strategi pembangunan kawasan perdesaan melalui …
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN MELALUI BUMDESA DAN BUMDESA BERSAMA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN SDA KAWASAN PERDESAANDIREKTORAT PENGEMBANGAN SDA KAWASAN PERDESAANDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAANDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
Seminar Membangun Desa melalui Bumdesa dan
Bumdesma di Provinsi Suawesi Tengah
Gedung Pogombo; 04 April 2019
oleh:Drs. Mulyadin Malik, M.Si
(Direktur Pengembangan SDA Kawasan Perdesaan)
PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN
ASPEK DESA MEMBANGUN MEMBANGUN DESA
LINGKUP WILAYAH Desa/Desa Adat Kawasan Perdesaan
TUJUAN
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan
Mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pengembangan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan partisipatif dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para pihak pada kawasan yang ditetapkan.
ACUANRencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
RPJMD, Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan (RPKP) dan Rencana Tata Ruang, RPJMDes
PELAKSANA
Pemerintah Desa dan masyarakat Desa dengan semangat gotong royong serta memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam Desa
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, Masyarakat, dan Swasta
UU 6 tentang Desa
Pembangunan Kawasan Perdesaan(Membangun Desa)
Pembangunan Desa(Desa Membangun)
Desa
KerjasamaDesa
1. Keadilan2. Kebutuhan prioritas3. Kewenangan desa/
Musyawarah Desa1. Patisipatif2. Swakelola3. Tipologi desa
Peraturan DesaRPJM DesaRKPDAPBDesa
Pendapatan Desa:PADDD, ADDHibahBantuan APBDBagi hasil
Pemanfaatan SDA: PrudesBUMdesa1. Kerjasama antar
desa2. Musyawarah
antar desa
Peraturan BersamaKepala DesaBKAD
PengembanganUsaha BersamaBUMdesa milik 2 desa atau lebih
1. Desa-desa yang berbatasan2. Kegiatan utama pertanian3. Dalam 1 kabupaten4. Perencanaan terpadu5. Kesamaan potensi dan masalah
SK Bupati/WalikotaRPKP/rencana aksiBKAD, MADTKPKP
PengembanganUsaha BersamaPrukadesBUM desa bersama
Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan
Pasal 78-82
Pasal 83-85
Pasal 92-93
Kawasan PerdesaanModel pembangunan integratif berbasis komunitas
(Ps 123 (3) PP No. 43/2014)
Pemerintah
Pihak Swasta
Pihak lainnya
Aspek Sosial Ekonomi
Aspek Sosial Budaya
(Ps 84 (1,2), Ps 85 UU No. 6/2014)
Tujuan Pembangunan Kawasan Perdesaan
Mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Mempercepat dan meningkatkan kualitas Pembangunan.
Pemberdayaan untuk mempercepat peningkatan kapasitas masyarakat
(Ps 83 (2) UU No. 43/2014 tentang Desa)
Fungsi Kawasan Perdesaan
Deepening
Collaborating
Bridging
Controlling
Pendalaman pembangunan dengan mengkonsolidasi sumber daya dan menguatkan kerjasama
Menjembatani relasi yang seimbang dengan kota melalui penguatan posisi kerjasama antar desa
Menguatkan kerjasama dengan mengkonsolodasikan potensi serta sumber daya desa-desa dan pihak-pihak lain yang memiliki komitmen membangun kawasan
Memperpendek rentang pengendalian program dan pembinaan pemerintah serta pihak tertentu
Relevansi Kawasan Perdesaan
Mendorong produksi ekonomi memiliki nilai tambah dengan memadukan sektor hulu dan hilir
Memperkuat posisi tawar terhadap pasar, tidak hanya sebagai penerima harga (price taker) tetapi sebagai penentu harga (price maker)
Mencegah kompetisi tidak sehat dengan menguatkan kolaborasi antar desa
KEBERADAAN BUM Desa dan BUM Desa Bersama
(Desa Sebagai ShareHolder) Salah satu pendekatan dalam menggerakkan roda
perekonomian di kawasan perdesaan, yakni lembaga ekonomi yang dikelola sepenuhnya oleh entitas Desa.
Lembaga ekonomi yang didirikan atas dasar kehendak lokal yang berangkat dari potensi lokal.
Lembaga ekonomi yang tidak dikuasai oleh kelompok tertentu yang memiliki modal besar di perdesaan.
Lembaga ekonomi yang dimiliki oleh Desa dan dikontrol bersama untuk meningkatkan kemakmuran ekonomi masyarakat.
Salah satu pendekatan dalam menggerakkan roda perekonomian di kawasan perdesaan, yakni lembaga ekonomi yang dikelola sepenuhnya oleh entitas Desa.
Lembaga ekonomi yang didirikan atas dasar kehendak lokal yang berangkat dari potensi lokal.
Lembaga ekonomi yang tidak dikuasai oleh kelompok tertentu yang memiliki modal besar di perdesaan.
Lembaga ekonomi yang dimiliki oleh Desa dan dikontrol bersama untuk meningkatkan kemakmuran ekonomi masyarakat.
No ASPEK BUM DESA BUM DESA BERSAMA
1 Paradigma Desa Membangun (Pembangunan Desa) Membangun Desa (Pembangunan Kawasan Perdesaan)
2 Basis Lokasi
Basis lokasi pendirian BUM Desa adalah Desa, agar BUM Desa dekat dengan denyut nadi usaha masyarakat Desa secara kolektif.
Basis lokasi pendirian BUM Desa Bersama maupun Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih adalah Kawasan Perdesaan, agar Pemerintah, Pemda, swasta, lembaga donor dan Desa dapat berkolaborasi dalam skala usaha yang lebih besar.
3 Tujuan Perekonomi an Desa dan pelayanan usaha untuk warga Desa se tempat.
Kerjasama antar Desa dan pelayanan usaha antar-Desa.
4 Kewenangan Berdasarkan Kewenangan Lokal Berskala Desa.
Kewenangan Lokal Berskala Desa antar-Desa berkolaborasi dengan Kewenangan Pemerintah dan Pemda.
5 Prosedur Musyawarah Desa Musyawarah antar Desa
7Institusi Otoritatif
Desa (Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa)
BKAD (Badan Kerjasama Antar Desa), terdiri dari: Pemdes, BPD, LKD, lembaga Desa lainnya, tokoh masyarakat berbasis keadilan gender.
8 Kelembagaan BUM Desa; dapat terdiri dari beberapa unit usaha dapat terdiri dari beberapa unit usaha
9 Penetapan Perdes tentang PendirianBUM Desa Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Pendirian BUM Desa Bersama.
PERBANDINGAN ANTARA BUM Desa dengan BUM Desa Bersama
LANDASAN Hukum
UU No. 6/2014 tentang Desa, 1.Pasal 83 sampai dengan Pasal 85 UU 6/2014 tentang Desa.
yang mengatur tentang pembangunan Kawasan Perdesaan;
2. Pasal 87 sampai dengan Pasal 90 UU No. 6/2014 tentang Desa.yang mengatur spesifik tentang BUM Desa;
3. Pasal 92, kerjasama antar desaketentuan ayat 3, Kerja sama antar Desa dilaksanakan oleh Badan Kerja Sama Antar Desa yang dibentuk melalui
Peraturan Bersama Kepala Desa.ketentuan ayat 6, pembentukan BUM Desa Bersama yang merupakan milik 2 (dua) Desa atau lebih.
PP No. 43/2014 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 47/2015.1.Pasal 141, yang mengatur pembentukan BUM Desa Bersama;
2.Pasal 142, sebagai norma delegatif pembentukan Peraturan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi;
Permendesa No. 4 tahun 2014 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. Pasal 6.Pendirian BUM Desa Bersama disepakati melalui Musyawarah Antar Desa yang difasilitasi oleh badan kerja sama antar desa.BUM Desa bersama ditetapkan dalam Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Pendirian BUM Desa bersama.Ketentuan mengenai Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 berlaku secara mutatis mutandis terhadap pendirian BUM Desa bersama
Kerjasama dan Kemitraan
• Kerjasama: merupakan kesepakatan antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan dengan melaksanakan sinergi/aktivitas bersama secara terpadu yang diarahkan pada suatu tujuan dan jangka waktu tertentu.
• Kemitraan: suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih manfaat bersama maupun keuntungan bersama sesuai prinsip saling membutuhkan dan saling mengisi sesuai kesepakatan yang muncul.
PRINSIP KERJASAMA
1.Adanya pemahaman bersama mengenai issue yang akan dikerjasamakan (common understanding);
2.Adanya agreement atau kesepakatan yang saling menguntungkan;
3.Terjadinya collective action (tindakan bersama);
4.Adanya kesetaraan atau sederajat;
5.Adanya komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan bersama;
6.Konsisten dalam melaksanakan komitmen; dan
7.Kontinuitas atau keberlanjutan.
KERJASAMA DESARuang Lingkup Kerjasama Desa dalam UU No 6/2014:1.Kerjasama Antar Desa, meliputi:a.Pengembangan Usaha Bersamab.Kegiatan Kemasyarakatanc.Pelayanand.Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat antar Desa, dan atau bidang keamanan dan ketertiban
2. Kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga, untuk:
a. Mempercepat dan meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa
b. Pelaksanaan Pembangunan Desac. Pembinaan Kemasyarakatan Desad. Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemendagri No 96 tahun 2017 tentang Tata Cara Kerjasama Desa
KERJASAMA DESA-PIHAK KETIGA(BISNIS MODEL UNIT JASA PENGELOLAAN LINGKUNGAN)
PEMILAHAN SAMPAH SECARA LANGSUNG
DI SUMBERNYA
PEMILAHAN SAMPAH SECARA LANGSUNG
DI SUMBERNYA
GERAKANMEMILAH SAMPAH
BUM DESA PANGGUNGHARJO (Kab. Bantul)UNIT JASA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
BUM DESA PANGGUNGHARJO (Kab. Bantul)UNIT JASA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
AKTIFITAS MENABUNGAKTIFITAS MENABUNG
Bernilai Jual
Jelantah
Residu
OrganikDijual
KOLABORASI BUMDES PANGGUNG LESTARI – PT. DANONE AQUA
RISET PEMANFAATAN JELANTAH
Kerja Sama Antar Desa
DESA A
DESA B
DESA C
KERJA SAMA ANTAR DESA
Membentuk
Membentuk
Alur Kerjasama Desa-desa Dengan Pihak Ketiga(contoh di Kawasan Perdesaan Beras Organik Bernutrisi, Karanganyar)
PermakadesBKAD
• Bumdesma Lawu Sejahtera
Kesepakatan Kerjasama
Kesepakatan Kerjasama
PT Agriwira Mandiri
Perjanjian Kerja Sama
pembelian beras
organik
Ada 15 Ada 15 desadesa
Kelembagaan Kewirausahaan/Kemitraan Pertanian
KONSEP PENGEMBANGAN
KEGIATAN & LEMBAGA
PROFITSOSIAL
12
1. Pertanian
2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa
UNIT USAHACSR
1. Beasiswa
2. Sarpras
MODAL
1. Penyertaan Modal
2. APBD/APBN
3. Kemitraan
4. Hibah/Bantuan Lain yang tidak mengikat
KEGIATAN
BUM Desa Bersama “BERKAH BERSAMA”
REGULASI
1. BKAD
2. PERMAKADES
3. AD/ART
1.2.3.
Bulog
BNI
BRI
PT. MBB
BUMDESMA
GAPOKTAN
MODEL KLUSTER BISNIS PADI
Sebanyak 82,77% penduduk desa hidup dari sektor pertanian
Percepatan Pembangunan Desa dapat dilakukan dengan
pengembangan pertanian melalui Produk Unggulan
Kawasan Perdesaan (Prukades)
Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) dilatarbelakangi oleh beberapa hal, diantaranya:1.Upaya peningkatan skala ekonomi sehingga bertujuan untuk:a.Pengelolaan lebih efisien;b.Investor dapat masuk ;c.Biaya produksi dapat ditekan;2.Membuka kesempatan kerja karena adanya peningkatan skala usaha dan aktivitas ekonomi baru yang tercipta, seperti: perdagangan, pengolahan, jasa, penyediaan saprodi, dan lain-lain;3.Mendorong partisipasi masyarakat luas untuk terlibat langsung dalam berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu sistem rantai pasok. Hal tersebut untuk mencegah adanya upaya kooptasi oleh pengusaha besar sehingga pola pengembangannya bukan 1 kabupaten 1 produk tapi satu desa/kawasan satu produk;3.Memberi ruang keterlibatan para pelaku ekonomi (pemerintah, pengusaha, masyarakat) secara jelas dalam pola P4: Public Private People Partnership.
d. Ada kepastian pasar/pembeli;e. Menjaga stabilitas harga.
GERAKAN NASIONAL PRODUK
UNGGULAN
KAWASAN PERDESAA
N (PRUKADE
S)
PRODUK UNGGULAN KAWASAN PERDESAAN (PRUKADES)
PEMILIHAN KOMODITAS UNGGULAN
Ketersediaan Bahan Baku
Ketersediaan
SDMKetersediaan Sarana Prasarana
Pasar Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Pasar Domestikdan Ekspor
Keterlibatan Masyarakat
Kesesuaian dengan Regulasi
Aspek Lingkungan
Lamanya Masy. dalam melakukan Usaha tsb.
11 22 33 44 55
66 77 88 99
KAWASAN PERDESAAN
PERTANIAN TERPADU MESIDAH
DELINEASI KAWASAN PERDESAAN
No Desa Luas (Km2)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
1 Wer Tingkem 12,52 180
2 Simpur 110,53 125
3 Perumpakan Benjadi
50,66 114
Luas Tanam : 266 Ha
Luas Panen : 217 Ha
Produksi : 437 Ton
KOMODITAS
UNGGULAN
KOPI
Peremajaan tanaman kopi
Pembasmian hama dan penyakit kopi
Pemupukan secara periodik dan proporsional
Pelatihan keterampilan
Penyediaan aksesibilitas dan komunikasi yang mudah
Penyediaan alat pengolah biji kopi (mengupas, menyortir, dan mengeringkan)
Pelatihan keterampilan penggunaan alat pengolahan kopi
Pemasaran produk kopi dalam bentuk biji dan bubuk di skala kabupaten hingga nasional
1. Pembangunan Embung2. Peralatan Pascapanen Kopi3. Bantuan Usaha Bersama
Komunitas4. Bantuan CPPD Handtraktor
FASILITASI DITJEN PKP
Sumber : RPKP Pertanian Terpadu Mesidah Kab. Bener Meriah, 2016
HULU - HILIR
Sudah dijalin Kerjasama (MoU) dengan PT NUSANTARA COFFEE
KAWASAN PERDESAAN SULAWESI TENGAH
No.Kabupat
enKawasan
PerdesaanBUMDESMA POTENSI
KECAMATAN
DESA
1 Morowali KPPN Morowali Mitra Bahari Cakalang, Teri dan Ikan Roa Bungku Selatan
1 Lokongbulo 9 Umbele Lama
2 Buajangka 10 Pulau Dua
3 Bakula11 Polewali
4 Paku 12
Boelimau
5 Bungingkela 13 Padabale
6 Jawi-jawi 14 Kaleruang
7 Buton 15 Umbele
8 Koburu
2 Morowali Utara
Kawasan Perdesaan Agro Industri Lembo
Raya Karet Lembo Raya
1 Bintangor Mukti 4 Petumbea
2 Pontangoa 5 Pa'awaru3 Ronta 6 Jamor Raya
3 Buol Kawasan Perdesaan Agropolitan Lipunoto Usaha Bersama Padi, jagung dan
kakao Tiloan
1 Maniala 5 Kokobuka2 Boilan 6 Panilan Jaya3 Air Terang 7 Lomuli4 Monggonit 8 Balau
4 Sigi Kawasan Perdesaan Agrowisata Magaya Magaya Pura Bawang Merah Sigibiromaru
1 Olobojo 5 Bora2 Sidera 6 Watunonju3 Jono Oge 7 Sowlowe4 Pombewe
No.Kabupat
enKawasan Perdesaan
BUMDESMA
POTENSIKECAMAT
ANDESA
5 Donggala Agro Wisata Makeng Tana Bailo Berbasis Produk Pangan Sehat
Uwempane Padi, kelapa dan cengkeh
Balaesang
1 Tovia Tambu 4 Siweli
2 Tambu 5 Mapane Tambu
3 Meli
6 Poso
Agro Wisata Lemba Mesale Berbasis Produk Pangan Sehat
Lemba Mesale
Ikan dan wisata alam
Pamona Pusalemba
1 Wera 5 Buyumpondoli
2 Soe 6 Tonusu3 Mayakeli 7 Leboni4 Dulumai 8 Peura
Pamona Barat
1 Meko 4 Owini2 Salukaia 5 Taipa3 Toinasa
Pamona Selatan
1 Bo’e 4 Pasir Putih2 Panjo 5 Pendolo3 Bancea
Pamona Tenggara
1 Tolambo 2 Tindoli 3 Tokilo
Pariwisata, Pertanian dan Perkebunan (bagian dari KSK
Sosial Budaya & KSK Minapolitan) (P2KPB)
Agribisnis
Pamona Barat
1 Tendeadongi 6 Toinasa
2 Buyumpondoli 7 Taipa
3 Petirodongi 8 Meko4 Owini 9 Uranosari5 Salukaia
Pamona Utara
1 Sulewana 2 Sangira 3 Saojo
Pamona Pusalemba
1 Dulumai 4 Tonusu2 Meko 5 Leboni
3Buyumpondoli 6 Peura
TERIMA KASIH2019