strategi perang salib dalam gerakan...
TRANSCRIPT
Strategi Perang Salib Dalam Gerakan IS
(Studi Kasus Atas Majalah Dabiq dan Rumiyah)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Disusun Oleh :
FAHAD MUHAMMAD AL-FARUQ
1113032100046
PRODI STUDI AGAMA-AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H./ 2017 M.
v
ABSTRAK
Fahad Muhammad Al-Faruq
Strategi Perang Salib Dalam Gerakan IS (Studi atas Majalah Dabiq dan Majalah
Rumiyah).
Penelitian ini mendeskripsikan bagaiamana pandangan gerakan IS atau yang populer
disebut ISIS atau Islamic State yang mengguncang dunia dengan deklarasi Khilafahnya
ketika kondisi perpolitikan Timur Tengah sedang dalam kondisi yang kacau. IS juga dikenal
dengan propaganda ideologi gerakannya yang tidak terbendung melalui dunia maya terutama
media sosial yang menyerukan untuk melakukan aksi teror dengan seruan semangat Perang
Salib kepada negara Salib yang dianggap bertanggung jawab telah menjajah kaum muslimin
dan banyak serangan teror di Eropa dan Amerika yang diklaim bahwa serangan tersebut
dilakukan oleh tentara IS. Untuk menjawab akar dari darurat serangan teror tersebut, maka
peneliti mencoba melakukan penelitian kepustakaan untuk mengupas motif utama teror IS
dalam majalah propaganda mereka yaitu majalah Dabiq dan majalah Rumiyah, penelitian ini
menggunakan pendekatan sosiologis dengan cara mendeskripsikan data-data temuan secara
apa adanya dan mengkonstruksinya melalui kategorisasi yang dianggap tepat dengan data
yang didapat.
Dalam penelitian dan analisa fakta dan data yang ditemukan, penelitian ini
menemukan bahwa Perang Salib dalam Gerakan IS merupakan semangat universal dalam
gerakan Islam yang muncul sebagai akibat dari imperealisme Barat di negeri-negeri muslim
khususnya di kawasan Timur Tengah. Namun di sisi lain IS memanfaatkan semangat Perang
Salib dalam propaganda mereka sebagai strategi politik untuk memperkuat dan mendulang
dukungan atas kekhilafahan mereka.
Gerakan teror IS merancang strategi Perang Salib tersebut dalam majalah propaganda
mereka yaitu majalah Dabiq dan majalah Rumiyah yang beredar secara luas dan gratis di
internet. Kedua mejalah tersebut menggiring pembacanya untuk berpola pikir dan
merealisasikannya dalam aksi teror yang didasari dengan legitimasi dari teks-teks Al-Qur'an,
Hadits, dan fatwa-fatwa beberapa ulama tertentu dan keberhasilan propaganda majalah ini
bisa dilihat secara fakta bahwa hanya kedua majalah inilah yang memuat secara lengkap
propaganda Perang Salib mereka dibandingkan dengan media-media IS yang lainnya.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis haturkan kepada Allah semata yang
semoga selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis. Segala
syukur senantiasa penulis panjatkan atas segala nikmat sehat dan beragam nikmat
lainnya. Dengan syukur kepada Allah Yang Maha Esa maka semoga menjadi
penghapus kesalahan dan ditambahkannya nikmat oleh Allah SWT. Salah satu
nikmat yang tak boleh penulis ingkari adalah dapat menyelesaikan skripsi yang
masih jauh dari kesempurnaan. Berkat izin dan karunia-Nya, penulis bisa
mempersembahkan skripsi yang sederhana ini sebagai syarat memperoleh gelar
sarjana.
Ṣalawat beriring salām pun semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung
Muhammad yang telah dianugrahkan agama raḥmatan li-al-‘ālamīn ini. Semoga
penulis senantiasa dapat mempelajari akan arti agama yang diajarkannya dengan
bijaksana. Berkat perjuangannya, maka penulis saat ini bisa menikmati indahnya
nikmat Iman dan nikmat Islam.
Hal yang harus penulis lakukan pula adalah ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang senantiasa membimbing dan mendoakan penulis sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Terima kasih penulis haturkan
kepada :
1. Prof. Dr. M. Ridwan Lubis, MA., Selaku dosen pembimbing skripsi
penulis yang telah berjasa besar dalam bimbingan kepada penulis
vii
sampai bisa mengantarkan penulis menuju gelar sarjana. Semoga beliau
sehat dan berada dalam ridha Allah selalu.
2. Dr. Moh. Nuh Hasan, MA., selaku dosen penasehat akademik.
3. Dr. Media Zainul Bahri, MA selaku Ketua Jurusan Studi Agama-agama,
Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Dra. Halimah SM, M.Ag Selaku Sekertaris Jurusan Studi Agama-
agama, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu, mamah, bapa, bapa, dan kakek yang senantiasa mendoakan
kesuksesan penulis dalam tiap detiknya, terima kasih penulis ucapkan
atas bimbingan dan kesabarannya dalam mendidik putra-putrinya,
seorang Ibu yang luar biasa dan terima kasih pula kepada keempat orang
tua penulis, yang dengan sabar dan tabahnya mencari nafkah untuk
putra-putrinya. Terima kasih kepada keempat pahlawanku ini yang atas
kuasa-Nya telah menghantarkan penulis pada bangku kuliah. Semoga
kesehatan senantiasa atas mereka.
6. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Prof. Dr. Masri Mansoer, MA., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh dosen diprogram Studi Agama-agama yang telah mendidik
Penulis dan mencurahkan segala ilmunya.
viii
9. Seluruh staf di Jurusan Studi Agama-agama, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
10. Teman-teman Studi Agama-agama kelas A dan B angkatan 2013.
11. Untuk sahabat terdekat penulis M. Aminudin, Shawin Bugi Pangestu,
Ismail Sholeh, Sadawi, M. Firmanullah, Wahid Muhammad, dan
Saniman.
12. Dan terima kasih kepada mantan yang sudah mempunyai satu orang
anak dan yang masih ditunggu undangan pernikahannya yang menjadi
salah satu penyemangat untuk membuktikan bahwa penulis adalah
pilihan yang seharusnya kalian pilih sebagai pendamping.
Jakarta, 19 Agustus
Fahad Muhammad Al-Faruq
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ......................................................................... 8
C. Manfaat dan Tujuan .......................................................................... 9
D. Kajian Pustaka ................................................................................... 10
E. Metodologi Penelitian ........................................................................ 15
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 19
BAB II PROFIL SINGKAT DAN LETAK GEOGRAFIS IS
A. Profil Gerakan IS ............................................................................... 20
B. Sejarah Perkembangan Gerakan IS ................................................ 25
C. Tokoh-tokoh Penting IS .................................................................... 31
D. Letak Geografis IS…………………………………………………... 35
E. Struktur Negara IS…...……………………………………………... 42
F. Media-media IS……………………………………………………… 43
BAB III MAJALAH RESMI IS DABIQ DAN RUMIYAH
A. Majalah Dabiq .................................................................................... 47
1. Sejarah dan Pendirinya…………………………………………. 47
2. Tujuan Majalah Dabiq………………………………………….. 50
3. Muatan Majalah Dabiq…………………………………………. 58
4. Orientasi Tulisan dalam Majalah Dabiq………………………. 61
x
B. Majalah Rumiyah .............................................................................. 66
1. Sejarah dan Pendirinya…………………………………………. 66
2. Tujuan Majalah Rumiyah………………………………………. 67
3. Muatan Majalah Rumiyah……………………………………… 69
4. Tujuan Tulisan dalam Majalah Rumiyah…………………… 70
C. Keunggulan dan Kelemahan Majalah Dabiq dan Rumiyah……... 71
BAB IV STRATEGI PERANG SALIB IS DALAM MAJALAH DABIQ DAN
MAJALAH RUMIYAH
A. Sejarah Perang Salib ......................................................................... 75
1. Perang Salib Pertama…………………………………………… 78
2. Perang Salib Kedua……………………………………………... 80
3. Perang Salib Ketiga……………………………………………... 81
4. Perang Salib Keempat…………………………………………... 81
5. Perang Salib Kelima…………………………………………….. 82
6. Perang Salib Terakhir…………………………………………... 83
B. Tujuan Perang Salib .......................................................................... 84
C. Pendapat IS Terhadap Perang Salib ................................................ 89
D. Strategi Perang Salib IS dalam Majalah Dabiq………………… 102
1. Neo Perang Salib………………………………………………… 102
2. Kubu Perang Salib………………………………………………. 108
3. Seruan Perang Salib……………………………………………... 112
4. Nubuwah Perang Salib…………………………………………... 123
a. Geographical Prophecy………………………………….. 124
b. Geopolitical Prophecy……………………………………. 128
E. Strategi Perang Salib IS dalam Majalah Rumiyah……………… 129
1. Cara Menteror Dengan Pisau…………………………………… 133
2. Cara Menteror Dengan Bom Molotov………………………….. 135
3. Cara Menteror Dengan Minibus/Van………………………….. 137
4. Cara Menteror Dengan Senjata Api dan Penyanderaan……... 140
5. Cara Menteror Dengan Modus Penipuan……………………… 142
xi
a. Modus Iklan Lowongan Kerja………………………………. 143
b. Modus Iklan Sewa Apartemen………………………………. 143
c. Modus Jual-Beli Online……………………………………... 144
F. Dampak Opini Majalah Dabiq dan Majalah Rumiyah……………. 151
BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 155
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 157
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belakangan ini serangan teror banyak meningkat di berbagai negara, baik
itu di kawasan Timur Tengah, Asia Tenggara, Benua Afrika, dan bahkan ke
wilayah Eropa dan Amerika. Serangan teror semakin meningkat tajam di
kawasan-kawasan tersebut yang akhir-akhir ini terjadi di Maroko, Mesir, Amerika
Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, dan Jerman, Rusia, dan negara-negara Eropa
lainnya.
Salah satunya kasus teror yang terjadi di London, Inggris, yang mana
serangan teror yang bertepatan pada saat warga Brussels yang dikenal sebagai
jantung Uni Eropa, memperingati satu tahun teror ke bandara Zaventem dan
stasiun metro Maelbeek. Serangan ke jantung Inggris tersebut terjadi pada Rabu
22 Maret 2017, seorang penyerang beraksi sehingga empat orang tewas –
termasuk penyerang – dan 40 lainnya terluka. Tragedi itu terjadi pada saat warga
Brussels, yang dilihat sebagai jantung Uni Eropa, memperingat satu tahun
serangan teror ke Bandara Zaventem dan stasiun metro Maelbeek pada saat selang
beberapa jam setelah Raja Belgia Philippe dan PM Charles Michel meletakkan
karangan bunga untuk mengenang 32 orang tewas dalam serangan teror Brussels.
Namun, teror baru menikam Inggris.
Teror ke Brussels diklaim oleh kelompok yang menamakan dirinya Negara
Islam di Irak dan Suriah (ISIS) atau yang sekarang dikenal dengan Islamic state
atau Al-Daulah al-Islāmiyyah semenjak mereka mendeklarasikan kekhilafahan
2
pada tahun 2014 silam. Kelompok teror ini merupakan target utama keterlibatan
Inggris dalam koalisi AS di Suriah.1
Ratusan juta pasang mata di seluruh dunia dalam waktu yang bersamaan
menyaksikan gambaran bagaimana serangan teroris tersebut lewat berbagai
media, seperti: surat kabar, radio, televisi, dan internet. Globalisasi media telah
menjadikan berbagai aksi teror sebagai sebuah tontonan global (global spectale)
yang secara langsung membentuk pikiran, persepsi, dan kesadaran global.2
ISIS atau Islamic State sering disebut-sebut sebagai dalang dari berbagai
serangan yang banyak terjadi belakangan ini. Dan IS menjadi ramai diberitakan
dalam berbagai media berita di seluruh dunia yang berhasil menembus pertahanan
sekelas Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Dan memang hal tersebut dikonfirmasi oleh IS langsung dalam media
mereka, salah satunya majalah yang bernama Rumiyah (Rome Magazine) yang
mengklarifikasi bahwasanya benar dalam serangan di London pada 22 Maret 2017
lalu dilakukan oleh anggota IS, berikut kutipannya:
On the 23rd of Jumada al-Akhirah, the soldier of the Khilafah,
Khalid Masood, carried out an operation in the city of London, the
heart of Crusader territory, in response to the Islamic State‟s call to
target the citizens of nations involved in the Crusader coalition. He
ran over dozens of kuffar on the Westminister Bridge, killing three
and injuring more than 50 others, following which he stormed the
Parliamentary estate where he stabbed and killed a member of the
British Crusader police guarding the premises, before attaining
shahadah - we consider him so, and Allah is his judge.3
1http://internasional.kompas.com/read/2017/03/24/08000041/teror.di.jantung.inggris.rama
lan.itu.jadi.kenyataan, diakses pada 4 April 2017, pukul 20:25 WIB. 2 Yasraf Amir Piliang, Bayang-bayang Tuhan Agama dan Imajinasi (Jakarta: PT Mizan
Publika, 2011), h. 97. 3 Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 8, h. 28.
3
Raffaello Pantucci, yang merupakan ahli kemanan internasional untuk
Royal United Services Institute (RIS), mengatakan bahwasanya kasus serangan
yang terjadi di Brussel ialah sebagai aksi buru-buru yang dilakukan oleh jaringan
teroris yang sama dengan yang terjadi di Prancis yang terkuak ketika Abdesalam
sebagai perencana serangan di Prancis tertangkap dan diintrogasi.
"Kenyataannya adalah kita berada di situasi di mana ada jaringan yang
sangat besar di Belgia dan Prancis," kata Pantucci. "Ketika Abdesalam ditangkap,
Anda akan membuat jaringan di sekelilingnya menjadi panik. Mereka mungkin
mempercepat serangan yang telah direncanakan."4
Apa yang dijelaskan oleh Raffaello Pantucci adalah analisa yang tentang
kenapa IS melakukan teror adalah aksi balas dendam. Namun bagi penulis yang
sudah mengamati perkembangan IS dari 2014 melihat bahwasanya ada hal lain
yang menjadi motifasi IS untuk melakukan serangan-serangan ke luar Irak dan
Suriah. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan lain terkait dengan apa yang
dilakukan IS yang melakukan berbagai serangan terkait dengan motifasi mereka
melakukan serangan jauh menyebrang ke benua Eropa dan Amerika. Padahal IS
sendiri sedang disibukkan oleh serangan pasukan koalisi Amerika dan Rusia di
Irak, Suriah, dan Afghanistan.
Dalam usaha untuk mencari penerangan tentang motifasi IS melakukan
serangan-serangan tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang
apa yang menjadi motifasi IS melakukan berbagai aksi teror di berbagai negara
terutama negara-negara Uni Eropa dan negara-negara PBB menjadi pilihan utama
4https://m.tempo.co/read/news/2016/03/22/117756060/serangan-teror-brussels-aksi-balas-
dendam-didalangi-isis diakses pada tanggal 27 April 2017 pukul 13:12 WIB.
4
bagi penulis terutama dalam tindakan penelitian skripsi ini yang akan melihat
permasalahan ini dari sudut pandang IS itu sendiri.
Yang menarik bagi penulis sebagai mahasiswa Ushuluddin dalam
pembahasan mengenai IS ini adalah bagaimana IS melakukan brain wash terhadap
orang-orang untuk melakukan serangan teror terutama bagi mereka yang ada
tinggal di negara-negara yang masuk ke dalam daftar pasukan koalisi yang
menyerang IS di Timur Tengah. Salah satu seruan untuk melakukan serangan oleh
IS di muat di salah satu majalah resmi mereka, yaitu majalah Dabiq, berikut
adalah kutipan seruannya:
Pada titik perang salib terhadap Daulah Islam ini, sangat penting
akan serangan yang terjadi di setiap negara yang telah
menandatangani aliansi terhadap Daulah Islam, khususnya
Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Australia, dan Jerman.
Karenanya, warga negara tentara salib harus ditargetkan di mana
pun mereka dapat ditemukan. Biarkan para muwahhid tidak
terpengaruh oleh "Analisis Paralysis” sehingga meninggalkan
setiap operasi hanya karena rasa was-wasnya, dan
"perfeksionisme" mendorongnya ke arah operasi yang konon
pernah bisa gagal – sesuatu yang hanya ada secara teoritis di atas
kertas. Dia harus senang bertemu Rabbnya, walau hanya ada satu
nama orang kafir yang mati yang tertulis di dalam kitab amalannya,
karena Nabi (sallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda; "Orang kafir
dan pembunuhnya tidak akan berkumpul di neraka" [Sahih
Muslim].5
Dari kutipan di atas bisa dipahami dengan jelas bahwasanya IS mengajak
setiap pembacanya yang mereka bilang sebagai orang yang bertauhid atau
muwahhid untuk melakukan aksi teror secara individu di manapun mereka berada
dengan target warga sipil yang tinggal di negara tentara Salib dalam sebutan IS,
seperti Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, dan negara-negara lainnya yang
terlibat dalam koalisi yang memerangi IS di Irak dan Suriah.
5 Islamic State, 2014, "The Failed Crusade", Dabiq, Issue, h. 44.
5
Michael Weiss yang menulis buku tentang IS menilai bahwa IS
merupakan mesin propaganda yang rapih dan efektif dalam menyebarkan pesan
dan membujuk anggota baru melalui media sosial.6 Para pengikut IS membanjiri
Twitter dengan gambar mayat dari musuh-musuh mereka yang telah berhasil
mereka bunuh, tapi mereka juga menggunakan media untuk menunjukkan
aktifitas rumah-rumah sakit dan proses konsultasi administratif sehingga mereka
mencoba menyeimbangkan antara ancaman dengan mempertontonkan mayat
musuh dan bujuk rayuan dengan mempertontonkan proses kehidupan normal yang
terjadi di wilayah kekuasaan mereka.7
Nampaknya sentimen Perang Salib yang disebarkan oleh IS berhasil
dengan baik seiring dengan meningkatnya aksi Istisyhad8 yang terjadi di banyak
berbagai negara akhir-akhir ini. IS merefleksikan diri mereka sebagai pertahanan
terakhir umat Islam dalam rangka pertempuran melawan serangkaian musuh yang
mereka sebut sebagai kafir atau salibis seperti Amerika beserta negara-negara
koalisi, negara Teluk yang “Murtad”, kediktatoran Alawi “Nusayri” di Suriah,
“Rafidha” di Iran, dan otoritas rafidha di Baghdad. Bahkan IS menggunakan claim
truth dan realitas geopolitik yang kacau untuk menggambarkan upaya jahat global
yang menyerang mereka.9
Dalam majalah Dabiq dibahas bagaimana posisi IS sekarang ini yang
menjadi sasaran serangan kontra terorisme yang dilancarkan oleh pasukan Koalisi
negara-negara Barat dan negara-negara Teluk yang IS menyebut serangan tersebut
6 Michael Weiss dan Hassan Hassan, ISIS The Inside Story (Jakarta: PRENADA MEDIA
GRUP, 2015), h. xxi. 7 Patrick Cockburn, The Rise Of Islamic State (London: CPI Group (UK) Ltd, 2015), h.
130. 8 Amaliyah untuk mencari kesyahidan dengan melakukan aksi teror atau bom bunuh diri.
9 Michael Weiss dan Hassan Hassan, ISIS The Inside Story, h. xxi.
6
merupakan serangan pasukan Salib dalam Perang Salib yang dilancarkan kepada
mereka. IS mengutip pidato dari Paus Urbanus II pada Dewan Clermont yang
menurut IS itu adalah tindakan ajakan untuk berperang melawan umat Islam,
menurut IS Paus Urbanus II membuat sikap Gereja terhadap Islam cukup jelas.
Mengklaim bahwa dia mendapat ilham Ilahiyah, ia menyeru untuk
menghancurkan semua Muslim yang menyebarkan hukum Allah, dengan berkata:
“Pada pidato ini saya, atau lebih tepatnya Tuhan, memohon Anda
sebagai penerus Kristus untuk mempublikasikan ini di mana-mana
dan untuk mengajak semua orang dari tingkatan apa pun, tentara
pejalan kaki dan ksatria, miskin dan kaya, untuk segera membantu
umat Kristen dan untuk menghancurkan ras keji itu dari negeri
teman-teman kita.”
Menurut IS dalam ulasan di majalah Dabiq, Paus Urbanus II memulai
Perang Salib terhadap umat Islam, yang terus berlanjut hingga hari ini dengan
dilancarkannya perang atas mereka di Irak dan Suriah.10
Dan IS menyebutkan
bahwasanya mereka sedang dalam penyerangan Pasukan Salib atau lebih tepatnya
koalisi tentara Salib terhadap IS di Iraq dan Suriah – Operation Inherent Resolve –
yang secara resmi terdiri dari beberapa negara dan kelompok berikut: Albania,
Liga Arab, Australia, Austria, Bahrain, Belgia, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria,
Kanada, Kroasia, Siprus, Republik Ceko, Denmark, Mesir, Estonia, Uni Eropa,
Finlandia, Perancis, Georgia, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Irak, Irlandia,
Italia, Jepang, Yordania, Kosovo, Kuwait, Latvia, Lebanon, Lithuania,
Luksemburg, Makedonia, Moldova, Montenegro, Maroko, Belanda, Selandia
Baru, Norwegia, Oman, Panama, Polandia, Portugal, Qatar, Republik Korea
(Korea Selatan), Rumania, Saudi Arabia, Serbia, Singapura, Slovakia, Slovenia,
10
Majalah Dabiq, Hancurkan Salib, edisi 15, 1437 Syawwal, h. 74-75.
7
Somalia, Spanyol, Swedia, Taiwan, Turki, Ukraina, Uni Emirates, Inggris, dan
Amerika Serikat.11
Selain itu dalam semangat IS tentang Perang Salib selalu disertai teks-teks
keagamaan yang dijadikan landasan dalam seruan dan kobaran semangat Perang
Salib oleh IS. Seperti misalnya salah satu hadits berikut ini:
Diriwayatkan dari Dzu Mukhmir bin Akhi Al-Najasyi RA bahwa
ia berkata (dari Nabi Saw): “Bangsa Romawi akan berdamai
dengan kalian, hingga kalian dan mereka berperang bersama
melawan musuh. Maka kalian menang dan mendapatkan harta
rampasan. Kalian akan kembali dan istirahat di Dzi Talul. Lalu ada
seorang tentara Salib mengangkat Salib sambil berkata, „Tentara
Salib telah menang.‟ Maka salah seorang muslim marah ketika
mendengarnya, dan berkata, „Bukan, melainkan (tentara) Allah
yang menag.‟ Ia pun melompat kea rah Salib orang-orang Nasrani
yang tidak jauh letaknya dan memukulnya hingga pecah
(terbunuh). Maka saaat itulah bangsa Romawi pun bangkit ke arah
orang yang memecahkan Salib mereka dan membunuhnya. Kaum
muslimin pun bangkit ke arah senjata mereka dan mulai berperang.
Allah memuliakan pasukan kaum Muslimin itu dengan kesyahidan.
Romawi berkata kepada sekutu mereka, „kami akan mencukupkan
dirimu dari batasan bangsa Arab.‟ Maka mereka pun berkumpul
untuk malhamah (Perang Besar), sehingga saat itu mereka datang
di bawah delapan puluh bendera dan setiap bendera membawahi
dua belas ribu tentara.” (H.R. Abu Daud, Ibn Majah, Ibn Hibban,
Ahmad, Al-Hakim, dan disepakati oleh Adz-Dzahabi atas
kesahihannya).12
Itu adalah salah satu hadits tentang bagaimana gambaran Perang Salib
yang akan terjadi kelak di akhir zaman sebelum terjadinya peristiwa perang besar
akhir zaman atau yang sering disebut dengan istilah Malhamah Kubra.
Sebagai mahasiswa Studi Agama-agama, penulis akan mencoba untuk
mendeskripsikan bagaimana IS merefleksikan diri mereka sebagai kaum terpilih
11
Majalah Dabiq, Dari Perang Al-Ahzab Hingga Perang Koalisi, edisi 11, 1436 Dhul-
Qa‟dah, h. 47. 12
Muhammad Bin Sa‟id Al-Barudi, Syam Bumi Ribath & Jihad (Solo: Jazeera, 2013), h.
89.
8
yang akan mewakili umat Islam melawan umat Kristen dalam Perang Salib
Terakhir yang sangat apokaliptik dalam ranah agama dan bagaimana faktor
sejarah dan politik menjadi latar belakang mereka untuk menyerukan Perang
Salib.
Majalah Dabiq dan Rumiyah adalah majalah terbitan resmi IS yang
diterbitkan oleh Al-Furqān Media dan Al-Hayāt Media Center yang ditulis dalam
berbagai bahasa termasuk salah satunya dalam bahasa Indonesia yang di
dalamnya dimuat berbagai persoalan dari mulai konflik senjata di Timur Tengah,
konflik senjata dengan pasukan koalisi, cara melakukan serangan teror, bahkan
permasalahan teologi.
Dari permasalahan propaganda Perang Salib dalam dokumen-dokumen IS
yang diantaranya adalah majalah Dabiq dan Rumiyah dimana IS merefleksikan
diri mereka sebagai pelaku utama dalam Perang Salib yang menurut mereka
sedang terjadi dan akan ada Perang Salib yang terakhir, maka berdasarkan hal
tersebut penulis bermaksud menjadikannya sebuah penelitian dengan judul
“Strategi Perang Salib Dalam Gerakan IS (Studi Atas Majalah Dabiq dan
Majalah Rumiyah)”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
- Bagaimana strategi Perang Salib dalam gerakan IS?
9
C. Tujuan Penelitian
Penulisan ini tidak terlepas dari beberapa hal ingin dicapai, baik yang
bersifat formal maupun ilmiah yaitu:
- Untuk mengetahui bagaimana strategi Perang Salib dalam gerakan IS.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Keilmuan
Penelitian ini diharapkan bisa menambah cakrawala pengetahuan bagi
kalangan akademisi maupun kalangan umum sebagai hasil dari sebuah
pengamatan dan analisa yang diharapkan bisa menjadi benteng dari penyebaran
radikalisme terutama radikalisme yang disebarkan oleh Islamic State.
2. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumbangan UIN Syarif
Hidayatullah terhadap pendeskripsian tentang IS atau ISIS dalam perannya
pada perpolitikan dan radikalisme dalam skala lokal maupun global.
Penelitian ini juga sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan
akhir perkuliahan untuk meraih gelar Sarjana Agama (S.Ag) dalam Jurusan
Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin (UIN) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran atau
memperkaya konsep-konsep, teori-teori terhadap ilmu pengetahuan dari
penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu. Suatu penelitian secara teoritis
10
dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan tentang
Doktrin Perang Salib yang dipropagandakan oleh IS dan bagaimana cara IS
mempropagandakannya.
4. Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini diharapkan penulis dapat mengerti tentang Perang
Salib menurut IS dan bagaimana cara IS menyajikannya dalam media resmi
mereka. Juga diharapkan penelitian ini bisa menjadi sumbangsih terhadap
proses deradikalisasi dalam skala lokal maupun global.
E. Kajian Pustaka
Terdapat beberapa karya ilmiah yang pembahasannya mengenai IS. Kajian
pustaka ini pada dasarnya adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas
tentang hubungan topik yang akan diteliti dengan penelitian lain sejenisnya,
yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya agar tidak ada pengulangan.
Adapun karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan IS adalah sebagai berikut:
no Nama peneliti,
judul, bentuk,
penerbit, tahun
penelitian
Persamaan Perbedaan Originalitas penelitian
1. El Renova Ed
Siregar, Kedudukan
Islamic State Dalam
Hukum Internasional,
skripsi, Universitas
Lampung, 2016.
Dalam
penelitian
ini terdapat
kesamaan
dengan
penelitian
saya, yaitu
Perbedaanya
ialah saya
melihat dari
sudut
pandang
bahwa IS
memunculkan
Belum adanya
pengakuan dari Hukum
Internasional terhadap
IS, akan tetapi
didasarkan pada
karakteristik pergerakan
IS, maka IS
11
pembahasan
mengenai
profil ISIS.
sebuah
semangat
Neo-Perang
Salib.
digolongkan sebagai
teroris.
2. Nining Anggriani,
Sikap Amerika
Terhadap Gerakan
ISIS di Irak dan
Suriah, skripsi,
Universitas
Hasanuddin, 2015.
Dalam
penelitian
ini terdapat
kesamaan
dengan
penelitian
saya, yaitu
pembahasan
mengenai
profil ISIS
dan
kebijakan
kontra
terorisme
oleh
Amerika
terhadap IS.
Perbedaanya
ialah saya
melihat dari
sudut
pandang IS
tentang
Perang Salib
yang ada
kaitannya
dengan
kebijakan
kontra
terorisme
oleh
Amerika.
Peran Amerika Serikat
dalam tindakan kontra-
terorismenya khususnya
di Irak dan Suriah yang
dilakukan dengan
tindakan preventif dan
refresif terhadap IS baik
dalam tindakan sebagai
koalisi internasional
maupun Amerika
sendiri di Eropa atau
Timur Tengah.
3. Ivana Chelsea
Munandar, Strategi
Kontra Terorisme
Dalam
penelitian
ini terdapat
Perbedaanya
ialah saya
melihat dari
Amerika Serikat
memadukan strategi
regular dan ireguler
12
Amerika Serikat
Terhadap ISIS di
Irak, skripsi,
Universitas
Airlangga, 2016.
kesamaan
dengan
penelitian
saya, yaitu
pembahasan
mengenai
profil ISIS
dan
kebijakan
kontra
terorisme
oleh
Amerika
terhadap IS.
sudut
pandang IS
tentang
Perang Salib
yang ada
kaitannya
dengan
kebijakan
kontra
terorisme
oleh
Amerika.
dalam penanganan ISIS
khusus di Irak.
4. Zaidatul Khoironi,
Analisis Framing
Pemberitaan ISIS
(Islamic State in Irak
and Suriah) Pada
Republika Online dan
Merdeka.com Edisi
September 2014,
skripsi, UIN Syarif
Dalam
penelitian
ini terdapat
kesamaan
dengan
penelitian
saya, yaitu
pembahasan
mengenai
Perbedaanya
ialah saya
melihat dari
sudut
pandang IS
tentang
Perang Salib.
Republika Online dan
Merdeka.com
melakukan framing
dengan menyajikan
pemberitaan tentang IS
dalam dua sudut
pandang, yaitu
Republika Online
menyajikan berita
13
Hidayatullah, 2015. profil ISIS. tentang IS dari sudut
pandang hukum,
sedangkan
merdeka.com dari sudut
pandang moral
5. Arif Rahmat Agus
Kurniawan,
Pemberitaan
Gerakan Islamic
State in Irak and
Suriah di Media
Online (Analisis
Wacana Kritis
Gerakan ISIS Dalam
Pemberitaan
Kompas.com Periode
1-7 Maret 2015),
skripsi, UIN Sunan
Kalijaga, 2015.
Dalam
penelitian
ini terdapat
kesamaan
dengan
penelitian
saya, yaitu
pembahasan
mengenai
profil ISIS.
Perbedaanya
ialah saya
melihat dari
sudut
pandang IS
tentang
Perang Salib.
Perbedaan pemaknaan
dalam isi berita tentang
IS di dalam pemberitaan
Kompas.com pada
kurun waktu 1-7
September 2015.
6. M. Alfian Aulia‟s,
Strategi Amerika
Serikat Melawan Iran
di Suriah, skripsi,
UIN Sunan Kalijaga,
Dalam
penelitian
ini terdapat
kesamaan
dengan
Perbedaanya
ialah saya
melihat dari
sudut
pandang IS
IS dalam tinjauan
penelitian skripsi M.
Alfian menyimpulkan
bawasanya IS
merupakan alat
14
2015. penelitian
saya, yaitu
pembahasan
mengenai
profil ISIS.
tentang
Perang Salib
disertai
dengan
hujah-hujah
dari pihak IS.
kepentingan Amerika di
Suriah untuk
meruntuhkan Bashar
Al-Asaad sekaligus
menghilangkan
pengaruh Iran di Suriah
7. Devi Aryani,
Fenomena
Radikalisme Gerakan
ISIS di Indonesia
(Analisis Isi
Terhadap Berita
Pada Media Online
Mengenai Gerakan
ISIS di Indonesia),
skripsi, Universitas
Muhammadiyyah
Surakarta, 2015.
Dalam
penelitian
ini terdapat
kesamaan
dengan
penelitian
saya, yaitu
pembahasan
mengenai
profil dan
doktrin
radikalisme
ISIS.
Perbedaanya
ialah saya
melihat dari
sudut
pandang IS
tentang
Perang Salib.
Dalam analisisnya
menyebutkan
bahwasanya berita
online melihat ide-ide
transnasional ISIS
sebagai ancaman bagi
Pancasila, dan NKRI
yang dapat merusak
semangat Kebhinekaan.
Sedangkan skirpsi yang akan penulis memfokuskan tentang semangat
Perang Salib yang dikobarkan oleh gerakan IS dalam dokumen-dokumen IS. Dan
dalam penelusuran yang penulis lakukan. Belum ada yang mengkaji tentang
semangat Perang Salib dalam gerakan IS.
15
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai ialah penelitian kualitatif yang bertujuan
untuk memahami dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat
menurut perspektif masyarakat itu sendiri yang bersifat naturalistik, deskriptif
dan naratif.13
2. Pendekatan Penelitian
Penulis menggunakan pendekatan sosiologi dalam penelitian ini.
Pendekatan sosiologi ialah pendekatan yang melihat bagaimana agama yang
dianut melahirkan berbagai perilaku sosial.14
Dalam penelitian ini, penulis memakai tiga teori dalam melihat kasus
strategi Perang Salib yang dilakukan oleh IS. Teori yang dipakai dalam
pendekatan ini ialah teori Samuel Huntington, Max Weber dan Emile
Durkheim.
Dalam teori Max Weber digunakan teori Weber agama yang dipandang
sebagai sumber dari prilaku sebuah masyarakat, dan kaitan antara teori
tersebut dengan tindakan terorisme adalah bahwasanya tindakan tersebut
dimotivasi oleh keagamaan yang dipahami oleh sebuah masyarakat atau
komunitas. Dalam pandangan tesebut, para teroris bukanlah para maniak atau
psikopat yang sekedar ingin melakukan perusakan dan penghancuran untuk
kesenangan belaka ataupun mencari popularitas. Melainkan, mereka adalah
13
Prof. DR. Imam Suprayogo, Metodologi Penelitian Sosial-Agama (Bandung, PT
Remaja Rosdakarya: 2003), h. 9. 14
Drs. U. Maman Kh., M.Si., dkk, Metodologi Penelitian Agama, Teori dan Praktik
(Jakarta, PT RAJAGRAFINDO PERSADA: 2006), h. 127.
16
para pemeluk agama yang taat, yang sekedar ingin mempraktikan apa yang
mereka pahami sebagai ajaran agama yang diperintahkan Tuhan.15
Durkheim melihat bahwasanya agama adalah persoalan makna. Dan
makna tersebut dipahami sebagai fakta sosial yang dalam penelitian ini dapat
dipahami bahwa tindakan terorisme, dalam pandangan Durkhemian,
merupakan letupan dari konflik sosial yang ada di belakangnya.16
Dan cara pandang selanjutnya berasal dari Samuel Huntington (1997)
dengan tesis Clash of Civilization yang melihat terorisme sebagai implikasi
dari benturan dua peradaban utama di dunia: Islam vs Barat.17
3. Sumber Penelitian
a. Data Primer
Data disini merupakan data pokok yang dikaji sebagai bahan utama untuk
memperoleh jawaban atas persoalan yang ada. Data primer ini, digali dari
sumber-sumber literatur yang ditulis secara langsung oleh tokoh yang dikaji.
Adapun data primer dalam skripsi ini adalah majalah Dabiq dan majalah
Rumiyah terbitan IS.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penunjang dari data primer. Diantaranya
buku-buku dan website yang berhubungan dengan IS dan radikalisasi agama,
serta buku-buku lain yang berkaitan dengan judul yang diangkat yang
digunakan dalam penelitian ini.
15
Ahmad Norma Permata, Agama dan Terorisme (Surakarta, Muhammadiyah University
Press: 2005), h. xxiii. 16
Ahmad Norma Permata, Agama dan Terorisme, h. xxx. 17
Ahmad Rizky Mardhatillah Umar, Melacak Akar Radikalisme Islam di Indonesia,
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Volume 14, Nomor 2, November 2010 (169-186) ISSN 1410-
4946, h. 171.
17
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Kajian Pustaka
Kajian pustaka ialah metode yang melakukan penelusuran catatan yang
berkaitan dengan tema yang diambil dalam penelitian berupa majalah online
Dabiq dan majalah online Rumiyah.
b. Observasi
Observasi merupakan salah satu metode utama dalam penelitian sosial
keagamaan terutama sekali penelitian kualitatif. Observasi dilakukan dengan
mengamati dan mendengar dalam rangka memahami dan mencari bukti
terhadap fenomena sosial-keagamaan tanpa memenagruhi fenomena yang
diobservasi dengan melakukan dokumentasi berupa catatan, rekaman dan
pemotretan.18
5. Analisis Data
Analisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
desktiptif analitik, yaitu metode yang dilakukan dengan cara menguraikan
sekaligus menganalisa data-data yang menjadi hasil pengkajian dan
pendalaman atas bahan-bahan penelitian. Metode deskriptif lebih banyak
berkaitan dengan kata-kata, di mana semua data-data hasil penelitian
diterjemahkan ke dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan. Kemudian,
data-data yang berbentuk bahasa ini dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian
sehingga menghasilkan kesimpulan.19
18
Imam Suprayogo, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, h. 167. 19
Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
Humaniora Pada Umumnya (Yogyakarta, Pustaka Pelajar: 2010), h. 337.
18
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi dalam lima bab dengan
sistematika sebagai berikut :
BAB I Bab ini merupakan pendahuluan. Dalam bab ini tercakup di
dalamnya lima pasal pembahasan yang terdiri dari Latar
Belakang Masalah; Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian;
Metode Penelitian; dan Sistematika Penulisan.
BAB II Bab ini akan menjelaskan tentang Profil dan Letak
Geografis IS di Timur Tengah. Pada bab ini akan dijelaskan
tentang pengertian gerakan IS, tujuan utama IS, tokoh-
tokoh IS, sejarah singkat perkembangan IS, dan letak
Geografis IS.
BAB III Bab ini akan membahas tentang majalah Dabiq dan majalah
Rumiyah yang disebarkan oleh IS melalui media internet
dan konten apa saja yang ada di dalamnya yang berkaitan
dengan salah satunya semangat Perang Salib yang
diserukan oleh IS dan juga bagaimana keunggulan dan
kelemahan kedua majalah tersebut.
BAB IV Bab ini akan membahas tentang bagaimana semangat
Perang Salib yang dimuat dalam majalah Dabiq dan
Majalah Rumiyah.
BAB V Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan
dari seluruh kajian dalam skripsi ini, dan saran-saran yang
sifatnya membangun dari penulis.
19
BAB II
Profil Singkat dan Letak Geografis IS
A. Profil Gerakan IS
IS merupakan sebuah singkatan dari Islamic State atau dalam bahasa Arab
dibaca Al-Dawlah al-Islāmiyyah ialah adalah sebuah nama yang ditujukan kepada
sebuah Negara dengan luas wilayah yang hampir sama dengan Inggris Raya pada
tahun 2014 sampai 2015 akhir.
Sebutan untuk IS berbeda-beda dan setiap sebutan tersebut mengacu
kepada berbedanya posisi dan ambisi dari IS itu sendiri. Berikut adalah beberapa
nama yang sering disebutkan kepada IS:
a. ISIS, adalah singkatan dari Islamic State in Irak and Syiria. Nama
tersebut merupakan nama yang pertama kali diistilahkan oleh mereka
sendiri. Sekarang, nama tersebut digunakan oleh sebagian besar media
dan masyarakat publik.
b. ISIL, pemerintahan Obama memanggil IS dengan ISIL yang
merupakan kepanjangan dari Islamic State in Irak and Levant. Levant
adalah daratan yang menyerupai bulan sabit yang mencakup Jordan,
Lebanon, dan Palestina.
c. Daesh, nama adalah singkatan dari Al-Dawlah al-Islāmiyyah fi al-„Irāq
wa al-Shām ini digunakan negara-negara Arab.
d. Islamic State/IS/Al-Daulah al-Islāmiyyah, nama ini adalah nama yang
diklaim oleh IS sendiri dan merupakan bagian dari ambisi mereka
bahwasanya mereka layak disebut sebagai sebuah negara kekhilafahan
20
yang tanpa batas (Sykes Pycot). Mereka mengklaim bahwasanya diri
mereka adalah negara yang mewakili Islam dan seluruh muslim.1
IS merupakan sebuah kelompok Jihadis yang didirikan oleh Abu Mus‟ab
al-Zarqawi seorang militan yang berasal dari Jordania. Pergerakan jihad Zarqawi
yang bernama Tawhid wa al-Jihād mewarnai kontestasi dalam kemelut
perpolitikan Irak pasca intervensi AS pada tahun 2003.2
Deklarasi berdirinya IS merupakan permulaan dari era Jihadis baru. IS
telah mendeklarasikan tujuan utamanya yaitu dengan berdirinya Negara Islam
atau kekhilafahan, yang berpondasikan paham kaku terhadap Syari‟ah Islam, yang
membuat IS menjadi lebih dari sekedar organisasi teroris meskipun sebenarnya IS
sempat menjadi bagian dari Al-Qāidah al-Jihād fi al-„Irāq atau Al-Qaeda cabang
Irak.3
IS mempunyai bendera resmi yang berlatar warna hitam dan bertuliskan
warna putih dengan kalimat “Lā ilāh illa Allāh Muhammad Rasul Allāh” yang
artinya “Tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah” yang
dikenal sebagai kalimat Shahadat.4
1 Luna Shamieh dan Szenes Zoltan, “The Rise of Islamic State of Irak and Syiria”,
AARMS Journal, Vol. 14, No. 4 (2015) 363–378, h. 368. 2 Robin Wright, dkk, The Jihadi Threat, ISIS, Al-Qaeda, and Beyond (US, United State
Institute of Peace: 2017), h. 10. 3 Lina Khatib, The Islamic State’s Strategy, Lasting and Expanding (Beirut, Carnegie
Middle East Center: 2015), h. 3. 4 Kalimat Syahadat juga merupakan simbol dari ideologi yang dibawa oleh gerakan
Jihadis pada umumnya dan IS padakhususnya yang mengisyaratkan bahwa mereka bertujuan
untuk memberantas kemusyrikan dan menyebarkan Tauhid. Dan juga bahwasanya dalam kalimat
tersebut artinya menyerukan untuk kembali menggunakan hukum Allah dan meninggalkan hokum
buatan manusia yang dianggap sebagai menandingi kepada hokum buatan Allah.
21
Di bawah tulisan “Lā ilāh illa Allāh” ada lingkaran putih yang dibaca
“Muhammad Rasul Allāh” maksudnya ialah itu adalah gambar dari stempel Nabi
Muhammad yang ada pada cin-cinya yang digunakan untuk menyegel surat yang
akan Nabi kirim menandakan bahwa itu adalah asli dari Nabi Muhammad. Warna
bendera IS merupakan tradisi Timur Kuno, Arab, tradisi Islam, dan beberapa
orang meyakini bahwasanya salah satu bendera asli milik Nabi Muhammad
warnanya hitam yang disebut dengan Al-Rayya.5
Bendera yang digunakan oleh IS tersebut merupakan bendera hasil variasi
dari bendera standar yang digunakan dalam gerakan Jihadis global dan kelompok
Jihadis yang pertama kali menggunakan bendera seperti di atas ialah kelompok
Jihad Al-Shabāb di Afrika, dan bahkan selain digunakan oleh ISI, bendera
tersebut digunakan juga oleh AQAP (Al-Qaeda in Arabian Peninsula) di Yaman.6
Berdasarkan kronologi perkembangan gerakan IS, maka bendera yang
dipakai sebagai lambang IS sampai saat ini muncul bersamaan dengan
dideklarasikannya ISI oleh Majelis Hilf Al-Muthayyabin dibawah pengawasan
Abu Hamzah al-Muhajir.
5http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/isis-flag-what-do-the-words-
mean-and-what-are-its-origins-10369601.html diakses pada 22 Mei 2017 pukul 10:00 WIB. 6 https://en.wikipedia.org/wiki/Black_Standard diakses pada 10 September 2017 pukul
21:41 WIB.
22
Secara organisasi, Islamic State pertama kali didirikan oleh Abu Musab al-
Zarqawi. Ia merupakan pemimpin kelompok militan Al-Qaeda di Irak yang masuk
daftar orang yang sangat dicari di Yordania dan Irak karena terlibat dalam
serangkaian serangan, termasuk pembunuhan tentara dan polisi serta penduduk
sipil.7
Setelah merebut wilayah yang sangat luas di Irak dan Suriah pada tahun
2014, IS menarik perhatian lebih dari puluhan ribu orang di luar Irak dan Suriah
bagi siapa saja yang ingin membangun tatanan masyarakat Islam baru di negara
kekhilafahan modern. Mereka yang tertarik dan hijrah ke IS terdiri dari para
insinyur, para ahli kesehatan, para akuntan, para guru, para lansia, para remaja
wanita, dan para pejuang lainnya.
Namun Al-Qaeda sebagai garda terdepan gerakan Jihadis merasa bahwa
klaim kekhilafahan oleh IS adalah tindakan gegabah karena menurut Al-Qaeda
bahwasanya klaim kekhilafahan harus mendapat dukungan dari grup Jihadis
lainnya di Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, dan Kaukasus. Akan tetapi IS
tetap konsisten pada pendirian deklarasi khilafahnya walaupun tidak mendapat
restu dari Al-Qaeda yang pada saat itu dipimpin oleh Al-Dzawahiri.8
Ketika dideklarasikan kekhilafahan di Irak dan Suriah oleh IS bukanlah
sebagai pencapaian akhir bagi IS, akan tetapi menjadi sebuah awal bagi gerakan
yang selalu mengusung slogan Bāqiyāh wa tatamaddad yang artinya kekal dan
meluas. Dengan berdirinya kekhilafahan IS tidak menjadikan ekspansi IS di
Timur Tengah menjadi mudah, tapi menjadi lebih berat, akan tetapi ekspansi
7 Dr. Suaib Tahir, dkk, ISIS Bukan Islam (Jakarta, BNPT, 2016), h. 20.
8 Robin Wright, dkk, The Jihadi Threat, ISIS, Al-Qaeda, and Beyond, h. 5.
23
secara global yang menyebar di berbagai dunia dalam bentuk dukungan untuk
keberlangsungan proyek IS bisa dikatakan berhasil dengan baik.9
Dari semenjak awal metamorfosis IS di Irak yang dengan sampai sekarang
menyebar ke berbagai negara, IS telah banyak mengalami pergantian pemimpin
yang kesemuanya dilakukan pergantian pemimpin karena pemimpin sebelumnya
tewas dalam peperangan. Dan sekarang IS dipimpin oleh Ibrahim Ibn Al-Awwad
Ibn Ibrahim al-Qurashi al-Hashimi al-Husseini al-Samarra‟i atau yang dikenal
sebagai Abu Bakar al-Baghdadi.
Berdirinya kekhilafahan IS diumumkan oleh oleh juru bicara IS Abu
Muhammad Al-„Adnani dalam pidatonya yang diterbitkan oleh Muassasah Al-
Furqan10
pada 29 Juni 2014 yang bertepatan dengan hari pertama dalam bulan
Ramadhan dan mengumumkan bahwasanya Ahl Hall wa al-‘Aqd IS telah
menunjuk Abu Bakar Al-Baghdadi sebagai pemimpin kekhilafahan, sekaligus
sebagai seorang Khalifah. Dan pada saat yang bersamaan banyak muslim yang
memberikan bai‟at11
mereka atau sumpah setianya kepada Abu Bakar Al-
Baghdadi.
Nama asli Baghdadi adalah Ibrahim Ibn Al-Awwad Ibn Ibrahim al-
Qurashi al-Hashimi al-Husseini al-Samarra‟i, mengindikasikan bahwasanya al-
Baghdady berasal berasal dari Samarra, Irak, dan dia berasal dari suku Quraish
yang membuat dia layak menjadi seorang Khalifah karena IS meyakini
bahwasanya keturunan Quraishlah yang layak jadi Khalifah karena berasal dari
9 Lina Khatib, The Islamic State’s Strategy, Lasting and Expanding, h. 3.
10 Muassasah Al-Furqān atau lembaga Al-Furqān adalah media resmi milik ISIS.
11 Dalam dunia Jihad, setiap berganti pemimpin atau berganti keorganisasian maka
diharuskan memperbaharui ba‟iat mereka kepada pemimpin dan sistem orgnaisasi yang baru.
24
keturunan Nabi Muhammad, dari Bani Hashim yang berasal dari cucu Nabi
Muhammad yaitu Husein.12
IS sama seperti Al-Qaeda, yang dikenal dengan pergerakan politik
Islamnya yang disebut sebagai Salafi Jihadi atau Jihadisme. Istilah Salafi Jihadi
secara tegas melekat pada gerakan IS ini. Seperti contoh, pada tahun 2007 dalam
sebuah rekaman audio, pemimpin ISI atau Islamic State of Irak, Abu Umar Al-
Baghdadi menyeru dengan seruan “kepada semua Sunni secara umum dan
pemuda Salafi Jihadi secara khusus di seluruh dunia.”13
Dan pada tahun yang
sama, wakil dari Abu Umar Al-Baghdadi menggambarkan bahwasanya para
pejuang ISI adalah bagian dari “Arus Salafi Jihadi”.14
B. Tujuan Utama IS
Gerakan IS dari awal berdirinya sampai sekarang memiliki satu tujuan
utama, yaitu untuk mendirikan Khilafah atas Manhaj Kenabian atau Khilāfah 'Alā
Minhaj Al-Nubuwwah, dimana khilafah idaman IS itu adalah sebuah kekhilafahan
terakhir atau Khilafah Akhir Zaman yang diyakini oleh mereka sebagai kekuasaan
terakhir sebelum Hari Kiamat dalam eskatologi Islam. Dan IS meyakini
bahwasanya Khilafah mereka adalah sebuah Khilafah yang telah lama hilang
semenjak dibubarkannya Turki Utsmani oleh pemerintahan Republik Turki di
12
Stephan Rosiny, “The Caliph‟s New Clothes: The Islamic State in Irak and Syiria”,
GIGA FOCUS Research Paper, Number 6, International Edition: 2014, h. 4-5. 13
Abū „Umar al-Baghdādī, “Wa-in tantahū fa-huwa khayr lakum,” Mu‟assasat al-Furqān,
8 July 2007. 14
Cole Bunzel, From Paper State to Caliphate: The Ideology of Islamic State, Analys
Paper, The Projet on U.S. With The Islamic World: 2015, h. 7.
25
bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk. Hal tersebut bisa dilihat dari judul
majalah online Dabiq edisi pertama yang berjudul "The Return of Khilafah".
Dalam pencapaian Khilafah idaman IS tersebut, mereka memulai usahanya
dari semenjak runtuhnya pemerintahan Saddam Husein oleh Amerika, saat itu
cikal bakal IS yang di dirikan oleh Abu Mush'ab Zarqawi mulai berusaha
mendirikan Tamkin15
di Irak yang pada saat itu berlomba mendapatkan Tamkin
dengan militan Syi'ah dan militan Sunni lainnya di Irak.
Nafsu untuk mengejar impian Khilafah IS semakin terlihat ketika mereka
secara bertahap mengembangkan gerakannya dari yang tadinya hanya sebuah
gerakan militan bersenjata menjadi sebuah Negara atau Daulah dari mulai ISI,
ISIS, kemudian menjadi IS yang mereka deklarasikan sendiri secara paksa dengan
cakupan wilayah kekuasaan yang berhasil direbut dari pemerintahan Irak. Dan
negara bentukan IS tersebut setingkat dengan Imarah atau sistem kepemimpinan
yang sangat religius atas suatu wilayah yang berhasil direbut seperti pada kasus
Imarah Islam Afghanistan yang didirikan oleh Mullah Omar dengan gerakan
Talibannya dan Imarah Islam Kaukasus oleh Doku Umarav.
Dalam usaha IS untuk mewujudkan tujuan utamanya itu mereka
mendeklarasikan Khilafah dengan Khalifah mereka yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi
walaupun sebenarnya mereka tidak mendapat restu dari sesama gerakan Jihad
lainnya terutama Al-Qaeda yang bahkan berbalik mengecam kekhilafahn IS dari
yang tadinya mendukung gerakan IS ketika masih menjadi ISIS.
15
Tamkin adalah kekuasaan atas suatu wilayah yang diberlakukan padanya sebuah sistem
kemasyarakatan berdasarkan sistem yang dikehendaki oleh pendirinya.
26
C. Sejarah perkembangan gerakan IS
Sejarah perkembangan IS dimulai ketika Abu Musab Al-Zarqawi yang
pernah dipenjara selama 5 tahun di Jordan atas tuduhan kepemilikan senjata
illegal dan tergabung ke dalam organisasi teroris Bayat al-Jihadi. Zarqawi lalu
mendirikan gerakan Jund Al-Sham di Afghanistan yang mempunyai koneksi
dengan Osama Bin Laden yang kelak akan berganti nama menjadi gerakan Tauhid
wa Al-Jihād.16
Rabu 19 Maret 2003 dimulailah Operasi Pembebasan Irak atau Operation
Iraqi Freedom oleh Amerika dengan mengerahkan sebanyak 250.000 personil
tentara yang didukung oleh Inggris dengan 45.000 tentara, milisi Kurdi 50.000
tentara, Australia 2000 tentara, dan Polandia 200 tentara, yang menggempur Irak
dari Kuwait sampai pada akhirnya tepat pada hari Rabu 9 April 2003, Baghdad
jatuh yang berarti runtuhnya rezim Saddam Hussein.
Baghdad memang jatuh dan kekuasaan rezim Saddam telah berakhir, akan
tetapi itu tidak membuat Irak serta merta menjadi negara yang aman. Api
peperangan di Irak masih terus berkobar dan berlangsung sampai hari ini.
Menurut Trias Kuncoro salah seorang wartawan Kompas yang datang salngsung
ke Irak pasca Baghdad jatuh, bahwasanya di Irak masih menjadi negara yang
sangat mengerikan dan banyak perang Saudara. Hal itu dikarenakan, pertama,
karena pasukan gabungan pimpinan AS masih tetap bercokol di Irak. Kedua, Irak
16
Luna Shamieh dan Szenes Zoltan, “The Rise of Islamic State of Irak and Syiria”, h.
366.
27
terpecah belah dalam perebutan kekuasaan kelompok-kelompok bersenjata yang
berbenturan kepentingan satu sama lain.17
Dari kejatuhan Baghdad itulah Zarqawi mulai berusaha muncul sebagai
kelompok yang diperhitungkan dengan gerakan Tauhid wa al-Jihādnya dari sekian
kelompok-kelompok bersenjata yang ada di Irak.
Zarqawi mendirikan Jama‟at Al-Tauhid wa al-Jihād di wilayah Kurdistan
sebelah Utara Irak yang yang bernama Sulaimania dan menjadi target operasi oleh
tentara Amerika semenjak invasi Amerika pada tahun 2003. Gerakan ini
mempunyai tiga sasaran utama dalam setiap serangan terornya, pertama,
kelompok-kelompok Syi‟ah, kedua, komunitas internasional, dan negara Jordan.
Pada September 2004, Zarqawi mengumumkan bai‟atnya kepada Al-Qaeda, yang
kemudian Zarqawi mendeklarasikan berdirinya Tandzhim Qā‟idat al-Jihād fî
Bilād al-Rāfidhayn atau AQI (Al-Qaeda in Irak) yang menggantikan tandzim
Tauhid wa Al-Jihad.18
Pada Desember 2004, Osama bin Laden menjawab bai‟at Zarqawi karena
bin Laden melihat bagaimana kesungguhan dan semangatnya dalam memerangi
Amerika terutama setelah pertempuran Fallujah 2 yang melibatkan Zarqawi dan
Amerika. Osama bin Laden bahkan mengankat Zarqawi sebagai Amir Qā‟idat al-
17
Trias Kuncoro, Irak korban Ambisi Kaum Hawkish (Jakarta, Kompas: 2005), h. xxxix-
xlvii. 18
Luna Shamieh dan Szenes Zoltan, “The Rise of Islamic State of Irak and Syiria”, h.
366.
28
Jihād fî Bilād al-Rāfidhayn. Namun, belakangan terjadi selisih pendapat antara
Zarqawi dan bin Laden terkait persoalan pandangan anti Syi'ah oleh Zarqawi.19
AQI di Irak memiliki rintangan berat salah satunya ialah AQI dipandang
sebagai jihadis asing. Hal tersebut karena tribalisme masih sangat kuat di Irak dan
Zarqawi yang memang bukan berasal dari Irak. Maka Zarqawi melakukan
tindakan “peng-Irak-an” terhadap AQI dengan mengumumkan pembentukan
Majlis Shura Al-Mujāhideen fi al-„Iraq (Majelis Syura Mujahidin Irak). Majelis
ini terdiri dari enam kelompok salafi yang berbeda, lima di antaranya terdiri dari
orang Irak, dan AQI hanya diwakili satu. Walau demikian AQI tetap memegang
kontrol utama atas majelis tersebut.20
Pada Juni 2006 sebuah pesawat F-16 menjatuhkan bom ke lokasi
persembunyian Zarqawi. Setelah pengeboman, Zarqawi ditemukan oleh tentara
Irak masih hidup, namun terluka parah. Dia tewas selang beberapa menit
kemudian.
Kematian Zarqawi bukan berarti AQI ambruk. Majelis Syurā Mujāhideen
yang dibentuk oleh Zarqawi kemudian mengangkat pemimpin baru yang berasal
dari luar Irak yaitu Abu Ayyub Al-Masri, seorang kebangsaan Mesir yang
menggunakan nama julukna Abu Hamzah al-Muhajir. Pengangkatan Abu Hamzah
al-Muhajir adalah untuk melanjutkan program “peng-Irak-an” satu langkah lebih
jauh ketika Oktober 2006 al-Muhajir mendeklarasikan berdirinya Hilf al-
Muthayyabin21
, yang menghimpun Majelis Shurā al-Mujāhideen, kabilah-kabilah
19
Michael Weiss dan Hassan Hassan, ISIS The Inside Story (Jakarta: PRENADA MEDIA
GRUP, 2015), h. 40-41. 20
Michael Weiss dan Hassan Hassan, ISIS The Inside Story, h. 55. 21
Hilf al-Muthayyabin mirip dengan majlis Ahl Hall wa Al-„Aqd.
29
Sunni dan faksi-faksi Jihadis Irak yang lain. lalu Hilf al-Muthayyabin
mengumumkan berdirinya Daulah Islam Iraq atau ISI, dan setelah meleburnya
faksi-faksi dibawah nama baru ini, termasuk tandhim Qā‟idat al-Jihād fî Bilād al-
Rāfidhayn dan membai‟at Abu Umar al-Husayni al-Quraishi al-Baghdadi sebagai
Amir al-Mu‟minin atau pemimpin ISI dan Abu Hamzah al-Muhajir diangkat
sebagai menteri Perang ISI.22
Pada 09 April, 2013, Abu Bakar Al-Baghdadi merilis sebuah pernyataan
dalam bentuk audio yang mengumumkan ekspansi atau perluasan wilayah ISI ke
Syiria. Dan dia juga menyatakan bahwa Jabhat al-Nusra adalah tentara kiriman
dari ISI yang dipimpin oleh Abu Muhammad al-Jawlani yang merupakan bagian
dari tentara ISI yang dikirim ke Syiria dengan beberapa pengikutnya dalam misi
rahasia ke Syiria untuk memerangi Bashar Assad. Maka semenjak itu Al-
Baghdady mengumumkan pergantian nama ISI sekaligus menyebarnya wilayah
ekspansi ISI ke Syiria menjadi ISIS atau al-Daulah al-Islāmiyyah fi al-„Irāq wa al-
Shām. Dan bendera yang dipakai ISIS pada saat berdirinya kelak menjadi bendera
IS yang sekarang dipakai.23
Pada Juni 2014 ISIS mengumumkan berdirinya kekhilafahan Islam yang
independen dengan mengontrol beberapa wilayah di Irak dan Syiria yang
berpenduduk sekitar 5 juta jiwa pada 2014. Semenjak dideklarasikannya khilafah
IS, negara terus melakukan ekspansi dan meluas ke luar Irak dan Syiria. Selain itu
juga, IS mendeklarasikan bertambahnya wilayah di luar Irak dan Syiria seperti di
Afghanistan, Pakistan, Aljazair, kaukasus wilayah Rusia, Mesir (Sinai), Arab
22
Michael Weiss dan Hassan Hassan, ISIS The Inside Story, h. 69-70. 23
Cole Bunzel, From Paper State to Caliphate: The Ideology of Islamic State, Analys
Paper, h. 25.
30
Saudi, Yaman, dan Afrika Barat (Nigeria) dan melakukan serangan ke negara-
negara di sekitar wilayah IS. IS juga berhasil menarik perhatian muslim dari
berbagai negara untuk Hijrah ke IS, sehingga di IS banyak sekali tentara asing
yang jumlahnya mencapai puluhan ribu.24
Deklarasi kekhilafahan IS mengundang banyak reaksi dari kalangan
ulama, baik itu ulama yang bisa dibilang sebagai ulama radikal maupun ulama
yang moderat. Dan bahkan pemimpin tertinggi Al-Qaeda Ayman al-Dzawahiri
menentang deklarasi khilafah IS karena bertentangan dengan yang ditetapkan oleh
Syari‟at Islam.
Dari kalangan Islam yang fundamental ada Yusuf Qardawi dan Amir Hizb
Al-Tahrir yaitu „Atha bin Khalil bin Ahmad bin Abd al-Qādir al-Khatib Abu
Rusytah yang sama-sama menentang berdirinya khilafah IS ini. Yusuf Qardhawi
berpendapat bahwasanya khilafah yang dideklarasikan oleh IS batal secara agama
dan tidak ada kaitannya dengan Islam sedikitpun. Dia menilai bahwasanya
langkah gegabah IS ini akan sangat membahayakan keberadaaan keberadaaan
kelompok Sunni di Irak dan jalannya revolusi di Syiria. Yusuf Qardhawi
menambahkan bahwasanya langkah yang ditempuh IS dalam mendeklarasikan
khilafah dengan melakukan pembunuhan terhadap sesama muslim sangatlah
bertetangan dengan ajaran Islam. Begitu pula dengan Amir tertinggi Hizb al-
Tahrir yang satu suara dengan Yusuf Qardawi mengatakan bahwa keberadaan IS
dan deklarasi khilafahnya membahayakan bagi dunia karena ideologi keras yang
diembannya.
24
Daveed Gargenstein, “The Islamic State‟s Global Propaganda Strategy”, ICCT
Research Paper: 2016, h. 4.
31
Banyak ulama-ulama lainnya di Timur Tengah seperti Syek Haris Al-
Dhori yang merupakan ketua Majelis Ulama Ahlu Sunnah Irak, Syekh Ahmad
Amurah ulama terkemuka di Lebanon, ulama-ulama Al-Azhar, ulama-ulama
Saudi, MUI, ormas-ormas Islam di Indonesia, dan masih banyak lagi, mereka
sepakat bahwasanya ideologi IS adalah ideologi yang membahayakan kebangsaan
dan tidak sesuai dengan ajaran Islam sehingga tidak ada kewajiban untuk berbai‟at
kepada al-Baghdadi dan ideologi IS tidak boleh berkembang di kalangan umat
Islam.25
D. Tokoh-Tokoh Penting IS
IS memiliki beberapa tokoh penting yang muncul sebagai tombak utama
dari gerakan ini, berikut adalah beberapa tokoh penting dalam gerakan IS, berikut
adalah beberapa informasi singkat terkait tokoh-tokoh penting IS:
1. Abu Bakar Al-Baghdadi
Abu Bakar Al-Baghdadi merupakan Khalifah yang sekarang menjabat di
Islamic State semenjak 2014, dan sebelum menjabat sebagai seorang Khalifah dia
adalah Amir dari ISI dan ISI. Al-Baghdadi juga pernah menjabat sebagai kepala di
bidang keagamaan di Provinsi Anbar pada pemerintahan ISI, dan sekitar tahun
2010 al-Baghdadi pernah menjadi kepala urusan Syari‟ah di semua provinsi ISI
yang membuatnya menjadi orang penting nomor tiga di ISI.26
25
Ikhwanul Kiram Mashuri, ISIS Jihad Atau Petulangan (Jakarta, Republika: 2014), h.
77-82. 26
Kyle Orton, Profiles of Islamic State Leaders (London, The Henry Jackson Society:
2016), h. 20.
32
Al-Baghdadi lahir di Samarra, sebuah kota besar basis Sunni di sebelah
Utara Baghdad, pada tahun 1971 dengan nama aslinya yaitu Awwad Ibrahim Ali
al-Badri al-Samarrai. Pada masa pemerintahan Saddam dia adalah seorang Imam
di Provinsi Diyala. Dia juga pernah mempunyai tandzim sendiri ketika masa-masa
invasi Amerika ke Irak yang bernama Jaysh Ahl al-Sunnah wa al-Jamā‟ah (The
Army of the People of the Sunni Community). Dia juga pernah menjadi tahanan
Amerika selama lima tahun pada masa invasi Amerika ke Irak.27
Di kalangan anggota dan simpatisan IS Al-Baghdadi dikenal sebagai
seorang keturunan Nabi Muhammad yang mempunyai silsilah Ahl al-Bayt di
kalangan Samarra Irak. Salah satu dewan Syari‟at IS yaitu Turk bin Ali pernah
menuliskan dalam risalahnya tentang nasab al-Baghdadi yang tersambung kepada
„Urmusy. Namun, hal tersebut mendapat kritikan karena dalam penulisan silsilah
al-Baghdadi oleh Turk bin Ali itu menandakan bahwasanya silsilah tersebut
adalah duplikat kepada silsilah yang keliru penulisannya di kalangan Ahl al-Bayt
al-Samarra‟i.
Dalam situs arrahmah.com dimuat sebuah artikel yang mengkritik
terhadap keshahihan nasab Al-Baghdadi yang diduga adalah sebuah hasil
duplikasi nasab dari seseorang yang bernama al-„Alamah al-Muhaddits al-„Iraqi
al-Shubhi al-Samarra‟i28
yang wafat pada tahun 1434 H dalam usia 80 tahun
27
Patrick Cockburn, The Rise of Islamic State, ISIS and The New Sunni Revolution
(London, Verso: 2015), h. 44-45. 28 Silsilah al-Subhi yang masyhur di kalangan Ahl al-Bayt al-Samarra‟i yaitu: al-Sayyid
Shubhi (1354-1434), Bin As Sayyid Jasim, Bin Humaid, Bin Hamd, Bin Shalih, Bin Mushthafa,
Bin Hassan, Bin Utsman, Bin Daulah, Bin Muhammad, Bin Badri, Bin „Urmusy, Bin Ali, Bin
„Aid, Bin Badri, Bin Badaruddin, Bin Khalil, Bin Husain, Bin Abdullah, Bin Ibrahim Al Awwah
Bin Asy Syarif Yahya Izzuddin, Bin Syarif, Bin Basyir, Bin Majid, Bin Athiyyah, Bin Ya‟la, Bin
Duwaid, Bin Majid, Bin Abdurrahman, Bin Qasim, Bin Asy Syarif Idris, Bin Ja‟far Az Zaki, Bin
33
dimana nasab al-Subhi sudah masyhur di kalangan masyarakat Samarra sebagai
Ahl al-Bayt yang terverifikasi dan valid berdasarkan kalangan Ahl al-Bayt di
Samarra. Dan penduplikasian nasab oleh al-Baghdadi dilihat dari nasab „Urmusy
yang masyhur ialah „Urmusy bin Ali Sa‟id, sedangkan nasab al-Baghdadi
disandarkan kepada „Urmusy bin Ali „Aid yang tidak dikenal dalam nasab Ahl al-
Bayt kalangan Samarra. Selain itu, nasab al-Baghdadi diindikasikan sebagai nasab
mu‟allaq atau yang terputus sebanyak 12 nasab dari „Urmusy sampai al-Baghdadi
karena nasab al-Baghdadi berbeda dari nasab al-Subhi yang sudah masyhur dan
valid.29
Pada tahun 1996, Al-Baghdadi mengambil pendidikan master di Saddam
University bidang Studi Islam. Dia juga meraih gelar Ph.D pada bidang Studi
Islam pada 2007 di Universitas Baghdad.30
Al-Baghdadi juga yang berperan dalam ekspansi ISI yang pertama ke luar
Irak, yaitu ke Syiria dengan mengirimkan para militan dan dana dari Bayt al-Māl
ISI yang diberi nama pasukan Jabhat al-Nusra yang dipimpin oleh Jaulani yang
pada akhirnya dia berhasil menguasai sebagian besar wilayah Syiria terutama di
bagian utara Syiria sebagai langkah dalam mendirikan ISIS.31
Dan sekarang dia menjabat sebagai pemimpin utama di IS yang disebut-
sebut sebagai Khalifah atau Amir Al-Mu‟minin yang bertanggung jawab untuk
mengawasi lebih dari 35 wilayah atau provinsi IS dan mengatur kebijakan. Selain
Ali Al Hadi, Bin Muhammad Al Jawwad, Bin Ali Ar Ridha, Bin Musa Al Kazhim, Bin Ja‟far Ash
Shadiq, Bin Muhammad Al Baqir, Bin Ali Zain Al Abidin, Bin Husain, Bin Ali bin Abi Thalib. 29
https://www.arrahmah.com/2014/10/17/eksklusif-membongkar-kebohongan-status-
ahlul-bait-amir-isis-abu-bakar-al-baghdadi/ diakses pada 16 Agustus 2017 pikul 15:20 WIB. 30
Kyle Orton, Profiles of Islamic State Leaders, h. 16. 31
Patrick Cockburn, The Rise of Islamic State, ISIS and The New Sunni Revolution, h. 45.
34
itu dia juga bertanggung jawab untuk menjaga urusan agama dan
menyebarkannya, menjaga teritorial kekhilafahan, membangun benteng
pertahanan di garis depan pertempuran, mengatur strategi semua pasukan IS,
bertanggung jawab atas penerapan Hudud, mengajak manusia untuk menerapkan
hukum Islam. Dan dia terpilih sebagai Khalifah karena masuk dalam semua
kategori layak sebagai seorang Khalifah yaitu: waras, mempunyai skill dalam
bidang administrasi, berwawasan luas, dan mempunyai catatan kelakuan yang
bersih dari segi agama.32
2. Abu Al-Arkan al-Ameri
Al-Ameri merupakan pemimpin dari dewan Shura IS yang bertanggung
jawab atas peraturan administrasi di IS. Al-Ameri merupakan mantan perwira
militer pada masa Saddam. Pasca al-Ameri tewas pada 2015 dia digantikan oleh
Abu Bakar al-Khotuni yang berasal dari Mosul. Selain itu, dia juga menjabat
sebagai Wali di Wilayah Mosul. Dia juga sempat menjabat sebagai pimpinan
komite Syari‟ah pada masa AQI. Al-Ameri tewas pada 2015 yang lalu.33
3. Abd Rahman Mustafa Al-Qaduli
Al-Qaduli atau dikenal juga sebagai Abu Ali al-Anbari pernah menjabat
sebagai gubernur di Syiria yang diangkat oleh al-Baghdadi pada 2014. Setelah itu
dia juga diangkat sebagai kepala Dewan Keamanan dan Intelejen yang berada di
bawah Dewan Militer. Tugasnya ialah menjamin al-Baghdadi, menjaga para
pemimpin lokal IS agar tetap berada di bawah pengawasan. Dan mengeksekusi
32
From Video The “Structure of the Caliphate” released by Al-Furqan Media,
downloaded on Jihadology.net/Al-Furqan/Structure-of-the-Caliphate, 20 May 2017 on 23:00 WIB. 33
Kyle Orton, Profiles of Islamic State Leaders, h. 24.
35
mati setiap mata-mata. Dia tewas di Deir Ezzor pada 25 Maret 2016 pada saat
sedang berada di mobil yang diserang oleh dua helikopter Amerika.34
4. Abu Muhammad Al-Adnani
Adnani berasal dari Syiria yang lahir di kota Aleppo pada 1977. Nama
aslinya adalah Taha Subhi Falaha. Dia sempat menjabat sebagai juru bicara resmi
ISIS dan dia yang mendeklarasikan berdirinya kekhilafahan IS dan tetap menjabat
sebaga jubir resmi. Dia dijuluki sebagai “Attack Dog” karena gaya adu pendapat
dia yang garang terutama ketika beradu pendapat dengan Al-Qaeda. Dia tewas
pada 30 Agustus 2016 dalam serangan udara Amerika. Kini posisinya digantikan
oleh Abu al-Hassan al-Muhajir.35
5. Abu Umar Al-Shishani
Abu Umar Al-Shishani bernama asli Tarkhan Batirasvili lahir pada 1986
di Republik Georgia dari seorang ayah Kristen dan ibu muslim. Dia menjabat
sebagai anggota dari Dewan Militer IS dan banyak pertempuran yang dia pimpin
salah satunya adalah penyerangan pangkalan udara milik Bashar, Menagh di
Aleppo. Dia disebut-sebut sebagai Komandan Militer IS, dan bahkan Amerika
menyebutnya sebagai “Menteri Perang” IS, padahal IS secara resmi tidak pernah
menyebutkan bahwa al-Shishani adalah menteri perang mereka. Al-Shishani
berperan sangat penting dalam upaya IS untuk menarik perhatian para Jihadis di
luar Irak dan Syiria.36
34
Kyle Orton, Profiles of Islamic State Leaders, h. 29-30. 35
Kyle Orton, Profiles of Islamic State Leaders, h. 31. 36
Kyle Orton, Profiles of Islamic State Leaders, h. 38-45.
36
E. Letak Geografis dan Wilayah IS
Pada tahun 2014 sampai sekarang, IS memiliki wilayah teritorial di luar
Irak dan Syiria, yang masih-masing wilayah dipegang oleh seorang wali yang
bertanggung jawab langsung kepada Al-Baghdadi. Namun, perkembangan
wilayah IS sendiri mengalami pasang-surut dikarenakan wilayah yang diklaim
oleh IS adalah hasil menginvasi dari berbagai negara, hal itu dikarenakan wilayah
IS tidak mendapat pengakuan dari negara manapun. Dan IS sering berebut
wilayah kekuasaan dengan koalisi internasional atau negara sah yang mana IS
berada di dalamnya.
Dalam perkembangannya, ekspansi IS terhadap wilayah-wilayah di sekitar
Irak, Suriah, dan di luar kedua negara tersebut mengalami berbagai perubahan
drastis dikarenakan direbutnya kembali wilayah-wilayah invasi IS oleh pasukan
pemerintah dan pasukan koalisi internasional.
Beberapa bagian wilayah Syiria berada di bawah kendali IS dari mulai
Syiria Tengah, perbatasan dengan Turki sampai dengan Irak bagian Utara. Setiap
wilayah dikepalai oleh seorang emir atau wali. Wilayah di Syiria yang berada di
bawah control IS terdiri dari: Al-Raqqa, yang merupakan ibu kota IS; Aleppo;
Idlib, bagian dari wilayah Damaskus; Homs; Latakiya yang diganti oleh IS
menjadi wilayah Hama; al-Khayr yang semula namanya adalah wilayah Deir al-
Zor; al-Baraka yang semula namanya adalah wilayah Haskha. Dan pada akhir
2014 IS membangun wilayah al-Furat yang mencakup wilayah Syiria yaitu kota
37
Abu Kanal dan wilayah Irak yaitu kota al-Qaim, yang mana didirikannya wilayah
al-Furat adalah sebagai simbol dari runtuhnya pembatas Sykes-picot.37
Di Irak, IS mengontrol sebagian besar wilayah utara Irak yang terdiri dari:
Baghdad, Anbar, Shalah Al-Din, Fallujah, Diyala, Shamal Baghdad, al-Janub,
Ninawa, Karkuk, Dijlah, Al-Jazirah.38
Gambar: peta kontrol IS di Irak dan Syiria39
Selain wilayah-wilayah tersebut, di luar Irak dan Syiria terdapat beberapa
wilayah lainnya yang secara formal menjadi bagian dari IS dan diakui oleh
mereka yang dalam proses deklarasi wilayah-wilayah di luar Irak dan Syiria
tersebut melalui proses bai‟at para pemimpin tandzim-tandzim jihad kepada Al-
Baghdady dan mengumumkan bahwa wilayah yang mereka kuasai telah menjadi
37
Yoram Schweitzer dan Omer Einav, The Islamic State: How Viable Is It? (Tel Aviv,
INSS: 2016), h. 127. 38
From Video The “Structure of the Caliphate” released by Al-Furqan Media,
downloaded on Jihadology.net/Al-Furqan/Structure-of-the-Caliphate, 20 May 2017 on 23:00 WIB. 39
https://www.aol.com/article/news/2017/04/22/new-report-finds-isis-caliphate-is-on-a-
path-to-collapse/22051067/ diakses pada 22 Mei 2017 pukul 10:00 WIB.
38
wilayah IS setelah bai‟at atau sumpah setia kepada al-Baghdady. Berikut adalah
daftar dari wilayah-wilayah tersebut:
Yaman, yang terdiri atas delapan wilayah, dan pemberian bai‟at kepada
Al-Baghdadi terjadi sekitar September – November 2014, yaitu: wilayah
And-Abyan, wilayah Hadramaut, wilayah Sana‟a, wilayah al-Liwa al-
Akhdlar, wilayah Bayda, wilayah Shabwah, wilayah Lahij, wilayah Ataq.
Gambar: peta kontrol IS di Yaman.
40
Arab Saudi, yang terdiri dari tiga wilayah, pemberian bai‟at pada
November 2014, yaitu: wilayah Nejed, wilayah Hijaz, wilayah Bahrain.
Aljazair, wilayah al-Jazair yang semula berada di bawah kontrol al-Qaeda
in the Islamic Maghreb atau AQIM, pemberian bai‟at pada September
2014.
Libya, terdiri dari tiga wilayah, yaitu wilayah Barqa, wilayah Tarablus,
dan wilayah Fezan.
40
http://www.dailytech.com/Half+a+Billion+Dollars+of+US+Weaponry+May+be+Lost+t
o+alQaeda+Rebels+in+Yemen/article37263.htm diakses pada 22 Mei 2017 pukul 10:00 WIB.
39
Gambar: peta kontrol IS di Libya.
41
Mesir, terdiri dari satu wilayah, yaitu Sinai atau Saina yang sebelumnya
berada di bawah kendali tandzim Anshar Bait al-Maqdis dan memberikan
bai‟at kepada Al-Baghdadi pada 2014.
Gambar: peta kontrol IS di Semenanjung Sinai.
42
41
http://globaljournalist.org/2016/04/explainer-libyas-fractured-politics/ diakses pada 22
Mei 2017 pukul 10:00 WIB. 42
http://www.dailymail.co.uk/news/article-3149047/ISIS-carries-rocket-attacks-Israel-
Two-Grad-missiles-fired-Egypt-s-Sinai-Peninsula-just-days-jihadis-killed-50-Egyptian-soldiers-
brutal-dawn-raids.html diakses pada 22 Mei 2017 pukul 10:00 WIB.
40
Nigeria, terdiri dari satu wilayah yaitu Gharb Ifriqiyya atau Afrika Barat
yang berada di bawah kendali Boko Haram dan berbai‟at pada Maret
2015.
Gambar: Peta kontrol IS di Nigeria.
43
Kaukasus, terdiri dari satu wilayah yang dikendalikan oleh Imarah al-
Islam fi al-Quwqaz atau IEC, berbai‟at pada Juni 2015.
Afghanistan/Pakistan, terdiri dari satu wilayah yaitu wilayah Khurasan,
yang sebelumnya berada di bawah kendali Thareeq-e-Taliban Pakistan
(TTP) dan berbai‟at pada Januari 2015.44
43
http://www.dailymail.co.uk/news/article-2984470/Now-ISIS-takes-terrifying-
stranglehold-Nigeria-Boko-Haram-releases-audio-recording-pledging-allegiance-terror-group.html
diakses pada 22 Mei 2017 pukul 10:00 WIB. 44
Robin Wright, dkk, The Jihadi Threat, ISIS, Al-Qaeda, and Beyond, h. 17.
41
Gambar: peta aktivitas IS di Pakistan dan Afghanistan.
45
Perlu diketahui bahwasanya walaupun IS mengklaim berbagai wilayah
yang ada di suatu negara, akan tetapi IS tidak benar-benar menguasai sepenuhnya
suatu wilayah, ada beberapa wilayah yang IS hanya menguasai sebagian atau
pinggirannya saja. Seperti misalnya di Semenanjung Sinai, Damaskus yang hanya
menguasai Kamp Yarmouk dan pinggiran-pinggiran Damaskus saja. Namun
demikian, penting bagi IS untuk tidak mengungkap hal demikian dan tetap
menerapkan peraturan IS disana karena untuk mendapatkan kesan bahwa IS bisa
menguasai wilayah tersebut secara penuh.
45
http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/isis-a-year-of-the-caliphate-4-
maps-that-show-how-far-and-fast-the-group-has-spread-10342191.html diakses pada 22 Mei 2017
pukul 10:00 WIB.
42
F. Struktur Negara IS
Sebagaimana layaknya sebuah negara, IS juga mempunya struktur
pemerintahan yang berperan untuk menjalankan peraturan pada wilayah
kekuasaanya. Berikut adalah bagan dari struktur pemerintahan IS.46
46
From Video "The Structure of the Caliphate” released by Al-Furqan Media,
downloaded on Jihadology.net/Al-Furqan/Structure-of-the-Caliphate, 20 May 2017 on 23:00 WIB.
Khalifah
Ahl Hall wa Al-‘Aqd
The Wilayat The Dawawin The Committies and Offices
35 Wilayat, they are 19
total Wilayat Within Irak
and Sham and 16 total
Wilayat outside Irak and
Sham.
The Delegated Committe
The Hijrah
Committee
Committee for
Affairs and Prisoners
and Shuhada
Office of Research
and Studies
Administration of
Distant Wilayat
Office of Public and
Tribal Relations
Diwan of Judgment
and Grievances
Diwan of Hisbah
Diwan of Da’wah
and Masajid
Diwan of Zakat
Diwan of Soldiery
Diwan of Public
Security
Diwan of Treasury
Diwan of Media
Diwan of Education
Diwan of Health
Diwan of Agriculture
Diwan of Rikaz
Diwan of Fay and
Ghana’im
Diwan of Services
43
G. Media-media IS
Dari semenjak deklarasi IS tahun 2014 sampai 2017, IS semakin banyak
mengalami kekalahan yang berdampak pada membengkaknya anggaran
pengeluaran IS untuk biaya perang dan biaya perbaikan fasilitas publik yang
berada di wilayah kekuasaan IS, bahkan IS kehilangan banyak wilayah termasuk
Mosul kota kedua terbesar setelah Baghdad yang berhasil direbut oleh tentara
gabungan koalisi Amerika dan Irak.
Akan tetapi IS mempunyai IS masih memiliki kekuatan penuh dan
merupakan senjata yang tidak bisa diprediksi, yaitu “media sosial”. Seorang
pengamat anti-terorisme CNN, yaitu Philip Mudd megatakan bahwa Sosial media
dimanfaatkan oleh IS untuk melakukan radikalisasi jarak jauh dimana IS tidak
perlu melakukan kontak untuk memberikan doktrin ideologinya cukup hanya
dengan membanjiri media sosial dengan postingan propaganda IS maka itu sudah
cukup untuk memotivasi seseorang untuk melakukan serangan teror.47
Keberhasilan media IS dalam radikalisasi lewat media tidak lepas dari
rangkaian media IS yang sangat terorganisir dan rapih. IS sukses memanfaatkan
sosial media untuk mempengaruhi siapapun, kapanpun, dan dimanapun dia berada
tanpa terkecuali bagi mereka yang mengakses situs-situs propaganda IS. Di
Indonesia sendiri situs radikalisme seperti situs-situs propaganda IS masih bebas
diakses oleh para “jihadis online” yang berkeliaran di dunia maya tanpa harus
berkumpul di dunia nyata karena mereka menghindari pantauan dari pihak
47
http://edition.cnn.com/2017/03/23/world/isis-lone-wolf-social-media-trnd/ diakses pada
22 Mei 2017, 14:00 WIB.
44
keamanan pemerintah sepeti BNPT dan Intelejen dari kepolisian. Berikut adalah
rangkaian penyebaran media IS melalui internet.
Archieve.org Youtube, but no
gore and
disturbing
content
IS Global Propaganda Message: videos, pictures, audios, nasheeds, news paper, and
magazines
The Diwān of Media (Diwān Markaz Al-‘I’lām)
Al-Furqan Al-Hayat Al-Nabā’ Maktabah Al-Hammah Al-Bayān Ajnād
Social Media:
Telegram
Supporting IS
media in
websites and
blogs
Shared Link of IS Propaganda Message
Media Divisons from 35 Wilayat in Islamic State
Centralized Media
Autonomy Media
IS Global Propaganda Message from 35 Wilayat in Islamic State: videos, pictures,
audios, nasheeds, news paper, and magazines
Social Media: Facebook,
Twitter, Telegram
Youtube, but
no gore and
disturbing
content
Supporting IS
media in
websites and
blogs Archieve.org
45
IS memiliki media resmi yang bernama Al-Furqān, Al-Hayāt, Al-Nabā‟,
Al-Bayān, dan Maktab Al-Hammah, dan Ajnād. Masing-masing media memiliki
konten tersendiri dalam muatannya. Seperti Al-Furqān, Al-Hayāt, dan Maktab Al-
Hammah memproduksi konten dalam bentuk video, audio, dan majalah. Al-
Furqān biasanya merilis video-video pertempuran IS, video suasana kehidupan di
bawah kendali IS dan pidato-pidato Abu Bakr al-Baghdadi dan jubir resmi IS Abu
Muhammad al-„Adnany dalam format mp3 dan mp4 yang kesemuanya dalam
bahasa Arab. Sedangkan Al-Hayāt biasanya merilis video-video pertempuran,
video suasana kehidupan di bawah kendali IS dalam bahasa Inggris dan bahasa
asing lainnya.
Sedangkan Al-Bayān isi muatan yang dirilisnya ialah newspaper dalam
bentuk pdf yang isinya membahas tentang kondisi terkini di Timur Tengah yang
ada kaitannya dengan IS, kebanyakan ialah ulasan-ulasan tentang pertempuran
yang terjadi di wilayah IS yang terbit setiap minggu pada hari selasa. Dan Ajnād
khusus merilis nasheed-nasheed akapela IS yang nantinya digunakan oleh divisi
media di setiap wilayah untuk musik latar dalam setiap video propaganda masing-
masing wilayah, maupun untuk kalangan IS dan para simpatisan IS.
Penting untuk diketahui bahwasanya semua media resmi IS tidak
mempunyai website resmi seperti media-media pada umumnya. IS dalam setiap
merilis video, audio, maupun majalah selalu menyebarkannya melalui media
sosial secara langsung atau menguploadnya di Archive.org yang nantinya akan
diunduh oleh website-website atau blog-blog para pendukung IS. Itu bisa dilihat
dari setiap link yang disertakan semuanya berasal dari Archieve.org, bahkan
46
setingkat website Jihadology.net milik Aaron Y. Zelin pun mencantumkan
Archieve.org sebagai linknya.
47
BAB III
MAJALAH RESMI IS DABIQ DAN RUMIYAH
A. Majalah Dabiq
1. Sejarah dan pendirinya
Pada Ramadhan 1435 H atau bulan Juli 2014 yang lalu diterbitkanlah
majalah Dabiq oleh IS bersamaan dengan dideklarasikannya khilafah oleh IS.
Nama Dabiq sendiri diambil dari sebuah nama daerah di utara Halab (Aleppo) di
Syiria. Daerah Dabiq disebutkan dalam sebuah hadits yang menjelaskan tentang
Nubuwah akan terjadinya Malāhim atau yang dalam bahasa Inggris sering disebut
sebagai Armageddon, yaitu satu pertempuran besar antara pasukan Muslim dan
pasukan Salib yang akan terjadi di Dabiq.1
Hadits tentang Nubuwah akan terjadinya Malāhim di Dabiq ada dalam
Shahih Muslim yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
Hari kiamat tidak akan terjadi hingga bangsa Romawi turun di suatu
tempat bernama A‟māq atau Dabiq (dua tempat yang berdekatan di
sebelah utara Aleppo). Sehingga ada sekelompok pasukan dari
Madinah keluar menghadapi mereka. Mereka – pasukan dari Madinah
– adalah penduduk terbaik di bumi ketika itu. Maka terjadilah
peperangan antara mereka. Lalu sepertiga pasukan dari Islam lari
dimana Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya;
dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para Shuhadā di sisi
Allah; dan sepertiga lagi Allah berikan kemenangan pada mereka.
Mereka tidak akan ditimpa fitnah selamanya, lalu selanjutnya mereka
menaklukkan Konstantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-
bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-
pedang mereka pada pohon Zaitun, tiba-tiba setan meneriaki mereka
„sesungguhnya Dajjal telah muncul di belakang kalian.‟ Ketika
mereka sedang mempersiapkan peperangan, tiba-tiba datanglah waktu
Shalat, dan turunlah nabi Isa bin Maryam „alayh al-Salām, lalu ia
mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya,
1 Islamic State, 2014, “The Return of The Khilafah”, Dabiq, Issue 1, h. 1.
48
niscaya ia akan meleleh, akan tetapi Allah menginginkan Isa
membunuhnya dengan tangannya. (H.R. Muslim).2
Majalah online Dabiq merupakan proyek dari Diwān of Media atau Diwān
Markāz Al-I‟lam pusat IS yang dipimpin oleh Abu Athēr al-Absi atau yang
dikenal sebagai Athēr dalam misi IS untuk mempromosikan tentang propaganda
khilafah IS. Atheer menjabat sebagai kepala Dewan Media IS pada tahun 2014
sekaligus sebagai anggota dari Ahl Halli wa al-„Aqd IS. Athērr juga berperan
sebagai otak dari penculikan wartawan asing seperti James Foley dan John
Cantlie.3
Majalah online Dabiq terbit perdana dalam bahasa Inggris yang
diterjemahkan ke dalam bahasa lainnya seperti bahasa Perancis, Jerman, Rusia,
dan Arab. Majalah Dabiq pertama dirilis pada 5 Juli 2014, satu bulan setelah
direbutnya Mosul sebagai kota terbesar kedua di Irak setelah Baghdad oleh IS,
yang ulasan majalah tersebut ialah perkembangan pertempuran-pertempuran yang
dilakukan oleh IS, laporan administratif, dan komentar-komentar keagamaan.
Sedangkan Dabiq edisi kedua dirilis pada 27 Juli 2014 dengan format ulasan yang
sama. Tujuan dari dirilisnya Dabiq ialah untuk mengkampanyekan akan eksistensi
khilafah Islam yang sempat runtuh dan bangkit lagi pasca keruntuhan khilafah
Utsmani 3 Maret 1924 yang lalu dan memperlihatkan berbagai ghanimah yang
diraih oleh IS.4
Dilihat dari sejarahnya, penggunaan nama majalah Dabiq memiliki sejarah
tersendiri yang bermula dari pendiri IS itu sendiri yaitu, Abu Mush‟ab Al-
2 Muhammad bin Sa‟id Al-Barudi, Syam Bumi Ribath & Jihad (Solo, Jazeera: 2013), h.
99-100. 3 Kyle Orton, Profiles of Islamic State Leaders, h. 58-59.
4 Harleen K. Ghambir, Dabiq: The Strategic of Messaging of the Islamic State, Research
paper released by Institute For The Study of War (ISW): 2014, h. 1.
49
Zarqawi. Dalam semua edisi Dabiq, pada halaman kedua pasti akan didapati
kutipan dari pidato Zarqawi seperti berikut.
“Api yang dinyalakan disini, Iraq, panasnya akan terus membesar –
dengan izin Allah – hingga membakar pasukan Salib di Dabiq.”5
Kutipan pidato tersebut sudah ada jauh sebelum khilafah IS dideklarasikan
ketika Zarqawi masih hidup. Bahkan kutipan tersebut seolah menjadi jargon dari
IS dan hampir ada di semua rilisan video Muassasah Al-Furqān dan Al-Hayāt. IS
seolah-olah tetap melestarikan apa yang dicita-citakan oleh pendirinya tersebut.
Selain menjadi penafsir keagamaan yang kaku, Zarqawi juga menjadi
sangat apokaliptik dengan menggunakan teks-teks eskatologi dalam Islam dan
memahaminya secara tekstual. Tidak ada penjelasan mengenai dari mana Zarqawi
mendapatkan penafsiran eskatologi yang membuatnya menjadi sangat apokaliptik.
Tapi, kemungkinan besar dia mendapatkan paham seperti itu dari gurunya ketika
masih berada di Jordan dan ketika dipenjara selama 5 tahun disana bersama
gurunya tersebut yaitu, Abu Muhammad Al-Maqdisi yang merupakan seorang
salafi garis keras dan banyak terlibat dalam kasus terorisme di Jordan.
Majalah Dabiq bisa dikatakan sebagai pesaing dari majalah rilisan Al-
Qaeda yaitu majalah Inspire – sudah ada sejak 2010 – yang juga menggunakan
bahasa Inggris. Persamaan dari majalah Dabiq dan majalah Inspire adalah sama-
sama untuk menarik perhatian dan mempengaruhi muslim Barat terutama Eropa
agar simpati dan dukungan kepada mereka. Dan perbedaanya ialah dari segi
konten. Jika majalah Inspire milik Al-Qaeda lebih banyak memuat bagaimana
caranya untuk melakukan serangan teror dan panduan untuk beraksi sebagai Lone
5 Islamic State, 2014, “The Return of The Khilafah”, Dabiq, Issue 1, h. 2.
50
Wolf dari pada muatan keagamaan dan pandangan politik, maka Dabiq lebih
kepada muatan pencapaian-pencapaian IS terbaru, artikel-artikel keislaman, dan
visi politik yang jelas.6
2. Tujuan Majalah Dabiq
Sebagai media propaganda dan promosi kekhilafahan IS, maka Dabiq
mempunyai tujuan tersendiri di balik setiap rilisannya. Berikut adalah beberapa
tujuan utama dari dirilisnya majalah Dabiq oleh IS.
a. Unjuk kekuatan
Dabiq merupakan salah satu proyek unjuk kekuatan IS untuk menarik
simpati dari para jihadis atau pejuang asing dan para migran untuk meninggalkan
zona nyaman mereka dan bergabung bersama IS dalam kekhilafahannya. IS
memperlihatkan perluasan wilayahnya yang signifikan dan agresi militernya yang
mampu meruntuhkan tapal batas Sykes-pycot, tidak hanya itu, IS juga
memperlihatkan bahwasanya ekspansinya telah meluas ke berbagai wilayah di
luar Irak dan Syiria. IS ingin memperlihatkan kepada organisasi Jihadis yang
beraliansi dengan Al-Qaeda bahwasanya prospek perkembangan IS jauh lebih
menjanjikan dari pada Al-Qaeda.
Dalam tujuan Dabiq sebagai penyampai pesan kemenangan IS
menggunakan foto-foto kekerasan terhadap lawan-lawannya dan menampilkan
berbagai hasil harta rampasan perang yang melimpah berupa kendaraan militer,
mesin-mesin tempur, dan harta berharga yang ditinggalkan lari oleh lawan
militernya maupun oleh penduduk sipil yang lari karena takut kepada IS untuk
6 Harleen K. Ghambir, Dabiq: The Strategic of Messaging of the Islamic State, h. 1-2.
51
menciptakan kesan bahwasanya IS semakin bertambah kuat dan tidak
terkalahkan.7
b. Pembelaan diri
IS di Syiria tidak hanya memerangi pasukan Assad, akan tetapi memerangi
hampir seluruh pasukan oposisi yang berada di Syiria yang menurut pandangan IS
mereka menyimpang karena tidak sepemikiran dengan mereka. Hal itu menjadi
tantangan bagi IS dalam pencitraannya untuk meraih sebanyak mungkin pejuang
baru dalam barisannya. Perekrutan para pejuang asing sangatlah penting bagi IS
dalam kontestasinya dengan Al-Qaeda. Semenjak IS mendeklarasikan khilafah,
sebagian besar pejuang asing memilih bergabung dengan IS dan meninggalkan
Al-Qaeda. IS mengklaim bahwa dirinya adalah pemenang baru dalam gerakan
jihadis. Al-Qaeda dalam pandangan IS sudah tidak mampu lagi menarik perhatian
generasi muda.8
Ketika IS melakukan pembunuhan kepada pasukan oposisi termasuk
mereka yang berafiliasi dan beraliansi dengan Al-Qaeda menjadi tantangan bagi
pencitraan IS karena pembunuhan tersebut menciptakan kesan bahwa IS
membantai sesama muslim. Maka disinilah peran majalah online Dabiq untuk
memberikan kesan bahwa apa yang dilakukan oleh IS itu adalah benar dan tidak
menyimpang dari syari‟at Islam.
Dalam semua edisi Dabiq, hampir terdapat satu ulasan yang khusus
membahas masalah IS dengan kelompok jihadis lainnya. IS menganggap bahwa
kelompok yang melawan IS dan bekerjasama dengan yang memerang IS sudah
7 Daveed Gargenstein, The Islamic State‟s Global Propaganda Strategy, h. 16
8 Daveed Gargenstein, The Islamic State‟s Global Propaganda Strategy, h. 14.
52
menjadi kafir atau murtad dan wajib diperangi. Berikut adalah salah satu contoh
kutipannya.
Karena itu gerakan Islam Ahrar asy-Syam mendukung sepenuhnya
zona aman dengan bantuan Turki… Dengan demikian Ahrar asy-
Syam telah menulurkan tangannya secara terang-terangan kepaa rezim
murtad dan tentara Turki dan mencalonkan diri menjadi agen mereka
di Suriah. Maka akankah para pengklaim Jihad Jabhah Jaulani
bertobat dari kemurtadan dan mengucapkan bara'ah dari sekutu
terdekat mereka (Ahrar asy-Syam)?. Imam Muhammad ibn Abd al-
Wahhab mengatakan bahwa diantara pembatal keislaman adalah
“mendukung dan membantu orang musyrik memerangi kaum
muslimin. Dalilnya adalah firman Allah {Wahai orang-orang yang
beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang Yahudi dan
Nasrani sebagai teman setiamu; mereka satu sama lain saling
melindungi. Barang siapa diantara kamu menjadikan mereka teman
setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim} [Al-
Maidah: 51] [Nawaqid al-Islam].9
Dari kutipan Dabiq tersebut bisa dipahami bahwsanya IS mempunyai
hujjah tersendiri bagi tindakannya membunuh sesama muslim dan dibenarkan
menurut mereka dalam syari‟at Islam. Dan bukan hanya itu, masih banyak ulasan
lain dengan tema yang sama yaitu pembenaran akan pembunuhan IS kepada
sesama muslim dan judul yang berbeda-beda sesuai dengan trending topik yang
terupdate.
c. Promosi manhaj
IS merupakan penganut manhaj Salaf atau metode beragama yang
mengikuti ganarasi para sahabat Rasul dimana IS berusaha merefleksikan diri
mereka sebagai genarasi Salafus Shalih, yaitu orang-orang yang berpegang teguh
kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul, dan jalan hidup generasi Islam awal
terdahulu dari kalangan al-Muhajirin dan al-Anshar, generasi Salaf dianggap
9 Islamic State, 2015, “From the Battle of Al-Ahzab to the War of Coalitions”, Dabiq,
Issue 11, h. 7-9.
53
sebagai teladan baik yang menunjukkan kebenaran serta mengamalkannya.
Salafiyah adalah sebuah gerakan dakwah yang sama artinya dengan gerakan
dakwah Ahl al-Sunnah wa al-Jama‟ah. Gerakan dakwah ini sudah mulai dari masa
Rasulullah, lalu terus berlanjut dan mempertahankan eksistensinya hingga
menjelang akhir zaman kelak. Salafi adalah sebutan untuk yang menyatakan diri
sebagai Muslim yang berupaya untuk mengikuti ajaran al-Qur‟an dan al-Hadits,
sesuai dengan pemahaman ulama Salaf.10
IS adalah penganut paham Salafi Jihadi yang mana bagi IS dakwah dengan
bahasa pedang lebih utama dari pada dakwah dengan bahasa lisan, dan
meninggalkan Jihad adalah sama dengan meninggalkan hal yang Fardlu. Seperti
salah satu kutipan dalam majalah Dabiq berikut ini.
Meninggalkan kewajiban (hijrah dan jihad) pada zaman ini, maka
mereka harus tahu bahwa dengan hijrah mereka dari Dār al-Kufr
menuju Dār al-Islam dan berjihad adalah sesuatu yang lebih fardlu
dan mendesak dari pada menghabiskan waktu bertahun-tahun
untuk belajar. Sebaiknya orang semacam itu bertaubat dan
menjawab panggilan hijrah, khususnya setelah khilafah kembali
ditegakkan.11
IS juga memahami bahwasanya tegaknya agama Islam secara Kaffah ialah
dengan Kitab yang memberi petunjuk artinya Al-Qur‟an dan pedang yang
menolong tegaknya Islam secara Kaffah yang mana itu adalah fatwa dalam
Majmu‟ Fatawa karya Ibn Taimiyah.12
10
Drs. H. Muhammaddin, M.Hum , “Manhaj Salafiyah”, JIA Journal, Th XIV, No. 2, h.
148-150. 11
Islamic State, 2014, “Al-Qaidah of Waziristan: A Testimony from Within”. Dabiq.
Issue 6, h, 26. 12
Islamic State. 2015, “From Hypocrisy to Apostasy”, Dabiq. Issue 7, h. 21.
54
Dalam majalah Dabiq, IS banyak meperlihatkan bagaimana mereka
menegakkan kembali hukum Islam pada 14 abad yang lalu sebagai konsekuensi
atas klaim manhaj mereka yang mengikuti generasi Salaf.
IS memperlihatkan kepada dunia global bahwasanya mereka adalah para
penghidup Sunnah dan menjadi solusi bagi kebobrokan moral pada masa ini. Dan
itu menjadi magnet bagi IS yang berhasil menarik banyak pejuang asing ke
wilayah IS yang bisa dikatakan merupakan wilayah tempat tegaknya kembali
Syari‟at Islam sebagaimana dulu pada zaman Salafu Shalih yang menempatkan IS
sebagai negara bermetode manhaj Salaf dan penggunaan istilah Salafu Shalih
tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi IS untuk menarik simpati dari mereka
para pejuang Syari'at Islam secara khusus dan umat Islam secara keseluruhan.
d. Memperluas wilayah serangan
Sebagaimana IS menyerukan untuk berhijrah dan berjihad ke wilayah-
wilayah IS, IS juga memotivasi untuk dilakukannya jihad individu bagi mereka
yang berada di Dār al-Kufr13
dan belum mampu hijrah ke wilayah IS.
Sebagaimana kutipan berikut ini.
Maka biarkanlah setiap muwahhid yang dihalangi untuk berhijrah
memurnikan dirinya dari cabang kemunafikan paling rendah yang
menahannya dari melakukan jihad di tempatnya. Biarkan dia
merekam keinginannya, memperbaharui bai‟atnya, membawa
bendera khilafah, dan menyerang tentara salib dan sekutu pagan
dan murtadnya di mana pun mereka dapat ditemui, apa lagi jika dia
13
Dalam pandangan IS, apa yang disebut dengan Dār Al-Islām ialah negeri yang
menerapkan Syari'at Islam secara total tanpa terkecuali. Sedangkan kebalikannya atau Dār al-Kufr
adalah negeri yang tidak menerapkan Syari'at Islam dan menjadikan hukum buatan manusia
sebagai hukum utama, oleh karena itu seruan IS ialah untuk berhijrah dari Dār al-Kufr menuju Dār
Al-Islām atau wilayah IS. Selain seruan berhijrah, IS juga menyerukan untuk melakukan ekspansi
ke Dār al-Kufr untuk menerapkan Syari'at Islam di negeri tersebut sehingga lahir pula lah istilah
Dār al-Harb atau negeri yang wajib diperangi.
55
sendirian. Dan dia akan mengingat bahwa {Siapa yang bertawakal
kepada Allah, maka Dia cukup baginya} [Ath-Thalaq: 3].14
Dalam setiap edisi Dabiq hampir banyak dimuat tentang bagaimana
suksesnya aksi teror oleh para tentara-tentara IS. Perlu diketahui bahwsanya yang
dimaksud dengan tentara IS bukan saja mereka yang berada di wilayah IS, akan
tetapi setiap individu yang melakukan serangan berdarah dan menyatakan
bai‟atnya kepada al-Baghdadi maka mereka dianggap sebagai tentara IS oleh
media-media IS. Makanya dalam setiap serangan di Eropa hampir sebagian besar
orang yang melakukan serangan tersebut akan mengupload video bai‟at dan
kesetiaannya kepada al-Baghdadi.
Bahkan yang lebih ekstrim lagi, bahwasanya IS tidak hanya menyerukan
perluasan serangan ke negara-negara Barat saja, akan tetapi ke negara-negara
yang mayoritas Islam pun diserukan untuk melakukan aksi serangan berdarah.
Dan targetnya bukan lagi aparat pemerintah saja, namun ulama pun menjadi
sasaran dari perluasan serangan IS. Berikut adalah kutipannya dalam Dabiq.
Sungguh, telah wajib menumpahkan darah ulama istana itu, karena
mereka telah murtad bertahun-tahun yang lalu, membela dan
mendukung tāght memerangi Islam. Namun, alasan untuk
membunuh mereka saat ini lebih besar, karena Allah berirman, leh
sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia,
seimbang dengan serangannya terhadapmu.
Semoga Allah merahmati semua ksatria "tunggal" fillāh di Jazirah
Arab dan menganugerahi mereka kesuksesan dalam amal-amal
mereka dan keikhlasan di hati mereka. amin.15
IS beralasan bahwasanya para ulama di Arab Saudi mendukung upaya
kerajaan Saudi untuk melakukan tindakan penyerangan IS di Irak. Dan tidak
14
Islamic State. 2015, “Just Terror”, Dabiq, Issue 12, h. 3. 15
Islamic State, 2016, “The Rafidah: From Ibn Saba„ to the Dajjal”, Dabiq. Issue 13, h. 8.
56
hanya itu, Arab Saudi juga dianggap murtad karena ikut dalam koalisi
internasional dalam melakukan operasi udara untuk menumpas IS.
Tidak cukup disitu, IS juga menyerukan perluasan serangan kepada para
ulama yang berada di negara-negara Barat seperti kutipan dalam Dabiq berikut
ini.
"Kita harus melakukan salah satu dari pergi ke dār al-Islām,
bergabung dengan barisan mujāhidīn di sana, atau berjihād sendiri
dengan sarana yang ada (pisau, pistol, bahan peledak, dll.) untuk
membunuh tentara salibis dan orang-orang kafir dan murtad,
termasuk para imām kekufuran, untuk membuat contoh dari
mereka, karena semua dari mereka adalah boleh - lebih tepatnya,
wajib - dibunuh berdasarkan Syarī'at, kecuali mereka yang secara
terbuka bertaubat dari kekufuran sebelum mereka ditangkap."16
IS beralasan bahwasanya para ulama di Barat yang mengusung ide
Salafisme dan sufisme dan mempengaruhi orang untuk mengikuti madzhab-
madzhab mereka dan ulama-ulama mereka bahkan menafsirkan perkataan para
ulama yang mereka ketahui tentang konsep tauhīd, jihād, walā', dan barā' agar
sesuai dengan ideologi Barat. IS menambahkan, mereka para ulama di Barat
menjadi lebih bersemangat dan terang-terangan dalam membela salibis setelah
Khilāfah (IS) telah ditegakkan kembali, bersatu dengan sekutu pengusung salib
mereka dalam peperangan global melawan Daulah Islam, satu-satunya benteng
hukum Syarī'at di muka bumi.17
e. Untuk memperkaya SDM IS di wilayah kekuasannya
Sebagai pengendali wilayah yang tidak sedikit, IS sangat membutuhkan
tenaga ahli dalam berbagai bidang untuk bisa menjalankan pelayanan kepada
16
Islamic State, 2016, “The Murtadd Brotherhood”, Dabiq, Issue 14, h. 17 17
Islamic State, 2016, “The Murtadd Brotherhood”, Dabiq, Issue 14, h. 13.
57
warga yang berada di bawah kendali IS, baik itu ahli kesehatan, insinyur, teknisi,
tenaga pengajar, maupun tentara. Bahkan Abu Bakar al-Baghdadi sendiri yang
meminta para tenaga ahli untuk datang ke IS. Berikut adalah pidato al-Baghdadi
tentang seruannya kepada para tenaga ahli untuk datang ke wilayah IS.
“Kami membuat seruan khusus kepada para ulama, fuqaha dan
para da‟i, terutama hakim, serta orang-orang dengan basik militer,
kehlian administrasi dan layanan, dokter dan insinyur dari semua
spesialisasi dan bidang berbeda. Kami menyeru mereka dan
mengingatkan bahwa hijrah mereka adalah Fardlu „Ain, sehingga
mereka dapat menjawab rintihan kaum muslimin yang
memilukan.”18
Dalam mewujudkan upaya tersebut, majalah Dabiq memperlihatkan
bagaimana keadaan infrastuktur kota dan layanan adminstrasi serta layanan publik
lainnya seolah menunjukkan bahwasanya mereka membutuhkan para muhajirin
untuk bisa mengelola semua fasilitas publik yang ada di wilayah IS.
Selain itu IS juga mengklaim bahwasanya IS memberikan pelayanan
kesehatan yang luas kepada kaum masyarakat di bawah kekuasaan IS dengan
menjalankan sejumlah fasilitas medis, di antaranya rumah sakit dan klinik di
semua kota besar yang menawarkan berbagai macam pelayanan kesehatan, dari
jenis operasi yang sulit hingga pelayanan sederhana seperti hijamah (bekam).
Infrastruktur ini dibantu oleh jaringan luas farmasi yang dijalankan oleh ahli-ahli
farmasi yang berkualitas dan dikelola di bawah pengawasan dan kontrol Dewan
Kesehatan. Seperti halnya di rumah sakit dan klinik dengan staf medis yang
berkualitas dan terlatih secara profesional, begitu pula bagian farmasi yang hanya
dijalankan oleh ahli-ahli farmasi yang berkualitas dan bersertifikat. Bahkan dalam
rangka untuk memastikan tersedianya pasokan tenaga medis yang berkualitas di
18
Islamic State, 2014, “The Return of The Khilafah”, Dabiq, Issue 1, h. 11.
58
masa depan, serta untuk memperluas dan meningkatkan pelayanan medis yang
ada sekarang, baik dari pandangan profesional maupun Islam, IS membuka
Fakultas Kesehatan di Ar-Raqqah dan Fakultas Ilmu Kesehatan di Mosul.19
3. Isi majalah Dabiq
Dalam muatan majalah Dabiq dapat dibedakan ke dalam tiga kriteria
utama, yaitu sebagai berikut:
1. Artikel, berupa tulisan yang panjang yang bisa terdiri dari beberapa
halaman disertai dengan gambar-gambar, yang fokus pada isu-isu
perpolitikan dunia terutama Timur Tengah dan Barat, kejadian-kejadian
penting, wawancara dengan tokoh-tokoh IS.
2. Pernyataan, berupa tulisan pendek, beberapa diantaranya bisa sampai tiga
paragraf, biasanya berisi tentang tulisan atau pidato dari tokoh-tokoh
terkenal dalam sejarah ataupun yang sekarang (tokoh-tokoh IS), atau
deskripsi dari laporan-laporan dari perkembangan IS.
3. Iklan, berupa pernyataan singkat atau teks kutipan yang disertai dengan
gambar-gambar, ada juga yang berupa rekomendasi video-video pilihan
terbaru IS yang bermuatan video ekspansi IS.20
Dalam edisi Dabiq dari satu sampai edisi terbaru yang ke lima belas secara
muatan mengalami peningkatan dilihat dari semakin beragamnya muatan dan
bertambahnya halaman dari edisi-edisi sebelumnya. Jika dari edisi satu sampai
lima hanya berisi dibawah lima puluh halaman, maka dari edisi enam sampai lima
19
Islamic State. 2015, “They Plot and Allah Plots”, Dabiq. Issue 9, h. 25. 20
Haroro J. Ingram, “An analysis of Islamic State‟s Dabiq magazine”, Australian Journal
of Political Science, Canberra: 2016,h. 11.
59
belas mengalami penambahan halaman yang bisa sampai delapanpuluh dua
halaman.
Penambahan halaman pada setiap edisi Dabiq diisi oleh semakin
banyaknya artikel keagamaan dan laporan-laporan perkembangan IS di Timur
Tengah maupun di Barat. Artikel keagamaan berupa motivasi-motivasi yang
mengarah kepada panggilan untuk teguh dalam Hijrah dan Jihad. Selain itu,
artikel keagamaan juga mengandung unsur dikotomi antara Sunni-Syi‟ah, Islam-
Murtad/Shahawat/Kufr, yang mana IS merepresentasikan bahwa diri mereka
adalah Islam dan Sunni, selain dari mereka adalah “the other” yang masuk ke
dalam kategori yang berhak untuk diperangi atas dasar pembenaran secara mutlak
akan keyakinan mereka – IS – dan memandang bahwa mereka yang berbeda atau
bahkan bertentangan dengan keyakinan IS menjadi lahan untuk didakwahi oleh
mereka baik dengan bahasa lisan maupun bahasa kekerasan.
Artikel keagamaan lainnya diarahkan kepada rival politik mereka yaitu Al-
Qaeda, Ikhwan al-Muslimin dan Thaliban yan mana IS banyak menggunakan
teks-teks keagamaan disertai dengan interpretasi berbau Wahabbi ekstrim versi
mereka. Cap murtad dan kafir menjadi sangat menonjol dalam artikel IS yang
ditujukan kepada IM, Al-Qaeda, dan Thaliban. Banyak juga artikel-artikel dalam
Dabiq yang ditujukan untuk melawan kekristenan, Yahudi, dan penganut agama
lain yang mana IS menyerang agama lain dengan menggunakan argumen-
argumen teologis.21
21
Untuk memahami makna Islam menurut IS maka Dabiq menjelaskan bahwasanya
Islam itu meliputi Tauhid, Manhaj, dan Imamah. Dalam pembahasan mengenai Tauhid, IS
sangatlah keras terhadap kemusyrikan dan bukan hanya mendakwahinya melainkan memeranginya
secara fisik. Mereka sering menggunakan istilah Millah Ibrahim untuk menunjukkan bahwa ajaran
60
Pada edisi 6, 8, 9, dan 12 banyak artikel yang membahas tentang berbagai
serangan di negara-negara Barat dan juga pembahasan dalam dunia internal jihad
dengan mengkritisi Al-Qaeda, Thaliban, Jabhah al-Nushra, dan pemberontak lain
yang tergabung dalam aliansi negara-negara Arab di Syiria. Dan yang juga
mendominasi artikel Dabiq ialah pembahasan tentang pemerintahan Saudi yang
mereka sebut dengan rezim thaghut Alu Salul yang menjadi kunci utama
yang mereka bawa adalah ajaran Tauhid murni dan sebagaimana sikap permusuhan Ibrahim
terhadap kemusyrikan yang terdapat dalam surat Al-Mumtahanah ayat 4. Dalam Dabiq edisi 15
dijelaskan bagaimana sikap permusuhan IS terhadap umat agama lain karena mereka menolak
bertauhid kepada Allah atau masuk kepada agama Islam.
Untuk dakwah Tauhidnya IS melakukan Jihad fisik dengan cara memerangi orang kafir
sampai mereka mau menerima Tauhid dan masuk Islam. selain itu dalam edisi Dabiq banyak
memuat bagaimana IS menghancurkan banyak tempat bersejarah di Syiria terutama di Palmyra
dan masjid-masjid serta maqam-maqam ziarah penganut Syi'ah di Irak dengan alasan bahwa
tindakan mereka itu dibenarkan oleh Syari'at Islam.
Dan untuk menegakkan Manhaj mereka dalam artian penegakkan Syari'at Islam secara
Kaffah maka mereka pun melakukannya dengan perang fisik seperti yang dilakukan mereka ketika
menginvasi suatu wilayah mereka langsung menerapkan Syari'at Islam di tempat tersebut. Begitu
pula dengan Imamah yang mereka wujudkan dengan melakukan perebutan wilayah di suatu negara
yang sudah ada pemerintahannya yang sah dan langsung menerapkan sistem Imamah mereka di
wilayah tersebut.
Dan Islam yang sempurna dapat diwujudkan hanya dengan Jihad fisik dimana semua
pondasi utamanya yaitu Tauhid yang murni, Syari'at yang sesuai dengan Manhaj Nabi, dan
Imamah yang menyatukan umat Islam dalam Jama'ah, dengan mengesampingkan dan bahkan
mengabaikan dakwah secara lisan sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.
IS mengklaim bahwasanya Islam yang diartikan sebagai agama perdamaian yang berasal
kata "Al-Salām" merupakan propaganda orang kafir zindiq yang ingin menyesatkan umat Islam.
Makna Islam yang benar menurut IS sendiri bahwa kata Islam mengandung dua makna, yaitu
"Istislam" yang berarti penyerahan diri secara total dan ketundukkan dan "Salamah" yang artinya
ikhlas dan tulus menyembah Allah dan mentauhidkan-Nya tanpa menyembah selain-Nya atau
menyekutukan-Nya. Pemaknaan Islam seperti ini menunjukkan bahwasanya IS memang jauh dari
kata damai dan hanya bertujuan untuk menegakkan pilari Islam utama versi mereka yaitu Tauhid,
Manhaj, dan Jam'ah dengan cara kekerasan fisik yang sangat berbahaya.
Selain itu juga, IS memahami Islam sebagai agama Pedang, bukan agama pasifisme atau
agama yang mengusung perdamaian. Mereka berpendapat dengan argumen bahwa, „Ali bin Abi
Thalib (radhiyallahu „anhu) berkata, “Rasulullah (shallallahu „alayhi wa sallam) diutus dengan
empat pedang: Sebuah pedang untuk kaum musyrikin, {Apabila sudah habis bulan-bulan
Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka} (Q.S. Al-
Taubah: 5), sebuah pedang untuk Ahli Kitab, {Perangilah orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah dan tidak kepada hari kemudian, dan tidak mengharamkan apa yang diharamkan
oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu
orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan
patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk} (Q.S. Al-Taubah: 29), sebuah pedang untuk
orang-orang munafik, {Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang
munafik itu} (Q.S. Al-Taubah: 73), dan sebuah pedang untuk bughat, {Maka perangilah
kelompok yang melampaui batas hingga mereka kembali kepada perintah Allah} (Q.S. Al-Hujurat:
9)” (Tafsir ibn Katsir). (Lihat Dabiq edisi 7 halaman 20-22).
61
pembentukan opini tentang IS karena fatwa-fatwa dari ulama Saudi dipandang
sebagai rujukan oleh Muslim sedunia.22
Selain itu, ada kolom khusus yang memuat tentang bagaimana para
pemimpin negara di Barat dan Timur Tengah memandang IS, kolom tersebut
dinamakan dengan “Dalam Pandangan Musuh”, dalam penyajiannya, Dabiq
mengutip pernyataan mereka yang berkomentar tentang keunggulan-keunggulan
IS dan kegagalan Barat dalam menumpas IS di Timur Tengah. Seolah-olah IS
ingin menunjukkan pada dunia bahwasanya IS memang benar-benar
diperhitungkan di dunia perpolitikan global.
4. Orientasi tulisan dalam majalah Dabiq
Untuk melihat kemana arah pena Dabiq itu ditujukan maka hal yang harus
dilakukan ialah melihat tema apa saja yang dimuat di dalam majalah Dabiq.
Dalam Dabiq terdapat beberapa tema besar yaitu:
1. Pembahasan keagamaan.
2. Pembahasan tentang Barat yang bersifat non militer.
3. Pembahasan seputar perkembangan IS di dalam dan sekitar wilayah IS.23
Mengenai pembahasan keagamaan IS dalam Dabiq kebanyakan membahas
seputar Jihad, Hijrah, Aqidah (Tauhid) dengan menggunakan berbagai teks-teks
keagamaan dan tafsiran kaku versi IS. Ketika membahas Jihad, maka Dabiq sering
menunjuk kepada Al-Qaeda, Jabhat Al-Nusrah, Free Syirian Army, Thaliban, dan
22
Nur Aziemah Azman, “Islamic State (IS) Propaganda: Dabiq and Future Directions of
Islamic State” Journal of Counter Terrorist Trend and Analysis, Volume 8 Isuue 10: 2016, RSiS
and S. Rajatnam Scholl of International Studies, h. 5. 23
H.A.H. Langemeijer, “Don’t Hear about Us, Hear from Us” , The role of ISIS’ online
magazine Dabiq in shaping foreign fighter motivations, Tesis Studi Konflik & HAM Universitas
Utrecht (Utrecht, 2016), h. 23
62
bahkan Ikhwanul Muslimin, yang menurut IS mereka semua mempunyai paham
yang keliru mengenai Jihad karena mereka semua tidak didasari oleh Tauhid yang
benar dan al-Wala‟ wa al-Bara‟ yang benar sesuai dengan apa yang diyakini oleh
IS, dan karena Tauhid dan al-Wala‟ wa al-Bara‟ yang menyimpang maka
Jihadnya mereka pun ikut menyimpang juga. IS menuduh bahwasanya Jabhat al-
Nusrah telah menyimpang dari Jihad yang sebenarnya karena telah melepas Bai‟at
kepada Abu Bakar al-Baghdadi dan berkoalisi dengan Ahrar al-Sham atau FSA
yang jelas-jelas telah murtad karena bersekutu dengan Erdogan yang menurut IS
adalah Thaghut dan Jabhat al-Nusra telah Murtad. Dalam Dabiq edisi ke 8, 9, 10,
11 bahkan IS menulis artikel khusus sampai empat bagian yang ditujukan kepada
Jabhat al-Nusrah sebagai sayap Al-Qaeda di Syiria yang mempertanyakan
aliansinya sebagai tandzim jihad yang memperjuangkan Syariat Islam dengan
oposisi-opisisi di Syiria yang berhaluan nasionalisme dan memperjuangkan
demokrasi. Tidak hanya itu, bahkan Dabiq pun memuat Mubahalah antara Adnani
dengan semua tandzim Jihad Al-Qaeda yang ada di Syiria dan Yaman. Dan tokoh
tandzim yang sering diserang al-Dzawahiri yang merupakan amir Al-Qaeda pusat
dan Abu Muhammad al-Jaulani yang merupakan amir al-Qaeda di Syiria.
Selain tandzim jihad, pergerakan yang berhaluan nasionalisme Islam pun
diserang juga oleh pena Dabiq khususnya edisi ke 14 dijadikan artikel utama dan
menjadi sampul majalah Dabiq serta menyebut Ikhwanul Muslimn dengan
sebutan Ikhwanul Murtaddin. Arab Saudi, Turki, Kuwait, Qatar, Yaman juga
menjadi target dari majalah Dabiq terkait dengan kebijakan mereka yang
mendukung pasukan koalisi untuk menyerang IS di Irak. Dan masih banyak lagi
tokoh muslim yang menjadi sasaran tulisan Dabiq.
63
Mengenai pembahasan tentang Barat yang non militer, Dabiq mempunyai
kolom khusus yang diberi nama “Dalam Perbincangan Musuh.” Diantaranya ialah
Douglas A. Ollivant, mantan Direktur AS Dewan Keamanan Nasional untuk Ira
k, Barack Obama, Chuck Hegel, Patrick Cockburn, Daved Kameroon, Benyamin
Netanyahu, dan masih banyak lagi. Selain itu, Dabiq juga menyoroti bagaimana
kebijakan Barat yang berkenaan dengan geopolitik di Timur Tengah terutama
Amerika dan Inggris yang menjadi jembatan utama dukungan negara-negara
Timur Tengah dalam memerang IS. Setiap kebijakan politik para pemimpin
negara-negara Timur Tengah pasti dilabeli oleh majalah Dabiq dengan kata “Kufr,
Kāfir, Murtadd” karena mereka dianggap telah melakukan dua dosa besar dalam
Nawāqid al-Iman, yaitu berhukum dengan hukum buatan manusia dalam sistem
demokrasi dan membantu orang kafir (Barat) dalam memerangi kaum Muslimin
(IS).
Mengenai sasaran Dabiq dalam pembahasan seputar perkembangan IS di
dalam dan sekitar wilayah IS ini meliputi Amerika, Jerman, Inggris, Perancis,
Turki, Belgia, Rusia, negara-negara Timur Tengah, Pakistan, Afghanistan, Libia,
Nigeria. Negara-negara tersebut menjadi orientasi tulisan Dabiq karena berkaitan
dengan perluasan wilayah serangan oleh IS, baik itu serangan secara kelompok
bersenjata maupun serangan individual.
Dalam setiap tulisan Dabiq terkait hal ini sering disertai dengan alasan
kenapa mereka melakukan penyerangan-penyerangan tersebut. Salah satu
contohnya ialah dalam Dabiq edisi 15 yang secara rinci Dabiq menyebutkan
alasan kenapa IS melakukan serangan ke negara-negara Barat. Berikut adalah
alasan-alasannya.
64
1. IS membenci Barat atau Kristen, pertama, karena Barat adalah mayoritas
orang Kristen; Barat telah menolak ketauhidan Islam. Barat dianggap
banyak melakukan penghinaan kepada Islam, mengklaim bahwa Allah
memiliki anak, Barat dianggap mengarang kedustaan terhadap para Nabi
dan Rasul-Nya.
2. IS membenci Barat karena menurut IS, masyarakat Barat adalah
masyarakat sekuleris liberalis yang menghalalkan setiap perkara yang
Islam larang dan mengharamkan setiap perkara yang Islam perbolehkan.
3. Untuk golongan ateis pinggiran, IS membenci mereka dan memerangi
mereka karena mereka dianggap kufur terhadap keberadaan Tuhan.
4. IS membenci Barat karena IS menuduh bahwa Barat telah melakukan
kejahatan terhadap Islam dan IS memerangi Barat untuk menghukum
Barat atas pelanggaran mereka terhadap agama Islam. IS mengancam
selama orang-orang Barat terus mengolok-olok keimanan Islam, menghina
para Nabi Allah – termasuk Nuh, Ibrahim, Musa, 'Isa (Yesus), dan
Muhammad – membakar Al Qur‟an, dan secara terang-terangan mencela
hukum Syari‟ah, IS akan terus melakukan pembalasan, tidak dengan
slogan dan plakat-plakat, tetapi dengan peluru dan pisau.
5. IS membenci Barat karena kejahatan Barat terhadap umat Islam; drone dan
jet tempur Barat mengebom, membunuh, dan melukai umat Islam.
6. IS Barat membenci Barat karena Barat menyerang negeri-negeri Muslim
dan IS memerangi Barat untuk mengusir Barat dan memaksanya keluar.24
24
Islamic State. 2016, “Break the Cross”, Dabiq. Issue 15, h. 31-33.
65
Penting untuk diketahui juga bahwasanya poin keenam dan ketujuh
menjadi alasan kenapa IS begitu menggebu-gebu menyerukan Perang Salib
terhadap Barat. Dan pembahasan mengenai itu akan dibahas secara lengkap di
BAB ke IV dalam penelitian ini.
Alasan permusuhan IS kepada umat Kristen atau umat agama lainnya
selain Islam yang didasarkan karena status mereka yang non muslim dan berebeda
keyakinan sangat jauh berbeda dengan apa yang terjadi dalam sejarah kehidupan
Nabi Muhammad SAW ketika berada di Madinah yang hidup rukun dengan
pemeluk agama Nasrani dan Yahudi sebagaimana digambarkan oleh Ibn Qayyim
bahwasanya ada golongan non muslim yang hidup damai dan berdampingan
dengan Nabi yang mana mereka dimasukkan ke dalam kategori Ahl Al-Dzimmah
yang dijaga kehormatan, nyawa, dan harta mereka oleh kaum muslimin seperti
Bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Bani Quraidah sebelum mereka melanggar
perjanjian damai dengan Nabi dan menimbulkan sikap permusuhan kepada kaum
Muslimin.25
B. Majalah Rumiyah
1. Sejarah dan pendirinya
Sama seperti pendahulunya majalah Dabiq, majalah Rumiyah juga
merupakan proyek Diwan Markaz Al-I‟lām yang dirilis perdana pada 5 September
2016 tepat satu minggu setelah jubir resmi IS Abu Muhammad al-„Adnani tewas
25 Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
Tafsir Tematik Tentang Hubungan Sosial Antarumat Beragama (Yogyakarta, Pustaka SM: 2000),
94-95
66
dalam serangan udara koalisi Amerika. Nama Rumiyah atau Rome diambil dari
dari kutipan pendahulu IS Abu Hamzah al-Muhajir ketika menjabat sebagai AQI
yaitu, “Wahai Muwahhid: Demi Allah, kita tidak akan berhenti berjihad sampai
bisa berteduh dibawah pepohonan zaitun Rumiyah (Roma) – Abu Hamzah al-
Muhajir.” Dan setiap kutipan tersebut ada dalam setiap sampul majalah Rumiyah
sebagaimana kutipan Zarqawi ada dalam semua edisi Dabiq.26
Sebagaimana nama Dabiq yang terinspirasi dari sebuah hadits tentang
eskatologi dalam Islam, maka Rumiyah pun sama terinspirasi dari hadits tentang
eskatologi juga walaupun menjadi kutipan dari Zarqawi dan al-Muhajir, kutipan
mereka berdua juga terinspirasi dari hadits eskatologi. Berikut adalah hadits
tentang Rum/Rome.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-„Ash R.A., “Ketika
kami sedang menulis di sekitar Rasulullah Saw., tiba-tiba beliau
ditanya, „Manakah kota yang lebih dahulu ditaklukkan?
Konstantinopel atau Romawi?‟ lalu Rasulullah Saw. menjawab,
„Kota Heraklius – maksudnya Konstantinopel- yang akan
ditaklukkan lebih dahulu. (H.R. Ahmad).27
Nampaknya IS mengambil nama Rumiyah karena mereka sedang
menunggu atau bahkan mempersiapkan penaklukkan Roma sebagaimana IS
mempersiapkan Dabiq untuk menyambut Nubuwah dalam hadits Nabi dalam
sebuah pertempuran apokaliptik antara Islam dan Kristen.
Ada yang berpendapat bahwasanya majalah Rumiyah merupakan
perubahan nama dari majalah sebelumnya yaitu, Dabiq. Perubahan nama itu
26
Nur Aziemah Azman, “Islamic State (IS) Propaganda: Dabiq and Future Directions of
Islamic State” Journal of Counter Terrorist Trend and Analysis, Volume 8 Isuue 10: 2016, RSiS
and S. Rajatnam Scholl of International Studies, h. 5. 27
Muhammad bin Sa‟id Al-Barudi, Syam Bumi Ribath & Jihad (Solo, Jazeera: 2013), h.
122.
67
merupakan isyarat dari berubahnya arah ekspansi apokaliptik utama IS dari Dabiq
- yang merupakan tempat yang diyakini IS sebagai tempat akan dikalahkannya
semua pasukan Salib dalam sebuah pertempuran akhir zaman - menuju Rumiyah28
karena Dabiq telah berhasil direbut oleh Turki dan diserahkan kepada oposisi
yang berada di bawah naungan Turki.29
Argumen-argumen dalam artikel majalah Rumiyah disertai juga dengan
teks-teks keagamaan sebagai legitimasi akan setiap akidah dan amaliyah IS
sebagaimana pendahulunya, Dabiq.
2. Tujuan majalah Rumiyah
Tujuan diterbitkannya majalah online Rumiyah sama dengan majalah
online Dabiq yaitu untuk mempromosikan khilafah IS secara global dan juga
untuk memamerkan kekuatan IS yang pada faktanya IS banyak mengalami
kehilangan wilayah terutama ketika IS kehilangan kendali atas wilayah
Ninawa/Nineveh sebagai wilayah kedua terpenting IS setelah Raqqah.
Majalah Rumiyah ibarat sebagai kabar gembira di tengah kacaunya situasi
IS pada saat ini. IS mencoba memperbaiki citra mereka sebagai Daulah yang
Bāqiyah wa tatamaddad yang mengklaim bahwa IS merupakan khilafah yang
berada di atas manhaj kenabian atas pertolongan Allah yang tidak bisa dikalahkan
tapi nyatanya banyak wilayah IS yang jatuh ke tangan pemerintah Irak, Syiria, dan
28
Dalam Kitab Mu‟jam al-Buldan dijelaskan bahwa Rumiyah dijelaskan bahwasanya
Rumiyah yang dimaksud dalam Hadits Amr bin Al-„Ash adalaha ibu kota italia hari ini, yaitu
Roma. Para ulama termasuk Syaikh Al-Bani pun menukil pendapat ini dalam kitab al-Silsilah al-
Hadits al-Shahihah. Dikutip dari m.eramuslim.com/peradaban/sirah-tematik/melahirkan-
pembukaan-roma.htm, diakses pada 26 Mei 2016 pukul 14:13. WIB. 29
Nur Aziemah Azman, “Islamic State (IS) Propaganda: Dabiq and Future Directions of
Islamic State” Journal of Counter Terrorist Trend and Analysis, Volume 8 Isuue 10: 2016, RSiS
and S. Rajatnam Scholl of International Studies, h. 5.
68
pihak oposisi. Terutama setelah kematian Adnani yang sempat menantang
bermubahalah kepada semua pihak yang mengatakan bahwa IS adalah Daulah
yang bathil. Dan IS bahkan memuat mubahalah dan hasil dari mubahalah versi IS
di majalah Dabiq yang memperlihatkan bahwasanya IS menang dalam mubahalah
tersebut. Kematian Adnani dan banyaknya wilayah IS yang lepas terutama Dabiq
seolah memposisikan IS sebagai khilafah yang tidak berada di atas manhaj
kenabian atau khilafah yang bathil dan merupakan efek mubahalah Adnani. Maka
untuk menghilangkan citra itu, IS menerbitkan majalah Rumiyah yang berisi
tentang bagaimana kemunduran IS bukanlah efek dari mubahalah.
Sungguh terbunuhnya mereka (tokoh-tokoh IS) tidak akan
membahayakan Daulah Islamiyyah dengan izin Allah selama ia
tetap teguh di atas tauhid dan Sunnah. Allah akan mengaruniakan
kepada Daulah para kesatria yang membuat geram orang-orang
kafir dan melegakan dada-dada orang beriman.30
Selain tujuan untuk memperbaiki citra IS, majalah Rumiyah juga
merupakan majalah pencetak martir-martir terlatih untuk melakukan berbagai aksi
teror berdarah yaitu dengan memuat berbagai taktik untuk melakukan aksi teror.
Berbeda dengan pendahulunya Dabiq, Rumiyah tidak hanya menyerukan kepada
pembacanya untuk melakukan serangan berdarah kepada sipil dan non-sipil, maka
Rumiyah menyajikan berbagai cara jitu untuk melakukan aksi teror yang efektif
dilakukan secara individual ataupun kelompok. Dalam Rumiyah edisi 2 dan 4
misalnya dimuat bagaimana caranya memilih pisau yang efektif untuk melakukan
penusukan dan siapa saja yang efektif untuk dijadikan korban dengan
mempertimangkan situasi dan kondisi sekitar. Bahkan sampai bagian mana saja
yang efektif untuk ditikam oleh pisau agar korbannya bisa langsung meninggal.
30
Islamic State, 2016, Rumiyah Magazine, Issue 1, h. 5.
69
Bahkan tidak hanya bagaimana menyerang dengan pisau, Rumiyah edisi 3
juga menyajikan taktik teror berdarah dengan menggunakan mobil yang
ditabrakan ke kerumunan orang, dan pada majalah Rumiyah edisi ke 5 disajikan
bagaimana cara untuk membuat bom Molotov dari kaleng minuman dan bom
Napalm.31
3. Isi majalah Rumiyah
Majalah Rumiyah berisi artikel-artikel keagamaan tentang Tauhid, Jihad,
Akhlak, Syari‟at, dan kisah-kisah inspiratif. Sama dengan Dabiq akan tetapi dalam
keagamaan Rumiyah tidak terlalu banyak memuat tulisan konfrontatif dan lebih
cenderung kepada penekanan aspek Tauhid, akhlak, dan Syari‟at (fiqih) yang
merupakan bagian dari promosi manhaj IS.
Selain itu juga ada muatan tentang agama lain yang membahas tentang
Kristen dan Yahudi yang merefleksikan Islam dan “the others”, dan bahwasanya
mereka yang termasuk dalam kalangan the others halal darahnya untuk dibunuh
siapapun dia baik itu laki-laki, perempuan, anak-anak, remaja, lansia. Hal itu
merujuk pada keyakinan mereka akan Dar al-Islam dan Dar al-Kufr atau Dar al-
Harb yang mana setiap non muslim yang berada di Dar al-Harb maka halal
darahnya untuk ditumpahkan dan boleh untuk dijadikan budak. Adapun Ahl al-
Dzimmah maka mereka harus membayar Jizyah atau pajak kepada khilafah jika
tidak ingin diperangi.
31
Bom Napalm itu adalah sejenis bom gengam yang berisikan bahan kimia atau bensin
kental yang bisa diledakan dari jarak jauh dengan pengendali. Seperti contohnya bom Napalm
buatan IS yang meledak di pesawat Boeing Rusia dan jatuh di semenanjung Sinai.
70
Dan untuk muatan laporan IS, maka IS menyajikannya dalam bentuk
statistik perang dari setiap wilayah IS, termasuk statistik serangan IS ke negara-
negara Barat. Berbeda dengan majalah Dabiq yang hanya memperlihatkan
halaman penuh gambar situasi peperangan di wilayah IS.
Dan untuk muatan-muatan lainnya seperti pernyataan-pernyataan,
promosi-promosi video terbaru IS hampir sama dengan Dabiq namun dalam
Rumiyah banyak menyajikan media-media IS yang lain seperti Pustaka Al-
Himmah dan Al-Naba‟ Newspaper yang merupakan media-media resmi IS juga.
4. Orientasi tulisan dalam majalah Rumiyah
Orientasi tulisan majalah Rumiyah tidak jauh berbeda dari majalah Dabiq
karena majalah Rumiyah muncul setelah hampir satu tahun majalah Dabiq tidak
terbit pasca direbutnya wilayah Dabiq oleh Turki. Dan bisa dibilang bahwa
majalah Rumiyah merupakan penerus dari majalah Dabiq yang berarti orientasi
tulisan Rumiyah sama dengan Dabiq. Berikut adalaha sasaran-sasaran dari tulisan
majalah Rumiyah.
1. Kristen Koptik yang menjadi sasaran dalam target operasi IS di Mesir
dengan membom gereja dan menembaki gereja Koptik secara Brutal.
2. Salibis (Amerika dan Rusia) dalam majalah Rumiyah, Amerika dan
Rusia banyak disoroti terkait invasi mereka ke Irak dan Syiria.
3. Musyrikin (Thagut), Mursi, ulama-ulama pemerintahan, pemerintahan
Arab Saudi, dan Erdogan menjadi sasaran Rumiyah dalam tulisan yang
bertema tentang Thagut dan Ulama Su‟u karena menurut IS mereka
71
adalah orang-orang musyrik yang lebih memilih untuk berhukum
dengan selain hukum Allah.
4. Syi‟ah (Rafidlah) dan kalangan Sufi, dalam majalah Rumiyah mereka
dipandang sebagai orang yang rusak agamanya terutama akidahnya
karena melenceng dari apa yang dibawa oleh Risalah Nabi.
5. Masyarakat Sipil di Barat, dalam majalah Rumiyah masyarakat sipil
Barat menjadi fokus sasaran teror Rumiyah sebagai imbas dari
kebijakan pemerintahan Barat terhadap Islam dalam artikel tentang
taktik melakukan teror.
6. Kalangan internal tandzim jihad (Taliban, al-Qaeda, dan Jabhah al-
Nusrah), tidak seperti majalah Dabiq yang didominasi oleh konflik
internal dalam dunia jihad terutama dengan Al-Dzawahiri dan Jaulani,
maka dalam Rumiyah mereka tidak terlalu banyak disinggung dan
bukan menjadi fokus tulisan Rumiyah.
C. Keunggulan dan Kelemahan Majalah Dabiq dan Majalah Rumiyah
Dalam majalah Dabiq dan Rumiyah terdapat keunggulan tersendiri yang
menjadikanya sebagai media propaganda yang bisa dibilang sangat bagus dan
efektif untuk menciptakan martir-martir jihad yang sesuai arahan IS serta
kelemahan yang sebenarnya bisa dijadikan sebagai bahan untuk menangkal
propaganda teror pada kedua majalah tersebut.
Dalam hal keunggulan, maka kedua majalah tersebut memiliki beberapa
keunggulan yang mampu menciptakan teroris cerdas yang tidak hanya tahu akan
72
ganjaran dinikahkan dengan 72 Bidadari saja dan memiliki rasa simpatik bahkan
fanatisme yang tinggi kepada IS, daintaranya:
a. Majalah Dabiq dan Majalah Rumiyah menyajikan ideologi teror
mereka dengan sangat rinci dan lengkap yang terdiri dari teks-teks
Al-Qur'an, Hadits, fatwa-fatwa ulama terdahulu, kutipan-kutipan
dalam kitab-kitab Turats, yang semuanya dirangkai begitu sistematis
sehingga kemungkinan besar bisa membuat pembacanya terjebak
dalam rangkaian pemikiran IS tersebut.
b. Disajikannya fakta lapangan dalam bentuk gambar pada kedua
majalah tersebut yang berbanding terbalik dengan apa yang
diberitakan oleh media internasional, seperti suguhan fakta kehidupan
IS yang mencakup bagaimana pengelolaan IS terhadap pemerintahan
dan masyarakat, pelayanan publik, jaminan keamanan publik, bisa
ditekannya angka kriminalitas, kesejahteraan warga yang hidup
dibawah pengelolaan IS yang jauh berbeda dengan apa yang
diberitakan oleh media internasional bahwa masyarakat sengsara
akibat perlakuan IS kepada mereka.
c. Kedua majalah tersebut menyajikan foto-foto korban tewas dalam
perang yang berasal dari tentara IS, tentara musuh, dan sipil setempat.
Setiap foto korban tewas dalam perang selalu dibarengi dengan
tulisan-tulisan seperti jika foto pilihan korban tewas berasal dari
tentara IS maka mereka adalah orang yang sudah mencapai
kemuliaan Syahid, dan untuk korban sipil yang tewas maka dibarengi
dengan tulisan bahwa itu adalah merupakan bukti kekejaman dari
73
tentara musuh terutama pihak koalisi internasional sehingga dapat
memancing emosi dan amarah pembacanya dan berbalik simpati
terhadap IS yang sudah membela umat Islam tersebut. Dan jika foto
korban tewas musuh maka dibarengi dengan tulisan bahwa mereka
adalah bangkai murtad dan kafir yang telah mendapat siksa dari Allah
di dunia ini.
d. Lengkapnya pembahasan mengenai Islam dalam kedua majalah
tersebut yang melingkupi aspek akidah, syari'at, dan akhlak.
Sedangkan dalam hal kelamahan kedua majalah tersebut ada beberapa hal
yang bisa dijadikan sebagai bahan untuk melawan argumen-argumen yang ada
dalam majalah tersebut yang nantinya bisa dijadikan patokan untuk membentengi
generasi umat Islam dari terjebak dalam pemikiran IS di kedua majalah tersebut,
diantaranya:
a. Fatwa-fatwa ulama yang dikutip IS dalam majalah Dabiq dan
Rumiyah hampir semuanya merupakan fatwa ulama-ulama terdahulu
yang sudah wafat. Sehingga argumen-argumen radikal yang dibangun
oleh IS merupakan tafsiran mereka terhadap fatwa-fatwa tersebut
tanpa adanya dukungan dari ulama-ulama kontemporer terkemuka di
dunia Islam terhadap tafsiran IS tersebut malah sebaliknya mayoritas
ulama dunia menentang ideologi radikal IS tersebut. Dengan tidak
diakuinya ideologi radikal IS oleh mayoritas ulama-ulama Islam,
maka ideologi radikal IS dalam kedua majalah tersebut maka seolah
terkesan bahwa ideologi radikal IS sudah keluar dari Islam.
74
b. Ulama kontemporer yang dijadikan sebagai penghujjah dalam kedua
majalah tersebut tidak lain adalah para tokoh IS itu sendiri seperti
Adnani, Al-Baghdadi, Zarqawi, dan Al-Muhajir yang mana pada
nama mereka disematkan gelar Syaikh. Padahal otoritas keilmuan
agama mereka tidak pernah diakui oleh mayoritas ulama kontemporer
sebagai ulama yang bisa dipakai hujjahnya.
c. Penyajian fakta dalam kedua majalah tersebut bahwa wilayah yang
berada di bawah kendali IS berada dalam kehidupan yang baik dan
merasa senang akan kehadiran IS seperti banyak gambar yang
memperlihatkan pelayanan IS kepada masyarakat dalam kedua
majalah tersebut berbanding terbalik dengan fakta masyarakat setelah
terbebas dari IS, masyarakat Irak merasa sangat senang karena telah
terbebas dari tekanan IS. Seperti misalnya menurut kesaksian salah
seorang warga Irak pasca terbebas dari IS di Manbij yang menuturkan
bahwa tentara IS kerap melakukan pelecehan seksual pada
perempuan, pada saat mereka berusaha memamerkan perilaku seakan-
akan menjadi Muslim yang baik di jalanan.32
32
http://global.liputan6.com/read/2581860/mereka-yang-bebas-dari-cengkeraman-maut-
isis diakses pada 12 September 2017 pukul 17:04 WIB.
75
BAB IV
STRATEGI PERANG SALIB IS DALAM MAJALAH DABIQ DAN
MAJALAH RUMIYAH
A. Sejarah Perang Salib
Dalam sejarah Perang Salib yang panjang sekitar tahun 1096 sampai 1291
Masehi. Para sejarawan mencatat bahwa peristiwa panjang Perang Salib terjadi
dalam beberapa periode yang mana setiap periode merupakan pertempuran-
pertempuran utama dalam sejarah Perang Salib dimana ditandai dengan
berakhirnya kekuasaan Pasukan Salib di kawasan Mediterania Timur dan
hengkangnya mereka dari pelabuhan-pelabuhan yang sempat mereka kuasai
seperti Tirus, Sidon, dan Beirut.
Perang Salib terjadi akibat dari pertemuan bangsa Eropa dan Islam ketika
Islam pasca meninggalnya Nabi Muhammad1 yang melakukan berbagai ekspansi
ke wilayah Timur seperti Persia dan India dan ekspansi ke wilayah Barat dari
mulai wilayah selatan Italia sampai selatan Prancis. Dalam kurun dua abad
berikutnya, peradaban Islam masih berada di puncaknya dengan pertumbuhan
ekonomi besar-besaran dan perkembangan kebudayaan yang luar biasa ketika
Eropa masih berada dalam masa ketertinggalan dari peradaban Islam. Dari tahun
750 dan seterusnya, Islam semakin kuat dengan kemunculan Dinasti Abbasiyah
1 Perang antara Islam dan Kristen sebenranya sudah dimulai semenjak Nabi Muhammad
masih hidup seperti perang antara umat Islam dan Kerajaan Romawi Timur yang berada di Syam
yang dinamakan sebagai Perang Mu'tah.
76
yang didukung oleh pemerintahan dan kebudayaan Persia-Islam dan dukungan
militer dari budak-budak Turki yang mejadi tentara.2
Akan tetapi pada abad kesepuluh dan kesebalas, perpecahan politik yang
menimpa Dinasti Abbasiyah terus berlangsung. Kondisi tersebut memicu
bangkitnya kembali bangsa-bangsa Eropa di Mediterania Timur dan menjadi awal
kebangkitan kekuasaaan Kristen di Spanyol terutama setelah Paus Alexander II
yang memberikan penawaran kepada setiap ksatria yang akan memerangi Islam di
Spanyol akan dihapus dosa-dosanya yang menyebabkan kaum Kristen di Utara
Spanyol merebut kembali Toledo dan merangsak masuk ke Selatan Spanyol.3
Yerusalem menjadi tempat bersejarah bagi tiga umat beragama yaitu
Yahudi, Kristen, dan Islam dimana ketiga agama tersebut mempunyai rekam jejak
sejarah kenabian mereka dan beberapa peninggalan bersejarah yang masih
dianggap memiliki kesakralan tinggi dalam ketiga agama tersebut. Yerusalem
sempat menjadi wilayah kekuasaan Romawi dan pada 638 Masehi Yerusalem
berada di awah kekuasaan Khalifah Umar. Selama berabad-abad pertama
kekuasaan kaum muslim, para peziarah Kristen dari Eropa biasanya mengunjungi
tempat-tempat suci agama mereka di Yerusalem dan Tanah Suci. Mereka
melakukan perjalanan lewat jalan darat melalui Balkan, Anatolia, dan Suriah, atau
lewat jalur laut menuju Mesir atau Palestina. Dari perjalanan peziarah tersebut
tersebar kabar pula tentang perkembangan peradaban Islam ke Eropa.
2 Carole Hillenbrand, Perang Salib Dalam Sudut Pandang Islam (Jakarta, PT. Sermbi
Ilmu Semesta: 2005), h. 20. 3 Thomas F. Madden, Crusades The Illustrated History (Michigan, The University of
Michigan Press: 2004), h. 29.
77
Pada abad kesebelas, Paus dan kerajaan-kerajaan Eropa juga mendapat
kabar tentang kemunduran peradaban Islam. Termasuk juga tersebarnya kabar
tentang perlakuan Khalifah keenam Dinasti Fathimiyah, yaitu Al-Hākim
mengenai penyiksaan terhadap umat Kristen yang tinggal di wilayah kekuasaanya
yaitu dari Suriah sampai Palestina, bahkan al- Hākim menghancurkan Gereja
Makam Suci di Yerussalem pada 1009-1010. Tindakan penghancuran Gereja
tersebut sering dianggap menjadi pemicu kemarahan Kristen Eropa yang
berbuntut dilancarkannya Perang Salib ke wilayah Mediteranian Timur.4
Perpecahan politik Islam yang terdiri dari perseteruan antara Turki Saljuk,
Fathimiyyah, dan Abbasiyah, antara Mesir dan Baghdad dan konflik internal
dalam perebutan kekuasaan ditambah dengan seruan Kaisar Byzantium, Alexius
Comnenus kepada Eropa setelah terdesak oleh Turki Saljuk.5
Kepausan sendiri memiliki alasan tersendiri yang mendorongnya untuk
menyerang umat Islam. Pada 27 November 1095 dewan gereja mengadakan
pertemuan di Clermont di bawah pimpinan Paus Urbanus II menyerukan kepada
kesatria Frank untuk bersumpah agar melakukan ekspedisi ke Timur dengan
tujuan untuk membebaskan kaum Kristen dari penindasan umat Islam dan
membebaskan makam suci Yesus Kristus yang merupakan salah satu makam suci
di Yerusalem, dari cengkraman umat Islam.6
Tidak ada catatan sejarah yang pasti mengenai jumlah kaum Kristen yang
bergabung dalam ekspedisi Perang Salib dan para sejarawan mempredisikan
4 Hillenbrand, Perang Salib Dalam Sudut Pandang Islam, h. 23-24.
5 Hillenbrand, Perang Salib Dalam Sudut Pandang Islam, h. 26.
6 Jonathan Riley-Smith, The Oxford Illustrated History of The Crusades (New York,
Oxford University Press, 1995), h. 1.
78
bahwa jumlah kaum Kristen sekitar 100.000 orang yang membawa Salib, akan
tetapi jumlah tersebut berkurang dengan banyaknya yang meninggal di tengah
jalan dan yang pergi meninggalkan rombongan Pasukan Salib diperkirakan
menjadi sekitar 60.00 Pasukan Salib yang bertahan dan setiba di Nicea pada bulan
Juni 1097.
Ekspdisi kaum Kristen ke Timur bisa dibilang sebagai sebuah ekspedisi
dalam rangka ekaspansi dan pembebasan yang sangat besar. Ekspedisi ini diikuti
oleh Godfreydari Boullion, Raymond dari Toulouse, dan Behemond dari Sisilia.
Goldfrey bahkan menjual banyak tanahnya dengan tujuan untuk membelinya
kembali ketika dia pulang dari Perang Salib dengan harapan akan mendapat
kekayaan yang banyak untuk membeli kembali tanah-tanahnya. Dalam ekspedisi
ini, seekor kuda yang dibawa oleh Pasukan Salib membutuhkan sekitar 11 kg
rumput perhari dan seorang prajurit Salib mebutuhkan sekitar 900 gram roti
perhari yang menyebabkan ekspedisi ke Timur ini sangat mahal. 7
Dalam catatan para sejarawan tentang Perang Salib, walaupun Perang
Salib memakan waktu yang sangat lama, akan tetapi sejarawan membagi Perang
Salib kepada beberapa periode yang dianggap sebagai rangkaian terpenting dalam
peristiwa Perang Salib. Berikut adalah ringkasan dari keenam periode Perang
Salib tersebut.
1. Perang Salib Pertama
Perang Salib pertama kali dilancarkan oleh pemimpin lapangan pasukan
Salib yaitu Godfrey dari Bouillon, Raymond dari Toulouse, dan Behemond dari
7 F. Madden, Crusades The Illustrated History, h. 36-37.
79
Sisilia di ibu kota Saljuk, Iznik pada 1097, dan berhasil menguasai kota Iznik.
Bahkan tentara Salib mengepung kota Antiokhia pada 1097 dan Antiokhia jatuh
setelah satu tahun pengepungan oleh tentara Salib pada Juni 1908. Tentara Salib
lainnya di bawah pimpinan Baldwin dari Boulogne menyerang kota Edessa dan
mendirikan negara Tentara Salib pertama disana setelah Edessa berhasil
ditaklukkan pada 10 Maret 1098.
Sasaran utama tentara Salib, yaitu Yerusalem berhasil direbut pada 15 Juli
1099 dan Godfrey dari Bouillon menjadi penguasa pertama di sana. Negara
tentara Salib terakhir, wilayah Tripoli didirikan setelah kota itu direbut oleh
pasukan Frank pada 1109. Dengan demikian, empat kerajaan Tentara Salib telah
didirikan di Timur Dekat, yaitu Yerusalem, Edessa, Antiokhia, dan Tripoli. Akan
tetapi invasi tentara Salib yang bisa sampai menguasai Tripoli tidak bisa
menaklukkan dua kota utama di Timur Dekat yaitu Damaskus dan Aleppo.8
Umat Islam sendiri sesekali berusaha memerangi tentara Salib di awal
abad ke dua belas, namun tanpa terkordinasi yang menyebabkan upaya untuk
merebut kembali wilayah yang dikuasai tentara Salib selalu menemui kegagalan.
Namun dalam keadaan tidak menentu seperti itu, muncul tokoh penting yang
menjadi harapan umat Islam dalam Perang Salib ini, yaitu Zengi yang
memanfaatkan situasi dari perpecahan diantara para elit tentara Salib dan
memtuskan untuk memulai penyerangan pada pasukan Salib. Target pertamanya
adalah Edessa yang berhasil ditaklukkan oleh Zengi pada November 1144, dan
itulah titik balik pertama yang memberikan efek psikologis terhadap pasukan
Salib yang merasa bahwa mereka tidak terkalahkan kini mulai dikalahkan dan
8 Hillenbrand, Perang Salib Dalam Sudut Pandang Islam, h. 27.
80
stigma umat Islam akan keberadaan negara Salib yang permanen dan berlangsung
lama telah terbantahkan sehingga hal tersebut membuat semangat umat Islam
bangkit kembali. dan Zengi berhasil mengobarkan semangat untuk menghapus
kaum Frank dari peta Timur Dekat dan mengusir mereka kembali Ke Eropa.9
2. Perang Salib Kedua
Takluknya Edessa dan rentannya Antiokhia terhadap serangan telah
memicu seruan dan pengiriman Perang Salib Kedua pada 11470-1148 di bawah
komando Conrad III, kaisar Jerman, dan Louis VII, raja Perancis. Perang Salib
Kedua ini tidak menguntungkan pasukan Salib. Perang diarahkan ke Damaskus
yang menjadi wilayah taklukkan Zengi akan tetapi tentara Salib gagal dan bahkan
tidak berhasil merebut Damaskus dan Edessa yang dikuasai oleh Zengi.
Selepas kematian Zengi pada tahun 1146, Saladin atau Shalah Al-Dîn al-
Ayyûbi menggantikan Nuruddin Zengi - yang merupakan pamannya - sebagai
pemimpin dinasti Fathimiyyah di Mesir. Tidak hanya itu, Saladin juga
meneruskan perjuangan pamannya memimpin kaum muslim dalam perang Salib.
Saladin menjadi tokoh paling terkenal dalam Perang Salib. Saladin sepanjang
1174-1178 banyak melakukan penundukan musuh-musuhnya dari kalangan kaum
musli sendiri –salah satunya kalangan Syi‟ah – dan menciptakan front bersama di
Mesir dan Suriah melawan para tentara Salib. Hal tersebut membuahkan
pencapaian yang gemilang ketika Saladin memerangi pasukan Salib yang
dipimpin oleh raja Lusignan de Guy dalam pertempuran besar di Hattin pada 4
Juli dan meraih kemenagan besar atas pasukan Salib. Setelah berhasil
9 Thomas F. Madden, The Concise History of The Crusades (Maryland, Published by
Rowman & Littlefield: 2013), h. 50.
81
menaklukkan Hattin, Saladin terus menaklukkan wilayah kekuasaan pasukan
Salib di Timur Dekat seperti Acre dan mencapai puncak kemanangannya ketika
Saladin berhasil merebut kembali Yerusalem pada 2 Oktober 1187.10
3. Perang Salib Ketiga
Kekalahan pada pertempuran Hattin dan penaklukkan Yerusalem membuat
Eropa mengirim pasukan Salibnya yang ketiga. Eropa menurunkan tiga kerajaan
yang paling kuat di Eropa Barat, yaitu Prancis yang dipimpin oleh raja Philip II
Augustus, Inggris yang dipimpin oleh Richard The Lion Heart, dan Frederick
Barbossa dari kekaisaran Romawi Suci (Jerman).
Perang Salib Ketiga dimulai dengan melakukan serangan ke Acre pada
1191 dan tentara Salib berhasil merebut Acre pada tahun itu juga. Selain itu
tentara Salib memenangkan peperangan lainnya di wilayah kekuasaan Saladin.
Perang Salib Ketiga berakhir dengan gencatan senjata pada 1192, dengan
kesepakatan bahwa Pasukan Salib akan menguasai sebagian besar wilayah di
sekitar lait Mediterania, sementara Yerusalem tetap berada dalam kekuasaan umat
Islam.
4. Perang Salib Keempat
Setahun setelah gancatan senjata dengan Saladin dan pasca wafatnya
Saladin, maka pasukan Salib lebih fokus dalam invasinya untuk menguasai Mesir,
karena diyakini bahwasanya Mesir merupakan kunci untuk merebut kembali
Yerusalem. Mesir merupakan target utama dalam Perang Salib Keempat pada
1202, yang dipimpin oleh Boniface de Montferrat dan Baldwin IX dari Flanders.
10
Hillenbrand, Perang Salib Dalam Sudut Pandang Islam, h. 31-32.
82
Namun, Perang Salib yang terkenal ini tidak memerang umat Islam, dan
sebaliknya, berakhir dengan penaklukkan Konstantinopel pada April 1204 dan
pendirian kerajaan Latin Konstantinopel (1204-1261).
Selepas meninggalnya Saladin, umat Islam masih unggul dari tentara
Salib. Tentara Salib hanya menguasai sedikit pelabuhan dan sejumlah kecil daerah
pedalaman. Saladin yang mewariskan dinasti Ayyubiyah yang memperlakukan
para tentara Salib sebagai mitra dagang dan mitra politik dengan harapan
mendapatkan keuntungan-keuntungan ekonomis dari jalur perdagangan yang
ditempati pemukiman tentara Salib.
Namun, jalinan kemitraan tersebut tidak lantas memadamkan semangat
Perang Salib pada kaum Kristen. Perang Salib pada periode Ayyubiyah
dilancarkan untuk menyerang Mesir. Bersamaan dengan kedatangan bangsa
Mongol dari Timur yang menghadirkan ancaman yang lebih besar terhadap dunia
Islam.
5. Perang Salib Kelima
Perang Salib Kelima dimulai ketika Mesir dipimpin oleh Sultan Al-„Ādil
yang masih saudara Saladin. Perang Salib terjadi di Delta Nil pada 1218 dan
merebut Damietta di tahun berikutnya. Al-„Ādil meninggal pada tahun itu, dan
putranya al-Kāmil, yang menggantikannya dan berhasil merebut kembali
Damietta pada 1221.
Pada 1228, Frederick II dari Sisilia menyerang Palestina yang
memanfaatkan konflik internal antara al-Kāmil dan saudara-saudaranya yang
membuat al-Kāmil lebih memilih berunding dan membuat perjanjian dengan
83
Frederick II setahun kemudian. Perjanjian tersebut berisi gencatan senjata dengan
syarat bahwa al-Kāmil akan menyerahkan Yerusalem, Bethlehem, Nazareth, dan
distrik-distrik lain ke tangan tentara Salib. Atas perjanjian tersebut, al-Kāmil
mendapatkan banyak kritik keras dari berbagai kalangan kaum muslim. Tidak
terima dengan penyerahan Kota Suci tersebut berbuntut kepada penyerangan yang
dilakukan oleh pasukan Khawārizmi yang berasal dari Asia Tengah setelah terusir
oleh invasi Mongol dan bergerak ke Barat (Yerusalem) dengan kemarahan dan
setibanya di Yerusalem, mereka berhasil menaklukkan dan merebutnya sehingga
Yerusalem jatuh kembali ke tangan umat Islam.
6. Perang Salib Terakhir
Keberadaan tentara Salib tidak menguntungkan karena keberadaan dinasti
Ayyubiyah dengan invasi militer yang intensif oleh Saladin dan Mamluk dengan
upaya tanpa kompromi untuk mengusir tentara Salib kembali ke Eropa. Berbeda
dengan dinasti Ayyubiyah yang cenderung lunak terhadap tentara Salib karena
ada kepentingan politik dan ekonomi, maka dinasti Mamluk benar-benar
menunjukkan sikap permusuhan yang besar dan mengobarkan semangat
pengusiran tentara Salib untuk selama-lamanya dari Timur Dekat. Fokus
pengusiran Mamluk terpecah karena disamping ingin mengusir tentara Salib dari
Timur Dekat, dinasti Mamluk juga berhadapan dengan pasukan Mongol. Akan
tetapi fokus utama dinasti Mamluk tetap diarahkan kepada tentara Salib.
Salah satu sultan Mamluk yang sangat tegas dank eras yang memulai
proses pengusiran kaum Frank adalah Baybars. Langkah pertamanya ialah dengan
menyatukan Suriah dan Palestina di bawah kekuasaannya. Setelah penyatuan
84
Palestina dan Suriah tersebut, maka Baybars melancarkan tiga operasi besar-
besaran sepanjang tahun 1265-1271, dari penyerbuan tersebut Baybars berhasil
menaklukkan banyak wilayah-wilayah yang dikuasai oleh tentara Salib, termasuk
Antiokhia pada 1268 dan Krak des Chevaliers pada 1271. Kebarhasilan Baybars
tersebut dilanjutkan oleh sultan-sultan berikutnya, seperti sultan Qālawūn yang
berhasil merebut Marqab dan Maraclea pada 1285 dan Tripoli pada 1289. Sultan
al-Asyfar menaklukkan dan menghancurkan wilayah-wilayah kekuasaan tentara
Salib yang tersisa dan operasi militer yang dilancarkannya mencapai puncaknya
dengan direbutnya Acre pada 18 Mei 1291, yang dianggap sebagai tanda
berakhirnya kekuasaan tentara Salib di kawasan Mediterania Timur, dan dengan
hengkannya kaum Frank dari pelabuhan-pelabuhan yang masi mereka kuasai
seperti Tirus, Sidon, dan Beirut.11
B. Tujuan Perang Salib
Dalam terjadinya sejarah Perang Salib di masa lalu ditunggangi oleh
tujuan atau motif yang jika dilihat dari catatan para sejarawan maka akan didapati
dua tujuan utama dalam Perang Salib. Yang pertama ialah Tujuan Suci (The
Sacred Goals) dan yang kedua ialah Tujuan Keduniaan (The Profan Goals).
Berikut adalah penjelasan mengenai dua tujuan utama dalam sejarah Perang Salib
tersebut.
11
Hillenbrand, Perang Salib Dalam Sudut Pandang Islam, h. 32-39.
85
The Sacred Goals
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bawasanya Perang Salib
terjadi karena adanya seruan dari Paus Urbanus II untuk membebaskan
Tanah Suci umat Kristen di Yerusalem dan untuk membebaskan umat
Kristen di wilayah Timur Dekat dari penindasan dan penjajahan Dinasti
Islam terutama Fathimiyyah dan Saljuk. Dalam semangat untuk
membebaskan Tanah Suci dan umat Kristen tersebut didasari oleh
semangat Perang Suci yang ada dalam tradisi Kristen. Perang Suci
memang terdapat dalam semua agama Abrahamik. Dalam tradisi Yahudi
banyak contoh teks dalam Perjanjian Lama yang mana YeHoVah
memerintahkan bangsa Israel untuk melakukan peperangan dengan bangsa
lain. Dalam tradisi Islam pun sama, terdapat banyak teks –teks keagamaan
yang menunjukkan perintah untuk melakukan Jihad terhadap non muslim.
Berbeda dengan tradisi Jihad dalam Islam yang sudah mengarah
kepada tindakan ofensif dan devensif pada masa awal-awal turunnya
Islam, dalam tradisi Kristen tidak ditemukan konsep Perang Suci sebelum
memasuki abad pertengahan. Umat Kristen tidak memiliki tentara dan
konsep menyerang atau bertahan dari musuh luar Kristen. Baru ketika
memasuki abad ketiga, setelah Kristen konversi ke kekaisaran Roma –
pada masa Kaisar Constantine I (306-337) – agama Kristen mulai ada
kontak dengan sistem militer Romawi. Dalam perkembangannya, Kristen
dan kekaisaran Romawi menjadi kesatuan yang sangat kuat terutama
setelah Kristen menjadi agama resmi di kekaisaran Romawi. Orang-orang
Kristen di pemerintahan Romawi mulai terbiasa dengan kebijakan-
86
kebijakan yang mereka keluarkan untuk menetukan langkah-langkah
militer kekaisarn Romawi.12
Dalam pengembangan gagasan Perang Suci Kristen, St. Augustine
mempunyai peran yang sangat besar. Dia mengembangkan gagasan akan
Perang Umat Kristen untuk membasmi dosa. Bagi Augustine, perang
merupakan konsekuensi dari dilakukannya dosa dan merupakan penebus
dosa itu sendiri. Bahkan dia dan beberapa gerejawan terkemuka pada
masanya memimpin pasukan untuk melakukan invasi kepada bangsa
Pagan yang dianggap sudah melakukan dosa kekafiran dengan tidak
menyembah Tuhan kekristenan.
Dalam perkembangannya, Perang Suci tidaklah hanya semata
dipahami sebagai memerangi kaum pagan yang menolak untuk mengakui
iman Kristen, akan tetapi berkembang menjadi sebuah konsep perang yang
ditegakkan untuk tercapainya kedamaian masyarakat dan penebusan dosa
bagi mereka yang memiliki dosa dalam diri mereka yang akan dibersihkan
dengan jalan mengikuti peperangan Suci yang diserukan oleh Gereja. Dan
hal itu juga lah yang menjadi salah satu doping dalam Perang Salib bagi
para pasukan Kristen untuk melakukan invasi ke dunia Islam.13
Umat Islam yang dalam invasi pasukan Salib berada dalam posisi yang
diserang dan bertahan tidak serta merta secara sekaligus bersatu dan
memerangi pasukan Salib yang menginvasi wilayah-wilayah umat Islam.
Dalam respon umat Islam sendiri terjadi perbedaan antara kalangan
12
Thomas F. Madden, The Concise History of The Crusades, h. 1-2. 13
F. Madden, Crusades The Illustrated History, h. 26-27.
87
penguasa dan agamawan. Pada awal-awal Perang Salib Pertama, para
penguasa Arab seperti Seljuk dan Abbasiyah tidak memberikan respon
spontan dengan mengirim pasukan untuk merebut kembali wilayah yang
direbut pasukan Salib. Para penguasa dinasti Islam lebih fokus kepada
permasalahan lain yang sedang mereka hadapi juga. Bahkan Bani Saljuk
sedang fokus melakukan peperangan di Iran Utara. Namun, banyak
kalangan ulama yang dengan semangatnya mengobarkan propaganda
bahwasanya apa perang yang dilancarkan oleh pasukan Salib adalah
perang agama dan membutuhkan tindakan Jihad. Seperti misalnya para
Qadi‟ di Syiria yaitu Al-Harawi dan Ibn al-Khashshab yang getol menyeru
khalifah Abbasiyah untuk melakukan penyerangan balik kepada kaum
Kristen dengan semangat Jihād fī Sabīlillāh.
Bahkan ada salah seorang lama terkemuka di Damaskus yaitu „Ali Ibn
Tahir al-Sulami yang menjadi ulama pertama yang menulis sebuah kitab
untuk menggembosi para penguasa Arab agar melakukan Jihad melawan
pasukan Salib. Kitab karyanya yaitu Kitab al-Jihād yang ditulis semenjak
kedatangan pertama pasukan Salib ke Timur Dekat. Dalam kitabnya
tersebut dia menjelaskan bahwasanya kemenangan pasukan Salib di Timur
Dekat adalah sebuah akibat dari keruntuhan moral dan politik para
penguasa Islam dan masyarakat Islam yang sudah sangat hedonis. Namun
dia menawarkan kepada pembacanya akan Nubuwah kemanangan Islam,
dimana Nabi Muhammad memprediksikan akan direbutnya Yerusalem
dari tangan umat Islam untuk beberapa waktu, akan tetapi Yerusalem akan
88
direbut kembali oleh umat Islam dan tidak akan pernah diambil lagi dari
umat Islam dan akan ditaklukkannya Konstantinopel.14
The Profan Goals
Dalam Perang Salib yang diserukan oleh Paus Urban II yang bertujuan
untuk Perang Suci melawan umat Islam, namun dalam faktanya di
lapangan banyak sekali tentara Salib yang justru lebih mementingkan
tujuan keduniaan dari pada tujuan suci yang diamanatkan oleh Gereja.
Diantara tujuan yang paling banyak dicari ialah tujuan pencapaian sosial
ekonomi. Para pedagang Kristen dari kota Venizia dan Geneva berhasrat
untuk menguasai sebagaian besar jalur perdagangan di sepanjang pantau
Timur dan Selatan Laut Tengah untuk memperluas jangkauan perdagangan
mereka. Dengan adanya seruan Perang Salib, para pedagang tersebut
memanfaatkan invasi ke Timur Dekat dengan harapan mereka akan
menjadi penguasa jaringan dagang di sepanjang garis pantai Laut Tengah
setelah kemenangan pasukan Salib nanti. Bahkan mereka rela
mengeluarkan dana untuk menunjang kebutuhan pasukan Salib selama
invasi mereka ke wilayah Timur Dekat.15
Banyak tentara Salib yang berasal dari Prancis, Lotharingen, Italia, dan
Sisilia yang mereka mayoritas memiliki latar belakang ekonomi dan sosial
yang buruk ikut dalam ekspdisi tentara Salib dan ikut berperang hanya
untuk memperbaiki status sosial dan ekonomi mereka. Dengan kata lain
14
Riley-Smith, The Oxford Illustrated History of The Crusades, h. 224-226. 15
Mohd Ruslan, dkk, “Perang Salib dan Kejayaan Salahuddin Al-Ayyubi
Mengembalikan Islamic Jerusalem Kepada Umat Islam,” Jurnal Al-Tamaddun Bil. 7(1) 2012, 61-
74, h. 65.
89
bahwasanya tujuan dalam Perang Salib sangatlah beragam dari mulai
untuk mencari kekuasaan, perbaikan ekonomi, status sosial, dan bahkan
ada yang hanya untuk menambah pengalaman baru yaitu mereka orang
yang suka mengelana dan melakukan perjalanan.16
C. Pendapat IS terhadap Perang Salib
Walaupun pada hakikatnya, secara historis umat Islam berhasil
memenagkan Perang Salib dengan hengkangnya tentara Salib setelah selama dua
abad menjajah wilayah Timur Dekat. Dan Islam secara peradaban unggul dari
Tentara Salib dan Eropa Barat pada saat itu. Hal tersebut tidak lantas membuat
semangat Perang Salib begitu saja padam. Walaupun Perang Salib merupakan
Perang yang terjadi setelah masa Nabi Muhammad dan para Sahabat, namun
semangat umat Islam terhadap Perang Salib sama dengan semangat perang-perang
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya, bahkan
mengaitkannya dengan Nubuwah Akhir Zaman.
Setelah sekian lama dari berakhirnya Perang Salib, memasuk awal abad ke
18, Kristen yang direpresentasikan oleh Eropa Barat tampil kembali ke dunia
Islam sebagai pembawa arus Modernisasi ala Barat yang menunjukkan bahwa
Barat yang pada dahulu tertinggal dari Islam dan kalah telak dalam Perang Salib
kini menikmati pertumbuhan ekonomi, teknologi, dan budaya yang sebenarnya
telah menguasai dunia dan Islam yang dahulu unggul secara peradaban dan
16
Arief Imam Shobari, Perang Salib Pertama 488-539 H / 1095-1144 M (Dekripsi
Ekspansi Tentara Salib Dan Respon Umat Islam), Skripsi Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta, 2008), h. 38-39.
90
memenangkan Perang Salib, kini menjadi bangsa yang tertinggal jauh dari Barat.
Dengan modernisasi yang dibawa Barat ke dunia Islam melalui cara
imperealisme, maka Barat dipandang telah mengulang kembali Perang Salib
terhadap Islam. Kedatangan Barat banyak ditanggapi oleh para gerakan
Hizbiyyah17
dan Tandzim Jihadiyyah18
sebagai terulangnya kembali invasi Perang
Salib terhadap Islam yang jangkauannya bukan hanya di Timur Dekat, tapi hampir
ke semua wilayah umat Islam.
Diantara tokoh-tokoh dan gerakan Hizbiyyah Islam yang mengusung
konsep Perang Salib dalam ideologi politik mereka antara lain ialah Sayyid Quthb
yang pada saat itu merupakan juru bicara gerakan Ikhwanul Muslimin yang
banyak melakukan propaganda dalam tulisan-tulisannya bahwa Perang Salib
harus diterjemahkan sebagai semua serangan kaum Kristen terhadap Islam dari
periode paling awal sampai pada periode modern. Tidak hanya itu, bahkan paham
Perang Salib Sayyid Quthb menyertakan Zionisme adalah pasukan Salib dengan
menggunakan istilah Al-Shalībiyyah al-Urūbiyyah dan al-Shalībiyyah al-
Yahūdiyyah secara bergantian dalam tulisan-tulisannya.19
Selain Sayyid Quthb, masih banyak lagi gerakan Hizbiyyah yang
mengusung gagasan Perang Salib dalam ideologi politik mereka, diantaranya ialah
Hizbullāh di Libanon, Hamas di Palestina, Hizb al-Tahrīr di Palestina, dan bahkan
17
Berasal dari kata Hizb yang artinya partai. Gerakan Hizbiyyah ialah gerakan politik
Islam yang berhaluan parlemen atau kepartaian seperti Hizb Al-Tahrir, Ikhwanul Muslimin, FIS di
Aljazair yang kesemuanya mengusung penegakan Syari‟ah Islam. 18
Tandzim Jihadiyyah ialah gerakan politik Islam yang berhaluan Jihad sebagai sarana
untuk mewujudkan politik Islam yang mengusung ide Khilafah dan Syariah, seperti Al-Qaeda,
Taliban, IS, Abu Sayyaf, Boko Haram, dll. 19
Hillenbrand, Perang Salib Dalam Sudut Pandang Islam, h. 732.
91
negara Libya yang ketika itu masih dipimpin oleh Muamar Qaddafi gencar
melakukan propaganda anti Kristen dengan semangat Perang Salib.20
Dalam dunia Jihadi Salafi, gagasan Perang Salib ditemukan juga pada
gerakan Al-Qaeda yang dipimpin oleh Usama Bin Laden. Dia merespon
kedatangan Amerika ke Timur Tengah sebagai imperialisme Pasukan Salib
kepada kaum Muslimin dan mengeluarkan fatwa untuk berjihad melawan pasukan
Salib yang menjajah kaum Muslimin.21
Zarqawi terinspirasi dari penguasa abad ke-12 Sultan Nur al-Din Mahmud
Zangi, yang menguasai Aleppo dan Mosul dan dipuji sebagai pahlawan dalam
Perang Salib Kedua. Nur al-Din menghancurkan pasukan Prancis di Turki Selatan
dan mengalahkan raja Kristen, Raymond dari Poiters di Antioch. Nur al-Din
kemudian mempersatukan Syiria dengan menikahi putri dari Atabeg Damaskus.
Penerusnya, panglima perang yang berasal dari Kurdi, Saladin kemudian menjadi
penguasa Mosul. Sebelum bergabung dalam Perang Salib, Saladin berkhotbah di
Masjid Agung al-Nuri, yang mana di masjid itu pula al-Baghdadi memberikan
penghormatan kepada Zarqawi dan juga menyerukan penyatuan Aleppo dan
Mosul di bawah panji kekhilafahan IS.22
Dalam berbagai gagasan Perang Salib dari para pemimpin Hizbiyyah dan
Tandzim Jihad ada beberapa perbedaan yang terkait dengan ideologi yang dianut
oleh masing-masing Tandzhim maupun Hizb itu sendiri. Dan gagasan akan
Perang Salib itu sendiri mempunyai dampak yang berbeda-beda. Mungkin bagi
20
Hillenbrand, Perang Salib Dalam Sudut Pandang Islam, h. 743. 21
Tim Penerjemah Ababil Press, Deklarasi Perang Karya Asli, Fatwa dan Wawancara
Usamah Bin Ladin (Jakarta, Tim Penerbit Ababil Press: 2001), h. 63. 22
Michael Weiss dan Hassan Hassan, ISIS The Inside Story, h. 18-19.
92
para golongan Hizbiyyah yang mempunyai gagasan Perang Salib dalam
aplikasinya hanya akan terbatas kepada sikap anti Barat dan penolakan terhadap
semua kebijakan politik dan isme-isme yang lahir dari Barat, seperti apa yang
dilakukan oleh Hizb al-Tahrir. Dan hal tersebut berbeda dampaknya bagi kalangan
Tandzim Jihad seperti misalnya al-Qaeda dan IS yang mengeluarkan kebijakan
untuk melakukan serangan fisik kepada negara yang dianggap sebagai negara
Pasukan Salib dan para pendukungnya.
Pandangan dalam Perang Salib IS sama seperti umumnya gerakan politik
Islam lainnya merespon kedatangan Barat di Timur Tengah dengan
mengaitkannya kepada sejarah pertama Perang Salib dan adanya keyakinan bahwa
apa yang dilakukan oleh Barat di Timur Tengah sampai saat ini adalah sebuah
pengulangan sejarah dari awal kedatangan Barat ke dunia Islam. Dan yang
menjadi tolak ukur pandangan tersebut sangatlah bersifat teologis dimana
gerakan-gerakan politik Islam ekstrim memandang bahwa Barat ketika datang ke
negara-negara Islam baik itu dulu maupun sekarang adalah untuk melakukan
peperangan atas nama agama walaupun pada kenyataanya urusan politik lah yang
memotifasi kedatangan Barat dewasa ini.
Para pemimpin terdahulu IS berperan sangat penting dalam pandangan
Perang Salib IS yang menentukan kemana arah senjata IS ditujukan seperti
Zarqawi, Abu Hamzah Al-Muhajir, dan Taha Falaha atau Adnani. Kesemua
pemimpin IS itu melanjutkan apa yang dicita-citakan oleh Zarqawi yang
menjadikan Barat sebagai tujuan utama dari gerakannya padahal pada masa itu
gerakan Zarqawi sangatlah kecil dan harus tinggal di padang pasir di kawasan
Irak. Dalam salah satu kutipan pidatonya Zarqawi mengatakan hal berikut.
93
"Kami melakukan jihad di sini sementara mata kami tertuju pada
al-Quds. Kami berjuang di sini, sementara tujuan kami adalah
Roma dengan harapan yang baik kepada Allah bahwa Dia
menjadikan kita kunci bagi bisyarah (kabar gembira) Nabi dan
keputusan Ilahi" [Riyah an -Nasr].23
Dan bahkan Zarqawi memiliki jargon yang sangat terkenal sekali dalam
pandangannya tentang Perang Salib yang mana Zarqawi telah memperkirakan
akan Jihad yang dilakukannya itu berkaitan dengan hadits Nubuwah Nabi
Muhammad akan adanya pertempuran di Dabiq yang berlanjut ke penaklukan
Roma. Jargon Zarqawi yang dalam bahasa Arab berbunyi Hatta tuhriqa juyūsha
Al-Shalībī fī Dabiq seolah menjadi kebanggaan IS karena hampir dalam setiap
rilisan media resmi IS pasti dicantumkan jargon dari Zarqawi tersebut.
“Percikannya telah menyala disini, di Irak, dan panasnya akan terus
membara dengan Izin Allah hingga membakar tentara Salib di
Dabiq.”24
Sikap ini kemudian diwariskan oleh penggantinya, Abu Hamzah al-
Muhajir, yang mengatakan bahwasanya tidak hanya Roma yang akan menjadi
taget IS, akan tetapi Gedung Putih yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan
Nubuwah Akhir Zaman juga menjadi tujuan dari Jihad IS.
"Wahai muwahhidīn, terimalah kabar gembira, demi Allah, kita
tidak akan beristirahat dari jihad kita sampai kita berada di bawah
pohon-pohon zaitun Roma, setelah kita menghancurkan rumah
kotor yang disebut Gedung Putih."25
Senada dengan para pemimpin IS, mantan Jubir resmi IS Adnani yang
terkenal akan pidato-pidatonya yang berisi kritik-kritik kepada Barat, Tandzim
Jihad lain, dan para pemimpin negara-negara Teluk, juga meneruskan pandangan
23
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 4 24
Muassasah Al-Furqān, Ayn Ahl Muruah, diakses di http://jihadology.net/category/al-
furqan-media/ pada 21 Juni 2017 pukul 13:21 WIB. 25
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 4
94
Perang Salib dari para pendahulunya, bahkan mendeklarasikan dimulainya Perang
Salib oleh kekhilafahan IS.
"Dan kami berjanji [wahai salib] dengan izin Allah bahwa operasi
militer ini akan menjadi operasi militer terakhir kalian. Ia –
Pasukan Salib Amerika dan sekutunya - akan hancur dan
dikalahkan, sebagaimana semua operasi militer sebelumnya yang
hancur dan dikalahkan, bahkan kini saatnya bagi kami untuk
menyerang kalian setelah ini, dan kalian tidak akan pernah
menyerang kami lagi. Kami akan menaklukkan Roma kalian,
mematahkan salib, dan memperbudak wanita kalian, dengan izin
Allah Ta'ala. ini adalah Janji-Nya kepada kita; Dia Maha Mulia
dan Dia tidak tidak pernah menyelisihi janji-Nya. Jika kita tidak
mencapai itu waktu, maka anak-anak dan cucu-cucu kita akan
mencapainya, dan mereka akan menjual anak-anakmu sebagai
budak di pasar budak".26
Dan bahkan Adnani dalam pidato rilisan Al-Furqān Media mengancam
kepada Amerika dan Sekutu-sekutunya yang sangat berambisi untuk merebut
wilayah-wilayah IS di Syiria, Irak, dan Afrika Barat dengan ancaman bahwasanya
IS akan merebut Paris sebelum merebut Roma dan Andalusia (Spanyol), dan juga
mengancam akan meruntuhkan Gedung Putih dan menara Big Band. Bahkan
mengancam akan merebut Baghdad, Kabul, Karachi, Abu Dhabi, dan dengan
sangat optimis Adnani mengatakan akan menaklukkan Roma berdasarkan janji
dalam Nubuwah Akhir Zaman.27
Dalam situasi IS yang sekarang berada di bawah serangan koalisi
Amerika, Negara-negara Teluk, dan Rusia membuat IS meyakini bahwa mereka
mengalami hal yang sama dengan apa yang dialami oleh Nabi Muhammad dan
para sahabatnya ketika dalam masa Perang Ahzab dimana Nabi dan para sahabat
menghadapi koalisi kaum Yahudi Madinah, kaum Musyrik Mekkah dan golongan
26
Muassasah Al-Furqān, Inna Rabbaka Labilmirshād, diakses di
http://jihadology.net/category/al-furqan-media/ pada 21 Juni 2017 pukul 13:40 WIB. 27
Muassasah Al-Furqān, Fayaqtulūn Wa Yuqtalūn, diakses di
http://jihadology.net/category/al-furqan-media/ pada 28 September 2015 pukul 21:43 WIB.
95
Munafik Madinah, dan sekarang IS merepresentasikan dirinya sebagai umat Islam
yang berada dalam kepungan koalisi Pasukan Salib, orang-orang munafik, dan
orang-orang Murtad – Negara-negara Teluk – yang mengepung IS seperti apa
yang dialami oleh Nabi Muhammad dahulu. Dan bahkan IS memakai dalil surat
Al-Ahzab ayat 22 dalam merespon koalisi Amerika dan Negara-negara Teluk
dalam upaya koalisi tersebut untuk menumpas terorisme agar umat Islam melihat
upaya counter-terrorism tersebut adalah perang terhadap kaum Muslimin dan
umat Islam harus bersatu melawan koalisi Amerika tersebut dan bersimpati
kepada IS.
“Dan ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan
(yang bersekutu) itu, mereka berkata, ―Inilah yang dijanjikan
Allah dan Rasul-Nya kepada kita. Dan benarlah Allah dan Rasul-
Nya. Dan yang demikian itu menambah keimanan dan keislaman
mereka.” (Al-Ahzab: 22).
IS mengartikan ayat tersebut bahwasanya ayat itu adalah ayat yang
memuat respon para Sahabat Nabi ketika melihat koalisi Yahudi, orang Musyrik,
dan kaum Munafik dalam Perang Ahzab merupakan respon keimanan yang
membuat hati para sahabat semakin teguh dalam menghadapi peperangan tersebut
dan IS mengajak kaum muslimin agar memberikan respon yang sama terhadap
apa yang dialami IS sekarang yaitu respon keimanan untuk semakin bersimpati
kepada IS dalam bentuk ucapan maupun perbuatan.28
28
Islamic State, 2015, “From the Battle of Al-Ahzab to the War of Coalitions”, Dabiq,
Issue 11, h. 46-47.
96
IS menyebut pasukan koalisi Amerika yang melakukan upaya penumpasan
teroris sebagai koalisi Salibis atau gabungan negara-negara Salib yang terdiri dari
negara-negara Eropa, Amerika, dan negara-negara Teluk bahkan negara Asia
Timur29
yang mana koalisi Amerika tersebut dalam upaya menumpas IS
meluncurkan operasi yang diberi nama “Operation Inherent Resolve” yang
diluncurkan pada tahun 2014 di Iraq dan Syiria terhadap IS.
Dalam pemahaman yang lebih jauh tentang Perang Salib, maka paham
Perang Salib IS menjadi sangat apokaliptik dan menggunakan banyak teks-teks
keagamaan sebagai dalil dalam setiap tindakan mereka. IS meyakini bahwasaya
pengulangan sejarah adalah merupakan keputusan Tuhan atau Sunatullah yang
sudah merupakan ketentuan Tuhan dan tidak ada celah untuk tidak terjadinya
ketentuan tersebut dan pasti harus terjadi sebagaimana yang telah ditentukan.
Mereka menggunakan beberapa ayat Al-Qur‟an untuk argument Sunatullah
pengulangan sejarah tersebut.
“Sebagai sunnah Allah yang (berlaku juga) bagi orang-orang yang
telah terdahulu sebelum(mu), dan engkau tidak akan mendapati
perubahan pada sunnah Allah.” (Q.S. Al-Ahzab: 62).
29
Negara-negara koalisi tersebut diantaranya ialah: Albania, Liga Arab, Australia,
Austria, Bahrain, Belgia, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kanada, Kroasia, Siprus, Republik
Ceko, Denmark, Mesir, Estonia, Uni Eropa, Finlandia, Perancis, Georgia, Jerman, Yunani,
Hungaria, Islandia, Irak, Irlandia, Italia, Jepang, Yordania, Kosovo, Kuwait, Latvia, Lebanon,
Lithuania, Luksemburg, Makedonia, Moldova, Montenegro, Maroko, Belanda, Selandia Baru,
Norwegia, Oman, Panama, Polandia, Portugal, Qatar, Republik Korea (Korea Selatan), Rumania,
Saudi Arabia, Serbia, Singapura, Slovakia, Slovenia, Somalia, Spanyol, Swedia, Taiwan, Turki,
Ukraina, Uni Emirates, Inggris, dan Amerika Serikat. Daftar nama-nama negara ini telah dirilis
oleh Departemen Negara AS dan diproduksi ulang oleh sejumlah media Amerika. Ini tanpa
menyebutkan Iran, Rusia, dan Suriah, yang semuanya anggota penting dalam koalisi melawan IS.
97
“(Demikianlah) hukum Allah yang telah berlaku sejak dahulu,
kamu sekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada hukum
Allah itu.” (Q.S. Al-Fath: 23).
Sunatullah dalam pengulangan sejarah menurut IS berdasar ayat tersebut
ialah bahwsanya kejadian sejak runtuhnya bangsa pagan Arab, Persia, dan India
oleh para Sahabat dan Tabi‟in dan sebagian besar Jihad tersebut diarahkan kepada
umat Kristen, dan wilayah Syam30
memainkan peran penting dalam semua perang
antara kaum muslimin dan tentara Salib. Dan IS meyakini bahwasanya sejarah
tersebut akan terus terjadi hingga Thaghut Salib dipatahkan oleh Isa putra
Maryam. Dan IS meyakini bahwa Perang Salib terakhir yang akan terjadi
sebelum terjadinya jeda sngkat dan pengkhianatan tentara Salib terhadap kaum
Muslimin.31
Selain itu IS juga menggunakan beberapa Hadits yang mengindikasikan
akan terjadinya Perang Salib dengan Pasukan Salib Romawi dan merupakan
Perang Salib Terakhir sebelum terjadinya Malhamah Al-Kubra atau Perang Akhir
Zaman yang menandakan dekatnya waktu Kiamat.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah (Radhiyallahu anhu) bahwasanya
Rasulullah (shallallahu alaihi wa sallam) bersabda: "Hari kiamat
tidak akan terjadi hingga bangsa Romawi turun di suatu tempat
bernama Al-A'maq atau Dabiq (dua tempat yang berdekatan di
sebelah utara Halab/Aleppo). Sehingga ada sekelompok pasukan
dari Madinah keluar menghadapi mereka. Mereka adalah manusia
terbaik di bumi ketika itu. Ketika mereka berbaris berhadapan,
pasukan Romawi berkata, 'Biarkanlah kami memerangi orang-
orang yang menawan kami‟. Kaum Muslimin menjawab, 'Tidak,
demi Allah, kami tidak akan membiarkan saudara-saudara kami
30
Syam dulu adalah sebuah wilayah di Mediterania Timur yang meliputi negara Jordan,
Lebanon, Palestina, Israel, dan Syiria. 31
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 32.
98
diperangi!‟. Maka terjadilah peperangan di antara mereka.
Kemudian sepertiga dari mereka akan lari; Allah tidak akan pernah
mengampuni mereka, sepertiga lagi akan terbunuh; mereka
menjadi syuhada terbaik di sisi Allah, dan sepertiga lainnya akan
mengalahkan mereka; mereka tidak akan pernah terkena fitnah
selamanya. Kemudian mereka akan menaklukkan Konstantinopel.
Ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang
(Ghanimah), setelah menggantungkan pedang-pedang mereka pada
pohon-pohon zaitun, Setan berteriak, „Al-Masih (Dajjal) telah
mendatangi keluarga kalian[yang tertinggal.] ', mereka pun segera
pergi berhamburan [ke arah keluarga mereka yang ditinggal], tetapi
seruan setan adalah dusta. Ketika mereka tiba di Syam dia pun
muncul. Kemudian ketika mereka sedang mempersiapkan barisan
untuk berperang tiba-tiba datanglah waktu shalat. Lalu turunlah Isa
bin Maryam (Alahissalam) dan memimpin mereka shalat. Ketika
musuh Allah (Dajjal) melihatnya, ia akan mencair seperti garam
meleleh di dalam air. Jika saja dia membiarkannya, ia akan meleleh
terus sampai mati, tapi dia membunuhnya dengan tangannya
sendiri, dan kemudian menunjukkan pada mereka darahnya pada
ujung tombaknya". [Sahih Muslim].
Dalam hadits tersebut diramalkan bagaimana interaksi umat Islam dan
Kristen di Akhir Zaman yang mengarah kepada peperangan dan penaklukkan
umat Islam kepada Kristen dan munculnya Dajjal Al- Masih dan rivalnya Isa al-
Masih sebagai tanda akan datangnya Hari Kiamat. Selain hadits dari Sahih
Muslim tersebut terdapat Hadits dengan redaksi yang serupa dengan redaksi
hadits diatas yang diriwayatkan dari Imam Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Ibnu
Hibban, dan Al-Hakim, dari Dzi Mikhmar32
dan ada juga hadits dari Ibn Mas‟ud
32
Dalam hadits Dzi Mikhmar ini IS menafsirkan bahwa akan ada jeda dalam peperangan
antara umat Islam dan Kristen (Romawi) karena sebuah gencatan senjata atau pernjanjian. Selama
masa itu, orang-orang Islam dan Romawi akan bertempur melawan musuh bersama. Kenyataan
bahwa mereka melawan musuh bersama tidak mengharuskan adanya bentuk kerjasama militer di
antara kedua belah pihak, sebagaimana sejumlah pensyarah hadits berkata, “Atau [artinya] kamu
berperang melawan musuhmu sendiri secara terpisah sementara mereka melawan musuh [yang
sama] sendiri secara terpisah.” [Ḥāsyiyah as-Sindī „alā Sunan Ibn Mājah]. Penafsiran ini lebih
dekat maknanya dengan ajaran Rasulullah (shallallāhu „alaihi wasallam) yang bersabda, “Aku
tidak meminta bantuan seorang musyrik.” (Shahih Muslim). Dalam ungkapan lain, beliau
(shallallāhu „alaihi wasallam) bersabda, “Kami tidak meminta bantuan seorang musyrik.” [HR.
Imam Ahmad dan Ibnu Hibban]. Beliau (shallallāhu „alaihi wasallam) juga bersabda, “Kami tidak
meminta bantuan musyrikin untuk melawan musyrikin (yang lain)” (Hasan; HR. Imam Ahmad,
Al-Hakim, dan lainnya).
99
diriwayatkan oleh Imam Muslim yang redaksinya sama berbicara tentang Perang
Salib dengan Romawi.
IS memahami bahwasanya Romawi dalam hadits tersebut adalah orang-
orang Kristen Eropa dan koloni-koloni mereka di Syam sebagaimana kebiasaan
lidah Arab pada masa Nabi Muhammad sebelum ditaklukkannya Syam lewat
tangan para sahabat dan bagi IS hal itu akan terjadi lagi dimana Roma atau orang-
orang Kristen Eropa akan ditaklukkan kembali untuk yang terakhir kalinya
sebelum Kiamat terjadi.33
D. Strategi Perang Salib IS dalam Majalah Dabiq
Dalam majalah Dabiq memuat banyak pembahasan tentang Perang Salib
walaupun hanya satu majalah Dabiq yang full satu edisi memuat tentang Perang
Salib, namun dalam edisi-edisi lainnya banyak dimuat tentang Perang Salib
karena Perang Salib merupakan tema utama dari majalah Dabiq ini sekaligus
menunjukkan apa sebenarnya orientasi Jihad IS yang sangat apokaliptik.
Ada beberapa sub tema dalam majalah Dabiq yang menunjukkan
bagaimana majalah tersebut memuat Semangat Perang Salib dalam versi IS yaitu
diantaranya: Perang Salib Modern, Zona Perang Salib, Panggilan Perang Salib,
dan Nubuwah Perang Salib. Berikut adalah pembahasan selengkapnya mengenai
sub-sub tema tersebut.
33
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 33-34.
100
1. Neo-Perang Salib
Dalam konflik Syiria yang sudah bertahun-tahun terjadi semenjak 2013
silam semenjak demam Arab Spring dari Tunisia merebak dari mulai Mesir,
Lebanon, dan sekarang Syiria hanya di Syiria lah yang belum berakhir sampai
sekarang. Demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat sipil ditanggapi oleh aksi
militer oleh pemerintah Syiria yang berubah menjadi Perang Saudara sampai
sekarang. Konflik yang berlangsung lama dan tidak kunjung selesai dikarenakan
berbagai pihak ada yang menyokong persenjataan. Perebutan pengaruh dan
Perang Proxy yang menyebabkan konflik menjadi berkepanjangan walaupun telah
diadakan berbagai pertemuan perundingan di Eropa untuk membicarakan
perdamaian di Syiria. Dalam konflik di Syiria, pemerintah Bashar Al-Assad
dibantu oleh Iran, Hizbullah, dan Rusia dimana mereka mengirimkan pasokan
senjata dan personil untuk mempertahankan pemerintahan Bashar. Di pihak
oposisi mereka dibantu oleh koalisi negara-negara Teluk dan Amerika termasuk
Turki juga yang mana pihak oposisi menginginkan penggulingan Bashar dan
mengganti sistem pemerintahan Syiria menjadi pemerintahan yang demokratis.
Sedangkan pihak ketiga ialah pihak ektrimis Islam yang berasal dari Al-Qaeda
yang diwakili oleh Al-Nusra34
dan Islamic State yang berupaya untuk
menggulingkan Bashar sekaligus memerangi pihak oposisi agar pemerintahan
pengganti Bashar kelak bukanlah pemerintahan yang menganut sistem demokrasi
melainkan harus diganti oleh sistem Kehilafahan dan Syari‟at Islam.
34
Al-Nusra awalnya merupakan bagian dari ISI pimpinan Al-Baghdadi yang kemudian
melepas bai‟atnaya dan berbai‟at kepada Aiman al-Dzawahiri dan menyatakan bahwa Al-Nusra
merupakan sayap Al-Qaeda di Syiria yang berbasis di Idlib.
101
IS di Syiria menjadi target utama Amerika dalam rangka memerangi
terorisme. Dilansir dari situs berita CNN Indonesia bahwasanya Marinir Amerika
yang didukung oleh senjata artileri tiba di Utara Syiria sebagai dukungan terhadap
pihak oposisi dalam rangka memerangi kelompok teror IS dengan menargetkan
kota Raqqa yang menjadi ibu kota IS dengan serangan darat. Hal tersebut
disampaikan oleh pihak pemerintah Amerika sendiri pada kamis 9 Maret 2017
dimana pasukan yang dikerahkan untuk menyerang Raqqa ialah marinir Amerika
yang berada di sejumlah kapal perang di Teluk Persia.
Pengerahan pasukan Amerika dalam memerangi IS juga dilakukan dalam
pengepungan kota Mosul di Ninawa Irak untuk mendukung pemerintah Irak
dalam merebut kembali kota Mosul dari tangan IS dengan mengerahkan ratusan
marinir yang dilengkapi senjata artileri.35
Sebelum mengerahkan pasukannya untuk pertempuran darat, Amerika dan
sekutunya melakukan rangkaian serangan udara dalam upaya untuk menumpas
kelompok IS dari jalur udara. Amerika memimpin pasukan koalisi udara yang
diikuti oleh Australia, Inggris, Prancis, dan Kanada. Selain itu ada beberapa
Negara Teluk seperti Jordania, UEA, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Oman, Bahrain,
dan Maroko yang menyediakan pangkalan udara dan mengerahkan pesawat
tempur seperti F15 dan F16. Rangkaian serangan udara oleh pasukan koalisi
tersebut dilakukan dengan zona operasi di Irak dan Syiria yang menargetkan
basis-basis militer utama IS.36
35
http://www.cnnindonesia.com/internasional/20170309123158-134-198960/pasukan-
marinir-as-diterjunkan-lawan-isis-di-raqqa/ diakses pada 8 Juli 2017 pukul 19:50 WIB. 36
Muassasah Al-Furqān, Healing the Believers Chests Video (Wa Yashfī Shudūra Qawm
Mu‟minīn), diakses di http://jihadology.net/category/al-furqan-media/ diakses pada 17 April 2015.
102
Keterlibatan Barat dengan melakukan kontak senjata terhadap IS sebagai
respon atas perebutan IS terhadap berbagai provinsi dan distrik di Irak dan Syiria
dengan tujuan menumpas gerakan ekstrimis IS ditanggapi dengan pandangan yang
sangat religius oleh IS sekaligus sebagai alasan untuk panggilan Hijrah dan Jihad
oleh IS kepada jihadis asing untuk membantu IS melawan pasukan koalisi yang
semakin mendesak posisi IS terutama setelah terlibatnya Rusia dalam rangkaian
seragan udara di Suriah yang semakin membuat IS banyak kehilangan wilayah
dan distrik di Syiria.
Pada tahun 2014 ketika terjadi darurat gerakan radikal IS di Irak dan
Syiria, para pemimpin 24 negara yang tergabung dalam pasukan koalisi berikrar
untuk menggunakan semua cara yang diperlukan guna mengalahkan kelompok
militan IS yang mereka sebut sebagai ancaman global dalam sebuah pertemuan di
Paris. Bahkan mantan Perdana Menteri Inggris Philip Hammond mengatakan
bahwa Inggris akan memainkan peran kunci dalam koalisi untuk menumpas
ancaman global tersebut dengan mempersenjatai suku Kurdi dan pengintaian
melalui udara. Dan Amerika menyebutkan bahwasanya lebih dari 40 negara siap
menawarkan bantuan untuk melawan gerakan IS.37
Dabiq menanggapi persoalan koalisi internasional tersebut adalah sebagai
sebuah upaya dari negara-negara kafir dan murtad untuk memerangi umat Islam
yang berada di setiap wilayah IS. Dabiq meunculkan kesan bahwa apa yang
menimpa umat Islam – keberadaan IS – adalah sebuah Perang Salib Modern atau
Neo-Perang Salib yang merupakan pengulangan sejarah sebagai bentuk dari
37
http://www.beritasatu.com/dunia/210164-24-negara-bersumpah-kalahkan-isis.html
diakses pada 11 Juli 2017 pukul 20:29 WIB.
103
Sunatullah. Dan Dabiq berusaha memupuk semangat perlawanan terhadap
Pasukan Salib Modern – Pasukan Koalisi - kepada setiap pembacanya untuk
melakukan perlawanan dalam bentuk apapun.
"Wahai umat Muslim, Amerika tidak datang dengan Perang Salibnya
untuk menyelamatkan umat Islam, mereka juga tidak menghabiskan
kekayaan meskipun runtuhnya ekonomi mereka dan membebani diri
mereka untuk mempersenjatai dan melatih Sahawat di Syam dan Irak
lantaran rasa khawatir kepada para mujahidin dari "kekejaman
Khawarij," sebagaimana mereka katakan. {Duhai seandainya kaumku
mengetahui} [Yasin: 26]!. Apakah tentara salib akan bersegera
memberi dukungan kepada para mujahidin yang berjuang di jalan
Allah, dan bergegas untuk menolong dan menyelamatkan mereka dari
Khawarij? „Hiduplah cukup lama maka Kalian akan melihat hal-hal
aneh!‟ Celakalah kaumku! Kapan mereka akan mengerti?” (Jubir resmi
IS Adnani).38
Dari pernyataan Adnani tersebut bisa dipahami bahwasanya Amerika
ketika membawa misi menumpas gerakan radikal ditanggapi oleh IS sebagai
sebuah invasi Pasukan Salib dan juga pernyataan tersebut merupakan sindiran
Adnani kepada umat Islam yang mendukung pasukan koalisi internasional dalam
menumpas gerakan IS. Bahkan Adnani sesumbar dalam pidatonya bahwa operasi
militer yang dilakukan Pasukan Salib – koalisi internasional – dan akan
mengalami kekalahan dan kehancuran sebagaimana dulu Amerika hancur dan
dikalahkan39
dan tidak akan bisa menyerang lagi. Adnani juga sesumbar akan
menaklukkan Roma dan mematahkan Salib – Pasukan Salib – dan memperbudak
wanita – perempuan Pasukan Salib – dengan menggunakan kalimat-kalimat
seperti “Dengan izin Allah Ta'ala”, “Ini adalah Janji-Nya kepada kita”, “Dia Maha
Mulia dan Dia tidak tidak pernah menyelisihi janji-Nya” sebagai sebuah kepastian
38
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 9. 39
Ketika Amerika gagal dalam Perang Vietnam dan ketika Amerika banyak kehilangan
pasukan ketika berusaha membersihkan Irak dari gerakan radikal pasca kejatuhan Saddam.
104
yang akan datang dan optimisme yang sangat kuat yang disandarkan kepada janji-
janji yang akan ditepati oleh Tuhan.40
Selain itu, Dabiq dalam semua edisinya berusaha membentuk stigma
kepada setiap pembacanya dengan menyebut Amerika dan negara-negara Eropa
yang mayoritas beragama Kristen dan dikepalai oleh kepala negara yang
beragama Kristen – baik Katolik maupun Protestan – sebagai Negara Salib apalagi
jika negara tersebut terlibat dalam operasi militer untuk membasmi gerakan
radikal IS maka akan disebut oleh Dabiq sebagai Negara Pasukan Salib yang
menjadi target operasi atas kebijakan melawan Pasukan Salib oleh IS.
Dalam Dabiq edisi 11 bahkan koalisi internasional yang berusaha
menumpas IS disebut sebagai “Koalisi Salibis”, “Koalisi Baru Tentara Salib”, dan
“Pasukan Salib Barat”41
sebagai bentuk penarikan garis yang menjadi identitas IS
dan koalisi internasional agar umat Islam mau berpihak kepada IS sebagai bentuk
pembelaan terhadap agama Islam dalam Jihad melawan orang kafir.
Dalam kasus ini maka penulis memahami bahwasanya menanggapi term
Perang Salib dalam majalah Dabiq adalah sebuah upaya penegasan akan siapa
lawan dan siapa kawan yang nanti berujung kepada seruan untuk keberpihakan
dan perlawanan yang tentu saja dalam hal ini IS sangat religius dengan
mengunakan teks-teks keagamaan sebagai pendukung argumen mereka. Selain itu
majalah Dabiq juga berusaha menanamkan semangat optimisme yang sangat kuat
40
Maksudnya ialah Janji Tuhan kepada hamba-Nya yag teguh dalam keimanan maka
akan dapat mengalahkan orang-orang kafir yang memerangi mereka yang banyak terdapat dalam
teks-teks keagamaan salah satunya bisa dilihat surat Ali „Imrān ayat 12-13 dan juga bisa dilihat
dari hadits-hadits tentang akan berjayanya orang Islam atas umat Kristen di Akhri Zaman kelak. 41
Islamic State, 2015, “From the Battle of Al-Ahzab to the War of Coalitions”, Dabiq,
Issue 11, h. 47-48.
105
akan kemenangan IS terhadap pasukan koalisi internasional sekaligus seruan
untuk berada dalam barisan IS yang akan memenangkan Perang Salib di era
modern ini. Jadi dalam hal ini majalah Dabiq sudah tidak lagi mengiming-imingi
para pembacanaya dengan ganjaran dinikahkan dengan 72 Bidadari jika bisa Mati
Syahid akan tetapi dengan ganjaran menjadi golongan yang selamat dari fitnah
Akhir Zaman42
dan menjadi golongan yang selamat dari perkara pembatal Islam
dalam doktrin IS tentang Al-Walā dan al-Barā yang mengadopsi dari Kitab Al-
Qawl al-Mufīd Adhillah al-Tawhīd dalam doktrin tentang “Nawāqid al-Imān”
Muhammad bin Abd al-Wahhab.43
2. Kubu Perang Salib
Operasi militer yang dilakukan oleh pasukan koalisi internasional untk
memerangi IS mengundang banyak reaksi dari kalangan internal umat Islam
dengan munculnya pihak yang mendukung dan menolak kepada aksi militer
tersebut. Dukungan dilakukan dalam bentuk keterlibatan negara-negara Teluk
seperti Arab Saudi, Jordan, UEA, Qatar, Maroko, Oman, Turki, dan Bahrain
dalam operasi militer koalisi internasional tersebut yang menyediakan pangkalan
42
Maksudnya ialah ketika terjadi kerusuhan Akhir Zaman maka akan sulit untuk
menentukan pihak mana yang benar – secara agama – karena akan banyak Syubhat atau fitnah-
fitnah yang mana jika salah berpihak akan menjadi golongan yang terancam siksa Neraka. 43
Dalam hal ini IS menegaskan bahwasanya ketika berpihak kepada pasukan koalisi
internasional atau mendukung operasi militer koalisi internasional terhadap IS maka akan jatuh
kepada salah satu dari 10 Pembatal Islam yaitu barang siapa yang membantu orang kafir dalam
memerangi umat Islam maka dia telah Murtad (lihat Surat Al-Maidah ayat 51, Ali Imrān ayat
100,101,149,150, Al-Mumtahanah ayat 13).
106
udara militer44
dan mengerahkan berbagai pesawat tempur seperti F-15 dan F-16
yang dilengkapi oleh rudal berpemandu laser GBU.45
Sedangkan penentangan operasi militer pasukan koalisi internasional
datang dari para simpatisan IS yang sebagian besar adalah masyarakat muslim di
negara-negara di luar Irak dan Syiria yang aktif menyuarakan penentangannya
dalam media sosial, website, blog, dan bahkan dalam kajian rutin yang dilakukan
oleh para Anshar Al-Khilafah46
seperti yang terjadi di Indonesia. Penentangan
juga datang dari para ulama yang menolak operasi militer pasukan koalisi karena
memperhitungkan dampak yang ditimbulkan akibat dari operasi militer tersebut
seperti banyaknya muncul korban jiwa dan terluka dari kalangan sipil kaum
muslimin yang bukan sasaran utama dalam operasi militer tersebut juga
banyaknya kerusakan infrastuktur dan menimbulkan bencana kelaparan yang
terjadi di wilayah target operasi militer operasi militer tersebut. Namun
penentangan tersebut bukan berarti mereka mendukung IS untuk melawan balik
pasukan koalisi, bahkan ulama-ulama tersebut juga menentang IS karena banyak
melakukan kejahatan terhadap kaum muslimin yang mengindikiasikan kepada
tindakan Khawarij.
Di antara ulama-ulama tersebut ialah Yusuf Al-Qaradhawi dan ulama-
ulama dari Jordan. Yusuf al-Qardhawi yang menjabat sebagai Ketua International
44
Pangkalan udara militer yang disediakan sebagai titik pemberangkatan pesawat-
pesawat tempur pasukan koalisi internasional untuk menghancurkan titik-titik utama militer IS
seperti pangkalan Militer Jordan, Qatar, Arab Saudi, dan Pangkalan Militer Incirlik di Turki. 45
Muassasah Al-Furqān, Healing the Believers Chests Video (Wa Yashfī Shudūra
Qawm Mu‟minīn), diakses di http://jihadology.net/category/al-furqan-media/ diakses pada 17
April 2015. 46
Anshar Al-Khilafah adalaha simpatisan IS yang mendukung setiap kebijakan IS dan
gencar melakukan propaganda IS tanpa terorganisir dan bahkan Anshar al-Khilafah ini melahirkan
banyak The Lone Wolf. Namun perlu dicatat bahwasanya Anshar al-Khilafah bukanlah sebuah
organisasi atau cabang IS di Indonesia karena tidak ada struktur dan kepemimpnan yang sah
seperti yang diberitakan oleh media dengan adanya Jemaah Anshar al-Daulah.
107
Union of Muslim Scholars menentang koalisi 40 negara anti-Daulah Khilafah atau
IS yang digalang Amerika. Menurutnya, aksi ini hanya untuk kepentingan
Amerika yang berkedok tindakan penumpasan gerakan radikal IS. Melalui akun
Twitter-nya, ulama yang kini berada di Qatar ini mengaku tidak sependapat
dengan apa yang dilakukan oleh IS di Irak dan Syiria. Akan tetapi, dikutip dari
World Bulletin.net, Qardhawi tidak menerima tindakan Amerika yang memerangi
Daulah Khilafah hanya untuk kepentingan mereka.47
Beberapa ulama Jordania menilai bahwa koalisi internasional adalah
bentuk dari memerangi Islam dengan berkedok kampanye untuk menyerang IS
agar melegitimasi mereka menyerang kaum muslimin dan para ulama tersebut
menegaskan mengecam operasi militer koalisi internasional tesebut dan
memfatwakan haramnya bergabung atau ikut membantu mereka dalam bentuk
apapun. Penentangan para ulama dari Jordan tersebut dituangkan dalam bentuk
pernyataan yang mereka tanda tangani oleh berbagai latar belakang intelektual
yang berbeda.48
Dan masih banyak lagi ulama yang menegaskan penolakan
mereka terhadap koalisi internasional dan perlakuan IS terhadap sesame kaum
muslimin di Irak dan Syiria.
Majalah Dabiq menanggapi sikap dari para ulama tersebut dan sikap dari
para Jihadis lainnya yang sama-sama menolak operasi pasukan koalisi dan IS.
Dalam majalah Dabiq ditegaskan bagaimana posisi para ulama dan tandzim Jihad
tersebut yang adalah para ideolog jihad gadungan dan mujahidin palsu yang tidak
47
Kiblat.net, Tanggapan Ulama Terhadap Serangan Koalisi Internasional Atas Daulah
Khilafah, “Laporan Bulanan Lembaga Kajian Syamina”, XV/Oktober 2014, h. 6. 48
Kiblat.net, Tanggapan Ulama Terhadap Serangan Koalisi Internasional Atas Daulah
Khilafah, “Laporan Bulanan Lembaga Kajian Syamina”, XV/Oktober 2014, h. 10-11.
108
mendukung IS dan tidak pula mendukung pasukan koalisi hanya akan membuat
mereka terjerumus ke dalam parit media murtad dan ulama agama para thaghut
Arab. Selain itu, Dabiq memaparkan bahwa diantara sikap para ulama dan jihadis
tersebut yang menyatakan diri bahwa mereka dalam posisi netral akan tetapi
mereka mengkampanyekan tentang cara menghadapi "ekstremisme dan takfir"
dari "Jema‟at al-Dawlah". Termasuk saran mereka untuk mencegah sumber daya
keuangan dan manusia untuk mencapai wilayah IS serta agama tidak menganggap
sah kekhilafahan IS.49
Dabiq mengutip perkataan Usama bin Ladin terkait keberpihakan dalam
Perang Salib melawan koalisi internasional untuk membantah posisi netral yang
dilakukan oleh para ulama dan jihadis lain bahwasanya tidak adanya zona abu-abu
dalam Perang Salib tersebut.
"Maka dunia saat ini terbagi ke dalam dua kubu. Bush berbicara
kebenaran saat mengatakan, "Entah Anda dengan kami atau Anda
dengan para teroris". Yakni, baik Anda bersama Pasukan Salib atau
anda dengan Islam…”
Bin Laden memfatwakan bahwasanya hanya terdapat dua kubu dalam
Perang Salib karena pada sejatinya adalah perang umat Islam melawan orang
kafir. Dan Usama bahkan memvonis kafir atau telah murtad dari Islam kepada
setiap umat Islam yang mendukung Amerika dalam bentu apapun baik itu berupa
pernyataan, pidato, senjata, bahkan hanya dengan satu kata pun yang berbentuk
dukungan kepada Amerika dalam Perang Salib telah murtad dari Islam dengan
mengutip surat Al-Maidah ayat 51.
49
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 43.
109
Berdasarkan pernyataan dari Usama bin Laden tersebut maka Dabiq
menjelaskan bahwasanya dalam di dunia ini hanya terbagi ke dalam dua bagian,
yaitu kubu orang-orang beriman dan kubu-orang-orang kafir untuk menafikan
adanya kubu abu-abu atau kubu netral dalam Perang Salib melawan IS.50
Hal ini
merupakan bentuk dari pengklaiman IS bahwasanya apa yang dilakukan oleh
pasukan koalisi internnasional adalah bentuk Perang Salib atas IS merupakan
upaya perang kaum kafir terhadap kaum muslimin dan pentingnya umat Islam
untuk mendukung dan bersimpati kepada IS karena dengan mendukung IS sama
dengan dukungan terhadap kaum muslimin. Sedangkan mereka yang tidak
mendukung pasukan koalisi maupun IS adalah sebuah pilihan absurd yang tidak
bahkan majalah Dabiq menjelaskan bahwa kubu netral adalah kubu munafik
51
karena walaupun mereka tidak mendukung IS mereka tetap menuduh IS sebagai
Khawarij yang harus diperangi dan kekhilafahan IS adalah khilafah yang bathil
dan penuh dengan kesyubhatan.
3. Seruan Perang Salib
Dalam seruan IS kepada umat Islam agar mau berpartisipasi dalam Perang
Salib melawan pasukan koalisi internasional erat kaitannya dengan doktrin IS
tentang Hijrah dan Jihad yang menggunakan teks Al-Qur‟an dan hadits sebagai
berikut.
50
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 43-44. 51
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 43.
110
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang
berhijrah dan berjihad di Jalan Allah, mereka itu mengharapkan
rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Q.S. Al-Baqarah: 218).
Rasulullah Shalla Allah „alayh wa Sallam bersabda: “Aku
perintahkan kalian dengan lima hal yang Allah telah
memerintahkanku denganya, yaitu: Jama‟ah, mendengar, ketaatan,
hijrah, dan jihad di jalan Allah. Barang siapa yang keluar dari
Jama‟ah walau satu jengkal, maka dia telah melepaskan Islam dari
lehernya, (dia akan tetap seperti itu) hingga dia kembali (masuk
Jama‟ah). Barang siapa yang memanggil dengan panggilan
jahiliyyah maka dia termasuk bangkai Jahanam. Mereka – para
sahabat – berkata: „Wahai Rasulullah meskipun mereka shalat dan
berpuasa?.‟ Beliau menjawab: “Walaupun dia puasa, shalat, dan
mengaku dirinya muslim. Karena itu panggillah mereka dengan
nama-nama mereka, yang Allah telah memberi mereka nama:
Muslimin, Mukminin, dan Hamba Allah.” (H.R. Al-Tirmidzy).52
Dalam berbagai tulisan propaganda Dabiq tentang hijrah dan jihad maka
yang dimaksud dengan hijrah ialah hijrah secara fisik atau berpindah dari satu
tempat ke tempat lain dan Dabiq menyampaikan pendapat Al-Baghdadi mengenai
keutamaan hijrah dengan menjadikan bahwasanya hijrah ke Dār Al-Islām
merupakan prioritas utama bagi setiap muslim dengan membawa semua sanak
saudara dan keluarga daripada melakukan perlawanan di Dār al-Kufr dengan
dijanjikan bahwasanya setibanya di wilayah IS maka akan diberi rumah dan
keperluan hidup sehari-hari. Dan di wilayah IS terutama di Syiria maka mereka
yang berhijrah akan bisa berkontribusi dalam pembebasan Makkah, Madinah, dan
Al-Quds.53
Dalam propagandanya, Dabiq sering mengutamakan untuk berhijrah
dengan tujuan wilayah IS di Syiria atau Syam dengan menjelaskan berbagai
keutamaan Syam menjelang Akhir Zaman, salah satunya ialah hadits tentang
52
Islamic State, 2014, “The Return of The Khilafah”, Dabiq, Issue 1, h. 31. 53
Islamic State, 2014, “The Flood”, Dabiq, Issue 2, h. 3.
111
Dabiq yang berada di Syam yang akan menjadi tempat Malhamah Al-Kubra.
Selain di Dabiq, ada beberapa tempat lain yang menjadi tempat Malāhim54
seperti
di Al-Ghutah, Damaskus, Bayt al-Maqdis, Pintu Gerbang Lod, Danau Tiberius,
Sungai Jordan, dan Bukit Sinai, yang akan menjadi pertempuran-pertempuran
menjelang al-Malhamah Kubra dan pertempuran Isa al-Masih melawan Dajjal dan
masih banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan Syam dalam fase
Akhir Zaman.55
Bahkan Zarqawi sangat optimis akan pendapatnya mengenai
banyaknya Muhajirin yang datang ke Syam adalah langkah awal dari terwujudnya
al-Malhamah Kubra di Syam.
“Saya tidak punya keraguan sedikitpun bahwa Daulah ini yang
mana telah mengumpulkan jumlah Muhajirin terbesar di Bumi
Syam dan telah menjadi pengumpul muhajirin terbesar di dunia –
adalah sebuah „Keajaiban Sejarah‟ yang akan muncul untuk
membuka jalan bagi Al-Malhamah Kubra” (Pertempuran terbesar
menjelang Hari Kiamat).56
Konsep Hijrah IS meimiliki dua tujuan utama. Pertama, menjadi sipil di
wilayah IS. Kedua, menjadi mujahid di medan perang. Muhajirin yang menjadi
sipil yang memiliki kehlian di bidang tertentu akan dimanfaatkan untuk
pengembangan tata kota dan pelayanan publik di wilayah IS untuk pengembangan
dan pemulihan distrik ketika terjadi serangan. Dan muhajirin yang akan menjadi
mujahid harus lolos dalam seleksi masuk Mu‟askar,57 itu semua merupakan
langkah IS dalam menghadapi Perang Salib yang dilancarkan oleh koalisi
54
Malāhim adalah jamak dari Al-Malhamah yang artinya pertempuran yang lebih dari
satu pertempuran. 55
Islamic State, 2014, “Call For Hijrah”, Dabiq, Issue 3, h. 9. 56
Islamic State, 2014, “Call For Hijrah”, Dabiq, Issue 3, h. 6. 57
Mu‟askar adalah camp pelatihan militer yang digunakan untuk melatih para pejuang IS
sebelum memasuki medan pertempuran yang sesungguhnya. Pernah IS memberlakukan kondisi
Darurat militer ketika Mosul diserang oleh pasukan koalisi dan semakin terdesak karena kepungan
dari udara dan darat sehingga semua pria yang mampu mengangkat senjata wajib ikut berperang
tanpa dilatih dalam Mu‟askar.
112
internasional dan juga perang melawan gerakan Jihad lainnya maupun pasukan
oposisi yang menjadi Proxy negara-negara Teluk, selain itu muhajirin yang dilatih
berperang merupakan persiapan IS dalam menyambut peristiwa Al-Malhamah
Kubra di Syam.
Dabiq menyuguhkan alternatif lain bagi mereka yang ingin berhijrah ke
wilayah IS atau Dār Al-Islam namun terkena udzur syar‟i seperti dihalangi oleh
aparat keamanan, tidak punya biaya, atau yang lainnya maka sebagai tanda
kesetiaan atau loyalitas kepada IS maka dia bisa melakukan aksi Isytisyhad di
negaranya dan menyerang tentara Salib bagi yang berada di negara Salib dan
negara-negara murtad atau pagan – negara-negara yang ikut koalisi Internasional
– bahkan termasuk kalangan sipil, baik itu anak-anak ataupun perempuan
sekalipun.58
Dalam edisi kesepuluhnya Dabiq di halaman pengantar majalah tersebut
memperkenalkan para The Lone Wolf yang berhasil melakukan aksi teror mereka
di Lyon Prancis dengan pemenggalan kepala seorang warga Prancis, peledakan
tempat ibadah orang Syi‟ah di Kuwait, dan penembakan turis di tempat wisata di
Tunisia sebagai aksi pembalasan kepada negara-negara yang terlibat dalam Perang
Salib melawan IS. Bahkan Dabiq menyeru kepada para pembacanya agar
bergabung dengan IS menghadapi Perang Salib.
Jadi, kami memperbaharui seruan kami kepada Muslim yang tulus
di seluruh dunia untuk berbaris maju dan berperang melawan
tentara salib dan murtad yang berusaha menghapus syari'at Allah.
Majulah, jangan takut akan celaan para pencela, dan jangan pula
58
Islamic State. 2015, “Just Terror”, Dabiq, Issue 12, h. 3.
113
mencari keridhaan manusia, hukum milik Allah, bukan milik
manusia.59
Terkait dengan korban teror para The Lone Wolf, Dabiq tidak pernah
sekalipun mengkritik akan korban serangan para The Lone Wolf yang ada dari
mereka itu anak-anak dan perempuan. Sipil maupun militer adalah halal darahnya
sebagai aksi balas dendam IS karena dalam serangan koalisi internasional pun
banyak korban anak-anak dan perempuan yang berada di zona serangan militer
koalisi di wilayah IS. Bahkan Al-Baghdadi sesumbar bahwasanya IS akan
membalas dendam terhadap apa yang dilakukan pasukan koalisi kepada mereka
dengan akan semakin berdatangannya gelombang teror di negara-negara tentara
Salib.60
Dabiq menyerukan kepada setiap muslim agar keluar dari rumahnya dan
menemukan tentara Salib lalu membunuhnya sebagai bukti bahwa mereka adalah
pendukung setia IS dan mematuhi kepemimpinan Al-Baghadadi dengan
memperhitungkan kerahasiaan perencanaan dan tidak melibatkan banyak orang
agar operasi teror bisa berjalan lancar dan tidak terdeteksi oleh pihak kemananan
maupun pihak intelejen.61
Selain menyerukan untuk melakukan pembunuhan terhadap sipil di negara
Barat, IS juga menyerukan untuk menargetkan pembunuhan kepada orang-orang
Islam yang dituduh oleh tulisan Dabiq sebagai kaum yang murtad karena telah
bersekutu dengan Salibis terutama kalangan ulama yang dianggap oleh IS telah
59
Islamic State. 2015, “Aturan Allah Atau Undang-undang Manusia”, Dabiq, Issue 10, h.
4. 60
Islamic State. 2015, “Just Terror”, Dabiq, Issue 12, h. 2. 61
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 44.
114
murtad karena satu suara dengan kebijakan negara yang ikut dalam operasi koalisi
internasional melawan IS
Gambar: Halaman yang menyerukan pembunuhan kepada Ulama yang menentang IS dan
bekerjasama dengan Barat. (Sumber: Dabiq, Issue 14, h. 8 dan Dabiq, Issue 13, h. 6).
Dabiq menyerukan kepada pembacanya agar melakukan pembunuhan
kepada para Ulama yang tinggal di Barat yang dianggap telah membela
kepentingan Barat atas umat Islam, yang menjadi sasaran pembunuhan adalah
para ulama Sufi dan Salafi di Barat yang menurut IS mereka telah menyimpang
dari Aqidah Islam terutama konsep Tauhid, Jihad, dan konsep Al-Walā‟ wa al-
Barā‟ agar tidak bertentangan denga kepentingan Barat. diantara mereka para
ulama yang disasar oleh seruan Dabiq ialah Hamza Yusuf seorang ulama Sufi di
Amerika yang disebut-sebut telah murtad karena pernah menjadi penasihat
Presiden Bush, lalu kemudian ada Shuaib Webb atau yang disebut Imam Will
yang juga merupakan ulama Sufi di Amerika, Muhammad al-Yaqoubi seorang
ulama Sufi berdarah Suriah yang tinggal di Inggris, Hisham Kabbani dan lain-
115
lain. Sementara ulama Salafi yang diseur untuk dibunuh ialah Yasir Qadhi62
,
Taufique Chowdhury63
, Waleed Basyouni,64
dan masih banyak lagi ulama yang
disasar oleh Dabiq agar ditumpahkan darahnya oleh umat Islam.65
Bahkan ulama Saudi pun menjadi sasaran majalah Dabiq agar segera
dilakukan pembunuhan atas mereka karena dianggap telah menghalang-halangi
para ulama yang pro kepada IS dan malah berpihak kepada pemerintah Saudi
yang telah bergabung dalam koalisi internasional untuk memerang IS. Terutama
setelah kasus dieksekusinya dua ulama yang menurut IS telah menyeru kepada
“Kebenaran” yaitu Abu Jandal al-Azdī (Fāris al-Shuwayl az-ahrāni), Hamd al-
Humaydī, dan 'Abdul-'Azz al-uwayli'.66
Meluasnya cakupan seruan IS untuk melakukan aksis teror dan
pembunuhan kepada pembacanya dengan propaganda Perang Salib oleh IS
merupakan implementasi dari konsep Al-Walā wa al-Barā atau persekutan dan
permusuhan IS yang sangat berbeda dibanding dengan konsep Al-Walā wa al-
Barā gerakan Jihad manapun di zaman sekarang. Dalam pemahaman konsep
62
Yasir Qadhi adalah seorang ulama Salaf di Amerika yang menyerukan muslim
Amerika untuk bekerja sama dengan aparat pemerintah Amerika dan dia juga menerbitkan sebuah
artikel yang ia beri judul, "Seorang Kebanggaan, Patriotik, Pelaksana Syariah Amerika."
Sebagaimana tulisan dan ceramahnya yang lain, Yasir menekankan cintanya kepada Amerika
Serikat dan pengingkarannya terhadap apa pun dan siapa pun yang melawan cita-cita Amerika.
Dia mengatakan, "Konstitusi tanah airku - Amerika Serikat - mengamanatkan pemisahan gereja
dan negara. (lihat Dabiq 14 h. 16). 63
Taufique Chowdhury adalah tokoh muslim di Australia yang pernah menyampaikan
dalam pidatonya yang berjudul, "Ulama Muslim: Sekutu Alami Barat Dalam Memerangi Momok
Terorisme." Selain menyatakan secara terangterangan untuk mengambil Barat (salibis) sebagai
sekutu melawan teroris (Muslim), Tawfique dengan bangga mengakui bahwa pidato tersebut
disampaikan tidak lain kepada pertemuan "pemimpin tinggi anti-terorisme dan ahli pencegahan
ekstremisme." (lihat Dabiq 14 h. 16). 64
Waleed Basyouni, pernah memfatwakan bahwa pergi ke Suriah untuk berjihad di jalan
Allah adalah haram, sehingga IS menganggap bahwa dia telah mengharamkan apa yang Allah
wajibkan. 65
Islamic State, 2016, “The Murtadd Brotherhood”, Dabiq, Issue 14, h. 13-16. 66
Islamic State, 2016, “The Rafidah: From Ibn Saba„ to the Dajjal”, Dabiq. Issue 13, h. 7.
116
tersebut sangat berkaitan dengan konsep Takfir yang diadopsi oleh IS karena
loyalitas yang didoktrinkan oleh IS dibatasi oleh pemahaman takfir IS.
Seperti kritikan IS kepada Al-Dzawahiri yang dalam Al-Walānya masih
mengaggap bahwasanya pemerintahan dan ulama Saudi masih berstatus sebagai
muslim dan tidak dihukumi kafir, berbeda dengan IS yang mengaggap bahwa
pemerintah dan ulama Saudi telah jatuh dalam kemurtadan karena telah
menghukum mati para “mujahidin” atas alasan ekstrimisme. Juga IS menyebut
bahwasanya ulama Saudi adalah para penyeru kepada pintu Jahanam dan pemecah
belah kesatuan kaum muslimin.
Ulama istana murtad itu disebut oleh Nabi SAW sebagai "para
penyeru ke pintu Jahannam" dan bahwa "mereka berkulit seperti
kita dan berbicara dengan bahasa kita." etika ditanya apa yang
memerintahkan, "tetaplah bersama Jamā'ah kaum muslimin dan
imam mereka" (H.R. al-Bukhāri dan Muslim dari Hudzaiah).
“Rasulullah juga bersabda, "Siapapun yang mendatangi kalian
ingin mematah-kan kekuatan atau memecah belah persatuan kalian
sementara urusan kalian semua berada di bawah satu orang, maka
bunuhlah dia" (H.R. Muslim dari 'Arajah).67
Bukan hanya para ulama yang dianggap berpaham Murji‟ah saja yang
menjadi sasaran Al-Barā oleh IS, namun juga umat Islam secara umum menjadi
sasaran konsep al-Barā tersebut dengan berhujjah pada konsep pembatal
keislaman dari Abdul Wahhab sebagai patokan untuk menentukan kepada siapa
al-Walā ditujukan dan kepada siapa al-Barā ditujukan. Dan dampak dari konsep
al-Barā IS ialah takfir yang berujung kepada tindakan pembunuhan yang menurut
IS adalah hukum “Syar‟i” untuk dosa kemurtadan. Bahkan Dabiq mengutip
peringatan keras dari Zarqawi bagi penduduk muslim di wilayahnya.
67
Islamic State, 2016, “The Rafidah: From Ibn Saba„ to the Dajjal”, Dabiq. Issue 13, h. 8.
117
Abu Mush‟ab Zarqawi berkata : “Mulai sekarang, siapapun yang
terbukti bersekutu dengan penjaga kemusyrikan, polisi, dan tentara,
atau bekerjasama dan menjadi mata-mata untuk Salibis, maka
hukumannya adalah eksekusi, dan tidak hanya itu, rumahnya juga
akan dihancurkan dan dibakar, setelah dikeluarkan wanita dan
anak-anak. Ini adalah balasan untuk pengkhianatannya kepada
agama dan umatnya, dan agar dia menjadi pelajaran yang nyata dan
contoh ntuk membuat jera.” (Hādzā Bayān li Al-Nās wa li Yundzir
bih).68
Konsep al-Barā sendiri tidak berlaku bagi umat Islam secara umum yang
tidak memberikan bai‟at kepada Al-Baghdadi, karena setiap seruan tokoh-tokoh
IS ditujukan kepada umat Islam secara umum baik itu seruan untuk berhijrah dan
berjihad,69
dan menganggap bahwa yang tidak berbai‟at kepada IS pun dengan
syarat tidak melakukan poin-poin pembatal keislaman yang dianut oleh IS maka
belakulah kepada mereka umat Islam tersebut Al-Walā dan terlepas dari takfir IS.
Paham takfir IS memang tidak seluas yang menjadi perbincangan di
kalangan masyarakat pada umumnya seperti bahwasanya siapapun yang tidak
sepaham dengan IS maupun tidak mau berbai'at kepada IS maka dia telah kafir
dan halal darahnya untuk dibunuh sehingga muncullah pandangan global
bahwasanya IS menekankan bai'at kepada Al-Baghdadi dan ideologinya dengan
todongan senjata kepada dan pembunuhan kepada kaum muslimin.
Dari seruan untuk pembunuhan kepada ulama yang dianggap tidak
sepaham dengan IS yang mendukung tindakan pemberantasan terorisme global
adalah adanya filter dalam sistem takfir IS, dimana IS nampaknya memandang
bahwa seseorang dengan tingkat keilmuawan ulama besar yang mengerti agama
namun berbuat sesuatu atau memfatwakan sesuatu yang dianggap oleh IS
68
Islamic State, 2014, “The Call for Hijra”, Dabiq, Issue 3, h. 12. 69
Islamic State, 2014, “The Return of The Khilafah”, Dabiq, Issue 1, h. 11.
118
bertentangan dengan aqidah Islam terutama dalam hal Al-Walā dan al-Barā
sehingga mereka para ulama yang kontra terhadap IS dihukumi kafir atau murtad
karena mereka dianggap tahu dan sadar akan apa yang mereka fatwakan dan juga
dianggap menyembunyikan kebenaran sehingga wajib dibunuh atas dosa murtad.
Sedangkan untuk muslim yang bukan dari kalangan ulama, maka IS secara
global menghukumi mereka dengan kondisi "Majhul" atau belum tahu akan
kebenaran versi IS. Hal itu bisa dibuktikan dengan seruan Dabiq untuk berhijrah
dan berjihad kepada semua umat muslim secara umum guna membantu
kekurangan sumber daya manusia IS.70
Secara bukti di lapangan maka bisa dilihat dari bagaimana cara IS
memperlakukan kaum muslimin yang berada di wilayah kekuasaanya untuk bisa
menerima hukum-hukum syari'at yang dijalankan oleh IS walaupun dengan
terpaksa atau benci terhadap syari'at, membenci IS, dan mendukung upaya
pemberantasan IS namun tidak dihukumi kafir atau murtad oleh IS, seperti
misalnya warga Manbij di Suriah utara akhirnya terbebas dari IS dan
merayakannya dengan membakar niqab atau cadar, merokok, serta memotong
janggut, hal-hal yang dilarang ketika mereka masih berada di bawah kontrol IS.71
Namun status sipil muslimin yang berada di bawah kendali IS berubah
dari yang tadinya dibiarkan walau benci kepada IS menjadi murtad atau kafir
ketika mereka melakukan aksi perlawanan dan pengkhianatan kepada IS dengan
cara mengangkat senjata melawan IS atau menjadi mata-mata bagi pihak
70
Islamic State, 2014, “The Return of The Khilafah”, Dābiq, Issue 1, h. 11. 71
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20160815200554-120-151558/bebas-dari-
isis-warga-manbij-potong-janggut-dan-bakar-cadar/ Diakses pada 8 Agustus 2017 pukul 22:13
WIB.
119
pemerintahan Irak atau Suriah dan akan dijatuhi hukuman mati oleh IS
sebagaimana peringatan keras yang diberikan oleh Zarqawi dalam majalah Dabiq
edisi ke-3.
Namun apapun alasannya atau klasifikasinya, tetap bahwa konsep takfir IS
sangatlah berbahaya dan bisa menjadikan legitimasi untuk melakukan aksi teror
dan pembunuhan kepada sesama muslim. Selain itu, takfir adalah hal yang tabu
untuk dilakukan oleh sesama muslim karena itu dianggap bertentangan dengan
ajaran Islam yang sebenarnya. Bahkan Imam Al-Syaukani menyatakan dalam
kitab Al-Sāil al-Jarār bahwa tidak sepatutnya seseorang yang mengaku muslim
yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir memvonis seseorang keluar ari agama
Islam dan masuk dalam kekafiran, tanpa ada bukti yang lebih jelas daripada
matahari di siang hari. Karena itu disebutkna dalam salah satu hadits Nabi: "Siapa
yang berkata kepada saudaranya: "Hai kafir!" maka salah satu dari keduanya
kembali dengan membawa dosa perkataan (takfir) tersebut." Dan dalam redaksi
lain disebutkan bahwasanya salah satu dari keduanya atau orang yang melakukan
takfir bisa jatuh ke dalam dosa kafir.72
Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Fatawanya bahkan memasukkan perbuatan
mudah mengkafirkan adalah ciri dari kaum khawarij yang dengan takfirnya
tersebut mereka melakukan vonis bersalah dengan melakukan hukuman mati dan
merampas hartanya. Selain itu, mereka (Khawarij) adalah yang menganggap
negeri kaum muslimin sebagai Dār Al-Harb sehingga dilakukannya ekspansi atau
penaklukkan atas dasar bahwa itu adalah negeri kafir karena tidak diterapkannya
72
Syaikh Ali Hasan Al-Halabi, ISIS Khilafah Islamiyyah atau Khawarij (Jakarta, Pustaka
Imam Syafi'i: 2015), h. 85.
120
hukum Islam dan bahwasanya negeri mereka sajalah yang berhak disebut sebagai
Dār al-Islām.73
4. Nubuwah Perang Salib
Eskatologi dalam tradisi Islam terutama yang ada hubungannya dengan
Yahudi dan Kristen memang menjadi salah satu bahan utama dalam propaganda
Perang Salib oleh IS dalam majalah Dabiq. Penggunaan eskatologi dalam tradisi
Islam tersebut bisa jatuh dalam dua kemungkinan, pertama, bahwa eskatologi
dalam tradisi Islam dipakai sebagai alat untuk menjaring, merekrut, dan
memotivasi umat Islam agar mau terlibat dalam membela umat Islam –
kepentingan IS – dalam melawan koalisi internasional. Kedua, bahwasanya
memang tradisi eskatologi merupakan akar yang kuat dalam keyakinan gerakan IS
sehingga eskatologi bukan merupakan sebuah alat pemanfaatan SDM bagi
kepentingan IS, melainkan sebuah cita-cita yang sedang dikejar oleh IS sebagai
bagian dari keyakinan mereka terhadap konsep eskatologi tersebut.
Pada suguhan eskatologi dalam majalah Dabiq dari edisi 1-15 berdasarkan
temuan penulis, maka ada dua tema utama eskatologi yang disajikan oleh majalah
Dabiq, yang pertama ialah Geographycal Prophecy (Nubuwah yang berkaitan
dengan kondisi geogafis) dan yang kedua ialah Geopolitical Prophecy (Nubuwah
yang berkaitan dengan kondisi geopilitik). Berikut adalah ulasan secara ringkas
kedua konsep yang ada dalam majalah Dabiq.
73
Syaikh Fathi Abdullah Sultan, Metodologi Ibnu Taimiyah Dalam Membedah Bid'ah
Khawarij, Majalah As-Sunnah Edisi 08 dan 09/V/1422 H-2001 M, h. 5.
121
a. Geographycal Prophecy
Dalam eskatologi Islam terdapat beberapa letak geografis yang
disebutkan dalam teks-teks keagamaan terutama dalam hadits yang
diramalkan bahwa tempat-tempat tersebut akan menjadi tempat terjadinya
peristiwa-peristiwa yang menandakan akan datangnya hari Kiamat,
seperti, Al-Quds (Yerusalem), Syam, Mekkah, Madinah, Khurasan,
Yaman, dan Irak. Namun dalam majalah Dabiq maupun Rumiyah, yang
menjadi fokus pembahasan terkait dengan propaganda Perang Salib IS
dalam kedua majalah tersebut adalah wilayah Konstantinopel (Turki) dan
Syam yang di dalamnya terdapat sebuah wilayah yang bernama Ghutah
dan Dabiq/A‟maq.
- Konstantinopel
Konstantinopel adalah nama lain dari kota Istanbul yang sekarang
berada di negara Turki bagian Eropa dimana dulunya Konstantinopel
adalah ibu kota Romawi Timur yang direbut oleh dinasti Utsmaniyah dan
diganti nama Kontantinopel menjadi Istanbul ketika Republik Turki
didirikan.74
74
https://id.wikipedia.org/wiki/Konstantinopel Diakses pada 13 Agustus 2017 pukul
13:59 WIB.
122
Gambar : Peta Konstantinopel.75
Dalam majalah Dabiq, nama Konstantinopel disebut dalam sebuah
hadits sebagai sebuah yang akan ditaklukkan oleh umat Islam dari tangan
pasukan Romawi menjelang terjadinya hari Kiamat.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah (Radhiyallahu anhu) bahwasanya
Rasulullah (shallallahu alaihi wa sallam) bersabda: "Hari kiamat
tidak akan terjadi hingga bangsa Romawi turun di suatu tempat
bernama al-A'maq atau Dabiq……… Kemudian mereka akan
menaklukkan Konstantinopel. Ketika mereka sedang
membagibagikan harta rampasan perang (ghanimah), setelah
menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon-pohon
zaitun, Setan berteriak, „Al-Masih (Dajjal) telah mendatangi
keluarga kalian……… (H.R. Muslim).76
- Syam
Syam adalah sebuah daerah yang terletak di timur Laut
Mediterania, barat Sungai Efrat, utara Gurun Arab dan sebelah selatan
75
https://www.google.com/search?q=letak+konstantinopel&client=firefox-
b&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiIgO70z9PVAhWIrY8KHSihBk4Q_AUICigB
&biw=1366&bih=659#imgrc=eDH6-WXRb2KJeM: Diakses pada 13 Agustus 2017 pukul 13:59
WIB. 76
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 33.
123
Pegunungan Taurus. Sekarang Syam terpecah menjadi negara Palestina,
Israel, Syiria, Lebanon, dan Jordania.77
Gambar: Peta Wilayah yang disebut sebagai Syam.
Dalam majalah Dabiq banyak mengutip hadits yang berkaitan
dengan keutamaan negeri Syam yang merupakan tempat terjadinya
peristiwa puncak peperangan umat Islam dengan Nasrani yang disebut
sebagai Al-Malhamah Kubra yang sekaligus menjadi benteng petahanan
terakir umat Islam.
Hadits dari Abu Darda, bahwasanya Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya benteng kaum muslimin pada hari Al-
Malhamah Kubra berada di Al-Ghutah, di samping kota yang
bernama Damaskus, salah satu kota terbaik di Syam.” (H.R.
Imam Ahmad, Abu Daud, dan Al-Hakim).78
77
https://id.wikipedia.org/wiki/Syam Diakses pada 13 Agustus 2017 pukul 13:59 WIB. 78
Islamic State, 2014, “Call For Hijrah”, Dabiq, Issue 3, h. 9.
124
- Dabiq
Dabiq “دابق ” adalah sebuah kota di utara Suriah, secara
administratif, ia merupakan bagian dari Distrik A'zaz di Kegubernuran
Aleppo, yang berlokasi di timur laut Aleppo, Syiria.79
Gambar: peta wilayah Dabiq.
Wilayah Dabiq menjadi sorotan utama dalam majalah Dabiq yang
diramalkan bahwasanya wilayah tersebut akan menjadi tempat terjadinya
Al-Malhamah Kubra.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Hari kiamat tidak akan terjadi hingga bangsa Romawi turun di
suatu tempat bernama al-A'maq atau Dabiq (dua tempat yang
berdekatan di sebelah utara Halab/Aleppo). Sehingga ada
sekelompok pasukan dari Madinah keluar menghadapi mereka.
Mereka adalah manusia terbaik di bumi ketika itu. Ketika mereka
berbaris berhadapan, pasukan Romawi berkata, 'Biarkanlah kami
memerangi orang-orang yang menawan kami‟. Kaum Muslimin
menjawab, 'Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan
saudara-saudara kami diperangi!‟. Maka terjadilah peperangan di
antara mereka. Kemudian sepertiga dari mereka akan lari; Allah
tidak akan pernah mengampuni mereka, sepertiga lagi akan
terbunuh; mereka menjadi syuhada terbaik di sisi Allah, dan
sepertiga lainnya akan mengalahkan mereka; mereka tidak akan
pernah terkena fitnah selamanya…….” (H.R. Muslim).80
79
https://id.wikipedia.org/wiki/Dabiq Diakses pada 13 Agustus 2017 pukul 13:59 WIB. 80
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 33.
125
b. Geopolitical Prophecy
Terkait dengan masalah politik Timur Tengah khususnya di Syam,
majalah Dabiq memuat hadits berkenaan dengan akan terjadinya
perjanjian antara kaum muslimin dan Romawi dalam rangka memerangi
musuh bersama.81
Rasulullah (shallallahu alaihi wa sallam) bersabda; “Orang-orang
Romawi akan mengikat perjanjian damai dengan kalian dan kalian
akan memerangi musuh bersama mereka, maka kalian akan
menang, memperoleh harta rampasan perang, dan selamat……”
(H.R. Imam Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-
Hakim, dari Dzi Mikhmar).
IS menggunakan tafsiran Ibn Majah tentang makna perjanjian antara
umat Islam dan Romawi dengan tafsiran bahwa umat Islam dan Romawi
akan sama-sama memerangi musuh yang sama namun dengan cara yang
terpisah tanpa mengadakan ikatan kerjasama militer antara keduanya. Hal
tersebut didasarkan pada bahwasanya Nabi Muhammad pernah
mengungkapkan bahwa dia tidak akan meminta bantuan kepada orang
Musyrik. Dan mantan Jubir resmi IS, Adnani berkomentar bahwa Perang
Salib sekarang akan menjadi Perang Salib yang terakhir disusul dengan
gencatan senjata yang akan mengarah kepada Al-Malhamah Kubra.82
Selain perjanjian damai yang menjadi tanda dekatnya peperangan
besar antara umat Islam melawan umat Kristen yang disebut sebagai Al-
Malhamah Kubra, maka kebijakan IS dalam menjadikan tawanan wanita
dan anak-anak dari kaum Yazidi sebagai budak/hamba sahaya yang bebas
81
Tidak diterangkan baik dari hadits maupun majalah Dabiq siapakah musuh bersama
yang akan diperangi oleh umat Islam dan Romawi tersebut. 82
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 34-37.
126
diperjualbelikan dan dimiliki oleh tentara IS disebut dalam majalah Dabiq
sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat juga salah satu sebab yang
melatar belakangi Al-Malhamah Kubra dengan menggunakan dalil dari
hadits dan Al-Qur‟an.
Hadits dari Abu Hurairah dan Umar radhiyallahu anhuma
Rasulullah menyebutkan salah satu tanda hari kiamat adalah
“ketika budak wanita melahirkan majikannya”. (H.R. Bukhari dan
Muslim).
Untuk meligitimasi kebijakan politik IS dalam menjadikan
tawanan Yazidi sebagai budak yang bebas dijualbelikan adalah perkara
yang dicintai oleh Allah berdasarkan pada surat Āli Imrān ayat 110:
“kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan bagi manusia…” dengan
menggunakan tafsiran Abu Hurairah ketika menjelaskan ayat tersebut
bahwasanya maknanya adalah:
“Kalian adalah manusia terbaik bagi manusia, kalian datang
membawa mereka dalam keadaan leher terantai, hingga merek
masuk ke dalam Islam” (H.R. Bukhari).83
.
E. Strategi Perang Salib IS dalam Majalah Rumiyah
Jika dalam majalah Dabiq IS memfokuskan kepada bagaimana menggiring
mindset (how to think) pembacanya agar mau melakukan setiap instruksi yang
disajikan dalam majalah ataupun rilsisan lain yang resmi dari IS, maka dalam
majalah Rumiyah lebih difokuskan kepada pengarahan bagaimana caranya
bertindak (how to act) setelah dalam majalah Dabiq disajikan berbagai doktrin IS
83 Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4, h. 15.
127
yang mampu mempengaruhi84
sebagian pembacanya untuk mematuhi setiap
instruksi IS dalam berpikir, berhijrah, dan berjihad.
Didasarkan pada doktrin IS dalam majalah Rumiyah tentang kehalalan
darah orang kafir untuk ditumpahkan dengan menyertakan dalil-dalil penguat
doktrin mereka untuk menggiring pemikiran pembacanya bahwa tindakan
membunuh orang kafir adalah tindakan yang dianjurkan oleh Syari‟at Islam dan
merupakan sebuah kewajiban. Dalam doktrinnya, Rumiyah menyajikan beberapa
potongan ayat dalam Al-Qur‟an seperti surat al-Taubah ayat 5, 28-29,85
dimana
pada ayat-ayat tersebut mengandung kalimat penekanan terhadap perintah untuk
melakukan Qitāl (penyerangan) dan Qātil (pembunuhan) terhadap mereka yang
dituju oleh ayat tersebut. IS memahami bahwasanya ayat tersebut adalah ayat
yang berlaku umum terhadap siapa saja yang terindikasi sebagai musyrikin dan
memahaminya secara tekstual bahwasanya kalimat yang berakar dari Qa-ta-la
tersebut ialah perintah untuk memerangi secara fisik dan pembunuhan.
Selain itu mereka juga memakai referensi hadits yang pada masa
Rasulullah ditujukan kepada kaum musyrik Mekkah yang memerangi kepada
Nabi Muhammad.
The Prophet Muhammad Shalla Allah „alaihi wa Sallam said, “I
have been ordered to fight mankind until they say that there is no
god except Allah and that I am the Messenger of Allah, and they
establish the prayer and pay the zakah. Whoever does so, then his
blood and wealth are safe from me except for a lawful reason”
(Reported by al-Bukhari and Muslim from Ibn „Umar)
84
Walaupun banyak sekali media rilisan IS dalam bentuk lainnya seperti video
pertempuran, video propaganda, pidato-pidato dalam format mp3 maupun mp4, dan berita harian
online Al-Nabā. Namun konten yang memuat paling banyak doktrin dan bisa dibilang sangat
lengkap dan ringkas ialah majalah Dabiq dan Rumiyah. Berbeda dengan media lainnya yang hanya
berisi tentang konfrontasi para petinggi IS ataupun sekedar liputan peperangan oleh IS. 85
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 1, h. 34.
128
Allah‟s Messenger said, “A kafir and his killer will never be
gathered together in the Fire” (Reported by Muslim from Abu
Hurairah).
IS juga mengutip beberapa fatwa ulama seperti Al-Khattabi, Ibn Hazm,
Ibn Qudamah, al-Qurtubi, al-Tabbari, dan Abu Hanifah86
yang mengarah kepada
kehalalan bagi seorang muslim untuk menumpahkan darah orang kafir
berdasarkan teks-teks suci dalam tradisi Islam.
Dan artikel yang berisi doktrin untuk melakukan pembunuhan secara acak
terhadap siapa saja diakhiri oleh paragraf yang yang berisikan tentang keharusan
bagi siapa saja muslim yang tinggal di Dār Al-Kufr untuk melakukan serangan
fisik dan bahkan pembunuhan kepada orang kafir siapapun dia, apakah dia
seorang pengusaha yang sedang berjalan menuju Taxicab, remaja yang sedang
berolahraga di taman, orang tua yang sedang menuggu di antrian untuk membeli
86
Berikut adalah fatwa-fatwa para ulama tersebut yang disajikan dalam majalah Rumiyah
dengan penekanan yang sama diantara mereka, yaitu “Halalnya darah orang Kafir.”
Al-Khattabi said, “The kafir‟s blood is permissible because he has not yet uttered the word of
tawhid; but if he were to say it, then his blood is spared and becomes prohibited” (A‟lam al-
Hadith).
Ibn Hazm, after mentioning the prohibition of targeting women and children, said, “And it is
permissible to kill anyone – other than those we mentioned above – of the mushrikin, both the
combatant and non-combatant, the businessman and employee, the elderly man – whether or
not he be a person of influence – the farmer, the bishop or priest or monk, the blind or crippled
– no one is given exception” (Al-Muhalla).
Ibn Qudamah mentioned the harbi (the kafir who is not under a covenant) and said, “Shedding
his blood is permissible without exception, just like swine” (Al-Mughni). He also said, “The
kuffar asliyyin [those kuffar who are not murtaddin] shall have no protection in their own
lands” (Al-Mughni).
Al-Qurtubi, said, “If a Muslim meets a kafir who has no covenant, it is permissible for him to
kill him.”
Abu Hanifah said, regarding a kafir who is killed, “There is no retaliation (against the killer)
and the diyah (blood money) is not to be paid, because the blood of the kafir is permissible (to
shed) unless it is established that he has a covenant or is under dhimmah” (Al-Hawi al-Kabir).
At-Tabari said, “They [the scholars of Islam] have agreed that even if a mushrik were to wear
the bark of all the trees of the Haram [in Makkah] around his neck and on his arms, that would
not grant him safety from being killed unless the Muslims gave him a covenant of dhimmah or
security.” (lihat majalah Rumiyah edisi 1 halaman 34-36).
129
sandwich, bahkan penjual bunga di pinggir jalan sekalipun adalah halal untuk
dibunuh berdasarkan syari‟at Islam.87
Dalam beberapa edisi majalah Rumiyah terdapat kolom khusus yang
bernama “Just Terror Tactics” yang berisi bagaimana caranya melakukan
serangkaian aksi teror pembunuhan kepada orang-orang yang tinggal di Dār Al-
Kufr. Dalam kolom tersebut tidak disebut-sebut “Crusader” sebagaimana artikel
lainnya akan tetap banyak menggunakan istilah “Mushrikin” dan “Kafir”. Kolom
Just Terror Tactics hanya terdapat di majalah Rumiyah edisi 2, 3, 4, 5, dan 9 yang
berbahasa Inggris, sedangkan majalah Rumiyah yang berbahasa Indonesia tidak
menyuguhkan kolom “Just Terror Tactics”.
Hal tersebut bisa menjadi sebuah perluasan istilah dari Crusader dengan
Mushrikin yang berakibat menjadi meluasnya sasaran pembunuhan IS bukan
hanya negara-negara Salib yang disebutkan IS melainkan semua orang kafir di
manapun mereka berada wajib untuk dibunuh. Namun, kolom yang menyuguhkan
bagaimana cara melakukan teror dan pembunuhan tidak terdapat satupun dalam
majalah Rumiyah edisi bahasa Indonesia. Ini menunjukkan bahwasanya orientasi
dari kolom “Just Teror Tactics” adalah negara-negara yang Eropa dan Amerika –
koalisi Internasional - yang terlibat Perang Salib dengan IS.
Ada beberapa suguhan cara yang terdapat dalam kolom “Just Tactics
Teror” yang sangat sederhana dan bisa menggunakan alat-alat yang biasa
digunakan dalam keseharian. Berikut adalah beberapa cara melakukan teror dan
pembunuhan dalam majalah Rumiyah kolo “Just Teror Tactics”.
87
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 1, h. 36.
130
1. Cara menteror menggunakan Pisau.
Gambar: halaman yang berisikan ringkasan tentang bagaimana caranya melakukan pembunuhan
denga menggunakan pisau.88
Dalam poin ini, Rumiyah menyuguhkan tentang bagaimana strategi
pemunuhan terhadap sipil dengan menggunakan benda yang mudah didapatkan
dan tidak dicurigai ketika dibawa, yaitu pisau. Pisau dipilih karena sangat praktis
dan mudah disembunyikan ketika dibawa sehingga tidak menibulkan kecurigaan
ketika akan melakukan aksi penyerangan terhadap korbannya.
Dalam majalah Rumiyah disajikan beberapa tahap dalam melakukan aksi
teror pembunuhan terhadap sipil di negara Salibis yang terdiri sebagai berikut.
88
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 4, h. 8.
131
- Pemilihan pisau yang tepat.
Dalam tahapan ini Rumiyah menganjurkan bagaimana caranya
memilih pisau yang efektif dalam melakukan killing on silent yaitu
pemilihan pisau yang tajam dan pas pegangannya sesuai dengan tangan
penggunanya, tidak terlalu kecil dan terlalu lebar. Selain itu dianjurkan
untuk memilih pisau yang ada penahan antara mata pisau dan
pegangannya. Dan tidak dianjurkan memakai pisau lipat karena dinilai
kurang efektif untuk membunuh korbannya.
- Pemilihan target.
Dalam memilih targetnya pemunuhan, Rumiyah menganjurkan
untuk tidak melakukan penyerangan pada area publik yang ramai dan
sesak oleh orang-orang. Namun, dianjurkan untuk melakukan
penyerangan di area yang sepi dan menargetkan kelompok kecil
masyarakat maupun target individual yang dilakukan secara acak,
seperti: orang yang sedang mabuk yang sedang dalam perjalanan
pulang ke rumahnya, atau para pekerja sift malam, atau seseorang yang
sedang berjalan sendirian di taman umum atau area hutan kota, atau
seseorang yang sedang berada di sebuah gang yang sedang menuju ke
sebuah klub malam atau acara pesta.
- Pemilihan area tubuh yang tepat
Majalah Rumiyah mengarahkan bagaimana caranya melakukan
penyerangan pisau tersebut agar bisa sekaligus membunuh korbannya.
Dan area vital seperti jantung, paru-paru, pembuluh darah utama. Dan
tikaman dianjurkan dilakukan di beberapa tempat seperti ketiak, paha,
132
jari-jari kaki dengan tujuan untuk melumpuhkan untuk bisa melakukan
sayatan dibagian leher dengan menggunakan dalil surat Muhammad
ayat 4 yang memuat kata “pukullah leher mereka (mushrikin)”. Selain
itu, Rumiyah menganjurkan agar tidak melakukan penikaman di area
tengkorak karena tengkorak sangat keras dan bisa menyebabkan pisau
susah dicabut ketika terperangkap dalam tengkorak bahkan bisa
menyebabkan patah.
Dan untuk korban yang memakai jaket kulit, pakaian yang
berbahan jeans, atau material lainnya yang berbahan keras maka
Rumiyah menganjurkan untuk melakukan tikaman maupun sayatan di
area kulit yang terekspose dari pakaian-pakaian tersebut.89
2. Cara menteror menggunakan bom Molotov.
Sebagaimana cara pertama yang mengandalkan benda yang mudah
didapatkan dan tidak menimbulkan kecurigaan ketika mempersiapkannya untuk
aksi teror, maka cara berikut ini sama dengan menggunakan taktik “killing on
silent” berupa penggunaan bom Molotov yang efektif untuk menimbulkan korban
jiwa dan kerusakan properti yang parah dimana Rumiyah mengutip surat Al-
Taubah ayat 14 yang menjadi legitimasi kegiatan teror ini adalah sebagai upaya
mempercepat pengiriman orang-orang musyrik dengan cara api dunia yang
diciptakan dalam operasi teror ini menuju api Neraka tempat siksaan orang kafir
yang sebenarnya.
89
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 2, h. 12-13.
133
“Dan perangilah mereka – orang-orang kafir – Allah akan
menyiksa mereka dengan tangan-tangan kalian dan menghinakan
mereka dan menolong kalian atas mereka, dan menyembuhkan hati
kaum mukmin.” (Q.S. Al-Taubah: 14).
Majalah Rumiyah menjelaskan bagaimana caranya untuk mempersiapkan
bom Molotov yang sangat simpel dan bisa menggunakan alat-alat bekas yang bisa
didapatkan dengan mudah. Seperti diantaranya ialah:
- Bensin
- Botol kaca bekas
- Corong
- Kaus bekas, lap, ataupun handuk
- Korek api atau pemantik api lainnya.
Dalam pembuatannya tidaklah sulit, hanya dengan mengisikan botol kaca
dengan cairan bensin dengan corong90
namun tidak sampai penuh, disisakan ruang
sekitar 2 cm lalu lalu ditutup dengan potongan kain baik itu handuk, lap, atau kaus
yang digulung agar berfungsi sebagai sumbu. Dan cara penggunaanya pun sangat
mudah hanya dengan membakar bagian kain yang sudah diresapi oleh cairan
bensin lalu di lemparkan ke sasaran operasi teror. Dan untuk menambah durasi api
maka tinggal ditambahkan Styrofoam yang dilarutkan ke dalam cairan bensin
dalam botol gelas.
90 Penggunaan corong sangatlah penting agar cairan bensin tidak tumpah ke bagian luar
botol karena akan mengakibatkan api menjalar ke bagian luar botol yang terkena tumpahan dan mengakibatkan lengan terbakar sehingga menghambat operasi teror.
134
Untuk target ideal ialah rumah-rumah warga, gedung apartemen, hutan
yang berdekatan dengan area pemukiman warga, pabrik mobil, pabrik meubel,
tempat yang mudah terbakar, SPBU, rumah sakit, bar, klub-klub malam, bank dan
lain sebagainya. Namun Rumiyah mengingatkan bahwa yang paling penting ialah
penentuan waktu eksekusi teror yang efektif ialah ketika malam hari atau dini
hari ketika orang-orang sedang lelap tertidur, karena pada waktu tersebut maka
orang-orang yang berada di lokasi target akan lambat bahkan tidak menyadari
bahwa tempat tersebut telah dilahap api yang besar.
Aksi yang penting setelah melakukan teror ialah pengklaiaman bahwa
khilafah adalah pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut sekaligus
menjadi peringtan kepada orang kafir bahwa teror akan terus berlanjut terhadap
mereka.91
3. Cara menteror menggunakan kendaraan besar (minibus/van).
Dalam melakukan aksi terror dan pembunuhan ini, majalah Rumiyah
menyajikan bagaimana caranya agar aksi Istisyhad bisa menimbulkan lebih
banyak korban jiwa, yaitu dengan menggunakan kendaraan bermobil dengan
ukuran yang besar seperti truk, minibus, truk container, dll.
Dalam penyajiannya, majalah Rumiyah menyuguhkan ayat Al-Qur‟an
surat Al-Anfāl ayat 57 sebagai legitimasi dalam aksi pembantaian masyarakat
sipil dengan menggunakan kendaraan bermobil yang berukuran besar.
91 Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 5, h. 8-10.
135
“Jika engkau berjumpa dengan mereka di medan pertempuran,
hendaklah cerai-beraikan dengan mereka orang-orang yang di
belakangnya, mudah-mudahan mereka mendapat pertempuran.”
(Q.S. Al-Anfāl: 57).
Majalah Rumiyah mengutip tafsiran Ibn Katsir tentang ayat tersebut,
bahwasanya maksud dari ayat tersebut ialah agar mereka musuh – orang-orang
kafir – dihukum secara bengis dan dengan pembunuhan yang kejam, maka
kekerasan tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi musuh-musuh Islam lainnya
dari kalangan Arab dan non-Arab.
Penggunaan kendaraan bermobil yang berukuran besar sama halnya
dengan penggunaan pisau maka tidak akan menimbulkan kecurigaan karena
kendaraan ukuran besar adalah kendaraan yang umum berada di jalanan.
Pemilihan tipe kendaraan dan sasaran aksi istisyhad menjadi factor penting dalam
keberhasilan aksi teror tersebut.
- Pemilihan kendaraan yang tepat.
Dalam memilih kendaraan untuk melakukan pembantaian, majalah
Rumiyah memberikan tipe kendaraan yang efektif dalam aksi tersebut
seperti misalnya, truk gandeng, kendaraan lainnya yang berukuran besar
namun masih bisa dikendalikan, memiliki kecepatan yang tinggi,
kendaraan yang memiliki berat yang sangat besar yang memungkinkan
untuk menimbulkan kerusakan parah ketika ditabrakkan, dan memiliki ban
136
double yang diharapkan agar sasaran tidak bisa melarikan diri dan remuk
karena gilasan ban kendaraan tersebut.
Majalah Rumiyah tidak menyarankan penggunaan kendaraan bermobil
berukuran kecil, kendaraan yang tidak bisa mencapai kecepatan 90
km/jam, truk gandeng yang memiliki gandengan dengan ukuran terlalu
panjang karena hal itu akan menyulitkan pengendara untuk bermanufer.
Gambar : kendaraan ideal yang ditawarkan majalah Rumiyah kepada pembacannya untuk
melakukan aksi teror.
- Pemilihan lokasi teror.
Dalam aksi terror dengan menggunaka kendaraan bermobil ukuran
besar, maka majalah Rumiyah menyarankan agar aksi terror dilakukan
di beberapa keramaian seperti: pertemuan atau perayaan besar outdoor,
pedestrian yang padat oleh pejalan kaki, pasar outdoor, festival,
parade, atau acara outdoor yang berbau politik.
- Persiapan dan perencanaan.
Untuk persiapan dan perencanaan aksi terror, maka Rumiyah
memberikan kiat-kiat langkah yang efektif berkaitan dengan hal
137
tersebut, seperti: menaksir kelayakan kendaraan yang akan digunakan,
mengisi penuh bahan bakar kendaraan yang akan digunakan, pemetaan
rute yang akan digunakan ketika penyerangan, mensurvei lokasi untuk
mengetahui kendala yang akan dihadapi seperti pos-pos penjagaan,
rambu-rambu lalu lintas, pemberhentian bus, polisi tidur, dan lain
sebagainya. Kegiatan survei tempat disarankan agar tidak
menimbulkan gerak-gerik yang mencurigakan terutama bagi seseorang
yang sedang berada dalam pengawasan aparat intelejen. Dan langkah
persiapan yang terakhir ialah membawa senjata cadangan seperti, pisau
atau pistol untuk memaksimalkan hasil penyerangan.
Berbeda dengan penyerangan menggunakan pisau yang
memungkinkan pelakunya akan selamat dari aksi penangkapan, maka
dalam aksi terror menggunakan cara ini kemungkinan pelakunya untuk
lolos sangatlah sedikit sekali oleh karena itu, Rumiyah menyisipkan
sebuah ayat yang menjadi motivasi dalam melakukan aksi terror
dengan cara ini.
“Bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan ke
Surga yang lebarnya seluas langit dan bumi, disediakan
untuk orang-orang yang bertaqwa.” (Q.S. Āli Imrān: 133).92
4. Cara menteror dengan menggunakan senjata api dan penyanderaan.
Upaya teror dengan cara ini ialah dengan melakukan penyerangan secara
membabi buta menggunakan senapan semi otomatis maupun senjata tipe shotgun
seperti yang telah banyak terjadi dalam kasus penembakan di Eropa dan Amerika
92
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 3, h. 10-12.
138
diantarannya penembakan bar gay di Amerika, penembakan di konser di gedung
teater Paris, dan aksi-aksi penembakan lainnya yang diklaim oleh IS sebagai
perbuatan mereka.
Dalam menjustifikasi aksi dan propaganda untuk melakukan serangan
membabi buta dengan senapan otomatis, IS menggunakan dalil berupa ayat Al-
Qur'an dalam rangka menghidupkan Sunnah membunuh orang kafir yang
sejatinya adalah perintah Allah menurut pandangan mereka.
"Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang)
maka pancunglah batang leher mereka. sehingga apabila kamu telah
mengalahkan mereka Maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu
boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang
berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan
membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu
dengan sebahagian yang lain. dan orang-orang yang syahid pada jalan
Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka." (Q.S.
Muhammad:4).
Rumiyah memaparkan fakta bahwasanya di Amerika dan negara-negara
Eropa seperti UK, Ukraina, Russia, Turki, merupakan surganya peredaran senjata
legal maupun illegal, terlebih di Eropa yang berbatasan langsung dengan zona
konflik seperti Ukraina dan Syiria membuat peredaran senjata api sangatlah
marak. Dan bahkan kepemilikan senpi otomatis bisa dimiliki secara sah di
Amerika atau bisa membelinya melalui Black Market secara online atau melalui
139
jasa informan terpercaya. Jika sulit untuk mendapatkan senjata api karena
berbagai halangan, maka majalah Rumiyah menyarankan untuk melakukan
perampokan toko senjata api dengan cara menabrakkan mobil ke pintu toko ketika
tutup atau dengan cara membunuh pemilik toko ketika dalam perjalanan pulang.
Pemilihan lokasi teror menjadi kunci keberhasilan aksi teror tersebut.
Beberapa tempat yang disarankan oleh Rumiyah ialah keramaian seperti: klub
malam, bioskop, supermarket atau mall, restoran yang ramai, konser musik,
kampus, area berenang umum, tempat Ice Skating, dan lain sebagainya.
Dalam melakukan eksekusi teror, maka Rumiyah menyarankan untuk
dilakukan oleh beberapa orang agar sebagian orang membunuhi orang-orang dan
sebagian lagi mengendalikan situasi sekaligus menjadikan tawanan sebagai
tameng hidup ketika terjadi pengepungan oleh pihak keamanan. Dan inti dari aksi
teror ini bukanlah negosiasi untuk pertukaran, namun untuk melakukan
pembunuhan sebanyak mungkin dan menebar ketakutan kepada masyarakat
Barat.93
5. Cara menteror dengan menggunakan modus penipuan.
Dalam cara meteror terakhir ini agaknya lebih mirip dengan serial film-
film bergenre Thriller-crime yang menceritakan bagaimana para psikopat
melakukan aksi pembunuhan dengan cara menipu korbannya. Dalam cara teror
ini, Rumiyah menggunakan dalil sebuah hadits Nabi SAW yang berbunyi:
"Perang adalah tipu muslihat." (H.R. Bukhari Muslim) yang mana hadits tersebut
diaplikasikan oleh para sahabat utusan Muhammad yang dipimpin oleh
93 Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 9, h. 46-49.
140
Muhammad Ibn Maslamah ketka melakukan tipu daya untuk membunuh seorang
Yahudi Ka'ab Ibn Al-Ashraf. Setelah Ibn Maslamah berhasil meyakinkan Ka'ab
bahwa dia sedang tidak berada dalam ancaman lantas ia langsung dibunuh.
Berikut adalah cara-cara yang dilakukan dalam modus penipuan untuk membunuh
korbannya.
c. Iklan lowongan pekerjaan.
Dalam modus ini Rumiyah memberikan kiat-kiat tentang
bagaimana menarik perhatian dan kepercayaan dari calon pelamar
kerja agar mau terjebak dalam iklan palsu tersebut dan Rumiyah
menyarankan agar iklan yang ditawarkan ialah jenis pekerjaan yang
tidak mungkin dilakukan oleh seorang Muslim.
Dalam modusnya operasinya ialah agar ketika interview dengan
pelamar Rumiyah menyarankan agar dilakukan di tempat yang sepi
dan diberi jarak waktu maupun antara wawancara satu pelamar dengan
pelamar lainnya agar tidak bersamaan sehingga memudahkan
datangnya kesempatan untuk membunuh sang pelamar tanpa dicurigai
pelamar kerja lainnya.94
d. Iklan sewa properti/apartemen.
Dalam modus sewa apartemen palsu, Rumiyah menyarankan agar
ruangan yang disewakan tidak terlalu luas dan hendaknya menyasar
calon korban yang tidak terlalu banyak membawa keluarga atau pelajar
karena akan kesulitan untuk melakukan aksi pembunuhan.
94 Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 9, h. 49.
141
Dalam eksekusi teror Rumiyah menekankan agar bisa membuat
nyaman si penyewa apartemen dengan pelayanan yang ramah dan
fasilitas yang memadai agar tidak menimbulkan kecurigaan dari
korban dan ketika eksekusi maka diperlukan senjata seperti pisau yang
tajam atau benda yang tumpul untuk membuat pingsan korban sebelum
ahirnya diakhiri oleh tikaman pisau. Selain itu, Rumiyah juga
menyarankan agar mempunyai sebuah ruangan khusus untuk
menyembunyikan mayat dari korban teror agar tidak diketahui oleh
orang lain maupun pihak keamanan.95
e. Jual-beli online.
Sistem jual beli online menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan
oleh para pelaku teror untuk menjalankan aksi kejinya. Dalam hal ini,
Rumiyah menyarankan agar membuka iklan jual beli barang dalam
situs-situs online shop yang mana si pelaku teror tidak boleh
menggunakan sarana pembayaran transaksi online atau transaksi via
Bank, melainkan melalui sistem Cost On Delivery dimana tempat
ditentukan oleh sang pelaku teror yang jauh dari keramaian agar
memudahkan aksi pembunuhan kepada si pembeli.96
Cara apapun yang ditempuh dan disarankan oleh IS dalam melakukan aksi
terror sangatlah bertentangan dengan HAM dan ajaran Islam dimana cara-cara
tersebut bertentangan dengan apa yang diajarkan dalam Al-Qur‟an seperti
misalnya apa yang terdapat dalam surat al-Mumtahanah ayat 8-9.
95 Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 9, h. 50. 96 Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 9, h. 50.
142
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan
tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang Berlaku adil. 9. Sesungguhnya Allah
hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang
yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari
negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan
Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka
Itulah orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Mumtahanah 8-9).
Tafsir ayat tersebut menurut Al-Thabari ialah bahwasanya yang dimaksud
dengan orang-orang yang tidak memerangi umat Islam disesuaikan dengan
keumuman ayat tersebut yang artinya adalah seluruh penganut agama lain dimana
umat Islam baik dari kalangan sipil maupun penguasa muslim yang di wilayah
kekuasaanya ada kalangan non muslim maka Allah tidak melarang untuk berlaku
adil dan berhubungan baik secara sosial dengan mereka dengan syarat yang telah
ditentukan dalam ayat tersebut.97
Dalam kasus teror oleh IS dan propagandanya dalam majalah Dabiq dan
Rumiyah yang menyasar semua kalangan baik sipil, pemerintahan, maupun
militer di negara-negara Barat yang bergabung dalam koalisi Internasional
ataupun fatwa yang dikeluarkan oleh Usmah bin Laden terkait invasi Amerika ke
97
Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
Tafsir Tematik Tentang Hubungan Sosial Antarumat Beragama, 39.
143
Afghanistan dengan dalih bahwa Perang Salib telah dilancarkan terhadap umat
Islam itu adalah persoalan politik yang ditanggapi sangat religius oleh IS maupun
Al-Qaeda dan membawa perang politik tersebut kepada persoalan agama yang
berujung kepada aksi balas dendam dengan legitimasi oleh teks-teks Al-Qur'an
dan Hadits.
Perang yang dilancarkan Amerika di Timur Tengah seperti misalnya
perang Irak bukanlah perang agama melainkan persoalan politik berupa
ketegangan antara Saddam dan Bush kala itu. Amerika tidak pernah sekalipun
membawa simbol formal keagamaan dalam aksi memerang Irak. Bahkan umat
Kristiani Amerika pun baik itu Katolik, Orotodoks, maupun Protestan menolak
kebijakan perang yang dilancarkan oleh Bush ketika itu. Dan argument bahwa
perang Amerika dan Irak adalah perang agama sangat tidak mendasar.98
Bentuk teror dalam propaganda majalah Rumiyah atas dasar semangat
Perang Salib terhadap Barat dengan melakukan taktik Low Coast Terorrism yang
menyasar masyarakat sipil Eropa secara random dengan alasan bahwa mereka
adalah Kafir, baik itu dalam keramaian maupun secara sembunyi-sembunyi
dengan harapan bahwa amalan teror tersebut dapat diterima oleh Allah dan
diganjar dengan Jannah, maka hal tersebut tidak dibenarkan dalam Syari'at Islam
seperti yang terdaat dalam beberapa redaksi hadits berikut.
Dari Anas bin Malik R.A. bahwasanya Rasulullah SAW. ketika
mengutus pasukan militer dia berpesan, "Berangkatlah kamu
dengan nama Allah. Janganlah kamu membunuh orang tua, anak
kecil, dan wanita. Janganlah kamu melampaui batas. Kumpulkan
bersama segala harta rampasan perang. Buatlah perdamaian dan
98
Zuhairi Misrawi, Pandangan Muslim Moderat Toleransi, Terorisme, dan Oase
Perdamaian, h. 161-162.
144
berlaku ihsanlah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
berbuat ihsan." (H.R. Abu Dawud).
Dari Ibnu Abbas R.A. bahwa Nabi SAW. ketika mengutus
pasukan-pasukan tentaranya berpesan, "Janganlah kamu
membunuh para penghuni Biara." (H.R. Ibn Abi Shaibah).
Dan mayoritas para fuqaha berpendapat bahwasanya haram membunuh
siapa saja yang bukan dari kalangan pejuang atau rakyat sipil dimana larangan
membunuh rakyat sipil datang bukan dari hasil hukum ijtihad atau pertimbangan
mashlahat, melainkan datang dari dalil yang melarang menargetkan sebagian
besar dari golongan non militer ini melalui hadits Nabi.99
Selain itu, kalangan sipil yang tidak bersalah termasuk ke dalam golongan
yang dimuat dalam surat Al-Mumtahanah ayat 8 dimana mereka harus
diperlakukan dengan baik dan adil karena sipil di Eropa dan Amerika sejatinya
mereka hidup berdampingan dan berdamai dengan kaum muslimin disana baik
imigran maupun muslim keturunan Eropa. Sikap perdamaian sipil di Eropa dan
kebijakan pemerintahannya yang menaungi dan memberi suaka kepada
masyarakat muslim tersebut maka harus ditanggapi dengan pesan perdamaian dan
kerukunan, sebagaimana firman Allah.
"Dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah
kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya
Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui." (Q.S Al-
Anfāl: 61).
99
Karam Muhammad Zuhdi, dkk, Kritik Internal Terhadap Al-Qaeda (Bahaya dan
Kesalahan Ideologinya), (Jakarta, Lazuardi Birru: 2005),h. 211-212.
145
Adapun mengenai permasalahan memerangi kalangan militer, maka dalam
ayat Al-Qur'an hal tersebut diperbolehkan sebagai bentuk pertahanan diri atau
Jihad defensif untuk menyelamatkan nyawa, harta, dan kehormatan kaum
muslimin ketika terjadi invasi dari kalangan non muslim ke negeri-negeri kaum
muslimin dengan catatan tidak boleh melampaui batas dalam memerangi mereka
sebagaimana firman Allah.
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,
(tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Q.S.
Al-Baqarah: 190).
Mengenai surat Al-Taubah ayat 5 yang dijadikan IS sebagai dalil untuk
melakukan pembunuhan di Barat terhadap sipil dan militer secara acak tanpa
memperdulikan apakah korbanya wanita, anak-anak, orang tua, dan yang lainnya
maka perlu dilihat bahwasanya redaksi ayat 5 surat al-Tawbah tersebut walaupun
benar ada kata "dimana saja kalian mendapatinya" seperti dalam kutipan Al-
Quran berikut.
………
"Maka apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, Maka bunuhlah
orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan
tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat
pengintaian…" (Q.S.Al-Taubah:5).
146
Keumuman orang-orang dari kalangan non muslim yang boleh diperangi
dalam ayat tersebut tidak serta merta menunjukkan kebolehan untuk menebar
kebencian dan teror kepada orang-orang non muslim dari semua kalangan karena
keumuman tersebut ditakhsis atau dikususkan oleh surat Al-Baqarah ayat 191
"Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan
usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah);
dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan
janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil haram, kecuali jika
mereka memerangi kamu di tempat itu. jika mereka memerangi
kamu (di tempat itu), Maka bunuhlah mereka. Demikanlah Balasan
bagi orang-orang kafir. (Q.S. Al-Baqarah:191).
Ayat tersebut menunjukkan bahwasanya mereka yang boleh diperangi
adalah orang-orang non muslim yang memerangi kaum muslimin dalam artian
militer yang mengangkat senjata di negeri-negeri kaum muslimin untuk
melakukan penjajahan dan pengusiran sebagaimana kalimat "dan usirlah mereka
dari tempat mereka telah mengusirmu" menunjukkan bahwa yang boleh diperang
ialah militer yang menginvasi ke negeri kaum muslim. Sedangkan untuk militer
yang berada di negerinya dan tidak ikut memerangi kaum muslimin maka mereka
tidak boleh diperangi walaupun masih satu kesatuan dengan militer yang
memerangi.
Menjaga hubungan baik denga pemeluk agama lain adalah ajaran yang
dipraktekan oleh Nabi Muhammad ketika menjadi pemimpin di Madinah yang
terdapat golongan umat Nasrani dan Yahudi di dalamnya dan Nabi Muhammad
147
menjamin harta, nyawa, dan kehormatan mereka. Dan sejatinya keragaman agama
yang ada di bumi ini adalah kehendak dari Tuhan sendiri sebagaimana firman
Allah:
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang Ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam
membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Q.S. Al-Baqarah: 148).
Kata "Huwa" ditafsirkan sebagai kata ganti yang ditujukan kepada Tuhan
sehingga maknanya ialah bahwa Tuhan yang menghendaki perbedaan dan
perlombaan dalam berbuat kebaikan antarumat beragama dalam ayat tersebut100
yang diperkuat dengan ayat Al-Qur'an lainnya yang menunjukkan akan
dikehendakinya keragaman umat beragama oleh Tuhan.
"Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal."
(Q.S. Al-Hujurat: 13)
100 Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
Tafsir Tematik Tentang Hubungan Sosial Antarumat Beragama, 17-18.
148
F. Dampak Opini Majalah Dabiq dan Majalah Rumiyah
Peredaran kedua majalah propaganda IS ini merupakan ancaman yang
nyata baik itu bagi keamanan global maupun keamanan umat Islam karena
sejatinya dampak yang ditimbulkan dari teror yang dirambu-rambui oleh kedua
majalah tersebut menimbulkan kecemasan dan sikap kecurigaan terhadap umat
Islam terutama di Barat yang dikait-kaitkan dengan semakin maraknya aksi teror
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab terutama IS.
Umat Islam di Indonesia memiliki opini tersendiri mengenai beredarnya
kedua majalah propaganda teror tersebut yang secara tidak langsung sangat
berguna untuk dijadikan sebagai tameng dan peringatan keras kepada umat Islam
di Indonesia agar lebih kritis dan tidak sembarangan dalam menyikapi beredarnya
kedua majalah propaganda teror tersebut.
Salah satu tokoh agama sekaligus tokoh Persatuan Islam atau PERSIS,
Toto Jaenudin berpendapat bahwasanya setiap konten takfir dan konten teror yang
ada dalam kedua majalah tersebut tidaklah mencerminkan akan perilaku umat
Islam yang sebenarnya karena dinilai telah keluar dari rambu-rambu Islam.101
Menurutnya Islam tidak pernah mencontohkan untuk berbuat teror dan
berbuat gaduh terhadap mereka yang berbeda keyakinan seperti apa yang
dilakukan IS terhadap umat Kristen di Barat karena pada akhirnya tindakan teror
itu sendiri membuat kalangan non muslim akan kehilangan simpatinya terhadap
dakwah Islam. Dan tindakan teror terhadap non muslim atas dasar balas dendam
seperti yang dilakukan dan dipropagandakan oleh IS dalam kedua majalah
101
Wawancara Pribadi dengan Toto Jaenudin (Tokoh PERSIS Bandung), Bandung, 8
September 2017.
149
tersebut tidak dibenarkan dalam ajaran Islam, aksi teror sebagai balas dendam
yang membabi buta dan menimbulkan korban jiwa dari mereka yang tidak
melakukan kesalahan apa-apa karena jelas dalam hadits bahwasanya tidak boleh
membunuh anak-anak, perempuan, orang tua, dan merusak bangunan. Balas
dendam hanya diperbolehkan ketika umat Islam diserang terlebih dahulu karena
dalam Al-Qur'an sendiri ada ayat-ayat tentang berperang sebagai bentuk
pertahanan diri dari serangan orang kafir.
Dan dalam menyikapi Malhamah Kubra maka tokoh PERSIS ini
menjelaskan bahwasanya ungkapan Malhamah Kubra tersebut bisa berarti perang
dalam artian Majazi dan Hakiki yang mana secara Majazi itu sedang berlangsung
dengan adanya Perang Fikrah atau Perang Pemikiran yang saat ini sedang terjadi
dan berkembang menjadi perang fisik walaupun masih dalam regional tertentu
antara Islam dan Kristen yang diwakili oleh Amerika karena diakui atau tidak
Amerika merepresentatifkan Kristen yang akan mencapai puncaknya pada
Malhamah Kubra.
Selanjutnya beliau menjelaskan bahwasanya melihat dari konten-konten
radikal dan teror dari kedua majalah tersebut maka dalam Islam hukumnya adalah
Haram. Karena konsep Jihad yang ditawarkan dalam kedua majalah tersebut tidak
sesuai dengan konsep Jihad Islam terutama jika dilihat dari kondisi di Indonesia
maka Jihad yang lebih tepat diterapkan di Indonesia adalah Jihad Intelektual. Dan
langkah yang tepat untuk membentengi masyarakat dari kedua majalah ini adalah
edukasi tentang bagaimana konsep Jihad yang sesuai dengan ajaran Islam agar
tidak jatuh pada kesimpulan yang salah ketika menyimpulkan konsep Jihad yang
ditawarkan IS dalam kedua majalah tersebut.
150
Selain itu, MMI atau Majelis Mujahidin Indonesia yang menyebut diri
mereka sebagai gerakan Salafi Jihadi juga mempunyai opini tersendiri mengenai
kedua majalah tersebut. Menurut penjelasan salah satu tokoh MMI mengenai
kedua majalah tersebut bahwasanya apa yang ditawarkan oleh IS terkait Perang
Salib ataupun jihad terhadap Barat adalah suatu gagasan yang menyimpang dari
Islam terutama tentang bagaimana perlakuan IS terhadap non muslim yang
sebenarnya tidak ada contohnya dari Nabi untuk memerangi orang non muslim
yang tidak mengganggu terhadap Islam. 102
Dan jika Islam diperangi maka hal
tersebut menjadikan darah orang non muslim menjadi halal untuk ditumpahkan.
Hal tersebut berbeda dengan apa yang dilakukan oleh IS yang bahkan dengan
sangat berani meyakini bahwa tindakan mereka membunuh orang non muslim
bahkan orang muslim dan sesama mujahidin adalah tindakan yang dibenarkan
dalam Syari'at Islam.
Dan untuk Nubuwah akan terjadinya Malhamah Kubra sama halnya
dengan akan adanya Khilafah di Akhir Zaman atau Khilāfah 'Alā Minhāj Al-
Nubuwwah yang wajib diyakini akan kedatanganya karena merupakan bagian dari
iman terhadap Hari Akhir. Dan ramalan Malhamah Kubra sebenarnya bukan
hanya ditujukan kepada umat Islam dan Kristen saja, akan tetapi yang akan
menjadi lawan umat Islam dalam Malhamah Kubra adalah semua golongan non
muslim yang akan diawali oleh pertempuran-pertempuran kecil seperti yang
sedang terjadi saat ini di Timur Tengah.
102
Wawancara Pribadi dengan tokoh MMI LPW Jabodetabek, Tangerang Selatan, 11
September 2017.
151
Sama seperti halnya pernyataan tokoh Persatuan Islam di atas, tokoh MMI
ini juga menyatakan bahwasanya Haram hukumnya peredaran kedua majalah ini
dikarenakan mudharatnya yang sangat besar terhadap umat Islam dan juga
menjadikan gerakan-gerakan Jihad mendapat pandangan yang buruk di
masyarakat. Dan menurutnya MMI tidak ada hubungannya sama sekali dengan
keyakinan IS yang telah menyimpang dari Islam. Dia juga menyebutkan
bahwasanya pemerintah lah yang memiliki peran utama dalam menangkal arus
penyebaran kedua majalah ini karena untuk menghentikan penyebarannya di
internet tidak mungkin dilakukan oleh ormas-ormas Islam yang ada di Indonesia.
152
BAB V
KESIMPULAN
Dari berbagai data yang penulis tampilkan di atas mengenai bagaimana
semangat Perang Salib IS dalam majalah Dabiq dan Rumiyah maka penulis
membagi kesimpulannya dalam beberapa poin penting. Pertama, bahwasanya
propaganda Perang Salib dengan Barat oleh IS merupakan strategi politik IS
dalam usaha mereka untuk mendulang sebanyak mungkin dukungan atas
kekhilafahan mereka dan bahkan untuk menarik orang agar mau berbai'at kepada
Khalifah IS untuk kemudian melakukan aksi teror yang direstui oleh sang
Khalifah atas nama perjuangan membela agama. Kedua, majalah Dabiq dan
Rumiyah berusaha menciptakan pola pandang kaum muslimin dengan diperkuat
oleh ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits beserta tafsiran versi IS terhadap masyarakat
Barat bahwasanya mereka adalah Pasukan Salib yang harus diteror sebagai aksi
balas dendam atas kebijakan politik Barat terhadap invasi di Timur Tengah dan
aksi pemberantasan terhadap IS. Ketiga, sebagai kelompok Islam radikal, IS
menyerukan Perang Salib untuk menarik simpati umat Islam karena Perang Salib
merupakan perang terlama dan IS bermaksud untuk mengungkap kembali memori
umat Islam terhadap Perang Salib sebagai bentuk lagitimasi akan aksi teror
mereka. Keempat, dampak yang ditimbulkan dari seruan Perang Salib oleh IS ini
berakibat kepada keamanan global dengan semakin banyaknya bermunculan aksi
teror terhadap non muslim dan kemungkinan besar hal tersebut akan terjadi dan
menimpa umat agama lain di Indonesia
153
Selain itu, hal yang terpenting dari hasil penelitian ini ialah bahwasanya
kedua majalah tersebut terutama majalah Rumiyah sangatlah berbahaya
mengingat penyebarannya yang tidak bisa dihentikan di internet. Saat ini masih
berlangsung penyebaran kedua majalah tersebut di ratusan bahkan mungkin
ribuan situs blog dan web atau link yang dibagikan setiap harinya di media sosial
sehingga akses untuk menjadi pelaku teror menjadi sangat mudah. Hal tersebut
menjadi tugas yang berat untuk pihak kepolisian, BNPT maupun BIN, karena
seseorang yang sedang tidak dalam pengawasan lembaga-lembaga tersebut sangat
besar kemungkinannya untuk melakukan aksi teror dan tanpa diketahui
perencanaanya sehingga Indonesia bisa menjadi ladang teror low coast terrorism
yang dampaknya sangat mengerikan seperti yang terjadi di Barat saat ini.
Dan dilihat dari orientasi Dabiq yang membentuk "how to mind" dan
Rumiyah yang "how to action" mengindikasikan bahwa pelaku teror Eropa yang
diklaim oleh IS bukanlah tentara yang sudah terlatih langsung oleh IS namun
mereka para penteror itu adalah mereka yang digiring pola pikirnya oleh kedua
majalah tersebut. Dan dalam propaganda IS tidak ada yang lebih lengkap
propaganda Perang Salibnya selain di kedua majalah tersebut.
Oleh karena itu tindakan pencegahan aksi terorisme tidak cukup hanya
dengan berdebat dengan para napi terduga teroris maupun seminar-seminar
kebangsaan dan bahaya terorisme, karena propaganda terorisme dewasa ini seperti
fenomena gunung es dan dampak yang ditimbulkan dari hal tersebut bisa menjadi
sangat mengerikan dan mengancam keutuhan NKRI.
154
Daftar Pustaka
Al-Barudi, Muhammad Bin Sa‟id, Syam Bumi Ribath & Jihad, Solo: Jazeera,
2013.
Azman, Nur Aziemah, “Islamic State (IS) Propaganda: Dabiq and Future
Directions of Islamic State” Journal of Counter Terrorist Trend and
Analysis, Volume 8 Isuue 10: 2016, RSiS and S. Rajatnam Scholl of
International Studies.
Bunzel, Cole, From Paper State to Caliphate: The Ideology of Islamic State,
Analys Paper, The Projet on U.S. With The Islamic World: 2015.
Cockburn, Patrick, The Rise Of Islamic State, London: CPI Group (UK) Ltd,
2015.
Ghambir, Harleen K., Dabiq: The Strategic of Messaging of the Islamic State,
Research paper released by Institute For The Study of War (ISW): 2014.
Gargenstein, Daveed, “The Islamic State‟s Global Propaganda Strategy”, ICCT
Research Paper: 2016.
Hillenbrand, Carole, Perang Salib Dalam Sudut Pandang Islam, Jakarta, PT.
Sermbi Ilmu Semesta: 2005.
Ingram, Haroro J., “An analysis of Islamic State‟s Dabiq magazine”, Australian
Journal of Political Science, Canberra: 2016.
Islamic State, 2014, “The Return of The Khilafah”, Dabiq, Issue 1.
Islamic State, 2014, “The Flood”, Dabiq, Issue 2.
Islamic State, 2014, “The Call for Hijra”, Dabiq, Issue 3.
Islamic State, 2014, “The Failed Crusade”, Dabiq, Issue 4.
155
Islamic State, 2014, “Al-Qaidah of Waziristan: A Testimony from Within”.
Dabiq. Issue 6.
Islamic State. 2015, “From Hypocrisy to Apostasy”, Dabiq. Issue 7.
Islamic State. 2015, “They Plot and Allah Plots”, Dabiq. Issue 9.
Islamic State, 2015, “From the Battle of Al-Ahzab to the War of Coalitions”,
Dabiq, Issue 11.
Islamic State. 2015, “Aturan Allah Atau Undang-undang Manusia”, Dabiq, Issue
10.
Islamic State. 2015, “Just Terror”, Dabiq, Issue 12.
Islamic State, 2016, “The Rafidah: From Ibn Saba„ to the Dajjal”, Dabiq. Issue
13.
Islamic State, 2016, “The Murtadd Brotherhood”, Dabiq, Issue 14.
Islamic State. 2016, “Break the Cross”, Dabiq. Issue 15.
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 1.
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 2.
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 3.
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 4.
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 5.
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 8.
Islamic State, 2016, Rumiyah, Issue, 9.
Khatib, Lina, The Islamic State’s Strategy, Lasting and Expanding, Beirut,
Carnegie Middle East Center: 2015.
Kiblat.net, “Laporan Bulanan Lembaga Kajian Syamina”, XV/Oktober 2014.
Kuncoro, Trias, Irak korban Ambisi Kaum Hawkish, Jakarta, Kompas: 2005.
156
Langemeijer, H.A.H., “Don’t Hear about Us, Hear from Us” , The role of ISIS’
online magazine Dabiq in shaping foreign fighter motivations, Tesis Studi
Konflik & HAM Universitas Utrecht, Utrecht, 2016.
Madden, Thomas F., Crusades The Illustrated History, Michigan, The University
of Michigan Press: 2004.
Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, Tafsir Tematik Tentang Hubungan Sosial Antarumat
Beragama, Yogyakarta, Pustaka SM: 2000.
Maman Kh., M.Si.Drs. U., dkk, Metodologi Penelitian Agama, Teori dan Praktik,
Jakarta, PT RAJAGRAFINDO PERSADA: 2006.
Mardhatillah Umar, Ahmad Rizky, Melacak Akar Radikalisme Islam di
Indonesia, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Volume 14, Nomor 2,
November 2010 (169-186) ISSN 1410-4946.
Mashuri, Ikhwanul Kiram, ISIS Jihad Atau Petulangan, Jakarta, Republika: 2014.
Misrawi, Zuhairi, Pandangan Muslim Moderat Toleransi, Terorisme, dan Oase
Perdamaian.
Muhammaddin, Drs. H., M.Hum , “Manhaj Salafiyah”, JIA Journal, Th XIV, No.
2.
Orton, Kyle, Profiles of Islamic State Leaders (London, The Henry Jackson
Society: 2016), h. 20.
Permata, Ahmad Norma, Agama dan Terorisme, Surakarta, Muhammadiyah
University Press: 2005.
Piliang, Yasraf Amir, Bayang-bayang Tuhan Agama dan Imajinasi, Jakarta: PT
Mizan Publika, 2011.
157
Ratna, Nyoman Kutha, Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
Humaniora Pada Umumnya, Yogyakarta, Pustaka Pelajar: 2010.
Riley-Smith, Jonathan, The Oxford Illustrated History of The Crusades, New
York, Oxford University Press, 1995.
Ruslan, Mohd, dkk, “Perang Salib dan Kejayaan Salahuddin Al-Ayyubi
Mengembalikan Islamic Jerusalem Kepada Umat Islam,” Jurnal Al-
Tamaddun Bil. 7(1) 2012.
Rosiny, Stephan, “The Caliph‟s New Clothes: The Islamic State in Irak and
Syiria”, GIGA FOCUS Research Paper, Number 6, International Edition:
2014.
Schweitzer, Yoram dan Einav, Omer, The Islamic State: How Viable Is It?, Tel
Aviv, INSS: 2016.
Shamieh, Luna dan Zoltan, Szenes, “The Rise of Islamic State of Irak and
Syiria”, AARMS Journal, Vol. 14, No. 4 (2015) 363–378.
Shobari, Arief Imam, Perang Salib Pertama 488-539 H / 1095-1144 M (Dekripsi
Ekspansi Tentara Salib Dan Respon Umat Islam), Skripsi Jurusan Sejarah
dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,
2008.
Suprayogo, Prof. DR. Imam, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, Bandung, PT
Remaja Rosdakarya: 2003.
Syaikh Ali Hasan Al-Halabi, ISIS Khilafah Islamiyyah atau Khawarij, Jakarta,
Pustaka Imam Syafi'i: 2015.
Syaikh Fathi Abdullah Sultan, Metodologi Ibnu Taimiyah Dalam Membedah
Bid'ah Khawarij, Majalah As-Sunnah Edisi 08 dan 09/V/1422 H-2001 M.
158
Tahir, Dr. Suaib, dkk, ISIS Bukan Islam, Jakarta, BNPT, 2016.
Tim Penerjemah Ababil Press, Deklarasi Perang Karya Asli, Fatwa dan
Wawancara Usamah Bin Ladin, Jakarta, Tim Penerbit Ababil Press: 2001.
Weiss, Michael dan Hassan, Hassan, ISIS The Inside Story, Jakarta: PRENADA
MEDIA GRUP, 2015.
Wright, Robin, dkk, The Jihadi Threat, ISIS, Al-Qaeda, and Beyond, US, United
State Institute of Peace: 2017.
Zuhdi, Karam Muhammad, dkk, Kritik Internal Terhadap Al-Qaeda (Bahaya dan
Kesalahan Ideologinya), Jakarta, Lazuardi Birru: 2005.
Abū „Umar al-Baghdādī, “Wa-in tantahū fa-huwa khayr lakum,” Mu‟assasat al-
Furqān, 8 July 2007.
m.eramuslim.com/peradaban/sirah-tematik/melahirkan-pembukaan-roma.htm,
diakses pada 26 Mei 2016 pukul 14:13. WIB.
Muassasah Al-Furqān, Ayn Ahl Muruah, diakses di
http://jihadology.net/category/al-furqan-media/ pada 21 Juni 2017 pukul
13:21 WIB.
Muassasah Al-Furqān, Inna Rabbaka Labilmirshād, diakses di
http://jihadology.net/category/al-furqan-media/ pada 21 Juni 2017 pukul
13:40 WIB.
Muassasah Al-Furqān, Fayaqtulūn Wa Yuqtalūn, diakses di
http://jihadology.net/category/al-furqan-media/ pada 28 September 2015
pukul 21:43 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Konstantinopel Diakses pada 13 Agustus 2017 pukul
13:59 WIB.
159
https://www.google.com/search?q=letak+konstantinopel&client=firefox-
b&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiIgO70z9PVAhWIrY8
KHSihBk4Q_AUICigB&biw=1366&bih=659#imgrc=eDH6-
WXRb2KJeM: Diakses pada 13 Agustus 2017 pukul 13:59 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Syam Diakses pada 13 Agustus 2017 pukul 13:59
WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Dabiq Diakses pada 13 Agustus 2017 pukul 13:59
WIB.
http://www.cnnindonesia.com/internasional/20170309123158-134-
198960/pasukan-marinir-as-diterjunkan-lawan-isis-di-raqqa/ diakses pada
8 Juli 2017 pukul 19:50 WIB.
Muassasah Al-Furqān, Healing the Believers Chests Video (Wa Yashfī Shudūra
Qawm Mu‟minīn), diakses di http://jihadology.net/category/al-furqan-
media/ diakses pada 17 April 2015.
http://www.beritasatu.com/dunia/210164-24-negara-bersumpah-kalahkan-
isis.html diakses pada 11 Juli 2017 pukul 20:29 WIB.
https://www.aol.com/article/news/2017/04/22/new-report-finds-isis-caliphate-is-
on-a-path-to-collapse/22051067/ diakses pada 22 Mei 2017 pukul 10:00
WIB.
http://www.dailytech.com/Half+a+Billion+Dollars+of+US+Weaponry+May+be+
Lost+to+alQaeda+Rebels+in+Yemen/article37263.htm diakses pada 22
Mei 2017 pukul 10:00 WIB.
http://globaljournalist.org/2016/04/explainer-libyas-fractured-politics/ diakses
pada 22 Mei 2017 pukul 10:00 WIB.
160
http://www.dailymail.co.uk/news/article-3149047/ISIS-carries-rocket-attacks-
Israel-Two-Grad-missiles-fired-Egypt-s-Sinai-Peninsula-just-days-jihadis-
killed-50-Egyptian-soldiers-brutal-dawn-raids.html diakses pada 22 Mei
2017 pukul 10:00 WIB.
http://www.dailymail.co.uk/news/article-2984470/Now-ISIS-takes-terrifying-
stranglehold-Nigeria-Boko-Haram-releases-audio-recording-pledging-
allegiance-terror-group.html diakses pada 22 Mei 2017 pukul 10:00 WIB.
http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/isis-a-year-of-the-
caliphate-4-maps-that-show-how-far-and-fast-the-group-has-spread-
10342191.html diakses pada 22 Mei 2017 pukul 10:00 WIB.
http://edition.cnn.com/2017/03/23/world/isis-lone-wolf-social-media-trnd/ diakses
pada 22 Mei 2017, 14:00 WIB.
http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/isis-flag-what-do-the-
words-mean-and-what-are-its-origins-10369601.html diakses pada 22 Mei
2017 pukul 10:00 WIB.
https://m.tempo.co/read/news/2016/03/22/117756060/serangan-teror-brussels-
aksi-balas-dendam-didalangi-isis diakses pada tanggal 27 April 2017
pukul 13:12 WIB.
http://internasional.kompas.com/read/2017/03/24/08000041/teror.di.jantung.inggr
is.ramalan.itu.jadi.kenyataan, diakses pada 4 April 2017, pukul 20:25
WIB.
https://www.arrahmah.com/2014/10/17/eksklusif-membongkar-kebohongan-
status-ahlul-bait-amir-isis-abu-bakar-al-baghdadi/ diakses pada 16 Agustus
2017 pikul 15:20 WIB.
161
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20160815200554-120-
151558/bebas-dari-isis-warga-manbij-potong-janggut-dan-bakar-cadar/
Diakses pada 8 Agustus 2017 pukul 22:13 WIB.
http://global.liputan6.com/read/2581860/mereka-yang-bebas-dari-cengkeraman-
maut-isis diakses pada 12 September 2017 pukul 17:04 WIB.
The “Structure of the Caliphate” released by Al-Furqan Media, downloaded on
Jihadology.net/Al-Furqan/Structure-of-the-Caliphate, 20 May 2017 on
23:00 WIB.