strategi pembelajaran ahmadsurajat - … · web viewseorang guru harus dapat menunjukkan pentingnya...

49
Strategi Pembelajaran ahmadsurajat.wodpress.com Posted on 12 Januari 2008 by AKHMAD SUDRAJAT Oleh : Akhmad Sudrajat Dalam mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi, E. Mulyasa (2003) mengetengahkan lima strategi pembelajaran yang dianggap sesuai dengan tuntutan Kurikukum Berbasis Kompetensi; yaitu : (1) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning); (2) Bermain Peran (Role Playing); (3) Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning); (4) Belajar Tuntas (Mastery Learning); dan (5) Pembelajaran dengan Modul (Modular Instruction). Sementara itu, Gulo (2005) memandang pentingnya strategi pembelajaran inkuiri (inquiry). Di bawah ini akan diuraikan secara singkat dari masing-masing strategi pembelajaran tersebut. 1. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) atau biasa disingkat CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai. Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hapalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar. Dengan mengutip pemikiran Zahorik, E. Mulyasa (2003) mengemukakan lima elemen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual, yaitu : 1. Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik 2. Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian- bagiannya secara khusus (dari umum ke khusus) 3. Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara: (a) menyusun konsep sementara; (b) melakukan sharing untuk memperoleh D//wayan2012//strategi pembelajaran

Upload: vanque

Post on 06-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Strategi Pembelajaran ahmadsurajat.wodpress.comPosted on 12 Januari 2008 by AKHMAD SUDRAJAT

Oleh : Akhmad Sudrajat

Dalam mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi, E. Mulyasa (2003) mengetengahkan lima strategi pembelajaran yang dianggap sesuai dengan tuntutan Kurikukum Berbasis Kompetensi; yaitu : (1) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning); (2) Bermain Peran (Role Playing); (3) Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning); (4) Belajar Tuntas (Mastery Learning); dan (5) Pembelajaran dengan Modul (Modular Instruction). Sementara itu, Gulo (2005) memandang pentingnya strategi pembelajaran inkuiri (inquiry).

Di bawah ini akan diuraikan secara singkat dari masing-masing strategi pembelajaran tersebut.

1. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) atau biasa disingkat CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai. Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hapalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar.

Dengan mengutip pemikiran Zahorik, E. Mulyasa (2003) mengemukakan lima elemen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual, yaitu :

1. Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik

2. Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian-bagiannya secara khusus (dari umum ke khusus)

3. Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara: (a) menyusun konsep sementara; (b) melakukan sharing untuk memperoleh masukan dan tanggapan dari orang lain; dan (c) merevisi dan mengembangkan konsep.

D//wayan2012//strategi pembelajaran

4. Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktekan secara langsung apa-apa yang dipelajari.

5. Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang dipelajari.

2. Bermain Peran (Role Playing)

Bermain peran merupakan salah satu model pembelajaran yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia (interpersonal relationship), terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik.

Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi, kemampuan kerjasama, komunikatif, dan menginterprestasikan suatu kejadian

Melalui bermain peran, peserta didik mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antarmanusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat mengeksplorasi parasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah.

Dengan mengutip dari Shaftel dan Shaftel, E. Mulyasa (2003) mengemukakan tahapan pembelajaran bermain peran meliputi : (1) menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik; (2) memilih peran; (3) menyusun tahap-tahap peran; (4) menyiapkan pengamat; (5) menyiapkan pengamat; (6) tahap pemeranan; (7) diskusi dan evaluasi tahap diskusi dan evaluasi tahap I ; (8) pemeranan ulang; dan (9) diskusi dan evaluasi tahap II; dan (10) membagi pengalaman dan pengambilan keputusan.

3. Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning)

Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning) merupakan model pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Dengan meminjam pemikiran Knowles, (E.Mulyasa,2003) menyebutkan indikator pembelajaran partsipatif, yaitu : (1) adanya keterlibatan emosional dan mental peserta didik; (2) adanya kesediaan peserta didik untuk memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan; (3) dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan peserta didik.

Pengembangan pembelajaran partisipatif dilakukan dengan prosedur berikut:

1. Menciptakan suasana yang mendorong peserta didik siap belajar.2. Membantu peserta didik menyusun kelompok, agar siap belajar dan

membelajarkan3. Membantu peserta didik untuk mendiagnosis dan menemukan kebutuhan

belajarnya.

D//wayan2012//strategi pembelajaran

4. Membantu peserta didik menyusun tujuan belajar.5. Membantu peserta didik merancang pola-pola pengalaman belajar.6. Membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.7. Membantu peserta didik melakukan evaluasi diri terhadap proses dan hasil

belajar.

4. Belajar Tuntas (Mastery Learning)

Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua peserta didik memperoleh hasil belajar secara maksimal, pembelajaran harus dilaksanakan dengan sistematis. Kesistematisan akan tercermin dari strategi pembelajaran yang dilaksanakan, terutama dalam mengorganisir tujuan dan bahan belajar, melaksanakan evaluasi dan memberikan bimbingan terhadap peserta didik yang gagal mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran harus diorganisir secara spesifik untuk memudahkan pengecekan hasil belajar, bahan perlu dijabarkan menjadi satuan-satuan belajar tertentu,dan penguasaan bahan yang lengkap untuk semua tujuan setiap satuan belajar dituntut dari para peserta didik sebelum proses belajar melangkah pada tahap berikutnya. Evaluasi yang dilaksanakan setelah para peserta didik menyelesaikan suatu kegiatan belajar tertentu merupakan dasar untuk memperoleh balikan (feedback). Tujuan utama evaluasi adalah memperoleh informasi tentang pencapaian tujuan dan penguasaan bahan oleh peserta didik. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan dimana dan dalam hal apa para peserta didik perlu memperoleh bimbingan dalam mencapai tujuan, sehinga seluruh peserta didik dapat mencapai tujuan ,dan menguasai bahan belajar secara maksimal (belajar tuntas).

Strategi belajar tuntas dapat dibedakan dari pengajaran non belajar tuntas dalam hal berikut : (1) pelaksanaan tes secara teratur untuk memperoleh balikan terhadap bahan yang diajarkan sebagai alat untuk mendiagnosa kemajuan (diagnostic progress test); (2) peserta didik baru dapat melangkah pada pelajaran berikutnya setelah ia benar-benar menguasai bahan pelajaran sebelumnya sesuai dengan patokan yang ditentukan; dan (3) pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik yang gagal mencapai taraf penguasaan penuh, melalui pengajaran remedial (pengajaran korektif).

Strategi belajar tuntas dikembangkan oleh Bloom, meliputi tiga bagian, yaitu: (1) mengidentifikasi pra-kondisi; (2) mengembangkan prosedur operasional dan hasil belajar; dan (3c) implementasi dalam pembelajaran klasikal dengan memberikan “bumbu” untuk menyesuaikan dengan kemampuan individual, yang meliputi : (1) corrective technique yaitu semacam pengajaran remedial, yang dilakukan memberikan pengajaran terhadap tujuan yang gagal dicapai peserta didik, dengan prosedur dan metode yang berbeda dari sebelumnya; dan (2) memberikan tambahan waktu kepada peserta didik yang membutuhkan (sebelum menguasai bahan secara tuntas).

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Di samping implementasi dalam pembelajaran secara klasikal, belajar tuntas banyak diimplementasikan dalam pembelajaran individual. Sistem belajar tuntas mencapai hasil yang optimal ketika ditunjang oleh sejumlah media, baik hardware maupun software, termasuk penggunaan komputer (internet) untuk mengefektifkan proses belajar.

5. Pembelajaran dengan Modul (Modular Instruction)

Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru.

Pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Setiap modul harus memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, bagaimana melakukan, dan sumber belajar apa yang harus digunakan.

2. Modul meripakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta didik. Dalam setiap modul harus : (1) memungkinkan peserta didik mengalami kemajuan belajar sesuai dengan kemampuannya; (2) memungkinkan peserta didik mengukur kemajuan belajar yang telah diperoleh; dan (3) memfokuskan peserta didik pada tujuan pembelajaran yang spesifik dan dapat diukur.

3. Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin, serta memungkinkan peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara aktif, tidak sekedar membaca dan mendengar tapi lebih dari itu, modul memberikan kesempatan untuk bermain peran (role playing), simulasi dan berdiskusi.

4. Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga peserta didik dapat menngetahui kapan dia memulai dan mengakhiri suatu modul, serta tidak menimbulkan pertanyaaan mengenai apa yang harus dilakukan atau dipelajari.

5. Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik, terutama untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar.

Pada umumnya pembelajaran dengan sistem modul akan melibatkan beberapa komponen, diantaranya : (1) lembar kegiatan peserta didik; (2) lembar kerja; (3) kunci lembar kerja; (4) lembar soal; (5) lembar jawaban dan (6) kunci jawaban.

Komponen-komponen tersebut dikemas dalam format modul, sebagai beriku:

1. Pendahuluan; yang berisi deskripsi umum, seperti materi yang disajikan, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan dicapai setelah belajar, termasuk kemampuan awal yang harus dimiliki untuk mempelajari modul tersebut.

D//wayan2012//strategi pembelajaran

2. Tujuan Pembelajaran; berisi tujuan pembelajaran khusus yang harus dicapai peserta didik, setelah mempelajari modul. Dalam bagian ini dimuat pula tujuan terminal dan tujuan akhir, serta kondisi untuk mencapai tujuan.

3. Tes Awal; yang digunakan untuk menetapkan posisi peserta didik dan mengetahui kemampuan awalnya, untuk menentukan darimana ia harus memulai belajar, dan apakah perlu untuk mempelajari atau tidak modul tersebut.

4. Pengalaman Belajar; yang berisi rincian materi untuk setiap tujuan pembelajaran khusus, diikuti dengan penilaian formatif sebagai balikan bagi peserta didik tentang tujuan belajar yang dicapainya.

5. Sumber Belajar; berisi tentang sumber-sumber belajar yang dapat ditelusuri dan digunakan oleh peserta didik.

6. Tes Akhir; instrumen yang digunakan dalam tes akhir sama dengan yang digunakan pada tes awal, hanya lebih difokuskan pada tujuan terminal setiap modul

Tugas utama guru dalam pembelajaran sistem modul adalah mengorganisasikan dan mengatur proses belajar, antara lain : (1) menyiapkan situasi pembelajaran yang kondusif; (2) membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami isi modul atau pelaksanaan tugas; (3) melaksanakan penelitian terhadap setiap peserta didik.

6. Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi- kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa, yaitu: (1) aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang mengundang siswa berdiskusi; (2) berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis,

Proses inkuiri dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah : (a) kesadaran terhadap masalah; (b) melihat pentingnya masalah dan (c) merumuskan masalah.

2. Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam mengembangkan hipotesis ini adalah : (a) menguji dan menggolongkan data yang dapat diperoleh; (b) melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis; dan merumuskan hipotesis.

D//wayan2012//strategi pembelajaran

3. Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut adalah : (a) merakit peristiwa, terdiri dari : mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan, mengumpulkan data, dan mengevaluasi data; (b) menyusun data, terdiri dari : mentranslasikan data, menginterpretasikan data dan mengkasifikasikan data.; (c) analisis data, terdiri dari : melihat hubungan, mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasikan trend, sekuensi, dan keteraturan.

4. Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah: (a) mencari pola dan makna hubungan; dan (b) merumuskan kesimpulan

5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi

Guru dalam mengembangkan sikap inkuiri di kelas mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.

Sumber :

Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia

E. Mulyasa.2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan Implementasi. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.

_________. 2004. Implementasi Kurikulum 2004; Panduan Pembelajaran KBK. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.

Udin S. Winataputra, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

W. Gulo. 2005. Strategi Belajar Mengajar Jakarta :. Grasindo.

 

Dipublikasikan Oleh Moh Syafiruddin Pada Tanggal January 9th, 2011

Metode diskusi atau musyawarah adalah suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan

masalah untuk mengambil kesimpulan. Penerapan metode diskusi untuk pendidikan agama

Islam agar dapat mencapai tujuannya, guru perlu mempersiapkan ketentuan-ketentuan

sebagai berikut :

1. Guru harus benar-benar dapat memberikan tugas pembahasan yang jelas maksudnya

tidak kabur tentang cara dan tujuan yang hendak di capai.

2. Guru harus benar-benar dapat menjadi organisator yang memadai sehingga kekacauan

tidak terjadi.

3. Kelompok diskusi hendaknya tidaklah terlalu besar, agar tidak terlalu ramai dan gaduh.

4. Pimpinan sebaiknya di serahkan kepada mereka sendiri untuk memilihnya.

5. Usahakan agar setiap murid mendapatkan giliran berbicara.

6. Usahakan agar setiap murid belajar bersabar untuk mendengarkan dan memahami

pendapat orang lain.

7. Usahakan agar tidak menimbulkan rasa kelompokisme.

D//wayan2012//strategi pembelajaran

8. Usahakan menyiapkan dan melengkapi semua sumber data yang di perlukan, baik

yang tersedia di sekolah maupun yang terdapat di luar sekolah.

9. Juga, usahakan agar topik atau problem yang akan di jadikan pokok-pokok diskusi

dapat di ambil dari buku-buku pelajaran murid, dari surat-surat kabar, dari kejadian

sehari-hari di sekitar sekolah dan kegiatan di masyarakat yang sedang menjadi pusat

perhatian penduduk setempat.

Dengan menggunakan metode diskusi ini anak dapat mengembangkan sikap toleransi,

demikrastis, berpikir kritis, sistematis dalam memecahkan suatu persoalan. Namun dalam

pendidikan agama Islam metode diskusi ini banyak di pergunakan dalam bidang syari’at dan

akhlak, sedang masalah keimanan (akidah) kurang sesuai dengan metode ini. (Salahuddin,

1987 : 51-55).

Dalam hubungannya dengan hal tersebut, Allah SWT menganjurkan kepada umatnya untuk

memecahkan sesuatu persoalan atas dasar musyawarah, sesuai dengan firman-Nya dalam

surat As-Syuro ayat 38 :

Artinya : “Dan bagi orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shlat,

sedang urusan mereka(di putuskan) dengan musyawarah dengan mereka, dan mereka

menafkahkan sebagian dari rejeki yang kami berikan kepada mereka.”. (Depag, 38, 789).

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu

permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan,

menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat

suatu keputusan ( Killen, 1998 ).

Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat

bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama - sama.

Selama ini banyak guru yang merasa keberatan untuk menggunakan metode diskusi dalam

proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya timbul dari asumsi :

1. Diskusi merupakan metode yang sulit diprediksi hasilnya oleh karena interaksi antar

siswa muncul secara spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sulit ditentukan

2. Diskusi biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, padahal waktu pembelajaran

di dalam kelas sangat terbatas, sehingga keterbatasan itu tidak mungkin dapat

menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh

guru.  Sebab, dengan perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu

bisa dihindari

Dilihat dari pengorganisasian materi pembelajaran, ada perbedaan yang sangat prinsip

dibandingkan dengan metode sebelumnya, yaitu ceramah dan demonstrasi. Kalau metode

ceramah dan demonstrasi materi pelajaran sudah diorganisir sedemikian rupa sehingga guru

tinggal menyampaikannya, maka pada metode ini bahan atau materi pembelajaran tidak

D//wayan2012//strategi pembelajaran

diorganisir sebelumnya serta tidak disajikan secara langsung kepada siswa, matari

pembelajaran.ditemukan dan diorganisir oleh siswa sendiri, karena tujuan utama metode ini

bukan hanya sekadar hasil belajar, tetapi yang lebih penting adalah proses belajar.

Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dalam proses pembelajaran.

Pertama, diskusi kelompok. Diskusi ini dinamakan juga diskusi kelas. Pada diskusi ini

permasalahan yang disajikan oleh guru dipecahkan oleh kelas secara keseluruhan. Pengatur

jalannya diskusi adalah guru. Kedua, diskusi kelompok kecil. Pada diskusi ini siswa dibagi

dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 - 7 orang. Proses pelaksanaan

diskusi ini dimulai dari guru menyajikan masalah dengan beberapa submasalah. Setiap

kelompok memecahkan submasalah yang disampaikan guru. Proses diskusi diakhiri dengan

laporan setiap kelompok.

1. Kelebihan dan Kelemahan Metode DiskusiAda beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar

mengajar.

Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan

gagasan dan ide - ide.

Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap

permasalahan

Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara

verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat

orang lain

Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :

Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang

memiliki keterampilan berbicara.

Kadang - kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi

kabur.

Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan

yang direncanakan.

Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak

terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga

dapat mengganggu iklim pembelajaran.

2. Jenis - jenis DiskusiTerdapat bemacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran,

antara lain:

a. Diskusi Kelas

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang

dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan

dalam jenis diskusi ini adalah :

Guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi, misalnya siapa yang akan menjadi

moderator, siapa yang menjadi penulis.

Sumber masalah (guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar) memaparkan masalah yang

harus dipecahkan selama 10-15 menit.

Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah mendaftar pada

moderator.

Sumber masalah memberi tanggapan.

Moderator menyimpulkan hasil diskusi.

b. Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok - kelompok. Jumlah

anggota kelompok antara 3 - 5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan

permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi - bagi ke dalam submasalah

yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil,

ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.

c. Simposium

Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari

berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan

wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang

masalah yang dibahas, maka simposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja

tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.

d. Diskusi Panel

Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis

yang biasanya terdiri dari 4 - 5 orang di hadapan audiens. Diskusi panel berbeda dengan jenis

diskusi lainnya. Dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan

hanya sekadar peninjau para panelis yang sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar

diskusi panel efektif perlu digabungkan dengan metode lain, misalnya dengan metode

penugasan. Siswa disuruh untuk merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi.

3. Langkah - langkah Melaksanakan Diskusi

Agar penggunan diskusi berhasil dengan efektif, maka perlu dilakukan langkah - langkah

sebagai berikut :

a. Langkah Persiapan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan

khusus.

Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai.

Menetapkan masalah yang akan dibahas.

Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi,

misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas - petugas diskusi seperti

moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.

b. Pelaksanaan Diskusi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah :

Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.

Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan

yang ingin dicapai serta aturan - aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan

dilaksanakan.

Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam

pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang

menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.

Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk

mengeluarkan gagasan dan ide – idenya.

Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini

sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi

melebar dan tidak fokus.

c. Menutup Diskusi

Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal - hal

sebagai berikut :

Membuat pokok - pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi

Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai

umpan balik untuk perbaikan selanjutnya

D//wayan2012//strategi pembelajaran

METODE-METODE DALAM MENGAJAR

( PEMBELAJARAN)

METODE MENGAJAR ( PEMBELAJARAN )

D//wayan2012//strategi pembelajaran

A. PENGERTIANMetode atau Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan

dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,

method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David,

1976). Sedangkan menurut kamus Purwadarminta ( 1976 ), secara umum metode adalah cara

yang telah teratur dan terpikir baik – baik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode

berasal dari bahasa Inggris yaitu Method artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk

memperoleh sesuatu. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi

tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi

pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan

metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang

disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.

Pada mulanya istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai

cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Sekarang,

istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh

kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Misalnya seorang manajer atau

pimpinan perusahaan yang menginginkan keuntungan dan kesuksesan yang besar akan

menerapkan suatu strategi dalam mencapai tujuannya itu, seorang pelatih tim Sepakbola akan

menentukan strategi yang dianggap tepat untuk dapat memenangkan suatu pertandingan.

Begitu juga seorang guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran juga

akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang terbaik.

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan

siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain

pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi

dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil

D//wayan2012//strategi pembelajaran

belajar pada siswa. Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh

seorang instruktur, guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis

strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni:

(a) strategipengorganisasian pembelajaran

(b) strategi penyampaian pembelajaran

(c) strategi pengelolaan pembelajaran.

Metode Pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi

contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat

dikatakan metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional. Tetapi tidak

semua metode pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Penulisan mengenai metode di bawah ini tidak mengikuti suatu urutan tertentu, tetapi

dilakukan secara acak. Diungkapkan pula kapan baiknya metode tersebut dilaksanakan serta

keunggulan dan kekurangan metode tersebut.

B.DASAR PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARANBeberapa prinsip-prinsip yang mesti dilakukan oleh pengajar dalam memilih strategi

pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut mesti berdasarkan pada

penetapan. Sebelum memutuskan metode mana yang akan dipakai dalam proses belajar

mengajar, maka seorang pengajar perlu memperhatikan beberapa pertimbangan berikut :

1.Tujuan PembelajaranPenetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam memilih metode

yang akan digunakan di dalam menyajikan materi pengajaran. Tujuan pembelajaran

merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang

harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode

pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang

diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu.

Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. Misalnya,

seorang guru Olahraga dan Kesehatan menetapkan tujuan pembelajaran agar siswa dapat

mendemontrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar. Dalam hal ini metode yang

dapat membantu siswa-siswa mencapai tujuan adalah metode ceramah, guru memberi

instruksi, petunjuk, aba-aba dan dilaksanakan di lapangan, kemudian metode demonstrasi,

siswa-siswa mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar, selanjutnya

dapat digunakan metode pembagian tugas, siswa-siswa kita tugasi, bagaimana menjadi

keeper, kapten, gelandang, dan apa tugas mereka, dan bagaimana mereka dapat

bekerjasama dan menendang bola. Dalam contoh ini, terdapat kemampuan siswa pada tingkat

kognitif dan psikomotorik. Demikian juga diaplikasikan kemampuan Afektif, tentang bagaimana

kemampuan mereka dalam bekerjasama dalam bermain bola dari metode pemberian tugas

yang diberikan guru kepada setiap individu. Dalam silabus telah dirumuskan indikator hasil

D//wayan2012//strategi pembelajaran

belajar atau hasil yangdiperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran.

Terdapat empat komponen pokok dalam merumuskan indikator hasil belajar yaitu:

a. Penentuan subyek belajar untuk menunjukkan sasaran relajar.

b. Kemampuan atau kompetensi yang dapat diukur atau yang dapat ditampilkan melalui

peformance siswa.

c. Keadaan dan situasi dimana siswa dapat mendemonstrasikan performancenya

d. Standar kualitas dan kuantitas hasil belajar.

Berdasarkan indikator dalam penentuan tujuan pembelajaran maka dapat dirumuskan tujuan

pembelajaran mengandung unsur; Audience (peserta didik), Behavior (perilaku yang harus

dimiliki), Condition (kondisi dan situasi)

2. Aktivitas dan Pengetahuan Awal SiswaBelajar merupakan berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Karena itu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas

tidak dimaksudkan hanya terbatas pada aktifitas fisik saja akan tetapi juga meliputi aktivitas

yang bersifat psikis atau aktivitas mental.

Pada awal atau sebelum guru masuk ke kelas memberi materi pengajaran kepada siswa, ada

tugas guru yang tidak boleh dilupakan adalah untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.

Sewaktu memberi materi pengajaran kelak guru tidak kecewa dengan hasil yang dicapai

siswa, untuk mendapat pengetahuan awal siswa guru dapat melakukan pretes tertulis, tanya

jawab di awal pelajaran. Dengan mengetahui pengetahuan awal siswa, guru dapat menyusun

strategi memilih metode pembelajaran yang tepat pada siswa-siswa. Apa metode yang akan

kita pergunakan? Sangat tergantung juga pada pengetahuan awal siswa, guru telah

mengidentifikasi pengetahuan awal. Pengetahuan awal dapat berasal dari pokok bahasan

yang akan kita ajarkan, jika siswa tidak memiliki prinsip, konsep, dan fakta atau memiliki

pengalaman, maka kemungkinan besar mereka belum dapat dipergunakan metode yang

bersifat belajar mandiri, hanya metode yang dapat diterapkan ceramah, demonstrasi,

penampilan, latihan dengan teman, sumbang saran, pratikum, bermain peran dan lain-lain.

Sebaliknya jika siswa telah memahami prinsip, konsep, dan fakta maka guru dapat

mempergunakan metode diskusi, studi mandiri, studi kasus, dan metode insiden, sifat metode

ini lebih banyak analisis, dan memecah masalah.

3. Integritas Bidang Studi/Pokok Bahasan

Mengajar merupakan usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya

mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif

D//wayan2012//strategi pembelajaran

dan aspek psikomotor. Karena itu strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh

aspek kepribadian secara terintegritas.

Pada sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah, program studi diatur dalam

tiga kelompok. Pertama, program pendidikan umum. Kedua, program pendidikan akademik.

Ketiga, Program Pendidikan Agama, PKn, Penjas dan Kesenian dikelompokkan ke dalam

program pendidikan umum. Program pendidikan akademik bidang studinya berkaitan dengan

keterampilan. Karena itu metode yang digunakan lebih berorientasi pada masing-masing

ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang terdapat dalam pokok bahasan. Umpamanya

ranah psikomotorik lebih dominant dalam pokok bahasan tersebut, maka metode demonstrasi

yang dibutuhkan, siswa berkesempatan mendemostrasikan materi secara bergiliran di dalam

kelas atau di lapangan. Dengan demikian metode yang kita pergunakan tidak terlepas dari

bentuk dan muatan materi dalam pokok bahasan yang disampaikan kepada siswa. Dalam

pengelolaan pembelajaran terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui di antaranya:

a. InteraktifProses pembelajaran merupakan proses interaksi baik antara guru dan siswa, siswa dengan

siswa atau antara siswa dengan lingkungannya. Melalui proses interaksi memungkinkan

kemampuan siswa akan berkembang baik mental maupun intelektual.

b. InspiratifProses pembelajaran merupakan proses yang inspiratif, yang memungkinkan siswa untuk

mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan

inspirasinya sndiri, sebab pengetahuan pada dasarnya bersifat subjektif yang bisa dimaknai

oleh setiap subjek belajar.

c. MenyenangkanProses pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan. Proses pembelajaran

menyenangkan dapat dilakukan dengan menata ruangan yang apik dan menarik dan

pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni dengan menggunakan pola dan

model pembelajaran, media dan sumber-sumber belajar yang relevan.

d. MenantangProses pembelajaran merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan itu dapat

ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan

mencobaoba, berpikir intuitif atau bereksplorasi.

e. MotivasiMotivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa. Motivasi dapat

diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak dan melakukan

sesuatu. Seorang guru harus dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi belajar

bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya sekadar untuk

memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh keinginan untuk memenuhi

kebutuhannya. Alokasi Waktu dan Sarana Penunjang Waktu yang tersedia dalam pemberian

materi pelajaran satu jam pelajaran 45 menit, maka metode yang dipergunakan telah

D//wayan2012//strategi pembelajaran

dirancang sebelumnya, termasuk di dalamnya perangkat penunjang pembelajaran, perangkat

pembelajaran itu dapat dipergunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti transparan,

chart, video pembelajaran, film, dan sebagainya.

Metode pembelajaran disesuaikan dengan materi, seperti Bidang Studi Biologi, metode yang

akan diterapkan adalah metode praktikum, bukan berarti metode lain tidak kita pergunakan,

metode ceramah sangat perlu yang waktunya dialokasi sekian menit untuk memberi petunjuk,

aba-aba, dan arahan. Kemudian memungkinkan mempergunakan metode diskusi, karena dari

hasil praktikum siswa memerlukan diskusi kelompok untuk memecah masalah/ problem yang

mereka hadapi.

4. Jumlah SiswaIdealnya metode yang kita terapkan di dalam kelas perlu mempertimbangkan jumlah siswa

yang hadir, rasio guru dan siswa agar proses belajar mengajar efektif, ukuran kelas

menentukan keberhasilan terutama pengelolaan kelas dan penyampaian materi.

Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan tercapai apabila mengurangi

besarnya kelas, sebaliknya pengelola pendidikan mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil

cenderung tingginya biaya pendidikan dan latihan. Kedua pendapat ini bertentangan,

manakala kita dihadapkan pada mutu, maka kita membutuhkan biaya yang sangat besar, bila

pendidikan, mempertimbangkan biaya sering mutu pendidikan terabaikan, apalagi saat ini

kondisi masyarakat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan. Pada sekolah

dasar umumnya mereka menerima siswa maksimal 40 orang, dan sekolah lanjutan maksimal

30 orang. Kebanyakan ahli pendidikan berpendapat idealnya satu kelas pada sekolah dasar

dan sekolah lanjutan 24 orang

Ukuran kelas besar dan jumlah siswa yang banyak, metode ceramah lebih efektif, akan tetapi

yang perlu kita ingat metode ceramah memiliki banyak kelemahan dibandingkan metode

lainnya, terutama dalam pengukuran keberhasilan siswa. Disamping metode ceramah guru

dapat melaksanakan Tanya jawab, dan diskusi. Kelas yang kecil dapat diterapkan metode

tutorial karena pemberian umpan balik dapat cepat dilakukan, dan perhatian terhadap

kebutuhan individual lebih dapat dipenuhi.

5. Pengalaman dan Kewibawaan PengajarGuru yang baik adalah guru yang berpengalaman, peribahasa mengatakan ”Pengalaman

adalah guru yang baik”, hal ini diakui di lembaga pendidikan, kriteria guru berpengalaman, dia

telah mengajar selama lebih kurang 10 tahun, maka sekarang bagi calon kepala sekolah boleh

mengajukan permohonan menjadi kepala sekolah bila telah mengajar minimal 5 tahun.

Dengan demikian guru harus memahami seluk-beluk persekolahan.

Strata pendidikan bukan menjadi jaminan utama dalam keberhasilan belajar akan tetapi

pengalaman yang menentukan, umpamanya guru peka terhadap masalah, memecahkan

masalah, memilih metode yang tepat, merumuskan tujuan instruksional, memotivasi siswa,

mengelola siswa, mendapat umpan balik dalam proses belajar mengajar. Jabatan guru adalah

jabatan profesi, membutuhkan pengalaman yang panjang sehingga kelak menjadi profesional,

D//wayan2012//strategi pembelajaran

akan tetapi professional guru belum terakui seperti profesional lainnya terutama dalam upah

(payment), pengakuan (recognize). Sementara guru diminta memiliki pengetahuan menambah

pengetahuan (knowledge esspecialy dan skill) pelayanan (service) tanggung jawab

(responsbility)dan persatuan (unity) (Glend Langford,1978).

Disamping berpengalaman, guru harus berwibawa. Kewibawaan merupakan syarat mutlak

yang bersifat abstrak bagi guru karena guru harus berhadapan dan mengelola siswa yang

berbeda latar belakang akademik dan sosial, guru merupakan sosok tokoh yang disegani

bukan ditakuti oleh anak-anak didiknya. Kewibawaan ada pada orang dewasa, ia tumbuh

berkembang mengikuti kedewasaan, ia perlu dijaga dan dirawat, kewibawaan mudah luntur

oleh perbuatan-perbuatan yang tercela pada diri sendiri masing-masing. Jabatan guru adalah

jabatan profesi terhomat, tempat orang-orang bertanya, berkonsultasi, meminta pendapat,

menjadi suri tauladan dan sebagainya, ia mengayomi semua lapisan masyarakat.dan Degree

(kualitas dan kuantítas hasil belajar).

C.MACAM-MACAM METODE DALAM MENGAJAR

1. Metode DemonstrasiDemonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara

menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi

merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi

menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah; dan

demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah

proses.Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri.

Sebagai hasil, peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat,

melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan

praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan.

.

a). Kelebihan metode demonstrasiPerhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan.

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui

pengamatan dan contoh yang konkrit.

Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar

Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung

b).Kelemahan metode demonstrasiBila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak

dapat dilihat jelas oleh seluruh siswa

Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau

berjalan tergesa-gesa.

2. Metode Kerja LapanganMetode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu

tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau peninjauan saja,

tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta

bekerja sendiri didalam pekerjaan yang ada dalam masyarakat.

a).Kelebihan metode kerja lapanganSiswa mendapat kesemmpatan untuk langsung aktif bekerja dilapangan sehingga

memperoleh pengalaman langsung dalam bekerja

Siswa menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan itu mengenai kebaikan maupun

kekurangannya

b).Kelemahaan metode kerja lapanganWaktu terbatas tidak memungkinkan memperoleh pengalaman yang mendalam dan

penguasaan pengetahuan yang terbatas

Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat praktek yang jauh dari sekolah

shingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan terlebih dahulu

Tidak tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli.

3.Metode Sosiodrama dan Bermain PeranMetode sosiodrama dan bermain peran merupakan suatu metode mengajar dimana siswa

dapat mendramatisasikan tingkah laku atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam

hubungan sosial antar manusia

a).Kelebihan metode sosiodrama dan bermain peranSiswa lebih tertarik perhatiannya pada pelajaran

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Karena mereka bermain peran sendiri, maka mudah memahami masalah-masalah sosial

tersebut

Bagi siswa dengan bermain peran sebagai orang lain, maka ia dapat menempatkan diri seperti

watak orang lain itu

Ia dapat merasakan perasaan orang lain sehingga menumbuhkan sikap saling perhatian

b).Kelemahan metode sosiodrama dan bermain peranBila guru tidak menguasai tujuan instrusional penggunaan teknik ini untuk sesuatu unit

pelajaran, maka sosiodrama tidak akan berhasil

Dalam hubungan antar manusia selalu memperhatikan norma-norma kaidah sosial, adat

istiadar, kebiasaan, dan keyakinan seseorang jangan sampai ditinggalkan sehingga tidak

menyinggung perasaan seseorang

Bila guru tidak memahami langkah-langkah pelaksanaan metode ini, maka akan

mangacaukan berlangsungnya sosiodrama

4. Metode SimulasiMetode simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang

untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari

lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain

siswa memegang peranaan sebagai orang lain.

a).Kelebihan metode simulasiDapat menyenangkan siswa.

Menggalak guru untuk mengembangkan kreatifitas siswa

Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya

Mengurangi hal-hal yang verbalistik

Menumbuhkan cara berfikir yang kritis

b).Kelemahan metode simulasiEfektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset

Terlalu mahal biayanya

Banyak orang meragukan hasilnnya karena sering tidak diikutsertakan elemen-elemen penting

Menghendaki pengelompokan yang fleksibel

Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa

D//wayan2012//strategi pembelajaran

5. Metode SeminarMetode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang dalam

suatu sidang yang berusaha membahas / mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu

dalam rangka mencari jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya.

a).Kelebihan metode seminarPeserta mendapatkan keterangan teoritis yang luas dan mendalam tentang masalah yang

diseminarkan

Peserta mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan tugasnya

Peserta dibina untuk bersikap dan berfikir secara ilmiah

Terpupuknya kerja sama antar peserta

Terhubungnya lembaga pendidikan dan masyarakat

b).Kelemahan Metode SeminarMemerlukan waktu yang lama

Peserta menjadi kurang aktif

Membutuhkan penataan ruang tersendiri

6.Metode Kerja KelompokMetode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh

pelajar (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan

pengajaran. Merka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas.

a).Kelebihan metode kerja kelompokPara siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka

Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan kemampuan para siswa

Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih menggunakan ketrampilan

bertanya dalam membahas suatu masalah

Mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi

b).Kelemahan metode kerja kelompokKerja kelompok terkadang hanya melibatkan para siswa yang mampu sebab mereka cakap

memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang

Keberhasilan strategi ini tergantung kemampuan siswa memimpin kelompok atau untuk

bekerja sendiri-sendiri

Kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan daya guna

mengajar yang berbeda pula.

7.Metode CeramahMetode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid

pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar

dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang

pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau

D//wayan2012//strategi pembelajaran

metode pidato. Untuk bidang studi agama, metode ceramah ini masih tepat untuk

dilaksanakan. Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.

a).Kelebihan metode ceramahMateri yang diberikan terurai dengan jelas

b).Kekurangan metode ceramahGuru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.

Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid

ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar.

8.Metode Sumbang SaranSumbang saran merupakan suatu cara mengajar dengan mengutarakan suatu masalah ke

kelas oleh guru kemudian siswa memjawab mengemukakan pendapat /jawaban dan komentar

seshingga masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.

a).Kelebihan metode sumbang saranSusana disiplin dan demokratis dapat tumbuh

Anak-anak aktif untuk menyatakan pendapatnya

Melatih siswa untuk berfikir dengan cepat dan tersusun logis

Merangsang siswa untuk selalu berpendapat yang berhubungan dengan masalah uang

diberikan oleh guru

Terjadi persaingan yang sehat

Meningkatkan partisipasi siwa dalam menerima pelajaran

Siswa yang kurang aktif menapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru.

b).Kelemahan metode sumbang saranGuru kurang memberi waktu kepada siswa untuk berfikir yang baik

Anak yang kurang selalu ketinggalan

Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai

Guru hanya menampang pendapat-pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.

9.Metode Unit Teaching

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Metode unit teaching merupakan metode mengajar yang memberikan kesempatan pada siswa

secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai belajar secara unit.

a).Kelebihan metode unit teachingSiswa dapat menggunakan sumber-sumber materi pelajaran secara luas

Siswa dapat belajar keseluruhan sesuai bakat

Suasana kelas lebih demokratis

b).Kelemahan metode unit teachingDalam melaksanakan unit perlu keahlian dan ketekunan

Perhatian guru harus lebih banyak dicurahkan pada bimbingan kerja siswa

Perencanaan unit yang tidak mudah

Memerlukan ahli yang betul-betul menguasai masalah karena semua masalah yang belum

tentu dapat dijadikan unit

10.Metode SandiwaraMetode sandiwara seperti memindahkan ‘sepenggal cerita’ yang menyerupai kisah nyata atau

situasi sehari-hari ke dalam pertunjukkan. Penggunaan metode ini ditujukan untuk

mengembangkan diskusi dan analisa peristiwa (kasus). Tujuannya adalah sebagai media

untuk memperlihatkan berbagai permasalahan pada suatu tema (topik) sebagai bahan refleksi

dan analisis solusi penyelesaian masalah. Dengan begitu, rana penyadaran dan peningkatan

kemampuan analisis dikombinasikan secara seimbang.

11.Metode Penemuan (Discovery)Metode penemuan merukan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu

proses atau prinsip-prinsip.(Sund)

a).Kelebihan metode penemuanDapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa

Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai

dengan kampuan masing-masing

Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta

penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa

Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga

dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

b).Kelemahan metode penemuanAda yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja

Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif

Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental

Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil

Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional akan

kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.

12. Metode Eksperimen

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa diajak untuk

beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan

dikelas dan di evaluasi oleh guru.

a).Kelebihan metode eksperimenSiswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah

Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri kebenaran suatu teori

Siswa dalam melaksanakan eksperimen selain memperoleh ilmu pengetahuan juga

menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan

b).Kelemahan metode eksperimenSeorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan harus mampu

memanage siswanya

Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang lain.

13.Metode PermainanPermainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker)

atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti

pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta.

Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh

semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk

penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh

menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien

dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau

berat.Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk

mengisi waktu kosong atau sekedar permainan. Permainan sebaiknya dirancang menjadi

suatu ‘aksi’ atau kejadian yang dialami sendiri oleh peserta, kemudian ditarik dalam proses

refleksi untuk menjadi hikmah yang mendalam (prinsip, nilai, atau pelajaran-pelajaran).

Wilayah perubahan yang dipengaruhi adalah rana sikap-nilai.

14.Metode Kasus

Metode kasus merupakan metode penyajian pelajaran dengan memanfaatkan kasus yang

ditemui anak sebagai bahan pelajaran kemudian kasus tersebut dibahas bersama untuk

mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar.

a).Kelebihan metode kasusSiwa dapat mengetahuai dengan pengamatan yang sempurna tentang gambaran yang nyata

yang betul-betul terjadi dalam hidupnya sehingga mereka dapat mempelajari dengan penuh

perhatian dan lebih terperinci persoalannya

Dengan mengamati, memikirkan, dan bertindak dalam mengatasi situasi tertentu mereka lebih

meyakini apa yang diamati dan menemukan banyak cara untuk pengamatan dan pencarian

jalan keluar itu

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Siswa mendapat pengetahuan dasar atau sebab-sebab yang melandasi kasus tersebut

Membantu siswa dalam mengembangkan intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara

lisan maupun tulisan

b).Kelemahan metode kasusGuru memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan bahan kasus yang ditemui dan

petunjuk cara pemecahannya yang diperlukan siswa

Banyak waktu yang digunakan untuk diskusi

Untuk kegiatan kelompok membutuhkan fasilitas fisik yang lebih banyak.

15.Metode InquiryMetode inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas

meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-

masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka

mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan

yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga

diperoleh kesimpulan terakhir.

a).Kelebihan metode inquiryMendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka

Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang

Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa

Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru

Mendorong siswa untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri

b).Kelemahan metode inquirySiswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir memperoleh

pengertian tentang konsep.

16. Metode MicroteachingMetode microteaching merupakan suatu latihan mengajar permulaan bagi guru atau calon

guru dengan scope latihan dan audience yang lebih kecil dan dapat dilaksanakan dilingkungan

teman-teman setingkat sendiri atau sekelompok siswa dibawah bimbingan dosen pembimbing

atau guru pamong.

a).Kelebihan metode microteachingMicroteaching merupakan pengalaman laboratoris

Microteaching dapat membantu dan menunjang pelaksanaan praktek keguruan

Microteaching dapat mengurangi kesulitan pengajaran di kelas

Microteaching memungkinkan ditingkatkannya pengawasan yang ketat dan evaluasi yang

mantap, teliti, dan obyektif

Dengan adanya feed back dalam microteaching yang beruupa knowledge of resulte dapat

diberikan langsung secara mendalam

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Diharapkan mahasiswa mempunyai bekal yang lebih kuat, luas, dan mendalam

b).Kelemahan metode microteachingDapat menimbulkan efek departementalisasi atau ketrampilan mengajar dan bila tidak

diteruskan dengan praktek mengajar secara menyeluruh

Pengertian microteaching disalah tafsirkan dapat hanya menitik beratkan pada ketrampilan

guru sebagai pengantar saja, bukan guru dalam arti luas

Microteaching yang ideal memerlukan biaya yang banyak, peralatan mahal, dan tenaga ahli

dalam bidang teknis maupun dalam bidang pendidikan pengajaran pada umumnya dan

metodologi pengajaran pada khususnya

Menuntut perencanaan, pengetahuan, dan pelaksanaan yang cermat, mendetail, logis, dan

sistematis.

17. Metode Problem SolvingMetode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan

wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Seorang guru harus

pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.

a).Kelebihan metode problem solvingMasing-masing siswa diberi kesempatan yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya

sehingga para siswa merasa lebih dihargai dan yang nantinya akan menumbuhkan rasa

percaya diri

Para siswa akan diajak untuk lebih menghargai orang lain

Untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan lisannya

b).Kelemahan metode problem solvingKarena tidak melihat kualitas pendapat yang disampaikan terkadang penguasaan materi

sering diabaikan

Metode ini sering kali menyulitkan mereka yang sungkan mengutarakan pendapat secara

lisan.

18. Metode Karya WisataMetode karya wisata merupakan metode mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak

siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki

sesuatu.

a).Kelebihan metode karya wisataSiswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas obyek

karya wisata itu serta mengalami dan menghayati langsung

Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan menghayatinya

secara langsung

Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan

segala macam persoalan yang dihadapi

Siswa memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi

b).Kelemahan metode karya wisata

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh maka memerlukan transport yang

mahal dan biaya yang mahal

Menggunakan waktu yang lebih panjang dari pada jam sekolah

Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah

19.Metode Latihan /DrillMetode latihan merupakan metode mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan

agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah

dipelajari.

a).Kelebihan metode pelatihanKetegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari

Seorang siswa benar-benar memehami apa yang disampaikan

b).Kelemahan metode pelatihanDalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat

bakat dan inisiatif siswa

Sifat atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan

ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai.

20.Metode DialogMetode dialog merupakan salah satu teknik metode pengajaran untuk memberi motivasi pada

siswa agar aktif pemikirannya untuk bertanya selama pendengaran guru yang

menyungguhkan pertanyaan-pertanyaan itu dan siswa menjawab

a).Kelebihan metode dialogTanya jawab dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran serta

mengembangkan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman,

sehingga pengetahuannya menjadi fungsional

Siswa akan terbuka jalan pikirannya sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat.

b).Kelemahan metode dialogApabila motivasi kurang diberikan maka yang akan aktif hanya mereka yang pandai

menggutarakan pendapat secara lisan

Sering kali melupakan tujuan yang ingin dicapai karena waktu yang disediakan habis untuk

berdebat mempertahankan pendapat.

21.Metode Mengajar Non DirectiveMetode mengajar non direktive merupakan salah satu metode mengajar dimana siswa

melakukan observasi mereka sendiri mampu melakukan analisis mereka sendiri dan mampu

berfikir sendiri.

a).Kelebihan metode non direktiveGuru memberi permasalahan yang merangsang proses berfikir siswa sehingga obyek belajar

berkembang sesuai yang diharapkan

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Siswa menemukan sendiri pengetahuan yang digalinya aktif berfikir dan menguasahi

pengertian yang baik

b).Kelemahan metode non direktiveTerjadi perbedaan pemahaman karena tingkat intelektual dan cara berfikir siswa berbeda

Seorang guru setiap saat harus mengoreksi cara berfikir siswa agar tidak keliru dalam

memahami suatu hal.

22.Metode Tanya JawabMetode tanya jawab merupakan cara lisan menyajikan bahan untuk mencapai tujuan

pengajaran.

a).Kelebihan metode tanya jawabGuru dapat mengetahui penguasaan pelajar terhadap bahan yang telah disajikan

Dapat digunakan untuk menyelidiki pembicaraan-pembicaaraan untuk menyemangatkan

pelajar

b).Kelemahan metode tanya jawabGuru hanya memberikan giliran pada pelajar tertentu saja

Hanya dikuasai oleh siswa yang pandai.

23.Metode KatekesmusMetode katekesmus merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk

pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan.

a).Kelebihan metode katekesmusKeseragamaan dan kemurnian pengetahuan akan terjamin

Memudahkan cara mengajar guru karena pelajaran telah tertulis dalam buku

b).Kelemahan metode katekesmusDaya jiwa yang dikembangkan hanya ingatan atas jawaban tertentu saja

Kurang memberi rangsangan pada siswa karena bahan sudah tersedia baik pada guru

maupun siswa

Inisiatif para siswa terkekang.

24. Metode PrileksiMetode prileksi merupakan suatu cara menyajikan pelajaran dengan menggunakan bahasa

lisan, menyuruh para pelajar mendiskusikan, menganalisa, membanding-bandingkan dan

akhirnya menarik kesimpulan dari apa yang disajikan untuk mencapai tujuan pengajaran.

a).Kelebihan metode prileksiPelajar dan guru sama-sama aktif

Menimbulkan kompetisi yang sehat antar siswa

b).Kelemahan metode prileksiBanyak waktu yang digunakan

Kecekatan dan pengetahuan banyak dituntut dari guru dan siswa.

D//wayan2012//strategi pembelajaran

25.Metode ProyekMetode proyek adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran yaitu pelajar dihadapkan

kepada hal tertentu untuk mempelajari dalam rangka mewujudkan tujuan belajar.

a).Kelebihan metode proyekPelajar menjadi aktif

Terbentuk pribadi yang bulat dan harmonis

b).Kekurangan metode proyekMenghabiskan banyak waktu

Harus ada persiapan yang mantap.

26.Metode Penyajian Sistem Regu (Team Work)Metode penyajian sistem regu merupakan metode penyajian dengan seorang guru yang

dibantu tenaga teknis atau team guru dalam menjelaskan suatu persoalan atau obyek belajar.

Sistem beregu ditangani lebih dari dua orang guru.

a).Kelebihan metode penyajian sistem reguInteraksi belajar mengajar akan lebih lancar

Siswa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam karena diberikan oleh beberapa

guru

Guru lebih ringan tugas mengajarnya sehingga cukup waktu untuk menyiapkan diri dalam

membuat perencanaan

b).Kelemahan metode penyajian sistem reguBila seorang guru yang tidak mendapatkan giliran mengajar tidak memanfaatkan waktu untuk

belajar lebih lanjut atau membuat perencanaan lebih matang.

27.Metode Mengajar BerprogamaMetode mengajar berprogama adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan

alat tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran.

a).Kelebihan metode berprogamaPelajar menjadi aktif karena ikut memperagakan alat tersebut

Pelajar akan cepat mengetahui hasil dan kelemahannya

b).Kelemahan metode berprogamaSuka menyusun programa dari setiap mata pelajaran

Memproduksi alat-alat pengajar membutuhkan biaya dan tenaga yang mahal dan banyak

Teaching machine itu tidak dapat merasakan apa yang dirasakan pelajar.

28.Metode Musyawarah.Metode musyawarah adalah cara menyajikan bahan pelajaran melalui perundingan untuk

mencapai musyawarah bersama.

a).Kelebihan metode musyawarah

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Memperluas dan memperdalam pengetahuan pelajar tentang pokok yang telah

dimusyawarahkan.

Memupuk dan membina kerjasama serta toleransi

Dapat terintegrasi mata pelajaran-mata pelajaran

Mudah dilaksanakan

Baik diigunakan untuk saling bertukar pikiran

b).Kelemahan metode musyawarahMemakan waktu yang banyak

Sukar dilaksanakan untuk pelajar yang masih duduk dikelas rendah sekolah dasar, karena

mereka belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang banyak

Hasil musyawarah belum tentu benar.

29.Metode Mind Mapping.Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa. Sintaknya adalah:

informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk menanggapi

dan membuat berbagai alternatiu jawababan, presentasi hasil diskusi kelompok, siswa

membuat kesimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi

a).Kelebihan metode mind mapping

Permasalah yang disajikan terbuka

Siswa berkelompok untuk menanggapi

Dapat malatih siswa ntuk saling bekerja sama dalam diskusi

Sangat cocok untuk menglang kembali pengetahuan awal siswa

b).Kelemahan metode mind mappingBanyak membutuhkan waktu

Sulit untuk mengalokasikan waktu

Tuntutan bagi siswa terlalu membebani.

30.Metode QuantumMemandang pelaksanaan pembelajaran seperti permainan musik orkestra-simfoni. Guru harus

menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai.

Prinsip quantum adalah semua berbicara-bermakna, semua mempunyai tujuan, konsep harus

dialami, tiap usaha siswa diberi reward. Strategi quantum adalah tumbuhkan minat dengan

AMBak, alami-dengan dunia realitas siswa, namai-buat generalisasi sampai konsep,

demonstrasikan melalui presentasi-komunikasi, ulangi dengan Tanya jawab-latihan-

rangkuman, dan rayakan dengan reward dengan senyum-tawa-ramah-sejuk-nilai-harapan.

Rumus quantum fisika asdalah E = mc2, dengan E = energi yang diartikan sukses, m = massa

yaitu potensi diri (akal-rasa-fisik-religi), c = communication, optimalkan komunikasi + dengan

aktivitas optimal.

a).Kelebihan metode Quantum

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Suasana yang diciptakan kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling

menghargai.

Setiap pedapat siswa sangat dihargai

Proses belajarnya berjalan sangat komunikatif

b).Kelemahan metode QuantumTidak semua guru dapat menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif,

partisipatif, dan saling menghargai

Berlabiahan member reward pada siswa.

31. Metode TGT (Teams Games Tournament)Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok

bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam

bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamikia kelompok kohesif dan kompak serta

tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskuisi nyaman dan menyenangkan sepeti

dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut,

santun, dan ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok

sehingga terjadi diskusi kelas.

Jika waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau dalam

rangaka mengisi waktu sesudah UAS menjelang pembagian raport. Sintaknya adalah sebagai

berikut :

1).Buat kelompok siswa heterogen 4 orang kemudian berikan informasi pokok materi dan

mekanisme kegiatan

2).Siapkan meja turnamen secukupnya, missal 10 meja dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa

yang berkemampuan setara, meja I diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap

kelompok dan seterusnya sampai meja ke-X ditepati oleh siswa yang levelnya paling

rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja tertentu adalah hasil kesewpakatan

kelompok.

3).Selanjutnya adalah opelaksanaan turnamen, setiap siswa mengambil kartu soal yang telah

disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya untuk jangka waktu terttentu (misal 3

menit). Siswa bisda nmngerjakan lebbih dari satu soal dan hasilnya diperiksa dan dinilai,

sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal.

Siswa pada tiap meja tunamen sesua dengan skor yang dip[erolehnay diberikan sebutan

(gelar) superior, very good, good, medium.

4).Bumping, pada turnamen kedua ( begitu juga untuk turnamen ketiga-keempat dst.),

dilakukan pergeseran tempat duduk pada meja turnamen sesuai dengan sebutan gelar

tadi, siswa superior dalam kelompok meja turnamen yang sama, begitu pula untuk meja

turnamen yang lainnya diisi oleh siswa dengan gelar yang sama.

5).Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual, berikan

penghargaan kelompok dan individual.

a).Kelebihan metode TGT (Teams Games Tournament)Melatih siswa untuk bekerjasama dalam kelompok diskusi

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Suasana belajar nyaman, menyenagkan dan kondusif

Tercipta suasana kompetisi antara kelompok diskusikecil

b).Kelemahan metode TGT (Teams Games Tournament)Tidak efisien waktu

Hanya dilaksanakan pada luang waktu selasai UAS

Belajarnya kurang efektif karena hanya bersifat games

32. Metode Reciprocal LearningWeinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan

empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri.

Sedangkan Resnik (1999) mwengemukan bahwa belajar efektif dengan cara membaca

bermakna, merangkum, bertanya, representasi, hipotesis.

Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999) mengemukakan cara pembelajaran

resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membaca-

merangkum.

a).Kelebihan metode reciprocal learningMengedepankan bagaimana belajar yang efektif

Menekankan pada siswa bagaimana siswa itu belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri

b).Kekurangan metode reciprocal learningKomunikasi kurang terjalin

Terlalu berpusat pada siswa

33. Metode DiskusiMetode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang

dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk

memperkuat pendapatnya.

Tujuan metode ini adalah

1).Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan

pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.

2).Mengambil suatu jawaban actual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas

pertimbangan yang saksama

Macam-macam diskusi yaitu

Diskusi Publik, Diskusi Fish Bowl, Diskusi Panel, Diskusi Simposium, Diskusi Kolokium

a).Kelebihan metode DiskusiTerjadi interaksi yang tinggi antara komunikator dan komunikan

Dapat membantu siswa untuk berfikir lebih kritis

Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan

pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikiranny

b).Kekurangan metode DiskusiAlokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu

Tidak semua argument bias dilayani atau di ajukan untuk dijawab.

D//wayan2012//strategi pembelajaran

34.Metode PenugasanSuatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada

murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya. Tugas tersebut dapat berupa

1). Mempelajari bagian dari suatu teks buku

2). Melaksanakan sesuatu yang tujuannya untuk melatih kecakapannya

3). Melaksanakan eksperimen

4). Mengatasi suatu permasalahan tertentu

5). Melaksanakan suatu proyek

a).Kelebihan metode penugasanMelatih siswa untuk menjadi tangungjawab

Melatih siswa untuk bias belajar mandiri

b).Kekurangan metode penugasanKadang siswa kurang memahami tugas yang diberikan guru

Membutuhkan waktu relative lama.

35. Metode PraktekMetode mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda

dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan dan kemudahan dalam mempraktekan

materi yang dimaksud.

a).Kelebihan metode PraktekSiswa lebih mudah mengerti dan memahami

Siswa bisa langsung mempraktekan setelah mensdapatkan teori

b).Kekurangan metode PraktekKetidakkesediaan alat peraga atou prasana yang mendukung

Biasanya membutuhkan biaya lab. Yang mahal.

36. Metode Koperatif (CL, Cooperative Learning).Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh

ketergantungan dengan otrang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama,

pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar

berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing)

pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih

berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniature dari hidup

bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok

untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu konsep, menyelesaikan persoalan, atau

inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap

anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter),

D//wayan2012//strategi pembelajaran

ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau

presentasi.

Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok

heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.

a).Kelebihan metode Koperatif (CL, Cooperative Learning)

Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka

Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang

Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa

Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru

b).Kekurangan metode Koperatif (CL, Cooperative Learning)

Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir memperoleh

pengertian tentang konsep.

37. Metode Berbasis Masalah (PBL, Problem Based Learning)

Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan

mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah

otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi.

Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis,

suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal.

Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi,

identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri

a).Kelebihan metode Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)

Melatih siswa untuk berlatih menyelesaikan masalh dalam kehidupan sehari- hari

Merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi siswa

Suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar

siswa dapat berpikir optimal

b).Kekurangan metode Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)

Sulitnya membentuk watak siswa dan pembiasaan tingkah laku.

38.Merode SAVI.Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah

memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri adalah kependekan

dari: Somatic  yang bermakna gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di mana belajar dengan

mengalami dan melakukan; Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melaluui

mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan penndepat,

dan menanggapi; Visualization yang bermakna belajar haruslah menggunakan indra mata

melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan

alat peraga; dan Intellectualy yang bermakna bahwa belajar haruslah menggunakan

kemampuan berpikir (minds-on) belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih

menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta,

mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan.

D//wayan2012//strategi pembelajaran

39. Metode Pemberian TugasMetode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan

siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau

kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula

berbeda.

Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka

1).Tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa

2).Hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok

dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan, serta

3).Di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.

40. Metode Problem Terbuka (OE, Open Ended)Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya pembelajaran yang menyajikan

permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam

(multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas,

kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa

dituntuk unrtuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang

bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban siswa beragam. Selanjutynya siswa juga

diminta untuk menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Denga demikian model

pembelajaran ini lebih mementingkan proses daripada produk yang akan membentiuk pola

pikir, keterpasuan, keterbukaan, dan ragam berpikir.

Sajian masalah haruslah kontekstual kaya makna secara matematik (gunakan gambar,

diagram, table), kembangkan permasalahan sesuai dengan kemampuan berpikir siswa,

kaitakkan dengan materui selanjutnya, siapkan rencana bimibingan (sedikit demi sedikit

dilepas mandiri).

Sintaknya adalah menyajikan masalah, pengorganisasian pembelajaran, perhatikan dan catat

respon siswa, bimbingan dan pengarahan, membuat kesimpulan.

a).Kelebihan metode Problem Terbuka (OE, Open Ended)

melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-

interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisas

Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang

bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban siswa beragam

b).Kekurangan metode Problem Terbuka (OE, Open Ended)

Terlalu mementingkan proses daripada produk yang akan membentiuk pola pikir, keterpasuan,

keterbukaan, dan ragam berpikir.

41. Metode EksperimenMetode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan

aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya.

D//wayan2012//strategi pembelajaran

Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri

dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan

menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan

banyak dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau

bahan.

Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini tergantung dari

tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan

dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.

42. Metode Tutorial/BimbinganMetode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses

bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau

kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi

Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam

kerja kelompok.

Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat dibutuhkan oleh

siswa untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan tugas-tugasnya

Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut ini:

1).Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran pertama

digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan secara umum tentang teori

dan prinsip.

2).Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk membahas pokok bahasan

yang berbeda, selanjutnya dilakukan rotasi antar kelompok.

3).Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugas-tugas, guru berkeliling

diantara para siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan membimbing mereka untuk

memecahkan problemanya.

4).Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang bagaimana mencari

informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan berfikir sendiri.

43. Dua Tinggal Dua Tamu. Teknik belajar dua tinggal dua tamu dan bisa digunakan bersama dengan teknik kepala

nomor. Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk

membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain.

Langkah-langkahnya :

1).Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok berempat

2).Siswa bekerja sama dalam kelompok tersebut

3).Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke dua kelompok lain

4).Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi

mereka ke tamu

5).Tamu kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok

lain

D//wayan2012//strategi pembelajaran

6).Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

44. Metode Karyawisata (Field-Trip)’

Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan

karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam

rangka belajar. Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui system

peradilan dan proses pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi atas tidak

mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama.

Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.

Langkah- langkah Pokok dalam Pelaksanaan Metode Karyawisata

1).Perencanaan Karyawisata

Merumuskan tujuan karyawisata.

Menetapkan objek kayawisata sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Menetapkan lamanya karyawisata.

Menyusun rencana belajar bagi siswa selama karyawisata.

Merencanakan perlengkapan belajar yang harus disediakan.

2).Pelaksanaan Karyawisata

Fase ini adalah pelaksanaan kegiatan belajar di tempat karyawisata dengan

bimbingan guru. Kegiatan belajar ini harus diarahkan kepada tujuan yang telah ditetapkan

pada fase perencanaan di atas.

3).Tindak Lanjut

Pada akhir karyawisata siswa diminta laporannya baik lisan maupun tertulis, mengenai inti.

45. Metode Curah PendapatMetode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,

pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi,

dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak

disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain

tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan)

pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya

kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk

menjadi pembelajaran bersama.

46. Metode E-LearningMetode Pembelajaran Berbasis E-learning adalah Kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan

jaringan (Internet, LAN, & WAN) sebagai media penyampaian, interaksi, dan fasilitas.

a).Kelebihan Metode Pembelajaran Berbasis E-learningProses pembelajaran tidak terbatas pada waktu dan tempat

Penyampaian materi dapat dilakukan secara lebih jelas dan setiap waktu

Pengerjaan tugas yang lebih singkat dan cenderung berkembang

Acuan materi yang tak terbatas

D//wayan2012//strategi pembelajaran

b).Kelemahan Metode Pembelajaran Berbasis E-learningInteraksi dalam pembelajaran sangat minim

Sosialisasi antar siswa terbatas.(hanya lewat tulisan, audio dan video / tidak bertemu

langsung)

D. KESIMPULANMetode pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk

penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam

pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan

pembelajaran

Dari semua metode mengajar yang telah disebutkan di atas memiliki kelebihan dan kelemahan

masing-masing. Suatu metode akan cocok diterapkan dalam suatu suasana belajar mengajar

apabila metode tersebut cocok dengan suasana yang sedang berlangsung, sesuai dengan

kondisi yang sedang dialami oleh peserta didik. Tidak ada metode yang paling baik yang ada

hanyalah bagaimana cara seorang pendidik mampu melihat kondisi anak didiknya untuk

menerapkan metode mengajar yang paling cocok untuk peserta didiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Tim D II PGSD. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Perss.

Gulo ,W . 2002 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Grasindo.

Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.

Bandung: Tarsito

Uno, B. Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Karo – Karo, Ulihbukit . 1981 .Metodologi Pengajaran.Salatiga:CV Saudara.

N.K. Roestiyah. 1991 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 1989 . Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Joyce Bruce. Et al. 2000. Models of Teaching. 6th Ed. Allyn & Bacon: London

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada

Yamin, Martinis.2003.MetodePembelajaran yang Berhasil. Jakarta:Sasana Mitra Suksesa.

http://id.wordpress.com/

http://sutisna.com/

http://firstiawan.tk

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-

teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/

http://www.muhfida.com/model-model pembelajaran.html

http://sucipto.guru.fkip.uns.ac.id/2009/11/26/metode-belajar/

D//wayan2012//strategi pembelajaran