rahasia salib - menjawab ahmadiyah

Upload: donny-hartawinata

Post on 15-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    1/30

    RAHASIA SALIB

    Oleh :

    HAMRAN AMBRIE

    Brosur Korr. Serie ke9 ini, adalah untuk menjawab atas brosur Sdr. A. Tou yang

    suntingannya oleh satu team Proyek Mauizhatul Hasanat, JemaatAhmadiyah cabangDenpasar Bali, yang berjudul Isa (as) dan Muhammad dalam Perspektif Nubuatan(sebagai lanjutan dari permasalahan yang terdahulu).

    I. Dalam naskah ini akan saudara-saudara jumpai pembahasan:

    1. Tentang kedudukan Quran s. Al Fatihah.

    2. Makna Salib dan Penebusan Dosa Warisan.

    3. Kesaksian Sejarah: Kematian(Kewafatan), Kebangkitan dan Kenaikan

    (Mikraj) Isa (as) Al-Masih.

    4. Kepentingannya Mukjizat dalam peranan sesuatu kepercayaan Agama.

    5. Sedikit keterangan tentang Injil-palsu Barnabas.

    6. Benarkah ada nubuat kenabian Muhammad dalam Alkitab? (bagian ke-II)

    Dalam bagian ini akan dibahas:

    a. Nubuat para Nabi dalam Perjanjian Lama.

    b. Nubuat Perjanjian Baru tentang apa dan siapa PARAKLETOS itu.

    II. Disamping itu untuk argumentasi penginjilan, dalam hal yang sama akan dibahasjuga pemikiran penulis-penulis lain yang sejajar dengan Sdr. A. Hasan Tou, agar

    masalah ini dapat diungkapkan secara tuntas dan menyeluruh.

    III. Sdr.A. Hasan Tou mengatakan :

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    2/30

    Sdr. Hamran Ambrie yang tengah berjuang menindas hati nuraninya sendiri yang

    cenderung kepada Tauhid Islam, dan mencoba menegakkan benang basah kepercayaan

    Trinitas politeistik ajaran Paulus, rasul gadungan itu.

    Saya mengemukakan dan menguraikan pengertian Trinitas itu dengan penuh

    keyakinan yang sanggup dihujjah, sanggup dibahas dan diuji kebenarannya, sesuaidengan keyakinan Tauhid Kristiani yang unggul dan murni, bukan menegakkan

    benang basah yang Saudara tuduhkan. Untuk itu saya silahkan saudara telaah, bacadan fahami dengan baik uraian saya tentang Allah Tritunggal ini yang terdapat dalam

    Korr. Serie ke-7, halaman 21 s/d 27. Mana-mana yang tidak sesuai dengan pendapat

    Saudara, sanggahlah, dan kemukakanlah argumentasi yang meyakinkan. Itu lebihbaik dan berguna daripada ocehan dan tuduhan murah yang berirama sinis kehabisan

    akal.

    Mari kita adu argumentasi. Mari kita adu kebenaran, supaya kebenaran yang hendak

    kita dambakan itu dapat dinyatakan. Terima kasih.

    IV. Penelaahan tentang Siapakah Almasih yang dijanjikan akan datang itu, sama

    sekali tidak ada tanggapan ataupun sanggahan Saudara. Sdr. A. Hasan masih

    berjanji dalam surat khususnya, untuk menanggapinya kemudian. Silahkan!

    Permintaan Sdr. A. Hasan Tou, supaya brosur yang mengenai masalah inidikirimkan juga kepada cabang Jemaah Ahmadiyah lainnya di Indonesia, bahkan

    juga kepada beberapa pribadi khusus di Rabwah-Pakistan-supaya ada tanggapan

    dari salah seorang dari mereka, itupun sudah saya penuhi.

    Hal ini perlu kita telaah. Dalam naskah saya yang lalu (korr. No. 8) cukup gamblang

    mengemukakan argumentasi yang meyakinkan bahwa pengakuan Mizra Ghlam Ahmadsebagai almasih yang dijanjikan itu, adalah tidak benar, tidak ada suatu fakta apapun

    yang cukup meyakinkan. Meskipun demikian, pengakuan Mizra Ghulam Ahmad danketurunannya Mizra Nasir Ahmad itu penting bagi kita untuk membuktikan dengan nyata

    bahwa nubuat Alkitab yang tertulis dalam Injil Matius 24:5 dan lain-lain yang

    mengatakan bahwa akan muncul nabi palsu dan yang mengaku Mesias yang

    menyesatkan itu, sekarang sedang dan sudah digenapi. Haleluya!

    Patut kita catat, bahwa Almasih yang dijanjikan ini akan datang adalah pada akhir zaman

    yang lazim dikatakan juga hari kiamat, yaitu suatu hari yang sudah tidak ada lagi hari

    besok atau lusa, apapun pula bertahun-tahun kemudian. Kepalsuan Mizra Ghulam

    Ahmad ini kita tandai bahwa kehadirannya jelas bukanlah pada akhir zaman (seperti yangdinubuatkan) bahkan ternyata dia sendiri sudah mati, dan keturunannya sudah pula mati.

    Namun akhir zaman itu belum juga masanya, dan diapun tidak pernah menjadi hakim

    yang adil, mengadili umat manusia seluruhnya.

    Apakah fakta ini masih juga belum dapat saudara-saudara dari Jemaat Ahmadiyah

    nilai sebagai suatu bukti yang sangat nyata akan kepalsuannya dawah Mizra

    Ghulam Ahmad itu sebagai Almasih yang dijanjikan?

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    3/30

    Hadist nabi Muhammad yang diimani oleh seluruh umat Islam, dengan tegas bahwa

    Almasih yang dijanjikan akan datang itu namanya adalah ibnu Maryam, bukan

    Mizra Ghulam Ahmad.

    V. Supaya Khalayak ramai yang mengikuti pembahasan kami, antara saya (Hamran

    Ambrie) dengan A. Hasan Tou plus Jemaat Ahmadiyah cabang Denpasar Balimengetahui, dapat saya kabarkan bahwa:

    1. Uraian saya tentang nubuat kenabian Muhammad yang dikemukakan A. HasanTou dengan nats Ulangan 18:15 sudah saya sanggah dengan mengemukakan 8

    fakta penanggahan saya, oleh A. Hasan dkk. Sama sekali tidak disanggah lagi.

    2. Begitupun tentang analisa Injil, tentang Kebanaran Alkitab. Pengertian Salib bagi

    Isa (as) dan Uraian Tritunggal, sama sekali tidak disanggah.

    3. Juga mengenai Almasih yang dijanjikan, nubuat akhir jaman, masalah mansokh

    mukjizat Muhammad dan lain-lain tidak tersanggah.

    Saudara seiman berdoalah, agar Rohulkudus menolong kita bersaksi, agar kebenaran

    iman Kristiani nyata, dan mana Tuhan dipermuliakan hingga pada kesudahan alam.

    Amin.

    Jakarta, 25 Juni 1978.

    1. QURAN SURAT AL FATIHAH

    Komentar Sdr A. Hasan :

    Maka kesimpulan yang ditarik sdr. Ambrie, seolah-olah Al Fatihah itu merupakan

    serangkum permohonan doa oleh Allah yang satu kepada Allah yang lain, hanya lantaran

    bentuk derecterededari surah itu dan juga karena tidak didahului kata Qul adalahkesimpulan yang terlalu naf. Tidak sepantasnya seorang domine terperosok dalam

    pengertian sedungu itu. Sayang!

    Demikianlah komentarnya Saudara A. Hasan Tou.

    Saudara yang kekasih:

    Saya tidak pernah menyimpulkan demikian. Cobalah saudara baca baik-baik sekalilagi. Kesimpulan itu adalah kesimpulan saudara sendiri.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    4/30

    Saya hanya bertanya, bahwa kalau apa yang tertulis dalam Quran itu memang merupakan

    Firman Allah, merupakan Sabda Allah, dengan kata lain bahwa yang tertulis dalam

    Quran itu semuanya ucapan Allah, dalam bentuk directerede maka:

    a. Saya bertanya : Allah yang manakah lagi yang di atas namakan oleh Allah itu

    sendiri, seperti Sabda Allah yang tertulis dalam Quran s. Al Fatihah ayat 1 yangberbunyi Atas nama Allah yang Pemurah lagi Penyayang

    b. Saya bertanya : Siapakah yang dimaksud Engkau yang Allah sembah, seperti

    Sabda atau ucapan Allah yang tertulis dalam Quran s. Al Fatihah ayat 5 yang

    berbunyi: Engkaulah yang kami sembah dan kepada Engkau kami minta

    pertolongan.

    c. Saya bertanya : Kepada siapakah permohonan doa Allah ini ditujukan, sepertiSabda atau ucapan Allah yang tertulis dalam Quran s. Al Fatihah ayat 6 yang

    berbunyi: Tunjukilah kami jalan yang lurus.

    Pertanyaan-pertanyaan itu timbul karena Quran itu adalah sabda Allah dalam bentukdirecterede. Saudara sendiri akui demikian bukan?

    Seandainya Quran s. Al Fatihah ini adalah sabda Allah dalam bentukindirecterede, yaitu

    Sabda Allah yang disuruh ucapkan orang lain, misalnya Nabi Muhammad merupakanindirecterede, yang selalu dimulai dengn kata Qul, pastilah saya tidak akan bertanya

    lagi.

    Uraian saudara yang panjang lebar dalam halaman 16 ad. 19, adalah kalau Quran s. Al

    Fatihah itu dalam bentukindirecterede. Jadi jelaslah bahwa uraian Saudara itu bukanlahjawaban dari apa yang saya tanyakan. Uraian Saudara itu nampak sekali hanya ingin lari

    dari permasalahan yang sedang dibicarakan, yaitu pertanyaan-pertanyaan saya yang

    pernah saya kemukakan seperti pada point a.b.c.diatas. saudara sudah akui bahwa Quran

    s. Al Fatihah itu adalah dalam bentuk indirecterede form, artinya bahwa yang tertulisdalam Quran s. Al Fatihah ayat 1, 5 an 6 itu memang ucapan Allah, memang Sabda

    Allah, memang sabda Allah. Kenapa begitu susah untuk menjawabnya, atau memang

    tidak bisa dijawab, atau jawaban serba salah, karena itu diperlukan jawaban yangmengambang, seperti yang saudara kemukakan dalam MH.04 itu.

    Apakah masih dapat saya harapkan jawaban Saudara yang tuntas, atau pengakuan yang

    jujur saja bahwa Quran s. Al Fatihah itu memang bukan firman Allah. Pokoknya tuntas,

    jangan ngambang.

    Tetang Wahyu 10:1-2.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    5/30

    Mengenai Quran s. Al Fatihah ini, Saudara A. Hasan mencoba mencari dalil penunjang

    kebenarannya kedalam Alkitab yaitu Wahyu 10:1-2, yang ditafsirkannya sebagai

    penunjang kebenaran Quran s. Al Fatihah. Alasannya demikian: Dalam Wahyu 10:1-2 ituterdapat kalimat Kitab Kecil yang terbuka. Kata terbuka dalam bahasa Ibrani

    menurut pendapat A Hasan disebut Fatoah, hingga identik dengan kata Arabnya

    Fatihah. Jadi lengkapnya Kitab Kecil itu Fatihah, demikian maksud A. Hasan.

    Lain yang ditanya, lain pula yang dijawab.

    Ya, tidak apalah. Karena sayapun maklum taktik Saudara A. Hasan ini, sekedar untuk

    lari, bersembunyi untuk menghindar dari permasalahan yang dibicarakan.

    Dalil yang saudara kemukakan itu, menunjukkan Saudara kehabisan akal, karena

    memang sudah tidak sanggup mengemukakan argumentasi yang wajar dan sehat.

    Apakah tidak lucu, kalau Saudara menyamakan kata Fatoah itu dengan Fatihah.

    Itupun kalau memang benar kata terbuka itu dalam bahasa Ibraninya fatoah. Kalau begitubagaimana pendapat Saudara seorang penjahit itu, sama juga artinya dengan seorang

    penjahat, karena hanya berbeda satu huruf antara I dan a.

    Yang benar saja Saudara A. Hasan. Cara demikianlah apa yang Saudara katakana sendiriasbun alias asal bunyi. Kita belajar bermain secara fakta mengadu argumentasi

    kebenaran, bukan main sulap, bermain meraba-raba, main putar lidah ala pakrul-pakrilan.

    Marilah kita adu argumentasi, agar kebenaran dapat dinyatakan.

    Makna Kitab Wahyu 10:1-2 yang sesungguhnya dapat saya terangkan sebagai berikut:

    1. Kitab Wahyu itu sendiri, adalah merupakan Kitab nubuatan untuk akhir jaman(hari kiamat) dimana manusia dibangkitkan untuk menerima pengadilan yang adil

    oleh Al-Masih yang dijanjikan. Jadi sama sekali tidaklah untuk menubuatkan

    abad ke-6 atau masa 1300 tahun yang lalu.

    2. Kitab Kecil yang terbuka itu, ialah yang disebutkan juga Kitab al-Hayat,

    sebagaimana diterangkan dalam Wahyu 20:12, dan berdasarkan catatan Kitab

    Hayat itulah orang akan mendapat keselamatan hidup yang Kekal. Tujuh guruhyang dimaksudkan itu adalah bunyi dari sangkakala di hari kiamat itu, yaitu suatu

    hari di alam baqa, bukan alam dunia yang kita berpijak saat ini.

    Uraian diatas ini adalah berdasarkan Alkitab. Apakah sekarang dapat Saudara fahami

    dengan baik?

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    6/30

    2. MAKNA SALIB DAN PENEBUSAN DOSA WARISAN

    Masalah ini sebenarnya sudah saya uraikan sebagiannya dalam brosur korr. Serie ke-7

    bagian IV halaman 15 s/d 20. maka uraian ini, Sdr. A. Hasan sama sekali tidak

    mengadakan sesuatu sanggahan, tetapi dalam brosur MH. 04 masalah yang sama

    dikemukakan kembali.

    Sebenarnya, kalau Saudara tidak puas atau berpendapat lain dengan uraian pandangan

    saya, kemukakan sanggahan dengan menunjukkan pemikiran-pemikiran yang sehat, dalil-

    dalil yang masuk akal, argumentasi-argumentasi yang meyakinkan. Dengan carademikian, akan dapat melihat kepada kesudahan pembahasannya setingkat demi

    setingkat, hingga sampai kepada satu kesimpulan.

    Saya sangat senang sekali, kalau membaca sanggahan Saudara yang kuat dan argumentis,

    hingga dapat menimbulkan keyakinan saya, bahwa Saudara berada dipihak yang benar,atau secara terus terang dan jujur, jika memang uraian saya itu tidak tersanggah, akuilah

    dengan hati yang terbuka.

    Sebab itu saya tunggu sanggahan Saudara yang baik dan fair atau pengakuan yang jujur.

    Dan sementara itu baiklah saya teruskan saja untuk memberi jawab atas uraian yangSaudara kemukakan terakhir ini sebagai berikut:

    Saudara A. Hasan Tou menulis:

    Maka lahirlah teori dogmatic tentang penebusan dosa warisan lewat kematian

    Isa (as) di tiang salib, suatu doktrin yang sangat asing dan tidak dikenal dimasadini Kekristenan. Yang bertanggung jawab atas penyimpangan total dari spectrum

    Tauhid rumpun Ibrahim itu adalah Paulus (d/h Saul), seorang peranaka Yahudiyang sengaja menyusup kedalam persekutuan Kristen untuk tujuan melumpuhkan

    roh sejati Jemaat Al-Masih itu dengan membiakkan faham-faham kekafirandidalamnya. (MH04-hal.9)

    Sebagaimana terangkan diatas, uraian ini memang sudah diuraikannya juga terdahulu,

    dalam MH04 hal. 11, dan sudah saya berikan penjelasannya dalam brosur saya korr. 7hal. 15 s/d 20, namun Saudara A. Hasan Tou tidak singgung dan juga tidak

    menyanggahnya.

    Makna Salib dan Penebusan Dosa, meskipun sudah saya uraikan dalam brosur Korr. 7

    halaman 15, dan tidak disanggah oleh Saudara A. Hasan Tou dkk. Sebentar lagi akansaya uraikan kembali untuk lebih menjelaskan.

    Sebelum itu, baiklah sekarang saya akan menguraikan dahulu makna Dosa Warisan, yang

    masih kurang difahami oleh saudara-saudara kita yang berlatar belakang pendidikan

    Islam, diantaranya nampak juga pada pribadi Saudara kita A. Hasan Tou dan anggotaJemaat Ahmadiyah umumnya.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    7/30

    Untuk membicarakan masalah Dosa Warisan ini, haruslah kita lebih dahulu

    membedakannya dengan pengertian Dosa Perbuatan. Adapun Dosa Perbuatan, ialah dosa

    yang diperbuat oleh masing-masing pribadi, seperti dosa membunuh, menipu, mencuridan sebagainya. Dosa perbuatan ini adah menjadi tanggung jawab risiko masing-masing

    pribadi. Dosa perbuatan seorang bapa tidak akan ditanggung oleh anaknya, begitupun

    dosa perbuatan seorang anak tidak akan ditanggung oleh ayah-ibunya. Hal ini dapat kitabaca dalam Kitab Yehezkiel 18:20 yang mengatakan bahwa Orang yang berbuat dosa,

    itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar

    akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggungdiatasnya. (Yehezkiel 18:20)

    Adapun mengenai masalah Dosa Warisan, dapat diuraikan sebagai berikut:

    Kita semua tentu sudah sependapat (Islam dan Kristen) bahwa Adam dan Hawa telah

    melakukan perbuatan dosa, melanggar larang Allah mendekati dan memakan buah-nya

    pohon yang dilarang itu. Ceritera kejadian ini dapat kita baca dalam Quran s. Al Baqarah

    30-39, Q.s Al Araf 11-20, Alkitab: Kejadian 2:15-17.

    Untuk jelasnya, baiklah dibawah ini kita salinkan saja ayat-ayat yang terpenting sebagai

    berikut:

    Quran s. Al Baqarah:

    35. Berkata kami: Hai Adam! Tinggallah engkau bersama perempuan engkaudidalam Sorga (kebun), dan makanlah engkau berdua buah Sorga itu dengan

    senang menurut kehendak engkau, dan janganlah engkau berdua mendekati pohon

    kayu itu. Jikalau engkau mendekati niscaya masuklah engkau kedalam golongan

    orang-orang aniaya.

    36. Maka diperdayakan keduannya oleh setan, sampai dikeluarkan keduannya

    daripada kesenangan yang telah dapat oleh keduannya. Berkata kami:

    Berangkatlah kamu sekalian! Antara kamu dengan lain bermusuh-musuhan, danbagi kamu tempat kediaman diatas bumi, disanalah tempat kesenaganmu sampai

    mati.

    Quran s. Al Araf :

    22. . Kemudian Tuhan memanggil keduanya: Tidakkah Aku melarang engkau

    memakan buah kayu itu dan Aku katakan kepada engkau bahwa setan itu musuhyang nyata bagimu?

    23. Keduanya menjawab: Ya Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami

    sendiri, dan sekiranya Engkau tidak mengampuni kesalahan kami dan belaskasihan, niscaya kami masuk golongan orang-orang yang merugi.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    8/30

    24. Allah berfirman kepada keduanya: Turunlah kamu, setengah kamu dengan yang

    lain bermusuh-musuhan. Kamu boleh tinggal diatas bumi dengan bersuka ria

    sehingga sampai ajalmu.

    25. Firman Allah: Dibumi itulah kamu hidup, dan disanalah kamu mati, dan dari

    padanya kamu keluar nanti (bangkit).

    Alkitab : Kejadian 2:15-17:

    Maka TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam Taman

    Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah memberiperintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya

    dengan bebas,tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah

    kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.

    Alkitab: Kejadian 3:23 :

    Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari

    mana ia diambil.

    Alkitab: Kejadian 3:16 :

    Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat

    sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akanberahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.

    Kesimpulan ayat-ayat diatas:

    1. Adam dan Hawa telah melakukan perbuatan dosa pelanggaran di Sorga atau

    Taman Firdaus Eden.

    2. Karena dosa ini, keduanya dikeluarkan dari Sorga/Taman Eden tersebut.

    3. sebagai akibat dari dosa ini, maka selama Adam dan keturunannya, yaitu kita-kitaini berada di dunia fana akan mengalami :

    a. Datangnya maut (kematian rohani dan badani), dan hilangnya kehidupankekal di alam sorgawi (sebab jatuh kedalam dosa terpisah dengan Allah).

    b. Sebagai pengganti dari kehidupan kekal sorgawi yang hilang itu, Adam

    dan Hawa seketurunannya (yaitu kita0kita ini) diganti dengan kehidupanfana, hidup sementara dibumi dengan kematian (maut) dan

    kebangkitannya kemudian di akhir zaman (kiamat) untuk mendapatkan

    kehidupan kekal itu kembali di alam sorgawi (baca Quran 7:25).

    c. Seketurunan Adam (kita-kita ini) akan timbul permusuhan satu samalainnya, sebagaimana diterangkan dalam Q. 7:24, Q. 2:36, Alkitab:

    Kejadian 4:8-11).

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    9/30

    d. Selama di bumi alam fana ini akan didatangkan juga tandingan-tandingan hidup bagi anak-anak Adam (keturunannya ya kita-kita ini)

    dengan pendaya-pendaya setan, sehingga kehidupan kita selalu dalam

    godaan (Q. 7:27, Kejadian 3:15).

    Sebab akibat dari dosa Adam di Sorgawi/Taman Firdaus-Eden tersebut, yang dikenaldengan sebutan Dosa maut yaitu hilangnya kehidupan kekal dialam sorgawi itu, maka

    ganjaran yang Allah berikan kepada umat manusia keturunan Adam hingga sekarangyang dapat kita rasakan, adalah apa yang telah saya uraikan diatas bagian a, b, c, d dan e.

    Dosa warisan yang berupa maut (kematian rohani) yaitu hilangnya hak hidup kekal

    sorgawi itu, agar dapat dipulihkan kembali kekal sorgawi, untuk itulah Isa (as) Al-Masih

    dilahirkan sebagai Juruselamatnya. Dosa maut (kematian rohani) inilah yang menjadibeban penebusan Isa (as) dengan kematiannya dipalang kayu salib itu. Makna penebusan,

    artinya rela menjadi korban kedurhakaan orang-orang Yahudi, demi membela kebenaran

    untuk keselamatan umat manusia, keselamatan saya dan Saudara.

    Sedangkan akibat-akibat lainnya, seperti kematian jiwa nafsiyah, kehidupan yang fana,

    permusuhan sesamanya, penderitaan wanita waktu mengandung dan bersalin, godaan-

    godaan setan dan lain-lain sebagai dosa warisan akibat kesalahan Adam itu tetap berlaku

    di alam fana ini sampai pada kesudahan alam.

    Kiranya uraian diatas ini dapat difahami tentang pengertian Dosa Warisan itu, dan

    tidaklah dikacaukan dengan pengertian dosa perbuatan Dosa Perbuatan pribadi kita

    masing-masing.

    2. Penebusan Dosa Warisan (Sambungan)

    Kata-kata yang berbunyi: Isa (as) mati dikayu salib untuk menebus dosa kita semua

    atau penebus dosa warisan masih merupakan batu sandungan, yang sulit difahami olehsaudara-saudara kita non-Kristen, terutama dari golongan Islam, diantaranya nampak

    pada pribadi saudara-saudara kita A. Hasan Tou dan anggota Jemaat Ahmadiyah.

    Karena itu, adalah merupakan tugas kerohanian bagi setiap orang Kristen pengikut Al-

    Masih untuk memberi jawab, menjelaskan makna pengertian Salib yang menjadi puncakderita Isa (as) ini kepad setiap orang, agar kesalah-fahaman sementara ini dapat

    dihindarkan.

    Pada kesempatan ini, baiklah akan saya jelaskan makna pengertian Salib kesengsaraan

    Isa (as) ini sebagai berikut:

    1. Isa (as) datang, dilahirkan kedunia ini, sebagai Firman Allah yang Hidup, untukmenyelamatkan dunia umat manusia dari belenggu Kuasa Dosa, sebagaimana

    disebutkan Injil Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia,

    sehingga Ia telah mengaruniakan Putera-Nya yang tunggal, supaya setiap orang

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    10/30

    yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

    2. Isa (as) berusaha agar setiap orang menyembah Allah dengan kebenaran,sebagaimana juga dijelaskan dalam Injil Yohanes 4:24 Allah itu Roh dan

    barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran.

    Begitupu Injil Matius 4:10 mengetakan Maka berkatalah Isa (as) kepadanya:Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu,

    dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!

    3. Isa (as) menyerukan, agar Hukum Taurat dan kitab nabi-nabi itu disempurnakan,

    sebagaimana juga Isa (as) mengamarkanNya, termuat dalam Injil Matius 5:17 :

    "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum

    Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkanuntuk menggenapinya.

    4. Dalam Injil Markus 12:29-31 tertulis demikian: Jawab Isa (as): "Hukum yang

    terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu ESA.Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu

    dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukumyang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada

    hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.

    Dalam Injil Matius 7:12 ada tertulis demikian: Segala sesuatu yang kamu

    kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepadamereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

    5. Jalan untuk mencapai kebenaran itu semua dan mendapat keselamatan kekal abadi

    itu. Isa (as) mengatakan: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang punyang datangkepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6)

    Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga

    pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih

    besar dari pada itu. (Yohanes 14:12)

    Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya

    Allah yang benar, dan mengenal Isa (as) Al-Masih yang telah Engkau

    utus.(Yohanes 17:3)

    Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidakpercaya akan dihukum. (Markus 16:16)

    Semua pekerjaan Isa (as) untuk menyeru umat manusia agar memperoleh keselamatan

    pengampunan dosa, juga supaya mendapatkan hak hidup kekal di alam sorgawi itu yang

    terhilang oleh perbuatan dosa Adam supaya dipulihkan kembali oleh pihak penguasa

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    11/30

    Imam-imam Yahudi dikala itu, Isa (as) dipersalahkan, dan Dia dihukum, dengan suatu

    hukuman yang cukup mengerikan, yaitu mati diatas kayu palang (salib).

    Dengan demikian, mengertilah kita makna pengertian Salib yang dialami Isa (as) Al-Masih itu, tidaklah lain daripada akibat pengajaranNya, akibat dawahNya, untuk

    menyelamatkan kita umat manusia dari kuasa dosa, agar kita semua dapat hidup kekal dialam baqa sorgawi. Sesuai dengan kehendak Allah untuk menyelamatkan umat dunia ini.

    Isa (as) telah menderita mati di kayu salib, demi untuk keselamatan kita semua, supayakita mendapatkan hak hidup kekal kembali dialam sorgawi, Isa (as) telah menjadi korban,

    telah menjadi binasa akibat aktivitas dawahNya, demi untuk keselamatan hidup kekal

    kita. Isa (as) telah jadi korban aktivitas menebus dosa warisan Adam yang menyebabkan

    hilangnya kehidupan kekal alam sorgawi itu.

    Isa (as) telah menderita dikayu Salib, karena aktivitasNya untuk membebaskan kita

    semua dari belenggu Kuasa Dosa yaitu segala pengajaran sesat duniawi.

    Uraian yang panjang menggambarkan aktivitas penyelamatan Isa (as) inilah menjadi

    suatu simbul ungkapan dalam kata-kata ISA (AS) MATI DIKAYU SALIB UNTUKMENEBUS DOSA KITA SEMUA.

    3. KEWAFATAN DAN KEBANGKITAN

    SAYIDINA ISA (AS) AL-MASIH

    Kematian Isa (as) Al-Masih dikayu Salib, dan pada hari ketiga Dia telah bangkit diantara

    orang mati secara real-yaitu benar-benar dan sesungguhnya, kebangkitan jasmaniahyang telah dipermuliakan, dapat dilihat dan diraba seluruh tubuh-Nya, serta bukti bekas

    luka pada tangan dan kakiNya. (Lukas 24:36-40)

    Selama 40 hari dalam masa kebangkitanNya, hingga sampai pada kenaikanNya, selalumenyertai murid-muridNya dalam pekerjaanya memberikan keselamatan.

    Injil Salib. Kematian dan Kebangkitan ini, merupakan intisari kesaksian Gereja, dan

    merupakan puncak iman Kristen. Sebaliknya merupakan duri dalam daging bagi

    golongan Islam, lebih-lebih bagi sekte Islam Jemaat Ahmadiyah yang begitu gigihmenyerang iman Kristen ini, yang seharusnya tidaklah perlu ada perasaan demikian. Dan

    karenanya selalu diusahakan mengadakan sanggahan-sanggahan, dengan mengajukansangkalan-sangkalan dengan segala cara, agar kejadian yang ajaib ini tidak berakar dantidak tersebar luas, dan akhirnya mereka harap peristiwa ini tidak dipercayai. Injil yang

    memberitakan Salib dan Kebangkitan ini dibantah, ditolak agar tidak berkembang dan

    matilah seluruhnya.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    12/30

    Sebab itu pada kesempatan ini, saya khususnya untuk memberi jawab dari pihak-pihak

    yang menyangkal kebenaran berita Salib, Kematian dan Kebangkitan serta Kenaikan

    (Mikraj) Isa (as) Al-Masih.

    Jawaban ini hendak saya bagi dua, yaitu pertama hendak saya tujukan kepada golongan

    Islam umumnya, dan kedua khusus kepada golongan sekte Islam Jemaat Ahmadiyah.

    Bagi golongan islam umumnya, yaitu yang berpegang kepada nats Quran, biasanya

    mereka mengemukakan sebuah ayat Quran s. An Nisa 157 dan 158.

    Kalau dari golongan Islam umumnya dengan berdasarkan Quran tersebut menyangkalbahwa yang wafat dikayu salib itu adalah Sayidina Isa (as), melainkan orang lain yang

    diserupakan, yaitu "Yahusa", maka pihak Ahmadiyah (salah satu sekte dalam agama

    Islam) membenarkan dengan yakin, bahwa yang disalib itu adalah memang benar Isa(as), tetapi ia tidak mati, melainkan hanya pingsan saja.

    Baiklah kita pelajari kedua macam teori penyangkalan ini, agar dapat kita bahasseperlunya. Patut diterangkan, bahwa pembahasan ini bukanlah berarti bahwa saya

    kurang yakin akan kebenaran Alkitab. Bukan demikian. Malah saya ingin membuktikankepada mereka (dari pihak Islam dan Ahmadiyah), bahwa teori mereka ini tidak dapat

    dipertahankan kebenarannya, dan karenanya tujuan mereka untuk mengoyahkan iman

    Kristen itu tidak akan berhasil.

    Saya, bahkan setiap orang Kristen, berkewajiban memberi jawab secara baik, lemah-lembut yang dapat diterima oleh setiap orang yang mau berfikir secara wajar dan jujur

    demi kebenaran.

    Jawaban atas sangkalan

    Sekarang mari kita mulai memeriksa sangkalan pihak Islam ini.

    Pertama-tama, baiklah saya kutipkan saja nats Quran s. An Nisa 157 dan 158 yang

    menjadi dasar pnyangkalan mereka itu, yang berbunyi demikian:

    dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih Isa Ibnu

    Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi

    mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan-

    penyaliban) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu, merekamempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan

    belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa, tetapi (yang

    sebenarnya) Allah telah mengangkat Isa kepadaNya. Dan adalah Allah Maha Perkasa

    lagi Maha Bijaksana.

    Dari keterangan nats Quiran ini, dapat kita tarik suatu pengertian bahwa:

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    13/30

    1. Memang telah terjadi peristiwa sesorang telah disalib dan mati. (bukan pingsan

    menurut teorinya penyangkalan Ahmadiyah). Tetapi tidak dipastikan siapa yang

    mati itu. Quran menyangkal bahwa yang mati itu adalah Isa Almasih (Isa (as) Al-Masih). Ada yang mengatakan behwa yang disalib itu adalah Yahuza atau yudas.

    2. Menurut Quran itu juga dikatakan bahwa orang-orang Yahudi memang

    mengatakan dengan yakin, bahwa sesungguhnya mereka itu telah membunuhatau menyalib Isa (as) itu.

    Sekarang kita harus mencari keterangan yang menyakinkan, siapa sebenarnya yang

    disalib dan mati itu. Untuk mendapatkan keterangan ini, kita harus mencari suatu

    dokumentasi sejarah, atau suatu kesaksian dari seseorang atau beberapa orang yangmelihat dengan mata kepalanya sendiri akan peristiwa ini terjadi.

    Dalam hal ini, adalah Alkitab, yang merupakan dokumentasi sejarah yang otentik, yang

    terbuka dapat menjadi bahan informasi penyelidikan kita dalam masalah ini.

    1. Saksi pertama.

    Cerita mengenai Isa (as) di kayu salib ini terdapat didalam keempat injil, yaitu:Injil Matius 27:35-38; Injil Markus 15:25-28; Injil Lukas 23:35-38 dan Injil

    Yohanes 19:18-24.

    Kesaksian dari keempat penulis Injil ini adalah merupakan bukti sejarah yang

    nyata tenyang kematian Isa (as) dikayu salib itu.

    Disamping itu dari keempat penulis injil ini, masih terdapat banyak orang-orang

    lain yang menyaksikan peristiwa itu terjadi dengan mata kepala mereka sendiri.

    Kesaksian dengan mata kepala sendiri ini, adalah kesaksian yang sah dan dapatditerima dan benar. Kalau kita berpijak kepada ketentuan hokum, bahwakesaksian 2 atau 3 orang sudah cukup untuk meneguhkan bahwa sesuatunya itu

    sebagai hal yang benar secara hokum. (Ulangan 17:6-7). Sebab itu kesaksian dari

    4 penulis Injil ini tentang benarnya terjadi Isa (as) disalib dan mati, adalahmerupakan kesaksian yang benar dan sah serta menyakinkan kebenarannya dapat

    dipercaya, dibandingkan dengan kesaksian Al-Quran yang ditulis sesudah 6 abad

    kemudian dengan dugaan-dugaan yang tidak meyakinkan.

    2. Bukti kedua.

    Dalam ayat Al-Quran itu sendiri dikatakan: Sesungguhnya kami (orang-orangYahudi) telah membunuh Almasih, Isa Ibnu Maryam.

    Kalimat ini berisikan pemberitahuan yang sungguh-sungguh, tidak diragukan,

    bahwa yang disalibkan itu adalah Isa (as), bukan orang lain. Hal ini sesuai denganketerangan Matius 27:16-17 yaitu waktu itu orang-orang Yahudi ditawari

    memilih: Isa (as) disalib ataukah Barnabas penjahat yang dipenjara itu

    dibebaskan. Orang-orang Yahudi memilih Isa (as) disalib.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    14/30

    3. Bukti ketiga.

    Setelah Isa (as) dinyatakan mati oleh kesaksian kepala Pasukan maka Jusuf

    Arimatea datang kepada Pontius Pilatus untuk meminta mayat tersebut untukdikuburkan. Permintaan itu dikabulkan. (Markus 15:42-46)

    Seandainya yang diturunkan dari kayu salib itu bukan Isa (as), pastilah Jusuf

    Arimatea menolaknya atau memberi keterangan ketidak benaran itu.

    4. Bukti keempat

    Orang-orang Yahudi meminta kepada Pontius Pilatus supaya kuburan dimana Isa(as) dikuburkan agar dijaga. Permintaan itu dikabulkan. (Matius 27:62-66)

    Seandainya yang dikuburkan itu adalah orang lain, bukan Isa (as), tidaklah

    mungkin orang-orang Yahudi mrnjagai kuburan tersebut, karena Isa (as) pernah

    mengatakan bahwa pada hari ketiga Ia akan bangkit (hidup) kembali.

    5. Bukti kelima.

    Seandainya yang disalibkan itu, bukan Isa (as) sendiri, tidaklah mungkin Ia dapat

    mengeluarkan kata-kata yang penuh kasih sebagai aslinya tabiat Isa (as), yaitu:

    Bapa, ampunilah mereka sebab tidak diketahuinya apa yang diperbuatnya dan

    kalimat Sudah Genap (Te-telestai). Ini bukti yang membuktikan bahwa yangdisalib dan mati itu, tidaklah lain daripada Isa (as) Al-Masih itu sendiri.

    6. Bukti keenam.

    Seandainya yang disalib dan mati itu bukan Isa (as), tidaklah mungkin murid-

    murid Isa (as) berani berkotbah ditengah-tengah bangsa Yahudi, sebagaikesaksian bahwa yang disalib dan mati dikayu salib itu adalah Isa (as) dan telah

    bangkit (hidup kembali), dengan rersiko yang sangat besar, yaitu akan dihukum

    mati oleh penguasa-penguasa Yahudi.

    Dalam Khotbahnya Petus telah menyatakan:

    Hai orang-orang Israel, dengarkanlah perkataan ini: Yang aku maksudkan

    ialah Isa (as) dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang

    dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mukjizat-mukjizat dantanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantara Dia ditengah-tengah

    kamu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya, telah

    kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi

    Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan dia dari sengsara maut, karena

    tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. (Kis. 2:22-24)

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    15/30

    Ini adalah khotbah Petrus disertai oleh 10 rasul-rasul lainnya -para Hawariyun

    Sayidina Isa, di Yerusalem ('Baitulmaqdis'), pusatnya penguasa imam-imam

    Yahudi. Dalam khotbahnya di Serambi Salomo, sekali lagi Salomo mengatakan:

    Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan

    mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang iniberjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? Allah Abraham,

    Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-

    Nya, yaitu Isa (as) yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus,

    walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. Tetapi

    kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki

    seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Ia, Pemimpin

    kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan

    Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.

    (Kis. 3:12-15)

    Dari sekian banyak adanya bukti-bukti yang menyakinkan ini maka tanpa ragukita dapat memastikan bahwa orang yang disalibkan dan mati itu adalah Isa

    (as), bukan orang lain, bukan Yudas atau Yahuza. Sedangkan Yudas tidaklahmati disalib, melainkan ia mati karena bunuh diri. (Kis.1 :18)

    Sebab itu dapat saya simpulkan dengan yakin, bahwa keterangan penyangkalan

    Quran s. an Nisa 157-158, sama sekali tidak ada kekuatan untuk diterima

    kebenarannya, bahwa yang disalib dan mati itu bukan SayidinaIsa (as).

    Teori sangkalan Ahmadiyah

    Teori penyangkalan Ahmadiyah berbeda dengan penyangkalan Quran, meskipun

    golongan Ahmadiyah mengakui kitab Quran itu adalah juga Kitab Suci-nya golongan

    Ahmadiyah. Golongan Ahmadiyah membenarkan dengan yakin bahwa orang yangdisalib itu memang Isa (as), tetapi ia tidak mati melainkan hanya pingsan. Kemudian

    sesudah Isa (as) sadar dari pingsannya, mengembara ke Khasmir. Ia meninggal dunia

    dalam usia 120 tahun dan dikuburkan di Srinagar (Kashmir).

    Menurut pendapat saya, bahwa bagi seorang Muslim yang baik, pasti lebih percayakepada keterangan Quran suci, daripada keterangan Mirza Ghulam Ahmad.

    Kalau saya ingin mengambil jalan tengah, misalnya: Quran mengatakan: memang adaorang yang disalib serupa Isa (as) dan mati, tetapi bukan Isa (as).

    Mirza Ghulam Ahmad menyatakan: Memang yang disalib itu Isa (as), tetapi tidak mati

    hanya pingsan.

    Ambil tengah: Isa (as) memang disalib (Mirza) dan memang mati (Quran).

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    16/30

    Sekarang yakinlah: Isa (as) telah wafat diatas kayu salib. Pada hari ketiga telah bangkit

    diantara orang mati.

    Menurut teori lain dari kalangan Ahmadiyah ini, baik juga kita soroti alasan mereka yangdikutip dari Risalah At Tajdid fil Islam jilid III oleh Ali Yasir, sebagai berikut:

    1. Alasan pertama.

    Nabi Isa a.s. dipentang hanya beberapa jam saja (Markus 15:125, Yahya 19:14),

    padahal mati disalib itu makan waktu yang lama sekali.

    Sanggahan: Dalam alasan mereka yang pertama ini, jelaslah sekali tidak adasesuatu argumentasi yang dapat meyakinkan. Sangkalan mereka hanya didasarkan

    dugaan saja. Tentang lamanya kematian seseorang dalam kesengsaraan salib

    sifatnya adalah relatif. Kematian Isa (as) dikayu salib dibuktikan atas kesaksian

    seorang kepala lasykar. (Markus 15:44-45). Sebab itu alasan penyangkalan

    Ahmadiyah ini, sama sekali tidak mempunyai nilai kebenaran.

    2. Alasan kedua.

    Ketika rusuk Nabi Isa a.s. ditusuk oleh seorang lasykar Rumawi dengan tombak

    mengalirkan darah dan air (Yahya 19:34), darah dan air suatu bukti bahwa Isa a.s.belum mati.

    Sanggahan: Untuk menjawab alasan penyangkalan mereka ini, baiklah kita

    dengarkan saja keterangan seorang ahli, yaitu dokter-tokoh yang termasyhur

    karena menemukan penggunaan cholorform sebagai obat bius. Dokter itu adalah

    Sir James Simpson dari Edinburgh, telah menulis suatu keterangan dimana iamenunjukkan bahwa dipandang dari sudut ilmiah, Isa (as) mati oleh karena apa

    yang dinamakan oleh para ahli kedokteran: Desakan darah pada jantung. Bisaseorang meninggal dunia dalam keadaan seperti ini lengannya direntangkan

    selebar-lebarnya serta keluarlah suatu teriakan dan dinding jantungnya pecah

    sehingga darah mengalir kedalam kantung jantung (kantung yang membungkus

    jantung) dan menghalangi jantung untuk menguncup. Darah yang tinggal didalamkantung itu kemudian akan memisahkan menjadi serum (air darah) dan endapan

    (butir-butir darah merah) (Pdt. M.H. Finlay-Kepercayaan Orang Kristen, hal. 35).

    Ini adalah keterangan dari segi Ilmu Sains Kedoktoran, yang sama sekali bebas

    dari pengaruh Agama.

    Rasul Yohanes, bukanlah seorang ahli ilmu pengetahuan kedoktoran. Ia hanya

    menulis secara teliti apa yang ia telah lihat pada saat peristiwa penyaliban Isa (as)

    itu, dan mungkin sekali tanpa ia sadari bahwa apa yang ia tulis itu akan menjadibahan penelitian pada 20 abad kemudian dan menjadi bukti kebenaran pula.

    Yohanes hanya mengatakan: mengalir keluar darah dan air. Dia tidak

    mengatakan darah yang mengalir itu dari pembuluh-pembuluh darah sebagaimana

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    17/30

    layaknya orang yang masih hidup, melainkan darah dan air dari lambungnya

    (kantung yang membungkus jantung). Sungguh, sangkalan mereka ini malah

    meyakinkan akan kebenaran Alkitab.

    3. Alasan ketiga.

    Nabi Isa a.s. tidak dikubur seperti dua penjahat melainkan dirawat oleh salah

    seorang muridnya yang setia, yang merawat dengan baik dan menguburkan beliau

    didalam kuburan batu yang luas dan kubur itu hanya ditutup dengan batu (Markus15:46), tiga hari kemudian tempat batu penutup itu sudah terbongkar (Markus

    16:4). Hal ini tidak akan terjadi jika Nabi Isa bangkit secara gaib.

    Sanggahan: Alasan penyangkalan Ahmadiyah yang ketiga ini tepat dikatakan

    sangkaan, bukan alasan argumentasi yang meyakinkan. Untuk mencarikebenaran tidak ada alasan untuk mengemukakan sangkaan atau duga-dugaan

    saja, tetapi dibutuhkan pembuktian, baik pengakuan yang merawat atau kesaksian

    melihat ia dirawat dari apa yang dikatakan hanya pingsan itu.

    4. Alasan keempat.

    Tatkala Maryam Magdalena hari yang ketiga melihat Nabi Isa a.s. disangkanyaseorang jurutaman (Yahya 20:15), hal ini menunjukkan bahwa Nabi Isa a.s.

    menyamar sebagai jurutaman.

    Sanggahan: Ayat ini bukanlah alasan sangkalan bahwa Isa (as) hanya pingsan tidak mati. Ayat tersebut, adalah menunjukkan Isa (as) sudah bangkit hidup

    kembali dari kematiannya. Inilah penampakkan Isa (as) pertama kali dari

    Kebangkitannya yang sudah dikatakan terlebih dahulu sebelum masasesangsaraNya dikayu salib. Jadi jelaslah bahwa ayat ini tidak menjadi buktisebagai alasan penyangkalan kematian Isa (as), melainkan menjadi bukti dari

    KebangkitanNya diantara orang mati.

    5. Alasan kelima.

    Murid-murid Nabi Isa a.s. melihat beliau dengan badan jasmani yang sama danluka-luka beliau masih ada, sehingga Thomas dapat mencocokan tangannya

    kedalamnya. (Lukas 24:19-40; Yahya 20:27)

    Sanggahan: Samalah juga halnya dengan alasan yang keempat. Ayat inipunbukanlah alasan sangkalan bahwa Isa (as) itu hanya pingsan tidak mati. Ayat iniadalah menunjukkan bahwa Isa (as) telah bangkit hidup kembali dari

    kematianNya. Jadi jelaslah bahwa alasan kelima inipun tidak kena mengena pada

    sasaran yang dimaksudkan.

    6. Alasan keenam.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    18/30

    Beliau masih merasa haus dan lapar dan makan (Lukas 24:39-43; Yahya 21:5-

    13).

    Sanggahan: Alasan keenam inipun tidak mengena untuk menyatakan bahwa Isa(as) hanya pingsan, tidak mati. Ayat yang dikemukakan sebagai alasan ini,

    adalah ayat yang menunjukkan kebangkitan Isa (as) dari kematianNya. Alasankeenam ini jelas tertolak.

    7. Alasan ketujuh.

    Nabi Isa pergi ke Galilea dengan dua orang murid-Nya sambil berjalan berdampingan.(markus 28:10). Hal ini menunjukkan bahwa beliau mengungsi untuk mencari

    keselamatan.

    Sanggahan: Nats yang dikemukakan Ahmadiyah inipun adalah nats Kebangkitan

    Isa (as) dari kematianNya. Sama sekali tidak kena-mengena dengan penyangkalan

    atas kematianNya dikayu salib itu.

    8. Alasan kedelapan.

    Sebelum ditangkap ditaman Getsemani beliau berdoa sepanjang malam supaya

    diselamatkan dari mati terkutuk pada kayu salib dan minta kepada murid-muridNya supaya berdoa baginya. (Markus 14:36; Matius 26:39). Doa itu

    dikabulkan, sehingga perkara itu lebih terang lagi (Ibrani 5:7). Sebab orang dalam

    kesengsaraan itu dikabulkan. Lebih-lebih doa hambaNya yang suci.

    Sanggahan: Isa (as) berdoa agar kehendak Allah itu saja yang jadi, bukan

    kehendaknya sebagai manusiawi. Dalam Ibrani 5:7 maut yang dimaksudkanadalah kematian rohani. Dikayu salib, Isa (as) membuktikan, bahwa Di telah

    mengalahkan maut ini. Dia tetap berserah menurut kehendak Allah, Bapa,Kehendak Allah itu, trelah dinubuatkan oleh para nabi-nabi terdahulu, bahwa Al-

    Masih itu akan merasa sengsara. Bahkan penyaliban itupun telah dinubuatkan

    oleh nabi Daud, kira-kira 1000 tahun sebelumnya (Mazmur 22:17). Kematian dan

    penguburannya, dinubuatkan juga oleh nabi Yesaya kl. 700 tahun sebelum Masehi(Yesaya 53:9).

    Dengan penyerahan yang sempurna itulah Isa Al-Masih (as) telah bersahut:

    Sudah digenapi. Apa yang telah digariskan untuk dijalaniNya sebagai Hamba

    Allah yang terpilih, sudah digenapi. Jadi alasan kedelapan Ahmadiyah inipun,bukanlah menunjukkan bukti bahwa Isa (as) tidak mati disalib (pingsan), tidaklah

    kena sasarannya, malah menunjukkan sebaliknya, bahwa ter-Salib Isa (as) dan

    mati, telah merupakan penggenapan nubuat para Nabi terdahulu. Sudah Genap.

    Tetwlestai.

    9. Alasan kesembilan.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    19/30

    Beliau sendiri telah meramalkan bahwa Anak Manusia (Nabi Isa) akan ada

    didalam hati bumi tiga hari tiga malam lamanya (Matius 32:38-40). Kalaubeliau

    telah wafat diatas tiang Salib, ramalam beliau pasti tak akan terjadi.

    Sanggahan: Memang, jika yang mati itu adalah Mirza Ghulam Ahmad, pasti

    ramalan demikian tidak terjadi. Tetapi Isa (as) bukan seperti Mirza GhulamAhmad dan kematianNya tidaklah takluk dibawah hukum manusiawi, mati tidak

    berbangkit kembali. Isa (as) sebagai manusia Ilahiyat, Dia mati bukan untuk mati,tetapi untuk hidup kembali.

    10. Alasan kesepuluh.

    Dr. J.G. Bourne seorang ahli didalam mengenakan obat-obat lali (anaesthetics)

    The Sunday Times 24 Januari 1965 (London) menulis tentang penyaliban NabiIsa sebagai berikut: Biasanya pembicaraan tentang kebangkitan itu berpangkal

    pada bukti-bukti dari sejarah (yang pada umumnya sekarang telah diakui

    kebenarannya), yang berkenaan dfengan peristiwa-peristiwa tentang Isa (as)meragukan wafatnya yang benar-benar itu boleh jadi dianggap bertentangan

    dengan faham resmi, akan tetapi ada alasannya maka orang beranggapan bahwa

    Isa (as) sesungguhnya pingsan pada kayu salib itu, dikira sudah wafat dan sadar

    kembali dari pingsannya setelah beberapa lama dalam keadaan pingsan.

    Sanggahan: menjawab keterangan diatas lepas benar tidaknya ada tulisan

    tersebut dipublish maka perlu ditegaskan bahwa dalam keterangan Dr. J.G.

    Bourne itu bukanlah merupakan visum et repertum (surat keterangan kelukaan

    atau kematian menurut ilmu kedokteran), ia hanya mengemukakan biasanyameragukan dianggap. Semuanya menunjukkan tidak ada kepastian.

    Apalagi kesaksian seorang yang serba tidak pasti demikian dapat dipercaya?Karena itu, alasan inipun bukanlah suatu argumentasi yang bernilai meyakinkan.

    Kesimpulannya untuk membantah dari semua sangkalan Ahmadiyah ini, kita

    harus kembali kepada fakta sejarah. Memeriksa kesaksian-kesaksian yang melihat

    sendiri. Dokumen kesaksian ini terutama untuk umum, yaitu keempat injil yang

    terdapat dalam Alkitab. Dari kesaksian-kesaksian yang telah dikemukakan olehpenulis-penulis Injil yang menyaksikan dan melihat peristiwa penyaliban itu,

    tidak ada seorangpun yang mengatakan ketika Isa (as) diturunkan dari tiang salib

    itu dalam keadaan pingsan, tetapi semua mengatakan sayidina Isa (as) telah wafat,lebih 2,000 tahun dahulu.

    Kesaksian mereka jauh lebih bernilai daripada kesaksian yang diusahakan oleh

    Ahmadiyah sesudah 20 abad kemudian dari peristiwa itu terjadi.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    20/30

    3. SAYIDINA ISA (AS) TELAH HIDUP KEMBALI

    DAN SUDAH BANGKIT DARI ANTARA ORANG MATI

    Pada hari ketiga sesudah kematiannya dikayu salib itu Isa (as) Al-Masih telah

    bangkit hidup kembali diantara orang mati secara real, kebangkitan badani yangsudah dipermuliakan

    (Filipi 3:21), yang dapat dailihat dan diraba seluruh tubuhnya.

    Isa (as) tidak akan dikatakan Hidup Kembali (dengan istilah Quran dikatakan Ubasya

    hayya), sehiranya dia tidak mengalami kematian yang real terlebih dahulu.

    Jadi kebangkitan Hidup Kembali ini disokong kebenaran oleh Quran, dengan kata

    Ubasyu Hayya. (Quran s. Maryam 33).

    Kesaksian-kesaksian mata yang dapat dikemukakan sebagai bukti yaitu:

    1. Isa (as) menampak diriNya kepada Maria Magdalena. (Yohanes 20:11-18;

    Markus 16:9).

    Pertama-tama kali dari kebangkitanNya, Isa (as) menampakkan diriNya kepada

    Maria Magdalena, yaitu seorang perempuan yang pernah disembukan Isa (as) dari

    kerasuka 7 setan. Magdalena yang tadinya sudah lupa akan janji Isa (as), telah

    bangkit dan penuh harap, dan pergi memberitakan kesaksiannya ini kepadamurid-murid Isa (as).

    2. Isa (as) menampak DiriNya kepada permpuan lain. (Matius 28:8-10; Lukas

    24:10).

    Pada hari pertama kebangkitan itu, selain Isa (as) menampakkan diriNya kepadaMaria Magdalena, juga kepada permpuan lain. Menurut Lukas yang ikiut serta

    Magdalena, adalah Yohana, Maria Yakobus.

    3. Isa (as) menampakkan diriNya pada Kleopas dan kawan-kawan di jalan Emaus.

    (Lukas 24: 13-33; Markus 16:12-13).

    Untuk yang ketiga kalinya Isa (as) menampakkan diriNya kepada 2 orang

    muridnya dijalanan menuju Emaus, kira-kira sejauh 7 mil dari Yerusalem.

    4. Isa (as) menampakkan DiriNya kepada Simon Petrus. (Lukas 24:34; 1 Kor. 15:5).

    Kedua murid Isa (as) yang telah bertemu denganNya dijalan Emaus itu kembali

    ke Yerusalem, dan langsung menemui murid-murid Isa (as) lainnya. Merekasedang berkumpul bersama-sama. Kata mereka: Sesungguhnya Tuhan telah

    bangkit dan telah menampakkan diriNya kepada Simon. Lalu kedua orang itupun

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    21/30

    menceritakan juga pengalamannya di jalanan menuju Emaus, dan bagaimana

    mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.]

    5. Isa (as) menampakkan diri-Nya kepada semua muridNya, kecuali Tomas, karena

    tidak hadir. (Luk. 24:36-49; Yoh. 20:19-23).

    Dalam suatu ruangan yang terkunci, murid-murid Isa (as), kecuali Tomas absen,

    sedang bercakap-cakap tentang kebangkitan Isa (as). Tiba-tiba Isa (as) berdiri

    ditengah-tengah mereka dan berkata: Damai sejahtera bagi kamu.

    6. Isa (as) menampakkan diriNya yang keenam kalinya dihadapan 11 murid-

    muridNya. (kini termasuk Tomas). (Yohanes 20:26-29; Markus 16:14-18).

    Untuk yang keenam kalinya Isa (as) menampakkan diriNya kepada 11 orang

    murid-muridNya, kini termasuk Tomas. Sebelumnya waktu Tomas mendapat

    kabar bahwa murid-murid Isa (as) lainnya sudah melihat Isa (as), Tomas sendiri

    masih belum percaya. Tomas waktu itu berkata: Sebelum aku melihat bekaspaku pada tanganNya dan sebelum aku mencucukkan jariku kedalam bekas paku

    itu dan mencucukkan tanganku kedalam lambungNya, sekali-kali aku tidak akanpercaya. (Yohanes 20:25).

    Delapan hari kemudian murid-murid Isa (as) berada kembali dalam rumah itu dan

    Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Isa (as)

    datang dan Ia berdiri ditengah-tengah mereka dan berkata: Damai sejahtera bagikamu! Kemudian Ia berkata kepada Tomas: Taruhlah jarimu disini dan lihatlah

    tanganKu, ulurlah tanganmu dan cucukkan kedalam lambungKu dan jangan

    engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah. Tomas menjawab: ya

    Tuhanku dan Allahku. Kata Isa (as) kepadanya: Karena engkau telah melihatAku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun

    percaya.

    7. Isa (as) menampakkan diri kepada murid-muridNya dipantai danau Tiberias.

    (Yohanes 21:1-14).

    Dipantai ini telah berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus,

    Natanael dari Kana yang di Galilea, putera Zebedeus dan dua orang MuridNya

    yang lain. Dan merekapun makan bersama-sama Isa (as).

    8. Isa (as) menampakkan diriNya kepada umum dapat disaksikan oleh lebih dari500 orang. (1 Korintus 15:6).

    Penampakkan Isa (as) yang kedelapan kalinya sesudah KebangkitanNya

    dihadapan umum dapat dilihat dan disaksikan oleh lebih dari 500 orang, adalahmerupakan pukulan atas mereka yang kurang percaya atau masih ingin

    menyangkal kekebaran akan kebangkitan Isa (as) sesudah mengalami masa

    kematiannya selama 3 hari 3 malam dalam kubur. Kalau kita berpijak kepada

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    22/30

    ketentuan hokum, bahwa kesaksian dua atau tiga orang sudah cukup meneguhkan

    sesuatunya benar, apapun pula dihadapan saksi mata sebanyak lebih dari 500

    orang sekaligus.

    9. Isa (as) menampakkan diriNya kepada Yakobus. (1 Korintus 15:7)

    Penampakan Isa (as) yang kesembilan kalinya ini secara pribadi kepada Yakobus,

    tidak disebutkan secara terperinci dalam Alkitab, diman dan peristiwa apa.

    10.Isa (as) kembali menampakkan diriNya kepada 11 murid-muridnya di Galilea

    dengan satu Amanat Agung. (Mat. 28:16-20).

    Penampakkan Isa (as) yang ke-10 kalinya kepada 11 orang murid-muridNya

    ditandai dengan suatu Amanat Agung: KepadaKu telah kuberikan kuasa di Sorga

    dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu, dan

    baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka

    melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

    11.Isa (as) menampakkan diriNya kali terakhir kepada 11 murid-muridNya didekat

    Betania. (Lukas 24:50-52; Kis. 1:4-11).

    Penampakkan Isa (as) yang ke-11 kali, sebagai penampakan yang terakhir

    sebelum kenaikanNya ke Sorga kepada 11 orang murid-muridNya, terjadi di bukit

    Jaitun.

    Untuk peristiwa ke-11 kali ini, Lukas menulis kesaksiannya sebagai berikut:

    Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatuyang dikerjakan dan diajarkan Isa (as), sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu

    Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-

    Nya. Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai,dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat

    puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka

    tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama denganmereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka

    tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang - demikian kata-Nya - "telah kamu

    dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi

    kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.

    Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: Tuhan, maukah Engkau pada

    masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel? Jawab-Nya: Engkau tidak perlu

    mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan

    kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan

    sampai ke ujung bumi. Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    23/30

    disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.

    (Kis.1:1-9)

    Sangkalan terhadap Injil Kebangkitan

    Sebagaimana juga halnya dengan penyangkalan terhadap Injil Salib, makaterhadap Injil Kebangkitan inipun tidak sunyi, terutama dari pihak Yahudi di abad

    pertama ini, yangdiungkapkan dalam teori pencurian hayat.

    Dari pihak Islam, mengenai Kebangkitan ini mereka tidak menyangkal, meskipun

    dengan cara yang berbeda. Sedang dari golongan Ahmadyah, tidak meyangkal Isa (as) diSalib, tetapi

    meyangkal kematiannya di kayu Salib. Isa (as) dianggap oleh golongan ini hanya

    mengalami pingsan saja (tiak sampai mati), kemudian sadar, mengembara ke Kashmir

    dan meninggal disana dalam usia 120 tahun. (Uraian mereka ini, pada halaman berikutnya akan

    saya sanggah keterangannya).

    Memang, Kebangkitan Isa (as) diantara orang mati, adalah merupakan intisari

    pusat kepercayaan iman Kristen. Seandainya kebangkitan itu tidak ada, maka imanKristen itu hanyalah

    merupakan iman yang kosong, yang tidak mempunyai pengharapan yang

    meyakinkan. Kesaksian murid-murid Isa (as)pun hanyalah merupakan kesaksiankhayalan belaka, dan iman

    Kristen itu tidak akan sanggup berdiri hingga sekarang ini, karena sudah tidak

    mempunyai harapan apa-apa.

    Tetapi, syukurlah! Bahwa Isa (as), bukan mati hanya untuk mati abadi, melainkanuntuk hidup kembali, bangkit diantara orang mati.

    Andaikata Isa (as) ini mati untuk selama-lamanya, untuk apa kita berbakti kepada

    orang mati. Untuk apa kita mengangkat orang mati sebagai Juruselamat. Untuk apa kita

    memintasyafaat kepada orang mati. Dan untuk apa kita dibaptiskan atas nama orang mati.

    Untuk apa kita ber-Tuhan-kan orang mati.

    Tetapi kita sekarang beragama dengan pengharapan. Kita mempunyaiJuruselamatyang Hidup, memiliki iman berdasarkan Kasih. Kita sudah amenjadi waris

    penerima janji-janji Allah

    bersama dengan Al-Masih, menderita bersama juga dipermuliakan bersama-sama

    dengan Dia.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    24/30

    Teori Ahmadiyah tentang Kematian Isa (as) Al-Masih

    Golongan Islam Ahmadiyah ini menyangkal akan kematian Isa (as) di kayu salib

    dan kebangkitann-Nya diantara orang mati. Mereka membuat teori baru, bahwa Isa (as)

    telah

    mengembara ke Khashmir, dan meninggal disana dalam usia 120 tahun dandikuburkan di Srinagar.

    Teori mereka ini sama sekali tidak mendapat dukungan sedikitpun dari kalangan

    Islam umumnya. Karena memang teori mereka ini, selain tidak dibenarkan oleh faktasejarah, tetapi juga

    adalah tidak sesuai dengan pemberitaan Al-Quran sendiri, sebagi kirab suci umat

    Islam.

    Quran mengatakan:mereka tidak mempunyai keyakinan siapa yang dibunuh itu,kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu

    adalah Isatetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah

    Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.s. An Nisaa 158).

    Dari keterangan Quran ini hanyalah menunjukkan kepada kita, bahwa pada saat

    terjadinya peristiwa salib itu, Isa (as) telah dinyatakan wafat, dengan istilah Allah

    telah mengangkatIsa kepada-Nya. Jadi terangkatlah pula, bahwa sama sekalai tidak ada

    kemungkinan sedikitpun juga Isa (as) itu berpergian mengembara ke Kasymir dan tinggal

    disana hampir sekitar70 tahun.

    Inilah suatu pendustaan Mizra Ghulam Ahmad yang tidak kepalang tanggung.

    Saudara-saudara anggota Jemaat Ahmadiyah yang benar-benar mengaku Muslim, dan

    menjadikan Quran itu Kitab Suci saudara-saudara sudah wajar menolak ajaran Mirza

    Ghulam Ahmad yang nyata-nyata mengingkari Quran Kitab Suci-nya sendiri, demikepentingan pribadinya untuk mendawahkan dirinya sebagai seorang Nabi penerima

    Wahyu.

    Lebih dari itu, bahwa kesaksian mata dari 4 penulis Injil, cukup meyakinkan kebenaran

    Isa (as) Al-Masih telah mati dikayu Salib, kemudian bangkit hidup kembali dan naik ke

    sorga (mikraj), dan akan datang kembali pada akhir zaman (hari kiamat) untuk menjadiHakim yang adil, mengadili seluruh umat manusia, termasuk para nabi-nabi, saya dan

    saudara-saudara.

    Marilah kita merenungkan kebenaran ini dengan hati yang terbuka.

    Emas berlian dapat diuji. Kebenaran Penerima Wahyupun dapat kita uji dengan ada atau

    tidak ada kuasa Allah berupa mukjizat didalam tangan pekerjaannya.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    25/30

    Berhati-hatilah. Kita hanya untuk satu kali hidup, sesudah itu mati, dan dibangkitkan

    untuk menerima pengadilan yang adil.

    (bacalah: Ibrani 9:27)

    4. KEPENTINGAN MUKJIZAT DALAM PERANAN SESUATU

    KEPERCAYAAN AGAMA

    Mengenai masalah mukjizat ini Sdr. A. Hasan Tou dkk berkomentar sebagai berikut:

    Salah satu handicap yang kami jumpai setiap kali mencoba membangun dialogkerohanian dengan saudara-saudara diliuar lingkungan Ahmadiah termasuk Umat

    Kristen dan sementara kelompok Muslim adalah persepsi masing-masing kita tentang

    mukjizat. Inilah yang tak jarang membuat jalannya dialog tersendat-sendat bak

    kematian angin, atau bahkan macet total!

    Karena, dimana kami sudah terbebas dari pengertian mukjizat yang penuh dengan cerita-

    cerita fantastis diluarcommon-sense, maka dilain pihak konsepsi mukjizat sdr. Ambrie

    terlalu Melayu. Ia masih mempercayai segala kasih ajaib dari Alkitab tentang Daud,Sulaiman, Musa, Isa (as) dan lain-lain bagaikan seorang bocah yang ternganga-nganga di

    hadapan tukang sulap yang memamerkan kebolehannya menipu mata publik pasar

    malam. Tapi Hamran Ambrie, memang tidak sendirian. Masih ada berjuta-juta Hamran

    Ambrie di dunia ini, dengan latar belakang etnis kultur agama dan system social yangberaneka ragam namun selera mereka tentang mukjizat tokoh sami mawon.

    Bagi kami tak mungkin lagi menelan dongeng-dongeng semacam itu, yang berlawanandengan Sunnah Ilahi (Hukum Tuhan) yang konstan, termasuk hukum alam. Apalagi

    mukjizat yang keluar dari jalur fakta dan data sejarah.

    Demikianlah komentar sdr. A. Hasan Tou dkk mengenai masah mukjizat.

    Kepada Saudara A. Hasan yang kekasih:

    Kalau saya berbicara dengan seorang atheis, yaitu seorang yang tidak beragama,

    bahkan seorang yang memang tidak percaya akan adanya Tuhan Allah sudah tentu

    tidaklah pelu saya membuka suara mengeluarkan pendapat yang bersifat agama

    kepercayaan ini, karena sebagaimana saudara katakana, bahwa tidak mungkin lagimenerima cerita-cerita mengenai masalah mukjizat-mukjizat itu. Tetapi, karena saya

    sekarang sedang berbicara dengan Saudara dan sekelompok manusia dalam jemaatAhmadiyah, yang dari mulutnya masing-masing mengaku beragama, percaya akan

    kuasa Allah yang ghaib itu, bahkan masih mengaku dengan mulutnya, dan mudah-

    mudahan sesuai pula dengan hati nuraninya, bahwa Quran itu adalah Kitab Sucinya, yangdibawa oleh Muhammad, nabi sucinya pula, maka masalah mukjizat ini layaklah saya

    bicarakan dengan saudara-saudara.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    26/30

    Karena Quran sendiri membicarakan dan percaya adanya kuasa Allah yang disebutkan

    mukjizat itu, yang diberikan para nabi dan rasul-rasul-Nya terdahulu, seperti Ibrahim,

    Musa, Isa/Isa (as) Al-Masih merupakan tanda materai pengangkatan Allah yang merekaitu benar-benar nabi, pesuruh Allah, penerima Wahyu, Mesias - Al-Masih yang terulung

    itu!

    Sebagaimana saudara akui, bahwa kepercayaan hal mukjizat ini, tidaklah saja dipercaya

    oleh umat Kristen, tetapi juga oleh umat Islam, karena memang diberitakan dalam Al-Quran. Kecuali Islam Ahmadiyah sebagai saudara akui pula, tidak meyakinio lagi

    kebenaran mukjizat itu.

    Tetapi tahukah saudara, bahwa ke-tidak-percayaan-nya Mizra Ghulam Ahmad akan hal

    mukjizat ini, tidak konsekuen, karena Mizra juga masih percaya akan adanya mukjizatwali pengikut Muhammad, yang dikatakannya sebagai mukjizat nabi suci. (Baca bukunyaBarahini hal 79). Jadi mukjizat-mukjizat yang dipercayai oleh Mizra Ghulam Ahmad

    adalah terbatas, hanya kepada siapa yang ia rasakan perlu ditonjolkan saja.

    Baiklah! Yang penting bagi saya, bahwa Bapa Ahmadiyah ini masih mau percaya akan

    adanya mukjizat meskipun dalam makna terbatas menurut seleranya sendiri.

    Saudara A. Hasan Tou dkk yang kekasih;

    Sebagaimana sudah pernah saya katakana, bahwa mukjizat, adalah merupakan materai

    pengakuan Allah diatas siapa yang benar-benar diakui sebagai nabi, penerima wahyupesuruh, yang menjadi pengantara antara Allah dengan manusia. Kepada nabi yang

    diakui itu, Allah memberi kuasa (mukjizat) didalam tangan pekerjaan ke-Ilahi-an-nya,

    agar setiap orang dapat mengenal kebenaran pribadinya sebagai seorang yang benar-

    benar diberi tugas pengantara wakil Allah kepada manusia. Sedangkan dengan adanyatanda pengenal mukjizat inipun, masih banyak orang yang tidak percaya, dikatakannya

    hanya sihir dan lain-lain apapun pula tanpa adanya tanda pengenal mukjizat ini.

    Disamping itu juga, tanda pengenal mukjizat ini untuk mencegah penyaru-pemalsumengaku nabi, penerima wahyu, pesuruh Allah atau Mesias dan lain-lain.

    Meskipun demikian ketatnya namun masih ada juga yang nekad mengangkat dirinya

    menjadi nabi, penerima wahyu, pesuruh Allah, Mesias, meskipun tanpa adanya Kuasa

    Allah (mukjizat) sebagai tanda pembuktian. Tentu saja nabi yang serupa ini adalah nabipalsu, Mesias palsu. Kejadian seperti ini tidak perlu kita herankan, karena memang sudah

    dinubuatkan bahwa pada suatu ketika akan timbul nabi-nabi palsu, Mesias palsu dan lain-lain.

    Apakah saudara A. Hasan dkk. Sudah pernah memikirkan kenapa Mizra Ghulam Ahmadmeremehkan masalah mukjizat ini? Bahkan dengan nekad mengingkari hal mukjizat yang

    diwartakan oleh Al-Quran itu sendiri.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    27/30

    Baiklah, supaya Saudara ketahui bahwa Mirza Ghulam Ahmad yang mendakwahkan

    dirinya sebagai nabi, penerima wahyu, bahkan sebagai Mesias yang dijanjikan itu,

    sama sekali tidak memiliki kuasa Allah berupa mukjizat, sebagaimana lazimnya dimilikioleh para nabi-nabi terdahulu sebagai pembuktian kebenaran dawah mereka sebagai

    nabi, rasul Allah, Mesias, dan lain-lain

    Karena Mirza Ghulam Ahmad tahu persis akan kelemahan pribadinya dalam masalah

    mukjizat ini, maka dia berdaya upaya meremehkan makna mukjizat ini, bahkanmengingkarinya sekali, agar dia terhindar dari tuntutan umat membuktikan kebenarannya

    sebagai nabi dan Mesias itu. Dan saudara sendiri mengalami, betapa sulitnya

    melaksanakan cita-cita Mirza Ghulam Ahmad ini, jika sudah terbentur kepada masalahmukjizat yang dituntut oleh umat yang ingin membuktikan kebenarannya. Karenannya

    Saudara sendiri menjadi ikut latah, tidak mempercayai mukjizat sebagai kuasa Allah ini

    lagi, meskipun Quran sendiri membenarkan adanya mukjizat tersebut atas pada nabi-nabiterdahulu.

    Sebenarnya masalah Mirza Ghulam Ahmad ini, sama sekali tidak layak saya iktu campurmembahasnya, sekiranya dia, dan golongan Saudara tidak mengkait-kannya kepada iman

    Kristen, yaitu Alkitab.

    Meskipun demikian saya ingin tahu alasan Saudara dkk bagaimana bisa terjadi Saudaradkk percaya bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu seorang nabi penerima wahyu, Mesias,

    padahal tidak ada suatu kesaksian apapun yang menguatkan pengakuannya itu. Mukjizt

    sudah jelas tidak. Nubuat dari nabi-nabi terdahulupun tidak pernah ada. Mungkin adatanda-tanda lain yang apat meyakinkan Saudara tanpa mukjizat itu. Cobalah Saudara

    terangkan pada kesempatan berikut, dan dimana perlu akan kita bahas bersama.

    Akhirnya sekali lagi saya tegaskan, bahwa Almasih yang dijanjikan dalam Injil, yangjuga disokong oleh ntas Al-Quran secara tegas disebutkan Isa (as) Al-Masih, bukanMirza.

    5. SEDIKIT KETERANGAN TENTANG

    INJIL PALSU BARNABAS

    Saudara A. Hasan Tou, dalam mengemukakan argumentasi untuk meyakinkan adanya

    kebenaran nubuat kenabian Muhammad dalam Alkitab, dipaksakan mengutip Injil PalsuBarnabas, dengan maksyd agar nama Muhammad secara harfiah itu dapat dibaca

    jelas.

    Sebab di dalam Alkitab yang asli dan diakui oleh Gereja, nubuat kenabian Muhammad,baik secara nama maupun cara pengisyaratan, sama sekali tidak terdapat. Nats-nats

    Alkitab yang Saudara A. Hasan coba mengemukakannya, untuk ditafsirkan sebagai

    nubuat kehadiran kenabian Muhammad itu, sudah saya sanggah satu per satu yang

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    28/30

    akhirnya oleh A. Hasan bungkem seribu bahasa tanpa mengadakan sangkalan berikut

    selanjutnya.

    Untuk menutupi kehabisan akal ini, Sdr. A. Hasan memaksa diri mengemukakan InjilPalsu Barnabas yang dianggapnya argumentasi yang meyakinkan. Ini natsnya: tidak

    ada yang halal, yang harampun jadi.

    Saudara A. Hasan dkk.

    Mengenai Inii-palsu Barnabas yang Saudara kemukakan sebenarnya tidak perlu saya

    bicarakan disini, karena dalam sejarah Gereja Kristen tidak ada apa yang dikatakan InjilBarnabas itu. Ia memang dimunculkan oleh seorang pengarana Itali (Islam atau pro

    Islam) dalam abad ke 14. Kemudian oleh Rashid Redha, reformist dan pengarang Islam

    dari Mesir ini, dalam tahun 1907 untuk pertama kalinya diterbitkan dengan judul InjilBarnabas yang dimasyurkan hingga sekarang ini.

    Dalam tulisan ini dikatakan juga, bahwa Injil palsu telah beradasejak 13o tahun sesudahAl-Masih. Pengsulapan waktu ini jelaslah pula dimaksudkan bahwa dengan adanya Injil-

    palsu ini, suatu usaha pihak Islam untuk minta diyakini bahwa agama Islam itu adalahkelanjutan dari agama Yahudi dan Nasrani, telah dinubuatkan lebih dahulu dengan

    mengemukakan bukti-bukti menurut Injil-palsu itu.

    Barnabas memang seorang murid Isa (as). Tetapi nama Barnabas yang dipakai menjadi

    judul Injil-palsu itu, adalah suatu pemalsuan cukup pula. Jadi isinya palsu, dan nama padajudul itupun palsu.

    Barnabas Murid Isa (as) tidak pernah menulis Injil, tidak ada dalam sejarah gereja

    manapun. Pihak Kristen tidak akan tertugah dengan pemalsuan ini, karena dalam Alkitabdengan tegas dikatakan bahwa tidaklah ada lagi nama lain yang dikaruniakan kepadamanusia di bawah kolong langit ini, yang di dalamnya kita beroleh selamat, selain

    daripada Isa (as) Al-Masih atau Isa Almasih. (Kis. 4:12-14).

    Selanjutnya memperlengkapi data-data Injil-palsu Barnabas ini dapat saya katakana lagi,

    bahwa Jacques Jemier, karangannya yang berjudul:Levangile selon Barbane dalam

    Malanges de Institute Dominicain dEtudes Orientales (Cairo 6, 1959-1951 hal. 137-

    226). Dalam karangan itu Jemier membahas sejarah naskah Injil Barnabas palsu yang

    dikenal sekarang dan yang aslinya ditulis dalam bahasa Italia. Setelah pembahasab Jemiercukup jelas bahwa penulis Injil palsu tersebut adalah seorang bekas Pater yang

    kemudian menjadi penganut agama Islam. Dapat diingat bahwa pengaruh Islam di ItaliaSelatan cukup kuat pada bagian terakhir abad-abad pertengahan (kl. Abad ke 14).Demikianlah penjelasan Dr. Olaf Schuman dalam Peninjau 1975 No. 1 halaman 49.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    29/30

    6. BENARKAH ADA NUBUAT KENABIAN MUHAMMAD DALAM

    ALKITAB ?

    Catatan :

    1. Dalam MH. 03 Saudara kemukakan terjemahanm Quran 7:157 antara lain dikatakan

    namanya tersurat . (halaman 18). Berdasarkan terjemahan Saudara inilah

    saya mengatakan bahwa: namanya itu (Muhammad bin Abdullah orang Qurais) samasekali tidak pernah terdapat dalam Alkitab.

    Kemudian Saudara A. Hasan memperbaiki terjemahan Quran tersebut menjadi .

    tentangnya tersurat (MH. 04 hal. 3), sambil menuduh bahwa penjelasan sayaterdahulu yang mengatakan namanya tidak pernah terdapat dalam Alkitab, oleh A.

    Hasan Tou dikatakan :

    Kecuali naif, cara menampik seperti itu boleh dibilang, agak kekanak-kanakan.Sebab dalam Bible yang diakui oleh kalangan gereja dewasa ini nama Muhammadsecara explicit memang tidak lagi ditemukan.

    Coba perhatikan, Saudara yang berbuat salah, ataukah saya yang keliru.

    Selanjutnya saya jelaskan lagi, bahwa baik namanya (Muhammad) maupun isyarat

    tentangnya sama sekali tidak terdapat dalam Alkitab. Hal ini dapat kita uji terus dalam

    korespondensi ini.

    2. Nubuat Musa dalam Kitab Ulangan 18:15, sebenarnya sudah saya jelaskan dalam

    brosur Korr. 7 yang lalu dengan mengemukakan pelbagai fakta yang menunjukkan bahwanubuat itu tidak menunjukan kepada kehadiran Muhammad sebagi seorang nabi yang di

    nubuatkan. Penjelasan-penjelasan, fakta-argumentasi yang saya kemukakan itu, samasekali tidak di singgung, tidak dibahas, tidak dibantah oleh Saudara A. Hasan. Tetapi

    dalam MH. 04 oleh Saudara A. Hasan, nats ini ditonjolkan kembali. Seharusnya Saudara

    sanggah keterangan saya, sambil menunjukkan keterangan atau pendapat yang Saudaraanggap benar. Dengan demikian kita dapat menguji kebenarannya. Tetapi jangan pura-

    pura keterangan Saudara itu tidak pernah disanggah.

    Karena itu baiklah saya singkatkan apenjelasan saya yang lalu itu, yang tidak disanggah

    itu, yaitu :

    a. Ayat Taurat itu hanya menunjukkan untuk nubuat seorang nabi, bukan dua.

    Uraian ini tidak disanggah.

    b. Ciri seorang nabi itu adalah dari tengah-tengah kamu yaitu di tengah-tengah

    bani Israel. Uraian inipun oleh A. Hasan tidak disanggah.

  • 8/7/2019 Rahasia Salib - Menjawab Ahmadiyah

    30/30

    c. Ciri seorang nabi itu adalah dari antara segala saudaramu, yaitu diantara 12

    saudara bani Israel, yakni antara lain Lewi, Yehuda dan lain-lain. Uraian inipun

    oleh A. Hasan tidak disanggah.

    d. Ishak dan Ismaeil memang bersaudara, tetapi Ishak dan Ismail bukanlah disebut

    bani Israel. Yang disebut bani Israel itu adalah Yakub dangan 12 keturunannya(Lewi yang melahirkan Musa, dan Yehuda yang menurunkan Isa (as)). Uraian

    inipun tidak disanggah oleh Sdr. A. Hasan.

    e. Ciri ketiga yang besamaan dengan Musa, seperti keduanya sama bangsa Isarel,

    kedua sama pernah diancam bunuh dimasa kanak-kanaknya, keduanya mengalami

    penolakan oleh bangsa Israel, keduanya sama mendapat Kuasa Allah berupa

    mujizat. Uraian inipun oleh A. Hasan tidak disanggah.

    f. Ciri keempat bahwa akan dijadikan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu, bermakna

    bagi Israel, bukan untuk bangsa Arab. Uraian ini pun tidak disanggah.