struma
DESCRIPTION
TUMORTRANSCRIPT
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 1/15
STRUMA
I. DEFINISI
Struma adalah perbesaran kelenjar tiroid yang menyebabkan pembengkakan di
bagian depan leher (Brunner dan Suddarth, (2001).
Kelenjar tiroid terletak tepat dibawah laring pada kedua sisi dan sebelah anterior
trakea. iroid menyekresikan dua hormon utama, tiroksin (!), dan triiodotironin
("), serta hormon kalsitonin yang mengatur metabolisme kalsium bersama dengan
parathormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid (#jokomoeljanto, 2001).
Struma adalah suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar
tiroid. $embesaran kelenjar tiroid dapat disebabkan oleh kurangnya diet iodium
yang dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid. erjadinya pembesaran kelenjar
tiroid dikarenakan sebagai usaha meningkatkan hormon yang dihasilkan.
II. ETIOLOGI
%danya gangguan &ungsional dalam pembentukan hormon tyroid merupakan
&aktor penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain '
1. #e&isiensi iodium
$ada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat di daerah yang
kondisi air minum dan tanahnya kurang mengandung iodium, misalnya daerah
pegunungan.
2. Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid.3. $enghambatan sintesa hormon oleh at kimia (seperti substansi dalam kol,
lobak, kaang kedelai).4. $enghambatan sintesa hormon oleh obat*obatan (misalnya ' thioarbamide,
sul&onylurea dan litium)
III. KLASIFIKASI
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 2/15
1. Berdasarkan &isiologisnya '
a. +utiroid ' aktiitas kelenjar tiroid normal
b. -ipotiroid ' aktiitas kelenjar tiroid yang kurang dari normal
. -ipertiroid ' aktiitas kelenjar tiroid yang berlebihan
2. Berdasarkan klinisnya '
a. on*oksik (eutiroid dan hipotiroid)
1) #i&usa ' endemik goiter, graid
2) odusa ' neoplasma
b. oksik (hipertiroid)
1) #i&us ' grae, tirotoksikosis primer
2) odusa ' tirotoksikosis skunder
". Berdasarkan mor&ologinya '
1. Struma -yperplastia #i&&usa
Suatu stadium hiperplasi akibat kekurangan iodine (baik absolut ataupun
relati&). #e&isiensi iodine dengan kebutuhan e/essie biasanya terjadi
selama pubertas, pertumbuhan, laktasi dan kehamilan. Karena kurang iodine
kelenjar menjadi hiperplasi untuk menghasilkan tiroksin dalam jumlah yang
ukup banyak untuk memenuhi kebutuhan supply iodine yang terbatas.
Sehingga terdapat esikel puat dengan sel epitel kolumner tinggi dan
koloid puat. askularisasi kelenjar juga akan bertambah. ika iodine
menjadi adekuat kembali (diberikan iodine atau kebutuhannya menurun)
akan terjadi perubahan di dalam struma koloides atau kelenjar akan menjadi
&ase istirahat.
2. Struma olloides #i&&usa
3ni disebabkan karena inolusi esikel tiroid. Bila kebutuhan e/essie
akan tiroksin oleh karena kebutuhan yang &isiologis (misal, pubertas, laktasi,
kehamilan, stress,) atau de&isiensi iodine telah terbantu melalui hiperplasi,
kelenjar akan kembali normal dengan mengalami inolusi. Sebagai hasil
esikel distensi dengan koloid dan ukuran kelenjar membesar.
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 3/15
". Struma odular
Biasanya terjadi pada usia "0 tahun atau lebih yang merupakan se4uelae
dari struma olloides. Struma noduler dimungkinkan sebagai akibat
kebutuhan e/essie yang lama dari tiroksin. %da gangguan berulang dari
hiperplasi tiroid dan inolusi pada masing*masing periode kehamilan,
laktasi, dan emosional (&ase kebutuhan). Sehingga terdapat daerah
hiperinolusi, daerah hiperplasi dan daerah kelenjar normal. %da daerah
nodul hiperplasi dan juga pembentukan nodul dari jaringan tiroid yang
hiperinolusi.
iap &olikel normal melalui suatu siklus sekresi dan istirahat untuk
memberikan kebutuhan akan tiroksin tubuh. Saat satu golongan sekresi,
golongan lain istirahat untuk akti& kemudian. $ada struma nodular,
kebanyakan &olikel berhenti ambil bagian dalam sekresi sehingga hanya
sebagian keil yang mengalami hiperplasi, yang lainnya mengalami
hiperinolusi (inolusi yang berlebihan atau mengeil).
IV. MANIFESTASI KLINIS
1. Berdebar*debar atau meningkatnya denyut nadi
Berdebar*debar dan terasa berat pada bagian jantung akibat kerja
perangsangan jantung, sehingga urah jantung dan tekanan darah sistolik akan
meningkat. Bila akhirnya penyakit ini menghebat, bias timbul &ibrilasi atrial dan
akhirnya gagal jantung kongesti&. ekanan nadi hampir selalu dijumpai
meningkat (pulsus eler). $embuluh darah di peri&er akan mengalami dilatasi.
5aju &iltrasi glomerulus, aliran plasma ginjal, serta traspor tubulus akan
meningkat di ginjal, sedangkan di hati pemeahan hormone steroid dan obat
akan diperepat.
2. Keringat
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 4/15
6etabolisme energi tubuh akan meningkat sehingga meningkatkan
metabolisme panas, proteolisis, lipolisis, dan penggunaan oksigen oleh tubuh.
6etabolisme basal hampir mendekati dua kalinya menyebabkan pasien tidak
tahan terhadap hawa panas lalu akan mudah berkeringat.
". Konstipasi
Karena pada penderita kurang asupan nutrisi dan airan, yang mengakibat
kurangnya atau tidak adanya nutrisi dan airan yang bisa diserap oleh usus.
6aka dari itu system eliminasi pada penderita struma terganggung.
!. 7emetar
Kadang*kadang pasien menggerakkan tangannya tanpa tujuan tertentu,
timbul tremor halus pada tangan.
8. 7elisah
$eningkatan eksitabilitas neuromusular akan menimbulkan hiperre&leksia
sara& tepi oleh karena hiperakti&itas dari sara& dan pembuluh darah akibat
akti&itas " dan !. 7angguan sirkulasi eberal juga terjadi oleh karena
hiperaskularisasi ke otak, menyebabkan pasien lebih mudah terangsang.
erous, gelisah depresi dan menemaskan hal*hal yang sepele.
9. yeri pada tenggorokan (Karena area trakea tertekan)
:. Kesulitan bernapas dan menelan ( Karena area trakea tertekan )
#ibagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trahea dan eshopagus,
jika struma mendorong trahea sehingga terjadi kesulitan bernapas yang akan
berdampak pada gangguan pemenuhan oksigen.
;. Suara serak
Struma dapat mengarah kedalam sehingga mendorong pita suara, sehingga
terdapat penekanan pada pita suara yang menyebabkan suara menjadi serak atau
parau.
V. PATOFISIOLOGI
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 5/15
3odium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk
pembentukan hormon tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus, masuk
ke dalam sirkulasi darah dan ditangkap paling banyak oleh kelenjar tyroid. #alam
kelenjar, iodium dioksida menjadi bentuk yang akti& yang distimuler oleh S-
kemudian disatukan menjadi molekul tiroksin yang terjadi pada &ase sel koloid.
Senyawa yang terbentuk dalam molekul diyodotironin membentuk tiroksin (!)
dan molekul yoditironin ("). iroksin (!) menunjukkan pengaturan umpan balik
negati& dari sekresi S- dan bekerja langsung pada tirotropihypo&isis, sedang
tyrodotironin (") merupakan hormon metabolik tidak akti&. Beberapa obat dan
keadaan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid sekaligus
menghambat sintesis tiroksin (!) dan melalui rangsangan umpan balik negati&
meningkatkan pelepasan S- oleh kelenjar hypo&isis. Keadaan ini menyebabkan
pembesaran kelenjar tyroid.
VI. PATHWAY
Kurangin&ormasi Kelelahan BB
$erubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhantubuh
<esiko
urah jantung%ritmia,akikardi
iroditis
-ipertiroidismeSekresi hormone tiroid yg
berlebihan
$enyakit graes (antibodi)
reseptor S- merangsang
aktiitas tiroid
+kso&talmu
3n&iltrasi lim&o
sel mast ke jarin
orbital = otot*o
Beban kerja
jantung
$erubahan
konduksi listrik jantung-ipermetabolisme
%ktiitas simpatik berlebihan
7erakan kelop
mata relatie
lambat terhada bola mata
odul tiroid toksik
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 6/15
VII. KOMPLIKASI
Ketidakseimb
angan energy
dg kebutuhan
tubuh
<esiko kerus
integritas jari
Kurang pengetahuan
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 7/15
1. Suara menjadi serak atau parau
Struma dapat mengarah kedalam sehingga mendorong pita suara, sehingga
terdapat penekanan pada pita suara yang menyebabkan suara menjadi serak atau
parau.2. $erubahan bentuk leher
ika terjadi pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar
dapat simetris atau tidak.3. #is&agia
#ibagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trahea dan eshopagus,
jika struma mendorong eshopagus sehingga terjadi dis&agia yang akan
berdampak pada gangguan pemenuhan nutrisi, airan, dan elektrolit.
4. Sulit bernapas#ibagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trahea dan eshopagus,
jika struma mendorong trahea sehingga terjadi kesulitan bernapas yang akan
berdampak pada gangguan pemenuhan oksigen.5. $enyakit jantung hipertiroid
7angguan pada jantung terjadi akibat dari perangsangan berlebihan pada
jantung oleh hormon tiroid dan menyebabkan kontratilitas jantung meningkat
dan terjadi takikardi sampai dengan &ibrilasi atrium jika menghebat. $ada pasien
yang berumur di atas 80 tahun, akan lebih enderung mendapat komplikasi
payah jantung.6. >&talmopati 7raes
>&talmopati 7raes seperti ekso&talmus, penonjolan mata dengan diplopia,
aliran air mata yang berlebihan, dan peningkatan &oto&obia dapat mengganggu
kualitas hidup pasien sehinggakan aktiitas rutin pasien terganggu.
7. #ermopati 7raes
#ermopati tiroid terdiri dari penebalan kulit terutama kulit di bagian atas
tibia bagian bawah (miksedema pretibia), yang disebabkan penumpukan
glikosaminoglikans. Kulit sangat menebal dan tidak dapat diubit.
VIII. PENATALAKSANAAN
1. $enegahan
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 8/15
#engan pemberian kapsul minyak beriodium terutama bagi penduduk di
daerah endemik sedang dan berat.
a. +dukasi
$rogram ini bertujuan merubah prilaku masyarakat, dalam hal pola
makan dan memasyarakatkan pemakaian garam beriodium.
b. $enyuntikan lipidol
Sasaran penyuntikan lipidol adalah penduduk yang tinggal di daerah
endemik diberi suntikan !0 ? tiga tahun sekali dengan dosis untuk orang
dewasa dan anak di atas enam tahun 1 , sedang kurang dari enam tahun
diberi 0,2 @ 0,; .
2. indakan operasi
$ada struma nodosa non toksik yang besar dapat dilakukan tindakan operasi
bila pengobatan tidak berhasil, terjadi gangguan misalnya ' penekanan pada
organ sekitarnya, indikasi, kosmetik, indikasi keganasan yang pasti akan
diurigai.
IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. ermogra&iermogra&i adalah suatu metode pemeriksaan berdasarkan pengukuran suhu
kulit pada suatu tempat. %latnya adalah Dynamic Tele-Thermography. -asilnya
disebut n panas apabila perbedaan panas dengan sekitarnya A 0,C dan dingin
apabila D0,C. $ada penelitian %les didapatkan bahwa yang ganas semua
hasilnya panas. #ibandingkan dengan ara pemeriksaan yang lain ternyata
termogra&i ini adalah paling sensiti& dan spesi&ik.
2. $emeriksaan laboratorium, ditemukan serum ! (troksin) dan "
(triyodotironin) dalam batas normal.
". ES7 (ultrasonogra&i)
#apat menentukan apakah lesi tersebut kistik ataukah padat. Kebanyakan
karsinoma adalah padat, kebanyakan lesi yang kistik atau ampuran adalah
jinak. eknik ultasonogra&i digunakan untuk menentukan apakah nodul tiroid,
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 9/15
baik yang teraba pada palpasi maupun yang tidak, merupakan nodul tunggal
atau multiple padat atau kistik. $emeriksaan ultasonogra&i ini terbatas nilainya
dalam menyingkirkan kemungkinan keganasan tapi hanya dapat mendeteksi
nodul yang berpenampang lebih dari setengah entimeter.
!. $emeriksaan sidik tiroid.-asil pemeriksaan dengan radioisotope adalah teraan ukuran, bentuk lokasi,
dan yang utama ialah &ungsi bagian*bagian tiroid. $ada pemeriksaan ini pasien
diberi a peroral dan setelah 2! jam seara &oto gra&ik ditentukan konsentrasi
yadium radioakti& yang ditangkap oleh tiroid.
8. Foto thorak posterior anterior.
6emperjelas adanya deiasi trakea, atau pembesaran struma retrosternal,untuk ealuasi kondisi jalan na&as.
9. Foto polos leher antero posterior dan lateral dengan metode so&t tissu tehnig.:. Biopsy dan Sitologi iroid
Biopsy ini dilakukan khusus pada keadaan yang menurigakan suatu
keganasan. Biopsy aspirasi jarum halus tidak nyeri, hampir tidak menyebabkan
bahaya penyebaran sel*sel ganas. Kerugian pemeriksaan dengan ara ini adalah
dapat memberikan hasil negatie palsu karena lokasi biopsy kurang tepat,
teknik biopsy kurang benar, pembuatan preparat yang kurang baik atau positi&
palsu karena salah interpretasi aleh ahli sitologi.
X. DIAGNOSA
1. <esiko tinggi terjadi ketidake&ekti&an bersihan jalan na&as berhubungan dengan
obstruksi trakea, pembengkakan, perdarahan dan spasme laryngeal.
ujuan yang ingin dipai sesuai kriteria hasil '
* 6empertahankan jalan na&as paten dengan menegah aspirasi.
3nterensi'
1. $antau &rekuensi perna&asan, kedalaman dan kerja perna&asan.
<G $erna&asan seara normal kadang*kadang epat, tetapi berkembangnya
distres pada perna&asan merupakan indikasi kompresi trakea karena edema
atau perdarahan.
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 10/15
2. %uskultasi suara na&as, atat adanya suara ronhi.
<G <onhi merupakan indikasi adanya obstruksi.spasme laringeal yang
membutuhkan ealuasi dan interensi yang epat.
3. Kaji adanya dispnea, stridor, dan sianosis. $erhatikan kualitas suara.
<G 3ndikator obstruksi trakeaGspasme laring yang membutuhkan ealuasi dan
interensi segera.
4. Bantu dalam perubahan posisi, latihan na&as dalam dan atau batuk e&ekti&
sesuai indikasi.
<G 6empertahankan kebersihan jalan na&as dan ealuasi. amun batuk tidak
dianjurkan dan dapat menimbulkan nyeri yang berat, tetapi hal itu perlu
untuk membersihkan jalan na&as.
5. 5akukan pengisapan lendir pada mulut dan trakea sesuai indikasi, atat
warna dan karakteristik sputum.
<G +dema atau nyeri dapat mengganggu kemampuan pasien untuk
mengeluarkan dan membersihkan jalan na&as sendiri.
2. 7angguan komunikasi erbal berhubungan dengan edera pita suara atau kerusakan
sara& laring, edema jaringan, nyeri, ketidaknyamanan.
ujuan yang ingin diapai sesuai kriteria hasil '
6ampu meniptakan metode komunikasi dimana kebutuhan dapat dipahami.
3nterensi'
1. Kaji &ungsi biara seara periodik.
<G Suara serak dan sakit tenggorok akibat edema jaringan atau kerusakan karena
pembedahan pada sara& laringeal yang berakhir dalam beberapa hari kerusakan
sara& menetap dapat terjadi kelumpuhan pita suara atau penekanan pada trakea.
2. $ertahankan komunikasi yang sederhana, beri pertanyaan yang hanya memerlukan
jawaban ya atau tidak.
<G 6enurunkan kebutuhan berespon, mengurangi biara.
3. 6emberikan metode komunikasi alternati& yang sesuai, seperti papan tulis, kertas
tulis atau papan gambar.
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 11/15
<G 6em&asilitasi eksprsi yang dibutuhkan.
4. %ntisipasi kebutuhan sebaik mungkin. Kunjungan pasien seara teratur.
<G 6enurunnya ansietas dan kebutuhan pasien untuk berkomunias.
5. Beritahu pasien untuk terus menerus membatasi biara dan jawablah bel panggilan
dengan segera.
<G 6enegah pasien biara yang dipaksakan untuk meniptakan kebutuhan yang
diketahui atau memerlukan bantuan.
6. $ertahankan lingkungan yang tenang.
<G 6eningkatkan kemampuan mendengarkan komunikasi perlahan dan
menurunkan kerasnya suara yang harus diuapkan pasien untuk dapat
didengarkan.
". <esiko tinggi terhadap edera berhubungan dengan proses pembedahan,
rangsangan pada sistem sara& pusat.
ujuan yang ingin diapai sesuai kriteria hasil '
6enunjukkan tidak ada edera dengan komplikasi terpenuhi atau terkontrol.
3nterensi'
1. $antau tanda*tanda ital dan atat adanya peningkatan suhu tubuh, takikardi
(1!0@200Gmenit), disrtrimia, syanosis, sakit waktu berna&as (pembengkakan
paru).
<G 6anipulasi kelenjar selama pembedahan dapat mengakibatkan
peningkatan pengeluaran hormon yang menyebabkan krisis tyroid.
2. +aluasi re&lesi seara periodik. >bserasi adanya peka rangsang, misalnya
gerakan tersentak, adanya kejang, prestesia.
<G -ypolkasemia dengan tetani (biasanya sementara) dapat terjadi 1 @ : hari
pasa operasi dan merupakan indikasi hypoparatiroid yang dapat terjadisebagai akibat dari trauma yang tidak disengaja pada pengangkatan parsial
atau total kelenjar paratiroid selama pembedahan.
". $ertahankan penghalang tempat tidur atau diberi bantalan, tmpat tidur pada
posisi yang rendah.
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 12/15
<G 6enurunkan kemungkinan adanya trauma jika terjadi kejang.
!. 6emantau kadar kalsium dalam serum.
<G Kalsium kurang dari :,8G100 ml seara umum membutuhkan terapi
pengganti.
8. Kolaborasi $emberian pengobatan sesuai indikasi (kalsium atau glukonat,
laktat)
.<G 6emperbaiki kekurangan kalsium yang biasanya sementara tetapi
mungkin juga menjadi permanen.
!. 7angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan tindakan bedah terhadap
jaringan atau otot dan paska operasi.
ujuan yang ingin diapai sesuai kriteria hasil'
* 6elaporkan nyeri hilang atau terkontrol.
* 6enunjukkan kemampuan mengadakan relaksasi dan mengalihkan
perhatian dengan akti& sesuai situasi.
3nterensi'
1. Kaji tanda*tanda adanya nyeri baik erbal maupun non erbal, atat lokasi,
intensitas (skala 0 @ 10) dan lamanya.
<G Berman&aat dalam mengealuasi nyeri, menentukan pilihan interensi,
menentukan e&ektiitas terapi.
2. 5etakkan pasien dalam posisi semi &owler dan sokong kepala atau leher
dengan bantal pasirGbantal keil.
<G 6enegah hiperekstensi leher dan melindungi integritas gari jahitan.
". 5etakkan bel dan barang yang sering digunakan dalam jangkauan yang
mudah.
<G 6embatasi ketegangan, nyeri otot pada daerah operasi.
!. Berikan minuman yang sejuk atau makanan yang lunak ditoleransi jika
pasien mengalami kesulitan menelan.
<G 6enurunkan nyeri tenggorok tetapi makanan lunak ditoleransi jika
pasien mengalami kesulitan menelan.
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 13/15
8. %njurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi, seperti imajinasi,
musik yang lembut, relaksasi progresi&.
<G 6embantu untuk mem&okuskan kembali perhatian dan membantu pasien
untuk mengatasi nyeri atau rasa tidak nyaman seara lebih e&ekti&.
9. Kolaborasi pemberian obat analgetik danGatau analgetik spres tenggorok
sesuai kebutuhannya.
<G 6enurunnya edema jaringan dan menurunkan persepsi terhadap nyeri.
8. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, prognosis dan
kebutuhan tindakan berhubungan dengan tidak mengungkapkan seara terbuka
atau mengingat kembali, setelah menginterpretasikan konsepsi.
ujuan yang ingin diapai sesuai kriteria hasil '
%danya saling pengertian tentang prosedur pembedahan dan penanganannya,
berpartisipasi dalam program pengobatan, melakukan perubahan gaya hidup
yang perlu.
3nterensi '
1. injau ulang prosedur pembedahan dan harapan selanjutnya.
<G 6emberi pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat keputusan
sesuai in&ormasi.
2. #iskusikan kebutuhan diet yang seimbang, diet bergii dan bila dapat
menakup garam beriodium.
<G 6emperepat penyembuhan dan membantu pasien menapai berat badan
yang sesuai dengan pemakaian garam beriodium ukup.
". -indari makanan yang bersi&at gastrogenik, misalnya makanan laut yang
berlebihan, kaang kedelai, lobak.
<G 6erupakan kontradiksi setelah tiroidiktomi sebab makanan ini menekan
aktiitas tyroid.
!. 3denti&ikasi makanan tinggi kalsium (misalnya ' kuning telur, hati)
<G 6emaksimalkan suplay dan absorbsi jika &ungsi kelenjar paratiroid
terganggu.
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 14/15
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth, (2001) Keperawatan 6edikal Bedah, edisi ;, olume 2,
penerbit +7.
#jokomoeljanto, 2001., Kelenjar iroid +mbriologi, %natomi dan Faalnya., #alam '
Suyono, Slamet (+ditor)., 2001., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.,FKE3., akarta
7uyton, . %rthur, (11), Fisiologi 6anusia dan 6ekanisme $enyakit, 6issisipiH
#epartemen o& $hysiology and Biophysis. +7. $enerbit Buku Kedokteran.
akarta.
unadi, $urnawan,(2000), Kapita Selekta Kedokteran, edisi ke 333, penerbit FKE3,
akarta.
7/18/2019 Struma
http://slidepdf.com/reader/full/struma-56d4cba984178 15/15
5ong, Barbara , (19), Keperawatan 6edikal Bedah, +7. $enerbit Buku
Kedokteran, akarta.
$rie, Sylia %,(1;). $ato&isiologi, jilid 2, penerbit +7, akarta.
uker, Susan 6artin(1;), Standar $erawatan $asien, $enerbit buku kedokteran,
+7. akarta.