struktur pemerintahan uud

14
SEMUA ILMU insyaallah berguna bagi kita semua Beranda Kamis, 30 Mei 2013 STRUKTUR KELEMBAGAAN NEGARA SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN A. Sebelum Amandemen 1. MPR MPR merupakan lembaga tertinggi negara yang diberi kekuasaan tak terbatas (super power) karena kekuasaan ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR” dan MPR adalah “penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia” yang berwenang menetapkan UUD, GBHN, mengangkat presiden dan wakil presiden[1]. Dengan kata lain MPR merupakan penjelmaan pendapat dari seluruh warga Indonesia.Susunan keanggotaannya terdiri dari anggota DPR dan utusan daerah serta utusan golongan yang diangkat termasuk didalamnya TNI/Polri. 2. DPR DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara. Anggota DPR berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil pemilu. Oleh karena itu Presiden tidak dapat membubarkan DPR yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum secara berkala lima tahun sekali. Meskipun demikian, Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. DPR berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang berada di tingkat provinsi disebut DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota disebut DPRD kabupaten/kota. 3. Presiden Presiden adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif. Maksudnya, presiden mempunyai kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan. Presiden mempunyai kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus sebagai kepala negara. Sebelum adanya amandemen UUD 1945, presiden dan wakil presiden diangkat dan diberhentikan oleh MPR dan bertanggung jawab kepada MPR. 4. Mahkamah Agung Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi di negara kita. Perlu

Upload: diazz-alieskyy-maisten

Post on 21-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: struktur pemerintahan uud

SEMUA ILMU

insyaallah berguna bagi kita semua

Beranda

Kamis, 30 Mei 2013

STRUKTUR KELEMBAGAAN NEGARA SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN

A. Sebelum Amandemen

1. MPR

MPR merupakan lembaga tertinggi negara yang diberi kekuasaan tak terbatas (super power)

karena “kekuasaan ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR” dan MPR adalah

“penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia” yang berwenang menetapkan UUD, GBHN,

mengangkat presiden dan wakil presiden[1]. Dengan kata lain MPR merupakan penjelmaan

pendapat dari seluruh warga Indonesia.Susunan keanggotaannya terdiri dari anggota DPR dan

utusan daerah serta utusan golongan yang diangkat termasuk didalamnya TNI/Polri.

2. DPR

DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara. Anggota

DPR berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil pemilu. Oleh

karena itu Presiden tidak dapat membubarkan DPR yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat

melalui pemilihan umum secara berkala lima tahun sekali. Meskipun demikian, Presiden tidak

bertanggung jawab kepada DPR. DPR berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang berada di

tingkat provinsi disebut DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota disebut DPRD

kabupaten/kota.

3. Presiden

Presiden adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif. Maksudnya, presiden

mempunyai kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan. Presiden mempunyai kedudukan sebagai

kepala pemerintahan dan sekaligus sebagai kepala negara. Sebelum adanya amandemen UUD

1945, presiden dan wakil presiden diangkat dan diberhentikan oleh MPR dan bertanggung jawab

kepada MPR.

4. Mahkamah Agung

Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman. Kekuasaan

kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna

menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi di negara kita.

Perlu diketahui bahwa peradilan di Indonesia dapat dibedakan peradilan umum, peradilan agama,

peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara (PTUN).

5.BPK dan DPA

Disamping lembaga-lembaga tinggi Negara diatas terdapat lembaga tinggi Negara yang lain yang

wewenangnya cukup minim, yaitu BPK dan DPA. tanggung jawab tentang keuangan negara

Page 2: struktur pemerintahan uud

diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang peraturannya ditetapkan dengan undang-

undang.Adapun wewenang dari Dewan Pertimbangan Agung (DPA), yaitu berkewajiban memberi

jawab atas pertanyaan Presiden dan berhak memajukan usul kepada pemerintah.

B. Setelah Amandemen

1. MPR

MPR adalah Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara lainnya

seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK. Yang mempunyai fungsi legeslasi. pasca perubahan

UUD 1945 Keberadaan MPR telah sangat jauh berbeda dibanding sebelumnya. Kini MPR tidak

lagi melaksanakan sepenuhnya kedaulatan rakyat dan tidak lagi berkedudukan sebagai Lembaga

Tertinggi Negara dengan kekuasaan yang sangat besar, termasuk memilih Presiden dan Wakil

Presiden.

2. Preisden

Berbeda dengan sistem pemilihan Presiden dan Wapres sebelum adanya amandemen dipilih oleh

MPR , sedangkan setelah adanya amandemen UUD 1945 sekarang menentukan bahwa mereka

dipilih secara langsung oleh rakyat. Pasangan calon Presiden dan Wapres diusulkan oleh parpol

atau gabungan parpol peserta pemilu. Presiden tidak lagi bertanggung jawab kepada MPR

melainkan bertanggung jawab langsung kepada Rakyat Indonesia. Konsekuensinya karena

pasangan Presiden dan Wapres dipilih oleh rakyat, mereka mempunyai legitimasi yang sangat

kuat. Presiden dan Wakil Presiden dapat dipilih kembali dalam masa jabatan yang sama hanya

untuk satu kali masa jabatannya.

3. DPR

Melalui perubahan UUD 1945, kekuasaan DPR diperkuat dan dikukuhkan keberadaannya

terutama diberikannya kekuasaan membentuk UU yang memang merupakan karakteristik sebuah

lembaga legislatif. Hal ini membalik rumusan sebelum perubahan yang menempatan Presiden

sebagai pemegang kekuasaan membentuk UU. Dalam pengaturan ini memperkuat kedudukan

DPR terutama ketika berhubungan dengan Presiden.

4. DPD

DPD adalah Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan kepentingan

daerah dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan

golongan yang diangkat sebagai anggota MPR. Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat

kesatuan Negara Republik Indonesia.DPD dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah

melalui pemilu.

5. BPK

yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. menurut

UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan

Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan

diresmikan oleh Presiden. BPK Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan

negara (APBN) dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan

Page 3: struktur pemerintahan uud

DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum. Berkedudukan di ibukota negara dan

memiliki perwakilan di setiap provinsi. Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas

internal departemen yang bersangkutan ke dalam BPK.

6. Mahkamah Agung

lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan

peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan. di bawah MA terdapat badan-badan peradilan

dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan militer

dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).

7. Mahkamah Konstitusi

MK Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan antar

lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan

memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau

wakil presiden menurut UUD.

8. Komisi Yudisial

berdasarkan UU no 22 tahun 2004 Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang bersifat mandiri

dan berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon Hakim Agung.

Diposkan oleh gandi rifansyah di 19.04

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Bagikan ke Pinterest

Label: PKN

6 komentar:

Putri Setya4 Januari 2014 07.16

maaf mau tanya, itu susunan keanggotaan MPR sebelum dan sesudah amandemen bukan?

Balas

Balasan

gandi rifansyah24 Mei 2014 11.18

iya dik

Balas

narawahyu8 September 2014 05.32

terima kasih infonya bang..

Page 4: struktur pemerintahan uud

Balas

Balasan

gandi rifansyah10 September 2014 06.00

sama sama dik :)

Balas

gandi rifansyah10 September 2014 05.59

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

raka15 September 2014 08.19

maaf ..kalau anggota DPR/DPRD/ DPD yang memilih nya siapa ?

Balas

Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

► 2014 (1)

▼ 2013 (11)

► Juli (2)

► Juni (1)

▼ Mei (8)

STRUCT

FILE (BERKAS)

ARRAY (LARIK)

FUNGSI / FUNCTION

STATEMENT CONTROL DAN LOOPING

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

STRUKTUR KELEMBAGAAN NEGARA SEBELUM DAN SESUDAH AM...

Mengenai Saya

Foto Saya

gandi rifansyah

Lihat profil lengkapku

gandi rifansyah. Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.

Page 5: struktur pemerintahan uud

HOME

CATEGORIES

ilmu alam dasar

pembangkit listrik tenaga ombak

pencemaran udara akibat letusan gunung merapi

tornado

asal usul manusia

CORAT-CORET

hello everybodeeeehhh

about me

POSTS RSS

COMMENTS RSS

EDIT

INTAN ISPRATIWI

Enjoy your life and be yourself

RABU, 13 JUNI 2012

Ketatanegaraan Indonesia Sebelum & Sesudah Amandemen UUD 1945

Negara adalah suatu organisasi yang meliputi wilayah, sejumlah rakyat, dan mempunyai

kekuasaan berdaulat. Setiap negara memiliki sistem politik (political system) yaitu pola

mekanisme atau pelaksanaan kekuasaan. Sedang kekuasaan adalah hak dan kewenangan serta

tanggung jawab untuk mengelola tugas tertentu. Pengelolaan suatu negara inilah yang disebut

dengan sistem ketatanegaraan.

Sistem ketatanegaraan dipelajari di dalam ilmu politik. Menurut Miriam Budiardjo (1972), politik

adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu negara yang menyangkut proses menentukan

tujuan-tujuan dari negara itu dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut. Untuk itu, di suatu negara

terdapat kebijakan-kebijakan umum (public polocies) yang menyangkut pengaturan dan

pembagian atau alokasi kekuasaan dan sumber-sumber yang ada.

Di Indonesia pengaturan sistem ketatanegaraan diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945,

Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,

Peraturan Presiden, dan Peraturan Daerah. Sedangkan kewenangan kekuasaan berada di tingkat

nasional sampai kelompok masyarakat terendah yang meliputi MPR, DPR, Presiden dan Wakil

Presiden, Menteri, MA, MK, BPK, DPA, Gubernur, Bupati/ Walikota, sampai tingkat RT.

Lembaga-lembaga yang berkuasa ini berfungsi sebagai perwakilan dari suara dan tangan rakyat,

sebab Indonesia menganut sistem demokrasi. Dalam sistem demokrasi, pemilik kekuasaan

tertinggi dalam negara adalah rakyat. Kekuasaan bahkan diidealkan penyelenggaraannya bersama-

sama dengan rakyat.

Pada kurun waktu tahun 1999-2002, Undang-Undang Dasar 1945 telah mengalami empat kali

Page 6: struktur pemerintahan uud

perubahan (amandemen). Perubahan (amandemen) Undang-Undang Dasar 1945 ini, telah

membawa implikasi terhadap sistem ketatanegaraan Indonesia. Dengan berubahnya sistem

ketatanegaraan Indonesia, maka berubah pula susunan lembaga-lembaga negara yang ada.

Berikut ini akan dijelaskan sistem ketatanegaraan Indonesia sebelum dan sesudah Amandemen

UUD 1945.

· Sebelum Amandenen UUD 1945

Sebelum diamandemen, UUD 1945 mengatur kedudukan lembaga tertinggi dan lembaga tinggi

negara, serta hubungan antar lembaga-lembaga tersebut. Undang-Undang Dasar merupakan

hukum tertinggi, kemudian kedaulatan rakyat diberikan seluruhnya kepada MPR (Lembaga

Tertinggi). MPR mendistribusikan kekuasaannya (distribution of power) kepada 5 Lembaga

Tinggi yang sejajar kedudukannya, yaitu Mahkamah Agung (MA), Presiden, Dewan Perwakilan

Rakyat (DPR), Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Adapun kedudukan dan hubungan antar lembaga tertinggi dan lembaga-lembaga tinggi negara

menurut UUD 1945 sebelum diamandemen, dapat diuraikan sebagai berikut:

· Pembukaan UUD 1945

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka

penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-

keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia

dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan

Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,

supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka Rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah

Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia,

yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab,

Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh Rakyat

Indonesia.

Pembukaan UUD 1945 tidak dapat dirubah karena di dalam Pembukaan UUD 1945

terdapat tujuan negara dan pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Jika Pembukaan UUD

1945 ini dirubah, maka secara otomatis tujuan dan dasar negara pun ikut berubah.

Page 7: struktur pemerintahan uud

· MPR

Sebelum perubahan UUD 1945, kedudukan MPR berdasarkan UUD 1945 merupakan lembaga

tertinggi negara dan sebagai pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat. MPR diberi

kekuasaan tak terbatas (Super Power). karena “kekuasaan ada di tangan rakyat dan dilakukan

sepenuhnya oleh MPR” dan MPR adalah “penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia” yang

berwenang menetapkan UUD, GBHN, mengangkat presiden dan wakil presiden.

· MA

Mahkamah Agung (disingkat MA) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan

Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah

Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung

membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,

lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara.

· BPK

Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem

ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri.

Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan

Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh Presiden.

Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa tanggung jawab tentang

Keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan

dengan Undang-Undang. Hasil pemeriksaan itu disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

· DPR

Tugas dan wewenang DPR sebelum amandemen UUD 1945 adalah memberikan persetujuan atas

RUU [pasal 20 (1)], mengajukan rancangan Undang-Undang [pasal 21 (1)], Memberikan

persetujuan atas PERPU [pasal 22 (2)], dan Memberikan persetujuan atas Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara [pasal 23 (1)].

UUD 1945 tidak menyebutkan dengan jelas bahwa DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi

anggaran dan pengawasan.

· Presiden

ü Presiden memegang posisi sentral dan dominan sebagai mandataris MPR, meskipun

kedudukannya tidak “neben” akan tetapi “untergeordnet”.

ü Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tertinggi (consentration of power and

responsiblity upon the president).

ü Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (executive power), juga memegang kekuasaan

Page 8: struktur pemerintahan uud

legislative (legislative power) dan kekuasaan yudikatif (judicative power).

ü Presiden mempunyai hak prerogatif yang sangat besar.

ü Tidak ada aturan mengenai batasan periode seseorang dapat menjabat sebagai presiden serta

mekanisme pemberhentian presiden dalam masa jabatannya.

· Sesudah Amandemen UUD 1945

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap UUD

1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru,

kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan

yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu “luwes” (sehingga dapat

menimbulkan mulitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara

negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.

Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan

negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara

hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa.

Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945,

tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih

dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem

pemerintahan presidensiil.

Sistem ketatanegaraan Indonesia sesudah Amandemen UUD 1945, dapat dijelaskan sebagai

berikut: Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi dimana kedaulatan berada di tangan

rakyat dan dijalankan sepenuhnya menurut UUD. UUD memberikan pembagian kekuasaan

(separation of power) kepada 6 lembaga negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar, yaitu

Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan

Perwakilan Daerah (DPD), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA), dan

Mahkamah Konstitusi (MK).

a. MPR

· Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara

lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.

· Menghilangkan supremasi kewenangannya.

· Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.

· Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden

· Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.

· Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan Perwakilan

Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara langsung

melalui pemilu.

b. DPR

Page 9: struktur pemerintahan uud

· Posisi dan kewenangannya diperkuat.

· Mempunyai kekuasan membentuk UU (sebelumnya ada di tangan presiden, sedangkan DPR

hanya memberikan persetujuan saja) sementara pemerintah berhak mengajukan RUU.

· Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah.

· Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan

sebagai mekanisme kontrol antar lembaga negara.

c. DPD

· Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan kepentingan daerah

dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan

golongan yang diangkat sebagai anggota MPR.

· Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan Negara Republik Indonesia.

· Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu.

· Mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU yang berkaitan dengan

otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU lain yang berkait dengan kepentingan daerah.

d. BPK

· Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

· Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah

(APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh

aparat penegak hukum.

· Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.

· Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang

bersangkutan ke dalam BPK.

e. Presiden

· Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata cara pemilihan dan

pemberhentian presiden dalam masa jabatannya serta memperkuat sistem pemerintahan

presidensial.

· Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR.

· Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode saja.

· Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus memperhatikan pertimbangan

DPR.

· Kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus memperhatikan pertimbangan

DPR.

· Memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan calon presiden dan wakil presiden

menjadi dipilih secara langsung oleh rakyat melui pemilu, juga mengenai pemberhentian jabatan

presiden dalam masa jabatannya.

f. Mahkamah Agung

Page 10: struktur pemerintahan uud

· Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang

menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)].

· Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peaturan perundang-undangan di bawah

Undang-undang dan wewenang lain yang diberikan Undang-undang.

· Di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum,

lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha

Negara (PTUN).

· Badan-badan lain yang yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur

dalam Undang-undang seperti : Kejaksaan, Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain-lain.

g. Mahkamah Konstitusi

· Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of the

constitution).

· Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan

antar lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan

memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau

wakil presiden menurut UUD.

· Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang diajukan masing-masing oleh Mahkamah

Agung, DPR dan pemerintah dan ditetapkan oleh Presiden, sehingga mencerminkan perwakilan

dari 3 cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif, legislatif, dan eksekutif

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Setelah amandemen UUD 1945 banyak perubahan terjadi, baik dalam struktur ketatanegaraan

maupun perundang-undangan di Indonesia.

2. Tata urutan perundang-undangan Indonesia adalah UUD 1945, UU/ Perpu, PP, Peraturan

Presiden dan Perda.

3. Lembaga-lembaga Negara menurut sistem ketatanegaraan Indonesia meliputi: MPR, Presiden,

DPR, DPD, MA, MK, BPK, dan Komisi Yudisial. Lembaga pemerintahan yang bersifat khusus

meliputi BI, Kejagung, TNI, dan Polri. Lembaga khusus yang bersifat independen misalnya KPU,

KPK, Komnas HAM, dan lain-lain.

Refrensi

http://abdulhafi.wordpress.com/2008/11/22/sistem-ketatanegaraan-indonesia-dan-

pembelajarannya-di-sd/

http://senyumpelangi.wordpress.com/2009/09/17/lembaga-negara-sebelum-dan-sesudah-

amandemen-yang-ke-4/

http://nizzarrahman.blogspot.com/2009/10/sebelum-dan-sesudah-amandemen-dewan.html

Page 11: struktur pemerintahan uud

http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Pemeriksa_Keuangan

http://id.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Agung_Indonesia

DIPOSKAN OLEH INTAN ISPRATIWI DI 05.40

LABEL: KEWARGANEGARAAN, TUGAS

5 KOMENTAR:

Juna HED mengatakan...

terimakasih sekali... sangat bagus isinya tentang Ketatanegaraan Indonesia

4 September 2013 06.53

Gabriela Isabela mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

21 September 2013 21.49

Gabriela Isabela mengatakan...

makasih banyak :).. ijin copy buat tugas ya..

21 September 2013 21.50

Heri Kusnandar mengatakan...

kereeeen mas Bro

2 Oktober 2013 20.01

Acemat Trihadi mengatakan...

ijin copy admin,

semoga admin selalu dalam kemudahan

6 Oktober 2013 00.06

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

POSKAN KOMENTAR

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

GUNADARMA UNIVERSITY

Gunadarma University

FOLLOWERS

ABOUT ME

Foto Saya

Intan Ispratiwi

Depok, Jawa Barat, Indonesia

Hello, Intan is here. I'm 18 years old, a little girl who has so many dreams. Welcome to my blog :)

Page 12: struktur pemerintahan uud

Lihat profil lengkapku

CATEGORIES

Corat-Coret (1)

Ilmu Alam Dasar (4)

BLOG ARCHIVE

► 2014 (3)

► 2013 (7)

▼ 2012 (7)

► Juli (1)

▼ Juni (5)

Demokrasi

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Ketidakstabilan Politik Indonesia

Ketidakadilan Hukum di Indonesia

Ketatanegaraan Indonesia Sebelum & Sesudah Amandem...

► April (1)

► 2011 (3)

Intan Ispratiwi ©2008 Blog Designed by Ipiet

| Image Header Taken From Wallcoo