strategi pengembangan daerah pesisir …eprints.uny.ac.id/22828/8/ringkasan skripsi strategi...

29
STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR PANTAI SEBAGAI OBJEK PARIWISATA DI KABUPATEN PACITAN RINGKASAN SKRIPSI Oleh: MIFTA DAMAI RIYANINGTYAS NIM 09417141030 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

Upload: dothu

Post on 02-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR PANTAI SEBAGAI

OBJEK PARIWISATA DI KABUPATEN PACITAN

RINGKASAN SKRIPSI

Oleh:

MIFTA DAMAI RIYANINGTYAS

NIM 09417141030

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR PANTAI SEBAGAI

OBJEK PARIWISATA DI KABUPATEN PACITAN

Oleh:

Mifta Damai Riyaningtyas dan Dwi Harsono, MPA.,MA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan daerah

pesisir pantai sebagai objek pariwisata yang diterapkan di Kabupaten Pacitan.

Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu

Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata di Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Pemuda dan Olah Raga, tokoh masyarakat sekitar Pantai Teleng Ria, Pantai Soge

dan Pantai Klayar, Komunitas Pedagang di Pantai Teleng Ria dan mitra kerja

pihak swasta pengelola pantai. Adapun instrumen penelitian ini adalah peneliti

sendiri. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data

menggunakan triangulasi sumber, sedangkan teknik analisis data terdiri dari

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.

Strategi pengembangan daerah pesisir pantai sebagai objek pariwisata di

Kabupaten Pacitan dimulai dengan menentukan prioritas pengembangan pantai.

Berdasarkan data ada sekitar 22 pantai di Kabupaten Pacitan, namun baru 5 pantai

yang dikelola oleh pemerintah daerah. Salah satunya adalah Pantai Teleng Ria

yang dikelola oleh tiga pilar good governance, yaitu pemerintah, swasta dan

masyarakat. Konsep ideal tersebut ternyata masih belum optimal akibat

permasalahan yang timbul. Sementara itu pantai-pantai yang lain memiliki daya

tarik tersendiri, namun belum dikelola dengan baik. Pengembangan daerah pesisir

pantai diharapkan dapat memberikan Pendapatan Asli Daerah yang optimal,

meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, namun hal tersebut belum dapat tercapai karena strategi

pengembangan yang belum optimal.

Kata kunci: Strategi, Pengembangan Daerah Pesisir

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Daerah pesisir merupakan daerah yang sangat terkait dengan hajat

hidup banyak orang, terutama masyarakat yang bertempat tinggal di

daerah tersebut. Daerah pesisir memiliki berbagai macam potensi,

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

meliputi sumber makanan utama yang mengandung protein (khususnya

protein hewani yang berasal dari ikan, udang dan sejenisnya), kekayaan

minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang

pertambangan, potensi pariwisata, pemukiman dan pengembangan

industri. Potensi yang dimiliki oleh daerah pesisir seharusnya dapat dibaca

sebagai sebuah peluang untuk melakukan pembangunan di berbagai aspek

kehidupan untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat, salah satunya

adalah melalui pembangunan daerah pesisir menjadi objek pariwisata.

Dewasa ini, bidang pariwisata merupakan suatu bidang yang

potensial dalam pembangunan suatu negara, karena pariwisata dianggap

membawa dampak positif sebagai motor penggerak kegiatan ekonomi

rakyat. Daerah dengan potensi pariwisata dapat menghidupkan kegiatan

ekonomi masyarakat sekitar dengan timbulnya usaha-usaha skala kecil

sampai menengah, mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan

pendapatan masyarakat, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) yang akan kembali digunakan oleh pemerintah untuk melaksanakan

pembangunan di daerah dan mencapai kesejahteraan.

Kabupaten Pacitan merupakan salah satu daerah yang memiliki

potensi daerah pesisir yang cukup banyak. Kabupaten kecil di ujung barat

daya Provinsi Jawa Timur ini tercatat memiliki banyak daerah pesisir yang

dikelola menjadi objek pariwisata pantai. Pantai-pantai tersebut seharusnya

dapat menjadi aset penting pariwisata yang ada di Kabupaten Pacitan yang

memberikan sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi dan

menjadi sarana dalam memberdayakan masyarakat, namun faktanya baru

beberapa pantai saja yang dapat memberikan sumbangan bagi PAD dan

berdayaguna dalam membentuk kemandirian ekonomi masyarakat. Salah

satu pantai di Kabupaten Pacitan, yaitu Pantai Teleng Ria telah

mendapatkan prioritas pembangunan sektor pariwisata, terbukti dengan

dibangunnya infrastruktur yang memadai, seperti akses jalan yang mudah,

sarana prasarana pariwisata seperti toilet, tempat ibadah, gardu pandang,

tempat berjualan, bumi perkemahan dan sebagainya. Aktivitas

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

pembangunan pemerintah tersebut juga menumbuhkan ekonomi rakyat

dengan dibukanya berbagai macam usaha seperti pusat oleh-oleh, Tempat

Pelelangan Ikan (TPI), usaha homestay, dan sebagainya. Bahkan,

pemerintah juga telah bekerjasama dengan pihak swasta dalam

pembangunan infrastruktur seperti hotel, restoran, memperindah lokasi

sekitar Pantai Teleng Ria yang semua hal tersebut telah menarik

wisatawan domestik dan manca negara untuk berkunjung ke Pantai Teleng

Ria. Dalam pembangunan pantai Teleng Ria ini, pemerintah telah

melaksanakan hubungan kerjasama dengan masyarakat dan swasta. Seperti

yang disebutkan oleh Effendi (2010: 114), ada tiga pilar pokok yang

mendukung kemampuan suatu bangsa dalam melaksanakan Good

Governance yakni pemerintah (the state), masyarakat sipil (civil society),

dan pasar atau dunia usaha, maka sudah selayaknya jika pemerintah

Pacitan juga mengembangkan hubungan kemitraan dengan pihak swasta

dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif terhadap pembangunan di

Kabupaten Pacitan. Hal yang lebih penting adalah mengenai

pengembangan wilayah pesisir pantai oleh Pemerintah dan bekerjasama

dengan masyarakat, sehingga Pendapatan Asli Daerah dapat terpantau

dengan baik. Berikut ini merupakan tabel data kunjungan wisata dan PAD

pariwisata pantai Kabupaten Pacitan:

Tabel 1. Data Kunjungan Wisata dan PAD Pariwisata Pantai

Kabupaten Pacitan Tahun 2012

N

O

Nama

Obyek

2012

Wisnu Wisman PAD

Jumlah Target Realisasi %

1 Tamperan

Gung

19.542 - 19.542 61.690.000 69.703.600 113

2 Pantai Srau 33.917 - 33.917 97.168.000 108.112.600 111

3 Pantai

Klayar

45.888 3 45.891 129.961.200 144.100.400 111

4 Pantai 9.271 - 9.271 25.427.200 30.128.800 119

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

Taman

5 Pantai

Pancer Door

15.586 118 15.704 61.494.600 59.947.200 97

6 Pantai

Teleng Ria

242.796 - 242.796 500.000.000 412.000.000 82

Sumber: Dokumen Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan

Olah Raga Kabupaten Pacitan (2013)

Berdasarkan tabel di atas, sejumlah pantai telah dikembangkan dan

dikelola oleh pemerintah bersama masyarakat. Pendapatan Asli Daerah

dari penarikan retribusi wisata pantai yang telah dikelola pemerintah

tersebut dapat terpantau dengan baik. Namun, pengembangan daerah

pesisir pantai sebagai obyek pariwisata tersebut belum merata ke seluruh

potensi wisata pantai yang dimiliki oleh Kabupaten Pacitan. Demikian

pula dengan pembangunan ideal daerah pesisir yang melibatkan tiga pilar

good governance, ternyata belum diterapkan kepada pantai-pantai yang

lain yang ada di wilayah Kabupaten Pacitan.

Kurangnya fasilitas dan infrastruktur tersebut misalnya adalah

akses jalan menuju beberapa pantai yang masih kurang baik, dengan

keadaan jalan yang sempit, jalan aspal yang rusak, kurangnya infrastruktur

seperti rumah ibadah dan penginapan yang memadai, serta kondisi pantai

yang kurang terpelihara.

Berkaca kepada kondisi pengembangan ideal yang diterapkan

kepada Pantai Teleng Ria, dengan pola kebijakan umum pengembangan

pariwisata yang meliputi kebijakan untuk menjaga keseimbangan peran

serta antara pemerintah, masyarakat dan swasta, kebijakan pengembangan

objek wisata, atraksi, taman rekreasi dan hiburan umum, serta kebijakan

pengembangan sarana prasarana, seharusnya pemerintah dapat membuat

strategi pengembangan pariwisata serupa yang kemudian diterapkan

kepada pantai-pantai lain di wilayah Kabupaten Pacitan. Inilah yang

menjadi alasan penulis untuk mengangkat masalah penelitian dengan judul

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

“Strategi Pengembangan Daerah Pesisir Pantai Sebagai Objek Pariwisata

di Kabupaten Pacitan”.

B. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang diterapkan

Pemerintah Daerah bersama pihak swasta dan masyarakat dalam

mengembangkan daerah pesisir pantai sebagai objek pariwisata di

Kabupaten Pacitan.

II. Kajian Pustaka

A. Konsep Strategi

Menurut Nawawi (2005:147) secara etimologis (asal kata)

penggunaan kata strategi dalam manajemen sebuah organisasi diartikan

sebagai kiat, cara, dan taktik utama yang dirancang secara sistematik

dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang terarah pada tujuan

organisasi.

Berbicara tentang strategi tidak dapat dipisahkan dari pengertian

manajemen strategik. Menurut Siagian (2011:15) manajemen strategik

adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh

manajemen puncak dan diimplementasikan oleh jajaran suatu organisasi

dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Menurut Fred David (2009:5) manajemen strategik dapat

didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas

fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam proses manajemen strategi terdiri atas

tiga tahap, yaitu a) perumusan strategi, b) penerapan strategi, dan c)

penilaian strategi.

Tahap dalam proses manajemen strategik meliputi pengembangan

visi dan misi, analisis SWOT, pencarian strategi alternatif, dan pemilihan

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

strategi. Analisis SWOT adalah indentifikasi secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan, termasuk strategi pemasaran. Analisis ini

didasarkan logika yang dapat memaksimalkan strengths (kekuatan),

opportunities (peluang), weaknesses (kelemahan), dan threats (ancaman).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian strategic planner (Perencana Strategis) harus menganalisis

faktor-faktor strategis perusahaan (Kekuatan, Peluang, Kelemahan, dan

Ancaman) dalam kondisi aktual saat ini. Hal ini disebut dengan analisis

situasi. Berikut merupakan diagram analisis SWOT:

Gambar 1. Diagram Analisis SWOT

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

B. Konsep Daerah Pesisir

Menurut Masyhudzulhak dalam Proceeding Book Simposium

Nasional Ilmu Administrasi Negara (2011), daerah pesisir adalah

pertemuan antara pengaruh daratan dan lautan, ke arah darat sampai pada

daerah masih adanya pengaruh perembesan air laut dan angin laut, dan ke

arah laut sampai pada daerah masih ada pengaruh air tawar dan memiliki

beragam sumberdaya yang pulih maupun tidak pulih. Secara sosial

ekonomi wilayah pesisir tempat aktivitas manusia bersosialisasi, yaitu

kepemerintahan, sosial-ekonomi-budaya-pertahanan keamanan

(2011:335).

C. Konsep Pengembangan Daerah Pesisir

Menurut Masyhudzulhak dalam Proceeding Book Simposium

Nasional Ilmu Administrasi Negara untuk Indonesia (2011) perspektif

pengelolaan wilayah pesisir dapat didasarkan kepada otonomi daerah bagi

pemerintahan tingkat provinsi dan kabupaten/kota karena dapat

menumbuhkembangkan pembangunan di berbagai bidang, termasuk

pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir. Menurut UU No. 32 tentang

Pemerintahan Daerah Pasal 18 ayat 4 memberikan wewenang pengelolaan

sumberdaya wilayah pesisir kepada pemerintahan provinsi, kota dan

kabupaten. Provinsi diberi wewenang mengelola sejauh 12 mil mil laut,

sementara kota serta kabupaten diberi wewenang 1/3 dari wilayah

provinsi. Daerah-daerah yang memiliki wilayah pesisir dapat menggali

potensi sebagai salah satu sentra produksi baru dalam mendorong

pembangunan.

Lebih lanjut Masyhudzulhak menyatakan bahwa perspektif

otonomi daerah dapat menjadi guideline dalam pengelolaan sumberdaya

pesisir dengan tujuan (i) secara ekologis haruslah dapat menjamin

kelestarian sumber daya pesisir, (ii) secara ekonomi dapat mendorong dan

meningkatkan taraf hidup masyarakat serta meningkatkan pertumbuhan

ekonomi daerah dengan tetap mempertahankan stabilitas produktivitas

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

sumberdaya pesisir, (iii) secara sosial budaya memberikan ruang bagi

kearifan lokal dan pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan

keterlibatan partisipasi masyarakat dalam kebijakan dan pembangunan,

(iv) secara kelembagaan dan hukum dapat menjadi payung dalam

pengelolaan sumberdaya pesisir dan menjamin tegaknya hukum serta

penguatan kelembagaan, (v) dalam bidang pertahanan dan keamanan

sebagai garda terdepan dalam mewaspadai potensi-potensi yang akan

mengganggu kepertahanan dan kemanan baik di perairan maupun Zona

Ekonomi Eksklusif, terutama dalam menjaga sumber daya pesisir dan

kelautan. (2011: 333)

D. Konsep Pariwisata

Istilah pariwisata berhubungan erat dengan perjalanan wisata, yaitu

sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat

tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang

menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan

wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapat kenikmatan dan memenuhi

hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang

berhubungan dengan kegiatan olah raga untuk kesehatan, konvensi,

keagamaan dan keperluan usaha yang lainnya (Gamal Suwantoro, 2004: 3-

4).

E. Penelitian yang Relevan

Pertama, penelitian yang berjudul “Studi Pengelolaan Kawasan

Pesisir Untuk Kegiatan Wisata Pantai (Kasus Pantai Teleng Ria,

Kabupaten Pacitan, Jawa Timur)” yang ditulis oleh Ani Rahmawati,

mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Ani Rahmawati menulis

tentang potensi sumber daya yang ada di kawasan pantai, khususnya pantai

Teleng Ria yang apabila pengelolaannya bisa optimal dapat meningkatkan

pendapatan bagi daerah. Namun, Ani melihat potensi tersebut hanya

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

difokuskan kepada aspek ekonomi dan tidak memperhatikan aspek-aspek

ekologis, padahal jika aspek ekologis juga diperhatikan maka pendapatan

akan lebih optimal. Karena itu, Ani melakukan penelitian terhadap aspek

fisik dan ekologis serta mengusulkan konsep pengelolaan perikanan di

kawasan pesisir yang terintegrasi.

Kedua, penelitian yang berjudul “Potensi Wisata Alam Pantai-

Bahari” yang ditulis oleh Hani S. Handayawati, Budiono, dan Soemarno

yang mengemukakan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap wisata alam

terutama di kawasan pesisir yang mengandalkan wisata bahari telah

menjadikan pergeseran pola hidup masyarakat, meningkatnya taraf hidup

masyarakat, serta kebutuhan akan sarana prasarana yang ada di lokasi

wisata. Oleh karena itu, untuk mendukung daya jual objek wisata terhadap

para wisatawan selain menampilkan keindahan alami objek wisata bahari,

perlu dibuat rekayasa sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan

wisatawan.

F. Kerangka Pikir

Apabila digambarkan, maka gambar kerangka pikir penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

Gambar. 3 Kerangka Pikir

G. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana strategi pengembangan pariwisata yang tepat untuk

dilaksanakan di daerah pesisir pantai Kabupaten Pacitan?

2. Bagaimana strategi pengembangan daerah pesisir yang dilakukan

bersama oleh tiga pilar good governance?

3. Bagaimana strategi yang dilakukan untuk mengembangkan pantai-

pantai yang belum dikelola?

4. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat dalam

pengembangan pariwisata di Kabupaten Pacitan?

5. Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan dalam

pengembangan pariwisata pantai di Kabupaten Pacitan?

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

III. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.

Penelitian ini dilakukan di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah

Raga serta di tiga wilayah pantai yaitu Pantai Soge, Pantai Teleng Ria, dan

Pantai Klayar selama kurang lebih dalam jangka waktu satu bulan. Subjek

penelitian ini terdiri dari Kepala Bidang Pengembangan Dinas Kebudayaan,

Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Kepala Desa Sendang, Kepala Urusan

Pemerintahan Desa Sidomulyo, tokoh masyarakat di sekitar Pantai Teleng

Ria, dan pedagang di Pantai Teleng Ria.

Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik

pengumpulan data terdiri dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik

pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber,

sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang

meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi.

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

1. Strategi Formulasi Pengembangan Daerah Pesisir Pantai Sebagai

Objek Pariwisata di Kabupaten Pacitan

Proses perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan

misi, pengidentifikasian peluang, ancaman, kekuatan, dan

kelemahan, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

alternatif dan pemilihan strategi pada lembaga tersebut. Begitu juga

dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga yang

menjadi konseptor sekaligus eksekutor kebijakan di bidang

pengembangan pariwisata di Kabupaten Pacitan. perumusan strategi

pengembangan pariwisata dimulai dari pembuatan rencana induk

berupa dokumen perencanaan. Dokumen perencanaan tersebut dapat

berupa Master Plan, DED (Detail Engineering Design), serta

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.

Sebagai pengembangan dari visi dan misi Dinas Kebudayaan

Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, terutama misi kelima yaitu

melakukan pengenalan dan expose potensi obyek dan daya tarik

wisata, dan potensi pendukung lainnya termasuk budaya, kreativitas

pemuda dan wisata olah raga serta misi keenam yaitu melakukan

optimalisasi pengembangan obyek dan daya tarik wisata, sarana dan

prasarana pariwisata serta pengembangan ekowisata berbasis

ekonomi kerakyatan, ada beberapa prioritas yang harus didahulukan,

tetapi tidak mengecualikan daya tarik pariwisata yang lainnya.

Pihak pemerintah daerah memang belum mengembangkan

dan mengelola beberapa daya tarik wisata di daerah Pacitan karena

harus mendahulukan objek pariwisata yang menjadi prioritas. Pada

tahun 2013-2014 pengembangan difokuskan kepada Goa Gong dan

Pantai Klayar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai

Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Sedangkan objek pariwisata

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

lain, yang kebanyakan berada di daerah timur Pacitan, belum

dikembangkan karena prioritasnya masih berada di bawah Goa

Gong dan Pantai Klayar. Selain itu, objek pariwisata yang dilalui

oleh Jalur Lintas Selatan tersebut belum memuliki sarana dasar

pariwisata, sehingga jika dikembangkan membutuhkan perhatian

khusus untuk pembangunannya.

Mengenai peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan

dalam pengembangan pariwisata pantai di Kabupaten Pacitan adalah

sebagai berikut:

a. Peluang

1) Sistem pengembangan pariwisata yang tidak kenal waktu,

batas, dan wilayah.

2) Daya tarik wisata yang dikelola dengan baik akan menjadi

sumber pendapatan yang tidak ada putusnya.

3) Daya tarik wisata yang dikembangkan dapat memicu

tercapainya kesejahteraan masyarakat.

b. Ancaman

1) Polusi, khususnya polusi udara yang timbul dari kendaraan

bermotor wisatawan dari luar kabupaten Pacitan.

2) Budaya lokal yang dapat bergeser akibat interaksi

masyarakat lokal dengan para wisatawan.

c. Kekuatan

1) Potensi daya tarik wisata/ objek pariwisata.

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

2) Masyarakat yang mendukung pengembangan pariwisata.

3) Pemerintah yang sangat peduli dalam bidang kepariwisataan.

d. Kelemahan

1) Sumber Daya Manusia internal pariwisata dan pengelola

pariwisata yang masih belum memenuhi beberapa

kualifikasi, misalnya tingkat pendidikan, golongan atau

pangkat, serta keterampilan yang didapat dari kursus.

2) Terbatasnya sarana dan prasarana pariwisata, misalnya akses

jalan menuju objek pariwisata.

3) Terbatasnya dana.

Strategi alternatif yang dilakukan dalam pengembangan

pariwisata di Pacitan berdasarkan wawancara tersebut adalah

mengoptimalkan strategi pemasaran dengan cara gencar

melakukan promosi melalui berbagai media, yaitu melalui internet,

leaflet, booklet, VCD dengan icon “Pacitan is Paradise of Java”

yang diberikan kepada tamu-tamu negara dan berfungsi sebagai

souvenir, serta mengikuti pameran pariwisata baik di tingkat

regional maupun tingkat nasional untuk lebih mengenalkan

keindahan pariwisata di Kabupaten Pacitan kepada khalayak

umum.Pemilihan strategi yang diambil pemerintah dalam

mengembangkan objek pariwisata pantai adalah dengan membuat

daftar prioritas pengembangan pariwisata pantai.

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

2. Strategi Implementasi Pengembangan Daerah Pesisir Pantai Sebagai

Objek Pariwisata di Kabupaten Pacitan

Penerapan strategi (strategi implementasi) pengembangan

objek pariwisata pantai di Kabupaten Pacitan mengharuskan

pemerintah melakukan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi

manajemen tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian,

koordinasi dan kontrol. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan

Olah Raga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan

lembaga lain seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Selain itu juga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa

terkait dengan sistem pembagian hasil retribusi pariwisata pantai,

koordinasi dengan masyarakat sekitar pantai, serta melakukan

kontrol terhadap pengembangan pariwisata pantai di tingkat desa.

Kontrol yang dilakukan bukan hanya tentang pencapaian target yang

harus dicapai untuk kontribusi Pendapatan Asli Daerah, tetapi juga

memantau tentang sejauh mana pengembangan aksesibilitas

pariwisata, serta kunjungan rutin kepada Pemerintah Desa. Dinas

Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga juga melakukan

pengembangan wilayah pesisir sebagai objek pariwisata pantai

bersama tiga pilar good governance, yaitu pemerintah, pihak swasta

dan masyarakat di Pantai Teleng Ria.

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

3. Strategi Evaluasi Pengembangan Daerah Pesisir Pantai Sebagai Objek

Pariwisata di Kabupaten Pacitan

Ada dua evaluasi dalam pengembangan daerah pesisir

pantai sebagai objek pariwisata di Kabupaten Pacitan. Pertama

adalah tentang kerjasama antara tiga pilar good governance di

Pantai Teleng Ria yang menimbulkan dampak positif dan negatif.

Dampak yang menjadi evaluasi pemerintah daerah adalah dampak

negatif, di mana timbul konflik antara masyarakat dan swasta yang

berujung pada pemutusan kontrak kerja dengan pihak pengelola

swasta. Setelah pemutusan kontrak kerja tersebut, keadaan pantai

menjadi tidak terawat. Beberapa wahana permainan tidak

beeroperasi, TIM SAR yang tidak selalu datang karena tidak ada

pengawasan, dan sebagainya. Bahkan tarif retribusi yang berlaku

hanyalah tarif parkir. Oleh karena itu, pemerintah melakukan

evaluasi dengan segera melakukan tindakan kuratif yaitu

melakukan proses pelelangan dengan perbaikan prosedur dalam

open recruitment pengelola pantai seperti yang dikehendaki oleh

masyarakat.

Evaluasi yang kedua adalah tentang pengelolaan pantai

lain yang belum optimal. Pemerintah belum mengelola daerah

pesisir tertentu karena menggunakan skala prioritas pengembangan

daerah pariwisata, sedangkan pihak swasta memiliki kriteria yang

harus dipenuhi yaitu luas wilayah pesisir pantai minimal seluas 5

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

hektar, pantai dekat dengan sumber air bersih dan tersedia listrik,

serta masyarakat sekitar mendukung kerjasama dengan pihak

swasta.

B. Pembahasan

Pengembangan daerah pesisir sebagai objek pariwisata pantai

merupakan salah satu isu strategis Kabupaten Pacitan terutama karena

belum optimalnya pengelolaan sumber daya alam. Masalah ini tertuang

di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2011

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-

2016. Oleh karena itu Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab

untuk menjadi pelopor pengembangan objek pariwisata pantai yang

dalam hal ini diamanahkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) terkait.

Setelah dilakukan identifikasi peluang, ancaman, kekuatan dan

kelemahan serta digambarkan dalam diagram analisis SWOT, peluang dan

kekuatan lebih banyak, sehingga dalam analisis tersebut masuk ke dalam

kuadran 1. Kuadran 1 merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Organisasi tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi

ini adalah strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (growth oriented strategy). Strategi yang mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy) dapat terjadi karena

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

faktor kekuatan dan peluang yang jumlahnya besar. Kondisi tersebut

memungkinkan organisasi untuk mengoptimalkan strategi yang ada.

Optimalisasi strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan agresif

berpotensi untuk mengelola kawasan pantai dengan lebih baik.

Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suwantoro (2004:56) ada

beberapa kebijaksanaan pengembangan pariwisata yang dikenal dengan

Sapta Kebijaksanaan Pengembangan Pariwisata. Kebijaksanaan tersebut

dapat menjadi strategi dalam penyelenggaraan pengembangan pariwisata

yaitu sebagai berikut:

1. Promosi

Promosi pada hakikatnya harus melaksanakan upaya pemasaran.

Strategi yang telah diterapkan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Pemuda dan Olah Raga terkait dengan promosi adalah dengan

marketisasi melalui internet dengan alamat www.pacitantourism.com,

melalui booklet, leaflet, VCD dengan icon Pacitan is Paradise of

Java, serta mengikuti pameran pariwisata di tingkat regional maupun

nasional. Ada beberapa sarana lain yang dapat digunakan untuk

mengoptimalkan promosi wisata pantai, antara lain melalui duta

wisata dan promosi daya tarik wisata berbasis budaya. Untuk duta

wisata dapat dilakukan dengan menjadikan pemuda-pemudi Pacitan

yang belajar ke luar daerah sebagai duta wisata yang menjadi agen

untuk menyebarluaskan daya tarik wisata kepada masyarakat di

daerah lain. Sedangkan untuk promosi daya tarik wisata berbasis

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

budaya adalah dengan mengadakan kegiatan kebudayaan di daya tarik

wisata tertentu dan dipublikasikan ke media massa. Selain identik

dengan pariwisata pantai, Pacitan juga memiliki banyak wisata budaya

yang menarik, antara lain wayang beber, tari eklek, jaranan plok,

kethek ogleng dan sebagainya. Wisata budaya tersebut dapat diadakan

di darah pesisir pantai yang akan dikembangkan bersamaan dengan

event tertentu, seperti Ulang Tahun Kabupaten Pacitan dan sejenisnya.

Melalui penggabungan wisata budaya dan daya tarik wisata pantai

maka ada dua keuntungan yang diperoleh dari kegiatan tersebut, yaitu

marketisasi wisata budaya sekaligus wisata pantai kepada khalayak

umum.

2. Aksebilitas

Aksebilitas yang dimaksud adalah akses jalan untuk menuju objek

pariwisata tersebut. Oleh karena itu pemerintah perlu memperbaiki

dan menyediakan akses jalan yang mudah untuk menuju objek

pariwisata. Perbaikan aksebilitas tersebut adalah salah satu upaya

untuk memperbaiki fasilitas yang diperlukan oleh wisatawan yang

berkunjung ke daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Pacitan.

3. Kawasan Pariwisata

Kawasan pariwisata dikembangkan dengan meningkatkan peran serta

pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pembangunan. Hal ini

berkaitan dengan pengembangan sarana dan perasarana seperti

akomodasi, restoran, usaha rekreasi dan hiburan umum, gedung

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

pertemuan, perkemahan, pondok wisata, pusat informasi wisata dan

pramuwisata. Pemerintah bersama swasta dan masyarakat sekitar

daerah pesisir pantai telah mencoba untuk menyediakan sarana

akomodasi, restoran dan pondok wisata di sekitar objek pariwisata

Pantai Teleng Ria. Begitu juga dengan tempat perkemahan dan usaha

rekreasi telah tersedia di Pantai Teleng Ria. Namun, hal tersebur

belum terpenuhi di pantai-pantai yang lain, sehingga ketiga pilar good

government tersebut perlu untuk memperhatikan penambahan sarana

dan prasarana di pantai-pantai yang belum dikelola.

4. Wisata bahari

Jenis pariwisata pantai menawarkan wisata bahari dengan berbagai

macam keindahannya. Pantai Pacitan bahkan sering dikunjungi oleh

wisatawan manca negara dengan salah satu tujuannya adalah surfing.

Oleh karena itu promosi bahari juga sangat potensial untuk

dikembangkan.

5. Produk wisata

Produk wisata yang dimaksud adalah keindahan yang ditawarkan oleh

pantai-pantai tersebut dengan berbagai potensinya. Produk wisata juga

bisa berarti produk-produk unggulan dan khas dari daerah yang dapat

ditawarkan di daerah daya tarik wisata. Untuk Pacitan karena banyak

terdapat laut, maka hasil laut menjadi produk unggulan. Selain itu juga

terdapat sentra usaha batu akik yang dikreasikan menjadi berbagai

perhiasan.

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

6. Sumber Daya Manusia

Salah satu modal dasar dalam pengembangan pariwisata pantai adalah

sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang dimaksud dapat

berupa pramuwisata yang bertugas untuk memberikan jasa pelayanan

pariwisata dan juga masyarakat sekitar daerah pariwisata. Wisatawan

akan lebih tertarik dan merasa nyaman bersama masyarakat yang

ramah terhadap wisatawan.

7. Kampanye Nasional Sadar Wisata

Menyikapi tentang Kampanye Nasional Sadar Wisata yang turut

berperan dalam menegakkan disiplin nasional dan menguatkan jati diri

bangsa Indonesia melalui kegiatan kepariwisataan, pemerintah daerah

telah membentuk Kelompok Sadar Wisata yang terdiri dari

masyarakat sekitar pantai yang beraktivitas di pantai dan objek

pariwisata lainnya,serta masyarakat yang tergabung dalam komunitas

pedagang dan terlibat dengan kegiatan pariwisata. Sedangkan dari

Kementerian Dalam Negeri juga telah membentuk Kelompok

Masyarakat Ekowisata untuk mendukung Kampanye Nasional Sadar

Wisata. Kelompok-kelompok tersebut perlu diperbanyak terutama di

daerah pesisir pantai yang belum dikelola oleh pemerintah. Kelompok

Sadar Wisata yang dibentuk di daerah pesisir pantai yang belum

dikelola pemerintah tersebut dapat menjadi motor penggerak inisiatif

masyarakat untuk mendayagunakan potensi pantai yang ada meskipun

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

dengan sarana dan prasarana yang terbatas sehingga dapat memiliki

manfaat bagi masyarakat sekitar.

Melalui optimalisasi peran masing-masing good governance dalam

pengembangan daerah pesisir sebagai objek pariwisata pantai diharapkan

potensi yang telah tercipta dapat menjadi aset untuk mengupayakan

kesejahteraan masyarakat dan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD). Peran masing-masing stakeholder harus berjalan dengan harmoni

dan tidak saling merugikan. Setiap kebijakan yang diambil untuk

melakukan pengembangan daerah pesisir sebagai objek pariwisata pantai

harus merata, sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam pengembangan

pariwisata, meskipun tetap ada daftar prioritas pengembangan pariwisata.

V. Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa trategi pengembangan daerah pesisir sebagai

objek pariwisata pantai di Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut:

1. Strategi formulasi yang diterapkan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Pemuda dan Olah Raga adalah dengan membuat rencana induk atau

dokumen perencanaan seperti Master Plan, DED (Detail Engineering

Design, Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, pembuatan skala

prioritas pengembangan daerah pesisir pantai sebagai objek pariwisata.

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

2. Strategi implementasi yang diterapkan oleh Dinas Kebudayaan,

Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Pacitan menerapkan

fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, koordinasi

dan kontrol.

3. Strategi evaluasi yang terjadi pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Pemuda dan Olah Raga bersifat internal dan eksternal. Evaluasi

internal terjadi di dalam tubuh organisasi sebagai salah satu respon

terhadap evaluasi eksternal yang dilakukan oleh masyarakat.

Masyarakat mengevaluasi terkait pengelolaan Teleng Ria dan

pemerintah mencoba untuk memperbaiki sistem yang ada agar

lebih terbuka untuk publik dan dapat diakses masyarakat.

4. Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan daerah

pesisir sebagai objek pariwisata pantai adalah sebagai berikut:

a. Faktor pendukung dalam pengembangan pariwisata pantai

adalah Kabupaten Pacitan memiliki potensi daya tarik

wisata atau objek pariwisata berupa daerah pesisir pantai

yang cukup banyak, adanya dukungan masyarakat terhadap

pengembangan pariwisata, pemerintah yang peduli dalam

bidang pengembangan pariwisata. Hal-hal tersebut

didukung dengan peluang yang ada yaitu adanya sistem

pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, tidak kenal

waktu, batas dan wilayah.

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

b. Faktor penghambat pengembangan daerah pesisir sebagai

objek pariwisata pantai adalah terbatasnya Sumber Daya

Manusia internal pariwisata dan pengelola baik secara

kualitas maupun secara kuantitas, terbatasnya sarana dan

prasarana pariwisata, misalnya akses jalan menuju obyek

pariwisata, serta terbatasnya dana yang tersedia dalam

pengembangan daerah pesisir sebagai obyek pariwisata

pantai.

5. Pengelolaan yang belum optimal terhadap pantai-pantai lain di

Kabupaten Pacitan

Berdasarkan data yang ada dari 22 pantai yang ada di

Kabupaten Pacitan baru ada 5 pantai yang dikelola pemerintah di

mana salah satunya dikelola oleh pihak swasta. Pantai-pantai

tersebut belum dikelola karena belum tersedianya sarana dasar

seperti air bersih dan listrik. Menurut pemerintah pengembangan

daerah pesisir pantai difokuskan kepada daerah pesisir yang telah

memiliki sarana dasar dan akses yang mudah. Sedangkan

pengelolaan yang dilakukan oleh pihak swasta memiliki kriteria

tersendiri yaitu daerah pesisir seluas 5 hektar, ketersediaan akses

jalan, pihak masyarakat memberikan dukungan, serta tersedianya

sarana dasar air bersih dan listrik.

B. Implikasi

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

Strategi pengembangan pariwisata pantai yang belum optimal

masih menimbulkan masalah, antara lain konflik yang terjadi pada

penerapan strategi kerjasama tiga pilar good governance. Selain itu

pengelolaan daerah pesisir pantai yang belum optimal juga berdampak

pada income yang didapat pemerintah, khususnya Pendapatan Asli Daerah

juga belum mencapai titik optimal.

C. Saran

1. Hendaknya strategi pengembangan daerah pesisir sebagai objek

pariwisata pantai yang ideal dan melibatkan tiga pilar good

governance juga diterapkan kepada pantai-pantai lain di Kabupaten

Pacitan berdasarkan skala prioritas yang telah dirancang.

2. Pemerintah bersama swasta dan masyarakat mulai menggagas

growth oriented strategy. Cara yang dapat ditempuh adalah dengan

pengelolaan yang optimal dan menggencarkan promosi daya tarik

wisata, sehingga wisatawan menjadi tertarik untuk berkunjung dan

dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

3. Hendaknya pantai-pantai yang belum dikelola oleh pemerintah

tetap mendapatkan perhatian dalam pengadaan akses dan fasilitas

di area pantai.

4. Beberapa strategi alternatif baru dapat digunakan untuk lebih

menggencarkan marketisasi objek pariwisata pantai seperti

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

penugasan putra daerah yang berada di kota lain untuk menjadi

duta pariwisata dan promosi daya tarik wisata berbasis budaya.

5. Meminimalisir faktor penghambat yang menjadi kendala dalam

pengembangan pariwisata pantai, dengan cara perekrutan Sumber

Daya Manusia yang memenuhi kriteria baik secara kualitas

maupun kuantitas dengan mengadakan pelatihan atau seminar

untuk SDM yang ada sehingga kapasitasnya bisa bertambah.

Secara kuantitas, pemerintah bisa melaksanakan rekruitmen sesuai

dengan kebutuhan SDM pariwisata.

DAFTAR PUSTAKA

Adam Nugraha Wiradhana H. 2012. Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi

Strategi Pemasaran http://tulisan-adam.blogspot.com/2012/01/analisis-

swot-sebagai-alat-formulasi.html diunduh pada Kamis, 16 Mei 2013

pukul 22.35

Ani Rahmawati.2009. Studi Pengelolaan Kawasan Pesisir Untuk Kegiatan Wisata

Pantai (Kasus Pantai Teleng Ria, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur).

Bogor: Institut Pertanian Bogor (IPB)

Apridar et al. 2011. Ekonomi Kelautan dan Pesisir. Yogyakarta: Graha Ilmu

David, Fred. 2009. Strategic Management: Manajemen Strategis Konsep. Jakarta:

Salemba Empat

Dyah Marganingrum. 2007. Tinjauan Karakteristik Wilayah Pantai Utara dan

Selatan Jawa Barat dalam Rangka Pengelolaan Kawasan Pesisir

Terpadu. Sumber Daya Air di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di

Indonesia. 62-63

Gamal Suwantoro. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset

Hadari Nawawi. 2005. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang

Pemerintahan. Yogyakarta: Gadjah Mada Press

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

Handayawati et al. 2010. Potensi Wisata Alam Pantai-Bahari

http://contohskripsimakalah.blogspot.com/Analisis Potensi Wisata Alam

Bahari.html. diunduh pada Selasa, 12 Februari 2013 pukul 23.15 WIB

Hani S. Handayawati, et al. 2010. Potensi Wisata Alam Bahari. PM PSLP PPSU

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2007. Sumber Daya Air di Wilayah Pesisir

dan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia. Jakarta: LIPI Press

Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Masyhudzulhak Djamil. 2011. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Dalam

Perspektif Otonomi Daerah (Tinjauan Kota Bengkulu dan Kabupaten

Bengkulu Selatan. Proceeding Book Simposium Nasional Ilmu

Administrasi Negara Untuk Indonesia. 331-339

Muhammad Idrus. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga

Nasution, S. 2002. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito

Ryan Hadi Wijaya. 2012. Definisi Strategi Menurut Para Ahli.

http://ryanhadiwijayaa.wordpress.com/2012/09/30/definisi-strategi-

menurut-paraahli diunduh pada Senin, 11 Maret 2013 pukul 21. 34 WIB

Siagian, Sondang P.. 2011. Manajemen Strategik. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sofian Efendi. 2010. Reformasi Tata Kepemerintahan: Menyiapkan Aparatur

Negara Untuk Mendukung Demokratisasi Politik dan Ekonomi Terbuka.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press

--------. 2008.Analisa SWOT Sebagai Alat Perumusan Strategi

http://arulmtp.wordpress.com/2008/08/03/analisa-swot-sebagai-alat-

perumusan-strategi/ diunduh pada Kamis, 16 Mei 2013 pukul 22.32

Peraturan:

Peraturan Bupati Pacitan Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan

Tata Kerja Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH PESISIR …eprints.uny.ac.id/22828/8/RINGKASAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBA… · minyak bumi, gas dan mineral lainnya yang berpotensi dalam bidang pertambangan,

Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Retribusi

Tempat Rekreasi dan Olah Raga

Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2016