strategi promosi jurnal elektronik : studi kasus di
TRANSCRIPT
STRATEGI PROMOSI JURNAL ELEKTRONIK : STUDI
KASUS DI LAYANAN PUSTAKA DAN INFORMASI
UNIVERSITAS BAHAGIA
Pratiwi Anindita Adji
Fuad Gani, S.S, M.A
Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia,
Depok 16424
E-mail: [email protected]
Abstrak
Skripsi ini membahas strategi promosi jurnal elektronik di Layanan Pustaka dan Informasi
Universitas Bahagia (Lapusi UB). Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi promosi
jurnal elektronik dan kendala promosi jurnal elektronik di Lapusi UB. Penelitian ini merupakan
pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lapusi
UB melakukan promosi jurnal elektronik melalui personal selling dan direct marketing, tetapi
Lapusi UB belum memiliki strategi promosi jurnal elektronik yang terencana. Penelitian ini
menyarankan Lapusi UB untuk membuat perencanaan strategi promosi jurnal elektronik,
melakukan kerja sama dengan unit pascasarjana UB untuk sosialisasi dan pelatihan jurnal
elektronik, dan mengadakan evaluasi kegiatan promosi jurnal elektronik secara rutin.
Kata Kunci : strategi promosi, jurnal elektronik, Layanan Pustaka dan Informasi Universitas
Bahagia
Abstract
This research discusses the promotion strategy of electronic journals at Bahagia University Library
and Information Service (Lapusi UB). The purpose of this research is to describe the promotion
strategy of electronic journals and its constraints at Lapusi UB. This research is a qualitative with
case study method. The results of this research show that Lapusi UB has promoted electronic
journals through personal selling and direct marketing, but Lapusi UB has not run a well-planned
promotion strategy of electronic journals. In Hence, this research suggests Lapusi UB should
manage a better plan of promotion strategy to promote electronic journals, regularly set
cooperation with UB Magister Unit in socializing the electronic journals, carrying out some
trainings and evaluating the previous promotion activities of electronic journals.
Key words : promotion strategy, electronic journal, UB Library and Information Service
Pendahuluan
Era informasi dan digital
sangat mempengaruhi ketersediaan
akan informasi, baik dalam bentuk
tercetak maupun digital dan
elektronik. Informasi yang tersedia
dalam bentuk elektronik ini salah
satu contohnya adalah jurnal
elektronik atau biasa disebut dengan
e-journal. Jurnal elektronik
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
merupakan salah satu sumber
referensi yang memberikan informasi
akurat. Selain itu, jurnal elektronik
juga memberikan kemudahan akses
bagi pengguna sehingga pengguna
dapat mengakses jurnal elektronik
kapan dan dimana saja. Hal ini
menyebabkan banyak perpustakaan
yang menyediakan jurnal elektronik
untuk menunjang kebutuhan
informasi bagi pengguna
perpustakaan.
Kemudahan akses dan
informasi yang akurat merupakan
kelebihan dari ketersediaan jurnal
elektronik di perpustakaan. Hal ini
juga diungkapkan oleh Curtis (2005 :
36) bahwa jurnal elektronik memiliki
berbagai kelebihan bagi
perpustakaan dan pengguna. Namun,
ketersediaan jurnal elektronik ini
juga memiliki kendala bagi
pustakawan, salah satunya kendala
dalam perencanaan dan pemilihan
strategi promosi yang tepat. Jurnal
elektronik perlu dipromosikan
kepada pengguna perpustakaan agar
jurnal elektronik dapat dimanfaatkan
secara optimal. Kotler (2007 : 279)
mengungkapkan bahwa promosi atau
komunikasi pemasaran merupakan
sarana bagi organisasi untuk
menginformasikan, mempengaruhi,
dan mengingatkan sasaran, secara
langsung maupun tidak langsung,
mengenai produk yang akan mereka
tawarkan.
Layanan Pustaka dan
Informasi Universitas Bahagia
(bukan nama sebenarnya) merupakan
perpustakaan perguruan tinggi yang
menerapkan program pendidikan
jarak jauh. Untuk menjalankan
perannya sebagai perpustakaan
perguruan tinggi, Layanan Pustaka
dan Informasi Universitas Bahagia
menyediakan berbagai koleksi
elektronik, salah satunya jurnal
elektronik. Ketersediaan jurnal
elektronik ini bertujuan untuk
menunjang kebutuhan informasi
pengguna yang terdiri dari
mahasiswa pascasarjana dan dosen
Universitas Bahagia. Jurnal
elektronik juga memiliki kelebihan
yaitu dapat diakses tanpa harus
datang ke perpustakaan secara
langsung. Kelebihan jurnal
elektronik ini mendukung program
pendidikan jarak jauh yang
diterapkan oleh Universitas Bahagia.
Pada tahun 2013 Layanan Pustaka
dan Informasi Universitas Bahagia
telah melanggan empat database
jurnal elektronik, yaitu Proquest,
Gale Cengage, Ebsco, dan
Springerlink.
Layanan Pustaka dan
Informasi Universitas Bahagia telah
melakukan promosi jurnal elektronik
kepada mahasiswa pascasarjana dan
dosen Universitas Bahagia melalui
berbagai strategi promosi. Namun
berdasarkan observasi peneliti,
kegiatan promosi jurnal elektronik
ini belum dilakukan secara rutin oleh
pustakawan Layanan Pustaka dan
Informasi Universitas Bahagia
(Lapusi UB) kepada calon pengguna,
khususnya mahasiswa pascasarjana
UB. Pustakawan hanya memberikan
informasi mengenai jurnal elektronik
melalui banner yang berada di pintu
masuk Lapusi UB dan menunggu
pengguna yang menanyakan
mengenai jurnal elektronik tersebut.
Selama observasi, peneliti juga tidak
menemukan adanya kegiatan
promosi jurnal elektronik dari
pustakawan UB ke mahasiswa
pascasarjana UB.
Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut, maka peneliti
menentukan pertanyaan penelitian ini
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
adalah bagaimana strategi promosi
jurnal elektronik dan kendala apa
saja yang dihadapi pustakawan
dalam mempromosikan jurnal
elektronik di Layanan Pustaka dan
Informasi Universitas Bahagia.
Adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk menjelaskan strategi promosi
jurnal elektronik yang dilakukan oleh
pustakawan. Selain itu, penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan kendala
yang dihadapi dalam melakukan
strategi promosi jurnal elektronik
Tinjauan Literatur
Konsep Promosi
Promosi atau sering juga
disebut sebagai komunikasi
pemasaran merupakan salah satu
kegiatan yang penting dilakukan
organisasi dalam upaya
mempengaruhi sikap dan perilaku
seseorang. Kegiatan promosi dapat
sukses melalui komunikasi yang
efektif dalam menawarkan produk
dan jasa kepada target promosi.
Menurut Kotler (2007 : 279),
komunikasi pemasaran merupakan
sarana bagi organisasi untuk
menginformasikan, mempengaruhi,
dan mengingatkan sasaran, secara
langsung maupun tidak langsung,
mengenai produk yang akan mereka
tawarkan.
Selain komunikasi yang
efektif, kegiatan promosi juga
memerlukan komunikasi yang
edukatif, khususnya bagi pelanggan
baru. Penyedia layanan perlu
mengajari pelanggan mengenai
manfaat dari layanannya, dimana dan
kapan mendapatkannya (Lovelock,
Wirtz, dan Mussry, 2010 : 27).
Dalam bidang perpustakaan,
pustakawan diharapkan mampu dan
memiliki kemampuan komunikasi
yang edukatif sehingga pengguna
dapat memahami manfaat dari
produk dan layanan yang ditawarkan
dan bagaimana mendapatkan produk
dan layanan tersebut.
Lovelock, Wirtz, dan Mussry
(2010 : 28) menyatakan bahwa
komunikasi dan promosi memiliki
peranan penting untuk mendidik dan
melatih para pengguna tentang cara
menggunakan produk dan layanan
dengan efektif. Pendapat ini dapat
diterapkan dalam kegiatan promosi
produk dan jasa perpustakaan. Dalam
mempromosikan produk dan jasa,
perpustakaan dapat mengadakan
suatu pelatihan kepada pengguna
mengenai cara penggunaan produk
dan jasa yang ditawarkan.
Langkah-Langkah Promosi Efektif
Dalam kegiatan promosi,
pelaku atau orang yang melakukan
komunikasi pemasaran perlu
menentukan langkah-langkah utama
agar kegiatan promosi berjalan
secara efektif dan efisien. Langkah-
langkah yang perlu dilakukan agar
kegiatan promosi efektif adalah
sebagai berikut (Kotler, 2007: p.
283-290) :
a) Identifikasi Target Promosi
Pelaku komunikasi
pemasaran perlu menentukan
siapa target atau sasaran
promosi dengan jelas karena
akan mempengaruhi
keputusan dalam menentukan
strategi promosi yang akan
digunakan.
b) Penentuan Tujuan Promosi
Pelaku komunikasi
pemasaran atau perusahaan
perlu memutuskan tanggapan
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
yang diharapkan dari target
promosi.
c) Merancang Pesan Promosi
Pesan atau informasi yang
akan disampaikan dalam
promosi perlu merumuskan
(1) isi pesan, (2) cara
penyampaian informasi, (3)
format informasi yang akan
digunakan, dan (4) siapa yang
menyampaikan pesan.
d) Pemilihan Saluran Promosi
Perusahaan dan pelaku
komunikasi pemasaran perlu
menentukan saluran
komunikasi yang efektif dan
efisien untuk menyampaikan
informasi..
e) Perancanaan Anggaran
Promosi
Stanton (1996 : 144)
mengungkapkan bahwa
besarnya dana yang
disediakan untuk keperluan
promosi adalah faktor
penentu dalam kegiatan
promosi.
f) Penentuan Bauran Promosi
Perusahaan dapat mencapai
tingkat pemanfaatan barang
atau jasa yang ditawarkan
melalui berbagai bauran
promosi.
g) Mengukur Hasil Promosi
Perusahaan dan pelaku
komunikasi pemasaran perlu
melakukan pengukuran hasil
kegiatan promosi.
Strategi dan Bauran Promosi
Ketika kegiatan promosi akan
dilakukan sebaiknya suatu organisasi
telah merencanakan strategi promosi
yang akan digunakan sebagai sarana
untuk mencapai sasaran yang akan
dituju. MacDonald (dalam Vasileiou
dan Rowley, 2010 : 637)
mengungkapkan bahwa strategi
pemasaran yang terorganisasi dengan
baik dapat memberikan efek positif
dalam promosi layanan
perpustakaan. Berdasarkan
pernyataan tersebut menyatakan
bahwa perencanaan strategi promosi
adalah keputusan yang sangat
penting dalam kegiatan promosi.
Strategi promosi dapat
dilakukan melalui satu atau beberapa
metode yang terdapat dalam bauran
promosi. Bauran promosi adalah
unsur yang terdapat dalam bauran
pemasaran suatu organisasi yang
digunakan untuk menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan
tentang produk suatu organisasi.
Dalam Tjiptono (2008 : 222), bauran
promosi terdiri dari personal selling,
mass selling, sales promotion, public
relations, dan direct marketing.
1. Personal selling atau
penjualan tatap muka
merupakan komunikasi
langsung melalui tatap muka
antara pelaku pemasaran
dengan calon pengguna untuk
memperkenalkan suatu jasa
dan membentuk pemahaman
pengguna terhadap jasa yang
tersedia sehingga pengguna
akan mencoba dan
memanfaatkannya.
2. Mass Selling merupakan
pendekatan yang
menggunakan media
komunikasi untuk
menyampaikan informasi
kepada khalayak ramai dalam
satu waktu. Terdapat dua
bentuk mass selling, yaitu
periklanan dan publisitas.
3. Sales promotion atau promosi
penjualan merupakan bentuk
persuasi langsung yang
melalui penggunaan berbagai
insentif yang dapat diatur
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
untuk meningkatkan
pemanfaatan layanan yang
telah disediakan.
4. Public Relations atau
hubungan masyarakat adalah
upaya komunikasi
menyeluruh dari suatu
organisasi untuk
mempengaruhi persepsi,
tanggapan, keyakinan, dan
sikap berbagai kelompok atau
pengguna terhadap jasa yang
telah diberikan suatu
organisasi.
5. Direct Marketing atau
pemasaran langsung
merupakan sistem pemasaran
yang bersifat interaktif
dengan memanfaatkan satu
atau beberapa media untuk
menimbulkan tanggapan atau
respon yang terukur.
Media Promosi
Penerapan strategi promosi
dapat dilakukan dengan
memanfaatkan berbagai media
promosi. Adapun dalam Tjiptono
(2008 : 240) dijelaskan bahwa media
merupakan saluran penyampaian
pesan atau informasi kepada seluruh
target promosi. Secara umum media
promosi yang tersedia dapat
dikelompokkan menjadi media cetak,
media elektronik, media luar ruang,
dan media lini bawah.
1. Media Cetak
Media cetak merupakan
media yang statis dan
mengutamakan pesan dengan
sejumlah kata dan gambar,
seperti surat kabar, majalah,
tabloid, brosur, selebaran, dll.
2. Media Elektronik
Media elektronik merupakan
media dengan teknologi
elektronik dan hanya dapat
digunakan bila ada jasa
transmisi siaran.
3. Media Luar Ruang
Media luar ruang adalah
media iklan yang dipasang di
tempat-tempat terbuka seperti
pinggir jalan, di pusat
keramaian, atau tempat
khusus lainnya, seperti
billboard, baleho, spanduk,
umbul-umbul, poster, dll.
4. Media Lini Bawah
Terdapat empat macam
media yang digunakan dalam
media lini bawah, yaitu
melalui pameran, direct mail,
dan kalender.
Kerja Sama Promosi
Kegiatan promosi tidak dapat
berjalan sendiri tanpa adanya kerja
sama dengan pihak lainnya. Pada
kegiatan promosi yang terdapat di
perpustakaan, pustakawan perlu
bekerjasama dengan institusi yang
membawahi perpustakaannya.
Perpustakaan perguruan tinggi perlu
bekerjasama dengan universitas dan
para tenaga akademik. Menurut
pendapat Vasileiou dan Rowley
(2010, 633) tenaga akademik juga
memainkan peran yang penting
dalam mempromosikan e-book yang
tersedia di perpustakaan kepada
mahasiswa.
Kemudian, dalam hasil
penelitian Vasileiou dan Rowley
(2010, 633) juga dijabarkan bahwa
sebagian besar responden
menyatakan bahwa tenaga akademik
memberitahukan dan
merekomendasikan e-book yang
terdapat di perguruan tinggi mereka
kepada para mahasiswanya. Namun,
dalam penelitian Vasileiou dan
Rowley (2010, 633) tersebut
pustakawan tidak menyadari adanya
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
peranan tenaga akademik dalam
mempromosikan e-book. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa secara
tidak langsung tenaga akademik juga
memainkan peranan yang cukup
penting dalam mempromosikan
produk dan layanan yang terdapat
pada perpustakaan.
Jurnal Elektronik
Jurnal elektronik memiliki
istilah yang sangat bervariasi, seperti
e-journal, online journal, electronic
serials atau e-serials, webzines atau
e-zines. Tresnawan mengungkapkan
bahwa jurnal elektronik adalah
terbitan berseri bidang tertentu dalam
bentuk digital atau elektronik,
biasanya jurnal elektronik terdiri dari
tiga format, yaitu text, text dan
grafik, serta full image dalam bentuk
pdf (Visi Pustaka, 2008 : 23). Jurnal
elektronik terbagi menjadi dua jenis,
yaitu 1) terlahir dalam bentuk digital
atau elektronik, 2) alih media jurnal
tercetak ke dalam bentuk elektronik.
Ketersediaan jurnal
elektronik memberikan kemudahan
akses informasi bagi pengguna
karena pengguna dapat mengakses
informasi dimana dan kapan saja
tanpa mengunjungi perpustakaan.
Aschroft (2000: p. 466) mengatakan
bahwa jurnal elektronik menghemat
ruang, meningkatkan kecepatan
komunikasi, menyediakan alat
pencarian yang kompleks,
memberikan akses yang cepat dan
menyediakan fasilitas seperti teks
terintegrasi, link hypertext dan
multimedia yang tidak dapat
ditemukan pada jurnal tercetak.
Sweeney juga berpendapat bahwa
jurnal elektronik menawarkan solusi
untuk beberapa masalah yang
dihadapi dalam pengelolaan jurnal
akademis tercetak saat ini.
Jurnal elektronik memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan
dengan jurnal tercetak. Menurut
Curtis (2005 : 36-37) jurnal
elektronik juga memberikan berbagai
kelebihan bagi pengguna dan
perpustakaan. Kelebihan jurnal
elektronik bagi pengguna yaitu jurnal
elektronik dapat tersedia setiap saat
dan dimanapun pengguna butuhkan,
dapat diakses tanpa harus datang ke
perpustakaan. Selain itu, kelebihan
jurnal elektronik bagi perpustakaan
yaitu tersedianya sumber informasi
yang akurat untuk mendukung
program pendidikan jarak jauh dan
dapat diakses banyak orang dalam
waktu yang bersamaan.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini peneliti
akan menggunakan penelitian
kualitatif dengan metode studi kasus.
Penelitian kualitatif merupakan
sebuah alat untuk memaparkan dan
memahami makna yang berasal dari
individu dan kelompok mengenai
masalah sosial atau masalah individu
(Creswell, 2010 : 4). Menurut Stake,
studi kasus merupakan metode atau
strategi penelitian yang didalamnya
peneliti menyelidiki secara cermat
suatu program, peristiwa, aktivitas,
proses, atau sekelompok individu
(Creswell, 2010 : 20).
Untuk menentukan informan,
peneliti membagi informan menjadi
dua bagian, yaitu informan kunci dan
informan pendukung. Penentuan
informan dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode purposive
sampling. Pada penelitian ini peneliti
akan memulai penelitian dengan
menentukan kriteria informan kunci
yang akan diwawancarai. Kriteria
informan yang akan diwawancarai
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
yaitu pustakawan yang pernah
melakukan promosi jurnal elektronik
kepada dosen dan mahasiswa S2 UB.
Penentuan informan
pendukung dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode
random sampling. Dalam penelitian
ini, peneliti memilih secara acak
mahasiswa S2 UB yang akan peneliti
wawancarai mengenai promosi jurnal
elektronik. Peneliti juga
menggunakan nama samaran untuk
seluruh informan yang peneliti
wawancarai.
Teknik pengumpulan data
yang dilakukan dalam penelitian ini
yaitu melalui observasi langsung
untuk mengetahui dan mengamati
secara langsung bagaimana promosi
jurnal elektronik yang dilakukan oleh
Layanan Pustaka dan Informasi
Universitas Bahagia. Kemudian,
peneliti melakukan wawancara
kepada pustakawan Layanan Pustaka
dan Informasi Universitas Bahagia
dan mahasiswa pascasarjana
Universitas Bahagia. Wawancara
yang peneliti lakukan merupakan
wawancara semi-terstruktur dimana
peneliti mengajukan pertanyaan tidak
sesuai dengan urutan yang ada
melainkan secara acak tergantung
dari kepentingan proses wawancara.
Selain itu, peneliti juga melakukan
analisis dokumen terkait dengan
strategi promosi jurnal elektronik.
Analisis dan Interpretasi Data
Peran Lapusi UB dalam Promosi
Jurnal Elektronik
Promosi atau sering juga
disebut sebagai komunikasi
pemasaran merupakan kegiatan yang
sangat penting dilakukan oleh
perpustakaan dalam upaya
mempengaruhi sikap dan perilaku
penggunanya. Jurnal elektronik
adalah salah satu koleksi Layanan
Pustaka dan Informasi (Lapusi)
Universitas Bahagia yang perlu
untuk dipromosikan kepada
pengguna. Lapusi UB perlu
mempromosikan jurnal elektronik
yang dilanggan kepada pengguna
agar jurnal elektronik tersebut dapat
dimanfaatkan oleh pengguna secara
optimal.
Promosi jurnal elektronik
bukan kegiatan yang mudah untuk
dilakukan oleh setiap perpustakaan.
Lapusi UB membutuhkan strategi
promosi yang tepat agar promosi
yang dilakukan dapat berjalan secara
efektif. Selain itu, Lapusi UB juga
membutuhkan kerja sama dalam
mempromosikan jurnal elektronik
dengan berbagai pihak, baik pihak
dalam maupun luar UB. Untuk
mengetahui apakah promosi jurnal
elektronik di Lapusi UB sudah
berjalan efektif, maka peneliti
melakukan wawancara mengenai
promosi jurnal elektronik kepada
beberapa informan. Pertanyaan yang
diajukan meliputi strategi promosi
apa yang telah digunakan, bagaimana
kerja sama dengan pihak lain, media
apa yang digunakan, dan bagaimana
hasil promosinya.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan informan, Lapusi UB telah
mempromosikan jurnal elektronik
yang dilanggan kepada pengguna
sejak tahun 2011. Namun, Lapusi
UB belum mempromosikan jurnal
elektronik secara terencana. Kegiatan
promosi jurnal elektronik di Lapusi
UB ini tidak sesuai dengan
pernyataan Neuhaus dan Snowden
(2003) yang berpendapat bahwa
“hubungan antara rencana strategi
pemasaran dan rencana perpustakaan
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
adalah sesuatu yang penting”. Dalam
mempromosikan jurnal elektronik
sangat diperlukan perencanaan
strategi promosi yang matang
sehingga kegiatan promosi dapat
berjalan efektif. Pendapat serupa
juga diungkapkan oleh MacDonald et
al. (2008) yang menyatakan bahwa
“strategi pemasaran yang
terorganisasi dengan baik dapat
memberikan efek positif dalam
promosi layanan perpustakaan”. Oleh
karena itu, Lapusi UB sangat perlu
membuat perencanaan strategi untuk
promosi jurnal elektronik sehingga
terciptanya kegiatan promosi yang
efektif dan memberikan pengaruh
yang positif terhadap penggunaan
jurnal elektronik.
Tujuan Lapusi UB dalam Promosi
Jurnal Elektronik
Lapusi UB perlu
mempromosikan jurnal elektronik
untuk memberikan informasi kepada
target pengguna mengenai jurnal
elektronik apa saja yang dilanggan
oleh Lapusi UB. Selain itu, tujuan
Lapusi UB dalam mempromosikan
jurnal elektronik yang dilanggan agar
dosen dan mahasiswa S2 UB dapat
memanfaatkan jurnal elektronik
tersebut. Hal ini dapat dilihat dari
pendapat ketiga informan bahwa
promosi jurnal elektronik bertujuan
untuk memberitahukan dosen dan
mahasiswa S2 UB. Selain itu,
promosi jurnal elektronik diperlukan
untuk meningkatkan pemanfaatan
jurnal elektronik. Pernyataan ketiga
informan tersebut sesuai dengan
tujuan promosi jurnal elektronik
yang diungkapkan oleh Tjiptono
bahwa “tujuan promosi yaitu
menginformasikan, mempengaruhi
dan membujuk, serta mengingatkan
sasaran pengguna”.
Pada awal kegiatan promosi
jurnal elektronik, Lapusi UB
melakukan promosi dengan media
tercetak. Media promosi tercetak
yang digunakan Lapusi UB dalam
mempromosikan jurnal elektronik
yaitu banner. Pemasangan banner
mengenai jurnal elektronik yang
dilanggan ini diletakkan pada pintu
masuk Lapusi UB. Hal ini dapat
dilihat dari gambar yang diambil
peneliti saat melakukan observasi
langsung di Lapusi UB berikut ini.
Tujuan dari pemasangan
banner ini adalah untuk
memberitahukan pengguna bahwa
Lapusi UB telah melanggan jurnal
elektronik. Namun, promosi melalui
banner ini hanya dapat menjangkau
target pengguna jurnal elektronik
yang berada di lingkungan UB saja,
yaitu dosen UB. Hal ini karena
banner merupakan media promosi
tercetak yang statis. Selain itu,
keberadaan banner sering diabaikan
oleh pengguna yang datang ke
perpustakaan karena pengguna
biasanya langsung terfokus untuk
segera masuk ke dalam
perpustakaan.
Selain promosi jurnal
elektronik melalui banner, Lapusi
UB juga melakukan promosi jurnal
elektronik melalui e-mail. Namun,
promosi jurnal elektronik melalui e-
mail ini hanya dilakukan Lapusi UB
kepada dosen UB saja. Pengiriman e-
mail ini bertujuan untuk memberikan
informasi kepada seluruh dosen UB
sehingga dapat digunakan untuk
bahan referensi penelitian para dosen
UB.
Anggaran Promosi Jurnal
Elektronik
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
Promosi jurnal elektronik di
Lapusi UB tidak mengadakan
anggaran yang khusus. Saat peneliti
bertanya mengenai anggaran yang
dikeluarkan untuk biaya promosi
jurnal elektronik, informan
mengatakan bahwa tidak ada
anggaran untuk promosi.
Berdasarkan pernyataan informan
dapat dinyatakan bahwa tidak ada
anggaran yang dikeluarkan Lapusi
UB untuk mempromosikan jurnal
elektronik. Hal ini karena Lapusi UB
melakukan kegiatan promosi jurnal
elektronik melalui media elektronik
yang tidak perlu mengeluarkan
biaya, seperti melalui website UB
dan e-mail. Selain itu, Lapusi UB
juga meminta bantuan kepada vendor
atau publisher database jurnal
elektronik untuk mengadakan
pelatihan secara gratis.
Kerja Sama Lapusi UB dalam
Promosi Jurnal Elektronik
Lapusi UB mempromosikan
jurnal elektronik tidak hanya kepada
dosen UB, tetapi promosi jurnal
elektronik juga dilakukan kepada
mahasiswa S2 UB. Untuk
mempromosikan jurnal elektronik
kepada mahasiswa S2 UB, Lapusi
UB meminta bantuan kepada staf
UPBJJ-UB (Unit Program Belajar
Jarak Jauh). Hal ini dipertegas
dengan jawaban salah satu informan
ketika diberikan pertanyaan
mengenai siapa saja yang
mempromosikan jurnal elektronik.
Informan mengungkapkan bahwa
promosi jurnal elektronik ini dibantu
oleh staf UPBJJ-UB karena
Universitas Bahagia merupakan
salah satu universitas yang
menerapkan sistem belajar jauh jauh
kepada seluruh mahasiswanya. Oleh
karena itu, Lapusi UB merasa perlu
bekerjasama dengan beberapa dosen
dan staf UPBJJ-UB untuk
mempromosikan jurnal elektronik
yang dilanggan kepada mahasiswa,
khususnya mahasiswa S2 UB.
Upaya dalam
mempromosikan jurnal elektronik
kepada mahasiswa S2 UB dilakukan
pada saat acara orientasi mahasiswa
atau OSMB (Orientasi Studi
Mahasiswa Baru) di UPBJJ-UB.
Pada saat orientasi mahasiswa,
seluruh mahasiswa S2 UB
berkumpul di UPBJJ-UB tempat
mereka mendaftarkan kuliah S2.
Pernyataan informan tersebut sesuai
dengan jawaban seorang mahasiswa
S2 UB yang telah peneliti
wawancarai pada saat kegiatan
seminar penulisan tesis di UPBJJ-UB
Jakarta. Pernyataan mahasiswa S2
UB tersebut menyatakan bahwa
promosi jurnal elektronik telah
sampai kepada mahasiswa S2 UB.
Berdasarkan pernyataan
mahasiswa S2 UB tersebut dapat
dinyatakan bahwa promosi jurnal
elektronik kepada mahasiswa S2 UB
tidak hanya pada saat OSMB, tetapi
dipromosikan juga pada saat kuliah
tatap muka. Namun, pernyataan
mahasiswa S2 UB tersebut tidak
sesuai dengan pernyataan mahasiswa
S2 UB lainnya. Mahasiswa S2 UB
lainnya mengungkapkan bahwa ia
tidak mengetahui adanya jurnal
elektronik di Lapusi UB. Jawaban
mahasiswa S2 UB ini sangat
bertentangan dengan jawaban yang
diberikan oleh mahasiswa S2 UB
lainnya. Perbedaan jawaban ini
terjadi mungkin akibat dari adanya
mahasiswa S2 UB yang tidak hadir
saat diadakan OSMB (Orientasi
Studi Mahasiswa Baru). Hal ini
merupakan salah satu kendala yang
dihadapi Lapusi UB dalam
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
mempromosikan jurnal elektronik ke
mahasiswa S2 UB.
Promosi jurnal elektronik
kepada mahasiswa S2 UB telah
dilakukan oleh staf UPBJJ-UB.
Namun, salah satu informan yang
peneliti wawancarai secara tidak
langsung mengungkapkan bahwa
adanya keraguan kepada staf UPBJJ-
UB dalam menyampaikan informasi
mengenai jurnal elektronik kepada
mahasiswa S2 UB. Hal ini sesuai
dengan pendapat Vasileiou dan
Rowley (2010 : 633) yang
menyatakan bahwa “pustakawan
tidak menyadari adanya peranan
tenaga akademik dalam
mempromosikan e-book”. Padahal
secara tidak langsung staf UPBJJ-UB
mempromosikan jurnal elektronik
kepada mahasiswa S2 UB. Oleh
karena itu, peran UPBJJ-UB sangat
berpengaruh dalam promosi jurnal
elektronik ke mahasiswa S2 UB.
Strategi Promosi Jurnal
Elektronik di Lapusi UB
Lapusi UB menggunakan
berbagai strategi promosi dalam
mempromosikan jurnal
elektroniknya. Strategi promosi
digunakan sebagai sarana untuk
mencapai kegiatan promosi yang
efektif. Dalam mempromosikan
jurnal elektroniknya, Lapusi UB
menerapkan lebih dari satu strategi
promosi. Lapusi UB menggunakan
dua strategi promosi yaitu personal
selling dan direct marketing.
Salah satu strategi promosi
yang digunakan Lapusi UB dalam
mempromosikan jurnal elektroniknya
adalah melalui personal selling.
Personal selling ini sering dilakukan
Lapusi UB secara informal. Personal
selling merupakan komunikasi
langsung yang dilakukan melalui
tatap muka dengan calon pengguna
untuk memperkenalkan suatu produk
dan jasa. Namun, strategi promosi
tersebut belum dilakukan secara
optimal karena hanya dilakukan
ketika ada target pengguna yang
datang berkunjung ke Lapusi UB.
Kemudian, Lapusi UB juga
melakukan personal selling melalui
pelatihan. Lapusi UB
memperkenalkan jurnal elektronik
yang dilanggan melalui pelatihan
penelusuran jurnal elektronik.
Namun sayangnya, pelatihan ini
hanya ditujukan untuk dosen UB saja
dan belum mencakup mahasiswa S2
UB. Pelatihan ini baru diadakan dua
kali dan baru dilaksanakan pada
tahun 2013.
Pada saat peneliti
mengunjungi Lapusi UB pada
pertengahan April 2013, kebetulan
peneliti mendapat kesempatan untuk
mengikuti pelatihan penelusuran
jurnal elektronik tersebut. Saat
pelatihan berlangsung, peneliti
melihat adanya antusias yang cukup
tinggi dari para peserta pelatihan.
Antusias peserta pelatihan yang
tinggi dapat dilihat dari banyaknya
calon peserta pelatihan yang
menyempatkan waktu untuk hadir
pada pelatihan ini. Pelatihan jurnal
elektronik ini diadakan secara gratis
bagi peserta pelatihan. Dalam
pelatihan ini, Lapusi UB
bekerjasama dengan pihak vendor
atau publisher database jurnal
elektronik yang dilanggan oleh
Lapusi UB sehingga kedua pihak
saling menguntungkan.
Lapusi UB telah
mempromosikan jurnal elektronik
melalui tatap muka kepada calon
pengguna yang datang ke Lapusi UB
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
dan mengadakan pelatihan
penelusuran jurnal elektronik kepada
dosen UB. Dalam kegiatan promosi
tersebut, Lapusi UB telah
memberikan informasi yang edukatif
mengenai manfaat dan cara
mengakses jurnal elektronik yang
efektif kepada calon pengguna. Hal
ini sesuai dengan pernyataan
Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2010 :
27) yang menyatakan bahwa
“penyedia layanan perlu mengajari
pelanggan mengenai manfaat dari
layanannya, dimana dan kapan
mendapatkannya”. Menurut peneliti,
promosi jurnal elektronik melalui
cara ini sangat efektif karena
pengguna telah diberitahukan
manfaat dan cara penelusuran
informasi pada jurnal elektronik
dengan mudah sehingga calon
pengguna merasa terpengaruh untuk
menggunakan jurnal elektronik yang
dilanggan oleh Lapusi UB.
Selain promosi ke pengguna
yang datang dan pelatihan
penelusuran jurnal elektronik, Lapusi
UB juga menerapkan personal
selling kepada mahasiswa S2 UB
melalui OSMB (Orientasi Studi
Mahasiswa Baru). Lapusi UB
bekerja sama dengan staf UPBJJ-UB
(Unit Proses Belajar Jarak Jauh)
dalam mempromosikan jurnal
elektronik saat OSMB berlangsung.
Hal ini terjadi karena Universitas
Bahagia menerapkan sistem belajar
jarak jauh dimana adanya jarak yang
memisahkan antara mahasiswa S2
UB dengan kampus dan
perpustakaan. Pada saat OSMB,
mahasiswa S2 UB berkumpul di
UPBJJ-UB tempat mereka
mendaftarkan kuliah S2. Kesempatan
inilah yang diambil oleh Lapusi UB
untuk mempromosikan jurnal
elektronik yang dilanggannya kepada
mahasiswa S2 UB.
Lapusi UB mempromosikan
jurnal elektronik kepada mahasiswa
S2 UB melalui OSMB yang
dilakukan oleh staf UPBJJ-UB.
Namun, staf UPBJJ-UB hanya
sebatas memberitahukan bahwa
Lapusi UB telah melanggan jurnal
elektronik yang dapat digunakan
untuk menunjang perkuliahan kepada
mahasiswa S2 UB. Hal ini tidak
sesuai dengan pernyataan Lovelock,
Wirtz, dan Mussry (2010 : 27) yang
menyatakan bahwa “penyedia
layanan perlu mengajari pelanggan
mengenai manfaat dari layanannya,
dimana dan kapan mendapatkannya”.
Pemberitahuan informasi yang
edukatif mengenai manfaat dan cara
mengakses jurnal elektronik sangat
dibutuhkan bagi pengguna,
khususnya pengguna baru agar
pengguna memahami manfaat jurnal
elektronik dan merasa tertarik untuk
menggunakan jurnal elektronik.
Selain personal selling,
Lapusi UB juga menggunakan
strategi promosi direct marketing
dalam mempromosikan jurnal
elektronik yang dilanggan. Melalui
strategi promosi direct marketing,
pustakawan dapat mempromosikan
jurnal elektronik tanpa bantuan dari
pihak luar Lapusi UB. Tjiptono
(2008) mengungkapkan bahwa direct
marketing adalah “sistem pemasaran
yang bersifat interaktif dengan
memanfaatkan satu atau beberapa
media”. Lapusi UB telah
menggunakan lebih dari satu media
promosi. Lapusi UB telah
menggunakan website dan e-mail
dalam mempromosikan jurnal
elektroniknya kepada target
pengguna.
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
Lapusi UB mempromosikan
jurnal elektronik kepada mahasiswa
S2 UB dan dosen UB melalui
website UB. Namun menurut
peneliti, promosi jurnal elektronik
melalui website UB ini kurang
efektif karena tidak semua target
pengguna selalu membuka website
UB. Selain itu, pengguna juga harus
masuk ke dalam menu “perpustakaan
digital” terlebih dahulu untuk
mendapatkan informasi mengenai
jurnal elektronik yang dilanggan.
Lapusi UB juga menggunakan e-mail
untuk mempromosikan jurnal
elektronik yang dilanggan ke target
pengguna, walaupun jangka waktu
pengiriman e-mail ke dosen dan staf
UPBJJ-UB masih terlalu lama.
Melalui e-mail, Lapusi UB hanya
mengirimkan informasi mengenai
jurnal elektronik tersebut ke dosen
dan staf UPBJJ-UB.
Hal ini tidak sesuai dengan
pendapat yang diungkapkan oleh
Kotler (2007) yang menyatakan
bahwa “komunikasi pemasaran
merupakan sarana bagi organisasi
untuk menginformasikan,
mempengaruhi, dan mengingatkan
sasaran”. Lapusi UB perlu
mengirimkan e-mail mengenai jurnal
elektronik secara rutin dan terus
menerus kepada dosen dan staf
UPBJJ-UB. Selain untuk
memberikan informasi, pengiriman
e-mail secara rutin dan terus menerus
juga dapat mengingatkan pengguna.
Promosi yang diberikan secara terus
menerus akan membuat pengguna
ingat terhadap jurnal elektronik yang
ditawarkan dan dapat mempengaruhi
pengguna untuk menggunakannya.
Selain penyebaran informasi
mengenai jurnal elektronik melalui
website dan e-mail, Lapusi UB juga
menyebarkan informasi tersebut
melalui UB online. Pemanfaatan UB
online sebagai media pemasaran
langsung jurnal elektronik digunakan
untuk menjangkau mahasiswa S2
UB. Melalui UB online, mahasiswa
S2 UB dapat mengetahui bahwa
Lapusi UB telah melanggan jurnal
elektronik.
Lapusi UB juga
menggunakan direct marketing
melalui media promosi tercetak
dalam mempromosikan jurnal
elektronik. Berdasarkan hasil
wawancara peneliti dengan informan,
Lapusi UB menggunakan banner dan
katalog UB sebagai media promosi
tercetak dalam mempromosikan
jurnal elektronik. Banner digunakan
sebagai alat promosi jurnal
elektronik di lingkungan Lapusi UB.
Sedangkan, katalog UB merupakan
buku panduan mengenai perkuliahan
di UB dan terdapat juga informasi
mengenai jurnal elektronik yang
Lapusi UB langgan.
Evaluasi Promosi Jurnal
Elektronik di Lapusi UB
Untuk terciptanya kegiatan
promosi yang efektif sangat
diperlukan adanya evaluasi kegiatan
promosi secara rutin. Evaluasi
promosi ini bertujuan untuk
mengetahui apakah kegiatan promosi
yang dilakukan sudah efektif dan
informasi yang disebarkan sudah
sampai ke target promosi. Lapusi UB
yang telah melakukan kegiatan
promosi jurnal elektronik hendaknya
mengadakan evaluasi rutin mengenai
kegiatan promosinya. Namun,
kenyataannya saat ini Lapusi UB
belum melakukan evaluasi secara
rutin. Hal ini tidak sesuai dengan
pernyataan Kotler bahwa “evaluasi
perlu dilakukan untuk mengukur
hasil kegiatan promosi”. Dalam
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
mempromosikan jurnal elektronik
sebaiknya Lapusi UB melakukan
evaluasi secara rutin sehingga dapat
diketahui apakah informasi yang
disampaikan sudah diterima oleh
target promosi, dalam hal ini dosen
dan mahasiswa S2 UB.
Selain belum adanya evaluasi
mengenai promosi jurnal elektronik,
Lapusi UB juga belum memiliki data
statistik pemanfaatan jurnal
elektronik. Lapusi UB hanya sebatas
mengetahui hasil statistik
penggunaan jurnal elektronik melalui
vendor atau publisher database
jurnal elektronik yang dilanggan.
Namun, Lapusi UB belum meminta
dan memiliki data statistik
penggunaan jurnal elektronik yang
lengkap.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini
dapat ditarik kesimpulan bahwa
strategi promosi sangat diperlukan
dalam kegiatan promosi. Strategi
promosi ini diperlukan agar kegiatan
promosi dapat berjalan secara efektif.
Lapusi UB telah melakukan kegiatan
promosi dalam mempromosikan
jurnal elektronik kepada dosen dan
mahasiswa S2 UB. Namun, kegiatan
promosi yang dilakukan oleh Lapusi
UB belum terencana dengan baik.
Hal ini diakui oleh kepala Lapusi UB
yang menyatakan bahwa Lapusi UB
belum memiliki rencana strategi
dalam mempromosikan jurnal
elektronik ke dosen dan mahasiswa
S2 UB.
Selama ini, Lapusi UB
mempromosikan jurnal elektronik
kepada dosen dan mahasiswa S2 UB
melalui personal selling, pelatihan,
dan direct selling dengan berbagai
media promosi seperti website, e-
mail, dan banner. Namun, Lapusi
UB belum mempromosikan jurnal
elektronik secara aktif. Hal ini dapat
dilihat dari Lapusi UB yang belum
mengirimkan e-mail mengenai jurnal
elektronik ke dosen UB secara rutin.
Kemudian, masih adanya mahasiswa
S2 UB yang belum mengetahui dan
menggunakan jurnal elektronik yang
dilanggan Lapusi UB walaupun
sudah diberitahukan melalui OSMB
(Orientasi Studi Mahasiswa Baru)
dan seminar penulisan tesis. Lapusi
UB perlu terus menerus menjalin
kerja sama dengan pihak UPBJJ-UB
dan dosen pascasarjana UB selaku
penghubung antara Lapusi UB
dengan mahasiswa S2 UB. Hal ini
bertujuan untuk menginformasikan
dan memberikan pelatihan mengenai
jurnal elektronik, serta menarik
minat mahasiswa S2 UB untuk
menggunakan jurnal elektronik yang
dilanggan oleh Lapusi UB.
Selain belum adanya strategi
promosi yang terencana, Lapusi UB
belum melakukan evaluasi kegiatan
promosi jurnal elektronik secara
rutin. Kemudian, Lapusi UB juga
belum memiliki data statistik
penggunaan jurnal elektronik yang
lengkap. Belum adanya evaluasi dan
data statistik yang lengkap mengenai
promosi jurnal elektronik
menyebabkan Lapusi UB mengalami
kesulitan dalam menentukan cara
promosi jurnal elektronik yang
efektif kepada dosen dan mahasiswa
S2 UB. Oleh karena itu, Lapusi UB
perlu membuat perencanaan dan
pemilihan strategi sebelum
mengadakan promosi jurnal
elektronik sehingga terciptanya
kegiatan promosi jurnal elektronik
yang efektif. Selain itu, Lapusi UB
juga perlu memiliki data
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013
pemanfaatan jurnal elektronik yang
lengkap sebagai salah satu bahan
evaluasi promosi jurnal elektronik.
Data pemanfaatan jurnal elektronik
juga menjadi faktor penentu dalam
menentukan strategi promosi jurnal
elektronik yang tepat.
Daftar Acuan
Ashcroft, Linda. (2000). Can the
evaluation and promotion of
electronic journals bring benefits
to library suppliers, information
professionals and users.
November 25, 2012.
http://www.emeraldinsight.com/jo
urnals.htm?articleid=858983&sho
w=html
Cresswell, John W. (2010). Research
design: pendekatan kualitatif,
kuantitatif, dan mixed.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Curtis, Donnelyn. (2005). E-Journals
: a how-to-do-it manual for
building, managing, and
supporting electronic journal
collections. London : Facet
Publishing
De Saez, Eileen Elliott. (2002).
Marketing concepts for libraries
and information services. London
: Facet Publishing
Fandy Tjiptono. (2008). Strategi
pemasaran. Yogyakarta : Andi
Offset
Haris Heridansyah. (2012).
Metodologi penelitian kualitatif.
Jakarta : Salemba Humanika
Kotler, Philip. (2006). Manajemen
pemasaran. Jakarta : Erlangga
Lovelock, Christopher., Wirtz,
Jochen., Mussry, Jacky. (2011).
Pemasaran jasa manusia,
teknologi, strategi. Jakarta :
Erlangga
Miles, Matthew B., Huberman, A.
Michael. (1992). Analisis data
kualitatif : buku sumber tentang
metode-metode baru. Jakarta : UI
Press
Siswadi Irman. (2008). Ketersediaan
online journal di perpustakaan
perguruan tinggi. Visi Pustaka.
Vol.10 No.2 Agustus.
Vasileiou, Magdalini, Rowley,
Jennifer. (2010). Marketing and
promotion of e-books in academic
libraries. November 25, 2012.
http://www.emeraldinsight.com/0
022-0418.htm
Strategi promosi..., Pratiwi Anindita Adji, FIB UI, 2013