strategi pelayanan kia di indonesia

28
JUSUF S. EFFENDI PROGRAM PASCASARJANA S2 KEBIDANAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2010 STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI INDONESIA

Upload: gexz-windha-suardika

Post on 24-Oct-2015

173 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Strategi pelayanan KIA di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

JUSUF S. EFFENDI

PROGRAM PASCASARJANA S2 KEBIDANANUNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG 2010

STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI INDONESIA

Page 2: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

STATEGI PELAYANAN KESEHATAN KEMENKES

Rapat kerja nasional kesehatan 5 Mei 2010 digelar di Jakarta sebagai upaya meningkatkan koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai target MDGs 2015 yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak

Percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional 2010, kebijakan pengawasan, dan langkah-langkah mencapai good governance di lingkungan Kemenkes, dan strategi inovatif dalam akselerasi pencapaian target MDGS

Sasaran pembangunan kesehatan 2010-2015 meliputi delapan prioritas, dan untuk mencapainya dibutuhkan reformasi kesehatan masyarakat yang mendasar

Page 3: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Delapan prioritas :

1.meningkatkan status kesehatan ibu dan anak2.meningkatkan status gizi masyarakat3.menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular4.menurunnya disparitas status kesehatan dan statusgizi antar wilayah 5.meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat6.terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah7.pengendalian penyakit tidak menular di seluruh provinsi8.pelaksanaan standar pelayanan minimal (SPM) di seluruh kab/kota

Page 4: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Roadmap reformasi kesehatan masyarakat oleh Kemenkes meliputi beberapa prioritas yaitu :

1.Revitalisasi pelayanan kesehatan dasar, yang dilakukan untuk mendukung terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan dasar, seperti disalurkannya bantuan operasional kesehatan (BOK), yaitu bantuan pembiayaan untuk operasional puskesmas guna mendukung upaya promotif dan preventif, yang selama ini dinilai Menkes belum optimal dianggarkan oleh Pemda

Page 5: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

2. Meningkatkan keberadaaan dan menjamin mutu tenagakesehatan, diantaranya untuk daerah tertinggal, perbatasan dankepulauan. Penggalakan pemanfaatan obat generik untuk meringankan biaya pelayanan kesehatan yang selama ini sebagian besar biaya pelayanan ditentukan untuk pembelian obat

3. Perluasan cakupan Jamkesmas yang saat ini cakupannya baru mencapai 50,8% penduduk yang memiliki jaminan kesehatan yang diharapkan pada 2014 dapat mencapai 100% penduduk

Page 6: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

UNICEF memiliki keseriusan tinggi dalam mendukung proram KIA Sejak tahun 2000 sampai dengan 2005 bersama CIDA-Canada membantu program Gerakan Sayang Ibu Dilanjutkan kemudian dengan melalui kerjasama dengan DFID-Inggris membantu program nasional persalinan yang aman sampai sekarang

Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1985 dan berkembang menjadi PWS-PWS lain seperti PWS-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) dan PWS Gizi

Page 7: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Pelaksanaan PWS imunisasi berhasil baik, dibuktikan dengan tercapainya Universal Child Immunization (UCI) di Indonesia pada tahun 1990.

Dengan dicapainya cakupan program imunisasi, terjadi penurunan AKB. Namun pelaksanaan PWS dengan indikator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tidak secara cepat dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) secara bermakna walaupun cakupan pelayanan KIA meningkat, karena adanya faktor-faktor lain sebagai penyebab kematian ibu (ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dsb).

Page 8: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan beberapa indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup, AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup

Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs, 2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 KH, Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH, dan Angka Kematian Balita 97 menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015

Page 9: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Penyebab langsung kematian Ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan (SKRT 2001).

Penyebab langsung kematian Ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%).

Penyebab tidak langsung kematian Ibu antara lain Kurang Energi Kronis/KEK pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan risiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia. Sedangkan berdasarkan laporan rutin PWS tahun 2007

penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (39%), eklampsia (20%), infeksi (7%), lainnya (33%)

Page 10: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Menurut RISKESDAS 2007

penyebab kematian neonatal 0 – 6 hari adalah gangguan pernafasan (37%), prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%), kelainan darah/ikterus (6%), postmatur (3%) dan kelainan kongenital (1%). Penyebab kematian neonatal 7 – 28 hari adalah sepsis (20,5%), kelainan kongenital (19%), pneumonia (17%), Respiratori Distress Syndrome/RDS (14%), prematuritas (14%), ikterus (3%), cedera lahir (3%), tetanus (3%), defisiensi nutrisi (3%) dan Suddenly Infant Death Syndrome/SIDS (3%). Penyebab kematian bayi (29 hari – 1 tahun) adalah diare (42%), pneumonia (24%), meningitis/ensefalitis (9%), kelainan saluran cerna (7%), kelainan jantung kongenital dan hidrosefalus (6%), sepsis (4%), tetanus (3%) dan lain-lain (5%). Penyebab kematian balita (1 – 4 tahun) adalah diare (25,2%), pneumonia (15,5%), Necrotizing Enterocolitis E.Coli/NEC (10,7%), meningitis/ensefalitis (8,8%), DBD (6,8%), campak (5,8%), tenggelam (4,9%),lain (9,7%)

Page 11: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an secarakonseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000. Sejak tahun 1985 pemerintah merancang Child Survival (CS) untuk penurunan AKB. Kedua Strategi tersebut diatas telah sejalan dengan Grand Strategi DEPKES tahun 2004

Page 12: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Rencana Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) terdiri dari 3 pesan kunci dan 4 strategi

Tiga pesan kunci MPS adalah :1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.2. Setiap komplikasi obsetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat.3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.

Empat strategi MPS adalah :1. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi dan Balita di tingkatdasar dan rujukan.2. Membangun kemitraan yang efektif.3. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat.4. Meningkatkan Sistem Surveilans, Pembiayaan, Monitoring dan informasi KIA.

Page 13: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Rencana Strategi Child Survival (CS) terdiri dari 3 pesan kunci dan 4 strategi.Tiga pesan kunci CS adalah:1. Setiap bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan dasar paripurna.2. Setiap bayi dan balita sakit ditangani secara adekuat.3. Setiap bayi dan balita tumbuh dan berkembang secara optimal.

Empat strategi CS adalah:1. Peningkatan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan balita yang berkualitas berdasarkan bukti ilmiah2. Membangun kemitraan yang efektif melalui kerjasama lintas program, lintas sektor dan mitra lainnya dalam melakukan advokasi untuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia serta memantapkan koordinasi perencanaan kegiatan MPS dan child survival.3. Mendorong pemberdayaan wanita dan keluarga melalui kegiatan peningkatan pengetahuan untuk menjamin perilaku yang menunjang kesehatan ibu, bayi baru lahir dan balita serta pemanfaatan pelayanan kesehatan yang tersedia.4. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan balita.

Page 14: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Strategi PWS KIA :

1. Memantau pelayanan KIA secara Individu melalui Kohort2. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara teratur (bulanan) dan terus menerus.3. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA.4. Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap target yang ditetapkan.5. Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan.6. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan yang potensial untuk digunakan.7. Meningkatkan peran lintas sektor setempat dalam penggerakan sasaran dan mobilisasi sumber daya.8. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan KIA.

Page 15: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses memfasilitasi masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi juga merupakan proses fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku, yaitu:

1.Upaya mobilisasi sosial untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat darurat, khususnya untuk membantu ibu hamil saat bersalin

2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka kematian maternal

3. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat dalam menolong perempuan saat hamil dan persalinan.

Page 16: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan profesional

5.Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi masalah mereka sendiri

6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan maternal

7. Upaya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan (stakeholders) dalam mengatasi masalah kesehatan

Page 17: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsep-konsep berikut :

1. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai tolong menolong, untuk perempuan saat hamil dan bersalin. 2. Merubah pandangan: persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya urusan perempuan. 3. Merubah pandangan: masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi merupakan masalah dan tanggunjawab masyarakat.4. Melibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di masyarakat.5. Menggunakan pendekatan partisipatif.6. Melakukan aksi dan advokasi.

Page 18: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Indonesia berharap dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dari 390 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup

Angka Kematian Bayi dari 69 menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup

Angka Kematian Balita 97 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dalam rangka memenuhi MDGs 2015

Seorang dokter umum sebagai dokter layanan primer dalam penyelenggaraan kesehatan sudah sepatutnya berpartisipasi aktif dalam mendukung pencapaian target MDGs 2015

Page 19: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

AKI hanya berhasil diturunkan jadi 334 per 100.000 pada th 1997 dan menjadi 307 per 100.000 pada th 2003 menurut survei demografi kesehatan Indonesia

Berbagai faktor penyebab seringkali dijumpai secara bersamaan dan tumpang tindih turut menyebabkan AKI yang terjadi, diantaranya status gizi, higiene, sanitari, kesadaran hidup sehat, dan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan. Status ekonomi, pendidikan, ketidaktahuan, tradisi sosial budaya, dan geografis.

Status reproduksi seperti kehamilan risiko tinggi yang tidak disadari masalahnya oleh ibu hamil.

Tiga penyebab utama kematian ibu dalam bidang obstetri adalah pendarahan 45%, infeksi 15%, dan hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia) 13%. Sisanya terbagi atas penyebab partus macet, abortus yang tidak aman, dan penyebab tidak langsung lainnya (SKRT, 1995)

Page 20: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Tujuan pembangunan millenium sebanyak 8 butir ditargetkan akan dapat tercapai pada tahun 2015

Dari 8 point yang ditargetkan terdapat 4 butir yang membahas upaya kesehatan yakni : Mengentaskan kemiskinan dan kelaparan, Mengurangi Tingkat Kematian Anak, Meningkatkan Kesehatan Ibu, dan Memerangi HIV/ AIDS dan penyakit Menular. Beberapa tujuan telah tercapai yakni angka kematian anak /AKA 34/1000 kelahiran hidup, prevalensi gizi kurang pada anak balita 18 %, sedangkan angka kematian ibu masih tetap tinggi 228/100.000. Meskipun angka kematian anak dan prevalensi gizi sudah mencapai target akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mengalami penurunan apabila tidak kita pertahankan. Mengingat pencapaian MDGs yang masih perlu ditingkatkan maka organisasi non-pemerintah (ornop) melakukan pertemuan Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak pada tanggal 23 Juni 2010

Lokakarya ini dihadiri oleh Menkokesra, Depkes, BKKBN, dan beberapa organisasi non- pemerintah baik nasional maupun internasional.

Page 21: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Banyak upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan ornop dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Baik dalam hal peningkatan ketrampilan padatenaga kesehatan, pemberdayaan pada kader atau masyarakat, maupun penyusunan Peraturan Pemerintah dalam pelayanan kesehatan

Hanya saja masih dihadapi banyak kesulitan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak, sehingga angka kematian ibu masih tinggi dan masih ditemukan kematian bayi dan balita

Yang menyebabkan sulitnya mencapai penurunan angka kematian ibu antara lain :• penolong persalinan terlatih selama kehamilan, proses persalinan, post persalinan• layanan kesehatan ibu dan anak yang belum memadai;• keterbatasan anggaran dalam kesejahteraan yang menyebabkan biaya untuk persalinan cukup mahal

Page 22: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Penyebab kematian anak antara lain :• infeksi• masalah bayi baru lahir /neonatal (prematur, berat bayi lahir rendah /BBLR, asfiksia, dan sepsis)

Salah satu cara mengurangi kematian anak adalah dengan Standar Emas Makanan Bayi antara lain :• inisiasi menyusui dini /IMD dini dapat mengurangi perdarahan post partum dan anemia, dan mengurangi angka kematian Ibu melahirkan• ASI esklusif 6 bulan,• makanan pendamping air susu ibu /MP ASI setelah 6 bulan, makanan keluarga yang tepat waktu dan adekuat menurunkan kematian balita;• ASI sampai dengan 2 tahun. Tantangan angka kematian ibu yang menyebabkan kesulitan dalam pencapaian target MDGs antara lain :• masih rendahnya cakupan ante-natal care /ANC dan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan karena posisi tawar perempuan;• penyakit infeksi dan perdarahan, termasuk abortus

Page 23: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Deklarasi Millennium PBB yang ditandatangani pada September 2000 menyetujui agar semua negara:

1. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim• Target untuk 2015: Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang berpenghasilan kurang dari 1 dolar AS sehari dan mengalami kelaparan.2. Pemerataan pendidikan dasar• Target untuk 2015: Memastikan bahwa setiap anak , baik laki-laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar.3.Mendukung adanya persaman jender dan pemberdayaan perempuan• Target 2005 dan 2015: Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua tingkatan pada tahun 2015.4. Mengurangi tingkat kematian anak• Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun

Page 24: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

5. Meningkatkan kesehatan ibu• Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya• Target untuk 2015: Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit berat lainnya.7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup• Target:o Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungano Pada tahun 2015 mendatang diharapkan mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang sehato Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat mencapai pengembangan yang signifikan dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Page 25: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Yang menyebabkan sulitnya mencapai penurunan angka kematian ibu antara lain :

• penolong persalinan terlatih selama kehamilan, proses persalinan, post persalinan;• layanan kesehatan ibu dan anak yang belum memadai;• keterbatasan anggaran dalam kesejahteraan yang menyebabkan biaya untuk persalinan cukup mahal.

Penyebab kematian anak antara lain :• infeksi• masalah bayi baru lahir /neonatal (prematur, berat bayi lahir rendah /BBLR, asfiksia, dan sepsis)

Page 26: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Salah satu cara mengurangi kematian anak adalah dengan Standar Emas Makanan Bayi antara lain :

• inisiasi menyusui dini /IMD dini dapat mengurangi perdarahan post partum dan anemia, dan mengurangi angka kematian Ibu melahirkan• ASI esklusif 6 bulan,• makanan pendamping air susu ibu /MP ASI setelah 6 bulan, makanan keluarga yang tepat waktu dan adekuat menurunkan kematian balita;• ASI sampai dengan 2 tahun

Page 27: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

Tantangan angka kematian ibu yang menyebabkan kesulitan dalam pencapaian target MDGs antara lain :

• masih rendahnya cakupan ante-natal care /ANC dan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan karena posisi tawar perempuan;• penyakit infeksi dan perdarahan, termasuk yang disebabkan oleh abortus.

Harapan kedepannya : organisasi non pemerintah dan pemerintah bisa bergandengan tangan dalam pencapaian target MDGs. Namun bukan hanya sebatas mencapai target akan tetapi lebih luas dalam upaya meningkatkan kualitas bangsaPerlu kebersamaan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak

Page 28: Strategi Pelayanan Kia Di Indonesia

TERIMA KASIH