strategi penerapan ti pada organisasi

13
PENGEMBANGAN STRATEGI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA ORGANISASI DINI NURINDA HANGGARANI

Upload: dininurinda

Post on 24-May-2015

1.408 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi penerapan ti  pada organisasi

PENGEMBANGAN STRATEGI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA

ORGANISASI

DINI NURINDA HANGGARANI

Page 2: Strategi penerapan ti  pada organisasi

KASUS

• Sebuah Sekolah Menengah di Indonesia hendak membangun Sistem Informasi terintegrasi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Dengan mengasumsikan proses transaksi yang sederhana dan jumlah siswanya cukup tinggi, maka Tim Pembangun Sistem memilih metodologi SDLC (System Development Life Cycle). Berikutnya Tim Pengembang menghadapi kesulitan untuk memilih pendekatan dalam metodologi SDLC: 1. Waterfall atau 2. Rapid Aplication Development (RAD)

Page 3: Strategi penerapan ti  pada organisasi

Apa itu SDLC ?• Systems Development Life Cycle, atau SDLC (Daur hidup

pengembangan sistem) adalah proses yang digunakan oleh analis sistem untuk menggembangkan sistem informasi, mulai dari penentuan kebutuhan, serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.

• SDLC adalah tahap-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programer dalam membangun sistem informasi. Metode SDLC ini seringkali dinamakan juga sebagai proses pemecahan masalah.

Page 4: Strategi penerapan ti  pada organisasi

TAHAPAN SDLCsecara garis besar, SDLC terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu :

1.Analysis, tujuannya:a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak

berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem

b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya

2. Design, tujuannya:untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

3. Implementation, tujuannya:c. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang

sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.d. Mengimplementasikan sistem yang baru.e. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

Page 5: Strategi penerapan ti  pada organisasi

Langkah-langkah dalam SDLC

1. Studi kelayakan.2. Analisis3. Desain.4. Pengembangan.5. Pengujian.6. Implementasi.7. Perawatan.

Page 6: Strategi penerapan ti  pada organisasi

Perbedaan Metodologi RAD & Metodologi Waterfall

Model Metodologi Waterfall • Dalam metode ini

membutuhkan pendekatan sistematis dan squencial dalam pengembangan peranglkat lunak, dimulai dari tingkat sistem dan kemajuan melalui analisis, desain, coding, testig dan pemeliharaan

Model Metodologi RAD • Model Rapid Aplication

Development merupakan model inkremental dari proses pengembangan perangkat lunak yang menekankan pada sedikitnya siklus pengembangan. Tujuan utama model ini adalah menyelesaikan suatu proyek per bagian, sehingga proses perencanaannya pun per bagian (walaupun pada awalnya melakukan perencanaan secara global) .

Page 8: Strategi penerapan ti  pada organisasi

Metodologi Waterfall

Kelebihan dari metode WaterFall :

• Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, daripada menggunakan pendekatan asal-asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.

Kekurangan dari metode Waterfall :• Pada kenyataannya, jarang mengikuti

urutan sekuensial seperti pada teori. Iiterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.

• Sulit bagi pelanggan untuk menentukan semua kebutuhan secara eksplisit.

• Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.

• Kesalahan di awal tahap berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya.

Page 10: Strategi penerapan ti  pada organisasi

Metodologi RAD

Kelebihan :• RAD memang lebih cepat

dari Waterfall. jika kebutuhan dan batasan project sudah diketahui dengan baik. Juga jika proyek memungkinkan untuk dimodularisasi.

Kekurangan :• Tidak semua project bisa dipecah

(dimodularisasi), sehingga belum tentu RAD dipakai pada semua proyek.

• Karena project dipecah menjadi beberapa bagian, maka dibutuhkan banyak orang untuk membentuk suatu tim yang mengerjakan tiap bagian tersebut.

• Membutuhkan komitmen antara pengemang dengan pelanggan.

• Karena dibuat dengan reuse komponen-komponen yang sudah ada, fasilitas-fasilitas pada tiap komponen belum tentu digunakan seluruhnya oleh program yang me-reuse-nya sehingga kualitas program bisa menurun.

Page 11: Strategi penerapan ti  pada organisasi

Pada Sekolah Menengah Sebaiknya memilih Pendekatan yang mana???

Dengan mengasumsikan proses transaksi yang sederhana dan jumlah siswanya cukup tinggi, maka Tim Pembangun Sistem sebaiknya memilih pendekatan dalam metodologi SDLC

WATERFALL

Page 12: Strategi penerapan ti  pada organisasi

ALASAN MEMILIH METODOLOGI WATERFALL

• Pengaplikasian menggunakan model ini mudah,• Dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan

benar di awal project, maka SE dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah.

• problem pada kebutuhan sistem di awal project lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.

Page 13: Strategi penerapan ti  pada organisasi

SELESAI