“strategi pemberdayaan ekonomi
TRANSCRIPT
1
“STRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI
MASYARAKAT DESA JIPANG KEC CEPU BLORA MELALUI
PROGRAM DESA WAKAF : LUMBUNG BERAS WAKAF
OLEH GLOBAL WAKAF CORPORATION”
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
NANANG FATHURROHMAN NIM 11160540000004
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
2
STRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI
MASYARAKAT DESA JIPANG KEC CEPU BLORA
MELALUI PROGRAM DESA WAKAF : LUMBUNG BERAS WAKAF
OLEH GLOBAL WAKAF CORPORATION
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Nanang Fathurrohman
11160540000004
Di Bawah Bimbingan
Drs. Yusra Kilun, M.Pd
NIP. 195706051991031004
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
3
4
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
sastra 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber data yang saya gunakan dalam penulisan
ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan
karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang
lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Februari 2021
Nanang Fathurrohman
i
ABSTRAKSI
Nanang Fathurrohman
Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Jipang
Kec Cepu Blora Melalui Program Desa Wakaf : Lumbung
Beras Wakaf Oleh Global Wakaf Corporation
Mayoritas penduduk Indonesia khususnya di pedesaan
bermata pencaharian sebagai petani yang menggantungkan
perekonomiaanya dari hasil panen. Salah satu faktor penghambat
yang dapat merugikan bagi kelangsungan ekonomi masyarakat
yakni ketika di beberapa daerah seperti desa Jipang Kecamatan
Cepu Blora terkena bencana banjir yang berdampak pada
lumpuhnya perekonomian juga petani mengalami gagal panen.
Ini merupakan masalah kemanusiaan yang harus ditangani secara
berkelanjutan. Berbekal pengalaman panjang dibidang wakaf,
melalui pendekatan kemanusiaan, Global Wakaf hadir untuk
membuat sebuah strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat
menggunakan dana wakaf sebagai sumbermodal yang terus
mengalir untuk membantu petani dalam memproduktifkan lahan
pertanian. Untuk itu penulis akan mengkaji lebih dalam tentang
strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Jipang Kec
Cepu Blora melalui Program Desa Wakaf : Lumbung Beras
Wakaf oleh Global Wakaf Corporation
Penelitian ini fokus pada kajian strategi Pemberdayaan
ekonomi masyarakat, proses pengelolaan dana wakaf untuk
wakaf produktif dan hasilnya bagi keberlangsungan para petani
desa Jipang serta masyarakat yang membutuhkan (mauquf alaih),
ii
terutama pada program Lumbung Beras Wakaf yang diinisiasi
oleh Global Wakaf Corporation. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif, yaitu pengamatan dan wawancara untuk
melihat sejauh mana keberhasilan yang dilakukan oleh Global
Wakaf Corporation melalui program Lumbung Beras Wakaf
dalam memberdayakan ekonomi ummat dan anggota khususnya
yang berdasarkan temuan lapangan terdapat beberapa program
dan bantuan yang telah dilakukan, yaitu terkait pembelian gabah
dari hasil panen petani dengan harga diatas tengkulak, kemitraan
yang ditujukan untuk memberi pinjaman modal sebesar 1 Juta per
petani untuk digunakan sesuai kebutuhan yang akan dipotong
ketika panen, dan terbukanya lapangan pekerjaan sebagai buruh
harian LBW. Beberapa program dan bantuan diatas merupakan
strategi yang dilakukan LBW untuk membangkitkan kembali
potensi ekonomi yang ada di Desa Jipang.
Kata Kunci: Strategi Pemberdayaan Ekonomi, Wakaf
Produktif, Kemanusiaan
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan nikmat yang tak terhingga mulai dari nikmat yang
tidak terlihat sampai nikmat yang amat besar sehingga penulis
bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Strategi
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Jipang Kec Cepu
Blora Melalui Program Desa Wakaf : Lumbung Beras Wakaf
oleh Global Wakaf Corporation” dengan tuntas dan cukup baik
hasilnya, amin.
Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada
baginda Rasulullah yang telah membimbing umatnya hijrah dari
zaman jahiliyyah ke zaman asyriyyah sehingga kita sebagai
umatnya bisa mengaplikasikan pedoman kehidupan yang telah
diwariskan oleh Allah kepada Rasulullah.
Manusia merupakan makhluk yang tidak luput dari
kesalahan sehingga penulis menyadari bahwa banyak pihak yang
telah membantu penulis dalam membangun sebuah karya ilmiah
yang dapat diterima dengan baik oleh yang membaca. Maka dari
itu yang paling utama penulis berikan ucapan terima kasih adalah
Bapak Yusra Kilun, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
dengan sabar dan ikhlas membimbing peneliti dalam membangun
dan menyusun skripsi ini dengan baik.
iv
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis haturkan dengan
amat sangat intim dari lubuk hati kepada:
1. Ibunda Siti Muaimah sebagai perempuan paling hebat dan
kuat yang tak pernah mengeluh dalam susahnya dan selalu
sabar disetiap perjuangannya untuk membesarkan,
mendidik dan membimbing saya sehingga penulis pribadi
mewarisi keteguhan dan besar hati seperti beliau. Semoga
ibu selalu diberikan kesehatan dan keberkahan. Sekali lagi
terimakasih berkat doa ibu penulis bisa menyusun skripsi
ini.
2. Ayahanda Ihsan sebagai lelaki tangguh dan pekerja keras
yang rela merantau ke negri Jiran sejak saya dibangku
sekolah Madrasah Ibtidaiyah demi mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan penulis hingga
mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan strata 1 di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sampai berhasil menyusun
skripsi ini.
3. Keluarga besar Alm. Kakek Tarsamin dan Basyir yang
telah 100% memberikan support kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Suparto, MEd, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi masa bakti 2019-2023.
5. Dr. Muhtadi, M.Si. selaku ketua jurusan PMI dan WG.
Pramita Ratnasari, S.Ant., M.Si. selaku sekretaris jurusan
PMI yang dengan ikhlas dan sabar membimbing seluruh
mahasiswa PMI dan menjadi simbol perjuangan mahasiswa
PMI di Fakultas Dakwah.
v
6. Jajaran dosen PMI yang telah membimbing perjuangan
penulis selama berkuliah dan dengan konsisten membangun
jurusan PMI sehingga bisa bersaing dengan jurusan lain.
7. Ustadz Pungky selaku Manajer Global Wakaf Corporation
juga Ustadz Naim selaku pamong dan penyambung lidah
telah mengizinkan penulis dalam melakukan penelitian
disana.
8. Seluruh elemen yang terlibat dalam Peberdayaan ekonomi
masyarakat desa Jipang melalui Lumbung Beras Wakaf
yang telah membuka ruang seluas-luasnya untuk penulis
melakukan penelitian.
9. Segenap Pengurus HMJ PMI periode 2018 yang telah
menemani dan bekerjasama dalam membangun dan
mengabdi untuk jurusan PMI.
10. Segenap keluarga besar SEMA FIDIKOM yang telah
bersama selama 2 periode menampung aspirasi mahasiswa
fidikom dan belajar tentang dunia legislative dengan
semaksimal mungkin.
11. Kepada senior-senior PMI yang tidak bisa peneliti sebutkan
satu persatu yang telah membimbing dan memberikan
pelajaran yang sangat berharga sehingga peneliti bisa
dengan segenap hati menmbangun dan mengabdi untuk
PMI
12. Kepada Himpunan Mahasiswa Islam KOMFAKDA Cabang
Ciputat dan HMI KOMFAKDA angkatan 2016 yang telah
bersama berhimpun dan belajar untuk terus merasa hijau
agar senantiasa tumbuh. Salam YAKUSA !
vi
13. Seluruh mahasiswa PMI angkatan 2016 dengan segala
dinamikanya telah penulis anggap sebagai keluarga yang
telah menemani dan memberi support penulis menyusun
skripsi ini dan berjuang dengan suka duka menempuh
pendidikan di Jurusan PMI selama 4 tahun lebih.
14. Personil Lembuswana band yang sekarang bertahan 3 orang
yaitu Syachviedhan, Badoel dan penulis yang berganti
nama menjadi The Reeds, Perspektif Entertainment dan
musisi se – Ciputat.
15. Terkhusus kawan-kawanku seperjuangan, Nurmuzam,
Yoga Faisal A, Afrizal Al Kamil, Muh Rohim, Eky Risky
Juniar, Reza Rudiana A, Putra Wahyu R, Misbahul Hilmi,
Noval Fahrizal A, Thoyyibus Sariroh, Madaniya Cahyarani,
Mariatul Kiftiyah dan lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan semuanya, yang selalu menemani baik suka
maupun duka, saling bertukar fikiran, saling berbagi
makanan dan hal-hal yang membuat penulis hingga saat ini
masih mempunyai spirit lebih untuk menyelesaikan studi.
16. Dan semua pihak yang telah membantu baik moral maupun
moril dalam menyelesaikan penelitian ini yang tidak bisa
penulis sebutkan namanya satupersatu.
vii
Penulis berharap hasil penelitian yang telah dituangkan
dalam skripsi ini bisa diterima dengan baik bagi yang membaca,
dan juga penulis membuka pintu yang lebar bagi yang ingin
memberi saran dan kritik pada skripsi ini. Mohon maaf apabila
ada kesalahan penulisan, wassalam.
Ciputat, Januari 2021
Nanang Fathurrohman
viii
ABSTRAK ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................viii
BAB I (PENDAHULUAN) ............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................ 1
B. FOKUS DAN PERUMUSAN MASALAH ............................. 10
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ............................. 11
D. METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 13
E. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 20
F. SISTEMATIKA PENULISAN .................................................. 25
BAB II (TINJAUAN TEORITIS) ................................................. 28
A. DEFINISI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ................... 28
1. Definisi Pemberdayaan Masyarakat ..................................... 28
B. STRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI .......................... 31
1. Strategi Pemberdayaan ......................................................... 31
2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ................................... 32
C. WAKAF PRODUKTIF .............................................................. 35
1. Pengertian Wakaf Produktif ................................................. 35
2. Sejarah Perkembangan Wakaf Produktif ............................. 39
3. Tinjauan Umum Wakaf Produktif ........................................ 48
ix
BAB III (GAMBARAN UMUM LEMBAGA) ............................ 52
A. Sejarah Singkat Global Wakaf Corporation ............................... 52
B. Profil Desa Wakaf ...................................................................... 55
C. Letak Geografis & Demografis Global Wakaf .......................... 56
D. Visi & Misi Global Wakaf Corporation ..................................... 57
E. Personalia & Keanggotaan GW ................................................. 58
F. Legalitas Global Wakaf Corporation ......................................... 59
G. Wujud Wakaf ............................................................................. 59
BAB IV (HASIL TEMUAN PENELITIAN) ............................... 64
A. Proses Pengelolaan Wakaf Produktif
Lumbung Beras Wakaf oleh GWC ............................................ 64
1. Penghimpunan Dana Wakaf Sebagai Sumber Modal
Lumbung Beras Wakaf ........................................................ 69
2. Pengelolaan Dana Wakaf Sebagai Sumber Modal
LBW Dalam Memberdayakan Masyarakat .......................... 79
B. Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Jipang
Kec Cepu Blora Melalui Desa Wakaf : LBW oleh GWC .......... 80
1. Membangkitkan Potensi Ekonomi ....................................... 83
2. Memampukan Para Petani ................................................... 86
3. Memberikan Perlindungan Kepada Petani ........................... 90
C. Distribusi dan Hasil LBW untuk Kesejahteraan
Ekonomi Masyarakat.............................................................................. 91
x
BAB V (ANALISIS PENELITIAN) ............................................. 96
A. Refleksi Teori ............................................................................. 96
B. Distribusi dan Hasil LBW untuk Kesejahteraan
Ekonomi Masyarakat ................................................................. 118
BAB VI (PENUTUP)...................................................................... 125
A. Kesimpulan ................................................................................ 125
B. Saran ........................................................................................... 128
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 130
PROFIL PENULIS ........................................................................ 177
xi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Subjek Informasi Peneliti ............................................. 18
1. Tabel 1.2 Data Kelompok Tani Desa Jipang ............................... 106
2. Tabel 1.3 Data Produksi Gabah LBW.......................................... 122
3. Tabel 1.4 Data Distribusi Beras LBW ......................................... 123
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara .................................................. 134
Lampiran 2. Trasnkip Wawancara ................................................... 138
Lampiran 3. Catatan Lapangan ........................................................ 163
Lampiran 4. Dokumen ..................................................................... 169
Lampiran 5. Foto .............................................................................. 172
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan bagian dari Negara besar di dunia
yang struktur ekonominya sangat timpang (terjadi kesenjangan),
karena basis ekonominya yang strategis dimonopoli oleh
segelintir orang (kalangan feodalis tradisional dan masyarakat
modern kapitalis) yang menerapkan prinsip ekonomi ribawi.
Sampai saat ini dua kelompok tersebut masih begitu mewarnai
tumbuh berkembang dan lalu-lintas perekonomian Indonesia.
(Al-Asyhar, 2006:6-8)
Pertumbuhan ekonomi juga diikuti dengan isu kemiskinan
dan kemanusiaan yang merupakan indikator penting untuk
melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara
akan berusaha keras untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
optimal dan menurunkan angka kemiskinan.
Kemiskinan adalah kondisi sosial ekonomi seseorang atau
sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk
mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang
bermartabat. Berdasarkan data BPS jumlah masyarakat Indonesia
yang sudah berpartisipasi melakukan sensus penduduk online
2020 mencapai 38,84 juta jiwa dengan mayoritas penduduk
beragama islam yang artinya jika tidak ditanggulangi secepatnya
maka bisa jadi akan terjadi kenaikan intensitas angka kemiskinan.
2
Agama islam dengan syari’at yang adil telah meletakkan
prinsip yang kuat untuk memerangi kemiskinan, menetapkan hak
hidup mulia bagi setiap insan, meletakkan undang-undang yang
menjamin batas minimum bagi setiap individu untuk
mendapatkan tempat tinggal, sandang, pangan, serta
menggariskan berbagai metode praktis untuk memberantas
kemiskinan secara tuntas bagi masyarakat muslim. Banyak
metode, cara, dan hukum islam yang mengatur apabila itu
diterapkan dan diwujudkan akan mampu menghilangkan factor-
faktor penderitaan di dalam masyarakat dan menghapus
gejala-gejala kemiskinan dan kesusahan secara menyeluruh.
Dalam ayat banyak dijelaskan bahwa orang yang bertaqwa itu
adalah orang yang peduli dengan sesamanya.Allah SWT
berfirman dalam Surat Al-Maidah ayat 2:
ن ۞وتعاونوا على ٱلبر وٱلتقوى ول تعاونوا على ٱل ثم وٱلعدو
شديد ٱلعقاب إن ٱلل وٱتقوا ٱلل
Artinya : ”Dan tolong-menolong lah kamu dalam kebaikan
dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwa lah kamu
kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat." (Al-
Maidah : 2)
perintah tolong-menolong dalam agama islam kerap
direpresentasikan dalam aksi kepedulian. Tak sedikit misalnya, di
Indonesia, hadirnya lembaga-lembaga filantropi juga diusung
oleh semangat kepedulian dan sikap tolong-menolong yang
tinggi. Berkaca pada ajaran islam tentang perintah saling tolong
3
menolong dalam kebajikan kepada sesama manusia dan makhluk
hidup yang lainnya merupakan bentuk dari rasa sayang Allah
SWT kepada makhluk ciptaannya, maka sudah seyogyanya kita
berusaha mengamalkan nilai-nilai keislaman dalam keseharian
termasuk mengentaskan kemiskinan dalam isu kemanusiaan yang
selalu berakibat pada perekonomian.
Masalah kemanusian tak pernah usai bahkan selalu ada
fenomena baru ketika alam mulai merespon apa yang telah
manusia buat. Yang perlu difahami lagi bahwa kemanusiaan tidak
hanya soal kebencanaan, konflik atau perang melainkan termasuk
juga persoalan kemiskinan yang pada data Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat angka kemiskinan per Maret 2020 mengalami
kenaikan menjadi 26,42 juta orang. Dengan posisi ini, persentase
penduduk miskin per Maret 2020 juga ikut naik menjadi 9,78
persen. Dibanding Maret 2019 peningkatannya mencapai 1,28
juta orang dari sebelumnya 25,14 juta orang.
(https://tirto.id/fQ9M) Dibanding September 2019, jumlah
penduduk miskin Maret 2020 di daerah perkotaan naik sebanyak
1,3 juta orang (dari 9,86 juta orang pada September 2019 menjadi
11,16 juta orang pada Maret 2020). Sementara itu, daerah
perdesaan naik sebanyak 333,9 ribu orang (dari 14,93 juta orang
pada September 2019 menjadi 15,26 juta orang pada Maret
2020). Garis Kemiskinan pada Maret 2020 tercatat sebesar
Rp454.652,-/ kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan
Makanan sebesar Rp335.793,- (73,86 persen) dan Garis
Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp118.859,- (26,14 persen).
(https://www.bps.go.id)
4
Salah satu daerah yang terdampak bencana banjir ditahun
2017 kemudian berpengaruh pada perekonomiannya adalah
masyarakat Blora, tepatnya di Desa Jipang, Kecamatan Cepu
yang pada tahun 2019 termasuk dalam masyarakat dengan
perekonomian terendah di Jawa Tenah menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS), tingkat kemiskinan Kec Cepu Blora saat ini
masih pada angka 11,90 persen. Berada di peringkat 23 dari 35
Kabupaten/Kota se Jawa Tengah, dan masih masuk zona merah
karena kemiskinannya lebih besar dari rata-rata Jawa Tengah
11,32 persen dan rata-rata Nasional 9,82 persen.
(https://blorakab.bps.go.id/)
Dengan fenomena dan data kemiskinan diatas sedikit
memberikan gambaran bahwa bukan hanya pemerintah yang
harus mengawal dan mentaskan kemiskinan, namun semua
elemen termasuk lembaga-lembaga sosial maupun kemanusiaan
bahkan masyarakat sekalipun juga harus turut andil dengan
membuat sebuah gebrakan yang tidak hanya bersifat menciptakan
ketergantungan akan tetapi juga memberdayakan masyarakat.
Komitmen tersebut secara jelas tercantum dalam UUD 1945 pasal
34. Sebagai manifestasi komitmen tersebut Indonesia melalui
pemerintah, swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Program
Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), Program
Keluarga Harapan (PKH), Program Pemberdayaan Masyarakat
melalui KUBE, Koperasi dan lain-lain berusaha mengentaskan
kemiskinan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5
Di era global ini, kemandirian atau hidup mandiri adalah
sebuah trend terbaru. Bangsa yang mandiri adalah bangsa yang
mampu membuat rakyatnya mandiri dan sejahtera, tentu dalam
mewujudkan kemandirian itu dibutuhkan proses yang panjang.
Sebuah proses merujuk kepada serangkaian langkah-langkah
maupun tindakan yang dilakukan secara sistematis dan
mencerminkan sebuah tahapan upaya dalam mengubah
masyarakat yang belum mandiri menjadi mandiri dan yang belum
berdaya menjadi terberdayakan. Dengan mendirikan masyarakat,
berarti kita juga telah memberdayakan masyarakat.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu
kegiatan yang efektif dalam rangka memandirikan dan
memberdayakan masyarakat. Kegiatan tersebut dapat dilakukan
kapanpun, di manapun dan oleh siapapun. Pada dasarnya kegiatan
pemberdayaan masyarakat ditujukan untuk kalangan yang kurang
mampu dalam hal ekonomi dan belum mandiri. Kegiatan ini
diharapkan dapat membuat mereka menjadi lebih mandiri
sehingga hidupnya menjadi lebih baik.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran
ayat 110:
عن وتنهون بٱلمعروف تأمرون للناس أخرجت ة أم خير كنتم
وتؤمن نهم ٱلمنكر م لهم خيرا لكان ب ٱلكت أهل ءامن ولو بٱلل ون
سقون ٱلمؤمنون وأكثرهم ٱلف
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
6
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
(Q.S Ali-Imran 110)
Ayat tersebut merupakan landasan teologis bahwa
pemberdayaan juga dilaksanakan dalam ajaran agama Islam.
Dalam pandangan agama Islam, pemberdayaan harus dilakukan
secara terus-menerus. Indonesia yang merupakan penduduk
mayoritas Islam dituntut untuk melakukan upaya-upaya
pemberdayaan yang sistematis untuk melahirkan masyarakat
yang berkualitas. (Nanih Machendrawity, 2001 : 29)
Islam menawarkan konsep pemberdayaan ekonomi
masyarakat yang bisa keluar dari jaring-jaring ekonomi ribawi
dan mampu menjadi filantropi platinum dalam mengentaskan
kemiskinan juga memberdayakan. Yaitu dengan memaksimalkan
peran-peran lembaga pemberdayaan ekonomi Islami seperti
waqaf dan Zakat. (Al-Asyhar, 2006:10)
Berbeda dengan zakat yang harus segera disalurkan, wakaf
dapat dikembangkan menjadi lebih produktif. Selain sebagai
bentuk ibadah kepada Allah, wakaf juga memiliki fungsi sosial.
Dalam fungsinya sebagai ibadah, wakaf akan mengalirkan pahala
terus menerus selama harta wakaf itu dimanfaatkan. Adapun
fungsi sosialnya, wakaf dapat menjadi jalan bagi pemerataan
kesejahteraan di kalangan umat dan penanggulangan kemiskinan
di suatu negara apabila dikelola dengan baik.
Dalam kondisi seperti ini eksistensi lembaga waqaf
menjadi sangat urgen dan strategis, selain aspek ajaran
Islam yang berdimensi spiritual, waqaf juga merupakan ajaran
yang menekankan pentingnya kesejahteraan sosial. Namun masih
7
banyak diantara kita selama ini yang memahami bahwa waqaf itu
hanya berupa tanah dan bangunan masjid, mushalla dan madrasah
saja, padahal harta waqaf itu bisa dikembangkan agar
hasilnya bisa dimanfaatkan, misalnya untuk membantu biaya
pendidikan fakir miskin, dan bisa membantu lebih banyak
lagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. ( Al-Kahfi,
2019:123)
Jika potensi waqaf dikelola dengan baik dan berdasarkan
asas-asas profesionalisme, maka akan membawa dampak besar
dalam kehidupan masyarakat. Beban persoalan sosial yang
dihadapi bangsa kita sekarang ini karena krisis ekonomi dan di
masa yang akan datang akan terpecahkan secara mendasar dan
menyeluruh melalui sistem pengumpulan, pengelolaan, dan
pendayagunaan harta waqaf dalam ruang lingkup nasional. ( Al-
Asyhar, 2006:11)
Saat ini, kemiskinan dan pengangguran masih menjadi
masalah yang belum terselesaikan. Tanggung jawab ini tentu
bukan hanya menjadi milik negara, tapi juga masyarakat yang
mampu. Salah satu lembaga kemanusiaan yang aktif dalam
menggalakkan konsep ekonomi islam melalui pendekatan
kemanusiaan adalah ACT (Aksi Cepat Tanggap) . ACT
mempunyai ikhtiar mensejehterakan umat atau memberdayakan
melalui program Global Wakaf. Global Wakaf Merupakan
sebuah program pengelolaan wakaf secara profesional, amanah,
berjangkauan luas (global) demi membangun kesejahteraan
masyarakat yang berhak menerimanya melalui program-program
yang terutama bersifat memberdayakan (produktif) juga sebagai
8
“Filantropi Platinum” melalui pendekatan kemanusiaan berbekal
pengalaman panjang mengelola isu kemanusiaan secara global.
Dalam Program GWC terdapat beberapa sub program
diantaranya Wakaf pangan, Wakaf Infrastruktur, Wakaf
Pendidikan dan Wakaf Ekonomi.
Mengenai pemberdayaan ekonomi umat selaras dengan
program Global Wakaf Corporation yaitu Wakaf Ekonomi berupa
lumbung padi yang dinamakan LBW (Lumbung Beras Wakaf)
yang bertempat di Desa Jipang Kabuaten Blora. Lumbung
Pangan Msyarakat (LBW) ini berperan dalam pengelolaan wakaf
pangan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan
membantu dalam meningkatkan produktifitas lahan pertanian
yang ada di Desa Jipang. Pengelolaan dan pengembangannya
dikelola secara produktif sehingga menghasilkan keuntungan dan
manfaatnya dapat memberikan kemaslahatan bagi masyarakat
luas. Adapun tujuan utama adanya Lumbung Beras Wakaf
(LBW) adalah melakukan stabilisasi terhadap harga jual gabah
petani agar tidak menglami kerugian dikarenakan permainan
harga jual beli gabah oleh para tengkulak.
Berdasarkan sejarah awal bahwa ditahun 2017 bencana
banjir pernah melanda desa Jipang maka Global Wakaf
Corporation memiliki spirit untuk membantu mengangkat
kesejahteraan masyarakat khususnya di bidang ekonomi melalui
konsep memberdayakan masyarakat agar tercipta tingkat
partisipatif dan kemandirian dari masyarakat dengan
menggunakan dana wakaf sebagai modal awal untuk
9
memproduktifkan sumberdaya manusia dan juga sumberdaya
alam yang melimpah.
Terdapat dua unsur penekanan dalam Global Wakaf, yakni
tentang bagaimana proses pemberdayaan ekonomi dan strategi
pemberdayaan masyarakat. Selain itu, alasan mendasar peneliti
tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang pemberdayaan
ekonomi berbasis wakaf produktif dikarenakan masih sedikitnya
literatur atau penelitian yang mengangkat tentang konsep
ekonomi syaria terutama mengenai wakaf produktif yang secara
umum masih banyak dari mayoritas masyarakat hanya
memandang dan memahami wakaf sebagai tiga M yaitu makam,
masjid dan madrasah, padahal lebih dari itu wakaf bisa dijadikan
fasilitas bahkan filantropi platinum dalam megentaskan
kemiskinan dengan prinsip-prinsip syaria melalui pendekatan
kemanusiaan untuk memberdayakan masyarakat. Mengacu pada
problem dan realita pemberdayaan masyarakat tentang
pertumbuhan ekonomi umat serta upaya peningkatan ekonomi di
bidang peternakan dan pertanian seperti yang dilakukan oleh
Global Wakaf Corporation, mendorong penulis untuk
mengajukan skripsi yang berjudul: “Strategi Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Desa Jipang Kec Cepu Blora Melalui
Program Desa Masyarakat : Lumbung Beras Wakaf oleh
Global Wakaf Corporation”.
10
B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, sebagai
langkah untuk menghindari timbulnya sesuatu penafsiran
yang keliru dan menyesatkan, maka peneliti melakukan
batasan terhadap masalah yang diangkat dengan
mengidentifikasinya, sebagai berikut; “Strategi
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Jipang Kec
Cepu Blora Melalui Program Desa Wakaf : Lumbung
Beras Wakaf Oleh Global Wakaf Corporation”.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti
dapat merumuskan masalah, sebagai berikut:
a. Bagaimana Proses Pengelolaan Wakaf Produktif
yang dilakukan Global Wakaf Corporation melalui
Lumbung Beras Wakaf?
b. Bagaimana Strategi Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Desa Jipang Kec Cepu Blora Melalui
Program Desa Wakaf : Lumbung Beras Wakaf
Oleh Global Wakaf Corporation ?
c. Bagaimana hasil yang diperoleh masyarakat
setelah terlibat dalam program Lumbung Beras
Wakaf yang dilakukan oleh Global Wakaf
Corporation ?
11
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan
wakaf produktif yang dilakukan Global Wakaf
Corporation melalui Lumbung Beras Wakaf.
2. Untuk mengetahui bagaimana tahapan strategi
pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi
masyarakat Desa Jipang Kec Cepu Blora Melalui
Program Desa Wakaf : Lumbung Beras Wakaf
Oleh Global Wakaf Corporation
3. Untuk mengetahui Bagaimana hasil yang
diperoleh oleh masyarakat setelah mengikuti dan
terlibat program Lumbung Beras Wakaf yang
dilakukan oleh Global Wakaf Corporation.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini secara teoritis yaitu untuk menambah
khazanah ilmu dakwah, khususnya yang berhubungan dengan
unsur-unsur masyarakat Islam. Adapun secara praktis penelitian
ini yaitu:
a. Manfaat Akademis
1) Penelitian ini sebagai salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana (S1) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi
peneliti khususnya menyangkut “Strategi Pemberdayaan
12
Ekonomi Masyarakat Desa Jipang Kec Cepu Blora
Melalui Program Desa Wakaf : Lumbung Beras Wakaf
Oleh Global Wakaf Corporation”.
3) Menambah khazanah keilmuan, khususnya
memperkaya model-model dalam pengembangan
masyarakat. Disamping itu, penelitian ini juga
diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
menemukan dan mengembangkan teori-teori dalam
pemberdayaan berbasis ekonomi islam.
b. Manfaat Praktis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi contoh kelembagaan atau yayasan swasta
lainnya dengan memahami aplikasi dari pemberdayaan
masyarakat yang berlandaskan pengembangan ekonomi
islam untuk pembangunan berkelanjutan.
13
D. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif atau metode interpretasi. Pendekatan kualitatif
disebut juga metode interpretasi karena penelitian
berhubungan dengan interpretasi terhadap data yang
diperoleh pada saat peneliti terjun ke lapangan. Dalam
penelitian kualitatif yang bertindak selaku instrument
adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti sendiri.
Selain itu untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti
harus memiliki bekal teori dan basis data ataupun informasi,
sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan
mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih
jelas dan bermakna. Arti makna adalah data yang
sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai di balik
data yang tampak. (Sugiyono, 2013:7-9)
Peneliti di sini menggunakan pendekatan lapangan,
karena penelitian bertujuan untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan
interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok
dan masyarakat. Penelitian ini mempunyai ciri sifat yang
mendalam tentang suatu unit sosial tertentu. (Suryana,
2010:14)
Dengan pendekatan ini, peneliti bisa mengetahui lebih
mendalam mengenai upaya pemanfaatan wakaf produktif
sebagai pemberdayaan ekonomi umat yang dilakukan oleh
Global Wakaf Corporation.
14
2. Macam dan Sumber Data
Data Pokok atau Data Primer dalam penelitian ini
adalah data yang diperoleh langsung dari narasumber yang
akan diteliti dengan cara wawancara mendalam.
Data Pokok ini bersumber dari wawancara narasumber
yaitu ketua dan pengurus Global Wakaf Corporation,
pengelola Lumbung Beras Wakaf dan elemen masyarakat
yang terlibat di dalamnya.
Data Pendukung atau Data Sekunder adalah
dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini seperti
buku-buku, catatan dan transkrip serta dokumen yang
lainnya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan
beberapa tahap, yaitu:
a. Obervasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan
dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak
terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam
yang lain. Salah satu observasi yang sesuai dengan
penelitian kali ini adalah observasi partisipatif. Hasil
temuan dari observasi akan peneliti lihat sebagai
bahan perbandingan dengan hasil yang diperoleh dari
wawancara tersebut.
15
b. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti dan apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden/narasumber yang lebih
mendalam. Mengenai pembuatan wawancara disini,
peneliti menggunakan wawancara terbuka dan
dilakukan dengan cara sistematis artinya bahwa
menggunakan unsur pertanyaan 5W+1H.
c. Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah salah satu metode
pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau
menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh
subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.
Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk
mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek
melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya
yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek
bersangkutan. (Haris Hardiansyah, 2021 : 143)
4. Teknik Analisa Data
Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan
pendekatan analisis model Miles dan Huberman, yang di
dalamnya membahas tentang: pertama, reduksi data ialah
pengumpulan data, memfokuskan, serta memilah dan
16
memilih data mana saja yang dibutuhkan. Kedua, model
data yaitu suatu proses pengumpulan data yang tersusun
sesuai kriterianya masing-masing. Ketiga, penarikan
kesimpulan merupakan langkah akhir pada sebuah kegiatan
penelitian, dimana isinya berisikan tentang ringkasan semua
data yang diperoleh sehingga muncul sebuah manfaat dan
saran untuk kedepannya. (Emzir, M.Pd, 2012: 129-133)
5. Teknik Validasi Keabsahan Data
Teknik validasi keabsahan data ialah berfungsi
sebagai menjaga kebenaran dalam isi data yang telah
didapat, dari sini peneliti menggunakan taktik triangulasi,
menurut Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman
taktik tersebut berupaya membandingkan indeks-indeks
yang ada, masing-masing setiap indeks itu sendiri memiliki
metode yang berbeda pula untuk mendapatkannya, sehingga
mengarahkan kepada kesimpulan yang tepat. (Tjetjep Rohendi
Rohidi, 1992:436-437)
17
6. Teknik Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku
“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan
Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017” yang
diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan buku
ceqda.
7. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kantor Global Wakaf
Corporation menara 165 Jakarta Selatan dan Lumbung
Beras Wakaf yang terletak di Desa Jipang, Kecamatan
Cepu, Blora Jawa Tengah. Jipang adalah desa yang berada
di tepi Sungai Bengawan Solo yang masyarakatnya tidak
terlepas dari pertanian. Penetapan lokasi ini dipilih sebagai
tempat penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa
kondisi objektif wilayah penelitian yang merupakan salah
satu lokasi strategis dari pelaksanaan program wakaf
produktif yang dinaungi oleh Global Wakaf Corporation
bekerjasama dengan GIP (Global Islamic Phylantroph
sebagai induk dari lembaga-lembaga pengelolaan wakaf dan
kemanusiaan. Alasan lain melakukan di tempat tersebut,
peneliti yakin bahwa kantor Global Wakaf Corporation dan
Lumbung Beras Wakaf memiliki data dan sumber yang
cukup dalam penelitian ini. Kemudian dari sudut lokasi
tempat penelitian tidak jauh dari tempat tinggal sementara
peneliti selama melakukan penelitian, sehingga
memudahkan peneliti untuk melakukan penggalian data.
18
Masa waktu penelitian dilakukan selama enam bulan yang
dimulai dari pertengahan mei 2020 sampai dengan selesai.
8. Teknik Penentuan Subjek Penelitian
Untuk memperkuat penelitian yang disusun, maka
peneliti melakukan wawancara kepada 10 orang informan
diantaranya, Pengurus Global Wakaf Corporation mengenai
pertanyaan seputar lembaga pusat dan latar belakang
mengapa mengambil wakaf sebagai fokus utama dalam
meningkatkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat,
Pengelola Lumbung Beras Wakaf mengenai strategi
pengelolaan wakaf produktif dan Petani Desa Jipang
mengenai hasil pemberdayaan ekonomi setelah mengikuti
program Lumbung Beras Wakaf.
Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti
menentukan dan memilih subjek-subjek penelitian yang
sesuai dengan kebutuhan data diantaranya :
Tabel 1.1
Subjek Informasi Peneliti
No
Informan
Subjek
Kajian
Informasi
Jumlah
Teknik
pengumpulan
data
1
Gambaran
Umum
Lembaga
Menejer
Global
Wakaf
Corporation
(Ust Pungky)
Gambaran umum
GWC, sejarah
berdiriya, wakaf
sebagai filantropi
platinum dan
pengaplikasian di
lapangan.
1
Wawancara
19
2
Proses
Pengelolaan
Wakaf
Produktif dan
strategi
pemberdayaan
ekonomi
melalui LBW
a. Pengelola
Lumbung
Beras Wakaf
(Mas Tono)
b. Admin
Pengelolaan
Lumbung
Beras Wakaf
(Mbak
Lessi)
a. Penghimpunan
dana wakaf,
pengelolaan
wakaf produktif,
strategi
pemberdayaan
ekonomi
melalui LBW
dan hambatan.
b. Data produksi
dan distribusi
beras LBW,
Data kelompok
tani desa Jipang
dan penerima
manfaat.
2
Wawancara &
Observasi
3
Distribusi dan
hasil
pemberdayaan
ekonomi
masyarakat
melalui LBW
a. Lurah desa
Jipang
(Lurah
Ngadi)
b. Petani desa
Jipang (Pak
subiono, Pak
Lamiran,
Pak
Samidin,
Mas
Bambang)
c. Petani dan
buruh LBW
(Ibu Martini
dan Murtini)
a. Kondisi
geografis dan
demografis desa
Jipang,
pandangan
mengenai LBW
dan manfaatnya
b. Pandangan
tentang LBW,
benefit yang
diperoleh,
hambatan dan
harapan.
c. Pandangan
tentang LBW,
Benefit yang
dieperoleh, cara
kerja buruh
LBW, hambatan
dan harapan.
7
Wawancara &
Observasi
20
E. TINJAUAN PUSTAKA
Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti
melakukan peninjauan terhadap skripsi maupun tesis
terdahulu yang memiliki kesamaan atau berkaitan dengan
penelitian yang akan penulis lakukan.
Pertama, Skripsi berjudul: “Strategi Pemberdayaan
Ekonomi Umat di masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur
melalui Program Koprasi Serba Usaha dan BMT ditulis
oleh Fevi Saleha, S. Sos mahasiswa Strata 1 Uin Syarif
Hidayatullah Jakarta, program studi Pengembangan
Masyarakat Islam tahun 2011.
Dalam Skripsi ini penulis menjelaskan tentang
bagaimana Strategi yang disusun dalam pemberdayaan
ekonomi umat yang dilakukan di masjid Darussalam kota
wisata Cibubur dengan memberikan pendampingan secara
bertahap dalam berwirausaha dan modal serba usaha.
Persamaan dengan skripsi yang peneliti susun terletak pada
kajian strategi pemberdayaan ekonomi umat dengan
memberikan pendampingan dan juga modal untuk
memproduktifkan usaha sampai masyarakat yang
diberdayakan mampu bangkit dan mandiri dalam
memberdayakan ekonomi.
Sedangkan perbedaannya dengan skripsi peneliti
adalah di objek penelitian dan modal yang diberikan, objek
penelitian fevi saleha berfokus pada umat yang ada
disekitaran masjid sedang peneliti fokus dalam
membangkitkan perekonomian para petani ds Jipang dan
21
manfaatnya bisa disalurkan untuk masyarakat yang
membutuhkan.
Kedua, Skripsi tentang “Pemberdayaan Lansia
Melalui Usaha Ekonomi Produktif Oleh Bina Keluarga
Lansia (Bkl) Mugi Waras Dusun Blendung Desa
Sumbersari Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman” oleh
Febriati mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam skripsi ini menjelaskan tentang pemberdayaan
ekonomi usaha kecil yang difokuskan untuk memberdayaan
para usia lanjut guna mendorong produktifitas kembali dan
menjadi contoh untuk warga mugi waras dusun Blendung
desa Sumbersari kecamatan moyudan kabupaten Sleman.
Dengan dikumpulkan dalam satu wadah oleh bina usia
lanjut maka para lansia diajak untuk mengetahui
pengelolaan, pemasaran dan juga mendapat keuntungan
materi dari produk yang mereka hasilkan.
Perbedaan skripsi tersebut dengan skripsi yang ingin
peneliti kemukakan yaitu skripsi tersebut hanya fokus
kepada pemberdayaan para usia lanjut, sedangan pada sripsi
ini akan memfokuskan pada ummat secara umum.
Ketiga, skripsi tantang “strategi pengelolaan wakaf
produktif dalam rangka pemberdayaan umat di kecamatan
pangkajene kabupaten pangkep” oleh Niryad muqisthi
suryadi, s.h Prodi Hukum Acara Peradilan Dan
22
Kekeluargaan Jurusan Peradilan Agama Pada Fakultas
Syariah Dan Hukum UIN Alauddin Makassar.
Dijelaskan bahwa anlisa tentang pengelolaan wakaf
menurut undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang
wakaf, pada pasal 43 ayat 2 mengatakan pengembangan dan
pengelolaan harta benda wakaf sebagaimana di maksud
pada ayat 1 dilakukan secara produktif. Namun di
kecamatan pangkajene pengelolaan wakaf secara produktif
masih belum maksimal dilihat dari prinsip manajemen
dalam mengelolah wakaf masih kurang memenuhi tahapan-
tahapan agar wakaf berfungsi dengan baik.
Persamaan dengan pembahasan peneliti adalah
tentang bagaimana pelaksanaan pemberdayaan wakaf
produktif untuk pengembangan ekonomi umat.
Keempat, Skripsi yang berjudul “Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Dana Bergulir Baitul Maal Wa Tamwil
(BMT) Ar-Ridho, Pisangan Ciputat”. oleh Budi Astoni.
Mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Uin
Syarif Hidyatullah Jakarta tahun 2009.
Dalam skripsi ini menjelaskan tentang pemanfaatan
dana bergulir dari BMT Ar-Ridho untuk pedagang kecil di
sekitar kampung Pisangan dan Ciputat, Iip juga membahas
tentang dampak dari program dana bergulir tersebut
terhadap kualitas perekonomian pedagang-pedagang kecil
di kampung Pisangan, Ciputat. Warga didorong untuk rajin
menabung dan dana tersebut akan digulirkan ke setiap
anggota BMT, yang nantinya akanada sistem bagi hasil
23
pada setiap akhir bulannya. Dengan kegiatan tersebut,
masyarakat dapat menggunakan dana bergulir sebagai
modal usaha dalam rangka mengembangkan usaha kecil
mereka.
Perbedaan skripsi tersebut dengan skripsi yang ingin
peneilti kemukakan yaitu skripsi tersebut hanya fokus
terhadap lembaga masjid saja, sedangkan dalam skripsi ini
akan memfokuskan pada pemberdayaan ekonomi ummat
yang dilakukan oleh Global Wakaf ACT.
Kelima, Skripsi yang berjudul “Pemberdayaan
Masyarakat Berbasis Masjid-Studi Kasus di Masjid Al-
Ikhlas Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan”. oleh
Ahmad Rifa’i. Mahasiswa Jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam, tahun 2015.
Dalam pembahasannya, ia menjelaskan tentang
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid, dalam hal ini
Masjid Al-Ikhlas Jatipadang yang telah mempunyai
program Pemberdayaan Ekonomi Pendidikan,
Pemberdayaan Perempuan dan juga program Bantuan
Sosial. Dalam skripsi tersebut disebutkan bahwa dengan
adanya program pemberdayaan berbasis masjid yang
dilakukan oleh DKM Masjid Al-Ikhlas Jatipadang, jama’ah
masjid, masyarakat sekitar masjid dan juga umat Islam pada
umumnya, dapat merasakan dampak positif dari kegiatan
tersebut. Pasalnya, kegiatan Pemberdayaan yang dilakukan
oleh Masjid Al-Ikhlas Jatipadang dilakukan oleh semua
aspek, terutama aspek yang dapat mendirikan,
24
pemberdayaan serta yang dapat merubah dan atau
masyarakat disekitar masjid ke arah yang lebih baik.
Keenam, sebuah Tesis tentang “Pengaruh Zakat
Produktif Terhadap Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Miskin Di Kabupaten Sragen” Oleh umi
Hani’in Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Tahun 2017.
Dalam tesis ini menjelaskan tentang pemanfaatkan
zakat guna memproduktifkan masyarakat miskin Di
Kabupaten Sragen. Dengan mendata dan melakukan
pendampingan secara bertahap kepada warga yang terdaftar
kemudian diberikan bantuan berupa modal awal serta dapat
digunakan untuk menembangkan usaha mereka.
Perbedaan dengan skripsi yang ingin peneliti
kemukakan terletak pada objek penelitian, skripsi tersebut
menggunakan dana zakat sedangkan skripsi peneliti
menggunakan wakaf sebagai objek penelitian.
Persamaan dengan pembahasan peneliti adalah
bagaimana proses pemberdayaan ekonomi umat untuk
kesejahteraan berkelanjutan melalui ekonomi produktif
berbasis syari,ah.
Ketujuh, Sebuah Tesis tentang “ Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Muslim Melalui Pengelolaan Dana
Zakat, Infaq, Shadaqah (Studi kasus pada Dompet Sosial
Madani Denpasar)” Oleh Desy Intan Normalasari
Universitas Airlangga 2019.
25
Dalam tesis ini mengedepankan proses pemanfaatan
dana zakat infaq dan shadaqah yang difasilitasi oleh LAZ
Dompet Sosial Madani sebagai lembaga yang berada di Bali
dan bermayoritas agama hindu. Program pemberdayaan
ekonomi umat muslim ini merupakan salah satu upaya
untuk mengentaskan kemiskinan juga memandirikan para
penerima manfaat melalui pengelolaan dana dan
pendampngan secara bertahap. Konsepnya adalah dengan
bantuan modal dana atau peralatan usaha oleh DSM kepada
penerima manfaat, dengan adanya program tersebut
diharapkan bisa memberdayakan dari keadaan tidak/kurang
berdaya menjadi mempunyai daya guna untuk mencapai
kemandirian dan kesejahteraan untuk keluarga.
Perbedaan dengan skripsi yang ingin penulis jelaskan
mengacu pada instrument dalam memberdayakan
masyarakat muslim, Tesis tersebut menggunakan intrumen
zakat, infaq dan shadaqah. Sedangkan skripsi penulis
menggunakan intrumen wakaf yang disalurkan melalui
program warung wakaf produktif.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
1. BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan bab pertama yang berisi
jawaban apa dan mengapa penelitian ini perlu dilakukan.
Bagian ini memberikan gambaran mengenai topik
penelitian yang hendak disajikan. Oleh karena itu, pada
bab pendahuluan ini memuat beberapa bagian yang terdiri
dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
26
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
2. BAB II TINJAUAN TEORITIS
Tinjauan teoritis adalah penegasan landasan teori
dari isi penelitian yang meliputi; Pengertian
Pemberdayaan Masyarakat, Definisi Strategi
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Pengertian Wakaf
Produktif.
3. BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN
Gambaran umum penelitian membahas tentang
informasi dari objek penelitian yang meliputi Profil
Umum Global Wakaf ACT dan segala sesuatu yang
berhubungan mengenai keadaan obektifnya.
4. BAB IV ANALISIS DATA
Analisis data adalah bentuk pengolahan data menjadi
informasi sehingga karakteristik data bisa dipahami dan
bermanfaat untuk solusi permasalahan. Analisis data dalam
penelitian ini membahas tentang sejauh mana proses
pencapaian dari strategi pemberdayaan ekonomi yang
dilakukan oleh Global Wakaf ACT dalam melaksanakan
Program Wakaf produktif di bidang pangan berupa
Lumbung Beras Wakaf yang difokuskan untuk
membangkitkan kembali perekonomian masyarakat desa
Jipang pada khususnya dan msayarakat yang membutuhkan.
27
5. BAB V PENUTUP
Penutup merupakan bagian akhir dari penelitian yang
telah dibuat yaitu meliputi Kesimpulan dan Saran.
6. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua
sumber bacaan atau rujukan yang digunakan sebagai
bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah.
7. LAMPIRAN
Lampiran adalah berisi semua dokumen yang
digunakan dalam penelitian dan dalam penulisan hasil-
hasilnya menjadi suatu karya tulis ilmiah, dan analisis
data menjadi suatu karya tulis ilmiah, dan analisis data
yang tidak dicantumkan dalam naskah. Setiap lampiran
diberi nomor urut.
28
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan merupakan aspek mualamalah yang
sangat penting karena terkait dengan pembinaan dam
perubahan masyarakat.Sebagaiman firman Allah dalam QS.
Ar- Ra‟d: 11
ن بين يديه ومن خلفه يحفظونه من امر الل ت م ب ان الل ل له معق
ءا فل مرد غي ر ما بقوم حتى يغي روا ما بانفسهم ي واذا اراد الل بقوم سو
ال له ن دونه من و وما لهم م
Terjemah Arti: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat
yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri.Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka
selain Dia.” (https://tafsirweb.com/3971-quran-surat-ar-
rad-ayat-11.html)
Dalam hal ini terlihat sangat jelas bahwa manusia
diminta untuk berusaha dan berupaya dalam melakukan
perubahan dalam kehidupannya.Salah satu upaya perubahan
itu dapat dilakukan dengan kegiatan pemberdayaan
masyarakat.
29
Secara konseptual, pemberdayaan atau pemerkuasaan
(empowerment) berasal dari kata power (kekuasaan atau
keberdayaan). Karenanya, ide utama pemberdayaan
bersentuhan dengan suatu kemampuan dengan tujuan untuk
membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan,
terlepas dari keinginan dan minat mereka. Pemberdayaan
masyarakat secara lugas dapat diartikan sebagai suatu
proses yang dilakukan dengan tujuan untuk membangun
manusia atau masyarakat, termasuk individu-individu yang
mengalami masalah kemiskinan. Selain itu sebagai tujuan,
pemberdayaan merujuk pada keadaan atau hasil yang ingin
dicapai oleh sebuah perubahan sosial yaitu, masyarakat
yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai
kemampuan dan pengetahuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya lebih baik.(Edi Suharto, 2005:57)
Sederhananya Subejo dan Supriyanto (2004)
memaknai pemberdayaan masyarakat sebagai upaya yang
disengaja untuk memfasilitasi masyarakat lokal dalam
merencanakan, memutuskan dan mengelola sumberdaya
lokal yang dimiliki melalui collective action dan networking
sehingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan dan
kemandirian secara ekonomi, ekologi, dan sosial”.
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan
sustainable development dimana pemberdayaan masyarakat
merupakan suatu prasyarat utama serta dapat diibaratkan
sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju
suatu keberlanjutan secara ekonomi, sosial dan ekologi
30
yang dinamis. Melalui upaya pemberdayaan, warga
masyarakat didorong agar memiliki kemampuan untuk
memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinya secara optimal
serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi,
ekonomi, sosial dan ekologi-nya.
Dari teori di atas, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui suatu perubahan sosial dan ekonomi yang
berdampak pada kelangsungan kemandirian masyarakat.
Perubahan yang dimaksud mengacu pada interaksi sosial
antar individu maupun kelompok dari yang sebelumnya
belum berdaya menjadi berdaya, serta melihat kemampuan
yang sebelumnya tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup
menjadi masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan
hidup.Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan
kemampuan yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial
seperti memiliki kepercayaan diri, maupun menyampaikan
aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam
kegiatan sosial dan mandiri dalam melaksanakan tugas-
tugas kehidupannya. Tentunya dengan memberdayakan
wakaf produktif sebagai salah satu intrumen ekonomi
berbasis syari’ah bagi kelangsungan kemandirian
masyarakat.
31
B. Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
1. Pengertian Strategi
Ditinjau secara segi etimologi, kata strategi berasal
dari Yunani yaitu Strategos yang diambil dari kata strator
yang berarti militer dan yang berarti memimpin.Pada
konteks awalnya, strategis diartikan sebagai generalship
atau sesat yang dilakukan oleh para jenderal dalam
membuat rencana untuk menaklukan musuh dan
memenangkan perang.(Setiawan Hari Purnomo dan
Zulkiflimansyah 1999:8)Namun pada akhirnya startegi
berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk
keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.(Rafi’udin dan
Maman Abdul Djalil, 76)
Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa
istilah strategi adalah suatu ilmu yang menggunakan sumber
daya untuk melaksanakan kebijakan tertentu.(Depdiknas
2002:1092)
Sedangkan definisi yang berbeda mengenai strategi
diberikan oleh para ahli, adalah sebagai berikut:
a. Menurut Onong Uchjana, Strategi pada hakikatnya
adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai
suatu tujuan. (Uchjana Affendy Onong 1999: 32)
b. Menurut Chandler yang dikutip oleh Supriyono,
Strategi adalah penentuan dasar goals jangka panjang
dan tujuan pemberdayaan masyarakat serta pemakaian
cara-cara bertindak dan alokasi sumber-sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.(Supriyono 1985 : 9)
32
c. Menurut Sondang Siagan, Strategi adalah cara yang
terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga
yang tersedia, sesuai dengan tuntutan perubahan
lingkungan. (Sondang Siagan 1986 : 17)
Dari pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
tentang strategiyaitu.
a. Strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang
terpadu, yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi.
b. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan
dengan lingkungan organisasi, sehingga dapat disusun
kekuatan strategi organisasi.
c. Dalam pencapaian tujuan organisasi, perlu alternatif
strategi yang dipertimbangkan dan harus dipilih.
d. Selain ketiga kesimpulan di atas dalam menyusun
sebuah strategi yang ditujukan untuk mencapai goals
dari sebuah organisasi, kelompok maupun individu
tentunya perlu diperhatikan mengenai fasilitas
pendukung seperti massa, logistik, administratif dan
birokrasi, sampai pada planning tak terduga semisal
terjadi situasi dan kondisi yang berubah.
2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Dalam pengertian sehari-hari strategi sering diartikan
sebagai tindakan tertentu yang dilaksanakan demi
tercapainya tujuan atau penerima manfaat yang
dikehendaki.Secara konseptual strategi sering diartikan
dengan beragam pendekatan, seperti strategi sebagai suatu
33
rencana, sebagai kegiatan, sebagai suatu instrumen, sebagai
suatu sistem, sebagai pola pikir.
Menurut Charles Elliot strategi pemberdayaan dapat
dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu, The
Welfare Approach (pendekatan kesejahteraan), The
Development Approach (pendekatan pengembangan), The
Empowerment Approach (pendekatan pemberdayaan).
Selanjutnya Cornelias dan Miar, mengatakan bahwa
dalam konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat ada dua
strategi, yaitu: (Charles Elliot, 2005:39)
1. Memberi peluang agar sektor masyarakat modern
dapat tetap maju, dan kemajuannya dibutuhkan untuk
pembangunan bangsa secara keseluruhan dengan
pendekatan deregulasi.
2. Memberdayakan sektor ekonomi lapis masyarakat
yang masih tertinggal dan hidup diluar atau di
pinggiran jalur kehidupan modern. Memberdayakan
adalah memampukan dan memandirikan lapisan
masyarakat tersebut.
M. Umar Chapra mengakui bahwa untuk merubah
paradigma pemberdayaan ekonomi masyarakat bukan hal
yang mudah. Hal tersebut membutuhkan sejumlah
perubahan revolusioner dalam lingkungan sosial ekonomi.
Adapun menurut beliau ada enam langkah untuk
menyokong tegaknya ekonomi rakyat: (Muhammad, 2007 : 109)
Pertama, perubahan dalam pola gaya hidup pada orientasi
cinta produk dalam negeri (domestic product) dan
34
memanfaatkan tenaga buruh secara berlimpah. Kedua,
perubahan sikap dan kebijakan secara resmi yang berpihak
pada usaha ekonomi rakyat sehingga usaha ekonomi rakyat
tidak dikeluarkan. Ketiga, unit usaha ekonomi rakyat harus
diberdayakan melalui bantuan baik dalam memperoleh
input-input ekonomi yang lebih baik, teknologi yang sesuai,
teknik pemasaran yang efektif dan pelayan ekstensi lainnya.
Keempat, unit usaha ekonomi rakyat juga harus
diberdayakan untuk meningkatkan keterampilan melalui
training. Kelima, diberikan kesempatan untuk mengakses
sumber pendanaan.
Adapun prosedur yang dilakukan dalam
pemberdayaan ekonomi rakyat, yaitu: (Juhaya S. Praja,
2012:188)
a. Membangkitkan (enabling)
Pada umumnya ketidakberdayaan terjadi karena tidak
dikenalinya potensi yang dimilikinya. Pada dasarnya,
proses enabling dilakukan untuk membangkitkan
kemauan rakyat yang banyak dipengaruhi oleh
persepsi dan pengetahuan atas diri dan lingkungannya.
b. Memampukan (empowering)
Tahap ini bertujuan agar rakyat menjadi mampu atau
bahkan lebih mampu dengan dibekali pengetahuan
dan bantuan materiil.
c. Perlindungan (protection)
Proses penguatan dan perlindungan terhadap
masyarakat dengan memberikan jalan keluar untuk
35
beberapa kesulitan yang dihadapi.
Langkah-langkah strategis yang harus
dipertimbangkan dalam pemberdayaan ekonomi
kerakyatan ini di antaranya: (Zulkarnain, 2003 : 14)
1. Melakukan identifikasi terhadap pelaku ekonomi,
seperti koperasi, usaha kecil, petani, dan kelompok
tani mengenai potensi dan pengembangan usahanya.
2. Melakukan program pembinaan yang kontinu
terhadap pelaku-pelaku tersebut melalui program
pendampingan.
3. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan kebutuhan mereka pada saat
mengembangkan usaha.
4. Melakukan koordinasi dan evaluasi secara periodik
antar instansi yang terlibat dalam proses pembinaan,
baik pembinaan terhadap permodalan, SDM, pasar,
informasi pasar, maupun penerapan teknologi.
C. Wakaf Produktif
1. Pengertian Wakaf Produktif
Kata “Wakaf” atau”Wact” berasal dari bahasa Arab
“Waqafa”. Asal kata “Wakafa” berarti “menahan” atau
“berhenti” atau “diam” di tempat” atau tetap berdiri”. Kata
“Wakafa-Yaqufu-Waqfan” sama artinya “Habas-Yahbisu-
Tahbisan”. 1 Kata al-Waqf dalam bahasa Arab mengandung
beberapa pengertian.Artinya : Menahan, menahan harta
untuk diwakafkan, tidak dipindahmilikkan.
36
Wakaf produktif, yaitu wakaf harta yang digunakan
untuk kepentingan produksi, baik di bidang pertanian,
perindustrian, perdagangan dan jasa yang manfaatnya bukan
pada benda wakaf secara langsung, tetapi dari keuntungan
bersih hasil pengembangan wakaf yang diberikan kepada
orang-orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf.
Dalam hal ini, wakaf produktif diolah untuk dapat
menghasilkan barang atau jasa kemudian dijual dan
hasilnya dipergunakan sesuai dengan tujuan wakaf.
Menurut Istilah Ahli Fiqih, Para ahli fiqih berbeda
dalam mendefinisikan wakaf menurut istilah, sehingga
mereka berbeda dalam memandang hakikat wakaf itu
sendiri. Berbagai pandangan tentang wakaf menurut istilah
sebagai berikut :
a. Mazhab Maliki
Mazhab Maliki berpendapat bahwa wakaf itu tidak
melepaskan harta yang diwakafkan dari kepemilikan
wakif, namun wakaf tersebut mencegah wakif
melakukan tindakan yang dapat melepaskan
kepemilikannya atas harta tersebut kepada yang lain
dan wakif berkewajiban menyedekahkan manfaatnya
serta tidak boleh menarik kembali wakafnya. Dengan
kata lain, pemilik harta menahan benda itu dari
penggunaan secara pemelikan, tetapi membolehkan
pemanfaatan hasilnya untuk tujuan kebaikan, yaitu
memberikan manfaat benda secara wajar sedang itu
tetap menjadi milik si wakif. Perwakafan itu berlaku
37
untuk suatu masa tertentu, dan karenanya tidak boleh
disyaratkan sebagai wakaf kekal (selamanya).
b. Mazhab Syafi’I dan Ahmad bin Hambal Syafi’I dan
Ahmad
Berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskan
harta yang diwakafkan dari kepemilikan wakif, setelah
sempurna prosedur perwakafan. Wakif tidak boleh
melakukan apa saja terhadap harta yang diwakafkan,
seperti : perlakuan pemilik dengan cara pemilikannya
kepada yang lain, baik dengan tukaran atau tidak. Jika
wakif wakaf, harta yang diwakafkan tersebut tidak
dapat diwarisi oleh warisnya.Wakif menyalurkan
menfaat harta yang diwakafkannnya kepada
mauquf’alaih (yang diberi wakaf) sebagai sedekah
yang mengikat, dimana wakif tidak dapat melarang
penyaluran sumbangannya tersebut.Apabila wakif
melarangnya, maka Qadli berhak memaksa agar
memberikannya kepada mauquf’alaih. Karena itu
mazhab Syafi’i mendefinisikan wakaf adalah : “tidak
melakukan suatu tindakan atas suatu benda, yang
berstatus sebagai milik Allah SWT, dengan
menyedekahkan manfaatnya kepada suatu kebajikan
(sosial)”.
Secara terminologis dalam hukum Islam, menurut
definisi yang paling banyak diikuti, wakaf
didefinisikan sebagai “melembagakan suatu benda
yang dapat diambil manfaatnya dengan menghentikan
38
hak bertindak hukum pelaku wakaf atau lainnya
terhadap benda tersebut dan menyalurkan hasilnya
kepada saluran yang mubah yang ada atau untuk
kepentingan sosial dan kebaikan”. Adapula yang
mendefinisikan wakaf sebagai “menahan suatu benda
untuk tidak pindahmilikkan buat selama-lamanya dan
mendonasikan manfaat (hasil)-nya.Kaitannya dengan
kata “produktif” bahwa dalam ilmu manajemen
terdapat satu mata kuliah yang disebut dengan
manajemen produksi/operasi. Operasi atau produksi
berarti proses pengubahan/transformasi input menjadi
output untuk menambah nilai atau manfaat lebih.
Proses produksi berarti proses kegiatan yang berupa;
pengubahanfisik, memindahkan, meminjamkan, dan
menyimpan.(Jaih Mubarok, 2008:15)
Dengan demikian, dapat dikatakan wakaf
produktif secara terminologi adalah transformasi dari
pengelolaan wakaf yang profesional untuk
meningkatkan atau menambah manfaat wakaf.
Sedangkan Muhammad Syafi’i Antonio mengatakan
bahwa wakaf produktif adalah pemberdayaan wakaf
yang ditandai dengan ciri utama, yaitu: pola
manajemen wakaf harus ter integrasi, asas
kesejahteraan nazir, dan asas transformasi dan
tanggungjawab. (Jaih Mubarok, 2008:35-36)
39
2. Sejarah Perkembangan Wakaf
a. Sejarah Lahirnya Wakaf
Dalam sejarah Islam, Wakaf dikenal sejak masa
Rasulullah SAW karena wakaf disyariatkan setelah nabi
SAW Madinah, pada tahun kedua Hijriyah.Ada dua
pendapat yang berkembang di kalangan ahli yurisprudensi
Islam (fuqaha’) tentang siapa yang pertama kali
melaksanakan syariat wakaf.Menurut sebagian pendapat
ulama mengatakan bahwa yang pertama kali melaksanakan
wakaf adalah Rasulullah SAW ialah wakaf tanah milik Nabi
SAW untuk dibangun masjid.
Pendapat ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh
Umar bin Syabah dari ‘Amr bin Sa’ad bin Mu’ad, ia
berkata: Dan diriwayatkan dari Umar bin Syabah, dari
Umar bin Sa’ad bin Muad berkata: “Kami bertanya tentang
mula-mula wakaf dalam Islam? Orang Muhajirin
mengatakan adalah wakaf Umar, sedangkan orang-orang
Ansor mengatakan adalah wakaf Rasulullah SAW.” (Asy-
Syaukani: 129).
Rasulullah SAW pada tahun ketiga Hijriyah pernah
mewakafkan ketujuh kebun kurma di Madinah; diantaranya
ialah kebon A’raf, Shafiyah, Dalal, Barqah dan kebon
lainnya. Menurut pendapat sebagian ulama mengatakan
bahwa yang pertama kali melaksanakan Syariat Wakaf
adalah Umar bin Khatab. Pendapat ini berdasarkan hadits
yang diriwayatkan Ibnu Umar ra, ia berkata:
40
Dari Ibnu Umar ra, berkata : “Bahwa sahabat Umar ra,
memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian Umar ra,
menghadap Rasulullah SAW untuk meminta petunjuk,
Umar berkata : “Hai Rasulullah SAW., saya mendapat
sebidang tanah di Khaibar, saya belum mendapat harta
sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan
kepadaku?” Rasulullah SAW. bersabda: “Bila engkau suka,
kau tahan (pokoknya) tanah itu, dan engkau sedekahkan
(hasilnya), tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak
diwariskan. Ibnu Umar berkata: “Umar menyedekahkannya
(hasil pengelolaan tanah) kepada orang-rang fakir, kaum
kerabat, hamba sahaya, sabilillah, Ibnu sabil dan tamu. Dan
tidak dilarang bagi yang mengelola (nazhir) wakaf makan
dari hasilnya dengan cara yang baik (sepantasnya) atau
memberi makan orang lain dengan tidak bermaksud
menumpuk harta” (HR.Muslim).
Wakaf pada mulanya hanyalah keinginan seseorang
yang ingin berbuat baik dengan kekayaan yang dimilikinya
dan dikelola secara individu tanpa ada aturan yang pasti.
Namun setelah masyarakat Islam merasakan betapa
manfaatnya lembaga wakaf, maka timbullah keinginan
untuk mengatur perwakafan dengan baik. Kemudian
dibentuk lembaga yang mengatur wakaf untuk mengelola,
memelihara dan menggunakan harta wakaf, baik secara
umum seperti masjid atau secara individu atau keluarga.
Praktek wakaf menjadi lebih luas pada masa dinasti
Umayah dengan lembaga wakaf yang bertempat dibasrah
41
dan dinasti Abbasiyah dengan sebutan “Shadr Al Wuquuf”
yang mengurus administrasi dan memilih staf pengelola
lembaga wakaf. Semua orang berduyun-duyun untuk
melaksanakan wakaf yang tidak hanya untuk orang-orang
fakir dan miskin saja, tetapi wakaf menjadi modal untuk
membangun lembaga pendidikan, perpustakaan dan
membayar gaji para stafnya, gaji para guru dan beasiswa
untuk siswa dan mahasiswa. Antusiasme masyarakat
kepada pelaksanaan wakaf telah menarik perhatian negara
untuk mengatur pengelolaan wakaf sebagai sektor untuk
membangun solidaritas sosial dan ekonomi masyarakat.
Di antara undang-undang yang dikeluarkan pada dinasti
Utsmani ialah peraturan tentang pembukuan pelaksanaan
wakaf, yang dikeluarkan pada tanggal 19 Jumadil Akhir
tahun 1280 Hijriyah. Undang-undang tersebut mengatur
tentang pencatatan wakaf, sertifikasi wakaf, cara
pengelolaan wakaf, upaya mencapai tujuan wakaf dan
melembagakan wakaf dalam upaya realisasi wakaf dari sisi
administrasi dan perundang-udangan.
Pada tahun 1287 Hijriyah dikeluarkan undang-undang
yang menjelaskan tentang kedudukan tanah-tanah
kekuasaan Turki Utsmani dan tanah-tanah produktif yang
berstatus wakaf.Dari implementasi undang-undang tersebut
di negara-negara Arab masih banyak tanah yang berstatus
wakaf dan diperaktekkan sampai saat sekarang. Sejak masa
Rasulullah, masa kekhalifahan dan masa dinasti-dinasti
Islam sampai sekarang wakaf masih dilaksanakan dari
42
waktu ke waktu di seluruh negeri muslim, termasuk di
Indonesia.
1) Rukun Wakaf
Dalam hukum Islam untuk terwujudnya wakaf harus
dipenuhi rukun dan syaratnya. Rukun wakaf menurut
jumhur ulama ada empat, yaitu: (1) wakif, (2) benda
yang diwakafkan, (3) mauquf ‘alaih (penerima
wakaf/Nazir), (4) ikrar (pernyataan) wakaf. Dalam UU
No. 41/2004 tentang Perwakafan (pasal 6), selain empat
unsur di atas dimasukkan juga sebagai rukun wakaf:
peruntukan harta benda wakaf dan jangka waktu wakaf.
Untuk orang yang berwakaf disyaratkan: (a) orang
merdeka, (b) harta itu milik sempurna dari orang yang
berwakaf, (c) baligh dan berakal, (d) cerdas. Wakif ialah
orang, atau badan hukum yang mewakafkan benda
miliknya. Adapun organisasi dan badan hukum diwakili
oleh pengurusnya yang sah menurut hukum dan
memenuhi ketentuan organisasi atau badan hukum
untuk mewakafkan harta benda miliknya sesuai dengan
ketentuan anggaran dasarnya.(KHI pasal 215 ayat (2)
dan 217 ayat (1).
2) Macam-macam Wakaf
a) Wakaf uang
Wakaf uang dalam bentuknya, dipandang sebagai
salah satu solusi yang dapat membuat wakaf menjadi
lebih produktif, Karena uang disini tidak lagi dijadikan
alat tukar menukar saja.Berdasarkan fatwa yang
43
dikeluarkan MUI tentang wakaf tunai sebagai berikut.
Wakaf uang (cash wakaf / waqf al-Nuqut) Adalah
wakaf yang dilakukan oleh sekelompok atau seseorang
maupun badan hukum yang berbentuk wakaf
tunai.Termasuk dalam pengertian uang adalah surat-
surat berharga.Wakaf yang hukumnya jawaz ( boleh )
Wakaf yang hanya boleh disalurkan dan digunakan
untuk hal-hal yang dibolehkan secara syar‘i
b) Wakaf Uang Tunai
Secara umum definisi wakaf tunai adalah
penyerahan asset wakaf berupa uang tunai yang tidak
dapat dipindah tangankan dan dibekukan untuk selain
kepentingan umum yang tidak mengurangi ataupun
jumlah pokoknya. Manfaat wakaf uang tunai antara lain:
i. Seseorang yang memiliki dana terbatas sudah
bisa mulai memberikan dana wakafnya tanpa
harus menunggu menjadi tuan tanah terlebih
dahulu.
ii. Melalui wakaf uang, asset-asset berupa tanah-
tanah kosong bisa mulai dimanfaatkan dengan
sarana yang lebih produktif untuk kepentingan
umat.
iii. Dana wakaf tunai juga bias membantu
sebahagian lembaga-lembaga pendidikan
islam.
44
c) Sertifikat wakaf tunai
Sertifikat wakaf tunai merupakan semacam dana
abadi yang diberikan oleh individu maupun lembaga
muslim yang mana keuntungan dari dana tersebut akan
digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Sertifikat
wakaf tunai ini dapat dikelola oleh suatu badan investasi
sosial tersendiri atau dapat juga menjadi salah satu
produk dari institusi perbankkan syariah. Tujuan dari
sertifikat wakaf tunai adalah sebagai berikut:
i. Membantu dalam pemberdayaan tabungan
sosial
ii. Melengkapi jasa perbankkan sebagai fasilitator
yang menciptakan wakaf tunai serta membantu
pengelolaan wakaf
iii. Wakaf Saham
Saham sebagai barang yang bergerak juga
dipandang mampu menstimulus hasilhasil
yang dapat didedikasikan untuk umat, Bahkan
dengan modal yang besar, Saham malah justru
akan memberi kontribusi yang cukup besar
dibandingkan jenis perdagangan yang lain.
b. Wakaf Produktif di Indonesia
Di Indonesia, kegiatan wakaf dikenal seiring dengan
perkembangan dakwah Islam di Indonesia. Di samping
melakukan dakwah Islam, para ulama juga sekaligus
memperkenalkan ajaran wakaf.Hal ini terbukti dari
banyaknya masjid-masjid yang bersejarah dibangun di atas
45
tanah wakaf.Ajaran wakaf ini terus berkembang
diIndonesia, baik pada masa dakwah pra kolonial, masa
kolonial, maupun pasca kolonial pada masa Indonesia
merdeka.
Terlihat dari kenyataan bahwa lembaga wakaf yang
berasal dari agama Islam ini telah diterima (diresepsi)
menjadi hukum adat bangsa Indonesia sendiri. Disamping
itu suatu kenyataan pula bahwa di Indonesia terdapat
banyak benda wakaf, baik wakaf benda bergerak maupun
tidak. Kalau kita perhatikan di negara-negara muslim lain,
wakaf mendapat perhatian yang cukup sehingga wakaf
menjadi amal sosial yang mampu memberikan manfaat
masyarakat banyak. (https://www.bwi.go.id)
Wakaf Uang dan Wakaf Melalui Uang adalah wakaf
yang dilakukan seseorang, suatu kelompok, lembaga atau
badan hukum dalam bentuk uang. Termasuk dalam
pengertian uang adalah surat-surat berharga seperti saham.
Wakaf Uang dan Wakaf Melalui Uang dikelola dan
diinvestasikan untuk usaha produktif yang hasilnya akan
dipergunakan untuk kemaslahatan umat.
Dalam Wakaf Uang yang merupakan objek wakaf
adalah nominal uang itu sendiri. Nilai uangnya tetap dan
dijadikan sebagai modal usaha produktif. Wakaf Melalui
Uang adalah wakaf yang dialokasikan sesuai keinginan
wakif. Wakaf Melalui Uang dialokasikan nadzir untuk
usaha produktif yang hasilnya akan disalurkan sesuai
kebutuhan penerima manfaat.
46
Di Indonesia sendiri sudah terdapat beberapa lembaga
filantropi yang mengurusi tentang pemberdayaan
masyarakat menggunakan instrumen wakaf produktif,
sehingga dalam pengaplikasiannya mengembangkan dana
wakaf kedalam suatu program pemberdayaan yang
bertujuan untuk mendayagunakan sumberdaya masyarakat
agar dapat menumbuhkan kemampuan, kreatifitas, inisitif
dan partisipasi untuk mensejahterakan masyarakat. Seperti
yang dilakukan oleh Global Wakaf ACT bekerjasama
dengan PT Hydro Retailindo sebagai pusat pengelolaan
wakaf produktif mengembangkan wakaf produktif kedalam
beberapa program diantaranya :
1) Wakaf Pangan
Wakaf Air solusi atas kebutuhan air bersih
masyarakat yang kesulitan. Mengaktivasi sumber air
baru di wilayah kekeringan dengan mencari titik potensi
sumber mata air, melalui pembangunan sumur, irigasi,
bendungan, dan infrastruktur air bersih. Wakaf Sawah
merupakan konsep jaminan pangan masyarakat melalui
pengelolaan wakaf dalam bentuk lahan pertanian untuk
produksi pangan dengan sistem multi-manfaat, sehingga
dapat menghasilkan pangan berkualitas.
2) Wakaf Pendidikan
Ilmu yang bermanfaat mengalir bagi anak-anak
bangsa dari keluarga tidak mampu. Wakaf akan
diwujudkan dalam berbagai sarana pendidikan melalui
perbaikan dan pembangunan sekolah, serta prasarana
47
lainnya di lokasi-lokasi yang membutuhkan.
3) Wakaf Kesehatan
Wakaf Alat Kesehatan memiliki implementasi
berupa sarana mobil ambulance beserta obat-obatan
untuk mendukung rumah sakit dan klinik dalam
pelayanan medis bagi korban konflik kemanusiaan
Suriah.
4) Wakaf Ekonomi
a) Wakaf Ternak menggerakkan perekonomian
lewat Lumbung Ternak Masyarakat. Indukan
ternak qurban yang diwakafkan akan dipelihara
dan dikembangbiakkan serta terus dimanfaatkan
demi kemaslahatan umat.
b) Wakaf Infrastruktur didedikasikan untuk
memenuhi kebutuhan infrastuktur yang sangat
dibutuhkan masyarakat.
c) Wakaf Ritel merupakan hasil dari optimalisasi
dana wakaf melalui pengelolaan bisnis, sehingga
lebih produktif berkelanjutan dan member
manfaat berlipat bagi umat.
d) Wakaf Properti ditujukan untuk meningkatkan
manfaat dari aset wakaf agar mampu
berkontribusi di bidang sosial ekonomi serta
menopang kemajuan pembangunan suatu daerah.
e) Wakaf Surat Berharga adalah wakaf yg diambil
dari persentase perolehan dividen selama surat
berharga tersebut dimiliki oleh wakif. Dividen
48
dari jumlah saham yang diwakafkan akan
dioptimalkan manfaatnya melalui Global Wakaf
dengan berbagai program kemanusiaan (sesuai
peruntukannya : pangan, pendidikan, kesehatan,
ekonomi, dll). Dalam hal ini, saham tetap
dikelola oleh pemilik saham atau perusahaan
yang bersangkutan.
Dalam konteks negara Indonesia, amalan wakaf
sudah dilaksanakan oleh masyarakat Muslim
Indonesia sejak sebelum merdeka.Berkembang
bersamaan dengan laju perubahan jaman dengan
berbagai inovasi-inovasi yang relevan, seperti bentuk
wakaf uang, wakaf HakKekayaan Intelektual (Haki),
dan lain-lain.Oleh karena itu pihak pemerintah telah
menetapkan Undang-undang khusus yang mengatur
tentang perwakafan di Indonesia, yaitu Undang-
undang nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf. Untuk
melengkapi Undang-undang tersebut, pemerintah juga
telah menetapkan Peraturan Pemerintah nomor 42
tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang
nomor 41 tahun 2004.
3. Tinjauan Umum Wakaf Produktif
a. Menurut Al-Quran
Secara umum tidak terdapat ayat al-Quran yang
menerangkan konsep wakaf secara jelas. Oleh karena wakaf
termasuk infaq fi sabilillah, maka dasar yang digunakan
para ulama dalam menerangkan konsep wakaf ini
49
didasarkan pada keumuman ayat-ayat al-Quran yang
menjelaskan tentang infaq fi sabilillah. Di antaranya :
“Hai orang-orang yang beriman!Nafkahkanlah (di
jalan Allah) sebagian dari hasil usaha kamu yang baik-baik,
dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
kamu.” (Q.S. al-Baqarah (2): 267)
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-
orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir.Pada tiap-tiap bulir seratus biji.Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi sesiapa yang Dia kehendaki, dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(Q.S. al-Baqarah (2): 261)
b. Menurut Hadis
Di antara hadis yang menjadi dasar dan dalil wakaf
adalah hadis yang menceritakan tentang kisah Umar bin al-
Khaththab ketika memperoleh tanah di Khaibar. Setelah ia
meminta petunjuk Nabi tentang tanah tersebut, Nabi
menganjurkan untuk menahan asal tanah dan
menyedekahkan hasilnya.
Hadis tentang hal ini secara lengkap adalah; “Umar
memperoleh tanah di Khaibar, lalu dia bertanya kepada
Nabi dengan berkata; Wahai Rasulullah, saya telah
memperoleh tanah di Khaibar yang nilainya tinggi dan tidak
pernah saya peroleh yang lebih tinggi nilainya dari
padanya.Apa yang baginda perintahkan kepada saya untuk
melakukannya? Sabda Rasulullah: “Kalau kamu mau, tahan
50
sumbernya dan sedekahkan manfaat atau faedahnya.” Lalu
Umar menyedekahkannya, ia tidak boleh dijual, diberikan,
atau dijadikan wariskan. Umar menyedekahkan kepada
fakir miskin, untuk keluarga, untuk memerdekakan budak,
untuk orang yang berperang di jalan Allah, orang musafir
dan para tamu.
Selain dasar dari al-Quran dan Hadis di atas, para
ulama sepakat (ijma’) menerima wakaf sebagai satu amal
jariah yang disyariatkan dalam Islam.Tidak ada orang yang
dapat menafikan dan menolak amalan wakaf dalam Islam
karena wakaf telah menjadi amalan yang senantiasa
dijalankan dan diamalkan oleh para sahabat Nabi dan kaum
Muslimim sejak masa awal Islam hingga sekarang.
Dalam hukum Indonesia sumber-sumber pengaturan
wakaf antara lain meliputi PP No. 28 Tahun 1977 tentang
Perwakafan Tanah Milik, Permendagri No. 6 Tahun 1977
tentang Tata Pendaftaran Tanah mengenai Perwakafan
Tanah Milik, Permenag No. 1 Tahun 1978 tentang
Peraturan Pelaksanaan PP No. 28 Tahun 1977 tentang
Perwakafan Tanah Milik, dan berbagai surat keputusan
Menag dan Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama, serta
Kompilasi Hukum Islam di Indonesia (KHI). Yang lebih
penting di atas semua itu adalah UndangUndang Nomor 41
Tahun 2004 tentang Perwakafan.Dalam pasal 70 ditegaskan
bahwa semua peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai perwakafan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diganti
51
dengan peraturan yang baru berdasarkan UndangUndang
ini. Setelah itu, pada juli 2007 keluar Keputusan Presiden
Republik Indonesia nomor 75/M tahun 2007 yang
memutuskan dan mengangkat keanggotaan BWI periode
2007/2010. (Tholhah Hasan, 2009)
52
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Lembaga
Global Islamic Phylantropy sebagai Holding
Foundation dari empat yayasan masing-masing mempunyai
fokus yang berbeda namun saling terhubung. Di antaranya,
Aksi Cepat Tanggap yang berfokus pada isu kemanusiaan,
kebencanaan, dan kemiskinan, kedua yaitu Global Wakaf
Corporation yang berfokus pada kegitan wakaf dan
pemberdayaan, ketiga yaitu Global Zakat yang mengurusi
kegiatan zakat seperti zakat profesi, mal dll, terakhir yaitu
Global Qurban yang berfokus pada kegiatan qurban.
Global Wakaf Corporation adalah salah satu yayasan
yang berada di bawah naungan (GIP) Global Islamic
Phylantropy didirikan sejak tahun 2013 berfokus menopang
dan mengelola kegiatan-kegiatan bisnis melalui wakaf
sebagai fokus utama dalam mengembangkan ekonomi dan
memberdayakan masyarakat (produktif) dengan pendekatan
kemanusiaan.
Mengapa kemanusiaan? Problem pasca bencana tidak
sederhana, dan krisis kemanusiaan memerlukan
komprehensivitas penanganan agar masalah yang
terbentang bisa ditangani tuntas. Krisis kemanusiaan adalah
53
akibat, dan wakaf dirancang mengatasi penyebab-
penyebabnya. Berbekal pemahaman sejarah panjang wakaf
dalam dakwah Islam, GW menyadari bahwa wakaf
memenuhi semua kriteria untuk menjadi solusi
kompleksitas problematika kemanusiaan. GW mengemas
potensi wakaf dengan perspektif totalitas penanggulangan
krisis kemanusiaan. GW memandang potensi sumberdaya
wakaf dan sasaran pendayagunaannya, setara. Problem
peradaban kemanusiaan yang kompleks sebanding dengan
keluasan kreativitas manajerial terhadap wakaf. Keyakinan
ini melahirkan program-program monumental dengan azas
komprehePada umumnya masyarakat khususnya di
Indonesia mengenal wakaf hanya berbentuk tiga M yaitu
makam, masjid dan madrasah yang diwakafkan oleh wakif
untuk dapat dimanfaatkan dengan baik. Padahal tidak hanya
sebatas itu, misalnya yang sedang gencar-gencarnya
disosialisaikan oleh Global Wakaf Corporation yaitu wakaf
melalui uang, hal ini dapat diproduktifkan menjadi
program-program yang dapat terus mengalirkan dana wakaf
juga dapat dirasakan oleh masyarakat luas karena sistemnya
terus mengalir. Selain itu tidak berhenti sebatas pengelolaan
wakaf uang, tetapi diharapkan mampu mengajak ummat
menemukan jati diri sehingga menumbuhkan jiwa sosial,
kemandirian dan rasa saling tolong menolong melalui
sarana pengelolaan yang ter integrasi dengan program yang
ada di Global Wakaf Corporation maupun di yayasan yang
lainnya.
54
Manajemen Global Wakaf
Global Wakaf adalah institusi pengelola obyek wakaf
dari masyarakat yang mengelola secara profesional,
amanah, berjangkauan luas (global) demi membangun
kesejahteraan masyarakat yang berhak menerimanya
melalui program-program yang terutama bersifat
memberdayakan (produktif).
Global Wakaf sebagai organisasi filantropi Islam,
bertekad menjadikan umat Islam dunia sebagai subjek
pembangunan peradaban global yang lebih baik. Tekad
Global Wakaf, menjadi titik api pembangunan masyarakat
sipil yang kuat, mendorong wakaf sebagai gerakan
masyarakat Islam dunia.
Global Wakaf hadir sebagai lembaga yang ptofesional
dan amanah mengelola asset wakaf untuk memberdayakan
dan mensejahterakan umat (mauquf alaih). Berbekal
pemahaman sejarah panjang wakaf dalam dakwah Islam,
Global Wakaf menyadari bahwa wakaf memenuhi semua
kreteria untuk menjadi solusi kompleksitas problematika
kemanusiaan. Global Wakaf mengemas potensi wakaf
dengan perspektif totalitas penanggulangan krisis
kemanusiaan dengan beragam produk- produk wakaf yang
dapat membantu dalam hal pengentasan kemiskinan.
55
B. Profil Desa Wakaf
Program Desa Wakaf yang dibentuk oleh Global
Wakaf salah satunya ada di Desa Jipang, Kecamatan Cepu,
Blora Jawa Tengah. Jipang adalah desa yang berada di tepi
Sungai Bengawan Solo yang masyarakatnya tidak terlepas
dari pertanian. Mata pencaharian utama masyarakat Jipang
adalah sebagai petani. Sejarah awal adanya program wakaf
pangan di Desa Jipang, dilatar belakangi oleh bencana
banjir pada tahun 2017 yang melanda Desa Jipang. Karena
sebelum adanya Global Wakaf, ACT (Aksi Cepat Tanggap)
merupakan lembaga yang pertama kali berdiri yang begerak
dalam penanggulangan bencana.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Desa Jipang yaitu
pak Ngadi yang mengatakan bahwasanya latar belakang
adanya program wakaf uang di Desa Jipang dikarenakan
pada tahun 2017 telah terjadi sebuah bencana yang
merendam perumahan warga dan lahan pertanian yang
cukup luas sehingga panen tidak dapat dilakukan sehingga
petani saat itu mengalami kerugian akibat gagal panen.
Masyarakat Blora dan pertanian adalah dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Sebagian masyarakatnya bermata
pencaharian sebagai petani, bahkan pertanian merupakan
salah satu sektor utama dari perekonomian Blora. Kec Cepu
Blora dengan luas wilayah admistrasi 1820,59 km atau
182058,797 hektar dengan ketinggian 96,00-280 m di atas
permukaan laut. Kec Cepu Blora dengan lahan yang begitu
luas, bagian terbesar dari lahannya adalah hutan yang
56
meliputi hutan negara dan hutan rakyat, yakni 49,66% tanah
untuk persawahan 25,38% dan sisanya digunakan untuk
pekarangan rumah, telaga, waduk, perkebunan rakyat dan
lainnya.
Namun permasalahan yang terjadi adalah dengan
sumber daya alam yang melimpah ini belum dapat dikelola
secara optimal sehingga pemanfaatannya belum dirasakan
secara luas oleh masyarakat Blora. Masyarakat Blora
termasuk dalam masyarakat dengan perekonomian terendah
di Jawa Tenah menurut data Badan Pusat Statistik (BPS),
tingkat kemiskinan Kec Cepu Blora saat ini masih pada
angka 11,90 persen. Berada di peringkat 23 dari 35
Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, dan masih masuk zona
merah karena kemiskinannya lebih besar dari rata-rata Jawa
Tengah 11,32 persen dan rata-rata Nasional 9,82 persen.
(https://blorakab.bps.go.id/)
C. Letak Geografis Dan Demografis
Secara administratif, Global Wakaf Corporation
berada di wilayah Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Lebih
tepatnya di Jl. TB Simatupang No. Kav. 1, RT.3/RW.3,
Cilandak Tim., Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, satu
gedung dengan empat yayasan yang berada dibawah
naungan Global Islamic Phylantropy.
Akses Global Wakaf Corporation sangat mudah untuk
ditempuh karena berada tepat di samping jalan utama yang
menghubungkan para pengguna jalan menuju ke arah
Jakarta Timur, Jakarta Selatan, sampai Jakarta Barat.
57
Mengingat itu adalah kantor pusat pengelolaan semua
kegiatan bisnis dan pemberdayaan wakaf maka dengan
akses yang terjangkau tentu akan mempermudah para wakif
jika ingin mewakafkan hartanya secara langsung.
Terletak di lantai 9 berdekatan dengan kantor Aksi
Cepat Tanggap dan kantor yayasan yang lain semakin
memperlihatkan bahwa benar apa yang disampaikan
manajer Global Wakaf corporation yakni yang biasa
dipanggil Ust Pungky bahwa antara yayasan satu dengan
yang lain saling bersinergi memberikan support baik berupa
materi karena menggunakan dana hibah yang terus
diupayakan mengalir tanpa mengurangi, maupaun berupa
moril.
D. Visi Dan Misi
1. Global Wakaf Corpotaion
Visi : Menjadi lembaga filantropi Islam internasional
berbasis sistem pengelolaan wakaf yang profesional
untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik.
Misi :
a. Membangun sistem edukasi wakaf yang
terkonsep dan terkelola secara profesional
untuk menjamin masyarakat mengenal,
menyadari, dan terlibat sebagai subjek
pemberdayaan wakaf.
b. Membangun model-model sistem
implementasi program pengelolaan wakaf
yang terkonsep dan terkelola secara
58
profesional untuk menjamin masyarakat
terberdayakan.
c. Membangun sistem tata kelola wakaf yang
kreatif, inovatif, produktif, dan transparan
sehingga wakaf sukses menjadi gerakan masif
masyarakat dunia.
E. Personalia Keanggotaan
Wakaf sebagai fokus utama dalam meningkatkan
kesejahteraan ekonomi khususnya di Indonesia
mengahruskan dikelola dengan terstruktur berlandaskan
sifat amanah seperti teladan Rasulullah SAW. Karena
hampir dari keseluruhan pendapatan atau dana yang
disalurkan dari wakif kemudian diamanatkan untuk dikelola
oleh nadzir bersifat dana hibah yang bisa digunakan selain
untuk kegiatan-kegiatan pemberdayaan di Gobal Wakaf
juga kegiatan yayasan yang masih berada di bawah naungan
Global Islamic Phylantropy.
Untuk menyikapi kebutuhan itu maka dibentuklah
pengelola pusat semua kegiatan bisnis wakaf dan
pemberdayaan bernama Global wakaf Corporation berdiri
sejak 2013, saat ini diketuai oleh yang biasa dipanggil
Ustadz Pungky Lahir di Situbondo dan sejak remaja sudah
merantau untuk kuliah dan menekuni dunia sosial
kemanusiaan. Dalam perjalannya terus mengalami
perbaikan guna menciptakan suatu ekosistem pengelolaan
pemberdayaan wakaf yang manfaatnya bisa terus mengalir.
Selain itu, ada Ustadz Naim, beliau menjadi komunikan,
59
penyambung setiap kegiatan juga ketika ada mitra maupun
mahasiswa yang ingin lebih mendalami tentang pengeloaan
dan pemberdayaan melalui wakaf. Berikut strukrur Global
Wakaf Corporation terbaru :
Wakaf Corporate Network (GWC) : Ghofar Rozaq Nazila
OPT(GWC-OPT) : M. Abduh
TWC (GWC-TWC) : Modi fitria Lebyanto
AWC (GWC-AWC) : M Supriadi
F. Legalitas Global Wakaf
1. Akta Pendirian Yayasan : Hj. Ofiayati Sobriyah, SH No.
18 pada tanggal 11 Juli 2013
2. Akta Perubahan Yayasan : WidyaRini Suryandari, S.H.
M.Kn No. 208 pada tanggal 10 Juli 2015
3. SK BWI : No. 3.3.00068
4. SK Kemenkumham : No. SHU – 1696.AH.01.04.Tahun
2014
5. SK Dinsos Tangsel : No.460/2386-
41/BANJAMSOS/X/2015
6. SK Domisili Yayasan : No.503/23/Kesos
7. NPWP : 31.823.820.1-411.000
G. Wujud Wakaf
1. Wakaf Pangan
Krisis pangan menjadi problem kemanusiaan yang
membentang di depan. Membangun ketahanan pangan,
solusi menghadapinya. Ragam wakaf pangan antara lain:
Wakaf Sawah, yaitu konsep jaminan pangan masyarakat
60
melalui pengelolaan wakaf dalam bentuk lahan pertanian
untuk menghasilkan pangan dengan sistem multi-manfaat,
sehingga dapat menghasilkan pangan berkualitas, surplus
yang lebih besar dan mampu menopang kebutuhan pangan
masyarakat; contohnya yaitu Lumbung Beras Wakaf, Desa
Wakaf.
Wakaf Sumur, yaitu mengadakan sumber air baru di
wilayah kekeringan dengan mencari titik potensi sumber
mata air. Berikut beberapa wilayah yang menjadi sasaran
pengembangan wakaf sumur diantaranya :
a. Sumur Wakaf di RT 05, RW 02, Dukuh
Karangkumbang, Desa Karangsari, Kecamatan
Buayan, Kabupaten Kebumen. Genesis Firdaus tim
Global Wakaf menceritakan, air bersih di RT 5
Dukuh Karangkumbang cukup sulit diperoleh.
Letak wilayah ini di dataran tinggi. Kondisi
tersebut membuat warganya agak kerepotan
mengambil air dari sumur galian yang terletak di
bagian dataran bagian bawah, yang berjarak sekitar
satu kilometer dari RT 5.
“Pipa-pipa paralon dan selang sudah
terpasang dan sudah dapat digunakan untuk
mengalirkan air hingga ke tempat
penampungan air agar lebih mudah dijangkau
warga. Menjelang musim kemarau memang
warga sangat terbantu sekali dengan adanya
61
Sumur Wakaf ini,” kata Genesis Firdaus dari
tim Global Wakaf pada Selasa (23/7) ini.
b. Air bersih menjadi barang langka bagi warga
Kampung Kudang Kikisik, Desa Gunungsari,
Kecamatan Sukaratu, Tasikmalaya. Sekitar empat
bulan lamanya, warga merasakan dampak
kekeringan yang luar biasa. Warga hanya bisa
memanfaatkan sumber air yang terletak di tengah
hutan yang berada jauh dari permukiman warga.
Eman, warga Gunungsari, bercerita tentang akses
air bersih di sana. Ia mengatakan, sudah lama air
bersih sangat sulit didapatkan, sehingga warga
harus berjalan jauh. Hal itu dilakukan setiap hari
dengan menempuh jarak 500 meter - 1 kilometer.
62
2. Wakaf Pendidikan (Wakaf Sekolah)
Pendidikan merupakan fondasi peradaban. Wakaf
menjadi bagian penting untuk memastikan generasi bangsa
mendapat pendidikan yang layak demi membangun
perabadan yang kuat. Program Wakaf Pendidikan
menyalurkan dana wakaf Anda untuk membangun sarana
dan prasarana sekolah, memastikan anak-anak usia sekolah
mendapat pendidikan layak meskipun jauh dari akses
pendidikan. Penyaluran dana wakaf pendidikan meliputi:
pertama, pembangunan ruang kelas atau sekolah khususnya
di pulau-pulau Tepian Negeri; kedua, memberikan
penunjang kegiatan belajar mengajar meliputi meja dan
bangku, buku-buku pelajaran dan buku belajar. Selain
sarana dan prasarana sekolah, dana wakaf juga akan
disalurkan untuk pembangunan masjid atau mushola
sebagai pusat edukasi agama dan karakter .
3. Wakaf Kesehatan
Berbagai kebutuhan sarana kesehatan, masuk dalam
program ini. Pada awal diaktivasi, program ini berupa
wakaf sarana mobil ambulans beserta obat-obatan untuk
mendukung rumah sakit dan klinik dalam pelayanan medis
bagi korban konflik kemanusiaan Suriah.
4. Wakaf Ekonomi (Wakaf Ternak, Ritel Minimarket,
Surat Berharga, dan Properti)
Memproduktifkan asset wakaf, menjadi pijakan utama
program ini. Awal diaktivasi program ini menggerakkan
empat program, yaitu: Wakaf Ternak, menggerakkan
63
perekonomian lewat pemeliharaan dan pembiakan demi
kemaslahatan umat, yaitu melalui fattening (penggemukan)
dan breeding (pembibitan);
Wakaf Properti ditujukan untuk meningkatkan manfaat
dari aset wakaf agar mampu berkontribusi di bidang sosial
ekonomi serta menopang kemajuan pembangunan suatu
daerah. Pengelolaan wakaf dalam bentuk properti, ditujukan
untuk meningkatkan manfaat dari aset wakaf. Global Wakaf
Tower (GWT), salah satu contoh program Wakaf Properti,
yakni membangun gedung perkantoran bertingkat dengan
dana wakaf dan maslahat pengelolaannya didayagunakan
untuk kepentingan umat.
Wakaf Ritel merupakan hasil dari optimalisasi dana
wakaf melalui pengelolaan bisnis, sehingga lebih produktif
berkelanjutan dan member manfaat berlipat bagi umat.
Sodaqo merupakan brand Wakaf Retail yang diaktivasi
pertama kali pada Juni 2016 dan akan terus dikembangkan
di berbagai kota di Indonesia. Wakaf Ritel merupakan
integrasi konsep “bisnis dan sedekah”.
Wakaf Saham atau surat berharga yang ditujukan untuk
memaksimalkan perolehan deviden akan dioptimalkan
untuk memberikan manfaat bagi umat. Pengelolaan wakaf
saham atau surat berharga yang ditujukan untuk
memaksimalkan perolehan deviden (bagi hasil). Contohnya
PT Sport Indonesia Sejahtera yang memwakafkan 10% dari
saham sejak 7 september 2017.
64
BAB IV
TEMUAN LAPANGAN
A. Proses Pengelolaan Wakaf Produktif Melalui Lumbung
Beras Wakaf Oleh Global Wakaf Corporation
Masalah kemanusianan atau kebencanaan merupakan
kondisi yang sejatinya harus ditangani dengan baik, karena
dampaknya akan berakibat pada berbagai sektor salah
satunya adalah menurunnya ekonomi masyarakat akibat
sumber daya alam yang terganggu. Bagaimana tidak? Akses
jalan rusak, jaringan selular yang terganggu, sawah dan
ladang terendam banjir, petani merugi dan gagal panen, dan
lain sebagainya.
Global Wakaf Corporation bersama Aksi Cepat
Tanggap adalah salah satu dari beberapa lembaga yang
fokus pada isu-isu kemanusiaan juga mempunyai spirit
dalam membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi
masyarakat. Berbekal pengalaman panjang di bidang wakaf
melalui pendekatan kemanusiaan, GWC berusaha
menciptakan sebuah program yang teintegrasi dan dapat
dirasakan manfaatnya bukan hanya pada kelompok yang
terdapat di dalamnya melainkan juga masyarakat luas.
Mengenai pengelolaan wakaf uang di Indonesia semua
lembaga pengelolaan wakaf harus sesuai dengan Undang-
Undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf dan Undang-
65
Undang No. 42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan
pemerintah sebelumnya. Dikatakan bahwa lembaga
pengelola wakaf milik pemerintah maupun swasta harus
mengelola wakaf secara produktif dalam meningkatkan
kesejahteraan umat.
Global Wakaf bersama ACT mengemas potensi wakaf
uang yang luar biasa untuk memberikan kesejahteraan
khususnya sektor pangan dengan bentuk manajemen
pengelolaan terbagi menjadi dua bagian yaitu,
penghimpunan wakaf uang, pengembangan wakaf uang.
1. Penghimpunan dana wakaf sebagai sumber modal
Lumbung Beras Wakaf
Sebuah organisasi atau perusahaan pengelola
wakaf memiliki dua metode dalam menghimpun
wakaf uang yang disalurkan oleh umat.
Penghimpunan wakaf uang dilakukan dengan
penghimpunan langsung dan penghimpunan tidak
langsung. (Wiroso, 2005 : 137)
Global Wakaf Corporation memiliki tiga opsi
dalam berwakaf, yang pertama adalah dengan
memanfaatkan fasilitas bank yaitu setor tunai atau bisa
juga langsung ke kantor pusat Global Wakaf yang
berada di Menara 165, Lantai 11 Jl. TB Simatupang
Kav. 1, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, 12560,
Indonesia atau bisa juga melalui cabang-cabang
perdaerah seperti GW Yogyakarta yang lebih dekat
dengan lokasi Desa Wakaf tepatnya di Perum Tiara
66
Mas Nitikan kav A1, Jl. Nitikan Baru, Sorosutan,
Umbulharjo Yogyakarta 55162. Kedua dengan metode
transfer bank dan yang ketiga dengan metode bayar
online.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Badan Wakaf
Indonesia Nomor 01 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Uang Harta
Benda Wakaf Bergerak Berupa Uang, Bagian Ketiga,
Setoran Wakaf Uang, Pasal 4 yang dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung. Setoran
wakaf uang secara langsung sebagaimana yang
dimaksud pada ayat 1, yaitu wakif atau kuasanya hadir
di kantor Pengelola Wakaf yang dalam hal ini adalah
GW. Setoran wakaf uang secara tidak langsung
sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yaitu melalui
media electronic channel, antara lain: Anjungan Tunai
Mandiri (ATM), Phone Banking, Internet Banking,
dan Mobile Banking.
Global Wakaf mempunyai beberapa opsi
program yang dapat dipilih para wakif dalam
mewakafkan sebagian harta atau uangnya. Salah
satunya adalah Wakaf Pangan yang terbagi menjadi
dua sub program yaitu wakaf air, wakaf yang dikelola
dalam bentuk penyediaan sumur beserta
kelengkapannya hingga dapat mengalirkan air yang
layak dikonsumsi dan dimanfaatkan untuk menopang
kehidupan masyarakat. Kemudian Wakaf Sawah atau
67
yang lebih dikenal dengan Lumbung Beras Wakaf
(LBW), yang mempunyai konsep jaminan pangan
masyarakat melalui pengelolaan wakaf dalam bentuk
aset sawah atau lahan pertanian, untuk produksi
pangan (pertanian) dengan sistem multi manfaat
sehingga dapat menghasilkan pangan berkualitas,
surplus yang lebih besar, dan mampu menopang
kebutuhan pangan masyarakat.
Adapun strategi Global Wakaf dalam
mengenalkan produk-produk wakaf yang sedang
dijalankan juga sebagai literasi ke masyarakat bahwa
wakaf tidak hanya sekedar tentang tiga M yaitu
makam, masjid, madrasah, melainkan lebih dari itu.
Strategi promosi yang digunakan global wakaf untuk
membuat wakif yakin dan percaya untuk berwakaf di
antaranya :
a. Website Global Wakaf1 yang di dalamnya terdapat
berbagai informasi mengenai siapa itu Global
Wakaf, jawaban kenapa harus berwakaf, kemudian
tentang penjelasan wakaf produktif, pilihan wakaf,
media wakaf, sampai informasi tentang cara
berwakaf. Namun peneliti menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan dipengelolaan website Global
Wakaf, yaitu tidak adanya struktur kepengurusan
secara tertulis juga transparansi pengeluaran dana
1Lihat, https://www.globalwakaf.com/id/wakaf
68
wakaf yang sudah diwakafkan ke dalam program
wakaf.
b. Media sosial seperti Instagram juga menjadi
sarana promosi GW dalam mensosialisaikan
program-program wakaf kepada masyarakat
khususnya generasi milenial yang melek
tehnologi. Tentu dengan packaging yang menarik
agar bisa menambah daya tarik masyarakat lebih
mengenal apa itu pemberdayaan ekonomi melalui
wakaf produktif.
c. Fundraising, yaitu sebuah cara promosi
bekerjasama dengan komunitas, lembaga maupun
individu untuk melakukan penggalangan dana
langsung di lapangan. Cara ini juga bisa dilakukan
dengan konsep-konsep yang menarik semisal
tabligh akbar, konser musik, dan diskusi publik.
Dengan fundraising, banyak hal yang dapat
dilakukan oleh sebuah lembaga pengelolaan wakaf
dalam rangka penggalangan dana, seperti
pendekatan terhadap para calon wakif yang akan
mendonasikan dananya kepada lembaga,
meningkatkan citra lembaga, mencari simpatisan,
dan lain sebagainya.
69
2. Pengelolaan dana wakaf sebagai sumber modal
LBW dalam memberdayakan ekonomi masyarakat
Pengelolaan dana wakaf di sektor pangan
merupakan proses pengembangan dana wakaf yang
sudah terkumpul kemudian diproduktifkan dengan
memberdayakan para petani dan buruh harian yang
diambil dari masyarakat sekitar sebagai sumber modal
pengembangan produksi pertanian dalam program
wakaf pangan, agar mendapatkan hasil produksi beras
yang bagus dan manfaatnya bisa dirasakan baik oleh
para petani maupun mauquf alaih.
Pada dasarnya, pengembangan ekonomi dengan
dana wakaf sebagai sumber modal bisa membantu
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan
bisa terus mengalir apabila dikelola dengan baik.
Faktanya, masih banyak tantangan yang menghambat
laju pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui
pengembangan wakaf produktif di antaranya
kurangnya literasi masyarakat tentang wakaf
produktif, pasifnya pergerakan lembaga wakaf karena
hanya terfokus pada aset wakaf saja, masih banyak
masyarakat yang terjerat pinjaman dan riba, dampak
covid 19 serta permainan harga yang dimainkan oleh
para kapitalis.
Melihat hambatan-hambatan di atas dan
tantangan global yang semakin maju, Global Wakaf
Corporation menginisiasi sebuah konsep
70
pemeberdayaan ekonomi masyarakat menggunakan
dana wakaf yang diaplikasikan ke dalam program di
sektor pangan yakni Lumbung Beras Wakaf di Desa
Jipang. LBW sendiri adalah sebuah program wakaf
pangan, dirancang untuk membantu pengembangan
produksi pertanian dengan memberdayakan para
petani dan buruh harian untuk mengentaskan
kemiskinan. Hal ini sesuai dengan visi dari master
program GW yaitu Desa Wakaf.
Desa Wakaf merupakan master program Global
Wakaf dalam memberdayaan ekonomi umat, yang
mempunyai visi Mendayagunakan Dana Wakaf untuk
Desa Mandiri. Salah satunya di Desa Jipang
Kecamatan Cepu, Blora, berada di tepian Sungai
Begawan Solo yang mayoritas masyarakatnya tidak
bisa lepas dari pertanian. Namun, pada 2017 telah
terjadi bencana banjir akibat meluapnya Sungai
Benganwan Solo yang menyebabkan lumpuhnya
perputaran ekonomi mayarakat Desa Jipang. Inilah
yang melatar belakangi lembaga kemanusiaan yakni
Aksi Cepat Tanggap bersama Global Wakaf
membangun sebuah ekosistem perekonomian bernama
Desa Wakaf menggunakan dana wakaf sebagai
sumber modal untuk memberdayakan ekonomi
masyarakat khususnya para petani agar bangkit dari
keterpurukan dan traumatis akibat bencana.
71
Pengelolaan dana wakaf ini diaplikasikan
melalui sebuah program wakaf pangan yaitu Lumbung
Beras Wakaf. Berperan dalam membantu permodalan
produksi pertanian bertujuan meningkatkan
kesejahteraan petani dan membantu dalam
meningkatkan produktifitas lahan pertanian yang ada
di Desa Jipang.
Adapun program-program yang dilakukan oleh
Lumbung Beras Wakaf yang dibentuk oleh Global
Wakaf dalam mengelola wakaf uang untuk pertanian
ini adalah bantuan pemberian kebutuhan tanam seperti
bibit padi yang berkualitas baik, pemberian obat untuk
hama padi dan pupuk, pengadaan mesin air untuk
mengairi lahan petanian, dan pembelian gabah petani
dengan harga diatas tengkulak, kemitraan dengan
kelompok tani dan pinjaman bergilir untuk usaha.
Adapun penjelasan mengenai program- program yang
dilakukan oleh Lumbung Beras Wakaf (LBW) sebagai
berikut:
a. Pemberian kebutuhan tanam seperti bibit unggul,
obat hama dan pupuk untuk menghasilkan beras
berkualitas tinggi. Pemilihan varian benih sangat
berpengaruh pada hasil panen. Dengan bibit yang
unggul petani dapat memiliki kualitas padi yang
bagus dan dapat menjual hasil panennya dengan
harga yang tinggi. Sehingga ketika petani dapat
menjual hasil panennya dengan harga tinggi maka
72
pendapatan petani akan meningkat sehingga
memberikan manfaat kesejahteraan bagi petani.
“Kebanyakan dari kemarin kan 30
hektar lebih termasuk program pembibitan,
saya termasuk 1 hektar. Kalau sekarang
belum ada lagi program itu, mungkin nanti
ada lagi. Jadi lahan 30 hektaran dikasih
bantuan bibit, dipinjemin obat, pokoknya
kebutuhannya dikasih nah nanti setelah
panen dipotong dan sebagian harus dijual ke
LBW untuk digiling jadi beras dan
disalurkan ke yang butuh.” (Subiono, hasil
wawancara 12 januari 2021)
b. Penyediaan sarana irigasi atau pengairan untuk
lahan pertanian. Walaupun Desa Jipang berada
ditepian Sungai Begawan Solo tidak menjamin
mudahnya masyarakat atau para petani mendapat
pengairan yang cukup untuk memproduktifkan
lahan pertanian. Ini disebabkan sarana pengairan
yang kurang memadai ditambah kurangnya modal
untuk membangun pipa pengairan. Berdasarkan
permasalahan tersebut, Global Wakaf melalui
LBW memberikan bantuan berupa pembangunan
pipa pengairan yang ditujukan untuk menyalurkan
pengairan dari Sungai Begawan Solo ke lahan
pertanian yang ada di Desa Jipang.
73
Pengadaan pompa air ini tentu sangat membantu
dalam memproduktifkan lahan pertanian para
petani yang sebelumnya hanya bisa panen satu
kali, setelah adanya bantuan pompa air ini bisa
memanen hingga dua sampai tiga kali, bahkan
hasilnya bisa dialokasikan untuk bantuan beras ke
daerah-daerah terdampak bencana dan konflik
kemanusiaan seperti bantuan 2000 Ton beras ke
negara Palestina pada 2017 dan yang paling baru
adalah pendistribusian bantuan 100.000 kg beras
ke Merapi yang diproduksi Desember-Januari
2021.
“Kalau dibandingkan sama desa-
desa yang lain itu emang beda karena sistem
pengairannya Desa Jipang sendiri sudah
pake irigasi. Jadi mereka itu bisa panen
sampai 3 kali kalau yang lain musim
kemarau tidak bisa tanem mas, kalau kita
sendiri masih bisa tanem.” (Lamiran, Hasil
Wawancara 21 Januari 2021)
c. Pembelian gabah oleh LBW. Hasil pertanian dari
para petani biasanya akan diperebutkan atau
diperjualbelikan untuk kemudian mendapatkan
untung. Namun, terdapat fenomena pembelian
beras yang dilakukan oleh para tengkulak dengan
harga beli yang lebih rendah, hal ini tentu tidak
sebanding dengan kerja keras dan hasil panen.
74
Peran LBW di sini adalah ikut serta dalam jual
beli hasil panen berupa beras dengan harga beli
yang lebih tinggi. Dengan ini, para petani akan
terhindar dari permainan harga para tengkulak.
“Yang jelas masyarakat
mengucapkan terimakasih, di saat terpuruk
karena harga rendah, dengan adanya LBW
ini harga bisa naik diatas harga tengkulak.
Biasanya tengkulak sebelum datang di
Desa itu rembukan dulu dengan tengkulak-
tengkulak yang lain, jadi di Desa Jipang
ini mau dikasih harga berapa nah mereka
bisa kompromi dulu untuk menyesuaikan
harga. Makannya dengan adanya LBW ini
paling tidak bisa mengontrol harga, harga
yang di luar sana bisa segini kita bisa
dapat segitu lah” (Lurah Ngadi, hasil
wawancara 11 januari 2021)
“Kalau sekarang mungkin belum
sepenuhnya maksimal juga paling berapa
persen aja, karena untuk panen biasanya
cuma butuh waktu 2 minggu itu selesai,
jadi tengkulak dari luar itu memburu hasil
panen warga sini karena hasilnya bisa
mencapai 56% dari hasil gabah makannya
bagi tengkulak itu menguntungkan. Nah
mereka para petani keuntungannya jual ke
75
LBW itu begini mas anggep aja misalnya
hasil panen itu 1 ton gabah kalau dijual ke
tengkulak setara dengan harga Rp 4.200
kalau ke LBW itu bisa Rp. 4.400 jadi 200
rupiah dikali 1000 kg kan sudah lumayan
mas situ bisa buat tambahan produksi
menekan produksi dan dapet hasil yang
lebih, disamping itu mereka ndak ada
kekhawatiran.” (Pak Lamiran, Hasil
Wawancara 21 Januari 2021)
d. Kemitraan, yaitu sebuah program yang difokuskan
untuk memberdayakan para petani Desa Jipang
dengan memberikan bantuan modal atau
pembiayaan di bidang pertanian agar para petani
mampu secara aktif berkolaborasi
mengembangkan potensi ekonomi mereka.
“Dan sekarang program yang sedang
digaungkan yaitu kemitraan dengan petani,
sebenarnya dari LBW ini pengen
berkolaborasi dengan para petani yaitu
untuk pembiayaan di bidang pertanian.
Contohnya pembiayaan traktor,
penggarapan sawah mulai dari pemupukan
dan pengobatan itu sebenarnya bisa
ditanggung oleh LBW, nah setelah panen itu
kita bekerjasama untuk disetorkan ke LBW
berasnya. Jadi seperti itu harapannya dari
76
petani dan termasuk masukan dari kami
selaku kepala Desa memberikan yang
terbaik untuk para petani, warga, dan
masyarakat yang berada dikanan kiri sekitar
kita. Kami sangat antusias karena beras-
beras yang bagus ini diberikan untuk
sumbangan kepada saudara-saudara kita
yang kekurangan beras, seperti di ponpes,
anak yatim dan lainnya. (Lurah Ngadi, hasil
wawancara 11 januari 2021)
e. Pinjaman Bergilir, yaitu berupa pinjaman dana
sukarela yang diberikan oleh LBW untuk
memproduktifkan usaha masyarakat Desa Jipang.
Pinjaman ini tidak hanya bisa digunakan untuk
pertanian, melainkan peternakan, perdagangan,
yang hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
“Sebenernya yang paling tau ini
kan pengelola LBW, kalau kami selaku
kepala Desa bisa dilakukan pemberdayaan
untuk para pedagang, yaitu diberikan
bantuan berupa pinjaman kepada para
pedagang-pedagang miskin yang tidak
mampu itu dibelikan sepeda atau
peralatannya biar lancar. Kemudian bisa
juga masyarakat yang selama ini mungkin
tidak punya hewan peliharaan yang bisa
dijual, contohnya ayam itu kan mudah, jadi
77
masyarakat bisa membuat ternak dikanan
kiri rumah dan bekatulnya dari LBW”
(Lurah Ngadi, hasila wawancara 11 januari
2021)
Melalui pengelolaan dengan bantuan
penyediaan berbagai sarana dan prasana
penunjang, memungkinkan para wakif untuk lebih
tertarik mewakafkan uangnya untuk kepentingan
umat. Salah satunya dengan program Lumbung
Beras Wakaf yang jelas mempunyai peran penting
untuk kesejahteraan para petani agar hasilnya pun
dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Sesuai
dengan Undang-Undang No. 41 Tahun 2004
tentang wakaf pada bab kelima mengani
pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf
yaitu nazhir wajib mengelola dan mengembangkan
harta benda wakaf sesuai dengan tujuan,
fungsi dan peruntukannya.
Singkatnya seperti ini, Global Wakaf
menghimpun dana melalui bantuan sedekah
kemanusiaan dari para dermawan atau para wakif,
kemudian dari dana tersebuat diproduktifkan ke
beberapa program salah satunya LBW dengan
pemberian modal dana wakaf untuk membeli
gabah-gabah yang dihasilakan oleh petani Desa
Jipang dengan harga di atas tengkulak, setalah
dilakukan proses jual beli kemudian LBW
78
melakukan proses penggilingan gabah menjadi
beras dan bekatul, lalu dikemas menjadi beberapa
karung dengan berat bervariasi dari 3 sampai 5kg
untuk kemudian didistribusikan kepada
masyarakat yang membutuhkan (mauquf alaih).
79
B. Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa
Jipang Kecamatan Cepu Blora yang dilakukan oleh
Global Wakaf Corporation (GWC) Melalui Program
Desa Wakaf : Lumbung Beras Wakaf
Problem pasca bencana dan krisis kemanusiaan
merupakan masalah yang tidak sederhana, hal ini
memerlukan komperhensisivitas penanganan agar masalah
yang terbentang bisa ditangani tuntas.
Global Wakaf-ACT hadir sebagai lembaga yang
profesional dan amanah mengelola asset wakaf untuk
memberdayakan dan mensejahterakan umat (mauquf alaih).
Global Wakaf megemas potensi wakaf dengan perspektif
totalitas penanggulangan krisis kemanusiaan dengan
beragam produk-produk wakaf yang dapat membantu dalam
hal pengentasan kemiskinan.
Salah satu bentuk produk GW adalah
memproduktifkan dana wakaf ke dalam sebuah program
yang fokus di wakaf pangan, bergerak dalam
pemberdayaan sektor pertanian khususnya dalam rangka
mensejaterakan para Petani Desa Jipang. Dana wakaf yang
ada dikelola untuk operasional pengembangan produksi
pertanian dalam program Lumbung Beras Wakaf.
Menurut Juhaya S. Praja, untuk mencapai suatu
pemberdayaan ekonomi masyarakat yang menyeluruh,
maka terdapat beberapa prosedur yang dapat dilakukan,
diantaranya :
80
1. Membangkitkan Potensi Ekonomi Masyarakat
Desa Jipang
Seperti yang sama-sama diketahui bahwa
mayoritas pekerjaan masyarakat Indonesia khususnya
derah pedesaan adalah petani. Mereka
menggantungkan ekonomi dari hasil panen yang
belum tentu mendapatkan kualitas bagus dan untung
yang stabil, bahkan bisa jadi mengalami kerugian.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Blora,
Masyarakat Desa Jipang, adalah salah satu daerah
yang masih terdaftar sebagai daerah dengan tingkat
kemiskinan paling tinggi. Salah satu faktor yang
paling berdampak pada laju ekonomi Desa Jipang
adalah terjadinya bencana banjir pada 2017 akibat
meluapnya Sungai Begawan Solo yang merendam
lahan pertanian dan menyebabkan gagal panen. Faktor
ini juga dibenarkan oleh lurah Ngadi dalam
penjelasannya.
“Bencana dulu itu maksudnya banjir mas,
jadi alhamdulillah saat ini dengan kita bermitra
dengan LBW ini, kita itu sekarang bisa panen
sampai tiga kali dalam satu tahun, jadi padi
terus.” (Lurah Ngadi, hasil wawancara 11
januari 2021)
Dalam hal ini, tentu diperlukan identifikasi
masalah secara detail untuk mengetahui apa saja yang
menjadi kendala dan bagaimana solusi yang harus
81
dilakukan untuk membangkitkan kembali
perekonomian masyarakat. Global Wakaf selaku
fasilitator membuat sebuah program berbasis wakaf
sebagai sumbermodal untuk membantu
memberdayakan ekonomi masyarakat dan
memproduktifkan lahan pertanian melalui Lumbung
Beras Wakaf.
a. Melakukan Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang
peneliti lakukan kepada beberapa narsum atau
informan, masyarakat Desa Jipang khususunya para
petani mendapatkan beberapa masalah yang membuat
mereka lamban untuk bangkit lagi secara leluasa dan
mau untuk memberdayakan dana wakaf, antara lain:
Rasa trauma, permainan harga tengkulak, langkanya
bibit dan pupuk, kurangnya sumber modal, minimnya
pengetahuan tentang wakaf produktif dan dampak
akibat covid 19. Hal ini diperkuat dengan keterangan
dari salah seorang pengelola LBW.
“Jadi kemarin tuh, keliatannya loh mas,
kemarin satu bulan kita ndak bisa produksi,
mungkin bulan apa ya sekitar Oktober 2020
karena katanya kan di kantor pusat juga
banyak yang kena, ya mungkin dari donatur
juga agak melemah lah berkurang katanya
ndak ada uang. Tapi di sini tetep masuk mas,
ini kan aset wakaf jadi tetap masuk jadi satu
82
bulan itu kita bergilir, kayak ngepel, bersih-
bersih. Tapi setelah masuk Desember, kita
sudah produksi bahkan bisa mendistribusikan
sampai 100.000kg beras untuk dikirim ke
bencana merapi dan ke daerah Jombang
sebagai gudang pengambilan beras wakaf.”
(Mas Tono, hasil wawancara 11 januari 2021)
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Global
Wakaf yaitu dengan mendirikan sebuah gerakan
wakaf di bidang pangan bernama Lumbung Beras
Wakaf dengan kegiatan perdana yaitu pendistribusian
beras dan bantuan pokok yang lainnya kepada
terdampak banjir Bengawan Solo yang merendam
lahan pertanian Desa Jipang.
“Pasca banjir dulu Global Wakaf
ngasih beras terus mas sama minyak ya bisa
dibilang sembako lah buat masyarakat
terdampak, itu salah satu upaya untuk
membangkitkan kembali rasa percaya diri biar
mau bangkit untuk bertani lagi mas, terus
dikasih modal sama dikontrol mas.” ( Mas
Tono, hasil wawancara 11 januari 2021)
Faktor-faktor penghambat ini akan terus berlanjut
apabila tidak ditangani secara cepat oleh LBW,
membangkitkan adalah mendorong dan mendampingi
para pelaku ekonomi untuk bangkit dari bayang-
bayang kecemasan dan kapitalisme. LBW telah
83
memberikan dukungan berupa pemberian bibit
unggul, kemudian pengadaan obat hama,
pembangunan sistem pengairan dengan dibangunnya
pompa air yang bersumber dari Sungai Begawan Solo,
dan yang terpenting adalah sokongan sumber modal
secara sukarela yang bisa dipinjam dan digunakan
untuk lebih memproduktifkan lahan pertanian.
Selanjutnya, sebagian hasil panen wajib dijual
kepada LBW untuk disedekahkan kepada masyarakat
yang membutuhkan (mauquf alaih). Semua upaya ini
dilakukan oleh LBW untuk membangkitkan kembali
perekonomian masyarakat Desa Jipang dengan
memanfaatkan dana wakaf yang diharapkan
manfaatnya bisa dirasakan secara meluas.
2. Memampukan Para Petani dalam Melakukan
Pemberdayaan Ekonomi
Dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat,
bukan hanya tentang bagaimana perekonomian
masyarakat meningkat. Akan tetapi, diperlukan
tahapan-tahapan atau proses pembinaan guna
memberikan edukasi dan motivasi agar masyarakat
atau pelaku ekonomi yang dalam hal ini adalah petani
Desa Jipang mampu secara mandiri mengembangkan
potensi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi.
84
Lumbung Beras Wakaf adalah program yang
selaras dengan mayoritas pekerjaan masyarakat Desa
Jipang. Ini merupakan bentuk dari kepedulian Global
Wakaf untuk menciptakan masyarakat yang berdaya
dan mandiri sehingga mampu mengelola lahan
pertanian mereka sendiri dan hasilnya pun bisa sesuai
dengan apa yang mereka inginkan.
a. Melakukan Program Pembinaan Berkelanjutan
Dalam memampukan kembali potensi masyarakat
guna memberdayakan ekonomi lokal tentu dibutuhkan
strategi pendampingan yang berkelanjutan, hal ini
dilakukan LBW dengan melakukan pembinaan dari
mulai penyatuan frame sampai pada pendampingan
untuk mengetahui progres apa saja yang telah
dihasilkan dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi ini.
“Kalau didata itu mas, ada sekitar
50 petani yang ikut dalam program LBW,
jadi setiap mau ada kegiatan atau update
info mereka kami kumpulkan lalu kami
berikan edukasi supaya proses pembinaan
berjalan lancar.” (Mas Tono, hasil
wawancara 11 januari 2021)
b. Melakukan Pelatihan Berdasarkan Kebutuhan
Selanjutnya, LBW juga menginisiasi program
pelatihan berdasarkan kebutuhan dari para anggota
dan para petani, contohnya ketika memasuki musim
tanam diadakanlah pelatihan cara tanam dari mulai
85
bagaimana cara tanam, umur berapa dipupuk dan
seterusnya. Selain itu, juga dilakukan pelatihan
pembuatan bricket dari limbah produksi yaitu sekam
dan hal ini sudah pernah diuji cobakan di Blora.
Pelatihan-pelatihan seperti inilah yang dibutuhkan
untuk membekali para petani agar mampu secara
mandiri melakukan pemberdayaan ekonomi dengan
penuh percaya diri. Sesuai dengan keterangan
pengelola LBW.
“Pernah itu waktu tanam, dari
tanam itu kan ada bibit, bibit apa itu
namanya yang hasilnya lumayan, jadi
diadakan pelatihan bagaimana cara
tanam, umur berapa harus dipupuk yang
dilakukan oleh temen dari tim program. Ini
juga ada rencana loh mas, ini sudah ada di
bricket sekam, nah rencana ini untuk
memberdayakan warga sini, nah ini sudah
pernah diuji cobakan di Blora di MRI
(Masyarakat Relawan Indonesia) Blora
tinggal nunggu prosesnya, kita tinggal
masarkan. Jadi, rencana warga daerah
sini mau disuruh bikin areng sekam terus
dibeli di sini, terus dibuat bricket di
Blora.” (Mas Tono, hasil wawancara 11
januari 2021)
86
3. Memberikan Perlindungan Kepada Para Petani
Global Wakaf Corporation sebagai lembaga
wakaf berbasis kemanusiaan berupaya menciptakan
suatu ekosistem perekonomian yang ter integrasi,
maksudnya adalah dari program-program yang
mereka laksanakan, hasilnya bisa terus mengalir dan
dirasakan masyarakat yang membutuhkan. Tujuan ini
tentu harus ditunjang dengan konsistensi dan
monitoring berkelanjutan agar pelaku ekonomi dan
fasilitator mempunyai keselarasan untuk bekerjasama
membangun ekonomi nasional menggunakan prinsip-
prinsip syariah.
a. Melakukan Koordinasi dan Evaluasi Secara
Periodik. Tahapan yang tidak kalah penting demi
menentuan keberhasilan suatu program selain
pembinaan ialah proses koordinasi dan evaluasi,
seperti yang dilakukan LBW dalam memonitoring
lapangan dengan melakukan koordinasi secara
masif kepada pelaku ekonomi untuk mengetahui
progres dan kendala yang dihadapi selama
program berlangsung. Evaluasi menjadi penting
untuk mengetahui hambatan dan masalah yang
didapatkan untuk sama-sama dicarikan solusinya.
Hal ini semakin diperkuat dengan keterangan
pengelola LBW.
“Kalo buat ngontrol paling gini
mas, biasanya kalo ada informasi atau
87
program dari kita ngumpulin petani buat
dikasih info sama pengarahan, misal
mau ada pelatihan pembuatan bricket
dari limbah hasil produksi LBW itu kita
koordinasikan terlebih dahulu kira-kira
sesuai kebutuhan mereka atau tidak,
sama sering juga kok mas dari pusat
tiba-tiba datang ke sini buat ngontrol
langsung dilapangan, kayak di LBW ini
kita ada lima orang itu kita bagi tugas
ada yang di gudang produksi dan ada
yang ditugasin buat kontrol lapangan.”
(Mas Tono, hasil wawancara 11 januari
2021)
“Hampir setiap hari dari temen-
temen LBW ini selalu update data dan
laporan bagaimana termasuk kondisi
harga gabah di sini, dan memberikan
informasi hampir setiap hari, pokoknya
update data terus. Jadi, stok gabah yang
ada di Desa ini berapa, stok beras yang
ada di LBW berapa termasuk kemasan
stiker LBW, termasuk harga beras yang
dijual kepada masyarakat.” (Lurah
Ngadi, hasil wawancara 11 januari 2021)
Dari keterangan di atas, menandakan bahwa
LBW selalu melakukan monitoring setiap hari dengan
88
terus meng-update data terbaru dalam rangka
memberikan rasa kepercayaan dan rasa aman kepada
pelaku ekonomi khususnya petani di dalam
memberdayakan ekonomi mereka.
C. Distribusi dan Hasil LBW untuk Kesejahteraan
Ekonomi Masyarakat.
Global wakaf – ACT melalui program wakaf
produktif di sektor pangan yang dinamakan Lumbung Beras
Wakaf berusaha mewujudkan ketahanan pangan dan
kesejahteraan ekonomi masyarakat yang dihasilkan lewat
kerja mandiri para petani dalam gotong royong hingga
terlepas dari praktek ekonomi ribawi.
Hal ini sesuai dengan konsep ekonomi syariah
sekaligus pemberdayakan masyarakat agar menghasilkan
produk mereka sendiri sembari berbagi kepada masyarakat
yang membutuhkan. Lumbung Beras Wakaf berperan
memonitoring para petani dari mulai pengalokasian dana
wakaf untuk produksi lahan sampai pada tahapan
pendistribusian. Setelah LBW membeli gabah dari petani,
maka selanjutnya akan dilakukan penggilingan menjadi
beras yang kemudian dikemas dengan bagus dan disalurkan
ke ritel wakaf yaitu program wakaf produktif yang diinisiasi
GW dengan konsep bisnis dan sedekah. Di antaranya
sodaqo mart, warung wakaf dan mobile wakaf. Ketiga ritel
wakaf ini ditujukan untuk memastikan ketersediaan
kebutuhan pokok khususnya pangan agar dapat memberikan
kemudahan dalam transaksi pembelanjaan, dirasakan dan
89
disalurkan dengan baik kepada masyarakat luas terkhusus
yang membutuhkan.
Selain penyaluran hasil LBW berupa beras untuk
dijual melalui ritel wakaf, LBW juga menginisiasi gerakan
peduli dengan mendistribusikan beras untuk masyarakat
terdampak bencana seperti Palu Donggala, Selat Sunda,
beras untuk santri, korban merapi dan daerah terdampak
bencana lainnya. Tidak berhenti disitu saja, LBW juga
melakukan pendistribusian beras kepada negara-negara
yang tengah diderai konflik berkepanjangan seperti
Palestina, Suriah, Somalia dan Bangladesh.
Dari hasil obervasi lapangan yang peneliti temukan
bahwa banyak hasil yang dirasakan baik oleh para petani,
buruh, maupun masyarakat yang ada disekitar dan yang
membutuhkan. Sepanjang tahun 2019 sampai 2021 ini
LBW banyak memberikan bantuan seperti :
1. Bantuan berupa sembako yaitu beras 5kg dan
minyak goreng yang didistribusikan ke para petani,
buruh dan masyarakat yang membutuhkan bahkan
sampai ke daerah lain yang terdampak bencana alam
maupun dampak kemerosotan ekonomi akibat covid
19.
“Kerja kan kalau dulu kan ga ada bantuan,
nah ini LBW sudah dua kali ini membantu untuk
mayoritas pekerja dan pengangguran juga buruh,
dan saya juga dibantu beras sembako, ada juga
90
perahu nelayan.” (Pak Samidin, hasil wawancara
12 januari 2021)
“Bantuan dari umat muslim yan telah
berbagi kami ucapkan terimakasih dengan adanya
wakag berupa beras diberikan kepada masyarakat
secara cuma-cuma atau gratis, dan itulah
mungkin disaat covid ini sudah 2 kali LBW ini
memberikan bantuan beras kemasan 5kg seluruh
masyarakat Desa Jipang, jadi per KK hampir
sekitar 600 KK yang diberi bantuan.” (Lurah
Ngadi, hasil wawancara 11 januari 2021)
2. Pemberian bekatul untuk pakan ternak bagi yang
membutuhkan. Dari hasil produksi beras yang didapat
dari hasil panen petani Desa Jipang juga terdapat
bekatul yang bisa dipakai untuk pakan ternak warga
sekitar.
“Ya ada LBW ini kan bisa membantu kalo
lagi buat ya ada bekatulnya buat pakan ternak
ayam di masyarakat sini.” (Mas Bambang, hasil
wawancara 12 januari 2021)
“Ini ka nada sisi lain dari hasil prosesnya
LBW kayak bekatul itu loh mas, mereka itu kan
kalo beli diluar biasanya selisih perkilonya sampe
Rp. 1000 jadi lebih mjurah disini disamping itu
juga deket dari rumah dan bar uterus mas dari
91
prosesnya itu baru tidak ada yng ditumpuk-tumpuk
digudang.” (Pak Lamiran, Hasil Wawancara 21
Januari 2021)
3. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Desa Jipang khusunya dengan menjadi buruh pekerja
harian LBW untuk membantu produksi beras yang
didapat dari hasil panen para petani Desa Jipang dan
terkadang dari luar daerah.
“Ya masyarakat sini dipekerjakan di LBW
sebagai buruh pekerja juga buruh tani, ya adanya
LBW ini kan bisa membantu.” (Mas bambang,
hasil wawancara 12 januari 2021)
“Ya ini kan baru setahun saya jadi buruh
di LBW dari tahun 2020, biasanya kalau kerja di
LBW dari pagi jam 08.00 – 12.00 terus jam 13.00
mulai lagi sampai jam 16.00 WIB, kadang-kadang
lembur, kerjanya ya ngepakin beras (bungkusin
beras). Yang jadi buruh ada perempuan 3 sama
laki-laki 5 itu yang biasanya kalau lagi ada
lembur dipanggil. Untuk gaji perhari 50 rb sama
kalau lembur dapet tambahan per jam 10 rb.” (Ibu
Martini, hasil wawancara 12 januari 2021)
Berdasarkan wawancara diatas sebenarnya masih
kecil sekali pendapatan atau upah yang harus diterima
oleh para buruh jika dilihat dari jam kerja yang
dijadwalkan oleh LBW. Namun bagi para buruh sudah
92
membantu memberikan penghasilan tambahan bagi
mereka.
4. Pembelian gabah hasil panen dengan harga diatas
tengkulak. Semisal dari tengkulak mematok harga 40
rb per kilo maka dari LBW membeli dengan harga 60
rb jadi petani menjual gabahnya sekaligus bersedekah
dari hasil produksi yang dilakukan LBW.
“Biasanya tengkulak-tengkulak itu bisa
kompromi dibelakang, jadi diDesa Jipang ini mau
dikasih harga berapa mereka bisa kompromi lebih
dulu, makannhya dengan adanya LBW ini kita
bisa mengontrol harga yang diluar segini kita bisa
jual ke LBW segitu lah. Tapi tidak semua gabah
bisa masuk karena melihat kebutuhan dan kualitas
juga kira-kira seperi itu” (Lurah Ngadi, hasil
wawancara 11 januari 2021)
“Tengkulak yang jelas lebih rendah, kalau
tengkulak kadang-kadang kalau orang sini sendiri
kan dua hari baru cair, kalau di LBW bisa
langsung cair.” (Pak Subiono, hasil wawancara 12
januari 2021)
5. Pembelian blower padi untuk petani, jadi misal
dibagi berapa kelompok kemudian dibelikan blower
padi.
“Itu blower padi itu juga ada, tapi kan
semacam saya inikan jadi per kelompok atau
93
berapa orang antara 10 orang, seperti itu sudah
berjalan.” (Pak Samidin), hasil wawancara 12
januari 2021)
6. Bantuan bibit, obat dan pupuk untuk produktifitas
lahan pertanian yang diberikan oleh LBW dengan
harapan para petani mampu secara mandiri
memberdayakan ekonomi meraka dan hasilnya dijual
ke LBW untuk diproduksi kembali menjadi beras
yang didistribusikan kepada masyarakat yang
membutuhkan.
“Jadi lahan 30 hektaran dikasih bantuan
bibit, dipinjemin obat, pokoknya kebutuhannya
dikasih nah nanti setelah panen dipotong dan
sebagian harus dijual ke LBW untuk digiling jadi
beras dan disalurkan ke yang butuh.” (Subiono,
hasil wawancara 12 januari 2021)
“LBW itu programnya ga cuman membeli
gabah mereka, ini juga yang baru lagi kita
kerjakan di LBW itu mengenai bantuan untuk
pengadaan pupuk” (Pak Lamiran, Hasil
Wawancara 21 Januari 2021)
Setelah bantuan bibit yang diberikan sekali untuk
lahan seluas 30 hektar, belum ada lagi bantuan
yang diberikan oleh LBW untuk menambah stok
bibit para petani.
94
7. Bantuan pinjaman modal yang bisa digunakan untuk
membeli kebutuhan tani maupun pengembangan
usaha dan setiap dari hasilnya diarahkan untuk
mensedekahkan bagi yang membutuhkan.
“Sebenernya LBW ini mau memberikan
bentuan pinjaman untuk pertanian, contohnya
untuk pembiayaan traktor, pembiayaan
penggarapan sawah dari mulai pembibitan dan
pengobatan. Kalau kami selaku kepala Desa
memandang bahwa kegiatan ini banyak sekali ya,
ada pemberdayaan untuk para pedagang bergilir
yaitu diberikan bantuan pinjaman kepada
masyarakat miskin yang tidak mampu itu
diberikan sepeda atau perlatannya itu dibantu.”
(Lurah Ngadi, hasil wawancara 11 januari 2021)
“Ini yang lagi dikerjakan di LBW
mengenai bantuan biaya produksi mereka
walaupun sistemnya pinjaman tapi tidak ada
bunganya jadi hanya mereka kalo panen
mengembalikan, misalnya dapet pinjaman Rp
1.000.000 nah pas panen itu hasilnya dijual ke
LBW terus mereka tidak dipotong dari
pinjamannya gitu aja, jadi pinjamannya itu
dikembalikan lagi atau kalau LBW tidk
membutuhkan bisa diberikan ke petani yang lain
95
yang membutuhkan.” (Pak Lamiran, Hasil
Wawancara 21 Januari 2021)
Dengan hasil yang diproduksi oleh LBW yang
didistribusikan kepada masyarakat luas terutama yang
membutuhkan (mauquf alaih) dan manfaat-manfaat yang
dirasakan oleh masyarakat Desa Jipang diharapkan
mampu meningkatkan rasa percaya diri dan berbagi
dengan berusaha terus meningkatkan kemampuan serta
kreatifitas yang dirancang oleh LBW selaku fasilitator dan
juga para petani, buruh dan masyarakat Desa Jipang
dalam menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang
saling ter integrasi dengan menggunakan wakaf produktif
demi lepas dari jeratan praktek ekonomi ribawi.
96
BAB V
ANALISIS TEMUAN LAPANGAN
A. REFLEKSI TEORI
Dalam istilah perwakafan tentu tidak luput dari wakif
dan mauquf alaih, kedua komponen ini saling berkaitan
karena dari wakaf yang diamanahkan oleh wakif akan
dikembangkan atau diberdayakan kedalam kegiatan atau
program yang bersifat mensejahterakan masayarakat yang
membutuhkan. Menurut Mazhab Syafi’I dan Ahmad bin
Hambal Syafi’I dan Ahmad menjelaskan bahwa wakaf
adalah melepaskan harta yang diwakafkan dari kepemilikan
wakif, setelah sempurna prosedur perwakafan. Wakif tidak
boleh melakukan apa saja terhadap harta yang diwakafkan,
seperti : perlakuan pemilik dengan cara pemilikannya
kepada yang lain, baik dengan tukaran atau tidak. Jika wakif
wakaf, harta yang diwakafkan tersebut tidak dapat diwarisi
oleh warisnya. Wakif menyalurkan menfaat harta yang
diwakafkannnya kepada mauquf’alaih (yang diberi wakaf)
sebagai sedekah yang mengikat, dimana wakif tidak dapat
melarang penyaluran sumbangannya tersebut.
Dari pendapat diatas memberikan pandangan lebih
luas tentang wakaf yang sebenarnya tidak berati menjadi
kepemilikan si pewakif melainkan bisa disedekahkan.
Dalam hal ini Global Wakaf Corporation mengemban
97
amanah dari setiap wakaf baik uang maupun benda atau aset
wakaf yang untuk disalurkan kepada yang membutuhkan
tentu dengan melakukan pembagian program wakaf yang
bersifat produktif dan memberdayakan umat, salah satunya
adalah master program Desa Wakaf yang salah satunya
berada di Desa Jipang dengan wakaf panagn berupa
Lumbung Beras wakaf.
Wakaf produktif, yaitu wakaf harta yang digunakan
untuk kepentingan produksi, baik di bidang pertanian,
perindustrian, perdagangan dan jasa yang manfaatnya bukan
pada benda wakaf secara langsung, tetapi dari keuntungan
bersih hasil pengembangan wakaf yang diberikan kepada
orang-orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf. Maka
dari pengertian wakaf produktif diatas telah menguatkan
kembali terhadap apa yang dilakukan oleh Global Wakaf
Corporation terutama disektor ketahanan pangan dengan
Lumbung Beras Wakaf yang melibatkan kurang lebih 50
petani Desa Jipang untuk diberdayakan dengan
memanfaatkan wakaf sebagai modal untuk
memproduktifkan lahan pertanian sehingga hasilnya
berkualitas dan bisa diproduksi kembali oleh LBW menjadi
beras yang akan didistribusikan kepada yang membutuhkan.
Proses pengeloaan wakaf produktif yang dilakukan
oleh LBW agar lebih maksimal dibagi menjadi dua tahapan,
yang petama adalah dengan membuka selebar-lebarnya bagi
masyarakat atau dermawan yang mau berwakaf, seperti
yang dicantumkan di website Global Wakaf terdapat
98
beberapa alternatif penghimpunan dana wakaf uang yakni
bisa melalui program penyaluran yang ada diwebsite,
kemudian bisa juga datang langsung kekantor GWC yang
ada di Jl. TB Simatupang Kav. 1, cilandak Timur Jaksel
atau bisa juga dikantor cabang GW setiap daerah, kemudian
bisa juga melalui transfer bank, atm maupun mobile
banking.
Pengelolaan dana wakaf disektor pangan merupakan
proses pengembangan dana wakaf yang sudah terkumpul
kemudian diproduktifkan dengan memberdayakan para
petani. Global wakaf Corporation melalui Lumbung beras
wakaf telah membantu para petani bangkit dari kelumpuhan
ekonomi sejak tahun 2017 dengan memberikan bantuan
berupa sembako untuk awal, kemudian memberdayakan
para petani dengan mengajak aktif mengembangkan lahan
pertanian yaitu dengan Pemberian kebutuhan tanam seperti
bibit unggul, obat hama dan pupuk untuk menghasilkan
beras berkualitas tinggi, Penyediaan sarana irigasi atau
pengairan untuk lahan pertanian, Pembelian gabah oleh
LBW yang membantu petani dalam jeratan permainan harga
tengkulak, Kemitraan dan Pinjaman Bergilir.
Setiap lembaga sosial maupun lembaga lainnya
mempunyai strategi pemberdayaan ekonominya masing-
masing dan tak sedikit pula dari apa yang telah diupayakan
tidak semua sesuai. Tetapi tugas setiap lembaga termasuk
GW adalah selalu memonitoring berjalannya kegiatan
pemberdayaan ekonomi yang dijalankan, termasuk di
99
dalamnya tidak hanya soal meningkatnya taraf ekonomi
masyarakat melainkan juga perihal tingkat partisipasi aktif
masyarakat sehingga yang berbuah adalah ketahanan
mental, kemandirian masyarakat dalam membangkitkan dan
mengembangkan potensi ekonomi mereka untuk
menghasilkan manfaat bagi masyarakat luas.
Secara garis besar pada penjelasan bab II bahwa
strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan
suatu ikhtiar langkah-langkah strategis yang telah
direncanakan dengan memanfaatkan sumber daya manusia
sebagai pelaku ekonomi dalam mengembangkan potensi
ekonomi untuk mencapai tujuan guna meningkatkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat. Menurut Cornelias dan
Miar, bahwa dalam konsep pemberdayaan ekonomi
masyarakat terdapat dua strategi, pertama memberi peluang
agar sektor masyarakat modern dapat tetap maju, dan
kemajuannya dibutuhkan untuk pembangunan bangsa
secara keseluruhan dengan pendekatan deregulasi. Kedua,
memberdayakan sektor ekonomi lapis masyarakat yang
masih tertinggal dan hidup diluar atau di pinggiran jalur
kehidupan modern. Memberdayakan adalah memampukan
dan memandirikan lapisan masyarakat tersebut. Mengacu
pada dua strategi yang disampaikan oleh Mornelias dan
Miar, bahwa GW sebagai fasilitator pusat pengelolaan asset
wakaf untuk kemudian diproduktifkan telah
mengaplikasikannya ke dalam sebuah program yang
memadukan antara wakaf sebagai sumber modal yang dapat
100
terus mengalir untuk perekonomian dan pemberdayaan
masyarakat mempunyai tujuan untuk mengembangkan
potensi dan memandirikan masyarakat agar terwujud
sebuah ekosistem perekonomian berbasis syariah yang
saling ter integrasi.
Pemberdayaan di Desa Jipang terjadi secara bertahap,
berdasarkan sejarah kelam di tahun 2107 tentu tidak mudah
bagi GW secara langsung membangkitkan lagi kepercayaan
diri masyarakat dalam mengembangkan potensi ekonomi
mereka. Untuk lebih jelasnya, peneliti membagi analisis
strategi pemberdayaan ekonomi yang dilakukan LBW
kepada masyarakat Desa Jipang menjadi 3 bagian seperti
yang dikemukakan oleh Juahiya S Praja, di antaranya:
1. Membangkitkan Potensi Ekonomi Masyarakat
(Eanable)
Pada dasarnya, proses enabling dilakukan untuk
membangkitkan kemauan rakyat yang banyak
dipengaruhi oleh persepsi dan pengetahuan atas diri
dan lingkungannya.
Berdasarkan identifikasi masalah yang
kumpulkan baik oleh peneliti maupun dari keterangan
masyarakat Desa Jipang, terdapat beberapa potensi
ekonomi masyarakat yang bisa diproduktifkan
kembali bahkan bisa dikembangkan secara meluas.
Dengan mayoritas penduduk Desa Jipang sebagai
petani dan juga visi dari pemerintah Kec Cepu Blora
sebagai lumbung pangan bertaraf nasional, maka
101
potensi ekonomi di bidang pangan yang paling
berpotensi untuk diberdayakan secara maksimal.
Lumbung Beras Wakaf sebagai program
pengelolaan wakaf produktif di bidang pangan,
mempunyai misi membangkitkan potensi ekonomi
yang ada di Desa Jipang dengan memberikan modal
secara sukarela agar digunakan untuk keperluan-
keperluan mendasar, seperti pembelian bibit unggul,
obat hama, dan kebutuhan operasional yang lainnya.
Timbal balik yang diinginkan adalah bagimana
kebutuhan dan hasil panen bisa saling ter integrasi,
karena dengan LBW memberikan sumber modal
sukarela maka secara tidak langsung para petani juga
memproduktifkan dana wakaf yang telah dikumpulkan
agar dikelola dengan baik, dan yang paling bermanfaat
adalah sebagian hasil panennya harus dijual ke LBW
yang tentunya akan dibeli dengan harga di atas
tengkulak guna menghindari permainan harga. Jadi,
selain memberdayakan ekonomi dengan cara
memproduktifkan dana wakaf juga sekaligus
bersedekah kepada yang membutuhkan, karena dari
setiap hasil yang dibeli LBW kemudian digiling
menjadi beras lalu dikemas dan akan didistribusikan
ke masyarakat yang membutuhkan seperti daerah
terdampak bencana, konflik kemanusiaan, dan ritel-
ritel wakaf untuk memenuhi kebutuhan pokok
masyarakat.
102
2. Memampukan para petani dalam melakukan
pemberdayaan ekonomi (Empowerment)
Seperti yang diutarakan oleh pak Ngadi selaku
kepala Desa dan Pak Samidin selaku perwakilan
petani, bahwa terdapat kecemasan atau rasa
ketidakpercayaan diri yang timbul akibat beberapa
faktor di antaranya; Lumpuhnya ekosistem ekonomi,
maraknya permainan harga tengkulak, menurunnya
kualitas hasil panen, gagal panen, kurangnya modal,
minimnya pengetahuan tentang konsep pemberdayaan
ekonomi berbasis Syari’a salah satunya dengan
memanfaatkan dana wakaf.
Lumbung Beras Wakaf mempunyai kewajiban
dalam memberikan pendampingan secara
berelanjutan, karena yang paling penting adalah
bagaimana caranya para petani mampu secara mandiri
memberdayakan potensi ekonomi khususnya di
bidang pangan dengan pengetahuan-pengetahuan yang
mereka dapat dari hasil pelatihan sehingga dapat
mengembangkan hasil panen secara produktif. Hal ini
telah dilakukan LBW dengan mengadakan pelatihan-
pelatihan yang menjadi kebutuhan petani, contohnya
yang sudah dilakukan adalah pelatihan mengenai cara
tanam yang disampaikan langsung dari para pembina
atau tim Global Wakaf, kemudian pelatihan
pembuatan bricket untuk menambah ketrampilan
petani maupun masyarakat sekitar.
103
Berikut ini data kelompok petani yang ikut
dalam kegiatan Lumbung Beras Wakaf :
Tabel 1.2 Data kelompok tani Desa Jipang, Kec Cepu, Blora
NO NAMA NO NIK ALAMAT NOMOR
KONTAK
1 Kasdi 3316053112510043
Desa Jipang RT : 001
RW:002 Kec. Cepu
Jawa Tengah
089681076569
2 Ranti 3316054107610015
Desa Jipang RT : 006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
08974255252
3 Ridwan 3316053112610034
Desa Jipang RT : 006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085755334333
4 Suryanto 3316050607800001
Desa Jipang RT : 006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082312762400
5 Suwardi 3316050107620043
Desa Jipang RT : 005
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081326863488
6 Kisran 3316052102630001
Desa Jipang RT : 005
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081327180392
104
7 Tardi 3316050308680001
Desa Jipang RT : 005
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
08138528661
8 Yustina 3316054312800001
Desa Jipang RT :
001 RW:002 Kec.
Cepu Jawa Tengah
088802567910
9 Kasmirah 3316054902800003
Dukuh Jipang Desa
Jipang RT : 006
RW:002 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081325987491
10 Sarmin 3316050107520024
Desa Jipang RT : 006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085741804054
11 Markandi 3316052809650003
Dukuh Jipang Desa
Jipang RT : 004
RW:002 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085802309330
12 Supangat 3316051701710003
Dukuh Jipang Desa
Jipang RT : 003
RW:002 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081215938668
13 Sukirin 3316051506560001
Desa Jipang RT :001
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085865612974
14 Lasmi 3316055408700001
Desa Jipang RT :001
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085747931313
105
15 Tono 3316052205840002
Desa Cabean RT:006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082302564501
16 Sukardi 3316052101680001
Desa Jipang RT:006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081317154698
17 Sheny 3316055105910001
Desa Jipang RT:006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
087837436068
18 Saniyem 3316054107560014
Desa Jipang RT:006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085640028674
19 Winingsih 3316035009750003
Dukuh Medalem
Kec. Kradenan Jawa
Tengah
081325987491
20 Tarman 3316050107510026
Desa Jipang RT:002
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082195830356
21 Sukadi 3316051102770003
Desa Jipang RT:002
RW:002 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085784622193
22 Murtini 3316056303840005
Desa Jipang RT:003
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
088290585314
23 Lastri 3316056007770003
Desa Jipang RT:003
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
'082302565859
106
24 Barno 3316052209840003
Desa Cabean RT:005
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082302564501
25 Darno 3316050609590001
Desa Cabean RT:005
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082302564501
26 Giman 3316050403690002
Desa Cabean RT:007
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082302564501
27 Kasminah 3316054107660006
Desa Cabean RT:006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082302564501
28 Kasti 3316054107510036
Desa Jipang RT:005
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081325987491
29 Lestari 3175026008720011
Desa Cipinang
RT:009 RW:001 Kec.
Pulogadung Jakarta
Timur
089526648421
30 Marsudi 3374100906800007
Desa Cabean RT:005
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081575521332
31 Riyono 3316040911790001
Desa Cabean RT:005
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085280204366
32 Sarji 3316050210670002 Desa Cabean RT:004
RW:001 Kec. Cepu 081237567944
107
Jawa Tengah
33 Sarmi 3316054709720003
Desa Cabean RT:004
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081237567944
34 Sarmin 3316050107550007
Desa Cabean RT:006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082302564501
35 Sri
Andayani 3316054602830003
Desa Jipang RT:002
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082314168641
36 Sugiyono 3316051904790001
Desa Cabean RT:006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085280204366
37 Suhartono 3316052903750002
Desa Cabean RT:006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085200231498
38 Supiyah 3316055910630001
Desa Jipang RT:002
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081325987491
39 Suwandi 3316052601710001
Desa Jipang RT:006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081325987491
40 Suyati 3316056606580001
Desa Jipang RT:002
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081325987491
108
41 Yadi 3316050811570001
Desa Kapuan RT:002
RW:002 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081229103422
42 Zumaroh 1119046708870005
Desa Cabean RT:005
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082302564501
43 Pujiyati 3316054412800002
Desa Cabean RT:006
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082329123651
44 Suparti 3316056208700001
Desa Jipang RT:004
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081325987491
45 Lamuri 3316051104810002
Desa Kapuan RT:002
RW:002 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085736511585
46 Purwati 3316055306940002
Desa Jipang RT:004
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081325987491
47 Sri
Woroasih 3316054912630001
Desa Jipang RT:003
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081247227825
48 Sapari 3316050107600011
Desa Jipang RT:002
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
082335423595
48 Agus
Setiawan 3316051505950003
Desa Kapuan RT:002
RW:002 Kec. Cepu
Jawa Tengah
085741094858
109
50 Umar Sairi 3316050902860001
Desa Jipang RT:002
RW:001 Kec. Cepu
Jawa Tengah
081325987491
Berdasarkan tabel data kelompok tani Desa Jipang
yang ada diatas bahwa dengan jumlah mencapai 50 orang
tentu menjadi tanggungjawab Lumbung Beras Wakaf
untuk membantu memberdayakan ekonomi para petani
melalui kegiatan-kegiatan atau pelatihan yang bersifat
memampukan para petani guna lebih mengembangkan
kembali potensi dan kreatifitas meraka. Pak Lamiran
sebagai salah satu petani, beberapa kali menjelaskan
dalam wawancaranya yang peneliti lakukan via telpon
watssap bahwa masalah bercocok tanam atau yang
berkaitan dengan pengelolaan lahan pertanian, para petani
lebih faham apa yang harus dilakukan dan apa yang
dibutuhkan, kendati demikian menutut peneliti tidak
semua petani memiliki bekal kemampuan lebih dalam
memproduktifkan pertanian dikarenakan situasi sulit yang
saat ini sama-sama kita hadapi yakni pandemi menuntut
LBW untuk selalu memberikan dukungan yang dibuthkan
para petani dengan memberikan bantuan modal dan juga
edukasi terkait yang dibutuhkan para petani.
3. Memberikan perlindungan kepada para petani
(Protect)
Menurut Zulkarnain, terdapat beberapa langkah
strategis dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan.
110
Poin yang tidak kalah penting adalah koordinasi yang
berfungsi sebagai sarana komunikasi bagi pelaku
ekonomi dalam hal ini adalah petani Desa Jipang
untuk mengkoordinasikan pelaksanaan program dan
hasil lapangan, bahkan saat terjadi kendala sekalipun.
Koordinasi sangat penting dijaga karena dapat
mengontrol proses pelaksanaan program LBW.
Setalah koordinasi maka dilanjut dengan evalusasi
yang baiknya dilakukan secara berkala agar dari setiap
permasalahan yang didapatkan bisa sama-sama
dievaluasi, ditemukan kekurangan-kekurangannya
kemudian ditemukan solusinya bersama untuk
memperbaiki proses pelaksanaan program.
Maka ini sesuai dengan penjelasan mas Tono
selaku pengelola LBW bahwa untuk memonitoring
berjalannya program-program LBW telah membagi
tugas kepada tim jadi missal ada 5 orang kemudian
dibagi menjadi 2 orang fokus pada pengelolaan
digudang LBW dan sisanya terjuan kelapangan untuk
melihat langsung sembari berkomunikasi dengan
petani. Bahkan menurut Lurah Ngadi hampir setiap
hari dari LBW dan pengurus pusat memberikan
update terbaru seputar kondisi harga pasar, transparasi
distribusi hasil LBW dan info-info yang dibutuhkan.
Paradigma pemberdayaan ekonomi masyarakat
bukanlah hal yang mudah untuk direalisasikan, tiga
poin prosedur pemberdayaan ekonomi masyarakat
111
yang dijelaskan oleh Juhaira S Praja di atas
merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan pelaku ekonomi dalam
memproduktifkan potensi ekonomi mereka.
Selanjutnya untuk lebih memperkuat pendapat
Juhaira S Praja mengenai pemberdayaan ekonomi,
maka M. Umar Chapra mempunyai pandangan lebih
detail bahwa dalam lingkungan sosial dibutuhkan
sebuah perubahan yang lebih revolusioner untuk
pemberdayaan ekonomi masyarakat. Adapun menurut
beliau ada enam langkah untuk menyokong tegaknya
ekonomi rakyat di antaranya :
a. Perubahan dalam pola gaya hidup pada
orientasi cinta produk dalam negeri (domestic
product) dan memanfaatkan tenaga buruh
secara berlimpah.
Seiring berkembangnya zaman, masyarakat
selalu dihadapkan dengan perubahan-perubahan
yang terus berdatangan hingga mempengarungi
gaya hidup dalam keseharian. Masyarakat Desa
Jipang merupakan kawasan dengan sumber daya
pertanian yang sangat potensial, namun hal ini
tidak dapat berkembang apabila tidak bisa berjalan
beriringan dengan perubahan.
Lumbung Beras Wakaf melihat potensi
ekonomi disekor pangan yang ada di Desa Jipang
dapat diberdayakan secara produktif dengan
112
memanfaatkan dana wakaf sebagai modal, ini
adalah proses penyesuaian dengan perkembangan
ilmu pengetahuan yang juga dapat berpengaruh
pada pola gaya hidup masyarakat. Para petani
Desa Jipang memandang gaya hidup menjadi
sebuah proses penyesuaian dari kebiasaan lama
sebagai petani misalkan, hanya memakai cara-cara
kuno sedangkan dengan berkembangnya zaman
para petani bisa mempelajari dan
mengaplikasikannya dalam memproduktifkan
lahan pertanian mereka, artinya ada perubahan
cara berfikir untuk lebih dinamis dalam bercocok
tanam dengan menggunakan dana wakaf sebagai
modal dan cara kerja yang lebih terorganisir antara
LBW sebagai fasilitator dan kontroler dengan para
petani. Bahkan dengan adanya LBW juga turut
membuka lapangan pekerjaan, seperti keterangan
Mas Tono selaku pengelola LBW mempekerjakan
warga sekitar untuk menjadi buruh pekerja demi
membantu proses produksi beras yang didapatkan
dari jual beli gabah para petani Desa Jipang.
b. Perubahan sikap dan kebijakan secara resmi
yang berpihak pada usaha ekonomi rakyat
sehingga usaha ekonomi rakyat tidak
dikeluarkan.
Perubahan yang terjadi pada para petani dan
masyarakat Desa Jipang bisa dilihat dari
113
kecenderungan partisipasi aktif mereka dalam
bersama membangun suatu ekosistem pertanian
dan ekonomi yang saling ter integrasi, yaitu
dengan tidak bersikap individual yang akhirnya
tidak fleksibel dalam bertani dan yang paling
penting adalah dari proses penanaman sampai
proses jual gabah untuk diproduksi LBW ialah
distribusi beras kepada masyarakat yang
membutuhkan (mauquf alaih).
Lumbung Beras Wakaf selalu mengajak para
petani yang menurut keterangan dan data LBW
terdapat sekitar 50 petani yang terdaftar sebagai
partsipan atau anggota program LBW, dari sinilah
setiap kebijakan diputuskan berdasarkan hasil
diskusi yang cenderung berpihak pada para petani,
buruh maupaun aparatur pemerintahan yang
terlibat di dalamnya.
c. Unit usaha ekonomi rakyat harus
diberdayakan melalui bantuan baik dalam
memperoleh input-input ekonomi yang lebih
baik, teknologi yang sesuai, teknik pemasaran
yang efektif dan pelayan ekstensi lainnya.
Mas Tono dan Mas Bambang adalah dua dari
lima pengelola yang ditugaskan untuk memantau
produksi beras dan kondisi lapangan. Hingga
sesuatu yang dibutuhkan akan dikonfirmasi
langsung ke pusat untuk ditindak lanjuti. Seperti
114
saat pemberian bantuan bibit, obat hama dan
pupuk yang ditujukan untuk memproduktifkan
lahan pertanian masyarakat. Input yang lain adalah
pemberian edukasi mengenai perputaran ekonomi
dan update kondisi harga pasar yang setiap kali
terjadi perubahan, namun sekarang tidak usah
kuatir misalkan tengkulak mematok harga rendah,
dari LBW akan memator harga beli di atas harga
yang ditentukan oleh tengkulak dan uangnya pun
bisa langsung didapat.
Dampak covid 19 terasa sangat berpengaruh
pada perputaran ekonomi. Sepanjang 2020 hanya
di bulan Desember dan Januari 2021 LBW
memproduksi beras dan langsung membagikannya
kepada terdampak baik covid 19, terdampak
bencana, konflik antarnegara dan masyarakat yang
membutuhkan. Sudah 3 kali LBW memberikan
bantuan yakni dengan bantuan sembako berupa
beras kemasan 5kg dan minyak, kemudian air
minum wakaf.
d. Unit usaha ekonomi rakyat juga harus
diberdayakan untuk meningkatkan
keterampilan melalui training.
Di dalam mengembangkan usaha tentu
diperlukakn proses pengembangan kemampuan
untuk membekali para pelaku ekonomi. LBW
sendiri telah memberikan sebuah edukasi yang
115
dibutuhkan para petani maupun masyarakat sekitar
dengan mengadakan pelatihan cara tanam jadi
setelah diberikan bantuan juga dilakukan
pembinaan tentang cara tanam yang lebih efektif,
waktu pemupukan dan penyiraman yang efektif,
proses panen sampai pada proses jual beli dengan
LBW. Kemudian ada juga pelatihan bricket untuk
membekali masyarakat pada umumnya dalam
menambah kreatifitas untuk mengembangkan
potensi ekonomi yang lain.
Proses pemberdayaan yang dilakukan LBW
karena melihat potensi disektor pangan yang
sangat melimpah didukung dengan kondisi
geografis yang strategis berdekatan juga dengan
sumber pengairan yang didapat dari Sungai
Bengawan Solo. Jika saja pelatihan yang ditujukan
untuk membekali para petani tidak dilakukan
maka akan terjadi ketertinggalan dalam ekosistem
perekonomian yang semakin berkembang. Wakaf
sebagai filantropi platinum menginisiasi gerakan
dan program-program produktif guna menciptakan
ekosistem ekonomi yang salin ter integrasi juga
terus mengalir seperti fungsi dari wakaf itu sendiri
yakni dari umat untuk umat.
116
e. Diberikan kesempatan untuk mengakses
sumber pendanaan.
Lurah Ngadi sebagai aparatur Desa bertugas
menampung aspirasi masyarakat dan petani
khususnya serta menjadi solutor utama ketika
terjadi banyak keluhan. Salah satu keluhan bagi
para petani untuk memproduktifkan lahan
pertanian mereka adalah minimnya dukungan dana
pinjaman karena kebutuhan yang diperlukan
semakin bervariasi dan harganya pun terkesan
tinggi. Pak Subiono sendiri merasakan bahwa
kebutuhan pupuk subsidi dan nonsubsidi semakin
langka karena stok yang dikuragi dari pusat dan
juga harga yang relatif tinggi, kalau sekarang
pupuk subsidi bisa sekitar 90rb dan nonsubsidi
bisa 280rb disetiap pembeliannya.
Lewat program kemitraan sebenarnya dapat
menjawab keluhan dari masyarakat Desa Jipang
terutama petani. LBW sendiri sudah melakukan
advokasi kepada msayarakat untuk mengetahui
secara langsung tentang keluhan ini, dan segera
membuat melaporkannya ke pusat pengelolaan
wakaf yaitu Global Wakaf. Setelah itu, tinggal
menunggu pencairan dana wakaf dari GW untuk
digunakan sebagai dana pinjaman yang bersifat
keumatan maksudnya karena ini dana wakaf maka
harus sesuai dengan fungsi wakaf itu sendiri yaitu
117
dari umat untuk umat danditak boleh terputus.
Melalui pinjaman dana ini bisa digunakan
selain untuk memproduktifkan lahan pertanian
juga bisa dipakai untuk membantu usaha yan lain,
misalkan dukungan untuk pelaku usaha, pelaku
ternak, intinya digunakan untuk kebaikan. Kalau
dana zakat kan sifatnya saat itu juga jadi
kekurangannya setelah digunakan ketika tidak ada
monitoring akan terputus dan penggunaanya
terkadang tidak sesuai. Sedangkan Wakaf karena
sifatnya terus mengalir jadi tidak boleh terputus.
Untuk itu LBW menggunakan dana wakaf untu
membeli hasil panen yang didapatkan dari
pinjaman dana wakaf juga kemudian diproduksi
menjadi beras dan didistibusikan untuk
masyarakat yang membutuhkan (mauquf alaih).
Namun proses pencairan dana tidak berjalan
dengan sebagaimana mestinya atau tersendat
dikarenakan lamanya persetujuan dari GWC
sebagai pengelola pusat wakaf produktif yang
terkadang lebih mendahulukan program yang lain
semisal bantuan untuk negara lain atau pembukaan
program-porgram baru. Akibatnya terjadi ketidak
seimbangan pengelolaan program dari pengurus
atau pengelola yang berdampak pada petani desa
Jipang sebagai subjek pemberdayaan LBW.
118
B. Distribusi dan Hasil LBW untuk Kesejahteraan
Ekonomi Masyarakat.
Global Wakaf Corporation merupakan lembaga
pengelolaan aset wakaf yang menggunakan pendekatan
kemanusiaan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.
Tujuan utamanya adalah menyebarluaskan konsep
pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis wakaf
produktif dengan membaginya kedalam beberapa sub
program salah satunya wakaf di bidang pangan.
Wakaf pangan berarti memproduktifkan dana wakaf
uang yang didapatkan dari para wakif maupun dermawan ke
dalam program pengelolaan pangan seperti master program
yang diinisiasi oleh GW yaitu Desa wakaf, sebuah Desa
yang memberdayakan wakaf secara produktif untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Desa
Jipang Kecamatan Cepu Blora adalah daerah yang berada
dekat tepian Sungai Bengawan Solo dengan mayoritas
penduduknya bekerja sebagai petani dan buruh.
Berdasarkan sejarah kelam akibat bencana banjir yang
pernah merendam desa serta menyebabkan lumpuhnya
ekosistem perekonomian masyarakat Desa Jipang di tahun
2017 menarik banyak simpati dari para dermawan maupun
lembaga sosial kemanusiaan untuk turut memberikan
bantuan kebutuhan pokok salah satunya dengan
didirikannya Lumbung Beras Wakaf yang dilatar belakangi
karena melihat potensi ekonomi masyarakat Desa Jipang
yang menggantungkan ekonominya melalui hasil panen.
119
Lumbung Beras Wakaf hadir sebagai uluran tangan
dari Global Wakaf untuk memberikan pendampingan secara
bertahap dan berkelanjutan dalam membangkitkan kembali
ekonomi masyarakat Desa Jipang, dan bukan hanya itu
tentu melalui pendampingan ini diharapkan mampu
membekali petani khusunya dalam mepergunakan wakaf
untuk meproduktifkan lahan pertanian mereka juga
menambah kemampuan serta kreatitas agar mampu
beradaptasi dengan perubahan zaman maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.
Sepanjang 2019-2021, LBW telah melakukan berbagai
bantuan dan kegiatan yang dapat membantu para petani dan
masyarakat Desa Jipang agar bisa memberdayakan ekonomi
mereka. Manfaat atau benefit yang telah dirasakan dampak
baiknya melalui distribusi dan hasil pengelolaan LBW kepada
petani dan masyarakat Desa Jipang di antaranya :
1. Bantuan berupa sembako. Salah satu langkah awal
yang digunakan LBW dalam membantu juga menarik
antusias masyarakat Desa Jipang adalah sengan
memberikan bantuan berupa hasil produksi beras dari
LBW dan juga minyak goring yang didistribusikan
kepada hampir 600 KK menurut pak Lurah Ngadi.
Bantuan inilah yang kemudian membuat masyarakat
tergerak untuk lebih mengenali apa saja program
LBW dan bagaimana bisa dari dana wakaf bisa
120
diproduktifkan untuk kegiatan selain tiga M yaitu
makam, masjid, dan madrasah.
Tabel 1.2 Data produksi gabah LBW (Desember
2020 – Januari 2021)
Tabel 1.3 Data Distribusi Beras LBW Blora Juni
2020
121
Data diatas merupakan hasil produksi gabah yang
dibeli dari para petani desa Jipang yang kemudian
digiling menjadi beras lalu dikemas dan
didistribusikan untuk bantuan kemanusian. Sekitar
100.000Kg lebih beras berhasil didistribusikan untuk
bantuan merapi, anak yatim, santri, tukang becak,
pedagang dan pandemi covid yang menimpa
disekitaran daerah Blora. Pendistribusian ini dibantu
oleh aparatur Desa Jipang, Masyarakat Relawan
Indonesia, Karang taruna Desa Jipang dan LBW
Blora.
2. Pemberian bekatul untuk pakan ternak. Lumbung
beras Wakaf tidak hanya memproduksi beras saja,
tetapi juga ada manfaat lain yang bisa digunakan oleh
masyarakat sekitar yaitu bekatul untu pakan ternak.
Mas Bambang selaku pengelola LBW bagian staf
gudang selalu memonitoring dan merawat kondisi dan
hasil LBW sehingga bagi siapa saja yang
membutuhkan bekatul bisa mengambil di gudang
LBW untuk tambahan stok pakan ternak.
3. Terbukanya lapangan pekerjaan. Lumbung Beras
Wakaf juga membuka selebar-lebarnya bagi
masyarakat yang ingin mendapatkan penghasilan
tambahan yaitu dengan menjadi buruh harian untu
membantu proses produksi gabah yang dibeli dari para
petani Desa Jipang juga. Maka di sinilah simbiosis
mutualisme terjadi karena dari alurnya LBW
122
membutuhkan sumber daya manusia untuk bersinergi
yang dalam hal ini adalah masyarakat Desa Jipang
sebaliknya masyarakat juga mendapatlkan benefit
berupa lapangan pekerjaan untuk mendapatkan
penghasilan tambahan. Bu Murtini dan Martini adalah
dua bersaudara yang juga menjadi buruh pekerja
dengan memulai karir sejak 2019 sampai sekarang.
Kerjanyapun ketika ada panggilan untuk produksi
beras dengan waktu masuk kerja jam 08.00 sampai
16.00 WIB jika lembur sampai malam, upah yang
didapat perhari adalah 50 rb dan bonus lembur 10 rb
per jam.
4. Pembelian gabah hasil panen dengan harga di atas
tengkulak. Salah satu fokus dari LBW adalah
menyebarluaskan konsep ekonomi syari’a dengan
memanfaatkan wakaf sebagai sumberdana yang
diharapkan menjadi filantropi platinum untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat juga
terlepas dari jeratan ekonomi ribawi. Fenomena yang
ada di Desa Jipang terjadi ketika para tengkulak
berkompromi untuk sama-sama memasang harga beli
dengan hargayang sudah mereka sepakati, di sinilah
permainan harga diterapkan. LBW mengerti bahwa
menjadi seorang petani juga akibat sejarah kelam
ditahun 2017 akibat bencana banjir yang melanda
Desa Jipang, tentu tidak mudah bangkit dan terus
konsisten menggantungkan ekonomi dari hasil panen
123
padi, maka sudah sepantasnya LBW membantu
dengan mebeli hasil panen para petani dengan harga di
atas tengkulak, ini sangat membantu karena kebutuhan
semakin bertambah naun tantangan juga tidak pernah
silih berganti berdatangan.
5. Pembelian blower padi untuk petani. Masih tentang
bantuan untuk petani. Jadi selain membeli gabah
dengan harga di atas tengkulak, para petani yang
terdata oleh mbak Lessi selaku admin LBW ada
sekitar 50 petani yang ikut dalam setiap kegiatan
LBW. Dibagilah menjadi beberapa kelompok yang
kemudian diberikan bantuan berupa blower padi untuk
lebih memberikan suntikan motivasi agar para petani
lebih semangat dalam memproduktifkan lahan
pertanian.
6. Bantuan bibit, obat dan pupuk untuk produktifitas
lahan pertanian. Kebutuhan produktifitas lahan tidak
hanya berhenti pada bantuan berupa blower padi,
tetapi lebih dari itu petani juga membutuhkan bantuan
berupa kebutuh-kebutuhan mendasar dalam bercocok
tanam. Lumbung Beras Wakaf juga membantu dalam
pemberian benih atau bibit unggul, obat hama dan
juga pupuk yang saat ini mengalami kelangkaan
karena pengurangan pupuk subsidi dengan harga 90rb
maupun nonsubsidi yang sekarang harganya 280rb per
pembelian. Dengan bantuan ini jelas sangat
meringankan beban para petani, yang lebih
124
menggembirakan adalah dari setiap hasil panen bisa
dijual ke LBW yang produksinya akan didistribusikan
untuk masyarakat kembali terutama masyarak yang
membutuhkan.
7. Bantuan pinjaman modal bergilir. Yang tidak kalah
penting dan selalu jadi keluhan utama disetiap
pengembangan usaha maupun lahan pertanian ialah
modal usaha atau pinjaman modal untuk membeli
kebutuhan usaha. Lurah Ngadi bersama para petani
dan juga buruh telah berembuk bersama pengelola
LBW untuk pengadaan program kemitraan yaitu
sebuah program kolaborasi antara LBW dan petani
untuk lebih memproduktifkan lahan pertanian. Salah
satunya dengan pinjaman modal bergilir yang
disediakan LBW untuk memenuhi kebutuhan petani
misal beli pupuk kemudian bisa juga untuk modal
usaha atau ternak.
125
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan
dilapangan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Global Wakaf corporation merupakan lembaga yang
profesional dan amanah dalam mengelola asset wakaf
untuk memberdayakan dan mensejahterakan umat
(mauquf alaih). Global Wakaf megemas potensi wakaf
dengan perspektif totalitas penanggulangan krisis
kemanusiaan dengan beragam produk- produk wakaf
yang dapat membantu dalam hal pengentasan
kemiskinan. Hal ini dilakukan melalui sebuah
program pemberdayaan ekonomi di sektor pangan
yaitu pertanian yang melibatkan masyarakat desa
jipang sebagai subjek pemberdayaan masyarakatnya.
Berdasarkan sejarah kelam akibat bencana banjir yang
melanda desa Jipang menjadikan GW fokus untuk
membangkitan serta memampukan kembali
perekonomian masyarkat desa Jipang dengan
menggunakan wakaf sebagai sumbermodal yang terus
mengalir dan manfaatnya untuk diditribusikan kepada
masyarakat yang membutuhkan (mauquf alaih).
126
2. Lumbung Beras Wakaf memiliki peran yang sangat
penting dalam keberlangsungan produktifitas lahan
pertanian masyarakat Desa Jipang, dengan membantu
dalam pemberian bibit unggul dan obat hama dapat
meningkatkan kualitas hasil panen para petani. Tidak
sampai di situ, LBW juga mengadakan pelatihan
sesuai kebutuhan para petani disaat musim tanam
diberikan edukasi tentang cara tanam yang efektif,
pemupukan dan dilakukan pendampingan secara
berkala untuk mengetahui secara langsung
perkembangan yang dirasakan oleh para petani. Yang
tidak kalah penting adalah para petani ditawarkan
harga beli dari LBW dengan harga diatas tengkulak
yang tentunya lebih menguntungkan dan sisanya bisa
digunakan untuk kebutuhan pokok. Setelah itu gabah
yang dikumpulakn dari para petani diproduksi kembali
menjadi beras yang dikemas kedalam 5kg karung
yang terus didistribusikan kepada masyarakat yang
membutuhkan, misalnya beras untuk santri, beras
untuk palestian dan bantuan-bantuan kemanusiaan
yang lainnya.
3. Melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan ekonomi
yang dilakukan LBW kepada para petani Desa Jipang
tentunya memberikan dampak yang signifikan kepada
pengembangan ekonomi para petani yang sebelumnya
mengalami kendala karena minimnya modal berkat
bantuan modal bergilir dengan nominal 1 Jt per petani,
127
bisa digunakan untuk membeli bahan-bahan tani atau
untuk modal usaha yang lain. Program pembiayaan
yang dibalut dalam program kemitraan diberikan
LBW kepada para petani Desa Jipang untuk
membantu mereka dalam memproduktifkan lahan
pertanian, sehingga Global Wakaf Corporation
memiliki peluang yang lebih besar dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial para
petani pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Selain itu masyarakat sekitar juga
merasakan bantuan sembako atau beras dari hasil
produksi gabah yang dibeli pula dari para petani jadi
terus berputar dan mengalir sesuai dengan tujuan
wakaf yang manfaatnya tidak boleh terputus. Dengan
pemberdayaan berbasis syari’a yang terus digencarkan
melalui beberapa program salah satunya lewat Global
Wakaf yang melakukan pemberdayaan ekonomi
berbasis wakaf produktif memungkinkan masyarakat
terlepas dari bayang-bayang praktek ekonomi ribawi.
128
B. Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis terkait Strategi
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Jipang Kecamatan
Cepu Kec Cepu Blora Melalui Program Desa Wakaf : Lumbung
Beras Wakaf Oleh Global Wakaf Corporation adalah sebagai
berikut :
1. Terjadinya proses administrasi dan persetujuan yang
lama akibat dari pelaksanaan dan skala prioritas
program-program baru dari Global Wakaf Corporation
selaku lembaga pusat bersama Aksi Cepat Tanggap.
Sebaiknya dalam hal ini GWC mempercepat proses
pengajuan dan pencairan program yang telah
disepakati bersama antara LBW dan pelaku ekonomi
supaya program-program yang dicanangkan tidak
terputus ditengah jalan juga pembelian gabah bisa
sesuai saat musim panen berlangsung.
2. Mengingat tidak hanya potensi dibidang pangan saja
yang ada di desa Jipang, sebaiknya GWC mulai
membuat alternatif strategi pemberdayaan ekonomi
yang lain misalkan mulai merambah ke sektor
peternakan karena salah satu pekerjaan penduduk desa
Jipang selain bertani juga memiliki peternakan sapi,
kambing atau ayam, misal dengan membangun
Lumbung Ternak Wakaf jadi hasilnya untuk dijadikan
hewan Qurban
129
3. Untuk lebih memperkuat asas gotong royong antara
pengelola LBW dan para petani sebaiknya melakukan
pengadaan pertemuan rutinan antara pengurus LBW
dengan para petani, buruh, aparatur desa atau
masyarakat desa Jipang selaku para pelaku ekonomi
yang diberdayakan dengan menggunakan konsep
wakaf produktif. Tentunya demi memperera tali
silaturrahmi dan mendiskusikan berbagai hal yang
dibituhkan maupun pencarian solusidari setiap
permasalahan yang dihadapi guna menciptakan
suasana kerjasama yang lebih sinergis.
130
Daftar Pustaka
Al-Asyhar, Ahmad Djunaidi Thobieb. (2006). Menuju Era Waqaf
Produktif Sebuah Upaya Progresif Untuk Kesejahteraan Umat.
Jakarta Selatan:Mitra Abadi Press
Al-Kahfi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, pengembangan waqaf
produktif sebagai salah satu usahamemberantas kemiskinan
dankebodohan Volume IV, No. 2, Juli Tahun 2019, hlm. 121
Depdiknas, (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2002). Kamus Besar Bahasa
Indonesia Jakarta: Balai Pustaka.
Emzir (2012) “Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data”.
Jakarta: Rajawali Pers.
George Steiner dan John Minner, Manajemen Strategi. Jakarta:
Erlangga.
Huraerah, Abu. (2011)Pengorganisasian dan Pengembangan
Masyarakat Model dan Strategi Pembangunan Berbasis
Kerakyatan, (Bandung: Humaniora, cet.Ke-2.
Juhaya S. Praja, (2012). Ekonomi Syari’ah, Bandung: CV Pustaka
Setia.
L, Setiana. (2007) "tehnik penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat".
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga press
Mulyono, Sungkowo Edy. (2017). Kemiskinan dan Pemberdayaan
Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Muhammad, (2007). Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Ngajenan, Muhammad. (1990) Kamus Epistemologi Bahasa Indonesia,
Semarang: Dahara Prize.
Onong Uchjana Affendy, (1999). Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
131
Qahar, Mundzir. Manajemen Wakaf Produktif. (2005). Jakarta: PT
Khalifa.
Rafi’udin dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi
Dakwah. Bandung: Pustaka Setia
Rohidi, Tjetjep Rohendi. (1992) ”Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI
Press.
Salim, Peter dan Yeni Salim. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia
Jakarta: Modern English Press.
Sondang Siagan, (1986). Analysis Serta Perumusan
Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi. Jakarta: PT.
Gunung Agung.
Sugiyono. (2013). “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D”, Bandung: Alfabeta.
Supriyono, (1985). Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan
Bisnis. Yogyakarta: BPFC.
Suryana. (2010) “Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian
Kuantitatif dan kualitatif”. Bandung: UPI
Wiroso, (2005) Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha
Bank Syariah. Jakarta: PT.Grasindo
Yusuf, Muhammad. (2009). Pemberdayaan Wakaf Produktif Untuk
Pemberdayaan Ekonomi Umat. Semarang: Badan Wakaf
Nusantara.
Zubaedi, (2013) Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktik.
Jakarta: Kencana.
Zulkarnain, (2003). Membangun Ekonomi Rakyat: Persepsi
tentang Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa.
132
Jurnal
Arifianto, R., & Sekolah, P. L. (n.d.). Peran Karang Taruna Dalam
Pemberdayaan Pemuda Melalui Pelatihan Karawitan Gamelan
Jawa Dusun Plumbon Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Eromoko
Wonogiri the Role of Neighborhood Youth Through Javanese
Gamelan Musical Instrument in Plumbon Ngadirejo Eromoko
Won. 2.
Charles Elliot, (2005). jurnal “Upaya Strategis Ekonomi
Masyarakat Melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE)”,
Volume 5 No. 1 Thn.
Choiriyah, C. (2017). Wakaf Produktif dan Tata Cara Pengelolaannya.
Islamic Banking : Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan
Perbankan Syariah, 2(2), 25–34.
Dahlan, R. (2016). Análisis Kelembagaan Badan Wakaf Indonesia.
Esensi, 6(1), 113–124.
Medias, F. (2010). Wakaf Produktif Dalam Perspektif Ekonomi Islam.
La_Riba, 4(1), 71–86.
Sany, U. P. (2019). Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Perspektif Al Qur’an. Jurnal Ilmu Dakwah.
Skolnick, A. A. (1997). Interventional radiological treatments tested.
Journal of the American Medical Association, 277(18), 1424–
1425.
133
Skripsi
Aristianto, A. (2018). Pemberdayaan Keluarga Lansia Melalui Usaha
Ekonomi Produktif Oleh Bina Keluarga Lansia Ayah Bunda Ceria
Kelurahan Tamanan Tulungagung Perspektif Ekonomi Islam.
Skripsi, 22–23.
PUTRI, A. D. R. (2017). Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui
Usaha Karamba Ikan Di Waduk Jatiluhur Kabupaten
Purwakarta.
Saleha, F. (2018). Strategi Pemberdayaan Ekonomi Umat di Masjid
Darussalam Kota Wisata Cibubur.
Strategi, A., Wakaf, P., & Zahriah, L. (2008). KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM ) UIN SYARIF HIDAYATULLAH 2008 M / 1429 H PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM ).
Suryadi, N. M. (2017). Strategi Pengelolaan Wakaf Produktif Dalam
Rangka. UIN Alauddin Makasar, 101.
Media Online
https://news.act.id/berita/global-wakaf-resmi-luncurkan-warung-wakaf
https://www.suara.com/bisnis/2020/01/15/141958/jumlah-orang-
miskin-di-indonesia-sebanyak-2479-juta-jiwa
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190715132823-
532412205/jumlah penduduk-miskin-ri-maret-2019-turun-jadi-
2514-juta
https://www.globalwakaf.com/id/wakaf
LAMPIRAN – LAMPIRAN
134
Lampiran 1. A
PEDOMAN WAWANCARA
A. Pengurus Global Wakaf Corporation
Nama :
Jabatan :
1. Apa yang menjadi latar belakang terbentuknya Global
Wakaf Corporation?
2. Kenapa memilih Pangan sebagai sarana pengembangan
wakaf produktif?
3. Bagaimana proses pembentukan program Lumbung Beras
Wakaf?
4. Bagaimana cara menghimpun dana wakaf sebagai
sumbermodal ?
5. Kegiatan apa saja yang bisa dilakukan pelaksana LBW?
6. Apakah dilakukan pendampingan kepada pelaksana
program dan bagaimana caranya?
7. Apa saja produk yang ada didalam LBW?
8. Bagaimana cara anda memantau dan mengevaluasi
program LBW?
9. Apakah menurut anda program LBW sudah berjalan
sebagaimana mestinya?
Lampiran 1.B
135
PEDOMAN WAWANCARA
B. Pengelola Lumbung Beras Wakaf
Nama :
Jabatan :
1. Sudah berapa lama anda tergabung sebagai anggota
LBW?
2. Bagaimana pandangan anda tentang program LBW?
3. Bagaimana strategi yang dilakukan LBW dalam
membangkitkan perekonomian ds Jipang?
4. langkah apa yang LBW lakukan untuk memampukan para
petani,?
5. Bagaimana cara LBW dalam membangun kepercayaan
dan rasa aman bagi para petani?
6. Bagaimana proses pengelolaan dana wakaf dan berapa
batas maksimum pinjaman yang diperoleh untuk
membantu memproduktfkan lahan para petani desa
Jipang?
7. Adakah hambatan yang dirasakan LBW selama
memberdayakan para petani? Dan apa solusinya?
8. Siapa saja yang berhak mendapatkan manfaat dari hasil
program LBW?
136
9. Bagaimana proses monitoring atau evaluasi yang
dilakukan LBW terhadap para petani dan masyarakat
yang terdampak?
10. Menurut anda, sudah efektifkah pemberdayaan ekonomi
masyarakat yang dilakukan LBW?
137
Lampiran 1.C
PEDOMAN WAWANCARA
C. Petani dan masyarakat desa Jipang
Nama :
Jabatan :
1. Sudah berapa lama anda mengikuti program LBW?
2. Apa yang membuat anda yakin untuk mengikuti program
LBW?
3. Bagaimana pandangan anda tentang program LBW?
4. Apa saja benefit yang anda peroleh dari program LBW?
5. Berapa jumlah pinjaman sukarela yang anda dapatkan dari
LBW?
6. Apakah LBW melakukan monitoring selama kegiatan
berlangsung?
7. Apa saja hambatan yang anda rasakan selama program
LBW berjalan?
8. Sejauh ini apakah dengan mengikuti program LBW
membantu anda dalam meningkatkan ekonomi?
9. Harapan anda kepada LBW untuk pemberdayaan ekonomi
masyarakat?
138
Lampiran 2.A.1
TRANSKIP WAWANCARA
Pengurus Global Wakaf Corporation
Nama : Ust Pungky
Jabatan : Manajer Global Wakaf Corporation
1. Apa yang menjadi latar belakang terbentuknya Global
Wakaf Corporation?
Sampai saat ini kita masih terbelenggu oleh kapitalisme
yang artinya mayoritas masyarakat di Indonesia masih
menyukai atau lebih memilih praktek ekonomi ribawi,
padalah Islam sendiri mempunyai konsep ekonomi yang
lebih bermanfaat dan bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
Salah satunya dengan memanfaatkan wakaf yang
diperoleh dari para wakif maupun dermawan, saya ambil
contoh begini mas, pada umumnya wakaf sendiri hanya
dikenal dengan 3 M yaitu wakaf Masjid, Madrasah,
Makam, jadi masih minim mas pengetahuan masyarakat
terkait manfaat wakaf. Padahal wakaf sebenarnya lebih
dari itu, wakaf bisa diproduktifkan menjadi program-
program yang bisa memanjangkan manfaat wakaf itu
sendiri. Seperti di Global Wakaf ada program-program
yang bersifat suistainable contohnya wakaf dibidang
pangan itu ada Lumbung Beras Wakaf, Air minum
Wakaf, kemudian dibidang Ekonomi ada Ritel Wakaf,
Warung Wakaf dan Mobile Truck Wakaf kemudian ada
master program yaitu Desa Wakaf yang semuanya
dikelola menggunakan wakaf uang. Kurang lebih inilah
yang menjadi latar belakang didirikannya Global Wakaf
Corporation merespon fenomena pembangunan ekonomi
di Indonesia yang masih mengamalkan praktek ekonomi
ribawi.
139
2. Kenapa memilih Pangan sebagai sarana pengembangan
wakaf produktif?
Masyarakat Indonesia ini kan mayoritas bekerja sebagai
petani atau memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam.
Artinya dengan sumberdaya alam yang melimpah dirasa
perlu dibuat sebuah ekosistem perekonomian yang
terintegrasi terutama dibidang pangan dengan
memanfaatkan dana wakaf untuk diproduktifkan. Seperti
sekarang dari Global Wakaf ada master program namanya
Desa wakaf itu ada di Blora Jateng yaitu Lumbung Beras
Wakaf, sumur wakaf dan di Tasikmalaya itu ada
Lumbung Ternak Wakaf.
3. Bagaimana proses pembentukan program Lumbung Beras
Wakaf?
Mengenai proses pembentukan ini kita lihat dari data yang
tim kumpulkan dilapangan. Salah satu daerah yang
memiliki tingkat produksi gabah berkualitas berada di
daerah Jawa Tengah dengan pendekatan kemanusiaan
yang selalau Global Wakaf terapkan maka salah satu
daerah yang menjadi sasaran untuk dibentuk sebuah
lembung dibidang pangn dengan memanfaatkan dana
wakaf sebagai modal ada di daearah yang pernah
terdampak bencana, saalah satunya di Blora yang pernah
terkena banjir dan mengalami kelumpuhan ekonomi.
Maka Global Wakaf hadir memberikan bantuan berupa
beras atau sembako dan pelan-pelan membangkitkan
kembali ekonomi mereka.
4. Bagaimana cara menghimpun dana wakaf sebagai
sumbermodal ?
Nah bagi siapa saja baik itu wakif atau dermawan bisa
berwakaf melalui beberapa sub program yang sudah
tercantum di website Global Wakaf dan juga media sosial
yang lain atau bisa juga melalui transfer bank maupun atm
sesuai rekening yang tercantum. Untuk memberi rasa
percaya tentu kita lakukan transparansi dengan
140
dokumentasi saat distribusi dan info-info seputar program
Global Wakaf.
5. Kegiatan apa saja yang bisa dilakukan pelaksana LBW?
Yang pertama tentu pemberdayaan terhadap para petani
dengan diberikan bantuan modal untuk produktifitas lahan
pertanian, kemudian pembelian gabah oleh LBW dengan
harga yang lebih sesuai artinya dari sini para petani bisa
terhindar dari permainan harga yang bisa dimainkan oleh
tengkulak.
6. Apakah dilakukan pendampingan kepada pelaksana
program dan bagaimana caranya?
Untuk pendampingan dengan cara selalu melakukan
proses monitoring kepada petani-petani yang
diberdayakan, kemdian melihat bagaimana kebutuhan
petani atau masyarakat untuk kemudian dibuat sebuah
edukasi untuk meningkatkan kreatifitas dan kemampuan
petani, semisal pelatian cocok tanam, pengadaan pupuk
dan obatan.
7. Apa saja produk yang ada didalam LBW?
Sampai saat ini yang masih digencarkan untuk pembelian
gabah karena hasil dari produksinya untuk distribusi
kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. Kemudian bantuan
modal bergilir yang akan diptong dari setiap hasil panen
yang dijual ke LBW. Produk yang dihasilkan tentunya
berupa beras ukuran 5 kg dan bekatul yang bisa
digunakan untuk pakan ternak.
8. Bagaimana cara anda memantau dan mengevaluasi
program LBW?
Tentu mas, kita ada tim survey yang setiap bulannya
melakukan monitoring langsung ke lokasi juga di sana ada
pengelola LBW yang juga bertugas tidak hanya
memproduksi beras melainkan juga melakukan control
kepada para petani. Dari pengelola juga setiap harinya
member laporan berupa foto atau data kepada Global
Wakaf selaku pengelola pusat.
141
9. Apakah menurut anda program LBW sudah berjalan
sebagaimana mestinya?
Buat pertanyaan ini agak susah dijawab mask arena kalau
bicara soal sudah berjalan sebagaimana mestinya dari tim
LBW selalu berusha maksimal untuk memberikan yang
terbaik bagi kesejahteraan para petani dengan program-
program dan bantuan-bantuan untuk masyarakat yang
membutuhkan.
142
Lampiran 2 B.1
PEDOMAN WAWANCARA
Pengelola Lumbung Beras Wakaf
Nama : Mas Tono
Jabatan : Pengelola LBW
1. Sudah berapa lama anda tergabung sebagai anggota
LBW?
Saya di LBW itu sudah dari awal berdiri waktu itu
namanya masih Lumbung Pangan Masyarakat sekitar 3
tahunan setelah itu ganti nama LBW sekitar 1 tahun 1
bulan ya kurang lebih sudah 4 tahun mas
2. Bagaimana pandangan anda tentang program LBW?
LBW di Desa Jipang ini cukup bagus mas, disini kan
lahan pertanian luas dan dekat dengan bengawan solo nah
jadi untuk pandangan saya di LBW disini ya cari gabah
mudah dan yang utama kan bisa membuka lapangan kerja
bagi orang-orang yang butuh.
3. Bagaimana strategi yang dilakukan LBW dalam
membangkitkan perekonomian Desa Jipang?
Sekarang ini LBW sudah mendata ada 50 petani yang
akan diberdayakan untuk dibantu pupuk, jadi biar
tanamanya itu bagus dan petani tidak hutang ke
tengkulak. Jadi LBW kan memberdayakan petani mas biar
bisa dibantu buat bibit, pupuk obat dan lainnya.
143
4. langkah apa yang LBW lakukan untuk memampukan para
petani,?
Kita beli blower ma situ bisa memberdayakan sekitar 30
orang jadi biar memudahkan pengambilan padi. Jadi
petani kalau mau panen tinggal diblower aja. Sama itu
mas membuka lapangan pekerjaan juga mau dibikinkan
dari produksi itu kan ada sekam nah mau dibuat bricket
yang mengelola Masyarakat Relawan Indonesia. Jadi
warga disekitar LBW itu disuruh buat arang sekam dan
dibeli LBW dijadikan bricket sekam dan sudah diproduksi
di Blora Tinggal pemasaran aja.
5. Bagaimana cara LBW dalam membangun kepercayaan
dan rasa aman bagi para petani?
Kita kan sering mas ngumpul sama para petani, jadi kalo
ada bantuan apa kita lempar kepetani juga atau ada
bantuan beras kita berikan ke yang kurang mampu.
6. Bagaimana proses pengelolaan dana wakaf dan berapa
batas maksimum pinjaman yang diperoleh untuk
membantu memproduktfkan lahan para petani desa
Jipang?
Itu untuk dana wakaf mas buat petani yang tidak mampu
diwilayah dekat LBW ini ada 50 petani mau dibikin
bergilir mas jadi dana untuk petani itu terima 1 jt mas
perpetani jadi nanti dibuat dana bergilir, setelah panen
gabahnya kita beli dan dipotong 1 jt untuk bayar hutang
dan ndak berbunga, jadi dana itu berputar terus.
7. Adakah hambatan yang dirasakan LBW selama
memberdayakan para petani? Dan apa solusinya?
Kalau petani wilayah sekitar Jipang kan klau kita beli kan
kita ndak mampu mas, soalnya sini itu panennya cuma
144
sebentar mas 2 minggu dan kita cuma bisa beli gabah
sekitar 300 ton jadi ga bisa nampung semua petani
disekitar LBW. Kalau karena covid ini ya malah
munculnya hama mas kaya tikus sama wereng mas wong
barusan aja saya ninjau lokasi itu ada yang ndak panen,
jadi untuk memberdayakan ya itu membantu obat hama.
8. Siapa saja yang berhak mendapatkan manfaat dari hasil
program LBW?
Kemarin ada sekitar 5 ton beras jadi untuk anak
yatim,santri, janda, orang tua, panti asuhan sekiatr 3 panti
dan pesantren.
9. Bagaimana proses monitoring atau evaluasi yang
dilakukan LBW terhadap para petani dan masyarakat
yang terdampak?
Biasanya tim kita meluncur ke lapangan mas, ada juga
dari tim yang ada di LBW dibagi mas ada yang di gudang
dan sisanya di lapangan.
10. Menurut anda, sudah efektifkah pemberdayaan ekonomi
masyarakat yang dilakukan LBW?
Sudah mas, soalnya sudah membantu ekonomi
masyarakat dan rencana akan terus dimaksimalkan lagi.
145
Lampiran 2 B.2
PEDOMAN WAWANCARA
Pengelola Lumbung Beras Wakaf
Nama : Mbak Lessi
Jabatan : Staf Admin LBW
1. Sudah berapa lama anda tergabung sebagai anggota
LBW?
Baru 1 tahun setengah mas, lebih lama mas Tono daripada
saya
2. Bagaimana pandangan anda tentang program LBW?
Alhamdulillah dengan adanya LBW ini membantu petani
dan warga Desa Jipang sih mas kan soalnya kita beli
gabah diutamakan dari petani
3. Bagaimana strategi yang dilakukan LBW dalam
membangkitkan perekonomian ds Jipang?
Kita membantu petani Desa Jipang mas terutama kita beli
gabah di petani Jipang kan ya, terus mempekerjakan
buruh dan para ibu-ibu diseitaran sini. Jadinya ekonomi
masyarakat Desa Jipang lebih naik sedikit gitu loh mas.
4. langkah apa yang LBW lakukan untuk memampukan para
petani?
Paling ini sih mas buat dana bergilir untuk bantu pupuk
dan obat hama, terus klo buat pelatihan-pelatihan gitu sih
belum ada lagi mas nah bisa juga buat diajuin program
kedepannya.
146
5. Bagaimana cara LBW dalam membangun kepercayaan
dan rasa aman bagi para petani?
Kita lebih berbaur ke petaninya sih mas, dari kita sering
bei gabahnya ke petani, sering bercengkrama sama petani
sebenernya lebih menguasai, kadang juga kita ngasih
beras gratis buat warga-warga sini. Jadinya sudah kaya
seperti saudara sendiri sih mas sudah percaya, kalo ada
acara disini juga warga ikutan.
6. Bagaimana proses pengelolaan dana wakaf dan berapa
batas maksimum pinjaman yang diperoleh untuk
membantu memproduktfkan lahan para petani desa
Jipang?
Kalau pengelolaan dana wakaf sih kita tergantung dari po
pusatnya sih mas, kalau kita dari arahan buat beras segini
gitu kan uangnya langsung dari pusat tapi kita ngajuin
Rancangan Anggaran Biaya dari pembelian gabah untuk
produksi dan biaya kendaraanya nah diajuain baru
uangnya turun. Pinjamannya itu per petani 1 jt nanti klo
udah waktunya panen nah kan beli gabah, nah uangnya
dikembalikan ke kita 1 jt dan akan dikasihkan ke petni
yang lain soalnya bergilir gitu.
7. Adakah hambatan yang dirasakan LBW selama
memberdayakan para petani? Dan apa solusinya?
Ngga ada deh mas semuanya lancar-lancar deh ya setau
saya
8. Bagaimana proses monitoring atau evaluasi yang
dilakukan LBW terhadap para petani dan masyarakat
yang terdampak?
147
Kita buat ngontrol petani saat musim panen mas jadi dari
kita diterjukan ke sawah langsung sekalian survey harga
gabah, kontrolnya lebih ke lapangan.
9. Menurut anda, sudah efektifkah pemberdayaan ekonomi
masyarakat yang dilakukan LBW?
Sudah efektif mas soalnya bantu warga sini.
148
Lampiran 2 C.1
PEDOMAN WAWANCARA
Petani dan masyarakat desa Jipang
Nama : Ngadi
Jabatan : Lurah Jipang
1. Bagaimana pandangan anda tentang program LBW?
Bencana dulu itu maksudnya banjir mas, jadi
alhamdulillah saat ini dengan kita bermitra dengan LBW
ini, kita itu sekarang bisa panen sampai tiga kali dalam
satu tahun, jadi padi terus. Banyak sekali bantuan yang
diberikan oleh LBW dan yang paling dirasakan dengan
keberadaan LBW ini tentu saja semakin meningkatnya
ekonomi masyarakat dikanan kiri dan dari hasil panen itu
langsung dibeli oleh LBW dengan harga diatas tengkulak.
2. Apa saja benefit yang anda peroleh dari program LBW?
Kami ucapkan terimakasih dengan adanya wakaf berupa
beras diberikan kepada masyarakat secara cuma-cuma
atau gratis, dan itulah mungkin disaat covid ini sudah 2
kali LBW ini memberikan bantuan beras kemasan 5kg
seluruh masyarakat Desa Jipang, jadi per KK hampir
sekitar 600 KK yang diberi bantuan.
149
3. Berapa jumlah pinjaman sukarela yang anda dapatkan dari
LBW?
Sebenernya LBW ini mau memberikan bentuan pinjaman
untuk pertanian, contohnya untuk pembiayaan traktor,
pembiayaan penggarapan sawah dari mulai pembibitan
dan pengobatan. Kalau kami selaku kepala Desa
memandang bahwa kegiatan ini banyak sekali ya, ada
pemberdayaan untuk para pedagang bergilir yaitu
diberikan bantuan pinjaman kepada masyarakat miskin
yang tidak mampu itu diberikan sepeda atau perlatannya
itu dibantu
4. Apakah LBW melakukan monitoring selama kegiatan
berlangsung?
Biasanya dari LBW sering terjun ke sawah untuk
komunikasi dan melihat progress dari para petani,
kemudian juga dari LBW selaalu memberikan update info
terkait harga pasar yang sedang berlangsung. Disamping
itu juga dari pusat juga datang ke sini untuk melihat dan
membuat video promosi
5. Sejauh ini apakah dengan mengikuti program LBW
membantu anda dalam meningkatkan ekonomi?
Tentu sangat membantu mask arena banyak dari para
petani merasakan bantuan berupa beras, pembelian gabah
dari hasil panen petani, bantuan berupa bibit dan yang
paling dekat ini tentu saja program kemitraan yang setiap
petani akan diberi pinjaman bergilir untuk produktifitas
lahan pertanian.
150
Lampiran 2 C.2
PEDOMAN WAWANCARA
Petani dan masyarakat desa Jipang
Nama : Pak Samidin
Jabatan : Petani
1. Sudah berapa lama anda mengikuti program LBW?
Sudah sekitar 2 tahun mas dari awal berdirinya LBW itu
saya sudah ikut mas
2. Apa yang membuat anda yakin untuk mengikuti program
LBW?
LBW seperti awal – awal covid itu bantu sembako mas
jadi warga dibagi sembako kaya beras sama minyak
goring, terus ya kalau panen jualnya ke LBW mas
harganya lebih tinggi.
3. Apa saja benefit yang anda peroleh dari program LBW?
Nah kalau kerja kan dulu kan ga ada bantuan, nah ini
LBW sudah dua kali ini membantu untuk mayoritas
pekerja dan pengangguran juga buruh, dan saya juga
dibantu beras sembako, ada juga perahu nelayan. Sama
itu blower padi itu juga ada, tapi kan semacam saya inikan
jadi per kelompok atau berapa orang antara 10 orang,
seperti itu sudah berjalan.
151
4. Apakah LBW melakukan monitoring selama kegiatan
berlangsung?
Dari LBW itu sering ke lokasi sawah mas buat ngobrol
sama petani sama mantau harga dilapngan, LBW juga
sering update harga pasar ma situ hampir setiap hari
5. Apa saja hambatan yang anda rasakan selama program
LBW berjalan?
Yang paling banyak itu sekarang hama tikus itu ada
disawahan mas, kalau covid ndak telalu pengaruh mas
sama petani.
6. Sejauh ini apakah dengan mengikuti program LBW
membantu anda dalam meningkatkan ekonomi?
Iya mas sudah membantu ya terutama dengan gabah yang
dijual ke LBW bisa nambahin modal usaha atau cari
kebutuhan tani mas.
7. Harapan anda kepada LBW untuk pemberdayaan ekonomi
masyarakat?
Buat program modal bergilir itu semoga bisa cepet
berjalan karena bisa buat modal usaha ya selain tani
mungkin ada dari warga yang punya hewan ternak atau
mau dagang kan bisa pakai modal itu.
152
Lampiran 2 C.3
PEDOMAN WAWANCARA
Petani dan masyarakat desa Jipang
Nama : Pak Subiono
Jabatan : Petani
1. Sudah berapa lama anda mengikuti program LBW?
Kurang lebih dari awal berdiri mas itu sekitar 2017 LBW
sudah membantu petani, jadi sudah ya 2 – 3 tahun mas.
2. Apa yang membuat anda yakin untuk mengikuti program
LBW?
Ya yang membuat saya yakin soalnya dengan bantuan
beras dari LBW mas juga dari hasil panen petani ini dibeli
langsung sama LBW dengan harga diatas tengkulak.
3. Bagaimana pandangan anda tentang program LBW?
Dengan adanya LBW ini sangat membantu mas soalnya
sering dibantu sembako, terus pernah dibantu pupuk sama
bibit juga sama yang paling penting kalau panen itu dibeli
LBW dengan harga yang mahal karena LBW itu kan
dananya dari wakaf ya mas jadi InsyaAllah berkah mas.
4. Apa saja benefit yang anda peroleh dari program LBW?
Kalau manfaat tentu dari LBW itu sering ngasih bantuan
sembako itu mas, terus ya hasil panen langsung dibeli
LBW sama uangnya bisa langsung diambil digudang, klo
ditengkulak bisa berhari-hari baru dikasih mas. Sama dulu
pernah dibantu bibit sama obat tapi kalau sekarang belum
ada lagi program bantuan bibit itu, mungkin nanti ada
lagi. Nah dulu lahan 30 hektaran dikasih bantuan bibit,
dipinjemin obat, pokoknya kebutuhannya dikasih nah
153
nanti setelah panen dipotong dan sebagian harus dijual ke
LBW untuk digiling jadi beras dan disalurkan ke yang
butuh.
5. Berapa jumlah pinjaman sukarela yang anda dapatkan dari
LBW?
Biasanya bisa sampai sejuta mas jadi kalau balikin itu ya
lewat hasil panen yang dijual ke LBW nah itu bisa
dipotong.
6. Apakah LBW melakukan monitoring selama kegiatan
berlangsung?
Kalau ngontrol itu kan beberapa kali dari tim ACT datang
kesini mas buat ninjau sawah terus bikin video kaya
syuting film LBW gitu mas.
7. Apa saja hambatan yang anda rasakan selama program
LBW berjalan?
Ya paling itu mas buat modal ini karena lagi covid gini
jadi susah juga, kalau dibantu modal lagi kan bisa buat
beli-beli kebutuhan tani sama pupuk itu lagi langka mas
soalnya ada pengurangan pupuk subsidi sama nonsubsidi.
8. Sejauh ini apakah dengan mengikuti program LBW
membantu anda dalam meningkatkan ekonomi?
Sudah membantu mas ya yang paling dirasa kalau panen
bisa dijual ke LBW dengan harga diatas tengkulak dan
bisa langsung diambil hari itu juga.
9. Harapan anda kepada LBW untuk pemberdayaan ekonomi
masyarakat?
154
Harapanya ya semoga dengan adanya LBW bisa
membantu modal untuk petani buat beli-beli kebutuhan
pupuk atau bahan-bahan yang lain mas.
155
Lampiran 2.C.4
PEDOMAN WAWANCARA
Petani dan masyarakat desa Jipang
Nama : Mas Bambang
Jabatan : Petani
1. Sudah berapa lama anda mengikuti program LBW?
1 tahun lebih 1 bulan
2. Apa yang membuat anda yakin untuk mengikuti program
LBW?
Karena membantu masyarakat Desa Jipang terutama
petani itu dibantu pupuk dan obatan sama hasil panen
dijual ke LBW dengan harga tinggi dan langsung diambil
3. Bagaimana pandangan anda tentang program LBW?
Sangat baik adanya LBW ini membantu perekonomian
masyarakat membeli gabah dengan harga yang baik
4. Apa saja benefit yang anda peroleh dari program LBW?
Adanya LBW ini mempekerjakan masyarakat sekitar,
member bantuan berupa pupuk dan obat-obatan, LBW
membeli gabah dari petani langsung bayar cash dan petani
bisa langsung datang ke LBW
5. Berapa jumlah pinjaman sukarela yang anda dapatkan dari
LBW?
Dengan meninjau luas lahanswah bantuan maksimal dari
dana wakaf sebesar 1 juta per petani
156
6. Apa saja hambatan yang anda rasakan selama program
LBW berjalan?
Tidak ada hambatan sama sekali semua lancar
7. Sejauh ini apakah dengan mengikuti program LBW
membantu anda dalam meningkatkan ekonomi?
Sangat baik sekali, membantu perekonomian dengan
membeli gabah dihargai lebih tinggi
8. Harapan anda kepada LBW untuk pemberdayaan ekonomi
masyarakat?
157
Lampiran 2.C.5
PEDOMAN WAWANCARA
Petani dan masyarakat desa Jipang
Nama : Ibu Murtini
Jabatan : Petani sekaligus buruh
1. Sudah berapa lama anda mengikuti program LBW?
Sudah setahun mas dari tahun 2019 akhir sampai
sekarang.
2. Apa yang membuat anda yakin untuk mengikuti program
LBW?
Yakin karena dibantu beras sama dapet kerja di LBW
mas.
3. Bagaimana pandangan anda tentang program LBW?
Bagus mas sangat membantu.
4. Apa saja benefit yang anda peroleh dari program LBW?
Ya itu mas membantu jadi kalau ikut kerja di LBW bisa
dapat 50 ribu perharinya dari jam 08.00 – 16.00 kalau
lembur ya dapat bonus 10 ribu per jamnya.
5. Apakah LBW melakukan monitoring selama kegiatan
berlangsung?
Iya mas, jadi dari LBW sering ngobril sama kami petani
juga biar akrab terus juga sering ngasih bantuan beras.
6. Apa saja hambatan yang anda rasakan selama program
LBW berjalan?
Ndak ada hambatan mas.
158
7. Sejauh ini apakah dengan mengikuti program LBW
membantu anda dalam meningkatkan ekonomi?
Iya mas membantu.
8. Harapan anda kepada LBW untuk pemberdayaan ekonomi
masyarakat?
Ya semoga semakin maju dan bantu warga sekitar.
159
Lampiran 2 C.6
PEDOMAN WAWANCARA
Petani dan masyarakat desa Jipang
Nama : Pak Lamiran
Jabatan : Petani
1. Sudah berapa lama anda mengikuti program LBW?
Untuk mengenal dan mengikuti Lumbung Beras Wakaf
itu mulai tahun 2017 mas
2. Apa yang membuat anda yakin untuk mengikuti program
LBW?
Karena gini mas, mereka keuntungannya jual ke LBW itu
rata-rata untung mas, misal kalau gabah dijual ke
tengkulak itu harganya Rp. 4.200 kalau ke LBW bisa Rp.
4.300 atau Rp. 4.400 itu 100 rupiah di kali 1000kg kan
sudah berapa itu lumayan mas buat tambahan nutup-nutup
biaya produksi mereka. Disamping itu kan tidak ada
kekhawatiran untuk petani jual ke LBW soalnya kan dah
tau gudangnya disitu jadi ndak mungkin kabur. Walaupun
ya kadang kita sering utang sama mereka tapi LBW lebih
percaya sama kita.
3. Bagaimana pandangan anda tentang program LBW?
Tentunya dengan adanya LBW ini mereka terbantu, yang
pertama itu lingkungan sekitar mereka itu dapat kegiatan
produksi di LBW, yang kedua para petani walaupun
kadang mereka jual gabahnya ke LBW, kadang LBW
kalau ACT sendiri mengeluarkan bantuan itu mereka
sendiri dapat bantuan juga, jadi kaya saling
menguntungkan gitu mereka ndak merasa dirugikan
dengan berdirinya LBW, mereka istilahnya ad kegiatan
160
lain selain kegatan di sawah. Sekarang tuh LBW tuh
sudah familiar ditelinga mereka kadang ka nada tamu dari
luar, artir dari luar ke LBW mereka tuh sudah tahu “ooh
itu acarnya LBW”, jadi mereka sudah akrab dengan
kegatan LBW selama ini.
4. Apa saja benefit yang anda peroleh dari program LBW?
Selisih harga yang ditawarkan berbeda dengan tengkulak,
yang kedua untuk petani dan warga sekita ini kan ada sisi
lain dari proses produksi LBW yaitu bekatul itu loh mas.
Mereka itu kan klo beli diluar selisih perkilonya bisa
sampe 1000 rupiah disamping itu juga deket dan bar
uterus dari prosesnya ndak ada yang ditumpuk-tumpuk,
yang ketiga LBW programnya ndak cuma membeli gabah
saja nah ini yang lagi dikerjakan di LBW mengenai
bantuan biaya produksi mereka walaupun sistemnya
pinjaman tapi tidak ada bunganya jadi hanya mereka kalo
panen mengembalikan, misalnya dapet pinjaman Rp
1.000.000 nah pas panen itu hasilnya dijual ke LBW terus
mereka tidak dipotong dari pinjamannya gitu aja, jadi
pinjamannya itu dikembalikan lagi atau kalau LBW tidk
membutuhkan bisa diberikan ke petani yang lain yang
membutuhkan.
5. Berapa jumlah pinjaman sukarela yang anda dapatkan dari
LBW?
Jumlahnya sekarang per petani masih 1 Jt an mas, dan
ngasih uangnya tuh masuk di kartu tani mereka
menyesuaikan luas wilayah.
6. Apakah LBW melakukan monitoring selama kegiatan
berlangsung?
Kalau dari LBW ya itu kadang dari MRI semarang karena
LBW itu juga menggandeng semacem kaya timnya juga
161
baik untuk kegiatan sosial mereka karena LBW bagian
dari ACT, jadi tim ACT dari Jakarta datag kesini mas ya
sekedar pendekatan mereka ke petani. Kadang dari LBW
juga menggandeng pemerintah desa agar lebih mengontrol
kebutuhan misal obat untuk pertanian.
7. Apa saja hambatan yang anda rasakan selama program
LBW berjalan?
Yang dihadapi petani saat pandemi itu ndak terlalu ngefek
ya mas, yang paling keliatan itu ke LBW jadi imbasnya
itu ke keuangan LBW kan dari wakaf uang dari donatur,
dan pemasukan turun drastis. Jadi banyak yang dibantu
tapi pemasukan ke LBW minim. Kalau buat petani ndak
terlalu ngaruh mas paling saat ini yang paling menggangu
pertanian itu hama tikus mas yang lagi marak.
8. Sejauh ini apakah dengan mengikuti program LBW
membantu anda dalam meningkatkan ekonomi?
Sangat membantu mas, minimal kan itu tadi mereka ndak
terlalu bingung menjual gabah mereka diasaat hujan kaya
gini mas, karena rata-rata tengkulak itu masih manual jadi
pengeringnya mereka masih pake matahari, kalau kita kan
ndak, mau musim panas hujan masih tetep bisa ngeringin
gabah mas. Kalau dulu pernah mas jadi gabah-gabahnya
ditaruh di pinggir jalan atau nginep mas buat nungguin
para tengkulak, tapi saat ini LBW pun mau berapapun
bisa menampung mask arena ada mesin pengering juga.
9. Harapan anda kepada LBW untuk pemberdayaan ekonomi
masyarakat?
Harapannya sebgai petani ke LBW pengennya semua
gabah yang ada di Desa Jipang bisa tertampung oleh
LBW, masalahanya hasil panen dari warga Desa Jipang
itu kan emang luar biasa loh mas bagus, jadi kalau
162
dibandingin sama desa lain itu beda, karena sistem
pengairannya Desa Jipang sendiri sudah pakai irigasi, jadi
misal mereka bisa panen 3 kali ya terus yang lain musim
kemarau tidak bisa tanem mas. Harapannya LBW lebih
bisa berkontribusi lagi lah untuk masyarakat Desa Jipang.
163
Lampiran 3
CATATAN LAPANGAN
Oktober 2020
Tepat pukul 13.00 wib peneliti bersiap untuk berangkat ke
kantor Global Wakaf Corporation yang juga satu gedung dengan
tiga lembaga dibawah naungan Global Islamic Phylantropy.
Sebelumnya peneliti telah berkomunikasi dengan Ust. Naim
selaku komunikan antara peneliti dengan pihak lembaga, untuk
bertemu dengan manajer Global Wakaf yaitu Ust. Pungky dan
tepat sehari sebelum tanggal 20 oktober 2020 peneliti mendapat
pesan watsapp untuk keesokan harinya bertemu dan wawancara
secara langsung dengan manajer GWC.
Dengan kondisi cuaca yang mendung peneliti berangkat
menggunakan sepeda motor dari kostan yang berada di daerah
semanggi II Ciputat timur, ditengah perjalanan terjadi hujan lebat
yang membuat peneliti basah kuyub ketika sampai diparkiran
kantor, beruntung peneliti membawa ganti dan berkas wawancara
tidak terkena air hujan. Setibanya di kantor pukul 14.00 wib,
peneliti langsung menuju lantai 11 menara 165 yang berada di Jl.
TB Simatupang Kav. 1, Cilandak Timur, Jakarta Selatan
kemudian menemui langsung Ust. Pungky dan melakukan
wawancara seputar profil GWC dan program Desa Wakaf yang
berada di Desa Jipang Blora. Wawancara berlangsung sekitar
sejam lebih diselingi dengan nasehat-nasehat membangun khas
Ust. Pungky, setelah selesai peneliti pun izin pamit untuk
164
bergegas pulang ke kostan dan segera memasukkan data agar
tidak kalah dengan rasa malas atau kesibukan yang lain.
20 Desember 2020
Dikarenakan kondisi bangsa yang sedang dilanda pandemi
covid-19 dan kegiatan pemilihan umum mahasiswa atau pemilwa
yan berlangsung di bulan November membuat peneliti vakum
untuk sementara waktu melanjutkan penelitian disamping belum
adanya info lanjutan dari Global Wakaf terkait surat jalan untuk
pergi ke Desa Jipang Blora, tempat salah satu program GW
disektor wakaf pangan. Memasuki bulan desember tepatnya
tanggal 20 desember 2020 peneliti memutuskan untuk rehat
sejenak dan pulang ke kampung halaman sembari menunggu
kepastian dari pihak lembaga.
11 Januari 2021
Memasuki bulan januari, peneliti menyiapkan segala
berkas dan bekal untuk berangkat ke Desa Jipang, tepat pada
tanggal 05 januari 2021 peneliti mendapatkan surat observasi dari
fakultas yang sudah peneliti ajukan tiga hari sebelumya. Peneliti
pun meminta izin kepada pihak lembaga untuk pergi ke Desa
Wakaf dan Alhamdulillah mendapat izin. Kendala yang peneliti
alami adalah pasifnya respon dari lembaga, ketika peneliti
meminta kontak atau narhub yang bisa menjadi mentor ketika di
Desa, dari lembaga belum memberikan yang akhir membuat
peneliti agak kebingungan. Namun tepat pada tanggal 11 januari
2021, peneliti tetap memutuskan berangkat dari rumah di antar
oleh kakak keponakan sampai terminal pucuk pukul 11.00 wib
untuk naik bus antar kota. Perjalan memakan waktu sekitar 3-4
165
jam karena harus transit dulu ke terminal bojonegoro untuk naik
bus mini hingga sampai terminal cepu. Setibanya diterminal cepu,
peneliti naik ojek yang memakan waktu sekita 10-15 menit
hingga sampai lokasi Desa Jipang.
Cuaca yang cerah, suasana yang asri dikarenakan kanan
kiri tumbuh hijau padi, tepat pukul 14.30 wib peneliti sampai di
depan kantor desa yang terpantau sepi tidak ada aktifitas manusia
didalamnya. Beberapa menit kemudian menjelang ashar peneliti
mampir ke rumah salah seorang warga yang ternyata juga
menjabat sebagai ketua RT untu bertanya kediaman pak Lurah.
Alhamdulillah peneliti diantar sampai kediaman untuk bertemu
Lurah Ngadi dan langsung melakukan wawancara agar
memangkas waktu pula. Sesi wawancara berlangsung hampir 30
menit dengan bahasan mengenai kondisi desa, mayoritas
pekerjaan dan tentunya pertanyaan seputar Lumbung Beras
Wakaf. Setelah melakukan wawancara, peneliti pun izin untuk
sementara beberapa hari kedepan tidur di masjid dikarenakan
budget yang kurang memadai apabila tinggal dipenginapan.
Namun sekali lagi dengan penuh kerahaman Lurah Ngadi
menawarkan untuk tinggal dirumahnya saja selama penelitian
berlangsung juga dipinjami motor sebagai kendaraan jika ingin
berkeliling melihat kondisi geografis dan melakukan wawancara
dengan warga sekitar.
Pukul 15.30 wib, peneliti izin untuk pergi ke kantor
pengelolaan produksi beras yaitu Lumbung Beras Wakaf yang
berada tidak jauh dari situs bersejarah yakni makam kerajaan
Pangeran Aryo jipang atau Aryo penangsang. Setibanya di
166
gudang, peneliti bertemu dengan mas Tono dan mbak Lessi dan
langsung mewawancarai mereka berdua seputa Lumbung Beras
Wakaf. Wawancara berlangsung sekitar 20 menitan disambung
dengan obrolan-obrolan santai mengenai misi kemanusiaan Aksi
Cepat Tanggap yang dibalu dengan Wakaf sebagai sumber modal
dalam memberdayakan ekonomi ummat. Pukul 16.30 wib peneliti
berpamitan untuk kembali ke rumah pak Lurah untuk beristirahat
dan bersih-bersih sekaligus persiapan sholat magrib.
12 Januari 2021
Pagi hari yang cerah sekiat pukul 07.30 wib, peneliti
dibelikan sarapan berupa nasi pecel oleh keluarga Lurah Ngadi,
tak berpikir panjang dan karena perut yang sudah keroncongan,
nasi pecel pun ku lahap. Belum habis, Lurah Ngadi memberikan
informasi bahwa aka nada petani yang mampir ke rumah untuk
bertemu dengan peneliti guna melakukan wawancara, dan benar
saja selah beberapa menit kemudian petani itu pun datang, beliau
bernama pak Samidin dengan perawakan tidak terlalu tinggi dan
sudah berumur namun masih terlihat sehat bugar. Wawancara
berlangsung kurang lebih 15 menit mengenai kondisi pertanian
dan juga manfaat apa saja yang petani sudah rasakan dengan
kehadiran Lumbung Beras wakaf. Setelahnya disambung dengan
obrolan-obrolan ringan dan harapan pak Samidin untuk kemajuan
produksi padi dan kesejahteraan ekonomi agar dirasakan bukan
hanya petani melainkan juga masyarakat yang lain.
Setelah melakukan wawancara dengan Pak Samidin,
peneliti bersiap untuk meninjau lokasi pertanian yang berada
tidak jauh dari rumah pak Lurah, saat itu sedang musim tanam
167
jadi kebanyakan para petani sedang melakukakn cocok tanam dan
pengelolaan lahan yang lain seperti traktor sawah. Kemudian
peneliti menemui salah seorang petani bernama pak Subiono
yang ternyata merupakan saudara pak Lurah sendiri, beliau
tengah memantau butuh tani yang sedang bercocok tanam
sembari menyediakan konsumsi. Kami pun berbincang dan
melakukan wawancara seputar pertanian juga LBW yang pada
akhir bulan desember kemarin memberikan bantuan beras untuk
membantu ketahanan pangan akibat covid.
Menjelang dluhur, peneliti bergegas menuju gudang LBW
untuk bertemu dan mendokumentasikan kondisi gudang,
kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Mas Bambang
selaku pengelola LBW bagian staf gudang mengenai kondisi
gudang dan buruh pekerja harian yang membantu produksi gabah
di LBW. Setelah itu peneliti istirahat sembari bersiap sholat
dluhur lalu kami pun makan bersama di gudang. Sekitar pukul
14.00 wib peneliti izin pamit untuk mengistirahatkan badan
sejenak dirumah pak Lurah juga bersiap sholat ashar. Sore pun
berlalu diterpa awan mendung yang mulai menyelimuti desa
Jipang sejak pukul 16.00 wib, dan benar menjelang isya, hujan
pun turun dengan deras yang membuat peneliti menginap
semalam lagi untuk paginya bersiap menuju terminal cepu.
13-14 Januari 2021
Malam terasa sangat panjang dan peneliti pun tertidur
dengan sangat pulas. Pagi harinya peneliti merasakan nikmatnya
sambal khas buatan bu Lurah untuk mengisi perut agar tidak lapar
waktu perjalanan ke Jakarta. Peneliti berpamitan dengan keluarga
168
Lurah Ngadi dan diantar Mas Bambang pergi ke terminal cepu
tepat pukul 11.00 wib. Menaiki bus Nusantara, peneliti berangkat
pukul 14.00 wib dengan hati yang lega walau lumayan cape
karena harus berkeliling dan mencari data lapangan. Jarak
tempuh dari terminal cepu sampai terminal lebak bulus kurang
lebih hampir 15 jam dan sampai pukul 04.30 wib. Kemudian
peneliti dijempu oleh teman kelas dan langsung menuju rumah
teman yang lain didaerah taman kedaung.
18 Januari 2021
Pada hari senin pagi sekitar pukul 10.00 wib peneliti yang
sebelumnya sudah komunikasi dengan dosen pembimbing Pak
Yusra Kilun, M. Pd kemudian bertemu untuk menyetorkan hasil
data lapangan dari bab 1 sampai bab 6, dikarenakan kondisi yang
psbb membuat kampus pun ikut menerapkan peraturan lebih ketat
juga protokol kesehatan, peneliti bertemu dengan dospem
didepan ruang jurusan. Setelah berdiskusi sekitar 30 menit,
peneliti mendapatkan acc yang artinya sudah bisa mengajukan
jadwal sidang akhir skripsi terkait penelitian yang sudah peneliti
susun dengan beberapa revisi atau data penguat seperti
pelampiran dokumentasi, catatan lapagan dan data petani yang
sudah peneliti cantumkan pula di atas.
04 Januari 2021
Penulis bertemu dengan dospem yaitu Yusra Kilun, M. Pd untuk
melakukan finishing terhadap skripsi yang telah penulis susun
untuk kemudian ditanda tangani dan bisa penulis gunakan sebagai
syarat pengajuan sidang skripsi ke Tata Usaha FIDIKOM.
169
Lampiran 4
170
171
172
Lampiran 5
Suasana gudang produksi dan mesin penggilingan padi LBW
(11 Januari 2021)
173
Wawancara dengan mas Tono dan mas Bambang selaku
pengelola LBW
(12 Januari 2021)
174
Wawancara dengan ibu Martini dan Murtini selaku buruh pekerja
harian LBW (12 Januari 2021)
Proses produksi dan pengemasan beras oleh LBW
untuk distribusi bantuan kemanusiaan
(14 Desember 2020)
175
176
Distribusi Beras Untuk Santri oleh LBW bersama
Masyarakat Relawan Indonesia
(Juli 2020)
1