strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi...

19
TESIS STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DENGAN PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS TRI HITA KARANA: STUDI KASUS DI DESA PELAGA, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG NI KOMANG TRI ANI, SE PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

TESIS

STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI

LAHAN PERTANIAN DENGAN PENGEMBANGAN

AGROWISATA BERBASIS TRI HITA KARANA:

STUDI KASUS DI DESA PELAGA,

KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG

NI KOMANG TRI ANI, SE

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

i

TESIS

STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI

LAHAN PERTANIAN DENGAN PENGEMBANGAN

AGROWISATA BERBASIS TRI HITA KARANA:

STUDI KASUS DI DESA PELAGA,

KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG

NI KOMANG TRI ANI, SE

NIM. 1391161010

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 3: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

ii

STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI

LAHAN PERTANIAN DENGAN PENGEMBANGAN

AGROWISATA BERBASIS TRI HITA KARANA:

STUDI KASUS DI DESA PELAGA,

KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Agribisnis

Program Pascasarjana Universitas Udayana

NI KOMANG TRI ANI, SE

NIM. 1391161010

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 4: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita
Page 5: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

v

Page 6: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Om Swastyastu,

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya/

karunia-Nya, Tesis ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Ir. Wayan Windia,SU, pembimbing I

yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan

dan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam

menyelesaikan Tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula kepada Dr.Ir. Ni

Wayan Sri Astiti,MP selaku pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan

kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana

Prof. Dr.dr. I Ketut Suastika, Sp. PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang

diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan

Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Dr. Ir. Ketut Suamba,MP selaku Ketua Program Pascasarjana Agribisnis

sekaligus sebagai penguji yang telah memberikan dorongan, masukan dan

semangat dalam penyelesaian Tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga

penulis ucapkan kepada Dr. I Gede Setiawan Adi Putra,SP.,MP selaku penguji

yang telah memberikan banyak masukan, semangat serta membimbing penulis

dalam menyelesaikan Tesis ini. Begitu pula ucapan terima kasih penulis ucapkan

kepada Prof.Dr.Ir. Nyoman Sutjipta,MS selaku penguji yang telah memberikan

masukan, saran, sanggahan dan koreksi sehingga Tesis ini bisa terwujud seperti

ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Kabupaten

Badung yaitu Ketua DPRD Kabupaten Badung I Nyoman Giri Prasta,S.Sos,

Wakil Bupati Badung I Made Sudiana, SH,M.Si, dan Kepala Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung I.G.A.K Sudaratmaja yang telah

memberikan dukungan, semangat, masukan serta partisipasi dalam menyukseskan

penelitian Tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kabid

ODTW Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Gede Suastika, Kabid Pelayanan

Ijin Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat dan Non Perijinan A.A. Gede Rahmadi,

Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Bali I G.A Ambari, Kasi Perluasan Areal

Distanbunhut Kab. Badung Ir. I Wayan Sukarta, Eksekutif Direktur PHRI Kab.

Badung I Made Sulasa Jaya, Ketua ASITA Bali I Ketut Ardana dan Camat Petang

Gusti Putu Ariawan atas partisipasi dan dukungan yang diberikan kepada penulis

dalam penyelesaian Tesis ini. Ungkapan terima kasih sebesar-besarnya penulis

sampaikan kepada Perbekel Desa Pelaga I Gusti Lanang Umbara,S.Sos atas

dukungan, kerjasama, dan fasilitas yang diberikan kepada penulis selama

penelitian di Desa Pelaga. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dewa

Ngurah staf Perbekel Desa Pelaga yang telah banyak membantu penulis untuk

observasi ke berbagai tempat di Desa Pelaga dan begitu juga terima kasih kepada

Bu Suryathi dan Pak Sugita yang telah hadir dalam acara FGD. Terima kasih juga

Page 7: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

vii

penulis ucapkan kepada kelian subak, kelian dinas, kelian adat dan seluruh

masyarakat Desa Pelaga atas kerjasama dan bantuannya.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

tulus kepada Ibu dan Bapak selaku orang tua yang telah memberikan restu, doa

dan dukungan kepada penulis baik moril maupun materiil dalam menyelesaikan

penelitian Tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan

kepada para sahabat yang turut memotivasi Ninna, Yuli, Sagitarini, Nanti, Maeni

Marlina, Sunari, Mitarsih, Wawan dan Setya. Terima kasih yang sebesar-besarnya

juga penulis sampaikan kepada teman-teman seperjuangan Anas Rizki Bachtiar,

Elfis Umbu K. Retang, Putu Intarini, Meilita Isti dan teman-teman Magister

Agribisnis lainnya atas masukan, motivasi, bantuan dan kerjasamanya selama ini.

Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Dr.

A.A.A.Ngurah Tini Rusmini Gorda,SH.,MM.,MH atas perhatian, doa dan

dukungannya serta teman-teman pengurus dan anggota Koperasi Perempuan

Ramah Keluarga terima kasih atas dukungan dan doanya. Akhirnya ucapan

terima kasih yang mendalam juga penulis sampaikan kepada teman-teman Karang

Taruna Widya Dharma Bhakti Kelurahan Kapal yang kompak memberikan

dukungan dan berpartisipasi dalam acara FGD (Focus Group Discussion) yang

diselenggarakan penulis di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu

melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan

dan penyelesaian Tesis ini serta kepada penulis sekeluarga.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Denpasar, Agustus 2015

Penulis

Page 8: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis Ni Komang Tri Ani atau yang lebih akrab dipanggil Tri dilahirkan

di Kabupaten Badung, Bali pada Tanggal 22 Juni 1990. Penulis merupakan anak

ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan I Ketut Sumertana dan Ni Wayan

Widnyawati.

Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di Sekolah Dasar (SD)

Negeri 1 Kapal, Mengwi (1996-2002) dan melanjutkan pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Mengwi (2002-2005). Penulis menempuh

pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Mengwi (2005-2008).

Penulis selanjutnya menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas

Pendidikan Nasional Denpasar, program studi Akuntansi pada tahun 2008.

Selama menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Undiknas Denpasar, penulis

turut aktif dalam kegiatan organisasi di Kampus, diantaranya menjadi Sekretaris

Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEKMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

pada Tahun 2008-2009, Ketua Sekbid Kesenian Keluarga Besar Mahasiswa

Hindu Dharma (KBMHD) pada tahun 2009-2010, Ketua UKM Tari dan Penari

Kebesaran Undiknas pada Tahun 2009-2011, Anggota UKM Media Kampus

sebagai wartawan kampus, Ketua I BEKMa FEB pada Tahun 2010-2011,

Bendahara Umum Badan Legislatif Mahasiswa Universitas Tahun 2010-2011.

Penulis juga aktif menjadi Wakil Ketua I Karang Taruna Kelurahan Kapal dan

Sekretaris Umum Koperasi Perempuan Ramah Keluarga.

Penulis saat ini menjadi Wiraswasta meneruskan usaha orang tua di UD.

Sumertana Kapal menjual sanggah dan sebelumnya sempat bekerja sebagai

Customer Service Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Sempidi Cabang Gatot

Subroto pada Tahun 2012-2013.

Page 9: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

ix

ABSTRAK

Ni Komang Tri Ani. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Dengan

Pengembangan Agrowisata Berbasis Tri Hita Karana: Studi Kasus Di Desa

Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Komisi Pembimbing Prof. Dr. Ir.

Wayan Windia, SU dan Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti, MP.

Dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung No. 26

Tahun 2013, Desa Pelaga yang terletak di wilayah Badung Utara ditetapkan

sebagai kawasan konservasi dan pertanian terintegrasi. Oleh sebab itu, perlu

dikembangkan agrowisata berbasis Tri Hita Karana yang ramah lingkungan untuk

meningkatkan konservasi di Desa Pelaga. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman; menganalisis rumusan alternatif strategi dan menentukan strategi

prioritas dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan

agrowisata berbasis Tri Hita Karana di Desa Pelaga, Kecamatan Petang,

Kabupaten Badung.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif

kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan matriks IFAS, EFAS, SWOT dan

QSPM. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, studi

dokumentasi dan FGD yang diikuti 28 orang peserta. Penetapan responden

penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) sebanyak 21 orang.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) faktor kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman yaitu adanya kesadaran masyarakat untuk mengimplementasikan

kebijakan Perda No.26 tahun 2013, skill SDM masih rendah, pengembangan

agrowisata berbasis Tri Hita Karana dan kedatangan MEA, 2) alternatif

strateginya yaitu mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat petani; menjadikan

Perda No. 26 Tahun 2013 sebagai pelindung; mendorong masyarakat untuk

berwirausaha; meningkatkan intensitas pendidikan dan pelatihan kepada petani;

membangun kerjasama dengan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat petani

untuk mempromosikan agrowisata; meningkatkan kegiatan upacara, adat dan

budaya; memberikan sanksi yang tegas bagi masyarakat yang melanggar jalur

hijau; mengoptimalkan daya tarik kawasan dengan konsep OVOP; membangun

sarana dan prasarana dengan konsep back to nature, serta membudayakan gerakan

menanam sejuta pohon “Keep Green for Pelaga”, dan 3) strategi prioritas yang

menduduki peringkat pertama yaitu mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat

petani Desa Pelaga sebagai pelaku utama pembangunan agrowisata berbasis Tri

Hita Karana, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat

dengan mengembangkan produk wisata khas Pelaga seperti paket-paket wisata,

cenderamata, dan lain sebagainya dengan nilai Total Attreactiveness Score (TAS)

sebesar 5,66.

Perlu adanya konsistensi dan sinergi dari pemerintah, dunia usaha dan

masyarakat untuk pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan

agrowisata berbasis Tri Hita Karana di Desa Pelaga, Kecamatan Petang,

Kabupaten Badung.

Kata kunci: Strategi, Alih Fungsi, Agrowisata, Tri Hita Karana

Page 10: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

x

ABSTRACT

Ni Komang Tri Ani. Strategy Of Agricultural Field Function Alteration Control

By Agrotourism Development Based On Tri Hita Karana: Case Study At Pelaga

Village, Petang Sub-District, Badung Regency. Advisory Committee Prof. Dr. Ir.

Wayan Windia, SU and Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti, MP.

In Regulation of Layout Plan of Badung Regency Region No.26 Year

2013, Pelaga Village that located on Northern Badung is decided as conservation

region and integrated agricultural. Therefore, it needs to develop agritourism

based on Tri Hita Karana that is eco-friendly to improve conservation at Pelaga

Village. This research has purpose to analyze factors that become the strength,

weakness, opportunity and threat; to analyze formula of strategy alternative and to

determine priority strategy in controlling of agricultural field function alteration

by the development of agrotourism based on Tri Hita Karana at Pelaga Village,

Petang Sub-district, Badung Regency.

Data analysis method that is used in this research is the qualitative and

quantitative descriptive by using matrix of IFAS, EFAS, SWOT and QSPM. Data

collection was carried out by interview, observation, documentation study and

FGD (Focus Group Discussion) that was followed by 28 participants.

Determination of research respondent was carried out purposively (intended)

which were for 21 people.

Research result shows that: 1) factors of strength, weakness, opportunity

and threat are the existence of people’s consciousness to implement the policy of

Regulation No.26 year 2013, the human resources skill is still low, development

of agrotourism based on Tri Hita Karana, and the arrival of MEA, 2) an

alternative strategy which optimizes empowerment of farming communities; make

regulation No. 26 year 2013 as a protector; encourage people to entrepreneurship;

increase the intensity of education and training for farmers; establishing

cooperation with government, business and farming communities to promote

agro-tourism; increases the activity of ceremonies, customs and culture; providing

strict sanctions for people who violate the green line; optimize the appeal of the

region with the concept of OVOP; build infrastructure with the concept back to

nature, as well as the civilizing movement to plant a million trees "Keep Green for

Pelaga", and 3) strategic priorities that ranked first is to optimize the

empowerment of farmers Pelaga as the main actors of development of agro-based

Tri Hita Karana, so can enhance the local economy by developing tourism

products typical Pelaga such as tour packages, souvenirs, etc. with a Total Value

Attreactiveness Score (TAS) of 5.66.

It needs consistency and synergy between the government, business and

the people to control agricultural fields function alteration by the development of

agrotourism based on Tri Hita Karana at Pelaga Village, Petang Sub-district,

Badung Regency.

Key Words: Strategy, Function Alteration, Agrotourism, Tri Hita Karana

Page 11: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

xi

RINGKASAN

STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN

DENGAN PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS TRI HITA

KARANA: STUDI KASUS DI DESA PELAGA, KECAMATAN PETANG,

KABUPATEN BADUNG

Kabupaten Badung memiliki pertumbuhan sektor pariwisata yang begitu

pesat, utamanya di wilayah Badung Selatan. Tingginya perkembangan sektor

pariwisata memberikan dampak kepada lingkungan, utamanya sektor pertanian.

Perkembangan sektor pariwisata yang kebablasan dapat mengancam keberlanjutan

sektor pertanian jika alih fungsi lahan pertanian di berbagai daerah di Kabupaten

Badung tidak segera disikapi. Perda RTRW No. 26 Tahun 2013 mengatur zona

pembagian wilayah Kabupaten Badung menetapkan Badung Utara sebagai daerah

konservasi menjadi suatu perlindungan hukum bagi kawasan tersebut. Badung

Utara khususnya Desa Pelaga memiliki potensi pertanian dalam arti luas. Potensi

alam ini hendaknya dimanfaatkan oleh masyarakat lokal/petani untuk

dikembangkan agrowisata.

Agrowisata merupakan wisata alam yang memadukan aktivitas sektor

pertanian (sektor primer) ke dalam sektor pariwisata (sektor tersier) tanpa

melakukan eksploitasi yang berlebihan dengan menjaga pelestarian lingkungan.

Agrowisata memanfaatkan obyek-obyek pertanian sebagai obyek wisata yang

bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui perpaduan sistem

agribisnis. Dalam hal ini perlu adanya sinergi Tri Mitra dan Tri Karya yaitu

pemerintah sebagai pembuat aturan, dunia usaha sebagai penggerak perekonomian

dan petani/masyarakat Desa Pelaga sebagai obyek. Agrowisata dapat menciptakan

harmoni antara sektor pertanian dan pariwisata dengan aktivitas petani dan

wisatawan didalamnya yang menjaga keletarian alam ciptaan Tuhan Yang Maha

Esa. Hal inilah yang akan menjadi landasan pentingnya pengembangan agrowisata

berbasis Tri Hita Karana di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

Pengembangan ini sebagai wujud pelestarian lingkungan dan pengendalian alih

fungsi lahan pertanian untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan.

Tri Hita Karana merupakan tiga penyebab kebahagiaan dan kesejahteraan

yang ditunjukkan dari hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan

(parahyangan), manusia dengan sesamanya (pawongan) dan manusia dengan

alam lingkungannya (palemahan). Konsep tersebut analog dengan sistem

kebudayaan yang meliputi subsistem pola pikir/konsep, subsistem sosial dan

subsistem artefak/kebendaan. Melalui implementasi konsep Tri Hita Karana

dalam pengembangan agrowisata yang berlandaskan nilai-nilai agama di Desa

Pelaga, diharapkan mampu menjaga keseimbangan alam dan menjaga kelestarian

lingkungan.

Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman; untuk menganalisis rumusan

alternatif strategi; dan untuk menentukan strategi yang paling tepat diprioritaskan

dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata

berbasis Tri Hita Karana di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

Page 12: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

xii

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten

Badung dengan pemilihan lokasi secara purposive (sengaja). Jenis data yang

digunakan adalah data kualitatif seperti Perda Kabupaten Badung dan monografi

Desa Pelaga serta data kuantitatif seperti data time series kondisi lahan pertanian

Kabupaten Badung, data jumlah penduduk, luas lahan dan sebagainya. Beberapa

instrumen yang digunakan untuk menunjang penelitian ini diantaranya buku

catatan, hadphone, kamera dan angket/kuesioner. Responden penelitian

ditentukan secara sengaja sebanyak 21 orang. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini ialah wawancara, observasi, studi dokumentasi dan

FGD (Focus Group Disscusion).

FGD dilaksanakan pada tanggal 28 Pebruari 2015 di Ruang Pertemuan

Kantor Perbekel Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung dengan

peserta sejumlah 28 orang dari unsur eksternal dan unsur internal. Dari unsur

eksternal yang hadir dalam FGD diantaranya: Wakil Bupati Badung, Ketua DPRD

Kabupaten Badung, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Badung, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata

Kabupaten Badung, Camat Petang, Manajer Bagus Agro Plaga, Mahasiswa

Program Pascasarjana Agribisnis UNUD dan Karang Taruna Kelurahan Kapal.

Unsur internal yang hadir meliputi Perbekel Desa Pelaga, Kelian Subak dan

Kelian Banjar Dinas yang ada di Desa Pelaga. Dari FGD tersebut menghasilkan

faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan

ancaman) dalam pengembangan agrowisata berbasis Tri Hita Karana di Desa

Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

Metode analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan matrik IFAS ((Internal

StrategicFactors Analysis Summary) dan matrik EFAS (External StrategicFactors

Analysis Summary) untuk mencari nilai bobot, rating dan skor dari masing-masing

faktor internal dan eksternal. Hasil perhitungan IFAS pada faktor kekuatan dengan

skor tertinggi sebesar 0,229 yaitu kesadaran masyarakat untuk

mengimplementasikan kebijakan pemerintah Perda RTRW No.26 Tahun 2013

yang menetapkan Desa Pelaga sebagai kawasan konservasi yang wajib dilindungi

dan dilestarikan. Sedangkan kelemahan yang paling penting untuk diperhatikan

dengan nilai skor tertinggi sebesar 0,192 yaitu skill SDM masih rendah. Hasil

perhitungan matriks EFAS menunjukkan total skor tertinggi sebesar 0,318 untuk

faktor peluang yaitu pengembangan agrowisata berbasis Tri Hita Karana dapat

mengendalikan terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Sedangkan faktor ancaman

dengan total skor tertinggi sebesar 0,459 ialah kedatangan Masyarakat Ekonomi

ASEAN (MEA) bisa menjadi ancaman jika masyarakat lokal tidak mampu

bersaing dan mengembangkan diri sehingga penting untuk diwaspadai

Hasil matrik IFAS dan EFAS yang memiliki skor lebih tinggi sebanyak 4-

6 faktor internal dan eksternal yang dianggap penting, dimasukkan ke dalam

matrik SWOT. Matrik SWOT merupakan pendekatan kualitatif. Gabungan faktor

internal dan eksternal dalam matrik SWOT menghasilkan empat kategori strategi

alternatif yaitu S-O, S-T, W-O, dan W-T. Strategi alternatif dari analisis SWOT

terbagi menjadi tiga aspek strategi yang dikaitkan dengan konsep Tri Hita

Karana. Aspek konsep/pola pikir/parahyangan strategi alternatif yang harus

Page 13: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

xiii

dicapai ialah mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat petani Desa Pelaga

sebagai pelaku utama pembangunan agrowisata berbasis Tri Hita Karana,

sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan

mengembangkan produk wisata khas Pelaga seperti paket-paket wisata,

cenderamata, dan lain sebagainya; mendorong kreatifitas dan memotivasi

masyarakat setempat untuk berwirausaha mengelola hasil pertanian Desa Pelaga

ke dalam agroindustri atau home industry; menjadikan peraturan pemerintah

Perda RTRW No.26 Tahun 2013 sebagai pelindung dengan mensosialisasikan

kepada masyarakat untuk meningkatkan konservasi di Desa Pelaga dan

mengendalikan alih fungsi lahan pertanian dalam rangka konsep berkelanjutan

(sustainable); meningkatkan kegiatan ritual seperti upacara, adat dan budaya

untuk mengimplementasikan Tri Hita Karana dalam kehidupan masyarakat di

Desa Pelaga; dan memberikan sanksi yang tegas bagi masyarakat yang

mengalihfungsikan jalur hijau menjadi bangunan fisik atau non pertanian di Desa

Pelaga.

Berdasarkan aspek sosial/pawongan maka rumusan alternatif strategi yang

diperoleh yaitu melaksanakan dan meningkatkan intensitas pendidikan dan

pelatihan mengenai pemandu wisata, teknologi pertanian, pengolahan hasil

pertanian, bahasa asing dan lain sebagainya kepada petani dan masyarakat Desa

Pelaga agar memiliki kemampuan untuk bersaing dan mengembangkan diri serta

membangun kerjasama dengan pemerintah, dunia usaha (PHRI dan ASITA) dan

masyarakat petani Desa Pelaga dalam mengembangkan agrowisata, penyaluran

hasil pertanian dan promosi agrowisata.

Berdasarkan aspek artefak/kebendaan/palemahan maka rumusan alternatif

strateginya ialah mengoptimalkan daya tarik kawasan pertanian Desa Pelaga

dengan menata kawasan pertanian secara unik dan menarik dengan konsep one

village one product; membangun sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas

agrowisata dengan konsep back to nature (menyatu dengan alam) seperti rumah

tinggal wisatawan yang memanfaatkan rumah penduduk dengan arsitektur alami,

jalur tracking, pasar agribisnis dan sebagainya; dan membudayakan gerakan

menanam sejuta pohon "Keep Green for Pelaga" bagi wisatawan yang berkunjung

untuk meningkatkan konservasi.

Hasil faktor internal dan eksternal dan rumusan alternatif strategi tersebut

kemudian dianalisis dengan menggunakan matrik QSPM untuk mencari strategi

utama atau strategi yang paling diprioritaskan dalam pengendalian alih fungsi

lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis Tri Hita Karana di

Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Strategi prioritas dari matrik

QSPM dengan nilai Total Attreactiveness Score (TAS) sebesar 5.66 ialah strategi

mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat petani Desa Pelaga sebagai pelaku

utama pembangunan agrowisata berbasis Tri Hita Karana, sehingga dapat

meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan mengembangkan

produk wisata khas Pelaga seperti paket-paket wisata, cenderamata, dan lain

sebagainya. Strategi ini termasuk aspek konsep/pola pikir/parahyangan yang

berhasil menduduki peringkat satu atau prioritas. Bila petani sejahtera dan

agrowisata berbasis Tri Hita Karana mampu dikelola oleh masyarakat Desa

Pelaga dengan dukungan pemerintah dan dunia usaha maka tidak akan ada alih

Page 14: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

xiv

fungsi lahan pertanian sehingga tercipta kelestarian alam dan pertanian

berkelanjutan.

Saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini ialah 1) diperlukan

pemberdayaan masyarakat petani di Desa Pelaga dengan memberikan pendidikan

dan pelatihan agar mampu bersaing dan mengembangkan skillnya, 2) diperlukan

komitmen dan konsistensi dari pemerintah untuk mendorong masyarakat dalam

mengimplementasikan kebijakan melalui pemberdayaan alam, 3) diperlukan

kerjasama yang intensif dengan pemerintah, dunia usaha dan travel agent untuk

meningkatkan pemasaran dan penyaluran hasil pertanian maupun untuk

meningkatkan promosi daya tarik wisata yang ada di Desa Pelaga, 4) diperlukan

dukungan sarana dan prasarana dari pemerintah untuk peningkatan nilai sapta

pesona serta perlu dibuatkan fasilitas penginapan yang ramah lingkungan, 5) perlu

dikembangkannya pasar agribisnis yang tertata dengan baik disepanjang jembatan

Tukad Bangkung untuk menjual berbagai produk hasil pertanian, oleh-oleh khas

Pelaga ataupun cenderamata sehingga dapat menumbuhkan perekonomian

masyarakat setempat.

Page 15: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

xv

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM .................................................................................... i

PRASYARAT GELAR ............................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................ iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ......................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. viii

ABSTRAK ............................................................................................. ix

ABSTRACT ............................................................................................. x

RINGKASAN ............................................................................................ xi

DAFTAR ISI ............................................................................................. xv

DAFTAR TABEL .................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................. 9

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................ 10

1.4. Manfaat Penelitian .............................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 12

2.1. Strategi ................................................................................. 12

2.2. Agrowisata ........................................................................... 13

2.3. Tri Hita Karana ................................................................... 18

2.4. Alih Fungsi Lahan Pertanian ............................................... 22

2.5. Pengendalian Lahan Pertanian ............................................ 25

2.6. Penelitian Terdahulu ............................................................ 27

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP ............................. 32

3.1. Kerangka Berpikir ............................................................... 32

3.2. Konsep ................................................................................. 35

BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................ 38

4.1. Rancangan Penelitian ......................................................... 38

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 39

4.3. Sumber dan Jenis Data ........................................................ 40

4.3.1. Sumber data .............................................................. 40

4.3.2. Jenis data ................................................................... 41

4.4. Instrumen Penelitian ........................................................... 41

4.5. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 42

4.5.1. Wawancara ............................................................... 42

4.5.2. Observasi .................................................................. 42

Page 16: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

xvi

4.5.3. Studi dokumentasi .................................................... 42

4.5.4. Focus Group Disscusion (FGD) ............................... 43

4.6. Identifikasi Variabel ............................................................ 43

4.6.1. Identifikasi faktor internal ......................................... 43

4.6.2. Identifikasi faktor eksternal ...................................... 45

4.7. Metode Analisis Data .......................................................... 47

4.7.1. Analisis SWOT........................................................... 47

4.7.2. Analisis QSPM .......................................................... 58

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 60

5.1. Gambaran Umum Desa Pelaga ........................................... 60

5.1.1. Letak geografis .......................................................... 60

5.1.2. Iklim .......................................................................... 60

5.1.3. Tata guna tanah.......................................................... 60

5.1.4. Perwilayahan ............................................................. 61

5.1.5. Potensi penduduk....................................................... 61

5.1.6. Potensi kelembagaan ................................................. 63

5.2. Penentuan Faktor Internal dan Eksternal ............................ 65

5.2.1. Identifikasi faktor internal ......................................... 66

5.2.2. Identifikasi faktor eksternal ....................................... 68

5.3. Perumusan Alternatif Strategi ........................................... 70

5.3.1. Pendekatan kuantitatif SWOT ................................... 71

5.3.2. Pendekatan kualitatif SWOT ..................................... 83

5.4. Penentuan Strategi Prioritas dengan Analisis QSPM .......... 86

BAB IV PENUTUP ................................................................................... 102

6.1. Simpulan .............................................................................. 102

6.2. Saran .................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 107

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 111

Page 17: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Data Series Kondisi Lahan Pertanian Kabuapten Badung

(Tahun 2009-2013) .......................................................................... 3

4.1. Faktor Internal dengan Elemen Faktor Kekuatan ........................... 44

4.2. Faktor Internal dengan Elemen Faktor Kelemahan ......................... 45

4.3. Faktor Eksternal dengan Elemen Faktor Peluang ........................... 46

4.4. Faktor Eksternal dengan Elemen Faktor Ancaman ........................ 47

4.5. Matriks IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) ........ 50

4.6. Matriks EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis Summary) ..... 52

4.7. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal ......................................... 53

4.8. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal ..................................... 53

4.9. Matriks SWOT Kearns (1992) ........................................................ 56

4.10. SWOT Strategic Issue ...................................................................... 56

4.11. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) ........................ 58

5.1. Jenis Kegunaan Lahan di Wilayah Desa Pelaga ............................. 61

5.2. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ........................................... 62

5.3. Jumlah Penduduk Angkatan Kerja Menurut Jenis Mata Pencaharian ..... 63

5.4. Faktor Internal Elemen Faktor Kekuatan ........................................ 67

5.5. Faktor Internal Elemen Faktor Kelemahan ..................................... 68

5.6. Faktor Internal Elemen Faktor Peluang .......................................... 69

5.7. Faktor Internal Elemen Faktor Ancaman ........................................ 70

5.8. Matrik IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) ......... 75

5.9. Matrik EFAS (External Strategic Factor Analysis Summary) ....... 78

5.10. Matrik SWOT .................................................................................. 84

5.12. Alternatif Strategi ........................................................................... 85

5.11. Hasil Analisis QSPM ...................................................................... 87

Page 18: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. ZonasiAgrowisata ............................................................................ 17

2.2. Analogi konsep THK dengan sistem kebudayaan ........................... 21

3.1. Kerangka Berpikir ........................................................................... 34

4.1. Pola Pikir Analisis SWOT ............................................................... 49

4.2. Diagram Analisis SWOT ................................................................ 54

5.1. Hasil Diagram Analisis SWOT ...................................................... 80

6.1. Zonasi Agrowisata berbasis Tri Hita Karana ................................. 101

Page 19: STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · 2017. 4. 1. · i tesis strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis tri hita

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rekapitulasi Alih Fungsi Lahan Per Kecamatan Tahun 2009-2013 111

2. Peta Desa Pelaga .............................................................................. 116

3. Jadwal Kegiatan Penyusunan Usulan Penelitian .............................. 117

4. Responden Penelitian ....................................................................... 118

5. Peserta Focus Group Disscusion ...................................................... 120

6. Dokumentasi Penelitian .................................................................... 122

7. Pedoman Wawancara ....................................................................... 125

8. Kuesioner Penelitian ......................................................................... 128

9. Hasil Perhitungan Bobot Faktor Kekuatan dan Kelemahan ............. 142

10. Hasil Perhitungan Bobot Faktor Peluang dan Ancaman .................. 145

11. Hasil Perhitungan Rating Faktor Kekuatan dan Kelemahan ............ 148

12. Hasil Perhitungan Rating Faktor Peluang dan Ancaman ................. 151

13. Perhitungan Matrik QSPM ............................................................... 154

14. Ijin Mengadakan Penelitian .............................................................. 156