struktur virus

14
STRUKTUR VIRUS A. Ciri-ciri virus Virus merupakan organisme aseluler (bukan sel). Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Secara umum ciri dan struktur tubuh Virus adalah sebagai berikut: 1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA) sedangkan sel memiliki kedua jenis asam nukleat. 2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X. 3. Virus umumnya berupa semacam kristal dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.

Upload: awaluddin1490

Post on 24-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

piruzzz

TRANSCRIPT

STRUKTUR VIRUS

A. Ciri-ciri virusVirus merupakan organisme aseluler (bukan sel). Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Secara umum ciri dan struktur tubuh Virus adalahsebagai berikut:1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA) sedangkan sel memiliki kedua jenis asam nukleat.2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 m - 300m (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.3. Virus umumnya berupa semacam kristal dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.4. Tidak mempunyai aktivitas metabolisme5. Tidak mempunyai ribosome6. Tidak dapat tumbuh berkembang biak melalui pembelahan (melalui unsur genetis pada asam nukleatnya dng cara biosintesis)7. Tidak peka terhadap antibiotika8. Sebagian besar virus peka terhadap interferon9. Beberapa virus dapat menyebabkan infeksi laten (pada kondisi ini tercapai keseimbangan antara virus dan host (inang).

B. Ukuran Virus

Virus berukuran lebih kecil dari pada bakteri, yakni berkisar antara 20 milimikron-300 milimikron (1 mikron=1000 milimikron). Untuk mengamatinya diperlukn mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X. Unit pengukuran virus biasanya dinyatakan dalam nanometer (nm). 1 nm adalah 1000 mikrometer dan 1 juta milimeter. Virus cacar merupakan salah satu virus yang ukurannya terbesar yaitu berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus terkecil yang hanya berukuran 28 nm.Satuan Ukuran Virus1. Dalam satuan massa yaitu Dalton. 1 Dalton = 1,67 x 10-24 g untuk menyatakan BM asam nukleat. Contoh : Picornavirus, BM = 2 x 106 Dalton; Poxvirus, BM = 2 x 108 Dalton Untuk menentukan BM asam nukleat dilakukan pemisahan asam nukleat dari virion dengan penambahan : fenol, sodium deoksikholat, enzimproteolitik.2. Dalam satuan panjang yaitu milimikron (m) atau nanometer (nm) = 10-6 mm. Contoh : Rhabdovirus pj = 130 380 nm, lb = 60 95 nm, pj taji amplop = 5 10 nm.C. Bentuk virusVirus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter). Jika diamati dengan mikroskop, virus memiliki bentuk yang beraneka ragam, ada yang berbentuk bola, kotak, jarum dan huruf T. D. Susunan tubuh virusTubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubang atau kapsid), isi tubuh, dan ` sera bu= ekor : 1 Kepala. Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. 2. Kapsid. Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid tersusun oleh sub unit protein pada permukaan partikel virus disebut kapsomer. Asam nukleat dng selubung kapsid disebut nukleokapsid. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk pada virus sekaligus melindungi virus dari ligkungan yang merugikan, melindungi asam nukleat dari pencernaan dengan enzim, berisi situs khusus pada permukaannya yang memungkinkan virion untuk melampirkan ke sel inang, dan menyediakan protein yang memungkinkan virion untuk menembus host membran sel. 3. Isi tubuh Isi tubuh yang sering disebut virion. Sebuah partikel virus lengkap disebut virion.Fungsi utama dari virion adalah untuk memberikan genom DNA atau RNA ke dalam sel inang sehingga genom dapat dinyatakan (ditranskrip dan diterjemahkan) oleh sel inang. Contoh adalah sebagai berikut. a. Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza. b. Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya paramixovirus. c. Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein, dan banyak lipida, contohnya virus cacar. 4. Ekor Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas tubuh bersumbat yang di lengkapi benang / serabut.

E. Susunan Kimiawi Virus1. Genom VirusHanya mempunyai 1 jenis asam nukleat (Ribonukleat/RNA atau Deoksiribonukleat/DNA) yang berfungsi mengatur informasi genetik untuk replikasi virus. Genom RNA / DNA beruntai tunggal (ss) beruntai ganda (ds). Asam nukleat virus terdiri dari nukleotida yaitu senyawa kimia yg terdiri dari : Nitrogen basa Gula dari 5 atom C (deoksiribose / ribose) Molekul asam phosphat yg menghubungkan basa dan gulaSama seperti dalam sel, asam nukleat dari setiap virus mengkode informasi genetik untuk sintesis semua protein. While the double-stranded DNA is responsible for this in prokaryotic and eukaryotic cells, only a few groups of viruses use DNA. Sementara DNA untai ganda bertanggung jawab untuk ini dalam sel prokariotik dan eukariotik, hanya beberapa kelompok virus menggunakan DNA. Most viruses maintain all their genetic information with the single-stranded RNA. Kebanyakan virus memelihara semua informasi genetik mereka dengan RNA untai tunggal. There are two types of RNA-based viruses. Ada dua jenis virus berbasis RNA. In most, the genomic RNA is termed a plus strand because it acts as messenger RNA for direct synthesis (translation) of viral protein. Dalam kebanyakan, RNA genom disebut plus strand karena bertindak sebagai messenger RNA untuk sintesis langsung (terjemahan) dari protein virus. A few, however, have negative strands of RNA. Beberapa, bagaimanapun, memiliki helai negatif RNA. In these cases, the virion has an enzyme, called RNA-dependent RNA polymerase (transcriptase), which must first catalyze the production of complementary messenger RNA from the virion genomic RNA before viral protein synthesis can occur. Dalam kasus ini, virion memiliki enzim, yang disebut-RNA dependent RNA polimerase (transcriptase), yang pertama kali harus mengkatalisis produksi melengkapi messenger RNA dari RNA genomik virion sebelum sintesis protein virus dapat terjadi.

2. Protein VirusBeberapa protein tersandi virus merupakan : Protein struktur (bagian dari virion) Protein non strukturPeranan protein struktur : Melindungi asam nukleat virus Untuk perlekatan dng molekul reseptor sel yg peka Menentukan simetri struktural virus Menentukan sifat antigenik virusProtein non struktur yg berkaitan dng virion yaitu enzim terlibat dalam : Transkripsi asam nukleat Pengaturan siklus replikasi Lipid virus / lemak virus3. Lipid (lemak). Sejumlah virus mengandung lipid sebagai bagian dari struktur virus dan terdapat pada selubung luar (amplop lemak sel dan protein virus). Komposisi lemak dari virus tertentu berbeda tergantung pada komposisi dari lemak membran sel inang yg menurunkan. 50 60 % lemak amplop merupakan fosfolipid dan sisanya sebagian besar kolesterol Lemak /lipid peka terhadap pelarut lemak (eter, khloroform)4. Karbohidrat virusTerdapat pada selubung virus. Karbohidrat terdapat sebagai rantai samping oligosakarida dari glikoprotein dan glikolipid virus.5. Amplop virus diperoleh selama pendewasaan melalui proses penguncupan dari membran plasma.

Protein amplop merupakan protein tersandi virusStruktur protein : Peplomer glikoprotein atau taji (terlihat sebagai tonjolan dari permukaan amplop) Protein matriks merupakan protein tidak terglikosilasi dan ditemukan sebagai lapis dalam amplop virion.Protein matriks menambah kekakuan virionBanyak jenis virus memiliki amplop glikoprotein sekitar nukleokapsid ini. The envelope is composed of two lipid layers interspersed with protein molecules (lipoprotein bilayer) and may contain material from the membrane of a host cell as well as that of viral origin. Amplop itu terdiri dari dua lapisan lipid diselingi dengan protein molekul (lipoprotein bilayer) dan mungkin berisi materi dari membran sel inang serta yang berasal dari virus. The virus obtains the lipid molecules from the cell membrane during the viral budding process. Virus memperoleh molekul lipid dari membran sel selama proses virus pemula. However, the virus replaces the proteins in the cell membrane with its own proteins, creating a hybrid structure of cell-derived lipids and virus-derived proteins. Namun, virus menggantikan protein dalam membran sel dengan protein sendiri, menciptakan struktur hibrida lipid yang diturunkan dari sel dan protein virus yang diturunkan. Many viruses also develop spikes made of glycoprotein on their envelopes that help them to attach to specific cell surfaces. Banyak virus juga yang terbuat dari glikoprotein pada amplop mereka yang membantu mereka untuk menempel pada permukaan sel tertentu.

Terdapat beberapa tipe virus berdasarkan arsitektur kapsidnya :a. Virus Heliks - Menyerupai bentuk batang panjang, dapat bersifat kaku / fleksibel . Asam nukleat virus ditemukan di dalam lekuk kapsid silindris. Contohnya virus rabies.Contoh: virus rabies dan virus Ebola hemorrhagic fever b. Virus Ikosahedral/Polihedral - Terdiri atas banyak sisi - kapsid berbentuk ikosahedron, polihidron regular dengan 20 permukaan triangular dan 20 sudut - Kapsomer di setiap permukaan segitiga sama sisi - Contoh: adenovirus, poliovirus c. Virus Bersampul (Enveloped) nukleokapsid bagian virus ini yang dapat berbentuk icosahedral ataupun helikal, dikelilingi oleh sampul seperti membran. Beberapa sampul mempunyai proyeksi permukaan yang disebut duri, terbuat dari glikoprotein. Kehadirannya biasanya dihubungkan dengan kemampuan virion beraglutinasi dengan eritrosit. Virion bersampul bersifat pleomorfik (bentuknya beragam) karena sampul itu tidak kaku. Berbentuk bulat - Bila virus heliks dan polihedral ditutupi oleh envelope, maka virus itu disebut virus heliks bersampul (enveloped helical virus) - Contoh: virus influenza (heliks bersampul), virus herpes simpleks (polihedral bersampul) d. Virus kompleks - Memiliki struktur yang kompleks (complicated) - Contoh: bakteriofag, kapsid berbentuk polihedral dengan tail sheath berbentuk heliks - Contoh: poxvirus, kapsid berbentuk tidak jelas (tidak jelas terlihat) dengan protein selubung (coat protein) di sekeliling asam nukleat .

DAFTAR PUSTAKA

1. Entjang, I., 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT Citra Aditya Bakti : Bandung.

2. file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND.../BAB_9A.pdf3. pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/.../biologimolekul_virus.pdf4. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/825/1/biologi-nunuk2.pdf5. stfm.ac.id/media/file/231218495MAKALAH_MIKROBIOLOGI_A.pdf6. web.unair.ac.id/admin/download.php?id=file/f...DEFINISIVIRUS.pdf

www.news-medical.net/health/Virus-Microbiology-(Indonesian).aspx

7. Pelczar, MJ., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia Press : Jakarta.

8. Campbell, dkk., 2002. Biologi Edisi kelima. Erlangga : Jakarta.

9.