strategi public relations pt. asuransi takaful...
TRANSCRIPT
STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. ASURANSI TAKAFUL
KELUARGA DALAM MENSOSIALISASIKAN ASURANSI
SYARIAH
Oleh:
BRILLIANTO DIYATMIKO
1110051000218
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UINSYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
ABSTRAK
Brillianto Diyatmiko
NIM: 1110051000218
Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful Keluarga Dalam
Mensosialisasikan Asuransi Syariah
Ditengah maraknya asuransi konvensional di Indonesia PT.Asuransi
Takaful Keluarga tetap mampu bersaing dan menjaga nama baik di dunia
asuransi. PT. Asuransi Takaful Keluarga merupakan pelopor asuransi murni
syariah terdepan yang berdiri sejak 1994 yang fokus utamanya memberikan
layanan dan bantuan yang menyangkut asuransi jiwa dengan harapan bisa
tercapainya ekonomi syariah di Indonesia yang sesuai dengan muamalah syariah
Islam.
Dari latar belakang tersebut maka timbul sebuah rumusan masalah dalam
penelitian ini, yaitu: bagaimana strategi public relation yang digunakan PT.
Asuransi Takaful Keluarga dalam mensosialisasikan asuransi syariah? Metode
komunikasi apa yang digunakan PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam
mensosialisasikan asuransi syariah?
Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori Defleur dan
Rokeach (1987) mengenai definisi sosialisasi dan juga Dra. Roestin Ilyas tentang
komunikasi persuasif yang meliputi metode asosiasi, metode integrasi, metode
ganjaran, metode icing, dan metode red-herring.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan kualitatif yang bersifat deskritif analisis. Kemudian sumber data
diperoleh melalui observasi di lapangan, melalui wawancara dengan Bpk. Ahmad
sultoni selaku kepala humas PT. Asuransi Takaful Keluarga, serta dokumentasi
berupa internet dan data resmi PT. Asuransi Takaful Keluarga yang berkaitan
dengan objek penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, PT.Asuransi Takaful Keluarga menggunakan
strategi secara below the line campaign, memanfaatkan media online, dan media
massa. Serta menggunakan metode komunikasi persuasif seperti menitik beratkan
kepada pejabat pemerintahan dan lembaga negara, menggunakan kata-kata verbal
atau non verbal yang menggambarkan komunikator “senasib” dengan komunikan,
mengiming-ngimingkan pahala yang terus mengalir sebagaimana dijanjikan Allah
dalam surat (QS.Al-Hasyr:18), mengemas informasi secara menarik melalui
media sosial, dan menggunakan orang profesional di bidangnya dalam sesi tanya
jawab seminar.
Kata Kunci : Sosialisasi, Public Relations, Strategi Persuasif, PT.Asuransi,
Takaful.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
nikmat-Nya berupa hidayah, inayah, serta rahmat kepada semua makhluk-Nya. Salah
satunikmat-Nya yaitudiberikan ide, kekuatan, dan kasih sayang-Nya, sehingga
penulis dapat menyusun skripsi ini sesuai dengan penulis harapkan. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, pembawa
risalah agung, penebar rahmat bagi seluruh alam.
Padaakhirnya skripsi ini telah mampu penulis rampungkan dengan tidak lepas
dari segala pengorbanan waktu, tenaga, fikiran, serta materi. Perjuangan keras penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini tidak luput dari person serta beberapa pihak yang
ikut berjuang didalamnya. Terimakasih yang teristimewa penulis persembahkan pada
semua pihak yang telah membantu kelancaran penelitian skripsi ini, baik berupa
dorongan moril maupun materil. Tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulitra sanya
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan kali ini, penulis
menyampaikan terimakasih sebesar-besarnyakepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA.,selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan, M.Ag,
Suparto, M.Ed, Ph.D. selaku Wakil dekan I bidang akademik, Dr. Roudhonah,
M. Ag., selaku Wadek II bidang administrasi umum, dan Dr. Suhaimi, M. Si.,
selaku Wakil dekan III bidang kemahasiswaan.
3. Drs. Masran, MA.,selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Kemudian, Ibu Fita Faturrokhmah, M,Si. selaku Sekertaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Drs, Azwar Chotib, M.Si. selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini yang
senantiasa bersabar serta meluangkan waktunya untuk membimbing segala
kesulitan yang dihadapi peneliti.
5. Drs. Wahidin Saputra, MA. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan kepada penulis, TerimaKasih.
ii
6. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mendidik
dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama menempuh
pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga peneliti dapat
mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan.
7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan dan
penelitian skripsi ini.
8. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman buku-buku literature
sebagai refrensi dalam penyusunan skripsi ini.
9. Bpk. Ahmad Sultoni dan Mbak Rima serta rekan-rekan Takaful Keluarga
yang telah bersedia menjadi subjek penelitian dan telah meluangkan waktunya
untuk diwawancara oleh peneliti ditengah kesibukan jadwalnya yang padat.
10. Ibunda Hj. Enny Sulistiany dan Ayahanda H. Agung Prasetyo yang kasih dan
sayangnya tidak pernah berkurang kepada penulis dan ingin melihat anaknya
menjadisarjana, terima kasih atas dukungan kepercayaannya,
pengorbanannya, serta do’a selama ini. Semoga engkau tetap berada dalam
Ridho Allah SWT dan diperpanjang umurnya untuk selalu taat beribadah
kepada-Nya.
11. Kedua kakak dan adik kandung ku tersayang, Annisa Dinantian dan
Chairunnas Himawan yang telah membantu memotivasi dan mendoakan
selama ini. Semoga engkau tetap berada dalam Ridho Allah SWT.
12. Kepada seluruh kawan-kawan KPI G 2010 yang sangat penulis sayangi. Serta
teman-teman mahasiswa tingkat akhir dimasa- akhir perkuliahan Riza
Maulana Bahrun dan Wildan Zulkarnaen Naufal. Terima kasih banyak.
13. Kepada seluruh teman-teman penulis yaitu Ramadhan Halim Pratama dan
Istri, Rizky Dana Saputro, Maulana Gita Nugraha yang tidak henti-hentinya
memberi semangat serta memotivasi penulis untuk mengerjakan skripsi ini.
iii
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti
ucapkan terimakasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan
adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala
kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Amin.
Akhir kata, penelitian ini tentunya masih jauh dari sempurna, namun diharapkan
semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan segenap keluarga besar
civitas akademika Jurusan Komunikasi danPenyiaran Islam.
Jakarta, 16 Juni 2017
Brillianto Diyatmiko
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 6
D. Metodologi Penelitian ................................................................. 7
E. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 9
F. Sistematika Penulisan ................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PUBLIC
RELATIONS DAN ASURANSI SYARIAH ................................ 13
A. Strategi ........................................................................................ 13
B. Public Relations .......................................................................... 20
C. Pengertian Strategi Public Relations dan Ruang Lingkupnya .... 26
D. Pengertian Sosialisasi .................................................................. 34
E. Komunikasi Persuasif ................................................................. 36
F. Asuransi Syariah ......................................................................... 41
BAB III GAMBARAN UMUM PT. ASURANSI TAKAFUL
KELUARGA ................................................................................... 55
A. Profil PT. Asuransi Takaful Keluarga ........................................ 55
B. Logo PT. Takaful Keluarga ........................................................ 58
C. Visi, Misi dan Tujuan PT. Asuransi Takaful Keluarga .............. 59
D. Konsep dan Filosofi PT. Asuransi Takaful Keluarga ................. 60
E. Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Keluarga .................. 61
F. Program Kegiatan Perusahaan dan Public Relations .................. 63
G. Produk Asuransi Takaful Keluarga ............................................. 66
BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS ............................................... 69
A. Strategi Divisi Public Relations Dalam Mensosialisasikan
Asuransi Syariah ......................................................................... 69
B. Metode Komunikasi Persuasif .................................................... 74
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 81
A. Kesimpulan ................................................................................. 81
B. Saran ........................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Perusahaan (PT. Asuransi Takaful Keluarga) ............. 58
Gambar 4.1 Program seminar talkshow literasi keuangan syariah yang
diadakan oleh takaful keluarga ............................................. 71
Gambar 4.2 Takaful Keluarga bersama Kamar Dagang dan Industri
(Kadin) dalam focus group discussion terkait
pengembangan asuransi mikro syariah di Indonesia pada
Kamis (26/2/2015) bertempat di Menara Kadin Jakarta ....... 73
Gambar 4.3 Asuransi Takaful Keluarga menyelenggarakan National
Sales Conference (NSC) 2016 pada hari Senin, 11 Januari
2016 di Balairung Kirana, Hotel Kartika
Chandra – Jakarta .................................................................. 74
Gambar 4.4 Asuransi Takaful Keluarga menyelenggarakan Acara
Mabit (Malam Bina Insan Takaful), 12 April 2013 .............. 75
Gambar 4.5 Asuransi Takaful Keluarga Dalam Acara Pembukaan
Kantor Representatif dengan disertai Acara Pemberian
Santunan Anak Yatim ........................................................... 76
Gambar 4.6 stand/both takaful keluarga d acara Republika Ramadhan
Fair yang dihadiri oleh wakil mentri agama Bapak
Prof Dr. Nasaruddin Umar, MA .................................................... 78
Gambar 4.7 Produk Asuransi Syariah Takaful Keluarga yang dapat
dilihat pada Sosial Media Online, 2016 ................................ 78
Gambar 4.8 Akun media sosial resmi milik Takaful keluarga yaitu
twitter (@TakafulKeluarga) dan facebook (Asuransi
Takaful Keluarga................................................................... 80
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan mengenai asuransi di Indonesia terbilang maju dan
berkembang dengan pesat. Asuransi di Indonesia sudah tersebar hingga ke
hampir seluruh penjuru pulau di Indonesia. Tidak hanya asuransi konvensional
(non syariah) tapi juga asuransi syariah yang masing-masing memiliki
karakteristik dan fungsi yang membedakan asuransi yang satu dengan yang
lainnya.
Asuransi dapat diartikan sebagai usaha bersama dalam membagikan
kerugian kepada beberapa orang secara merata melalui sumbangan yang
ditunjukan bagi dana bantuan keuangan bersama. Sistem ini dilaksanakan oleh
sejumlah besar manusia yang telah bersiap untuk menghadapi suatu peristiwa
yang tidak diinginkan. Jika sebagian mereka ditimpa peristiwa tersebut, maka
semuanya saling menolong dengan pemberian uang mereka untuk dapat
menutupi kerugian besar yang dialami oleh sebagian orang lain.1
Secara mendasar, terdapat beberapa dalil yang menguatkan kegiatan
asuransidalam Islam. Misalnya saja pada Surat al-Maidah ayat 2, yakni :
التَّقَوى َوََل تََعاَونُو َعلَي اإِل ْثِم َوالُعْدَوان َواتَّقُو هللا اِنَّ هللا َشِديُد َو تََعاَونُو َعلَي البِرِّ َو
(٢لِعقَاب )الماءدة
1 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah, (Jakarta: Gaung Persada Group,
2014), h.51,
2
Artinya :
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,
dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.
Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya”
Selain al-Quran, terdapat juga hadis yang menjadi dalil penerapan asuransi
syariah, diantaranya adalah :
Artinya :
“barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi
kebutuhannya” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Hampir setiap perusahaan memiliki tim marketing komunikasi atau
public relations untuk meningkatkan penjualan dan minat pelanggan terhadap
produk yang dipasarkan. Tidak hanya meningkatkan penjualan, marketing
komunikasi atau public relations juga berfungsi untuk membanguncitra dan
kepercayaan perusahaan di mata masyarakat. Sehingga masyarakat tidak
hanya menilai perusahaan dari sisi produknya saja, tetapi meyakinkan
masyarakat akan visi danmisi yang ditawarkan dari perusahaan itu sendiri.
Public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik,
menunjuk kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar
kepentingan publikdan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh
pengertian dan pengakuan dari publik.2
Kegiatan public relations pada hakikatnya merupakan bagian dari
teknik kegiatan berkomunikasi (technique of communication) dengan ciri khas
2 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik
Public Relations di Dunia Cyber, (Depok: Gramata Publishing, 2011), h. 3,
3
komunikasi dua arah (two way traffic communication) antara lembaga atau
organisasi yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Setelah
melakukan kegiatan komunikasi tersebut, pihak public relations menganalisa
untuk mengetahui efeknya atau feedback, apakah dampak baik terhadap citra,
atau sebaliknya menjadi negatif atau kurang menguntungkan posisi organisasi
atau lembaga bersangkutan di mata masyarakat.3
Komunikasi merupakan kunci keberhasilan dari kegiatanpublic
relations. Pada dasarnya komunikasi adalah proses penyampaian pesan
maupun informasi dari komunikator ke komunikan melalui media. Namun
menurut Carl I. Hovland komunikasi adalah proses di mana seseorang
(komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-
lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain
(komunikan). Dengan berarti komunikasi merupakan suatu proses di mana
seseorang menyampaikan pesannya, baik dengan lambang bahasa maupun
dengan isyarat, makna, gaya sehingga keduanya dapatmengerti apa yang
sedang dikomunikasikan.4
PT. Asuransi Takaful Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang asuransi yang menggunakan sistem/fungsi asuransi secara
syariah. Dalam Asuransi Takaful Indonesia, terdapat dua macam anak
perusahaanasuransi,yaitu PT. Asuransi Takaful Umum dan PT. Takaful
Keluarga. Asuransi Takaful Umum berkonsentrasi dibidang asuransi kerugian.
3 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta> PT.
Rajagrafindo Persada, 1997), h. 19. 4 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN dan UIN press,
2007), h20-21
4
Sedangkan asuransi Takaful Keluarga berkonsentrasi di bidang asuransi jiwa.
Namun kali ini peneliti hanya akan meneliti salah satu anak perusahaan dari
PT. Asuransi Takaful Indonesia yaitu PT, Asuransi Takaful Keluarga yang
bergerak dibidang asuransi jiwa.
Peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap PT. Asuransi Takaful
Keluarga karena perusahaan ini merupakan pelopor asuransi murni syariah,
dan juga salah satu perusahaan asuransi syariah di Indonesia yang terdepan
yang berdiri sejak 1994 yang fokus utamanya memberikan layanan dan
bantuan yang menyangkut asuransi jiwa dan keluarga dengan harapan bisa
tercapainya masyarakat Indonesia yang sejahtera denan perlindungan asuransi
yang sesuai muamalah syariah Islam. Ini terbukti dengan serangkaian
penghargaan yang telah diterima diantaranya tiga buah penghargaan dari
Kariim Business Consulting sebagai The Best Risk Management Islamic Life
Insurance (ATK), The Best Risk Management Islamic General Insurance
(ATU), Top of mind Asuransi Syariah (STI), serta dua buah penghargaan dari
majalah Investor untuk ATK sebagai Best Performance Syariah Insurance dan
untuk ATU sebagai pioneer umum syariah. Selain itu Takaful Keluarga
menjadi perusahaan asuransi syariah pertama di Indonesia yang
menempatkannya perwakilannya menjadi perusahaan di Million Dollar
Round Table (MDRT), sebuah klub bertaraf Internasional untuk para agen
asuransi berprestasi dari seluruh dunia, sekaligus sebagai pengalaman atas
tingkat profesionalisme perusahaan.
5
Takaful Keluarga hadir di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat Indonesia akan asuransi yang berbasis syariah menjadi mudah
bagi umat islam yang ingin menginvestasikan uang mereka melalui asuransi
yang berbasis syariah. Seiring meningkatnya perkembangan asuransi di
Indonesia baik asuransi syariah maupun konvensional (Non Syariah), minat
penggunaan jasa asuransi di Indonesia pun semakin meningkat. Namun
mendominasinya asuransi konvensional (non syariah) membuat masyarakat di
Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim kurang begitu
mengetahui/memahami mengenai asuransi syariah.Padahal, asuransi syariah
memiliki sistem/fungsi tolong menolong yang lebih adil dan menguntungkan
dibandingkan asuransi konvensional yang memiliki sistem/fungsi riba yang
mana orang yang melakukan pinjaman polis dikenakan bunga atas
pinjamannya.
Ditengah maraknya asuransi berbasis konvensional, PT. Asuransi
Takaful Keluarga menerapkan strategi komunikasi persuasif untuk
mensosialisasikan asuransi syariah di tengah masyarakat. Komunikasi
persuasif diterapkan untuk mempengaruhi calon nasabah agar lebih cenderung
memilih asuransi syariah dibanding konvensional. Tidak hanya untuk
mempengaruhi nasabah, hal ini juga dilakukan untuk memberi pengenalan dan
pengetahuan mengenai asuransi syariah. Sehingga masyarakat semakin
memahami mengenai akad asuransi syariah.Berdasarkan latar belakang diatas
peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam judul skrisi
6
“Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful Keluarga Dalam
Mensosialisasikan Asuransi Syariah”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar tidak meluas, maka dalam penelitian ini penulis membatasi
pada strategi atau usaha Public Relations divisi Hubungan Masyarakat PT.
Asuransi Takaful Keluarga dalam memperkenalkan asuransi syariah.
Sertameyakinkan masyarakat bahwa asuransi syariah lebih adil dan
menguntungkan dibanding asuransi konvensional. Pembatasan dilakukan
dari bulan Maret – Agustus 2015.
2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana strategi public relationyang digunakan PT. Asuransi
Takaful Keluarga dalam mensosialisasikan asuransi syariah?
b. Metode komunikasi apa yang digunakan PT. Asuransi Takaful
Keluargadalam mensosialisasikan asuransi syariah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tyang ingin dicapai, yaitu:
a. Untuk mengetahui strategi public relation yang digunakan PT.
Asuransi Takaful Keluarga dalam mensosialisasikan asuransi syariah.
b. Untuk mengetahui metode komunikasi yang digunakan PT. Asuransi
Takaful Keluarga.
2. Manfaat Penelitian
7
a. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini untuk menambah wawasan dan mengembangkan
pengetahuan ilmiah bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
khususnya Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dibidang
komunikasi yang berhubungan dengan Public Relations.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi
mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam dan juga bermanfaat bagi
seluruh lapisan masyarakat.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif,
yakni penelitian yang dilalui dengan proses observasi, pengumpulan data
yang akurat berdasarkan fakta di lapangan disertai dengan wawancara
narasumber. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskritif analisis yaitu
bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang
fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.5
2. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun subjek penelitian adalah PT. Asuransi Takaful Indonesia
sedangkan objeknya adalah strategi public relations/humas internal PT.
Asuransi Takaful Indonesia.
5 Rachmat Krisyantono, Metodologi Riset Komunikasi: Disertasi contoh Praktis
Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 69.
8
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor pusatPT. Asuransi Takaful
Keluarga,Jl.Mampang Prapatan Raya No.100 Jakarta, 12970 Indonesia.
Adapun waktu pelaksanaannya dilakukan Maret-Juli 2015.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan pengumpulan
data dengan melakukan beberapa tekni, antara lain:
a. Wawancara mendalam, wawancara dilakukan peneliti secara langsung
terhadap orang-orang yang dianggap perlu dan mewakili dalam
penelitian ini. Wawancara ini bertujuan untuk menggali keterangan-
keterangan yang mendalam sehingga terkumpul informasi-informasi
yang diperlukan. Adapun pihak yang diwawancarai adalah Bapak
Ahmad Sultoni, selaku Head of Marketing Communication di
Perusahaan Asuransi Takaful.
b. Observasi langsung, yaitu untuk mengamati bagaimana bentuk strategi
Public Relations divisi Hubungan Masyarakat/MarketingPT. Asuransi
Takaful Keluarga dengan cara mengamati langsung kegiatan yang
dilakukan oleh divisi Hubungan Masyarakat PT. Asuransi Takaful
Keluarga.
c. Dokumentasi, yaitu proses pengumpulan data berupa tulisan berbentuk
catatan-catatan, arsip atau dokumen milik PT. Asuransi Takaful
Keluargadan data, buku-buku atau foto-foto yang mempunyai kaitan
dengan penelitin guna mendukung data penelitian.
9
5. Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Bogdan dan Biklen yang mengutip dari buku
Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Lexy J. Moleong adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan
data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
diceritakan kepada orang lain.6 Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis deskriptif yang dikemukakan Whitney yakni
mencari fakta dengan interpretasi yang tepat.7
6. Teknik Penulisan
Dalam penulisan deskripsi ini, penulis berpedoman pada buku
Pedoman penulisan karya ilmiah UIN (Skripsi, Disertasi dan Tesis) yang
diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.8
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan proposal skripsi ini telah dilakukan tinjauan pustaka,
dan peneliti terinspirasi pada beberapa skripsi yang berjudul:
1. Strategi Public Relations Badan Wakaf Indonesia Dalam
Mensosialisasikan Wakaf Tunai
6Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kulitatif (Edisi Revisi), (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009) h. 248. 7 Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, (Yogyakarta: AR-RUZ
MEDIA, 2011), h. 201. 8 Hamid Nasuhi, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah; Skripsi, Tesis dan Disertasi,
(Jakarta, Ceqda, 2007)
10
Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana upaya public relations
Badan Wakaf Indonesia dalam mewujudkan pemahaman masyarakat
tentang wakaf tunai dan mempengaruhi masyarakat agar mau berwakaf.
Peneliti menggunakan skripsi ini untuk memahami dan mempelajari
mengenai strategi sosialisasi. Namun terdapat pebedaan dengan penelitian
yang peneliti ambil. Yaitu penelitian ini berfokus pada objek pemahaman
asuransi syariah di masyarakat Indonesia agar masyarakat Indonesia lebih
memlilh asuransi syariah.
2. Strategi Public Relations PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam
membangun citra perusahaan
Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana upaya public relations PT.
Asuransi Takaful Keluarga untuk membangun citra dimata masyarakat
dan nasabah sehingga tetap eksis dan berkembang seperti yang
diharapkan. Peneliti menggunakan skripsi ini Untuk mempelajari
mengenai profil serta prinsip PT. Asuransi Takaful Keluarga. Namun
perbedaan dari penelitian yang peneliti ambil adalah dari metode atau
upaya public relations PT. Asuransi Takaful Keluarga yaitu sosialisasi
asuransi syariah.
3. Strategi Public Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtera Dalam Menjalin
Loyalitas Customer
Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana proses dan upaya public
relations PT Anugrah Bersama Sejahtera membangun dan menjalin
loyalitas terhadap customersehingga seorang customer memberikan
11
orderan kepada PT. Anugrah Bersama Sejahtera. Peneliti menggunakan
penelitian ini untuk memahami definisi dari strategi public relations dan
juga bentuk penulisannya. Terdapat pula perbedaan dari penelitian yang
peneliti ambil. Yaitu mengenai Strategi public relations yang digunakan
dalam penelitian ini.
F. Sistematika Penulisan
BAB I, meliputi penjelasan tentang latar belakang masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika
penulis. Bab ini merupakan bab pendahuluan. Dalam bab ini akan
memaparkan mengenai latar belakang masalah mengenai keunggulan
(asuransi syariah dan spesifikasi mengenai PR Takaful Keluarga), batasan dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan mengenai metode
penelitian, lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, tehnik pengumpulan
data yang berupa observasi, wawancara, studi pustaka, dokumentasi, tehnik
analisis data. Kemudian tertera juga tinjauan pustaka dan sistematika
penulisan.
BAB II, yang meliputi pengertian tentang strategi, jenis-jenis strategi,
pengertian public relations dan ruang lingkupnya, strategi public relations,
metode komunikasi persuasif dan pengertian asuransi syariah. Dalam bab ini
akan diuraikan landasan-landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian
ini, pertama mengenai strategi; (pengertian strategi dan tahapan-tahapan
strategi). Kedua mengenai pengertian public relations. Ketiga pengertian dari
strategi komunikasi persuasif. Keempat pengertian mengenai asuransi syariah.
12
BAB III, meliputi profil PT. Asuransi Takaful Indonesia, visi misi PT.
Asuransi Takaful Keluarga, dan struktur lembaga. Dalam bab ini penulis akan
memaparkan awal mula berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga, dimulai
dari apa itu asuransi syariah, perkembangan asuransi syariah di Indonesia,
perkembangan perusahaan asuransi di Indonesia, kemudian penulis juga
menuliskan sedikit mengenai gambaran umum PT. Asuransi Takaful
Keluarga.
BAB IV, berisi tentang strategi public relations PT. Asuransi Takaful
Keluarga dalam mensosialisasikan asuransi syariah. Dalam bab ini penulis
menguraikan hasil observasi yang telah diperoleh, mulai dari data-data,
kemudian hasil wawancara. Kemudian analisis data dari sumber-sumber yang
telah penulis peroleh dalam lokasi penelitian. Lalu penulis mengaplikasikan
teori yang ada dengan hasil yang didapatkan selama penelitian.
BAB V, meliputi tentang kesimpulan dan saran dari penulis. Dalam bab ini
merupakan bagian penutup dari skripsi ini, disajikan kesimpulan-kesimpulan
serta saran-saran yang relevan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13
BAB II
LANDASAN TEORI
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DAN ASURANSI SYARIAH
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Pakar Humas Ahmad S. Adnanputra, dalam naskah workshop
berjudul PR Strategy (1990), mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian
terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari
suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah
satu fungsi dasar dari proses manajemen.1
Definisi lain dikemukakan oleh Anwar Arifin (1984), strategi
dinyatakan sebagai „keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan
dijalankan guna mencapai tujuan‟.2 Definisi tersebut penulis pahami bahwa strategi
yang akan dijalankan harus dirumuskan tujuannya dengan jelas terutama langkah-
langkah apa yang akan diambil untuk mencapai tujuan.
Secara etimologi, strategi berasal dari bahasa Yunani, Yaitu Stratos
yang berarti pasukan dan agein yang berarti memimpin pasukan3. Dalam kamus
Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa arti strategi adalah ilmu siasat perang;
akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah
1
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations Media Komunikasi (Jakata: PT
RajaGrafindo Persada, 2012), h.133. 2
Anwar Arifin, Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. (Bandung:
Armico, 1984), h. 68 3 Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: Center for Strategic and Internasional
Studies- CSIS 1978), h.7
14
direncanakan4. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer menyebutkan bahwa
strategi adalah keahlian mengatur atau merencanakan tentang suatu kegiatan gun
mencapai suatu terget atau sasaran5. Jadi strategi dapat juga diartikan sebagai suatu
siasat memimpin dan merencanakan suatu kegiatan untuk mencapai target yang
sudah ditetapkan.
Sedangkan secara terminologi, yang telah dikemukakan oleh banyak
ahli. Di antaranya menurut Onong Uchjana Effendy (2007) yang menganggap
strategi pada hakikatnya adalah „perencanaan (planning) dan manajemen
untuk mencapai suatu tujuan tersebut‟6
Dari pendapat tersebut penulis
memahami bahwa dalam strategi terdapat perencanaan dan pengaturan agar
tujuan yang diinginkan dapat diraih.
Strategi sebagai tindakan perubahan atau penyesuaian dalam bentuk
produk dan jasa, misalnya pengurangan biaya ataupun pengelolaan kualitas
(incremental) secara terus menerus dengan cara menaikan atau meningkatkan
produk dan jasa dari perusahaan dalam hal penjualan, dan pelayanan. Serta
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan tetap maupun tidak tetap agar tertarik dengan produk yang
ditawarkan di masa yang akan datang.7
4 Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi baru, (Jakarta: PT.
Media Pustaka Phoenix, 2008), h.825. 5 Peter Salim Dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Edisi pertama,
(Jakarta: Modern English Press, 1991), h. 1463. 6 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007). Cet ke-1, h. 40 7Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2001), h.31.
15
2. Tahapan-tahapan Strategi
Strategi tidak cukup hanya perumusan konsep dan implementasi terhadap
strategi tersebut melainkan menurut Fred R. David, dalam strategi juga
dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang telah dilakukan berhasil atau tidak.
Dalam teori manajemen strategik milik David mengemukakan tiga tahapan
strategi di antaranya:
a. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam strategi.
Dalam tahap ini para pencipta, perumus, penkonsep harus berfikir matang
mengenai kesempatan dan ancaman dari luar perusahaan dan menetapkan
kekuatan dan kekurangan dari dalam perusahaan, serta menentukan
sasaran yang tepat. Menghasilkan strategi cadangan dan memilih strategi
yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan strategi berusaha menemukan
masalah-masalah di dalam perusahaan. Setelah itu dilakukan analisis
tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk keberhasilan menuju
tujuan strategi tersebut.8
Dalam tahap ini penulis memahami sebagai tahap pertama untuk
memformulasikan sebuah perencanaan yang dimulai dengan melihat
peluang serta bahaya yang berasal dari luar perusahaan, serta menetapkan
kekurangan dan kelebihan perusahaan. Kemudian dihasilkan strategi-
strategi untuk kemajuan perusahaan.
b. Implementasi Strategi
8 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep. (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 3
16
Implementasi strategi, tahapan dimana setelah strategi dirumuskan
yaitu pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan. Pelaksanaan tersebut
berupa penerapan atau aksi dari strategi.9 Strategi yang dimaksudkan
adalah strategi yang telah direncanakan pada tahap pertama yaitu
perumusan strategi. Pada tahap ini penulis memahami merupakan tahap
aksi yang membutuhkan komitmen serta kerja sama dari seluruh divisi
dalam perusahaan. Jika komitmen dan kerjasama tidak terjalin dengan
baik maka kecil kemungkinan strategi terwujud. Sebab ujung tombak dari
strategi adalah kepemimpian perusahaan dan budaya perusahaan yang
saling mendukung.
c. Evaluasi Strategi
Tahapan terahkhir ini merupakan tahapan yang diperlukan karena
dalam tahap ini keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali
untuk penetapan tujuan berikutnya.10
Evaluasi menjadi tolak ukur berhasil
atau tidak, sesuai atau tidaknya strategi yang telah diterapkan. Maksudnya
dalam tahap evaluasi dari strategi yang telah diaksikan ini adalah tahap
yang sangat diperlukan, sebab di tahap ini bisa terlihat bagaimana strategi
yang dijalankan telah benar atau masih butuh perbaikan. Misalnya, dari
strategi yang direncanakan awal belum tentu pada saat penerapannya
situasi serta kondisinya berjalan beriringan. Pasti akan ada suatu halangan
yang menghambat meskipun tidak banyak.
9 David, Manajemen ..., h. 3
10 David, Manajemen ..., h. 3
17
Selain itu Fred R. David juga mengemukakan tiga macam dasar
dalam mengevaluasi strategi, di antaranya adalah:
a. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi.
Perbedaan yang ada akan menjadi penghalang dalam meraih tujuan
yang diharapkan, begitu juga dengan faktor internal seperti aksi dari
strategi yang tidak efektif dapat menghasilkan nilai akhir yang tidak
sesuai dengan yang ingin diraih.11
Kemudian penulis memahami
melakukan tinjauan terhadap faktor luar dan dalam yang menjadi
landasan strategi penting dilakukan dalam salah satu tahap
mengevaluasikan strategi. Tinjauan dilakukan misalnya dengan melihat
apa saja yang mempengaruhi berjalannya strategi seperti faktor internal.
Faktor internal dapat dilihat dari bagaimana gaya kepemimpinan
perusahaan, dapat membuat pekerjanya nyaman atau tidak yang pada
akhirnya akan berpengaruh juga terhadap keberhasilan strategi. Selain itu
contoh dari faktor eksternal sesuai dengan pemahaman penulis dapat
diarahkan kepada para pesaing.
b. Mengukur prestasi atau membandingkan hasil yang akan diharapkan
dengan kenyataan.
Dalam proses ini dilakukan dengan mencari tau tentang
ketidaksesuaian dari rencana, melihat kembali prestasi diri dan
memahami kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian tujuan yang
11
David, Manajemen ..., h. 3
18
dinyatakan.12
Maksudnya adalah untuk lebih sadar terhadap apa yang
direncanakan dengan kenyataannya, apakah rencana akan mampu untuk
dicapai atau hanya sekedar harapan. Mengukur prestasi diri apakah dirasa
akan mampu mencapainya atau tidak.
c. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
rencana.
Dalam proses ini tidak diperuntukkan mengubah strategi yang
sudah direncanakan atau tidak lagi menggunakan strategi yang ada.
Tindakan korektif ini dianjurkan apabila tindakan atau hasil tidak sesuai
dengan yang diharapkan.13
Sikap ini merupakan sikap pembetulan
terhadap keganjalan-keganjalan yang terjadi. Sikap ini tidak perlu
direalisasikan apabila strategi telah berjalan baik, melainkan sikap ini
harus diambil ketika keganjalan itu terlihat. Tindakan korektif itu
merupakan sikap peninjauan, pembetulan, pengecekan.
Jadi dari penjabaran di atas penulis memahami bahwa dasar-dasar dalam
mengevaluasi strategi itu terbagi menjadi tiga, di antaranya penimbangan
ulang terhadap faktor luar dan dalam yang menjadi dasar strategi, kemudian
membandingkan hasil yang akan didapat ketika strategi terwujud dengan
kenyataannya, dan yang terakhir melakukan pengoreksian untuk memastikan
bahwa prestasi sesuai dengan rencana.
12
David, Manajemen ..., h. 3 13
David, Manajemen ..., h. 3
19
3. Jenis Strategi
Menurut George A. Steiner mengenai jenis strategi dalam buku
“Kebijakan dan Strategi Manajemen”, dijelaskan bahwa tidak ada klasifikasi
atau pengelompokan strategi yang diterima secara umum. Namun, strategi
dapat dilakukan penggolongan menurut dimensi strateginya, yaitu:
a. Klasifiksi berdasarkan ruang lingkup yakni strategi dapat lebih luas atau
lebih sempit sesuai dengan pemahaman.
b. Klasifikasi berdasarkan hubungannya dengan tingkat organisasi yakni
strategi yang berdasarkan pada jenjang setiap divisi yang memiliki
strateginya masing-masing dan merupakan cabang dari strategi utama
sebuah badan.
c. Klasifikasi berdasarkan keterkaitan strategi dengan sumber material atau
bukan material yakni dengan melihat bentuk fisik seperti SDM yang
tersedia atau gaya manajemen, pola pikir atau falsafah perusahaan
d. Klasifikasi berdasarkan tujuan dan fungsi sebagai contoh pertumbuhan
adalah sasaran utama dari kebanyakan perusahaan dan terdapat banyak
strategi yang dapat dipilih untuk menjamin pertumbuhan tersebut.
e. Klasifikasi berdasarkan strategi pribadi manajer. Semakin tinggi tingkat
manajer, semakin penting strategi ini bagi kehidupan organisasi.14
B. Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Public relations merupakan suatu istilah yang terdiri dari dua kata, yaitu
14
George A. Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
1997), h. 15-16
20
public dan relations. Pengertian public adalah sekelompok orang yang
meletakan perhatian pada sesuatu hal yang sama, yang mempunyai minat dan
kepentingan yang sama.15
Public dari public relations hanyalah merupakan
kelompok orang, yang mempunyai hubungan dengan kepentingan tertentu
yang timbul karena adanya masalah tertentu, yaitu issue.16
Sedangkan istilah
relations dalam public relations merupakan suatu prinsip, karena istilah
relations dalam public relations mengandung arti adanya hubungan timbal
balik (two traffic communication).17
Menurut Ahmad S.Adnanputra, MA,MS, Presiden Institute Bisnis dan
Manajemen Jayakarta, Memberikan batasan pengertian tentang strategi Public
Relations, yaitu adalah alternative optimal yang dipilih untuk ditempuh guna
mencapai tujuan public relations (public relations plan).18
Public Relations menurut W. Emerson Reck adalah:
“Kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayan pelayan
dan sikap yang di sesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan
agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari
mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk
menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik baiknya.”19
Menurut (British Institute of Public Relations), “Public Relations di
definisikan sebagai keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik
(goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.”20
15
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Dunia Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), hal.5 16
Soenarko Setyodarmodjo, Public relations: Pengertian fungsi dan perannya, (Surabaya:
Penerbit Papyrus Surabaya, 2003), h.2 17
Bambang Siswanto, Hubungan Masyarakat; Teori dan Praktek, (Jakarta: Bumi Aksara,
1992), h. 4. 18
Rosady Ruslan, SH. Managemen Humas dan Managemen Komunikasi (Konsep dan
Aplikasi) (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2001) Edisi Revisi, cet 3., h. 52 19
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Dunia Cyber, (Depok: Gramata Publishing, 2011), h.2 20
Frank Jefkins, Public Relations (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003) h. 9
21
Berdasarkan beragam pemaparan diatas terdapat beberapa poin dari public
relations yaitu:good-will, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik
sesuatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam public relations
terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara
sesuatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan
kesan yang menyenangkan sehingga publik akan lebih mudah untuk
dipengaruhi atau diyakinkan.
2. Macam-Macam Public Relations
a. Humas/PR Pemerintah
Public relation di institusi pemerintahan dibentuk untuk memublikasikan
atau mempromosikan kebijakan-kebijakan pemerintah. Mereka bertugas
untuk memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-
rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada
masyarakat mengenai peraturan dan perundang-undangan dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
Selain itu mereka juga harus memberikan masukan dan saran untuk para
pejabat tentang informasi yang dibutuhkan dan reaksi atau kemungkinan
reaksi masyarakat terhadap kebijakan mereka. Ada dua sisi yang melatar
belakangi perkembangan PR pemerintahan. Yang pertama, sisi
pentingnya PR bagi pemerintahan. Dan yang kedua, hambatan-hambatan
yang dihadapi oleh PR pemerintahan.
b. Humas/PR Industri dan Bisnis
22
PR atau humas di sebuah perusahaan merupakan fungsi manajemen yang
menentukan kesuksesan operasi suatu perusahaan. PR industri tidak dapat
dilepaskan dari prinsip-prinsip ekonomi karena bisnis dan industri
berorientasi pada keuntungan (profit oriented). Kehumasan dalam
industri dan bisnis berkembang seiring dengan peran masyarakat
terhadapp keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajemen utama
dalam perusahaan.
Kemudian kemajuan teknologi yang ada saat ini juga menimbulkan
kewaspadaan berbagai kalangan. Kesadaran masyarakat akan hal inilah
yang mengakibatkan kalangan industri dan bisnis berkembang seiring
dengan peran masyarakat terhadap keputusan mereka, sehingga ada
hubungan timbal balik antara keduanya.
c. Humas/PR Sosial
Ada beberapa praktik humas dalam organisasi-organisasi sosial,
diantaranya yaitu yang pertama humas penegak hukum. Termasuk juga
humas yang berada juga di dalam kepolisian. Penegak hukum perlu
mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka
dapat membantu masyarakat dengan baik. Kedua, humas organisasi
keagamaan. Saat ini organisasi-organisasi keagamaan banyak memiliki
staff humas yang mengurusi publikasi, publisitas, penerangan,
pengumpulan dana, dan penyelenggaraan special event.
Kemudian ketiga, humas profesi. Maksud utama dari penerapan humas
profesi adalah untuk mendapat pengakuan akan keprofesionalan dan
23
publikasi tentang apa yang telah mereka lakukan bagi kepentingan
masyarakat banyak. Dan yang keempat, humas organisasi sukarela.
Organisasi sukarela memerlukan nasihat ahli humas dan menggunakan
pendekatan kehumasan. Divisi humas akan merancang suatu program
yang progresif, termasuk mengadakan hubungan dengan pers.
d. Humas/PROrganisasi Internasional
Lahirnya humas internasional disebabkan oleh adanya perubahan yang
sangat cepat dalam segala bidang, seperti perkembangn d=bidang
pariwisata, komunikasi, transportasi, pendidikan, ekonomi, politik, dan
sebagainya. Humas internasional menghadapi permasalahan yang sama
dengan organisasi lainnya, tetapi medannya jauh lebih luas sehingga
kebijakan dan tekniknya harus disesuaikan dengan keadaan setempat.
Petugas humasnya direkrut dari berbagai negara untuk menghindari
bias.21
3. Ruang Lingkup Public Relations
Ruang lingkup atau tugas public relations adalah sebuah organisasi atau
lembaga antara lain meliputi aktifitas sebagai berikut:
a. Membina hubungan ke dalam (public internal)
Public internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit, badan,
perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang public relations harus
mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan
21
Frida Kusumawati, Dasar-Dasar Humas, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2004)
h.34-44
24
gambaran negatif dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dilaksanakan
oleh organisasi.22
b. Membina hubungan ke luar (public eksternal)
Public eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan
tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga
yang
diwakilinya. Tugas penting eksternal public relations adalah mengadakan
komunikasi yang efektif, yang sifatnya informative dan persuasive, yang
ditunjukan kepada publik diluar badan itu. Informasi harus diberikan
dengan jujur, berdasarkan fakta dan harus teliti. Sebab publik mempunyai
hak untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang sesuatu yang
menyangkut kepentingannya.23
4. Tugas Public Relations
a. Menginterpretasikan, menganalisis, dan mengevaluasi kecenderungan
perilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk
merumuskan kebijakan organisasi/lembaga.24
Menurut Frank pan
masyarakatJefkins ada empat kondisi kecenderungan publik yang
dihadapi oleh public relations, yakni permusuhan (hostility), prasangka
(prejudice), apatis(apathy), tidak tahu(ignorance).25
Public relations
mempunyai tugas untuk merubah kecenderungan publik dari yang
22
Rosady Ruslan, SH, MM, Manajemen Public Relations Media Komunikasi (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2012), h.22-23. 23
Oemi Abdurachman, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2001), h.38. 24
Frida Kusumawati, Dasar-Dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor, Ghalia Indonesia,
2002), h.25. 25
Frank Jefkins, Public Relations (Edisi Kelima), (Jakarta, Erlangga, 2003), h 59-60.
25
memusuhi menjadi simpati, yang berprasangka menjadi menerima yang
apatis menjadi peduli, yang tidak tahu menjadi tahu.
b. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan
publik. Tugas public relations disini adalah mempertemukan kepentingan
antara organisasi/lembaga dengan publik menjadi saling mengerti,
dipahami, dihormati, dan dilaksanakan. Apabila kepentingannya berbeda,
maka public relations dapat bertugas untuk menghubungkannya.
c. Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga, khususnya yang
berkaitan dengan publik. Hal ini berarti bahwa public relations memiliki
wewenang untuk memberikan nasihat apakah suatu program sebaiknya
diteruskan ataukah ditunda atau bahkan dihentikan. Public Relations
senantiasa bertugas untuk senantiasa memonitor semua program.26
Berdasarkan beberapa pemaparan diatas dapat disimpulkan tugas
public relations adalah mengintepretasi, menganalisis dan mengevaluasi
program-program organisasi khususnya yang berkaitan dengan public serta
mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan public.
C. Pengertian Strategi Public Relations dan Ruang Lingkupnya
Strategi berasal dari bahasa Yunani “strategos” diambil dari kata stratos
yang berarti militer dan Ag yangberarti memimpin. Jadi strategi dalam konteks
awalnya ini diartikan sebagai general ship yang artinya sesuatu yang dikerjakan
oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan
26
Frida Kusumawati, Dasar-Dasar Humas, (Bogor: GhaliaIndonesia, 2004) h. 26
26
memenangkan perang.27
Strategi adalahserangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi
meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau
perencanaan jangkapanjang). Implementasi strategi dan evaluasi serta
pengendalian.28
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan.Tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah
saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.
Strategi yang baik akan memberikan gambaran tindakan utama dan pola
keputusan yang akan dipilih untuk mewujudkan tujuan organisasi. Strategi juga
sebagai perumusan visi dan misi suatu organisasi atau perusahaan. Pengertian
Public relations adalah fungsi manajemen yang khas yang membantu
pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian,
penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dan masyarakatnya membantu
manajemen untuk selalu mendapatkan informasi dan merespon pendapat umum,
mendeifinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani
kepentingan masyarakat, membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan
perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk
membantu mengantisipasi krisis, dan menggunakan riset serta komunikasi yang
27
Setiawan Hari Purnomo, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar,
(Jakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996)h 8 28
David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Andi, 2003)
27
logis dan etis sebagai sarana utamanya.29
Public relations(PR) menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu
organisasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Kehadirannya tidak
bisa dicegah, terlepas dari kita menyukainya atau tidak. Sebenarnya, PR terdiri
dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang
bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya.
Setiap orang pada dasarnya juga selalu mengalami PR, kecuali jika ia
terisolasi dan tidak menjalin kontak dengan manusia lainnya.Secara etimologis,
public relationsterdiri dari dua kata, yaitu public dan relations. Public berarti
publik dan relations berarti hubungan-hubungan. Jadi, public relationsberarti
hubungan-hubungan dengan publik. Menurut (British)Institute of Public Relations
(IPR)30
, public relations(PR) adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.
Public Relations sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap
masyarakat, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur sebuah organisasi dengan
kepentingan masyarakat, dan melaksanakan suatu program tindakan (dan
komunikasi) untuk mendapatkan pengertian masyarakat dan dapat diterima oleh
masyarakat.31
Pengertian dari Public Relations itu sendiri mencakup kepada arti yang
29
Firsan Nova, Crisis Public Relations, (Jakarta : Grasindo, 2009), h 35 30
Frank Jefkins., Public ..., h. 9 31
Ardianto Elvinaro Metodologi Penelitian untuk Public Relations -. Kuantitatif dan
Kualitatif (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 14
28
cukup luas dan sulit untuk didefinisikan seperti halnya pendapat publik. Namun
untuk memperoleh pemahamanakan Public Relations, secara singkat dapat
diuraikan antara lain:
a. Public Relations itu adalah pembedaan fungsi manajemen yang secara
fungsional memiliki peran membantu organisasi dan publiknya untuk saling
mempercayai dan saling menyesuaikan.
b. Public Relations itu selalu mengabdi kepada kepentingan publik.
c. Public Relations itu adalah falsafah sosial, manajemen ketika mengambil
suatu keputusan bagi suatu kebijaksanaan, agar tercipta opini publik yang
sehat.
d. Dalam prakteknya, Public Relations itu membantu terciptanya kerjasama,
saling pengertian, dan saling menerima antara publik dan organisasi, dan pada
tahap lanjut akan tercipta keuntungan bersama (mutual favourable).
e. Internal Communication dan External Public Relations atau External
Communications
f. Dilihat dari prosesnya, maka Public Relations mempunyai dua bentuk
kegiatan yaitu, Internal Public Relations atau Internal Relations.32
Dengan demikian pengertian Public Relations itu sendiri bila dilihat dalam
studi ilmu komunikasi, maka akan mempunyai arti Public Relations merupakan
salah satu bentuk spesialisasi dari ilmu komunikasi yang bertujuan untuk
menumbuhkan saling pengertian dan kerjasama antara publik dengan jalan
komunikasi timbal balik; untuk mencapai tujuan bersama atas dasar saling
32
Danandjaja. Peranan Humas dalam Perusahaan. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011) h
17
29
menguntungkan.
1. Ruang Lingkup Public Relations
Keberadaan dan manfaat profesi Public Relations pertama sekali mulai
di kenal pada tahun 1906. Oleh seorang jurnalis bernama Ivy Ledbetter Lee
yang kemudian dikenal sebagai Bapak “Humas Dunia”. Ia memanfaatkan
fungsi kegiatan Public Relations melalui publikasi (publicity), publikasi
(publications), periklanan (advertising), promosi (promotions), hubungan
dengan publik (public relations), sebagai lingkup fungsi dan tugas
kehumasan.33
Dalam aktivitasnya, Public Relations berusaha menyelenggarakan
komunikasi timbal balik (two–way communication) antara perusahaan atau
lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling
pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan,
kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa dan sebagainya, demi kemajuan
perusahaan atau citra positif bagi lembaga bersangkutan.
Pada pelaksanaan kegiatan komunikasi pada prakteknya tidak terlepas
dari hubungannya dengan publik diluar lembaga / instansi. Hal ini di
karenakan bahwa kegiatan humas tersebut bertujuan untuk memperoleh dan
memelihara hubungan baik dengan publik. Sasaran kegiatan public Relations
terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Internal Public Relations, adalah orang-orang yang berada atau tercakup
oleh lembaga / instansi, seluruh pegawai mulai dari staf sampai karyawan
33
Ruslan Rosady, Manajemen Public Relatoins & Media. Komunikasi.(Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada, 2008), h 5
30
bawahan.
b. Eksternal Public Relations, adalah orang-orang yang ada di luar lembaga /
instansi yang ada hubungannya dan di harapkan ada hubungannya.34
Dengan adanya kegiatan tersebut di harapkan terpeliharanya
komunikasi yang baik antara publik dengan khalayaknya.Sistem hubungan
dalam kegiatan Public Relations terbagi dalam dua bagian yaitu :
a. Internal Relations
1) Employee Relations, umumnya memelihara hubungan baik dengan
karyawan, dalam rangka kepegawaian secara formil.
2) Humas Relations, umumnya memelihara hubungan khusus antara
perusahaan publiknya secara informal sebagai manusia dan bukan
hubungan antara manusia yang formil.
3) Labour Relations, umumnya memelihara hubungan antara perusahaan
dengan serikat buruh di dalam perusahaan dan turut menyelesaikan
masalah-masalah yang timbul di antara keduanya.
4) Stockholder Relations, umumnya memelihara hubungan dengan para
member.
b. Eksternal relations
1) Press Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan pers dan
umumnya media massa.
2) Government Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah atau
34
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi; ..., h 110
31
dengan jabatan-jabatan resmi yang berhubungan dengan usaha
perusahaan.
3) Community Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan
pelanggan.
4) Suplier Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan para
reveransir agar segala kebutuhan perusahaan dapat di terima secara
teratur dengan harga dan syarat-syarat yang wajar.
5) Customer Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan para
langganan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa
langgananlah yang sangat membutuhkan perusahaan, bukan sebaliknya
perusahaan membutuhkan langganan.35
(Palapah & Syamsuddin,
1976:26)
Dalam Public Relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan suatu
hubungan yang baik antara suatu badan dengan publiknya. Usaha-usaha untuk
memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan
timbul opini Public yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu.
Hal ini dapat dilaksanakan oleh Public Relations dengan menunjukkan hal-hal
positif tentang apa yang telah dilaksanakan,dan direncanakannya, salah satu
aplikasinya, yaitu memberikan keterangan atau penjelasan kepada Public
dengan jujur, sehingga Public merasa well-informed dan diikutsertakan dalam
usaha badan tersebut.
Public Relations pada dasarnya berfungsi untuk menghubungkan
35
MO Palapah dan Atang Syamsudin, “Studi Ilmu Komunikasi”, (Bandung, Fakultas Publistik Unpad, 1976), h. 26
32
public-public atau pihak-pihak yang berkepentingan di dalam suatu instansi
atau perusahaan. Hubungan yang efektif antara pihak yang berkepentingan itu,
adalah hal yang penting demi tercapainya kepentingan dan kepuasan
pelanggan.
Di dalam Public Relations terdapat “Two way communications”
sebagai ciri khas dari Public Relations. Wilbur Schram di dalam bukunya The
Process Effect of Mass Communications, mengemukakan bahwa bila kita
mengadakan komunikasi berarti kita berusaha untuk mengadakan persamaan
dengan orang lain. Sesuai dengan definisi-definisi di atas maka kata-kata atau
message (pesan) yang disampaikan komunikator harus mempunyai pengertian
yang sama dengan komunikan agar dapat dimengerti. Sehingga komunikator
akan mengetahui bagaimana reaksi dan respon dari komunikan terhadap pesan
yang akan disampaikan. Hal ini merupakan salah satu faktor utama di dalam
Public Relations sesuai dengan fungsinya. Tanpa pengertian maka reaksi dan
responden yang diharapkan didalam Public Relations mungkin tidak akan
tercapai. Dengan adanya reaksi Public, maka seluruh proses komunikasi akan
terjadi di dalam public relations.
2. Tujuan Public Relations
Beberapa tujuan kegiatan Public Relations diantara yang pokok adalah
sebagai berikut:
a. Mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
33
c. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan
kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
membuka pasar-pasar ekspor baru.
e. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya
perusahaan yang akan go public.
f. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan
khalayaknyasehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang
mengakibatkan kecaman, kesanksian, atau salah paham di kalangan
khalayak terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif
dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau
bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk menjelaskan identitas perusahaan yang baru.
j. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari hari.
k. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari
penyelenggaraan suatu acara.
l. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-
kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang
bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan
pemerintah yang merugikan.
34
m. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan
perusahaan.36
D. Pengertian Sosialisasi
Pengertian mensosialisasikan dalam kamus Bahasa Indonesia, arti kata
sosialisasi jika mendapat awalan men- dan kan- menjadi milik umum atau
menjadikan sesuatu secara sosialisme. Dalam kamus bahasa Indonesia arti kata
“mensosialisasikan” adalah ajaran atau paham kenegaraanyang berusaha supaya
harta benda, industri dan perusahaan menjadi milik negara.37
Namun makna mensosialisasikan dari skripsi ini adalah suatu usaha atau
proses untuk menginformasikan, menyebarluaskan, atau memperkenalkan
asuransi syariah kepada masyarakat. Mensosialisasikan adalah menjadikan milik
umum secara sosialisme, sedangkan sosialisme adalah ajaran atau paham
kenegaraanyang berusaha supaya harta benda, industri, dan perusahaan menjadi
milik negara.
Istilah sosialisasi sangat luas artinya. Menurut Defleur dan Rokeach
(1987) sosialisasi dapat dilihat sebagai satu rangkaian pertukaran komunikasi
yang kompleks, berjangka panjang dan multidimensional antara individu dengan
berbagai agen masyarakat yang menghasilkan persiapan individu tersebut untuk
hidup di suatu lingkungan sosiokultural. Proses sosialisasi sering dikelompokan
menjadi yang formal maupun informal. Sosialisasi yang formal adalah proses
yang dilalui secara berstruktur, seperti sekolah, pelatihan pengalaman kerja, dan
lain sebagainya. Sedangkan yang informal diperoleh melalui pergaulan keluarga,
36
Jefkins, & Yadin. Public ..., h 63-64 37
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka 1998), cet ke-1, h. 855
35
pengalaman pribadi,dan lain-lain.38
Seorang public figure yang ingin mensosialisasikan hasil produksinya atau
mensosialisasikan jasanya, seperti kepolisian yang ingin mensosialisasikan sebuah
peraturan penggnaan sabuk pengaman, tetap membutuhkan sistem produksi.
Sistem produksi yang dimaksud adalah wahana yang dipakai dalam mengubah
masukan-masukan (input) sumber daya untuk menciptakan barang dan jasa yang
bermanfaat, proses produksinya adalah transformasi.39
Proses sosialisasi dibutuhkan beberapa karakteristik yang juga merupakan
faktor pendukung. Faktor tersebut adalah:
- Pelanggan/ konsumen
- Produk/ jasa
- Pasar
- Teknologi
- Konsep perusahaan
- Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan/stabilitas
- Komitmen terhadap image masyarakat
- Komitmen terhadap karyawan40
Jika karakteristik tersebut dilaksanakan dan didukung visi dan misi yang
kuat maka proses sosialisasi akan terlaksana secara sistematis. Selain karakteristik
tersebut di atas juga terdapat unsur dalam proses sosialisasi salah satunya adalah
38
Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2004) 39
Buffa Elwood S., Manajemen Produksi Operasi Modern, (Jakarta: Erlangga, 1993), cet
ke-6, h-7 40
Paloma Margaret M., Sosiologi Kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2003, cet-5), hal 40-41
36
promosi yang memang saat ini memang sangat efektif untuk bisa
mensosialisasikan suatu hal, salah satunya melalui media massa atau pun dari
mulut ke mulut.
E. Komunikasi Persuasif
1. Pengertian Komunikasi Persuasif
Salah satu tujuan utama public relations adalah meyakinkan publik-publik
yang menjadi sasaran organisasinya untuk mengadopsi sikap, opini atau
perilaku tertentu. Bagi perusahaan yang mencoba untuk meningkatakan
jumlah pelanggannya, rekrutmen pegawai atau meningkatkan citra, peersuasi
adalah kuncinya. Persuasi bukan hanya mencoba memanfaatkan kepentingan
publik untuk organisasi, melainkan juga memberi alasan kepada orang-orang
mengapa mereka harus mengadopsi sikap, opini dan perilaku yang diinginkan
komunikator.41
Komunikasi persuasif terdiri dari dua kata, yakni komunikasi dan
persuasif. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, artinya
berpartisipasi atau memberitahu. Berasal dari communis berarti memiliki
bersama atau berlaku dimana-mana atau sama makna dan sama arti.42
Sedangkan istilah persuasif bersumber daribahasa latin persuasio kata
kerjanya adalahto persuade, to incude, to believe yang berarti membujuk,
merayu dan meyakinkan.43
Menurut Dra. Roestin Ilyas, bahwa komunikasi persuasif adalah sebuah
41
Elviano Ardianto, M.Si., Metodologi Penelitian untuk Public Relations (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2011), hal.117 42
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi; ..., h 110 43
Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981), h.12
37
bentuk komunikasi yang menekankan pada pendekatan psikologis atau
menitik beratkan pada sisi kemanusiaan, kualitas (sebab akibat) harus menjadi
standard ukuran sehingga tidak memposisikan komunikator sebagai objek dan
tidak memvonis tanpa melihat lebih dahulu latar belakang seseorang. Dalam
komunikasi persuasif mengusahakan komunikasi dua arah atau komunikasi
sejajar, yaitu jangan berbicara “kepada” tapi berbicara “dengan”.44
Secara operasional dapat dimengerti bahwa dalam persuasif terdapat dua
hal yang penting. Yang pertama, rumusan-rumusan persuasif yang menitik
beratkan pada orientasi pada sumber atau persuader. Orientasi paradigmatic
memandang proses persuasif sebagai suatu lineardan satu arah.
Kecenderungan orientasi ini melihat khalayak yang dipersuasi (persuade)
sebagai suatu bendatak berdaya atau pasif yang siap menerima manipulasi
peran dari para pembujuk tanpa melibatkan konteks, dinamika dan umpan
balik penerima pesan. Lalu yang kedua, orientasi ini cenderung melihat
persuasif sebagai hasil dinamika aktif dari sumber pesan dan penerima pesan
terjadi proses saling mempengaruhi melalui interaksi dan interelasi antara
sesama.
Dengan demikian, komunikasi persuasif dapat dipahami sebagai suatu
proses mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang lain secara verbal
maupunnon-verbal. Proses tersebut adalah gejala atau fenomena yang
menunjukan suatu perubahan sikap atau perlakuan secara terus menerus.45
44
Dra. Roestin Ilyas, Anak Jalanan, Aids dan „Political Action‟, (Jakarta: Buletin Anak
Swadesi, No. 1525/th. XXIX/ 19 November -24 November 1997) 45
Phil Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Rindang
Mukti, 1997), jilid 1, h.17
38
2. Unsur-Unsur Komunikasi Persuasif
a. Komunikator (Source/Persaudee)
Persuadee adalah orang dan/atau kelompok orang yang menjadi
tujuan pesan itu disampaikan/disalurkan oleh persuader/komunikator baik
secara verbal maupun non verbal. Menurut Mar‟at (1982) walaupun telah
menerima pesan dari persuader, namun sikapnya elum tentu berubah.46
Beberapa hal yang menentukan komunikan dalam merespons pesan-pesan
persuasif antara lain keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dimiliki oleh
komunikan. 47
b. Pesan (Message)
Pesan adalah sesuatu yang perlu disampaikan dari persuader
kepada persuade. Dalam menyajikan pesan komunikasi persuasif dapat
dilakukan dengan melihat tujuannya, yakni menarik perhatian,
meyakinkan, dan menyentuh atau menggerakan.48
Secara umum ada tiga
aspek yang terkait langsung dengan pengorganisasian pesan dalam
komunikasi persuasif, yakni sisi pesan, susunan penyajian, dan
pernyataan kesimpulan.49
c. Media (Medium)
Media merupakan saluran pembawa pesan kepada komunikan. Media
pula yang menerjemahkan pesan-pesan tersebut agar dapat dicapai oleh
46
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta, UIN Jakarta Press, 2007), h.. 157. 47
Liestianingsih Dwi Dayanti dan Frida Kusumastuti, Hubungan Masyarakat, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2008), h.5.26 48
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 160. 49
Liestianingsih Dwi Dayanti dan Frida Kusumastuti, Hubungan Masyarakat, h.5.26
39
khalayak.50
d. Komunikan (Persuadee)
Persuadee adalah orang dan/atau kelompok orang yang menjadi
tujuan pesan itu disampaikan/disalurkan oleh persuader/komunikator
baik secara verbal maupun non verbal. Menurut Mar‟at(1982) walaupun
telah menerima pesan dari persuader, namun sikapnya belum tentu
berubah.51
Beberapa hal yang menentukan komunikan dalam merespons
pesan-pesan persuasif antara lain keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang
dimiliki oleh komunikan.52
e. Efek (Effect)
Dalam komunikasi persuasif efek yang ingin dicapai adalah adanya
perubahan baik secara kognitif (berkaitan dengan pendapat, pandangan
dan opini komunikan), afektif (berhubungan dengan emosi dan kondisi
psikologis komunikan) maupun behavioral (berhubungan dengan sikap
dan prilaku yang timbul sebagai akibat dan penerimaan pesan).53
f. Feed back
Feed back dapat diartikan sebagai tanggapan, umpan balik,
jawaban atau respon komunikan kepada komunikator, bahwa
komunikasinya dapat diterima dan berjalan.54
Secara umum, proses
komunikasi dibangun oleh tiga unsur yaitu komunikator, pesan, dan
komunikan. Akan tetapi, selain ketiga unsur tersebut dapat juga ditambah
50
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public relations 2.0, h. 144 51
Roudonah, Ilmu Komunikasi, h. 162 52
Liestianingsih Dwi Dayanti dan Frida Kusumastuti, Hubungan Masyarakat, h.5.26 53
Liestianingsih Dwi Dayanti dan Frida Kusumastuti, Hubungan Masyarakat, h.5.26 54
Roudonah, Ilmu Komunikasi, h. 46
40
dengan unsur-unsur yang lain, yaitu media, efek (effect) dan feedback.
3. Metode Komunikasi Persuasif
a. Metode Asosiasi
Metode asosisi adalah penyajian pesan komunikasi dengan jalan
menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik
perhatian khalayak.
b. Metode Integrasi
Metode integrasi adalah kemampuan seseorang untuk menyatukan
diri dengan komunikan, dalam arti menyatukan diri secara komunikatif.
c. Metode Pay Off and Fear Arousing
Metode pay off (rewarding) mengiming-iming dengan hal yang
menguntungkan atau memberi harapan-harapan yang baik. Fear arousing
(punishment) adalah menakut-nakuti atau menggambarkanKonsekwensi
yang buruk.
d. Metode Icing
Metode Icing adalah menata pesan komunikasi dengan emotional
appeal sedemikian rupa, sehingga komunikan menjadi lebih tertarik.
e. Metode Red Herring
Metode red herring adalah cara seorang persuader mengelakan
argumentasinya yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit
demi sedikit ke segi yang dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh
dalam menyerang lawan.
F. Asuransi Syariah
41
1. Pengertian Asuransi
Kata asuransi berasal dari bahasa Inggris, insurance yang dalam bahasa
Indonesia telah menjadi bahasa populer dan diadopsi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dengan kata “pertanggungan”. Definisi menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha
perasuransian bab I pasal 1:
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih, dengan mana pihak bertanggung jawab mengingatkan diri kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu perisiwa yang tidak pasti,
atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.55
Asuransi merupakan suatu sistem pembayaran angsuran yang
diperjanjikan antara penanggung dan tergantung. Asuransi dibutuhkan untuk
mengurangi permasalahan.56
Menurut bahasa, kata “asuransi” itu diambil dari
bahasa Belanda, “assurantie”, yang artinya meyakinkan orang. Dalam hukum
Belanda, asuransi ini disebut dengan Verzekering, yang berarti pertanggungan.
Istilah tersebut kemudian berkembang menjadi “assuradeur” yang berarti
penanggung dan tertanggung disebut “geassureerde”.57
Asuransi didefinisikan sebagai upaya masyarakat secara bersama yang
terdiri dari perkumpulan besar individu individu dalam sebuah sistem
pembayaran angsuran demi untuk meringankan ataumenghapus kerugian yang
55
Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004),
h.61. 56
Nurul Ichsan Hasan, MA, Pengantar Asuransi Syariah, (Jakarta, Gaung Persada Press
Group, 2014), h.124 57
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah (Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi
Konvensional), (Jakarta, PT Gramedia, 2006), h.1
42
jelas nilai harganya dari segi ekonomi bagi setiap peserta kumpulan itu.58
Menurut Pakar ekonomi Islam Muhammad Muslehuddin, menyatakan
bahwa asuransi asalnya adalah:
“Suatu kumpulan yang berniat membuat persekutuan untuk meringankan
beban keuangan seseorang atau menghindari kesusahan biaya perbelanjaan.
Konsep asuransi yang ringkas dan umum yaitu persediaan yang dibuat
kumpulan orang yang masing masing bersiap menghadapi risiko kerugian
yang tak terduga secara bersama sama, apabila terkena atas salah satu dari
mereka yang ikut sebagai anggota persekutuan itu maka bencana kerugian itu
akan ditanggung bersama secara merata diantara mereka”.59
2. Pengertian Asuransi Tafakul
Asuransi takaful adalah pelopor asuransi syariah di Indonesia. Perusahaan
Asuransi Takaful berdiri pada tanggal 24 februari 1994 yang di prakarsai oleh
tim pembentukan Asuransi Takaful Indonesia atau TEPATI dan digerakkan
oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia melalui Yayasan Abdi Bangsa.
Selain itu, Bank Muamalat Indonesia, Departemen Keuangan RI. Asuransi
Jiwa Tugu Mandiri dan beberapa perusahaan PT Syarikat Takaful Indonesia.
Asuransi Takaful memberikan hasa asuransi kepada masyarakat Indonesia
yang dilandaskan pada prinsip syariah islam dan telah berjalan sekitar satu
dawarsa. Perusahaan Asuransi Takaful sendiri memiliki dua cabang
perusahaan operasional yakni:
1) PT. Asuransi Takaful Umum ( Asuransi Umum Syariah)
Perusahaan asuransi ini berdidir pada tahun 1994, tepatnya tanggal 14
agustus 1994 dan beroperasi resmi sejak tanggal 25 Agustus 1994.
2) PT. Asuransi Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa Syariah)
58
Encyclopedia Britannica, Encyclopedia Britannica Inc, Chicago, 1969, J.12, h. 337-339 59
Muhammad Muslehuddin, Insurance and Islamic Law, Islamic Publication LTD,
Dhaka, 1969, h.3
43
Perusahaan ini diresmikan pada tanggal 2 juni 1995 oleh menristek/ketua
BPPT Prof. Dr. B.J Habibie.
Kepemilikan Perusahaan Asuransi Takaful saham mayoritas di Perusahaan
Asuransi Takaful dimiliki oleh Syarikat Takaful Malaysia Berhad sebesar
56%, Islamic Development Bank memiliki saham sebesar 26.39% dan
selebihnya dimiliki oleh PNM atau Permodalan Nasional Madani. Bank
MUamalat dan Yayasan Abdi Bangsa. Untuk menjaga kualitas layanan jasa
asuransi yang diberikan oleh Asuransi Takaful, maka untuk perusahaan
Asuransi Takaful memperoleh sertifikat sertifikasi ISO 9001 : 2000 dari SGS
JAS-ANZ dari Selandia Baru untuk Asuransi Takaful Umum. Sedangkan
Asuransi Takaful Keluarga mendapatkan Sertifikasi ISO 9001 :2000 dari Det
Norske Veritas (DNV) dari Belanda.
Penghargaan terhadap Auransi Takaful pun telah diraih yakni diantaranya
adalah: MUI Award 2004 dengan predikat sebagai Asuransi Syariah Terbaik
di Indoneisa dan oleh Majanlah InfoBank 2004 dan 2005 memberikan
penghargaan kepada Asuransi Takaful se bagai asuransi syariah yang sagat
bagus dan sebagai pioneer asuransi umum syariah oleh investor syariah award,
serta penghargaan lainnya yang bisa anda di situs www.222.takaful.com.
a. Produk Asuransi Takaful Indonesia
Berikut produk asuransi yang ditawarkan oleh Asuransi Takaful
Indonesia :
1) Asuransi Takaful Umum, yang berfokus pada pemberian layanan dan
bantuan kepada tertanggung oleh karena kerugian sepoerti kebakaran,
44
pengangkutan, kendaraan bermotor dan niaga. Asiransi ini berfokus
kepada perlindungan yang disesuaikan dengan Muamalah Syariah
Islam. Produk-produk yang ditawarkan adalah sebagai berikut :
Takaful Baituna
Takaful Surgaina
Takaful Abror
Takaful Ansor
Takaful Rekayasa
Takaful Aneka
Takaful Kebakaran
Takaful Pengangkutan & Rangka Kapal
Takaful Kendaraan Bermotor
2) Asuransi Takaful Keluarga yang berfokus pada pemberian layanan
dan bantuan serta investasi yang menyangkut asuransi jiwa dan
keluarga. Untuk kesejahteraan masyarakat yang tentu dilandaskan pada
Muamalah Syariah Islam. Produk yang ditawarkan oleh Asuransi
Takaful Keluarga pun meliputi layanan individual. Layanan grup atau
kumpulan. Bancassurance dan khusus asuransi kesehatan. Berikut
pengelompokannya :
(1) Asuransi Takaful Keluarga layanan individual yang mencakup :
Takafulink
Takaful Kecelakaan Diri
Fulnadi
45
Takafulink Alia
Takaful Ukhuwah
(2) Asuransi Takaful Keluarga layanan grup/kumpulan yang
mencakup :
Takaful Ordinary : Takafull Al Khairat, Takaful Kecelakaan
Diri, Takaful Kecelakaan Siswa, Takaful Wisata & Perjalanan.
Bancasurance: Takaful Pembiayaan.
Takaful Kesehatan: FulMedicare.
Selain produk – produk umum diatas, ternyata Asuransi Takaful
pun memiliki produk unik lainnya yang bisa dinikmati oleh kalangan
khusus, antara lain sebagai berikut:
(1) Asuransi Takaful Safari yang diperuntukan kepada pelanggan
Telkomsel yang memberikan asuransi jiwadalam rentang waktu 10
hari dengan nilai perlindungan hingga senilai Rp. 100 juta dengan
pemotongan pulsa Rp 8.000/10 hari.
(2) Asuransi Takaful Fulprotek yang berupa kartu dan memiliki fungsi
sebagai kartu asuransi ATM dan debit.
3. Tujuan dan Kepentingan Asuransi
Tujuan utama asuransi adalah untuk melindungi segala risiko yang terbuka
kepada kerugian dalam kehidupan seorang manusia. Pihak yang
diasuransikan mencoba untuk memindahkan risiko kerugian itu kepada orang
lain yang sanggup untuk menanggungnya dengan harapan mendapat
keuntungan daripada tanggungan itu. Berdasarkan pengalaman atau pengiraan
46
yang bersistem, semua agensi asuransiyang terlibat dalam perniagaan asuransi
dan yang menanggung risiko orang lain mendapat keuntungan yang berpatutan
selepas berlakunya sesuatu kejadian itu.60
Asuransi merupakan suatu keperluan dasar manusia, ketika terjadi suatu
musibah maka manusia memerlukan asuransi untuk mengatasinya. Musibah
itu dapat berupa kematian secara tiba-tiba, kelumpuhan, penyakit,
pengangguran, kebakaran, banjir, badai, tenggelam, kecelakaan jalan raya,
kerugian keuangan, dan lain-lain. Seringkali mangsa dan keluargnya harus
menanggungbiaya untuk menutupi kekurangan biaya musibah itu, dan
biasanya ekonomi mereka hanya sampai batas tertentu. Ini jelas menjadikan
asuransi sangat diperlukan untuk diperdagangkan sebagai keperluan asas
manusia yang melingkupi sangat luas aktivitas-aktivitas kehidupan manusia
dan situasi-situasinya.61
Asuransi memainkan suatu peranan penting dalam hal keuangan,
mempengaruhi pasar saham dan pasar uang di dunia. Ia juga memberikan dana
pembangunan kepada industri pokok dan digunakan dalam hal pendanaan
proyek-proyek pemerintah.62
Sebagian para pakar hukum asuransi
berpendapat bahwa sebagian jenis asuransi yang ada merupakansalah satu cara
diantara cara-cara penting dalam hal simpanan dan pembentukan modal. Pihak
peserta asuransi (tergantung) kadang melakukan kontrak asuransi bukan
dengan maksud memperoleh perlindungan daripada peristiwa yang
60
Nur Ichsan Hasan, MA. Pengantar Asuransi Syariah, (Jakarta, Gaung Persada Press
Group, 2014), h.41-42 61
Muhammad Nejatullah Siddiqi, Insurans in Islamic economy, (London, The Islamic
Foundatiion), 1985, hlm. 59-60 62
Mehr, K. I, Fundamentals of insurance, (Illinois, Richard D. Irwin Inc., 1986), hlm 15.
47
mengancam jiwa dan hartanya, tetapi dengan maksud sebagai simpanandan
pembentukan modal.63
4. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi jika dilihat dari kata syariah pada hakikatnya adalah suatu
bentuk kegiatan saling memikul resiko diantara sesama manusia sehingga
antara satu dan lainnya. Saling pikul itu dilakukan atas dasar tolong menolong
dalam kebaikan, dengan cara masing-masing mengeluarkan dana ibadah
(tabarru) yang ditunjukan untuk menanggung resiko tersebut, dengan kata lain
asuransi syariah adalah sistem dimana para peserta menghibahkan sebagai
atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika
terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta.64
Asuransi syariah disebut juga dengan asuransi ta‟awun yang artinya tolong
menolong atau saling membantu, atas dasar prinsip syariat yang saling toleran
terhaadap sesama manusia untuk menjalin kebersamaan dalam meringankan
bencana yang dialami peserta. Menurut Fatwa DSN. No. 21/DSN-
MUI/X/2001. Asuransi syariah(ta‟min, takaful atau tadhamun) adalah usaha
saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru‟ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang
sesuai dengan syariah.65
63
Husain Hamid Hisan, Asuransi dalam hukum islam, hlm.20. 64
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2011) h.42-43 65
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah, 2011, h.35
48
Selain itu pengertian asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan
resiko memenuhi ketentuan syariah, tolong menolong secara mutual yang
melibatkan peserta dan operator. Syariah berasal dari ketentuan-ketentuan di
dalam Al-Quran dan As-Sunnah.66
Asuransi syariah merupakan asuransi yang
menjamin jiwa berdasarkan prinsip dana tabarru‟, yang mana antar peserta
yang satu dengan yang lain saling tolong menolong dalam bentuk hibah dana.
Dana hibah tersebut dikelola oleh badan perusahaan jasa yang berpegang pada
prinsip islam sesuai dengan Al-Quran dan Hadits.
Perkembangan asuransi syariah sekarang ini memang sangat diminati oleh
orang-orang yang mempersiapkan diri untuk masadepan dirinya dan
keluarganya. Asuransi syariah yang sesuai dengan syariah islam ini
mengalami perkembangan yang cukup pesat.
5. Dasar Hukum Asuransi Syariah
a. Surat Yusuf :
66
Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2006).
h.2
49
47. Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)
sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
48. kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit),
kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
49. kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi
hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur."
b. Surat Al-Baqarah :
Firman Allah
188. dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain
di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal
kamu mengetahui. (al:Baqarah:188)
c. Surat Al Hasyr:
50
18 Artinya :”Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatuntuk hari
esok (masa depan) dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang engkau kerjakan”67
6. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah
Haramnya praktik asuransi dalam Islam sudah banyak digaungkan oleh
para ulama-ulama di Indonesia maupun manca negara. Hal ini dikarenakan
adanya:
a. Gharar Terlihat dari unsur ketidak pastian tentang sumber dana yang
digunakan untuk menutupi klaim dan hak pemegang polis.
b. Maysir Yaitu unsur judi yang digambarkan dengan kemungkinan adanya
pihak yang dirugikan di atas keuntungan pihak yang lain.
c. Riba Karena menggunakan sistem bunga.
Asuransi Syariah memiliki prinsip yang berbeda dengan lembaga
konvensional. Prinsip-prinsip tersebut seperti
a. Saling Membantu dan Bekerjasama
67
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Sygma Examedia
Arkanleema, 2010), 110
51
“...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
taqwa,dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran...” (QS. Al-Maidah:2)
“Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong
sesamanya.” (HR.Abu Daud)
“Barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan
memenuhikebutuhannya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Daud)
b. Saling melindungi dari berbagai macam kesusahan dan kesulitan
Seperti membiarkan uang menganggur dan tidak berputar dalamtransaksi
yang bermanfaat bagi masyarakat umum.
Artinya: „Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan hartasesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
52
perniagaan yangberlaku dengan suka sama suka di antara kamu...‟ (QS.
4 :29)
c. Saling bertanggung jawab
d. Menghindari unsur gharar, maysir dan riba
Islam menekankan aspek keadilan, suka sama suka dan kebersamaan
menghadapi resiko dalam setiap usaha dan investasi yang dirintis. Aspek
inilah yang menjadi tawaran konsep untuk menggantikan gharar, maysir
dan riba yang selama ini terjadi di lembaga konvensional.68
6. Tata cara dan Operasional Asuransi Syariah
a. Akad
Akad antara perusahaan dengan peserta menggunakan akad kerjasama
dua pihak dengan semangat saling menanggung (takaful), dan bukan
berdasarkan akad pertukaran (tadabbuli). Unsur dalam konsep akadini
ialah :
1) Perusahaan menginvestasikan dan mengusahakan ke dalam proyek
dalam bentuk : mudharabah,musyarakah atauwadi‟ah dhamanah.
2) Menanggung resiko usaha secara bersama-sama dengan prinsip bagi
hasil yang telah disepakati.
3) Pembagian hasil atas keuntungan dari investasi dilakukan setelah
penyelesaian klaim manfaat takaful dari peserta yang mengalami
musibah.
b. Pengelolaan dan Investasinya Tidak Bertentangan dengan Syariat Islam
68
Aryanti, Diah Asuransi Syariah. http://www.scribd.com diakses tanggal 21 Januari
2016, pukul 10.37 WIB
53
1) Gharar (ketidakjelasan transaksi)
2) Maysir (judi / untung-untungan)
3) Riba69
7. Perbedaan Asuransi Syariah Dengan Asuransi Konvensional
Ada sembilan perbedaan mendasar antara asuransi syari‟ah dengan asuransi
konvensional. Perbedaan tersebut adalah:
a. Operasional asuransi syariah berasaskan ajaran islam, seperti
menghilangkan unsur-unsur yang diharamkan. Sedangkan asuransi
konvensional tidak berasaskan syariat sehingga operasionalnya perusahaan
tidak dapat terhindar dari unsur yang dilarang oleh islam, seperti unsur al-
gharar, al-maisir dan al-riba.
b. Dari sudut kontrak, kontrak adalah didasari atas prinsip al-takaful dan al-
mudharabah, sedangkan kontrak asuransi konvensional adalah sebuah
kontrak berdasarkan kepada perniagaan atau jual beli semata.
c. Asuransi syariah mengamalkan prinsip saling jamin menjamin kerjasama
dan saling bantu membantu berdasarkan konsep tabarru‟ di antara para
peserta, sedangkan asuransi konvensional tidak ada pengamalan tabarru‟
hanya perjanjianganti kerugian oleh perusahaan asuransi.
d. Peserta asuransi syariah akan mendapat dua keuntungan yaitu keuntungan
investasi dan bantuan manfaat keuangan, sedangkan peserta asuransi
konvensional hanya mendapat satu keuntungan yaitu keuntungan uang
pengganti.
69
Yazan, Syaiful Embuskan Manajemen Modern di Takaful http://www.swaonline.com,
diakses tanggal 23 Januari 2016, pukul 10.42 WIB
54
e. Asuransi syariah memiliki dewan pengawas syariah yang berfungsi untuk
mengawasi skim (produk) dan investasi dana yang diperoleh, sedangkan
asuransi konvensional tidak memiliki dewan pengawas.
f. Dalam asuransi syariah investasi dana berasaskan kepada sistem bagi
hasil(al-Mudharabah), sedangkan dalam asuransi konvensionalpelaburan
dana berdasarkan bunga (interest).
g. Dana yang terkumpul (premi) merupakan milik peserta dalam perusahaan
asruansi syariah. Sedangkan asuransi konvensional dana yang terkumpul
dari peserta adalah menjadi milik perusahaan asuransi.
h. Dalam asuransi syariah uang yang diberikan kepada peserta berasal dari
dana tabarru‟, sedangkan dalam asuransi konvensional dana yang diambil
adalah berasal dari uang milik perusahaan asuransi.
i. Keuntungan yang diterima oleh perusahaan takaful akan dibagikan kepada
peserta sesuai dengan perjanjian akad al-mudharabah, sedangkan dalam
asuransi konvensional seluruh keuntungan menjadi milik perusahaan
asuransi. 70
70
Nurul Ichsan, Antara Asuransi Konvensional dengan takaful, dalam jurnal koordinat,
Vol.8.no.2, KOPERTAIS Wil. DKI 2007, hlm. 161-162
55
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
A. Profil PT. Asuransi Takaful Keluarga
Perkembangan industri asuransi syariah di negeri ini diawali dengan
kelahiran asuransi syariah pertama Indonesia pada 1994. Saat itu, PT Syarikat
Takaful Indonesia (STI) berdiri pada 24 Februari 1994 yang dimotori oleh Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank
Muamalat Indonesia, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI,
serta beberapa pengusaha Muslim Indonesia dengan bantuan teknis dari Syarikat
Takaful Malaysia Bhd. (STMB) sebagai bukti perwujudan nyata dari sebuah
komitmen dan kepedulian yang tulus terhadap perkembangan perekonomian
berbasis syariah di lndonesia yang ditujukan untuk kemakmuran yang adil bagi
masyarakat lndonesia secara keseluruhan.
Selanjutnya, STI mendirikan dua anak perusahaan. Mereka adalah
perusahaan asuransi jiwa syariah bernama PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK)
pada 4 Agustus 1994 kemudian diresmikan oleh Menteri Keuangan saat itu,
Mar’ie Muhammad dan mulai beroperasi sejak 25 Agustus 1994 dan perusahaan
asuransi kerugian syariah bernama PT Asuransi Takaful Umum (ATU) pada 2
Juni 1995 diresmikan oleh Menristek/ Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie selaku
ketua sekaligus pendiri lCMl dan mulai beroperasi pada 2 Juni 1995. Sejak saat
itu Takaful Keluarga dan Takaful Umum mengembangkan kepeloporan dalam
industri asuransi syariah dan menjadi yang terdepan di bidangnya.
56
Setelah Asuransi Takaful dibuka, berbagai perusahaan asuransi pun
menyadari cukup besarnya potensi bisnis asuransi syariah di Indonesia. Kelahiran
Takaful Indonesia sebagai holding company PT Asuransi Takaful keluarga dan
PT Asuransi Takaful Umum Asuransi Jiwa dan Umum Syariah pertama di
Indonesia merupakan hasil dari komitmen dan kepedulian berbagai elemen bangsa
yang tergabung dalam TIM Pembentukan Asuransi Takaful lndonesia (TEPATI)
untuk mewujudkan tercapainya kemajuan pembangunan ekonomi syariah di bumi
Nusantara. Hal tersebut kemudian mendorong berbagai perusahaan ramai-ramai
masuk bisnis asuransi syariah, di antaranya dilakukan dengan langsung
mendirikan perusahaan asuransi syariah penuh maupun membuka divisi atau
cabang asuransi syariah.
Kiprah Takaful lndonesia dalam perekonomian bangsa melalui asuransi
berbasis syariah, telah menarik minat investor dalam dan luar negeri. Pada tahun
1997, Syarikat Takaful Malaysia, Bhd. (STMB) menempatkan modalnya di
perusahaan untuk menjadi salah satu pemegang saham. STMB kemudian
meningkatkan jumlah penyertaan modalnya sehingga mencapai jumlah yang
cukup signifikan pada tahun 2004. Minat Syarikat Takaful Malaysia Bhd.
(STMB) sebagai investor terus berlanjut melalui penyertaan modal langsung di
Takaful Keluarga pada tahun 2009. Islamic Development Bank (IDB) juga
memperkuat struktur modal perusahaan pada tahun 2004. Investor dalam negeri
juga menunjukan minat yang kuat untuk ikut menumbuh kembangkan Takaful
Indonesia. Pada tahun 2000 Permodalan Nasional Madani Persero (PNM) turut
memperkuat struktur modal perusahaan.
57
Di tahun 2004, perusahaan melakukan retrukturisasi yang berhasil
menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi Takaful
Umum sehingga lebih efisien serta lebih efektif dalam penetrasi pasar, juga diikuti
dengan peresmian kantor pusat di Mampang Prapatan Jakarta. Pada tahun yang
sama Takaful keluarga berhasil meningkatkan efektivittas dan efisiensi
operasionalnya yang berdampak pada peningkatan kinerja keuangan dari tahun ke
tahun, oleh karena itu PT. Takaful Keluarga telah memperoleh sertifikasi ISO
9001 : 2000 dari Net Norske Veritas (DNV), Belanda pada tahun 2004. Selain
itu, atas upaya keras seluruh jajaran perusahaan. Asuransi Takaful Keluarga
meraih MUI Award sebagai Asuransi Syariah Terbaik di Indeonesia.
Di internal organisasi, PT. Asuransi Takaful Keluarga melakukan
standarisasi untuk meningkatkan dan menjaga konsistensi mutu layanan dan
kinerja perusahaan melalui penerapan ISO 9001 : 2008, yang merupakan standar
internasional terbaru untuk sistem manajemen mutu (Quality Management
System). Kemajuan PT. Asuransi Takaful Keluarga lainnya pada bidang asuransi
syariah terbukti dengan didapatnya penghargaan dari Lembaga-Lembaga
terpercaya. Pada tahun 2015 diperkirakan bahwa potensi penerimaan premi
syariah di Indonesia akan mencapai US$ 1,20 miliar. Pencapaian posisi ini
menempatkan pada posisi terbesar kedua setelah Malaysia yang diperkirakan oleh
penelitian Institute of Islamic Banking and Insurance di London sebesar US$ 1,22
miliar. Tetapi jika dibandingkan dengan asuransi konvensional jumlah premi ini
sangatlah kecil.
58
Tujuan berdirinya Asuransi Syariah pada umumnya di Indonesia
bermaksud untuk (1) Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko
kerugian yang diderita satu pihak, (2) Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu
secara khusus mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan
perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya, (3) Pemerataan
biaya yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan
tidak perlu mengganti atau membayar sendiri kerugian yang timbul yang
jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti, (4) Dasar bagi pihak bank untuk
memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan perlindungan atas agunan
yang diberikan oleh peminjam uang, (5) Menutup Loss of Earning Power
seseorang atau badan usaha pada saat ia tidak dapat berfungsi atau (bekerja)
B. Logo PT. Takaful Keluarga
Gambar 3.1 Logo Perusahaan (PT. Asuransi Takaful Keluarga)1
1 [email protected], logo perusahaan “pt takaful keluarga” diakses tanggal 9 Oktober
2015
59
C. Visi, Misi dan Tujuan PT. Asuransi Takaful Keluarga
Adapun yang dapat dijadikan visi, misi dan tujuan PT. asuransi Takaful
Keluarga untuk melaksanakan dan mengembangkan perusahaan yaitu 2:
1. Visi PT. Asuransi Takaful Keluarga
Menjadi role model bisnis asuransi syariah di Indonesia dengan professional,
amanah dan memberikan manfaat bagi masyarakat..
Artinya, bahwa Takaful Keluarga sebagai asuransi pertama di Indonesia
menginginkan perusahaannya terdepan dalam bisnis asuransi syariah dengan
tujuan mensejahterakan dan memberikan manfaat bagi masyarakat baik yang
muslim ataupun non muslim.
2. Misi PT. Asurnsi Takaful Keluarga
a. Menjadikan Asuransi Takaful Keluarga sebagai perusahaan asuransi jiwa
terbaik di Indonesia.
Artinya : Sebagai perusahaan yang berdiri lama, Takaful Keluarga
terus melakukan inovasi dengan tujuan perusahaan bisa memberikan yang
terbaik untuk Indonesia dan menjadi perusahaan sebagai role model
bisnis syariah.
b. Menjadikan sumber daya manusia sebagai salah satu asset pertumbuhan
pertumbuhan.
Artinya : Sumber daya yang banyak di Indonesia menjadikan
Takaful Keluarga ingin mengembangkan setiap potensi yang mereka
2 Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication. Jakarta, rabu 27 Januari 2016.
60
miliki agar pertumbuhan perusahaan terus bisa bersaing dan menjadi yang
terbaik.
c. Memberikan pelayanan terbaik dengan dukungan teknologi
Artinya : Kemajuan teknologi saat ini memang memeberikan
pengaruh yang cukup signifikan bagi perusahaan dengan adanya media
online, perusahaan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, cepat,
efisien, dan mudah.
3. Tujuan Takaful Keluarga
Memberikan solusi dan pelayanan yang terbaik dalam perencanaan
keuangan dan pengelolaan risiko bagi umat Islam dan bangsa Indonesia
dengan menawarkan jasa takaful dan keuangan syariah yang dikelola secara
professional, adil, tulus dan amanah
D. Konsep dan Filosofi PT. Asuransi Takaful Keluarga
Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia adalah ketentuan
Allah. Namun manusia wajib berikhtiar untuk memperkecil resiko dan juga
dampak keuangan yang mungkin timbul. Upaya tersebut seringkali tidak
memadai, sehingga tercipta kebutuhan akan mekanisme mengalihkan resiko
seperti melalui konsep Takaful atau asuransi.
Sebagai perusahaan asuransi syariah, Takaful bekerja dengan konsep
tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, sebagaimana telah digariskan di
dalam Al Quran (Qs. Al Maidah: 2)3
3 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Sygma Examedia
Arkanleema, 2010), 106
61
“ Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajiikan dan
takwa, dan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”
Hadits nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya
“Setiap orang dari kamu akan bertanggung jawab terhadap orang-orang
yang berada dibawah tanggung jawab kamu”
Dengan landasan ini, Takaful menjadikan semua peserta sebagai satu
keluarga besar yang akan saling melindungi dan bersama -sama menanggung
resiko keuangan dari musibah yang mungkin terjadi di antara mereka. Transaksi
yang digunakan berlandaskan pada akad Tabarru’ dan akad Tijari . Akad Tijari
itu sendiri meliputi Mudharabah, Mudharabah Musyarakah, dan Wakalah bil
Ujroh. Semua akad tersebut terbebas dari unsur riba (bunga uang), maisir (judi),
gharar (ketidakjelasan), dan zhulmun (penganiayaan) yang secara tegas dilarang
dalam syariat Islam4
E. Struktur Organisasi Takaful Keluarga
1. Board Commisioners
a. Komisaris Utama : Dato Mohamed Hasan Md. Kamil
b. Komisaris : Tri Djoko Santoso
c. Komisaris : Muhammad Haris, SE
d. Komisaris : Muhadzir Azizan
4 PT.Takaful Keluarga, Companny Profile, PT. Asuransi Takaful Keluarga”. Dalam
http://www.takaful.com, diakses pada 27 Oktober 2015
62
2. Board of Director
a. Direktur Utama : Ronny Ahmad Iskandar
b. Direktur Operasional : Rina Elviroza
3. Sharia Supervisory Committee : Prof. Madya Dr. Ahmad Shahbari
Salamon
: Muhammad Faisal Muchtar
Product & Services
a. Individu : Takafullink Salam
Takafullink Salam Cendikia
Fulnadi
Takaful Kecelakaan Diri Individu
Takaful Kesehatan Individu
b. Korporasi : Fulmedicare
Takafulink Kumpulan
Takaful Kecekaan Diri Kumpulan
Takaful Kecelakaan Diri Siswa Kumpulan
Takaful Al Khairat Siswa Kumpulan
Bancassurance : Takaful Pembiayaan
a. Tim Manajemen
Syarikat Takaful Malaysia : 56 %
Islamc Development Bank (IDB) : 26,39%
PT. Permodalan Nasional Madani : 6,92%
PT, Bank Muamalat Indonesia : 5,91%
63
PT Karya Abdi Bangsa : 1,06%
Koperasi Karyawan Takaful : 0,10%
Pemegang Saham Lainnya : 3,62%
b. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Dato Mohamed Hasan Md. Kamil
Komisaris : Tengku Azman Ibni Alm.Sutan Abu Bakar
Komisaris : Mohamed ZaffarullaSathar
e. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Ketua DPS : Drs. H. Slamet Effendy Yusuf, Msi
Anggota DPS : H. Muhammad Faisal Muchtar, Lc, Ms
Muhyiddin Junaidi
f. Direktur Utama : Ronny Ahmad Iskandar
F. Program Kegiatan Perusahaan dan Public Relations
Program-program yang dijalankan PT. Asuransi Takaful Keluarga Antara
Lain:
1. Mengadakan kegiatan do’a dan ceramah tujuh menit sebelum memulai
kegiatan kerja.
2. Membacakan visi misi perusahaan disetiap pagi dengan tujuan
mengingatkan target selama kedepan.
3. Mengadakan pengajian seminggu sekali pada Jum’at pagi.
4. Mengadakan pengajian khusus wanita (keputrian) sebelum shalat Dzuhur
setiap 2 minggu sekali di hari Jum’at.
64
5. Mengadakan kegiatan penghargaan kepada karyawan dan agen yang
mempunyai prestasi dengan masing-masing kriteria yang diadakan setiap
tahun.
Sedangkan program kegiatan yang dilakukan Public Relations antara lain:
1. Menyusun dan mendistribusikan sajian berita (news release), foto-foto dan
berbagai artikel untuk konsumsi kalangan media.
2. Mengorganisasikan konfrensi pers, termasuk acara resepsi dan kunjungan
kalangan media massa.ke organisasi atau perusahaan
3. Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi pijak media massa.
4. Menulis dan membuat bahan-bahan percetakan seperti lembaran informasi
yang memuat tentang sejarah perusahaan, laporan tahunan atas hasil
kerjanya, media kominikasi antara sesama pegawai, poster-poster yang
bersifat mendidik, dan sebagainya.
5. Menciptakan dan memelihara berbagai bentuk Identitas perusahaan dan
ciri khasnya, seperti logo komposisi warna, tipografi dan hiasannya, jenis
kendaraan dinas, pakaian seragam para pegawai dan sebagainya.
6. Mengikuti rapat-rapat penting yang diselenggarakan oleh dewan direksi,
dan para pimpinan departemen produksi, pemasaran, penjualan dan
sebagainya.
7. Menciptakan dan memelihara suatu citra dan reputasinya yang baik dan
tepat atas organisasinya, baik itu yang berkenaan dengan kebijakan.
produk jasa, maupun dengan para personilnya.
65
8. Memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan
dengan kepentingan-kepentingan organisasi, dan menyampaikan setiap
informasi yang penting, langsung kepihak manajemen, atau pimpinan
puncak untuk ditanggapi atau ditindak lanjuti.
9. Memberi nasihat aau masukan kepada pihak manajemen mengenai
berbagai masalah komunikasi yang penting, berikut teknik mengatasinya.
10. Menyediakan berbagai informasi kepada khalayak, perihal kebijakan
organisasi, kegitan, produk, jasa, dan personalia selengkap mungkin demi
menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau
pengertian khalayak5
Produk dari Marketing Communications atau Public Relations Takaful
Keluarga adalah :
1. Publikasi lapoan keuangan tahunan di media massa
2. Press Release via media untuk program atau kegiatan perusahaan.
3. Membuat Annual repport
4. Melakukan promosi, seperti booklet, Company profile, brosur, banner,
spanduk, umbul-umbul perusahaan dan lain-lain.
5. Mengadakan acara Takaful Awards (malam penghargaan bagi insan
Takaful Keluarga yang berprestasi)
6. Acara National Sales Conference (NSC)
5 PT Takaful Keluarga. Pemanfaatan Dokumen Public Relations, PT. Asuransi Takaful
Keluarga. http://www.takaful.com, diakses tanggal 19 Januari 2016.
66
G. Produk Asuransi Takaful Keluarga
Sosialisasi Takaful Keluarga kepada masyarakat yang utama adalah
memberikan informasi tentang pengenalan berasuransi syariah dan
manfaat/keunggulan melalui produk-produk Takaful itu sendiri, agar minat
nasabah memilki polis asuransi semakin besar dan berkembang. Adapun produk-
produk Takaful Keluarga tersebut yaitu:
1. Takafulink
Pada takafulink terdapat dua jenis yaitu takaful dana istiqomah dan takaful
dana mizan. Takaful dana istiqomah menawarkan cara investasi yang
minim resiko dan pendapatan yang tetap. Sedangkan takafulink dana
mizan, menawarkan cara investasi yang agak beresiko dan pendapatnnya
tetap serta dana juga ditanamkan dalam saham.
2. Takaful Dana Investasi
Takaful dana investasi adalah asuransi bagi perorangan dalam
pengumpulan ongkos naik haji.
3. Takaful Kecelakaan Diri
Pada takaful kecelakaan diri adalah asuransi dalam penanggungan karena
meninggal dunia dan kecelakaan sehingga ada biaya pengobatan.dan
memberikan perlindungan bagi kumpulan (kolektif) untuk kumpulan
karyawan kantor, apabila meninggal dunia dan kecelakaan karyawan
mendapatkan santunan.
4. Takaful Kecelakaan Siswa
67
Takaful kecelakaan siswa merupakan asuransi yang ditawarkan kepada
lembaga pendidikan yang memberikan asuransi kepada siswa atau
mahasiswanya. Apabila siswa atau mahasiswanya mengalami kecelakaan
atau meninggal dunia saat akan melakukan kegiatan pendidikan, maka
Takaful Keluarga akan memberikan santunan atau biaya perawatan.
5. Takaful Fulnadi
Takaful fulnadi merupakan asuransi yang akan menyediakan dana
pendidikan bagi putra dan putri hingga jenjang sarjana.
6. Takafulink Alia
Takafulink alia adalah asuransi yang menawarkan cara berinvestasi
dengan prinsip syariah. Agar membedakannya dengan reksadana,
takafulink alia menawarkan tambahan perlindungan keselamatan bagi
keluarga.
7. Takaful Ukhuwah
Takaful ukhuwah ini merupakan asuransi yang menawarkan perlindungan
keselamatan dan santunan meninggal dunia dengan premi yang kecil tapi
dapat menolong sesame menguatkan ukhuwah.
8. Takaful Al-Khairat
Takaful al-khairat adalah asuransi yang memberikan warisan atau
santunan bagi keturunan atau ahli waris dari peserta
9. Takaful Perjalanan dan Wisata
Dalam perjalanan berwisata, asuransi yang ditawarkan biro perjalanan atau
travel untuk melindungi pelanggan mereka dari kecelakaan atau meninggal
68
dunia saat menggunakan fasilitas mereka. Takaful Pembiayaan Asuransi
yang ditawarkan apabila pemegang polis meninggal dunia, maka asuransi
akan menjamin bahwa utang-utang pemegang polis bisa dilunasi.
10. Takaful Medicare
Takaful medicare akan memberikan manfaat layanan kesehatan untuk
perawatan dirumah sakit karena penyakit atau kecelakaan, maka Takaful
Family Care memberikan kesehatan kumpulan sebuah keluarga6.
6 PT.Takaful Keluarga. Produk takaful http:/www.takaful.com, diakses tanggal 29
Januari 2016.
69
BAB IV
TEMUAN DATA DAN ANALISIS
A. Strategi Divisi Public Relations Dalam Mensosialisasikan Asuransi
Syariah
Dalam mensosialisasikan asuransi syariah dibutuhkan strategi Public
Relations yang tepat.Strategi yang digunakan Public Relations adalah strategi
persuasif. Dengan menggunakan strategi persuasif dapat terlihat dari usaha-usaha
yang dilakukan perusahaan Asuransi Takaful Keluarga dalam mempengaruhi pola
pikir masyarakatIndonesia agar pemahaman mengenai asuransi syariah semakin
baik dan minat terhadap asuransi berbasis syariah terus meningkat.
Menurut bapak Ahmad Sultoni, Strategi takaful keluarga dalam
mensosialisasikan asuransi syariah yaitu fokus pada below the line campaign
(pameran, seminar, pelatihan, talkshow) dan digital marketingcampaign (website,
youtube, social media - facebook, twitter dan instagram) Dalam mewujudkan
strategi tersebut, Asuransi Takaful Umum menerapkan beberapa langkah strategi1,
yaitu:
1. Below The Line Campaign (Diskusi, Seminar, Talkshow,)
Sebagai lembaga yang dinaungi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Takaful Keluarga diwajibkan untuk mensosialisaikan mengenai prinsip
ekonomi syariah. Dalam satu tahun di wajibkan untuk mengadakan
kegiatan sosialisasi baik berupa talk show, seminar, exhibition dan lain-
1
Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication. Jakarta, Rabu 27 Januari 2016
70
lain dengan tema “Literasi Keuangan Syariah”2.Strategi below the line
campaign ini merupakan strategi yang digunakan takaful keluarga dalam
mensosialisasikan asuransi dan ekonomi syariah dengan cara mengadakan
diskusi, seminar dan talkshow dengan jumlah audience terbatas. Kegiatan
ini membahas mengenai perkembangan ekonomi syariah di Indonesia saat
ini, serta bertujuan menambah wawasan kepada masyarakat mengenai
asuransi syariah dan sistem keuangan syariah. Dalam kegiatan yang
bersifat bertatap langsung dengan masyarakat seperti diskusi, seminar,
talkshow, takaful keluarga menggunakan orang yang tepat di bidangnya
untuk menyampaikan komunikasi persuasif yang dapat mempengaruhi
sikap-sikap dan pemikiran masyarakat akan pentingnya ekonomi syariah,
sehingga dengan sendirinya masyarakat lebih cenderung memillih asuransi
syariah dibanding konvensional. Strategi below the line campaign ini
terbilang cukup efektif bagi takaful dalam mensosialisasikan asuransi
syariah karena dengn jumlah audience terbatas kegiatan sosialisasi akan
lebih fokus dan mudah untuk dilakukan. Hal tersebut juga diungkapkan
oleh bapak Ahmad Sultoni selaku Kepala humas takaful keluarga. ”Untuk
menjawab pertanyaan mengenai perekonomian syariah maupunasuransi
syariah, kami akan menjawab berdasarkan value-value syariahdan nilai
2
Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication. Jakarta, rabu 27 Januari 2016.
71
dasar perusahaan agar tidak timbul kesalahpahaman. Yangboleh menjawab
pertanyaan adalah orang-orang yang profesional dibidangnya.3
Gambar 4.1 Program seminar talkshow literasi keuangan syariah
yang diadakan oleh takaful keluargadan diskusi bersama Kamar
Dagang dan Industri dengan tema ‘pengembangan asuransi mikro
syariah di Indonesia’ tanggal 9-10 November 2016 di Hotel Ritz
Carlton Mega Kuningan Jakarta4
2. Digital Marketing Campaign (Media Online)
Takaful keluarga menggunakan media digital diantaranya adalah website,
social media (facebook, twitter, instagram dan youtube account). Pada akun
social media kami memberikan edukasi mengenai asuransi syariah dan tips-
tips financial terkait dengan produk asuransi (contoh campaign dapat dilihat di
akun socmed Asuransi Takaful Keluarga)5. Dikarenakan sekarang memasuki
era digital, segala informasi mudah diakses melalui media digital. Oleh karena
itu digital marketing paling berpengaruh pada penyebaran informasi. Untuk
3
Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication. Jakarta, rabu 27 Januari 2016 4Akun resmi twitter takaful keluarga, diakses tanggal 31 Januari 2016
5Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication. Jakarta, rabu 27 Januari 2016.
72
segmen takaful keluarga yang paling efektif adalah facebook melalui fanpage
(dapat dilihat respon positif publik dalam bentuk likes, comment dan share)6.
Media Online yang dimanfaatkan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga
adalah media seperti facebook, twitter, dan web. Salah satu yang digunakan
oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah Website Takaful Keluarga yaitu
www.takafulkeluarga.co.idyang berisikan mengenai produk asuransi syariah
takaful keluarga antara lain, Takafulink, Takaful Dana Investasi, Takaful
Kecelakaan Diri, Takaful Kecelakaan Siswa, Takaful Fulnadi,Takafulink Alia.
Takaful Ukhuwah.Takaful Al-Khairat.Takaful Perjalanan dan Wisata. Takaful
Medicare7.
Kemajuan teknologi (terutama media online) membuat beragam cara dan
inovasi dalam mempromosikan produk-produk bagi setiap perusahaan
asuransi. Berdasarkan produk yang ditawarkan melalui media sosial tersebut
diatas, masyarakat lebih dipermudah ketika ingin bertanya atau komplain
secara langsung mengenai jasa asuransi PT. Takaful Keluarga, khususnya
produk–produk asuransi syariah. PT. Asuransi Takaful Keluarga memilki
kantor pelayanan yang tersebar diseluruh Indonesia. Selain itu ada juga media
lain yakni media sosial seperti twitter (@TakafulKeluarga) dan facebook
(Asuransi Takaful Keluarga). Kedua media sosial ini berguna untuk
menjangkau seluruh lapisan dan kalangan masyarakat. Selain mudah dan
gratis media sosial seperti facebook dan twitter sangat efektif untuk berinterksi
langsung dengan seluruh masyarakat di Indonesia, karna mayoritas
6
Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication. Jakarta, rabu 27 Januari 2016. 7http://www.takafulkeluarga.co.id, diakses tanggal 30 Januari 2016
73
masyarakat di Indonesia memiliki akun twitter dan facebook. Tidak hanya itu
saja, media online seperti youtube juga menjadi sarana bagi takaful keluarga
dalam memberikan informasi dan wawasan tentang asurnsi syariah. Youtube
juga mudah di akses setiap masyarakat.
Gambar 4.2 Akun media sosial resmi milik Takaful keluarga yaitu
twitter (@TakafulKeluarga) dan facebook (Asuransi Takaful
Keluarga)8
3. Memanfaatkan Media Massa (Radio)
Selain media online dan below the line campaign,PT. Asuransi Takaful
keluarga juga memanfaatkan media massa radio sebagai medium untuk
menyampaikan pesan (mengenai pentingnya ekonomi syariah dan asuransi
syariah) kepada publik. Semakin banyak akses yang didapat publik dari media
massa berkaitan dengan asuransi syariah dan juga PT Asuransi Takaful
Keluarga, maka diharapkan semakin besar tingkat kepercayaan publik
terhadap asuransi berbasis syariah. Media massa yang sering digunakan oleh
Takaful Keluarga untuk mensosialisasikanasuransi syariah yaitu melalui
8Akun resmi Twitter dan Facebook milik PT. Asuransi Takaful Keluarga, diakses tanggal
31 Januari 2016
74
Radio Brava 103,8 Fm9
Gambar 4.3Takaful Keluarga bersama Direktur Utama Bapak Ronny
A. Iskandar dalam program talkshow The Captain di Brava Radio
103.8FM Jakarta pada Hari Kamis 10 Juli 201410
.
B. Metode Komunikasi Persuasif
Strategi Public Relations yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful
keluarga adalah Strategi persuasif, oleh karena itu PT. Asuransi Takaful keluarga
membutuhkan metode komunikasi yang tepat. Hal ini karena kegiatan Public
Relations pada hakekatnya merupakan bagian dari metode berkomunikasi
(Technique of Communcations) dengan ciri khas komunikasi dua arah (Two Way
Traffic communications) antara organisasi yang diwakilinya dengan public atau
sebaliknya11
Metode-metode tersebut adalah :
1. Metode Asosiasi
Penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkan pada
suatu objek atau peristiwa yang menarik perhatian khalayak, yang sering
dilakukan dunia bisnis dan politik.Pada metode asosiasi takaful keluarga
menitik beratkan kepada pejabat pemerintahan seperti Menteri Keuangan
Mar'ie Muhammad dan Peresmian PT.Takaful Umum oleh Prof. Dr. B.J.
9 Dokumentasi data sekunder PT. Asuransi Takaful Keluarga 2 februari 2016
10http://www.takafulkeluarga.co.id, diakses tanggal 30 Januari 2016
11 Rosady Ruslam, Kiat dan Strategi Kampanye Publik Relations, 2009, hlm.1
75
Habibie yang merupakan sebagai pendiri dan saksi tertinggi dalam
penandatangan dan kesepakatan perjanjian kerjasama dengan perusahaan dan
perbankan syariah.
Menurut bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication, Pengguna dalam pertanyaan adalah sebagai peserta aktif
AsuransiTakaful keluarga. Untuk profesi peserta asuransi takaful harus
ditanyakan ke bagian terkait. Namun pendiri Takaful Keluarga merupakan
tokoh-tokoh islam yang berpengaruh besar di Indonesia seperti Prof. Dr.B.J.
Habibie. Selain itu takaful juga menitik beratkan kepada lembaga keuangan
negara yaitu OJK Sehingga masyarakat semakin yakin dan percaya bahwa PT.
Asuransi Takaful keluarga merupakan asuransi syariah terpercaya.12
Gambar 4.4 Peresmian dan penandatanganan PT.Asuramsi Takaful
Indonesia oleh Prof. Dr. B.J. Habibie dan Menteri Keuangan Mar'ie
Muhammad pada tanggal 2 Juni 1995
2. Metode Integrasi
12
Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication. Jakarta, rabu 27 Januari 2016.
76
Secara komunikatif dengan komunikan merupakan salah satu kemampuan Public
Relations dalam menyampaikan pesan melalui kata-kata verbal atau non verbal,
yang menggambarkan komunikator “senasib dengan komunikan, misalnya
menggunakan kata “kita” “saya” atau “kami”. Metode ini digunakan takaful
keluarga ketika mensosialisasikan asuransi syariah melalui media sosial twitter.
Kata-kata yang digunakan takaful keluarga seperti berikut “kita perlu memiliki
asuransi sebagai antisipasi resiko finansial. Sebab resiko adalah sesuatu yang bisa
terjadi kepada kita semua” dan juga “Karena itu mari kita mencari rizki yang jelas
nilainya. Insya Allah berkah, menenangkan, membahagiakan, dan menyelamatkan
dunia akhirat”. Maksud dari kedua kata-kata (twitt) diatas adalah semua kalangan
dan lapisan masyarakat membutuhkan yang namanya asuransi karena kerugian
bisa terjadi pada siapapun, kapanpun dan dimanapun, apalagi jika asuransi yang
dipilih syariah (halal).
Gambar 4.5 Twittpic dari akun resmi takaful keluarga13
3. Metode Ganjaran
13
https://twitter.com/TakafulKeluargadiakses tanggal 31 Januari 2016.
77
Metode Ganjaran berupa mengiming-ngiming hal yang
menguntungkan atau yang memberikan harapan.Ayat yang sering digunakan
takaful keluarga adalah sebagai berikut
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hariesok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).Dalam ayat ini di
tekankan bahwa persiapan untuk hari esok. Konteks hari esok disini adalah
perlindungan masa depan. Ayat ini disematkan pada semua brosur produk
Takaful Keluarga14
.
Sedangkan iming-iming yang bersifat materi, juga pernah diberikan
oleh PT. Takaful Keluarga Yaitu diantaranya “Sepanjang periode September -
Desember 2014, Asuransi Takaful Keluarga menyelenggarakan promo
pembayaran kontribusi melalui fasilitas autodebet melalui sejumlah bank
rekanan yakni Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, BNI
Syariah, BRI Syariah, Bank Mandiri, BNI, serta BRI”.
Metode inipun juga diterapkan takaful keluarga kepada seluruh
karyawan (internal) takaful keluarga. Dalam acara Takaful Award, Selasa 8
Mei 2012 Untuk mendorong kinerja karyawan, Takaful memberikan
penghargaan kepada sejumlah karyawannya. Penghargaan tersebut diberikan
14
Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication. Jakarta, rabu 27 Januari 2016.
78
untuk karyawan yang memiliki masa bakti lebih dari 10 tahun. Selain itu,
penghargaan juga diberikan untuk konsultan dengan strategi terbaik karena
Persaingan di industri asuransi diakuinya sudah cukup ketat, agar managemen
internal dapat bekerja sungguh-sungguh.
Gambar 4.6promo pembayaran kontribusi melalui fasilitas autodebet
melalui sejumlah bank rekanan yang diberikan oleh PT. Asuransi
Takaful Keluarga15
Gambar 4.7Pemberian Penghargaan bagi Karyawan Berprestasi Dalam
Rangka Malam Tasyakuran Para Bintang, 8 Mei 2012Balai Kartini
Jakarta16
5. Metode Icing
Seni menata pesan komunikasi dengan emosional sehingga
15
https://twitter.com/TakafulKeluargadiakses tanggal 31 Januari 2016 16
http://www.republika.co.id ,berita ekonomi syariah, diakses tanggal 8 Februari 2016
79
komunikan tertarik perhatiannya.Fakta pesan tetap utuh, tidak diubah, tidak
ditambah dan tidak dikurangi. Komunikator mempertaruhkan kehormatannya
sebagai pusat kepercayaan Apabila dalam menghias pesan-pesan yang
disampaikan faktanya menjadi cacat, maka komunikator akan kehilangan
kepercayaan yang sudah dibinanya. Takaful sering menggunakan metode ini
ketika melakukan sosialisasi melalui media sosial seperti twitter instagram dan
lain-lain. Takaful keluarga mengemas informasi secara menarik melalui media
sosial degan gambar-gambar dan pesan-pesan yang menarik perhatian. Pesan
yang disampaikan pun sesuai dengan produk dan program dari takaful keluarga,
tidak ada unsur melebih-lebihkan maupun berlebihan dalam pesan tersebut. Pada
akun social media takaful keluarga memberikan edukasi mengenai asuransi
syariah dan tips-tips financial terkait dengan produk asuransi (contoh campaign
dapat dilihat di akun socmed Asuransi Takaful Keluarga).17
17
Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication. Jakarta, rabu 27 Januari 2016
80
Gambar 4.8 Pesan-pesan atau postingan media sosial takaful keluarga18
4. Metode red-hering
Dalam kegiatan pertemuan atau kegiatan seminar yang diselenggarakan
PT. Asuransi Takaful Keluarga diperlukan seni komunikator untuk meraih
kemenangan dalam perdebatan, Mengelakan argumentasi yang lemah untuk
kemudian sedikit demi sedikit ke aspek yang dikuasainya sebagai senjata
ampuh dalam menyerang lawan biasanya dilakukan pada saat komunikator
dalam posisi terdesak. Metode ini lebih banyak dipakai ketika dalam kegiatan
fundraising.Dalam kegiatan fundraising pasti ada penyampaian materi seperti
seminar. ”Untuk menjawab pertanyaan mengenai perekonomian syariah
maupunasuransi syariah, kami akan menjawab berdasarkan value-value
syariahdan nilai dasar perusahaan agar tidak timbul kesalahpahaman.
Yangboleh menjawab pertanyaan adalah orang-orang yang profesional
dibidangnya.19
18
https://twitter.com/TakafulKeluargadiakses tanggal 31 Januari 2016. 19
Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication. Jakarta, rabu 27 Januari 2016
81
C. Hasil Penerapan Strategi dan Alasan Penggunaannya
Public Relation merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan di era
global oleh setiap perusahaan, karena Public Relation adalah upaya mengenalkan
perusahaan kepada publik. Dengan menggunakan PR, perusahaan menjadi dikenal
publik, terutama ketika internet menjadi salah satu poin penting media
komunikasi di era modern. PR adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan
publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
Karena PR merupakan komunikasi dua arah, maka strategi PR di asuransi
takaful pun dilakukan tidak hanya dengan menyebarkan informasi tetapi juga
memastikan setiap informasi mendapatkan feedback yang tepat, itu sebabnya PR
dalam perusahaan asuransi takaful dilakukan oleh orang-orang yang juga berperan
sebagai konsultan asuransi, yang pada tahap berikutnya akan berhasil memberikan
wawasan baru bagi citra dan image organisasi.
Melalui peran PR ini pula, asuransi takaful selalu berhasil mempertahankan
keberadaan dan eksistensinya sebagai perusahaan asuransi syariah, meski telah
lahir dan berdatangan asuransi-asuransi lainnya di Indonesia. Lebih dari itu,
asuransi takaful menjadi cermin dan pembelajaran bagi pengembangan asuransi
syariah di Indonesia.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya pada bab sebelumnya
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Strategi Public Relations yang digunakan oleh Divisi Humas PT.
Asuransi Takaful Keluarga dalam mensosialisasikan asuransi syariah
menggunakan metode persuasif. Dalam mewujudkan stategi tersebut
PT. Asuransi Takaful Umum menerapkan langkah-langkah strategi
sebagai berikut : menerapkan strategi secara below the line campaign
yaitu pemasaran asuransi melalui komunitas-komunitas,
mengadakan/mengikuti event-event seperti pameran, diskusi, seminar,
pelatihan dan talkhow Lalu yang kedua Memanfaatkan media Online
yaitu mensosialisasi lewat website www.takaful.co.id dan juga media
sosial seperti twitter, instagram,dan facebook. Lalu Memanfaatkan
media massa dengan komunikator Bp. Ronny Ahmad Iskandar,
Direktur Utama Asuransi Takaful Umum dalam acara The Captain di
Radio Brava 103,8 FM
b. Metode Persuasif yang digunakan PT. Asuransi Takaful Umum dalam
mensosialisasikan adalah: Pada metode asosiasi menitik beratkan
kepada pejabat pemerintahan seperti Menteri Keuangan Mar'ie
Muhammad dan Peresmian PT.Takaful Umum oleh Prof. Dr. B.J.
82
Habibie dan juga lembaga keuangan negara yaitu OJK. Pada metode
integrasi menyampaikan pesan melalui kata-kata verbal atau non
verbal, yang menggambarkan komunikator “senasib” dengan
komunikan, misalnya “kita perlu memiliki asuransi sebagai antisipasi
resiko finansial. Sebab resiko adalah sesuatu yang bisa terjadi kepada
kita semua” dan juga “Karena itu mari kita mencari rizki yang jelas
nilainya. Insya Allah berkah, menenangkan, membahagiakan, dan
menyelamatkan dunia akhirat. Pada metode ganjaran PT. Asuransi
Takaful Umum mengiming-ngimingkan pahala yang terus mengalir
sebagaimana dijanjikan Allah dalam surat Al- Hayr ayat 18
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS.Al-Hasyr:18). Dalam ayat ini di tekankan bahwa persiapan untuk
hari esok. Konteks hari esok disini adalah perlindungan masa depan.
Ayat ini disematkan pada semua brosur produk Takaful Keluarga.
Pada metode Icing Seni menata pesan komunikasi dengan emosional
sehingga komunikan tertarik perhatiannya. sosialisasi melalui media
83
sosial seperti twitter instagram dan lain-lain. Takaful keluarga
mengemas informasi secara menarik melalui media sosial degan
gambar-gambar dan pesan-pesan yang menarik perhatian. Pada
metode red-hering diperlukan seni komunikator untuk meraih
kemenangan dalam perdebatan. Takaful keluarga menjawab
berdasarkan value-value syariah dan nilai dasar perusahaan agar tidak
timbul kesalah pahaman. Yang boleh menjawab pertanyaan adalah
orang-orang yang profesional dibidangnya.
B. Saran
Berdasarkan fenomena aktivitas PT. Asuransi Takaful keluarga tersebut
diatas maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. PT. Asuransi Takaful Keluarga
Takaful keluarga perlu mengutamakan kegiatan hubungan masyarakat
karena humas sebagai kunci dari sosialisasi asuransi syariah, dan juga
memperbanyak kerjasama dengan figur seperti ulama, artis atau pejabat,
disertai juga dengan promo-promo dan iklan untuk lebih menarik
perhatian semua kalangan..
2. Nasabah
Meningkatkan layanan, kenyamanan,dan kemudahan terhadap nasbah
(Terutama pengajuan claim asuransi). Dan tetap berpegang teguh dengan
prinsip syariah. Sehingga dengan sendirinya nasabah pun semakin yakin
dan mempercayakan jasa asuransi kepada takaful keluarga.
3. Masyarakat
84
Dengan adanya PT. Asuransi Takaful Keluarga diharapkan menjadi titik
awal bangkitnya ekonomi berbasi syariah di Indonesia, dan terciptanya
masyrakat yang peduli dan paham akan pentingnya ekonomi syariah.
4. Mahasiswa
Apabila ada mahasiswa yang ingin menjadikan penelitian ini sebagai
referensi (terutama mengenai public relation) diharapkan untuk lebih
kritis, objektif dan detail terhadap permasalahan yang diteliti. dan
mengembangkan temuan-temuan yang sudah ada dalam skripsi ini.
Sehingga memunculkan beranekagam hasil kesimpulan dan pemahaman
mengenai strategi public relation
5. Perguruan Tinggi
Menjadikan skripsi ini sebagai acuan bagi mahasiswa yang ingin membuat
penelitian mengenai strategi sosialisasi public relation. Terutama dibidang
asuransi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, Oemi. Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2001
Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah
Asuransi Konvensional, Jakarta, PT Gramedia, 2006
Arifin, Anwar. Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung:
Armico, 1984
Anak, Swadesi. No. 1525/th. XXIX/ 19 November -24 November 1997
David, Fred R. Manajemen Strategi dan Konsep. Jakarta: Prenhalindo, 2002
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka 1998
Dwi Dayanti, Liestianingsih dan Kusumastuti, Frida. Hubungan Masyarakat,
Jakarta: Universitas Terbuka, 2008
Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Bandung: PT. Sygma
Examedia Arkanleema, 2010
Danandjaja. Peranan Humas dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007
Elvinaro, Ardianto. Metodologi Penelitian untuk Public Relations -. Kuantitatif
dan Kuali.atif Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011
Elwood, S Buffa. Manajemen Produksi Operasi Modern, Jakarta: Erlangga, 1993
Encyclopedia Britannica, Encyclopedia Britannica Inc, Chicago, 1969, J.12
Hasan, Ali. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media,
2004
Ilyas, Dra. Roestin. Anak Jalanan, Aids dan „Political Action‟, Jakarta: Buletin
Iqbal, Muhaimin. Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik, Jakarta: Gema Insani,
2006
Ichsan, Hasan Nurul. Pengantar Asuransi Syariah, Jakarta: Gaung Persada Group,
2014
Ichsan, Nurul. Antara Asuransi Konvensional dengan takaful, dalam
jurnal koordinat, Vol.8.no.2, KOPERTAIS Wil. DKI 2007
Jefkins, Frank. Public Relations Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003
Kusumawati, Frida. Dasar-Dasar Humas, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2004
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kulitatif Edisi Revisi, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009
Murtopo, Ali. Strategi Kebudayaan, Jakarta: Center for Strategic and
Internasional Studies- CSIS 1978
Margaret, M. Paloma. Sosiologi Kontemporer, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2003
Muslehuddin, Muhamma. Insurance and Islamic Law, Islamic Publication LTD,
Dhaka, 1969
Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah; Skripsi, Tesis dan Disertasi,
Jakarta, Ceqda, 2007
Nasution, Zulkarimein. Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2004
Prastowo, Andi. Memahami Metode-Metode Penelitian, Yogyakarta: AR-RUZ
MEDIA, 2011
Peter, Salim Dan Yenny, Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Edisi
pertama, Jakarta: Modern English Press, 1991
Palapah MO dan Syamsudin, Atang. “Studi Ilmu Komunikasi”, Bandung,
Fakultas Publistik Unpad, 1976
Ruslan, Rosady. SH. Managemen Humas dan Managemen Komunikasi Konsep
dan Aplikasi Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2001
Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta, PT.
Rajagrafindo Persada, 1997
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN dan UIN press,
2007
Rachmat, Krisyantono. Metodologi Riset Komunikasi: Disertasi contoh Praktis
Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006
Saputra, Wahidin dan Nasrullah, Rulli. Public Relations 2.0 Teori dan Praktik
Public Relations di Dunia Cyber, Depok: Gramata Publishing, 2011
Steiner, George A. Kebijakan dan Strategi Manajemen, Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1997
Setyo, Darmodjo Soenarko. Public relations: Pengertian fungsi dan perannya,
Surabaya: Penerbit Papyrus Surabaya, 2003
Siswanto, Bambang. Hubungan Masyarakat; Teori dan Praktek, Jakarta: Bumi
Aksara, 1992
S. Susanto, Phil Astrid. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Bandung:
PT.Rindang Mukti, 1997
Team Pustaka Phoenix. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi baru, Jakarta: PT.
Media Pustaka Phoenix, 2008
Umar, Husein. Strategic Management in Action, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2001
Internet:
Akun resmi twitter takaful keluarga, diakses tanggal 31 Januari 2016
http://www.takafulkeluarga.co.id, diakses tanggal 30 Januari 2016
Akun resmi Twitter dan Facebook milik PT. Asuransi Takaful Keluarga, diakses
tanggal 31 Januari 2016
[email protected], logo perusahaan “pt takaful keluarga” diakses tanggal 9
Oktober 2016
Diah Aryanti Asuransi Syariah. http://www.scribd.com diakses tanggal 21 Januari
2016, pukul 10.37 WIB
Dokumentasi data sekunder PT. Asuransi Takaful Keluarga 2 februari 2016
https://twitter.com/TakafulKeluarga diakses tanggal 31 Januari 2016.
http://www.republika.co.id ,berita ekonomi syariah, diakses tanggal 8 Februari
2016
PT.Takaful Keluarga, Companny Profile, PT. Asuransi Takaful Keluarga”. Dalam
http://www.takaful.com, diakses pada 27 Oktober 2015
PT Takaful Keluarga. Pemanfaatan Dokumen Public Relations, PT. Asuransi
Takaful Keluarga. http://www.takaful.com, diakses tanggal 19 Januari
2016
PT.Takaful Keluarga. Produk takaful http:/www.takaful.com, diakses tanggal 29
Januari 2016.
Syaiful Yazan Embuskan Manajemen Modern di Takaful
http://www.swaonline.com, diakses tanggal 23 Januari 2016, pukul 10.42
WIB
Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Sultoni selaku Head of Marketing
Communication. Jakarta, Rabu 27 Januari 2016
PEDOMAN WAWANCARA
Hari /Tanggal : Rabu, 27 Januari 2016Nara Sumber : Bapak Ahmad SultoniJabatan : Head of Marketing CommunicationNama Perusahaan : PT. Asuransi Takaful Keluarga
Pertanyaan1. Bagaimana kegunaan humas Takaful Keluarga?
Public Relations pada PT. Asuransi Takaful Keluarga merupakan salah
satu program yang dilakukan oleh tim marketing communication
(marcomm). Untuk kegiatan marcomm diantaranya ada public relation
(seminar dan traning internal), advertising (placement radio, majalah) dan
digital marketing (website, facebook, twitter, instagram dan youtube).
2. Apakah Takaful keluarga menggunakan PR dari luar (KonsultanPR)?atau membantuk PR sendiri?
Kami tidak menggunakan PR consultant dalam operasionalisasi kegiatan
PR yang kami lakukan. DImulai dari concept, planning sampai dengan
execution dilakukan oleh tim marcomm internal.
3. Apakah perbedaan Takaful Keluarga dengan Asuransi syariah lain?
Pada prinsip nya sama saja namun jenis produk dan manfaat yang
ditawarkan berbeda di setiap asuransi.
4. Apa saja keunggulan humas takaful keluarga dibanding humasasuransi syariah lain?
Secara job desk sama saja, namun perbedaannya adalah tools yang
digunakan untuk branding berbeda. Apabila asuransi lain menggunakan
above the line campaign, Asuransi Takaful Keluarga lebih fokus pada
below the line campaign dan digital marketing.
5. Bagaimana takaful keluarga bisa tetap eksis ditengah maraknyaasuransi konvensional?
Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai dasar perusahaan dan fokus
pada tujuan utama.
6. Bagaimana cara asuransi takaful keluarga tetap eksis dipercaya olehmasyarakat/publik dalam mengelola perusahaan ?
Takaful Keluarga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 dari Det
Norske Veritas (DNV), Norwegia, pada November 2009 sebagai standar
internasional mutakhir untuk sistem manajemen mutu. Takaful Keluarga
terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta memiliki
tenaga pemasaran yang terlisensi oleh asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia
(AAJI) dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Kinerja positif
Takaful Keluarga dari tahun ke tahun dibuktikan dengan diraihnya
penghargaan-penghargaan prestisius yang diberikan oleh berbagai
institusi. Dengan memperoleh sertifikasi dari lembaga terkait dan
beberapa penghargaan (dapat dilihat di website) merupakan salah satu
cara untuk membuat publik percaya kepada kami.
7. Bagaimana strategi humas takaful dalam mensosialisasikanasuransi syariah?
Strategi kami dalam mensosialisasikan asuransi syariah fokus pada below
the line campaign (pameran, seminar, talkshow) dan digital marketing
campaign (website, social media - facebook, twitter dan instagram).
8. Apa saja langkah-langkah takaful keluarga dalam menerapkanstrategi tersebut?
Sebagai lembaga yang dinaungi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kami
diwajibkan untuk mensosialisaikan mengenai prinsip ekonomi syariah.
Dalam satu tahun di wajibkan untuk mengadakan kegiatan sosialisasi baik
berupa talk show, seminar, exhibition dll dengan tema “Literasi Keuangan
Syariah”. Selain kegiatan tersebut kami menggunakan media digital
diantaranya adalah website, social media (facebook, twitter, instagram
dan youtube account). Pada akun social media kami memberikan edukasi
mengenai asuransi syariah dan tips-tips financial terkait dengan produk
asuransi (contoh campaign dapat dilihat di akun socmed Asuransi Takaful
Keluarga).
9. Adakah figur tokoh/pejabat/ulama/artis yang berpengaruhdimasyarakat sebagai nasabah pengguna asuransi takafulkeluarga ?Pengguna dalam pertanyaan adalah sebagai peserta aktif Asuransi
Takaful keluarga. Untuk profesi peserta asuransi takaful harus ditanyakan
ke bagian terkait. Namun pendiri Takaful Keluarga merupakan
tokoh-tokoh islam yang berpengaruh besar di Indonesia seperti Prof. Dr.
B.J. Habibie.
10. Adakah ayat suci Al-Quran atau hadist Rasulullah yang seringdigunakan takaful ketika mensosialisasikan asuransi syariah?Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hariesok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr: 18)
Dalam ayat ini di tekankan bahwa persiapan untuk hari esok. Konteks hari
esok disini adalah perlindungan masa depan. Ayat ini disematkan pada
semua brosur produk Takaful Keluarga.
11. Bagaimana cara takaful keluarga agar menyatukan pemahamanmasyarat dengan takaful keluarga. Seperti contoh dalam setiaptanya jawab seminar takaful? “adalah tanggung jawab kita bersamauntuk memajukan sistem ekonomi secara syariah”Untuk menjawab pertanyaan mengenai perekonomian syariah maupun
asuransi syariah, kami akan menjawab berdasarkan value-value syariah
dan nilai dasar perusahaan agar tidak timbul kesalahpahaman. Yang
boleh menjawab pertanyaan adalah orang-orang yang profesional di
bidangnya.
12. Event-event apa saja yang pernah dilakukan asuransi takafulkeluarga dalam mensosialisasikan asuransi syariah ?Untuk mensosialisasikan asuransi syariah event yang telah dilakukan
adalah Literasi Keuangan bersama OJK, bergabung dalam Islamic Book
Fair, Pasar Rakyat Syariah 2015 (open booth), Pasar Keuangan Syariah
2015 (open booth), Sponsorship dalam event Fun bike, dan event-event
lainnya.
13. Bentuk kerja sama apa saja yang pernah dilakukan takaful keluargakepada stakeholder/perusahaan lain?Kerjasama media placement dan kerjasama dalam produk (pengadaan
asuransi untuk para stakeholder).
14. Jenis media apa saja yang digunakan Takaful keluarga dalammensosialisasikan Asuransi Syariah?Media yang digunakan Takaful Keluarga berupa Below The Line
diantaranya adalah brosur dan katalog. Untuk brand awareness
menggunakan social media (facebook, twitter, instagram) dan website.
15. Media yang mana yang paling efektif?Dikarenakan sekarang memasuki era digital, segala informasi mudah
diakses melalui media digital. Oleh karena itu digital marketing paling
berpengaruh pada penyebaran informasi. Untuk segmen takaful
keluarga yang paling efektif adalah facebook melalui fanpage (dapat
dilihat respon positif publik dalam bentuk likes, comment dan share).
16. Selain divisi humas apakah ada divisi lain yang melakukansosialisasi mengenai asuransi syariah?
Sosialisasi mengenai asuransi dilakukan pada divisi trainer namun
ditujukan untuk pada agent Takaful Keluarga.
17. Apakah strategi tersebut sudah sejalan dengan visi dan misi Takafulkeluarga ?
Visi
Menjadi perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdepan dalam
pelayanan, operasional dan pertumbuhan bisnis syariah di Indonesia
dengan profesional, amanah dan bermanfaat bagi masyarakat.
Misi
Menyelenggarakan bisnis asuransi syariah secara profesional dengan
memiliki keunggulan dalam standar operasional dan layanan.
Menciptakan sumberdaya manusia yang handal melalui program
pengembangan sumberdaya manusia yang berkelanjutan.
Mendayagunakan teknologi yang terintegrasi dengan berorientasi pada
pelayanan dan kecepatan, kemudahan serta informatif.
Peran marcomm dalam Asuransi Takaful Keluarga sesuai dengan misi
ketiga, dengan memberdayakan teknologi yang terintregasi dapat
menumbuhkan brand image perusahaan.
18. Apakah tujuan akhir takaful keluarga dari strategi tersebut ?
Membuat strong brand identity, brand image bahwa Asuransi Takaful
Keluarga merupakan asuransi murni syariah di Indonesia dan
memberikan produk dengan banyak keunggulan.
19. Bagaimana opini mayarakat terhadap takaful keluarga ?
Dalam segmen asuransi syariah image Takaful direspon baik dan sudah
mulai banyak yang mengetahui brand ini. Namun dibandingkan dengan
asuransi konvensional secara keseluruhan, brand asuransi Takaful
Keluarga masih kurang di respon.
20. Bagaimana hasil yang didapat PT. Asuransi Takaful keluarga dalamkurun waktu 1 tahun?
Dikarenakan fokus pada media digital, alhamdulillah sampai saat ini fans
asuransi takaful keluarga ± 6000 orang yang selalu aktif setiap harinya.
Image dan objective marcomm perlahan tercapai.
21. Apa yang diharapkan asuransi takaful keluarga untuk 5 atau 10tahun kedepan bagi perusahaan ?
LAMPIRAN 2
STRUKTUR DEWAN SYARIAH
PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
A. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Drs. H. Slamet Effendy Yusuf, MSi KH. Muhyiddin Junaidi
(Ketua DPS) (Anggota DPS)
B. Dewan Komisaris
Dato' Mohamed Hassan Md Kamil Tri Djoko Santoso
(Komisaris Utama) (Anggota Komisaris)
Muhammad Harris Mahadzir Azizan
(Anggota Komisaris) (Anggota Komisaris)
C. Dewan Direksi
Ronny Ahmad Iskandar Rina Elviroza
( Direktur Utama ) ( Direktur Operasional )
Johanes
( Direktur Keuangan )
Sumber : http://www.takaful,co,id Dewan syariah,komisaris,direksi,2016
Foto tidak ada
LAMPIRAN 3
PENGHARGAAN PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
4th Indonesia Insurance Award 2015: Takaful Keluarga Raih Empat Penghargaan
Dalam ajang 4th Indonesia Insurance Award 2015 yang diselenggarakan oleh
Economic Review bekerjasama dengan Perbanas Institute, Asuransi Takaful
Keluarga kembali mendapatkan penghargaan atas prestasi kinerja perusahaan
tahun 2014 untuk empat kategori, yaitu:
-The Best Syariah Life Insurance
-Peringkat II -Kelompok: Asuransi Jiwa
-Peringkat II -Kategori: Human Capital
- Peringkat III - Kategori: Marketing
Acara penyerahaan penghargaan dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2015 bertempat
di Balai Kartini, Jakarta. Atas pencapaian di atas, kami mengucapkan terima kasih
atas kepercayaan yang telah diberikan masyarakat kepada kami. Pencapaian
tersebut semakin memacu kami untuk terus meningkatkan kinerja
guna menghadirkan layanan prima serta memberikan manfaat lebih luas
bagi seluruh nasabah, dan juga masyarakat Indonesia.
Sumber : http://www.takaful.co.id/news/4th-indonesia-insurance-award-2015:-takaful-keluarga-
raih-empat-penghargaan
Majalah Investor pada hari Selasa tanggal 12 Agustus 2014, kembali
menyelenggarakan acara "Best Syariah 2014", sebagai apresiasi atas kinerja dan
prestasi lembaga-lembaga keuangan syariah seperti perbankan, asuransi,
pembiayaan, reksadana, dan lain-lain. Alhamdulillah Takaful Keluarga mendapat
anugerah sebagai perusahaan asuransi syariah terbaik 2014. Terimakasih kami
sampaikan kepada segenap peserta, mitra, dan seluruh pihak yang telah
memberikan kepercayaan kepada Takaful Keluarga, sehingga dapat terpilih
sebagai asuransi syariah terbaik tahun 2014.
Sumber : http://www.takaful.co.id/news/best-syariah-award-2014
PT Asuransi Takaful Keluarga meraih predikat “Sangat Bagus” dalam acara
“Seminar dan Penganugerahan Info Bank The Best Sharia Finance 2012”.
Tampak Corporate Secretary PT Asuransi Takaful Keluarga, Bapak Elang
Sutajaya menerima piagam penghargaan dari Penanggung Jawab/Wakil
Pemimpin Redaksi Info Bank Bapak Eko B. Supriyanto dalam acara yang
diadakan oleh Majalah Info Bank pada tanggal 4 Oktober 2012 di Hotel
Borobudur Jakarta.
Sumber : https://dcitizenagencytakaful.wordpress.com/2012/10/08/takaful-keluarga-meraih-predikat-sangat-bagus-
dalam-info-bank-the-best-sharia-finance-2012/
LAMPIRAN 4
PROMOSI PRODUK PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
PT. Asuransi Takaful Keluarga Graha Takaful Indonesia Jl. Mampang Prapatan
Raya No. 100 12790 Indonesia Jakarta Phone (021) 799 1234 Fax. (021) 790
1435 Email: [email protected]
Sumber : http://www.takaful.co.id/kliping-berita/asuransi-takaful-keluarga-fokus-
benahi-sdm-dan-it
Sumber
https://www.google.com/search?q=gambar+takaful+keluarga&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa
=X&ved=0ahUKEwj56PXHte7KAh