strategi membangun pertanian modern,...
TRANSCRIPT
1
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Disampaikan pada Seminar Nasional
“Membangun Pertanian Modern dan Inovatif Berkelanjutan dalam rangka Mendukung MEA”
STRATEGI MEMBANGUN PERTANIAN MODERN, INOVATIF, DAN BERDAYA SAING DALAM MENDUKUNG MEA
LATAR BELAKANG
How to feed the world in the
future, in a sustainable way ?
• Pertanian menjadi leading sector dalam
memenuhi tuntutan kebutuhan pangan dan
energi
• Badan Litbang dalam perspective ke depan
harus berada di garda terdepan untuk menjawab
tantangan/masalah di masa akan datang melalui
risetnya
2050:9,6 trilyun
penduduk dunia
2050:Produksi panganharus meningkat
minimal 70%
TANTANGAN:1. LAHAN SUBUR (ARABLE LAND) TERBATAS
2. PENINGKATAN KEBUTUHAN TERHADAP AIR BERSIH (AKTIVITAS PERTANIAN MENGHABISKAN 70% SUPLAI AIR DUNIA)
3. PERUBAHAN IKLIM
4. TERBATASNYA PASOKAN ENERGI
5. PENGELOLAAN SDM dan PEMERATAAN KESEJAHTERAAN
TANTANGAN SEKTOR PERTANIAN
2015= 7,3 T (60% di Asia)Indonesia: no 4 setelah Tiongkok, India, & USA
BONUS DEMOGRAFI INDONESIA
Sumber: BPS, diolah oleh Tim Ekonomi dan Sosial Budaya, Kementerian Luar Negeri
Perkembangan produksi beberapa komoditas pangan
di Indonesia
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00Padi
Jagung
Kedelai
Ubi Kayu
Ui Jalar
Sumber: BPS (diolah)
Ju
taT
on
Pro
du
ks
i (R
ibu
To
n)
TahunSumber: BPS (diolah)
Ket: Produksi minyak sawit dan gula tebu (dalam satuan 10 Ribu Ton)
0
400
800
1200
1600
2000
1995 2000 2005 2010 2011 2012 2013
MinyakSawitKakao
Kopi
Teh
Gula Tebu
PERTANIAN MASA DEPAN: KONSEKUENSI DAN SOLUSI
TREN PERUBAHAN KONSEKUENSI DAN SOLUSI
Energi fosil makin langka Transformasi ekonomi ke bioenergi
Kebutuhan pangan, pakan, energi dan serat
Urgensi bioproduk, pola hidup sehat, dan pola konsumsi biokultur
Perubahan iklim global Kapasitas adaptasi dan mitigasi
Kelangkaan lahan dan air Keniscayaan efisiensi & konservasi
Permintaan terhadap jasa lingkungan hidup
Pertanian ekologis dan bioservices
Petani marjinal meningkat Pluriculture: sistem biosiklus terpadu
Kemajuan iptek bioscience dan bioengineering
Pengembangan bioekonomi
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
12
PRODUKSI
Hilirisasi
Tata NiagaDomestik
BerdaulatPangan
Infra-strukturRegulasi
Kendalikan ImporDorong Ekspor
III
III
IV
V
VI
VII
Fokus
Pangan
Strategis
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIANPENINGKATAN PRODUKSI & PROVITAS Fokus Tujuh Komoditas
Regulasi / Deregulasi
Membangun Infrastruktur
Mekanisasi, Penguatan on-farm, Kredit, Asuransi,
Penanganan Pascapanen
KEBIJAKAN
KEMENTAN
PRODUKSI
HILIRISASI
HILIRISASI PRODUK PERTANIANMendorong Investasi Industri Gula, Jagung dan Sapi
Hilirisasi Produk Kelapa Sawit, Kakao, Kopi
KUR Untuk Kopi, Kakao, Pala dan Teh
Pengolahan Hasil Padi, Jagung dan Pangan Lainnya
Integrasi Sawit – Sapi, Pangan – Ternak
KENDALIKAN IMPOR DAN DORONG EKSPOR Fokus pada 11 Komoditas Komersial/Ekspor
Regulasi / Deregulasi Pengendalian Impor
Regulasi / Deregulasi Mendorong Ekspor
Peningkatan Mutu dan Daya Saing Produk
Sinergitas Kemendag dan Kemenperin
13
KENDALIKAN
IMPORDORONG
EKSPOR
TATA NIAGA DOMESTIK Fokus pada 11 Komoditas Pangan Strategis
Regulasi / Deregulasi,HPP
Memperpendek Rantai Tata Niaga dan Stabilisasi Harga
Sinergitas dengan Kemendag dan Bulog
Tokoh Tani Indonesia (TTI).
TATA NIAGA
DOMESTIK
EKSPOR DAN IMPOR PERTANIAN 2014-2015
14
Neraca Perdagangan Pertanian 2015 surplus USD 12,5M (Rp 169T) ditopang dari suplus perkebunan menutupi
defisit tanaman pangan, hortikultura dan peternakan
Tan Pangan
Naik 5,88%
Hortikultura
Naik 9,61%
Tan Pangan
Turun 14,51%
Hortikultura
Turun 11,36%
Perkebunan
Turun 19,98%
EKSPOR IMPOR
Peternakan
Turun 22,58%
Perkebunan
Turun 10,18%
Sumber : BPS, 2015 diolah Pusdatin
2015: Surplus Rp.169T
INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI 2014-2015
15
NTP
NTUP
2014 2015
NTP : Nilai Tukar Petani, indeks yang diterima petani dibagi indeks yang dibayarkan untuk seluruh pengeluaran rumah tangga petani
NTUP: Nilai Tukar Usaha Pertanian, indeks diterima petani dibagi indeks yang dibayarkan untuk usaha pertanian
Nasional 102,03
1. Tan Pangan 98,89
2. Hortikultura 102,55
3. Perkebunan 101,30
4. Peternakan 106,65
Nasional 101,59
1. Tan Pangan 100,37
2. Hortikultura 101,63
3. Perkebunan 97,18
4. Peternakan 107,40
Nasional 106,04
1. Tan Pangan 102,12
2. Hortikultura 107,00
3. Perkebunan 105,85
4. Peternakan 111,00
Nasional 107,44
1. Tan Pangan 105,03
2. Hortikultura 108,35
3. Perkebunan 103,71
4. Peternakan 113,03
NTP dan NTUP tahun 2015 meningkat, kecuali subsektor perkebunan rakyat menurun karena komoditas
orientasi ekspor (sawit, karet, kopi, kakao, dll) akibat harga dan krisis global
Sumber : BPS, 2015 diolah Pusdatin
4 PILAR MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015
17
1. Single Market and Production
Base (Pasar Tunggal dan Basis
Produksi)
2. Competitive Economic Region
(Kawasan Ekonomi yang
Kompetitif)
3. Equitable Economic Development
(Pembangunan Ekonomi yang
Setara)
4. Integration into the Global
Economy (Integrasi ke dalam
Ekonomi Global)
Penggunaan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN merujuk pada Inpres No 6 thn 2014 dan Keppres No 37 thn 2014.
SME: small medium-size enterprise
Ribu USD
-
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
3,500,000
4,000,000
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Kelapa Kakao Kopi Ubi Kayu Karet Kubis
EKSPOR PRODUK PERTANIAN UTAMA INDONESIA KE ASEAN
Using renewable
resources for
industry
Developing
biomass-based
energy carriers
Technology-transfer
InternationalCooperation
Producing
healthy
and safe foods
Securing global nutrition
Prospective
Bio-Economy
PERTANIAN MODERN DALAM PRESPEKTIF BIOEKONOMI
Gambar dari berbagai
sumber
Ensuring
sustainable
agricultural
production
ImplementasiBioekonomi
Bioscience
Bioengineering
Social engineering
Bioinformatics
Strategi Pertanian Modern yang Inovatif dan
Berdaya Saing di Era MEA
EnergiTerbarukan
Produksi panganberkelanjutan
Keyword Litbang Pertanian:
Zero Waste & green technologyLocal wisdom Berwawasan Global
1. Lahan & Air
2. Rekayasa teknologi
produksi
3. Peningkatan nilai
tambah & daya saing
4. Global value change &
market intelligence
5. Rekayasa Sosial
1. Bioenergi berbasis
tan. Pertanian
2. Pengembangan
Energi terbarukan
berbasis
BiomassaEngineering
approach
Continuous
improvement
PERTANIAN
MODERN
LANDASAN STRATEGIS
Automatization
RekayasaSosial
Market
InteligenceBioenergi
Global
Value
Chain
Nilai Tambah dan Daya Saing
Produk
Lahan & Air
Rekayasa Tek.
Produksi
STRATEGI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UNTUK
IMPLEMENTASI PERTANIAN MODERN YANG INOVATIF
Keaneka-ragaman
hayati
Bio-
prospecting
Identifikasi, pencegahan dan mitigasi ancamanterhadap kualitas sumberdaya lahan dan biodiversitasdengan pengembangan alert system, sertapeningkatan kualitas lahan produktif denganmemanfaatkan nanoteknologi dan bioteknologi
Pengembangan sistem informasi land use dan landcover (peta, citra, database, decision support, ataualert system)
Studi dampak lingkungan terhadap perubahan landuse dan land cover.
Networking database monitoring untukpengembangan regulasi terkait pengelolaansumberdaya lahan dan lingkungan.
Lahan dan Air
Rekayasa Teknologi Produksi
• Eksplorasi, konservasi dan karakterisasi plasma nutfah
tanaman dan hewan.
• Perakitan kultivar dan ras unggul berpotensi hasil tinggi.
• Pengembangan produk transgenik yang aman dan
berpotensi tinggi.
• Advanced technology, seperti somatic embryogenesiss
(perbanyakan benih), nanocoating (viabilitas benih),
nanofluidics (proses fertilisasi), produksi benih secara in
vitro, media tanam & packaging
• Advanced urban farming system; pengembangan controled
environmental agriculture (CEA), dan fully computerized
multi-storey plant factory (biosensing, dan nano solar cells)
• Penanganan pascapanen dengan rendeman yang
tinggi serta mutu yang seragam: sensing
technology (sortasi & grading), nano-bio-
preservative (kesegaran produk pert)
• Pengembangan pangan sehat: fortifikasi, modifikasi
struktur pangan & nano-delivery system dan
penemuan sumber pangan baru (biota laut)
• Pengembangan produk non pangan dengan
produk-produk turunan yang bernilai tinggi
(teknologi bioproses, separasi, & isolasi yang
efisien).
• Pengembangan material maju berbasis komposit
biomassa (serat selulosa)
Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk
GVC:
1. Peta Segmentasi Pasar
Global
2. Rantai produksi
3. Pemasaran
4. Preferensi konsumen
Global Value Chain (GVC) & Market Intelligence
Market Intelligence:
1. Kondisi internal kompetitor
2. Keunggulan produk pesaing
3. Pola-pola strategi pesaing
Energi Terbarukan
Bioenergi Berbasis Tanaman
Pertanian:Bioenergi Berbasis Biomassa :
• Komoditas potensial penghasil
BBN yang tidak bersaing dengan
pangan;
• Pengembangan instalasi
bioenergi berbasis perdesaan;
• Pengembangan sistem
manajemen usahatani hemat
energi
• Pengolahan limbah melalui penemuan
strain mikroba fermentasi baru;
• Pengembangan Tanaman penghasil
biomassa tinggi;
• Pengembangan produk berupa briket,
biopellet, arang, diesel BTL atau bio-
oil, etanol selulosa atau bioetanol dan
syn gas
PENUTUP
1. Strategi pembangunan pertanian modern yang inovatif dalam era MEA adalah berbasis bioekonomi yang terintegrasi dengan Biosciense, Bioengineering, social engineering & bioinformatics
2. Peningkatan nilai tambah, daya saing, danmemperkuat jejaring pasar produk pertanianmenjadi fokus dalam mendorong produk pertanianuntuk tetap menjadi andalan di pasar domestikmaupun mampu berkompetisi di pasar global
3/23/15