faktor-faktor yang berpengaruh terhadap alih fungsi lahan

90
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PEMUKIMAN (Kasus: Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) SKRIPSI IMAM INDARTO GUNAWAN 130304050 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PEMUKIMAN

(Kasus: Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)

SKRIPSI

IMAM INDARTO GUNAWAN

130304050

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PEMUKIMAN

(Kasus: Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)

SKRIPSI

IMAM INDARTO GUNAWAN

130304050

AGRIBISNIS

SkripsiSebagai Salah SatuSyaratUntukMemperolehGelarSarjana

di Program StudiAgribisnis,FakultasPertanian,

Universitas Sumatera Utara, Medan

Disetujuioleh

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Universitas Sumatera Utara

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Universitas Sumatera Utara

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

ABSTRAK

IMAM INDARTO GUNAWAN (130304050)dengan judul skripsi“FAKTOR-

FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

PERTANIAN MENJADI PEMUKIMAN(Kasus: Kelurahan Tanah Enam

Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)” Penelitian ini dibimbing

oleh Ir. Yusak Maryunianta, M.Sisebagai ketua komisi pembimbingdan Ir.

Iskandarini, MM, Ph.D sebagai anggota komisi pembimbing.

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut untuk mengetahui bagaimana proses

alih fungsi lahan di daerah penelitian dan untuk menganalisis faktor – faktor yang

mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman di

daerah penelitian. Metode analisis data yang digunakan metode analisis desktiptif

dan dengan Fungsi Persamaan Regresi Liner Berganda (Multiple Linier

Regression). Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive atau secara

sengaja. Metode pengambilan sampel adalah metode Slovin.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; total penurunan luas lahan petani menjadi

pemukiman terbesar terjadi pada Kelurahan Tanah Enam Ratus sebesar 66.5 Ha,

dan kemudian di ikuti total kenaikan luas lahan pemukiman sebesar 50.3 Ha pada

Kelurahan Tanah Enam Ratus. Secara parsial (t-hitung); luas lahan berpengaruh

nyata terhadap tingkat alih fungsi lahan petani di daerah penelitian. Sedangkan

usia, , pendapatan, jumlah tanggungan, pengalaman, produktivitas tidak

berpengaruh nyata terhadap tingkat alih fungsi lahan petani sawi. Secara serentak

(F-hitung), semua variabel bebas (usia, Luas lahan, jumlah tanggungan,

pengalaman, produktivitas, pendapatan) berpengaruh nyata terhadap pendapatan

petani sawi

Kata Kunci: Alih Fungsi Lahan, Petani, Pemukiman.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

ABSTRACT

IMAM INDARTO GUNAWAN (130304050) with the title of the thesis

is"FACTORS AFFECTING THE FUNCTION OF AGRICULTURAL

LANDS TO SETTLEMENT (Case:Kelurahan Tanah EnamRatus,

Kecamatan Medan Marelan, Kota MedanGuided by BapakIr.

YusakMaryunianta, M.Si., As a Chair of the Supervisory Commission and

ibuIr. Iskandarini, MM, Ph.D.As a Member of the Supervisory Commission.

The purpose of this study is as follows to find out how the process of land

conversion in the research area and to analyze the factors that influence the

occurrence of conversion of agricultural land into settlements in the research area.

Data analysis method used desktiptif analysis method and with Multiple Linear

Regression Functions. Determination of the study area done purposively or

intentionally. The sampling method is the Slovin way. The results of the study

show that; the total decrease in farmer's land area to be the largest settlement

occurred in Kelurahan Tanah EnamRatus of 66.5 ha, and then followed by a total

increase in residential land area of 50.3 ha in Kelurahan Tanah EnamRatus.

Partially (t-count); land area has a significant effect on the level of land

conversion of farmers in the research area. Whereas age, income, number of

dependents, experience, productivity did not significantly affect the level of

conversion of mustard farmers' land. Simultaneously (F-count), all independent

variables (age, land area, number of dependents, experience, productivity,

income) significantly influence the income of mustard farmers

Keywords: Land Transfer Function, Farmers, Settlements.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

RIWAYAT HIDUP

IMAM INDARTO GUNAWANlahir di Medan padatanggal31 Agustus 1996.

Penulismerupakananakke empat dari 5 bersaudara dari Bapak K. Iswanto. AD dan

Ibu Sulastiana, SE.

Pendidikan yang pernahditempuhpenulisadalahsebagaiberikut:

1. Tahun 2007 lulusdariSekolahDasar (SD) Tri Dharma.

2. Tahun 2010 lulusdariSekolahMenengahPertama (SMP) SMP N 1 Sunggal.

3. Tahun 2013 lulusdariSekolahMenengahAtas (SMA) SMA N 1 Sunggal.

4. Padatahun 2013 diterima di Program StudiAgribisnis, FakultasPertanian,

Universitas Sumatera Utara melaluijalurUjian Undangan (SNMPTN).

Kegiatan yang pernahdiikutipenulisadalahsebagaiberikut:

1. Anggotadalam Forum SilahturahmiMahasiswa Muslim

SosialEkonomiPertanian (FSMM SEP), FakultasPertanian, Universitas

Sumatera Utara.

2. MelakukanPraktekKerjaLapangan (PKL) padabulanJuli 2016.

3. Anggota IMASEP di FakultasPertanian, Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atasRahmat-Nya yang berlimpah untuk

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ada pun judulskripsiini“ Faktor-Faktor

Yang Berpengaruh Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi

Pemukiman.” Tujuan dari penelitian skripsi ini adala hsebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar SarjanaPertanian di Program StudiAgribisnis,

FakultasPertanian, Universitas Sumatera Utara.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak.

Sebagai bentuk syukur, penulis ingin menyampaikan terimakasih dan

penghargaan kepada:

1. KepadaBapak Ir. Yusak Maryunianta. MS,i.,selakuketua

komisipembimbingdanIbuIr. Iskandarini MM. Ph.D.,selaku anggota komisi

pembimbing yang banyak meluangkan waktu untuk

membimbing,memotivasi atau membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini dalam masa perkuliahan.

2. Kepada Bapak Ir. M. Jufri, M.Si.,selaku ketua penguji danibu Sri Fajar Ayu,

SP, MM, DBA.,selaku anggota penguji yang telah meluangkan waktu untuk

hadir di sidang saya dan memberi masukan kepada saya.

3. Kepada BapakDr.Ir.Satia Negara Lubis,M.Ec.,selaku Ketua Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Bapak

Ir.M.Jufri,M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Agribisni Fakultas

Pertanian yang telah memberikan kemudahan dalam perkuliahan.

4. Kepada seluruh dosen dan pegawai Fakultas Pertanian, terkhusus dosen dan

pegawai Proghram Studi Agribisnis yang selama perkuliahan ini membekali

penulis ilmu pengetahuan dan memberikan kemudahan selama masa

perkuliahan.

5. Kepada seluruh pegawai di FP-USU khususnya program studiAgribisnis

yang telah membantu seluruh proses administrasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

6. Teristimewa untuk kedua orangtua saya tercinta, K. Iswanto. AD dan

Ibunda Ibu Sulastiana, SE yang telah banyak memberi kan dukungan ketika

penulis sedang dalam keadaan apa pun dan tulus iklas membantu penulis

dalam materil mau pun moril hingga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan sarjana. Semoga Allah memberikan keberkahan yang berlimpah

untuk kita semua. Amin

7. Kepada sahabat-sahabat saya putri, caca, bima, irfan, reza, imai, oscar,

gembong, gabby, adit, agung, vicky yang telah membantu dalam

menyelesaikan laporan dan memberikan dukungan kepada penulis.

8. Kepada AGB 3 2013 yang telahmemberikandoadansemangatkepadapenulis.

9. Dan seluruhteman-temanangkatan 2013 Program StudiAgribisnis FP-USU.

Namun demikian,penulis menyadari masih banyak kekurangan Dan

kesalahan baik isi maupun kualitasnya. Untuk itu, penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun padaskripsiini.Akhir kata,

penulisberharapsemogaskripsiinibermanfaatbagibanyakpihak.

Medan, 2019

Penulis

Universitas Sumatera Utara

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

DAFTAR ISI

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL..................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ viii

DAFAR GAMBAR................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian Penulisan ....................................................................... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 5

2.1.1 Lahan Pertanian ................................................................................ 5

2.1.2 Alih Fungsi Lahan ............................................................................................. 6

2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Alih Fugsi Lahan ................................ 8

2.2Penelitian Terdahulu .................................................................................... 10

2.3 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 13

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ......................................................... 15

3.2 Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 15

3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 16

3.4 Metode Analisis Data ................................................................................. 17

3.4.1. MetodeAnalisis Data untukTujuan 1 ................................................ 18

3.4.2. MetodeAnalisis Data untukTujuan 2 ................................................ 18

3.4.1.1. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 19

3.4.1.2. Uji Kesesuaian ...................................................................... 21

3.5 Definisi dan Batasan Operasional ............................................................... 22

3.5.1 Definisi ................................................................................................ 22

3.5.2 Batasan Operasional............................................................................ 24

BAB IVDESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ....................................................................... 25

4.1.1. LetakGeografis, Batas, dan Luas Wilayah ...................................... 25

4.1.2. Penggunaan Tanah ........................................................................... 26

4.1.3. KeadaanPenduduk ........................................................................... 26

4.1.4. Perekonomian Desa ......................................................................... 27

4.1.5. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 28

4.2 Karakteristik Petani .................................................................................... 29

4.2.1. Umur ................................................................................................. 29

4.2.2. Pendidikan ........................................................................................ 29

4.2.3. Lama Usahatani ................................................................................ 30

4.2.4. Luas Lahan ....................................................................................... 30

4.2.5. Jumlah Tanggungan .......................................................................... 31

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Proses Alih Fungsi Lahan.......................................................... .............

32

5.1.1. Proses Alih Fungsi Lahan di Daerah Penelitian.............................32

5.2PendapatanUsahatani..........................................................................34

5.2.1. BiayaProduksiUsahatani ................................................................... 36

5.2.2. PenerimaanUsahatani ....................................................................... 36

5.2.3. PendapatanUsahatani ........................................................................ 36

5.3. Faktor – Faktor yang MempengaruhiAlih Fungsi Lahan .......................... 37

5.3.1 UjiAsumsiKlasik .............................................................................. 38

5.3.2UjiKesesuaian Model ........................................................................ 41

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 49

6.2 Saran .......................................................................................................... 50

Universitas Sumatera Utara

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

Tabel 1.1 Luas Penggunaan Lahan di Kelurahan Tanah Enam Ratus

2

Tabel 3.1 Luas Alih Fungsi Lahan Di Kec. Medan Marelan 15

Tabel 3.2 Penduduk Menurut Mata Pencarian/Pekerjaan kelurahan

Tanah Enam Ratus

16

Tabel 4.1 Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kelurahan Tanah

Enam Ratus Kec. Medan Marelan

26

Tabel 4.2 Penduduk Menurut Mata Pencarian/Pekerjaan kelurahan

Tanah Enam Ratus

26

Tabel 4.3 DistribusiPendudukKelurahan Tanah EnamRatusMenurut

Kelompok Umur

27

Tabel 4.4 Keadaan Penduduk Kelurahan Tanah Enam Ratus Menurut

Mata Pencaharian

27

Tabel 4.5 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Kelompok Umur 29

Tabel 4.6 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

30

Tabel 4.7 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Lama

Berusahatani

30

Tabel 4.8 Distribusi Petani sawi Sampel Berdasarkan Luas Lahan 31

Tabel 5.1 Total Rata Rata Biaya Produksi 34

Tabel 5.2 Total Rata-Rata Penerimaan Usahatani 36

Tabel 5.3 Total Rata-Rata Pendapatan Petani 37

Tabel 5.4 Hasil Uji Kolmogrov Smirnov 39

Tabel 5.5 Hasil Uji t-Statistik Unstandardized Residual 40

Universitas Sumatera Utara

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolinieritas 41

Tabel 5.7 Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi

konversi lahan di Daerah Penelitian.

42

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul

Lampiran 1 KarakteristikPetaniSampel

Lampiran 2 BiayaPupuk

Lampiran 3 BiayaPengeluaran Petani

Lampiran 4 BiayaPenggunaanPestisida

Lampiran 5 Total Biaya Produksi

Lampiran 6 Harga Jual Produksi, Penerimaan

Lampiran 7 Total Pendapatan

Lampiran 8 Hasil SPSS

Universitas Sumatera Utara

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkembangan kegiatan masyarakat yang membutuhkan lahan sebagai

wadahnya meningkat dengan sangat cepat sejalan dengan perkembangan jumlah

penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Akibatnya terjadi persaingan pemanfaatan

lahan, terutama pada kawasan-kawasan yang telah berkembang dimana sediaan

lahan relatif sangat terbatas (Soemarno, 2013).

Dengan terbitnya Undang Undang No 41 tahun 2009 tentang

perlindungan lahan produktif pangan berkelanjutan. Menjamin penyediaan lahan

pertanian pangan secara berkelanjutan sebagai sumber pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dengan mengedepankan prinsip

kebersamaan , efisiensi, berkeadilan, berwawasan lingkungan dan kemandirian

serta dengan keseimbangan, kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional.

Lahan pertanian dapat memberikan banyak manfaat seperti dari segi

ekonomi, sosial, dan lingkungan. Namun, akibat alih fungsi lahan menjadikan

semakin sempitnya lahan pertanian sehingga mempengaruhi dari segi ekonomi,

sosial, dan lingkungan tersebut. Jika alih fungsi lahan pertanian ke non

pertanian ini terus dilakukan dan tidak terkendali, maka hal ini tidak hanya

menjadi masalah bagi petani di daerah. Alih fungsi lahan pertanian akan sangat

Universitas Sumatera Utara

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

berkaitan dengan kesejahteraan petani karena lahan merupakan sumber

kehidupan para petani (Ashari, 2003).

Alih fungsi lahan merupakan ancaman serius terhadap ketahanan pangan

karena dampak dari alih fungsi lahan bersifat permanen. Lahan pertanian yang

telah dialih fungsikan ke penggunaan lain sangat kecil peluangnya untuk

berubah kembali menjadi lahan pertanian. Substansi masalah alih fungsi lahan

bukan hanya terletak pada boleh atau tidaknya suatu lahan dialih fungsi tetapi

lebih banyak menyangkut kepada kesesuaian dengan tata ruang, dampak dan

manfaat ekonomi dan lingkungan dalam jangka panjang dan alternatif lain

yang dapat ditempuh agar manfaatnya lebih besar dar ipada dampaknya

(Pakpahan et al., 1993).

Kecamatan Medan Marelan adalah salah satu wilayah yang memiliki Alih

fungsi lahan terbesar di kota medan. Kecamatan Medan Marelan memiliki potensi

pertanian sayuran yang cukup besar sebagai wilayah dengan salah satu luas

pertanaman terbesar di Sumatera Utara. Pada tabel di bawah ini ditunjukkan luas

pertanaman sayuran per Kecamatan di Kota Medan tahun 2015.

Tabel 1.1.Luas Per Tanaman Sayuran Per Kecamatan di Kota Medan

Tahun 2015 (Ha)

Universitas Sumatera Utara

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Sumber: Dinas Pertanian Kota Medan, 2016.

Data di atas memperlihatkan bahwa kelurahan Tanah Enam Ratus

memiliki luas tanam sayuran sawi terluas dibandingkan tanaman lain seperti

kacang panjang, bayam, kangkung, timun, cabai di kelurahan tersebut. Berbagai

kendala yang dihadapi oleh petani merupakan salah satu faktor yang mendorong

terjadinya alih fungsi lahan di daerah Kelurahan Tanah Enam Ratus. Hal ini

didukung oleh luas penggunaan lahan pertanian yang mengalami penurunan setiap

tahunnya.

Tabel 1.2 Luas Penggunaan Lahan di Kelurahan Tanah Enam Ratus

Tahun Penggunaan Lahan

Sawah dan Ladang (Ha) Pemukiman (Ha)

2013 198,2 112

2014 175,2 136,63

2015 146 149,4

2016 138,4 153,2

2017 131,4 162,3

Sumber: Kantor Kelurahan Tanah Enam Ratus, 2017

Fenomena alih fungsi lahan pertanian ini tentu akan sangat berdampak

terhadap masyarakat yang bermata pencaharian petani, dimana dengan lahan

yang semakin sempit petani akan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan dan

akan mengurangi pendapatan petani yang nantinya akan berpengaruh terhadap

kesejahteraan petani itu sendiri. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu

dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi

lahan pertanian di Kelurahan Tanah Enam Ratus. Dengan mengetahui variable -

variabel yang mewakili setiap faktor yang dimaksud, dapat dicarikan jalan keluar

untuk mengatasi alih fungsi lahan pertanian lebih lanjut. Jika alih fungsi lahan

Universitas Sumatera Utara

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

terus berlanjut akan menyebabkan teracamnya ketahanan pangan di daerah

tersebut yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani di

daerah tersebut.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses alih fungsi lahan yang terjadi di daerah penelitian?

2. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian

menjadi pemukiman petani di daerah penelitian?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana proses alih fungsi lahan di daerah penelitian.

2. Untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi

lahan pertanian menjadi pemukiman di daerah penelitian.

1.4. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi bagi petani dalam upaya mengatasi alih fungsi lahan

di daerah penelitian.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan,

terutama yang berkaitan dengan alih fungsi lahan.

3. Sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk

menempuh ujian sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI , DAN

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Lahan Pertanian

Lahan merupakan tanah (sekumpulan tubuh alamiah yang mempunyai

kedalaman dan lebar) dengan ciri-ciri yang mungkin secara tidak langsung

berkaitan dengan vegetasi dan pertanian sekarang, ditambah ciri-ciri fisik lain

seperti: penyediaan air dan tumbuhan penutup yang dijumpai (Soepardi, 1983).

Lain halnya dengan Sitorus R, (1991) yang menyatakan bahwa lahan

adalah lingkungan fisik yang terdiri dari iklim, relief, tanah, air, dan vegetasi serta

benda yang diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan.

Sebagai sumber daya alam, lahan merupakan wadah dan faktor produksi

strategis bagi kegian pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.

Perubahan pola penggunaan lahan pada dasarnya bersifat dinamis mengikuti

perkembangan penduduk dan pola pembangunan wilayah (Utomo, 1991).

Perkembangan sektor pertanian pada umumnya terjadi pada wilayah-

wilayah yang berlahan subur. Pada wilayah-wilayah inilah berkembang pusat-

pusat pemukiman penduduk sehingga menuntut Pemerintah daerah setempat

untuk membangun fasilitas-fasilitas umum dan prasarana-prasarana di wilayah

tersebut. Adanya pusat pemukiman penduduk, ketersediaan prasarana dan

berdasarkan pertimbangan faktor-faktor lokasi, yaitu dekatnya lokasi dengan

pemukiman sebagai sumber tenaga kerja, maka penggunaan lahan untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

penggunaan non pertanian seperti industri cenderung untuk berkembang di

wilayah ini (Nuryati, 1995).

2.1.2 Alih Fungsi Lahan

Menurut Kustiwan, Iwan, (1997) pengertian alih fungsi lahan secara

umum menyangkut transformasi dalam pengalokasian sumber daya lahan dari

penggunaan ke penggunaan lainnya. Namun dalam terminologi kajian land

economys pengertiannya di fokuskan pada proses di alihgunakan lahan dari

pertanian atau pedesaan ke penggunaan non pertanian atau perkotaan. Proses alih

fungsi ini melibatkan reorganisasi struktur fisik kota secara internal maupun

ekspansinya keluar.

Winoto, 2005 mengemukakan bahwa alih fungsi lahan merupakan suatu

fenomena dinamik yang menyangkut aspek fisik dan kehidupan masyarakat. Alih

fungsi lahan pertanian ke non pertanian, diasamping berubahnya fenomena fisik

luasan tanah pertanian, juga berkaitan erat dengan berubahnya orientasi ekonomi,

sosial budaya dan politik masyarakat.

Proses alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan nonpertanian disebabkan

oleh beberapa faktor yaitu: Faktor eksternal yang disebabkan oleh adanya

dinamika pertumbuhan perkotaan, demografi maupun ekonomi, Faktor internal

disebabkan oleh kondisi sosial-ekonomi rumah tangga petani, Faktor kebijakan

yaitu aspek regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah yang

berkaitan dengan perubahan fungsi lahan pertanian (Lestari, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Alih fungsi tanah pertanian adalah gejala yang telah diwaspadai semenjak

lebih dari dua puluh tahun yang lalu ternyata tidak semakin surut. Upaya untuk

mencegah alih fungsi tanah pertanian itu dilakukan melalui kebijakan pemberian

izin lokasi yang sudah terlanjur diberikan maupun yang belum diberikan,

disamping perlunya penyempurnaan di beberapa tempat yang terlanjur

mencantumkan rencana penggunaan tanah sawah beririgasi untuk penggunaan

non pertanian. Karena upaya pencetakan sawah untuk mengimbangi berkurangnya

tanah pertanian belum dapat dilihat hasilnya, kiranya monitoring terhadap

kebijakan yang telah digariskan perlu diprioritaskan (Sumardjono, 2001).

Pemantauan perubahan penggunaan tanah perlu dilakukan karena

banyaknya tanah pertanian subur yang berubah menjadi tanah non pertanian. Perlu

adanya identifikasi dan analisis pola perilaku perubahan penggunaan tanah dan

bagaimana dampaknya terhadap lingkungan hidup, serta adanya tolok ukur,

kriteria, dan landasan teknis obyektif untuk pedoman pengendalian penggunaan

tanah. Peraturan-peraturan tentang tata guna tanah perlu diadakan untuk

mencegah adanya konflik perubahan kepentingan dalam menggunakan tanah,

mencegah terjadinya perubahan penggunaan tanah yang tidak terkendali,

mencegah terjadinya kerusakan tanah dan keseimbangan alam, mengarahkan

penggunaan tanah agar mencapai hasil yang optimal serta tidak mengganggu

pengadaan pangan (Hadiwigeno, 1988).

Beberapa kasus menunjukkan jika di suatu lokasi terjadi alih fungsi lahan,

maka dalam waktu yang tidak lama lahan di sekitarnya juga beralih fungsi secara

progresif. Menurut Irawan (2005), hal tersebut disebabkan oleh dua faktor.

Pertama, sejalan dengan pembangunan kawasan perumahan atau industri di suatu

Universitas Sumatera Utara

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

lokasi alih fungsi lahan, maka aksesibilitas di lokasi tersebut menjadi semakin

kondusif untuk pengembangan industri dan pemukiman yang akhirnya mendorong

meningkatnya permintaan lahan oleh investor lain atau spekulan tanah sehingga

harga lahan di sekitarnya meningkat.

Kedua, peningkatan harga lahan selanjutnya dapat merangsang petani lain

di sekitarnya untuk menjual lahan. Wibowo (1996) menambahkan bahwa pelaku

pembelian tanah biasanya bukan penduduk setempat, sehingga mengakibatkan

terbentuknya lahan-lahan guntai yang secara umum rentan terhadap proses alih

fungsi lahan.

Dari beberapa hasil penelitian Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian

dapat diungkapkan bahwa salah satu fenomena alih fungsi lahan hal yang patut

diwaspadai adalah yang sifatnya sporadis dan berdimensi individu untuk berbagai

keperluan seperti perumahan dan fasilitas lainnya. Pola alih fungsi lahan semacam

ini sulit dikontrol, sehingga pendekatan yang dianggap paling tepat untuk

menanganinya adalah dengan melibatkan masyarakat melalui inisiatif dan aksi

kolektif (Bappenas dan PSE-KP, 2006).

Pada dasarnya pengalih fungsian lahan biasa terjadi dengan diawali

penjualan lahan, dan pendek cerita, uang hasil penjualan tersebut akan

meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi karena umumnya sebagain besar uang

hasil penjualan tersebut dibelanjakan untuk aset nonproduktif seperti

membuat/rehabilitasi rumah dan pembelian kendaraan, maka lahan pertanian

sebagai sumber mata pencaharian utama akan semakin sempit yang dalam jangka

panjang akan semakin menurunkan sekala usahanya. Peralihan lahan bisa saja

Universitas Sumatera Utara

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

diiringi oleh penurunan tingkat kesejahteraan petani, ini dapat diidentifikasi dari

penurunan luas lahan milik dan luas lahan garapan, yang secara keseluruhan

bermuara kepada penurunan pendapatan.

Alih fungsi lahan pertanian tersebut cenderung terjadi pada lahan pertanian

berproduktivitas tinggi. Kecenderungan demikian sangat tidak menguntungkan

kerja di pedesaan namun terkesan sulit dihindari. Dua faktor utama yang dapat

menjadi penyebabnya adalah :

1) Ketersediaan infrastruktur ekonomi merupakan faktor positif dominan yang

berpengaruh terhadap preferensi investor dalam memilih lokasi lahan yang

akan dibangun untuk kegiatan di luar pertanian. Infrastruktur tersebut secara

umum lebih tersedia di daerah pertanian yang sudah berkembang akibat

pembangunan masa lalu. Konsekuensinya adalah permintaan lahan oleh

investor cenderung lebih tinggi di daerah pertanian yang sudah berkembang,

utamanya yang mendekati sasaran konsumennya seperti di daerah pinggiran

kota.

2) Perlindungan pemerintah terhadap lahan pertanian produktif relatif lemah.

Kondisi demikian dapat terjadi akibat penilaian pasar terhadap lahan

pertanian yang cenderung under estimate karena lahan pertanian dianggap

hanya menghasilkan komoditas pertanian yang berharga murah dan bernilai

tambah rendah. Persepsi demikian melekat pada hampir seluruh lapisan

masyarakat termasuk para ekonom makropun persepsi demikian sangat

dominan sehingga pertumbuhan ekonomi. Persepsi demikian pula yang

menyebabkan alih fungsi lahan pertanian seringkali berlangsung dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

dukungan birokrasi daerah dengan alasan untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi daerah.

Pendapat Ahli Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian

Model Klasik dari alokasi lahan adalah Model Ricardo. Menurut model

ini. Alokasi lahan akan mengarah pada penggunaan yang menghasilkan surplus

ekonom (land rent) yang lebih tinggi yang tergantung pada derajat kualitas lahan

yang ditentukan oleh kesuburannya. Menurut Model Von Thunen nilai sewa

lahan (land rent) bukan hanya ditentukan oleh kesuburannya tetapi merupakan

fungsi dari lokasinya. Pendekatan Von Thunen mengibaratkan pusat

perekonomian adalah suatu kota yang dikelilingi oleh lahan yang kualitasnya

homogen. Tata guna lahan yang dihasilkan dapat dipresentasikan sebagai cincin-

cincin lingkaran yang bentuknya konsentris yang mengelilingi kota tersebut.

Tanah yang letaknya paling jauh dari kota memiliki sewa sebesar 0 dan

sewa tanah itu meningkat secara linear kearah pusat kota Model Barlow

menggambarkan hubungan antara nilai land rent dan alokasi sumber daya lahan

diantara berabagai kompetisi penggunaan kegiatan sektor yang komersial dan

strategis mempunyai land rent yang tinggi. Sehingga sektor tersebut berada pada

kawasan strategis. Sebaliknya sektor yang kurang mempunyai nilai komersial

maka nilai sewa lahan semakin kecil pertumbuhan sektor tersebut akan

membutuhkan lahan yang lebih luas. Apabila lahan letaknya lebih dekat dengan

sumber ekonomi maka akan menggeser penggunaannya kebentuk lain seperti

pemukiman, industri manufaktur dan fasilitas infrastruktur.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Dari teori yang di paparkan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwasannya

semakin dekat lahan dengan pusat kota maka kemungkinan lahan tersebut di

Alih Fungsikan akan semakin tinggi hal ini dikarenakan land rent dari lahan

tersebut akan lebih tinggi bila di Alih Fungsikan, karena land rent yang lebih

tinggi membuat petani berfikir Alih Fungsi akan meningkatkan Pendapatan

mereka Selain itu lahan yang sudah dialih fungsikan dan terbukti meningkatkan

kesejahteraan pemiliknya akan membuat pemilik lahan lain berfikir serupa dan

sepekulasi pengalih fungsi lahanan akan terjadi secara berjamaah, hal ini tentunya

akan menjadi ancaman yang serius bagi luas lahan di kelurahan Tanah Enam

Ratus.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Alih Fungsi Lahan

Faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian menjadi

pemukiman, terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal sosial

ekonomi adalah suatu kondisi tertentu yang menggambarkan keadaan masyarakat.

Adapun latar belakang sosial ekonomi tersebut antara lain: pendidikan, umur, luas

tanah garapan, lamanya menjadi petani, status kepemilikan lahan, jumlah anggota

keluarga, produktivitas dan pendapatan petani. Adapun faktor faktor yang

mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman ditinjau dari aspek

makro dan mikro didalam penelitian ini adalah:

Universitas Sumatera Utara

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

1. Usia (Tahun)

Tingkat usia menunjukkan produktivitas seseorang dalam bekerja.Semakin

tinggi usia seseorang maka produktivitas dalam bekerja akan semakin menurun.

Hal ini akan mendorong terjadinya alih fungsi lahan yang dilakukan. (Lestari,

2009).

2. Luas Lahan (Hektar)

Petani yang memiliki ukuran lahan yang luas cenderung untuk

mempertahankan lahannya karena semakin luas lahan maka usaha tani akan

semakin efisien dan relatif lebih besar keuntungannya. Semakin luas lahan yang

dimiliki oleh petani maka semakin kecil alih fungsi lahan yang terjadi.(Soemarno,

2013).

3. Jumlah tanggungan petani (Jiwa)

Jumlah tanggungan yang harus ditanggung petani mempengaruhi alih

fungsi lahan dimana semakin banyak jumlah tanggungan yang harus ditanggung,

maka alih fungsi lahan akan semakin tinggi. Semakin banyak tanggungan yang

dimiliki maka biaya yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

semakin banyak sehingga petani akan cenderung untuk mengalih fungsikan

lahannya. (Lestari, 2009).

4. Pengalaman bertani (Tahun)

Semakin lama petani pengalaman dalam bertani, maka akan semakin berat

dalam pengambilan keputusan untuk alih fungsi lahan. Hal ini disebabkan karena

semakin lama pengalaman bertani, maka keahlian yang dalam bertani akan

Universitas Sumatera Utara

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

semakin tinggi sehingga petani akan cenderung untuk terus mempertahankan

lahannya. (Lestari, 2009).

5. Produktivitas Lahan (ton/ha)

Semakin rendah produktivitas lahan pertanian, maka diduga akan

meningkatkan penurunan luas lahan akibat alih fungsi lahan karena lahan

dianggap memiliki oppurtunity cost. (Soemarno, 2013).

6. Pendapatan (Persen)

Semakin rendah pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha tani, maka

akan semakin tinggi peluang petani dalam melakukan alih fungsi lahan. Jika

pendapatan yang di peroleh dari hasil usahatani rendah maka ada kecenderungan

untuk memilih pendapatan di luar sektor pertanian dan lahan yang dimiliki

dialihfungsikan karena pendapatan usahatani tidak dapat memenuhi kebutuhan

sehari - hari (Soekartawi, 1995).

Sementara faktor eksternal yang dihadapi yaitu perkembangan teknologi,

tersedianya kredit usahatani, tersedianya sarana dan prasarana produksi,

pemasaran hasil, dan dukungan pemerintah (Soekartawi, 1988).

2.2 Penelitian Terdahulu

Artiasa Winastri (2013), dengan judul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Ke Non Pertanian Di Kecamatan

Colomadu Kabupaten Karanganyar” .Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

faktor - faktor yang mempengaruhi petani untuk mengalih fungsikan lahan

pertanian. Latar belakang dalam penulisan judul ini adalah melihat banyaknya

Universitas Sumatera Utara

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

fenomena alih fungsi lahan yang terjadi beberapa tahun ini, sehingga banyak

lahan yang berubah fungsi dari fungsi sebelumnya. Pemerintah mempunyai

undang undang untuk menjaga kestabilan luas lahan, serta program pemerintah

seperti Lahan lestari yang terdapat di Jawa Tengah. Program tersebut belum

sepenuhnya menggerakkan masyarakat untuk menyimpan lahannya. Kecamatan

Colomadu merupakan kawasan yang memiliki alih fungsi tinggi dibandingkan

kecamatan lain di Kabupaten Karanganyar, oleh karena itu peneliti mengambil

Kecamatan Colomadu sebagai daerah analisis. Metode penelitian menggunakan

Binary Logistic Regresion. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini

adalah umur petani, tingkat pendidikan petani, jumlah tanggungan keluarga

petani, pendapatan petani, nilai lahan yang dimiliki oleh petani dan lokasi lahan.

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 responden yang terdiri dari

petani yang sudah mengalih fungsikan lahannya dan petani yang tidak mengalih

fungsikan lahannya. Hasil dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara

tingkat pendidikan petani, pendapatan petani dan nilai lahan petani dengan

keinginan petani untuk mengalih fungsikan lahannya. Sedangan umur petani,

jumlah tanggungan keluarga dan lokasi lahan tidak berpengaruh pada keputusan

petani untuk mengalih fungsikan lahannya.

Zaenil Mustopa (2011), dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Di Kabupaten Demak” . Penelitian

ini mempunyai tujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi alih

fungsi lahan pertanian di Kabupaten Demak. Hal ini menjadi penting karena

sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan mempunyai peran yang

penting bagi perekonomian dan memberikan sumbangan yang besar terhadap

Universitas Sumatera Utara

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

penyerapan tenaga kerja. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan

adalah jumlah penduduk, jumlah industri, serta jumlah pendapatan domestik

regional bruto (PDRB). Dengan menggunakan data primer yaitu dengan cara

wawancara secara langsung serta data sekunder yang di peroleh dari badan terkait.

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuadrat terkecil biasa dan model

estimasinya yaitu dengan mentransformasikan ke dalam bentuk semi logaritma,

yang kemudian dianalisis dengan regresi. Analisis perkembangan alih fungsi

lahan pertanian ke non pertanian beberapa tahun ke belakang yang terjadi di

Kabupaten Demak dianalisis dengan metode grafik. Dari hasil penelitian yang

dilakukan menunjukkan bahwa secara keseluruhan baik itu jumlah penduduk,

jumlah industri, maupun jumlah PDRB berpengaruh positif terhadap besarnya alih

fungsi lahan. Akan tetapi hanya variabel jumlah penduduk dan jumlah industri

yang terbukti signifikan. Variabel jumlah PDRB terbukti tidak signifikan. Dari

analisis dengan metode grafik dapat diketahui bahwa jumlah alih fungsi lahan di

Kabupaten Demak cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari analisis

tersebut dapat diketahui bahwa alih fungsi lahan tersebut digunakan untuk

pemukiman penduduk serta pembangunan pabrik untuk sektor industri.

Rusydi (2015), dengan judul “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Alih

Fungsi Lahan Persawahan Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Di

Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai” yang dengan identifikasi

masalahnya adalah bagaimana alih fungsi lahan di daerah penelitian dan apa

faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan persawahan

menjadi perkebunan kelapa sawit di daerah penelitian. Dalam penelitian ini

variabel bebas yang digunakan adalah biaya usahatani, jumlah tanggungan,

Universitas Sumatera Utara

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

pendapatan, pengeluaran, dan produktivitas. Dimana hasil penelitian meliputi

faktor yang mendorong petani melakukan alih fungsi lahan pertanian dan beralih

ke lahan perkebunan disebabkan oleh pendapatan usaha tani kelapa sawit lebih

tinggi dengan tingkat resiko yang lebih rendah, nilai jual/agunan kebun lebih

tinggi, biaya produksi usaha tani lebih rendah, dan terbatasnya ketersediaan air.

2.3 Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh usia, luas lahan, jumlah tanggungan, pengalaman bertani,

produktivitas lahan dan pendapatan terhadap alih fungsi lahan pertanian ke lahan

pemukiman.

: Ada pengaruh

Lahan pertanian

Lahan pemukiman

Faktor – faktor yang

mempengaruhi alih fungsi

lahan:

-Usia (Tahun)

-Luas lahan (Ha)

-Jumlah Tanggungan

Petani(Jiwa)

-Pengalaman Bertani

(Tahun)

-Produktivitas Lahan (Ton/

Ha)

-Pendapatan (%)

Alih fungsi lahan

Universitas Sumatera Utara

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) di

Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Hal ini

didasarkan pada pertimbangan bahwa Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan

Medan Marelan, Kota Medan. merupakan salah satu daerah dengan alih fungsi

lahan terbesar dari lahan pertanian ke pemukiman.

Tabel 3.1 Luas Alih Fungsi Lahan di Kecamatan Medan Marelan

N

o

Kelurahan 2013 2014 2015 2016 2017

LP P LP P LP P LP P LP P

1 Tanah

EnamRatus

198.2 112 175.2 136.6 146 149.4 138.4 153.2 131.4 162.3

2 Terjun 292,4 194,2 288,1 197,8 284.3 221.6 279,8 233,4 275,8 236,1

3 PayaPasir 179,8 119 177,4 124,5 175 129.8 173,2 131,6 171,5 134,4

4 Labuhan

Deli

170,2 124,1 168,3 125,4 165.9 129.2 162,1 134 161,4 137,9

5 RengasPula

u

164,1 108,4 162,7 109,6 158 112.2 156,2 117,9 152,7 120,2

Sumber : Badan Pusat Statistik 2017

Ket:

Satuan : Hektar(Ha)

LP: Luas Lahan Pertanian

P: Pemukiman

Dari Tabel 3.1 diatas memperlihatkan bahwa penurunan luas lahan petani

menjadi pemukiman terbesar terjadi pada Kelurahan Tanah Enam Ratus dengan

total penurunan sebesar 66.5 Ha, dan kemudian di ikuti total kenaikan luas lahan

pemukiman sebesar 50.3 Ha pada Kelurahan Tanah Enam Ratus.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

3.2. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 1.972 jiwa,

denganjumlahpetani yang sudahmelakukanalihfungsilahansebanyak 10% menjadi

197 jiwa, dari jumlah populasi tersebut maka besarnya sampel dapat dihitung

dengan metode Slovin, yaitu:

n =

n=

n= 66,3

Dimana

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e : batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Berdasarkan perhitungan dengan metode Slovin tersebut, maka besarnya

sampel adalah 66 petani.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer seperti data kerakteristik petani (umur, jenis kelamin,

pendidikan, pengalaman, luas lahan, jumlah tanggungan), data input yang di

gunakan petani. Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

petani melalui wawancara dengan berpedoman pada kuesioner, dimana petani

Universitas Sumatera Utara

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

memberikan jawaban berdasarkan pertanyaan yang tersedia pada kuesioner.

Selain itu, peneliti juga melakukan pengamatan langsung terhadap objek studi.

Data sekunder yang dikumpulkan antara lain data luas lahan tanaman

sayuran, data luas penggunaan lahan, dan data luas alih fungsi lahan. Data skunder

diproleh dari instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik, Dinar pertanian,

Kantor Kelurahan Tanah Enam Ratus, buku leteratur serta media internet yang

sesuai dengan penelitian

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data bertujuan untuk menyerderhanakan seluruh data yang

terkumpul, menyajikan secara sistematik, kemudian mengolah, menafsirkan, dan

memaknai data tersebut. Analisis data merupakan upaya pemecahan permasalahan

penelitian untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang diteliti.

Metode analisis data untuk tujuan 1, digunakan metode analisis desktiptif

dengan melihat bagaimana alih fungsi lahan yang terjadi di daerah penelitian.

Metode analisis data untuk tujuan 2, mengenai faktor – faktor yang

mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan petani menjadi pemukiman

wargadianalisis dengan Fungsi Persamaan Regresi Liner Berganda (Multiple

Linier Regression) yang dirumuskan sebagai berikut:

Y =α + B0 + B1x1 + B2x2 + B3x3 + B4x4 + B5x5 +B6x6+ Ɛ

Dimana:

Y : Luaslahanpertanian yang di alih fungsi (ha)

x1 : Usia(Tahun)

x2 : Luas Lahan (ha)

Universitas Sumatera Utara

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

x3 : Jumlah Tanggungan Petani (Jiwa)

x4 : Pengalaman Bertani (Tahun)

x5 : Produktivitas Lahan(Ton/ha)

x6 : Pendapatan (Rp)

Bo : Konstanta

B1,2,3,4 : Koefisien Regresi

3.4.1.1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum data digunakan dalam proses regresi (Uji Kesesuaian Model),

maka data setiap variabel tersebut dilakukan Uji Asumsi Klasik

meliputi Uji Normalitas, Multikolinieritas, dan Heteroskedastisitas (Soekartawi,

1995).

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui,

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak dalam model regresi dengan Program SPSS adalah sebagai berikut:

a. Analisis Grafik

Melihat Grafik Histogram yang membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika data menyebar di sekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal atau Grafik Histogramnya menunjukkan pola

Universitas Sumatera Utara

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

berdistribusi normal, menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas; jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau Grafik Histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,

menunjukkan bahwa model regresi tidak memenuhi Asumsi Normalitas.

b. Uji Normalitas Kolgomorov-Smirnov

Konsep dasar dari Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah dengan

membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi

normal baku.

Kriteria uji sebagai berikut:

Jika signifikansi > α : Ho diterima atau H1 ditolak.

Jika signifikansi < α : Ho ditolak atau H1diterima.

Dimana:

Ho: data residual berdistribusi normal;

H1: data residual tidak berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, terjadi perbedaan varian residual dari suatu periode pengamatan

kepengamatan yang lain. Jika varian residual dari suatu periode pengamatan

kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varian berbeda,

maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

3. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel-variabel bebas

saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan Regresi Linier Berganda yang

baik adalah persamaan yang bebas dari adanya multikolinieritas antara variabel

variabel bebasnya. Sebagai alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur ada

tidaknya variabel yang berkorelasi, maka digunakan alat Uji Statistik

Multikolinieritas (collinierity statistics) dengan menggunakan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) dan nilai Toleransi. Dimana apabila nilai toleransi

(tolerance) > 0,1 dan nilai VIF < 10 menunjukkan bahwa model Regresi Linier

Berganda terbebas dari masalah Multikolinieritas.

3.4.1.2 Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit)

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur

dari goodness of fit-nya. Secara statistik, ini dapat diukur dari nilai koefisien

determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut

signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis

(daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Koefisien yang dihasilkan

dapat dilihat pada output regresi berdasarkan data yang dianalisis untuk kemudian

diinterpretasikan serta dilihat siginifikansi tiap-tiap variabel yang diteliti.

1. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependent).

Koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui kekuatan variabel

variabel bebas (independent) menjelaskan variabel terikat (dependent).

Universitas Sumatera Utara

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

2. Uji Hipotesis Secara Serempak (Uji F)

Uji Serempak (Uji F) pada dasarnya menunjukkan apakah secara serempak

semua variabel bebas (independent) yang dimasukkan dalam model berpengaruh

nyata terhadap variabel terikat (dependent).

Uji Serempak (Uji F) dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik

koefisien regresi secara serempak. Untuk menguji hipotesis, yaitu analisis faktor-

faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan, digunakan Uji F. Dengan kriteria uji

sebagai berikut:

Jika F hitung < F tabel atau jika signifikansi F > α0,05 : Ho diterima atau H1

ditolak.

Jika F hitung > F tabel atau jika signifikansi F ≤ α0,05 : Ho ditolak atau H1

diterima.

3. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji Parsial (Uji t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel bebas (independent) secara parsial dalam menerangkan variasi

variabel terikat (dependent). Uji Parsial (Uji t) dimaksudkan untuk mengetahui

signifikansi statistik koefisien regresi secara parsial.

Untuk menguji hipotesis, yaitu analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alih

fungsi lahan, digunakan uji t. Dengan kriteria uji sebagai berikut:

Jika t hitung < t tabel atau jika signifikansi t > α: Ho diterima atau H1 ditolak.

Jika t hitung > t tabel atau jika signifikansi t ≤ α: Ho ditolak atau H1 diterima

(Soekartawi, 1995).

Universitas Sumatera Utara

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

3.5. Definisi dan Batasan Operasional

Pengertian tentang istilah–istilah dalam penelitian digunakan untuk

memperjelas dan menghindari kesalahpahaman mengenai penelitian ini, maka

dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:

3.5.1 Definisi

1. Lahan merupakan tanah (sekumpulantubuhalamiah, mempunyaikedalamanlebar

yang cirri-ciri yang mungkin secara tidak langsung berkaitan dengan vegetasi

dan pertanian sekarang) ditambahcirri–cirrifisiklainseperti: penyediaan air

dantumbuhanpenutup yang dijumpai.

2. Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik

berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal.

3.Alih fungsi lahan secara umum menyangkut transformasi dalam pengalokasian

sumber daya lahan dari penggunaan – penggunaan lainnya.

4. Usia (Tahun) menunjukkan produktivitas seseorang dalam bekerja.Semakin

tinggi usia seseorang maka produktivitas dalam bekerja akan semakin

menurun. Hal ini akan mendorong terjadinya alih fungsi lahan yang dilakukan.

5. Luas lahan (Ha) Petani yang memiliki ukuran lahan yang luas cenderung

untukmempertahankan lahannya karena semakin luas lahan maka usaha tani

akan semakin efisien dan relatif lebih besar keuntungannya. Semakin luas

lahan yang dimiliki oleh petani maka semakin kecil alih fungsi lahan yang

terjadi.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

6. Jumlah tanggungan (Jiwa) yang harus ditanggung petani mempengaruhi alih

fungsi lahan dimana semakin banyak jumlah tanggungan yang harus

ditanggung, maka alih fungsi lahan akan semakin tinggi.

7. Pengalaman bertani (Tahun) yaitu semakin lama petani pengalaman dalam

bertani, maka akan semakin berat dalam pengambilan keputusan untuk alih

fungsi lahan.

8. Produktivitas Lahan (ton/ha) adalah kemampuan lahan dalam menghasilkan

suatu produksi persatuan luas.

9. Pedapatan (%) adalah pendapatan yang di peroleh dari hasil usahatani.

3.5.2 BatasanOperasional

Adapunbatasanoperasionaldalampenelitianiniadalah:

1. Penelitiandilakukan di KelurahanTanah Enam Ratus, Kecamatan Medan

Marelan.

2. Sampelpenelitianadalahpetani yang melakukan alih fungsi lahan.

3. Waktupenelitiandilakukanpadatahun 2019.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN

KARAKTERISTIK SAMPEL

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1 Letak Geografis dan Luas Daerah

Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan, Provinsi

Sumatera Utara berada pada ketinggian ±3m di atas permukaan laut, dengan luas wilayah 342

Ha. Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki curah hujan rata- rata 600mm/tahun, dengan

keadaan suhu rata-rata 310C. Kelurahan Tanah Enam Ratus terletak ±3.5 Km dari kantor

Camat Medan Marelan, dan ±14 Km dari Kota Medan. Kelurahan Tanah Enam Ratus

memiliki 11 lingkungan.

Ditinjau dari letak geografisnya Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki batas-batas

wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Rengas Pulau Kec. Medan Marelan.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Menunggal Kab. Deli Serdang.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Klumpang Kab. Deli Serdang dan Kel. Terjun

Kec. Medan Marelan Kota Medan.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Titi Papan Kec. Medan Deli Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

4.1.2 Penggunaan Lahan

Luas lahan Kelurahan Tanah Enam Ratus menurut penggunaannya adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kec.

Medan Marelan

No Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)

1 Sawah dan Ladang 131.4

2 Pemukiman 149

3 Bangunan dan Sarana

Umum

25

4 Lapangan Sepak Bola 1,5

5 Kolam 0,5

Jumlah 342

Sumber : Kantor Lurah Tanah Enam Ratus, 2017

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa lahan paling luas di Kelurahan Tanah Enam Ratus digunakan untuk

sawah dan ladang yakni seluas 131.4 Ha (49,5%) dan yang terkecil adalah untuk kolam sebesar 0,5

Ha (0,14%).

4.1.3 Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kelurahan Tanah Enam Ratus sampai akhir tahun 2017 tercatat

sebanyak 26.552 jiwa, terdiri dari 12.654 jiwa laki-laki dan 13.898 jiwa perempuan.

Tabel 4.2. Distribusi Penduduk Kelurahan Tanah Enam Ratus Menurut Kelompok

Umur

No Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 0-3 3236 12.18

2 4-6 2585 9.73

3 7-12 2042 7.69

4 13-15 1862 7.01

5 16-19 1864 7.02

6 20-24 1688 6.35

7 25-29 1652 6.22

8 30-40 3621 13.63

9 41-50 5337 20.1

10 51-59 1892 7.12

11 >60 773 2.91

Jumlah 26552 100

Sumber : Kantor Lurah Tanah Enam Ratus, 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk Kelurahan Tanah Enam Ratus

berada pada usia produktif (16-59) yakni sebesar 63.35 %. Hal ini menggambarkan bahwa

ketersediaan tenaga kerja di Kelurahan Tanah Enam Ratus relatif banyak. Selebihnya berada

pada usia muda (0-15) yaitu sebesar 36.61% dan pada usia lanjut (>60) sebesar 2.91%.

Rasa kekeluargaan antara keluarga masih sangat erat dalam masyarakat di Kelurahan

Tanah Enam Ratus. Bahasa sehari–hari yang digunakan adalah bahasa Jawa dan bahasa

Indonesia.

4.1.4 Perekonomian Desa

Tabel 4.3Penduduk Menurut Mata Pencarian/Pekerjaan kelurahan Tanah Enam Ratus

Lingkungan PNS TNI TenagaMedis Petani Nelayan Pedagang

I 10 5 2 30 7 3

II 7 1 2 600 1 480

III 32 11 8 2 - -

IV 35 3 - 25 2 84

V 45 10 10 14 - 30

VI 40 2 7 900 2 600

VII 54 14 13 395 `1 114

VIII 4 2 3 - 1 -

IX 19 3 3 5 - 20

X 30 3 4 - - 40

XI 19 2 2 1 1 25

Jumlah 295 56 54 1.972 27 1.396

Sumber : Kantor Lurah Tanah Enam Ratus, 2017

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa mata pencaharian terbesar di Kelurahan Tanah

Enam Ratus adalah Petani sebesar 1.972 jiwa diikuti dengan mata pencaharian pedagang,

PNS, TNI, Tenaga Medis, Nelayan.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

4.1.5 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana Kelurahan Tanah Enam Ratus pada saat ini sudah cukup

memadai meskipun prasarana jalan penghubung antar lingkungan masih kurang baik. Sarana

dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dankemajuan masyarakat. Sarana dan

prasarana yang ada di Kelurahan Tanah Enam Ratus berupa sarana pendidikan, sarana

transportasi, kios saprodi, penyuluh pertanian lapangan dan kelompok tani.

Sarana pendidikan merupakan salah satu sarana penunjang dalam pembangunan

pertanian. Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki sarana pendidikan berupa gedung SD (7

unit), SMP (1 unit), SMU (1 unit) dan Madrasah (2 unit).

Untuk memperlancar proses pemindahan hasil produksi dari produsen hingga ke

konsumen diperlukan sarana transportasi yang memadai. Jalan penghubung antara

lingkungan di Kelurahan Tanah Enam Ratus masih kurang memadai. Jalan penghubung antar

lingkungan masih terbuat dari batu dan pasir, ada juga sebagian yang masih berupa jalan

tanah. Alat transportasi yang digunakan berupa sepeda, sepeda motor, becak, mobil angkutan

umum dan mobil pribadi.

Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki 4 kelompok tani dan 1 orang penyuluh

pertanian lapangan. Kelurahan ini memiliki 1 kios saprodi yang di gunakan untuk

menyalurkan bantuan subsidi dari pemerintah.

4.2. Karakteristik Petani Sampel

4.2.1 Umur

Umur merupakan salah satu faktor penting untuk mengetahui tingkat produktivitas

seseorang dalam berusahatani. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, petani sawi yang

menjadi sampel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan berdasarkan umur sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Tabel 4.4 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Kelompok Umur

No Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. 20 -30 6 9,09%

2. 31 -40 14 21,2%

3. 41 -50 27 40,9%

4. 51 -60 19 28,7%

Total 66 100

Sumber: Lampiran 1, 2018

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa jumlah petani sawi adalah 66 petani. Petani sawi dengan

usia 20 - 30 tahun terdapat 6 orang dengan persentase 9,09%, usia 31 -4 0 tahun terdapat 14

orang dengan persentase 21,2%, usia 41 - 50 tahun terdapat 27orangdengan persentase

40,9%, usia 51 - 60 tahun terdapat 19 orangdengan persentase28,7%.

4.2.2 Pendidikan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, petani sawi yang menjadi sampel dalam

penelitian ini dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yaitu sebagai

berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. Tamat SD 6 9.09%

2. Tamat SMP 19 28,7%

3. Tamat SMA 37 56,06%

4. Tamat D3 1 1,51%

5. Tamat S1 3 4,54%

Total 66 100

Sumber: Lampiran 1, 2018

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa petani sawi memiliki tingkat pendidikan terakhir

yaitu tamat SD yaitu berjumlah 6 petani dengan persentase 9,09%, tamat SMP 19 petani

Universitas Sumatera Utara

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

dengan persentase 28,7%, tamat SMA 37petani dengan persentase 56,06%, tamat D3 1 petani

dengan persentase 1,51%, tamat S1 3 petani dengan persentase 4,54%.

4.2.3 Lama Berusahatani

Semakin lama pengalaman petani dalam berusahatani maka semakin banyak

pengetahuan yang didapat dalam berusahatani. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,

petani yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan berdasarkan lama

berusahatani yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Petani Sawi Sampel Berdasarkan Lama Berusahatani

No Lama Berusahatani (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 1 –10 16 24,2%

2 11 – 20 30 45,4%

3 21 – 30 16 24,2%

4 31 – 40 4 6,06%

Total 66 100

Sumber: Lampiran 1, 2018

Tabel 4.6memperlihatkan bahwa petani dengan pengalaman bertani 1-10 tahun

sebanyak petani dengan persentase 24,2%, 11 – 20 tahun sebanyak 30 petani dengan

persentase 45,4%, 21 – 30 tahun sebanyak 16 orang dengan persentase 24,2%, 31 – 40 tahun

sebanyak 4 orang dengan persentase 6,06%.

4.2.4 Luas Lahan

Luas lahan yang dimiliki petani sampel berkisar antara 0,05 -0,5 ha. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan, petani sawi yang menjadi sampel dalam penelitian dapat

diklasifikasikan berdasarkan luas lahan yaitu sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Tabel 4.7 Distribusi Petani sawi Sampel Berdasarkan Luas Lahan

No Luas Lahan (Ha) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 0,05 - 0,2 47 71,2%

2 0,3-0,4 15 22,7%

3 0,5-0,6 4 6,06%

Total 66 100

Sumber: Lampiran 1, 2018

Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, luas lahan yang paling banyak dimiliki oleh petani

sampel yaitu berkisar antara 0,05 -0,2 ha yang berjumlah 47 petani atau 71,2%, luas lahan

0,3-0,4 ha berjumlah 15 petani atau22,7% dan luas lahan 0,5-0,6 berjumlah 4 petani atau

6,06%.

4.2.5 Jumlah Tanggungan

Tanggungan keluarga adalah anggota keluarga yang tinggal secara bersama dengan

petani sawi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, data jumlah tanggungan keluarga

petani adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Sawi

No Jumlah Tanggungan (Orang) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 0 2 3,03%

2 1 11 16,6%

3 2 32 48,4%

4 3 18 27,2

5 4 3 6,06%

Total 66 100

Sumber: Lampiran 1, 2018

Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa jumlah tanggungan petani sawi paling besar adalah

2 orang sebanyak 32 orang petani dengan persentase 48,4%. Petani yang memiliki jumlah

tanggungan 3 orang sebanyak 18 orang petani denganpersentase 27,2%, yang memiliki

Universitas Sumatera Utara

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

jumlah tanggungan 1 orang sebanyak 11 orang petani dengan persentase16,6%, yang

memiliki jumlah tanggunan 4 orang sebanyak 3 orang dengan persentase 6,06% dan yang

tidak memiliki jumlah tanggungan sebanyak 2 orang petani.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Proses Alih Fungsi Lahan

5.1.1. Proses Alih Fungsi Lahan di Daerah Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, alih fungsi lahan ke pemukiman di kelurahan Tanah

Enam Ratus sudah terjadi dari sekitar 10 tahun lalu, namun luas lahan yang mengalami alih

fungsi menjadi lahan pemukiman berlangsung secara bertahap. Dengan total Penurunan luas

lahan petani menjadi pemukiman terbesar terjadi pada Kelurahan Tanah Enam Ratus sebesar

66.5 Ha, dan kemudian di ikuti total kenaikan luas lahan pemukiman sebesar 50.3 Ha pada

Kelurahan Tanah Enam Ratus.

Hal ini dikarenakan berbagai faktor yang mengakibatkan petani memutuskan untuk

melakukan alih fungsi lahan, bahkan kelurahan Tanah Enam Ratus menjadi satu – satunya

kelurahan di kecamatan medan marelan dengan luas pemukiman lebih besar dari pada luas

lahan pertanian itu sendiri, hal ini terjadi pada tahun 2015 yaitu luas lahan sebesar 146 hektar

dan luas pemukiman sebesar 149,4 hektar.

Banyaknya petani yang merasa mata pencaharian meraka berkurang apabila alih

fungsi lahan pertanian ini terus terjadi, sehingga secara keseluruhan alih fungsi lahan yang

terjadi di daerah penelitian ini masih berlangsung secara bertahap, dan akan lebih parah lagi

apabila para petani hanya mengandalkan pengahasilan dari pertanian ini tanpa ada kegiatan

atau kerjaan lainnya. Tetapi adanya tawaran nilai jual tanah yang cukup tinggi menjadi daya

tarik bagi petani untuk menjual tanah mereka, saat ini harga tanah di daerah penelitian

berkisar dari Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 per Meter.

Sehingga berdasarkan hasil penelitian belum semua petani yang melakukan alih

fungsi lahan. Tetapi apabila kegiatan industri perumahan yang sedang banyak terjadi di

keluarahan tanah enam ratus ini bisa di kendalikan dengan baik maka secara tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

akan mengurangi alih fungsilahan itu terjadi, sehingga ekosistem di kelurahan tanah enam

ratus ini tetap terjaga dengan baik.

Pembangunan suatu daerah pasti akan terus terjadi seiring perkembangan suatu

daerahitu sendiri, selain karena era globalisasi yang semakin maju dan modern, tidak dapat di

pungkiri lagi cepat atau lambat semua itu pasti akan terjadi. Perubahan di satu sisi akan terus

terjadi bahkan itu tidak dapat kita hindari. Arus jaman akan terus terjadi tanpa harus kita

minta. Tidak dapat di pungkiri lagi dengan berkembangnya jaman, masyarakat tidak dapat

berdiam untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, dengan kata lain petani di daerah penelitian

harus mulai sadar bahwa beban hidup semakin berat apabila tidak melakukan sesuatu yang

menghasilkan atau menguntungkan. Maka dari itu masyarakat mulai mempertimbangkan

dengan segala aspek untuk mengambil keputusan dalam alih fungsi lahan.

Terutama petani didaerah penelitian kebanyakan tidak memiliki keahlian dibidang

lain di luar pertanian, dengan keterbatasan ini menyulitkan petani untuk

memilikipekerjaanlain,apabila harusmengambilkeputusanuntukmengalihfungsikan lahan

yang selama ini merupakan sumber penghasilan.

Sementara faktor eksternal yang dihadapi yaitu perkembangan teknologi, tersedianya

kredit usahatani, tersedianya sarana dan prasarana produlsi, pemasaran hasil, dan dukungan

pemerintah (Soekartawi, 1988).

5.2. Pendapatan Usahatani

5.2.1. Biaya Produksi Usahatani

Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani per hektar dapat dilihat pada

Tabel 5.1sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Tabel 5.1 Total Rata – RataBiaya Produksi Usahatani Sawi Per Hektar Per

Musim Tanam

Dari Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa rata-rata biaya produksi per Hektar per musim

tanam adalah Rp.2. 695.912 dengan rata – rata biaya Pupuk yaitu Rp.206.371, biaya pestisida

Rp.411.909, biaya Pengeluaran Rp.2.049.272, biaya PBB/sewa Rp.28.360 per musim tanam.

a. Biaya Variabel

Biaya variabel yang digunakan dalam kegiatan usahatani di daerah penelitian, terdiri

atas biaya benih, pupuk, pestisida dan pengeluaran petani. Adapun masing – masing biaya

variabel akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Biaya Pupuk

Petani didaerah penelitian menggunakan berbagai macam pupuk dalam kegiatan

usahataninya, diantaranya adalah pupuk Kandang, Urea, Za.Dari Tabel 5.1 dapat dilihat

bahwa biaya rata-rata penggunaan pupuk yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani adalah

sebesar Rp. Rp.206.640 per hektar. Dengan total biaya penggunaan pupuk urea sebesar

Rp.69.583, pupuk ZA sebesar Rp.68.787, dan pupuk Kandang sebesar Rp. 68.000

2. Biaya Pestisida

Pestisida yang digunakan oleh petani didaerah penelitian adalah Kurakon, Baycarb,

Folikur yang bertujuan untuk membasmi gulma dan hama yang ada di usahataninya. Dari

No Jenis Biaya Per Hektar

1. Biaya Variabel

a. Pupuk (Rp)

b. Pestisida (Rp)

c. Pengeluaran (Rp)

206.640

411.908

2.049.271

2. Biaya Tetap

a. PBB/Sewa

28.260

Total 2.696.079

Universitas Sumatera Utara

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa biaya rata-rata penggunaan pupuk yang dikeluarkan oleh petani

dalam usahatani sawi adalah sebesar Rp. 411.908,- per hektar. Dengan total biaya

penggunaan Kurakon sebesar Rp. 178.704, Baycarb sebesar Rp. 95.053, dan Folikur sebesar

Rp.138.151.

3. Biaya Pengeluaran Petani

Berdasarkan hasil penelitian didapat pengeluaran petani yang dikeluarkan oleh

masing masing petani di daerah penelitian yaitu rata rata sebesar Rp. 2.049.271 per hektar.

Dengan total biaya penggunaan sebagai berikut Biaya Makan Rp. 1.413.636, Biaya Listrik

Rp. 98.742, Biaya Sekolah Anak Rp. 303.030, Biaya Rokok Rp. 167.424, Biaya Transportasi

Rp. 66.439.

b. Biaya Tetap

1. Biaya PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) / Sewa lahan

Biaya PBB merupakan biaya Pajak Bumi Bangunan yang wajib dikeluarkan petani

setiap tahun.Biaya rata-rata yang dikeluarkan oleh petani pada adalah sebesar Rp. 21.257 per

hektar per musim tanam.

Biaya sewa lahan merupakan biaya yang dikeluarkan petani untuk menggunakan

lahan usahtani di daerah penelitian. Biaya rata-rata sewa lahan yang dikeluarkan oleh petani

pada usahatani adalah sebesar Rp.7.003,- per musim tanam sehingga rata – rata biaya PBB/

sewa lahan dari ke-30 sampel adalah Rp.28.260.

5.2.2. Penerimaan Usahatani Sawi

Penerimaan adalah hasil yang diterima petani atas penjualan hasil

usahatani.Penerimaan diperoleh dari hasil perkalian seluruh hasil produksi dengan harga jual

per kilogram. Harga jual produksi didaerah penelitian sering kali mengalami perubahan, akan

tetapi perubahan harga ini bukan ditentukan oleh petani. Rata-rata petani memperoleh harga

sawi rata-rata Rp.2.500/Kg – Rp.3.500/Kg.

Universitas Sumatera Utara

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Tabel 5.2. Total Rata-Rata Penerimaan Usahatani Sawi Per Hektar Per Musim Tanam

No Penerimaan Usahatani Per Hektar

1. Produksi (Kg) 3942 2. Harga Jual (Rp/Kg) 2.560 3. Penerimaan (Rp) 10.089.015

Sumber: Lampiran 8

Tabel 5.2 memperlihatkan bahwa rata-rata penerimaan usahatani adalah Rp

10.089.015 per hektar dalam 1 musim tanam.

5.2.3 Pendapatan Usahatani Petani

Pendapatan merupakan selisih dari total penerimaan yang diperoleh petani dikurangi

dengan jumlah biaya produksi selama proses produksi berlangsung. Berikut ini diperlihatkan

rata-rata pendapatan bersih petani sawi di daerah penelitian:

Tabel 5.3 Total Rata-Rata Pendapatan Petani Sawi Per Hektar Per Musim Tanam

No Keterangan Total (Rp)

1 Penerimaan (Rp) 10.089.015

2 Biaya Produksi (Rp) 2.667.553

3 Pendapatan (Rp) 7.421.462

Sumber: Lampiran 8

Tabel diatas memperlihatkan bahwa pendapatan per petani dalam satu musim

tanam adalah sebesar Rp 7.421.462 per hektar.Pendapatan tersebut merupakan pendapatan

bersih petani yang telah dikurang dengan seluruh biaya produksi yaitu, biaya pupuk, biaya

pestisida, dan biaya pengeluaran petani.

5.3.Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi

Pemukiman Petani

Dalam penelitian ini, terdapat 6 (enam) faktor yang mempengaruhi konversi lahan

yaituusia, luas lahan, Jumlah Tanggungan, pengalaman, Produktivitas, pendapatan. Akan

tetapi, sebelum dilakukannya pengujian dengan menggunakan SPSS, harus diketahui jika

data yang digunakan dalam penelitian ini sebaiknya tidak boleh menyimpang dari asumsi

Universitas Sumatera Utara

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

BLUE (Best, Linier, Unbiased, dan Estimator).Untuk menguji hal tersebut, maka digunakan

Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Heterokedastisitas, dan Multikolinieritas.

5.3.1. Uji Asumsi Klasik (Ordinary Least Square)

1. Uji Normalitas

Gambar 5.1. Grafik Histogram

Grafik Histogram pada Gambar 5.1.menunjukkan bahwa pola distribusi data adalah normal,

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 5.3. Normal P-Plot of Regression Standardized Residual

Universitas Sumatera Utara

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Gambar 5.3.menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 5.4. Hasil Uji Kolmogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 66

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,02525499

Most Extreme

Differences

Absolute ,147

Positive ,147

Negative -,105

Test Statistic ,147

Asymp. Sig. (2-tailed) ,061

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Tabel 5.4.menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov Smirnov yang terdapat pada tabel di

atas adalah 0,061> 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima H1 ditolak, yang berarti

distribusi sampel tidak berbeda nyata dengan distribusi normal atau sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil Uji Normalitas, baik dengan menggunakan metode Grafik

Histogram, dengan Normal P-Plot of Regression Standardized Residul, maupun dengan

menggunakan Tabel Kolmogrov – Smirnov Test, maka diperoleh hasil bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas sehingga dapat diproses dengan uji selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

2. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 5.5.Hasil Uji t-Statistik Unstandardized Residual Analisis Regresi Linier

Berganda.

Coefficientsa

Model t Sig.

1 (Constant) 2,105 ,040

Usia -,028 ,978

Luas Lahan -3,414 ,051

Jumlah Tanggungan -,424 ,673

Pengalaman 3,138 ,063

Produktivitas -1,495 ,140

Pendapatan ,159 ,875

a. Dependent Variable: LN

Tabel 5.5.menunjukkan bahwa tingkat signifikansi seluruh variabel bebas lebih

besar dari α (> 0,05). Signifikansi variabel usia 0,978> α (0,05), luas lahan 0,051> α (0,05),

jumlah tanggungan 0,673> α (0,05), pengalaman 0,063 >(0,05), produktivitas 0,140 > (0,05),

dan pendapatan 0,875> α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1ditolak,

yang berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi atau model regresi

merupakan homokedastisitas.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

3. Uji Multikolinieritas

Tabel 5.6. Hasil Uji Multikolinieritas

Berdasarkan Tabel 5.6. menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance >0,1

dan VIF < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier pada penelitian ini bebas

dari gejala multikolineritas.

Setelah dilakukan pengujian Uji Asumsi Klasik, maka diketahui bahwa data tidak

menyimpang dari asumsi BLUE (Best, Linier, Unbiased, dan Estimator) sehingga dapat

diteruskan dengan Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit).

5.3.2. Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit)

Setelah diuji menggunakan SPSS diketahui bahwa pengaruh variabel bebas (usia, luas lahan,

Jumlah Tanggungan, pengalaman, Produktivitas, pendapatan), terhadap variabel terikat

(konversi lahan) seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Usia ,710 1,408

Luas Lahan ,207 4,841

Jumlah Tanggungan ,753 1,327

Pengalaman ,413 2,419

Produktivitas ,281 3,561

Pendapatan ,434 2,304

A. Dependent Variable: Luas Lahan Konversi

Universitas Sumatera Utara

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Tabel 5.7.Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi konversi lahan di

Daerah Penelitian.

No Variabel Koef. Regresi Sig.

1 Konstanta 0.008 .822 2 Usia 0.001 .556 3

4

5

Lahan Lahan

Jumlah Tanggungan

Pengalaman

0.878

-0.003

-0.001

.000

.478

.161 6 Produktivitas -0.001 .200 7 Pendapatan -1.005 .537

R Square 0,95

Dari Tabel 5.7. diperoleh persamaan:

Y = 0.008 + 0.001X1 + 0.878X2 – 0.003X3 - 0.001X4 – 0.001X5 – 1.005X6

Persamaan regresi diatas menjelaskan bahwa:

1. Koefisien regresi X1 (Usia) bernilai 0.001, artinya setiap kenaikan usia sebesar 1 tahun,

maka konversi lahan petani akan naik sebesar 0.001 Ha dengan asumsi variabel lain

konstan.

2. Koefisien regresi X2 (Luas Lahan) bernilai 0.878, artinya setiap kenaikan luas lahan 1 Ha,

maka Konversi Lahan petani akan naik sebesar 0.878 Ha dengan asumsi variabel lain

konstan.

3. Koefisien regresi X3 (Jumlah Tanggungan) bernilai 0.003, artinya setiap kenaikan Jumlah

Tanggungan petani 1 orang, maka konversi lahan petani akanberkurang sebesar 0.003 Ha

dengan asumsi variabel lain konstan.

4. Koefisien regresi X4 (Pengalaman) bernilai 0.001, artinya setiap kenaikan pengalaman

petani 1 Thn, maka Konversi lahan petani akan berkurang sebesar 0,001 Ha dengan

asumsi variabel lain konstan.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

5. Koefisien regresi X5 (Produktivitas) bernilai 0.001, artinya setiap kenaikan produktivitas

sebesar 1 Ton/Ha, maka Konversi lahan akan berkurang sebesar 0.001 Ha dengan asumsi

variabel lain konstan.

6. Koefisien regresi X6 (Pendapatan) bernilai 1.005, artinya setiap kenaikan pendapatan

sebesar Rp. 1, maka Konversi lahan akan berkurang sebesar 1.005 Ha dengan asumsi

variabel lain konstan.

1. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 5.7 memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi R2(R Square) yang diperoleh

adalah sebesar 0,95. Hal ini menujukkan bahwa sebesar 95% variabel terikat (konversi lahan)

dapat dijelaskan oleh variabel bebas (usia, luas lahan, jumlah tanggungan, pengalaman,

produktivitas, pendapatan). Sedangkan sisanya 5% dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya

yang belum dimasukkan kedalam model.

2. Hasil Uji Serempak (Uji Statistik F)

Berdasarkan Tabel Anova pada Lampiran 8, didapat signifikansi F sebesar 0,000 (< 0,05).

Hal ini menujukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel bebas (usia,

luas lahan, jumlah tanggungan, pengalaman, produktivitas, pendapatan) berpengaruh nyata

terhadap variabel terikat (konversi lahan).

1. Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t)

Hasil estimasi Koefisien regresi X1 (Usia) bernilai 0.001, artinya setiap kenaikan usia

sebesar 1 tahun, maka konversi lahan petani akan naik sebesar 0.001 Ha dengan asumsi

variabel lain konstan.Namun, nilai signifikansi t pendidikan (X1) adalah sebesar 0,556 (>

0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti variabel bebas

Usiatidak berpengaruh nyata terhadap Konversi Lahan petani. Hal ini sesuai dengan teori

tingkat usia menunjukkan produktivitas seseorang dalam bekerja.Semakin tinggi usia

Universitas Sumatera Utara

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

seseorang maka produktivitas dalam bekerja akan semakin menurun. Hal ini akan mendorong

terjadinya alih fungsi lahan yang dilakukan.

Hasil estimasi menunjukkan Koefisien regresi X2 (Luas Lahan) bernilai 0.878,

artinya setiap kenaikan luas lahan 1 Ha, maka Konversi Lahan petani akan naik sebesar 0.878

Ha dengan asumsi variabel lain konstan. Nilai signifikansi t Luas Lahan (X2) adalah

sebesar 0,000 (< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti

variabel bebas luas lahan berpengaruh nyata terhadap Konversi lahan .Hasil ini bertolak

belakang dengan teori, Petani yang memiliki ukuran lahan yang luas cenderung

untukmempertahankan lahannya karena semakin luas lahan maka usaha tani akan semakin

efisien dan relatif lebih besar keuntungannya. Semakin luas lahan yang dimiliki oleh petani

maka semakin kecil alih fungsi lahan yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian, hal ini

dikarenakan kondisi lahan yang lebih luas akan memberikan peluang bagi petani untuk

menjual lahan, dikarenakan harga jual tanah yang cukup tinggi di daerah penelitian, harga

jual tanah didaerah penelitian saat ini berkisar Rp. 1.000.000 per meter.

Hasil estimasi menunjukkan bahwa Koefisien regresi X3 (Jumlah Tanggungan)

bernilai 0.003, artinya setiap kenaikan Jumlah Tanggungan petani 1 orang, maka konversi

lahan petani akan berkurang sebesar 0.003 Ha dengan asumsi variabel lain konstan. Namun,

nilai signifikansit Jumlah Tanggungan (X3) adalah sebesar 0,478 (> 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti variabel bebas Jumlah

Tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap Konversi Lahan petani. Hal ini bertolak

belakang dengan teori Jumlah tanggungan yang harus ditanggung petani mempengaruhi alih

fungsi lahan dimana semakin banyak jumlah tanggungan yang harus ditanggung, maka alih

fungsi lahan akan semakin tinggi. Semakin banyak tanggungan yang dimiliki maka biaya

yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari semakin banyak sehingga petani

akan cenderung untuk mengalih fungsikan lahannya. Berdasarkan hasil penelitian, hal ini

Universitas Sumatera Utara

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

dikarenakan mayoritas petani di daerah penelitian tidak memiliki penghasilan lain di luar

usahatani, sehingga apabila bertambah jumlah tanggungan, tidak akan mempengaruhi tingkat

keputusan petani dalam mengkonversi lahan.

Hasil estimasi menunjukkan bahwa Koefisien regresi X4 (Pengalaman) bernilai

0.001, artinya setiap kenaikan pengalaman petani 1 Thn, maka Konversi lahan petani akan

berkurang sebesar 0,001 Ha dengan asumsi variabel lain konstan.Namun, nilai signifikansi t

Pengalaman (X4) adalah sebesar 0,161 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima

dan H1 ditolak, yang berarti variabel bebas Pengalaman tidak berpengaruh nyata terhadap

Konversi Lahan petani.Hal ini sesuai dengan teori Semakin lama petani pengalaman dalam

bertani, maka akan semakin berat dalam pengambilan keputusan untuk alih fungsi lahan. Hal

ini disebabkan karena semakin lama pengalaman bertani, maka keahlian yang dalam bertani

akan semakin tinggi sehinggapetani akan cenderung untuk terus mempertahankan lahannya.

Hasil estimasi menunjukkan bahwa Koefisien regresi X5 (Produktivitas) bernilai

0.001, artinya setiap kenaikan produktivitas sebesar 1 Ton/Ha, maka Konversi lahan akan

berkurang sebesar 0.001 Ha dengan asumsi variabel lain konstan.Namun, nilai signifikansi t

Pengalaman (X5) adalah sebesar 0,200 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima

dan H1 ditolak, yang berarti variabel bebas Produktivitas tidak berpengaruh nyata terhadap

Konversi Lahan petani.Hal ini sesuai dengan teori tinggi produktivitas lahan pertanian, maka

diduga akan meningkatkan penurunan luas lahan akibat alih fungsi lahan karena lahan

dianggap memiliki oppurtunity cost.

Hasil estimasi menunjukkan bahwa Koefisien regresi X6 (Pendapatan) bernilai

1.005, artinya setiap kenaikan pendapatan sebesar Rp. 1, maka Konversi lahan akan

berkurang sebesar 1.005 Ha dengan asumsi variabel lain konstan.Namun, nilai signifikansi t

Pendapatan (X6) adalah sebesar 0,537 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan

Universitas Sumatera Utara

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

H1 ditolak, yang berarti variabel bebas Pendapatan tidak berpengaruh nyata terhadap

Konversi Lahan petani.Hal ini sesuai dengan teori Semakin rendah pendapatan yang

diperoleh dari hasil usaha tani, maka akan semakin tinggi peluang petani dalam melakukan

alih fungsi lahan. Jika pendapatan yang di peroleh dari hasil usahatani rendah maka ada

kecenderungan untuk memilih pendapatan di luar sektor pertanian dan lahan yang dimiliki

dialihfungsikan karena pendapatan usahatani tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari - hari.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Alih fungsi lahan ke pemukiman di kelurahan Tanah Enam Ratus sudah terjadi dari sekitar

10 tahun lalu, namun luas lahan yang mengalami alih fungsi menjadi lahan pemukiman

berlangsung secara bertahap. Dengan total Penurunan luas lahan petani menjadi

pemukiman terbesar terjadi pada Kelurahan Tanah Enam Ratus sebesar 66.5 Ha, dan

kemudian di ikuti total kenaikan luas lahan pemukiman sebesar 50.3 Ha pada Kelurahan

Tanah Enam Ratus, sehingga disimpulkan berdasarkan hasil penelitian, faktor utama yang

mempengaruhi keputusan petani dalam melakukan alih fungsi lahan yaitu Luas lahan yang

dimiliki oleh tiap petani yang terbatas atau cenderung kecil, sehingga hal ini di anggap

tidak dapat memberikan pendapatan yang berkecukupan, atau dengan kata lain semakin

luas lahan yang dimiliki oleh petani maka semakin kecil alih fungsi lahan yang terjadi.

2. Secara parsial (t-hitung); luas lahan berpengaruh nyata terhadap tingkat alih fungsi lahan

petani di daerah penelitian. Sedangkan usia, , pendapatan, jumlah tanggungan,

pengalaman, produktivitas tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat alih fungsi lahan

petani sawi.

3. Secara serentak (F-hitung), semua variabel bebas (usia, Luas lahan, jumlah tanggungan,

pengalaman, produktivitas, pendapatan) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani

sawi

Universitas Sumatera Utara

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan sebagai berikut:

1. Kepada petani sawi

a. Diharapkan untuk meningkatkan produksi dengan mengomptimalkan ketersediaan

input agar dapat memenuhi permintaan pasar dan meningkatkan pendapatan sehingga

mengurangi alih fungsi lahan.

2. Kepada Pemerintah

a. Diharapkan memberikan pelatihan kepada petani sayuran di Kelurahan Tanah Enam

Ratus, mengingat Kecamatan Marelan merupakan salah satu sentra penghasil sayuran

sehingga petani dapat terus mengembangkan usahanya.

b. Diharapkan membantu serta menyediakaan mitra bagi petani dalam memasarkan dan

mempromosikan sayuran sawi marelan ke luar daerah.

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan kepada peneliti selajutnya dapat melakukan penelitian mengenai

kelangsungan hidup petani di daerah penelitian setelah terjadinya alih fungsi lahan,

sehingga dapat membantu petani dalam mengambil keputusan selanjutnya kedepan..

Universitas Sumatera Utara

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

DAFTAR PUSTAKA

Ashari. 2003. Tinjauan Tentang Alih Fungsi Lahan Sawah Ke Non Sawah dan Dampaknya di

Pulau Jawa. Litbang Departemen Pertanian.

Bappenas dan PSE-KP. 2006. Penyusunan Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan

Pertanian. Kerjasama Direktorat Pangan dan Pertanian-Kantor Menteri Negara

Perencanaan Nasional dengan Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Jakarta.

Hadiwigeno, S. 1988. Pemantapan Perencanaan Tata Guna Tanah Dalam Rangka

Pembangunan. Jakarta. Direktorat Jenderal Agraria Departemen Dalam Negeri.

Kustiwan. Iwan. 1997. Konversi Lahan Pertanian di Pantai Utara Jawa. Artikel. Prisma.

Lestari, T. 2009. Dampak Konversi Lahan Pertanian Bagi Taraf Hidup Petani. Skripsi.

Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Nuryati, L . 1995. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah

Kepenggunaan Non Sawah. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pakpahan, Agus, Sumaryanto, N. Syafa’at, dan Rafael P. Somaji. 1993. Kelembagaan Lahan

dan Konversi Tanah dan Air. PSE. Bogor.

Parlindungan, A. P. 1991. Landreform di Indonesia, Strategi dan Sasarannya. Bandung:

Penerbit Mandar Maju.

Sitorus, R. 1991. Pengelolaan Lahan. Makalah disampaikan pada Pendidikan Kependudukan

dan Lingkungan Hidup bagi Widyaswara. Diklat Penjenjangan Tingkat Seapa dan

Sepada. Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Bogor 18

November - 7 Desember.

Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: UI Press

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press

Sumardjono, MSW. 2001. Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi.

Jakarta; Penerbit Kompas

Soemarno, 2013. Konversi Lahan. Bahan Ajar Mata Kuliah Landuse Planning & Land

Management. Malang : Universitas Brawijaya

Soepardi. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian

Bogor.

Universitas Sumatera Utara

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Utomo, M. 1991. Alih Fungsi Lahan : Tinjauan Analitis dalam Makalah Seminar

Pembangunan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan. Universitas Lampung. Lampung.

Winoto, J. 2005. Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Tanah Pertanian dan

Implementasinya. Kerjasama Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

dengan Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (Institut Pertanian Bogor).

Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Lampiran 1. Karakteristik Sampel di Daerah Penelitian

No Sampel Jenis Kelamin

(P/L)

Umur Petani

(Tahun)

Pendidikan

Terakhir

Pengalaman Bertani

(Tahun)

Jumlah

Tanggungan

(Jiwa)

Luan

Lahan

(Ha)

Luas Lahan Alih

Fungsi Transportasi

1 L 43 12 21 3 0,4 0,2 90000

2 L 47 9 20 1 0,5 0,25 50000

3 L 55 9 34 2 0,56 0,28 60000

4 L 45 12 18 3 0,12 0,06 90000

5 L 57 12 28 3 0,16 0,08 90000

6 L 58 9 36 2 0,16 0,08 60000

7 L 43 12 24 3 0,12 0,06 90000

8 L 37 9 18 2 0,2 0,1 60000

9 L 54 9 26 4 0,2 0,1 120000

10 L 30 16 10 3 0,08 0,04 90000

11 L 52 12 20 4 0,2 0,1 120000

12 L 50 12 24 2 0,14 0,07 60000

13 L 46 12 18 2 0,14 0,07 70000

14 L 38 12 12 2 0,2 0,1 60000

15 L 59 6 32 1 0,4 0,2 30000

16 L 37 12 23 3 0,16 0,08 90000

17 L 44 12 19 2 0,16 0,08 80000

18 L 48 12 24 3 0,4 0,2 90000

19 L 33 12 15 3 0,26 0,13 90000

20 L 45 16 18 3 0,16 0,08 90000

21 L 54 12 35 2 0,5 0,25 60000

22 L 42 9 22 3 0,4 0,2 90000

23 L 27 12 8 0 0,16 0,08 75000

24 L 36 12 16 2 0,16 0,08 60000

25 L 55 9 27 2 0,3 0,15 60000

26 L 51 9 29 2 0,4 0,2 60000

27 L 46 12 15 3 0,4 0,2 90000

Universitas Sumatera Utara

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

28 L 35 12 11 2 0,16 0,08 60000

29 L 51 6 10 2 0,16 0,08 60000

30 L 60 6 25 1 0,56 0,28 30000

31 L 44 12 14 2 0,2 0,1 60000

32 L 26 12 20 1 0,4 0,2 30000

33 L 41 16 20 3 0,4 0,2 90000

34 L 53 12 15 2 0,2 0,1 60000

35 L 42 12 10 3 0,16 0,08 90000

36 L 47 15 10 3 0,16 0,08 90000

37 L 39 12 7 2 0,08 0,04 60000

38 L 50 12 9 1 0,08 0,04 30000

39 L 46 12 15 2 0,16 0,08 60000

40 L 33 12 12 4 0,08 0,04 120000

41 L 47 9 20 2 0,16 0,08 60000

42 L 53 9 10 3 0,16 0,08 90000

43 L 29 12 5 0 0,08 0,04 0

44 L 57 6 8 3 0,08 0,04 90000

45 L 39 12 10 2 0,16 0,08 60000

46 L 46 12 12 2 0,18 0,09 60000

47 L 33 9 15 2 0,2 0,1 60000

48 L 45 12 14 2 0,2 0,1 60000

49 L 55 12 22 2 0,4 0,2 80000

50 L 60 12 10 2 0,16 0,08 60000

51 L 30 12 9 2 0,08 0,04 60000

52 L 37 9 11 3 0,08 0,04 90000

53 L 42 9 15 3 0,2 0,1 90000

54 L 48 9 20 2 0,2 0,1 70000

55 L 53 12 11 2 0,18 0,09 60000

56 L 49 9 13 1 0,12 0,06 30000

57 L 44 12 10 1 0,12 0,06 30000

58 L 51 6 25 2 0,32 0,16 60000 Universitas Sumatera Utara

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

59 L 33 9 25 1 0,4 0,2 30000

60 L 42 12 15 1 0,12 0,06 30000

61 L 38 12 5 2 0,08 0,04 60000

62 L 55 6 25 1 0,4 0,2 30000

63 L 48 9 25 2 0,4 0,2 60000

64 L 28 12 15 1 0,4 0,2 30000

65 L 41 9 10 2 0,2 0,1 60000

66 L 36 9 15 2 0,2 0,1 60000

Total 2938 714 1145 141 15,12 7,56 4385000

Rataan 44,51515152 10,81818182 17,34848485 2,136363636 0,229091 0,114545455 66439,39394

Universitas Sumatera Utara

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Lampiran 2. Biaya Pupuk di Daerah Penelitian Per Hektar

Per Musim Tanam

No Sampel Luas Lahan Urea Za Kandang Total

Penggunaan Total Biaya Jumlah

(Kg) Biaya (Rp Jumlah (Kg) Biaya (Rp) Jumlah (Kg) Biaya (Rp

1 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

2 0,5 62.5 156250 37.5 150000 375 150000 375 456250

3 0,56 70 175000 42 168000 420 168000 532 511000

4 0,12 15 37500 9 36000 90 36000 114 109500

5 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

6 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

7 0,12 15 37500 9 36000 90 36000 114 109500

8 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

9 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

10 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000

11 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

12 0,14 18 45000 11 44000 105 42000 134 131000

13 0,14 18 45000 11 44000 105 42000 134 131000

14 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

15 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

16 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

17 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

18 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

19 0,26 27 67500 19.5 78000 195 78000 222 223500

20 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

21 0,5 62.5 156250 37.5 150000 375 150000 375 456250

22 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

23 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

24 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

25 0,3 29 72500 22.5 90000 225 90000 254 252500

26 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

27 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

28 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

29 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

Universitas Sumatera Utara

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

30 0,56 70 175000 42 168000 300 120000 412 463000

31 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

32 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

33 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

34 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

35 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

36 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

37 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000

38 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000

39 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

40 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000

41 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

42 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

43 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000

44 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000

45 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

46 0,18 22 55000 13.5 54000 135 54000 157 163000

47 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

48 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

49 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

50 0,16 20 50000 12 48000 120 48000 152 146000

51 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000

52 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000

53 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

54 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

55 0,18 22 55000 13.5 54000 135 54000 157 163000

56 0,12 15 37500 9 36000 90 36000 114 109500

57 0,12 15 37500 9 36000 90 36000 114 109500

58 0,32 31 2500 24 96000 240 96000 295 194500

59 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

60 0,12 15 37500 9 36000 90 36000 114 109500 Universitas Sumatera Utara

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

61 0,08 10 25000 6 24000 60 24000 76 73000

62 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

63 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

64 0,4 50 125000 30 120000 300 120000 380 365000

65 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

66 0,2 25 62500 15 60000 150 60000 190 182500

Total 15,12 1742 4592500 991 4540000 11220 4488000 13953 13620500

Rataan 0,229091 26,39393939 69583,33333 15,01515152 68787,87879 170 68000 211,4090909 206371,2121

Universitas Sumatera Utara

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Lampiran 3. Biaya Pengeluaran Petani

di Daerah Penelitian

No

Sampel

Luas Lahan

(m2)

Pengeluaran Keluarga Petani

Total Biaya Biaya Makan

(Rp)

Biaya

Listrik (Rp)

Biaya Sekolah

Anak (Rp) Rokok(Rp) Transportasi(Rp)

1 0,4 1.800.000 133.500 450.000 300.000 90.000 2.773.500

2 0,5 900.000 60.000 100.000 250.000 50.000 1.360.000

3 0,56 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000

4 0,12 1.800.000 133.500 500.000 0 90.000 2.523.500

5 0,16 1.800.000 140.000 450.000 300.000 90.000 2.780.000

6 0,16 1.350.000 89.000 300.000 350.000 60.000 2.149.000

7 0,12 1.800.000 133.500 450.000 0 90.000 2.473.500

8 0,2 1.350.000 89.000 300.000 250.000 60.000 2.049.000

9 0,2 2.250.000 178.000 600.000 250.000 120.000 3.398.000

10 0,08 1.800.000 133.500 400.000 150.000 90.000 2.573.500

11 0,2 2.250.000 178.000 500.000 0 120.000 3.048.000

12 0,14 1.350.000 89.000 300.000 300.000 60.000 2.099.000

13 0,14 1.400.000 89.000 300.000 350.000 70.000 2.209.000

14 0,2 1.350.000 89.000 300.000 200.000 60.000 1.999.000

15 0,4 900.000 44.500 150.000 250.000 30.000 1.374.500

16 0,16 1.800.000 133.500 450.000 400.000 90.000 2.873.500

17 0,16 1.350.000 89.000 250.000 350.000 80.000 2.119.000

18 0,4 1.800.000 133.500 500.000 250.000 90.000 2.773.500

19 0,26 1.900.000 145.000 400.000 0 90.000 2.535.000

20 0,16 1.800.000 133.500 450.000 300.000 90.000 2.773.500

21 0,5 1.350.000 89.000 300.000 250.000 60.000 2.049.000

22 0,4 1.800.000 133.500 450.000 0 90.000 2.473.500

23 0,16 450.000 60.000 0 0 75.000 585.000

24 0,16 1.350.000 89.000 200.000 300.000 60.000 1.999.000

25 0,3 1.350.000 90.000 300.000 0 60.000 1.800.000

26 0,4 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000

27 0,4 1.800.000 133.500 350.000 250.000 90.000 2.623.500

28 0,16 1.350.000 89.000 300.000 400.000 60.000 2.199.000 Universitas Sumatera Utara

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

29 0,16 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000

30 0,56 900.000 58.000 150.000 0 30.000 1.138.000

31 0,2 1.350.000 89.000 300.000 350.000 60.000 2.149.000

32 0,4 900.000 55.000 150.000 250.000 30.000 1.385.000

33 0,4 1.800.000 133.500 300.000 200.000 90.000 2.523.500

34 0,2 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000

35 0,16 1.800.000 133.500 200.000 300.000 90.000 2.523.500

36 0,16 1.800.000 133.500 200.000 400.000 90.000 2.623.500

37 0,08 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000

38 0,08 900.000 55.000 150.000 300.000 30.000 1.435.000

39 0,16 1.350.000 89.000 300.000 300.000 60.000 2.099.000

40 0,08 2.250.000 178.000 500.000 300.000 120.000 3.348.000

41 0,16 1.350.000 89.000 300.000 250.000 60.000 2.049.000

42 0,16 1.800.000 133.500 450.000 0 90.000 2.473.500

43 0,08 450.000 60.000 0 0 0 510.000

44 0,08 1.800.000 133.500 450.000 0 90.000 2.473.500

45 0,16 1.350.000 90.000 300.000 350.000 60.000 2.150.000

46 0,18 1.350.000 90.000 300.000 350.000 60.000 2.150.000

47 0,2 1.350.000 89.000 300.000 200.000 60.000 1.999.000

48 0,2 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000

49 0,4 1.350.000 89.000 300.000 200.000 80.000 2.019.000

50 0,16 1.350.000 95.000 300.000 300.000 60.000 2.105.000

51 0,08 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000

52 0,08 1.800.000 133.500 450.000 0 90.000 2.473.500

53 0,2 1.800.000 130.000 450.000 0 90.000 2.470.000

54 0,2 1.350.000 89.000 300.000 0 70.000 1.809.000

55 0,18 1.350.000 89.000 300.000 350.000 60.000 2.149.000

56 0,12 900.000 55.000 150.000 300.000 30.000 1.435.000

57 0,12 900.000 55.000 150.000 300.000 30.000 1.435.000

58 0,32 1.350.000 90.000 300.000 300.000 60.000 2.100.000

59 0,4 900.000 50.000 150.000 0 30.000 1.130.000

60 0,12 900.000 50.000 150.000 0 30.000 1.130.000 Universitas Sumatera Utara

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

61 0,08 1.350.000 89.000 300.000 300.000 60.000 2.099.000

62 0,4 900.000 50.000 150.000 0 30.000 1.130.000

63 0,4 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000

64 0,4 900.000 55.000 150.000 0 30.000 1.135.000

65 0,2 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000

66 0,2 1.350.000 89.000 300.000 0 60.000 1.799.000

Total 15,12 93.300.000 6.517.000 20.000.000 11.050.000 4.385.000 135.252.000

Rataan 0,229091 1413636,364 98742,42424 303030,303 167424,2424 66439,39394 2049272,727

Universitas Sumatera Utara

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Lampiran 4. Biaya Pestisida Petani Per Hektar Per Musim Tanam

No Sampel Luas Lahan Kurakon 210/cc Baycarb 110/cc Folikur 24.000/cc Total

1 0,4 315000 165000 240000 720000

2 0,5 393750 206250 300000 900000

3 0,56 441000 231000 336000 1008000

4 0,12 94500 49500 72000 216000

5 0,16 125000 66000 96000 287000

6 0,16 125000 66000 96000 287000

7 0,12 94500 49500 72000 216000

8 0,2 157500 82500 120000 360000

9 0,2 157500 82500 120000 360000

10 0,08 63000 33000 48000 144000

11 0,2 157500 82500 120000 360000

12 0,14 110250 57750 84000 252000

13 0,14 110250 57750 84000 252000

14 0,2 157500 82500 120000 360000

15 0,4 315000 165000 240000 720000

16 0,16 125000 66000 96000 287000

17 0,16 125000 66000 96000 287000

18 0,4 315000 165000 240000 720000

19 0,26 180000 110000 180000 470000

20 0,16 125000 66000 96000 287000

21 0,5 393750 206250 300000 900000

22 0,4 315000 165000 240000 720000

23 0,16 125000 66000 96000 287000

24 0,16 125000 66000 96000 287000

25 0,3 200000 130000 200000 530000

26 0,4 315000 165000 240000 720000

27 0,4 315000 165000 240000 720000

28 0,16 125000 66000 96000 287000 Universitas Sumatera Utara

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

29 0,16 125000 66000 96000 287000

30 0,56 441000 231000 336000 1008000

31 0,2 157500 82500 120000 360000

32 0,4 315000 165000 240000 720000

33 0,4 315000 165000 240000 720000

34 0,2 157500 82500 120000 360000

35 0,16 125000 66000 96000 287000

36 0,16 125000 66000 96000 287000

37 0,08 63000 33000 48000 144000

38 0,08 63000 33000 48000 144000

39 0,16 125000 66000 96000 287000

40 0,08 63000 33000 48000 144000

41 0,16 125000 66000 96000 287000

42 0,16 125000 66000 96000 287000

43 0,08 63000 33000 48000 144000

44 0,08 63000 33000 48000 144000

45 0,16 125000 66000 96000 287000

46 0,18 140000 86000 100000 326000

47 0,2 157500 82500 120000 360000

48 0,2 157500 82500 120000 360000

49 0,4 315000 165000 240000 720000

50 0,16 125000 66000 96000 287000

51 0,08 63000 33000 48000 144000

52 0,08 63000 33000 48000 144000

53 0,2 157500 82500 120000 360000

54 0,2 157500 82500 120000 360000

55 0,18 140000 86000 100000 326000

56 0,12 94500 49500 72000 216000

57 0,12 94500 49500 72000 216000

58 0,32 220000 136000 210000 566000

59 0,4 315000 165000 240000 720000 Universitas Sumatera Utara

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

60 0,12 94500 49500 72000 216000

61 0,08 63000 33000 48000 144000

62 0,4 315000 165000 240000 720000

63 0,4 315000 165000 240000 720000

64 0,4 315000 165000 240000 720000

65 0,2 157500 82500 120000 360000

66 0,2 157500 82500 120000 360000

Total 15,12 11794500 6273500 9118000 27186000

Rataan 0,229091 178704,5455 95053,0303 138151,5152 411909,0909

Universitas Sumatera Utara

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Lampiran 5. Total Biaya Produksi Per Hektar Per Musim

Tanam

No

Sampel

Biaya Produksi

Biaya PBB (Rp) Biaya Sewa (Rp) Total Biaya Biaya

Pupuk Biaya Pestisida Biaya Pengeluaran

1 365.000 720.000 2.773.500 70000 0 3.858.500

2 456.250 900.000 1.360.000 50000 0 2.716.250

3 511.000 1.008.000 1.799.000 62500 0 3.318.000

4 109.500 216.000 2.523.500 20000 0 2.849.000

5 146.000 287.000 2.780.000 15000 0 3.213.000

6 146.000 287.000 2.149.000 0 50000 2.582.000

7 109.500 216.000 2.473.500 7500 0 2.799.000

8 182.500 360.000 2.049.000 0 83000 2.591.500

9 182.500 360.000 3.398.000 50000 0 3.940.500

10 73.000 144.000 2.573.500 0 66600 2.790.500

11 182.500 360.000 3.048.000 5000 0 3.590.500

12 131.000 252.000 2.099.000 62500 0 2.482.000

13 131.000 252.000 2.209.000 15000 0 2.592.000

14 182.500 360.000 1.999.000 15000 0 2.541.500

15 365.000 720.000 1.374.500 0 66600 2.459.500

16 146.000 287.000 2.873.500 15000 0 3.306.500

17 146.000 287.000 2.119.000 15000 0 2.552.000

18 365.000 720.000 2.773.500 20000 0 3.858.500

19 223.500 470.000 2.535.000 25000 0 3.228.500

20 146.000 287.000 2.773.500 25000 0 3.206.500

21 456.250 900.000 2.049.000 20000 0 3.405.250

22 365.000 720.000 2.473.500 70000 0 3.558.500

23 146.000 287.000 585.000 0 33000 1.018.000

24 146.000 287.000 1.999.000 17500 0 2.432.000

25 252.500 530.000 1.800.000 20000 0 2.582.500

26 365.000 720.000 1.799.000 20000 0 2.884.000

27 365.000 720.000 2.623.500 20000 0 3.708.500

28 146.000 287.000 2.199.000 15000 0 2.632.000 Universitas Sumatera Utara

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

29 146.000 287.000 1.799.000 10000 0 2.232.000

30 463.000 1.008.000 1.138.000 85000 0 2.609.000

31 182.500 360.000 2.149.000 15000 2.691.500

32 365.000 720.000 1.385.000 0 83000 2.470.000

33 365.000 720.000 2.523.500 0 80000 3.608.500

34 182.500 360.000 1.799.000 25000 0 2.341.500

35 146.000 287.000 2.523.500 15000 0 2.956.500

36 146.000 287.000 2.623.500 15000 0 3.056.500

37 73.000 144.000 1.799.000 8000 0 2.016.000

38 73.000 144.000 1.435.000 8000 0 1.652.000

39 146.000 287.000 2.099.000 17500 0 2.532.000

40 73.000 144.000 3.348.000 8000 0 3.565.000

41 146.000 287.000 2.049.000 17500 0 2.482.000

42 146.000 287.000 2.473.500 17500 0 2.906.500

43 73.000 144.000 510.000 8000 0 727.000

44 73.000 144.000 2.473.500 8000 0 2.690.500

45 146.000 287.000 2.150.000 17500 0 2.583.000

46 163.000 326.000 2.150.000 20000 0 2.639.000

47 182.500 360.000 1.999.000 20000 0 2.541.500

48 182.500 360.000 1.799.000 20000 0 2.341.500

49 365.000 720.000 2.019.000 40000 0 3.104.000

50 146.000 287.000 2.105.000 17500 0 2.538.000

51 73.000 144.000 1.799.000 11000 0 2.016.000

52 73.000 144.000 2.473.500 11000 0 2.690.500

53 182.500 360.000 2.470.000 20000 0 3.012.500

54 182.500 360.000 1.809.000 20000 0 2.351.500

55 163.000 326.000 2.149.000 17500 0 2.638.000

56 109.500 216.000 1.435.000 10000 0 1.760.500

57 109.500 216.000 1.435.000 10000 0 1.760.500

58 194.500 566.000 2.100.000 30000 0 2.860.500

59 365.000 720.000 1.130.000 40000 0 2.215.000

60 109.500 216.000 1.130.000 15000 0 1.455.500 Universitas Sumatera Utara

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

61 73.000 144.000 2.099.000 11000 0 2.316.000

62 365.000 720.000 1.130.000 40000 0 2.215.000

63 365.000 720.000 1.799.000 40000 0 2.884.000

64 365.000 720.000 1.135.000 40000 0 2.220.000

65 182.500 360.000 1.799.000 20000 0 2.341.500

66 182.500 360.000 1.799.000 20000 0 2.341.500

Total 13.620.500 27.186.000 135.252.000 1403000 462200 176.058.500

Rataan 206371,2121 411909,0909 2049272,727 21257,57576 7003,030303 2667553,03

Universitas Sumatera Utara

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Lampiran 6. Harga Jual, Produksi dan Penerimaan Petani Per Hektar Per Musim Tanam

No Sampel Luas Lahan (Ha) Harga Jual (Rp/Kg) Produksi (Ton) Produksi (Kg) Penerimaan (Rp)

1 0,4 2000 4,5 4500 9.000.000

2 0,5 2000 5,5 5500 11.000.000

3 0,56 2500 5,6 5600 14.000.000

4 0,12 3000 2,55 2550 7.650.000

5 0,16 3000 3,4 3400 10.200.000

6 0,16 3000 3,55 3550 10.650.000

7 0,12 2500 3,75 3750 9.375.000

8 0,2 3000 4,5 4500 13.500.000

9 0,2 2000 3,92 3920 7.840.000

10 0,08 3500 3,1 3100 10.850.000

11 0,2 2000 4 4000 8.000.000

12 0,14 3000 3 3000 9.000.000

13 0,14 2000 3,2 3200 6.400.000

14 0,2 2500 4,5 4500 11.250.000

15 0,4 2500 5 5000 12.500.000

16 0,16 3000 3,8 3800 11.400.000

17 0,16 2000 3,4 3400 6.800.000

18 0,4 2000 4,5 4500 9.000.000

19 0,26 2500 4,5 4500 11.250.000

20 0,16 3000 3,92 3920 11.760.000

21 0,5 3000 6,3 6300 18.900.000

22 0,4 3000 4,5 4500 13.500.000

23 0,16 2500 3,02 3020 7.550.000

24 0,16 3000 3,92 3920 11.760.000

25 0,3 2000 3,5 3500 7.000.000

26 0,4 3500 4 4000 14.000.000

27 0,4 2000 4,8 4800 9.600.000

28 0,16 3000 3,2 3200 9.600.000

29 0,16 2000 3,2 3200 6.400.000

30 0,56 2500 6 6000 15.000.000

31 0,2 2500 4,5 4500 11.250.000

32 0,4 3000 4,5 4500 13.500.000

33 0,4 3000 4,5 4500 13.500.000

34 0,2 2500 4,5 4500 11.250.000 Universitas Sumatera Utara

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

35 0,16 2000 3,2 3200 6.400.000

36 0,16 2500 3,2 3200 8.000.000

37 0,08 2000 3 3000 6.000.000

38 0,08 3000 3,2 3200 9.600.000

39 0,16 3000 3 3000 9.000.000

40 0,08 2000 3 3000 6.000.000

41 0,16 2500 3,04 3040 7.600.000

42 0,16 2500 3,2 3200 8.000.000

43 0,08 3000 3,04 3040 9.120.000

44 0,08 3000 3 3000 9.000.000

45 0,16 3000 3,2 3200 9.600.000

46 0,18 2500 3,5 3500 8.750.000

47 0,2 2000 4 4000 8.000.000

48 0,2 2000 4 4000 8.000.000

49 0,4 2000 5,5 5500 11.000.000

50 0,16 2000 3,5 3500 7.000.000

51 0,08 2500 3,02 3020 7.550.000

52 0,08 2500 3,1 3100 7.750.000

53 0,2 2500 3,5 3500 8.750.000

54 0,2 3000 4 4000 12.000.000

55 0,18 3000 3,5 3500 10.500.000

56 0,12 2000 3,5 3500 7.000.000

57 0,12 3000 3,04 3040 9.120.000

58 0,32 2000 4,8 4800 9.600.000

59 0,4 3500 5,5 5500 19.250.000

60 0,12 2000 3,5 3500 7.000.000

61 0,08 2500 3,02 3020 7.550.000

62 0,4 3000 5 5000 15.000.000

63 0,4 3000 5,5 5500 16.500.000

64 0,4 2500 5,5 5500 13.750.000

65 0,2 2500 4,5 4500 11.250.000

66 0,2 2000 4 4000 8.000.000 Universitas Sumatera Utara

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Total 15,12 169000 260,19 260190 665875000

Rata - Rata 0,229091 2560,606061 3,942272727 3942,272727 10089015,15

Universitas Sumatera Utara

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Lampiran 7. Pendapatan Petani di Daerah Penelitian Per Hektar Per Musim Tanam

No Sampel Penerimaan (Rp) Total Biaya Produksi (Rp) Pendapatan (Rp)

1 9.000.000 3.858.500 5.141.500

2 11.000.000 2.716.250 8.283.750

3 14.000.000 3.318.000 10.682.000

4 7.650.000 2.849.000 4.801.000

5 10.200.000 3.213.000 6.987.000

6 10.650.000 2.582.000 8.068.000

7 9.375.000 2.799.000 6.576.000

8 13.500.000 2.591.500 10.908.500

9 7.840.000 3.940.500 3.899.500

10 10.850.000 2.790.500 8.059.500

11 8.000.000 3.590.500 4.409.500

12 9.000.000 2.482.000 6.518.000

13 6.400.000 2.592.000 3.808.000

14 11.250.000 2.541.500 8.708.500

15 12.500.000 2.459.500 10.040.500

16 11.400.000 3.306.500 8.093.500

17 6.800.000 2.552.000 4.248.000

18 9.000.000 3.858.500 5.141.500

19 11.250.000 3.228.500 8.021.500

20 11.760.000 3.206.500 8.553.500

21 18.900.000 3.405.250 15.494.750

22 13.500.000 3.558.500 9.941.500

23 7.550.000 1.018.000 6.532.000

24 11.760.000 2.432.000 9.328.000

25 7.000.000 2.582.500 4.417.500

26 14.000.000 2.884.000 11.116.000

27 9.600.000 3.708.500 5.891.500

28 9.600.000 2.632.000 6.968.000

29 6.400.000 2.232.000 4.168.000

30 15.000.000 2.609.000 12.391.000 Universitas Sumatera Utara

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

31 11.250.000 2.691.500 8.558.500

32 13.500.000 2.470.000 11.030.000

33 13.500.000 3.608.500 9.891.500

34 11.250.000 2.341.500 8.908.500

35 6.400.000 2.956.500 3.443.500

36 8.000.000 3.056.500 4.943.500

37 6.000.000 2.016.000 3.984.000

38 9.600.000 1.652.000 7.948.000

39 9.000.000 2.532.000 6.468.000

40 6.000.000 3.565.000 2.435.000

41 7.600.000 2.482.000 5.118.000

42 8.000.000 2.906.500 5.093.500

43 9.120.000 727.000 8.393.000

44 9.000.000 2.690.500 6.309.500

45 9.600.000 2.583.000 7.017.000

46 8.750.000 2.639.000 6.111.000

47 8.000.000 2.541.500 5.458.500

48 8.000.000 2.341.500 5.658.500

49 11.000.000 3.104.000 7.896.000

50 7.000.000 2.538.000 4.462.000

51 7.550.000 2.016.000 5.534.000

52 7.750.000 2.690.500 5.059.500

53 8.750.000 3.012.500 5.737.500

54 12.000.000 2.351.500 9.648.500

55 10.500.000 2.638.000 7.862.000

56 7.000.000 1.760.500 5.239.500

57 9.120.000 1.760.500 7.359.500

58 9.600.000 2.860.500 6.739.500

59 19.250.000 2.215.000 17.035.000

60 7.000.000 1.455.500 5.544.500

61 7.550.000 2.316.000 5.234.000

62 15.000.000 2.215.000 12.785.000 Universitas Sumatera Utara

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

63 16.500.000 2.884.000 13.616.000

64 13.750.000 2.220.000 11.530.000

65 11.250.000 2.341.500 8.908.500

66 8.000.000 2.341.500 5.658.500

Total 665.875.000 176.058.500 489.816.500

Rataan 10.089.015 2667553,03 7421462,121

Universitas Sumatera Utara

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Lampiran 8. Hasil Output SPSS

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,977a ,955 ,950 ,02651 1,383

a. Predictors: (Constant), PENDAPATAN, USIA, JUMLAH TANGGUNGAN , PRODUKTIVITAS, PENGALAMAN, LUAS LAHAN

b. Dependent Variable: LUAS LAHAN KONVERSI

ANOVAa

Model Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

1 Regression ,873 6 ,145 206,965 ,000b

Residual ,041 59 ,001

Total ,914 65

a. Dependent Variable: LUAS LAHAN KONVERSI

b. Predictors: (Constant), PENDAPATAN, USIA, JUMLAH TANGGUNGAN , PRODUKTIVITAS, PENGALAMAN, LUAS LAHAN

Universitas Sumatera Utara

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,008 ,033 ,226 ,822

USIA ,001 ,000 -,019 -,592 ,556 ,710 1,408

LUAS LAHAN ,878 ,055 ,975 15,985 ,000 ,207 4,841

JUMLAH TANGGUNGAN -,003 ,004 -,023 -,714 ,478 ,753 1,327

PENGALAMAN -,001 ,001 -,061 -1,419 ,161 ,413 2,419

PRODUKTIVITAS -,001 ,001 -,068 -1,298 ,200 ,281 3,561

PENDAPATAN -1,055E-09 ,000 -,026 -,621 ,537 ,434 2,304

a. Dependent Variable: LUAS LAHAN KONVERSI

Universitas Sumatera Utara

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Universitas Sumatera Utara

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Universitas Sumatera Utara

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN

Universitas Sumatera Utara