strategi komunikasi organisasi hmi dalam …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/aziz irawan...

94
STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM KADERISASI ANGGOTA BARU (Studi Kasus HMI Komisariat FISI Mataram Tahun 2016-2017 ) Oleh Azis Irawan Saputra NIM.15.3.13.1.080 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2018

Upload: vuongmien

Post on 15-Aug-2019

243 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM KADERISASI ANGGOTA BARU

(Studi Kasus HMI Komisariat FISI Mataram Tahun 2016-2017 )

Oleh

Azis Irawan Saputra

NIM.15.3.13.1.080

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM 2018

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

2

STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM KADERISASI ANGGOTA BARU

(Studi Kasus HMI Komisariat FISI Mataram Tahun 2016-2017)

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai

gelar sarjana sosial

Oleh

Azis Irawan Saputra NIM.15.3.13.1.080

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM 2018

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

3

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Azis Irawan Saputra, NIM: 153. 131. 080 dengan judul,

“Strategi Komunikasi Organisasi HMI Dalam Kaderisasi Anggota Baru (Studi

Kasus HMI Komisariat FISI Mataram Tahun 2016-2017)” telah memenuhi

syarat dan disetujui untuk diuji.

Di setujui pada tanggal: 2 Januari 2018

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

4

Mataram, 2 Januari 2018

Hal : Ujian Skripsi

Yang Terhormat

Rektor UIN Mataram

di Mataram

Assalamu’ alaikum, Wr. Wb.

Disampaikan dengan hormat,setelah melakukan bimbingan, arahan, dan

koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama Mahasiswa : Azis Irawan Saputra

Nim : 153131080

Jurusan/Prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Judul : Strategi Komunikasi Organisasi HMI Dalam Kaderisasi

Anggota Baru (Studi Kasus HMI Komisariat FISI

Mataram Tahun 2016-2017)

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah

skripsi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram. Oleh karena itu,

kami berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.

Wassalammu’alaikum, Wr. Wb.

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

5

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Azis Irawan Saputra

NIM : 15.3.13.1.080

Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran

Islam

Fakultas : Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Institusi : Universitas Islam Negeri (UIN)

Mataram

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Strategi Komunikasi

Organisasi HMI Dalam Kaderisasi Anggota Baru (Studi Kasus HMI

Komisariat FISI Mataram Tahun 2016-2017) ini secara keseluruhan

adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian

yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan plagiat

tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah di tentukan

oleh lembaga.

Mataram, 2 Januari 2018

Saya yang menyatakan,

PENGESAHAN

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

6

Skripsi oleh: Azis Irawan Saputra, NIM: 15.3.13.1.080 dengan

judul: Strategi Komunikasi Organisasi HMI Dalam Kaderisasi

Anggota Baru (Studi Kasus HMI Komisariat FISI Mataram Tahun

2016-2017), telah dipertahankan di depan dewan penguji jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Mataram pada tanggal

Dewan Penguji

Dr.AAhyar, M. Pd. (Ketua Sidang/Pemb. I)

Najamudin, M. Si. (Sekretaris Sidang/Pemb. II) Dr. H. MS. Udin, M. Ag (Penguji I) Habib Alwi, M. Si (Penguji II)

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

7

MOTTO

ى ى ى فى ى ا ى ى فى ى ى

“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di

jalan Allah SWT”

(HR. Turmudzi)

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

8

PERSEMBAHAN

Untuk

1. Allah SWT.

2. Keluargaku Tercinta Inaq (Ngasi), Amaq (Jumasih), Adekku (Veri Irawan

Saputra).

3. Teman-teman seperjuanganku KPI C tercinta, Amir, Putra, Andi, Zohri,

Umam, Azis long, Rizky, Umet, Hamzah, Mulianto, Wady, Filham, Ahyar,

Aini, Eva, Aminah, Trii, Yeni, Mala, kangen kumpul kalian lagi.

4. Buat rekan–rekan KKP terima kasih sudah menjadi keluarga baru, kalian

akan ku ingat dan ku kenang.

5. Untuk dosen UIN Mataram khususnya Fakultas Dakwah dan Komunikasi

terima kasih sudah mengajariku dan semoga ilmunya berkah selalu.

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena

hanya kasih sayang-Nya penulis dapat menikmati hidup di dunia ini. Berkat

kasih sayang-Nya pula penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi

besar Muhammad SAW, sebagai suri tauladan yang baik bagi umat Islam

menuju jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini

dikarenakan adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ahyar, M. Pd. sebagai pembimbing I dan Najamudin, M. Si. sebagai dosen

pembimbing II yang dengan sabar membimbing penulis dalam memberikan

bimbingan, motivasi tanpa bosan, dan memberi masukan yang sangat berarti

dan bermanfaat.

2. Najamudin, M. Si. sebagai ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Dr. H. Subhan Abdullah Acim, Lc.MA. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

4. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Mataram.

5. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram yang

telah banyak memberikan ilmu pengetahuan.

6. Kepada saudara Muhammad Ilmu dan seluruh kader maupun pengurus HMI

Komisariatu FISI Mataram yang telah memberikan bantuannya dalam

memberikan data-data yang dibutuhkan penulis dalam menyelesaikan

penelitian ini.

7. Kepada keluarga tercinta, orang tuaku, dan teman-teman, terima kasih atas

support dan doanya yang telah mendukung secara materi maupun non materi.

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

10

Sebagai kata terakhir, penulis mengucapkan terima kasih dan hanya dapat

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, dan juga bagi

pembaca pada umumnya sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih. Semoga

apa yang telah diberikan menjadi amal shaleh disisi Allah SWT. Amin.

Mataram, 2 Januari 2018

Penulis,

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

11

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................ i

HALAMAN JUDUL .......................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .............................. vi

HALAMAN MOTTO ...................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................... xi

ABSTRAK ....................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Tujuandan Manfaat Penelitian .............................................................. 6

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ................................................. 8

E. Telaah Pustaka ...................................................................................... 8

F. Kerangka Teoritik ............................................................................... 14

G. Metodelogi Penelitian ......................................................................... 23

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................... 32

1. Sejarah HMI Komisariat FISI Mataram ........................................ 32

2. Profil HMI Komisariat FISI Mataram ........................................... 34

3. Program Kerja HMI Komisariat FISI Mataram ............................. 37

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

12

4. Keanggotaan dan Masa Keanggotaan ............................................ 43

B. Strategi Komunikasi Dalam Kaderisasi Anggota Baru

HMI Komisariat FISI Mataram .............................................. 44

C. Tahapan-Tahapan HMI Komisariat FISI Mataram

Dalam kaderisasi Anggota baru .............................................. 46

D. Hambatan Komunikasi Dalam Kaderisasi Anggota Baru

HMI Komisariat FISI Mataram .............................................. 48

BAB III PEMBAHASAN

A. Analisis Strategi Komunikasi HMI Komisariat FISI Mataram

Dalam Kaderisasi Anggota Baru ............................................ 50

B. Hambatan Komunikasi Dalam Proses Kaderisasi Anggota Baru ....... 67

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 69

B. Saran ................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

13

STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM KADERISASI ANGGOTA BARU

Oleh: Azis Irawan Saputra

NIM: 153.131.080 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kaderisasi, untuk

mengetahui strategi komunikasi yang digunakan dan juga faktor penghambatnya. Penelitian ini mennggunakan pendekatan penelitian kualitatif metode studi kasus. Sumber utama atau data primer ini digali dari beberapa sumber yang terkait dengan proses kaderisasi. Sedangkan teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan pada saat proses kaderisasi melalui komunikasi secara langsung (face to face), komunikasi secara tidak langsung (media), dan atas bawah (top down), strategi komunikasi ini meliputi: strategi komunikasi pra kondisi, tebar jala, dan tombak. Sementara hambatannya meliputi, tidak semua anggota HMI Komisariat FISI Mataram yang memiliki kemampuan berkomunikasi dalam menerapkan strategi komunikasi pra kondisi, tebar jala, dan tombak, selain itu rendahnya pemahaman dari mahasiswa baru dalam berorganisasi, dan lemahnya sistem sosialisasi ke mahasiswa baru yang sifatnya sporadis (mendadak) dan tidak berkelanjutan, dan banyaknya UKM, BKM, yang melakukan hal yang sama pada saat ajaran baru dimulai, dan melakukan tebar pesona terhadap mahasiswa baru.

Kata kunci: Strategi Komunikasi, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),

Proses Kadersasi.

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Tanpa disadari manusia sudah terlibat dalam organisasi dan

menggunakan komunikasi sejak dalam kandungan. Organisasi dan komunikasi

memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia dan mungkin tidak

banyak yang menyadari dominannya peran organisasi dalam kehidupan itu,

misalnya seperti manusia dilahirkan dalam lembaga yang terorganisir seperti

rumah sakit, menerima pendidikan dalam lembaga seperti sekolah, tinggal

ditengah masyarakat yang terorganisir dan dalam konteks yang paling luas

yaitu sebagai warga negara dalam sebuah negara.

Komunikasi adalah sebuah realitas yang tidak dapat di pungkiri lagi

kebenarannya, dan manusia tidak pernah terlepas dari yang namanya

komunikasi. Tanpa kita sadari kita sebagai manusia sudah melakukan

komunikasi dari sejak lahir, misalnya seperti tertawa, menangis, adalah

sebagian contoh kecil dari komunikasi. Dan juga manusia sering melakukan

kebiasaan atau rutinitas yang selalu melibatkan komunikasi seperti menonton

televisi, berkhayal, merenung, membaca, mendengarkan, berbicara, dan masih

banyak lagi contoh mengenai komunikasi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Menurut Ramlie R. Merta wijaya, strategi adalah cara-cara yang

ditetapkan terlebih dahulu, dengan cara mana perusahaan akan berjalan

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

15

kearah tujuan luas yang menyangkut finansial, operasi atau aspek–aspek

sosial perusahaan.1 Sedangkan menurut Onong Uchjaya Efendi, strategi pada

hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan.2

Dari definisi diatas menunjukan bahwa strategi disini menjelaskan

beberapa poin. Pertama apa yang harus dicapai, kedua bagaimana sumber

daya dan kegiatan apa yang akan dialokasikan untuk setiap produk pasar

dalam menentukan peluang dan tantangan lingkungan serta untuk meraih

keunggulan, ketiga strategi yang akan digunakan harus dipertimbangakan

dipilih dan disesuaikan dengan tujuan organisasi. Dengan kata lain bisa

dikatakan bahwa strategi merupakan alat bantu untuk mencapai tujuan

organisasi dalam kaitanya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.3 Sehingga strategi merupakan alat

yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.

Istilah komunikasi dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan

communication, berasal dari kata communication atau dari kata communis yang

berarti “sama” atau “sama maknanya” atau “pengetian bersama”, dengan

maksud untuk mengubah pikiran, sikap, prilaku, penerima dan melaksanakan

apa yang diinginkan oleh komunikator.

1Ramlie R. Merta Wijaya, strategi Pengendalian Administratif, (Bandung: Angkasa,

1991), h. 7. 2Onong Uchjaya Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 1999), h. 31. 3Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membeda Kasus bisnis, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Sinar Umum, 1997), h. 2.

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

16

Dalam garis besarnya dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah

penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.

Komunikasi akan berhasil dengan baik apabila sekitarnya timbul saling

pengertian, yaitu jika kedua belah pihak si pengirim dan si penerima informasi

dapat memahami. Hal ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus

menyetujui sesuatu gagasan tersebut. Yang penting adalah kedua belah pihak

sama-sama memahami gagasan tersebut. Dalam hal seperti inilah baru dapat

dikatakan bahwa komunikasi telah berhasil dengan baik (komunikatif).4

Organisasi banyak jenisnya seperti organisasi politik, organisasi sosial,

organisasi mahasiswa, organisasi olahraga dan organisasi kenegaraan.

Organisasi mahasiswa merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa

yang dalam hal ini dapat berupa organisasi intra dan ekstra kampus.

Setiap komunikasi manusia berawal dan berdasarkan komunikasi

antarpersonal, dari komunikasi antarpersonal itulah kemudian berkembang

menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

Banyak sekali organisasi mahasiswa yang sudah berdiri di Indonesia,

mereka bergerak dengan tujuan serta ideologinya masing-masing, seperti:

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

(PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Front Mahasiswa

nasional (FMN), dan lain sebagainya. Namun, organisasi tersebut memiliki

4H. A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyrarakat, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2010), h. 8. 5Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2013), h. 6.

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

17

tujuan yang sama yaitu membangun Indonesia dengan adil dan makmur. Dari

sekian banyak organisasi mahasiswa yang ada di Indonesia tidak akan bisa

berjalan kalau tidak ada kader yang menjalankan roda organisasi tersebut.

Himpunan Mahasiswa Islam merupakan organisasi yang fokus pada

pengkaderan dan salah satu organisasi yang telah banyak memberikan

sumbangsih terhadap bangsa Indonesia.

Himpunan Mahasiswa Islam merupakan organisasi mahasiswa tertua

dan terbesar di Indonesia, yang berdiri pada 14 Rabiul Awal 1366 H atau

bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947 M di Yogyakarta. pendiriannya

diprakarsai oleh Lafran Pane bersama 14 orang lainnya yaitu: Kartono Zarkasy

(Ambarawa), Dahlan Husein (Palembang), Siti Zainah (istri Dahlan Husein,

Palembang), Maisaroh Hilal (cucu pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad

Dahlan, Singapura), Soewali (Jember), Yusdi Gozali (Semarang, juga pendiri

PII), M. Anwar (Malang), Hasan Basri (Surakarta), Marwan (Bengkulu), Tayeb

Razak (Jakarta), Toha Mashudi (Malang), Bidron Hadi (Kauman-Yogyakarta),

Zulkarnaen (Bengkulu), dan Mansyur.6

Himpunan Mahasiswa Islam telah melahirkan tokoh-tokoh hebat

seperti: Nurcholish Madjid, Akbar Tanjung, Jussuf Kalla, Anis Baswedan,

Anas Urbaningrum, Abraham Samad dan masih banyak lagi tokoh lainnya

yang telah berkontribusi menularkan pemikiran-pemikiran tentang ke-Islaman

dan ke-Indonesiaan.

6Agussalim Sitompul, Nurcholish Madjid, dkk, Basic Training: Panduan Untuk Kader

HMI, (Ciputat: Bidang PA HMI Cabang Ciputat, 2015), h. 5.

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

18

Banyak cara strategi komunikasi yang digunakan atau dilakukan oleh

HMI Komisariat FISI Mataram untuk merekrut kader baru salah satunya yaitu,

dengan menaruh senior-senior atau anggota mereka di organisasi-organisasi

internal yang ada di UIN Mataram sebagai salah satu cara mereka mengenalkan

secara lebih luas apa itu organisasi HMI, supaya mahasiswa baru yang baru

masuk organisasi tersebut lebih tau akan organisasi HMI itu seperti apa dan

menjadi tertarik untuk ikut menjadi kader HMI.

Meskipun begitu, ada juga hambatan-hambatan yang dilalui oleh

organisasi HMI Komisariat FISI Mataram disetiap periodenya dalam

melakukan pengkaderan, salah satunya persaingan beberapa organisasi yang

mempunyai sistem yang sama. Apalagi mau bergabung ke dalam sebuah

organisasi mahasiswa, ditambah lagi dengan isu mahasiswa yang ikut

organisasi mahasiswa biasanya lama menyelesaikan kuliah mereka walaupun

banyak juga yang membuktikan itu tidak menjadi alasan lamanya mereka

menyelesaikan kuliahnya. Walau demikian HMI Komisariat FISI Mataram

termasuk salah satu organisasi yang masih ada peminatnya. Hal ini bisa dilihat

dari data anggota baru yang mengikuti Maperca (Masa Perkenalan Calon

Anggota) sampai yang mengikuti basic trainning atau LK (Latihan Kader) 1

untuk mendapatkan status anggota biasa di lima tahun terakhir periodenya.7

Oleh karena itu organisasi membutuhkan strategi untuk mencapai

tujuan organisasi sebagai organisasi pengkaderan, dan strategi agar dapat

7Sunardi ,Wawancara, Mataram, 12 april 2017.

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

19

mempengaruhi pandangan mahasiswa baru agar tertarik untuk bergabung ke

dalam sebuah organisasi.

Dari pemaparan di atas, peneliti melihat ada yang menarik dari

pengkaderan organisasi HMI yaitu strategi komunikasi yang digunakan untuk

merekrut anggota baru yang cukup menarik dan juga organisasi HMI masih

eksis dan masih banyak peminatnya sampai saat ini walaupun banyak

organisasi lain yang ada di UIN Mataram.

Berdasarkan penjelasan di atas akhirnya penulis merasa tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Komunikasi Organisasi

HMI dalam Kaderisasi Anggota Baru (Studi Kasus HMI Komisariat FISI

Mataram)”.

B. Fokus Penelitian

Dari paparan di atas, maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana strategi komunikasi yang digunakan oleh organisasi HMI

Komisariat FISI Mataram dalam kaderisasi anggota baru?

2. Faktor apa saja yang menghambat komunikasi organisasi HMI Komisariat

FISI Mataram dalam kaderisasi anggota baru?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Setiap kegiatan yang dilakukan tentu memiliki tujuan. Karena itu tujuan

yang ingin di capai dalam penelitian ini sesuai dengan fokus penelitian di

atas:

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

20

a. Mediskripsikan atau menjelaskan strategi komunikasi yang digunakan

oleh organisasi HMI Komisariat FISI Mataram dalam kaderisasi anggota

baru.

b. Mendiskripsikan atau menjelaskan faktor penghambat komunikasi

organisasi HMI dalam kaderisasi anggota baru komisariat FISI Mataram.

2. Manfaat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah

ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan “Strategi Komunikasi

Organisasi HMI dalam Kaderisasi Anggota Baru (studi kasus HMI

Komisariat FISI Mataram)” sebagaimana juga penelitian-penelitian lainnya,

maka penelitian ini juga mengharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun secara praktis.

a. Secara teoritis

1) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi penting dan

jembatan untuk mengkaji disiplin ilmu yang serupa terhadap

penelitian mendatang.

2) Sebagai bahan rujukan bagi peneliti yang hendak meneliti persoalan

ini secara lebih mendalam lagi.

3) Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan ilmu pengetahuan dan

pengalaman bagi peneliti yang ingin meneliti tentang hal yang sama.

b. Secara praktis

Untuk menjadi masukan bagi pihak yang membutuhkan diantaranya:

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

21

1) Pengurus HMI Komisariat FISI Mataram,

2) Anggota HMI,

3) Organisasi lainnya, dan

4) Mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Adapun batasan ruang lingkup dari penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti disesuaikan dengan fokus kajian yang telah dipaparkan sebelumnya.

Dimana peneliti akan mengkaji lebih dalam mengenai strategi komunikasi

organisasi HMI dalam kaderisasi anggota baru. Supaya dalam penelitian ini

bisa terarah, teratur dan tidak keluar dari permasalahan yang ada, selain itu juga

untuk mempertimbangkan waktu, tenaga, materi, maupun pengetahuan yang

relatif terbatas maka peneliti memberi batasan terhadap permasalahan yang

akan penulis teliti.

Sedangkan setting penelitian dalam penelitian ini dilakukan di UIN

Mataram. Di Jln. Pendidikan No. 35 Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara

Barat. Adapun alasan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini adalah

karena lokasi penelitian di daerah Mataram yaitu HMI Komisariat FISI

Mataram yang dekat dengan tempat peneliti menuntut ilmu, sehingga

memudahkan peneliti mencapai tempat lokasi penelitian.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka ini adalah upaya untuk mencari dan memadukan

penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

22

sebelumnya, yang penelitian tersebut bertopik senada dengan penelitian yang

akan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menjelaskan bahwa penelitian yang

akan dilakukan tujuannya untuk menegaskan kebaruan, (penting) penelitian

bagi pengembangan keilmuan terkait.

1. Datu Danu Putra. W. JudulSkripsi: Sistem Kaderisasi Da’i Di Pondok

Pesantren Hidayatullah Ampenan Mataram.8

Bentuk sistem dari kegiatan kaderisasi da’i di ponpes Hidayatullah

Mataram, dilakukan menggunakan dua jenis sistem yaitu pengkaderan

secara internal lembaga. Maksudnya adalah dengan melakukan

pengkaderan sendiri yang dilakukan oleh pihak lembaga atau Yayasan

dengan menggunakan Kurikulum Nasional secara formal. Selanjutnya

adalah sistem pendelegasian, sistem ini dilakukan melalui pengiriman atau

pengutusan kader da’i berbagai daerah untuk menjalankan misi dakwah

secara terorganisir dan berkesinambungan.

Faktor-faktor pendukung terlaksananya kegiatan kaderisasi di

ponpes Hidayatullah Mataram adalah tersedianya subyek kader, yakni para

guru sebagai pembimbing, subyek kader yaitu semua santri yang terlibat

atau mengikuti kegiatan pengkaderan tersebut, adanya saran dan prasarana

yayasan. Adapun masalah yang dihadapi dalam kegiatan pengkaderan da’i

di ponpes Hidayatullah Mataram adalah penerapan sistem penyampaian

materi yang diberikan pada santri yang masih belum dianggap efektif,

8Datu Danu Putra. W,“Sistem Kaderisasi Da’i Di Pondok Pesantren Hidayatullah Ampenan Mataram”,(Skripsi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri Mataram. Mataram, 2008),

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

23

tingkat kemampuan siswa yang berpariasi dan masih kurang dalam

memahami teori-teori yang disampaikan oleh para pembimbingnya. Metode

yang digunakan dalam skirpsi ini yaitu metode kuantitaif.

Dari hasil penelitian di atas, terdapat kesamaan yang sangat erat

dengan fokus yang ditulis oleh peneliti, yaitu sama-sama membahas tentang

kaderisasi. Perbedaannya terletak pada metode penelitian yang dilakukan,

skripsi terdahulu menggunakan penelitian kauntitaif sedangkan peneliti

sekarang menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian

peneliti melakukan penelitian di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam

Komisariat FISI Mataram, sedangkan penelitian di atas berlokasi di Pondok

Pesantren Hidayatullah Ampenan Mataram.

2. Siti Julia Munajjah. Judul Skripsi:“Sistem Kaderisasi Pimpinan Pondok

Pesantren Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Santri”.9

Dalam pelaksanaan proses Kaderisasi Pondok Pesantren Al-

Islahuddiny terbagi dalam berbagai bagian, yakni pendidikan formal dan

pendidikan non formal.

Faktor pendukung kaderisasi pimpinan ponpes dalam meningkatkan

sumber daya manusia adalah mempunyai pemimpin yang cukup potensial

dan kharismatis sehingga memudahkan pondok pesantren berkembang

membangun jaringan, sistem pendidikan yang diterapkan sangat menunjang

untuk mencetak kader-kader yang mengutamakan akhlakul karimah, sarana

9Siti Julia Munajjah,”Sistem Kaderisasi Pimpinan Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Santri”,(Skripsi, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Institut Agama Islam Negeri Mataram, Mataram 2015).

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

24

dan prasarana yang ada cukup memadai. Hambatan yang dihadapi yaitu

kepintaran santri yang berpariasi sehingga cukup sulit dalam

mengembangkan ilmu yang diterpakan. Metode yang digunakan yaitu

metode kualitatif deskriptif.

Dari hasil penelitian di atas, terdapat kesamaan yang sangat erat

dengan fokus yang ditulis oleh peneliti, yaitu sama-sama membahas tentang

kaderisasi dalam penelitian dan menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Perbedaannya terletak pada lokasi penelitian, peneliti melakukan penelitian

di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FISI Mataram,

sedangkan penelitian di atas berlokasi di Pondok Pesantren Al-Islahuddiny

di Kediri, Lobar, NTB.

3. Irwan Supriadin. Judul Skripsi :“Sistem Kaderisasi Dakwah Pimpinan

Pondok Pesantren Di Pondok Pesantren Darul Hikmah Soncolela-Bima”.10

Sistem kaderisasi dakwah yang diterapkan oleh ponpes Darul

Hikmah Soncolela Bima adalah sistem penerjunan ke masyarakat dan

latihan-latihan yang dilaksanakan di dalam lingkungan pondok pesantren

itu sendiri.

Faktor penunjang bagi pelaksanaannya sistem kaderisasi dakwah

adalah karena tingginya kesadaran para santri untuk aktif dalam berbagai

macam latihan atau kegiatan yang dilaksanakan oleh ponpes Darul Hikmah

Soncolela Bima, selain itu didukung pula kemudahan-kemudahan yang

10Irwan Supriadin, “Sistem Kaderisasi Dakwah Pimpinan Pondok Pesantren Di Pondok Pesantren Darul Hikmah Soncolela-Bima”, (Skripsi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri Mataram. Mataram 2003).

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

25

diberikan oleh pihak ponpes dalam menerapkan materi atau metode

kaderisasi dakwah tersebut. Adapun faktor yang jadi penghambat adalah

kurangnya tenaga pengajar yang memiliki kekurangan di bidang dakwah,

tidak tersedianya perpustakaan yang memadai yang mengoleksi tentang

buku-buku keagamaan. Adapun metode yang digunakan dalam skripsi ini

adalah menggunakan penelitian kuantitaif.

Dari hasil penelitian di atas, terdapat kesamaan yang sangat erat

dengan fokus yang ditulis oleh peneliti, yaitu sama-sama membahas tentang

kaderisasi dalam penelitian. Perbedaannya terletak pada metode yang

digunakan, skripsi terdahulu menggunakan penelitian kauntitaif sedangkan

peneliti sekarang menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi

penelitian peneliti melakukan penelitian di organisasi Himpunan

Mahasiswa Islam Komisariat FISI Mataram, sedangkan penelitian di atas

berlokasi di Pondok Pesantren Darul Hikmah Soncolela Bima.

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

DAFTAR TABEL TELAAH PUSTAKA

No Nama Judul Fokus Penelitian Teori Persamaan Perbedaan Hasil 1. Datu Danu

Putra W. Sistem Kaderisasi Da’i di Pondok Pesantren Hidayatullah Ampenan Mataram

- Bagaimana sistem kaderisasi da’i pondok pesantren Hidayatullah Ampenan Mataram? - Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam sistem kaderisasi da’i pondok pesantren Hidayatullah Ampenan Mataram?

Teori ABX

Sama-sama membahas tentang kaderisasi

Menggunakan metode kuantitaif sedangkan peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif

Sistem kaderasasi berjalan lancar dan lingkungan pesantren menjadi faktor pendukung

2. Siti Julia Munajjah

Sistem Kaderisasi Pimpinan Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Santri

- Bagaimana Sistem Kaderisasi Pimpinan Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Santri? - Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam Kaderisasi Pimpinan Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Santri?

Teori SMCR

-Sama-sama membahas tentang kaderisasi -sama-sama menggunakan metode kualitatif

Tempat penelitian dan peneliti terrdahulu melakukan penelitian tentang pondok pesantren sedangkan peneliti sekarang tentang organisasi

Sistem kaderisasi dengan metode yang beragam. Lingkungan yg beragam menjadi faktor pendukung dan penghambat.

3. Irwan Supriadin

Sistem Kaderisasi Dakwah Pimpinan Pondok Pesantren Di Pondok Pesantren Darul Hikmah Soncolela-Bima

- Bagaimana sistem strategi kaderisasi dakwah di pondok pesantren Darul Hikmah Soncolela-Bima? - Apa saja hambatan Sistem Strategi kaderisasi dakwah di pondok pesantren Darul Hikmah Soncolela-Bima?

Teori ABX

Sama-sama membahas tentang kaderisasi

Menggunakan metode kuantitaif sedangkan peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif

Sistem terjun dan menyadarkan masyarakatsecara langsung. Tingginya kesadaran santri menjadi pendukung kaderisasi

4. Azis Irawan Saputra

Strategi Komunikasi Organisasi HMI dalam Kaderisasi Anggota Baru

- Bagaimana strategi komunikasi yang digunakan oleh organisasi HMI Komisariat FISI Mataram dalam kaderisasi anggota baru? -Faktor apa saja yang menghambat komunikasi organisasi HMI Komisariat FISI mataram dalam kaderisasi anggota baru?

Teori Kultivasi

Sama-sama membahas tentang kaderisasi

Skripsi diatas meneliti tentang pesantren sedangkan penelitian ini meneliti organisasi mahasiswa

Strategi komunikasi HMI Komisariat FIISI Mataram menggunakan strategi komunikasi face to face dan juga komunikasi top down. faktor rendahnya pemahaman mahasiswa baru dan banyaknya UKM BKM menjadi masalah

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

F. Kerangka Teoritik

Setiap penelitian memerlukan kejelasan berfikir dalam memecahkan

atau menyoroti masalah-masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori

yang membuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana

masalah penelitian akan disoroti.11 Teori merupakan serangkaian asumsi,

konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena

(sosial) secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep.12

Fungsi teori dalam riset adalah membantu periset menerangkan fenomena

sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya.13

1. Strategi

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia, strategi

merupkan sebuah perencanaan yang panjang untuk berhasil dalam mencapai

suatu keuntungan. Demikian juga strategi didefinisikan sebagai suatu garis

besar haluan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam

organisasi strategi adalah seperangkat pandangan-pandangan, pendirian-

pendirian, prinsip-prinsip atau norma-norma yang ditetapkan untuk

keperluan, yakni:

11Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : Gajah Mada

University Press, 2012), h. 42. 12Nasution, Arif dkk, Metode Penyusunan Proposal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial,

(Medan: Percetakan Monora Medan, 2001), h. 14. 13Kriyantono Rahmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, ( Jakarta: Kencana, 2009), h.

42.

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxviii

a. Untuk menyelamatkan dan untuk mengamankan kelangsungan hidup

atau posisi organisasi di tengah-tengah perkembangan situasi, jangan

sampai pada suatu ketika menjadi terjepit atau terdesak secara dirugikan.

b. Untuk menarik keuntungan dari setiap kesempatan atau peluang yang

baik yang mungkin muncul di dalam perkembangan situasi.14

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi

adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa

untuk melaksanakan kebijakan tertentu di perang atau rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.15

Menurut Laurence R. Jauch dan William F. Gluek strategi adalah

saran yang digunakan untuk tujuan akhir (tujuan). Tetapi strategi bukanlah

sekedar suatu rencana. Strategi ialah rencana yang disatukan: strategi

mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu, strategi itu menyeluruh:

strategi meliputi semua aspek penting perusahaan. Strategi itu terpadu

semua bagian rencana serasi satu sama lain dan bersesuaian.16

2. Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam Bahasa Inggris berasal

dari kata bahasa latin communis yang berarti “sama” communico,

communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make

14Martins Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran,(Jakarta: Referensi

GP Press Group, 2013), h. 1. 15Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2005), h. 1902. 16Laurence R. Jauch, William F. Gluek, Manajemen Strategi dan Kebijakan

Perusahaan, (Jakarta: Penerbit Erlangga), h. 12.

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxix

common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata

komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip.

Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu

pesan dianut secara sama. Akan tetapi defenisi-defenisi kontemporer

menyatakan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut,

seperti dalam kalimat “kita berbagi pikiran,” “kita mendiskusikan makna”,

dan “kita mengirim pesan.”17

Secara umum ada lima kategori fungsi (tujuan) utama komunikasi, yakni:

a. Fungsi informasi, yaitu sumber atau pengirim menyebarluaskan

informasi agar dapat diketahui penerima.

b. Fungsi mendidik, yaitu sumber menyebarluaskan informasi dalam rangka

mendidik atau mengubah struktur pengetahuan penerima.

c. Fungsi instruksi, yaitu sumber memberikan instruksi agar dilaksanakan

penerima.

d. Fungsi memengaruhi, yaitu sumber memengaruhi penerima dengan

informasi yang persuasif untuk mengubah presepsi, sikap, dan prilaku

penerima.

e. Fungsi menghibur, yaitu sumber menyebarluaskan informasi untuk

menghibur sambil memengaruhi penerima.18

17Deddy Mulyana, Pengantar Ilmu Komunikas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2010), h. 46. 18Alo Liliweri, Sosiologi dan Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),

h. 364.

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxx

Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian

suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk

mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun

tak langsung melalui media.

a. Komunikasi tatap muka (face to face)

Dikatakan komunikasi tatap muka karena karena komunikasi

berlangsung, komunikator dan komunikan saling berhadapan sambil

saling melihat. Dalam situasi komunikasi seperti ini komunikator dapat

melihat dan mengkaji diri si komunikan secara langsung. Karena itu,

komunikasi tatap muka sering kali disebut juga komunikasi langsung

(direct communication). Komunikator dapat mengetahui efek

komunikasinya pada saat itu juga. Tanggapan/respons komunikan itu

tersalurkan langsung kepada komunikator.

b. Komunikasi bermedia

Komunikasi bermedia (mediated communication) adalah

komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan

suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya, dan/ atau banyak

jumlahnya. Komunikasi bermedia disebut juga komunikasi tidak

langsung (indirect communication), dan sebagai konsekuensinya arus

balik pun tidak terjadi pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator

tidak mengetahui tanggapan komunikasi dengan menggunakan media,

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxxi

komunikator harus lebih matang dalam perencanaan dan persiapannya

sehingga ia merasa pasti bahwa komunikasinya itu akan berhasil.19

3. Strategi komunikasi

Kata “strategi” berasal dari kata Bahasa Yunani “strategos” yang

secara harafiah berarti “keahlian militer” yang belakangan diadaptasikan

lagi ke dalam lingkungan bisnis modern. Lalu apa itu strategi komunikasi?

a. Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan dan mempromosikan suatu

visi komunikasi dan satuan tujuan komunikasi dalam suatu rumusan yang

baik.

b. Strategi untuk menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi yang

dilakukan berdasarkan suatu pilihan (keputusan) dari beberapa opsi

komunikasi.

c. Strategi berbeda dengan taktik. Strategi komunikasi menjelaskan tahapan

konkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis pada satuan

teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi. Adapun taktik adalah

satu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi yang telah

ditetapkan sebelumnya.

d. Adalah tujuan akhir komunikasi, strategi berperan memfasilitasi perubahan

perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi manajemen.

Karena itu, maka strategi komunikasi selalu dihubungkan dengan:

19 Onong Uchjana Efendy, Dinamika komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004), h. 7-10.

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxxii

1) Siapa saya bicara.

2) Maksud apa saya bicara

3) Pesan apa yang harus disampaikan kepada seseorang.

4) Cara bagaimana saya menyampaikan pesan kepada seseorang.

5) Bagaimana mengukur dampak pesan tersebut.20

Strategi adalah perspektif, posisi, rencana dan pola. Strategi adalah

jembatan yang menghubungkan kebijakan dengan sasaran. Strategi dan taktik

merupakan jembatan yang menghubungkan kesenjangan antara tujuan dan

alat yang dipakai untuk mencapai tujuan. Singkatnya, strategi adalah konsep

yang mengacu pada suatu jaringan yang kompleks dari pemikiran, ide-ide,

pengertian yang mendalam, pengalaman, sasaran, keahlian, memori, persepsi

dan harapan yang membimbing untuk menyusun suatu kerangka pemikiran

umum agar kita dapat memutuskan tindakan-tindakan yang spesifik bagi

tercapainya tujuan.21

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Namun untuk mencapai tujuan

tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan

arah saja, tetapi harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Demikian pula dengan strategi komunikasi merupakan paduan dari

perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu

20Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada dan Serba Makna,(Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2011), h. 240. 21Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada dan Serba Makna, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2011), h. 239.

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxxiii

tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat

menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan,

dalam arti kata pendekatan bisa berbeda setiap waktu tergantung kepada

situasi dan kondisi.22

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan juga strategi komunikasi

dari atas ke bawah (top down). Strategi komunikasi dari atas ke bawah adalah

transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan

merupakan komunikasi dari atas ke bawah. Aliran komunikasi dari manajer

ke bawahan tersebut umumnya terkait dengan tanggung jawab dan

kewenangannya dalam suatu organisasi.23

4. Media

Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata “medium”. Media secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi,

media merupakan wahana penyalur informasi atau penyalur pesan. Oleh

karena itu, media bisa kita definisikan sebagai segala sesuatu yang dapat

menyalurkan pesan dan dari pesan pengirim ke penerima pesan sehingga

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat komunikan terhadap apa

yang disampaikan oleh komunikator.24

22Effendy, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 29. 23Febriansah92, “komunikasi”, dalam

https://febriansah92.blogspot.co.id/2013/06/komunikasi-dalam-organisasi, diakses tanggal 27 September 2017.

24Saharudin, Perkembangan Teknologi Komunikasi, (Bagu Lombok Tengah, NTB: Pustaka Akademika, 2011), h. 48.

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxxiv

Dalam teorinya Mc Luhan dalam Rahmat, media merupakan perluasan

dari alat indra manusia seperti media TV, radio, pertunjukan wayang, dan

drama. Dan diungkapkannya lagi secara operasional dan praktis, media

adalah pesan, karena media membentuk dan mengendalikan skala serta

bentuk hubungan dan tindakan manusia.25

Oleh karena itu, dalam pengertian media adalah perantara untuk

menyampaikan pesan dari komunikator ke khalayak atau masyarakat yang

akan menerima dan memberi tanggapan dari yang disampaikan.

5. Kaderisasi

Kaderisasi merupakan hal penting bagi sebuah organisasi karena

merupakan inti dari kelanjutan perjuangan organisasi ke depan. Tanpa

kaderisasi, rasanya sangat sulit dibayangkan sebuah organisasi bergerak dan

melakukan tugas-tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis.

Kaderisasi adalah sebuah keniscayaan untuk membangun struktur kerja yang

mandiri dan berkelanjutan. Fungsi dari kaderisasi adalah mempersiapkan

calon-calon (embrio) yang siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan

sebuah organisasi. Kader suatu organisasi adalah orang yang telah dilatih

dan dipersiapkan dengan berbagai keterampilan dan disiplin ilmu, sehingga

dia memiliki kemampuan yang di atas rata-rata orang umum. Bung Hatta

pernah menyatakan kaderisasi dalam kerangka kebangsaan, “bahwa

kaderisasi sama artimya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan

25Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h.

220.

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxxv

pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam”.

Dari sini, pandangan umum mengenai kaderisasi suatu organisasi dapat

dibedakan menjadi dua ikon secara umum. Pertama, pelaku kaderisasi

(subyek) dan kedua sasaran kaderisasi (obyek). Untuk yang pertama, subyek

atau pelaku kaderisasi sebuah organisasi adalah individu atau sekelompok

orang yang dipersonifikasikan dalam sebuah organisasi dan kebijakan-

kebijakannya yang melakukan fungsi regenerasi dan kesinambungan tugas-

tugas organisasi. Sedangkan yang kedua adalah obyek dari kaderisasi,

dengan pengertian lain adalah individu-individu yang dipersiapkan dan

dilatih untuk meneruskan visi dan misi organisasi. Sifat sebagai subyek dan

obyek dari proses kaderisasi ini sejatinya harus memenuhi beberapa pondasi

dasar dalam pembentukan dan pembinaan kader-kader organisasi yang

handal, cerdas dan matang secara intelektual dan psikologis. Kegiatan

kaderisasi merupakan suatu keharusan yang mau tidak mau harus tetap

dilakukan secara berkelanjutan oleh umat Islam, hal ini agar misi dakwah

Islam tetap dijalankan dan diharapkan dapat mencapai hasil yang signifikan

pada yang selanjutnya. Tentu dalam menyampaikan materi dakwah yang

benar harus pula didukung oleh seorang pembimbing yang cakap dan yang

berpengetahuan yang luas tentang Islam, agar tidak salah dan keliru dalam

menyampaikan serta mengajarkan ajaran-ajarannya.26

26Annisalidramaribeth, “Kaderisasi”, dalam https://annisalidramaribeth.wordpress.com/2011/02/26/kaderisasi/, dikses tanggal 10 April 2017.

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxxvi

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-

langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan

pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-

pertanyaan tertentu.27

Adapun medote yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif deskriptif, dimana pendekatan kualitatif lebih mudah

memperoleh data atau keterangan yang lebih luas dan mendalam mengenai

hal-hal yang menjadi pokok permasalahan yang harus ditemukan

jawabannya.

Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang berorientasi pada

gejala-gejala yang bersifat alamiah, karena orientasinya demikian maka

sifatnya naturalistik dan mendasar atau bersifat kealamian serta tidak bisa

dilakukan di laboraturium melainkan di lapangan.28

Oleh karena itu, alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif

deskriptif ditujukan atau diarahkan untuk menjelaskan tentang strategi

komunikasi organisasi HMI dalam kaderisasi anggota baru komisariat FISI

Mataram.

27 Sunardi Suryabrata, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 11.

28Muhammad Ali, Penelitian Kualitatif, (Surabaya: Bina Ilmu, 1995), h. 159.

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxxvii

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini sangatlah di butuhkan karena

disamping akan mendapatkan informasi atau data yang sesuai dengan yang

diinginkan, juga agar bisa tau kondisi tempat peneliti melakukan penelitian.

Peneliti juga bisa mengamati langsung lokasi penelitian sebagai salah satu

untuk mengumpulkan data dan mewawancarai langsung responden yang

bisa memberikan data yang valid dan yang sesuai dengat apa yang

dibutuhkan oleh si peneliti.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah di UIN Mataram.

Di Jln. Pendidikan No. 35 Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Alasan peneliti memlilh lokasi ini karena lokasinya yang cukup dekat

dengan tempat tinggal peneliti.

4. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari

mana data itu di dapatkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan metode wawancara dalam mengumpulkan data-datanya

disebut informan.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber, dan

berbagai cara, bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data

dapat menggunakan sumber data primer dan sumber.

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxxviii

a. Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung

dari obyek yang akan diteliti.29 Maksudnya sumber data yang peneliti

butuhkan bisa didapatkan langsung misalnya melalui informan dan

pengumpulan data yang diinginkan oleh peneliti harus mewawancarai

orang yang berkompeten di bidangnya tetapi bisa juga mewawancarai

orang yang di luar organisasi HMI (mahasiswa dari organisasi lain,

mahasiswa biasa yang tidak ikut dalam organisasi apapun), dan pengurus

komisariat, ketua bidang, anggota HMI FISI Mataram.

b. Sumber data skunder

Sumber data skunder adalah data yang dikumpulkan dari kedua

atau dari sumber-sumber lain yang telah bersedia sebelum penelitian

dilakukan.30

Maksudnya sumber data yang diinginkan bisa didapat melalui

orang lain yang tidak terlibat dalam suatu peneleitian atau sumber-

sumber lain. Yang menjadi data dari sumber ini adalah mahasiswa biasa

yang tidak mengikuti organisasi, mahasiswa yang mengikuti organiasisi

lain artinya tidak mengikuti organisasi HMI, bisa juga melalui buku-

buku, dokumen-dokumen, arsip, jurnal dan sebagainya yang mampu

memberikan kemudahan bagi peneliti dalam melakukan penelitian.

29Bagon Suyanton, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta:Kencana, 2007), h. 55. 30Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung : Refika Aditama, cet-2 2010), h.

28.

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xxxix

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam

suatu penelitian bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti

agar mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam suatu

penelitian.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan metode observasi, wawancara

dan metode dokumentasi.

a. Metode Observasi

Observasi adalah studi yang disengaja sistematik tentang

fenomena sosial dari gejala-gejala psikis dengan cara pengamatan dan

pencatatan.31 Observasi dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1) Observasi partisipan yaitu, pengamat ikut serta dalam kegiatan

penelitian, seakan merupakan bagian dari mereka.

2) Observasi non partisipan adalah pengamat diluar subjek yang diamati

dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan mereka.32

Dalam penelitian ini, observasi yang digunakan adalah observasi

non partisipan, karena peneliti datang ke lokasi penelitian untuk

mengamati aktivitas yang berada di lokasi penelitian. Observasi

diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan

31Husaini Husman dan Purnomo Setiady, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 54.

32Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Rosdakarya, 2003), h. 67.

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xl

pencatatan ini dilakukan ditempat terjadi atau berlangsungnya

peristiwa, kemudian peneliti mencatat semua kejadian yang ada

terutama yang berkaitan dengan judul yang peneliti angkat.

b. Metode Wawancara

Metode wawancara (interview) adalah cara pengumpulan data

dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan

berlandaskan kepada tujuan penelitian.33 Wawancara secara garis besar

dibagi menjadi dua, yaitu wawancara tak struktur dan wawancara

terstruktur:

1) Wawancara tak terstruktur sering juga disebut wawancara

mendalam, wawancara intesif, wawancara kualitatif.

2) Wawancara terstruktur sering juga disebut wawancara baku yang

susunan pertanyaannya sudah di tetapkan sebelumnya (biasanya

tertulis) dengan pilihan-pilihan jawaban yang sudah ada.

Dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara tak struktur,

maksudya wawancara yang pertanyaan-pertanyaannya tidak tersusun

dan tidak dipersiapkan terlebih dahulu secara ketat, penulis

menggunakan teknik ini agar peneliti dapat secara bebas dan leluasa

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan bebas pula dan suasana

menjadi hidup tetapi tidak menyimpang dari apa yang diteliti.

Dengan menggunakan teknik ini, penulis mengharapkan

33Marzuki, Metode Riset, (Yogyakarta: BPFE-UI, 2000), h. 62.

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xli

memperoleh data dan informasi yang sebanyak-banyaknya yang ada

kaitannya dengan apa yang diteliti Dalam metode ini peneliti akan

melakukan wawancara dengan Ketua Bidang dan Pengurus

Komisariat, anggota organisasi HMI FISI Mataram.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, karya ilmiah surat kabar

majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.34

Peneliti menggunakan metode dokumentasi maksudnya untuk

mendapat informasi seperti dukumen-dokumen atau catatan penting yang

meliputi sejarah berdirinya, sturuktur kepengurusannya, sistem

kaderisasinya, dan sebagainya. Dokumentasi yang dimaksud adalah

laporan tertulis suatu peristiwa dan tulisan dengan sengaja untuk

menyimpan dan meluruskan keterangan mengenai peristiwa tersebut.

Dokumentasi bisa berupa arsip, proposal, jurnal ataupun agenda kegiatan

organisasi HMI Komisariat FISI Mataram. Data yang ingin peneliti

dapatkan dari metode dokumentasi adalah sejarah, profil HMI, tentang

pengkaderan, dan program-program dalam meningkatkan kualitas

mahasiswa.

34Ari Kunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Surakarsa:

Bineka Cipta, 2002), h. 206.

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xlii

6. Analisi Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang

disarankan oleh data.

Pekerjaan analisis data dalam hal ini adalah mengatur,

mengurutkan, mengelompokkan dan mengkategorikannya. Untuk

menganalisa data yang diperoleh penulis mempergunakan metode deskriptif

analisis artinya data yang berupa ucapan, tulisan perilaku yang dapat

diperoleh dalam penelitian dilaporkan secara kualitatif untuk memperoleh

kesimpulan.35

Peneliti menggunakan analisis data ini merupakan suatu cara yang

digunakan untuk memecahkan atau mengolah hasil pengumpulan data

untuk memperoleh kesimpulan dari hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Suatu data bisa dikatakan vaild apabila ada hasil yang sesuai

dengan kondisi ril atau yang sebenarnya yang ditemukan peneliti ketika

berada dilapangan setelah melakukan analisis dengan seksama. Dalam

melakukan pengecekan keabsahan data dan informasi dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan beberapa tehnik uji kesahihan data dan informasi

yaitu:

35Robert Bodan. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif Suatu Pendekatan

Fenomenologis Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), h. 80.

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xliii

a. Pemeriksaan teman sejawat

Pemeriksaan teman sejawat maksudnya dilakukan dengan jalan

berdiskusi dengan teman-teman yang sedang melakukan penyusunan

skripsi untuk menilai, memberikan komentar dan memberikan masukan

kritik dan saran terhadap kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini.

Dan untuk memperbaiki kesalahan- kesalahan yang terdapat pada

penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

b. Triangulasi

triangulasi yaitu dengan mencari hasil penelitian yang dilakukan

dimasa lampau kemudian membandingkan dengan hasil yang diperoleh.

Selain dari itu hasil pengamatan yang didapatkan akan dibandingkan

dengan hasil wawancara yang didapatkan dari informan.

Jika terjadi perbedaan, maka peneliti perlu menanyakan langsung

apa alaasanya sehingga hasil yang diperoleh berbeda. akan tetapi,

apabila terjadi kesamaan peneliti tidak menganggap adanya persamaan

sudut pandang, pendapat, tingkat intlektual dan lain sebagainya. Dengan

demikian setelah peneliti mengetahui alasan-alasan tersebut barulah

timbul kepercayaan peneliti terhadap keabsahan data tersebut.

c. Kecukupan refrensi

Untuk mencukupi referensi yang ada, maka peneliti perlu

melakukan berbagai hal di antaranya yaitu:

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xliv

1) Peneliti mencari buku dan mendapatkannya dengan judul penelitian

sebagai bahan perbandingan antara kajian teori dengan temuan,

2) Mendapatkan bahan-bahan dokumentasi dan catatan penting

lapangan yang tersimpan, digunakan oleh peneliti untuk menguji

kebenaran antara data atau informasi dengan kesimpulan hasil

penelitian.

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xlv

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah HMI Komisariat FISI Mataram

Berawal dari pemekaran dari Komisariat Tarbiyah kampus dua UIN

Mataram dan kendala akses lalu tempat yang agak jauh dari lokasi kampus

satu UIN Mataram jadi, ada beberapa orang yang menjadi pemerkasa

berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FISI Mataram

yaitu 3 mahasiswa UIN Mataram adalah Sahlan, Muzakir, Taufik. Dulu

komisariat ini menjadi komisariat persiapan karena anggotanya yang masih

sedikit, kemudian orang tiga inilah yang mencari dan mendata kader-kader

yang pernah Latihan Kader (LK) dimanapun yang ada di cabang Mataram

untuk terlibat dalam pembentukan komisariat UIN Mataram.

Dulu pernah terjadi polemik karena ada dua Fakultas dalam

Komisariat FISI Mataram yaitu Fakultas Syariah dan Ekonomi dan

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Dalam komisariat ini yang lebih

dominan adalah tentang ilmu-ilmu sosial oleh sebab itu nama FISI sendiri

meniru dari nama komisariat FIIS yang ada di IKIP Mataram tetapi

ditambahkan Islam karena memang kampus yang latar belakangnya

tentang Islam menjadi Komisariat FISI (Fakultas Ilmu Sosial Islam).

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xlvi

Barulah pada tanggal 14 Oktober 2011 HMI Komisariat FISI Mataram di

bentuk dan menjadikan Sahlan sebagai ketua umumnya.

Sebelumnya jauh sebelum itu sudah terbentuk HMI Komisariat

Tarbiyah di kampus II. Salah satu alasan terbentuknya organisasi HMI di

kampus I yaitu karena kendala akses dan jarak antara kampus I dengan

kampus II cukup jauh maka tidak memungkinkan untuk tetap berada di

satu lokasi. Pada fase pembangunan melakukan pengumpulan terhadap

kader-kader yang pernah ikut LK dimanapun di cabang Mataram untuk

membuat kegiatan atau agenda. Sejak 5 tahun terakhir komisariat FISI

Mataram berdiri, banyak proses dinamika kaderisasi yang terjadi, dan

setiap tahun selalu mentargetkan lebih untuk mahasiswa baru yang

mendaftarkan diri dalam organisasi HMI Komisariat FISI Mataram untuk

menjadi anggota kemudian ikut dalam kegiatan Latihan Kader (LK). Dulu

pada saat pembentukan Komisariat FISI Mataram.

Pada saat bersamaan juga pernah dibentuk yang namanya Korps

HMI-Wati (KOHATI). KOHATI merupakan badan khusus HMI yang

bertugas membina, mengembangkan, dan meningkatkan potensi HMI-Wati

dalam wacana dan dinamika gerakan perempuan. Juga merupakan wahana

untuk mengakomodir potensi dan menampung aspirasi para HMI-Wati

Komisariat FISI Mataram. Tapi berdirinya KOHATI tidak bertahan lama

hanya 3 tahun karena HMI-wati yang kurang pada saat itu dan diharapkan

akan terus ada nantinya.

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xlvii

2. Profil HMI Komisariat FISI Mataram

a. Struktur Kepengurusan Organisasi HMI Komisariat FISI Mataram

Pengurus di HMI Komisariat FISI Mataram merupakan amanah

secara struktural yang diberikan pada anggota HMI, sama seperti

dengan HMI secara umum. Pengurus komisariat dilantik oleh pengurus

cabang, berdasarkan rekomendasi struktur kepengurusan dari ketua

umum terpilih atau mandataris Rapat Anggota Komisariat (RAK).

Kepengurusan merupakan elemen yang paling bertanggung jawab

menjalankan roda organisasi. Pengurus selain bertangung jawab

menjalankan roda organisasi secara formal HMI, pengurus HMI

Komisariat FISI Mataram juga harus menjaga nila-nilai di komisariat.

Pengurus HMI Komisariat FISI Mataram diposisikan oleh anggota-

anggota yang sudah cukup memiliki pengetahuan mengenai komisariat.

Hal tersebut dikarenakan setiap anggota yang akan menjadi pengurus

harus mengalami proses belajar di komisariat selama satu tahun 6 bulan

rata-rata. Jarak waktu selama itu merupakan jarak dari seorang

mahasiswa baru mengenal HMI dan ikut bergabung dengan HMI.

Komisariat memandang dengan jarak selama itu seorang mahasiswa

yang nanti akan menjadi pengurus di HMI Komisariat FISI Mataram

sudah memiliki komitmen ber-HMI. Komitmen pengurus harus dapat

ditunjukkan dengan loyalitas tinggi terhadap komisariat. Pembagian

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xlviii

bidang di HMI Komisariat FISI Mataram sesuai dengan kebutuhan

komisariat dan berdasarkan konstitusi.

Penelitian Pengembangan Pembinaan Anggota (P3A),

Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKP),

Kewirausahaan Pengembangan Profesi (KPP), Pemberdayaan

Perempuan (PP). Seluruh bidang tersebut dipimpin oleh seorang Ketua

Umum dan bidang-bidang tersebut sejajar dengan Sekertaris Umum

(Sekum) dan Bendahara Umum (Bendum). Setiap bidang terdiri dari

satu orang Ketua Bidang (Kabid) dan beberapa anggota bidang

(Departemen). Yang termasauk dalam bidang departemen yaitu

Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Data Anggota, Diklat

Anggota, Kepemudaan, kemahasiswaan. Setiap bidang diperbantukan

oleh satu Wakil Sekretaris Umum (Wasekum).

b. Visi dan Misi

Setiap tahun dalam pergantian kepengurusan visi misinya selalu

berbeda. Tetapi tujuan HMI tetap satu yaitu: “Terbinanya insan

akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam, dan

bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang

diridhoi Allah swt”. Visi misi yang diangkat oleh ketua umum sekarang

yaitu CERKAP (Cerdas, Kreatif, Amanah, Produktif).

1) Cerdas maksudnya melakukan kajian, diskusi, seperti kader

mempunyai kegiatan fokus kajian misalnya dalam bidang nilai

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xlix

dasar perjuangan (NDP) dan melakukan fokus kajian lainnya atau

apa saja yang bermanfaat yang bisa menambah wawasan para kader

dalam mengasah kecerdasannya. Dan juga untuk meningkatkan

kecerdasan para anggota diadakan yang namanya baca buku yang

dibawa oleh para anggoata itu sendiri dan dibaca selama 15 menit

setelah itu mereka melakukan diskusi apa yang telah mereka baca

dann menjadi salah satu cara membuat para anggota menjadi

cerdas.

2) Kreatif maksudnya bagaimana cara untuk melatih keterampilan

atau skill misalnya dalam hal desain grafis, membuat pin atau bros

dan lain-lain.

3) Amanah maksudnya bagaimana agar tetap selalu istiqomah. Dari

program kerja misalnya diskusi yang diadakan wajib setiap hari

senin dan kamis entah itu kegiatan rapat atau lain sebagainya yang

penting tetap istiqomah dan amanah dalam menjaga nilai-nilai HMI

itu sendiri.

4) Produktif maksudnya mendukung atau membantu kegiatan usaha

yang dilakukan oleh kader HMI entah itu melalui materi ataupun

moril.36

36M. Asrul Apriadi, Wawancara, Mataram, 13 September 2017.

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

l

3. Program Kerja HMI Komisariat FISI Mataram

Setiap bidang kepengurusan di HMI Komisariat FISI Mataram

bergerak saling mendukung satu sama lain. Bidang-bidang di HMI

Komisariat FISI Mataram sudah memiliki karakter bidang yang melekat.

Karakter bidang tersebut diwariskan secara kultural. Kenyataan tersebut

mengakibatkan pengurus HMI Komisariat FISI Mataram jarang mengkaji

konstitusi HMI. Bidang-bidang dikepengurusan memiliki peranan masing-

masing secara khusus untuk mendukung gerakan komisariat, peran tersebut

sesuai dengan kompetensi bidang. Masing-masing kepengurusan dalam

organisasi HMI Komisariat FISI Mataram mempunyai program kerja

sendiri yaitu:

a. Bidang P3A (Penelitian Pengembangan dan Pembinaan Anggota)

Program kerjanya yaitu komunitas binaan kepada kader-kader

HMI seperti komunitas binaan berbahasa inggris, menulis, dan kajian.

Program inilah yang di kembangkan atau dibina oleh P3A sekaligus

melakukan penelitian sejauh mana kompetensi dari kader-kader yang

telah dibina tersebut sebelum naik menjadi kepengurusan. Bidang

Penelitian Pengembangan dan Pembinaan Anggota merupakan

representasi dari jiwa sosial. Pengetahuan di bidang ini ditujukan untuk

mengembangkan bentuk dari kepribadian anggota. Kepribadian anggota

yang diinginkan adalah kepribadian yang berjiwa sosial, bukan

kepribadian individualis. Kepekaan anggota terhadap persoalan-

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

li

persoalan sosial dibentuk sejak anggota-anggota mengenal HMI

Komisariat FISI Mataram. Skenario mengenai pembentukan anggota

merupakan peran dari bidang pembinaan anggota di kepengurusan.

Setelah bidang ini menskenariokan sesuai dengan nilai-nilai

dikomisariat, barulah bidang P3A mensosialisasikan kepada bidang-

bidang lainnya untuk di implementasikan sesuai dengan kompetensi

bidang. Selain itu, bidang P3A juga berperan menjaga hubungan

silahturahmi di internal komisariat. Bidang ini merupakan bidang yang

paling bertanggung jawab dengan pembinaan anggota. Keaktifan bidang

ini dituntut untuk dekat dengan calon anggota maupun anggota

komisariat. Pembinaan harus dilakukan secara berkala, baik pembinaan

secara formal maupun informal. Nilai-nilai yang terdapat di komisariat

akan dikenalkan di awal, serta diberikan pemahaman terhadap para

calon anggota melalui bidang pembinaan anggota.

b. Bidang Bendum (Bendahara Umum)

Program kerjanya yaitu mengenai keuangan, perlengkapan, dan

harta benda dan mengontrol segala sumber dana-dana yang ada

misalnya dari alumni, dari uang iuran anggota, uang sukarela, yang

mengembangkan yang sifat-sifatnya seperti bagaimana keuangan agar

tetap berjalan dan tetap menstabilkan keuangan.

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lii

c. Bidang Sekum (Sekertaris Umum)

Program kerjanya mengenai hal administrasi dan

kesekretariatan, data-data yang ada mengenai berkas-berkas HMI

dikerjakan oleh sekertaris umum dan dibantu oleh depertemennya.

Bidang Sekertaris Umum (Sekum) merupakan dari representasi jiwa-

jiwa ritualitas. Jiwa ritualitas yang dimaksud adalah sebagai penggerak

kerja-kerja khusus dan secara rutin dilakukan. Pengetahuan yang

terdapat di bidang Sekertaris Umum digunakan sebagai penghubung

antara setiap bidang yang ada di kepengurusan. Begitu juga dengan

fungsi-fungsi organisasi dan keprotokoleran organisasi, maka bidang

Sekertaris Umum merupakan bidang yang paling bertanggung jawab.

Peran Sekertaris Umum sangat berguna untuk penjadwalan setiap

agenda komisariat, serta juga Sekertaris Umum merupakan sentral

informasi komisariat. Setelah informasi-informasi yang masuk ke daftar

Sekertaris Umum, maka Sekertaris Umum dituntut untuk dapat

memanejemen setiap informasi untuk keberlangsungan komisariat.

Peran penghubung Sekertaris Umum tidak hanya meliputi internal

komisariat, melainkan meliputi eksternal komisariat juga. Khusus dalam

hal gerakan komisariat, bidang Sekertaris Umum sangat berguna untuk

menjadi penghubung komisariat secara administrasi ke jaringan

organisasi yang dimiliki komisariat. Bidang Sekertaris Umum juga

bertanggung jawab untuk meluaskan informasi terkait dengan sikap-

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

liii

sikap komisariat. Informasi yang disebarluaskan untuk menggalang

kekuatan komisariat.

d. Bidang KPP (Kewirausahaan Pengembangan Propesi)

Program kerjanya fokus kepada melatih skill atau mengasah

kemampuan kader-kader yang ada, misalnya ada anggota yang punya

bakat dalam hal menulis (cerita, novel, puisi, dan lain-lain), kajian,

usaha apapun itu nanti bisa didistribusikan oleh KPP untuk lebih

mengasah kemampuan kader tersebut. Bidang kewirausahaan dan

pengembangan profesi (KPP) sebelumnya adalah bidang kekaryaan.

Perubahan di konstitusi HMI mengharuskan bidang ini sekarang

bernama KPP. Konsep dari bidang KPP bertujuan mendorong minat

kader untuk berwirausaha dan membentuk kader untuk memiliki

keahlian khusus, supaya ke depannya dapat menjadi profesi kader. Di

HMI Komisariat FISI Mataram, gambaran dari bidang KPP

menggunakan konsep Bidang Kekaryaan. Bidang Kekaryaan di

tafsirkan di HMI Komisariat FISI Mataram sebagai bidang yang

merepresentasikan jiwa estetik dan kreativitas, serta mengembangkan

produksi budaya alternatif. Menggali potensi manusia dan membangun

sumber daya manusia yang penuh dengan kreativitas menjadi tugas

bidang KPP. Kontribusi bidang KPP dalam gerakan HMI Komisariat

FISI Mataram memainkan peran yang khas. Gerakan bidang ini lebih

menekankan pada kreativitas.

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

liv

e. Bidang PTKP (Perguruan tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda)

Program kerjanya fokus kepada Bidang eksternal yang dimiliki

oleh HMI untuk melakukan konsolidasi, konspirasi, dan fokus kajian.

Misalnya melakukan komunikasi terhadap organisasi lain, melatih para

kader dalam demo atau orasi untuk menambah mental mereka didepan

umum, melakukan bakti sosialkepada masyarakat (membagikan baju

dan buku bekas yang masih layak pakai). Bidang Perguruan Tinggi

Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) merupakan representasi jiwa

pejuang. Stimulus untuk melakukan perjuangan, menegakkan kebenaran

dan keadilan, serta membangun struktur dan pola-pola gerakan menjadi

tanggung jawab dari bidang PTKP. Pengetahuan yang terdapat di

bidang PTKP digunakan untuk menjelaskan perubahan sosial dan

rekayasa sosial. Begitu juga dengan aksi-aksi massa atau demontrasi

yang dilakukan komisariat, bidang ini yang memegang komando di

lapangan. Bidang PTKP juga merupakan bidang yang mengurusi

persoalan yang berhubungan dengan eksternal komisariat. Peran dan

fungsi eksternal yang harus dijalankan bidang PTKP adalah mengurus

persoalan-persoalan politik di tingkatan organisasi mahasiswa (pemilu,

musyawarah departemen), sebagai tim lobi dari komisariat untuk

mempengaruhi kebijakan-kebijakan, membangun hubungan dengan

organisasi-organisasi lain, menghadiri undangan-undangan sebagai

representasi dari organisasi. Selain memiliki peran dan fungsi sebagai

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lv

bidang eksternal, bidang ini juga memiliki peran dan fungsi di internal

organisasi. Peran dan fungsi internal dari bidang ini adalah

meningkatkan kajian-kajian pengetahuan yang dapat membangkitkan

daya kritis calon anggota, serta meningkatkan daya intelektualitas calon

angota.

f. Bidang Keuangan Logistik

Bidang Kuangan dan Logistik (Keulog) merupakan representasi

jiwa pekerja. Pekerja yang dimaksud merupakan pelaksana harian yang

bertugas untuk menghasilkan materi untuk keberlangsungan kebutuhan

komisariat. Bidang Keulog dituntut untuk mencari sumber-sumber

materi yang dapat menghasilkan. Materi yang dikumpulkan bukan

untuk milik pribadi, melainkan materi untuk berlangsungnya gerak

komisariat. Sumber-sumber untuk menghimpun materi yang biasa

digunakan Bidang Keulog adalah bantuan dari alumni, iuran

kepengurusan, iuran anggota, serta usaha-usaha komisariat. Sesuai nilai

yang terdapat di HMI Komisariat FISI Mataram, komisariat sangat tidak

membenarkan jika kepengurusan mencari dana kepada pengusaha-

pengusaha pasar dan elit politik. Hal tersebut untuk menghindarkan

masuknya kepentingan ke komisariat dan menghindarkan anggota dari

watak-watak pragmatis. Sangat disarankan jika terkait dengan

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lvi

permintaan bantuan dana, permintaan itu ditujukan pada alumni-alumni

yang berasal dari HMI Komisariat FISI Mataram.37

4. Keanggotaan dan Masa Keanggotaan

a. Kenggotaan

1) Anggota Muda, adalah mahasiswa islam yang menuntut ilmu

diperguruan tinggi dan/atau yang sederajat yang telah mengikuti

Masa Perkenalan Calon Anggota (Maperca) dan ditetapkan oleh

pengurus cabang.

2) Anggota Biasa, adalah anggota muda atau mahasiswa islam yang

telah dinyatakan lulus mengikuti Latian Kader I (Basic Training).

3) Anggota Kehormatan, adalah orang yang berjasa kepada HMI.

Mekanisme penetapan Anggota Kehormataan diatur dalam

ketentuan tersendiri.

b. Masa Keanggotaan

1) Masa keanggotaan Anggota Muda berakhir 6 (enam) bulan sejak

Maperca.

2) Masa keanggotaan anggota biasa adalah sejak dinyatakan lulus LK

I (Latihan Kader) Hingga 2 (dua) tahun setelah berakhirnya masa

studi S1 dan hingga 1 tahun untuk S2 dan S3.

3) Anggota biasa yang habis masa keanggotaannya saat menjadi

pengurus diperpanjang masa keanggotaannya sampai selesai masa

37 Sunardi, Wawancara, Mataram, 27 September 2017.

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lvii

kepengurusannya (dinyatakan demisioner), setelah itu dinyatakan

habis masa keanggotaannya dan tidak dapat menjadi pengurus lagi.

4) Anggota biasa yang melanjutkan studi ke strata perguruan tinggi

yang lebih tinggi atau sama lebih dari dua tahun sejak lulus studi

sebelumnya tidak sedang diperpanjang masa keanggotaan karena

menjadi pengurus maka masa keanggotaan tidak diperpanjang lagi

(berakhir).38

B. Strategi Komunikasi Dalam Kaderisasi Anggota Baru HMI Komisariat

FISI Mataram dan Tahapannya

1. Secara Langsung (Face to Face)

Saat perekrutan calon anggota, kader HMI komisariat FISI Mataram

biasanya melakukan sosialisasi dan menjelaskan tentang HMI. Dan juga

sebisa mungkin meyakinkan calon anggota untuk mau bergabung dengan

organisasi HMI. Biasanya perekrutan ini dilakukan melalui pertemanan,

kekeluargaan dan kekerabatan.

2. Secara Tidak Langsung (Melalui Media)

Selain melakukan sosialisasi kepada mahasiswa atau calon anggota,

kader HMI juga menyebarkan informasi melalui media seperti: membuat

spanduk dengan ucapan selamat datang kepada mahasiswa baru,

membuat pamflet, dan menyebarkan informasi melalui media sosial

seperti facebook.

38 M. Ilmi, Wawancara, Mataram, 21 Oktober 2017.

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lviii

selain itu juga ada strategi komunikasi yang digunakan oleh HMI

Komisariat FISI Mataram diantaranya:

a. Strategi pra kondisi maksudnya membangun kesadaran berorganisasi atau

menjadi aktivis pada kalangan mahasiswa dan memotivasi mahasiswa

tentang bagaimana orang berorganisasi dan supaya mahasiswa sadar

bahwa berorganisasi juga penting untuk mengasah potensi fitriah manusia

sebagai makhluk sosial yang dikesankan oleh agama islam dengan

kewajiban membangun hablumminannas sebagai satu kesatuan dengan

hablumminallah.

b. Strategi komunikasi tebar jala, maksudnya kader turun langsung

kelapangan untuk mencari calon anggota yang mau direkrut secara

bersama, dimana itu bersifat kelompok dan nantinya akan diseleksi satu

per satu. Kemudian kader memperkenalkan HMI kepada mahasiswa dan

memasukkan mereka dalam lingkungan HMI, strategi ini dimulai dengan

upaya memperkenalkan HMI melalui penciptaan citra yang menarik

tentang HMI kepada sebanyak mungkin mahasiswa. Sosialisasi

pencitraan yang positif diharapkan menjadi sarana yang memudahkan

untuk membangun kedekatan dengan mahasiswa dan secara perlahan

memasukkannya ke dalam lingkungan HMI.

c. Strategi tombak, maksudnya disini saatnya pengurus mengkader atau

tahap merubah status calon anggota menjadi anggota biasa. Agenda yang

dilakukan seperti MAPERCA (Masa Perkenalan Calon Anggota) sebagai

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lix

gerbang awal untuk merekrut anggota muda dan agenda LK (Latihan

Kader) I untuk merekrut kader agar mendapatkan status anggota biasa.

Kemudian agar mendapatkan status anggota biasa, para calon anggota

harus mengikuti LK (Latihan Kader) I.39

C. Tahapan-Tahapan HMI Komisariat FISI Mataram Dalam Kaderisasi

Anggota Baru

1. Rekrutmen

a. Sekitar satu setengah bulan sebelum pembukaan stand pendaftaran

ketua umum mengeluarkan surat keputusan kepanitiaan. Setelah surat

keputusan dikeluarkan barulah panitia membuka stand. Ketika

membuka stand biasanya panitia membuat pamflet untuk dipajang di

kampus, di pamflet itu biasanya ditaruh profil senior-senior HMI yang

sudah sukses di kancah nasional sebagai salah satu strategi agar

mahasiswa tertarik utuk mendaftarkan dirinya.

b. Saat pembukaan stand, panitia juga biasanya melakukan sosialisasi

atau mengobrol bareng bertatap muka secara langsung kepada

mahasiswa biasanya dilakukan pada saat jam pelajaran istirahat untuk

menyampaikan secara terperinci HMI itu sperti apa dan meyakinkan

mahasiswa agar mau ikut dalam organisasi HMI tersebut.

c. Setiap saat perekrutan anggota baru biasanya pengurus menyuruh satu

kader membawa dua atau tiga orang sebagai calon anggota dan itu

39 Basirun, Wawancara, Mataram, 10 Oktober 2017.

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lx

dilakukan dalam setiap perekrutan berlangsung dan sudah menjadi

tradisi dalam organisasi yang ada di Komisariat UIN Mataram untuk

menjaga ke eksistensian organisasi HMI khususnya di kampus UIN

Mataram.

2. Maperca (Masa Perkenalan Calon Anggota)

a. Panitia melakukan sosialisasi informasi kepada mahasiswa yang sudah

mendaftarkan diri sebagai calon anggota bahwa akan dilaksanakannya

MAPERCA. Informasi disebarkan melalui selebaran, sosial media,

dan lain-lain.

b. Selama memberikan informasi kepada mahasiswa secara umum,

kemudian panitia melakukan komunikasi secara persuasif maksudnya

meyakinkan kepada calon anggota untuk ikut dalam MAPERCA dan

nantinya mau bertukar pikiran sesama calon anggota agar lebih

mengenal satu sama lain. Kemudian mengumpulkan calon anggota

untuk dieberikan arahan atau gambaran tentang HMI sebelum masuk

ke ranah pengajaran selanjutnya.

3. LK (Latihan Kader) I

a. Penyampain materi yang dilakukan oleh Badan Pengelola Latihan

(BPL) yang wajib dilakukan pada setiap melakukan LK I seperti

mengenai sejarah, konstitusi HMI, Kepemimpinan Menejemen dan

Organisasi (KMO), Nilai Dasar Perjuangan (NDP) agar para calon

anggota lebih tahu dan mengenal tentang HMI.

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxi

b. Badan pengelola latihan (BPL) akan memberikan semacam motivasi,

bayangan berpikir kepada calon anggota supaya nanti saat berada di

dalam maupun luar kampus ada sebagai nilai tambahan calon anggota

dan agar terbiasa saat berbicara didepan umum atau orang banyak.

Setelah itu diadakan pengevaluasian oleh panitia untuk calon anggota

apa-apa yang sudah diberikan oleh pemateri dan sejauh mana

pengetahuan calon anggota mengenai HMI.

D. Hambatan Komunikasi Dalam Kaderisasi Anggota Baru HMI

Komisariat FISI Mataram

Hambatan komunikasi yang dihadapi pada saat kaderisasi anggota baru

HMI Komisariat FISI Mataram ada dua yaitu: faktor internal dan faktor

eksternal.

1. Faktor internal: saat melakukan sosialisasi kepada mahasiswa, sebagian

kader ada juga yang kurang pandai berkomunikasi dengan benar dan

terkadang tidak sesuai dengan apa yang diinginakan. Dan terkadang

mahasiswa tidak merespon apa yang telah disampaikan oleh kader dalam

mensosialisasikan tentang HMI itu sendiri. Dan lemahnya sistem

sosialisasi ke mahasiswa baru yang sifatnya sporadis (mendadak) dan

tidak berkelanjutan. Penyampaian informasi melalui media seperti

spanduk, pamflet seringkali tidak berjalan sesuai harapan, karena

terkadang mahasiswa mengabaikan dan menghiraukan hal-hal yang

menurutnya kurang penting.

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxii

2. Faktor eksternal: saat para kader sosialisai kelapangan mengenai HMI,

banyak mahasiswa yang beranggapan kalau mengikuti organisasi itu akan

menghambat perkuliahannya, tetapi banyak juga yang membuktikan bisa

wisuda tepat waktu meskipun mengikuti sebuah organisasi. Dan salah

satunya persaingan beberapa organisasi yang mempunyai sistem yang

sama.

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxiii

BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisis Strategi Komunikasi HMI UIN Mataram Dalam Kaderisasi

Anggota Baru

Organisasi HMI Komisariat FISI Mataram menggunakan strategi

komunikasi secara langsung (face to face) dan komunikasi tidak langsung

(media).

1. Secara Langsung (Face to Face)

Saat perekrutan calon anggota, kader HMI komisariat FISI Mataram

biasanya melakukan sosialisasi dan menjelaskan tentang HMI. Dan juga

sebisa mungkin meyakinkan calon anggota untuk mau bergabung dengan

organisasi HMI. Biasanya perekrutan ini dilakukan melalui pertemanan,

kekeluargaan dan kekerabatan.

a. Pertemanan

Kader HMI Komisariat FISI Mataram melakukan perekrutan

melalui perkenalan antara kader dengan calon anggota, seperti

memperkenalkan identitas diri masing-masing ketika berada di kampus

maupun diluar kampus. Ketika satu sama lain saling mengenal, maka

kader akan dengan mudah memperkenalkan HMI pada calon kader.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Sunardi:

Kalau berbicara strategi mungkin sama dengan komisariat yang ada kampus UIN Mataram, karena kita memang lebih mendekatkan pada

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxiv

hubungan emosional atau pertemanan. Dan kalau kita kenal kan mudah untuk mengajak mereka, tentunya dengan memberikan gambaran bahwa dalam HMI kita diajarkan berbagai hal.40 Pengurus HMI Komisariat FISI Mataram meyakini bahwa

rekrutmen dengan pertemanan dianggap cukup efektif, efisien dan

maksimal. Organisasi manapun, demikian pula HMI, yang melakukan

rekrutmen dengan cara pertemanan akan bertahan lebih lama. Calon

anggota saat aktif di organisasi HMI akan lebih bertahan lebih lama,

karena adanya ikatan emosional yang telah dibangun.

b. Kekeluargaan dan Kekerabatan

Hubungan kekeluargaan dan kekerabatan itu sangat mudah

untuk untuk melakukan perekrutan, karena calon anggota itu sudah

mengetahui terlebih dahulu dari keluarganya mengenai organisasi HMI,

misalkan ketika bapak, ibu dan saudaranya adalah anggota sebuah

organisasi. Jadi, calon anggota tersebut mudah untuk direkrut ketika

berbincang-bincang dengan orang yang melakukan rekrutmen.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Selamet Satriadi:

Saya masuk HMI awalnya bukan karena tau HMI itu organisasi pengkaderan, tapi saya masuk HMI karena memang kebanyakan sahabat atau kerabat saya itu HMI semua, jadi ketika ada perekrutan saya langsung siap bergabung dengan HMI, karena ingin mengikuti jejak sahabat dan kerabat saya.41

40 Sunardi, Wawancara, Mataram, 9 November 2017. 41 Selamet Satriadi, Wawancara, Mataram, 9 Nopember 2017.

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxv

2. Secara tidsak langsung (Media)

Dalam menyampaikan informasi perekrutan pada mahasiswa, kader

HMI menggunakan media informasi melalui spanduk, pamflet yang dibuat

oleh kader dan disebarkan kepada mahasiswa di kampus.

Seperti yang dikatakan oleh Gifar Ilham:

Pertama biasanya kita buat spanduk dan pamflet, terkadang ditempel dan dan disebarkan untuk menarik minat mahasiswa untuk bergabung dalam organisasi HMI.42

Dengan adanya spanduk dan pamphlet, mahasiswa baru mengetahui

bahwa HMI Komisariat FISI Mataram sedang melakukan rekrutmen. Bagi

mahasiswa yang berkenan mengikuti, dipersilahkan menghubungi konta

person yang tertera di pamflet, atau langsung mendatangi stand

pendaftaran. Kader harus pandai-pandainya dalam menempelkan pamphlet

pada titik-titik tertentu agar mudah dilihat oleh mahasiswa.

selain itu juga ada strategi komunikasi yang digunakan oleh HMI

Komisariat FISI Mataram diantaranya: strategi komunikasi pra kondisi, tebar

jala, dan tombak.

a. Pra kondisi maksudnya jauh sebelum melakukan perekrutan pengurus

harus memberikan informasi secara detail menyangkut alur perekrutan

kepada calon anggota yang mau direkrut.selain itu juga harus membangun

kesadaran mahasiswa mengenai pentingnya berorganisasi agar kemampuan

42 Gifar Ilham, Wawancara, Mataram, 9 November 2017.

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxvi

intlektualnya semakin bertambah. Kemudian melakukan sosialisasi

sesering mungkin kepada mahasiswa.

Seperti yang dikemukakan oleh Sunardi:

Jauh sebelum melakukan perekrutan calon anggota, kita biasanya melakukan evaluasi terhadap kader-kader yang ada dan membahas apa yang perlu dibahas dalam persiapan melakukan persiapan, seperti memberikan informasi sesering mungkin kepada mahasiswa.43 Jadi informasi yang diberikan haruslah secara intens dan sesering

melakukan sosialisasi kepada mahasiswa. Informasi yang berikan oleh

HMI Komisariat FISI Mataram bisa melalui spaduk ucapan selamat

datang, pamflet, dan bisa juga para kader mengenalkan HMI kepada

mahasiswa

b. Tebar jala maksudnya semua kader yang yang ada di HMI Komisariat FISI

Mataram serempak turun ke lapangan untuk mensosialisaikan tentang HMI

kepada mahasiswa sekaligus mencari dan melakukan seleksi terhadap

calon anggota yang direkrut. Sehingga kader harus menyiapkan

kemampuan berkomunikasinya dengan sangat baik dan mau tidak mau

harus siap dengan kondisi yang ada dilapangan, artinya meskipun kader

tidak mendapat respon dari mahasiswa harus tetap menererima resiko yang

ada.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Muhammad Ilmi:

Pada saat mau merekrut calon anggota kita kerahkan semua kader ke lapangan untuk melakukan sosialiasi tentang HMI dan mencari calon anggota. Kemudian kader HMI harus menampilkan hal-hal yang positif

43Sunardi, Wawancara, kekalek 18 Nopember 2017.

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxvii

seperti berkomunikasi dengan bagus dan itu akan membuat mahasiswa tertarik untuk masuk HMI.44

Dengan demikian kader yang melakukan sosialisasi tentang HMI

kepada mahasiswa diharapkan agar mampu menarik calon anggota

sebanyak-banyaknya untuk ikut dalam organisasi HMI Komisariat FISI

Mataram.

c. Strategi tombak maksudya pengurus melakukan pengkaderan terhadap

anggota atau merubah status calon anggota menjadi anggota biasa. Jadi

komunikasi yang dibangun bersama calon kader ini haruslah sangat intens,

baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung seperti melalui

media sosial, membangun keakraban dan emosional yang dekat.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Fahri Rahman:

Saat pengkaderan dengan merubah status calon anggota menjadi anggota biasa, kita harus mempersiapkannya dengan matang setelah calon anggota menjadi anggota kita juga memfasilitasi berbagai hal tentang keilmuan atau buku-buku yang mereka perlukan baik itu dalam perkuliahan atau hanya bacaan untuk menambah kapasitas intelektual mereka dan agar mereka betah didalam organisasi tersebut.45

Jadi segala sesuatu yang di agendakan harus dipersiapkan dengan

matang-matang agar nantinya tidak terjadi kesalahan, begitu juga dengan

organisasi HMI Komisariat FISI Mataram saat kader mau merubah status

calon anggota menjadi anggota biasa harus dipersiapkan dengan matang

acaranya, dan juga pengurus harus memfasilitasi para anggota dengan bacaan-

bacaan buku supaya anggota betah berada di organisasi HMI.

44 Muh. Ilmi, Wawancara, Ampenan, 20 Nopember 2017. 45 Fahri Rahman, Wawancara, jempong, 17 Nopember 2017.

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxviii

HMI Komisariat FISI Mataram mempunyai strategi khusus untuk

merekrut anggota organisasi yang melibatkan seluruh bidang yang ada dalam

kepengurusan. Artinya setiap agenda yang dilakukan di HMI Komisariat FISI

Mataram selalu dihadiri seperti Bidang Litbang yang bertugas untuk meneliti

apa yang menjadi kebutuhan calon anggota, atau sejauh mana ketertarikan

calon anggota terhadap agenda yang dilakukan oleh HMI Komisariat FISI

Mataram. HMI tidak hanya sekedar menawarkan organisasi didalam

perekrutan, perkawanan dan kekeluargaan juga menjadi tawaran yang

menarik yang diberikan oleh HMI kepada calon anggota, karena yang dibahas

itu tidak hanya mengenai organisasi itu dijalankan, hal-hal yang bersifat

pribadi juga bisa diceritakan, inilah strategi khusus yang dilakukan HMI

Komisariat FISI Mataram dalam bentuk perkawanan, persaudaraan dan

solidaritas yang ada di organisasi.

Anggota melakukan MAPERCA, dan LK I pengurus HMI Komisariat

FISI Mataram menggunakan komunikasi tatap muka secara langsung (face to

face) dan komunikasi media atau komunikasi secara tidak langsung.

Dikatakan komunikasi tatap muka secara langsung karena, komunikator

dan komunikan saling berhadapan sambil saling melihat. Dalam situasi

komunikasi seperti ini komunikator dapat melihat dan mengkaji diri si

komunikan secara langsung. Karena itu, komunikasi tatap muka sering kali

disebut juga komunikasi langsung (direct communication). Komunikator

dapat mengetahui efek komunikasinya pada saat itu juga. Tanggapan/respons

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxix

komunikan itu tersalurkan langsung kepada komunikator. Misalnya dalam hal

pembukaan stand pada saat penerimaan calon anggota, panitia melakukan

sosialisasi atau mengobrol bareng dengan bertatap muka secara langsung

kepada mahasiswa-mahasiswa yang ingin direkrut menjadi calon anggota

untuk menyampaikan dan mengenalkan HMI itu seperti apa dan visi misinya

apa-apa saja untuk meyakinkan mahasiswa atau calon anggota agar mau ikut

dalam organisasi HMI tersebut.

Komunikasi bermedia (mediated communication) adalah komunikasi

yang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada

komunikan yang jauh tempatnya, dan/ atau banyak jumlahnya. Komunikasi

bermedia disebut juga komunikasi tidak langsung (indirect communication),

dan sebagai konsekuensinya arus balik pun tidak terjadi pada saat komunikasi

dilancarkan. Komunikator tidak mengetahui tanggapan komunikasi dengan

menggunakan media, komunikator harus lebih matang dalam perencanaan

dan persiapannya sehingga ia merasa pasti bahwa komunikasinya itu akan

berhasil.46 Media dalam perekrutan anggota misalnya membuat spanduk

tentang ucapan selamat datang kepada mahasiswa baru, membuat pamflet.

Jadi, HMI Komisariat FISI Mataram melakukan perekrutan dengan

melakukan sosialisasi kepada mahasiswa yang dilakukan oleh kader-kader

HMI Komisariat FISI Mataram biasanya dilakukan pada saat pelajaran kosong

dan mengenalkan HMI secara terperinci. Pengurus juga membuka stand

46 Onong Uchjana Efendy, Dinamika komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004), h. 7-10.

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxx

pendaftaran saat mau merekrut calon anggota, dan juga memasang spanduk

maupun menyebarkannya lewat media sosial misalnya melalui facebook untuk

mendapatkan calon anggota.

Kemudian, saat melakukan MAPERCA pengurus HMI Komisariat FISI

Mataram mengumumkan kepada semua calon anggota misalnya dengan cara

mengumpulkan semua calon anggota yang sudah melakukan pendaftaran.

Setelah calon anggota mau mengikuti MAPERCA, kemudian pengurus

selanjutnya menyusun rangkaian acara. Setelah acara dibuat, lalu diadakanlah

MAPERCA sesuai acara yang sudah ditentukan dan biasanya saat MAPERCA

berlangsung calon anggota saling memperkenalkan diri mereka dan mengobrol

satu sama lain agar bisa saling mengenal lebih jauh. Dan LK (Latihan Kader) I

dilakukan agar dapat memenuhi syarat untuk mengikuti LK selanjutnya.

Dalam rekrutmen media yang digunakan untuk merekrut calon anggota

yaitu salah satunya memanfaatkan media sosial yang ada. Karena semakin

berkembangnya media massa seperti sekarang ini maka HMI Komisariat FISI

Mataram memanfaatkan peluang yang ada. Pengguna media sosial yang

dilakukan saat ini dirasa cukup efektif untuk merekrut calon anggota. Media

yang digunakan oleh HMI Komisariat FISI Mataram adalah salah satunya

dengan menggunakan jaringan sosial seperti facebook. Hal ini merupakan

langkah yang baik bagi organisasi HMI Komisariat FISI Mataram untuk

memperkenalkan HMI kepada mahasiswa khususnya mahasiswa baru,

mengingat cukup banyaknya calon mahasiswa yang mengakses facebook. Akan

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxi

tetapi masalah yang dihadapi adalah semakin majunya teknologi khususnya

jaringan sosial ini maka semakin berkurangnya pengguna yang mengakses

facebook, dan juga ketidak tahuan mahasiswa baru tentang akun facebook dari

HMI Komisariat FISI Mataram itu sendiri. Untuk itu peneliti menyarankan agar

memanfaatkan media sosial lain yang banyak digunakan pada sekarang ini

seperti misalnya, Instagram, Twitter, Path, dan lain-lain.

Rekrutmen dilakukan untuk mencari calon kader HMI yang berpotensi.

Dengan adanya rekrutmen ini, HMI mencari calon kader HMI yang tentunya

memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga nantinya proses pengkaderan

berjalan dengan baik. Yang tadinya hanya anggota biasa, lalu menjadi kader

yang potensial, sehingga dengan terjaringnya kader yang berpotensi sangat

mudah untuk mengembangkan dan menjalankan program-program kerja sesuai

dengan aturan-aturan yang tertera dalam organisasi HMI Komisariat FISI

Mataram.

Dalam strategi komunikasi pola yang dilakukan oleh HMI Komisariat

FISI Mataram dengan tetap memperhatikan tujuan dari strategi komunikasi itu

sendiri memberitahu pesan, memotivasi, mendidik, menyebarkan informasi,

dan mendukung pembuatan keputusan. Pertama: memberitahu pesan, disini

HMI Komisariat FISI Mataram memberikan informasi tentang bagaimana HMI

itu sendiri dan apa tujuan dari HMI sehingga pesan ini tersampaikan kepada

mahasiswa atau calon anggota. Kedua: memotivasi adalah hal yang dilakukan

oleh pengurus HMI Komisariat FISI Mataram dalam menyampaikan pesan

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxii

sehingga para calon anggota baru berminat untuk belajar dan mengetahui

sejauh mana tentang apa HMI itu sendiri. Ketiga: mendidik merupakan proses

edukasi yang dilakukan HMI Komisariat FISI Mataram dalam menyampaikan

pesan dalam kemasan edukasi seperti dalam sebuah kegiatan diskusi atau

kegiatan lainnya yang didalamnya dimasukkan pesan akan HMI. Keempat:

menyebarkan informasi merupakan usaha yang dilakukan untuk menyebar

luaskan pesan kepada para mahasiswa, peran komunikasi sangat berperan

dalam merubah sikap calon anggota.

Proses kaderisasi melibatkan semua anggota HMI Komisariat FISI

Mataram untuk melakukan kaderisasi. Beberapa bidang yang ada didalam

kepengurusan HMI Komisariat FISI Mataram mempunyai tugas untuk

melakukan pengkaderan terhadap calon anggota selanjutnya, ada beberapa

bidang dalam kepengurusan HMI Komisariat FISI Mataram yang mempunyai

perannya masing-masing dalam melakukan proses kaderisasi, seperti bidang

penelitian dan pengembangan (LITBANG) yang melakukan analisis terhadap

calon anggota yang akan dijadikan sebagai kader HMI, begitu juga dengan

bidang perguruan tinggi kemahasiswaan dan kepemudaan (PTKP) melakukan

perannya dalam melakukan proses kaderisasi dan merekrut calon anggota muda

dengan cara melakukan diskusi-diskusi tentang perguruan tinggi dan isu-isu

sosial juga membawa aksi turun kejalan sebagai salah satu media dalam

melakukan perekrutan.

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxiii

Bidang kewirahusahaan pengembangan dan profesi (KPP), proses yang

dilakukan oleh bidang ini dalam melakukan perekrutan anggota dengan cara

membuat media-media terhadap calon anggota baru seperti lebih

mengutamakan kreativitas dalam melakukan perekrutan calon anggota baru,

misalnya menyampaikan pesan melalui media seperti gambar, dan

pembentukan komunitas untuk menampung minat dan bakat dari calon

anggota. Langkah-langkah dalam proses perekrutan yang dilakukan oleh HMI

Komisariat FISI Mataram adalah sebagai berikut, dalam pedoman pokok

perkaderan HMI ada tiga hal kegiatan yang paling utama dalam perkaderan

yaitu, perekrutan, pembinaan, penghasilan. Perekrutan ini identik dengan

merekrut anggota muda, langkah pertama melakukan sosialisasi informasi

kepada mahasiswa baru terutama orang-orang yang ingin direkrut bahwa akan

dilaksanakannya MAPERCA (Masa Perkenalan Calon Anggota).

Proses pengkaderan secara organisatoris dilakukan melalui kegiatan

MAPERCA. Selama melakukan informasi kepada mahasiswa secara umum,

kemudian melakukan komunikasi secara persuasif kepada calon anggota

hingga akhirnya mereka mau mengikuti MAPERCA. Kemudian untuk sampai

tahap anggota biasa, HMI Komisariat FISI Mataram juga mempunyai kegiatan

lain sebagai pembinaan, bisa melalui banyak hal, seperti menjadikan calon

anggota sebagai panitia temu ramah, pengurus biro, dan melalui diskusi

keilmuan, aksi sosial lainnya seperti itu pembinaan HMI Komisariat FISI

Mataram, akhirnya mengikuti LK I untuk menghasilkan kader (anggota biasa).

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxiv

Agenda perekrutan yang mengeluarkan dana seperti MAPERCA (Masa

Perkenalan Calon Anggota) sebagai gerbang awal untuk merekrut anggota

muda kemudian agenda LK I untuk merekrut kader agar mendapatkan status

anggota biasa, dua agenda perekrutan ini memiliki anggaran tersendiri yang

dikelola oleh bidang Bendahara Umum (Bendum).

Dalam proses perekrutan komunikasi sangat penting, terutama

komunikasi yang bersifat persuasif dan intens kepada calon anggota (calon

kader) yang ingin direkrut, karena dengan komunikasi pengurus dapat

mengetahui apa saja yang calon anggota butuhkan, bagaimana karakternya

yang pastinya berbeda satu sama lain, dan pengurus akan berusaha

memenuhinya dan membuat calon kader nyaman dengan penyesuaian yang

berbeda disetiap calon anggota itu sendiri. Dan akhirnya calon anggota mau

untuk bertukar pikiran, dan mempermudah pengurus dalam hal merubah

perilaku dari calon anggota agar sesuai dengan yang pengurus inginkan. HMI

tidak hanya sekedar menawarkan organisasi didalam perekrutan, perkawanan

dan kekeluargaan juga menjadi tawaran yang menarik yang diberikan oleh

HMI kepada calon anggota, karena yang dibahas itu tidak hanya mengenai

organisasi itu dijalankan, hal-hal yang bersifat pribadi juga bisa diceritakan,

inilah strategi khusus yang dilakukan HMI dalam bentuk perkawanan,

persaudaraan dan solidaritas yang ada di organisasi.

Didalam organisasi HMI, dokrinasi ditanamkan sejak dini pada calon

anggota mulai dari proses MAPERCA (Masa Perkenalan Calon Anggota) dan

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxv

LK I, di LK I dilakukan oleh para pemateri dan para mentor yang mendampingi

para peserta. Idealnya latihan ini berlangsung selama 4 hari karena di LK I

peserta dikasi berbagai macam materi tentang HMI, Latihan tersebut

merupakan proses yang cukup mempengaruhi pemikiran para calon anggota,

sehingga mahasiswa tersebut memandang duina luar dengan cara pandang

HMI.

Didalam LK I ada materi wajib yang harus disampaikan dalam latihan

itu, yaitu diantaranya tentang sejarah HMI, Konstitusi HMI, dan Nilai Dasar

Perjuangan (NDP) namun terkadang ada materi tambahan sesuai dengan kultur

komisariat masing-masing. Sehingga calon anggota yang mengikuti latihan

tersebut memahami nilai-nilai perjuangan yang diusung oleh organisasi HMI

dan dengan harapan nilai-nilai tersebut terus melekat dan terbawa dalam

kehidupan sehari-hari, bahkan ketika para kader sudah habis masa

keanggotaannya di HMI.

HMI menetapkan tujuannya berdasarkan dua pemikiran yaitu,

keislaman dan keindonesiaan. Islam adalah ajaran yang universal yang

menuntun manusia agar hidup sesuai fitrahnya untuk meraih keselamatan.

Sedangkan Indonesia adalah proyek hidup bersama menuju kemerdekaan dan

kesejahteraan. Maka bagi HMI, Islam adalah ruh, Indonesia adalah tubuh.

HMI sebagai organisasi kader yang sudah selayaknya menjadikan nilai-

nilai keislaman dan keindoseniaan yang termuat dalam NDP untuk dijadikan

pedoman organisasi dalam merujuk setiap gerak dan langkahnya,bukan hanya

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxvi

mengapresiasi nilai-nilai tersebut sebagai bahan aksesoris dalam organisasi.

NDP sudah selayaknya menjadi identitas bagi setiap kader HMI untuk

mengidentifikasi diri guna menghadapi tantangan dan memberikan solusi bagi

persoalan-persoalan bangsa.

Satu minggu pasca LK I, dilaksanakan evaluasi materi dengan harapan

anggota baru tersebut benar-benar paham tentang nilai HMI yang telah

diberikan oleh pemateri LK I tersebut. Adapun materi yang dievaluasi ada 5

materi wajib tersebut. Dan ini biasanya dilaksanakan di HMI Komisariat FISI

Mataram. Pengaderan yang sesungguhnya bukan hanya di LK I. Akan tetapi,

pasca LK I, karena tugas pengurus cukup berat, yaitu mendidik anggota supaya

memiliki jiwa militansi yang tinggi terhadap HMI. Setiap selesai LK I pasti

dibentuk ketua angkatan, ketua angkatan bersama pengurus mengkordinir

anggota tersebut supaya berkumpul agar hubungan emosional mereka tetap

terjaga. Adapun pengayoman yang dilakukan oleh pengurus HMI supaya

anggota tersebut tetap bertahan adalah melibatkan anggota tersebut pada

kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh HMI Komisariat FISI Mataram. Yang

jelas, organisasi HMI menyediakan wadah bagi para anggotanya yang ingin

mengembangkan bakat dan hobinya, misalnya diskusi, tulis menulis dan lain

sebagainya.

Materi yang didiskusikan adalah tentang NDP yang diikuti oleh banyak

kader. Diskusi ini dilaksanakan seminggu sekali, tepatnya pada hari kamis.

Karena NDP inilah merupakan landasan ideologis, jelasnya bahwa ideologi

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxvii

HMI mengacu pada NDP seharusnya bisa menjadi landasan dalam HMI sebab

didalamnya NDP mengajarkan hubungan manusia dengan sang pencipta,

hubungan manusai dengan sesama dengan alam dan kehidupan secara

menyeluruh. Target dalam diskusi tersebut adalah supaya HMI betul-betul

memahami NDP dan juga memahami Islam secara komperhensif, maka mereka

akan mempunyai sikap tauhid yangbkhas ala HMI, dalam artian pola piker atau

cara pandang anggota tersebut memakai cara pandang HMI dan itu memang

sudah terbukti dalam kehidupan kader itu sendiri. Materi yang didiskusikan

oleh para kader tidak hanya mengenai NDP, akan tetapi mendiskusikan banyak

hal sesuai dengan kultur komisariatnya masing-masing yang berhubungan

dengan materi kuliah, seperti filsafat, sosiologi, politik, ekonomi, dan lain

sebagainya untuk menunjang kebutuhan intlektual kader.

Bagi seorang kader, diskusi itu merupakan sebuah kewajiban. Namun

tidak semua kader yang suka berdiskusi, makanya pengurus menyediakan

wadah bagi kader yang punya hobi di bidang lain misalnya membuat bros,

membaca, dan sebagainya supaya keinginan mereka terwadahi. Sehingga

anggota tersebut merasa nyaman dan merasa memiliki terhadap organisasi.

Disisi lain anggota tersebut dilibatkan di internal kampus, misalnya jadi panitia

seminar. Sehingga emosionalnya menyatu dan rasa kekeluargaan tertanam

dalam diri anggota dan juga anggota tersebut bisa mensosialisasikan rekrutmen

pada mahasiswa baru. dengan diwadahinya para anggota tersebut, maka

anggota tersebut merasa memiliki dan mempunyai jiwa militansi terhadap

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxviii

organisasi HMI, sehingga anggota bisa mengembangkan bakat yang

dimilikinya dan berjuang bersama kawan-kawannya untuk melakukan

perubahan, baik itu perubahan dalam dirinya ataupun perubahan sosial.

Perlu diketahui, bahwa komitmen dalam organisasi itu menjadi syarat

bagi lahirnya loyalitas dan dedikasi kader terhadap HMI, dengan komitmen

seorang anggota bisa membangun kebersamaan dalam lingkungan keluarga

besar HMI. Ketika para kader atau pengurus tidak punya komitmen untuk

mengayomi para anggotanya, maka anggota tersebut akan membelot.

Pembelotan anggota dalam sebuah organisasi pasti ada, termasuk juga di HMI,

hal itu disebabkan tidak terkomodirnya anggota dalam organisasi, sehingga

mereka kecewa karena keinginan mereka tidak sesuai dengan idenya untuk

mereka jalani. Disisi yang lain, ketidak aktifan mereka di HMI karena imbas

dari RAK (Rapat Anggota Komisariat) karena dukungan mereka kalah dalam

pencalonan ketua komisariat. Namun, hal ini bisa diatasi dengan cara

merangkul mereka dengan memasukannya kedalam struktur kepengurusan dan

mengayomi para anggota dengan cara melibatkan mereka dalam setiap kegiatan

yang ada di HMI.

Peneliti melihat strategi pengkaderan yang dilakukan oleh seluruh

komisariat yang ada di UIN Mataram itu memakai strategi yang sama, namun

hasil rekrutmennya yang berbeda-beda, karena yang membedakan jumlah

rekrutnya seseorang disebabkan oleh seberapa besar kerja keras seorang kader

dalam dalam merekrut anggota baru baik itu melalui ikatan personal atau

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxix

melalui BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Terlibatnya HMI dalam struktur

kepengurusan BEM ini cukup mempengaruhi terhadap rekrutmen anggota baru

disetiap fakultas masing-masing. Sehingga anggota HMI yng terlibat aktif di

BEM mudah melakukan proses sosialisasi mengenai rekrutmen HMI terhadap

mahasiswa baru ketika OPAK (Orientasi Pengenalan Akademik) berlangsung

dan hubungan emosional antara mahasiswa baru dengan pengurus ataupun

anggota HMI dimulai sejak itu. Sehingga jumlah orang yang direkrut cukup

banyak, walaupun pada substansinya HMI lebih meningkatkan kualitas, namun

kuantitas juga sangat dibutuhkan. Seperti pernyataan Muhammad Ilmi:

“Pada dasarnya melalui OPAK, kita mulai mendekatkan diri pada mahasiswa

baru, kita layani mereka. ini kesempatan untuk merekrut. Selain itu, melalui

BEM”.47

Dengan adanya kader HMI di BEM, maka proses sosialisasi rekrutmen

mudah dilakukan pada mahasiswa baru, yang jelas mahasiswa baru tersebut

membutuhkan seorang senior untuk menjadi pembimbingnya atau pelabuhan

curhat mengenai kegalauan akademik, seperti mengenai administrasi kampus

atau hal yang berkenaan dengan dunia kemahasiswaan.

Sebagai mahasiswa baru tentunya mudah dipengaruhi oleh kakak

seniornya yang terlebih dahulu masuk di dunia kampus, khususnya mahasiswa

yang aktif di dunia BEM. Dengan status sebagai pengurus BEM tersebut, kader

mudah melakukan sosialisasi mengenai HMI, dan mahasiswa mudah mengikuti

47 Muhammad Ilmi, Wawancara, Ampenan, 20 nopember 2017.

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxx

apa kata seniornya yang ada di BEM tersebut, karena pada dasarnya mahasiswa

baru masih labil karena disebabkan oleh peralihan dari SMA ke Perguruan

Tinggi. Disisi lain terlibatnya anggota HMI dalam organisasi intra kampus,

kader-kader terseb ut berani berhadapan dengan organisasi lainnya, sehingga

jiwa militannya terhadap HMI itu akan bertambah dan banyak mendedikasikan

untuk HMI, sehingga anggota-anggota HMI yang aktif di BEM membantu

komisariat, baik itu dalam program perekrutan maupun yang lainnya. dalam hal

perekrutan, kader tinggal mengajak mahasiswa baru, karena sudah kenal

terlebih dahulu lewat BEM sehingga hasil rekrutmennya begitu efektif.

B. Hambatan Komunikasi Dalam Proses Kaderisasi Anggota Baru HMI UIN

Mataram

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti maka peneliti

menemukan faktor penghambat dari strategi komunikasi organisasi HMI

Komisariat FISI Mataram dalam kaderisasi anggota baru disebabkan dari dua

faktor yakni faktor internal dan eksternal:

1. Faktor internal: saat melakukan sosialisasi kepada mahasiswa, sebagian

kader ada juga yang kurang pandai berkomunikasi dengan benar dan

terkadang mahasiswa tidak merespon apa yang telah disampaikan oleh

kader dalam mensosialisasikan tentang HMI itu sendiri. Dan lemahnya

sistem sosialisasi ke mahasiswa baru yang sifatnya sporadis (mendadak)

dan tidak berkelanjutan. Penyampaian informasi melalui media seperti

spanduk, pamflet seringkali tidak berjalan sesuai harapan, karena terkadang

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxxi

mahasiswa mengabaikan dan menghiraukan hal-hal yang menurutnya

kurang penting.

2. Faktor eksternal: banyak mahasiswa yang beranggapan kalau mengikuti

organisasi itu akan menghambat perkuliahannya, padahal tidak semua hal

tersebut dijadikan alasan untuk lama menyelesaikan studinnya. Terlebih

lagi banyak mahasiswa yang membuktikan bisa wisuda tepat waktu

meskipun mengikuti sebuah organisasi. Dan juga persaingan beberapa

organisasi yang mempunyai sistem yang sama. Dan banyaknya UKM,

BKM, yang melakukan hal yang sama pada saat ajaran baru dimulai, dan

melakukan tebar pesona terhadap mahasiswa baru.

Dari pemaparan tersebut dapat peneliti analisa bahwa setiap

permasalahan yang dihadapi, maka pasti ada jalan keluarnya dan harus

dipersiapkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi,

dengan cara merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu dengan

matang. Sehingga ketika dalam pelaksanaan kegiatan tersebut sudah

dipersiapkan jalan keluarnya untuk menanggulangi masalah yang akan

terjadi. Demikian juga yang terjadi di organisasi HMI Komisariat FISI

Mataram ini mempersiapkan segala sesuatu yang akan terjadi dengan baik,

terlebih lagi harus lebih meyakinkan calon anggota dan tetap

memotivasinya. sehingga pelaksanaan kegiatan pengkaderan yang

dilaksanakan dirasa cukup berhasil, dan peningkatan kader yang berhasil

direkrut sangat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxxii

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan data dan temuan serta pembahasan pada bab

sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Strategi komunikasi organisasi HMI Komisariat FISI Mataram dalam

kaderisasi anggota baru menggunakan strategi komunikasi secara langsung

(face to face) dan komunikasi secara tidak langsung (media) dan juga

komunikasi atas bawah (top down), sementara dalam proses kaderisasi

anggota baru lebih memerlukan strategi komunikasi pra kondisi, tebar jala,

dan tombak.

2. Faktor penghambat komunikasi organisasi HMI Komisariat FISI Mataram

dalam kaderisasi anggota baru disebabkan dari dua faktor yaitu, pertama

faktor internal: rendahnya pemahaman dari mahasiswa baru dalam

berorganisasi, dan lemahnya sistem sosialisasi ke mahasiswa baru yang

sifatnya sporadis dan tidak berkelanjutan. Kedua faktor eksternal:

banyaknya UKM, BKM, yang melakukan hal yang sama pada saat ajaran

baru dimulai, dan melakukan tebar pesona terhadap mahasiswa baru.

B. Saran

1. Diharapkan mahasiswa khususnya yang ada di UIN Mataram untuk lebih

selektif dalam memilih bergabung kedalam sebuah organisasi, sesuai

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxxiii

dengan kebutuhan akademis mempertimbangkan jejak langkah organisasi

yang ingin dimasuki oleh calon anggota.

2. Diharapkan kepada peneliti lain bisa menjadikan penelitian ini menjadi

referensi untuk penelitian selanjutnya.

3. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan positif bagi objek

penelitian yaitu HMI Komisariat FISI Mataram dalam meningkatkan

strategi perekrutan anggota organisasi.

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxxiv

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. Penelitian Kualitatif, Surabaya: Bina Ilmu, 1995. Bodan, Robert. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif Suatu Pendekatan

Fenomenologis Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial, Surabaya: Usaha Nasional, 1992.

Efendy, Onong Uchjana. Dinamika komunikasi, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004. Efendy, Onong Uchjana. Dinamika komunikasi, Bandung: PT Remaja

rosdakarya, 2004.

Efendy, Onong Uchjaya. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999.

Effendy, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004. Husaini Husman, Purnomo Setiady, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi

Aksara, 1996.

Kunto, Ari. Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Surakarsa: Bineka Cipta, 2002.

Laurence R. Jauch, William F. Gluek, Manajemen Strategi dan Kebijakan

Perusahaan, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lidramaribeth, Annisa. “Kaderisasi”, dalam https://annisalidramaribeth.wordpress.com/2011/02/26/kaderisasi/, diakses tanggal 10 April 2017.

Liliweri, Alo. Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2013. Liliweri, Alo. Komunikasi Serba Ada dan Serba Makna, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2011.

Liliweri, Alo. Sosiologi dan Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxxv

Marzuki, Metode Riset, Yogyakarta: BPFE-UI, 2000. Mulyana, Deddy. Pengantar Ilmu Komunikas, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010.

Munajjah, Siti Julia. ”Sistem Kaderisasi Pimpinan Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Santri”,Skripsi, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Institut Agama Islam Negeri Mataram, Mataram 2015.

Nasution, Arif dkk, Metode Penyusunan Proposal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial,

Medan: Percetakan Monora Medan, 2001. Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2012. Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Putra, Datu Danu. W,“Sistem Kaderisasi Da’i Di Pondok Pesantren

Hidayatullah Ampenan Mataram”,Skripsi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri Mataram. Mataram, 2008.

Rahmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Rahmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2009. Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membeda Kasus bisnis, Jakarta:

Gramedia Pustaka Sinar Umum, 1997. Saharudin, Perkembangan Teknologi Komunikasi, Bagu Lombok Tengah,

NTB: Pustaka Akademika, 2011. Silalahi, Ulber. Metode Penelitian Sosial Bandung : Refika Aditama, cet-2

2010. Sitompul, Agussalim. Nurcholish Madjid, dkk, Basic Training: Panduan Untuk

Kader HMI, Ciputat: Bidang PA HMI Cabang Ciputat, 2015. Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial, Bandung: Rosdakarya, 2003.

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxxvi

Supriadin, Irwan. “Sistem Kaderisasi Dakwah Pimpinan Pondok Pesantren Di Pondok Pesantren Darul Hikmah Soncolela-Bima”, Skripsi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri Mataram. Mataram 2003.

Suryabrata, Sunardi. Metodelogi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2003. Suyanton, Bagon. Metode Penelitian Sosial, Jakarta:Kencana, 2007. Widjaja, H. A. W. Komunikasi dan Hubungan Masyrarakat, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2010). Wijaya, Ramlie R. Merta. strategi Pengendalian Administratif, Bandung:

Angkasa, 1991. Yamin, Martins. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran,Jakarta:

Referensi GP Press Group, 2013.

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxxvii

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxxviii

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

lxxxix

Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xc

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xci

Stand Pendaftaran Penerimaan Calon Anggota baru HMI Komisariat FISI Mataram

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xcii

MAPERCA (Masa Perkenalan Calon Anggota) HMI Komisariat FISI Mataram

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xciii

Kegiatan LK (Latihan Kader ) I HMI Komisariat FISI Mataram

Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI HMI DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/978/1/Aziz Irawan Saputra153131080.pdf · menjadi komunikasi kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa.5

xciv

Evaluasi pra MAPERCA (Masa Perkenalan Calon Anggota) HMI Komisariat FISI

Mataram