tipe-I. Pada periode magmatik

Pliosen, batuan vulkanik yang diwakili oleh Vulkanik Niut memiliki komposisi

plagioklas, piroksen dan mineral mafik berukuran sangat halus (Erzagian, 2006).

H. Pengujian Kuat Tekan

Kekuatan tekan adalah sifat kemampuan suatu benda untuk menahan atau

memikul suatu beban tekan (Irawati dkk, 2015). Kuat tekan merupakan besarnya

beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji hancur bila dibebani gaya

tekan tertentu (Zulhijah dkk, 2015). Umumnya, metode kuat tekan menggunakan

sebuah cetakan berbentuk kubus yang memiliki ukuran sisi 5 cm (SNI 03-6825-

2002). Alat atau mesin uji kuat tekan batuan ditunjukkan seperti Gambar 3.

10

21

Page 39: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Gambar 10. Mesin Pengujian Kuat Tekan (Sumber : Laboratorium

Beton) Teknik Sipil UNILA.

Gambar 10 menunjukan suatu alat uji kuat tekan suatu bahan. Berdasarkan

referensi SNI. 3-0394-1989 untuk melihat kualitas maupun kegunaan dari betuan

sebagai bahan pondasi bangunan berdasarkan hasil pengujian kuat tekan batuan

alam dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Syarat mutu batu alam bahan bangunan (SNI. 3-0394-1989)

No Jenis Bangunan Kuat tekan minimum

(kg/cm2)

1 Pondasi berat 1.500

2 Pondasi Sedang 1.000

3 Pondasi ringan 800

4 Penutup lantai atau trotoar 600

5 Tonggak dan batu tepi jalan 500

6 Batu hias atau tempel 200

Nilai kuat tekan suatu benda dapat diketahui dengan menggunakan persamaan:

......................................................... (1)

dengan: = kuat tekan (kg/cm2)

P = beban maksimum (kg)

A = luas penampang (cm2)

22

Page 40: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

I. X-Ray Diffraction (XRD)

1. Pengertian XRD

Sinar-X terjadi jika suatu bahan ditembakkan dengan elektron dengan

kecepatan dan tegangan yang tinggi dalam suatu tabung vakum. Elektron-elektron

dipercepat yang berasal dari filamen (anoda) mengenai target (katoda) yang

berada dalam tabung sinar-X sehingga elektron- elektron tersebut mengalami

perlambatan. Sebagian energi kinetik electron pada filamen diserahkan pada

elekron target yang mengakibatkan ketidakstabilan elektron. Keadaan tidak stabil

ini akan kembali pada kondisi normal dalam waktu 10-8

detik sambil melepaskan

energi kinetik elektron dalam bentuk gelombang elektromagnetik dalam bentuk

sinar yang disebut sinar-X primer (Cullity, 1978).

Sinar-X merupakan bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang

0,05-0,25 nm yang mendeteksi jarak antar atom kristal (Smith, 1990). Dengan

demikian, kristal dapat mendifraksikan sinar-X karena kristal tersusun atas atom-

atom dalam ruang yang teratur dapat berperan sebagai pusat-pusat penghamburan

untuk sinar-X dan panjang gelombang sinar-X sama dengan jarak antar atom

dalam kristal (Tippler, 1996).

2. Prinsip Analisis XRD

X-Ray Diffraction(XRD) digunakan untuk mengetahui fasa kristallin meliputi

transformasi struktur fasa, ukuran partikel bahan seperti kramik, komposit,

polimer, dan lain-lain. Secara umum, pola difraksi mengandung informasi tentang

simetri susunan atom, penentuan struktur bahan kristal amorf, orientasi kristal

serta pengukuran berbagai sifat bahan. Sifat-sifat bahan tersebut diantaranya

tegangan, vibrasi thermal, dan cacat kristal (Cullity, 1978).

23

Page 41: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Prinsip analisis XRD didasarkan pada atom-atom dalam suatu struktur bahan

yang terdifraksi pada panjang gelombang tertentu pada sudut 2θ tertentu.

Identifikasi struktur fasa yang ada pada sampel secara umum dilakukan dengan

menggunakan standar melalui data base Join Commite on Powder Diffraction

Standar, JCPDS (1996) International Centre for Difraction Data, ICPDF (1978).

Analisis kualitatif didasarkan pada intensitas dari sampel dibandingkan atau

dicocokkan menggunakan standar internal maupun standar eksternal.

Sinar-X yang jatuh pada Kristal akan didifraksikan, artinya sinar yang sefase

akan saling menguatkan dan yang tidak sefase akan saling meniadakan atau

melemahkan . Berkas yang terdifraksi tersebut dapat didefinisikan sebagai suatu

berkas yang tersusun dari sejumlah besar sinar-sinar terhambur yang secara

mutual saling memperkuat satu sama lain (Cullity, 1978).

3. Mekanisme Analisis XRD

Sistem kerja difraktometer sinar-X didasarkan pada hukum Bragg yang

menjelaskan tentang pola, intensitas, dan sudut difraksi (2θ) yang berbeda–beda

pada tiap bahan. Interferensi berupa puncak–puncak sebagai hasil difraksi dimana

terjadi interaksi antara sinar-X dengan atom–atom pada bidang kristal (Cullity,

1978).

Pada umumnya, material disorot dengan sinar-X dengan sudut tertentu dan

sinar-X tersebut masing-masing sebagian akan terdifraksidan tereliminasi karena

fasanya berbeda. Material itu juga harus memiliki keseragaman butiran-butiran

nya agar hamburan-hamburan sinar-X tersebut menjadi terharapkan dan

mengalami penguatan setelah terdifraksi. Gambar 10 menjelaskan hamburan-

hamburan sinar-X yang terdifraksi pada atom-atom suatu material yang padat.

24

Page 42: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Gambar 11. Skema difraksi sinar-X oleh atom-atom kristal

(Cullity, 1978).

Gambar 11 dapat dilihat bahwa, lapisan L, sinar-X (S1) datang mengenai

titik k (warna merah) pada lapisan pertama L dan terpantul (S1’) dengan tidak

memiliki beda lapisan (d) (keadaan yang saling menguat) sebab fasa gelombang

pr (warna merah) sama dengan fasa gelombang qk (warna merah). Untuk

membuktikan keadaan tersebut dapat ditunjukkan pada persamaan 1.

.......................................... (2)

Dengan demikian, qk = pk cos θ dan pr = pk cos θ, sehingga beda

lintasannya menghasilkan nol. Pada lapisan kedua (M), sinar-X (S2) yang kedua

datang menembus lapisan L dan menumbuk titik y (warna merah) yang terletak

ditengah-tengah garis normal sehingga terpantulkan dan membentuk lintasan

segitiga xky (warna merah) dan segitiga zky (warna merah) yang mempunyai

sudut yang sama. Dengan mengetahui bahwa sudut mereka sama dan memiliki

beda lapisan (d), maka panjang gelombang (λ) yang melintasi xy dan yz adalah 2d

sinθ. Pada lapisan ketiga (N), peristiwanya sama saja seperti pada lapisan kedua

tetapi yang berbeda adalah posisinya, yaitu sinar-X (S5) menumbuk titik L

(warnabiru) dan memantulkan (S5’) serta membentuk lintasan segitiga MkL

22

25

Page 43: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

warna birudan merah untuk k) dan segitiga NkL (warna biru dan merah untuk k)

dengan memiliki beda lapisan (2d). Dengan cara yang sama, panjang gelombang

yang melintasi ML dan LN adalah 4d sin θ. Dengan demikian seterusnya pada

lapisan lapisan yang berikutnya sehingga didapatkan persamaan yang dikenal

sebagai hukum Bragg seperti ditunjukan pada persamaan 3.

............................................ (3)

Dengan, λ = panjang gelombang sinar-X (nm/Å), d adalah jarak antara bidang,dan

θ adalah sudut difraksi (Connolly, 2007). Dari persamaan 3 diperoleh bahwa bila

λ diketahui maka sudut difraksi bahan dapat ditentukan dan sebaliknya bila sudut

difraksi diketahui, maka panjang gelombang sinar-X yang digunakan dapat dicari.

J. Analisis (X-Ray Fluoresence) XRF

XRF merupakan salah satu metode analisis yang tidak merusak dan

digunakan untuk analisis unsur dalam bahan secara kualitatif dan kuantitatif

(Kriswarini dkk, 2010). Analisis menggunakan XRF dilakukan berdasarkan

identifikasi dan pencacahan karakteristik sinar-X yang terjadi dari peristiwa efek

fotolistrik. Bila energi sinar tersebut lebih tinggi dari pada energi ikat elektron

dalam orbit K, L, atau M atom target, maka elektron atom target akan keluar dari

orbitnya. Dengan demikian atom target akan mengalami kekosongan elektron.

Kekosongan elektron ini akan diisi oleh elektron dari orbital yang lebih luar

diikuti pelepasan energi berupa sinar-X (Munasir dkk, 2012). Prinsip kerja alat

XRF ditunjukan pada Gambar 12.

26

26

Page 44: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

B.

C.

D.

E.

F.

G.

Gambar 12. Prinsip kerja alat X-Ray Fluorescence (XRF) (Grieken and

Markowicz, 2002).

Gambar 12 menunjukkan prinsip kerja XRF yang apabila terjadi eksitasi

sinar-X primer yang berasal dari tabung X-ray atau sumber radioaktif mengenai

sampel, sinar-X dapat dihamburkan oleh material. Radiasi emisi dari sampel yang

terkena sinar-X akan langsung ditangkap oleh detektor. Detektor menangkap

foton-foton tersebut dan dikonversikan menjadi impuls elektrik. Impuls kemudian

akan diproses dengan sinyal PC (Gosseau, 2009). Kemudian akan diteruskan ke

spektrometri sinar-X. Spektrometri XRF memanfaatkan sinar-X yang dipancarkan

oleh bahan yang selanjutnya ditangkap detektor untuk dianalisis kandungan unsur

dalam bahan (Munasir dkk, 2012).

27

27

Page 45: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

III. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini dilakukan “Studi Awal Karakteristik Batuan Beku

Vulkanik Di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung”. ada 3 titik lokasi

sampel batuan vulkanik di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung akan

dianalisis. Setelah sampel didapat kemudian diremuk dengan menggunakan jaw

crusher, kemudian digiling hingga ukuran yang diinginkan. Setelah menjadi

bubuk lalu timbang bahan sampel yang ingin digunakan sebanyak 20 gram setelah

itu agar sampel semakin halus dilakukan shaker mill selama 5 menit selanjutnya

sampel yang akan digunakan diayak menggunakan mesh-200 kemudian dianalisis

menggunakan XRF dan XRD. XRF berfungsi untuk mengatahui unsur-unsur

kimia yang terdapat pada sampel dan analisa XRD berfungsi untuk mengetahui

fasa yang dominan pada batuan vulkanik. untuk mengetahui unsur kimia yang

terdapat batuan vulkanik. selain itu juga dilakukan analisis petrografi, uji kuat

tekan batuan, uji density batuan pada batuan beku vulkanik dengan sampel batuan

berupa batuan bongkahan yang sudah di bentuk sesuai dengan yang dibutuhkan

saat diteliti.

Page 46: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Juni 2018 hingga September 2018 di

Laboratorium Uji Kimia Balai Penelitian Teknologi Mineral – Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang bertempat di Jl. Ir. Sutami km 15 Tanjung

Bintang, Lampung Selatan dan juga di Laboratorium Teknik Sipil Universitas

Lampung.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari:

a. Alat proses: Shaker Mill ,Cutting Tool merk Precise, Timbangan manual

merk armada, furnace, Mortar, Oven, Cawan 30 ml, Cawan 50 ml, ayakan

mesh no. 80, 100, 120, 150 dan 200.

b. Alat analisa: model Spectromax tipe Benchtop, petrografi, Uji Ketekanan,

Uji Keausan, Uji Density, Uji Daya Serap Air, XRD, XRF.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah batuan beku vulkanik

di daerah Kabupaten Pesisir Barat.

29

Page 47: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

C. Analisis Bahan Baku

1. Analisis batuan vulkanik menggunakan XRF

a. Menyiapkan sampel batuan beku vulkanik..

b. Mengayak batuan beku vulkanik dengan mesh 200.

c. Memasukkan sampel kedalam plastik berukuran kecil.

d. Sampel kemudian dianalisis menggunakan XRF, untuk mengetahui unsur

kimia yang terdapat pada batuan beku vulkanik.

2. Uji Bulk Density

a. Memotong batuan beku vulkanik dalam bentuk bongkahan

b. Menimbang bongkahan batuan beku vulkanik sebelum dimasukan kedalam

air

c. Meredamkan batuan beku vulkanik selama 12 jam kedalam air yang

bervolume 50 ml

d. Melihat kenaikan volume air dan mencatatnya

e. Menghitung nilai densitas dari masing-masing komposisi dengan

persamaan 4.

Perhitungan

= ( gr/cm3

)........................................................................ (4)

Dengan:

= Nilai Bulk Density

m = Massa Sampel (gram).

V = Volume Air (cm3)

30

Page 48: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

3. Analisis Kuat Tekan

Berikut SNI 2825:2008 Benda Uji ditentukan , sebagai berikut :

a. Mengatur suhu benda uji harus berbentuk silinder tegak lurus dengan

diameter tidak kurang dari 47 mm dan mempunyai perbandingan panjang

benda uji terhadap diameternya berkisar antara 2,0 s.d. 2,5 mm.

b. Menimbang 1 gr (Permukaan bidang atas dan bidang bawah benda uji harus

halus dan rata, dengan ketelitian ± 0,025 mm.

c. Membuat permukaan silinder benda uji harus halus dengan ketelitian ± 0,50

mm untuk seluruh tinggi benda uji.

d. Membuat kedua permukaan bidang atas dan bidang bawah benda uji harus

sejajar satu sama lain dan keduanya tegak lurus terhadap sumbu

memanjang.

e. Menjumlah benda uji minimal 3 buah dan harus dipilih yang relatif seragam.

f. Menyiapkan benda uji agar disimpan selama 5 hari s.d. 6 hari sebelum

pengujian dilingkungan.

g. Membuat diameter benda uji harus lebih kecil atau sama dengan setengah

tinggi dari benda uji,atau sama dengan 10 kali ukuran butir maksimum yang

terdapat pada benda uji tersebut.

h. Mencatat hasil.

4. Karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD)

Langkah-langkah untuk karakterisasi sampel batuan beku vulkanik dengan XRD

adalah sebagai berikut.

a. Menyiapkan dan mengayak sampel serbuk batuan beku vulkanik lolos mesh

nomor 200 sebanyak 20 gram.

31

Page 49: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

b. Meletakkan sampel pada Tempat sampel (sample holder) kemudian diratakan

menggunakan kaca.

c. Masukkan sampel ke dalam difragtogram untuk kemudian dilakukan

penembakan demgan sinar-X.

d. Memulai pengujian difraksi (menekan tombol “start” pada menu di

komputer) dimana sinar-X akan meradiasi sampel yang terpancar dari target

Cu dengan panjang gelombang 1,5606 Å.

e. Setelah pengukuran selesai maka akan diperoleh data hasil difraksi dalam

bentuk soft data yang dapat disimpan dalam bentuk xrdml.

f. Selanjutnya data yang diperoleh akan diolah menggunakan software high

score plus v.3.0.5 untuk mengetahui fasa yang terbentuk dari sampel.

D. Analisis Sampel Batuan Vulkanik

1. Analisis Petrografi

Sampel batuan beku vulkanik dianalisis dengan menggunakan petrografi untuk

analisis petrografi adalah pengamatan dan identifikasi batuan secara mikroskopis

dengan objek analisis berupa sayatan tipis batuan, yaitu batuan yang dipotong dan

diasah sampai ketebalan 0,03 mm, dan kemudian dianalisis dengan menggunakan

mikroskop polarisasi. Analisis petrografi dimaksudkan untuk mengidentifikasi

kenampakan mikroskopis batuan, meliputi tekstur, struktur dan jenis mineral yang

menyusun batuan beserta kelimpahannya. Determinasi/pembedaan jenis mineral

secara mikroskopis didasarkan pada perbedaan sifat optik mineral (sifat mineral

yang berhubungan dengan kemampuan mineral menyerap dan meneruskan cahaya

terpolarisasi). Analisis petrografi diperlukan untuk mengkonfirmasi jenis batuan

dan jenis mineral penyusun batuan secara lebih akurat, karena keterbatasan

32

Page 50: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

pengamatan dengan mata tanpa menggunakan alat bantu. Analisis dilakukan pada

sampel terpilih yang dianggap mewakili tiap variasi batuan yang terlihat secara

visual, dan mewakili satuan batuan dari tiap lokasi di Kabupaten Pesisir Barat .

2. Analisis XRD

Sampel Batuan beku Vulkanik dianalisa menggunakan XRD untuk mengetahui

fasa yang terbentuk pada sampel.

3. Analisis Ketekanan

Analisis ketekanan bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan keausan dari

batuan beku vulkanik tersebut.

E. Diagram Alir

Diagram alir untuk penelitian ini terdiri dari proses preparasi bubuk batuan

beku vulkanik yang dihasilkan dari batuan beku vulkanik di Kabupaten Pesisir

Barat, pembuatan benda uji kuat tekan serta pengujian-pengujian bubuk batuan

beku vulkanik, baik secara fisis maupun secara mikroskopis.

1. Preparasi bubuk batuan beku vulkanik

Diagram alir ini merupakan skema dari proses preparasi batuan beku vulkanik

untuk mendapatkan bubuk batuan beku vulkanik dan beberapa pengujiannya yang

ditunjukkan pada Gambar 13.

33

Page 51: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Digiling dengan Ball mill selama 12 jam

Disaring dengan ayakan nomor 200

mesh

Dikarakterisasi menggunakan XRD dan

XRF

Gambar 13. Diagram alir proses preparasi bubuk batuan beku vulkanik.

2. Pembuatan benda uji untuk kuat tekan

Diagram alir ini dibuat untuk melihat skema proses pembuatan benda uji

untuk pengujian kuat tekan batuan yang dapat dilihat pada Gambar 14.

Dipotong menggunakan alat hingga berbentuk kubus dengan ukuran sisi 5 cm

Dilakukan uji kuat tekan

Gambar 14. Diagram alir proses pembuatan benda uji kuat tekan

3. Pembuatan benda uji untuk kuat tekan

Diagram alir ini dibuat untuk melihat skema proses pembuatan benda uji

untuk pengujian petrografi batuan yang dapat dilihat pada Gambar 15.

Sarbuk kasar batu beku vulkanik

Sarbuk halus batuan beku vulkanik

Analisis Data

Batuan beku vulkanik berbentuk

kubus

Analisis Data

Batuan beku vulkanik

34

Batu beku vulkanik

Page 52: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Dipotong menggunakan alat hingga sampai ketebalan 0,03

Batuan yang dipotong sesuai ketentuan lalu diasah

Dilakukan uji Petrografi

Gambar 15. Diagram alir proses pembuatan benda uji petrografi

4. Pembuatan benda uji bulk density

Diagram alir ini dibuat untuk melihat skema proses pembuatan benda uji untuk

pengujian bulk density batuan yang dapat dilihat pada Gambar 16.

Memotong batuan beku vulkanik dalam bentuk bongkahan

Menimbang bongkahan batuan beku vulkanik sebelum dimasukan kedalam air

Dilakukan uji bulk density

Gambar 16. Diagram alir proses pembuatan benda uji bulk density

Batuan beku vulkanik berbentuk

kubus

Analisis Data

Batuan beku vulkanik

35

Batuan vulkanik siap diuji

Analisis Data

Batuan beku vulkanik

Page 53: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka

kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil petrografimenunjukan komposisi unsur pada sampel A dan C

merupakan trakkit , sedangkan sapel B adalah batuan andesit.

2. Karakterisasi XRF Menunjukan bahwa hasil dari sampel A,B,C memiliki

masing-masing unsur yang terdapat yaitu pada sampel A terdapat unsur

tertinggi SiO2 61,403 %, pada sampel B terdapat unsur tertinggi SiO2 59,573

%, pada sampel C terdapat unsur tertinggi SiO2 61,287 %.

3. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa sampel A memiliki fasa Microcline

dan Anorthite,puncak tertinggiMicroclinepada 2θ=27,7712 .Sampel

Bmemiliki fasa Anorthite, Quartz, Hedenbergite fasa dan puncak

tertinggiAnorthite2θ=27,7631 .Sampel Cmemiliki fasa Anorthite, Microcline,

Cristobalite puncaktertinggiMicrocline 2θ=27,7769 .

4. Pada uji kuat tekan di dapat kuat tekan terbesar terdapat pada sampelyaitu

sebesar 84,68 Mpa.

5. Pada uji bulk density terlihat sampel A di dapat hasil bulk density 1,98gr/cm3,

pada sampel B di dapat hasil density 2,01 gr/cm3, pada sampel C di dapat

hasil bulk density 2,80gr/cm3.

Page 54: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

58

B. SARAN

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan karakteristik lain nya

pada batuan agar lebih banyak lagi data yang didapat guna keperluan

materiallanjut.

Page 55: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

DAFTAR PUSTAKA

Adi Haryono, 2013. Karakteristik Batuan Beku Andesit Dan Breaksi Vulkanik,

Dan Kemungkinan Penggunaan Sebagai Bahan Bangunan Daerah Ukir Sari

Kecamatan, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Universitas Padjadjaran. Volume11, Nomor 12.

Ahmadin. 2010. Pemanfaatan Batuan Andesit Sebagai Agregat Pembuatan Beton

Mutu Tinggi. Skripsi Universitas Sumatera Utara: Medan.

Cullity, B.D. 1978.Element of X-Ray Diffraction. Department of Metalurgical

Eng-eenering and materials science. Eddision_wesley Publishing Company:

Inc. USA.

Das, B, M. Principles of Geotechnical Engineering 7 Edition. United states of

America. Cengage Learning. Hal 478-480.

Egy Erzagian, Lucas Donny Setijadji, I Wayan Warmada. 2006. Studi

Karakteristik dan Petrogenesis Batuan Beku Di Daerah Singkawang Dan

Sekitarnya, Provinsi Kalimantan Barat. Grha Sabha Pramana.

Fansuri, H. 2010. Modul Pelatihan Operasional XRF. Laboratorium Energi dan

Rekayasa. LPPM ITS.

Hambali, M., Lesmania, I., Midkasna, A. 2013. Pengaruh Komposisi Kimia

Bahan Penyusun Paving Block terhadap Kuat Tekan dan Daya Serap

Airnya. Jurnal Teknik Kimia. 19(4): 14-21.

Irawati, N., Putri, N. T., dan Alexie, H. 2015. Strategi Perencanaan Jumlah

Material Tambahan Dalam Memproduksi Semen Dengan Pendekatan

Taguchi Untuk Meminimalkan Biaya Produksi (Study Kasus PT Semen

Padang). Jurnal Optimasi Sistem Industri. 14(1):159-172. ISSN 2088-4842.

Kazi, A. and Al-Mansour, Z., R., 1980. Empirical Relationship Between Los

Angeles Abration and Schmidt Hammer Strength Test with Application to

Aggregates Aruond Jeddah. Journal of Engineering Geology. Vol.13. Pp.

45-52.

Page 56: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Keys,. 1999. A Quest for the Origins of the Modern World. New York: Ballentine

Books. Hal 218.223.

Khosama, L. K. 2012. Kuat tekan beton beragregat kasar batuan tuff merah,

batuan tuff putih, dan batuan andesit. Jurnal Ilmiah Media Engineering.

Vol. 2. No. 10. hal. 273-278.

Kriswarini, R., Anggraini, D dan Agus, D. 2010. Validasi Metoda XRF (X-Ray

Fluorescence) secara Tunggal dan Simultan untuk Analisis Unsur Mg,Mn62

dan Fe dalam Paduan Aluminum. Seminar Nasional VI SDM Teknologi

Nuklir Yogyakarta. ISSN 1978-0176.

Lopresto, V., Leone, C., and De Iorio, I. 2011. Mechanical characterisation of

basalt fibre reinforced plastic. Composites Part B: Engineering. Vol. 42.

No. 4. hal. 717-723.

Richardson, J .A. 1939. The Geology and Mineral Resources of the Neighborhood

of Raub, Pahang, Federation Malay States. Merrwir Geological Survey

Department. Journal of Mineralogy Materials Vol. 13. Pp. 166-172.

Rinawan, S. 2000. Studi Kasus Pemanfaatan Batuan Vulkanik Andesit Sebagai Bahan Agregat Perancangan Beton Mutu Tinggi. Skripsi. Universitas Negeri Malang: Malang. Hal. 20-23.

Munasir, Triwikantoro, Zainuri, M dan Darminto. 2012. Uji XRD dan XRF pada

Bahan Mineral (Batuan dan Pasir) sebagai Sumber Material Cerdas

(CaCO3 dan SiO2). Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA).

2(1):20-29. ISSN 2087-9946.

Mulyaningsih. S., 2013, Vulkanologi , Jurusan Teknik Geologi IST AKPRIND

Natabaya.2001. Analisis dan Evaluasi Hukum Tentang Otonomi Daerah dalam

Kaitannya dengan Wilayah Pesisir dan Laut.Jakarta: Badan Pembinaan

Hukum Nasional Dep.Huku dan Perundang-undangan RI.

Nockolds. 1954. Averange Cheical Compositions of some Igneous Rock, Geol.

Soc. America Bul. V. 65, p. 10007 – 1032.

Noor, D.2009. Pengantar Geologi. Bogor: CV Graha Ilmu.

Smith, W. F. 1990. Material Science and Engeenering. University of Central

Florida. Florida. Hal 102,616,634.

Suparno, S. 2009. Energi Panas Bumi Edisi I. Depok: Universitas Indonesia.

Page 57: STUDI AWAL KARAKTERISTIK BATUAN BEKU VULKANIK DI …digilib.unila.ac.id/54942/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil XRF Batuan Beku Vulkanik Sampel C ... 1. PENDAHULUAN A. Latar

Sucipto, Edi. dan Sadisun, Imam. 2000. Studi Petrografi Batuan Volkanik sebagai

Agregat Bahan Baku Beton. Buletin Geologi. Vol. 32. No. 3. Hal. 145-157.

Tippler, P. A. 1996. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta :

Erlangga. Hal 257-265.

Widari, L. A., Fasdarsyah., dan Iva, D. 2015. Pengaruh Penggunaan Abu Serbuk

Kayu Terhadap Kuat Tekan dan Daya Serap Air Pada Paving Block.

Teras Jurnal. 5(1):51-59. ISSN 2008-0561.

Widojoko, L. 2010. Pengaruh Sifat Kimia Terhadap Unjuk Kerja Mortar. Jurnal

Teknik Sipil UBL. 1(1): 52-59.

Zulhijah, D., Handani. S, dan Mulyadi, S. 2015. Pengaruh variasi ukuran agregat

terhadap karakteristik beton dengan campuran abu sekam padi. Jurnal

Ilmu Fisika. Vol 7. No. 2. hal. 50-55.