skripsi implementasi pendidikan karakter melalui … · 2019. 12. 27. · bab v penutup a....

148
SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MI MUHAMMADIYAH BRAJA ASRI KECAMATAN WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Oleh : MAULIDA LUTHFI AZIZAH NPM.1501050083 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1441 H/2019 M

Upload: others

Post on 15-Mar-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI

KEGIATAN KEAGAMAAN DI MI MUHAMMADIYAH

BRAJA ASRI KECAMATAN WAY JEPARA

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh :

MAULIDA LUTHFI AZIZAH

NPM.1501050083

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1441 H/2019 M

Page 2: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

ii

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN

KEAGAMAAN DI MI MUHAMMADIYAH BRAJA ASRI KECAMATAN

WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Strata Satu (S.Pd)

Oleh:

MAULIDA LUTHFI AZIZAH

NPM. 1501050083

Pembimbing I : Dr. Yudiyanto, M.Si

Pembimbing II : Nuryanto, S.Ag., M.Pd.I

Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1441 H/2019

Page 3: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

iii

Page 4: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

iv

Page 5: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

v

Page 6: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

vi

ABSTRAK

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN

KEAGAMAAN DI MI MUHAMMADIYAH BRAJA ASRI KECAMATAN

WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh:

MAULIDA LUTHFI AZIZAH

Pendidikan karakter merupakan pondasi awal yang dibutuhkan dalam

membangun bangsa. Karakter yang berkualitas dibentuk dan dibina sejak usia dini

karena usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Akan

tetapi, masih terdapat peserta didik yang belum memiliki karakter yang baik, seperti

cara berpakaian dan sikap kurang sopan kepada pendidik, kurangnya kedisiplinan,

kejujuran, dan rasa tanggung jawab sebagai peserta didik.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan

karakter melalui kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri. Jenis

penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif lapangan. Metode pengumpulan

data menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, pendidik, peserta didik,

serta orangtua/ wali. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai

kondisi fisik maupun non fisik serta penerapan pendidikan karakter melalui kegiatan

keagamaan peserta didik. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan informasi

dokumen terkait penelitian. Penelitian dilakukan mulai pada tanggal 04 Juli sampai

06 Agustus 2019.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proses pelaksanaan kegiatan

keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri dilaksanakan dengan menggunakan

metode pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan terstruktur. Kegiatan

keagamaan yang meliputi 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun), berbaris

membaca janji pelajar dan berjabat tangan, berdoa bersama, sholat dhuha dan dhuhur

berjamah, muraja‟ah hafalan, dan manasik haji. Nilai karakter yang ditanamkan

disekolah adalah nilai religius, disiplin, dan tanggung jawab. Faktor penghambat atau

kendala yang dihadapi dalam mengiplementasikan pendidikan karakter melalui

kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri adalah sarana dan prasarana

yang belum memadai, serta kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya

dampingan terhadap perkembangan anak. Solusi yang dilakukan yaitu penyediaan juz

ammah atau Al-Qur‟an, peningkatan pengawasan oleh para pendidik dan terjalinnya

kerjasama dengan wali peserta didik dengan baik.

Page 7: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

vii

Page 8: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

viii

MOTTO

“Tunjukkanlah Kami Jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah

Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan

bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”1

“Bismillah, Yakin BISA”

(Aul)

1 QS. Al-Fatihah (1) : 6-7

Page 9: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

ix

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah, setulus hati dan penuh rasa syukur kehadirat Allah

SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya untuk terus mengiringi

langkah peneliti dalam mencapai cita-cita.

1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Sugianto dan Ibunda Yuliarti, motivator

terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu mendo‟akan dan memberi

semangat untuk keberhasilan penulis.

2. Kakakku tersayang, Choirul Umam Al Fauzi, S.Kep.,Ns.,CWCCA, istri Inka

Novitasari, S.Kep.,Ns.,CWCCA, dan keponakan tercinta yaitu Arsakha Zayn

Rafisqy, dan juga keluarga lainnya yang selalu menjadi motivasi bagi penulis

untuk senantiasa menjadi sosok pribadi yang baik.

3. Terkhusus Fauzyah Fathsharaani, Risqi Fendi Nurcahyo, dan Rahmadi Panca

Wasyoga, partner yang selalu membersamai, dan berusaha untuk selalu ada,

menjadi tempat berbagi dikala suka dan duka.

4. Teruntuk Nanananaku “Nyak (Kurniawati Istiqomah), Nda (Nanda Riskillah),

Yayuk (Rina Avriana), Dede (Seka Qonita)” terimakasih.

5. Untuk sahabat PGMI A semuanya yang saling memotivasi mendukung satu sama

lain.

6. Rekan-rekan Mahasiswa IAIN Metro dan sahabat seperjuangan Mahasiswa

PGMI angkatan 2015 yang saling memotivasi dan banyak membantu penulis

dalam menyesaikan skripsi ini.

7. Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.

Page 10: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

x

Page 11: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

xi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul

Halaman Judul ............................................................................................... ii

Halaman Persetujuan .................................................................................... iii

Halaman Nota Dinas ...................................................................................... iv

Halaman Pengesahan ..................................................................................... v

Halaman Abstrak ........................................................................................... vi

Halaman Orisinalitas Penelitian ................................................................... vii

Halaman Motto .............................................................................................. viii

Halaman Persembahan .................................................................................. ix

Halaman Kata Pengantar .............................................................................. x

Daftar Isi ......................................................................................................... xiii

Daftar Tabel .................................................................................................... xiv

Daftar Gambar ............................................................................................... xv

Daftar Lampiran ............................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pertanyaan Penelitian ................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 6

D. Penelitian Relevan ......................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pendidikan Karakter ...................................................................... 9

1. Pengertian pendidikan karakter ............................................... 9

2. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam ........................... 12

3. Nilai Dasar Pendidikan Karakter .............................................. 13

4. Tujuan Pendidikan Karakter ..................................................... 15

5. Ciri-ciri Pendidikan Karakter ................................................... 17

6. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ................................................ 18

7. Konsep Pendidikan Karakter .................................................... 22

8. Proses Pendidikan Karakter ...................................................... 24

B. Kegiatan Keagamaan..................................................................... 28

1. Pengertian Kegiatan Keagamaan .............................................. 28

2. Ruang Lingkut Kegiatan Keagamaan ....................................... 30

3. Tujuan Kegiatan Keagamaan ................................................... 31

C. Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan ..................... 32

Page 12: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian............................................................... 37

B. Sumber Data .................................................................................. 38

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 39

D. Teknik Penjamin Keabsahan Data ................................................ 41

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 45

1. Temuan Umum Lokasi Penelitian ............................................ 45

a. Sejarah Berdirinya MI Muhammadiyah Braja Asri ............. 45

b. Identitas MI Muhammadiyah Braja Asri ............................. 45

c. Visi, Misi, dan Tujuan MI Muhammadiyah Braja Asri ....... 46

d. Data Pendidik dan Peserta Didik MI Muhammadiyah

Braja Asri ............................................................................. 47

e. Sarana dan Prasarana MI Muhammadiyah Braja Asri......... 49

f. Denah Lokasi MI Muhammadiyah Braja Asri .................... 50

2. Temuan Khusus Penelitian ....................................................... 51

a. Macam-macam Kegiatan Keagamaan yang dilaksanakan

di MI Muhammadiyah Braja Asri ........................................ 51

b. Peran Sekolah dalam Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan

sebagai Implementasi Pendidikan Karakter di MI

Muhammadiyah Braja Asri .................................................. 58

c. Kendala dan Solusi dalam Mengimplementasikan

Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan di MI

Muhammadiyah Braja Asri .................................................. 59

B. Pembahasan ................................................................................... 62

1. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan

Keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri ........................ 62

2. Karakter yang Terbentuk dalam Kegiatan Keagamaan ............ 64

Page 13: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

xiii

3. Kendala dan Solusi yang dihadapi Sekolah.............................. 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 69

B. Saran ............................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...................................... 21

4.1. Identitas Sekolah MI Muhammadiyah Braja Asri ......................... 41

4.2. Data Pendidik dan Karyawan MI Muhammadiyah Braja Asri ...... 44

4.3. Data Peserta Didik MI Muhammadiyah Braja Asri ...................... 45

4.4. Sarana dan Prasarana MI Muhammadiyah Braja Asri .................. 46

Page 15: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Denah sekolah MI Muhammadiyah Braja Asri.................... 46

Page 16: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Foto-foto Dokumentasi Penelitian ................................................... 69

2. Out Line ........................................................................................... 78

3. Alat Pengumpul Data ....................................................................... 81

4. Petikan Hasil Wawancara ................................................................ 88

5. Petikan Hasil Observasi ................................................................... 103

6. Surat Izin Pra-Survei ........................................................................ 107

7. Surat Keterangan Bimbingan Skripsi............................................... 108

8. Surat Izin Research .......................................................................... 109

9. Surat Tugas ...................................................................................... 110

10. Surat Balasan Izin Pra-Survei .......................................................... 111

11. Surat Balasan Izin Research............................................................. 112

12. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................... 113

13. Surat Keterangan Bebas Pustaka Perpustakaan IAIN

Metro Lampung ............................................................................... 114

14. Bukti Bebas Pustaka Jurusan PGMI ................................................ 115

15. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi .......................................... 116

16. Riwayat Hidup ................................................................................. 128

Page 17: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menjadi suatu kebutuhan pokok bagi semua manusia,

baik secara individu, kelompok masyarakat, maupun bangsa yang wajib

terpenuhi. Oleh sebab itu, secara terus menerus pendidikan harus ditumbuh

kembangkan secara sistematis dan terpadu. Di era globalisasi ini, ilmu

pengetahuan semakin berkembang, dan apabila setiap ilmu yang dibangun

tidak dilandasi dengan ilmu agama maka manusia akan semakin sulit

mengenal agama yang dianutnya. Dengan demikian, pendidikan seharusnya

diarahkan kejalan yang benar dan didasari dengan agama, sehingga dapat

membentuk sebuah karakter yang tercermin dari kepribadian sehari-hari.

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan

potensi dirinya melalui proses pembelajaran, berdasarkan Undang-undang

Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

yang berbunyi: Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi didinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.2

2Drs. Anas Salaludin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter (Pendidikan

Berbasis Agama dan Budaya Bangsa), (Bandung:Pustaka Setia,2013), 41

Page 18: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

2

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya pendidikan tidak hanya

mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan

pada proses pembinaan kepribadian dan keterampilan peserta didik secara

menyeluruh. Maka dari itu, pendidikan harus ditingkatkan mutunya, karena

dari dasar sinilah yang akan menentukan kearah mana peserta didik akan

dibawa sehingga peserta didik akan menjadi lebih baik dimasa yang akan

datang.

Pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia dikarenakan

pendidikan dapat menghantarkan seseorang hidup bermartabat, beriman, dan

bertakwa kepada Allah Subhanuwataala, memiliki akhlak yang luhur,

terampil, sosial, cerdas dan mandiri. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan

nasional yang bertujuan untuk mengembangkan dan membentuk karakter

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan

bangsa sesuai dengan ajaran agama Islam.

Dengan demikian, adanya upaya penerapan pendidikan karakter di

lembaga formal sangat dibutuhkan. Karena karakter yang dimiliki suatu

bangsa sangat menentukan keberadaan bangsa tersebut di mata dunia.

Karakter bangsa merupakan pilar penting dalam kehidupan bangsa dan

bernegara. Karakter diibaratkan sebagai suatu landasan atau pondasi yang

dibutuhkan dalam membangun bangsa yang kuat. Bangsa yang memiliki jati

diri dan karakter yang kuat mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa besar

yang bermartabat dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain. Apabila sebuah

Page 19: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

3

bangsa kehilangan karakter bangsanya maka bangsa tersebut akan mudah

dikendalikan oleh bangsa lain dan akan susah untuk mandiri.

Karakter yang baik harus ditanamkan dan dibentuk sejak usia dini.

Dimana usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter

seseorang. Banyak ahli yang mengatakan bahwa kegagalan penanaman

karakter sejak usia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah dimasa

dewasanya kelak. Karena membentuk atau menciptakan karakter yang baik

tidak semudah mengembalikan telapak tangan.

Pendidikan karakter harus dilaksanakan secara integral dan holistik.

Pendidikan karakter harus didukung oleh semua komponen masyarakat dan

dilakukan disemua level dan ruang kehidupan. Karena menciptakan karakter

yang mulia perlu adanya sejumlah usaha untuk mencapainya, setidaknya ada

bimbingan yang terus-menerus yang dimotori oleh pihak sekolah.

Pengembangan nilai-nilai karakter di lembaga pendidikan, seorang

pendidik tidak hanya terfokus pada kegiatan pembelajaran di kelas, tetapi

juga harus mengarahkan kepada peserta didik dalam bentuk implementasi

kegiatan keagamaan. Misalnya peserta didik mengikuti kegiatan-kegiatan

keagamaan dalam sekolah tersebut yang kemungkinan besar juga

memberikan sumbangan informasi kepada siswa tentang materi yang telah

dipelajari di dalam kelas.

Saat ini dunia pendidikan Islam mengalami perkembangan yang

cukup baik. Karena dimana sebagian sekolah Islam telah menjadi pilihan

utama bagi masyarakat. Bukan hanya karena mereka yang membutuhkan

Page 20: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

4

pendidikan agama untuk anak-anaknya, namun secara kualitas sekolah-

sekolah yang berbasis Islami dirasa cukup menjanjikan.

Tentunya orangtua tertarik untuk menyekolahkan anaknya

menginginkan agar antara aspek intelegensi, emosional maupun spiritual dan

keterampilannya seimbang. Sebab, keseimbangan antar aspek tersebut

merupakan bekal untuk menghadapai era global saat ini, serta berbagai

dampak yang ditimbulkannya.

Mutu dari suatu pendidikan sangatlah diharapkan baik dari pihak

orangtua, masyarakat, sekolah maupun pemerintah. Baik pendidikan

pengetahuan umum maupun pendidikan keagamaan. Meraka sangat berharap

agar lulusan dapat menjadi pemimpin, manajer, inovator, operator, yang

efektif dalam bidang ilmu pengetahuan dan mampu beradaptasi dengan

perubahan ilmu dan teknologi saat ini dengan memiliki karakter yang baik

dan dibentengi oleh iman dan takwa yang kuat.3

Saat ini banyak lembaga pendidikan yang banyak memdalami ilmu

keagamaan agar peserta didiknya bisa menjadi generasi bangsa yang memiliki

akhlak dan karakter yang baik. Semua itu dilakukan untuk menjaga peserta

didik dari kemerosotan moral dan penyimpangan akhlak bangsa.

Dengan demikian, pendidikan karakter merupakan komponen

penting dan mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan pembinaan kegiatan

keagamaan. Karena dengan adanya pendidikan karakter dalam pembinaan

keagamaan peserta didik selain untuk memaksimalkan dan memudahkan

3 Pra survey pada tanggal 23 Oktober 2018 dengan Bapak Ahmad Sakhowi, S.Pd selaku

Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Braja Asri

Page 21: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

5

proses pembinaan kegiatan keagamaan peserta didik, juga bertujuan untuk

meningkatkan mutu pendidik. Karena itulah, pendidikan karakter dalam Islam

harus dapat diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang nantinya

dapat mewujudkan peserta didik yang berakhlakul karimah sesuai dengan visi

dan misi lembaga pendidikan.

Berdasarkan hasil pra survey semakin menguatnya tuntutan

masyarakat terhadap mutu suatu pendidikan, maka lembaga-lembaga

pendidikan yang bernuansa Islami tentunya harus adaptif dan memiliki

standar mutu yang baik, sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat.

Pendidik bukan hanya sekedar mampu mengajar namun benar-benar mampu

mendidik. Peran aktif dan kreativitas pendidik sangat dituntut untuk

menunjang keberlangsungan pembelajaran ilmu agama sebagai media

pembentukan karakter peserta didik. Semua itu dapat dilakukan melalui

keteladanan dan praktek secara nyata di lingkungan peserta didik (sekolah).

Tanggung jawab dalam menyiapkan calon generasi penerus bangsa

yang berwawasan luas dan menjunjung tinggi moral serta memiliki karakter

yang mulia, harus disiapkan dan direncanakan secara matang oleh setiap

pendidik dan orangtua sejak dini. Untuk mewujudkan tujuan tersebu. Banyak

usaha yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan yaitu dengan adanya

kegiatan-kegiatan keagamaan yang diterapkan di sekolah.

Kegiatan keagamaan yang diterapkan disekolah dilakukan setiap

harinya guna membentuk karakter peserta didik menjadi lebih baik. Dimana

masih terdapat peserta didik yang karakternya kurang baik dengan ditandai

Page 22: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

6

kurang disiplinnya, tanggung jawab, cara berpakaian, sikap kurang sopan

kepada pendidik, dan tidak melaksanakan sholat berjamaah.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh

mengenai MI Muhammadiyah Braja Asri yang menerapkan kegiatan

keagamaan dalam pembentukan karakter. Dengan judul “ Implementasi

Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan di MI Muhammadiyah

Braja Asri” sebagai tugas akhir dibangku kuliah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Metro.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian

menghasilkan pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi Pendidikan Karakter peserta didik melalui

Kegiatan Keagamaan di MI Muhammadiyah?

2. Apasaja Kendala yang dihadapi dalam menanamkan Pendidikan Karakter

melalui Kegiatan Keagamaan di MI Muhammadiyah?

3. Bagaimana solusi yang digunakan untuk mengatasi Kendala dalam

menanamkan pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan di MI

Muhammadiyah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses implementasi pendidikan karakter melalui

kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah

Page 23: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

7

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam menanamkan

pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah

3. Untuk mengetahui solusi yang digunakan dalam mengatasi kendala yang

dihadapi dalam penanaman pendidikan karakter melalui kegiatan

keagamaan di MI Muhammadiyah

Manfaat Penelitian

1. Bagi Lembaga, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat

mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan keagamaan sebagai terwujudnya

visi dan misi sekolah yaitu untuk membentuk karakter islam.

2. Bagi Peserta didik, dengan adanya kegiatan keagamaan ini dapat

memberikan motivasi kepada peserta didik untuk menerapkan karakter

Islam tidak hanya di sekolah namun di manapun tempat peserta didik

diharapkan menerapkannya.

3. Bagi Peneliti, dari hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah

pengetahuan dan manfaat bagi peneliti dan juga agar peneliti menyadari

bahwa pembiasaan kegiatan keagamaan penting sekali untuk membentuk

karakter peserta didik.

D. Penelitian Relevan

Dalam melakukan penelitian, peneliti banyak memperoleh referensi,

kajian, serta sumber data dari berbagai pihak. Diantaranya dengan melihat

penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan tema dengan peneliti. Berikut

merupakan beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai kesamaan dengan

judul peneliti.

Page 24: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

8

Skripsi yang disusun oleh Agus Kholidin di dalam penelitian yang

berjudul “Upaya Penerapan Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 4

Metro Utara”.4 Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Konsep pendidikan karakter yang dilakukan yaitu melalui sikap teladan,

kedisiplinan, pembiasaan, dan menciptakan suasana yang kondusif.

Skripsi yang berjudul “Penerapan Kegiatan Keagamaan Untuk

Meningkatkan Akhlak Terpuji Siswa di Sekolah Menengah Pertama Islam

Durenan Trenggalek”.5 Diteliti oleh Ahmad Anik Fatoni, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data observasi, dokumentasi, dan

interviuw. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif

deskriptif. Keterkaitan judul penelitian yang akan peneliti lakukan adalah

sama-sama membahas tentang kegiatan keagamaan, namun penelitian ini

mengarah pada peningkatan akhlak terpuji sedangkan pada penelitian yang

peneliti lakukan mengarah pada kegiatan keagamaan dalam membentuk

karakter peserta didik.

4 Agus Kholidin, Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 4 Metro

Utara. Skripsi Tahun 2014. 5 Ahmad Anik Fatoni, Penerapan Kegiatan Keagamaan Untuk Meningkatkan Akhlak

Terpuji Siswa di Sekolah Menengah Pertama Islam Durenan Trenggalek”. Skripsi tahun 2015.

Page 25: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Secara etimologi, karakter berasal dari bahasa Latin “kharakter”,

“kharax”, yang berarti membuat tajam dan membuat dalam.6

Secara terminologi, karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan

berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik

dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Karakter dapat

dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan

Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,sesama manusia. Lingkungan dan

kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, adat

istiadat, dan estetika. Karakter adalah perilaku yang tampak dalam

kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun dalam bertindak.7

Ada yang menganggap bahwa karakter sama dengan kepribadian.

Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat

khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang

diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga

bawaan seseorang sejak lahir. Karekter dipengaruhi oleh hereditas

(keturunan). Perilaku seorang anak seringkali tidak jauh dari erilaku orang

6 Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, cet. Ke-3

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 11 7 Muclas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, cet. Ke-3

(Bandung: PT Remaja Rosda, 2013), h.41

Page 26: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

10

tuanya. Karakter juga dipengaruhi oleh lingkungan. Anak yang berada

dalam lingkungan baik, cenderung akan berkarakter baik, demikian juga

sebaliknya. ”Karakter mengacu pada serangkaian sikap (attitudes),

perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills).8

Dari beberapa pengertian karakter di atas, karakter dapat

dimaknai sebagai nilai dasar yang mempengaruhi pribadi seseorang, baik

karena pengaruh hereditas maupun lingkungan, dan terwujud dalam sikap

dan perilaku sehari-hari yang membedakannya dengan orang lain.

Pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai

kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang

sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu.9

Pendapat lain pendidikan karakter yaitu sebagai upaya yang

sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, kepedulian dan

bertindak dwngan landasan nilai-nilai etis dan luhur.10

Pendidikan karakter mengajarkan anak didik berfikir cerdas,

mengaktivasi otak tengah secara alami. Pendidikan karakter juga dapat

diartikan sebagai pendidikan budi pekerti plus, yaitu melibatkan aspek

pengetahuan (cognitiv), perasaan ( feeling), dan tindakan ( action). Tanpa

ketiga aspek tersebut, pendidikan karakter tidak efektif. Pendidikan

karakter ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan dan seorang anak

8 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 10 9 Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, cet. Ke-3

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 11 10

Muclas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, cet. Ke-3

(Bandung: PT Remaja Rosda, 2013), h.44

Page 27: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

11

akan menjadi cerdas emosinya. Karena kecerdasan emosi ini merupakan

bekal penting bagi anak untuk menyongsong masa depan.11

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli dapat disimpulkan

bahwa pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan untuk

menanamkan nilai-nilai luhur kepada siswa agar terbentuk kepribadian

yang berkarakter baik dan ditunjukkan dalam kesehariannya dalam

berperilaku baik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, dan lingkungan.

Pendidikan karakter tidak cukup hanya dengan memberikan pengetahuan

tentang adanya nilai-nilai karakter namun juga melibatkan perasaan

sehingga mampu untuk membedakan baik buruk sebuah nilai yang

menentukan tindakan apa yang akan diambil dan akhirnya diwujudkan

dalam tindakan dan perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai yang

dianutnya setelah melalui proses pengetahuan hingga merasuk ke dalam

perasaan.

Pendidikan karakter dinilai sangat penting untuk ditanamkan pada

anak sedini mungkin karena anak usia dini masih sangat mudah untuk

diarahkan dan dibentuknya. Di lingkungan sekolah seharusnya lebih

banyak memberikan porsi yang diberikan untuk mengembangkan

kepribadian dan lebih banyak pengetahuan-pengetahuan kognitif.

Lingkungan sekolah merupakan sarana yang strategis untuk

melaksanakan pendidikan karakter karena sebagian besar anak

11

Agus Wibowo, Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa

Berkepribadian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 36

Page 28: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

12

menghabiskan waktunya di sekolah sehingga apa yang diperoleh di

sekolah akan mempengaruhi pembentukan karakternya.

2. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam

Secara umum karakter dalam perspektif Islam dibagi menjadi

dua, yaitu karakter mulia dan karakter tercela, karakter mulia harus

diterapkan dalam kehidupan setiap muslim. Implementasi karakter dalam

islam tersimpul dalam pribadi Rasulullah Saw, dalam pribadi Rasul,

bersemai nilai-nilai akhlak yang mulia dan agung.12

Allah berfirman

dalam Al-qur‟an surah Al-Ahzab ayat 21 :

Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.13

Karakter tidak diragukan lagi memiliki peran besar dalam

kehidupan manusia. Pembinaan karakter dimulai dari individu.14

Dalam

islam karakter memiliki kedudukan penting dan dianggap memilki fungsi

yang vital dalam memandu kehidupan masyarakat. Sebagaimana firman

Allah dalam Al-Qu‟an surah An-Nahl : 90

12

Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 59 13

QS. Al-Ahzab (33): 21 14

Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 59

Page 29: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

13

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan

berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang

dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.15

Berdasarkan penjelaskan ayat Al-Qur‟an di atas, yang mempunyai

peran penting dalam pembentukan karakter bagi peserta didik, yang

nantinya dapat mengubah karakter peserta didik dari perilaku yang

mengarah kepada hal-hal yang sifatnya positif. Disini yang mempunyai

peran terpenting untuk mengubah peserta didik, dibutuhkan keteladanan

pendidik itu sendiri karena kebiasaan pendidik ketika proses mengajar,

baik itu dilingkungan sekolah bahkan diluar sekolah menjadikan sorotan

utama bagi peserta didik

3. Nilai Dasar Pendidikan Islam

Nilai dasar adalah pangkal tolak suatu aktifitas dan merupakan

landasan untuk berdirinya sesuatu. Adapun jenis-jenis nilai dasar

pendidikan Islam, sebagai berikut:

a. Nilai Ilahiyah

1) Iman, yaitu sikap batin yang penuh kepercayaan kepada Allah.

2) Islam, sebagai kelanjutan iman, maka sikap pasrah kepada-Nya,

dengan meyakini bahwa apapun yang datang dari Tuhan tentu

mengandung hikmah kebaikan, yang tidak mungkin diketahui

seluruh wujudnya oleh kita yang dhoif.

3) Ihsan, yaitu kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Allah

senantiasa hadir atau berada bersama kita dimanapun kita berada.

15

QS. An-Nahl (16) : 90

Page 30: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

14

4) Taqwa, yaitu sikap yang sadar penuh bahwa Allah selalu

mengawasi kita.

5) Ikhlash, yaitu sikap murni dalam tingkah laku dan perbuatan.

6) Tawakkal, yaitu sikap senantiasa bersandar kepada Allah dengan

penuh harapan kepada-Nya.

7) Syukur, yaitu sikap penuh rasa terimakasih dan penghargaan,

dalam hal ini atas segala nikmat dan karunia yang tidak terbilang

banyaknya, yang dianugrahkan Allah kepada kita. Terdapat dalam

Al-Qur‟an Surah Al-Lukman : 12

Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada

Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa

yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur

untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur,

maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".16

8) Shabar, yaitu sikap tabah menghadapi segala kepahitan hidup,

besar dan kecil, lahir dan batin.17

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa nilai-nilai ilahiyah yang

diajarkan dalam islam akan cukup mewakili nilai-nilai keagamaan

yang mendasar yang perlu ditanamkan pada anak, sebagai bagian amat

penting dari pendidikan karakter.

b. Nilai Insaniyah

Keberhasilan pendidikan bagi anak-anak tidak cukup diukur

hanya dari segi seberapa jauh anak itu menguasai hal-hal yang bersifat

kognitif atau pengetahuan tentang suatu masalah semata.

1) Sillat al-rahmi, yaitu pertalian rasa cinta kasih antara se-sama

manusia, khususnya antar saudara, kerabat, tetangga, dan

seterusnya.

2) Al-Ukhuwah, yaitu semangat persaudaraan, lebih-lebih kepada

sesama orang beriman.

16

Q.S. Al-Lukman(31): 12 17

Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, cet. Ke-3

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.93-94

Page 31: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

15

3) Husnu al-dzan, yaituberbaik sangka kepada sesama manusia,

berdasarkan ajaran agama bahwa manusia itu pada asal dan

hakikatnya aslinya adalah baik.

4) Al-Tawadhu, yaitu sikap rendah hati, sebuah sikap yang tumbuh

karena keinsafan bahwa segala kemuliaan hanya milik Allah.

5) Al-Wafa, yaitu tepat janji. Salah satu sifat orang yang benar-benar

beriman ialah sikap selalu menepati janji bila membuat

perjanjian.

6) Insyirah, sikap lapang dada, yaitu sikap penuh kesediaan

menghargai orang lain dengan pendapat-pendapat dan pandangan-

pandangannya.

7) Iffah atau ta‟affuf, yaitu sikap penuh harga diri, namun tidak

sombong, jadi tetap rendah hati, dan tidak mudah menunjukkan

sikap memelas.

8) Qawamiyah, yaitu sikap tidak boros atau tidak kikir dalam

menggunakan harta, melainkan sedang antara keduanya.18

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa nilai-nilai insaniyah

yang membentuk ketaqwaan, akhlak mulia akan membantu

mengidentifikasi pendidikan karakter, baik dalam lingkungan rumah

maupun di sekolah.

4. Tujuan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter pada dasarnya bertujuan untuk membuat

seseorang menjadi good and smart. Dalam sejarah Islam, Rasulullah

Muhammad SAW juga menegaskan bahwa misi utamanya dalam

mendidik manusia adalah untuk mengupayakan pembentukan karakter

yang baik. Dengan bahasa yang sederhana, tujuan dari pendidikan adalah

mengubah manusia menjadi lebih baik dalam pengetahuan, sikap, dan

keterampilah.19

18

Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, cet. Ke-3

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.95-96 19

Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, cet. Ke-3

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.30

Page 32: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

16

Pendidikan karakter juga bertujuan meningkatkan

penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarahkan

pada pencapaian pembentukan karakter peserta didik secara utuh, terpadu

dan seimbang.

Pendidikan karakter adalah pendidika akhlak yang menyentuh

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendidikan karakter menjamah

unsur mendalam dari pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Pendidikan

karakter menyatukan tiga unsur tersebut adalah akidah, ibadah dan

muamalah. Bahasa tauhid biasa disebut dengan Iman, Islam, dan Ihsan.

Ketiga unsur itu harus menyatu dan terpadu dalam jiwa siswa, sehingga

akhlak yang tergabung berlandaskan keimanan, keislaman, dan

keikhlasan.

Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional pasal 1 Undang-

undang Sikdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional

adalah mengembangkan potensi siswa untuk memiliki kecerdasan,

kepribadian, dan akhlak mulia.

Tujuan pendidikan karakter, sebagai berikut:

a. Membentuk siswa berfikir rasional, dewasa dan bertanggung

jawab.

b. Mengembangkan sikap mental yang terpuji.

c. Membina kepekaan sosial anak didik.

d. Membangun mental optimis dalam menjalani kehidupan yang

penuh dengan tantangan.

e. Membentuk kecerdasan emosional.

f. Membentuk anak didik yang berwatak pengasih, penyayang,

sabar, beriman, bertaqwa, bertanggung jawab, amanah, jujur,

adil, dan mandiri.20

20

Hamdani Hamid, dan Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,

(Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 39

Page 33: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

17

Pendidikan karakter diarahkan untuk menanamkan karakter

bangsa secara menyeluruh, baik pengetahuan (kognitif), nilai kehidupan

(afektif), maupun tindakan terpuji (psikomotor). Tujuannya adalah

membentuk siswa supaya mereka mampu menjadi insan kamil dan

mementuk karakter dan akhlak mulia para siswa secara utuh dan

seimbang sesuai dengan standar kelulusan yang ditentukan masing-

masing sekolah.

5. Ciri-ciri Pendidikan Karakter

Keluarga dipandang sebagai pendidik karakter yang utama pada

anak, disamping sekolah yang juga dianggap sebagai pusat

pengembangan karakter pada anak. Hal ini disebabkan karena pengaruh

sosialisasi orang tua pada anak terjadi sejak dini sampai anak dewasa.

Adapun ciri-ciri dari karakter adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kepedulian terhadap orang lain dan terbuka terhadap

pengalaman dari luar.

b. Secara konsisten mampu mengolah emosi

c. Memiliki kesadaran terhadap tanggungjawab sosial dan

menerimanya tanpa pamrih

d. Melakukan tindakan yang benar meskipun tidak ada orang lain

yang melihatnya

e. Memiliki kekuatan dari dalam untuk mengupayakan

keharmonisan dengan lingkungan sekitar dan;

f. Mengembangkan standar pribadi yang tepat dan berperilaku

yang konsisten dengan standar tersebut.21

Pendapat lain mengungkapkan ciri karakter individu yang

memiliki karakter yang kuat mampu bersikap rasional dan tidak mudah

21

Hamdani Hamid, dan Bani Ahmad Sasebani, Pendidikan Karakter, h. 95

Page 34: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

18

terombang-ambing oleh keyakinan yang salah tentang nilai sesuatu yang

ada di luar dirinya.22

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa ciri-ciri

karakter ialah memiliki rasa peduli terhadap orang lain, mampu menjaga

emosi, memiliki tanggungjawab, rasa tidak ingin dipuji atas tindakan

yang dilakukan, dan mempunyai peribadi perilaku yang konsisten.

6. Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter yang secara tidak langsung lebih dominan

ditekankan pada lembaga pendidikan, maka penanaman pendidikan

karakter yang sesuai dengan karakter budaya bangsa perlu diperhatikan

dan perlu ditanamkan untuk membentuk karakter peserta didik para

generasi bangsa.

Nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah pada umumnya

berpedoman pada 18 indikator nilai karakter yaitu:23

a. Religius, yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan

ajaran agama yang diantunya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah

agama lain, dan rukun dengan pemeluk agama lain.

b. Jujur, yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,

dan pekerjaan.

22

Ibid, h. 103 23

Drs. Anas Salaludin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter (Pendidikan

Berbasis Agama dan Budaya Bangsa), (Bandung:Pustaka Setia,2013), 54-56

Page 35: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

19

c. Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan

agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang

berbeda dari dirinya.

d. Disiplin, yaitu, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan peraturan.

e. Kerja keras, yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-

sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

f. Kreatif, yaitu berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan

cara atau hasil baru dari suatu yang telah dimiliki.

g. Mandiri, yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

h. Demokrasi, yaitu cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai

sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

i. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupauya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

j. Semangat kebangsaan, yaitu cara berfikir, bertindak dan berwawasan

yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan

diri dan kelompoknya.

k. Cinta Tanah Air, yaitu cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

Page 36: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

20

terhadap bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompokknya.

l. Menghargai Prestasi, yaitu sikap dan tindakan yang mendorong

dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,

dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

m. Bersahabat/komunikatif, yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa

senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

n. Cinta damai, yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan

orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

o. Gemar membaca, yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk

membaca berbagai bacaanyang memberikan kebajikan bagi dirinya.

p. Peduli lingkungan, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam

yang telah terjadi.

q. Peduli sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

r. Tanggung Jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan,

terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan

budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Page 37: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

21

Demikian kedelapanbelas nilai-nilai karakter yang dicangkan

kemendikmas dalam upaya membangun karakter bangsa melalui

pendidikan di sekolah atau madrasah.

Dasar pendidikan karakter tersebut diterapkan sejak usia kanak-

kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia emas

(golden age) karena usia dini terbukti sangat menentukan kemampuan

anak dalam mengembangkan potensinya. Dari sinilah sudah sepatutnya

pendidikan karakter dimulai dari dalam pendidikan keluarga, yang

merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak.

Akan tetapi, bagi sebagian keluarga, proses pendidikan karakter

yang sistematis di atas sangat sulit, terutama bagi sebagian orangtua yang

terjebak pada rutinitas yang padat. Karena itu, sebaiknya pendidikan

karakter juga perlu diberikan saat anak-anak masuk di lingkungan

sekolah, terutama sejak piaud dan taman kanak-kanak. Disinilah peran

guru, yang dalam filosofi jawa disebut digugu dan ditiru menjadi ujung

tombak di lingkungan sekolah, yang berhadapan langsung dengan peserta

didik.

Beradasarkan paparan di atas, untuk lebih memfokuskan

penelitian ini penulis mengambil 3 nilai-nilai karakter yaitu:

Tabel 2.1

Indikator Karakter

No Nilai Deskripsi Indikator

1. Religius sikap dan perilaku yang

patuh dalam melaksanakan

ajaran agama yang

diantunya, toleran terhadap

Berdoa sebelum dan

sesudan belajar.

Tekun menjalankan

ibadah, membaca Al-

Page 38: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

22

pelaksanaan ibadah agama

lain, dan rukun dengan

pemeluk agama lain

qur‟an, hafalan,

muraja‟ah, sholat.

Selalu ingat kepada Allah

2. Disiplin tindakan yang menunjukkan

perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan

peraturan

Tidak terlambat datang

ke Sekolah

Tepat waktu dalam

melaksanakan ibadah

Tepat waktu dalam

mengumpulkan tugas

3. Tanggung

jawab

sikap dan perilaku

seseorang untuk

melaksanakan tugas dan

kewajibannya yang

seharusnya dia lakukan,

terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan

(alam, sosial, dan budaya),

negara, dan Tuhan Yang

Maha Esa

Melakuukan sesuatu yang

seharusnya dilakukan.

Berfikir sebelum

bertindak dan

memikirkan

konsekuensinya.

Bertanggung jawab atas

perkataan, perbuatan dan

sikap.

7. Konsep Pendidikan Karakter

Konsep pendidikan karakter dalam perspektif Islam, yaitu segala

sesuatu upaya yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karakter tidak

hanya teraplikasi kepada hubungan sesama manusia, tetapi juga harus

ada hubugan vertikal dengan Allah SWT. Pendidikan karatker ini tidak

hanya terlihat dari sisi luarnya saja, yaitu seperti menggantikan nama

kurikulum yang lama dengan kurikulum yang baru yang berbasis

karakter, namun harus secara jelas tampak perbedaan dengan kurikulum

non karakter.

Pendidikan karakter tidak lagi menjadi sebuah mata pelajaran

khusus yang terpisah dari mata pelajaran lainnya sebagaimana yang

pernah diterapkan pada kurikulum yang sebelumnya yaitu, pendidikan

Page 39: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

23

budi pekerti maupun pendidikan moral pancasila. Apabila tetap menjadi

sebuah mata pelajaran yang terpisahkan, maka disinyalir tidak akan ada

perubahan yang terjadi kecuali hanya jadwal belajar yang lebih lama.

Konsep pendidikan karakter yang dapat memberikan dampak

secara jelas, apabila nilai-nilai karakter itu terdapat disetiap mata

pelajaran dengan porsi yang beragam. Sehingga tidak perlu adanya

penambahan jam serta mata pelajaran.

Berikut ini adalah nilai-nilai dalam pendidikan karakter Islam

yang harus dimasukkan pada setiap mata pelajaran.

a. Disiplin

b. Manajemen pribadi

c. Rajin belajar

d. Bersilaturahmi, menyambung komunikasi

e. Berkomunikasi dengan baik dan menebar salam

f. Jujur, tidak curang, menepati janji, serta amanah

g. Berbuat adil, tolong menolong, saling mengasihi, saling

menyayangi

h. Sabar dan optimis

i. Kasih sayang dan hormat kepada orangtua

j. Pemaaf, dermawan

k. Berbuat baik, berakhlak mulia, dst.24

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa pendidika karakter

ini adalah pendidikan yang harus dapat mengubah perilaku, yaitu bahwa

pendidikan memberikan nilai-nilai yang ideal yang diharapkan mengatur

perilaku peserta didik, yang dapat mendukung perkembangan kepribadian

yang dibutuhkan untuk memainkan peran dari ilmu dan nilai yang

diperolehnya.

8. Proses Pendidikan Karakter

24

Muchlas Sumani, Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,(Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2013), h. 79

Page 40: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

24

Proses pembentukan karakter tidak mudah dilakukan, oleh karena

itu dibutuhkan suatu lembaga pendidikan atau lembaga sosial yang

menangani secara khusus pembentukan karakter pada anak. Diantara

pendidikan yang mengawali pembentukan karakter tersebut antara lain

dapat dilakukan di sekolah Madrasah Ibtidaiyah yang memadukan antara

pendidikan umum dan nilai-nilai agama.

Nilai-nilai agama memang tidak selalu memiliki kualifikasi nilai

moral yang mengikat semua orang, namun nilai-nilai agama dapat

menjadi dasar kokoh bagi individu dalam kerangka perkembangan

kehidupan moralnya. Sebab, ada nilai-nilai agama yang selaras dengan

nilai-nilai moral.

Pada lingkungan keluarga, orang tua atau wali mengupayakan

pendidikan karakter melalui kegiatan keseharian di rumah, untuk

memperkuat hasil pendidikan karakter yang dilakukan di sekolah. Pada

lingkungan masyarakat, tokoh-tokoh atau pemuka masyarakat

mengupayakan pendidikan karakter melalui kegiatan keseharian

ditengah-tengah masyarakat sebagai upaya memperkuat hasil pendidikan

karakter di sekolah dan keluarga.25

Keluarga merupakan wahan pertama dan utama bagi pendidikan

karakter anakk. Apabila keluarga gagal melakukan pendidikan karakter

pada anak-anaknya, maka akan sulit bagi pihak lain untuk

memperbaikinya. Kegagalan keluarga dalam membentuk karakter anak

25

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasi dala Lembaga

Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2012), h. 202-203

Page 41: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

25

akan berakibat masyarakat yang tidak berkarakter. Pada sisi lain, orang

tua perlu mengawasi pergaulan anak karena akan berpengaruh pada

kepribadian anak.

Karakter itu tidak dapat dikembangkan secara cepat dan segera

(instant), tetapi harus melewati suatu proses yang panjang, cermat, dan

sintesis. Berdasarkan perspektif yang berkembang dalam sejarah

pemikiran manusia, pendidikan karakter harus dilakukan berdasarkan

tahap-tahap perkembangan sejak usia dini sampai dewasa. Setidaknya

berdasarkan pemikiran psikolog Kohlberg (1992) dan ahli pendidikan

dasar Marlene Lockheed (1990), terdapat empat tahap pendidikan

karakter yang perlu dilakukan, yyaitu:

a. Tahap Pembiasaan sebagai perkembangan karakter anak.

b. Tahap Pemahaman dan Penalaran terhadap nilai, sikap, perilaku, dan

karakter siswa.

c. Tahap Penerapan berbagai perilaku dan tindakan siswa dalam

kenyataan sehari-hari.

d. Tahap Pemaknaan, suatu tahap refleksi dari siswa melalui penilaian

terhadap seluruh sikap dan perilaku yang dipahami dan dilakukan

serta bagaimana dampak dan kemanfaatannya dalam kehidupan baik

bagi dirinya maupun orang lain.26

26

Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 108

Page 42: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

26

Character Education Quality Standards, merekomendasikan 11

prinsip untuk mewujudkan pendidikan karakter yang efektif, sebagai

berikut:

a. Mempromosikan nilai-nilai dasar dan etika sebagai basis karakter.

b. Mengidentifikasikan karakter sekolah yang memiliki kepedulian.

c. Menggunakan pendekatan yang tujuan, proaktif, dan efektif, untuk

membangun karakter.

d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan perilaku

yang baik.

f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang

yang menghargai semua siswa, membangun karakter mereka, dan

membantu mereka sukses.

g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri dari para siswa

h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunikasi moral yang

berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setiia kepada

nilai dasar yang sama.

i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam

membangun inisiatif pendidikan karakter.

j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakan sebagai mitra dan

usaha membangun karakter.

Page 43: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

27

k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru

karakter, dan manifestasi positiff dalam kehidupan siswa.27

Salah satu metode atau cara yang tepat dalam penanaman karakter

peserta didik adalah dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan kepada

siswa. Metode pembiasaan ini bertujuan untuk membiasakan peserta

didik berperilaku terpuji, disiplin dan giat belajar, kerja keras dan iklas,

jujur dan tanggung jawab atas segala tugas yang dilakukan. Hal ini perlu

dilakukan oleh guru dalam rangka pembentukkan karakter untuk

membiasakan peserta didik melakukan perilaku terpuji (akhlak mulia).

Pendidikan dengan kebiasaan menurut Mulyasa dapat dilakukan

secara terprogram dalam pembelajarrann atau dengan tidak terprogram

dalam kegiatan sehari-hari. Kegiatan pembiasaan dalam pembelajara

sevcara terprogram dapat dilaksanakan dengan perencanaan khusus

dalam kurun waktuu tertentu, untuk mengembangkan pribadi peserta

didik yang dilakukan secara individu dan kelompok. Adapun kegiatan

pembiasaan peserta didik yang dilakukan secara tidak terprogram dapat

dilaksanakan dengan cara-cara berikut:

a. Kegiatan Rutin, yaitu pembiasaan yang dilakukan secara terjadwal

seperti sholat berjamaah, sholat dhuha bersama, murojaah, 5S

(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) setiap hari, dan

melaksanakan kegiatan keagamaan yang lain.

27

Ibid., h. 109

Page 44: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

28

b. Kegiatan yang dilakukan secara spontan, yaitu pembiasaan yang

dilakukan tidak tejadwal dalam kejadian khusus, misalnya

pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada

tempatnya, melakukan antre dan sebagainya.

c. Kegiatan dan keteladanan, ppembiasaan yang bentuk perilaku sehari-

hari, seperti berpakaian rapi, berbahasa yang baik dan santun, rajin

membaca, memuji kebaikan atau kebersihan orang lain, datang

kesekolah dengan tepat waktu dan sebagainya.

Dalam pelaksanaan pendidikan karakter, pembiasaan peserta

didik akan lebih efektif jika ditunjukkandengan keteladanan dari tenaga

pendidik. Oleh karenanya, metode pembiasaan tidak terlepas dari

keteladanan. Dimana ada pembiasaan disana ada keteladanan. Kegiasaan

yang dilakukan secara terus menerus yang dalam teori pendidikan akan

membentuk karakter.

B. Kegiatan Keagamaan

1. Pengertian Kegiatan Keagamaan

Kegiatan keagamaan sangat penting dilakukan dalam kehidupan

sehari-hari, karena dengan kegiatan keagamaan akan dapat menambah

keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahuwataala. Selain itu

dengan kegiatan keagamaan, kita akan lebih dengan dengan masyarakat,

bangsa dan negara.

Keagamaan merupakan asal dari kata agama yang artinya yaitu

suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang yang

Page 45: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

29

memiliki akal memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendak-Nya

sendiri untuk kebaikan hidup didunia dan kebaikan hidup di akhirat.28

Karena manusia memiliki akal, secara eksplisit jelas bahwa agama

ditunjukkan kepada manusia. Agama menuntun, membimbing manusia ke

arah kesejahteraan, kebahagiaan dunia dan akhirat.

Pendapat lain mengatakan bahwa keagamaan adalah sifat yang

terdapat dalam agama, segala sesuatu mengenai agama.29

Kegiatan

keagamaan merupakan segala bentuk kegiatan yang terencana dan

terkendali sebagai usaha untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan yang

dapat dilakukan oleh perorangan atau kelompok.30

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan

keagamaan merupakan aktivitas yang dilakukan baik secara individu

maupun kelompok yang berhubungan dengan religius dan spiritual

sebagai ketaatan kepada Tuhan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan

Allah dalam Al-Qur‟an surat Ar-Rum ayat 30.

فأقم وجهك للديه حنيفا فطرة الله التي فطر الناس عليها لا تبديل لخلق الله ذلك

لمىنالديه القيم ولكه أكثر الناس لا يع

Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama

Allah (tataplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia

menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah)

agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.31

28

Wahyudin, Dedi Wahyudi, Ahmad Muzakki, Etika Ketuhanan, (Yogyakarta: Idea Press,

2019), 144 29

Rara Fransiska Novearti, Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan pada Siswa di

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 21 Kota Bengkulu, Vol. 2, No.2 Agustus 2017: 410

diunduh 20 Februari 2019 30

Ibid,410 31

Qs. Ar-Rum (30) : 30

Page 46: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

30

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan

keagamaan adalah segala perbuatan, perkataan, lahir batin seseorang atau

individu yang didasarkan pada nilai-nilai atau norma-norma yang

berpangkal pada ajaran-ajaran agama, yang telah menjadi kebiasaan

hidup sehari-hari dalam sekolah.

2. Ruang Lingkup Kegiatan Keagamaan

Ruang lingkup agama secara umum adalah hal-hal yang menjadi

pedoman pokok bagi agama tersebut antara lain:

a. Keyakinan, yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan

supranatural yang diyakini mengatur dan menciptakan alam.

b. Pribadatan, yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan

kekuatan supranarural tersebut sebagai konskuensi atau pengakuan

dan ketundukannya.

c. Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia

lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan kayakinan nya

tersebut.

Dalam sebuah agama terdapat beberapa unsur dan itu menjadi

pedoman pokok bagi agama tersebut dalam upaya menjadikan hidup

manusia lebih baik, antara lain adalah:

a. Adanya keyakinan pada yang gaib

b. Adanya kitab suci sebagai pedoman

c. Adanya rasul pembawanya

d. Adanya ajaran yang bisa dipatuhi

e. Adanya upacara ibadah yang standar

Page 47: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

31

Ruang lingkup agama islam terdiri dari tiga unsur pokok yaitu:32

a. Iman artinya percaya. Percaya dengan cara membenarkan sesuatu

dalam hati, kemudian diucapkan oleh lisan, dan dikerjakan

dengan amal perbuatan.

b. Islam artinya ketundukan, kepasrahan, menerima, tidak menolak,

tidak membantah, dan tidak membangkang. Maksudnya, yaitu

penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

c. Ihsan artinya berakhlak dan berbuat saleh sehingga dalam

melaksanakan ibadah kepada Allah dan bermuamalahlah dengan

sesama makhluk dilakukannya dengan penuh keiklasan. Seakan-

akan Allah menyaksikannya sepajang waktu.

3. Tujuan Kegiatan Keagamaan

Tujuan kegiatan keagamaan yaitu,

a. Meningkatkan intensitas dakwah islamiyah kepada siswa dalam

rangka membangun siswa sebagai generasi muda yang religius,

sebagai implementasi Islam adalah rahmatalilalamin.

b. Membangun kesadaran siswa bahwa kegiatan keagamaan akan

memotivasi setiap beragama yang baik dan continue.

c. Membangun pribadi siswa yang terbiasa dalam melaksanakan ibadah.

d. Menciptakan generasi dengan tingkat kecerdasan spiritual (SQ) yang

baik, sehingga akan melahirkan generasi yang menjujung tinggi etika,

moral dan nilai-nilai religius.33

e. Meningkatkan kemampuan siswa, beraspek kognitif, afektif dan

psikomotorik.

f. Pengembangan minat dan bakat siswa dalam upaya pembinaan pribadi

menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif

32

Taufik Yusmansyah, Akidah dan Akhlak, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008),

hlm.12 33

Sofyan Abdullah dan Ade Nandang,

Page 48: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

32

g. Dapat mengetahui, mengenang serta membedakan hubungan satu

pelajaram dengan pelajaran lainnya.34

Ghairah Islamiah diri peserta didik harus ditumbuhkan, untu itu

diperlukan upaya alternatif supaya mereka bersemangat untuk

mengamalkan ajaran agamanya. Kegiatan keagamaan merupakan salah

satu sub dari pelajaran pendidikan agama islam yang diharuskan mampu

memberikan kontribusi terhadap religuisitas seseorang.

C. Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaa

karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap

individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat, bangsa, dan negara. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai

perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri,sesama manusia. Lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam

pikiran, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum,

tata krama, budaya, adat istiadat, dan estetika. Karakter adalah perilaku yang

tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun dalam

bertindak.35

Pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai

kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang

sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu.36

34

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

h.192 35

Muclas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, cet. Ke-3

(Bandung: PT Remaja Rosda, 2013), h.41 36

Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, cet. Ke-3

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 11

Page 49: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

33

Pendidikan karakter mengajarkan anak didik berfikir cerdas,

mengaktivasi otak tengah secara alami. Pendidikan karakter juga dapat

diartikan sebagai pendidikan budi pekerti plus, yaitu melibatkan aspek

pengetahuan (cognitiv), perasaan ( feeling), dan tindakan ( action). Tanpa

ketiga aspek tersebut, pendidikan karakter tidak efektif. Pendidikan karakter

ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan dan seorang anak akan menjadi

cerdas emosinya. Karena kecerdasan emosi ini merupakan bekal penting bagi

anak untuk menyongsong masa depan.37

Dari beberapa pengertian mengenai pendidikan karakter yang telah

dipaparkan sebelumnya, pendidikan karakter dapat dilakukan melalui

tahapan-tahapan, tahapan tersebut berdasarkan pemikiran psikolog Kohlberg

(1992) dan ahli pendidikan dasar Marlene Lockheed (1990), yaittu:

a. Tahap pembiasaan sebagai perkembangan karakter anak.

b. Tahap pemahaman dan penalaran terhadap nilai, sikap, perilaku, dan

karakter siswa.

c. Tahap penerapan sebagai perilaku dan tindakan siswa dalam keseharian.

d. Tahap pemaknaan, suatu tahap refleksi dari siswa melalui penilaian

terhadap seluruh sikap dan perilaku yang dipahami dan dilakukan serta

sebagaimana dampak dan kemanfaatannya dalam kehidupan baik bagi

dirinya maupun orang lain.38

37

Agus Wibowo, Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa

Berkepribadian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 36 38

Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung:PT.

Remaja Rosdakarya, 2011), 108

Page 50: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

34

Pendidikan karakter dapat berjalan dengan baik dan sesuai sasaran

memiliki tiga hal berikut:39

a. Prinsip Keteladanan dari semua pihak, baik orang tua, guru, masyarakat,

maupun ppemimpinnya.

b. Prinsip rutinitas (pembiasaan dalam segala aspek kehidupan).

c. Prinsip kesadaran untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai karakter yang

diajarkan.

Selain itu, terdapat faktor yang mempengaruhi pendidikan karakter,

yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor internal lebih condong tentang

bawaan peserta didik itu sendiri seperti contoh, sikap, kebiasaan, etitut, dan

lain-lain yang bersifat dalam diri peserta didik. Sedangkan eksternal

dipengaruhi oleh lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, masyarakat

maupun pendidikan.

Pendidikan karakter juga dapat dillakukan melakui kegiatan

keagamaan yang terdapat dalam lembaga pendidikan, seperti pelatihan sholat

berjama‟ah, membaca Al-Qur‟an, peringatan hari besar islam, Tadabbur-

tafakkur „alam, pesantren kilat dan masih banyak lainya.

Kegiatan keagamaan sangat penting dilakukan dalam kehidupan

sehari-hari, karena dengan kegiatan keagamaan akan dapat menambah

keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahuwataala. Selain itu dengan

kegiatan keagamaan, kita akan lebih dengan dengan masyarakat, bangsa dan

negara.

Keagamaan merupakan asal dari kata agama yang artinya yaitu suatu

peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang yang memiliki akal

39

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: kencana, 2012), 114

Page 51: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

35

memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendak-Nya sendiri untuk kebaikan

hidup didunia dan kebaikan hidup di akhirat.40

Karena manusia memiliki

akal, secara eksplisit jelas bahwa agama ditunjukkan kepada manusia. Agama

menuntun, membimbing manusia ke arah kesejahteraan, kebahagiaan dunia

dan akhirat.

Dari beberapa pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan sangatlah diperlukan

sebagai bekal peserta didik. Tidak hanya sekedar bekal tetapi jauh dapat

menerapkan nilai-nilai agama yang baik untuk ditanam didalam karakter

peserta didik. Karakter menjadi pondasi dalam menjalani kehidupan yang

akan berkesinambungan dengan lingkungan, sosial, dan berbagai ilmu lainya.

Pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah

Braja Asri sudah cukup baik ini tercermin dalam perilaku peserta didik yang

sudah menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan menjuukkan sikap

semangat dan senang dalam beribadah, disiplin, tanggung jawab atas apa

yang telah diperbuat, dan memiliki kepedulian sosial. Sehigga sesuai dengan

visi misi sekolah yaitu cerdas, kreatif, dan mencetak generasi islami yang

berkrakter serta unggul dalam intelektual.

Pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan diharapkan menjadi

perhatian khusus didalam perkembangan zaman yang sangat pesat. Oleh

karena itu perlu dukungan dari berbagai belah pihak diantaranya orang tua,

lingkungan, masyarakat dan pendidik. Semoga penelitian ini dapat

40

Wahyudin, Dedi Wahyudi, Ahmad Muzakki, Etika Ketuhanan, (Yogyakarta: Idea Press,

2019), 144

Page 52: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

36

bermanfaat tidak hanya sebagai tugas akhir tetapi menjadi sumbangsih ilmu

yang bermanfaat dalam probematika yang ada di masyarakat.

Page 53: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

37

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

lapangan (Field Reasearch) yaitu penelitian yang mengharuskan peneliti

berangkat ke „lapangan‟ untuk mengadakan pengamatan tentang suatu

fenomena dalam suatu keadaan alamiah.41

Penelitian kualitatif lapangan

bertujuan untuk meneliti dan mengetahui sejauh mana sekolah dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter dalam kegiatan keagamaan di MI

Muhammadiyah Braja Asri. Penelitian ini dilakukan secara observasi

langsung dengan menitik beratkan pada peran seorang pendidik dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter dalam kegiatan keagamaan dan

melihat kondidi peserta didik di lapangan.

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, “Penelitian deskriptif

merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasi objek sesuai apa adanya”.42

Penelitian deskriptif pada

umumnya dilakukan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau

subjek yang diteliti secara tepat.

Penelitian ini mengungkapkan bagaimana implementasi pendidikan

karakter melalui kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri

dengan cara menjelaskan, memaparkan/menggambarkan dengan kata-kata

41

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Cet. 32 (Bandung:

Rosda Karya, 2014), h.26. 42

Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h.157

Page 54: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

38

secara jelas dan terperinci melalui bahasa yang tidak terwujud nomor/angka.

Dengan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan

fenomenologi maka dapat diasumsikan bahwa sifat dalam penelitian ini

adalah deskriptif kualitatif lapangan.

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh baik berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Sumber

data dalam penelitian ini yaitu mengambil sumber data primer dan data

sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diambil peneliti melalui kata-kata

dan tindakan atau pengamatan.43

Peristiwa yang berkaitan dengan

masalah atau fokus masalah penelitian yang akan diobservasi langsung

ke sekolahan, dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara

langsung terhadap kepada sekolah, guru, siswa yang terkait dengan

proses pembelajaran di MI Muhammadiyah Braja Asri yang berkaitan

dengan implementasi pendidikan karakter dalam kegiatan keagamaan.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data diluar kata-kata dan tindakan yaitu

sumber tertulis.44

Kemudian pendapat yang lain menjelaskan bahwa

“dilihat dari segi sumber tertulis dapat dibagi atas sumber dari buku dan

majalah ilmiah, sumber data dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen

43

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Cet. 32 (Bandung:

Rosda Karya, 2014), h. 157 44

Ibid., h. 159

Page 55: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

39

resmi”.45

Sumber data sekunder yang digunakan peneliti dalam penelitian

ini, terdiri dari dokumen yang meliputi: sejarah berdirinya sekolah,

struktur organisasi, data guru dan siswa, visi dan misi sekolah, kurikulum

sekolah, data sarana prasarana yang terdapat di MI Muhammadiyah Braja

Asri.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menggunakan sumber data

primer dan sumber data sekunder, sehingga data yang diperlukan untuk

penelitian terkumpul sesuai dengan kebutuhan peneliti.

C. Teknik Pengumpuan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data.46

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

metode antara lain sebagai berikut:

1. Wawancara/interviw

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.47

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban

45

Ibid., h. 159 46

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cet. 21, (Bandung:

Alfabeta, 2015)., h. 308 47

Sugiyono, Metode Penelitian Peendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D), (Bandung: ALFABETA, 2015), hlm., 317

Page 56: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

40

atas pertanyaan itu.48

Melalui wawancara peneliti mengetahui bagaimana

cara sekolah mengimplementasikan pendidikan karakter melalui kegiatan

keagamaan di sekolah MI Muhammadiyah tersebut.

Macam-macam wawancara yang digunakan:49

a. Wawancara tersetruktur (structured interview)

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan

data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang

informasi yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan

wawancara, pengumpulan data telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya pun telah disiapkan.

b. Wawancara tidak berstruktur (unstructured interviw)

Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan

datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa

garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Metode wawancara digunakan untuk mengetahui hal-hal yang

berkaitan dengan implementasi pendidikan karakter dalam kegiatan

keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri. Jenis wawancara yang

digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur. Hal ini karena seluruh

kerangka pertanyaan telah peneliti sediakan. Dengan metode wawancara

ini peneliti ingin memperoleh data tentang bagaimana implementasi

pendidikan karakter di MI Muhammadiyah Braja Asri, sedangkan yang

peneliti wawancarai yaitu, Kepala Sekolah, Guru dan Peserta Didik,

sesuai dengan Lampiran 11.

48

Lexy J Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2014)., hlm. 186 49

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D), (Bandung: ALFABETA, 2015), hlm., 319-320

Page 57: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

41

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan

terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran.

Peneliti menggunakan metode observasi untuk mengetahui secara

langsung apa yang terdapat di lapangan tentang implementasi pendidikan

karakter dalam kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri.

Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi langsung pada saat

sebelum jam belajar dimulai, saat pelaksanaan pembelajaran dan aktifitas

dilingkungan sekolah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data sehingga

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen

tertulis, gambar maupun elektronik.50

Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dokumen

sekolah seperti data tentang sejarah berdirinya sekolah, struktur

organisasi, data guru dan siswa, visi dan misi sekolah, kurikulum

sekolah, data sarana prasarana yang terdapat di MI Muhammadiyah Braja

Asri.

D. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Teknik pengecekan keabsahan data merupakan hal yang sangat

menentukan kualitas hasil penelitian. Untuk mencapai apa yang diharapkan

50

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), h.,145

Page 58: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

42

oleh peneliti, maka digunakan teknik-teknik pemeriksaan data yang memuat

tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan data, untuk itu

perlu diteliti kredibilitas (derjat kepercayaan) dengan menggunakan teknik-

teknik yakni sebagai berikut:51

1. Perpanjangan keikut-sertaan

2. Ketekunan pengamatan

3. Triangulasi

4. Pengecekan sejawat

5. Kecukupan referensial

6. Kajian kasus negatif

7. Pengecekan anggota

Penelitian ini peneliti menggunakan teknik untuk mengetahui

keabsahan data dengan triangulasi yaitu dengan cara triangulasi teknik dan

triangulasi sumber data, triangulasi teknik dilakukan dengan cara

menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Triangulasi sumber, dilakukan

dengan cara menanyakan hal yang melalui sumber yang yang berbeda.52

Berdasarkan uraian diatas peneliti menggunakan triangulasi teknik

pengumpulan data adalah menguji kredibilitas data dilakukan dengan

mengecek data narasumber dengan teknik wawancara kepada guru MI

Muhammadiyah Braja Asri, kemudian dicek dengan observasi langsung ke

MI Muhammadiyah Braja Asri untuk memastikan data yang diperoleh sudah

benar dan valid adanya.

51

Lexy J Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2014)., hlm. 327 52

Sugiyono, Metode Penelitian Peendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D), (Bandung: ALFABETA, 2015), hlm., 373

Page 59: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

43

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan

lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan

kepada orang lain.53

Aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jernih. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reducation, data display, dan

consultation drawing/verification.54

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting, dicaari tema dan polanya dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang

lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

dara selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Data display merupakan salah satu dari teknik teknik analisis

data. Data yang semakin bertumpuk-tumpuk kurang dapat memberikan

gambaran secara menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan display data.

Dengan demikian, peneliti dapat menguasai data dan tidak terbenam

dengan setumpuk data.

53

Ibid.,hlm., 334 54

Ibid., hlm., 337-345

Page 60: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

44

Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah difahami tersebut.

3. Conclusion Drawing/ verivication

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah

merupakan temuan terbaru yang sebelumnya belum pernah ada.

Berdasarkan pendapat di atas, teknik analisis data adalah suatu

usaha untuk memproses data yang telah dikumpulkan oleh peneliti baik

dengan alat pengumpulan data melalui interviw, observasi, maupun

dokumentasi. Proses pertama adalah mereduksi data yaitu proses

merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan mencari data yang

dianggap penting yang sesuai dengan fokus penelitian. Proses kedua

yaitu data displey (penyajian data) yaitu dengan bentuk uraian singkat,

bagan, maupun naratif. Proses ketiga yaitu conclusion

drawing/verification yaitu penarikan kesimpulan dari hasil penelitian

yang telah dilakukan .

Page 61: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Temuan Umum Penelitian

a. Sejarah Berdirinya MI Muhammadiyah Braja Asri

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Braja Asri

didirikan pada tahun 1971 oleh organisasi Muhammadiyah setempat.

Terletak di Jalan Raya Way Jepara Km. 107 Desa Braja Asri,

Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, secara

geografis, MIM Braja Asri berjarak 30 km dari pusat kota kabupaten.

Sekolah ini letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau oleh

kendaraan serta dikelilingi oleh pemukiman penduduk dan berdekatan

dengan Sekolah Muhammadiyah lainnya baik itu tingkat satuan

pendidikan di bawah MI (PAUD, TK) maupun satuan pendidikan di

atas MI (SMP, SMA). Kondisi ini membuat MIM Braja Asri menjadi

salah satu tujuan utama masyarakat untuk menyekolahkan anaknya.

b. Identitas MI Muhammadiyah Braja Asri

Tabel 4.1

IDENTITAS SEKOLAH

NAMA SEKOLAH MI MUHAMMADIYAH

BRAJA ASRI

STATUS TERAKREDITASI

NSS 112180211129

NPSN 10806302

ALAMAT

Page 62: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

46

PROVINSI LAMPUNG

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

KECAMATAN WAY JEPARA

DESA BRAJA ASRI

JALAN

JL. RAYA WAY JEPARA

KM. 107, WAY JEPARA

LAMPUNG TIMUR

KODE POS 34196

TELP./HP -

E-MAIL [email protected]

WEBSITE -

NO. REKENING GIRO

MIS MUHAMMADIYAH

BRAJA ASRI

BANK MANDIRI, BANDAR

LAMPUNG, 114-00-0549050-

6

BANK BRI, KCP/ UNIT 3394/

WAY JEPARA, 3394-01-

023412-53-1

NAMA KEPALA SEKOLAH AHMAD SAKHOWI, S.Pd.I

Sumber: Dokumentasi MI Muhammadiyah Braja Asri

c. Visi, Misi, dan Tujuan MI Muhammadiyah Braja Asri

Setiap organisasi atau institusi dalam melaksanakan

aktivitasnya selalu bertumpu pada garis-garis besar kebijakan yang

telah ditetapkan. Salah, satu garis besar dijadikan acuan dalam setiap

usaha yang dilakukan adalah visi dan misi yang diemban oleh

organisasi atau istitusi tersebut sebagaimana halnya dengan

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Braja Asri di dalam

Page 63: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

47

aktivitasnya juga melakukan landasan visi dan misi yang akan

dicapai. Adapun visi dan misi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

Braja Asri adalah sebagai berikut:

1) Visi

“ Cerdas, Kreatif, Islami ”

2) Misi

“ Mendidik dengan hati, Mencetak Generasi Islami ”

3) Tujuan

a) Siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan

berakhlak mulia.

b) Melahirkan insan yang terampil dan siap pakai sesuai dengan

tuntutan masyarakat.

c) Menguasai keterampilan ibadah yang berguna dalam

kehidupan sehari-hari.

d) Mampu menghafal surat-surat pendek, do‟a sehari-hari, hadits-

hadits dan ayat pilihan.

d. Data Pendidikan dan Pesrta Didik di MI Muhammadiyah Braja

Asri

1) Data Pendidik dan Karyawan

Adapun pendidik yang terdapat di MI Muhammadiyah

Braja Asri adalah 14 Orang. Untuk guru laki-laki ada 5 orang dan

guru perempuan ada 9 orang.

Page 64: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

48

Tabel 4.2

Data Pendidik dan Karyawan Tahun Pelajaran 2019/2020

MI Muhammadiyah Braja Asri

No Nama Jabatan

1 AHMAD SAKHOWI, S.Pd.I KEPALA MADRASAH

2 NURROHIM, S.Ag GURU KELAS V

3 SUPATMI, S.Pd GURU KELAS III

4 SRI AMINI, S.Pd.I GURU KELAS VI

5 PALUPI TRI

SULISTIYANI, S.Pd

GURU KELAS I

6 SITI BAYINAH, S.Pd GURU KELAS II &

BENDAHARA

7 ETIK NURJANAH, S.Pd GURU KELAS IV

8 AMIROTULBIRROH GURU KELAS I

9 ARFI SUKMAWAN, S.Pd GURU B. STUDY

10 DIDI RAHMADI, S.Pd GURU B. STUDY, Ka.TU

& OPERATOR

11 SITI ISTIQOMAH, S.Pd.I GURU B. STUDY

12 SUWONDO GURU B. STUDY

13 QONITA GURU TAHFIDZ

14 NURHAYATI GURU TAHFIDZ Sumber: Dokumentasi MI Muhammadiyah Braja Asri

2) Data Peserta Didik

Jumlah seluruh peserta didik yang ada di MI

Muhammadiyah Braja Asri adalah 183 peserta didik. Terdiri dari

kelas I ada 42 siswa, kelas II ada 22 siswa, kelas III ada 38 siswa,

kelas IV ada 29 siswa, kelas V ada 23 siswa, dan kelas VI ada 29

siswa, secara rinci berikut ini adalah daftar peserta didik di MI

Muhammadiyah Braja Asri.

Page 65: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

49

Tabel 4.3

Data Peserta Didik MI Muhammadiyah Braja Asri

Tahun Pelajaran 2019/2020

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. I 19 23 42

2. II 15 7 22

3. III 20 18 38

4. IV 15 14 29

5. V 11 12 23

6. VI 19 10 29

Sumber: Dokumentasi MI Muhammadiyah Braja Asri

e. Sarana dan Prasarana MI Muhammadiyah Braja Asri

Sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen yang

ikut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran.

Penyelenggaraan dan penyajian yang ditunjang dengan sarana dan

prasarana yang memadai dan lengkap, maka proses pembelajaran akan

berjalan dengan lancar.

Hambatan dapat diatasi sehingga dapat mencapai tujuan yang

diharapkan. Dan sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat

menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi pendidik maupun

peserta didik untuk berada disekolah. Dengan adanya sarana dan

prasarana yang memadai dapat dimanfaatkan secara optimal untuk

kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik bagi pendidik

sebagai mengajar maupun peserta didik sebagai pelajar.

Page 66: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

50

Tabel 4.4

Sarana dan Prasarana MI Muhammadiyah Braja Asri

Tahun Pelajaran 2019/2020

NO JENIS JUMLAH

1. Kantor 1

2. Ruang Kelas 7

3. Perpustakaan 1

4. Masjid 1

5. Koperasi Madrasah (An-Naba‟) 1

6. Hostpot Area 1

7. Alat Praktikum Sains

8. Tempat Parkir 3

9. Wc. Pendidik 1

10. Wc. Peserta Didik 4

Sumber: Dokumentasi MI Muhammadiyah Braja Asri

f. Denah Sekolah MI Muhammadiyah Braja Asri

Adapun denah ruang kelas seperti pada gambar 1 berikut:

Gambar 4.1

Denah Sekolah MI Muhammadiyah Braja Asri

Page 67: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

51

2. Temuan Khusus Penelitian

a. Macam-macam Kegiatan Keagamaan yang dilaksanakan di MI

Muhammadiyah Braja Asri

Berdasarkan hasil temuan melalui wawancara dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa macam-macam kegiatan yang

dilaksanakan di MI Muhammadiyah Braja Asri dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter melalui kegiatan

keagamaan, sebagai berikut:

1) Pembiasaan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun)

Kegiatan ini merupakan rangkaian awal dari kegiatan yang

setiap hari dilaksanakan di sekolah. Pembiasan 5S dimulai dari

pendidik yang senantiasa menyambut peserta didik di pintu

gerbang masuk sekolah. Sebagaiman dengan petikan wawancara

(W.01/F.02/7) pada lampiran 13.

“iya mba, jadi untuk awal dari pembelajaran setiap harinya,

di MI Muhammadiyah ini peserta didik dibiasakan untuk 5S

tersebut, jadi begitu masuk gerbang sekolah, begitupun juga

peserta didik menyapa pendidiknya, Assalamualaikum,

pak,,bu, secara bergantian dengan bapak ibu guru yang

bertugas di depan”55

(lampiran 1 foto ke 2 dan 9)

Kegiatan ini bertujuan agar siswa terbiasa bersikap ramah

dan juga berkelakuan baik. Jadi kegiatan ini bukan semata kegiatan

biasa, akan tetapi menerapkan kebiasaan menyapa dan

55

Hasil wawancara dengan Bapak Didi Rahmadi selaku pendidik di MI, pada tanggal 9

Juli 2019

Page 68: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

52

menghormati orang yang lebih tua. Sebagaiman dengan petikan

wawancara (W.02/F.02/7) pada lampiran 13.

“Jadi pendidik akan merasa lebih dekat denga peserta didik,

saling menyapa antara pendidik dan peserta didik, lalu

berjabat tangan, maka dari situ juga akan terlihat bagaimana

sikap peserta didik yang diajarkan sopan. Terkadan pendidik

menjumpai peserta didik di gerbang sudah lemas atau

murung, nah begitu pendidik menanyai misalnya ada apa?

Kenapa? Senyum dong,, jadi hubungan antar pendidik dan

peserta didik dari awal masuk gerbang pun sudah ada

komunikasinya mba. Terus juga semisal peserta didik datang

lebih awal mereka melakukan aktivitas bermain sembari

menunggu bel masuk kami pun (pendidik) sambil

mengawasinya, terkadang ada anak yang membuang sampah

sembarangan jadi pendidik tanpa ragu lengsung menegur,

memberitahu apa kesalahannya dan dimana seharusnya

sampah itu dibuang. ”56

(Lampiran 1 foto ke 2 dan 9).

Dengan demikian, pelaksanaan 5S yang setiap hari

dilaksanakan disekolah dapat menimbulkan kebiasaan silaturahmi

antar pendidik dan peserta didik atau peserta didik satu dengan

lainnya. Pembiasaan ini juga tidak luput dari salah satu program

agar peserta didik tertanam nilai keagamaan sejak dini, maka dari

itu sekolah merupakan pembiasaan sejak awal.

2) Berbaris, Membaca Janji Pelajar, dan Berjabat Tangan

Berbaris, membaca janji pelajar, dan berjabat tangan

sebelum memasuki ruang kelas adalah salah satu rangkaian

awalnya kegiatan yang ada disekolah. Kegiatan ini dilakukan

semata untuk kedisiplinan peserta didik, dimana peserta didik

berbaris, lalu melafalkan janji pelajar secara bersama, setelah itu

56

Hasil wawancara dengan Bapak Didi Rahmadi selaku pendidik di MI, pada tanggal 9

Juli 2019

Page 69: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

53

berjabat tangan (perempuan dengan perempuan dan sebaliknya).

Sebagaiman dengan petikan wawancara (W.05/F.01/7) pada

lampiran 12.

“berbaris rapi merupakan salah satu cara untuk membiasakan

sikap disiplin bagi peserta didik. Kami selaku pendidik

mengharapkan anak-anak nantinya akan sadar kedisiplinan

diri maupun kolektif, kebersamaan dan kekompakan,

tanggung jawab, dan kesadaran untuk melaksanakan perintah

dengan cepat dan tepat.57

(Lampiran 1 foto 1 dan 10)

3) Membaca Do’a Bersama

Kegiatan ini wajib dilaksanakan oleh sekolah sebagai

langkah awal dimulainya proses pembelajaran. Kegiatan ini sudah

berlangsung sejak berdirinya MI Muhammadiyah Braja Asri.

Sebagaiman dengan petikan wawancara (W.04/F.01/7) pada

lampiran 12.

“Jadi kegiatan keagamaan ini sudah berlangsung sejak

berdirinya MI Muhammadiyah Braja Asri, masuk sekolah

berjabat tangan dengan pendidik, menyambut siswa di depan

gerbang sekolah, merupakan pembiasaan pertama, kemudian

anak berbaris depan kelas masing-masing setelah bel

berbunyi dan membacakan janji pelajar. Setelah itu masuk

kelas berdoa bersama dan dilanjutkan dengan mengaji

barulah dimulai pembelajaran.”58

(Lampiran 1 foto 1)

Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari dari pembiasaan

yang dilakukan oleh pendidik hingga menjadi terbiasa dilakukan

oleh peserta didik di MI Muhammadiyah Braja Asri. Sebagaiman

dengan petikan wawancara (W.06/F.01/7) pada lampiran 12.

57

Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Sakhowi, S.Pd selaku Kepala Sekolah, pada

tanggal 10 Juli 2019 58

Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Sakhowi, S.Pd selaku Kepala Sekolah, pada

tanggal 10 Juli 2019

Page 70: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

54

“Peserta didik dibiasakan untuk melakukan kegiatan rutin

sederhana yang bersifat religi, dan pasti akan berimbas pada

kegiatan sehari-hari nya tanpa disuruh baik di rumah maupun

di sekolah.”59

Dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dapat

dikatakan bahwa memang menanamkan kebiasaan baik tidak

semulus semudah membalikan telapak tangan, namun MI

Muhammadiah Braja Asri ini dituntut untuk membentuk peserta

didik yang berakhlak mulia dengan kesabaran pendidik.

4) Melaksanakan Sholat Dhuha dan Dhuhur Berjama’ah

Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang dikerjakan

setelah terbitnya matahari hingga sebelum masuk waktu dzuhur.

Adapun rakaatnya minimal dua rakaat. Terdapat keutamaan dalam

sholat dhuha, salah satunya yaitu dilapangkan rezeki bagi orang

yang melaksanakan.

Pelaksanaan sholat dhuha dilakukan dengan berjama‟ah

guna sebagai pembelajaran. Sholat dhuha dilaksanakan ketika

sebelum KBM berlangsung yaitu jam 07.15 - 07.50. Pelaksanaan

ini dilaksanakan dan dibimbing langsung oleh pendidik.

Pelaksanaan sholat dhuha berjamaah dilaksanaka di masjid secara

bersama dan diawasi oleh pendidik. Pendidik benar-benar

memantau peserta didik dari mulai pengambilan air wudhu hingga

gerakan sholatnya.

59

Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Sakhowi, S.Pd selaku Kepala Sekolah, pada

tanggal 10 Juli 2019

Page 71: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

55

Seperti halnya dalam petikan wawancara berikut

(W.03/F.02/7) pada lampiran 13.

“Pada saat bel berbunyi anak-anak langsung keluar

membawa mukena (perempuan) dan juga Al-Qur‟an ataupun

Juz ama dan langsung menaruhnya di dalam masjid. Setelah

itu anak-anak berebut untuk mengambil air wudhu, ya wajar

ya mba namanya juga anak-anak diruruh bergantian namun

tetap saja berebut. Peran guru disini sangat dibutuhkan karna

masih ada anak yang kadang keliru dalam berwudhu jadi

pendidik langsung dapat membenarkan dan anak-anak paham

betul mana gerakan yang betul, mana yang salah. Setelah

sholat berdoa bersama dan menlakukan murojaah sedikit.”60

(Lampiran 6 dan 7 foto 11, 12, 13,14, 15, dan 16)

Sholat Dzuhur adalah sholat yang wajib dikerjakan oleh

setiap muslim, mau tidak mau harus dikerjakan karena jika tidak

dikerjakan akan berdosa.

Pelaksanaan sholat Dhuhur dilaksanakan sesuai dengan

waktu sholat, setelah bel istirahat sholat dhuhur peserta didik keluar

menuju masjid dan langsung mengambil air wudhu. Sebagaiman

dengan petikan wawancara (W.01/F.03/7) pada lampiran 14.

”Saat bel sholat dhuhur berbunyi anak-anak langsung

berlarian keluar membawa alat sholat menuju masjid dan

bergiliran mengambil air wudhu. Dan tugas kami sebagai

pendidik harus benar-benar memperhatikan gerakan wudhu

anak-anak juga karna sholat tidak sah ketika wudhu nya

sallah, jadi kami memperhatikan anak-anak dan ketika ada

yang salah langsung kami benarkan.”61

(Lampiran 6 dan 7

foto 11, 12, 13,14, 15, dan 16)

Sebagaimana keterangan dari bapak dapat disimpulkan

bawha peserta didik dalam melakukan akhlak baik dengan

60

Hasil wawancara dengan Bapak Didi Rahmadi selaku pendidik di MI, pada tanggal 9

Juli 2019 61

Hasil wawancara dengan Ibu Sri Amini selaku wali kelas VI, pada tanggal 24 Juli 2019

Page 72: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

56

pantauan pendidik maupun orang tua dirumah. Akan menjadi

terbiasa melakukan kegiatan positif dengan sendirinya karena

pembiasaan dan bimbingan dari bapak ibu di sekolah serta

dukungan orang tua dirumah. Sehingga ter tanam akhlakul karimah

dalam diri peserta didik.

5) Melaksanakan Muroja’ah

Muraja‟ah atau mengulang hafalan baru maupun hafalan

lama adalah hal penting dalam menghafal Al-Qur‟an. Jika tidak

rajin melakukan muraja‟ah, maka lama kelamaan hafalan yang

telah kita hafalkan akan menghilang atau lupa. Maka dari itu setiap

hari dilaksanakan murajaah tersebut. Muraja‟ah pertama

dilaksanakan setelah berdoa bersama sebelum pembelajaran di

mulai dan diakhir pembelajaran setelah berdoa bersama pulang.

Sebagaiman dengan petikan wawancara (W.0/F.03/7) pada

lampiran 14

“muraja‟ah bagi penghafal itu penting ya mba, ya walaupun

disini hanya mentarget anak untuk hafal juz 30 saja,

muraja‟ah dilakukan 2 kali dalam sehari, yaitu setelah sholat

dhuha dan setelah sholat dhuhur. Sedangkan setoran

hafalannya di lakukan satu minggu sekali sesuai jadwal

masing-masing. Jadi murajaah ini sangat penting supaya anak

tetap ingat dengan hafalannya dan tidak lupa.”62

(Lampiran 7

foto 15 dan 16)

Sebagaiman dengan petikan wawancara (W.01/F.04/7)

pada lampiran 15

“Alhamdulillah ya mb, anak di rumah jerit-jeritnya murojaah

apa yang sudah dihafalnya atau yang baru mau dihafalka,

62

Hasil wawancara dengan Ibu Sri Amini selaku wali kelas VI, pada tanggal 24 Juli 2019

Page 73: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

57

Cuma terkadang kalau sudah pulang sekolah langsung main

anak terlalu capek dan lupa murajaah, jadi saya harus

menegurnya.”63

(Lampiran 2 foto 4)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan

bahwa, kegiatan murraja‟ah ini dilaksanakan setiap harinya

sebagaimana untuk mengingat hafalan yang telah dihafal, baik

hafalan baru maupun hafalan lama.

6) Melaksanakan Manasik Haji

Kegiatan manasik haji merupakan salah satu program

tahunan yang dilaksanakan pada bulan dzulhijjah atau setelah

pulangnya jama‟ah haji. Pelaksanaan kegiatan ini sudah

berlangsung sejak tahun 2012 hingga saat ini. Kegiatan manasik

haji tidak hanya diikuti oleh MI Muhammadiyah Braja Asri saja,

namun turut mengundang sekolah yang ada di desa Braja Asri dan

juga mengundang beberapa TK dan PAUD. Sebagaiman dengan

petikan wawancara (W.07/F.01/7) pada lampiran 12

“saat ini manasik haji tidak hanya dilakukan para calon

jamaah haji saja, kami pun ikut melakukan kegiatan tersebut.

Kegiatan ini bermanfaat bagi peserta didik, sebagai upaya

menanamkan atau menerapkan Rukun Isllam yang mana

telah dipelajari di kelas.”64

Sebagaimana yang telah disampaikan bahwa manasik haji

merupakan kegiatan religius yang dilaksanakan setahun sekali guna

untuk menanamkan kepada peserta didik memiliki keinginan dan

63

Hasil wawancara Ibu Sit selaku orangtua Fahmi kelas V pada tanggal 29 Juli 2019 64

Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Sakhowi, S.Pd selaku Kepala Sekolah, pada

tanggal 10 Juli 2019

Page 74: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

58

niat pada diri untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah, karna

sesungguhnya Allah SWT telah memanggil kita untuk menunaikan

ibadah haji dan umrah.

b. Peran Sekolah Dalam Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Sebagai

Implementasi Pendidikan Karakter di MI Muhammadiyah Braja

Asri

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Sekolah MI

Muhammadiyah Braja Asri dengan Bapak Sakhowi, peran sekolah

dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan di sekolah sangatlah

didukung karena peran sekolah sangat penting dibutuhkan dalam

proses pelaksanaan. Sekolah sebagai tempat mulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi yang sebagaimana hasil dari usaha sekolah

dalam mengimplementasikan pendidikan karakter melalui kegiatan

keagamaan yang berbasis pembiasaan. Sebagaimana petikan

wawancara (W.03/F.03/7) pada lampiran 14

”Dalam pelaksanaan pembiasaan kegiatan keagamaan ini

sekolah sangat memberikan dukungan banyak. Bisa kita lihat

bersama mulai dari 5S setiap harinya, sholat berjamaah yang

difasilitasi dengan pengeras suara, selain itu juga pendidik

yang siap siaga sebagai pengawas dalam pelaksanaan sehingga

pendidik dapat mengoreksi secara langsung gerakan yang salah

dari peserta didik. Sekolah sebagai wadah kegiatan anak-anak

jadi kami memberikan tempat dan fasilitas yang diperlukan

sebagai pendukung agar dapat terlaksananya kegiatan dengan

baik.”65

(Lampiran 2 foto 3)

Peran sekolah dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan

disekolah terlihat dari dukungan fasilitas sekolah yang lengkap sesuai

apa yang dibutuhkan

65

Hasil wawancara dengan Ibu Sri Amini selaku wali kelas VI, pada tanggal 24 Juli 2019

Page 75: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

59

c. Kendala dan Solusi Dalam Mengimplementasikan Pendidikan

Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan di MI Muhammadiyah

Braja Asri

Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter melalui

kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah tentu memiliki kendala

yang dialami, yaitu:

1) Tidak membawa Juz amma atau Al-Qur‟an.

2) Waktu sholat peserta didik jajan.

3) Kurangnya kesadaran orangtua akan pentingnya dampingan

terhadap perkembangan sang anak.

Sebagaimana dengan petikan wawancara (W.04/F.03/7) pada

lampiran 14

“kendalanya ya dari anak-anak nya (peserta didik) yang belum

bisa dikondisikan. Terutama untuk anak yang agak bandel dalam

arti tidak patuh sama guru loh ya mba. Nah biasanya yang susah

itu saat sholat dhuha dan dhuhur, anak-anak menuju masjid

namun masi ada yang mampir ke kantin untuk jajan dan ada

juga yang tidak langsung wudhu tapi malah berlarian di dalam

masjid. Ya namanya juga anak kecil, di sekolah dibiasakan

selalu sholat dhuha dan dhuhur namun jarang di temukan dari

cerita orang tuanya jika anak tersebut sholat dhuha di rumah di

saat sekolah libur. Dan lagi untuk hafalan, anak-anak sering

sekali tidak membawa juz‟amma atau Al-Qur‟an, itu mungkin

yang susah.”66

(Lampiran 2 foto 3)

Pendidik menambahkan dalam wawancara langsung dengan

peneliti, berikut hail petikan wawancara (W.04/F.02/7) pada lampiran

13

“Sebenarnya kalau untuk penghambat itu pasti ada aja ya mba,

terutama dari anak-anak yang tidak terbiasa berjamaah

misalnya. Jadi kami disini membiasakan untuk melakukan, nah

66

Hasil wawancara dengan Ibu Sri Amini selaku wali kelas VI, pada tanggal 24 Juli 2019

Page 76: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

60

ketika di rumah mereka melakukannya sendiri, dan itu jarang

terjadi, mungkin ada namun sedikit.”67

(Lampiran 1 Foto 2)

Wali kelas menambahkan lagi dalam wawancara langsung

dengan peneliti, sebagai mana berikut petikan hasil wawancara

(W.05/F.03/7) pada Lampiran 14

“Kelihatan kalau siswa yang di rumah kurang mendapat

perhatian dari orangtuanya. Ya di sekolah begitu,

perkembangannya tidak terlalu terlihat. Sangat berbeda dengan

yang di rumah betul-betul mnedapat dampingan dari

orangtuanya. Contohnya, ketika di rumah orangtua

memperhatikan waktu sholatnya dan minimal waktu magrib dan

isya berjamaah di masjid atau mushola, jadi anak akan terbiasa

apa yang telah dibiasakan desekolah dijalankan pula di rumah

karna pantauan orangtuanya. Contoh lain, ketika di rumah ayah/

ibu membantu mengulang hafalan anak, insyaallah anak akan

lebih mudah menghafal.”68

(Lampiran 2 Foto 3

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan

bahwa, dampingan orangtua ketika di rumah sangat membantu

perkembangan dan keberhasilan peserta didik, baik dari segi

kecerdasan intelektual maupun emosional. Sebagaimana dengan

petikan wawancara (W.01/F.05/7) pada lampiran 16

“jarang dikasih PR, Cuma sesekali aja. Misalnya kalau ngerjain

di sekolah belum selesai baru di buat PR. Kalau di rumah ya

ngerjain sendiri, kadang minta bantuin ibu kalo susah, kalau

mudah-mudah ya dikerjain sendiri.”69

(Lampiran 3 Foto 6, 7,

dan 8)

Saat mengerjakan PR, peserta didik membantu bimbingan

orangtuanya. Bukan hanya membantu dalam menyelesaikannya saja,

namun komunikasi yang baik, interaksi yang baik atar orang tua dan

67

Hasil wawancara dengan Bapak Didi Rahmadi selaku pendidik di MI, pada tanggal 9

Juli 2019 68

Hasil wawancara dengan Ibu Sri Amini selaku wali kelas VI, pada tanggal 24 Juli 2019 69

Hasil wawancara dengan peserta didik kelas V, Pada tanggal 26 Juli 2019

Page 77: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

61

peserta didik sangat membantu perkembangan emosionalnya,

sehingga peserta didik tumbuh menjadi anak yang kuat dan matang

secara emosional.

Solusi yang diberikan sekolah untuk Peserta didik terkait

kendala yang dialami oleh pendidik di sekolah, sebagaimana dengan

petikan wawancara (W.05/F.02/7) pada Lampiran 13

“Jika untuk solusinya kami memberikan solusi efektif mba, jadi

semisal anak tidak membawa Juz amma atau Al-Qur‟an anak

diberikan sanksi, sanksi nya mendidik ya mba, kami

memberikan sanksi biasanya menambah setor hafalan pas di jam

tahfiz atau murojaah sendirian di halaman, untuk anak yang

jajan dan lari-larian di masjid biasnya kami memberikan sanksi

kepada anak biasnaya menyapu dan membersihkan masjid

setelah sholat selesai.”70

(Lampiran 1 Foto 2)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikataan bahwa,

MI Muhammadiyah Braja Asri memiliki kendala dari peserta didik

yang belum bisa terbiasa menjalankan pembiasaan-pembiasaan yang

diterapkan dan diajarkan sekolah. Maka dari itu sekolah memberikan

solusi yang digunakan sekolah sebagai sarana keberhasilan menjadi

teladan baik bagi peserta didiknya, selalu memberikan motivasi

kepada peserta didik supaya bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

70

Hasil wawancara dengan Bapak Didi Rahmadi selaku pendidik di MI, pada tanggal 9

Juli 2019

Page 78: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

62

B. Pembahasan

1. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan di

MI Muhammadiyah Braja Asri

Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah

Braja Asri ini berbasis pembiasaan, dimana setiap harinya peserta didik

melakukan kegiatan-kegiatan rutin.

Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di sekolah diantaranya

adalah kegiatan rutin yang setiap hari dilaksanakan maupun kegiatan

rutin tahunan. Kegiatan yang setiap harinya dilakukan di sekolah

meliputi 5S (Senyum, sapa, salam, sopan, santun), berbaris di depan

kelas dan berjabat tangan, melaksanakan Doa bersama untuk mengawali

kegiatan pembelajaran, melaksanakan sholat dhuha berjamaah pada jam

istirahat pertama dan dilanjutkan dengan setoran hafalan, setelah itu

sholat dhuhur berjamaah pada dam istirahat ke dua . Sedangkan kegiatan

rutin tahunan yaitu manasik haji.

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah sebagai

penanaman karakter pada peserta didik melalui pembiasaan-pembiasaan

yang diterapkan oleh sekolah. Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di

sekolah merupakan implementasi dari pendidikan karakter untuk peserta

didik. Melalui pembiasaan, peserta didik diharapkan menjadi terbiasa

untuk melakukan kegiatan religius dimanapun berada, baik sekolah,

maupun di luar sekolah.

Nilai religius merupakan salah satu nilai yang ada pada

pendidikan karakter. Sebagai penerapannya di sekolah. Dengan

diadakannya kegiatan yang bernuansa religi di sekolah maka akan

Page 79: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

63

menjadikan peserta didik di sekolah maupun di luar sekolah menjadi

terbiasa melakukan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) terhadap

orang lain, terutama kepada yang lebih tua, kemudian terbiasa melakukan

sholat berjamaah.

Tabel 4.5

Kegiatan pendidikan karakter di MI Muhammadiyah Braja Asri

N

O Nama Kegiatan

Pelaksanaan Keterangan

Rutin Tidak Rutin

1. 5S (Senyum, Sapa,

Salam, Sopan, Santun) Setiap Hari

2.

Berbaris, Membaca Janji

Pelajar dan Berjabat

Tangan Sebelum Masuk

Kelas

Setiap Hari

3. Berdoa bersama Setiap Hari

4. Sholat Dhuha dan

Dhuhur berjamaah Setiap Hari

5. Muraja‟ah Setiap Hari

6. Manasik Haji Satu Tahun

Sekali

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa dari kegiatan-kegiatan yang ada di MI

Muhammadiyah Braja Asri di presentasekan sebagai berikut:

Page 80: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

64

Dari diagram diatas menunjukkan bahwa persentase sholat

dhuha dan sholat dhuhur berjamaah lebih besar dibanding kegiatan

lainnya. Mengapa demikian, karena dalam sholat berjamaah peserta didik

diajarkan cara memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Dalam

sholat jama‟ah juga mengandung nilai religius, disiplin, dan tanggung

jawab.

2. Karakter yang Terbentuk dalam Kegiatan Keagamaan

a) 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun)

Kegiatan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)

merupakan kegiatan rutin yang setiap harinya dilaksanakan di sekolah.

Nilai karakter yang ada dalam 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan

Santun) yaitu nilai religius, dimana sekolah membiasakan peserta

didik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah melakukan 5 S

(Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) terhadap orang lain,

terutama kepada orang yang lebih tua.

12%

15%

13%

30%

20%

10%

Kegiatan Keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri

5S (Senyum, Salam, Sapa,Sopan, dan Santun)

Berbaris, Membaca JanjiPelajar, dan Baerjabat Tangan

Berdoa Bersama

Sholat Dhuha dan SholatDhuhur Berjamaah

Muraja'ah

Manasik Haji

Page 81: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

65

b) Berbaris, Membaca Janji Pelajar, dan Berjabat Tangan

Berbaris, Membaca Janji Pelajar, dan Berjabat Tangan

merupakan kegiatan yang dilakukan setiap hari di sekolah sebelum

memasuki ruang kelas. Dalam kegiatan ini mengandung nilai karakter

disiplin, tenggung jawab, dan religius. Dimana berbaris terdapat nilai

kedisiplinan, membaca janji pelajar terdapat nilai tanggung jawab dan

berjabat tangan merupakan nilai religius.

c) Membaca Doa Bersama Sebelum Memulai Belajar

Doa bersama merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap

hari untuk menanamkan nilai religius dan disiplin. Doa bersama

sebelum dimulainya pembelajaran adalah kegiatan untuk menanamkan

nilai religius dengan melakukannya setiap hari peserta didik terbiasa

mengawali harinya untuk berbagai kegiatan apapun dengan

mengharapkan ridho Allah SWT.

Kegiatan berdoa bersama di kelas secara tidak sadar telah

menanamkan sikap kedisiplinan terhadap peserta didik. Peserta didik

dilatih untuk menghargai waktudengan mempergunakannnya pada

hal-hal yang bernilai positif. Waktu adalah kesempatan, ketika tidak

bisa melaksanakan kesempatan dengan baik maka waktu itu akan

hilang begitu saja.

Berdoa bersama dilakukan secara bersama-sama dan di

pimpin oleh ketua kelas. Dengan membaca doa bersama, peserta didik

akan sadar bahwa kebersamaan sangat diperlukan dalam kehidupan,

Page 82: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

66

bersama-sama dalam memohon kepada Allah, bersama-sama

mengharap akan Ridho-Nya, dan bersama-sama untuk memulai

menuntut ilmu.

d) Melaksanakan Shalat Dhuha dan Shalat Dhuhur Berjama’ah

Sholat dhuha berjamaah merupakan kegiatan rutin yang

dilaksanakan di MI Muhammadiyah Braja Asri. Kegiatan keagamaan

ini menanamkan pendidikan karakter yang mengandung nilai religius,

disiplin, dan tanggung jawab.

Sholat dhuha berjamaah menanamkan nilai religius karena

kegiiatan imenjalankan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah

SWT. Nilai disiplin juga tertanam dalam kegiatan ini karena kegiatan

ini dilakukan ketika sebelum KBM berlangsung. Sholat dhuha

berjamaah juga mengandung nilai tanggung jawab karena peserta

didik bertanggung jawab melaksanakan sholat yang sudah sebagai

kewajiban yang ada di sekolah.

Sholat dhuhur berjamaah dilakukan setiap harinya di MI

Muhammadiyah Braja Asri. Dalam melaksanakan sholat dhuhur

berjamaah tertanam nilai religius, disiplin dan tanggung jawab.

Nilai religius yang ditanamkan dalam kegiatan sholat

dhuhur berjamaah yaitu peserta didik melakukan kewajiban sebagai

umat beragama islam. Nilai disiplin yang ditanamkan dalam sholat

dhuhur berjamaah yaitu peserta didik dibiasakan untuk melaksanakan

Page 83: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

67

sholat tepat waktu. Dengan demikian, sangat diharapkan peserta didik

untuk tetap melaksanakan sholat tepat waktu di manapun berada.

Nilai tanggung jawab yaitu peserta didik akan dikenakan

sangsi apabila tidak mengikuti atau melaksanakan sholat dhuhur

berjamaah. Peserta didik harus menanggung apa yang telah

diperbuatnya.

e) Melaksanakan Muraja’ah

Muraja‟ah atau mengulang hafalan baru maupun hafalan

lama adalah hal penting dalam menghafal Al-Qur‟an. Jika tidak rajin

melakukan muraja‟ah, maka lama kelamaan hafalan yang telah kita

hafalkan akan menghilang atau lupa. Maka dari itu setiap hari

dilaksanakan murajaah tersebut. Nilai yang terdapat dalam murajaaah

adalah tanggung jawab, karena mereka menghafalkan dan mereka

bertanggung jawab untuk tidak melupakannya. Bertanggung jawab

dengan apa yang telah dihafalkan dengan cara murajaah setiap

harinya, yang di laksanakan disekolah pada awal akan dimulainya

pembelajaran dan di akhirnya pembelajaran. Selain bertanggung

jawab, Muraja‟ah juga mengandung nilai disiplin. Nilai disiplin yang

terdapat dalam muraja‟ah yaitu peserta didik disiplin melakukannya

setiap hari baik disekolah maupun dirumah.

f) Melaksanakan Manasik Haji

Kegiatan manasik haji merupakan kegiatan religius yang

dilaksanakan setahun sekali guna untuk menanamkan kepada peserta

Page 84: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

68

didik memiliki keinginan dan niat pada diri untuk melaksanakan

ibadah haji dan umrah, karna sesungguhnya Allah SWT telah

memanggil kita untuk menunaikan ibadah haji dan umrah

3. Kendala dan Solusi yang dihadapi Sekolah

Dalam proses kegiatan yang terdapat di MI Muhammadiyah

Braja Asri tentu terdapat beberapa kendala, diantaranya:

a. Peserta didik lupa atau tidak membawa Juz amma atau Al-Qur‟an,

meskipun tidak semua peserta didik. Namun ini menjadi kendala

karna hampir setiap hari pasti ada anak yang tidak membawa meski

sudah di berikan sanksi.

b. Peserta didik yang sulit dikondisikan saat sholat berjamaah. Peserta

didik malah pergi ke kantin untuk jajan selain itu ada pula yang

berlari-larian di masjid. Kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam

melaksanakan sholat berjamaah, meskipun tidak semua peserta didik.

c. Kurangnya kesadaran orangtua akan pentingnya dampingan terhadap

perkembangan sang anak. Peserta didik yang belum istiqomah dalam

menerapkan pembiasaan-pembiasaan yang diajarkan di sekolah. Hal

ini menjadi beberapa kendala bagi sekolah ketika semua pembiasaan

yang diterapkan atau ditanamkan di sekolah setiap hari ada beberapa

peserta didik yang tidak melaksanakan pembiasaan tersebut di luar

sekolah, pembiasaan tersebut diantaranya: tidak melakukan murajaah

dan tidak melaksanakan sholat berjamaah.

Solusi yang diberikan oleh pihak sekolah kepada peserta didik

yang kurang disiplin dalam menjalankan pembiasaan-pembiasaan yang

rutin dilakukan di sekolah adalah dengan memberikan sangksi yang

mendidik. Sangksi yang biasa diberikan yaitu murrajaah dihalaman,

menambahh hafalan, dan menyapu masjid. Pihak sekolah juga

memfasilitasi juz ammah atau al-qur‟an di setiap kelasnya.

Page 85: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa, implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan

keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri sudah berjalan dengan baik.

Kegiatan keagamaan yang ada di MI Muhammadiyah Braja Asri

menggunakan metode pembiasaan, sehingga peserta didik terbiasa melakukan

kegiatannya. Kegiatan keagamaan diantaranya yaitu kegiatan 5S (Senyum,

Salam, Sapa, Sopan, Santun), berbaris, membaca janji pelajar dan berjabat

tangan, berdoa bersama, sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah,

muraja‟ah hafalan, dan manasik haji. Nilai karakter yang ditanamkan melalui

kegiatan keagamaan yaitu nilai religius, disiplin, dan tanggung jawab.

Kendala yang dihadapi dalam implementasi pendidikan karakter

melalui kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri yaitu lalainya

peserta didik membawa juz‟ammah atau Al-Qur‟an, peserta didik yang sulit

dikondisikan, dan kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya

dampingan terhadap perkembangan anak.

Solusi atau cara mengatasi kendala dalam implementasi pendidikan

karakter melalui kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri ialah

dengan menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh peserta didik,

memaksimalkan kerja sama pendidik dalam mengawasi peserta didik,

terjalinnya hubungan orang tua dan pendidik yang baik.

Page 86: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

70

B. Saran

1. Sekolah hendaknya terus berupaya mendukung penanaman karakter

peserta didik melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan oleh sekolah

sesuai dengan program yang sudah berjalan.

2. Sekolah mengoptimalkan fasilitas yang ada untuk melakukan kegiatan

keagamaan yang belum ada di sekolah.

3. Orangtua hendaknya juga mengontrol kegiatan anak di rumah, terlebih

pelaksanaan pembiasaan sebagai dukungan dari orangtua dengan adanya

penanaman karakter religius, disiplin dan tanggung jawab dari pihak

sekolah.

Page 87: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

71

DAFTAR PUSTAKA

Hamdani Hamid, dan Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam.

Bandung: Pustaka Setia, 2013

Majid, Abdul, dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Cet.

Ke-3. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011

Moelong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2014.

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Novearti, Rara Frensiska, “Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Pada

Siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 21 Kota Bengkulu”

Vol 2. No 2. (2017)

Salaludin, Anas, dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter (Pendidikan

Berbasis Agama dan Budaya Bangsa). Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Samani, Muclas, dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Cet.

Ke-3. Bandung: PT Remaja Rosda. 2013

Sugiyono, Metode Penelitian Pewndidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: ALFABETA, 2015

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2008.

Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2003

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Taufik Yusmansyah, Akidah dan Akhlak. Bandung: Grafindo Media Pratama,

2008

Wahyudin, Dedi Wahyudi, dan Ahmad Muzakki, Etika Ketuhanan. Yogyakarta:

Idea Press, 2019.

Wibowo, Agus, Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa

Berkepribadian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, Jakarta: Kencana. 2012.

Page 88: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

LAMPIRAN

Page 89: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 1

73

Photo Dokumentasi Penelitian

1. Photo wawancara dengan Bapak Ahmad Sakhowi, S.Pd

2. Photo wawancara dengan Bapak Didi Rahmadi, S.Pd

Page 90: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 2

74

3. Photo wawancara dengan Ibu Sri Amini, S.Pd.I

4. Photo wawancara dengan Orangtua Peserta Didik

5. Photo wawancara dengan Peserta Didik

Page 91: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 3

75

6. Photo wawancara dengan Peserta Didik

7. Photo wawancara dengan Peserta Didik

8. Photo wawancara dengan Peserta Didik

Page 92: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 4

76

9. Photo kegiatan Penyambutan Peserta Didik

Page 93: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 5

77

10. Photo kegiatan Berbaris Di Depan Kelas Sebelum Masuk Kelas lalu

Berjabat Tangan

Page 94: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 6

78

11. Photo kegiatan Berbaris Sebelum Menuju Masjid

12. Photo Wudhu Sebelum Sholat

Page 95: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 7

79

13. Photo Kegiatan Sholat Berjama‟ah

14. Photo Kegiatan Sholat Berjama‟ah

15. Photo Kegiatan Murojaah Bersama Setelah Sholat

Page 96: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 8

80

16. Photo Kegiatan Murojaah Bersama setelah Sholat

17. PhotoSuasana di dalam kelas

Page 97: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 9

81

18. Photo Teks Janji Pelajar

Page 98: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 10

82

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI

KEGIATAN KEAGAMAAN DI MI MUHAMMADIYAH

BRAJA ASRI KECAMATAN WAY JEPARA

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

OUTLINE

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN ABSTRAK

HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN

HALAMAN MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN

HALAMAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pertanyaan Penelitian

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Penelitian Relevan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

2. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam

3. Nilai Dasar Pendidikan Islam

4. Tujuan Pendidikan Karakter

5. Ciri-ciri Karakter

6. Nilai-nilai Pendidikan Karakter

7. Konsep Pendidikan Karakter

8. Proses Pendidikan Karakter

Page 99: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 10

83

B. Kegiatan Keagamaan

C. Pengertian Kegiatan Keagamaan

1. Ruang Lingkup Kegiatan Keagamaan

2. Tujuan Kegiatan Keagamaan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Penelitian

B. Sumber Data

C. Teknik Pengumpulan Data

D. Teknik Penjamin Keabsahan Data

E. Teknik Analisi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Temuan Umum Lokasi Penelitian

a. Sejarah Berdirinya MI Muhammadiyah Braja Asri

b. Identitas MI Muhammadiyah Braja Asri

c. Visi, Misi, dan Tujuan MI Muhammadiyah Braja Asri

d. Data Pendidik dan Peserta Didik MI Muhammadiyah Braja

Asri

e. Sarana dan Prasarana MI Muhammadiyah Braja Asri

f. Denah Lokasi MI Muhammadiyah Braja Asri

2. Temuan Khusus Penelitian

a. Macam-macam Kegiatan Keagamaan yang dilaksanakan di

MI Muhammadiyah Braja Asri

b. Peran Sekolah Dalam Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan

Sebagai Implementasi Pendidikan Karakter di MI

Muhammadiyah Braja Asri

c. Kendala dan Solusi Dalam Mengimplementasikan

Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan di MI

Muhammadiyah Braja Asri

B. Pembahasan

Page 100: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 10

84

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Page 101: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 11

85

ALAT PENGUMPULAN DATA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEGIATAN

KEAGAMAAN DI MI MUHAMMADIYAH BRAJA ASRI KECAMATAN

WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Informan : Kepala Sekolah

Panduan Wawancara

1. Profil MI Muhammadiyah Braja Asri.

2. Tujuan di terapkannya pendidikan karakter melalui kegiatan

keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri.

3. Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah Braja

Asri.

Page 102: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 11

86

ALAT PENGUMPULAN DATA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEGIATAN

KEAGAMAAN DI MI MUHAMMADIYAH BRAJA ASRI KECAMATAN

WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Informan : Guru

Panduan Wawancara

1. Apasaja kegiatan yang bersifat pembiasaan yang diajakrkan di

sekolah?

2. Sarana prasarana yang disediakan di MI Muhammadiyah Braja Asri?

3. Faktor penunjang dan penghambat Penerapan dalam pembentukan

karakter tersebut?

4. Bagaimana solusi yang harus dilakukan selaku pendidik?

Page 103: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 11

87

ALAT PENGUMPULAN DATA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEGIATAN

KEAGAMAAN DI MI MUHAMMADIYAH BRAJA ASRI KECAMATAN

WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Informan : Guru kelas

Panduan Wawancara

1. Metode yang di gunakan dalam penerapan pendidikan karakter melalui

kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri?

2. Keadaan siswa-siswi saat mengikuti kegiatan keagamaan di MI

Muhammadiyah Braja Asri?

3. Keadaan sarana dan prasarana dalam terlaksananya pendidikan

karakter melalui kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah Braja

Asri?

Page 104: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 11

88

ALAT PENGUMPULAN DATA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEGIATAN

KEAGAMAAN DI MI MUHAMMADIYAH BRAJA ASRI KECAMATAN

WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Informan : Orang Tua

Panduan Wawancara

1. Tanggapan orang tua wali terhadap penerapan pendidikan karakter

melalui kegiatan keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri

2. Pembiasaan akhlak yang baik saat berada di rumah.

3. Rutinitas menjalankan ibadah atau kebiasaan beragama seperti yang

diajarkan di sekolah

Page 105: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 11

89

ALAT PENGUMPULAN DATA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEGIATAN

KEAGAMAAN DI MI MUHAMMADIYAH BRAJA ASRI KECAMATAN

WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Informan : Peserta Didik

Panduan Wawancara

1. Respon peserta didik dalam mengikuti kegiatan keagamaan di

sekolah.

2. Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran dikelas.

3. Pembiasaan kegiatan shalat berjamaah dan selalu murojaah hafalan

setelah selesai shalat.

4. Pembiasaan ibadah saat berada dirumah.

5. Pembiaaan akhlakul karimah saat dilingkungan sekolah.

6. Pembiasaan akhlak terhadap orang yang lebih tua.

Page 106: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 11

90

ALAT PENGUMPULAN DATA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEGIATAN

KEAGAMAAN DI MI MUHAMMADIYAH BRAJA ASRI KECAMATAN

WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PEDOMAN OBSERVASI

A. Tujuan

Untuk memperoleh informasi maupun data baik mengenai kondisi fisik

maupun non fisik MI Muhammadiyah Braja Asri. Observasi digunakan

peneliti untuk mencari tentang Implementasi Pendidikan Karakter Melalui

Kegiatan Keagamaan di MI Muhammadiyah Braja Asri.

B. Aspek yang Diamati

1. Mengamati dan mencatat secara umum sarana dan praasarana yang ada di

MI Muhammadiyah Braja Asri.

2. Mengamati dan mencatat tentang keadaan MI Muhammadiyah Braja Asri.

3. Mencatat dan mengamati tingkah laku atau kegiatan pendidik dan peserta

didik di MI Muhammadiyah Braja Asri

PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Pencatatan tentang struktur organisasi MI Muhammadiyah Braja Asri

2. Pengutipan tentang keadaan pendidik dan peserta didik MI

Muhammadiyah Braja Asri

3. Penggambaran tentang denah lokasi MI Muhammadiyah Braja Asri

4. Catatan dan foto kegiatan penelitian di MI Muhammadiyah Braja Asri

Page 107: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 11

91

Page 108: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 12

92

PETIKAN HASIL WAWANCARA

Pewawancara : Maulida Luthfi Azizah

Responden : Ahmad Sakhowi, S.Pd.I

Jawaban : Kepala Sekolah

Hari/Tanggal : Jum'at, 12 Juli 2019

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

No Pertanyaan Koding dan Narasi Wawancara

1.

P

J

Bagaimana upaya sekolah dalam

pendidikan karakter bagi peserta

didik?

Upaya kami dalam pendidikan

karakter yaitu laksanakan baik

dalam proses pembelajaran

maupun luar jam pembelajaran

(ekstrakulikuler) mba

W.01/F.01/7

Upaya sekolah dalam menerapkan

pendidikan karakter dilakukan di

jam sekolah dan diluar jam

sekolah (ekstrakulikuler)

2.

P

J

Kegiatan keagamaan apa saja

yang dilaksanakan di Madrasah

ini?

Banyak mba, kegiatan

keagamaan yang biasa dilakukan

setiap harinya ada 5S(Senyum,

Salam, Sapa, Sopan, Santun),

berbaris sebelum masuk kelas

lalu membaca janji pelajar dan

berjabat tangan, membaca doa

bersama, melaksanakan sholat

dhuha dan sholat dhuhur

berjamaah, murojaah hafalan,

mba, kalau kegiatan tahunan nya

ada manasik haji.

W.02/F.01/7

MI Muhammadiyah memiliki

kegiatan rutin yang biasa

dilakukan setiap harinya guna

untuk membrntuk karakter peserta

didik menjadi lebih baik. Kegiatan

yang ada di MI Muhammadiyah

Braja Asri yaitu, 5S(Senyum,

Salam, Sapa, Sopan, Santun),

berbaris dan membaca janji

pelajar, berdoa bersama sebelum

dimulai pembelajaran, sholat

dhuha dan sholat dhuhur

berjamaah, murojaah hafalan, dan

ada kegiatan rutin tahunan yaitu

manasik haji.

3.

P

J

Apakah dengan kegiatan

keagamaan dapat meningkatkan

pendidikan karakter?

Ya tentu mba, karena kegiatan ini

melatih diri peserta didik

W.03/F.01/7

kegiatan keagamaan yang ada di

MI Muhammadiyah Braja Asri ini

tentu dapat meningkatkan

pendidikan karakter, karena

Page 109: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 12

93

memiliki karakter yang baik. kegiatan keagamaan yang

dilakukan di sekolah ini dapat

melatih peserta didik untuk

memiliki karakter yang baik.

4.

P

J

Sejak kapan kegiatan ini

berlangsung?

Sejak berdirinya MI

Muhammadiyah Braja Asri, jadi

kegiatan diawali dari masuk

sekolah berjabat tangan dengan

pendidik, menyambut siswa di

depan gerbang sekolah,

merupakan pembiasaan pertama,

kemudian anak berbaris depan

kelas masing-masing setelah bel

berbunyi dan membacakan janji

pelajar. Setelah itu masuk kelas

berdoa bersama dan dilanjutkan

dengan murojaah barulah dimulai

pembelajaran.

W.04/F.01/7

Penerapan pendidikan karaktter

melalui kegiatan keagamaan di

MI Muhammadiyah sudah

berlangsung sejak awal mula

berdirinya MI Muhammadiyah

Braja Asri. Kegiatan tersebut

dimulai dari peserta didik

memasuki gerbang sekolah hingga

peserta didik pulang sekolah.

5.

P

J

Bagaimana proses pelaksanaan

kegiatan keagamanaan di MI

Muhammadiyah Braja Asri?

Jadi pertama kami awali dengan

berbaris, berbaris rapi merupakan

salah satu cara untuk

membiasakan sikap disiplin bagi

peserta didik. Kami selaku

pendidik mengharapkan anak-

anak nantinya akan sadar

kedisiplinan diri maupun

kolektif, kebersamaan dan

kekompakan, tanggung jawab,

dan kesadaran untuk

melaksanakan perintah dengan

cepat dan tepat.

W.05/F.01/7

Proses pelaksanaan yang dimulai

dari memasuki gerbang sekolah

dengan adanya berjabat tangan

dengan pendidik, dilanjutkan

dengan berbaris didepan kelas

sebelum masuk kelas sampai

diakhir pembelajaran.

Page 110: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 12

94

6.

P

J

Metode apa yang digunakan

dalam penerapan pendidikan

karakter yang melaalui kegiatan

keagamaan di MI

Muhammadiyah ini?

Kami disini menggunakan

pembiasaan mba supaya anak

yang awalnya terpaksa karena

dibiasakan akan terbiasa. Peserta

didik dibiasakan untuk

melakukan kegiatan rutin

sederhana yang bersifat religi,

dan pasti akan berimbas pada

kegiatan sehari-hari nya tanpa

disuruh baik di rumah maupun di

sekolah.

W.06/F.01/7

Merode yang digunakan di MI

Muhammadiyah Braja Asri dalam

mengimplementasikan pendidikan

karakter melalui kegiatan

keagamaan ini menggunakan

metode pembiasaan.

7.

P

J

Selain kegiatan harian yang biasa

dilakukan di sekolah apakah ada

kegiatan lain?

Ada mba, salah satunya manasik

haji yang dilakukan dalam jangka

satu tahun sekali. Saat ini

manasik haji tidak hanya

dilakukan para calon jamaah haji

saja, kami pun ikut melakukan

kegiatan tersebut. Kegiatan ini

bermanfaat bagi peserta didik,

sebagai upaya menanamkan atau

menerapkan Rukun Isllam yang

mana telah dipelajari di kelas

W.07/F.01/7

Terdapat kegiatan tahunan yang

merupakan kegiatan keagamaan,

yaitu manasik haji, jadi anak

dapat menerapkan apa yang sudah

iya pelajari sedikit di kelas,

8.

P

J

Bagaimana pelaksanaan kegiatan

keagamaan di sekolah?

Alhamdulilah sejauh ini yang

sudah kami jalani berjalan

dengan lancar mba, ya terdapat

sedikit kendala itu wajar.

W.08/F.01/7

MI Muhammadiyah Braja Asri

dalam melaksanakan kegiatan

sudah berjalan dengan baik

namun masih ada kendala.

Page 111: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 12

95

9.

P

J

Apa saja yang menjadi faktor

pendukung dan kendala dalam

pembentukan karakter tersebut?

Faktor pendukungnya yaitu

terutama dari peserta didik dan

pendidiknya, kalo kendala ya

pasti ada ya, ya biasa anak-anak

ada yang kurang baik dalam

berperilaku, namun sudah

ditelusuri anak tersebut faktor

orang tua yang

berpisah/kurangnya perhatian

orang tua terhadap anak

W.06/F.01/7

Untuk faktor pendukung dan

faktor penghambat yang di alami

di MI Muhammadiya

Page 112: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 13

96

PETIKAN HASIL WAWANCARA

Pewawancara : Maulida Luthfi Azizah

Responden : Didi Rahmadi, S. Pd

Jawaban : Guru

Hari/Tanggal : Selasa, 9 Juli 2019

Tempat : Kantor

No Pertanyaan Koding dan Narasi Wawancara

1. P Apakah kegiatan 5S dilakukan

setiap harinya?

W.01/F.02/7

5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan,

dan Santun) dilakukan setiap

harinyya.

J

iya mba, jadi untuk awal dari

pembelajaran setiap harinya, di

MI Muhammadiyah ini peserta

didik dibiasakan untuk 5S

tersebut, jadi begitu masuk

gerbang sekolah, begitupun juga

peserta didik menyapa

pendidiknya, Assalamualaikum,

pak,,bu, secara bergantian

dengan bapak ibu guru yang

bertugas di depan

2. P

Apakah hubungan antara

pendidik dan peserta didik sangat

dekat?

W.02/F.02/7

Pentingnya tegur sapa antara

pendidik dan peserta didik

mempengaruhi kedekatan

diantaranya.

J

Jadi dengan adanya penerapan

pendidikan karakter yang

berbasis pembiasaan ini pendidik

akan merasa lebih dekat denga

peserta didik, saling menyapa

antara pendidik dan peserta

didik, lalu berjabat tangan, maka

dari situ juga akan terlihat

bagaimana sikap peserta didik

yang diajarkan sopan. Terkadan

Page 113: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 13

97

pendidik menjumpai peserta

didik di gerbang sudah lemas

atau murung, nah begitu

pendidik menanyai misalnya ada

apa? Kenapa? Senyum dong,,

jadi hubungan antar pendidik dan

peserta didik dari awal masuk

gerbang pun sudah ada

komunikasinya mba. Terus juga

semisal peserta didik datang

lebih awal mereka melakukan

aktivitas bermain sembari

menunggu bel masuk kami pun

(pendidik) sambil

mengawasinya, terkadang ada

anak yang membuang sampah

sembarangan jadi pendidik tanpa

ragu lengsung menegur,

memberitahu apa kesalahannya

dan dimana seharusnya sampah

itu dibuang.

3. P

Bagaimana peran pendidik dalam

penerapan kegiatan sehari-hari di

sekolah?

W.03/F.02/7

Memperhatikan atau memantau

kegiatan peserta didik merupakan

hal penting yang semestinya

pendidik lakukan, guna untuk

menjauhkan peserta didik dari

hal-hal yang tidak diinginkan,

selain itu juga apabila terdapat

kesalahan langsung dapat

diperbaiki.

J

Pada saat bel berbunyi anak-anak

langsung keluar membawa

mukena (perempuan) dan juga

Al-Qur‟an ataupun Juz ama dan

langsung menaruhnya di dalam

masjid. Setelah itu anak-anak

berebut untuk mengambil air

wudhu, ya wajar ya mba

namanya juga anak-anak diruruh

bergantian namun tetap saja

berebut. Peran guru disini sangat

dibutuhkan karna masih ada anak

yang kadang keliru dalam

berwudhu jadi pendidik langsung

Page 114: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 13

98

dapat membenarkan dan anak-

anak paham betul mana gerakan

yang betul, mana yang salah.

Setelah sholat berdoa bersama

dan menlakukan murojaah.

4. P

Adakah kendala yang dihadapi

saat menerapkan pendidikan

karakter melalui kegiatan

keagamaan tersebut?

W.04/F.02/7

Kendala atau hambatan disetiap

proses merupakan suatu rintangan

yang mesti dilalui.

J

Sebenarnya kalau untuk

penghambat itu pasti ada aja ya

mba, terutama dari anak-anak

yang tidak terbiasa berjamaah

misalnya. Jadi kami disini

membiasakan untuk melakukan,

nah ketika di rumah mereka

melakukannya sendiri, dan itu

jarang terjadi, mungkin ada

namun sedikit.

5 P Bagaimana solusi yang harus

dilakukan selaku pendidik?

W.05/F.02/7

Jadi solusi yang dilakukan yaitu

dengan memberikan sanksi

mendidik seperti menambah

setoran hafalan, murajaah sendiri,

membersihkan masjid.

J

Jika untuk solusinya kami

memberikan solusi efektif mba,

jadi semisal anak tidak

membawa Juz amma atau Al-

Qur‟an anak diberikan sanksi,

sanksi nya mendidik ya mba,

kami memberikan sanksi

biasanya menambah setor

hafalan pas di jam tahfiz atau

murojaah sendirian di halaman,

untuk anak yang jajan dan lari-

larian di masjid biasnya kami

memberikan sanksi kepada anak

biasnaya menyapu dan

membersihkan masjid setelah

sholat selesai

Page 115: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 14

99

PETIKAN HASIL WAWANCARA

Pewawancara : Maulida Luthfi Azizah

Responden : Sri Amini, S.Pd

Jawaban : Guru Kelas

Hari/Tanggal : Rabu, 24 Juli 2019

Tempat : Kantor

No Pertanyaan Koding dan Narasi Wawancara

1. P

Bagaimana peran pendidik dalam

penerapan kegiatan sehari-hari di

sekolah?

W.01/F.03/7

J

Saat bel sholat dhuhur berbunyi

anak-anak langsung berlarian

keluar membawa alat sholat

menuju masjid dan bergiliran

mengambil air wudhu. Dan tugas

kami sebagai pendidik harus

benar-benar memperhatikan

gerakan wudhu anak-anak juga

karna sholat tidak sah ketika

wudhu nya sallah, jadi kami

memperhatikan anak-anak dan

ketika ada yang salah langsung

kami benarkan

2. P Apakah murajaah dilakukan

setiap harinya?

W.02/F.03/7

J

Jadi iya mba, muraja‟ah bagi

penghafal itu penting ya mba, ya

walaupun disini hanya mentarget

anak untuk hafal juz 30 saja,

muraja‟ah dilakukan 2 kali

dalam sehari, yaitu setelah sholat

Dhuha dan Dzuhur. Sedangkan

setoran hafalan dilakukan satu

minggu sekali sesuai jadwal

masing-masing. Jadi murajaah

ini sangat penting supaya anak

tetap ingat dengan hafalannya

dan tidak lupa.

Page 116: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 14

100

3. P

Bagaimana keadaan sarana dan

prasarana dalam terlaksananya

kegiatan di sekolah?

W.03/F.03/7

J

Dalam pelaksanaan pembiasaan

kegiatan keagamaan ini sekolah

sangat memberikan dukungan

banyak. Bisa kita lihat bersama

mulai dari 5S setiap harinya,

sholat berjamaah yang difasilitasi

dengan pengeras suara, selain itu

juga pendidik yang siap siaga

sebagai pengawas dalam

pelaksanaan sehingga pendidik

dapat mengoreksi secara

langsung gerakan yang salah dari

peserta didik. Sekolah sebagai

wadah kegiatan anak-anak jadi

kami memberikan tempat dan

fasilitas yang diperlukan sebagai

pendukung agar dapat

terlaksananya kegiatan dengan

baik.

4. P

Adakah kendala yang dihadapi

saat menerapkan pendidikan

karakter melalui kegiatan

keagamaan tersebut?

W.04/F.03/7

Kendala yang dihadapi ddapat

diatasi dengan adanya sangksi

yang mendidik dan pendekatan

terhadap orangtua.

J

kendalanya ya dari anak-anak

nya (peserta didik) yang belum

bisa dikondisikan. Terutama

untuk anak yang agak bandel

dalam arti tidak patuh sama guru

loh ya mba. Nah biasanya yang

susah itu saat sholat dhuha dan

dhuhur, anak-anak menuju

masjid namun masi ada yang

mampir ke kantin untuk jajan

dan ada juga yang tidak langsung

wudhu tapi malah berlarian di

dalam masjid. Ya namanya juga

anak kecil, di sekolah dibiasakan

selalu sholat dhuha dan dhuhur

namun jarang di temukan dari

cerita orang tuanya jika anak

tersebut sholat dhuha di rumah di

Page 117: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 14

101

saat sekolah libur. Dan lagi

untuk hafalan, anak-anak sering

sekali tidak membawa juz‟amma

atau Al-Qur‟an, itu mungkin

yang susah.

5 P

Bagaimana peran orangtua ketika

di rumah terhadap keberhasilan

implementasi pendidikan

karakter melalui kegiatan

keagamaan di Madrasah?

W.05/F.03/7

Dampingan orangtua ketika di

rumah sangat membantu

perkembangan dan keberhasilan

peserta didik, baik dari segi

kecerdasan intelektual maupun

emosional.

J

Kelihatan kalau siswa yang di

rumah kurang mendapat

perhatian dari orangtuanya. Ya di

sekolah begitu,

perkembangannya tidak terlalu

terlihat. Sangat berbeda dengan

yang di rumah betul-betul

mnedapat dampingan dari

orangtuanya. Contohnya, ketika

di rumah orangtua

memperhatikan waktu sholatnya

dan minimal waktu magrib dan

isya berjamaah di masjid atau

mushola, jadi anak akan terbiasa

apa yang telah dibiasakan

desekolah dijalankan pula di

rumah karna pantauan

orangtuanya. Contoh lain, ketika

di rumah ayah/ ibu membantu

mengulang hafalan anak,

insyaallah anak akan lebih

mudah menghafal

Page 118: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 15

102

PETIKAN HASIL WAWANCARA

Pewawancara : Maulida Luthfi Azizah

Jawaban : Orangtua/ Wali

Hari/Tanggal : Senin, 29 Juli 2019

No Pertanyaan Koding dan Narasi Wawancara

1. P

Bagaimana dengan tanggapan

ibu terhadap kegiatan yang ada

di sekolah?

W.01/F.04/7

Orangtua/wali merasa lebih

bersyukur bahwa anaknya

mengalami peningkatan yang baik

dalam beribadah.

J

Alhamdulillah senang saja ya

mb, karena anak di rumah jerit-

jeritnya murojaah apa yang

sudah dihafalnya atau yang baru

mau dihafalka, Cuma terkadang

kalau sudah pulang sekolah

langsung main anak terlalu capek

dan lupa murajaah, jadi saya

harus menegurnya.

2. P

Bagaimana tanggapan anak Ibu

setelah mengikuti KBM yang

menerapkan pendidikan karakter

melalui kegiatan keagamaan di

sekolah?

W.02/F.04/7

Anak melaksanakan sholat tepat

waktu sebagaimana yang telah

dibiasakan di sekolah. Meskipun

masih dengan bimbingan dan

pantauan orangtua.

J

Sebelumnya ya mba waktu

masih TK susah banget diajak

sholat, tapi setelah masuk SD

Alhamdulillah sholatnya sudah

lebih baik dari sebelumnya. Ya

walaupun terkadang juga kami

sekalu orang tua tentu saja masih

selalu mengingatatkan anak.

Tapi alhamdulillah untuk 5

waktunya sudah lebih baik dari

sebelumnya.

3. P Bagaimana pembiasaan yang

dilakukan saat berada di rumah?

W.03/F.04/7

Page 119: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 15

103

Pantauan dan nasihat dari

orangtua ketika dirumah sangat

dibutuhkan oleh anak.

J

Tentu tiap anak

perkembangannya berbeda ya

mbba. Terkadang ada yang

benar-benar sudah terbiasa

dengan ibadanya seperti yang

sudah dibiasakan disekolah.

Page 120: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 16

104

PETIKAN HASIL WAWANCARA

Pewawancara : Maulida Luthfi Azizah

Jawaban : Peserta Didik

Hari/Tanggal : Sabtu, 26 Juli 2019

No Pertanyaan Koding dan Narasi Wawancara

1.

P

Kegiatan apa saja yang

dilakukan disekolah selain

pembelajaran di kelas?

W.01/F.05/7

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan

disekolah selain pembelajaran

disekolah yaitu adanya 5S,

Berbaris dan membaca janji

pelajar, berdoa bersama sebelum

pembelajaran dimulai, sholat

dhuha, sholat dhuhur.

J Ada sholat, ngaji, hafalan, baca

doa, baris.

2. P

Apakah kamu dan semua siswa

mengikuti kegiatan tersebut?

W.02/F.05/7

Kegiatan yang ada disekolah

meruppakan kegiatan wajib bagi

peserta didik, dan apabila tidak

mengikuti kegiatannya ada sangsi

yang mendidik.

J Ya jelas kak, kalo gak dihukum

3.

P hukuman apa yang diberi oleh

guru?

W.03/F.05/7

Sanksi yang diberikan pendidik

terhadap pendidik berupa

hukuman yang mendidik, yaitu

hafalan menambah atau

membersihkan masjid

J Kadang tambah setoran hafalan,

kadang bersihin masjid

4.

P Apakah ada teman yang tidak

mengikuti kegiatan?

W.04/F.05/7

masih terdapat siswa yang belum

mengikuti kegiatan harian.

J Ada kak, tapi aku tidak, hehe

Page 121: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 16

105

5. P Ketika pulang sekolah, dikasih

PR tidak?

W.05/F.05/7

PR jarang diberikan oleh

pendidik. Sebab kegiatan

disekolah sudah cukup banyak.

PR diberikan hanya ketika tugas

di sekolah tidak dapat

terselesaikan karena jam pelajaran

habis.

J

jarang dikasih PR, Cuma sesekali

aja. Misalnya kalau ngerjain di

sekolah belum selesai baru di

buat PR. Kalau di rumah ya

ngerjain sendiri, kadang minta

bantuin ibu kalo susah, kalau

mudah-mudah ya dikerjain

sendiri.

6. P

Senang tidak sekolah pulangnya

jam 14.00, tidak seperti teman

yang dilain sekolah?

W.06/F.05/7

Peserta didik merasa senang

berada di sekolah , meskipun

adanya KBM dan kegiatan

lainnnya.

J

Aku lebih senang di sekolah,

karena disekolah banyak

temannya. Tidak capek kok,

malah seru disekolah banyak

teman

7. P Capek tidak setelah pulang

sekolah?

W.07/F.05/7

Meskipun banyak kegiatan di

sekolah, dari pagi sampai siang

tidak membuat peserta didik

merasa bosan atau lelah. Justru

malah membuat mereka merasa

lebih senang berada disekolah.

J

Enak kok, tidak capek. Di

sekolah banyak teman bisa main,

belajar, ramai juga, kalau

dirumah kan sepi.

Page 122: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

106

KETERANGAN KODING-KODING

W : Wawancara ( W.01= Wawancara 1, W.02= Wawancara 2,

W.03= Wawancara 3, Dst.)

F : Fokus yang Di Wawancarai (F.01=Kepala Sekolah,

F.02=Pendidik, F.03=Orang Tua/Wali, Dst)

6 - 7 : Bulan

P : Pertanyaan

J : Jawaban

Page 123: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 17

107

PETIKAN HASIL OBSERVASI

Observer : Maulida Luthfi Azizah

Waktu Pelaksanaan : Tanggal 8 Juli 2019

Tempat : MI Muhammadiyah Braja Asri

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Braja Asri beralamat di Braja

Asri, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, tepatnya di komplek

Muhammadiyah. Lingkungan sekolah yang nyaman cocok untuk kegiatan

pembelajaran. Akses jalan menuju MI Muhammadiyah Braja Asri juga sudah

sangat baik, sehingga memudahkan peserta didik untuk datang ke sekolah.

Pada tanggal 8 Juli 2019 saya datang ke MI Muhammadiyah Braja Asri

untuk melihat sarana dan prasarana yang ada. Sarana-prasarana di MI

Muhammadiyah Braja Asri sudah memadai, dimana bangunan dan ruang belajar

bagi peserta didik tersebut nyaman digunakan untuk belajar. Fasilitas yang

tersedia pun sudah memadai apa yang dipelukan sebagai alat pendukung proses

pembelajara. Selain itu, sarana prasarana yang tersedia juga mendukung untuk

perkembangan kecerdasan emosional dan spiritual peserta didik, seperti masjid,

tempat wudhu, serta perpustakaan yang memiliki koleksi buku yang bak dan

menunjang pelajaran.

O.01/fd/7

MI Muhammadiyah Braja Asri memilki bangunan yang nyaman untuk

kegiatan belajar mengajar dengan fasilitas yang menunjang. Masjid yang ada

juga menunjang kegiatan belajar yang di susun dalam kegiatan keagamaan

Page 124: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 17

108

sehingga sangat menunjang proses ibadah saat peseta didik maupun guru dan

karyawan berada disekolah. Perpustakaan yang tersedia juga menunjang materi-

materi yang diajarkan disekolah, baik agama maupun pelajaran umum, yang

mendukung kecerdasan peserta didik baik emosional maupun spiritualnya.

Pada tanggal 8 Juli 2019, saya datang ke lokasi peneltian untuk melakukan

observasi yang berkaitan dengan proses pelaksanaan kegiatan keagamaan terkait

dengan pembentukan karakter speserta didik, yaitu sholat dhuha, tadarus Al-

Quran, Tahfidz, Sholat berjamaah di masjid yang ada di sekolah. Setiap pagi,

kegiatan sholat dhuha berjamaah dilakukan mulai pukul 07.15-07.50 WIB,

dilanjutkan dengan murojaah bersama. Selanjutnya, peserta didik masuk ke kelas

masing-masing untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan gurunya

sesuai dengan jadwal kelas masng-masing.

O.02/Fpd/07

Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan terkait dengan pembentukan

karakter peserta didik tidak hanya melaui pembelajaran saja, melainkan

didukung dengan program sekolah seperti tadarus Al-Quran, sholat dhuha, sholat

jamaah dan kegiatan menghafal Al-Quran yang rutin dilakukan.

Pada tanggal 4 Agustus saya kembali melakukan observasi di MI

Muhammadiyah Braja Asri megenai metode yang dilakukan oleh pendidik dalam

membentuk karakter peserta didik. Dalam menanamkan pembiasaan akhak untuk

peserta didik yang dilakukan oleh pendidik adalah dengan menanamankan

kegiatan yang membiasakan peserta didik untuk dapat dilakukan setiap hari.

Page 125: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 17

109

Selain dengan pembiasan, pendidik juga memberikan tauladan atau contoh

kepada peserta didiknya. Bukan hanya pembiasaan, tauladan dan nasihat, namun

perencanaan pembelajaran yang disusun mengintegrasikan dengan tauhid dan

kegiatan belajar mengajar yang happy merupakan metode yang kerap digunakan

di dalam kegiatan belajar mengajar dalam membentuk akhlak peserta didik.

O.03./5:

Pendidik memiliki peran besar terhadap keberhasilan pembentukan

karakter peserta didik, terutama untuk peseta didik yang baru memasuki masa

pendidikanya di MI. Oleh karena itu, pendidik di MI Muhammadiyah Braja Asri

selain harus mahidam bidangnya, tentu harus dibekali dengan tahid dan akhlak

yang baik. Sehingga, bukan hanya mampu memberikan pelajaran melalui materi

saja, namun guru harus mampu menjadi suri tauladan yang baik bagi peserta

didiknya.

Observasi kembali saya lakukan, untuk mencari informasi mengnai

kendala yang dihadapi pendidik dalam proses penerapan kegiatan keagamaan.

Kendala yang yang sering ditemukan oleh pendidik adalah, peserta didik yang

mulai bosan dan lelah ketika pelajaran pada siang hari. Selain itu, daya tangkap

peserta didik yang berbeda pada tiap peserta didik juga menjadi kendala.

Page 126: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

110

KETERANGAN KODING-KODING

O : Observasi ( O.01= Obsevrasi 1, O.02= Observasi 2, O.03=

Observasi 3, Dst)

Fpd : Faktor Pendukung

Fph : Faktor Penghambat

7-8 : Bulan

Page 127: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 18

111

Page 128: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 19

112

Page 129: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 20

113

Page 130: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 21

114

Page 131: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 22

115

Page 132: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 23

116

Page 133: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 24

117

Page 134: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 25

118

Page 135: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 26

119

Page 136: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

120

Page 137: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

121

Page 138: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

122

Page 139: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

123

Page 140: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

124

Page 141: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

125

Page 142: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

126

Page 143: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

127

Page 144: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

128

Page 145: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

129

Page 146: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

130

Page 147: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 27

131

Page 148: SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI … · 2019. 12. 27. · BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Lampiran 28

132

RIWAYAT HIDUP

Maulida Luthfi Azizah adalah nama lengkap penulis.

Penulis lahir di Way Jepara pada tanggal 18 Juli

1997. Maulida merupakan putri ke 2 dari dua

bersaudara pasangan Bapak Sugianto dan Ibu

Yuliarti. Penulis dibesarkan di Desa Braja Asri,

Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur.

Penulis menyelesaikan pendidikan formalnya di TK ABA 1 Braja Asri

pada tahun 2002-2003, MI Muhammadiyah Braja Asri pada tahun 2003-2009,

SMP Muhammadiyah Way Jepara 2009-2012, SMA Muhammadiyah Way Jepara

2012-2015, pada tahun 2015 penulis terdaftar sebagai Mahasiswi Jurusan S1

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di STAIN Jurai Siwo Metro

melalui seleksi UM-PTKIN, yang kini telah berganti nama menjadi Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.