strategi redaksi dalam meningkatkan kualitas berita ...repository.uinjambi.ac.id/3962/1/uk.160125...
TRANSCRIPT
-
STRATEGI REDAKSI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
BERITA KRIMINAL DI SURAT KABAR HARIAN PAGI
METRO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperolah Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) dalam Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam
Konsentrasi Ilmu Jurnalistik
Fakultas Dakwah
Oleh
DWI SAFITRI
NIM: UK.160125
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
KONSENTRASI ILMU JURNALISTIK
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI
2020
-
ii
-
iii
-
iv
-
v
-
vi
MOTTO
فَتَبَيَّنُوا أَْن تُِصيبُوا قَْوًما بَِجَهالٍَة يَا أَيَُّها الَِّذيَن آَمنُوا إِْن َجاَءُكْم فَاِسٌق بِنَبَإٍ
)سورةالحجرات( فَتُْصبُِحوا َعلَٰى َما فَعَْلتُْم نَاِدِمينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik
membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (QS. Al-Hujarat: 6).1
1Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah Al-Hamid (Jakarta: CV.Al-Fath, 2014),
516
-
vii
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi tentang bagaimana sebuah redaksi
meningkatkan kualitas berita dengan banyak batasan. Untuk mengetahui hal apa
yang dilakukan oleh tim redaksi agar kualitas berita tersebut berkualitas dan
diminati khalayak publik. Hal ini yang mendorong penulis untuk mengemukakan
suatu usaha yang dilakukan oleh tim redaksi. Dalam karya tulis ilmiah penulis
mengkhususkan dan mengemukakan dalam Strategi Redaksi dalam meningkatkan
kualitas berita kriminal di surat kabar Harian Pagi Metro Jambi.
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui strategi harian pagi metro jambi
dalam meningkatkan kualitas berita kriminal, kendala strategi redaksi Harian Pagi
Metro Jambi Dalam Meningkatkan Kualitas Berita Kriminal dan proses
pembuatan berita kriminal pada media cetak harian pagi metro ja,ni
Metode penelitian yang penulis gunakan di dalam penulisan ini adalah
kualitatif deskriptif yang dilakukan dengan metode pengumpulan data observasi,
wawancara, serta dokumentasi. Observasi dilakukan di Kantor Harian Pagi Metro
Jambi, sedangkan untuk wawancara penulis mewawancarai pada bagian pimpinan
redaksi, wartawan kriminal, dan untuk dokumentasi penulis meminta dokumen
atau arsip – arsip yang berkaitan dengan Harian Pagi Metro Jambi
Hasil dari penelitian ini penulis mengemukakan bahwasanya strategi yang
dilakukan oleh Harian Pagi Metro Jambi dalam meningkatkan kualitas berita
kriminal yaitu dengan melakukan perencanaan, memberitakan berita yang akurat,
lengkap, menggunakan bahasa yang ringan supaya mudah untuk di pahami oleh
pembaca. Adapun hasil yang penulis dapatkan dari hasil penelitian ini tentang
kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas berita kriminal yaitu
Sumberdaya Manusia, dan narasumber tidak terbuka, kadang pejabat yang belum
memahami tugas dan kewajiban media itu. Sehingga tim redaksi ini sulit untuk
meningkatkan kualitas berita
-
viii
PERSEMBAHAN
Yang paling utama dan segalanya......
Alhamdulillahhirobbil ‘alamin sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.
Dengan rahmat yang telah diberikan kekuatan dan membekaliku dengan ilmu
serta rasa kasih sayang atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan
akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam
selalu terlimpahkan kepada beginda Rasulullah SAW. Kupanjatkan kepada Allah
SWT atas segala rahmat dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan
segala kekuranganku.
Ayahanda dan Ibunda tercinta dan tersayang
Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga
Kupersembahkan karya kecilku ini kepada ayahku (Abdul Azis) dan Ibuku
(Nurhayati) yang telah memberikan kasih sayang, Apa yang saya dapatkan hari
ini, belum mampu membayar semua kebaikan, keringat, dan juga air mata bagi
saya. Terima kasih atas segala dukungan ayah dan ibu, baik dalam bentuk materi
maupun moril. Karya ini saya persembahkan untuk orang tua ku, sebagai wujud
rasa terima kasih atas pengorbanan dan jerih payah kalian sehingga saya dapat
menggapai cita-cita.Kelak cita-cita saya ini akan menjadi persembahan yang
paling mulia untuk Ayah dan Ibu, dan semoga dapat membahagiakan kalian.
Abang dan Adik tercinta
Untuk abangku Asriyadi, adikku Nela Febriani, Nana Armytha tiada waktu yang
paling berharga dalam hidup selain menghabiskan waktu dengan kalian.
Walaupun saat dekat kita sering bertengkar, tapi saat jauh kita saling merindukan.
Terima kasih untuk bantuan dan semangat dari kalian, memberikan dukungan
tanpa henti , semoga awal dari kesuksesan saya ini dapat membanggakan kalian,
Sahabat Seperjuangan
Skripsi ini kupersembahkan pula kepada orang yang sangat berarti dalam hidupku
yakni teman, keluarga, dan patner yang selalu memberikan dukungan tanpa henti
untuk para sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat masukan
khusunya Ilmu Jurnalistik angkatan 2016 dan teman-teman di Fakultas Dakwah.
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga
dapat terselesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Strategi Redaksi Dalam
Meningkatkan Kualitas Berita Kriminal di Surat Kabar Harian Pagi Metro Jambi”
dapat di selesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW sang suri tauladan umat, yang telah membawa
umat manusia kealam yang terang benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ber
ilmu pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan
cobaan. Namun, semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan
pelajaran yang penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak juga penulis dapatkan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapakan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr.H.Su’aidi, MA, Ph.D, selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr.Rofiqoh Ferawati, SE., M,El Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA Selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
3. Bapak Zulqarnain,M.Ag Selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. D.I. Ansusa Putra ,Lc, M.A.Hum selaku Wakil Dekan I Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Arfan,S.Th.,I, M.Soc.Sc,Ph.D selaku Wakil Dekan II Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
6. Bapak Dr. Samin Batubara, M.HI selaku Wakil Dekan III Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
7. Bapak M.Junaidi Habe, S.Ag, M.Si selaku Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Ibu Mila Wahyuni, S.Kom.I M.Kom.I selaku sekretaris
prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam.
8. Bapak Prof. Dr.H.Su’aidi, MA, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Akademik 9. Bapak M.Junaidi Habe, S.Ag, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Mila
Wahyuni, S.Kom.I M.Kom.I selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu
meluangkan waktu dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan
penyusunan skripsi ini.
10. Pihak Metro Jambi selaku tempat dilakukannya riset terimakasih atas segala bantuan dan kesediaan waktu yang telah diberikan.
11. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi
bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi suatu
bermanfaatan.
12. Seluruh bagian kabag dan kasubag akademik yang telah membantu dalam seluruh proses kegiatan belajar mengajar hingga saat ini.
-
x
13. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan Akademik Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
14. Kepala perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya serta kepala perpustakaan wilayah Jambi.
15. Teman-teman jurusan KPI Konsentrasi Ilmu Jurnalistik, teman-teman seperjuangan di kampus tercinta dan terimakasih sedalam-dalamnya atas
semangat dan dukungan kalian, sehingga peneliti dapat terus optimis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT
melimpahkan ridha dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita.
Jambi,10 Maret 2020
Penulis
Dwi Safitri
UK. 160125
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
NOTA DINAS ........................................................................................................ ii
SURAT PERYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ......................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
BAB I PENDAHULLUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Batasan Masalah ............................................................................... 4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 4
E. Kerangka Teori ................................................................................. 5
F. Metode Penelitian ........................................................................... 20
G. Pemeriksaan Keabsahan Data......................................................... 24
H. Studi Relevan.................................................................................. 25
BAB II GAMBARAN UMUM METRO JAMBI
A. Sejarah Metro Jambi ....................................................................... 28
B. Visi dan Misi Metro Jambi ............................................................. 29
C. Struktur Organisasi Metro Jambi.................................................... 30
D. Letak Geografis Metro Jambi ......................................................... 35
E. Sarana dan Prasarana Metro Jambi................................................. 36
F. Jumlah dan keadaaan karyawan Metro Jambi ............................... 37
BAB III STRATEGI YANG DIGUNAKAN HARIAN PAGI METRO
JAMBI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BERITA
KRIMINAL
A. Standar berita yang layak dipublikasikan...................................... 39
B. Strategi dalam meningkatkan kualitas berita kriminal .................. 43
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BERITA KRIMINAL
A. Tehnik dalam peliputan berita kriminal ......................................... 49
B. Kendala yang dihadapi dalam peliputan berita kriminal ................ 54
C. Kendala yang dihadapi Harian Pagi Metro Jambi dalam
meningkatkan kualitas berita ......................................................... 57
-
xii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 60 B. Implikasi Penelitian ...................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1.Sarana dan Prasarana Metro Jambi ... ................................................... 36
Tabel 1.2 Jumlah dan keadaan pegawai di surat kabar harian Metro Jambi ........ 37
-
xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI2
A. Alfabet
Arab Indonesia Arab Indonesia
ا
A ط Tj
ة
B ظ Zj
ت
T ع
ث
Th غ Gh
ج
J ف F
ح
Hj ق Q
خ
Kh
K ك
د
D ل L
ذ
Dh م M
ر
R ن N
ز
Z ه H
ش
S و W
ش
Sh ء
ص
Sj ي Y
ض
Dj
B. Vokal dan Harkat
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
ا
A ب a اِى I
ا
U ا ى A ا و Aw
2Arifullah Dkk, Panduan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi
(Muaro Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016). 149.
-
xv
اِ
I ا و u ا ى Ay
C. Ta>’ Marbu>t}ah
Transliterasi untuk ta>’marbu>t}ahini ada tiga macam:
1. Ta>’ Marbu>t}ahyang mati atau mendapat harakat sukun, maka
transliterasinya adalah /h/.
Arab Indonesia
صالة
S}ala>h
مراة
Mir‟a>h
2. Ta>’ Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah /t/.
Arab Indonesia
وزارةالتربية
Wiza>rat al-Tarbiyah
مراةالسمن
Mir‟a>t al-zaman
3. Ta Marbutah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah /tan/tin/tun/.
Arab Indonesia
فجئة
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sejak zaman dahulu, informasi adalah kekuatan yang terpenting di dalam
kehidupan manusia. Hanya saja, kemasan orang yang membuat produk informasi
mengalami lompatan sesuai dalam bentuk kecerdasan manusia. Media cetak sejak
zaman dulu masih sangat sederhana, semakin lama semakin berkembang dan
sekarang telah dikemas sedemikian rupa. Media massa memahami bahwa
informasi ialah ruh dalam dunia jurnalistik, maka berbagai informasi baru, unik,
aktual, kontroversi, dekat, menarik, dan dramatik akan senantiasa menjadi menu
berita yang disuguhkan kepada khalayak dengan cara teknis dahulu, baru di kemas
dengan beragam kontruksi yang menarik.3
Sesuai dengan perkembangan dimana teknologi percetakan lebih dulu lahir
dibandingkan dengan teknologi komunikasi dan teknologi penyiaran. Media
massa khususnya media cetak merupakan salah satu media yang berisikan
tulisan-tulisan dari peristiwa penting yang terjadi di kehidupan masyarakat. Topik
umum yang sering terjadi ialah politik, kriminalitas, olahraga, bisnis, dan sosial.
Berdasarkan wilayah sirkulasinya, segmentasi dan pangsa pasar surat kabar dapat
diklasifikasikan dalam empat kelompok, yakni Koran komunitas, Koran lokal,
Koran regional, dan Koran internasional.4
Secara tidak langsung dengan perkembangan zaman saat ini ikut
mempengaruhi perkembangan media massa. Dalam perkembangannya media
harus memiliki upaya agar dapat bersaing dengan media-media lain, baik di media
televisi, surat kabar, atau pun media online, dan media radio. Upaya yang
dilakukan agar media tetap aksis dan tetap memiliki daya saing dengan media lain
dan agar tetap mendapat perhatian dari khalayak. Upaya yang dilakukan dalam
3Kim Waziz, Media Massa dan Kontruksi Realitas,(Yogyakarta: Aditya Media Publishing,
2012), 10 4 ASHaris Sumadiri, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana:(Bandung: Simbiosa Rekatama
Media,2004), 116-117
-
2
penyiaran, periklanan, atau bahkan upaya dalam peningkatan kualitas informasi
ataupun berita.5
Media massa merupakan salah satu kebutuhan bagi masyarakat di seluruh
dunia. Dengan media massa masyarakat banyak mengetahui berbagai informasi-
informasi yang up to date. Dengan demikian masyarakat banyak memperoleh
berita-berita yang penting dari berbagai daerah dan belasan dunia. Dalam hal ini,
pemahaman seorang redaktur tentang strategi membangun hubungan dengan
masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Keberhasilan melakukan tugas
dalam menjangkau perhatian khalayak sangat ditentukan oleh pemahamannya
tentang strategi membangun hubungan dengan masyarakat.
Ketertarikan pembaca pada suatu media tergantung pada isi berita yang
ada dalam sebuah media tersebut, jika di suatu media itu memberikan tampilan
dan isi berita yang menarik, aktual dan tentunya berkualitas, kebenarannya, maka
pembaca akan tertarik untuk membaca berita dari media tersebut. Sebagaimana
dalam firman Allah SWT dalam Al Qur’an surah an- nur ayat 11:
اء وا يإٌر ل ك مإ ۚ ِلك ل ِ إِنَّ الَِّذين ج ا ل ك مإ ۖ ب لإ ه و خ س ب وه ش رًّ ب ةٌ ِمنإك مإ ۚ َل ت حإ فإِك ع صإ ِ ِباْلإ
مإ ل ه ع ذ اٌب ع ِظيٌم﴿ ه ِمنإه لَّٰى ِكبإر الَِّذي ت و ثإِم ۚ و ِ ت س ب ِمن اْلإ ا اكإ مإ م ِرٍئ ِمنإه ﴾١١امإ
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi
kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka
mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang
mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya
azab yang besar”. (Qs.An-nur: 11)6
Dalam upaya menarik minat pembacanya, setiap media bersaing untuk
memberikan yang terbaik bagi pembacanya. Berbagai strategi pun yang harus
dilakukan redaksi agar para wartawan mampu menghasilkan yang baik, menarik
dan memiliki nilai lebih dari media lain.
Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan ialah ingin menguasai pasar
dengan cara mendapatkan hati konsumen terlebih dahulu, hal ini yang membuat
5Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism: Panduan Menjadi Penyiar, Reporterdan
Script Writer (Bandung: Nuansa, 2010), 19. 6Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah Al-Hamid (Jakarta: CV.Al-Fath, 2014),
279
-
3
pihak perusahaan mengatur berbagai macam strategi agar tujuan yang diinginkan
dapat tercapai. Dalam hal inilah penulis akan menguraikan strategi redaksi berita
kriminal pada sebuah media cetak, yang mana kita ketahui bersama berita
kriminal adalah berita kriminal adalah sebuah berita yang mengandung unsur
kejahatan, atau merugikan orang lain, berita kriminal juga berita yang dalam
proses peliputannya termasuk berita yang tidak bisa diduga dan tidak selalu bisa
direncanakan proses peliputannya seperti berita berita biasanya yang bisa
direncanakan proses peliputannya, oleh karena itu peneliti merasa berita kriminal
adalah berita spesial dalam proses keredaksiannya untuk mengetahui lebih lanjut
bagaimana proses redaksi pada berita kriminal ini maka penulis memilih
melakukan penelitian pada berita kriminal harian pagi Metro Jambi.
Harian pagi Metro Jambi yang merupakan salah satu surat kabar yang
terlahir sebagai bagian dari Jawa Pos yang didirikan pada tahun 2003, yang
bergerak dibidang penerbitan surat kabar, yaitu usaha memberikan informasi atau
berita kepada masyarakat, baik ekonomi, politik, kriminal, serta informasi-
informasi yang dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Metro Jambi adalah
surat kabar atau Koran harian pagi yang menyajikan berita konten lokal jambi,
berfokus pada pembaca yang ada di Provinsi Jambi yang menjangkau hingga
keseluruh kota dan kabupaten.
Media cetak tidak terlepas dari tim redaksi, sebuah tim yang bekerja keras
dan berperan penting dalam keberhasilan sebuah berita yang akan diterbitkan.
Berdasarkan hal tersebut penulis akan mengungkap kerja keras dan strategi dari
tim redaksi dalam meningkatkan kualitas berita yang terbit setiap harinya.
Kualitas berita yang baik akan meningkatkan jumlah konsumen dan secara
otomatis akan meningkatkan kualitas penjualan dan mampu bersaing dipasaran.
Karena meningkatkan kualitas sebuah berita adalah kerja dari tim redaksi maka
penulis akan meneliti strategi redaksi dalam meningkatkan kualitas berita.
Menurut penulis berita kriminal adalah salah satu berita yang sangat
diutamakan dan cukup penting posisinya dalam sebuah media cetak selain itu
berita kriminal merupakan salahsatu berita yang cukup sulit dalam proses
peliputan serta pengumpulan datanya, sangat dibutuhkan ketelitian yang tinggi
-
4
serta keberanian yang luar biasa dalam peliputan atau pengumpulan datanya,
Berita kriminal tidak bisa kita menjelaskan 5w+1h secara lengkap/rinci, dan
publik itu butuh berita yang lengkap, sementara dimedia ada batasan batasan nya
dalam memberitakan suatu berita kriminal. Atas dasar ini pula, penulis tertarik
untuk mengangkat judul “Strategi redaksi dalam meningkatkan kualitas berita
kriminal di surat kabar Harian Pagi Metro Jambi”
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, masalah pokok yang di angkat
sebagai kajian utama penelitian ini adalah: Strategi redaksi dalam meningkatkan
kualitas berita kriminal di Surar Kabar Harian Pagi Metro Jambi. Dalam upaya
mengkongkritkan pokok masalah tersebut, Peneliti mengidentifikasikan masalah
menjadi beberapa rumusan sebagai berikut:
1. Strategi apa yang di gunakan Harian Pagi Metro Jambi dalam meningkatkan
kualitas berita kriminal?
2. Bagaimana proses pembuatan berita kriminal Pada surat kabar Harian Pagi
Metro Jambi?
3. Apa saja kendala strategi redaksi Harian Pagi Metro Jambi Dalam
Meningkatkan Kualitas Berita Kriminal?
C. Batasan Masalah
Redaksi harian pagi metro jambi memiliki strategi khusus untuk mempunyai
tujuan tertentu dari sudut pandang yang berbeda dengan media lainnya. Oleh
karena itu, agar penelitian ini tidak keluar dari pembahasan sebenarnya, tujuannya
adalah melihat isi pesan yang di sampaikan kepada khalayak, maka penulis
memfokuskan penelitian ini hanya pada Strategi redaksi dalam meningkatkan
kualitas berita kriminal di surat kabar Harian Pagi Metro Jambi.
D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini secara umumdiusahakan untuk mencapai apa yang sudah
menjadi pokok permasalahan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana
Strategi Redaksi Dalam Meningkatkan Kualitas Berita Kriminal di Surat Kabar
Harian Pagi Metro Jambi? Secara lebih khusus penelitian ini bertujuan untuk:
-
5
1. Mengetahui Strategi apa yang di gunakan harian pagi metro jambi dalam
meningkatkan kualitas berita kriminal
2. Mengetahui proses pembuatan berita kriminal pada media cetak harian pagi
metro jambi
3. Mengetahui kendala strategi harian pagi metro jambi dalam meningkatkan
kualitas berita kriminal?
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis
sendiri tentang pola, upaya dan strategi Redaksi dalam meningkatkan
kualitas berita kriminal di harian pagi metro jambi.
2. Dapat menambah referensi dan pedoman untuk Redaksi Harian Pagi Metro
Jambi agar dapat terus mejaga kualitas beritanya
3. Untuk Universitas Islam Negeri STS Jambi, penelitian diharapkan dapat
berguna dalam mengembangkan citra pendidikan Islam dalam konteks
kejurnalistisan yang kreatif.
E.Kerangka Teori
Dalam penelitian ini di ikat oleh teori mengenai hal yang berkaitan dengan
Strategi redaksi dalam meningkatkan kualitas berita kriminal di Harian Pagi
Metro Jambi. Oleh karena itu ada beberapa definisi terminologis yang digunakan
dalam penelitian ini dan perlu dijjelaskan, yaitu:
1. Strategi Redaksi
Menurut Kamusi Besari Besar Indonesiai (KBBI) Strategi adalahi rencanai
yangi cermati mengenaii kegiatani untuki mencapaii sasarani khusus.7 pendekatani
secarai keseluruhani yangi berkaitani dengani pelaksanaani gagasan,i
perencanaan,i dan eksekusii sebuahi aktifitasi dalami kuruni waktui tertentu.i
Strategii berasali darii katai Yunani, “ strategos” yangi berasal dariikatai
“stratus” yangi berartii militeri “Ag” yangi berartii memimpin. Strategii dalami
konteksi awalnyai diartikani sebagaii generalshipi ataui suatui yangi dikerjakani
7 KBBI
-
6
olehi parai Jenderali dalami membuati rencanai untuki menaklukani musuhi dani
memenangkani perang.8
Sedangkan berita adalahi laporani ataui pemberitahuani tentangisegalai
peristiwai aktual yangi menariki banyaki peratiani orang. Peristiwai yangi
melibatkani faktai dani datai yangi adai didalam semesta ini, yang terjadi pun
actual dalam artian “baru saja” atau hangat di bicarakan banyak orang.9
Williami S. Maulsbyi dalami ,bukui Gettingi ini Newsi menulis, berita
suatu berita merupakan suatu tutur kata atau penuturan secara benar dan tidak
berpihak dengan adanya fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi,
serta yang menarik pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.10 Sementara
redaksi adalah badan pada lembaga media massa (baik cetak, elektronik, dan
online) yang memilih dan menyusun tulisan yang akan dimasukkan ke dalam
surat kabar dan sebagainya. 11 Fungsi redaksi ini adalah untuk menerima atau
menolak tulisan yang masuk ke meja redaksi, kemudian ditayangkan dalam
sebuah media massa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi redaksi diartikan sebagai rincian
perencanaan dan tahapan-tahapan untuk mencapai sasaran yang akan dicapai
dalam meningkatkan kualitas berita kriminal oleh Surat Kabar Harian Pagi Metro
Jambi untuk mewujudkan target yang ingin dicapai.
2. Tahapan- Tahapan Strategi
Didalam sebuah strategi diperlukannya tahapan-tahapan untuk menjalankan
strategi, diantaranya lain yaitu:
a. Perumusan Strategi
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah merumuskan strategi yang
dilakukan. Sudah termasuk didalamnya adalah pembangunan tujuan, mengenai
dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan kelemahan secara internal,
menetapkan suatu objektifltas, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih
8 Setiawan Hari Purnomo dan Zulkiflimansya, Managemen Strategi Sebuah Konsep
Pengantar, (Jakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1998), 8 9 Kustadi Suhandeng, Pengantar Jurnalistik, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group,2004), 13 10 Ibid.,133 11 http://kkbi.web.id/redaksi. Diakses pada tanggal 14 Mei 2020, pukul 07.00
-
7
strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu
sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu
keputusan dalam proses kegiatan.
b. Implementasi Strategi
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan maka
langkah berikutnya melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut.Dalam tahap
pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan
kerjasama dari unit, tingkat dan anggota organisasi. Dalam pelaksanaan strategi,
maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh
dari kenyataan.Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian
sumber daya yang ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan
mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan
organisasi.
c. Evaluasi Strategi
Tahap yang terakhir dari menyusun strategi adalah evaluasi
strategi.Evaluasi strategi sangat diperlukan karena keberhasilan yang dicapai
dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak
ukur strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi
sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai.
Ada tiga macam kegiatan mendasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu:
1) Meninjau faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar strategi.
Adanya perubahan yang ada akan menjadi suatu hambatan dalam mencapai
tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya strategi tidak efektif
atau basil implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang
akan dicapai.
2) Mengukur prestasi (membandingakan dengan kenyataan). Proses dapat
dilakukan dengan menyelidiki penyimpangan dari rencana,mengevaluasi prestasi
individual, dan menyimak yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang
dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah
dibuktikan.Kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria yang
mengungkapkan yang terjadi.
-
8
3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada yang
ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif
diperlukan bila tindakan atau hasil yang ditetapkan tidak sesuai dengan apa
yangdibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan.12
Langkah-langkah untuk menjalankan strategi, yaitu perumusan strategi
yang akan dilakukan, melaksanakan strategi yang telah ditetapkan, dan evaluasi
strategi, evaluasi sangat diperlukam karena supaya mengetahui keberhasilan yang
dicapai dan diukur kembali untuk ditetapkan tujuan berikutnya. Selanjutnya ada
beberapa kegiatan yang mendasar untuk mengevaluasi strategi ialah meninjau
faktor faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar strategi, mengukur
prestasi, mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
dengan yang direncanakan.
Menurut Henry Fayol dalam buku Manajemen Penertiban Pers, fungsi
manajemen dalam keredaksian ada empat, yaitu planning (perencanaan),
Organizing (organisasi), actuating (Pengarahan), dan Controlling (pengawasan).13
Sehingga dalam memproduksi berita yang berkualitas, maka manajemen
redaksi adalah kekuatan dan daya tarik sebuah media cetak dimata pembaca
adalah terletak pada berita dan informasi yang disajikan. Sebelum di sajikan, akan
terlebih dahulu melalui proses yang terdiri dari tahapan yang telah dipersiapkan.
Dan menjadi tanggung jawab bidang redaksional beserta unsur unsur yang terkait
di dalamnya dalam mengelola penertiban tersebut.
Adapun tahapan-tahapan tersebut sebagai berikut
1). Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan dalam manajemen redaksional untuk surat kabar harian
adalah rencana sebuah manajemen redaksi dimulai dari perencanaan yang dibuat
dalam rapat dewan redaksi.
12 Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), 03 13Totok Djuroto, Manajemen Penertiban Pers (Bandung; Remaja Rosdakarya,2004), 96
-
9
Menurut Nickels dan McHugh.kegiatan yang terkait dengan fungsi
perencanaan adalah menetapkan tujuan dan target. merumuskan strategi untuk
mencapai suatu tujuan.
2). Pengorganisasian (Orginizing)
Tahap pengorganisasian dalam manajemen redaksional adalah yang
dimanajemen pimpinan redaksi yaitu bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
keredaksian secara umum dan mengarahkan jalannya proses redaksi kemudian
dibantu oleh redaktur.
3).Penggerakan (actuating)
Tahap penggerakan dalam manajemen redaksional adalah suatu tindakan
untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai
sasaran sesuai dengan perencanaan .
4). Pengawasan (Controlling)
Tahap pengawasan dalam manajemen redaksional untuk mengawasi
jalannya roda sebuah media massa, seorang manajer atau pimpinan haruslah
mengerti terlebih dahulu semua permasalahan yang dihadapi oleh semua pimpinan
bagian dalam rapat redaksi.14
3. Syarat-syarat Untuk Meningkatkan Kualitas Berita
Untuk meningkatkan kualitas berita yaitu dengan mengetahui syarat kualitas
berita terlebih dahulu. Syarat-syarat untuk mencapai kualitas berita itu menurut
Mitchel V. Charnley
a) News is Accurate (Berita itu harus akurat)
Wartawan harus memiliki kehati-hatian yang sangat tinggi dalam
melakukan pekerjaannya mengingat dampak yang luas yang dapat ditimbulkan
oleh berita yang dibuatnya. Kehati-hatian dimulai dari kecermatannya terhadap
ejaan nama,angka, tanggal dan usia serta disiplin diri untuk senantiasa melakukan
pemeriksaan ulang atas keterangan dan fakta yang ditemuinya. Tidak hanya itu,
akurasi juga berarti benar dalam memberikan kesan umum, benar dalam sudut
pandang pemberitaan yang dicapai oleh penyajian detail-detail oleh tekanan yang
diberikan pada fakta-faktanya.
14Erni Tisnawati, Pengantar Manajemen ( Jakarta; Kencana media group,2005), 11
-
10
b) News is Balanced (Berita itu harus seimbang)
Aspek keseimbangan disini meliputi:
Penekanan dan kelengkapan artinya bahwa setiap fakta umumnya
mempunyai hubungan yang erat dengan fakta-fakta lain dan membangun
hubungan yang penting dengan urutan peristiwa secara keseluruhan. Kelengkapan
yaitu bahwa kelengkapan pada umumnya adalah masalah keseimbangan fakta-
fakta terpilih dan menyuguhkan suatu gambaran lengkap mengenai keseluruhan
peristiwa yang dapat dimengerti pembaca.
Yang dimaksudkan adil dan berimbang adalah bahwa seorang wartawan
harus melaporkan apa yang sesungguhnya terjadi. Misalnya, manakala seorang
politisi memperoleh tepuk tangan yang hangat dari hadirin ketika menyampaikan
pidatonya, peristiwa itu haruslah ditulis apa adanya. Akan tetapi, ketika sebagian
hadirin bejalan keluar sebelum pidato berakhir, itu juga harus ditulis apa adanya.
Jadi, ada dua situasi yang berbeda, keduanya harus termuat dalam berita yang
ditulis.
Memilih dan menyusun artinya agar berita itu lengkap, reporter tidak hanya
meliputi kesempatan akhir dari suatu akhir peristiwa secara rinci, melainkan
reporter tersebut mampu memilih dan menyusun fakta-fakta sehingga dapat
memberikan suatu keseimbangan pandangan dari seluruh situasi berita.
c) News is Objective (berita itu harus objektif)
Maksud objektif disini adalah :
Ditulis apa adanya artinya reporter dalam memilih dan menyusun berita
tidak memasukkan prasangka-prasangka pribadinya atau pesan dari pihak lain.
Selain harus memiliki ketepatan (akurasi) dan kecepatan dalam bekerja, seorang
wartawan dituntut untuk bersifat objektif dalam menulis. Dengan sikap
objektifnya, berita yang ia buat pun akan objektif, artinya berita yang dibuat itu
selaras dengan kenyataan, tidak berat sebelah, bebas dari prasangka.
d) News is Concis and Clear( Berita harus singkat dan jelas)
Penyajian berita pada hakikatnya harus sejalan dengan bentuk berita.
Berita harus merupakan satu kesatuan, singkat, jelas, dan sederhana. Sebuah berita
-
11
yang hambar, yang mengambang, tidak terorganisir. atau memiliki dua makna
dalam tujuan isinya, tidak memiliki kualitas berita.
e) News is Recent (Berita itu harus baru)
Tekanan pada unsur waktu dari suatu berita adalah penting karena pada
masyarakat pada umumnya menyadari tentang eksistensi alam yang bersifat
sementara, segala hal selalu berubah, dan konsumen berita atau pembaca biasanya
menginginkan informasi paling baru, paling aktual, mengenai pokok berita yang
berhubungan dengan perubahan tersebut.15
5. Tugas- tugas Redaksi
a. Pemimpin Redaksi
Bertangung Jawab Terhadap isi redaksi penerbitan, bertanggung jawab
terhadap kualitas produk penerbitan, memimpin rapat redaksi, memberikan arahan
terhadap semua tim redaksi mengenai berita yang akan dimuat pada setiap edisi,
menentukan layak atau tidaknya suatu berita, foto, dan desain untuk sebuah
penerbitan, bertanggung jawab terhadap pihak lain yang merasa dirugikan atas
pemberitaan yang telah dimuat, sehingga pihak lain melakukan somasi, tuntutan
hukum atau mengugat kepengadilan sesuai dengan aturan tanggung jawab oleh
pimpinan redaksi bila dilimpahkan kepada pihak lain yang dianggap telah
melakukan kesalahan tersebut.
b. Redaktur Pelaksana
Bertanggung jawab terhadap mekanisme kerja redaksi sehari-hari,
memimpin rapat perencanaan, cek penulisan dan rapat terakhir sidang redaksi,
membuat perencanaan isi terhadap setiap penerbitan, bertanggung jawab terhadap
isi redaksi penerbitan dan foto, mengkoordinasikan kerja para redaktur atau
penanggung jawab rubrik, mengkoordinasikan alur perjalanan naskah dari bagian
setting atau layout kepercetakan, mengedit naskah, data, judul foto para redaktur
mengarahkan dan mensurvervisi kerja para redaktur dan reporter, memberikan
penilayan secara kualitatif dan kuantitatif kepada redaktur secara periodik.
15Tom E.Rolnivki dan Sherri A. Taylor, Pengantar Dasar Jurnalisme, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008), 22, 23
-
12
c. Redaktur
Memeriksa mengedit dan menyempurnakan naskah sesuai dengan penulisan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, menyesuaikan naskah yang sudah diedit
dalam bahasa Indonesia kedalam bahasa jurnalistik, mengubah pengulangan kata-
kata yang sama dalam suatu tulisan, sehingga kalimat dalam naskah menjadi
bervariasi, mengedit penggunaan logika bahasa dan alur naskah.
d. Koordinator Liputan
Memantau dan mengagendakan jadwal berbagai acara, membuat mekanisme
kerja komunikasi antar redaktur dan reporter, memberikan lembar penugasan
kepada reporter atau wartawan dan fotografer, mengadministrasikan tugas-tugas
yang diberikan kepada setiap reporter dan memantau tugas-tugas harian para
wartawan atau reporter.
e. Reporter
Mencari dan mewawancarai sumber berita yang ditugaskan redaktur atau
atasan, menulis hasil wawancara, investigasi, laporan kepada redaktur atau
atasannya memberikan usulan berita kepada redaktur atau atasannya terhadap
suatu informasi yang dianggap penting untuk diterbitkan, membina dan menjalin
lobi dengan sumber-sumber penting diberbagai instansi dan menghadiri acara pers
conferensi yang ditunjuk redaktur atau atasannya.
f. Fotografer
Menjalankan tugas pemotretan yang diberikan redaktur atau atasannya,
melakukan pemotretan sumber berita, suasana acara, aktifitas suatu objek, lokasi
kejadian, gedung, benda- benda lain dan melaporkan setiap kegiatan pemotretan
kepada atasan.
g. Sekretaris Redaksi
Menata dan mengatur undangan dari yang berkaitan dengan pemberitaan,
menghubungi sumber berita atau instansi untuk pendaftaran, konfirmasi atau
pembatalan undangan, wawancara atau kunjungan kerja, mendukung kebutuhan
kerja para wartawan dalam meliput suatu acara, menata keperluan keuangan
redaksi dan mengatur jadwal rapat redaksi.
-
13
h. Desain grafis
Mendesain dan melayout setiap halaman dengan naskah, foto dan angka-
angka, menulis judul berita, anak judul, caption foto, nama penulis pada setiap
naskah.
i.Pracetak
Membawa naskah yang sudah disetujui pemimpin redaksi kepercetakan
untuk dicetak, mengawasi proses percetakan dipercetakan, menerima kondisi
produk dalam keadaan baik dari percetakan dengan bagian distribusi dan segera
mengedarkan produk tersebut kepasaran.
6. Kegiatan Redaksi
Secara sederhana kegiatan redaksi terbagi menjadi 8 tahapan, dimana
tahapan- tahapan tersebut memiliki fungsi khusus yang saling terkait satu sama
lain. Tahapan tersebut adalah :
a. Rapat Redaksi
Rapat redaksi adalah foreplay bagi pegiat pers untuk melakukan kegiatan
jurnalistik. Dalam rapat redaksi kita akan menentukan tema, penentuan sumber
berita, segmentasi berita, rubrikasi dan pembagian kerja. Penentuan tema
berfungsi sebagai pedoman kita dalam membuat berita.Sebisa mungkin berita
yang disampaikan harus sesuai dengan tema yang telah dtentukan. Karena akan
jadi lucu saat tema membahas pahlawan namun isi media adalah dodol garut.
Tema menjadi hal vital dalam suatu penerbitan media, karena ia akan menentukan
arah penulisan dan isi dari media tersebut.
Berikutnya adalah penentuan narasumber berita. Narasumber berfungsi
sebagai sumber informasi, ahli dalam bidang tertentu dan saksi dalam sebuah
peristiwa. Narasumber dapat pula menjadi penguat fakta dalam berita yang ingin
di sampaikan. Berikutnya adalah segmentasi berita, segmentasi berfungsi sebagai
acuan objek pemakai dari produk yang akan kita luncurkan. Agar penerbitan yang
kita lakukan itu bisa cocok dengan target audience-nya. Dengan begitu penerbitan
anda akan laris.
Berikutnya adalah rubrikasi, tahap ini adalah menentukan konten dari
sebuah majalah atau buletin yang akan kita buat. Rubrikasi akan
-
14
merepresentasikan pemahaman kita, dan masalah yang akan di bahas. Sehingga
akan mempermudah bagi pembaca untuk mengerti suatu permasalahan. Selain tu
rubrikasi akan mempermudah pembagian kerja bagi semua tim yang ada. Dan
yang terakhir yang dilakukan dalam rapat redaksi adalah pembagian kerja.
Pembagian kerja berfungsi untuk memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk
saling berbagi pengalaman, berbagai ilmu dan saling mengisi keterbatasan
kemampuan individu dalam menyelesaikan dan mengatasi sebuah permasalahan
dalam kegiatan jurnalistik.
Rapat redaksi sangat penting dan harus rutin dilakukan sebelum dan saat
penggarapan media berlangsung. Karena akan mempermudah kita mengetahui
perkembangan dari setiap anggota tim yang telah mendapatkan tugas.16
b.Reportase dan Penulisan berita
Setelah pembagian kerja menjadi jelas, berikutnya ialah proses reportase
dan penulisan berita. Dalam reportase, sebaiknya reporter sudah mempunyai
target per hari atau per minggu menyesuaikan dengan deadline. Pengambilan data
juga informasi pendukung lainnya sebaiknya tidak hanya sekedarnya. Kevalidan
berita menjadi nilai tersendiri bagi pembaca.
Penulisan berita menjadi tugas wartawan, setiap media memiliki standar
penulisan tersendiri, karena itu seorang reporter harus terus berkoordinasi dengan
redaktur pelaksana selama proses pembuatan berita. Hal ini berfungsi agar berita
yang dihasilkan tidak melenceng dari misi media tersebut.
c. Editing dan koreksi
Setelah berita ditulis oleh wartawan, selanjutnya di edit oleh editor. Pada
dasarnya, dalam sistem redaksi yang baik, ada dua editor. Yaitu; editor bahasa dan
editor berita. Fungsinya tentu saja berbeda. Editor bahasa hanya bertugas
mengedit bahasa agar lebih mudah diterima oleh pembaca. Perlu diperhatikan
sebelumnya, berita tersebut harus diedit dulu oleh editor berita. Hal ini
16 Totok Drojo, Manajemen Penerbit Pers (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2006), 96
-
15
dimaksudkan agar ide atau pesan berita juga kevalidan berita dapat
tersampaikan.17
d. Lay Out
Setelah melalui proses editing, berikutnya adalah proses lay out. Proses ini
dilakukan oleh lay outer atau redaktur artistik. Kerja dari seorang lay outer bukan
hanya saat berita itu sudah jadi, melainkan jauh sebelum berita itu ditulis. Ia harus
memastikan bahwa kelengkapan lay out seperti foto maupun ilustrasi sudah
lengkap. Biasanya redaktur artistik dibantu juga oleh redaktur foto. Dalam
melakukan proses ini, lay outer harus menyesuaikan hasil kerjanya dengan dummy
yang sudah disepakati.
e. Cetak
Proses cetak media menjadi hal yang tidak kalah pentingnya. Oleh karena
itu, dalam proses ini redaksi harus jeli memilih percetakan yang berkualitas.
Selain itu juga, proses percetakan tidak boleh lepas dari pantauan kru redaksi. Hal
ini sangat penting untuk menjaga kualitas dan tampilan dari produk yang kita
buat. Sedapat mungkin harus diteliti, diawasi dan dijaga.
f. Evaluasi Produk
Sebelum Sirkulasi, media yang sudah dicetak dievaluasi untuk kemudian
diadakan perbaikan. Dimana dalam proses perbaikan dilakukan beramai-ramai
sehingga bisa meningkatkan ketelitian akurasi koreksi dan evaluasi produk. Selain
itu saat koreksi seringkali antar anggota berbagi informasi tentang ejaan yang
salah, konsep penulisan dan lainnya. Sehingga evaluasi produk bisa menjadi ajang
pembelajaran tidak resmi.
g. Sirkulasi
Tujuan dari terbitnya sebuah media massa yaitu supaya mendapatkan
respon dari pembaca. Untuk itu, proses Sirkulasi harus dilaksanakan dan dipantau
agar pesan dari media tersampaikan pada masyarakat. Sirkulasi juga bertujuan
untuk menjaring dan membentuk relasi antara penerbitan dan para pembacanya.
17 Junaidi, Pewarta Kabar Indonesia, diakses melalui alamat http//Blog spot.com di akses
pada tanggal 01 November 2019
-
16
Karena saat Sirkulasi berlangsung, biasanya disertai dengan perkenalan terhadap
media yang dimiliki dan saat itulah relasi bisa terbentuk.
h. Feedback dan LPJ produk
Berbicara tentang respon pembaca, ada yang dinamakan dengan Civic
journalism. Civic journalism yaitu, jurnalisme yang membuka kesempatan bagi
masyarakat untuk berkontribusi menyampaikan pendapat dan gagasan ataupun
informasi. Masyarakat atau mahasiswa yang mendapat produk media kadang
mencibir, menghina, memuji dan memberikan masukan.
Hal ini membuktikan seberapa besar perhatian masyarakat terhadap media
yang buat. Sehingga bisa lebih mengembangkan kinerja redaksi dan penerbitan
kedepannya. Namun hal yang mesti menjadi perhatian utama adalah kepatuhan
masing-masing individu terhadap deadline yang telah diberikan. Disisi lain hal
yang menjadi faktor pendukung adalah motivasi diri, integritas dan kemauan
belajar dari diri sendiri. Karena setiap pembagian tugas mencerminkan amanah
dan kepercayaan yang telah diberikan pada kita. Maka lakukan semaksimal
mungkin, deadline merupakan scbuah representasi toleransi kita atas kemalasan
diri.18
7. Pengertian Berita
News atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik
perhatian serta minat khalayak pendengar. 19 Chamley dan James M. Neal
menuturkan, berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini,
kecendrungan.Situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan
harus secepatnya disampaikan kepada khalayak.
Doug Newsom dan James A. Wollert dalam Media Writing: news for the
mass media mengemukakan di dalam definisi sederhana berita adalah apasaja
yang ingin dan perlu di ketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat.
Dengan melaporkan berita, media massa memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai apa yang mereka butuhkan. Setelah merujuk kepada
beberapa definisi tersebut, berita didefinisikan sebagai berikut: berita adalah
18 H.Dja’far Assegaf, jurnalistik Masa Kini: metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:
GI.Bungin Burhan 2001), 29 19Tri Rama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Karya Agung), 212
-
17
laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau
penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkata seperti surat
kabar,radio, televisi, atau media online internet.
Definisi tersebut perlu penulis ketengahkan, karena definisi berita yang
disajikan para pakar, dan banyak bertitik tolak dari dunia surat kabar. Pernyataan
itu tidak salah, hanya tidak lengkap karena media masa tidak hanya menunjuk
kepada surat kabar, tetapi juga mencakup radio, televisi, film, dan bahkan
sekarang juga internet.20
Berita kriminal adalah berita mengenal segala peristiwa kejadian dan
perbuatan yang melanggar hukum seperti pembunuhan, perampokan, pencurian,
penodongan, pemerkosaan, penipuan korupsi, penyelewengan dan segala sesuatu
yang bertentangan dengan norma- norma kesusilaan yang ada dalam
masyarakat.21
8. Kriteria Berita Kriminal
Berita kriminal memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Baru :Reportase kriminal harus dilakukan se up-to-date mungkin. Karena
berita kriminal mudah basi.
b. Tidak Biasa :Pembunuhan atau perampokan bersenjata bukan kejadian
sehari-hari di kebanyakan komunitas, dan dengan demikian layak
diberitakan.
c. Menarik atau penting: Sebagian warga yang taat hukum tertarik pada
orang yang melanggar hukum dalam cara-cara yang besar atau tidak biasa.
Kejahatan biasa dengan sendirinya dapat menjadi signifikan ketika
ditempatkan dalam konteks.
d. Tentang orang: Kejahatan melibatkan orang, sebagai penjahat dan
korban.22
20 Haris sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan feature panduan praktis
jurnalis profesional ( Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), 64-65 21Yayat Sri Hayati, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita, (Jakarta: PT.Gelora Aksara
Pratama, 2010), 45 22 http://ruangdose.files.wordpress.com>2011/07> menulis berita kriminal pada tanggal 03
Desember 2019
-
18
9. Nilai Nilai Berita
Nilai berita berlaku secara Universal sesuai kaidah jurnalistik yang
penerapannya disesuaikan dengan politik keredaksian masing-masing media harus
diketahui bahwa tidak semua realitas berita mempunyai nilai berita dan dijadikan
informasi masih dipertanyakan lagi apakah informasi itu layak dimuat atau tidak.
Berdasarkan hal yang harus menjadi acuan dalam menyajikan informasi sebagai
berikut :
1) Peristiwa momentum, yaitu peristiwa yang terjadinya atau kejadiannya
tidak pernah diduga sebelumnya.
2) Peristiwa teragenda, peristiwa yang sudah jelas, sedang atau akan menjadi
karena memang sudah direncanakan.
3) Angel dalam setiap realita terkadang banyak sekali fakta, data dan
dimensi. Seorang wartawan atau redaktur dituntut untuk memahami
seluruh bagian realita itu, kemudian memilih dan menentukan realita yang
akan dijadikan informasi.
4) Daya tarik setiap informasi yang disajikan tentu harus mengandung daya
tarik tinggi sebagai daya tarik, secara umum, daya tarik suatu informasi
terletak pada manfaatnya.
5) Kelengkapan suatu informasi dikatakan lengkap apabila mengandung
segala sisi lain dari suatu realitas. Kelengkapan ini bisa bersifat
dimensional.
6) Kedalaman sebuah informasi dikatakan mendalam bila mengungkapkan
semua aspek yang harus diketahui dari realitas, ini disebut suatu aspek
intrinsik dari suatu realitas.
7) Objektif semua tulisan yang faktual tentulah harus objektif. Ini untuk
menentukan tulisan yang berdasarkan fakta dengan tulisan yang bersifat
opini dan fiksi.
Prestisi setiap penulis atau wartawan selalu mempunyai obsesi untuk
memenuhi sesuatu yang prestisius dan eksklusif.23
23 Yunardi, Kiat Praktis jurnalistik,”(Padang;Rosda, 1992),38
-
19
10. Unsur –Unsur Berita
a. Berita itu haruslah termasa (baru)
b. Jarak(dekat jauhnya) lingkungan yang terkena oleh berita
c. Penting (ternama) tidaknya orang yang diberitakan
d. Keluar biasaan dari berita
e. Akibat yang mungkin ditimbulkan berita itu
f. Ketegangan yang ditimbulkan oleh berita
g. Kemajuan- kemajuan yang diberitakan
h. Emosi yang ditimbulkan berita itu
i. Humor yang ada dalam berita itu.24
Denis Mcquali memberikan cara menilai kualitas berita pada media.
1. Kebebasan media (freedom)
a. Tidak adanya praktik sensor, kewajiban (tidak) mempublikasikan informasi
tertentu.
b. Hak yang sama bagi masyarakat untuk mengakses sumber informasi.
c. Kebebasan media untuk memperoleh sumber informasi yang relevan
(kurang tegas).
d. Tidak ada pengaruh tertentu dari pemilik media atau pengiklan yang
mengarahkan berita atau opini.
e. Kebijakan redaksi berita yang aktif dan kritis salam menyampaikan berita
(ideal, fakulatif).
2. Keragaman berita (deversity)
Prinsip keragaman merupakan upaya media untuk menerapkan prinsip
keadilan kriteria keragaman berita meliputi:
a. Mampu dan mau memberikan berbagai pilihan berita.
b. Pemberitaan yang lengkap atas pandangan yang beragam, termasuk
minoritas.
c. Media massa sebagai forum
d. Menyajikan berita yang relevan dan beragam.
24H.Djafar Assegaf, Jurnalistik Masa Kini (Jakarta: Gl.Bungin Burhan 2001), 25
-
20
3. Gambaran realitas
Sebuah media harus menyajikan sebuah berita sesuai dengan gambaran
realita yang ada. Jika tidak mungkin berita yang bias akan dinilai bias dan tidak
berkualitas. Ciri – ciri berita yang bias sebagai berikut :
a. Terlalu banyak memberatkan pandangan dari masyarakat elit.
b. Berita luar negeri fokus pada negara kaya saja.
c. Pemberitaan yang mengandung kekacauan atau kerusakan.
d. Mengabaikan masyarakat minoritas.
e. Berita kriminal terlalu berlebihan.
4. Objektivitas berita
Keobjektifitas sebuah berita terdiri dari dua unsur yaitu :
a. Faktual, berita yang faktual dapat dinilai dari dua unsur yaitu kebenaran dan
relevan.
b. Keadilan, berita yang adil berarti tidak memihak kepada siapapun dan
kepentingan manapun (netral dan seimbang).25
F.Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Kajian terhadap strategi redaksi dalam meningkatkan kualitas berita di
harian pagi metro jambi ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Bergantung pada pengamatan manusia, dengan alasan memiliki latar alami (the
natural settings) bersifat deskriptif, lebih memperhatikan proses daripada hasil.
dengan metode deskriptif yang berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan prilaku yang diminati. Metode deskriptif adalah penelitian yang
memaparkan situasi atau peristiwa dimana pada hakikatnya metode deskriptif ini
adalah mengumpulkan data.
Penelitian deskriptif kualitatif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial
dapat dikatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan suatu
gejala sosial. Dapat dikatakn bahwa penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang sedang berlangsung saat penelitian. Terutama
25 Denis McQuali, Teori komunikasi Massa ( Jakarta: Salemba Humanika, 2011), 87
-
21
pada penjelasan metode deskriptif ini adalah menggunakan data lisan yang
memerlukan informan.
2.Setting dan subjek penelitian
Setting adalah lokasi dimana penelitian ini dilaksanakan, sedangkan
subjek penelitian adalah informan atau respoden yang akan dimintai
keterangan.26setting penelitian ini dilakukan pada harian pagi metro jambi, yang
beralamat di Jl. A Thalib No. 7-8, Pematang Sulur Kota Jambi, Jambi. Subjek dari
penelitian ini adalah pimpinan dan wartawan Metro Jambi dan buku – buku yang
terkait tentang teori teori keredaksisan media cetak.
3. Sumber Dan Jenis Data
a. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini berupa manusia, suasana atau peristiwa
dan buku – buku yang mengkaji keredaksian dan kualitas berita. Kemudian
berbagai macam referensi yang menjadi bahan rujukan yang berkaitan langsung
dengan masalah penelitian. Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun
tindakan orang yang bisa memberikan data melalui wawancara. Sumber data
suasana/peristiwa berupa suasana yang bergerak (peristiwa) ataupun diam
(suasana), meliputi ruangan, suasana dan proses. sumber data tersebut merupakan
objek yang akan diobservasi. Sumberdata dokumenter atau berbagai referensi
yang menjadi bahan rujukan dan berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder.Data
primer adalah data yang digunakan langsung dari sumber pertama (first hand)
melalui observasi atau wawancara dilapangan. Dalam hal ini data yang di
inginkan adalah Strategi redaksi dalam meningkatkan kualias berita kriminal di
harian pagi Metro Jambi. Sementara data sekunder adalah data yang diperoleh
dari sumber kedua berupa dokumentasi serta peristiwa yang bersifat lisan atau
tulisan.27
26Sugiyono, Memamahami Penelitian Kualitatif ( Bandung: Alfabeta, 2013), 43 27 Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi (Jambi; Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi,2016), 62
-
22
b.Metode Penelitian Data
Agar penelitian dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang di
inginkan maka penulis melakukan pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan, para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data. Observasi
diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang
muncul, dan mempertimbangkan hubungan, antara aspek dan fenomena yang
muncul, dan mempertimbangkan hubungan, antar aspek dalam fenomena tersebut.
Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data suatu
masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat rechecking atau
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. 28
Observasi disini di artikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung strategi
redaksi dalam meningkatkan kualitas berita kriminal disurat kabar harian pagi
metro jambi.
2.Wawancara
Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara untuk mengumpulkan
data, wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada informasi atau responden. 29 atau orang yang memberikan
informasi. Subyek penelitian yang akan di wawancarai :
a. Pimpinan Redaksi : Anton
b. Redaksi : Sabar Yusminardi
c. Wartawan Kriminal : Ikbal Ferdiyal
3.Dokumentasi
Dalam penelitian ini salahsatu cara penulis mengumpulkan data adalah
dengan melakukan dokumentasi. Dokumentasi yang dimaksud disini adalah
mengumpulkan data mengenai hal hal atau variable – variable dari penelitian yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,
28Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), 64 29 Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka
Setia, 2009), 134
-
23
lengger, agenda dan lain sebagainya. 30 Sehingga dalam penelitian ini peneliti
menggunakan data dokumentasi dari catatan- catatan dari hasil wawancara.
c. Metode Teknik Analisis Data
Analisis data proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang paling penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi
hipotesis.Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut,
selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat
disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang
terkumpul.Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang
dengan teknik trigulasi, ternyata hipotesis diterima, maka Hipotesis tersebut
berkembang menjadi teori.Analisis pada penelitian.kualitatif dilakukan sejak
sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan.31
1. Reduksi data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan kepada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dengan
demikian data yang telah di reduksi memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data dalam
beritaselanjutnya dan mencari bila diperlukan.
Dalam meruduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan
dicapai, Tujuan utama dari penelitian kualitatif yaitu temuan yaitu meningkatkan
suatu berita kriminal.32
30 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), 293
31Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013),87 32Ibid., 92
-
24
2.Penyayian data
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya penyajian data. Penyajian
data ini dapat dilakukan dalam bentuk uraian, hubungan antar kategori flowchart,
hubungan antar kategori dan sejenisnya dengan penyajian data maka
akanmempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.33
3.Verifikasi
Verifikasi data adalah upaya membuktikan kembali benar atau tidaknya
kesimpulan yang dibuat, sesuai atau tidaknya kesimpulan dengan kenyataan.
Verifikasi dapat dilakukan dengan jalan melakukan pengecekan ulang, atau
dengan melakukan trianggulasi. Cara lain yang dapat dilakukan dengan
merekomendasi kepada pelaku riset lain untuk mengulangi riset yang telah
dilakukan itu terhadap masalah yang sama. Apabila terbukti temuan-temuan yang
dihasilkan tidak berbeda secara signifikan berarti kesimpulan itu terverifikasi34
G. Pemeriksaan Keabsaan Data
Untuk menguji keabsaan data dalam penelitian kualitatif terdapat empat cara
yaitu:
1. Perpanjang Pengamatan .
Dengan perpanjang pengamatan berarti penulis kembali kelapangan
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui
maupun yang baru. Perpanjangan keikutsertaan penulis akan memungkinkan
peningkatan derajat kepercayaan yang dikumpulkan.
2. Ketekunan pengamatan
Penulis berusaha meningkatkan ketekunan pengamatan dengan cara
membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi yang
terkait. Dengan membaca maka wawasan penulis akan menjadi luas dan tajam
sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang telah di temukan itu benar
atau dapat dipercaya atau tidak. 35
3. Trigulasi data
33Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), 95 34Ibid., 99 35 Lexy J Melong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), 330
-
25
Trigulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsaan data yang
memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai perbandingan terhadap data itu. Jadi dalam hal ini mengecek sumber data
yang diperoleh dilapangan berkenaan dengan penelitian ini. Penelitian ini
menggunakan trigulasi dengan sumber yakni: membandingkan dan mengecek
kembali derajat kepercayaan atau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda dalam penelitian kualitatif hal ini dapat dipercayai dengan jalan:
a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
b) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa
yang dikatanya secara pribadi.
c) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikata sepanjang waktu.
d) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
berpendidikan menengah atau tinggi, orang kaya, pemerintah.
e) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.36
4. Diskusi dengan Teman Sejawat
Diskusi Merupakan Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti
akan melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data
yang diterima benar-benar nyata dan bukan persepsi sepihak dari peneliti atau
informan. Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan,
masukan,dan saran, yang berharga dan konstruktif dalam meninjau orisinalitas
data yang telah didapatkan.37
H. Study Relevan
Diera globalisasi ini berbagai jenis macam media telah menyebar luas, di
dalam media tersebut telah banyak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
jurnalistik. Dan hal ini pula banyak yang melibatkan pemberitaan didalamnya,
berdasarkan hal itu untuk menjadi acuan atau pengantar bagi penelitian maka
36 Lexy J Melong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),
330-332 37 Tim Penyusun,Panduan Penulis Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi (Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 68
-
26
penulis melihat, membaca dan mengamati karya tulis serupa yang telah
melakukan penelitian lebih dulu.
Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Meri Hariani dengan judul “
Strategi Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 1 Jambi Dalam Menyampaikan
Informasi Pendidikan Kepada Masyarakat”.38 Persamaan karya tulis ini dengan
penelitian yang akan dilakukan penulis ialah sama-sama membahas strategi dan
perbedaannya adalah karya tulis yang ditulis oleh Meri Heriani membahas strategi
radio dalam menyampaikan informasi pendidikan sedangkan penelitian yang akan
dilakukan oleh penulis membahas strategi redaksi media cetak dalam
meningkatkan kualitas berita.
Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Tuyani dengan judul “Strategi
Komisi Penyiaran Daerah Dalam Meningkatkan Literasi Media TV Di Jambi
Ekspres Televisi (JEK TV)”39 Persamaan dengan penelitian ini ialah sama-sama
membahas strategi yang digunakan Jambi Ekspres sedangkan perbedaannya
terletak pada strategi yang diteliti, peneliti meneliti strategi redaksi media cetak
sedangkan karya tulis Tuyani meneliti strategi komisi penyiaran daerah dalam
meningkatkan literasi JEK TV.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Rina Suciatitis dengan dengan
judul ”Strategi Wartawan Perempuan Dalam Menjalankan Profesinya ( studi Pada
Media Jambi Ekspress) 40 Persamaan karya tulis ini dengan penelitian penulis
adalah sama-sama membahas strategi yang digunakan Jambi Ekspres bedanya
pada karya tulis Rina membahas Strategi Wartawan Perempuan Dalam
Menjalankan Profesinya sedangkan Pada penelitiam penulis membahas strategi
redaksi dalam meningkatkan kualitas berita.
38 Meri Hariani,Skripsi “Strategi Radio Republik Indonesia(RRI) Pro 1 Jambi dalam
menyampaikan informasi pendidikan kepada masyarakat”, skripsi( Jambi: Program Sarjana IAIN
Sulthan Thaha Saifudin Jambi, 2014) 39 Tuyani,Skripsi,” Strategi Komisi Penyiaran Daerah Dalam Meningkat Literasi Media Tv
Di Jambi Ekspres Televise(JET TV)”, Skripsi (Jambi: Program Sarjana IAIN Sultan Thaha
Saifudin Jambi,2014) 40 Rina Suci Atitis, Skripsi ,”Strategi wartaawan perempuan dalam menjalankan profesinya
( Studi pada Media Jambi Eksper)”, Skripsi(Jambii: Program Sarjana IAIN Sulthan Thaha Saifudin
Jambi, 2016)
-
27
Dari karya di atas penulis belum menemui karya-karya yang membahas
secara khusus tentang Strategi Redaksi Dalam Meningkatkan Kualitas Berita
Kriminal di surat kabar harian pagi Metro Jambi. Oleh karena itu penulis
bermaksud untuk membuat suatu tulisan penelitian sebagai bahan wawasan baru
dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaiakan studi perkuliahan.
-
28
BAB II
GAMBARAN UMUM HARIAN PAGI METRO JAMBI
A. Sejarah berdirinya Metro Jambi
Perusahaan Pos Metro Jambi merupakan Perseroan Terbatas (PT) yang
bergerak dibidang penerbitan surat kabar harian, yaitu usaha memberikan
informasi atau berita kepada masyarakat, baik ekonomi, politik, kriminal, serta
informasi-informasi yang di butuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Yang
beralamat di J1. A Thalib No. 7-8, Pematang Sulur Kota Jambi,Jambi. Telp.
(0741) 7070933, Fax. (0741) 61497-670051.
Perusahaan Pos Metro Jambi pertama kali didirikan oleh Sarkawi Harapan
dan H. Suparno Wonokromo pada tanggal 08 Oktober 2002. Perusahaan ini di
dirikan dengan memiliki kegiatan utama yaitu “menjalankan usaha dalam bidang
percetakan dan penerbitan surat kabar harian”.
Perusahaan Pos Metro Jambi adalah Perusahan yang telah terdaftar dengan
No.530/424/UP/X/Disperindagkop/2003 dengan nama perusahaan PT. WAHANA
METRO JAMBI.
Perusahaan Pos Metro Jambi dalam melakukan kegiataan usahanya didukung
oleh wartawan-wartawan yang handal, serta tenaga pemasaran yang profesional di
bidangnya masing-masing, karena kunci keberhasilandan tonggak perusahaan
berada di tangan mereka, dan kegiatan pemasaran pun di lakukan setiap hari.
Perusahaan Pos Metro Jambi didirikan bertujuan membuat usaha penerbitan
pers, dengan mencapai tujuan tersebut perusahaan Pos Metro Jambi dapat
melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Kantor Berita
Sebagai pusat pengumpulan data dan penyebaran berita, bahan informasi
dan karangan guna melayani penerbitan berkala.
2. Surat Kabar Harian
Penerbitan setiap hari sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
3. Penerbitan Berkala
-
29
Penerbitan lainnya yang di terbitkan dalam jangka waktu tertentu
sekurang-kurang nya 3 bulan sekali.
Namun sejak Tanggal 06 Januari 2017 memisahkan diri menjadi
Perusahaan Lokal dengan Nama Metro Jambi, Harian Pagi Metro Jambi. Metro
Jambi adalah Surat kabar atau koran harian umum yang menyajikan berita konten
lokal Jambi. Berfokus pada pembaca yang ada di Provinsi jambi yang menjangkau
hingga keseluruh Kota dan Kabupaten. Metro Jambi, merupakan semangat baru
dari koran Pos Metro jambi sebelumnya, yang terbit sejak Desember 2003 lalu,
dan dilahirkan oleh PT Jambi Pos Metro yang bernaung dibawah Group
JAWAPOS (Media Terbesar di Indonesia). Metro Jambi awalnya dikenal sebagai
surat kabar dengan Tema Berita Khusus kriminal. Namun, seiring dengan tingkat
kebutuhan informasi yang dibutuhkan masyarakat semakin beragam, Metro jambi
kini yang bernaung di bawah Metro jambi Group lebih menyajikan berita dan
informasi umum yang lebih fariatif dan mengulas fakta dan data. Terbit dengan
wajah baru pada tanggal 06 Januari 2017 ini, yang telah 13 tahun berjalan, Metro
jambi mampu menjadi salah satu surat kabar terpercaya yang ada di Provinsi
Jambi. Terbukti, Metro jambi telah mendapatkan 3 kali kepercayaan oleh
pemerintah daerah, sebagai media tempat pengumuman pengadaan barang dan
jasa di Provinsi jambi, yakni pada tahun 2008, 2009, 2010.
Harian Metro Jambi terbit 6 hari dalam sepekan,dengan format ukuran
panjang 7 kolom dan tinggi 54cm dalam 2 edisi warna. Ditunjang dengan
tampilan perwajahan yang kreatif dan tidak monoton seperti media umumnya,
yang membuat Metro Jambi menjadi media yang selalu berbeda dari koran harian
lainnya di jambi.41
B. Visi dan Misi Metro Jambi
Visi merupakan suatu cerminan terhadap apa yang ingin dicapai dalam
kurun waktu tertentu sebagai tujuan jangka panjang, maka yang menjadi Visi
Metro Jambi adalah:
1. Menyajikan berita-berita yang akurat, mendalam, penuh gaya dan warna.
41Dokumentasi Metro Jambi pada tanggal 05 Februari 2020
-
30
2. Menyapa, pembaca dengan sentuhan Jurnalisme khas dan tentunya
berbeda, untuk selalu memberikan lebih dari sekadar berita.
3. Menyajikan info grafis yang lebih dari media lainnya dengan mengulas
fakta dan data.
Misi Merupakan peryataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai sebagiamana yang tertuang di dalam Visi, sehingga Misi akan
menjadi acuan dan pedoman dalam merumuskan tujuan dan sasaran. Adapun Misi
dari Metro Jambi adalah:
1. Menyajikan berita yang lebih bersahabat.
2. Pemanfaatan bahasa dan image yang lebih ramah dan soft (tidah berdarah-
darah).
3. Aktual dan informatif.
4. Berita terkini disajikan dengan ringkas dan jelas dengan topik-topik yang
hangat.
5. Menyajikan berita yang bersifat netral atau tidak memihak dan dapat
dipercaya.
6. Menampilkan secara online dan interaktif yang menyatu diportal berita
Jambi digital.42
C.Struktur Organisasi Metro Jambi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)
dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu Struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan ukuran satuan kerja.
42Dokumentasi Metro Jambipada tanggal 05 Februari 2020
-
31
Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi di mana struktur organisasi ini
menyusun dan menjelas peran atau tugas dan wewenang dari berbagai bagian atau
devisi, dan bagaimana setiap bagian tersebut berhubungan dengan tanggung jawab
atas hasil kerja.
Struktur Organisasi Metro Jambi43
43Dokumentasi struktur organisasi Metro Jambi, Pada tanggal 05 Februari 2020
Pimpinan
Perusahaan
Wildan Arief
Manger
keuangan
Wely Sulyani
Divisi Iklan
Wely
Sulyani
Pemimpin Redaksi /Penanggung Jawab
Anton
Redaktur
Daerah
Syahrial
R.Hukum
Dan
Kriminal
Syahrial
Redaktur
kota
Amril
Hidayat
Redaktur
politik
Syahrial
Kabag
Pracetak
Jauhari
Nur
General Manager
Wildan Arief
Devisi
Pemasaran
Mukidam
Devisi
Umum
Rosdiyanti
Redaksi
Sabar
Yusminardi
-
32
Adapun uraian tugas dan fungsi managemen Harian Pagi Metro Jambi yaitu
sebagai berikut:
a. General Manager
General Manager adalah manajer yang memiliki tanggung jawab kepada
seluruh bagian/fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. General
manager memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai
beberapa atau seluruh manager fungsional. General manager bertugas untuk
mengambil keputusan dan tanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan
serta sebagai pengendali seluruh tugas dan fungsi-fungsi dalam perusahaan. Selain
itu
b. Pimpinan Perusahaan
Pimpinan perusahaan atau orang yang dipilih dan diangkat oleh dewan
komisaris, melalui rapat umum pemegang saham yang memiliki kewenangan dan
kewajiban dalam perusahaan atau kegiatan usaha yang berada dalam pengawasan,
yaitu bagian pemasaran, bagian keuangan dan bagian periklanan.
c. Pimpinan Redaksi
Pimpinan redaksi adalah orang yang dipercaya oleh perusahaan untuk
menjalankan perusahaan danpempunyai tugas untuk menguasai kegiatan pracetak
dan percetakan, serta mengadakan pengawasan terhadap pemuatan berita dan
kegiatan-kegiatan redaksi yang selalu diadakan, guna untuk selalu mengevaluasi
berita-berita yang akan terbit.
Tugas dan Fungsi Pimpinan Redaksi adalah:
1) Bekerja secara jujur, proaktif, dan bertanggung jawab
2) Mengawasi kinerja organisasi secara propesional sedemikian rupa
sehingga setiap fugsi terpimpin dapat bekerja dengan baik, berprestasi dan
mencapai target-target yang telah dicapai.
3) Mampu menjabarkan dan mengimplestasikan setiap kebijakan perusahaan
untuk dilaksanakan oleh fungsi terkait dan mengevaluasi secara berkala.
4) Mampu menerapkan manajemen kerja dibagian profesional akun tabel
dalam semua fungsi terpimpin.
-
33
5) Terbuka untuk menunjukan kreatifitas seni dan ide-ide positif dalam
bekerja yang dapat menghasilkan kualitas produk dan jasa.
6) Sanggup dengan sepenuhnya hati mematuhi peraturan, tata tertib
perusahaan dan perundang-undangan.Dapat menciptakan pertanggung
jawaban dan menjaga keamanan, kebersihan, tata tertib, kesopanan dan
kesusilaan dalam iklim kerja yang sehat.44
d.Redaksi
Badan yang memilih dan menyusun tulisan yang akan dimasukkan kedalam
koran. Yang bertanggung jawab dalam penyiaran dan penertiban berita mulai dari
pengumpulan berita di lapngan, hingga penyiaran atau percetakan.
e.Manager Keuangan
Keuangan Dipimpin seorang kepala. Seorang keuangan harus mengerti
siklus akuntansi menjalankan prosedur standar dan siklus akuntansi tersebut dan
memahami sistim keuangan yang di berlakukan baik itu berupa pengajuan uang
muka, Pelaporan dari penggunaan uang muka maupun penerimaan dan
pengeluaran uang pada rekening bank dan pada kas keuangan. Seorang keuangan
harus dapat mengoperasikan program aplikasi Word dan Exel pada komputer.
f. Devisi Iklan
1)Memastikan jangka waktu pemasangan iklan.
2)Mencari pemasang iklan yang berminat untuk membeli spot atau ruang
iklan didalam surat kabar.
g. Devisi Pemasaran
Sirkulasi/Marketing (Pemasaran). Dipimpin seorang kepala.Marketing
harus memahami bagaimana marketing dijalankan. Ia harus mengerti elemen
penting dari sebuah proses marketing, dimana melibatkan produk yang bagus,
waktu yang tepat, promosi yang tepat, distribusi yang cepat dan baik, segmentasi
pasar yang potensial. Ia harus mengetahui dan menguasai bagaimana membentuk
jalur-jalur distribusi yang efisien, tepat dan cepat. Ia pun harus dapat menjalankan
program-program aplikasi standar komputer seperti word dan exel.
h. Penanggung Jawab Umum.
44Dokumentasi Metro Jambipada tanggal 05 Februari 2020
-
34
Penanggung Jawab Umum adalah posisi yang mempakan kalaborasi
tanggungjawab perusahaan dan redaksional. Penanggungjawab umum
bertanggungiawab terhadap jalannya perusahaan dan redaksional. la akan secara
berkala menerima laporan pcrkembangan perusahaan dari pemimpin perusahaan
dan penanggungjawab redaksi. Dengan data-data dari laporan-laporan itu, setiap
penanggungjawab umum akan mengetahui perkembangan perusahaan.45
i. Redaktur
Tugas dan Fungsi adalah
1). Bekerja secara jujur, proaktif dan bertanggung jawab langsung kepada
pemimpin redaksi teteang pekerjaan setiap hari.
2). Mencari berita dan bertanggung jawab atas segala berita yang akan
dimuat.
3). Membersihkan wewenang tugas kepada wartawan.
4). Mengedit berita yang masuk apakah layak dimuat atau tidak.
j. Wartawan
Seperti halnya dalam setiap perusahaan surat kabar, tugas wartawan dalam
harian pagi Metro Jambiadalah bertugas mencari mengumpulkan data mengelolah
informasi menjadi berita, yang akan di sebar luaskan kepada publik, disesuaikan
dengan tugasnya masing- masing yang sebelumnya sudah di atur oleh redaksi.
Tugas dan fungsinya adalah:
1) Bekerja secara jujur, proaktif dan bertanggung jawab langsung kepada
redaktur dalam bidangnya masing-masing
2) Mencari berita yang telah di tetapkan oleh redaktur terkait
3) Membuat berita yang telah di tetapkan oleh redaktur terkait
4) Bertanggung jawab kepada kordinasi liputan dalam tugas yang diberikan
5) Memenuhi segala ketentuan jurnalistik dalam proses pengambilan berita
dan pertanggung jawabkan kebenarannya.
k. Pracetak
1) Mempersiapkan layout berita yang akan dicetak.
45Dokumentasi Metro Jambipada tanggal 05 Februari 2020
-
35
2) Mencetak dan mentranformasikan hasil layout yang ada kedalam bentuk
film siap cetak.
l. Even dan Promosi
1) Melakukan sosialisasi produk kepada masyarakat luas
2) Menangani kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan.46
D.Letak Geografis Harian Pagi Metro Jambi
Letak geografis adalah posisi keberadaan sebuah wilayah berdasarkan
letak dan bentuknya di muka bumi. Letak geografis biasanya dibatasi dengan
berbagai fitur geografi yang ada di bumi yang bersebelahan dengan tempat
tersebut. Dengan adanya letak geografis ini memudahkan bagi siapapun yang
ingin mencari dan mengetahui lokasi yang di maksud. Dalam hal ini tempat yang
menjadi objeknya adalah Harian Pagi Metro Jambi.
Gambar Google Maps Harian Pagi Metro Jambi.47
46Dokumentasi Metro Jambi pada tanggal 05 Februari 2020
-
36
E. Sarana Dan Prasarana Harian Pagi Metro Jambi
Sarana merupakan segala sesuatu yang di gunakan untuk mencapai tujuan,
sedangkan prasarana merupakan sesuatu yang terwujud sebelum sarana. Sarana
dan prasarana dimaksud disini adalah suatu yang di gunakan sebagi alat untuk
memperlancar kegiatan media. Sara dan prasarana dalam kegiatan media tidak
akan berjalan bahkan tidak berjalan sama sekali tanpa adanya sarana penunjang.
Untuk meningkatkan kualitas pemberitaan tentunya tidak terlepas dengan
sumber daya manusia (SDM) serta sarana dan prasarana. Untuk SDM, ini
berkaitan dengan kemampuan wartawan hingga pimpinan redaksi dalam
pengolahan informasi hingga pimpinan redaksi dalam pengolahan informasi
hingga menjadi berita yang diterbitkan dalam surat kabar Metro Jambi. Jika punya
SDM baik dan bermutu, tentunya berita yang di dapat ataupun yang diterbitkan
juga berkualitas. Sara dan prasarana juga penting. Jika punya sarana dan prasarana
penunjang yang baik, berita yang di hasilkan wartawan bisa lebih baik.48
Oleh sebab itu , peningkatan SDM serta sarana dan prasarana di kredaksian
memang menjadi salah satu fokus utama dalam upaya memajukan perusahaan
surat kabar Metro Jambi.
Berdasarkan dokumen media Metro Jambi , sarana dan prasarana yang akan
di manajemen Metro Jambi adalah sebagai berikut:
Dokumen Metro Jambi
Tabel 1.1. Sarana dan Prasarana Metro Jambi
Sarana Dan Prasarana Jumlah
Computer 20 unit
Printer 4 unit
Internet 1 unit
Server (Computer Data) 1 unit
47Gambar diambil melalui Google Maps. 48DokumentasiMetro Jambi pada tanggal 05 Februari 2020
-
37
Telephon 4 unit
Faximile 1 unit
Televisi 2 unit
Kamera Digital 2 unit
Kamera Saku (Pocket) 2 unit
Ruang Pimred 1 ruangan
Ruang Pertemuan 1 ruangan
Ruang Keuangan 1 ruangan
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sarana dan prasarana keseluruhan
bagian redaksi cukup memadai untuk pihak redaksi Metro Jambi , terlihat dari
jumlah ruangan dan peralatan yang ada semuanya digunakan dengan maksimal
oleh redaksi harian pagi Metro Jambi untuk kegiatan redaksi.49
F. Jumlah dan keadaaan karyawan Metro Jambi
Jumlah karyawan maupun pegawai di lingkungan surat kabar harian Metro
Jambi merupakan karyawan ( tenaga kerja) yang sudah bekerja dalam waktu lama,
dan terdaftar sebagai kegiatan produksi, pelayanan, administrasi, pendidikan,
promosi , periklanan dan pengawasan lapangan lingkungan surat kabar harian
Metro Jambi. Untuk mengetahui jumlah dan keadaan pegawai di lingkungan surat
kabar harian Metro Jambi dapat di ketahui dalam tabel berikut:
49 Dokumentasi Metro Jambi pada tanggal 05 Februari 2020
-
38
Tabel 1.2 Jumlah dan keadaan pegawai di surat kabar harian Metro Jambi
Bidang Pekerjaan Jumlah
Pimpinan Perusahaan 1 Orang
Pimpinan Redaksi 1 Orang
Manager Keuangan 1 Orang
Divisi Iklan 1 Orang
Divisi Pemasaran 1 Orang
Divisi Umum 1 Orang
Kabag Pracetak 1 Orang
Redaktur 4 Orang
Wartawan Kriminal 1 Orang
Wartawan Pendidikan 1 Orang
Wartawan Politik 1 Orang
Wartawan liputan
Pemerintah Kota
1 Orang
Wartawan Liputan
Pemerintah Provinsi
1 Orang
Sesuai dengan tabel di atas tentang jumlah dan keadaan pegawai harian pagi
Metro Jambi Masih banyak kekurangan sumber Daya manusia terutama di bagian
kewartawanan, sehingga sistem pembritaan belum berjalan dengan lancar dan
masih banyak tenaga yang di butuhkan.50
50Dokumentasi Metro Jambi pada tanggal 05 Februari 2020
-
39
BAB III
STRATEGI YANG DIGUNAKAN HARIAN PAGI METRO JAMBI
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BERITA KRIMINAL
A. Standar berita yang layak dipublikasikan
Pada media cetak harian pagi Metro Jambi dalam melakukan penyeleksian
berita yang layak untuk di publikasikan ke media hampir sama dengan media lain
pada umumnya atau sesuai dengan teori yang ada. Redaktur sangat memiliki
peran yang sangat penting dalam memilih berita yang sangat berkualitas atau yang
layak dipublikasikan.
Redaktur sendiri sering juga disebut editor adalah orang yang melakukan
penyuntingan dan juga melengkapi n