strategi pengembangan kompetensi guru di smk...

93
STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun oleh: DAMAYANTI NIM: 105018200712 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

Upload: vunhu

Post on 05-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU

DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh:

DAMAYANTI

NIM: 105018200712

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

ii

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU

DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh:

DAMAYANTI

Dibawah Bimbingan:

Nurlena Rifai, M.A, Ph.D

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan Kompetensi Guru di

SMK PGRI 16 DKI Jakarta” yang disusun oleh Damayanti dengan Nomor

Induk Mahasiswa 105018200712 telah diujikan pada tanggal 11 Maret 2011 dan

telah diterima dan disyahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada

Jurusan/Prodi KI-Manajemen Pendididkan.

Jakarta, 11 Maret 2011

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia

Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil. ……… …………….

NIP: 19560530 198503 1 002

Sekretaris

Drs. Mu’arif SAM, M.Pd. ……… …………….

NIP: 19650717 199403 1 005

Penguji I

Drs. Mudjahid Ak, M.Sc. ……… …………….

NIP: 19470714 196510 1 001

Penguji II

Dra. Djunaidatul Munawaroh, M.Ag. ……… …………….

NIP: 19580918 198701 2 001

Mengetahui

Dekan FITK

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA.

NIP. 19571005 198703 1 003

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit : 5 Januari 2009

FITK No. Revisi: : 00 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

iv

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

N a m a : Damayanti

Tempat/Tgl.Lahir : Ngawi, 3 Februari 1985

NIM : 105018200712

Jurusan / Prodi : KI-Manajemen Pendidikan

Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Kompetensi Guru

di SMK PGRI 16 DKI Jakarta

Dosen Pembimbing : Nurlena Rifai, M.A., Ph.D.

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 8 Maret 2011

Mahasiswa Ybs.

Damayanti

NIM: 105018200712

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

v

ABSTRAK

Damayanti, NIM: 105018200712, “Strategi Pengembangan Kompetensi Guru

di SMK PGRI 16 DKI Jakarta, Skripsi Program Strata 1 (S1) Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kata Kunci : Strategi Pengembangan Kompetensi Guru

Kompetensi guru merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru

untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. Kompetensi

guru merupakan hal yang sangat menentukan hasil belajar siswa karena guru

merupakan orang yang paling berperan dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM). Untuk itu, kompetensi guru harus selalu ditingkatkan.

Masalah penelitian difokuskan pada strategi pengembangan kompetensi guru

di SMK PGRI 16 DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru SMK PGRI 16 DKI

Jakarta beserta upaya-upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kompetensi

tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah observasi,

wawancara dan angket. Populasi penelitian ini adalah guru SMK PGRI 16 DKI

Jakarta yang berjumlah 30 orang. Berhubung populasi kurang dari 100, maka

sampelnya adalah sampel populasi, yakni 30 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan SMK PGRI 16

DKI Jakarta dalam mengembangkan kompetensi guru adalah melakukan

rekrutmen guru baru, menyeleksi calon guru baru dengan benar,

menyelenggarakan seminar/pelatihan dengan mendatangkan narasumber,

mengikutsertakan guru dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), serta

memberikan motivasi dan penghargaan bagi guru yang berprestasi. Perhitungan

angket menunjukkan bahwa strategi tersebut berkategori cukup. Sementara itu,

kompetensi guru di SMK PGRI 16 DKI Jakarta menunjukkan kategori cukup.

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

vi

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji serta

syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

kemudahan, kekuatan dan kesabaran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Baginda

Rasulullah Muhammad saw yang teramat besar cintanya kepada umatnya dan

membimbingnya menuju jalan yang diridhoi Allah. Semoga kemuliaan pun

tercurah kepada keluarga, sahabat dan umatnya yang senantiasa istiqomah

menetapi sunnahnya sampai akhir zaman.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya akan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terimakasih penulis sampaikan

kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh

pendidikan di UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

2. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil., Ketua Jurusan Kependidikan Islam yang

telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd., Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan yang

telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Nurlena Rifai, M.A., Ph.D., Dosen Pembimbing, atas kesediaan, waktu dan

kesabarannya dalam memberikan bimbingan kepada penulis.

5. Kepala sekolah beserta dewan guru SMK PGRI 16 Jakarta yang telah

meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian.

6. Keluargaku tercinta, terutama kepada kedua orang tuaku (Mulyadi-Giyarti),

adik-adikku (Dewi Yulianti & David Aprilianto), atas do’a, motivasi dan

dukungannya yang tiada henti kepada penulis. Tak lupa, kepada Bude (Welas

Asih), atas dukungan dan pengorbanannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi.

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

vii

7. “Raifa” yang senantiasa hadir ketika penulis butuhkan dan selalu menguatkan

hati, memberikan semangat dan dukungannya. Thanks you so much.

8. Sahabat-sahabatku, Isnaini, Lilik, Hamroh, Afifah dan teman-teman

Manajemen Pendidikan angkatan 2005 atas do’a dan dukungannya. Semoga

Allah menguatkan silaturrahim kita, serta semua pihak yang tidak mungkin

penulis sebutkan satu per satu.

Barakallaahulakum.

Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat

kesalahan yang kurang berkenan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya

bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian. Semoga menjadi amal

kebaikan yang dibalas oleh Allah dengan kebaikan yang berlipat ganda.. Amin.

Jakarta, 8 Maret 2011

Penulis

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

viii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing .............................................................. ii

Lembar Pengesahan Panitia Ujian Munaqosah ...................................................... iii

Surat Pernyataan Karya Sendiri ............................................................................ iv

Abstrak ................................................................................................................. v

Kata Pengantar ..................................................................................................... vi

Daftar Isi .............................................................................................................. viii

Daftar Tabel .......................................................................................................... x

BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 5

C. Pembatasan Maslah .................................................................................. 5

D. Perumusan Masalah ................................................................................ 5

E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6

BAB II Kajian Teori .............................................................................................. 7

A. Strategi ...................................................................................................... 7

1. Pengertian Strategi .............................................................................. 7

2. Dimensi-dimensi Strategi ................................................................... 9

3. Tingkat-tingkat Strategi ...................................................................... 11

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi ........................................ 13

5. Tahapan Strategi .................................................................................. 16

B. Kompetensi Guru ...................................................................................... 19

1. Pengertian Kompetensi Guru ............................................................... 19

2. Unsur-unsur Kompetensi Guru ........................................................... 21

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru ....................... 25

C. Strategi Pengembangan Kompetensi Guru ............................................... 28

1. Pengembangan Sumber Daya Manusia ................................................ 28

2. Pengembangan Kompetensi Guru ........................................................ 33

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

ix

BAB III Metodologi Penelitian ............................................................................. 42

A. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 42

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 42

C. Metode Penelitian ...................................................................................... 43

D. Populasi dan Sampel ................................................................................. 43

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 43

F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 44

G. Teknik Pengolahan Data ........................................................................... 45

H. Teknik Analisis dan Interpretasi Data ....................................................... 46

BAB IV Hasil Penelitian ....................................................................................... 48

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 48

1. Profil Sekolah ...................................................................................... 48

2. Profil Guru .......................................................................................... 50

B. Deskripsi Data ........................................................................................... 51

BAB V Penutup .................................................................................................... 65

A. Kesimpulan ............................................................................................... 65

B. Saran .......................................................................................................... 66

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 67

Lampiran ............................................................................................................... 70

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Waktu dan Kegiatan Penelitian ................................................................. 42

2 Kisi-kisi Angket ........................................................................................ 44

3 Kisi-Kisi Wawancara ................................................................................ 45

4 Data Guru SMK PGRI 16 DKI Jakarta ..................................................... 51

5 Pelatihan Membuat RPP ............................................................................ 53

6 Pelatihan Membuat Silabus ....................................................................... 53

7 Pengiriman Peserta Pelatihan, Penataran, Lokakarya dan Seminar .......... 54

8 Penyelenggaraan Sosialisasi Hasil Pelatihan ............................................. 54

9 Mengikutsertakan Guru dalam Kegiatan Sosial ........................................ 55

10 Pemberian Beasiswa Bagi Guru untuk Melanjutkan Pendidikan .............. 55

11 Pemberitahuan Hasil Setiap Kegiatan ....................................................... 56

12 Pemberian Sanksi Bagi Guru yang Melanggar Kode Etik ......................... 56

13 Pemberian Hadiah Finansial ...................................................................... 57

14 Pemberian Piagam Penghargaan .............................................................. 57

15 Penyusunan Silabus Pembelajaran ............................................................. 58

16 Penentuan Strategi Pembelajaran yang Tepat ........................................... 58

17 Pembuatan RPP ......................................................................................... 59

18 Penggunaan Metode Pembelajaran yang Sesuai dengan Materi ............... 59

19 Penggunaan Media Pembelajaran yang Sesuai dengan Materi ................. 59

20 Penyusunan Alat Evaluasi ......................................................................... 60

21 Pelaksanaan Post Tes ................................................................................ 61

22 Menindaklanjuti Hasil Evaluasi dengan Remedial ................................... 61

23 Penguasaan Materi .................................................................................... 62

24 Pengkajian/Penelitian untuk Memperdalam Pengetahuan ........................ 62

25 Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................................. 63

26 Nilai Rata-rata Skor Penelitian ................................................................. 64

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas

memberikan pelayanan jasa pendidikan kepada masyarakat. Sekolah bertugas

membantu orang tua dalam mengoptimalkan perkembangan pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap anak sebagai bekal hidup di masyarakat atau

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Sebagai lembaga pendidikan formal, penyelenggaraan dan pengelolaan

sekolah harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan nasional. Adapun

fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-undang RI Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.1

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang dijabarkan dalam visi,

misi, dan tujuan sekolah perlu dilakukan pengembangan terhadap semua aspek

dan komponen yang ada di sekolah. Aspek dan komponen yang harus

1 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3.

1

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

2

dikembangkan meliputi tenaga kependidikan, kurikulum, sumber belajar,

sarana dan prasarana, manajemen keuangan dan sebagainya.

Guru sebagai salah satu komponen pendidikan memiliki peran penting

dalam mencapai tujuan pendidikan. Hal ini karena guru adalah pendidik yang

berhubungan langsung dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional disebutkan: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada

perguruan tinggi.”2

Selanjutnya, dalam Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen disebutkan bahwa: “guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.”3

Pengertian pendidik/guru yang terdapat dalam kedua undang-undang

tersebut, menunjukkan bahwa guru memiliki tanggung jawab terhadap

kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam kegiatan ini, guru tidak hanya

memberikan sejumlah ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai

dan sikap kepada anak didik supaya anak didik memiliki kepribadian yang

paripurna.

Agar dapat menjalankan tugasnya sebagai pendidik, guru wajib memiliki

keahlian yang memadai. “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,

kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan nasional”.4 Kompetensi yang

dimaksud meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik,

2 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 39, Ayat

2. 3 Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pasal 1.

4 Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 8.

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

3

kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui

pendidikan profesi.

Selain kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi, ada beberapa karakteristik

yang harus dimiliki seorang guru, yaitu:

1. Kematangan diri yang stabil; memahami diri sendiri, mencintai diri

secara wajar dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan serta bertindak

sesuai dengan nilai-nilai itu sehingga ia bertanggung jawab sendiri atas

hidupnya, tidak menggantungkan diri atau menjadi beban orang lain.

2. Kematangan sosial yang stabil; dalam hal ini seorang pendidik dituntut

mempunyai pengetahuan yang cukup tentang masyarakatnya, dan

memiliki kecakapan membina kerjasama dengan orang lain.

3. Kematangan profesional (kamampuan mendidik); yakni menaruh

perhatian dan sikap cinta terhadap anak didik serta mempunyai

pengetahuan yang cukup tentang latar belakang anak didik dan

perkembangannya, memiliki kecakapan dalam menggunakan cara-cara

mendidik.5

Kedudukan seorang guru sebagai agen pembelajaran sangat penting dalam

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu, kemampuan seorang guru

harus dikembangkan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Pengembangan ini dapat dilakukan melalui upaya-

upaya strategis, baik oleh pemerintah, sekolah, maupun oleh guru yang

bersangkutan.

Strategi merupakan rencana yang digunakan untuk mencapai tujuan jangka

panjang. Strategi dapat diartikan sebagai “suatu proses penentuan rencana para

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,

disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut

dapat tercapai.”6

Sehubungan dengan pengertian strategi tersebut, berbagai upaya

pengembangan kompetensi guru telah dilakukan oleh pemerintah, yaitu

dengan mengesahkan Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen yang diikuti dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

5 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Cet.

5, h. 19. 6 Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2008), Cet. 5, h. 31.

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

4

tahun 2007 yang antara lain tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru (Nomor 16), dan Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan

(Nomor 18).

Berbagai upaya untuk mengembangkan kompetensi guru memang telah

dilakukan, namun hal itu tampaknya belum memberikan hasil yang signifikan

dengan yang diharapkan. Masih terdapat beberapa indikator kelemahan guru

dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Hal ini seperti yang

diungkapkan E. Mulyasa, sebagai berikut:

Terdapat tujuh indikator yang menunjukkan rendahnya kinerja guru

dalam melaksanakan tugas utamanya mengajar, yaitu: (a) rendahnya

pemahaman tentang strategi pembelajaran, (b) kurangnya kemahiran

dalam mengelola kelas, (c) rendahnya kemampuan melakukan dan

memanfaatkan penelitian tindakan kelas (classroom action research), (d)

rendahnya motifasi berprestasi, (e) kurang disiplin, (f) rendahnya

komitmen profesi, (g) serta rendahnya kemampuan manajemen waktu.7

SMK PGRI 16 DKI Jakarta sebagai salah satu lembaga yang

menyelenggarakan aktifitas secara formal bertanggung jawab dalam

peningkatan sumber daya manusia Indonesia. Oleh karena itu, manajemen

sumber daya manusia (guru) sebagai pendukung keberhasilan merupakan

faktor yang tidak boleh luput dari perhatian.

Sebagai sekolah kejuruan, SMK PGRI 16 dalam kuantitas sudah cukup

baik, namun masih ada kelemahan yang perlu diperbaiki. Beberapa persoalan

yang harus segera dibenahi oleh SMK PGRI 16, antara lain: Pertama, masih

ada guru yang pendidikannya tidak sesuai dengan bidang studi yang diajarkan.

Kedua, guru-guru masih banyak yang belum mampu mengelola kelas dengan

baik sehingga saat KBM berlangsung banyak siswa yang tidak memperhatikan

pelajaran. Ketiga, penguasaan guru tentang metode pembelajaran masih sangat

minim sehingga mayoritas guru menggunakan metode ceramah.8

Beberapa masalah tersebut di atas menunjukkan bahwa ada permasalahan

yang berhubungan dengan kompetensi guru yang perlu diatasi. Untuk itu,

7 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2008), Cet. 3, h. 9. 8 Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah, 26 Februari 2010.

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

5

kepala sekolah sebagai pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan

kompetensi guru. Dalam hal ini, beberapa strategi pengembangan guru bisa

dilakukan oleh kepala sekolah baik dalam lingkup internal maupun eksternal.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis

ingin meneliti tentang “Strategi Pengembangan Kompetensi Guru di SMK

PGRI 16 DKI Jakarta”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah, maka

dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi guru di SMK PGRI 16 DKI Jakarta?

2. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan sekolah untuk mengembangkan

kompetensi guru!

3. Bagaimana strategi pengembangan kompetensi guru di SMK PGRI 16

DKI Jakarta?

4. Bagaimana efektifitas strategi pengembangan kompetensi guru di

SMK PGRI 16 DKI Jakarta?

5. Apa hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam mengembangkan

kompetensi guru di SMK PGRI 16 DKI Jakarta!

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka untuk

memfokuskan penelitian, penulis membatasi permasalahan pada kompetensi

guru dan upaya-upaya pengembangan yang dilakukan SMK PGRI 16 DKI

Jakarta. Kompetensi dimaksud meliputi kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka masalah

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

6

1. Bagaimana kompetensi guru di SMK PGRI 16 DKI Jakarta?

2. Upaya-upaya apa yang dilakukan SMK PGRI 16 DKI Jakarta dalam

mengembangkan kompetensi guru?

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diambil dari penelitian mengenai strategi peningkatan

kompetensi guru adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai

strategi pengembangan kompetensi guru.

2. Bagi kepala sekolah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

masukan untuk lebih mengembangkan kompetensi guru.

3. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar

mereka lebih mengembangkan kompetensinya sebagai pendidik.

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia strategi adalah ilmu dan seni

menggunakan semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan

kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai. Strategi adalah rencana

yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai tujuan khusus.1

“Strategi (strategy) adalah alat untuk mencapai tujuan jangka

panjang.”2 “Strategi (strategy) bagi para manajer adalah rencana berskala

besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi

persaingan untuk mencapai tujuan perusahaan.”3

Menurut Hamel dan Prahalat, sebagaimana dikutip oleh Husein Umar,

strategi didefinisikan sebagai berikut:

Strategi merupakan tindakan yang bersifat inkremental (senantiasa

meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), Edisi III, Cet. 2, h. 1092. 2 Fred R. David, Manajemen Strategis: Konsep, Terj. dari Strategic Management: Concept

and Cases oleh Setiyo Budi, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 16. 3 John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi,

dan Pengendalian, Terj. dari Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control

oleh Yanivi Bachtiar dan Christine, (Jakarta: Salemba Empat, 2008), h. 6.

7

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

8

depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai

dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”.

Terjadinya kecepatan inovasi pasar dan perubahan pola konsumen

memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu

mencari kompetensi inti dari bisnis yang dilakukan.4

Sementara itu, menurut Steiner dan Miner, sebagaimana dikutip oleh

Freddy Rangkuti, “strategi merupakan respon –secara terus menerus

maupun adaptif- terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan

dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.”5

Selanjutnya, menurut Glueck dan Jauch, “strategi adalah rencana yang

disatukan, luas, dan berintegrasi, yang menghubungkan keunggulan

strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk

memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui

pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.”6

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan

suatu tindakan yang bersifat inkremental para pemimpin puncak untuk

mencapai tujuan jangka panjang organisasi. Strategi dibuat dengan

mempertimbangkan harapan para pelanggan di masa depan. Selain itu,

strategi yang dibuat harus mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki

organisasi.

Strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan

manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar.

Selain itu, strategi mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka

panjang, khususnya untuk lima tahun, dan berorientasi ke masa depan.

Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta

perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang

dihadapi perusahaan.

4 Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2008), Cet. 5, h. 31. 5 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-Reorientasi Konsep

Perencanaan Strategis untuk Abad 21, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), Cet. 12, h. 4. 6 Kumpul Blogger, Konsep Strategi: Definisi, Perumusan, Tingkatan dan Jenis Strategi,

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan-tingkatan-jenis.html.,

2 Agustus 2010.

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

9

2. Dimensi-dimensi Strategi

Berdasarkan pengertian strategi di atas, dapat dijelaskan bahwa strategi

memiliki beberapa dimensi yang perlu diperhitungkan dan diketahui untuk

mengurangi dampak elemen ketidakpastian dalam merumuskan dan

mengimplementasikan strategi tersebut. Dmensi-dimensi itu, yaitu:

dimensi keterlibatan manajemen puncak, dimensi alokasi dana, sarana dan

prasarana, dimensi waktu keputusan stratejik, dimensi orientasi masa

depan, konsekuansi isu stratejik yang multifaset dan dimensi lingkungan

eksternal.7

Penjelasan masing-masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Dimensi keterlibatan manajemen puncak

Salah satu sifat keputusan stratejik adalah bahwa keputusan

tersebut menyangkut seluruh segi organisasi. Karena hal demikian,

keterlibatan manajemen puncak bukan hanya tidak dapat dielakkan,

akan tetapi merupakan suatu keharusan. Dikatakan demikian karena

hanya pada manajemen puncaklah akan tampak segala bentuk

implikasi dan ramifikasi berbagai tantangan dan tuntutan internal dan

eksternal yang sangat mungkin tidak terlihat oleh para manajer pada

tingkat yang lebih rendah.

b. Dimensi alokasi dana, sarana dan prasarana

Di dalam organisasi terdapat satuan-satuan kerja. Satuan-satuan

kerja ini memiliki peran yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Keputusan manajemen puncak tentang satuan kerja yang ditugaskan

memainkan peran stratejik pada suatu momen tertentu menentukan

sifat alokasi dana, sarana, prasarana dan tenaga yang mungkin

melebihi apa yang dialokasikan pada satuan-satuan kerja yang lain.

Situasi ini tidak pernah konstan. Bahkan apabila sumber dana, sarana

dan prasarana yang tersedia secara internal tidak mencukupi, hanya

manajemen puncaklah yang memiliki kewenangan untuk mencari

7 Sondang P. Siagian, Manajemen Statejik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), Cet. 5, h. 17-

20.

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

10

sumber-sumber eksternal, bukan manajemen tingkat menengah,

apalagi tingkat rendah.

c. Dimensi waktu keputusan stratejik

Salah satu ciri keputusan stratejik adalah jangkauan waktunya yang

relatif jauh ke depan. Oleh sebab itu, penting untuk diperhatikan

bahwa sekali manajemen puncak membuat keputusan stratejik, atas

dasar itulah citra organisasi diciptakan dan dipelihara. Mengubah

keputusan stratejik di tengah jalan akan mempunyai dampak terhadap

citra organisasi. Untuk menjamin citra itulah mutlak diperlukan kehati-

hatian dalam membuat keputusan stratejik.

d. Dimensi orientasi masa depan

Dalam suatu organisasi, manajer diharapkan dapat bersifat

antisipatif dan proaktif terhadap perkembangan yang terjadi. Hal ini

diharapkan agar pengambilan keputusan stratejik didasarkan pada

antisipasi dan perkiraan yang mereka lakukan dan bukan didasarkan

pada hal-hal yang sudah diketahui. Hal demikian penting dilakukan

agar manajemen siap menghadapi tantangan perubahan yang akan

terjadi di masa mendatang.

e. Dimensi konsekuensi isu stratejik yang multifaset

Keputusan stratejik biasanya menjangkau semua komponen atau

unsur organisasi, baik dalam arti dana, sarana, prasarana, tenaga kerja

maupun dalam arti satuan-satuan kerja seperti departemen, divisi, biro,

bagian, seksi dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian

dalam membuat keputusan stratejik. Hal ini dilakukan karena

perubahan pada satu satuan kerja, secara tidak langsung akan

mempengaruhi satuan kerja yang lain.

f. Dimensi lingkungan eksternal

Organisasi merupakan suatu sistem yang berinteraksi dengan

lingkungannya. Keberadaan organisasi biasanya mempengaruhi

lingkungannya dan pasti dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang

faktor-faktornya pada umumnya berada di luar organisasi yang

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

11

bersangkutan. Oleh karena itu, agar organisasi berhasil meraih

keberhasilan yang didambakan di masa depan, faktor-faktor eksternal

tersebut harus diperhitungkan secara matang.

3. Tingkat-tingkat Strategi

Berbagai organisasi dapat dikategorikan pada dua kategori utama,

yaitu organisasi yang terlibat pada satu bidang usaha dan organisasi yang

terlibat dalam berbagai bidang usaha.8 Kategori ini memberikan pengertian

bahwa tingkatan strategi pada masing-masing organisasi berbeda satu

sama lain.

Organisasi yang terlibat dalam satu bidang usaha, strateginya hanya

dua tingkat, yaitu strategi pada tingkat korporasi dan strategi yang bersifat

fungsional. Sedangkan untuk organisasi yang terlibat dalam berbagai

bidang usaha, terdapat tiga tingkat strategi, yaitu strategi tingkat korporasi,

strategi tingkat bidang satuan bisnis dan stategi tingkat fungsional.

Penjelasan masing-masing strategi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Strategi tingkat korporasi (corporate strategy)

Menurut Andrews, sebagaimana dikutip oleh Freddy Rangkuti,

“strategi korporasi adalah strategi yang disusun dalam satuan bisnis, di

mana perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah distinctive

competence menjadi competitive advantage.”9 Strategi ini dibuat

dengan tujuan agar organisasi mampu bersaing.

Strategi pada tingkat korporasi dirumuskan dan ditetapkan oleh

kelompok orang yang menduduki jabatan manajemen puncak. Strategi

yang dirumuskan mencakup semua kegiatan organisasi, termasuk

beraneka bidang bersifat bisnis yang ditangani dan semua kegiatan

yang bersifat fungsional. Bahkan termasuk strategi interaksi dengan

lingkungan eksternal.

8 Sondang P. Siagian, Manajemen Statejik, h. 21.

9 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-Reorientasi Konsep

Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21, h. 10.

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

12

Dalam menyusun strategi korporasi perlu diketahui terlebih dahulu

keunggulan bersaing yang dimiliki atau yang akan diciptakan dan

menempatkannya pada unit bisnis. Penciptaan keunggulan bersaing

tersebut mengacu pada pemain baru yang masuk, kekuatan daya beli

konsumen, kekuatan pemasok, serta produk substitusi sejenis lainnya

yang dapat dianggap sebagai pesaing.

Strategi korporasi merupakan landasan atau acuan untuk

penyusunan strategi pada tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian,

strategi yang telah disusun dalam tingkatan-tingkatan strategi

merupakan satu kesatuan strategi yang saling mendukung dan terkait

untuk menciptakan sinergi bagi performansi organisasi.

b. Strategi tingkat bidang satuan bisnis (strategic business units)

Strategi tingkat satuan bisnis terdapat pada organisasi yang

memiliki berbagai bidang usaha. Ini berarti bahwa organisasi memiliki

berbagai unit bisnis yang harus dikelola dan dirumuskan strateginya.

Menurut Abell dan Hammond, sebagaimana dikutip oleh Freddy

Rangkuti, pada prinsipnya strategi ini memiliki beberapa karakteristik

sebagai berikut:

1. Memiliki misi dan strategi

2. Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan

strategi

3. Menghasilkan produk atau jasa secara spesifik

4. Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas.10

Strategi pada tingkat bidang satuan bisnis dirumuskan dan

ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas dan tanggung jawab

oleh manajemen puncak untuk mengelola bisnisnya. Salah satu prinsip

mendasar yang harus dipegang oleh para manajer bidang bisnis ialah

bahwa strategi yang mereka rumuskan dan tetapkan harus digali dan

diangkat dari strategi korporasi yang dirumuskan dan ditetapkan oleh

10

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-Reorientasi Konsep

Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21, h. 12.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

13

manajemen puncak. Cakupan strategi pada tingkat satuan bisnis hanya

menyangkut bisnis yang bersangkutan, tetapi dengan segala aspeknya.

c. Strategi tingkat fungsional (functional strategy)

Strategi pada tingkat fungsional bersifat inkremental karena para

penanggung jawab hanya bertanggung jawab untuk merumuskan dan

menetapkan strategi yang menyangkut bidang fungsional tertentu dari

satu bidang bisnis. Akan tetapi meskipun demikian, prinsip yang

digunakan oleh manajer tingkat bisnis, harus digunakan pula oleh para

manajer fungsional, yaitu bahwa strategi fungsional merupakan

penjabaran lebih lanjut dari strategi bidang bisnis.

Menurut Pearce dan Robinson, sebagaimana dikutip oleh M.

Ismail Yusanto dan M.K. Widjajakusuma, pada batas tertentu,

strategi fungsional menerjemahkan pemikiran strategi di tingkat

korporasi untuk mencapai sasaran tahunan yang spesifik. Strategi

fungsional merinci strategi bisnis korporasi, memberikan pedoman

spesifik jangka pendek (tahunan) bagi para manajer operasional.11

Strategi fungsional lebih bersifat operasional karena akan langsung

diimplementasikan oleh fungsi-funsi manajemen yang ada dibawah

tanggung jawabnya, seperti fungsi manajemen produksi, fungsi

manajemen pemasaran, fungsi manajemen keuangan, dan fungsi

manajemen sumber daya manusia.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi

Ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan dalam merumuskan

strategi, agar suatu organisasi tetap eksis, tangguh menghadapi perubahan,

dan mampu meningkatkan efektifitas dan produktifitasnya. Faktor-faktor

tersebut antara lain: “tipe dan struktur organisasi, gaya manajerial,

kompleksitas lingkungan eksternal, kompleksitas proses produksi dan

hakikat berbagai masalah yang dihadapi.”12

11

M. Ismail Yusanto dan M.K. Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif Syariah,

(Jakarta: Khairul Bayan, 2003), h. 73. 12

Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, h. 23.

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

14

a. Tipe dan struktur organisasi

Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme

formal organisasi diolah. “Struktur organisasi terdiri atas unsur

spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau

desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.”13

Setiap organisasi memiliki kepribadian yang khas. Tipe dan

struktur organisasi yang dipilih oleh manajemen puncak harus

disesuaikan dengan kepribadian organisasi yang bersangkutan. Ini

karena struktur organisasi tidak hanya sekadar wadah dimana kegiatan

berlangsung, akan tetapi sebagai wahana yang efektif bagi para

anggotanya untuk berinteraksi dan berhubungan.

b. Gaya manajerial

Sebagaimana kita ketahui dewasa ini dapat diidentifikasi lima tipe

utama kepemimpinan, yaitu: tipe otokratis atau dikatorial, tipe

militeristik, tipe paternalistik, tipe laissez faire dan tipe demokratis

atau partisipatif.14

Dari kelima tipe tersebut tidak ada satupun yang

sesuai dan dapat digunakan secara konsisten pada semua jenis dan

kondisi organisasi. Untuk itu, gaya manajerial sebagai faktor yang

harus diperhitungkan dalam menerapkan strategi memerlukan

kecermatan dalam membaca situasi.

c. Kompleksitas lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar

organisasi, misalnya: perubahan ekonomi, peraturan pemerintah,

perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik

dan sebagainya.15

Unsur-unsur tersebut tidak dapat dikendalikan dan

diketahui terlebih dahulu oleh manajer. Untuk itu, lingkungan

13

Mohammad Abdul Mukhyi dan Iman Hadi Saputra, Pengantar Manajemen Umum (untuk

STIE), (Jakarta: Gunadarma, 1995), Cet. 2, h. 85. 14

Sondang P. Siagian, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan, (Jakarta: PT. Toko Gunung

Agung, 1997), Cet. 10, h. 18. 15

Mohammad Abdul Mukhyi dan Iman Hadi Saputra, Pengantar Manajemen Umum (untuk

STIE), h. 40.

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

15

eksternal menjadi faktor yang harus diperhitungkan dan dimanfaatkan

demi mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

d. Kompleksitas proses produksi

Semua jenis organisasi niaga dapat digolongkan pada dua kategori,

yaitu organisasi yang menghasilkan barang dan yang menghasilkan

jasa. Kedua jenis organisasi tersebut sama-sama harus memenuhi

persyaratan, seperti: “persyaratan mutu, harga, manfaat, usia produk,

pelayanan yang cepat dan akurat, kontinuitas suplai dan jaminan

pelayanan purna jual.”16

Selain persyaratan tersebut, kompleksitas

proses produksi yang turut berpengaruh terhadap strategi adalah

pendekatan yang dipakai, teknologi yang digunakan, perilaku

konsumen, keunggulan yang dimiliki perusahaan dan sebagainya.

Kesemuanya itu mempunyai dampak terhadap proses penentuan

strategi dan implementasinya.

e. Hakikat berbagai masalah yang dihadapi

Setiap organisasi tidak terlepas dari masalah, baik yang sederhana

maupun yang rumit. Masing-masing masalah memiliki pemecahan

yang berbeda-beda. Untuk itu manajemen puncak harus memiliki

keahlian dalam mengambil keputusan dalam rangka memecahkan

masalah yang dihadapi. Langkah-langkah pengambilan keputusan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menentukan dan membatasi masalah

2. Menganalisis dan menilai masalah

3. Menyusun kriteria penilaian

4. Mengidentifikasi alternatif

5. Memilih alternatif terbaik

6. Melaksanakan keputusan.17

Proses yang dilalui dalam pengambilan keputusan berlaku sama

untuk masalah yang sederhana maupun yang rumit. Namun demikian,

16

Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, h. 25. 17

Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Efektif, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2006), Edisi II, h. 104.

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

16

masalah yang rumit memerlukan strategi pemecahan yang lain dari

pemecahan masalah yang relatif sederhana.

5. Tahapan Strategi

Penerapan strategi suatu organisasi merupakan suatu proses yang

dinamis agar terjadi kelangsungan dalam organisasi. Tahapan tersebut

secara garis besar adalah sebagai berikut:

a. Analisis lingkungan

Langkah pertama dalam membuat strategi adalah melakukan

analisis terhadap lingkungan, baik internal maupun eksternal. Analisis

yang biasa digunakan adalah analisis SWOT. “Analisis SWOT yaitu

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi perusahaan.”18

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Faktor kekuatan (strength) yang dimiliki organisasi adalah

kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat

pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran. Di

katakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber, keterampilan,

produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari

pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan

akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

Faktor kelemahan (weakness) dalam suatu satuan bisnis adalah

keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan

kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kerja

organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, keterbatasan atau

kekurangan kemampuan ini dapat terlihat pada sarana dan prasarana

yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,

18

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-Reorientasi Konsep

Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21, h. 18.

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

17

produk/jasa yang kurang diminati pengguna atau calon pengguna, dan

tingkat keuntungan yang kurang memadai.

Faktor peluang merupakan “berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi satu satuan bisnis.”19

Berbagai situasi tersebut

misalnya perubahan perundang-undangan yang membuka kesempatan

baru dalam berusaha, hubungan dengan pelanggan yang harmonis,

perubahan dalam kondisi persaingan dan sebagainya.

Faktor ancaman merupakan faktor lingkungan yang kurang

menguntungkan bagi organisasi. Jika tidak diatasi, ancaman akan

menjadi penghambat bagi kemajuan organisasi baik di masa sekarang

maupun di masa mendatang. Ancaman bagi organisasi tersebut

misalnya: masuknya pesaing baru di pasar yang sudah dilayani,

meningkatnya posisi tawar pembeli produk yang dihasilkan,

perkembangan atau prubahan teknologi dan sebagainya.

b. Penetapan misi dan tujuan

Setelah melakukan analisis, langkah selanjutnya dalam penyusunan

strategi adalah menetapkan misi dan tujuan. “Misi adalah pernyataan

umum dan abadi tentang maksud organisasi.”20

Misi merupakan

perwujudan dasar filsafat para pembuat keputusan strategi perusahaan,

mencerminkan konsep diri perusahaan, serta menunjukkan bidang-

bidang produk atau jasa pokok dan kebutuhan-kebutuhan langganan

utama yang akan dipuaskan perusahaan.

Menurut Etzioni, sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko

tujuan adalah “suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di

mana organisasi bermaksud untuk merealisasikan” dan sebagai

“pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana

organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya.”21

Tujuan ini merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang

19

Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, h. 173. 20

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1995), Edisi II, Cet. 9, h.

108. 21

T. Hani Handoko, Manajemen, h. 109.

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

18

tidak terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu

yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi.

c. Perumusan strategi

Setelah keputusan tentang tujuan diambil, langkah selanjutnya

adalah membuat rumusan strategi. Perumusan strategi merupakan

langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi

dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan

perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut

dalam rangka menyediakan costumer value terbaik.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam

merumuskan strategi, yaitu:

1) Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh

perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan

untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan

tersebut.

2) Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk

mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman

yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan

misinya.

3) Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key succsess

factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan

analisis sebelumnya.

4) Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai

alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya

yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.

5) Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan

jangka pendek dan jangka panjang.22

d. Implementasi strategi

“Implementasi strategi sering kali disebut dengan tahap

pelaksanaan dalam manajemen strategi.”23

Melaksanakan strategi

berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk menempatkan

strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan. Implementasi

strategi membutuhkan disiplin pribadi, komitmen, dan pengorbanan.

22

Kumpul Blogger, Konsep Strategi: Definisi, Perumusan, Tingkatan dan Jenis Strategi,

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan-tingkatan-jenis.html.,

2 Agustus 2010. 23

Fred R. David, Manajemen Strategis: Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 7.

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

19

Suksesnya implementasi strategi terletak pada kemampuan manajer

dalam memotivasi karyawan, yang lebih tepat disebut seni daripada

ilmu.

e. Pengawasan

Agar implementasi strategi dapat berjalan dengan baik, diperlukan

pengawasan yang efektif dengan berbagai teknik dan metodenya.

“Bentuk, jenis, sifat dan intensitas pengawasan itu tergantung pada

banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah

persepsi para anggota organisasi tentang perlu tidaknya pengawasan

membudaya dalam organisasi.”24

f. Evaluasi strategi

Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi. Ini

digunakan untuk mengetahui kapan strategi tidak berjalan dengan baik.

Semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor

internal dan eksternal secara konstan berubah. “Tiga aktifitas dasar

evaluasi strategi adalah (1) meninjau ulang faktor eksternal dan

internal yang menjadi dasar strategi saat ini, (2) mengukur kinerja, dan

(3) mengambil tindakan korektif.”25

B. Kompetensi Guru

1. Pengertian Kompetensi Guru

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kompetensi berarti

(kewenangan) kekuasaan untuk menentukan (memutuskan sesuatu).26

Pengertian dasar kompetensi yakni kemampuan atau kecakapan.

Dalam Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

24

Sondang P. Siagian, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan, h. 12. 25

Fred R. David, Manajemen Strategis: Konsep, h. 8. 26

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.584.

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

20

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh

guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.”27

Kompetensi menurut Abdul Majid (2005), sebagaimana dikutip oleh

Pupuh Faturrohman adalah “seperangkat tindakan inteligen penuh

tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk

dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan

tertentu.”28

Charles (1994), sebagaimana dikutip oleh Moh. Uzer Usman,

mengemukakan bahwa: “competency as rational perfomance which

satisfactorily meets the objective for a desired condition (kompetensi

merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang

dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan).”29

Dari uraian diatas, nampak bahwa kompetensi mengacu pada

kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan;

kompetensi guru menunjuk pada perfomance dan perbuatan yang rasional

untuk memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas

pendidikan. Dikatakan rasional karena mempunyai arah dan tujuan,

sedangkan perfomance merupakan perilaku nyata dalam arti tidak hanya

dapat diamati, tetapi mencakup sesuatu yang tidak kasat mata.

Kompetensi merupakan komponen utama dari standar profesi

disamping kode etik sebagai regulasi perilaku profesi yang ditetapkan

dalam prosedur dan sistem pengawasan tertentu. Kompetensi diartikan dan

dimaknai sebagai perangkat perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi

dan investigasi, menganalisis dan memikirkan, serta memberikan

perhatian, dan mempersepsi yang mengarahkan seseorang menemukan

cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

27

Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 1. 28

Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan

Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2007), Cet. 1, h. 44. 29

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005),

Cet. 17, h. 14.

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

21

Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal,

keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara kaffah membentuk

kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi,

pemahaman peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan

pribadi dan profesionalisme.

2. Unsur-unsur Kompetensi Guru

Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru menurut Nurhalda dan

Radito, sebagaimana dikutip oleh Yunus Abu Bakar, yaitu: “(a) memiliki

pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia; (b) mempunyai

sifat yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, rekan sejawat, dan bidang

studi yang dibinanya; (c) menguasai bidang studi yang diajarkan; (d)

mempunyai keterampilan mengajar.”30

Sementara itu, menurut Soedijarto, sebagaimana dikutip oleh Yunus

Abu Bakar, kompetensi guru profesional meliputi: “(a) merancang dan

merencanakan program pembelajaran, (b) mengembangkan program

pembelajaran, (c) mengelola pelaksanaan program pembelajaran, (d)

menilai proses dan hasil pembelajaran, (e) mendiagnosis faktor yang

mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.”31

Selanjutnya, menurut Muhibbin Syah, sebagaimana dikutip oleh Pupuh

Faturrohman dan M. Sobry Sutikno, ada sepuluh kompetensi dasar yang

harus dimiliki guru dalam upaya peningkatan keberhasilan belajar

mengajar, yaitu:

a. Menguasai bahan

b. Mengelola program belajar mengajar

c. Mengelola kelas

d. Menggunakan media atau sumber belajar

e. Menguasai landasan pendidikan

f. Mengelola interaksi belajar mengajar

g. Menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran

30

Yunus Abu Bakar, dkk., Profesi Keguruan, Learning Assistance Program for Islamic

Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 10. 31

Yunus Abu Bakar, dkk., Profesi Keguruan, Learning Assistance Program for Islamic

Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 10.

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

22

h. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan

penyuluhan

i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

j. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil pendidikan

guna keperluan pengajaran.32

Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur

kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Adapun

penjelasan masing-masing kompetensi itu adalah sebagai berikut:

a. Kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru

dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik

meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Pemahaman terhadap peserta didik

Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip

perkembangan kognitif

Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip

perkembangan kepribadian

Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik

2. Perencanaan pembelajaran

Memahami landasan pendidikan

Menerapkan teori belajar dan pembelajaran

Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik

peserta didik, kompetensi yang akan dicapai dan materi ajar

Menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang

dipilih

3. Pelaksanaan pembelajaran

Menata latar (setting) pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran yang kondusif

32

Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan

Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, h. 45-46.

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

23

4. Mengevaluasi hasil belajar

Merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar

secara berkesinambungan

Menganalisis hasil evaluasi proses belajar dan hasil belajar

untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar

Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan

kualitas program pembelajaran secara umum

5. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi

yang dimiliki

Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai

potensi akademik

Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai

potensi nonakademik

b. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil, berakhlak mulia,

dewasa, arif, berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik.

1. Kepribadian yang mantap dan stabil

Bertindak sesuai dengan norma hukum

Bertindak sesuai dengan norma sosial

Bangga sebagai guru

Memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma

2. Berakhlak mulia dan menjadi teladan

Bertindak sesuai dengan norma relijius (iman, taqwa, jujur,

ikhlas dan suka menolong)

Memiliki perilaku yang diteladani peserta didik

3. Kepribadian yang dewasa

Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik

Memiliki etos kerja sebagai guru

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

24

4. Kepribadian yang arif

Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan

peserta didik, sekolah dan masyarakat

Menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak

5. Kepribadian yang dewasa

Memiliki perilaku yang berpengaruh terhadap peserta didik

Memiliki perilaku yang disegani

c. Kompetensi profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara mendalam, yang mencakup penguasaan materi,

kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang

menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan

metodologi keilmuannya. Kompetensi ini meliputi hal-hal sebagai

berikut:

1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi

Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah

Memahami hubungan konsep antara mata pelajaran terkait

Menerapkan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari

2. Menguasai struktur dan metode keilmuan

Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk

memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi

Memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang

menaungi atau koheren dengan materi ajar

d. Kompetensi sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi

dan berinteraksi dengan lingkungannya. Kompetensi ini meliputi hal-

hal sebagai berikut:

1. Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien

dengan peserta didik

2. Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien

dengan pendidik dan tenaga kependidikan

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

25

3. Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien

dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru

Menurut E. Mulyasa ada beberapa faktor yang menyebabkan

rendahnya profesionalisme guru, yaitu:

a. masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh

b. belum adanya standar profesionalisme guru sebagaimana tuntutan

di negara-negara maju

c. kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi swasta

yang mencetak guru asal jadi, atau setengah jadi, tanpa

memperhitungkan outputnya kelak di lapangan, sehingga

menyebabkan banyak guru yang tidak patuh terhadap etika profesi

d. kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena

guru tidak dituntut untuk meneliti sebagaimana yang diberlakukan

pada dosen di perguruan tinggi.33

Balai Pengembangan Produktivitas Daerah, mengemukakan enam

faktor yang menentukan produktivitas tenaga kerja, yakni:

a. Sikap kerja, seperti kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift

work), dapat menerima tambahan tugas, dan bekerja dalam satu

tim.

b. Tingkat keterampilan, yang ditentukan oleh pendidikan, latihan

dalam manajemen dan supervisi serta keterampilan dalam teknik

industri.

c. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang

tercermin dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dengan

tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas melalui lingkaran

pengawasan mutu (quality control circles).

d. Manajemen produktivitas, yaitu manajemen yang efisien mengenai

sumber dan sistem kerja untuk mencapai peningkatan

produktivitas.

e. Efisiensi tenaga kerja, seperti perencanaan tenaga kerja dan

tambahan tugas.

f. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko

kreativitas dalam berusaha, dan berada pada jalur yang benar dalam

berusaha.34

33

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2008), Cet. 3, h. 10. 34

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2006), Cet. 8, h. 121-122.

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

26

Disamping hal tersebut, terdapat pula berbagai faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja, yaitu: Sikap mental, pendidikan,

keterampilan, manajemen, hubungan industrial, tingkat penghasilan, gizi

dan kesehatan, jaminan sosial, lingkungan dan suasana kerja, kualitas

sarana pembelajaran, teknologi yang digunakan, serta adanya kesempatan

berprestasi.35

Dari uraian tersebut, dapat diidentifikasi faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kompetensi guru. Faktor tersebut secara garis besar

dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri

guru itu sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari lingkungan.

a. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri guru

yang bersangkutan. Faktor ini sangat berpengaruh besar terhadap

peningkatan kompetensi guru dan yang mampu menentukan adalah

guru itu sendiri. Hal ini karena dialah yang dapat mengetahui

kelebihan dan kekurangannya. Faktor ini meliputi:

1. Kecerdasan, keterampilan dan kecakapan

Kecerdasan, keterampilan dan kecakapan memegang peranan

penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas guru karena

berkaitan langsung dengan proses pembelajaran. Kecerdasan,

keterampilan dan kecakapan pada setiap guru berbeda-beda sesuai

dengan berbagai pengalaman dan latihan yang mereka dapatkan,

namun hendaknya guru tersebut tidak saja puas dengan apa yang

dimilikinya, melainkan terus meningkatkannya seiring dengan

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Kemampuan, minat dan bakat

Kemampuan, minat dan bakat juga merupakan salah satu faktor

yang berpengaruh pada kompetensi guru. Ini karena syarat untuk

mendapatkan kerja bagi seorang guru adalah jika ada penyesuaian

antara tugas dan jabatan yang diembannya dengan kemampuan,

35

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, h. 122-123.

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

27

minat dan bakatnya, sehingga menjadikannya semangat kerja,

produktif, dan mampu menghayati makna pekerjaan yang

dilakukan.

3. Motif

Motif merupakan alasan seseorang untuk melakukan atau

mengerjakan kegiatan tertentu. Motif seorang guru tentunya akan

berbeda antara satu dengan yang lainya. Ada yang benar-benar

ingin mengabdikan diri untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

ada pula yang sekedar ingin mencari materi. Ini akan sangat

berpengaruh terhadap keinginan guru untuk meningkatkan

kompetensi yang dimilikinya.

4. Kesehatan

Kesehatan memiliki peran penting dalam kegiatan belajar

mengajar. Apabila guru kurang sehat maka proses belajar mengajar

akan berjalan kurang kondusif. Untuk itu, seorang guru harus

selalu menjaga kesehatannya, baik kesehatan jasmani maupun

rohani.

5. Kepribadian

Kepribadian adalah kumpulan pembawaan biologis berupa

dorongan, kecenderungan, selera, instink yang dicampuri dengan

sifat dan kecenderungan yang didapat melalui pengalaman yang

terdapat pada diri seseorang. Menjadi seorang guru harus memiliki

kepribadian yang baik karena tugas guru adalah mendidik siswa

agar menjadi pribadi-pribadi yang dewasa.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi kompetensi guru, yaitu:

1. Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga memiliki pengaruh dalam meningkatkan

kompetensi guru. Guru yang mendapat dukungan penuh dari

keluarga, baik secara moril maupun materiil, akan memiliki

kesempatan yang lebih besar untuk dapat meningkatkan

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

28

kompetensinya dibandingkan dengan guru yang tidak mendapatkan

dukungan dari keluarganya.

2. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja meliputi lingkungan fisik dan lingkungan

psikis. Lingkungan fisik meliputi sarana dan prsarana yang ada di

sekolah sedangkan lingkungan psikis meliputi lingkungan kerja,

rasa aman dalam bekerja, gaji yang memadai, kesempatan untuk

mengembangkan karir, dan komunikasi yang baik dengan rekan

kerja maupun kepala sekolah. Kedua lingkungan ini memiliki

pengaruh dalam meningkatkan kinerja guru dan tenaga

kependidikan.

C. Strategi Pengembangan Kompetensi Guru

1. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Organisasi memandang pentingnya diadakan pengembangan sumber

daya manusia sebab pada saat ini karyawan merupakan aset yang sangat

penting dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Di

samping itu dalam kegiatan pengembangan sumber daya manusia, perlu

adanya koordinasi yang cukup baik antara setiap unit kerja yang ada di

dalam organisasi dengan bagian kepegawaian. Hal ini penting mengingat

bahwa setiap unit kerja lebih mengetahui kebutuhan pengembangan yang

bersifat pengetahuan dan ketrampilan teknis dari pegawai yang berada di

bawahnya.

Dalam tahap pengembangan sumber daya manusia ini terdapat dua

aspek kegiatan penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni

kegiatan pelatihan dan kegiatan pengembangan sumber daya manusia itu

sendiri yang dimaksudkan agar potensi yang dimiliki pegawai dapat

digunakan secara efektif.

Andrew E. Sikula, sebagaimana dikutip oleh Sedarmayanti,

menyatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu

proses pendidikan jangka panjang yang memanfaatkan prosedur sistematis

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

29

dan terorganisir, dimana personil manajerial mempelajari pengetahuan

konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.36

CIDA (Canadian International Development Agency) seperti

dikutip oleh Effendi (1993) mengemukakan bahwa pengembangan

sumber daya manusia menekankan manusia baik sebagai alat (means)

maupun sebagai tujuan akhir pembangunan. Dalam jangka pendek,

dapat diartikan sebagai pengembangan pendidikan dan pelatihan untuk

memenuhi segera tenaga ahli tehnik, kepemimpinan, tenaga

administrasi.37

Pengertian di atas meletakan manusia sebagai pelaku dan penerima

pembangunan. Tindakan yang perlu dilakukan dalam jangka pendek

adalah memberikan pendidikan dan latihan untuk memenuhi kebutuhan

tenaga kerja terampil. Dalam hal ini, meskipun unsur kesehatan dan gizi,

kesempatan kerja, lingkungan hidup yang sehat, pengembangan karir

ditempat kerja, dan kehidupan politik yang bebas termasuk pendukung

dalam pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan

merupakan unsur terpenting dalam pengembangannya.

Selain itu, setiap organisasi apapun bentuknya senantiasa akan

berupaya dapat tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan dengan

efektif dan efisien. Efisiensi maupun efektivitas organisasi sangat

tergantung pada baik dan buruknya pengembangan sumber daya

manusia/anggota organisasi itu sendiri. Ini berarti bahwa sumber daya

manusia yang ada dalam organisasi tersebut secara proporsional harus

diberikan pendidikan dan latihan yang sebaik-baiknya, bahkan harus

sesempurna mungkin.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukan dapat disimpulkan

bahwa pengembangan sumber daya manusia meliputi : unsur kesehatan

dan gizi, kesempatan kerja, lingkungan hidup sehat, pengembangan karir

ditempat kerja, kehidupan politik yang bebas, serta pendidikan dan

pelatihan.

36

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi dan Manajemen Pegawai

Negeri Sipil, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), Cet. 1, h. 164. 37

Elqorni, Pengembangan SDM, http://elqorni.wordpress.com/2009/04/03/pengembangan-

sumber-daya-manusia/, 15 Maret 2011.

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

30

Pengembangan sumber daya manusia dilakukan untuk meningkatkan

keterampilan melalui latihan (training), yang diperlukan untuk dapat

menjalankan tugas dengan baik. Kegiatan ini makin menjadi penting

karena berkembangnya teknologi dan makin kompleksnya tugas-tugas

pimpinan. Dalam hal ini, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan

dan berperan dalam pelatihan dan pengembangan, yaitu:

a. Cost-efectiveness (efektifitas biaya)

b. Materi program yang dibutuhkan

c. Prinsip-prinsip pembelajaran

d. Ketepatan dan kesesuaian fasilitas

e. Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan

f. Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan.38

Adapun tujuan pengembangan sumber daya manusia menurut Anwar

Prabu Mangkunegara, antara lain:

a. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi

b. Meningkatkan produktifitas kerja

c. Meningkatkan kualitas kerja

d. Meningkatkan ketetapan perencanaan SDM

e. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja

f. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi

secara maksimal

g. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja

h. Menghindari keusangan (obselescence)

i. Meningkatkan perkembangan pribadi pegawai.39

Sedangkan manfaat dan tujuan dari kegiatan pengembangan sumber

daya manusia menurut Schuler (1992), yaitu :40

a. Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk.

Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja

pegawai saat ini, yang dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif

dan ditujukan untuk dapat mencapai efektivitas kerja sebagaimana

yang diharapkan oleh organisasi.

38

Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h. 226. 39

Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,

(Bandung: PT. Refika Aditama, 2006), Cet. 2, h. 52. 40

Elqorni, Pengembangan SDM, http://elqorni.wordpress.com/2009/04/03/pengembangan-

sumber-daya-manusia/, 15 Maret 2011.

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

31

b. Meningkatkan produktivitas.

Dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga

memperoleh tambahan ketrampilan dan pengetahuan baru yang

bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Dengan semikian

diharapkan juga secara tidak langsung akan meningkatkan

produktivitas kerjanya.

c. Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja.

Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki pegawai, maka

akan lebih fleksibel dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan

kemungkinan adanya perubahan yang terjadi dilingkungan organisasi.

Misalnya bila organisasi memerlukan pegawai dengan kualifikasi

tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang

baru, oleh karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat

untuk pekerjaan tersebut.

d. Meningkatkan komitmen karyawan.

Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan

memiliki persepsi yang baik tentang organisasi yang secara tidak

langsung akan meningkatkan komitmen kerja pegawai serta dapat

memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja yang baik.

e. Mengurangi turn over dan absensi.

Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap

organisasi akan memberikan dampak terhadap adanya pengurangan

tingkat turn over absensi. Dengan demikian juga berarti meningkatkan

produktivitas organisasi.

Jika disimak dari pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa

tujuan pengembangan pegawai, pada umumnya adalah sebagai berikut:

a. Agar pegawai dapat melakukan pekerjaan lebih efisien

b. Agar pengawasan lebih sedikit terhadap pegawai

c. Agar pegawai lebih cepat berkembang

d. Menstabilisasi pegawai

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

32

Sedangkan manfaat dari pengembangan pegawai dapat dilihat dalam

dua sisi yaitu :

a. Dari sisi individu, pengembangan pegawai dapat memberi manfaat

sebagai berikut :

1) Menambah pengetahuan terutama penemuan terakhir dalam bidang

ilmu pengetahuan yang bersangkutan, misalnya prinsip-prinsip dan

filsafat manajemen yang terbaik dan terakhir

2) Menambah dan memperbaiki keahlian dalam bidang tertentu

sekaligus memperbaiki cara-cara pelaksanaan yang lama

3) Merubah sikap

4) Memperbaiki atau menambah imbalan/balas jasa yang diperoleh

dari organisasi tempat bekerja

b. Dari sisi organisasi, pengembangan pegawai dapat memberi manfaat

sebagai berikut :

1) Menaikkan produktivitas pegawai

2) Menurunkan biaya

3) Mengurangi turn over pegawai

4) Kemungkinan memperoleh keuntungan yang lebih besar, karena

direalisirnya ketiga manfaat tersebut terlebih dahulu

Manullang (1980), mengatakan bahwa dalam suatu organisasi,

sesungguhnya ada tiga golongan yang bertanggungjawab terhadap

pengembangan pegawai, yaitu :

a. Pegawai yang bersangkutan

b. Atasan atau pimpinan pegawai yang bersangkutan

c. Staf pelaksana pada semua bagian.41

Setiap pegawai mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan

dirinya sendiri. Selama masih ada kemungkinan, setiap pegawai ingin

untuk menambah pengetahuan, keterampilan atau merubah sikap sesuai

41

Elqorni, Pengembangan SDM, http://elqorni.wordpress.com/2009/04/03/pengembangan-

sumber-daya-manusia/, 15 Maret 2011.

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

33

dengan perkembangan zaman dan kebutuhan. Tanpa keinginan itu,

pegawai tersebut bersifat statis.

Atasan atau pimpinan bertanggungjawab untuk mengembangkan

bawahannya. Sebab bawahan yang ada mempunyai berbagai karakter yang

berbeda, maka sesungguhnya tanggungjawab terbesar berada ditangan

pemimpin yang bersangkutan. Dengan disadarinya arti penting

pengembangan sumber daya manusia oleh pimpinan, maka akan lebih

memudahkan dalam merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan oleh

organisasi yang dipimpinnya

2. Pengembangan Kompetensi Guru

Dalam lembaga pendidikan, guru merupakan sumber daya manusia

yang perlu dikembangkan potensinya, sebagaimana pegawai dalam sebuah

organisasi/perusahaan. Oleh karena itu, pembahasan mengenai strategi

pengembangan kompetensi guru dapat dilakukan dengan pendekatan

strategi pengembangan sumber daya manusia.

“Pengembangan sumber daya manusia (human development) secara

makro, adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia

dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Proses

peningkatan ini mencakup perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan

sumber daya manusia.”42

Sementara itu, secara mikro, yakni di lingkungan suatu unit kerja

(departemen atau lembaga-lembaga lain), sumber daya yang dimaksudkan

adalah tenaga kerja, pegawai, atau karyawan. Ini berarti pengembangan

yang dilakukan juga merupakan pengembangan sumber daya manusia

secara mikro. “Pengembangan sumber daya manusia secara mikro adalah

suatu proses perencanaan, pendidikan dan pelatihan, dan pengelolaan

tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasil yang optimal.”43

42

Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2003), Cet. 3, h. 3. 43

Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, h. 4.

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

34

Pengembangan sumber daya manusia merupakan bagian dari strategi

di tingkat fungsional, yakni strategi fungsional sumber daya manusia.

Strategi fungsional sumber daya manusia terdiri atas rangkaian proses “(1)

perencanaan sumber daya manusia, (2) rekrutmen, (3) seleksi, (4)

orientasi, (5) pelatihan dan pengembangan, (6) penilaian kerja, (7)

kompensasi, (8) keputusan-keputusan berkaitan dengan hubungan kerja.”44

Di dalam lembaga pendidikan, yang dimaksud sumber daya manusia

adalah tenaga pendidikan. Hal ini mengisyaratkan bahwa pengembangan

sumber daya yang dilakukan harus mampu meningkatkan kemampuan

tenaga pendidikan dalam menyelesaikan tugasnya.

Secara operasional, pengembangan tenaga kependidikan menurut

konsep Castetter, sebagaimana dikutip oleh E. Mulyasa, dapat

diidentifikasi ke dalam strategi umum dan strategi khusus.45

1. Strategi umum

Pertama, pengembangan tenaga kependidikan harus dilakukan

berdasarkan rencana kebutuhan yang jelas (educational planning based

on manpower recruitment). Dengan demikian, tidak akan terjadi

ketimpangan antara kebutuhan akan tenaga kependidikan dengan

tenaga kependidikan yang tersedia.

Kedua, dalam dunia pendidikan perlu senantiasa sikap dan

kemampuan profesional. Seorang tenaga kependidikan harus mampu

untuk tidak bergantung pada pekerjaan yang diberikan oleh orang lain.

Untuk kepentingan tersebut, perlu dikembangkan bukan saja

pengetahuan dan kewirausahaan, akan tetapi juga sikap, inisiatif dan

kepercayaan atas kemampuan sendiri.

Ketiga, kerjasama dunia pendidikan dengan perusahaan perlu terus

menerus dikembangkan, terutama dalam memanfaatkan perusahaan

untuk laboratorium praktek dan objek studi.

44

M. Ismail Yusanto dan M.K. Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, h.

84. 45

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, h. 128.

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

35

2. Strategi khusus

Strategi khusus adalah strategi yang langsung berkaitan dengan

pengembangan dan peningkatan pengelolaan tenaga kependidikan

yang lebih efektif. Strategi tersebut berkaitan dengan kesejahteraan

tenaga kependidikan, pendidikan prajabatan calon tenaga

kependidikan, rekruitmen dan penempatan, pembinaan kualitas tenaga

kependidikan dan pengembangan karir.

Selain itu, Dinas Pendidikan kota Parepare menyebutkan beberapa

upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu tenaga

kependidikan, antara lain:

1. Peningkatan gaji dan kesejahteraan guru

2. Alih tugas profesi dan rekrutmen guru untuk menggantikan guru

atau pendidik yang dialihtugaskan ke profesi lain

3. Membangun sistem sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan

serta sistem penjaminan mutu pendidikan

4. Membangun satu standar pembinaan karir (Career Development

Path)

5. Peningkatan kompetensi yang berkelanjutan46

Selanjutnya, menurut Dhanang Respati Puguh, peningktan kompetensi

dan profesionalisme guru dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara

lain:

1. Studi lanjut Program Strata 2

2. Kursus dan pelatihan

3. Pemanfaatan jurnal

4. Seminar

5. Kerjasama antara lembaga profesi47

Disamping upaya-upaya pemberdayaan tenaga kependidikan di atas,

ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja

46

Dinas Pendidikan Kota Parepare, Upaya dan Strategi Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan, http://www.dinaspendidikan-parepare.info/indecx.php?option=com_, 26

maret 2010. 47

Dhanang Respati Puguh, Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme Guru (Sejarah) di

Era Sertifikasi, http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-kompetensi-

profesionalisme-guru.html., 23 Juli 2009.

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

36

sekolah. Upaya-upaya itu antara lain melalui pembinaan disiplin tenaga

kependidikan, pemberian motivasi, penghargaan (reward), dan persepsi.48

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka upaya-upaya yang

dapat dilakukan sekolah untuk mengembangkan kompetensi guru dapat

disederhanakan menjadi: rekrutmen dan seleksi; pendidikan dan

pembinaan; serta motivasi dan penghargaan bagi guru. Penyederhanaan ini

karena lima aspek tersebut telah mewakili upaya-upaya yang lainnya.

Penjelasan dari upaya-upaya tersebut adalah sebagai berikut:

1. Rekrutmen dan seleksi guru

“Rekrutmen (recruitment) adalah serangkaian aktifitas mencari dan

memikat (attract) pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan,

keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan

yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.”49

Proses

rekrutmen di mulai ketika calon-calon pelamar dicari dan berakhir

ketika pelamar mengajukan surat lamaran.

Implementasi rekrutmen guru yang dilaksanakan oleh sekolah

bertujuan untuk mencari guru yang memiliki potensi dan kemampuan

serta berkualitas sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di

sekolah. Pola atau metode yang dipakai untuk pelaksanaan rekrutmen

guru baru selalu sama dan pelaksanaanya disesuaikan dengan

kebutuhan di sekolah tersebut.

Proses rekrutmen guru bisa dilakukan melalui empat kegiatan.

Pertama, melakukan persiapan rekrutmen guru baru dengan

membentuk panitia rekrutmen guru baru, menetapkan persyaratan-

persyaratan bagi calon pelamar, dan menetapkan prosedur pendaftaran

guru baru. Setelah kegiatan itu selesai, langkah selanjutnya adalah

penyebaran pengumuman penerimaan guru baru melalui media yang

ada, seperti brosur, surat kabar, dan sebagainya.

48

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, h. 143. 49

Ali Nurdin, dkk., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Faza Media, 2006), Cet. 1,

h. 37.

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

37

Setelah kegiatan dalam rekrutmen selesai, langkah selanjutnya

adalah melakukan seleksi bagi calon guru. “Seleksi merupakan

serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan ditolak

atau diterimanya pelamar kerja.”50

Proses seleksi meliputi hal-hal

sebagai berikut:

a. Penerimaan surat lamaran

b. Pemeriksaan dan pemilihan surat lamaran

c. Penyelenggaraan ujian saringan, meliputi: tes psikologi

(intelegence test, personality test, attitude test, interest test,

achivement test), tes pengetahuan dan tes pelaksanaan

pekerjaan.

d. Wawancara seleksi

e. Perencanaan referensi

f. Wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan

langsungnya

g. Keputusan atas pelamaran

h. Orientasi pekerjaan.51

Untuk memperoleh seorang guru yang kompeten, proses seleksi

harus dilakukan dengan ketat dan harus mengikuti prosedur yang telah

ditetapkan. Hal ini karena posisi seorang guru sangat signifikan

terhadap tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

2. Pendidikan dan pembinaan guru

“Pendidikan dan pembinaan tenaga guru dapat ditempuh melalui

tiga cara, yaitu pendidikan prajabatan, pendidikan dalam jabatan dan

pendidikan akta mengajar.”52

Pembinaan calon guru melalui pendidikan prajabatan memerlukan

pertimbangan sebagai berikut:

a. Peningkatan mutu pelayanan akademik pada LPTK yang

meliputi sarana prasarana dan SDM-nya;

b. Seleksi calon yang ketat dalam hal intelegensi, latar belakang,

sifat, dan sikap pribadi;

c. Pendidikan guru yang dapat menjamin mutu penguasaan ilmu-

ilmu pendidikan, keguruan, psikologi, dan ilmu bidang khusus

50

Ali Nurdin, dkk., Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 43. 51

Ali Nurdin, dkk., Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 44-45. 52

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, h. 37.

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

38

yang menjadi spesialisasinya, serta penguasaan praktek

mengajar;

d. Calon guru harus pula menguasai ilmu dan keterampilan

meneliti, menulis, membaca, sosial, budaya, dan bahasa

Indonesia yang baik dan benar;

e. Untuk mampu mengikuti perkembangan maka calon guru harus

terampil menggunakan komputer, mengelola perpustakaan,

olah raga dan kesenian;

f. Calon guru minimal satu tahun mengalami hidup dalam asrama

untuk membina pemahaman kerja sama, sikap hidup bersama,

dan terutama mampu menyelami dan menghargai sifat dan

watak yang berbeda-beda.53

Pembinaan melalui program dalam jabatan biasanya diberikan oleh

lembaga-lembaga pelatihan yang dilaksanakan oleh diknas, pemerintah

daerah, organisasi profesi (PGRI), kelompok masyarakat, juga oleh

pihak luar negeri. Dalam hal ini, pihak sekolah dapat mengikutsertakan

para guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat

meningkatkan kompetensi mereka. Selain itu, pelatihan ini juga bisa

dilakukan oleh kepala sekolah, baik secara individu maupun

kelompok. Pembinaan ini meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Pembinaan tenaga guru melalui akta mengajar bagi lulusan

diploma dan sarjana nonkeguruan. Dalam hal ini perlu dilakukan

seleksi sebelum mereka mengikuti akta mengajar, sehingga profesi

guru bukan tempat pelarian untuk mencari kerja.

3. Motivasi dan penghargaan

Setiap tenaga kependidikan memiliki karakteristik khusus yang

berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal tersebut

memerlukan perhatian dan pelayanan khusus dari pemimpinnya agar

mereka dapat memanfaatkan waktu untuk meningkatkan kinerjanya.

Perbedaan tenaga kependidikan tidak hanya dalam bentuk fisiknya,

tetapi juga psikisnya, misalnya motivasi. Oleh karena itu, untuk

53

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, h. 37-38.

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

39

meningkatkan produktifitas kerja, perlu diperhatikan motivasi para

tenaga kependidikan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.

Kepala sekolah sebagai pemimpin mempunyai tanggung jawab

untuk memotivasi para tenaga pendidikan. Beberapa prinsip yang

dapat diterapkan untuk memotivasi tenaga kependidikan, diantaranya:

a. Tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan

yang dilakukannya menarik dan menyenangkan.

b. Tujuan kegiatan harus disusun dengan jelas dan diinformasikan

kepada tenaga kependidikan sehingga mereka mengetahui

tujuan dia bekerja. Tenaga kependidikan juga dapat dilibatkan

dalam penyusunan tujuan tersebut.

c. Para tenaga kependidikan harus selalu diberitahu tentang hasil

dari setiap pekerjaannya.

d. Pemberian hadiah lebih baik daripada hukuman, namun

sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan.

e. Manfaatkan sikap-sikap, cita-cita, dan rasa ingin tahu tenaga

pendidikan.

f. Usahakan untuk memperhatikan perbedaan individual tenaga

kependidikan, misalnya perbedaan kemampuan, latar belakang

dan sikap mereka terhadap pekerjaan.

g. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan

dengan jalan memperhatikan kondisi fisiknya, memberikan

rasa aman, menunjukkan bahwa pemimpin memperhatikan

mereka, mengatur pengalaman sedemikian rupa sehingga setiap

tenaga kependidikan pernah memperoleh kepuasan dan

penghargaan.54

Selain motivasi, penghargaan sangat penting untuk meningkatkan

produktivitas kerja dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang

produktif. Melalui penghargaan ini tenaga kependidikan dirangsang

untuk meningkatkan kompetensinya. Penghargaan ini akan sangat

bermakna apabila dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan

secara terbuka, sehingga setiap tenaga kependidikan memiliki peluang

untuk meraihnya. Penggunaan penghargaan ini perlu dilakukan secara

tepat, efektif, dan efisien agar tidak menimbulkan dampak negatif.

54

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, h. 150-151.

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

40

Dari uraian di atas, maka dapat ditentukan indikator tentang strategi

pengembangan kompetensi guru. Indikator tersebut yaitu melakukan

rekrutmen guru baru, melakukan seleksi bagi calon guru baru, melakukan

pembinaan bagi guru, memberikan motivasi kepada guru dan memberikan

penghargaan kepada guru.

D. Kerangka Berfikir

Strategi merupakan suatu tindakan yang bersifat inkremental (terus

meningkat) para pemimpin puncak untuk mencapai tujuan jangka panjang

organisasi. Strategi dibuat dengan memperhitungkan faktor-faktor yang berada

di dalam maupun di luar organisasi. Strategi yang dibuat juga harus mengikuti

prosedur/tahapan yang ditetapkan agar hasil dapat diperoleh secara maksimal.

Sementara itu, kompetensi guru merupakan kemampuan yang dimiliki

oleh seorang guru untuk melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.

Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Kompetensi ini dipengaruhi

oleh faktor internal maupun faktor eksternal guru tersebut.

Seiring dengan tugas guru yang semakin berat, kompetensi guru harus

terus ditingkatkan. Untuk itu, upaya-upaya strategis mungkin bisa dilakukan

untuk mengembangkan kompetensi guru. Kajian mengenai upaya-upaya

strategis tersebut akan difokuskan pada rekrutmen guru baru, seleksi bagi

calon guru baru, pembinaan bagi guru, pemberian motivasi dan penghargaan

bagi guru.

Dalam penelitian ini, jika upaya pengembangan dilakukan dengan baik, maka

kompetensi guru juga akan baik. Sebaliknya, jika pengembangan tidak dilakukan

dengan baik, maka kompetensi guru juga tidak baik. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam bagan sebagai berikut:

Bagan 1: Kerangka Berfikir

Strategi

pengembangan

Kompetensi

guru baik

Kompetensi

guru tidak baik

Tidak Baik Baik

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

41

E. Studi Terdahulu

Strategi peningkatan kompetensi guru sebelumnya telah diteliti oleh

beberapa mahasiswa, misalnya oleh Eli Awaliyah dengan skripsi yang

berjudul “Strategi Pemberdayaan Guru dalam Peningkatan Kompetensi

(Penelitian di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Rajadesa

Kabupaten Ciamis)”. Hasil penelitiannya menyebutkan upaya yang dilakukan

untuk meningkatkan kompetensi guru adalah melalui pelatihan yang meliputi:

Kelompok Kerja Guru (KKG) SD, pelatihan KBK, Kelompok Kerja Kepala

Sekolah (KKSK) untuk kepala sekolah, dan sertifikasi guru DII bagi guru SD,

serta lomba guru berprestasi melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

(LPMP).

Selain itu, penelitian juga dilakukan oleh Durati Weasani dengan judul

skripsi “Pembinaan Kompetensi Profesional Guru di SMP Negeri 2 Ciputat”.

Hasil penelitian ini mengemukakan pembinaan kompetensi guru dilakukan

dengan mengirimkan perwakilan dari sekolah sesuai bidangnya untuk

mengikuti dan mensosialisasikan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah,

kemudian guru yang mengikuti kegiatan tersebut melakukan koordinasi

dengan guru yang tidak mengikuti kegiatan tersebut.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penulis ingin meneliti tentang

strategi pengembangan kompetensi guru yang dilakukan oleh sekolah.

Pengembangan ini meliputi kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional.

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi guru dan

strategi pengembangan kompetensi guru di SMK PGRI 16 DKI Jakarta.

Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tentang strategi peningkatan kompetensi guru dilaksanakan di

SMK PGRI 16 DKI Jakarta yang beralamat di Jalan Raya Cipayung RT.

005/RW. 02 No. 23 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Jakarta

Timur. Adapun waktu penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 1

Waktu dan Kegiatan Penelitian

No Waktu Kegiatan

1 25-26 Februari 2010 Observasi mengenai permasalahan yang ada

di SMK PGRI 16 DKI Jakarta

2 7 Februari 2011 Permohonan izin penelitian

3 10 Februari 2011 Observasi berkaitan dengan profil sekolah,

profil guru, struktur organisasi serta sarana

dan prasarana sekolah.

4 12 Februari 2011 Wawancara dengan wakil kepala sekolah

5 14-19 Februari 2011 Penyebaran angket penelitian

42

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

43

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. “Penelitian

deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa

adanya pada saat penelitian dilakukan.”1

D. Populasi dan Sampel

“Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.”2 Populasi dalam

penelitian ini adalah guru SMK PGRI 16 DKI Jakarta yang berjumlah 30

orang.

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”3 Menurut

Suharsimi Arikunto, apabila subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Untuk

itu, sampel dari penelitian ini berjumlah 30 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi

Observasi ini dilakukan secara langsung oleh peneliti untuk

memperoleh data mengenai sekolah, diantaranya: profil sekolah, profil

guru, struktur organisasi sekolah dan sarana prasarana yang ada di

sekolah.

2. Wawancara

Dalam hal ini, wawancara dilakukan secara langsung oleh peneliti

dengan kepala sekolah. Tujuan wawancara ini adalah untuk

1 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), Cet. 3, h.

309. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2006), Cet. 13, h. 130. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, h. 131.

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

44

memperoleh data tentang strategi yang dilakukan sekolah untuk

mengembangkan kompetensi guru serta data lain yang bersangkutan

dengan penelitian ini.

3. Angket

Angket disusun untuk mengajukan daftar pertanyaan kepada responden

untuk mengetahui kompetensi guru dan memperoleh data pendukung

tentang strategi pengembangan kompetensi guru. Angket yang

digunakan adalah angket yang bersifat tertutup dengan memberikan

empat pilihan jawaban bagi responden, yaitu: selalu, sering, kadang-

kadang dan tidak pernah.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Agar pengumpulan data lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai,

maka penulis membuat kisi-kisi instrumen sebagai berikut:

Tabel 2

Kisi-kisi Angket

Variabel Dimensi Indikator No. Butir

Soal

Jumlah

soal

Strategi

peningkatan

kompetensi

guru

Peningkatan

kompetensi

1. Melakukan pembinaan

bagi guru

2. Memberikan motivasi

kepada guru

3. Memberikan

penghargaan kepada

guru

1,2,3,4,5 &

6

7 & 8

9 & 10

6

2

2

Kompetensi

pedagogik

4. Merencanakan

pembelajaran

5. Melaksanakan

pembelajaran

6. Mengevaluasi hasil

belajar peserta didik

11,12 & 13

14 & 15

16,17 & 18

3

2

3

Kompetensi

profesional

7. Menguasai substansi

keilmuan yang terkait

dengan bidang studi

8. Melaksanakan

Penelitian

19

20

1

1

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

45

Tabel 3

Kisi-kisi Wawancara

Variabel Dimensi Indikator No. Butir

Soal

Jumlah

soal

Strategi

peningkatan

kompetensi

guru

Pengembangan

kompetensi

guru

Melakukan rekrutmen

guru baru

Melakukan seleksi

bagi calon guru baru

Melakukan

pembinaan bagi guru

Memberikan motivasi

kepada guru

Memberikan

penghargaan kepada

guru

1,2 & 3

4

5

7

6

3

1

1

1

1

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menguraikan data agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang meneliti,

tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Untuk

mengolah data pada penelitian ini, penulis melakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Editing

Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian kuesioner. Setiap

kuesioner diteliti satu per satu mengenai kelengkapan, kejelasan dan

kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat.

2. Koding

Koding yaitu usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban pada responden

menurut macam-macamnya, yakni: selalu, sering, kadang-kadang dan

tidak pernah.

3. Skoring

Skoring yaitu pemberian skor terhadap butir-butir soal dalam angket yang

dibagikan kepada seluruh responden mengenai strategi peningkatan

kompetensi guru. Dalam angket tersebut terdapat empat alternatif jawaban

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

46

yang harus dipilih responden. Untuk menentukan skoring hasil penelitian,

maka masing-masing jawaban diberi skor sebagai berikut:

Untuk jawaban A = 4

Untuk Jawaban B = 3

Untuk jawaban C = 2

Untuk jawaban D = 1

H. Teknik Analisis dan Interpretasi Data

Langkah selanjutnya setelah pengolahan data adalah menganalisis data

tersebut. Dalam penelitian ini, data-data yang diperoleh melalui hasil

observasi dan wawancara dideskripsikan apa adanya sesuai dengan kondisi

sebenarnya. Sementara itu, data-data yang diperoleh melalui angket dianalisis

dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, yakni mencari jumlah

frekuensi dan mencari prosentasenya,4 kemudian dideskripsikan dengan

memberikan kategori penilaian sesuai dengan hasil yang ditemukan.

Untuk menghitung prosentase penulis menggunakan rumus sebagai

berikut:

F

P = x 100%

N

Ket:

P = Angka prosentase

F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya

N = Number of Case (responden)

100 = Bilangan tetap (rumus prosentase)5

Adapun untuk memberikan kategori penilaian dari hasil penelitian, penulis

menggunakan pedoman menurut Anas Sujiono sebagai berikut:

81-100 : hampir seluruhnya sampai seluruhnya

61-80 : sebagian besar sampai hampir seluruhnya

41-60 : hampir setengahnya, setengahnya sampai lebih dari setengahnya

4 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, h. 386.

5 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006),

h. 43.

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

47

21-40 : sebagian kecil sampai hampir setengahnya

1-20 : sedikit sekali sampai sebagian kecil

Setelah data diolah dengan mencari prosentase dan memberi kategori

penilaian, maka langkah selanjutnya adalah melakukan interpretasi data.

Dalam memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh tersebut,

digunakan pedoman sebagai berikut:

1. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76% - 100%

2. Cukup baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56%-75%

3. Kurang baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40%-55%

4. Tidak baik, jika nilai yang diperoleh kurang dari 40%

Untuk menentukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan

mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.

2. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata

sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

3. Menentukan nilai kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

NS

P = x 100%

NH

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil Sekolah

SMK PGRI 16 merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan

PPLP-PGRI DKI Jakarta yang kehadirannya ikut mencerdaskan

kehidupan bangsa. Sekolah ini didirikan pada tanggal 12 Maret 1984

dengan akte notaris Mohammad Ali No. 13. Pada tahun 1990, sekolah

ini mengalami perubahan nama menjadi SMEA PGRI 9. Selanjutnya,

pada tahun 1999, sekolah mengalami perubahan kembali sehubungan

penerbitan dan perubahan sistem pendidikan menjadi SMK PGRI 16

Cipayung, Jakarta Timur.

Dalam rentang waktu berdirinya, yaitu tahun 1984 sampai tahun

2011, SMK PGRI 16 mengalami tiga kali perubahan kepemimpinan.

Tahun 1984 sampai tahun 1985 sekolah dipimpin oleh Suparmin.

Setelah itu, pada tahun 1985 sampai tahun 1988 sekolah dipimpin oleh

Drs. Daliman. Selanjutnya, tahun 1988 sampai sekarang, sekolah

dipimpin oleh Drs. Katmana Djuarsa, M.M.

Sebagai lembaga pendidikan formal, SMK PGRI 16 memiliki visi

dan misi yang harus diwujudkan. Visi itu adalah terwujudnya SMK

PGRI 16 DKI Jakarta yang berwawasan dan berwatak kebangsaan serta

48

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

49

berfungsi sebagai pusat kebudayaan yang mampu menghasilkan tamatan

terdidik dan terlatih, taqwa, cerdas, terampil, mandiri dan atau sebagai

tenaga tingkat menengah sesuai bidang keahliannya untuk turut mengisi

tenaga kerja pembangunan serta mendukung pasar kerja global. Adapun

misinya adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran

b. Menciptakan masyarakat belajar (belajar keras dan bekerja keras)

c. Mengembangkan watak anak didik (cekatan, inisiatif, ulet dan

militan)

d. Meningkatkan mutu manajemen sekolah.

e. Meningkatkan kuantitas, kualitas, sarana dan prasarana pendidikan

f. Meningkatkan kompetensi profesional dan kesejahteraan tenaga

kependidikan

g. Meningkatkan ketahanan sekolah (7K) sebagai wujud penegakan

wawasan wiyata mandala

h. Meningkatkan disiplin anak didik dan tenaga pendidik.

Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi sekolah, SMK PGRI

16 menyediakan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Sarana dan

prasarana yang dimiliki SMK PGRI 16, yaitu: ruang kepala sekolah 1

lokal, ruang guru 1 lokal, ruang tata usaha 2 lokal, ruang tamu 2 lokal,

ruang BP/BK 1 lokal, ruang UKS 1 lokal, perpustakaan 1 lokal, lab

komputer 1 lokal, ruang kelas 10 lokal, koperasi 1 lokal, kantin 2 lokal,

ruang ibadah 1 lokal, WC siswa 2 ruang, dan WC guru 2 ruang.

Selanjutnya, untuk menggenapi kekuatan dalam menetapkan KBM,

SMK PGRI 16 memiliki tenaga kependidikan yang cukup. Tenaga

kependidikan tersebut terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 30 orang guru,

4 orang tenaga administratif, dan 2 orang satpam.

SMK PGRI 16 sebagai suatu organisasi juga memiliki struktur

organisasi yang jelas. Struktur organisasi itu tampak dalam bagan

sebagai berikut:

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

50

Bagan 2 : Struktur Organisasi SMK PGRI 16 DKI Jakarta

Sebagai sekolah kejuruan, SMK PGRI 16 memiliki tiga program

keahlian yang dikembangkan, yaitu: penjualan, administrasi perkantoran,

dan akuntansi. Untuk mengembangkan pembelajaran kerja bagi masing-

masing program keahlian, sekolah mengadakan magang dan menjalin

kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah maupun swasta.

Selain program keahlian sebagai kegiatan intra kurikuler, SMK

PGRI 16 juga mengadakan kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa. Kegiatan

ekstra kurikuler tersebut, yaitu: Paskibra, Rohis, Rokris, Pramuka,

Teater, Voley Ball, Kewirausahaan, Pencak Silat, dan Karya Ilmiah

Siswa (KIS).

2. Profil Guru

Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), SMK PGRI

16 memiliki tenaga edukatif (guru) berjumlah 30 orang dengan

komposisi seperti yang tampak dalam tabel berikut:

Komite Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Kepala Sekolah

Unit Perpustakaan Tata Usaha

Waka Kurikulum Waka Kesiswaan Prasarana Humas

Jabatan

Wali Kls Wali Kls Wali Kls Wali Kls Wali Kls Wali Kls

Guru

Siswa

Masyarakat

Ket:

Garis Komando

Garis Koordinasi

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

51

Tabel 4

Data Guru SMK PGRI 16 DKI Jakarta

No. Jenis

Kelamin

Tingkat

Pendidikan

Status

Kepegawaian Masa Kerja

Jumlah

DIII S1 PNS GTY 0-10 10-20 >20

1 Laki-laki 1 9 1 9 15 3 1

2 Perempuan 0 20 2 18 6 4 1

Jumlah 1 29 3 17 11 7 2

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir

guru SMK PGRI 16 mayoritas adalah Sarjana Strata 1 (S-1) dan hanya satu

orang guru yang berpendidikan D-III. Status kepegawaian guru mayoritas

adalah guru tetap dan baru tiga orang guru yang berstatus sebagai PNS.

Sementara, masa kerja guru berkisar antara 1-20 tahun, bahkan ada yang

lebih dari 20 tahun.

B. Deskripsi Data

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, data-data mengenai

“Strategi Peningkatan Kompetensi Guru di SMK PGRI 16 DKI Jakarta”

dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan angket. Untuk

itu, berikut ini akan disajikan deskripsi data mengenai hasil penelitian

tersebut.

Dalam kajian teori, kompetensi guru dapat ditingkatkan melalui

beberapa strategi. Strategi itu, antara lain: rekrutmen, seleksi, pembinaan

guru, motivasi dan penghargaan bagi guru. Dari hasil wawancara dengan

wakil kepala sekolah, strategi yang dilakukan SMK PGRI 16 DKI Jakarta

dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Rekrutmen

Untuk merekrut guru baru, kepala sekolah tidak membuat panitia

secara khusus, namun tugas ini dilimpahkan kepada wakil kepala

sekolah bidang kurikulum dan ketua program. Sebelum merekrut guru

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

52

baru, wakil kepala sekolah membuat persyaratan- persyaratan yang harus

dipenuhi oleh pelamar. Setelah itu, sekolah menyebarkan pengumuman

tentang penerimaan guru baru. Pengumuman ini disebarkan melalui web

site, facebook, dan pamflet yang ditempel di beberapa Perguruan Tinggi,

misalnya: IKIP, UHAMKA, dan sebagainya.

2. Seleksi

Langkah pertama yang dilakukan SMK PGRI 16 Jakarta dalam

menyeleksi calon guru adalah memeriksa berkas lamaran. Apabila

berkas lamaran dianggap telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan,

sekolah akan memanggil pelamar untuk mengikuti wawancara. Dalam

wawancara ini, sekaligus dilakukan tes pengetahuan mengenai bidang

keilmuan dan kompetensi tambahan yang dimiliki. Setelah itu, calon

guru akan diminta untuk praktik mengajar di dalam kelas.

3. Pembinaan

Pembinaan yang dilakukan SMK PGRI 16 dalam meningkatkan

kompetensi guru adalah dengan mengirimkan guru untuk mengikuti

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang diselenggarakan oleh Kota

Administratif maupun Propinsi. Dalam pelatihan ini guru yang

dikirimkan sejumlah kuota yang ditentukan. Meskipun demikian,

sosialisasi tetap dilakukan kepada guru yang tidak mengikuti pelatihan.

Sosialisasi ini biasanya diselenggarakan dalam bentuk rapat dewan guru.

Selain mengirimkan guru untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan

(Diklat), sekolah juga melakukan pembinaan secara internal, yaitu

seminar/pelatihan. Kegiatan ini biasa dilakukan dengan mendatangkan

nara sumber dari luar, misalnya dari Lembaga Penjaminan Mutu

Pendidikan (LPMP), tutor dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)

serta sekolah leader atau sekolah yang lebih maju, seperti SMK N 10 dan

SMK N 51.

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

53

4. Motivasi dan Penghargaan

Dalam memacu guru agar senantiasa meningkatkan kompetensinya,

SMK PGRI 16 memberikan reward kepada guru yang berprestasi.

Reward yang diberikan biasanya berupa hadiah finansial dan piagam

penghargaan. Selain reward, hukuman juga diterapkan di sekolah ini.

Hukuman ini berupa Surat Peringatan (SP).

Untuk mendukung hasil wawancara tersebut, berikut disajikan deskripsi

data yang diperoleh melalui angket yang disebarkan kepada 30 responden.

1. Melakukan pembinaan bagi guru

Tabel 5

Pelatihan Membuat RPP

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 12 40

2 Sering 13 43,33

3 Kadang-kadang 4 13,34

4 Tidak Pernah 1 3,33

Jumlah 30 100

Tabel di atas, menunjukkan hampir setengah guru menyatakan

bahwa kepala sekolah selalu dan sering mengadakan pelatihan membuat

RPP bagi guru. Sementara hanya sedikit sekali guru yang menyatakan

bahwa kepala sekolah tidak pernah mengadakan pelatihan membuat

RPP. Ini dapat diketahui dari 40% guru yang menjawab selalu, 43,33%

guru yang menjawab sering, 13,34% guru yang menjawab kadang-

kadang dan 3,33% guru yang menjawab tidak pernah.

Tabel 6

Pelatihan Membuat Silabus

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 12 40

2 Sering 13 43,33

3 Kadang-kadang 4 13,34

4 Tidak Pernah 1 3,33

Jumlah 30 100

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

54

Tabel di atas, menunjukkan hampir setengah guru menyatakan

bahwa kepala sekolah selalu dan sering mengadakan pelatihan membuat

silabus bagi guru. Sementara hanya sedikit sekali guru yang menyatakan

bahwa kepala sekolah tidak pernah mengadakan pelatihan membuat

silabus. Ini dapat diketahui dari 40% guru yang menjawab selalu,

43,33% guru yang menjawab sering, 13,34% guru yang menjawab

kadang-kadang dan 3,33% guru yang menjawab tidak pernah.

Tabel 7

Pengiriman Peserta Pelatihan, Penataran, Lokakarya, Workshop dan

Seminar

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 8 26,67

2 Sering 17 56,67

3 Kadang-kadang 5 16,66

4 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas, menguraikan bahwa 26,67% guru menjawab selalu,

56,67% guru menjawab sering, 16,66% guru menjawab kadang-kadang

dan 0% guru menjawab tidak pernah. Ini menunjukkan bahwa lebih dari

setengah guru menyatakan kepala sekolah sering mengirim guru untuk

mengikuti pelatihan, penataran, lokakarya, workshop serta seminar dan

tidak ada guru yang menyatakan tidak pernah.

Tabel 8

Penyelenggaraan Sosialisasi Hasil Pelatihan dan Berbagai Kebijakan

Pemerintah

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 6 20

2 Sering 11 36,67

3 Kadang-kadang 12 40

4 Tidak Pernah 1 3,33

Jumlah 30 100

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

55

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 20% guru

menjawab selalu, 36,67% guru menjawab sering, 40% guru menjawab

kadang-kadang dan 3,33% guru menjawab tidak pernah. Jadi, hampir

setengah guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang mengadakan

sosialisasi hasil pelatihan dan berbagai kebijakan pemerintah dengan

mendatangkan narasumber dan sedikit sekali guru yang menyatakan

tidak pernah.

Tabel 9

Mengikutsertakan Guru dalam Kegiatan Sosial

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 12 40

2 Sering 9 30

3 Kadang-kadang 7 23,33

4 Tidak Pernah 2 6,67

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 40% guru

menjawab selalu, 30% guru menjawab sering, 23,33% guru menjawab

kadang-kadang dan 6,67% guru menjawab tidak pernah. Ini

menunjukkan hampir setengah guru menyatakan kepala sekolah kadang-

kadang mengikutsertakan guru dalam kegiatan sosial dan hanya sedikit

sekali guru yang menyatakan kepala sekolah tidak pernah

mengikutsertakan guru dalam kegiatan sosial.

Tabel 10

Pemberian Beasiswa Bagi Guru untuk Melanjutkan Pendidikan

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 1 3,33

2 Sering 12 40

3 Kadang-kadang 15 50

4 Tidak Pernah 2 6,67

Jumlah 30 100

Sesuai tabel di atas, dapat diuraikan bahwa 3,33% guru menjawab

selalu, 40% guru menjawab sering, 50% guru menjawab kadang-kadang

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

56

dan 6,67% guru menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan setengah

dari jumlah guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang

memberikan beasiswa kepada guru untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi dan hampir setengah guru menyatakan kepala

sekolah sering memberikan beasiswa kepada guru

2. Memberikan motivasi kepada guru

Tabel 11

Pemberitahuan Hasil Setiap Kegiatan

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 8 26,67

2 Sering 3 10

3 Kadang-kadang 14 46,67

4 Tidak Pernah 5 16,66

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 26,67% guru menjawab

selalu, 10% guru menjawab sering, 46,67% guru menjawab kadang-

kadang dan 16,66% guru menjawab tidak pernah. Jadi, hampir setengah

guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang memberitahukan hasil

setiap kegiatan kepada guru dan sebagian kecil yang lain menyatakan

selalu, sering dan tidak pernah.

Tabel 12

Pemberian Sanksi Bagi Guru yang Melanggar Kode Etik

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 7 23,34

2 Sering 15 50

3 Kadang-kadang 4 13,33

4 Tidak Pernah 4 13,33

Jumlah 30 100

Tabel di atas, menguraikan bahwa 23,34% guru menjawab selalu,

50% guru menjawab sering, 13,33% guru menjawab kadang-kadang dan

13,33% guru menjawab tidak pernah. Ini menunjukkan bahwa setengah

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

57

guru menyatakan kepala sekolah sering memberikan sanksi kepada guru

yang melanggar kode etik dan sebagian kecil yang lain ada yang

menyatakan selalu, kadang-kadang dan tidak pernah.

3. Memberikan penghargaan kepada guru

Tabel 13

Pemberian Hadiah Finansial

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 3 10

2 Sering 8 26,67

3 Kadang-kadang 18 60

4 Tidak Pernah 1 3,33

Jumlah 30 100

Tabel di atas, menunjukkan sebagian besar guru menyatakan kepala

sekolah kadang-kadang memberikan hadiah finansial kepada guru yang

berprestasi dan hanya sedikit sekali guru yang menyatakan tidak pernah.

Ini dapat diketahui dari 10% guru yang menjawab selalu, 26,67% guru

yang menjawab sering, 60% guru yang menjawab kadang-kadang dan

3,33% guru yang menjawab tidak pernah.

Tabel 14

Pemberian Piagam Penghargaan

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 9 30

2 Sering 8 26,67

3 Kadang-kadang 11 36,67

4 Tidak Pernah 2 6,66

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 30% guru

menjawab selalu, 26,67% guru menjawab sering, 36,67% guru

menjawab kadang-kadang dan 6,66% guru menjawab tidak pernah. Ini

menunjukkan sedikit sekali guru yang menyatakan kepala sekolah tidak

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

58

pernah memberikan piagam penghargaan kepada guru yang berprestasi

dan sebagian kecil guru menyatakan selalu, sering dan kadang-kadang.

4. Merencanakan pembelajaran

Tabel 15

Penyusunan Silabus Pembelajaran

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 24 80

2 Sering 6 20

3 Kadang-kadang 0 0

4 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 80% guru menjawab selalu,

20% guru menjawab sering, 0% guru menjawab kadang-kadang dan 0%

guru menjawab tidak pernah. Jadi, sebagian besar guru menyatakan

bahwa mereka menyusun silabus mata pelajaran yang mereka ampu dan

tidak ada guru yang menyatakan tidak membuat silabus pembelajaran.

Tabel 16

Penentuan Strategi Pembelajaran yang Tepat

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 3 10

2 Sering 3 10

3 Kadang-kadang 20 66,67

4 Tidak Pernah 4 13,33

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diuraikan bahwa 10% guru

menjawab selalu, 10% guru menjawab sering, 66,67% guru menjawab

kadang-kadang dan 13,33% guru menjawab tidak pernah. Ini berarti

bahwa sebagian besar guru menyatakan kadang-kadang menentukan

strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi.

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

59

Tabel 17

Pembuatan RPP

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 21 70

2 Sering 9 30

3 Kadang-kadang 0 0

4 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 30 100

Sesuai tabel di atas, dapat diketahui bahwa 70% guru menjawab

selalu, 30% guru menjawab sering, 0% guru menjawab kadang-kadang

dan 0% guru menjawab tidak pernah. Jadi sebagian besar guru

menyususn RPP setiap akan memberikan pelajaran kepada peserta didik

dan tidak ada guru yang tidak membuat/menyusun RPP setiap akan

memberikan pelajaran kepada peserta didik.

5. Melaksanakan pembelajaran

Tabel 18

Penggunaan Metode Pembelajaran yang Sesuai dengan Materi

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 4 13,33

2 Sering 5 16,67

3 Kadang-kadang 18 60

4 Tidak Pernah 3 10

Jumlah 30 100

Tabel di atas, menggambarkan bahwa sebagian besar guru kadang-

kadang menggunakan metode yang tepat saat pembelajaran berlangsung.

Hal ini terlihat dari 13,33% guru yang menjawab selalu, 16,67% guru

yang menjawab sering, 60% guru yang menjawab kadang-kadang dan

10% guru yang menjawab tidak pernah. Ini berarti bahwa penguasaan

guru terhadap metode pembelajaran masih rendah.

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

60

Tabel 19

Penggunaan Media Pembelajaran yang Sesuai dengan Materi

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 2 6,66

2 Sering 4 13,33

3 Kadang-kadang 7 23,34

4 Tidak Pernah 17 56,67

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 6,66% guru menjawab

selalu, 13,33% guru menjawab sering, 23,34% guru menjawab kadang-

kadang dan 56,67% guru menjawab tidak pernah. Jadi, lebih dari

setengah guru menyatakan tidak pernah menggunakan media

pembelajaran yang tepat saat pembelajaran di dalam kelas. Hal ini

karena media tersebut memang belum tersedia di sekolah.

6. Mengevaluasi hasil belajar

Tabel 20

Penyusunan Alat Evaluasi

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 14 46,67

2 Sering 16 53,33

3 Kadang-kadang 0 0

4 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 46,67% guru menjawab

selalu, 53,33% guru menjawab sering, 0% guru menjawab kadang-

kadang dan 0% guru menjawab tidak pernah. Jadi, sebagian besar guru

selalu dan sering menyusun alat evaluasi yang sesuai dengan materi yang

diajarkan dan tidak ada guru yang tidak membuat alat evaluasi untuk

mengukur hasil belajar peserta didik.

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

61

Tabel 21

Pelaksanaan Post Tes

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 7 23,34

2 Sering 6 20

3 Kadang-kadang 16 53,33

4 Tidak Pernah 1 3,33

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diuraikan bahwa 23,33% guru

menjawab selalu, 20% guru menjawab sering, 53,33% guru menjawab

kadang-kadang dan 3,33% guru menjawab tidak pernah. Ini berarti

bahwa lebih dari setengah guru menyatakan kadang-kadang melakukan

post tes setelah materi pembelajaran selesai dipelajari oleh peserta didik.

Tabel 22

Menindaklanjuti Hasil Evaluasi dengan Remedial

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 13 43,33

2 Sering 12 40

3 Kadang-kadang 5 16,67

4 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 30 100

Sesuai tabel di atas, dapat diketahui bahwa 43,33% guru menjawab

selalu, 40% guru menjawab sering, 16,67% guru menjawab kadang-

kadang dan 0% guru menjawab tidak pernah. Jadi hampir setengah guru

selalu dan sering menindaklanjuti hasil evaluasi dengan mengadakan

remedial atau tes ulang untuk memperbaiki hasi yang diperoleh dari tes

yang sebelumnya.

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

62

7. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi

Tabel 23

Penguasaan Materi

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 16 53,33

2 Sering 14 46,67

3 Kadang-kadang 0 0

4 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 53,33% guru menjawab

selalu, 46,67% guru menjawab sering, 0% guru menjawab kadang-

kadang dan 0% guru menjawab tidak pernah. Jadi, lebih dari setengah

guru telah menguasai materi yang ada dalam kurikulum sekolah sesuai

dengan bidang studi masing-masing dan tidak ada guru yang tidak

menguasai materi.

8. Melakukan penelitian

Tabel 24

Pengkajian/Penelitian untuk Memperdalam Pengetahuan

No. Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu 5 16,67

2 Sering 3 10

3 Kadang-kadang 20 66,67

4 Tidak Pernah 2 6,66

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 16,67% guru menjawab

selalu, 10% guru menjawab sering, 66,67% guru menjawab kadang-

kadang dan 6,66% guru menjawab tidak pernah. Jadi, sebagian besar

guru jarang melakukan penelitian atau melakukan kajian untuk

memperdalam pengetahuan/materi bidang studi. Ini berarti bahwa materi

yang diajarkan kepada peserta didik masih terbatas dalam kurikulum

yang telah ditetapkan.

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

63

Dari uraian tabel di atas, dapat diketahui data tentang kompetensi guru

dan pengembangan kompetensi guru yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner terhadap 30 responden. Kompetensi guru terdiri atas kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional dengan aspek-aspek, yaitu: aspek

perencanaan pembelajaran terdiri dari 3 item soal dengan skor 290; aspek

pelaksanaan pembelajaran terdiri dari 2 item soal dengan skor 121; aspek

evaluasi hasil belajar terdiri dari 3 item soal dengan skor 281; aspek

penguasaan substansi keilmuan terdiri dari 1 soal dengan skor 106 dan aspek

penguasaan struktur dan metode keilmuan terdiri dari 1 soal dengan skor 71.

Adapun data mengenai strategi pengembangan kompetensi guru meliputi

tiga aspek, yaitu: aspek pembinaan bagi guru terdiri atas 6 item soal dengan

skor 530; aspek memberikan motivasi kepada guru terdiri atas 2 item soal

dengan skor 159; dan aspek memberikan penghargaan kepada guru terdiri

atas 2 item soal dengan skor 157. Selanjutnya, data tersebut dapat dilihat

lebih jelas pada tabel berikut:

Tabel 25

Deskripsi Data Strategi Pengembangan Kompetensi Guru di SMK PGRI 16

DKI Jakarta

Jumlah

Responden Aspek Penelitian

Jumlah

Item Soal Skor

Melakukan pembinaan bagi guru 6 530

Memberikan motivasi kepada guru 2 159

Memberikan penghargaan kepada guru 2 157

Merencanakan pembelajaran 3 290

Melaksanakan pembelajaran 2 121

Mengevaluasi hasil belajar 3 281

Menguasai substansi keilmuan 1 106

Melakukan penelitian 1 71

30 8 Aspek 20 item 1715

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

64

Selanjutnya untuk mengetahui keadaan atau gambaran tiap-tiap aspek

digunakan perhitungan seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 25

Nilai Rata-rata Skor Penelitian

Aspek Skor NH NS NS/NH x

100%

Kategori

Penilaian

Melakukan pembinaan

bagi guru 530 6x4=24 17,67 73,63% Cukup

Memberikan motivasi

kepada guru 159 2x4=8 5,3 66,25% Cukup

Memberi penghargaan

kepada guru 157 2x4=8 5,23 65,42% Cukup

Merencanakan

pembelajaran 290 3x4=12 9,67 80,58% Baik

Melaksanakan

pembelajaran 121 2x4=8 4,03 50,38% Kurang

Mengevaluasi hasil

belajar 281 3x4=12 9,37 78,08% Baik

Menguasai substansi

keilmuan 106 1x4=4 3,53 88,25% Baik

Melakukan penelitian

71 1x4=4 2,37 59,25% Cukup

Rata-Rata

1715 20x4=80 57,17 71,46% Cukup

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa aspek pembinaan bagi guru

berkategori cukup; aspek memberikan motivasi kepada guru berkategori

cukup; aspek memberikan penghargaan kepada guru berkategori cukup;

aspek perencanaan pembelajaran berkategori baik; aspek pelaksanaan

pembelajaran berkategori kurang; aspek evaluasi hasil belajar berkategori

baik; aspek penguasaan substansi keilmuan berkategori baik dan aspek

penguasaan struktur dan metode keilmuan berkategori cukup. Ini berarti

bahwa strategi pengembangan kompetensi guru di SMK PGRI 16 Jakarta

dikategorikan cukup dan kompetensi guru berkategori cukup.

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pembahasan skripsi ini dapat dikemukakan beberapa temuan, yaitu

sebagai berikut:

1. Strategi yang dilakukan SMK PGRI 16 dalam mengembangkan

kompetensi guru, yaitu: melakukan rekrutmen guru baru yang kompeten,

menyeleksi calon guru baru dengan benar, menyelenggarakan

seminar/pelatihan dengan mendatangkan narasumber, mengikutsertakan

guru dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), serta memberikan motivasi

dan penghargaan bagi guru yang berprestasi.

2. Data penelitian mengenai pengembangan kompetensi guru menjukkan

hasil, yaitu: aspek pembinaan bagi guru berkategori cukup, aspek

memberikan motivasi kepada guru berkategori cukup, aspek memberikan

penghargaan kepada guru berkategori cukup

3. Data penelitian mengenai kompetensi guru menunjukkan hasil, yaitu:

aspek perencanaan pembelajaran berkategori baik, aspek pelaksanaan

pembelajaran berkategori kurang, aspek evaluasi hasil belajar berkategori

baik, aspek penguasaan substansi keilmuan berkategori baik dan aspek

penguasaan struktur dan metode keilmuan berkategori cukup.

Atas dasar temuan-temuan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa strategi

pengembangan kompetensi guru di SMK PGRI 16 DKI Jakarta dinilai cukup.

65

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

Hal ini ditunjukkan dengan adanya kompetensi guru yang berkategori cukup

pula.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Pihak sekolah hendaknya mengadakan pelatihan mengenai metode

pembelajaran agar guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang

lebih variatif.

2. Pihak sekolah hendaknya menyediakan media pembelajaran yang lengkap

agar guru dapat menggunakannya dalam pembelajaran.

3. Rekrutmen guru secara terbuka, kompetitif dan syarat-syarat yang

transparan.

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

67

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995,

Cet. 3.

_______, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2006, Cet. 13.

Bakar, Yunus Abu, dkk., Profesi Keguruan, dalam Learning Assistance Program

For Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009.

David, Fred R., Manajemen Strategis: Konsep, Terj. dari Strategic Management:

Concept and cases oleh Setiyo Budi, Jakarta: Salemba empat, 2006.

Dinas Pendidikan Kota Parepare, Upaya dan Strategi Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan, dari http://www.dinaspendidikan-

parepare.info.indecx.php?option.com., 26 Maret 2010

Elqorni, Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dari

http://elqorni.wordpress.com/2009/04/03/pengembangan-sumber-daya-

manusia/, 15 Maret 2011.

Faturrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar-Strategi

Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum

dan Kosep Islami, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007, Cet. 1.

Handoko, T. Hani, Manajemen, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1995, Edisi II,

Cet. 9.

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006, Cet. 5.

Indrafachrudi, Soekarto, Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Efektif, Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2006, Edisi II.

Kumpul Blogger, Konsep Strategi: Definisi, Perumusan, Tingkatan dan Jenis

Strategi, dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/8/konsep-strategi-

definisi-perumusan-tingkatan-jenis.html., 2 Agustus 2010.

Mangkunegara, Anwar Prabu, Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2006), Cet. 2

Mukhyi, Muhammad Abdul dan Iman Hadi Saputra, Pengantar Manajemen

Umum (untuk STIE), Jakarta: Gunadarma, 1995, Cet. 2.

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

68

Mulyasa, E., Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006, Cet. 8.

_______, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008, Cet. 3.

Notoadmodjo, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2003, Cet. 3.

Nurdin, Ali, dkk., Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Faza Media, 2006,

Cet. 1.

Pearce, John A. dan Richard B. Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,

Implementasi dan Pengendalian, Terj. dari Strategic Management:

Formulation, Implementation and Control oleh Yanivi Bachtiar dan

Christine, Jakarta: Salemba Empat, 2008.

Puguh, Dhanang Respati, Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme Guru

(Sejarah) di Era Sertifikasi, dari

http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-kompetensi-

profesionalisme-guru.html., 23 Juli 2009.

Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-Reorientasi

Konsep Perencanaan Strategis untuk Abad 21, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2005, Cet. 12.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi dan Manajemen

Pegawai Negeri Sipil, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007. Cet. 1.

Siagian, Sondang P., Manajemen Stratejik, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.

_______, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan, Jakarta: PT. Gunung

Agung, 1997, Cet. 10.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2006.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 2002, Edisi III, Cet. 2.

Umar, Husein, Strategic Manajemen in Action, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2008, Cet. 5.

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

69

Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005, Cet. 17.

Yusanto, M. Ismail dan M.K. Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif

Syariah, Jakarta: Khairul Bayan, 2003.

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

ANGKET PENELITIAN

STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

Kepada

Yth. Bpk/Ibu Guru SMK PGRI 16 DKI Jakarta

Di

Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan segala kerendahan hati, kami sampaikan angket ini disertai dengan

permohonan maaf kami karena kehadiran angket ini akan mengganggu aktifitas

Bpk/Ibu.

Adapun angket ini kami sampaikan dengan maksud untuk mengumpulkan

data yang kami perlukan dalam penyusunan skripsi yang berjudul: “Strategi

Peningkatan Kompetensi Guru.” Melalui angket ini kami memohon Bpk/Ibu

untuk menjawab pernyataan yang ada sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Jawaban Bpk/Ibu berikan merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi kami

dan akan terjamin kerahasiaannya.

Atas bantuan dan partisipasi Bpk/Ibu kami ucapkan terimakasih. Semoga

Allah swt. membalas Bpk/Ibu dengan pahala yang berlipat ganda. Amin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

A. Petunjuk Pengisian Angket

1. Mulailah pekerjaan Anda dengan membaca Basmallah dan akhiri dengan

membaca Hamdallah.

2. Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan teliti

3. Jawablah pernyataan tersebut dengan memberi tanda silang (x) pada salah

satu jawaban yang Bpk/Ibu anggap paling sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya.

B. Pernyataan

1. Kepala sekolah mengadakan pelatihan bagi guru dalam membuat RPP.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

2. Kepala sekolah mengadakan pelatihan bagi guru dalam membuat silabus.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

3. Pihak sekolah mengirim guru untuk mengikuti pelatihan, penataran,

lokakarya, workshop dan seminar yang berhubungan dengan kompetensi

guru.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

4. Kepala mengadakan sosialisasi hasil pelatihan dan berbagai kebijakan

pemerintah dengan mendatangkan nara sumber.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

5. Kepala sekolah mengikutsertakan guru dalam berbagai kegiatan sosial,

misalnya kerja bakti, peringatan hari-hari besar dan sebagainya.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

6. Kepala sekolah memberikan beasiswa kepada guru untuk melanjutkan

studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

7. Kepala sekolah memberitahukan hasil setiap pekerjaan kepada guru.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

8. Kepala sekolah memberikan sanksi kepada guru yang melanggar kode

etik.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

9. Kepala sekolah memberikan hadiah finansial kepada guru yang

berprestasi.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

10. Kepala sekolah memberikan piagam penghargaan kepada guru yang

berprestasi.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

11. Saya menyusun silabus mata pelajaran yang saya ampu.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

12. Saya menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

13. Saya membuat RPP setiap akan memberikan pelajaran.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

14. Saya menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

15. Saya menggunakan media yang tepat saat pembelajaran di dalam kelas.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

16. Saya melakukan/membuat alat evaluasi yang sesuai dengan materi.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

17. Saya melakukan post test setelah materi pembelajaran selesai dipelajari.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

18. Saya menindaklanjuti hasil evaluasi dengan mengadakan remedial.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

19. Saya menguasai materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

20. Saya melakukan berbagai penelitian dan kajian untuk memperdalam

pengetahuan/materi bidang studi.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas
Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

BERITA WAWANCARA

1. Apakah setiap perekrutan guru baru pihak sekolah membuat panitia

rekrutmen guru baru?

Jawab: Tidak. Tugas merekrut guru baru ini dilimpahkan kepada wakil

kepala sekolah bidang kurikulum dan ketua program.

2. Apakah bapak menentukan persyaratan terlebih dahulu sebelum merekrut

guru baru?

Jawab: Ya. Sebelum merekrut guru baru sekolah menentukan persyaratan,

seperti pendidikan, pengalaman mengajar dan lain-lain.

3. Bagaimana bapak memberitahukan kepada masyarakat ketika sekolah sedang

membutuhkan guru baru?

Jawab: Setiap ingin merekrut guru baru, sekolah menyebarkan pengumuman

melalui facebook dan website. Selain itu sekolah juga menempelkan

pengumuman berupa pamflet di perguruan tinggi terdekat, misalnya:

IKIP dan UHAMKA.

4. Apakah sekolah menyelenggarakan tes terhadap calon guru baru? Apa saja

tes yang diberikan tersebut?

Jawab: Ya. Tes yang diselenggarakan untuk calon guru baru di sekolah ini

yaitu wawancara dan praktik mengajar. Dalam wawancara, pelamar

akan ditanya mengenai pengetahuannya dan juga kompetensi

tamabahan yang dimiliki.

5. Apakah sekolah melakukan pembinaan kepada guru? Pembinaan apa saja

yang diselenggarakan tersebut?

Jawab: Ya, misalnya dengan mengirimkan guru untuk mengikuti Diklat yang

diselenggarakan oleh kota administratif. Selain itu, sekolah juga

mngadakan kegiatan seminar/pelatihan dengan mendatangkan nara

sumber dari luar, misalnya dari LPMP dan dari DUDI.

6. Apakah sekolah memberikan reward kepada guru yang berprestasi?

Jawab: Ya, misalnya dengan memberikan hadiah finansial dan piagam

penghargaan.

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

7. Apakah sekolah memberikan sanksi kepada guru yang melanggar kode etik?

Jawab: Ya. Dalam hal ini sekolah memberikan Surat Peringatan (SP).

8. Hambatan apa yang ditemui sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru?

Jawab: Hambatanya adalah masalah biaya, karena sekolah ini adalah sekolah

swasta, jadi sekolah kesulitan memperoleh biaya untuk mengadakan

kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi guru

Jakarta, 12 Februari 2011

Interviuwer Interviuwe

Tata Purwata, S.Pd Damayanti

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan Kompetensi Guru di SMK PGRI 16

DKI Jakarta” yang disusun oleh Damayanti, NIM: 105018200712, Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh Dosen skripsi pada

tanggal 4 Maret 2011.

Jakarta, 4 Maret 2011

Dosen Pembimbing Skripsi

Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D

NIP: 19591020 198603 2 001

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Damayanti

NIM : 105018200712

Jurusan/Prodi : KI-Manajemen Pendidikan

Judul Skripsi : “Strategi Peningkatan Kompetensi Guru di SMK PGRI 16 DKI Jakarta”

No. Referensi No.

Footnote

Halaman

Skripsi

Halaman

Referensi

Paraf

Pembimbing

BAB I

1 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal 3. 1 1 -

2 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal 39 Ayat 2. 2 2 -

3 Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Pasal 1. 3 2 -

4 Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Pasal 8. 4 2 -

5 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2006), Cet. 5. 5 3 19

6 Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2008), Cet. 5. 6 3 31

7 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung:

PT Remaja Rosda Karya, 2008), Cet. 3. 7 4 9

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

BAB II

8 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Edisi III, Cet. 2. 1 7 1092

9 Fred R. David, Manajemen Strategis: Konsep, Terj. dari Strategic

Management: Concept and Cases oleh Setiyo Budi, (Jakarta:

Salemba Empat, 2006).

2 7 16

10 John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Manajemen Strategis:

Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Terj. dari Strategic

Management: Formulation, Implementation, and Control oleh

Yanivi Bachtiar dan Christine, (Jakarta: Salemba Empat, 2008).

3 7 6

11 Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2008), Cet. 5. 4 8 31

12 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-

Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Abad 21, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2005), Cet. 12.

5 8 4

13 Site Feed, Konsep Strategi: Definisi, Perumusan, Tingkatan dan

Jenis Strategi, http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-

strategi-definisi-perumusan-tingkatan-jenis.html., 2 Agustus 2010.

6 8 -

14 Sondang P. Siagian, Manajemen Statejik, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2004), Cet. 5. 7 9 17-20

15 Site Feed, Konsep Strategi: Definisi, Perumusan, Tingkatan dan

Jenis Strategi, http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-

strategi-definisi-perumusan-tingkatan-jenis.html., 2 Agustus 2010.

8 11 -

16 M. Ismail Yusanto dan M.K. Widjajakusuma, Manajemen Strategis

Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003). 9 11 69

17 Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2008), Cet. 5. 10 13 34

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

18 Sondang P. Siagian, Manajemen Statejik, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2004), Cet. 5. 11 13 21

19 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-

Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Abad 21, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2005), Cet. 12.

12 14 10

20 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-

Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Abad 21, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2005), Cet. 12.

13 15 12

21 M. Ismail Yusanto dan M.K. Widjajakusuma, Manajemen Strategis

Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003). 14 15 73

22 Sondang P. Siagian, Manajemen Statejik, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2004), Cet. 5. 15 16 23

23 Mohammad Abdul Mukhyi dan Iman Hadi Saputra, Pengantar

Manajemen Umum (untuk STIE), (Jakarta: Gunadarma, 1995), Cet.

2.

16 16 85

24 Sondang P. Siagian, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan,

(Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1997), Cet. 10. 17 17 18

25 Mohammad Abdul Mukhyi dan Iman Hadi Saputra, Pengantar

Manajemen Umum (untuk STIE), (Jakarta: Gunadarma, 1995), Cet.

2.

18 17 40

26 Sondang P. Siagian, Manajemen Statejik, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2004), Cet. 5. 19 17 25

27 Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Memimpin Sekolah Yang

Efektif, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2006), Edisi II. 20 18 104

28 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-

Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Abad 21, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2005), Cet. 12.

21 18 18

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

29 Sondang P. Siagian, Manajemen Statejik, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2004), Cet. 5. 22 19 173

30 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,

1995), Edisi II, Cet. 9. 23 20 108

31 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,

1995), Edisi II, Cet. 9. 24 20 109

32 Site Feed, Konsep Strategi: Definisi, Perumusan, Tingkatan dan

Jenis Strategi, http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-

strategi-definisi-perumusan-tingkatan-jenis.html., 2 Agustus 2010.

25 21 -

33 Fred R. David, Manajemen Strategis: Konsep, Terj. dari Strategic

Management: Concept and Cases oleh Setiyo Budi, (Jakarta:

Salemba Empat, 2006).

26 21 7

34 Sondang P. Siagian, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan,

(Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1997), Cet. 10. 27 21 12

35 Fred R. David, Manajemen Strategis: Konsep, Terj. dari Strategic

Management: Concept and Cases oleh Setiyo Budi, (Jakarta:

Salemba Empat, 2006).

28 22 8

36 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Edisi III, Cet. 2. 29 22 584

37 Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Pasal 1. 30 22 -

38 Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar-

Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman

Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2007), Cet. 1.

31 22 44

39 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. 17.

32 22 14

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

40 Yunus Abu Bakar, dkk., Profesi Keguruan, Learning Assistance

Program for Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, 2009).

33 23 10

41 Yunus Abu Bakar, dkk., Profesi Keguruan, Learning Assistance

Program for Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, 2009).

34 24 10

42 Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar-

Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman

Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2007), Cet. 1.

35 24 45-46

43 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 3. 36 27 10

44 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 8. 37 28 121-122

45 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 8. 38 28 122-123

46 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia,

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), Cet. 3, h. 3. 39 31 3

47 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia,

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), Cet. 3, h. 3. 40 31 4

48 M. Ismail Yusanto dan M.K. Widjajakusuma, Manajemen Strategis

Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003). 41 31 84

49 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 8. 42 31 128

50 Dinas Pendidikan Kota Parepare, Upaya dan Strategi Peningkatan

Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

http://www.dinaspendidikan-

parepare.info/indecx.php?option=com_, 26 maret 2010.

43 33 -

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

51 Dhanang Respati Puguh, Peningkatan Kompetensi dan

Profesionalisme Guru (Sejarah) di Era Sertifikasi,

http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-

kompetensi-profesionalisme-guru.html., 23 Juli 2009.

44 33 -

52 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 8. 45 33 143

53 Ali Nurdin, dkk., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Faza

Media, 2006), Cet. 1. 46 33 37

54 Ali Nurdin, dkk., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Faza

Media, 2006), Cet. 1. 47 34 43

55 Ali Nurdin, dkk., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Faza

Media, 2006), Cet. 1. 48 34 44-45

56 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 3. 49 35 37

57 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 3. 50 35 37-38

58 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 8. 51 36 150-151

BAB III

59 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1995), Cet. 3. 1 39 309

60 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. 13. 2 40 130

61 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. 13. 3 40 131

62 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1995), Cet. 3. 4 42 386

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1426/1/100835... · DI SMK PGRI 16 DKI JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas

63 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2006). 5 42 43

Jakarta, 4 Maret 2011

Dosen Pembimbing Skripsi

Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D

NIP: 19591020 198603 2 001