strategi public relations detikcom dalam …

166
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DETIKCOM DALAM MENINGKATKAN BRAND LOYALTY Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: ABDUL AZIZ MASINDO NIM: 1113051000202 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1440 H

Upload: others

Post on 23-Feb-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DETIKCOM

DALAM MENINGKATKAN BRAND LOYALTY

Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

ABDUL AZIZ MASINDO

NIM: 1113051000202

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1440 H

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa

lo Sttpsiini merupよ 加 hasil karya asli saya yang dittukan

untuk nlemenuhi salall satu persyaratan ttnemperolch gelar

Strata l(Sl)di UniVersitas lslam Nege五 Syarif

HidayatulllJl Jak劉威a. ′

2。 Semua sumber yang saya gunakan pada penelitian ini

telah saya cantumlcan sesuai dengan ketentuan yang

berlo止 u di Universitas lslan Negeri Sya五 f Hidayatullah

Jakarta。

3. Jika di kemudian han terbukti bahwa karya ini bukan

hasil kttya asli stta atau merupaktt hasil jiplakan dtti

kttya orttlg l五n,m』ca saya bersedia mene五 ma sanksi

yang berlよu di Universitas lslam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakatta. 途

Jakarta,26 September 2018

AbdulAziz Mashdo

i

ABSTRAK

Abdul Aziz Masindo

1113051000202

Strategi Public Relations Detikcom Dalam Meningkatkan

Brand Loyalty

Informasi dan berita berbasis internet di Indonesia saat ini

perkembangannya sangat pesat, dan menjadi kebutuhan manusia

untuk mendapatkan informasi. Detikcom merupakan salah satu

berita dan artikel daring di Indonesia. selain Detikcom ada

beberapa media massa daring yang tumbuh dan berkembang.

Oleh karena itu perusahaan harus menciptakan dan menjaga

brand yang kuat di tengah masyarakat. Public relations pada

perusahaan penting untuk membangun hubungan dengan publik

dalam upaya meningkatkan brand loyalty di masyarakat.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif dengan paradigma kontruktivisme. Menggunakan

metode studi kasus, dan teknik pengumpulan data dengan

melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi.

Berdasarkan temuan penelitian. Strategi public relations

Detikcom untuk membina hubungan dengan publik dan

meningkatkan brand loyalty adalah jenis customer relations

(hubungan pelanggan) melalui strategi yang dijabarkan oleh

Chriss Fill yaitu pull strategy (strategi menarik) dengan akuisisi

khalayak, push strategy (strategi mendorong) dengan retensi

khalayak, dan profile strategy dengan social responsibility. Pada

bentuk komunikasi langsung dan tidak langsung serta di level

komunikasi massa dan kelompok. Kemudian langkah-langkah

untuk menjalankan strategi menggunakan teori bauran public

relations Thomas L.Harris yaitu melakukan publikasi, program

acara, menciptakan berita, keterlibatan komunitas, menampilkan

identitas perusahaan, proses lobi dan negosiasi, dan kegiatan

tanggung jawab sosial.

Kata kunci: Strategi Public relations, Brand loyalty, Detikcom,

publikasi, Event, tanggung jawab sosial, khalayak, komunitas

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Alhamdulliah, Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat

Allah SWT atas segala berkah, karunia dan ilmu pengetahuan

sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul strategi public relations Detikcom dalam Meningkatkan

Brand Awareness. Penulis berharap semoga karya ini mampu

memberikan ilmu yang bermanfaat sertamenjadi sebuah bentuk

pembelajaran yang berhubungan dengan public relations.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa

skripsi ini tidak akan selesai tanpa doa, bantuan dan dukungan

dari semua pihak. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini,

penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Arief Subhan,

MA, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Suparto,

M. Ed, Ph. D, Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum, Ibu Dr. Hj. Roudhonah, MA, dan Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Bapak Dr.

Suhaimi, M.Si.

3. Drs. Masran, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam dan Fita Fatkhurakhamah, M.Si, selaku

Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

iii

4. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu dan sabar memberikan arahan,

saran dan kritik yang membanun dalam penyelesaian

skripsi ini.

5. Nasichah, MA, selaku penasihat akademik yang

senantiasa mengingatkan peneliti untuk semangat dalam

penulisan skripsi.

6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan

kepada peneliti. Semoga apa yang telah diberikan

bermanfaat bagi peneliti dalam menjalani kehidupan di

masyarakat dan menjadi amal soleh yang terus mengalir.

7. Seluruh Staf tata Usaha dan Staf Perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

8. Keluarga Peneliti. Orang Tua tercinta, Ayahanda Abdul

Kodir dan Ibu Rita Sumiati yang senantiasa mendoakan

kesuksesan anaknya dan memberikan semangat maupun

motivasi untuk senantiasa menuntut ilmu. Teruntuk

Kakak Peneliti Anita Permata Sari yang memberikan

semangat adiknya.

9. Human Capital Detikcom Nanang Supriyatna yang telah

mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian dan

kesempatan magang di perusahaan yang bapak pimpin.

Tim Marketing Communications Detikcom Mas Karel

Anderson dan Tim Engagement Detikcom Mas Marwan,

Mas Ardi Cahya Rosyadi. Terima kasih atas kesediaan

iv

wawancara maupun bantuan data yang peneliti butuhkan

untuk melengkapi skripsi ini.

10. Sahabat perjuangan, Fiqih, Uyung, Nita, Arga, Uli, Mbak

Aldin dan lain-lain dalam berjuang dan berproses bersama

dan memberikan masukan serta motivasi.

11. Keluarga besar, Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Indonesia, Himpunan Mahasiswa Indonesia, Gerakan

Mahasiswa Indonesia, serta HMJ KPI UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, selaku organisasi yang pernah

diikuti peneliti. Terima kasih atas segala pengalaman dan

pembelajaran mengenai ilmu keorganisasian.

12. Rekan-rekan mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran

Islam angkatan 2013 khususnya KPI E yang telah

berjuang bersama dengan berbagai canda, tawa yang

selalu terkesan.

13. KKN 2016 Omikrom yang telah memberikan pengalaman

berharga selama satu bulan dan pelajaran kehidupan

pengabdian masyarakat.

Peneliti berharap semoga Allah SWT membalas segala

kebaikan dan ketulusan yang telah diberikan oleh seluruh pihak

yang berperan dalam kehidupan peneiliti, terutama dalam

penyelesaian skripsi ini.

Jakarta, 26 September 2018

Abdul Aziz Masindo

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................... i

KATA PENANTAR .................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Latar Belakakang Masalah ......................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................. 5

C. Tujuan Penelitian........................................................ 5

D. Manfaat Penelitian...................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ........................................................ 6

F. Metodologi Penelitian ................................................ 8

G. Sistematika Penulisan ............................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI ................................................... 14

A. Public Relations ....................................................... 14

1. Definisi dan Ruang Lingkup Public Relations .... 14

2. Tujuan dan Fungsi Public Relations.................... 20

3. Public Relations di Perusahaan ........................... 23

4. Digital Public Relations ...................................... 27

5. Strategi Public Relations ..................................... 31

6. Teori Public Relations P.E.N.C.I.L.S Strategy ... 39

B. Media Sosial ............................................................. 42

1. Definisi Media Sosial .......................................... 42

2. Karakteristik dan Jenis-jenis Media Sosial.......... 44

vi

C. Brand Loyalty ........................................................... 52

1. Defnisi Brand (Merek) ...................................... 52

2. Definisi Brand Loyalty ...................................... 52

3. Tingkatan Brand Loyalty................................... 56

BAB III GAMBARAN UMUM................................................ 59

A. Sejarah Berdrinya Detikcom ................................. 59

B. Logo Detikcom ...................................................... 63

C. Kanal Detikcom ..................................................... 64

D. Struktur Organisasi Detikcom ............................... 66

E. Penghargaan yang Didapatkan Detikcom ............. 68

F. Statistik Pembaca Detikcom .................................. 70

G. Public Relations Detikcom .................................... 74

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS ....................................... 76

A. Strategi Public Relations Detikcom Dalam

Meningkatkan Brand Loyalty ................................ 76

B. Interpretasi ........................................................... 115

BAB V PENUTUP ................................................................... 119

A. Kesimpulan .......................................................... 119

B. Saran .................................................................... 123

C. Daftar Pustaka ..................................................... 124

LAMPIRAN

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tingkatan Brand Loyalty. ........................................ 58

Gambar 3.1 Logo Detikcom. ....................................................... 64

Gambar 3.2 Halaman Depan Detikcom. ..................................... 64

Gambar 3.3 Detikcom Terima Penghargaan Most Powerful

Media. ........................................................................... 68

Gambar 3.4 Detikcom Terima Penghargaan dari BNPB. ........... 69

Gambar 3.5 Detikcom Terima Penghargaab dari Kemenag RI. . 70

Gambar 3.6 Jumlah Pengunjung Detikcom dari Alexa. .............. 71

Gambar 3.7 Peringkat Jumlah Pengunjung web di Indonesia dari

Alexa. ............................................................................ 72

Gambar 3.8 Jumlah Pengunjung Detikcom dari Similiarweb. .... 73

Gambar 3.9 Peringkat Pengunjung berita online di Indonesia dari

Similiarweb. .................................................................. 73

Gambar 4.1 Publikasi Program Kegiatan Melalui Situs Detikcom

. .................................................................................................... 83

Gambar 4.2 Tanggapan Masyarakat di Situs Detikcom.............. 84

Gambar 4.3 Publikasi Program Kegiatan Melalui Media Sosial

Facebook. ...................................................................... 86

Gambar 4.4 Publikasi Program Kegiatan Melalui Media Sosial

Twitter. .......................................................................... 88

viii

Gambar 4.5 Tanggapan Masyarakat di Media Sosial Twitter. .... 88

Gambar 4.6 Publikasi Program Kegiatan Melaui Media Sosial

Instagram....................................................................... 90

Gambar 4.7 Tanggapan Masyarakat di Media Sosial Instagram. 91

Gambar 4.8 Event Detikcom pada Kanal Detik Finance. ........... 97

Gambar 4.9 Event Detikcom Konsep FGD. ................................ 99

Gambar 4.10 Berita Program Kegiatan PR di Web Detikcom. . 101

Gambar 4.11 Aktivitas Keterlibatan Komunitas. ...................... 103

Gambar 4.12 Strategi Inform or Image Detikcom. ................... 106

Gambar 4.13 Kegiatan Social Responsibility. ........................... 110

Gambar 4.14 Citizen Journalism Detikcom di Kanal Pasangmata.

................................................................................................... 114

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan komunikasi selalu terjadi dalam kehidupan

sehari-hari, begitupun pada suatu organisasi atau perusahaan.

Dalam melaksanakan fungsi dan kegiatannya, public relations

berpusat pada komunikasi baik itu secara langsung dan tidak

langsung juga secara verbal dan non verbal. Perusahaan atau

organisasi menempatkan komunikasi sebagai salah satu unsur

penting dalam melaksakan kegiatan public relations.

Public relations merupakan kegiatan komunikasi yang

dilakukan dengan terencana, baik kegiatan internal maupun

eksternal sehingga dapat terjalin antara perusahaan dengan

publiknya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.1 Berfungsi

sebagai jembatan hubungan atau komunikasi antara

masyarakat dengan perusahaan dan bertugas dalam

mendapatkan perhatian dari masyarakat, menarik minat

masyarakat terhadap isi pesan yang disampaikan,

mempengaruhi masyarakat agar bertindak sesuai dengan isi

pesan yang disampaikan.2

Public relations pada perspektif Islam juga menekankan

mengenai hubungan sesama manusia yang terkandung dalam

Alquran Surat Ali Imran ayat 112.

1 Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2004), h.10

2 Morissan, Manajemen Public Relations, (Jakarta: Fajar Pratama

Mansiri, 2008), h.41

2

3

ini sejalan dengan yang diungkapkan Rosady Ruslan bahwa

public relations juga dapat mengembangkan sinergi fungsi

pemasaran, efektif dalam membangun pengenalan merek dan

pengetahuan mereka, dan mendukung bauran pemasaran.3

Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat,

bisnis Komunikasi massa melalui media online bertumbuh

cepat dan mengalami persaingan ketat, hal ini bisa dilihat

dengan menjamurnya berbagai industri media online seperti

Okezone, Kompascom, TribunNews, liputan6com, VivaNews,

dan yang baru-baru ini lahir adalah industri berita online

Kumparan. Untuk memasarkan suatu produk diperlukan merek

yang membedakan suatu produk dengan produk yang lain

sehingga strategi sangat diperlukan dalam memposisikan

merek yang bisa bertahan dalam persaingan-persaingan

industri media yang semakin kuat.4 Untuk mencapai tingkatan

kesadaran merek yang paling tinggi yaitu top of mind dan

membuat masyarakat loyal terhadap Detikcom, perlu adanya

strategi-strategi khusus yang dilakukan public relations.

Public relations berusaha secara terus menurus

membangun dan mempertahankan hubungan baik antara

organisasi dan masyarakat. Public relations mempunyai ciri-

ciri tertentu dan publik sebagai sasaran utamanya.5 Public

relations juga merupakan solusi bagi perusahaan atau lembaga

3 Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi,

(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2001), h.246 4 Mursyid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Sinar Grafika Offset,

2015), h.78

5 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi

Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h.16

4

untuk membentuk sebuah citra positif di masyarakat,

membangun opini publik, dan mampu mengelola berbagai

perbincangan di masyarakat. Dalam mengelola citra (image)

dan untuk mencapai kesadaran merek (brand awareness) serta

mendorong khalayak untuk loyal terhadap Detikcom (brand

loyalty). Public relations membutuhkan perencanaan dan

strategi untuk menjalankan misinya. Kesadaran merek (brand

awareness) adalah kemampuan pelanggan atau khalayak untuk

mengenali dan mengingat kembali sebuah merek dan

mengaitkannya dengan suatu produk tertentu.6 Brand loyalty

merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah

merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang

mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk

yang lain.7

Detikcom sebagai media daring (online) pertama di

Indonesia yang lahir pada tahun 1998, dimana saat ini tetap

menjadi situs berita online populer dan teratas. Dari situ perlu

adanya strategi public relations dalam membangun dan

mempertahankan posisi merek yang kuat. Disinilah

ketertarikan penulis pada Detikcom mengenai tantangan yang

dihadapi Detikcom dalam meningkatkan bramding.

Bagaimana strategi Public relations Detikcom dalam

6 Freddy Rangkuty, The power of brands, Teknik Mengelola Brand

Equity dan Strategi Perkembangan Merek: Analisis Kasus Dengan SPSS

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), h.39 7 Darmadi Durianto, Strategi Menaklukan Pasar, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2001), h.62

5

meningkatkan brand loyalty ditengah persaingan industri

media online di Indonesia yang terus tumbuh.

Berdasarkan pertimbangan dan latar belakang masalah

yang telah diuraikan tersebut, penulis mengambil judul

“Strategi Public Relations Detikcom Dalam Meningkatkan

Brand Loyalty”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Baasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan fokus, maka penulis

membatasi penelitian ini pada strategi yang dilakukan

Public relations Detikcom dalam meningkatkan brand

loyalty.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana

strategi Public relations Detikcom dalam meningkatkan

brand loyalty?

C. Tujuan Penelitian

Merujuk kepada batasan dan rumusan masalah di atas,

maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

strategi yang dilakukan Public relations Detikcom dalam

meningkatkan brand loyalty.

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dihasilkan dengan

adanya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis / Akademis

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat melengkapi

literatur studi tentang strategi Public relations Detikcom

bagi ilmu komunikasi terutama pada mata kuliah Public

relations. Kegiatan penelitian ini merupakan stimulus dan

kesempatan bagi penulis untuk mengeksplorasi lebih jauh

materi-materi yang didapat di bangku perkuliahan yang

kemudian diaktualisasikan dalam sebuah tulisan ilmiah.

Besar harapan penulis penelitian ini dapat menambah

wawasan serta pengetahuan mengenai strategi Public

relations dalam meningkatkan brand loyalty

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi kerja Public relations mengenai strategi Public

relations dalam meningkatkan brand loyaty perusahaan dan

dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Industri media

lain.

E. Tinjauan Pustaka

Yang memberikan inspirasi dan mendasari dilakukannya

penelitian, maka pustaka yang memberikan inspirasi penulis

untuk melakukan penelitian ini yaitu skripsi yang berjudul

“stategi Marketing Public Relations Cifitin Multifinance

Dalam Meningkatkan Brand Awareness” oleh Bill Testyar

7

Nursallam. Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penelitiannya merumuskan teori marketing public

relations komunikasi persuasif Product Promotion, Publicity,

Lobbying, Charity Fund Raising, Special Event Management,

dan melalui pendekatan AIDDA (Attention, Interest, Desire,

Decision, Action). Dengan pendekatan komunikasi persuasif

dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen dalam upaya

meningkatkan brand awareness

Kemudian Skripsi yang berjudul “Strategi Public

Relations PT.Tunas Bola Dalam Membangun Citra

Perusahaan” oleh Bianda Ludwianto Mahasiswa Komunikasi

dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Dalam penelitiannya menjabarkan konsep perencanaan

komunikasi pemasaran Integrated Marketing Communications

(IMC) dengan strategi Public relations purchaings,

pressure/power, persuasif dan patronage dan melalui

komunikasi massa media sosial Facebook dan Twitter.

Kemudian Skripsi yang berjudul “Stategi Komunikasi

PT.Kaha Event Management Dalam Mempertahankan

Loyalitas Pelanggan” oleh Pambayun Menur Seta Mahasiswa

Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

8

Dalam penelitiannya menjabarkan teori strategi Fred R

David yaitu tahapan rencana, implementasi dan evaluasi. Pada

penelelitiannya, untuk mempertahankan loyalitas pelanggan

dengan cara memperbaiki kinerja internal, meraih pelanggan,

mempertahankan ritensi dengan pelanggan.

F. Metedologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma disebut juga sebagai perspektif, seperti

yang diungkapkan oleh Becker bahwa perspektif

merupakan seperangkat gagasan yang melukiskan karakter

situasi yang memungkinkan pengambilan tindakan, suatu

spesifikasi jenis-jenis tindakan yang layak dan masuk akal

dilakukan oleh seseorang sekaligus standar nilai yang

memungkinkan orang dapat dinilai.8

Peneliti menggunakan paradigma kontruktivisme

untuk mengatuhi strategi yang dilakukan Public relations

dalam meningkatkan brand loyalty. Paradigma ini pada

dasarnya memandang ilmu sosial sebagai analisis terhadap

socially meaningful action melalui pengamatan langsung

dan rinci terhadap objek penelitian.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif. Penelitian ini bermaksud memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

8 Rachmat Krisyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:

Kencana, 2006) h.50.

9

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan metode alamiah.9

Sedangkan tipe yang digunakan adalalah analisis deskriptif.

Tipe penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara

sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-

sifat objek tertentu.10

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Studi

kasus adalah salah satu metode penelitian pada ilmu-ilmu

sosial. Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila

pokok pernyataan suatu penelitian berkenaan dengan

“How” dan “Why”.11

Dalam studi kasus peneliti berupaya

menelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek yang

diteliti. Mereka sering menggunakan berbagai macam

metode seperti wawancara, pengamatan, penelaahan

dokumen (hasil survey) dan data apapun untuk

menguraikan suatu kasus secara terperinci.12

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Public relations

9

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi)

(Bandung: Remaja Rosdakaryat, 2007), hal.6. 10

Rachmat Krisyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:

Kencana, 2006) h.69. 11

Robert K Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2005),hal.1. 12

Deddy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung:

Rosdakarya, 2006), hal.201

10

Detikcom terdiri dari Marketing Communications

(Marcom), dan Engagement. Kemudian objek

penelitiannya adalah strategi Public relations Detikcom

dalam meningkatkan brand loyalty.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian dari maret 2018.

Tempat di Kantor Detikcom Gedung Trans media lantai 8

dan 9 Jl. Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta

Selatan

6. Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini tentunya berpatokan pada kebutuhan analisa.

Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah:

a. Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan

data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian,

data-data penelitian ini dapat diamati oleh peneliti.

Dalam arti bahwa data tersebut dapat dihimpun melalui

pengamatan peneliti melalui penggunaan panca indera.

Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan

pengamatan langsung terhadap program kerja dan

strategi Public relations Detikcom dalam meningkatkan

brand loyalty.

b. Wawancara

Metode wawancara adalah sebuah proses

memperoleh sebuah keterangan untuk tujuan penelitian

11

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka secara

langsung antara pewawancara dengan informan atau

narasumber, dengan atau tanpa menggunakan pedoman

(guide) wawancara.13

Dalam hal ini peneliti akan melakukan tanya jawab

langsung dengan public relations di Detikcom,

wawancara yang digunakan adalah wawancara

berstruktur dan tidak berstruktur.14

Hal ini bertujuan

memberikan kebebasan kepada narasumber dalam

menjawab pertanyaan namun tetap terarah pada

permasalahan yang diteliti.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu instrumen

pengumpulan data yang sering digunakan dalam

berbagai metode pengumpulan data. Dokumentasi

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

dan wawancara. Hasil penelitian akan lebih dipercaya

jika sertai dengan dokumentasi. Tujuannya untuk

mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan

interpretasi data.

7. Teknik Analisis Data

Penelitian mulai memilih dan menyusun data yang

telah terkumpul pada saat pengumpulan data. Tekniknya

dengan cara mendiskripsikan data yang diperoleh, yaitu

13

Burhalan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada

Media Group, 2005), hal.126. 14

Rusdin Pohalan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta:

Lanarka, 2007), hal. 58.

12

dari hasil observasi dan wawancara. Data-data tersebut

peneliti deskripsikan dengan membuat pola-pola dan

mencari hubungan antara dua kategori atau lebih.

Pendeskripsian mengikuti metode analisis kasus yang

kemudian dituangkan pada bab IV.

8. Pedoman Penulisan

Penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, tesis, dan disertasi)

yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

Development and Assurance) Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

G. Sistematika Penulisan

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang

masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan

sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menguraikan konsep dan teori yang

mendasari dan berkaitan dengan masalah penelitian yang

digunakan sebagai kerangka kerja untuk memudahkan

pemahaman dan pemecahan terhadap masalah yang ada.

Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu kerangka

konsep public relations hubungan dengan pelanggan

(customer relations), yaitu mendukung pembinaan dan

13

pemeliharaan jalur bersama antara perusahaan dengan publik

mengenai komunikasi, pengertian, dan kerja sama. Teori

strategi marketing komunikasi yaitu pull, push, dan profile

strategies Chriss Fill. Kemudian teori bauran public relations

P.E.N.C.I.L.S (Publications , Event, News, Community

Involvement, Inform or Image, Lobbying and negotiation,

Social responsibility).

BAB III: GAMBARAN UMUM

Pada bab ini memaparkan mengenai gambaran umum

Detikcom. Memuat tentang sejarah Detikcom, logo Detikcom,

struktur organisasi Detikcom, Kanal-kanal berita Detikcom,

penghargaan Detikcom, Statistik Pengunjung Detikcom.

Public relations di Detikcom.

BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis menguraikan hasil observasi yang

telah diperoleh, mulai dari data-data, kemudian hasil

wawancara, setelah itu dianalisis dari sumber-sumber yang

telah diperoleh lalu mengaplikasikan teori dengan hasil yang

didapat selama penelitian.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini berisikan mengenai kesimpulan dari hasil

penelitian dan saran penulis yang didapati dalam penelitian ini.

Penulis menyajikan daftar pustaka yang menjadi referensi

dalam penulisan skripsi ini dan lampiran-lampiran yang

terkait.

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Public relations

1. Definisi dan Ruang Lingkup Public Relations

Kegiatan public relations adalah kegiatan

komunikasi, kegiatan public relations mempunyai ciri-ciri

tertentu dan publik sebagai sasaran utamanya. Ciri yang

hakiki dari komunikasi public relations adalah bersifat

timbal balik. Public relations merupakan satu bidang ilmu

komunikasi praktis, yaitu penerapan ilmu pada suatu

organisasi usaha atau perusahaan yang melaksanakan

fungsi menajemen untuk mencapai tujuan tertenu.15

Menurut International Public Relations Association atau

IPRA, definisi public relations adalah fungsi manajemen

yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan

jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai

komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama,

melibatkan manajemen dalam permasalahan dan persoalan,

membantu manajemen memberikan penerangan dan

tanggapan dalam hubungan opini publik, menetapkan dan

menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani

kepentingan umum, menopang manajemen dalam

mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,

bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam

15

Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi

Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h.16

15

membantu kecenderungan, dan menggunakan penelitian

serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana

utamanya.16

Terdapat berbagai definisi dari beberapa para ahli

mengenai public relations. Menurut John Martson, public

relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap

publik, mengidentifikasi kebijakan dan tata cara sebuah

organisasi demi kepentingan publik, dan melaksanakan

program kegiatan dan komunikasi untuk meraih pengertian

umum dan dukungan publik.17

Cyrill E. Plattes

menyebutkan bahwa public relations merupakan tanggung

jawab dan fungsi manajemen yang bertugas menganalisa

interest public dan menetapkan sikap publik, menentukan

dan menerjemahkan perusahaan atau organisasi serta

merumuskan program aksi untuk menciptakan penerimaan

dan good will masyarakat terhadap perusahaan atau

organisasi.18

Dua ahli komunikasi Melvin L. Defleur dan

Everette mendifinisikan public relations merupakan upaya

terencana guna mempengaruhi opini publik melalui

karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab

yang didasarkan pada komunikasi dua arah dan memuaskan

16

Rosady Ruslan. Manajemen Public relations dan Media

Komunikasi:Konsep dan Aplikasinya (rev.ed.Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2014), h.16 17

Onong Uchana Effendy, Human Relations dan Public relations (Edisi

8, Bandung: Mandar Maju, 1993), h.116 18

Djafar Asegaf, Humas Dalam Praktek, cetakan kedua (Jakarta, Ghalia

Indonesia, 1987), h.12

16

kedua belah pihak.19

Cultip, Center & Broom menyatakan

bahwa ada beberapa kesamaan dari semua definisi public

relations yang ada, yaitu (1) Melaksanakan program

terencana dan berkelanjutan sebagai bagian dari

manajemen. (2) Menangani hubungan antarorganisasi dan

masyarakatnya. (3) Memantau kesadaran, pendapat, sikap,

dan perilaku di dalam dan di luar organisasi. (4)

Menganilisa dampak kebijaksanaan, prosedur, dan tindakan

terhadap masyarakat. (5) Menyesuaikan kebijaksanaan,

prosedur, dan tindakan yang diketahui bertentangan dengan

kepentingan masyarakat dan kelangsungan hidup

organisasi. (6) Memberi anjuran kepada manajemen perihal

pembentukan kebijaksanaan, prosedur, dan tindakan baru

yang saling menguntungkan organisasi dan masyarakatnya.

(7) Membentuk dan mengelola komunikasi dua arah antara

organisasi dan masyarakatnya. (8) Menghasilkan perubahan

khusus dalam hal kesadaran, pendapat, sikap, dan perilaku

di dalam dan di luar organisasi. (9) Menghasilkan hubungan

yang baru dan atau terpelihara antara organisasi dan

masyarakatnya.20

Kesimpulan public relations dari beberapa para ahli

di atas, dapat disimpulkan bahwa public relations adalah

fungsi manajemen untuk membangun dan menjaga citra

positif dengan cara menjalin hubungan timbal balik dengan

19

Yosal Irantara, Community Relations: Konsep dan Aplikasinya,

(Bandung: Simbiosa Rekatama, 2004), h.5 20

Firsan Nova, Crisis Public relations (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2001), h.45-46

17

publiknya. Public relations secara keseluruhan upaya yang

dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam

rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will)

dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan

segenap khalayaknya.21

Ruang lingkup public relations dibagi berdasarkan

jenis organisasi yang pada garis besarnya adalah public

relations pemerintah, public relations perusahaan, dan

public relations internasional. 22

a. Public relations pemerintah

Lembaga-lembaga pemerintah pusat sampai tingkat

daerah dilengkapi dengan bagian public relations

untuk mengelola informasi dan opini publik. Dalam

buku Practical Public Relations milik Sam Black, ia

membagi humas menjadi dua bagian yaitu, humas

pemerintah pusat (center government) dan humas

pemerintah daerah (local goverment). Public

relations (1) Pemerintah Pusat Bertempat di

departemen/badan yang termasuk dalam bagian

pemerintahan pusat. Tugasnya menyebarkan

informasi mengenai kebijakan, perencanaan dan

hasil yang telah dicapai secara teratur. Memberikan

pendidikan kepada publik mengenai perundang-

undangan, peraturan, dan hal lain yang bersangkutan

21

Frank Jefkins, Public Relations (Edisi 5, Jakarta: Erlangga, 2002), h.9. 22

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 (Jakarta:

Gramedia Publishing, 2011), h.54-59

18

dengan kehidupan publik sehari-hari. Menasehati

pimpinan departemen mengenai hubungan dengan

reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijakan

yang dijalankan. (2) Public relations pemerintah

Daerah tugasnya sama dengan humas pemerintah

pusat, bedanya hanya pada ruang lingkup serta cara

dan teknik pelaksanaannya saja.

b. Public relations Perusahaan

Arti perusahaan disini adalah organisasi yang

manajemennya tertuju pada perolehan keuntungan,

baik yang berbentuk bussines, company firm,

agency, dan lain-lain. Dalam public relations

perusahaan juga dapat dilihat hubungan public

relations dengan aspek pendukungnya, yakni (1)

hubungan public relations dengan karyawan. Public

relations bertugas mengkomunikasikan apa yang

menjadi visi perusahaan kepada karyawan, memberi

pemahaman bagaimana mereka bekerja dan apa

yang harus dicapai. Public relations juga memberi

pengertian kepada para pemimpin perusahaan

bersama manajemen terhadap kepentingan

karyawan, seperti tingkat kesejahteraan mereka.

Selain itu, karyawan akan semakin termotivasi jika

diberi reward (penghargaan/hadiah) atas

prestasinya. (2) hubungan dengan pemegang saham

(stockholder relations), pada perusahaan tertentu

yang sudah di kenal, tugas public relations jadi

19

bertambah, yaitu membina hubungan baik antara

pemegang saham dengan jajaran direksi selaku

pelaksana kebijakan. Penyatuan stockholder dengan

direksi adalah penting karena laju perkembangan

perusahaan bergantung pada hal ini. (3) hubungan

dengan pelanggan (costumer relations), hubungan

yang dibina dengan pelanggan adalah dengan

mempromosikan produk kepada mereka dengan cara

publikasi, event, berita, pendekatan komunikasi

konsumen, mencitrakan, dan program yang

menyangkut social responsibility. Dan hal penting

lainnya adalah mendengar keluhan konsumen akan

kualitas produk. Kemudian hubungan dengan

komunitas khalayak sekitar (4) community

relations), perusahaan yang memiliki target market

tertentu harus melakukan hubungan baik dengan

konsumen yang sudah terbentuk dalam sebuah

komunitas. Ini dilakukan agar perusahaan

mempunyai pelanggan tetap melalui komunitas yang

ikut membantu penjualan produk secara langsung

kepada anggotanya. (5) Hubungan dengan

pemerintah (government relations) Hubungan baik

dengan pemerintah dapat membantu perusahaan

untuk mengkomunikasikan apa yang dihadapi oleh

kalangan pengusaha. (6) .Hubungan dengan pers

(pers relations) Hubungan baik dengan pers sangat

membantu untuk memberikan citra positif suatu

20

perusahaan kepada publik, serta menjaga bahkan

menghindari adanya citra buruk pada perusahaan

dari pers itu sendir

c. Public relations Internasional

Ada tiga unsur yang paling dominan dalam

perkembangan humas internasional, yaitu:

Pemerintah yang mapan dan demokratis. Sistem

ekonomi yang memungkinkan dikembangkan

perusahaan pribadi dan digalakannya persaingan

disegala lapangan yang menuntut kerja keras. Media

yang besar dan merdeka, yang memperoleh

pengawasan pemerintah secara minimal.

2. Tujuan dan Fungsi Public Relations

Tujuan dari public relations adalah untuk

menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang

baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan

kondisi-kondisi dari publik yang bersangkutan dan

memperbaiki citra yang menurun atau rusak. Dengan

dimikian ada empat hal prinsip dari tujuan public relations

yakni. Menciptakan citra yang baik, memelihara citra yang

baik, meningkatkan citra yang baik, memperbaiki citra jika

citra organisasi kita menurun atau rusak.23

Menurut Rosady

Ruslan, tujuan public relations adalah untuk menumbuhkan

citra perusahaan yang postitif untuk publik eksternal atau

23

Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relaions,(Bandung: Pusat

penerbitan Universitas P2U,2007), h.42-43

21

masyarakat dan konsumen, mendorong tercapainya saling

pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan,

mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public

relations, efektif dalam membangun pengenalan merek dan

pengetahuan mereka, mendukung bauran pemasaran.24

Public relations dapat menerapkan komunikasi dua

arah timbal balik, dimana organisasi dan publiknya

berupaya untuk mengadaptasi dirinya untuk kepentingan

bersama. Terbuka untuk proses komunikasi, negosiasi, dan

pertukaran informasi sehingga terjalin relasi jangka

Panjang.

Kemudian Fungsi Public Relations. Public relations

memiliki fungsi yang dikutip dari beberapa para ahli.

Edwin Emery menegaskan bahwa fungsi public relations

adalah menciptakan opini publik yang menguntungkan

perusahaan atau organisasi maupun lembaga pemerintah.

Untuk mencapai tujuan atau sasaran tersebut, perlu

diupayakan hubungan harmonis antara public relaions dan

lingkungannya.25

Sedangkan Betrand R Canfield dalam

bukunya Public relations Principles and Problems

mengemukakan tiga fungsi public relations yaitu Berfungsi

untuk mengabdi kepada kepentingan publik. Memelihara

24

Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi,

(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2001), h.246 25

Edwin emery, Introductions to Mass Communications, (Edisi 9,

New York: Happerow, 1998), h.382

22

komunikasi yang baik. Menitikberatan moral dan tingkah

laku yang baik. 26

Dalam membantu organisasi dan publiknya agar

saling bekerja sama dengan baik, ada empat fungsi utama

public relations, yaitu:27

(1) Bertindak sebagai

communicator atau penghubung antara organisasi

perusahaan yang berlangsung secara dua arah (two way

traffic reciprocal communications). (2) Membina hubungan

(relationship) yang positif dengan pihak publik, baik publik

internal maupun eksternal. Menciptakan rasa saling percaya

(mutually understanding) dan memperoleh manfaat

bersama (mutually symbiosis) antara organisasi atau

lembaga perusahaan dengan publiknya. (3) Peranan back up

management, yaitu sebagai pendukung dalam fungsi

manajemen organisasi perusahaan melalui proses tahapan

yang disebut dengan POAC. POAC merupakan singkatan

dari planning (perencanaan), organizing

(pengorganisasian), actuating (penggiatan), dan controlling

(pengawasan). (4) Membentuk corporate image, artinya PR

berusaha menciptakan citra bagi organisasi/lembaga seperti

meningkatkan kesadaran, pengertian dan pemahaman

tentang aktivitas perusahaan, membentuk sikap yang

menyenangkan (favoritiable), itikad baik (goodwill),

toleransi (tolerance), saling pengertian (mutual

26

Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public relations

dalam Managenent (Bandung: Mandar Maju, 1989), h.137 27

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 (Depok:

Gramata Piblishing, 2011), h.51-52

23

understand), saling percaya (mutual confidence), saling

menghargai (mutual appreciation) dan citra baik (good

image).

Dari beberapa fungsi di atas dapat disimpulkan fungsi

public relations secara universal adalah untuk

menyampaikan kebijaksanaan manajemen pada publik dan

menyampaikan opini publik pada manajemen.28

Fungsi

public relations mendukung manajemen dalam

menciptakan citra yang positif kepada publik.

3. Public Relations di Perusahaan

Pada ruang lingkup perusahaan. Public Relation

dalam meningkatkan brand loyalty dapat dilihat dari

berbagai tugas dan fungsi public relation dalam

perusahaan. Menurut Public Relations Society of America

(PRSA), ada kompenan dasar dalam public relations

Perusahaan antara lain

a. Conseling (menasihati). Public relations bagi

perusahaan juga merupakan salah satu konseling yang

dapat memberikan dan menyediakan berbagai saran

kepada pihak internal manajemen yang berhubungan

dengan berbagai kebijakan, relasi, kebijakan relasi

dan komunikasi antara perusahaan dengan publik.

b. Research. Sebagai salah satu bagian perusahaan yang

bersinggungan langsung dengan publik, fungsi Public

28

Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relaions,(Bandung: Pusat

penerbitan Universitas P2U,2007), h.49-51

24

Relation juga merupakan sebuah tim riset perilaku

public. Data-data hasil riset ini dapat digunakan untuk

merancang strategi public relation dalam rangka

membangun rasa saling percaya antara perusahaan

dengan publik, mempengaruhi dan menyakinkan

publik tentang pentingnya perusahaan bagi mereka,

c. Media Relations (hubungan media). Berkomunikasi

dengan publik yang luas tentu membutuhkan media

massa yang bisa digunakan untuk mengutarakan

pendapat. Sehubungan dengan hal tersebut, Public

relations dapat berfungsi sebagai bagian perusahaan

yang melakukan berbagai kerja sama dengan semua

media untuk kepentingan perusahaan.

d. Publicity (publisitas). Melalui berbagai media massa

yang telah menjadi partner dalam bekerja, public

relations dapat melakukan publisitas atau merespon

ketertarikan publik terhadap perusahaan. Tujuan dari

publisitas ini adalah untuk menyampaikan berbagai

pesan terencana untuk meningkatkan ketertarikan

publik pada perusahaan.

e. Employee / Member Relations (Hubungan karyawan

atau anggota). Membangun relasi yang baik tak hanya

dilakukan dengan publik diluar perusahaan, untuk

internal perusahaan Public Relations juga dapat

berfungsi sebagai agen yang menginformasikan dan

memotivasi karyawan serta memberikan respon

25

terhadap setiap masalah perusahaan dengan

karyawannya.

f. Public Affairs (urusan publik). Public Affairs

merupakan fungsi public relations dalam perusahaan

yang terkait dengan bagaimana membangun

keterlibatan secara aktif (melobi) dengan pemerintah

dalam berbagai kebijakan publik. Melobi sendiri

menurut Kotler adalah kegiatan yang berhubungan

dengan legislator dan pejabat pemerintah dalam

mempromosikan atau menolak undang-undang atau

peraturan.

g. Issues Management (Mengelola Isu). Mengelola isu

yang berkembang di masyarakat terkait dengan

perusahaan, merupakan fungsi seorang public

relations. Dalam fungsinya tersebut public relations

melakukan identifikasi dan evaluasi atas berbagai isu

yang sekiranya akan berdampak terhadap perusahaan.

h. Financial Relations (hubungan keuangan). Para

penanam modal bagi perusahaan merupakan sebuah

aset besar yang perlu dipertahankan, untuk itulah

Public Relations memiliki peran penting dalam

menjaga dan menciptakan kepercayaan mereka

melalui berbagai cara.

i. Industrial Relations (hubungan dengan

organisasi/lembaga). Fungsi Public relations untuk

menjaga hubungan dengan organisasi atau lembaga-

lembaga lain yang berhubungan dengan aktifitas

26

organisasi. Hal ini bisa diwujudkan dengan

bergabung dengan asosiasi usaha yang berhubungan

dengan jalur organisasi.

j. Development/FundRaising

(pengembangan/penggalangan dana). Fungsi Public

relations dalam menciptakan kebutuhan dan

mendorong publik untuk mendukung organisasi

terutama melalui kontribusi financial.

k. Multicultural Relations/Workplace Diversity

(hubungan multikultural/keragaman tempat kerja).

Perusahaan selain berdiri sebagai lembaga komersial,

tentu juga berdiri sebagai lembaga yang harus

tanggap terhadap lingkungannya. Untuk itulah public

relations bagi perusahaan juga memiliki fungsi dalam

menjalin hubungan dengan individu-individu dari

berbagai kelompok golongan dan budaya.

l. Special Events (acara khusus). Acara-acara khusus

bisa diselenggarakan dalam rangka mencuri perhatian

publik yang lebih luas agar mereka memiliki

ketertarikan pada produk ataupun perusahaan. Dalam

hal ini praktisi public relations dapat membuat

agenda acara yang tentu disesuaikan dengan target

marketnya.

m. Marketing Communication (komunikasi pemasaran).

Fungsi public relations untuk memadukan aktifitas

pemasaran dengan mengadakan kegiatan khusus

sekaligus membangun citra publik.

27

4. Digital Public Relations

Digital Public relations adalah kegiatan kehumasan

yang dilakukan dengan sarana media berbasis internet

dalam membangun merek (brand) dan memelihara

kepercayaan (trust), pemahaman, citra perusahaan

(corporate image) kepada publik atau khalayak dan dapat

dilakukan secara one to one communication yang bersifat

interaktif. Dengan digital public relations kita dapat

melewati batas penghalang dan langsung dapat

menyampaikan pesan-pesan korporat kepada target

publik.29

Hadirnya internet memberikan dimensi baru

dalam proses komunikasi praktisi public relations, yakni

digital public relations. Menurut Duhe, seluruh pelanggan

maupun stakeholder perusahaan membutuhkan informasi

resmi yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan

sehingga keberadaan digital public relations bagi

perusahaan adalah hal yang mutlak. Keberadaan digital

public relations dapat memungkinkan perusahaan

terkoneksi langsung oleh pelanggan maupun stakeholder

perusahaan secara real time.30

Definisi digital public relations menurut Bob Julius

Onggo, adalah inisiatif Public relations yang menggunakan

29

Silih Agung Wasesa, Strategi Public relations, (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka, 2005), h.69 30

Adhianty Nurjanah dan Frizki Yulianti Nurnisya, Pemanfaatan Digital

Public Relations Dalam Sosialisasi Tagline Jogja Istimewa Humas

Pemerintah Kota Yogyakarta (UMY Yogyakarta: Jurnal Digital Public

Relations, Vol.4 No.1 2016), h.132

28

media internet sebagai sarana publisitasnya.31

Media

internet membentuk suatu trend baru dalam Public relations

yang dikenal dengan Electronic Public relations / Online

Public relations / Cyber Public relations yang berfungsi

untuk membangun reputasi dengan mengkomunikasikan

informasi dan mendengarkan permintaan pelanggan lewat

media internet untuk melakukan kegiatan public relations.

Elektronic public relations / digital public relations

dapat diartikan sebagai berikut:32

a. “E” adalah Elektronik di dalam E-PR adalah

sama halnya dengan “E” sebelum kata mail atau

commerce yang mengacu pada media elektronik

internet. Mengingat popularitas dan multifungsi

media internet, media ini dimanfaatkan pula oleh

para pelaku Public relations untuk membangun

merek (brand) dan memelihara kepercayaan

(rust).

b. “P” adalah public, “Public” di sini mengacu

bukan hanya pada public, namun pasar

konsumen. Public juga tidak hanya mengacu

pada suatu jenis pasar konsumen, namun pada

berbagai pasar atau public audience. Media

31

Bob Julius Onggo, Cyber Public relations : Strategi Membangun dan

Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online

(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), h.2 32

Bob Julius Onggo, Cyber Public relations : Strategi Membangun dan

Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online

(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), h.2

29

internet bisa memudahkan kita untuk

menjangkau mereka dengan lebih cepat atau

sebaliknya.

c. “R” adalah Relations, “Relations” merupakan

hubungan yang harus dipupuk antara pasar dan

bisnis. Itulah kunci kepercayaan pasar agar suatu

bisnis berhasil. Melalui media internet hubungan

yang sifatnya one-to-one dapat dibangun dalam

waktu yang cepat karena sifat internet yang

interaktif. Hal ini berbeda dengan publik

konvensional, dalam publik konvensional kita

harus menjangkau mereka dengan sifat one-to-

many. Itulah sebabnya internet merupakan media

yang paling ampuh dan cepat serta luas hingga

saat ini.33

Digital media merupakan bentuk konvergensi media

karena bisa mengubah interaksi yang dilakukan, dengan

begitu digital media adalah usaha yang dilakukan praktisi

public relations dengan menggunakan teknologi internet

untuk menjalin komunikasi one to many secara terencana

dan terus menerus agar terjalin kepercayaan publik.

Kegiatan public relations yang dilakukan secara Digital

tentu bersinergi dengan kegiatan Public relations yang

dilakukan secara offline. Diantara kedua kegiatan ini tentu

33

Fitri Afrilia, Proses Public relations dalam Mengelola Media

Sosial Twitter: Studi Deskriptif Pada Program Public relations,(Jurnal, Vol 2,

2015)

30

memiliki benang merah yang harus konsisten antara satu

dengan yang lain. Meskipun banyak pandangan menilai

media digital lebih memiliki kelebihan melebihi media

tradisional karena sifat internet yang bisa berinteraksi

mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi, dan yang

terpenting bisa dilakukan secara real time.

Karakteristik Digital public relations semua dapat

melewati batasan-batasan penghalang dan langsung

menyampaikan pesan-pesan langsung kepada target

publiknya. Beberapa karakteristik dari cyber Public

relations adalah:34

a. Komunikasi Konstan. Melalui internet perusahaan

bisa menjalin komunikasi dengan khalayaknya

dimanapun salama 24 jam.

b. Respon yang cepat. Internet memungkin public

relations merespon secara cepat dan semua

permasalahan serta pertanyaan dari public relations.

c. Pasar Global. Internet menutup jurang pemisah

geografis setelah public relations terhubung ke

dunia online. Public relations langsung dapat

berkomunikasi dengan pasar di mana pun dengan

biaya yang sangat minim.

34

Bob Julius Onggo, Cyber Public relations : Strategi Membangun dan

Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online

(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), h.5-6

31

d. Interakting. Melalui internet, public relations dapat

memperoleh umpan balik (feedback) dari pelanggan

atau pengunjung situs sehingga dapat mengetahui

keinginan publiknya tanpa perlu menebak-nebak.

e. Komunikasi dua arah. Komunikasi antara organisasi

dengan publik adalah tujuan utama dari cyber Public

relations / digital public relations karena aktivitas

ini akan membuat public relations membangun

hubungan yang kuat dan saling bermanfaat yang

tidak dapat dilakukan langsung oleh media offline.

f. Hemat. digital public relations dapat membantu

organisasi menjadi lebih hemat mengingat digital

public relations dapat menjangkau khalayak yang

begitu luas relatif tanpa mengeluarkan biaya seperti

biaya cetak, distribusi dan sebagainya.

Dengan memanfaatkan teknologi, public relations

melakukan aktivitasnya melalui media dan teknologi

komunikasi serta jaringan komputer yang disebut dengan

istilah digital public relations atau disebut juga cyber

public relations. Praktisi PR melakukan pekerjaan dengan

menggunakan jaringan internet sebagai media komunikasi.

Penyeberluasan informasi dan berita melalui media sosial

dan website.

5. Strategi Public Relations

Kata strategi diartikan sebagai cara, kata cara dapat

digunakan dalam banyak kondisi tetapi strategi adalah cara

32

untuk menyelesaikan suatu cara jangka panjang yang

dilakukan oleh organisasi secara besar, luas, panjang dan

menyeluruh. Menurut pakar ilmu komunikasi Onong

Uchana Effendi, Strategi adalah perencanaan dan

manajemen untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai

tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan

yang memberikan arah saja melainkan harus mampu

menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.35

Menurut

Scott M Cultip, Pemikiran strategis nantinya akan

digunakan untuk mempredisikan atau menentukan tujuan

masa depan yang diharapkan dapat menentukan kekuatan

apa yang akan membantu atau menghalangi upaya

organisasi dalam mengejar tujuan, dan merumuskan

rencana untuk mencapai keadaan yang diharapkan.36

Strategi membutuhkan keputusan manajemen puncak

dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar, selain itu

strategi juga memengaruhi perkembangan jangka panjang

perusahaan, biasanya untuk lima tahun ke depan dan

karenanya berorientasi ke masa yang akan datang. Dalam

proses penerapan strategi, tahapan-tahapan Strategi

Menurut Fred R David ada 3 yaitu: 37

a. Perumusan Strategi. Hal-hal yang termasuk dalam

perumusan strategi ialah, pengembangan tujuan

35

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori & Praktek,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.32 36

Scott Cultip, Effective Public relations, (Edisi 9 cet-3, Jakarta:

Kencana, 2009), h.352 37

Fred R David, Manajemen Strategi Konsep,

(Jakarta:Prenhallindo,2002),h.5

33

mengenai peluang dan ancaman baik eksternal maupu

internal, serta memilih strategi untuk dilaksanakan.

Pada tahap ini adalah proses perancangan dan

penyeleksian berbagai strategi yang akan dilakukan

untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Implementasi Strategi. Implementasi sering disebut

dengan tindakan strategi, karena implementasi berarti

memobilisasi untuk mengubah stategi yang

dirumusakan menjadi suatu tindakan. Kegiatan yang

termasuk dalam implementasi strategi ialah

pengembangan budaya, menciptakan struktur yang

efektif, mempersiapkan anggaran, memanfaatkan

perkembangan informasi yang masuk. Agar

tercapainya implementasi dengan baik maka

dibutuhkanya adanya kedisiplinan, motivasi dan kerja

keras.

c. Evaluasi Strategi. Evaluasi strategi merupakan proses

dimana manajer membandingkan antara hasil-hasil

yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan.

Tentunya ini menjadi tahap terakhir yang telah

dirumuskan sebelumnya.

Strategi public relations akan membantu menciptakan

reputasi perusahaan, sehingga akan mendukung tercapainya

sasaran perusahaan dalam aspek pemasaran, pangsa pasar

34

yang menjadi sasaran.38

Berikut jenis strategi public

relations Harwood Child dalam proses penyampaian pesan

diantaranya:39

a. Strategi of publicity. Melakukan kampanye untuk

penyebaran pesan (message) melalui proses

publikasi suatu berita dan melalui kerja sama

dengan berbagai media massa. Selain itu

menggunakan taktik merekayasa suatu berita akan

dapat menarik perhatian audiens, sehingga akan

menciptakan publisitas yang menguntungkan.

b. Strategy of Persuasion. Berkampanye untuk

membujuk atau menggalang khalayak melalui

teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini

publik dengan mengangkat segi emosional dari

suatu cerita, artikel atau features berlandaskan

humanity interest.

c. Strategy of Argumention. Strategi Public relations

untuk mengantisipasi berita negatif yang kurang

menguntungkan (negative news), kemudian

dibentuk berita tandingan yang mengemukakan

argumentasi yang rasional agar opini publik tetap

dalam posisi yang menguntungkan. Dalam hal ini

kemampuan Public relations komunikator yang

38

Ahmad Fuad Afdhal, Tips & Trik Public relations, ( Jakarta: PT

Grasindo, 2004), h.27 39

Rosady Ruslan. Kiat dan Strategi kampanye Public relations, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.54-55

35

handal diperlukan untuk mengemukakan suatu

fakta yang jelas dan rasional dalam mengubah

opini publik melalui berita atau statemen yang

dipublikasikan.

d. Strategy of Image. Bagaimana Public relations

menciptakan publikasi non komersial dengan

menampilkan kepedulian terhadap lingkungan dan

sosial (humanity relation and social marketing)

yang menguntungkan citra bagi lembaga atau

organisasi secara keseluruhan (corporate image).

Public relations dan proses komunikasi terdapat

hubungan yang erat diantara keduanya dalam mencapai

suatu tujuan. Ada 3 strategi marketing communications

dalam hubungan public relations dan proses komunikasi

menurut Chris Fill pada buku yang berjudul Marketing

Communications yaitu:40

a. Pull Strategy. Tahap ini merupakan proses

penyampaian pesan dari perusahaan yang diarahkan

langsung pada end-user customer atau target

konsumen akhir. Hal tersebut bertujuan untuk

menghasilkan peningkatan tingkat kesadaran dan

difokuskan untuk meraih pelanggan atau khalayak.

b. Push Strategy. Strategi ini berbicara tentang apa yang

diberikan oleh perusahaan. Strategi komunikasi ini

40

Chris Fill, Marketing Communications, (Edisi 4, Europe: Prentice Hall,

2005), h.331.

36

memfokuskan untuk terwujudnya kekuatan untuk

mendorong kesetiaan dan kemampuan sumber daya

internal.

c. Profile Strategy. Strategi ini menganggap sejauh

mana perusahaan membutuhkan komunikasi dengan

pelanggan. Untuk mempertahan image (citra)

perusahaan, strategi komunikasi ini menjaga

hubungan dengan relasi dan pelanggan.

Strategi komunikasi didesain terutama untuk

membangun reputasi perusahaan atau institusi. Salah satu

pendekatan yang dipakai adalah penciptaan opini publik

yang positif.41

Menurut Ahmad S. Adnanputra, Strategi

public relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk

ditempuh guna mencapai tujuan Public relations dalam

kerangka atau rencana public relations (public relations

plan).42

Konsep pendekatan public relations dalam

menjalankan tanggung jawab dan fungsinya untuk

menciptakan iklim yang kondusif antara perusahaan

dengan publiknya untuk tujuan bersama ada 5 yaitu:43

a. Pendekatan kemasyarakatan

41

Ahmad Fuad Afdhal, Tips & Trik Public relations, ( Jakarta: PT

Grasindo, 2004), h.29 42

Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi,

(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2001), h.115 43

Rosady Ruslan. Manajemen Public relations dan Media

Komunikasi:Konsep dan Aplikasinya, (rev.ed, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2014), h.148-149

37

Melalui pelaksanaan program public relations yang

dilakukan dengan program kemasyarakatan

(sociologi approach), melalui mekanisme sosial

kultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat

dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam

pada setiap berita atau surat pembaca dan lain

sebagainya yang dimuat di berbagai media massa.

Artinya pihak public relations mutlak bersikap atau

berkemampuan untuk mendengar (listening), dan

bukan hanya sekedar mendengar (hear) mengenai

aspirasi yang ada di dalam masyarakat, baik

mengenai etika, moral maupun nilai-nilai

kemasyarakatan yang dianut.

b. Pendekatan persuasif dan edukatif

Fungsi public relations adalah menciptakan

komunikasi dua arah (timbal balik) dengan

menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak

publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan

penerangan, maupun dengan menggunakan

pendekatan persuasif, agar tercipta saling

pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan

sebagainya.

c. Pendekatan tanggung jawab sosial public relations

Menumbukan sikap tanggung jawab sosial bahwa

tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut

bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan

38

sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), namun

untuk memperoleh keuntungan bersama.

d. Pendekatan kerjasama

Berupaya membina hubungan yang harmonis antara

organisasi dengan berbagai kalangan, baik

hubungan kedalam (internal relations) maupun

hubungan keluar (eksternal relations) untuk

meningkatkan kerjasama. Public relations

berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang

diwakilkannya agar diterima atau mendapat

dukungan dari masyarakat (publik sasarannya). Hal

ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan

hubungan baik dengan publiknya (community

relations), dan untuk memperoleh opini publik serta

perubahan sikap yang positif bagi kedua belah

pihak.

e. Pendekatan koordinatif dan integrative

Untuk memperluas peranan public relations di

masyarakat, maka fungsi humas dalam arti sempit

hanya mewakili lembaga atau institusinya. Tetapi

peranannya yang lebih luas adalah berpartisipasi

dalam menunjang program pembangunan nasional,

dan mewujudkan ketahanan nasional di bidang

politik, ekonomi, sosial budaya (Poleksosbud) dan

Hamkamnas.

Komunikasi di atas bertujuan untuk membangun

hubungan yang baik dengan publik. Komunikasi yang

39

dilakukan adalah pemberlakuan publisitas, menciptakan

dan mengelola citra positif perusahaan, mengelola kegiatan-

kegiatan perusahaan, menangani isu-isu negatif dan

meningkatkan kesadaran (awareness) pada publik. Selain

itu untuk mengubah sikap, misalnya mengubah sikap dari

anti menjadi metral dan dari netral menjadi mendukung

terhadap tindakan yang dilakukan organisasi atau

perusahaan.44

Dalam mengembangkan strategi public

relations jangka panjang perlu memperhitungkan reputasi

perusahaan saat ini, yang harus dianalisa melalui suatu riset

yang terstruktur. Pengguna riset eksternal yang terstruktur

biasanya akan membantu meminimalkan reaksi emosional

dalam proses penilaian.45

6. Teori bauran Public Relations P.E.N.C.I.L.S Strategy

Thomas L. Harris

Bauran public relations adalah konsep penggabungan

saluran komunikasi perusahaan atau lembaga untuk tujuan

penyampaian pesan kepada publik eksternal agar tercapai

hubungan komunikasi yang baik dan menguntungkan

perusahaan atau lembaga. dijabarkan secara rinci dalam

44

Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan

Praktik Public Relations di Era cyber, (Jakarta: Gramedia Publishing, 2011),

h.155 45

Mike Beard, Departemen Public relations, (Edisi 2, Jakarta: Erlangga,

2001), h.54

40

kolerasi komponen utama peranan public relations sebagai

berikut:46

a. Publications (Publikasi dan publisitas) adalah

menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan

informasi melalui berbagai media tentang aktivitas

atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas

untuk diketahui oleh publik. Setelah itu,

menghasilkan publisitas untuk memperoleh

tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat.

b. Event (Penyusunan program acara), merancang acara

tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus

(special event) yang dipilih dalam jangka waktu,

tempat, dan objek tertentu yang khusus sifatnya untuk

mempengaruhi opini publik. Biasanya event tersebut

ada beberapa jenis, diantaranya: (1) Calender event,

yang rutin (regular event) yang dilaksanakan pada

bulan tertentu sepanjang tahun. (2) Special events,

yaitu event yang bersifat khusus, dan yang

dilaksanakan pada momen tertentu diluar acara rutin

dari program kerja public relations. (3) Moment

event, yaitu event atau acara yang bersifat momental,

atau lebih khusus lagi.

c. News (Menciptakan berita), Berupaya menciptakan

berita melalui pers realease, news letter dan bulletin,

dan lain-lain. Public Relations Officer (PRO), mau

46

Rosady Ruslan,Manajemen Public Relations & Media Komunikasi,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008),h.13-15

41

tidak mau harus mempunyai kemampuan untuk

menulis, karena sebagian besar tugasnya untuk tulis-

menulis (PR writing), khususnya dalam menciptakan

publisitas.

d. Community involvement adalah mengadakan kontak

sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk

menjaga hubungan baik (community relations and

humanity relations) dengan pihak organisasi atau

lembaga yang diwakilinya.

e. Inform or image yaitu memberitahukan sesuatu

kepada publik atau menarik perhatian, sehingga

diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra

positif dari suatu proses “nothing” diupayakan

menjadi “something”. Dari yang tidak tahu menjadi

tahu, setelah tahu menjadi suka, dan kemudian

diharapkan timbul sesuatu (something) yaitu berupa

citra.

f. Lobbying and negotiation, yaitu kemmapuan melobi

dan negosiasi yang sangat diperlukan bagi seorang

Public Relations Officer (PRO) agar semua terencana,

ide atau gagasan kegiatan suatu lembaga atau

organisasi sebelum dimasyarakat perlu diadakan

pendekatan untuk mencapai kesepakatan (deal) atau

memperoleh dukungan dari individu dan lembaga

yang berpengaruh sehingga timbul saling

menguntungkan (win-win solution).

42

g. Social Responsibility yaitu aspek tanggung jawab

sosial sebuah perusahaan dan tidak hanya memikirkan

keuntungan materi bagi lembaga atau organisasi serta

tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian

kepada masyarakat untuk mencapai sukses dalam

memperoleh simpati atau empati dari khalayak-

khalayaknya.

B. Media Sosial

1. Definisi Media Sosial

Media sosial adalah medium di internet yang

memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya

maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi

dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara

virtual.47

Definisi media menurut Association of Education

and Communication Technology (AECT) adalah segala

bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan

pesan atau informasi.48

Media sosial seperti Facebook,

Twitter, Youtube, Flickr dan lain-lain adalah keniscayaan

sejarah yang telah membawa perubahan dalam proses

komunikasi manusia. Proses komunikasi yang selama ini

dilakukan hanya melalui komunikasi tatap muka,

komunikasi kelompok, komunikasi massa, berubah total

dengan perkembangan teknologi dewasa ini, khususnya

47

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi Budaya dan

Sosioteknologi (cet ke 3, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.11 48

M.Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), h.1

43

internet. Perubahan tersebut akan membawa konsekuensi-

konsekuensi proses komunikasi. Proses komunikasi yang

terjadi membawa konsekuensi di tingkat individu,

organisasi dan kelembagaan.49

Berikut ini adalah definisi

media sosial dari beberapa para ahli:50

a. Menurut Mandiberg, media sosial adalah media yang

mewadahi kerja sama diantara pengguna yang

menghasilkan konten (user generated content).

b. Menurut Shirky, media sosial dan perangkat lunak

sosial merupakan alat untuk meningkatkan

kemampuan pengguna untuk berbagi (to share),

bekerja sama (to co-operate) di antara pengguna dan

melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya

berada di luar kerangka institusional maupun

organisasi.

c. Boyd menjelaskan media sosial sebagai kumpulan

perangkat lunak yang memungkinkan individu

maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi,

berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling

berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki

kekuatan pada user-generated content (UCG) di mana

konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor

sebagaimana di institusi media massa.

49

Nurudin, Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses

Komunikasi, (Jurnal Komunikator, Vol 5, 2010), h.83 50

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi Budaya dan

Sosioteknologi (cet ke 3, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.11

44

d. Menurut Van Dijk, media sosial adalah platform

media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna

yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas

maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat

dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang

menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus

sebagai sebuah ikatan sosial.

e. Meike dan Young mengartikan kata media sosial

sebagai konvergensi antara komunikasi personal

dalam arti saling berbagi di antara individu (to be

shared one-to-one) dan media publik untuk berbagi

kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa media sosial adalah media yang memungkinkan

penggunanya untuk saling melakukan aktivitas sosial

seperti berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi

dengan pengguna lain secara virtual melalui jaringan

internet.

2. Karakteristik dan Jenis-jenis Media Sosial

Ada ciri khusus yang hanya dimiliki oleh media sosial

dibanding media lainnya. Salah satunya adalah media sosial

beranjak dari pemahaman bagaimana media tersebut

digunakan sebagai sarana sosial di dunia virtual. Adapun

karakteristik media sosial, yaitu: 51

51

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi Budaya dan

Sosioteknologi (cet ke 3 Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.16-33

45

a. Jaringan (Network) Antarpengguna

Media sosial memiliki karakter jaringan sosial.

Media sosial terbangun dari struktur sosial yang

terbentuk di dalam jaringan atau internet. Jaringan

yang terbentuk antarpengguna merupakan jaringan

yang secara teknologi dimediasi oleh perangkat

teknologi, seperti komputer, telepon genggam atau

tablet. Karakter media sosial adalah membentuk

jaringan di antara penggunanya. Tidak peduli

apakah di dunia nyata (offline) antarpengguna itu

saling kenal atau tidak, namun kehadiran media

sosial memberikan medium bagi pengguna untuk

terhubung secara mekanisme teknologi.

b. Informasi

Informasi menjadi entitas yang penting dari media

sosial. Sebab tidak seperti media-media lainnya di

internet, pengguna media sosial mengkreasikan

representasi identitasnya, memproduksi konten,

dan melakukan interaksi berdasarkan informasi.

Bahkan informasi menjadi semacam komoditas. Di

media sosial, informasi menjadi komoditas yang

dikonsumsi oleh pengguna. Komoditas tersebut

pada dasarnya merupakan komoditas yang

diproduksi dan didistribusikan antarpengguna itu

sendiri. Dari kegiatan konsumsi inilah pengguna

dan pengguna lain membentuk sebuah jaringan

yang pada akhirnya secara sadar atau tidak

46

bermuara pada isntitusi masyarakat berjejaring

(network society).

c. Arsip

Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah

karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah

tersimpan dan bisa menjadi akses kapan pun dan

melalui perangkat apapun. Setiap informasi apa

pun yang diunggah di Facebook sebagai contoh,

informasi itu tidak hilang begitu saja saat

pergantian hari, bulan, sampai tahun. Informasi itu

akan terus tersimpan dan bahkan dengan

mudahnya bisa diakses.

d. Interaksi

Secara sederhana interaksi yang terjadi di media

sosial minimal berbentuk saling mengomentari

atau memberikan tanda, seperti jempol di

Facebook atau hati di Instagram. Interaksi dalam

kajian media merupakan salah satu pembeda

antara media lama (old media) dengan media baru

(new media).

e. Simulasi Sosial

Media sosial memiliki karakter sebagai medium

berlangsungnya masyarakat (society) di dunia

virtual. Pengguna media sosial bisa dikatakan

sebagai warga negara digital yang berlandaskan

keterbukaan tanpa adanya batasan-batasan.

47

Layaknya masyarakat atau Negara, di media sosial

juga terdapat aturan dan etika yang mengikat

penggunanya. Media sosial tidak lagi

menampilkan realitas, tetapi sudah menjadi realitas

tersendiri, bahkan apa yang ada di media sosial

lebih nyata (real) dari realitas itu sendiri.

f. Konten oleh Pengguna

Karakteristik media sosial lainnya adalah konten

oleh pengguna atau lebih popular disebut dengan

user generated content (UGC). Konten oleh

pengguna ini adalah sebagai penanda bahwa di

media sosial khalayak tidak hanya memproduksi

konten, tetapi juga mengonsumsi konten yang

diproduksi oleh orang lain. Konten ini adalah

format baru dari budaya interaksi dimana para

pengguna dalam waktu yang bersamaan berlaku

sebagai produser pada satu sisi dan sebagai

konsumen dari konten yang dihasilkan di ruang

online pada lain sisi.

g. Penyebaran (Share)

Penyebaran atau sharing merupakan karakter

lainnya dari media sosial. Sharing merupakan ciri

khas dari media sosial yang menunjukkan bahwa

khalayak aktif menyebarkan konten sekaligus

mengembangkannya. Maksud dari pengembangan

ini misalnya, komentar yang tidak sekadar opini,

tetapi juga data atas fakta terbaru. Di media sosial

48

konten tidak hanya diproduksi oleh khalayak

pengguna, tetapi juga didistribusikan secara

manual oleh pengguna lain.

Pembagian jenis media sosial ke dalam kategori

merupkan upaya untuk melihat bagaimana jenis dari media

sosial itu sendiri. ada 6 kategori besar untuk melihat

pembagian media sosial, yaitu:52

a. Jejaring Sosial (Social Networking)

Jejaring sosial atau social networking merupakan

medium yang paling populer dalam kategori media

sosial. Medium ini merupakan sarana yang bisa

digunakan melakukan hubungan sosial, termasuk

konsekuensi atau efek dari hubungan sosial tersebut,

di dunia virtual. Jejaring sosial atau social networking

memungkinkan pengguna untuk berinteraksi satu

sama lain. Bentuk interaksi terjadi tidak hanya pada

teks tetapi juga termasuk foto dan video yang

mungkin menarik perhatian pengguna lain. Publikasi

atau posting merupakan real time dan anggota dapat

berbagi informasi seperti apa yang sedang terjadi.

Contoh dari jejaring sosial ini adalah facebook yang

bisa digunakan untuk mempublikasikan konten

seperti profil, aktivitas, atau bahkan pendapat user

atau pengguna dalam berinteraksi di jejaring sosial

berbasis internet.

52

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan

Sosioteknologi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2015).h.31-44

49

b. Blog

Blog merupakan media sosial yang memungkinkan

penggunanya untuk mengunggah aktivitas keseharian,

saling mengomentari, dan berbagi, baik tautan web

lain, informasi, dan sebagainya. Pada awalnya, blog

merupakan suatu bentuk situs web pribadi yang berisi

kumpulan tautan ke situs lain yang dianggap menarik

dan diperbarui setiap harinya pada perkembangan

selanjutnya blog memuat banyak jurnal (tulisan

keseharian pribadi) pemilik media dan terdapat kolom

komentar yang bisa diisi oleh pengunjung. Blog juga

menawarkan alamat web pribadi, ruang web gratis,

dan sistem manajemen konten yang memungkinkan

untuk membuat, menerbitkan, dan berbagi konten

secara harfiah bebas dari biaya.

c. Mini Blog (Microblogging)

Tidak berbeda dengan blog, Microblogging

merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi

pengguna untuk menulis dan memublikasikan

aktivitas serta pendapatnya. Secara historis, kehadiran

jenis media sosial ini merujuk pada muculnya twitter

yang hanya menyediakan ruang tertentu atau

maksimal 140 karakter saja. Sama seperti media

sosial lainnya, di twitter pengguna bisa menjalin

jaringan dengan pengguna lain, menyebarkan

informasi, mempromosikan pendapat/pandangan

pengguna lain, sampai membahas isu terhangat

50

(trending topic) saat itu juga dan menjadi bagian dari

isu tersebut dengan turut berkicau (tweet)

menggunakan tagar (hastag) tertentu.

d. Media Sharing

Media sharing atau situs berbagi media merupakan

jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya

untuk berbagi media mulai dari dokumen (file),

video, audio, gambar, dan sebagainya. Kebanyakan

dari media sosial jenis ini adalah gratisan meskipun

beberapa juga mengenakan biaya keanggotaan,

berdasarkan fitur dan layanan yang mereka berikan.

Beberapa contoh dari media berbagi ini adalah

Youtube, Flickr, dan Snapfish.

e. Penanda Sosial (Social Bookmarking)

Penanda sosial atau social bookmarking merupakan

media sosial yang bekerja untuk mengorganisasi,

menyimpan, mengelola, dan mencari informasi atau

berita tertentu secara online. Informasi yang diberikan

di media sosial ini bukanlah informasi yang utuh.

Artinya, pengguna hanya disediakan informasi bisa

teks, foto, atau video singkat sebagai pengantar yang

kemudian pengguna akan diarahkan pada tautan

sumber informasi itu berada. Beberapa situs social

bookmarking yang populer adalah delicious.com,

digg.com, dan lintasme.

51

f. Wiki

Media sosial wiki adalah media konten bersama.

Disebut media konten bersama karena media sosial

ini merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi

dari para penggunanya. Mirip dengan kamus atau

ensiklopedia, wiki menghadirkan kepada pengguna

pengertian, sejarah, hingga rujukan buku atau tautan

tentang satu suku kata. Dalam praktiknya penjelasan-

penjelasan tersebut dikerjakan oleh pengunjung.

Artinya, ada kolaborasi atau kerja bersama dari semua

pengunjung untuk mengisi konten dalam situs ini.

Kata “wiki” merujuk pada media sosial Wikipedia

yang popular sebagai media kolaborasi konten

bersama.

Media sosial mempermudah manusia dalam

melakukan interaksi melalui internet, semakin

berkembangnya teknologi memunculkan pola interaksi

yang dilakukan tanpa harus berada dalam ruang waktu yang

bersamaaan. Manusia menciptakan interaksi baru tanpa

harus bertemu secara fisik yang dilakukan melalui media

internet khususnya media sosial. Maka dari itu perusahaan

untuk menentukan langkah-langkah strategis, penggunaan

media sosial pada perusahaan merupakan cara yang tepat

dengan mengoptimalkan teknologi internet dan

mengefisienkan waktu dalam proses penyebaran informasi

dari perusahaan.

52

C. Brand Loyalty

1. Definisi Brand (Merek)

Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat

1, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata,

huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi

dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan

digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

Definisi ini memiliki kesamaan dengan definisi versi

American Marketing Association yang menekankan

peranan merek sebagai identifier dan differention.53

Berdasakarkan kedua definisi, secara teknis apabila seorang

pemasar membuat nama, logo atau simbol baru untuk

sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah

merek.

Brand atau merek adalah nama, istilah, tanda,

simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut untuk

mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau

sekelompok atau penjual dan untuk membedakannya dari

produk pesaing. Brand atau merk merupakan nilai tangible

(nyata) dan intangible (tidak nyata) yang terwakili dalam

sebuah brand atau merek dagang (trademark) yang mampu

menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri di pasar bila

dikelola dengan cepat.54

53

Fandy Tjiptono, Brand Management & Strategy,(Yogyakarta: PT

Adi,2005).h.2 54

Darmadi Durian.Sugiarto dan Lie Joko Budiman, Brand Equity

Ten: Strategi Memipin Pasar (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama), h.2

53

Sebuah buku pemasaran standar dunia yang ditulis

oleh Philip Kotler mendefinisikan merek sebagai sebuah

nama, istilah, simbol, atau desain ataupun kombinasi dari

keduanya, juga untuk menandakan barang atau pelayanan

untuk membedakan mereka dari kompetitor-kompetitor

yang ada.55

Oleh karena itu branding sebagai entitas

sehingga dapat membanntu konsumen mengidentifikasi

manfaat yang ditawarkan dan kualitas produk.

Pengetahuan konsumen akan suatu merek merupakan

hal yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. Menurut

Kapferer fungsi potensial sebuah merek bagi pelanggan

meliputi:56

(1) Fungsi Identifikasi. Dimana sebuah merek

bisa dilihat dengan jelas, memberikan makna bagi produk,

mudah dalam mengidentifikasikan produk yang dibutuhkan

atau dicari. (2) Fungsi Praktikalitas. Memfasilitasi

penghematan waktu dan energi melalui pembelian ulang

identik dan loyalitas. (3) Fungsi Jaminan. Memberikan

jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisa mendapatkan

kualitas yang sama sekalipun pembelian dilakukan di waktu

dan tempat berbeda. (4) Fungsi Optimasisasi. Memberikan

kepastian bahwa konsumen dapat membeli alternatif terbaik

dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk

tujuan spesifik. (5) Fungsi karakterisasi. Mendapatkan

konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang

55

David Arnold, Pedoman Manajemen Merek (Surabaya: Ketindo

Soho, 1996), h.1 56

Fandy Tjiptono, Management & Strategi Merek (Yogyakarta: Andi,

2011), h.44

54

ditampilkannya kepada orang lain. (6) Fungsi Kontiniutas.

Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi

dengan merek yang telah digunakan atau dikonsumsi

pelanggan secara bertahun-tahun. (7) Fungsi Hedonistik.

Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo, dan

komunikasinya. (8) Fungsi Etis. Kepuasan berkaitan

dengan perilaku bertanggung jawab merek tersebut dalam

hubungannya dengan masyarakat.

Pada awalnya merek hanya sebuah tanda agar

konsumen dapat membedakan antara produk satu dengan

produk yang lainnya, kemudian merek juga membawa nilai

bagi perusahaan di mata konsumen.

2. Definisi Brand Loyalty

Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan dimensi

dari brand equity (kuitas merek). Ekuitas merek atau brand

equity adalah kekuatan dari sebuah merek. Melalui merek

yang kuat perusahaan dapat memperluas pangsa pasar dan

meningkatkan keunggulan kompetitif. Pada ekuitas merek,

terbagi menjadi empat dimensi, yaitu: kesadaran merek

(brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality),

asosiasi merek (brand association), dan loyalitas merek

(brand loyalty).

Keberadaan konsumen yang loyal terhadap merek

sangat diperlukan bagi perusahaan dalam menjalankan

bisnisnya. Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan suatu

ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek.

55

Loyalitas menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)

yaitu kesetiaan. Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu

komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian

ulang produk atau jasa secara konsisten pada masa

mendatang.

Brand loyalty menurut Mowen, loyalitas merek

didefinisakan sebagai tingkatan dimana pelanggan memiliki

sikap positif terhadap suatu merek, memiliki komitmen dan

cenderung untuk terus melanjutkan membeli produk dengan

suatu merek tertentu dimasa yang akan datang. Dengan

demikian, loyalitas merek secara langsung dipengaruhi oleh

kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan terhadap suatu

merek.57

Menurut Durianto, brand loyalty merupakan suatu

ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek.

Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin

tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang

lain.58

Sedangkan menurut Freddy Rangkuty, Loyalitas

merek adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap

suatu merek. Loyalitas merupakan inti dari brand equity

yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal

ini merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan

pada sebuah merek.59

57

Mowen, Perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran (Jakarta:

Karangan Sutisna, 1995), h.531 58

Darmadi Durianto, Strategi Menaklukan Pasar, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2001), h.62 59

Freddy Rangkuty, The Power Of Brands, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2009), h.60

56

3. Tingkatan Brand loyalty

Freddy Rangkuty menjelaskan bahwa terdapat

tingkatan brand loyalty dari yang terendah hingga yang

tertinggi. Tingkatan brand loyalty terdiri menjadi 5, yaitu:60

a. Tingkat Loyalitas yang paling dasar adalah pembeli

tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada

merek-merek apapun yang ditawarkan. Dengan

demikian, merek memainkan peran yang kecil

dalam keputusan pembelian. Pada umumnya, jenis

konsumen seperti ini suka berpindah-pindah merek

atau disebut tipe konsumen switcher atau price

buyer (konsumen lebih memperhatikan harga di

dalam melakukab pembelian).

b. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas

dengan produk yang ia gunakan, atau minimal ia

tidak mengalami kekecewaan. Pada dasarnya, tidak

terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup

memadai untuk mendorong suatu perubahan,

terutama apabila pergantian ke merek lain

memerlukan suatu tambahan biaya. Para pembeli

tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan

(habitual buyer).

c. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, nemun

mereka memikul biaya peralihan (switching cost),

baik dalam waktu, uang atau risiko sehubungan

60

Freddy Rangkuty, The Power Of Brands, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2009), h.61

57

dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek

lain. Kelompok ini biasanya disebut dengan

konsumen loyal yang merasakan adanya suatu

pengorbanan apabila ia melakukan penggantiannya

ke merek lain. Para pembeli tipe ini disebut

(satisfied buyer).

d. Tingkat keempat adalah konsumen benar-benar

menyukai merek terseut. Pilihan mereka terhadap

suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi, seperti

simbol, rangkaian pengalaman dalam

menggunakannya, atau kesan kualitas yang tinggi.

Para pembeli pada tingkat ini disebut sahabat merek,

karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai

merek.

e. Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia.

Mereka mempunyai suatu kebanggaan dalam

menemukan atau menjadi pengguna satu merek.

Merek tersebut sangat penting bagi mereka baik dari

segi fungsinya maupun sebagai ekspresi mengenai

siapa mereka sebenarnya (commited buyers).

58

Gambar 2.1 Tingkatan Brand Loyalty

Jadi loyalitas merek sebagai suatu komitmen yang

mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau

jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada

masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek

yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha

pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan.

59

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya Detikcom

Detikcom adalah sebuah portal web yang berisi berita

dan artikel daring (online) di Indonesia. Detikcom merupakan

salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari

situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, Detikcom hanya

mempunyai edisi daring (online) dan menggantungkan

pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, detikcom

merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru

(breaking news).

Sejarah berdirinya Detikcom awalnya adalah proyek

pribadi sebuah perusahaan penyedia jasa konsultasi,

pengembangan, dan pengelolaan web yaitu Agranet Multicitra

Siberkom yang dikenal sebagai Agrakom. Agrakom termasuk

salah satu pelopor industri konten IT yang menyasar pasar

internet yang mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1993.

Agrakom sempat beberapa kali mengecap manisnya kue bisnis

itu dari beberapa klien besar seperti Kompas Gramedia yang

meluncurkan Kompas Cyber Media untuk berita koran versi

Internet.

Agrakom didirikan oleh Budiono Darsono dan teman-

temannya yang sebagian besar berlatar belakang jurnalis.

Ketika krisis moneter menghantam Indonesia pada tahun

1998, Agrakom yang merupakan perusahaan penyedia jasa

konsultasi

60

pengembangan dan pengelolaan web, mencoba bangkit

dengan mendirikan sebuah perusahaan jasa web. Budiono dan

teman-teman yang berlatar belakang jurnalis mendirikan

media online pertama di Indonesia yang diberi nama

Detikcom. Budiono adalah mantan wartawan tabloid Detik

bersama dengan tabloid Tempo pada zaman orde baru Hal ini

terjadi karena pada masa orde baru kebebasan Pers belum

diperbolehkan. Setelah mengalami hal tersebut Budiono

berpikir bagaimana cara bisa menyampaikan informasi tetapi

tidak melalui media cetak dan akhirnya mencoba bisnis situs

berita yang pada saat itu belum populer. Hal ini terjadi karena

pada masa orde baru kebebasan Pers belum diperbolehkan.

Setelah mengalami hal tersebut Budiono berpikir bagaimana

cara bisa menyampaikan informasi tetapi tidak melalui media

cetak dan akhirnya mencoba bisnis situs berita yang pada saat

itu belum populer. Bersama dengan Abdul Rahman, Budiono

berinisiatif mendirikan Detikcom dengan modal awal 100 juta

rupiah. Pada akhirnya konsep ditemukan yaitu sebuah media

yang 100% berbasis internet dan memanfaatkan semaksimal

mungkin keunggulannya. Saat itu sedang populer Yahoo,

dimana orang yang ingin Browsing harus mengunjungi Yahoo

dahulu untuk mencari informasi. Rencana awalnya ingin

membuat aplikasi seperti itu, namun akhirnya membuat situs

berita yang cepat ter-update dalam hitungan menit bahkan

detik, bukan lagi harian seperti koran.

Server detikcom sebenarnya sudah siap diakses pada 30

Mei 1998, namun mulai online dengan sajian lengkap pada 9

61

Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari

lahir Detikcom yang didirikan Budiono Darsono (eks

wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik),

Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi

Nugrahadi. Semula peliputan utama detikcom terfokus pada

berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. baru setelah

situasi politik reda dan ekonomi mulai membaik, detikcom

memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan

olahraga. Budiono menjabat sebagai pimpinan redaksi

sekaligus reporter dengan satu tape recorder, lalu merekrut

beberapa reporter. Keberhasilan Detikcom pun turut menjadi

pemicu munculnya demam internet di Indonesia pada

pertengahan 1999. Mulailah bermunculan internet seperti

Satunet, Astaga.com, Lippo e-Net, Mweb, Kopitime, dan

BolehNet.

Awal Januari tahun 2000, Detikcom merilis email gratis,

chatting ruang diskusi, dan menambah sejumlah kanal baru.

Ciri khas Jurnalistik lebih dipertajam dengan serangkaian kerja

sama organisasi kampanye untuk memasok berita di daerah.

Fasilitas SMS dan WebFax gratis. Banyak pujian datang

karena Detikcom salah satu dari sedikit media yang bisa

bertahan pada era industri media yang mulai bergerak ke arah

konglemarasi. Ada Kompas Gramedia, Media Group, Para

Group, MNC, Jawa Pos Group, dan Visi Media Asia.

Banyak cerita tentang pahit manisnya reporter detikcom

dalam menyajikan berita secara tepat waktu. Pada saat itu

belum ada SmartPhone yang bisa mengirimkan berita melalui

62

email. Telepon genggam pada tahun 1998-1999 masih mahal

dan terbatas. Satu-satunya jalan yaitu memanfaatkan telepon

umum dan setiap pagi para reporter detikcom diharuskan

datang ke kantor untuk mengambil beberapa kantung uang

recehan. Antrean panjang yang terjadi di telepon umum saat

reporter detikcom mengirimkan berita membuat para

pengguna telepon umum lainnya emosi karena menunggu

lama. Oleh karena itu, berita yang dikirimkan disiasati lebih

singkat dan pendek.

Detikcom sebagai raksasa media daring (online) di

Indonesia secara resmi dibeli oleh konglomerat Chairul

Tanjung Pada 3 Agustus 2011. CT Corp mengakuisisi

detikcom (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom). Mulai

pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di bawah

Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli

detikcom secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta

atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambilalih, maka selanjutnya

jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp

sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan

komisaris utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan

Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama

Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.

Sebelum diakuisisi oleh CT Corp, saham detikcom dimiliki

oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet

63

memiliki 59% saham di detikcom dan sisanya dimiliki oleh

Tiger 39%, dan Mitsui 2% .61

Para Group merupakan holding company yang

membawahi beberapa anak perusahaan, seperti Trans Corp

(Trans TV dan Trans 7) dan Bank Mega. Detikcom akan

menjadi bagian dari Trans Corp divisi media dan penyiaran

Para Group.

B. Logo Detikcom

5 Desember 2011, pembaca setia Detikcom dikejutkan

dengan berubahnya warna meriah yang biasa kita dapatkan

ketika mengakses www.detik.com. Tidak ada lagi warna hijau

telur asin, biru menyala, ungu, merah, krem di portal berita

nomor satu di Indonesia. Kurang dari dua bulan, tim Product

Management berjibaku dengan deadline yang mepet untuk

menghadirkan suasana baru di Detikcom. Selain suasana, tentu

saja sebagai tanda bergabungnya detikcom ke dalam keluarga

Trans Corp. Kini biru menjadi warna dominan Detikcom.

Lebih adem, lebih elegan.62

61

Detikcom dan Manajemen Baru Detikcom diakses 29 Januari 2018

pada

http://suratbuncit.detik.com/read/2011/08/12/113903/1702247/238/detikcom-

dan-manajemen-baru 62

Logo Detikcom diakses 29 Januari 2018, pukul 16.20 WIB

http://productmanagement.blogdetik.com/2012/03/12/kini-biru-warna-

detikcom

64

65

berita peristiwa terbaru, namun seiring berjalannya waktu,

Detikcom juga menyediakan informasi lainnya seperti bisnis

dan keuangan, gaya hidup dan hiburan, olahraga, kesehatan

dan informasi makanan. Adapun kanal-kanal yang dimiliki

Detikcom antara lain sebagai berikut:65

1. DetikNews berisi informasi mengenai peristiwa di

Indonesia dan Internasional, situs

https://news.detik.com

2. DetikFinance berisi informasi seputar ekonomi,

bisnis, finansial, perbankan dan investasi, situs

https://finance.detik.com

3. DetikHot berisi berita foto dan video terhot dari dunia

hiburan, situs https://hot.detik.com

4. Detiki-Net berisi informasi seputar teknologi terkini,

situs https://inet.detik.com

5. DetikSport berisi informasi seputar dunia olahraga

terbaru, situs https://sport.detik.com

6. DetikOto berisi informasi seputar Otomotif terbaru

dari dalam dan luar negeri, situs https://oto.detik.com

7. DetikTravel berisi informasi seputar inspirasi jalan-

jalan ke mana saja, situs https://travel.detik.com

8. DetikFood berisi informasi seputar kuliner, resep dan

rekomendasi tempat makan, situs

https://food.detik.com

65

https://www.detik.com/ Logo Detikcom diakses 1 juni 2018, pukul

16.20 WIB

66

9. DetikHealt berisi informasi seputar kesehatan, diet,

parenting, seks dan konsultasi kesehatan, situs

https://healt.detik.com

10. Wolipop berisi informasi seputar gaya hidup

(lifestyle), fashion, sale & shop,situs

https://wolipop.detik.com

11. Pasangmata berisi informasi yang bersumber dari

jurnalis warga (citizen journalism), situs

https://pasangmata.detik.com

D. Struktur Organisasi Detikcom

Direksi manajemen Detikcom terdiri atas Komisaris

Utama, Wakil Komisaris Utama, Komisaris, Direktur Utama,

Direktur Sales dan Marketing, dan Direktur Keuangan dan

Human Resource Development (HRD). Adapun susunan

organisasi Detikcomsebagai berikut: 66

Tabel 3.1: Susunan Manajemen Detikcom

Title Name

Komisaris Utama Raden Suroyo Bimantoro

Wakil Komisaris Utama Zainal Rahman

Brand News Room Mega Putra Ratya

Research and Development Sudrajat

Community/Engangement Meliyanti Setroyini

66

Struktur Redaksional Detikcom diakses pada jumat, 26 januari

2018 dari https://www.detik.com/dapur/redaksi

67

Marketing Communications Karel Anderson

Direktur Pemberitaan Ahmad Ridwan Dalimunthe

Pemimpin Redaksi Iin Yumiyanti

Wakil Pemimpin Redaksi Andi Abdullah Sururi, Ardhi

Suryadi, Elvan Dany

Sutrisno

Kepala Peliputan Ahmad Toriq (Jakarta),

Triono Wahyu Sudibyo

(Daerah dan Luar Negeri)

Redaktur Pelaksana Fajar Pratama (DetikNews),

Angga Aliya

(DetikFinance), Doni

Wahyudi (DetikSport),

Nurul Ken Yunita

(DetikHot), Achmad Rouzni

Noor (DetikInet), Uyung

Pramudiarja (DetikHealt),

Eny Kartikawati (Wolipop),

Odilia Winneke

(DetikFood), Fitraya

Ramadhany (DetikTravel),

Dadan Kuswarahaja

(DetikOto), Irwan Nugroho

(DetikX), Dikhy Sasra

(DetikFoto), Gagah

Wijoseno (20Detik)

Redaktur Bahasa Habib Rifai, Hadi Prayuda

Sekretaris Redaksi Marina Deviyanti

68

E. Penghargaan yang Didapatkan Detikcom

1. Detikcom Terima Penghargaan Most Powerful Media

Gambar 3.3

Detikcom Terima Penghargaan Most Powerful Media67

Detikcom menerima penghargaan oleh Nikkel BP

Consulting Inc, yang bekerjasama dengan Markplus Inc.

Detikcom diberi penghargaan Brand Asia 2017 sebagai Top 3

Most Powerful Media/Entertainment Brand In Indonesia. Brand

Asia melakukan survei dan mengukur brand strength dari 80

merek global di 10 region Asia antara lain China, India,

Indonesia, Jepang, Malaysia, Korea Selatan dan lain-lain.

67

https://news.detik.com/berita/d-3633059/detikcom-terima-penghargaan-

most-powerful-media-brand

69

Penilaian brand strength berdasarkan friendly, convient,

outstanding, dan innovative, dan mengukur corporate social

responsibility, brand loyalty dan media engagement.

2. Detikcom Terima Penghargaan dari Badan Penanggulan

Bencana (BNPB)

Gambar 3.4

Detikcom Terima Penghargaan dari BNPB68

Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB)

memberikan penghargaan kepada media online Detikcom yang

telah berperan aktif dalam memberitakan informasi kebencanaan

di Indonesia dalam menunjukan partisipasi dan kontribusi yang

signifikan.

68

https://news.detik.com/berita/d-3881145/detikcom-terima-

penghargaan-dari-bnpb

70

3. Detikcom Terima Penghargaan Media Online Pendidikan

Islam Terbaik dari Kementerian Agama RI

Gambar 3.5

Detikcom Terima Penghargaan dari kementerian Agama RI69

Media online Detikcom bersama dua media online

Republika dan AntaraNews mendapatkan penghargaan dari

Kementerian Agama RI dalam kategori media online di bidang

pendidikan Islam. Penghargaan ini bentuk apresasi kepada

individu dan instansi terkait pendidikan Islam.

Masih ada beberapa penghargaan yang sudah didapatkan

Detikcom seperti penghargaan dari Polda metro jaya, Ditjen

Imigrasi, dan lain-lain, namun peneliti hanya menampilkan

penghargaan-penghargaan yang berkaitan dengan penelitian.

F. Statistik Pembaca Detik

Situs perintis munculnya berita berbasis online di Indonesia

Detikcom ini menempati urutan teratas ranking Alexa dan

69

https://news.detik.com/berita/3740218/detikcom-raih-penghargaan-

media-online-pendidikan-islam-terbaik

71

SimiliarWeb. Alexa adalah sebuah anak perusahaan Amazon.com

yang menyediakan layanan data komersial terkait traffic web.70

Sedangkan SimiliarWeb merupakan suatu platform penyedia

analisis website dan perbandingan website, data mining, data

traffic dan lain sebagainya yang telah terintegrasi dengan Google

Analytics.71 Dari kedua jasa diatas sama-sama memiliki fungsi

yaitu menghitung data traffic atau jumlah pengunjung dalam

suatu website.

Gambar 3.6

Jumlah Pengunjung Detikcom dari Alexa72

70

Mengetahui apa itu Alexa internet diakses pada 1 juni 2018 dari

https://www.maxmanroe.com/mengetahui-apa-itu-alexa-internet-dan-

manfaatnya-untuk-blog.html 71

Apa itu SimiliarWeb diakses pada 1 juni 2018 dari

http://www.ibudigital.com/apa-itu-similar-web-bisnis-online/ 72

Jumlah pengunjung Detikcom diakses pada 1 juni 2018 dari

https://www.alexa.com/siteinfo/detik.com

72

Gambar 3.7

Peringkat jumlah pengunjung web di Indonesia dari Alexa73

Gambar diatas merupakan data statistik yang dihimpun

Alexa dari total website Indonesia yang dikunjungi, Detikcom

masuk 10 besar website yang terbanyak di akses berada pada

posisi 6 dengan rutan Tribunnews.com, Google.com,

Youtube.com, Tokopedia.com, Google.co.id, Detik.com dan

Bukalapak.com. Khusus untuk berita berbasis media online ini

Detikcom berada di posisi 2 setelah Tribunnews dengan

pengunjung rata-rata 1.385.354 dan jumlah halaman yang

dikunjungi sebanyak 3.4.88.358 halaman.

73

Peringkat jumlah pengunjung web di Indonesia dari

https://www.alexa.com/topsites/countries/ID

73

Gambar 3.8

Jumlah Pengunjung Detikcom dari Similiarweb74

Gambar 3.9

Peringkat pengunjung berita online di Indonesia dari Similiarweb

74

https://www.similarweb.com/top-websites/indonesia/category/news-and-

media

74

Gambar diatas merupakan data statistik yang dihimpun

SimiliarWeb dari total berita yang berbasis online. Detikcom

berada di posisi 2 dengan urutan Tribunnews, Detikcom,

yahoo.com, kompas.com, dan liputan6.com.

G. Public Relations Detikcom

Menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra yang

baik dari perusahaan kepada publik merupakan tujuan dari public

relations. Namun kegiatan public relations juga tidak lepas dari

kegiatan marketing untuk kegiatan promosi dan branding. Public

relations Detikcom dibentuk supaya perusahaan dekat dengan

customer, customer di sini adalah pembaca Detikcom.

“Yang melatarbelakingi dibentuknya divisi ini supaya kita

bisa lebih dekat dengan masyarakat atau pembaca,

bagaimana kita bisa jangkau mereka mengenal

Detikcom”75

Public relations yang ada di Detikcom dijalankan oleh Tim

Marketing Communications dan Tim Engagement. Marketing

Communications merupakan dapartemen dari divisi Digital

Business dan Engagement merupakan departemen dari divisi

Engagement. Perbedaan yang paling mendasar antara Marketing

communications (Marcomm) dan Engagement terletak pada ruang

lingkupnya. Ruang lingkup Marcomm adalah Detikcom secara

keselurahan sedangkan Engagement memiliki ruang lingkup

hanya beberapa kanal saja namun keduanya sama-sama memiliki

75

Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head Marketing

Communications

75

fungsi dan tujuan yang sama yaitu relationship dengan publik dan

kegiatan marketing.

“Secara bagan, di sini kita tidak dispesifikin untuk divisi

khusus public relations namun program-program yang ada

di sini adalah termasuk kegiatan public relations,

bagaimana relationship dengan masyarakat atau pembaca,

bagaimana kita mengemas sebuah program seperti event

menjadi sebuah event untuk branding”76

Jadi, Public relations Detikcom memiliki peran membentuk

dan memelihara hubungan antara perusahaan dan pembaca

Detikcom, selain itu akttivitas praktisi public relations di

Detikcom sama halnya dengan tujuan komunikasi, yaitu adanya

penguatan dan perubahan kognisi, afeksi dan perilaku

komunikannya.

76

Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head Marketing

Communications

76

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Strategi Public Relations Detikcom dalam Meningkatkan

Brand Loyalty

Detikcom merupakan sebuah portal web yang berisi

bertita aktual dan artikel berbasis internet di Indonesia. Dalam

menjalankan bisnisnya, Detikcom tidak hanya memberikan

berita saja tetapi menjalin hubungan pada masyarakat dan

melakukan kegiatan sosial sehingga melahirkan hubungan

yang baru dan terpelihara antara organisasi dan publik. Tidak

heran Detikcom mendapat pengerhargaan dari Survei Brand

Asia pada Asean Marketing sebagai Top 3 Most Powerful

Media/Entertainment Brand dengan penilaian corporate social

responsibility, brand loyalty, dan media engagement, juga

penilaian brand strength yaitu friendly, convenient,

outstanding dan innovative.77

Dalam meningkatkan brand awareness (pengenalan

merek) kepada publik sangatlah penting, dimana publik atau

stakeholder dapat mengenali produk. Semakin banyak publik

mengenal Detikcom maka akan berdampak juga terhadap

traffic pembaca Detikcom. Selain menjangkau masyarakat

mengenal Detikcom (brand awareness), praktisi

77

Detikcom Terima Penghargaan Most Powerful Media Brand, dari

https://news.detik.com/berita/d-3633059/detikcom-terima-penghargaan-most-

powerful-media-brand

77

public relations Detikcom juga berusaha untuk membuat

khalayak bisa loyal terhadap Detikcom (brand loyalty).

Khalayak tidak hanya membaca artikel dari Detikcom saja

tetapi juga berperan dan berpartisipasi aktif pada program-

program kegiatan yang sudah direncanakan oleh praktisi

public relations Detikcom.

Detikcom dalam meningkatkan brand awareness adalah

dengan akuisisi khalayak dan untuk meningkatkan brand

loyalty adalah dengan retensi khalayak. Akuisisi khalayak

adalah untuk menjangkau target konsumen baru sedangkan

retensi khalayak untuk mempertahankan khalayak dan

kelangsungan bisnis dalam jangka waktu panjang menyangkut

awareness, identitas, komunitas, dan relationship. Langkah ini

meniktikberatkan pada hubungan suatu bentuk pendekatan

dari perusahaan untuk mengerti dan memengaruhi perilaku

khalayak melalui komunikasi. Akuisisi khalayak dan retensi

khalayak bertujuan memperbaiki akuisisi pelanggan (pembaca

Detikcom), menjaga khalayak dan meningkatkan kesetiaan

(loyalitas). Peneliti melihat akuisisi khalayak sebagai bentuk

strategi dari pull strategies (strategi menarik). Pull strategy

merupakan strategi komunikasi di mana proses komunikasi

lebih mengarahkan khalayak untuk mengenal produk

perusahaan, Pull strategy (strategi menarik) bertujuan untuk

menghasilkan peningkatan kesadaran dan difokuskan untuk

meraih khalayak. Strategi itu dijalankan melalui program

kegiatan dari Detikcom dengan bentuk komunikasi verbal dan

non verbal, yaitu program yang dilaksanakan secara online

78

maupun offline, agar pembaca Detikcom dapat mengenal

Detikcom dan menjadi kontributor aktif dari seluruh program

kegiatan Detikcom. Program yang dilakukan secara online

pada kanal-kanal Detikcom sedangkan offline pada event-event

dari program kegiatan Detikcom

Kemudian retensi khalayak atau mempertahankan

khalayak, ini merupakan usaha public relations Detikcom

untuk mendapatkan loyalitas khalayak dengan berusaha

mendengarkan khalayak dan bisa memenuhi keinginan

khalayak sehingga tercipta saling pengertian antara publik dan

perusahaan. Strategi retensi khalayak melalui bentuk apresiasi

perusahaan kepada khalayak dengan memberikan rewards

agar khalayak bisa loyal terhadap Detikcom. Peneliti melihat

strategi retensi khalayak sebagai bentuk strategi dari push

strategies (strategi mendorong). Strategi ini berbicara tentang

apa yang diberikan oleh perusahaan, seperti apresiasi dan

penghargaan sehingga mendorong kesetiaan khalayak terhadap

perusahaan.

Pada praktiknya, perusahaan juga memiliki tanggung

jawab sosial. Gerakan ini salah satu upaya yang dilakukan oleh

praktisi public relations Detikcom untuk menunjukkan

tanggung jawab sosial sebagai salah satu perwujudan etika

dalam membangun kinerja public relations jangka panjang.

Tanggung jawab sosial dari perusahaan (corporate social

responsibility) merujuk pada semua hubungan yang terjadi

antara perusahaan dengan semua stakeholder termasuk

pelanggan atau pembaca Detikcom, sumber daya manusia atau

79

karyawan, komunitas, investor dan pemerintah. Peneliti

melihat ini merupakan bentuk strategi dari profile strategies.

Strategi ini untuk mempertahankan image (citra) perusahaan

dan prosesnya mengarah pada tujuan untuk menjaga hubungan

dengan relasi antara publik dan perusahaan sehingga

menumbuhkan citra perusahaan yang positif untuk publik atau

konsumen, dan mendorong tercapainya saling pengertian

antara publik sasaran dengan perusahaan.

Pull strategy, push strategy, dan profile strategy

menitikberatkan pada hubungan suatu bentuk pendekatan dari

perusahaan untuk mengerti dan memengaruhi perilaku

pelanggan (customer relations) melalui komunikasi. Media

yang dimanfaatkan public relations Detikcom untuk akuisisi

khalayak dan retensi khalayak menggunakan website

Detikcom dan media sosial, yaitu Facebook, Twitter, dan

Instagram. Pemilihan media internet agar perusahaan bisa

menjangkau publik dengan tidak terbatas geografis karena

sifat internet yang tidak terbatas jarak dan memiliki

kepraktisan dan kelebihan tersendiri. Selain itu kegiatan

dengan mengadakan event-event melalui pendekatan persuasif,

edukatif, kerjasama dan integratif.

“Salah satu strategi kita supaya dekat dengan

masyarakat ada dua, yang pertama untuk akuisisi dan

untuk retensi. Jadi untuk akuisisi kita mengadakan

program-program yang bisa mengenal Detikcom, seperti

program entrepreneur, itu bagaimana kita bisa jangkau

mereka untuk mengenal Detikcom, kemudian untuk

retensi lewat programnya bisa berbagai macam, ya bisa

lewat loyalty member melalui detik rewards, upload

80

pasangmata dapat point, itu kan sebenarnya untuk

loyalti member. Kalau program ditraktir Detikcom

sekantor, seperti bulan kemarin kita membuat program

rejeki nama bagi nama-nama yang ini akan

mendapatkan hadiah, nah itu bisa untuk akuisisi dan

retensi juga.”78

Strategi public relations dalam menjalankan strategi

meniktikberatkan pada hubungan suatu bentuk pendekatan dari

perusahaan untuk mengerti dan memengaruhi perilaku

pelanggan (customer relations) melalui komunikasi dan

beberapa pendekatan. Peneliti berpandangan pada konsep

hubungan dengan pelanggan (costumer relations). Yaitu

hubungan yang dibina dengan pelanggan dengan

mempromosikan produk kepada khalayak dengan cara

publikasi, event, berita, pendekatan komunikasi konsumen,

menciptakan citra, dan program yang menyangkut social

responsibility, juga pada hubungan dengan komunitas

khalayak sekitar (community relations). Perusahaan yang

memiliki target tertentu harus melakukan hubungan baik

dengan konsumen yang sudah terbentuk dalam sebuah

komunitas. Ini dilakukan agar perusahaan mempunyai

pelanggan tetap melalui komunitas yang ikut membantu secara

langsung kepada anggotanya. Maka peneliti mengacu pada

teori bauran public relatons P.E.N.C.I.L.S Strategy yang

dijabarkan Thomas L.Harris, yaitu:

78

Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head Marketing

Communications

81

1. Publications (publikasi dan publisitas)

Pada tahap ini praktisi public relations Detikcom

melakukan penyebaran pesan melalui proses publisitas. Dalam

dunia public relations, publisitas adalah publikasi yang

menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan

informasi. Publikasi Detikcom berusaha membuat nilai dan

citra yang baik melalui program-program kegiatan untuk

membangun citra. Citra adalah persepsi yang akan membuat

sebuah perusahaan memunculkan nilai yang baik. Publisitas

memunculkan suatu citra berdasarkan informasi tertentu.

Detikcom membuat program kegiatan kemudian

dipublikasikan melalui komunikasi massa yaitu website

Detikcom dan media sosial (Facebook, Twitter, Instagram).

Program kegiatan Detikcom dengan pendekatan yang

menghibur dan dapat mencerdaskan diharapkan publik dapat

menilai dan membuat persepsi yang positif mengenai

Detikcom.

Public relations konvensional melakukan publikasi

melalui media relations sedangkan proses publikasi program

kegiatan Detikcom dengan cara digital public relations,

dimana program-program kegiatan dipublikasikan

menggunakan internet untuk kegiatan publisitasnya. Pada

proses publikasi berfungsi sebagai fungsi komunikasi,

menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik guna

mencapai tujuan memelihara komunikasi yang harmonis

antara perusahaan dan publiknya (maintain good

82

communication). Untuk itu, publikasi program Detikcom

dengan media internet diantaranya melalui situs Detikcom

sendiri dan media sosial, media sosial Detikcom antara lain

Twitter, Facebook dan Instagram.

“Program-program Detikcom dalam melakukan PR

secara offline dan online, kalau offline otomatis ya

event-event kaya itu, kalau online selain kita melalui

Detikcom sendiri ya kita lewat social media yang kita

punya seperti Twitter, Facebook, Instagram dan lain-

lain”79

a. Publikasi melalui website Detikcom

Karena Detikcom merupakan portal web yang berisi

berita dan artikel daring (online), maka proses publikasi ini

juga memanfaatkan dari situs web Detikcom. Media public

relations adalah alat yang digunakan seorang public

relations untuk menunjang pekerjaannya. Pekerjaan itu

adalah menghasilkan produk-produk tulisan yang sifatnya

menyebarkan informasi kepada publik yang berkaitan

dengan program kampanye yang sudah direncanakan

Detikcom. Dengan begitu informasi mengenai kampanye

ini dapat tersampaikan kepada publik.

79

Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head

Marketing Communications

83

Gambar 4.1

Publikasi Program Kegiatan Melalui Situs Detikcom.80

Program kegiatan bernama “Indonesia Happy

Kebahagiaan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

dipublikasikan melalui situs Detikcom, Detikcom

mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tertawa dan

bahagia bersama Om PMR, TeamLo, Mongol, Bagito dan

Dodit Mulyanto. Event ini berlangsung di Kuningan Jakarta

Selatan secara gratis. Detikcom publikasikan dan

80

https://news.detik.com/berita/d-3604277/ayo-nonton-serunya-

indonesia-happy-di-detikcom-sekarang

84

menggambarkan event Indonesia Happy melalui tulisan-

tulisan yang dibuat secara menarik dan persuasif dan

dipublikasikan melalui website Detikcom.

Gambar 4.2 Tanggapan Masyarakat di Situs Detikcom

81

Masyarakat memberikan tanggapan pada kolom

komentar Detikcom terkait publikasi pada event Indonesia

Happy. Di kolom komentar Detikcom terlihat masukan dari

masyarakat untuk nama judul pada event ini menggunakan

81

https://news.detik.com/berita/3602696/bersama-detikcom-menuju-

indonesia-happy

85

bahasa indonesia saja, dan ada keiinginan masyarakat dari

event Indonesia Happy ini untuk mengangkat komika dari

Aceh sampai Papua. Masyarakat juga memberikan

tanggapan yang positif untuk perusahaan.

b. Publikasi melalui media sosial Facebook Detikcom

Jejaring sosial Facebook termasuk salah satu jejaring

sosial populer. Jumlah pengguna Facebook di Indonesia

pada tahun 2018 mencapai 130 juta akun.82

Fanpage

Facebook Detikcom dibuat pada 9 november 2012 saat ini

jumlah mengikuti fanpage Facebook Detikcom mencapai

4.884.936 orang.83

Karakter media sosial membentuk

jaringan diantara penggunanya sehingga public relations

mengetahui keinginin publik.

Salah satu event yang bernama “Cover Song

Contest” yang dipublikasikan melalui media sosial

Facebook Detikcom ini dinilai tepat karena public relations

menganggap masyarakat Indonesia yang menggunakan

Facebook masih terbilang banyak. Event ini sebagai bentuk

interaksi yang terjadi tidak hanya pada teks tetapi juga

termasuk foto dan video yang menarik perhatian pengguna

lain. Hal inilah yang diterapkan Detikcom untuk bisa

mengenalkan Detikcom pada masyarakat.

82

Indonesia, Pengguna Facebook Terbanyak ke-4 di Dunia, diakses

pada senin 20 agustus 2018 dari

https://tekno.kompas.com/read/2018/03/02/08181617/indonesia-pengguna-

facebook-terbanyak-ke-4-di-dunia 83

Halaman Facebook Detikcom, diakses pada senin 20 agustus 2018

dari https://www.facebook.com/pg/detikcom/about/?ref=page_internal

86

Gambar 4.3 Publikasi Program kegiatan Melalui Media Sosial

Facebook84

c. Publikasi melalui media sosial Twitter Detikcom

Twitter menawarkan jejaring sosial berupa microblog

sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan

membaca pesan yang disebut dengan tweet atau kicauan,

keunggulan dari jejaring sosial ini adalah update timeline

yang cepat dan memiliki pertemanan tidak terbatas. Twitter

juga termasuk media sosial yang populer dan di Indonesia

masuk 5 besar pengguna Twitter terbanyak.85

Twitter juga

banyak dimanfaatkan untuk menumumbuhkan citra dan

opini maka dari itu tidak jarang penggguna aktif Twitter

juga tidak hanya dari kalangan biasa saja tetapi elit politik,

84

https://www.facebook.com/detikcom/posts/10156249834787079 85

Indonesia Masuk Lima Besar Pengguna Twitter, diakses pada

senin 20 agustus 2018 dari http://www.beritasatu.com/digital-life/428591-

indonesia-masuk-lima-besar-pengguna-twitter.html

87

tokoh agama, pemimpin negara dan aktor yang merupakan

pengguna aktif dari Twitter.

Media sosial Twitter banyak diandalkan oleh

organisasi atau instansi dalam proses publikasi begitu juga

dengan Detikcom. Halaman Twitter Detikcom dibuat pada

27 agustus 2009 saat ini jumlah followers Twitter Detikcom

mencapai sekitar 14.7 juta pengikut.86

Akun Twitter

Detikcom masuk pada peringkat ke-3 di Indonesia dengan

jumlah Followers terbanyak pada tahun 2017.

Strategi publikasi sebisa mungkin menarik

perhatian publik sehingga dapat melahirkan keunikan

tersendiri. Salah satu kegiatan relationship yang

dipublikasikan Detikcom adalah event “Anti Bokek Awal

Tahun” yang dipublikasikan melalui media sosial Twitter.

Detikcom pada kanal Wolipop membayari belanjaan

pembaca Detikcom dengan cara mengunggah struk belanja

dan mengisi form yang sudah disediakan Detikcom. Bagi

pembaca yang beruntung belanjaannya akan dibayari oleh

Detikcom.

86

Halaman Twitter Detikcom, diakses pada 20 agustus 2018 dari

https://twitter.com/detikcom/followers

88

Gambar 4.4 Publikasi Program Kegiatan Melalui Media sosial Twitter

87

Proses publiaksi evnt ini melalui media sosial Twitter

sudah memenuhi target, Sebanyak 6.541 peserta ikut

meramaikan event ini. Penyebaran melalui media sosial

Twitter dinilai efektif karena masyarakat Indonesia aktif

sebagai pengguna Twitter dan akun Detikcom memiliki

pengikut yang banyak.

Gambar 4.5 Tanggapan Masyarakat di Media sosial Twitter Detikcom

88

87

https://twitter.com/i/web/status/951074213275648001 88

https://twitter.com/detikcom/status/949496438127562752

89

Masyarakat memberikan tanggapan pada kolom

komentar Twitter Detikcom terkait publikasi dari Program

“Anti Bokek Awal Tahun Ini”, Masyarakat memberikan

tanggapan positif dan Detikcom dinilai pengertian.

d. Publikasi melalui media sosial Instagram Detikcom

Instagram saat ini dikategorikan sebagai media sosial

modern dan populer karena memiliki fitur filter foto yang

menonjol. Melalui Instagram, seseorang dapat mengunggah

foto atau video. Perkembangan smartphone juga membuat

media sosial Instagram banyak diminati masyarakat. Maka

dari itu Detikcom juga memilih Instagram sebagai media

publikasinya karena saat ini Instagram populer seiring

dengan perkembangan smartphone.

Media sosial Instagram Detikcom memiliki followers

sekitar 940.000 orang. Berbeda dari media sosial Detikcom

yang lain, halaman Instagram Detikcom tidak hanya proses

publikasi berita dan event saja melainkan menghadirkan

sesuatu yang menarik perhatian. Tim Infografis Detikcom

juga mencoba sesuatu yang menarik dengan membuat

komik, komik ini bertujuan untuk menarik perhatian

masyarakat. Dalam proses penyampaian pesan, teknis

sugesti atau persuasi dapat mengubah opini publik dengan

mengangkat segi emosional dari suati cerita berlandaskan

humanity interest.

Program kegiatan yang dipublikasikan melalui

media sosial Instagram salah satunya adalah program

90

bernama “Social Media One Day”. Acara ini mendekatkan

pada pendekatan edukatif dan kerjasama. Membahas

mengenai media sosial dan pemberian beasiswa di

President University.

Gambar 4.6 Publikasi Program Kegiatan Melalui Media Sosial

Instagram89

Masyarakat memberikan tanggapan pada kolom

komentar Instagram Detikcom terkait publikasi dari event

Social Media one Day. Masyarakat memberikan tanggapan

positif dan antusias terhadap event yang diakan Detikcom.

89

https://www.instagram.com/p/BkrFTO4nepm/?taken-by=detikcom

91

Gambar 4.7

Tanggapan Masyarakat di Media sosial Instagram90

Publikasi secara online memungkin pesan yang

disampaikan akan lebih cepat dan langung kepada target

publiknya. Tim Engagement pada Admin social media

Detikcom juga memungkinkan melakukan komunikasi dua

arah antara perusahaan dengan publik dan dapat

mengetahui keinginan publiknya. Hal ini dapat membangun

90

https://www.instagram.com/p/BkXbIm1HbM1/?utm_source=ig_share_sheet&i

gshid=t9v9dskh58xq

92

hubungan yang kuat antara perusahaan dan publik.

Kemudian media sosial yang terintegrasi pada smartphone

memungkinkan informasi lebih praktis dan cepat hanya

dalam genggaman. Langkah ini secara cepat dan massif

dapat menunjang kegiatan publikasi yang dilakukan

Detikcom dalam memberikan informasi kepada masyarakat

pada level komunikasi massa, yaitu komunikasi yang

menggunakan media massa.

Pada tahap evaluasi, Detikcom mempunyai target

pada proses publikasi, yaitu viralty dan image, viralty juga

merupakan suatu indikator keberhasilan Detikcom dalam

kegiatan branding. Viralty adalah sebuah kondisi dimana

orang-orang di media sosial melakukan tindakan

membagikan (share) sebuah konten atau post made di

media sosial. Tools untuk me-monitoring atau Tolak ukur

perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar konten Detikcom di media sosial adalah dengan

bantuan Google Urchin Tracking Module (UTM).

“Target kita pada proses publikasi ini bisa traffic,

sale, sponsorship, image, virality, virality kan juga

bisa menjadi indikator keberhasilan”91

Peneliti melihat, publikasi melalui internet dengan

memanfaatkan situs web Detikcom dan media sosial ini

dapat memudahkan pekerjaan public relations dan mampu

menakan biaya karena tidak memerlukan biaya sewa pada

91

Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head Marketing

Communications

93

surat kabar dan tidak ada biaya slot waktu untuk televisi

dan radio. Pada proses publikasi ini, Detikcom dapat

melakukan branding untuk mengenalkan program kegiatan

dan untuk mencapai tujuan traffic dan viralty Detikcom

dengan bantuan Google Urchin Tracking Module (UTM).

2. Event (program acara)

Event yang dijalankan public relations Detikcom

bertujuan untuk menangkap perhatian masyarakat tentang

perusahaan. Mengadakan suatu acara dapat mendekatkan

diri antara perusahaan dengan masyarakat dan

memengaruhi opini publik. Detikcom memanfaatkan event

ini untuk membangun loyalitas pelanggan (pembaca

Detikcom). Detikcom mempunyai nilai lebih dengan

pesaing-pesaing sejenisnya karena berita daring (online)

pesaing kebanyakan hanya memfokuskan pada pemberian

informasi saja tetapi di Detikcom, public relations yang

dijalankan tim Marcom dan tim Engagement berusaha

melakukan program kegiatan yang terintegrasi dengan

publik. Event Detikcom berfungsi membagun hubungan

dengan masyarakat agar terbentuk opini publik dan untuk

meningkatkan posisi bersaing.

“public relations sebagai salah satu cara kita, untuk

bagaimana relationship dengan masyarakat atau

pembaca lah, tapi itu kita tidak ada program yang

spesifik oh ini untuk kegiatan PRing oh ini untuk

kegiatan Branding, bagaimana justru kita mengemas

94

sebuah event PRing untuk menjadi sebuah event

untuk branding” 92

Event dalam fungsi menjaga kedekatan dengan

masyarakat secara langsung akan memberikan dampak

yang baik untuk citra dan membawa keuntungan bagi

perusahaan. Meskipun secara struktur public relations di

Detikcom dijalankan oleh Tim Marketing Communications

dan Tim Engagement, namun praktisi public relations

Detikcom tetap menjalankan tugas-tugas relationship

seperti perusahaan pada umumnya dalam membangun citra

dan meningkatkan brand loyalty. Kedua divisi itu

merupakan fungsi manajerial yang bertanggungjawab atas

terselenggaranya suatu hubungan yang signifikan antara

perusahaan dengan publik maupun stakeholder. Kegiatan

event Detikcom sebuah jembatan, pemeliharaan dan

pembangunan harmonisasi antara perusahaan dan publik.

Harmonisasi memungkinkan terjadi pengertian yang lebih

baik antara perusahaan dan publiknya. Event yang

dirancang juga berkaitan dengan kanal-kanal Detikcom,

seperti kanal Detik Finance, Detik Oto, Detik Food, Detik

Travel dan lain-lain.

“Program kegiatan yang ada di Detikcom itu

dibentuk supaya member-member mereka itu loyal

pada kanal-kanal kita (Detik News, Detik travel,

Detik Forum, Detik Oto, Pasangmata, dan lain-lain),

92

Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head Marketing

Communications

95

Untuk membuat mereka loyal, kita mengadakan

event-event yang sifatnya online dan offline”93

Detikcom mengadakan event dengan memperhatikan

sisi edukatif dan persuasif, bersifat mendidik dengan

memberikan pengetahuan juga pendakatan yang

menghibur. Dari event ini, Detikcom dapat menciptakan

komunikasi dua arah sehingga mendapatkan timbal balik

(feedback) dari publik, tercipta saling pengertian,

menghargai, pemahaman dan toleransi.

Salah satu event yang dijalankan oleh tim Marcom

Detikcom untuk relationship dengan masyarakat adalah

event yang bernama “Berguru Menjadi Entrepreneur dan

Entrepreneur Juara”, event ini dilakukan secara face to face

agar perusahaan bisa juga bertatap langsung pada khalayak

yang sering membaca artikel Detikcom maupun yang

belum mengenal Detikcom. Pendekatan secara edukatif

melalui event entrepreneur diharapkan bisa menambah

pengetahuan dan motivasi di dunia wirausaha kepada

masyarakat, strategi ini diterapkan agar masyarakat juga

dapat mengenal dan menambahkan kesadaran terhadap

merek Detikcom dan pada kanal Detik Finance. Kemudian

Event yang bernama “Berguru Menjadi Entrepreneur”

mengusung konsep berguru ke salah satu orang terkaya di

Indonesia, Detikcom menghadirkan narasumber Dato Sri

Prof. DR. Tahir, MBA yang memulai bisnis dengan

berjualan kue bulan sebelum akhirnya mendirikan grup

93

Wawancara pribadi dengan Marwan selaku Supervisor Engagement

96

Mayapada yang terkenal dengan Bank Mayapada dan

rumah sakit Mayapada. Narasumber tersebut juga terkenal

dermawan dengan memberikan jutaan dolar untuk kegiatan

kemanusiaan dari kantong pribadinya. Setelah sukses

mengadakan event Berguru menjadi Entrepreneur,

Detikcom juga mengadakan Event yang berjudul

“Enterprenur Juara”, event ini mengundang pengusaha

muda sebagai narasumber, Yukka Harianda founder Brodo

dan Irvan Helmi co-founder Anomali Cofee, Kedua

narasumber ini sukses merintis di bidangnya masing-

masing dengan usia yang terbilang masih muda. Detikcom

tidak memberatkan peserta untuk bisa hadir di kedua event

ini, maka dari itu, Detikcom gtatiskan peserta yang ingin

ikut di kedua event ini.

97

Gambar 4.8

Event Detikcom pada Kanal Detik Finance94

Pendekatan secara persuasif dan edukatif merupakan

pendakatan public relations selain untuk menambah kesadaran

merek juga dapat menciptakan iklim yang kondusif antara

perusahaan dengan publik untuk tujuan bersama sehingga

menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi kepada publiknya yang bersifat

94

https://https://event.detik.com/32-d-39-preneur-berguru-menjadi-

entrepreneur, https://event.detik.com/53-dpreneur-entrepreneur-juara

98

mendidik dan memberikan penerangan agar tercipta saling

pengertian, maupun dengan pendekatan persuasif untuk

menciptakan kesan publik, kesan publik menurut Ardianto

kesan adalah apa yang meninggalkan dipikaran publik,95

kesan

publik muncul saat Detikcom melakukan serangkaian kegiatan

PR-nya untuk membentuk citra dan branding sehingga

membuat khalayak loyat terhadap Detikcom.

Selain itu program acara atau event Detikcom juga

berjenis calender event atau program acara yang berjenis rutin.

Salah satu event yang berjenis rutin adalah event yang

bernama “Dyouthizen” event ini berisi program acara

workshop atau pelatihan bagaimana cara menjadi content

creator digital . Detikcom mengajak anak muda dalam

melakukan aksi nyata untuk sekitarnya. Bekerjasama oleh

perusahaan-perusahaan seperti PT.Smartfren, Motorola, Vivo

dan lain-lain. Event rutin ini berlangsung secara bergantian di

kota-kota besar di indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Solo,

Malang, Yogyakarta, Makassar.

Pemberian informasi langsung yang digunakan pada

event ini yakni Focus Group Discussion (FGD), Focus Group

Discussion (FGD) adalah diskusi kelompok secara terarah dan

pengumpulan informasi masalah tertentu yang spesifik melalui

diskusi kelompok. Seperti pada peserta Focus Group

Discussion (FGD) mengangkat permasalahan di kota Solo

95

Ardianto, Hand of Public Relations : Pengantar Komprehensif,

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), h.334

99

terkait pengelolaan sampah yang buruk, untuk itu peserta

mengusung ide dengan aplikasi digital bernama TRASHER.

Gambar 4.9

Event Detikcom konsep FGD

Peneliti melihat program kegiatan berupa Event-event

seperti yang dipaparkan di atas merupakan salah satu usaha

public relations Detikcom dalam upaya mendukung kegiatan

pemasaran, menumbuhkan citra perusahaan dan mendorong

tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan

perusahaan. Elemen komunikasi yang dapat dilakukan public

relations untuk meningkatkan loyalitas ialah dengan

mengelola hubungan yang baik dan citra yang positif

mengenai perusahaan di mata publik. Event mempunyai

banyak peluang untuk mencapai keberhasilan dan membuat

pelanggan menjadi loyal.

100

101

Gambar 4.10

Berita program kegiatan public relations di web Detikcom96

Menciptakan berita memberikan keuntungan pada

organisasi atau perusahaan. Penciptaan berita di media

massa ini juga merupakan kegiatan branding.

96

https://inet.detik.com/cyberlife/d-3772429/ratusan-arek-surabaya-

zaman-now-ramaikan-dyouthizen, https://finance.detik.com/solusiukm/d-

2823851/700-orang-lebih-hadiri-dpreneur-bersama-chairul-tanjung

102

4. Community Involvement Activities (aktivitas keterlibatan

komunitas)

Public relations Detikcom dalam meningkatkan

brand loyalty salah satunya adalah mengadakan kontak

sosial dengan komunitas masyarakat, Community

involvement activities atau aktivitas keterlibat komunitas

adalah program pengembangan komunitas yang melalui

berbagai upaya bersama bagi perusahaan dan komunitas.

Komunitas dipandang sebagai satu kesatuan dengan

memberikan feedback (timbal balik) antara perusahaan dan

publik. Komunitas ini adalah masyarakat yang saling

berinteraksi dan saling mendukung akan jalannya kegiatan

atau program di Detikcom dalam hubungan dengan

komunitas (community relations).

Public relations Detikcom yang dijalankan oleh Tim

Engagement ini memiliki kerjasama dengan banyak

komunitas. Detikcom juga aktif mengumpulkan komunitas-

komunitas dari berbagai hobi yang berbeda kemudian

dikategorikan pada kelompok-kelompok tertentu,

komunitas tersebut dikategorikan dari kanal-kanal yang ada

di Detikcom seperti kanal otomotif, travel, dan news.

Kegiatan community involvement juga menyediakan wadah

untuk komunitas tersebut aktif sebagai kontributor dengan

mengirimkan tulisan ke kanal-kanal Detikcom.

Metode ini sangat efektif bagi Detikcom dalam

membangun hubungan (relationship) dengan publik.

103

104

Ini merupakan aktivitas keterlibatan komunitas yang

dilakukan secara offline. Ngumbar Komunitas atau

ngumpul bareng komunitas merupakan acara gathering

komunitas. Sekitar 100 komunitas ikut hadir dalam acara

tersebut, mulai dari komunitas bola, otomotif, video vlog

dan lain-lain. Mereka berbagi tips dan pengalaman di

bidang mereka.

Kemudian aktivitas keterlibatan komunitas yang

dilakukan secara online dengan mengadakan kerjasama.

Komunitas Fotolovers merupakan salah satu dari strategi

community Involvement activities. Detikcom menyediakan

wadah untuk komunitas Fotolovers di kanal Detik Foto,

komunitas Traveller atau komunitas pecinta jalan-jalan juga

dapat mengulas (review) pengalamannya pada kanal Detik

Travel. Di kategori lain, Kanal Detik Oto mengadakan

lomba motor custom pada komunitas sepeda motor yang

hobi memodifikasi sepeda motor. Kemudian Komunitas

bloger pada BlogDetik, BlogDetik merupakan sebuah

wadah untuk para blogger menuangkan keahlian (skill)

menulis, namun pada januari 2018, BlogDetik yang

beranggotakan 800.000 ini sudah tidak beroperasi lagi.

“Kegiatan Community itu dibentuk supaya member-

member mereka itu loyal pada kanal-kanal kita, bisa

forum bisa pasangmata, sebenernya bukan Cuma ke

forum atau pasangmata aja tapi ke engagement,

bagaimana mereka itu loyal membaca Detik, dan

bagaimana mereka juga aktif sebagai contributor

dengan mengirim-ngirim tulisan kaya di Detik travel,

105

pasangmata juga, nah dari situ kita membangun

komunitas”99

Peneliti melihat kegiatan Community involvement

dipandang sebagai bagian dari wujud tanggung jawab sosial

organisasi atau perusahaan, Detikcom memikul

tanggungjawab sosial dalam menjalankan peran dan turut

membantu masyarakat untuk mengembangkan komunitas

mereka. Hubungan antara komunitas dan perusahaan

dipandang sebagai relasi yang dikembangkan untuk

membuka ruang bagi terwujudnya tanggung jawab sosial

perusahaan atau organisasi dan suatu kegiatan branding

untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.

5. Inform or image (memberitahukan atau memberi citra)

Langkah ini adalah upaya untuk memberitahukan atau

meraih citra (inform or image). Detikcom memberitahukan

sesuatu kepada publik atau menarik perhatian sehingga

diharapakan akan memperoleh tanggapan berupa citra

positif. Pengenalan merek kepada publik sangatlah penting,

tahap pengenalan merek kepada publik ini dengan

mengoptimalkan identitas perusahaan melalui pemakaian

semua atribut yang berkenaan dengan logo dan nama

perusahaan Detikcom. Detikcom memberitahukan (inform)

informasi menarik kepada publik sehingga diharapkan

memperoleh citra positif. Proses dari nothing menjadi

something dari yang tidak tahu menjadi tahu setelah itu

menjadi ketertarikan hingga timbul citra positif. 99

Wawancara pribadi dengan Marwan, selaku Supervisor Engagement

106

107

Peneliti melihat langkah inform or image adalah

sebagai bentuk apresiasi dari Detikcom untuk pembaca

Detikcom yang sudah loyal terhadap perusahaan, melalui

DetikReward, perusahaan memberikan kaos, gantungan

kunci, buku catatan, jam dan sebagainya yang menampilkan

identitas Detikcom. Selain itu Detikreward juga sebagai

strategi retain untuk menjaga kedekatan dengan masyarakat

atau pembaca Detikcom sehingga menimbulkan citra

positif.

6. Lobbying and Negotiation (lobi dan negosiasi)

Kegiatan public relations tidak lepas dari aktivtas

melobi. Keterampilan untuk melobi dan kemampuan

bernegosiasi kepada stakeholder sangat diperlukan bagi

public relations, melobi merupakan aktivitas komunikasi

yang dilakukan untuk memengaruhi dan meyakinkan orang

agar sependapat dengan agenda perusahaan. Detikcom

melakukan praktik lobby untuk mendukung tugasnya

menjalin hubungan dengan customer atau pembaca

Detikcom. Seluruh program kegiatan di Detikcom melalui

proses lobby agar mencapai tujuan yang sudah

direncanakan. Program kegiatan Detikcom untuk

relationship tidak akan berfungsi tanpa adanya dukungan

dari publik.

Proses melobi yang dilakukan Detikcom adalah

dengan metode gimick dan reward. Detikcom melobi

masyarakat untuk ikut berkontribusi dan menyukseskan

108

program kegiatan public relations pada kanal-kanal

Detikcom. Tujuan melobi ini agar masyrakat bisa menjadi

loyal terhadap Detikcom. Loyal di sini adalah aktif

menyukseskan program Detikcom dan menumbuhkan

loyalitas merek (brand loyalty) pada tingkatan comited

“Contoh di Pasangmata proses lobbynya dengan

promo ya dengan poster banner, kedua kita pakai

gimik, gimik-gimik dengan point itu sama saja melobi

user kan supaya mereka mau, gimik-gimik hadiah

dalam hal ini tuh selain point juga ada hadiah-hadiah

juga tapi khusus event-event tertentu”102

Peneliti melihat langkah ini sebagai bentuk kerja

sama antara perusahaan untuk melakukan usaha bersama

atas dasar saling pengertian dan bisa menjalankan aktivitas-

aktivitas dari seluruh program kegiatan public relations.

Detikcom yang dijalankan oleh tim Marcomm dan

Engagement dalam usaha membina hubungan harmonis

antara organisasi dengan publik serta mengenalkan merek

Detikcom.

7. Social Responsibility (tanggung jawab sosial)

Aspek tanggung jawab sosial dalam dunia public

relations cukup penting, perusahaan tidak hanya memikirkan

keuntungan ekonomi saja tetapi juga kepedulian terhadap

masyarakat untuk mencapai sukses dalam memperoleh

simpatik dari publik. Social responsibilty merupakan bentuk

sebuah komitmen perusahaan untuk berkontribusi dengan

102

Wawancara pribadi dengan Marwan , selaku Supervisor

Engagement

109

memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan

menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian

terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

Hubungan yang baik antara perusahaan dan publik

dapat saling menguntungkan antara kedua belah pihak dalam

menciptakan opini publik yang menguntungkan perusahaan.

Untuk mencapai tujuan atau sasaran tersebut, perlu

diupayakan hubungan harmonis antara public relations dan

lingkungannya. Detikcom bisa membangun opini dan citra

yang positif di mata masyarakat dengan ikut berkontribusi

pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan,

Kegiatan-kegiatan corporate social responsibility dalam

bidang ekonomi secara besar-besaran lebih sering dilakukan

langsung oleh CT Corp Trans Media karena Detikcom

merupakan bagian dari CT Corp Trans Media. Meskipun

begitu Detikcom melalui Detik forum juga melakukan Bakti

sosial dengan terjun ke masyarakat dan membantu publikasi

dalam kegiatan social responsibility.

“kegiatan CSR (corporate social respomsibility) disini

kita kaya bantu lewat pemberitaan, contohnya sering

ada kejadian yang beberapa kali kita lakukan seperti si

A membutuhkan dana kemudian kita buat pemberitaan

terus akhirnya kita bantu untuk pengmnpulan dananya,

jadi ini loh kalau mau ngumpulin dana jadi lu bisa

nyumbang ke sini”103

103

Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head

Marketing Communications

110

Gambar 4.13

Kegiatan Social Responsibility104

Kegiatan social responsibility yang sudah dilakukan

Detikcom adalah melalui kanal Detik forum. Perusahaan

mengadakan kegiatan bakti sosial pada korban banjir di

Cililitan Jakarta Timur. Detik forum memberikan bantuan

berupa kebutuhan pokok dan ikut membantu bersihkan

sarana ibadah seperti mushola. Selain terjun langsung,

Detikcom dalam menjalankan tanggung jawab sosial

(social responsibility) juga membantu publikasi

bekerjasama dengan kitabisa.com. Detikcom melalui kanal

Detik foum kordinasikan dengan pembaca Detikcom untuk

104

Dokumentasi Detikcom

111

menyumbang dana. Proses publikasi juga dibantu dengan

kanal Detik healt.

“Kegiatan peduli sosial bekerja sama dengan

kitabisa.com membantu orang yang butuh uang untuk

biaya operasi, juga ada bayi di Garut dia lahir

tangannya enggak ada, jadi kita minta bantuan di

Detik Forum, kita minta pembaca untuk

menyumbang. Dibantu juga sama kanal Detik

Healt”105

Selain itu, tanggung jawab sosial diimplementasikan

melalui program citizen journalism (jurnalis warga).

Langkah ini adalah bentuk kegiatan public relations

Detikcom yang berfungsi untuk membangun relasi dengan

publik melalui informasi-informasi diimplementasikan

melalui program jurnalis warga (citizen journalism).

Program citizen journalism dapat mencapai tujuan

membangun pengertian dan pemahaman mengenai

bagaimana kualitas dari sebuah pemberitaan yang baik dan

benar kepada masyarakat dan sebagai fungsi kontrol sosial.

Detikcom melakukan pola interaksi jangka panjang suatu

program kegiatan komunikasi yaitu citizen journalism

untuk mencapai tujuan-tujuan pengertian, pemahaman, dan

dukungan dari publiknya. Detikcom memberikan wadah

pada publik untuk memberikan informasi berupa berita.

Secara tidak langsung, melalui wadah ini publik sudah

melakukan fungsi jurnalistik sebagai kontrol sosial.

105

Wawancara pribadi dengan Marwan, selaku Supervisor

Engagement

112

“Citizen journalism juga cara kita dekat ke

masyarakat, Detikcom itu tidak hanya memberikan

tapi mereka juga bisa menginformasikan ke kita, itu

kan pendakatan PR juga melalui citizen journalism,

jadi media itu tidak cuma satu arah tapi juga dua

arah” 106

Pemberitaan yang terintegrasi antara publik dan

perusahaan adalah kanal yang bernama Pasangmata,

Pasangmata merupakan media warga dari Detikcom yang

berkonsep media warga, penulisan artikel didasarkan pada

fakta aktual berupa berita atau info peristiwa yang terjadi di

dalam masyarakat dan disampaikan langsung oleh

masyarakat melalui web pasangmata.com dan aplikasi

Pasangmata di smartphone. Kegiatan edukasi yang

dilakukan Pasangmata dengan mengadakan workshop atau

pelatihan-pelatihan di kampus-kampus. Selain di kampus,

pelatihan-pelatihan atau workshop juga diadakan di kantor

Detikcom,

“Memberikan pengatahuan ke mastarakat sudah

beberapa kali kita masuk kampus untuk mengadakan

pelatihan-pelatihan atau workshop, seperti yang tadi

di program pasangmata bagaimana mengajarkan

citizen journalism, seperti mas Marwan tuh sering

melakukan masuk kampus, itu kan salah satu bentuk

juga. Edukasi dan user friendly, produk kita ya

karena kan ujungnya kita mengedukasi, atau kita kan

sering juga redatum dengan redaksi diundang juga

dengan perusahaan-perusahaan lain untuk ngajarin

tentang digital journalism, tentang digital kreatif, ada

106

Wawancara pribadi dengan Ardi Cahya Rosyadi, selaku Admin

Pasangmata

113

juga beberapa teman-teman sekolah atau kampus

kunjungan ke sini untuk mendapatkan pengetahuan

digital media”107

Kegiatan Public relations yang dijalankan oleh

Engagement ini mempunyai tujuan membangun partisipan

atau kontributor aktif Detikcom. Materi workshop yang

diberikan membahas mengenai pengenalan Detikcom dan

media warga Detikcom bernama pasangmata, kemudian

membahas teknik jurnalistik yang baik dan benar seperti

teknik pengambilan gambar dan video, teknik reporting,

teknik wawancara dalam peliputan berita. Workshop yang

dilakukan Pasangmata diharapkan pesrta akan mendapatkan

ilmu tentang jurnalistik walaupun dengan alat seadanya.

“Di dalam materi workshop kita juga mengenalkan

website Detikcom, juga mengenalkan media warga

Detikcom bernama pasangmata ini. Sebenarnya

kalau materi workshop yang kita berikan lebih ke

pemanfaatan alat seadanya, karena kan mereka

bukan jurnalis profesional ya kita ajarkan teknik

seperti teknik reporting, teknik wawancara peliputan

berita dan lain-lain.108

Inforamsi yang terjalin dua arah antara masyarakat

dan perusahaan juga bisa membantu kana-kanal Detikcom

seperti Detik News, Detik Oto dan Detik Travel. Informasi

dari masyarakat dikirm ke redaksi Detik News atau kanal

Detikcom yang lain oleh bos mata-mata, bos mata-mata

adalah nama dari admin Pasangmata. Setiap kontributor

107

Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head

Marketing Communications 108

Wawanca pribadi dengan Ardi Cahya, Selaku Admin Pasangmata

114

yang mengirimkan informasi ke Pasangmata akan diberikan

point yang bisa ditukarkan di Detik Reward.

Gambar 4.14

Citizen Journalism Detikcom di Kanal Pasangmata109

Peneliti melihat kehadiran Pasangmata menjadi

wadah bagi masyarakat untuk meberikan informasi dan

menyebarluaskan informasi atau berita yang bersumber dari

masyarakat. Kegiatan jurnalis warga (citizen journalism)

pasangmata juga kebutuhan dari public relations untuk

meningkatkan brand loyalty dan kebutuhan dari kanal lain

di Detikcom. Fungsi public relations dan pemberitaan

memiliki kebutuhan yang bisa dicapai dengan integrasi

bersama bagian public relations. Dari program ini

Detikcom menyediakan wadah, edukasi serta kesempatan

pada masyarakat untuk kiprah di ranah media.

109

Tampilan depan citizen journalism pada kanal Pasangmata

Detikcom dari https://pasangmata.detik.com

115

Peneliti melihat kegiatan tanggung jawab sosial

responsibility yang dilakukan Detikcom merupakan upaya

untuk membangun citra positif dan menumbuhkan loyalitas

terhadap Detikcom.

B. Interpretasi

Pelaksanaan kegiatan public relations membutuhkan

strategi public relations yang terencana dengan baik untuk

mendekati publiknya guna mencapai level commited dalam brand

loyalty. Untuk meningkatkan brand loyalty, melibatkan berbagai

peran, diantaranya peran public relations Detikcom yang

dijalankan oleh Marketing communications dan Engagement,

masyarakat, dan komunitas juga sponsor. Peran itu bersinergi

dalam program kegiatan dalam mencapai tujuan relationship dan

branding.

Strategi public relations untuk membina hubungan dengan

publik dan meningkatkan brand loyalty adalah dengan jenis

customer relations (hubungan pelanggan) melalui strategi yang

dijabarkan oleh Chriss Fill yaitu pull strategy (strategi menarik),

push strategy (strategi mendorong), dan profile strategy (strategi

pandangan). pull strategy (strategi menarik) yaitu akuisisi

khalayak, pull strategy (strategi menarik) yaitu retensi khalayak,

dan profile strategy (strategi pandangan) yaitu social

responsibility, pada bentuk komunikasi langsung dan tidak

langsung. Kemudian langkah-langkah untuk menjalankan strategi

dengan teori bauran public relations P.E.N.C.I.L.S Strategy

Thomas L. Harris yaitu melakukan publikasi, program acara,

116

menciptakan berita, keterlibatan komunitas, menampilkan

identitas perusahaan, proses lobby dan negosiasi, dan kegiatan

tanggung jawab sosial.

Pada langkah publikasi. Praktisi Public relations Detikcom

melakukan proses publikasi program kegiatan Detikcom dengan

cara digital public relations dimana kegiatan ini menggunakan

internet untuk kegiatan public relations dan publisitasnya. Digital

public relations merupakan sebuah inisiatif public relations yang

menggunakan media internet sebagai sarana publisitasnya.

Publikasi melalui internet merupakan cara yang efektif dan

efesien untuk penyeberan pesan karena kelebihan-kelebihan yang

dimiliki internet. Memanfaatkan situs web Detikcom sendiri juga

mempermudah pekerjaan public relations dan mampu menakan

biaya karena tidak memerlukan biaya sewa pada surat kabar dan

tidak ada biaya slot waktu untuk televisi dan radio.

Event atau program acara pada kegiatan Detikcom

merupakan salah satu usaha public relations Detikcom dalam

upaya mendukung kegiatan pemasaran, menumbuhkan citra

perusahaan dan mendorong tercapainya saling pengertian antara

publik sasaran dengan perusahaan. Elemen komunikasi yang

dapat dilakukan public relations untuk meningkatkan loyalitas

merek ialah dengan mengelola hubungan yang baik dan citra

yang positif mengenai perusahaan di mata publik. Event

mempunyai banyak peluang untuk mencapai keberhasilan.

Menciptakan berita semua usaha yang dilakukan praktisi

public relations Detikcom menjadi bahan berita di media massa.

Program kegiatan-kegiatan Detikcom pada kegiatan PR-ing dan

117

branding dijadikan sebuah berita di media massa yaitu website

Detikcom.

Kegiatan Community involvement dipandang sebagai

bagian dari wujud tanggung jawab sosial organisasi atau

perusahaan, Detikcom memikul tanggung jawab sosial dalam

menjalankan peran dan turut membantu masyarakat untuk

mengembangkan komunitas mereka. Hubungan antara komunitas

dan perusahaan dipandang sebagai relasi yang dikembangkan

untuk membuka ruang bagi terwujudnya tanggungjawab sosial

perusahaan atau organisasi dan suatu kegiatan branding.

Langkah inform or image adalah sebagai bentuk apresiasi

dari Detikcom untuk pembaca Detikcom yang sudah loyal

terhadap perusahaan, melalui DetikReward, perusahaan

memberikan kaos, gantungan kunci, buku catatan, jam dan

sebagainya yang menampilkan identitas Detikcom. Selain itu

DetikReward juga sebagai retensi khalayak untuk menjaga

kedekatan dengan masyarakat atau pembaca Detikcom sehingga

menimbulkan citra positif.

Lobby and negotiation merupakan bentuk kerja sama antara

perusahaan untuk melakukan usaha bersama atas dasar saling

pengertian dan bisa menjalankan aktivitas-aktivitas dari seluruh

program kegiatan public relations. Detikcom yang dijalankan

oleh tim Marcom dan Engagement dalam usaha membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publik serta

mengenalkan merek Detikcom. Kemudian kegiatan social

responsibility yang dilakukan Detikcom merupakan bentuk

sebuah komitmen perusahaan untuk berkontribusi dengan

118

memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan

menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap

aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal ini dapat membangun

citra positif dan menumbuhkan kesadaran terhadap Detikcom.

Dalam melakukan langkah-langkah tersebut, public

relationsi Detikcom melakukan pendekatan dengan cara

persuasif, edukatif, tanggung jawab sosial, kerjasama dan

terintegrasi. Jadi Detikcom telah membentuk dan mengelola

komunikasi dua arah antara perusahaan dan publik, mengasilkan

hubungan dengan publik, menumbuhkan citra yang positif dan

mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dalam membangun

pengenalan merek hal ini sejalan dengan fungsi public relations

menurut Rosady Ruslan.

119

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Loyalitas merek (brand loyalty) adalah tingkatan dimana

pelanggan memiliki sikap positif terhadap suatu merek,

memiliki komitmen dan cenderung untuk terus melanjutkan

membeli produk dengan suatu merek tertentu dimasa yang

akan datang. Dalam menjalankan tugasnya, praktisi public

relations Detikcom membutuhkan perencanaan dan strategi

untuk menjalankan tujuannnya. Kegiatan public relations

Detikcom membutuhkan strategi yang terencana dengan baik

untuk mendekati publiknya. Untuk meningkatkan brand

loyalty, melibatkan berbagai peran, diantaranya peran public

relations Detikcom yang dijalankan oleh Marketing

communications dan Engagement, masyarakat, dan komunitas

juga sponsor. Peran itu bersinergi dalam program kegiatan

dalam mencapai tujuan relationship dan branding.

Strategi public relations Detikcom untuk meningkatkan

loyalitas merek adalah Pull strategy dengan cara akuisisi

khalayak, push strategy dengan cara retensi khalayak, dan

profile strategy dengan kegiatan tanggung jawab sosial.

Strategi ini menitikberatkan pada hubungan suatu bentuk

pendekatan dari perusahaan untuk mengerti dan memengaruhi

perilaku pelanggan (customer relations). Kemudian tools

120

public relations untuk meningkatkan brand loyalty adalah teori

bauran public relatons P.E.N.C.I.L.S Strategy yang dijabarkan

Thomas L.Harris, yaitu:

a. Publications (publikasi dan publisitas).

Detikcom menyebarkan program kegiatan melalui website

Detikcom dan media sosial (Facebook, Twitter, Instagram)

sebagai saluran komunikasi. Dengan mengoptimalkan

pembaca Detikcom dan pengikut media sosial. Detikcom

menyebarkan program kegiatan dan melakukan pekerjaan

public relations melalui intenet dan memantau apa saja

keinginan dari masyarakat. Target pada proses publikasi,

yaitu viralty dan image yang merupakan suatu indikator

keberhasilan Detikcom dalam kegiatan branding. Tools

untuk me-monitoring atau Tolak ukur perhitungan yang

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar konten Detikcom

di media sosial adalah dengan bantuan Google Urchin

Tracking Module (UTM).

b. Event (program acara). Detikcom mengadakan event dalam

upaya menumbuhkan citra positif perusahaan dan mendorong

tercapainya saling pengertian. Pendekatan yang dilakukan

melalui pendekatan persuasif dan edukatif dengan

memberikan pengetahuan dan acara-acara yang mengibur,

c. News (menciptakan berita)

Menciptakan berita merupakan semua usaha yang dilakukan

praktisi public relations Detikcom dimana program kegiatan

menjadi bahan berita di media massa. Program kegiatan-

kegiatan Detikcom pada kegiatan PR-ing dan branding

121

dijadikan sebuah berita di media massa yaitu website

Detikcom.

d. Community Involvement Activities (aktivitas keterlibatan

komunitas)

Detikcom memiliki kerjasama dengan banyak komunitas,

mengumpulkan komunitas-komunitas dari berbagai hobi dan

megadakan kumpul bersama komunitas pada acara

“Ngumbar Komunitas (ngumpul bareng komunitas)”.

Kegiatan keterlibatan komunitas dalam meningkatkan brand

loyalty yaitu Detikcom menyediakan wadah untuk komunitas

tersebut aktif sebagai kontributor dan mengembangkan skill

mereka.

e. Inform or Image (memberitahukan atau memberi citra)

Upaya memberitahukan atau meraih citra merupakan tahap

pengenalan merek kepada publik dengan mengoptimalkan

identitas perusahaan yaitu logo dan nama Detikcom. Untuk

meraih citra, Detikcom mengapresiasi masyarakat atau

pembaca Detikcom yang sudah loyal dengan ikut

berpartisipasi dan menyukseskan program kegiatan

Detikcom melalui DetikReward sehingga menimbulkan citra

positif dan loyal terhadap Detikcom.

f. Lobyying and Negotiations (lobi dan negosiasi)

Lobi dan negosiasi merupakan aktivitas komunikasi untuk

memengaruhi dan meyakinkan orang agar sependapat dengan

agenda perusahaan. Proses melobi yang dilakukan Detikcom

adalah dengan metode gimick dan reward. Detikcom melobi

122

masyarakat untuk ikut berkontribusi dan menyukseskan

program kegiatan public relations pada Detikcom dan kanal-

kanal Detikcom. Tujuan melobi ini agar masyrakat bisa

menjadi loyal terhadap Detikcom. Loyal di sini adalah aktif

menyukseskan program Detikcom dan menumbuhkan

kesadaran merek (brand awareness) pada tingkatan top of

mind.

g. Social Responsibility (tanggung jawab sosial)

Kegiatan social responsibility yang sudah dilakukan

Detikcom adalah melalui kanal Detik forum. Perusahaan

mengadakan kegiatan bakti social dengan memberikan

bantuan berupa kebutuhan pokok dan ikut membantu. Selain

terjun langsung, Detikcom dalam menjalankan tanggung

jawab sosial (social responsibility) juga membantu publikasi

bekerjasama dengan kitabisa.com. Detikcom melalui kanal

Detik foum kordinasikan dengan pembaca Detikcom untuk

menyumbang dana. Proses publikasi juga dilakukan pada

kanal Detik healt. Kemudian Program kegiatan citizen

journalism (jurnalis warga) pada kanal PasangMata sebagai

bentuk kegiatan public relations Detikcom dalam

membangun relasi dengan publik melaui informasi-

informasi. Tim engagement memberikan wadah dan edukasi

serta kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan fungsi

jurnalistik sebagai kontrol sosial.dan untuk kiprah di ranah

media.

123

B. Saran

Berdasarkan pemaparan yang telah peneliti bahas dan

teliti, ada beberapa saran yang ingin peneliti kemukakan,

diantaranya:

1. Hendaknya Detikcom tingkatkan program-program yang

virality bukan hanya berita-berita peristiwa tapi juga berita

prestasi masyarakat, berita kegembiraan masyarakat yang

sifatnya happiness dengan support dari Detikcom.

2. Detikcom terus melakukan inovasi-inovasi dan aktivitas-

aktivitas yang kreatif dan beda dengan event pada

umumnya, yang bisa berguna bagi masyarakat dan

berdampak pada Detikcom.

3. Sebaiknya program kegiatan event Detikcom tidak hanya

difokuskan pada wilayah Jakarta saja, namun mencakup

beberapa daerah lain yang lebih besar untuk relationship

dengan pulik sehingga loyalitas pembaca Detikcom meluas

di berbagai daerah.

4. Peneliti berharap agar skripsi ini bisa dijadikan pelengkap

penelitian dan perkuliahan public relations dan marketing,

serta dapat menjadi pedoman penelitian selanjutnya yang

akan lebih kritis dan mengembangkan penulisan yang sudah

ada.

124

DAFTAR PUSTAKA

Afrilia, Fitri. Proses Public relations dalam Mengelola Media

Sosial Twitter: Studi Deskriptif Pada Program Public

relations.Jurnal, Vol 2, 2015.

Arnold, David. Pedoman Manajemen Merek. Surabaya: Ketindo

Soho, 1996.

Asegaf, Djafar. Humas Dalam Praktek,(cetakan ke-2). Jakarta:

Ghalia Indonesia, 1987.

Bungin, Burhalan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Prenada Media Group, 2005.

Beard, Mike. Departemen Public relations (edisi ke-2). Jakarta:

Erlangga, 2001.

Cultip, Scott. Effective Public relations (edisi ke-9 cetakan ke-3).

Jakarta: Kencana, 2009.

David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep.

Jakarta:Prenhallindo, 2002.

Durianto. Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Effendy, Onong Uchana. Human Relations dan Public relations

(edisi ke-8). Bandung: Mandar Maju, 1993.

Effendy, Onong Uchjana. Human Relations dan Public relations

dalam Managenent. Bandung: Mandar Maju, 1989.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi, Teori & Praktek.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Emery, Edwin. Introductions to Mass Communications(edisi ke-

9). New York: Happerow, 1998.

125

Fill, Chriss. Marketing Communications (edisi ke-4). Europe:

Prentice Hall, 2005

Fuad Afdhal, Ahmad. Tips & Trik Public relations. Jakarta: PT

Grasindo, 2004.

Irantara, Yosal. Community Relations: Konsep dan Aplikasinya.

Bandung: Simbiosa Rekatama, 2004.

Jefkins, Frank. Public Relations. Jakarta, 2004.

Jefkins, Frank. Public Relatuion (edisi ke-5). Jakarta: Erlangga,

2002.

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran.

Jakarta: Erlangga, 2009.

Krisyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi., Jakarta:

Kencana, 2006.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT Salemba

Humanika, 2012.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi).

Bandung: Remaja Rosdakaryat, 2007.

Mowen, Perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran. Jakarta:

Karangan Sutisna, 1995

Mulyana, Deddy. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Rosdakarya, 2006.

Mursyid. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Sinar Grafika Offset,

2015.

Nasrullah, Rulli. Media Sosial Perspektif Komunikasi Budaya

dan Sosioteknologi (cetakan ke-3). Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2017.

126

Nurudin. Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses

Komunikasi,. Jurnal Komunikator, Vol 5, 2010.

Nurjanah, Adhianty dan Frizki Yulianti Nurnisya. Pemanfaatan

Digital Public Relations Dalam Sosialisasi Tagline Jogja

Istimewa Humas Pemerintah Kota Yogyakarta. UMY

Yogyakarta: Jurnal Digital Public Relations, Vol.4 No.1,

2016.

Nova, Firsan. Crisis Public relations. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2001.

Onggo, Bob Julius. Cyber Public relations : Strategi Membangun

dan Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi

Lewat Media Online. Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2004.

Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran. Jakarta:

Erlangga, 2008.

Pohalan, Rusdin. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:

Lanarka, 2007.

Rangkuty, Freddy. The power of brands, Teknik Mengelola

Brand Equity dan Strategi Perkembangan Merek. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2002.

Rangkuty, Freddy. The Power Of Brands. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2008.

Rangkuty, Freddy. The Power Of Brands. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2009.

Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi

Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1998.

Ruslan, Rosady. Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi.

Jakarta: PT Raja Grafindo, 2001.

127

Ruslan, Rosady Kiat dan Strategi kampanye Public relations.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations & Media

Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Ruslan, Rosady. Manajemen Public relations dan Media

Komunikasi:Konsep dan Aplikasinya (edisi revisi). Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2014.

Saputra, Wahidin & Rulli Nasrullah. Public Relations 2.0.

Depok: Gramata Piblishing, 2011.

Sugiarto, Darmadi Durian. dan Lie Joko Budiman, Brand Equity

Ten: Strategi Memipin Pasar. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Tjiptono, Fandy. Brand Management & Strategi merek.

Yogyakarta: PT Andi, 2005.

Tjiptono, Fandy. Management & Strategi Merek (edisi ke-2).

Yogyakarta:PT Andi, 2011.

Usman, M.Basyirudin. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat

Pers, 2002.

Wasesa, Silih Agung. Strategi Public relations. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka, 2005.

Yin, Robert K. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: Rajawali

Pers, 2005).

Yulianita, Neni. Dasar-dasar Public Relaions. Bandung: Pusat

penerbitan Universitas P2U, 2007.

Internet

www.detik.com

www.alexa.com

128

www.similarweb.com

www.maxmanroe.com

www.kompas.com

Referensi Lain

Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head

Marketing Communications

Wawancara pribadi dengan Marwan selaku Supervisor

Engagement

Wawancara pribadi dengan Ardi Cahya Rosyadi selaku Admin

Pasangmata

LAMPIRAN -LAMPIRAN

wawancara

Narasumber : Karel Anderson

Jabatan : Head Marketing Communications

Tempat Wawancara : Kantor Detikcom, Gedung Transmedia

Lt 8, Jalan Kapten Tendean Mampang

Prapatan Jakarta Selatan

1. Apa yang melatarbelakangi pembentukan public

relations Detikcom?

Jawaban: yang melatarbelakangi dibentuknya divisi ini adalah

untuk bagaimana kita dekat dengan masyarakat atau pembaca,

bagaimana kita bisa jangkau mereka untuk masuk mengenal

detikcom.

2. Bagaimana posisi public relations Detikcom dalam

struktur organisasi perusahaan?

Jawaban: Marcomm lah ya lebih tepatnya, sebenarnya kita itu ga

punya ga dispesifikin untuk ke public relations, kita kan namanya

marketing communications, ya kalau secara bagan sih kita ada

dibawah divisi digital business, skupnya sih kalo yang ini lebih

ke departemen, nah departemen marketing communications itu

dibawah digital business division

3. Bagaimana strategi public relations Detikcom dalam

meningkatkan brand awareness?

Jawaban: strategi dalam meningkatkan brand awareness jadi

kita ada 2 untuk strategi pendekatannya, 1 untuk akuisisi 1

untuk retain, jadi untuk yang retain itu lewat programnya bisa

berbagai macam, ya bisa lewat loyalti member lewat detik

rewards, upload pasangmata dapet point itu kan sebenarnya

untuk loyalti member, ngeretain, tapi untuk akuisisi ya yang

tadi diceritain oh lewat program enterpreneur, berarti

bagaimana kita bisa jangkau mereka untuk masuk mengenal

detikcom, kemudian ditraktir detikcom sekantor, nah itu bisa

akuisisi bisa untuk retain juga bisa.

4. Pendekatan apa yang dilakukan public relations

Detikcom dalam meningkatkan brand awareness?

Jawaban: pendekatan-pendekatan yang sudah kita lakukan itu

untuk pengenalan lebih sering melalui event-event baik itu

sifatnya online maupun offline, seperti event-event yang sifatnya

pelatihan-pelatihan ataupun kaya seminar yang bersifat edukatif,

itu kan kita sudah melakukan suatu pendakat. Kemudian

pendekatan yang tadi loyalty member, itu untuk mempertahankan

pembaca Detikcom, pendekatan pemberian reward dan hadiah

bagi pembaca yang sudah berperan aktif pada activity-activity di

Detikcom.

5. Media apa saja yang digunakan public relations

Detikcom?

Jawaban: Program-program Detikcom dalam melakukan PR

secara offline dan online, kalau offline otomatis ya event-event

kaya itu, kalau online selain kita melalui detikcom sendiri ya kita

lewat sosial media yang kita punya seperti twitter, facebook,

youtube, instagram.

6. Bagaimana manajemen isu public relations Detikcom?

Seperti isu-isu negatif yang berkembang di

masyarakat terhadap Detikcom?

Jawaban: Isu-isu negatif yang berkembang di masyarakat pernah

ada yang bilang kalao Detikcom menyudutkan islam. itu kan

sebenarnya lebih ke persepsi masyarakat, kalau bisa dibilang kita

tidak pernah punya statement atau agenda setting untuk

menyudutkan islam atau apa, apalagi kita base nya media, kita

selalu memberitakannya dalam posisi netral komitmennya, adalah

kita tidak mau kubu A atau kubu B, yang kita lakukan adalah

menentukan sikap di pemberitaan, seperti peristiwa yang terjadi

di kubu A ya kita informasiin di kubu A kalau ada peristiwa yang

terjadi di kubu B ya kita informasiin di kubu B

-Walaupun ada isu negatif di masyarakat gitu mas?

Jawaban: Sebenerernya ambigunya di persepsi masyarakat,

masyarakat yang mana? Ketika masyarakat di kubu kanan pasti

lebih ke sana, kalo yang ngomong kubu kiri, kubu kiri kok ke

kanan mulu? Nah untuk kita mengatasi persepsi di masyarakat

biasanya selalu kita pilah, di mana sih masyarakat yang

mengklaim kita menyudutkan itu di level yang mana, tapi

kenyataannya dari itu semua tetap kita informasikan, contohnya

apapun yang terjadi sama ahok pasti kita beritakan karena itu ada

value nya, apapun yang terjadi dengan teman-teman habib rizieq

212 atau apapun pasti tetap kita beritakan, ga ada yang ditutupin,

ga ada yang dikurangin, ga ada yang dilebih-lebihkan.

8. Kemudian citra saat ini di mata masyarakat seperti

apa?

Jawaban: Terhadap detik.com? citra masyarakat terhadap

detik.com saat ini ya masih kuatnya kita itu portal berita untuk

sumber informasi yang tercepat, orang kalau semua bilang oh lu

baca detikcom ya detikcom cepat ya, itu tidak bisa dipun gkiri

dari awal sampai akhir masyarakat melihatnya itu, Cuma kita

sendiri lagi mencoba untuk membuat bagaimana bukan hanya

membuat secara yang tercepat, tapi adalah kita ini lebih

terpercaya lah, jadi berita yang ada di detikcom itu bukan hoax

itu yang kita mau, jadi ditengah sosial media yang lebih cepat dan

apa tapi kan belum tentu valid atau tidak, tapi kalau di detikcom

udah cepat lu valid

9. Bagaimana strategi publikasi public relations

Detikcom dalam publikasikan kegiatannya?

Jawaban: strategi untuk menyebarkan kegiatan-kegiatan kita ya

dengan poster dan banner setelah itu publikasikan melalui

website Detikcom sendiri dan sosmed yang kita punya. Strategi

publikasi ini kan kita mempublikasikan activity-activity kita.

Keuntungannya ya itu tadi 1 untuk akuisisi atau retain. Kalau

yang untuk akuisisi otomatis semakin kita mengakuisisi semakin

banyak ya dampak paling besarnya ya traffic kita semakin tinggi

kalau dia baca Detikcom, semakin traffic tinggi ya member dan

UV kita semakin tinggi. Untuk mengetahui itu kita memakai

UTM (Google Urchin Tracking Module). Jadi Target kita pada

proses publikasi ini bisa traffic, sale, sponsorship, image, virality,

virality kan juga bisa menjadi indikator keberhasilan

10. Bagaimana strategi public relations Detikcom untuk

mempengaruhi opini publik melalui sebuah event?

Jawaban: strategi public relations untuk mempengaruhi opini

publik itu bisa melalui sebuah event. Sebenarnya kalau mau

dibilang program PRing juga bisa menjadi public relations

sebagai salah satu cara kita, untuk bagaimana relationship dengan

masyarakat atau pembaca lah, tapi itu kita tidak ada program

yang spesifik oh ini untuk kegiatan PRing oh ini untuk kegiatan

Branding, bagaimana justru kita mengemas sebuah event PRing

untuk menjadi sebuah event untuk branding.

-Program-program apa saja yang sudah dijalankan public

relations Detikcom?

Jawaban: Program rejeki nama, hanya dengan hal yang sesimpel

itu kita bisa dekat dengan ratusan ribu dengan daftar nama-nama

itu, virality nya banyak orang share program itu, makanya kita

lagi coba lagi program rejeki nama 2, kemudian program ngasah

otak atau ngaso dari teman-teman engagement, kalau itu lebih ke

retain, efektivitas program ngaso ditanyakannya ke bu Meli yang

lebih tepat itu kan salah satu untuk engagement kan.

-Dalam menjalankan event. Pendekatan apa saja yang

dilakukan public relations Detikcom?

Jawaban: Selain pendekatan persuasif, pendekatan yang sudah

kami lakukan itu pendekatan edukatif. Sebenarnya kalau

pengatahuan ke mastarakat sudah beberapa kali kita masuk

kampus untuk mengadakan pelatihan-pelatihan atau workshop,

seperti yang tadi di program pasangmata bagaimana mengajarkan

citizen journalism, seperti mas Marwan tuh sering melakukan

masuk kampus, itu kan salah satu bentuk juga. Edukasi dan user

friendly, produk kita ya karena kan ujungnya kita mengedukasi,

atau kita kan sering juga redatum dengan redaksi diundang juga

dengan perusahaan-perusahaan lain untuk ngajarin tentang digital

journalism, tentang digital kreatif, ada juga beberapa teman-

teman sekolah atau kampus kunjungan ke sini untuk

mendapatkan pengetahuan digital media. Kalau tanggung jawab

seni kita selalu memberi wadah untuk musisi-musisi lewat

program kita juga, kita program detik hot punya program main

stage, artis mau promosi ya lewat main stage, kita kemarin hari

musik kita melakukan d’hot music, kita kumpulkan.

11. Apa harapan detikcom ke depan dalam meningkatkan

citra?

Jawaban: Ya dari Marcomm sih kita pengennya terus melakukan

activity-activity yang bisa berguna, yang kreatif, beda dengan

event pada umumnya, kita bisa buat program yang berdampak

pada detikcom, kita bisa bikin program-program yang virality.

Kata kunci yang mau kita gali yaitu dulu kita punya gerakan

indonesia happy, itu untuk yang sifatnya happy news, nah itu

sempet kita mainkan, bukan hanya berita-berita peristiwa tapi

juga berita prestasi, berita kegembiraan, itu yang selalu kita

gelontorkan ke masyarakat yang sifatnya happiness selalu kita

support. Itu hanya gerakan roh konten kan.

Narasumber: Marwan

Jabatan: Supervisor Engagement

Tempat Wawancara: Kantor Detikcom, Gedung Transmedia Lt 9,

Jalan Kapten Tendean Mampang Prapatan

Jakarta Selatan

1. Bagaimana stategi public relations Detikcom dalam

mengadakan kontak sosial dengan kelompok

masyarakat (Community involvement )?

Jawaban: Kegiatan Community itu dibentuk supaya member-

member mereka itu loyal pada kanal-kanal kita, bisa forum bisa

pasangmata, sebenernya bukan Cuma ke forum atau pasangmata

aja tapi ke engagement, bagaimana mereka itu loyal membaca

Detik, dan bagaimana mereka juga aktif sebagai contributor

dengan mengirim-ngirim tulisan kaya di Detik travel, pasangmata

juga, nah dari situ kita membangun komunitas, contohnya seperti

Fotolovers, Fotolovers itu dari kanal DetikFoto, DetikForum itu

sebuah wadah untuk komunitas tapi bukan Cuma buat komunitas

tapi Detikcom secara keseluruhan sih jadi bukan hanya sekedar

forum, pasangmata tapi secara keseluruhan, Fotolovers kan itu

punya Detik foto terus hijabhunt masuk di kanal wolipop, kalau

forum dan blog kan emang beda, kalo blog kan komunitas bloger,

kalo forum Detikers.

- Bagaimana cara membuat mereka loyal pada kanal

Detikcom?

Jawaban: Untuk membuat mereka loyal kita mengadakan acara

atau event-event yang sifatnya online dan offline, kalo online

mengadakan lomba-lomba terus kalo offline kita mengadakan

kumpul-kumpul dan kopdar-kopdar gitu bareng komunitas, event

yang dilakukan bukan hanya lomba saja, seperti Detiktravel bikin

namanya review dan mengirim-ngirim tulisan misalnya lu suka

jalan-jalan menceritakan pengalamannya dan mengim ke

Detiktravel, kalo pasangmata masyarakat mengirim kontribusi

berita foto atau video peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar

kemudian mengirim ke pasangmata, pasangmata itu kanal

Detikcom yang berisi berita dari masyarakat atau yg biasa kita

kenal citizen journalismnya Detikcom, acara yang sudah

dilakukan lagi di kanal hai bunda Detikcom, di situ masyarakat

bisa komentar di kolom komentarnya hai bunda dengan

mengeshare pengalaman mereka juga memberikan solusi-solusi

nah itu salah satu kegiatan PRing secara online melalui komentar,

terus ada acara Detikinet, Detikinet salah satu kanal Detikcom

yang berisi seputar teknologi nah dia mengadakan event dengan

lomba review-review, di Detikoto juga mendadakan komunitas

motor dengan lomba motor-motor custom

- Kegiatan kumpul bersama komunitas apakah ada

orang yang baru atau orang yang itu-itu aja?

Jawaban: Kalau itu tergantung event nya sih, kalau bloger ya

orangnya itu-itu aja tapi kalau kaya lu bikin acara ngopi atau

goodpreneur, acara goodpreneur itu kan acara share-share ilmu

lah mengundang narasumber misalnya temanya hari ini adalah

bagaimana mencari duit secara online, dulu pernah ada yang

namanya sandisharing, sandisharing itu sebulan sekali

mengundang narasumber untuk berbagi ilmu seperti hari ini

temanya adalah tentang cara menulis yang baik, nah kita kita

ngundang tuh narasumber yang sudah terkenal nah itu yang

dateng biasanya setengah orang baru setengahnya lagi orang

lama, pasangmata juga gitu tuh kalo kita undang ada orang yang

baru ada yang lama, jadi fifty fifty ada yang baru ada yang lama

- Pendekatan kepada komunitas seperti apa?

Jawaban: Ya kalau itu sih banyaknya emang persuasif aja kaya

pergi yang namanya Agus, Rezeki nama nah kaya gitu-gitu

modelnya yang dipakai sama marcomm, kalau dulu banyak

dengan komunnitas saat ini lebih ke umum lebih ke Detikcom,

nah program rejeki nama itu antusiasnya besar, banyak yang ikut,

jadi dulu kita bikin kopdar, bikin acara touring ya kan terus

disponsori sama salah satu sponsor juga, terus kanal Detiktravel

juga jalan-jalan dulu ke jogja pernah waktu ulang tahun, terus ke

Citarum, banyak-banyak deh, cuma sekarang tretmentnya beda

nih pas sama marcomm, modelnya sekarang udah tidak ke kanal-

kanal lagi tapi Detikcom secara keseluruhan.

- Seperti apa pengukuran suatu keberhasilannya?

Jakawaban Pengukurannya sih yang jelas dari nominalnya aja

dari KPI aja, misalnya agus nih, nah KPI targetnya berapa,

misalya targetnya 1000 nah ternyata yang ikut bisa lebih bisa

kurang nah itu datanya ada di marcom, lu tanya mas Karel

kemaren acara agus yang ikut berapa orang, nah itu

keberhasilannya dari jumlah yang ikut. Datanya ada di Marcom

tanyain yang ikut berapa orang.

2. Bagaimana kegiatan Tanggung jawab sosial di

Detikcom?

Jawaban: Kegiatan Tanggung Jawab sosial disini misalkan kita

kaya bantu lewat pemberitaan, contohnya sering ada kejadian

yang beberapa kali kita lakukan seperti si A membutuhkan dana

kemudian kita buat pemberitaan terus akhirnya kita bantu untuk

membantu pengumpulan dananya, jadi ini loh kalo mau

ngumpulin dana jadi lu bisa nyumbang ke sini, itu kan yang

sering kita lakukan di sini. Kalau kegiatan CSR nya itu banyak

dipegang langsung oleh CT Corp langsung, tapi pernah dulu

kegiatan peduli sosial bekerja sama dengan kitabisa.com

membantu orang yang butuh uang untuk biaya operasi, juga ada

bayi di Garut dia lahir tangannya ga ada, jadi kita minta bantuan

di forum, kita minta pembaca untuk nyumbang, tapi waktu itu

kita nanganin operasi bibir sumbing sampai sembuh itu sampai

3x operasi itu paling lama tuh setahun nah itu dibantu juga sama

kanal Detikhealt dipublikasiin juga. Terus ada lagi tuh ada yang

anaknya keiram air panas, nah itu bersama kitabisa.com bisa

sampai target. Kitabisa.com itu partner aja. Waktu itu pernah

anak Detik tuh, itu punya anak proman detik, jadi ada kasus anak

yang ga punya anus terus jenis kelaminnya juga ga jelas terus

dibantu sama Detikcom pakai kitabisa.com, CSR lebih banyak

dipegang sama CT corp atau transmedia nya langsung tapi kalau

kecil-kecil sih yang pernah kta bikin yang tadi

3. Bagaimana proses loby dan negosiasi antara

perusahaan dengan publik?

Jawaban: Contoh di pasangmata proses lobynya dengan promo ya

dengan poster banner atau kedua kita pakai gimick, gimick-

gimick dengan point itu sama aja melobi user kan supaya mereka

mau, gimick-gimick hadiah dalam hal ini tuh selain point juga

ada hadiah-hadiah juga tapi khusus event-event tertentu, kita

melobinya begitu mengajak orang, terus kita juga mengapresiasi

kiriman beritanya tuh dengan dimuat di Detikcom, kalau tentang

wisata nanti tulisannya tuh dimuat di kanal Detiktravel, nah

pasangmata kan masuk di Detikfoto kan, itu salah satu bentuk

apresiasi aja, orang kan seneng kalo foto kita masuk ke

Detikcom. Dalam pengukuran keberhasilannya kita mengukur

dari jumlah pesertanya, contohnya kaya pasangmata nih, lu bulan

ini udah berapa akun udah bikin member di tempat lu, terus

kontribusi lu ada peningkatan ga, terus kualitas informasinya juga

meningkat ga? Itu kan sebagai tolak ukur keberhasilannya juga,

terus Detik trevel berapa banyak tulisan-tulisan yang ngirim ke

tempat lu, ada peningkatan ga tiap bulan, nah di situ

pengukuranny, kalau pasangmata kan lebih ke kontrbusi kan ya ,

tapi diharapkan banyak yang ngirim kontribusi yang bagus-bagus

juga. Kalau ada sponsor contoh dari yamaha ada touring baru kita

touring, kalau dulu ga ada sponsor juga kita tetap jalan,

budgetnya dari marcom sendiri, hijab hunt juga ada

komunitasnya di sini, aktif juga bikin acara-acara pengajian. Jadi

indikasinya dari KPI nya sebagai ukuran keberhasilan.

- Apa saja kendalamya?

Kendalaya bisa jadi kaya event nya sepi peminat, misalkan

pendaftar ada 150 tapi yang datang cuma 50 tapi kita sudak

mengantisipasi kalau buka pendaftaran online yang daftar 300

yang datang cuma 150, setengahnya. Kita juga sudah antisipasi

ruangannya juga, apalagi kalau gratis itu orang cuma daftar-daftar

doang tapi pas hari H nya pada ga datang, itu jeleknya gitu kalau

gratis, nah makanya kita juga ada yang berbayar, ga mahal-mahal

banget cuma buat ikat aja supaya dia tuh ga seenaknya aja gitu

apalagi kalau saya pesan 5 orang taunya ga jadi makanya kita

perlu antisipasi. Kendalanya lagi kadang juga orang males untuk

daftar di Detikconnect, kalau event-event gitu kan kita

menggunakan Detikconnect untuk bisa terhubung dengan

masyarakat tapi ya gitu kadang ga mau bikin kecuali ada hadiah

yang menarik baru mau bikin Detikconnect.

Narasumber: Ardi Cahya Rosyadi

Jabatan: Admin Pasangmata

Tempat Wawancara: Kantor Detikcom, Gedung Transmedia Lt 9,

Jalan Kapten Tendean Mampang Prapatan Jakarta Selatan

1. Bagaimana edukasi masyarakat pada kanal citizen

journalism pasangmata?

Jawaban: Edukasi ke masyarakat yang dilakukan kita terjun

langsung bagaimana mengedukasi orang lewat program citizen

journalism pasangmata, citizen journalism juga cara kita dekat ke

masyarakat, detikcom itu tidak hanya memberitakan tapi mereka

juga bisa menginformasikan ke kita itu kan pendakatan PR juga

melalui citizen journalism, jadi media itu tidak Cuma 1 arah tapi

juga 2 arah, media kesannya tidak hanya 1 arah saja, mereka

terkena banjir dan mereka memberitakan ke kita, dengan begitu

kami sudah melalukan pendekatan ke masyarakat nah kalau

begitu program pasangmata sudah melakukan control social,

seperti pada topik fasilitas umum.

- Terjun langsung ke mana saja?

Jawaban: Terjun langsung kita pernah mengedukasi ke kampus-

kampus kaya kampus UIN, Uhamka, Interstudy. Selain itu juga

dengan masyarakat umum, sambil kopdar kumpul di suatu tempat

itu yang sering kita lakukan. Kita juga ada grup whatsapp yang

isinya member-member yang aktif sebagai kontributor

pasangmata, info-info kopdar kita publikasikan juga di situ.

2. Edukasi seperti apa yang diberikan ke masyarakat

pada kanal citizen journalism pasangmata?

Jawaban: Di dalam materi workshop kita juga mengenalkan

website Detikcom, juga mengenalkan media warga Detikcom

bernama pasangmata ini, sebenarnya kalau materi workshop yang

kita berikan lebih ke pemanfaatan alat seadanya, karena kan

mereka bukan jurnalis profesional ya kita ajarkan teknik seperti

teknik reporting, teknik wawancara peliputan berita dan lain-lain.

Kantor Detikcom

Event ditraktir Detikcom

Event D’youthizen

Disksusi publik Entrepreneur

Kegiatan Keterlibatan Komunitas