strategi government public relations pusat …

12
Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018 205 STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT PENERANGAN TNI DALAM MEMPERTAHANKAN REPUTASI LEMBAGA TNI Rifqi Muflih, Dany Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur Email: [email protected] Abstrak Humas Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) harus bekerja dengan strategi Government Public Relations untuk mempertahankan reputasi dengan menjaga kredibilitas, terpercaya, keterandalan, serta tanggung jawab dalam menyampaikan berita positif kepada publik internal maupun eksternal. Penelitian ini ingin melihat bagaimana strategi Government Public Relations Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI) dalam mempertahankan reputasi lembaga TNI. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan mewawancarai Kepala Puspen TNI, observasi non partisipan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puspen TNI dalam menjaga reputasi TNI, pertama, menjaga kredibilitas dengan cara mengukur objektivitas dan kualitas berita. Strategi kedua dengan memberitakan informasi mengenai internal TNI serta kiprah TNI untuk bangsa dan negara kepada masyarakat melalui media massa dan media sosial. Strategi ketiga, Puspen TNI dalam menyebarkan berita sesuai fakta. Strategi keempat, Puspen TNI memberitakan kinerja TNI kepada publik eksternal dan internal mengenai tanggung jawab kepada negara dan bangsa secara profesional dan proporsional dengan memberikan informasi yang disampaikan langsung melalui website TNI, Facebook, Twitter, Instagram, Youtube dan TV humas TNI Streaming yang diproduksi oleh internal humas/Puspen TNI serta menjaga hubungan baik media eksternal dengan pemimpin redaksi dan wartawan media massa cetak, elektronik maupun online. Kata Kunci: Strategi Humas Pemerintah, Puspen TNI, Reputasi Abstract Public Relations of Headquarters of the Indonesian Armed Forces (TNI Headquarters) must work with the Government Public Relations strategy to maintain a reputation by maintaining credibility, trustworthiness, reliability, and responsibility in delivering positive news to the internal and external public. This study aims to see how the government public relations strategy of the Indonesian National Armed Forces Information Center (Puspen TNI) maintained the reputation of the TNI institution. The method used in this study is a qualitative descriptive method by interviewing the Head of Puspen TNI, non-participant observation, and documentation. The results showed that Puspen TNI in maintaining the reputation of the TNI, first, maintained credibility by measuring the objectivity and quality of the news. Second, it proclaimed information about TNI and the contribution of the TNI to the nation-state to the public through mass media and social media. Third, it disseminated the news according to the facts. Forth, it reported the performance of the TNI to the external and internal public regarding responsibility to the state and nation professionally and proportionally by providing information delivered directly through the TNI website, Facebook, Twitter, Instagram, YouTube and TV public relations TNI Streaming produced by Puspen TNI. It also maintained good relations between external media and editor in chief and journalists of print, electronic and online media. Keywords: Government Public Relation Strategy, Puspen TNI, Reputation

Upload: others

Post on 28-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

205

STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT PENERANGAN TNI DALAM MEMPERTAHANKAN REPUTASI

LEMBAGA TNI

Rifqi Muflih, Dany Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur

Email: [email protected]

Abstrak Humas Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) harus bekerja dengan strategi Government Public Relations untuk mempertahankan reputasi dengan menjaga kredibilitas, terpercaya, keterandalan, serta tanggung jawab dalam menyampaikan berita positif kepada publik internal maupun eksternal. Penelitian ini ingin melihat bagaimana strategi Government Public Relations Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI) dalam mempertahankan reputasi lembaga TNI. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan mewawancarai Kepala Puspen TNI, observasi non partisipan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puspen TNI dalam menjaga reputasi TNI, pertama, menjaga kredibilitas dengan cara mengukur objektivitas dan kualitas berita. Strategi kedua dengan memberitakan informasi mengenai internal TNI serta kiprah TNI untuk bangsa dan negara kepada masyarakat melalui media massa dan media sosial. Strategi ketiga, Puspen TNI dalam menyebarkan berita sesuai fakta. Strategi keempat, Puspen TNI memberitakan kinerja TNI kepada publik eksternal dan internal mengenai tanggung jawab kepada negara dan bangsa secara profesional dan proporsional dengan memberikan informasi yang disampaikan langsung melalui website TNI, Facebook, Twitter, Instagram, Youtube dan TV humas TNI Streaming yang diproduksi oleh internal humas/Puspen TNI serta menjaga hubungan baik media eksternal dengan pemimpin redaksi dan wartawan media massa cetak, elektronik maupun online. Kata Kunci: Strategi Humas Pemerintah, Puspen TNI, Reputasi

Abstract Public Relations of Headquarters of the Indonesian Armed Forces (TNI Headquarters) must work with the Government Public Relations strategy to maintain a reputation by maintaining credibility, trustworthiness, reliability, and responsibility in delivering positive news to the internal and external public. This study aims to see how the government public relations strategy of the Indonesian National Armed Forces Information Center (Puspen TNI) maintained the reputation of the TNI institution. The method used in this study is a qualitative descriptive method by interviewing the Head of Puspen TNI, non-participant observation, and documentation. The results showed that Puspen TNI in maintaining the reputation of the TNI, first, maintained credibility by measuring the objectivity and quality of the news. Second, it proclaimed information about TNI and the contribution of the TNI to the nation-state to the public through mass media and social media. Third, it disseminated the news according to the facts. Forth, it reported the performance of the TNI to the external and internal public regarding responsibility to the state and nation professionally and proportionally by providing information delivered directly through the TNI website, Facebook, Twitter, Instagram, YouTube and TV public relations TNI Streaming produced by Puspen TNI. It also maintained good relations between external media and editor in chief and journalists of print, electronic and online media. Keywords: Government Public Relation Strategy, Puspen TNI, Reputation

Page 2: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

206

Pendahuluan

Geostrategi Indonesia menjadi sangat penting karena setiap bangsa yang telah

menjelma menjadi negara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara

sebagai ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan, sarana dan sasaran

perwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan sehingga bangsa itu

tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya dan pertahanan-

keamanan.

Dalam hal ini dibutuhkan strategi untuk mengatasi masalah atau memperbesar

peluang, dalam bentuk perencanaan dan pemograman dan membuat keputusan strategis

mendasar tentang apa yang akan dilakukan, dan dengan langkah apa, dalam rangka

mengantisipasi masalah atau peluang (Cutlip, Center, & Broom, 2011: 351-352)

Humas pemerintah maupun TNI di tahun 2015-2020 harus membawa perubahan,

dari tata cara Pemerintahan, Kementerian Lembaga maupun Pemerintahan Daerah harus

dapat berkomunikasi dengan stakeholder-nya. Lembaga TNI sampai saat ini masih terus

melaksanakan reformasi internalnya sesuai dengan tuntutan reformasi nasional. TNI tetap

pada komitmennya menjaga agar reformasi internal dapat mencapai sasaran yang

diinginkan dalam mewujudkan Indonesia baru yang lebih baik di masa yang akan datang

dalam bingkai tetap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Reformasi di tubuh

TNI secara terus-menerus untuk tidak berpolitik menjadi faktor kuat agar dipercaya

publik.

Menurut Octavianto (2014), “titik permasalahan saat ini, khususnya publik

eksternal tidak lagi dihadapkan pada persoalan mencari informasi, tetapi lebih disibukkan

untuk memilih informasi. Deteminasi teknologi dan determinasi sosial memiliki efek

terhadap perubahan sosial-budaya dalam masyarakat”. Sekarang beragam informasi ada

di mana-mana (ubiquitous), hampir semuanya dengan kemasan yang menarik seiring

dengan berkembangnya informasi yang lebih kreatif. Sehingga dengan informasi yang

sampai ke publik dengan baik, diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan publik

untuk menjaga reputasi lembaga TNI supaya persepsi tetap baik dalam opini publik.

Efektifitas komunikasi diukur dengan konsensus yang dicapai. Pelaksanaan debat “kritis-

rasional” merupakan sebuah tindakan pembentukan “opini publik” yang kuat bagi

masyarakat luas. Ruang publik merupakan sebuah dunia dari kehidupan sosial dimana

suatu opini publik terbentuk (Ratmanto, 2012).

Page 3: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

207

Humas pemerintah atau sering disebut dengan Government PR (GPR) dirasa

penting perannya saat ini. Humas pemerintah berbeda dengan humas perusahaan yang

tujuannya untuk promosi produk dan jasa seperti promosi tempat wisata (Solihah,

Musiasa, & Shihab, 2018). Humas pemerintah berusaha untuk memaksimalkan cara

berfikir, bersikap, dan berkarya untuk meraih kepercayaan dari seluruh pemangku

kepentingan supaya tercipta reputasi yang positif. Humas di Markas Besar Tentara

Nasional Indonesia disebut Pusat Penerangan TNI (Puspen TNI).

Definisi Humas adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke

dalam (internal) maupun ke luar (eksternal), antara suatu organisasi dengan semua

khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada

saling pengertian (Jefkins, 2018: 9). Sedangkan Institute of Public Relations (IPR)

menyatakan bahwa humas merupakan keseluruhan upaya yang dilakukan secara

terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik

(goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak

(Jefkins, 2018:9). Fungsi dasar dari humas adalah membentuk dan membina hubungan

baik, dengan terciptanya hubungan yang baik maka, akan terciptalah kinerja dan kualitas

kerja yang baik guna mencapai keuntungan bagi institusi tersebut (Soemirat & Ardianto,

2018: 87).

Menurut Charles J. Fombrum (1996, dalam Soemirat & Ardianto, 2018: 102-

103), ada empat sisi reputasi dalam perspektif humas pemerintah, yaitu:

1. Kredibilitas (Credibility). Kredibilitas ini mempunyai 3 karakteristik yaitu,

memperlihatkan profitabilitas, dapat mempertahankan stabilitas dan adanya prospek

pertumbuhan yang baik.

2. Terpercaya (Trusworthiness). Citra ini di mata karyawan, dimana organisasi

mendapat kepercayaan dari karyawan (karyawan percaya pada organisasi), organisasi

dapat memberdayakan karyawan dengan optimal dan organisasi dapat menimbulkan

rasa memiliki dan kebanggaan bagi karyawan.

3. Keterandalan (Reliability). Citra ini dibangun untuk publik, melalui selalu menjaga

mutu produk atau jasa, menjamin terlaksananya pelayanan prima yang diterima

publik.

Page 4: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

208

4. Tanggung Jawab (Responsibility). Citra untuk masyarakat sekitar, seberapa banyak

atau berarti organisasi membantu pengembangan masyarakat sekitar, seberapa peduli

organisasi terhadap masyarakat.

Good Corporate Governace (GCG) dengan perencanaan yang baik, kinerja yang

terukur dan kemampuan humas pemerintah khususnya di Korps Tentara Nasional

Indonesia dalam memahami persoalan reputasi lembaga Tentara Nasional Indonesia

(TNI), baik internal maupun internal lembaga TNI. Humas TNI dalam melakukan

komunikasi publik yang efektif menjadi persoalan yang tidak mudah. Puspen TNI harus

bekerja dengan langkah strategis agar tujuan yang hendak dicapai dapat terwujud.

Berdasarkan latarbelakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

strategi government public relations Puspen TNI dalam mempertahankan reputasi

lembaga TNI.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.

Subjek dalam penelitian ini adalah Puspen TNI karena penelitian ini bertujuan

mengetahui strategi humas pemerintah yang digunakan oleh Puspen TNI dalam

mempertahankan reputasi lembaga TNI.

Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik pengumpulan data.

Berkaitan dengan materi wawancara, menurut Bungin (2016: 108), materi wawancara

adalah tema yang ditanyakan kepada narasumber, berkisar antara masalah atau tujuan

penelitian. Wawancara tersebut dapat dilakukan dengan atau tanpa pedoman

wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat tanya jawab yang relatif lama

ataupun berkali-kali di lokasi penelitian, hingga diperoleh keterangan lengkap, serta

dapat membantu pemenuhan jawaban dari rumusan masalah penelitian.

Pada penelitian ini, peneliti merumuskan beberapa kriteria untuk peneliti

jadikan sebagai narasumber yag kompeten, antara lain:

1. Narasumber sebagai perwakilan dari Puspen TNI serta memiliki kapasitas untuk

dapat menjelaskan secara terperinci tentang strategi humas pemerintah Puspen

TNI.

2. Narasumber memiliki kredibilitas untuk memberikan informasi tentang strategi

Page 5: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

209

humas pemerintah yang digunakan oleh Puspen TNI dalam mempertahankan

reputasi TNI.

Berdasarkan kriteria di atas, maka narasumber yang diwawancarai oleh

peneliti adalah Mayor Jenderal TNI, Mohamad Sabrar Fadillah selaku Kepala Pusat

Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI).

Data yang diperoleh dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua, antara

lain, data primer dan sekunder (Kountur, 2015: 177). Pada penelitian ini, untuk menguji

validitas data akan menggunakan teknik triangulasi dengan sumber-sumber yang

berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Triangulasi

adalah metode untuk mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset

(Moloeng, 2004: 33). Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan

Triangulasi metode (Sugiyono, 2013), yaitu dengan menggunakan tiga jenis metode

pengumpulan data, yaitu wawancara mendalam, observasi non partisipan, dan studi

dokumentasi guna mencapai kebenaran hasil penelitian tentang strategi humas

pemerintah yang digunakan oleh Puspen TNI untuk mempertahankan reputasi.

Hasil dan Pembahasan

Kapuspen TNI dalam melaksanakan tugas kewajibannya bertanggung jawab

kepada Panglima TNI. Kewajibannya adalah mempertahankan reputasi lembaga TNI

dan implementasinya dalam tataran teknik tiap bidang Puspen TNI sehingga tercipta

reputasi lembaga TNI yang baik melalui opini eksternal maupun opini internal publik.

Reputasi lembaga Mabes TNI yang diteliti ada 4 bagian, yaitu kredibitas (credibility),

kepercayaan (trusworthiness), keterhandalan (reability), dan tanggung jawab

(responsibility).

Kapupsen dalam hal ini menerapkan beberapa strategi. Pertama, secara

individual maupun institusional pihak TNI tidak mudah menyampaikan berita dengan

bebas kepada media. Bahkan dalam beberapa hal yang dianggap sensitif dan rahasia

dari sudut pandang pertahanan dan keamanan, pihak TNI akan bersikap sangat

protektif. Sedangkan media memiliki kepentingan untuk memperoleh informasi yang

akurat, cepat, tepat dan kredibel.

Page 6: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

210

Puspen TNI dalam menjaga reputasi TNI, pertama menjaga kredibilitas dengan

mengukur objektifitas dan kualitas. Kapuspen TNI menyatakan bahwa:

“Parameter atau kendalinya kredibilitas suatu berita adalah undang-undang, kode

etik dan konsensus yang ada. Hukum, kode etik, Undang-undang atau peraturan juga

merupakan dasar dalam upaya mengkonter sebuah berita. Maka Puspen TNI dalam

konter berita TNI senantiasa menjadikan ‘konstitusi atau norma’ yang ada sebagai

landasan utama” (Kapuspen TNI, wawancara, 2018).

Strategi untuk menjaga hubungan media dan TNI biasanya dengan kegiatan

media gathering. Salah satunya kegiatan Outbond yang dilakukan oleh Puspen TNI.

Kapuspen TNI menyatakan bahwa:

“Bila ada berita berita yang kurang baik, kami terbuka kepada wartawan 1x24 Jam

untuk bisa berdiskusi menanyakakannya langsung dari nara sumber yang kredibel

untuk menjawab, supaya berita kedepannya tidak bias”. Jangan sampai media massa

mengabaikan aspek hankam” (Kapuspen TNI, wawancara, 2018).

Secara dinamis, media pers telah berkembang sebagai salah satu agen

pembangunan (agent of development). Bahkan telah berkembang sebagai kelompok

penekan (pressure group) yang sangat mampu mempengaruhi opini umum (public

opinion) serta menentukan kebijakan umum (public policy). Dalam keadaan khusus

media pers menjadi “kontrol sosial” sehingga mampu menjadi “kekuatan keempat”

dalam pilar kekuasaan negara setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Hubungan media massa (Media Relations) sangat penting dalam humas

pemerintah khususnya di Puspen TNI selaku humas di lembaga TNI. Kekuatan media

pers dalam membentuk opini dan pengaruh pikiran, sikap dan perilaku masyarakat,

membentuk media pers sebagai kekuatan politik yang strategis dalam konteks

hubungan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan masyarakat Indonesia.

Pers tidak lagi menuliskan peristiwa, tetapi menciptakan peristiwa. Sejarah

menunjukan media pers telah dimanfaatkan sebagai kekuatan, baik dalam keadaan

damai maupun dalam keaadaan perang. Kapuspen menyatakan bahwa :

"ada adagium yang menyatakan ‘untuk menguasai suatu bangsa, tidak perlu lagi

menggunakan senjata namun cukup menguasai ide, pikiran dan gagasan’.” (Kapuspen

TNI, wawancara, 2018).

Kapuspen TNI bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan penerangan

umum melalui media dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka membangun opini

dan citra positif TNI.

Page 7: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

211

Tugas kewajiban, antara lain, merencanakan dan melakukan program kegiatan

penerangan umum melalui media massa dalam negeri dalam rangka membangun dan

memelihara opini publik, membina hubungan kerja dengan media massa cetak,

elektronik dan online dalam negeri termasuk wartawan, menjalin hubungan kerja sama

dengan lembaga kehumasan instansi pemerintah dan non-pemerintah, melaksanakan

liputan kegiatan pimpinan Mabes TNI, Bakpus TNI, dan Press Tour sesuai dengan

kebijakan dan kepentingan TNI, serta menyusun dan menyebarluaskan siaran pers dan

materi penerangan umum melalui media cetak, elektronik, dan online.

Gambar 1. Subbid Liputan Publikasi (Liputan Pembekalan Calon Perwira Muda)

Bidang Penerangan Umum, Puspen TNI

TNI terus menjalin komunikasi kultural dengan insan media pers untuk terus-

menerus mencermati perkembangan yang ada sekaligus sharing pemikiran. Hal ini

menjadi aktualisasi dari fungsi laten kebersamaan idealisme guna menatap masa depan

bangsa yang lebih baik.

Strategi kedua, Kapuspen TNI melalui kerja sama dengan media massa

memberitakan informasi mengenai reformasi internal dalam “tubuh” TNI yang belum

banyak diketahui oleh masyarakat luas. Puspen TNI bersama media massa mampu

mensosialisasikan berita mengenai reformasi internal TNI secara meluas kepada

masyarakat untuk membangun kepercayaan kepada TNI.

Reaksi Puspen TNI dalam menyikapi persoalan yang tumbuh dari media massa

adalah adanya ketegasan feedback yang merupakan cerminan kadar objektivitas

pemberitaan. Reaksi atau action yang TNI tempuh melalui Puspen TNI bersifat

langsung maupun tidak langsung.

Kepala Puspen TNI juga mengedepankan pentingnya Persuasive

Communication:

“melakukan pendekatan, baik langsung maupun tidak langsung yang lebih bersifat

kultural dengan harapan timbul kesamaan visi dan persepsi terhadap tugas dan

Page 8: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

212

tanggung jawab masing-masing. Pendekatan tersebut bisa langsung maupun melalui

perantara” (Kapuspen TNI, wawancara, 2018).

Pendekatan melalui perantara atau medium yang sering digunakan TNI/ Puspen

TNI dalam melawan isu senantiasa mengacu pada profesionalisme, rasionalitas dan

proporsional, antara lain pendekatan hukum, membangun hubungan baik dengan media

serta aktif mengadakan konferensi pers, memberikan informasi melalui berita

Internet/online melalui website maupun media sosial TNI, membangun relasi dengan

para akademisi, mengundang para pakar di bidang profesi masing-masing, serta

kerjasama dengan lembaga kajian/riset.

Gambar 2. Subbid Analisa Berita Media Cetak, Elektronik dan Online

Bidang Media Analisis, Puspen TNI

Upaya-upaya Puspen TNI sebagai humas TNI harus dilandasi dengan aspek

faktual, rasional, dan proporsional. Berdasarkan upaya-upaya tersebut, TNI merasakan

adanya hasil yang signifikan dalam upaya menjaga reputasi TNI. Reliabilitas atau

keandalan adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur

TNI dan media dapat terlihat dalam penyelesaian isu konflik di Ambon dan Aceh.

Strategi ketiga Puspen TNI menurut Puspen TNI adalah:

“Puspen TNI melakukan pengukuran yang konsisten mengacu pada profesionalisme,

rasionalitas dan proporsional dalam menjaga reputasi TNI. Pusat Penerangan TNI

dalam menyebarkan berita yang terjamin reliabilitas data sesuai fakta dengan bekerja

sama dengan para akademisi dalam melakukan riset/kajian aspek hankam dan kajian

media terkait permasalahan isu yang berkembang terkini dengan bercermin kepada

kesalahan masa lalu bangsa dan negeri ini” (Kapuspen TNI, wawancara, 2018).

Reputasi TNI sempat terpuruk di era reformasi karena banyak informasi kurang

berpihak kepada TNI, berita-berita mengenai image/citra TNI yang negatif berada di

titik nadir. Seiring terbukanya peluang kebebasan pers maka banyak sorotan kepada

TNI. TNI menyadari situasi yang ada dalam dunia informasi di tanah air, maka humas

Page 9: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

213

TNI dalam hal ini Puspen TNI dalam proses learning by doing menjalankan tugas

menjaga hubungan baik TNI dengan para akademisi dan para wartawan saat hadirnya

fenomena perang informasi dan kebebasan pers.

Hubungan dengan akademisi maupun tim riset terkait data yang reliabel sangat

diperlukan dalam menyebarkan informasi melalui media, baik itu media cetak,

elektronik maupun internet dengan menjalin hubungan baik dengan media pers.

Gambar 3. Subbid Hubungan Media (Media Gathering)

Bidang Penerangan Internasional, Puspen TNI

Melalui UU No. 40 Tahun 1999 tentang pers, peluang kebebasan pers,

membuka kemudahan-kemudahan bagi penerbitan pers sehingga masyarakat (sipil)

dapat menikmati informasi yang cepat dan terbuka di era reformasi hingga sekarang.

Peluang ini telah dimanfaatkan secara antusias oleh insan pers dan juga masyarakat

luas memanfaatkan peluang era reformasi dan kebebasan pers tersebut untuk

mengekspresikan berbagai aspirasinya yang terpendam lama pada era sebelumnya.

Reformasi TNI sebagai bagian dari integral dari reformasi nasional, TNI

membuat formulasi untuk menjaga hubungan sipil dan militer di Indonesia. Menurut

penjelasan Kepala Puspen TNI mengatakan bahwa:

“untuk menciptakan hubungan baik antara sipil dan militer, pembahasan terpenting

bukan mengenai Civilian Supremacy atau Non-Civilian Supremacy, tetapi

substansinya adalah apa yang terbaik bagi negara dan bangsa, yang keputusannya

melalui proses bersama. Maka semua pihak merasa berkepentingan untuk memberikan

kontribusi yang maksimal dalam membangun negara dan bangsa di samping tetap

dapat menjaga dan mempertahankan keutuhan, kedaulatan, dan integritas Negara

Kesatuan Republik Indonesia” (Kapuspen TNI, wawancara, 2018).

Cara mewujudkan tatanan formulasi hubungan sipil dan militer yang harmonis,

maka perlu diciptakan suatu kondisi, pertama dengan adanya proporsionalitas dan

keseimbangan antara profesi miiter dengan profesi lainnya sebagai implementasi hak

dan kewajiban sebagai warga negara, serta perlu dicegah kecenderungan tindakan

Page 10: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

214

ekstrim yang dapat menimbulkan akar konflik permanen antar sipil dan TNI, baik sikap

superioritas maupun sikap isolasi dan intervensi antar komponen sipil dan TNI.

Hubungan sipil-militer ditata dengan mengedepankan prinsip-prinsip

demokrasi (civil society atau masyarakat madani) dalam membangun tatanan

kehidupan berbangsa dan bernegara. Supremasi sipil atas militer bukan berarti

menempatkan golongan militer di bawah golongan masyarakat sipil atau dominasi

masyarakat sipil terhadap golongan militer sebagaimana yang dilakukan oleh negara

liberal. Namun lebih ditekankan pada penataan fungsi dan profesi (core bussines)

masing-masing secara proporsional dan seimbang dalam sistem nasional yang

demokratis.

Puspen TNI dalam hubungan sipil dan militer perlu diletakkan dalam kerangka

supremasi hukum. Sebuah proses pendewasaan demokrasi terpola, secara konsisten,

konsekuen, dan menyeluruh, dilaksanakannya wajib militer sesuai ketentuan

perundang-undangan secara berkelanjutan, pendidikan bersama (Lemhannas dan

setingkatnya), akreditasi kurikulum pendidikan militer serta pemahaman yang

mendalam tentang makna militer bagi warga sipil.

Gambar 4 Sub Bidang Strategi Komunikasi Internet

(Website, TV Humas TNI dan Media Sosial)

Bidang Informasi Internet, Puspen TNI

Puspen TNI dalam menjaga reputasi dengan memberitakan kinerja TNI kepada

publik eksternal dan internal mengenai tanggung jawab kepada negara dan bangsa secara

profesional dan proporsional, yang pertama melalui sosialisasi informasi langsung

melalui website tni.mil.id di dalamnya terdapat media sosial seperti Facebook, Twitter,

Instagram, dan Youtube. Website tni.mil.id juga terdapat TV Humas TNI Streaming

Page 11: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

215

yang dikelola langsung oleh Puspen TNI, baik teknis kamera (audio/visual) maupun

konten informasi mengenai sosialisasi Mabes TNI.

Kedua Puspen TNI memberikan informasi kepada negara dan bangsa secara

profesisonal dan proporsional melalui hubungan humas/Puspen TNI dengan pimpinan

dan wartawan media massa, seperti berita seputar Mabes TNI oleh wartawan media massa

cetak, dan online.

Penutup

Good Corporate Governace (GCG) dengan perencanaan yang baik, serta kinerja

yang terukur dalam kemampuan Government PR (GPR) khususnya di Korps Tentara

Nasional Indonesia sehingga bisa memahami persoalan reputasi lembaga TNI, baik

internal maupun eksternal lembaga TNI. Humas pemerintah dalam melakukan

komunikasi publik yang efektif menjadi persoalan yang tidak mudah. Humas pemerintah

harus bekerja dengan langkah strategis agar tujuan yang hendak dicapai dapat terwujud.

Langkah-langkah mulai dari mengetahui situasi, organisasi hingga publiknya.

Puspen TNI selalu mensosialisasi kegiatan-kegiatan khususnya di Mabes TNI

dan kegiatan lainnya melalui berita mengenai sikap proporsional dan profesional TNI.

Bentuk sikap proporsional dan profesional TNI antara lai tunduk kepada hukum,

menghargai kewenangan sipil, bersikap non.partisan, tidak memihak partai, serta tidak

melibatkan diri dalam politik.

Reformasi TNI sebagai bagian yang integral dari reformasi nasional. TNI

membuat formulasi untuk menjaga hubungan sipil dan militer di Indonesia. Hubungan

baik antara sipil dan TNI, pembahasan terpenting substansinya adalah apa yang terbaik

bagi negara dan bangsa, maka keputusannya melalui proses bersama. Maka semua

pihak merasa berkepentingan untuk memberikan kontribusi yang maksimal dalam

membangun negara dan bangsa di samping tetap dapat menjaga dan mempertahankan

keutuhan, kedaulatan, dan integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya

dalam masyarakat virtual saat ini. Media sosial menjadi ruang publik yang bebas dalam

menyampaikan pendapat dalam era keterbukaan, namun apabila tidak terkontrol maka

menjadi masalah integrasi bangsa. Puspen TNI dalam bidang informasi internet

memberikan informasi penting melalui website maupun media sosial TNI dalam

menjaga dan mempertahankan keutuhan, kedaulatan, dan integritas NKRI.

Page 12: STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS PUSAT …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 2, 2018

216

Penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut mengenai pembahasan

Government Public Relations Puspen TNI. Untuk para praktisi humas, khususnya di

lembaga Puspen TNI supaya terus mengikuti, mengamati serta mengawasi

perkembangan isu-isu di media sosial yang terkadang tidak terkontrol, bisa menjadi

ancaman integritas bangsa Indonesia, menjadi tantangan baru di era masyarakat virtual

saat ini, khususnya Indonesia.

Daftar Pustaka

Bungin, B. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2011). Effective Public Relations. Jakarta:

Kencana.

Jefkins, F. (2018). Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Kountur, R. (2015). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM.

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Octavianto, A. W. (2014). Strukturasi Giddens dan Sosial Construction of Technology (SCoT)

sebagai Pisau Analisis Alternatif Sosial atas Teknologi Baru. Ultima Comm, 42.

Ratmanto, T. (2012). Membangun Ketahanan Bangsa Melalui Komunikasi Kebangsaan.

Komunikasi Militer dan Ketahanan Nasional, 134.

Soemirat, S., & Ardianto, E. (2018). Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Solihah, A., Musiasa, I., & Shihab, M. (2018). Aktivitas Public Relations Pengelola Situs

Pariwisata Tanjung Lesung Untuk Meningkatkan Jumlah Wisatawan. Jurnal

Komunikasi Global, 7(1), 42-52. doi:https://doi.org/10.24815/jkg.v7i1.10528

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.