strategi pemerintah kabupaten karawang...

144
STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG UNTUK MENSINERGIKAN PROGRAM RAKSA DESA ABAS SUDRAJAT SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007

Upload: tranhanh

Post on 20-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN

KARAWANG UNTUK MENSINERGIKAN PROGRAM RAKSA DESA

ABAS SUDRAJAT

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

Page 2: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir Strategi Pemerintah Kabupaten

Karawang untuk Mensinergikan Program Raksa Desa adalah karya saya sendiri

dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Semua informasi yang berasal atau disebutkan dalam teks dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.

Bogor, Juni 2007

Abas Sudrajat A 153044085

Page 3: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

ABSTRAK

ABAS SUDRAJAT, Strategi Pemerintah Kabupaten Karawang untuk Mensinergikan Program Raksa Desa. Komisi Pembimbing: LALA M KOLOPAKING dan SUTARA HENDRAKUSUMAATMADJA

Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian Pemerintah Propinsi Jawa Barat dalam bentuk tugas pembantuan kepada pemerintah desa di seluruh Propinsi Jawa Barat. Untuk pencapaian tujuan Program Raksa Desa diperlukan pemerintah kabupaten yang kapabel dalam melakukan fasilitasi dan pembinaan serta pengawasan. Permasalahannya tidak semua pemerintah kabupaten mempunyai komitmen dan kurangnya melakukan koordinasi antar sektor. Khususnya dalam pengelolaan Program Raksa Desa pada tiap tingkatan pemerintahan telah dibentuk Satuan Pelaksana yang melibatkan berbagai dinas atau instansi terkait namun dirasa belum berjalan oftimal, hal ini karena (1) masih lemahnya koordinasi antar sektor (2) masih kurang oftimalnya peran dan fungsi Satlak (3) perlu mengungkapkan pelaksanaan Program Raksa Desa di tingkat kecamatan dan desa disamping manfaat yang dirasakan oleh kelompok masyarakat penerima bantuan (4) perlu mengkaji kembali strategi kedepan guna upaya perbaikan sehingga terjadi sinergi yang diharapkan.

Tujuan Kajian secara umum adalah untuk mengkaji dan merumuskan strategi alternatif yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang untuk mensinergikan Program Raksa Desa. Secara khusus tujuan kajian ini adalah (1) mengungkapkan pelaksanaan program Rakdes yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang (2) mengungkapkan peran dan fungsi serta dukungan Dinas atau Instansi terkait dalam menunjang Program Raksa Desa (3) mengungkapkan pelaksanaan Program Rakdes di tingkat desa yang dirasakan oleh kelompok masyarakat penerima bantuan (4) Merumuskan alternatif strategi yang layak untuk diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang dalam mensinergikan Program Raksa Desa.

Objek kajian ini adalah pelaksanaan strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang dalam formulasi Satlak Raksa Desa. Lokasi kajian di Kabupaten Karawang Propinsi Jawa Barat. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari 111 responden menggunakan rumus Slovin. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Bapeda, BPMS, Bagian Pemerintahan, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Analisis yang digunakan dalam kajian ini mengukur persepsi/pendapat responden menggunakan angket atau kuisioner berdasarkan Skala Likert yang diinterprestasikan dalam interval Sugiyono. Selanjutnya menentukan alternatif strategi yang layak menggunakan analisis SWOT, Matrik IE, SPACE Matrik dan QSPM.

Hasil kajian ini mengungkapkan bahwa pelaksanaan sinergitas program pada Satlak kabupaten memperoleh jawaban sebesar 55,33 persen yang apabila diinterprestasikan dalam interval Sugiyono berarti netral. Hal ini perlu perhatian dan perbaikan menyangkut komitmen kepala dinas atau instansi,koordinasi dan pelaksanaan rapat koordinasi Rakdes. Dinas atau ainstansi yang tergabung dalam Satlak Rakdes memberikan dukungan program dan anggaran dalam menunjang Program Rakdes memperoleh

Page 4: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

prosentase sebesar 66,67 persen berarti setuju disamping itu melakukan pembinaan dan monitoring program Rakdes dengan mendapat 74,67 persen yang berarti setuju. Selanjutnya pelaksanaan Rakdes di tingkat Satlak kecamatan memperoleh 82,29 persen yang berarti sangat setuju, sedangkan pelaksanaan di tingkat satlak desa mendapat 81,67 persen berarti sangat setuju, untuk pelaksanaan di tingkat kelompok masyarakat penerima bantuan memperoleh prosentase sebesar77,39 persen yang berarti setuju atas pernyataan tersebut.

Rancangan program yang dihasilkan dari analisis strategi memunculkan 12 alternatif strategi, namun alternatif strategi yang direkomendasikan untuk diterapkan oleh Satlak Raksa Desa adalah (1) mengefektifkan koordinasi antar satlak,antar sektor termasuk dengan propinsi (2) mengoftimalkan kinerja Satlak Program Raksa Desa (3) meningkatkan pembinaan dan pengawasan. Ketiga faktor tersebut apabila dilakukan oleh Satlak Rakdes secara terintegrasi dan berkesinambungan akan meningkatkan sinergitas program dan pencapaian tujuan yang diharapkan. Sedangkan alternatih program yang direkomendasikan yaitu (1) Program pembentukan Bumdes di desa paska Rakdes (2) Program pembangunan desa sejahtera.

Page 5: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, Tahun 2007 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun,

baik cetak, fotocopy, mikrofilm, dan sebagainya.

Page 6: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG UNTUK MENSINERGIKAN PROGRAM

RAKSA DESA

ABAS SUDRAJAT

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

Page 7: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

Judul Tugas Akhir : Strategi Pemerintah Kabupaten Karawang Untuk Mensinergikan Program Raksa Desa

Nama : Abas Sudrajat

N R P : A 153044085

Disetujui,

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Lala. M. Kolopaking, MS Ir.Sutara Hendrakusumaatmadja, M.Sc

Diketahui,

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana

Manajemen Pembangunan Daerah

Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.Ec Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro M.S

Tanggal Ujian : 01 Juni 2007 Tanggal Lulus :

Page 8: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

PRAKATA Bismillahirrahmanirrohim,

Tiada kata yang patut penulis ucapkan kecuali Puji dan Syukur kehadirat

Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir Kajian Pembangunan Daerah yang berjudul “Strategi Pemerintah

Kabupaten Karawang untuk Mensinergikan Program Raksa Desa”

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis sampaikan terima kasih

yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penulisan kajian ini

terutama kepada Bapak Dr. Ir. Lala M Kolopaking, MS selaku pembimbing

pertama dan Bapak Ir. Sutara Hendrakusumaatmadja, MSc selaku pembimbing

kedua, serta seluruh dosen Sekolah Pascasarjana Magister Profesional Manajemen

Pembangunan Daerah Institut Pertanian Bogor. Tak lupa penulis sampaikan

terima kasih kepada Ketua Program Studi Magister Manajemen Pembangunan

Daerah serta ucapan serupa disampaikan kepada rekan-rekan seluruh mahasiswa/i

Magister Manajemen Pembangunan Daerah Institut Pertanian Bogor yang telah

membantu dalam penulisan kajian ini. Penulis serahkan amal kebaikan yang telah

membantu kepada Allah SWT semoga Yang Maha Kuasa dapat membalasnya

dengan berlipat ganda, amin.

Penulis berharap semoga hasil kajian ini dapat bermanfaat khususnya bagi

Pemerintah Kabupaten Karawang sebagai bahan rekomendasi strategi alternatif

untuk mensinergikan Program Raksa Desa maupun Pemerintah kabupaten lain

yang memerlukan serta pihak pihak yang membutuhkan kajian studi ini.

Penulis

Page 9: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat,

tanggal 13 Agustus 1972 dari ayah Dana Salya dan Ibu E. Sumini. Penulis

merupakan anak keempat dari enam bersaudara.

Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan di SDN Cilengkrang

Sumedang pada tahun 1985. Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama (SMP)

Cimalaka Sumedang tahun 1988 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Sumedang tahun 1991. Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan D III di

Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor Sumedang

tahun 1994, dan menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi – Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN) di Bandung, jurusan

Manajemen Pembangunan Daerah pada tahun 2000. Pada Tahun 2005, penulis

melanjutkan pendidikan S2 pada Program Studi Magister Profesional Manajemen

Pembangunan Daerah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor.

Penulis diangkat menjadi pegawai negeri sipil pada tahun 1992 pada

waktu masih kuliah di STPDN dengan status ikatan dinas. Pada saat ini penulis

bertugas di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial Kabupaten Karawang.

Penulis menikah pada tahun 2002 dengan Ambar Wulan, SE dan dikaruniai satu

orang anak laki-laki yaitu Andhika Nurfadilah Sudrajat.

Page 10: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah .............................................................................. 3 1.3. Tujuan Kajian ....................................................................................... 6 1.4. Manfaat Kajian ..................................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Konsep Strategi dalam Pemerintahan Daerah ............. 8 2.2. Strategi Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan ....................... 12 2.3. Kronologis dan Dasar Hukum Kebijakan Program Raksa Desa.......... 18 2.4. Arah dan Mekanisme Program Raksa Desa......................................... 24

2.4.1. Maksud dan Tujuan program Raksa Desa ................................. 24 2.4.2. Strategi dan Pendekatan ............................................................. 25 2.4.3. Komponen Kegiatan Program Raksa Desa ................................ 27 2.4.4. Kriteria Desa Lokasi Program Raksa Desa ................................ 28 2.4.5. Prinsip Pengelolaan dan Pengorganisasian ................................ 29

2.5. Konsep Pembangunan Manusia dalam IPM ........................................ 31

III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran............................................................................ 35 3.2. Metode Kajian ..................................................................................... 37 3.3. Lokasi Kajian ...................................................................................... 39 3.4. Sasaran Kajian..................................................................................... 39 3.5. Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data .......................................... 40 3.6. Metode Perangcangan Program .......................................................... 41

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis ............................................................................... 43 4.2. Kondisi Pemerintahan Daerah ............................................................ 45 4.3. Kondisi Sosial dan Ekonomi ............................................................... 48

Page 11: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

iii

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH 5.1. Alokasi Program Raksa Desa di Kabupaten Karawang ...................... 57 5.2. Satuan Pelaksana Program Raksa Desa Kabupaten Karawang.......... 58 5.3. Dukungan Dinas atau Instansi dlm Menunjang Program Raksa Desa 62 5.4. Pelaksanaan Program Raksa Desa....................................................... 65

5.4.1. Pelaksanaan Program Rakdes di Kabupaten Karawang............ 65 5.4.2. Pelaksanaan Program Rakdes di tingkat Satlak Kecamatan ..... 80 5.4.3. Pelaksanaan Program Rakdes di tingkat Satlak Desa ............... 85 5.4.4. Pelaksanaan Program Raksa Desa Menurut Persepsi

Kelompok Masyarakat Penerima Bantuan ................................ 89 5.4.5. Exit Strategy Program Raksa Desa............................................ 92

VI. ANALISIS PERANCANGAN PROGRAM 6.1. Lingkungan Internal (Kekuatan-Kelemahan)...................................... 96 6.2. Lingkungan Eksternal (Peluang-Ancaman) ........................................ 100 6.3. Formulasi Strategi ............................................................................... 105

6.3.1. Analisis Evaluasi Faktor Internal Satlak Raksa Desa ................ 105 6.3.2. Analisis Evaluasi Faktor Eksternal satlak Program

Raksa Desa ................................................................................ 106 6.3.3. Analisis SWOT Satlak Program Raksa Desa ............................ 107 6.3.4. Matriks Internal-Eksternal Satlak Raksa Desa .......................... 112 6.3.5. Penentuan Strategi ..................................................................... 114 6.3.6. QSPM Satlak Raksa Desa.......................................................... 118 6.3.7. Alternatif Strategi dan Program................................................. 120

VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 7.1. Kesimpulan ................................................................................... 123 7.2. Rekomendasi Kebijakan................................................................ 126

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 128 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 130

Page 12: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

iv

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Distribusi Sampel Pengukuran dari Satlak Kecamatan, Desa dan Masyarakat ............................................................................................... 41

2. Pembagian Wilayah Administratif Kabupaten Karawang .............................. 46

3. Perkembangan Ketenagakerjaan di Kab. Karawang Tahun 2001-2005 ......... 50

4. Rencana Pencapaian IPM Kabupaten Karawang Tahun 2006-2010 .............. 53

5. Perkembangan Indek Pembangunan Manusia Tahun 2001-2005 ................... 53

6. PDRB, Jumlah penduduk dan PDRB per kapita ............................................. 54

7. APBD Kabupaten Karawang Tahun 2006 ...................................................... 55

8. Daftar Alokasi Program Raksa Desa Tiap Kecamatan ................................... 56

9. Jawaban Angket tentang Pelaksanan Sinergitas Program Raksa Desa Dari Dinas atau Instansi yang Tergabung Dalam Satlak - Kabupaten Karawang ...................................................................................... 60

10. Kegiatan Rapat Satlak Program Raksa Desa Tingkat Kabupaten Karawang . 61

11. Jawaban Angket tentang Dukungan Dinas atau Instansi dalam Menunjang Rakdes ............................................................................................................. 62

12. Dukungan Program dan Anggaran Dinas atau Instansi dalam (Satlak Raksa Desa) Tahun 2006 .................................................................... 63

13. Kegiatan Pembinaan dan Monitoring dari Satlak Kabupaten Karawang........ 65

14. Realisasi Raksa Desa Bidang Kesehatan ........................................................ 72

15. Kasus Yang Ditangani Dana Program Raksa Desa Tahun 2005 .................... 73

16. Jumlah Kematian Ibu dan Bayi di Kab Karawang Tahun 2000-2004 ............ 74

17. Daftar Rekapitulasi Usulan Infrastruktur Fisik Desa Lokasi Raksa Desa Tahun 2006...................................................................................................... 79

18. Jawaban Angket Tentang Pelaksanaan Program Rakdes di Tingkat satlak Kecamatan ....................................................................................................... 81

19. Jawaban Angket Tentang Pelaksanaan Rakdes di Tingkat Satlak Desa ......... 95

20. Jawaban Angket tentang Pelaksanaan Rakdes Menurut Persepsi Kelompok Masyarakat Penerima Bantuan ...................................................... 90

21. Kekuatan dan Kelemahan Satlak Program Raksa Desa di Kabupaten - Karawang .........................................................................................................96

22. Peluang dan Ancaman pada Satlak Raksa Desa di Kabupaten Karawang.....101

23. Nilai Rata-rata Evaluasi Faktor Internal Satlak Raksa Desa ..................... .. 106

24. Nilai Rata-rata Evaluasi Faktor Eksternal Satlak Raksa Desa ...................... 107

Page 13: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

v

25. Matriks SWOT Satlak Raksa Desa di Kabupaten Karawang ....................... 111

26. Variabel Penyusun SPACE Matriks Satlak Raksa Desa ............................... 115

27. Nilai Rata-rata Empat faktor SPACE Matriks Satlak Raksa Desa................ 115

28. QSPM Satlak Raksa Desa Kabupaten .......................................................... 130

Page 14: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

vi

DAFTAR GAMBAR

No Halaman 1. Proses Pemberdayaan Masyarakat .............................................................. 16

2. Dimensi, Indikator dan Indeks Dimensi IPM............................................... 33

3. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 37

4. Peta Karawang ............................................................................................. 43

5. Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2001-2004 ........................................................................ 48

6. Piramida Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2004 .............................. 49

7. Peta Kluster Keluarga Miskin di Kabupaten Karawang .............................. 51

8. Grafik Perkembangan IPM Tahun 2001-2004 ............................................. 54

9. Komposisi Angka Buta Huruf di Kabupaten Karawang ............................... 66

10. APK dan APM SD/MI, SLTP/MTs, dan SMA/MA/SMK di Kaupaten Karawang ................................................................................................... 68

11. Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Karawang Tahun 2004 .................. 69

12. Perkembangan Jumlah Prasarana Pendidikan Sudah Tahun 2004 ............. 69

13. Kasus Penaganan Bayi Baru Lahir di Kabupaten Karawang Tahun 2004................................................................................. 72

14. Perkembangan Indeks Daya Beli ................................................................ 79

15. Hierarki Exit Strategy Program Raksa Desa .............................................. 93

16. Matrik IE Satlak Program Raksa Desa .......................................................114

17. SPACE matrik Satlak Program Raksa Desa .............................................116

Page 15: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman 1. Data Responden .......................................................................................... 130

2. Tabulasi Data Tentang Pelaksanaan Sinegritas Program Rakdes Satlak Kabupaten Karawang ................................................................................... 135

3. Tabulasi Data Tentang Pelaksanaan Raksa Desa Tingkat Satlak Kecamatan .................................................................................................... 135

4. Tabulasi Data Tentang Pelaksanaan Raksa Desa Tingkat Satlak Desa ....... 136

5. Tabulasi Data Tentang Manfaat Program Raksa Desa Bagi Masyarakat Penerima Bantuan ........................................................................................ 137

6. Faktor Internal Satlak Program Raksa Desa ................................................ 138

7. Faktor Eksternal Satlak Program Raksa Desa .............................................. 138

8. Rekapitulasi Nilai Evaluasi Faktor Internal (EFI)........................................ 139

9. Rekapitulasi Nilai Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) .................................... 139

Page 16: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembangunan Kabupaten Karawang hakekatnya adalah ingin mewujudkan

Kabupaten Karawang yang sejahtera, tertib, aman dan bersih yang menjadi

landasan dalam proses pencapaian tujuan pembangunan. Orientasi pembangunan

pengentasan kemiskinan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang harus dapat

meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat miskin dengan

mengutamakan penyediaan kebutuhan dasar dan pelayanan umum, penyedian

sumber daya produksi, dan peningkatan kegiatan usaha serta penguatan organisasi

sosial dan ekonomi masyarakat. Hal tersebut perlu ditunjang dengan penyusunan

kebijakan penaggulangan kemiskinan termasuk pengembangan model dan

instrumen pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan kondisi masyarakat

Karawang.

Berkaitan dengan hal tersebut, rumusan Rencana strategis dan Kebijakan

Umum Kabupaten Karawang yang disusun melalui mekanisme penelaahan dan

pengkajian, dan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, dirumuskan

formulasi Visi Kabupaten Karawang, yaitu : “Terwujudnya Masyarakat

Karawang yang Sejahtera Melalui Pembangunan di Bidang Pertanian Dan

Industri yang Selaras dan Seimbang Berdasarkan Iman dan Taqwa “

Dari rumusan visi tersebut maka pernyataan visi dijabarkan pada 9

(sembilan) rumusan Misi Kabupaten Karawang, sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan.

2. Meningkatkan cakupan layanan dan kualitas kesehatan masyarakat.

Page 17: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

2

3. Mengembangkan ekonomi kerakyatan pada sektor pertanian dengan pola

agribisnis dan agroindustri yang didukung oleh sektor industri lainnya.

4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah.

5. Meningkatkan kualitas angkatan kerja dan peluang kerja.

6. Meningkatkan pelayanan, pembinaan dan kesadaran hukum serta hak asasi

manusia.

7. Menciptakan tata pemerintahan Kabupaten Karawang yang bersih dan

berwibawa.

8. Mengutamakan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan pada seluruh kegiatan pembangunan.

9. Pemberdayaan perempuan dan pengarusatamaan gender

Rumusan Visi dan Misi yang merupakan target jangka panjang masih

bersifat abstrak, maka perlu dijabarkan menjadi suatu yang konkrit dan dapat

diukur keberhasilan dan kegagalannya. Oleh karena itu perlu adanya suatu

indikator yang merupakan acuan pencapaian visi secara makro dalam kurun waktu

jangka menengah dan jangka pendek.

Selanjutnya untuk menjamin Pemerintah Kabupaten Karawang dapat

menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara efektif dalam koridor

perkembangan lingkungan strategis yang dihadapi saat ini serta persfektif kedepan

bidang pengelolaan keuangan daerah maka perlu dibuatkan landasan berpijak

yang komprehensif. Undang-undang 32 Tahun 2004 mengamanatkan bahwa

Pemerintah Propinsi memiliki kewajiban untuk mensejahterakan masyarakat,

namun kewajiban tersebut bukan hanya merupakan tugas Pemerintah Propinsi tapi

Page 18: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

3

juga merupakan tugas Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten/Kota

serta Pemerintah Desa, dunia usaha dan masyarakat.

Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian Pemerintah

Propinsi Jawa Barat dalam bentuk tugas pembantuan kepada pemerintah desa di

seluruh Propinsi Jawa Barat. Prioritas program tersebut terkait dengan pencapaian

Indek Pembangunan Manusia (IPM) Propinsi Jawa Barat.

Untuk pencapaian tujuan pelaksanaan Program Raksa Desa diperlukan

pemerintah kabupaten yang kapabel dalam melakukan fasilitasi dan pembinaan

serta pengawasan. Permasalahannya tidak semua pemerintah kabupaten

mempunyai komitmen dan kurangnya melakukan koordinasi antar sektor dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program.

Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Karawang berupaya

mensinergikan Program Raksa Desa dengan strategi program untuk

dikembangkan. Adapun Pertanyaan pokok kajian ini adalah Bagaimanakah

Strategi Pemerintah Kabupaten Karawang untuk Mensinergikan Program Raksa

Desa ?

Perumusan Masalah

Dalam implementasinya, perencanaan pembangunan yang dirumuskan

dalam Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Karawang Tahun 2001-2005,

bahwa pencapain target IPM secara kuantitatif mengalami peningkatan pada

seluruh indikator-indikator IPM, walaupun peningkatan pada masing-masing

indikator IPM belum memperlihatkan perkembangan yang cukup tinggi. Hal

tersebut memperlihatkan bahwa program dan kegiatan yang dilaksanakan selama

Page 19: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

4

ini berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten

Karawang dapat dinilai belum terlaksana secara oftimal.

Dengan dasar uraian tersebut, dapat dipahami bahwa pola dari kebijakan

pembangunan yang selama ini berjalan belum memberikan dampak yang

signifikan terhadap optimalisasi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah

satu program yang berkaitan langsung dengan upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat atau IPM yaitu Program Raksa Desa yang telah berjalan di Kabupaten

Karawang sejak tahun 2003, selain program lain yang berbasis pemberdayaan

masyarakat baik dari pemerintah pusat maupun dari sektor lainnya. Namun pada

perjalanannya dirasa masih kurang sinergi, dimana program-program sejenis yang

begitu banyak kelihatan masih bersifat sektoral atau kurang terpadu.

Khususnya dalam pengelolaan Program Raksa Desa pada tiap tingkatan

pemerintahan telah dibentuk Satuan Pelaksana yang melibatkan berbagai dinas

atau instansi terkait namun dirasa belum berjalan oftimal, hal ini dimungkinkan

karena masih lemahnya koordinasi antar sektor mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian. Dengan pemahaman tersebut, maka pertanyaan

spesifik pertama yang diajukan dalam kajian ini adalah Bagaimanakah Strategi

Pemerintah Kabupaten Karawang dalam formulasi Satlak Program Raksa Desa

untuk Mensinergikan pelaksanaan Program Raksa Desa ?

Langkah selanjutnya adalah mengungkapkan peran dan dukungan dari

dinas atau instansi terkait yang tergabung dalam Satuan Pelaksana (SATLAK)

Program Raksa Desa dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan Program Raksa

Desa baik ditinjau dari peran dan fungsinya maupun komitmen kebijakan

program. Hal ini didasarkan masih kurang oftimalnya peran dari Satlak.

Page 20: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

5

Kabupaten yang diindikasikan dengan masih kurangnya koordinasi dan jarangnya

menyelenggarakan rapat khusus menyangkut Program Raksa Desa. Dengan

demikian maka pertanyaan spesifik kedua yang diajukan dalam kajian ini adalah

Bagaimanakah peran dan dukungan Dinas atau instansi terkait dalam menunjang

Program Raksa Desa ?

Dilain pihak kita perlu mengkaji pelaksanaan dari Program Raksa Desa di

tingkat kecamatan dan desa disamping manfaat yang dirasakan oleh kelompok

masyarakat penerima bantuan. Hal ini tentunya akan memberikan gambaran

terhadap evaluasi pelaksanaan Program Raksa Desa ditinjau dari aspek muatan

atau hasilnya yang selama ini masih berjalan, baik dari aspek ketersediaan modal

usaha masyarakat dan penambahan infrastruktur desa yang menunjang

peningkatan daya beli, maupun peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan

yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat

sehingga kita dapat mengetahui persepsi dari kelompok masyarakat penerima

bantuan. Hal ini didasari pemikiran mengingat luasnya cakupan kajian dan

keterbatasan waktu penulis. Dengan demikian pertanyaan spesifik ketiga yang

diajukan adalah Bagaimanakah persepsi yang dirasakan oleh kelompok

masyarakat penerima bantuan terhadap pelaksanaan Program Raksa Desa di

tingkat desa?

Selanjutnya setelah mengungkapkan kelemahan atau kendala dalam

pelaksanaan Program Raksa Desa oleh Pemerintah Kabupaten Karawang, perlu

mengkaji kembali strategi atau kebijakan kedepan guna upaya perbaikan sehingga

terjadi sinergi yang yang diharapkan khususnya dalam pelaksanaan Program

Raksa Desa, sehingga pertanyaan spesifik keempat yang diajukan adalah

Page 21: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

6

Bagaimanakah alternatif strategi yang perlu diterapkan oleh Pemerintah

Kabupaten Karawang untuk mensinergikan Program Raksa Desa?

Tujuan Kajian

Tujuan penulisan Kajian ini secara umum adalah untuk mengkaji dan

merumuskan strategi alternatif yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten

Karawang untuk mensinergikan Program Raksa Desa, yang bertujuan untuk

peningkatan pembangunan Kabupaten Karawang. untuk itu, selain

mengungkapkan strategi alternatif juga dukungan dinas atau instansi terkait dalam

menunjang keberhasilan program ditinjau dari aspek peran dan fungsi serta

dukungan program.

Adapun secara khusus tujuan kajian ini adalah :

a. Mengungkapkan pelaksanaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten

Karawang untuk mensinergikan Program Raksa Desa.

b. Mengetahui dan mengungkapkan peran dan fungsi serta dukungan Dinas

atau Instansi terkait dalam menunjang Program Raksa Desa.

c. Mengungkapkan persepsi kelompok masyarakat penerima bantuan

terhadap pelaksanaan Program Raksa Desa di tingkat desa.

d. Merumuskan alternatif strategi yang layak untuk diterapkan oleh

Pemerintah Kabupaten Karawang (Satlak Raksa Desa) dalam

mensinergikan Program Raksa Desa.

Page 22: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

7

Manfaat Kajian

Adapun manfaat dari kajian ini adalah :

a. Secara teoritis, kajian ini diharapkan menjadi bahan referensi untuk

memahami tentang strategi yang dilakukan untuk mensinergikan Program

Raksa Desa di Kabupaten Karawang dan memberikan wawasan atau

pengetahuan bagi pembaca yang berminat dalam bidang studi ini.

b. Secara praktis, kajian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan atau

informasi yang dapat dipertimbangkan khususnya oleh Pemerintah

Kabupaten Karawang dan Kabupaten lain umumnya dalam merumuskan

strategi atau kebijakan untuk mensinergikan Program Raksa Desa.

Page 23: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian dan Konsep Strategi dalam Pemerintahan Daerah

Strategi merupakan aspek penting dalam organisasi, karena dengan strategi

akan dapat menentukan sejauhmana suatu tujuan organisasi mengalami

keberhasilan ataupun kegagalan. Strategi merupakan sejumlah sarana atau jalur

tindakan (means) yang perlu ditemukan oleh suatu organisasi secara aktif, guna

mewujudkan sasaran organisasi. Strategi bersifat umum dan mendukung

eksistensi organisasi. Selain itu strategi juga diperlukan untuk mengantisipasi

perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi. Dalam hal ini Kotten

( Salusu,1996;104) menyatakan bahwa tipe-tipe strategi adalah :

a. Corporate strategi (strategi organisasi), strategi ini berkaitan dengan

perumusan misi, tujuan, nilai-nilai dan inisiatif strategi baru. Pembatasan

diperlukan yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.

b. Program strategy (strategi program), strategi ini lebih memberikan

perhatian pada implikasi strategik dari suatu program tertentu.Apa kiranya

dampaknya apabila suatu program tertentu dilancarkan atau diperkenalkan,

apa dampaknya bagi sasaran organisasi.

c. Resource support strategy (strategi pendukung sumberdaya), strategi

sumberdaya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan

sumberdaya esensial yang tersedia guna meningkatkan kreativitas kinerja

sumberdaya itu dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi dsb.

Page 24: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

9

d. Institusi strategy (strategi kelembagaan), fokus strategi institusional

adalah menggambarkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan

inisiatif-inisiatif strategik.

Dilain pihak Stoner (1986;118) menyatakan bahwa ”Strategi adalah

program yang luas untuk mencapai tujuan organisasi, berarti bagaimana cara

melaksanakan misinya”.

Ada tiga hal penting yang secara khusus perlu diperhatikan dalam lingkup

manajemen strategis, yaitu :

1. Strateginya sendiri, yang meliputi rumusan arah organisasi, sarana untuk

mencapai hal tersebut, dan dukungan dari daya saing yang kuat.

2. Keberhasilan aplikasi strategi yang mencakup pembahasan tentang

penerapan strategi untuk memperoleh hasil paling efektif.

3. Inovasi (upaya pembaharuan) atas strategi yang ada, agar organisasi tetap

mampu memberi tanggapan pada berbagai perubahan yang ada, sehingga

strategi dapat diubah atau diperbaharui dalam aplikasinya.

Dalam pengelolaan perubahan strategi, dapat ditemukan beberapa model

strategi (Chaffee, 1985) yang digolongkan menjadi tiga pilihan pendekatan, yaitu :

a. Pendekatan strategi linier, dimana pendekatan ini terpusat pada perencanaan

dengan sasaran dan uraian tentang sarana pencapaiannya sebagai hasil

pengambilan keputusn strategis. Adapun rumusannya adalah ”strategi

sebagai suatu penentu sasaran dasar jangka panjang bagi satu organisasi, dan

adopsi merupakan jalur tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan

untuk mewujudkan sasaran tersebut” (Chandler, 1962).

Page 25: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

10

b. Pendekatan strategi adaptif, berhubungan dengan pemikiran konsep

pertambahan (incrementalism). Adapun rumusannya adalah ”strategi

berkaitan dengan pengembangan satu kecocokan aktif antara peluang dan

resiko, telah ditemukan dalam lingkungan usaha, dilengkapi dengan

kemampuan organisasi dan sumberdaya yang diperlukan untuk

mengeksploitasi peluang tersebut”. (Hofer,1973).

c. Pendekatan strategi interpretif, berkaitan dengan hubungan antara organisasi

dengan lingkungannya, dimana kendalinya berada di tangan manajer yang

memegang peta kognitif tentang gambaran dunia yang diharapkan mampu

untuk menjelaskan apa organisasi dimaksud dengan melalui wajah

organisasi serta menyediakan tanggapan yang sesuai (Weick, 1983). Dalam

hal itu kultur dan nilai organisasi memegang peranan penting sebagai

motivasi manajemen. Dan keberhasilan masa lalu perlu dikembangkan lebih

lanjut sebagai jawaban atas terjadinya perubahan lingkungannya.

Untuk itulah diperlukan aspek kepemimpinan strategis, harus ikut

bertanggungjawab secara langsung dalam mengarahkan organisasi. Dia harus

paham tentang sasaran jangka panjang dan strategi yang ditetapkan, selanjutnya

perlu diaplikasikan melalui struktur organisasi yang juga dipilih oleh

kepemimpinan strategis. Selanjutnya tanggungjawab utama lainnya adalah

melakukan komunikasi kepada semua pihak.

Sebagai organisasi yang besar, Pemerintah Kabupaten Karawang yang

merupakan bagian dari pemerintahan daerah menjalankan fungsinya sebagaimana

diatur dalam pasal 2 ayat 3 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagai berikut :

Page 26: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

11

Pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjalankan

otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan

Pemerintah, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan

umum, dan daya saing daerah.

Dilain pihak berdasarkan penjelasan atas Undang-undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan pula bahwa urusan yang

menjadi kewenangan daerah, meliputi urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan

pemerintahan wajib adalah suatu urusan pemerintahan yang berkaitan dengan

pelayanan dasar seperti pendidikan dasar, kesehatan, pemenuhan kebutuhan hidup

minimal, prasarana lingkungan dasar, sedangkan urusan pemerintahan yang

bersifat pilihan terkait erat dengan potensi unggulan dan kekhasan daerah.

Ini berarti bahwa pemerintah daerah diantaranya mengemban amanah

untuk melakukan dan meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan serta peran

serta masyarakat. Pemerintah daerah dituntut meningkatkan layanannya terhadap

masyarakat sehingga IPM daerah meningkat dan dapat memenuhi standar yang

ditetapkan.

Pentingnya strategi dirasakan dalam penyusunan rencana pembangunan

jangka menengah daerah yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program

kepala daerah untuk 5 tahun yang penyusunannya berpedoman pada RPJP daerah

dengan memperhatikan RPJM nasional. RPJM daerah itu sendiri memuat arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan

program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah,

program kewilayahan disertai rencana kerja dalam kerangka regulasi dan

kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Adapun untuk lebih jelas hal tersebut

Page 27: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

12

tersirat dalam pasal 151 Bab VII Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagai berikut :

1. Satuan kerja perangkat daerah menyusun rencana strategis yang selanjutnya

disebut Renstra-SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,

program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya,

berpedoman pada RPJM daerah dan bersifat indikatif.

2. Renstra-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirumuskan dalam

bentuk rencana kerja satuan kerja perangkat daerah yang memuat kebijakan,

program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh

pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat.

Dengan demikian strategi mempunyai peranan yang sangat penting dalam

penentuan keberhasilan pencapaian sasaran dan tujuan organisasi Pemerintah

Kabupaten Karawang khususnya Satuan Pelaksana Program Raksa Desa dalam

mensinergikan Program Raksa Desa.

Strategi Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan

Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kondisi hasil pembangunan

selama ini, antara lain harus disadari bahwa Bangsa Indonesia masih memiliki

kesempatan untuk keluar dari keterpurukan akibat krisis moneter dan diperlukan

visi dan misi serta komitmen yang jelas dari seluruh elemen bangsa untuk

diimplementasikan melalui strategi-strategi yang tepat. Hal tersebut perlu diawali

dengan menelusuri struktur sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat

yang selama ini melembaga dengan mengedepankan pemberdayaan sebagai inti

Page 28: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

13

pendekatan pembangunan, dimana pendekatan tersebut mendekati pada proses

demokratisasi dan penegakan HAM serta terfokus pada pembangunan berbasis

masyarakat (community based develompent).

Menurut Rothman dan Tropman dalam Isbandi (2003), secara konseptual,

sedikitnya ada lima prinsip dasar dan konsep pembangunan berbasis masyarakat

(community based development-CBD), yaitu :

1. Untuk mempertahankan eksistensinya, CBD memerlukan break-event dalam

setiap kegiatan yang dikelola.

2. Konsep CBD selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam

perencanan maupun pelaksanaan program termasuk pengawasan.

3. Dalam melaksanakan CBD, antara kegiatan pelatihan dan pembangunan

fisik merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

4. Dalam mengimplementasikan CBD harus dapat memaksimalkan

sumberdaya (resources), khususnya dalam hal dana, baik yang berasal dari

pemerintah, swasta, maupun sumber-sumber lainnya, seperti dana dari

sponsor pembangunan sosial.

5. Organisasi CBD harus lebih memfungsikan diri sebagai ”katalis” yang

menghubungkan antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dan

kepentingan masyarakat yang lebih bersifat mikro.

Dalam mencapai visi pengembangan masyarakat, perlu dikembangkan

model-model yang diarahkan pada pembangunan masyarakat, dimana menurut

Jack Rothman dalam Isbandi (2003) menyusun dan merumuskan tiga model

dalam praktek pembangunan masyarakat, yaitu :

Page 29: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

14

a. Model Pengembangan Lokal (Locality Development Model), model

pembangunan lokal mensyaratkan bahwa perubahan dalam masyarakat dapat

dilakukan secara oftimal bila melibatkan partisipasi aktif yang luas dari

spektrum masyarakat tingkat lokal, baik dalam penentuan tujuan maupun

pelaksanaan tindakan perubahan. Tujuan yang ingin dicapai adalah

mengembangkan kemampuan masyarakat agar dapat berfungsi secara

integratif. Strategi yang digunakan ialah mencari cara untuk dapat

memotivasi warga masyarakat agar terlibat aktif dalam proses perubahan.

Partisipasi aktif seluruh warga masyarakat dalam pembangunan itulah yang

menjadi tujuan utama proses perubahan.

b. Model Perencanaan Sosial (Social Planning Model), model ini menganggap

betapa penting menggunakan cara perencanaan yang matang dan perubahan

yang terkendali untuk mencapai tujuan akhir secara rasional. Perencanaan

dilakukan dengan sadar dan rasional, dalam pelaksanaannya dilakukan

pengawasan yang ketat untuk melihat perubahan yang terjadi. Sasaran atau

tujuan utama model in adalah menciptakan, menyusun, dan memberikan

bantuan baik yang bersifat materi maupun pelayanan yang berbentuk jasa

kepada masyarakat. Oleh karenanya yang ingin dikembangkan yaitu

kemampuan dan kecakapan masyarakat dalam memecahkan

permasalahannya melalui usaha yang terencana, terarah dan terkendali.

Strategi yang digunakan adalah mengumpulkan atau mengungkapkan fakta-

fakta dan data mengenai permasalahan kemudian mengambil tindakan yang

rasional dan feasible.

Page 30: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

15

c. Model Aksi Sosial (Sosial Action Model), model ini menekankan betapa

pentingnya penanganan kelompok penduduk yang tidak beruntung secara

terorganisasi, terarah dan sistematis. Model ini bertujuan mengadakan

perubahan yang mendasar didalam lembaga utama atau kebiasaan

masyarakat. Adapun langkah yang ditempuh dengan menggerakkan

golongan masyarakat tertentu guna terlibat aktif dalam mengadakan

perubahan. Tujuannya yaitu mengubah sistem atau kebijakan pemerintah

secara langsung dalam rangka menanggulangi masalah yang mereka hadapi.

Strateginya adalah mengadakan usaha-usaha yang lebih terorganisir untuk

mencapai tujuan atau target tertentu, melalui tindakan yang lebih terorganisir

dan terarah, golongan-golongan tersebut mampu memperoleh kekuatan dan

tujuan yang diinginkan.

Selanjutnya prinsip kesetaraan bagi para stakeholder merupakan sebuah

kunci keberhasilan dalam membangun kemitraan. Akan tetapi menurut kenyataan

di lapangan, masyarakat lokal sebagai stakeholder berada pada posisi paling

lemah sehingga diperlukan pemberdayaan. Pemberdayaan mengandung makna

”membantu” komunitas dengan sumberdaya, kesempatan, keahlian dan

pengetahuan agar kapasitas komunitas meningkat sehingga dapat berpartisipasi

untuk menentukan masa depan warga komunitas. Oleh karenanya pemberdayaan

menjadi tujuan pengembangan masyarakat. Dengan kata lain pemberdayaan

mengandung tiga komponen penting yaitu power sharing, partisipasi dan

keberlanjutan.

Page 31: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

16

Langkah awal dari pemberdayaan masyarakat adalah pencerahan.

Pencerahan masyarakat merupakan buah dari upaya-upaya pelayanan publik yang

difasilitasi oleh pemerintah sebagaimana gambaran berikut :

Gambar 1. Proses Pemberdayaan Masyarakat

Merujuk uraian di atas, posisi masyarakat sebagai subjek bukan objek dari

program pembangunan sehingga diharapkan dengan pemberdayaan tercipta

kedirian dan peran serta atau partisipasi masyarakat menjadi meningkat.

Melalui proses pendampingan diharapkan akan dapat meningkatkan

kemampuan masyarakat lokal, sehingga pada saatnya nanti mereka akan dapat

memiliki peran yang sebanding dengan stakeholder lainnya. Menurut Bina Desa

(1998) ciri-ciri masyarakat kuat adalah : (1) Kedirian, tidak mudah dipengaruhi.

(2) Kritis dalam menghadapi persoalan. (3) Teguh dan konsisten dalam

menjalankan cita-cita komunitas. (4) Solidaritas dan kesetiakawanan. (5)

Kemadirian. (6) Gender persfektif. (7) Kemampuan dalam mengelola sumberdaya

alam. (8) Kooperatif (9) Replikatif (10) Non eksklusif.

Untuk menuju masyarakat lokal yang kuat ada beberapa upaya atau

langkah-langkah strategis dalam pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

melalui kegiatan pendampingan, diantaranya adalah :

a. Pembentukan dan pengorganisasian sistem kelembagaan, kegiatan ini

diawali dengan pembentukan kelompok-kelompok dampingan, melalui

mekanisme kelompok akan dibangun konsensus-konsensus atau komitmen

Masyarakat

Pencerahan

Pemberdayaan

Partisipasi

Page 32: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

17

bersama untuk menyelesaikan persoalan komunitas. Antar kelompok juga

akan membentuk jaringan kerjasama baik dibidang kegiatan usaha produktif,

sharing pengetahuan dan pengalaman, informasi dan yang lebih penting

adalah dalam rangka me nghimpun kekuatan bersama sehingga mereka

memiliki daya tawar (bargaining position) yang lebih kuat.

b. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, hal ini dilakukan melalui

kegiatan pelatihan, belajar bersama, diskusi kelompok, diklat, magang, study

banding, seminar dll.

c. Menciptakan dan mengembangkan usaha produktif, kegiatan usaha

produktif diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang

berarti penguatan masyarakat dibidang ekonomi. Jenis kegiatannya bisa

mengembangkan usaha produktif yang sudah ada atau membuka bidang

usaha yang baru.

d. Mengembangkan sistem informasi kampung, nilai-nilai strategis yang

sesungguhnya dari mengembangkan sistem informasi kampung adalah

penguatan masyarakat lokal dibidang informasi. Sistem informasi ini sangat

membantu masyarakat lokal dalam pembentukan jaringan antar lembaga

atau kelompok yang telah terorganisir melalui kegiatan pendampingan

masyarakat. Sistem informasi yang dikembangkan juga akan menjadikan

masyarakat lokal mampu mengakses informasi ke dunia luar. Kekuatan

masyarakat lokal dalam mengakses informasi dapat mempengaruhi seluruh

aktifitas mereka yang pada akhirnya akan bermuara pada sustainable

tidaknya komunitas mereka.

Page 33: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

18

Selanjutnya Desa menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, pasal

1, butir 12 adalah :

”Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurusi kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diatur dan dihormati

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

Sedangkan dalam pasal 206, desa mempunyai kewenangan antara lain

mencakup :

1. Urusan pemerintahan yang sudah ada dan berdasarkan hak asal usul desa.

2. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota yang

diserahkan pengaturannya kepada desa.

3. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah propinsi dan atau

pemerintah Kabupaten/Kota.

4. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh perundang-undangan diserahkan

kepada desa.

2.3. Kronologis dan Dasar Hukum Kebijakan Program Raksa Desa

Perubahan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, disamping karena adanya

perubahan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 juga

memperhatikan beberapa Ketetapan MPR dan Keputusan MPR, seperti Ketetapan

MPR Nomor: IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan Dalam

Penyelenggaraan Otonomi Daerah, dan Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/2002

Page 34: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

19

tentang Rekomendasi Atas Laporan Pelaksanaan Putusan Majelis

Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia oleh Presiden, DPA, DPR, BPK dan

Mahkamah Agung dan pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat

Republik Indonesia Nomor: 5/MPR/2003 tentang Penugasan kepada MPR-RI

untuk menyampaikan Saran Atas Laporan Pelaksanaan Keputusan MPR-RI oleh

Presiden, DPR, BPK, dan MA pada Sidang Tahunan MPR-RI Tahun 2003.

Sejalan dengan amanat Tap MPR tersebut serta adanya perkembangan

dalam peraturan perundang-undangan dibidang Keuangan Negara yaitu Undang-

undang Nomor 17 tahun 2003 tantang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor

1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-undang nomor 15

Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan

Negara serta Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, menyebabkan terjadinya perubahan dalam sistem

pengelolaan keuangan negara.

Di dalam Undang-undang mengenai Keuangan negara, terdapat penegasan

dibidang pengelolaan keuangan yaitu bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan

negara adalah sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan, dan kekuasaan

pengelolaan keuangan negara dari Presiden sebagian diserahkan kepada

Gubernur/Bupati/Walikota selaku Kepala Pemerintahan Daerah untuk mengelola

keuangan daerah dan mewakili Pemerintah Daerah dalam kepemilikan kekayaan

daerah yang dipisahkan. Ketentuan tersebut berimplikasi pada pengaturan

pengelolaan keuangan daerah, yaitu bahwa Gubernur/Bupati/Walikota

bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan daerah sebagai bagian dari

kekuasaan Pemerintahan Daerah. Dengan demikian pengaturan pengelolaan dan

Page 35: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

20

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah ataupun penyusunan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban

keuangan daerah melekat dengan pengaturan pemerintahan daerah sebagaimana

diamanatkan pada pasal 194 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah.

Sejalan dengan dinamika perubahan pengelolaan keuangan daerah baik

mekanisme dan prosedurnya sebagaimana diuraikan di atas, maka prinsip utama

yang perlu ditekankan dalam perbaikan konsepsi pengelolaan keuangan daerah ke

depan adalah mendudukan kembali makna dari prinsip pengelolaan keuangan atau

anggaran publik yaitu ”apa yang menjadi kewajiban dari masyarakat (pajak atau

retribusi dan aspek pembebanan lainnya) akan menjadi hak bagi pemerintah, dan

apa yang menjadi kewajiban pemerintah (pelayanan umum dan kesejahteraan

masyarakat) akan menjadi hak bagi masyarakat”. Jadi dengan prinsip ”dari rakyat

untuk rakyat” akan menjadi spirit hidup atau jiwa dari semua kebijakan

pengelolaan keuangan publik yang ditopang oleh akuntabilitas, transparansi, dan

profesionalisme yang menjadi dasar bagi keberhasilan pengelolaan keuangan atau

anggaran daerah yang tentunya hal tersebut akan mendukung citra dan

kredibilitas pemerintahan daerah dimata masyarakatnya.

Pada hakekatnya pemberian kekuasaan di bidang pengelolaan keuangan

daerah merupakan salah satu unsur penting dalam mewujudkan cita-cita

pelaksanaan otonomi daerah. Untuk menjamin pemerintahan daerah dapat

menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara efektif dalam koridor

perkembangan lingkungan strategis yang dihadapi saat ini serta perspektif ke

depan dibidang pengelolaan keuangan daerah, maka perlu dibuatkan landasan

Page 36: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

21

berpijak yang komprehensif dengan memperhatikan permasalahan keuangan

secara umum serta praktek-praktek permasalahan pengelolaan keuangan daerah

yang terjadi. Pemahaman dan implementasi atas permasalahan lingkup

pengelolaan keuangan daerah akan menjadi dasar dalam menetapkan arah

kebijakan dan strategi pelaksanaan selanjutnya.

Prioritas kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan yang

menjadi prioritas adalah peningkatan peran pemerintah dalam penghormatan dan

perlindungan hak-hak dasar masyarakat miskin, pemantapan dan penajaman

berbagai upaya pemenuhan hak-hak dasar khususnya melalui program penciptaan

lapangan kerja dan usaha, peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan serta

pemenuhan kebutuhan pangan, pengembangan sistem informasi manajemen,

memperkuat sistem monitoring dan evaluasi serta asistensi kepada pemerintah

daerah dalam penanggulangan kemiskinan melalui pendekatan hak dasar rakyat

merupakan keharusan untuk dilaksanakan.

Secara nasional arah kebijakan penanggulangan kemiskinan tahun 2006

diarahkan pada berbagai regulasi dan pengembangan program yang memiliki

dampak luas terhadap penghormatan, perlindungan dan pemenuhan kebutuhan

pangan, kesehatan, pendidikan, perumahan, air bersih, sumberdaya alam dan

lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan tindak kekerasan serta partisipasi

dalam kehidupan sosial politik. Selain itu untuk mendukung pemenuhan hak-hak

dasar rakyat miskin secara bertahap, kebijakan penanggulangan kemiskinan

diarahkan pada perwujudan keadilan dan kesetaraan gender, dan pengembangan

wilayah melalui percepatan pembangunan perdesaan, pembangunan perkotaan,

percepatan kawasan pesisir, dan pembangunan kawasan tertinggal.

Page 37: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

22

Sejalan dengan arah kebijakan penanggulangan kemiskinan, maka perlu

menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Oleh karenanya

pemerintah berupaya untuk mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi dengan

agenda utamanya mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang profesional,

partisipatif, berkepastian hukum, transparan, akuntabel, memiliki kredibilitas,

bersih dan bebas KKN, peka dan tanggap terhadap segenap kepentingan dan

aspirasi masyarakat. Dalam upaya mencapai sasaran tersebut, kebijakan

penyelenggaraan negara diantaranya diarahkan untuk meningkatkan keberdayaan

masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan melalui (1) Peningkatan

kualitas pelayanan publik terutama pelayanan dasar, pelayanan umum dan

pelayanan unggulan. (2) Peningkatan kapasitas masyarakat untuk dapat

mencukupi kebutuhan dirinya, berpartisipasi dalam proses pembangunan dan

mengawasi jalannya pemerintahan. (3). Peningkatan transparansi, partisipasi dan

mutu pelayanan melalui peningkatan akses dan sebaran informasi.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Pembangunan adalah usaha yang

dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan guna meningkatkan kondisi

yang lebih baik, terwujudnya kehidupan masyarakat yang berdaulat, mandiri,

memiliki daya saing, berkeadilan, sejahtera, maju serta memiliki kekuatan moral

dan etika yang baik. Pembangunan Daerah Propinsi Jawa Barat di masa yang akan

datang tidak terlepas dari tuntutan dan tantangan yang diartikulasikan kedalam

visi dan misi serta strategi Jawa Barat yang akseleratif tahun 2003-2008.

Dalam rangka mewujudkan visi ”Akselerasi Peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat Guna Mendukung Pencapaian Visi Jawa Barat 2010”, perlu dilakukan

upaya berkesinambungan dan berkelanjutan untuk melaksanakan pembangunan

Page 38: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

23

daerah yang efektif dan efisien. Pendekatan pembangunan daerah yang bertumpu

pada pembangunan manusia merupakan suatu landasan untuk mewujudkan visi

yang sudah ditetapkan. Pembangunan manusia adalah pembangunan yang

berpusat pada manusia yang menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari

pembangunan bukan sebagai alat pembangunan.

Dalam Rencana Strategis Propinsi Jawa Barat 2003-2010 dinyatakan

bahwa indikator pencapaian visi Jawa Barat adalah Indeks Pembangunan Manusia

yang pada tahun 2010 diharapkan mencapai nilai 80. Pengertiannya adalah Jawa

Barat pada tahun 2010 dapat mensejajarkan kualitas pembangunan manusianya

pada kelompok daerah kategori sejahtera.

Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 mengamanatkan bahwa Pemerintah

Propinsi memiliki kewajiban untuk mensejahterakan masyarakat. Pada dasarnya

kewajiban untuk mensejahterakan masyarakat bukan hanya merupakan tugas

Pemerintah Propinsi, namun juga merupakan tugas Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Kabupaten/Kota serta Pemerintah Desa, dunia usaha dan masyarakat.

Dengan kata lain semua stakeholder pembangunan harus bersama-sama dan

bersinergis memikul tanggung jawab untuk mensejahterakan masyarakat.

Mewujudkan kesejahteraan masyarakat bukan tugas yang ringan, apalagi

bilamana terjadi kendala atau hambatan dalam teknis pelaksanaannya seperti

belum stabilnya faktor keamanan, belum pulihnya kondisi perekonomian nasional,

dan faktor lainnya. Dengan mencermati hal-hal tersebut maka perlu dilakukan

upaya terobosan yang tepat untuk mempercepat pencapaian sasaran melalui

aktifitas pembangunan yang efektif dan efisien yang terintegrasi dan

terkonsentrasi di desa. Sesuai Arah Kebijakan Umum (AKU) APBD Propinsi

Page 39: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

24

Jawa Barat tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2001,

Pemerintah Propinsi dapat memberikan tugas pembantuan kepada Desa dan

menetapkan kebijakan untuk mengarahkan pembangunan berbasis IPM ke desa

melalui program yang disebut Program Raksa Desa. Dengan asumsi jika IPM desa

meningkat maka akan meningkatkan IPM Kecamatan, dan jika IPM Kecamatan

meningkat maka akan meningkatkan IPM Kabupaten . Selanjutnya dengan

meningkatnya IPM Kabupaten maka akan meningkatkan IPM Propinsi Jawa

Barat.

2.4. Arah dan Mekanisme Program Raksa Desa

2.4.1. Maksud dan Tujuan Program Raksa Desa

Pemerintah Propinsi Jawa Barat meluncurkan Program Raksa Desa dengan

maksud untuk mempercepat pencapaian peningkatan kesejahteraan masyarakat

desa dengan memberdayakan pemerintah dan masyarakat desa melalui

pendayagunaan sumberdaya lokal secara mandiri dan sumberdaya pembangunan

secara oftimal. Sedangkan tujuan Program Raksa Desa itu sendiri yaitu :

a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur desa.

b. Meningkatkan perekonomian masyarakat perdesaan, melalui penyediaan

permodalan bagi kelompok usaha ekonomi masyarakat.

c. Meningkatkan kinerja aparat kecamatan, desa atau kelurahan.

d. Meningkatkan upaya pemerataan pembangunan antar wilayah di Jawa

Barat.

e. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar.

f. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat.

Page 40: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

25

g. Memformulasikan kegiatan guna meningkatkan senergitas program-

program Pemerintah Propinsi maupun kabupaten/Kota yang terkoordinasi

di lokasi Program Raksa Desa.

2.4.2. Strategi dan Pendekatan

Sebagaimana kita ketahui bahwa desa memiliki posisi terdepan dalam

struktur pemerintahan di Indonesia. Dalam hal ini desa mempunyai basis yang

kuat dan mendasar baik dalam rangka otonomi maupun pembangunan. Desa

juga dapat dikatakan sebagai agen pembangunan dan agen demokrasi dalam

pembangunan sistem demokrasi di Indonesia.

Dengan posisi tersebut, upaya memerankan desa melalui implementasi

tugas pembantuan merupakan bentuk artikulasi paradigma perencanaan

pembangunan yang mengedepankan pendekatan partisifatif. Dengan

perencanaan partisipatif ini diharapkan terlaksana pembangunan yang sinergis,

efisien dan efektif serta meningkatnya iklim demokrasi kepemerintahan dan

pembangunan.

Adapun strategi yang digunakan dalam Program Raksa Desa adalah :

a. Mendorong tumbuh dan berkembangnya prakarsa dan swadaya gotong

royong masyarakat, partisipasi masyarakat serta transparansi.

b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan organisasi yang berakar pada

masyarakat desa.

c. Membangun sinergi berbagai kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di

desa dalam kontek kewilayahan.

Page 41: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

26

d. Mendorong tumbuhnya kesalehan sosial dengan wujud kesetiakawanan

sosial dalam konteks pembangunan desa.

e. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga masyarakat (BPD dan LPM)

terutama dalam menjalankan fungsi kontrol sosial terhadap pelaksanaan

program-program pembangunan desa.

Sedangkan pendekatan yang dilgunakan dalam pelaksanaan program

Raksa Desa adalah :

a. Pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (Comunity Based

Development).

b. Bottom up planning yaitu perencanaan dari bawah artinya perencanaan

untuk menentukan prioritas kegiatan yang dilakukan melalui mekanisme

musyawarah perencanaan pembangunan.

c. Pemberiaan kredit permodalan lebih diarahkan kepada masyarakat atau

kelompok masyarakat yang memiliki usaha dalam sektor informal, mikro

dan usaha kecil.

d. Pembangunan infrastruktur dasar perdesaan diarahkan pada pembangunan

infrastruktur yang dapat mengungkit secara signifikan pada tingkat

ekonomi masyarakat serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap

pelayanan dasar kesehatan, pendidikan serta sumberdaya ekonomi.

Dalam hal ini strategi ke depan (exit strategy). Program Raksa Desa

perlu dipersiapkan guna keberlanjutan program. Sedangkan kalau kita kaji maka

sasaran Program Raksa Desa antara lain adalah :

a. Meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur perdesaan.

b. Meningkatnya perekonomian masyarakat perdesaan.

Page 42: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

27

c. Meningkatnya angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah masyarakat

perdesaan.

d. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya bagi ibu

hamil dan menyusui.

2.4.3. Komponen Kegiatan Program Raksa Desa

Program Raksa Desa merupakan bentuk artikulasi perhatian Pemerintah

Propinsi Jawa Barat, yang diformulasikan dalam bentuk tugas pembantuan dari

Pemerintah Propinsi kepada Pemerintah Desa. Menurut pasal 206 huruf C dan

pasal 207 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 : tugas pembantuan dari

pemerintah, Pemerintah propinsi dan atau Pemerintah Kabupaten/Kota disertai

dengan pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumberdaya manusia.

Tugas pembantuan pada dasarnya meliputi aspek sebagai berikut :

a. Merupakan kewenangan pemberi tugas, dalam hal ni Pemerintah Propinsi

Jawa Barat.

b. Penerima tugas dapat menolak sebagian atau seluruhnya, bila pemberian

tugas pembantuan tersebut tidak disertai pembiayaan, sarana atau

prasarana serta sumberdaya manusia.

c. Penerima tugas (Desa) harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya

kepada pemberi tugas (Pemerintah Propinsi Jawa Barat).

Tugas pembantuan kepada desa ini diharapkan dapat membantu

pemerintah dan masyarakat desa dalam mengatasi permasalahan yang ada di

desa, diantaranya :

Page 43: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

28

1. Prasarana fisik atau infrastruktur perdesaan (jalan, jembatan, irigasi dll,

yang menunjang perekonomian pedesaan).

2. Perekonomian desa (permodalan, teknologi dan pemasaran).

3. Pendidikan (penurunan angka drop out dan pemberantasan buta aksara).

4. Kesehatan (penanggulangan ibu hamil atau ibu bersalin beresiko tnggi dan

komplikasi kebidanan serta bayi baru lahir).

Program Raksa Desa ini diarahkan pada sasaran dan kegiatan yang

sesuai dengan karakteristik dan masalah yang dihadapi oleh masing-masing

desa. Prioritasnya adalah segala kegiatan yang terkait dengan pencapaian IPM

Jawa Barat yang meliputi aspek pendidikan, kesehatan dan daya beli.

Adapun besarnya dana bantuan Program Raksa Desa yang berkaitan

dengan bidang peningkatan daya beli masyarakat sebesar Rp. 100.000.000,- tiap

desa, dengan proporsi 60 persen untuk kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan

40 persen untuk kegiatan pembangunan dan pengembangan sarana prasarana

dasar pedesaan.

2.4.4. Kriteria Desa Lokasi Program Raksa Desa

Desa-desa di Jawa Barat memiliki karakteristik yang berbeda-beda,

secara garis besar desa-desa di Jawa Barat dapat diklasifikasikan menjadi desa

di daerah perkotaan dan desa di daerah pedesaan. Secara umum daerah pedesaan

bercirikan struktur kegiatan penduduk berbasis agraris, kepadatan penduduk

rendah, dan cara hidup maupun pola budaya yang dekat dengan pemanfaatan

sumberdaya alam, tempat tinggal penduduk berkelompok, tersebar, potensi

Page 44: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

29

tenaga kerja dengan tingkat pendidikan baik agak langka serta mempunyai

sistem organisasi sederhana dengan kegiatan subsistem atau primer.

Bantuan Program Raksa Desa pada dasarnya diarahkan untuk semua

desa di Jawa Barat, namun dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap

setiap tahun sampai semua desa menerima. Desa-desa yang diprioritaskan

menerima bantuan Program Raksa Desa adalah desa-desa dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Desa-desa terpilih dalam satu wilayah kecamatan dan atau antar kecamatan

yang diupayakan satu hamparan.

b. Desa yang memiliki banyak jumlah rumah tangga berstatus Pra sejahtera

dan sejahtera 1.

c. Desa rawan air bersih dan sanitasi dasar.

d. Desa rawan infrastruktur jalan.

e. Desa rawan listrik, yang ditentukan oleh proporsi rumah tangga yang

berlangganan listrik kurang dari 50 persen.

2.4.5. Prinsip Pengelolaan dan Pengorganisasian

Tugas pembantuan kepada desa berupa Program Raksa Desa

dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Kebijakan dan Program Raksa Desa ditetapkan oleh Pemerintah Propinsi

b. Dana Program Raksa Desa bersifat specifik grant dari Pemerintah Propinsi

dan disalurkan langsung kepada desa.

Page 45: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

30

c. Tenaga pendamping yaitu berperan sebagai fasilitator kecamatan

ditetapkan dan didanai oleh Pemerintah propinsi melalui SATLAK

Kabupaten/Kota.

d. Penentuan jenis kegiatan serta pelaksanaannya diselenggarakan oleh Desa

dengan membentuk kelompok kerja sesuai dengan garis kebijakan

Propinsi Jawa Barat serta memperhatikan aspirasi masyarakat desa. Secara

teknis diusulkan bertahap oleh desa kepada SATLAK Kecamataan

selanjutnya ke Bupati atau Walikota melalui SATLAK Kabupaten/Kota

untuk memperoleh pengesahan.

e. Pelaporan dan pertanggungjawaban dilakukan oleh desa dan disampaikan

secara berjenjang dan atau langsung kepada SATLAK Propinsi Jawa

Barat.

f. Pemantauan kegiatan dilakukan oleh SATLAK Propinsi bekerjasama

dengan SATLAK Kabupaten/Kota yang secara operasional dikendalikan

dan dikordinasikan oleh Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten/Kota.

g. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara teknis

maupun administratif, transparan dan partisipatif.

h. Hasil kegiatan harus dapat dilestarikan dan dikembangkan baik oleh

Pemerintah Desa maupun masyarakat.

Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pengelolaan Program Raksa

Desa dibentuk Satuan Pelaksana (SATLAK) pada setiap tingkatan

pemerintahan, yaitu :

1. SATLAK Propinsi, ditetapkan oleh Gubernur Jawa Barat dimana Wakil

Gubernur selaku penanggungjawab Program Raksa Desa. SATLAK

Page 46: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

31

Propinsi diketuai oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah

Propinsi Jawa Barat dengan beranggotakan unsur dinas terkait.

2. SATLAK Kabupaten/Kota dibentuk dan ditetapkan oleh Bupati atau

Walikota, terdiri dari Ketua SATLAK Kabupaten/Kota dengan

beranggotakan unsur dinas terkait. Tugas dan tanggung jawab SATLAK

Kabupaten/Kota adalah melakukan pembinaan dan perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan perkembangan kegiatan.

3. SATLAK kecamatan dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan

Bupati/Walikota atas usulan Camat. SATLAK Kecamatan terdiri dari Camat

selaku Ketua SATLAK Kecamatan dengan beranggotakan unsur teknis

terkait dengan kegiatan program yang dilaksanakan di desa dan dalam

pelaksanaannya di bantu oleh seorang Tenaga Pendamping Program Raksa

Desa.

4. SATLAK Desa, dibentuk oleh Camat berdasarkan usulan Kepala Desa.

SATLAK Desa terdiri dari Kepala Desa selaku Ketua SATLAK Desa,

Pemegang Kas atau pengelola administrasi keuangan serta sekretaris.

Dilengkapi dengan Bidang Ekonomi, Bidang Fisik/infrastruktur Desa,

Bidang Pendidikan dan Bidang kesehatan.

2.5. Konsep Pembangunan Manusia dalam IPM

Dewasa ini untuk mengukur tingkat pencapaian upaya pembangunan

manusia, UNDP atau The United Nations Development Program mengembangkan

suatu indeks komposit yang memasukan unsur keberhasilan pembangunan

Page 47: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

32

ekonomi dan keberhasilan sosial yang selanjutnya disebut Indeks Pembangunan

Manusia.

UNDP mendefinisikan pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk

memperluas pilihan-pilihan bagi penduduk. Dalam konsep tersebut penduduk

ditempatkan sebagai tujuan terakhir (the ultimed end), sedangkan upaya

pembangunan dipandang sebagai sarana ( principal means) untuk mencapai tujuan

itu. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia, empat hal pokok

yang perlu diperhatikan adalah produktivitas, pemerataan, kesinambungan dan

pemberdayaan. (UNDP, 1995 : 12). Dalam hal ini menurut UNDP, hubungan

antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi bersifat timbal balik

sedangkan hubungan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia terbukti

tidak bersifat otomatis.

Indeks Pembangunan Manusia merupakan salah satu alat ukur sederhana

untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan sumberdaya manusia. IPM

merupakan angka rata-rata dari indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan indeks

kemampuan daya beli masyarakat. IPM merupakan indeks komposit yang paling

banyak digunakan sebagai salah satu alat untuk mengukur taraf kualitas fisik

penduduk.

Dalam hal ini, IPM akan berkaitan dengan dimensi-dimensi yang memiliki

ukuran, yaitu :

a. Dimensi ekonomi, perwujudannya adalah ”kehidupan yang layak” yang

diukur dengan indikator pengeluaran perkapita riil, secara ringkas dapat

dirumuskan sebagai tingkat daya beli masyarakat berkaitan dengan tingkat

income perkapita.

Page 48: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

33

b. Dimensi Sosial, meliputi aspek-aspek kualitas sumber daya manusia

berkaitan dengan tingkat pengetahuan dengan indikator Angka Melek Huruf

(AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) serta tingkat kesehatan dengan

indikator adalah Angka Harapan Hidup (AHH). Dimensi, indikator dan

indeks dimensi untuk IPM dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Dimensi, Indikator dan Indeks Dimensi IPM

Dengan menggunakan IPM, UNDP membagi tingkatan status

pembangunan manusia suatu wilayah kabupaten menjadi 4 golongan yaitu rendah

kurang dari 50, menengah bawah antara 50-66, menengah atas antara 66-80, dan

tinggi mulai 80 ke atas

Dalam merumuskan kebijakan pembangunan, perlu diperhatikan tingkat

pencapaian setiap tahun. Karena itu kajian tentang pencapaian upaya

pembangunan manusia perlu dilakukan dalam suatu periode tertentu, yang

Umur Panjang dan sehat

Pengetahuan Kehidupan yang layak

Angka Harapan Hidup

Angka Melek Huruf

Pengeluaran Perkapita riil yg

disesuaikan

Indeks Kesehatan

Indeks Pendidikan

Indeks Pendapatan

Angka Melek Huruf

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

• Dimensi :

• Indikator :

• Indeks Dimensi :

Page 49: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

34

memberi kesempatan untuk mengkaji dampak dari program bagi peningkatan

kapasitas dasar penduduk. Tingkat pencapaian setiap tahun menuju status

pembangunan manusia yang ideal (reduction in shortfall) yang telah dihasilkan

pada suatu periode merupakan validasi bagi kebijakan pembangunan yang telah

diputuskan pada periode tersebut.

Page 50: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

III. METODOLOGI KAJIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Pembangunan merupakan suatu proses untuk melakukan perubahan yang

dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Pembangunan juga bermakna

pembebasan dari kebodohan dan kemiskinan, dengan demikian diperlukan suatu

strategi yaitu mulai dari visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan yang

bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mewujudkan kesejahteraan

masyarakat bukan tugas yang ringan apalagi jika terdapat kendala dan hambatan

dalam teknis pelaksanaan pembangunan itu sendiri seperti faktor keamanan belum

kondusif dan perekonomian nasional yang belum stabil.

Pembangunan harus terintegrasi dan dikonsentrasikan di desa. Dalam

mewujudkan visi ”Akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat guna

mendukung pencapaian Visi Jawa Barat 2010”, yaitu IPM 80 perlu dilakukan

upaya berkesinambungan dan berkelanjutan untuk melaksanakan pembangunan

daerah yang efektif dan efisien. Pemerintah Propinsi Jawa Barat menyadari bahwa

pendekatan pembangunan daerah yang bertumpu pada pembangunan manusia

merupakan suatu landasan untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan.

Program Raksa Desa merupakan bentuk artikulasi perhatian Pemerintah

Propinsi Jawa Barat, yang diformulasikan dalam bentuk tugas pembantuan dari

Pemerintah Propinsi Jawa Barat kepada pemerintah desa. Prioritasnya adalah

segala kegiatan yang terkait langsung dengan pencapaian IPM Jawa Barat yang

meliputi aspek pendidikan, kesehatan dan daya beli. Untuk pencapaian tujuan dari

Program Raksa Desa diperlukan keberadaan Pemerintah Daerah yang kapabel,

Page 51: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

35

mempunyai komitmen yang kuat untuk mendukung keberhasilan program dan

disamping itu melakukan fasilitasi, pembinaaan dan pengawasan mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

Hal lain diperlukannya strategi yang tepat dalam pengelolaan program

oleh Satuan Pelaksana Program Raksa Desa dengan mensinergikan berbagai

program terkait dengan pemberdayaan masyarakat dari berbagai sektor sehingga

terjadi keterpaduan yang pada akhirnya menunjang keberhasilan Program Raksa

Desa.

Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya diperlukan langkah-langkah

perbaikan baik menyangkut koordinasi antar Satlak, antar sektor maupun kegiatan

pembinaan yang berkesinambungan.

Dalam kajian ini akan mengkaji pelaksanaan strategi untuk mensinergikan

Program Raksa Desa oleh Pemerintah Kabupaten Karawang (Satlak Raksa Desa)

untuk diadakan penelaahan terhadap faktor-faktor yang menjadi kendala atau

kelemahan dalam pelaksanaannya. Penulis tidak menguraikan secara

komprehensif tentang pelaksanaan dan dampak Program Raksa Desa terhadap

masyarakat sekitar, mengingat keterbatasan waktu dan pembatasan permasalahan.

Dari uraian tersebut diatas maka kerangka pemikiran kajian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Page 52: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

36

Gambar 3. Kerangka Pemikiran

3.2. Metode Kajian

Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode

campuran antara kualitatif dengan kuantitatif. Dalam hal ini analisis data yang

digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengkaji strategi Pemerintah

Kabupaten Karawang dalam formulasi Satlak Raksa Desa untuk mensinergikan

Program Raksa Desa.

Untuk mengukur pendapat atau persepsi responden dalam hal pelaksanaan

Program Raksa Desa maka dipergunakan angket atau kuisioner. Dalam kuisioner,

Strategi Pemda

Program Raksa Desa

Komitmen Pemda

Peran &Dukungan Instansi Terkait

( program & anggaran)

Pelatihan Pendampingan

Bantuan Modal Usaha Ekonomi

Infrastruktur Desa

Bidang Kesehatan

Bidang Pendidikan

Ketersediaan modal dan

Kemandirian

Perkembangan Prasarana Desa

Peningkatan Pelayanan Pendidikan

Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

(Peningkatan IPM)

feedback

Page 53: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

37

setiap pertanyaan/pernyataan diberi lima alternatif penilaian. Penggunaan lima

alternatif penilaian ini sesuai dengan skala Likert.

Menurut Sugiyono (1994 : 74-75) menyatakan bahwa ”Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial, ini telah ditetapkan secara specifik

oleh peneliti, yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian”. Penelitian

dengan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat

negatif dengan penilaian atau penskoran sebagai berikut :

Keterangan Simbol Bobot

Sangat Setuju

Setuju

Netral

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

(SS)

(S)

(N)

(TS)

(STS)

5

4

3

2

1

Untuk menginterprestasikan data yang diperoleh melalui angket,

digunakan interprestasi data kuantitatif ke dalam data kualitatif dari masing-

masing indikator yang dikembangkan dalam butir-butir pernyataan yang telah

disusun sesuai dengan interprestasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (1994 : 74)

sebagai berikut :

a. Jumlah prosentase 0-20 persen masuk kategori jawaban sangat tidak

setuju.

b. Jumlah prosentase 21-40 persen masuk kategori jawaban tidak setuju.

c. Jumlah prosentase 41-60 persen masuk kategori jawaban netral atau ragu.

d. Jumlah prosentase 61-80 persen masuk kategori jawaban setuju.

e. Jumlah prosentase 80-100 persen masuk kategori jawaban sangat setuju.

Page 54: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

38

Selanjutnya menggunakan analisis SWOT, SPACE matrik dan QSPM

guna menentukan alternatif-alternatif strategi yang layak dari paduan faktor-faktor

penting dari lingkungan internal dan eksternal Satlak Program Raksa Desa,

kemudian dilakukan analisis strategi guna memilih strategi yang layak untuk

diterapkan.

3.3. Lokasi dan Waktu Kajian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karawang Propinsi Jawa Barat,

pengumpulan dan pengolahan data dilakukan selama 4 bulan, dimulai dari

Bulan September 2006 sampai dengan Bulan Desember 2006.

3.4. Sasaran Kajian

Sasaran kajian adalah pelaksanaan strategi yang dilakukan oleh

Pemerintah Kabupaten Karawang dalam formulasi Satlak Raksa Desa untuk

mensinergikan Program Raksa Desa, berupa pelaksanaan Satlak kabupaten,

kecamatan, desa dan kelompok masyarakat penerima bantuan. Adapun aspek yang

dikaji mencakup komitmen dan koordinasi yang dilakukan oleh Dinas atau

Instansi yang tergabung dalam Satlak Program Raksa Desa dalam menunjang

keberhasilan program. Selanjutnya mengkaji dan menguraikan peran dan fungsi

serta dukungan dari dinas atau instansi terkait dalam menunjang pelaksanaan

Program Raksa Desa. Dilain pihak mengungkapkan pelaksanaan Program Raksa

Desa yang dirasakan oleh kelompok masyarakat penerima bantuan di desa, dan

mengungkapkan faktor internal dan eksternal Satlak Rakdes guna merumuskan

alternatif strategi yang layak untuk diterapkan.

Page 55: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

39

3.5 Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data

Data yang dipergunakan dalam kajian ini terdiri atas data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari responden dengan mempergunakan

kuisioner dan wawancara. Informasi yang dikumpulkan dari responden meliputi

pelaksanaan koordinasi dan komitmen para Kepala Dinas atua Instansi terkait

yang tergabung dalam SATLAK Program Raksa Desa tingkat Kabupaten

Karawang, Satlak kecamatan, dan Satlak desa, serta ketua kelompok masyarakat

penerima bantuan. Dalam hal ini masyarakat sekitar tidak dijadikan responden

mengingat luasnya cakupan kajian dan pembatasan masalah serta keterbatasan

waktu penulis.

Sedangkan data sekunder diperoleh dari Bagian Pemerintahan, BPS,

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial (BPMS), Bapeda, Dinas Pendidikan,

serta Dinas kesehatan Kabupaten Karawang meliputi jumlah desa lokasi Raksa

Desa,perkembangan IPM, APBD Kabupaten Karawang, dukungan program dan

anggran dari dinas atau instansi, prasaranan fisik Rakdes, jumlah dan prosentase

buta aksara, jumlah tenaga medis, jumlah penanganan kasus pelayanan kesehatan

dari program Rakdes, realisasi kegiatan Rakdes,prasarana kesehatan dan

pendidikan serta penambahan prasarana desa.

Dalam hal ini penentuan sampel dilakukan dengan cara :

a. Untuk Satuan Pelaksana (Satlak) Program Raksa Desa Kabupaten Karawang

berjumlah 15 Responden, terdiri atas Kepala BPMS, Kepala Dinas

Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Koperasi, Kepala Dinas

Binamarga dan Ciptakarya, Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala Bagian

Pengendalian Program, Kepala Bapeda serta unsur staf pelaksana.

Page 56: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

40

b. Dalam menentukan ukuran sampel dari Satlak Kecamatan, Satlak Desa, dan

Kelompok masyarakat maka penelitian ini menggunakan rumus Slovin

(Sevila at all 1993:161) yaitu sebagai berikut :

n = N Keterangan :

1 + N e² n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian yg dinginkan) yaitu 10 %

Dengan demikian didapat distribusi sampel sebagai berikut :

Tabel 1. Distribusi Sampel Pengukuran dari Satlak Kecamatan, Desa dan Masyarakat

No Lokasi dan

lingkup kegiatan Uraian

Jumlah

Populasi

Nilai yang

diperoleh

Jumlah

Sampel Ket

1 Satlak Kecamatan 24 Kec x 7 Org 168 6,75 7 n1

2 Satlak Desa 202 Desa x 7 Org 1414 56,80 57 n²

3

Ketua Kelompok

Masyarakat

Penerima Bantuan

202 Desa x 4 Org 808 32,45 32 n³

Jumlah 2390 96,00 96 -

3.6. Metode Perancangan Program

Sesuai dengan tujuan kajian, hasil dari kajian ini diharapkan adanya

rancangan program atau strategi untuk mensinergikan Program Raksa Desa.

Dalam kajian ini menggunakan metode analisis SWOT (strength, weaknesses,

oportunity, threats).

Page 57: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

41

Adapun paduan lingkungan internal berupa kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan Satlak Program Raksa Desa sebagai berikut :

Kekuatan-kekuatan : Kelemahan-kelemahan :

1. Adanya komitmen Pemda 1. Kurang komitmen pejabat

2. Legalitas kewenangan Satlak 2. Sinergitas program blm oftimal

3. Dukungan BOP 3. Kurang koordinasi antar Satlak

4. Dukungan Dinas atau instansi 4. Jarang melaksanakan rakor

5. PTO dan Juknis 5. Kemampuan SDM aparat relatif

6. Kesanggupan pemerintah desa

Sedangkan lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman pada Satlak

Program Raksa Desa adalah :

Peluang : Ancaman :

1. Terdapat pendamping 1. Persepsi thd bantuan pemerintah

2. Peningkatan peran masy desa 2. Kecemburuan yang blm dibantu

3. Tersedia modal usaha 3. Masih terjadi penyelewengan

4. Meningkat pelayanan kesehatan 4.Timbul kemacetan modal usaha

dan pendidikan. 5. Keterlambatan realisasi program

5. Bertambahnya infrastruktur desa.

6. Dapat dibentuk Bumdes.

Dari paduan lingkungan Internal dan Eksternal dalam SWOT kemudian

dilakukan analisis strategi dengan menggunakan Matrik IE untuk menentukan

alternatif strategi yang dapat dikembangkan, kemudian penentuan strategi melalui

SPACE matrik, dan metode QSPM untuk dapat menentukan alternatif-alternatif

strategi yang layak yang dihasilkan dari penentuan nilai daya tarik tertinggi.

Page 58: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1. Kondisi Geografis

Kabupaten Karawang merupakan bagian dari wilayah pantai utara Pulau

Jawa, dalam hal ini kabupaten yang termasuk dalam wilayah tersebut yaitu

Kabupaten Subang, Indramayu dan Cirebon. Kabupaten Karawang memiliki luas

wilayah 1.753,27 Km persegi atau 175.327 ha, dengan skala perbandingan dengan

luas Propinsi Jawa Barat 3,73 persen serta memiliki laut seluas 4 mil x 57 Km.

Sumber : Bapeda Kab. Karawang, 2006

Gambar 4. Peta Karawang

Secara geografis Kabupaten Karawang terletak antara 107002 - 1070 40 BT

dan 50 56 – 60 34 LS, termasuk daerah dataran yang relatif rendah, mempunyai

variasi kemiringan wilayah antara 0 – 50 meter diatas permukaan laut dengan

kemiringan wilayah 0-2 persen, 2-15 persen, 15-40 persen dan diatas 40 persen

dengan suhu rata-rata 270 C.

U

Page 59: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

43

Secara administratif Kabupaten Karawang mempunyai batas-batas

wilayah sebagai berikut :

Ø Di sebelah Utara : Batas laut jawa.

Ø Di sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang.

Ø Di sebelah Tenggara : Berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta.

Ø Di sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab. Bogor & Cianjur.

Ø Di sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Bekasi.

Wilayah Kabupaten Karawang terdiri dari dataran dan pantai serta

sebagian perbukitan dan pegunungan, kondisi ini memberikan kontribusi yang

sangat besar, yaitu melimpahnya sumber daya alam berupa; potensi laut dengan

ikan tangkapannya yang saat ini masih relatif kecil, sekitar 41.090,1 ton per tahun,

minyak bumi dan gas serta hutan bakau sesuai kewenangan yang dimiliki oleh

daerah sesuai Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang pengelolaan 4 mil

laut, wisata pantai seperti Pantai Tanjungbaru, Pantai Pisangan dan Pakisjaya,

lahan pertanian yang luas menghampar seluas 102.467 Ha. yang terdiri dari lahan

teknis, marginal atau perladangan dan tadah hujan yang mampu memproduksi

beras sebanyak rata-rata 1.091.384,60 ton Gabah Kering Pungut (GKP) dan

memberikan kontribusi ke 3 (tiga) propinsi yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta dan

Banten sebanyak 10,44 persen serta perkebunan dan kawasan hutan yang berada

di bagian selatan.

Page 60: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

44

4.2. Kondisi Pemerintahan Daerah

Aspek ini akan berkaitan dengan kondisi yang mempengaruhi aspek-aspek

politik menyangkut proses penetapan kebijakan sesuai dengan tugas dan fungsi

serta kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah. Aspek tersebut akan

dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

a. Kelembagaan dan Wilayah Administrasi Pemerintahan

Implementasi otonomi daerah di Kabupaten Karawang diawali dengan

ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2001 tentang kewenangan

Pemerintah Kabupaten Karawang. yang berisi 25 bidang kewenangan yakni 11

kewenangan wajib dan 14 kewenangan lainnya.

Untuk melaksanakan kewenangan tersebut dibentuk lembaga-lembaga

daerah melalui Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Lembaga Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga

Teknis Daerah. Sesuai dengan pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2004 yang diarahkan pada organisasi pemerintah daerah yang efektif dan

efisien yang terdiri dari 3 badan daerah, 2 kantor daerah dan 14 dinas daerah serta

Sekretariat DPRD dan Sekretariat Daerah.

Secara administratif, Pemerintah Kabupaten Karawang memiliki 30

kecamatan hasil dari pemekaran wilayah tahun 2005 dengan 12 kelurahan dan 297

desa, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 61: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

45

Tabel 2. Pembagian Wilayah Administratif Kabupaten Karawang

No Nama Kecamatan Jumlah Desa/

Kelurahan No

Nama Kecamatan

Jumlah Desa/

Kelurahan 1. Karawang Barat 8 16. Jayakerta 8 2. Karawang Timur 8 17. Kutawaluya 10 3. Telukjambe Barat 10 18. Cilamaya Kulon 12 4. Telukjambe Timur 9 19. Cilamaya Wetan 12 5. Pangkalan 8 20. Cikampek 10 6. Tegalwaru 9 21. Tirtamulya 10 7. Klari 13 22. Jatisari 14 8. Ciampel 7 23. Banyusari 12 9. Rengasdengklok 9 24. Kotabaru 9

10. Batujaya 10 25. Purwasari 8 11. Pakisjaya 8 26. Telagasari 14 12. Tirtajaya 11 27. Rawamerta 13 13. Cibuaya 11 28. Lemahabang 11 14. Pedes 12 29. Tempuran 14 15. Cilebar 10 30. Majalaya 7

Sumber : Bag. Pemerintahan Setda Karawang, 2006

Pembagian wilayah administratif terbagi atas 3 kawasan yaitu :

a. Kawasan Utara

Terdiri atas kecamatan-kecamatan: Pakisjaya, Cibuaya, Batujaya,

Kutawaluya, Pedes, Tirtajaya, Jayakerta, Tempuran, Cilamaya Wetan,

Cilamaya Kulon, Rengasdengklok dan Cilebar.

b. Kawasan Tengah

Terdiri atas kecamatan-kecamatan: Karawang Barat, Karawang Timur,

Klari, Purwasari, Cikampek, Kotabaru, Banyusari, Tirtamulya, Jatisari, dan

Rawamerta, Telagasari Lemahabang, serta Majalaya.

c. Kawasan Selatan

Terdiri atas kecamatan-kecamatan: Teluk Jambe Barat, Teluk Jambe Timur,

Ciampel, Tegalwaru, dan Pangkalan.

Page 62: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

46

Dengan kondisi pembagian wilayah yang cukup proporsional diharapkan

perencanaan pembangunan akan lebih berorientasi pada pengembangan

karakteristik wilayah dengan pengelolaan potensi geografi, demografi serta

keterkaitan antar wilayah dapat dijadikan dasar untuk memperhitungkan mobilitas

terpadu dari seluruh sumberdaya yang dimiliki Kabupaten Karawang, termasuk

pertimbangan konsentrasi lokasi kegiatan pembangunan yang menjadi pusat

jaringan pengembangannya.

Kondisi obyektif pembagian wilayah kecamatan tersebut akan terus

diupayakan penataannya agar tercipta keseimbangan antara jumlah desa di

masing-masing kecamatan, sehingga luas wilayah dan potensi sumber daya alam

dan kondisi demografi dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan tugas, baik

bidang pemerintahan, pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat.

A. Aparatur Pemerintahan Daerah

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan otonomi daerah, maka

penyelenggaraan pemerintahan diarahkan pada paradigma pemerintahan yang

baik (Good Governance), dimana akan mengedepankan aplikasi tugas dan fungsi

pemerintah dalam mewujudkan aspirasi masyarakat.

Untuk mendukung pencapaian hal tersebut diperlukan aparatur pemerintah

daerah yang memadai baik dari aspek jumlah yang proporsional maupun aspek

kualitas yang profesional. Adapun kondisi aparatur Pemerintah Kabupaten

Karawang sampai dengan tahun 2004 tercatat sebanyak 13.055 orang, dengan

klasifikasi jenjang pendidikan formal S2 sebanyak 49 orang, S1 sebanyak 6.525

orang, Sarjana Muda/D3 sebanyak 1.901 orang, SMA sebanyak 4.116 orang, SMP

sebanyak 263 dan selebihnya 201 orang berpendidikan SD.

Page 63: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

47

4.3. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Secara umum kondisi geografis Kabupaten karawang memberikan dampak

yang beragam yaitu heterogenitas penduduk Kabupaten Karawang baik dilihat

dari kultur masyarakat, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian masyarakat.

A. Kependudukan

Penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan proyeksi penduduk pada

tahun 2001 tercatat sebanyak 1.831.008 jiwa, sedangkan pada tahun 2005 tercatat

sebanyak 1.971.517 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 1,93

persen, atau sedikit lebih besar dibandingkan target yang diharapkan sebesar

1.889.874 jiwa. Kenaikan jumlah penduduk tersebut bukan semata disebabkan

oleh pertumbuhan alami kabupaten akan tetapi lebih dipengaruhi oleh migrasi dari

luar kabupaten yang datang sebagai tenaga kerja pada sektor jasa, industri dan

perdagangan. Jika dibandingkan dengan luas wilayah seluas 1.753,27 Km2 maka

angka kepadatan penduduk bruto Kabupaten Karawang mencapai

1.103 jiwa/Km2.

Gambar 5. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2001 - 2004

Sedangkan berkaitan dengan produktivitas penduduk perlu diupayakan

peningkatan kualitas penduduk agar dapat dioptimalkan sebagai salah satu modal

pembangunan.

880,000

890,000900,000

910,000

920,000930,000

940,000950,000

960,000

970,000980,000

2000 2001 2002 2003 2004

LAKI-LAKI PEREMPUAN

Sumber : BPS Kab. Karawang, 2006

Page 64: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

48

Gambar 6. Piramida Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2004

(120,000) (90,000) (60,000) (30,000) 0 30,000 60,000 90,000 120,000 150,000

Laki-Laki Perempuan

Sumber : BPS Kab. Karawang, 2006

Dari gambaran tersebut, tercatat bahwa penduduk perempuan saat ini

berjumlah lebih besar dari penduduk laki-laki, akan tetapi jumlah tersebut

berbanding kontras dengan tingkat kualitas hidup penduduk perempuan, dimana

kualitas sumber daya mereka masih rendah dibandingkan penduduk laki-laki pada

berbagai bidang pembangunan. Hal tersebut perlu diantisipasi dengan kebijakan –

kebijakan pembangunan yang mengupayakan peningkatan kualitas hidup

perempuan.

B. Ketenagakerjaan

Kabupaten Karawang telah berkembang menjadi salah satu daerah

kawasan industri di Jawa Barat. Adanya penambahan jenis industri PMA, PMDN

dan Non Fasilitas setiap tahunnya telah menjadikan Kabupaten Karawang sebagai

daerah tujuan para pencari kerja baik secara regional maupun nasional. Hal ini

menyebabkan jumlah pencari kerja pun selalu bertambah setiap tahunnya. Apabila

dihubungkan dengan jumlah tenaga kerja yang bekerja yang selalu mengalami

penurunan, keadaan ini akan memberikan kesan yang negatif terhadap kinerja

Pemerintah Daerah.

75 + 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5 - 9 0 - 4

Page 65: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

49

Tabel 3. Perkembangan Ketenagakerjaan Tahun 2001– 2005

No Uraian Tahun

2001 2002 2003 2004 2005

1 Angkatan Kerja 755.527 830.404 848.185 753.270 n/a

2 Penduduk yang bekerja

678.335 669.408 670.314 * 608.490 n/a

3 Angkatan kerja mencari pekerjaan

77.192 160.996 177.871 144.780 n/a

* Angka sementara Sumber : BPS Kabupaten Karawang,2006

Dalam tabel tersebut di atas terlihat bahwa jumlah angkatan kerja yang

bekerja mengalami peningkatan setiap tahunnya, sedangkan jumlah penduduk

yang bekerja mengalami penurunan. tergambar pula bahwa ternyata banyak

angkatan kerja yang belum terserap oleh lapangan kerja yang ada. Masih

tingginya angka pengangguran di Kabupaten Karawang antara lain disebabkan

oleh (1) banyaknya arus migrasi penduduk yang masuk dan menetap di Kabupaten

Karawang. (2) banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan terutama

perusahaan-perusahaan garmen atau konveksi yang berskala import, (3) investasi

disektor manufaktur yang ada selama ini mengunakan teknologi tinggi (padat

modal) sehingga hanya menyerap sedikit tenaga kerja, (4) terbatasnya tenaga kerja

yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan industri manufaktur.

C. Kesejahteraan Sosial

Dengan dipengaruhi oleh kondisi geografis dan tidak terlepas dari aspek

budaya masyarakat Karawang, mata pencaharian sebagian besar penduduk

karawang berada pada lapangan pekerjaan sektor pertanian. Hal tersebut berkaitan

dengan ketersediaan lahan pertanian sebesar 51,11 persen dari keseluruhan luas

Page 66: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

50

wilayah Kabupaten Karawang. Disamping itu terjadi sebaran penduduk miskin

seperti gambaran berikut :

Gambar 7. Peta Kluster Keluarga Miskin Kab. Karawang

Sumber : Bapeda Kab Karawang, 2006

Dari gambar di atas, data persentase KK miskin terhadap jumlah KK per

kecamatan ditunjukan dengan zona warna sebagai berikut :

1. Zona hijau, jika persentase KK miskin suatu daerah berada pada interval

dibawah atau sama dengan 21,26 persen.

2. Zona kuning, jika prosentase KK miskin suatu daerah berada pada interval

anatara 35,69 persen dan 21,26 persen.

3. Zona orange, jika prosentase KK miskin suatu daerah berada pada interval

antara 36,69 persen dan 55 persen.

4. Zona merah, jika prosentase KK miskin suatu daerah berada pada interval

lebih besar atau sma dengan 54,99 pesrsen.

Page 67: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

51

Sedangkan asumsi pemeringkatan KK miskin tersebut didasarkan atas

asumsi bahwa :

a. 21,26 pesrsen adalah median antara prosentase terendah 6,84 pesrsen dan

rata-rata kabupaten 35,69 pesrsen.

b. 54,99 persen adalah median antara prosentase tertinggi 74,29 persen dan

rata-rata kabupaten 35,69 persen

c. 6,84 persen adalah nilai terendah minimal

d. 74,29 persen adalah nilai tertinggi maksimal

Kemudian jumlah keluarga prasejahtera alek dan non alek pada tahun

2001 tercatat sebanyak 175.975 KK masing-masing sebanyak 131.102 KK dan

44.873 KK. Pada tahun 2004 jumlah keluarga prasejahtera alek tercatat sebanyak

135.862 KK dan jumlah keluarga prasejahtera non alek sebanyak 46.448 KK

sehingga secara keseluruhan jumlah keluarga prasejahtera yang ada berjumlah

182.310 KK.

Gambaran tersebut dapat dijadikan dasar untuk penetapan kebijakan

pengembangan sektor pembangunan agar dapat dihindari kesenjangan

pertumbuhan antar sektor termasuk kesenjangan kesejahteraan masyarakat yang

berkaitan dengan income perkapita masyarakat yang tidak seimbang.

Untuk lebih fokus terhadap kegiatan yang akan ditentukan serta

keberhasilan yang ingin diraih khususnya pada aspek target pencapaian IPM,

maka ditetapkanlah target yang meliputi target jangka pendek, jangka menengah

dan jangka panjang. Target tersebut pada akhirnya diakselerasikan dengan target

Propinsi Jawa Barat yaitu angka IPM 80 pada tahun 2010. Dengan rumusan

Page 68: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

52

tersebut, maka dalam penetapan target jangka menengah bermuara pada kurun

lima tahun mendatang sebagaimana target dalam tabel 3.

Sejalan dengan uraian tersebut, maka kebijakan pembangunan jangka

panjang dan jangka menengah harus lebih diorientasikan pada upaya peningkatan

kesejahteraan berbasis IPM yang diselaraskan dengan pencapaian Visi dan Misi

yang telah ditetapkan.

Tabel 4. Rencana Pencapaian IPM Kabupaten Karawang Tahun 2006-2010

Indikator/ Komponen

Target Capaian 2006 2007 2008 2009 2010

IPM 71,93 73,66 76,20 78,36 80,00

AHH 66,50 66,75 67,00 67,25 67,40

AMH 90,50 92,75 94,05 96,95 98,80

RLS 7,70 8,05 8,40 8,65 9,00

PPP 600,00 610,55 635,10 650,30 662,00 Sumber : Bapeda Kab Karawang,2006

Upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut memperlihatkan tingkat

keberhasilan pencapaian IPM dari yang ditargetkan sebagaimana dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 5. Perkembangan Indek Pembangunan Manusia Tahun 2001 dan Tahun 2005

No Komponen Indikator

Capaian

2001 2002 2003 2004 2005 1 Angka Harapan

hidup (tahun) 64,04 65,70 65,75 66,12 66,48

2 Angka Melek Huruf (AMH) (%)

87,65 87,82 87,86 87,98 88,40

3 Rata-rata lama sekolah (tahun)

5,70 6,01 6,40 6,61 6,85

4 Purchasing Power Party (PPP) (Rp.000/kapita)

518,00 524,20 526,17 530,36 543,36

I P M 62,18 63,84 64,33 65,04 65,82 Sumber : BPS Kabupaten Karawang,2006

Page 69: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

53

5960616263

6465

6667

2001 2002 2003 2004 2005

Tahun

Per

sen

Capaian IPM Target IPM

Gambar 8. Grafik Perkembangan IPM Tahun 2001 – 2005

Sumber : BPS Kabupaten Karawang, 2006

Dari tabel di atas terjadi perkembangan capaian khususnya pada indikator-

indikator ekonomi, namun secara umum masih terdapat dampak dari wujud

pelaksanaan pembangunan daerah yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan

masyarakat dan pelayanan umum yang dinilai belum tercapai secara oftimal.

Derajat tingkat perekonomian penduduk di Kabupaten Karawang dapat

dilihat pada indikator-indikator yang juga mencerminkan kesejahteraan selama

kurun waktu 2001 sampai 2004. Indikator-indikator pembangunan bidang

ekonomi dapat dilihat pada PDRB, jumlah penduduk dan PDRB Perkapita,

distribusi PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku dan harga konstan, dan laju

pertumbuhan ekonomi. PDRB, jumlah penduduk dan PDRB perkapita dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 6. PDRB Jumlah penduduk dan PDRB Perkapita

No. Uraian Tahun

2001 2002 2003 2004 1. PDRB Harga berlaku

(Milyar) 9.620 11.346 12.866 14.684

2. PDRB Harga Konstan (Milyar) 3.079 3.225 3.380 3.565

3. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 1.800.553 1.826.182 1.897.641 1.934.274

4. PDRB Perkapita, harga 5.293.863 6.143.338 6.843.273 7.664.004

Page 70: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

54

Berlaku (Rp) 5. PDRB Perkapita, harga

Konstan (Rp) 1.694348 1.746.306 2.797.646 1.860.455

Sumber : BPS Kab. Karawang, 2006

Dari tabel di atas, pada Tahun 2004 PDRB perkapita penduduk

berdasarkan harga berlaku sebesar Rp. 7.664.004,- sedangkan PDRB perkapita

berdasarkan harga konstan sebesar Rp. 1.860.0455,- Hal ini mengalami penurunan

dibanding pada Tahun 2003, akan tetapi naik jika dibandingkan pada periode

tahun sebelumnya yaitu Tahun 2001 dan Tahun 2002.

D. APBD Kabupaten Karawang

Untuk mengetahui kemampuan pembiayaan pembangunan daerah di

Kabupaten karawang, berikut ini kami uraikan gambaran garis besar APBD

Kabupaten Karawang Tahun 2006 :

Tabel 7. APBD Kabupaten Karawang Tahun 2006

RAPBD SETELAH DIKURANGI GAJI 560,721 M PRIORITAS PEMBANGUNAN

1. RENCANA PENDAPATAN

930 M

2. RENCANA PENGGUNAAN

a. BELANJA GAJI 369,297 M

b. BELANJA NON GAJI 159.242 M atau 28,40 %

c. BELANJA PEMBANGUNAN 401,478 M atau 71,60 %

1) PENDIDIKAN 2) KESEHATAN 3) EKONOMI KERAKYATAN 4) AGAMA &

KEMASYARAKATAN

Page 71: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

55

Rencana Pendapatan

NO URAIAN TARGET RENCANA BERTAMBAH TAHUN 2005 TAHUN 2006 (BERKURANG)

1 BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

84,861,162,731,00 78,296,717,250,00 96,564,445,481,00)

2 BAGIAN DANA PERIMBANGAN 483,275,250,000,00 694,937,140,000,00 211,661,890,000,00

3 BAGIAN LAIN – LAIN PENERIMAAN YANG SAH

114,443,076,000,00 80,505,277,350,00 (33,937,798,650,00)

JUMLAH PENDAPATAN MURNI 682,579,488,731,00 853,739,134,600,00 171,159,645,869,00

4 SISA PERHITUNGAN TAHUN LALU

36,302,511,269,00 853,739,134,600,00 171,159,645,869,00

TOTAL 718,882,000,000,00 930,000,000,000,00 211,118,000,000,00 Sumber : Bapeda Kab Karawang, 2006

Dari tabel di atas, terjadi kenaikan rencana pendapatan dan APBD

Kabupaten Karawang dari tahun 2005, dengan belanja pembangunan sebesar

71,60 persen yang diarahkan pada skala prioritas bidang pendidikan, kesehatan,

ekonomi kerakyatan dan agama serta kemasyarakatan.

Page 72: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH

5.1. Alokasi Program Raksa Desa di Kabupaten Karawang

Program Raksa Desa diluncurkan pertama kali oleh Pemerintah Propinsi

Jawa Barat pada tahun 2003. Sampai Tahun 2006 jumlah desa yang telah

mendapatkan Program Raksa Desa berjumlah 202 desa dari 297 desa yang ada di

Kabupaten Karawang. Pembagian jumlah lokasi yang diterima oleh pemerintah

kabupaten melalui mekanisme sistem kuota akibat kebijakan anggaran dan

komitmen pemerintah daerah setempat. Adapun jumlah alokasi desa tiap

kecamatan yang telah mendapatkan Program Raksa Desa sebagai berikut :

Tabel 8. Daftar Alokasi Program Raksa Desa Tiap Kecamatan

No Nama Kecamatan

Jumlah Desa

Jumlah Desa

Rakdes No Nama

Kecamatan Jumlah

Desa

Jumlah Desa

Rakdes 1. Karawang Barat 8 - 16. Jayakerta 8 5 2. Karawang Timur 8 8 17. Kutawaluya 10 7 3. Telukjambe Barat 10 10 18. Cilamaya Kulon 12 12 4. Telukjambe Timur 9 7 19. Cilamaya Wetan 12 12 5. Pangkalan 8 8 20. Cikampek 10 10 6. Tegalwaru 9 9 21. Tirtamulya 10 6 7. Klari 13 13 22. Jatisari 14 14 8. Ciampel 7 7 23. Banyusari 12 12 9. Rengasdengklok 9 - 24. Kotabaru 9 9 10. Batujaya 10 - 25. Purwasari 8 8 11. Pakisjaya 8 - 26. Telagasari 14 - 12. Tirtajaya 11 3 27. Rawamerta 13 6 13. Cibuaya 11 6 28. Lemahabang 11 5 14. Pedes 12 5 29. Tempuran 14 6 15. Cilebar 10 10 30. Majalaya 7 7

Jumlah 297 202 Sumber : BPMS Kabupaten Karawang, 2006

Dari tabel 7, terdapat 5 kecamatan belum mendapatkan Program Raksa

Desa, hal ini karena 4 kecamatan merupakan kecamatan PPK yang masih berjalan

dan 1 kecamatan merupakan kecamatan kota sebagai pusat pemerintahan, dimana

Page 73: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

57

semua desanya sudah berstatus kelurahan yang bukan sasaran Program Raksa

Desa. Sedangkan jumlah alokasi per kecamatan disesuaikan dengan prioritas dan

kuota yang ditetapkan oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat.

Sedangkan jumlah bantuan yang diberikan untuk menunjang daya beli

masyarakat pada bidang ekonomi dan fisik sebesar Rp.100 juta per desa,

selanjutnya bidang kesehatan dan pendidikan besarannya disesuaikan dengan

pengajuan target atau prediksi sasaran pada desa lokasi Raksa Desa yang diajukan

ke Propinsi menurut mekanisme tertentu.

5.2. SATLAK Program Raksa Desa Kabupaten Karawang

Untuk menunjang pelaksanaan pengelolaan Program Raksa Desa maka

dibentuk Satuan Pelaksana (SATLAK) pada setiap tingkatan pemerintahan.

Dalam hal ini SATLAK Program Raksa Desa tingkat Kabupaten Karawang

mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan pembinaan, perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian program, dengan susunan personalia sebagai

berikut :

I. Penanggung Jawab : Bupati Karawang

II. Pengarah/Ketua : Sekretaris Daerah Kab. Karawang

Anggota :1. Asisten Tata Praja Setda Karawang

2. Asisten Administrasi Pembangunan Setda

Kabupaten Karawang

3. Kepala Bapeda Kab. Karawang

Page 74: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

58

Ketua : Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat

dan Sosial Kab Karawang.

III. Sekretaris : Kabid PMD pada BPMS Kab Karawang.

IV. Wakil Sekretaris : Kabag Pemerintahan Setda Kab.Karawang.

V. Sekretariat : Kasubid PDD/K pada BPMS Karawang.

VI. Bidang–bidang

a. Pendidikan : Kepala Dinas Pendidikan Kab Karawang.

b. Kesehatan : Kepala Dinas Kesehatan Kab Karawang.

c. Ekonomi : Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah Kabupaten Karawang.

d. Fisik : 1. Kepala Dinas Binamarga Karawang.

2. Kepala Dinas Ciptakarya Karawang.

3.Kabag Pengendalian Program Setda

Kabupaten Karawang.

Berdasarkan susunan personalia Satlak kabupaten, keanggotaannya terdiri

atas gabungan dinas atau instansi yang tercermin dalam masing-masing bidang

sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diemban, hal ini menunjukkan

Program Raksa Desa merupakan program terpadu yang membutuhkan upaya atau

strategi untuk mensinergikan program tersebut agar tercapai tujuan yang

diharapkan.

Untuk mengetahui hasil angket terhadap pelaksanaan sinergitas Program

Raksa Desa dari dinas atau instansi yang tergabung dalam Satlak kabupaten dapat

dilihat sebagai berikut :

Page 75: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

59

Tabel 9. Jawaban Angket tentang pelaksanaan sinegritas Program Raksa Desa Dari Dinas atau Instansi yang tergabung dalam Satlak kabupaten

No Pernyataan Jumlah Nilai

Yang Diperoleh

Jumlah Nilai

Yang ditetapkan Prosentase

1 Komitmen dan perhatian dari setiap Kepala dinas/instansi yg tergabung dlm satlak Program raksa Desa dlm menunjang pelaksanaan Program raksa Desa melalui peningkatan peran dan fungsi selaku pelaksana Program Rakdes sudah optimal

49 75 68,33%

2 Keterpaduan (sinegritas) Program dari dinas/instansi dlm menunjang Program rakdes mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sudah memadai

39 75 52%

3 Dinas/instansi yang tergabung dalam satlak Rakdes selalu menyampaikan laporan/koordinasi masalah Rakdes setiap bulan sehingga setiap anggota satlak mengetahui perkembangan Program Raksa Desa

41 75 54,67%

4 Dinas/instansi yang tergabung dalam satlak selalu mengadakan Rapat koordinasi khusus menyangkut masalah Program Raksa Desa setiap bulan sekali

37 75 49,33%

Jumlah 166 300 55,33 %

Sumber : Hasil penelitian angket, 2006

Dari hasil penelitian angket di atas, menunjukkan bahwa komitmen dan

perhatian kepala dinas atau instansi yang tergabung dalam Satlak Program Raksa

Desa dalam menunjang pelaksanaan program Rakdes melalui peningkatan peran

dan fungsi selaku pelaksana program, diperoleh prosentase sebesar 68,33 persen.

Hal ini memberikan pengertian bahwa prosentase ini apabila diinterprestasikan

dalam interval dari sugiyono menunjukkan hasil setuju atau positif.

Selanjutnya keterpaduan atau sinergitas program dari dinas atau instansi

dalam menunjang program Rakdes mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi, diperoleh prosentase sebesar 52 persen. Hal ini mengandung pengertian

Page 76: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

60

apabila prosentase ini diinterprestasikan dalam interval Sugiyono menunjukkan

netral atau ragu.

Dinas atau instansi yang tergabung dalam Satlak Program Raksa Desa

selalu menyampaikan laporan atau koordinasi masalah Rakdes setiap bulan

sehingga setiap anggota Satlak mengetahui perkembangan Program Raksa Desa,

diperoleh prosentase sebesar 54,67 persen yang menunjukan netral atau ragu

bahwa setiap anggota Satlak mengetahui perkembangan Program Raksa Desa.

Kemudian diperoleh prosentase 49,33 persen yang berarti netral atau ragu

terhadap pernyataan dinas atau instansi yang tergabung dalam Satlak Rakdes

selalu mengadakan rapat koordinasi khusus menyangkut Program Raksa Desa.

Namun demikian kegiatan rapat koordinasi pada Tahun 2006 telah dilakukan

sebanyak 3 kali walaupun setiap kali rapat tidak sepenuhnya dihadiri oleh anggota

satlak sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 10. Kegiatan Rapat Satlak Program Raksa Desa Tingkat Kabupaten

No Dinas/Instansi Bulan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1 BPMS v v v

2 Bapeda v v v

3 Dinas Pendidikan v

4 Dinas Kesehatan v v

5 Dins Koperasi v v

6 Dinas Binamarga v

7 Bag Pemerintahan v v

8 Bag Dalprog v v

9 Dinas Ciptakarya v

Sumber : BPMS Kab. Karawang, 2006

Secara keseluruhan pelaksanaan sinergitas program Raksa Desa dari

Satlak Kabupaten memperoleh prosentase sebesar 55,33 persen, hal ini apabila

diinterprestasikan dalam interval Sugiyono menunjukkan jawaban netral atau

Page 77: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

61

ragu. Dengan demikian beberapa faktor yang merupakan indikator penunjang

perlu perhatian untuk perbaikan agar memperoleh hasil yang lebih oftimal.

5.3. Dukungan Dinas atau Instansi Dalam Menunjang Program Raksa Desa

Program Raksa Desa merupakan program terpadu karena melibatkan

berbagai dinas atau instansi yang tergabung dalam Satlak kabupaten. Untuk

mengetahui hasil angket tentang dukungan dinas atau instansi terkait dalam

menunjang Program Raksa Desa diuraikan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 11. Jawaban Angket Tentang Dukungan Dinas atau Instansi Terkait Dalam Menunjang Program Raksa Desa

N

o Pernyataan

Jumlah Nilai

Yang Diperoleh

Jumlah Nilai

Yang ditetapkan Prosentase

1 Dinas/instansi yang tergabung dalam satlak Rakdes memberikan dukungan program dan anggaran terhadap desa lokasi Program Raksa Desa dalam upaya menunjang keberhasilan Program Rakdes

50 75 66,67%

2 Dinas/instansi yang tergabung dlm satlak Rakdes secara khusus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Program rakdes guna mencapai keberhasilan program dan menghindari penyelewengan

56 75 74,67%

Jumlah 106 150 70,67%

Sumber : Hasil penelitian angket, 2006

Dari hasil penelitian angket di atas, menunjukkan bahwa dinas atau

instansi yang tergabung dalam Satlak Program Raksa Desa memberikan

dukungan program dan anggaran terhadap desa lokasi Program Raksa Desa

dalam upaya menunjang keberhasilan program, diperoleh prosentase sebesar

66,67. Hal ini mengandung pengertian apabila prosentase tersebut

Page 78: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

62

diinterprestasikan dalam interval Sugiyono menunjukkan jawaban setuju.

Adapun dukungan dinas atau instansi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 12. Dukungan Program dan Anggaran Dinas atau Instansi (Satlak Raksa Desa) Tahun 2006

No Dinas/Instansi Program Jml

Anggaran Sasaran

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Bag Pemerintahan Bag Dalprog Bapeda BPMS Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan Dinas Koperasi Dinas Perindustrian Dinas Ciptakarya Dinas Binamarga

Pemb Kec Program dan Desa berupa : - Dana Bantuan Desa Monitoring dan pengendalian Pemb Daerah

Program peningkatan perencanaan pemb daerah Program pengkajian dan evaluasi dan evaluasi kebijakan PPK – IPM Program Pemberdayaan Masyarakat Program Pembangunan Desa dlm TMMD dan Satata Sariksa PPK Program Peningkatan Kesehatan Dasar & Rujukan Program Perbaikan gizi keluarga berupa : PMTAS & Balita Program rehabilitasi gedung SD /MI Program Pendidikan Luar sekolah Program pendidikan dasar & pra sekolah Program Pengemb sistim pendukung UKM Program pengawasan dan pembinaan usaha kecil Program/Pemb prasarana pemukiman : Pemb Jalan setapak, Jaling & Draniase Penyirtuan Jalan Desa

18,54 M

450 Jt

150 Jt

615 Jt

15 M

140 Jt

400 Jt

6,750 M

4,389 M

1,140 M

4,224 M

1,2 M

800 Jt

1,855 M

150 Jt

2 M

10 M

Peningkatan infra- Struktur dan kelembagaan desa Peningkatan efektifitas & Pengendalian Program Pemb Peningkatan skala prioritas perencanaan pemb Peningkatan efektivitas & tinjut program Peningkatan indikator IPM Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa Peningkatan infrastruktur & Pemukiman Desa Peningkatan Infrastruktur, Ekonomi & Kapasitas Masy Desa Peningkatan kesehatan dasar masyarakat Peningkatan Gizi Balita dan aanak usia sekolah Peningkataninfrastruktur SD/MI Peningkatan penanganan anak putus sekolah Peningkatan Pendidikan anak usia dini Peningkatan pelayanan & dukungan terhadap usaha kecil Peningkatan pembinaan usaha kecil Peningkatan prasarana desa Peningkatan prasarana jalan desa

Jumlah 67,803 M

Sumber : Buku APBD Kab. Karawang Tahun 2006

Page 79: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

63

Dari tabel di atas, setiap dinas atau instansi yang tergabung dalam

Satlak Program Raksa Desa Kabupaten Karawang memberikan dukungan

program dan anggaran terhadap desa lokasi program raksa desa, hal ini

menunjukkan komitmen dan perhatian dalam menunjang keberhasilan

program tersebut. Disamping itu sejalan dengan hasil wawancara dengan

kepala dinas atau instansi terkait menyatakan bahwa dinas atau instansi

berupaya untuk mendukung Program Raksa Desa berupa program dan

anggaran serta pembinaan terhadap desa lokasi program raksa desa.

Adapun anggaran yang dialokasikan bersumber dari APBN, APBD

Propinsi, dan APBD Kabupaten Karawang, walaupun prioritas diarahkan pada

desa lokasi program raksa desa namun pada pelaksanaannya masih terjadii

kendala dalam upaya mensinergikan program-program tersebut. Hal ini terjadi

akibat perbedaan data sasaran, keterlambatan program ataupun koordinasi

yang belum oftimal.

Selanjutnya dinas atau instansi yang tergabung dalam Satlak

Program Raksa Desa secara khusus melakukan pembinaan dan monitoring

terhadap pelaksanaan Program Raksa Desa guna mencapai keberhasilan

program dan menghindari penyimpangan, diperoleh prosentase sebesar 74,67

persen. Hal ini mengandung pengertian apabila prosentase tersebut

diinterprestasikan dalam interval Sugiyono menunjukkan jawaban setuju.

Adapun kegiatan dinas atau instansi yang tergabung dalam Satlak

Program Raksa Desa kabupaten Karawang dalam rangka menunjang

keberhasilan program raksa desa terdiri atas kegiatan sosialisasi, pembinaan

dan monitoring sebagai tahapan program, walaupun pada pelaksanaannya

Page 80: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

64

kegiatan tersebut ada yang dilakukan secara bersama atau terpadu, namun ada

pula yang secara khusus dari masing-masing dinas atau instansi (bidang) pada

kurun bulan yang telah ditentukan.

Tabel 13. Kegiatan Pembinaan dan Monitoring dari Satlak Kabupaten Karawang

No Kegiatan Bulan

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1 Sosialisai

2 Pembinaan

3 Monitoring «

Sumber : BPMS Kab. Karawang, 2006

Secara umum prosentase yang diperoleh dari dukungan dinas atau

instansi dalam menunjang Program Raksa Desa sebesar 70,67 persen. Hal ini

mengandung pengertian apabila prosentase tersebut diinterprestasikan dalam

interval Sugiyono menunjukan jawaban setuju. Dalam arti dukungan dinas

atau instansi dalam menunjang program raksa desa sudah cukup baik,

walaupun masih perlu peningkatan agar lebih oftimal.

5.4. Pelaksanan Program Raksa Desa

5.4.1. Pelaksanaan Program Raksa Desa di Kabupaten Karawang

Sesuai dengan tujuan dan susunan bidang dalam Satlak Program Raksa

Desa kabupaten serta muatan dari Program Raksa Desa yang mencerminkan

indikator dari IPM, walaupun tidak secara detail dan komprehensif akan

membahas masalah IPM, namun hanya bersifat gambaran secara umum

terhadap lingkup bidang dalam Program Raksa Desa yaitu :

Page 81: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

65

A. Bidang Pendidikan

Bidang pendidikan diarahkan untuk menurunkan angka droup out

dan buta aksara melalui penyaluran dana subsidi biaya penyelenggaraan

pendidikan yang diarahkan untuk kegiatan belajar mengajar dan beasiswa

bagi siswa SD, SLTP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) baik negeri

maupun swasta. Program tersebut diarahkan dalam rangka mencapai desa

cerdas khususnya di lokasi desa Raksa Desa dengan memperhatikan

mekanisme tugas pembantuan. Program ini dikenal pula dengan sebutan

KBBS atau Bantuan Gubernur untuk Siswa (BAGUS).

Gambar 9. Komposisi Angka Buta Huruf di Kabupaten Karawang

55%18%

27%

Usia 15 th -44 th Usia th 45-54 th Usia > 55 th

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Karawang , 2006

Gambar 7 memperlihatkan bahwa total angka buta huruf di

Kabupaten Karawang sebesar 117.710 jiwa atau 8,32 persen dari total

penduduk usia 15 tahun ke atas. Dari angka buta aksara tersebut sebagian

besar terdapat pada penduduk kelompok usia > 55 tahun ke atas, yaitu

sekitar 55 persen atau sebesar 65.158 jiwa. Sedangkan 27 persen atau

sebesar 31.248 jiwa terdapat pada kelompok usia 15 – 45 tahun dan 18

persen atau sebesar 21.304 jiwa terdapat pada kelompok usia 45 – 55

tahun.

Page 82: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

66

Adapun mekanisme penyaluran dana bidang pendidikan disalurkan

kepada rekening Dinas Pendiikan Kabupaten atas usulan pengajuan yang

disampaikan kepada Dinas Pendidikan Propinsi yang selanjutnya

ditransfer kepada masing-masing sekolah penerima bantuan.

Adapun realisasi bantuan Program Raksa Desa bidang pendidikan

diwujudkan dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Dana bantuan Operasional penyelenggaraan pendidikan SD, MI,

SLTP, MTs, realisasi anggaran Rp.2.442.000.000,00. Terealisasinya

dana bantuan operasional, 872 SD/MI. 82 SLTP/MTs, dan terealisasi

bantuan beasiswa bagi siswa kurang mampu sebanyak 2.458 siswa

SD/MI dan 1.713 siswa SLTP/MTs untuk Tahun 2004/2005

2) Terealisasinya dana bantuan murid bagi siswa kurang mampu

sebanyak 2.865 Siswa SD 2.094 Siswa SLTP serta Program

Beasiswa terencana Putus Sekolah pada SD/MI, SLTP/MTs,

terealisasi dana bantuan murid bagi siswa kurang mampu sebanyak

2.824 Siswa SD, 1.054 Siswa SLTP untuk Tahun 2005/2006

3) Bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan bagi sekolah

SLTP dan MTs negeri dan swasta dengan realisasi anggaran Rp.

3.135.500.000,00 serta bantuan Beasiswa bagi siswa terancam drop

out (DO) sebanyak 25.256 siswa dan 53 Sekolah untuk Tahun

2006/2007.

Page 83: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

67

Indek Pendidikan

Indek pendidikan di Kabupaten Karawang menunjukan adanya

peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari capaian indikator pada bidang

pendidikan antara lain Rata-rata lama sekolah (RLS), Angka Melek Huruf

(AMH). Pada tahun 2001 nilai angka rata-rata lama sekolah tercatat

sebesar 5,70 tahun sedangkan pada tahun 2005 tercatat sebesar 6,85 tahun.

Hal ini berarti, rata-rata lama pendidikan masyarakat Kabupaten Karawang

bertambah dari 5,70 tahun menjadi 6,85 tahun. Sedangkan berdasarkan

indikator AMH, tingkat melek huruf juga mengalami peningkatan dari

87,65 persen menjadi 88,40 persen.

Perkembangan indikator bidang pendidikan di Kabupaten Karawang

dapat dilihat pada perkembangan sebagai berikut :

1. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni

(APM)

Gambar 10. APK DAN APM SD/MI, SLTP/MTs, DAN SMA/MA/SMK

DI KABUPATEN KARAWANG

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Karawang,2006

Gambar di atas menunjukan terjadi peningkatan baik APK maupun

APM dari pendidikan SD sampai SLTA.

105.05

87.33

69.71

52.33

69.71

52.33

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

SD/MI SLTP/MTs SMA/MA/SMK

APK APM

Page 84: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

68

2. Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Gambar 11. Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Karawang Tahun 2004

Tingkat partisipasi sekolah dapat diketahui melalui dua indikator

utama yaitu Angka Partisipasi kasar (APK) dan Angka Partisipasi

Murni (APM). Dari gambara di atas terjadi peningkatan capaian kedua

indikator tersebut baik dari jenjang pendidikan SD, SLTP maupun

SLTA walaupun kenaikannya tidak terlalu besar.

3. Fasilitas Pendidikan

Gambar 12. Perkembangan Jumlah Prasarana Pendidikan Sudah Tahun 2004

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

2001 2002 2003 2004

SD S M P SMA

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Karawang,2006

234,246205,450

113,419

79,067108,031

36,585

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA

Jumlah Penduduk Jumlah Siswa

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Karawang,2006

Page 85: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

69

Untuk fasilitas pendidikan di tingkat SLTP jumlah bangunan

SLTP yang ada di Kabupaten Karawang pada tahun 2004 mencapai 56

unit SLTP Negeri dan 32 SLTP Swasta. Hal ini menunjukan kenaikan

jumlah dibanding tahun-tahun sebelumnya yang berjumlah 53 Unit

SLTP Negeri dan 26 SLTP swasta di tahun 2001, 55 unit SLTP Negeri

dan 27 SLTP Swasta di tahun 2002, dan 56 unit SLTP Negeri dan 30

SLTP Swasta di tahun 2003.

Untuk fasilitas pendidikan di tingkat SLTA pun seiring dengan

tumbuhnya lembaga pedidikan yang dikelola oleh sektor swasta, maka

jumlah sarana bangunan SLTA mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun. Tahun 2001 berjumlah 57 unit, tahun 2002 67 unit, tahun 2003

turun menjadi 66 unit, dan tahun 2004 naik kembali menjadi 69 unit.

4 . Jumlah Guru

Untuk tenaga pengajar yang ada di Kabupaten Karawang dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini

dapat dilihat pada data jumlah Guru SD/MI yang tercatat mulai tahun

2001 yaitu sebanyak 3.910 orang, tahun 2002 bertambah menjadi

5.103 orang, tahun 2003 ada 5.191 orang dan pada tahun 2004 tercatat

7.117 orang.

Untuk tenaga pengajar SLTP juga mengalami kenaikan yang

positif, walaupun tidak sebesar guru SD. Tahun 2001 julah guru SLTP

yang ada di Kabupaten Karawang tercatat 2.245 orang, bertambah

Page 86: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

70

menjadi 2.318 orang pada tahun 2002, tahun 2003 tercatat berjumlah

2.435 orang dan tahun 2004 berjumlah 2.598 orang.

Tahun 2001 jumlah guru SMU/SMK di Kabupaten Karawang

tercatat 1.677 orang, tahun 2002 ada 1.914 orang, tahun 2003 ada

2.011 orang dan tahun 2004 berjumlah 2.154 orang.

Selanjutnya berdasarkan tabel 20, hasil penelitian angket

terhadap kelompok sasaran penerima bantuan menunjukkan bahwa

program raksa desa dapat membantu meningkatkan penyelenggaraan

pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, diperoleh prosentase

sebesar 74,67 persen, hal ini apabila diinterprestasikan pada interval

Sugiyono menunjukkan jawaban setuju.

B. Bidang Kesehatan

Program Raksa Desa bidang Kesehatan diarahkan untuk membantu

masyarakat kurang mampu dengan bantuan biaya pelayanan

penanggulangan ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi kebidanan serta

penanganan bayi baru lahir di desa lokasi Program Raksa Desa.

Adapun mekanisme penyalurannya disalurkan ke rekening Dinas

Kesehatan kabupaten atas usulan pengajuan proposal yang disampaikan ke

Dinas Kesehatan Propinsi, kemudian disalurkan kepada masyarakat

kurang mampu penerima bantuan dengan bukti atau ketentuan yang telah

ditentukan.

Page 87: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

71

Adapun realisasi bantuan Raksa Desa bidang kesehatan dapat

diuraikan sebagai berikut :

Tabel 14. Realisasi Raksa Desa Bidang Kesehatan

No Tahun Alokasi Jml Kasus %

Penyerapan

1. 2004 1.402.909.000,- 405 89,47%

2. 2005 3.080.000.000,- 525 93,86%

3. 2006 3.825.500.000,- 576 91,83%

Jumlah 8.308.409.000,- 1.506 91,72%

Untuk memberikan gambaran kasus penanganan bayi baru lahir di

Kabupaten Karawang sebagaimana uraian pada gambar berikut :

Gambar 13. Kasus Penanganan Bayi Baru Lahir di Kabupaten Karawang tahun 2004 Kasus Rawat Jalan di Puskesmas Umur 0 - 28

hari, Tahun 2004

29%

21%15%

11%

11%

8%5%

Penyakit infeksi saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifikDiare dan Gastroenteritis Nasofaringtis Akuta (Common Cold)InfluenzaDemam yang tidak diketahui sebabnyaGangguan lain pada kulit dan jaringan sub kutan Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema)

Kasus Rawat Inap di Rumah Sakit Umur 0- 28 hari, Tahun 2004

43%

23%

13%

10%6% 3% 2%

Febris Infeksi Intra PeritonialDiare & Gastroenteritis Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Dehidrasi Sedang PharingitisIcterik

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Karawang ,2006

Penyakit ISPA merupakan penyakit terbanyak yang diderita bayi

0 – 28 hari (29 persen), karena pada usia tersebut daya tahan tubuh anak

masih rentan, sehingga mudah terserang penyakit.

Sedangkan jenis penanganan bidang kesehatan yang ditangani oleh

dana Program Raksa Desa dapat dilakukan di puskesmas, klinik dan

rumah sakit. Adapun jenis penanganan kasus dapat diuraikan pada tabel

berikut :

Page 88: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

72

Tabel 15. Kasus Yang Ditangani Dana Program Raksa Desa Tahun 2005

NAMA KASUS TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV JML

JAN FEB MR APRIL MEI JUNI JULI AGTS SEPT OKT

NOP DES KASUS

Abortus Iminens 5 1 3 1 2 12

Abortus Incomplitus 3 4 2 1 4 14

Abortus Insipiens 1 3 1 1 6 Anemia Post Pprtum 1 1

Bayi Baru lahir 20 11 27 21 25 28 23 31 16 19 24 261

CPD 1 1 1 1 4

Eklampsi 2 3 3 4 3 3 3 2 23

GED 1 1

Gravida Serotonius 1 1 1 3 Hemoragic Ante Partum 1 4 5 2 1 3 2 4 2 1 25

IUFD 1 1 2

KET 2 1 1 2 2 3 11

Kista Ovarium 1 1 2

KPD 4 3 2 3 2 5 29 Hemoragic Post Partum 1 1 1 3 1 1 1 9

Letak Lintang 2 2 2 1 7

Letak Sungsang 1 3 2 2 3 3 5 2 16

Missed Abortus 1 1 2

Mola Hidatidosa 1 2 2 1 6

Partus Lama 2 3 4 4 13

PEB 4 1 3 4 3 4 3 27

PER 2 1 1 1 1 1 1 8

PK I Lama 1 4 4 3 2 3 17

PK II Lama 1 3 2 2 3 1 14

Placenta Previa 2 1 1 1 1 1 1 8

Retensio Placenta 1 1 1 3 Retensio Urine (Post SC) 1 4 1 6

J U M L A H 525 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Karawang,2006

Indikator pertama derajat kesehatan adalah kematian. Data tentang

kematian di Kabupaten Karawang masih sulit ditentukan. Data yang ada

masih bersifat facility base pemerintah seperti dari Dinas Kesehatan dan

Rumah Sakit Umum Daerah serta Rumah Sakit swasta, jumlah kematian

Page 89: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

73

dan penyebabnya. Jumlah kematian ibu dan bayi di Kabupaten Karawang

sebagai berikut :

Tabel 16. Jumlah Kematian Ibu dan Bayi Di Kabupaten Karawang Tahun 2000 – 2004

No Kelompok Kematian Jumlah

2000 2001 2002 2003 2004

1. Kematian Bayi 113 53 108 100 99

2. Kematian Ibu Bersalin 9 12 14 23 33 Sumber : SP3 Puskesmas tahun 2000-2004

Penyebab kematian utama pada bayi dan balita di RSUD adalah

BBLR dan asphixia berat. Di Puskesmas, penyebab kematian bayi adalah

Tetanus Neonatorum, BBLR, Infeksi dan lain-lain. Sehingga penyebab

kematian pada bayi adalah BBLR hal ini terlihat data yang sama baik di

puskesmas maupun di RSUD. Jumlah kematian karena penyebab lain-lain

adalah kelainan kongenital, diare dan ispa.

Selama periode 5 tahun terakhir jumlah kematian ibu yang

dilaporkan Puskesmas mengalami fluktuatif yaitu 20 kematian di tahun

1999, 9 kematian di tahun 2000, 12 kematian di tahun 2001, 14 kematian

di tahun 2002 dan 23 kematian di tahun 2003 serta 33 kematian di tahun

2004. Kematian ini di disebabkan antara lain oleh pendarahan,

preeklamsia, eklampsi, infeksi, abortus dan lain-lain.

Indikator ketiga derajat kesehatan adalah angka harapan hidup.

Angka ini mencerminkan lamanya bayi yang baru dilahirkan diharapkan

hidup. Tinggi rendahnya angka harapan hidup menggambarkan taraf

kesejahteraan hidup suatu negara. Dengan melihat angka umur harapan

Page 90: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

74

hidup waktu lahir dan angka kematian bayi maka dapat ditentukan indeks

mutu hidup (IMH) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu

daerah.

Angka harapan hidup waktu lahir di Kabupaten Karawang selama

periode tahun 1999-2004 terlihat terus membaik. Dari 61,9 di tahun 1999

menjadi 66,12 di tahun 2004.

Indikator terakhir derajat kesehatan adalah gizi buruk dan

kecamatan bebas rawan gizi. Untuk mengetahui status gizi balita yang ada

di wilayah Kabupaten Karawang, maka setiap tahun dilakukan Bulan

Penimbangan Balita (BPB). Hasil BPB tahun 1999 sampai dengan tahun

2004 menunjukkan bahwa status gizi buruk balita sebesar 0,40 persen -

1,48 persen di tahun 2004. Berbeda dengan hasil survey Gizi Buruk yang

dilakukan oleh propinsi Jawa Barat di tahun 2004, angkanya lebih tinggi

yaitu 4 persen.

Cakupan pelayanan ibu hamil (K1) tahun 2004 sebesar 89.15

persen, K4 sebesar 79.72 persen dan persalinan oleh tenaga kesehatan

72,49 persen Sebaliknya Persalinan oleh Dukun terjadi penurunan

dibanding menjadi 9,33 persen, walaupun bila dilihat dari kualitas belum

menggembirakan namun keadaan ini sudah menunjukan bahwa minat

masyarakat terhadap tenaga kesehatan sudah mulai meningkat.

Dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan diarahkan

pada kebijakan operasional pembangunan kesehatan kearah akselerasi

pencapaian IPM 80 pada tahun 2010. Arah kebijakan bidang kesehatan

melalui kegiatan dengan sasaran meningkatkan pelayanan kesehatan dasar,

Page 91: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

75

peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat melalui

aktivitas yang dilakukan oleh Puskesmas dan Posyandu serta peningkatan

kinerja pelaku kesehatan.

Perkembangan sarana kesehatan secara keseluruhan meliputi

Rumah Sakit (Pemerintah dan Swasta) 7 unit, Puskesmas 43 unit,

Puskesmas Pembantu 74 unit, Puskesmas Keliling 32 unit, Balai

Pengobatan (mata dan umum) 139 unit, Posyandu 1.976 unit, Apotek 87

unit dan Rumah Bersalin 18 unit.

Rasio jumlah sarana pelayanan kesehatan dasar (puskesmas)

terhadap jumlah penduduk pada saat ini masih lebih dari 1 per 30.000

penduduk, artinya satu puskesmas melayani lebih dari 30.000 penduduk.

Hal ini menunjukan masih perlunya dilakukan penambahan terhadap

sarana dan prasarana kesehatan khususnya Puskesmas sebagai sarana

pelayanan kesehatan dasar.

Perkembangan jumlah tenaga medis dan paramedis dari tahun ke

tahun mengalami naik turun. Hal ini dapat dilihat dari data pada tahun

2001 mencapai 1.303 orang yang terdiri dari Tenaga Medis sebanyak 292

diantaranya Dokter Spesialis 30 orang, Dokter Umum 84 orang, Dokter

Gigi 47 orang. Sedangkan Tenaga Paramedis sebanyak 1.011 orang

meliputi Perawat 517 orang, Sanitarian 46 orang, Perawat Gigi 29 orang

dan Bidan 419 orang.

Walaupun secara kunantitas menurun, hingga tahun 2004 mencapai

976 orang meliputi tenaga medis sebanyak 253 orang meliputi Dokter

Spesialis 53 orang, Dokter Umum 71 orang, Dokter Gigi 29 orang. Tenaga

Page 92: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

76

Paramedis sebanyak 723 orang meliputi Perawat 366 orang, Sanitarian 21

orang, Perawat Gigi 24 orang dan Bidan 312 orang.

Berdasarkan tabel 20, hasil penelitian angket terhadap kelompok

sasaran penerima bantuan menunjukkan bahwa program raksa desa dapat

membantu dalam penanganan ibu bersalin resiko tinggi dan penanganan

bayi baru lahir, memperoleh prosentase sebesar 75 persen, hal ini apabila

diinterprestasikan dalam interval Sugiyono menunjukkan jawaban setuju.

Indek Kesehatan

Angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Karawang pada tahun

2004 tercatat sebesar 66,12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

masyarakat Kabupaten Karawang berumur 66 tahun. Kondisi ini lebih

baik jika dibandingkan kondisi pada tahun 2003 yang mencapai 65,77

tahun.

C. Bidang Ekonomi dan Fisik

Bidang ekonomi dan fisik diarahkan untuk menumbuhkan kegiatan

ekonomi masyarakat, pada dasarnya merupakan dana bergulir dengan

pengertian dana bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk

dikelola secara berkesinambungan sebagai dana abadi yang akan

digulirkan menurut mekanisme yang disepakati oleh masyarakat setempat.

Di lain pihak dana bantuan fisik ditujukan untuk pembangunan

infrastruktur dasar perdesaan yang diarahkan pada pembangunan

infrastruktur yang diharapkan dapat menunjang terhadap perekonomian

Page 93: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

77

masyarakat, aksebilitas masyarakat terhadap pelayanan dasar kesehatan,

pendidikan dan sumberdaya ekonomi.

Adapun mekanisme penyaluran dana bantuan ekonomi dan fisik

disalurkan dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat ditransfer langsung ke

rekening Satlak desa (Pemerintah Desa) atas usulan dari Badan

Pemberdayaan Masyarakat kabupaten ke Badan Pemberdayaan

Masyarakat Propinsi dengan sistem penilaian dan kebijakan kuota.

Selanjutnya dari Satlak desa disalurkan kepada kelompok

masyarakat untuk disampaikan kepada masyarakat penerima, sedangkan

dana fisik digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa. Secara

keseluruhan dana bantuan tersebut disalurkan sesuai dengan proposal

kegiatan yang sebelumnya telah dibuat melalui mekanisme musyawarah

desa dan telah diverifikasi oleh tingkat kabupaten.

Besarnya bantuan bidang ekonomi dan fisik sebesar Rp.100 juta

atau desa, dengan proporsi Rp.60 juta untuk bantuan ekonomi dan Rp.40

juta untuk bantuan pembangunan infrastruktur desa. Sampai Tahun 2006,

jumlah dana bantuan bidang ekonomi dan fisik mencapai Rp.20,2 Milyar,

secara keseluruhan telah terserap 100 persen.

Adapun realisasi dana tersebut telah terserap pada sekitar 808

pokmas utama selain pokmas perguliran dan terwujud pembangunan

prasarana fisik sekitar 746 proyek yang tersebar di 202 desa lokasi

Program Raksa Desa. Adapun jenis infrastruktur desa yang dibangun

sebagaimana contoh pada tabel berikut :

Page 94: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

78

Tabel 17. Daftar Rekapitulasi Usulan Infrastruktur Fisik Desa Lokasi Raksa Desa Tahun 2006

No Jenis Proyek Fisik Jumlah Keterangan 1 Penyirtuan jalan 56 unit Telah diselesaikan 2 Pengerasan / pengaspalan jalan 14 unit 3 Pembangunan jembatan 12 unit 4 Pembangunan saluran irigasi 16 unit 5 Pembangunan Spal 9 unit 6 Pembangunan pompa air bersih 5 unit Jumlah 112 unit

Sumber: BPMS Kabupaten Karawang, 2006

Dari tabel di atas terlihat beberapa proyek prasarana fisk yang

telah diselesaikan oleh pemerintah dan masyarakat desa, rata-rata tiap desa

membuat 3-4 proyek pembangunan fisik.

Indeks Daya Beli

Untuk memberikan gambaran terhadap indeks daya beli

masyarakat di Kabupaten Karawang dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 14. Perkembangan Indeks Daya Beli

500

510

520

530

540

550

2001 2002 2003 2004 2005

PPP Target PPP Capaian

Sumber : BPS Kab. Karawang, 2006

Gambar di atas, memperlihatkan perkembangan target dan

capaian PPP tahun 2001 - 2005. Secara umum dapat dikatakan bahwa

angka PPP selama periode tersebut selalu berada di atas target yang

direncanakan. Selama 5 (lima) tahun, terdapat kenaikan rata-rata tingkat

pertumbuhan per tahunnya (annual growth rate) capaian PPP sebesar 1,20

Page 95: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

79

persen. Angka-angka tersebut lebih tinggi dari target PPP tahun 2001 -

2005 yang direncanakan naik dengan annual growth rate PPP sebesar 0,40

persen.

Akan tetapi kondisi perekonomian masyarakat lokasi Raksa Desa

umumnya relatif masih kurang karena masih cukup tingginya angka

kemiskinan, sehingga diperlukan upaya-upaya peningkatan pendapatan

yang sekaligus mengoptimalkan potensi yang dapat menjadi unggulan

ditunjang dengan prasarana yang lebih baik.

Berdasarkan tabel 20, hasil penelitian angket terhadap kelompok

sasaran penerima bantuan menunjukan bahwa program raksa desa

membantu menyediakan bantuan modal ekonomi bagi masyarakat miskin

sehingga menambah kesempatan berusaha disamping membantu

pembangunan prasarana fisik di desa, memperoleh prosentase sebesar

83,75 persen, hal ini apabila diinterprestasikan dalam interval Sugiyono

menunjukkan jawaban sangat setuju.

5.4.2. Pelaksanaan Program Raksa Desa di Tingkat Satlak Kecamatan

Pelaksanaan Program Raksa Desa di tingkat kecamatan merupakan

refleksi dari pelaksanaan program di tingkat desa dalam wilayah kecamatan

yang bersangkutan, dilain pihak menjadi bagian yang menggambarkan

pelaksanaan dalam lingkup kabupaten. Namun dalam pembahasan penelitian

ini tidak akan menggambarkan secara konkrit keterkaitan dalam bentuk data

penunjang dari level pemerintahan yang berkaitan dengan Program Raksa

Desa, hal ini karena keterbatasan waktu dan tenaga serta wawasan.

Page 96: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

80

Pembahasan ini lebih diarahkan pada uraian tentang persepsi/tanggapan dari

Satlak kecamatan terhadap pelaksanaan Program Raksa Desa.

Untuk mengetahui hasil angket tentang Pelaksanaan Program Raksa

Desa tingkat kecamatan, diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 18. Jawaban Angket tentang Pelaksanaan Program Raksa Desa

Tingkat Satlak Kecamatan

No Pernyataan

Jumlah Nilai

Yang

Diperoleh

Jumlah Nilai

Yang ditetapkan Prosentase

1 Kegiatan pengarahan/sosialisasiyang diberikan dapat menambah wawasan dan pengertian tentang maksud dan tujuan Rakdes sehingga meningkatkan kesadaran dan pemahaman thd hakekat program tersebut

32 35 91,43%

2 Untuk menunjang keberhasilan Program Raksa Desa perlu dilakukan Rapat Koordinasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi mulai dari tingkat kecamatan dan kabupaten setiap sebulan sekali

29 35 82,86%

3 Bagi desa yg belum mendapatkan bantuan Rakdes, penambahan dan mutu infrastruktur, desa selain yang didapat dari bantuan pemerintah pusat atau APBD dirasa belum optimal

29 35 82,86%

4 Bagi desa yang belum mendapatkan bantuan Rakdes ketersediaan bantuan modal usaha ekonomi produktif bagi masyarakat miskin dirasa belum memadai

26 35 74,29%

5 Bagi desa yang mendapat bantuan Rakdes, pelayanan bidang kesehatan dalam penanganan ibu bersalin resiko tinggi dan anak baru lahir bagi keluarga miskin sudah cukup memadai

27 35 77,14%

6 Program rakdes dapat meningkatkan kuantitasdan kualitas infrastruktur desa, seperti jalan lingkungan jembatan dan irigasi

32 35 91,43%

7 Program Rakdes membantu menyediakan bantuan modal usaha ekonomi produktif bagi masyarakat miskin sehingga menambah kesempatan berusaha dalam upaya peningkatan taraf hidupnya

35 35 100%

8 Dalam penerimaan dana bantuan 26 35 74,29%

Page 97: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

81

modal usaha ekonomi produktif bagi masyarakat miskin diberikan sesuai dengan yang diusulkan atau dicatat

9 Program Rakdes membantu meningkatkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat miskin dalam meminimalisir angka drop out.

22 35 62,29

10 Untuk meningkatkan keterpaduan Program rakdes usulan semestinya dimantapkan dalam perencanaan melalui forum musrenbang dan realisasi anggaran harus tepat waktu awal tahun anggaran

32 35 91,43%

11 Untuk menjamin keutuhan dana bantuan dan menghindari penyimpangan perlu meningkatkan pengawasan dari aparatur terkait serta melibatkan pengawasan dari masyarakat

31 35 88,57%

12 Program rakdes dapat menunjang peningkatan taraf hidup masyarakat miskin dan partisifasi gotong royong masyarakat

29 35 82,86%

Jumlah 350 420 83,29%

Sumber : Hasil penelitian angket, 2006

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa kegiatan pengarahan atau

sosialisasi program raksa desa yang diberikan dapat menambah wawasan dan

pengertian tentang maksud dan tujuan serta hakekat program tersebut,

memperoleh prosentase sebesar 91,43 persen, apabila diinterprestasikan dalam

interval Sugiyono menunjukkan jawaban sangat setuju. Dalam hal ini kegitan

sosialisasi dan pelatihan program raksa desa diberikan kepada semua tingkatan

satlak. Pelatihan tersebut diselenggarakan baik di tingkat propinsi maupun

kabupaten.

Selanjutnya untuk menunjang keberhasilan program raksa desa perlu

dilakukan rapat koordinasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten setiap sebulan sekali.

Hal ini mendapat respon dengan memperoleh prosentase jawaban sebesar

Page 98: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

82

82,86 persen, apabila diinterprestasikan dalaam interval Sugiyono

menunjukkan jawaban sangat setuju.

Untuk membandingkan persepsi antara desa-desa yang telah dan

belum mendapatkan program raksa desa, diajukan beberapa pernyataan

berikut, bagi desa yang belum mendapat bantuan raksa desa, penambahan dan

mutu infrastruktur desa selain yang didapat dari bantuan pemerintah pusat atau

APBD dirasa belum oftimal, memperoleh prosentase jawaban 82,86 persen.

Selanjutnya bagi desa yang belum mendapatkan raksa desa, ketersediaan

bantuan modal ekonomi produktif dirasa belum memadai, mendpat prosentase

jawaban sebesar 74,29 persen. Apabila diinterprestasikan dalam interval

Sugiyono menyatakan sangat setuju dan setuju.

Bagi desa yang mendapat program raksa desa, pelayanan bidang

kesehatan dalam penanganan ibu bersalin resiko tinggi dan anak baru lahir

dirasa cukup memadai, mendapat respon jawaban sebesar 77,14 persen, pabila

diinterprestasikan menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut.

Selanjutnya program raksa desa dapat meningkatkan kualitas dan

kuantitas infrastruktur desa, seperti jalan lingkungan, jembatan dan saluran

irigasi direspon dengan jawaban sebesar 91,43 persen yang berarti sangat

setuju dengan pernyataan tersebut. Disamping itu program raksadesa

membantu menyediakan bantuan usaha ekonomi produktif bagi masyarakat

miskin sehingga menambah kesempatan berusaha dalam peningkatan taraf

hidupnya, direspon dengan jawaban sebesar 100 persen yang berarti sangat

setuju dengan pernyataan tersebut.

Page 99: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

83

Dalam penerimaan modal usaha ekonomi produktif bagi

masyarakat miskin diberikan sesuai dengan yang diusulkan atau dicatat,

memperoleh prosentase sebesar 74,29 persen. Hal ini apabila diinterprestsikan

dalam interval Sugiyono menunjukkan setuju. Kemudian untuk menjamin

keutuhan dana bantuan dan menghindari penyimpangan perlu meningkatkan

pengawasan dari aparat terkait dan melibatkan pengawasan dari masyarakat,

mendapat respon jawaban sebesar 88,57 persen, yang berarti responden sangat

setuju dengan pernyataan tersebut.

Program raksa desa membantu meningkatkan pelayanan pendidikan

bagi masyarakat miskin dalam meminimalisir angka droup out, direspon

dengan jawaban sebesar 62,29 persen yang berarti setuju. Disamping itu

program raksa desa dapat menunjang peningkatan taraf hidup dan partisipasi

gotong royong masyarakat mendapat respon jawaban sebesar 82,86 persen

yang berarti menunjukkan sangat setuju.

Untuk meningkatkan keterpaduan program, usulan semestinya

dimantapkan dalam perencanan melalui forum musrenbang dan realisasi

anggaran harus tepat waktu pada awal tahun anggaran mendapat respon

jawaban sebesar 91,43 persen, jika diinterprestasikan dalam interval Sugiyono

menunjukkan jawaban sangat setuju.

Secara umum pelaksanaan program raksa desa ditanggapi oleh satlak

kecamatan selaku responden memperoleh rata-rata prosentase sebesar 83,29

persen yang menunjukkan jawaban sangat setuju.

Page 100: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

84

5.4.3. Pelaksanaan Program Raksa Desa di Tingkat Satlak Desa

Desa lokasi Program Raksa Desa merupakan sasaran program yang

mencerminkan pelaksanaan dari program tersebut, pada bagian pembahasan

ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program ditinjau dari persepsi

atau tanggapan Satlak desa yang menjadi responden dari penelitian ini.

Untuk mengetahui hasil angket tentang pelaksanaan program Raksa

Desa tingkat desa diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 19. Jawaban Angket Tentang Pelaksanaan Raksa Desa Tingkat Satlak Desa

No Pernyataan Jumlah Nilai

Yang Diperoleh

Jumlah Nilai

Yang ditetapkan Prosentase

1 Kegiatan pengarahan/sosialisasi yang diberikan dapat menambah wawasan dan pengertian tentang maksud dan tujuan Rakdes sehingga meningkatkan kesadaran dan pemahaman thd hakekat program tersebut

249 285 87,37%

2 Untuk menunjang keberhasilan Program Raksa Desa perlu dilakukan Rapat Koordinasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi mulai dari tingkat kecamatan dan kabupaten setiap sebulan sekali

229 285 80,35%

3 Bagi desa yg belum mendapatkan bantuan Rakdes, penambahan dan multi infrastruktur, desa selain yang didapat dari bantuan pemerintah pusat atau APBD dirasa belum optimal

226 285 79,30%

4 Bagi desa yang belum mendapatkan bantuan Rakdes ketersediaan bantuan modal usaha ekonomi produktif bagi masyarakat miskin dirasa belum memadai

249 285 87,37%

5 Bagi desa yang mendapat bantuan Rakdes, pelayanan bidang kesehatan dalam penanganan ibu bersalin resiko tinggi dan anak baru lahir bagi keluarga miskin sudah memadai

208 285 72,98%

6 Program rakdes dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur desa, seperti jalan lingkungan jembatan dan

252 285 88,42%

Page 101: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

85

irigasi 7 Program Rakdes membantu

menyediakan bantuan modal usaha ekonomi produktif bagi masyarakat miskin sehingga menambah kesempatan berusaha dalam upaya peningkatan taraf hidupnya

245 285 85,96%

8 Dalam penerimaan dana bantuan modal usaha ekonomi produktif bagai masayarakat miskin diberikan sesuai dengan yang diusulkan atau dicatat

215 285 75,44%

9 Program Rakdes membantu meningkatkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat miskin dalam meminimalisir angka droup out.

201 285 70,53%

10 Untuk meningkatkan keterpaduan Program rakdes usulan semestinya dimantapkan dalam perencanaan melalui forum musrenbang dan realisasi anggaran harus tepat waktu awal tahun anggaran

246 285 86,32%

11 Untuk menjamin keutuhan dana bantuan dan menghindari penyelewengan perlu meningkatkan pengawasan dari aparatur terkait serta melibatkan pengawasan dari masyarakat

233 285 81,75%

12 Program rakdes dapat menunjang peningkatan taraf hidup masyarakat miskin dan partisifasi gotong royong masyarakat

240 285 84,21%

Jumlah 2793 3420 81,67%

Sumber : Hasil penelitian angket, 2006

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi atau

pengarahan program raksa desa yang diberikan dapat menambah wawasan dan

pengertian tentang maksud dan tujuan serta hakekat program tersebut,

memperoleh respon jawaban sebesar 87,37 persen. Hal ini apabila

diinterprestasikan dalam interval Sugiyono menunjukkan jawaban sangat

setuju. Dengan pengertian kegiatan sosialisasi atau pengarahan dan pelatihan

secara signifikan memberikan pengertian dan pemahaman kepada satlak desa

sehingga mereka mengerti tentang program tersebut. Kegiatan pelatihan

Page 102: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

86

memang merupakan bagian dari tahapan program yang diberikan kepada

setiap tingkatan satlak termasuk pendamping program.

Untuk menunjang keberhasilan program perlu dilakukan rapat

koordinasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari tigkat

kecamatan dan kabupaten setiap sebulan sekali, memperoleh prosentase

sebesar 80,35 persen, menunjukkan jawaban sangat setuju.

Selanjutnya guna membandingkan persepsi antara desa-desa yang

telah dan belum mendapatkan program raksa desa, diajukan beberapa

pernyataan berikut, bagi desa yang belum mendapat bantuan raksa desa,

penambahan dan mutu infrastruktur desa selain yang didapat dari bantuan

pemerintah pusat atau APBD dirasa belum oftimal, memperoleh prosentase

jawaban 79,30 persen, hal ini jika diinterprestasikan dalam interval Sugiyono

menunjukkan setuju.

Sedangkan bagi desa yang belum mendapatkan raksa desa,

ketersediaan bantuan modal ekonomi produktif dirasa belum memadai,

mendapat prosentase jawaban sebesar 87,37 persen. Menunjukkan jawaban

sangat setuju.

Bagi desa yang mendapat program raksa desa, pelayanan bidang

kesehatan dalam penanganan ibu bersalin resiko tinggi dan anak baru lahir

dirasa cukup memadai, mendapat respon jawaban sebesar 72,98 persen,

apabila diinterprestasikan menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut.

Selanjutnya program raksa desa dapat meningkatkan kualitas dan

kuantitas infrastruktur desa, seperti jalan lingkungan, jembatan dan saluran

Page 103: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

87

irigasi direspon dengan jawaban sebesar 88,42 persen yang berarti sangat

setuju dengan pernyataan tersebut.

Disamping itu program raksa desa membantu menyediakan bantuan

usaha ekonomi produktif bagi masyarakat miskin sehingga menambah

kesempatan berusaha dalam peningkatan taraf hidupnya, direspon dengan

jawaban sebesar 85,96 persen yang berarti sangat setuju dengan pernyataan

tersebut.

Dalam penerimaan modal usaha ekonomi produktif bagi masyarakat

miskin diberikan sesuai dengan yang diusulkan atau dicatat, memperoleh

prosentase sebesar 75,44 persen. Hal ini apabila diinterprestsikan dalam

interval Sugiyono menunjukkan setuju. Kemudian untuk menjamin keutuhan

dana bantuan dan menghindari penyimpangan perlu meningkatkan

pengawasan dari aparat terkait dan melibatkan pengawasan dari masyarakat,

mendapat respon jawaban sebesar 81,75 persen, yang berarti responden sangat

setuju dengan pernyataan tersebut.

Program raksa desa membantu meningkatkan pelayanan pendidikan

bagi masyarakat miskin dalam meminimalisir angka droup out, direspon

dengan jawaban sebesar 70,54 persen yang berarti setuju. Disamping itu

program raksa desa dapat menunjang peningkatan taraf hidup dan partisipasi

gotong royong masyarakat mendapat respon jawaban sebesar 84,21 persen

yang berarti menunjukkan sangat setuju.

Untuk meningkatkan keterpaduan program, usulan semestinya

dimantapkan dalam perencanan melalui forum musrenbang dan realisasi

anggaran harus tepat waktu pada awal tahun anggaran mendapat respon

Page 104: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

88

jawaban sebesar 86,32 persen, jika diinterprestasikan dalam interval Sugiyono

menunjukkan jawaban sangat setuju.

Secara umum pelaksanaan program raksa desa ditanggapi oleh satlak

desa selaku responden memperoleh rata-rata prosentase jawaban sebesar 81,67

persen . Hal ini menunjukkan jawaban sangat setuju.

5.4.4. Pelaksanaan Program Raksa Desa menurut Persepsi Kelompok

Masyarakat Penerima Bantuan.

Kelompok masyarakat penerima bantuan merupakan sasaran dari

Program Raksa Desa yang perlu mendapatkan perhatian dan bantuan yang

berada di desa lokasi raksa desa agar mampu hidup berkembang dan

meningkatkan taraf kehidupannya serta berhak menerima pelayanan yang

disediakan oleh pemerintah.

Adapun kriteria yang harus dipenuhi diantaranya adalah termasuk

kategori masyarakat keluarga pra sejahtera yang memiliki kemauan dan

kemampuan berusaha atau mempunyai usaha kecil baik individu maupun

kelompok, baik yang berstatus pemula atau sudah lama namun membutuhkan

tambahan modal usaha. Disamping itu calon penerima bantuan merupakan

warga setempat dan bertempat tinggal di desa yang bersangkutan serta

diusulkan oleh Pemerintah desa sebagai bagian sasaran program yang

dimasukkan dalam proposal kegiatan.

Sampai saat ini jumlah kelompok masyarakat yang telah diusulkan dan

mendapat bantuan program raksa desa berjumlah 808 pokmas selama

bergulirnya program raksa desa, dengan jumlah masing-masing kelompok

Page 105: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

89

bervariasi antara 15-25 orang anggota. Disamping pokmas perguliran yang

jumlahnya relatif belum terinventarisir semua.

Untuk mengetahui hasil angket tentang pelaksanaan program raksa

desa menurut persepsi ketua kelompok penerima bantuan dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 20. Jawaban Angket Tentang Pelaksanaan Program Raksa Desa menurut Persepsi Kelompok Masyarakat Penerima Bantuan

No Pernyataan Jumlah Nilai

Yang Diperoleh

Jumlah Nilai

Yang ditetapkan Prosentase

1 Program Raksa Desa membantu menyediakan modal usaha ekonomi bagi masyarakat miskin sehingga menambah kesempatan berusaha disamping itu membantu pembangunan prasarana fisik di desa.

134 160 83,75%

2 Program Raksa Desa membantu meningkatan pelayanan pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.

119 160 74,37%

3 Program Raksa Desa dapat membantu meningkatkan pelayanan kesehatan dalam penanganan ibu bersalin resiko tinggi dan penanganan bayi baru lahir bagi masyarakat miskin.

120 160 75%

4 Dalam penerimaan dana bantuan modal usaha ekonomi produktif bagi masyarakat miskin diberikan sesuai dengan yang diusulkan/dicatat

109 160 68,12%

5 Untuk menjamin keutuhan dana bantuan dan menghindari penyelewengan terhadap pelaksanaan Program Rakdes perlu meningkatkan pengawasan dari aparat terkait serta melibatkan pengawasan dari masyarakat.

129 160 80,62%

6 Dalam menindaklanjuti paska Program Raksa Desa perlu dibentuk lembaga ekonomi kecil yang berkekuatan hukum seperti BUMDES guna kesinambungan program bantuan.

132 160 82,50%

Jumlah 743 960 77,39 %

Sumber : Hasil penelitian angket, 2006

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa program raksa desa membantu

menyediakan modal usaha ekonomi bagi masyarakat miskin sehingga

Page 106: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

90

menambah kesempatan berusaha, disamping itu membantu pembangunan

prasarana fisik di desa, memperoleh prosentase jawaban sebesar 83,75 persen.

Hal ini apabila diinterprestasikan dalam interval Sugiyono menunjukkan

jawaban sangat setuju.

Selanjutnya program raksa desa membantu meningkatkan pelayanan

pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat kurang

mampu, mendapatkan respon jawaban sebesar 74,37 persen, hal ni

menunjukkan jawaban setuju. Disamping itu program raksa desa dapat

membantu meningkatkan pelayanan kesehatan dalam penanganan ibu bersalin

resiko tinggi dan penanganan bayi baru lahir bagi masyarakat miskin,

memperoleh prosentase jawaban sebesar 75 persen. Apabila diinterprestasikan

dalam interval Sugiyono menunjukkan jawaban setuju.

Dalam penerimaan dana bantuan modal usaha ekonom produktif bagi

masyarakat miskin diberikan sesuai dengan yang diusulkan atau dicatat,

mendapatkan respon jawaban sebesar 68,12 persen. Hal ini apabila

diinterprestasikan dalam interval Sugiyono menunjukkan jawaban setuju.

Untuk menjamin keutuhan dana bantuan dan menghindari

penyelewengan pelaksanaan program raksa desa perlu meningkatkan

pengawasaan dari aparat terkait dan melibatkan pengawasan dari masyarakat,

mendapatkan respon jawaban sebesar 80,62 persen. Hal ini menunjukkan

sikap atau jawaban sangat setuju.

Berkaitan dengan pelaksanan program raksa desa, dalam rangka

menindaklanjuti program raksa desa perlu dibentuk lembaga ekonomi kecil

yang berkekuatan hukum seperti BUMDES guna kesinambungan program

Page 107: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

91

bantuan, mendapatkan respon jawaban sebesar 82,50 persen. Hal ini

menunjukan jawaban sangat setuju.

Secara umum pelaksanaan program raksa desa menurut persepsi

kelompok penerima bantuan, memperoleh rata-rata prosentase jawaban

sebesar 77,39 persen. Hal ini apabila diinterprestasikan dalam interval

Sugiyono menunjukkan jawaban setuju.

5.4.5. Exit Strategy Program Raksa Desa

Dalam mengatasi permasalahan pengentasan kemiskinan dan

pemberdayaan masyarakat melalui Program Raksa Desa tidak dapat dilakukan

secara partial atau sektoral tetapi harus integrated approach. Dalam kajian ini

sekilas diuraikan secara singkat exit strategy Program Raksa Desa, hal ini

guna memberikan gambaran seperlunya dengan tidak menguraikan secara

komprehensif mengingat keterbatasan waktu dan pembatasan masalah.

Adapun prinsip dasar yang diajukan untuk exit strategy adalah :

a. Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat dalam

Program Raksa Desa harus menjadi komitmen semua pihak dan

menjadi landasan normatif bagi pelaku program.

b. Upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat dalam

Raksa Desa harus dipandang sebagai konsekwensi logis dari tanggung

jawab bersama bukan hanya Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Selain

itu upaya perbaikan penghidupan masyarakat miskin sebagai sasaran

program terus dilakukan.

c. Sistem pengelolaan program yang dilakukan Satlak Raksa Desa jangan

sampai kontra produktif bagi pelaksanaan pencapaian tujuan Program

Page 108: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

92

Mikro : Implementasi prog Rakdes - Pemb Infrastruktur desa - Perekonomian desa - Pelayanan pendidikan - Pelayanan kesehatan

Raksa Desa, disamping itu terjalin koordinasi yang baik dalam

pelaksanaannya.

d. Sumber daya yang ada di desa harus dapat dioftimalkan untuk

mendukung pelaksanaan program, sementara pemerintah kabupaten

atau kota harus memberikan dukungan diantaranya berupa dana

operasional, program dan pembinaan agar terjalin sinergi.

Berdasarkan prinsip dasar tersebut, kerangka pikir untuk exit strategy Program Raksa Desa

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 14. Hierarkhi Exit Strategy Program Raksa Desa

Strategi khusus

Sebagai bahan untuk alternatif exit strategy maka aspirasi dan masukan

dari pelaku Program Raksa Desa selaku responden dalam hal ini Satlak Raksa

Desa dan kelompok masyarakat penerima bantuan (perwakilan masyarakat)

dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan strategi ke depan.

Makro: Kebijakan Prop.Jawa Barat - Legislasi - Kerangka konseptual

Mezzo: Kebijakan teknis Rakdes - Teknis Administrasi - Teknis Operasional -

Supporting System Programme

Sustainability

Exit Strategy

Page 109: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

93

1. Saran atau masukan Satlak Raksa Desa, diantaranya :

a. Untuk menunjang pelaksanaan program Rakdes diharapkan setiap

anggota Satlak dapat meningkatkan dan mengefektifkan

koordinasi.

b. Setiap anggota Satlak agar mengoftimalkan kinerjanya dalam

memfasilitasi Program Raksa Desa.

c. Untuk kelancaran program dan menghindari penyimpangan, agar

setiap anggota Satlak Raksa Desa meningkatkan pembinaan dan

pengawasan.

Inti dari saran-saran tersebut menyatakan bahwa dalam pengelolaan

Program Raksa Desa (Mezzo atau kebijakan teknis) hendaknya Satlak

Raksa Desa mengefektifkan koordinasi, mengoftimalkan kinerjanya, dan

meningkatkan pembinaan dan pengawasan.

2. Saran atau masukan kelompok masyarakat penerima bantuan :

a. Sosialisasi Program Raksa Desa kepada masyarakat agar

ditingkatkan.

b. Agar jumlah kuota Program Raksa Desa ditambah sehingga

masyarakat yang belum mendapatkan bantuan dapat terpenuhi dan

menghindari kecemburuan sosial.

c. Untuk menghindari kemacetan modal di masyarakat, agar Satlak

memfasilitasi ketentuan sanksi dan melakukan pembinaan.

d. Untuk kesinambungan program perlu dibentuk BUMDES

e. Hendaknya Pemerintah Propinsi Jawa Barat merealisasikan Program

Raksa Desa tepat waktu.

Page 110: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

94

Inti dari saran-saran tersebut (mikro/Implementasi program)

menyatakan bahwa sosialisasi program ditingkatkan,jumlah kuota

ditambah,Satlak agar membina dan memfasilitasi kemacetan modal,

pembentukan BUMDES di desa, dan realisasi program Rakdes tepat

waktu.

Selanjutnya saran atau masukan tersebut menjadi bahan

pertimbangan dalam menentukan strategi ke depan (exit strategy). Namun

demikian salah satu strategi ke depan yang menjadi aspirasi kelompok

masyarakat di desa adalah pembentukan BUMDES di desa, karena dana

Program Raksa Desa tersebut diharapkan terus bergulir dan menjadi aset

desa sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat.

Page 111: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

VI. ANALISIS PERANCANGAN PROGRAM

6.1. Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Analisis lingkungan internal merupakan suatu proses, dimana organisasi

melakukan penilaian terhadap peran dan fungsinya. Dalam hal ini Pemerintah

Kabupaten Karawang yang diformulasikan dalam bentuk Satuan Pelaksana

Program Raksa Desa melakukan penilaian untuk menentukan kekuatan dan

kelemahan dalam melaksanakan Program Raksa Desa, pelaksanaan fungsi dan

peran Satlak Raksa Desa, seperti komitmen pejabat, keterpaduan program yang

mencakup komitmen pejabat, pelaksanaan peran dan fungsi, koordinasi, dukungan

dinas/instansi, dukungan BOP dan pembinaan dalam pelaksanaan program.

Adapun ringkasan kekuatan dan kelemahan dari Satlak Program Raksa Desa

Kabupaten Karawang sebagai berikut :

Tabel 21. Kekuatan dan Kelemahan Satlak Raksa Desa Kabupaten

Kekuatan Kelemahan

1. Adanya komitmen 1. Masih kurangnya komitmen pejabat

2. Legalitas kewenangan mll pmbentukn Satlak

2. Sinegritas program blm optimal

3. Dukungan BOP 3. Kurang koordinasi antar anggota Satlak

4. Dukungan Dinas/instansi terkait 4. Jarangnya Melaksanakan Rakor

5. PTO dan Juknis 5. Kemampuan SDM Aparat bervariasi

6. Kesanggupan pemerintah desa selaku

penerima program

Page 112: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

97

A. Komitmen Pemerintah Daerah

Komitmen Pemerintah Daerah sangat diperlukan bagi pelaksanaan

Program Raksa Desa, hal ini mengingat program tersebut merupakan tugas

pembantuan dari Pemerintah Propinsi kepada pemerintah desa sehingga

keberadaan Pemerintah Daerah yang kapabel dan mempunyai komitmen sangat

menunjang sekali bagi berlangsungnya program tersebut. Pemerintah Kabupaten

Karawang diharapkan mampu melakukan fasilitasi dan pembinaan serta

pengawasan terhadap pelaksanaan program, disamping itu berpartisipasi

menyediakan dana penunjang berupa biaya operasional pelaksanaan tugas dan

fungsi satuan pelaksana kabupaten. Adapun komitmen yang harus dilakukan oleh

Pemerintah Daerah guna menyukseskan Program Raksa Desa sesuai Surat Edaran

Gubernur Jawa Barat meliputi :

1. Pemerintah Kabupaten/Kota berkewajiban menyedikan dana tambahan

biaya operasional.

2. Pemerintah Kabupaten/Kota bersedia mensinergikan program maupun

anggaran ke lokasi Program Raksa Desa.

3. Pemerintah Kabupaten/Kota akan membina secara intens pelaksanaan

Program Raksa Desa (Satlak Desa).

4. Pemerintah Kabupaten/Kota akan mendorong tumbuh dan berkembangnya

partisipasi masyarakat.

Page 113: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

98

B. Legalitas Kewenangan melalui Pembentukan Satuan Pelaksana

Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pengelolaan Program Raksa

Desa perlu dibentuk Satuan Pelaksana pada setiap tingkatan pemerintahan. Satlak

kabupaten terdiri atas gabungan dinas atau instansi terkait yang dibentuk

berdasarkan Surat Keputusan Bupati Karawang, yang mempunyai tugas dan

fungsi diantaranya:

1. Menyebarluaskan informasi dan sosialisai atau desiminasi tentang

Program Raksa Desa kepada Satlak desa dan masyarakat.

2. Menyusun petunjuk teknis lingkup kabupaten dan melaksanakan

pembinaan teknis pelaksanaan Program Raksa Desa.

3. Melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi proggram di

lingkup kabupaten.

4. Melaksanakan pelatihan bagi Satlak Desa dan melakukan koordinasi

dengan Satlak propinsi.

5. Menerima laporan kemajuan pelaksanaan program dan menerima

pengaduan masyarakat berkaitan dengan penyimpangan program

sekaligus menindaklanjutinya.

Dukungan BOP

Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa Pemerintah Kabupaten

Karawang mempunyai komitmen untuk menunjang pelaksanaan Program Raksa

Desa, salah satu bentuk komitmen tersebut dengan berpartisipasi menyediakan

biaya operasional bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Satlak Kabupaten. Pada

Tahun 2005 dianggarkan dana sebesar Rp.100 juta, dan Tahun 2006 mengalami

Page 114: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

99

kenaikan menjadi Rp.130 juta. Adapun secara umum peruntukan biaya operasinal

Satlak tersebut, diantaranya untuk operasionalisasi kegiatan, sosialisasi atau

desiminasi, pelaksanaan pelatihan, koordinasi, penyusunan perencanaan dan

pelaporan.

Dukungan Dinas atau Instansi

Program Raksa Desa merupakan program terpadu yang memerlukan

keterlibatan dinas atau instansi terkait, guna mewujudkan keberhasilan program

tersebut dinas atau instansi terkait dilibatkan dalam Satuan Pelaksana kabupaten.

Disamping itu Pemerintah Propinsi mengharapkan agar dinas atau instansi yang

ada di kabupaten/kota memberikan perhatian kepada pemerintah desa lokasi

Program Raksa Desa dengan mengalokasikan program dan anggaran kepada desa

lokasi Raksa Desa sehingga dapat menunjang keberhasilan program tersebut.

Petunjuk Teknis Operasionaal dan Juknis

Petunjuk teknis operasional dan juknis Program Raksa Desa merupakan

acuan dan arah program yang memuat ketentuan dan petunjuk pengelolaan,

pelaksanaan dan pengendalian atau pengawasan serta teknis pelaporan Program

Raksa Desa yang harus dipedomani oleh pelaku Program Raksa Desa di daerah.

Petunjuk teknis Program Raksa Desa tersebut dikeluarkan berdasarkan Surat

Edaran Gubernur Jawa Barat.

Kesanggupan Pemerintah Desa selaku Penerima Program

Menurut pasal 206 huruf C dan pasal 207 Undang-undang Nomor 32

Tahun 2004. Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi atau

Pemerintah Kabupaten/Kota disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana

Page 115: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

100

serta sumberdaya manusia. Tugas pembantuan pada dasarnya meliputi aspek

sebagai berikut :

1. Merupakan kewenangan pemberi tugas (dalam hal ini Pemerintah Propinsi

Jawa Barat).

2. Penerima tugas dapat menolak sebagian atau seluruhnya, bila pemberian

tugas pembantuan tersebut tidak disertai pembiayaan, sarana dan prasarana

serta sumberdaya manusia.

3. Penerima tugas (Desa) harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya

kepada pemberi tugas (Pemerintah Propinsi)

Dalam hal ini Pemerintah Desa di Kabupaten Karawang menerima dan

menyanggupi tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah Propinsi dan

sepakat akan melaksanakannya.

6.2. Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Setiap organisasi, tak terkecuali pemerintah daerah berada dalam suatu

jaringan yang mendapat tekanan lingkungan yang sangat kompleks yang

berdampak pada kecenderungan perubahan. Untuk menyusun suatu strategi

terlebih dahulu harus dilakukan analisis terhadap lingkungan eksternal untuk

mengidentifikasikan kemungkinan peluang dan ancaman serta menganalisis

lingkungan internal guna mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan- kelemahan

yang dimiliki, dari hasil analisis lingkungan eksternal Satlak Raksa Desa maka

dapat disusun peluang dan ancaman seperti tabel berikut :

Page 116: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

101

Tabel 22. Peluang dan Ancaman pada Satlak Raksa Desa Kabupaten

Peluang Ancaman

1. Terdapatnya pendamping 1. Persepsi masyarakat thd bantuan Pemerintah

2. Peningkatan peran masyarakat desa 2. Kecemburuan sosial bagi masyarakat yang belum mendapat bantuan

3. Tersedianya modal usaha 3. Masih terjadi penyimpangan atau penyelewengan

4. Meningkatnya pelayanan kesehatan dan pendidikan

4. Timbulnya kemacetan modal bergulir akibat

belum ada sanksi yang tegas

5. Bertambahnya infrastruktur desa 5. Keterlambatan Realisasi program

6. Bisa dibentuk lembaga usaha ekonomi kecil di desa (Bumdes)

A. Terdapatnya Pendamping

Tenaga pendamping merupakan bagian dari kebijakan Pemerintah

Propinsi Jawa Barat dalam rangka memberikan tugas pembantuan kepada

pemerintah desa, yang mempunyai tugas membantu dan memfasilitasi satlak

desa dalam penyelenggaraan Program Raksa Desa. Tenaga pendamping

tersebut direkrut dari unsur masyarakat atau sarjana lokal yang berdomisili di

lingkungan kecamatan yang bersangkutan yang kemudian dilatih oleh

Pemerintah propinsi atau kabupaten. Tenaga pendamping ini mempunyai

tugas mencakup desa di kecamatan masing-masing.

Pada tahun 2006 terdapat 10 pendamping sesuai dengan alokasi Raksa

Desa pada 10 kecamatan, sedangkan jumlah desa yang ditangani bervariasi

sesuai alokasi jumlah desa yang menerima bantuan pada kecamatan yang

bersangkutan. Adapun tugas dan tanggungjawab Tenaga Pendamping,

diantaranya adalah :

Page 117: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

102

1. Memberikan informasi dan pengertian tentang Program Raksa Desa

kepada desa.

2. Membantu memandu pelaksanaan forum musyawrah desa dan

menampung usulan kegiatan hasil musyawarah.

3. Membantu Satlak desa dalam menyiapkan dokumen pencairan dana

dan penyusunan laporan kemajuan pelaksanaan program.

4. Membantu satlak desa dengan memberikan masukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan program serta bila terjadi penyimpangan

yang dilakukan oleh kerlompok atau satlak desa.

5. Membantu Camat atau Kepala desa dalam penyusunan laporan.

B. Peningkatan Peran Masyarakat Desa

Konsekwensi dengan mendapatkannya Program Raksa Desa adalah

meningkatnya peran masyarakat desa, karena muatan dari program tersebut

diantaranya memberdayakan masyarakat desa, disamping itu melibatkan

masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program.

Masyarakat terlibat dalam perencanaan untuk menyusun rencana kegiatan dan

sasaran, selanjutnya menjadi bagian dari sasaran program dalam menerima

bantuan usaha dan sasaran pelayanan pendidikan dan kesehatan. Kemudian

terlibat dalam pelaksanaan program khususnya pembangunan prasarana

infrastruktur desa, bahkan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat desa

baik berupa pikiran, materil maupun dana.

Page 118: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

103

C. Tersedianya Modal Usaha

Program Raksa Desa menyediakan bantuan modal usaha ekonomi

produktif bagi masyarakat miskin yang telah ditetapkan sebagai sasaran

program sesuai dengan mekanisme pengajuan proposal hasil musyawarah

desa. Adapun besarnya bantuan modal usaha ekonomi sebesar Rp. 60 juta per

desa. Sedangkan alokasi bantuan yang diterima masyarakat bervariasi sesuai

dengan jenis usaha dan kesanggupan pinjaman modal yang diajukan.

Umumnya jenis usaha yang dilakukan oleh masyarakat desa diantaranya usaha

perdagangan seperti usaha warungan, endul, kerajinan rumahan dll dan usaha

pertanian (usaha sayur mayur atau palawija) serta peternakan.

D. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan

Program Raksa Desa bidang kesehatan difokuskan pada upaya yang

dapat menurunkan angka kematian ibu akibat komplikasi baik hamil maupun

bersalin serta upaya peningkatan dan pencegahan lainnya. Kegiatan-kegiatn

tersebut meliputi kegiatan pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi

baru lahir dengan komplikasi pada masyarakat miskin lokasi Program Raksa

Desa. Pelayanan ini akan dilaksanakan di semua fasilitas pelayann kesehatan

pemerintah (Puskesmas,RSUD, Rumah Bersalin) dan rumah sakit swasta yang

ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Program Raksa Desa bidang pendidikan diarahkan pada kegiatan

bidang pendidikan diantaranya meliputi pemberian subsidi biaya

penyelenggaraan pendidikan dan beasiswa bagi siswa SD dan SMP atau

Page 119: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

104

Tsanawiyah bagi masyarakat kurang mampu di desa lokasi Program Raksa

Desa dalam rangka mengurangi angka droup out dan meningkatkan wajib

belajar 9 tahun.

E. Bertambahnya Infrastruktur Desa

Alokasi dana Program Raksa Desa bidang fisik difokuskan pada

pembangunan infrastruktur desa terutama jalan desa, dengan tujuan agar

masyarakat mempunyai akses yang lebih baik dan desa menjadi lebih terbuka

sehingga masyarakat dapat lebih berinteraksi dengan pihak luar atau

pelayanan yang disediakan pemerintah, seperti pendidikan dan kesehatan.

Bantuan yang disediakan untuk pembangunan fisik sebesar Rp. 40 juta per

desa. Pada Tahun 2006 telah terwujud penambahan infrastruktur desa sekitar

746 proyek yang tersebar di 202 desa, meliputi pembangunan jembatan,

penyirtuan atau pengaspalan jalan desa, pembangunan saluran irigasi,

penyediaan air bersih, SPAL, dll.

F. Pembentukan Lembaga Usaha Ekonomi Kecil (BUMDES) di Desa

Sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan paska pelaksanaan

Program Raksa Desa khususnya bidang ekonomi, tentunya perlu upaya untuk

memfasilitasi masyarakat desa untuk menampung kegiatan ekonomi yang

telah berjalan melalui pembentukan wadah berupa kelembagaan ekonomi

mikro yang me mpunyai kekuatan hukum yang dikelola oleh desa berbentuk

Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Hal ini sejalan dengan misi Pemerintah

Page 120: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

105

Propinsi Jawa Barat yaitu mengembangkan struktur perekonomian yang

tangguh, dengan kebijakan mengembangkan usaha ekonomi skala kecil dan

menengah, dengan tujuan mewujudkan fungsi lembaga keuangan yang dapat

mendorong usaha ekonomi kecil masyarakat di desa.

6.3. Formulasi Strategi

Formulasi strategi disusun dari hasil jawaban kuisioner yang diajukan

kepada pihak pelaksana Program Raksa Desa yang ditetapkan. Terdapat 4

responden utama yang menjadi sumber pengisian kuisioner, responden tersebut

meliputi ketua Satlak Program Raksa Desa kabupaten, kecamatan, desa dan salah

seorang ketua kelompok penerima bantuan. Hal ini dimaksudkan mengingat

responden tersebut terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan Program Raksa

Desa. Penulis menentukan responden berdasarkan pihak yang dibutuhkan

keterangannya dalam penulisan kajian ini.

6.3.1. Analisis Evaluasi Faktor Internal Program Raksa Desa

Dalam matriks EFI, jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0

sampai 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total nilai yang dibobot 2,5 merupakan ciri

organisasi yang lemah secara internal, sedangkan jumlah rata-rata di atas 2,5

menunjukkan posisi internal yang kuat. Dari matriks EFI pada Tabel 21

diketahui bahwa total nilai yang dibobot sebesar 2,551. Hal ini menunjukkan

Satlak Program Raksa Desa di atas rata-rata dalam kekuatan internal secara

keseluruhan atau memiliki posisi internal yang kuat.

Page 121: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

106

Tabel 23. Nilai Rata-rata Evaluasi Faktor Internal Satlak Raksa Desa

Faktor – faktor internal R1 R2 R3 R4 Nilai

Rata Kekuatan

1. Adanya Ketentuan Pemda 0,48 0,36 0,24 0,12 0,30

2. Legalitas Kewenangan satlak 0,24 0,24 0,32 0,16 0,24

3. Dukungan BOP 0,21 0,21 0,21 0,07 0,175

4. Dukungan Dinas/Instansi 0,32 0,24 0,16 0,16 0,220

5. PTO dan Juknis 0,48 0,48 0,36 0,24 0,390

6. Kesanggupan Pem.Desa 0,21 0,21 0,28 0,14 0,210

Kelemahan

1. Kurang komitmen pejabat 0,27 0,27 0,27 0,18 0,248

2. Sinegritas belum optimal 0,36 0,24 0,24 0,12 0,240

3. Kurang Koordinasi 0,27 0,27 0,27 0,18 0,248

4. Jarang Rapat Koordinasi 0,24 0,16 0,16 0,08 0,160

5. Kmp SDM Satlak Relatif 0,16 0,08 0,16 0,08 0,120

Total 2,551 Ket : R = responden (pelaku Raksa Desa)

6.3.2. Analisis Evaluasi Faktor Eksternal Satlak Program Raksa Desa

Dalam matriks EFE, total nilai yang dibobot tertinggi adalah 4,0 dan

yang terendah adalah 1,0, sedangkan rata-rata yang dibobot adalah 2,5. Jumlah

nilai yang dibobot sama dengan 4,0 menunjukkan strategi yang dilakukan

secara efektif memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh

negatif potensial dari ancaman eksternal. Jumlah nilai sama dengan 1,0

menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan memanfaatkan peluang atau

menghindari ancaman eksternal.

Dari matriks EFE pada Tabel 22 diketahui bahwa total nilai yang

dibobot adalah 2,769 dan berada di atas rata-rata nilai yang dibobot yaitu 2,5.

Hal ini menunjukkan bahwa Satlak Program Raksa Desa telah memanfaatkan

Page 122: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

107

peluang yang ada dan meminimalkan ancaman yang ada dengan cukup baik

walaupun belum oftimal.

Tabel 22. Nilai Rata–rata Evaluasi Faktor Eksternal Satlak Rakdes

Faktor–faktor Eksternal R1 R2 R3 R4 Nilai

Rata Peluang

1. Pendapat pendamping 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

2. Peningkatan peran masy 0,24 0,24 0,32 0,32 0,28

3. Tersedia modal usaha 0,36 0,36 0,36 0,27 0,338

4. Peningkatan ply kes & Pend 0,21 0,21 0,28 0,28 0,245

5. Pemanfaatan Infstruktur Des 0,27 0,36 0,36 0,36 0,338

6. Bisa dibentruk Bumdes 0,36 0,36 0,36 0,48 0,390

Ancaman

1. Persepsi masy thd bant Desa 0,18 0,09 0,09 0,18 0,135

2. Kecemburuan Sosial 0,20 0,20 0,10 0,20 0,175

3. Kemungkinan tjd Penylnga 0,07 0,07 0,14 0,07 0,088

4. Terjadi kemacetan Mdl Ush 0,12 0,06 0,06 0,12 0,090

5. Keterlambatan Realisasi Prg 0,36 0,36 0,36 0,48 0,390

Total 2,769

Ket : R = Responden (Pelaku Raksa Desa)

6.3.3. Analisis SWOT Satlak Program Raksa Desa

Perumusan strategi bagi Satlak Program Raksa Desa dapat diperoleh

dari gabungan hasil analisis Evaluasi Faktor Internal dan Evaluasi Faktor

Eksternal sebagaimana telah diuraikan di atas. Pada Satlak Program Raksa

Desa ditemukan berbagai kekuatan,kelemahan, ancaman dan peluang yang

berpengaruh terhadap perkembangan peran dan pelaksanaan kegiatannya.

Berikut ini adalah rumusan strategi yang dihasilkan dari analisis faktor

internal dan eksternal di atas :

Page 123: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

108

A. Strategi S-O (Strengths-Opportunities)

Kekuatan yang dimiliki oleh Satlak Program Raksa Desa adalah

adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Karawang, legalitas kewenangan

Satlak, dukungan BOP, dukungan dinas atau instansi terkait, dan adanya

petunjuk teknis operasional serta adanya kesanggupan Pemerintah desa.

Sedangkan peluang yang ada adalah terdapatnya pendamping program,

terjadinya peningkatan peran masyarakat, tersedianya modal usaha bagi

masyarakat, peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan,

penambahan infrastruktur desa dan dapat dibentuk lembaga ekonomi kecil

(BUMDES) di desa.

Satlak Program Raksa Desa mempunyai legalitas kewenangan dan

komitmen Pemerintah Daerah dimanfaatkan untuk meningkatkan peran

dan fungsi Satlak dalam menyikapi peluang adanya pendamping program

dan peningkatan peran masyarakat desa. Selanjutnya dengan adanya

kekuatan yang dimiliki berupa dukungan BOP, dukungan dinas atau

instansi terkait dan PTO serta kesanggupan pemerintah desa dimanfaatkan

guna mengoftimalkan kinerja Stlak dalam memfasilitasi program serta

menyikapi peluang tersedianya modal usaha, peningkatan pelayanan

kesehatan, pendidikan dan penambahan infrastruktur desa. Disamping itu

Pembentukan BUMDES merupakan strategi untuk menyikapi peluang

yang muncul paska program untuk yang memungkinkan dibentuknya

BUMDES sebagai upaya menjaga kesinambungan program juga aspirasi

masyarakat desa.

Page 124: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

109

B. Strategi W-O (Weakness-Opportunities)

Kelemahan Satlak Program Raksa Desa saat ini adalah masih

kurang komitmennya pejabat terkait, sinergitas program belum oftimal,

masih kurangnya koordinasi, jarangnya melakukan rapat koordinasi

khusus menyangkut masalah Rakdes, dan kemampuan SDM Satlak

bervariasi. Sedangkan peluang Satlak untuk mengatasi kelemahannya

adalah terdapatnya pendamping program, peningkatan peran msyarakat,

tersedianya modal usaha bagi masyarakat, peningkatan pelayanan

kesehatan dan pendidikan, penambahan infrastruktur desa serta bisa

dibentuknya BUMDES. Dalam hal ini peluang yang ada dimanfaatkan

guna menutup kelemahan berupa kurangnya komitmen pejabat, sinergitas

program belum oftimal,kurang koordinasi dan jarangnya rapat melalui

strategi peningkatan komitmen dan perhatian terhadap pelaksanaan Rakdes

dan mengefektifkan koordinasi antar satlak, antar sektor termasuk dengan

propinsi. Sedangkan peluang berupa adanya dana modal usaha yang

disalurkan pada masyarakat dan peluang dibentuknya BUMDES dapat

disikapi melalui peningkatan kemampuan pelaku Raksa Desa dalam upaya

memfasilitasi program dan paska program dengan pembentukan

BUMDES.

C. Strategi S-T (Strengths-Threats)

Kekuatan yang dimiliki Satlak Program Raksa Desa yaitu adanya

komitmen Pemerintah Daerah, legalitas kewenangan Satlak, dukungan

Page 125: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

110

BOP, dukungan dinas atau instansi terkait dan adanya petunjuk teknis

operasional serta adanya kesanggupan Pemerintah desa. Sedangkan

ancaman yang muncul meliputi persepsi masyarakat terhadap bantuan

pemerintah yang dianggap merupakan hibah karena program sebelumnya,

kecemburuan sosial masyarakat yang belum mendapat bantuan,

kemungkinan terjadi penyelewengan dan kemungkinan terjadi kemacetan

modal usaha serta keterlambatan realisasi program. Untuk menyikapi

ancaman yang muncul dan memanfaatkan kekuatan yang ada maka Satlak

Program Raksa Desa dapat mengambil langkah melalui upaya mencakup

mempedomani PTO dan juknis dalam pelaksanaan Rakdes, mengusulkan

penambahan kuota Rakdes kepada propinsi dan memfasilitasi ketentuan

sanksi yang dibuat kelompok masyarakat bila terjadi kemacetan.

D. Strategi W-T (Weakness-Threats)

Kelemahan Satlak Program Raksa Desa yaitu masih kurang

komitmennya pejabat terkait, sinergitas program belum oftimal, masih

kurang koordinasi, jarangnya melakukan rapat koordinasi menyangkut

masalah Raksa desa serta kemampuan SDM Satlak bervariasi. Sedangkan

ancaman yang muncul meliputi persepsi masyarakat terhadap bantuan

pemerintah, kecemburuan sosial masyarakat yang belum mendapat

bantuan, terjadi penyelewengan dan terjadi kemacetan modal usaha serta

keterlambatan realisasi program disikapi dengan mengoftimalkan

sosialisai, meningkatkan pembinaan dan pengawasan serta mengusulkan

realisasi program tepat waktu.

Page 126: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

111

Tabel 25. Matrik SWOT Satlak Raksa Desa Kabupaten

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strength (Kekuatan) 1. Adanya komitmen Pemda 2. Legalitas kewenangan Satlak 3. PTO dan Juknis Rakdes 4. Dukungan BOP 5. Dukungan Dinas/Instansi 6. Kesanggupan Pemerintah Desa

Weakness ( Kelemahan) 1. Kurng komitmen pejabat. 2. Sinegritas belum optimal 3. Kurang koordinasi 4. Jarang rapat koordinasi 5. Kemampuan anggota Satlak

relatif bervariasi.

Opportunities 1. Terdapat pendamping 2. Peningkatan peran masyrakat 3. Tersedia modal usaha 4. Peningkatan pelayanan kesehatan

dan pendidikan 5. Penambahan infrastruktur desa 6. Dapat dibentuk BUMDES

STRATEGI S-O 1. Peningkatan peran dan fungsi

Satlak Raksa Desa 2. Mengoftimalkan kinerja Satlak

dalam memfasilitasi Program Raksa Desa

3. Pembentukan BUMDES

STRATEGI W-O 1. Peningkatan komitmen dan

perhatian terhadap pelaksanaan program Rakdes

2. Mengefektifkan kordinasi antar satlak dan antar sektor termasuk dengan Propinsi

3. Meningkatkn kemampuan pelaku program Rakdes

Threath 1. Persepsi masyarakat trhadap

bantuan pemerintah 2. Kecemburuan sosial masy yang

belum dapat bantuan 3. Kemungkinan terjadinya

penyelewengan 4. Kemungkinan terjadi kemacetan

modal usaha 5. Keterlambatan realisasi program

STRATEGI S-T 1. Mempedomani PTO dan juknis

dalam pelaksanan program Rakdes.

2. Mengusulkan penambahan jumlah kuota Rakdes.

3. Memfasilitasi ketentuan sanksi yang dibuat masyarakat bila terjadi kemacetan

STRATEGI W-T 1. Mengoftimalkn sosialisasi

program Rakdes kepada masyarakat.

2. Meningkatkn pembinaan dan pengawasan trhadap pelaksanaan Rakdes.

3. Mengusulkan kepada Pemerintah Propinsi agar realisasi program tepat waktu.

Dari Matriks SWOT sebagaimana diuraikan pada Tabel 23 di atas,

maka analisis SWOT tersebut menghasilkan beberapa strategi alternatif,

yaitu :

1. Peningkatan peran dan fungsi Satlak Program Raksa Desa.

2. Mengoftimalkan kinerja Satlak dalam memfasilitasi Raksa Desa.

3. Pembentukan lembaga ekonomi kecil (BUMDES) di desa.

Page 127: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

112

4. Peningkatan komitmen dan perhatian terhadap Program Raksa

Desa.

5. Mengefektifkan koordinasi antar Satlak dan antar sektor termasuk

dengan Propinsi.

6. Meningkatkan kemampuan pelaku Program Raksa Desa.

7. Mempedomani PTO dan juknis dalam pelaksanaan program

Rakdes.

8. Mengusulkan penambahan jumlah kuota Rakdes kepada propinsi.

9. Memfasilitasi sanksi yang dibuat masyarakat bila terjadi

kemacetan.

10. Mengoftimalkan sosialisai program Rakdes kepada masyarakat.

11. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

Rakdes.

12. Mengusulkan kepada Pemerintah Propinsi agar realisasi program

Raksa Desa tepat waktu.

6.3.4. Matriks Internal-Eksternal (IE) Satlak Program Raksa Desa

Dari hasil rata-rata perkalian bobot dan rating seperti diuraikan pada

Tabel 23 dan Tabel 24 di atas, maka diperoleh nilai total evaluasi faktor

internal sebesar 2,551 dan nilai total evaluasi faktor eksternal sebesar 2,769.

Kedua nilai total tersebut dapat dipetakan dalam matriks Internal-Eksternal

Page 128: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

113

untuk memperoleh alternatif strategi yang dapat dikembangkan dalam

pelaksanaan Program Raksa Desa.

Pada gambar 9, posisi pertahankan dalam matriks IE berarti Satlak

Program Raksa Desa memiliki kekuatan untuk bertahan dalam

melaksanakan peran dan fungsinya melaksanakan program Raksa Desa,

selain itu Satlak Program Raksa Desa sebaiknya mempertahankan kegiatan

yang baik yang telah dicapai sesuai dengan peran dan fungsinya.

Sedangkan posisi pelihara berarti Satlak Program Raksa Desa

mempunyai kewajiban untuk menjaga dukungan yang sudah ada dan

mencapai semua tujuan program seoftimal mungkin. Disamping itu segera

mewujudkan tujuan pelaksanaan program yang belum tercapai serta

memperbaiki kegiatan Satlak khususnya mensinergikan program yang

belum oftimal sehingga dapat meningkatkan kinerja Satlak Program Raksa

Desa. Dalam kondisi baik untuk berkembang seperti itu, strategi yang dapat

diterapkan adalah mengefektifkan koordinasi antar Satlak dan antar sektor,

mengoftimalkan kinerja Satlak dan meningkatkan pembinaan dan

pengawasan. Adapun gambaran matriks IE sebagai berikut :

Page 129: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

114

Total Nilai EFI (2,551)

Kuat Rata Lemah

Total EFE (2,769) 3,0 -4,0 2,0 – 2,99 1,0 – 1,99

Tinggi

3,0 – 4,0

Sedang

2,0 – 2,99

Rendah

1,0 – 1,99

Gambar 15. Matrik IE Satlak Program Raksa Desa

6.3.5. Penentuan Strategi

Untuk menentukan strategi dalam SPACE Matriks, perlu diketahui

nilai yang menentukan letak sumbu X dan sumbu Y dalam matriks.

Koordinat sumbu X merupakan penjumlahan dari nilai rata-rata keunggulan

Kompetitif dan kekuatan industri, sedangkan penjumlahan dari nilai rata-rata

kekuatan keuangan dan stabilitas lingkungan merupakan penentu koordinat

sumbu Y.

Hasil penentuan rating terhadap variabel penyusunan faktor matriks

tersebut dapat dilihat pada Tabel 26. Dari pemberian rating tersebut maka

dapat diperoleh rata-rata masing-masing faktor (keunggulan kompetitif,

kekuatan keuangan, stabilitas lingkungan dan kekuatan industri)

sebagaimana diuraikan pada Tabel 27.

1. Tumbuh & Bina 2. Tumbuh dan bina

3. Pertahankan & pelihara

4.Tumbuh dan bina 5. Pertahankan dan

pelihara

6. Deviasi

7. Pertahankan dan

Pelihara

8. Deviasi 9. Deviasi

Page 130: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

115

Tabel 26. Variabel Penyusunan SPACE Matriks Satlak Raksa Desa

Faktor Strategis Internal R1 R2 R3 R4

Keunggulan Kompetitif (CA)

1. Adanya komitmen Pemda -1 -1 -1 -1

2. Legalitas kewenagan Satlak -1 -2 -2 -3

3. PTO dan Juknis -1 -3 -1 -3

Kekuatan Keuangan (FS)

1. Dukungan BOP 6 6 6 2

2. Dukungan dinas/instansi 6 6 6 2

3. Kesanggupan Pemerintah Desa 6 6 6 2

Faktor Strategis Eksternal

Stabilitas Lingkungan (ES)

1. Kecemburuan masy yg belum dapat bantuan -1 -3 -1 -4

2. Persepsi masy terhadap bantuan pemerintah -1 -3 -1 -4

Kekuatan Industri (IS)

1. Keterlambatan realisasi program 3 4 3 4

2. Terjadi kemacetan modal usaha 3 4 3 4

3. Kemungkinan terjadi penyelewengan (deviasi) 3 4 3 4

Ket : R = Responden (Pelaku Program Raksa Desa)

Tabel 27. Nilai Rata-rata Empat Faktor SPACE Matriks Satlak Raksa Desa

Faktor Penyusun SPACE Matriks R1 R2 R3 R4

Nilai

Rata - rata

1. Keunggulan Kompetitif (CA) -1 -2 -1,3 -2,3 -1,7

2. Kekuatan Finansial (FS) 6 6 6 2 5

3. Stabilitas Lingkungan (ES) -1 -3 -1 -4 -2,3

4. Kekuatan Industri (IS) 3 4 3 4 3,5

Ket : R = Responden (Pelaku Program Raksa Desa)

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penghitungan nilai rata-rata

faktor penyusun SPACE matriks tersebut adalah sebagai berikut :

Page 131: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

116

Koordinat vektor penunjuk arah sumbu X : (-1,7) + 3,5 = 1,8

Koordinat vektor penunjuk arah sumbu Y : (-2,3) + 5 = 2,7

Gambar SPACE matriks dari hasil perhitungan letak sumbu X dan

sumbu Y di atas, dapat dilihat pada gambar berikut :

FS 5 Knservatif Agresif 4 3 2 ( 1,8 : 2,7 ) 1

CA 0 IS -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -1 -2 -3 -4 Defensif Bersaing -5 ES

Gambar 16. SPACE Matrik Satlak Program Raksa Desa

Dari koordinat tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa strategi

yang dihasilkan oleh SPACE matrik adalah strategi dalam profil agresif.

Dalam profil tersebut Satlak Program Raksa Desa memiliki kekuatan

keuangan dan dukungan yang kuat untuk melaksanakan tugas dan

fungsinya. Dalam kondisi ini, strategi yang dapat diterapkan oleh Satlak

Program Raksa Desa untuk mensinergikan program meliputi

Page 132: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

117

mengefektifkan koordinasi antar Satlak dan antar sektor, mengoftimalkan

kinerja Satlak dan meningkatkan pembinaan dan pengawasan.

Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa jika arah panah suatu

organisasi (Satlak Raksa Desa) terletak pada kuadran agresif dari SPACE

matrik, maka organisasi tersebut berada pada posisi yang baik untuk

memanfaatkan kekuatan internalnya untuk memanfaatkan peluang

mengatasi masalah/kelemahan internalnya dan menghindari ancaman

eksternal.

Apabila dibandingkan antara SPACE Matriks dengan Matriks IE

yang telah diuraikan di atas, terdapat persamaan strategi utama yang

dihasilkan antara SPACE matrik dan Matrik IE. Persamaan tersebut terletak

pada strategi berupa mengefektifkan koordinasi antar satlak (W-O),

mengoftimalkan kinerja Satlak (S-O) dan meningkatkan pembinaan dan

pengawasan (W-T). Dalam hal ini posisi bertahan dalam matrik IE

menunjukkan bahwa Satlak Raksa Desa memiliki kekuatan untuk bertahan

dalam melaksanakan peran dan fungsinya,dan posisi pelihara berarti Satlak

mempunyai kewajiban menjaga dukungan yang sudah ada. Sedangkan

dalam SPACE matrik menunjukkan strategi pada profil agresif berarti Satlak

Raksa Desa memiliki kekuatan keuangan dan dukungan yang cukup kuat

dalam melaksanakan peran dan fungsinya. Namun demikian apabila terjadi

ketidaksesuaian atau kontradiksi diantara keduanya, hal itu dimungkinkan

karena kekeliruan dalam aplikasi ataupun penerapan metodenya.

Untuk selanjutnya strategi utama yang dihasilkan tersebut akan

diolah dengan QSPM untuk mendapatkan strategi pilihan.

Page 133: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

118

6.3.6. QSPM (Quantitatif Strategic Planning Matrix) Satlak Rakdes

Metode matrik internal eksternal menghasilkan strategi

mengefektifkan koordinasi, mengoftimalkan kinerja Satlak dan

meningkatkan pembinaan dan pengawasan. Sedangkan matrik SPACE

berada dalam posisi agresif yang menghasilkan strategi intensif, integratif

dan diversifikasi. Namun dari ketiga strategi generik yang dihasilkan oleh

kedua metode tersebut di atas, maka yang dapat diterapkan dan cocok untuk

situasi Satlak saat ini adalah strategi intensif.

Strategi yang akan dipilih dalam metode QSPM ini adalah strategi

yang memiliki jumlah total nilai daya tarik tertinggi. Untuk memperoleh

jumlah tersebut perlu diketahui nilai daya tarik alternatif strategi bagi

responden.

Dari Tabel 28 dapat diketahui bahwa jumlah total daya tarik

tertinggi jatuh pada strategi mengefektifkan koordinasi Satlak dan antar

sektor termasuk dengan propinsi. Strategi ini merupakan strategi yang

bertujuan agar Satlak Program Raksa Desa mampu lebih mengoftimalkan

sinergitas program sehingga pelaksanaan program akan lebih baik dan

tujuan dari program dapat tercapai. Disamping itu Satlak juga dapat

memperbaiki kinerjanya atau mengembangkan program untuk menghindari

deviasi atau penyelewengan yang mungkin muncul. Adapun hasil dari

QSPM dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 134: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

119

Tabel 28. QSPM Satlak Raksa Desa

Faktor Kunci Bobot Mengefektifkan koordinasi Satlak

Mengoftimalkan kinerja Satlak

Meningkatkan Pembinaan & was

AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan 1 0,12 4 0,48 2 0,24 3 0,36

2 0,08 3 0,24 4 0,32 3 0,24

3 0,07 3 0,21 3 0,21 3 0,21

4 0,08 4 0,32 2 0,16 3 0,24

5 0,12 4 0,48 3 0,36 4 0,48

6 0,07 3 0,21 4 0,28 3 0,21

Kelemahan 1 0,09 3 0,27 3 0,27 3 0,27

2 0,12 3 0,36 2 0,24 2 0,24

3 0,09 3 0,27 3 0,27 3 0,27

4 0,08 3 0,24 2 0,16 2 0,16

5 0,08 2 0,16 2 0,16 1 0,08

Peluang 1 0,10 3 0,30 3 0,30 3 0,30

2 0,08 3 0,24 4 0,32 3 0,24

3 0,09 4 0,36 3 0,27 4 0,36

4 0,07 3 0,21 4 0,28 3 0,21

5 0,09 3 0,27 4 0,36 4 0,36

6 0,12 3 0,36 4 0,48 3 0,36

Ancaman 1 0,09 3 0,18 2 0,18 1 0,09

2 0,10 3 0,20 2 0,20 2 0,20

3 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07

4 0,06 2 0,12 2 0,12 1 0,06

5 0,12 3 0,36 4 0,48 3 0,36

Jumlah Total Daya 5,91 5,73 5,37

Tarik (Bobot x AS)

Ket : AS = Nilai Daya Tarik TAS = Total Nilai Daya Tarik

Berdasarkan hasil analisis QSPM, terdapat beberapa alternatif

strategi yang muncul. Diantaranya strategi yang perlu diterapkan oleh Satlak

untuk mensinergikan Program Raksa Desa adalah mengefektifkan

koordinasi, mengoftimalkan kinerja satlak dan meningkatkan pembinaan dan

pengawasan. Sedangkan strategi pilihan adalah mengefektifkan koordinasi,

Page 135: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

120

dari analisis SWOT, strategi tersebut berkaitan dengan peningkatan

komitmen dan perhatian pejabat terhadap pelaksanaan program Raksa Desa,

peningkatan kemampuan SDM Satlak, keterpaduan program dan kegiatan

koordinasi antar Satlak dan antar sektor termasuk dengan propinsi.

6.3.7. Alternatif Strategi dan Program

Berdasarkan uraian sebelumnya, hasil dari analisis strategi

menghasilkan strategi-strategi alternatif yang tentunya berguna bagi

masukan atau koreksi terhadap pelaksanaan program yang sedang berjalan.

Dalam hal ini untuk mensinergikan Program Raksa Desa diperoleh sebanyak

12 alternatif strategi yaitu :

1. Peningkatan peran dan fungsi Satlak Program Raksa Desa.

2. Mengoftimalkan kinerja Satlak dalam memfasilitasi Program Rakdes

3. Pembentukan lembaga ekonomi kecil (BUMDES) di desa.

4. Peningkatan komitmen dan perhatian terhadap pelaksanaan Raksa

Desa.

5. Mengefektifkan koordinasi antar Satlak dan antar sektor termasuk

dengan propinsi.

6. Meningkatkan kemampuan pelaku Program Raksa Desa.

7. Mempedoma ni PTO dan juknis dalam pelaksanaan program Rakdes.

8. Mengusulkan penambahan jumlah kuota Rakdes kepada propinsi.

9. Memfasilitasi sanksi yang dibuat masyarakat bila terjadi kemacetan.

Page 136: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

121

10. Mengoftimalkan sosialisai program Rakdes kepada masyarakat.

11. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

Rakdes.

12. Mengusulkan kepada Pemerintah Propinsi agar realisasi Program

Raksa Desa tepat waktu.

Namun demikian strategi yang direkomendasikan untuk dapat

diterapkan oleh Satlak Rakdes untuk mensinegikan Program Raksa Desa

sebanyak 3 (tiga) strategi yaitu :

1. Mengefektifkan koordinasi antar Satlak dan antar sektor termasuk

dengan propinsi.

2. Mengoftimalkan kinerja Satlak dalam memfasilitasi program dan

paska program melalui pembentukan BUMDES di desa.

3. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

Rakdes.

Dengan demikian apabila ketiga aspek tersebut dapat diterapkan oleh

Satlak Program Raksa Desa dengan baik dalam penyelenggaraan

kegiatannya niscaya tujuan Program Rakdes dan upaya mensinergikan

program tersebut akan tercapai secara oftimal.

Adapun alternatif program yang ditawarkan adalah Program

pembentukan lembaga ekonomi kecil (Bumdes) di lokasi desa paska

Raksa Desa. Selanjutnya dalam upaya menindaklanjuti Program Raksa Desa

dan percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat kami rekomendasikan

pula program lanjutan yang bersifat terpadu, sistematis dan terarah berupa

Page 137: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

122

Program Pembangunan Desa Sejahtera, yang mencakup 3 indikator

pengukuran dan target yang ditetapkan yaitu :

1. Pembangunan desa sehat, diarahkan untuk peningkatan derajat

kesehatan masyarakat desa, berupa peningkatan pelayanan kesehatan

dan pembinaan budaya sehat. Adapun leading sektor yang terkait yaitu

Dinas Kesehatan, BKKBN, dan Dinas Kependudukan.

2. Pembangunan desa cerdas, diarahkan untuk peningkatan pendidikan

masyarakat desa, berupa peningkatan pelayanan pendidikan,

pendidikan gratis, pendidikan alternatif (pendidikan luar sekolah) dan

pembinaan budaya membaca. Adapun leading sektor yang terkait yaitu

Dinas Pendidikan, Dinas Penerangan, Departemen Agama dan

Perpustakaan Daerah.

3. Pembangunan desa Raharja, diarahkan untuk peningkatan

perekonomian dan infrastruktur desa, berupa bantuan dan pembinaan

usaha kecil,pemberdayaan ekonomi masyarakat menuju kemandirian,

peningkatan pembangunan infrastruktur desa. Adapun leading sektor

yang terkait adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Koperasi

dan UKM, Dinas Perindag,Dinas Binamarga, Dinas Ciptakarya dan

Bapeda.

Dari ketiga indikator kegiatan tersebut di atas, apabila dilaksanakan

melalui mekanisme yang terpadu, terintegrasi, sistematis dan dilakukan

secara sinergi tidak menutup kemungkinan Program Pembangunan Desa

Sejahtera dapat tercapai. Disamping itu alternatif strategi yang dtawarkan

masih mungkin dapat diterapkan.

Page 138: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

7.1. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Untuk menunjang keberhasilan Program Raksa Desa diperlukan dukungan

Pemerintah Daerah yang kapabel dalam memfasilitasi dan membina

program. Secara keseluruhan pelaksanaan sinergitas program Raksa Desa

dari Satlak Kabupaten memperoleh prosentase sebesar 55,33 persen, hal

ini apabila diinterprestasikan dalam interval Sugiyono menunjukkan

jawaban netral atau ragu. Walau demikian beberapa faktor yang

merupakan indikator penunjang perlu perhatian untuk perbaikan agar

memperoleh hasil yang lebih oftimal dalam upaya mensinergikan program

tersebut, diantaranya komitmen dan perhatian kepala dinas/instansi,

keterpaduan program, koordinasi serta pelaksanaan rapat koordinasi

menyangkut Program Rakdes.

b. Dinas atau instansi terkait yang tergabung dalam Satlak Program Raksa

Desa memberikan dukungan program dan anggaran baik yang bersumber

dari APBN, APBD Propinsi maupun APBD Kabupaten terhadap desa

lokasi Program Raksa Desa. Dari hasil perhitungan kuisioner mendapat

prosentase sebesar 66,67 persen yang apabila diinterprestasikan dalam

interval Sugiyono menunjukkan jawaban setuju. Selanjutnya dinas atau

instansi terkait yang tergabung dalam Satlak Raksa Desa melakukan

pembinaan dan monitoring pelaksanaan Program Raksa Desa mendapat

Page 139: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

125

prosentase sebesar 74,67 persen yang berarti setuju atas pernyataan

tersebut.

c. Pelaksanaan Program Raksa Desa Bidang ekonomi diarahkan untuk

menumbuhkan kegiatan ekonomi masyarakat desa, dan bantuan fisik

ditujukan untuk pembangunan infrastruktur desa yang diharapkan

menunjang kegiatan ekonomi dan eksebilitas masyarakat terhadap

pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan serta sumberdaya ekonomi

lainnya. Bidang kesehatan diarahkan membantu masyarakat kurang

mampu di lokasi desa Rakdes dengan bantuan biaya pelayanan

penanggulangan ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi kebidanan serta

penanganan bayi baru lahir. Sedangkan bidang pendidikan diarahkan

untuk menurunkan angka droup out dan buta aksara melalui penyaluran

dana subsidi biaya penyelenggaraan pendidikan untuk kegiatan belajar dan

mengajar dan beasiswa siswa SD, SLTP, MTs kurang mampu. Dari hasil

penghitungan kuisioner, pelaksanaan Raksa Desa tingkat satlak kecamatan

memperoleh prosentase sebesar 82,29 persen yang berarti sangat setuju

terhadap pelaksanaan progran Rakdes, selanjutnya pelaksanaan Rakdes

menurut satlak desa memperoleh prosentase sebesar 81,67 yang

menunjukkan sikap sangat setuju pada pelaksanaan Rakdes. Sedangkan

Pelaksanaan Raksa Desa menurut persepsi kelompok masyarakat penerima

bantuan memperoleh prosentase sebesar 77,39 persen. Hal ni apabila

diinterprestasikan dalam interval Sugiyono menunjukkan setuju.

Page 140: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

126

d. Rancangan program yang dihasilkan dari analisis strategi memunculkan

strategi alternatif meliputi :

1. Peningkatan peran daan fungsi Satlak Program Raksa Desa.

2. Mengoftimalkan kinerja Satlak dalam memfasilitasi Raksa Desa

3. Pembentukan lembaga ekonomi kecil (BUMDES) di desa.

4. Peningkatan komitmen dan perhatian terhadap pelaksanaan Raksa

Desa.

5. Mengefektifkan koordinasi antar Satlak dan antar sektor termasuk

dengan Propinsi.

6. Meningkatkan kemampuan pelaku Program Raksa Desa.

7. Mempedomani PTO dan juknis dalam pelaksanaan program Rakdes.

8. Mengusulkan penambahan jumlah kuota Rakdes kepada propinsi.

9. Memfasilitasi ketentun sanksi yang dibuat masyarakat bila terjadi

kemacetan.

10. Mengoftimalkan sosialisai program Rakdes kepada masyarakat.

11. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

Rakdes.

12. Mengusulkan kepada Pemerintah Propinsi agar realisasi program

Raksa Desa tepat waktu.

Sedangkan strategi alternatif yang direkomendasikan untuk diterapkan

oleh Satlak Raksa Desa meliputi: mengefektifkan koordinasi Satlak,

Page 141: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

127

mengoftimalkan kinerja satlak dan peningkatan pembinaan dan pengawasan

terhadap pelaksanaan Program Raksa Desa.

7.2. Rekomendasi Kebijakan

Dari hasil analisis strategi yang dilakukan muncul beberapa alternatif

strategi untuk mensinergikan pelaksanaan Program Raksa Desa di Kabupaten

Karawang, namun strategi yang direkomendasikan untuk diterapkan oleh Satlak

Program Raksa Desa adalah :

1. Mengefektifkan koordinasi antar satlak, antar sektor termasuk dengan

propinsi. Hal ini didasarkan karena masih kurangnya koordinasi yang

dilakukan menyebabkan belum oftimalnya sinergitas program dalam

pelaksanaan Program Raksa Desa.

2. Mengoftimalkan kinerja Satlak Program Raksa Desa. Hal ini didasarkan

karena Satlak Program Raksa Desa merupakan salah satu faktor kunci

keberhasilan program mengingat mendapat dukungan dana operasional,

dukungan dinas atau instansi serta legalitas kewenangan. Oleh karenanya

perlu memacu kembali kinerja yang telah dilakukan agar lebih oftimal

sehingga keberhasilan program dapat tercapai.

3. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan. Sebagai salah satu upaya

preventif yang cukup efektif dalam penyelenggaraan suatu program maka

pembinaan dan pengawasan harus tetap dilakukan bahkan ditingkatkan

guna menghindari penyimpangan (deviasi) terhadap tujuan program. Hal

ini juga perlu dilakukan oleh Satlak Program Raksa Desa termasuk paska

program yang memungkinkan keinginan masyarakat dan pemerintah desa

Page 142: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

128

untuk kesinambungan program membentuk lembaga ekonomi kecil

(BUMDES) di desa.

Dalam hal ini apabila ketiga aspek tersebut dapat diterapkan oleh Satlak

Rakdes dengan baik maka tujuan dan sinergitas program tersebut akan tercapai

secara oftimal.

Selanjutnya alternatif program yang diajukan (exit strategy) adalah :

a. Program pembentukan lembaga ekonomi kecil (Bumdes) di lokasi desa

paska Program Raksa Desa.

b. Program lanjutan Rakdes yaitu Program pembangunan desa sejahtera.

Page 143: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

DAFTAR PUSTAKA

Adi Isbandi Rukminto, 2003, Pemberdayaan, Pengembangan masyarakat dan

Intervensi Komunitas, Lembaga Penerbit Fakultas ekonomi UI, Jakarta.

BPS, BAPENAS, UNDP, 2001, Laporan Pembangunan Manusia Tahun 2001

Menuju Konsensus Baru ; Demokrasi dan Pembangunan Indonesia, Jakarta.

BPS Kabupaten Karawang, 2004, Karawang dalam Angka.

Departemen Komunikasi dan Informatika, 2005, Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Harry Hikmat & Indra Lestari, 1999, Monitoring dan Evaluasi Program,

Social Sector Strategy and Capacity Building (S3CB), Jakarta.

Indrianawati Usman, 2003, Manajemen Stratejik, Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka, Jakarta.

Kristiadi JB, 1997, Dimensi Praktis Manajemen Pembangunan di Indonesia,

STIA-LAN, Jakarta.

Pemerintah Kabupaten Karawang, 2001, Rencana Strategis Kabupaten

Karawang Tahun 2000 – 2005.

Pemerintah Kabupaten Karawang, 2005, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Karawang Tahun 2000-

2005.

Pemerintah Kabupaten Karawang, 2006, Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2006.

Pemerintah Propinsi Jawa Barat, 2005, Petunjuk Teknis Program Raksa Desa,

Satlak Program Raksa Desa Prop. Jawa Barat, Bandung.

Page 144: STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8485/2007asu2.pdf · Program Raksa Desa adalah bentuk artikulasi perhatian ... pada Sekolah

Rangkuti F, 2004, Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis,

Reorientasi Konsep Perencanaan Strategi Untuk Menghadapi Abad 21, PT

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sekretariat Bina Desa Depdagri, 1998, Pendampingan Komunitas pedesaan,

Buku pegangan Seri kesatu, Jakarta.

Sugiyono, 1994, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung.

Sadu Wasistiono,MS dkk, 2002, Manajemen Sumberdaya Aparatur

Pemerintah Daerah, Pusat Kajian Pemerintahan STPDN, Jatinangor.

Soesilo, Nining I, 2002, Manajemen Strategik di Sektor Publik (Buku II),

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Saragi. Tumpal P, 2004, Mewujudkan Masyarakat desa : Alternatif

Pemberdayaan Desa, CV Cipuruy, Jakarta.

Sevilla, at all, 1993, Pengantar Metode Penelitian, Universitas Indonesia,

Jakarta.

Stoner, James AF, 1982, Manajemen, Erlangga, Jakarta.

Salusu, 1996, Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik dan

Organisasi non Profit, Jakarta, PT. Gramedia.