strategi meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan pendidikan multikultural
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
1/12
STRATEGI MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU
DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan bangsa multietnik dan multikultur. Sampai saat ini tercatat ada lebih dari
500 etnik yang menggunakan lebih dari 250 bahasa (Suryadinata, 1999). asing!masing etnik
itu tidak berdiri sebagai entitas yang tertutup dan independen tetapi saling berinteraksi satu sama
lain dan saling bergantung ("bdillah, 2001), serta saling mempengaruhi satu sama lain (Siahaan,200#). Interaksi sosial yang terbentuk dengan keberagaman ini memerlukan suatu pemahaman
lintas budaya ( atsumoto, 199$), dan rasa percaya pada setiap pihak yang terlibat dalam
interaksi itu, yang merupakan modal sosial ("ncok, 200#) bagi terbentuknya suatu hubungan
antar etnik!antar budaya yang sehat, se%ahtera dan ma%u. &ilamana tidak, maka mustahil suatu
Indonesia yang damai dan se%ahtera bisa di'u%udkan.
enumbuhkan pemahaman lintas budaya mutlak diperlukan dalam masyarakat Indonesia yang
multietnik dan multikultur. "dapun cara yang dilakukan bisa melalui pendidikan dalam keluarga,
sosialisasi nilai!nilai dalam masyarakat baik melalui pergaulan sosial maupun media, dan melalui
pendidikan multikultur, yaitu pendidikan yang dapat men asilitasi sis'a dalam memahami materi
pembela%aran tanpa adanya kendala perbedaan latar belakang kultural (&ryant, 199$) dan
pemahaman akan keberagaman dan penghargaan akan perbedaan, serta bagaimana bersikap dan
bertindak dalam situasi multietnik!multikultur ( atsumoto, 199$). imensi yang terkandung
dalam pendidikan multikultur ada lima, yaitu integrasi isi, konstruksi pengetahuan, pengurangan
prasangka, keadilan pedagogik, dan empo'ering kultur sekolah (&anks, 199*). Salah satu bentuknya adalah pembela%aran agar sis'a terikat dengan lingkungan budayanya dengan
penga%aran ethnoscience, yakni topik pembela%aran yang membahas keterkaitan antara Ilmu
+engetahuan "lam dengan etnik atau budaya manusia ( ara!"lecio, 2001). &entuk yang lain
adalah mana%emen kelas yang baik yang memungkinkan terciptanya ker%asama antara sis'a
dengan berbagai latar belakang kultural (&ro'n, 1995) dan meningkatkan hubungan antar sis'a
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
2/12
yang berbeda kultur dengan berbasis kurikulum (Santrock, 1999). +endidikan multikultur
terintegrasi kedalam berbagai mata pela%aran dan sistem yang diberlakukan dalam suatu institusi
pendidikan.
-uru merupakan u%ung tombak dari pendidikan multikultur. +eran guru sangat menentukan
dalam keberhasilan mendorong pemahaman lintas budaya pada peserta didik. "pa yang
disampaikan guru, cara guru menga%ar, dan kepribadian guru sangat mempengaruhi keberhasilan
pembela%aran (Syah, 2002), demikian %uga latar belakang kultural guru akan turut membentuk
persepsi murid terhadap kulturnya ( abello / &urstein, 1995). -uru yang tidak memahami latar
belakang budayanya sendiri dan tidak sensiti budaya atau tidak memiliki pemahaman lintas
budaya tidak bisa diharapkan sukses dalam menerapkan pendidikan multikultur (&anks, 199*).
leh karena itu sangatlah penting untuk menyiapkan guru memiliki pemahaman lintas budayasehingga mampu menyelenggarakan suatu pendidikan multikultur.
+endidikan tingggi yang bertugas menyiapkan calon guru, seperti misalnya I I+ maupun
akultas eguruan lainnya, sudah seharusnya memiliki strategi yang memadai dalam upaya
meningkatkan kompetensi calon guru dalam menyelenggarakan pendidikan multikultur. Strategi
dimaksud bisa secara nyata terdapat dalam kurikulum maupun melalui beragam cara lainnya
yang diselenggarakan dalam proses penga%aran. eberhasilan dari suatu pendidikan tinggi
bahkan bisa dilihat dari kemampuannya menyiapkan kompetensi itu.
akalah ini membahas beberapa strategi dalam meningkatkan kompetensi calon guru dalam
melaksanakan pendidikan multikultural.
ANALISIS
"da empat strategi yang bisa digunakan dalam meningkatkan kompetensi mahasis'a calon guru
dalam menyelenggarakan pendidikan multikultur yang akan dibahas dalam makalah ini. 3mpat
strategi dimaksud diambil dari 4ournal o eacher 3ducation, yaitu Issues 36change "cti7ity
( arshall, 1998)., "& s odel (:u, 2000), he ultural Immersion +ro%ect (;iest, 1998), dan
Ser7ice earning (&arton, 1999). Semua strategi itu telah dilaksanakan sebagai bagian dari tugas
kuliah mahasis'a calon guru dan telah diteliti e ek!e eknya terhadap peningkatan pemahaman
lintas budaya mahasis'a.
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
3/12
1. Issues Exchange Activity
4udul < o'ard e7elopmental ulticultural 3ducation < ase Study o the Issues 36change
"cti7ity.+enulis < +atricia . arshallSumber< 4ournal o eacher 3ducation, 1998, *9 (1) < 5=!
$5
Issues 36change "cti7ity adalah serangkaian dialog akan sebuah topik yang berhubungan
dengan di7ersitas budaya di dalam sekolah dan masyarakat yang lebih luas. egiatan ini
dilaksanakan selama 1$ kali pertemuan atau 1 semester, oleh mahasis'a peserta mata kuliah
pendidikan multikultural yang diampu oleh +ro . +atricia . arshall di >orth arolina State
?ni7ersity. Strategi dalam Issues 36change "cti7ity adalah menempatkan dua orang dalam
posisi berla'anan untuk berdiskusi terhadap suatu permasalahan yang terkait dengan
permasalahan di7ersitas kultural, yang satu pro dan yang lain anti. emudian mereka saling
bertukar tempat, yang pro men%adi anti dan yang anti men%adi pihak yang pro. ahasis'a
dipersilahkan untuk mengungkapkan cultural a7ersion!nya dalam diskusi itu. ugas dosen
( arshall), adalah menentukan tema yang pro7okati dan menyediakan bahan!bahan re erensi
baik untuk yang pro maupun yang anti, yang harus dibaca oleh mahasis'a sebelum diskusi.
Salah satu contoh dari tema diskusi, yaitu @apakah beberapa kelompok kultur subordinat
menggunakan ketidakadilan terhadap mereka dimasa lalu sebagai alasan atas kekurangsuksesan
mereka saat iniAB
arshall kemudian melakukan sur7ei melalui surat untuk melihat e ek dari kegiatan itu pada
peserta yang mengikuti kegiatan itu satu tahun (= orang) dan dua tahun (8 orang) sebelumnya.
elalui laporan dari para peserta, Ia menemukan bah'a <
1. Campir semua mahasis'a melaporkan bah'a sebelum mengikuti kegiatan itu mereka
memiliki sikap yang kemudian mendapatkan tantangan setelah mengikuti kegiatan.
ereka mengakui memiliki personal bias (prasangka, berpikiran sempit, dll) yangdikon rontir dalam kegiatan itu.. ereka melaporkan men%adi lebih resepti terhadap cara
pandang orang lain.
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
4/12
2. egiatan itu membuat mereka lebih kritis terhadap perbedaan kultural diantara pela%ar di
dalam sekolah dan lebih mampu untuk memahami cara berpikir (perspecti7es!taking)
orang!orang dalam kultur yang berbeda.
#. ereka lebih terbuka terhadap isu!isu rasialDetnisitas dan membuat pikiran mereka lebih
terbuka
*. ereka melaporkan bah'a e ek dari kegiatan itu ditrans er ke dalam kehidupan
pro esional mereka (termasuk didalamnya sebagai penga%ar di sekolah).
2. ABC’s M !EL
4udul < +reser7ice eachers Integrate ?nderstandings o i7ersity Into iteracy Intruction < "n"daptation o the "& s odel+enulis < Cong :uSumber< 4ournal o eacher 3ducation, 2000,
51 (2) < 1#5!1*8.
odel "& ini melandaskan premis bah'a seseorang harus memahami latar belakang kulturnya
sendiri dan nilai!nilai didalamnya sebelum memahami latar belakang kultural orang lain. &ela%ar
mengenai pengalaman hidup orang lain akan memba'a seseorang ke budaya orang tersebut, dan
analisis lintas budaya mengenai budaya sendiri dan budaya orang lain, pada gilirannya akan
meningkatkan kesadaran akan kesamaan dan perbedaan diantara berbagai budaya.
egiatan peningkatan kompetensi multikultural model "& ini merupakan proyek penelitian
yang melibatkan 20 mahasis'a calon guru di e6as ech ?ni7ersity. odel "& ini terdiri dari
lima komponen, yaitu <
1. tobiogra i. alon guru menulis otobiogra i dengan memasukkan nilai!nilai budaya dan
pengalaman hidup. ereka %uga menggambarkan tentang pengalaman bela%ar tulis
menulis di rumah dan di sekolah.
2. &iogra i. alon guru membuat studi kasus dengan melakukan inter7ie' terhadap seorang
murid mengenai latar belakang keluarga dan kulturnya, serta pengalaman bela%ar tulis
menulis di rumah dan disekolah. emudian hasilnya ditulis dalam biogra i.
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
5/12
#. "nalisis lintas budaya. alon guru mengidenti ikasi persamaan dan perbedaan antara
kisah tentang diri mereka dan studi kasus yang dilakukannya terhadap seorang murid tadi
dengan menggunakan chart.
*. "nalisis perbedaan budaya. ikelas didiskusikan hasil dari analisis lintas budaya yang
dan studi kasus yang dilakukan, serta ketidaknyamanan mereka terhadap perbedaan
budaya.
5. +raktik di kelas. alon guru berpraktik menga%ar didepan kelas. +ertama ia harus
mengetahui kemampuan menulis dan membaca murid!muridnya melalui menge%a dan
membaca secara in ormal. emudian ia menerapkan pengetahuan mengenai strategi
intruksional dan literatur anak!anak, terhadap murid!muridnya berdasarkan kebutuhan
murid!murid tersebut. ereka mendokumentasikan aplikasi setiap strategi dalam sebuah
lembaran strategi dan mencatat literatur anak!anak di lembaran literatur. i akhir tugas
lapangan ini, mereka membuat laporan studi kasus dengan dilengkapi dengan
pengalaman menga%ar dan insight mereka dalam menga%ar pela%ar yang berbeda!beda.
:u melakukan penelitian terhadap otobiogra i, biogra i, chart analisis lintas budaya, lembaran
strategi dan literatur, serta melalui obser7asi langsung. Ia menemukan bah'a <
• tobiogra i membuat mereka lebih memahami latar belakang budaya sendiri.
• ereka lebih memahami kultur dan keluarga murid dan kesulitan!kesulitan mereka
dalam bela%ar tulis!menulis.
• ereka menyadari adanya perbedaa!perbedaan antara diri mereka dengan murid!murid
dan berpikir lebih positi mengenai perbedaan itu.
• ereka mengeksplorasi dan mengintegrasikan perbedaan ke dalam intruksi penga%aran.
ereka melakukan dua pendekatanE 1) integrasi isi dari literatur multikultural, 2)
mengaplikasikan strategi instruksional dalam membaca dan menulis yang sesuai dengan
latar belakang murid.
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
6/12
". The Cu#tu$a# I%%e$si&n '$&(ect
4udul < ?sing Immersion 36periences to Shake ?p +reser7ice achers Fie's "bout ultural
i rerences,+enulis < ynda G. ;iestSumber< 4ournal o eacher 3ducation, 1998, *9 (5) < #58!
#$5.
@ he cultural immersion +ro%ectB merupakan tugas 'a%ib bagi mahasis'a calon guru di
?ni7ersity o >e7ada, yang tergabung dalam mata kuliah "spek sosiokultural dalam pendidikan,
yang %uga sekaligus sebagai. penelitian yang dilakukan oleh ynda G. ;iest. +royek ini
melibatkan tiga kelas, dengan total 8$ sub%ek. +royek ini bertu%uan membantu mahasis'a
mendapatkan pemahaman mengenai budaya lain dan mengerti bagaimana merasakan men%adi
anggota kelompok minoritas, sebagai status yang subordinat di masyarakat. +royek itu membuat
mahasis'a calon guru berpartisipasi langsung ke dalam kultur yang tidak begitu dikenalnya
selama minimum satu %am dan kemudian mempertimbangkan kemungkinan bagaimana
penerapan penga%aran didepan kelas mengenai apa yang telah dipela%ari.
1. ereka harus memilih sebuah pengalaman dalam budaya yang berbeda dengan
budayanya sendiri, dan itu harus minimal selama 1 %am.
2. ereka tidak boleh hanya mengobser7asi tetapi harus turut berpartisipasi dan berinteraksi
dengan anggota kelompok budaya lainnya, %ikalau mungkin.
#. Interaksi dengan anggota kelompok budaya lain tidak boleh hierarkis, interaksi itu harus
terdapat adanya po'er yang seimbang.
*. 4ika mungkin mereka memilih sebuah pengalaman budaya lain dalam situasi berbeda!
beda.
5. elakukannya sendiri, dan harus terpisah dengan rekan lain apabila mengambil suatutopik yang sama.
$. ahasis'a harus menulis paper *!5 halaman, sebagai laporan kegiatan itu. aporan
terdiri atas # bagian, yaitu < 1) atar belakang, 2) Gespon personal yang berisi, dan #)
Implikasi untuk pendidikan.,
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
7/12
&erdasarkan hasil penelitian melalui teknik komparati dari 8$ hasil paper yang dikumpulkan
oleh mahasis'a, ;iest mengidenti ikasi beberapa keuntungan dari program tersebut<
1. In ormasi baru mengenai budaya khusus yang berbeda. ahasis'a memperoleh
in ormasi baru mengenai tradisi, adat, dan sikap yang berbeda dengan yang dimiliki.
2. antangan terhadap keyakinan dan pengertian yang dimiliki. &eberapa mahasis'a
mengakui mendapatkan pengetahuan kultural yang melenyapkan stereotip, miskonsepsi,
dan ketakutan!ketakutan terhadap kelompok yang dikun%ungi.
#. eningkatkan skil personal dan pro esional. ahasis'a mengalami peningkatan
kemampuan untuk melihat sebuah situasi melalui perspekti budaya yang berbeda dan
meningkatkan empati pada perasaan orang saat berada di dalam budaya yang dominan
atau amiliar.
*. endapatkan insight bagaimana menga%ar pela%ar yang berbeda!beda kulturnya.
&eberapa mahasis'a mengatakan bah'a pela%ar dari kelas ba'ah harus diperkuat
kebutuhannya, yakni dalam kebutuhan isik (pakaian, sepatu, dll), keamanan (stabilitas di
sekolah), dan harga diri. &eberapa menyatakan bah'a pela%ar dari kaum minoritas harus
dibuat nyaman didalam kelas.
). Se$vice Lea$ning
4udul < ra ting a ulticultural Science eacher 3ducation < " ase Study+enulis < "ngela
alabrese &artonSumber< 4ournal o eacher 3ducation, 1999, 50 (*) < #0#!#1*.
&ela%ar melayani komunitas diartikan sebagai akti7itas bela%ar yang mengkombinasikan bela%ar
di ruang kelas dengan aksi sosial dan pelayanan. "ngela &arton mengaitkan antara ser7ice
learning itu dengan kesiapan calon guru dalam menyelenggarakan pendidikan sainsmultikultural, yakni penga%aran sains yang tidak memiliki kendala latar belakang kultural. alam
proyek yang diteliti &arton, ser7ice learning dilakukan dalam tiga tahapan
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
8/12
1. ahasis'a calon guru berpartisipasi dalam seminar yang mengeksplorasi berbagai teori
dan praktik yang terkait dengan pendidikan sains, pendidikan multikultural, dan
pendidikan kaum urban.
2. ahasis'a calon guru berpartisipasi dalam merencanakan pela%aran dan persiapan
seminar.
#. ereka menga%ar di Comeless! hildren Shelter selama 2 kali seminggu. ereka
didorong untuk mengkontruksi cara!cara agar sains bisa dipahami berdasarkan nilai!nilai,
keyakinan, pengalaman, dan kultur murid. ereka %uga didorong untuk menga%ar secara
pri7at.
Casil dari kegiatan itu sebagai berikut <
1. erubah ide mengenai pendidikan sains multikultural. +ara calon guru memiliki ide!ide
baru bagaimana menga%arkan sains yang berperspekti multikultural, dengan mengaitkan
antara pendidikan sains multikultural dengan keadaan sekolah, dan permasalahan sosial!
politik.
2. erubah cara pandang mengenai pendidikan sains multikultural. +ara calon guru
a'alnya melihat hal itu sama seperti pendidikan sains regular yang ditemui, tapi merekaakhirnya memperoleh pemahaman bah'a pendidikan sains di kultur yang berbeda %uga
berbeda. ereka melihat pendidikan sains multikultural lebih kompleks
#. +ara calon guru men%adi sadar bagaimana keyakinan mereka mengenai sains,
persekolahan dan masyarakat mempengaruhi hubungan mereka dengan murid!murid.
!
Secara umum, keempat strategi mendasarkan pada asumsi bah'a dalam memahami segalasesuatu yang berbeda, masing!masing orang dari budaya yang berbeda memiliki prototip
pikirannya sendiri yang berbeda satu sama lain dalam memahami realitas ( atsumoto, 199$).
emahami adanya perbedaan boleh %adi bisa meningkatkan pemahaman multikultur akan tetapi
%auh lebih baik lagi apabila indi7idu bisa langsung merasakan terlibat dalam budaya yang
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
9/12
berbeda ( riandis, 199*). alam hal ini, strategi H he ultural Immersion +ro%ect mensyaratkan
mahasis'a untuk langsung terlibat dalam budaya yang berbeda sehingga langsung menyentuh
ranah a ekti . emikian %uga dengan strategi HSer7ice earning menghendaki adanya
keterlibatan dengan orang!orang yang secara kultur berbeda, meskipun dengan intensitas yang
lebih rendah. "dapun strategi HIssues 36change "cti7ity dan H"& s odels cenderung
menggunakan ranah kogniti , yakni memahami adanya perbedaan budaya melalui beragam
in ormasi yang berhasil dikumpulkan dari orang!orang yang berbeda budaya.
3mpat strategi diatas menggunakan adanya otoritas yakni dosen pengampu mata kuliah sebagai
legalisasi pelaksanaan kegiatan. Cal ini sesuai dengan pendapat &ro'n (199$) dimana
menurutnya strategi peningkatan pemahaman lintas budaya dan pengurangan prasangka
memerlukan adanya tekanan pihak otoritas sehingga kegiatan yang dilaksanakan bisa ber%alan baik. erlihat %uga bah'a keempat strategi menggunakan kelas sebagai sarana pembela%aran.
Shpancer (200*) menyebutkan bah'a agar strategi kelas berhasil baik dalam penga%aran, maka
diperlukan strategi yang bisa membuat mahasis'a mencapai Hinsight hingga bisa tercetus ide
@aha, saya mengertiB. ari keempat strategi di atas tampak sekali bah'asanya semuanya
berupaya untuk memberikan Hinsight kepada mahasis'a calon guru, baik melalui pengalaman
maupun dari pengetahuan yang diperoleh sendiri, daripada sekedar memberikan pengetahuan
adanya suatu kultur yang berbeda.
!ISK*SI
+ertanyaan yang biasa muncul ketika menggunakan studi literatur dari %urnal yang terbit di luar
negeri adalah Hapakah cara itu akan e ekti diterapkan di Indonesia, mengingat budaya yang
berbedaA +ertanyaan tersebut mungkin rele7an ditanyakan berkait dengan tema makalah ini.
Saya berasumsi bah'a strategi itu bisa diterapkan dengan mudah di Indonesia. Setidaknya ada
dua alasan mengapa demikian, pertama, strategi itu melandaskan premis yang berlaku uni7ersal
yaitu paradigma ingroup!outgroup yang menghasilkan prototip pikiran yang berbeda antar
budaya yang berbeda. leh karena itu, sepan%ang terdapat adanya perbedaan budaya di dalam
masyarakat maka strategi itu bisa diterapkan. edua, strategi diatas bukan merupakan strategi
yang terikat pada basis budaya indi7idualistik maupun kolekti7istik karena masing!masing dari
tugas %ustru akan menyadarkan indi7idu untuk memahami budayanya sendiri lebih baik serta
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
10/12
memahami budaya yang berbeda dengan lebih baik pula. "rtinya, strategi!strategi itu bisa
berlaku disegala macam budaya yang berada dalam tataran modern, dengan sedikit penyesuaian
tentunya. +ertanyaan yang lebih rele7an adalah apakah strategi itu bisa diterapkan di Indonesia
mengingat mahasis'a Indonesia pada umumnya kurang disipilin dalam menger%akan tugas!tugas
yang diberikan dosen, sebab strategi diatas memerlukan kesungguhan dalam menger%akannnya.
+ersoalan lain dari strategi diatas terkait dengan penelitian yang digunakan untuk mengetahui
e ekti7itas kegiatan yang didasarkan pada laporan mahasis'a yang bisa sangat bias karena
mahasis'a melaporkan hal!hal yang normati . leh karena itu mungkin lebih baik apabila %uga
digunakan indikator atau alat ukur lain untuk mengu%i kebenaran pernyataan peserta.
3mpat strategi diatas masing!masing dilakukan dengan melibatkan diri ke dalam kultur dan
situasi yang berbeda dengan diri peserta. Semuanya memerlukan tindakan atau aksi langsung
halmana membuat para peserta memiliki pengalaman berada dan ikut merasa dalam kultur yang
berbeda. "kan tetapi sebenarnya masih ada lagi strategi yang lebih berorientasi kogniti yakni
re leksi atas pengalaman kultural yang diperoleh melalui bacaan, ilm, cerita!cerita, dan
sebagainya.
Kesi%+u#an
Strategi meningkatkan kompetensi calon guru agar bisa men%adi guru yang kompeten dalam
pendidikan multikultural, setidaknya bisa dilakukan melalui empat cara, yakni strategi @Issues
36change "cti7ityB, @Ser7ice earningB, @ odel "& B dan @ ultural ImmersionB. asing!
masing strategi terbukti memiliki e ek yang positi terhadap mahasis'a calon guru dalam
memahami perbedaan kultural diantara murid!murid maupun antara dirinya dengan murid dan
berbagai konsekuensinya dalam pendidikan. ebih %auh pemahaman itu %uga terbukti bere ek
positi terhadap meningkatnya pemahaman tentang bagaimana seharusnya pendidikan
multikultural diselenggarakan.
Strategi diatas, dengan sedikit adaptasi, bisa diselenggarakan oleh institusi pendidikan di
Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan bagi calon guru. Cal ini akan membantu para
calon guru di Indonesia memiliki kompetensi dalam menyelenggarakan pendidikan multikultur.
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
11/12
Sebuah ironi, bila ternyata ditengah suasana multikultur para guru tidak memiliki kompetensi
untuk menyelenggarakan pendidikan multikultur.!
a tar +ustaka
• "bdillah, ?. (2001). +olitik Identitas 3tnis. agelang < Indonesia era
• "ncok, .(200#). odal Sosial dan ualitas asyarakat. +idato +engukuhan 4abatan
-uru &esar pada akultas +sikologi ?- , tidak diterbitkan.
• &anks, 4.". (199*). "n Introduction to ulticultural 3ducation. &oston < "llyn / &acon.
• &arton, ". . (1999). ra ting a ulticultural Science eacher 3ducation < " ase Study.
4ournal o eacher 3ducation, 50 (*) < #0#!#1*
• &ro'n, G. (1995). +re%udice< It s Social +sychology. 6 ord< &lack'ell +ublishers td.
• &ryant, >.". (199$). ake he urriculum ulticultural. he Science eacher, $# (2),
28!#1.
• abello, &., / &urstein, >. . (1995). 36amining eachers &elie s about teaching in
ulturally i7erse lassroom. 4ournal o eacher 3ducation, *$ < 285!29*.
• ara!"lecio, G (2001). Science o the aya< 3thnoscience in the lassroom. he Science
eacher, $8 (#), *8!51
• arshall, +. . (1998). o'ard e7elopmental ulticultural 3ducation< " case Study o
the Issues 36change "cti7ity. 4ournal o eacher 3ducation, *9 (1)
-
8/19/2019 Strategi Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural
12/12
• Santrock, 4.;. (1999). i e Span e7elopment, =th ed. ?S" < c -ra' Cill.
• Siahaan, C. (2002). Sinophobia dan 3kslusi7isme< antara itos dan Gealitas, dalam ari
Samudera +asai ke ogyakarta< +ersembahan epada euku Ibrahim "l ian, 4akarta <
ayasan asyarakat Se%ara'an dan Sinergi +ress, *=9!*90.
• Shpancer, > (200*). ;hat akes lassroom earning a ;orth'hile 36perience.
hought / "ction, he >3" Cigher 3ducation 4ournal, 2#!#5.
• Suryadinata, . (1999). 3tnis ionghoa dan +embangunan &angsa. 4akarta < +#3S.
• Syah, . (2002). +sikologi +endidikan dengan +endekatan &aru. &andung < Gosda
arya.
• ;iest, .G. (1998). ?sing Immersion 36periences to Shake ?p +reser7ice achers
Fie's "bout ultural i rerences. 4ournal o eacher 3ducation, *9 (5) < #58!#$5.
• :u, C. (2000). +reser7ice eachers Integrate ?nderstandings o i7ersity Into iteracy
Intruction < "n "daptation o the "& s odel. 4ournal o eacher 3ducation, 51 (2) <
1#5!1*8.