strategi pendidikan karakter di sekolah menengah …

151
STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ISLAM AL-SYUKRO CIPUTAT, TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: Achmad Achsan Zainul Mafakhir Shaleh 11140182000007 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

ISLAM AL-SYUKRO CIPUTAT, TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Achmad Achsan Zainul Mafakhir Shaleh

11140182000007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2018

Page 2: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 3: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 4: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 5: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 6: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

i

ABSTRAK

Achmad Achsan Zainul Mafakhir Shaleh, NIM 11140182000007. “Strategi

Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Al

Syukro Ciputat”. Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pendidikan karakter Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Islam Al-Syukro Ciputat, Tangerang Selatan. Visi

sekolah ini adalah membentuk generasi Islam yang berakhlak mulia, taat agama,

berjiwa kebangsaan, berilmu dan berwawasan global. Penelitian kualitatif ini

menggunakan teknik pengumpulan data studi dokumen, wawancara, dan

observasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru,

komite sekolah, dan siswa.

Hasil penelitian menunjukan pertama, pada aspek pengkondisian lingkungan,

menunjukan adanya kesesuaian antara tata tertib dengan visi misi dan ciri khas

karakter sekolah. Kedua, pada aspek integrasi karakter dalam proses pembelajaran,

menunjukkan adanya kesesuaian antara RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran)

berbasis karakter dengan pelaksanaan KBM (kegiatan belajar mengajar) di kelas.

Ketiga, kegiatan ekstrakurikuler, menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap

perubahan sikap peserta didik. Keempat, kegiatan sosial-kemasyarakatan,

menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap sikap sosial peserta didik.

Dengan demikian, strategi pendidikan karakter ini efektif dalam menanamkan

karakter kepada peserta didik di tingkat sekolah menengah pertama (SMP).

Kata kunci: Strategi, Pendidikan Karakter, Integrasi Karakter, Ekstrakurikuler.

Page 7: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

ii

ABSTRACT

Achmad Achsan Zainul Mafakhir Shaleh, NIM 11140182000007. "Character

Education Strategy at Al Syukro Islamic Yunior High School (SMP) Ciputat,

South Tangerang". Department of Management Education Faculty of

Tarbiyah Science and Teacher Training, State Islamic University Syarif

Hidayatullah Jakarta 2018.

This study aims to find out the strategy of character education of Junior High

School (SMP) Islam Al-Syukro Ciputat, Tangerang Selatan. The vision of this

school is to form a generation of Muslims who have noble character, religious

obedience, nationalism, knowledge and global perspective. This qualitative

research uses data collection techniques of document studies, interviews, and

observation. Subjects were principals, vice principals, teachers, school committees,

and students.

The results showed. First, in the aspect of environmental conditioning, it shows

that there is an agreement between the order and the vision of the mission and the

characteristic character of the school. Secondly, in the aspect of character

integration in the learning process, it shows the existence of conformity between

RPP (learning implementation plan) character-based with the implementation of

teaching and learning activities in the classroom. Third, extracurricular activities,

indicate a positive influence on the change of attitude of learners. Fourth, social-

community activities, showing a positive influence on social attitudes of learners.

Thus, this character education strategy is effective in instilling character to

learners at the junior high school level (SMP).

Keywords: Strategy, Character Education, Character Integration, Extracurricular.

Page 8: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum, Wr.Wb.

Alhamdullilah, segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT, karena dengan izin dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi

Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, dan kepada seluruh umatnya

yang mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.

Dalam penyelesaian skripsi ini banyak pihak-pihak yang sangat berjasa

membantu penulis baik berupa kebijakan, bimbingan moril maupun materil. Oleh

karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada:

1. Orang Tua Penulis, yang telah memberikan dukungan baik moral

maupun materil secara maksimal;

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

3. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen

Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan berbagai ilmu

pengetahuan;

4. Prof. Husni Rahim, Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membimbing penulis

guna terselesaikannya skripsi ini;

5. Dr. Jejen Musfah, MA, Dosen Pembimbing Skripsi II dan Dosen

Pembimbing Akademik yang telah membantu dan mengarahkan penulis

dalam penyelesaian skripsi ini;

Page 9: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

iv

6. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang

telah memberikan ilmu selama perkuliahan hingga akhirnya skripsi ini

selesai;

7. Kepala Sekolah (Hiznu Sobar, M.Pd), dewan Guru serta staff karyawan

SMP Islam Al-Syukro Ciputat Tangerang Selatan yang telah

memfasilitasi dalam menghimpun data yang diperlukan selama

penulisan skripsi;

8. Sahabat penulis yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan warna

kehidupan bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga dengan semua dorongan, bantuan, dan bimbingannya yang telah

diberikan, dicatat sebagai amal baik dan diterima oleh Allah SWT, Amin.

Wassalamualaikum, Wr.Wb.

Jakarta, 5 Februari 2018

Achmad Achsan Zainul Mafakhir Shaleh

Page 10: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

UJI REFRENSI

SURAT PERNYATAAN KARYA TERTULIS

ABSTRAK ........................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ........................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................. 8

A. Pengertian Pendidikan Karakter ................................................... 8

1. Pendidikan Karakter ............................................................................... 8

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter .............................................. 12

3. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ........................................................... 13

4. Komponen-komponen Strategi Pendidikan Karakter ........................... 15

B. Strategi Pendidikan Karakter ...................................................... 20

1. Pengertian Strategi Pendidikan Karakter .............................................. 20

2. Pendidikan Karakter dalam Berbagai Teori .......................................... 21

a. Menurut Mulyasa .................................................................................. 22

b. Menurut Kementerian Pendidikan ........................................................ 24

c. Menurut Chi-Ming (Angela) Lee .......................................................... 27

C. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 29

D. Kerangka Berfikir .......................................................................... 32

Page 11: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 33

B. Metode Penelitian .......................................................................... 33

C. Sumber Data ................................................................................... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 34

E. Pemeriksaan/ Pengecekan Keabsahan Data ................................ 35

F. Analisa Data ................................................................................... 35

G. Pedoman Wawancara .................................................................... 36

H. Pedoman Observasi ....................................................................... 39

I. Pedoman Studi Dokumen .............................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................... 42

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 42

1. Profil Sekolah ...................................................................................... 42

2. Sejarah Singkat ..................................................................................... 43

3. Visi dan Misi ........................................................................................ 44

4. Keunggulan ........................................................................................... 45

5. Karakter Utama ..................................................................................... 46

6. Program Unggulan ................................................................................ 47

7. Struktur Organisasi ............................................................................... 48

8. Sarana dan Prasarana ............................................................................ 49

9. Guru dan Siswa ..................................................................................... 50

B. Deskripsi dan Analisa Data ........................................................... 53

1. Tujuan Pelaksanaan Pendidikan Karakter ............................................ 53

2. Strategi Pendidikan Karakter ................................................................ 55

3. Dampak/ Pengaruh Pendidikan Karakter .............................................. 78

4. Hambatan Pendidikan Karakter ............................................................ 83

5. Bimbingan Pendidikan Karakter ........................................................... 84

BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 86

A. Kesimpulan ..................................................................................... 86

B. Saran ............................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 88

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 91

Page 12: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1: Penelitian yang Relevan 29

Tabel 3.1: Kegiatan Penelitian di SMP Islam Al-Syukro 33

Tabel 3.2: Pedoman Observasi 39

Tabel 3.3: Catatan Hasil Observasi Lingkungan Sekolah 40

Tabel 3.4: Catatan Hasil Observasi Kegiatan Ekstrakurikuler 40

Tabel 3.5: Pedoman Studi Dokumen 41

Tabel 4.1: Sarana dan Prasarana 49

Tabel 4.2: Guru SMP Islam Al-Syukro 50

Tabel 4.3: Jumlah Siswa Pendaftar SMP Islam Al-Syukro 51

Tabel 4.4: Jumlah Siswa SMP Islam Al-Syukro 52

Tabel 4.5: Rencana Kegiatan Tahun Ajaran 2017/2018 60

Tabel 4.6: Jadwal Kegiatan Pembiasaan Setiap Hari 63

Tabel 4.7: Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler 70

Tabel 4.8: Kegiatan Sosial Kemasyarakatan 78

Page 13: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1: Strategi Pendidikan Karakter 55

Gambar 4.2: Tata Tertib Sekolah 57

Gambar 4.3: Aturan Berpakaian 57

Gambar 4.4: Slogan Motovasi 58

Gambar 4.5: Gedung SMP Islam Al-Syukro 58

Gambar 4.6: Lingkungan dalam Kelas 59

Gambar 4.7: Lingkungan luar Kelas 59

Gambar 4.8: Toilet Sekolah 59

Gambar 4.9: Halaman Sekolah 59

Gambar 4.10: Kegiatan Menyambut Siswa 64

Gambar 4.11: Kegiatan Upacara Bendera 64

Gambar 4.12: Kegiatan Sholat Berjamaah 64

Gambar 4.13: Kegiatan Tahsin dan Tahfidz 64

Gambar 4.14: Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 68

Gambar 4.15: Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka 72

Gambar 4.16: Tim Tari Saman 73

Gambar 4.17: Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Musik 73

Gambar 4.18: Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal 75

Gambar 4.19: Kegiatan Ekstrakurikuler Silat 76

Gambar 4.20: Piagam Sekolah Berintegritas Tinggi dalam UN 80

Gambar 4.21: Koleksi Penghargaan 81

Gambar 4.22: Buku Catatan Keterlambatan Siswa 82

Gambar 4.23: Tampilan Website SMP Islam Al-Syukro 86

Page 14: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

2. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara dengan Wakil Bidang Kurikulum

3. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara dengan Wakil Bidang

Ekstrakurikuler

4. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara dengan Wakil Bidang Keagamaan

5. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara dengan Guru

6. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara dengan Komite Sekolah

7. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara dengan Siswa

8. Struktur Kurikulum dan Beban Belajar di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Page 15: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan karakter sangat diperlukan oleh suatu bangsa untuk

memperbaiki karakter warga negaranya. Sejarah bangsa-bangsa di dunia

menunjukan bahwa kemajuan hanya dapat dicapai dalam masyarakat yang

mempunyai karakter. Sejarah juga telah cukup banyak memberikan fakta yang

memperlihatkan kepada kita bahwa kekuatan dari pembangunan suatu bangsa

berpangkal pada karakternya, dan menjadi tulang punggung setiap kemajuan

bangsa. Sebaliknya, kehancuran suatu bangsa diawali dengan kemerosotan

karakter warga negaranya.

Pendidikan karakter sudah sejak lama dilakukan oleh nenek moyang

manusia. Istilah karakter yang digunakan untuk menilai kepribadian manusia

memiliki sejarah yang panjang. Masing-masing masyarakat dalam perjalanan

sejarah dulu mengaitkan karakter dengan nilai-nilai filsafat. Di era Yunani

Kuno, karakter manusia sebagai sebuah ukuran etika, secara filsafat dikaji

oleh para filusuf. Seperti buku karya Aristoteles Etika Nikomakea, Buku itu

merupakan panduan tentang nilai-nilai etika dan karakter yang dianggap

utama. Di dalamnya dikatakan bahwa hidup harus bertujuan pada “eudamonia”

yang bila dipahami akan menghasilkan perbuatan dan moral yang baik1.

Dalam Islam, Pendidikan Karakter telah dicontohkan oleh Nabi

Muhammad SAW sejak beliau diutus menjadi Nabi. Beliau berdakwah sambil

berdagang untuk menyebarkan Agama Islam dan memperbaiki akhlak

masyarakat di Semenanjung Arab. Seperti hadist yang diriwayatkan Ahmad

yaitu: sebagai berikut:

1 Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik, ( Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2011), h. 163

Page 16: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

2

Hal ini sesuai dengan pemikiran Abbudin Natta dalam bukunya “Akhlak

Tasawuf”. Bila berbicara masalah pembentukan akhlak, sama dengan berbicara

tentang tujuan pendidikan, karena banyak sekali dijumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak. Muhammad

Athyah al-Abrasyi misalnya mengatakan bahwa pendidikan budi pekerti dan

akhlak adalah jiwa dan tujuan Pendidikan Islam2. Hal diatas sejalan dengan

pendapat Martin Luther King, yaitu: Intelligence plus character that is the goal of

true education3.

Sedangkan dalam budaya tradisional Indonesia sendiri, khususnya budaya

Jawa dikenal dengan istilah Pendidikan Tata Krama. Dimana pendidikan ini

diajarkan oleh orang tua dan masyarakat sekitar. Seperti contoh pada Dinasti

Mataram yang meninggalkan naskah kuno Serat Wulangreh yang berisi tentang

kawruh piwulang (tuntunan) atau pitutur luhur (nasihat) yang baik dalam

berkehidupan. Serat Wulangreh memiliki 13 pupuh/ puisi yang menggambarkan

kehidupan manusia sejak lahir sampai dengan liang lahat, masing-masing

memiliki cara melagukan, emosi, kandungan isi ajaran, serta karakter yang

berbeda-beda. Nilai-nilai karakter inilah yang dijadikan pegangan hidup4.

Pendidikan karakter oleh pemerintah Indonesia sendiri sudah ada sejak

jatuhnya Presiden Soeharto dari kekuasaannya. Pentingnya pembentukan karakter

atau budi pekerti bangsa telah disadari oleh pemerintah. Undang-Undang Nomor

17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

2005-2025, dimana pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk

2 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2008), h.155.

3 Frye, Mike at all. (Ed.) 2002. Character Education: Informational Handbook and Guide for

Support and Implementation of the Student Citizent Act of 2001. (North Carolina: Public

Schools of North Carolina), h.2.

4 Novia Wahyu Wardhani, Pembelajaran Nilai-nilai Kearifan Lokal sebagai Penguat

Karakter Bangsa melalui Pendidikan Informal (Studi Deskriptif Kualitatif Tembang Asmaradana

dalam Serat Wulang Reh Pada Masyarakat Keraton Kasunanan Surakarta), (https://www.

http://repository.upi.edu) , h.57.

Page 17: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

3

mewujudkan visi pembangunan nasional yaitu: “mewujudkan masyarakat yang

berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah

pancasila5.

Institusi pendidikan saat ini terus melakukan berbagai inovasi dan

penyesuaian model atau strategi pendidikan karakter untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional tersebut. Baik dari kegiatan intra-kurikuler maupun ekstra-

kurikulernya. Kebutuhan akan pendidikan karakter yang dapat melahirkan

manusia berkualitas sangat dinantikan oleh masyarakat. Tetapi, inovasi-inovasi

dalam pendidikan karkater tersebut masih belum mampu menjawab berbagai

permasalahan nyata yang ada di masyarakat. Dimana masih banyak perilaku

buruk berupa kasus kekerasan dan kecurangan yang dilakukan oleh kalangan

pelajar atau mahasiswa yang seharunya menjadi penerus bangsa ini. Seperti :

Pertama. Perilaku mencontek yang dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa

ketika ujian. Hal ini didasari karena masih banyak paradigma yang melekat pada

pelajar/ mahasiswa bahwa target-target akademik masih menjadi tujuan utama

daripada pendidikan karakter. Ditambah lagi cara pandang yang berkembang di

sekolah dengan membuat suasana belajar yang sangat kaku dan hanya berorientasi

pada hasil akademik semata.

“survei yang dilakukan oleh UPI, dengan responden berasal dari sekolah

negeri (77%) dan sekolah swasta (20%). Para responden mengikuti UN

antara tahun 2004-2013. Dari hasil survei, 75% responden mengaku pernah

menyaksikan kecurangan dalam UN. Jenis kecurangan terbanyak yang

diakui adalah mencontek misal lewat pesan singkat/sms, grup chat, kertas

contekan, atau kode bahasa tubuh. Ada pula modus jual beli bocoran soal

dan peran dari tim sukses (guru, sekolah, pengawas) atau pihak lain6.”

Kedua. Perilaku buruk remaja yang melawan pada orang tua, guru dan

lainnya. Seperti kasus pembunuhan yang dilakukan oleh remaja SMP 15 tahun di

5 Undang-undang No.17 Tahun 2007, Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJN) 2005-2025, (http://www.kemendagri.go.id/produk-hukum/2007/02/05/undang-undang-no-

17-tahun-2007) , h.2. 6

Survei UPI: Kecurangan UN Libatkan Guru dan Kepala Sekolah, dalam situs

“http://sp.beritasatu.com/home/survei-upi-kecurangan-un-libatkan-guru-dan-kepala-sekolah,

diakses pada tanggal 12 Maret 2017

Page 18: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

4

Ciputat terhadap ibu kandungnya sendiri karena depresi (Kamis,16/02/2017)7.

Selain itu, kasus tewasnya mahasiswa STIP Cilincing Jakarta Utara yang dianiaya

seniornya juga menjadi bukti lemahnya pendidikan karakter di lingkungan

kampus8.

Ketiga. Perilaku tawuran remaja sekolah yang masih menjadi kebiasaan

siswa remaja. Seperti tawuran yang terjadi bulan Juni 2017 di wilayah Ciputat,

Tangerang Selatan. Sedikitnya 13 remaja yang mayoritas di bawah umur dibekuk

jajaran Polres Metro Tangerang Selatan. Mereka terlibat tawuran di kawasan

Rawalele, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangsel, Banten9.

Keempat. Perilaku terlambat yang sudah mengakar kuat di masyarakat

Indonesia. Hal ini juga menjadi salah satu penghambat terbesar dalam kemajuan

bangsa Indonesia. Karena berbagai alasan dan kurangnya persiapan, kebanyakan

masyarakat Indonesia sangat gampang sekali dalam melanggar janjinya. Hal

tersebut juga menjadi kendala tersendiri di sekolah SMP Islam Al-Syukro Ciputat,

dimana setiap pagi masih banyak siswa-siswi yang masuk terlambat dengan

berbagai alasan, salah satunya ialah kondisi jalanan yang macet dijam-jam masuk

kantor.

Dari berbagai kasus di atas, muncul penilaian dari masyarakat pendidikan

bahwa sekolah lebih fokus pada perkembangan siswa dalam ranah kognitif saja,

tetapi pendidikan non-kognitif yang ditujukan untuk membangun karakter

masyarakat yang tangguh dikesampingkan. Padahal pendidikan karakter tidak

hanya membangun kepribadian yang paham dan mengamalkan moral untuk

mengatasi krisis moral yang marak terjadi, melainkan juga membangun karakter

positif lain seperti kemandirian, sifat demokratis, berpikir kritis dan kompetensi

positif lainnya yang dapat meningkatkan kualitas SDM Indonesia10

.

7https://news.detik.com/berita/d-3424104/diduga-depresi-remaja-di-ciputat-bacok-ibu-

kandung-hingga-tewas, diakses pada tanggal 18 Maret 2017. 8

http://megapolitan.kompas.com/read/2017/01/11/11200271/taruna.stip.cilincing.tewas.didug

a.dianiaya.seniornya. diakses pada tanggal 18 Maret 2017. 9 http://news.metrotvnews.com/read/2017/06/17/717064/tawuran-belasan-remaja-ciputat-

ditangkap. diakses pada tanggal 19 Desember 2017. 10

Sugeng Santoso, Implementasi Pendidikan Karakter Di Sma Negeri 3 Surakarta Tahun

Pelajaran 2013/2014, (http://e jurnal.fkip.uns.ac.id) , h.1.

Page 19: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

5

Maka dari itu, sesuai RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional) yang sudah ada, untuk menghasilkan perilaku peserta didik yang

berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah

Pancasila, perlu adanya program-program yang dilaksanakan oleh sekolah dalam

menunjang keberhasilan pendidikan karakter. Hal ini sesuai dengan UU No 25

Tahun 2004 bahwa “Program adalah instrument kebijakan yang berisi satu atau

lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau lembaga untuk

mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan

masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah”.

Program-program tersebut dapat diterapkan melalui strategi-strategi yang

efektif untuk membentuk tingkah laku siswa, seperti masuk sekolah tepat waktu,

bertingkah laku sopan kepada orang lain, berperilaku jujur, belajar untuk mengisi

waktu kosong dan lain sebagainya. Sehingga nantinya siswa tidak hanya memiliki

bekal akademis saja, melainkan juga memiliki bekal karakter positif yang kuat

dan mampu berperilaku sesuai dengan nilai karakter bangsa dan agama di

masyarakat

Terkait uraian di atas, dalam rangka mewujudkan pendidikan karakter pada

usia remaja, SMP Al-Syukro sebagai salah satu SMP swasta favorit di Kota

Tangerang Selatan yang mempunyai visi Membentuk generasi islam yang

berakhlak mulia, taat agama, berjiwa kebangsaan, berilmu dan berwawasan

global. Dan visi ini telah dibuktikan dengan tanggapan positif dari orang tua siswa

yang menyekolahkan anaknya di Al-Syukro, seperti: “Banyak kelebihan yang

dimiliki SMP Islam Al-Syukro Ciputat. Selain Pendidikan Keislaman, juga

lingkungan sekolah yang luas dan asri, serta guru-gurunya yang ramah dan

sangat peduli terhadap para siswa” (Martien Faried – Orangtua Siswa, Musisi)11

.

Untuk mengetahui lebih detail mengenai bagaimana strategi pendidikan

karakter di SMP Al-Syukro Ciputat, maka perlu adanya penelitian yang lebih

lanjut. Oleh sebab itu, penulis bermaksud melaksanakan penelitian mengenai

“Strategi Pendidikan Karakter di SMP Islam Al-Syukro Ciputat, Tangerang

Selatan” menjadi judul penelitian penulis.

11

https://www.alsyukrouniversal.com

Page 20: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

dapat mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Perilaku tidak jujur yang sudah menjadi kebiasaan siswa;

2. Banyaknya kekerasan yang terjadi dikalangan siswa;

3. Masih banyaknya siswa yang tidak disiplin waktu;

4. Kurangnya strategi pendidikan karakter di tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP).

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, tidak semua

masalah diteliti karena keterbatasan waktu dan tenaga penulis. Agar penelitian

ini dapat dilaksanakan dengan baik maka penulis hanya membatasi pada

1. Strategi pendidikan karakter di Sekolah Menengah Pertama Islam Al

Syukor Universal Ciputat;

2. Praktik atau implementasi dari strategi pendidikan karakter di SMP

Islam Al-Syukro Universal Ciputat

3. Karakter utama yang ditekankan di Sekolah Menengah Pertama Islam

Al Syukor Universal Ciputat.

D. Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah, penulis merumuskan permasalahan penelitian

yaitu: “Bagaimana strategi pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan”. Masalah ini dapat diperinci sebagai

berikut:

1. Bagaimana strategi kebijakan pendidikan karakter di SMP Islam Al-

Syukro Universal Ciputat?

2. Bagaimana praktik atau implementasi dari strategi pendidikan karakter

di SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat?

3. Apa saja kendala dan upaya SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat

dalam mengimplementasikan strategi pendidikan karakter?

Page 21: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

7

E. Tujuan Penelitian

Pelaksanaan penelitian memiliki tujuan yaitu:

1. Untuk membantu meningkatkan kualitas strategi pendidikan karakter di

SMP Islam Al-Syukro Ciputat;

2. Untuk dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh akademisi sebagai

refrensi untuk menerapkan pola strategi pendidikan karakter di SMP;

3. Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan penulis

mengenai strategi pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro Ciputat.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Praktis

Memberikan motivasi untuk lebih banyak belajar, serta

bertambahnya pengetahuan, pengalaman dan ilmu yang berharga

dalam penelitian terutama seluruh aspek yang terkait dengan proses

pendidikan karakter di sekolah.

2. Akademis

Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk evaluasi

pendidikan karakter yang selanjutnya dapat digunakan untuk

menciptakan pola strategi pendidikan karakter yang variatif, dimana

nantinya dapat dipelajari dan dijadikan acuan oleh pendidik, lembaga

pendidikan, dan orang-orang yang peduli dengan pendidikan karakter.

3. Masyarakat Umum

Dapat dengan mudah mendapatkan refrensi karya tulis ilmiah

mengenai strategi pendidikan karakter di tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP).

Page 22: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

8

BAB II

KAJIAN TEORI

Pada bab ini akan dijelsakan beberapa teori yang berkaitan dengan strategi

pendidikan karakter, yaitu: pengertian pendidikan karakter, tujuan dan fungsi

pendidikan karakter, nilai-nilai pendidikan karakter, komponen-komponen

pendidikan karakter dan strategi pendidikan karakter.

A. Pengertian Pendidikan Karakter

1. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter terdiri dari dua suku kata yaitu: “Pendidikan” dan

“Karakter”. Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat

imbuhan me- sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi

latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,

tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran1. Sedangkan,

pengertian “mendidik” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan 2

.

Dalam bahasa Arab pendidikan disebut “tarbiyah” yang berarti proses

persiapan dan pengasuhan manusia pada fase-fase awal kehidupannya yakni

pada tahap perkembangan masa bayi dan kanak-kanak3. Pengertian diatas

sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Omar Muhammad Al-

Taoumy Al-Syaibany yang menyatakan bahwa pendidikan ialah proses

mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan

alam sekitarnya dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan

sebagai profesi-profesi asasi dalam masyarakat4.

1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2014), h.32

2 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, Pendidikan, 2017 (http://kbbi.web.id)

3 Muhibbin Syah, loc.cit

4 Omar Muhammad Al Toumy Al Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Terj. Hasan

Langgulung, (Jakarta:Bulan Bintang, 1979), h. 399.

Page 23: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

9

Sedangkan dalam bahasa Inggris pendidikan berasal dari kata educate

artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan

(to evolve, to develop). Dalam pengertian yang sempit, pendidikan berarti

perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pendidikan5. Dalam

Dictionary of Education Pendidikan diartikan sebagai: (a) proses dimana

seseorang mengembangkan kemampuan, bakat, dan bentuk tingkah laku

lainnya dalam masyarakat dimana dia hidup, (b) proses sosial dimana orang

dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol

(khususnya yang datang dari sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh

dan mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individual

yang optimum6.

Dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara7.

Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya pendidikan ialah suatu proses

untuk merubah tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan, nilai dan

falsafah hidup suatu bangsa melalui sebuah institusi atau lembaga yang

dikontrol langsung oleh pemerintah. Serta memberikan kesempatan bagi

masyarakat untuk turut serta berperan dalam proses pendidikan tersebut.

Sehingga, diharapkan adanya dampak positif yang membangun antara pihak

penyelenggara pendidikan dengan masyarakat.

Selanjutnya ialah pengertian “karakter”. Kata karakter diambil dari

bahasa Inggris character, yang juga berasal dari bahasa Yunani character

yang berarti to mark (menandai) dan memfokuskan bagaimana

5 Muhibbin Syah, Op.cit, h.10

6 Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu

Pendekatan Komperhensif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), h.6.

7Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003,

(http://pendis.kemenag.go.id), h.1

Page 24: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

10

mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.

Sedangkan pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah

“bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat,

tabiat, tempramen, watak”8

. Adapun berkarakter adalah berkepribadian,

berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. Dalam KBBI karakter ialah

tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan

seseorang dengan yang lain9.

Istilah karakter erat kaitannya dengan personality (kepribadian)

seseorang. Seseorang dapat dikatakan orang yang berkarakter apabila

perilakunya sesuai dengan kaidah moral. Oleh sebab itu, seseorang yang

berprilaku tidak jujur, kejam, atau rakus dikatakan sebagai orang yang

berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong

dikatakan orang yang berkarakter mulia10

.

Hal ini sesuai dengan pendapat Thomas Lickona yaitu: karakter

tersusun dari tiga komponen bagian yang saling berhubungan yakni: moral

knowing (pengetahuan moral), moral feeling (perasaan moral) dan moral

behavior (perilaku moral). Karakter yang baik terdiri dari pengetahuan

tentang kebaikan (knowing the good), keinginan terhadap kebaikan (desiring

the good), dan berbuat kebaikan (doing the good)11

. Dalam hal ini diperlukan

pembiasaan dalam pemikiran, pembiasaan dalam hati, dan pembiasaan dalam

tindakan.

Jadi dapat disimpulkan bahwasanya karakter ialah tabiat, sifat kejiwaan,

akhlak dari setiap individu yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Akumulasi dari sifat diri inilah yang akan membentuk jati diri suatu

kelompok atau bangsa.

8 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (http://digilib.unila.ac.id), diakses pada

tanggal 23 Maret 2017. 9 Op.cit KBBI Online, Karakter, 2017 (http://kbbi.web.id) diakses pada tanggal 24 Maret

2017. 10

Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik, (Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2011), Cet-1.h.160. 11

Thomas Lickona, Pendidikan Karakter:Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar

dan Baik, Terj. Lita S, (Bandung: Nusa Media, 2013), h.74.

Page 25: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

11

Apabila kita gabungkan pengertian pendidikan karakter menurut

Thomas Lickona ialah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang

melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata

seseorang, yaitu: tingkah laku yang baik, jujur bertanggung jawab,

menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya.

Pengertian pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang

benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan

kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik

menjadi paham (kognitif) tentang mana yang baik sehingga peserta didik

mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya

(psikomotor). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus

melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik (moral knowing), akan

tetapi juga “merasakan dengan baik (moral feeling), dan perilaku yang baik

(moral action). Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan

yang terus menerus dipraktikan dan dilakukan12

.

Hal ini sesuai dengan pengertian pendidikan karakter menurut Frye,

bahwa makna pendidikan karakter yaitu: “A national movement creating

schools that foster ethical, responsible, and caring young people by modeling

and teaching good character through an emphasis on universal values that

we all share”13

. Dalam hal ini, pendidikan karakter diharapkan dapat

membuat peserta didik memiliki nilai-nilai karakter sopan santun antara lain

adalah peduli kepada orang lain, patuh, tanggung jawab, jujur, memiliki

integritas, dan disiplin.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, pendidikan karakter

adalah usaha sadar yang dilakukan seluruh stakeholder pendidikan seperti

guru, pimpinan sekolah, seluruh warga sekolah, dan masyarakat melalui

berbagai macam model program dan kegiatan sekolah, baik berupa intra-

kurikuler maupun ekstra-kurikuler untuk membentuk akhlak, watak atau

12

Heri.Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2012),

h.27. 13

Frye, Mike at all, Op.cit, h.2.

Page 26: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

12

kepribadian peserta didik supaya tertanam nilai-nilai kebaikan yang terdapat

dalam ajaran agama dan Pancasila.

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter

Pada dasarnya tujuan dan fungsi pendidikan karakter ialah

menghasilkan generasi penerus bangsa yang mandiri, dan melakukan sesuatu

dengan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Adapun tujuan

pendidikan karakter menurut amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 3

Ayat 3 yaitu: : “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu

sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan

serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang

diatur dengan undang-undang”. Menurut Kemendiknas, tujuan pendidikan

karakter antara lain :

a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai

manusia dan warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan

karakter bangsa;

b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji

dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa

yang religius;

c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa14

.

Dapat disimpulkan, bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah usaha

untuk membentuk, menanmkan, memfasilitasi dan mengembangkan nilai-

nilai positif pada anak sehingga menjadi pribadi yang unggul dan bermartabat.

Kemudian, selain adanya tujuan maka diperlukan juga fungsi sebagai

penyeimbang jalannya pendidikan karakter.

Menurut Kemndiknas, Secara lebih khusus pendidikan karakter memiliki

tiga fungsi utama, yaitu:

14

Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum ,

Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa pedoman sekolah, Jakarta: 2010, h.7.

Page 27: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

13

a. Pembentukan dan Pengembangan Potensi. Pendidikan karakter berfungsi

membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga negara

Indonesia agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai

dengan falsafah hidup Pancasila;

b. Perbaikan dan Penguatan Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki

karakter manusia dan warga negara Indonesia yang bersifat negatif dan

memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan

pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam

pengembangan potensi manusia atau warga negara menuju bangsa yang

berkarakter, maju, mandiri, dan sejahtera;

c. Penyaring. Pendidikan karakter bangsa berfungsi memilah nilai-nilai

budaya bangsa sendiri dan menyaring nilai-nilai budaya bangsa lain yang

positif untuk menjadi karakter manusia dan warga negara Indonesia agar

menjadi bangsa yang bermartabat15

.

3. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Dalam ajaran agama Islam nilai-nilai karakter didasarkan pada sikap

yang dimiliki Rasulullah SAW. Beliau dikenal memiliki sifat Sidiq, Amanah,

Tabligh, Fathanah16

. Sifat yang dimaksud dikenal dengan sebutan sifat wajib

Rasul. Sifat wajib Rasul merupakan pencerminan karakter Nabi Muhammad

saw. dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin umat. Secara rinci sifat-

sifat tersebut sebagai berikut:

a. Kepemimpinan, Secara fakta historis tentang usaha-usaha Nabi dalam

membentuk masyarakat islami di Mekkah, Rasulullah menggunakan

proses evolusi cultural, Nabi tidak langusung mengubah secara cepat,

tetapi secara bertahap-tahap yang membutuhkan waktu yang lama17

;

b. Sidiq, artinya jujur. Beliau selalu berbicara dengan kata-kata,

perbuatan, dan keteladanan. Kata-kata beliau selalu konsisten. Tidak

ada perbedaan antara kata dan perbuatan;

15 Ibid

16 Sakdiah, Karakteristik Kepemimpinan Dalam Islam (Kajian historis filosofis ) sifat-sifat

Rasulullah , Jurnal Al-Bayan / Vol. 22 NO. 33 Januari - Juni 2016, h.38. 17

Ibid, h.36

Page 28: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

14

c. Amanah, artinya dapat dipercaya. Beliau benar-benar

bertanggungjawab pada amanah, tugas dan kepercayaan yang

diberikan Allah swt. Yang dimaksud amanah dalam hal ini adalah

apapun yang dipercayakan kepada Rasulullah saw. meliputi segala

aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, maupun agama;

d. Tabligh, artinya komunikatif. Beliau tidak menyembunyikan

informasi yang benar apalagi untuk kepentingan umat dan agama.

Beliau tidak pernah sekalipun menyimpan informasi berharga hanya

untuk dirinya sendiri;

e. Fathanah, artinya cerdas/cerdik. Cerdas disini yaitu: mengetahui

dengan jelas apa akar permasalahan yang dia hadapi serta tindakan

apa yang harus dia ambil untuk mengatasi permasalahan yang terjadi

pada umat.

Sedangkan menurut Ratna Megawangi ada banyak nilai karakter yang

harus dikembangkan, IHF (Indonesia Heritage Foundation)

mengembangkan 9 pilar karakter yang merupakan nilai-nilai luhur universal

(lintas agama, budaya dan suku).

Ada pun nilai-nilai 9 pilar karakter tersebut yaitu: terdiri dari:

1. Cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya;

2. Tanggung jawab, Kedisiplinan, dan Kemandirian;

3. Kejujuran;

4. Hormat dan Santun;

5. Kasih Sayang, Kepedulian, dan Kerjasama;

6. Percaya Diri, Kreatif, Kerja Keras, dan Pantang Menyerah;

7. Keadilan dan Kepemimpinan;

8. Baik dan Rendah Hati;

9. Toleransi, Cinta Damai, dan Persatuan18

.

18

Ratna Megawangi, Pengembangan Program Pendidikan Karakter di Sekolah: Pengalaman

Sekolah karakter, (http://repository.ut.ac.id) ,h.5,diakses.27 Maret 2017.08:58 PM.

Page 29: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

15

Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mensukseskan

pendidikan karakter peserta didik maka perlu dilakukan identifikasi nilai-nilai

karakter terlebih dahulu. Oleh karena itu setiap institusi pendidikan harus

mengembangkan pendidkan karakter berdasarkan nilai-nilai karakter yang

dikembangkan oleh institusi pendidikan itu sendiri. Nilai-nilai karakter

tersebut bisa bersumber dari ajaran agama, budaya bangsa, maupun norma-

norma yang berlaku di masyarakat.

Dalam penelitian ini, karakter yang digunakan penulis berpacu pada 18

nilai-nilai karakter yang telah di keluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia yaitu: Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin,

Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat

Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Komunikatif, Cinta

Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung Jawab.

Acuan nilai karakter ini, merupakan nilai-nilai dasar yang harus diutamakan

dan diterapkan oleh setiap institusi penyelenggara pendidikan. Hal ini

bertujuan untuk membentuk pribadi peserta didik yang tidak hanya cerdas

dalam akademis saja, tetapi juga cerdas dalam akhlak, moral, dan perilaku

sesuai dengan nilai-nilai agama dan bangsa yang berlaku.

4. Komponen-komponen Strategi Pendidikan Karakter

Dalam pendidikan karakter di sekolah, ada tiga komponen yang sangat

berperan proses pelaksanaan pendidikan karakter. Komponen tersebut yaitu:

kurikulum, guru, sarana prasarana, dan kepala sekolah. Berikut gambaran

umum mengenai komponen-komponen yang ada dalam pendidikan karakter:

a. Kepala Sekolah

Pemimpin berasal dari kata leader yang merupakan bentuk benda dari

to lead yang berarti memimpin. Sedangkan kepemimpinan adalah suatu

proses yang menggerakan, mempengaruhi, dan membimbing orang lain

dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi19

. Keberhasilan suatu

organisasi banyak ditentukan oleh pemimpinnya. Pengertian ini dapat

19

Alben Ambarita, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h.82.

Page 30: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

16

dimaknai bahwa keberadaan dan kompetensi pemimpin merupakan inti dari

suatu manajemen. Kepemimpinan efektif dapat tercapai, apabila pemimpin

secara aktif mendampingi atau mengarahkan pada saat membuat

perencanaan, mengkoordinasi, melakukan percobaan, dan memimpin

pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama20

.

Sekolah merupakan salah satu bentuk organisasi pendidikan yang

dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Jika kepemimpinan tersebut

diterapkan dalam organisasi pendidikan, maka kepemimpinan pendidikan

bisa diartikan sebagai suatu usaha untuk menggerakan orang-orang yang ada

dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Maka dari

itu kepala sekolah berperan penting dalam pembentukan kebijakan-

kebijakan yang mendukung strategi pendidikan karakter di sekolah, seperti:

1) Kurikulum. Menurut S. Nasution, kurikulum adalah sesuatu yang

direncanakan sebagai pegangan guna mencapai tujuan pendidikan21

.

Pada dasarnya kurikulum disusun berdasarkan prinsip keterkaitan

antar materi pembelajaran, tidak terkotak-kotak dan dapat

merefleksikan dimensi, keterampilan, dengan menampilkan tema tema

yang menarik dan kontekstual22

. Sedangkan menurut Omar

Mohammad al-Taoumy al-Syaibany mendefinisikan kurikulum

meliputi semua pengalaman, aktivitas-aktivitas, suasana dan

pengaruh-pengaruh yang diberikan kepada murid-murid di bawah

pengelolaan sekolah23

. Mengingat kurikulum adalah “ruh” dari

pendidikan, maka apa yang akan dicapai sekolah ditentukan oleh

kurikulum sekolah itu sendiri. Jadi barangsiapa yang menguasai

kurikulum dia memegang nasib bangsa dan Negara kedepannya.

Sehingga dapat dipahami bahwasanya kurikulum sebagai alat yang

begitu vital bagi perkembangan suatu bangsa. Oleh karena itu, setiap

guru harus benar-benar memahami kurikulum yang digunakan. Pada

20

Ibid.h.53 21

Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h.8. 22

Ratna Megawangi,.Op.cit, h.6. 23

Omar Muhammad Al Toumy Al Syaibany, Op.cit.,h.483.

Page 31: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

17

prinsipnya, pengembangan kurikulum pendidikan karakter tidak

dimasukan sebagai pokok bahasan, tetapi terintegrasi ke dalam mata

pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah.

2) Sarana dan Prasarana. Sarana pendidikan adalah semua perangkat,

peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam

proses pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana adalah semua

perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang

pelaksanaan proses pendidikan di sekolah24

. Meskipun sarana dan

prasarana hanya menyumbang 27% untuk mewujudkan sekolah

bermutu, namun tanpa sarana dan prasarana yang baik, sekolah akan

sulit melahirkan lulusan yang kompeten. Karena sarana dan prasarana

pendidikan diperlukan untuk keseimbangan perkembangan fisik dan

psikis siswa. Jadi dengan sarana dan prasarana yang memadai, sekolah

tidak hanya melahirkan calon ilmuan, tetapi juga calon ulama,

olahragawan, dan seniman. Karena siswa diberi kesempatan seluas-

luasnya untuk menjadi diri mereka sendiri dengan pengarahan oleh

guru25

.

b. Guru. Dalam UU Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005, disebutkan

bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah26.

Guru memiliki posisi yang sangat strategis dalam implementasi

pendidikan karakter. Menurut Thomas M.Farrelly “when parents are

24

Barnawi dan M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2012), Cet-1.h.48. 25

Jejen Musfah, Manajamen Pendidikan Teori Kebijakan dan Praktik, (Jakarta:

Prenadamedia, 2015), Cet-1.h.228. 26

Undang-undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005, (http://sindikker.dikti.go.id)

Page 32: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

18

often too busy or too disinterested, teachers have an increasingly vital

role in forming the value systems of young person”27.

Guru mengemban tugas menyiapkan generasi muda sesuai dengan

cita-cita bangsa. Pekerjaan guru memerlukan tanggung jawab dengan

sungguh-sungguh untuk menjadikan anak dewasa jasmani dan ruhani28.

Oleh karena itu, guru harus benar-benar memahami strategi-strategi yang

efektif dan inovatif. Tulisan tentang strategi pendidikan karakter secara

khusus belum banyak dibahas, beberapa lembaga telah mencoba

menerapkan pendidikan karakter seperti Indonesia Heritage Foundation

yaitu sebagai berikut:

a) Menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif murid,

yaitu metode yang dapat meningkatkan motivasi murid. Karena

seluruh dimensi manusia terlibat secara akif dengan diberikan materi

pelajaran yang kongkrit, bermakna, serta relevan dengan konteks

kehidupannya (student active learning, contextual learning, inquiry

based learning, integrated learning)

b) Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (conducive learning

community) sehingga anak bisa belajar dengan efektif di dalam

suasana yang memberikan rasa aman, penghargaan, tanpa ancaman,

dan member semangat

c) Memberikan pendidikan karakter secara ekplisit, sistematis, dan

berkesinambungan, dengan melibatkan aspek knowing the good,

loving the good and acting the good

27

Thomas M.Farrelly, “A New Approach to Moral Education: The Integrated Character

Education Model”, Journal of Correctional Education, Vol.44, Issue 2, June,1993, h.76. 28

Ngainun Naim, Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan

Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa, (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h.33.

Page 33: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

19

d) Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan masing-masing

anak yaitu, yaitu menerapkan kurikulum yang melibatkan juga 9 aspek

kecerdasan manusia

e) Seluruh pendekatan di atas menerapkan prinsip-prinsip

developmentally appropriate practices29

.

c. Komite Sekolah. Berdasarkan Keputusan Mendiknas No. 044/2002,

keberadaan komite sekolah secara kontekstual berperan sebagai berikut:

1) Pemberi pertimbangan (advisory agency)

Dalam penentuan dan pelaksanan kebijakan pendidikan di satuan

pendidikan. Komite sekolah berperan dalam mengidentifikasi dan

mengarahkan sumber daya di sekolah dan program dalam

penyelenggaraan pendidikan. Komite sekolah juga berperan sebagai

penasehat yang berperan penting dalam memberikan masukan dan

pertimbangan dalam proses pengelolaan sekolah..

2) Pendukung (supporting agency).

Dalam perannya sebagai pendukung, komite sekolah mendukung

dalam berbagai bentuk, baik yang berbentuk finansial, pemikiran, maupun

tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan dalam

meningkatan mutu pendidikan.

3) Pengontrol (controlling agency).

Peranan komite sekolah sebagai pengontrol adalah dalam rangka

transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di

satuan pendidikan. Beberapa fungsi controlling yang dapat dilakukan oleh

komite sekolah antara lain melakukan control terhadap keputusan dan

perencanaan pendidikan di sekolah agar menghasilkan kualitas kebijakan.

29

Nuraida dan Rihlah Nur Aulia, Pendidikan Karakter untuk Guru, (Ciputat: Islamic

Research Publishing, 2010), h.26-27.

Page 34: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

20

4) Mediator (Mediator Agency)

Berbagai persoalan yang sering dirasakan oleh orang tua siswa

menjadi salah satu alasan kehadiran komite sekolah sebagai penghubung

atau mediator dengan masyarakat di satuan pendidikan. Sehingga

kebijakan dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah dapat bersifat

transparan dan dan dapat di pertanggung jawabkan30

.

B. Strategi Pendidikan Karakter

1. Pengertian Strategi Pendidikan Karakter

Menururt Barnard Strategy is what matters for the effectiveness of the

organization, the external point of view, which stresses the relevance of the

objectives against the environment, in terms of internal stresses, the balanced

communication between members of the organization and a willingness to

contribute towards actions and the achievement of common objectives.31

Dalam membahas perkataam “strategik” sulit untuk dibantah bahwa

penggunaannya diawali atau bersumber dari dan populer di lingkungan militer.

Di lingkungan tersebut penggunaannya lebih dominan dalam situasi

peperangan, sebagai tugas dari seorang komandan dalam menghadapi musuh,

yang bertanggung jawab untuk mengatur cara atau taktik untuk memenangkan

peperangan. Di samping itu secara lebih bebas perkataan “strategi sebagai

teknik dan taktik dapat d iartikan juga sebagai “kiat” seorang komandan untuk

memenangkan peperangan yang menjadi tujuan utamanya”. Sejalan dengan

uraian diatas, dari sudut etimologis, berarti penggunaan kata “strategik” dalam

manajemen sebuah organisasi dapat diartikan sebagai kiat, cara dan taktik

utama yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen, yang terarah pada tujuan strategik organisasi32

.

Sedangkan Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana, serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan

30

https://www.slideshare.net/Iwanabdurr/kepmendiknas-0442002komitesekolah, diakes

pada 23/01/2018, 8:11 AM. 31

Emerson Eagner Mainardes, Strategy and Strategic Management concepts: are they

recognized by management students?, Journal Ekonomika a Management, Vol. XVII, No 1,

(http://www.fucape.br/_public/producao_cientifica), h.46Accessed 31/07/2017. 32

Hadari Nawawi, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan

Dengan Ilustrasi di bidang pendidikan, (Yogyakarta : UGM Press, 2000), Cet-1, h.147-148.

Page 35: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

21

peserta didik guna membangun karakter pribadi dan/ atau kelompok yang unik-

unik sebagai warga Negara. Secara umum Strategi pendidikan karakter bangsa

melalui pendidikan dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu33

:

Perencanaan, pada tahap ini dikembangkan perangkat karakter yang

digali, dikristalisasikan, dan dirumuskan dengan menggunakan berbagai

sumber antara lain: Pancasila, UUD 1945, dan UU No 20 Tahun 2003. Selain

itu, menurut Guruge perencanaan pendidikan yaitu: proses mempersiapkan

kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah tugas

dari perencanaan pendidikan34

.

Pelaksanaan, Proses ini dilaksanakan melalui proses pemberdayaan dan

pembudayaan sebagaimana digariskan sebagai salah satu prinsip

penyelenggaraan pendidikan nasional. Proses ini berlangsung dalam tiga pilar

pendidikan yaitu: keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat. Evaluasi, pada

tahap ini dilakukan penilaian program untuk perbaikan berkelanjutan yang

dirancang dan dilaksanakan untuk mendeteksi aktualisasi karakter dalam diri

peserta didik sebagai indikator bahwa proses pembudayaan dan pemberdayaan

karakter berhasil dengan baik, menghasilkan sikap kuat, dan pikiran yang

argumentatif.

2. Pendidikan Karakter dalam Berbagai Teori

Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di satuan pendidikan

merupakan suatu kesatuan dari program manajemen peningkatan mutu berbasis

sekolah yang terimplementasi dalam pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi

kurikulum oleh setiap satuan pendidikan. Strategi tersebut diwujudkan melalui

pembelajaran aktif dengan penilaian berbasis kelas. Pembentukan karakter

peserta didik dilakukan oleh satuan pendidikan dan semua stakeholders-nya35

.

Hal ini sejalan dengan Kementrian Pendidikan Nasional yang

menyebutkan bahwa strategi pelaksanaan pendidikan karakter dikembangkan

33

Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), Ed.1,

Cet -3,h.264 34

Op.cit, Udin Syaefudin Sa’ud , Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komperhensif,),

h.8. 35

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, Ibid.h.192

Page 36: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

22

melalui tahapan pengetahuan (knowing), pelaksanaan (acting), dan kebiasaan

(habit). Karena karakter tidak terbatas pada pengetahuan saja. Seseorang yang

memeiliki pengetahuan kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai dengan

pengetahuannya, jika tidak terlatih untuk melakukan kebaikan tersebut36

.

Oleh karena itu, sekolah harus mempunyai strategi yang efektif dalam

melaksanakan pendidikan karakter di sekolah. Sehingga, tujuan dan fungsi

utama dari pendidikan karakter dapat tercapai dengan maksimal, dan siswa

dapat memahami secara utuh arti pentingnya karakter dalam diri siswa. Berikut

adalah pendapat beberapa ahli dan hasil penelitian mengenai strategi-strategi

dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah:

a. Menurut Mulyasa

Strategi pengembangan pendidikan karakter menurut Mulyasa dibagi

menjadi empat pilar yaitu :

1) Pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas dilaksanakan

menggunakan pendekatan terintegrasi dalam semua mata pelajaran.

Khusus untuk materi Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan

Kewarganegaraan, karena memang misinya adalah mengembangkan nilai

dan sikap. Untuk kedua mata pelajaran tersebut, karakter dikembangkan

sebagai dampak pembelajaran dan dampak pengiring. Sementara itu mata

pelajaran lainnya wajib mengembangkan rancangan pembelajaran

pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam substansi/ kegiatan mata

pelajaran.

Character education naturally lends itself to thematic treatment

because it frequently deals with values, which can be used as

themes. E.g., trust, honesty, kindess, friendship37

. An important

consideration when selecting themes is to select those that can be

integrated into several subject areas38

.

Dari penjelasan tersebut, dapat kita pahami bahwa dalam struktur

kurikulum setiap mata pelajaran harus memuat materi-materi yang

36

Ibid.,h.93 37

Thomas M.Farrelly,.Op.cit, h.79 38

Ibid,.h.79

Page 37: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

23

berkaitan dengan karakter. Seperti contoh karakter jujur, dapat

diintegrasikan melalui kegiatan bermain, berhitung, dan bertanding.

2) Lingkungan satuan pendidikan perlu dikondisikan agar lingkungan fisik

dan sosio-kultural satuan pendidikan memungkinkan para peserta didik

bersama dengan warga satuan pendidikan lainnya untuk membangun

kegiatan keseharian yang mencerminkan pendidikan karakter. Pola ini

ditempuh dengan melakukan pembiasaan dengan pembudayaan aspek-

aspek karakter dalam kehidupan keseharian di sekolah dengan pendidik

sebagai teladan.

3) Dalam kegiatan ko-kurikuler (kegiatan belajar di luar kelas yang terkait

langsung pada materi suatu mata pelajaran) atau kegiatan ekstra-

kurikuler (kegiatan satuan pendidikan yang bersifat umum dan tidak

terikat langsung pada suatu mata pelajaran) seperti kegiatan Dokter Kecil,

Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, Olahraga, Pramuka, dll. Kegiatan

ini dimaksudkan untuk melatih watak, kepribadian, dan akhlak mulia

serta keterampilan hidup prima.

4) Di lingkungan keluarga dan masyarakat diupayakan agar terjadi proses

penguatan dari orang tua/ wali serta tokoh-tokoh masyarakat terhadap

perilaku berkarakter mulia yang dikembangkan di satuan pendidikan

sehingga menjadi kegiatan keseharian di lingkungan rumah dan

masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui komite sekolah, pertemuan

wali murid, kunjungan/ kegiatan wali murid yang berhubungan dengan

kumpulan kegiatan sekolah dan keluarga yang bertujuan menyamakan

langkah dalam membangun karakter di sekolah, di rumah, dan di

masyarakat39

.

39

Op,cit, Mulyasa h.266

Page 38: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

24

b. Menurut Kementerian Pendidikan

Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa

dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor) secara

bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik dan diterapkan ke dalam

kurikulum melalui hal-hal berikut ini:

1) Program Pengembangan Diri

Dalam program pengembngan diri, perencanaan dan pelaksanaan

pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian

ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu: melalui hal-hal berikut:

a) Kegiatan rutin sekolah

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara

terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah

upacara pada hari besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan

(kuku, telinga, rambut, dan lain-lain) setiap hari Senin, beribadah

bersama atau shalat bersama setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam),

berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu

guru, tenaga kependidikan, atau teman.

b) Kegiatan Spontan

Kegiatan spontan yaitu: kegiatan yang dilakukan secara spontan pada

saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga

kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik

dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru

mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat

itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan

melakukan tindakan yang tidak baik itu.

Page 39: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

25

c) Keteladanan

Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan

yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang

baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk

mencontohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan yang lain

menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan

nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga

kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama

memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai

itu. Misalnya, berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja

keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta

didik, jujur, menjaga kebersihan.

d) Pengkondisian Lingkungan

Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter

bangsa maka sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan

itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan

karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih,

bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah

terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur40

.

2) Pengintegrasian dalam mata pelajaran

Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakater bangsa

diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran. Nilai-

nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP. Pengembangan nilai-

nilai itu dalam silabus ditempuh melalui cara-cara berikut ini:

a) Mengkaji Standar Komptensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada

Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa yang tercantum itu sudah tercakup di dalamnya;

40

Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat

Kurikulum , Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa pedoman sekolah, Jakarta:

2010, h. 15-20

Page 40: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

26

b) Menggunakan tabel 1 yang memperlihatkan keterkaitan antara SK dan

KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan

dikembangkan;

c) Mencantumkankan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel 1

itu ke dalam silabus;

d) Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam

RPP;

e) Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang

memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan

internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai; dan;

f) Memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami

kesulitan untuk menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya

dalam perilaku.

3) Budaya Sekolah

Budaya sekolah cakupannya sangat luas, umumnya mencakup

ritual, harapan, hubungan, demografi, kegiatan kurikuler, kegiatan

ekstrakurikuler, proses mengambil keputusan, kebijakan maupun interaksi

sosial antarkomponen di sekolah. Budaya sekolah adalah suasana

kehidupan sekolah tempat peserta didik berinteraksi dengan sesamanya,

guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi

dengan sesamanya, dan antar anggota kelompok masyarakat sekolah.

Interaksi internal kelompok dan antarkelompok terikat oleh berbagai

aturan, norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu sekolah.

Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras, disiplin,

kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan, dan tanggung

jawab merupakan nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah.

Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa

dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala

sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan

peserta didik dan menggunakan fasilitas sekolah.

Page 41: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

27

c. Menurut Chi-Ming (Angela) Lee

Menurut Chi-Ming (Angela) Lee dari National Taiwan Normal

University pada tahun 2005-2007, telah melakukan penelitian pada

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sekolah berbasis karakter budaya

(CBSC) sekolah di Taiwan. Penelitian ini mengintegrasikan prinsip keadilan,

kepedulian dan disiplin yang dipengaruhi oleh beberapa model pendidikan

karakter di Amerika Serikat. Berikut adalah strategi implementasi pendidikan

karakter yang diterapkan dalam CSBC di Taiwan:

1) Nilai etika inti diputuskan secara demokratis

Sekolah dasar di Taiwan mengenal 'nilai etika inti' (biasanya

disebut 'Items of Central Virtues'), Dalam pedoman Kurikulum

sebelumnya untuk moralitas dan kesehatan di sekolah dasar (Kementerian

Kesehatan Pendidikan, Tiawan, 1993) tujuan pendidikan kelas 1 sampai 6

untuk siswa yaitu: untuk Mengikuti proyek budaya sekolah berbasis

karakter moral dan disiplin untuk menumbuhkan gaya hidup sehat;

Belajar untuk menghormati kemanusiaan dan kehidupan secara berurutan

untuk memperkaya kesehatan moral dan fisik seseorang; Belajar berpikir

dan menilai secara kritis dan bertanggung jawab;'Moralitas' dalam

pedoman didefinisikan sebagai delapan Nilai moral: kebajikan, keadilan,

sopan santun, kejujuran, rajin, hemat, kesalehan, mematuhi hokum

peraturan dan patriotisme.

2) Pendidikan karakter diintegrasikan ke dalam budaya sekolah

Kegiatan yang paling mengesankan, di mana para siswa memiliki

hubungan yang meriah dengan mereka. Dimana mereka belajar dalam

studi sosial, pertemuan kelas dan kegiatan antar sekolah. Proyek CBSC

menawarkan rencana pengajaran bagi para guru sekolah A untuk

melakukan diskusi dilema moral di kelas studi sosial. Guru mendorong

siswa untuk mengungkapkan pendapat mereka dengan bebas, untuk

berpartisipasi dalam diskusi kelompok, berdebat dan berdiskusi, kemudian

membuat keputusan dengan cara yang adil dan penuh perhatian.

Page 42: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

28

3) Mempromosikan profesionalisme staf

Kepala sekolah, staf administrasi dan guru kelas eksperimen di

Sekolah A aktif menghadiri pertemuan dan lokakarya yang memberi

kesempatan untuk mengembangkan profesional guru dalam hal pendidikan

karakter dan untuk mengatasi kecemasan mereka tentang bagaimana

menerapkan pendidikan moral dan karakter di sekolah.

4) Meningkatkan partisipasi orang tua siswa

Proyek CBSC ini melibatkan orang tua siswa Sekolah A,

menggunakan metode yang berbeda strategi. Pertama, lebih dari 90%

orang tua siswa mengambil bagian dalam memilih inti nilai etika, Kedua,

perwakilan PA berpartisipasi dalam CSCE dan Sekitar 20 anggota

mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan etika inti berbasis

sekolah nilai untuk perpustakaan sekolah, ketiga, orang tua dari 10 siswa

kelas eksperimen terlibat dalam kegiatan antar sekolah. Kebanyakan orang

tua menganggap pentingnya.

5) Meningkatkan kesempatan siswa untuk melakukan tindakan moral dan

kepemimpinan.

Semua siswa Sekolah A diundang untuk memilih nilai etika inti

dan untuk berpartisipasi dalam beberapa kegiatan, seperti membaca buku

dan mendengarkan cerita yang berhubungan dengan sekolah. Siswa di

kelas eksperimen ikut ambil bagian dalam beberapa mata pelajaran,

pertemuan kelas dan kegiatan antar sekolah, yang kesemuanya

diintegrasikan dengan tema pendidikan karakter41

.

41

Chi-Ming (Angela) Lee, The planning, implementation and Evaluation of a character-

based school culture project in Taiwan, Journall National Taiwan Normal University , Vol. 38,

No 2, (https://scholar.lib.ntnu.edu.tw/), Accessed 17/06/2017, h.175-180

Page 43: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

29

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk hasil penelitian yang relevan, penulis melalui searching di

internet dan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menemukan tiga

skripsi yang relevan. Tujuannya ialah untuk mengkomparasi hal-hal penting

dari skripsi-skripsi terdahulu. Berikut adalah tabel hasil penelitian yang relevan:

Tabel 2.1: Penelitian yang Relevan

No Hasil Penelitian yang Relevan

1 Nama

Judul

Skripsi di

: Anis Novi Setia Dewi

: Implementasi Pendidikan Karakter di SDIT (Sekolah

Dasar Islam Terpadu) Al Muhajirin Koja

: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016.

Hasil

Persamaan

Perbedaan

: SD Islam Terpadu Al Muhajirin mengimplementasi

kan pendidikan karakter dalam setiap kegiatan

pembelajaran, baik kegiatan kurikuler maupun non-

kurikuler/ ekstrakurikuler. Program kurikuler

dimasukan kedalam pelajaran umum (Matematika,

IPA, IPS, Bahasa, PJOK, Keterampilan) serta

pendidikan agama islam (Aqidah, Akhlaq, Fiqih

Ibadah, Al-quran Hadist dan Sejarah Kebudayaan

Islam) yang mampu menanmkan karakter dalam diri

siswa-siswinya42

.

: Persamaan penelitian Anis Novi Setia Dewi dengan

skripsi penulis ialah sama-sama meneliti mengenai

pendidikan karakter yang dilaksanakan melalui

pengintegrasian dalam pembiasaan siswa.

1. Penliti penulis lebih menekankan kepada kebijakan

dan strategi utama yang digunakan dalam

42

http://repository.uinjkt.ac.id/. Diakses pada 4/4/18

Page 44: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

30

menanamkan pendidikan karakter di sekolah;

2. Tingkatan sekolah yang diteliti oleh penulis ialah

Sekolah Menengah Pertama, sedangkan Anis Novi

Setia Dewi ialah Sekolah Dasar.

2 Nama

Judul

Skripsi di

: Nuning Yulistika

: Implementasi Program Pendidikan Karakter Studi

Kasus di SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Darul

Muttaqien Parung-Bogor

: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016

Hasil

Persamaan

Perbedaan

: Pelaksanaan pembiasaan pendidikan karakter di SDIT

Darul Muttaqien Parung-Bogor sudah berjalan

dengan cukup baik. Hal ini terbukti dari

pelaksanaannya dilakukan secara menyeluruh, mulai

dari kegiatan siswa sehari-hari maupun kegiatan yang

sudah terprogram seperti kegiatan pembelajaran

formal di sekolah (kelas) dan kegiatan

ekstrakurikuler43

.

: Persamaan penelitian penulis terletak pada fokus

utama penelitian yaitu mengenai pendidikan karakter

serta metode penelitian menggunakan pendekatan

deskripti-kualitatif.

1. Penliti penulis lebih menekankan kepada kebijakan

dan strategi utama yang digunakan dalam

menanamkan pendidikan karakter di sekolah;

2. Jenis sekolah yang diteliti oleh penulis ialah

Sekolah Menengah Pertama, sedangkan Nuning

Yulistika ialah Sekolah Dasar.

43

http://repository.uinjkt.ac.id/. Diakses pada 4/4/17

Page 45: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

31

3

Nama

Judul

Skripsi di

: Syaiful Huda

: Implementasi Pendidikan Karakter Bagi Peserta

Didik di SDIT Bina Anak Islam Krapyak

Panggungharji Sewon Bantul Yogyakarta

: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta 2012

Hasil

Persamaan

Perbedaan

: Implementasi pendidikan karakter di SDIT Bina Anak

Islam Krapyak berdasarkan pada visi sekolah yang

kemudian dikembangkan ke dalam program-program

khusus yang mendukung terbentuknya karakter

peserta didik baik di dalam (integrasikan ke dalam

RPP dan pembelajaran di kelas) maupun di luar

kelas44

.

Persamaan penelitian Syaiful Huda dengan skripsi

penulis ialah: Penelitian yang dilakukan Syaiful Huda

dengan penulis sama-sama mengenai visi pendidikan

karakter di sekolah.

1. Penliti penulis lebih menekankan kepada kebijakan

dan strategi utama yang digunakan dalam

menanamkan pendidikan karakter di sekolah;

2. Tingkatan sekolah yang diteliti oleh penulis ialah

Sekolah Menengah Pertama, sedangkan Syaiful

Huda ialah Sekolah Dasar.

44

http://eprints.uny.ac.id/ diakses pada 4/4/17

Page 46: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

32

D. Kerangka Berpikir

STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER

Permasalahan 1. Budaya tidak jujur yang sudah menjadi kebiasaan siswa;

2. Banyaknya kekerasan yang terjadi dikalangan siswa;

3. Masih banyaknya siswa yang tidak disiplin waktu;

4. Kurangnya strategi pendidikan karakter di sekolah menengah

pertama (SMP). INPUT

Pengkondisi

an lingkungan

fisik dan

lingkungan

sosio-kultural

satuan

pendidikan

yang

disesuaikan

dengan

perwujudan

karakter yang

dituju

Pengintegra

sian Nilai-nilai

karakter

melalui sistem

pembelajaran

berbasis

karakter dalam

kegiatan belajar

mengajar

(KBM)

Mengadakan

kegiatan ekstra-

kurikuler yang

bertujuan untuk

membentuk

watak,

kepribadian, &

akhlak mulia

serta

keterampilan

hidup

Menjalin

hubungan yang

baik dengan

orang tua dan

masyarakat

melalui

kegiatan sosial-

kemasyarakat

an

1 4 3 2

PR

OS

ES

Tercapainya pendidikan karakter secara

efektif & efisien serta menghasilkan

lulusan peserta didik yang berakhlaqul

karimah, taat beragama, berjiwa

kebangsaan, berilmu dan berwawasan

global.

HASIL

OUTPUT

Page 47: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Al-Syukro yang berlokasi di Jalan

Ottista Raya Gang H. Maung No. 30, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan,

Banten. Pelaksanaan penelitian ini yaitu selama empat bulan. Berikut adalah

timeline kegiatan penelitian di SMP Islam Al-Syukro Ciputat:

Tabel 3.1:

Kegiatan Penelitian di SMP Islam Al-Syukro

No

Kegiatan Penelitian

Tahun 2017

Bulan

IX X XI XII

1 Studi Pendahuluan dan

Pengumpulan data atau dokumen

2 Wawancara mendalam

3 Observasi di tempat penelitian

4 Penyusunan Skripsi

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif

kualitatf. Format penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan pada

penelitian dalam bentuk studi kasus.1 Metode penelitian kualitatif ini adalah

suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

1 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu

Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet-3.h.68

Page 48: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

34

fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran

orang secara individual maupun kelompok2.

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka digunakan metode

deskriptif yaitu: pengumpulan informasi mengenai suatu informasi atau gejala

yang terjadi apa adanya pada saat penelitian di SMP Al-Syukro Ciputat Kota

Tangerang Selatan tanpa terlibat langsung di lapangan, untuk kemudian

dianalisis hasil temuan secara kualitatif.

C. Sumber Data

Sumber data ialah semua informasi baik yang merupakan benda nyata,

sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala3. Sumber data terbagi menjadi dua,

pertama sumber data primer yaitu sumber yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data, kedua sumber data sekunder yaitu sumber data yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data4. Berikut sumber data

penulis:

1. Data primer, Data ini bersumber dari responden yang langsung

ditemui di lapangan (lokasi penelitian). Data primer dalam penelitian

ini didapatkan dari studi dokumen, observasi dan wawancara dengan

stakeholder di SMP Islam Al-Syukro Ciputat;

2. Data sekunder, Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu:

berupa data-data tertulis seperti buku, website, majalah, dan koran.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian yaitu bertujuan untuk

mendapatkan data5. Merujuk pada sumber data yang digunakan maka teknik

pengumpulan data yang digunakan ialah:

2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2012),

Cet-8, h.60. 3

Sukandarrumidi,Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula,

(Yogyakarta: UGM Press, 2012), Cet-4, h 44. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),

cet-11,h.225. 5 Ibid, h.224

Page 49: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

35

1. Studi Dokumen. Studi dokumen digunakan untuk mendapatkan data yang

berasal dari dokumen-dokumen yang ada di SMP Islam Al-Syukro

Universal Ciputat, seperti profil sekolah, tata tertib, jadwal kegiatan

sekolah, panduan akademik, absensi siswa. Sehingga diperoleh data-data

yang valid sesuai dengan strategi implementasi pendidikan karakter di

SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat.

2. Wawancara. Wawancara dilakukan untuk mendeskripsikan strategi

implementasi pendidikan karakter berdasarkan berbagai sumber yang telah

ditentukan yaitu: Kepala Sekolah, Guru (Guru Pendidikan Agama Islam,

Guru Matematika, Guru Bahasa Inggris, Guru (Bimbingan Konseling (BK),

dan Guru IPS), selanjutnya Komite Sekolah dan Siswa yang ditentukan

berdasarkan jenjang kelas serta jenis kelamin untuk memperkuat jawaban

mengenai strategi pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro Universal

Ciputat.

3. Obesrvasi/ pengamatan. Pengamatan ini dilakukan secara langsung untuk

memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai objek yang sedang

diteliti yaitu: kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan manajemen sekolah

seperti pembiasaan harian, keteladanan, kegiatan spontan, dan lingkungan

sekolah SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat Kota Tangerang Selatan.

E. Pemeriksaan/ Pengecekan Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini memakai uji

Triangulasi data. Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada6. Jadi yang dimaksud

dengan triangulasi data yaitu: mencocokan/ cross check antara wawancara,

dokumen-dokumen, serta obeservasi yang didapat dari SMP Islam Al-Syukro

Universal Ciputat, sehingga data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas &

pasti.

6 Ibid Sugiyono.,h.241.

Page 50: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

36

F. Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain

sehingga dapat mudah difahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain. Setelah semua data terkumpul, penulis akan mengolah data

tersebut dengan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu teknik yang

menggambarkan dan menginterpretasikan arti data yang terkumpul dalam

sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan atau kualitas7 1

.

Dalam teknik analisa data kualitatif, penulis mengemukakan tiga proses

analisis data yakni sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data

yang direduksi tersebut akan memberikan gambaran yang lebih mendalam

mengenai strategi pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Kota Tangerang Selatan.

2. Penyajian Data

Dalam penyajian data kualitatif data disajikan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Hal ini akam

memudahkan penulis untuk memahami apa yang terjadi berdasarkan fakta

dan data yang ditemukan.

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah yang terakhir dilakukan adalah penarikan kesimpulan.

Penarikan kesimpulan bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

pada instrument wawancara, pernyataan-pernyataan dari observasi dan

dari rumusan masalah.

7 Sugiyono, Metodologi Penelitian: Pedekatan , Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung:Alfabeta, 2009), h. 224.

Page 51: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

37

G. Pedoman Wawancara

Untuk Kepala Sekolah

1. Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang pendidikan karakter?

2. Apa saja tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan karakter di sekolah?

3. Nilai-nilai karakter apa saja yang ditekankan di SMP Islam Al-Syukro?

4. Strategi apa saja yang dilakukan Bapak/Ibu terapkan dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter?

5. Apa saja kendala dalam menerapkan strategi pendidikan karakter di

sekolah? Serta upaya apa yang dilakukan oleh pihak sekolah?

6. Sejauh mana hasil yang telah dicapai sekolah dalam menerapkan strategi

pendidikan karakter di sekolah?

Untuk Waka Kurikulum

1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pendidikan karakter ?

2. Kurikulum apa yang digunakan pada sekolah ini dalam menunjang

pendidikan karakter?

3. Nilai karakter apa saja yang ditekankan dalam proses KBM (Kegatan

Belajar Mengajar)?

4. Kegiatan/ Program apa yang menjadi ciri khas SMP Islam Al-Syukro

Ciputat ?

5. Kendala apa saja yang dirasakan dalam menerapkan pendidikan karakter

di sekolah?

6. Sejauh ini, sejauh mana hasil yang dicapai sekolah dalam menerapkan

strategi pendidikan karakter di sekolah?

Untuk Guru Mata Pelajaran

1. Apa tujuan dari implementasi pendidikan karakter di kelas?

2. Bagaimana strategi yang dilakukan Bapak/Ibu dalam mengintegrasi kan

materi pembelajaran dengan pendidikan karakter di kelas?

3. Apa saja hambatan yang dirasakan Bapak/Ibu dalam menerapkan strategi

pendidikan karakter di kelas?

Page 52: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

38

4. Bagaimana bimbingan dalam pendidikan karakter?

5. Bagaimana perubahan/ hasil dari strategi yang sudah dijalankan?

Untuk Guru BK

1. Apa tujuan dari pendidikan karakter?

2. Bagaimana cara penanganan siswa yang berprestasi dan yang bermasalah

di SMP Islam Al-Syukro?

3. Bagaimana strategi dalam menanamkan nilai-nilai karakter yang baik?

4. Apa saja hambatan yang dirasakan Bapak/Ibu dalam menerapkan strategi

pendidikan karakter di kelas?

5. Bagaimana hasil/ dampak dari pendidikan karakter di sekolah?

6. Bagaimana sistem bimbingan dalam pendidikan karakter?

Untuk Komite Sekolah

1. Apakah Bapak/ Ibu mendukung segala kebijakan pendidikan karakter di

sekolah ini?

2. Dukungan seperti apa yang Bapak/ Ibu berikan untuk pendidikan karakter

di sekolah ini?

3. Apakah ada kendala/ hambatan yang dihadapi

Untuk Siswa

1. Kegiatan apa yang anda sukai di sekolah ini? Mengapa?

2. Menurut anda, apakah kepala sekolah, guru-guru, dan staf sekolah disini

dapat dijadikan teladan yang baik untuk anda?

3. Apakah anda suka menghormati kepala sekolah, guru-guru, staf sekolah,

dan teman-teman ketika di dalam atau di luar sekolah?

4. Apakah anda mentaati tata tertib yang diterapkan di sekolah ini? Apakah

anda pernah melanggarnya?

5. Nilai karakter apa saja yang telah anda dapatkan selama anda sekolah dsini?

Dalam kegiatan apa?

Page 53: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

39

H. Pedoman Observasi

Tabel 3.2: Pedoman Observasi

Variabel Aspek

Observasi Sub Dimensi Keterangan

Pendidika

n Karakter

Manajemen

Sekolah

Kegiatan rutin

harian

Penulis melakukan pengamat

an langsung kegiatan rutin

harian di sekolah, seperti

pembiasaan (sholat

berjamaah, membaca al

quran, disiplin), keteladanan

(pakaian guru, sikap guru dan

tenaga pendidik), kegiatan

spontan (memberi salam

kepada orang lain).

Tata tertib

Penulis melakukan pengamat

an kepatuhaan siswa terhadap

tata tertib sekolah

Sarana & Prasarana

Penulis melakukan pengamat

an sarana dan prasarana

sekolah yang dapat menun

jang pendidikan karakter

Kegiatan

Ekstra

Kurikuler

Ekstrakurikuler

Wajib

Penulis melakukan

pengamatan kegiatan

ekstrakurikuler yang wajib

diikuti bagi siswa

Ekstrakurikuler

Pilihan

Penulis melakukan pengamat

an kegiatan ekstrakurikuler

yang tidak wajib diikuti bagi

siswa

Page 54: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

40

Catatan Hasil Observasi

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Lokasi : Lingkungan SMP Islam Al-Syukro

Kegiatan : Pengamatan

Aspek : Manajemen Sekolah

Tabel 3.3:

Catatan Hasil Observasi Lingkungan Sekolah

No Sub Dimensi Deskripsi

1 Kegiatan rutin harian

2 Tata tertib

3 Sarana dan prasarana

Catatan Hasil Observasi

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Lokasi : Lapangan/ Halaman SMP Islam Al-Syukro

Kegiatan : Pengamatan

Aspek : Kegiatan Ekstrakurikuler

Tabel 3.4:

Catatan Hasil Observasi Kegiatan Ekstrakurikuler

No Sub Dimensi Deskripsi

1 Ekstrakurikuler

Wajib

2 Ekstrakurikuler

Pilihan

Page 55: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

41

I. Pedoman Studi Dokumen

Tabel 3.5: Pedoman Studi Dokumen

No Dokumen Ada Tidak Ada

1 Jadwal kegiatan rutin sekolah

2 Data jumlah tenaga pendidik dan kependidikan

tahun 2017/2018

3 Data jumlah siswa tahun 2017/2018

4 Tata tertib atau peraturan sekolah

5 Dokumen materi kegiatan keagamaan

a. Buku panduan/ pedoman materi

b. Jadwal materi

6 Dokumen jadwal kegiatan ekstrakurikuler

7 Buku penilaian/ evaluasi kegiatan sekolah

a. Buku penilaian spiritual

b. Buku penilaian akademik

c. Buku penilaian non akademik

8 Dokumen hasil pekerjaam tugas-tugas kegiatan

pembelajaran di kelas

a. RPP berbasis karakter

b. Data absen

c. Laporan hasil penilaian siswa (moral

dan akhlak pada guru BK)

9 Data sarana pendidikan

a. Ruang kelas

b. Proyektor

c. Buku pelajaran bernuansa pendidikan

karakter

10 Data prasarana pendidikan

a. Masjid

b. Ruang pertemuan/ aula

c. Komputer/ laptop

d. Perpustakaan

e. Lapangan olahraga

11 Dokumen profil sekolah

12 Dokumen bentuk kegiatan sekolah

a. Panduan kegiatan-kegiatan spiritual

b. Panduan kegiatan akademis

Page 56: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil Sekolah

Nama Sekolah

NPSN

Status Akreditasi

Alamat Lengkap

No.Telepon

: SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat Tangsel

: 20603545

: A (Sangat Baik)

: Jalan Otista Raya Gang H.’Ma'ung, Ciputat,

Kota Tangerang Selatan, Banten, 15411

: 021-7443322

Secara geografis SMP Islam Al-Syukro Ciputat berlokasi di

lingkungan yang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Lokasinya yang masuk ke Gang H.Maung dan jauh dari Jalan Otista Raya,

membuat lingkungan sekolah tidak bising dan berpolusi asap kendaraan

bermotor. Selain itu, SMP Islam Al-Syukro juga memiliki lahan yang luas

(2,75Ha) dan rindang, sehingga suasana lingkungan sekolah terasa sejuk

dan asri.

Akses jalan menuju SMP Islam Al-Syukro sangat strategis karena

letaknya yang berada di jalur utama Ciputat- Bumi Serpong Damai (BSD)-

Bogor, sehingga mudah dijangkau dengan jenis kendaraan apapun. Selain

itu, SMP Islam Al-Syukro juga dekat dengan berbagai macam fasilitas

publik, seperti Rumah Sakit Sari Asih, Pasar Ciputat, Terminal Ciputat, dll.

Saat ini SMP Islam Al-Syukro Ciputat sudah memiliki gedung

sekolah yang baru. Lokasinya masih di kawasan lingkungan Yayaasan

Perguruan Islam Al-Syukro. Gedung baru ini memiliki dua lantai, dan

fasilitas gedung yang lengkap serta kawasan sekitar gedung yang rindang

dan asri. Gedung baru ini dibangun sejak tahun 2017 dan langsung

digunakan pada tanggal 8 Januari 2018.

Page 57: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

43

2. Sejarah Singkat

SMP Islam Al-Syukro Ciputat didirikan pada tahun 2002 oleh Ketua

Yayasan Da’ar Asykaril’ibad Ibu Dra. Hj. Buli Oskar Surjaatmadja. Dimulai

dari Pengajian Bulanan yang dilaksanakan di Jalan Puri Mutiara I/9 Cipete

Jakarta Selatan, timbul niat untuk melaksanakan dan mengembangkan

pendidikan berwawasan Islami. Pada tahun 1996 niat ini diwujudkan dengan

mendirikan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dan Taman Bermain

(Kelompok Bermain – KB) untuk anak-anak prasekolah, di Jalan Puri

Mutiara I/9 Cipete Jakarta Selatan. Pendidikan anak-anak prasekolah ini

berkembang dengan baik, di bawah bimbingan Ibu Hj. Nibras O. Salim,

banyak orangtua yang mempercayakan putra-putrinya untuk mengikuti

pendidikan prasekolah di tempat ini. Untuk mewadahi kegiatan pendidikan

ini didirikanlah sebuah yayasan yang diberi nama: “Yayasan Wakaf Daar

Askaril ‘Ibaad” yang disingkat menjadi YADA’I.

Banyaknya orang tua yang sudah percaya dengan pelaksanaan

pendidikan yang dilakukan, dan atas desakan orang tua siswa, untuk

kelanjutan pendidikan putra/putrinya maka setahun kemudian YADA’I

mengembangkan sayapnya dengan mendirikan Taman Kanak-kanak Islam

(TK), Sekolah Dasar Islam (SD) dan Sekolah Menengah Pertama Islam (SMP)

di atas tanah seluas 2,8 Ha yang berlokasi di Gang H. Maung Jalan Otto

Iskandardinata Ciputat. TK, SD dan SMP Islam Al-Syukro di Ciputat terus

berkembang menjadi lembaga pendidikan Islam yang menjadi pilihan bagi

masyarakat di Sekitar Ciputat, Pamulang, Pondok Cabe, dan sekitarnya.

Selanjutnya pendiri YAWADAI dan keluarga Ibu Dra. Hj. Buli Oskar

Surjaatmadja mengikrarkan wakafnya, agar areal Al-Syukro di Ciputat, serta

penyelenggaraan sekolahnya diserahkan kepada ummat, dengan menunjuk

Yayasan Dompet Dhuafa Republika sebagai nadzir (pihak penerus amanah).

Sejak Akad Wakaf tanggal 2 November 2010, Sekolah Islam Al-Syukro

Universal diberi istilah baru yakni Perguruan Islam Al-Syukro Universal di

bawah naungan Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA. Yayasan Wakaf

Page 58: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

44

Daar Asykaril Ibaad tetap mengelola TK dan TPA Islam Al-Syukro di Cipete

Jakarta Selatan.

Berdasarkan Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan No.11 tanggal 2

November 2010 melalui IKRAR WAKAF, Yayasan Wakaf Daar Asykaril

‘Ibaad (YAWADA’I) dengan para Waqif telah sepakat menunjuk Yayasan

Dompet Dhuafa REPUBLIKA menjadi NAZHIR dari Harta Benda Wakaf

yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) bidang tanah Hak Milik Waqif seluas

27.523 M2 beserta bangunan-bangunan Sekolah (TK-SD-SMP) Islam Al-

Syukro di atasnya dengan inventaris berikut metode dan sistem pembelajaran

dan pengelolaannya yang untuk selanjutnya disebut dengan nama “Perguruan

Islam Al-Syukro Universal”1.

3. Visi dan Misi

Berikut adalah visi dan misi SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat

Kota Tangerang Selatan2 :

Visi :

“Membentuk generasi Islam yang berakhlak mulia, taat agama, berjiwa

kebangsaan, berilmu dan berwawasan global”

Misi :

1) Membentuk warga sekolah yang beriman, bertaqwa dan berahklakul

kharimah;

2) Meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan penerapan ajaran Al

Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.;

3) Meningkatkan pembinaan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia;

4) Meningkatkan kualitas proses pendidikan dalam rangka pembentukan

kepribadian anak yang bermoral agama, menguasai ilmu pengetahuan

dan memiliki keterampilan hidup;

5) Membimbing siswa agar dapat menggali sumber-sumber dan

kemampuan diri pribadi agar dapat berkompetisi di era Globalisasi.

1 http://alsyukrouniversal.com/profil/sejarah, diakses pada 1/2/2018 10:21 AM.

2http://alsyukrouniversal.com/junior-high/profil-sekolah/visi-dan-misi, diakses pada

12/28/2017, 3:31 PM.

Page 59: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

45

4. Keunggulan

Dalam mendukung visi misi sekolah diatas, SMP Islam Al-Syukro

memiliki ciri khas keunggulan sekolah yaitu sebagai berikut3:

1) Asri

Lingkungan sekolah yang penuh dengan perpohonan

menjadikan SMP Islam Al-Syukro selalu terasa sejuk dan menjadikan

anak selalu betah di lingkungan sekolah.

2) Menyenangkan

Pembelajaran dengan metode active learning, contextual

teaching and learning, coooperative learning dan seterusnya, selalu

menimbulkan kesenangan peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran.

3) Islami

Penanaman karakter keislaman melalui kegiatan pembiasaan,

pelajaran formal dan modelingakan menjadikan anak didik paham dan

menjalankan prilaku yang islami.

4) Kurikulum yang Terpadu

Kurikulum yang digunakan di SMP Islam Al-Syukro yaitu

kurikulum yang menginetegrasikan mata pelajaran dengan nilai-nilai

karakter utama, kurikulum yang digunakan saat ini yaitu kurikulum

2013 (kelas VII) dan KTSP (kelas VIII & IX). Kedepan secara

bertahap, seluruh kelas akan menggunakan kurikulum 2013.

5) Fasilitas Lengkap

Fasilitas yang ada seperti fasilitas komputer, internet, olah raga

dari basket, futsal, sepakbola, bulu tangkis dan lain-lain.

6) Bahasa Inggris

Selain belajar dari para guru dan ustadz, siswa dapat langsung

belajar bahasa Inggris dari guru native muslim berkebangsaan

Australia. Dengan belajar langsung dari native speaker maka murid

semakin terbiasa dalam berbahasa Inggris.

3 http://alsyukrouniversal.com/profil/keunggulan, diakses pada 12/28/2017. 3:37 PM.

Page 60: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

46

5. Karakter Utama

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan tenaga

pendidik SMP Islam Al-Syukro, berikut adalah nilai-nilai karakter yang

diutamakan atau lebih terlihat dalam pelaksanaan strategi pendidikan karakter

di SMP Islam Al-Syukro Ciputat:

1. Peduli sosial;

2. Kepemimpinan;

3. Tanggung jawab;

4. Jujur;

5. Religius;

6. Kreatif;

7. Disiplin.

Nilai tersebut dirumuskan oleh Tim Pusat Pengembangan Mutu

Pendidikan (PPMP) beserta komite SMP Islam Al-Syukro Ciputat. Nilai-nilai

tersebut merupakan nilai-nilai karakter yang dominan dan harus

diinternalisasikan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan serta setiap

peserta didik yang ada di SMP Islam Al-Syukro.

Perumusan nilai-nilai karakter diatas merupakan integral dari sifat-

sifat nabi Muhammad SAW, dan Visi Misi SMP Islam Al-Syukro. Nilai-nilai

diatas juga dikaitkan dengan pelajaran di kelas oleh setiap guru mata

pelajaran, tidak hanya guru mata pelajaran agama saja, melainkan juga guru

mata pelajaran non-agama seperti, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan

Bahasa Inggris.

Nilai-nilai karakter tersebut merupakan nilai-nilai yang muncul dan

dominan selama peneliti melakukan penelitian. Kedepannya nilai-nilai

karakter tersebut akan terus dikembangkan kedepannya oleh Tim Pusat

Pengembangan Mutu Pendidikan SMP Islam Al-Syukro.

Page 61: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

47

6. Program Unggulan

Program unggulan berperan untuk mendukung visi misi dan

memperkuat keunggulan sekolah itu sendiri, SMP Islam Al-Syukro memiliki

program atau kegiatan unggulan untuk menunjang strategi pendidikan

karakter di sekolah, berikut adalah macam-macam program atau kegiatan

unggulan SMP Islam Al-Syukro:

1) Mewajibkan dan membiasakan sholat Dzuhur dan Ashar berjamaah;

2) Menggunakan kurikulum pembelajaran berbasis karakter;

3) Pembiasaan khusus setiap hari, yaitu: Senin disiplin, Selasa

membaca Al Quran (Tahsin dan Tahfidz), Rabu literasi buku, Kamis

Bahas Inggris (Cambridge), Jumat bahasa Arab;

4) Kegiatan Infak harian dan infak bencana alam/ musibah besar;

5) Pembinaan karakter, bakat, dan minat siswa melalui kegiatan

ekstrakurikuler wajib dan pilihan.

Dengan adanya program unggulan ini, diharapkan mampu mendukung

tenaga pendidik dan kependidikan di SMP Islam Al-Syukro dalam

mengimplementasikan strategi pendidikan karakter kepada seluruh peserta

didik di SMP Islam Al-Syukro Ciputat. Program ini akan selalu

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya yang ada di SMP

Islam Al-Syukro Univeral Ciputat.

Page 62: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

48

7. Struktur Organisasi

STRUKTRUR ORGANISASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SMP Islam Al-Syukro Ciputat Tangerang Selatan

Keterangan:

Garis Tanggung Jawab Garis Koordinasi

OFFICE BOY & SECURITY

Koordinator BK

Tri Astuti, S.Psi

Koordinator

Agama Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I

Siswa

Masyarakat

Wakasek Kurikulum

Kosaman, SE

DEWAN GURU A. Ferdiansyah, S.Si Wali Kelas VIII Guru matematika Cahya Dima Anugrah, S.Si Wali Kelas IX A Guru IPA Humaidi, S.Ag Guru B. Indonesia Kosaman, SE Guru IPS Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I Guru PAI Corry Harisyaha. T, S.S Wali Kelas VII Guru B.Inggris Hildawati, S.Pd Wali Kelas IX B Guru B. Indonesia Hiznu Sobar, M.Pd Guru Bahasa Arab

Koordinator Ekstrakurikuler

Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I

Kepala

Perpustakaan

Humaidi,S.Ag

KEPALA SEKOLAH Hiznu Sobar, M.Pd

KOMITE SEKOLAH Dr.Ratna Sari Dewi, M.Pd

GENERAL MANAGER PENDIDIKAN YAYASAN PERGURUAN ISLAM

AL-SYUKRO UNIVERSAL CIPUTAT

Cicih Kurniasih, S.S

TATA USAHA Retno Utari

Page 63: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

49

8. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu unsur penting agar tujuan

belajar dan mengajar dapat tercapai serta menghasilkan lulusan yang

berkualitas. SMP Islam Al-Syukro memiliki sarana dan prasarana belajar

yang baik dan lengkap untuk membantu kelancaran proses kegiatan belajar

dan mengajar siswa. Dengan sarana dan prasarana yang baik dan lengkap,

diharapkan siswa dapat belajar dengan nyaman serta guru dapat

mengembangkan kemampuan mengajarnya. Berdasarkan hasil observasi dan

studi dokumen yang dilakukan oleh penulis bahwasanya SMP Islam Al-

Syukro Ciputat memiliki sarana dan prasarana yang baik yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1:

Sarana dan Prasarana SMP Islam Al-Syukro Ciputat

No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah

Kondisi

Baik Rusak

1 Mushola/ Masjid 1 √

2 Ruang Perpustakaan 1 √

3 Ruang Guru 1 √

4 Ruang UKS 1 √

5 Ruang Kelas 4 √

6 Lapangan Basket/ Futsal 1 √

7 Lapangan Upacara 1 √

8 Laboratorium IPA 1 √

9 Laboratorium Komputer 1 √

10 Kamar Mandi/ WC Guru 2 √

11 Ruang TU 1 √

12 Kamar Mandi/ WC Siswa 4 √

13 Ruang Kepala Sekolah 1 √

14 Gudang 1 √

Sumber: Hasil Observasi Sarana & Prasarana SMP Islam Al-Syukro Ciputat 2017

Untuk lebih mengetahui lebih detail mengenai deskripsi sarana dan

prasarana di SMP Islam Al-Syukro dalam menunjang pendidikan karakter

akan penulis jelaskan di bagian deskripsi dan analisa data hasil penelitian.

Page 64: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

50

9. Guru dan Siswa

a. Guru SMP Islam Al-Syukro

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam menanamkan

pendidikan karakter ke peserta didik. Karena seorang guru tidak hanya

sekedar memberikan ilmu saja, melainkan juga memberikan dan

menanamkan akhlak/ karakter yang baik bagi siswa-siswinya. SMP Islam

Al-Syukro Ciputat memiliki tenaga pendidik/ guru yang sudah memiliki

gelar Sarjana dari berbagai universitas negeri dan swasta yang ada di

Jakarta dan luar Jakarta. Total guru yang mengajar di SMP Islam Al-

Syukro berjumlah 9 orang yang rata-rata lulusan S1. Berikut adalah tabel

data Guru SMP Islam Al-Syukro Ciputat :

Tabel 4.2:

Guru SMP Islam Al-Syukro

No Nama

L

/

P

Pendidikan Terakhir Guru

1 Hiznu Sobar L S2 UHAMKA

Bahasa Arab

B.Arab kelas 7,8,9

2 Cahya Dima Anugrah P S1 UI

Pendidikan IPA

PPKn kelas 7,8,9

dan IPA kelas 8

3 Corry

Harisyahatullaely

P S1 Univ.Muhamadiyah

Sukabumi

Pendidikan B.Inggris

B.Inggris kelas

7,8,9

4 Akhmad Ferdiansyah L S1 Univ. Bengkulu

Matematika

Matematika kelas

7,8,9

5 Elan Jaelani Sidiq L S1 UIN Bandung

Pendidikan Agama

Islam

PAI kelas 7,9

6 Hildawati P S1 UIN Jakarta

Pendidikan Bahasa

Indonesia

B.Indonesia kelas

9

7 Humaidi L S1 IAIN Jakarta

Dakwah

B.Indonesia kelas

7,8

8 Kosaman L S1 Univ. Gunadarma

Ekonomi

IPS kelas 7,8,9

9 Rizky Kurniawan L S1 UNY

Pendidikan PJOK

Penjas kelas 7,8,9

10 Tri Astuti P S1 UI

Psikologi

Bimbingan

Konseling Sumber : Data Pendidik SMP Islam Al-Syukro Ciputat Tahun 2017

Page 65: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

51

Dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwasanya seluruh tenaga

pendidik SMP Islam Al-Syukro sudah menempuh jenjang pendidikan

minimal S1, dan mayoritas berasal dari lulusan yang liniear atau sejalur

dengan mata pelajaran yang diampu. Selain itu, Kepala Sekolah sendiri

juga ikut turut andil dalam mengajar di kelas, khusunya dalam mata

pelajaran Bahasa Arab.

b. Peserta Didik/ Siswa SMP Islam Al-Syukro

Siswa merupakan objek yang dijadikan target untuk penanaman

nilai-nilai karakter/ akhlak yang baik. Karena siswa merupakan aset

penting generasi penerus bangsa yang harus dibekali dengan nilai-nilai

karakter sejak dini. Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Syukro

Universal Ciputat sendiri melakukan penyeleksian terlebih dahulu dalam

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahunnya. Berikut adalah

tabel jumlah pendaftar di SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat selama

tiga tahun terakhir:

Tabel 4.3:

Jumlah Pendaftar SMP Islam Al-Syukro

No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima Background

SD MI

1 2015/2016 71 46 43 3

2 2016/2017 42 23 20 3

3 2017/2018 42 17 13 4

Sumber: Data Penerimaan Peserta Didik Baru SMP Islam Al-Syukro

Berdasarkan tabel diatas, dalam waktu kurun tiga tahun terakhir,

jumlah pendaftar di SMP Islam Al-Syukro sendiri cenderung menurun dan

stabil. Pendaftar pada tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 71 siswa dan

diterima sebanyak 46 siswa, dimana 44 siswa berasal dari background SD,

dan 3 siswa berasal dari background MI. Pada tahun ajaran 2016/2017

Page 66: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

52

mengalami penurunan jumlah pendaftar, yaitu sebanyak 42 siswa dan

diterima 23 siswa, dengan background 20 siswa berasal dari SD dan 3

siswa berasal dari MI. Pada tahun ajaran 2017/2018 jumlah pendaftar sama

seperti tahun sebelumnya yaitu 42 siswa, dan diterima hanya 13 siswa,

dengan background 13 siswa berasal dari SD dan 4 siswa berasal dari MI.

Berikut data siswa pendaftar:

Berdasarkan tabel pendaftar diatas dapat kita ketahui bahwasanya

SMP Islam Al-Syukro melakukan pembatasan terhadap jumlah peserta

didik yang diterima setiap tahunnya dengan alasan kuota ruang kelas yang

terbatas serta untuk mengefektifkan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Sedangkan untuk total jumlah siswa saat ini atau pada tahun ajaran

2017/2018 di SMP Islam Al-Syukro Ciputat yaitu sebanyak 86 Siswa,

yang terdiri dari kelas VII berjumalah 17 siswa dengan rincian 8 siswa

putera, dan 9 siswa puteri. Kelas VIII berjumlah 23 siswa, dengan rincian

11 siswa putera dan 12 siswa puteri. Kelas IX terdiri dari dua kelas yaitu:

kelas IX A dan kelas IX B dengan rincian kelas IX A terdiri dari 13 siswa

putera dan 10 siswa puteri. Sedangkan rincian kelas IX B terdiri dari 13

siswa putra dan 10 siswa puteri. Untuk mengetahui lebih rinci jumlah

peserta didik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Al-Syukro

Universal Ciputat pada tahun ajaran 2017/ 2018 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.4:

Jumlah Peserta Didik SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat

Tahun Ajaran 2017/2018

No Kelas Putera Puteri Total

1 VII 8 9 17

2 VIII 11 12 23

3 IX A 13 10 23

IX B 13 10 23

Jumlah Total 45 41 86

Sumber: Data Penerimaan Peserta Didik Baru SMP Islam Al-Syukro

Page 67: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

53

B. Deskripsi dan Analisa Data

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang sudah ditetapkan

dan dengan dilengkapi dengan hasil dari observasi serta studi dokumen di SMP

Islam Al-Syukro Universal Ciputat, berikut adalah deskripsi data hasil

penelitian penulis:

1. Tujuan Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Tujuan pendidikan karakter di sekolah tidak akan lepas dari tujuan

pendidikan karakter yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan RI.

Oleh karena itu, tujuan pendidikan karakter di sekolah sangat penting untuk

dipahami oleh seluruh stakheholder yang ada di sekolah, baik itu Kepala

Sekolah, Dewan Guru, Tenaga Kependidikan (Tata Usaha, Scurity, Office

Boy), Komite Sekolah, serta Orang Tua siswa. Dengan adanya pemahaman

tujuan tersebut, diharapkan semua stakeholder saling bekerja sama dalam

mewujudkan pendidikan karakter yang terbaik bagi peserta didiknya.

Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

sesuai dengan tujuan awal didirikannya Perguruan Islam Al-Syukro yaitu:

dalam rangka mendidik dan membina umat terutama anak didik Indonesia4.

Sedangkan menurut Kepala Sekolah SMP Islam Al-Syukro, Bapak Hiznu

Sobar, mengatakan bahwa “..tujuan pendidikan karakter sendiri menurut saya

yaitu untuk membentuk akhlak-akhlak positif siswa sehingga melekat pada

diri sisiwa dalam kegiatan sehari-hari…”5. Sedangkan dalam sisi guru BK

(Bimbingan Kesisiwaan) sendiri tujuan pendidikan karakter yaitu sebagai

berikut:

“tujuan pendidikan karakter kalau dari sisi BK itu kan namanya

bimbingan individu secara personal, jadi mereka diajarkan untuk

mengenal diri mereka sendiri terlebih dahulu kelebihan yang mereka

miliki apa sajah, kekurangan yang mereka miliki apa sajah, jadi

diharapkan ketika mereka mengetahui diri mereka sendiri, mereka

memiliki gambaran seperti apa posisi mereka”6.

4 http://www.alsyukrouniversal.com/profil/sejarah.diakses pada 11/8/2017, pukul 2:32 PM

5 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah, Bapak Hiznu Sobar, Jumat 29 September 2017

6 Hasil Wawancara dengan Guru BK, Ibu Tri Astuti, Jumat 18 Desember 2017

Page 68: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

54

Pernyataan senada juga disampaikan oleh guru mata pelajaran Bahasa

Inggris yaitu sebagai berikut:

“pembelajaran itu bukan hanya penguasaan akademik yah tapi akhlakul

karimah dari siswa tersebut juga harus ditanamkan yah, itu juga yang

akan jadi basik dia dalam menjalani kehidupan ketika terjun ke

masyarakat itu ya memang menanamkan kejujuran, disiplin, tanggung

jawab, itu sangat perlu di dalam pendidikan yah, selain dari materi yang

diajarkan7”.

Dukungan terhadap tujuan penanaman pendidikan karakter di SMP

Islam Al-Syukro juga disampaikan oleh komite sekolah, “Iya, sangat

mendukung”8. Cara dukungan yang diberikan dari pihak komite untuk

mencapai tujuan dari pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro yaitu:

“Komite bekerjasama dengan sekolah dengan cara mendukung program

sekolah, Seperti ikut mendampingi program Pramuka, Field Trip, English

Camp yg di dalamnya mendidik anak memiliki karakter yg baik. yang

mendukung pengembangan sikap religius dan sosial mandiri, disiplin,

dll…”9.

Dari hasil wawancara diatas, penulis berpendapat bahwasanya SMP

Islam Al-Syukro Universal Ciputat mempunyai tenaga pendidik dan

kependidikan sekolah yang sangat mendukung tujuan pendidikan karakter,

selain itu pendampingan yang dilakukan oleh komite sekolah dan guru

bimbingan konseling juga memperkuat dukungan terhadap tujuan program

pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat.

7 Hasil Wawancara dengan Guru B. Inggris, Ibu Corry, Jumat 18 Desember 2017

8 Hasil Wawancara dengan Komite Sekolah, Dr. Ratna, Rabu 20 Desember 2017

9 Hasil Wawancara dengan Komite Sekolah, Kamis 20 Desember 2017

Page 69: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

55

2. Strategi Pendidikan Karakter

Strategi adalah rencana jangka panjang yang dilakukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun strategi pendidikan karakter

sendiri bisa dilakukan dengan berbagai macam strategi, dalam hal ini

penulis menggunakan teori strategi pendidikan karakter yang ditulis oleh

Mulyasa di dalam bukunya “Manajemen Pendidikan Karakter”. Berikut

adalah strategi pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro Ciputat:

Gambar 4.1:

Strategi Pendidikan Karakter di SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat

Evaluasi dengan Rapat Berkala

Kep

ala

Seko

lah

Gu

ru

Ko

mit

e Se

kola

h

Pengkondisian Lingkungan Pengintegrasian ke dalam - Tata Tertib Pembelajaran - Sarana Prasarana - Penggunaan Kurikulum - Pembiasaan berbasis karakter - Keteladanan

Kegiatan Kegiatan Ekstrakurikuler Sosial Ke-

Masyarakatan - Wajib (Pramuka) - Khusus (Tari Saman) - Infak Jumat - Pilihan - Penggalangan

(Silat, Futsal, Robotik,) dana bencana Pencak Silat, Seni Musik) - Baksos Sembako

Siswa Berkarakter

Religius,Kepemimpinan,Kreatif, Disiplin, Peduli

Sosial, Tanggung Jawab, Jujur

Page 70: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

56

a. Pengkondisian lingkungan

Lingkungan satuan pendidikan merupakan suasana lingkungan di

sekolah, yang meliputi lingkungan sosio-kultural sekolah dan lingkungan fisik

sekolah. SMP Islam Al-Syukro Universal sendiri mengkondisikan suasana

lingkungan sosio-kultural dengan baik. Sosial-kultural yang dikondisikan di

SMP Islam Al-Syukro Universal ini yaitu:

1. Tata Tertib;

2. Sarana-prasarana;

3. Pembiasaan;

4. Keteladanan.

Diharapkan dengan pengkondisian tersebut, suasana sekolah dapat

memberikan contoh tatanan kehidupan masyarakat kecil terhadap siswa-siswi

SMP Islam Al-Syukro dengan efektif. Sehingga, hal teresbut dapat tertanam

dalam diri mereka dan bisa menjadi bekal untuk dipraktikan dalam kehidupan

bermaysarakat yang lebih luas. Berikut adalah penjelasan dari pengkondisian

sosio-kultural dan lingkungan fisik di SMP Islam Al-Syukro Ciputat10

:

1) Tata Tertib

Tata tertib merupakan aturan yang dibuat untuk dijadikan pedoman

dan dipatuhi oleh seluruh peserta didik di SMP Islam Al-Syukro. Tata tertib

atau aturan sekolah di SMP Islam Al-Syukro sendiri dibuat menggunakan

banner besar dan dipasang di dinding depan ruang kelas, sehingga siswa

dapat membacanya dengan jelas. Selain itu himbauan untuk membuang

sampah pada tempatnya juga dilakukan oleh SMP Islam Al-Syukro melalui

pengeras suara atau speaker sekolah. Himbauan tersebut tidak hanya untuk

membuang sampah pada tempatnya, melainkan juga himbauan untuk

bersegera untuk sholat berjamaah di masjid sekolah11

. Dalam tata tertib

SMP Islam Al-Syukro sendiri terdiri dari beberapa point yaitu:

10

Buku Panduan Peserta Didik SMP Islam Al-Syukro Ciputat 11

Hasil Observasi Lingkungan Sekolah, Jumat 17 November 2017

Page 71: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

57

Bab I, Tugas dan Kewajiban Siswa, Dalam bab ini dijelaskan

mengenai tugas dan kewajiban yang harus dilakukan peserta didik di dalam

sekolah yaitu terdiri dari pasal 1: kehadiran di sekolah, pasal 2: tata cara

berpakaian setiap harinya, pasal 3: tertib selama kegiatan pembelajaran,

pasal 4: pelaksanaan 6K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,

kekeluargaan, dan kenyamanan), pasal 5: kegiatan ibadah, pasal 6:

ketidakhadiran, pasal 7: administrasi keuangan, pasal 8: kegiatan

perpustakaan, pasal 9: kegiatan ekstrakurikuler, pasal 10: etika dan sopan

santun

Bab II, Larangan-larangan, Dalam bab ini dijelaskan mengenai

berbagai macam larangan-larangan yang harus dihindari oleh seluruh

peserta didik di SMP Islam Al-Syukro, contohnya seperti tidak diperolehkan

pacaran di lingkungan sekolah, tidak diperkenankan membeli jajanan di luar

lingkungan sekolah, dan tidak diperkenankan berkelahi dengan teman.

Bab III, Sanksi-sanksi. Dalam bab ini dijelaskan mengenai proses

pemberian sanksi atau hukuman terhadap siswa/ siswi yang melanggar

peraturan sekolah. Tahapan jenis pemberian sanksi sesuai dengan

pelanggarannya yaitu pertama peringatan secara lisan, kedua peringatan

seacara tertulis, ketiga pemanggilan orang tua, keempat skorsing, kelima

dikeluarkan dari sekolah.

Berikut adalah hasil dokumentasi dari tata tertib yang ada di SMP

Islam Al-Syukro Universal Ciputat:

Gambar 4.2:

Tata Tertib Sekolah

Gambar 4.3:

Aturan berpakaian

Page 72: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

58

2) Sarana dan Prasarana.

Lokasi geografis SMP Islam Al-Syukro yang masuk kedalam gang

jalan membuat sekolah ini jauh dari kebisingan serta memiliki udara yang

sejuk, dan asri karena mempunyai banyak pepohonan besar yang tumbuh

disekitar sekolah. Selain itu, sekolah ini juga memiliki lapangan yang sangat

luas sehingga aktivitas outdoor siswa bisa dilakukan dengan nyaman.

Untuk mendukung penanaman karakter kepada siswanya, SMP

Islam Al-Syukro memasang beragam slogan-slogan yang berkaitan dengan

pendidikan karakter. Slogan-slogan tersebut berupa visi misi, tata tertib, dan

motivasi yang dibuat secara besar dan dipasang di dinding-dinding yang

posisinya strategis di sekolah maupun ditempel pada dinding kelas.

Hal tersebut diharapkan mampu memberikan dorongan/ motivasi

kepada siswa untuk selalu mentaati tata tertib dan menumbuhkan semangat

siswa dalam belajar. Tata tertib sekolah sendiri terpasang dengan banner

besar di depan ruang kelas, tata tertib tersebut juga memuat aturan ber

pakaian yang wajib dipakai siswa setiap harinya12

.

Berikut ini adalah hasil dokumentasi dari sarana dan prasarana yang

ada di SMP Islam Al-Syukro dalam menunjang strategi pendidikan karakter:

Gambar 4.4:

Slogan Motivasi

Gambar 4.5:

Gedung SMP Islam Al-Syukro

12

Hasil Observasi Lingkungan Sekolah, Jumat 17 November 2017

Page 73: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

59

Gambar 4.6:

Lingkungan dalam kelas

Gambar 4.7:

Lingkungan luar kelas

Gambar 4.8:

Toilet Sekolah

Gambar 4.9:

Halaman Sekolah

Berdasarkan gambar diatas, dapat kita lihat bahwasanya SMP Islam

Al-Syukro memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan baik dalam

menunjang proses pendidikan karakter di sekolah. Selain itu lingkungan dan

halaman SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat juga terlihat bersih dan

terawat dengan baik.

3) Pembiasaan

Untuk membentuk karakter utama pada diri peserta didik melalui

pembiasaan, SMP Islam Al-Syukro memiliki jadwal pembiasaan yang

cukup padat. Berdasarkan studi dokumen pembiasaan tersebut terbagi

menjadi dua, yaitu pembiasaan tahunan yang menjadi acuan utama untuk

pembiasaan harian. Berikut adalah penjelasaan mengenai pembiasaan

tahunan dan pembiasaan harian di SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat:

Page 74: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

60

a) Pembiasaan Tahunan

Pembiasaan tahunan merupakan pembiasaan yang dilakukan setiap

tahunnya untuk menanamkan karakter kepada peserta didiknya

khususnya melalui event-event/ acara besar setiap tahun. SMP Islam Al-

Syukro memiliki kegiatan yang sangat padat setiap tahunnya, kegiatan

tersebut antara lain kegiatan peringatan hari besar nasional, hari besar

keagamaan, kegiatan Field Trip, Kegiatan Al-Syukro Expo, Kegiatan

Culture Exchange ke Thailand, dan Holiday English ke Kampung Pare

Kediri, serta kegiatan OSN 2018. Berikut adalah tabel rencana kegiatan

tahunan yang dilaksanakan di SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat:

Tabel 4.5:

Rencana Kegiatan Tahun Ajaran 2017/2018

SMP Islam Al-Syukro Ciputat Kota Tangerang Selatan

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1 Pengenalan Lingkungan Sekolah 18-19 Juli 2017

2 Upacara HUT RI ke-72 17 Agustus 2017

3 Manasik Haji 1438 31 Agustus 2017

4 Idul Adha 1438 H 1 September 2017

5 Pemotongan Hewan Qurban 1438 H 4 September 2017

6 Peringatan Tahun Baru Islam 1439 H 21 September 2017

7 Field Trip Tematik 19 Oktober 2017

8 Peringatan bulan bahasa dan sumpah

pemuda

27 Oktober 2017

9 Peringatan Maulid Nabi Muhammad

SAW 1438 H

1 Desember 2017

10 Al-Syukro Expo 18-20 Januari 2018

11 Culture Exchange to Thailand 16-23 Maret 2018

12 Peringatan Isra Mi’raj Nabi

Muhammad SAW 1439 H

13 Mei 2018

Sumber: Studi Dokumen SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Page 75: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

61

Dari tabel rencana tahun ajaran 2017/2018 SMP Islam Al-Syukro

SMP Islam Al-Syukro sudah merencanakan sejak awal perayaan hari-

hari besar Agama Islam dan Nasional yang akan dirayakan di sekolah

bersama dengan siswa setiap tahunnya. Kegiatan ini bertujuan untuk

menanamkan nilai-nilai religius dan nasionalisme dalam diri siswa,

sehingga siswa semakin memahami makna dari peringatan hari-hari

besar tersebut. Contoh seperti perayaan Hari Raya Idhul Adha, melalui

kegiatan ini diharapkan siswa bisa mendapatkan karakter peduli terhadap

sesama manusia. Sedangkan perayaan manasik haji, adalah cara SMP

Islam Al-Syukro untuk menanamkan karakter religius kepada siswa

untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT.

Selain itu, Untuk meningkatkan jiwa nasionalisme, SMP Islam

Al-Syukro juga sudah mengagendakan perayaan hari-hari besar nasional,

seperti peringatan HUT RI ke 72. Peringatan ini dilakukan melalui

kegiatan upacara dan lomba-lomba, sehingga kegiatan ini diharapkan

mampu menanamkan sikap kepemimpinan dan sikap disiplin siswa.

Untuk menanamkan sikap kreatif siswa SMP Islam Al-Syukro

selalu mengadakan kegiatan Al-Syukro Expo setiap tahunnya. Serta

kegiatan Culture Exchange to Thailand yang bertujuan untuk

menanamkan karakter kreatif dan kepemimpinan terhadap diri siswa

sehingga siswa dapat belajar memimpin diri sendiri maupun memimpin

orang lain dalam lingkup sekolah dan global.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwasanya

SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat sudah merencanakan kegiatan

pembiasaan setiap tahunnya dalam bentuk jadwal tahunan, dan jadwal

tersebut dijadikan pedoman dalam strategi pendidikan karakter di sekolah

setiap bulan dan setiap harinya. Dengan adanya daftar pembiasaan setiap

tahunnya, diharapkan sekolah mempunyai acuan yang kuat dan jelas

dalam mengimplementasikan strategi pendidikan karakter kepada seluruh

peserta didik yang ada di sekolah.

Page 76: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

62

b) Pembiasaan Harian

Pembiasaan harian merupakan pembiasaan yang dilakukan oleh

pihak sekolah setiap harinya untuk menanamkan nilai-nilai karakter

utama. Dalam pembiasaan setiap harinya para dewan guru, SMP Islam

Al-Syukro sesuai jadwal menyambut kedatangan siswa-siswinya di

depan pintu gerbang masuk sekolah13

. Hal ini bertujuan untuk melatih

anak untuk menghormati orang yang lebih tua.

Selain itu, SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat juga memiliki

pembiasaan khusus yang menjadi ciri khas tersendiri dari sekolah ini. Hal

tersebut seperti apa yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP Islam

Al-Syukro Universal sebagai berikut14

:

“sebelum memulai pembelajaran ada pembiasaan Senin disiplin,

Selasa membaca Al Quran, Rabu buku, Kamis Inggris, Jumat

Arab, Senin disiplin itu ialah apel/ upacara bendera, kalau selasa

membaca (tahsin & tahfidz) kalau Rabu itu membaca literasi buku,

kalau Kamis Inggris, penguatan karakter bahasa Inggris.

Diharapkan mampu bersaing di dunia internasional dan tidak

kaku dengan gelobal citizenship, Jumat Arabiyah, jelas tentu ke-

Islaman harus ditopang dengan kemampuan bahasa Arab.

Sehingga bisa paham terjemah Al-Quran”.

Kegiatan pembiasaan tersebut dilakukan setiap pagi dan terbukti

efektif dalam meningkatkan karakter positif dalam diri siswa, seperti

contoh apa yang disampaikan oleh siswi kelas VII yaitu: “…Emmmm,

aku suka kegiatan pembiasaan literasi, karena waktunya pagi santai terus

meningkatkan kerajinan membaca…15

”. Hal senada juga disampaikan

oleh siswa kelas VII “…saya disini jadi bisa membaca al-quran dengan

baik kak, karena setiap hari selasa kan ada pembiasaan tahsin dan tahfidz

al-quran bareng-bareng aula sekolah...16

13

Hasil Observasi di Lingkungan SMP Islam Al-Syukro, Jumat 17 November 2017 14

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Hiznu, Jumat, 29 September 2017 15

Hasil Wawancara dengan Siswi kelas VII, Jasmine Kiran, Selasa 14 November 2017 16

Hasil Wawancara dengan Siswa kelas VIII, Ollie Kamal M, Selasa 14 November 2017

Page 77: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

63

Berikut adalah tabel jadwal pembiasaan karakter harian di SMP

Islam Al-Syukro Ciputat:

Tabel 4.6:

Jadwal Kegiatan Pembiasaan Setiap Hari

Hari Kegiatan

Senin Disiplin (UpacaraBendera)

Selasa Tahsin dan Tahfidz

Rabu Literasi (Membaca Buku)

Kamis English Day

Jumat Arabic Day

Sumber: Studi Dokumen SMP Islam Al-Syukro 2017

Selain itu kegiatan sholat berjamaah juga menjadi salah satu

prioritas program pembiasaan karakter religius di SMP Islam Al-Syukro

Ciputat, hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah yaitu: “untuk sholat

Dzuhur berjamaah diwajibkan, dan sholat ashar berjamaah Senin-Rabu

itu wajib.”17

Pembiasaan sholat berjamaah ini diharapkan bisa menempa

karakter religius siswa, dan siswa bisa mendapatkan nilai-nilai yang

tersirat dalam kegiatan sholat secara berjamaah, seperti yang

diungkapkan oleh guru Pendidikan Agama Islam, Bapak Elan, “mulai

dari meluruskan shaf kemudian ketepatan waktu, kepatuhan mematuhi

imam, kemudian dzikir, dzikir itu selain kita mengingat Allah juga

konsentrasi kita dalam pembentukan ruhiyahnya.”18

Dari penjelasaan diatas, dapat diihat bahwasanya SMP Islam Al-

Syukro memiliki ciri khas tersendiri dalam pembiasaan karakter

siswanya. Dengan adanya pembiasaan ini, diharapkan siswa memiliki

karakter religius, disiplin, dan sosial yang kuat setiap harinya.

17

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Hiznu, Jumat, 29 September 2017 18

Hasil Wawancara dengan Guru PAI Bapak Elan, Jumat, 13 Oktober 2017

Page 78: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

64

Gambar 4.10: Kegiatan menyambut siswa

Gambar 4.11:

Kegiatan Upacara Bendera

Gambar 4.12:

Kegiatan Shalat Berjamaah

Gambar 4.13:

Kegiatan Tahsin dan Tahfidz

Berdasakan uraian di atas, sekolah ini sudah mengkondisikan

lingkungannya dengan baik dan nyaman. Dengan pengkondisian ini,

membuat peserta didik menjadi terbiasa, dan nilai-nilai karakter

tersebut dapat terinternalisasikan dalam diri peserta didik dengan efektif.

Pengkondisian ini diharapkan menjadi bekal peserta didik dalam

kehidupan nyata.

4) Keteladanan

Keteladanan merupakan contoh sikap yang harus dicontohkan oleh

setiap tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah. Hal tersebut sangat

penting mengingat siswa yang sedang memasuki usia remaja dan

membutuhkan role model yang baik untuk dicontoh. Berikut adalah

keteladanan yang dicontohkan di SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat:

Page 79: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

65

a) Berpakaian sesuai aturan;

Berpakaian dengan rapih dan sesuai aturan merupakan contoh

dasar dalam memberikan keteladanan kepada siswa. Seluruh tenaga

pendidik atau guru di SMP Islam Al-Syukro sudah mencontohkan

memakai seragam kerja dengan rapih, baik dan sesuai aturan. Selain

itu, tenaga kependidikan seperti TU, security, office boy juga sudah

mencontohkan cara berpakain yang rapih dan sesuai aturan19

.

b) Mengucapkan salam;

Sebagai sekolah yang berwawaskan ke-islaman, tentu

membuat tenaga pendidik dan kependidikan SMP Islam Al-Syukro

selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sopan santun ketika bertemu

dengan orang. Seperti mengucapkan salam ketika mau memasuki

ruangan kelas, sebelum memulai pelajaran, maupun ketika bertemu

di luar kelas. Sikap tersebut penulis temui setiap penulis melakukan

kunjungan ke SMP Islam Al-Syukro untuk observasi lapangan20

.

c) Menegur dengan santun.

Masa remaja merupakan masa yang masih labil, dan terkadang

siswa masih mengulangi pelanggaran yang dia perbuat. Seperti

datang terlambat, oleh karena itu setiap siswa yang datang terlambat

ditegur oleh security dan guru piket menggunakan kata-kata yang

santun, dengan memanggilnya “sayang kenapa terlambat?”, lalu

diminta untuk mengisi buku keterlambatan21

. Dengan menegur

secara santun, diharapkan siswa tidak merasa tersinggung dan tidak

mengulangi pelanggaran tersebut kedepannya.

19

Hasil Observasi di Lingkungan Sekolah SMP Islam Al-Syukro Ciputat, Kamis 16

November 2017 20

Hasil Observasi di Lingkungan Sekolah SMP Islam Al-Syukro Ciputat, Kamis,16

November 2017 21

Hasil Observasi di Lingkungan Sekolah SMP Islam Al-Syukro Ciputat, Jumat,17

November 2017

Page 80: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

66

Berdasarkan penjelasan di atas, sekolah ini sudah mengkondisikan

lingkungannya dengan baik dan nyaman. Dengan pengkondisian ini,

membuat peserta didik menjadi terbiasa, dan nilai-nilai karakter utama dapat

terinternalisasi dalam diri peserta didik secara efektif. Sehingga

pengkondisian ini menjadi bekal peserta didik di kehidupan nyata nantinya.

b. Pengintegrasian ke dalam pembelajaran di kelas.

Pendidikan karakter di kelas merupakan bagian penting dari proses

pendidikan karakter di sekolah. Oleh karena itu, guru yang mengajar di kelas

harus memahami dan mampu mengintegrasikan nilai-nilai karakter utama

dengan mata pelajaran yang mereka ajarkan, sehingga siswa tidak hanya

belajar mengenai teori saja, namun siswa juga mendapatkan nilai-nilai karakter

yang terkandung di dalam setiap proses pembelajaran yang diajarkan di kelas.

Pendidikan karakter di kelas sendiri terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pra-

pembelajaran, proses pembelajaran, dan pasca-pembelajaran. Berikut adalah

proses pengintegrasian pendidikan karakter melalui pembelajaran di SMP

Islam Al-Syukro Ciputat:

1) Awal-pembelajaran;

Seperti sekolah umum lainnya, sebelum melakukan pembelajaran

di kelas kegiatan pertama yaitu berdo’a. Seperti yang diungkapkan oleh

Guru IPS, Bapak Kosaman yaitu:

“kegiatan sebelum KBM dimulai dengan berdo’a, refleksi dari

materi sebelumnya, kemudian baru dipaparkan materi kehidupan

sehari-hari. Misal saya menerangkan tentang sosialisasi, nah si

anak itu diberikan tentang kegiatan sehari-hari bagaimana

hubungan dia dengan keluarga, tetangga, dan temannya22

”.

Yang menjadi ciri khas dari SMP Islam Al-Syukro sebelum

memulai pelajaran ialah adanya pembiasaan khusus harian yang sudah

dijelaskan pada deskripsi data sebelumnya.

22

Hasil Wawancara dengan Guru IPS, Bapak Kosaman, Jumat 6 Oktober 2017

Page 81: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

67

2) Inti-pembelajaran;

Pendidikan karakter di kelas dilaksanakan menggunakan

pendekatan terintegrasi dengan seluruh mata pelajaran. Sekolah ini

menggunakan kurikulum pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-

nilai karakter yang ada dalam kehidupan sehari-hari, seperti apa yang

dikatakan oleh Guru PAI “…secara pemahaman 40%, secara

pengamalan 60%, tadi kalau misalkan dalam pembelajaran dengan cara

mengintegrasikan yang kita ajarkan itu terhadap kehidupan sehari-

hari…23

”. Hal tersebut dibuktikan dengan pendapat siswa mengenai

proses kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu sebagai berikut: “…kalau

di pembelajaran juga enak jelasinya, diajarin tata karma, jangan

ngelawan orang tua…”24

Dalam kegiatan belajar mengajar sendiri, guru mengintegrasikan

nilai-nilai agama ke dalam mata pelajaran yang sedang diajarkan,

seperti yang diungkapkan oleh guru matematika, “…kita kadang

mengaitkan pelajaran matematika dengan yang ada di Al-quran…25

”.

Untuk menanamkan sikap tanggung jawab dan kepemimpinan guru

berpendapat: “untuk proses pembelajaran, kita mengasih tugsanya

dibagi menjadi dua, pertama tugas mandiri, yang kedua tugas kelompok

itu melatih karakter mereka untuk bekerja sama, kepemimpinan bagi

ketua kelompoknya serta tanggung jawab terhadap tugas yang

diberikan”26

. Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh

Guru IPS, yaitu: sebagai berikut:

“dalam kepemimpinan kelompok tersebut anak harus bisa

memiliki kelompoknya sendiri supaya tercapai apa yang

dilakukan dalam pembelajaran. Misalkan dalam pembelajaran

tersebut ada tiga kelompok, anak secara acak akan diposisikan

23

Hasil Wawancara dengan Guru PAI, Jumat 13 Oktober 2017 24

Hasil Wawancara dengan siswi kelas IX, Sabilla Withfiannisa, Kamis 14 Desember 2017 25

Hasil Wawancara dengan Guru Matematika, Bapak Akhmad Ferdiansyah, Senin 18

Desember 2017 26

Hasil Wawancara dengan Guru Matematika, Bapak Akhmad Ferdiansyah, Jumat 18

Desember 2017

Page 82: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

68

sebagai pemimpin temannya sendiri. Nah karakter dia bisa

terbentuk dalam proses pembelajaran27

”.

Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi penulis, yang melihat

proses pembelajaran di kelas dibuat kelompok kecil dan terlihat

menyenangkan28

. Sedangkan Guru Bahasa Inggris dalam menanamkan

sikap jujur dalam kelas yaitu:, “.. kalau jujur kita memberikan

pemahaman terhadap peserta didik ketika ujian bahwa nilai itu bukan

segala-galanya, yang terpenting itu adalah jujur”29

. Hal tersebut terbukti

SMP Islam Al-Syukro meraih penghargaan dari Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan sebagai Sekolah Berintegritas Tinggi pada

pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015. Piagam Penghargaan Sekolah

Berintegritas Tinggi pada pelaksanaan Ujian Nasional tersebut dipasang

di depan ruangan kepala sekolah SMP Islam Al-Syukro. Berikut adalah

hasil dokumentasi dari proses inti pembelajaran:

Gambar 4. 14:

Suasana KBM

Selain itu, untuk menanamkan sikap kreatif pada diri siswa,

guru memberikan penugasan yang tujuannya untuk mengasah kratifitas

siswa dalam menyelesaikan tugas tersebut. Seperti apa yang

disampaikan oleh guru matematika yaitu:

27

Hasil Wawancara dengan Guru IPS, Bapak Kosaman, Jumat 13 Oktober 2017 28

Hasil Observasi tidak terstruktur, Selasa 16 Januari 2018 29

Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa Inggris, Ibu Corry, Senin 18 Desember 2017

Page 83: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

69

“karakter kreatif ini lebih ke tugas mandiri yah jadi kita

memberikan tugas mandiri kepada anak-anak, tentunya kita

berikan dengan harapan adanya hasil yang diharapkan,

contohnya tugas produk, jadi kita bisa mengetahui ciri khas

produk yang dihasilkan dari masing-masing individu tersebut

dalam mengerjakan tugasnya”30

.

Dari penjelasan tersebut, dapat kita ketahui bahwasanya guru-

guru di SMP Islam Al-Syukro sudah memahami dan mengintegrasikan

nilai-nilai pendidikan karakter yang ada di RPP dan Silabus

Pembelajaran ke dalam proses inti kegiatan pembelajaran di kelas.

3) Akhir-pembelajaran

Pada akhir pembelajaran, hampir sama seperti sekolah lainnya.

Dimana setiap guru mempunyai cara tersendiri dalam mengakhiri

proses pembelajaran salah satunya seperti yang disampaikan oleh Guru

Pendidikan Agama Islam yaitu: “…dengan memberikan kesimpulan

dari pembelajaran hari ini dan menutup kegiatan pembelajaran dengan

berdo’a dan mengucapkan salam…”31

Pengintegrasian ke dalam kegiatan belajar mengajar

diharapkan mampu membuat peserta didik untuk bersikap religius, jujur,

kreatif, bertanggung jawab serta mampu memimpin dirinya sendiri dan

orang lain ketika nanti terjun ke masyarakat, sehingga mereka mampu

beradaptasi dengan baik di masyarakat. Dari penjelasaan diatas, dapat

disimpulkan bahwa proses pembelajaran di SMP Islam Al-Syukro

Universal Ciputat sudah mengintegrasikan antara nilai-nilai karakter

utama dengan materi/ konten pembelajaran di kelas.

30

Hasil Wawancara dengan Guru Matematika, Bapak Akhmad Ferdiansyah, Senin 18

Desember 2017 31

Hasil Wawancara dengan Guru PAI, Bapak Elan, Jumat 13 Oktober 2017

Page 84: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

70

c. Kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam menerapkan pendidikan karakter, SMP Islam Al-Syukro

Universal tidak hanya menekankan kepada hal-hal yang berkaitan dengan

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas saja, melainkan juga mewajibkan

siswa siswinya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, “…Pramuka wajib

diikuti oleh seluruh siswa dan tari saman yang diwajibkan (khusus) diikuti oleh

seluruh siswa puteri yang lainnya pilihan…”32

Untuk lebih memantapkan nilai-nilai karakter yang ada dikegiatan

ekstrakurikuler tersebut, strategi Kepala Sekolah sendiri yaitu: “…adanya

pergantian ekskul itu setiap semester sekali,biar siswa bisa berkembang

lagi…33

” Siswa juga merasa senang dengan banyaknya pilihan kegiatan

ekstrakurikuler yang ada di sekolah, seperti diungkapkan siswa kelas VII

“…kegiatan yang saya sukai di sekolah ini ekskul-nya, karena beragam seperti

futsal, robotik, basket, banyak…34

”. Berikut ialah jadwal kegiatan

ekstrakurikuler SMP Islam Al-Syukro Ciputat:

Tabel 4.7:

Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler

No Hari Kegiatan Ekstrakurikuler

1 Senin Tari Saman & Seni Musik (khusus)

2 Rabu Robotik (pilihan)

3 Kamis Pramuka (wajib), Futsal, Silat (pilihan)

4 Jumat Basket (pilihan)

Sumber: Hasil Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bapak Rizky Kurniawan

Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwasanya SMP Islam Al-

Syukro Universal memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang beragam untuk

siswa-siswinya, seperti ekstrakurikuler Pramuka yang diwajibkan untuk

seluruh siswa dan Tari Saman yang dikhususkan untuk siswa yang berbakat.

32

Hasil Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bapak Rizki Kurniawan, Jumat 13

Oktober 2017 33

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Hiznu Sobar, Jumat 29 September 2017 34

Hasil Wawancara dengan Siswa kelas VIII, Ollie Kamal M, Senin 18 Desember 2017

Page 85: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

71

Selain itu juga terdapat kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikler pilihan

ini diharapkan memberikan pengalaman atau karakter yang berbeda kepada

setiap peserta didik. Berikut adalah penjelasan dari beberapa ekstrakurikuler

yang ada di SMP Islam Al-Syukro Universal:

1) Ekstrakurikuler Wajib (Pramuka)

Kegiatan pramuka ini dilakukan setiap hari Kamis setelah sholat

dzuhur dan dilaksanakan di halaman SMP Islam Al-Syukro Ciputat.

Dari hasil observasi yang penulis lakukan di SMP Islam Al-Syukro,

penulis menemukan bahwasanya dalam kegiatan pramuka ini siswa

diajarkan berbagai ilmu kepramukaan yang sangat membantu dalam

penanaman nilai-nilai karakter kepemimpinan, disiplin serta karakter

tanggung jawab siswa, yaitu melalui kegiatan baris berbaris, sandi

morse, semaphore, dan tali-temali35

. Hal tersebut sesuai dengan apa

yang disampaikan oleh pembina ekstrakurikuler, yaitu:

“kegiatan pramuka ini diwajibkan untuk siswa putra kelas VII-IX,

dengan tujuan untuk melatih siswa dalam bertanggung jawab dan

disiplin waktu melalui berbagai macam kegiatan yang ada di

pramuka seperti baris-berbaris, pembuatan tandu, sandi morse dan

lain-lain36

”.

Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan siswa yang merasa

senang terhadap adanya kegiatan pramuka ini, yaitu “aku disini suka

sama kegiatan pramukanya ka, karena aku diajarin untuk tanggung

jawab dan disiplin gituh ka, di pramuka ini kan diajarin baris berbaris,

tali menali”37

. Berikut adalah gambar hasil dokumentasi kegiatan

pramuka di SMP Islam Al-Syukro:

35

Hasil Observasi Ekstrakurikuler Pramuka, Kamis 9 November 2017 36

Hasil Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler, Bapak Rizky Kurniawan Jumat 13

Oktober 2017 37

Hasil Wawancara dengan Siswa Sabilla Withfiannisa, 16 Novmber 2017

Page 86: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

72

Gambar 4.15:

Kegiatan Pramuka

Berdasarkan penjelasan diatas, kegiatan ekstrakurikuler

pramuka sangat berperan untuk menanamkan nilai-nilai karakter

utama kepada seluruh siswa-siswi SMP Islam Al-Syukro khususnya

karakter kepemimpinan, tanggung jawab dan disiplin. Diharapkan,

kegiatan prmuka ini akan menjadi bekal untuk seluruh siswa-siswi

SMP Islam Al-Syukro dalam membentuk karakter mereka.

2) Ekstrakurikuler Khusus (Tari Saman dan Seni Musik)

Kegiatan ekstrakurikuler khusus ini merupakan

ekstrakurikuler khusus untuk seluruh siswa-siswi SMP Islam Al-

Syukro yang mempunyai potensi dan bakat khusus dibidang tari

saman dan seni musik. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari senin

setelah jam pelajaran selesai. Kegiatan ini biasanya dilakukan di

aula sekolah yang berada di lantai satu gedung SMP Islam Al-

Syukro. Berdasarkan observasi penulis, penulis melihat kegiatan tari

saman ini sangat efektif untuk menanamkan karakter disiplin karena

dalam kegiatan ekstrakurikuler ini siswa diajarkan untuk bisa

kompak dalam setiap gerakan tari saman38

. Seperti apa yang

disampaikan oleh pembina tari saman Kakak Evi: “…Untuk

karakter yang didapatkan pada tari saman ini kan bisa kita lihat dari

38

38 Hasil Observasi Ekstrakurikuler Tari Saman, Senin 13 November 2017

Page 87: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

73

gerakannya. Dari situ siswa belajar untuk disiplin supaya kompak,

dan rapih...39

”. Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan

oleh siswi kelas IX yaitu: “…aku suka saman, iya karena suka ajah

gituh sama tari saman, karena aku jadi belajar disiplin, rapih, bisa

kompak dan bersih…40

”. Kegiatan lain selain selain tari saman

yang disukai oleh siswa-siswi di SMP Islam Al-Syukro yaitu

kegiatan ekstrakurikuler seni musik, kegiatan seni musik ini

diadakan dalam bentuk bermain gitar dan dilaksanakan sebelum

melakukan kegiatan tari saman, hal ini disampaikan oleh siswi

kelas VII yaitu: “…aku suka gitar musik, tari saman juga suka.

Karena aku suka seni, menantang dan disiplin…”. Berikut adalah

dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler tari saman dan seni musik di

SMP Islam Al-Syukro Ciputat:

Gambar 4.16:

Tim Tari Saman SMP Al-Syukro

Gambar 4.17:

Kegiatan Seni Musik

Berdasarkan penjelasaan diatas, dapat kita lihat bahwasanya

kegiatan tari saman dan seni musik ini diharapkan membuat bakat

dan minat peserta didik berkembang, serta menjadi strategi yang

efektif dalam memberikan pendidikan karakter disiplin, kompak,

dan kreatif untuk peserta didik yang mengikutinya.

39

Wawancara tidak terstruktur dengan pelatih tari saman, Kaka Evi, Senin 20 November

2017 40

Hasil Wawancara dengan Siswi kelas IX, Sabilla Withfiannisa, Kamis 14 November

2017

Page 88: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

74

3) Ekstrakurikuler Pilihan

a) Robotic

Kegiatan ini merupakan ekstrakurikuler pilihan dan

dilaksanakan setiap hari Rabu setelah jam pelajaran selesai.

Kegiatan robotic ini bertujuan untuk memberikan karakter kreatif

pada diri peserta didik di SMP Islam Al-Syukro. Hal ini seperti apa

yang disampaikan oleh pembina ekstrakurikuler, yaitu:

“untuk melatih kreatifitas siswa, di sekolah ini ada kegiatan

ekstrakurikuler robotic. Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini

siswa diberi kesempatan untuk membentuk robot mereka

sendiri sesuai dengan ciri khas diri mereka masing-masing.

Diharapkan, siswa semakin terpacu untuk membuat robot

terbaik mereka41

”.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh siswa

kelas VII, yaitu: “kegiatan yang aku suka apa yahh, kayaknya

robotic, soalnya seru, ngelatih kretaivitas dan seru”42

. Kegiatan ini

menjadi salah satu strategi SMP Islam Al-Syukro dalam membuat

peserta didiknya menjadi kreatif, sehingga peserta didik mampu

bersaing dengan competitor produk global yang semakin pesat,

dengan menciptakan ide-ide atau produk-produk kreatif yang

memiliki kualitas baik.

b) Futsal

Kegiatan futsal merupakan salah satu ekstrakurikuler pilihan

di SMP Islam Al-Syukro yang dilaksanakan setiap hari Kamis

sebelum kegiatan pramuka. Mayoritas pemilih ekstrakurikuler ini

yaitu dari kalangan siswa. Seperti apa yang diungkapkan oleh siswa

kelas IX yaitu: “…suka bola, futsal dari kecil emang suka ituh, dari

lahir heee…43

” .

41

Hasil Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler, Bapak Rizky Kurniawan, Jumat 13

Oktober 2017. 42

Hasil Wawancara dengan Siswa kelas VII, Ibrahim, Senin 18 Desember 2017 43

Hasil Wawancara dengan Siswa kelas IX, Fernandi Bonanza, Kamis 14 November 2017

Page 89: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

75

Ekstrakurikuler ini bertujuan untuk membentuk karakter

kepemimpinan siswa dalam sebuah tim, disiplin siswa dan rasa

tanggung jawab siswa, seperti apa yang disampaikan oleh pembina

ekstrakurikuler yaitu: “…futsal disitu banyak karakter yang bisa

siswa dapatkan, terutamanya kepemimpnan siswa dalam sebuah tim

yak, kemudian bertanggung jawab atas peran mereka dalam futsal

tersebut…44

”. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi penulis,

dimana penulis melihat kegiatan futsal ini memberikan karakter

kepemimpinan bagi siswa dalam memasukan bola ke gawang

lawan45

. Berikut adalah hasil dokumentasi lapangan kegiatan

ekstrakurikuler futsal di SMP Islam Al-Syukro Ciputat:

Gambar 4.18:

Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat kita lihat bahwa

kegiatan ekstrakurikuler futsal ini menjadi salah satu cara efektif

untuk menanamkan sikap kepemimpinan dan tanggung jawab pada

diri siswa yaitu melalui peran siswa dalam memimpin tim, peran

siswa dalam menjadi penjaga gawang dan peran siswa dalam

memasukan bola ke gawang lawan.

44

Hasil Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler, Bapak Rizky Kurniawan, Jumat 13

Oktober 2017 45

45 Hasil Observasi Ekstrakurikuler Futsal, Kamis 9 November 2017

Page 90: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

76

c) Silat

Kegiatan silat ini merupakan ekstrakurikuler pilihan untuk

setiap peserta didik di SMP Islam Al-Syukro Ciputat. Kegiatan ini

dilaksanakan setiap hari Kamis, sebelum sebelum dzuhur di aula

SMP Islam Al-Syukro. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih sikap

disiplin, dan tanggung jawab siswa. Hal ini sesuai dengan apa yang

disampaikan oleh pembina ekstrakurikuler yaitu: “…pencak silat ini

bertujuan untuk melatih rasa tanggung jawab siswa, siswa dilatih

untuk bertanggung jawab terhadap penggunaan tingkatan-tingkatan

jurus dalam pencak silat tersebut…46

”. Hal tersebut sesuai dengan

apa yang penulis temukan dalam observasi yaitu penulis melihat

siswa dilatih untuk disiplin dalam gerakan, dan tanggung jawab

terhadap tingkatan sabuk yang mereka terima47

. Berikut adalah

dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler pencak silat di SMP Islam Al-

Syukro:

Gambar 4.19:

Kegiatan Ekstrakurikuler Silat

Berdasarkan penjelasan diatas, kegiatan ekstrakurikuler silat

ini menjadi cara untuk memperkuat penanaman karakter

kepemimpinan, disiplin, dan tanggung jawab kepada peserta didik di

SMP Islam Al-Syukro.

46

Hasil Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler, Bapak Rizky Kurniawan, Jumat 13

Oktober 2017 47

47 Hasil Observasi Ekstrakurikuler Pramuka, Kamis 9 November 2017

Page 91: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

77

d. Lingkungan sosial-masyarakat

Sekolah merupakan satu kesatuan tatanan sosial dengan lingkungan

masyarakat, maka dari itu, sekolah perlu memperkenalkan secara dini

tatanan sosial kemasyarakatan seperti, akhlak, adat istiadat dan budaya baik

kepada siswanya. Seperti yang dilakukan SMP Islam Al-Syukro sebagai

lembaga pendidikan dibawah naungan Dompet Dhuafa tentu memiliki

beberapa program kegiatan rutin sosial, seperti yang diungkapkan oleh

Kepala Sekolah yaitu:

“kita biasanya mengadakan infak jumat, qurban, dan yang terbaru

kemarin kita habis penggalangan dana buat Rohingya, kegiatan

sosial ini diharapkan memberikan pelajaraan bagi siswa bahwa

mereka harus mampu memaknai rasa syukur dan berbagi48

”.

Hal senada juga disampaikan oleh waka kurikulum dalam membuat

program-program penanman karakter di sekolah, seperti berikut:

“untuk program sosial-keagamaan, pertama kita ada santunan yatim

piatu, dan bakti sosial. Kalau di Ramadhan kita biasanya

memberikan sembako kepada fakir miskin dan anak-anak yatim.

Seperti kasus kemarin yang Rohingya, kami juga melakukan

penggalangan dana dan terkumpul kurang lebih 32 juta, lalu kita

serahkan ke Dompet Dhuafa untuk disalurkan ke teman-teman yang

ada di Rohingya. Disamping itu pada saat idul qurban kita

memberikan kontribusi kepada warga sekitar untuk menyalurkan

daging qurban ke wilayah sekitar49

”.

Tidak hanya kegiatan sosial yang berhubungan dengan manusia saja,

namun SMP Islam Al-Syukro juga mengajarkan hubungan yang baik

dengan lingkungan alam sekitar, seperti yang disampaikan oleh guru

Bimbingan Kesiswaan, seperti berikut “kepedulian sosialnya itu lewat

tanaman, kemarin kita meminta anak-anak untuk menyumbangkan pohon-

pohon dan pohon ini ditanam di lingkungan al-syukro supaya jadi teduh,

supaya lebih penghijauan50

.

Dari hasil wawancara tersebut dapat dirangkum kegiatan sosial-

kemasyarakatan yang dilakukan di SMP Islam Al-Syukro ini bertujuan

48

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Hiznu Sobar, Jumat 29 September 2017 49

Hasil Wawancara dengan Waka Kurikulum, Bapak Kosaman, Jum’at 6 Oktober 2017 50

Hasil Wawancara dengan Guru BK, Ibu Tri Astuti, Senin 18 Desember 2017

Page 92: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

78

untuk. menanamkan rasa peduli kepada lingkungan sosial sekitar dan

menjadi bekal siswa-siswi nantinya ketika terjun ke masyarakat. Berikut

adalah tabel kegiatan sosial-kemasyarakatan SMP Islam Al-Syukro:

Tabel 4.7:

Kegiatan Sosial Kemasyarakatan

No Nama Kegiatan

1 Infak Jumat

2 Penyembelihan Hewan Kurban

3 Pemberian Sembako di Bulan Ramadhan

4 Penggalangan dana bantuan bencana alam, krisis kemanusiaan,

*terbaru penggalangan dana untuk krisis kemanusiaan di Rohingya

5 Penanaman Pohon di sekitar sekolah

Sumber: Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah dan Guru

Dari tabel dan penjelasan di atas, kegiatan sosial-kemasyarakatan efektif

dalam memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai nilai-nilai

kepedulian sosial. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan bagi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial-masyarakat di lingkungan sekolah.

3. Dampak/ Pengaruh Pendidikan Karakter

Dampak atau pengaruh merupakan efek dari suatu perlakuan terhadap

sebuah objek. Dampak/ pengaruh yang bersifat jangka panjang membutuhkan

waktu yang lebih untuk membentuk suatu objek sesuai dengan keinginan kita.

Begitupula dengan karakter, perlu waktu yang cukup untuk dapat membentuk

karakter siswa. Hal ini seseuai disampaikan oleh guru PAI yaitu:

“kalau pendidikan itu kan sebetulnya investasi jangka panjang yah

artinya kalau misalkan satu dua bulan memang belum begitu terlihat

yah, jangankan anak-anak kitapun dulu waktu sekolah ngerasain juga

yah, misalkan ditegur oleh guru kitapun jengkel juga yah, karena itu

manusiawi, hanya mungkin untuk beberapa tahun yang akan datang

barulah terasa51

”.

51

Hasil Wawancara dengan Guru PAI, Bapak Elan, Jumat, 13 Oktober 2017

Page 93: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

79

Strategi pendidikan karakter yang sudah diterapkan saat ini, sudah

memiliki beberapa dampak/ pengaruh yang positif terhadap siswa, dan terbagi

menjadi dua yaitu dampak di bidang akademik dan dampak di bidang non-

akademik.

1) Dampak bidang akademik

Dampak ini merupakan dampak dari strategi pendidikan

karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran terhadap perubahan

perilaku siswa khususnya dalam proses kegiatan belajar mengajar di

kelas, seperti yang diungkapkan oleh Waka Kurikulum, yaitu:

“sejauh ini cukup berhasil, karena anak yang biasanya malas

atau tidak pede atau percaya diri menjadi lebih percaya diri

pada saat tampil dengan temannya. Contoh kasus ada anak

masuk kelas sembilan, dulunya engga pede, lalu setelah

dikasih tantangan untuk sering tampil dan membaca puisi

akhirnya dia merasa lebih percaya diri.”52

Sedangkan dalam mata pelajaran matematika, bapak Akhmad

Ferdiansyah menyampaikan seperti berikut: “untuk hasil, seperti

matematika, tidak ada hasil benar secara instan, jadi butuh waktu atau

proses terlebih dahulu, kalau sekarang iyaa alhamdullilah cukup baik,

yang tadinya ada anak yang malu buat bertanya, tapi setelah dua tahun

kemudian jadi tidak malu lagi untuk bertanya53

.

Selain itu, SMP Islam Al-Syukro juga mendapatkan piagam

penghargaan sekolah berintegritas tinggi dalam Ujian Nasional pada

tahun 2015, berikut adalah hasil dokumentasinya:

52

Hasil Wawancara dengan Waka Kurikulum, Bapak Kosaman, Jumat, 6 Oktober 2017 53

Hasil Wawancara dengan Guru Matematika, Bapak A.Ferdiansyah, Senin 18 Desember

2017

Page 94: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

80

Gambar 4.20:

Piagam Sekolah Berintegritas Tinggi dalam UN

2) Dampak bidang non-akademik

Dampak ini merupakan dampak dari strategi pendidikan

karakter pengkondisian lingkungan, kegiatan ekstrakurikuler dan

kegiatan sosial-kemasyarakatan di SMP Islam Al-Syukro yang

memberikan beberapa dampak positif bagi diri siswa.

Pertama, dampak pembiasaan diri siswa, Penulis melihat dan

mengalami secara langsung setiap siswa yang akan masuk ke ruang

guru/ ruang kepala sekolah selalu mengetuk pintu dan mengucapkan

salam terlebih dahulu, selain itu, ketika bertemu dengan orang baru/

orang yang lebih tua, siswa mencium tangan orang tersebut dan

menundukan kepalanya54

. Sehingga dapat kita ketahui , bahawasanya

usaha tenaga pendidik dan kependidikan dalam menanamkan nilai-

nilai karakter utama sudah memberikan dampak kepada siswa dalam

kegiatan sehari-harinya.

Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Guru

Pendidikan Agama Islam, Bapak Elan mengenai dampak/ pengaruh

dari strategi pendidikan karakter yang ada saat ini, yaitu sebagai

berikut:

54

Hasil Observasi di Lingkungan Sekolah SMP Islam Al-Syukro Ciputat, Jumat 17

November 2017

Page 95: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

81

“alhamdulillah memang sudah mulai rapih , misalkan kalau

kita berkaca pada tahun-tahun dulu, kemarin alumni yang

baru lulus kemarin yang sekarang baru SMA, memang

mungkin ketika waktu disini sering saya panggil saya tegur,

saya kasih tugas pada saat itu jengkel juga ke saya, tapi

ketika sudah menjadi alumni , banyak juga yang datang ke

wali kelasnya ternyata bener juga apa yang bapak sampaikan

dulu55

”.

Kedua, dampak dari kegiatan ekstrakurikuler atau dampak

pengembangan skill siswa yaitu, SMP Islam Al-Syukro sudah sering

mendapatkan juara dalam berbagai lomba yang diselenggarakan baik

itu di tingkat kabupaten kota maupun tingkat nasional. Hal tersebut

dibuktikan dengan dokumentasi prestasi siswa SMP Islam Al-

Syukro56

:

Juara 1 Tari Saman di SMA N 1

Kota Tangerang Selatan

Juara 1 Robotik di SMP

Harapan Ibu 2017

Juara III Futsal Se- Kota

Tangerang Selatan 2016

Juara I dan II Pencak Silat di

SMP Adzkia Islamic School 2017

55

Hasil Wawancara dengan Guru PAI, Bapak Elan, Jumat, 13 Oktober 2017 56

https://www.alsyukrouniversal.com/junior-high/kesiswaan/prestasi, diakses pada

Jumat 26 Januari 2018, 13.48 PM.

Page 96: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

82

Juara II O2SN Volly Ball

Tingkat Provinsi Banten 2016

Juara I O2SN Catur Tingkat

Gugus Tiga Ciputat 2017

Gambar 4.21:

Koleksi Penghargaan

Dampak tersebut diperkuat dengan apa yang disampaikan

oleh siswa-siswi SMP Islam Al-Syukro yaitu sebagai berikut: “Aku

dapet karakter kreatif, karena aku suka main robotic”57

. Selain itu

siswa lainnya juga menyatakan bahwa mereka mendapatkan berbagai

karakter, seperti yang diungkapkan siswa kelas VIII “Kerjasama dan

kepemimpinan, tanggung jawab, sama biasanya kan banyak lomba tuh

jadi banyak dah…terus juga sering iuran buat bantuan korban bencana

kayak bantuan buat Rohingnya”58

. Sementara itu siswi kelas VIII yang

suka bermain musik menyatakan bahwa “aku dapet karakter kreatif,

disiplin, sama tanggung jawab.59

Ketiga, yaitu dampak dari kegiatan sosial-kemasyarakatan,

yaitu seperti apa yang disampaikan oleh siswa kelas IX yaitu: “iya

penggalangan dana rohingya kemarin buat bantu ngringanin krisis

kemanusiaan yang ada disana”60

. Sementara itu siswi kelas IX

berpendapat dampak karakter yang sudah dirasakan yaitu: “ disini kita

juga sering mengadakan kegiatan infak buat temen-temen kita yang

57

Hasil Wawancara dengan Ibrahim Siswa kelas VII, Kamis 14 Desember 2017 58

Hasil Wawancara dengan Ollie Kamal Siswa kelas VIII, Kamis 14 Desember 2017 59

Hasil Wawancara dengan Annisa Cyntia Siswi kelas VIII, Kamis 14 Desember 2017 60

Hasil Wawancara dengan Ferdinandi Bonanza, Siswa kelas IX, Kamis 14 Desember 2017

Page 97: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

83

membutuhkan, dan juga kayak kemarin pas bulan puasa kita ngadain

pembagian sembako, banyak deh kak61

.

Berdasarkan hasil pemaparan diatas, penulis berpendapat

bahwa dampak dari stretegi pendidikan karakter di SMP Islam Al-

Syukro sudah memberikan dampak yang positif terhadap bidang

akademik dan non-akademik siswa, meskipun membutuhkan proses

yang panjang serta membutuhkan waktu yang cukup untuk melihat

hasil yang diinginkan.

4. Hambatan Pendidikan Karakter

Setiap suatu program atau kebijakan pasti ada hambatannya,

begitupula hambatan dalam strategi pendidikan karakter di SMP Islam Al-

Syukro Ciputat. Ada beberapa hambatan yang dihadapi seperti yang

disampaikan oleh Waka Kurikulum yaitu: “Kendala sekarang yaitu: saat anak

belum berani tampil di depan kelas jadi kendala utama memang anak kurang

pede (percaya diri)”62

. Selain itu, guru pendidikan agama islam menjelaskan

hambatan yang dirasakan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:

“jadi untuk permasalahannya itu bisa dua faktor, intern ataupun

ekstren, ya dari internalnya berarti kemauan dia sendiri, sejauh mana

mereka mau berubah kearah yang lebih baik, maupun faktor eksternal

ataupun faktor-faktor yang lain, karena kitapun sebagai guru tidak full

mengawasi siswa yah, kadang kita ada di kantor kadang kita istirahat,

artinya untuk ekstranya kurangnya pengawasan dari guru juga, atau

dari pengaruh lingkungan, keluarga, teman, baik teman diluar maupun

didalam sekolah, itu sangat berpengaruh63

”.

Pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler juga terdapat

masalah yang harus dihadapi, seperti apa yang diungkapkan oleh pembina

kegiatan ekstrakurikuler yaitu:

“kendalanya terkadang anak-anaknya masih agak apa yak, sebagai

contoh pramuka. Pramuka ini kan setelah jam pelajaran selesai ,

kadang anak-anaknya ini masih mageran (malas gerak), masih cape

61

Hasil Wawancara dengan Sabilla Withfiannisa, Siswi kelas IX, Kamis 14 Desember 2017 62

Hasil Wawancara dengan Waka Kurikulum, Bapak Kosaman, Jumat 6 Oktober 2017 63

Hasil Wawancara dengan Guru PAI, Bapak Elan, Jumat 13 Oktober 2017

Page 98: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

84

habis belajar disuruh pramuka masih males-malesan. Dan harus

digiring oleh Pembina atau pendamping masing-masing64

”.

Berdasarkan hasil diatas, penulis berpendapat bahwasanya hambatan

yang dihadapi dalam strategi pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro

yaitu: berasal dari faktor internal siswa itu sendiri seperti rasa malas, masa

pubertas, rasa malu, dll, serta faktor eksternal yang berasal dari lingkungan

keluarga atau masyarakat tempat siswa tinggal dan menghabiskan waktu

setelah kegiatan pembelajaran berakhir.

5. Bimbingan Pendidikan Karakter

Bimbingan merupakan cara untuk memperbaiki dalam menghadapi

hambatan yang ada ketika mengimplementasikan suatu program atau

kebijakan. SMP Islam Al-Syukro, melakukan kegiatan bimbingan secara

terstruktur dan sistematis. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh

Kepala Sekolah yaitu:

“untuk bimbingan sendiri, kita itu punya rapat, rapat itu ada tiga

tingkatan. Pertama itu rapat umum dengan semua dewan guru itu

setiap seminggu sekali. Pembahasannya umum, bagaimana program

sekolah itu berjalan, ada juga rapat wali kelas, pembahasannya tentang

person to person. Jadi wali kelas melaporkan kondisi siswa yang di

kelasnya ada something wrong, apa everything is okey, so far so good,

atau warning. Awal tahun kita juga memanggil orang tua untuk rapat

koordinasi65

Hal senada juga disampaikan oleh guru PAI yang sering berinteraksi

dengan siswa yaitu sebagai berikut: “Untuk bimbingan kita ada evaluasi

mingguan, evaluasi mingguan itu biasanya dipimpin oleh kepala sekolah.”66

Hal tersebut juga disampaikan oleh guru Bimbingan Konseling, yaitu:

“untuk bimbingan biasanya kita guru-guru saling diskusi, saling

menceritakan antar wali kelas tentang perkembangan siswa siswinya,

dari perkembangan itu secara sikap misal belum memperlihatkan

64

Hasil Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler, Bapak Rizky 13 Oktober 2017 65

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah, Bapak Hiznu Sobar, Jumat 29 September

2017 66

Hasil Wawancara dengan Waka Kurikulum, Bapak Kosaman, Jumat 6 Oktober 2017

Page 99: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

85

sikap yang kurang baik, seperti bahasanya yang masih suka kasar ke

teman-temannya, terus sikapnya mungkin enggak sopan, nah itu

biasanya dari pembicaraan antar guru evaluasinya67

”.

Salah satu contoh adalah bimbingan kedisiplinan siswa. Kedisiplinan

tersebut yaitu kedatangan siswa tepat waktu setiap harinya, dan apabila ada

siswa yang datang terlambat maka siswa diminta untuk mengisi nama dan

kelas di buku keterlambatan yang sudah disediakan, selanjutnya dari buku

tersebut akan diketahui siswa yang sering terlambat dan nantinya akan

ditindak lanjuti ketika rapat. Berikut adalah buku catatan keterlambatan

siswa SMP Islam Al-Syukro Ciputat:

Gambar 4.22:

Buku Catatan Keterlambatan Siswa

Sedangkan untuk peserta didik yang berprestasi, baik itu di bidang

akademik maupun di bidang non-akademik akan di catat nama dan

prestasinya, serta di publish di website Yayasan Perguruan Islam Al-Syukro

Universal Ciputat. Berikut adalah tampilan dari website Yayasan Perguruan

Islam Al-Syukro Ciputat:

67

Hasil Wawancara dengan Guru BK, Ibu Astuti, Senin 18 Desember 2017

Page 100: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

86

Gambar 4.23:

Tampilan Website SMP Islam Al-Syukro

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwasanya SMP

Islam Al-Syukro memiliki bimbingan pendidikan karakter untuk peserta didik

bermasalah melalui kegiatan bimbingan konseling dan rapat rutin seluruh

stakeholder di sekolah ini. Sedangkan untuk siswa yang berprestasi akan

dibimbing kembali dan hasil dari prestasinya akan di publish di website

sekolah untuk menguatkan karakter juaranya.

Page 101: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulka bahwa:

1. Hasil dari strategi pendidikan karakter SMP Islam Al-Syukro memang

tidak bisa dilihat atau dirasakan secara instant atau cepat, namun perlu

waktu yang cukup untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. SMP

Islam Al-Syukro berhasil menanamkan karakter baik kepada peserta

didik melalui berbagai strategi pendidikan karakter yaitu pengkondisian

lingkungan sekolah, pengintegrasian nilai-nilai karakter ke dalam proses

pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan sosial-

kemasyarakatan.

2. Kendala yang dihadapi dalam menerapkan strategi pendidikan karakter

di SMP Islam Al-Syukro ada dua faktor, Pertama faktor internal siswa

yang sedang memasuki usia remaja sehingga masih memiliki karakter

yang labil. Kedua faktor eksternal siswa yaitu, faktor yang berasal dari

luar diri siswa, seperti keluarga karena siswa memiliki karakter keluarga

yang berbeda-beda, dan pengaruh buruk yang siswa dapatkan dari

lingkungan pertemenan.

3. Upaya yang dilakukan oleh SMP Islam Al-Syukro dalam mengatasi

kendala yang dihadapi yaitu melalui komunikasi dan rapat berkala

seluruh stakeholder sekolah setiap semester.

Page 102: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

87

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka penulis ingin

menyampaikan beberapa saran yang membangun dan bisa bermanfaat untuk

perbaikan strategi pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro Ciputat:

1. Yayasan bisa terus mengembangkan bentuk dukungan dalam proses

strategi pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro, baik itu

dalam bentuk dukungan moril maupun dalam bentuk dukungan

materil yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas strategi

pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro.

2. Kepala sekolah bisa meningkatkan inovasi lagi dalam program

pendidikan karakter di SMP Islam Al-Syukro.

3. Guru bisa terus mencari dan mengembangkan strategi-strategi

pendidikan karakter terbaru melalui searching di internet maupun

mengikuti pelatihan-pelatihan keguruan yang diselenggarakan oleh

institusi atau lembaga lain.

4. Komite sekolah bisa terus meningkatkan komunikasi yang baik

dengan pihak sekolah dan seluruh wali murid dari peserta didik

SMP Islam Al-Syukro Ciputat untuk terus memberikan bimbingan

dan dukungan yang kuat terhadap proses strategi pendidikan

karakter di SMP Islam Al-Syukro kedepannya.

5. Tenaga kependidikan bisa terus meningkatkan pelayanan yang

terbaik untuk peserta didik dalam menunjang proses kegiatan

belajar mengajar dan proses penerapan strategi pendidikan karakter

di SMP Islam Al-Syukro Universal Ciputat Kota Tangerang Selatan.

Page 103: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

88

DAFTAR PUSTAKA

Buku & Jurnal

Al Syaibany, Omar Muhammad Al Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, Terj.

Hasan Langgulung, (Jakarta:Bulan Bintang, 1979).

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007).

Gunawan, Heri, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung:

Alfabeta, 2012).

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, Pendidikan, 2017 (http://kbbi.web.id).

Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat

Kurikulum , Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa

pedoman sekolah, Jakarta: 2010.

Lee, Chi-Ming (Angela), The planning, implementation and Evaluation of a

character-based school culture project in Taiwan, Journall National

Taiwan Normal University, Vol. 38, No 2,

(https://scholar.lib.ntnu.edu.tw/).

Lickona, Thomas, Pendidikan Karakter:Panduan Lengkap Mendidik Siswa

Menjadi Pintar dan Baik, Terj. Lita S, (Bandung: Nusa Media, 2013).

M. Arifin dan Barnawi, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2012).

Naim, Ngainun, Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan dalam

Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa, (Jakarta: Ar-Ruzz

Media, 2012).

M.Farrelly, Thomas, “A New Approach to Moral Education: The Integrated

Character Education Model”, Journal of Correctional Education,

Vol.44, Issue 2, June,1993.

Mike, Frye at all. (Ed.) 2002. Character Education : Informational Handbook

and Guide for Support and Implementatio

Page 104: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

n of the Student Citizent Act of 2001. (North Carolina: Public

Schools of North Carolina).

Mainardes, Emerson Eagner, Strategy and Strategic Management concepts: are

they recognized by management students?, Journal Ekonomika a

Management, Vol. XVII, No 1, (http://www.fucape.br/_

public/producao_cientifica/). Accessed 31/07/2017.

Megawangi, Ratna, Pengembangan Program Pendidikan Karakter di Sekolah:

Pengalaman Sekolah karakter. (http://repository.ut.ac.id).

Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), Ed.1,

Cet -3.

Musfah, Jejen, Manajamen Pendidikan Teori Kebijakan dan Praktik, (Jakarta:

Prenadamedia, 2015).

Mu’in, Fatchul, Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik,

( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011).

Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999).

Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2008).

Nuraida dan Rihlah Nur Aulia, Pendidikan Karakter untuk Guru, (Ciputat: Islamic

Research Publishing, 2010).

Sakdiah, Karakteristik Kepemimpinan Dalam Islam (Kajian historis filosofis )

sifat-sifat Rasulullah , Jurnal Al-Bayan / Vol. 22 NO. 33 Januari -

Juni 2016.

Sa’ud, Udin Syaefudin dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan

Suatu Pendekatan Komperhensif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2005).

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula,

(Yogyakarta: UGM Press, 2012).

Sukmadinata, Nana Sayodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya,

2012), Cet-8.

Page 105: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Santoso, Sugeng, Implementasi Pendidikan Karakter Di Sma Negeri 3 Surakarta

Tahun Pelajaran 2013/2014, (http://e jurnal.fkip.uns.ac.id).

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2014).

Undang-undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005, (http://sindikker.dikti.go.id).

Undang-undang No.17 Tahun 2007, Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJN) 2005-2025,

(https://ppidkemkominfo.files.wordpress.com).

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003,

(http://pendis.kemenag.go.id).

Wardhani, Novia Wahyu, Pembelajaran Nilai-nilai Kearifan Lokal sebagai

Penguat Karakter Bangsa melalui Pendidikan Informal, (https://www.

http://repository.upi.edu).

Berita Online

https://news.detik.com/berita/d-3424104/diduga-depresi-remaja-di-ciputat-

bacok-ibu-kandung-hingga-tewas, diakses pada tanggal 18 Juli 2017.

http://megapolitan.kompas.com/read/2017/01/11/11200271/taruna.stip.cilincin

g.tewas.diduga.dianiaya.seniornya, diakses pada tanggal 18 Juli 2017.

http://sp.beritasatu.com/home/survei-upi-kecurangan-un-libatkan-guru-dan-

kepala-sekolah, diakses pada tanggal 12 Juli 2017.

https://alsyukrouniversal.sch.id/junior-high/kesiswaan/prestasi, diakses pada

tanggal 18 November 2017.

Page 106: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

91

BIOGRAFI PENULIS

Nama saya Achmad Achsan Zainul Mafakhir Shaleh,

atau biasa dipanggil Ahsan. Saya lahir dari keluarga

sederhana. Saya lahir di Cilacap Provinsi Jawa

Tengah pada tanggal 18 Juni 1996. Saat ini saya

tinggal di kos Jalan Asrama Putra No. 1 Pisangan

Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Hobi saya

adalah mencari hal-hal baru yang belum pernah saya

ketahui. Saya menempuh pendidikan dari TK Al

Karim Gandrungmangu Cilacap. Kemudian melanjut

kan ke jenjang selanjutnya di SD Negeri Gandrungmangu 01, lalu

melanjutkan ke MTs El – Bayan Majenang, dan melanjutkan ke MAN 1

Cilacap Jawa Tengah. Sejak Sekolah Menengah Atas saya ingin melanjutkan

kuliah di wilayah jawa bagian timur, namun pada akhirnya saya diterima di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Cita-cita saya ingin menjadi seorang

Dosen khususnya dalam bidang Teknologi Pendidikan.

Page 107: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

92

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Transkip Wawancara;

2. Foto-foto Kegiatan;

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian;

4. Surat Bimbingan Skripsi;

5. Surat Permohonan Izin Observasi.

Page 108: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Nama : Hzinu Sobar M.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Hari/Tanggal : Jum’at, 29 September 2017

Tempat : Ruang Kepala Sekolah SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Waktu : 13.30 WIB

1. Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang pendidikan karakter?

Jawaban : Pendidikan karakter itu penuh dengan pendidikan holistik yah,

holistik itu menyangkut banyak hal, satu sama lain saling bertaut, emm lebih

kepada attitude, karakter itu kan seperti akhlak yang melekat pada siswa itu,

yang melekat itu berarti perilaku anak yang memang setiap hari melakukan hal

biasa yang dia lakukan, sehingga itu seperti yang melekat sehari-hari, diapun

merasakan itu dan itulah yang disebut pendidikan karakter. Jadi engga bias,

engga semu gituh, terlihat kuat karakternya gituh.

2. Apa Tujuan dari Pendidikan Karakter menurut Bapak/Ibu?

Jawaban: Tujuan pendidikan karakter sendiri menurut saya yaitu untuk

membentuk akhlak-akhlak positif siswa sehingga melekat pada diri sisiwa

dalam kegiatan sehari-hari.

3. Apa saja nilai karakter yang ditekankan dalam pendidikan karakter di

sekolah?

Jawaban: Pertama ke-Islaman, karena sekolah Islam. Ke-Islaman itu juga

sebetulnya masih luas, harus dikerucutkan kebeberapa aspek, misal jujur,

kemudian bekerja keras, kemudian dia peduli, karena ini kan branding Dompet

Dhuafa juga, kita biasanya mengadakan infak jumat, qurban, dan yang terbaru

kemarin kita habis penggalangan dana buat Rohingya , kegiatan sosial ini

diharapkan memberikan pelajaraan bagi siswa bahwa mereka harus mampu

memaknai rasa syukur dan berbagi. Ada juga disebut korvelus yah, yaitu: nilai-

nilai yang diharapkan muncul dari anak-anak. Sebetulnya nilai-nilai itu sedang

Page 109: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

digarap/ dirumuskan lagi oleh Tim Pusat Pengembangan Mutu Pendidikan

(PPMP) digarap korvelusnya apa ajah, tadi misalnya peduli, jujur, bekerja

keras, itukan karakter-karakter baik yah, sifat - sifat yang baik, yang bisa

dijadikan karakter anak-anak kita.

4. Strategi apa saja yang dilakukan Bapak/Ibu terapkan dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter?

Jawaban : Dalam sekolah tentu ada penguatan program, berpegang pada Al-

quran dan As-sunah yah, sholatnya bagaimana, terus dia akhlak ke guru

bagaimana, akhlak kepada teman bagaimana, akhlak kepada orang tua

bagaimana, kepada alam semesta juga bagaimana. Kemudian juga ekstra-

kurikuler sebetulnya, ini mirip dengan kurikulum 13 yah, melekat kepada

semua aspek, misal mereka main bola, kalau mereka jujur kan, sportif sifatnya

gituh, kalau mereka bekerja sama dengan tim berarti mereka bisa

mengembangkan sikap. Kalau di kelas sendiri sekarang ditopang dengan

Kurikulum 2013 ituh, untuk kelas VII. Dan kalau pagi itu kita ada pembiasaan

khusus, yaitu: Senin disiplin, Selasa membaca Al Quran, Rabu buku, Kamis

Inggris, Jumat Arab, Senin disiplin itu ialah apel/ upacara bendera, kalau selasa

membaca (tahsin & tahfidz), kalau Rabu itu membaca literasi buku, kalau

Kamis Inggris, penguatan karakter bahasa Inggris. Diharapkan mampu

bersaing di dunia internasional dan tidak kaku dengan gelobal citizenship,

Jumat Arabiyah, jelas tentu ke-Islaman harus ditopang dengan kemampuan

bahasa Arab. Sehingga bisa paham terjemah Al-Quran. Selain itu, untuk sholat

Dzuhur berjamaah diwajibkan, dan sholat ashar berjamaah Senin- Rabu itu

wajib. Untuk slogan-slogan ajakan kebaikan sedang dibuat.

Kemudian untuk ekstrakurikuler, Pramuka wajib, kemudian Tari Saman itu

wajib/ dianjurkan buat perempuan. Kita pergantian milih ekskul itu satu

semester sekali, Biar setiap semester itu mereka bisa berfikir berkembang lagi.

Biasanya untuk pertemuan formal dengan orang tua itu diawal masuk sekolah

atau disebut parents meeting, dan ketika pembekalan di kelas IX juga ada.

Page 110: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

5. Apa saja kendala dalam menerapkan strategi pendidikan karakter di

sekolah? Serta upaya apa yang dilakukan oleh pihak sekolah?

Jawaban : Kendalanya,, harus sabar yah, engga mudah, teori-nya mah

gampang. Karena memang harus ada treatment yang terus menerus. Biar itu

melekat dan menjadi karakter. Tapi yang paling penting selain sabar juga

konsisten, sabar doang enggak cukup, konsistensi dalam program, pemberian

teladaan, Kepala Sekolah harus memantau, Guru memantau anak-anak.

6. Bagaimana sistem evaluasi manajemen sekolah dalam bidang pendidikan

karakter?

Jawaban: Untuk evaluasi sendiri, kita itu punya rapat, rapat itu ada tiga

tingkatan. Pertama itu rapat umum dengan semua dewan guru itu setiap

seminggu sekali. Pembahasannya umum, bagaimana program sekolah itu

berjalan, ada juga rapat wali kelas, pembahasannya tentang person to person.

Jadi wali kelas melaporkan kondisi siswa yang di kelasnya ada something

wrong, apa everything is okey, so far so good, atau warning. Ada anak yang

misalkan bla, bla, bla, bla…nah, itukan harus ditangani betul-betul, itu

seminggu sekali tapi kalau kasuistik tadi. Ada juga rapat terbatas, rapat terbatas

itu kasuistik sifatnya. Ada anak yang dibicarain, diurusin/ dihandle, nah itu

wali kelas, coordinator kedisiplinan, Bimbingan Konseling/BK, kalau perlu,

wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kepala sekolah. Kalau rapat pimpinan,

kepala dan wakil kepala saja, dan itu secara sistematis beda pembahasan. Kalau

mengenai karakter siswa ada di rapat wali kelas/ rapat terbatas.

7. Sejauh mana hasil yang telah dicapai sekolah dalam menerapkan strategi

pendidikan karakter di sekolah?

Jawaban : Selama ini positif ada negatif juga ada. Untuk meng-handle anak itu

serius, ada suatu kasus, si anak itu nendang kepala temennya lalu kita panggil,

jadi ginih tim kesiswaan itu ada beberapa orang, Wali Kelas, Koordinator

Kedisiplinan, Koordinator Keagamaan. Ada masalah kayak tadi misalkan,

dibawa ke Koordinator Kedisiplinan, apakah masuk sanksi atau bagaimana,

Page 111: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

panggil orang tuanya atau tidak, pas itu dipanggil, itu di observasi sampai

seminggu lebih, di sidang bersama orang tua terkait dan di skorsing dan itu

masih kelas VII. Akhirnya orang tuanya berterima kasih kepada kita karena

sudah menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik Begitulah cara kita

menegur anak. Iya tadi saya bilang harus konsisten, sabar.

Mengetahui,

Interviewee

Kepala Sekolah

Hiznu Sobar

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Hasil Wawancara dengan Komite Sekolah SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Nama : Dr. Ratna Sari Dewi M.Pd

Jabatan : Komite Sekolah SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Hari/Tanggal : Rabu, 20 Desember 2017

Tempat : Lantai 4 Jurusan PBI UIN Jakarta

Waktu : 13.15 WIB

1. Apakah Bapak/ Ibu mendukung segala kebijakan pendidikan karakter di

sekolah ini?

Jawaban: Iya, sangat mendukung

2. Dukungan seperti apa yang Bapak/ Ibu berikan untuk pendidikan

karakter di sekolah ini?

Jawaban: Komite bekerjasama dengan sekolah dengan cara mendukung

program sekolah, Seperti ikut mendampingi program Pramuka, Field Trip,

English Camp yg di dalamnya mendidik anak memiliki karakter yg baik. yang

mendukung pengembangan sikap religius dan sosial mandiri, disiplin, dll.

3. Apakah ada kendala/ hambatan yang dihadapi?

Tidak ada kendala yang dihadapi

Page 112: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Mengetahui,

Interviewee

Komite Sekolah

Ratna Sari Dewi

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Hasil Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Nama : Kosaman, SE

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Guru IPS

Hari/Tanggal : Jum’at, 6 Oktober 2017

Tempat : Ruang Kepala Sekolah SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Waktu : 13.37 WIB

1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pendidikan karakter ?

Jawaban: Pendidikan karakter itu pendidikan dimana si anak bersikap/

bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkan seperti contoh, ketika kita

mengharapkan anak untuk menjadi seorang pemimpin, itu ada pendidikan

karakter yaitu: pendidikan leadership,dirinya untuk mengatur waktunya,

jadwal sehari-hari dan bagaimana dia mengatur waktu belajar, secara langsung

dia bisa memimpin dirinya. Itu dalam satu sample pendidikan karakter dalam

bidang kepemimpi nan. Selain itu juga ada karakter kedisiplinan, sehingga

anak bisa datang tepat waktu ke dalam kelas. Kemudian disiplin pakaian,

kemudian diikuti aturan yang diharapkan,sehingga kedisiplinan tersebut bisa

mnyatu dengan dirinya.

2. Kurikulum apa yang digunakan pada sekolah ini dalam menunjang

pendidikan karakter?

Jawaban: Untuk kurikulum sendiri, kelas VII kita menggunakan kurikulum

2013. Sedangkan untuk kelas VII dan IX kita menggunakan KTSP (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan) 2006. Kedepannya karena arahannya sama akan

digunakan kurikulum 2013 semua. Sebenarnya kalau dari sisi karakter

Page 113: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

kurikulum 2013 lebih banyak tentang pendidikan karakter. Karena,

perbedaanya dengan KTSP lebih banyak teacher center yak, sementara

kurikulum 2013 student center, bagaimana si anak itu bisa menjadi pribadi

mandiri kemudian bisamemecahkan permasalahan dirinya.

3. Nilai karakter apa saja yang ditekankan dalam proses KBM (Kegatan

Belajar Mengajar) ?

Jawaban: Religius, Jujur, Kreatif, Disiplin, Kepemimpinan, Peduli Sosial, dan

Tanggung Jawab. Kepemimpinan Misalkan, bagaimana dia tadi seperti contoh

menerapkan tentang leadership, nah dalam kepemimpinan kelompok tersebut

si anak dia harus bisa memiliki kelompoknya sendiri supaya tercapai apa yang

dilakukan dalam pembelajaran tersebut. Misalkan dalam pembelajaran tersebut

ada tiga kelompok, si anak secara acak nanti akan diposisikan sebagai

pemimpin temannya sendiri. Nah karakter dia bisa terbentuk dalam proses

pembelajaran. Sehingga karakter itu mulai dari kelompoknya sendiri.

4. Kegiatan/ Program apa yang menjadi ciri khas SMP Islam Al-Syukro

Ciputat ?

Jawaban: Kegiatan sebelum KBM itu dimulai dengan berdo’a, kemudian kita

juga refleksi dari materi sebelumnya, kemudian baru dipaparkan materi

kehidupan sehari-hari. Misalkan saya menerangkan tentang sosialisasi, nah si

anak itu akan diberikan tentang kegiatan sehari-hari bagaimana hubungan dia

dengan keluarga, tetangga, dan temannya. Itukan bagian dari materi pelajaran

tersebut.

Untuk program unggulan yang membedakan Al-Syukro dengan yang lain yaitu:

Bahasa Inggris yah, Inggris Cambridge. Kemudian ada pendidikan Bahasa

Arab, ini sifatnya lebih aplikatif, makanya kita ada materi terkait tahsin dan

tahfidz. Sedangkan untuk program sosial-keagamaan, pertama kita ada

santunan yatim piatu, dan bakti sosial. Kalau di Ramadhan kita biasanya

memberikan sembako kepada fakir miskin dan anak-anak yatim. Seperti kasusu

kemarin yang Rohingya, kami juga melakukan penggalangan dana dan

terkumpul kurang lebih 32 juta, lalu kita serahkan ke Dompet Dhuafa untuk

Page 114: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

disalurkan ke teman-teman yang ada di Rohingya. Disamping itu pada saat idul

qurban kita memberikan kontribusi kepada warga sekitar untuk menyalurkan

daging qurban ke wilayah sekitar. Itu bentuk sosial yang kita tampilkan di Al-

Syukro. Hari keagamaan itu yang dalam bentuk sosial, biasanya anak-anak

digelarkan kotak amal nanti setiap sebulan sekali kita buka. Nanti andaikan ada

anak yang sakit bisa ambil dari situ untuk kontribusinya.

5. Kendala apa saja yang dirasakan dalam menerapkan pendidikan

karakter di sekolah?

Jawaban: Kendala sekarang yaitu: saat anak belum berani tampil di depan kelas

jadi kendala utama memang anak kurang pede (percaya diri).

6. Sejauh ini, sejauh mana hasil yang dicapai sekolah dalam menerapkan

strategi pendidikan karakter di sekolah?

Jawaban: Sejauh ini cukup berhasil, karena anak yang biasanya malas atau

tidak pede/ percaya diri menjadi lebih percaya diri pada saat tampil dengan

temannya. Contoh kasus ada anak masuk kelas sembilan, dulunya engga pede,

lalu setelah dikasih tantangan untuk sering tampil dan membaca puisi akhirnya

dia merasa lebih percaya diri. Untuk orang tua sendiri men-support sekolah,

karena anak-anaknya pertama sholat yang semila diingatkan karena

pembiasaan yang kontinyu yah, terus anak dirumah spontanitas ketika waktu

sholat tiba dia langsung mengerjakan sholat. Kadang malah mengingatkan

orang tuanya. Dari situ kita membiasakan dari yang tidak biasa menjadi biasa.

Mengetahui,

Interviewee

Waka Kurikulum

Kosaman

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Page 115: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Hasil Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam

SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Nama : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I

Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam

Hari/Tanggal : Jum’at, 13 Oktober 2017

Tempat : Ruang TU SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Waktu : 13.45 WIB

1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai strategi pendidikan karakter

di SMP Al-Syukro Universal Ciputat?

Jawaban: Sesungghnya kalau kita lihat tentang pendidikan karakter, bahasa

sekarang, bahasa agamanya itu akhlakul karimah, akhlakul karimah dengan

karakter sebenarnya sama saja yah, hanya beda pembiasaan nama saja, nah ini

pembiasaan atau pendidikan akhlakul karimah pada hari ini populer dengan

karakter, memang itu menjadi hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan ,

mengapa demikian, contoh kita melihat sejarah Rosullulah SAW diutus kan

untuk menyempurnakan akhlak, innama bungistu li utammima makarimal

akhlak, itupun kita sebagai guru, maka hal yang pertama kali harus debenahi

yakni karakternya terlebih dahulu. Itu sebagai pembukanya.

2. Bagaimana konsep strategi implementasi pendidikan karakter dalam

kegiatan belajar mengajar di kelas?

Jawaban: Sebetulnya kan kalau kata Imam Al Ghazali kan yang dimaksud

dengan akhlak itu sesuatu yang terjadi secara spontan yah, nah artinya ketika

misalkan dia melihat sesuatu kemudian dia melakukan hal dengan secara

spontan, nah itulah akhlak. Nah ketika kita melihat konsep Imam Al Ghzali

seperti itu, maka disana itu perlu adanya pembiasaan, disinilah kita mencoba

untuk membentuk pada pembiasaan-pembiasaan pembentukan karakter,

misalkan untuk membentuk karakter untuk terbiasa disiplin, kita disetiap hari

senin itu mengadakan apel ataupun upacara, semua siswa dapat bertatap muka

dengan guru, ada tausiyah dari guru, kemudian merekapun belajar satu karakter,

Page 116: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

yakni karakter disiplin. Kemudian untuk pembiasaan pembangunan karakter

liahnya, kita disini ada harian, kalau harian itu kita biasakan dengan sholat

berjamaah, itukan nilai-nilai karakter yang ada di sholat berjamaah. Mulai dari

meluruskan shaf kemudian ketepatan waktu, kepatuhan mematuhi imam,

kemudian dzikir, dzikir itu selain kita mengingat Allah juga konsentrasi kita

kan, pembentukan ruhiyahnya, kemudian ada juga pembiasaan untuk tilawah

al-quran yang kita laksanakan setiap pagi hari setidaknya mereka itu sudah

memiliki asupan nutrisi untuk Ruhiyahnya, Literasi yang dikomandai oleh

guru bahasa Indonesia yakni pembiasaan untuk membaca, ada juga pembiasaan

disetiap kamis itu untuk pembiasaan berbahas inggris, ada juga ada juga

pembiasaan bahasa arab, dipandu oleh guru bahasa arab, yang pada saat ini

juga beliau juga kepala sekolah.

3. Apa Karakter yang diharapkan muncul di dalam kelas?

Jawaban: Akhlak itu kan sebetulnya banyak sekali yah, kalau yang paling

utama yah diantara dari sekian banyaknya karakter, kalau menurut saya itu

tidak lepas dari sifat Rosullulah, yaitu: pertama adalah Sidiq, artinya kita

mencoba kepada anak-anak untuk menerapkan karakter jujur. Insya Allah

kalau anak-anak sudah bisa jujur dari hal-hal kecil, maka dalam hal-hal

apapun bisa lebih apapun. Kemudian karakter mengasah untuk Tabligh/

menyampaikan, artinya ketika mereka sudah mengetaui suatu ilmu merekapun

bisa berbagi/share, kemudian ada lagi Amanah, yakni terpercaya artinya anak-

anak itu sudah diamanahkan orang tuanya berangkat dari rumah ke sekolah,

mulai jam 7.15 sampai jam 4 sore itukan amanah yah dari orang tua. Jadi

harus bisa menjalankan amanah sebagai pelajar yang terbaik. Begitupun

dengan amanah dari guru ketika menyampaikan materi, ketika menugaskan,

dikerjakan secara amanah, begitu juga ketika ada tugas-tugas lain misalkan

sebagai ketua kelas, nahmereka juga h arus bisa amanah juga untuk diri sendiri

maupun untuk orang lain. Selanjutnya itu Fatonah, yaitu: harapanya selain

mereka memiliki akhlak yang baik,merekapun memiliki intelektual yang bagus,

sehingga kalau sekarang kan Insan Paripurna.

Page 117: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

4. Apa saja strategi yang dilakukan Bapak/Ibu dalam mengintegrasi kan

materi pembelajaran dengan pendidikan karakter di kelas?

Jawaban: Kalau saya pribadi, untuk pelajaran pendidikan agama itukan kalau

dikonten materi pendidikan agama termasuk ukuran yang sedang yah, artinya

kan kalau pelajaran ituh seperti matematika, IPA, itukan kategori sulit yah,

makanya banyak orang yang privat lagi, Adalagi kategori mudah, mudah itu

seperti seni budaya, prakarya olahraga itu kan tergolong mudah yah, karena

mereka langsung aktifitas. Kalau secara konten materi memang tergolong

sedang yah , makanya kalau yang saya harapkan itu ketika melaksanakan

pembelajaran agama , karena dengan waktu terbatas hanya 3 jam dalam satu

minggu, maka yang saya tekankan itu bagaimana sih, ketika mereka

mempelajari suatu materi itu yang lebih utama ialah pengamalannya, jadi kalau

misalkan di presentasikan untuk penilaian, secara pemahaman 40%, secara

pengamalan 60%, yaitu: tadi kalau misalkan dalam pembelajaran dengan cara

mengintegrasikan yang kita ajarkan itu terhadap kehidupan sehari-hari,

misalkan di kelas VII yah karena rame-ramenya K.13 misalkan memperlajari

tentang Toharoh, bagaimana mereka betul-betul menjaga kebersihan, bukan

hanya kebersihan diri saja tetapi kebersihan lingkungan peka ketika melihat

sampah, langsung dibersihkan, kemudian ketika dia makan dia membuang

sampah pada tempatnya. Ataupun misalkan ketika dia, ketika kita

menyampaikan materi sholat, bagaimana sholat itu si pengaruhnya terhadap

kehidupan kita, kenapa ? karena di sholat itu ketika kita mengatakan Allahhu

Akbar, diri kita itu kecil dihadapan Allah, makanya tidak ada yang kita

sombongkan, maka disanakan diajarkan harus Tawadu, kemudian ketika kita

salam kekanan, salam kekiri sebagai isyarat bahwasanya kita harus menjadi

manusia yang memberikan keselamatan kepada sekitar kita, mugkin itu jadi

setiap pembelajar n itu kita coba integrasikan untuk kehidupan sehar-hari,

apalagi kalau pelajarannya itu memang bab akhlak. Sabar, bagaimana si kita

harus sabar. Kalau sebelum memulai pelajaran itu kita ada apresepsi dulu yah,

yaitu: mencoba menanyai ke siswa tentang materi apakah dia sudah ada modal

Page 118: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

atau sudah mengenal atau belum, kita gali dulu kemampuan dasar, baru diakhri

kita ada tes juga. Itu secara kognitif, sebenarnya pelajaran apapun bisa

diintegrasikan, bukan hanya pelajaran agama saja , baik itu pelajaran PKn,

mengenai ke-nasionalismean, ataupun pelajaran matemtika pun seperti itu

banyak sekali nilai-nilai karakternya yang dapat kita ambil, baik itu kejujuran,

kan kalau matematika kita korupsi satu angka saja enggak bakal ketemu

hasilnya, atau misalkan kita ituh mesti dalam hidup itu perjuangan, step by step

kalau misalkan kita dalam rumus matematika kita loncat satu langkah enggak

ketemu. Jadi sebenarnya semua pelajaran itu ada pembentukan karakternya,

tapi ada yang tersirat maupun tersurat. Untuk penutupan sendiri saya

melakukan dengan memberikan kesimpulan dari pembelajaran hari ini dan

menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a dan mengucapkan salam

Kalau ada permasalahan dengan anak, yang pertama kita harus mendo’akan

anaknya, ketika anak misalkan “melakukan pelanggaran” setelah kita

mendoakan anak tersebut kita kewajiban juga untuk menegur, kan kewajiban

orang itu ber-amar ma’ruf nahi munkar, itupun masuk kedalam pencegahan.

Kalau masih terulang ya kita panggil anak tersebut, kalau masih juga kita bikin

komitmen di tanda tangani dan bahkan ketika waktu saya menjadi kesiswaan

saya sering memanggil orang tua untuk megkomunikasikan keadaan anaknya,

kita bikin surat perjanjian kalau misalkan masih juga, kita bikin komitmen

dengan dikasih tugas lain ataupun misalkan kita di skorsing dulu ada yang satu

minggu ada yang dua minggu dst. Artinya hal tersebut agar anak itu ada efek

jeranya kalau secara syariat yang kita lakukan. Itukan hanya usaha yah tetap

kita kembali lagi kepada Allah yang memberikan hidayah.

5. Apa saja hambatan yang dirasakan Bapak/Ibu dalam menerapkan

strategi pendidikan karakter di kelas?

Jawaban: Segala sesuatu itu ada hambatan dan tantangannya, hambatan yang

pertama memang kan ibu itu madrasah pertama yah, atau bisa dikatakan ,

selain di sekolah merekapun juga hidup di rumah maupun di lingkungan

masyarakat. Memiliki peranan penting mengenai kehidupan di rumah mereka,

Page 119: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

anak itu dididik di rumahnya baik, kemudian disininya baik, insya allah anak

itu akan lebih baik, tapi kadang-kadang ketika kita sudah berusaha untuk

mendidik dengan yang terbaik, kadang-kadang ada permasalahan di rumah

itupun jadi pengaruh juga. Jadi untuk permasalahannya itu bisa dua faktor,

intern ataupun ekstren, ya dari internalnya berarti kemauan dia sendiri, sejauh

mana mereka mau berubah kea rah yang lebih baik, maupun faktor eksternal

ataupun faktor-faktor yang lain, karena kitapun sebagai guru tidak full

mengawasi siswa yah, kadang kita ada di kantor kadang kita istirahat, artinya

untuk ekstranya kurangnya pengawasan dari guru juga, atau dari pengaruh

lingkungan, keluarga, teman, baik teman diluar maupun didalam sekolah, itu

sangat berpengaruh.

6. Dampak Apa yang sudah di rasakan dari strategi pendidikan karakter di

kelas?

Jawaban: Kalau pendidikan itu kan sebetulnya investasi jangka panjang yah

artinya kalau misalkan satu dua bulan memang belum begitu terlihat yah,

jangankan anak-anak kitapun dulu waktu sekolah ngerasain juga yah, misalkan

ditegur oleh guru kitapun jengkel juga yah, karena itu manusiawi, hanya

mungkin untuk beberapa tahun yang akan datang barulah terasa. Mungkin

untuk misalkan yang saya rasakan di tahun ajaran ini kan baru sekitar tiga

samapi empat bulan mungkin hal yang saya rasakan pertama untuk berbagai

pembiasaan sedikit banyaknya berpengaruh juga untuk siswa yang tadi saya

sampaikan, ada pengaruh juga, jadi kalau misalkan apel udah mulai rapih,

kemudian waktu sholat itu yang awalnya kita harus teriak-teriak ngajak siswa,

kita menerapkan peng-absenan , Alhamdulillah memang sudah mulai rapih ,

hanya misalkan kalau kita berkaca pada tahun-tahun dulu, kemarin alumni

yang baru lulus kemarin yang sekarang baru SMA, memang mungkin ketika

waktu disini sering saya panggil saya tegur, saya kasih tugas pada saat itu

jengkel juga ke saya, tapi ketika sudah menjadi alumni , banyak juga yang

datang ke wali kelasnya ternyata bener juga apa yang bapak sampaikan,jadi

nanti bisa dilihatnya ya dalam waktu beberapa bulan/tahun kemudian.

Page 120: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

7. Bagaimana Evaluasi yang bapak/ibu lakukan dalam strategi pendidikan

karakter di kelas?

Jawaban: Untuk evaluasi kita ada evaluasi mingguan, evaluasi mingguan itu

biasanya dipimpin oleh kepala sekolah, nanti kepala sekolah itu selain

menyampaikan program yang akan kita laksanakan, dan evaluasi dari wali

kelas maupun evaluasi dari catatan-catatan siswa itu penanganannya seperti

apa.

Mengetahui,

Interviewee

Guru PAI

Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Hasil Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler

SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Nama : Rizky Kurniawan, S.Pd

Jabatan : Pembina Ekstrakurikuler

Hari/Tanggal : Jum’at, 13 Oktober 2017

Tempat : Ruang Guru SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Waktu : 14.42 WIB

1. Menurut Bapak apa itu pendidikan karakter?

Jawaban: Pendidikan karakter itu ya pendidikan yang menguatkan atas dasar

untuk mencapai tujuan karakter tersebut.

2. Apa saja Ekstrakurikuler yang ada di SMP Isalam Al-Syukro ?

Jawaban: Disini ada tujuh ekstrakurikuler itu ada, pramuka terus ada silat, ada

musik, terus ada lagi futsal, basket dan juga tari saman. Dan masing-masing

Page 121: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

itu ada karakternya sendiri, misalkan pramuka, itu kan karakternya

bertanggung jawab atau keberanian terus ada silat keberanian dan lain

sebagainya. Dan yang wajib disini itu ada pramuka wajib diikuti oleh seluruh

siswa dan juga ada tari saman, tari saman wajib diikuti oleh selurh siswa puteri

yang lainnya pilihan.

3. Karakter apa saja yang diharapkan muncul dari kegiatan ekstrakurikuler

di sekolah ?

Jawaban: Kegiatan ekstrakurikuler kan banyak yah, Pertama pramuka siswa

dilatih untuk memimpin timnya sendiri, bertanggung jawab terhadap tugas dia,

dan disiplin. Kedua saman, disitu siswa dilatih disiplin melalui gerakan-

gerakan tangan, terus kepemimpinannya juga. Ketiga futsal disitu banyak

karakter yang bisa siswa dapatkan, terutamanya kepemimpnan siswa dalam

sebuah tim yak, kemudian bertanggung jawab atas peran mereka dalam futsal

tersebut. Keempat untuk melatih kreatifitas siswa, di sekolah ini ada kegiatan

ekstrakurikuler robotic. Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini siswa diberi

kesempatan untuk membentuk robot mereka sendiri sesuai dengan ciri khas diri

mereka masing-masing. Diharapkan, siswa semakin terpacu untuk membuat

robot terbaik mereka. Terus apalagi tadi,,, (pencak silat) iya pencak silat ini

bertujuan untuk melatih rasa tanggung jawab siswa, siswa dilatih untuk

bertanggung jawab terhadap penggunaan tingkatan-tingkatan jurus dalam

pencak silat tersebut.

4. Apa saja kendala yang dihadapi dalam kegiatan ekstrakurikuler?

Jawaban: Kendalanya terkadang anak-anaknya masih agak apa yak, sebagai

contoh pramuka. Pramuka ini kan setelah jam pelajaran selesai , kadang anak-

anaknya ini masih mageran, masih cape habis belajar disuruh pramuka masih

males-malesan. Dan harus digiring oleh Pembina atau pendamping masing-

masing.

Page 122: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

5. Sejauh ini sejauh mana dari kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk

karakter siswa?

Jawaban: Hasilnya sih baik yah, bisa menjadi lahan bakat ataupun potensi

untuk menggali bakat siswa itu sendiri.

6. Bagaimana evaluasi dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini?

Jawaban: Sejauh ini evaluasinya paling pakai absensi siswa yang hadir ataupun

siswa yang tidak hadir.

Mengetahui,

Interviewee

Pembina Ekstrakurikuler

Rizky Kurniawan

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran

SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Nama : Corry Harisyaha. T, S.S

Jabatan : Guru Bahasa Inggris

Hari/Tanggal : Senin, 18 Desember 2017

Tempat : Ruang Guru SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Waktu : 13.40 WIB

1. Apa tujuan dari implementasi pendidikan karakter di kelas?

Jawaban: Iya penting karena pembelajaran itu bukan hanya penguasaan

akademik yah tapi akhlakul karimah dari siswa tersebut juga harus ditanamkan

yah, itu juga yang akan jadi basik dia dalam menjalani kehidupan ketika terjun

ke masyarakat itu ya memang menanamkan kejujuran, disiplin, tanggung

jawab, itu sangat perlu di dalam pendidikan yah, selain dari materi yang

diajarkan.

2. Bagaimana strategi yang dilakukan Bapak/Ibu dalam mengintegrasi kan

materi pembelajaran dengan pendidikan karakter di kelas?

Page 123: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Jawaban: Untuk sikap kepemimpinan misalnya, itu dalam kegiatan bahasa

inggris juga ada kegiatan-kegiatan tertentu yang melibatkan kelompok, itu juga

bisa dilihat dari sikap-sikap mereka, itu juga sekarang K.13 yah, itu pasti kita

lihat di dalam jurnal yah, bagaimana perubahan sosial dalam mengerjakan eeee

apah, tugas-tugas dari kita itu sikapnya seperti apah, seperti itu. Kalau dilihat

dari cara mereka mulai kerja kelompok nih, keliatan kan anak-anak yang

memiliki leadership yang bagus biasanya bisa membuat teman-temannya itu

antusias terhadap pelajaran. Iyah, kalau untuk sikap disiplin, kita punya aturan

tersendiri, kan masing-masing guru punya aturan terhadap siswa, itu kita

sosialisasikan kepada siswa diminta apah siswa ituh, merancang bersama-sama

yang akan melaksanakan pembelajaran bahasa inggris itu seperti apah,

pokoknya enggak boleh terlambat, terus kalau izin itu seperti apah,

umpamanya, kedisiplinannya selama pembelajaran itu ada catatan tersendiri,

kalau saya ada sign, ada no talking ketika guru berbicara, waktunya berbicara

iya yang lain harus mendengarkan gituh. Sikap jujur sendiri kita memberikan

pemahaman terhadap peserta didik ketika ujian bahwasanya nilai itu bukan

segala-galanya, yang terpenting itu adalah jujur”Kalau sikap tanggung jawab

dilihat dari keseriusan mereka selama pembelajaran juga, tugas-tugas

mengumpulkan atau tidak, ada juga anak yang kalau tidak punya rasa tanggung

jawab dia terhadap tugas, juga sikap terhadap pembelajaran juga enggak ngeh

gituh. Kemudian sikap religius atau spiritual, itu tentu ketika pembelajaran

awal-awal kita harus berdo’a terlebih dahulu, di dalam pembelajaran kita

sisipkan, kenapa harus bersyukur, dikasih kesempatan untuk bersekolah, selalu

saya sisipkan, kemudian setelah pembelajaran itu selalu ada refleksi.

3. Apa saja hambatan yang dirasakan Bapak/Ibu dalam menerapkan

strategi pendidikan karakter di kelas?

Jawaban: Hambatan, iyaa ada, karena setiap siswa itu kan beda karakternya,

pola didikan dirumah juga berbeda iya memang ada anak yang memang kurang

bagus, seperti ituh, kadang hal-hal yang kecil saja harus diperingatkan,

contohnya masuk terlambat, tidak mengucapkan salam, iya itu tergantung dia

Page 124: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

di rumah juga kan berbeda, kadang ada anak yang di rumah seperti ini, di

sekolah itu, suka berbeda.

4. Bagaimana perubahan/ hasil dari strategi yang sudah dijalankan?

Jawaban: Iya kita sebagai guru kan harus terus yah memantau, karena proses

pendidikan itu tidak ada yang instan, jadi kita bukan bengkel juga yah mas,

ngotak ngatik, heee. Tapi kelihatan sih setelah step-step tertentu, ada saya

menemukan kasus yang waktu pertama datang, kontak mata saja kita tidak

dapat, tapi lambat laun setelah saya peringatkan, dilihat matanya kalau orang

berbicara kamu harus melihat, sekarang sih sudah mulai, seperti ituh

Mengetahui,

Interviewee

Guru Bahasa Inggris

Corry Harisyaha

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Nama : Akhmad Ferdiansyah S.Si

Jabatan : Guru Matematika

Hari/Tanggal : Senin, 18 Desember 2017

Tempat : Ruang Guru SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Waktu : 14.00

1. Apa tujuan dari implementasi pendidikan karakter di kelas?

Jawaban: Tujuannya menurut saya, ingin mengembangkan, tapi lebih tepatnya

mengetahui dan mengembangkan karakter dari peserta didik, tentunya yang

ingin kita kembangkan karakter yang baik-baik seperti tanggung jawab, peduli

sosial.

2. Bagaimana strategi yang dilakukan Bapak/Ibu dalam mengintegrasi kan

materi pembelajaran dengan pendidikan karakter di kelas?

Jawaban: Untuk proses pembelajaran, kita mengasih tugsanya dibagi menjadi

dua, pertama tugas mandiri, yang kedua tugas kelompok itu melatih karakter

Page 125: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

mereka untuk bekerja sama, kepemimpinan bagi ketua kelompoknya serta

tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Kalau karakter kreatif ini kita

lebih ke tugas mandiri yah jadi kita memberikan tugas mandiri kepada anak-

anak, tentunya kita berikan dengan harapan adanya hasil yang diharapkan,

contohnya tugas produk, jadi kita bisa mengetahui ciri khas produk yang

dihasilkan dari masing-masing individu tersebut dalam mengerjakan tugasnya.

Selanjutnya untuk menumbuhkan rasa religius kita ada berdoa terlebih dahulu,

dan kita kadang mengaitkan pelajaran matematika dengan yang ada di Al-

quran. Sedangkan disiplin sendiri kita memberikan tugas dengan waktu yang

dibatasi, sehingga anak-anak bisa me-manaj waktu se-efisien mungkin.

3. Apa saja hambatan yang dirasakan Bapak/Ibu dalam menerapkan

strategi pendidikan karakter di kelas?

Jawaban: Untuk hambatan sendiri, kadang anak itu berbeda sikap yak antara di

rumah dan di sekolah, karena kan di rumah mereka mempunyai latar belakang

yang berbeda-beda, jadi kadang kalau di sekolah karakter-karakter yang kurang

baik masih terbawa-bawa, kan mereka masih anak-anak remaja. Begituh,,…

4. Bagaimana perubahan/ hasil dari strategi yang sudah dijalankan?

Jawaban: Untuk hasil, seperti matematika, tidak ada hasil benar secara instan,

jadi butuh waktu atau proses terlebih dahulu, kalau sekarang iyaa

alhamdullilah cukup baik, yang tadinya ada anak yang malu buat bertanya, tapi

setelah dua tahun kemudian jadi tidak malu lagi untuk bertanya.

Mengetahui,

Interviewee

Guru Matematika

Akhmad Ferdiansyah

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Page 126: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Nama : Tri Astuti S.Psi

Jabatan : Guru BK

Hari/Tanggal : Senin, 18 Desember 2017

Tempat : Ruang Guru SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Waktu : 14.15

1. Apa tujuan dari pendidikan karakter?

Jawaban: Tujuan pendidikan karakter kalau dari sisi BK itu kan namanya

bimbingan individu secara personal, jadi mereka diajarkan untuk mengenal diri

mereka sendiri terlebih dahulu kelebihan yang mereka miliki apa sajah,

kekurangan yang mereka miliki apa sajah, jadi diharapkan ketika mereka

mengetahui diri mereka sendiri, mereka memiliki gambaran seperti apa posisi

mereka, misalkan di keluraga terus di sekolah, di masyarakat, kan disini itu

lingkupnya kecil, di masayarakat kan lingkupnya lebih besar lagi, jadi diri

sendiri mereka seperti apah, posisi di lingkungan seperti apah, jadi mereka juga

diberitahu seperti apa perilaku-perilaku yang seharusnya mereka ikuti di

lingkungan itu, maksudnya setiap lingkungan kan memiliki normanya masing-

masing, jadi dengan mereka tahu kondisi mereka, apalagi mereka anak remaja

kan yak, anak remaja ini kan masih dalam proses mengenal dirinya mereka

sendiri, jadi ketika ada interaksi yang tanda kutip negatif, dalam arti masalah-

masalah ituh, bagaimana mereka menanganin permasalahan-permasalahan

tersebut dari permasalahan tersebut mereka belajar, jadi ada timbale balik ada

proses trial and eror jadi ketika berhadapan dengan guru, harapan-harapan dari

guru, sementara itu istilahnya remaja, jadi cara mereka untuk mengetahui

seberapa buruknya sesuatu dengan tuntutan mereka dengan kamauan mereka

sejauh mana mereka kan mengujinya dengan segala cara. Kalau kedisiplinan

kan diusahakan celana itu jangan yang gombrong walau anak-anak remaja

mereka kan harus paham kondisinya dan dia juga harus dipahami semua guru,

jadi ketika anak-anak ini kelihatan ribel, kelihatan memberontak itu sebenarnya

sebagai cara mereka untuk mengenal lingkungan, kadang anak-anak iya udah,

seminggu dikasih tahu minggu depan yang ketat, yang skinny celana, iya jadi

Page 127: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

interaksi ituh, dinamika itu, kami itu harus pelajari dan pahami jadi

kedepannya permasalahan-permasalahan tersebut kedepannya nanti akan

membuat mereka lebih tahu bagaimana bersikap, bagaimana caranya menjaga

hubungan baik dengan orang-orang sekitar mereka, jadi garis besarnya

mengenal diri sendiri terlebih dahulu terus mengenal lingkungan, terus cara

terbaik buat menyikapi apa yang terjadi dalam lingkungan maksudnya nanti

dengan pengalaman-pengalaman, kalau di kita nanti lebih ditekankan di

kegiatan-kegiatan osis, mulai dari perencanaan kegiatan class meeting, teus ada

kemarin kita ada acara pertunjukan untuk semua warga sekolah, terus ada

pemilihan Osis, setelah pemilihan Osis biasanya ada LDKS (Latihan

Kepemimpinan Dasar Sekolah) untuk melatih sikap kepemimpinan mereka,

dan menggali lagi bakat-bakat mereka, sementara untuk anak-anak di luar Osis,

seperti biasa kalau bimbingan konseling itu menekankan seperti apa

kemampuan yang mereka miliki itu benar-benar dicari tahu. Dengan mengenal

dirinya berarti mereka tahu cara-cara terbaik buat mereka untuk terjun di

masyarakat atau lingkungan.

2. Bagaimana cara penanganan siswa yang berprestasi dan yang bermasalah

di SMP Islam Al-Syukro?

Jawaban: Baik, kita ada dua, kalau yang berprestasi itu memang lebih terlihat

mereka yang ikut dikepengurusan Osis, murid berprestasi ini kita tidak terlalu

banyak instruksi satu kali pengarahan mereka bisa langsung menangkap dan

bisa langsung bisa mengerjakan apa yang diminta apa yang diharapkan bisa

langsung berjalan sendiri, tapi kalau untuk anak-anak yang bermasalah

memang ini butuh pembinaan yang cukup continue, Pembinaannya dalam arti,

dicari tahu permasalahan yang dihadapi apah, misalkan motivasi belajarnya

rendah disebabkan karena apah, kalau kita sudah cari tahu kita mencoba untuk

andil dalam menengahi permasalahan itu, kami tim guru mencoba melakukan

intervensi, dalam arti intervensi ini, memang itu sebenarnya bukan ranah guru

yah dalam permasalahan keluarga, tapi kami akan selalu meminta orang tua

untuk komunikasi, bahkan kemarin kami mendatangkan psikolog untuk

Page 128: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

penanganan anak-anak, baik penanganan oleh guru, misal anak satu ini tidak

mampu menyelesaikan konflik di keluarga, sehingga anak ini terbawa arus,

sehingga anak ini tidak paham bagaimana cara penangannya, guru juga hampir

menyerah karena motivasi belajarnya sangat rendah, jadi kita coba masukan

dari psikolog, kita dari pihak guru memang harus konsisten dalam arti

misalkan kalau tidak mengerjakan tugas-tugas, sering tidak masuk harus

konsisten untuk memantau dan menegurnya, dari pihak sekolah juga ada saran

buat orang tuanya, Cuma orang tuanya ini memang, kembali lagi ke orang tua

kita tidak bisa menyarankan, selebihnya memang itikad baik dari orang tua,

jadi penanganannya panjang, karena dibalik itu ada penyebabnya.

3. Bagaimana strategi dalam menanamkan nilai-nilai karakter yang baik?

Jawaban: Kalau dirunut kan BK ada tujuannya tuh, tujuannya supaya anak

didik itu sesuai dengan potensi yang dimilikinya menjadi pribadi yang bahagia

dalam arti dia mendapatkan tempat dilingkungannya terus ia bisa berinteraksi

dengan baik tujuannya ya memang seperti itu, menjadi individu yang full baik

dan sehat. Nah, untuk kedisiplinan sendiri memang seperti anak-anak yang

terlambat, anak-anak yang terlambat itu pasti ada sanksi/hukumannya kalau

mereka telat, biasanya dikita suruh menulis ayat al-quran kalau enggak

hafalan-hafalan ayat-ayat al-quran seperti ituh. Kalau yang anak sebulan

25%nya enggak masuk iya kita pastikan pemanggilan orang tua. Peduli sosial

sejauh ini kita biasanya setiap ramadhan, menjelang lebaran kita biasanya ada

bakti sosial dengan anak-anak mengumpulkan sembako distribusikan ke

lingkungan sekitar, terus ke panti asuhan itu untuk kepedulian sosial. Terus

kalau untuk apa namanya, yang lain-lain kepedulian sosialnya itu lewat

tanaman, kemarin kita meminta anak-anak untuk menyumbangkan pohon-

pohon dan pohon ini ditanam di lingkungan al-syukro supaya jadi teduh,

supaya lebih penghijauan. Sedangkan untuk meningkatkan rasa tanggung

jawab siswa, kita dengan cara pembiasaan-pembiasaan, piket harian kelas terus

pembiasaan, baca quran, literasi, English day, Arabic day, dan Tahfidz, selain

itu juga setiap dzuhur tiap anak ada jadwal buat kultum harian secara bergilir,

Page 129: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

jadi mereka dilatih buat menyelesaikan apa yang sudah menjadi tugas mereka,

mau tidak mau, suka tidak suka harus tampil, harus menyampaikan materi ke

teman-temannya gituh.

4. Apa saja hambatan yang dirasakan Bapak/Ibu dalam menerapkan

strategi pendidikan karakter di kelas?

Jawaban: Iya kadang hambatannya, yang namanya anak remaja kita sudah coba

nasihatin, kita sudah coba kasih tahu bahwa dia berbicara kasar, kita bicara

coba sarankan untuk hindari itu, tapi karena namanya anak remaja mereka

perlu melakukan ketika belum paham itu kerugiannya seperti apa, baru ketika

mereka kena masalah, mereka tahu bagaimana akibatnya. Saya lihat

kebanyakan anak-anak remaja mereka perlu membuktikan karena memang

anak-anak remaja itu mulai timbul kritisnya. Makanya kita menyikapinya harus

lebih telaten sabar heeee. Enggak bisa lebih strength jadi tarik ulur.

5. Bagaimana hasil/ dampak dari pendidikan karakter di sekolah?

Jawban: Pasti ada, sesuai perkembangan usia, untuk kelas 7 biasanya masih

kelihatan anak-anaknya, jadi kalau memecahkan suatu masalah harus dengan

games, nanti setelah mereka kelas 9 mereka mulai lebih serius, sehingga ketika

ada permasalahan yang ada di pembelajaran bisa diajak diskusi dan

berpendapat. Jadi pasti setiap jenjang usia pasti ada perubahan. Dalam program

BK diajarkan cara mereka berbicara dengan teman-temannya, bagaimana cara

bersosialisai dengan baik, kadang kan anak kelas 7 itu masih anak-anak, dan

kata-katanya itu terkadang membuat orang lain menjadi kurang enak, jadi kita

terkadang memberi arahan dengan media video tentang bullying, baru ada

pemahaman. Dan pemahaman itu akan mereka bawa setiap tingkatan tahun,

dan pastinya ada perubahan. Contoh ada satu murid waktu itu pernah

menceritakan permasalahannya tapi bukan dengan temannya, tapi lebih dengan

orang tuanya yang namanya anak remaja mungkin sudah beda cara berfikirnya

dengan orang tua dia cerita ke saya dan menceritakan permasalahannya dengan

orang tuanya, lalu saya setelkan video tentang permasalahan anak dengan

Page 130: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

orang tuanya, ternyata masalah itu bukan terjadi sama dia saja, hampir

dibelahan Negara manapun, kebetulan film itu dari Singapura, itu pasti pernah

mengalami konflik dengan orang tua, dari itu dia bisa memahami bahwa dia

tidak orang tua, dan dia juga merasa tidak enak bersikap kasar sama ibunya.

6. Bagaimana sistem evaluasi dalam pendidikan karakter?

Jawaban: Untuk evaluasi biasanya kita guru-guru saling diskusi, saling

menceritakan antar wali kelas tentang perkembangan siswa siswinya, dari

perkembangan itu secara sikap misal belum memperlihatkan sikap yang kurang

baik, seperti bahasanya yang masih suka kasar ke teman-temannya, terus

sikapnya mungkin enggak sopan, nah itu biasanya dari pembicaraan antar guru

evaluasinya. Dari itu kita bisa lihat, sejauh mana si anak ini bisa memiliki

kompetensi yang diharapkan, dari sisi sikap, sisi akademisnya, nah dari

evaluasi itu nanti kita akan tingkatkan bagaimana cara tindak lanjutnya,

penanganannya seperti apa gituh, jadi lebih ke komunikasi terlebih dahulu

Mengetahui,

Interviewee

Guru BK

Tri Astuti

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Page 131: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Hasil Wawancara dengan Siswa SMP Islam Al-Syukro Ciputat

Nama : Ibrahim Arman Iskandar Jahja

Jabatan : Siswa kelas VII

Hari/Tanggal : Selasa, 14 November 2017

Tempat : Kantin Sekolah

Waktu : 08.19 WIB

1. Kegiatan apa yang anda sukai di sekolah ini? Mengapa?

Jawaban: Kegiatan yang aku suka apa yahh, emmmmm, kayaknya robotic,

soalnya seru, ngelatih kretaivitas dan seru.

2. Menurut anda, apakah kepala sekolah, guru-guru, dan staf sekolah disini

dapat dijadikan teladan yang baik untuk anda?

Jawaban: Iyah, nyontohin yang baik-baik, kalau ketemu salaman nyapa

3. Apakah anda suka menghormati kepala sekolah, guru-guru, staf sekolah,

dan teman-teman ketika di dalam atau di luar sekolah?

Jawaban: Iya sering ngormatin ko

4. Apakah anda mentaati tata tertib yang diterapkan di sekolah ini? Apakah

anda pernah melanggarnya?

Jawaban: Iya mentaati, kalau ngelanggar pernah heeee telat paling.

5. Nilai karakter apa saja yang telah anda dapatkan selama anda sekolah

dsini? Dalam kegiatan apa?

Jawban: Aku dapet karakter kreatif, karena aku suka main robotic, terus ada

kegiatan amal infak tiap habis sholat jumat.

Interviewee

Siswa kelas VII

Ibrahim Arman Iskandar Jahja

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Page 132: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Nama : Jasmine Kiran

Jabatan : Siswi kelas VII

Hari/Tanggal : Selasa, 14 November 2017

Tempat : Ruang kelas VII

Waktu : 08.40 WIB

1. Kegiatan apa yang anda sukai di sekolah ini? Mengapa?

Jawaban: Emmmm, aku suka kegiatan pembiasaan literasi, karena waktunya

pagi santai terus meningkatkan kerajinan membaca.

2. Menurut anda, apakah kepala sekolah, guru-guru, dan staf sekolah disini

dapat dijadikan teladan yang baik untuk anda?

Jawaban: Iyak, guru-guru enggak pernah datang telat, ngucapin salam gitu-

gituh.

3. Apakah anda suka menghormati kepala sekolah, guru-guru, staf sekolah,

dan teman-teman ketika di dalam atau di luar sekolah?

Jawaban: Iyah, karena guru dan kepala sekolah adalah orang tua yang harus

dihormati karena dia memberi jasa.

4. Apakah anda mentaati tata tertib yang diterapkan di sekolah ini? Apakah

anda pernah melanggarnya?

Jawaban: Iya pernah, itu karena macet kak heeee

5. Nilai karakter apa saja yang telah anda dapatkan selama anda sekolah

dsini? Dalam kegiatan apa?

Jawaban: Bertanggung jawab, Religius/ pembiasaan mengaji, terus sama

kreatif

Interviewee

Siswi kelas VII

Jasmine Kiran

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Page 133: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Nama : Ollie Kamal M

Jabatan : Siswa kelas VIII

Hari/Tanggal : Selasa, 14 November 2017

Tempat : Depan Ruang kelas VIII

Waktu : 09.00 WIB

1. Kegiatan apa yang anda sukai di sekolah ini? Mengapa?

Jawaban: Kegiatan yang saya sukai di sekolah ini itu ekskul-nya, karena ekskul

disini ituh beragam-ragam misalkan kayak futsal, robotic, basket, banyak.

2. Menurut anda, apakah kepala sekolah, guru-guru, dan staf sekolah disini

dapat dijadikan teladan yang baik untuk anda?

Jawaban: Iyak, kayak tanggung jawab, baik gituh

3. Apakah anda suka menghormati kepala sekolah, guru-guru, staf sekolah,

dan teman-teman ketika di dalam atau di luar sekolah?

Jawaban: Iyah, pasti ituh

4. Apakah anda mentaati tata tertib yang diterapkan di sekolah ini? Apakah

anda pernah melanggarnya?

Jawaban: Naati iyah, kalau ngelanggar pernah, telat heeee

5. Nilai karakter apa saja yang telah anda dapatkan selama anda sekolah

dsini? Dalam kegiatan apa?

Jawaban: Kerjasama dan kepemimpinan, tanggung jawab, sama biasanya kan

banyak lomba tuh jadi banyak dah…terus juga sering iuran buat bantuan

korban bencana kayak bantuan buat Rohingnya, dan juga saya disini jadi bisa

membaca al-quran dengan baik kak, karena setiap hari selasa kan ada

pembiasaan tahsin dan tahfidz al-quran bareng-bareng aula sekolah.

Interviewee

Siswa kelas VIII

Ollie Kamal M

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Page 134: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Nama : Annisa Cyntia

Jabatan : Siswi kelas VIII

Hari/Tanggal : Selasa, 14 November 2017

Tempat : Depan Ruang kelas VIII

Waktu : 09.15 WIB

1. Kegiatan apa yang anda sukai di sekolah ini? Mengapa?

Jawaban: Aku si gitar musik, tari saman juga suka. Karena aku suka seni,

menantang dan disiplin

2. Menurut anda, apakah kepala sekolah, guru-guru, dan staf sekolah disini

dapat dijadikan teladan yang baik untuk anda?

Jawaban: Iya, beliau sering dateng tepat waktu, ngucapin salam, sama sering

ngasih nasihat di kelas.

3. Apakah anda suka menghormati kepala sekolah, guru-guru, staf sekolah,

dan teman-teman ketika di dalam atau di luar sekolah?

Jawaban: Iya suka, kan kita punya banyak teman

4. Apakah anda mentaati tata tertib yang diterapkan di sekolah ini? Apakah

anda pernah melanggarnya?

Jawaban: Iyah, kadang ajah. Kalau ngelanggar iya pernah telat hahahaha

5. Nilai karakter apa saja yang telah anda dapatkan selama anda sekolah

dsini? Dalam kegiatan apa?

Jawaban: aku dapet karakter kreatif, disiplin, sama tanggung jawab.

Interviewee

Siswi kelas VIII

Annisa Cyntia

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Page 135: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Nama : Fernandi Bonanza

Jabatan : Siswa kelas IX

Hari/Tanggal : Selasa, 14 November 2017

Tempat : Depan Ruang kelas IX

Waktu : 09.28 WIB

1. Kegiatan apa yang anda sukai di sekolah ini? Mengapa?

Jawaban: Suka bola, futsal dari kecil emang suka ituh, dari lahir heee.

2. Menurut anda, apakah kepala sekolah, guru-guru, dan staf sekolah disini

dapat dijadikan teladan yang baik untuk anda?

Jawaban: Pasti ada baiknya, ada kurangnya, kebanyakan pasti nyontohin sikap

yang bagus-bagus di lingkunan sekolah atau di kelas, kayak pakaian perilaku,

sama sikap-sikapnya.

3. Apakah anda suka menghormati kepala sekolah, guru-guru, staf sekolah,

dan teman-teman ketika di dalam atau di luar sekolah?

Jawaban: Itu pasti ka dong ka, ngormatin yang lain

4. Apakah anda mentaati tata tertib yang diterapkan di sekolah ini? Apakah

anda pernah melanggarnya?

Jawaban: Ohhh pernah hahah, bangun kesiangan sama macet heee

5. Nilai karakter apa saja yang telah anda dapatkan selama anda sekolah

dsini? Dalam kegiatan apa?

Jawaban: Iya gitu dah, Religius, kekompakan, kepemimpinan juga, disiplin

juga ada. Penggalangan dana rohingya juga, iya penggalangan dana rohingya

kemarin buat bantu ngringanin krisis kemanusiaan yang ada disana

Interviewee

Siswa kelas IX

Fernandi Bonanza

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Page 136: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Nama : Sabilla Withfiannisa

Jabatan : Siswi kelas IX

Hari/Tanggal : Selasa, 14 November 2017

Tempat : Lapangan sekolah

Waktu : 09.37 WIB

1. Kegiatan apa yang anda sukai di sekolah ini? Mengapa?

Jawaban: Iya, aku suka saman, iya karena suka ajah gituh sama tari saman,

karena aku jadi belajar disiplin, rapih, bisa kompak dan bersih. Dan juga aku

disini suka sama kegiatan pramukanya ka, karena aku diajarin untuk tanggung

jawab sama jadi disiplin gituh ka, di pramuka ini kan diajarin baris berbaris,

tali menali.

2. Menurut anda, apakah kepala sekolah, guru-guru, dan staf sekolah disini

dapat dijadikan teladan yang baik untuk anda?

Jawaban: Iyah baik, kalau di pembelajaran juga enak jelasinya, diajarin tata

karma, jangan ngelawan orang tua, intinya diajarin yang baik-baik.

3. Apakah anda suka menghormati kepala sekolah, guru-guru, staf sekolah,

dan teman-teman ketika di dalam atau di luar sekolah?

Jawaban: Iya suka ka, kan mereka orang tua kita di sekolah heee.

4. Apakah anda mentaati tata tertib yang diterapkan di sekolah ini? Apakah

anda pernah melanggarnya?

Jawaban: Iya pernah heee, telat

5. Nilai karakter apa saja yang telah anda dapatkan selama anda sekolah

dsini? Dalam kegiatan apa?

Jawaban: Iya religius, disiplin, tanggung jawab, terus peduli sosial itu kayak

kemarin bantu iuran buat Rohingya , disini juga kita sering mengadakan

kegiatan infak buat temen-temen kita yang membutuhkan, dan juga kayak

kemarin pas bulan puasa kita ngadain pembagian sembako, banyak deh ka

Interviewee

Siswi kelas IX

Sabilla Withfiannisa

Interviewer

Penulis

Achmad Achsan Zainul

Page 137: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …

Foto-foto Kegiatan

Page 138: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 139: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 140: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 141: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 142: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 143: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 144: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 145: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 146: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 147: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 148: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 149: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 150: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …
Page 151: STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH …