strategi komunikasi cv.tias dalam meningkatkan …
TRANSCRIPT
STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH
PELANGGAN
Sagita Andayani Putri Kasda
1, Anathasia Citra
2
1President University, Jababeka Education Park, CikarangBaru, Indonesia, +62811144949
[email protected] 2President University, Jababeka Education Park, CikarangBaru, Indonesia,
Abstrak
Penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Komunikasi CV.TIAS Dalam Meningkatkan
Jumlah Pelanggan. Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode penelitian
kualitatif deskriftif. Pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara dan observasi. Jenis data yang disajikan melalui observasi dan wawancara
menggunakan data primer yaitu sumber data pemilik Titi Anam Salon, data sekunder melalui
sumber data dokumen CV.TIAS. Analisis data kualitatif dengan model interaktif menemukan
bahwa CV.TIAS menggunakan tahapan strategi komunikasi dalam meningkatkan jumlah
pelangganya antara lain dengan menggunakan Analisis Situasi, Analisis Organisasi, Analisi
Publik, Tujuan dan Sasaran, Tindakan dan Respon Strategis, Penggunaan Komunikasi
Efektif, Taktik Komunikasi, Implementasi Rencana Strategi dan Evaluasi Strategi.
Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Komunikasi Pemasaran, Pelanggan
Abstract
This study is to find cv.tias communications strategy to increase the number of customers.
This study is that research using methods deskriftif qualitative research. Approach in any case
study data collection through interviews and observation. The kind of data that served
through observation and interview using data primary the data titi anam the salon, secondary
data through the data cv.tias document. Qualitative data analysis with a model interactive
found that cv.tias use phases of the communications strategy in increase the number of
customers between another by means of an analysis of the situation , organization analysis ,
public analisys , the objectives and targets , the act of strategic and response , the use of
effective communication , communication tactics , the implementation of the strategy and
evaluation plan strategy.
Keywords: Communications Strategy , Marketing Communications, Customers
1. PENDAHULUAN
Menurut Puspa (2014), tata rias wajah atau penampilan yang biasa dikenal dengan sebutan
perawatan kecantikan sekarang ini telah menjadi bagian dari rutinitas kehidupan masyarakat
modern khususnya bagi kaum wanita. Perawatan itu sendiri sudah berkembang menjadi suatu
kebutuhan untuk mempercantik diri, menunjukkan jati diri dan kepribadian, serta untuk
mengikuti perkembangan. Upaya untuk membangun penampilan diri yang baik secara
keseluruhan dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya meliputi perawatan kecantikan,
dengan diikuti pemeliharaan dan kesegaran jasmani. Wanita biasa pun dapat menunjukkan
kepedulian terhadap penampilannya, dalam memenuhi aktivitas kehidupannya sehari-hari
layaknya seorang modern lifestyle. Ramainya salon atau fasilitas kecantikan, fitness center
dan studio pelangsing yang dikunjungi. Selain untuk penampilan yang menarik juga dalam
usaha untuk mendapatkan kedudukan yang sama dengan kelompok tertentu.
Perkembangan bisnis kecantikan kini sudah berkembang pesat seiring mengikuti perubahan
teknologi dan cara pandang seseorang terhadap gaya hidup atau life style. Menurut Rudy
Hadisuwarno sebagai salah seorang pakar salon kecantikan, bisnis kecantikan dapat
dikatakan sebagai sebuah industri dimana pertumbuhannya naik 15 % dibanding tahun
sebelumnya walaupun melambat tetapi tetap stagnan. Bisnis kecantikan sudah menjamur di
berbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya dapat ditemui di berbagai pertokoan, mall ataupun
daerah perkotaan saja tetapi sudah berkembang hingga ke pelosok daerah. Biasanya bisnis
kecantikan yang sering dijumpai berupa salon kecantikan yang hanya melayani jasa
perawatan rambut namun, mengikuti perkembangan zaman salon kecantikan semakin
melebarkan jasa usahanya. Perubahan dan perkembangan zaman membuat lahirnya bisnis-
bisnis serupa sehingga persaingan semakin ketat terutama dalam hal kecanggihan teknologi
(Berita Metro, 2015)
Besarnya potensi bisnis kecantikan rambut di Indonesia disadari oleh Patricia Medina
Priyatna, direktur proyek pameran Beauty Professional Indonesia yang diadakan di Jakarta
dari 30 Juli hingga 1 Agustus lalu. Tapi dia menyayangkan betapa hal ini kurang disadari dan
dimanfaatkan oleh profesional yang bergerak di bidang tersebut. "Indonesia itu untuk rambut
kan luar biasa. Untuk care-nya (perawatan), modelnya untuk tren Indonesia luar biasa. Kalau
dibandingkan dengan Malaysia bahkan sama sekali tidak ada perawatan rambut,"
(Patricia,2015)
Karena arus informasi digital, berpenampilan yang fashionable mulai mendapat perhatian
besar, karena pada dasarnya semua orang ingin tampil di depan umum dengan impresif.
Konsumen pun semakin cerdas dalam menetapkan kriteria dan kualitas terhadap penyedia
barang dan jasa yang dibutuhkan, termasuk urusanperawatan diri dan kecantikan tersebut.
Tentunya bisnis salon kecantikan harus dapat memahami kebutuhan konsumen ditengah-
tengah persaingan yang sangat ketat. Tidak hanya wanita yang memakai jasa salon
kecantikan, pria sebagai orangyang dulunya terlihat cuek akan penampilan juga telah
menggunakan jasa salon kecantikan agar berpenampilan lebih menarik. Sehingga saat ini
salon tidak sedikit salon kecantikan yang mengkhususkan pelayanannya hanya untuk wanita
saja bahkan dinamakan dengan salon muslimah (Fajar. 2009)
Berdasarkan pemilik titi anam salon (CV.TIAS) kualitas jasa dalam salon kecantikan bukan
hanya dilihat dari bahan dan alat yang digunakan dalam proses pelayanan, tetapi bagaimana
cara karyawan melayani juga merupakan faktor penentu untuk memenuhi kepuasan
pelanggan. Bahkan saat ini tidak sedikit perusahaan ini berdiri tanpa adanya sertifikat sebagai
jaminan bahwasanya salon tersebut sudah memenuhi bahan dan standart pelayanan yang
telah ditetapkan. Masih banyak salon-salon kecantikan yang berdiri hanya menggunakan skill
instan dan bahan yang belum teruji kualitas dan kelayakannya. Ini bisa menyebabkan
kepercayaan konsumen terhadap suatu perusahaan menjadi buruk karena beberapa faktor
seperti pelayanan yang kualitasnya rendah dan mengecewakan bahkan sampai hasil yang
didapat tidak sesuai harapan konsumen.Terkait dengan perkembangan perusahaan jasa salon
kecantikan yang tinggi, kota Bandung sebagai salah satu kota besar juga memiliki banyak
perusahaan jasa dalam bidang salon dengan menawarkan berbagai ciri khas dan cara masing-
masing dalam melayani pelanggannya. Salah satunya adalah salon Titi Anam di Jl. Kuningan
Raya No. 34, 54 & 27 Bandung yang didirikan oleh bapak H. Khaerul Anam, yang berdiri
sejak tahun 1999. Titi Anam Salon tumbuh sebagai salon yang banyak diminati kalangan
eksekutif, keluarga, pelajar maupun mahasiswa. Salon ini juga telah mempekerjakan 96 orang
pekerja yang hampir 99% pegawainya berasal dari cilacap, dengan empat pembagian kerja,
yaitu bagian rambut, wajah, pijat, lulur, mani pedicure dan bagian administrasi. Berdasarkan
penjelasan sang pemilik, salon ini buka setiap hari mulai pukul 08.00-18.00. Tetapi jika ada
janji disaat acara tertentu, maka salon ini akan buka dari pukul 3 pagi. Dengan kondisi
hampir 99% pegawai titi anam salon berasal dari Cilacap, Jawa Tengah dan hampir semua
pelanggan titi anam salon adalah orang Bandung dan Jakarta tapi tidak membuat salon titi
anam tidak diminati pelangganya, justru karna perbedaan budaya ini yang menjadi keunikan
tersendiri. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana Strategi Komunikasi
CV. TIAS dalam meningkatkan Jumlah Pelanggan?
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi, kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu “stratos”
yang artinya tentara dan kata “agein” yang berarti memimpin dengan demikian, strategi
dimaksudkan adalah memimpin tentara. Lalu muncul kata strategos yang artinya pemimpin
tentara pada tingkat atas. Jadi, strategi adalah konsep militer yang bisa diartikan sebagai seni
perang para jendral (The Art Of General), atau suatu rancangan yang terbaik untuk
memenangkan peperangan. Dalam strategi ada prinsip yang harus dicamkan, yakni “Tidak
ada sesuatu yang berarti dari segalanya kecuali mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh
musuh, sebelum mereka mengerjakannya”. tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
(Effendy, 2013: 10)
2.2 Strategi Public Relations
Public Relations sebagai salah satu bagian dari perusahaan memiliki peranan penting dalam
upaya meningkatkan citra dari perusahaan yang dia kelola, dan untuk mencapai hal tersebut
dibutuhkannya strategi. Strategi bagaimana merek yang dijual semakin dikenal oleh banyak
orang dan merubah keyakinan dan preferensi di benak pelanggan. Seperti yang didefinisikan
oleh Ruslan dalam Widiyawati (2013) Strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana,
sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan, yang pada akhirnya adalah
salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.
Untuk mencapai tujuan dari strategi yang akan dilaksanakan seorang public relations harus
pintar mempertimbangkan langkah apa yang akan diambil dan mengerti situasi apa yang
sedang dihadapi. Untuk itulah public relations dapat menerapkan sembilan langkah strategi
yang dijelaskan oleh Ronal D. Smith di dalam bukunya Strategic Planning for Public
Relations (Smith dalam Diah, 2011), yaitu :
a. Analisis Situasi
Sebelum menentukan strategi yang akan diambil diperlukannya analisis situasi untuk
mengetahui situasi apa yang sedang dihadapi, mencari tahu apa yang menjadi latar
belakang penyebab terjadinya situasi tersebut, dan mencari tahu seberapa penting
situasi tersebut bagi perusahaan.
b. Analisis Organisasi
Perusahaan perlu menganalisis lingkungan internalnya agar dapat mengetahui
kekuatan dan kelemahannya yang dimiliki. Analisa ini di sebut sebagai analisa SWOT
(Strengths, Weakneeses, Opportunities, Threats).
c. Analisis Publik
Diperlukannya analisis publik agar publik yang dituju tepat kepada sasaran.
d. Tujuan dan Sasaran
Dalam menentukan tujuan, perlunya perusahaan mengetahui situasi apa yang sedang
dihadapi. Dan untuk menciptakan keberhasilan dengan strategi yang sudah diambil
maka perusahaan perlu melakukan pendekatan dengan target utama dari strategi
tersebut.
e. Tindakan dan Respon Strategi
Apabila perusahaan dalam kondisi disudutkan ataupun ada pihak yang ingin
menjatuhkan nama baik perusahaan, maka perusahaan harus dengan cepat mengambil
tindakan dan mempertimbangkan respon apa yang akan diambil.
f. Penggunaan Komunikasi Efektif
Public relations harus mampu mengidentifikasi publiknya agar terciptanya
komunikasi efektif.
g. Taktik Komunikasi
Seorang public relations harus pintar dalam pemilihan media apa yang digunakan
untuk menjalankan strateginya.
h. Implementasi Rencana Strategi
Menetapkan biaya dan jadwal di setiap implementasi strategi yang sudah
direncanakan.
i. Evaluasi
Disetiap akhir kegiatan diperlukannya evaluasi untuk mengukur berhasil atau
tidaknya dari strategi yang sudah dilaksanakan.
Sebagai seorang public relations pada era global seperti saat ini tidak hanya di tuntut
untuk berhubungan baik dengan pihak media, tetapi juga dituntut juga untuk bisa
memanfaatkan internet sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan brand image dari
perusahaan yang dinaunginya. Karena pada saat ini Internet dianggap lebih efektif untuk
menjalin hubungan antara perusahaan dengan publik. Public relations memiliki peranan
penting didalam perusahaan untuk menciptakan citra yang positif kepada publiknya. Hal ini
di pertegas oleh Cutlip dalam Hastuti (2014) yang menyatakan bahwa public relations adalah
fungsi manajemen untuk menemukan, menetapkan, membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik antara perusahaan dengan publik. Karena hal tersebut akan menentukan,
apakah perusaahaan akan mendapatkan keberhasilan atau kegagalan. Public relations tidak
hanya bertugas sebagai kontrol ketika terjadi kesulitan atau konflik namun lebih dari itu,
public relations harus melakukan pendekatan umum untuk perusahaan dengan publiknya.
Seperti yang di jelaskan oleh (Effendy dalam Sinaga, 2010) public relations adalah kegiatan
yang sudah direncanakan secara terus menerus, yang dilakukan secara sengaja untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang telah terjalin antara perusahaan dengan
publik. Hal ini menunjukan bahwa public relations adalah sebuah proses atau aktivitas yang
bertujuan untuk menjalin komunikasi antara pihak internal dan eksternal perusahaan.
2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran dalam (Tjiptono, 2008: 219) adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar
sasaran atas perushaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Komunikasi pemasaran meliputi tiga
tujuan utama yaitu, untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi
untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan
mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan
kembali).
2.4 Pengertian Pelanggan Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan dan
kualitas jasa karena dalam hal ini pelanggan memegang peranan cukup penting dalam
mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan yang diberikan perusahaan.
2.5 Membidik Pelanggan Yang Tepat Kita makin jarang mendengar istilah “pemasaran masal” (mass marketing) dewasa ini
dalam (Lovelock, 2005: 116). Sebaliknya, pembicaraan umum adalah “fokus” (focus) atau
pembidikan (targeting) atau langganan massal (mass customization). Yaitu penawaran jasa
dengan beberapa elemen produk yang telah disesuaikan kebutuhan kepada banyak pelanggan
dengan harga yang relative rendah. Hal ini yang dapat mendasari istilah tersebut adalah
segmentasi pasar (market segmentation), yaitu proses membagi pasar menjadi kelompok-
kelompok yang berbeda, yang didalamnya semua pelanggan memiliki karakteristik yang
sama sehingga mereka dapat dibedakan dari para pelanggan di segmen lain.
3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang
bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau
berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan
berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai sutau ciri, karakter, sifat, model, tanda,
atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. (Bungin, 2010:68). Ciri
lain metode deskriptif adalah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (Syam,
2009:232). Peneliti bertindak sebagai pengamat dan suasana alamiah maksudnya peneliti
terjun ke lapangan.
Fokus Penelitian dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi, sehingga
dengan pembatasan studi tersebut akan mempermudah penelitian dan mempermudah
pengolahan data yang kemudian menjadi sebuah kesimpulan, Berdasarkan hal tersebut maka
peneliti menentukan fokus penelitian ini yaitu memberikan gambaran dan pemahaman
mengenai strategi komunikasi CV TIASdalam meningkatkan jumlah pelanggan.
Lokasi Penelitian Berdasarkan fokus penelitian, maka pengumpulan data lapangan dalam penelitian ini
peneliti melakukan penelitian padaCV TIASyang berlokasi di Jl. Kuningan Raya No. 34
Bandung.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
penelitian langsung ke lapangan dengan cara:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung ke lapangan yang menggambarkan strategi
komunikasi CV TIASdalam meningkatkan jumlah pelanggan.
b. Wawancara
Melakukan wawancara adalah salah satu teknik untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan
pembahasan. Peneliti menggunakan in depth interview (wawancara mendalam),
wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan
cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan
mendalam. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai
kontrol atas respons informan, artinya informan bebas memberikan jawaban karena
wawancara berlangsung informal seperti orang sedang mengobrol. (Kriyantono, 2012:
102).
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
Kualitatif (Sugiyono, 2009 :246) Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada
saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode
tertentu. Data tersebut baik dari observasi, wawancara, maupun dari dokumen-dokumen.
Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan
pendekatan dengan metode analisis data kualitatif interaktif dari Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (2009:247) yang mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian datas dan
penarikan kesimpulan/verifikasi.
1. Reduksi Data
Proses reduksi diartikan sebagai proses pemulihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanan dan transformasi data “kasar”: yang muncul dari catatan- catatan di
lapangan. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian
lapangan, sampai laporan akhir secara lengkap tersusun.
2. Penyajian Data
Langkah berikutnya setelah proses reduksi data berlangsung adalah penyajian data yang
dimaknai sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan mencermati penyajian
data ini, maka akan dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus
dilakukan.
Artinya meneruskan analisisnya atau mencoba untuk mengambil sebuah tindakan dengan
memperdalam temuan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memudahkan bagi peneliti
melihat gambaran secara penelusuran atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian,
sehingga dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan
Kegiatan analisis interaktif ketiga adalah menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi.
Dari pemulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti
benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang
mungkin alur sebab akibat dan proposisi. Sedang verifikasi merupakan kegiatan
pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran penganalisis selama peneliti mencatat,
atau suatu tinjauan ulang pada catatan- catatan lapangan atau peninjaun kembali serta
tukar fikiran antara teman sejawat untuk mengembangkan “kesempatan inter subjektif”
dengan kata lain makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya (validitasnya),
verifikasi oleh peneliti, dimaksudkan untuk menganalisis dan mencari makna dari
informasi yang dikumpulkan dengan mencari tema, pola hubungan, permasalahan yang
dimaksud, hipotesa yang disimpulkan secara tentatif, sehingga terbentuk proposisi
tertentu yang bisa mendukung teori ataupun penyempurnaan teori.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Strategi Dalam Meningkatkan Jumlah Pelanggan
H. Khaerul Anam selaku pemilik dari CV. TIAS menuturkan bahwa Visi dan Misi
CV TIAS adalah dengan menjadi perusahaan yang dapat menciptakan rasa kekeluargaan
kepada pelanggan, dan Misi CV TIAS yaitu, memenuhi kebutuhan pelanggan secara baik,
bermutu, aman dan terjangkau, serta mewujudkan SDM profesional, jujur, dan amanah.
Sesuai kebutuhan layanan saat ini, titi anam salon membuat desain salon yang
suasananya hangat, nyaman, dan pelanggan merasa di rumah sendiri dengan harga yang
terjangkau untuk semua pelanggan. Beliau juga menjelaskan bahwa target dari Titi Anam
Salon itu sendiri eksekutif, keluarga, pelajar dan mahasiswa yang pada dasarnya di era global
ini masyarakat kita sudah tidak asing lagi dengan media sosial, agar dapat dikenal luas oleh
banyak masyarakat diharapkan dengan penggunaan media sosial twitter & instagram ini
dapat menambah jumlah pelanggan di titi anam salon. Dalam hal ini juga titi anam salon
menggunakan tahapan strategi dengan model Ronald Smith (9 steps) dalam meningkatkan
jumlah pelangganya antara lain dengan menggunakan analisis situasi, analisis organisasi,
analisis publik, tujuan dan sasaran, tindakan dan respon strategi, penggunaan komunikasi
efektif, taktik komunikasi, implementasi rencana strategi, dan evaluasi.
4.2.1 Analisis Situasi
Penentuan strategi apa yang akan diambil setelah mengetahui situasi apa yang
sedang dihadapi, mengetahui apa yang menjadi latar belakang penyebab terjadinya situasi
tersebut, dan seberapa penting situasi tersebut bagi perusahaan. Menurut H. Khaerul Anam,
Owner CV. TIAS Persaingan usaha produk salon kecantikan yang sejenis dewasa ini di kota
Bandung semakin ketat, jumlah usaha sejenis dan perang harga, diskon serta pelayanan
menyebabkan titi anam salon harus bisa bertahan. Untuk itu produk yang kompetitif menjadi
sangat penting dalam memenangkan persaingan untuk bias tetap eksis di dunia salon
kecantikan. Produk titi anam salon adalah salon kecantikan, maka hasil nya adalah kepuasan
pelanggan.
4.2.2 Analisis Organisasi
Perusahaan perlu menganalisis lingkungan internalnya agar dapat mengetahui
kekuatan dan kelemahannya yang dimiliki. Analisa ini di sebut sebagai analisa SWOT
(Strengths, Weakneeses, Opportunities, Threats). H. Khaerul Anam mengungkapkan bahwa
Titi Anam Salon berdiri pada Oktober 1999. Ide pendirian Titi Anam Salon sebetulnya
karena kebutuhan, maka terciptanya ide untuk membuat salon sendiri. Salon ini sengaja
diberi nama Titi Anam Salon karena selain mudah diingat juga karena Titi adalah istri dari
Bapak Anam sendiri dan lokasi salon ini sendiri menyediakan tema yang benar-benar
membuat para pelanggannya akan merasakan nyaman dan hangat. Target pasar titi anam
salon adalah mereka yang berasal dari kalangan eksekutif, keluarga, pelajar dan mahasiswa.
titi anam salon mampu menampung sebanyak 400 orang. Jumlah pengunjung bisa lebih
meningkat disaat hari libur.
Mengenai hal kualitas, beliau menjelaskan bahwa CV. TIAS merekrut karyawan yang
sudah berpengalaman di dalam bidangnya, adapun karyawan baru yang direkrut akan
diajarkan dari 0 hingga berpengalaman dibidangnya masing-masing. Beliau berkata kualitas
salonya sudah sering dikunjungi oleh artis-artis papan atas maupun pejabat-pejabat daerah
sehingga ini yang menjadi kekuatan CV. TIAS untuk menunjukan kepada pelangganya untuk
tidak perlu khawatir akan kualitas yang dimiliki oleh CV. TIAS. H. Khaerul Anam
mengungkapkan bahwa public relations yang ada di CV. TIAS masih di naungi oleh
keluarga. Beliau juga menjelaskan bahwa CV. TIAS ini dibantu oleh keluarga dalam
menjalankan tugas sebagai public relations.
Menurut H. Khaerul Anam CV. TIAS tidak hanya membuka salon namun juga potong
rambut khusus pria yang berlokasi di Antapani, Bandung dan sedang dalam proses
pembangunan Rumah Pengantin by Titi Anam Salon. Beliau menjelaskan untuk menarik
lebih banyak pelanggan inovasi dan kreatifitas harus lebih dikembangkan lagi, karna menurut
beliau selain pelayanan yang baik terhadap pelanggan ini juga untuk menghindari ancaman
besar dari pesaing.
Untuk menarik pengguna membeli produk bukannya tugas yang mudah. Mereka perlu
dipengaruhi, bukan sekedar diperkenalkan saja,mereka perlu diberi kesadaran hingga mereka
merasa perlu untuk membeli produk yang ditawarkan. Pengiklanan melalui media sosial di
era global ini menjadi aspek utama, menjadi pilihan setiap usaha untuk tetap bias eksis di
bidang yang digelutinya. Untuk itu Titi Anam Salon menggunakan jasa media sosial seperti
instagram & twitter untuk memperkenalkan produk atau pelayananya.
4.2.3 Analisis Publik
Perusahaan perlu melakukan analisis publik agar publik yang dituju tepat kepada
sasaran. H. Khaerul Anam Target pasar Titi Anam Salon adalah mereka yang berasal dari
kalangan eksekutif, keluarga, pelajar dan mahasiswa. Bagi setiap wanita, baik yang berkarir
aktif di kegiatan di sosial, maupun ibu rumah tangga, perawatan tubuh dan kecantikan sangat
penting artinya. Karena tubuh yang sehat dan penampilan yang menarik mencerminkan
kepribadian selain memberikan kepercayaan diri. Saat ini, salon kecantikan bukan
lagimenawarkan jasa potong rambut. Tetapi salon kecantikan telah berkembang
denganmenawarkan berbagai jasa seperti perawatan tubuh dengan berbagai metodeperawatan
yang ditawarkan. Bahkan paradigma terhadap salon kecantikan saat initelah berubah dari
dulunya yang hanya sebagai tempat perawatan tubuh menjaditempat wisata untuk melakukan
penyegaran dan melepaskan kepenatan dari kesibukankegiatan yang dilakukan sehari-hari.
Karena arus informasi digital, berpenampilan yang mengikuti zaman mulai mendapat
perhatian besar, karena pada dasarnya semua orang ingin tampil di depanumum dengan
impresif. Beliau juga menambahkan kaula muda saat ini cenderung menggunakan sosial
media terutama Instagram. Beliau juga mengungkapkan bahwa CV. TIAS memiliki akun
media sosial seperti twitter & instagram, hal ini bertujuan untuk memudahkan para pelanggan
untuk menanyakan informasi terkait pelayanan salon atau melihat hasil-hasil dari pelayanan
CV. TIAS.
4.2.4 Tujuan dan Sasaran
Dalam menentukan tujuan, perlunya perusahaan mengetahui situasi apa yang sedang
dihadapi. H. Khaerul Anam menjelaskan bahwa media sosial instagram & twitter titi anam
salon terbuka bagi siapa saja, baik pelanggan, non pelanggan dan competitor sekalipun.
Karena pembuatan media sosial twitter & instagram CV. TIAS bertujuan untuk lebih
banyak orang yang mengenal titi anam salon. Beliau juga menuturkan bahwa instagram &
Twitter CV. TIAS menyajikan informasi harga, informasi terbaru mengenai titi anam salon.
Karena CV. TIAS ingin lebih berfokus kepada para kaum wanita yang cenderung lebih
banyak menggunakan sosial media seperti instagram & twitter.
4.2.5 Tindakan dan Respon Strategis
Apabila perusahaan dalam kondisi disudutkan ataupun ada pihak yang ingin
menjatuhkan nama baik perusahaan, maka perusahaan harus dengan cepat mengambil
tindakan dan mempertimbangkan respon apa yang akan dilakukan. Menurut H. Khaerul
Anam selaku Owner tindakan strategi CV. TIAS apabila ada komentar-komentar buruk atau
adanya komplain mengenai pelayanan atau produk maka dari pihak CV. TIAS dengan cepat
mengambil tindakan secara langsung, seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
“Kemarin sempet ada yang komplain sambil marah-marah disalon, permasalahanya
waktu itu adalah karena dia merasa kecewa karena rambutnya yang pada saat itu habis
melakukan hair colouring warnanya tidak sesuai yang diharapkan. Karena dia komplain
secara langsung ke salon, kami akhirnya mengambil tindakan dengan memberikan
penjelasan secara langsung agar pelanggan yang sedang berada disalon tidak salah paham
dan mengerti mengapa warna rambut berbeda dengan yang diinginkan”
H. Khaerul Anam menuturkan bahwa respon yang dilakukan CV. TIAS apabila ada isu yang
beredar yaitu melakukan analisis. Dan analisis yang dilakukan adalah dengan cara
menginvestigasi dan meneliti permasalahan yang ada. Beliau mempertegas bahwa untuk saat
ini CV. TIAS tidak pernah terterpa isu-isu yang kurang mengenakan.
4.2.6 Penggunaan Komunikasi Efektif
Public relations harus mampu mengidentifikasi publiknya agar terciptanya
komunikasi efektif. H. Khaerul Anam menuturkan untuk menarik followers untuk memlihat
atau membaca postingan dari Instagram dan Twitter maka setiap postingan yang diunggah
selalu dilengkapi dengan foto dan keterangan sebagai media pendukung.
4.2.7 Taktik Komunikasi
Seorang public relations harus pintar dalam memilih media apa yang digunakan untuk
menjalankan strateginya. H. Khaerul Anam menuturkan CV. TIAS menggunakan semua
fitur dalam Instagram. Beliau menjelaskan video digunakan untuk memperlihatkan hasil
make up look atau proses hair do yang dilakukan Titi Anam Salon. Dan foto untuk
melengkapi hasil dari pengerjaanya tersebut.
4.2.8 Implementasi Rencana Strategi
Menetapkan biaya dan jadwal di setiap implementasi strategi yang sudah
direncanakan. Sang pemilik mengemukakan bahwa dalam merencanakan strateginya CV.
TIAS selalu mempersiapkannya pada awal tahun dengan membuat Planning Scedule maka
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan CV. TIAS harus mempersiapkan semua
lebih awal.
4.2.9 Evaluasi Strategi
Disetiap akhir kegiatan diperlukannya evaluasi untuk mengukur berhasil atau tidaknya
dari strategi yang sudah dilaksanakan. Sang pemilik mengungkapkan CV. TIAS disetiap
bulan selalu mengadakan meeting untuk mengevaluasi kegiatan apa yang sudah dilakukan
dan melihat sejauh mana keberhasilan dari kegiatan tersebut. Dan apabila terdapat kendala
maka kedepannya CV. TIAS akan melakukan perbaikan agar target yang diharapkan dapat
tercapai. Hal ini dipertegas oleh H. Khaerul Anam disetiap akhir kegiatan CV. TIAS selalu
meninjau seberapa aktif pengikut dari Instagram menanggapi unggahan-unggahan yang
diberikan, memberikan komen maupun tanda suka. Apabila hasilnya jauh dari yang
diharapkan maka CV. TIAS akan berusaha meningkatkan strateginya agar para pengikutnya
dapat mengklik suka pada unggahannya sehingga diharapakan publik mengikuti Instagram
Titi Anam Salon Bandung. Dari hasil yang telah dilakukan juga menunjukan bahwa dalam
kurun waktu 2017 CV. TIAS mengalami kenaikan jumlah pelanggan. Ini bias dilihat dari
dokumen CV. TIAS
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
2017
2017
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi komunikasi yang dilakukan oleh CV. TIAS adalah dengan menggunakan
strategi komunikasi dengan model ronal d. smith yang dapat diambil kesimpulan bahwa cv.
tias menggunakan 9 step dalam strateginya, cv. tias juga menggunakan media social sebagai
factor pembantu dalam peningkatan jumlah pelangganya. Tidak luput juga dengan melakukan
pelatihan-pelatihan kepada sdm nya agar dalam mempromosikan langsung untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas dapat terciptanya word of mouth. Kedua media
tersebut masih dikatakan efektif karena sasaran titi anam salon masuk ke seluruh kalangan
potensial. Dari strategi tersebut CV TIAS mempromosikan melalui media social kepada
masyarakat untuk mempertahankan dan meningkatkan mereknya. Dari semua step yang
dilakukan, menunjukan hasil peningkatan jumlah pelanggan dalam rentan waktu 2016-2018.
CV. TIAS juga melakukan analisis secara internal untuk menganalisa dari segi
kekuatan, kelamahan, peluang, dan ancaman yang ada di dalam CV. TIAS. Analisis secara
eksternal pun tidak luput dari perhatian dalam menjalankan strategi ini, agar dari pelanggan
tepat pada sasaran. Karena tujuan dari strategi ini adalah untuk lebih menambah jumlah
pelanggan Titi Anam Salon. Ketika mendapatkan komplain CV. TIAS dengan cepat
merespon hal tersebut, untuk tetap menjalin hubungan yang baik dengan pelanggannya.
Karena selama ini CV. TIAS tidak pernah tertepa isu-isu yang bisa menjatuhkan perusahaan.
Komunikasi yang digunakan oleh CV. TIAS dengan para pelanggannya adalah dengan selalu
mengunggah kegiatan dan hasil yang dilakukan dengan dilengkapi foto agar pelanggan lebih
tertarik untuk mengikuti Instagram titi anam salon bandung. Taktik yang digunakan CV.
TIAS dalam penggunaan media sosial seperti instagram dan twitter adalah dengan
menggunakan semua fitur yang ada. Dan untuk melihat berhasil atau tidaknya penggunaan
media social sebagai salah satu media untuk membangun strateginya, CV. TIAS selalu
mengadakan evaluasi. Dengan melakukan perbaikan agar rencana kedepanya untuk lebih
meningkatkan jumlah pelanggan mampu tercapai.
Saran
1. CV.TIAS dalam meningkatkan jumlah pelanggan yaitu dengan selalu berinovasi
dalam menciptakan penggunaan produk, misalnya menambah paket-paket
pelayanan kecantikan lain yang lebih beragam.
2. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan CV TIAS harus lebih meningkatkan
kualitas pelayanan serta merealisasikan visi dan misi CV TIAS.
3. Dan diharapkan di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu
sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut
berdasarkan faktor lainnya, jumlah sampel yang lebih banyak, tempat yang
berbeda, dan tetap berhubungan dengan Strategi Dalam Meningkatkan Jumlah
Pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan, 2010. Penelitian Kualitatif, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.
Cutlip, S. M., Center, A. H., Broom, G. M. (2009). Effective Public Relations :Edisi
Kesembilan.
Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Diah, Halimatusa. 2011. Strategi Kehumasan Sebagai Metode Pelestarian Budaya Betawi.
Vol.2 No 1 Maret. Diambil dari:
http://ejournal.bsi.ac.id/assets/files/3_Jurnal_Komunikasi_2011_Maret_II_No.1_.pdf. (08
Oktober 2016)
Effendy, Onong Uchjana. 2013. “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Smith Ronald .D. (2016). Strategic Planning for Public Relations (5th ed.). Routledge /
Taylor & Francis.
Loveloc, Christopher H dan Lauren K. Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:
Indeks.
Marhaeni Fajar. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Jogjakarta: Graha Ilmu.
Patricia,2015http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/08/150803_majalah_duniabisnis_
rambut
Puspa Dewi. 2014. Pengaruh Make Up pada Usia Dini Terhadap Kesehatan Kulit.
http://sharingdisana.com/2014/05/29/pengaruh-make-up-pada-usia-dini-terhadapkesehatan-
kulit/.
29 Mei 2014, diakses pada tanggal 24 Agustus 2014 , pada pukul
09.13.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :Alfabeta
Tjiptono, Fandy.(2008). Strategi Pemasaran ( Edisi III). Jogjakarta: Andi.