strategi pengembangan pemasaran menggunakan …eprints.ums.ac.id/84422/12/naskah publikasi.pdf ·...
TRANSCRIPT
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN MENGGUNAKAN
ANALISIS SOAR ( STRENGHT, OPPORTUNITY, ASPIRATION, RESULT)
DAN MATRIK QSPM
(Studi kasus : Karamba Jaring Apung Ikan Nila)
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1
Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Oleh:
ROHMAD ADI SAPUTRO
D 600 150 070
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN MENGGUNAKAN
ANALISIS SOAR (STRENGHT, OPPORTUNITY, ASPIRATION, RESULT)
DAN MATRIK QSPM
(Studi Kasus : Karamba Jaring Apung Ikan Nila)
Abstrak
Usaha karamba jaring apung (KJA) ikan nila bertempat di dukuh Duwet RT 21 Ngandul Sumberlawang Sragen yang dimiliki oleh bapak Hermawan. Pemasaran yang masih sangat terbatas menjadi masalah yang ingin dicari solusinya. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk memberikan strategi pengembangan pemasaran agar dapat lebih berkembang dari sebelumnya. Beberapa metode yang digunakan
adalah metode Analisis SOAR dimana memberikan informasi beberapa alternatif strategi untuk mengembangkan pemasaran usaha karamba jaring apung (KJA) ikan nila. Hasil dari alternatif strategi SOAR dipilih tiga alternatif terbaik yang
diprioritaskan menggunakan matrik QSPM. Hasil dari matrik QSPM menunjukan tiga prioritas utama yang harus dilakukan karamba jaring apung (KJA) ikan nila
agar pemasaran dapat berkembang lebih luas. Ketiga prioritas tersebut adalah : Menggunakan media online maupun offline untuk promosi, kedua Meningkatkan jumlah karamba jaring apung dan ikan agar kebutuhan konsumen terpenuhi, ketiga
memberikan lokasi terkini dengan google map agar mempermudah pencarian lokasi.
Kata Kunci : Alternatif Utama; Analisis SOAR, Matrik QSPM
Abstract
The floating net karamba (KJA) tilapia business is located in the Hamlet of Duwet RT 21 Ngandul Sumberlawang Sragen which is owned by Mr Hermawan Marketing which is still very limited become a problem that we want to find a solution for. The
purpose of this research is to provide marketing development strategies to be more developed than before. Same of the methods used are the SOAR Analysis method
which provides information on alternatives strategies for developing marketing of the tilapia net cage business. The results of the SOAR strategy alternatives were selected the three best alternatives prioritized using the QSPM matrix. The results
of the QSPM matrix show three main priorities that must be carried out in the floating net cage (KJA) of tilapia so that marketing can develop more broadly. The
three priorities are: Using online and offline media for promotion, second Increasing the number of floating net cages and fish so that the needs of consumers can be met, third Providing current location with google maps to facilitate location
search.
Keywords: Main Alternative; SOAR Analysis, QSPM Matrix
2
1. PENDAHULUAN
Indonesia dikenal dengan memilki kekayaan sumber daya alam hayati yang
berlimpah. Salah satu kekayaan yang dimiliki adalah perikanan yang cukup besar,
terutama pada keanekaragaman jenis-jenis ikan. Perikanan mempunyai peran yang
sangat penting, yang dikaitkan dengan upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas
dari produksi perikanan yang diharapkan untuk meningkatkan pendapatan dan tarif
hidup masyarakat. Perikanan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan mulai dari pra produksi, produksi, sampai pada pemasaran yang
dilakukan pada bisnis industri perikanan.
Waduk kedungombo merupakan salah satu waduk yang memiliki peluang
untuk melakukan usaha budidaya ikan dengan sistem karamba jaring apung (KJA).
Banyak masyarakat wilayah waduk kedungombo yang memiliki usaha karamba
jaring apung (KJA) dengan berbagai jenis ikan yaitu ikan nila merah, ikan nila
hitam dan ikan lele. Berbicara mengenai jenis-jenis ikan di karamba jaring apung
(KJA) di wilayah waduk kedungombo ikan nila merah merupakan yang paling
digemari dalam budidaya ikan sistem karamba jaring apung ikan nila. Pada proses
budidaya ikan sistem karamba jaring apung (KJA) baik pada pembibitan,
pemanenan dan pemasaran masih terdapat kendala yaitu masih terdapat kematian
ikan setiap hari ditambah pemasaran yang dilakukan juga masih sangat terbatas dan
belum adanya promosi yang dilakukan.
Mengacu pada uraian yang ada, maka penelitian berfokus pada strategi
pengembangan pemasaran ikan nila di wilayah waduk kedungombo agar pada
pemasaran usaha karamba jaring apung (KJA) dapat lebih berkembang secara luas.
Maka dari itu peneliti mengunakan metode Analisis SOAR (Strenghs,
Opportunities, Aspirations, Result) dan matrik QSPM untuk mendapatkan beberapa
alternatif strategi dalam pengembangan pemasaran usaha karamba jaring apung
(KJA) ikan nila.
2. METODE
Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi atau studi lapangan pada usaha
Karamba Jaring Apung (KJA) ikan nila milik Bapak Hermawan, dengan tujuan
untuk mencari tahu proses dan permasalahan yang timbul pada usaha Karamba
Jaring Apung (KJA). Adapun tahap pada penelitian ini adalah :
3
2.1 Identifikasi Permasalahan
Identifikasi masalah dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
langsung proses budidaya ikan nila baik dari pembibitan sampe dengan pemasaran
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi secara nyata pada usaha karamba jaring
apung (KJA) ikan nila milik bapak hermawan.
2.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung di usaha karamba
jaring apung (KJA), selain observasi pengumpulan data juga dilakukan dengan cara
wawancara, dengan beberapa pemilik usaha karamba jaring apung (KJA) ikan nila.
Penyebaran kuesioner dilakukan kepada kelompok usaha karamba jaring apung
(KJA) dan konsumen.
2.3 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan metode analisis SOAR untuk mendapatkan
strategi pengembangan pemasaran dan matrik QSPM untuk mengetahui prioritas
strategi yang digunakan.
2.3.1 Analisis SOAR
Konsep SOAR (Strenghs, Opportunities, Aspirtions, Result) sebagai alternatif
pada analisis SWOT berasal dari pendekatan Appreciative Inquiry (AI).
Appreciative Inquiry lebih memberatkan pada pembangunan kekuatan dan peluang
dari pada kelemahan dan ancaman (Stavros, Cooperrider, & Kelly, 2003).
a. Identifikasi faktor internal
Tabel 1 Identifikasi Faktor Kekuatan dan Aspirasi
Kekuatan (Strenght)
1 Harga ikan nila yang relatif terjangkau
2 Pemilik usaha terampil dalam pembudidayaan
3 Kolam yang digunakan praktis dan mudah untuk pembudidayaan
4 Jaring yang digunakan merupakan jaring terbaik
5 Pembatas kolam mengunakan baja dan bambu sehingga tidak mudah rusak
6 Mengunakan modal milik sendiri
7 Memiliki surat izin pendirian usaha karamba jaring apung
8 Kualitas ikan masih sangat segar layak untuk dikomsumsi
9 Angka kematian ikan yang relatif sedikit
10 Jumlah ikan nila yang relatif banyak
4
Aspirasi (Aspiration)
1
Diharapkan masyarakat ikut berperan dalam hal
memasarkan ikan
2 Diharapkan meningkatnya sarana pemasaran dalam budidaya ikan
3
Meningkatkan ketrampilan pekerja dalam pembudidayaan
ikan
4 Memiliki pedagang ikan sendiri
5 Menjadi pusat pemasaran ikan di wilayah sragen
6 Ikan bisa terjual diberbagai rumah makan
7 Diharapkan ikan dapat diolah menjadi makanan khas daerah
b. Identifikasi faktor eksternal
Tabel 2 Identifikasi Faktor Peluang dan Result
Peluang
1 Adanya dukungan dari dinas perikanan kabupaten sragen
2 Secara Finansial usaha menguntungkan dan layak dijalankan
3 Hubungan yang baik dengan konsumen
4 Permintaan pasar meningkat ketika mendekati lebaran dan tahun baru nasional
5 Banyak masyarakat yang lebih menyukai ikan nila dibandingkan ikan yang lain
6 Mempunyai tempat usaha yang luas
7 Pendapatan masyarakat sekitar meningkat
8 Permintaan pasar akan ikan setiap tahun semakin meningkat
Result
1 Meningkatnya pemasaran ikan yang dilakukan oleh masyarakat
2
Meningkatkan pendapatan usaha karamba jaring apung
dengan penambahan sarana pemasaran
3 Terjalinya kerjasama dengan para pedagang ikan dan konsumen
4
Meningkatnya skill para pekerja dalam budidaya ikan
karamba jaring apung
5 Meningkatnya jumlah konsumen
6 Memperluas jangkauan pemasaran
7 Kerjasama dengan para pemilik rumah makan
5
c. Matrik QSPM
Matrik QSPM merupakan metode yang memungkinkan penyusunan strategi
untuk mengevaluasi alternatif strategi secara obyektif, berdasarkan faktor – faktor
internal dan eksternal. Analisis QSPM digunakan untuk memilih prioritas strategi
yang akan dilakukan di usaha karamba jaring apung (KJA) ikan nila.
Tabel 3 Matrik QSPM
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Matrik SOAR
Tabel 4 Matrik SOAR
Strenght Opportunity
Faktor Internal 1) Harga ikan nila yang relatif terjangkau
2) Pemilik usaha terampil dalam
pembudidayaan
3) Kolam yang digunakan praktis
dan mudah untuk pembudidayaan
4) Jaring yang digunakan
merupakan jaring terbaik
5) Pembatas kolam mengunakan
baja dan bambu sehinga tidak mudah rusak
6) Mengunakan modal milik
sendiri
7) Memiliki surat izin pendirian
usaha karamba jaring apung 8) Kualitas ikan masih sangat
segar layak untuk dikonsumsi
9) Angka kematian ikan yang
relatif sedikit
10) Jumlah ikan nila yang relatif banyak
1) Adanya dukungan dari dinas perikanan kabupaten sragen
2) Secara finansial usaha
menguntungkan dan layak
dijalankan
3) Hubungan yang baik dengan konsumen
4) Permintaan pasar meningkat
mendekati lebaran dan tahun
baru nasional
5) Banyak masyarakat yang lebih menyukai ikan nila
6) Mempunyai tempat usaha
yang luas dan strategis
7) Pendapatan masyarakat
sekitar meningkat 8) Permintaan pasar akan ikan
setiap tahun semakin
meningkat
Aspirasi Strategi SA Strategi OA
1) Diharapkan masyarakat ikut
berperan dalam hal
memasarkan ikan
2) Diharapkan meningkatnya
sarana pemasaran dalam budidaya ikan
3) Meningkatkan ketrampilan
pekerja dalam
pembudidayaan ikan
4) Memiliki pedagang ikan sendiri
a. Menggunkan media online
maupun offline untuk promosi
(S1,8,9,10, A1,2,6)
b. Memberikan pelatihan kepada
pekerja mengenai pembudidayaan ikan yang baik
dan benar (S2, A3,7)
c. Meningkatkan jumlah karamba
jaring apung dan ikan agar
kebutuhan konsumen terpenuhi (S3,4,5,6,7, A4,5)
a. Memanfaatkan hubungan
yang baik dengan konsumen
untuk mengajak masyarakat
dalam hal memasarkan ikan
(O2,3,4,5,7, A1,4,6) b. Memberikan lokasi terkini
dengan google maps agar
mempermudah pencarian
lokasi (O6,A2)
Faktor-faktor kunci
Bobot
Alternatif Strategi
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
AS TAS AS TAS AS TAS
Faktor-faktor kunci internal Total bobot Faktor-faktor kunci
eksternal
Total bobot Jumlah Total Nilai Daya Tarik
6
Strenght Opportunity
5) Menjadi pusat pemasaran
ikan di wilayah sragen
6) Ikan bisa terjual diberbagai
rumah makan
7) Ikan dapat diolah menjadi makanan khas daerah
c. Mengikuti kegiatan rutin
yang diadakan dinas
perikanan (O1, A3,7)
Result Strategi SR Strategi OR
1) Meningkatnya pemasaran
ikan yang dilakukan
masyarakat
2) Meningkatkan pendapatan usaha karamba jaring apung
dengan penambahan sarana
pemasaran
3) Terjalinya kerjasama
dengan para pedagang ikan da konsumen lain
4) Meningkatnya skill para
pekerja dalam budidaya
ikan
5) Meningkatnya jumlah konsumen
6) Memperluas jangkauan
pemasaran
7) Kerjasama dengan para
pemilik rumah makan
a. Memberikan harga jual yang
lebih rendah kepada
masyarakat (S1,8,9,10,
R1,2,3,5) b. Memperkuat kerjasama dengan
dinas perikanan maupun
pedagang ikan untuk
memperluas pemasaran
(S2,3,4,5,6,7,8, R4,6,7)
a. Mengoptimalkan dukungan
dari dinas perikanan untuk
mengadakan promosi (O1,
R1,2,4,5,6) b. Melakukan pendekatan dalam
hal negosiasi pembelian ikan
dengan konsumen maupun
masyarakat ()2,3,4,5,7,8,
R3,7)
3.2 Matrik QSPM
Alternatif strategi berdasarkan peringkat yang menunjukan prioritas strategi
yang dihasilkan dari matrik QSPM untuk pengembembangan pemasaran usaha
karamba jaring apung (KJA) dapat dilihat pada tabel 5 di bawah.
Tabel 5 Peringkat Alternatif Strategi
No Alternatif Strategi Total
TAS
Peringkat
1 Menggunakan media online maupun offline untuk
promosi
9,67 1
2 Meningkatkan jumlah karamba jaring apung dan
ikan agar kebutuhan konsumen terpenuhi
9,14 2
3 Memberikan lokasi terkini dengan google maps agar
mempermudah pencarian lokasi
8,85 3
4 Memperkuat kerjasama dengan dinas perikanan
maupun pedagang ikan untuk memperluas
pemasaran
8,83 4
5 Mengoptimalkan dukungan dari dinas perikanan
untuk promosi
8,75 5
6 Mengikuti kegiatan rutin yang diadakan dinas
perikanan
8,59 6
7
No Alternatif Strategi Total
TAS
Peringkat
7 Memberikan pelatihan kepada pekerja mengenai
pembudidayaan ikan yang baik dan benar
8,03 7
8 Memberikan harga jual yang lebih rendah kepada
masyarakat
7,38 8
9 Memanfaatkan hubungan yang baik dengan
konsumen untuk mengajak masyarakat dalam hal
memasarkan ikan
6,94 9
10 Melakukan pendekatan dalam hal negosiasi
pembelian ikan dengan konsumen maupun
masyarakat
6,79 10
Berdasarkan tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa peringkat tertinggi berada
pada alternatif 1 yaitu “menggunakan media online maupun offline untuk promosi”
dengan nilai total TAS sebesar 9,67 dan peringkat terendah berada pada alternatif
10 yaitu ”melakukan pendekatan dalam hal negosiasi pembelian ikan dengan
konsumen maupun masyarakat” dengan nilai TAS sebesar 6,79. Untuk alternatif
strategi yang diprioritaskan terlebih dahulu untuk di usaha karamba jaring apung
(KJA) ikan nila adalah 3 urutan strategi tertinggi.
a. Alternatif strategi 1 : Menggunakan media online maupun offline untuk
promosi.
Pada era digital seperti sekarang ini media sosial harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk promosi secara online dan memanfaatkan ketrampilan
berbicara dll untuk promosi secara offline agar usaha dapat lebih dikenal
masyarakat lebih luas.
Gambar 1 Promosi Secara Online maupun Offline
8
b. Alternatif strategi 2 : Meningkatkan jumlah karamba jaring apung dan ikan
agar kebutuhan konsumen terpenuhi
Penambahan jumlah karamba dan ikan sangat penting dimana kebutuhan
konsumen berbeda-beda dengan adanya penambahan jumlah karamba dan ikan
kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dan pemasaran dapat lebih luas.
c. Alternatif strategi 3 : Memberikan lokasi terkini dengan google maps agar
mempermudah pencarian lokasi
Memberikan lokasi terkini dengan google maps diharapkan lebih mempermudah
konsumen dalam membeli ikan agar tidak salah lokasi dikarenakan banyaknya
usaha budidaya ikan karamba jaring apung di wilayah waduk kedungombo.
Gambar 2 Lokasi Karamba Jaring Apung (KJA)
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengembangan pemasaran di usaha karamba jaring apung
(KJA) ikan nila milik bapak hermawan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1) Hasil Analisis SOAR menghasilkan 10 alternatif strategi dalam pengembangan
pemasaran usaha karamba jaring apung (KJA) ikan nila
2) Hasil analisis menggunakan matrik QSPM didapatkan 10 alternatif strategi
berdasarkan peringkat yang telah didapatkan.
9
3) Tiga prioritas terbaik yaitu menggunakan media online maupun offline untuk
promosi, meningkatkan jumlah karamba dan ikan, memberikan lokasi terkini
dengan google maps
4.2 Saran
1) Usaha karamba jaring apung (KJA) ikan nila dapat memanfaatkan dan
memaksimalkan media online untuk promosi
2) Memberikan lokasi terkini dengan google maps untuk mempermudah pencarian
lokasi.
3) Memberikan brosul atau pamflet di berbagai daerah untuk memaksimalkan
promosi secara offline
4) Mengikuti kegiatan yang diadakan dinas perikanan
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, Murni. 2017. Strategi Pemerintah Kota Cilegon Menuju Cilegon Smart
City. Skripsi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang.
Asili, M.Pd. 2017. Manajemen Strategi Filantrofi Islam di Palembang Dengan
Pendekatan Appreciate Inquiry. Jurnal I-Economic Vol 3. No 2.
Bambang, Hariadi. 2005. Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing.
David, Fred, 2010. Strategic Manajement. Manajemen Strategis Edisi Keduabelas.
Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.
Haris. M.A., 2008, Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
sebagai Gelatin dan Pengaruh Lama Penyimpanan pada Suhu Ruang
[skripsi], Bogor, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor
Hesti, Novianissa. 2017. Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Oleh-Oleh
Menggunakan Metode SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matric
(QSPM).
Josept Sprangel, Jacqueline Stavros and Matthew Cole. 2010. Creating Sustainable
Relationships Using the Strengths, Opportunities, Aspirations and Results
Framework, Trust, and Environmentalism. International Journal of
Training and Development 15:1.
10
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat. 2001.
Leksono, T. Dan Syahrul. (2001). Studi Mutu dan Penerimaan Konsumen terhadap
Abon Ikan. Jurnal Natur Indonesia III (2): 178-184
Matthew L Cole, John D Cox and Jacqueline M Stavrose. 2016. Building
Collaboration In Teams Through Emotional Intelligence: Mediation by
SOAR (Strengths, Opportunity, Aspirations, and Result). Journal of
Management and Organization.
Muhammad Abdolshah, Babak Fazli Besheli, shabnam Fazli Besheli. 2016 .
Strategic Planning for Agriculture Section Using SWOT, QSPM and Blue
Ocean Case Study. International Journal of Agriculture Management and
Development.
M. Manullang. Manajemen Strategi. Bandung: Citapustaka Media Perintis. 2012.
Sugiarti, Syahdiyah, Wiwid. 2017. Analisis Strategi Pemasaran Produk Usaha
Mikro Kecil Menengah Melalui Metode Analisis Soar (Strength,
Opportunity, Aspirations, Result). Skripsi Universitas Sumatera Utara
Setyorini Hany, Effendi Mas’ud, Santoso Imam. 2016. Analisis Strategi Pemasaran
Menggunakan Matrik SWOT dan QSPM. Jurnal Teknologi dan
Manajemen Agroindustri 5(1): 46-53
Stanton, William J. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2001
Swastha, Basu dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
2005.
Stavros , J., Cooperrider, D., & Kelly , D. 2003. Strategic Inquiry - Appreciative
intent : Inspirationto SOAR. AI Practioner.
Stavros, J., & Hinrichs, G. 2009. Thin book of SOAR Building strengh-based
strategy,. Bend,OR: Thin Book Publisher.
Stavros, J., & Cole, M. (2013). SOARing Towards Positive Transformation and
Change. Development Policy Review , 10-27.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran Edisi III. Sleman: Andi. 2008.
Triwahyuningsih, Hidayah. 2017. Strategi Pengembangan Pasar Industri Kecil
Keripik Jamur Kancil (Agaricus Bisporus) di Kapubaten Wonosobo.
Skripsi Universitas Muhammadiyah Purworejo.