faktor-faktor yang berpengaruh terhadap alih fungsi lahan
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PEMUKIMAN
(Kasus: Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)
SKRIPSI
IMAM INDARTO GUNAWAN
130304050
AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Universitas Sumatera Utara
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PEMUKIMAN
(Kasus: Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)
SKRIPSI
IMAM INDARTO GUNAWAN
130304050
AGRIBISNIS
SkripsiSebagai Salah SatuSyaratUntukMemperolehGelarSarjana
di Program StudiAgribisnis,FakultasPertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan
Disetujuioleh
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
IMAM INDARTO GUNAWAN (130304050)dengan judul skripsi“FAKTOR-
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN
PERTANIAN MENJADI PEMUKIMAN(Kasus: Kelurahan Tanah Enam
Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)” Penelitian ini dibimbing
oleh Ir. Yusak Maryunianta, M.Sisebagai ketua komisi pembimbingdan Ir.
Iskandarini, MM, Ph.D sebagai anggota komisi pembimbing.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut untuk mengetahui bagaimana proses
alih fungsi lahan di daerah penelitian dan untuk menganalisis faktor – faktor yang
mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman di
daerah penelitian. Metode analisis data yang digunakan metode analisis desktiptif
dan dengan Fungsi Persamaan Regresi Liner Berganda (Multiple Linier
Regression). Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive atau secara
sengaja. Metode pengambilan sampel adalah metode Slovin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; total penurunan luas lahan petani menjadi
pemukiman terbesar terjadi pada Kelurahan Tanah Enam Ratus sebesar 66.5 Ha,
dan kemudian di ikuti total kenaikan luas lahan pemukiman sebesar 50.3 Ha pada
Kelurahan Tanah Enam Ratus. Secara parsial (t-hitung); luas lahan berpengaruh
nyata terhadap tingkat alih fungsi lahan petani di daerah penelitian. Sedangkan
usia, , pendapatan, jumlah tanggungan, pengalaman, produktivitas tidak
berpengaruh nyata terhadap tingkat alih fungsi lahan petani sawi. Secara serentak
(F-hitung), semua variabel bebas (usia, Luas lahan, jumlah tanggungan,
pengalaman, produktivitas, pendapatan) berpengaruh nyata terhadap pendapatan
petani sawi
Kata Kunci: Alih Fungsi Lahan, Petani, Pemukiman.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
IMAM INDARTO GUNAWAN (130304050) with the title of the thesis
is"FACTORS AFFECTING THE FUNCTION OF AGRICULTURAL
LANDS TO SETTLEMENT (Case:Kelurahan Tanah EnamRatus,
Kecamatan Medan Marelan, Kota MedanGuided by BapakIr.
YusakMaryunianta, M.Si., As a Chair of the Supervisory Commission and
ibuIr. Iskandarini, MM, Ph.D.As a Member of the Supervisory Commission.
The purpose of this study is as follows to find out how the process of land
conversion in the research area and to analyze the factors that influence the
occurrence of conversion of agricultural land into settlements in the research area.
Data analysis method used desktiptif analysis method and with Multiple Linear
Regression Functions. Determination of the study area done purposively or
intentionally. The sampling method is the Slovin way. The results of the study
show that; the total decrease in farmer's land area to be the largest settlement
occurred in Kelurahan Tanah EnamRatus of 66.5 ha, and then followed by a total
increase in residential land area of 50.3 ha in Kelurahan Tanah EnamRatus.
Partially (t-count); land area has a significant effect on the level of land
conversion of farmers in the research area. Whereas age, income, number of
dependents, experience, productivity did not significantly affect the level of
conversion of mustard farmers' land. Simultaneously (F-count), all independent
variables (age, land area, number of dependents, experience, productivity,
income) significantly influence the income of mustard farmers
Keywords: Land Transfer Function, Farmers, Settlements.
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
IMAM INDARTO GUNAWANlahir di Medan padatanggal31 Agustus 1996.
Penulismerupakananakke empat dari 5 bersaudara dari Bapak K. Iswanto. AD dan
Ibu Sulastiana, SE.
Pendidikan yang pernahditempuhpenulisadalahsebagaiberikut:
1. Tahun 2007 lulusdariSekolahDasar (SD) Tri Dharma.
2. Tahun 2010 lulusdariSekolahMenengahPertama (SMP) SMP N 1 Sunggal.
3. Tahun 2013 lulusdariSekolahMenengahAtas (SMA) SMA N 1 Sunggal.
4. Padatahun 2013 diterima di Program StudiAgribisnis, FakultasPertanian,
Universitas Sumatera Utara melaluijalurUjian Undangan (SNMPTN).
Kegiatan yang pernahdiikutipenulisadalahsebagaiberikut:
1. Anggotadalam Forum SilahturahmiMahasiswa Muslim
SosialEkonomiPertanian (FSMM SEP), FakultasPertanian, Universitas
Sumatera Utara.
2. MelakukanPraktekKerjaLapangan (PKL) padabulanJuli 2016.
3. Anggota IMASEP di FakultasPertanian, Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atasRahmat-Nya yang berlimpah untuk
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ada pun judulskripsiini“ Faktor-Faktor
Yang Berpengaruh Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi
Pemukiman.” Tujuan dari penelitian skripsi ini adala hsebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar SarjanaPertanian di Program StudiAgribisnis,
FakultasPertanian, Universitas Sumatera Utara.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak.
Sebagai bentuk syukur, penulis ingin menyampaikan terimakasih dan
penghargaan kepada:
1. KepadaBapak Ir. Yusak Maryunianta. MS,i.,selakuketua
komisipembimbingdanIbuIr. Iskandarini MM. Ph.D.,selaku anggota komisi
pembimbing yang banyak meluangkan waktu untuk
membimbing,memotivasi atau membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini dalam masa perkuliahan.
2. Kepada Bapak Ir. M. Jufri, M.Si.,selaku ketua penguji danibu Sri Fajar Ayu,
SP, MM, DBA.,selaku anggota penguji yang telah meluangkan waktu untuk
hadir di sidang saya dan memberi masukan kepada saya.
3. Kepada BapakDr.Ir.Satia Negara Lubis,M.Ec.,selaku Ketua Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Bapak
Ir.M.Jufri,M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Agribisni Fakultas
Pertanian yang telah memberikan kemudahan dalam perkuliahan.
4. Kepada seluruh dosen dan pegawai Fakultas Pertanian, terkhusus dosen dan
pegawai Proghram Studi Agribisnis yang selama perkuliahan ini membekali
penulis ilmu pengetahuan dan memberikan kemudahan selama masa
perkuliahan.
5. Kepada seluruh pegawai di FP-USU khususnya program studiAgribisnis
yang telah membantu seluruh proses administrasi.
Universitas Sumatera Utara
6. Teristimewa untuk kedua orangtua saya tercinta, K. Iswanto. AD dan
Ibunda Ibu Sulastiana, SE yang telah banyak memberi kan dukungan ketika
penulis sedang dalam keadaan apa pun dan tulus iklas membantu penulis
dalam materil mau pun moril hingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan sarjana. Semoga Allah memberikan keberkahan yang berlimpah
untuk kita semua. Amin
7. Kepada sahabat-sahabat saya putri, caca, bima, irfan, reza, imai, oscar,
gembong, gabby, adit, agung, vicky yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan dan memberikan dukungan kepada penulis.
8. Kepada AGB 3 2013 yang telahmemberikandoadansemangatkepadapenulis.
9. Dan seluruhteman-temanangkatan 2013 Program StudiAgribisnis FP-USU.
Namun demikian,penulis menyadari masih banyak kekurangan Dan
kesalahan baik isi maupun kualitasnya. Untuk itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun padaskripsiini.Akhir kata,
penulisberharapsemogaskripsiinibermanfaatbagibanyakpihak.
Medan, 2019
Penulis
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ viii
DAFAR GAMBAR................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian Penulisan ....................................................................... 3
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 5
2.1.1 Lahan Pertanian ................................................................................ 5
2.1.2 Alih Fungsi Lahan ............................................................................................. 6
2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Alih Fugsi Lahan ................................ 8
2.2Penelitian Terdahulu .................................................................................... 10
2.3 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ......................................................... 15
3.2 Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 15
3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 16
3.4 Metode Analisis Data ................................................................................. 17
3.4.1. MetodeAnalisis Data untukTujuan 1 ................................................ 18
3.4.2. MetodeAnalisis Data untukTujuan 2 ................................................ 18
3.4.1.1. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 19
3.4.1.2. Uji Kesesuaian ...................................................................... 21
3.5 Definisi dan Batasan Operasional ............................................................... 22
3.5.1 Definisi ................................................................................................ 22
3.5.2 Batasan Operasional............................................................................ 24
BAB IVDESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ....................................................................... 25
4.1.1. LetakGeografis, Batas, dan Luas Wilayah ...................................... 25
4.1.2. Penggunaan Tanah ........................................................................... 26
4.1.3. KeadaanPenduduk ........................................................................... 26
4.1.4. Perekonomian Desa ......................................................................... 27
4.1.5. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 28
4.2 Karakteristik Petani .................................................................................... 29
4.2.1. Umur ................................................................................................. 29
4.2.2. Pendidikan ........................................................................................ 29
4.2.3. Lama Usahatani ................................................................................ 30
4.2.4. Luas Lahan ....................................................................................... 30
4.2.5. Jumlah Tanggungan .......................................................................... 31
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Proses Alih Fungsi Lahan.......................................................... .............
32
5.1.1. Proses Alih Fungsi Lahan di Daerah Penelitian.............................32
5.2PendapatanUsahatani..........................................................................34
5.2.1. BiayaProduksiUsahatani ................................................................... 36
5.2.2. PenerimaanUsahatani ....................................................................... 36
5.2.3. PendapatanUsahatani ........................................................................ 36
5.3. Faktor – Faktor yang MempengaruhiAlih Fungsi Lahan .......................... 37
5.3.1 UjiAsumsiKlasik .............................................................................. 38
5.3.2UjiKesesuaian Model ........................................................................ 41
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 49
6.2 Saran .......................................................................................................... 50
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
Tabel 1.1 Luas Penggunaan Lahan di Kelurahan Tanah Enam Ratus
2
Tabel 3.1 Luas Alih Fungsi Lahan Di Kec. Medan Marelan 15
Tabel 3.2 Penduduk Menurut Mata Pencarian/Pekerjaan kelurahan
Tanah Enam Ratus
16
Tabel 4.1 Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kelurahan Tanah
Enam Ratus Kec. Medan Marelan
26
Tabel 4.2 Penduduk Menurut Mata Pencarian/Pekerjaan kelurahan
Tanah Enam Ratus
26
Tabel 4.3 DistribusiPendudukKelurahan Tanah EnamRatusMenurut
Kelompok Umur
27
Tabel 4.4 Keadaan Penduduk Kelurahan Tanah Enam Ratus Menurut
Mata Pencaharian
27
Tabel 4.5 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Kelompok Umur 29
Tabel 4.6 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
30
Tabel 4.7 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Lama
Berusahatani
30
Tabel 4.8 Distribusi Petani sawi Sampel Berdasarkan Luas Lahan 31
Tabel 5.1 Total Rata Rata Biaya Produksi 34
Tabel 5.2 Total Rata-Rata Penerimaan Usahatani 36
Tabel 5.3 Total Rata-Rata Pendapatan Petani 37
Tabel 5.4 Hasil Uji Kolmogrov Smirnov 39
Tabel 5.5 Hasil Uji t-Statistik Unstandardized Residual 40
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolinieritas 41
Tabel 5.7 Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi
konversi lahan di Daerah Penelitian.
42
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul
Lampiran 1 KarakteristikPetaniSampel
Lampiran 2 BiayaPupuk
Lampiran 3 BiayaPengeluaran Petani
Lampiran 4 BiayaPenggunaanPestisida
Lampiran 5 Total Biaya Produksi
Lampiran 6 Harga Jual Produksi, Penerimaan
Lampiran 7 Total Pendapatan
Lampiran 8 Hasil SPSS
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan kegiatan masyarakat yang membutuhkan lahan sebagai
wadahnya meningkat dengan sangat cepat sejalan dengan perkembangan jumlah
penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Akibatnya terjadi persaingan pemanfaatan
lahan, terutama pada kawasan-kawasan yang telah berkembang dimana sediaan
lahan relatif sangat terbatas (Soemarno, 2013).
Dengan terbitnya Undang Undang No 41 tahun 2009 tentang
perlindungan lahan produktif pangan berkelanjutan. Menjamin penyediaan lahan
pertanian pangan secara berkelanjutan sebagai sumber pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dengan mengedepankan prinsip
kebersamaan , efisiensi, berkeadilan, berwawasan lingkungan dan kemandirian
serta dengan keseimbangan, kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional.
Lahan pertanian dapat memberikan banyak manfaat seperti dari segi
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Namun, akibat alih fungsi lahan menjadikan
semakin sempitnya lahan pertanian sehingga mempengaruhi dari segi ekonomi,
sosial, dan lingkungan tersebut. Jika alih fungsi lahan pertanian ke non
pertanian ini terus dilakukan dan tidak terkendali, maka hal ini tidak hanya
menjadi masalah bagi petani di daerah. Alih fungsi lahan pertanian akan sangat
Universitas Sumatera Utara
berkaitan dengan kesejahteraan petani karena lahan merupakan sumber
kehidupan para petani (Ashari, 2003).
Alih fungsi lahan merupakan ancaman serius terhadap ketahanan pangan
karena dampak dari alih fungsi lahan bersifat permanen. Lahan pertanian yang
telah dialih fungsikan ke penggunaan lain sangat kecil peluangnya untuk
berubah kembali menjadi lahan pertanian. Substansi masalah alih fungsi lahan
bukan hanya terletak pada boleh atau tidaknya suatu lahan dialih fungsi tetapi
lebih banyak menyangkut kepada kesesuaian dengan tata ruang, dampak dan
manfaat ekonomi dan lingkungan dalam jangka panjang dan alternatif lain
yang dapat ditempuh agar manfaatnya lebih besar dar ipada dampaknya
(Pakpahan et al., 1993).
Kecamatan Medan Marelan adalah salah satu wilayah yang memiliki Alih
fungsi lahan terbesar di kota medan. Kecamatan Medan Marelan memiliki potensi
pertanian sayuran yang cukup besar sebagai wilayah dengan salah satu luas
pertanaman terbesar di Sumatera Utara. Pada tabel di bawah ini ditunjukkan luas
pertanaman sayuran per Kecamatan di Kota Medan tahun 2015.
Tabel 1.1.Luas Per Tanaman Sayuran Per Kecamatan di Kota Medan
Tahun 2015 (Ha)
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Dinas Pertanian Kota Medan, 2016.
Data di atas memperlihatkan bahwa kelurahan Tanah Enam Ratus
memiliki luas tanam sayuran sawi terluas dibandingkan tanaman lain seperti
kacang panjang, bayam, kangkung, timun, cabai di kelurahan tersebut. Berbagai
kendala yang dihadapi oleh petani merupakan salah satu faktor yang mendorong
terjadinya alih fungsi lahan di daerah Kelurahan Tanah Enam Ratus. Hal ini
didukung oleh luas penggunaan lahan pertanian yang mengalami penurunan setiap
tahunnya.
Tabel 1.2 Luas Penggunaan Lahan di Kelurahan Tanah Enam Ratus
Tahun Penggunaan Lahan
Sawah dan Ladang (Ha) Pemukiman (Ha)
2013 198,2 112
2014 175,2 136,63
2015 146 149,4
2016 138,4 153,2
2017 131,4 162,3
Sumber: Kantor Kelurahan Tanah Enam Ratus, 2017
Fenomena alih fungsi lahan pertanian ini tentu akan sangat berdampak
terhadap masyarakat yang bermata pencaharian petani, dimana dengan lahan
yang semakin sempit petani akan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan dan
akan mengurangi pendapatan petani yang nantinya akan berpengaruh terhadap
kesejahteraan petani itu sendiri. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu
dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi
lahan pertanian di Kelurahan Tanah Enam Ratus. Dengan mengetahui variable -
variabel yang mewakili setiap faktor yang dimaksud, dapat dicarikan jalan keluar
untuk mengatasi alih fungsi lahan pertanian lebih lanjut. Jika alih fungsi lahan
Universitas Sumatera Utara
terus berlanjut akan menyebabkan teracamnya ketahanan pangan di daerah
tersebut yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani di
daerah tersebut.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana proses alih fungsi lahan yang terjadi di daerah penelitian?
2. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian
menjadi pemukiman petani di daerah penelitian?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses alih fungsi lahan di daerah penelitian.
2. Untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi
lahan pertanian menjadi pemukiman di daerah penelitian.
1.4. Kegunaan penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi petani dalam upaya mengatasi alih fungsi lahan
di daerah penelitian.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan,
terutama yang berkaitan dengan alih fungsi lahan.
3. Sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk
menempuh ujian sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI , DAN
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1 Lahan Pertanian
Lahan merupakan tanah (sekumpulan tubuh alamiah yang mempunyai
kedalaman dan lebar) dengan ciri-ciri yang mungkin secara tidak langsung
berkaitan dengan vegetasi dan pertanian sekarang, ditambah ciri-ciri fisik lain
seperti: penyediaan air dan tumbuhan penutup yang dijumpai (Soepardi, 1983).
Lain halnya dengan Sitorus R, (1991) yang menyatakan bahwa lahan
adalah lingkungan fisik yang terdiri dari iklim, relief, tanah, air, dan vegetasi serta
benda yang diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan.
Sebagai sumber daya alam, lahan merupakan wadah dan faktor produksi
strategis bagi kegian pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Perubahan pola penggunaan lahan pada dasarnya bersifat dinamis mengikuti
perkembangan penduduk dan pola pembangunan wilayah (Utomo, 1991).
Perkembangan sektor pertanian pada umumnya terjadi pada wilayah-
wilayah yang berlahan subur. Pada wilayah-wilayah inilah berkembang pusat-
pusat pemukiman penduduk sehingga menuntut Pemerintah daerah setempat
untuk membangun fasilitas-fasilitas umum dan prasarana-prasarana di wilayah
tersebut. Adanya pusat pemukiman penduduk, ketersediaan prasarana dan
berdasarkan pertimbangan faktor-faktor lokasi, yaitu dekatnya lokasi dengan
pemukiman sebagai sumber tenaga kerja, maka penggunaan lahan untuk
Universitas Sumatera Utara
penggunaan non pertanian seperti industri cenderung untuk berkembang di
wilayah ini (Nuryati, 1995).
2.1.2 Alih Fungsi Lahan
Menurut Kustiwan, Iwan, (1997) pengertian alih fungsi lahan secara
umum menyangkut transformasi dalam pengalokasian sumber daya lahan dari
penggunaan ke penggunaan lainnya. Namun dalam terminologi kajian land
economys pengertiannya di fokuskan pada proses di alihgunakan lahan dari
pertanian atau pedesaan ke penggunaan non pertanian atau perkotaan. Proses alih
fungsi ini melibatkan reorganisasi struktur fisik kota secara internal maupun
ekspansinya keluar.
Winoto, 2005 mengemukakan bahwa alih fungsi lahan merupakan suatu
fenomena dinamik yang menyangkut aspek fisik dan kehidupan masyarakat. Alih
fungsi lahan pertanian ke non pertanian, diasamping berubahnya fenomena fisik
luasan tanah pertanian, juga berkaitan erat dengan berubahnya orientasi ekonomi,
sosial budaya dan politik masyarakat.
Proses alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan nonpertanian disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu: Faktor eksternal yang disebabkan oleh adanya
dinamika pertumbuhan perkotaan, demografi maupun ekonomi, Faktor internal
disebabkan oleh kondisi sosial-ekonomi rumah tangga petani, Faktor kebijakan
yaitu aspek regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah yang
berkaitan dengan perubahan fungsi lahan pertanian (Lestari, 2009).
Universitas Sumatera Utara
Alih fungsi tanah pertanian adalah gejala yang telah diwaspadai semenjak
lebih dari dua puluh tahun yang lalu ternyata tidak semakin surut. Upaya untuk
mencegah alih fungsi tanah pertanian itu dilakukan melalui kebijakan pemberian
izin lokasi yang sudah terlanjur diberikan maupun yang belum diberikan,
disamping perlunya penyempurnaan di beberapa tempat yang terlanjur
mencantumkan rencana penggunaan tanah sawah beririgasi untuk penggunaan
non pertanian. Karena upaya pencetakan sawah untuk mengimbangi berkurangnya
tanah pertanian belum dapat dilihat hasilnya, kiranya monitoring terhadap
kebijakan yang telah digariskan perlu diprioritaskan (Sumardjono, 2001).
Pemantauan perubahan penggunaan tanah perlu dilakukan karena
banyaknya tanah pertanian subur yang berubah menjadi tanah non pertanian. Perlu
adanya identifikasi dan analisis pola perilaku perubahan penggunaan tanah dan
bagaimana dampaknya terhadap lingkungan hidup, serta adanya tolok ukur,
kriteria, dan landasan teknis obyektif untuk pedoman pengendalian penggunaan
tanah. Peraturan-peraturan tentang tata guna tanah perlu diadakan untuk
mencegah adanya konflik perubahan kepentingan dalam menggunakan tanah,
mencegah terjadinya perubahan penggunaan tanah yang tidak terkendali,
mencegah terjadinya kerusakan tanah dan keseimbangan alam, mengarahkan
penggunaan tanah agar mencapai hasil yang optimal serta tidak mengganggu
pengadaan pangan (Hadiwigeno, 1988).
Beberapa kasus menunjukkan jika di suatu lokasi terjadi alih fungsi lahan,
maka dalam waktu yang tidak lama lahan di sekitarnya juga beralih fungsi secara
progresif. Menurut Irawan (2005), hal tersebut disebabkan oleh dua faktor.
Pertama, sejalan dengan pembangunan kawasan perumahan atau industri di suatu
Universitas Sumatera Utara
lokasi alih fungsi lahan, maka aksesibilitas di lokasi tersebut menjadi semakin
kondusif untuk pengembangan industri dan pemukiman yang akhirnya mendorong
meningkatnya permintaan lahan oleh investor lain atau spekulan tanah sehingga
harga lahan di sekitarnya meningkat.
Kedua, peningkatan harga lahan selanjutnya dapat merangsang petani lain
di sekitarnya untuk menjual lahan. Wibowo (1996) menambahkan bahwa pelaku
pembelian tanah biasanya bukan penduduk setempat, sehingga mengakibatkan
terbentuknya lahan-lahan guntai yang secara umum rentan terhadap proses alih
fungsi lahan.
Dari beberapa hasil penelitian Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian
dapat diungkapkan bahwa salah satu fenomena alih fungsi lahan hal yang patut
diwaspadai adalah yang sifatnya sporadis dan berdimensi individu untuk berbagai
keperluan seperti perumahan dan fasilitas lainnya. Pola alih fungsi lahan semacam
ini sulit dikontrol, sehingga pendekatan yang dianggap paling tepat untuk
menanganinya adalah dengan melibatkan masyarakat melalui inisiatif dan aksi
kolektif (Bappenas dan PSE-KP, 2006).
Pada dasarnya pengalih fungsian lahan biasa terjadi dengan diawali
penjualan lahan, dan pendek cerita, uang hasil penjualan tersebut akan
meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi karena umumnya sebagain besar uang
hasil penjualan tersebut dibelanjakan untuk aset nonproduktif seperti
membuat/rehabilitasi rumah dan pembelian kendaraan, maka lahan pertanian
sebagai sumber mata pencaharian utama akan semakin sempit yang dalam jangka
panjang akan semakin menurunkan sekala usahanya. Peralihan lahan bisa saja
Universitas Sumatera Utara
diiringi oleh penurunan tingkat kesejahteraan petani, ini dapat diidentifikasi dari
penurunan luas lahan milik dan luas lahan garapan, yang secara keseluruhan
bermuara kepada penurunan pendapatan.
Alih fungsi lahan pertanian tersebut cenderung terjadi pada lahan pertanian
berproduktivitas tinggi. Kecenderungan demikian sangat tidak menguntungkan
kerja di pedesaan namun terkesan sulit dihindari. Dua faktor utama yang dapat
menjadi penyebabnya adalah :
1) Ketersediaan infrastruktur ekonomi merupakan faktor positif dominan yang
berpengaruh terhadap preferensi investor dalam memilih lokasi lahan yang
akan dibangun untuk kegiatan di luar pertanian. Infrastruktur tersebut secara
umum lebih tersedia di daerah pertanian yang sudah berkembang akibat
pembangunan masa lalu. Konsekuensinya adalah permintaan lahan oleh
investor cenderung lebih tinggi di daerah pertanian yang sudah berkembang,
utamanya yang mendekati sasaran konsumennya seperti di daerah pinggiran
kota.
2) Perlindungan pemerintah terhadap lahan pertanian produktif relatif lemah.
Kondisi demikian dapat terjadi akibat penilaian pasar terhadap lahan
pertanian yang cenderung under estimate karena lahan pertanian dianggap
hanya menghasilkan komoditas pertanian yang berharga murah dan bernilai
tambah rendah. Persepsi demikian melekat pada hampir seluruh lapisan
masyarakat termasuk para ekonom makropun persepsi demikian sangat
dominan sehingga pertumbuhan ekonomi. Persepsi demikian pula yang
menyebabkan alih fungsi lahan pertanian seringkali berlangsung dengan
Universitas Sumatera Utara
dukungan birokrasi daerah dengan alasan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah.
Pendapat Ahli Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian
Model Klasik dari alokasi lahan adalah Model Ricardo. Menurut model
ini. Alokasi lahan akan mengarah pada penggunaan yang menghasilkan surplus
ekonom (land rent) yang lebih tinggi yang tergantung pada derajat kualitas lahan
yang ditentukan oleh kesuburannya. Menurut Model Von Thunen nilai sewa
lahan (land rent) bukan hanya ditentukan oleh kesuburannya tetapi merupakan
fungsi dari lokasinya. Pendekatan Von Thunen mengibaratkan pusat
perekonomian adalah suatu kota yang dikelilingi oleh lahan yang kualitasnya
homogen. Tata guna lahan yang dihasilkan dapat dipresentasikan sebagai cincin-
cincin lingkaran yang bentuknya konsentris yang mengelilingi kota tersebut.
Tanah yang letaknya paling jauh dari kota memiliki sewa sebesar 0 dan
sewa tanah itu meningkat secara linear kearah pusat kota Model Barlow
menggambarkan hubungan antara nilai land rent dan alokasi sumber daya lahan
diantara berabagai kompetisi penggunaan kegiatan sektor yang komersial dan
strategis mempunyai land rent yang tinggi. Sehingga sektor tersebut berada pada
kawasan strategis. Sebaliknya sektor yang kurang mempunyai nilai komersial
maka nilai sewa lahan semakin kecil pertumbuhan sektor tersebut akan
membutuhkan lahan yang lebih luas. Apabila lahan letaknya lebih dekat dengan
sumber ekonomi maka akan menggeser penggunaannya kebentuk lain seperti
pemukiman, industri manufaktur dan fasilitas infrastruktur.
Universitas Sumatera Utara
Dari teori yang di paparkan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwasannya
semakin dekat lahan dengan pusat kota maka kemungkinan lahan tersebut di
Alih Fungsikan akan semakin tinggi hal ini dikarenakan land rent dari lahan
tersebut akan lebih tinggi bila di Alih Fungsikan, karena land rent yang lebih
tinggi membuat petani berfikir Alih Fungsi akan meningkatkan Pendapatan
mereka Selain itu lahan yang sudah dialih fungsikan dan terbukti meningkatkan
kesejahteraan pemiliknya akan membuat pemilik lahan lain berfikir serupa dan
sepekulasi pengalih fungsi lahanan akan terjadi secara berjamaah, hal ini tentunya
akan menjadi ancaman yang serius bagi luas lahan di kelurahan Tanah Enam
Ratus.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Alih Fungsi Lahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian menjadi
pemukiman, terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal sosial
ekonomi adalah suatu kondisi tertentu yang menggambarkan keadaan masyarakat.
Adapun latar belakang sosial ekonomi tersebut antara lain: pendidikan, umur, luas
tanah garapan, lamanya menjadi petani, status kepemilikan lahan, jumlah anggota
keluarga, produktivitas dan pendapatan petani. Adapun faktor faktor yang
mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman ditinjau dari aspek
makro dan mikro didalam penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Usia (Tahun)
Tingkat usia menunjukkan produktivitas seseorang dalam bekerja.Semakin
tinggi usia seseorang maka produktivitas dalam bekerja akan semakin menurun.
Hal ini akan mendorong terjadinya alih fungsi lahan yang dilakukan. (Lestari,
2009).
2. Luas Lahan (Hektar)
Petani yang memiliki ukuran lahan yang luas cenderung untuk
mempertahankan lahannya karena semakin luas lahan maka usaha tani akan
semakin efisien dan relatif lebih besar keuntungannya. Semakin luas lahan yang
dimiliki oleh petani maka semakin kecil alih fungsi lahan yang terjadi.(Soemarno,
2013).
3. Jumlah tanggungan petani (Jiwa)
Jumlah tanggungan yang harus ditanggung petani mempengaruhi alih
fungsi lahan dimana semakin banyak jumlah tanggungan yang harus ditanggung,
maka alih fungsi lahan akan semakin tinggi. Semakin banyak tanggungan yang
dimiliki maka biaya yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
semakin banyak sehingga petani akan cenderung untuk mengalih fungsikan
lahannya. (Lestari, 2009).
4. Pengalaman bertani (Tahun)
Semakin lama petani pengalaman dalam bertani, maka akan semakin berat
dalam pengambilan keputusan untuk alih fungsi lahan. Hal ini disebabkan karena
semakin lama pengalaman bertani, maka keahlian yang dalam bertani akan
Universitas Sumatera Utara
semakin tinggi sehingga petani akan cenderung untuk terus mempertahankan
lahannya. (Lestari, 2009).
5. Produktivitas Lahan (ton/ha)
Semakin rendah produktivitas lahan pertanian, maka diduga akan
meningkatkan penurunan luas lahan akibat alih fungsi lahan karena lahan
dianggap memiliki oppurtunity cost. (Soemarno, 2013).
6. Pendapatan (Persen)
Semakin rendah pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha tani, maka
akan semakin tinggi peluang petani dalam melakukan alih fungsi lahan. Jika
pendapatan yang di peroleh dari hasil usahatani rendah maka ada kecenderungan
untuk memilih pendapatan di luar sektor pertanian dan lahan yang dimiliki
dialihfungsikan karena pendapatan usahatani tidak dapat memenuhi kebutuhan
sehari - hari (Soekartawi, 1995).
Sementara faktor eksternal yang dihadapi yaitu perkembangan teknologi,
tersedianya kredit usahatani, tersedianya sarana dan prasarana produksi,
pemasaran hasil, dan dukungan pemerintah (Soekartawi, 1988).
2.2 Penelitian Terdahulu
Artiasa Winastri (2013), dengan judul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Ke Non Pertanian Di Kecamatan
Colomadu Kabupaten Karanganyar” .Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
faktor - faktor yang mempengaruhi petani untuk mengalih fungsikan lahan
pertanian. Latar belakang dalam penulisan judul ini adalah melihat banyaknya
Universitas Sumatera Utara
fenomena alih fungsi lahan yang terjadi beberapa tahun ini, sehingga banyak
lahan yang berubah fungsi dari fungsi sebelumnya. Pemerintah mempunyai
undang undang untuk menjaga kestabilan luas lahan, serta program pemerintah
seperti Lahan lestari yang terdapat di Jawa Tengah. Program tersebut belum
sepenuhnya menggerakkan masyarakat untuk menyimpan lahannya. Kecamatan
Colomadu merupakan kawasan yang memiliki alih fungsi tinggi dibandingkan
kecamatan lain di Kabupaten Karanganyar, oleh karena itu peneliti mengambil
Kecamatan Colomadu sebagai daerah analisis. Metode penelitian menggunakan
Binary Logistic Regresion. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini
adalah umur petani, tingkat pendidikan petani, jumlah tanggungan keluarga
petani, pendapatan petani, nilai lahan yang dimiliki oleh petani dan lokasi lahan.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 responden yang terdiri dari
petani yang sudah mengalih fungsikan lahannya dan petani yang tidak mengalih
fungsikan lahannya. Hasil dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara
tingkat pendidikan petani, pendapatan petani dan nilai lahan petani dengan
keinginan petani untuk mengalih fungsikan lahannya. Sedangan umur petani,
jumlah tanggungan keluarga dan lokasi lahan tidak berpengaruh pada keputusan
petani untuk mengalih fungsikan lahannya.
Zaenil Mustopa (2011), dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Di Kabupaten Demak” . Penelitian
ini mempunyai tujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi alih
fungsi lahan pertanian di Kabupaten Demak. Hal ini menjadi penting karena
sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan mempunyai peran yang
penting bagi perekonomian dan memberikan sumbangan yang besar terhadap
Universitas Sumatera Utara
penyerapan tenaga kerja. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan
adalah jumlah penduduk, jumlah industri, serta jumlah pendapatan domestik
regional bruto (PDRB). Dengan menggunakan data primer yaitu dengan cara
wawancara secara langsung serta data sekunder yang di peroleh dari badan terkait.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuadrat terkecil biasa dan model
estimasinya yaitu dengan mentransformasikan ke dalam bentuk semi logaritma,
yang kemudian dianalisis dengan regresi. Analisis perkembangan alih fungsi
lahan pertanian ke non pertanian beberapa tahun ke belakang yang terjadi di
Kabupaten Demak dianalisis dengan metode grafik. Dari hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan bahwa secara keseluruhan baik itu jumlah penduduk,
jumlah industri, maupun jumlah PDRB berpengaruh positif terhadap besarnya alih
fungsi lahan. Akan tetapi hanya variabel jumlah penduduk dan jumlah industri
yang terbukti signifikan. Variabel jumlah PDRB terbukti tidak signifikan. Dari
analisis dengan metode grafik dapat diketahui bahwa jumlah alih fungsi lahan di
Kabupaten Demak cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari analisis
tersebut dapat diketahui bahwa alih fungsi lahan tersebut digunakan untuk
pemukiman penduduk serta pembangunan pabrik untuk sektor industri.
Rusydi (2015), dengan judul “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Alih
Fungsi Lahan Persawahan Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Di
Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai” yang dengan identifikasi
masalahnya adalah bagaimana alih fungsi lahan di daerah penelitian dan apa
faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan persawahan
menjadi perkebunan kelapa sawit di daerah penelitian. Dalam penelitian ini
variabel bebas yang digunakan adalah biaya usahatani, jumlah tanggungan,
Universitas Sumatera Utara
pendapatan, pengeluaran, dan produktivitas. Dimana hasil penelitian meliputi
faktor yang mendorong petani melakukan alih fungsi lahan pertanian dan beralih
ke lahan perkebunan disebabkan oleh pendapatan usaha tani kelapa sawit lebih
tinggi dengan tingkat resiko yang lebih rendah, nilai jual/agunan kebun lebih
tinggi, biaya produksi usaha tani lebih rendah, dan terbatasnya ketersediaan air.
2.3 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh usia, luas lahan, jumlah tanggungan, pengalaman bertani,
produktivitas lahan dan pendapatan terhadap alih fungsi lahan pertanian ke lahan
pemukiman.
: Ada pengaruh
Lahan pertanian
Lahan pemukiman
Faktor – faktor yang
mempengaruhi alih fungsi
lahan:
-Usia (Tahun)
-Luas lahan (Ha)
-Jumlah Tanggungan
Petani(Jiwa)
-Pengalaman Bertani
(Tahun)
-Produktivitas Lahan (Ton/
Ha)
-Pendapatan (%)
Alih fungsi lahan
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) di
Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Hal ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan
Medan Marelan, Kota Medan. merupakan salah satu daerah dengan alih fungsi
lahan terbesar dari lahan pertanian ke pemukiman.
Tabel 3.1 Luas Alih Fungsi Lahan di Kecamatan Medan Marelan
N
o
Kelurahan 2013 2014 2015 2016 2017
LP P LP P LP P LP P LP P
1 Tanah
EnamRatus
198.2 112 175.2 136.6 146 149.4 138.4 153.2 131.4 162.3
2 Terjun 292,4 194,2 288,1 197,8 284.3 221.6 279,8 233,4 275,8 236,1
3 PayaPasir 179,8 119 177,4 124,5 175 129.8 173,2 131,6 171,5 134,4
4 Labuhan
Deli
170,2 124,1 168,3 125,4 165.9 129.2 162,1 134 161,4 137,9
5 RengasPula
u
164,1 108,4 162,7 109,6 158 112.2 156,2 117,9 152,7 120,2
Sumber : Badan Pusat Statistik 2017
Ket:
Satuan : Hektar(Ha)
LP: Luas Lahan Pertanian
P: Pemukiman
Dari Tabel 3.1 diatas memperlihatkan bahwa penurunan luas lahan petani
menjadi pemukiman terbesar terjadi pada Kelurahan Tanah Enam Ratus dengan
total penurunan sebesar 66.5 Ha, dan kemudian di ikuti total kenaikan luas lahan
pemukiman sebesar 50.3 Ha pada Kelurahan Tanah Enam Ratus.
Universitas Sumatera Utara
3.2. Metode Penentuan Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 1.972 jiwa,
denganjumlahpetani yang sudahmelakukanalihfungsilahansebanyak 10% menjadi
197 jiwa, dari jumlah populasi tersebut maka besarnya sampel dapat dihitung
dengan metode Slovin, yaitu:
n =
n=
n= 66,3
Dimana
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Berdasarkan perhitungan dengan metode Slovin tersebut, maka besarnya
sampel adalah 66 petani.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer seperti data kerakteristik petani (umur, jenis kelamin,
pendidikan, pengalaman, luas lahan, jumlah tanggungan), data input yang di
gunakan petani. Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
petani melalui wawancara dengan berpedoman pada kuesioner, dimana petani
Universitas Sumatera Utara
memberikan jawaban berdasarkan pertanyaan yang tersedia pada kuesioner.
Selain itu, peneliti juga melakukan pengamatan langsung terhadap objek studi.
Data sekunder yang dikumpulkan antara lain data luas lahan tanaman
sayuran, data luas penggunaan lahan, dan data luas alih fungsi lahan. Data skunder
diproleh dari instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik, Dinar pertanian,
Kantor Kelurahan Tanah Enam Ratus, buku leteratur serta media internet yang
sesuai dengan penelitian
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data bertujuan untuk menyerderhanakan seluruh data yang
terkumpul, menyajikan secara sistematik, kemudian mengolah, menafsirkan, dan
memaknai data tersebut. Analisis data merupakan upaya pemecahan permasalahan
penelitian untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang diteliti.
Metode analisis data untuk tujuan 1, digunakan metode analisis desktiptif
dengan melihat bagaimana alih fungsi lahan yang terjadi di daerah penelitian.
Metode analisis data untuk tujuan 2, mengenai faktor – faktor yang
mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan petani menjadi pemukiman
wargadianalisis dengan Fungsi Persamaan Regresi Liner Berganda (Multiple
Linier Regression) yang dirumuskan sebagai berikut:
Y =α + B0 + B1x1 + B2x2 + B3x3 + B4x4 + B5x5 +B6x6+ Ɛ
Dimana:
Y : Luaslahanpertanian yang di alih fungsi (ha)
x1 : Usia(Tahun)
x2 : Luas Lahan (ha)
Universitas Sumatera Utara
x3 : Jumlah Tanggungan Petani (Jiwa)
x4 : Pengalaman Bertani (Tahun)
x5 : Produktivitas Lahan(Ton/ha)
x6 : Pendapatan (Rp)
Bo : Konstanta
B1,2,3,4 : Koefisien Regresi
3.4.1.1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum data digunakan dalam proses regresi (Uji Kesesuaian Model),
maka data setiap variabel tersebut dilakukan Uji Asumsi Klasik
meliputi Uji Normalitas, Multikolinieritas, dan Heteroskedastisitas (Soekartawi,
1995).
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui,
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak dalam model regresi dengan Program SPSS adalah sebagai berikut:
a. Analisis Grafik
Melihat Grafik Histogram yang membandingkan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika data menyebar di sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal atau Grafik Histogramnya menunjukkan pola
Universitas Sumatera Utara
berdistribusi normal, menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas; jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau Grafik Histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
menunjukkan bahwa model regresi tidak memenuhi Asumsi Normalitas.
b. Uji Normalitas Kolgomorov-Smirnov
Konsep dasar dari Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah dengan
membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi
normal baku.
Kriteria uji sebagai berikut:
Jika signifikansi > α : Ho diterima atau H1 ditolak.
Jika signifikansi < α : Ho ditolak atau H1diterima.
Dimana:
Ho: data residual berdistribusi normal;
H1: data residual tidak berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, terjadi perbedaan varian residual dari suatu periode pengamatan
kepengamatan yang lain. Jika varian residual dari suatu periode pengamatan
kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varian berbeda,
maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel-variabel bebas
saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan Regresi Linier Berganda yang
baik adalah persamaan yang bebas dari adanya multikolinieritas antara variabel
variabel bebasnya. Sebagai alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur ada
tidaknya variabel yang berkorelasi, maka digunakan alat Uji Statistik
Multikolinieritas (collinierity statistics) dengan menggunakan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) dan nilai Toleransi. Dimana apabila nilai toleransi
(tolerance) > 0,1 dan nilai VIF < 10 menunjukkan bahwa model Regresi Linier
Berganda terbebas dari masalah Multikolinieritas.
3.4.1.2 Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit)
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur
dari goodness of fit-nya. Secara statistik, ini dapat diukur dari nilai koefisien
determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut
signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis
(daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Koefisien yang dihasilkan
dapat dilihat pada output regresi berdasarkan data yang dianalisis untuk kemudian
diinterpretasikan serta dilihat siginifikansi tiap-tiap variabel yang diteliti.
1. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependent).
Koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui kekuatan variabel
variabel bebas (independent) menjelaskan variabel terikat (dependent).
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Hipotesis Secara Serempak (Uji F)
Uji Serempak (Uji F) pada dasarnya menunjukkan apakah secara serempak
semua variabel bebas (independent) yang dimasukkan dalam model berpengaruh
nyata terhadap variabel terikat (dependent).
Uji Serempak (Uji F) dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik
koefisien regresi secara serempak. Untuk menguji hipotesis, yaitu analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan, digunakan Uji F. Dengan kriteria uji
sebagai berikut:
Jika F hitung < F tabel atau jika signifikansi F > α0,05 : Ho diterima atau H1
ditolak.
Jika F hitung > F tabel atau jika signifikansi F ≤ α0,05 : Ho ditolak atau H1
diterima.
3. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji Parsial (Uji t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel bebas (independent) secara parsial dalam menerangkan variasi
variabel terikat (dependent). Uji Parsial (Uji t) dimaksudkan untuk mengetahui
signifikansi statistik koefisien regresi secara parsial.
Untuk menguji hipotesis, yaitu analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alih
fungsi lahan, digunakan uji t. Dengan kriteria uji sebagai berikut:
Jika t hitung < t tabel atau jika signifikansi t > α: Ho diterima atau H1 ditolak.
Jika t hitung > t tabel atau jika signifikansi t ≤ α: Ho ditolak atau H1 diterima
(Soekartawi, 1995).
Universitas Sumatera Utara
3.5. Definisi dan Batasan Operasional
Pengertian tentang istilah–istilah dalam penelitian digunakan untuk
memperjelas dan menghindari kesalahpahaman mengenai penelitian ini, maka
dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:
3.5.1 Definisi
1. Lahan merupakan tanah (sekumpulantubuhalamiah, mempunyaikedalamanlebar
yang cirri-ciri yang mungkin secara tidak langsung berkaitan dengan vegetasi
dan pertanian sekarang) ditambahcirri–cirrifisiklainseperti: penyediaan air
dantumbuhanpenutup yang dijumpai.
2. Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik
berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal.
3.Alih fungsi lahan secara umum menyangkut transformasi dalam pengalokasian
sumber daya lahan dari penggunaan – penggunaan lainnya.
4. Usia (Tahun) menunjukkan produktivitas seseorang dalam bekerja.Semakin
tinggi usia seseorang maka produktivitas dalam bekerja akan semakin
menurun. Hal ini akan mendorong terjadinya alih fungsi lahan yang dilakukan.
5. Luas lahan (Ha) Petani yang memiliki ukuran lahan yang luas cenderung
untukmempertahankan lahannya karena semakin luas lahan maka usaha tani
akan semakin efisien dan relatif lebih besar keuntungannya. Semakin luas
lahan yang dimiliki oleh petani maka semakin kecil alih fungsi lahan yang
terjadi.
Universitas Sumatera Utara
6. Jumlah tanggungan (Jiwa) yang harus ditanggung petani mempengaruhi alih
fungsi lahan dimana semakin banyak jumlah tanggungan yang harus
ditanggung, maka alih fungsi lahan akan semakin tinggi.
7. Pengalaman bertani (Tahun) yaitu semakin lama petani pengalaman dalam
bertani, maka akan semakin berat dalam pengambilan keputusan untuk alih
fungsi lahan.
8. Produktivitas Lahan (ton/ha) adalah kemampuan lahan dalam menghasilkan
suatu produksi persatuan luas.
9. Pedapatan (%) adalah pendapatan yang di peroleh dari hasil usahatani.
3.5.2 BatasanOperasional
Adapunbatasanoperasionaldalampenelitianiniadalah:
1. Penelitiandilakukan di KelurahanTanah Enam Ratus, Kecamatan Medan
Marelan.
2. Sampelpenelitianadalahpetani yang melakukan alih fungsi lahan.
3. Waktupenelitiandilakukanpadatahun 2019.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK SAMPEL
4.1. Deskripsi Daerah Penelitian
4.1.1 Letak Geografis dan Luas Daerah
Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara berada pada ketinggian ±3m di atas permukaan laut, dengan luas wilayah 342
Ha. Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki curah hujan rata- rata 600mm/tahun, dengan
keadaan suhu rata-rata 310C. Kelurahan Tanah Enam Ratus terletak ±3.5 Km dari kantor
Camat Medan Marelan, dan ±14 Km dari Kota Medan. Kelurahan Tanah Enam Ratus
memiliki 11 lingkungan.
Ditinjau dari letak geografisnya Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki batas-batas
wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Rengas Pulau Kec. Medan Marelan.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Menunggal Kab. Deli Serdang.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Klumpang Kab. Deli Serdang dan Kel. Terjun
Kec. Medan Marelan Kota Medan.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Titi Papan Kec. Medan Deli Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Penggunaan Lahan
Luas lahan Kelurahan Tanah Enam Ratus menurut penggunaannya adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kec.
Medan Marelan
No Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)
1 Sawah dan Ladang 131.4
2 Pemukiman 149
3 Bangunan dan Sarana
Umum
25
4 Lapangan Sepak Bola 1,5
5 Kolam 0,5
Jumlah 342
Sumber : Kantor Lurah Tanah Enam Ratus, 2017
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa lahan paling luas di Kelurahan Tanah Enam Ratus digunakan untuk
sawah dan ladang yakni seluas 131.4 Ha (49,5%) dan yang terkecil adalah untuk kolam sebesar 0,5
Ha (0,14%).
4.1.3 Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Kelurahan Tanah Enam Ratus sampai akhir tahun 2017 tercatat
sebanyak 26.552 jiwa, terdiri dari 12.654 jiwa laki-laki dan 13.898 jiwa perempuan.
Tabel 4.2. Distribusi Penduduk Kelurahan Tanah Enam Ratus Menurut Kelompok
Umur
No Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 0-3 3236 12.18
2 4-6 2585 9.73
3 7-12 2042 7.69
4 13-15 1862 7.01
5 16-19 1864 7.02
6 20-24 1688 6.35
7 25-29 1652 6.22
8 30-40 3621 13.63
9 41-50 5337 20.1
10 51-59 1892 7.12
11 >60 773 2.91
Jumlah 26552 100
Sumber : Kantor Lurah Tanah Enam Ratus, 2017
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk Kelurahan Tanah Enam Ratus
berada pada usia produktif (16-59) yakni sebesar 63.35 %. Hal ini menggambarkan bahwa
ketersediaan tenaga kerja di Kelurahan Tanah Enam Ratus relatif banyak. Selebihnya berada
pada usia muda (0-15) yaitu sebesar 36.61% dan pada usia lanjut (>60) sebesar 2.91%.
Rasa kekeluargaan antara keluarga masih sangat erat dalam masyarakat di Kelurahan
Tanah Enam Ratus. Bahasa sehari–hari yang digunakan adalah bahasa Jawa dan bahasa
Indonesia.
4.1.4 Perekonomian Desa
Tabel 4.3Penduduk Menurut Mata Pencarian/Pekerjaan kelurahan Tanah Enam Ratus
Lingkungan PNS TNI TenagaMedis Petani Nelayan Pedagang
I 10 5 2 30 7 3
II 7 1 2 600 1 480
III 32 11 8 2 - -
IV 35 3 - 25 2 84
V 45 10 10 14 - 30
VI 40 2 7 900 2 600
VII 54 14 13 395 `1 114
VIII 4 2 3 - 1 -
IX 19 3 3 5 - 20
X 30 3 4 - - 40
XI 19 2 2 1 1 25
Jumlah 295 56 54 1.972 27 1.396
Sumber : Kantor Lurah Tanah Enam Ratus, 2017
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa mata pencaharian terbesar di Kelurahan Tanah
Enam Ratus adalah Petani sebesar 1.972 jiwa diikuti dengan mata pencaharian pedagang,
PNS, TNI, Tenaga Medis, Nelayan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana Kelurahan Tanah Enam Ratus pada saat ini sudah cukup
memadai meskipun prasarana jalan penghubung antar lingkungan masih kurang baik. Sarana
dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dankemajuan masyarakat. Sarana dan
prasarana yang ada di Kelurahan Tanah Enam Ratus berupa sarana pendidikan, sarana
transportasi, kios saprodi, penyuluh pertanian lapangan dan kelompok tani.
Sarana pendidikan merupakan salah satu sarana penunjang dalam pembangunan
pertanian. Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki sarana pendidikan berupa gedung SD (7
unit), SMP (1 unit), SMU (1 unit) dan Madrasah (2 unit).
Untuk memperlancar proses pemindahan hasil produksi dari produsen hingga ke
konsumen diperlukan sarana transportasi yang memadai. Jalan penghubung antara
lingkungan di Kelurahan Tanah Enam Ratus masih kurang memadai. Jalan penghubung antar
lingkungan masih terbuat dari batu dan pasir, ada juga sebagian yang masih berupa jalan
tanah. Alat transportasi yang digunakan berupa sepeda, sepeda motor, becak, mobil angkutan
umum dan mobil pribadi.
Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki 4 kelompok tani dan 1 orang penyuluh
pertanian lapangan. Kelurahan ini memiliki 1 kios saprodi yang di gunakan untuk
menyalurkan bantuan subsidi dari pemerintah.
4.2. Karakteristik Petani Sampel
4.2.1 Umur
Umur merupakan salah satu faktor penting untuk mengetahui tingkat produktivitas
seseorang dalam berusahatani. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, petani sawi yang
menjadi sampel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan berdasarkan umur sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Kelompok Umur
No Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 20 -30 6 9,09%
2. 31 -40 14 21,2%
3. 41 -50 27 40,9%
4. 51 -60 19 28,7%
Total 66 100
Sumber: Lampiran 1, 2018
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa jumlah petani sawi adalah 66 petani. Petani sawi dengan
usia 20 - 30 tahun terdapat 6 orang dengan persentase 9,09%, usia 31 -4 0 tahun terdapat 14
orang dengan persentase 21,2%, usia 41 - 50 tahun terdapat 27orangdengan persentase
40,9%, usia 51 - 60 tahun terdapat 19 orangdengan persentase28,7%.
4.2.2 Pendidikan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, petani sawi yang menjadi sampel dalam
penelitian ini dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. Tamat SD 6 9.09%
2. Tamat SMP 19 28,7%
3. Tamat SMA 37 56,06%
4. Tamat D3 1 1,51%
5. Tamat S1 3 4,54%
Total 66 100
Sumber: Lampiran 1, 2018
Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa petani sawi memiliki tingkat pendidikan terakhir
yaitu tamat SD yaitu berjumlah 6 petani dengan persentase 9,09%, tamat SMP 19 petani
Universitas Sumatera Utara
dengan persentase 28,7%, tamat SMA 37petani dengan persentase 56,06%, tamat D3 1 petani
dengan persentase 1,51%, tamat S1 3 petani dengan persentase 4,54%.
4.2.3 Lama Berusahatani
Semakin lama pengalaman petani dalam berusahatani maka semakin banyak
pengetahuan yang didapat dalam berusahatani. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
petani yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan berdasarkan lama
berusahatani yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Lama Berusahatani
No Lama Berusahatani (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 1 –10 16 24,2%
2 11 – 20 30 45,4%
3 21 – 30 16 24,2%
4 31 – 40 4 6,06%
Total 66 100
Sumber: Lampiran 1, 2018
Tabel 4.6memperlihatkan bahwa petani dengan pengalaman bertani 1-10 tahun
sebanyak petani dengan persentase 24,2%, 11 – 20 tahun sebanyak 30 petani dengan
persentase 45,4%, 21 – 30 tahun sebanyak 16 orang dengan persentase 24,2%, 31 – 40 tahun
sebanyak 4 orang dengan persentase 6,06%.
4.2.4 Luas Lahan
Luas lahan yang dimiliki petani sampel berkisar antara 0,05 -0,5 ha. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, petani sawi yang menjadi sampel dalam penelitian dapat
diklasifikasikan berdasarkan luas lahan yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Distribusi Petani sawi Sampel Berdasarkan Luas Lahan
No Luas Lahan (Ha) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 0,05 - 0,2 47 71,2%
2 0,3-0,4 15 22,7%
3 0,5-0,6 4 6,06%
Total 66 100
Sumber: Lampiran 1, 2018
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, luas lahan yang paling banyak dimiliki oleh petani
sampel yaitu berkisar antara 0,05 -0,2 ha yang berjumlah 47 petani atau 71,2%, luas lahan
0,3-0,4 ha berjumlah 15 petani atau22,7% dan luas lahan 0,5-0,6 berjumlah 4 petani atau
6,06%.
4.2.5 Jumlah Tanggungan
Tanggungan keluarga adalah anggota keluarga yang tinggal secara bersama dengan
petani sawi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, data jumlah tanggungan keluarga
petani adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8 Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Sawi
No Jumlah Tanggungan (Orang) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 0 2 3,03%
2 1 11 16,6%
3 2 32 48,4%
4 3 18 27,2
5 4 3 6,06%
Total 66 100
Sumber: Lampiran 1, 2018
Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa jumlah tanggungan petani sawi paling besar adalah
2 orang sebanyak 32 orang petani dengan persentase 48,4%. Petani yang memiliki jumlah
tanggungan 3 orang sebanyak 18 orang petani denganpersentase 27,2%, yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
jumlah tanggungan 1 orang sebanyak 11 orang petani dengan persentase16,6%, yang
memiliki jumlah tanggunan 4 orang sebanyak 3 orang dengan persentase 6,06% dan yang
tidak memiliki jumlah tanggungan sebanyak 2 orang petani.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Proses Alih Fungsi Lahan
5.1.1. Proses Alih Fungsi Lahan di Daerah Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, alih fungsi lahan ke pemukiman di kelurahan Tanah
Enam Ratus sudah terjadi dari sekitar 10 tahun lalu, namun luas lahan yang mengalami alih
fungsi menjadi lahan pemukiman berlangsung secara bertahap. Dengan total Penurunan luas
lahan petani menjadi pemukiman terbesar terjadi pada Kelurahan Tanah Enam Ratus sebesar
66.5 Ha, dan kemudian di ikuti total kenaikan luas lahan pemukiman sebesar 50.3 Ha pada
Kelurahan Tanah Enam Ratus.
Hal ini dikarenakan berbagai faktor yang mengakibatkan petani memutuskan untuk
melakukan alih fungsi lahan, bahkan kelurahan Tanah Enam Ratus menjadi satu – satunya
kelurahan di kecamatan medan marelan dengan luas pemukiman lebih besar dari pada luas
lahan pertanian itu sendiri, hal ini terjadi pada tahun 2015 yaitu luas lahan sebesar 146 hektar
dan luas pemukiman sebesar 149,4 hektar.
Banyaknya petani yang merasa mata pencaharian meraka berkurang apabila alih
fungsi lahan pertanian ini terus terjadi, sehingga secara keseluruhan alih fungsi lahan yang
terjadi di daerah penelitian ini masih berlangsung secara bertahap, dan akan lebih parah lagi
apabila para petani hanya mengandalkan pengahasilan dari pertanian ini tanpa ada kegiatan
atau kerjaan lainnya. Tetapi adanya tawaran nilai jual tanah yang cukup tinggi menjadi daya
tarik bagi petani untuk menjual tanah mereka, saat ini harga tanah di daerah penelitian
berkisar dari Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 per Meter.
Sehingga berdasarkan hasil penelitian belum semua petani yang melakukan alih
fungsi lahan. Tetapi apabila kegiatan industri perumahan yang sedang banyak terjadi di
keluarahan tanah enam ratus ini bisa di kendalikan dengan baik maka secara tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
akan mengurangi alih fungsilahan itu terjadi, sehingga ekosistem di kelurahan tanah enam
ratus ini tetap terjaga dengan baik.
Pembangunan suatu daerah pasti akan terus terjadi seiring perkembangan suatu
daerahitu sendiri, selain karena era globalisasi yang semakin maju dan modern, tidak dapat di
pungkiri lagi cepat atau lambat semua itu pasti akan terjadi. Perubahan di satu sisi akan terus
terjadi bahkan itu tidak dapat kita hindari. Arus jaman akan terus terjadi tanpa harus kita
minta. Tidak dapat di pungkiri lagi dengan berkembangnya jaman, masyarakat tidak dapat
berdiam untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, dengan kata lain petani di daerah penelitian
harus mulai sadar bahwa beban hidup semakin berat apabila tidak melakukan sesuatu yang
menghasilkan atau menguntungkan. Maka dari itu masyarakat mulai mempertimbangkan
dengan segala aspek untuk mengambil keputusan dalam alih fungsi lahan.
Terutama petani didaerah penelitian kebanyakan tidak memiliki keahlian dibidang
lain di luar pertanian, dengan keterbatasan ini menyulitkan petani untuk
memilikipekerjaanlain,apabila harusmengambilkeputusanuntukmengalihfungsikan lahan
yang selama ini merupakan sumber penghasilan.
Sementara faktor eksternal yang dihadapi yaitu perkembangan teknologi, tersedianya
kredit usahatani, tersedianya sarana dan prasarana produlsi, pemasaran hasil, dan dukungan
pemerintah (Soekartawi, 1988).
5.2. Pendapatan Usahatani
5.2.1. Biaya Produksi Usahatani
Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani per hektar dapat dilihat pada
Tabel 5.1sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Total Rata – RataBiaya Produksi Usahatani Sawi Per Hektar Per
Musim Tanam
Dari Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa rata-rata biaya produksi per Hektar per musim
tanam adalah Rp.2. 695.912 dengan rata – rata biaya Pupuk yaitu Rp.206.371, biaya pestisida
Rp.411.909, biaya Pengeluaran Rp.2.049.272, biaya PBB/sewa Rp.28.360 per musim tanam.
a. Biaya Variabel
Biaya variabel yang digunakan dalam kegiatan usahatani di daerah penelitian, terdiri
atas biaya benih, pupuk, pestisida dan pengeluaran petani. Adapun masing – masing biaya
variabel akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Biaya Pupuk
Petani didaerah penelitian menggunakan berbagai macam pupuk dalam kegiatan
usahataninya, diantaranya adalah pupuk Kandang, Urea, Za.Dari Tabel 5.1 dapat dilihat
bahwa biaya rata-rata penggunaan pupuk yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani adalah
sebesar Rp. Rp.206.640 per hektar. Dengan total biaya penggunaan pupuk urea sebesar
Rp.69.583, pupuk ZA sebesar Rp.68.787, dan pupuk Kandang sebesar Rp. 68.000
2. Biaya Pestisida
Pestisida yang digunakan oleh petani didaerah penelitian adalah Kurakon, Baycarb,
Folikur yang bertujuan untuk membasmi gulma dan hama yang ada di usahataninya. Dari
No Jenis Biaya Per Hektar
1. Biaya Variabel
a. Pupuk (Rp)
b. Pestisida (Rp)
c. Pengeluaran (Rp)
206.640
411.908
2.049.271
2. Biaya Tetap
a. PBB/Sewa
28.260
Total 2.696.079
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa biaya rata-rata penggunaan pupuk yang dikeluarkan oleh petani
dalam usahatani sawi adalah sebesar Rp. 411.908,- per hektar. Dengan total biaya
penggunaan Kurakon sebesar Rp. 178.704, Baycarb sebesar Rp. 95.053, dan Folikur sebesar
Rp.138.151.
3. Biaya Pengeluaran Petani
Berdasarkan hasil penelitian didapat pengeluaran petani yang dikeluarkan oleh
masing masing petani di daerah penelitian yaitu rata rata sebesar Rp. 2.049.271 per hektar.
Dengan total biaya penggunaan sebagai berikut Biaya Makan Rp. 1.413.636, Biaya Listrik
Rp. 98.742, Biaya Sekolah Anak Rp. 303.030, Biaya Rokok Rp. 167.424, Biaya Transportasi
Rp. 66.439.
b. Biaya Tetap
1. Biaya PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) / Sewa lahan
Biaya PBB merupakan biaya Pajak Bumi Bangunan yang wajib dikeluarkan petani
setiap tahun.Biaya rata-rata yang dikeluarkan oleh petani pada adalah sebesar Rp. 21.257 per
hektar per musim tanam.
Biaya sewa lahan merupakan biaya yang dikeluarkan petani untuk menggunakan
lahan usahtani di daerah penelitian. Biaya rata-rata sewa lahan yang dikeluarkan oleh petani
pada usahatani adalah sebesar Rp.7.003,- per musim tanam sehingga rata – rata biaya PBB/
sewa lahan dari ke-30 sampel adalah Rp.28.260.
5.2.2. Penerimaan Usahatani Sawi
Penerimaan adalah hasil yang diterima petani atas penjualan hasil
usahatani.Penerimaan diperoleh dari hasil perkalian seluruh hasil produksi dengan harga jual
per kilogram. Harga jual produksi didaerah penelitian sering kali mengalami perubahan, akan
tetapi perubahan harga ini bukan ditentukan oleh petani. Rata-rata petani memperoleh harga
sawi rata-rata Rp.2.500/Kg – Rp.3.500/Kg.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Total Rata-Rata Penerimaan Usahatani Sawi Per Hektar Per Musim Tanam
No Penerimaan Usahatani Per Hektar
1. Produksi (Kg) 3942 2. Harga Jual (Rp/Kg) 2.560 3. Penerimaan (Rp) 10.089.015
Sumber: Lampiran 8
Tabel 5.2 memperlihatkan bahwa rata-rata penerimaan usahatani adalah Rp
10.089.015 per hektar dalam 1 musim tanam.
5.2.3 Pendapatan Usahatani Petani
Pendapatan merupakan selisih dari total penerimaan yang diperoleh petani dikurangi
dengan jumlah biaya produksi selama proses produksi berlangsung. Berikut ini diperlihatkan
rata-rata pendapatan bersih petani sawi di daerah penelitian:
Tabel 5.3 Total Rata-Rata Pendapatan Petani Sawi Per Hektar Per Musim Tanam
No Keterangan Total (Rp)
1 Penerimaan (Rp) 10.089.015
2 Biaya Produksi (Rp) 2.667.553
3 Pendapatan (Rp) 7.421.462
Sumber: Lampiran 8
Tabel diatas memperlihatkan bahwa pendapatan per petani dalam satu musim
tanam adalah sebesar Rp 7.421.462 per hektar.Pendapatan tersebut merupakan pendapatan
bersih petani yang telah dikurang dengan seluruh biaya produksi yaitu, biaya pupuk, biaya
pestisida, dan biaya pengeluaran petani.
5.3.Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi
Pemukiman Petani
Dalam penelitian ini, terdapat 6 (enam) faktor yang mempengaruhi konversi lahan
yaituusia, luas lahan, Jumlah Tanggungan, pengalaman, Produktivitas, pendapatan. Akan
tetapi, sebelum dilakukannya pengujian dengan menggunakan SPSS, harus diketahui jika
data yang digunakan dalam penelitian ini sebaiknya tidak boleh menyimpang dari asumsi
Universitas Sumatera Utara
BLUE (Best, Linier, Unbiased, dan Estimator).Untuk menguji hal tersebut, maka digunakan
Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Heterokedastisitas, dan Multikolinieritas.
5.3.1. Uji Asumsi Klasik (Ordinary Least Square)
1. Uji Normalitas
Gambar 5.1. Grafik Histogram
Grafik Histogram pada Gambar 5.1.menunjukkan bahwa pola distribusi data adalah normal,
maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 5.3. Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.3.menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 5.4. Hasil Uji Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 66
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,02525499
Most Extreme
Differences
Absolute ,147
Positive ,147
Negative -,105
Test Statistic ,147
Asymp. Sig. (2-tailed) ,061
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 5.4.menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov Smirnov yang terdapat pada tabel di
atas adalah 0,061> 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima H1 ditolak, yang berarti
distribusi sampel tidak berbeda nyata dengan distribusi normal atau sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil Uji Normalitas, baik dengan menggunakan metode Grafik
Histogram, dengan Normal P-Plot of Regression Standardized Residul, maupun dengan
menggunakan Tabel Kolmogrov – Smirnov Test, maka diperoleh hasil bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas sehingga dapat diproses dengan uji selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 5.5.Hasil Uji t-Statistik Unstandardized Residual Analisis Regresi Linier
Berganda.
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 2,105 ,040
Usia -,028 ,978
Luas Lahan -3,414 ,051
Jumlah Tanggungan -,424 ,673
Pengalaman 3,138 ,063
Produktivitas -1,495 ,140
Pendapatan ,159 ,875
a. Dependent Variable: LN
Tabel 5.5.menunjukkan bahwa tingkat signifikansi seluruh variabel bebas lebih
besar dari α (> 0,05). Signifikansi variabel usia 0,978> α (0,05), luas lahan 0,051> α (0,05),
jumlah tanggungan 0,673> α (0,05), pengalaman 0,063 >(0,05), produktivitas 0,140 > (0,05),
dan pendapatan 0,875> α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1ditolak,
yang berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi atau model regresi
merupakan homokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Multikolinieritas
Tabel 5.6. Hasil Uji Multikolinieritas
Berdasarkan Tabel 5.6. menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance >0,1
dan VIF < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier pada penelitian ini bebas
dari gejala multikolineritas.
Setelah dilakukan pengujian Uji Asumsi Klasik, maka diketahui bahwa data tidak
menyimpang dari asumsi BLUE (Best, Linier, Unbiased, dan Estimator) sehingga dapat
diteruskan dengan Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit).
5.3.2. Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit)
Setelah diuji menggunakan SPSS diketahui bahwa pengaruh variabel bebas (usia, luas lahan,
Jumlah Tanggungan, pengalaman, Produktivitas, pendapatan), terhadap variabel terikat
(konversi lahan) seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Usia ,710 1,408
Luas Lahan ,207 4,841
Jumlah Tanggungan ,753 1,327
Pengalaman ,413 2,419
Produktivitas ,281 3,561
Pendapatan ,434 2,304
A. Dependent Variable: Luas Lahan Konversi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7.Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi konversi lahan di
Daerah Penelitian.
No Variabel Koef. Regresi Sig.
1 Konstanta 0.008 .822 2 Usia 0.001 .556 3
4
5
Lahan Lahan
Jumlah Tanggungan
Pengalaman
0.878
-0.003
-0.001
.000
.478
.161 6 Produktivitas -0.001 .200 7 Pendapatan -1.005 .537
R Square 0,95
Dari Tabel 5.7. diperoleh persamaan:
Y = 0.008 + 0.001X1 + 0.878X2 – 0.003X3 - 0.001X4 – 0.001X5 – 1.005X6
Persamaan regresi diatas menjelaskan bahwa:
1. Koefisien regresi X1 (Usia) bernilai 0.001, artinya setiap kenaikan usia sebesar 1 tahun,
maka konversi lahan petani akan naik sebesar 0.001 Ha dengan asumsi variabel lain
konstan.
2. Koefisien regresi X2 (Luas Lahan) bernilai 0.878, artinya setiap kenaikan luas lahan 1 Ha,
maka Konversi Lahan petani akan naik sebesar 0.878 Ha dengan asumsi variabel lain
konstan.
3. Koefisien regresi X3 (Jumlah Tanggungan) bernilai 0.003, artinya setiap kenaikan Jumlah
Tanggungan petani 1 orang, maka konversi lahan petani akanberkurang sebesar 0.003 Ha
dengan asumsi variabel lain konstan.
4. Koefisien regresi X4 (Pengalaman) bernilai 0.001, artinya setiap kenaikan pengalaman
petani 1 Thn, maka Konversi lahan petani akan berkurang sebesar 0,001 Ha dengan
asumsi variabel lain konstan.
Universitas Sumatera Utara
5. Koefisien regresi X5 (Produktivitas) bernilai 0.001, artinya setiap kenaikan produktivitas
sebesar 1 Ton/Ha, maka Konversi lahan akan berkurang sebesar 0.001 Ha dengan asumsi
variabel lain konstan.
6. Koefisien regresi X6 (Pendapatan) bernilai 1.005, artinya setiap kenaikan pendapatan
sebesar Rp. 1, maka Konversi lahan akan berkurang sebesar 1.005 Ha dengan asumsi
variabel lain konstan.
1. Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 5.7 memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi R2(R Square) yang diperoleh
adalah sebesar 0,95. Hal ini menujukkan bahwa sebesar 95% variabel terikat (konversi lahan)
dapat dijelaskan oleh variabel bebas (usia, luas lahan, jumlah tanggungan, pengalaman,
produktivitas, pendapatan). Sedangkan sisanya 5% dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya
yang belum dimasukkan kedalam model.
2. Hasil Uji Serempak (Uji Statistik F)
Berdasarkan Tabel Anova pada Lampiran 8, didapat signifikansi F sebesar 0,000 (< 0,05).
Hal ini menujukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel bebas (usia,
luas lahan, jumlah tanggungan, pengalaman, produktivitas, pendapatan) berpengaruh nyata
terhadap variabel terikat (konversi lahan).
1. Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t)
Hasil estimasi Koefisien regresi X1 (Usia) bernilai 0.001, artinya setiap kenaikan usia
sebesar 1 tahun, maka konversi lahan petani akan naik sebesar 0.001 Ha dengan asumsi
variabel lain konstan.Namun, nilai signifikansi t pendidikan (X1) adalah sebesar 0,556 (>
0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti variabel bebas
Usiatidak berpengaruh nyata terhadap Konversi Lahan petani. Hal ini sesuai dengan teori
tingkat usia menunjukkan produktivitas seseorang dalam bekerja.Semakin tinggi usia
Universitas Sumatera Utara
seseorang maka produktivitas dalam bekerja akan semakin menurun. Hal ini akan mendorong
terjadinya alih fungsi lahan yang dilakukan.
Hasil estimasi menunjukkan Koefisien regresi X2 (Luas Lahan) bernilai 0.878,
artinya setiap kenaikan luas lahan 1 Ha, maka Konversi Lahan petani akan naik sebesar 0.878
Ha dengan asumsi variabel lain konstan. Nilai signifikansi t Luas Lahan (X2) adalah
sebesar 0,000 (< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti
variabel bebas luas lahan berpengaruh nyata terhadap Konversi lahan .Hasil ini bertolak
belakang dengan teori, Petani yang memiliki ukuran lahan yang luas cenderung
untukmempertahankan lahannya karena semakin luas lahan maka usaha tani akan semakin
efisien dan relatif lebih besar keuntungannya. Semakin luas lahan yang dimiliki oleh petani
maka semakin kecil alih fungsi lahan yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian, hal ini
dikarenakan kondisi lahan yang lebih luas akan memberikan peluang bagi petani untuk
menjual lahan, dikarenakan harga jual tanah yang cukup tinggi di daerah penelitian, harga
jual tanah didaerah penelitian saat ini berkisar Rp. 1.000.000 per meter.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa Koefisien regresi X3 (Jumlah Tanggungan)
bernilai 0.003, artinya setiap kenaikan Jumlah Tanggungan petani 1 orang, maka konversi
lahan petani akan berkurang sebesar 0.003 Ha dengan asumsi variabel lain konstan. Namun,
nilai signifikansit Jumlah Tanggungan (X3) adalah sebesar 0,478 (> 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti variabel bebas Jumlah
Tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap Konversi Lahan petani. Hal ini bertolak
belakang dengan teori Jumlah tanggungan yang harus ditanggung petani mempengaruhi alih
fungsi lahan dimana semakin banyak jumlah tanggungan yang harus ditanggung, maka alih
fungsi lahan akan semakin tinggi. Semakin banyak tanggungan yang dimiliki maka biaya
yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari semakin banyak sehingga petani
akan cenderung untuk mengalih fungsikan lahannya. Berdasarkan hasil penelitian, hal ini
Universitas Sumatera Utara
dikarenakan mayoritas petani di daerah penelitian tidak memiliki penghasilan lain di luar
usahatani, sehingga apabila bertambah jumlah tanggungan, tidak akan mempengaruhi tingkat
keputusan petani dalam mengkonversi lahan.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa Koefisien regresi X4 (Pengalaman) bernilai
0.001, artinya setiap kenaikan pengalaman petani 1 Thn, maka Konversi lahan petani akan
berkurang sebesar 0,001 Ha dengan asumsi variabel lain konstan.Namun, nilai signifikansi t
Pengalaman (X4) adalah sebesar 0,161 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima
dan H1 ditolak, yang berarti variabel bebas Pengalaman tidak berpengaruh nyata terhadap
Konversi Lahan petani.Hal ini sesuai dengan teori Semakin lama petani pengalaman dalam
bertani, maka akan semakin berat dalam pengambilan keputusan untuk alih fungsi lahan. Hal
ini disebabkan karena semakin lama pengalaman bertani, maka keahlian yang dalam bertani
akan semakin tinggi sehinggapetani akan cenderung untuk terus mempertahankan lahannya.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa Koefisien regresi X5 (Produktivitas) bernilai
0.001, artinya setiap kenaikan produktivitas sebesar 1 Ton/Ha, maka Konversi lahan akan
berkurang sebesar 0.001 Ha dengan asumsi variabel lain konstan.Namun, nilai signifikansi t
Pengalaman (X5) adalah sebesar 0,200 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima
dan H1 ditolak, yang berarti variabel bebas Produktivitas tidak berpengaruh nyata terhadap
Konversi Lahan petani.Hal ini sesuai dengan teori tinggi produktivitas lahan pertanian, maka
diduga akan meningkatkan penurunan luas lahan akibat alih fungsi lahan karena lahan
dianggap memiliki oppurtunity cost.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa Koefisien regresi X6 (Pendapatan) bernilai
1.005, artinya setiap kenaikan pendapatan sebesar Rp. 1, maka Konversi lahan akan
berkurang sebesar 1.005 Ha dengan asumsi variabel lain konstan.Namun, nilai signifikansi t
Pendapatan (X6) adalah sebesar 0,537 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan
Universitas Sumatera Utara
H1 ditolak, yang berarti variabel bebas Pendapatan tidak berpengaruh nyata terhadap
Konversi Lahan petani.Hal ini sesuai dengan teori Semakin rendah pendapatan yang
diperoleh dari hasil usaha tani, maka akan semakin tinggi peluang petani dalam melakukan
alih fungsi lahan. Jika pendapatan yang di peroleh dari hasil usahatani rendah maka ada
kecenderungan untuk memilih pendapatan di luar sektor pertanian dan lahan yang dimiliki
dialihfungsikan karena pendapatan usahatani tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari - hari.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Alih fungsi lahan ke pemukiman di kelurahan Tanah Enam Ratus sudah terjadi dari sekitar
10 tahun lalu, namun luas lahan yang mengalami alih fungsi menjadi lahan pemukiman
berlangsung secara bertahap. Dengan total Penurunan luas lahan petani menjadi
pemukiman terbesar terjadi pada Kelurahan Tanah Enam Ratus sebesar 66.5 Ha, dan
kemudian di ikuti total kenaikan luas lahan pemukiman sebesar 50.3 Ha pada Kelurahan
Tanah Enam Ratus, sehingga disimpulkan berdasarkan hasil penelitian, faktor utama yang
mempengaruhi keputusan petani dalam melakukan alih fungsi lahan yaitu Luas lahan yang
dimiliki oleh tiap petani yang terbatas atau cenderung kecil, sehingga hal ini di anggap
tidak dapat memberikan pendapatan yang berkecukupan, atau dengan kata lain semakin
luas lahan yang dimiliki oleh petani maka semakin kecil alih fungsi lahan yang terjadi.
2. Secara parsial (t-hitung); luas lahan berpengaruh nyata terhadap tingkat alih fungsi lahan
petani di daerah penelitian. Sedangkan usia, , pendapatan, jumlah tanggungan,
pengalaman, produktivitas tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat alih fungsi lahan
petani sawi.
3. Secara serentak (F-hitung), semua variabel bebas (usia, Luas lahan, jumlah tanggungan,
pengalaman, produktivitas, pendapatan) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani
sawi
Universitas Sumatera Utara
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan sebagai berikut:
1. Kepada petani sawi
a. Diharapkan untuk meningkatkan produksi dengan mengomptimalkan ketersediaan
input agar dapat memenuhi permintaan pasar dan meningkatkan pendapatan sehingga
mengurangi alih fungsi lahan.
2. Kepada Pemerintah
a. Diharapkan memberikan pelatihan kepada petani sayuran di Kelurahan Tanah Enam
Ratus, mengingat Kecamatan Marelan merupakan salah satu sentra penghasil sayuran
sehingga petani dapat terus mengembangkan usahanya.
b. Diharapkan membantu serta menyediakaan mitra bagi petani dalam memasarkan dan
mempromosikan sayuran sawi marelan ke luar daerah.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya
a. Diharapkan kepada peneliti selajutnya dapat melakukan penelitian mengenai
kelangsungan hidup petani di daerah penelitian setelah terjadinya alih fungsi lahan,
sehingga dapat membantu petani dalam mengambil keputusan selanjutnya kedepan..
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Ashari. 2003. Tinjauan Tentang Alih Fungsi Lahan Sawah Ke Non Sawah dan Dampaknya di
Pulau Jawa. Litbang Departemen Pertanian.
Bappenas dan PSE-KP. 2006. Penyusunan Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan
Pertanian. Kerjasama Direktorat Pangan dan Pertanian-Kantor Menteri Negara
Perencanaan Nasional dengan Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Jakarta.
Hadiwigeno, S. 1988. Pemantapan Perencanaan Tata Guna Tanah Dalam Rangka
Pembangunan. Jakarta. Direktorat Jenderal Agraria Departemen Dalam Negeri.
Kustiwan. Iwan. 1997. Konversi Lahan Pertanian di Pantai Utara Jawa. Artikel. Prisma.
Lestari, T. 2009. Dampak Konversi Lahan Pertanian Bagi Taraf Hidup Petani. Skripsi.
Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Nuryati, L . 1995. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah
Kepenggunaan Non Sawah. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Pakpahan, Agus, Sumaryanto, N. Syafa’at, dan Rafael P. Somaji. 1993. Kelembagaan Lahan
dan Konversi Tanah dan Air. PSE. Bogor.
Parlindungan, A. P. 1991. Landreform di Indonesia, Strategi dan Sasarannya. Bandung:
Penerbit Mandar Maju.
Sitorus, R. 1991. Pengelolaan Lahan. Makalah disampaikan pada Pendidikan Kependudukan
dan Lingkungan Hidup bagi Widyaswara. Diklat Penjenjangan Tingkat Seapa dan
Sepada. Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Bogor 18
November - 7 Desember.
Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: UI Press
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press
Sumardjono, MSW. 2001. Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi.
Jakarta; Penerbit Kompas
Soemarno, 2013. Konversi Lahan. Bahan Ajar Mata Kuliah Landuse Planning & Land
Management. Malang : Universitas Brawijaya
Soepardi. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian
Bogor.
Universitas Sumatera Utara
Utomo, M. 1991. Alih Fungsi Lahan : Tinjauan Analitis dalam Makalah Seminar
Pembangunan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan. Universitas Lampung. Lampung.
Winoto, J. 2005. Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Tanah Pertanian dan
Implementasinya. Kerjasama Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
dengan Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (Institut Pertanian Bogor).
Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Karakteristik Sampel di Daerah Penelitian
No Sampel Jenis Kelamin
(P/L)
Umur Petani
(Tahun)
Pendidikan
Terakhir
Pengalaman Bertani
(Tahun)
Jumlah
Tanggungan
(Jiwa)
Luan
Lahan
(Ha)
Luas Lahan Alih
Fungsi Transportasi
1 L 43 12 21 3 0,4 0,2 90000
2 L 47 9 20 1 0,5 0,25 50000
3 L 55 9 34 2 0,56 0,28 60000
4 L 45 12 18 3 0,12 0,06 90000
5 L 57 12 28 3 0,16 0,08 90000
6 L 58 9 36 2 0,16 0,08 60000
7 L 43 12 24 3 0,12 0,06 90000
8 L 37 9 18 2 0,2 0,1 60000
9 L 54 9 26 4 0,2 0,1 120000
10 L 30 16 10 3 0,08 0,04 90000
11 L 52 12 20 4 0,2 0,1 120000
12 L 50 12 24 2 0,14 0,07 60000
13 L 46 12 18 2 0,14 0,07 70000
14 L 38 12 12 2 0,2 0,1 60000
15 L 59 6 32 1 0,4 0,2 30000
16 L 37 12 23 3 0,16 0,08 90000
17 L 44 12 19 2 0,16 0,08 80000
18 L 48 12 24 3 0,4 0,2 90000
19 L 33 12 15 3 0,26 0,13 90000
20 L 45 16 18 3 0,16 0,08 90000
21 L 54 12 35 2 0,5 0,25 60000
22 L 42 9 22 3 0,4 0,2 90000
23 L 27 12 8 0 0,16 0,08 75000
24 L 36 12 16 2 0,16 0,08 60000
25 L 55 9 27 2 0,3 0,15 60000
26 L 51 9 29 2 0,4 0,2 60000
27 L 46 12 15 3 0,4 0,2 90000
Universitas Sumatera Utara
28 L 35 12 11 2 0,16 0,08 60000
29 L 51 6 10 2 0,16 0,08 60000
30 L 60 6 25 1 0,56 0,28 30000
31 L 44 12 14 2 0,2 0,1 60000
32 L 26 12 20 1 0,4 0,2 30000
33 L 41 16 20 3 0,4 0,2 90000
34 L 53 12 15 2 0,2 0,1 60000
35 L 42 12 10 3 0,16 0,08 90000
36 L 47 15 10 3 0,16 0,08 90000
37 L 39 12 7 2 0,08 0,04 60000
38 L 50 12 9 1 0,08 0,04 30000
39 L 46 12 15 2 0,16 0,08 60000
40 L 33 12 12 4 0,08 0,04 120000
41 L 47 9 20 2 0,16 0,08 60000
42 L 53 9 10 3 0,16 0,08 90000
43 L 29 12 5 0 0,08 0,04 0
44 L 57 6 8 3 0,08 0,04 90000
45 L 39 12 10 2 0,16 0,08 60000
46 L 46 12 12 2 0,18 0,09 60000
47 L 33 9 15 2 0,2 0,1 60000
48 L 45 12 14 2 0,2 0,1 60000
49 L 55 12 22 2 0,4 0,2 80000
50 L 60 12 10 2 0,16 0,08 60000
51 L 30 12 9 2 0,08 0,04 60000
52 L 37 9 11 3 0,08 0,04 90000
53 L 42 9 15 3 0,2 0,1 90000
54 L 48 9 20 2 0,2 0,1 70000
55 L 53 12 11 2 0,18 0,09 60000
56 L 49 9 13 1 0,12 0,06 30000
57 L 44 12 10 1 0,12 0,06 30000
58 L 51 6 25 2 0,32 0,16 60000 Universitas Sumatera Utara
59 L 33 9 25 1 0,4 0,2 30000
60 L 42 12 15 1 0,12 0,06 30000
61 L 38 12 5 2 0,08 0,04 60000
62 L 55 6 25 1 0,4 0,2 30000
63 L 48 9 25 2 0,4 0,2 60000
64 L 28 12 15 1 0,4 0,2 30000
65 L 41 9 10 2 0,2 0,1 60000
66 L 36 9 15 2 0,2 0,1 60000
Total 2938 714 1145 141 15,12 7,56 4385000
Rataan 44,51515152 10,81818182 17,34848485 2,136363636 0,229091 0,114545455 66439,39394
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Biaya Pupuk di Daerah Penelitian Per Hektar
Per Musim Tanam
No Sampel Luas Lahan Urea Za Kandang Total
Penggunaan Total Biaya Jumlah
(Kg) Biaya (Rp Jumlah (Kg) Biaya (Rp) Jumlah (Kg) Biaya (Rp
1 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
2 0,5 62.5 156250 37.5 150000 375 150000 375 456250
3 0,56 70 175000 42 168000 420 168000 532 511000
4 0,12 15 37500 9 36000 90 36000 114 109500
5 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
6 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
7 0,12 15 37500 9 36000 90 36000 114 109500
8 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
9 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
10 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000
11 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
12 0,14 18 45000 11 44000 105 42000 134 131000
13 0,14 18 45000 11 44000 105 42000 134 131000
14 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
15 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
16 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
17 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
18 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
19 0,26 27 67500 19.5 78000 195 78000 222 223500
20 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
21 0,5 62.5 156250 37.5 150000 375 150000 375 456250
22 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
23 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
24 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
25 0,3 29 72500 22.5 90000 225 90000 254 252500
26 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
27 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
28 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
29 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
Universitas Sumatera Utara
30 0,56 70 175000 42 168000 300 120000 412 463000
31 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
32 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
33 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
34 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
35 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
36 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
37 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000
38 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000
39 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
40 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000
41 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
42 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
43 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000
44 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000
45 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
46 0,18 22 55000 13.5 54000 135 54000 157 163000
47 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
48 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
49 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
50 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000
51 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000
52 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000
53 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
54 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
55 0,18 22 55000 13.5 54000 135 54000 157 163000
56 0,12 15 37500 9 36000 90 36000 114 109500
57 0,12 15 37500 9 36000 90 36000 114 109500
58 0,32 31 2500 24 96000 240 96000 295 194500
59 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
60 0,12 15 37500 9 36000 90 36000 114 109500 Universitas Sumatera Utara
61 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000
62 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
63 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
64 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000
65 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
66 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500
Total 15,12 1742 4592500 991 4540000 11220 4488000 13953 13620500
Rataan 0,229091 26,39393939 69583,33333 15,01515152 68787,87879 170 68000 211,4090909 206371,2121
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Biaya Pengeluaran Petani
di Daerah Penelitian
No
Sampel
Luas Lahan
(m2)
Pengeluaran Keluarga Petani
Total Biaya Biaya Makan
(Rp)
Biaya
Listrik (Rp)
Biaya Sekolah
Anak (Rp) Rokok(Rp) Transportasi(Rp)
1 0,4 1.800.000 133.500 450.000 300.000 90.000 2.773.500
2 0,5 900.000 60.000 100.000 250.000 50.000 1.360.000
3 0,56 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000
4 0,12 1.800.000 133.500 500.000 0 90.000 2.523.500
5 0,16 1.800.000 140.000 450.000 300.000 90.000 2.780.000
6 0,16 1.350.000 89.000 300.000 350.000 60.000 2.149.000
7 0,12 1.800.000 133.500 450.000 0 90.000 2.473.500
8 0,2 1.350.000 89.000 300.000 250.000 60.000 2.049.000
9 0,2 2.250.000 178.000 600.000 250.000 120.000 3.398.000
10 0,08 1.800.000 133.500 400.000 150.000 90.000 2.573.500
11 0,2 2.250.000 178.000 500.000 0 120.000 3.048.000
12 0,14 1.350.000 89.000 300.000 300.000 60.000 2.099.000
13 0,14 1.400.000 89.000 300.000 350.000 70.000 2.209.000
14 0,2 1.350.000 89.000 300.000 200.000 60.000 1.999.000
15 0,4 900.000 44.500 150.000 250.000 30.000 1.374.500
16 0,16 1.800.000 133.500 450.000 400.000 90.000 2.873.500
17 0,16 1.350.000 89.000 250.000 350.000 80.000 2.119.000
18 0,4 1.800.000 133.500 500.000 250.000 90.000 2.773.500
19 0,26 1.900.000 145.000 400.000 0 90.000 2.535.000
20 0,16 1.800.000 133.500 450.000 300.000 90.000 2.773.500
21 0,5 1.350.000 89.000 300.000 250.000 60.000 2.049.000
22 0,4 1.800.000 133.500 450.000 0 90.000 2.473.500
23 0,16 450.000 60.000 0 0 75.000 585.000
24 0,16 1.350.000 89.000 200.000 300.000 60.000 1.999.000
25 0,3 1.350.000 90.000 300.000 0 60.000 1.800.000
26 0,4 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000
27 0,4 1.800.000 133.500 350.000 250.000 90.000 2.623.500
28 0,16 1.350.000 89.000 300.000 400.000 60.000 2.199.000 Universitas Sumatera Utara
29 0,16 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000
30 0,56 900.000 58.000 150.000 0 30.000 1.138.000
31 0,2 1.350.000 89.000 300.000 350.000 60.000 2.149.000
32 0,4 900.000 55.000 150.000 250.000 30.000 1.385.000
33 0,4 1.800.000 133.500 300.000 200.000 90.000 2.523.500
34 0,2 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000
35 0,16 1.800.000 133.500 200.000 300.000 90.000 2.523.500
36 0,16 1.800.000 133.500 200.000 400.000 90.000 2.623.500
37 0,08 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000
38 0,08 900.000 55.000 150.000 300.000 30.000 1.435.000
39 0,16 1.350.000 89.000 300.000 300.000 60.000 2.099.000
40 0,08 2.250.000 178.000 500.000 300.000 120.000 3.348.000
41 0,16 1.350.000 89.000 300.000 250.000 60.000 2.049.000
42 0,16 1.800.000 133.500 450.000 0 90.000 2.473.500
43 0,08 450.000 60.000 0 0 0 510.000
44 0,08 1.800.000 133.500 450.000 0 90.000 2.473.500
45 0,16 1.350.000 90.000 300.000 350.000 60.000 2.150.000
46 0,18 1.350.000 90.000 300.000 350.000 60.000 2.150.000
47 0,2 1.350.000 89.000 300.000 200.000 60.000 1.999.000
48 0,2 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000
49 0,4 1.350.000 89.000 300.000 200.000 80.000 2.019.000
50 0,16 1.350.000 95.000 300.000 300.000 60.000 2.105.000
51 0,08 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000
52 0,08 1.800.000 133.500 450.000 0 90.000 2.473.500
53 0,2 1.800.000 130.000 450.000 0 90.000 2.470.000
54 0,2 1.350.000 89.000 300.000 0 70.000 1.809.000
55 0,18 1.350.000 89.000 300.000 350.000 60.000 2.149.000
56 0,12 900.000 55.000 150.000 300.000 30.000 1.435.000
57 0,12 900.000 55.000 150.000 300.000 30.000 1.435.000
58 0,32 1.350.000 90.000 300.000 300.000 60.000 2.100.000
59 0,4 900.000 50.000 150.000 0 30.000 1.130.000
60 0,12 900.000 50.000 150.000 0 30.000 1.130.000 Universitas Sumatera Utara
61 0,08 1.350.000 89.000 300.000 300.000 60.000 2.099.000
62 0,4 900.000 50.000 150.000 0 30.000 1.130.000
63 0,4 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000
64 0,4 900.000 55.000 150.000 0 30.000 1.135.000
65 0,2 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000
66 0,2 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000
Total 15,12 93.300.000 6.517.000 20.000.000 11.050.000 4.385.000 135.252.000
Rataan 0,229091 1413636,364 98742,42424 303030,303 167424,2424 66439,39394 2049272,727
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Biaya Pestisida Petani Per Hektar Per Musim Tanam
No Sampel Luas Lahan Kurakon 210/cc Baycarb 110/cc Folikur 24.000/cc Total
1 0,4 315000 165000 240000 720000
2 0,5 393750 206250 300000 900000
3 0,56 441000 231000 336000 1008000
4 0,12 94500 49500 72000 216000
5 0,16 125000 66000 96000 287000
6 0,16 125000 66000 96000 287000
7 0,12 94500 49500 72000 216000
8 0,2 157500 82500 120000 360000
9 0,2 157500 82500 120000 360000
10 0,08 63000 33000 48000 144000
11 0,2 157500 82500 120000 360000
12 0,14 110250 57750 84000 252000
13 0,14 110250 57750 84000 252000
14 0,2 157500 82500 120000 360000
15 0,4 315000 165000 240000 720000
16 0,16 125000 66000 96000 287000
17 0,16 125000 66000 96000 287000
18 0,4 315000 165000 240000 720000
19 0,26 180000 110000 180000 470000
20 0,16 125000 66000 96000 287000
21 0,5 393750 206250 300000 900000
22 0,4 315000 165000 240000 720000
23 0,16 125000 66000 96000 287000
24 0,16 125000 66000 96000 287000
25 0,3 200000 130000 200000 530000
26 0,4 315000 165000 240000 720000
27 0,4 315000 165000 240000 720000
28 0,16 125000 66000 96000 287000 Universitas Sumatera Utara
29 0,16 125000 66000 96000 287000
30 0,56 441000 231000 336000 1008000
31 0,2 157500 82500 120000 360000
32 0,4 315000 165000 240000 720000
33 0,4 315000 165000 240000 720000
34 0,2 157500 82500 120000 360000
35 0,16 125000 66000 96000 287000
36 0,16 125000 66000 96000 287000
37 0,08 63000 33000 48000 144000
38 0,08 63000 33000 48000 144000
39 0,16 125000 66000 96000 287000
40 0,08 63000 33000 48000 144000
41 0,16 125000 66000 96000 287000
42 0,16 125000 66000 96000 287000
43 0,08 63000 33000 48000 144000
44 0,08 63000 33000 48000 144000
45 0,16 125000 66000 96000 287000
46 0,18 140000 86000 100000 326000
47 0,2 157500 82500 120000 360000
48 0,2 157500 82500 120000 360000
49 0,4 315000 165000 240000 720000
50 0,16 125000 66000 96000 287000
51 0,08 63000 33000 48000 144000
52 0,08 63000 33000 48000 144000
53 0,2 157500 82500 120000 360000
54 0,2 157500 82500 120000 360000
55 0,18 140000 86000 100000 326000
56 0,12 94500 49500 72000 216000
57 0,12 94500 49500 72000 216000
58 0,32 220000 136000 210000 566000
59 0,4 315000 165000 240000 720000 Universitas Sumatera Utara
60 0,12 94500 49500 72000 216000
61 0,08 63000 33000 48000 144000
62 0,4 315000 165000 240000 720000
63 0,4 315000 165000 240000 720000
64 0,4 315000 165000 240000 720000
65 0,2 157500 82500 120000 360000
66 0,2 157500 82500 120000 360000
Total 15,12 11794500 6273500 9118000 27186000
Rataan 0,229091 178704,5455 95053,0303 138151,5152 411909,0909
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Total Biaya Produksi Per Hektar Per Musim
Tanam
No
Sampel
Biaya Produksi
Biaya PBB (Rp) Biaya Sewa (Rp) Total Biaya Biaya
Pupuk Biaya Pestisida Biaya Pengeluaran
1 365.000 720.000 2.773.500 70000 0 3.858.500
2 456.250 900.000 1.360.000 50000 0 2.716.250
3 511.000 1.008.000 1.799.000 62500 0 3.318.000
4 109.500 216.000 2.523.500 20000 0 2.849.000
5 146.000 287.000 2.780.000 15000 0 3.213.000
6 146.000 287.000 2.149.000 0 50000 2.582.000
7 109.500 216.000 2.473.500 7500 0 2.799.000
8 182.500 360.000 2.049.000 0 83000 2.591.500
9 182.500 360.000 3.398.000 50000 0 3.940.500
10 73.000 144.000 2.573.500 0 66600 2.790.500
11 182.500 360.000 3.048.000 5000 0 3.590.500
12 131.000 252.000 2.099.000 62500 0 2.482.000
13 131.000 252.000 2.209.000 15000 0 2.592.000
14 182.500 360.000 1.999.000 15000 0 2.541.500
15 365.000 720.000 1.374.500 0 66600 2.459.500
16 146.000 287.000 2.873.500 15000 0 3.306.500
17 146.000 287.000 2.119.000 15000 0 2.552.000
18 365.000 720.000 2.773.500 20000 0 3.858.500
19 223.500 470.000 2.535.000 25000 0 3.228.500
20 146.000 287.000 2.773.500 25000 0 3.206.500
21 456.250 900.000 2.049.000 20000 0 3.405.250
22 365.000 720.000 2.473.500 70000 0 3.558.500
23 146.000 287.000 585.000 0 33000 1.018.000
24 146.000 287.000 1.999.000 17500 0 2.432.000
25 252.500 530.000 1.800.000 20000 0 2.582.500
26 365.000 720.000 1.799.000 20000 0 2.884.000
27 365.000 720.000 2.623.500 20000 0 3.708.500
28 146.000 287.000 2.199.000 15000 0 2.632.000 Universitas Sumatera Utara
29 146.000 287.000 1.799.000 10000 0 2.232.000
30 463.000 1.008.000 1.138.000 85000 0 2.609.000
31 182.500 360.000 2.149.000 15000 2.691.500
32 365.000 720.000 1.385.000 0 83000 2.470.000
33 365.000 720.000 2.523.500 0 80000 3.608.500
34 182.500 360.000 1.799.000 25000 0 2.341.500
35 146.000 287.000 2.523.500 15000 0 2.956.500
36 146.000 287.000 2.623.500 15000 0 3.056.500
37 73.000 144.000 1.799.000 8000 0 2.016.000
38 73.000 144.000 1.435.000 8000 0 1.652.000
39 146.000 287.000 2.099.000 17500 0 2.532.000
40 73.000 144.000 3.348.000 8000 0 3.565.000
41 146.000 287.000 2.049.000 17500 0 2.482.000
42 146.000 287.000 2.473.500 17500 0 2.906.500
43 73.000 144.000 510.000 8000 0 727.000
44 73.000 144.000 2.473.500 8000 0 2.690.500
45 146.000 287.000 2.150.000 17500 0 2.583.000
46 163.000 326.000 2.150.000 20000 0 2.639.000
47 182.500 360.000 1.999.000 20000 0 2.541.500
48 182.500 360.000 1.799.000 20000 0 2.341.500
49 365.000 720.000 2.019.000 40000 0 3.104.000
50 146.000 287.000 2.105.000 17500 0 2.538.000
51 73.000 144.000 1.799.000 11000 0 2.016.000
52 73.000 144.000 2.473.500 11000 0 2.690.500
53 182.500 360.000 2.470.000 20000 0 3.012.500
54 182.500 360.000 1.809.000 20000 0 2.351.500
55 163.000 326.000 2.149.000 17500 0 2.638.000
56 109.500 216.000 1.435.000 10000 0 1.760.500
57 109.500 216.000 1.435.000 10000 0 1.760.500
58 194.500 566.000 2.100.000 30000 0 2.860.500
59 365.000 720.000 1.130.000 40000 0 2.215.000
60 109.500 216.000 1.130.000 15000 0 1.455.500 Universitas Sumatera Utara
61 73.000 144.000 2.099.000 11000 0 2.316.000
62 365.000 720.000 1.130.000 40000 0 2.215.000
63 365.000 720.000 1.799.000 40000 0 2.884.000
64 365.000 720.000 1.135.000 40000 0 2.220.000
65 182.500 360.000 1.799.000 20000 0 2.341.500
66 182.500 360.000 1.799.000 20000 0 2.341.500
Total 13.620.500 27.186.000 135.252.000 1403000 462200 176.058.500
Rataan 206371,2121 411909,0909 2049272,727 21257,57576 7003,030303 2667553,03
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Harga Jual, Produksi dan Penerimaan Petani Per Hektar Per Musim Tanam
No Sampel Luas Lahan (Ha) Harga Jual (Rp/Kg) Produksi (Ton) Produksi (Kg) Penerimaan (Rp)
1 0,4 2000 4,5 4500 9.000.000
2 0,5 2000 5,5 5500 11.000.000
3 0,56 2500 5,6 5600 14.000.000
4 0,12 3000 2,55 2550 7.650.000
5 0,16 3000 3,4 3400 10.200.000
6 0,16 3000 3,55 3550 10.650.000
7 0,12 2500 3,75 3750 9.375.000
8 0,2 3000 4,5 4500 13.500.000
9 0,2 2000 3,92 3920 7.840.000
10 0,08 3500 3,1 3100 10.850.000
11 0,2 2000 4 4000 8.000.000
12 0,14 3000 3 3000 9.000.000
13 0,14 2000 3,2 3200 6.400.000
14 0,2 2500 4,5 4500 11.250.000
15 0,4 2500 5 5000 12.500.000
16 0,16 3000 3,8 3800 11.400.000
17 0,16 2000 3,4 3400 6.800.000
18 0,4 2000 4,5 4500 9.000.000
19 0,26 2500 4,5 4500 11.250.000
20 0,16 3000 3,92 3920 11.760.000
21 0,5 3000 6,3 6300 18.900.000
22 0,4 3000 4,5 4500 13.500.000
23 0,16 2500 3,02 3020 7.550.000
24 0,16 3000 3,92 3920 11.760.000
25 0,3 2000 3,5 3500 7.000.000
26 0,4 3500 4 4000 14.000.000
27 0,4 2000 4,8 4800 9.600.000
28 0,16 3000 3,2 3200 9.600.000
29 0,16 2000 3,2 3200 6.400.000
30 0,56 2500 6 6000 15.000.000
31 0,2 2500 4,5 4500 11.250.000
32 0,4 3000 4,5 4500 13.500.000
33 0,4 3000 4,5 4500 13.500.000
34 0,2 2500 4,5 4500 11.250.000 Universitas Sumatera Utara
35 0,16 2000 3,2 3200 6.400.000
36 0,16 2500 3,2 3200 8.000.000
37 0,08 2000 3 3000 6.000.000
38 0,08 3000 3,2 3200 9.600.000
39 0,16 3000 3 3000 9.000.000
40 0,08 2000 3 3000 6.000.000
41 0,16 2500 3,04 3040 7.600.000
42 0,16 2500 3,2 3200 8.000.000
43 0,08 3000 3,04 3040 9.120.000
44 0,08 3000 3 3000 9.000.000
45 0,16 3000 3,2 3200 9.600.000
46 0,18 2500 3,5 3500 8.750.000
47 0,2 2000 4 4000 8.000.000
48 0,2 2000 4 4000 8.000.000
49 0,4 2000 5,5 5500 11.000.000
50 0,16 2000 3,5 3500 7.000.000
51 0,08 2500 3,02 3020 7.550.000
52 0,08 2500 3,1 3100 7.750.000
53 0,2 2500 3,5 3500 8.750.000
54 0,2 3000 4 4000 12.000.000
55 0,18 3000 3,5 3500 10.500.000
56 0,12 2000 3,5 3500 7.000.000
57 0,12 3000 3,04 3040 9.120.000
58 0,32 2000 4,8 4800 9.600.000
59 0,4 3500 5,5 5500 19.250.000
60 0,12 2000 3,5 3500 7.000.000
61 0,08 2500 3,02 3020 7.550.000
62 0,4 3000 5 5000 15.000.000
63 0,4 3000 5,5 5500 16.500.000
64 0,4 2500 5,5 5500 13.750.000
65 0,2 2500 4,5 4500 11.250.000
66 0,2 2000 4 4000 8.000.000 Universitas Sumatera Utara
Total 15,12 169000 260,19 260190 665875000
Rata - Rata 0,229091 2560,606061 3,942272727 3942,272727 10089015,15
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Pendapatan Petani di Daerah Penelitian Per Hektar Per Musim Tanam
No Sampel Penerimaan (Rp) Total Biaya Produksi (Rp) Pendapatan (Rp)
1 9.000.000 3.858.500 5.141.500
2 11.000.000 2.716.250 8.283.750
3 14.000.000 3.318.000 10.682.000
4 7.650.000 2.849.000 4.801.000
5 10.200.000 3.213.000 6.987.000
6 10.650.000 2.582.000 8.068.000
7 9.375.000 2.799.000 6.576.000
8 13.500.000 2.591.500 10.908.500
9 7.840.000 3.940.500 3.899.500
10 10.850.000 2.790.500 8.059.500
11 8.000.000 3.590.500 4.409.500
12 9.000.000 2.482.000 6.518.000
13 6.400.000 2.592.000 3.808.000
14 11.250.000 2.541.500 8.708.500
15 12.500.000 2.459.500 10.040.500
16 11.400.000 3.306.500 8.093.500
17 6.800.000 2.552.000 4.248.000
18 9.000.000 3.858.500 5.141.500
19 11.250.000 3.228.500 8.021.500
20 11.760.000 3.206.500 8.553.500
21 18.900.000 3.405.250 15.494.750
22 13.500.000 3.558.500 9.941.500
23 7.550.000 1.018.000 6.532.000
24 11.760.000 2.432.000 9.328.000
25 7.000.000 2.582.500 4.417.500
26 14.000.000 2.884.000 11.116.000
27 9.600.000 3.708.500 5.891.500
28 9.600.000 2.632.000 6.968.000
29 6.400.000 2.232.000 4.168.000
30 15.000.000 2.609.000 12.391.000 Universitas Sumatera Utara
31 11.250.000 2.691.500 8.558.500
32 13.500.000 2.470.000 11.030.000
33 13.500.000 3.608.500 9.891.500
34 11.250.000 2.341.500 8.908.500
35 6.400.000 2.956.500 3.443.500
36 8.000.000 3.056.500 4.943.500
37 6.000.000 2.016.000 3.984.000
38 9.600.000 1.652.000 7.948.000
39 9.000.000 2.532.000 6.468.000
40 6.000.000 3.565.000 2.435.000
41 7.600.000 2.482.000 5.118.000
42 8.000.000 2.906.500 5.093.500
43 9.120.000 727.000 8.393.000
44 9.000.000 2.690.500 6.309.500
45 9.600.000 2.583.000 7.017.000
46 8.750.000 2.639.000 6.111.000
47 8.000.000 2.541.500 5.458.500
48 8.000.000 2.341.500 5.658.500
49 11.000.000 3.104.000 7.896.000
50 7.000.000 2.538.000 4.462.000
51 7.550.000 2.016.000 5.534.000
52 7.750.000 2.690.500 5.059.500
53 8.750.000 3.012.500 5.737.500
54 12.000.000 2.351.500 9.648.500
55 10.500.000 2.638.000 7.862.000
56 7.000.000 1.760.500 5.239.500
57 9.120.000 1.760.500 7.359.500
58 9.600.000 2.860.500 6.739.500
59 19.250.000 2.215.000 17.035.000
60 7.000.000 1.455.500 5.544.500
61 7.550.000 2.316.000 5.234.000
62 15.000.000 2.215.000 12.785.000 Universitas Sumatera Utara
63 16.500.000 2.884.000 13.616.000
64 13.750.000 2.220.000 11.530.000
65 11.250.000 2.341.500 8.908.500
66 8.000.000 2.341.500 5.658.500
Total 665.875.000 176.058.500 489.816.500
Rataan 10.089.015 2667553,03 7421462,121
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Hasil Output SPSS
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,977a ,955 ,950 ,02651 1,383
a. Predictors: (Constant), PENDAPATAN, USIA, JUMLAH TANGGUNGAN , PRODUKTIVITAS, PENGALAMAN, LUAS LAHAN
b. Dependent Variable: LUAS LAHAN KONVERSI
ANOVAa
Model Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
1 Regression ,873 6 ,145 206,965 ,000b
Residual ,041 59 ,001
Total ,914 65
a. Dependent Variable: LUAS LAHAN KONVERSI
b. Predictors: (Constant), PENDAPATAN, USIA, JUMLAH TANGGUNGAN , PRODUKTIVITAS, PENGALAMAN, LUAS LAHAN
Universitas Sumatera Utara
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,008 ,033 ,226 ,822
USIA ,001 ,000 -,019 -,592 ,556 ,710 1,408
LUAS LAHAN ,878 ,055 ,975 15,985 ,000 ,207 4,841
JUMLAH TANGGUNGAN -,003 ,004 -,023 -,714 ,478 ,753 1,327
PENGALAMAN -,001 ,001 -,061 -1,419 ,161 ,413 2,419
PRODUKTIVITAS -,001 ,001 -,068 -1,298 ,200 ,281 3,561
PENDAPATAN -1,055E-09 ,000 -,026 -,621 ,537 ,434 2,304
a. Dependent Variable: LUAS LAHAN KONVERSI
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara