strategi komunikasi cv.tias dalam meningkatkan …

13
STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PELANGGAN Sagita Andayani Putri Kasda 1 , Anathasia Citra 2 1 President University, Jababeka Education Park, CikarangBaru, Indonesia, +62811144949 [email protected] 2 President University, Jababeka Education Park, CikarangBaru, Indonesia, [email protected] Abstrak Penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Komunikasi CV.TIAS Dalam Meningkatkan Jumlah Pelanggan. Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif deskriftif. Pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Jenis data yang disajikan melalui observasi dan wawancara menggunakan data primer yaitu sumber data pemilik Titi Anam Salon, data sekunder melalui sumber data dokumen CV.TIAS. Analisis data kualitatif dengan model interaktif menemukan bahwa CV.TIAS menggunakan tahapan strategi komunikasi dalam meningkatkan jumlah pelangganya antara lain dengan menggunakan Analisis Situasi, Analisis Organisasi, Analisi Publik, Tujuan dan Sasaran, Tindakan dan Respon Strategis, Penggunaan Komunikasi Efektif, Taktik Komunikasi, Implementasi Rencana Strategi dan Evaluasi Strategi. Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Komunikasi Pemasaran, Pelanggan Abstract This study is to find cv.tias communications strategy to increase the number of customers. This study is that research using methods deskriftif qualitative research. Approach in any case study data collection through interviews and observation. The kind of data that served through observation and interview using data primary the data titi anam the salon, secondary data through the data cv.tias document. Qualitative data analysis with a model interactive found that cv.tias use phases of the communications strategy in increase the number of customers between another by means of an analysis of the situation , organization analysis , public analisys , the objectives and targets , the act of strategic and response , the use of effective communication , communication tactics , the implementation of the strategy and evaluation plan strategy. Keywords: Communications Strategy , Marketing Communications, Customers 1. PENDAHULUAN Menurut Puspa (2014), tata rias wajah atau penampilan yang biasa dikenal dengan sebutan perawatan kecantikan sekarang ini telah menjadi bagian dari rutinitas kehidupan masyarakat modern khususnya bagi kaum wanita. Perawatan itu sendiri sudah berkembang menjadi suatu

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH

PELANGGAN

Sagita Andayani Putri Kasda

1, Anathasia Citra

2

1President University, Jababeka Education Park, CikarangBaru, Indonesia, +62811144949

[email protected] 2President University, Jababeka Education Park, CikarangBaru, Indonesia,

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Komunikasi CV.TIAS Dalam Meningkatkan

Jumlah Pelanggan. Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode penelitian

kualitatif deskriftif. Pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui

wawancara dan observasi. Jenis data yang disajikan melalui observasi dan wawancara

menggunakan data primer yaitu sumber data pemilik Titi Anam Salon, data sekunder melalui

sumber data dokumen CV.TIAS. Analisis data kualitatif dengan model interaktif menemukan

bahwa CV.TIAS menggunakan tahapan strategi komunikasi dalam meningkatkan jumlah

pelangganya antara lain dengan menggunakan Analisis Situasi, Analisis Organisasi, Analisi

Publik, Tujuan dan Sasaran, Tindakan dan Respon Strategis, Penggunaan Komunikasi

Efektif, Taktik Komunikasi, Implementasi Rencana Strategi dan Evaluasi Strategi.

Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Komunikasi Pemasaran, Pelanggan

Abstract

This study is to find cv.tias communications strategy to increase the number of customers.

This study is that research using methods deskriftif qualitative research. Approach in any case

study data collection through interviews and observation. The kind of data that served

through observation and interview using data primary the data titi anam the salon, secondary

data through the data cv.tias document. Qualitative data analysis with a model interactive

found that cv.tias use phases of the communications strategy in increase the number of

customers between another by means of an analysis of the situation , organization analysis ,

public analisys , the objectives and targets , the act of strategic and response , the use of

effective communication , communication tactics , the implementation of the strategy and

evaluation plan strategy.

Keywords: Communications Strategy , Marketing Communications, Customers

1. PENDAHULUAN

Menurut Puspa (2014), tata rias wajah atau penampilan yang biasa dikenal dengan sebutan

perawatan kecantikan sekarang ini telah menjadi bagian dari rutinitas kehidupan masyarakat

modern khususnya bagi kaum wanita. Perawatan itu sendiri sudah berkembang menjadi suatu

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

kebutuhan untuk mempercantik diri, menunjukkan jati diri dan kepribadian, serta untuk

mengikuti perkembangan. Upaya untuk membangun penampilan diri yang baik secara

keseluruhan dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya meliputi perawatan kecantikan,

dengan diikuti pemeliharaan dan kesegaran jasmani. Wanita biasa pun dapat menunjukkan

kepedulian terhadap penampilannya, dalam memenuhi aktivitas kehidupannya sehari-hari

layaknya seorang modern lifestyle. Ramainya salon atau fasilitas kecantikan, fitness center

dan studio pelangsing yang dikunjungi. Selain untuk penampilan yang menarik juga dalam

usaha untuk mendapatkan kedudukan yang sama dengan kelompok tertentu.

Perkembangan bisnis kecantikan kini sudah berkembang pesat seiring mengikuti perubahan

teknologi dan cara pandang seseorang terhadap gaya hidup atau life style. Menurut Rudy

Hadisuwarno sebagai salah seorang pakar salon kecantikan, bisnis kecantikan dapat

dikatakan sebagai sebuah industri dimana pertumbuhannya naik 15 % dibanding tahun

sebelumnya walaupun melambat tetapi tetap stagnan. Bisnis kecantikan sudah menjamur di

berbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya dapat ditemui di berbagai pertokoan, mall ataupun

daerah perkotaan saja tetapi sudah berkembang hingga ke pelosok daerah. Biasanya bisnis

kecantikan yang sering dijumpai berupa salon kecantikan yang hanya melayani jasa

perawatan rambut namun, mengikuti perkembangan zaman salon kecantikan semakin

melebarkan jasa usahanya. Perubahan dan perkembangan zaman membuat lahirnya bisnis-

bisnis serupa sehingga persaingan semakin ketat terutama dalam hal kecanggihan teknologi

(Berita Metro, 2015)

Besarnya potensi bisnis kecantikan rambut di Indonesia disadari oleh Patricia Medina

Priyatna, direktur proyek pameran Beauty Professional Indonesia yang diadakan di Jakarta

dari 30 Juli hingga 1 Agustus lalu. Tapi dia menyayangkan betapa hal ini kurang disadari dan

dimanfaatkan oleh profesional yang bergerak di bidang tersebut. "Indonesia itu untuk rambut

kan luar biasa. Untuk care-nya (perawatan), modelnya untuk tren Indonesia luar biasa. Kalau

dibandingkan dengan Malaysia bahkan sama sekali tidak ada perawatan rambut,"

(Patricia,2015)

Karena arus informasi digital, berpenampilan yang fashionable mulai mendapat perhatian

besar, karena pada dasarnya semua orang ingin tampil di depan umum dengan impresif.

Konsumen pun semakin cerdas dalam menetapkan kriteria dan kualitas terhadap penyedia

barang dan jasa yang dibutuhkan, termasuk urusanperawatan diri dan kecantikan tersebut.

Tentunya bisnis salon kecantikan harus dapat memahami kebutuhan konsumen ditengah-

tengah persaingan yang sangat ketat. Tidak hanya wanita yang memakai jasa salon

kecantikan, pria sebagai orangyang dulunya terlihat cuek akan penampilan juga telah

menggunakan jasa salon kecantikan agar berpenampilan lebih menarik. Sehingga saat ini

salon tidak sedikit salon kecantikan yang mengkhususkan pelayanannya hanya untuk wanita

saja bahkan dinamakan dengan salon muslimah (Fajar. 2009)

Berdasarkan pemilik titi anam salon (CV.TIAS) kualitas jasa dalam salon kecantikan bukan

hanya dilihat dari bahan dan alat yang digunakan dalam proses pelayanan, tetapi bagaimana

cara karyawan melayani juga merupakan faktor penentu untuk memenuhi kepuasan

pelanggan. Bahkan saat ini tidak sedikit perusahaan ini berdiri tanpa adanya sertifikat sebagai

jaminan bahwasanya salon tersebut sudah memenuhi bahan dan standart pelayanan yang

telah ditetapkan. Masih banyak salon-salon kecantikan yang berdiri hanya menggunakan skill

instan dan bahan yang belum teruji kualitas dan kelayakannya. Ini bisa menyebabkan

kepercayaan konsumen terhadap suatu perusahaan menjadi buruk karena beberapa faktor

seperti pelayanan yang kualitasnya rendah dan mengecewakan bahkan sampai hasil yang

didapat tidak sesuai harapan konsumen.Terkait dengan perkembangan perusahaan jasa salon

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

kecantikan yang tinggi, kota Bandung sebagai salah satu kota besar juga memiliki banyak

perusahaan jasa dalam bidang salon dengan menawarkan berbagai ciri khas dan cara masing-

masing dalam melayani pelanggannya. Salah satunya adalah salon Titi Anam di Jl. Kuningan

Raya No. 34, 54 & 27 Bandung yang didirikan oleh bapak H. Khaerul Anam, yang berdiri

sejak tahun 1999. Titi Anam Salon tumbuh sebagai salon yang banyak diminati kalangan

eksekutif, keluarga, pelajar maupun mahasiswa. Salon ini juga telah mempekerjakan 96 orang

pekerja yang hampir 99% pegawainya berasal dari cilacap, dengan empat pembagian kerja,

yaitu bagian rambut, wajah, pijat, lulur, mani pedicure dan bagian administrasi. Berdasarkan

penjelasan sang pemilik, salon ini buka setiap hari mulai pukul 08.00-18.00. Tetapi jika ada

janji disaat acara tertentu, maka salon ini akan buka dari pukul 3 pagi. Dengan kondisi

hampir 99% pegawai titi anam salon berasal dari Cilacap, Jawa Tengah dan hampir semua

pelanggan titi anam salon adalah orang Bandung dan Jakarta tapi tidak membuat salon titi

anam tidak diminati pelangganya, justru karna perbedaan budaya ini yang menjadi keunikan

tersendiri. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana Strategi Komunikasi

CV. TIAS dalam meningkatkan Jumlah Pelanggan?

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi, kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu “stratos”

yang artinya tentara dan kata “agein” yang berarti memimpin dengan demikian, strategi

dimaksudkan adalah memimpin tentara. Lalu muncul kata strategos yang artinya pemimpin

tentara pada tingkat atas. Jadi, strategi adalah konsep militer yang bisa diartikan sebagai seni

perang para jendral (The Art Of General), atau suatu rancangan yang terbaik untuk

memenangkan peperangan. Dalam strategi ada prinsip yang harus dicamkan, yakni “Tidak

ada sesuatu yang berarti dari segalanya kecuali mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh

musuh, sebelum mereka mengerjakannya”. tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian

pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

(Effendy, 2013: 10)

2.2 Strategi Public Relations

Public Relations sebagai salah satu bagian dari perusahaan memiliki peranan penting dalam

upaya meningkatkan citra dari perusahaan yang dia kelola, dan untuk mencapai hal tersebut

dibutuhkannya strategi. Strategi bagaimana merek yang dijual semakin dikenal oleh banyak

orang dan merubah keyakinan dan preferensi di benak pelanggan. Seperti yang didefinisikan

oleh Ruslan dalam Widiyawati (2013) Strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana,

sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan, yang pada akhirnya adalah

salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.

Untuk mencapai tujuan dari strategi yang akan dilaksanakan seorang public relations harus

pintar mempertimbangkan langkah apa yang akan diambil dan mengerti situasi apa yang

sedang dihadapi. Untuk itulah public relations dapat menerapkan sembilan langkah strategi

yang dijelaskan oleh Ronal D. Smith di dalam bukunya Strategic Planning for Public

Relations (Smith dalam Diah, 2011), yaitu :

a. Analisis Situasi

Sebelum menentukan strategi yang akan diambil diperlukannya analisis situasi untuk

mengetahui situasi apa yang sedang dihadapi, mencari tahu apa yang menjadi latar

belakang penyebab terjadinya situasi tersebut, dan mencari tahu seberapa penting

situasi tersebut bagi perusahaan.

b. Analisis Organisasi

Perusahaan perlu menganalisis lingkungan internalnya agar dapat mengetahui

kekuatan dan kelemahannya yang dimiliki. Analisa ini di sebut sebagai analisa SWOT

(Strengths, Weakneeses, Opportunities, Threats).

c. Analisis Publik

Diperlukannya analisis publik agar publik yang dituju tepat kepada sasaran.

d. Tujuan dan Sasaran

Dalam menentukan tujuan, perlunya perusahaan mengetahui situasi apa yang sedang

dihadapi. Dan untuk menciptakan keberhasilan dengan strategi yang sudah diambil

maka perusahaan perlu melakukan pendekatan dengan target utama dari strategi

tersebut.

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

e. Tindakan dan Respon Strategi

Apabila perusahaan dalam kondisi disudutkan ataupun ada pihak yang ingin

menjatuhkan nama baik perusahaan, maka perusahaan harus dengan cepat mengambil

tindakan dan mempertimbangkan respon apa yang akan diambil.

f. Penggunaan Komunikasi Efektif

Public relations harus mampu mengidentifikasi publiknya agar terciptanya

komunikasi efektif.

g. Taktik Komunikasi

Seorang public relations harus pintar dalam pemilihan media apa yang digunakan

untuk menjalankan strateginya.

h. Implementasi Rencana Strategi

Menetapkan biaya dan jadwal di setiap implementasi strategi yang sudah

direncanakan.

i. Evaluasi

Disetiap akhir kegiatan diperlukannya evaluasi untuk mengukur berhasil atau

tidaknya dari strategi yang sudah dilaksanakan.

Sebagai seorang public relations pada era global seperti saat ini tidak hanya di tuntut

untuk berhubungan baik dengan pihak media, tetapi juga dituntut juga untuk bisa

memanfaatkan internet sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan brand image dari

perusahaan yang dinaunginya. Karena pada saat ini Internet dianggap lebih efektif untuk

menjalin hubungan antara perusahaan dengan publik. Public relations memiliki peranan

penting didalam perusahaan untuk menciptakan citra yang positif kepada publiknya. Hal ini

di pertegas oleh Cutlip dalam Hastuti (2014) yang menyatakan bahwa public relations adalah

fungsi manajemen untuk menemukan, menetapkan, membangun dan mempertahankan

hubungan yang baik antara perusahaan dengan publik. Karena hal tersebut akan menentukan,

apakah perusaahaan akan mendapatkan keberhasilan atau kegagalan. Public relations tidak

hanya bertugas sebagai kontrol ketika terjadi kesulitan atau konflik namun lebih dari itu,

public relations harus melakukan pendekatan umum untuk perusahaan dengan publiknya.

Seperti yang di jelaskan oleh (Effendy dalam Sinaga, 2010) public relations adalah kegiatan

yang sudah direncanakan secara terus menerus, yang dilakukan secara sengaja untuk

membangun dan mempertahankan hubungan yang telah terjalin antara perusahaan dengan

publik. Hal ini menunjukan bahwa public relations adalah sebuah proses atau aktivitas yang

bertujuan untuk menjalin komunikasi antara pihak internal dan eksternal perusahaan.

2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran dalam (Tjiptono, 2008: 219) adalah aktivitas pemasaran yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar

sasaran atas perushaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Komunikasi pemasaran meliputi tiga

tujuan utama yaitu, untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi

untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan

mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan

kembali).

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

2.4 Pengertian Pelanggan Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan dan

kualitas jasa karena dalam hal ini pelanggan memegang peranan cukup penting dalam

mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan yang diberikan perusahaan.

2.5 Membidik Pelanggan Yang Tepat Kita makin jarang mendengar istilah “pemasaran masal” (mass marketing) dewasa ini

dalam (Lovelock, 2005: 116). Sebaliknya, pembicaraan umum adalah “fokus” (focus) atau

pembidikan (targeting) atau langganan massal (mass customization). Yaitu penawaran jasa

dengan beberapa elemen produk yang telah disesuaikan kebutuhan kepada banyak pelanggan

dengan harga yang relative rendah. Hal ini yang dapat mendasari istilah tersebut adalah

segmentasi pasar (market segmentation), yaitu proses membagi pasar menjadi kelompok-

kelompok yang berbeda, yang didalamnya semua pelanggan memiliki karakteristik yang

sama sehingga mereka dapat dibedakan dari para pelanggan di segmen lain.

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang

bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau

berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan

berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai sutau ciri, karakter, sifat, model, tanda,

atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. (Bungin, 2010:68). Ciri

lain metode deskriptif adalah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (Syam,

2009:232). Peneliti bertindak sebagai pengamat dan suasana alamiah maksudnya peneliti

terjun ke lapangan.

Fokus Penelitian dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi, sehingga

dengan pembatasan studi tersebut akan mempermudah penelitian dan mempermudah

pengolahan data yang kemudian menjadi sebuah kesimpulan, Berdasarkan hal tersebut maka

peneliti menentukan fokus penelitian ini yaitu memberikan gambaran dan pemahaman

mengenai strategi komunikasi CV TIASdalam meningkatkan jumlah pelanggan.

Lokasi Penelitian Berdasarkan fokus penelitian, maka pengumpulan data lapangan dalam penelitian ini

peneliti melakukan penelitian padaCV TIASyang berlokasi di Jl. Kuningan Raya No. 34

Bandung.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

penelitian langsung ke lapangan dengan cara:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung ke lapangan yang menggambarkan strategi

komunikasi CV TIASdalam meningkatkan jumlah pelanggan.

b. Wawancara

Melakukan wawancara adalah salah satu teknik untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan

pembahasan. Peneliti menggunakan in depth interview (wawancara mendalam),

wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan

cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

mendalam. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai

kontrol atas respons informan, artinya informan bebas memberikan jawaban karena

wawancara berlangsung informal seperti orang sedang mengobrol. (Kriyantono, 2012:

102).

Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

Kualitatif (Sugiyono, 2009 :246) Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada

saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode

tertentu. Data tersebut baik dari observasi, wawancara, maupun dari dokumen-dokumen.

Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan

pendekatan dengan metode analisis data kualitatif interaktif dari Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (2009:247) yang mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian datas dan

penarikan kesimpulan/verifikasi.

1. Reduksi Data

Proses reduksi diartikan sebagai proses pemulihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanan dan transformasi data “kasar”: yang muncul dari catatan- catatan di

lapangan. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian

lapangan, sampai laporan akhir secara lengkap tersusun.

2. Penyajian Data

Langkah berikutnya setelah proses reduksi data berlangsung adalah penyajian data yang

dimaknai sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan mencermati penyajian

data ini, maka akan dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus

dilakukan.

Artinya meneruskan analisisnya atau mencoba untuk mengambil sebuah tindakan dengan

memperdalam temuan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memudahkan bagi peneliti

melihat gambaran secara penelusuran atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian,

sehingga dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan

Kegiatan analisis interaktif ketiga adalah menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi.

Dari pemulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti

benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang

mungkin alur sebab akibat dan proposisi. Sedang verifikasi merupakan kegiatan

pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran penganalisis selama peneliti mencatat,

atau suatu tinjauan ulang pada catatan- catatan lapangan atau peninjaun kembali serta

tukar fikiran antara teman sejawat untuk mengembangkan “kesempatan inter subjektif”

dengan kata lain makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya (validitasnya),

verifikasi oleh peneliti, dimaksudkan untuk menganalisis dan mencari makna dari

informasi yang dikumpulkan dengan mencari tema, pola hubungan, permasalahan yang

dimaksud, hipotesa yang disimpulkan secara tentatif, sehingga terbentuk proposisi

tertentu yang bisa mendukung teori ataupun penyempurnaan teori.

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Strategi Dalam Meningkatkan Jumlah Pelanggan

H. Khaerul Anam selaku pemilik dari CV. TIAS menuturkan bahwa Visi dan Misi

CV TIAS adalah dengan menjadi perusahaan yang dapat menciptakan rasa kekeluargaan

kepada pelanggan, dan Misi CV TIAS yaitu, memenuhi kebutuhan pelanggan secara baik,

bermutu, aman dan terjangkau, serta mewujudkan SDM profesional, jujur, dan amanah.

Sesuai kebutuhan layanan saat ini, titi anam salon membuat desain salon yang

suasananya hangat, nyaman, dan pelanggan merasa di rumah sendiri dengan harga yang

terjangkau untuk semua pelanggan. Beliau juga menjelaskan bahwa target dari Titi Anam

Salon itu sendiri eksekutif, keluarga, pelajar dan mahasiswa yang pada dasarnya di era global

ini masyarakat kita sudah tidak asing lagi dengan media sosial, agar dapat dikenal luas oleh

banyak masyarakat diharapkan dengan penggunaan media sosial twitter & instagram ini

dapat menambah jumlah pelanggan di titi anam salon. Dalam hal ini juga titi anam salon

menggunakan tahapan strategi dengan model Ronald Smith (9 steps) dalam meningkatkan

jumlah pelangganya antara lain dengan menggunakan analisis situasi, analisis organisasi,

analisis publik, tujuan dan sasaran, tindakan dan respon strategi, penggunaan komunikasi

efektif, taktik komunikasi, implementasi rencana strategi, dan evaluasi.

4.2.1 Analisis Situasi

Penentuan strategi apa yang akan diambil setelah mengetahui situasi apa yang

sedang dihadapi, mengetahui apa yang menjadi latar belakang penyebab terjadinya situasi

tersebut, dan seberapa penting situasi tersebut bagi perusahaan. Menurut H. Khaerul Anam,

Owner CV. TIAS Persaingan usaha produk salon kecantikan yang sejenis dewasa ini di kota

Bandung semakin ketat, jumlah usaha sejenis dan perang harga, diskon serta pelayanan

menyebabkan titi anam salon harus bisa bertahan. Untuk itu produk yang kompetitif menjadi

sangat penting dalam memenangkan persaingan untuk bias tetap eksis di dunia salon

kecantikan. Produk titi anam salon adalah salon kecantikan, maka hasil nya adalah kepuasan

pelanggan.

4.2.2 Analisis Organisasi

Perusahaan perlu menganalisis lingkungan internalnya agar dapat mengetahui

kekuatan dan kelemahannya yang dimiliki. Analisa ini di sebut sebagai analisa SWOT

(Strengths, Weakneeses, Opportunities, Threats). H. Khaerul Anam mengungkapkan bahwa

Titi Anam Salon berdiri pada Oktober 1999. Ide pendirian Titi Anam Salon sebetulnya

karena kebutuhan, maka terciptanya ide untuk membuat salon sendiri. Salon ini sengaja

diberi nama Titi Anam Salon karena selain mudah diingat juga karena Titi adalah istri dari

Bapak Anam sendiri dan lokasi salon ini sendiri menyediakan tema yang benar-benar

membuat para pelanggannya akan merasakan nyaman dan hangat. Target pasar titi anam

salon adalah mereka yang berasal dari kalangan eksekutif, keluarga, pelajar dan mahasiswa.

titi anam salon mampu menampung sebanyak 400 orang. Jumlah pengunjung bisa lebih

meningkat disaat hari libur.

Mengenai hal kualitas, beliau menjelaskan bahwa CV. TIAS merekrut karyawan yang

sudah berpengalaman di dalam bidangnya, adapun karyawan baru yang direkrut akan

diajarkan dari 0 hingga berpengalaman dibidangnya masing-masing. Beliau berkata kualitas

salonya sudah sering dikunjungi oleh artis-artis papan atas maupun pejabat-pejabat daerah

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

sehingga ini yang menjadi kekuatan CV. TIAS untuk menunjukan kepada pelangganya untuk

tidak perlu khawatir akan kualitas yang dimiliki oleh CV. TIAS. H. Khaerul Anam

mengungkapkan bahwa public relations yang ada di CV. TIAS masih di naungi oleh

keluarga. Beliau juga menjelaskan bahwa CV. TIAS ini dibantu oleh keluarga dalam

menjalankan tugas sebagai public relations.

Menurut H. Khaerul Anam CV. TIAS tidak hanya membuka salon namun juga potong

rambut khusus pria yang berlokasi di Antapani, Bandung dan sedang dalam proses

pembangunan Rumah Pengantin by Titi Anam Salon. Beliau menjelaskan untuk menarik

lebih banyak pelanggan inovasi dan kreatifitas harus lebih dikembangkan lagi, karna menurut

beliau selain pelayanan yang baik terhadap pelanggan ini juga untuk menghindari ancaman

besar dari pesaing.

Untuk menarik pengguna membeli produk bukannya tugas yang mudah. Mereka perlu

dipengaruhi, bukan sekedar diperkenalkan saja,mereka perlu diberi kesadaran hingga mereka

merasa perlu untuk membeli produk yang ditawarkan. Pengiklanan melalui media sosial di

era global ini menjadi aspek utama, menjadi pilihan setiap usaha untuk tetap bias eksis di

bidang yang digelutinya. Untuk itu Titi Anam Salon menggunakan jasa media sosial seperti

instagram & twitter untuk memperkenalkan produk atau pelayananya.

4.2.3 Analisis Publik

Perusahaan perlu melakukan analisis publik agar publik yang dituju tepat kepada

sasaran. H. Khaerul Anam Target pasar Titi Anam Salon adalah mereka yang berasal dari

kalangan eksekutif, keluarga, pelajar dan mahasiswa. Bagi setiap wanita, baik yang berkarir

aktif di kegiatan di sosial, maupun ibu rumah tangga, perawatan tubuh dan kecantikan sangat

penting artinya. Karena tubuh yang sehat dan penampilan yang menarik mencerminkan

kepribadian selain memberikan kepercayaan diri. Saat ini, salon kecantikan bukan

lagimenawarkan jasa potong rambut. Tetapi salon kecantikan telah berkembang

denganmenawarkan berbagai jasa seperti perawatan tubuh dengan berbagai metodeperawatan

yang ditawarkan. Bahkan paradigma terhadap salon kecantikan saat initelah berubah dari

dulunya yang hanya sebagai tempat perawatan tubuh menjaditempat wisata untuk melakukan

penyegaran dan melepaskan kepenatan dari kesibukankegiatan yang dilakukan sehari-hari.

Karena arus informasi digital, berpenampilan yang mengikuti zaman mulai mendapat

perhatian besar, karena pada dasarnya semua orang ingin tampil di depanumum dengan

impresif. Beliau juga menambahkan kaula muda saat ini cenderung menggunakan sosial

media terutama Instagram. Beliau juga mengungkapkan bahwa CV. TIAS memiliki akun

media sosial seperti twitter & instagram, hal ini bertujuan untuk memudahkan para pelanggan

untuk menanyakan informasi terkait pelayanan salon atau melihat hasil-hasil dari pelayanan

CV. TIAS.

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

4.2.4 Tujuan dan Sasaran

Dalam menentukan tujuan, perlunya perusahaan mengetahui situasi apa yang sedang

dihadapi. H. Khaerul Anam menjelaskan bahwa media sosial instagram & twitter titi anam

salon terbuka bagi siapa saja, baik pelanggan, non pelanggan dan competitor sekalipun.

Karena pembuatan media sosial twitter & instagram CV. TIAS bertujuan untuk lebih

banyak orang yang mengenal titi anam salon. Beliau juga menuturkan bahwa instagram &

Twitter CV. TIAS menyajikan informasi harga, informasi terbaru mengenai titi anam salon.

Karena CV. TIAS ingin lebih berfokus kepada para kaum wanita yang cenderung lebih

banyak menggunakan sosial media seperti instagram & twitter.

4.2.5 Tindakan dan Respon Strategis

Apabila perusahaan dalam kondisi disudutkan ataupun ada pihak yang ingin

menjatuhkan nama baik perusahaan, maka perusahaan harus dengan cepat mengambil

tindakan dan mempertimbangkan respon apa yang akan dilakukan. Menurut H. Khaerul

Anam selaku Owner tindakan strategi CV. TIAS apabila ada komentar-komentar buruk atau

adanya komplain mengenai pelayanan atau produk maka dari pihak CV. TIAS dengan cepat

mengambil tindakan secara langsung, seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

“Kemarin sempet ada yang komplain sambil marah-marah disalon, permasalahanya

waktu itu adalah karena dia merasa kecewa karena rambutnya yang pada saat itu habis

melakukan hair colouring warnanya tidak sesuai yang diharapkan. Karena dia komplain

secara langsung ke salon, kami akhirnya mengambil tindakan dengan memberikan

penjelasan secara langsung agar pelanggan yang sedang berada disalon tidak salah paham

dan mengerti mengapa warna rambut berbeda dengan yang diinginkan”

H. Khaerul Anam menuturkan bahwa respon yang dilakukan CV. TIAS apabila ada isu yang

beredar yaitu melakukan analisis. Dan analisis yang dilakukan adalah dengan cara

menginvestigasi dan meneliti permasalahan yang ada. Beliau mempertegas bahwa untuk saat

ini CV. TIAS tidak pernah terterpa isu-isu yang kurang mengenakan.

4.2.6 Penggunaan Komunikasi Efektif

Public relations harus mampu mengidentifikasi publiknya agar terciptanya

komunikasi efektif. H. Khaerul Anam menuturkan untuk menarik followers untuk memlihat

atau membaca postingan dari Instagram dan Twitter maka setiap postingan yang diunggah

selalu dilengkapi dengan foto dan keterangan sebagai media pendukung.

4.2.7 Taktik Komunikasi

Seorang public relations harus pintar dalam memilih media apa yang digunakan untuk

menjalankan strateginya. H. Khaerul Anam menuturkan CV. TIAS menggunakan semua

fitur dalam Instagram. Beliau menjelaskan video digunakan untuk memperlihatkan hasil

make up look atau proses hair do yang dilakukan Titi Anam Salon. Dan foto untuk

melengkapi hasil dari pengerjaanya tersebut.

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

4.2.8 Implementasi Rencana Strategi

Menetapkan biaya dan jadwal di setiap implementasi strategi yang sudah

direncanakan. Sang pemilik mengemukakan bahwa dalam merencanakan strateginya CV.

TIAS selalu mempersiapkannya pada awal tahun dengan membuat Planning Scedule maka

untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan CV. TIAS harus mempersiapkan semua

lebih awal.

4.2.9 Evaluasi Strategi

Disetiap akhir kegiatan diperlukannya evaluasi untuk mengukur berhasil atau tidaknya

dari strategi yang sudah dilaksanakan. Sang pemilik mengungkapkan CV. TIAS disetiap

bulan selalu mengadakan meeting untuk mengevaluasi kegiatan apa yang sudah dilakukan

dan melihat sejauh mana keberhasilan dari kegiatan tersebut. Dan apabila terdapat kendala

maka kedepannya CV. TIAS akan melakukan perbaikan agar target yang diharapkan dapat

tercapai. Hal ini dipertegas oleh H. Khaerul Anam disetiap akhir kegiatan CV. TIAS selalu

meninjau seberapa aktif pengikut dari Instagram menanggapi unggahan-unggahan yang

diberikan, memberikan komen maupun tanda suka. Apabila hasilnya jauh dari yang

diharapkan maka CV. TIAS akan berusaha meningkatkan strateginya agar para pengikutnya

dapat mengklik suka pada unggahannya sehingga diharapakan publik mengikuti Instagram

Titi Anam Salon Bandung. Dari hasil yang telah dilakukan juga menunjukan bahwa dalam

kurun waktu 2017 CV. TIAS mengalami kenaikan jumlah pelanggan. Ini bias dilihat dari

dokumen CV. TIAS

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

2017

2017

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

PENUTUP

Kesimpulan

Strategi komunikasi yang dilakukan oleh CV. TIAS adalah dengan menggunakan

strategi komunikasi dengan model ronal d. smith yang dapat diambil kesimpulan bahwa cv.

tias menggunakan 9 step dalam strateginya, cv. tias juga menggunakan media social sebagai

factor pembantu dalam peningkatan jumlah pelangganya. Tidak luput juga dengan melakukan

pelatihan-pelatihan kepada sdm nya agar dalam mempromosikan langsung untuk

mempertahankan dan meningkatkan kualitas dapat terciptanya word of mouth. Kedua media

tersebut masih dikatakan efektif karena sasaran titi anam salon masuk ke seluruh kalangan

potensial. Dari strategi tersebut CV TIAS mempromosikan melalui media social kepada

masyarakat untuk mempertahankan dan meningkatkan mereknya. Dari semua step yang

dilakukan, menunjukan hasil peningkatan jumlah pelanggan dalam rentan waktu 2016-2018.

CV. TIAS juga melakukan analisis secara internal untuk menganalisa dari segi

kekuatan, kelamahan, peluang, dan ancaman yang ada di dalam CV. TIAS. Analisis secara

eksternal pun tidak luput dari perhatian dalam menjalankan strategi ini, agar dari pelanggan

tepat pada sasaran. Karena tujuan dari strategi ini adalah untuk lebih menambah jumlah

pelanggan Titi Anam Salon. Ketika mendapatkan komplain CV. TIAS dengan cepat

merespon hal tersebut, untuk tetap menjalin hubungan yang baik dengan pelanggannya.

Karena selama ini CV. TIAS tidak pernah tertepa isu-isu yang bisa menjatuhkan perusahaan.

Komunikasi yang digunakan oleh CV. TIAS dengan para pelanggannya adalah dengan selalu

mengunggah kegiatan dan hasil yang dilakukan dengan dilengkapi foto agar pelanggan lebih

tertarik untuk mengikuti Instagram titi anam salon bandung. Taktik yang digunakan CV.

TIAS dalam penggunaan media sosial seperti instagram dan twitter adalah dengan

menggunakan semua fitur yang ada. Dan untuk melihat berhasil atau tidaknya penggunaan

media social sebagai salah satu media untuk membangun strateginya, CV. TIAS selalu

mengadakan evaluasi. Dengan melakukan perbaikan agar rencana kedepanya untuk lebih

meningkatkan jumlah pelanggan mampu tercapai.

Saran

1. CV.TIAS dalam meningkatkan jumlah pelanggan yaitu dengan selalu berinovasi

dalam menciptakan penggunaan produk, misalnya menambah paket-paket

pelayanan kecantikan lain yang lebih beragam.

2. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan CV TIAS harus lebih meningkatkan

kualitas pelayanan serta merealisasikan visi dan misi CV TIAS.

3. Dan diharapkan di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu

sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut

berdasarkan faktor lainnya, jumlah sampel yang lebih banyak, tempat yang

berbeda, dan tetap berhubungan dengan Strategi Dalam Meningkatkan Jumlah

Pelanggan.

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI CV.TIAS DALAM MENINGKATKAN …

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan, 2010. Penelitian Kualitatif, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.

Cutlip, S. M., Center, A. H., Broom, G. M. (2009). Effective Public Relations :Edisi

Kesembilan.

Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Diah, Halimatusa. 2011. Strategi Kehumasan Sebagai Metode Pelestarian Budaya Betawi.

Vol.2 No 1 Maret. Diambil dari:

http://ejournal.bsi.ac.id/assets/files/3_Jurnal_Komunikasi_2011_Maret_II_No.1_.pdf. (08

Oktober 2016)

Effendy, Onong Uchjana. 2013. “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Smith Ronald .D. (2016). Strategic Planning for Public Relations (5th ed.). Routledge /

Taylor & Francis.

Loveloc, Christopher H dan Lauren K. Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:

Indeks.

Marhaeni Fajar. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Jogjakarta: Graha Ilmu.

Patricia,2015http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/08/150803_majalah_duniabisnis_

rambut

Puspa Dewi. 2014. Pengaruh Make Up pada Usia Dini Terhadap Kesehatan Kulit.

http://sharingdisana.com/2014/05/29/pengaruh-make-up-pada-usia-dini-terhadapkesehatan-

kulit/.

29 Mei 2014, diakses pada tanggal 24 Agustus 2014 , pada pukul

09.13.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :Alfabeta

Tjiptono, Fandy.(2008). Strategi Pemasaran ( Edisi III). Jogjakarta: Andi.