strategi pelayanan e-ktp di dinas kependudukan dan

29
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602- 73470-5-2 821 STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MALANG Irsyadul Ibad 1 , Zaenal Abidin Mu’alim 2 , Ardhitya Ferdy Putra 3 , Universitas Muhammadiyah Malang [email protected],[email protected], [email protected] ABSTRAK Pendataan Kartu Tanda Penduduk Elektronik merupakan program yang diselenggarakan oleh pemerintah yang didalamnya memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pelayanan Administasi Kartu Tanda Penduduk Elektronik di Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang bahwa ditengah berbagai permasalahan proses pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang telah berupaya membuat berbagai macam strategi yang mengedepankan aspek kecepatan, ketepatan, kemudahan, erta keadilan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Strategi yang diterapkan dengan cara mengembangkan struktur melalui manajemen optimal pembagian kerja, kolaborasi dengan tenaga kerja tambahan. Pengembangan prosedur melalui penyederhanaan persyaratan. Pembangunan infrastruktur dilakukan dengan penambahan peralatan pencetakan dan fasilitas layanan disetiap distrik pelayanan. Kata Kunci : Strategi, Pelayanan Publik, e-KTP ABSTRACT Documenting the identity of an e-KTP Government published program which includes a security / control system both in terms of administration and information technology based on the national population database. This study to find out the Strategic Services for Electronic Resident Identity Card Administration Department of Population and Civil Registration Malang City that in the midst of various problems in the process of serving the Electronic Resident Identity Card, Department of Population and Civil Registration Malang City has tried to make various strategies that prioritize aspects of speed, accuracy, convenience, and justice. Data collection techniques in this study used observation, interview, and documentation techniques. Strategies are implemented by developing structures through optimal management of the division of labor, collaboration with additional workforce. Development of procedures through simplification of requirements. Infrastructure development is carried out by adding printing equipment and service facilities in each service district. Keywords: Strategy, Public Service, e-ID PENDAHULUAN Setiap negara pasti mempunyai penduduk, karena penduduk mempunyai pengertian yaitu orang yang bertempat tinggal dalam wilayah suatu negara dan tunduk pada kekuasaan negara. Begitu pula dengan Indonesia, pasti juga mempunyai penduduk yang mendiami suatu wilayah di Indonesia. Pada mulanya penduduk Indonesia hanya terdiri dari orang-orang dari satu keturunan yang berasal dari satu nenek moyang. Dalam hal ini faktor terpenting adalah pertalian darah.

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

821

STRATEGI PELAYANAN E-KTP

DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KOTA MALANG

Irsyadul Ibad1, Zaenal Abidin Mu’alim2, Ardhitya Ferdy Putra3,

Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected],[email protected], [email protected]

ABSTRAK

Pendataan Kartu Tanda Penduduk Elektronik merupakan program yang diselenggarakan oleh

pemerintah yang didalamnya memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi

ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui Strategi Pelayanan Administasi Kartu Tanda Penduduk Elektronik di

Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang bahwa ditengah berbagai permasalahan

proses pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

Malang telah berupaya membuat berbagai macam strategi yang mengedepankan aspek kecepatan,

ketepatan, kemudahan, erta keadilan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Strategi yang diterapkan dengan cara

mengembangkan struktur melalui manajemen optimal pembagian kerja, kolaborasi dengan tenaga

kerja tambahan. Pengembangan prosedur melalui penyederhanaan persyaratan. Pembangunan

infrastruktur dilakukan dengan penambahan peralatan pencetakan dan fasilitas layanan disetiap

distrik pelayanan.

Kata Kunci : Strategi, Pelayanan Publik, e-KTP

ABSTRACT

Documenting the identity of an e-KTP Government published program which includes a security /

control system both in terms of administration and information technology based on the national

population database. This study to find out the Strategic Services for Electronic Resident Identity

Card Administration Department of Population and Civil Registration Malang City that in the midst

of various problems in the process of serving the Electronic Resident Identity Card, Department of

Population and Civil Registration Malang City has tried to make various strategies that prioritize

aspects of speed, accuracy, convenience, and justice. Data collection techniques in this study used

observation, interview, and documentation techniques. Strategies are implemented by developing

structures through optimal management of the division of labor, collaboration with additional

workforce. Development of procedures through simplification of requirements. Infrastructure

development is carried out by adding printing equipment and service facilities in each service

district.

Keywords: Strategy, Public Service, e-ID

PENDAHULUAN

Setiap negara pasti mempunyai penduduk, karena penduduk mempunyai

pengertian yaitu orang yang bertempat tinggal dalam wilayah suatu negara dan

tunduk pada kekuasaan negara. Begitu pula dengan Indonesia, pasti juga

mempunyai penduduk yang mendiami suatu wilayah di Indonesia. Pada mulanya

penduduk Indonesia hanya terdiri dari orang-orang dari satu keturunan yang berasal

dari satu nenek moyang. Dalam hal ini faktor terpenting adalah pertalian darah.

Page 2: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

822

Akan tetapi wilayah Indonesia sekarang ini telah didatangi oleh orang-orang dari

negara lain yang mempunyai nenek moyang yang lain pula.

Dalam UUD NKRI 1945 Pasal 26 ayat 1 yaitu : “Yang menjadi warga

negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang

disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dalam hal tersebut tempat

tinggal menentukan apakah seorang termasuk sebagai penduduk suatu negara. Ini

dibuktikan dengan adanya sistem Administrasi Kependudukan atau sering kita

kenal dengan sebutan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Kartu Tanda Penduduk tidak hanya memiliki fungsi sebagai data penduduk

yang berdomisili di satu tempat, KTP juga berfungsi sebagai database yang

digunakan dalam penentuan daftar pemilih tetap dalam pemilu. Kartu Tanda

Penduduk juga memiliki kekuatan hukum tetap. Karena KTP juga digunakan

sebagai tanda pengenal dalam berbagai permasalah hukum, contohnya dalam

permasalah hukum keperperdataan pada saat seseorang ingin mendaftarkan

perkaranya dipengadilan maka alat kelengkapan berkas perkaranya yang harus

dimasukan salah satunya adalah Kartu Tanda Penduduk atau KTP.

Dalam implementasi Kartu Tanda Penduduk di indonesia masih memiliki

beberapa kekurangan, salah satunya yaitu memberikan kesempatan untuk memiliki

KTP lebih dari satu, karena KTP hanya berlaku di satu tempat domisili, maka jika

seseorang berpindah tempat domisili dia harus membuat Kartu Tanda Penduduk

yang baru namun Kartu Tanda Penduduk yang lama masih tetap berlaku. Dalam

menyikapi hal tersebut pemerintah telah melakukan terobosan baru dalam bidang

Sistem Administrasi Kependudukan yaitu dengan mengadakan pembuatan

Elektronik Kartu Tanda Penduduk atau e-KTP.

E-KTP atau KTP Elektronik merupakan dokumen kependudukan yang

memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun

teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. E-KTP

(Kartu Tanda Penduduk elektronik) merupakan program pemerintah untuk

menggantikan KTP menjadi E-KTP, yang di dalam kartu tersebut terkandung chip

dengan data sidik jari, tanda tangan, paspoto serta Nomor Induk Kependudukan

(NIK).

Page 3: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

823

Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi menjelaskan tentang fungsi utama

e- KTP di antaranya, untuk mengefektifkan fungsi pemerintahan dan pelayanan

publik, meningkatkan keamanan negara, mempermudah mendeteksi pelaku teror,

serta memudahkan aplikasi perpajakan. Esensi dari e – KTP merupakan salah satu

bentuk identitas yang terprogram secara online dan sangat membantu untuk proses

pengungkapan suatu tindak kejahatan, dengan mendapat petunjuk secara online

melalui registrasi nomor identitas kependudukan (NIK) Selain itu e – KTP memiliki

kegunaan sebagai berikut :

1. Belaku seumur hidup

Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau E– KTP adalah kartu identitas yang

dimiliki penduduk Indonesia berbasis teknologi database kependudukan nasional.

Dalam hal ini data penduduk tidak hanya disimpan di kelurahan atau satuan kerja

perangkat daerah terkait seperti dinas kependudukan dan catatan sipil tetapi

tersimpan juga di dalam satu database nasional dan berlaku seumur hidup.

2. Tidak bisa dipalsukan

Kartu Tanda Penduduk Elektronik ini terbuat dari bahan PVC dengan

pengamanan percetakan yang berlapis yaitu relief text, microtext, invisible ink, anti-

copy design dan warna yang berpendar di bawah sinar ultraviolet. Di dalam e –

KTP juga di tanam chip yang berisi berbagai data personal, yaitu sidik jari, iris

mata, tanda tangan digital, dan data-data pribadi yang biasa tercantum di KTP. Chip

ini menyimpan data pada setiap pemakaiannya dan memiliki antena yang akan

mengeluarkan gelombang jika di dekatkan pada alat pendeteksi e – KTP. Dari

gelombang ini dapat diketahui apakah kartu tersebut berada di tangan pemiliknya

atau tidak. Jadi dapat dikatakan e – KTP memiliki sistem pengamanan berlapis yang

tidak bisa digandakan atau dipalsukan.

Secara sederhana, e-KTP berasal dari kata elektronic-KTP, atau Kartu

Tanda Penduduk Elektronik atau sering disingkat e-KTP. Lebih rincinya, menurut

situs resmi e-KTP, KTP elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat

sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi

informasi dengan berbasis pada basis data kependudukan nasional.

Elektronik Kartu Tanda Penduduk merupakan cara baru yang dilakukan

oleh pemerintah dengan tujuan membangun database kependudukan secara

Page 4: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

824

nasional untuk memberikan indentitas kepada masyarakat dengan mengunakan

sistem biometrik. Sistem biometrik yang ada didalamnya dapat terhubung kedalam

satu database nasional, sehingga setiap penduduk hanya memerlukan 1 (satu) KTP

yang berlaku secara nasional.

Eleketrnonik Kartu Tanda Penduduk ini ditempuh oleh pemerintah karena

dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional di Indonesia yang

memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini berdasarkan

pada Pasal 63 Ayat 6 Undang – Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang admnistrasi

kependudukan yaitu Penduduk hanya diperbolehkan memilki 1 (satu) KTP. Selain

itu, penyelenggaraan Elektronik Kartu Tanda Penduduk juga disebabkan belum

adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia

secara nasional.

E-KTP digunakan untuk mempermudah pemerintah dalam mengambil data

penduduk, karena dengan adanya E-KTP pemerintah bisa langsung melihat data

dari E-KTP tanpa harus menunggu data yang harus disensus terlebih dahulu.

Dengan kata lain E-KTP bisa terbilang lebih efektif dan efisien dibanding dengan

KTP konvesional. Dari segi pelaksanaan E-KTP mempunyai beberapa fungsi

sebagai berikut :

1. Sebagai identitas diri

2. Berlaku secara nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal jika

berpindah tempat tinggal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening bank,

dan sebaginya

3. Mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP

4. Terciptanya keakuratan data penduduk dalam mendukung gerakan

pembangunan.

E-KTP banyak digunakan di negara-negara maju di eropa antara lain austria,

belgia, Italia, finlandia, spanyol dan swedia. Sedangkan di asia E-KTP telah

dilaksanakan di china dan India.

Menteri Dalam Negeri mengungkapkan pada situs resmi E-KTP bahwa

Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) yang diterapkan di Indonesia memiliki

keunggulan dibandingkan dengan E-KTP yang diterapkan di china dan india. e-

KTP di Indonesia lebih komprehensif. Di cina, Kartu identitas elektronik (e-IC) nya

Page 5: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

825

tidak dilengkapi dengan biometrik atau rekaman sidik jari. Di sana, e-IC hanya

dilengkapi dengan chip yang berisi data perorangan yang terbatas. Sedangkan di

india, sistem yang digunakan untuk pengelolaan data kependudukan adalah

sistem UID (Unique Identification Data), sedangkan di Indonesia namanya NIK

(Nomor Induk Kependudukan). UID diterbitkan melalui pendaftaran pada 68 titik

pelayanan, sedangkan program e-KTP di Indonesia dilaksanakan di lebih dari 6.214

kecamatan. Dengan demikian, e-KTP yang diterapkan di Indonesia merupakan

gabungan e-ID china dan UID india, karena e-KTP dilengkapi dengan biometrik

dan chip. E-KTP juga mempunyai keunggulan dibandingkan dengan KTP

biasa/KTP nasional, keunggulan-keunggulan tersebut diantaranya :

1. Identitas diri tunggal

2. Tidak dapat dipalsukan

3. Tidak dapat digandakan

3. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu atau pilkada (e-voting).

Selain itu, e-KTP juga memiliki beberapa perbedaan dari KTP nasional

yang sebelumnya, perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1

No. Jenis

KTP Karakteristik Teknologi Validitas/Verifikasi

1 KTP

Nasional

Foto dicetak pada

kartu

Tanda tangan/ cap

jempol

Data tercetak dengan

komputer

Tidak Berlaku

nasional

Tahan lebih lama

(tidak mudah lecek)

Bahan terbuat dari

plastik

Nomor serial khusus

Gulloche

Pattrens pada kartu

Hanya untuk

keperluan ID

Pemindaian foto dan

tanda tangan/cap

jempol

Pengawasan dan

verifikasi

pengesahan dari

tingkat terendah

RT/RW dan

seterusnya

2 E-KTP

Foto dicetak pada

kartu

Data tercetak dengan

komputer

Berlaku nasional

Mampu menyimpan

data

Bahan terbuat dari

PVC/PC

Nomor serial khusus

Gulloche

Patterns pada kartu

Pemindaian foto dan

tanda tangan/cap

jempol

Pengawasan dan

verifikasi

pengesahan dari

tingkat terendah

RT/RW dan

seterusnya

Multi aplikasi

Diterima secara

internasional

Page 6: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

826

Data dibaca/ditulis

dengan pembaca

kartu (card reader)

Terdapat mikrochip

sebagai media

penyimpan data

Menyimpan data

sidik jari biometrik

sebagai satu

identifikasi unik

personal

Mampu menampung

seluruh data

personal yang

diperlukan dalam

multi aplikasi.

Tidak bisa

dipalsukan

Hanya satu kartu

untuk satu orang

Tingkat kepercayaan

terhadap keabsahan

kartu sangat tinggi.

Diambil dari situs resmi e-KTP

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) mengamanatkan untuk

memenuhi kebutuhan dasar setiap warganya demi kesejahteraannya, sehingga

efektivitas suatu sistem pemerintah sangat ditentukan oleh baik buruknya

penyelenggaraan pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia

semua organ Negara seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi,

Kabupaten, Kota). Dalam hal ini dalam pembukaan Undang Undang dasar secara

tegas menyatakan bahwa salah satu tujuan didirikan Negara Republik Indonesia

adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan

bangsa.

Dalam hal ini dalam hal ini demi terciptantya kesejahteraan maka negara

harus memberikan pelayanan terhadap masyarakatnya. Pelayanan pada umumnya

adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk melayani dan

menyediakan kebutuhan barang dan jasa pelanggan sehingga tercapainya rasa puas

bagi para pelanggan (customer). Dari kepuasan masyarakat tentunya memiliki

strategi yang digunakan Dispenduk Capil Kota Malang, yaitu suatu upaya taktis

yang dilakukan aparatur atau lembaga pelayanan secara bertahap berdasarkan asas

dan prioritas dan target waktu yang dibutuhkan. Tujuan untuk membangun sebuah

kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah

sebagai penyelenggaraan pelayanan seiring dengan harapan seluruh warga negara

dalam meningkatkan pelayanan publik di Indonesia. Dalam kehidupan bernegara,

Pemerintah berfungsi sebagai pemberi pelayanan publik yang dibutuhkan oleh

masyarakat. Oleh karena itu pemerintah yang baik (Good Governance) pemerintah

Page 7: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

827

yang tugas, wewenang dan kewajiban secara terbuka (Transparan), efektif, efisien,

akuntabel dan bertanggung jawab. Dengan demikian maka pelayanan umum yang

dilakukan oleh lembaga-lembaga Negara (publik), atau lembaga swasta non

pemerintah adalah pelayanan umumnya, sasarannya, hasilnya mengedepankan

kepentingan umum.

Dalam memberikan pelayanan yang dimaksud merupakan dapat

memberikan strategi yang tepat. Pelayanan diharapkan mampu menjadi salah satu

poin untuk memberikan kepuasan dalam pelayanan yang diberikan.

Penyelenggaraan pelayanan publik sering dihadapkan pada tantangan kondisi yang

belum sesuai dengan kebutuhan baik itu dalam perubahan kehidupan dibidang

kehidupan masyarakat maupun berbangsa dan bernegara. Serta adanya tantangan

global yang dipicu oleh kemajuan dibidang pengetahuan, teknologi, informasi,

komunikasi dan lainnya. Kondisi dan perubahan tersebut dengan cepat ditanggapi

oleh pemerintahan indonesia yang bijak menyikapinya dengan melakukan beberapa

langkah kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan untuk membangun

kepercayaan masyarakat dalam mewujudkan tujuan pembanguanan nasional.

Dalam menanggapi hal tersebut dikeluarkan Undang-undang No 25 Tahun 2009

Tantang Pelayanan Publik serta aturan pelaksanaannya yang dapat diterapkan

sehingga masyarakat memperoleh pelayanan yang sesuai dengan harapan dan yang

di cita-citakan negara. Dengan tujuan untuk membangun sebuah kepercayaan

masyarakat terhadap pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah sebagai

penyelenggaraan pelayanan seiring dengan tuntutan dan harapan seluruh

warganegara ataupun penduduk dalam meningkatkan pelayanan publik di

Indonesia.

Pelayanan publik merupakan suatu rangkaian kegiatan atas pemenuhan

kebutuhan dalam pelayanan sesuai peraturan yang ditetapkan bagi setiap warga

negara dan penduduk atas palayanan administrasi yang disediakan oleh instansi

pemerintah ataupun penyelenggara pelayanan publik. Dalam pelayanan publik

Undang-Undang ini haruslah menjadi landasan bagi setiap birokrasi /

penyelenggara pelayanan publik dalam memberikan pelayanan. Dalam kehidupan

bernegara, pemerintah berfungsi sebagai pemberi pelayanan publik yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Pemahaman mengenai strategi pelayanan sangatlah

Page 8: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

828

dibutuhkan oleh semua usaha, pelayanan erat dengan masyarakat yang akhirnya

akan menciptakan kepuasan masyarakat dan loyalitas masyarakat terhadap

ketentuan yang dibuat oleh Dispenduk Capil. Kepuasan masyarakat adalah faktor

penting yang sangat bermakna untuk meningkatkan pelayanan yang berulang.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kantor Dinas Kependudukan Dan

Pencatatan Sipil kota Malang harus mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang

ada dilembaganya, mulai dari sarana, prasarana dan sumber daya manusia serta

teknologi perangkat lunak lainnya.

Dalam pembuatan e-KTP dimana pemerintah harus ada perencanaan yang

baik agar kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik, teratur, dan dapat

menciptakan suatu kegiatan yang efektif dan efesien. Pemahaman mengenai

strategi pelayanan sangatlah dibutuhkan oleh semua usaha, pelayanan yang dekat

dengan masyarakat yang akhirnya akan menciptakan kepuasan masyarakat dan

loyalitas masyarakat terhadap ketentuan yang dibuat oleh Dinas Kependudukan

Dan Pencatatan Sipil. Kepuasan masyarakat adalah faktor penting yang sangat

bermakna untuk meningkatkan pelayanan yang berulang. Dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat, kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil kota

Malang harus mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang ada dilembaganya

mulai dari sarana, prasarana dan sumber daya manusia serta teknologi perangkat

lunak lainnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2007) mengartikan penelitian

kualitatif sebagai penelitian yang membentuk data deskriptif yang berupa kata-kata

tertulis maupun lisan dari orang-orang serta perilaku yang dapat diamati. Jenis

penelitian ini menjelaskan gambaran keadaan obyek penelitian berdasarkan fakta-

fakta yang nampak sebagaimana adanya, dalam hal ini menggambarkan

pelaksanaan kebijakan pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kota Malang. a) Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Waktu penelitian pada

bulan Januari 2018 sampai dengan Februari 2018 dengan lokasi yang diambil

adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang dengan alamat di

Perkantoran Terpadu Gedung A, Jl. Mayjen Sungkono, Arjowinangun,

Page 9: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

829

Kedungkandang, Arjowinangun, Kedungkandang, Kota Malang serta Perwakilan

Dispendukcapil di KelurahanArjowinangun Kota Malang. b) Pengamatan dan

Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang relevan dan lengkap, penelitian

ini menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data. Adapun teknik-

teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Observasi yaitu pengumpulan data dengan melihat atau mengamati secara

langsung proses KTP di Kantor Dispendukcapil Kota Malang.

2) Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur

dengan menggunakan pedoman wawancara dimana telah ditetapkan terlebih

dahulu masalah dan pertanyaan yang akan diajukan kepada pihak yang

diwawancarai. Tujuan diadakannya wawancara dalam penelitian ini adalah

untuk melengkapi dan mengecek ulang data dari hasil observasi di Kantor

Dispendukcapil Kota Malang.

3) Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan

catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti

sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan

perkiraan dengan mengambil data yang sudah ada dan tersedia dalam catatan

dokumen, buku-buku, jurnal ilmiah, dan hasil penelitian yang mengulas

tentang Implementasi Kebijakan Publik di Disepndukcapil, cetak maupun

online.

Yang tak kalah penting juga adalah sumber data tersier yang berupa

catatan, artikel atau pemberitaan media, baik cetak maupun online yang banyak

menyinggung tentang Pelayanan KTP di Kota Malang serta catatan lapangan

seperti peraturan perundang- undangan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan

publik Kota Malang. c) Analisis Data Analisis data menurut Bogdan dan Biklen

dalam Moleong (2006) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain. Penelitian ini menggunakan metode analisis data menurut Miles

Dan Hubennan yakni 1) Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data 'kasar' yang muncul

Page 10: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

830

dan catatan-catatan tertulis di lapangan. 2.) Penyajian Data adalah sekumpulan

informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan Penyajian yang paling sering digunakan pada data

kualitatif adalah bentuk teks naratif berupa matriks, grafik, jaringan, dan bagan 3)

Verifikasi atau penyimpulan data, jika kesimpulan awal yang di asumsikan di awal

yang bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan ketika ditemukan bukti-

bukti yang kuat serta yang mendukung pada tahap selanjutnya. Sebaliknya, apabila

kesimpulan yang di asumsikan pada tahap awal dapat didukung oleh buktibukti

yang valid serta konsisten saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan

data, sehingga kesimpulan yang di asumsikan merupakan kesimpulan yang

kredibel.

KERANGKA TEORI ATAU TINJAUAN PUSTAKA

III.I. Pelayanan Publik

Defiinisi pelayanan dan definisi publik secara terpisah. Pelayanan

didefiniskan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok, atau organisasi baik

langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. Moenir

mendefinisikan pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang/sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat

pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani,

tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pengguna.

Pelayanan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, dapat juga dikatakan bahwa

pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Pelayanan

merupakan pemecahan permasalahan antara manusia sebagai konsumen dan

perusahaan/instansi sebagai penyelenggara pelayanan. Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara mengemukakan bahwa pelayanan adalah segala kegiatan

pelayanan dalam bentuk barang/jasa sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

masyarakat. Jadi, dapat disimpulkan pelayanan publik adalah kegiatan atau

aktivitas untuk memenuhi hak/kebutuhan masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah atau instansi publik sebagai penyelenggara layanan terkait

kepentingan publik untuk mencapai tujuan tertentu atau melaksanakan ketentuan

perundang-undangan. Kemenpan Nomor 58 Tahun 2002 mengelompokkan tiga

jenis pelayanan dari instansi pemerintah serta BUMN/BUMD.

Page 11: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

831

Pengelompokan jenis pelayanan tersebut di didasarkan pada ciri, sifat serta produk

pelayanan yang dihasilkan, yaitu:

1. Pelayanan Administratif

2. Pelayanan Barang

3. Pelayanan Jasa

Pengertian E-Government

Menurut Bank Dunia (Samodra Wibawa 2009:113), E-Government adalah

penggunaan teknologi informasi oleh instansi pemerintah seperti wide area

Networks (WAN) internet, moble competing, yang dapat digunakan untuk

membangun hubungan dengan masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah

lainnya. Menurut The Worid Bank Group (Falih Suaedi, Bintoro Wardianto

2010:54), E-Government ialah sebagai upaya pemamfaatan informasi dan teknologi

komunikasi untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas, transfaransi dan

akuntabilitas pemerintah dalam memberikan pelayanan publik secara lebih baik.

Kemudian menurut Depkomenfo (Samodra Wibawa 2009:114),

mendefinisikan E-Goverment adalah pelayanan publik yang diselenggarakan

melalui situs pemerintah dimana domain yang digunakan juga menunjukkan

domain pemerintah Indonesia yakni (go.id) Menurut Clay G. Weslatt (15 Agustus

2007) dalam website, E-Goverment adalah menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi untuk mempromosikan pemerintah yang lebih effisien dan penekanan

biaya yang efektif, kemudian pasilitas layanan terhadap masyarakat umum dan

membuat pemerintah lebih bertanggung jawab kepada masyarakat.

Sedangkan dalam buku E-Goverment In Action (2005:5) menguraikan E-

Goverment adalah suatu usaha menciptakan suasana penyelanggaraan pemerintah

yang sesuai dengan objektif bersama (Shared goals) dari sejumlah komunitas yang

berkepentingan, oleh karena itu visi yang dicanangkan juga harus mencerminkan

visi bersama dari pada stakholeder yang ada misalnya:

a. Memperbaiki produktifitas dan kinerja operasional pemerintah dalam melayani

masyarakatnya;

b. Mempromosikan pemerintah yang bersih dan transparans;

c. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat meluli kinerja pelayanan public;

d. Menjamin terciptanya penyelengaaan negara yang demokratis;

Page 12: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

832

Karena visi tersebut berasal “Dari, Oleh dan Untuk” masyarakat atau

komunitas dimana E-Goverment tersebut diimplementasikan, maka masanya akan

sangat bergantung pada stuasi dan kondisi masyarakat setempat. Sebagaimana

dikemukakan diatas bahwa E-Goverment adalah upaya untuk penyelanggaraan

pamerintah yang berbasis elektronik dalam rangka mengingkatkan kualitas

pelayanan publik secara efektif dan efesien. Dari pengertian diatas dapat diartikan

bahwa E-Goverment merupakan proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai

alat untuk membantu manjalankan sistem pemerintah secara efesien. Ada hal utama

yang dapat kita tarik dari pengertian E-Goverment diatas, yaitu:

a. Penggunaan teknoligi informasi (internet) sebagai alat baru;

b. Tujuan pemanfaatannya sehingga pemerintah dapat berjalan secara efektif,

efesien dan produktif dalam penggunaan teknologi internet,seluruh proses atau

prosedur yang berbelit-belit dapat dipangkas.

III.II. Pengertian Pengembangan E-Government

Pengembangan E-Government berdasarkan Inpres No. 3 Tahun 2003 adalah

upanya untuk mengembangkan penyelenggaraaan kepemerintahan yang berbasis

(menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik

secara efektif dan efesien. Untuk mengembangkan sistem manajemen dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi maka pemarintah harus segara

melaksanakan proses transformasi E-government. Melalui pengembangan E-

Government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja dilingkungan

pemerintah dengan cara :

a. Mengoptimalkan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi

untukmengeliminasi sekat-sekat organisai dan birokrasi;

b. Membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan

instansi-instansi pemerintah berkerja secara terpadu, untuk menyederhanakan

akses kesemua informasi layanan publik yangharus disediakan oleh

pemerintah.

Ada banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh pemerintah yang melaksanakan

proses transformasi menuju E-Government, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder nya baik

masyarakat maupun kalangan bisnis dan industri;

Page 13: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

833

b. Meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintah;

c. Mengurangi biaya administrasi relasi dan interaksi;

d. Memberiakn peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber pendapatan

baru;

e. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat informasi yang dapat secara cepat

dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi;

f. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai metra pemerintah

dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara demokrasi.

Konsep E-Government berkembang di atas kecendrungan keinginan

masyarakat untuk dapat bebas memilih bilamana dan dimana mereka ingin

berhubungan dengan pemerintahnya, serta bebas memilih berbagai akses yang

sifatnya tradisional maupun moderen yang mungkin mereka berinteraksi selama 24

(dua puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari dalam seminggu. Kemajuan teknologi

informasi memang telah berubah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, me -

revolusi cara hidup masyarakat kian bergeser dari masyarakat indusri kepada

masyarakat yang berbasis pengatahuan. Era informasi memberikan ruang lingkup

yang sangat besar untuk mengorganisasikan kegiatan pemerintah melalui cara-cara

baru yang inovatif, transfaran yang lebih baik serta memberikan kenyamanan

kepada publik dengan jalan memberikan pelayanan kepada publik yang terintegrasi,

intraktif dan imaginatif.

III.III. Pelayanan Publik Berbasis e-Government

E-Government sebagai sebuah konsep memiliki prinsip-prinsip dasar yang

universal, tetapi pengertian maupun penerapannya di sebuah negara tidak dapat

dipisahkan dari sejarah, budaya, pendidikan, politik, dan kondisi ekonomi suatu

negara. E-Government didefinisikan sebagai suatu mekanisme interaksi baru antara

pemerintah dengan masyarakat dan pihak lain yang berkepentingan, dimana

pemanfaatan teknologi informasi dan teknologi komunikasi dengan tujuan

meningkatkan kualitas pelayanan publik. E-Government merupakan salah satu

komponen dari E-Governance karena government merupakan salah satu sektor

dalam proses Governance yang muncul sebagai wujud dari adanya E-Government

serta merupakan bentuk tata kelola terhadap implementasi E -Government. Pada E-

Page 14: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

834

Government semua hal E-Governance di implementasikan dalam bentuk aplikasi

dan layanan berbasis teknologi informasi, sedangkan E-Governance digunakan

konsep pemanfaatan teknologi untuk mengatur jalanya pemerintahan dan perlu

peraturan didalam pemerintahan.

Dengan kata lain E-Governance menjadi pengatur didalam menjalankan E-

Government. Program e-KTP yang telah dijalankan di Indonesia merupakan salah

satu contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan publik meskipun

pelaksanaanya sendiri masih banyak mengalami kendala dan beberapa perbaikan.

Menurut Permendagri Nomor 9 Tahun 2011 tentang pedoman penerbitan kartu

tanda penduduk berbasis Nomor Induk kependudukan secara Nosional dalam pasal

2 ayat (1) menjelaskan tujuan pemerintahan menerbitkan KTP Elektronik untuk

mewujudkan kepemilikan satu KTP untuk satu penduduk yang memiliki kode

keamanan dan rekaman elektronik data kependudukan yang berbasis NIK secara

Nasional. Beberapa manfaat dari penggunaan E-ktp diataranya dapat menciptakan

basis data kependudukan yang lengkap dan akurat, sehingga mampu mencegah

adanya penduduk yang memiliki KTP lebih dari satu atau ganda, dan dapat dipakai

sebagai kartu suara dalam pemilu/pilkada, serta mampu memecahkan suatu perkara

kejahatan yang sulit seperti tindak pidana terorisme, pembobolan bank via ATM,

dan tindak pidana lainnya. Jadi yang dimaksud dengan e-KTP ialah Kartu Tanda

Penduduk berbasis NIK secara nasional yang dibuat secara elektronik dan berfungsi

secara komputerisasi serta memiliki spesifikasi dan Format KTP Nasional, sebagai

identitas resmi penduduk yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota.

Strategi Peningkatan Pelayanan Publik Definisi strategi juga dikemukakan

oleh Chandler yang menyebutkan bahwa strategi adalah penentuan tujuan jangka

panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber

daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi, strategi merupakan suatu

bentuk rencana, kebijakan, keputusan, tindakan, pendayagunaan dan alokasi

sumber daya yang mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang dilakukan

dan mengapa organisasi melakukannya guna mencapai tujuan dan sasaran

organisasi di waktu mendatang. Dalam hal ini, strategi yang dilaksanakan oleh

Page 15: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

835

organisasi publik sebagai penyelenggara pelayanan dalam pembuatan e-KTP yaitu

Dispendukcapil Kota Malang.

Strategi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik merupakan salah

satu agenda reformasi birokrasi, yang berpacu pada kenyataan buruk kondisi

kualitas pelayanan dan sebagian besar ditentukan oleh kualitas sikap dan aparatur

pemerintah yang tidak terpuji dan tidak bertanggung jawab. Konsep yang

ditawarkan para ahli untuk meningkatkan pelayanan publik cukup banyak dan salah

satu diantara strategi tersebut yang cukup dominan, yaitu strategi Osborne dan

Plastrik. Menurut Osborne dan Plastrik, peningkatan pelayanan publik di

lingkungan birokrasi pada instansi pemerintah dapat dilakukan dengan

menggunakan lima aspek strategi, yaitu:

1. Strategi Pengembangan Struktur Kerja Organisasi

2. Strategi Pengembangan Prosedur Pelayanan

3. Strategi Pengembangan Infrastruktur Pelayanan

4. Strategi Pengembangan Budaya Kerja Organisasi

5. Strategi Pengembangan Kewirausahaan

III.IV. Definisi Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi

Kependudukan, Kartu Tanda Penduduk, selanjutnya disingkat KTP, adalah

identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi

Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

KTP mencantumkan gambar lambang Garuda Pancasila dan peta wilayah Negara

Republik Indonesia, memuat keterangan tentang NIK, nama, tempat tanggal lahir,

laki-laki atau perempuan, agama, status perkawinan, golongan darah, alamat,

pekerjaan, kewarganegaraan, pas foto, masa berlaku, tempat dan tanggal

dikeluarkan KTP, tanda tangan pemegang KTP, serta memuat nama dan nomor

induk pegawai pejabat yang menandatanganinya. 2. Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006

Tentang Administrasi Kependudukan, Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan, selanjutnya

1. Definisi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Menurut Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, Kartu Tanda Penduduk,

Page 16: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

836

selanjutnya disingkat KTP, adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri

yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia. KTP mencantumkan gambar lambang Garuda

Pancasila dan peta wilayah Negara Republik Indonesia, memuat keterangan

tentang NIK, nama, tempat tanggal lahir, laki-laki atau perempuan, agama,

status perkawinan, golongan darah, alamat, pekerjaan, kewarganegaraan, pas

foto, masa berlaku, tempat dan tanggal dikeluarkan KTP, tanda tangan

pemegang KTP, serta memuat nama dan nomor induk pegawai pejabat yang

menandatanganinya.

2. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Menurut Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan, selanjutnya

III.V. Pengertian Electronic Kartu Tanda Penduduk (e-KTP)

Pengertian Electronic Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) sebagai berikut:

“Electronic KTP adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan

atau pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan

berbasis pada database kependudukan Nasional”1.

Berdasarkan pengertian diatas bahwa electronic KTP merupakan suatu sistem

berbasis teknologi yang dapat menyimpan data kependudukan dalam database

yang tentunya memiliki keamanan dan pengendalian. e-KTP dapat dikatakan

sebagai sistem yang terintegrasi untuk memberikan pelayanan berupa data

kependudukan yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

dalam meningkatkan pelayanan publik. Electronic Kartu Tanda Penduduk (e-KTP)

dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvesional di Indonesia yang

memungkinkan sesorang dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini disebabkan

belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh

Indonesia, fakta tersebut member peluang penduduk yang ingin berbuat curang

terhadap Negara dengan menduplikasi KTP nya. Beberapa diantaranya digunakan

untuk menghindari pajak, memudahkan pembuatan paspor, mengamankan korupsi,

dan menyembunyikan identitas (misalnya para teroris dan penjahat lainnya). Maka

1 (Sumber: http://www.e-KTP.com/2011/06/hello-world].

Page 17: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

839

dari itu penduduk wajib electronic KTP (e-KTP) berhak memperoleh electronic

KTP (e-KTP) yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Page 18: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

838

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil dari dalam memberikan

pelayanan mendapatkan kepuasan masyarakat karena dalam memberikan

pelayanan lebih didekatkan dengan tempat tinggalnya tidak harus jauh-jauh datang

ke Dinas karena sudah makan biaya transportasi, mengantri itu sudah

menghabiskan waktu dan tenaga karena banyak kepentingan lain yang harus

mereka urus dengan adanya jemput bola membantu mengatasi itu semua. Kepuasan

masyarakat dalam pelayanan pembuatan e-KTP pada kantor Dinas Kependudukan

Dan Pencatatan Sipil Kota Malang merupakan suatu penilaian masyarakat terhadap

kinerja pelayanan yang diberikan aparatur penyelenggara pelayanan publik yang

dibandingkan dengan hanya harapan atas pelayanan tersebut, dalam rangka

pemerintah untuk memenuhi kebutuhan bagi warga Negara dan penduduk atas

pelayanan admnistrasi dalam pembuatan Kartu Tanda penduduk Elektronik (e-

KTP) sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dari apa yang telah

dilaksanakan oleh Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Malang

masyarakat menerima dengan tangan terbuka dan merasa terbantu dengan apa yang

telah Dinas sedikan untuk masyarakat.

Dinas mengetahui kalau apa yang sudah meraka laksanakan diterima

dengan baik dan dengan tangan terbuka tentunya Dinas memiliki untuk mengukur

tingkat kepuasan masyarakat dengan menggunakan Ceklis Cek Poin dan disebarkan

disetiap pelayanan yang ada dan diberikan kepada masyarakat, penyebaran nya di

Dinas maupun di Kelurahan. Sebanyak 589.662 warga Kota Malang sudah

melakukan perekaman E-KTP. Sementara 76.439 orang masih belum melakukan

perekaman. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota

Malang mengungkapkan, perekaman tersebut sudah mencapai 88,52 persen dari

jumlah penduduk wajib e-KTP sebanyak 666.101 warga. Pihaknya terus

membangun kesadaran warga untuk segera melakukan pencatatan, bahwa penting

kepemilikan E-KTP.

Dari total jumlah penduduk Kota Malang sebanyak 890.233 orang,

sementara yang seharusnya wajib e-KTP sebanyak 666.101 warga. Sebanyak

76.439 orang atau 11,48 persen masih belum melakukan perekaman atau belum

memiliki e-KTP. Pasal 63 Undang-Undang ini juga Menegaskan penduduk Warga

Page 19: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

839

Negara Indonesia dan Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap yang telah

berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki

KTP Elektronik (e-KTP). Sebagaimana dimaksud berlaku secara nasional.

Penduduk yang telah memiliki KTP-el seharusnya melanjutkan Pasal 63 Ayat (5)

UU ini, wajib membawanya pada saat bepergian. Sementara itu pada Ayat 6 (enam)

disbeutkan bahwa, penduduk hanya memiliki 1 (satu) KTPel.

“Pengurusan dan penerbitan Dokumen Kependudukan (dokumen resmi

yang telah diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum

sebagai alat bukti autentik yang dihasilkandari pelayanan Pendaftaran Penduduk

dan Pencatatan Sipil) tidak dipungut biaya,” tegas Pasal 79 A Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2013 ini. Adapun Data Pribadi Penduduk yang harus dilindungi

sesuai UU ini meliputi: Keterangan tentang cacat fisik dan/atau mental, Sidik jari,

iris mata, tanda tangan dan Elemen data lainnya yang merupakan aib seseorang.

Dimana Kepuasan Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil bisa

dibuktikan dengan mampu melakukan/memberikan sesuatu yang dicari oleh

masyarakat sehingga pada tingkat yang cukup dengan melihat pelayanan yang

memberikan kepuasaan pelayanan seperti:

1) Efektif

Berdasaran pengertian efektif adalah suatu pencapaian tujuan/target dalam

batas waktu yang sudah ditentapkan tanpa sama sekali memperdulikan biaya

yang sudah dikeluarkan.

2) Efesien

Pencapaian target dengan menggunakan input (biaya) yang sama untuk

menghasilkan output (hasil) yang lebih besar.

Berdasarkan dari kedua pernyataan tersebut bahwa Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Malang sudah melakukan hal yang efektif berdasarkan

dengan masalah yang dihadapai masyarakat yaitu waktu dan jarak yang sudah

ditempuh, mengenai waktu Dinas melakukan pelayanan dalam waktu yang tidak

memakan banyak waktu. Dan berdasarkan jarak Dinas sudah mendekatakan

pelayanan dengan turun langsung kemasyarakat nya, Dari sisi kepuasan masyarakat

merasa puas karena didekatkan tempat perekapaman dengan tempat tinggalnya

tidak harus jauh-jauh datang ke Dinas karena dengan jauhnya lokasi sudah

Page 20: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

840

memakan biaya transportasi,dan juga mengantri itu sudah menghabiskan waktu dan

tenaga karena banyak kepentingan lain yang harus mereka urus selain proses

perekaman, dengan adanya jemput bola membantu mengatasi itu semua. Sampai

sejauh ini berdasarkan yang telah saya amati Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Malang tidak memungut biaya untuk kepengurusan e-KTP. Dari

penelitian yang dilakukan Mengenai Strategi Pelayanan Administrasi e-KTP Dalam

Kajian Kepuasan Pelayanan untuk Kesejahteraan Masyarakat sudah berjalan

dengan baik sehingga sebaik apapun pelayanan yang telah di laksanakan butuh

strategi yang lebih tepat lagi agar pelayanan itu terus berkembang menjadi lebih

baik.

Faktor Pendukung Dan Penghambat Strategi Pelayanan Administrasi e-

KTP Tidak diherankan lagi bahwa dari setiap pelayanan yang ada sudah pasti

memiliki faktor pendukung dan penghambat yang dimana faktor pendung adalah

faktor yang membangun strategi dari setiap pelayanan yang ada menjadi lebih baik

lagi, Sumber Daya Manusia (SDM), Kerja sama, Komunikasi, Akses informasi dan

Sarana-prasarana menjadi faktor yang mendukung terlaksananya Strategi

Pelayanan Administrasi E-KTP di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota

Malang. Disamping faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan Strategi Pelayanan

Administrasi e-KTP ada juga faktor yang menghambat suatu pelaksanaan

pelayanan administrasi e-KTP tersebut yaitu seperti yang di katakana oleh Bapak

Drs. Sudarmanto, MM berdasarkan faktor internal dan eksternal. Dimana faktor

internal nya menyebutkan kekurangan SDM. Seharusnya organisasi yang baik itu

harus mampu bersaing dan mampu melakukan manajemen dan perencanaan

disemua aspek perusahaan. Dalam mencapai tujuan perusahaan, diperlukan sumber

manusia yang dibutuhkan baik itu secara kualitas atau secara kompetensi maupun

kuantitas. Kebutuhan ini tentunya akan berubah sesuai dengan kondisi internal

perusahaan maupun lingkungan eksternal.

Oleh karena itu perencanaan SDM diperlukan untuk menganalisis,

meramalkan dan mengantisipasi isu-isu dalam ketersedian SDM sebelum menjadi

permasalahan yang menghambat organisasi dalam pencapaian tujuan. sarana-

prasarana seperti: peralatan mesin merupakan peralatan yang membentu proses

menyelesaikan pekerjaan dikantor, misalnya alat tersebut digunakan untuk

Page 21: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

841

mencatat, merekam, dan mengelola data-data, perabotan kantor, peralatan yang

membantu dalam pelaksanaan proses pekerjaan di kantor serta peralatan atau

perlengkapan lainnya. Merupakan bahan atau perlengkapan lain yang dapat

menghasilakan sesuatu dari proses pekerjaan yang dilakukan, beserta waktu

pelayanan.

Dari beberapa faktor di atas ketika saja ada yang kurang otomatis

sangatsangat terganggu apalagi soal waktu ketika berada diluar kantor yang akan

suatu waktu menghambat waktu pelayanan Faktor eksternalnya dari masyarakat itu

sendiri sudah sadarkah mereka tentang pentingnya memiliki e-KTP. Mengadakan

penyuluhan kepada masyarakat merupakan solusi untuk memberikan peningkatan

wawasan tentang pentingnya e-KTP, dan meliliki jadwal tersendiri yang telah

dirancang untuk terlaksana nya suatu kegiatan dengan baik. Mengadakan

penyuluhan kepada masyarakat merupakan salah satu solusi untuk memberikan

peningkatan wawasan tentang pentingnya e-KTP, dan meliliki jadwal tersendiri

yang telah dirancang untuk terlaksana nya suatu kegiatan dengan baik. Kurangnya

pemahaman masyarakat tentang memahami persyaratan-persyaratan dalam

pengurusan surat menyurat dan sesuai dengan perkembangan zaman maka pihak

pegawai pemerintah dituntut untuk menguasi teknologi informasi sehingga proses

kepengurusan pelayanan secara online bisa terlaksanakan dengan baik pula.

Dengan adanya penggencaran perekaman E-ktp yang dilakukan Pemkot

Malang dengan program jemput bolanya dapat dilihat dengan antusias yang

dilihatkan oleh masyarakat Kota Malang itu sendiri, dimana pada setiap pembukaan

stan di beberapa titik ratusan warga mulai memadati anteran didepan mobil

pelayanan, tak hanya mengajukan perekaman data dan pencetakan E-ktp, warga

pun mengajukan perbaruan E-ktp yang sudah rusak. Sebenarnya walaupun program

ini hanya untuk perekaman dan percetakan E-ktp terutama bagi warga yang pertama

kali melakukan pengurusan E-ktp tapi Dispendukcapil Kota Malang tetap

menerima pengajuan tersebut.

Dengan antusias warga yang sangat tinggi pihak Dispendukcapil tidak

mengalami kendala yang berarti hingga jam kerja selesai, program jemput bola ini

merupakan suatu program pemerintah saat pemenuhan waga negara dalam

kepemilikan dokumen pendudukan, yaitu E-ktp, dengan diberikannya penyuluhan

Page 22: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

842

mengenai pentingnya perekaman E-ktp tersebut warga menjadi menyadari atas

pentingnya hal tersebut.

Strategi Pelayanan Administrasi E-KTP Dalam Kajian Kepuasan Pelayanan

yang Ada Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Malang Guna

mendukung Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (Adminduk),

Pemerintah Kota Malang meluncurkan mobil pelayanan administrasi

kependudukan, Mobil pelayanan ini nantinya akan berkeliling dan memberikan

layanan jemput bola bagi warga masyarakat yang membutuhkan layanan

administrasi kependudukan seperti KTP, akta kelahiran, akta kematian hingga akta

cerai. Program ini sekaligus untuk melayani warga yang mempunyai aktivitas tinggi

setiap harinya, dan bahkan layanan ini akan beroperasi. Tingginya aktivitas warga

masyarakat menjadi salah satu pemicu terabainya kebutuhan administrasi

kependudukan. Berdasarkan pada hal itulah Pemerintah kota Malang melalui

Dispendukcapil meluncurkan pelayanan jemput bola. Jempul bola inilah yang

menjadi strategi di Dinas Kependudukan DanPencatatan Sipil Kota Malang.

Adapun strategi peningkatan pelayanan meliputi:

1. Membuka loket pelayanan setiap hari

2. Melakukan pelayanan dengan mobil keliling

3. Melakukan perekaman door to door

4. Melakukan perekaman di event-event

5. Melakukan perekaman Wali Kota (Blusukan)

Dari kelima sasaran strategi yang dipilih oleh Dispendukcapil Kota malang

tersebut menjadi Pisau Analisis yang digunakan peneliti dalam mengukur tingkat

kepuasan pelayanan e-KTP. Selain itu implementasi strategi pelayanan diharapkan

bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat yaitu menciptakan kepercayaan

masyarakat kepada pemerintah melalui penyedian informasi-informasi publik.

Pertimbangan peneliti memilih strategi Jemput Bola dikarena kan

menyesuaikan data atau informasi terkait judul atau fokus yang diperoleh dengan

observasi, wawancara, dan dokumentasi dilapangan. Satu unit mobil keliling ini

nantinya akan menyasar tempat-tempat keramaian seperti dikelurahan, pasar dan

terminal, Berbagai kebutuhan warga terkait administrasi kependudukan, seperti

KTP dan berbagai pelayanan lainnya akan dilayani dengan cepat, Peluncuran

Page 23: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

843

program ini juga untuk mendukung Gerakan Indonesia Sadar Adminduk yang di

canangkan oleh pemerintah pusat.

Selain warga tidak perlu mengantri lama di kantor Dispendukcapil,

program ini turut meringankan beban kerja aparatur sipil negara di Dispendukcapil

setempat. Melalui pelayanan jemput bola ini, maka diharapkan kebutuhan

masyarakat akan administrasi kependudukan dapat terpenuhi dengan baik. Selain

itu, hal ini untuk mendorong dan memudahkan warga dalam melengkapi kebutuhan

kependudukannya. Pada dasarnya target dari pelayanan e-KTP yang Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Malang lakukan mulai dari usia 17 (tujuh

belas) Tahun sampai lansia, pada intinya Warga Negara Indonesia (WNI).

Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil menegaskan memiliki e-KTP

sangatlah penting untuk segala urusan kepengurusan administrasi dan sebagainya.

Membuat pengumuman lewat media cetak, media elektronik, radio, dan media

sosial, mengadakan penyuluhan merupakan upaya supaya masyarakat bisa

mengetahui segala kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan Dan

Pencatatan Sipil dan akan dengan mudah mengaksesnya merupakan target dari

pelayanan e-KTP. Pasal 63 Undang-Undang ini juga Menegaskan penduduk Warga

Negara Indonesia dan Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap yang telah

berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki

KTP Elektronik (e-KTP). KTP sebagaimana dimaksud berlaku secara nasional.

Penduduk yang telah memiliki KTP-el, lanjut Pasal 63 Ayat (5) UU ini, wajib

membawanya pada saat bepergian. Sementara pada Ayat (6) disbeutkan, penduduk

hanya memiliki 1 (satu) e-KTP.“Pengurusan dan penerbitan Dokumen

Kependudukan (dokumen resmi yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang

mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari

pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil) tidak dipungut biaya,” tegas

Pasal 79 A Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 ini. Adapun Data Pribadi

Penduduk yang harus dilindungi sesuai UU inimeliputi:

a) Keterangan tentang cacat fisik dan/atau mental

b) Sidik jari

c) Iris mata

d) Tanda tangan; dan

Page 24: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

844

e) Elemen data lainnya yang merupakan aib seseorang

di bawah ini merupakan beberapa mekanisme dinas kependudukan kota

malang yamg telah di laksanakan dalam menjemput bola(mendatangi ke pusat

kerumunan masyarakat ;

1. Jemput bola lapas lowokwaru

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota

Malangmelakukan perekaman KTP elektronik kepada 100 warga binaan di

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Lowokwaru, Kepala Dispendukcapil

Kota Malang Dra. Eny Hari Sutiarny, MM secara simbolis menyerahkan surat

keterangan pengganti KTP-El. Hal ini menunjukkan keseriusan Dispendukcapil

Kota Malang dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat di Kota Malang.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut untuk mempersiapkan pesta demokrasi. Di

mana syarat untuk bisa memberikan hak suara dalam pemilihan umum adalah

identitas berupa KTP elektroniik.

Kepala Dispendukcapil Kota Malang Dra. Eny Hari Sutiarny, MM

mengungkapkan jika warga binaan Lapas Kelas I Lowokwaru asal Kota Malang

ada yang sudah melakukan perekaman KTP elektonik dan ada yang belum.Pada

saat kegiatan tersebut dispendukcapil kota malang mendapatkan 100 orang warga

binaan di Lapas Lowokwaru yang melakukan perekaman KTP elektronik Selain

perekaman KTP elektronik, Dispendukcapil juga melakukan pengecekan geometrik

kepada para warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Lowokwaru. Setelah

diperiksa, kalau sudah benar nantinya akan dicetakkan surat keterangan.

Selanjutnya Kepala Lapas Kelas I Lowokwaru Kota Malang, Yudi Suseno

mengatakan Lapas Lowokwaru saat ini ada sebanyak 3.038 WBP. Warga yang

masuk daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 2.899 orang, masing-masing terdiri dari

Kota Malang 723 orang, Kabupaten Malang 1.123 orang, Kota Batu 108 orang, dan

945 orang berasal dari berbagai daerah lain.Warga binaan ini nantinya memiliki hak

suara untuk menyalurkan aspirasinya pada pemilihan umum 17 April 2019

mendatang. Warga binaan yang belum melakukan perekaman KTP elektronik kami

lakukan perekaman, harapannya saat pemilu 2019 nanti mereka bisa memberikan

aspirasinya untuk memilih.

Page 25: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

845

Gambar 1. Dispendukcapil Kota Malang

2. jemput bola balaikota

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang

terus menggencarkan perekaman dan pencetakan KTP Elektronik dengan sistem

jemput bola. Dispendukcapil Kota Malang membuka layanan di halaman depan

Balai Kota Malang. Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji meninjau pelayanan

Dispendukcapil Kota Malang di depan depan Balai Kota Malang. Dalam

pelaksanaanya Tak hanya mengajukan perekaman data dan pencetakan KTP-El,

warga pun mengajukan perbaruan e-KTP yang sudah rusak. Sebenarnya pelayanan

ini hanya untuk perekaman dan pencetakan KTP-El, terutama bagi warga yang

pertama kali mengurus KTP-El.

Program jemput bola merupakan salah satu program dari pemerintah, serta

untuk pemenuhan warga negara dalam hal kepemilikan dokumen kependudukan

yaitu KTP-El. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil juga mensosialisasikan

pentingnya KTP-El bagi warga, karena kartu identitas ini sangat vital serta

multiguna dalam kehidupan. Kalau boleh saya bilang, semua warga wajib memiliki

KTP-El agar jika melakukan berbagai aktivitas terlayani dengan baik, Selain

sekolah dan pondok pesantren, kami juga menyasar dan melakukan jemput bola

pelayanan perekaman KTP-El ke tempat-tempat strategis lain, seperti rumah sakit,

kantor kepolisian dan kantor kelurahan. Pada pelayanan seperti hari ini, bagi warga

Page 26: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

846

yang memiliki kesibukan, setelah melakukan perekaman data bisa meninggalkan

lokasi dan KTP-El bisa diambil di kantor kelurahan domisili pada hari berikutnya

Gambar 2. Dispendukcapil Kota Malang

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang

melakukan aksi jemput bola turun langsung di tengah masyarakat dengan

menggelar pelayanan perekaman KTP Elektronik (KTP-El) di Pasar Wisata Tugu

di area luar Stadion Gajayana, Stan pelayanan perekaman KTP-El Dispendukcapil

Kota Malang di Pasar Wisata Tugu . Baru pertama kali digelar di kawasan Pasar

Wisata Tugu yang ramai pengunjung karena waktu dan tempat bersamaan

dengan event Car Free Day (CFD) di sepanjang Jl. Ijen, masih banyak masyarakat

yang menanyakan seputar KTP-El dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi

kependudukan.

Kepala Seksi Pengelolaan Informasi, Bidang Pengelolaan Informasi

Administrasi Kependudukan Dispendukcapil Kota Malang Drs. Sudarmanto, MM

mengungkapkan sengaja menggelar perekaman KTP-El di kawasan luar Stadion

Gajayana adalah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat.Persyaratan

untuk bisa mendapatkan KTP Elektonik sangat mudah, masyarakat tinggal

membawa KTP lama dan fotokopi Kartu Keluarga (KK), langsung perekaman bisa

kami lakukan,”Ditambahkannya, selain di Pasar Wisata Tugu, Dispendukcapil

Kota Malang juga menggelar pelayanan perekaman KTP-El berkeliling kelurahan

- kelurahan mengikuti program dua mingguan blusukan WaliKota Malang.

Page 27: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

847

Gambar 3. Dispendukcapil Kota malang

KESIMPULAN

Dalam penjabaran pembahasan diatas dapat kita ketahui bahwa E-KTP

merupakan langkah yang diambil oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan

administrasi yang dimana berguna untuk dapat menghimpun basis data terpadu

mengenai data penduduk seluruh Indonesia secara nasional, dengan adanya E-KTP

juga mempermudah pemerintah dalam mengambil data penduduk, tanpa harus

menunggu data yang harus disensu terlebih dahulu. Dengan begitu dengan adanya

E-KTP pelayanan administrasi dapat diciptakan dengan memberikan strategi yang

tepat dalam persaingan pengembangan era globalisasi dan revolusi industri 4.0 yang

sudah dibenarkan melalui Inpres No. 3 tahun 2003 mengenai pengembangan E-

Government dimana upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan

kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas

layanan public secara efektif dan efisien.

Bagaimana dengan pelaksanaan E-Government yang ada di dinas Pencataan

Sipil Kota Malang dalam melaksanakan realisasi pembuatan E-KTP pada

masyarakatnya. Jika dilihat dari beberapa indikator penataan system manajemen

dan proses kerja dilingkungan dinas Pencataan Sipil dapat diketahui bahwa

pengoptimalan pemanfaatan kemajuan, teknologi informasi untuk mengeliminasi

sekat- sekat organisasi dan birokrasi dapat dilaksanakan dengan terbentuknya

satuan jemput bola yang juga bekerja sama dengan dinas lain ataupun organisasi

pemerintahan lainnya.

Hal ini dapat memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para

stakeholdernya khususnya masyarakat dengan adanya satuan jemput bola yang di

Page 28: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

848

tempatkan oleh Dispendukcapil Kota Malang diberbagai titik yang dapat

memudahkan masyarakat untuk melakukan proses perekaman E-KTP, dapat

mempromosikan pemerintah yang bersih dan transparan dengan melakukan

blusukan langsung menuju masayarakat dimana masyarakat juga dapat melihat

langsung proses perekaman E-KTP yang dilakukan oleh Dispendukcapil Kota

Malang, dapat meningkatkan proses kualitas kehidupan masyarakat melalui

pelayanan publik dengan membangun strategi dari setiap pelayanan yang ada

menjadi lebih baik lagi, serta dengan begitu dapat meningkatkan kerja sama,

komunikasi serta akses yang dapat dilakukan Dispendukcapil Kota Malang untuk

terlaksananya strategi pelayanan administrasi E-KTP, dapat mengenalkan dan

menggunakan teknologi informasi (internet) sebagai alat baru guna meningkatkan

kualitas sumber daya masyarakat Kota Malang.

Dalam proses berjalannya strategi Pemerintah Kota Malang mengenai

pembuatan E-KTP dengan menggunakan strategi jemput bole juga memudahkan

masyarakat dalam egi ekonomi dimana salah satu hal yang terlihat adalah

masyarakat Kota Malang tanpa perlu jauh-jauh hadir ke dinas pencatatan sipil untuk

melakukan proses perekaman E-KTP yang memakan banyak tenaga dan uang

cukup dengan mendatangi stand yang telah disiapkan oleh dinas pencatatan sipil

Kota Malang terdekat.

Dengan berjalannya strategi yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Malang yang langsung terjun kepada masyarakat, sebanyak

589.662 warga Kota Malang sudah melakukan perekaman E-KTP. Sementara

76.439 orang masih belum melakukan perekaman. Dimana proses perekaman

tersebut sudah mencapau 88,52 persen dari jumlah penduduk yang wajib

melakukan E-KTP sebanyak 666.101 warga. Dengan hanya menyisakan 11,48

persen warga yang belum melakukan proses perekaman E-KTP dapat dikatakan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang dapat melakukan strategi

mereka dengan baik dan efisien sesuai dengan konsep dari E-Government.

Page 29: STRATEGI PELAYANAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"

849

DAFTAR PUSTAKA

Ardi Perdana, Agung Suprojo, Ach. Bardjan Saleh(2013). Efektivitas Pelayanan

Program E-Ktp Pada Masyarakat JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik ISSN. 2442-6962 Vol. 2, No. 2.

Desi Andelia Baunsele, Willy Tri Hardianto (2019). Proses Pelayanan E-Ktp

Dalam Usaha Tertib Administrasi Kependudukan JISIP: Jurnal Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik ISSN. 2442-6962Vol. 8 No. 1.

Dwiyanto, Agus. 2014. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.

Yogyakarta:Gajah Mada Press.

Hoedi Prasetyo, Wahyudi Sutopo (2017) Perkembangan Keilmuan Teknik Industri

Menuju Era Industri 4.0 Seminar dan Konferensi Nasional IDEC 2017

ISSN: 2579-6429.

.Mahmudi, 2015. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UUP STIM

YKPN

Maria Stella, Abd. Rohman(2019). Strategi Pelayanan Administrasi E-Ktp Dalam

Kajian Kepuasan Pelayanan (Studi Di Dinas Kependudukan Dan

Pencatatan Sipil Kota Malang) JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

ISSN. 2442-6962Vol. 8 No. 2.

Nur Ayyul Hisbani, Musliha Karim, Ihyani Malik (2015). Penerapan Inovasi

Pelayanan Publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Enrekang Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Volume 1 Nomor 3.

Suko Wahyono, Budi Prihatminingtyas, Annisa Purwatiningsih (2019)

Implementasi Pelayanan Administrasi Kependudukan Kota Malang.

Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan Vol 11 No 1

. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Venti eka satya (2018)Strategi indonesia menghadapi industri 4.0 Vol. X, No.

09/I/Puslit