strategi peningkatan mutu sekoalh berdasarkan analisis...

21
BAB II TELAAH PUSTAKA 1.1.Manajemen Strategis Manajemen Strategis semakin penting arti dan manfaatnya apabila diingat bahwa lingkungan organisasi mengalami perubahan yang semakin cepat dan komplek, sehingga keberhasilan manajemen strategis ditentukan oleh para menejer atau pimpinannya. menurut Rindaningsih (2009) pengertian manajemen strategis adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara pelaksanaannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya. Lebih lanjut menurut Akdon (dalam Ridaningsih Ida, 2009) menuturkan manajemen strategik berkaitan dengan upaya memutuskan persoalan strategi dan perencanaan, dan bagaimana strategik tersebut dilaksanakan dalam praktiknya. Manajemen strategik dapat dipandang sebagai hal yang mencakup tiga macam elemen utama. Pertama, terdapat adanya analisis strategik dimana penyusunan strategi yang bersangkutan berupaya untuk memahami posisi strategik organisasi yang bersangkutan.

Upload: others

Post on 13-Oct-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

BAB II

TELAAH PUSTAKA

1.1. Manajemen Strategis

Manajemen Strategis semakin penting arti dan

manfaatnya apabila diingat bahwa lingkungan organisasi

mengalami perubahan yang semakin cepat dan komplek,

sehingga keberhasilan manajemen strategis ditentukan

oleh para menejer atau pimpinannya. menurut

Rindaningsih (2009) pengertian manajemen strategis

adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan

keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh,

disertai penetapan cara pelaksanaannya, yang dibuat oleh

manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh

jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai

tujuannya.

Lebih lanjut menurut Akdon (dalam Ridaningsih Ida,

2009) menuturkan manajemen strategik berkaitan dengan

upaya memutuskan persoalan strategi dan perencanaan,

dan bagaimana strategik tersebut dilaksanakan dalam

praktiknya. Manajemen strategik dapat dipandang

sebagai hal yang mencakup tiga macam elemen utama.

Pertama, terdapat adanya analisis strategik dimana

penyusunan strategi yang bersangkutan berupaya untuk

memahami posisi strategik organisasi yang bersangkutan.

Page 2: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

Kedua, terdapat pula adanya pilihan strategik yang

berhubungan dengan perumusan aneka macam arah

tindakan, evaluasinya, dan pilihan antara mereka. Ketiga,

terdapat pula implementasi strategi yang berhubungan

dengan merencanakan bagaimana pilihan strategi dapat

dilaksanakan.

1.2. Rencana Strategis

Rencana strategis merupakan bagian yang penting

dalam Total Quality Managenen (TQM). Tanpa adanya

perencanaan baik itu jangka panjang maupun jangka

pendek yang jelas dan terukur, maka institusi atau

lembaga tidak akan bisa merencanakan peningkatan

mutu. Rencana strategis adalah rencana yang dilakukan

oleh para manager paling atas dan menengah untuk

mencapai tujuan organisasi yang lebih luas (Edward

dalam Umar, 2002). Untuk itu dalam penerapannya di

sekolah, kepala sekolah perlu membuat suatu rencana

strategis yang mana dikoordinasikan dengan para guru

dan komite untuk dijalankan bersama demi mencapai

tujuan yang diharapkan.

Sementara itu menurut Tjokroamidjojo (2000)

rencana strategis adalah suatu cara bagaimana mencapai

tujuan sebaik-baiknya dengan menggunakan sumber-

sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif, dengan

Page 3: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

menetukan tujuan apa yang akan dicapai atau yang akan

dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa.

Rencana strategis suatu lembaga pendidikan

menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: mampu

memperbaiki hasil pendidikan, membawa perubahan yang

lebih baik, prioritas kebutuhan, partisipasi, keterwakilan,

realitas sesuai dengan hasil analisis SWOT, mendasarkan

pada hasil review dan evaluasi, keterpaduan menyeluruh,

transparan, dan keterkaitan serta kesepadanan secara

vertikal dan horizontal dengan rencana-rencana lain

(Tilaar, 2000).

Dari beberapa pendapat diatas maka rencana

strategis pendidikan dalam penelitian ini adalah rencana

yang dilakukan oleh stakeholder sekolah dengan

memperhatikan prinsip perbaikan hasil pendidikan,

membawa perubahan yang lebih baik, prioritas

kebutuhan, partisipasi, keterwakilan, realitas sesuai

dengan hasil analisis SWOT, mendasarkan pada hasil

review dan evaluasi, keterpaduan menyeluruh,

transparan, dan keterkaitan serta kesepadanan secara

vertikal dan horizontal dengan rencana-rencana lain.

2.3. Mutu

Mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh

sekolah sebagai lembaga pengajaran tetapi juga

disesuaikan dengan apa yang menjadi harapan dan

Page 4: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

pandangan masyarakat yang cenderung berkembang

seiring dengan kemajuan jaman. Bertitik tolak pada

kecenderungan ini penilaian masyarakat tentang mutu

lulusan sekolahpun terus berkembang. Karena itu

sekolah harus terus-menerus meningkatkan mutu

lulusannya dengan menyesuaikan dengan perkembangan

tuntutan masyarakat menuju pada mutu pendidikan yang

dilandasi tolok ukur norma ideal (Sumarni, 2011).

Sagala (2010) berpendapat bahwa mutu pendidikan

adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh jasa

pelayanan pendidikan secara internal ataupun eksternal

yang menunjukkan kemampuannya memuaskan

kebutuhan yang diharapkan.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah

perlu melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Lewis dan Smith (dalam Tjiptono & Diana, 2003)

mengatakan bahwa pendekatan sistem terbuka

menekankan kebutuhan kualitas pada ketiga tahap

utama, yaitu akreditasi, proses transformasi, dan

assessment. Akreditasi berkaitan dengan input,

sedangkan assessment berkaitan dengan output. Input

meliputi kemampuan dasar peserta didik, sumber daya

financial, fasilitas, dan program. Proses meliputi desain

pembelajaran, metode pembelajaran, dan sistem analisis

data. Sedangkan output adalah prestasi peserta didik dan

Page 5: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

pasca kelulusan. Berikut adalah bagan penyempurnaan

secara berkesinambungan.

Gambar 2.1.

Penyempurnaan Kualitas Berkesinambungan

Sumber: Lewis & Smith (dalam Tjiptono & Diana 2003)

Proses penyempurnaan kualitas dalam sistem

pembelajaran ditentukan oleh:

a. Input

Input adalah segala sesuatu yang harus tersedia

karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses

pendidikan. Input pendidikan meliputi kemampuan

dasar peserta didik, sumber daya finansial, fasilitas,

program, dan jasa pendukung. Kesiapan input sangat

diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik.

Oleh sebab itu, baik atau tidaknya mutu input dapat

Penyempurnaan

kualitas

berkesinambungan

Proses

Transformasi

Output Input

Akreditasi Assessment

Page 6: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

diukur dari tingkat kesiapan input. Semakin tinggi

tingkat kesiapan input, maka semakin tinggi pula mutu

input tersebut (Sumarni, 2011).

Scheerens (2003) menyatakan salah satu input

dalam sistem sekolah adalah murid dengan berbagai

karakteristik tertentu yang ada pada mereka. Kesiapan

input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung

dengan baik. Masyarakat secara umum berasumsi

bahwa input yang berkemampuan tinggi akan

menghasilkan lulusan yang berkemampuan tinggi juga

dan sebaliknya. Akan tetapi hal tersebut tidak

sepenuhnya benar karena sekolah yang berkualitas

harus mampu mengelola input yang rendah atau

sedang untuk menjadikan lulusan yang berkemampuan

tinggi.

Dari beberapa pendapat diatas input khususnya

dalam pendidikan adalah semua hal yang tersedia dan

dibutuhkan dalam proses pendidikan. Input yang paling

mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat

adalah peserta didik. Jika sebuah sekolah memiliki

input peserta didik dengan nilai atau kemampuan yang

tinggi maka mutu lulusan yang baik atau sebaliknya.

Namun dalam kenyataanya itu tidak sepenuhnya

benar. Ada sekolah yang memiliki input peserta didik

dengan kemampuan atau nilai bagus namun

Page 7: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

outputnya tidak bagus, atau dengan kata lain tidak

selalu berbanding lurus.

b. Proses

Proses untuk meningkatkan mutu sekolah

merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang

lain. Proses meliputi kemampuan guru, desain

pembelajaran, fasilitas belajar, kurikulum, media, dan

evaluasi.

Sanjaya (2006) mengemukakan 4 hal penting

dalam proses pendidikan. Pertama, proses pendidikan

adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru dan

peserta didik untuk mencapai tujuan. Kedua, proses

pendidikan yang terencana diarahkan untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.

Ketiga, suasana belajar dan pembelajaran diarahkan

agar peserta didik dapat mengembangkan potensi

dirinya. Keempat, akhir dari proses pendidikan adalah

kemampuan anak memiliki kekuatan spiritual,

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan.

Proses pendidikan yang bermutu harus didukung

oleh personalia seperti guru, konselor, dan tata usaha

dan administrasi yang bermutu dan prosfesional. Hal

tersebut didukung oleh sarana dan prasarana

Page 8: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

pendidikan, fasilitas, media dan sumber belajar yang

memadahi baik mutu maupun jumlahnya serta

managemen strategi dan lingkungan yang mendukung

(Mulyasa, 2006).

Proses dikatakan bermutu tinggi apabila

pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan

input dan proses yang dilakukan secara harmonis,

sehingga menciptakan situasi pembelajaran yang

menyenangkan, juga mendorong motivasi dan minat

belajar peserta didik sehingga mampu mengembangkan

dirinya (Rozari, 2011).

Dari beberapa pengertian di atas maka proses

pendidikan dalam penelitian ini adalah proses

berubahnya sesuatu menjadi sesuatu lain dalam

bidang pendidikan dengan mempertimbangkan

ketercapaian tujuan, mengembangkan potensi peserta

didik dalam berbagai bidang yang didukung oleh

sarana dan prasarana, fasilitas, media, serta sumber

daya pendukung lainnya.

c. Output

Output merupakan kinerja sekolah. Kinerja

sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari

proses atau perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat

diukur dari kualitasnya, efektivitasnya,

produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya, kualitas

kehidupan kerjanya dan moral kerjanya. Khusus yang

Page 9: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

berkaitan dengan mutu output sekolah, dapat

dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas

/ bermutu tinggi jika prestasi sekolah, khususnya

prestasi belajar peserta didik, menunjukkan

pencapaian yang tinggi dalam: (1) prestasi akademik,

berupa nilai Ujian Semester, Ujian Nasional, karya

ilmiah, lomba akademik, dan (2) prestasi non-

akademik, seperti misalnya IMTAQ, kejujuran,

kesopanan, olahraga, kesenian, keterampilan, dan

kegiatan ektsrakurikuler lainnya. Mutu sekolah

dipengaruhi oleh banyak tahapan kegiatan yang saling

berhubungan (proses) seperti misalnya perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan.

Pada umumnya, output dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu output berupa prestasi akademik

(academic, achievement) dan output berupa prestasi

non-akademik (non-academic achievement). Output

prestasi akademi misanya, NEM, lomba karya ilmiah

remaja, lomba mata pelajaran, cara-cara berfikir (kritis,

kreatif/divergen, nalar, rasional, induktif, dedukatif,

dan ilmiah). Output non-akademik, misalnya

keingintahuan yang tinggi, harga diri kejujuran,

kerjasama yang baik, rasa kasih sayang yang tinggi

terhadap sesama, solidaritas yang tinggi, toleransi,

kedipsiplinan, kerajinan prestasi oleh raga, kesenian,

dan kepramukaan.

Page 10: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

2.4 Perencanaan Strategis Peningkatan Mutu

Sekolah

Mutu tidak terjadi begitu saja, namun perlu suatu

proses perencanaan. Mutu menjadi bagian penting dari

strategi institusi dan harus didekati secara sistematis

dengan menggunakan proses perencanaan strategis.

Tanpa arahan jangka panjang yang jelas, sekolah sebagai

sebuah institusi pendidikan tidak dapat merencanakan

peningkatan mutu (Rozari, 2011).

Oleh sebab itu rencana strategis peningkatan mutu

mutlak dilakukan oleh institusi pendidikan untuk

mempertahankan sekolah dari persaingan yang semakin

ketat. Rencana strategis merupakan rencana

komprehensif dengan melibatkan semua sumber dan

kemampuan untuk meningkatkan kualitas proses belajar

mengajar, mencapai sasaran sekolah, dan juga

memenangkan persaingan yang ada.

Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dalam

implementasinya tidak lepas dari manajemen peningkatan

mutu sekolah. Berkaitan dengan hal ini, Usman (2002)

menyatakan bahwa manajemen peningkatan mutu

memiliki prinsip (1) peningkatan mutu harus dijalankan

di sekolah, (2) peningkatan mutu hanya dapat

dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik,

(3) peningkatan mutu harus didasarkan pada data dan

fakta baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif, (4)

Page 11: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan

semua unsur yang ada di sekolah, (5) peningkatan mutu

memiliki tujuan bahwa sekolah dapat memberikan

kepuasan kepada peserta didik, orang tua dan

masyarakat.

2.5 Strategi Peningkatan Mutu Sekolah

Berdasarkan Analisa SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths,

Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Rangkuti (2009)

mejelaskan Strengths adalah beberapa hal yang

merupakan kelebihan dari sekolah yang bersangkutan.

Weaknesses adalah komponen-komponen yang kurang

menunjang keberhasilan penyelenggaraan pendidikan

yang ingin dicapai sekolah. Opportunity adalah

kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai apabila

potensi-potensi yang ada di sekolah mampu

dikembangkan secara optimal. Threats adalah

kemungkinan yang mungkin terjadi atau pengaruh

terhadap kesinambungan dan keberlanjutan kegiatan

penyelenggaraan sekolah. Berikut ini adalah diagram

analisis SWOT.

Page 12: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

KUADRAN I

Gambar 2.2

Diagram Analisis SWOT

BERBAGAI

PELUANG (O)

2. Mengubah

Strategi ( - , +)

1. Strategi Agresif (+, +)

KELEMAHAN INTERNAL(W)

KEKUATAN

INTERNAL(S)

3. Strategi bertahan (- , - )

4. Strategi Diversifikasi (+, - )

Sumber: Rangkuti, 2009

Dari diagram analisis SWOT diatas yang

dimaksudkan dengan strategi agresif (SO) sebuah strategi

yang digunakan dengan memanfaatkan seluruh kekuatan

sekolah untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya. Strategi diversifikasi (ST) dilakukan

dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki

sekolah untuk mengatasi masalah. Strategi defensif (TW)

dilakukan dengan meminimalkan kelemahan yang ada di

sekolah untuk menghindari ancaman. Sedangkan Strategi

KUADRAN II KUADRAN IV

KUADRAN III

BERBAGAI

ANCAMAN

(T)

Page 13: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

turn – around (WO) dilakukan dengan meminimalkan

kelemahan yang ada di sekolah untuk menangkap

peluang.

Kuadran I (positif, positif). Posisi ini menandakan

sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang.

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif,

artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap

sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan

ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih

kemajuan secara maksimal.

Kuadran II (positif, negatif). Posisi ini menandakan

sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi

tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang

diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya

organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi

sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda

organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus

berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya.

Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera

memperbanyak ragam strategi taktisnya.

Kuadran III (negatif, positif). Posisi ini menandakan

sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah

Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah

strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama

Page 14: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang

yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

Kuadran IV (negatif, negatif). Posisi ini menandakan

sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan

besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah

Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi

berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi

disarankan untuk menggunakan strategi bertahan,

mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin

terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus

berupaya membenahi diri.

Jika pihak stakeholder sekolah memahami dan

terbuka dengan strategi tersebut di atas maka sekolah

akan sangat tertolong dalam menyelesaikan

permasalahan-permasalahan yang muncul, baik dari

pihak internal ataupun dari eksternal.

2.6 Langkah-langkah Pengembangan Rencana

Strategis

Menurut Sugiyono (2012) langkah-langkah

pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan

rencana strategis peningkatan mutu sekolah adalah

sebagai berikut ini:

1. Potensi dan Masalah

Sekolah memiliki potensi internal yang dapat dijadikan

sebagai kekuatan, dan terdapat potensi eksternal yang

dapat dijadikan sebagai peluang bagi sekolah untuk

Page 15: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

mengembangkan mutu. Selain itu juga ada masalah-

masalah yang muncul di sekolah yaitu masalah internal

yang dianggap sebagai kelemahan sekolah, dan

masalah-masalah eksternal yang dianggap sebagai

ancaman bagi sekolah. Potensi dan masalah dalam

penelitian ini berupa data-data empirik.

2. Mengumpulkan Informasi

Selanjutnya setelah potensi dan masalah sekolah digali

secara mendalam dan ditunjukkan secara faktual,

selanjutnya dikumpulkan berbagai informasi yang

dapat digunakan sebagai bahan untuk merencanakan

suatu strategi yang diharapkan mampu mengatasi

masalah-maslah yang muncul. Data yang dibutuhkan

bisa berbagai cara seperti wawancara, observasi, studi

dokumen dan Focus Group Discussions (FGD).

3. Desain Produk/ Rancangan Produk

Rencana strategis merupakan produk penelitian ini

yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai dasar untuk

meningkatkan mutu sekolah. Rencana strategis ini

masih belum diketahui efektivitasnya, maka diperlukan

suatu pengujian untuk mengetahui tingkat

efektifitasnya.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk

menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem

kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang

lama atau tidak. Dikatakan rasional, karena validasi di

sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran

rasional, belum fakta lapangan.

Validasi produk dapat dilakukan dengan cara

menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang

menguasai bidang tersebut untuk menilai produk baru

Page 16: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

yang dirancang tersebut. Pakar atau ahli diminta untuk

menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat

diketahui kelemahan dan kekuatannya.

5. Perbaikan Desain

Setelah rencana strategis divalidasi, maka akan

diketahui kelemahannya, selanjutnya akan desain akan

diperbaiki oleh peneliti. Pada akhirnya maka akan

dihasilkan suatu rencana strategis yang bisa diberikan

kepada sekolah sebagai alternatif peningkatan mutu

sekolah.

Sesungguhnya langkah-langkah pengembangan

rencana strategis yang dikemukakan oleh Sugiyono tidak

berhenti pada perbaikan desain namun masih berlanjut

yaitu;

6. Uji coba produk;

7. Revisi produk;

8. Uji coba pemakaian;

9 . Revisi produk; dan

10. Pembuatan produk masal.

Namun penulis akan memfokuskan sampai pada

tahap yang kelima yaitu perbaikan desain karena

beberapa keterbatasan yang ada.

Sementara itu menurut Arikunto (2010) ada empat

tahap untuk mengembangkan rencana strategis yaitu:

1. Menyusun Rancangan

Pada tahap ini tentang apa, mengapa, kapan, dimana,

oleh siapa dan bagaimana penelitian itu akan dilakukan.

Selain itu peneliti perlu menentukan fokus peristiwa

yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati,

kemudian membuat suatu instrumen pengamatan untuk

Page 17: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama

penelitian berlangsung.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaa adalah implementasi dari isi rancangan

penelitian. Peneliti harus taat pada apa yang sudah

dirumuskan dalam rancangan, tetapi juga harus berlaku

wajar.

3. Pengamatan

Pengamatan dapat dilakukan secara bersama-sama

dengan pelaksanaan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan

kembali apa yang sudah terjadi. Pada tahap ini, peneliti

bersama-sama dengan orang-orang yang berkepentingan

pada objek penelitian berdiskusi mengenai apa saja yang

sudah terjadi selama penelitian. Tahap ini juga dapat

disebut tahap evaluasi.

Berdasarkan langkah-langkah rencana strategis

dari dua pendapat tersebut di atas, peneliti lebih condong

dengan langkah-langkah yang disampaikan oleh Sugiyono

namun akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang

dihadapi oleh peneliti. Selain itu peneliti akan fokus

sampai dengan tahap yang kelima yaitu perbaikan desain.

Meski demikian penulis juga mencoba untuk

mempertimbangkan langkah-langkah atau pendapat

Arikunto untuk dapat dijadikan formulasi. Berikut ini

adalah rumusan peneliti dalam merumuskan langkah-

langkah pengembangan rencana strategis yang akan

dilakukan dalam penelitian berikut ini:

Page 18: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

1. Menyusun rancangan penelitian

Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian

berupa pedoman wawancara, lembar observasi,

instrumen analisis SWOT dan panduan FGD;

2. Potensi dan masalah

Peneliti kebetulan bekerja di tempat penilitian ini

dilakukan, maka setidaknya sudah mengetahui apa

yang menjadi potensi dan masalah disekolah meski

masih perlu digali lebih mendalam lagi.

3. Pengumpulan data

Pada tahap ini penelitian dapat dikatakan sampai

pada tahap pelaksanaan dan pengamatan.

Pengumpulan data ini dilakukan dengan FGD,

selanjutnya akan diperoleh analisis SWOT yang

menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman sekolah, yang didasarkan pada bobot

dan skor yang diberikan berdasarkan FGD.

4. Desain produk

Penelitian akan menghasilkan rencana strategis

yang belum teruji oleh pakar sehingga belum

diketahui efektifitasnya. Maka pada tahap

selanjutnya dibutuhkan pengujian oleh pakar atau

ahli.

5. Validasi desain

Data yang sudah diperoleh akan diuji oleh pakar

untuk mengetahui kelemahan-kelemannya, yang

Page 19: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

selanjutnya akan diperbaiki dengan mengurangi

kelemahan-kelemahan tersebut.

6. Perbaikan desain

Dari hasil perbaikan dari pakar maka akan

didapatkan rencana strategis yang lebih bisa

dipertanggung jawabkan. Selanjutnya rencana

strategis tersebut akan diserahkan kepada sekolah

sebagai alternatif peningkatan mutu.

2.7 Kerangka Pikir

Berikut ini adalah kerangka pikir dari alternatif

Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis

SWOT di SMPN 1 Bawen:

Page 20: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

Gambar 2.3

Kerangka Pikir Analisis SWOT

Strategi peningkatan mutu sekolah adalah suatu

rencana yang komprehensif dengan melibatkan segala

sumber kemampuan untuk meningkatakan kualitas

proses belajar, mencapai target-target sekolah,

memenangkan persaingan. Indentifikasi visi, misi dan

tujuan sekolah adalah bagian yang sangat penting untuk

mewujudkan alternatif strategi peningkatan mutu

sekolah. Selanjutnya yang harus dilakukan adalah

mengalisis lingkungan internal dan eksternalnya untuk

Identifikasi Visi, Misi

dan Tujuan

Analisis

lingkungan

Eksternal

Analisis

lingkungan

Internal

Rumusan Alternatif

Strategi Peningkatan

Mutu

Identifikasi

Kekuatan dan

Kelemahan

Identifikasi

Peluang dan

Ancaman

Implementasi

Strategi

Evaluasi

Page 21: Strategi Peningkatan Mutu Sekoalh Berdasarkan Analisis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6030/2/T2_942012049_BAB II.pdf · keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

mengukur atau mengidentifikasi faktor kekuatan,

kelemahan dan faktor peluang, ancaman. Dari faktor-

faktor tersebut jika dianalisa secara komprehensif maka

akan mengahasilkan informasi yang dapat digunakan

sebagai dasar untuk menyusun alternatif strategi

peningkatan mutu sekolah. Jika alternatif strategi

tersebut dilaksanakan maka akan ada monitoring dan

evaluasi yang berkelanjutan dengan tujuan untuk

memperbaiki strategi dimasa yang akan datang. Dalam

penelitian ini penulis tidak akan membahas sampai

dengan monitoring dan evaluasi namun hanya sampai

pada merumuskan rencana strategis.