struktur atomik

2
ICHSAN MUHAMMAD HALIM 1210207047 STRUKTUR ATOMIK A. Model Atomik Model atom berkembang dari mulai J.J. Thomson dengan model atom roti kismisnya, akan tetapi model atom roti kismis terpatahkan oleh eksperimen Rutherford, dimana Rutherford mendapatkan bahwa atom dapat bermuatan menjadi atom bematan positif atau negative hal tersebut bertentangan dengan model rotikismis yang memiliki elektron yang selalu rata.. B. Dimensi Inti Experiment hamburan partikel alfa membuktikan bahwa inti atomik merupakan partikel titik dengan ukuran tertentu jari-jari titik tersebut, dimana untuk mencari jari-jari/jarak terdekat dari inti menggunakan persamaan sebagai berikut. r o = 2 Ze 2 4 πε o K C. Orbit Elektron Dari eksperimen Rutherford memperlihatkan bahwa elektron tidaklah diam, melainkan elektron mengorbit memutari inti atomik yang bermuatan positive, akan tetapi untuk membuktikan kemantapan suatu elektron berputar mengelilingi inti atomik tidaklah dapat dibuktikan dengan konsep fisika klasik, karena apabila menerapkan kemantapan elektron dalam mengorbit dengan konsep fisika klasik maka elektron orbit elektron tersebut akan berbentuk spiral dan lama kelamaan elektron akan kehilangan energinya sehingga terjatuh pada inti atomik, hal tersebutlah yang menjadi pertentangan karena elektron tidak pernah jatuh pada inti atomik. D. Spektrum Atomik Spectrum atomik adalah garis-garis cahaya yang ditimbulkan dari suatu atom tertentu dimana garis tersebut merupakan karakteristik suatu atom, garis spektrum setiap atom tidak akan sama dengan garis spectrum atom lainnya, hal tersebut dibuktikan oleh beberapa garis spectrum yang didapatkan oleh beberapa penemu seperti Pfund, Brackett, Paschen dan balmer. E. Atom Bohr Elektron haruslah berputar mengelilingi inti agar tidak terjatuh pada inti atom, akan tetapi ketika saat mengorbit, elektron juga memiliki paradox- paradok yang sulit dijelaskan oleh fisika klasik. Panjang gelombang de Broglie dapat digunakan untuk mencari tahu bagaiamana bentuk orbit suatu elektron. Dari penentuan bentuk orbit menggunakan panjang gelombang de Broglie, ternyata elektron melakukan vibrasi ketika mengorbit agar elektron tidak terjatuh ke inti, dan untuk mendapatkan bentuk orbit elektron akan didapatkan dari persamaan panjang gelombang de Broglie sehingga didapatkan persamaan- persamaan sebagai berikut. Beiser, Arthur. 1983. Konsep Fisika Modern, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Upload: ichsan-muhammad-h

Post on 08-Feb-2016

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fismod

TRANSCRIPT

Page 1: struktur atomik

ICHSAN MUHAMMAD HALIM 1210207047

STRUKTUR ATOMIKA. Model AtomikModel atom berkembang dari mulai J.J. Thomson dengan model atom roti kismisnya, akan tetapi model atom roti kismis terpatahkan oleh eksperimen Rutherford, dimana Rutherford mendapatkan bahwa atom dapat bermuatan menjadi atom bematan positif atau negative hal tersebut bertentangan dengan model rotikismis yang memiliki elektron yang selalu rata..

B. Dimensi IntiExperiment hamburan partikel alfa membuktikan bahwa inti atomik merupakan partikel titik dengan ukuran tertentu jari-jari titik tersebut, dimana untuk mencari jari-jari/jarak terdekat dari inti menggunakan persamaan sebagai berikut.

ro=2 Ze2

4 π εo K

C. Orbit ElektronDari eksperimen Rutherford memperlihatkan bahwa elektron tidaklah diam, melainkan elektron mengorbit memutari inti atomik yang bermuatan positive, akan tetapi untuk membuktikan kemantapan suatu elektron berputar mengelilingi inti atomik tidaklah dapat dibuktikan dengan konsep fisika klasik, karena apabila menerapkan kemantapan elektron dalam mengorbit dengan konsep fisika klasik maka elektron orbit elektron tersebut akan berbentuk spiral dan lama kelamaan elektron akan kehilangan energinya sehingga terjatuh pada inti atomik, hal tersebutlah yang menjadi pertentangan karena elektron tidak pernah jatuh pada inti atomik.

D. Spektrum AtomikSpectrum atomik adalah garis-garis cahaya yang ditimbulkan dari suatu atom tertentu dimana garis tersebut merupakan karakteristik suatu atom, garis spektrum setiap atom tidak akan sama dengan garis spectrum atom lainnya, hal tersebut dibuktikan oleh beberapa garis spectrum yang didapatkan oleh beberapa penemu seperti Pfund, Brackett, Paschen dan balmer.

E. Atom BohrElektron haruslah berputar mengelilingi inti agar tidak terjatuh pada inti atom, akan tetapi ketika saat mengorbit, elektron juga memiliki paradox-paradok yang sulit dijelaskan oleh fisika klasik.

Panjang gelombang de Broglie dapat digunakan untuk mencari tahu bagaiamana bentuk orbit suatu elektron. Dari penentuan bentuk orbit menggunakan panjang gelombang de Broglie, ternyata elektron melakukan vibrasi ketika mengorbit agar elektron tidak terjatuh ke inti, dan untuk mendapatkan bentuk orbit elektron akan didapatkan dari persamaan panjang gelombang de Broglie sehingga didapatkan persamaan-persamaan sebagai berikut.nλ=2 π r n n = 1, 2, 3, … (syarat kemantapan orbit)

ro=n2h2ε o

πme2 (jejari orbit atom Bohr)

F. Tingkat Energi dan SpektrumKarena elektron melakukan vibrasi saat mengorbit maka elektron tersebut akan memiliki teingkatan energy dan spectrum yang dipancarkan sesuai dengan banyaknya getaran yang dilakukan elektron, dimana besarnya tingkat energy dan spektrumnya didapatkan dengan persamaan berikut,

En=−me4

8 εo2 h2 ( 1

n2 )1λ= −me4

8 εo2 c h3 ( 1

n f2 −

1ni

2 )G. Gerak IntiSebenarnya inti tidaklah diam, akan tetapi inti juga berputar, sehingga didapatkan elektron dan inti berputar mengelilingi pusat massa, akan tetapi karena massa suatu inti lebih besar maka inti berputar begitu berdekatan dengan pusat massa sehingga hal tersebut sering diabaikan.

H. Eksitasi AtomikAtom dapat tereksitasi tari tingkatan energy dasarnya apabila atom tersebut mengalami tumbukan dengan partikel lain sehingga menyebabkan atom mendapatkan energy lebih dari energy kinetic saat dia bermbukan, selain itu atom dapat tereksitasi apabila memberikan sedikit percikan listrik pada suatu gas yang berada dalam tabung bertekanan rendah.

I. Prinsip KorespondensiFisika kuantum jelas berbeda dengan fisika klasik akan tetapi ada beberapapersyaratan apabila terjadi kesamaan dalam limit kuantum, persamaan tersebut dikenal dengan prinsip korespondensi.

Beiser, Arthur. 1983. Konsep Fisika Modern, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.