strategi pemasaran laku pandai dalam...
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMASARAN LAKU PANDAI DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN
NASABAH PADA PT. BANK BRI Syariah KC BSD
City
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh:
MIFTAHUL JANNAH
1113053000056
KONSENTRASI MANAJ. LEMBAGA KEUANGAN ISLAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2018 M
i
ABSTRAK
Miftahul Jannah, Strategi Pemasaran Laku Pandai dalam
Meningkatkan Kualitas Layanan Nasabah Pada PT. Bank
BRISyariah KC BSD City. Program Studi Mnajemen Dakwah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Di bawah
Bimbingan Mulkannasir, BA, S.Pd, MM.
Instansi perbankan sangat berperan dalam bidang pembiayaan
karena membentuk sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana
dari masyarakat yang mempunyai dana lebih untuk disalurkan kepada
masyarakat yang kekurangan dana dengan memberikan jasa-jasa
keuangan lainnya demi meningkatkan taraf hidup masyarakat lapisan
bawah. Adanya kebijakan dari OJK untuk menciptakan produk yang
inovatif membuat BRISyariah mengeluarkan produk-produk inovatif
seperti Laku Pandai yang menyediakan layanan tanpa jaringan kantor
guna menjangkau masyarakat lapisan bawah.
Peranan strategi pemasaran sangat penting untuk keberhasilan
usaha suatu perusahaan. Selain itu strategi pemasaran yang diterapkan
harus ditinjau dan dikembangkan sesuai perkembangan pasar. Pada saat
ini, Bank harus dapat membuat strategi pemasaran dalam memberikan
atau meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah agar sasaran
perusahaan tercapai. Secara umum, strategi pemasaran yang dilakukan
adalah dengan menggunakan marketing mix (bauran pemasaran). Agar
Bank Syariah memenangkan persaingan dan tetap bertahan, maka Bank
Syariah harus berwawasan pelanggan.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif,
yaitu berupa prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati dan metode kuantitatif, salah satu jenis penelitian yang
lebih spesifik, sistematis, terencana dan juga terstruktur dari awal
hingga kesimpulan dimana lebih menekankan pada penggunaan angka-
angka yang membuatnya menjadi lebih spesifik.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
perhitungan dengan menggunakan QSPM, strategi pemasaran paling
efektif untuk Laku Pandai guna meningkatkan kualitas layanan nasabah
adalah strategi penetrasi pasar agar nasabah Laku Pandai tidak beralih
ke jasa layanan lain melalui upaya promosi yang lebih gencar. Dan juga
strategi personal selling dan pendekatan pelatihan dan edukasi.
Kata Kunci: Strategi, Pemasaran, Laku Pandai, Kualitas Layanan
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yanf telah
melimpahkan segala rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya, meskipun
masih terdapat banyak kekurangan. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah
memberi petunjuk kepada umatnya menuju kehidupan yang
bahagia baik di dunia dan di akhirat.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya
banyak campur tangan orang-orang di sekitar penulis yang
memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat yang setinggi-
tingginya dan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya atas segala
kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan baik berupa
dukungan moril, kritik, masukan, dorongan, nasehat, semangat,
dukungan finansial maupun sumbangan pemikiran dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D
selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Ibu Dr.
Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum, dan Bapak Dr. Suhaimi, M.Si selaku
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan
iii
Kerjasama Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua
Jurusan Manajemen Dakwah beserta Bapak Drs.
Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah.
3. Bapak Mulkannasir, BA, S.Pd, MM selaku pembimbing
skripsi yang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya
untuk membimbing, memberi motivasi, semangat, arahan
serta kritikan dan saran bagi penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya
Jurusan Manajemen Dakwah yang telah mendidik dan
memberikan ilmunya kepada penulis selama di bangku
kuliah.
5. Segenap staf akademik dan perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta staf perpustakaan
umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Keluarga besar BRISyariah KC BSD City khususnya Pak
Adim, Mas Yazid dan Mba Tati yang telah memberikan
kesempatan penulis untuk melaksanakan penelitian dan
telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Orang tua penulis yaitu Ayahanda Khamim dan Ibunda
Julaiha serta adik-adik tercinta, yaitu Adinda Fifah dan
Adinda Haura yang senantiasa memberi semangat, do’a,
iv
cinta dan kasih sayang juga berbagai dorongan yang tak
terhingga baik moril maupun materil.
8. Kepada sahabat dekat penulis, Anya FC, Suci dan Nabila
yang selalu memberikan semangat, do’a, keceriaan, dan
bantuan dalam penyelesaian skripsi penulis. Selanjutnya
kepada semua teman-teman Jurusan Manajemen Dakwah
khususnya Konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah yang
telah membantu penulis dan tidak henti-hentinya
menyemangati untuk cepat-cepat menyelesaikan skripsi
ini.
9. Dan terakhir, kepada Mas Akbar yang senantiasa
memberikan semangat, do’a, dorongan, waktu dan selalu
sabar mendengarkan cerita penulis selama menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tulus kepada
semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah
memberikan balasan kebaikan yang berlipat atas seluruh bantuan
dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini dan semoga aktivitas penulis selalu
diberkahi-Nya dan diberikan hidayah oleh-Nya. Aamiin.
Jakarta, 10 Januari 2018
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ............................................................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ............................................................................................viii
DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................ix
DAFTAR BAGAN ...............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................................10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 11
D. Tinjauan Pustaka .....................................................................................12
E. Metodologi Penelitian .............................................................................14
F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 21
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Strategi .................................................................................................... 23
1. Pengertian Strategi ............................................................................ 23
2. Langkah-langkah Strategi ................................................................. 24
3. Jenis-jenis Strategi ............................................................................ 30
vi
B. Pemasaran ............................................................................................... 31
1. Pengertian Pemasaran ....................................................................... 31
2. Langkah Membuat Rencana Pemasaran ........................................... 32
3. Marketing Mix Dalam Pemasaran .................................................... 34
C. Strategi Pemasaran ................................................................................. 37
1. Pengertian Strategi Pemasaran ......................................................... 37
2. Langkah-langkah Strategi Pemasaran .............................................. 38
D. Analisis SWOT Untuk Menetapkan Kuadran ........................................ 39
E. Laku Pandai ............................................................................................ 42
1. Pengertian, Alasan dan Tujuan Laku Pandai .................................... 42
2. Faedah Laku Pandai ......................................................................... 44
F. Kualitas Layanan Nasabah ..................................................................... 45
1. Pengertian Kualitas Layanan ............................................................ 45
2. Dimensi Kualitas Layanan ............................................................... 46
BAB III GAMBARAN UMUM BRISyariah Kantor Cabang BSD City
A. Sejarah .................................................................................................... 49
B. Logo ........................................................................................................ 51
C. Visi dan Misi .......................................................................................... 52
D. Organisasi BRISyariah KC BSD City .................................................... 53
E. Produk BRISyariah ................................................................................. 55
1. Costumer Banking ............................................................................ 55
2. Business Banking ............................................................................. 55
3. E-banking ......................................................................................... 57
BAB IV STRATEGI PEMASARAN LAKU PANDAI DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN
A. Strategi Pemasaran Laku Pandai Pada BRISyariah KC BSD City ........ 58
B. Analisis SWOT Laku Pandai Pada BRISyariah KC BSD City .............. 67
1. Tahap Input ....................................................................................... 70
2. Tahap Pencocokan ............................................................................ 76
3. Tahap Keputusan .............................................................................. 83
vii
C. Strategi Pemasaran Yang Efektif Untuk Laku Pandai Bagi BRISyariah KC
BSD City ................................................................................................ 85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 89
B. Saran ....................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 91
LAMPIRAN ...................................................................................................... 94
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1Hasil Perhitungan Matriks IFAS ........................................................... 68
Tabel 2 Hasil Perhitungan Matriks EFAS .......................................................... 71
Table 3 Matriks SWOT ……………………………………………………….. 74
ix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1 Analisis SWOT ................................................................................ 33
Diagram 2 Hasil Matriks IE ………………………………………………...… 73
x
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Struktur Organisasi BRISyariah KC BSD City…………………......... 44
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo PT. BRISyariah ........................................................................ 42
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Keterangan Dosen Pembimbing
Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3: Surat Keterangan Penelitian dari BRISyariah KC BSD City
Lampiran 4: Daftar Pertanyaan Wawancara
Lampiran 5: Struktur Organisasi BRISyariah KC BSD City
Lampiran 6: Kuesioner Penelitian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategik
Internal dan Faktor Strategik Eksternal Pemasaran
Lampiran 7: Hasil Kuesioner Penelitian Penentuan Bobot dan Rating Faktor
Strategik Internal dan Faktor Strategik Eksternal Pemasaran
Lampiran 8: Hasil Perhitungan Pembobotan dan Pemberian Rating Faktor Internal
dan Eksternal, Hasil Matriks IFE, Hasil Matrik EFE, Hasil
Penentuan Attractive Score dan Matriks QSPM
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan asset PYD dan DPK industri perbankan
syariah nasional di tahun 2016 yang terdiri dari Bank Umum
Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) masing-masing
mengalami pertumbuhan sebesar 20,28%, 16,41% dan
20,84%.1
Pada saat ini, investasi menjadi penopang utama
pertumbuhan ekonomi, yang ditargetkan sebesar 5,3%.
Pemerintah mengaku tidak memiliki banyak alternatif
pendorong ekonomi akibat lesunya belanja negara, konsumsi
rumah tangga dan pemerintah, serta ekspor impor. Ekonom
dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat
Universitas Indonesia, Kiki Verico, menilai tepat langkah
pemerintah menetapkan investasi sebagai tulang punggung
ekonomi. Sebab, iklim investasi memang sedang membaik.
Indikatornya antara lain meningkatnya efisiensi perizinan
serta menurunnya keluhan soal infrastruktur. BKPM
melaporkan, realisasi investasi sepanjang triwulan II 2016
naik 12,3% menjadi Rp. 151,6 triliun.2
1 Muliaman D. Hadad, Laporan Perkembangan Keungan Syariah,
(Jakarta: OJK, 2016), h. 1 2www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita-investasi/pertumbuhan-
ekonomi-2017-bersandar-pada-investasi, diunduh pada Sabtu, 25 Feb 2017
pukul 13:26.
2
Dunia perbankan merupakan suatu institusi yang sangat
berperan dalam bidang perekonomian suatu Negara
(khususnya di bidang pembiayaan perekonomian). Hal ini,
berdasarkan bahwa bank adalah usaha yang berbentuk
lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat
yang memiliki kelebihan dana (surplus of fund) dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang
kekurangan dana (lack of fund), serta memberikan jasa-jasa
bank lainnya untuk profit juga sosial demi meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.3 Menurut Budisantoso, secara lebih
spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust
(kepercayaan), baik dalam hal menghimpun dana maupun
penyaluran dana, agent of development, kegiatan bank
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi,
distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa,
mengingat bahwa kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi
tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang.
Kelancaran kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi ini
tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu
masyarakat, dan agent of service, bank juga memeberikan
penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa
yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan
perekonomian secara luas.4
3www.kajianpustaka.com/2013/01/pengertian-dan-fungsi-
perbankan.html, diunduh pada Sabtu, 25 Feb 2017 pukul 13:45. 4 Sigit Triandaru, Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga Keuangan
Lain, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), edisi 2, h. 9
3
Perbankan syariah atau bank syariah merupakan salah
satu bentuk dari perbankan nasional yang berdasarkan
operasionalnya pada syariat (hukum) islam. Sudarsono
mengemukakan bahwa, bank syariah adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-
jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah.5 Bank syariah
dikembangkan sebagai lembaga bisnis keuangan yang
melaksanakan kegiatan usahanya sejalan dengan prinsip-
prinsip dasar dalam ekonomi Islam. Tujuan ekonomi Islam
bagi bank syariah tidak hanya terfokus pada tujuan komersil
yang tergambar pada pencapaian keuntungan maksimal, tetapi
juga mempertimbangkan perannya dalam memberikan
kesejahteraan secara luas bagi masyarakat. Kontribusi untuk
turut serta dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat
tersebut merupakan peran bank syariah dalam pelaksanaan
fungsi sosialnya.6 Prinsip yang menonjol dari bank syariah
adalah tidak mengenal konsep bunga uang dan tidak
mengenal peminjaman uang, tetapi mengenal konsep
kemitraan/kerja sama (mudharabah dan musyarakah) dengan
prinsip bagi hasil, sedangkan peminjaman uang hanya
dimungkinkan untuk tujuan sosial tanpa adanya imbalan apa
pun.
5 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi
dan Ilustrasi, (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), h. 15. 6 Heri Sutanto, dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank
Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h. 106.
4
Gambar 2. Perkembangan Bank Syariah Indonesia Tahun
2003-2016 (Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2003-2016)
Perkembangan bank syariah dari tahun ke tahun terus
meningkat, meskipun di beberapa tahun mengalami fluktuasi.
Dari segi kinerja, perbankan syariah masih berada di bawah
kinerja bank konvensional.7
Inovasi produk keuangan dan perbankan syariah
merupakan pilar utama dalam pengembangan industri
perbankan syariah. Bank-bank syariah harus memiliki produk
inovatif yang makin beragam agar bisa berkembang dengan
baik. Upaya ini mutlak dilakukan karena bank syariah akhir-
akhir ini mengalami pelambatan pertumbuhan bahkan
penurunan market share dibanding konvensional. Inovasi
produk bank syariah adalah sebuah keniscayaan, agar bank
syariah bisa kembali tumbuh dan bersaing dengan perbankan
konvensional maupun lembaga lain. Inovasi produk juga
sangat dibutuhkan dalam menghadapi perkembangan bisnis
yang terus berubah. Inovasi harus dilakukan agar produk bank
7 Adwiarman A. Karim, Outlook 2017, Karim Consulting,
h.6 diakses pada 13 Januari 2018,pukul 15.00 WIB,dari:
http://karimconsulting.com/publikasi/buku/
5
syariah tidak monoton dan dominan di tengah bervariasinya
kebutuhan bisnis masyarakat.
Pemerintah melalui OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sering
kali mendorong perbankan syariah untuk menciptakan
produk-produk yang inovatif dan unggulan. Keharusan
inovasi produk bahkan dimasukkan dalam Roadmap
perbankan syariah 2015-2019 yang diterbitkan OJK. Terkait
dengan inovasi produk, bank-bank syariah dapat
memanfaatkan paket kebijakan yang baru saja dikeluarkan
oleh OJK. Dalam paket yang berisi relaksasi aturan ini,
perizinan untuk mengeluarkan produk keuangan baru menjadi
dipermudah. Untuk itulah, OJK baru-baru ini mengeluarkan
(menerbitkan) kodifikasi produk-produk keuangan syariah
yang dapat menjadi panduan bagi bank syariah dalam
membuat produk keuangan baru. Dengan adanya Kodifikasi
Produk Perbankan Syariah yang baru tersebut, maka bank-
bank syariah akan dipermudah karena, tidak perlu lagi
mengurus perizinan produk tersebut ke OJK. Tahun 2015
seharusnya adalah tahun terakhir bagi bank syariah hidup
dalam kebekuan produk. Bank-bank syariah sudah seharusnya
keluar dari kotak sempit yang membelenggu dirinya dalam
keterbelakangan produk. Bank-bank syariah harus bangkit
dan kreatif untuk berinovatif.8
Strategi pemasaran mempunyai peranan penting untuk
keberhasilan usaha perusahaan (umumnya) dan di bidang
8www.globalmulia.ac.id/berita-strategi-pengembangan-perbankan-
syariah-tahun2016, diunduh pada Selasa, 28 Feb 2017 pada pukul 19.30.
6
pemasaran (khususnya). Strategi pemasaran harus dapat
memberi gambaran yang jelas dan terarah mengenai apa yang
akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap
kesempatan atau peluang pada beberapa sasaran pasar.
Di samping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus
ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan
pasar dan lingkungan pasar. Dengan demikian strategi
pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan
terarah tentang apa yang dilakukan dalam menggunakan
setiap kesempatan atau peluang pada beberapa sasaran pasar.
Strategi merupakan serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus
beroperasi untuk mencapai tujuannya.9 Sedangkan menurut
Kotler, marketing (pemasaran) adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran (exchange).10
Dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah proses
pemasaran yang mencakup beberapa hal analisis atas
kesempatan-kesempatan, pemilihan sasaran-sasaran,
pengembangan strategi, perumusan rencana, implementasi
serta pengawasan.11
9 Willian J. Stanton, Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa Wihelmus W.
Bokowatun, (Jakarta: Erlangga, 1991), h. 5. 10
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, diterjemahkan oleh Hendra
Teguh, (Jakarta: SMTG Desa Putra, 2002), h. 9 11
Dagun, Save M, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: LPKN,
2000), cet. Ke-2, h. 804
7
Pada saat ini, tiap-tiap bank dituntut untuk dapat membuat
strategi pemasaran dalam memberikan atau meningkatkan
pelayanan kepada nasabah agar sasaran perusahaan tercapai.
Secara umum strategi pemasaran dilakukan dengan
menerapkan bauran pemasaran (marketing mix), yang terdiri
dari produk, harga, tempat, promosi, orang, kemasan dan
proses. Bauran pemasaran (marketing mix) sangat
menentukan keberhasilan dalam merebut pasar. Strategi
pemasaran juga merupakan ujung tombak bagi bank untuk
mengenalkan dan memasarkan keunggulan produk-
produknya.12
Bank syariah juga harus memantau kepuasan pelanggan
atau nasabahnya agar terjalin hubungan memuaskan pada
kondisi pasar pembeli. Serta harus dapat memberikan kualitas
pelayanan yang baik dan apabila tidak dilakukan, maka
nasabah akan berpaling ke bank syariah lain yang dapat
memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik lagi. Agar
bank syariah memenangkan persaingan dan tetap bertahan,
maka bank syariah harus berwawasan pelanggan, sehingga
bank syariah yang unggul dalam persaingan adalah bank
syariah yang di samping pandai merekayasa produk, akan
tetapi juga pandai merekayasa bauran pemasaran.
Adanya kualitas pelayanan yang baik di dalam suatu
perusahaan, akan menciptakan kepuasan bagi para
12
Fatimah dan Elisabeth YM, Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan
Murabahah Pada Bank X Syariah Cabang Tangerang Selatan, (Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, vol. 12, no. 1, Juni 2013), h. 76.
8
konsumennya. Setelah konsumen merasa puas dengan produk
atau jasa yang diterimanya, konsumen akan membandingkan
pelayanan yang diberikan. Kualitas pelayanan dapat
berpengaruh kepada kepuasan konsumen dan kemudian
berdampak terhadap kepercayaan, serta dapat menimbulkan
loyalitas konsumen. 13
Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pelayanan
adalah mendengar suara konsumen, berarti perusahaan harus
melakukan interaksi dengan konsumen dengan maksud untuk
memperoleh umpan balik (feed back) berupa tanggapan
konsumen tentang sarana dan prasarana yang berhubungan
dengan pelayanan yang diberikan sebagai kontrol dan ukuran
keberhasilan. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan
pelanggan dan berakhir pada persepsi konsumen. Hal ini
berarti bahwa kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut
pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan
berdasarkan sudut pandang atau persepsi konsumen.
Penelitian ini berfokus pada BRISyariah KC BSD. Alasan
pemilihan bank ini karena BRIS merupakan salah satu bank
yang juga mengeluarkan produk-produk inovatif dengan
sistem bagi hasil yang disesuaikan dengan jenis produk yang
terdiri dari tiga bagian, yaitu pembiayaan atau penyaluran
dana, produk pendanaan atau penghimpunan dana, dan jasa.
Salah satu jasa yang ditawarkan oleh BRIS yaitu Laku Pandai
13
Tri Hari Koestanto, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan Pada Bank Jatim Cab. Klampis Surabaya, (Jurnal
Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 3, no. 10, 2014), h. 2.
9
yang termasuk jasa layanan untuk masyarakat desa. Laku
pandai disingkat dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor
Dalam Rangka Keuangan Inklusif, menurut PJOK No.
19/POJK.3/2014 adalah program penyediaan layanan
perbankan dan layanan keuangan lainnya yang dilakukan
tidak melalui jaringan kantor, namun melalui kerjasama
dengan pihak lain (agen bank) dan didukung dengan
penggunaan sarana teknologi informasi.
Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa
perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih
bervariatif, Bank BRISyariah menjadi alternatif sistem
perbankan yang kredibel dan dapat diminati oleh seluruh
golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Bank
BRISyariah juga berani terjun ke dalam berbagai lapisan
masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah
sampai masyarakat “in the bottom of the pyramid”
(pendapatan rendah dan tidak teratur). Hal ini dikarenakan
Bank BRISyariah telah memiliki satelit sendiri sehingga
mereka berani menjangkau masyarakat pedesaan sebagai
target sasaran mereka.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menuangkan hasil
penelitian dalam skripsi ini dengan judul: Strategi
Pemasaran Laku Pandai dalam Meningkatkan Kualitas
Layanan Nasabah Pada PT. Bank BRISyariah KC BSD
Tahun 2016-2017.
10
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan masalah
Untuk lebih fokus dalam pembahasan skripsi ini,
maka masalah hanya dibatasi pada strategi pemasaran
Laku Pandai dalam meningkatkan kualitas layanan
nasabah. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor internal dan eksternal serta menganalisis
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada
BRISyariah KC BSD terhadap Laku Pandai. Hal tersebut
diharapkan dapat memberikan alternatif strategi
pemasaran yang tepat bagi perusahaan agar dapat
bertahan dan terus berkembang dalam menghadapi
persaingan ekonomi yang semakin sempit. Penelitian ini
dilakukan dalam ruang lingkup manajemen pemasaran
mengenai strategi pemasaran produk.
2. Perumusan masalah
Secara garis besar, maka dapat dirumuskan
permasalahan-permasalahan yang diteliti, yaitu:
a. Bagaimana strategi pemasaran Laku Pandai dalam
meningkatkan kualitas layanan nasabah pada
BRISyariah KC BSD City?
b. Bagaimana analisis SWOT pada produk Laku Pandai
BRISyariah KC BSD City?
c. Strategi pemasaran apakah yang paling efektif untuk
produk Laku Pandai bagi BRISyariah KC BSD City?
11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan,
maka dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh
BRISyariah KC BSD City.
b. Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman pada pemasaran produk Laku Pandai
BRISyariah KC BSD.
c. Memberikan alternatif strategi pemasaran yang tepat
untuk produk Laku Pandai bagi BRISyariah KC
BSD.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
berikut:
a. Bagi Bank BRISyariah KC BSD, diharapkan dapat
berguna sebagai masukan dalam mengambil
keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh
untuk merencanakan suatu strategi baru, serta dapat
meningkatkan kinerja Bank tersebut.
b. Bagi akademisi, untuk memperkaya khazanah
literatur kepustakaan ekonomi Islam khususnya pada
perbankan syariah mengenai strategi pemasaran
produk.
c. Bagi masyarakat, diharapkan dapat menambah
wawasan dan informasi mengenai kinerja Bank
BRISyariah KC BSD, dan lebih mengenal tentang
12
Laku Pandai, khususnya kepada para nasabah serta
masyarakat umum yang tertarik terhadap perbankan
syariah.
D. Tinjauan Pustaka
Pembahasan mengenai pemasaran memang selalu
mewarnai judul buku dan skripsi. Hal ini tidak dipungkiri,
oleh karena itu langkah pertama yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah mengadakan ekplorasi terhadap berbagai
sumber penelitian yang mungkin dapat digali. Dari survey
awal diketahui bahwa ada beberapa skripsi yang berkaitan
dengan pemikiran tentang strategi pemasaran. Diantaranya
adalah:
1. Anggi Sulaiman (106053001992), Strategi Pemasaran
Produk Tabungan Wadi’ah Bank Mega Syariah. (Jurusan
Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011).
Skripsi ini berisi tentang strategi pemasaran produk
tabungan wadi’ah pada Bank Mega Syariah yang lebih
menekankan pada perencanaan dan perumusan strategi
pemasaran, implementasi startegi pemasaran dan
pengawasan produk tabungan wadi’ah. Adapun
persamaannya penulis juga membahas mengenai strategi
pemasaran produk. Perbedaannya penulis lebih
menekankan pada aspek analisis SWOT.
2. Eliyah (1110053000022), Strategi Pemasaran Tabungan
Muamalat Prima iB Dalam Meningkatkan Dana Ritel
(Tabungan) Pada Bank Muamalat Indonesia. (Jurusan
13
Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014).
Skripsi ini berisi tentang strategi pemasaran tabungan
Muamalat Prima iB dalam meningkatkan dana tabungan
pada Bank Muamalat Indonesia yang lebih menekankan
pada strategi tabungan Muamalat Prima iB yang
diterapkan oleh Bank Muamalat Indonesia dalam
meningkatkan dana ritel tabungan. Skripsi ini juga
membahas strategi pemasaran produk hanya saja dalam
meningkatkan dana ritel. Sedangkan penulis membahas
strategi pemasaran produk dalam meningkatkan kualitas
layanan nasabah.
3. Riani Fauziah (14112220187), Strategi Pemasaran dalam
Meningkatkan Hasil Produksi Pada PT. Putri Doro Thea
(Studi Kasus Desa Kiarasari Kec. Compreng Kab.
Subang). (Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Fakultas Syekh dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati
Cirebon 2015).
Skripsi ini berisi tentang strategi pemasaran dalam
meningkatkan hasil produksi pada PT. Putri Doro Thea
yang lebih menekankan pada strategi yang dilakukan
perusahaan pabrik garmen dalam meningkatkan produksi.
Persamaanya dengan penulis adalah strategi pemasaran.
Perbedaanya penulis lebih kepasa aspek meingkatkan
kualitas layanan dengan analisis SWOT.
14
E. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah seperangkat pe-
ngetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis
tentang pencarian data yang bermakna dengan masalah
tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan
selanjutnya dicari cara pemecahannya.
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif deskriptif dan kuantitatif.
Metodologi penelitian kualitatif adalah berupa prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang
dapat diamati.14
Sedangkan metodologi penelitian kuantitatif
adalah salah satu jenis penelitian yang lebih spesifik,
sistematis, terencana dan juga terstruktur dari awal
hingga kesimpulan. Penelitian kuantitatif lebih me-
nekankan pada penggunaan angka-angka yang mem-
buatnya menjadi lebih spesifik. Selain itu penggunaan
tabel, diagram dan grafik juga mendukung. 15
2. Kerangka Dasar Penelitian
Untuk dapat memperoleh strategi pemasaran yang
baik dan tepat, maka strategi tersebut harus disesuaikan
14
Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah dengan
Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press,
2006), h. 8. 15
www.informasibelajar.com diunduh pada Senin, 9 Januari 2017
pada pukul 10:53 AM
15
dengan kondisi lingkungan perusahaan. Kondisi tersebut
meliputi lingkungan internal yang berasal dari perusahaan
itu sendiri yang menunjukkan kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Kemudian lingkungan eksternal yang
menunjukkan suatu kondisi berupa peluang dan ancaman
di luar perusahaan.
Tahapan selanjutnya yaitu memasukkan faktor-
faktor yang berasal dari lingkungan internal ke dalam
matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan faktor-
faktor yang berasal dari lingkungan eksternal ke dalam
matriks EFE (External Factor Evaluation). Hasil yang
diperoleh dari faktor internal dan eksternal perusahaan
dijadikan dasar untuk dianalisis dengan menggunakan
matriks SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities,
Threats), sehingga diperoleh beberapa alternatif strategi
pemasaran. Hasil dari faktor internal dan eksternal juga
digunakan dalam matriks IE (Internal External),
tujuannya untuk mendapatkan strategi pemasaran yang
lebih detail.
Terakhir, yaitu tahap pengambilan keputusan
untuk memilih strategi pemasaran terbaik yang telah
dihasilkan dari perpaduan matriks SWOT dan matriks IE,
yakni dengan menggunakan matriks QSPM (Quantitative
Strategic Planning Matrix). Alternatif strategi yang
memiliki TAS (Total Attractive Score) tertinggi adalah
alternatif strategi yang terbaik dan sesuai dengan kondisi
perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
16
dibuat ringkasan kerangka pemikiran peneliatian ini
dalam Gambar 1.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Bank
BRISyariah KC BSD. Sedangkan yang menjadi objek
Visi, Misi dan TujuanBank BRISyariah
KC BSD
Analisis Lingkungan
Eksternal (Analisis Peluang
dan Ancaman)
Matriks External Factor
Evaluation (EFE)
QSPM
Laku Pandai
Lingkungan Perusahaan
Strategi Pemasaran Terbaik
Matriks Internal Factor
Evaluation (IFE)
Analisis Lingkungan
Internal (Analisis Kekuatan
dan Kelemahan)
Alternatif Strategi Pemasaran Matriks IE dan
Matriks SWOT
Bagan 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
17
penelitian ini adalah tentang Strategi Pemasaran
Produk Laku Pandai pada Bank BRISyariah KC BSD.
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian di BRISyariah
KC BSD. Ruko Tol Boulevard Blok B10-12, Jl.
Pahlawan Seribu, BSD City, Rw. Buntu, Serpong,
Kota Tangerang Selatan, Banten, Indonesia. Phone:
021-53156565. Yang dilakukan pada bulan Oktober –
Desember 2017.
5. Sumber Data
Adapun data yang digunakan penulis dalam
skripsi ini menggunakan dua sumber data, yaitu:
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung
dari hasil wawancara pihak yang bersangkutan
serta dokumentasi atau arsip perusahaan. Data
primer diperoleh melalui wawancara dan
kuisioner dengan tiga expert yaitu kepala kantor
cabang, manager marketing, dan seorang staf
funding officer. Sedangkan kuisioner digunakan
untuk memberikan pertimbangan dalam
menentukan bobot peringkat pada matriks IFE
dan EFE serta menentukan daya tarik relatif pada
QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh yang
literatur-literatur kepustakaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas baik itu berupa
buku, data-data yang dimiliki BRISyariah KC
18
BSD serta artikel dari website yang terkait dengan
penelitian.
6. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang berkenaan
dengan judul penelitian penulis menggunakan jenis
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Studi kepustakaan
Merupakan suatu metode mengkahi data-
data yang diperoleh dari buku-buku, bahan-bahan
referensi, artikel, brosur dan bahan bacaan lainnya
yang berkaitan dengan pembahasana skripsi ini.16
b. Interview
Interview (wawancara) adalah percakapan
langsung yang dilakukan oleh dua belah pihak
dengan maksud tertentu. Yaitu pewawancara
(yang mengajukan pertanyaan) dan yang
diwawancarai (yang memberikan jawaban) atas
pertanyaan itu.17
Wawancara dilakukan dengan
tidak terstruktur dan tidak terlalu formal karena
untuk menghindari ketidaknyamanan antara
peneliti dengan responden dengan melakukan
wawancara bersifat pribadi. Nama objek
wawancara dalam penelitian ini di Bank
BRISyariah adalah Bapak Agus Salim Dimyati
16
Cholid Narbuko dan Abu Ahmad, Metode Penelitian, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2002), h. 70 17
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarta, 2002), h. 135.
19
selaku Pimpinan Cabang BRISyariah KC BSD
City, Bapak Wahyu Imam S selaku Manager
Marketing, dan Ibu Tati Sumiyati selaku Funding
Officer.
c. Observasi
Observasi berarti pengamatan dari
pencatatan sistematis terhadap fenomena yang
diselidiki.18
Untuk mencari informasi dan me-
ngumpulkan data yang diperlukan penulis
mendatangi langsung kantor BRISyariah.
Observasi yang diamati yaitu pada Strategi
Pemasaran Produk Laku Pandai pada Bank
BRISyariah KC BSD.
d. Dokumentasi
Dokumentasi berupa data tertulis yang
mendukung keterangan dan penjelasan serta pe
mikiran tentang fenomena yang aktual.
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa profil
dan produk Laku Pandai Bank BRISyariah KC
BSD.
7. Metode pengolahan dan analisis data
a. Pengolahan data
Analisis dalam penelitian ini dimulai
dengan mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan
internal dan eksternal BRISyariah KC BSD. Data
18
Sutisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offiset,
1992), h. 132.
20
dan informasi yang diperoleh dari lingkungan
internal dianalisis secara kualitatif untuk
mengetahui kekuatan yang dimiliki perusahaan.
Sama halnya dengan data dan informasi dari
lingkungan eksternal perusahaan diklasifikasikan
secara kualitatif untuk me-ngetahui peluang dan
ancaman yang dihadapi perusahaan. Sedangkan
untuk pengolahan dan analisis secara kuantitatif,
yaitu dengan meng-gunakan Microsoft Excel.
b. Analisis data
Setelah mengolah dan menganalisis
lingkungan internal dan eksternal perusahaan,
maka dapat dilakukan tahap selanjutnya dengan
merumuskan strategi melalui tiga tahapan. Tahap
pertama adalah tahap masukan dengan
menggunakan Internal Factor Evaluation (IFE)
matriks untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan serta External Factor Evaluation
(EFE) matriks untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang menjadi peluang dan ancaman yang
dihadai perusahaan. Tahap kedua adalah
pencocokan dengan menggunakan matriks
Internal Eksternal (IE) dan matriks SWOT.
Matriks IE digunakan untuk memperoleh
alternatif-alternatif strategi pemasaran yang sesuai
bagi perusahaan berdasarkan kekuatan, ke-
21
lemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan. Tahap terakhir adalah tahap pe-
ngambilan keputusan dengan menggunakan
matriks QPSM (Quantitative Strategic Planning
Matrix) untuk menentukan dan memilih strategi
pemasaran yang terbaik dan tepat bagi pe-
rusahaan.
8. Pedoman Penulisan
Adapun teknik penulisan yang digunakan
berpedoman pada buku pedoman penulisan skripsi,
tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2007.
F. Sistematika Penulisan
Bab I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini berisi tentang pengertian strategi
pemasaran, landasan hukum pemasaran
(wakalah), langkah-langkah strategi pemasaran,
bauran pemasaran (marketing mix), analisis
strategi pemasaran (analisis SWOT), cara
membuat analisis SWOT, pengertian Laku
Pandai, faedah Laku Pandai, Laku Pandai BRIS,
teman BRIS (agen Laku Pandai), petunjuk
22
operasional aplikasi MobileBRIS Laku Pandai,
tabungan cerdas BRISyariah iB, alur pembukaan
rekening tabungan cerdas, pengertian kualitas
layanan, dimensi kualitas pelayanan, proses
pelayanan, hakikat dan pengertian pelayanan
prima, konsep pelayanan prima.
Bab III : GAMBARAN UMUM BRISyariah KC BSD
Dalam bab ini berisi tentang sejarah berdirinya
Bank BRISyariah, visi dan misi Bank
BRISyariah, produk Bank BRISyariah, struktur
organisasi Bank BRISyariah KC BSD, job
description, akad yang dipakai di Bank Syariah.
Bab IV : ANALISIS DATA
Dalam bab ini berisi tentang identifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman,
perumusan strategi pemasaran Laku Pandai bank
BRISyariah KC BSD dalam meningkatkan
kualitas layanan nasabah, dan implikasi
manajerial.
Bab V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari
hasil penelitian yang telah dilakukan, dan
terdapat saran-saran yang berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas untuk memperoleh
solusi.
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Konsep strategi telah berusia ratusan tahun,
yang secara historis dapat ditelusuri pada konteks
militer. Ditilik dari asal katanya, istilah strategi
berasal dari kata strategia atau strategios (bahasa
Yunani), yang mengacu pada jenderal militer dan
menggabungkan dua kata: stratos (tentara) dan ago
(memimpin).1 Dalam Kamus Manajemen, strategi
adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan
dalam hal waktu dan ukuran.2
Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara
yang terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan
tenaga yang tersedia, sesuai dengan tuntutan
perubahan lingkungan.3 Sedangkan menurut Onong
Uchyana Efendi, strategi pada hakikatnya adalah
perencanaan (Planning) dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai
suatu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai
1 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CV. Andi Offset,
2015), cet. 4, h. 4. 2 B. N. Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
2003), Cet. 1, h. 341. 3 Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan
Strategi Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), Cet. 2, h. 17.
24
peta jalan yang hanya memberikan arah saja,
melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana
taktik operasionalnya.4
Akan tetapi, strategi beda dengan taktik.
Taktik adalah perencanaan dan pengarahan operasi
jangka pendek untuk mewujudkan strategi.5
Dapat disimpulkan oleh penulis, bahwa
strategi adalah rencana yang tepat dan meyeluruh
mengenai kegiatan suatu perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan tersebut.
2. Langkah-langkah Strategi
a. Menetapkan sasaran strategis6
Sasaran strategis merupakan sasaran
jangka panjang yang langsung berasal dari
persyaratan misi perusahaan.
b. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan, analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
4 Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1992), h. 32. 5 B. N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 352.
6 Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Jilid 1, (Jakarta: Erlangga,
2007), Ed. 8, h. 160.
25
(weaknesses) dan ancaman (threats). Proses
pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikian, perencanaan strategis (strategic
planner) harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada
saat ini. Hal ini disebut Analisis Situasi.
Model yang paling populer untuk analisis
situasi adalah Analisis SWOT.7
1) Analisis Lingkungan Eksternal8
Umumnya, suatu unit bisnis harus
memiliki kekuatan lingkungan makro
(demografi ekonomi, teknologi, politik-
hukum, dan sosial-budaya) dan pelaku
lingkungan mikro (pelanggan, pesaing,
saluran distribusi, pemasok) yang
mempengaruhi kemampuannya mem-
peroleh laba. Unit bisnis harus memiliki
sistem intelegen pemasaran untuk
mengikuti kecenderungan dan
perkembangan penting yang terjadi.
Untuk setiap kecenderungan atau per-
7 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014), Cet. 18, h. 19-20. 8 Heri Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank
Syariah, h. 57-58.
26
kembangan, manajemen perlu meng-
identifikasi peluang dan ancaman yang
ditimbulkannya.
Tujuan utama pengamatan
lingkungan adalah melihat peluang
pemasaran baru. Peluang pemasaran
adalah suatu daerah kebutuhan pembeli
yang menyebabkan perusahaan dapat
beroperasi secara menguntungkan.
Peluang dapat digolongkan
menurut daya tariknya dan kemungkinan
keberhasilannya. Kemungkinan ke-
berhasilan perusahaan bergantung pada
kekuatan bisnisnya yang tidak hanya
harus berhasil di pasar sasaran tersebut,
tetapi juga harus lebih unggul dari
pesaingnya. Kompetensi saja belum
berarti keunggulan kompetitif.
Perusahaan yang paling berhasil adalah
perusahaan yang dapat menciptakan nilai
pelanggan tertinggi dan mem-
pertahankannya dalam jangka panjang.
Perusahaan juga harus
memperhatikan ancaman lingkungan.
Ancaman lingkungan adalah tantangan
akibat kecenderungan atau perkembangan
yang kurang menguntungkan, yang akan
27
mengurangi penjualan dan laba jika tidak
dilakukan tindakan pemasaran defensif.
Ancaman dibagi menurut tingkat
keseriusan dan kemungkinan terjadinya.
Apabila telah berhasil meng-
identifikasi ancaman dan peluang utama
yang dihadapi oleh unit bisnis tertentu,
manajemmen dapat manjabarkan sifat
daya tarik unit bisnis tersebut secara
keseluruhan. Ada empat hasil yang
mungkin:
a) Bisnis yang ideal adalah bisnis yang
memiliki peluang utama yang besar
dan ancaman utamanya kecil.
b) Bisnis yang spekulatif adalah bisnis
yang mempunyai peluang dan
ancaman utama yang besar.
c) Bisnis yang matang adalah bisnis
yang peluang ataupun ancaman
utamanya kecil.
d) Bisnis yang bermasalah adalah bisnis
yang berpeluang kecil dan memiliki
ancaman yang besar.
28
2) Analisis Lingkungan Internal9
Selain mengetahui peluang yang
menarik di lingkungannya, unit bisnis
perlu juga memiliki keahlian yang
dibutuhkan untuk memanfaatkan peluang
tersebut. Setiap unit bisnis harus
mengevaluasi kekuatan dan ke-
lemahannya secara periodik. Hal itu dapat
dilakukan dengan menggunakan formulir
yang serupa dengan yang ditunjukkan di
memo pemasaran yang berjudul “Daftar
Periksa untuk Pelaksanaan Analisis
Kekuatan atau Kelemahan”. Manajemen
atau konsultan dari luar mengkaji
kemampuan pemasaran, keuangan,
produksi, dan organisasi unit bisnis, dan
setiap faktor dinilai untuk mengetahui
apakah faktor tersebut merupakan
kekuatan utama (major strength),
kekuatan kecil (minor srength), faktor
netral (neutral factor), kelemahan kecil
(minor weakness), atau kelemahan utama
(major weakness).
Unit bisnis tidak perlu
memperbaiki setiap kelemahannya atau-
9 Heri Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank
Syariah, h. 58.
29
pun merasa bangga dengan setiap
kekuatannya. Pertanyaan yang penting
adalah apakah unit bisnis itu harus
membatasi diri pada peluang yang
mendorong unit bisnis tersebut memiliki
kekuatan yang dibutuhkan, atau harus
mempertimbangkan untuk meraih
peluang yang lebih baik walaupun unit
bisnis tersebut harus mendapatkan atau
mengembangkan kekuatan tertentu?
Kadang-kadang, suatu unit bisnis
gagal bukan karena departemen-
departemennya tidak memiliki kekuatan
yang dibutuhkan, melainkan karena
semua departemen tersebut tidak bekerja
sama sebagai tim. Karena itu, penting
untuk meneliti hubungan kerja antar
departemen dalam audit lingkungan
internal.
George Stalk, konsultan BCG
terkemuka, menyatakan bahwa
perusahaan yang memenangkan per-
saingan adalah perusahaan yang memiliki
kemampuan internal yang unggul, tidak
hanya memiliki kompetensi inti. Setiap
perusahaan harus mengelola beberapa
proses dasar, seperti pengembangan
30
produk baru, penciptaan penjualan, dan
pemenuhan pesanan. Setiap proses
menciptakan menciptakan nilai dan setiap
proses memerlukan kerja sama antar
departemen. Walaupun tiap-tiap
departemen memiliki kompetensi inti
tertentu, tantangannya adalah untuk
mengembangkan kapabilitas/kecakapan
kompetitif yang unggul dalam
pengelolaan proses kunci perusahaan.
3. Jenis-jenis Strategi10
a. Strategi Perusahaan (corporate strategy)
Bertujuan untuk menetapkan keseluruhan
sikap perusahaan terhadap pertumbuhan dan
cara perusahaan mengelola bisnis atau lini
produknya. Sebuah perusahaan bisa
memutuskan untuk tumbuh dengan
meningkatkan aktivitas atau investasinya, atau
menghemat dengan menguranginya.
b. Strategi Bisnis (strategi persaingan)
Yang berlangsung pada tingkat unit bisnis atau
lini produk, berfokus pada peningkatan posisi
bersaing perusahaan.
c. Strategi fungsional
Strategi yang digunakan manajer di bidang
khusus untuk memutuskan cara terbaik
10
Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Jilid 1, Ed. 8, h. 157.
31
mencapai tujuan perusahaan melalui
produktivitas.
B. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Dalam Kamus Manajemen, pemasaran
diartikan sebagai kegiatan utama suatu perusahaan
untuk memperkenalkan produk yang dihasilkannya
melalui promosi dan iklan sehingga calon pembeli
tertarik untuk membeli produk yang bersangkutan.
Menurut definisi “Institute of Marketing, pemasaran
adalah “proses manajemen dengan mengidentifikasi,
mengantisipasi dan memuaskan permintaan-
permintann pelanggan secara menguntungkan”.11
Menurut Kotler, pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial yang di dalamnya terdiri
dari individu dan kelompok dalam mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.12
Pemasaran berhubungan dan berkaitan dengan
suatu proses mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu
11
B. N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 215. 12
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta: PT.
Grasindo,2007), h. 1
32
definisi pemasaran yang terpendek adalah memenuhi
secara menguntungkan.13
Pemasaran dalam fiqih Islam disebut wakalah
atau perwakilan. Wakalah atau wikalah yang berarti
penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat.
Wakalah dapat juga didefinisikan sebagai penyerahan
dari seseorang (pihak pertama/pemberi perwakilan)
apa yang boleh dilakukan sendiri dan dapat
diwakilkan kepada yang lain (pihak kedua) untuk
melakukannya semasa ia (pihak pertama) masih
hidup.14
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan
oleh penulis bahwa pemasaran adalah suatu
kegiatan/amanat yang diberikan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar (konsumen) guna
memperoleh keuntungan. Karena tujuan dari
pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan pasar.
2. Langkah Membuat Rencana Pemasaran
David Frey dalam “One Day Marketing Plan”
menyarankan agar dalam soal pemasaran, dibuat
rencana pemasaran dengan tujuh langkah:15
13
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 5. 14
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, h. 2. 15
M. Musrofi, Creative Manager, Creative Entrepreneur, (Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo, 2008), h. 138-140.
33
a. Mengenal pasar dan pesaing. Kalau langkah ini
diabaikan, bisa jadi pelaku usaha manjual barang
dan jasa kepada orang-orang yang memang tidak
ingin membelinya. Akibatnya tentu saja barang
atau jasa yang ditawarkan tidak laku.
b. Mengenal konsumen. Mengetahui konsumen
dengan sebaik-baiknya adalah langkah terbaik
untuk mempermudah pola pemasaran.
c. Temukan ceruk pasar (market niche). Ini untuk
menghindari bahwa target konsumen adalah
semua orang. Hal ini dikarenakan bisa berakibat
fatal sehingga tidak seorang pun akan membeli
barang atau jasa yang ditawarkan. Dengan
menguasai ceruk paar, daya saing meningkat.
Temukan cerukan pasar lalu kuasai. Kalau satu
ceruk pasar sudah dikuasai, kemudian bergerak
untuk menguasai ceruk pasar selanjutnya.
d. Membuat pesan pemasaran. Pesan ini tidak hanya
berisi mengenai jenis bidang usaha, tetapi juga
ada kalimat atau gambar agar orang-orang tertarik
membeli. Ada dua tipe pesan yang perlu
diungkap. Tipe pertama, pesan pemasaran yang
pendek dan to the point. Tipe kedua, pesan
menyeluruh, mencakup materi pemasaran dan
promosi.
e. Tentukan media pemasaran. Media pemasaran
adalah alat agar pesan pemasaran sampai kepada
34
calon konsumen. Ada banyak alternatif media.
Dasar pemilihan media adalah media yang
memberikan faktor pengembalian tertinggi atas
biaya pemasaran yang dikeluarkan. Yang penting
adalah kesesuaian antara pesan, media, dan pasar.
f. Temukan sasaran pemasaran. Sasaran adalah
faktor kritis kesuksesan. Harapan adalah sasaran
yang tidak tertulis.ketika menuliskan sasaran,
mesti diingat lima hal tentang sasaran, yakni:
terukur, benar-benar dapat dicapai, realistis,
terbatasi waktu dan masuk akal. Sasaran
pemasaran mencakup aspek keuangan, seperti
perkiraan pendapatan, keuntungan kotor, diskon,
dsb. Sasaran itu juga melibatkan aspek-aspek
yang tidak berkaitan dengan uang.
g. Hitung biaya pemasaran. Ada berbagai cara untuk
menghitung biaya ini, bergantung sampai sejauh
mana tingkat ketelitiannya.
3. Marketing Mix Dalam Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan
komponen-komponen pemasaran yang dimanfaatkan
oleh manajemen di dalam kegiatan penjualan.
Yang akan dibahas di sini adalah bauran
pemasaran (marketing mix) klasik, yaitu:
a. Produk (product) atau jasa
Produk adalah barang atau jasa yang bisa
ditawarkan di pasar untuk mendapatkan per-
35
hatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi
yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Pembeli akan membeli produk kalau merasa
cocok. Karena itu, produk harus disesuaikan
dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli,
agar pemasaran produk berhasil.16
Produk juga
merupakan bauran pemasaran yang paling
mendasar, yang meliputi pengemasan, merek
dagang, desain, harga, citra, pelayanan, waktu
pengiriman, berbagai fitur, gaya, jasa, mutu,
jaminan keabsahan, dan bahkan situs web yang
akan dilihat oleh sebagian besar pelanggan.17
b. Harga (price)
Harga adalah sejumlah uang yang harus
dibayarkan seseorang untuk mendapatkan hak
menggunakan produk.18
Dari sudut pandang
pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa
lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau
jasa.19
16
M. Fuad, dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2006), Cet. 5, h. 128. 17
Eddy SoeryantoSoegoto, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung,
(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), Cet. 2, h. 113. 18
J. Supranto dan Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2007), h.12. 19
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CV. Andi Offset,
2015), cet. 4, h. 289-290.
36
c. Tempat (place)
Bagi produsen, konsep tempat adalah
bagaimana mendekatkan produk kepada
konsumen agar tersedia dalam tempat dan jumlah
yang tepat. Sedangkan bagi konsumen, tempat
adalah kenyamanan atau kemudahan untuk
memperoleh produk.20
d. Promosi (promotoin)
Promosi adalah bagian dari bauran
pemasaran yang besar peranannya. Promosi
merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif
dilakukan perusahaan untuk mendorong
konsumen membeli produk yang ditawarkan.
Promosi juga dikatakan sebagai proses berlanjut
karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan
perusahaan yang selanjutnya. Karena itu promosi
dipandang sebagai arus informasi atau persuai
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi agar melakukan
pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan dalam
promosi ini pada umumnya adalah periklanan,
personal selling, promosi penjualan, pemasaran
langsung, serta hubungan masyarakat dan
publisitas.21
20
Bilson Simamora, Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif
dan Profitabel, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), Cet. 2, h. 36. 21
M. Fuad, dkk, Pengantar Bisnis, h. 130.
37
C. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Setelah mengetahui pengertian dari strategi
dan pemasaran, pengertian dari strategi pemasaran
menurut M. Nur Rianto dalam buku “Dasar-dasar
Pemasaran Bank Syariah”, mendefinisikan strategi
pemasaran sebagai serangkai tujuan dan sasaran,
kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada
usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada
masing-masing tingkatan serta lokasinya.22
Strategi pemasaran (marketing strategy)
adalah suatu cara yang digunakan untuk membantu
kita membuat dan menjual barang dan jasa yang
sesuai dengan kondisi perusahaan dan pasar target
atau selera konsumen yang dituju.23
Strategi pemasaran merupakan cara
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran. Dalam
tujuan pemasaran harus secara jelas disebutkan
berapa market share dan volume penjualan yang ingin
dicapai dan kapan ingin dicapai. Dengan demikian
strategi pemasaran adalah keseluruhan langkah untuk
mencapai sasaran tertentu. Jadi strategi pemasaran
merupakan cerminan pemikiran terbaik perusahaan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana
22
M. Nur Rianto al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 83. 23
Suharyadi, Dkk, Kewirausahaan (Membangun Usaha Sukses Sejak
Usia Muda), (Jakarta: Salemba Empat, 2007) Ed. 1, h. 191.
38
perusahaan memanfaatkan potensi sumber daya
manusia pada dasar yang paling menguntungkan.24
Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan
bahwa strategi pemasaran adalah rencana yang
menyeluruh yang memberikan pedoman mengenai
kegiatan pemasaran suatu perusahaan guna mencapai
tujuan yaitu dengan memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasar dalam rangka memperoleh
keuntungan.
2. Langkah-langkah Strategi Pemasaran
Menurut M. Suyanto dalam buku “Marketing
Strategy Top Brand Indonesia” langkah-langkah
dalam strategi pemasaran mencakup empat tahapan,
yaitu:25
a. Analisis situasi strategi, meliputi memenangkan
pasar melalui perencanaan strategi berorientasi
pasar, mengumpulkan informasi dan mengukur
permintaan pasar, mencari peluang di lingkungan
pemasaran, menganalisis pasar konsumen dan
perilaku pembeli, menganalisis pasar komunitas
internet, menganalisis pasar bisnis dan perilaku
pembelian bisnis, menghadapi pesaing dan
24
Freddy Rangkuti, Creating Effective Marketing Plan (Teknik Membuat
Marketing Plan Berdasarkan Customer Values & Analisis Kasus), (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 110. 25
M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, (Yogyakarta:
Andi Offset, 2007), h. 33.
39
mengidentifikasi segmen pasar serta memilih
pasar sasaran.
b. Perencanaan strategi pemasaran, mencakup
menentukan posisi dan mendeferensiasi pasar,
strategi hubungan pemasaran, dan perencanaan
produk baru.
c. Pengembangan program pemasaran, mencakup
menetapkan strategi produk, strategi harga,
strategi distribusi, strategi promosi.
d. Implementasi dan pengelolaan strategi,
mencakup merancang organisasi pemasaran-
pemasaran yang efektif, implementasi dan
pengendalian strategi.
D. Analisis SWOT Untuk Menetapkan Kuadran
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan
eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan
dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari
lingkungan internal Strengths dan Weaknesses serta
lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang
dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan
antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan
Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan
(strengths) dan Kelemahan (weaknesses).26
26
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 20014), h. 20.
40
Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat
menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (growth
oriented strategy).
BERBAGAI PELUANG
KEKUATAN
INTERNAL
KELEMAHAN
INTERNAL
BERBAGAI
ANCAMAN
1. Mendukung
strategi agresif
4. Mendukung
strategi defensif
2. Mendukung
strategi diversifikasi
3. Mendukung
strategi turn-around
Diagram 1. Analisis SWOT
Sumber: Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis,
Freddy Rangkuti, cet.18, h. 20
41
Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman,
perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari
segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang
dengan cara strategi diversifikasi (produk
pasar).27
Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang
sangat besar, tetapi di lain pihak, ia
menghadapi beberapa kendala/kelemahan
internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini
mirip dengan Question Mark pada BCG
Matrix. Fokus strategi perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang
pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple
menggunakan strategi peninjauan kembali
teknologi yang dipergunakan dengan cara
menawarkan produk-produk baru dalam
industri microcomputer.28
Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan, perusahaan tersebut
27
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, h.
21 28
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, h.
21.
42
menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.29
E. Laku Pandai
1. Pengertian, Alasan dan Tujuan Laku Pandai
Laku Pandai disingkat dari Layanan Keuangan
Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif,
yaitu program penyediaan layanan perbankan
dan/atau layanan keuangan lainnya melalui kerjasama
dengan pihak lain (agen bank) dan didukung dengan
penggunaan sarana teknologi informasi. Alasan
adanya Laku Pandai, sebagai berikut:30
a. Masih banyak anggota masyarakat yang belum
mengenal, menggunakan, dan/atau mendapatkan
layanan perbankan dan layanan keuangan
lainnya, antara lain karena bertempat tinggal di
lokasi yang jauh dari kantor bank dan/atau
adanya biaya atau persyaratan yang
memberatkan.
b. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri
perbankan, dan industri jasa keuangan lainnya
berkomitmen untuk mendukung terwujudnya
keuangan inklusif.
29
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, h.
21.
30
Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Buku Saku Laku
Pandai Sahabat Masyarakat, (Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 2015),
h. 1.
43
c. Pemerintah Indonesia mencanangkan program
Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI)
pada bulan Juni 2012, yang salah satu
programnya adalah branchless banking.
d. Branchless banking yang ada sekarang perlu
dikembangkan agar memungkinkan layanan
perbankan dan layanan keuangan lainnya
menjangkau segenap lapisan masyarakat di
seluruh Indonesia.
Sedangkan yang menjadi tujuan Laku Pandai:31
a. Menyediakan produk-produk keuangan yang
sederhana, mudah dipahami dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang belum dapat
menjangkau layanan keuangan saat ini.
b. Dengan semakin banyaknya anggota berbagai
kelompok masyarakat di berbagai wilayah di
Indonesia menggunakan layanan
keuangan/perbankan, diharapkan kegiatan
ekonomi masyarakat dapat semakin lancar
sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pembangunan antar wilayah di
Indonesia terutama antara desa-kota.
31
Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Buku Saku Laku
Pandai Sahabat Masyarakat, h. 1.
44
2. Faedah Laku Pandai32
a. Manfaat Laku Pandai bagi Agen:
1) Menambah penghasilan tambahan di luar
usaha utama.
2) Mendapatkan pengembangan wawasan
perbankan yang diperoleh dari pelatihan
dan bimbingan agen.
3) Tempat usaha menjadi ramai dikunjungi
dan dapat menjadikan fee based income.
4) Sebagai sarana bisnis pembayaran dan
layanan keuangan lainnya.
b. Manfaat Laku Pandai bagi Masyarakat:
1) Menjembatani masyarakat yang belum
pernah merasakan layanan perbankan
(mempermudah akses perbankan syariah).
2) Menyimpan uang dengan aman karena
dijamin LPS (Lembaga Penjamin
Simpanan).
3) Memberikan kemudahan kepada
masyarakat untuk memiliki rekening.
c. Manfaat Laku Pandai bagi Bank:
1) Solusi memperluas jaringan kerja dengan
biaya investasi yang minim.
2) Salah satu alternatif untuk meningkatkan
DPK dana murah.
32
Tim BRISyariah, Materi Sosialisasi Produk Laku Pandai
BRISmart, (Jakarta: PT. Bank BRISyariah, 2015), h. 5.
45
F. Kualitas Layanan Nasabah
1. Pengertian Kualitas Layanan
Parasuraman dalam Hutasoit mendefinisikan
teori kualitas pelayanan adalah perbedaan antara
pelayanan yang diharapkan dengan pelayanan yang
diterima. Apabila harapan lebih besar jika
dibandingkan dengan kinerja, maka kualitas yang
dirasakan lebih kecil jika dibandingkan dengan
kepuasannya, kerenanya ketidakpuasan konsumen
terjadi.33
Kualitas layanan yang baik sering dikatakan
sebagai salah satu faktor penting dalam keberhasilan
suatu bisnis. Parasuraman, Zeithami dan Berry (1985)
menunjukkan bahwa kualitas layanan yang diberikan
harus sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan.
Kaihatu (2008) memberikan argumentasi bahwa
kualitas pelayanan merupakan dasar bagi pemasaran
jasa, karena inti produk yang dipasarkan adalah suatu
kinerja (yang berkualitas). Kinerja inilah yang dibeli
oleh pelanggan, karena itu kualitas kinerja pelayanan
merupakan dasar bagi pemasaran jasa.34
Jasfar (2005) mengemukakan bahwa dalam
suatu sistem jasa, penyedia jasa, dan pelanggan
sebagai pemakai jasa harus mempunyai hubungan
33
Hutasoit C.S, Pelayanan Publik Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Magnascript, 2011), h. 66. 34
Thomas S. Kaihatu, dkk, Manajemen Komplain, (Yogyakarta: Andi
Offset, 2015), h. 40-41.
46
yang sangat erat, dimana pelanggan merupakan
partisipan aktif dalam terbentuknya proses pelayanan.
Konsep pelayanan yang baik akan memberikan
peluang bagi perusahaan untuk bersaing dalam
merebut pelanggan. Kinerja yang baik (berkualitas)
dari sebuah konsep pelayanan akan menimbulkan
situasi yang kompetitif, dimana hal tersebut dapat
diimplementasikan melalui strategi untuk meyakinkan
pelanggan, memperkuat image tentang merek, iklan,
penjualan dan penentuan harga yang ditawarkan.35
2. Dimensi Kualitas Pelayanan
Dimensi Kulaitas Pelayanan (SERVQUAL)
oleh Parasuraman (1998) dibagi menjadi lima dimensi
SERVQUAL diantaranya:36
a. Tangibels (bukti fisik) yaitu kemampuan suatu
perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya
kepada pihak eksternal. Penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya
adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan
oleh pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik
(gedung, gudang dan lain sebagainya),
perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan
(teknologi), serta penampilan pegawainya.
35
Thomas S. Kaihatu, dkk, Manajemen Komplain, h. 41. 36
Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba
Empat, 2001), ed. Pertama, h. 148.
47
b. Reability (kehandalan) yaitu kemampuan
perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai
yang dijanjikan secara akurat dan terpecaya.
Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan
yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang
sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan,
sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang
tinggi.
c. Responsiveness (ketanggapan) yaitu kemauan
untuk membantu dan memberikan pelayanan
yang cepat (responsif) dan tepat kepada
pelanggan, dengan penyampaian informasi yang
jelas.
d. Assurance (jaminan dan kepastian) yaitu
pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan
para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan
rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.
Terdiri dari beberapa komponen antara lain
komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi,
dan sopan santun.
e. Emphaty (empati) yaitu memberikan perhatian
yang tulus dan bersifat individual atau pribadi
yang diberikan kepada para pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan konsumen.
Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki
pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,
memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik,
48
serta memiliki waktu pengoperasian yang
nyaman bagi pelanggan.
49
BAB III
GAMBARAN UMUM BRISyariah Kantor Cabang BSD City
A. Sejarah BRISyariah Kantor Cabang BSD City
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk, terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank
Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya No.
10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17
November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi
beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah
kegiatan usaha yang semula beroperasional secara
konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan
perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.1
Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir
mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka
dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah
dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima
(service excellence) dan menawarkan beragam produk
yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.
Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh
setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta
pemisah Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk, untuk melebur ke dalam PT. Bank
1 www.brisyariah.co.iddiunduh pada Selasa, 4 April 2017 pada pukul
15.00 WIB.
50
BRISyariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada
tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh
Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah.
Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank
syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank
BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset,
jumlah pembiayaan dan dana pihak ketiga. Dengan
berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank
BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel modern
terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan
perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank
BRISyariah merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk, sebagai Kantor Layanan Syariah
dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada
kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan
konsumer berdasarkan prinsip Syariah.
PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City
merupakan salah satu Kantor Layanan Syariah yang
berlokasi di BSD City yang didirikan pada September
2008. PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City
membawahi 8 Kantor Cabang Pembantu (KCP) yang
tersebar di wilayah Tangerang Selatan. Kantor Cabang ini
berlokasi di Ruko Tol Boulevard Blok B10-12, Jl.
Pahlawan Seribu, BSD City, Rawa Buntu Serpong, Kota
51
Tangerang Selatan. Keberadaan PT . BRISyariah Kantor
Cabang (KC) BSD City diharapkan dapat memberikan
pelayanan dan menjangkau masyarakat dalam transaksi
perbankan.
BRISyariah KC BSD City juga berinovasi dalam
produk seperti Laku Pandai yang sudah berjalan selama 3
tahun. Hal ini bertujuan agar Bank BRISyariah mampu
menjangkau jaringan yang lebih luas dan membantu
perekonomian masyarakat khususnya yang berada di
pedesaan.
B. Logo
Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya
yang mengikuti logo perusahaan. Logo pada bank
Brisyariah menggambarkan keinginan dan tuntutan
masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT.
Bank BRISyariah yang mampu melayani masyarakat
dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang
Gambar 1. Logo PT. BRISyariah
Sumber: www.brisyariah.co.id
52
digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih
sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk.2
C. Visi dan Misi
PT. Bank BRISyariah telah memiliki visi, misi dan
nilai-nilai budaya kerja sebagai landasan terciptanya
budaya unggul perusahaan dan menjaganya agar tetap
fokus pada tujuan yang ingin dicapainya.3
1. Visi
Visi PT, Bank BRISyariah KC BSD City sama
dengan Misi PT. Bank BRISyariah Pusat, yaitu:
“Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan
ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah
dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna.”4
2. Misi
Begitu pun dengan Misi PT. Bank BRISyariah KC
BSD City sama dengan Misi PT. Bank BRISyariah
Pusat, yaitu:
a. Memahami keragaman individu dan
mengakomodasi beragam kebutuhan finansial
nasabah.
2 www.brisyariah.co.id diunduh pada Selasa, 4 April 2017, pukul
15.00 WIB. 3 Tim BRISyariah, Laporan Tahunan 2015, h. 8.
4 Tim BRISyariah, Laporan Tahunan 2015, h. 8.
53
b. Menyediakan produk dan layanan yang
mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah.
c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai
sarana kapan pun dan dimana pun.
d. Memungkinkan setiap individu untuk
meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan
ketentraman pikiran.
D. Struktur Organisasi BRISyariah KC BSD
Struktur organisasi di Bank BRISyariah KC BSD
terdiri dari pemimpin cabang, mikro marketing manager
yang membawahi AFO, unit head, account officer mikro
dan collection head, manager marketing yang membawahi
collection office, account officer, funding officer dan
relation officer, manager operational yang membawahi
branch operation supervisior, teller, customer service,
security, general affair, loan operation, back office dan
branch admin, financing support manager yang
membawahi legal, gadai, area support, appraisal &
investigation, financing administrasi dan custody. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.
54
Bagan 1. Struktur Organisasi BRISyariah Kantor Cabang BSD
City
Sumber: dokumen Bank BRISyariah KC BSDCity
55
E. Produk BRISyariah5
1. Consumer Bankingadalah kegiatan layanan bank
kepada nasabah berskala kecil dan menengah baik
perorangan maupun lembaga.
a. Dana Pihak Ketiga adalah dana yang diperoleh
dari nasabah atau masyarakat. Produk yang
termasuk kedalam dana pihak ketiga adalah
tabungan faedah BRISyariah iB, tabungan haji
BRISyariah iB, tabungan haji valas BRISyariah
iB, tabunganKu, Simpanan Pelajar (SimPel)
BRISyariah iB, giro BRISyariah iB dan deposito
BRISyariah iB.
b. Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan
oleh bank kepada nasabah untuk mendukung
investasi, baik dilakukan sendiri maupun
lembaga. Produk yang termasuk ke dalam
pembiayaan adalah qardh beragun emas
BRISyariah, KKB BRISyariah iB, KPR
BRISyariah iB, KMG BRISyariah iB dan
pembiayaan umrah BRISyariah.
2. Business Bankingadalah kegiatan layanan bank
kepada nasabah baik perorangan maupun lembaga
yang berorientasi bisnis.
a. Commercial Product adalah produk bank yang
berorientasi pada keuntungan. Diantaranya
5 www.brisyariah.co.id diunduh pada Selasa, 4 April 2017, pada
pukul 17.30 WIB.
56
adalah corporate funding yang artinya dana yang
dikumpulkan oleh perusahaan, produk yang
termasuk ke dalam corporate funding adalah
deposito dan giro. Selanjutnya corporate
financing yang artinya pembiayaan yang
diberikan oleh perusahaan, produk yang termasuk
ke dalam corporate financing adalah pembiayaan
modal kerja dan pembiayaan investasi.
b. Treasury adalah salah satu aktivitas finansial
perbankan yang berkaitan dengan 3 aktivitas
utama, yaitu manajemen kas, investasi kas dan
transaksi pembayaran. Produk yang termasuk ke
dalam treasury adalah sukuk negara ritel:
“Investasi Rakyat Penuh”.
c. SME (Small Medium Enterprise) adalah usaha
yang dimiliki dan dijalankan secara mandiri dan
didirikan untuk meraih keuntungan serta menjual
produk yang dihasilkan pelanggan di pasar lokal.
Sedangkan linkage adalah pembiayaan yang
bersifat kemitraan. Produk yang termasuk ke
dalam SME & linkage adalah koperasi, auto dan
pembiayaan SME.
d. Pembiayaan Mikro adalah pembiayaan bersifat
produktif nasabah atau calon nasabah baik
perorangan atau lembaga (badan usaha) dengan
limit yang telah ditentukan. Produk yang
termasuk ke dalam pembiayaan mikro adalah
57
mikro 25iB dengan plafond6 5-25, tenor
7 6-36,
mikro 75iB dengan plafond 5-75, tenor 6-60* dan
mikro 500iB dengan plafond ≥75-500, tenor 6-
60*. Keterangan (*) tenor dapat hingga 60 bulan
dengan ketentuan khusus.
3. E-banking adalah kegiatan pembayaran dan transaksi
lainnya melalui internet dengan wabsite dari bank
yang bersangkutan dan dilengkapi sistem keamanan.
Produk yang termasuk ke dalam E-Banking adalah
kartu ATM dan kartu debit BRIS, kartu co-branding
BRIS, cash management system, university/scholl
payment system (SPP), SMS banking, BRIS
remittance dan electronic data capture (EDC) mini
ATM BRIS.
6 Plafond adalah batas tertinggi dari biaya.
7 Tenor adalah jangka waktu pembiayaan yang diajukan atau
lamanya angsuran pembiayaan, yang akan disesuaikan dengan masa pensiun
atau hal lainnya.
58
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN LAKU PANDAI DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN NASABAH
A. Strategi Pemasaran Laku Pandai Pada BRISyariah
KC BSD City
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh
yang memberikan pedoman mengenai kegiatan pemasaran
suatu perusahaan guna mencapai tujuan yaitu dengan
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar dalam rangka
memperoleh keuntungan.
Adanya produk Laku Pandai didasari atas masyarakat
desa yang tidak bisa mengakses bank karena jarak yang
jauh dan mendapatkan layanan keuangan perbankan
dengan maksimal.
“Tati Sumiyati mengatakan bahwa perlunya bank
BRISyariah yang notabene Bank Rakyat Indonesia
terjun kepada masyarakat lapisan bawah
(masyarakat desa) yang dimana mereka tidak bisa
mengakses bank dan menggunakan jasa layanan
keuangan lainnya di karekan jarak antara tempat
mereka dengan bank tidak terjangkau untuk bisa
mendapatkan kualitas layanan yang semaksimal
mungkin. Maka dari itu, BRIS KC BSD City
meluncurkan Laku Pandai”.1
1Hasil wawancara langsung dengan Tati Tahri selaku Account
Officer BRISyariah KC BSD City, pada tanggal 27 Oktober 2017.
59
Tati Sumiyati menjelaskan strategi pemasaran yang
diterapkan oleh Bank BRISyariah KC BSD City terhadap
produk Laku Pandai secara umum adalah sebagai berikut:2
a. Pendekatan Below The Line
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang lebih
bersifat personal. Dalam istilah marketing perbankan,
pendekatan below the line disebut juga Personal
Selling (Penjualan Pribadi). Personal Selling secara
umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai
dari satpam, sampai pejabat bank. Secara khusus
kegiatan Personal Selling dapat diwakili oleh account
officer. Artinya, pihak Bank BRISyariah KC BSD
City menawarkan kepada nasabah yang telah menjadi
nasabah pembiayaan mikro BRIS selama satu tahun
dengan status lancar dan dengan persyaratan yang
sesuai dengan ketentuan. Nasabah juga bisa
menawarkan diri untuk menjadi agen kepada pihak
bank tersebut.
b. Pendekatan pelatihan dan edukasi
Setelah calon agen Laku Pandai lulus proses uji
tuntas dari bank penyelenggara, maka bank harus
memberikan pelatihan dan edukasi. Pendekatan
pelatihan digunakan karena masih banyak nasabah
yang ingin menjadi agen, tapi mereka masih belum
lancar menggunakan smartphone. BRISyariah melatih
mereka menggunakan smartphone dengan baik
2Ibid
60
karena semua transaksi menggunakan aplikasi
mobile. Sedangkan pendekatan edukasi digunakan
untuk memberikan edukasi tentang layanan apa saja
yang ada dalam produk Laku Pandai. Sehingga calon
agen dapat menjelaskan kembali kepada nasabah
dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah. Cara
BRISyariah mengedukasi mereka dengan sosialisasi
kepada calon agen.
Tujuan dari pendekatan pelatihan dan edukasi
adalah untuk memberikan informasi lebih mengenai
prosedur layanan keuangan yang disediakan oleh
BRISyariah juga sebagai pengenalan tentang produk
jasa keuangan meliputi manfaat, resiko, dan biaya
yang terkait dengan produk. Penyampaian
edukasinya pun menggunakan bahasa yang mudah
dipahami agar agen juga bisa menjelaskan kepada
nasabah.
Dalam rangka memberikan kualitas pelayan yang
maksimal kepada nasabah, khususnya masyarakat lapisan
bawah (masyarakat desa), maka dibutuhkan produk atau
layanan jasa yang dapat memberikan nilai lebih kepada
nasabah. Dan produk atau layanan tersebut adalah Laku
Pandai. Laku pandai merupakan salah satu produk atau
layanan jasa pada BRISyariah KC BSD City. Tati
Sumiyati melanjutkan penjelasannya bahwa secara khusus
strategi pemasaran produk Laku Pandai, BRISyariah
61
mengimplementasikan ke dalam pendekatan marketing
mix (4P) sebagai berikut:
a. Produk
Produk adalah barang atau jasa yang bisa
ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian,
permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan.3 Produk yang
akan dipasarkan oleh BRISyariah KC BSD City
dalam hal ini adalah produk Laku Pandai.
Produk Laku pandai adalah singkatan dari
Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka
Keuangan Inklusif, yaitu program penyediaan layanan
perbankan dan layanan keuangan lainnya melalui
kerjasama dengan pihak lain (agen bank) dan
didukung dengan penggunaan sarana teknologi
informasi.4 Target pasar dari produk ini adalah
nasabah kelas menengah ke bawah yang ingin
menggunakan jasa keungan tanpa harus jauh-jauh ke
bank.
Latar belakang adanya Laku Pandai berdasarkan
data OJK, berawal dari kurangnya pemasaran
perbankan syariah nasional kepada penduduk di
Indonesia yaitu hanya sebesar 5% saja. Padahal
berdasarkan survei tahun 2010, 52% rumah tangga
3 M. Fuad, dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2006), Cet. 5, h. 128. 4 Dept. Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP), Buku Saku
Laku Pandai, (Jakarta: OJK, 2015), h. 1
62
sudah menggunakan layanan keungan formal dan
survei tahun 2014, penduduk Indonesia yang sudah
memiliki rekening tabungan sudah ada 36%. Maka
dari itu, Laku Pandai sangat diperlukan agar kualitas
pelayanan nasabah terutama bank syariah dapat
meningkat dan jaringan dengan investasi dapat
diperluas dengan efektif dan efisien. Dengan begitu,
masyarakat di wilayah Indonesia khususnya
masyarakan desa, dapat menggunakan layanan
keuangan/perbankan sehingga mendorong
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan
antar wilayah di Indonesia.
Selain itu, Laku Pandai juga menawarkan produk-
produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum
dapat menjangkau layanan keuangan saat ini, yaitu:
1) Tabungan Cerdas BRISyariah iB
Merupakan produk tabungan dengan akad
wadi’ah yang memiliki fitur yang “Cepat, Murah,
Mudah dan Dimana saja”.5 Tabungan cerdas ini
gratis dari biaya admistrasi dan notifikasi sms
untuk setiap transaksi, nasabah juga mendapatkan
bonus setiap bulannya, otomatis terdaftar sebagai
user mobile BRIS nasabah Laku Pandai dan
dapat bertransaksi di seluruh jaringan agen
5 Tim BRISyariah, Materi Sosialisasi Produk Laku Pandai
BRISmart, (Jakarta: PT. Bank BRISyariah, 2015), h. 11.
63
temanBRIS. Akan tetapi, nasabah tidak
mendapatkan buku tabungan dan kartu ATM dan
nomor HP adalah nomor rekening.6
2) Pembiayaan kepada nasabah mikro
Pembiayaan ini bertujuan untuk membiayai
kegiatan usaha yang bersifat produktif atau
kegiatan lainnya yang mendukung keungan
inklusif. Misalnya: pembiayaan untuk pertanian,
perkebunan, mendirikan warung, dan
pembiayaan untuk pendidikan (kategori usaha
produktif). Pembiayaan untuk melahirkan,
pengobatan atau kedukaan (kategori kegiatan
lainnya). Pada BRISyariah KC BSD City,
layanan jenis ini sudah terealisasikan, hanya saja
statusnya masih dalam tahap uji coba.7
b. Harga (Price)
Harga adalah ukuran yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan
suatu barang atau jasa.8 Penentuan harga
merupakan salah satu aspek penting dalam
kegiatan pemasaran. Untuk bisa bersaing dengan
6 Tim BRISyariah, Materi Sosialisasi Produk Laku Pandai
BRISmart, h. 16. 7Hasil wawancara langsung dengan Tati Sumiyati selaku Account
Officer BRISyariah KC BSD City, pada tanggal 27 Oktober 2017. 8J. Supranto dan Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis, (Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2007), h.12.
64
kompetitornya, BRISyariah menentukan strategi
harga yang kompetitif untuk produk Laku Pandai.
BRISyariah menentukan strategi harga yang
kompetitif, dimana nasabah yang ingin menjadi
agen Laku Pandai harus mempunyai dana
mengendap yang ada di rekening sebesar 5jt
rupiah. Dana itu nantinya akan digunakan untuk
transaksi jika ada nasabah yang ingin transfer uang
atau melakukan transaksi lainnya. Jadi,ketika ada
nasabah yang ingin transfer uang,maka uang dari
agenlah yang akan ditarik, dan nasabah hanya
memberikan sejumlah uang sesuai dengan berapa
uang yang nasabah tersebut transfer tanpa harus
memberikan uang administrasi kepada agen
tersebut. Transaksi yang berhasil akan diprint dan
diberikan kepada nasabah sebagai tanda bukti.
c. Lokasi (Place)
Tempat adalah bagaimana mendekatkan produk
kepada konsumen agar tersedia dalam tempat dan
jumlah yang tepat.9 Dalam praktiknya, ada
beberapa macam lokasi kantor bank, yaitu kantor
pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor
kas, dan lokasi mesin ATM.10
9 Bilson Simamora, Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran
Efektif dan Profitabel, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), Cet.
2, h. 36. 10
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), Edisi
Pertama, Cet. 2, h. 163.
65
Pada produk Laku Pandai untuk sasaran
pasarnya adalah wilayah pedesaan dimana masih
banyak masyarakatnya yang belum mengenal,
menggunakan atau mendapatkan layanan
perbankan dan layanan keuangan lainnya.
Alasannya karena tempat tinggal mereka jauh dari
bank dan adanya biaya atau persyaratan yang
memberatkan.
Lokasi produk Laku Pandai berada di pedesaan.
Pihak lain yang bekerjasama dengan BRISyariah
BSD City berada di kp. Duren Sawit, kelurahan
Tajur, kecamatan Ciledug, Tangerang.
Menurut Abdus Salam selaku agen Laku
Pandai di daerah Kampung Duren Sawit
Kecamatan Ciledug, Tangerang. Nasabah Laku
Pandai dari tahun 2015 sampai tahun 2018, sudah
ada sekitar 60 orang. Baik yang menabung
maupun melakukan transaksi keuangan lainnya.
d. Promosi (Promotion)
Kasmir mengatakan dalam buku pemasaran
bank bahwa cara untuk memberitahukan kepada
masyarakat tentang produk atau jasa yang kita
tawarkan adalah melalui sarana promosi.11
Promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang secara
11
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana,2005), Edisi
Pertama, Cet. 2, h. 175.
66
aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong
konsumen membeli produk yang ditawarkan.
BRISyariah dalam menyusun strategi promosi
produk Laku Pandai tidak menggunakan sarana
publisitas maupun periklanan, karena produk Laku
Pandai merupakan produk jasa yang didesain
khusus untuk kalangan bawah sedangkan promosi
melalui sarana periklanan dan publisitas dianggap
mengarah kepada produk umum.
Dalam prakteknya, pihak Bank akan mencari
nasabah BRISyariah KC BSD yang mempunyai
usaha seperti warung atau toko. Ketika nasabah
tersebut sudah lulus uji tuntas menjadi agen, pada
toko nasabah itu akan dipasang spanduk sebagai
pengenal. Agen tersebut nantinya akan
memasarkan kepada orang-orang yang belanja dan
menawarkan untuk melakukan transaksi dan
menjadi nasabah.
Kesimpulan penulis terhadap strategi
pemasaran Laku Pandai yang dilakukan oleh
BRISyariah KC BSD City ada dua macam, yaitu
khusus dan umum. Pada strategi pemasaran
umum, BRISyariah menggunakan dua pendekatan,
pendekatan personal selling dan pendekatan
pelatihan dan edukasi.
Sedangkan strategi pemasaran secara khusus,
BRISyariah menggunakan pendekatan marketing
67
mix, diantaranya, produk, harga, tempat dan
promosi.
B. Analisis SWOT Laku Pandai Pada BRISyariah KC
BSD City
Hasil yang diperoleh dari analisis bauran pemasaran
(marketing mix) yaitu beberapa kekuatan dan kelemahan
yang terdapat pada produk Laku Pandai, serta peluang dan
amcaman yang dihadapi dalam memasarkan produk Laku
Pandai.
a. Identifikasi Kekuatan
1) Kemudahan untuk nasabah
Dengan bekerjasamanya Bank dengan pihak
lain, masyarakat desa bisa mendapatkan layanan
perbankan dan layanan keuangan lainnya dengan
mudah tanpa harus jauh-jauh ke Bank yang dituju
untuk mendapatkan pelayanan.
2) Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pembangunan
Produk Laku Pandai dapat membantu
perekonomian ma-syarakat pedesaan untuk bisa
memajukan taraf hidup mereka.
3) Layanan produk yang sederhana dan terjamin
Laku Pandai menyediakan layanan perbankan
yang sederhana, mudah dipahami dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pedesaan. Dengan
layanan yang sederhana, masyarakat desa tidak
akan bingung atau tidak paham dengan transaksi
68
yang mereka lakukan. Selain itu, produk tabungan
yang ada di Laku Pandai sudah dijamin oleh
BRISyariah dan LPS (Lembaga Penjamin
Simpanan). Jadi, masyarakat desa yang membuka
tabungan, tidak perlu khawatir dengan uang
tabungan yang sudah tersimpan.
4) Bebas biaya
Semua transaksi sama sekali bebas biaya
administrasi kecuali tarik tunai. Mengapa
demikian? Karena produk Laku Pandai bertujuan
untuk memudahkan dan meringankan biaya yang
memberatkan nasabah terutama masyarakat desa
dalam bertransaksi. Masyarakat pun tidak perlu
khawatir saldonya berkurang karena biaya
administrasi rekening.
b. Identifikasi Kelemahan
1) Tidak ada buku tabungan dan kartu ATM
Pada Laku Pandai, nasabah yang membuka
tabungan melalui agen, mereka tidak akan
mendapatkan buku tabungan dan kartu ATM
seperti tabungan reguler. Meskipun demikian,
nasabah harus tetap mengisi form pembukaan
rekening dan melampirkan dokumen yang
terkait seperti fotocopy KTP dan materai 6000.
Nomor rekening pun menggunakan nomor
handphone yang siap sedia.
69
2) Gagap teknologi
Teknologi merupakan hal terpenting dalam
pemasaran Laku Pandai. Karena segala
transaksinya dilakukan melalui smartphone.
Sedangkan BRISyariah membutuhkan agen
Laku Pandai yang tidak gagap teknologi.
Walau ada sosialisasi terhadap calon agen,
namun masih banyak masyarakat pedesaan
yang tidak mampu menggunakan teknologi
modern.
c. Identifikasi Peluang
1) Penghasilan tambahan
Laku pandai memberikan peluang yang
bagus terutama kepada mereka yang menjadi
agen Laku Pandai. Walau adanya bebas biaya
setiap transaksi nasabah, namun ada fee yang
didapatkan oleh si agen dari BRISyariah yang
masuk ke dalam rekening si agen tersebut.
d. Identifikasi Ancaman
1) Ketidakpatuhan atau pelanggaran agen
Ada perjanjian kerjasama secara tertulis
yang dilakukan oleh BRISyariah dengan agen
Laku Pandai. Di dalamnya termasuk penetapan
sanksi dan mekanisme pengenaan sanksi.
Pemberian sanksi pun disesuaikan dengan
jenis pelanggaran yang dilakukan oleh agen
70
Laku Pandai, mulai dari teguran tertulis
sampai dengan penghentian kerjasama.
2) Ketidakaktifan agen
Ketika agen Laku Pandai sudah tidak aktif
lagi, mau tidak mau nasabah pun harus ke
BRIS untuk melakukan transaksi menabung
atau transaksi lainnya.
1. Tahap Input
a. Analisis matriks internal factor evaluation (IFE)
Matriks IFE disusun berdasarkan identifikasi
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Laku
Pandai di mana faktor strategis dari lingkungan
internal yang diperoleh dirangkum dalam sebuah
tabel internal factor evaluation (IFE). Bobot dan
rating (peringkat) faktor-faktor strategis internal
diperoleh berdasarkan kuesioner yang diberikan
kepada satu responden yaitu Account officer.
Hasil pengisian kuesioner dan penentuan bobot
tersebut dapat dilihat pada lampiran 6. Selanjutnya
dilakukan perhitungan untuk me-nentukan nilai
rata-ratanya dari hasil pembobotan dan pemberian
rating (peringkat). Adapun hasil perhitungan dari
matriks IFAS dapat dilihat pada tabel 1.
71
Dapat diihat bahwa produk Laku Pandai
BRISyariah KC BSD City memiliki 2 kekuatan
utama, yaitu kemudahan untuk nasabah dan bebas
biaya dengan skor masing-masing 0,6.
Kemudahan untuk nasabah dan bebas biaya tidak
terlepas dari semakin banyaknya masyarakat
pedesaan yang mengenal dan menggunakan jasa
perbankan dan jasa keuangan lainnya dari
No Faktor-faktor Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
1 Kemudahan untuk nasabah 0,15 4 0,6
2 Pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pembangunan
0,17 3 0,51
3 Layanan produk yang
sederhana dan terjamin
0,15 3 0,45
4 Bebas biaya 0,20 3 0,6
Kelemahan
1 Tidak ada buku tabungan dan
kartu ATM
0,17 2 0,34
2 Gagap teknologi 0,17 2 0,34
Total 2,84
Sumber: Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik
Membedah Kasus Bisnis, Cet. 18, h. 27-28
Tabel 1. Hasil Perhitungan Matriks IFAS
72
BRISyariah KC BSD City. Menurut bapak Abdus
Salam selaku salah satu agen Laku Pandai, dengan
adanya Laku Pandai, banyak masyarakat desa
yang terbantu dari segi pelayanan dan bebas biaya
admistrasi oleh layanan jasa ini, mereka merasa
mendapatkan layanan perbankan dan layanan
keungan lainnya dengan sangat mudah dan dapat
dipahami secara baik, tidak ribet seperti jika
datang langsung ke bank dan juga keringanan akan
bebas biaya administrasi. Hal ini membuktikan
bahwa adanya Laku Pandai dapat meningkatkan
kualitas pelayanan untuk nasabah terutama
nasabah yang berada di daerah pedesaan.
Adapun yang menjadi faktor kelemahan yang
sama-sama kuat yang pertama adalah tidak ada
buku tabungan dan kartu ATM dengan skor 0,34.
Dalam Laku Pandai, masyarakat yang menabung
tidak akan mendapatkan buku tabungan dan kartu
ATM. Hal ini dikarenakan uang pertama yang
disetorkan kepada agen Laku Pandai akan masuk
ke kantong mereka. Dan uang agen di rekening lah
yang akan dipotong senilai dengan uang yang
disetorkan nasabah. Yang kedua adalah gagap
teknologi dengan skor 0,34. Hal ini dikarenakan
nasabah BRISyariah KC BSD City yang ingin
menjadi agen Laku Pandai tidak semuanya sudah
bisa menggunakan smartphone atau alat elektronik
73
sejenisnya yang bisa mengakses internet sebagai
modal menjadi agen. Namun, hal ini tidak begitu
menjadi kendala yang berarti bagi BRISyariah KC
BSD City, karena BRISyariah KC BSD City akan
melakukan sosialisasi atau penataran bagi calon
agen Laku Pandai.
Skor total dari faktor-faktor internal Laku
Pandai BRIS KC BSD City adalah 2,84. Nilai
tersebut memiliki arti bahwa posisi Laku Pandai
BRIS yariah KC BSD City secara internal adalah
kuat, karena berada di atas rat-ratanya 2,5.12
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa faktor
internal Laku Pandai BRISyariah KC BSD City
relatif kuat dalam memanfaatkan kekuatan yang
dimiliki dan mampu mengatasi kelemahan yang
dapat menjadi kendala untuk kegiatan pemasaran
Laku Pandai pada BRISyariah KC BSD City.
b. Analisis matriks external factor evaluation (EFE)
Matriks EFE digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh faktor eksternal pada
Laku Pandai. Matriks EFE disusun berdasarkan
hasil identifikasi dari lingkungan eksternal Laku
Pandai, sehingga diperoleh beberapa peluang dan
ancaman yang dihadapi. Pada masing-masing
faktor dilakukan pembobotan dan pemberian
12
Husein Umar, Strategic Management in Action, (PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2003), h. 253.
74
rating (peringkat) melalui kuesioner. Hasil
pengisian kuesioner dan penentuan bobot dapat
dilihat pada lampiran 6. Selanjutnya dilakukan
perhitungan untuk menentukan nilai rata-ratanya
dari hasil pembobotan dan pemberian rating.
Adapaun hasil perhitungan matriks EFE dapat
dilihat pada tabel 2.
Dapat dilihat bahwa Laku Pandai pada
BRISyariah KC BSD City memiliki peluang
utama, yaitu penghasilan tambahan denga skor 1.
Penghasilan tambahan menjadi peluang bagi agen,
No Faktor-faktor Strategi
Eksternal
Bobot Rating Skor
Peluang
1 Penghasilan tambahan 0,25 4 1
Ancaman
1 Ketidakpatuhan atau
pelanggaran agen
0,375 2 0,75
2 Ketidakaktifan agen 0,375 1 0,375
Total 2,125
Sumber: Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah
Kasus Bisnis, Cet. 18, h. 26.
Tabel 2. Hasil Perhitungan Matriks EFAS
75
karena dari setiap transaksinya agen akan
mendapatkan fee dari BRISyariah sesuai dengan
ketentuan yang ada. Semakin banyak nasabah yang
bertransaksi, maka akan semakin banyak pula fee
yang didapat oleh agen.
Sedangkan ancaman utama yang dihadapai
Laku Pandai pada BRISyariah KC BSD City
adalah ketidakpatuhan atau pelanggaran agen
dengan skor 0,75. Dengan kondisi seperti ini,
maka agen harus tetap patuh pada peraturan dan
perjanjian yang sudah ditetapkan oleh BRISyariah
KC BSD City, jangan sampai menyalahgunakan
peraturan yang sudah ditetapkan apalagi sampai
memakan uang nasabah yang menabung atau
menggunakan jasa keuangan lainnya. Karena
imbasnya kembali kepada agen itu sendiri dan
tentunya kepada nasabah.
Skor total dari faktor-faktor eksternal Laku
Pandai pada BRISyariah KC BSD City adalah
2,125. Hal ini bahwa Laku Pandai pada
BRISyariah KC BSD City mampu merespon
faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang
yang ada untuk mengatasi ancaman. Dapat
disimpulkan bahwa Laku Pndai pada BRISyariah
KC BSD City berada pada posisi di bawah rata-
76
rata dengan total skor terbobot lebih rendah dari
nilai rata-ratanya yaitu 2,513
.
2. Tahap Pencocokan
a. Matriks IE
Tahap berikutnya dalam perumusan strategi
adalah tahap pencocokan, yaitu perumusan
strategi berdasarkan hasil identifikasi dan analisis
kondisi lingkungan internal dan eksternal yang
telah diperoleh dengan menggunakan model
matriks IE.
Matriks Internal-Eksternal (IE) merupakan
penggabungan dari hasil skor terbobot dari
matriks IFE dan matriks EFE yang dapat dilihat
pada lampiran 7. Hasil analisis faktor internal
diperoleh skor terbobot yaitu 2,84. Sedangkan
hasil analisis faktor eksternal dengan
menggunakan matriks EFE diperoleh skor
terbobot yaitu 2,125. Berdasarkan hasil skor
tersebut jika hasil dari matriks IFE dan hasil dari
matriks EFE dipadukan ke dalam matriks IE,
maka Laku Pandai pada BRISyariah KC BSD
City berada pada sel V yang dapat dilihat pada
diagram 1.
13
Husein Umar, Strategic Management in Action, h. 255.
77
Kuat Rata-rata Lemah
4,0 3,0 2,0
2,84
Tinggi
3,0
2,125
Rata-rata
2,0
Rendah
1,0
I
Grow and build
II
Grow and build
III
Hold and maintain
IV
Grow and build
Hold and maintain
VI
Hold and maintain
VII
Hold and maintain
VIII
Harvest and
divestiture
IX
Harvest and
divestiture
V
SKOR TOTAL IFAS
SKOR
TOTAL
EFAS
Sumber: Husein Umar, Strategic Management in Action,
(PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003), h. 257
Diagram 2. Hasil Matriks IE
78
Posisi pemasaran Laku Pndai pada BRISyariah KC
BSD City berada pada sel V, maka diperoleh dua
alternatif strategi yang dapat dilakukan Brisyariah KC
BSD City. Strategi tersebut adalah market penetration
strategy dan product development strategy. Pada
posisi ini, BRISyariah KC BSD City dapat dikatakan
bertahan dan menjaga, karena berada pada pada sel V.
b. Matriks SWOT
Berdasarkan hasil identifikasi dengan
menggunakan matriks IFE dan matriks EFE yang
menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan serta peluang dan ancaman
yang dihadapi perusahaan dengan menggunakan
matriks SWOT, maka diperoleh alternatif strategi
dengan mengkombinasikan faktor-faktor internal
dan eksternal Laku Pandai pada BRISyariah KC
BSD City yang dapat dilihat pada diagram 2.
79
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan – S
1. Kemudahan untuk
nasabah.
2. Pertumbuhan
ekonomi dan pe-
merataan
pembangunan.
3. Layanan produk
sederhana dan
terjamin.
4. Bebas biaya.
Kelemahan – W
1. Tidak ada buku
tabungan dan kar-tu
ATM
2. Gagap teknologi
Peluang – O
1. Penghasilan
tambahan
Strategi SO
1. Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi dan pe-
merataan pem-
bangunan melalui
layanan produk
yang se-derhana
dan ter-jamin serta
dapat me-
nambahkan
Strategi WO
1. Mengadakan buku
tabungan berupa
notebook kepada
nasabah yang masih
gap-tek dengan begitu
agen mendapat-kan
penghasilan tambahan.
Tabel 3. Matriks SWOT
80
penghasilan.
Ancaman – T
1. Ketidakpatuhan
atau pelanggaran
agen.
2. Ketidakaktifan
agen.
Strategi ST
1. Perlunya
pengawasan dalam
rangka me-
ningkatkan
pertumbuhan
ekonomi dan pe-
merataan pem-
bangunan agar
tercipta hubungan
yang baik antara
bank dengan agen.
Strategi WT
1. Meningkatkan layanan
nasabah agar tetap loyal
dan mengadakan
kunjungan dan
pensurveyan ke-pada
agen mi-nimal 2x dalam
sebulan.
Matriks SWOT menghasilkan empat tipe
strategi yaitu strategi SO (Strenghts-
Opportunities), strategi WO (Weaknesses-
Opportunities), strategi ST (Strenghts-Threats),
dan strategi WT (Weaknesses-Threats).
Penjelasan keempat tipe strategi yang dihasilkan
oleh matriks SWOT adalah sebagai berikut:
1) Strategi SO (Strenghts – Opportunities)
Strategi SO atau strategi kekuatan peluang
adalah strategi yang menggunakan kekuatan
Sumber: Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik
Membedah Kasus Bisnis, Cet. 18, h. 83
81
internal perusahaan untuk memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi SO yang dapat
dilakukan adalah:
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pembangunan melalui layanan
produk yang sederhana dan terjamin serta
dapat menambahkan penghasilan.
Strategi ini diperoleh dengan
mengkombinasikan kekuatan internal untuk
memanfaatkan peluang yang ada. Kekuatan
tersebut adalah pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pembangunan dan layanan produk
yang sederhana dan terjamin. Peluang yang
dapat dimanfaatkan agen Laku Pandai pada
BRISyariah KC BSD City adalah penghasilan
tambahan.
2) Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Strategi WO atau strategi kelemahan-
peluang yaitu strategi yang bertujuan untuk
memperbaiki kelemahan dengan
memanfaatkan peluang yang ada. Strtaegi WO
yang dapat diterapkan adalah:
Mengadakan buku tabungan berupa
notebook kepada nasabah yang masih gagap
teknologi dengan begitu agen mendapatkan
penghasilan tambahan.
82
Strategi ini diperoleh untuk mengatasi
kelemahan yang dimiliki Laku Pandai pada
BRISyariah KC BSD City. Kelemahan
tersebut adalah tidak ada buku tabungan dan
kartu ATM dan gagap teknologi. Hal ini dapat
diatasi dengan adanya peluang pengadaan
notebook sebagai penghasilan tambahan bagi
agen.
3) Strategi ST (Strenghts-Threats)
Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman
yaitu strategi yang menggunakan kekuatan
untuk menghindari maupun mengurangi
dampakancaman dari faktoreksternal. Strategi
ST yang diperoleh adalah:
Perlunya pengawasan dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pembangunan agar tercipta
hubungan yang baik antara bank dengan agen.
Strategi ini memanfaatkan kekuuatan
perusahaan , yaitu pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pembangunan. Penerapan strategi
ini diharapkan agen Laku Pandai dapat
melaksanakan dan mematuhi aturan dari
BRISyariah KC BSD City agar tercipta
hubungan baik antara BRISyariah KC BSD
City dengan agen itu sendiri.
83
4) Strtategi WT (Weaknesses-Threats)
Strategi WT atau strategi kelemahan-
ancaman adalah strategi mengurangi
kelemahan Laku Pandai pada BRISyariah KC
BSD City serta menghindari ancaman dari
faktor eksternal. Strategi WT yang dapat
dilakukan adalah:
Meningkatkan layanan nasabah agar tetap
loyal dan mengadakan kunjungan dan
pensurveyan kepada agen minimal 2x dalam
sebulan.
Strategi ini diperoleh dengan mengurangi
kelemahan Laku Pandai pada BRISyariah KC
BSD City, yaitu tidak ada buku tabungan dan
kartu ATM. Penerapan strategi ini diharapkan
BRISyariah KC BSD City dapat melakukan
kunjungan kepada agen Laku Pandai minimal
2X dalam sebulan untuk mengetahui sejauh
mana perkembangan minat nasabah terhadap
Laku Pandai.
3. Tahap Keputusan
Tahap akhir dari perumusan strategi pemasaran
yaitu pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan
alat analisis Quantitative Strategic Planning Matrix
(QSPM) berdasarkan hasil dari analisis IE dan
SWOT. Hasil dari analisis IE dan SWOT dihasilkan
dua strategi. Kedua strategi tersebut selanjutnya
84
diajukan kepada satu responden kemudian dilakukan
perhitungan QSPM, yang dapat dilihat pada lampiran
3.
Urutan strategi yang dihasilkan berdasarkan
QSPM adalah sebagai berikut:14
a. Market penetration strategy, yaitu strategi yang
dilakukan sebagai suatu usaha untuk
mempertahankan nasabah Laku Pandai pada
BRISyariah KC BSD City agar tidak beralih
kepada jasa layanan lain melalui upaya promosi
yang lebih gencar. Hal ini terus didukung dengan
memberikan kemudahan untuk nasabah dan
memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.
Strategi ini dapat dicapai apabila didukung dengan
menambah usaha promosi yang lebih gencar
mengenai Laku Pandai pada BRISyariah KC BSD
City dengan menawarkan fasilitas, manfaat
maupun kemudahan-kemudahan lainnya oleh
BRIS yariah KC BSD City yang disesuaikan
dengan segmen yang dituju. Langkah itu
dilakukan dengan melakukan identifikasi segmen
nasabah agar promosi itu efektif dan efisien.
Selain itu, strategi ini bisa dilakukan dengan cara
meningkatkan pelayanan yang sudah ada. Nilai
Total Attractive Score (TAS) untuk strategi ini
sebesar 5,505.
14
Husein Umar, Strategic Management in Action, h. 258.
85
b. Product develpoment strategy, yaitu strategi untuk
terus mengembangkan dan mengoptimalkan
fasilitas serta manfaat dari Laku Pandai pada
BRISyariah KC BSD City. Strategi ini dapat
dilakukan dengan memberikan kenyamanan dan
kemudahan dalam bertransaksi dengan
mengguinakan fasilitas e-banking yang
menggunakan smartphone secara optimal, karena
disesuaikan dengan segmen psikografik yang
membutuhkan suatu produk yang disesuaikan
dengan perkembangan gaya hidup dengan adanya
perkembangan teknologi. Selain itu Laku Pandai
pada BRISyariah KC BSD perlu mempertahankan
posisi yang sudah dicapai untuk mempertahankan
nasabah lama melalui pemasaran produk yang
sudah dilakukan dan menambah nasabah baru
dengan mengambil kesempatan yang ada. Nilai
Total Attractive Score (TAS) untuk strategi ini
sebesar 5,17.
C. Strategi Pemasaran Yang Efektif Untuk Laku Pandai
Bagi BRISyariah KC BSD City
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di
BRISyariah KC BSD City, dapat disimpulkan bahwa
strategi pemasaran yang efektif untuk Laku Pandai adalah
strategi persomal selling dan pelatihan dan edukasi. Akan
tetapi, berdasarkan matrix QSPM maka perusahaan
sebaiknya melakukan strategi penetrasi pasar (market
86
penetration strategy) yaitu untuk mempertahankan
nasabah Laku Pandai pada BRISyariah KC BSD City agar
tidak beralih ke jasa layanan lain melalui upaya promosi
yang lebih gencar. Strategi ini dilakukan dengan cara
meningkatkan kegiatan promosi yang melalui penjualan
pribadi (personal selling) dan promosi penjualan (sales
promotion) untuk memasarkan Laku Pandai. Hal ini bisa
dilakukan dengan didukung dengan peningkatan fitur atau
pelayanan yang diberikan oleh agen Laku Pandai kepada
nasabah untuk meningkatkan volume penjualan.
Pihak account officer dan manager marketing
sebaiknya melakukan strategi SWOT yang berkaitan
dengan strategi penetrasi pasar, yaitu:
a. Strategi SO (Strenghts – Opportunities)
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pem-bangunan. Adanya Laku Pandai
diharapkan dapat menjembatani masyarakat pedesaan
yang belum mendapatkan layanan perbankan dan
layanan keuangan secara mudah. Melalui layanan
produk yang sederhana dan terjamin, masyarakat bisa
mendapatkan layanan per-bankan dan layanan
keuangan lainnya dengan mudah tanpa harus jauh-
jauh ke bank. Adanya Laku Pandai juga bisa menjadi
peluang kepada agen untuk dapat menambahkan
penghasilan.
87
b. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Agen Laku Pandai sebaiknya mengadakan buku
tabungan berupa notebook atau buku kas kecil bagi
yang menabung lewat agen Laku Pandai sebagai
pencatatan kepada nasabah yang masih gaptek dengan
smartphone. Karena biasanya masyarakat desa lebih
percaya kepada bukti pencatatan dan itu memudahkan
mereka untuk mengetahui dengan jelas. Agen Laku
Pandai yang notabene sebagai pemilik warung atau
usaha, dengan mengadakan buku kas kecil bisa
menjadi penghasilan tambahan di luar fee dari bank
yang bersangkutan.
c. Strategi ST (Strenghts-Threats)
Calon agen Laku Pandai sudah tentu akan ditatar
oleh BRISyariah KC BSD City tentang bagaimana
menjadi agen yang baik, penggunaan aplikasi
pendukung, dll. Ketika sudah ditetapkan menjadi
agen, BRISyariah harus selalu melakukan pengawasan
guna menghindari adanya pelanggaran yang dilakukan
oleh agen. Karena dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan
serta kualitas pelayanan, sangat diperlukan kerjasama
yang baik antara agen dengan bank penyelenggara
guna tercapai visi dan misi yang ada.
88
d. Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Tujuan dari Laku Pandai adalah membantu
masyarakat desa yang belum mendapatkan layanan
perbankan dan layanan keuangan lainnya. Agen Laku
Pandai pun harus pintar dalam memberikan pelayanan
kepada nasabah dengan meningkatkan mutu
pelayanan kepada nasabah, agar nasabah tetap loyal
dan BRISyariah KC BSD City juga perlu mengadakan
kunjungan dan pensurveyan kepada agen minimal 2x
dalam sebulan. Supaya dapat menilai apakah agen
tersebut aktif atau tidak.
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
a. Strategi pemasaran Laku Pandai secara umum ada dua
pendekatan, yaitu pendekatan below the line dan
pendekatan pelatihan dan edukasi. Sedangkan strategi
secara khususnya menggunakan strategi marketing
mix, meliputi produk, harga, tempat dan promosi.
b. Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan Laku
Pandai pada BRISyariah KC BSD City adalah
kemudahan untuk nasabah, pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pembangunan, layanan produk sederhana
dan terjamin dan bebas biaya. Faktor internal yang
menjadi kelemahan adalah tidak adanya buku
tabungan dan kartu ATM dan gagap teknologi. Faktor
eksternal yang menjadi peluang adalah penghasilan
tambahan. Faktor eksternal yang menjadi ancaman
adalah ketidakpatuhan atau pelanggaran agen dan
ketidakaktifan agen.
c. Dari hasil penelitian dan berdasarkan perhitungan
dengan QSPM diperoleh alternatif strategi pemasaran
yang terbaik dalam meningkatkan kualitas layanan
nasabah adalah market penetration strategy. Dan
pendekatan personal selling dan pendekatan pelatihan
dan edukasi.
90
B. Saran
a. Berdasarkan alternatif strategi penetrasi pasar,
BRISyariah KC BSD City sebaiknya melakukan
strategi ini secara intensif agar Laku Pandai dapat
meningkat dalam volume penjualan dengan terus
meng-optimalkan kegiatan pemasaran melalui
kegiatan promosi yang lebih efektif dan efisien.
Promosi juga perlu didukung dengan anggaran untuk
mendukung kegiatan tersebut. Misalnya melalui
penyediaan brosur saat membuka gerai ketika
mengikuti event agar calon nasabah bisa mengetahui
dan mempelajari dengan apa yang ditawarkan.
b. BRISyariah KC BSD City sebaiknya menambah
fasilitas pada Laku Pandai. Diharapkan Laku Pandai
pada BRIS dapat menambah ke-mudahan yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan nasabah
sebagai daya tarik nasabah.
c. BRISyariah KC BSD juga sebaiknya terus
meningkatkan kualitas SDM (agen Laku Pandai).
Melatih calon agen, melakukan kunjungan atau
survey, melaksanakan evaluasi dan perbaikan untuk
terus me-ngembangkan potensi SDM (agen) yang
menjadi pendukung untuk mewujudkan tujuan BRIS
di masa mendatang.
91
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu, dan Cholid Narbuko, Metode Penelitian, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2002)
Al Arif, M. Nur Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,
(Bandung: Alfabeta, 2010)
Amrin, Abdullah, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah,
(Jakarta: PT. Grasindo, 2007)
Budisantoso, T dan Sigit, Bank dan Lembaga Keuangan Lain
edisi 2, (Jakarta: Salemba Empat, 2006)
C.S, Hutasoit, Pelayanan Publik Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Magnascript, 2011)
Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Buku Saku
Laku Pandai Sahabat Masyarakat, (Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
Fatimah dan Elisabeth YM, Strategi Pemasaran Produk
Pembiayaan Murabahab Pada Bank X Syariah Cabang
Tangerang Selatan, (Jurnal Ekonomi dan Bisnin, Vol. 12,
No. 1, Juni 2013)
Fuad, M, dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2006)
Griffin, Ricky W, dan Ronald J. Ebert, Bisnis Jilid 1, (Jakarta:
Erlangga, 2007)
Hadi, Sutisno, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offiset,
1992)
Hadad, Muliaman D, Laporan Perkembangan Keungan Syariah,
(Jakarta: OJK, 2016)
Heri, Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah:
Deskripsi dan Ilustrasi , (Yogyakarta: Ekonisia, 2003)
92
Kaihatu, Thomas, dkk, Manajemen Komplain, (Yogyakarta:
Andi Offset, 2015)
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005)
Lexy J, Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarta)
Marbun, B. N, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2003
Musrofi, M, Creative Manager, Creative Entrepreneur, (Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo, 2008)
Materi sosialisasi produk Laku Pandai brissmart
Nurul, Hidayati, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah dengan
Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: UIN Jakarta Press)
Philips, Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: SMTG Desa
Putra, 2002)
Rambat, Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta:
Salemba Empat, 2001)
Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus
Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014)
Save M, Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta:
LPKN, 2000)
Siagian, Sondang, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan
Strategi Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986)
Simamora, Bilson, Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran
Efektif dan Profitabel, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2003)
Soeryanto Soegoto, Eddy, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis
Ulung, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010)
93
Suharyadi, Dkk, Kewirausahaan (Membangun Usaha Sukses
Sejak Usia Muda), (Jakarta: Salemba Empat, 2007)
Supranto, J, dan Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan
Bisnis, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007)
Sutanto, Heri, dan Khaerul Umam MANAJEMEN PEMASARAN
BANK SYARIAH, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013)
Suyanto, M, Marketing Strategy Top Brand Indonesia,
(Yogyakarta: Andi Offset, 2007)
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CV. Andi
Offset, 2015
Tri Hari, Koestanto, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan Pada Bank Jatim Cab. Klampis
Surabaya, (Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 3, No.
10, 2014)
Uchyana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 1992)
Umar, Husein, Strategic Management in Action, (PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2003)
Willian J, Stanton, Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa Wihelmus
W. Bokowatun, (Jakarta: Erlangga, 1991)
Website:
www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita-
investasi/pertumbuhan-ekonomi-2017-bersandar-pada-
investasi
www.brisyariah.co.id
www.kajianpustaka.com/2013/01/pengertian-dan-fungsi-
perbankan.html
www.informasibelajar.com
TRANSKIP WAWANCARA ACCOUNT OFFICER
Pewawancara : Miftahul Jannah
Narasumber : Tati Sumiyati
Jabatan : Account Officer
Hari/Tanggal : Jum’at, 27 Oktober 2018
Waktu : 15.10 WIB
Tempat Wawancara : Kantor PT. Bank Rakyat Indonesia
Syariah Kantor Cabang BSD City,
BSD-Tangerang Selatan
1. Apa itu Laku Pandai?
Jawaban: Laku Pandai itu layanan perbankan tanpa kantor
yang bisa memberikan kemudahan untuk masyarakat desa
melalui seorang agen dengan menggunakan sarana tekonologi
modern.
2. Mengapa Laku Pandai diperlukan?
Jawaban: Laku Pandai diperlukan karna masih banyak
masyarakat desa yang tidak mendapatkan layanan dari bank.
Belum lagi mereka mau ke bank juga jauh, ga ada transport
yang memadai juga. Udah gitu, kita (bank syariah) mau
membantu pertumbuhan perekonomian desa dengan
memperluas jaringan investasi.
3. Bagaimana strategi pemasaran Laku Pandai dalam
meningkatkan kualitas layanan nasabah?
Jawaban: strateginya kita pake dua macam, ada khusus ada
umum. Kalo khususnya kita pake dua pendekatan,ada
pendekatan pribadi ada pendekatan pelatihan dan edukasi./
Pendekatan pribadi sama pendekatan pelatihan edukasi itu
apa mba?/ pendekatan pribadi itu kita nyari nasabah yang
udah lama nabung di sini (BRISyariah KC BSD), yang
penting dia punya dana mengendap minimal 5 juta dan punya
usaha. Tapi kalo ada nasabah yang nawarin diri, kita seleksi
dulu. Nah kalo pendekatan pelatihan dan edukasi itu, buat
calon agen (sebutan untuk nasabah Laku Pandai) yang udah
lulus uji. Kita (BRISyariah KC BSD) kan ngelatih mereka
cara memakai smartphone yang baik karena semua transaksi
serba pake smartphone. Edukasinya itu kita ngasih tau
layanan apa aja yang ada di Laku Pandai, biar nantinya
mereka bisa ngejelasin ke nasabah yang dating atau transaksi
ke agen.
4. Bagaimana marketing mix dalam pemasaran dari segi produk,
harga, tempat, dan promosi?
Jawaban: untukproduk, kita mengenalkan apa itu laku pandai
tentunya, dari harga,untuk calon agen, kita menetapkan
minimal agen itu punya dana mengendap sebesar 5 juta.
Sedangkan untuk nasabahnya tidak dikenakan biaya. Untuk
tempat, kita lebih memilih di pedesaan yang jaraknya jauh
dari Bank karena kita ingin memberikan pelayanan yang baik
untuk mereka yang tidak bisa mengakses Bank. Kalo promosi
kita nyari nasabah yang punya warung, nanti kita kasih
spanduk di warung itu, sama sosialisasi ke calon agen biar tau
ada produk apa aja dan agen itu nanti bisa ngejelasin ke
orang-orang yang dateng ke warung itu.
KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN BOBOT DAN
RATING FAKTOR STRATEGIK INTERNAL DAN FAKTOR
STRATEGIK EKSTERNAL PEMASARAN
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LAKU PANDAI
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
NASABAH PADA BANK BRISyariah KC BSD City
Nama Responden: Tati Sumiyati
Jabatan: Acoount Officer
Diharapkan Ibu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap,
objektif, dan benar adanya, karena kuesioner ini adalah untuk
penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data
yang valid dan akurat.
Oleh
Miftahul Jannah
1113053000056
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017 M/1439 H
PENENTUAN BOBOT
A. TUJUAN
Mendapatkan penilaian responden mengenai
faktor-faktor strategis internal maupun eksternal
pemasaran yaitu dengan cara pemberian bobot
terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat
mempengaruhi atau membentuk keberhasilan
pemasaran Laku Pandai pada KC BSD City.
B. Petunjuk Umum:
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh
responden.
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-
masing responden.
3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan
untuk melakukan secara langsung (tidak menunda
untuk menghindari ketidakkonsistenan atas
jawaban).
4. Responden berhak untuk menambahkan atau
mengurangi hal-hal yang sudah tercantum dari
kuesioner ini, atau memiliki pandangan berbeda
dengan peniliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi
dengan alasan yang kuat.
C. Petunjuk Khusus:
1. Nilai diberikan pada perbandingan berpasangan
antara dua faktor (variabel horizontal dan variabel
vertikal) berdasarkan kepentingan atau
pengaruhnya terhadap perusahaan. Untuk
menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1,
2, 3 dengan keterangan skala sebagai berikut:
Nilai 1: indikator horizontal kurang penting
daripada indikator vertikal.
Nilai 2: indikator horizontal sama penting dengan
indikator vertikal.
Nilai 3: indikator horizontal lebih penting
daripada indikator vertikal.
2. Penentuan bobot merupakan pendapat masing-
masing responden terhadap faktor-faktor strategis
internal dan eksternal.
PENENTUAN BOBOT FAKTOR STRATEGIK
INTERNAL STRATEGI PEMASARAN LAKU
PANDAI PADA BRISyariah KC BSD City
Faktor-faktor
Strategis
Internal
A B C D E F
Kemudahan
untuk nasabah
(A)
Pertumbuhan
ekonomi dan
pemerataan
pembangunan
(B)
Layanan
produk yang
sederhana dan
terjamin (C)
Bebas biaya
(D)
Tidak ada buku
tabungan dan
kartu ATM (E)
Gagap
teknologi (F)
PENENTUAN BOBOT FAKTOR STRATEGIK
EKSTERNAL STRATEGI PEMASARAN
ALAKU PANDAI PADA BRISyariah KC BSD
City
Faktor-faktor
Strategi Eksternal A B C
Penghasilan
tambahan (A)
Ketidakpatuhan atau
pelanggaran agen
(B)
Ketidakaktifan agen
(C)
PENENTUAN RATING FAKTOR INTERNAL
DAN EKSTERNAL
A. Tujuan
Mendapatkan penilaian responden mengenai
faktor-faktor strategis internal maupun eksternal
pemasaran yaitu dengan cara pemberian bobot
terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat
mempengaruhi atau membentuk keberhasilan
pemasaran Laku Pandai BRISyariah KC BSD City.
B. Petunjuk umum:
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh
responden.
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari
responden.
3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan
untuk melakukan secara langsung (tidak menunda
untuk menghindari ketidakkonsistenan atas
jawaban).
4. Reponden berhak untuk menambahkan atau
mengurangi hal-hal yang sudah tercantum dari
kuesioner ini, memiliki pandangan berbeda dengan
peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan
alasan yang kuat.
C. Petunjuk Khusus:
1. Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor
strategis internal yang tersedia untuk kuesioner
ini adalah:
1= kelemahan utama
2= kelemahan kecil
3= kekuatan kecil
4= kekuatan utama
2. Alternatif pemberian peringkat terhadap faktor-
faktor strategis eksternal (peluang dan ancaman)
adalah sebagai berikut:
1= respon perusahaan di bawah rata-rata
terhadap faktor-faktor tersebut.
2= respon perusahaan rata-rata terhadap faktor-
faktor tersebut.
3= respon perusahaan di atas rata-rata terhadap
faktor-faktor tersebut.
4= respon perusahaan superior terhadap faktor-
faktor tersebut.
Pemberian peringkat masing-masing faktor
strategis dilakukan dengan memberikan tanda (√)
pada skala likert (1-4) yang paling sesuai
menurut responden.
PENENTUAN RATING FAKTOR STRATEGIK INTERNAL
PEMASARAN LAKU PANDAI PADA BRISyariah KC BSD
City
No Faktor-faktor Internal RATING
A B C D
Kekuatan
1 Kemudahan untuk
nasabah (A)
2
Pertumbuhan
ekonomi dan
pemerataan
pembangunan (B)
3
Layanan produk yang
sederhana dan
terjamin (C)
4 Bebas biaya (D)
Kelemahan
1
Tidak ada buku
tabungan dan kartu
ATM (E)
2 Gagap teknologi (F)
PENENTUAN RATING FAKTOR STRATEGIK EKSTERNAL
PEMASARAN LAKU PANDAI PADA BRISyariah KC BSD
City
No Faktor-faktor Strategi
Eksternal
RATING
1 2 3 4
Peluang
1 Penghasilan tambahan (A)
Ancaman
1 Ketidakpatuhan atau
pelanggaran agen (B)
2 Ketidakaktifan agen (C)
KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN STRATEGI
TERPILIH DENGAN QSPM
A. Tujuan:
Untuk menetapkan kemenarikan relatif dari
alternatif-alternatif strategi yang telah diperoleh
melalui analisis matriks Strenghs, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats (SWOT) dan matriks
Internal-Eksternal (IE), yang berguna untuk
menetapkan strategi pengembangan Laku Pandai
yang terbaik untuk direkomendasikan kepada
BRISyariah KC BSD City. Alternatif strategi
pemasaran Laku Pandai yang dihasilkan adalah:
1. Strategi penetrasi pasar (Market penetration), yaitu
strategi untuk mempertahankan nasabah agar tetap
loyal dengan meningkatkan mutu pelayanan dan
melakukan promosi Laku Pandai lebih gencar,
yang dapat dicapai melalui cara menambah usaha
promosi dan publisitas. (Strategi 1).
2. Strategi pengembangan produk (Product
develpoment strategy), yaitu strategi untuk terus
mengembangkan dan mengoptimalkan fasilitas
serta manfaat dari Laku Pandai pada BRISyariah
KC BSD City. (Strategi 2).
B. Petunjuk pengisian:
Tentukan Attractive Score (AS) atau daya tarik
dari masing-masing faktor internal (kekuatan
kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan
ancaman) untuk masing-masing alternatif strategi
pemasaran sebagaimana disebut di atas dengan cara
memberikan tanda (√) pada pilihan Ibu. Pilihan
Attractive Score (AS) pada isian berikut terdiri dari:
1= tidak menarik daya
2= agak menarik
3= sangat menarik
N
o Faktor-faktor Internal
Strategi Strategi Strategi
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Kekuatan
1 Kemudahan untuk
nasabah
2
Pertumbuhan
ekonomi dan
pemerataan
pembangunan
3
Layanan produk yang
sederhana dan
terjamin
4 Bebas biaya
Kelemahan
1
Tidak ada buku
tabungan dan kartu
ATM
2 Gagap teknologi
Peluang
1 Penghasilan tambahan
Ancaman
1 Ketidakpatuhan atau
pelanggaran agen
2 Ketidakaktifan agen
KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN BOBOT DAN
RATING FAKTOR STRATEGIK INTERNAL DAN FAKTOR
STRATEGIK EKSTERNAL PEMASARAN
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LAKU PANDAI
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
NASABAH PADA BANK BRISyariah KC BSD City
Nama Responden: Tati Sumiyati
Jabatan: Acoount Officer
Diharapkan Ibu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap,
objektif, dan benar adanya, karena kuesioner ini adalah untuk
penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data
yang valid dan akurat.
Oleh
Miftahul Jannah
1113053000056
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017 M/1439 H
PENENTUAN BOBOT
A. TUJUAN
Mendapatkan penilaian responden mengenai
faktor-faktor strategis internal maupun eksternal
pemasaran yaitu dengan cara pemberian bobot
terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat
mempengaruhi atau membentuk keberhasilan
pemasaran Laku Pandai pada KC BSD City.
B. Petunjuk Umum:
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh
responden.
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-
masing responden.
3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan
untuk melakukan secara langsung (tidak menunda
untuk menghindari ketidakkonsistenan atas
jawaban).
4. Responden berhak untuk menambahkan atau
mengurangi hal-hal yang sudah tercantum dari
kuesioner ini, atau memiliki pandangan berbeda
dengan peniliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi
dengan alasan yang kuat.
C. Petunjuk Khusus:
1. Nilai diberikan pada perbandingan berpasangan
antara dua faktor (variabel horizontal dan variabel
vertikal) berdasarkan kepentingan atau
pengaruhnya terhadap perusahaan. Untuk
menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1,
2, 3 dengan keterangan skala sebagai berikut:
Nilai 1: indikator horizontal kurang penting
daripada indikator vertikal.
Nilai 2: indikator horizontal sama penting dengan
indikator vertikal.
Nilai 3: indikator horizontal lebih penting
daripada indikator vertikal.
2. Penentuan bobot merupakan pendapat masing-
masing responden terhadap faktor-faktor strategis
internal dan eksternal.
PENENTUAN BOBOT FAKTOR STRATEGIK
INTERNAL STRATEGI PEMASARAN LAKU
PANDAI PADA BRISyariah KC BSD City
Faktor-faktor
Strategis
Internal
A B C D E F
Kemudahan
untuk nasabah
(A)
2
1
1
1
1
Pertumbuhan
ekonomi dan
pemerataan
pembangunan
(B)
2
2
1
1
1
Layanan
produk yang
sederhana dan
terjamin (C)
1
2
1
1
1
Bebas biaya
(D)
1
1
1
2
3
Tidak ada buku
tabungan dan
kartu ATM (E)
1
1
1
2
1
Gagap
teknologi (F) 1 1 1 3 2
PENENTUAN BOBOT FAKTOR STRATEGIK
EKSTERNAL STRATEGI PEMASARAN ALAKU
PANDAI PADA BRISyariah KC BSD City
Faktor-faktor
Strategi Eksternal A B C
Penghasilan
tambahan (A) 1 1
Ketidakpatuhan atau
pelanggaran agen
(B)
1 2
Ketidakaktifan agen
(C) 1 2
PENENTUAN RATING FAKTOR INTERNAL
DAN EKSTERNAL
A. Tujuan
Mendapatkan penilaian responden mengenai
faktor-faktor strategis internal maupun eksternal
pemasaran yaitu dengan cara pemberian bobot
terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat
mempengaruhi atau membentuk keberhasilan
pemasaran Laku Pandai BRISyariah KC BSD City.
B. Petunjuk umum:
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis
oleh responden.
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari
responden.
3. Dalam pengisian kuesioner, responden di-
harapkan untuk melakukan secara langsung
(tidak menunda untuk menghindari
ketidakkonsistenan atas jawaban).
4. Reponden berhak untuk menambahkan atau
mengurangi hal-hal yang sudah tercantum dari
kuesioner ini, memiliki pandangan berbeda
dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika
dilengkapi dengan alasan yang kuat.
C. Petunjuk Khusus:
1. Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor
strategis internal yang tersedia untuk kuesioner
ini adalah:
1= kelemahan utama
2= kelemahan kecil
3= kekuatan kecil
4= kekuatan utama
2. Alternatif pemberian peringkat terhadap faktor-
faktor strategis eksternal (peluang dan ancaman)
adalah sebagai berikut:
1= respon perusahaan di bawah rata-rata
terhadap faktor-faktor tersebut.
2= respon perusahaan rata-rata terhadap faktor-
faktor tersebut.
3= respon perusahaan di atas rata-rata terhadap
faktor-faktor tersebut.
4= respon perusahaan superior terhadap faktor-
faktor tersebut.
Pemberian peringkat masing-masing faktor
strategis dilakukan dengan memberikan tanda (X)
pada skala likert (1-4) yang paling sesuai menurut
responden.
PENENTUAN RATING FAKTOR STRATEGIK INTERNAL
PEMASARAN LAKU PANDAI PADA BRISyariah KC BSD
City
No Faktor-faktor Internal RATING
1 2 3 4
Kekuatan
1 Kemudahan untuk
nasabah (A) X
2
Pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan
pembangunan (B)
X
3
Layanan produk yang
sederhana dan
terjamin (C)
X
4 Bebas biaya (D) X
Kelemahan
1
Tidak ada buku
tabungan dan kartu
ATM (E)
X
2 Gagap teknologi (F) X
PENENTUAN RATING FAKTOR STRATEGIK EKSTERNAL
PEMASARAN LAKU PANDAI PADA BRISyariah KC BSD
City
No Faktor-faktor Strategi
Eksternal
RATING
1 2 3 4
Peluang
1 Penghasilan tambahan
(A) X
Ancaman
1 Ketidakpatuhan atau
pelanggaran agen (B) X
2 Ketidakaktifan agen
(C) X
KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN STRATEGI
TERPILIH DENGAN QSPM
A. Tujuan:
Untuk menetapkan kemenarikan relatif dari
alternatif-alternatif strategi yang telah diperoleh
melalui analisis matriks Strenghs, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats (SWOT) dan matriks
Internal-Eksternal (IE), yang berguna untuk
menetapkan strategi pengembangan Laku Pandai
yang terbaik untuk direkomendasikan kepada
BRISyariah KC BSD City. Alternatif strategi
pemasaran Laku Pandai yang dihasilkan adalah:
1. Strategi penetrasi pasar (Market penetration),
yaitu strategi yang dilakukan sebagai suatu usaha
untuk mempertahankan nasabah Laku Pandai
pada BRISyariah KC BSD City agar tidak beralih
kepada jasa layanan lain melalui upaya promosi
yang lebih gencar. (Strategi 1).
2. Strategi pengembangan produk (Product
develpoment strategy), yaitu strategi untuk terus
mengembangkan dan mengoptimalkan fasilitas
serta manfaat dari Laku Pandai pada BRISyariah
KC BSD City. (Strategi 2).
B. Petunjuk pengisian:
Tentukan Attractive Score (AS) atau daya tarik
dari masing-masing faktor internal (kekuatan
kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan
ancaman) untuk masing-masing alternatif strategi
pemasaran sebagaimana disebut di atas dengan cara
memberikan tanda (√) pada pilihan Ibu. Pilihan
Attractive Score (AS) pada isian berikut terdiri dari:
1= tidak menarik daya
2= agak menarik
3= menarik
4= sangat menarik
No Faktor-faktor
Internal
Strategi 1 Strategi 2
1 2 3 4 1 2 3 4
Kekuatan
1 Kemudahan
untuk nasabah X X
2
Pertumbuhan
ekonomi dan
pemerataan
pembangunan
X X
3
Layanan produk
yang sederhana
dan terjamin
X X
4 Bebas biaya X X
Kelemahan
1
Tidak ada buku
tabungan dan
kartu ATM
X X
2 Gagap teknologi X X
Peluang
1 Penghasilan
tambahan X X
Ancaman
1
Ketidakpatuhan
atau pelanggaran
agen
X X
2 Ketidakaktifan
agen X X
Hasil kuesioner pembobotan faktor internal Laku Pandai
Faktor
strategis
internal
A B C D E F Total Bobot
A 2 1 1 1 1 6 0,15
B 2 2 1 1 1 7 0,17
C 1 2 1 1 1 6 0,15
D 1 1 1 2 3 8 0,20
E 1 1 1 2 1 6 0,17
F 1 1 1 3 2 8 0,17
6 7 6 8 7 7 41 1
Hasil kuesioner rating faktor internal Laku Pandai
Faktor
strategis
internal
RATING
1 2 3 4
KEKUATAN
A X
B X
C X
D X
KELEMAHAN
E X
F X
Keterangan:
A : Kemudahan untuk nasabah
B : Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan
C : Layanan produk sederhana dan terjamin
D : Bebas biaya
E : Tidak ada buku tabungan dan kartu ATM
F : Gagap Teknologi
Hasil kuesioner pembobotan faktor eksternal Laku Pandai
Faktor
strategis
eksternal
A B C Total Bobot
A 1 1 2 0,25
B 1 2 3 0,375
C 1 2 3 0,375
2 3 3 8 1
Hasil kuesioner rating faktor eksternal Laku Pandai
Faktor
strategis
internal
RATING
1 2 3 4
PELUANG
A X
ANCAMAN
B X
C X
Keterangan:
A : Penghasilan tambahan
B : Ketidakpatuhan atau pelanggaran agen
C : Ketidakaktifan agen
HASIL MATRIKS IFE
NO Faktor Internal Bobot Rating Skor
KEKUATAN
1 Kemudahan untuk nasabah 0,15 4 0,6
2 Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan 0,17 3 0,51
3 Layanan produk sederhana dan terjamin 0,15 3 0,45
4 Bebas biaya 0,20 3 0,6
KELEMAHAN
1 Tidak ada buku tabungan dan kartu ATM 0,17 2 0,34
2 Gagap Teknologi 0,17 2 0,34
TOTAL 2,84
HASIL MATRIKS EFE
NO Faktor Internal Bobot Rating Skor
PELUANG
1 Penghasilan tambahan 0,25 4 1
ANCAMAN
1 Ketidakpatuhan atau pelanggaran
agen 0,375 2 0,75
2 Ketidakaktifan agen 0,375 1 0,375
TOTAL 2,125
Hasil kuesioner QSPM untuk menentukan attractive score
pada market penetration strategy (strategi 1)
NO Faktor Strategis Attractive score
1 2 3 4
KEKUATAN
1 Kemudahan untuk nasabah X
2 Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pembangunan X
3 Layanan produk sederhana dan terjamin X
4 Bebas biaya X
KELEMAHAN
1 Tidak ada buku tabungan dan kartu ATM X
2 Gagap Teknologi X
PELUANG
1 Penghasilan tambahan X
ANCAMAN
1 Ketidakpatuhan atau pelanggaran agen X
2 Ketidakaktifan agen X
Hasil kuesioner QSPM untuk menentukan attractive score
pada product development strategy (strategi 2)
NO Faktor Strategis Attractive score
1 2 3 4
KEKUATAN
1 Kemudahan untuk nasabah X
2 Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pembangunan
X
3 Layanan produk sederhana dan terjamin X
4 Bebas biaya X
KELEMAHAN
1 Tidak ada buku tabungan dan kartu ATM X
2 Gagap Teknologi X
PELUANG
1 Penghasilan tambahan X
ANCAMAN
1 Ketidakpatuhan atau pelanggaran agen X
2 Ketidakaktifan agen X
HASIL MATRIKS QSPM
NO Faktor strategis Bobot Strategi 1 Strategi 2
AS TAS AS TAS
KEKUATAN
1 Kemudahan untuk
nasabah 0,15 4 0,6 3 0,45
2
Pertumbuhan
ekonomi dan
pemerataan
pembangunan
0,17 3 0,51 3 0,51
3
Layanan produk
sederhana dan
terjamin
0,15 3 0,45 2 0,3
4 Bebas biaya 0,20 4 0,8 2 0,4
KELEMAHAN
1
Tidak ada buku
tabungan dan kartu
ATM
0,17 3 0,51 3 0,51
2 Gagap Teknologi 0,17 3 0,51 3 0,51
PELUANG
1 Penghasilan
tambahan 0,25 4 1 3 0,75
ANCAMAN
1 Ketidakpatuhan atau
pelanggaran agen 0,375 3 1,125 3 1,125
2 Ketidakaktifan agen 0,375 3 1,125 3 1,125
TOTAL 5,505 5,17